Sinar Kasih Oktober 2012 - Gereja Isa Almasih Pringgading

Transcription

Sinar Kasih Oktober 2012 - Gereja Isa Almasih Pringgading
Semarang, 1 Oktober 2012
Pancarkan Terangmu
Di bulan Oktober 2012 ini kita kembali merenungkan tentang
kesaksian hidup kita sebagai orang percaya. Salah satu fungsi
Gereja sebagai persekutuan orang percaya di muka bumi ini
adalah menjadi saksi bagi dunia sekitarnya. Ketika fungsi
kesaksian ini hilang, maka Gereja hanya akan menjadi cemoohan.
Terdapat banyak cara di mana kita dapat menjadi “Saksi Kristus”. Bisa melalui
pemberitaan tentang Injil kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang yang
percaya dan menerima karya penebusan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Bisa pula melalui
keberadaan kita yang meneladani Kristus, yaitu menunjukkan perbuatan baik kepada
semua orang. Dengan demikian kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain,
melainkan menjadi jembatan untuk mereka bisa mengenal Yesus Kristus.
Menjadi “Saksi Kristus” merupakan penggenapan terhadap “Amanat Agung”
Tuhan Yesus Kristus. Kita bisa menaati amanat ini melalui doa, dana, atau daya. Banyak
orang rela meninggalkan ayah ibunya dan tanah airnya untuk menjadi utusan Tuhan di
tempat-tempat yang sama sekali asing. Dukungan kita atas pelayanan mereka akan
sangat berarti. Jadi … ikutlah serta dalam mission Dei, misi kasih Allah yang
menyelamatkan
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan
oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang
Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi
hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku
renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut,
Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih,
Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP
Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No.
A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas
setiap
dukungan doa dan dana Saudara
dengan berkat-Nya yang melimpah.
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo 
Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati  Redaktur
Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana,
Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito  Sekretaris : Bibit
Gunawan  Bendahara : Bambang Santoso  Penulis : Pdt.
Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito
(ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt.
Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia
Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH), Pdm.
Yurianto (YR)  Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda  
Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
.com
ahoo
sk@y sih.net
_
n
a
ung sinarka :
: ren
ab
w.
email sit e : ww an ya Jaw ail.com
w e b Ru an g T a s h @ g m
m
s
g 13
kasih
gadin
sinar
ing
35
Jl. Pr rang-501 63
Sema 024-35405 61
8
Telp. 024-3559
Fax.
Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________
_____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________
Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):
Jawa dan Bali
:
6 bulan Rp 33.000,-
12 bulan Rp 65.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 36.000,-
12 bulan Rp 71.000,-
Pembayaran dapat melalui:
Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH
Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135
Bank
: BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau
Lydia Lianawati No. A/C 7830340381
 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir
berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
 Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah
bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
senin, 1 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Habakuk 1 - Zefanya 1
Terang Dunia
Yohanes 8:12-20
Akulah terang dunia; ...
Yohanes 8:12
Di Kota Bandung pernah ada orang yang mendirikan sebuah cafe unik.
Cafe ini dinamakan Blind Cafe. Setiap orang yang datang ke sana
membeli makanan yang disukainya. Kemudian ia dipersilakan masuk ke
dalam ruangan yang gelap pekat - tanpa penerangan sama sekali untuk menikmati makanan pilihannya di sana. Saya bisa
membayangkan betapa sulitnya menikmati makanan dalam kegelapan
semacam itu.
Kita hidup di tengah-tengah dunia yang lebih gelap dari kondisi
Blind Cafe. Ada kekerasan; kecurangan dan penindasan; kenajisan dan
keserakahan; serta pelbagai perbuatan kegelapan di sana-sini. Namun
bagi kita yang menjadi pengikut Yesus Kristus, kita tidak berjalan dalam
kegelapan, karena Yesus Kristus adalah “Terang Dunia”. Dengan
mengikut Sang Terang Dunia, kita dapat melakukan hal-hal berikut.
Pertama, mengintrospeksi diri kita sendiri untuk mengetahui
mana yang benar dan mana yang salah dalam diri kita. Dengan demikian
kita tidak boleh menghakimi orang lain, seperti yang sering dilakukan
orang Farisi dan ahli Taurat (ayat 15). Jika memang ada orang yang
melakukan perbuatan kegelapan kita tidak boleh ikut serta dalam
perbuatan mereka, tetapi harus menelanjangi perbuatan kegelapan itu
(Efesus 5:11). Artinya kita memberitahukan bahwa apa yang mereka
lakukan itu salah. Diharapkan agar mereka bisa sadar dan bertobat dan
berterimakasih kepada kita, tidak tetap keras kepala dan kemudian
membenci kita. Kedua, memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus
dengan benar kepada orang lain. Dengan demikian kita dapat menolong
orang lain keluar dari kegelapan mereka, sama seperti kita yang telah
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9). (PF)
Mengikut Yesus Kristus,
Sang Terang Dunia tidak
akan pernah kecewa.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Mereka yang masih hidup
dalam kegelapan.
Bacaan Alkitab Setahun
Zefanya 2 - Hagai 2
selasa, 2 oktober 2012
Selalu Ada Minyak
Matius 25:1–13
Sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa
pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Matius 25 : 4
Orang ingin serba praktis! Kemajuan teknologi pada zaman ini
menyebabkan sebagian orang cukup membawa sebuah benda kecil seperti
Ipad, atau smartphone yang memiliki berbagai macam fungsi di dalamnya.
Tak perlu repot membawa banyak buku dan catatan. Membeli tiket kereta
api atau pesawat terbang cukup melalui email; setor dan ambil uang di
bank dipermudah dengan alat-alat yang canggih.
Situasi zaman ini membentuk pola hidup manusia yang ingin serba
praktis dan mudah. Namun tidak selalu yang “praktis” itu bisa diterapkan
dalam segala hal, termasuk dalam kehidupan rohani. Gambaran tentang
“lima gadis yang bodoh dan lima gadis yang bijaksana” menunjukkan
bahwa mereka memandang hidup secara berbeda dan akhirnya hasil yang
dicapai pun berbeda. Lima gadis yang bodoh hanya menunggu datangnya
sang mempelai laki-laki dengan pelita tetapi tidak membawa minyak.
Nampaknya, mereka ingin praktis saja tidak mau direpotkan dengan
membawa minyak.
Sebagian orang zaman ini berpikir, yang penting saya jadi Kristen.
Saya ke gereja pada hari Minggu. Sudah cukup! Mau apa lagi? Perhatikan
lima gadis yang disebut “bijaksana”! Mereka membawa pelita sekaligus
persediaan minyak. Ini gambaran orang Kristen yang menunjukkan sikap
bersungguh-sungguh dan siap bertekun dalam iman sampai kapan pun.
Bagaimana dengan Saudara? Masihkah Saudara menjadi orang
Kristen yang terus bertekun dalam iman, sambil menantikan kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua? Jangan biarkan pelita itu menjadi padam!
Pelajari firman Tuhan dan ambil bagian dalam kegiatan rohani yang dapat
membuat iman Saudara bertumbuh dan tetap teguh. Siap sedia kapan pun
Tuhan Yesus akan datang. (LB)
Mulai dengan Tuhan,
berjalan dengan Tuhan dan
akhiri dengan Tuhan.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Ketekunan dan keuletan
anak-anak Tuhan dalam
membangun iman dalam
Yesus Kristus.
rabu, 3 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Zakharia 1-7
Roh Yang Menyala-nyala
2 Korintus 4:7-18
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12:11
Waspadalah terhadap kemalasan! Bisa jadi itu bukan sekedar
Saudara lelah dan penat, namun karena Iblis berusaha untuk
memadamkan roh yang ada di dalam diri Saudara. Rasa malas yang
kelihatannya sepele dan mudah diatasi, ternyata merupakan dosa yang
sangat serius di hadapan Tuhan. Billy Graham menempatkan kemalasan
sebagai salah satu dari tujuh dosa maut.
Semangat dan keberanian Rasul Paulus dalam menghadapi
tantangan pelayanan membuktikan bahwa ia memiliki roh yang
menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Ia benar-benar meninggalkan
dan membenci kemalasan yang sering menghadang dirinya untuk
berhenti melayani Tuhan. Semangat pelayanan yang demikian oleh
Rasul Paulus selalu dijaga dan dibangun di atas landasan yang kuat.
Pertama, Allah sebagai sumber kekuatan, sehingga Rasul Paulus mampu
menghadapi tantangan yang ada. Kedua, adanya keyakinan akan
kebangkitan orang mati. Hidup kekal sebagai jaminan atas kehidupan
orang-orang yang senantiasa membawa kematian Kristus. Mereka
adalah orang-orang yang berani mati bagi Tuhan. Ketiga, ia memiliki
iman yang hidup dinamis, yang mendorongnya untuk terus bersaksi bagi
Tuhan. Keempat, sukacita atas kemuliaan yang akan diterimanya
sebagai hasil penderitaan atas imannya. Landasan inilah yang diberikan
oleh Allah, sehingga Rasul Paulus tetap tampil bersemangat dengan roh
yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan.
Tetaplah bersemangat dan janganlah malas! Tuhan Yesus Kristus
yang telah memanggil Saudara akan melengkapi dan menyertai
pelayanan Saudara. (ADL)
Tiada sumber kekuatan
dan sukacita dalam
pelayanan selain Allah di
dalam Tuhan Yesus Kristus.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Anak-anak Tuhan yang
kehilangan semangat dalam
pelayanan supaya kembali
berkobar-kobar bagi Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Zakharia 8-12
kamis, 4 oktober 2012
Fungsi Terang
Lukas 11:33-36
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu
jangan menjadi kegelapan.
Lukas 11:35
Setahun yang lalu saya bersama isteri membeli sebuah meja makan
kayu di sebuah toko mebel. Kami tertarik pada sebuah meja yang
sederhana dan harganya pun terjangkau. Lalu kami memilihnya di suatu
lokasi penyimpanan stok barang yang penerangannya remang-remang di
toko tersebut. Setelah kami membayar, meja itu pun dikirim ke rumah
kami. Alhasil, kami sangat kecewa. Ketika kami melihat ternyata
keempat kaki meja itu retak. Itu pun baru kami ketahui setelah tiga hari
kami memakainya. Itulah kecerobohan kami yang tidak memilih barang
di tempat yang terang, sehingga mendapat meja yang cacat sekalipun
baru.
Firman Tuhan dalam ayat 35 mengatakan bahwa kita mesti
memperhatikan terang yang kita miliki supaya jangan menjadi pudar
sampai akhirnya mati. Jika di rumah kita memiliki lampu yang menyala,
kita akan terus memakainya. Namun apa gunanya jika kawat dari lampu
itu putus dan mengakibatkan lampu itu padam? Tentu kita akan
membuang lampu yang mati itu karena ia tidak berfungsi lagi untuk
memberi terang dan menggantinya dengan lampu yang menyala.
Tuhan mengharapkan kita menjadi terang melalui firman-Nya dan
terus menjaganya supaya terang kita itu berfungsi bagi mereka yang
masih hidup dalam kegelapan; yang tidak berpengharapan; yang
kehilangan arah hidupnya. Kita dipanggil untuk menyalurkan dan
mewartakan “terang” dari Tuhan supaya semua orang mengerti bahwa
Tuhan Yesus itu sendiri adalah terang. Dalam nama-Nya ada sukacita,
damai sejahtera dan harapan baru yang cerah. Jangan simpan terang
firman-Nya untuk diri sendiri, tetapi bagikan kepada sesamamu yang
membutuhkan! (YH)
Sudahkah hari ini kita
minta “minyak” dari Tuhan
supaya pelita hati kita
tetap menyala?
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Anak-anak Tuhan yang ragu
bahwa mereka itu
sebenarnya adalah anakanak terang.
jumat, 5 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Zakharia 13 - Maleakhi 4
Aku Orang Berhutang
Roma 1:8-15
Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun
kepada orang yang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar,
maupun kepada orang tidak terpelajar. Roma 1:14
Seorang mantan narapidana yang telah bertobat dan percaya
kepada Tuhan di tengah-tengah pekerjaannya yang sangat padat,
terpanggil secara khusus untuk melayani para narapidana di sebuah
penjara. Biasanya ia juga membagikan nasi bungkus bagi mereka setelah
ibadah selesai. Saat ditanya oleh seseorang, “Kenapa mau melakukan
pelayanan semacam itu padahal tempatnya cukup jauh dan butuh
pengorbanan waktu, dana dan daya?” Dia menjawab, ”Karena aku ingat
kasih Tuhan buatku yang telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang
budi pada Tuhan. Aku tidak dapat membalas kasih-Nya. Hanya ini yang
dapat aku lakukan untuk menceritakan kasih-Nya.”
Sebuah bentuk panggilan pelayanan yang khusus juga dialami oleh
Paulus untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa. Mengapa?
Karena Paulus merasa “berhutang” kepada Kristus yang telah
menyelamatkannya. Paulus juga “berhutang” kepada “bangsa-bangsa”
karena dialah yang dipakai menjadi alat Tuhan untuk membawa Injil
keselamatan kepada mereka. Di samping itu, Paulus dapat menyesuaikan
gaya pemberitaan firman yang ia sampaikan sesuai dengan tingkat
pendidikan para pendengar yang berbeda-beda - baik bagi bangsa Yunani
(dengan tingkat peradaban yang tinggi) maupun bangsa non Yunani; baik
bagi yang terpelajar maupun yang tidak terpelajar. Injil yang ia beritakan
dapat mengatasi semua perbedaan.
Ingatlah bahwa kita semua adalah orang-orang yang telah “berhutang”
kepada Kristus.
Dengan apakah kita “membayar” kasih-Nya? Jangan menundanunda jika Saudara terpanggil secara khusus untuk menceritakan kasihNya. (AS)
Tunjukkanlah kasih Tuhan
kepada orang lain selagi
masih ada kesempatan!
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Tuhan, pakai hidup kami
untuk menjangkau jiwa
bagi Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 1-4
sabtu, 6 oktober 2012
Berlaku Adil
Dan Bijaksana
Ulangan 1:9-18
Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara
orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan.
Ulangan 1:17
Melihat tindakan hukum yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini
sangatlah memprihatinkan. Banyak praktik suap terjadi di sana-sini.
Hukuman bagi orang yang mencuri sandal, ayam atau barang-barang yang
sepele jauh lebih berat dibandingkan dengan para koruptor yang
merugikan negara bahkan merugikan masyarakat pada umumnya. Para
penegak hukum tidak lagi bertindak adil dan bijaksana dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga mereka tidak dapat lagi dipercaya oleh
masyarakat. Jika melihat fakta demikian, bagaimana seharusnya sikap
anak-anak Tuhan khususnya yang bertugas mengadili bisa bertindak adil
dan bijaksana dalam menyelesaikan setiap permasalahan sehingga tidak
merugikan pihak manapun?
Ketika jumlah orang Israel semakin banyak, Musa mengalami
kesulitan karena memimpin mereka seorang diri. Untuk itu ia mengangkat
beberapa orang untuk menjadi pemimpin. Kriteria dari pemimpin yang
dipilih adalah mereka yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman
(ayat 13). Mereka juga harus bertindak adil dalam mengambil keputusan.
Mereka tidak boleh pandang bulu, baik itu orang kaya maupun orang
miskin harus diperlakukan sama. Mereka juga tidak boleh gentar
menghadapi siapa pun, artinya tidak boleh takut terhadap ancaman
manusia asalkan sudah bertindak benar. Karena sesungguhnya pengadilan
sejati itu ada di tangan Allah sendiri.
Mari berlaku adil dan bijaksana saat menghadapi masalah apa pun.
Jangan bertindak curang. Jangan bertindak tidak adil apalagi sampai
merugikan orang lain yang tidak bersalah. Jangan pernah takut terhadap
ancaman manusia. Asal kita telah berbuat benar, maka Allah pasti akan
membela kita. (LP)
Dengan bersikap adil dan
bijaksana kepada sesama,
kita bisa menjadi saksiNya.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Para pemimpin negara
Indonesia agar bertindak
adil dan bijaksana.
minggu, 7 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 5-7
Tunjukkan Kebaikan
Kisah Para Rasul 9:36-42
Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan
memberi sedekah. Kisah Para Rasul 9:36
Suatu hari di sebuah perkampungan terjadi perkelahian antara dua
orang warganya yang mengakibatkan salah seorang meninggal dunia.
Peristiwa itu justru sangat disyukuri dan disambut sukacita oleh seluruh
warga. Mengapa? Karena ternyata orang yang meninggal itu suka
membuat keonaran di kampungnya. Sejak orang tersebut tidak ada lagi,
suasana kampung itu menjadi tenteram, tidak ada lagi keributan.
Kejadian di atas berbalikan dengan peristiwa kematian Tabita,
seorang murid Petrus yang tinggal di Yope. Ketika Tabita meninggal karena
sakit, rekan-rekannya merasa sangat kehilangan khususnya para janda
yang telah menerima kebaikan Tabita. Tabita bukan hanya sekali-sekali
berbuat baik, tetapi ia banyak berbuat baik. Ia sangat memperhatikan
orang-orang yang tidak mampu dengan memberi sedekah. Dengan
keahliannya menjahit, ia membuatkan pakaian untuk para janda. Mereka
menangis sedih di hadapan Petrus sambil menunjukkan pakaian yang
pernah dibuat oleh Tabita. Kebaikan Tabita dilandasi oleh kasih Kristus
yang telah ia terima, sehingga ia mampu membagikan kasih kepada
orang-orang di sekitarnya dengan berbuat baik.
Karena Tabita telah mengisi hidupnya dengan kebaikan, Tuhan
berkenan melakukan mukjizat dalam hidupnya. Setelah Petrus berdoa,
Tabita hidup kembali. Kejadian itu tersiar di seluruh Yope sehingga banyak
orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Kehidupan Tabita telah
menjadi berkat bagi orang-orang disekelilingnya.
Pernahkah terbayang seandainya kita dipanggil Tuhan, apakah
banyak orang akan merasa kehilangan karena mereka telah menerima
kebaikan kita? Mari kita tunjukkan kebaikan atas dasar kasih Kristus yang
sudah kita terima. (LL)
Banyak berbuat baik,
banyak terima berkat.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Untuk para janda dan
anak-anak yatim piatu.
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 8-10
senin, 8 oktober 2012
Nyatakan
Kebenaran Kristus
Roma 8:14-30
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa
dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Roma 8:29
Gereja mula-mula memiliki kuasa Roh Kudus yang bisa memberikan
pengaruh yang sangat kuat dan positif bagi masyarakat sekitarnya (Kisah
2:47; 5:13). Gereja Tuhan sekarang harus tetap menjaga kualitas
semacam itu dengan cara tidak menjadi serupa dengan dunia ini,
melainkan menjadi serupa dengan Kristus.
Paulus dalam surat penggembalaannya kepada jemaat Roma
menyatakan "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka
juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar
Anak-Nya,” itu berarti bahwa Tuhan Yesus datang bukan hanya untuk
menyelamatkan manusia, tetapi Ia juga ingin membawa ciptaan-Nya
yang mulia menjadi serupa dengan Dia. Kita menjadi orang-orang yang
berbeda dengan dunia ini. Hanya dengan menjadi serupa dengan Kristus,
kita sebagai umat Tuhan dapat benar-benar menyatakan kebenaran
Kristus kepada dunia ini. Dengan demikian orang yang telah dicengkeram
oleh kuasa kegelapan dan perbudakan dosa dapat mengalami kelepasan
termasuk bangsa kita yang mengalami keterpurukan oleh karena
korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini menjadi akar kebobrokan
bangsa ini dapat dicabut sampai ke akar-akarnya.
Francis Fragipane mengatakan, "Ketika kita berfokus untuk
menjadi serupa dengan Kristus maka kebangunan rohani yang
sebenarnya telah terjadi dalam hidup kita." Kita akan menjadi berkat
dan membawa pengaruh besar jika kita diubahkan menjadi seperti
Kristus. Mari kita meneladani Kristus sehingga menjadi serupa dengan
Dia dan dapat menyatakan kebenaran Kristus kepada dunia. (DW)
Dunia akan diubahkan jika
kita menjadi serupa
dengan Kristus.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Orang Kristen yang belum
menyadari pentingnya
hidup serupa dengan
Kristus.
selasa, 9 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 11-12
Pembawa Damai
Kejadian 33:1-20
Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Matius 5:9
Bulan Juli yang lalu, putri sulung kami menggunakan masa liburannya
untuk magang dalam suatu program kegiatan sosial yang bertaraf
internasional yaitu program peace camp (kemah damai). Bersama dengan
sejumlah relawan dan relawati dari pelbagai negara, ia menolong orangorang di Timor Leste, khususnya di daerah pasca konflik. Tujuan utamanya
adalah ikut serta meredakan kebencian dan trauma yang ada. Kami
bersyukur karena di masa muda ia telah belajar menjadi pembawa damai.
Menjadi pembawa damai merupakan tugas semua orang percaya.
Peristiwa terjadinya damai antara Esau dan Yakub merupakan teladan
penting bagi kita bahwa setajam apa pun perselisihan yang pernah ada
antar saudara kandung, apabila ada kemauan untuk saling mengampuni,
maka persaudaraan dapat terjalin kembali. Hal-hal apa yang Yakub
lakukan untuk dapat berdamai dengan Esau, saudara kembarnya?
Pertama, ia mau merendahkan diri di depan Esau (ayat 3). Perdamaian
hanya bisa terjadi jika salah satu atau kedua-duanya mau saling
merendahkan diri. Kedua, memberikan kata pujian “melihat mukamu
adalah serasa bagiku melihat wajah Allah” (ayat 10). Mari kita berhenti
menjelekkan orang atau pihak lain, dan belajar memuji orang dengan
tulus, maka kedamaian pun akan tercipta. Ketiga, mendirikan mezbah
bagi Allah. Itu berarti Yakub mampu menjadi pembawa damai bukan
karena kekuatannya sendiri, melainkan melibatkan Allah sepenuhnya.
Yesus Kristus adalah Raja Damai. Dengan meminta penyertaan-Nya
dalam kehidupan kita, maka kita pun akan dimampukan-Nya menjadi
pembawa damai. Dimulai berdamai dengan orang-orang terdekat dalam
keluarga kita, lalu meluas sampai kepada musuh kita. (PF)
Jadilah pembawa damai,
maka kebahagiaan pun
akan tercapai.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Kedamaian di seluruh
belahan dunia.
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 13-14
rabu, 10 oktober 2012
PI Pribadi
Kisah Para Rasul 8:26–36
Maka mulailah Filipus berbicara dan
bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Kisah Para Rasul 8:35
Banyak orang merindukan hidup yang penuh damai sejahtera. Orang
mencari ke sana-sini, bahkan berani membayar mahal demi mendapatkan
kedamaian sejati. Sampai ada lirik lagu yang mengatakan “ke gunung
tinggi, ke lembah curam kucari damai, namun tiada ketemukan juga…”.
Sebagian orang mencari damai justru di tempat yang salah, sehingga bukan
kedamaian sejati yang didapat melainkan kesesatan!
Filipus mengasihi dan hidup taat pada perintah Tuhan. Dia taat ketika
Tuhan mengutusnya untuk menyampaikan berita Injil Kristus kepada orang
banyak. Tetapi dia juga taat ketika Tuhan mengutusnya memberitakan Injil
kepada satu orang saja. Ketaataan Filipus membuka jalan bagi orang lain
untuk mengalami kedamaian sejati. Injil yang diberitakan adalah “Kabar
Baik” yang mengubah setiap orang yang menerimanya.
Penginjilan pribadi tidak disampaikan dengan cara “pemaksaan”
atau “tipu muslihat”. Terbukti sida-sida itu menerima kehadiran dan
penjelasan dari Filipus. Roh Tuhan sendiri yang membuka hati sida-sida itu,
sehingga dia memiliki kerinduan untuk mendengar kebenaran. Dan saat
firman Tuhan diberitakan, hikmat ilahi menyertai Filipus yang
memberitakan.
Filipus menjelaskan nas Yesaya yang sedang dibaca oleh sida-sida,
pembesar dan kepala bendahara Sri Kandake, ratu negeri Etiopia itu. Roh
Kudus bekerja saat Filipus membimbing sida-sida itu, sehingga sida-sida
itu mengerti Injil Yesus Kristus. Pengertian rohani disingkapkan karena
pekerjaan Roh Kudus melalui pelayanan Filipus. Dan sida-sida itu mengerti
kebenaran Injil Yesus Kristus. Hatinya tergerak untuk dibaptiskan. Ini bukti
bahwa sida-sida itu mengalami pertobatan karena berita Injil yang
didengar. (LB)
Berita Injil membawa
pertobatan bagi orang
yang dijamah kuasa Roh
Tuhan.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Agar setiap orang percaya
memiliki beban dan kepedulian untuk memberitakan Injil
kepada orang lain.
kamis, 11 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 15-17
Murah Hati
2 Korintus 8:1-5
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan
hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,sebab
Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 2 Korintus 9:7
Melihat orang yang suka memberi tentu kita sangat senang. Namun
sikap kita bisa berubah jika kita yang diminta untuk menjadi orang yang
suka memberi dan menolong orang lain. Secara manusia memang sulit
untuk menjadi orang yang murah hati, karena dalam segala sesuatu
manusia cenderung lebih suka mendahulukan kepentingan pribadi.
Cara hidup jemaat di Makedonia dijadikan contoh oleh Rasul Paulus
bagi jemaat di Korintus tentang kemurahan hati. Ini adalah sikap nyata
yang terjadi dalam gereja mula-mula. Meskipun mereka hidup dalam
pelbagai penderitaan dan dalam keadaan miskin, mereka tetap memiliki
dorongan yang kuat untuk membantu orang-orang di Yerusalem yang
kekurangan akibat dikucilkan dan kehilangan pekerjaan karena iman.
Ada beberapa bukti sikap kemurahan hati jemaat Makedonia yang
disaksikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Pertama,
mereka memberi dari kekurangan dan keterbatasan mereka, bukan
berdasarkan harta yang berlebihan. Sikap penyangkalan diri merupakan
cara yang baik untuk membangun sikap murah hati. Kedua, mereka
memberi tidak cukup hanya dengan kerelaan hati melainkan dengan
sukacita yang meluap-luap. Tidak ada dorongan yang kuat dalam
memberi perhatian kepada orang lain selain sukacita dari Roh Kudus.
Ketiga, landasan mereka adalah mempersembahkan hidup bagi Allah
yang sudah memberikan anugerah keselamatan melalui korban Tuhan
Yesus Kristus di atas kayu salib.
Sesungguhnya kemurahan hati bisa dipakai Tuhan sebagai sarana
kesaksian kita jika kita rela menyerahkan hidup kepada Tuhan dengan
baik dan benar, serta taat dalam pimpinan Roh Kudus. (ADL)
Berbahagialah kita yang
telah menerima
kemurahan hati Allah di
dalam Kristus Yesus.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Orang-orang yang belum bisa
mensyukuri kemurahan hati
Allah supaya ada kekuatan
untuk menjadi orang yang
murah hati.
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 18-20
jumat, 12 oktober 2012
Berempati
Matius 9:35-38
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh
belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala. Matius 9:36
Suatu ketika saya bersama keluarga mengantar kakek berobat ke
sebuah rumah sakit. Saya melihat seorang ibu yang membawa anak
remajanya laki-laki masuk ke UGD (Unit Gawat Darurat). Anak remaja itu
terlihat begitu terengah-engah dan kesulitan mengambil nafas. Dengan
cepat si ibu berkata kepada suster perawat, “Suster tolonglah anak saya.
Tadi ada tetangga saya yang gas elpijinya bocor. Dengan segera tetangga
saya melemparkan tabung gas tersebut ke dalam sumur dekat rumah.
Berhubung panik, tetangga saya pun ikut masuk ke dalam sumur bersama
tabung gas yang bocor itu. Melihat hal itu, anak saya ikut masuk ke dalam
sumur untuk menolong. Akibatnya ketika keluar dari sumur anak saya
keracunan gas dan mengalami sesak nafas sampai sekarang.” Mendengar
cerita si ibu ini, tiba-tiba saja hati saya menjadi trenyuh. Di zaman
seperti sekarang ini, ternyata masih dapat ditemukan orang-orang yang
memiliki empati tinggi. Anak remaja itu tidak menghiraukan dirinya
sendiri.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang dikerjakan Yesus selama Ia
hidup di dunia ini. Setiap hal yang Yesus kerjakan dilandasi oleh rasa
empati yang besar. Hal itu terlihat dari ayat di atas “tergeraklah hati
Yesus oleh belas kasihan.” Rasa empati yang besar itulah yang selalu
membuat Yesus melakukan tindakan nyata untuk meringankan keadaan
yang memprihatinkan dari orang-orang yang ditemui-Nya.
Lalu bagaimana dengan respons kita ketika melihat keadaan di
sekitar kita yang sangat memprihatinkan? Masihkah hati kita tergerak
oleh belas kasihan melihat kondisi-kondisi yang memprihatinkan di
sekitar kita? Ataukah kita sebagai orang percaya hanya berdiam diri saja
dan masa bodoh? Milikilah empati seperti Tuhan Yesus! (MI)
Perbuatan baik diawali
oleh sebuah empati yang
besar.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Ya Bapa…berikanlah kepada
kami hati yang lemah
lembut, agar kami
berempati atas penderitaan
orang lain.
sabtu, 13 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 21-24
Menjadi Berkat
Lukas 5:17-26
… membongkar atap itu dan menurunkah orang itu
dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak
tepat di depan Yesus. Lukas 5:19
Ada seorang yang harus menjalani operasi, namun keadaan
keuangannya sangat terbatas. Tanpa diduga, seorang saudara seiman
tergerak menolongnya dan mengatakan, “Biarlah kau pakai dulu uangku
untuk biaya operasimu. Kau dapat mencicilnya semampumu. Aku tulus
menolongmu.” Hari berganti hari, akhirnya cicilan tersebut dapat
terlunasi. Setiap kali orang tadi mengingat kebaikan temannya itu, ia
merasakan kebaikan Tuhan yang telah mengerakkan hati temannya untuk
menawarkan bantuan kepadanya.
Ada lagi kisah tentang seorang yang mengizinkan mobil pribadinya
dipakai untuk antar jemput anak Sekolah Minggu yang mengalami
kesulitan beribadah karena harus memakai kursi roda. Dengan mobil
tersebut mereka dapat beribadah walau rumahnya jauh. Ada lagi tentang
seorang yang menyediakan rumahnya dipakai untuk persekutuan keluarga
sehingga iman jemaat dapat dibangun.
Kisah-kisah di atas mengingkatkan kita pada seorang pria yang
lumpuh namun disembuhkan oleh Tuhan Yesus, yaitu melalui sahabatsahabatnya yang sangat peduli kepadanya. Merekalah yang
mengusungnya ke atas tempat tidur. Mereka berusaha membawanya
masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Bahkan mereka telah
membawanya sampai naik ke atap, membongkar atap dan
menurunkannya di tengah–tengah banyak orang di depan Yesus.
Apakah Saudara memiliki teman-teman yang membutuhkan
pertolongan? Berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan memberikan kepada
Saudara kepedulian untuk menolong mereka. Temukanlah cara-cara yang
baik untuk menceritakan kasih Tuhan melalui tindakan Saudara yang
nyata. (AS)
Tangan yang menolong
adalah tangan yang
memberkati.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Tuhan, tolong kami agar
dalam situasi apa pun kami
tetap dapat menjadi
berkat buat sesama.
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 25-26
minggu, 14 oktober 2012
Awasilah Dirimu
dan Ajaranmu
1 Timotius 4:12-16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian
engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengar engkau. 1 Timotius 4:16
Sejak abad pertama hingga abad ini, kekristenan atau gereja
menghadapi ancaman dari roh-roh penyesat yaitu orang-orang yang
memutarbalikkan Injil Kristus. Ajaran-ajaran mereka itu tidak sesuai
dengan kebenaran yang tertulis dalam Alkitab. Terhadap hal itu, Yesus
sendiri menasihati murid-murid-Nya, “Waspadalah supaya jangan ada
orang yang menyesatkan kamu!” (Matius 24:4).
Begitu juga dengan Rasul Paulus, seorang yang kokoh memegang Injil
Kristus, mengingatkan Timotius yang masih muda. Meskipun Timotius
sudah dibekali dengan pokok-pokok iman Kristen dan ajaran-ajaran yang
sehat, tetapi banyaknya ajaran-ajaran yang menyimpang pada waktu itu
dapat menggoyahkan imannya. Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan
hal-hal yang harus dilakukan Timotius. Pertama, jangan menghiraukan
takhayul dan dongeng-dongeng yang bersifat mistis. Kedua, melatih diri
beribadah. Mengapa? Karena ibadah sangat berguna untuk membangun
kerohanian. Ketiga, dapat menjadi teladan dalam perkataan, tingkah
laku, kesetiaan dan kesucian. Keempat, bertekun membaca Kitab Suci,
membangun dan mengajar. Kelima, memakai karunia yang Tuhan berikan.
Dan lebih dari kelima hal di atas adalah mengawasi diri sendiri dan
mengawasi ajaran yang disampaikan kepada orang lain.
Mengawasi diri sendiri dan ajaran yang kita terima sangat penting
supaya kita waspada dan hati-hati. Kita perlu introspeksi diri apakah kita
sudah hidup benar di hadapan Tuhan. Jangan menjadi batu sandungan
dengan perkataan dan tindakan yang tidak terpuji. Kita juga perlu
menyaring setiap ajaran yang masuk apakah sesuai dengan kebenaran
firman Tuhan agar kita tidak terseret pada ajaran yang tidak benar. (LL)
Untuk mengajar yang
benar dibutuhkan diri yang
benar.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Jagalah hatiku Tuhan,
supaya aku dapat
memancarkan kehidupan.
senin, 15 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Matius 27-28
Menjaga Kekudusan
1 Petrus 1:13-19
Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus
di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus,
yang telah memanggil kamu. 1 Petrus 1:15
Hidup dalam pergaulan bebas marak mewarnai kehidupan anak
muda dan dewasa di zaman sekarang ini. Orang mengumbar hawa nafsu
dengan melakukan hal-hal yang menentang kekudusan. Banyak orang
tidak lagi menghargai kesakralan sebuah pernikahan. Mereka
mengumbar hawa nafsu dan saling mengingkari perjanjian dengan
pasangannya. Pikiran mereka menjadi kotor oleh gambar atau video
porno, dan membiarkan diri mereka dikuasai olehnya. Ini adalah fakta
yang menyedihkan dalam hidup manusia. Kekudusan sudah bukan
sesuatu yang berharga dan layak untuk dipertahankan.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan agar kita menghargai
kekudusan dan berusaha untuk hidup di dalammya. Sesungguhnya
Kristus telah menebus kita dari hidup yang sia-sia yang diwariskan oleh
nenek moyang kita dengan darah-Nya yang mulia, sehingga hidup kita
dikuduskan. Namun tidak berhenti sampai di situ. Selama kita masih
ada dalam dunia ini, kita masih harus terus berjuang dan berusaha
untuk menjaga kekudusan yang telah diberikan Tuhan pada kita.
Firman Tuhan menasihatkan supaya kita hidup dalam “ketakutan”
selama kita menumpang dalam dunia ini. Apa yang dimaksud dengan
“ketakutan”? Yang dimaksud adalah ketakutan terhadap Allah yang
Mahatahu dan yang akan menghakimi setiap perbuatan yang kita
lakukan. Di mana pun kita berada, apa pun yang kita lakukan dan apa
yang ada dalam pikiran kita, Tuhan mengetahuinya. Karena itu hiduplah
takut akan Tuhan. Biarlah Tuhan yang menguasai hidupmu dan bukan
hawa nafsumu. Buanglah segala pikiran kotor dan perbuatan yang
melanggar kekudusan. (YL)
Standar kekudusan kita
adalah Kristus.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Tuhan, kuatkan aku untuk
hidup kudus seperti-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 1-3
selasa, 16 oktober 2012
Jadilah Bintang
Daniel 12:1-13
… sehingga kamu bercahaya di antara
mereka seperti bintang-bintang di dunia.
Filipi 2:15
Orang-orang yang ada di kota jarang bisa menikmati terang bintang di
malam hari, karena seusai menjalani kesibukan kerja, mereka berada di
dalam rumah yang nyaman. Berbeda dengan ketika kita berada di desa.
Saat malam tiba, banyak orang duduk-duduk di halaman rumah,
beralaskan tikar dengan penganan sederhana, menikmati terang bintang
yang begitu indah.
Tugas utama bintang selain menerangi malam yang gelap, juga
menuntun banyak orang. Ia menjadi semacam kompas, yang bisa membuat
orang tidak tersesat. Bukankah ketika orang-orang majus mencari bayi
Yesus Sang Juruselamat juga menggunakan panduan bintang? (Matius 2:2).
Firman Tuhan mengajak kita semua agar bercahaya di tengah dunia
yang gelap ini seperti bintang-bintang di langit. Dalam bagian akhir
kitabnya yang banyak menubuatkan akhir zaman, Daniel berbicara bahwa
orang-orang bijak akan bercahaya seperti cahaya cakrawala dan
menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang (ayat
3). Siapa orang-orang bijak itu? Mereka adalah orang-orang yang percaya
kepada Tuhan, orang-orang yang memperoleh hikmat Allah. Hikmat Allah
adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri (1 Korintus 1:24).
Jika kita lalai dalam tugas besar ini, banyak orang akan tersesat. Kita
yang telah mengenal kebenaran, kita harus memiliki kepedulian terhadap
orang lain yang masih tersesat. Kita berdoa agar Tuhan memberi
kemampuan kepada kita untuk bersaksi tentang Yesus Kristus kepada
mereka. Mereka perlu dituntun sampai tiba pada Sang Terang itu sendiri.
Andreas menuntun Simon kepada Kristus, Filipus berjumpa dengan
Natanael dan membawanya kepada Yesus Kristus. Bagaimana dengan kita?
(PF)
Mengikut Yesus Kristus,
Sang Terang Dunia tidak
akan pernah kecewa.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Mereka yang masih hidup
dalam kegelapan.
rabu, 17 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 4-5
Mercusuar
Mazmur 16:1-11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan
kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah,
di tangan kananMu ada nikmat senantiasa. Mazmur 16:11
Seorang kapten kapal melihat cahaya lampu, makin lama makin dekat
dengan kapal perangnya yang sedang melaju. Segera sang kapten mengirim
kode morse kepada cahaya lampu di depan agar segera ke pinggir. Tetapi dari
cahaya lampu itu membalas dengan kode morse, “Anda yang harus ke
pinggir.” Sang kapten jengkel, dan dia meneruskan laju kapalnya kepada
sumber cahaya yang di depan. Semakin dekat jarak mereka, lalu kapten
kapal kembali memerintahkan: “Anda harus ke pinggir, karena kami adalah
kapal perang.” Segera dibalas: “Anda yang ke pinggir, kami adalah
mercusuar.”
Tuhan bagaikan mercusuar yang memancarkan sinarnya di tengah
pekatnya malam. Tuhan menuntun dan membimbing setiap orang yang mau
percaya kepada-Nya. Orang yang memperhatikan tuntunan Tuhan, tidak
akan mengalami karam atau celaka. Sebaliknya apabila seseorang merasa
tidak butuh Tuhan dan mengambil jalannya sendiri, dia sedang
menempatkan dirinya dalam bahaya besar. Dunia ini gelap pekat. Amat
berbahaya berjalan di dalam kegelapan.
Cara Tuhan menuntun dan membimbing hidup orang percaya adalah
melalui firman Tuhan yang tertulis. Alkitab perlu direnungkan senantiasa, di
dalamnya kita akan beroleh penerangan rohani. Tuhan memberi pengertian
dan pengenalan akan jalan Tuhan yang harus ditempuh. Berbahagialah
setiap orang yang hidupnya dituntun oleh firman Tuhan, karena Dia ada di
jalan kehidupan! Ada sukacita dan nikmat berlimpah.
Kepada siapakah Saudara mempercayakan hidup ini? Izinkan Tuhan
menuntun dan membimbing rumah tangga, pekerjaan dan usahamu. Jangan
palingkan hidup dari Tuhan, namun bersekutulah erat dengan Tuhan.
Renungkan firman-Nya senantiasa dan alami terang Tuhan yang menuntun di
jalan kemenangan-Nya.(LB)
Terang dibutuhkan bagi
orang yang sadar sedang
berjalan dalam
kegelapan.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Kesukaan orang Kristen
untuk merenungkan firman
Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 6-8
kamis, 18 oktober 2012
Lilin-Lilin Kecil
Yohanes 1:5-15
Ia datang sebagai saksi untuk memberi
kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia
semua orang menjadi percaya. Yohanes 1:7
Lilin menjadi salah satu penerang di malam hari. Menurut sejarahnya,
lilin sudah digunakan oleh orang Mesir kuno sejak tahun 3000 SM. Di zaman
modern ini, lilin masih digunakan untuk acara-acara seperti merayakan
ulang tahun, pemberkatan pernikahan, upacara kematian, kebaktian
natal, dan lain-lain. Lilin yang kecil memiliki makna yang dalam. Ia
menjadi simbol terang dan pengorbanan. Untuk dapat menjadi penerang,
lilin harus terus meleleh sampai habis, namun jejaknya masih tetap ada.
Yohanes Pembaptis dihadirkan di dunia ini untuk menjadi saksi Yesus.
Ia memperkenalkan bahwa Yesus adalah ”Terang yang sesungguhnya”,
sedangkan Yohanes dijelaskan dalam ayat 8, “ia bukan terang itu, tetapi
ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Ketika orang-orang Yahudi
menanyakan siapa dirinya, Yohanes mengatakan, "Aku bukan Mesias"
(Yohanes 1:20). Meskipun banyak orang mengakui dosanya dan dibaptis
oleh karena pemberitaan Yohanes, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat!" (Matius 3:2), Yohanes tidak menepuk dada karena
keberhasilannya membawa banyak orang bertobat. Di hadapan Tuhan
Yesus, ia justru merasa kecil dan tidak layak. Dengan penuh rasa hormat,
Yohanes memperkenalkan Yesus kepada orang-orang yang ada di
sekitarnya, “Ia inilah Anak Allah" (Yohanes 1:49).
Yohanes bagaikan lilin kecil yang telah menerangi hati orang-orang
berdosa sehingga banyak orang bertobat. Ia juga rela berkorban
mempertaruhkan nyawa. Oleh karena ia
menegur perselingkuhan
Herodes dengan isteri saudaranya, ia dipenjara dan akhirnya mati dengan
cara yang keji yaitu dipenggal kepalanya. Jejak Yohanes tidak terhapus
dari kitab kehidupan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi
seperti lilin yang berkorban untuk menerangi sekelilingnya? (LL)
Walaupun aku kecil tetapi
dapat menerangi
sekelilingku.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Jadikan aku saksi-Mu di
tengah dunia yang gelap
ini.
jumat, 19 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 9-10
Jangan Pudar
Yesaya 42:1-9
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi
dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi
pudar dan tidak akan patah terkulai. Yesaya 42:3-4a
Obor merupakan lambang yang digunakan dalam pesta olahraga baik
di tingkat Asean yang dikenal dengan nama “Sea Games” maupun di
tingkat Internasional yaitu “Olimpiade”. Obor Sea Games atau Olimpiade
menggambarkan semangat yang harus ada dalam setiap kontingen. Untuk
menjadi sang juara dan demi mengharumkan nama bangsa, semangat
yang menyala-nyala harus tetap berkobar pada setiap atlit. Dengan
demikian perjuangan yang gigih selalu dapat kita lihat di setiap peserta
cabang olah raga yang dilombakan. Dengan semangat menyala-nyala
setiap kontingen berharap dapat meraih kemenangan dan pulang
membawa piala.
Semangat yang menyala-nyala juga seharusnya selalu ada dalam diri
kita. Bukan untuk diri sendiri tetapi kita dapat menjadi terang di tengahtengah orang yang hidup dalam kegelapan. Kita rindu mereka yang pudar
mata rohaninya tidak menjadi padam melainkan terbuka untuk menuju ke
jalan keselamatan yang disediakan Allah. Demi keselamatan jiwa-jiwa,
kita sendiri tidak mungkin membiarkan semangat kita menjadi pudar.
Lebih dari obor Sea Games atau Olimpiade yang menjadi
perlambang semangat yang tak boleh pudar dalam setiap kontingen,
begitu juga “jangan pudar” hendaknya menjadi kata kunci untuk
mengingatkan kita agar selalu berada dalam kobaran api Roh Kudus.
Bahkan dengan api Roh Kudus, semangat yang mungkin telah mulai pudar
tidak akan padam melainkan terus menyala-nyala sehingga kita dapat
tetap membawa jiwa dalam kemenangan. Hanya dengan semangat
menyala-nyala kemenangan dapat diraih. Sebaliknya semangat yang
pudar membuat kita kalah. Oleh karena itu, jangan pudar! (SM)
Semangat merupakan
modal untuk mencapai
kemenangan.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Setiap orang Kristen tetap
memiliki api Roh Kudus agar
semangat yang
pudar tidak menjadi padam.
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 11-13
sabtu, 20 oktober 2012
Misi Holistik
Matius 14:15–21
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu
mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Matius 14 : 16
Phillip Yancey dalam bukunya Menemukan Tuhan di Tempat Yang
Tidak Diduga, menuliskan bahwa “kehadiran” Allah dapat ditemukan
dalam tempat yang tak terduga seperti penjara, rumah sakit, kolong
jembatan, perumahan kumuh, dan sebagainya. Itu berarti gereja tidak
hanya dalam pengertian ibadah hari minggu di gedung gereja saja. Kasih
Allah perlu dinyatakan dalam realitas hidup sehari-hari dan kepada
setiap orang. Allah rindu menyapa setiap orang dengan kasih-Nya.
Yesus Kristus melakukan pelayanan tidak hanya di rumah ibadah,
tetapi juga di pasar, di perkampungan, di tepi pantai, di gunung,. Dia
pergi kepada orang sakit maupun orang susah. Ia berbicara dengan para
pemimpin tetapi juga nelayan sederhana. Yesus Kristus mengajar dan
memberi teladan. Dia berkhotbah dan mengajar serta menantang orang
untuk bertobat dari hidup yang jahat. Yesus Kristus juga tersentuh hatiNya oleh belas kasihan melihat orang yang sedih karena ada anggota
keluarga yang meninggal. Dia juga peduli pada orang yang sakit, miskin
dan kelaparan.
Dalam nas renungan hari ini, Yesus Kristus mengajar orang banyak.
Ternyata Tuhan Yesus bukan hanya mengenyangkan kebutuhan rohani
orang banyak saja, tetapi Ia juga memperhatikan kebutuhan jasmani
mereka. Tuhan juga memberikan makanan jasmani yang mengenyangkan
perut mereka.
Saat Saudara mengulurkan tangan pada sesama yang kelaparan;
yang bodoh dan kesulitan biaya sekolah; atau menguatkan dan
menghiburkan yang sedang berduka, sesungguhnya Saudara telah
menyatakan kasih Kristus. Berdoalah dan mulailah mengingat kepada
siapa Saudara akan menjadi saluran berkat-Nya? (LB)
Kiranya hari ini saya bisa
menjadi berkat bagi orang
lain.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Kepedulian orang Kristen
kepada sesama yang
membutuhkan uluran
tangan.
minggu, 21 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Markus 14-16
Hidup Adalah Kristus
Galatia 2:15-21
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri
yang hidup,melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Galatia 2:20
Ketika seseorang ditanya, “Siapakah Anda?” maka ia cenderung
memperkenalkan diri bukan hanya namanya tetapi juga keluarga, posisi
jabatan dan karir, serta pelbagai prestasi yang berhasil diraihnya.
Yohanes Pembaptis pun pernah ditanya seperti itu, dan ia menjawab,
“Akulah suara orang yang berseru-sertu di padang gurun: Luruskanlah
jalan Tuhan!” (Yohanes 1:23).
Rasul Paulus juga demikian. Ia bisa saja membanggakan dirinya
sebagai orang Yahudi yang memiliki hukum Taurat, dan “bukan orang
berdosa dari bangsa-bangsa lain.” (ayat 15). Namun, menurut Rasul
Paulus, kebanggaan semacam itu sia-sia belaka, sebab ia tidak
diselamatkan oleh karena melakukan hukum Taurat (ayat 16). Ia justru
diselamatkan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia telah disalibkan
dengan Kristus, sehingga hidupnya yang sekarang tidak seperti dulu lagi
(ayat 20). Jika dulu ia penganiaya para pengikut Kristus, sekarang ia
adalah hamba Kristus. Kebanggaan masa lalunya telah digantikan dengan
kehidupan di dalam Yesus Kristus. Kemana pun ia pergi, hanya Kristus
yang menjadi pusat kehidupannya, dan pusat pemberitaan Injil Kristus.
Apakah kita masih memiliki kebanggaan atas status kita yang
sementara? Bangga karena berasal dari etnis tertentu, atau karena
menduduki jabatan tertentu, atau karena memiliki sejumlah besar
kekayaan, atau alasan lainnya. Itu semua tidak menyelamatkan. Miliki
kebanggaan hidup sebagai murid Tuhan Yesus Kristus, karena ini adalah
kebanggaan yang kekal. Kebanggaan semacam ini bukan membentuk kita
menjadi umat yang menyendiri (eksklusif), melainkan justru dapat
menjadi saksi di mana pun kita berada. Yesus Kristuslah yang kita
beritakan, bukan diri kita sendiri. (PF)
Hidup yang mencerminkan
Kristus adalah hidup yang
kudus.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Agar semua orang percaya
mampu mencerminkan
Kristus bagi orang lain.
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 1-3
senin, 22 oktober 2012
Jadilah Teladan
Yohanes 13:1-13
Sebab Aku telah memberikan suatu teladan
kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah
Kuperbuat kepadamu. Yohanes 13:15
Seorang novelis, Andrea Hirata terinspirasi menulis kisah tentang
kehidupan sepuluh anak dari keluarga miskin yang bersekolah SD dan SMP di
sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung. Novelnya yang diberi judul
“Laskah Pelangi” ini kemudian difilmkan dan menjadi box office. Salah satu
tokoh yang diangkat adalah Ibu Muslimah, seorang guru yang lembut, dan
memiliki rasa cinta yang begitu besar untuk membagi ilmu dan mendidik
akhlak murid-muridnya. Ibu Muslimah yang sederhana telah mengajarkan
banyak hal. Kemiskinan tidak menghalangi murid-muridnya untuk
berprestasi sehingga kebanyakan mereka telah berhasil meraih pendidikan
sarjana dan master. Ibu Muslimah, sosok guru yang patut diteladani oleh
guru-guru yang lain.
Tuhan Yesus juga telah menunjukkan diri-Nya sebagai figur seorang
guru yang patut kita teladani. Menjelang Paskah, Yesus melakukan sesuatu
yang tidak lazim. Ia menanggalkan jubah-Nya, membasuh kaki murid-muridNya dengan air lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya
(ayat 5). Mungkin selamanya kita tidak akan pernah menjumpai hal seperti
itu. Yesus menanggalkan status-Nya sebagai pemimpin. Tetapi hal tersebut
tidak menghilangkan jati diri-Nya. Ia sedang memberi contoh bagaimana
melayani seperti yang dikatakan-Nya, “Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45). Yesus bukan saja guru
yang patut “digugu dan ditiru”, tetapi Ia adalah Tuhan yang rela berkorban
untuk menebus manusia berdosa.
Sebagai pengikut Kristus, kita juga harus menjadi teladan sama seperti
yang telah Yesus lakukan supaya sebanyak mungkin orang bukan saja
mengakui-Nya sebagai guru tetapi juga sebagai Tuhan dan Juruselamat
mereka. (LL)
Melayani adalah pekerjaan
yang mulia
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Jadikan aku teladan di
mana pun aku berada.
selasa, 23 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 4-6
Menjadi Terang
Matius 5:14-16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya
di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16
Hidup yang menjadi terang adalah hidup yang memberi dampak.
Dampak atau pengaruh seperti apakah yang Tuhan mau agar hidup kita ini
memuliakan nama-Nya? Sebagai contoh, jika kita perhatikan nyala
sebuah lampu di tempat yang gelap, maka kegelapan itu akan
menyingkir. Terang itu akan menerangi sekitarnya dan semua yang ada
menjadi kelihatan dengan jelas, tidak remang-remang.
Demikian juga apabila hidup kita mau menjadi terang, setidaknya
ada tiga hal yang harus kita lakukan: Pertama, memberi pengaruh positif.
Seperti halnya terang sebuah lampu yang sangat bermanfaat untuk
beraktivitas di malam hari, demikian juga kehadiran kita di dunia yang
penuh kegelapan dosa ini haruslah juga memberi pengaruh yang baik dan
bisa menjadi berkat bagi orang lain di sekitar kita. Kedua, terang itu tidak
kompromi dengan kegelapan. Jika hidup kita masih kompromi dengan
dosa (seperti dikuasai hawa nafsu, permusuhan, perjudian,
penyembahan berhala, dan sebagainya), berarti kita belum hidup dalam
terang itu. Terang selamanya tidak akan pernah bersatu dengan gelap.
Katakan “tidak” terhadap dosa, dan mulailah hidup dalam kebenaran
firman Tuhan. Ketiga, terang itu memberikan pengharapan. Apa yang
diharapkan orang yang berada di kegelapan sebuah gua yang dalam, atau
tiba-tiba lampu padam sementara kita sedang mengerjakan suatu tugas
yang penting? Cahaya atau teranglah yang kita butuhkan.
Jika kita hidup dalam terang firman Tuhan, maka banyak orang yang
merindukan kehadiran kita. Ada perkataan positif yang membangun iman
dan menguatkan orang yang lemah sehingga mereka yang putus asa
memperoleh harapan di dalam Tuhan. (DI)
Hidup dalam terang selalu
membawa kebaikan bagi
banyak orang.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Terang firman Tuhan agar
menerangi hati semua
orang percaya.
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 7-8
rabu, 24 oktober 2012
Jangan Padamkan Roh
Kisah Para Rasul 2:14-40
Janganlah Padamkan Roh
1 Tesalonika 5:19
Di dalam Perjanjian Baru dicatat bahwa sebelum Tuhan Yesus naik ke
sorga, Ia berpesan kepada murid-murid-Nya supaya tidak
meninggalkan Yerusalem. Hal ini dimaksudkan supaya murid-murid
Yesus menerima penggenapan janji Bapa yaitu menerima Roh Kudus
dalam hidup mereka. Tuhan Yesus menyampaikan kepada muridmurid-Nya bahwa jikalau mereka menerima Kuasa Roh Kudus hal itu
akan memampukan mereka menjadi saksi-saksi-Nya. Murid-murid
Yesus akan menjadi agen-agen Kerajaan Allah dalam hidup mereka.
Hal tersebut dapat terjadi karena Roh Kudus yang ada di dalam
kehidupan seseorang tersebut terus mengobarkan hati untuk menjadi
berkat bagi orang lain.
Di saat Roh Kudus dicurahkan dalam peristiwa Pentakosta (Kisah
2), kita temukan bukti yang konkret bahwa murid-murid Yesus
memiliki semangat dan keberanian yang luar bisa. Dari murid-murid
yang tadinya takut terhadap orang-orang Yahudi pada saat Yesus
disalib, berubah menjadi murid-murid yang sangat berani. Tuhan
menyatakan kuasa-Nya melalui mereka. Mukjizat banyak terjadi,
orang sakit disembuhkan, orang yang dirasuk setan dilepaskan dan
banyak tanda-tanda heran lainnya menyertai mereka. Bahkan mereka
tidak takut kepada orang-orang Yahudi. Pekerjaan besar itu dapat
terjadi karena Roh Kudus yang ada di dalam kehidupan murid-muridNya.
Demikian juga Roh Kudus yang sudah dicurahkan dalam hidup
kita, jangan dibiarkan meredup dan akhirnya padam. Marilah kita
pelihara dan beri keleluasaan kepada Roh Kudus untuk terus bekerja
sehingga nama Tuhan dipermuliakan. (PS)
Biarkan Roh Kudus leluasa
bekerja dalam hidup kita.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Roh Kudus, jadikan hidupku
alat untuk agen perubahan
bagi dunia ini.
kamis, 25 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 9-10
Berani Tampil Beda
Daniel 1:1-21
Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, … Roma 12:2
Di dalam masyarakat seringkali ada orang-orang yang disebut
nyentrik karena ia tampil di depan orang banyak secara unik. Saya
cukup kaget karena ternyata kata “nyentrik” berasal dari kata dalam
bahasa Inggris, “eccentric”, yang berarti “aneh, sinting”. Kebanyakan
orang tampil beda untuk menunjukkan identitas dirinya, dan meminta
perhatian dari orang lain. Namun tidak demikian dengan Daniel,
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
Ketika Daniel dan kawan-kawannya berketetapan hati untuk tidak
menajiskan diri mereka dengan santapan raja dan anggur yang biasa
diminum raja, mereka bukan orang nyentrik, melainkan karena mereka
sedang menaati perintah Tuhan untuk tetap hidup dalam kekudusan,
sekalipun berada di negeri pembuangan, yaitu di Babilonia (ayat 8).
Mereka berani tampil beda demi iman mereka kepada Allah yang
mereka sembah.
Akibat kesetiaannya kepada Allah, mereka
memperoleh penyertaan Tuhan. Sekalipun mereka hanya makan sayur
belaka, namun intelek mereka justru sepuluh kali lebih cerdas dari para
ilmuwan di seluruh Babilonia (ayat 20). Penampilan mereka yang
berbeda, bukan pada tampilan luar tetapi pada sikap hati yang mau
menyenangkan hati Tuhan. Mereka justru dikasihi oleh banyak orang,
karena kemampuan yang mereka miliki digunakan untuk menolong
orang lain. Bahkan, mereka diangkat menjadi tim ahli raja
Nebukadnezar (ayat 19).
Mari kita tampilkan kehidupan iman Kristiani: kasih di tengah
kebencian; damai di tengah permusuhan; kebenaran; kejujuran di
tengah dusta; kebenaran di tengah kepalsuan; dan kekudusan di tengah
kenajisan. Mungkin kita dianggap orang aneh, namun Tuhan berkenan
atas hidup kita. (PF)
Orang yang tidak serupa
dengan dunia akan mampu
mengalahkan dunia.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Keberanian setiap orang
percaya untuk tampil
beda.
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 11-12
jumat, 26 oktober 2012
Misi Dan Dana
Hagai 2:1–9
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas,
demikianlah firman TUHAN semesta alam. Hagai 2:9
Ada orang berprinsip: “Hidup untuk mengejar uang”! Ia
menempatkan uang sebagai hal yang utama dalam hidupnya. Hatinya
melekat pada uang! Ia berpikir bahwa harta benda dan kekayaan adalah
segala-galanya dan apa yang telah ia raih itu mutlak miliknya! Padahal
bumi dan segala isinya dimandatkan kepada manusia untuk dikelola
saja. Semua yang dimiliki, seharusnya dipahami sebagai “titipan” Tuhan.
Jadi salahlah prinsip hidup untuk mengejar uang, karena seharusnya
setiap kita harus mengejar “perkenan Tuhan”. Bukan mencintai uang
tetapi mencintai Tuhan, sehingga menggunakan uang untuk memuliakan
Tuhan. Firman Tuhan dalam ayat 4 menguatkan hati orang percaya untuk
terus bekerja dan Tuhan yang akan menyatakan kuasa-Nya sehingga
kebutuhan dana untuk menopang pelayanan misi bisa terwujud.
Tuhan bisa memakai keuangan anak-anak Tuhan, juga memakai
bangsa-bangsa untuk menyerahkan kekayaannya guna meluaskan
pekerjaan misi. Itu sebabnya mari kita berdoa dan bekerja sekaligus
menyediakan diri menjadi saluran berkat untuk pekerjaan misi. Sisihkan
keuangan pribadi dan persembahkan agar dipakai sebagai sarana
pekerjaan misi yaitu meluaskan “Kabar Baik” kepada lebih banyak lagi
suku bangsa.
Orang yang hidupnya mencari perkenan Tuhan, selalu tergerak
hatinya untuk terlibat dalam proyek Kerajaan Sorga. Ia akan mendukung
tugas gereja yaitu membawa Injil Yesus Kristus sampai ke penjuru dunia.
Gereja-gereja perlu dibangun untuk menampung setiap jiwa yang rindu
mendengar Kabar Baik dan bertumbuh dalam iman. Biarlah bukan rumah
kita yang terus dibangun megah, tetapi rumah Tuhan juga diperhatikan
sehingga layak dan indah. (LB)
Hati yang melekat pada
Tuhan menjadikan
seseorang rela memberi.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Pelayanan misi baik oleh
gereja maupun lembaga
misi, agar Tuhan
memberkati.
sabtu, 27 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 13-15
Menjadi Rekan Misi
Roma 16:1-16
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17:17
Pelayanan misi adalah sebuah pelayanan yang tidak mudah. Banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh hamba-hamba Tuhan yang terjun
langsung di ladang misi. Dibutuhkan ketangguhan, semangat tinggi, tidak
mudah menyerah, memiliki hati yang mengasihi jiwa-jiwa. Lebih
daripada itu, pelayanan misi membutuhkan dukungan dari rekan-rekan
sepelayanan yang sehati dan sepikir.
Paulus mencatat sederet nama orang-orang yang menjadi rekanrekan sepelayanannya. Mereka adalah orang-orang yang telah
meninggalkan jejak bagi berdirinya jemaat Tuhan. Mereka sangat
mendukung pelayanan Paulus. Hubungan mereka begitu dekat seperti
saudara. Bahkan ada yang dianggap Paulus seperti ibunya sendiri. Paulus
mengenal mereka dengan baik. Beberapa di antara mereka diingat karena
sifat-sifat yang mulia dan pekerjaan baik yang mereka lakukan, seperti
Febe, seorang yang murah hati yang sering memberi bantuan banyak
orang; Priska dan Priskila, yang mempertaruhkan nyawa demi Paulus;
Maria, Trifena, Trifosa, Persis adalah para pekerja keras dalam pelayanan;
Apeles, seorang yang tahan uji karena Kristus dan tentunya masih banyak
lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dalam pelayanannya
Paulus bukan hanya menerima kebaikan dari rekan-rekannya, tetapi ia
juga memberi perhatian yang besar dan mempersatukan mereka untuk
saling melayani. Berkat dukungan rekan-rekannya, Paulus dapat
meluaskan pekerjaan misi sehingga berdiri sejumlah gereja di banyak
tempat.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung pelayanan
misi. Apakah Saudara terpanggil menjadi rekan misi? Jika Saudara rindu
banyak orang diselamatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus, jadilah rekan
misi bagi Kristus. (LL)
Apakah namaku
meninggalkan jejak dalam
pelayanan misi?
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Injil dapat menembus
masuk ke suku-suku dan
pulau-pulau di Indonesia.
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 16-18
minggu, 28 oktober 2012
Proaktif
2 Raja-Raja 5:1-27
“… maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan
dia dari penyakitnya.” 2 Raja-Raja 5:3
Stephen R. Covey, yang wafat pada bulan Juli 2012 lalu adalah
seorang motivator yang handal. Ia menulis beberapa buku best seller,
di antaranya adalah, First Things First, dan The Seven Habits of Highly
Effective People. Salah satu rahasia sukses seseorang adalah jika ia
memiliki sikap proaktif bukan reaktif. Sikap proaktif adalah sikap
melakukan sesuatu yang baik lebih dulu untuk mengharapkan sesuatu
yang baik terjadi. Hamba perempuan Naaman di masa lampau
nampaknya telah mempraktikkan hal ini dan benar adanya.
Gadis ini tidak disebutkan namanya dalam Alkitab. Ia termasuk
salah seorang tawanan tentara Aram (Syria) yang dipekerjakan di
rumah Naaman, panglima kerajaan Aram. Melihat majikannya
menderita penyakit kusta tidak membuat gadis ini bersukacita.
Melainkan ada beban di hatinya untuk ikut menyumbangkan saran
sebagai jalan keluar. Imannya mendorongnya mengambil sikap
proaktif. Ia memberanikan diri menyarankan kepada majikannya agar
Naaman datang menjumpai Nabi Elisa di Israel. Saran itu diterima
sepenuhnya, dan di akhir cerita … Naaman pun disembuhkan.
Banyak orang di sekitar kita yang menderita dan mengalami
pergumulan hidup yang tidak mudah. Mungkin mereka itu pernah
membuat kita juga menderita. Tetapi sebagai orang percaya, kita harus
tetap bersikap proaktif, memberi solusi atau jalan keluar atas pelbagai
pergumulan hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tidak perlu menunggu
perintah, atau aba-aba. Iman kepada Tuhan Yesus Kristus akan
mendorong kita menjadi saksi-Nya. Ketika kita berani melangkah,
banyak orang akan bersuka, oleh karena mereka mengenal Sang
Juruselamat, dan hidup mereka diselamatkan.(PF)
Orang Kristen yang
proaktif dapat menjadi
saksi Tuhan yang efektif.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Keselamatan jiwa semua
orang.
senin, 29 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 19-20
Pelayanan Yang Berdampak
Kisah Para Rasul 6:1-7
Firman Allah makin tersebar, dan jumlah
murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam
menyerahkan diri dan percaya. Kisah Para Rasul 6:7
Murid-murid Tuhan Yesus merasa bersalah karena lalai “melayani
meja” yaitu pelayanan “diakonia” yang bersifat sosial untuk menolong
orang-orang yang tidak mampu. Padahal “pelayanan meja” adalah
bagian dari firman Tuhan. Biasanya pelayanan ini diberikan kepada anakanak yatim dan para janda. Tuhan memberikan perhatian khusus kepada
mereka dalam hal kebutuhan hidup sehari-hari. Ia juga memberikan
pembelaan kepada mereka, karena seringkali mereka menjadi orangorang yang tersisih (Mazmur 82:3, Zakharia 7:10). Betapa Tuhan sangat
mengasihi mereka!
Puji Tuhan, mereka ingat kembali, maka dibentuklah satu tim
berjumlah tujuh orang. Pelayanan ini bukan pelayanan biasa, dibutuhkan
orang-orang yang terkenal baik yaitu memiliki kasih, tulus, penuh belas
kasihan, murah hati dan rela berkorban. Selain itu juga mereka adalah
orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus dan hikmat dari Tuhan sehingga
pelayanan mereka tidak sekedar memuaskan kebutuhan materi semata.
Bersama dengan para Rasul, pelayanan mereka dapat menyentuh
kebutuhan rohani, dan jasmani. Apa akibatnya? Pertama, firman Allah
makin tersebar. Kedua, jumlah murid bertambah banyak. Itu artinya
banyak yang terdidik dan siap diutus menjadi “Pekabar Injil”. Ketiga,
sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. Orang-orang yang
tadinya menolak Yesus berbalik menjadi pengikut Kristus. Sungguh luar
biasa dampak dari pelayanan yang dilakukan secara seimbang.
Gereja membutuhkan orang-orang yang terkenal baik, penuh Roh
dan hikmat agar pelayanan yang diberikan membawa dampak yaitu
sejumlah besar orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. (LL)
Apakah hidupku sudah
membawa dampak yang
positif?
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Pakailah gereja kami untuk
menolong orang-orang
tidak mampu.
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 21-22
selasa, 30 oktober 2012
Sangat Berharga
Yunus 3:1-10
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada
Niniwe, kota yang besar itu, …yang semuanya tak tahu membedakan
tangan kanan dari tangan kiri, … Yunus 4:11
Seorang anak perempuan yang sedang membuat boneka dari bahan
sejenis lilin bersorak gembira dan menunjukkannya kepada kakaknya.
Namun kakaknya mengambil boneka itu dan meremasnya hingga rusak.
Adiknya menangis sejadi-jadinya. Masalahnya bukan karena itu hanya
boneka lilin, melainkan karena boneka lilin itu adalah karya tangannya.
Yunus semula tidak menyadari betapa berharganya penduduk di
Niniwe yang berjumlah 120 ribu jiwa di hadapan Tuhan. Seorang jiwa
saja sangat berharga di mata Tuhan lebih dari segenap dunia ini, apalagi
sebanyak itu. Ketika Tuhan menyuruhnya ke Niniwe, Yunus malah pergi
ke arah yang berlawanan, yaitu ke Yafo untuk kemudian naik kapal ke
Tarsus … jauh dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3). Itulah sebabnya Tuhan
memberikan didikan kepada Yunus melalui peristiwa berada selama
tiga hari di dalam perut ikan supaya ia mau menaati perintah Tuhan
(Yunus 1).
Akhirnya Yunus tiba di Niniwe. Ia memberitahukan bahwa Tuhan
bermaksud menghukum kota itu jika mereka tidak bertobat. Di luar
dugaan, orang Niniwe, yaitu bangsa Asyur yang terkenal kejam dan
tidak mengenal Tuhan, mau bertobat. Pertobatan terjadi secara
massal, mulai dari rajanya hingga rakyatnya. Hasilnya, Tuhan
mengampuni dosa dan kesalahan mereka. Tuhan tidak jadi menghukum
mereka.
Tugas kita sebagai orang percaya adalah memberitakan tentang
kasih dan keadilan Allah. Allah mengasihi semua orang, sebab mereka
adalah ciptaan tangan-Nya. Namun jika mereka tetap hidup dalam
dosa, hukuman telah tersedia. Itulah sebabnya berita pertobatan dan
pengampunan harus disampaikan agar mereka tidak binasa. (PF)
Selamatkan jiwa, berapa
pun harganya.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Anggota keluarga yang
masih hidup dalam dosa
dan kegelapan.
rabu, 31 oktober 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Lukas 23-24
Berbau Harum
2 Korintus 2:12-17
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus ……
2 Korintus 2:15
Bunga mawar adalah bunga yang indah dan berbau harum. Ia menjadi
lambang cinta dan kecantikan. Hati wanita mana yang tidak berbungabunga ketika menerima setangkai bunga mawar dari kekasihnya sebagai
ungkapan rasa cinta? Bunga mawar merupakan bunga nasional di Inggris,
yang disebut The Lily of the Valley. Bunga ini yang dipakai sebagai buket
pengantin pada pernikahan Pangeran William dan Chaterine Middleton.
Salomo dalam puisinya menulis, “Bunga mawar dari Saron aku, bunga
bakung di lembah-lembah“ (Kidung Agung 2:1). Siapakah yang
dimaksud?
Bunga mawar dari Saron adalah gambaran Tuhan Yesus Kristus, Sang
Mempelai Pria. Nama Yesus menyebarkan keharuman bagaikan bunga
mawar. Hanya di dalam nama Yesus ada keselamatan, kesembuhan,
kemenangan dan hidup kekal. Nama-Nya sungguh ajaib dan penuh kuasa.
Tuhan telah membuka jalan bagi Paulus untuk memberitakan Injil di
Troas. Ia bersyukur karena Tuhan telah membawanya di jalan
kemenangan-Nya. Ia dipakai oleh Tuhan untuk menyebarkan keharuman
nama Kristus. Lebih dari itu keharuman nama Kristus terpancar di dalam
dirinya sehingga Paulus memberikan pernyataan, “Sebab bagi Allah kami
adalah bau yang harum dari Kristus.”
Pemberitaan Injil dimulai dari perilaku yang baik yaitu tindakan dan
tutur kata yang memuliakan Tuhan. Orang akan melihat, mengamati dan
merasakan kebaikan kita. Itulah bau yang harum dari Kristus. Melalui
keharuman yang terpancar di dalam diri kita, orang akan tertarik untuk
mengenal Kristus dan percaya kepada-Nya.
Sudahkah kita menjadi seperti bunga mawar yang menebarkan bau
harum di mana pun kita berada, dan secara otomatis orang ingin selalu
berada di dekat kita? (LL)
Bunga mawar di mana pun
berada tetap
memancarkan keharuman.
r
e
n
u
n
g
a
n
D
O
A
Pemberitaan Injil di
seluruh pelosok tanah air
Indonesia.
Oleh :
Pdm. Yurianto
Seandainya diajukan
sebuah pertanyaan kepada
Saudara, “Apa yang menjadi misi
gereja bagi dunia,' Bagaimana
Saudara menjawabnya? Sekalipun
gereja telah menyelesaikan
banyak tugas, satu-satunya pesan
gereja bagi dunia adalah Injil
Kristus. Hal lain yang dilakukan
semata-mata merupakan
perpanjangan dari tujuan utama
tersebut. Injil yang kita beritakan
kepada mereka yang tersesat
lebih tinggi nilainya daripada
setiap filosofi duniawi yang ada.
Berita Injil tidak pernah
ketinggalan zaman atau perlu
dikoreksi. Injil selalu cukup untuk
memenuhi kebutuhan terbesar
umat manusia. Oleh karena itu,
Injil Kristus harus dipahami
dengan benar dan utuh.
Pembiasan dan Pengertian Misi
Ada beberapa kondisi
yang membuat pemahaman
tentang misi mengalami
pembiasan. Banyak gereja
terperangkap dalam sikap yang
ekslusif dan hidup untuk diri
sendiri. Gereja disibukkan dengan
kegiatan-kegiatan untuk diri
sendiri. Gereja dilihat sebagai
pusat dari segala kegiatan dan
kurang peduli pada situasi yang
ada di luar dirinya. Pemahaman
misi dibatasi hanya sebagai usaha
penyelamatan jiwa-jiwa secara
personal. Sehingga motif yang
paling menonjol dalam misi
adalah pertobatan individu,
keselamatan jiwa masa depan dan
pertumbuhan gereja (Church
Growh). Hal itu sering dilatar
belakangi oleh pemahaman
“Amanat Agung” dalam Matius
28:18–20 secara sempit.
Paham dualisme masih
begitu kuat. Rohani dipisahkan
dengan yang jasmani. Masih
banyak yang berpikir bahwa
gereja adalah lembaga yang
mengurusi soal-soal rohani,
sehingga tidak perlu mengurusi
soal-soal duniawi atau jasmani,
misalnya: masalah sosial,
ekonomi, budaya dan politik.
Pandangan ini mengakibatkan
gereja hanya berkonsentrasi pada
perkara-perkara rohani. Masih
adanya pandangan dan sikap yang
apriori terhadap keyakinan,
aliran, dan agama lain. Misi sarat
dengan nuansa konfrontasi sebab
mengambil bentuk suatu
peperangan melawan keyakinan,
aliran dan agama lain.
Sebelum lebih jauh
membahas apa misi gereja bagi
dunia, perlu dipahami dan
dimengerti apa arti “misi.” Ada
dua macam pengertian, pertama,
Missio Dei (Misi Allah) yaitu
pernyataan diri Allah sebagai yang
mengasihi dunia, terlihat dalam
karya penyelamatan-Nya di dunia.
Kedua, Missio Ecclesiae (Missi
Gereja) yaitu usaha-usaha misi
yang dilakukan oleh gereja dalam
partisipasinya untuk membagikan
karya penyelamatan Allah bagi
dunia.
Yang dimaksud dengan
misi dalam pembahasan ini
terfokus pada pengertian yang
kedua, yaitu suatu tugas
pengutusan dari Allah kepada
Gereja
(baca: Jemaat) untuk
membagikan Injil. Kabar kesukaan
Allah yang berisi penyelamatan
Allah terhadap dunia, sehingga
dunia turut merasakan karya
Allah. Gereja yang telah
diselamatkan harus memberikan
dampak kepada dunia. Oleh
karena itu misi pada dasarnya
merupakan hakikat gereja itu
sendiri.
Kerajaan Allah Menurut Yesus
Kristus
Untuk mengerti misi Allah
yang ditugaskan kepada gereja,
perlu dipahami lebih dahulu karya
Allah di dunia. Apa tujuan dan
bagaimana cara mewujudkannya?
Yohanes Pembaptis menolong kita
untuk mengerti maksud karya
Allah dalam Yesus Kristus. Ketika
Yohanes berkata, “Bertobatlah,
sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat” (Matius 3:2), maka kita
dibuat mengerti bahwa yang akan
datang setelah Yohanes adalah
Kerajaan Allah. Dengan kata lain,
yang akan datang terwujud
bersamaan dengan pelayanan
Yesus adalah Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah itulah pusat
pelayanan Yesus. Yesus sendiri
juga berkata, “Bertobatlah,
sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat” (Matius 4:7).
Ke ra ja a n A l l a h i tu
memiliki dua dimensi yaitu telah
dan akan. Dalam Lukas 17:21,
Ye s u s b e r k a t a , “ S e b a b
sesungguhnya Kerajaan Allah ada
di antara kamu." Yesus juga
berkata dalam Matius 12:28,
“Tetapi jika Aku mengusir setan
dengan kuasa Roh Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah
sudah datang kepadamu.” Itu
berarti bahwa Kerajaan Allah
telah tiba bersamaan dengan
dimulainya pelayanan Yesus dan
akan mencapai kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Dalam konteks inilah,
gereja sebagai umat yang telah
menerima keselamatan dari Allah,
turut mengambil bagian dalam
rangka mewujudkan Kerajaan
Allah di dunia. Yesus memberi
perintah kepada murid-muridNya, “Pergilah dan beritakanlah:
Kerajaan Sorga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah
setan-setan (Matius 10:7-8)
adalah juga tugas pengutusan
gereja. Itu artinya bahwa
mewujudkan Kerajaan Allah
bukan hanya memperkenalkan
nama Yesus, melainkan juga
melakukan apa yang telah Yesus
kerjakan.
Pertanyaan berikutnya
a d a l a h , “ A p a y a n g Ye s u s
maksudkan dengan Kerajaan Allah
harus disampaikan itu?
Pernyataan Yesus dalam Lukas
4:18-19, "Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi
Aku, untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orangorang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang," menolong
kita untuk memahami pokok
tersebut. Pernyataan Yesus di atas
merupakan pengenapan dari nas
Nabi Yesaya bahwa dengan
kehadiran dan pelayanan Yesus
semua itu akan terwujud.
Yesus datang bukan
hanya menyelamatkan manusia
secara rohani melainkan meliputi
seluruh aspek kehidupan. Itulah
tanda-tanda yang harus kita
realisasikan dalam tugas misi
gereja. Kerajaan Allah hadir di
dunia, sebagaimana halnya kita
berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di sorga” (Matius 6:10).
Jadi, nyatalah bahwa
misi yang dikerjakan Yesus adalah
misi yang menyeluruh/utuh yang
sering disebut dengan “misi
holistik” yaitu penyelamatan
dalam segala aspek kehidupan.
Penyelamatan secara pribadi
membawa manusia pada
hubungan yang dipulihkan dengan
Allah dan dirinya sendiri.
Sedangkan penyelamatan secara
sosial membawa manusia
menemui hubungan yang
dipulihkan dengan sesama dan
lingkungan hidup. Tidak ada
ketidakadilan, kesenjangan yang
dalam dan penindasan. Itulah
tugas dan panggilan gereja.
Tanggung Jawab Gereja
Sebagai persekutuan
umat Allah yang telah menerima
rahmat keselamatan Tuhan,
gereja memiliki tanggung jawab
untuk membagikan kepada dunia.
Itu berarti gereja harus dengan
serius memperhatikan kondisi
yang ada di sekelilingnya.
Pertanyaannya adalah dunia
macam apa yang di dalamnya
sehingga gereja harus menjalani
misi tersebut? Inilah gambaran
dunia atau masyarakat sekitar
gereja saat ini, yaitu bahwa
masyarakat berada dalam situasi
krisis: krisis kepercayaan, krisis
ekonomi, krisis politik, krisis
kepemimpinan, dan sebagainya;
pengangguran; kemiskinan;
dekadensi moral; ancaman
kelestarian lingkungan;
pelanggaran HAM; kriminalitas;
berbagai penyimpangan: seksual,
aborsi, pelacuran, dan
sebagainya; masyarakat yang
majemuk; laju modernisasi;
depresi masyarakat; kegairahan
politik dan reformasi yang belum
jelas bentuk dan arahnya dan
mungkin masih ada agendaagenda lain di luar ini semua.
Gereja harus membuka mata
terhadap kondisi yang ada
sekarang ini.
Apa yang dapat gereja
lakukan bagi dunia? Cara pandang
misi yang utuh ini melihat bahwa
segala persoalan dan ancaman itu
adalah merupakan bagian dari
tanggung jawab gereja. Misi ini
memberi spirit dan kerangka
acuan bagi keterlibatan gereja
dalam pergumulan masyarakat.
Dalam situasi seperti itu
pendekatan rohani tidaklah cukup
memadai untuk misi Kristen.
Mewujudkan Kerajaan Allah di
dunia berarti menghadirkan
kehidupan masa depan yaitu
“syalom” menjadi nyata di masa
kini, menjadi aktual dan konkret.
Selamat berkarya bagi
Kerajaan Allah. 
Daftar Pustaka
1. Cole Niel, Gereja Organik; Menghadirkan Gaya Hidup Allah Dalam
Gereja, Yogjakarta: Penerbit ANDI, 2006.
2. Wongso Peter, Tugas Gereja dan Misi Masa Kini, Malang : SAAT, 1994.
3. Yewangoe, A.A, Iman, Agama dan Masyarakat dalam Negara Pancasila,
Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002.
Ralat Sinar Kasih Edisi oktober 2012
1. Renungan Minggu, 19 Agustus 2012 pada alinea kedua kalimat
terakhir yang benar sebagai berikut :
Walaupun menghadapi banyak rintangan tetapi pada akhirnya
pembangunan tembok Yerusalem dapat terselesaikan.
2. Kolom Artikel Lepas halaman 2 poin 2 baris kedua tertulis :
...pada Juni 1987... yang benar seharusnya ...Juni 1887.
Demikian ralat kami sampaikan, redaksi mohon maaf
atas kesalahan penulisan.
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah
engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu,
hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu
dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
ha
u
T
t
a
Berk
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah
engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu,
hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu
dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.