Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Transcription

Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PEREDARAN OBAT GENERIK DI PASARAN
Pada Kamis 16 Januari 2014 Direktur
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Ke s e h a ta n D ra . M a u ra L i n d a
Sitanggang, Apt., Ph.D diwawancarai
oleh RCTI mengenai peredaran obat
generik di pasaran.
Dalam wawancara tersebut
disinggung mengenai sosialisasi
penggunaan obat generik yang
sebenarnya sudah dilakukan
pemerintah dengan diterbitkannya
Permenkes RI No. HK.02.02/Menkes
/068/2010 tentang Kewajiban
Menggunakan Obat Generik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah.
Kementerian Kesehatan melalui
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan setiap tahun juga
melaksanakan berbagai program
sosialiasi penggunaan obat generik
kepada masyarakat bekerjasama
dengan Pemerintah Daerah (Dinas
Kesehatan Propinsi/Kabupaten
/Kota).
Program sosialisasi tersebut antara
lain adalah penyebaran informasi
tentang obat generik melalui berbagai
media, antara lain media cetak seperti
poster, leaflet, banner, buku saku, dll.
Selain itu juga melalui media
elektronik seperti program televisi,
iklan layanan masyarakat, iklan radio,
dan audio visual, bekerjasama dengan
berbagai pihak yang terkait. Program
pemberdayaan masyarakat melalui
edukasi dengan metoda Cara Belajar
Insan Aktif (CBIA) kepada tenaga
kesehatan dan kader Posyandu, Tim
Penggerak PKK, tokoh masyarakat dan
unsur masyarakat lainnya.
Penyebaran informasi melalui
keikutsertaan dalam berbagai
Pameran di bidang kesehatan.
Sejauh ini program sosialisasi
tersebut cukup efektif dalam
meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan masyarakat tentang
obat generik. Namun masih ada
kendala yaitu adanya
ketidakseimbangan informasi yang
diperoleh masyarakat tentang obat,
dimana pengetahuan masyarakat
yang terbatas menyebabkan
masyarakat sangat tergantung kepada
tenaga kesehatan dalam pemilihan
jenis obat, terutama untuk obat resep
(ethical).
Masih ada persepsi yang salah
tentang obat generik, dimana obat
generik dianggap sebagai obat
“ m u r a h ”, s e h i n g g a m u t u n y a
diragukan. Padahal hal ini tidak benar,
mengingat obat generik bernama
dagang memiliki kandungan zat aktif
yang sama dengan obat generik
Masih ada persepsi yang salah di
masyarakat yang menganggap obat
generik adalah “obat orang miskin”,
sehingga sebagian masyarakat yang
memiliki tingkat ekonomi menengah
ke atas, merasa gengsi untuk membeli
obat generik dan ada sugesti bahwa
obat generik tidak efektif dalam
pengobatan.
Dalam hal aturan mengenai harga
obat generik dan generik bermerk,
sejak tahun 2013, harga obat
ditetapkan melalui lelang harga
satuan terkecil (E-catalogue). Ecatalogue adalah sistem informasi
elektronik yang memuat daftar, jenis,
spesifikasi teknis dan harga barang
tertentu dari berbagai penyedia
barang/jasa pemerintah.
Tujuan E-catalogue adalah agar
proses pengadaan obat pemerintah
lebih transparan, akuntabel, efektif
dan efisien, dalam rangka menjamin
tersedianya obat yang aman,
bermutu dan berkhasiat.
Harga obat generik jauh berbeda
dengan obat paten dan generik
bermerk hal ini dikarenakan Obat
Paten dan Obat Generik bermerek
harganya ditentukan oleh mekanisme
pasar (Demand-Supply), sedangkan
obat generik harganya dikendalikan
oleh pemerintah, dengan dikeluarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Harga Eceran Tertinggi Obat
Generik, sehingga terjadi perbedaan
harga untuk produk dengan zat
berkhasiat sejenis.
Dalam hal pengawasan harga obat
generik bermerk di pasaran
Kementerian Kesehatan dan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
melakukan monitoring harga obat
generik dan generik bermerk di apotik
dan rumah sakit.
Jika terdapat penjualan harga obat
yang melebihi harga yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan tentang
Harga Eceran Tertinggi Obat Generik
akan ditindak lanjuti oleh ketentuan
yang berlaku.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 03
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PERESMIAN PABRIK OBAT ONKOLOGI PT KALBE FARMA
Pada hari Kamis (23/01) Wakil
Menteri Kesehatan Prof. Ali Ghufron
Mukti meresmikan beberapa fasilitas
p ro d u ks i p a b r i k o b at ka n ke r
(onkologi) PT Kalbe Farma Tbk melalui
anak usaha PT Dankos Farma
bertempat di Pulogadung Jakarta.
Wa m e n ke s d a l a m a ca ra i n i
didampingi oleh Dirjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra.
Maura Linda Sitanggang, Ph.D,
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk,
Irawati Setiady dan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Dr. Ir. Roy A. Sparringa.
"Pabrik Onkologi ini meliputi pabrik
obat, unit produksi injeksi nonbetalaktam, dan Kalbe Learning
Centre," kata Presiden Direktur PT
Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady.
Irawati mengatakan, pembangunan
fasilitas pabrik merupakan upaya
Kalbe menyediakan obat kanker yang
bermutu, dan harga terjangkau, serta
ditujukan untuk keperluan ekspor.
Hal.04 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
Irawati menambahkan, pabrik di
Pulogadung ini memiliki kapasitas 55
juta unit per tahun serta diharapkan
dapat mensubtitusi obat kanker
impor 30-40 persen. Pabrik yang
dibangun sejak 31 Maret 2011 di atas
lahan seluas 1.800 meter persegi
dengan luas bangunan 3.800 meter
persegi ini nantinya akan
memproduksi obat kanker jenis tablet
dan injeksi. Selain untuk kebutuhan
dalam negeri, obat kanker Kalbe ini
juga akan diekspor. Kalbe sendiri
memasarkan obat kanker sejak 1988,
kemudian perusahaan ini
mengakuisisi salah satu perusahaan
obat onkologi Indonesia pada tahun
1996, setelah itu pada tahun 2006
Kalbe mendirikan Institut Kanker dan
Sel Punca dilanjutkan tahun 2009
Kalbe membangun Kalbe Genomics
(KalGen) sebagai laboratorium
molekuler pertama di Indonesia,
s e r ta Ka l b e L e a r n i n g C e n t re
merupakan pelatihan teknis bagi
calon operator produksi di Kalbe.
Irawati menjelaskan, Kalbe Learning
Centre dilengkapi pelatihan "in-class"
maupun menggunakan mesin-mesin
produksi, alat-alat proses kontrol, dan
alat-alat teknik lainnya.
Setelah menjalani proses pelatihan
diharapkan peserta/ calon operator
dapat langsung bekerja karena dalam
pelatihan tersebut menggunakan
simulasi kerja sesuai produksi
sebenarnya di pabrik, jelas Irawati.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Terkait peresmian pabrik onkologi,
Wamenkes Prof. Ali Ghufron Mukti
mengatakan, pemerintah sangat
mengapresiasi upaya Kalbe
mengingat penyakit kanker kini
menempati peringkat nomor 3 di
Indonesia setelah stroke dan jantung.
Wamenkes menyatakan pada tahun
2013 terdapat 500.000 penderita
kanker yang semuanya membutuhkan
dukungan pengobatan, diharapkan
produksi obat kanker Kalbe dapat
segera dimasukkan ke dalam ecatalog agar dapat diakses berbagai
pihak yang membutuhkan.
Wamenkes mengatakan,
pembangunan pabrik onkologi
membutuhkan investasi yang sangat
besar, seperti pada tahun 2013
investasi untuk obat onkologi
mencapai Rp3 triliun.
Wamenkes berharap Kalbe dapat
memproduksi obat kanker yang
berkualitas namun dengan harga
terjangkau serta dapat diakses
dengan mudah baik selama terapi
maupun pasca terapi.
Wamenkes mengakui bahan baku
untuk obat kanker masih terbatas
sebagian besar sekitar 95 persen
masih impor, sedangkan obat kanker
saat ini 90 persen sudah dapat
diproduksi di Indonesia.
Wamenkes mengatakan, pemerintah
sendiri mentargetkan dapat
menggunakan sumber daya di dalam
negeri sehingga diharapkan dapat
mengurangi 20 persen penggunaan
bahan baku impor.
"Investasi pabrik obat kanker tidak
mudah membutuhkan waktu lama
dan didukung SDM yang bagus," ujar
dia.
Sebagian produk obat kanker Kalbe ini
akan dipasarkan di Vietnam, Kalbe
sendiri di luar obat kanker telah
memiliki pasar di Asia terutama Asia
Tenggara, Afrika, dan Amerika Timur,
jelas Irawati.
PT Kalbe Farma Tbk ("Kalbe") berdiri
sejak tahun 1966 dan merupakan
salah satu perusahaan farmasi
terbuka terbesar di Asia Tenggara.
Kalbe memiliki empat divisi utama
yang menangani portofolio merek
yang handal dan beragam; divisi obat
resep; divisi produk kesehatan yang
menangani obat bebas dan minuman
energi dan siap saji; divisi nutrisi dan
divisi distribusi. Kalbe kini memiliki
lebih dari 20 anak perusahaan dan 11
fa s i l i ta s p ro d u ks i b e rsta n d a r
internasional, dan mempekerjakan
lebih dari 15.000 karyawan serta
4.000 tenaga pemasaran dan
penjualan, yang tersebar di lebih dari
65 cabang di seluruh Indonesia.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 05
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PRESIDEN RESMIKAN BPJS KESEHATAN DAN JKN
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) mulai berlaku efektif tepat 1
Januari 2014. Presiden tidak ingin
mendengar ada pekerja yang tidak
terlindungi, atau rakyat kurang
mampu ditolak oleh rumah sakit dan
tidak bisa berobat karena alasan
biaya.
“Karena BPJS Kesehatan salah satunya
adalah untuk memberikan
perlindungan kesehatan pada rakyat
miskin,” kata Presiden Susilo
B a m b a n g Yu d h oyo n o s a at
meresmikan BPJS dan meluncurkan
Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) di Istana Kepresidenan Bogor,
Jawa Barat, Selasa (31/12) pagi.
Melalui BPJS, rakyat miskin harus
dapat berobat dan dirawat secara
gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit.
“Sekali lagi saya tekankan, rakyat
miskin gratis berobat dan dijamin oleh
BPJS,” tegas Presiden SBY.
Saat diberlakukan besok, pada tahap
awal akan diberikan pelayanan
kesehatan kepada 121 juta peserta
atau setara dengan 48 persen
populasi Indonesia. “Ini merupakan
lompatan besar yang dilakukan
negara kita sejak Indonesia merdeka.
Dengan cakupan pelayanan sebesar
Hal.06 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
itu, program ini tidak akan tertandingi
oleh lembaga asuransi manapun,” SBY
menjelaskan.
Pada tahap kedua, paling lambat 1
Januari 2019, seluruh rakyat
Indonesia akan menjadi peserta BPJS
Kesehatan, tambahnya.
BPJS Kesehatan memberikan jaminan
kesehatan yang layak bagi pesertanya
berdasarkan prinsip
kegotongroyongan, nirlaba,
keterb u ka a n , keh at i- h at ia n ,
akuntabilitas, dan portabilitas.
Kepesertaannya bersifat wajib serta
dana amanat. “BPJS Kesehatan
memiliki tingkat pelayanan yang lebih
maju, lebih profesional, serta cakupan
yang jauh lebih luas,” ujar SBY.
Untuk BPJS Ketenagakerjaan baru
mulai beroperasi pada 1 Juli 2015.
Sebelum tanggal tersebut, PT.
Jamsostek tetap memberikan
pelayanan kepada peserta lama,
kecuali jaminan pemeliharaan
kesehatan yang telah dipindahkan ke
BPJS Kesehatan. BPJS
Ketenagakerjaan sebagai pelaksana
empat program jaminan sosial, yakni
jaminan kecelakaan kerja, jaminan
hari tua, jaminan pensiun, dan
jaminan kematian.
Secara khusus, Presiden juga
meminta Menko Kesra Agung
Laksono beserta para menteri terkait
dan jajaran pengelola BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan untuk
menyukseskan pelaksanaan BPJS
Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Pedomannya adalah Undang Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS
Kesehatan.
“Pastikan pula proses transisi menuju
BPJS Kesehatan berlangsung lancar
dan tidak menghambat layanan
kesehatan yang berkualitas bagi
peserta Askes, Jamsostek, Asabri,
Jamkesmas, dan Jamkesda. Perluas
manfaat bagi para peserta agar
mereka dapat menikmati fasilitas
yang sama di seluruh rumah sakit
tanpa terkecuali,” SBY menandaskan.
Hadir pula dalam acara peluncuran
ini, antara lain, Menko Polhukam
Djoko Suyanto, Menko Perekonomian
Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi
Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi,
Menkumham Amir Samsudin,
Menakertrans Muhaimin Iskandar,
dan Menteri BUMN Dahlan Iskan,
Menkes Nafsiah Mboi, Menakertrans
Muhaimin Iskandar, Kepala Bappenas
Armida Alisjahbana.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
BANTUAN KEMENKES UNTUK KORBAN BANJIR JAKARTA
Kementerian Kesehatan RI siapkan
bahan-bahan sosialisasi terkait
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), pengendalian penyakit, dan
pelayanan air bersih. Selanjutnya,
berkoordinasi dengan Balai Teknologi
Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk
melakukan pencegahan penyakit
melalui penilaian data lingkungan,
serta memberikan bantuan jamban
darurat dan Poly Aluminium Chloride
(PAC) atau penjernih air.
“Sampai saat ini permasalahan
kesehatan akibat musibah banjir
masih dapat diatasi oleh jajaran
ke s e h ata n s ete m p at . N a m u n ,
Kemenkes
RI bersama Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus
melakukan pemantauan”, ujar Kepala
P u s a t Pe n a n g g u l a n ga n Kr i s i s
Kesehatan (PPKK) Kementerian
Kesehatan RI, dr. Sri Henni Setiawati,
MHA.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
telah memobilisasi tim Rapid Health
Assesment (RHA) untuk melakukan
penilaian kesehatan cepat ke lokasi
banjir.
Selanjutnya, memberikan pelayanan
kesehatan yang terdiri dari dua
macam, yaitu: mendirikan Pos
Kesehatan di lokasi pengungsian
(jumlah pengungsi >300 orang) atau
pelayanan kesehatan melalui tim
ke s e h ata n m o b i l e d i l o ka s i
pengungsian (jumlah pengungsi < 300
orang).
Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan Pemberantasan penyakit
Menular (BBTKL-PPM) Jakarta,
melakukan distribusi logistik, antara
lain: Alat Reverse Osmosis 1 unit;
Lysol 50 liter; Hygiene Kit 200 buah;
dan Poly Bag 400 buah.
I n t e n s i t a s c u ra h h u j a n ya n g
berlangsung secara terus menerus
selama sepekan terakhir memicu
luapan sungai Ciliwung dan
Pesanggrahan dan mengakibatkan
beberapa wilayah ibukota menjadi
tergenang.
Berdasarkan informasi dari Pusat
Pengendali Operasi (Pusdalop) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) DKI Jakarta, Pusat
Penanggulangan Krisis (PPK) Regional
DKI Jakarta, serta Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta, hingga Minggu
malam (19/1) pukul 24.00 WIB,
mencatat jumlah pengungsi akibat
musibah banjir berjumlah 40.057
jiwa, yang terdiri: Jakarta Timur
(4.824 jiwa); Jakarta Selatan (16.434
jiwa); Jakarta Pusat (2.676 jiwa);
Jakarta Barat (8.314 jiwa); Jakarta
Utara (7.809 jiwa).
Selanjutnya, data jumlah pelayanan
kesehatan rawat jalan di Pos
Kesehatan yang berada di wilayah
terkena banjir sebanyak 5.979 pasien
yang berobat di 74 pos kesehatan,
yaitu: Jakarta Timur (1.673 pasien
yang berobat di 20 pos kesehatan);
Jakarta Selatan (1.196 pasien yang
berobat di 21 pos kesehatan); Jakarta
Pusat (492 pasien yang berobat di 8
pos kesehatan); Jakarta Barat (689
pasien yang berobat di 18 pos
kesehatan); dan Jakarta Utara (1.929
pasien yang berobat di 7 pos
kesehatan).
Selain mengakibatkan 7 orang korban
meninggal dalam musibah banjir kali
ini, banjir di wilayah DKI Jakarta juga
mengakibatkan salah satu fasilitas
kesehatan milik Kemenkes yaitu RS
Jiwa Soeharto Heerdjan mengalami
kerusakan/terendam.
Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi,
Sp. A , MPH juga memberikan
apresiasi pada kesiapsiagaan tim,
khususnya kepada sebagian anggota
Tim Siaga Bencana sudah bekerja dan
menolong masyarakat korban banjir
di pos-pos pelayanan kesehatan di
beberapa lokasi.
“Saya bangga bahwa Kementerian
Kesehatan selalu siap dan tanggap
dalam bertindak menyikapi berbagai
masalah kesehatan dan bencana.
Terima kasih dan apresiasi saya
sampaikan atas pengabdian dan
karya terbaik yang saudara-saudara
telah berikan sejak awal terjadinya
bencana banjir, baik di Ibu Kota
Jakarta maupun di bagian lain di
Tanah Air,” kata Menkes
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 07
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PELANTIKAN PEJABAT ESELON III DAN IV
DI LINGKUNGAN DITJEN BINFAR DAN ALKES
Pada hari Selasa 18 Februari 2014
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda
Sitanggang, Apt., Ph.D melantik
pejabat eselon III dan IV baru di
lingkungan Ditjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan.
“Perputaran dan promosi yang terjadi
kali ini ini didasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja dan
kebutuhan organisasi. Kompetensi
yang dimaksud mencakup
kompetensi teknis, kompetensi
manajerial dan kompetensi sosial
kultural” demikian ungkap Ibu Dirjen.
Lebih lanjut Ibu Dirjen menyampaikan
bahwa Undang-undang Nomor %
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah disahkan dan
diundangkan pada 15 januari 2014.
Undang-undang ini disusun sebagai
dasar hukum untuk membangun
aparatur sipil negara yang profesional,
memiliki integritas, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari
p r a k t e k ko r u p s i , ko l u s i d a n
nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik.
Hal.08 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
Untuk mewujudkan aparatur sipil
negara sebagai bagian dari reformasi
birokrasi, perlu ditetapkan aparatur
sipil negara sebagai profesi yang
menerapkan merit system dalam
pelaksanaannya. Merit system adalah
proses promosi dan rekrutmen
pegawai pemerintah yang didasarkan
pada kemampuan untuk melakukan
pekerjaan, bukan pada hubungan
politis. Implementasi dari sistem ini
dapat mewujudkan transparansi
dalam pembinaan karir pegawai.
Aparatur Sipil negara akan dinilai
kinerjanya berdasarkan kontrak kerja
sehingga prestasi kerja pegawai dapat
terlihat secara transparan. Selain itu,
kompetisi sehat antar pegawai dalam
organisasi akan terbangun sehingga
tidak ada kesan like or dislike dalam
mempromosikan pegawai untuk
menduduki suatu jabatan.
Salah satu prinsip dari merit system
adalah rewarding. Pegawai yang
dapat mencapai sasaran kinerja dan
memenuhi kontrak kerja akan
mendapatkan remunerasi. Prinsip
dalam remunerasi adalah pemberian
tunjangan kinerja kepada pegawai
didasarkan pada jabatan dan kelas
jabatan.
Tunjangan kinerja melekat dengan
seluruh tugas jabatan yang dimiliki
oleh seorang pegawai. Penetapan
besarnya tunjangan kinerja harus
berbasis kinerja, bobot pekerjaan dan
peringkat/grade masing-masing
jabatan.
Oleh karena itu, semua pegawai harus
memahami hak dan kewajiban
m a s i n g - m a s i n g d a l a m ra n g ka
pencapaian kinerja. Tugas harus
dilaksanakan sesuai dengan level
jabatannya agar dikorelasikan dengan
tunjangan kinerja secara
proporsional.
Pengembangan karir PNS dilakukan
dengan mempertimbangkan
integritas dan moralitas. Promosi dan
mutasi merupakan cara alih tugas
produktif, yaitu strategi untuk
meningkatkan produktivitas lembaga
dengan menempatkan karyawan ke
j a b a t a n ya n g s e s u a i d e n ga n
kecakapannya. Bagaimanapun, upaya
peningkatan pelayanan kepada
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
masyarakat merupakan bagian
terpenting dalam seluruh pergerakan
yang terjadi dalam lingkup kerja
pemerintah.
Salah satu tujuan mutasi adalah agar
seseorang dapat menguasai dan
mendalami pekerjaan lain di bidang
yang berbeda. Disamping itu, mutasi
dapat menjadi pendorong agar spirit
kerja meningkat melalui persaingan
sehat dan sebagai perangsang agar
pegawai yang bersangkutan berusaha
meningkatkan karirnya.
Para pejabat eselon III & IV Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang
baru dilantik adalah:
SETDITJEN BINA KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN
1.Kamit Waluyo, SH, MM sebagai
Kasubbag TU dan Gaji
2.Titien Suprihatin, S.Sos, MM
sebagai Kasubbag Anggaran
3.Leo Simaremare, SH, M.Si sebagai
Kasubbag Organisasi
4.Yudy Yudistira Adhimulya, SH,
M.Hum sebagai Kasubbag Hukum
5.Ira Miranti, S.Si, MHSM, Apt sebagai
Kasubbag Kepegawaian
6.Sri Suratini, S.Si, Apt sebagai
Kasubbag Humas
DIT BINA OBAT PUBLIK DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
1. Dra. Nadirah Rahim, Apt, M.Kes
sebagai Kasubdit Penyediaan Obat
Publik dan Perbekkes
2. Dra. Hidayati Mas'ud, Apt sebagai
Kasubdit Pengelolaan Obat Publik
dan Perbekkes
3. Dra. Sri Endah Suhartatik, Apt
sebagai Kasubdit Pemantauan dan
Evaluasi Program Obat Publik dan
Perbekkes
DIT BINA PELAYANAN KEFARMASIAN
1.Drs. Heru Sunaryo, Apt sebagai
Kasubdit Penggunaan Obat Rasional
2.Drs. Ellon Sirait, Apt, M.Sc.PH
sebagai Kasubdit Farmasi
Komunitas
3.Dra. Dara Amelia, Apt, MM sebagai
Kasubdit Farmasi Klinik
4.Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt sebagai
Kasie Promosi Penggunaan Obat
Rasional
5.Dra. Ardiyani, Apt, M.Si sebagai
Kasie Pemantauan dan Evaluasi
Penggunaan Obat Rasional
6.Dra. Ema Viaza, Apt sebagai Kasie
Standardisasi Penggunaan Obat
Rasional
DIT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
ALAT KESEHATAN
1. Nur Hidayat, S.Si, Apt sebagai Kasie
Alat Kesehatan Elektromedik
2. Hasnil Randa Sari, S.Si, Apt,
sebagai Kasie Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
3. Dra. Nurlaili Isnaini, Apt, M.Kes
sebagai Kasie Inspeksi Produk
4. Siti Nurhasanah, S.Si, Apt sebagai
Kasie Produk Diagnostik In Vitro
5. Eva Silvia, SKM sebagai Kasie Alat
Kesehatan Non Elektromedik
DIT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
KEFARMASIAN
1. Dra. Nur Ratih Purnama, Apt, M.Si
sebagai Kasubdit Produksi dan
Distribusi Obat dan Obat
Tradisional
2. Dra. Vita Picola Haloho, Apt,
sebagai Kasubdit Produksi
Kosmetika dan Makanan
Dalam acara pelantikan ini, para
pejabat eselon III dan IV yang dilantik
juga menandatangani Pakta Integritas
sebagai bentuk komitmen untuk
melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya dan penuh tanggungjawab.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 09
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
TATA LAKSANA PELAYANAN OBAT DALAM PROGRAM JKN
Pada hari Rabu 26 Februari 2014 BPJS
Ke s e h a ta n m e nye l e n g ga ra ka n
konferensi pers bertajuk Tata Laksana
Pelayanan Obat Dalam Program JKN.
Konferensi pers ini bertujuan
menjelaskan kembali seperti apa tata
laksana pelayanan obat bagi peserta
JKN kepada media, sehingga media
diharapkan mampu menginformasikan lebih jauh kepada
masyarakat (baik itu peserta maupun
fasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan) khusus terhadap tata
laksana pelayanan obat. Dalam
konferensi pers ini hadir sebagai nara
sumber Direktur Pelayanan BPJS
Kesehatan Fadjriadinur dan Direktur
Bina Pelayanan Kefarmasian Drs. Bayu
Teja Muliawan, Apt., M.Pharm.
Selama hampir dua bulan
pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan,
masih terdapat keluhan dari peserta,
terutama peserta lama (dahulu
peserta Askes) mengenai pelayanan
obat. Sewaktu BPJS Kesehatan masih
bernama PT Askes, peserta yang
terindikasi penyakit kronis bisa
mendapatkan obat rutin yang harus
dikonsumsi setiap hari untuk 30 hari.
N a m u n d i ka re n a ka n te rd a p at
perubahan terhadap pola
Hal.10 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
pembayaran ke rumah sakit dengan
menggunakan INA CBG's saat PT
A s ke s b e r u b a h m e n j a d i B PJ S
Kesehatan, peserta mendapatkan
obat hanya untuk 3-7 hari.
Dalam JKN cakupan pelayanan obat
yang diperoleh oleh peserta BPJS
Kesehatan adalah pemberian obat di
Rawat Jalan Tingkat Pertama
(RJTP)/Rawat Inap Tingkat Pertama di
fasilitas kesehatan tingkat primer,
serta pemberian obat di Rawat Jalan
Tingkat Lanjutan (RJTL)/Rawat Inap
Tingkat Lanjutan (RITL) di fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan.
Sedangkan acuan daftar dan harga
obat dan bahan medis habis pakai
(BMHP) mengacu pada daftar dan
h a r ga o b a t d a n B M H P y a n g
ditetapkan oleh Menkes. Untuk daftar
obat dan BMHP mengacu kepada
Formularium Nasional (Fornas) dan
untuk daftar harga obat dan BMHP
mengacu kepada e-catalogue.Untuk
sistem pembiayaannya, pelayanan
obat dan BMHP di fasilitas kesehatan
tingkat pertama sudah termasuk
dalam komponen kapitasi yang
dibayarkan BPJS Kesehatan. Begitu
pula dengan pelayanan obat, alat
kesehatan dan BMHP pada fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjutan
merupakan salah satu komponen
yang dibayarkan dalam paket INA
CBGs.
Namun, di minggu-minggu awal
implementasi JKN, terdapat evaluasi
khususnya tentang pelayanan obat.
Pasien dengan penyakit kronis tidak
dapat memperoleh obat untuk
kebutuhan 30 hari, selain itu pasien
juga tidak diberikan pelayanan obat
kemoterapi dan obat hemophilia
karena tarif paket INA CBGs yang
b e l u m m e n ga ko m o d a s i u nt u k
penggunaan obat kemoterapi dan
hemophilia yang harganya mahal.
Selain itu juga terdapat rumah sakit
Tipe B dan Tipe C yang memiliki unit
onkologi tidak bersedia memberikan
pelayanan kemoterapi karena di
dalam Fornas obat kemoterapi
dipetakan pada fasilitas kesehatan
tersier (tingkat III). Serta rumah sakit
mengalami kendala dalam proses
pengadaan obat karena e-catalogue
obat tahun 2014 belum ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan.
Untuk mengakomodir kesulitan
peserta karena hal tersebut di atas,
Kementerian Kesehatan telah
mengeluarkan Surat Edaran (SE)
Menkes Nomor HK/Menkes/31/
I/2014 tentang Pelaksanaan Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan dan SE
Menkes Nomor HK/Menkes/32/
I/2014 tentang Pelaksanaan
Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta
BPJS Kesehatan Pada Faskes Tingkat
Pertama dan Tingkat Lanjutan Dalam
Penyelenggaraan Program JKN. BPJS
Kesehatan pun telah menerbitkan SE
Direktur Pelayanan Nomor 32 tahun
2014 dan Nomor 38 Tahun 2014
sebagai penjelasan petunjuk teknis
atas kedua SE Menkes tersebut.
Sesuai SE Menkes Nomor
HK/Menkes/32/I/2014 tersebut, pada
masa transisi terdapat 3 jenis obat
yang dapat ditagihkan diluar paket
INA CBGs, yaitu pelayanan obat kronis
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
bagi pasien yang kondisinya belum
stabil, pelayanan obat kronis bagi
pasien yang kondisinya sudah stabil
dan pelayanan obat kemoterapi.
Untuk hemophilia dan Thalassemia
akan ditambahkan tarif top up.
Sementara itu untuk mengatasi
permasalahan pengadaan obat,
sesuai dengan surat Menteri
Kesehatan Nomor KF/Menkes/
50/I/2014, sebelum adanya
ketetapan e-catalogue obat dan
BMHP tahun 2014, maka untuk
menjamin ketersediaan obat rujuk
balik dan paket (obat dan BMHP)
pelayanan CAPD dalam pelaksanaan
JKN mengacu pada e-catalogue obat
tahun 2013.
Bila tidak tercantum dalam ecatalogue 2013, dapat digunakan
Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)
tahun 2013 dan Peraturan Direksi PT
Askes. Terhadap hal ini BPJS
Kesehatan telah melakukan
addendum perpanjangan waktu
DPHO PT Askes Edisi XXXII Tahun 2013
sampai dengan 31 maret 2014.
Teknis pelayanan 3 jenis obat yang
bisa ditagihkan diluar paket INA CBGs
adalah sebagai berikut:
Pe l aya n a n o b a t k ro n i s ya n g
kondisinya belum stabil
Apabila kondisi penyakit kronisnya
belum stabil, maka fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan dapat memberikan
tambahan resep obat penyakit kronis
(mengacu kepada Fornas) diluar
paket INA CBGs sesuai indikasi medis
sampai jadwal kontrol berikutnya.
Peserta yang menderita penyakit
kronis yang belum stabil diberikan
resep obat untuk kebutuhan 30 hari
sesuai indikasi medis yang
pemberiannya terbagi dalam 2 (dua)
resep:
a. Kebutuhan obat untuk sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari disediakan
oleh rumah sakit, biaya sudah
termasuk dalam komponen paket INA
CBGs.
b. Kebutuhan obat untuk sebanyakbanyaknya 23 (dua puluh tiga) hari
diresepkan oleh dokter yang
merawat, diambil di Instalasi farmasi
Rumah Sakit atau Apotek/Depo
Farmasi yang ditunjuk. Biaya obat ini
ditagihkan secara fee for service
kepada BPJS Kesehatan oleh IFRS/
Apotek/Depo Farmasi tersebut.
Pe l aya n a n o b at k ro n i s ya n g
kondisinya sudah stabil
Obat untuk penyakit kronis yang
kondisinya sudah stabil dapat
diberikan oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama sebagai Program
Rujuk Balik.
Obat Program Rujuk Balik diresepkan
oleh dokter fasilitas kesehatan tingkat
pertama berdasarkan rekomendasi
dari dokter spesialis/sub spesialis.
Jenis penyakit yang termasuk di
dalam cakupan Program Rujuk Balik
adalah Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Jantung, Asma, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK), Epilepsi,
Schizophrenia, Stroke, Systemic Lupus
Erythematosus (SLE) dan Sirosis
Hepatis. Namun sesuai dengan
rekomendasi perhimpunan Peneliti
Hati Indonesia (PPHI) dan Komite
Nasional Fornas, Sirosis Hepatis tidak
dapat dilakukan rujuk balik ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama karena:
a. Sirosis Hepatis merupakan penyakit
yang tidak curable
b. Tidak ada obat untuk Sirosis
Hepatis
c. Setiap gejala yang timbul mengarah
kegawatdaruratan (misal: esophageal
bleeding) harus ditangani di fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjutan
d. Tindakan-tindakan medik untuk
menangani gejala umumnya hanya
dapat dilakukan di fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjutan.
Resep obat Program Rujuk Balik dapat
diberikan untuk kebutuhan 30 hari
dan obat diambil di Apotek/Depo
Farmasi yang melayani Program
Rujuk Balik.
Pe l aya n a n o b at Ke m o te ra p i ,
Thalassemia dan Hemophilia
Disamping dilakukan di fasilitas
kesehatan tingkat III, pemberian obat
ke m o te ra p i , t h a l a s s e m i a d a n
hemophilia dapat juga dilakukan di
fasilitas kesehatan tingkat II denga
mempertimbangkan kemampuan
fasilitas kesehatan dan kompetensi
SDM kesehatan.
Pemberian obat kemoterapi dan
thalassemia dapat diberikan pada
pelayanan Rawat Jalan Tingkat
Lanjutan berdasarkan indikasi medis.
Pada masa transisi:
a. Pelayanan kemoterapi baik pada
rawat jalan maupun rawat inap
ditagihkan dengan paket INA CBGs
dan obatnya dapat ditagihkan secara
fee for service kepada BPJS Kesehatan
b. Pelayanan obat mengacu kepada
Fornas, Pedoman Pelaksanaan Fornas
dan ketentuan lain yang berlaku
c. Pasien thalassemia yang dilayani di
ra wat j a l a n t i n g kat l a n j u ta n
ditagihkan sebagai kasus rawat inap
d . Pa s i e n h e m o p h i l i a A d a n
Hemophilia B yang dirawat inap,
pengajuan klaim berupa tarif INA
CBGs ditambah tarif top up sesuai
ketetapan Menkes, diajukan secara
fee for service
e. Tarif tambahan tersebut sama
untuk semua tingkat keparahan dan
kelas perawatan.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 11
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
KONGRES NASIONAL IKATAN APOTEKER INDONESIA
Pada hari Jumat 21 Februari 2014
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
menyelenggarakan Kongres Nasional
dan Kongres Ilmiah IAI ke XX di Hotel
Grand Sahid Jaya Jakarta. Menteri
Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A,
MPH berkenan memberikan
sambutan sekaligus membuka secara
resmi kegiatan ini melalui rekaman
video.
Turut hadir pula dalam kegiatan ini
Menteri Dalam Negeri Gamawan
Fauzi, SH, MM, Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Dr. Ir. Roy A. Sparringa, Dirjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra.
Maura Linda Sitanggang, Apt, Ph.D,
dan Ketua Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) dr. Zainal
Abidin, MH.
Pelayanan kefarmasian adalah bagian
penting dari pelayanan kesehatan
dan merupakan bentuk pelayanan
dan tanggungjawab langsung profesi
ke fa r m a s i a n . S e j a l a n d e n ga n
komitmen pelayanan kefarmasian
yang Baik (Good Pharmacy Practice)
untuk menjamin keselamatan pasien
(patient safety), praktek pelayanan
kefarmasian di dunia, dimana
paradigma lama yang semula hanya
berfokus pada pengelolaan obat
Hal.12 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
sebagai komoditi, telah berkembang
menjadi paradigma baru pelayanan
kefarmasian yang komprehensif
dengan tujuan meningkatkan: 1)
penggunaan obat yang rasional, 2)
keamanan penggunaan obat dan
efisiensi biaya obat, serta 3)
meningkatkan kualitas hidup pasien.
D a l a m s a m b u t a n ny a M e n ke s
menyatakan bahwa mutu pelayanan
kefarmasian di Indonesia ditingkatkan
dari waktu ke waktu oleh Pemerintah
bersama organisasi profesi, agar
masyarakat memperoleh pelayanan
kesehatan yang terbaik. Untuk
m a ks u d te rs e b u t Pe m e r i nta h
berusaha memenuhi kebutuhan
tenaga kefarmasian di seluruh
Indonesia. Sampai dengan tahun
2013, telah terdaftar lebih dari 40.000
orang apoteker di Indonesia. Jumlah
ini sudah memenuhi standar
kebutuhan - sebagai salah satu
sumber daya di bidang kesehatan.
Pemerintah sedang melakukan
langkah-langkah
agar
pendayagunaan apoteker semakin
maksimal.
“Saya minta agar segenap apoteker di
Indonesia dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian senantiasa
melaksanakan dengan sungguh-
sungguh semua standar yang berlaku
baik dalam pelayanan kesehatan,
industri farmasi maupun dalam
distribusi sediaan farmasi” demikian
ujar Menkes.
Sementara itu, terkait dengan JKN
yang pelaksanaannya telah
dicanangkan oleh Presiden mulai 1
Januari 2014 lalu, Menkes meminta
agar segenap tenaga kefarmasian di
Indonesia untuk bahu membahu
bersama seluruh SDM Kesehatan
lainnya untuk
menyukseskan
pelaksanan JKN. Peran apoteker di era
JKN adalah memastikan tercapainya
ketersediaan, keterjangkauan, dan
penggunaan obat yang rasional, yang
dapat ditempuh melalui praktek
pelayanan kefarmasian.
Secara berkala, Pemerintah
menerbitkan Formularium Nasional
(Fornas) dan e-catalogue. Fornas yang
memuat daftar dan harga obat serta
bahan medis habis pakai sebagai
acuan dalam pelayanan kesehatan di
seluruh fasilitas kesehatan. Menkes
yakin dan percaya bahwa seluruh
tenaga kefarmasian di Tanah Air selalu
mempedomaninya dengan cermat.
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat
Ke s e h a ta n D ra . M a u ra L i n d a
Sitanggang, Apt, Ph.D juga
m e nya m p a i ka n m a t e r i d a l a m
Plennary Session II yang berjudul
“Strategi dan Kebijakan Kefarmasian
Pengembangan Apoteker Indonesia”.
Kongres Nasional dan Kongres Ilmiah
IAI ke XX berlangsung selama 3 hari
dari tanggal 21 23 Februari 2014.
Dalam kongres ini juga
diselenggarakan pameran ilmiah yang
diresmikan oleh Menteri Dalam
Negeri Gamawan Fauzi, SH, MM
dengan didampingi oleh Kepala BPOM
Dr. Ir. Roy A. Sparringa, Ketua Umum
PP IAI Periode 2009-2013 Drs. M. Dani
Pratomo, MM, Apt., dan Dirjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra.
Maura Linda Sitanggang, Apt, Ph.D.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
Definisi
Gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas, atau disebut juga
sebagai ADHD (Attention
Deficit/Hyperactivity Disorder),
merupakan kondisi kronis yang
mengenai jutaan anak di dunia dan
seringkali menetap hingga masa
dewasa. ADHD meliputi adanya
kombinasi dari berbagai masalah,
seperti kesulitan dalam memusatkan
perhatian, hiperaktivitas, dan perilaku
yang impulsif.
ADHD sekitar 10 kali lebih sering
terjadi pada anak laki-laki
dibandingkan dengan anak
perempuan. ADHD sebelumnya
disebut sebagai gangguan pemusatan
perhatian (Attention Deficit Disorder A D D ) . N a m u n , s e r i n g te r j a d i
hiperaktivitas pada anak-anak yang
terkena, sehingga menyebabkan
perubahan terminologi menjadi
ADHD.
Penyebab
Penyebab pasti terjadinya ADHD
belum diketahui. Banyak faktor yang
terlibat dalam terjadinya ADHD,
antara lain :
Faktor genetik. ADHD dapat menurun
dalam keluarga. Penelitian
menunjukkan bahwa ada gen yang
mungkin berperan dalam terjadinya
gangguan ini yang diturunkan dalam
keluarga.
Ketidakseimbangan kimia otak
(neurotransmitter), yaitu zat-zat yang
menghantarkan impuls saraf di dalam
otak.
Perubahan pada otak. Daerah-daerah
pada otak yang berperan dalam
pemusatan perhatian kurang aktif
pada anak-anak dengan ADHD
dibandingkan dengan anak-anak
tanpa ADHD.
Selain itu, ada faktor-faktor lain yang
dapat berkontribusi dalam terjadinya
ADHD atau dapat memicu terjadinya
gejala, yaitu :
Infeksi, gizi buruk, dan
penyalahgunaan zat-zat terlarang
(termasuk rokok dan alkohol) saat
kehamilan. Hal ini disebabkan oleh
pengaruhnya pada perkembangan
otak bayi.
Paparan pada zat-zat beracun,
misalnya timbal, saat awal masa
kanak-kanak juga dapat
mempengaruhi perkembangan otak
anak.
Cedera atau gangguan pada otak
Mengkonsumsi terlalu banyak gula
tidak menyebabkan anak mengalami
ADHD, meskipun asupan diet yang
seimbang penting untuk
perkembangan normal anak. ADHD
juga tidak disebabkan oleh terlalu
banyak menonton televisi, kehidupan
rumah tangga yang kurang baik,
sekolah yang kurang baik, atau alergi
terhadap makanan.
Gejala
ADHD pada dasarnya merupakan
suatu gangguan dalam memusatkan
perhatian, berkonsentrasi, dan
kemampuan dalam menyelesaikan
t u ga s ya n g d i b e r i ka n s e c a ra
konsisten. Anak-anak yang terkena
juga bisa menjadi sangat aktif dan
impulsif.
Anak-anak pra-sekolah bisa tampak
gelisah, memiliki masalah dalam
interaksi dan komunikasi, serta tidak
berperilaku dengan baik. Sekitar 2060% anak dengan ADHD memiliki
masalah dalam belajar, dan sekitar
80% memiliki masalah dalam prestasi
akademis. Anak-anak dengan ADHD
seringkali bertingkah laku seperti
pikirannya kemana-mana dan mereka
tidak mendengarkan orang yang
berbicara kepadanya. Mereka juga
seringkali tidak melakukan tugastugas yang diberikan.
Sekitar 40% anak dengan ADHD
memiliki masalah yang terkait dengan
harga diri, depresi, kecemasan, atau
adanya pelanggaran saat mereka
memasuki masa remaja. Sekitar 60%
anak kecil dengan ADHD memiliki
masalah lain, seperti mudah marah
(temper tantrums), dan sebagian
besar anak yang lebih besar memiliki
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 13
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
toleransi yang rendah terhadap rasa
frustasi.
ADHD lebih sering terjadi pada anak
laki-laki dibanding anak perempuan,
dan perilaku yang muncul bisa
berbeda antara anak laki-laki dan anak
perempuan. Misalnya, anak laki-laki
mungkin lebih hiperaktif dan anak
perempuan mungkin cenderung lebih
diam dan tidak memperhatikan.
Perilaku yang normal dibandingkan
dengan ADHD
Sebagian besar anak yang normal bisa
bisa bersikap tidak perhatian,
hiperaktif, atau impulsif pada suatu
waktu. Singkatnya kemampuan untuk
memperhatikan dan tidak mampu
terus melakukan suatu aktivitas untuk
waktu yang lama juga normal terjadi
pada anak-anak pra-sekolah. Bahkan
pada anak-anak yang lebih besar dan
remaja, lamanya perhatian akan
sesuatu tergantung dari seberapa
besar ketertarikan mereka akan hal
tersebut.
Demikian juga dengan hiperaktivitas.
Anak-anak yang masih kecil umumnya
bersifat energik. Beberapa anak
memang lebih aktif dibandingkan
Hal.14 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
anak lainnya. Namun, anak-anak ini
tidak dikatakan memiliki ADHD karena
perbedaan tersebut.
Anak-anak yang bermasalah di
sekolah tetapi baik-baik saja saat di
rumah atau saat bersama temantemannya kemungkinan mengalami
sesuatu selain ADHD. Demikian juga
halnya dengan anak-anak yang
hiperaktif atau tidak perhatian di
rumah, tetapi baik-baik saja dalam
berteman atau mengerjakan tugas
sekolah.
Diagnosa
Diagnosa gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas (ADHD)
didasarkan dari jumlah, frekuensi, dan
keparahan gejala-gejala yang ada.
Gejala harus ditemukan sedikitnya
pada dua lingkungan yang berbeda,
terutama di rumah dan di sekolah. Jika
gejala-gejala hanya terjadi di rumah
atau hanya terjadi di sekolah, dan
tidak terjadi di tempat yang lain, maka
keadaan ini tidak memenuhi kriteria
ADHD. Gejala-gejala yang timbul juga
harus sampai menyebabkan
gangguan dalam fungsi sosial atau
akademis anak.
Gejala yang muncul meliputi adanya
gangguan pemusatan perhatian,
hiperaktivitas, dan perilaku impulsif.
Tanda-tanda yang dapat muncul dari
gangguan ini yaitu :
Tanda-tanda adanya gangguan dalam
pemusatan perhatian atau gangguan
dalam berkonsentrasi :
seringkali tidak dapat memperhatikan
hal-hal yang detail
memiliki kesulitan dalam
m e m p e r ta h a n ka n ko n s e nt ra s i
/perhatian saat bekerja dan bermain
tampak tidak memperhatikan saat
diajak berbicara
seringkali tidak melakukan sesuatu
sesuai petunjuk yang ada dan tidak
dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan
seringkali mengalami kesulitan dalam
mengatur tugas dan aktivitas
seringkali menghindari, tidak
menyukai, atau enggan melakukan
tugas yang membutuhkan perhatian
secara terus menerus
sering kehilangan barang
perhatian mudah teralih oleh suatu
stimulus
seringkali meninggalkan suatu
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
kegiatan yang belum tuntas dan
beralih pada kegiatan yang baru
sering lupa
Tanda-tanda adanya hiperaktivitas :
sering meremas-remas tangan,
memain-mainkan kaki, atau tampak
suka menggeliat-geliat
tidak dapat duduk diam, anak sering
meninggalkan tempat duduk dan
pergi ke tempat lain
sulit bermain dengan tenang
sering berlarian atau memanjatmanjat
memiliki kesulitan dalam bermain
atau terlibat dalam aktivitas yang
tenang
sering bertingkah laku seperti
didorong oleh motor penggerak
sering banyak berbicara
Tanda-tanda adanya perilaku impulsif:
sering langsung berbicara tanpa
berpikir sebelum orang lain selesai
berbicara, misalnya anak langsung
menjawab sebelum pertanyaan
selesai
sering mengalami kesulitan untuk
menunggu giliran, misalnya anak tidak
dapat menunggu giliran saat bermain
sering meyela percakapan atau
mengganggu orang lain
Tidak semua tanda harus muncul
dalam menegakkan diagnosa ADHD.
Namun, tanda-tanda adanya
gangguan pemusatan perhatian harus
selalu ada.
PENGOBATAN
ADHD tidak dapat disembuhkan.
Tetapi banyak gejala yang bisa diatasi
atau dikendalikan. Terapi untuk ADHD
seringkali berupa kombinasi obatobatan dan berbagai terapi
psikososial.
Obat-obatan
Obat-obat yang disebut sebagai
stimulan (misalnya Methylphenidate,
Amphetamine) bisa digunakan untuk
membantu mengendalikan
hiperaktivitas dan perilaku impulsif,
serta membantu anak untuk dapat
berkonsentrasi lebih lama.
Terkadang obat-obat stimulan
m e m i l i k i e fe k s a m p i n g ya n g
mengkhawatirkan untuk anak-anak.
Efek samping yang bisa terjadi antara
lain : gangguan tidur (misalnya
insomnia), tidak nafsu makan, depresi
atau kesedihan, sakit kepala, sakit
perut dan tekanan darah tinggi.
Semua efek samping akan
menghilang jika obat dihentikan. Pada
kasus tersebut, dapat digunakan
obat-obat yang bersifat non-stimulan
untuk anak-anak ADHD yang berusia
lebih dari 6 tahun.
Selain itu, ada obat lain yang dapat
digunakan untuk mengatasi gejalagejala gangguan pemusatan
perhatian dan perilaku. Obat-obat ini
antara lain clonidine, obat antidepresan, dan obat anti-cemas.
Terapi Psikososial
Terapi psikososial yang dapat
digunakan untuk mengatasi ADHD
berupa :
Pendidikan khusus, yaitu pendidikan
yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan anak yang
khusus. Anak-anak dengan ADHD
umumnya sangat terbantu dengan
mendapatkan lingkungan yang sangat
teratur dan memiliki aktivitas rutin.
Modifikasi perilaku, meliputi strategi
untuk mendukung perilaku yang baik
dan mengurangi perilaku anak yang
bermasalah.
Psikoterapi (konseling). Psikoterapi
bisa membantu anak ADHD dalam
mempelajari berbagai cara yang lebih
baik untuk mengendalikan emosi
mereka. Konseling juga dapat
membantu anggota keluarga untuk
bisa memahami anak ADHD dengan
lebih baik.
Latihan kemampuan sosial. Latihan ini
bisa membantu anak untuk
mempelajari perilaku yang baru,
misalnya berbagi dan mengantri.
Latihan ini akan membuat anak bisa
beraktivitas lebih baik di dalam situasi
sosial.
Dukungan kelompok. Orang tua dari
anak-anak dengan kebutuhan dan
permasalahan yang sama
d i k u m p u l ka n . Ke l o m p o k b i s a
memberikan dukungan dan menjadi
forum untuk bisa mengetahui lebih
lanjut gangguan yang dialami oleh
anak dan perkembangan terbaru dari
terapi yang ada.
Pencegahan
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko
terjadinya ADHD pada anak, yaitu :
Saat kehamilan, hindari
menggunakan sesuatu yang dapat
berbahaya bagi perkembangan janin,
misalnya minum alkohol, merokok,
atau meng gunakan obat-obat
terlarang. Hindari paparan zat
beracun dari lingkungan, misalnya
polychlorinated biphenyls.
Lindungi anak dari paparan polutan
dan bahan beracun, misalnya asap
rokok, bahan-bahan kimia dari
pertanian atau industri, dan cat yang
mengandung timbal.
Batasi paparan layar monitor.
Meskipun masih belum terbukti,
tetapi pada usia 5 tahun pertama,
anak-anak perlu dihindarkan dari
paparan TV atau video games yang
berlebihan.
Mmedicastore.com
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 15
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MENGHINDARI BAHAYA OBAT SUNTIK ANTIBIOTIK CEFTIZOXIME
DENGAN PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL
Oleh:
Drs. Jenry W.Badjongga H.T. Simanjuntak Apt., M.Si
[email protected]
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
(POR)
Penggunaan obat dikatakan
rasional apabila pasien mendapatkan
obat terpilih sesuai kebutuhan
klinisnya yang aman, berkhasiat,
adekuat, bermutu yang berbasis bukti
ilmiah (Evidence Based Medicine)
dengan biaya relatif rendah serta
terjangkau bagi pasien maupun
masyarakat. Adapun kriteria POR:
tepat diagnosis; tepat indikasi
penyakit; tepat pemilihan obat,
tepat dosis (dewasa, anak, manula),
tepat rute pakai (oral/mulut,
parentera/injeksi, inhalasi melalui
pernafasan, tetes mata, tetes hidung,
bawah lidah untuk obat jantung atau
pada gusi/sublingual, ovula pada
vagina, suppositoria pada
rectal/anus, melalui kulit, dan lainlain); tepat kepatuhan memenuhi
interval waktu pemberian (setiap 6
jam, 8 jam, setiap hari); tepat lama
pakai/pemberian obat (demam tifoid
selama 10 - 14 hari, TBC dan kusta
minimal 6 bulan); tepat informasi
(obat diteruskan sekalipun urine
warna merah akibat mengkonsumsi
Rifampisin); tepat penilaian kondisi
pasien (obat inflamasi non
steroid/AINS dihentikan karena
pencetus serangan asma, hentikan
antibiotik Ceftizoxime pasien tifoid &
DBD karena menurunkan trombosit);
tepat penyerahan obat pada pasien
(tertulis bayi “X” atau tuan/ny “Y”);
tepat orientasi dengan tindak lanjut
(pemeriksaan gula darah pasien
pascapemberian obat diabetes
mencegah hipoglikemia); tepat
interaksi antar profesi (koordinasi
yang baik antar profesi dokter,
apoteker dan perawat); waspada
Efek Samping Obat/ESO (dilarang
mengendarai otomotif karena timbul
kantuk pada pemberian CTM,
penurunan trombosit pada antibiotik
golongan Cephalosporins);
kepatuhan pasien mengkonsumsi
obat dan ketidaktaatan minum obat.
Upaya pemerintah dalam
peningkatan pelayanan obat dan
kesehatan yang bermutu melalui
Penggunaan Obat Rasional sesuai
d e f i n i s i W H O ( Wo r l d H e a l t h
Organization), telah diwujudkan 12
tepat yang semakin progresif berupa
roda dan bergulir terus menerus
tanpa terkotak-kotak dengan adanya
tepat ke-13 yaitu tepat interaksi antar
profesi yang mencakup semua profesi
yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan
(dapat dilihat pada Gambar 1)
Gambar 1: Definisi Penggunaan Obat Rasional (POR) menurut WHO
Hal.16 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PENGGUNAAN OBAT IRASIONAL:
Seringkali terjadi medication error
akibat Penggunaan Obat Irasional
atau Tidak Rasional diantaranya
ketidak jelasan dalam peresepan obat
misalnya tanpa indikasi yang jelas,
penentuan dosis cara dan lama
pemberian obat, serta peresepan
obat yang mahal,
C iri-ciri Peng gunaan O bat
Irasional: peresepan berlebih/over
prescribing (pemberian antibiotik
u n t u k I S PA n o n p n e u m o n i a ,
pemberian obat berlebih misalnya
kotrimoksasol seharusnya tiap 12 jam
atau dua kali sehari ditemui
dilapangan tiap 8 jam atau 3 kali
sehari) peresepan kurang /
underprescribing dimana pemberian
obat kurang dari yang seharusnya
diperlukan dalam hal dosis, jumlah
maupun lama pemberian serta tidak
diresepkannya obat yang diperlukan
untuk penyakit yang diderita (tidak
diberikannya oralit pasien diare,
pemberian amoksisilin sirup kering
hanya 1 botol dari yang seharusnya 2
botol dan lain lain); peresepan
majemuk/polifarmasi ditemukan
dalam pemberian beberapa obat
untuk satu indikasi yang sama sebagai
contoh pemberian puyer pada pasien
anak pilek dan batuk berisi atau Ɍ/:
amoksisilin, parasetamol, gliseril
guaiakolat/GG, deksametason, CTM
dan luminal; peresepan salah/
incorrect prescribing mencakup
pemberian obat untuk indikasi yang
tidak tepat, kontra indikasi, resiko
efek samping yang besar, informasi
yang kurang memadai tentang obat.
Contoh Tinjauan Kasus:
Pasien X (♂ usia 17 tahun) kondisi
demam tinggi, mual, muntah, diguyur
dengan cairan elektrolit 2 kantung
sekaligus @ 500 ml, diberikan
antipiretik, analgetik, antiemetikum
dengan hasil pemeriksaan
laboratorium negative malaria, positif
Salmonella thypi H dan juga positif
Antidengue IgG serta jumlah
trombosit pada hari pertama sebesar
156 X 103/µl berada dalam rentang
normal: 150-400 X 103/µ l yang
menurun pada hari ke-7 pagi hari
dengan keadaan jumlah trombosit 23
X 103/µ l akibat pemberian
Ceftizoxime (15g/5hari/iv) yang
akhirnya dihentikan dan pasien
pulang kerumah keesokan harinya
setelah menaiknya jumlah trombosit
65 X 103/µl.
Analisis Status Kondisi Pasien
Keterangan Tabel: Pemberian antibiotik Ceftizoxime dihentikan pada hari ke-7 yang selanjutnya jumlah trombosit meningkat.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 17
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Terdiagnosis Ganda Typhus dan
Demam Berdarah:
Berdasarkan tanda vital
temperatur/suhu badan pasien tinggi,
diberikan antibiotik Ceftizoxime dan
di-support sesuai hasil dari
laboratorium positif Salmonella typhy
H tetapi suhu tubuh pasien tetap
tinggi sampai hari ke-4 rawat inap.
Pemberian antibiotik Ceftizoxime
terus menunjukkan penurunan
trombosit dan terlebih lagi
berdasarkan test ELISA laboratorium
pada hari ke-5 positif Antidengue IgG
s e h i n g ga t ro m b o s i t m e n u r u n
jumlahnya secara drastis yang satu
akibat Efek Samping Ceftizoxime dan
yang satu lagi akibat virus DBD.
Sementara itu, pemberian guyuran 2
kantung cairan elektrolit berupa
infuse terus dilakukan.
Karena suhu badan berfluktuasi
tetap tinggi sampai pada hari ke-5
perawatan pascapemberian
Ceftizoxime, antipiretik dan analgetik
serta menderita typhus sesuai hasil
pemeriksaan laboratorium dihari
pertama (test Widal) S.typhi: 1/80,
maka diberikanlah antibiotik spesifik
pilihan lini pertama yaitu
kloramfenikol (the first drug choice)
selama 5 hari. Sebagai hasilnya,
temperatur tubuh normal kembali
serta jumlah leukosit membaik tetapi
trombosit menurun drastis
(penurunan trombosit 50% sejak awal
rawat inap).
Pada pagi hari ke-7, bahwa karena
Efek samping Ceftizoxime 3g secara
suntikan intra vena/hari yang dapat
menurunkan jumlah trombosit, maka
pemberiannya dihentikan kecuali
kloramfenikol. Akhirnya, jumlah
trombosit menaik dari 23 X 103/µ l
menjadi 30 X 103/µ l pada malam
harinya.
Pasien pulang kerumah pada hari
ke-8 dimalam hari karena suhu tubuh
dan jumlah leukosit telah normal
Hal.18 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
kembali serta menaiknya jumlah
trombosit sebesar 65 X 103/µl.
Antibiotik Ceftizoxime:
Rumus molekul, C12H12N5NaO5S2 dan
Berat Molekul=405,38
Sebelum mengkonsumsi antibiotik ini
dibutuhkan hal-hal berikut:
masalah pendarahan
Penyakit ginjal
problem saluran pencernaan
seperti radang kolik
a l l e rg i te r h a d a p a nt i b i o t i k
golongan cephalosporins atau
penicillin atau
obat-obatan lainnya, makanan dan
kehamilan
pada wanita hamil atau sedang
merencanakan kehamilan.
sedang menyusui
interaksi dengan kloramfenikol ,
probenecid dan lainnya
Kontak dokter bila diare lebih dari 2
hari
Pemakaian obat ini terindikasi
untuk septicemia, endokarditis
bacteria, infeksi sekunder atau luka
bakar, bronchitis, infeksi sekunder
penyakit saluran pernafasan kronis,
pneumonia, surpurasi pulmonary,
pytorax, cholangitis, cholecystitis,
peritonitis, cystitis, meningitis akibat
H.influenzae, Pelvic inflammation
disease by Neisseria gonorrhoeae.
Dosis: dewasa 0,5 gram 2 gram
intra muscular/intra vena dalam 2-4
dosis terbagi yang mungkin
meningkat sampai 4 g/hari, anakanak ≥ 6 bulan 40-80 mg/kg/hari
dalam 2-4 dosis terbagi yang mungkin
meningkat sampai 120 mg/hari.
Kontra Indikasi: Pasien yang
pernah mengalami shock dan
hipersensitif terhadap lidokaine, atau
tipe anilide anestetika lokal.
Khususnya pada pasien hipersensitif
pada penicillins atau cephems,
asthma bronkus, rash atau urticaria,
disorder fungsi ginjal yang serius, poor
oral nutrition, parenteral nutrition,
manula atau debilated stress
pregnancy.
Efek samping: Shock
anaphylactic, gangguan saluran
pencernaan, defisiensi vitamin, sakit
kepala, anemia aplastik,
granulocytophenia, eosinophilia,
Steven-Johnson Syndrome,
penurunan jumlah trombosit dari
hasil pemeriksaan darah!
Interaksi Obat: Pemberian
bersama diuretik kuat dan
nephrotoxic antibiotic menyebabkan
nephrotoxicity, delayed excretion
with probenecid.
Menurut FDA : perlu kehatihatian atau perhatian khusus pada
wanita hamil dengan kategori: B
Analisis Dampak Penggunaan
Antibiotik Irasional Ceftizoxime
dalam Terapi Pasien Terdiagnosis
Ganda Typhus dan DBD:
 Kekhawatiran akan kemungkinan
terjadinya resistensi/resistensi
silang dan juga reaksi hipersensitif
akibat efek samping dan efek lain
yang tidak diharapkan.
 Lama rawat inap pasien
diperpanjang sehingga semakin
besar biaya yang ditanggung oleh
keluarga pasien pada saat
pembayaran pasien pulang
kerumah.
 Terjadi efek psikososial akibat efek
samping Ceftizoxime 3 gram/hari
secara intra vena (i.v.) berupa
sakit kepala dan gangguan saluran
pencernaan. Untuk
mengatasinya, maka diberikan
tambahan obat analgetik dan
antiemetikum sehingga
menyumbang terjadinya
polifarmasi dan berdampak
beban biaya yang dikeluarkan
keluarga pasien menjadi mahal,
juga terjadi akumulasi bahan
kimia yang tak perlu pada pasien
tergolong masih muda dengan
usia 17 tahun.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Keterangan Gambar: Tampilan Sumbu-X adalah Pemberian berulang Ceftizoxime 3 gram/hari/ i.v, setelah hari ke-6 dihentikan
maka jumlah trombosit mulai menaik dihari ke-7 dan dihari ke-8 pasien pulang kerumah malam harinya sedangkan Sumbu-Y
adalah Jumlah trombosit /µl, diperoleh grafik didasarkan atas hasil analisis data
 Seharusnya untuk pasien double
diagnosed (thypus dan demam
berdarah) tak perlu pemberian
injeksi antibiotik Ceftizoxime saat
pertama kali perawatan sampai
hari ke-5 berdampak pada mutu
pengobatan dan pelayanan
kesehatan tidak terpenuhi, yang
seharusnya obat antibiotik pilihan
pertamanya adalah Kloramfenikol
secara oral karena merupakan
obat pilihan lini pertama (the first
drug choice) untuk bakteri
Salmonella thypi H (terlihat 4 hari
pascaperawatan sebelum
kloramfenikol diberikan, suhu
t u b u h p asie n masih tetap
berfluktuasi tinggi).
 Sebenarnya dengan perawatan
yang intensif, melalui guyuran
cairan infus elektrolit terus
m e n e r u s d a p a t m e n ga ta s i
penurunan jumlah trombosit
seiring kembali-normalnya system
imunitas tubuh pasien
terdiagnosis demam berdarah.
Saran dan kesimpulan:
 Penggunaan Obat Antibiotik
Tidak Rasional/Irasional telah
terjadi karena salah
peresepan/incorrect prescribing
dengan dilakukannya pemberian
pertama kali Ceftizoxime akibat
terpapar bakteri Salmonella thypi
H yang seharusnya, antibiotik the
first drug choice sebagai pilihan
pertama kali adalah
k l o ra m fe n i ko l . S e l a i n i t u ,
peresepan majemuk/polifarmasi
d i j u m p a i
a k i b a t
keku ran gwas p ad aan efek
samping obat pada pasien yang
juga terpapar virus DBD dalam hal
menurunkan jumlah trombosit,
m u a l , m u nta h b e rd a m p a k
pembiayaan meningkat, tidak
efektif dan efisien, pelayanan
obat dan kesehatan tidak
bermutu/berkualitas karena
jumlah dosis yang berlebih serta
indikasi yang tidak tepat, tidak
aman, tidak sesuai kebutuhan
klinisnya sehingga mahal pada
pemberian injeksi Ceftizoxime.
 Bahaya kematian pasien dapat
dihindari dan bersyukur pada
Tuhan Yang Maha Kasih, karena
telah dilakukannya praktek
Penggunaan Obat Rasional
dengan tepat menilai kondisi
pasien, tepat tindak lanjut,
waspada efek samping obat
dalam hal menurunkan jumlah
trombosit dan juga tepat interaksi
antar profesi (dokter, apoteker,
perawat) melalui penghentian
pemberian berulang Ceftizoxime
3 gram / hari secara intra vena
(i.v.).
- Penulis adalah Narasumber POR
2008 di Provinsi Kalimantan Tengah,
mahasiswa pascasarjana S3 Asia
University Taiwan Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 19
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT UDARA DINGIN
Akhir-akhir ini udara di sekitar kita
terasa sangat dingin, terlebih jika
malam hari sampai menjelang pagi.
Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesa
saja, tapi juga di negara lainnya, di
Vietnam misalnya udara dingin sudah
menewaskan 8 orang dan ribuan
ternak lainnya.
Suhu dingin adalah adalah kondisi
dimana suhu udara berada jauh di
bawah normal, suhu dingin ini dapat
memicu timbulnya berbagai gangguan
kesehatan pada manusia, apalagi jika
daya tahan tubuh sedang tidak fit.
Berikut adalah beberapa gangguan
kesehatan yang dapat diakibatkan
oleh udara atau cuaca dingin:
1. Alergi Udara Dingin
Alergi udara dingin sering kali
dianggap sebagai flu. Anggapan yang
salah ini dapat mengakibatkan kita
meminum obat yang tidak tepat.
Walaupun bahaya yang ditimbulkan
oleh kekeliruan minum obat ini bisa
dibilang cukup minor, akan tetapi jika
ini berulang terus menerus tentu akan
dapat mengakibatkan gangguan pada
fungsi tubuh juga, dalam hal ini
terutama memperberat kerja hepar.
Hal. 20 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
Sebenarnya cukup gampang
membedakan flu dan alergi dingin.
Poin-poin perbedaan tersebut adalah
sebagai berikut:
!Demam: penderita alergi udara
dingin biasanya tidak menunjukkan
gejala demam, sedangkan penderita
flu biasanya menunjukkan gejala
demam.
!Tenggorokan: penderita alergi
cenderung merasa gatal pada
tenggorokan, sedang penderita flu
biasanya diikuti sakit tenggorokan.
!Pembengkakan di sekitar leher:
pembengkakan kecil diakibatkan oleh
membengkaknya limfo nodi, biasanya
dialami oleh penderita flu.
!Lemas: penderita flu cenderung
lebih terlihat lemas dibanding
penderita alergi.
!Mata merah dan berair: reaksi
alergi juga dapat disertai mata merah
dan berair krn alergi yg juga terjadi di
area mata.
!Bersin: penderita alergi biasanya
bersin dalam waktu yg sering, dan
diikuti rasa gatal-gatal dihidung.
!Batuk: penderita alergi batuk lebih
banyak daripada penderita flu.
!Waktu: flu biasanya akan sembuh
dengan sendirinya setelah beberapa
minggu, sedangkan alergi terjadi terus
menerus sepanjang penderita
terpapar alergen (udara dingin).
!Riwayat keluarga: penderita alergi
biasanya juga memiliki keluarga yang
menderita alergi sama.
Pencegahan Alergi
Cara yang paling mudah dan praktis
untuk menghidari alergi udara dingin
adalah menggunakan baju yang tebal
ketika udara sedang dingin dan
usahakan untuk berkumur-kumur
dengan air hangat untuk
menghilangkan gatal-gatal pada
tenggorokan.
2. Hypotermia
Penurunan suhu tubuh (kedinginan)
dari suhu normal apabila tidak segera
ditangani akan berakibat fatal atau
gangguan medis yang terjadi dalam
tubuh dimana terjadi penurunan
temperatur tubuh secara tidak wajar
disebabkan tubuh tidak mampu lagi
memproduksi panas untuk
mengimbangi dan menggantikan
panas tubuh yang hilang dengan cepat
karena pengaruh suhu rendah dari
lingkungan sekitar. Situasi tersebut
menjadikan temperatur tubuh turun
dengan cepat dari 37° Celcius
( t e m p e ra t u r n o r m a l ) s e e c a ra
keseluruhan turun hingga dibawah
35° C. Dan selanjutnya kematian bisa
terjadi bila temperatur tubuh terus
semakin turun drastis hingga dibawah
30° C.
Kalau terus di situasi tersebut tanpa
intervensi atau perubahan situasi,
suhu tubuh akan terus menurun lagi
sampai akhirnya tidak bisa membantu
diri sendiri. Semangat saja tidak cukup
dan bisa berbahaya. Pengetahuan dan
persiapan lebih penting untuk
melakukan pekerjaan di tempat
dengan suhu rendah.
Hipotermia digolongkan melalui
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
pengukuran suhu inti:
!Ringan: 33°-36° : merasa dingin,
menggigil,
!Sedang: 30°-33° : gangguan
berjalan, gangguan bicara, perasaan
bingung, otot keras,
!B e ra t : 2 7 ° - 3 0 ° : ga n g g u a n
kesadaran, tidak bisa sembuh tanpa
pertolongan,
!Sangat berat: <30° : pingsan, mata
terlihat tidak normal, nafas pelan,
gang guan pada jantung , bisa
meninggal,
3. Dehidrasi
Gangguan dalam keseimbangan
cairan atau air pada tubuh. Hal ini
terjadi karena pengeluaran air lebih
banyak dari pada pemasukan. Di
daerah suhu dingin secara otomatis
tubuh akan banyak mengeluarkan
panas sehingga akan menyebabkan
pemakaian energi dan cairan yang
berlebih sehingga dapat
menyebabkan dehidrasi. Selain itu
udara yang dingin membuat rasa haus
ingin minum pun menjadi berkurang
sehingga tubuh bisa saja kekurangan
a s u p a n
c a i r a n .
Berikut ini adalah berbagai gejala
dehidrasi sesuai tingkatannya:
Dehidrasi ringan
!Muka memerah,
!Rasa sangat haus,
!Kulit kering dan pecah-pecah,
!Volume urine berkurang dengan
warna lebih gelap dari biasanya,
!Pusing dan lemah,
!Kram otot terutama pada kaki dan
tangan,
!Kelenjar air mata berkurang
kelembabannya,
!Sering mengantuk,
!Mulut dan lidah kering dan air liur
berkurang.
Dehidrasi sedang
!Tekanan darah menurun,
!Pingsan,
!Kontraksi kuat pada otot lengan,
kaki, perut, dan punggung,
!Kejang,
!Perut kembung,
!Gagal jantung,
!Ubun-ubun cekung,
!Denyut nadi cepat dan lemah.
Dehidrasi Berat
!Kesadaran berkurang,
!Tidak buang air kecil,
!Tangan dan khaki menjadi dingin
dan lembab,
!Denyut nadi semakin cepat dan
lemah hingga tidak teraba,
!Tekanan darah menurun drastis
hingga tidak dapat diukur,
!Ujung kuku, mulut, dan lidah
berwarna kebiruan.
4. Memicu Kulit Bentol atau Biduran
Bagi orang tertentu, udara dingin
dapat memicu rasa gatal pada kulit,
bentol-bentol dan kemerahan. Hal ini
bisa terjadi jika udara lagi dingin atau
agak lembab, juga bila sedang
bepergian ke daerah yang bersuhu
dingin. Bila bentol-bentol itu datang,
kulit terasa sangat gatal dan agak
sedikit terasa tebal.
Untuk mengurangi gejala ini, dapat
diatasi dengan menggunakan baju
yang agak tebal bila anda berada di
ruangan dingin atau udara dingin.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 21
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
5. Bisa Menurunkan Berat Badan
Bagi sebagian orang mungkin hal ini
merupakan suatu kebaikan, dengan
bantuan udara dingin, upaya untuk
menurunkan berat badan semakin
mudah dilakukan.
Udara dingin memang membuat
orang cepat lapar. Tapi udara dingin
juga membuat kalori yang dibakar
tubuh lebih banyak. Itulah sebabnya
banyak ilmuwan percaya udara dingin
bisa menurunkan berat badan.
Rasa lapar saat udara dingin dipicu
oleh perubahan suhu tubuh. Ketika
suhu udara lebih dingin ketimbang
suhu tubuh, maka tubuh akan
berusaha untuk menormalkannya.
Untuk menormalkan perubahan suhu
tersebut, dibutuhkan bahan bakar
atau energi yang besar berupa
makanan. Karena itu, jika berada di
daerah dingin tubuh akan lebih cepat
membakar energi sehingga membuat
orang cepat merasa lapar.
Tubuh memiliki jaringan lemak yang
disebut jaringan lemak coklat (brown
adipose tissue atau BAT). Udara
d i n g i n d a p a t m e m i c u B AT
Hal. 22 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
menghasilkan panas dan membakar
jaringan lemak.
Temperatur dingin juga dapat
mempercepat metabolisme tubuh
seseorang. Dalam lingkungan yang
ringan seperti 15,56 derajat Celsius,
beberapa orang akan meningkatkan
metabolisme sebanyak 20 persen.
6. Mimisan
Mimisan adalah pendarahan dari
hidung. Jika tidak ada penyakit lain,
mimisan biasanya hanya merupakan
kelainan pada pembuluh darah di
hidung dan penyebabnya bervariasi.
Salah satu penyebab mimisan adalah
perubahan cuaca. Udara dingin dapat
memicu alergi udara dingin pada anak
yang menyebabkan hidung menjadi
terasa gatal serta pembuluh darah di
hidung melebar dan tipis. Ketika anak
menggosok hidungnya, pembuluh
darah ini gampang sekali pecah, dan
darah pun langsung mengucur keluar.
G a n g g u a n m i m i s a n u m u m nya
berkurang sesuai dengan
pertambahan usia. Semakin tambah
usia, pembuluh darah dan selaput
lendir di hidung sudah semakin kuat,
hingga tidak mudah berdarah.
Kendati begitu, orangtua tetap
waspada jika frekuensi mimisan itu
cukup sering setiap 1-2 hari karena
indikasi kemungkinan si kecil
mengidap penyakit berbahaya.
Penyakit seperti ITP (Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura), demam
berdarah, leukemia, talasemia berat,
atau hemofilia.
7. Gangguan Syaraf Bell`s Palsy
Bell`s Palsy berhubungan dengan
suhu dan udara dingin. Meskipun data
pendukung faktor ini masih sangat
kurang, data (anamnesis) dari sekian
banyak pasien yang mengalami Bell`s
Palsy merujuk pada faktor itu.
Misalnya, sopir kendaraan yang tibatiba merasa mulutnya bergeser atau
menceng setelah membuka jendela
kaca mobil. Orang yang sering tidur di
lantai, pada saat bangun mulutnya
langsung menceng. Atau biasanya
kalau di daerah itu orang sering pergipergi ke tempat yang lembap seperti
ke sumber mata air. Setelah itu, wajah
mereka lumpuh dan mereka
mengatakan itu karena ditampar
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
hantu.
Padahal karena Bell`s Palsy. Dan
semua contoh itu berhubungan
dengan udara atau suhu yang dingin.
Bell`s Palsy merupakan gejala klinis
dari suatu penyakit mononeuropati
(gangguan yang mengenai satu
syaraf).
Syaraf yang dimaksud adalah saraf
no.7 (nervus fascialis). Saraf ini juga
sering disebut syaraf fascialis. Ini saraf
7 yang terkena adalah saraf 7 yang
tepi, inti dari saraf 7 berada di batang
otak.
Perlu diketahui, syaraf 7 berfungsi
mengatur otot-otot pergerakan organ
pada daerah wajah, antara lain di
daerah mulut dan gerakan seperti
meringis dan bibir maju ke depan.
Pada daerah mata, syaraf ini juga
mengatur seputar pergerakan kelopak
seperti memejam, pergerakan
kelopak bola mata, dan mengatur
aliran air mata. Saraf 7 juga ada
serabutnya yang menuju ke arah
kelenjar ludah dan juga ke bagian
pendengaran.
Nah, pada kasus Bell`s Palsy, saraf ini
mengalami gangguan. Saraf tidak
dapat mengantar impuls motorik
kepada otot karena terjerat akibat
pembengkakan. Sekadar diketahui,
susunan saraf 7 dari inti di bagian otak
hingga ujung saraf itu sangat panjang.
Bell`s Palsy, bila dibandingkan dengan
stroke, bisa dikatakan tidak terlalu
berbahaya. Malah penyakit ini bisa
sembuh dengan sendirinya.
8. Kulit kering
Cuaca dingin dapat menyebabkan
kulit menjadi terasa kering dan
keriput, hal ini dapat membuat rasa
tidak nyaman dan tidak sedap
dipandang, terutama bagi para
wanita.
Biasanya kulit kering ini hanya bersifat
sementara saja, namun jika
kejadiannya sering dan terus
menerus, bekas-bekas kulit kering ini
akan nampak jelas terlihat berupa
keriput dan garis-garis halus pada
kulit.
9. Frostbite
Tangan dan kaki menjadi beku dengan
pembekuan kristal es didalam
jaringan tubuh, yang bila ringan akan
dapat sembuh akan tetapi bisa kronis
dengan gejala gejala sakit, pucat,
perubahan warna kulit yang akhirnya
timbul gangren yang harus
diamputasi
Frostbite dapat meningkatkan risiko
penyakit lainnya antara lain :
!Penyakit jantung,
!Asma / bronkitis,
!Diabetes.
Wwww.smallcrab.com
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 23
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
CLOPIDOGREL
P r e va l e n s i p e nya k i t - p e nya k i t
d e ge n e rat i f s e m a k i n b a nya k ,
termasuk penyakit jantung koroner.
Gaya hidup sedentary dan pola diet
tinggi kalori dan lemak akan
meningkatkan risiko kardiometabolik,
antara lain kadar glukosa darah yang
tinggi, resistansi insulin, dislipidemia,
merokok, dan hipertensi. Semuanya
merupakan faktor risiko dominan bagi
penyakit jantung koroner. Penyakit ini
memiliki kesinambungan
(continuum) yang sangat lebar
dimulai dari resistansi insulin dan
hipertensi, penyumbatan pembuluh
darah koroner, gagal jantung, hingga
kematian. Pada semua tingkat
continuum terhadap aspek
pencegahan yang paling sesuai untuk
masing-masing keadaan.
Salah satu obat yang dipakai dalam
cardiac continuum sebagai
antiplatelet adalah clopidogrel. Obat
anti pembekuan Clopidogrel memiliki
kemampuan untuk membantu
mencegah stroke dan serangan
jantung untuk pasien dengan kelainan
irama jantung (aritmia) yang
Hal. 24 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
meningkatkan kemungkinan stroke.
Penelitian ini melibatkan sekitar 7500
orang dengan atrial fibrilasi. Dalam
periode 4 tahun, pasien yang
mengonsumsi Plavix dan Aspirin
memiliki pengurangan nilai 11% untuk
menderita 'ulangan' penyakit jantung,
stroke, pembekuan darah, atau
kematian berkaitan dengan gangguan
kardiovaskular dibandingkan dengan
mereka yang hanya mengonsumsi
Aspirin saja.
Penelitian yang disebut dengan
ACTIVE-A ini, dipresentasikan di
annual meeting of the American
College of Cardiology (ACC) dan
dipublikasikan online oleh New
England Journal of Medicine.
Apa itu Clopidogrel?
Clopidogrel merupakan obat anti
pembekuan darah yang menghambat
pembentukan bekuan di pembuluh
darah sehingga dapat mencegah
terjadinya serangan jantung dan
st ro ke ya n g d i a k i b at ka n d a r i
penyumbatan pembuluh darah.
Penggunaan clopidogrel dalam klinis
adalah untuk mencegah agregasi
t ro m b o s it ya n g m enyeb a b ka n
penyumbatan pembuluh darah arteri
pada otak (serebrovaskuler) dan
jantung (kardiovaskuler). Clopidogrel
merupakan prodrug yang bila masuk
ke dalam darah akan bekerja dengan
berikatan pada reseptor ADP di
membrane trombosit. Mekanisme
kerja obat ini dapat disederhanakan
sebagai berikut: menghambat protein
P2Y12, salah satu subtype dari
reseptor ADP membrane trombosit.
Subtipe tersebut sangat penting untuk
agregasi trombosit dan ikatan silang
dengan fibrin (mekanisme
penggumpalan darah). Blokade
reseptor ini akan menghambat
agregasi trombosit dengan cara
menghambat aktivasi jalur
glikoprotein IIB/IIIA.
Penggunaan clopidogrel diindikasikan
bagi pencegahan iskemia vaskuler
pada pasien aterosklerosis, STEMI (ST
elevation myocardial infarction), dan
NSTEMI (non- ST elevation myocardial
infarction). Dengan Aspirin,
clopidogrel merupakan obat yang
kerap diresepkan untuk pencegahan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
serangan jantung ulang pascastenting. Pada sebagian besar pasien,
clopidogrel ditoleransi dengan lebih
baik daripada Aspirin. Dengan
demikian, pada pasien-pasien yang
intoleransi Aspirin, dapat diberikan
alternatif clopidogrel dengan
manfaat yang sama. Umumnya,
clopidogrel tidak memberikan
keluhan efek samping yang berarti.
Beberapa efek samping yang
sebenarnya jarang adalah
n e t ro p e n i a , T T P ( t h ro m b o t i c
thrombocytopenic purpura), dan
perdarahan ringan.
Mengapa Clopidogrel Diberikan
Setelah Implantasi Stent (ring)?
Stent merupakan tabung yang terdiri
atas anyaman kawat yang berukuran
sangat kecil dengan fungsi membuka
aliran pembuluh darah setelah selesai
dilakukan angioplasti balloon dan
pembukaan sumbatan.
Stent yang terdiri dari kawat baja ini
juga dapat pula tersumbat kembali.
Stent yang terbaru atau dilapisi
dengan obat (drug-eluting) juga
terkdang tersumbat kembali meski
frekuensinya tidak sesering stent
tanpa obat. Sumbatan kembali ini
akan meningkatkan risiko serangan
jantung ulang atau bahkan kematian.
Pemberian obat anti pembekuan
darah kombinasi antara Clopidogrel
dnegan Aspirin ini akan membantu
mencegah kejadian pembekuan
darah ulang di stent tersebut.
Apakah Terapi Clopidogrel Berisiko?
Risiko terbesar pemberian obat ini
adalah terjadinya perdarahan.
Perdarahan terkadang hanyalah
perdarahan samar atau tersembunyi.
Tanda-tanda terjadinya perdarahan
yang harus segera dilaporkan adalah
urin (air seni) yang berwarna hitam
atau kemerahan, feses atau tinja
hitam, dan kejadian memar-memar
yang tidak biasa.
Perdarahan dapat berujung menjadi
anemia dengan gejala lemas dan
lelah. Efek samping lainnya dari
clopidogrel adalah diare dan reaksi
alergi yang menyebabkan rash atau
kemerahan.
Berapa Lama Clopidogrel Harus
Diminum Pasca Tindakan Stent?
Terdapat perbedaan pendapat dalam
hal ini, FDA merekomendasikan
penggunaan Plavix dikombinasikan
dengan Aspirin selama 3-6 bulan
setelah implantasi stent. Namun
terdapat studi lainnya yang
menyebutkan bahwa menghentikan
pemakaian clopidogrel dan Aspirin
setelah 3-6 bulan pasca implantasi
akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya serangan jantung ulang
dibandingkan mereka yang
meneruskan pemakaian obat
tersebut. Sebagai kesimpulan,
sebagian besar dokter akan
merekomendasikan untuk terus
mengonsumsi clopidogrel sampai
didapatkan suatu alasan untuk
menghentikannya.
Penelitian terbaru menyarankan
bahwa terapi clopidogrel dan Aspirin
sebaiknya dilakukan selama 2-3 tahun
setelah implantasi stent dilakukan.
Setelah itu, dokter dapat
menganjurkan untuk mengonsumsi
salah satu saja, Aspirin atau
clopidogrel. Risiko perdarahan akan
lebih besar dengan pemberian kedua
obat tersebut. Apabila pasien tersebut
mampu, disarankan untuk
melanjutkan Plavix karena studi besar
yang melibatkan sekitar 20.000
peserta dengan penyakit jantung
memberikan hasil bahwa Plavix,
meskipun sedikit, memberikan
perbaikan yang signifikan daripada
Aspirin di dalam pencegahan serangan
jantung ulang, stroke, atau kematian.
www.jurnalmedika.com
Kklikdokter.com
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 25
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MALARIA
Malaria adalah suatu infeksi sel darah
merah oleh Plasmodium. Malaria
disebarkan melalui:
Gigitan nyamuk betina Anopheles,
transfusi darah yang terkontaminasi,
s u nt i ka n d e n ga n j a r u m ya n g
sebelumnya telah digunakan oleh
penderita malaria.
Setelah digunakan obat-obatan dan
insektisida, malaria jarang ditemukan
di AS dan negara berkembang lainnya,
tetapi infeksi ini masih sering terjadi di
negara-negara tropis. Pendatang dari
daerah tropis atau pelancong yang
baru kembali dari daerah tropis
kadang membawa infeksi ini ke suatu
negara atau ke negara asalnya dan
kemungkinan menyebabkan wabah
yang ringan.
Penyebab
Terdapat 4 spesies parasit malaria:
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale,
P l a s m o d i u m fa l c i p a r u m , d a n
Plasmodium malariae. Plasmodium
falciparum merupakan penyebab
i nfe ks i te r b a nya k d a n p a l i n g
berbahaya.
Hal. 26 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
Siklus hidup parasit malaria berawal
ketika seekor nyamuk betina
menggigit penderita malaria. Nyamuk
mengisap darah yang mengandung
parasit malaria, yang selanjutnya akan
berpindah ke dalam kelenjar liur
nyamuk. Jika nyamuk ini kembali
menggigit manusia, maka parasit akan
ditularkan melalui air liurnya. Di
dalam tubuh manusia, parasit masuk
ke dalam hati dan berkembangbiak
disana.
Pematangan parasit berlangsung
selama 2-4 minggu, setelah itu
mereka akan meninggalkan hati dan
menyusup ke dalam sel darah merah.
Parasit berkembangbiak di dalam sel
darah merah dan pada akhirnya
menyebabkan sel yang terinfeksi ini
pecah.
Plasmodium vivax dan Plasmodium
ovale mungkin akan tetap berada di
dalam sel-sel hati dan secara periodik
akan melepaskan parasit yang matang
ke dalam aliran darah, sehingga
menyebabkan serangan dari gejalagejala malaria.
Plasmodium falciparum dan
Plasmodium malariae akan keluar
dari hati. Jika infeksi tidak diobati atau
diobati tidak sampai tuntas, maka
bentuk Plasmodium falciparum
dewasa akan tetap berada di dalam
darah selama berbulan-bulan dan
Plasmodium malariae dewasa tetap
berada di dalam darah selama
bertahun-tahun, menyebabkan
serangan gejala malaria yang
berulang-ulang.
Gejala
Gejala biasanya mulai timbul dalam
waktu 10-35 hari setelah parasit
masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk. Gejala
awalnya seringkali berupa demam
ringan yang hilang-timbul, sakit
kepala, sakit otot dan menggigil,
bersamaan dengan perasaan tidak
enak badan (malaise). Kadang
gejalanya diawali dengan menggigil
yang diikuti oleh demam. Gejala ini
berlangsung selama 2-3 hari dan
sering diduga sebagai gejala flu.
Gejala berikutnya dan pola
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
penyakitnya pada keempat jenis
malaria ini berbeda:
Pada malaria falciparum bisa terjadi
kelainan fungsi otak, yaitu suatu
komplikasi yang disebut malaria
serebral. Gejalanya adalah demam
minimal 40 derajat Celsius, sakit
kepala hebat, mengantuk, delirium
(mengigau) dan linglung. Malaria
serebral bisa berakibat fatal. Paling
sering terjadi pada bayi, wanita hamil
dan pelancong yang baru datang dari
daerah malaria. Pada malaria vivax,
mengigau bisa terjadi jika demamnya
tinggi, sedangkan gejala otak lainnya
tidak ada.
Pada semua jenis malaria, jumlah sel
darah putih total biasanya normal
tetapi jumlah limfosit dan monosit
meningkat. Jika tidak diobati,
biasanya akan timbul jaundice ringan
(sakit kuning) serta pembesaran hati
dan limpa.
Kadar gula darah rendah dan hal ini
lebih berat pada penderita yang di
dalam darahnya mengandung lebih
banyak parasit. Kadar gula darah
bahkan bisa turun lebih rendah pada
penderita yang diobati dengan kuinin.
Jika sejumlah kecil parasit menetap di
dalam darah, kadang malari bersifat
menetap.
Gejalanya adalah apati, sakit kepala
yang timbul secara periodik, merasa
tidak enak badan, nafsu makan
berkurang, lelah disertai serangan
menggigil dan demam. Gejala
tersebut sifatnya lebih ringan dan
serangannya berlangsung lebih
pendek dari serangan pertama.
Blackwater fever adalah suatu
komplikasi malaria yang jarang
terjadi. Demam ini timbul akibat
pecahnya sejumlah sel darah merah.
Sel yang pecah melepaskan pigmen
merah (hemoglobin) ke dalam aliran
darah. Hemoglobin ini dibuang
melalui air kemih dan merubah warna
air kemih menjadi gelap. Blackwater
fever hampir selalu terjadi pada
penerita malaria falciparum
menahun, terutama yang
mendapatkan pengobatan kuinin.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejalanya, dimana terjadi serangan
demam dan menggigil secara periodik
tanpa penyebab yang jelas. Dugaan
malaria semakin kuat jika dalam
waktu 1 tahun sebelumnya, penderita
telah mengunjungi daerah malaria
dan pada pemeriksaan fisik
ditemukan pembesaran limpa.
U nt u k m e m p e r ku at d i a g n o s i s
dilakukan pemeriksaan darah guna
menemukan parasit penyebabnya.
Mungkin perlu dilakukan beberapa
kali pemeriksaan karena kadar parasit
di dalam darah bervariasi dari waktu
ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan
prognosis dari malaria ditentukan
oleh jenis parasit penyebabnya.
Pengobatan
Obat-obatan yang digunakan untuk
pengobatan malaria sebagian besar
d a p a t p u l a d i g u n a ka n u n t u k
pencegahan penyakit malaria. Obatobatan ini akan menjadi lebih
bermanfaat dan efektif apabila
digunakan untuk pencegahan, karena
p a ra s i t a ka n l a n g s u n g d a p a t
dimatikan oleh obat sebelum sampai
ke sistem hati (liver) manusia dan
bersembunyi di sana.
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 27
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Penanganan dan pengobatan malaria
umumnya menggunakan beberapa
macam obat yaitu klorokuin,
primakuin, dan quinacrine. Obatobatan ini menyerang parasit malaria
dalam darah dan hati (liver) dapat
merusakan sel hati yang sehat,
sehingga kurang baik dan dapat
membawa efek samping yang buruk
pada pasien jika digunakan dalam
dosis berat atau dalam waktu yang
panjang.
Obat malaria yang paling sering
digunakan di Indonesia untuk
menagani dan mengobati malaria
adalah primakuin dan klorokuin.
Primakuin umumnya digunakan pada
pasien positif malaria vivax atau ovale
dengan dosis 1 kali per hari selama 14
hari berturut-turut, sedangkan
klorokuin lebih banyak digunakan
untuk mengatasi malaria falciparum
dengan dosis 2,5 gram yang dibagi
selama 3 hari (1 gram penggunaan
awal disusul dengan 500mg per 24
jam).
Pengobatan dengan menggunakan
Kina sering digunakan untuk
Hal. 28 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
mengobati malaria atau juga
kombinasi antara 2 parasit misalnya
falciparum dan vivax, dengan dosis
650g per hari selama 7 hari berturutturut.
Efek samping dari Kina adalah
mengganggu pendengaran bahkan
dapat merusak pendengaran.
Pencegahan
Orang-orang yang tinggal di daerah
malaria atau yang mengadakan
perjalanan ke daerah malaria bisa
melakukan hal-hal berikut:
Menggunakan semprotan pembasmi
serangga di dalam dan di luar rumah,
memasang tirai di pintu dan jendela,
memasang kawat nyamuk,
mengoleskan obat anti nyamuk di
kulit, mengenakan pakaian yang
menutupi tubuh sehingga
mengurangi daerah tubuh yang digigit
nyamuk.
Obat-obatan bisa diminum untuk
mencegah malaria selama melakukan
perjalanan ke daerah malaria. Obat ini
mulai diminum 1 minggu sebelum
perjalanan dilakukan, dilanjutkan
selama tinggal di daerah malaria dan 1
bulan setelah meninggalkan daerah
malaria.
Obat yang paling sering digunakan
adalah klorokuin. Tetapi banyak
daerah yang memiliki spesies
Plasmodium falciparum yang sudah
resisten terhadap obat ini. Obat
lainnya yang bisa digunakan adalah
meflokuin dan doksisiklin. Doksisiklin
tidak boleh diberikan kepada anakanak dibawah usia 8 tahun dan wanita
hamil.
Beberapa hal yang perlu diingat
mengenai malaria:
! Obat-obat yang digunakan dalam
tindakan pencegahan tidak 100%
efektif
! Gejalanya bisa timbul 1 bulan atau
lebih setelah gigitan nyamuk
! Gejala awalnya tidak spesifik dan
seringkali disalahartikan sebagai
influenza
! Diagnosis dan pengobatan dini
sangat penting, terutama pada
malaria falciparum, yang bisa
berakibat fatal pada lebih dari 20%
penderita.
Wwww.susukolostrum.com
Kolom Hikmah
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
KETIKA JIWA LALAI DARI TUHAN
DUHAI sang jiwa.. Mengapa aku
melihatmu merasa tentram begitu
saja, kegembiraan dan kesenangan
telah menguasaimu. sementara
gejala-gejala kemurkaan tampak
tertuju kepadamu, dan tanda-tanda
kernarahan Tuhan sangat jelas
te rd a p at d a l a m d i r i m u p a d a
peristiwa-peristiwa yang kau alami?
Engkau begitu merasa tenang dan
berdiam diri. Seringkali pengalamanpengalamanmu tersita dengan
kegembiraan dan kesenangan.
Sedang engkau sendiri melihat gejalagejala kemurkaan dari Allah pada
dirimu, lalu engkau tidak
menangisinya, dan atas alasan itu
tidak merasa menderita, seolah-olah
engkau sanggup menanggung
kemurkaan Allah dan mengabaikan
azab-Nya.
Dari antara yang selain Allah, engkau
itu (hai jiwa) begitu lemah Bahkan
pada bencana dunia yang paling kecil
s e ka l i p u n e n g ka u m e ra s a ka n
kepedihan. Maka bagaimana dengan
dahsyatnya kemurkaan Allah dan
perihnya siksa-Nya?
Justru sanksi-sanksi Allah itu tidak
dapat menghalangimu untuk merasa
gentar, maka bagaimanakah Tuhan
akan memperlakukan orang yang
tidak tergetar akan kemurkaanNya?
T i d a k m e ra s a ka n s a k i t a ka n
ke p e d i h a n a za b - N ya ? T i d a k
memperbaiki tatakramanya kepadaNya, dan tidak menghadap
kepadaNya dengan melepas diri dari
semua itu, sebagai ungkapan syukur
atas kesinambungan nikmat-nikmatNya? Serta tidak tergetar dan
bergegas kepada-Nya, tatkala melihat
akibat-akibat buruk dan sanksisanksi-Nya di dunia secara khusus,
kepada baik dirinya sendiri maupun
keluarganya?
Celakalah engkau, wahai jiwa.
Tidakkah engkau telah melihat
sendiri, bahwa Tuhan Pelindung-mu
telah menjauhkanmu dari apa yang
dulu pernah diteguhkan dalam
kalbumu, yakni, ketangkasan dalam
kesiagaan, kokohnya kewaspadaan,
kesinambungan dalam dzikir, juga
kegelisahan tatkala lupa akan DiriNya
dan azab-Nya yang pedih?
Allah pernah menyukai kalbumu pada
saat-saat pertama dan cobaan Allah
kepada dirimu dulu adalah
pembelajaran untukmu, bentuk dan
kedekatan-Nya denganmu dan
kelembutan kasih-Nya kepadamu.
Kemudian tiba-tiba engkau berada
pada jarak yang jauh dari Allah di pagi
dan sore hari; terusir dari pintu-Nya,
terlempar dari dekatNya: kehinaan
dari-Nya telah menimpamu.
Engkau selalu berlarut-larut dalam
kelalaian demi kelalaian yang
membuatmu tidak bangkit untuk
sadar. Kealpaan yang ada padamu
terus berlangsung lama tidak
menyadarkanmu, engkau berada
dalam ketergelinciran menuju
ketergelinciran yang lain. Sehingga,
kesedihan (karena dosa-dosa) tidak
lagi menyelimutimu, tidak pula
kegundahan hati ada lagi bersamamu,
bahkan kewaspadaan yang
bersamamu telah beralih, sehingga
tidak lagi mampu menyadarkan dan
memberimu peringatan.
Kemudian Dia memberimu
penghalang (hijab), sebagai sanksi
dari-Nya, dan penerimaan terhadap
peringatan dan kepatuhan pada
teguran. Sehingga engkau terjerumus
dalam keadaaan yang paling nista,
yang kemudian diikuti dua keadaan:
pengabaian yang berkepanjangan dan
kelalaian yang berlarut-larut akan
pengawasan dari Yang Maha Agung
lagi Maha Perkasa, selanjutnya
kecenderungan syahwatmu dalam
keeng ganan pada penerimaan
peringatan dan kepatuhan setelah
teguran.
Engkau tidak pernah merasa jemu.
Engkau begitu bersemangat dan
merasa memiliki kekuatan, jika engkau
mendapat keuntungan yang lebih
dalam kehidupanmu. Engkau merasa
gundah ketika engkau melihat
kekurangan, dan perasaan yang sama
seperti itu tidak terjadi dalam
hubunganmu dengan Tuhanmu,
kecuali hanya sebentar saja. Engkau
tidak merasa mendapatkan bencana
dengan jauhnya jarakmu dariNya.
Engkau menjalani hari-harimu di pagi
dan sore hari, padahal Dia tidak
mempedulikanmu dan tidak
mendekatimu. Engkau jauh dan
dijauhkan dari-Nya. Andaikan tidak
ka re n a ka r u n i a a m p u n a n - N ya
kepadamu, niscaya Dia akan menarik
n i k m at a ga m a d a r i m u s e ca ra
keseluruhan, namun Dia masih
menyisakan, di samping sanksi
hukuman danNya, karunia dan
kebaikan. Oleh karena alasan inilah,
cinta-Nya menyeluruh bagi semua
manusia; yang taat maupun yang
berbuat maksiat.
Celakalah engkau, wahai jiwa!
Mengapa engkau begitu dalam dan
tenggelam dalam ketidakpedulian dan
lebih terjerumus dalam cobaancobaan duniawi? Celakalah engkau,
wahai jiwa! Tahukah engkau, kepada
siapa engkau berbuat maksiat?
Pernahkah engkau berpikir, dari siapa
engkau memalingkan diri? Celakalah
engkau, wahai jiwa! Engkau tidak jera
dalam kelalaian, sehingga tidak
membuatmu sadar, dan engkau selalu
lupa, sehingga tidak membuatmu
waspada.
Wwww.sufinews.com
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 29
Back To Nature
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
ASPARAGUS
Asparagus adalah suatu jenis sayuran
dari satu spesies tumbuhan genus
Asparagus. Asparagus telah
digunakan sejak lama sebagai bahan
makanan karena rasanya yang sedap
dan sifat diuretiknya. Asparagus
merupakan sumber terbaik asam
folat nabati, sangat rendah kalori,
tidak mengandung lemak atau
kolesterol, serta mengandung sangat
sedikit natrium.
Asparagus banyak ditanam di
Amerika, khususnya di Amerika utara,
bahkan dari beberapa sumber
Asparagus berasal dari sana. Daeradaerah yang banyak di tanamin
asparagus antara lain Lembah
California, Sacramento, New Jersey,
Carolina Selatan, dan Illinois.
Asparagus merupakan jenis sayuran
yang dimakan rebungnya, rebung
yang diambil adalah rebung yang
besar berwarna putih mempunyai
karakter lunak dan gemuk. Asparagus
biasanya disajikan sebagai sayuran
segar atau makanan dalam kaleng,
pengolahan asparagus tergantung
minat dan kesukaan penggunanya.
Hal. 30 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014
Walaupun asparagus belum begitu
d i ke n a l d i I n d o n e s i a , ka re n a
manfaatnya yang besar, tanaman ini
memiliki prospek yang besar untuk
dikembangkan sebagai peluang usaha
pertanian.
Asparagus juga perlu diperhatikan
agar segala manfaat dan kandungan
gizi di dalamnya tidak hilang. Cara
pengolahan yang baik adalah dengan
merebus asparagus sekitar 3-4 menit,
lalu diolah menjadi sup atau kimlo.
Selain sedap disantap, khasiatnya juga
luar biasa untuk kesehatan tubuh.
Selain lezat diolah menjadi beragam
masakan, asparagus juga mempunyai
kandungan gizi yang sangat baik.
Beragam mineral, kalsium, potassium,
vitamin A, D juga E ada di dalamnya.
Sayuran ini juga rendah kalori, baik
dikonsumsi bagi Anda yang sedang
menjalani terapi diet.
Kandungan seratnya (dietary fiber)
sangat tinggi. Serat dalam asparagus
mampu mengikat zat karsinogen
p e nye b a b ka n ke r. S e rat j u ga
membantu lancarnya proses
pencernaan tubuh sehingga Anda
terbebas dari gangguan sembelit atau
susah buang air besar. Beberapa
lembaga ilmiah telah melakukan uji
klinis terhadap asparagus. Terbukti
sayuran ini mampu meningkatkan
kesuburan pria. Kandungan asam
amino asparagines merangsang ginjal
membuang sisa metabolisme tubuh.
Zat aktif lain dipercaya meningkatkan
sirkulasi darah dan membantu
melepaskan deposit lemak dalam
dinding pembuluh darah. Sangat baik
d i ko n s u m s i b a g i A n d a ya n g
b e r j e ra wat , p e n d e r i ta e ks i m ,
gangguan ginjal dan prostat. (OL-08)
Asparagus yang biasanya direbus atau
dibikin jus kaya kandungan gizi yaitu
vitamin C, vitamin E, vitamin B6,
kalsium, magnesium, seng, protein,
vitamin A, vitamin K, tiamin,
riboflavin, rutin, niasin, zat besi, fosfor,
potassium, tembaga, mangan, dan
selenium, serta kaya akan serat alami
yang dapat melancarkan sistem
pencernaan. Sayuran ini juga memiliki
kandungan kalori yang rendah, tidak
mengandung lemak atau kolesterol,
dan memiliki kandungan sodium yang
Back To Nature
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
sedikit.
Dalam asparagus juga banyak
terkandung asam folat
Asam folat dapat membantu
memudahkan mendapatkan
kehamilan. Selain itu, asam folat
sangat berguna bagi ibu hamil dan
janin, untuk melindungi cacat tabung
saraf bada bayi. Terus mengkonsumsi
asparagus setelah kelahiran juga akan
memperlancar produksi air susu Ibu
(ASI).
Berkhasiat bagi kesehatan tubuh
Khasiat asparagus bagi tubuh antara
lain mampu memperbaiki sistem
kardiovaskuler dengan memperkuat
fungsi hati, memperbaiki aliran
darah, dan memperkuat kapiler
tubuh.
Sayuran ini juga berkhasiat untuk
mencegah penyakit radang sendi,
baik untuk penderita artritis,
melindungi pecahnya pembuluh
darah, mampu perbaiki kinerja ginjal,
dan usus karena sifat diuretiknya
(mengeluarkan cairan yang tak
berguna dari tubuh dalam bentuk air
seni). Kandungan asam amino
asparagines merangsang ginjal
membuang sisa metabolisme tubuh.
Zat aktif lain dipercaya meningkatkan
sirkulasi darah dan membantu
melepaskan deposit lemak dalam
dinding pembuluh darah. Sangat baik
d i ko n s u m s i b a g i A n d a y a n g
berjerawat, penderita eksim,
gangguan ginjal dan prostat. Dengan
kata lain akibat efek diuretik ini akan
membuat saluran urin menjadi lebih
lancar dan mampu menghilangkan
kristal ginjal. Namun jangan heran
b i l a s ete l a h m e n g ko n s u m s i
asparagus, urin Anda agak sedikit
berbau tajam seperti sehabis
memakan petai.
Serat dalam asparagus mampu
mengikat zat karsinogen penyebab
kanker. Serat juga membantu
lancarnya proses pencernaan tubuh
sehing ga Anda terbebas dari
gangguan sembelit atau susah buang
air besar. Beberapa lembaga ilmiah
telah melakukan uji klinis terhadap
asparagus. Terbukti sayuran ini
mampu meningkatkan kesuburan
pria.
Penderita gout atau asam urat
disarankan untuk tidak mengonsumsi
asapargus secara berlebihan. Hal itu
disebabkan kandungan purinnya yang
cukup tinggi.
Sahabat Hati
Asparagus juga diunggulkan sebagai
bahan pangan yang kaya akan
triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6,
mangan, serat pangan, tembaga,
fosfor, kalium, dan protein (kategori
very good). Kandungan gizi lain yang
cukup potensial adalah besi, seng,
magnesium, selenium, dan kalsium
(kategori good).
Asparagus kaya akan triptofan yang
biasanya banyak terdapat pada
produk hewani, seperti daging dan
telur. Triptofan merupakan asam
amino penghasil serotonin, yaitu
suatu hormon untuk mengendurkan
saraf pada pusat otak. Itulah
sebabnya, serotonin juga sering
disebut sebagai hormon penidur.
Sehingga sangat cocok untuk anda
yang sering menderita gangguan sulit
tidur (insomnia ).
Triptofan juga berfungsi untuk
mengubah suasana hati, yakni
makanan yang masuk ke dalam tubuh
memiliki reaksi kimia yang dapat
m e m e n ga r u h i p e ra s a a n y a n g
diproduksi otak. Bila perasaan positif,
hidup pun jauh lebih bahagia.
Selain itu, asparagus juga kaya akan
vitamin B kompleks dan sejumlah
mineral yang sangat bermanfaat bagi
tubuh. Kandungan seratnya juga
tergolong dalam kategori sangat baik.
Serat mempunyai manfaat untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam
darah dengan menghambat
penyerapan lemak atau kolesterol
dalam usus besar, sehingga kadar
kolesterol dalam darah tidak
meningkat.
Memiliki Zat Anti Kanker
Sayuran ini memiliki senyawa yang
berfungsi sebagai pemecah senyawa
lainya seperti radikal bebas, dan
memperkecil kemungkinan
pembentukan berbagai macam
kanker.
Kkudunyahoo.com
wwww.kompas.com
Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 31

Similar documents

Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan sama yang baik, agar penyuluhan dan informasi setiap program kesehatan dapat terlaksanan dan mencapai sasaran seperti yang diharapkan.

More information