SEBUAH PANDANGAN VEGETASI KRAKATAU : MASA LALU

Transcription

SEBUAH PANDANGAN VEGETASI KRAKATAU : MASA LALU
29/12/2010
BIOGEOGRAFI DAN EKOLOGI LANSEKAP
KRAKATAU : MODEL REKOLONISASI DAN
SUKSESI PULAU KECIL
LANSEKAP
Suatu bentang alam yang terdiri atas beberapa unit
ekosistem dalam bentuk satu kesatuan klaster
Pembentukan lansekap :
• Proses geomorfologi spesifik dalam kurun waktu
lama
• Pola-pola kolonisasi organisme (rekolonisasi dan
suksesi)
• Gangguan secara individu, ekosistem dalam kurun
waktu yang singkat (dinamika)
Tukirin Partomihardjo
Pusat Penelitian Biologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Fokus lansekap ekologi
Topik bahasan
• Struktur : hubungan spasial antar elemen ekosistem
•
•
•
•
•
•
khususnya penyebaran enersi, material dan jenis
terkait dg ukuran, bentuk, jumlah, macam dan
konfigusari ekosistem
• Fungsi : interakasi masing-masing unsur spasial,
aliran enersi, material dan jenis (organisma) diantara
komponen ekosistem
• Perubahan : pergatian dalam struktur dan fungsi dari
mosaik ekologi yang berlangsung sepanjang waktu
Sejarah Krakatau
Letak geografis
Geomorfologi
Suksesi/kolonisasi
Gangguan alam
Dinamika
Foto:Tukirin (1994)
Catatan sejarah kehidupan
Sebuah lukisan yang
dibuat seorang akhli
botani sebelum
letusan 1883
• Pra letusan 1883 tidak banyak diketahui
• Sesaat setelah letusan 1883 dinyatakan
steril
• Seekor labah-labah dijumpai 3 bulan
•
setelah letusan1883
Diawali dari daerah pantai, muncul
kecambah beberapa jenis Angiospermae
1
29/12/2010
Letak geografis
• Di tengah bentangan massa air laut
• Di antara dua kawasan biologi (bioregion)
• Lintasan arus laut dari dua massa air laut
Samodra Hindia dan Laut Jawa
• Lintasan lalu lintas laut yang
menghubungkan Samodra Hindia dan Laut
Jawa serta antar pulau (Jawa – Sumatera)
On August 26, 1883 a tiny
unpossesing vulcano – that is
as volcanoes go – rumbled
coughed and smoked
somewhat more than had
been its habit for the past
several month………….
(Krakatoa East of Java,
Cinema Inc. Presentation
cinema brochure, 1968)
Gambaran skematis
sejarah geologi
pembentukan lansekap
Kepulauan Krakatau
dimodifikasi dari
P.Francis & S.Self
(1983)
Skenario letusan Krakaau 1883
yang dibuat oleh Camus &
Vincen
Foto : Tukirin (1994)
2
29/12/2010
Bentang Alam
• Gugusan pulau kecil dengan panorama
•
•
•
yang indah
Puncak gunung dengan tebing terjal
Kepundan aktif sering terjadi letusan
Letusan merupakan atraksi alam yang
luar biasa
Gangguan alam
• Kawasan gunung api yang aktif (menimbulkan
berbagai tingkat kerusakan)
• Interval letusan tidak menentu
• Kawasan gunung api dg tanah pasir dan
batuan lepas yg mudah longsor
• Kawasan cukup berbahaya perlu waspada dan
ikuti aturan
Pulau Kecil
• Rentan terhadap gangguan alam
• Tidak tersedia sumber air tawar
permanen
• Tidak cocok untuk pengembangan fisik
• Potensi biologi khas dan unik dari sisi
ilmu pengetahuan
Pemampatan efek ketinggian pada pulau kecil seperti ditujukkan oleh
puncak Rakata yang selalu tertutup awan
Potensi ilmiah
• Data seri perkembangan alam yang cukup
•
•
•
•
•
•
panjang dan terdokumentasi sejak awal
Kurang campur tangan manusia
Terisolir massa air laut, strategis untuk riset
Terdapat berbagai tingkatan perkembangan
kolonisasi tumbuhan
Terdapat bentuk pemintakatan vegetasi
Tdpt peninggalan bukti sejarah alam (arang
bekas letusan, bunker pengamatan)
Laboratorium alam yang tiada tandingan
• Pemanfaatan ekoturisme terbatas
Suksesi primer:
Substrat baru: longsor, endapan pasir pantai, endapan
lumpur dan letusan gunung api
Proses:
– Perkembangan sifat-sifat substrat/tanah yang
progresif
– Peningkatan kerapatan, komposisi, struktur
komunitas hayati
– Peningkatan jumlah jenis (keanekaragaman
jenis)
– Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam/
lingkungan sesuai peningkatan jumlah jenis
– Perubahan iklim mikro sesuai perubahan
komposisi jenis, bentuk hidup dan struktur
komunitas
– Komunitas menjadi lebih kompleks
3
29/12/2010
Faktor kecepatan proses:
– Luas dan kualitas kerusakan
– Kualitas dan kuantitas jenis-jenis hayati
daerah sekitar (sumber migrula)
– Kehadiran agen pemencar buah, biji dan benih
– Iklim: arah angin, curah hujan, suhu dan
kelembaban
– Macam susbstrat baru yang terbentuk
– Lebar penghalang/barrier (bentangan massa
air laut)
BEBERAPA FAKTOR UTAMA
PENGONTROL DIVERSITAS JENIS
(Diamond, 1988)
• Kualitas (Q): diversitas relung/sumber
(kompleksitas struktur habitat, diversitas habitat,
diversitas jenis sumber, variabilitas waktu dan
diversitas strategi konsumen)
• Kuantitas (Q): jumlah individu konsumen
• Interaksi: interaksi jenis (dipengaruhi oleh
jumlah individu (N), kebugaran individu dan
penurunan kebugaran
• Dinamika (D): dinamika jenis (dinamika keseimbangan)
SUKSESI PRIMER DI KRAKATAU
Skema proses
rekolonisasi tumbuhan
di Krakatau (Rakata)
sejak 1883 ( Whittaker
& Jones 1994)
4
29/12/2010
Cumulative
Epiphyte
Terrestrial
Actual record
Epiphyte
50
40
30
20
10
0
Rakata
Sertung
Panjang
188689
1998
1989
1979
1934
1929
1922
1908
Terrestrial
Summaries of species composition of orchids
established on the Krakatau Islands
Number of Species
70
60
50
40
30
20
10
0
1889
Number of Species
Colonization curce of orchids on the
Krakatau Islands (data record from
various expeditions)
1908
1920- 1929- 1979- 199324
34
92
98
Years
Years
Sumber: Partomihardjo, 2003
MODEL SUKSESI EKOLOGI PULAU
Sumber: Partomihardjo, 2003
Model teori ekuilibrium biogeografi pulau oleh Mac Arthur &
Wilson (1967)
Data rekolonisasi tumbuhan di Rakata, Kepulauan Krakatau
1883 – 1989 (digambar kembali dari Bush & Whittaker 1991)
Rakata
• Pulau terbesar diantara pulau-pulau
•
•
lain dalam gugusan Krakatau
Perkembangan vegetasi paling
mantap/tdk terhenti/terganggu oleh
aktivitas letusan
Terdapat pemintakatan yang jelas
sesuai perbedaan ketinggian
5
29/12/2010
Panjang
• Puncak tertinggi hanya mencapai 150 m
• Secara umum merupakan lingkungan pantai
• Tutupan vegetasi sering mengalami gangguan alam letusan Anak Krakatau
• Relatif paling kaya akan jenis hunian (flora
fauna) dalam gugusan Krakatau
• Tdk ada sumber air tawar permanen
Sertung
• Lingkungannya paling dinamis/banyak
mengalami gangguan alam
• Abrasi pantainya paling cepat
• Gangguan oleh letusan Anak Krakatau
lebih besar dibanding yang lain
• Terdapat sumber air tawar permanen
meskipun sangat terbatas
• Topografi medan sangat bergelombang
Anak Krakatau
• Pulau termuda muncul tahun 1930an
• Tingkat perkembangan vegetasinya masih
sangat sederhana
• Tahapan perkembangan vegetasi sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
• Kesempatan mempelajari proses suksesi &
kolonisasi hutan tropis sejak paling awal
• Komunitas vegetasi masih terbatas
disepanjang pantai timur pulau
6
29/12/2010
Berbagai penelitian yg belum banyak
dilakukan
•
•
•
•
•
•
•
•
Dinamika populasi
Genetika populasi
Siklus hara
Mikorhiza
Interaksi binatang dan tumbuhan
Pemencaran tumbuhan
Biologi jenis
Dll
7