Investing for the Future - PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Transcription

Investing for the Future - PT Multi Bintang Indonesia Tbk
Investing
for the
Future
Laporan Tahunan
Annual Report
2013
Contents
02 Informasi Khusus Bagi
Pemegang Saham
Specific Information
for Shareholders
04 Ikhtisar Data Keuangan
Summary of
Financial Data
08 Profil Perseroan
Company Profile
09 Visi & Nilai-Nilai Kami
Our Vision and Values
10 Sorotan Peristiwa
Utama 2013
2013 Key Highlights
12 Struktur Organisasi
Organisation Structure
14 Sejarah Perusahaan
Company History
18 Laporan Dewan
Komisaris
Report of the Board
of Commissioners
22 Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board
of Commissioners
24 Laporan Direksi
Report of the Board
of Directors
28 Profil Direksi
Profile of the Board
of Directors
32 Diskusi dan Analisis
Manajemen
Management’s
Discussion and Analysis
46 Laporan Tata Kelola
Perusahaan
Report on Corporate
Governance
55 Surat Pernyataan
Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi
Tentang Tanggung
Jawab Atas Laporan
Tahunan 2013
Board of Directors
and Board of
Commissioners’
Statement Regarding
the Responsibility
for the 2013 Annual
Report
56 Laporan Keuangan
Financial Statements
2
pt Multi bintang indonesia Tbk
INFORMAsi khusus bagi
pemegang saham
SPECIFIC INFORMATION
FOR SHAREHOLDERS
Pemegang Saham
Shareholders
Kepemilikan modal ditempatkan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
sebagai berikut:
The ownership of the issued share
capital of PT Multi Bintang Indonesia
Tbk is as follows:
Pemegang Saham
Shareholders
Jumlah saham
Number of shares
dalam %
in %
Nilai nominal (dalam jutaan Rupiah)
Par value (in Rp million)
16,064,390
76.24%
16,064
Publik/Public
3,440,050
16.33%
3,440
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
1,565,560
7.43%
1,566
21,070,000
100.00
21,070
Heineken International BV
7.43%
Heineken International BV
16.33%
Public
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
76.24%
Tidak ada komisaris atau direktur yang memiliki
saham di Perusahaan dan anak perusahaannya.
None of the commissioners or directors holds
shares in the Company and its subsidiary.
3
annual report / l apor an Tahunan 2013
Saham Beredar
Shares in Circulation 2013
Q1
Q2
Q3
Q4
107.5
61
27
54
Harga Saham Tertinggi (Rp)
Highest Price per Share (Rp)
1,000,000
1,500,000
1,400,000
1,200,000
Harga Saham Terendah (Rp)
Lowest Price per Share (Rp)
740,000
1,020,000
1,100,000
1,175,000
Harga Penutupan (Rp)
Closing Price (Rp)
895,000
1,225,000
1,296,667
1,200,000
Jumlah Saham yang Diperdagangkan (ribu)
Shares Traded (thousands)
2012
Jumlah Saham yang Diperdagangkan (ribu)
Shares Traded (thousands)
Q1
Q2
Q3
Q4
33
88
41.5
68.5
Harga Saham Tertinggi (Rp)
Highest Price per Share (Rp)
450,000
690,000
709,000
740,000
Harga Saham Terendah (Rp)
Lowest Price per Share (Rp)
375,000
433,000
685,000
695,000
Harga Penutupan (Rp)
Closing Price (Rp)
430,067
628,300
707,667
719,000
Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Share Listing Tipe Pencatatan
Type of Listing
Tanggal Pencatatan
Perubahan Jumlah Saham
Date of Listing Changes in Number of Shares
Penawaran Umum / Public Offering
Company Listing / Company Listing
Total Saham
Total Shares
15 Desember/December 1981
3,520,012
3,520,012
21 Januari/January 2001
17,549,988
21,070,000
Dividen
Dividend
Dividen/Saham (Rp)
Dividend/Share (Rp)
Tanggal Pembayaran
Payment Date
Jumlah Dividen (Rp)
Total Dividend (Rp)
14,566
26 Maret/March 2013
306,905,620,000
9,500
27 November 2013
200,165,000,000
24,074
26 Juni/June 2012
507,239,180,000
6,950
10 September 2012
146,436,500,000
2013
Dividen Final 2012
Final Dividend 2012
Dividen Interim 2013
Interim Dividend 2013
2012
Dividen Final 2011
Final Dividend 2011
Dividen Interim 2012
Interim Dividend 2012
4
pt Multi bintang indonesia Tbk
Ikhtisar Data Keuangan
Summary of Financial Data
dalam juta Rupiah
in Rupiah million
Pendapatan
Revenue
Laba Bruto
Gross Profit
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Profit Before Income Tax
Laba Periode Berjalan
Profit for the Period
Total Pendapatan Komprehensif
Periode Berjalan Setelah Pajak
Total Comprehensive Income for
the Period, Net of Tax
Laba per Saham
Earning per Share
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Total Aset
Total Assets
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
Total Ekuitas
Total Equity
Rasio Total Pendapatan Komprehensif
Periode Berjalan Setelah Pajak
Terhadap Aset %
Total Comprehensive Income for the
Period, Net of Tax to Total Assets
Ratio %
Rasio Total Pendapatan Komprehensif
Periode Berjalan Setelah Pajak
Terhadap Total Ekuitas %
Total Comprehensive Income for the
Period, Net of Tax to Total Equity
Ratio %
Rasio Lancar %
Current Ratio %
Rasio Jumlah Kewajiban
Terhadap Total Ekuitas %
Total Liabilities to Total Equity
Ratio %
Rasio Jumlah Kewajiban
Terhadap Jumlah Aset % Total Liabilities to Total Assets
Ratio %
E
D
C
B
A
Audited
Unaudited
Audited
Unaudited
Audited
Oct 2012 Dec 2013
Oct 2011 Dec 2012
Jan 2012 Sep 2012
Jan 2011 Sep 2011
Jan 2011 Dec 2011
15 months
15 months
9 months
9 months
12 months
3,561,989
3,052,031
1,566,984
1,222,665
1,858,750
2,283,604
1,905,763
959,618
680,641
1,080,333
1,576,945
1,287,653
607,261
408,690
680,487
1,171,229
969,772
453,405
296,300
507,382
1,192,419
969,772
453,405
296,300
507,382
55,576
46,017
21,516
14,059
24,074
(16,290)
(60,387)
(334,208)
(187,367)
(3,833)
1,782,148
1,471,374
1,152,048
976,153
1,220,813
794,615
836,312
822,195
656,965
690,545
987,533
635,062
329,853
319,189
530,268
67%
66%
39%
30%
42%
121%
153%
137%
93%
96%
98%
92%
58%
70%
99%
80%
132%
249%
206%
130%
45%
57%
71%
67%
57%
5
annual report / l apor an Tahunan 2013
17%
21%
3,561,989
55%*
1,171,229
1,782,148
C
D
Pendapatan
(dalam jutaan Rupiah)
Revenue
(in millions of Rupiah)
E
A
1,782,148
1,471,374
1,152,048
A
976,153
E
453,405
969,772
B
1,220,813
B
296,300
507,382
A
1,171,229
3,561,989
1,566,984
1,222,665
1,858,750
3,052,031
*compared to 30 September 2012
C
D
Laba Periode Berjalan
(dalam jutaan Rupiah)
Profit for the Period
(in millions of Rupiah)
B
C
D
Total Aset
(dalam jutaan Rupiah)
Total Assets
(in millions of Rupiah)
E
LOYALTY & PRIDE
EMPLOYER OF CHOICE
GLOBAL EXPOSURE
In our latest climate survey,
employees showed high regard for
the Company.
Multi Bintang received the
Indonesian Employers of
Choice Award 2013.
Outstanding employees are
put on our Global Talent
Management programme.
A Heart
for People
People are the driving force of our business. From nurturing talents
through varied training and development efforts, to promoting a
culture of respect, employees of Multi Bintang are assured of an
environment conducive to not only career growth, but also personal
and social well-being. United, our foundation is as firm as ever.
8
pt Multi bintang indonesia Tbk
Profil Perseroan
Company Profile
Pertama kali didirikan
dengan nama
Nederlandsch-Indische
Bierbrouwerijen di
Medan pada tahun
1929, perusahaan ini
mengoperasikan brewerynya di Surabaya sebelum
membangun brewery
kedua di Tangerang pada
tahun 1972.
Setelah sekian lama,
perusahaan ini bertambah
kuat dan menjadi brewer
terkemuka di Indonesia
saat ini. Sejalan dengan
pertumbuhan dan
perkembangannya,
perusahaan ini berubah
nama menjadi PT Multi
Bintang Indonesia ketika
sebagian sahamnya dijual
untuk umum pada tahun
1981. Terdaftar pada
Indonesian Stock Exchange
(IDX), Multi Bintang menjadi
anak perusahaan Asia
Pacific Breweries Limited
(APB) dari Singapura ketika
APB mengakuisisi saham
mayoritasnya di Multi
Bintang pada tahun 2010.
Pada bulan September
2013 Heineken
International BV dari
Belanda kembali menjadi
pemegang saham utama
Perusahaan ketika
Heineiken mengakuisisi
saham yang dipegang oleh
APB.
Multi Bintang sinonim
dengan bir Bintang,
merek bir unggulan
Indonesia. Selain
menawarkan portofolio
merek bir dan minuman
ringan, Multi Bintang
juga memproduksi dan
memasarkan Heineken®,
bir bebas alkohol, Bintang
Zero dan minuman ringan
berkarbonasi, Green Sands
di Indonesia.
Meskipun brewery Multi
Bintang berada di Sampang
Agung dan Tangerang,
Multi Bintang melalui
anak perusahaannya, PT
Multi Bintang Indonesia
Niaga telah memantapkan
pijakannya dalam bidang
penjualan dan pemasaran
di seluruh kota besar di
Indonesia yang terbentang
dari Medan di Sumatera
Utara hingga ke Jayapura
di Papua.
First established as
Nederlandsch-Indische
Bierbrouwerijen in Medan
in 1929, the Company
was operating a brewery
in Surabaya before it
built a second brewery in
Tangerang in 1972.
Over time, the Company
grew in strength to
become a leading brewer
in Indonesia today. In
line with its growth
and development, the
Company was renamed
PT Multi Bintang
Indonesia when it went
public in 1981. Listed
on the Indonesian
Stock Exchange (IDX),
Multi Bintang became a
subsidiary of Asia Pacific
Breweries Limited (APB)
from Singapore when APB
acquired a majority stake
in Multi Bintang in 2010.
In September 2013,
Heineken International
BV from the Netherlands
returned as the major
shareholder of the
Company when it acquired
shares held by APB.
Multi Bintang is
synonymous with Bintang
beer, the iconic beer
brand of Indonesia.
Offering a portfolio of
beer and soft drinks
brands, Multi Bintang also
produces and markets the
world’s most valuable
international premium
beer brand, Heineken®;
alcohol-free beer, Bintang
Zero and carbonated soft
drink, Green Sands in
Indonesia.
While the breweries of
Multi Bintang are situated
in Sampang Agung and
Tangerang, Multi Bintang
through its subsidiary,
PT Multi Bintang
Indonesia Niaga, has
established an extensive
sales and marketing
footprint across all
major Indonesian cities,
spanning from Medan in
North Sumatra to Jayapura
in Papua.
annual report / l apor an Tahunan 2013
Visi Kami
Our Vision
Menjadi Perusahaan
Minuman Indonesia
yang memiliki
reputasi baik dan
bertanggung jawab
dengan portofolio
merek bir dan
minuman ringan
terkemuka
To be a reputable
and responsible
Indonesian
Beverage Company
with a portfolio of
leading beer and
soft drinks brands
Nilai-Nilai Kami
Our Values
Respek,
kegembiraan,
semangat
berinovasi, dan
mengutamakan
kualitas
Respect, enjoyment,
innovative spirit
and passion for
quality
9
10
pt Multi bintang indonesia Tbk
Sorotan Peristiwa Utama 2013
2013 key
Highlights
1
4
2
5
3
6
11
annual report / l apor an Tahunan 2013
April 2013
•Kampanye “Together
We Are Stars” telah
menarik lebih dari 60.000
penggemar musik di enam
kota dalam kurun waktu
selama tiga bulan.
•Lebih dari 7.500 konsumen
berdatangan untuk melihat
Piala ketika Heineken®
menjadi penyelenggara
“Heineken® UEFA
Champions League Trophy
Tour”.
•The “Together We
Are Stars” campaign
captivated over 60,000
music fans in six cities over
a span of three months.
•More than 7,500
consumers met the
Trophy when Heineken®
hosted the “Heineken®
UEFA Champions League
Trophy Tour”.
7
1
Mei/May 2013
Heineken® memperkenalkan
desain botol baru untuk isi
330ml dan 640ml.
2
April 2013
3
Mei/May 2013
4
Juni/June 2013
5
Oktober/October 2013
6
7
November 2013
Heineken® introduced
new bottle design for the
330ml and 640ml.
Juni/June 2013
Kemasan kaleng isi 500ml
diperkenalkan untuk bir
Bintang.
The 500ml can was
introduced for Bintang beer.
Oktober/October 2013
Brewery Tangerang
merayakan hari jadinya
yang ke 40 tahun.
Peristiwa ini juga menandai
selesainya pembaharuan
fasilitas produksi di
Brewery yang berlangsung
selama tiga tahun.
The Tangerang Brewery
celebrated its 40th
anniversary. It also marked
the completion of the
Brewery’s three-year
technical upgrade.
November 2013
•Multi Bintang menerima
Indonesian Employers of
Choice Award 2013.
•Bintang dinobatkan
sebagai 50 Teratas merek
paling bernilai di Indonesia
oleh Brand Finance.
•Multi Bintang menjamu
Perdana Menteri Belanda,
Y.M. Mark Rutte di Brewery
Tangerang.
•Multi Bintang received the
Indonesian Employers of
Choice Award 2013.
•Bintang was conferred
the Top 50 most valuable
brands in Indonesia by
Brand Finance.
•Multi Bintang hosted
the Prime Minister of
Netherlands, H.E. Mark
Rutte at Tangerang
Brewery.
12
pt Multi bintang indonesia Tbk
Struktur Organisasi
Organisation Structure
President Director Corporate Secretary
Corporate Affairs Director Corporate
Communications &
Responsibility Manager
Corporate Affairs
Manager
Supply Chain Director Brewery Manager
– Tangerang
Brewery Manager
– Sampang Agung
Quality Assurance
Manager
Central Purchasing
Manager
Engineering
Support Manager
Supply Chain
Planning Manager
National Logistic
Manager
Controller
– Supply Chain
Human Resources Director Remuneration Manager
Organisation
Development &
System Manager
HR Manager
Commercial &
Industrial Relation
13
annual report / l apor an Tahunan 2013
Operational Audit Manager
PT MULTI BINTANG INDONESIA NIAGA (a subsidiary)
Finance Director Financial Controller
Finance &
Accounting Manager
Sales Director Marketing Director
Regional Sales Manager
– Central
Marketing Manager
– Bintang
Regional Sales Manager
– North
Marketing Manager
– Heineken®
Regional Sales Manager
– East
Marketing Manager
Non Beer & Product
Development
Tax Manager
Information &
Communication
Technology Manager
Regional Sales Manager
– West
Distributor Development
Manager
Trade Marketing Manager
Sales Operation &
Commercial Controller
National Key Account
Manager
Sales Training Manager
Sales Development
Manager
Draughtbeer Facilities
Manager
Consumer Insights
& Marketing
Planning Manager
14
pt Multi bintang indonesia Tbk
Sejarah Perusahaan
company
History
1929
1931
1936
1949
Pendirian NV Nederlandsch
Indische Bierbrouwerijen
di Medan.
Pengoperasian brewery
Greenfield di Surabaya dan
memulai produksi “Java
Beer”.
Heineken Group menjadi
pemegang saham utama
perusahaan yang berubah
nama menjadi Heineken
Indische Bierbrouwerijen
Maatschappij.
Setelah Perang
Dunia II, brewery
melanjutkan operasi dan
memperkenalkan bir
Heineken® ke pasar.
Incorporation of NV
Nederlandsch Indische
Bierbrouwerijen in Medan.
Commissioned Greenfield
brewery in Surabaya and
commenced production of
“Java Beer”.
1981
Mengambil alih PT
Brasseries de L’Indonesie
dengan brewery di Medan.
Took over PT Brasseries de
L’Indonesie with a brewery
in Medan.
Perusahaan mendaftarkan
saham di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya sebagai PT Multi
Bintang Indonesia.
The Company went public
listed on the Jakarta Stock
Exchange and Surabaya
Stock Exchange as
PT Multi Bintang Indonesia.
Heineken Group became
the main shareholder
of the Company that
was renamed Heineken
Indische Bierbrouwerijen
Maatschappij.
After World War II,
the brewery resumed
operations and introduced
Heineken® beer in the
market.
1992
1997
Penutupan brewery di
Medan.
Memindahkan operasi
brewery dari Surabaya ke
Sampang Agung tempat
dibangunnya brewery baru.
Closure of brewery in
Medan.
Relocated brewing
operations in Surabaya to
Sampang Agung where a
new brewery was built.
15
annual report / l apor an Tahunan 2013
1965
1967
1972
1973
Perusahaan diambil alih
oleh Pemerintah dengan
kampanye nasionalisasi di
Indonesia.
Heineken memperoleh
kembali kepemilikan
perusahaan dan merek
Bintang Baru dilahirkan.
Perusahaan berubah nama
menjadi PT Perusahaan Bir
Indonesia.
Brewery Greenfield di
Tangerang mulai
beroperasi.
The Company was taken
over by the Government
with the nationalisation
campaign in Indonesia.
Heineken regained
ownership of the company
and the brand Bintang Baru
was born.
The company was renamed
PT Perusahaan Bir
Indonesia.
Greenfield brewery in
Tangerang commenced
operation.
2005
2010
2013
Mendirikan PT MBI Niaga
untuk penjualan dan
pemasaran merek
perusahaan.
Asia Pacific Breweries
Limited dari Singapore
menjadi pemegang saham
utama di PT Multi Bintang
Indonesia Tbk.
Heineken International B.V
kembali menjadi pemegang
saham terbesar PT Multi
Bintang Indonesia Tbk.
Brewery Tangerang
menyelesaikan
pembaharuan fasilitas
produksinya.
Heineken International
B.V returned as the major
shareholder of PT Multi
Bintang Indonesia Tbk.
Tangerang Brewery
completed its
technical upgrade.
Established PT MBI Niaga
for the sales and marketing
of the Company’s brands.
Asia Pacific Breweries
Limited from Singapore
became a major
shareholder of PT Multi
Bintang Indonesia Tbk.
ICONIC BEER
STAR SERVE
Part of HEINEKEN
Bintang was conferred the Top
50 Most Valuable Indonesian
Brand in 2013.
Bartenders are educated
on pouring the perfect
Heineken®.
Multi Bintang can now leverage
HEINEKEN’s network for expertise
in technology, research and
development, and innovations.
A Passion
for Quality
Our brands are the pride of Indonesia. And this seal
of quality looks set to shine brighter as we continue
to invest in our products, delivering great tasting
beverages each and every time. Focused, we have
what it takes to surpass our successes of the past.
18
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Dewan Komisaris
Report of the
Board of Commissioners
19
annual report / l apor an Tahunan 2013
from left to right
Cosmas Batubara
Presiden Komisaris /
Komisaris Independen
President Commissioner /
Independent Commissioner
Michiel Egeler
Komisaris
Commissioner
Theodorus A.F. de Rond
Komisaris
Commissioner
Bobby Henry Noya
Komisaris
Commissioner
Roland Pirmez
Komisaris
Commissioner
Martiono Hadianto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Subarto Zaini
Komisaris Independen
Independent Commissioner
20
Laporan Dewan Komisaris
Report of the
Board of Commissioners
pt Multi bintang indonesia Tbk
Dengan gembira,
Dewan Komisaris
(Dewan) mengumumkan
bahwa Perseroan
tetap menunjukkan
kinerja yang sehat
pada FY2013 (Oktober
2012 – Desember
2013). Pertumbuhan
ini merupakan bukti
penyusunan strategi
bisnis yang tepat oleh
Direksi (BOD), dan berkat
kuatnya fondasi kami
sebagai Perusahaan
yang memiliki portofolio
bintang.
Berusaha keras untuk menjunjung
tanggung jawab kami dalam
mengawasi manajemen Perusahaan,
kami mengadakan rapat dengan
BOD secara teratur sepanjang tahun.
Selain mengkaji kinerja Perusahaan
pada rapat-rapat ini, kami juga
membahas berbagai peristiwa dan
kondisi pasar yang bisa berpotensi
memberikan peluang atau
tantangan bagi bisnis. Pada saat
yang sama, kami tetap fokus pada
pengembangan dan penyuluhan
praktik terbaik serta prinsip tata
kelola perusahaan yang sehat demi
memperkuat budaya tanggung
jawab dan akuntabilitas di dalam
lingkup organisasi.
Dalam pengawasannya, Dewan
dibantu oleh Komite Audit. Ini
termasuk memastikan integritas dari
laporan keuangan Perusahaan serta
kepatuhan Perusahaan terhadap
undang-undang dan peraturan yang
berlaku, kualifikasi dan kemandirian
auditor eksternal kami, serta kinerja
dari audit internal kami sendiri dan
auditor eksternal. Dewan selalu
memperoleh informasi terkini
mengenai penilaian yang dilakukan
oleh Komite dan merasa puas bahwa
Komite telah memenuhi tugas dan
tanggung jawabnya secara benar.
Selain itu, Komite dan Dewan,
bersama-sama menilai dan
menerima laporan keuangan yang
telah diaudit serta laporan terkait
untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2013. Pernyataan dan laporan
disampaikan dalam Laporan
Tahunan ini.
Sebagaimana yang diusulkan oleh
BOD, kami merekomendasikan
dividen akhir sebesar Rp 970.821 juta
untuk periode yang bersangkutan,
yang setara dengan Rp 46.076 per
saham, berdasarkan nilai nominal per
saham sebesar Rp 1.000.
Secara khusus, pada kesempatan ini
kami ingin menyampaikan ungkapan
terima kasih yang setulusnya kepada
Bapak Pascal de Petrini dan Bapak
Kenneth Choo Tay Sian yang masingmasing telah mengundurkan diri
dari Dewan pada 7 Januari dan 12
September 2013. Sebagai pengganti
keduanya, kami ingin menyambut
kehadiran Bapak Michiel Egeler yang
diangkat sebagai Komisaris pada 12
September 2013.
Kami juga ingin menyampaikan
ungkapan terima kasih kepada BOD,
manajemen dan semua karyawan
atas komitmen serta dukungannya
yang teguh, yang mana, tanpa
semua itu, kami tidak akan mampu
berkembang sejauh ini. Saat kita
melangkah ke tahun yang baru, kami
yakin bahwa dedikasi yang tidak
henti-hentinya dari Anda semua
akan membawa kita ke tingkat yang
lebih tinggi.
Untuk dan atas nama
Dewan Komisaris,
Jakarta, 18 Maret 2014
Dr. Cosmas Batubara
Presiden Komisaris
21
annual report / l apor an Tahunan 2013
The Board of
Commissioners
(Board) is delighted
to announce that
the Company has
continued to perform
robustly in FY2013
(October 2012 –
December 2013). Our
growth bears testament
to the well-conceived
business strategy by
the Board of Directors
(BOD), and to our
strong foundation
as a Company with a
portfolio of stars.
Striving to uphold our responsibility
of overseeing the Company’s
management, we held meetings with
the BOD regularly throughout the
year. In addition to reviewing the
Company’s performance at these
meetings, we deliberated on events
and market conditions that could
potentially present opportunities
or challenges for the business. At
the same time, we maintained a
constant focus on developing and
advocating best practices and sound
corporate governance principles,
so as to strengthen the culture of
responsibility and accountability
within our organisation.
In the area of oversight, the Board
is assisted by the Audit Committee.
This includes ensuring the integrity
of the Company’s financial
statements as well as governing the
Company’s compliance with legal
and regulatory requirements, the
qualifications and independence
of our external auditors, and the
performance of both our internal
and external auditors. The Board is
kept updated on the assessments
conducted by the Committee and
is satisfied that the Committee has
duly fulfilled its charter.
In addition, the Committee and the
Board jointly assessed and accepted
the Company’s audited financial
statements and related reports for
the period ended 31 December
2013. The statements and reports
are presented in this Annual Report.
As proposed by the BOD, we
recommend a final dividend of
Rp 970,821 million for the period,
which is equivalent to Rp 46,076
per share, based on par value per
share of Rp 1,000.
Notably, we would like to take this
opportunity to offer our sincere
gratitude to Mr. Pascal de Petrini
and Mr. Kenneth Choo Tay Sian who
stepped down from the Board on
7 January and 12 September 2013
respectively. In their stead, we
would like to welcome on board Mr.
Michiel Egeler who was appointed a
Commissioner on 12 September 2013.
We would also like to thank the BOD,
management and all employees for
their steadfast commitment and
support, without which we could not
have come this far. As we embark
on yet another new year, we are
confident that your unrelenting
dedication will continue to bring us
to greater heights.
For and on behalf of the Board
of Commissioners,
Jakarta, 18 March 2014
Dr. Cosmas Batubara
President Commissioner
22
pt Multi bintang indonesia Tbk
Profil Dewan komisaris
Profile of the board of commissioners
Komisaris Independen Martiono Hadianto
Komisaris Theodorus A.F. de Rond
Bapak Cosmas Batubara memangku
jabatan ini sejak tanggal 30
Juni 1998. Selain itu, beliau
juga menjabat sebagai Presiden
Komisaris PT Agung Podomoro Land
Tbk, Presiden Komisaris PT Intiland
Development Tbk, Wakil Presiden
Komisaris PT Tunas Ridean Tbk,
dan Ketua Komite Audit PT Tunas
Ridean Tbk, Komisaris PT Ciputra
Development Tbk dan Komisaris PT
Metropolitan Kentjana Tbk.
Bapak Hadianto diangkat sebagai
Komisaris Independen pada tanggal
15 Mei 2007 dan telah menjabat
sebagai Ketua Komite Audit sejak
tanggal 15 Mei 2008. Pada saat ini,
beliau menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Newmont Nusa Tenggara.
Sebelumnya, beliau memegang
jabatan direktur dan komisaris dalam
beberapa perusahaan dan kantor
pemerintahan, termasuk Presiden
Direktur PT Pertamina, Direktur dan
Komisaris PT Garuda Indonesia.
Komisaris Independen Subarto Zaini
Komisaris Roland Pirmez
Bapak Zaini memangku jabatan ini
sejak tanggal 30 Juni 1998 dan juga
menjabat sebagai Ketua Dewan
Pengawas Pusat Kepemimpinan
Korporasi dan Penasihat Senior
Leadership Inc. Pada bulan Januari
2010, beliau ditunjuk sebagai
anggota Komite Audit PT Bentoel
International Investama Tbk dan pada
bulan Januari 2011, sebagai anggota
Komite Audit AKR Corporindo Tbk.
Bapak Roland Pirmez diangkat
sebagai Komisaris Perseroan pada
tanggal 10 Februari 2010. Beliau
bergabung dengan Heineken Group
pada tahun 1996 sebagai Direktur
Utama di Angola dan menjabat
berbagai posisi manajemen di
Afrika, Heineken di Rusia dan Thai
Asia Pacific Brewery Co Ltd. Beliau
diangkat sebagai Chief Executive
Officer of Asia Pacific Breweries
Limited pada tanggal 1 Oktober
2008. Pada saat ini, beliau adalah
Presiden Asia Pacific di Heineken
Asia Pacific Pte Ltd dan anggota
Komite Eksekutif Heineken N.V.
Bapak Theo de Rond diangkat
sebagai Komisaris Perseroan
pada tanggal 1 Oktober 2011.
Sebelumnya, beliau adalah Pimpinan
di Heineken Asia Pacific Pte Ltd
dan menjabat sebagai direktur
pada Asia Pacific Investment Pte
Ltd dan Asia Pacific Breweries Ltd.
Beliau bergabung dengan Group
Heineken sejak 1978 dan telah
memegang posisi manajemen senior
internasional di Eropa, Amerika
Latin, dan Asia Pasifik. Pada saat ini,
beliau menjabat sebagai Kemitraan
Direktur Eksekutif di Heineken
International B.V. dan memegang
jabatan direktur di berbagai
perusahaan dalam Heineken Group.
Presiden Komisaris /
Komisaris Independen
Cosmas Batubara
Komisaris Bobby Henry Noya
Sebelum beliau diangkat sebagai
Komisaris pada tanggal 3 Juni 2005,
Bapak Noya telah bekerja untuk PT
Multi Bintang sejak tahun 1988. Dari
1998 sampai 2005. beliau adalah
anggota Direksi Perseroan.
Komisaris Michiel Egeler (baru)
Bapak Michiel Egeler diangkat
sebagai Komisaris Perseroan pada
tanggal 12 September 2013.
Beliau adalah Direktur Regional
Heineken Asia Pacific untuk Asia
Tenggara dan Pasifik. Sebelum
pengangkatannya di Asia Pasifik
pada tahun 2013, beliau telah
memegang posisi serupa di Eropa
Tengah. Sebelumnya, beliau telah
memegang beberapa posisi GM
di PNG, Curacao, Indonesia dan
Hungaria; dan Manajer Ekspor
Regional untuk Afrika, Timur Tengah,
Karibia dan Amerika Selatan, serta
Direktur Regional Amerika Latin
23
annual report / l apor an Tahunan 2013
President Commissioner/
Independent Commissioner:
Cosmas Batubara
Mr. Batubara has held this post since
30 June 1998. He is concurrently
President Commissioner of PT
Agung Podomoro Land Tbk,
President Commissioner of PT
Intiland Development Tbk, Vice
President Commissioner of PT Tunas
Ridean Tbk, and Chairman of the
Audit Committee PT Tunas Ridean
Tbk, Commissioner of PT Ciputra
Development Tbk and Commissioner
of PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Independent Commissioner:
Subarto Zaini
Mr. Zaini has held this post since 30
June 1998 and has also served as
Chairman of the Supervisory Board of
Center for Corporate Leadership and
Senior Advisor of Leadership Inc. In
January 2010, he was appointed as
member of the Audit Committee of
PT Bentoel International Investama
Tbk and in January 2011, as a
member of the Audit Committee of
AKR Corporindo Tbk.
Independent Commissioner:
Martiono Hadianto
Commissioner:
Theodorus A.F. de Rond
Mr. Hadianto was appointed as
Independent Commissioner on 15
May 2007 and has served as Chairman
of the Audit Committee since 15 May
2008. He is currently the President
Director of PT Newmont Nusa
Tenggara. Previously, he held various
directorships and commissioner posts
in companies and governmental
institutions, including President
Director of PT Pertamina, Director and
Commissioner of PT Garuda Indonesia.
Mr. de Rond was appointed as
Commissioner of the Company on 1
October 2011. Previously, he was the
Chairman of Heineken Asia Pacific
Pte Ltd and held directorships in
Asia Pacific Investment Pte Ltd
and Asia Pacific Breweries Ltd. He
joined the Heineken Group since
1978 and held several international
senior management positions in
Europe, Latin America and Asia
Pacific. He is currently the Executive
Director Partnerships at Heineken
International B.V. and holds
directorships in various companies
in the Heineken Group.
Commissioner:
Roland Pirmez
Mr. Pirmez was appointed as
Commissioner of the Company
on 10 February 2010. He joined
the Heineken Group in 1996 as
Managing Director in Angola and
held various management positions
in Africa, Heineken in Russia
and Thai Asia Pacific Brewery Co
Ltd. He was appointed as Chief
Executive Officer of Asia Pacific
Breweries Limited on 1 October
2008. Currently, he is President Asia
Pacific at Heineken Asia Pacific Pte
Ltd and a member of the Executive
Committee of Heineken N.V.
Commissioner:
Bobby Henry Noya
Prior to his appointment to this post
on 3 June 2005, Mr. Noya had worked
for Multi Bintang since 1988. From
1998 until 2005, he was a member of
the Company’s Board of Directors.
Commissioner:
Michiel Egeler (new)
Mr. Egeler was appointed as
Commissioner of the Company on 12
September 2013. He is the Regional
Director of Heineken Asia Pacific for
South East Asia and Pacific. Before
his Asia Pacific appointment in 2013,
he held a similar position in Central
Europe. Earlier he held several GM
positions in PNG, Curacao, Indonesia
and Hungary; was Regional Export
Manager for Africa, Middle East,
Caribbean and South America, and
was Regional Director Latin America.
24
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan direksi
Report of the
Board of directors
FY2013 merupakan tahun
luar biasa, yang mencatat
pendapatan dan laba yang
tinggi, masing-masing
melampaui Rp 3.500
miliar dan Rp 1.500 miliar.
Angka ini mewakili 17%
pertumbuhan pendapatan
dan 21% pertumbuhan laba
usaha, apabila dibandingkan
dengan periode yang sama
tahun lalu.
annual report / l apor an Tahunan 2013
25
FY2013 was a
remarkable year with
record high revenue
and profit, exceeding
Rp 3,500 billion and
Rp 1,500 billion
respectively. This
represents a 17% top
line growth and 21%
bottom line growth,
when compared to the
same period last year.
Volume penjualan yang lebih
tinggi dari kedua produk kami, bir
dan minuman ringan, pengelolaan
pendapatan yang lebih baik,
distribusi portofolio merek yang
lebih baik pada titik-titik penjualan,
serta semakin kuatnya brand equity
Bintang, Heineken® dan Green
Sands,merupakan pendorong utama
atas peningkatan hasil kami.
Multi Bintang, perusahaan minuman
yang telah diwarisi selama lebih
dari 80 tahun, tetap yakin terhadap
pertumbuhan perekonomian
Indonesia dan potensi pasar minuman
di masa mendatang. Oleh karena itu,
kami terus berinvestasi untuk masa
depan dengan cara meningkatkan
aset perusahaan, memperkuat
merek-merek kami, mengembangkan
karyawan, dan menjaga kelangsungan
komunitas serta lingkungan tempat
kami beroperasi.
22%
1,576,945
Laba Sebelum
Pajak Penghasilan
(dalam jutaan Rupiah)
Profit Before Income Tax
(in millions of Rupiah)
Investasi untuk Masa Depan Kita
2013 menandai rampungnya
pembaharuan fasilitas produksi
Tangerang Brewery selama tiga
tahun, mengubahnya menjadi
brewery kelas dunia. Investasi
sebesar 580 miliar ini termasuk,
antara lain, canning line baru, brew
house baru, serta tangki fermentasi
dan bright beer yang juga baru. Untuk
meningkatkan efisiensi operasional,
kami juga berinvestasi untuk carton
packing line yang baru di Brewery
Sampang Agung, yang sepenuhnya
otomatis. Pada 2014, kami akan
Higher sales volume of both our
beer and soft drink products,
improved revenue management,
better distribution of our portfolio
of brands at the points of sales,
and strengthened brand equity
of Bintang, Heineken®, and Green
Sands were the key drivers of our
improved results.
Multi Bintang, a beverage company
with more than 80 years of heritage
in Indonesia, remains confident of
the country’s economic growth and
potential of the beverage market for
the foreseeable future. Therefore,
we continue investing for our future
through enhancing our capital assets,
reinforcing our brands, developing our
people, and sustaining the community
and the environment we operate in.
Investing for Our Future
2013 marked the completion of our
three-year technical upgrade of
Tangerang Brewery, transforming
it into a world-class brewery. This
Rp 580 billion capital investment
included, amongst others, a new
bottling line, a new brew house,
and new fermenting and bright
beer tanks. To improve operational
efficiencies, we also invested in a
new highly automated carton packing
line in our Sampang Agung Brewery.
In 2014, we will invest an additional
Rp 200 billion in the construction
of our third facility, a dedicated soft
drinks plant in Sampung Agung, East
Java. This new plant will cater to the
26
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan direksi
Report of the
Board of directors
kembali berinvestasi sebesar Rp 200
miliar dalam pembangunan fasilitas
yang ketiga di Sampang Agung,
Jawa Timur, yang dikhususkan untuk
minuman ringan kami. Fasilitas baru
ini akan memenuhi permintaan yang
terus meningkat untuk Bintang Zero,
bir bebas alkohol, dan Green Sands,
minuman ringan berkarbonasi, serta
menyediakan kapasitas untuk inovasi
produk baru yang potensial dalam
kategori minuman ringan.
Sebagai ungkapan terima
kasih kepada konsumen, kami
mensponsori pagelaran musik, acara
eksklusif dan kemasan baru. Bintang
mengadakan konser “Bersama Kita
Bintang” di enam kota, yang dihadiri
oleh 60.000 penggemar musik;
Heineken® menyelenggarakan “UEFA
Champions League Trophy Tour”
serta “James Bond Skyfall Premiere”;
dan kami memperkenalkan Bintang
500ml kemasan kaleng serta desain
botol baru untuk Heineken®.
Kami berinvestasi terhadap
karyawan kami melalui program
pengembangan, seperti pelatihan,
pembinaan dan pemaparan ke
peran atau penugasan baru.
Program pengembangan ini
termasuk penugasan internasional
untuk karyawan yang berpotensi,
dan pelatihan magang di Kantor
Operasional Heineken di seluruh
wilayah. Agar belajar dapat lebih
mudah diakses, maka pada tahun
ini, kami mengadakan program
e-learning untuk setiap jenjang
organisasi. Komitmen kami untuk
pengembangan karyawan diakui
sebagai praktik terbaik di industri
pada acara Indonesian Employer of
Choice Award 2013.
Kami bertindak secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan dalam
segala hal yang kami kerjakan. Untuk
mendukung konsumsi minuman
beralkohol yang bertanggung jawab,
pada tahun ini kami memperluas
kolaborasi kami dengan pengecer
melalui kampanye 21+ untuk
mencegah mereka yang di bawah
usia mengkonsumsi alkohol. Untuk
melestarikan lingkungan, kami
mengurangi lebih jauh pemakaian
air dan energi.
Diarahkan Guna Pertumbuhan
Masa Mendatang
Dengan diakuisisinya Asia Pacific
Breweries Limited oleh Heineken,
Multi Bintang kembali lagi menjadi
bagian dari Heineken Company. Ini
merupakan kepentingan simbolis
karena Multi Bintang adalah brewery
pertama Heineken di luar negara
asalnya, Belanda. Ini juga merupakan
kepentingan strategis, karena
sekarang Multi Bintang mampu
meninggikan skala Heineken sebagai
brewer terbesar ketiga di dunia,
yang bisa menjangkau keahlian
global dalam bidang teknologi,
penelitian dan pengembangan,
serta inovasi, dan juga memberikan
peluang bagi para karyawan yang
berbakat untuk bekerja di jaringan
Heineken, dan sebaliknya.
Penghargaan
Tatkala kami siap menyongsong
masa depan, kami diingatkan
bahwa prestasi yang dicapai saat ini
adalah hasil dari komitmen Dewan
Komisaris, Direksi dan karyawan
yang tidak tergoyahkan. Secara
khusus, kami ingin menyampaikan
ungkapan terima kasih kepada
Bapak Leo Evers dan Bapak Chan
Poh Kheng yang masing-masing
telah mengundurkan diri dari jajaran
Direksi pada 30 April 2013 dan 12
September 2013 untuk mengemban
tugas berikutnya di Kantor
Operasional Heineken lainnya.
Mengambil alih tampuk pimpinan
dari Bapak Evers sebagai
Presiden Direktur pada 30 April
2013 bersama Bapak Maarten
Hoedemaker, yang diangkat sebagai
Direktur pada 12 September
2013, kami bertanggung jawab
untuk membawa Multi Bintang ke
jenjang berikutnya. Kami yakin
bahwa dengan dukungan teguh dari
konsumen, pelanggan, mitra bisnis
dan pemangku kepentingan, masa
depan kita akan terus cerah.
Untuk dan atas nama Direksi,
Jakarta, 18 Maret 2014
Chin Kean Huat, Michael
Presiden Direktur
27
annual report / l apor an Tahunan 2013
17%
21%
We act responsibly and sustainably
in everything we do. To advocate
responsible consumption of our
alcoholic beverages, this year, we
extended our collaboration with
retailers on the 21+ campaign
to prevent underage alcohol
consumption. To conserve the
environment, we further reduced our
water and energy consumption.
Notably, we are thankful towards
Mr Leo Evers and Mr Chan Poh
Kheng who retired from the Board
of Directors on 30 April 2013 and
12 September 2013 respectively, to
assume offices in another Heineken
Operating Company.
pertumbuhan Pendapatan
Top Line Growth
growing demand for Bintang Zero,
alcohol-free beer, and Green Sands,
carbonated soft drink, as well as
provide the capacity for potential
new product innovations in the soft
drinks category.
We rewarded our consumers with
music sponsorships, exclusive
events, and new packaging. Bintang
organised “Bersama Kita Bintang”
concerts in six cities, attended by
60,000 music fans; Heineken® hosted
the “UEFA Champions League Trophy
Tour” and the “James Bond Skyfall
Premiere”; and we introduced the
Bintang 500ml can and new bottle
designs for Heineken®.
We are investing in our people
through development programmes,
such as training, coaching,
and exposure to new roles or
assignments. These development
programmes include international
assignments for our high potential
talents and on-the-job trainings in
Heineken Operating Companies
around the region. To make learning
even more accessible, this year,
we embarked on an e-learning
programme for every level of the
organisation. Our commitment to
people development was recognised
as industry’s best practice at
Indonesian Employer of Choice
Award 2013.
Geared for Future Growth
With Heineken’s acquisition of
Asia Pacific Breweries Limited,
Multi Bintang is, once again, a
part of the Heineken Company.
This is of symbolic importance as
Multi Bintang is Heineken’s first
brewery outside its home country
of Netherlands. It is also of strategic
importance as Multi Bintang is now
able to leverage on Heineken’s
scale as the third largest brewer in
the world, gaining access to global
expertise in technology, research
and development, and innovations,
as well as provide opportunities for
our talents to work in the Heineken
network, and vice versa.
Appreciation
As we ready ourselves for the
future, we are mindful that our
achievements today is the result
of the unwavering commitment
of our Board of Commissioners,
Board of Directors and employees.
pertumbuhan Laba Usaha
Bottom Line Growth
Taking over the reins from
Mr Evers as President Director on
30 April 2013 alongside Mr Maarten
Hoedemaker, who was appointed
Director on 12 September 2013, we
are charged to take Multi Bintang
to the next level. We are confident
that with the steadfast support of
our consumers, customers, business
partners and stakeholders, our
future will continue to be bright.
For and on behalf of the Board of
Directors, Jakarta, 18 March 2014
Chin Kean Huat, Michael
President Director
28
pt Multi bintang indonesia Tbk
Profil Direksi
Profile
of the
Board of Directors
Presiden Direktur/
President Director:
Direktur Supply Chain/
Supply Chain Director:
Chin Kean Huat (Michael Chin)
(baru/new)
Robbert Jan Mooij
Bapak Michael Chin
diangkat sebagai Presiden
Direktur pada 30 April
2013. Sebelumnya,
beliau adalah General
Manager Asia Pacific
Breweries Pte Ltd. Peran
kepemimpinannya yang
terdahulu antara lain
mencakup Direktur
Penjualan Guinness Anchor
Berhad dan Direktur
Komersial (Asia Beer)
Diageo PLC.
Mr. Chin was appointed as
President Director on
30 April 2013. Previously,
he was a General
Manager of Asia Pacific
Breweries Pte Ltd. His
earlier leadership roles
include Sales Director of
Guinness Anchor Berhad
and Commercial Director
(Asia Beer) of Diageo PLC,
among others.
Bapak Mooij diangkat
sebagai Direktur pada
4 September 2012.
Beliau bergabung dengan
Heineken pada tahun
1997. Sebelum bergabung
dengan Multi Bintang,
jabatan terakhir yang
dipegangnya adalah Head
of Logistic of Nigerian
Breweries Plc, anak
perusahaan Heineken
di Nigeria. Sebelumnya,
beliau juga sudah menjabat
berbagai posisi manajemen
di dalam lingkungan
Heineken Group di Italia,
Kongo-Afrika dan Belanda.
Mr. Mooij was appointed as
Director on 4 September
2012. He joined Heineken
in 1997. Before joining Multi
Bintang, his last position
was Head of Logistic of
Nigerian Breweries Plc, a
Heineken subsidiary in
Nigeria. Previously, he also
held various management
positions within the
Heineken Group in Italy,
Congo-Africa and the
Netherlands.
29
annual report / l apor an Tahunan 2013
Direktur Hubungan Korporasi/
Corporate Affairs Director:
Bambang Britono
Bapak Britono diangkat
sebagai Direktur pada
16 Desember 1998.
Beliau bergabung dengan
Perseroan pada tahun
1990 dan menduduki
berbagai jabatan pemasaran
dan penjualan. Sebelum
penunjukannya sebagai
Direktur Hubungan
Korporasi, beliau memegang
jabatan Direktur Sumber
Daya Manusia Perseroan.
Mr. Britono was appointed
as Director on 16
December 1998. He joined
the Company in 1990
and worked in various
marketing and sales
positions. Prior to his
assignment as Corporate
Affairs Director, he was
the Company’s Human
Resources Director.
Direktur Keuangan/
Finance Director:
Maarten Hoedemaker (baru/new)
Bapak Maarten Hoedemaker
diangkat sebagai Direktur
dan Sekretaris Perusahaan
pada tanggal 12 September
2013. Sebelum pengangkatan
ini, beliau menjabat sebagai
Manajer Keuangan Asia Pasifik
Heineken International.
Sebelum bergabung dengan
Heineken International,
beliau bekerja di Royal Ahold
N.V., dan menjabat sejumlah
posisi di bagian keuangan.
Mr. Hoedemaker was appointed as Director and
Corporate Secretary on 12
September 2013. Prior to
this appointment, he was the
Finance Manager Asia Pacific
of Heineken International.
Before joining Heineken International, he was with Royal
Ahold N.V., where he held a
number of finance positions.
WORLD-CLASS UPGRADE
NEW EXPERIENCE
SPORTS, MUSIC & ARTS
The completion of Tangerang Brewery’s
technical upgrade in 2013 paves the
way for more breakthroughs.
The revamped Heineken® bottle
with a “thumb groove” assures
optimal consumption.
Fans of our brands unite
at various exciting events
throughout the year.
An Eye for
Innovation
Sustained performance is a result of constant
breakthrough. While we explore new tastes,
ingredients and even brewing methods, consumer
satisfaction is always on the top of our minds.
Committed, we are poised to win over new markets.
32
Diskusi dan
analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
pt Multi bintang indonesia Tbk
Pada tahun 2013, diversifikasi
portofolio merek, jaringan distribusi
yang kuat, dan efisiensi operasional
kami, terus mendorong kinerja
yang dilatarbelakangi oleh semakin
meningkatnya lingkungan yang
menantang. Melalui penjajakan
awal berbagai pembangunan merek,
pengembangan talenta dan prakarsa
keterlibatan komunitas, Multi
Bintang berada di jalur yang tepat
untuk mempertahankan momentum
pertumbuhan ke masa depan.
Portofolio Bintang
Ditunjang oleh kondisi ekonomi
yang kuat dan pertumbuhan
pariwisata di Indonesia, pasar bir
Indonesia meluas sebesar 9%
selama 15 bulan dalam ulasan.
Kondisi pasar yang menguntungkan
dibarengi dengan portofolio merek
yang kuat, kerangka kerja pemasaran
yang strategis dan upaya pemasaran
terpadu, telah memperkuat kinerja
kita secara keseluruhan.
33
annual report / l apor an Tahunan 2013
Bir Bintang dan Bintang Zero
Membangun di atas keberhasilan
tahun sebelumnya, merek
unggulan kami bir Bintang
(Bintang) tetap fokus memperluas
kepemimpinannya di pasar
dan brand equity-nya melalui
berbagai kegiatan aktivasi
Bintang. Meraih kinerja yang sama
menggembirakannya, Bintang
Zero, produk kami untuk kategori
minuman bebas alkohol, juga
mengalami pertumbuhan yang kuat.
Inisiatif yang menjadi andalan
adalah kampanye musik tematis
tahunan “Bersama Kita Bintang”
(Together We Are Stars), yang
ditujukan untuk penggemar setia
Bintang dan menyambut secara
gembira para konsumen baru
untuk mewujudkan persahabatan
dan kebersamaan – yang juga
merupakan dua nilai inti Bintang.
Tahun ini, konser yang diadakan di
enam tempat berbeda di seluruh
Indonesia dan menampilkan reuni
delapan ikon musik Indonesia,
telah memukau lebih dari 10.000
penggemar musik di tiap kota.
In 2013, our diversified brand
portfolio, strong distribution
network, and operational
efficiency continued to drive our
performance against the backdrop
of an increasingly challenging
environment. Through embarking
on various brand building, talent
development and community
engagement initiatives, Multi
Bintang is on track to sustaining our
growth momentum into the future.
A Portfolio of Stars
Underpinned by robust economic
conditions and growing tourism
in Indonesia, the Indonesian beer
market expanded by 9% for the
15 months under review. The
favourable market conditions
coupled with our strong brand
portfolio, strategic marketing
framework and integrated marketing
efforts strengthened our overall
performance.
Bintang Beer and Bintang Zero
Building on the previous year’s
success, our flagship brand Bintang
beer (Bintang) stayed focused on
enhancing its market leadership
and brand equity through a variety
of brand-led initiatives. Achieving
equally heartening performance,
Bintang Zero, our line extension in
the alcohol-free category, also saw
strong growth.
At the heart of the initiatives was
the perennial favourite “Bersama
Kita Bintang” (Together We Are
Stars) thematic music campaign,
aimed at rewarding loyal Bintang
fans and welcoming new consumers
in a joyful way that embodies
friendship and togetherness – two
of Bintang’s core values. This year,
held at six different venues across
Indonesia and featuring the reunion
of eight of Indonesia’s musical icons,
the concert enraptured over 10,000
music fans in each city.
from left to right
Bambang Britono
Direktur Hubungan Korporasi
Corporate Affairs Director
Chin Kean Huat (Michael Chin)
Presiden Direktur
President Director
Maarten Hoedemaker
Direktur Keuangan
Finance Director
RobBert Jan Mooij
Direktur Supply Chain
Supply Chain Director
Kondisi pasar yang menguntungkan dibarengi dengan portofolio merek yang kuat, kerangka kerja pemasaran yang strategis dan upaya pemasaran terpadu, telah memperkuat kinerja kita secara keseluruhan.
The favourable market conditions coupled with our strong brand portfolio, strategic marketing framework and integrated marketing efforts strengthened our overall performance.
34
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Untuk memperkuat posisi Bintang
lebih jauh lagi sebagai merek
yang menampilkan kegembiraan
dan trendi, Bintang lagi-lagi
menautkan hubungan antara musik,
persahabatan, kebersamaan dan
Bintang dengan diluncurkannya
program WE*MUSIC Bar/Café pada
bulan April 2013. Bertemakan
“A Night of Music with the Stars
and Friends”, prakarsa ini telah
menghadirkan beragam genre musik
di bar dan kafe di berbagai tempat di
Indonesia. Di outlet-outlet dimana
acara ini dilangsungkan, suasana
penuh kegembiraan, meneguhkan
kepopularitasan program music
tersebut dan konsep: selama Anda
berada di WE*Music, Anda berada
diantara teman.
Kami mengangkat kampanye “I*Bali”
satu tahap lebih tinggi tahun ini
dengan memanfaatkan popularitas
Bali sebagai tempat tujuan turis, dan
bir Bintang sebagai ikonik favorit
Indonesia. Melalui berbagai kegiatan
aktivasi yang mempromosikan
industri pariwisata Bali, seperti,
perlombaan berselancar
internasional, “Rip Curl Cup Padang
Padang”, “Billabong Pro Bali” dan
“Oakley Pro Bali”, kehadiran merek
internasional Bintang pun terangkat.
Pada bulan Juni 2013, kemasan
kaleng Bintang 500ml diperkenalkan
kepada konsumen yang menawarkan
kenikmatan dan kepuasan yang
lebih. Ini merupakan tambahan pada
kemasan kaleng 330ml yang sudah
ada. Bersamaan dengan periode
perayaan, Bintang meluncurkan
kemasan kaleng dengan design
perayaan edisi terbatas untuk
pertama kali dimulai di bulan
November 2012 sampai Januari
2013. Menunjukkan desain
yang modern, desain tersebut
menampilkan gambar bintang
yang terbentuk dari percikan
kembang api. Dengan respon
yang cukup baik desain kemasan
kaleng perayaan edisi kedua, yang
membentuk gambar bintang dari
berbagai ucapan selamat dalam
berbagai bahasa, kembali hadir
di pasar untuk periode perayaan
November 2013 sampai Januari
2014. Desain unik dari edisi terbatas
ini, lebih menonjolkan Bintang dan
memastikan bahwa Bintang tetap
merupakan bir pilihan utama selama
periode perayaan.
Untuk Bintang Zero, “Bintang Zero
9 Ball Battle” memungkinkan
kami menjangkau para konsumen.
Kompetisi yang mengambil format
race to one ini, menampilkan lebih
dari 250 peserta muda berbakat
dari masing-masing keempat kota,
berkumpul untuk menunjukkan
keterampilan mereka. Selain itu,
promosi reguler bagi konsumen
selama periode 15 bulan, mampu
mempertahankan kehadiran Bintang
Zero di tingkat ritel.
Kami telah melakukan kegiatan
yang memperkuat merek Bintang
dengan meningkatkan upaya kami
dalam melibatkan konsumen.
Kami menerapkan pendekatan
komunikasi terpadu dan secara
proaktif menggunakan platform
komunikasi yang berbeda secara
kreatif. Hasilnya, kedudukan
Bintang sebagai bir yang diakui
di Indonesia semakin terangkat.
Tidak hanya dianggap sebagai
salah satu dari 50 Teratas merek
paling bernilai di Indonesia oleh
Brand Finance, konsultan penilaian
merek terkemuka di dunia, namun
Bintang juga terpilih sebagai merek
favorit kawula muda oleh MarkPlus
Insight, perusahaan riset pemasaran
terpandang di Indonesia. Pada salah
satu upacara penganugerahan
yang diadakan oleh mitra retailer
kami, Bintang juga mengantungi
penghargaan “Best of the Best”.
Heineken®
Walaupun terdapat persaingan yang
gencar dan semakin banyaknya
merek bir impor yang memasuki
pasar Indonesia, namun kami mampu
mempertahankan fokus kami untuk
memperkuat pijakan Heineken® di
segmen bir premium internasional.
Khususnya, Heineken® melakukan
sejumlah aktivasi yang memberikan
pengalaman kelas dunia bagi
para peminumnya, sehingga lebih
melibatkan mereka.
Sponsorship yang sudah lama
dilakukan bagi UEFA Champions
League dihadirkan pada jenjang
yang sama sekali baru tatkala
Heineken® menjadi tuan rumah
annual report / l apor an Tahunan 2013
Further reinforcing Bintang’s
position as a fun and trendy
brand, Bintang once again drew
the connection between music,
friendship, togetherness and Bintang
with the launch of the WE*MUSIC
Bar/Café series in April 2013.
Themed “A Night of Music with the
Stars and Friends”, the initiative
brought music of varying genres to
bars and cafes in different parts of
Indonesia. In the outlets where the
events were hosted, the impromptu
cheers, laughter and sing-along
sessions reaffirmed the popularity
of the music series and the concept:
when you are in WE*Music, you are
among friends.
We took the “I*Bali” campaign a notch
higher this year by leveraging Bali’s
popularity as a tourism destination
and Bintang beer as an iconic
Indonesian favourite. Through actively
supporting activities that promoted
Bali’s tourism industry such as the
international surfing competitions,
“Rip Curl Cup Padang Padang”,
“Billabong Pro Bali” and “Oakley Pro
Bali”, Bintang’s international brand
presence was boosted.
In June 2013, the 500ml Bintang can
was introduced, offering consumers
more enjoyment and satisfaction.
This is an addition to the existing
line-up of 330ml can. In conjunction
with the celebrations during the
festive periods, Bintang launched a
limited edition festive design can for
the first time from November 2012
to January 2013. Sporting a modern
design, the can featured the shape of
a star formed by a burst of fireworks.
Well-received, the second edition
festive design can, which took the
shape of a star formed by greetings
from various languages, returned to
the shelves for the festive period from
November 2013 to January 2014. The
unique designs of the limited edition
cans gave Bintang shelf standout
and ensured that Bintang remains
the leading choice of beer during the
festive season.
For Bintang Zero, the “Bintang
Zero 9 Ball Battle” enabled us to
35
reach out to our consumers. The
competition, which took the format
of race-to-one, saw over 250 young
talented participants from each of
the four cities come together to
demonstrate their skills. In addition,
regular consumer promotions over
the 15-month period maintained
Bintang Zero’s retail visibility.
We have invested in strengthening
the Bintang brand by stepping
up on our efforts to engage
the consumers. We adopted an
integrated communication approach
and proactively employed the
different communication platforms
in a creative manner. As a result,
Bintang’s standing as the acclaimed
Indonesian beer was bolstered. Not
only was Bintang conferred as one
of the Top 50 most valuable brands
in Indonesia by Brand Finance, the
world’s leading brand valuation
consultancy, it was also voted as the
favourite youth brand by MarkPlus
Insight, an esteemed marketing
research company in Indonesia. At
one of our partner retailer’s brand
awards ceremony, Bintang also
bagged the “Best of the Best” award.
Heineken®
Despite aggressive competition and
an increasing number of imported
beer brands entering the Indonesian
market, we maintained our focus
on strengthening Heineken®’s
foothold in the international
premium beer segment. Notably,
Heineken® undertook a number of
initiatives that delivered world-class
experiences to our drinkers, further
engaging them.
36
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
untuk “Heineken® UEFA Champions
League Trophy Tour” pada bulan
April 2013. Selama beberapa minggu
menjelang pembukaan selubung
dari Trophy tersebut, kampanye
“Road to the Final” menghadirkan
kegembiraan melalui serangkaian
aktivasi inovatif yang dilakukan
menjelang peluncuran. Pada akhir
dari tur dua hari tersebut, lebih
dari 7.500 konsumen berdatangan
untuk melihat Piala; diliput lebih
dari 300 media; dan para wartawan
memberikan sanjungan yang
tinggi, baik untuk tur itu sendiri
maupun Heineken®, karena telah
menghadirkan pengalaman kelas
dunia di Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya perluasan
merek yang berkelanjutan, Heineken®
memperkenalkan desain botol baru
untuk kemasan 330 ml dan 640ml
pada acara peluncuran tanggal 31
Mei 2013. Efek embos, diikuti dengan
bahan yang transparan, memberikan
tampilan visual yang memikat untuk
botol Heineken yang baru. Desain
“thumb groove” juga memberikan
pegangan yang nyaman bagi
peminumnya – menjaga suhu tetap
dingin untuk konsumsi yang optimal.
Selama periode 15 bulan,
pengalaman kelas dunia juga
dihadirkan bagi konsumen Heineken®
melalui pertunjukan perdana dan
promosi film James Bond 007,
Skyfall, serta rangkaian musik
“Heineken® Live Access”. Khususnya,
acara musik tersebut mencakup
“Djakarta Warehouse Project 2012”,
salah satu festival musik tari terbesar,
“Love Garage”, kombinasi festival
musik dan pameran seni terkemuka,
serta “Java Jazz Festival”, salah satu
festival jazz beken di Asia, yang
cukup sukses menghubungkan
Heineken® dengan para konsumen
pencinta musik kami.
Program “Heineken® Star Serve”, yang
mendidik para bartender tentang cara
menyajikan bir dengan penuangan
yang sempurna, juga dilaksanakan
selama periode ini. Melalui prakarsa
ini, lebih dari 140 peserta dilatih
selama dua hari. Pada tingkat yang
lebih luas, program ini pun mencakup
kunjungan ke gerai mitra retailer
untuk memastikan bahwa cara
penuangan memenuhi standar Star
Serve, sekaligus melatih para penyaji.
Green Sands
Konsisten dengan rasa menyegarkan
dan citra merek Green Sands bagi
kawula muda, kampanye “Green
Sands Escape” mengundang
konsumen yang gemar berpetualang
dan menginginkan kegiatan di luar
rutinitas mereka, untuk berpartisipasi
dalam tiga tema petualangan.
Sembilan pemenang, yang dipilih
dari lebih 1.000 kisah yang diajukan,
mendapatkan peluang yang langka
untuk bergabung dalam petualangan
dimaksud.
Pada waktu yang sama, sponsorship
untuk acara musik, karya seni dan
budaya, termasuk “Brightspot Market”,
“Road To Big Sound Festival”, “UI
Fashion Week”, “Hellofest” dan banyak
lagi, telah meningkatkan keberadaan
merek di antara target konsumennya.
Produksi dan Kualitas Optimal
Berkat peningkatan efisiensi, brewery
kami di Tangerang dan Sampang
Agung kembali mencatat rekor dalam
volume produksi untuk tahun lainnya.
Secara khusus, pembaharuan
fasilitas produksi Brewery Tangerang
yang menelan biaya lebih dari
Rp 580 miliar, dimana termasuk
fasilitas baru seperti brew house
dan laboratorium, tangki fermentasi
dan bright beer serta bottling line,
telah rampung sesuai jadwal. Hal ini
bersamaan dengan hari jadi brewery
yang ke 40 tahun, diresmikan pada
10 Oktober 2013 yang dihadiri oleh
Jean-Francois van Boxmeer, Ketua
Dewan Eksekutif dan CEO Heineken
N.V., Rene Hooft Graafland, Anggota
Dewan Eksekutif dan CFO Heineken
N.V. (juga Presiden Direktur Multi
Bintang untuk tahun 1994-1997),
Dewan Komisaris dan Direksi,
karyawan serta para mitra bisnis.
Setelah pembaharuan ini,
laboratorium Brewery Tangerang
mendapatkan sertifikasi tertinggi
berdasarkan Heineken’s programme
quality – the LabStar system.
Sertifikasi International Organization
for Standardization (ISO) dan Hazard
Analysis serta Critical Control Points
(HACCP) juga berhasil dipertahankan
untuk lima tahun ke depan.
annual report / l apor an Tahunan 2013
The long-standing sponsorship of
the UEFA Champions League was
brought to a whole new level when
Heineken® hosted the “Heineken®
UEFA Champions League Trophy
Tour” in April 2013. In the weeks
leading up to the unveiling of the
Trophy, the campaign “Road to
the Final” spread the excitement
through a series of innovative
pre-launch activities. At the end of
the two-day tour, more than 7,500
consumers met the Trophy; over 300
media coverage was generated; and
journalists spoke highly of both the
tour and Heineken®, crediting it for
bringing the world-class experience
to Indonesia.
As part of the continued brand
enhancement effort, Heineken®
introduced new bottle design for the
330ml and 640ml at a launch event
on 31 May 2013. The embossed
effect, together with the transparent
material, provided visual appeal
for the new Heineken® bottle.
The “thumb groove” design also
provided a convenient grip for the
drinker – keeping temperature cool
for optimal consumption.
During the 15-month period,
world-class experiences were
also brought to the Heineken®
consumers through the exclusive
James Bond 007, Skyfall movie
premiere and promotion, as well as
the “Heineken® Live Access” music
series. Particularly, music events
including “Djakarta Warehouse
Project 2012”, one of the biggest
dance music festivals, “Love
Garage”, a combination of music
festival and leading art exhibitions,
and “Java Jazz Festival”, one of
37
the top jazz festivals in Asia,
successfully connected Heineken®
with our music-loving consumers.
The “Heineken® Star Serve”
programme, which educates
bartenders on how to serve up a
perfect pour, was also started during
this period. Under this initiative,
more than 140 participants were
trained over a two-day session. On
an extended level, the programme
also encompassed visits to partner
retailer outlets to ensure that pours
meet the Star Serve standard, as
well as train the servers.
Green Sands
Consistent with the refreshing taste
and youthful brand image of Green
Sands, the “Green Sands Escape”
campaign invited consumers who
are adventurous and keen to break
out of their regular routine to take
part in three themed escapades.
Nine winners, chosen from over
1,000 stories submitted, had the
rare opportunity of joining the
escapades.
At the same time, sponsorships
of music, arts and culture events
including the “Brightspot Market”,
“Road To Big Sound Festival”, “UI
Fashion Week”, “Hellofest” and
more, heightened the presence of
the brand among its target audience.
Optimal Production and Quality
Due to improved efficiencies,
our breweries in Tangerang and
Sampang Agung realised record
volume output for yet another year.
Notably, the over Rp 580 billion
phased technical upgrading of the
Tangerang Brewery, which included
new facilities such as a new brew
house and laboratory, fermenting
and bright beer tanks and a bottling
line, was completed on schedule.
These, in conjunction with the
brewery’s 40th anniversary, were
inaugurated on 10 October 2013
with Jean-Francois van Boxmeer,
Chairman of the Executive Board
and CEO of Heineken N.V., Rene
Hooft Graafland, Member of
the Executive Board and CFO of
Heineken N.V. (also Multi Bintang’s
President Director from 19941997), Board of Commissioners and
Directors, employees and business
partners in attendance.
Following its technical upgrade, the
Tangerang Brewery’s laboratory was
accorded the highest certification
under Heineken®’s quality
programme – the LabStar system.
Its International Organization for
Standardization (ISO) and Hazard
38
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Di Brewery Sampang Agung,
terdapat beberapa proyek yang
sedang berjalan, termasuk
diantaranya integrasi dua
depalletiser baru dengan carton
packing line yang sepenuhnya
otomatis. Bersamaan dengan
diperkenalkannyafasilitas dan
perlengkapan yang begitu
canggihdi kedua brewery, kami
mengintensifkan upaya pelatihan
untuk membekali para karyawan
kami dengan kemampuan teknis
dan pengetahuan keselamatan
terkini. Khususnya, program
pelatihan Behavioural Based
Safety (Keselamatan Berbasis
Perilaku) diperkenalkan di seluruh
departemen supply chain.
Selain itu, implementasi dari
program Total Productive
Management (TPM) tetap pada jalur
yang tepat. TPM diharapkan dapat
menghadirkan optimalisasi sumber
daya sementara mempertahankan
standar produk pada tingkat
tertinggi. Selanjutnya ke depan,
kami akan mengintensifkan program
TPM untuk mempertahankan
efisiensi yang berkelanjutan dan
pengelolaan biaya yang lebih baik.
Pengembangan Karyawan
Multi Bintang mempekerjakan
tenaga kerja yang beragam, tetapi
berapa pun usia atau latar belakang
budaya dan pendidikannya, karyawan
kami menikmati berbagai peluang
pengembangan karier dan lingkungan
kerja yang menginspirasi kreativitas
serta rasa hormat pada satu sama lain.
Di balik keyakinan ini terdapat falsafah
pengembangan karyawan kami,
“We Brew Stars”, yang menekankan
pada pengerahan potensi karyawan
kami melalui beragam program
pengembangan, seperti pelatihan,
lokakarya dan pemaparan ke peran
atau tantangan baru.
Selama periode tersebut, sebagai
contoh, kami memaparkan sebagian
dari karyawan berbakat paling
gemilang ke penugasan di luar negeri,
di mana mereka dapat bekerja dan
belajar di perusahaan lain yang
beroperasi dalam jaringan Heineken
di seluruh dunia. Masih banyak lagi
pertukaran semacam itu dalam
program Global Talent Management
yang dipersiapkan dalam upaya kami
untuk mengembangkan penampilan
internasional di antara karyawan kami.
Konsisten dengan penekanan
pada pengembangan talenta, kami
mengadakan Survei Iklim Karyawan
dua tahunan pada bulan Oktober
2012. Tujuannya adalah untuk
memahami kondisi di tempat kerja,
sentimen terhadap pekerjaan, dan
khususnya, tingkat keterlibatan dan
kebanggaan karyawan terhadap
Perusahaan serta pekerjaan mereka.
Hasil survei menunjukkan bahwa
karyawan kami terukur sangat
menggembirakan pada tiga dari 12
dimensi yang disurvei: pengarahan
dan kesepahaman, keterlibatan
dan sikap terhadap Perusahaan.
Dengan sentimen, umpan balik
dan saran yang terkumpul, kami
mampu secara efektif mencermati
perbaikan yang berkaitan dengan
bidang sumber daya manusia. Oleh
karenanya, kami dapat lebih baik
memenuhi kebutuhan karyawan –
yang merupakan tulang punggung
organisasi kami.
Oleh karena itu, rencana
perbaikan dengan berfokus
pada pengembangan karyawan
ditentukan untuk semua jenjang dan
digelar secara bertahap. Antara lain,
program e-learning – ONE2LEARN
dapat diakses oleh karyawan di
Jakarta, Tangerang dan Sampang
Agung, sehingga mereka dapat
menemukan modul yang sesuai dan
belajar dengan waktu yang mereka
tentukan sendiri. Pada tingkat
organisasi, prakarsa ini memperluas
jangkauan program pelatihan dan
memungkinkan peluang yang lebih
besar untuk pengembangan pribadi.
Karena pengembangan talenta berada
di jantung Multi Bintang, kami sangat
menekankan pada pembinaan para
pemimpin dalam lingkup organisasi.
Kami menyesuaikan program untuk
memenuhi peran kepemimpinan
spesifik para manajer lini serta
kemampuan karyawan yang sedang
berkembang. Kami mementingkan
keselamatan karyawan kami. Dalam
periode 15 bulan ini, di samping
annual report / l apor an Tahunan 2013
Analysis and Critical Control Points
(HACCP) certifications were also
extended for another five years.
Over at the Sampang Agung
Brewery, several projects were
underway, including the integration
of two new depalletisers with a
highly automated carton packing
line. In tandem with the introduction
of such advanced facilities and
equipment at both breweries, we
intensified our training efforts
to equip our employees with
updated technical abilities and
safety knowledge. In particular, the
Behavioural Based Safety training
programme was initiated across the
supply chain department.
In addition, the implementation of
the Total Productive Management
(TPM) programme remained right
on track. TPM is expected to bring
about resource optimisation while
maintaining the highest level of
product standard. Moving forward,
we look to intensify the TPM
programme for sustained efficiency
and better cost management.
People Development
Multi Bintang employs a diverse
workforce, but regardless of age or
cultural and education background,
our employees enjoy varied career
development opportunities and
a work environment that inspires
creativity and respect for one
another. Behind this belief is our
people development philosophy
“We Brew Stars”, which emphasises
the unleashing of the potential of
our employees through diverse
development programmes, such as
training, workshops and exposure to
new roles or challenges.
During the period, for instance,
we exposed some of our brightest
talents to overseas assignments
where they were able to experience
working and learning in other
operating companies within the
global Heineken network. More of
such exchanges under the Global
Talent Management programme
are in the pipeline as we strive to
develop an international outlook
amongst our people.
Consistent with our emphasis on
talent development, we conducted
the biennial Employee Climate
Survey in October 2012. The
purpose of which is to understand
the conditions at work, the
sentiment towards work and,
particularly, the level of engagement
and pride employees feel towards
the Company and their work. The
results showed that our employees
measured most favourably on
three of the 12 dimensions
surveyed: direction and alignment,
engagement and attitude towards
the Company. With the sentiments,
feedback and suggestions garnered,
we were able to effectively look into
improvements pertaining to the area
of human resources. Thus, better
meeting the needs of our employees
– the backbone of our organisation.
Consequently, improvement plans
with a focus on people development
were determined for all levels of the
business and rolled out in phases.
Of which, the e-learning programme
ONE2LEARN was made accessible
39
to employees in Jakarta, Tangerang
and Sampang Agung, enabling
them to find suitable modules
and learn at their own time. On an
organisational level, this initiative
broadened the reach of our training
programmes and allowed for
greater opportunities for personal
development.
As talent development is at the heart
of Multi Bintang, we place a strong
emphasis on nurturing leaders within
the organisation. We tailored our
programmes to cater to the specific
leadership roles of line managers
as well as the aptitude of emerging
talents. We value the safety of our
employees. In this 15-month period,
apart from the “Defensive Driving &
Riding” programme that remained as
one of the staples within our range of
human resources initiatives, we also
translated several of the health and
safety modules from the ONE2LEARN
e-learning portal to Bahasa for our
employees in the breweries. Our commitment towards building
a positive corporate culture was
recognised when we received the
Indonesian Employers of Choice
Award 2013, conducted by global
management consulting firm, Hay
Group, and renowned Indonesian
business magazine, SWA . The
award affirmed the findings from
our internal climate survey, which
suggested high levels of employee
loyalty and pride for Multi Bintang.
Heartened by our achievements
in the area of employee building
and engagement, we aspire to
build a stronger, people-centred
organisation.
40
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
program “Defensive Driving &
Riding” yang tetap merupakan salah
satu program pokok dalam program
pelatihan sumber daya manusia,
dalam lingkup prakarsa sumber daya
manusia, kami juga menerjemahkan
beberapa modul tentang kesehatan
dan keselamatan kerja dari portal
e-learning ONE2LEARN ke dalam
Bahasa Indonesia bagi para karyawan
di brewery.
Komitmen kami dalam membangun
budaya korporasi yang positif
telah diakui ketika kami menerima
penghargaan Indonesian Employers
of Choice Award 2013, yang
diselenggarakan oleh perusahaan
konsultan manajemen global,
Hay Group, dan majalah bisnis
Indonesia yang terkenal, SWA.
Penghargaan ini meneguhkan hasil
temuan dari survei iklim internal
kami yang mengemukakan tingkat
loyalitas karyawan yang tinggi serta
kebanggaan terhadap Multi Bintang.
Tersemangati oleh prestasi kami
dalam bidang pengembangan dan
pengabdian karyawan, kami bercitacita membangun organisasi yang
berpusat kepada karyawan, yang
lebih kuat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebagai perusahaan minuman
yang bertanggung jawab di
Indonesia dengan lebih dari 80
tahun, pengalaman Multi Bintang
berkomitmen untuk menjadi yang
terbaik. Sekarang, sebagai bagian
dari Perusahaan HEINEKEN, kami
telah mengadopsi strategi HEINEKEN
“Brewing a Better Future” (BaBF),
yang menginspirasi kami untuk
bertindak secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan dalam
segala hal yang kami kerjakan, dari
pencarian sumber bahan baku hingga
menyajikan prooduk-produk kepada
pelanggan kami.
Mendukung Konsumsi yang
Bertanggung Jawab
Kami berkomitmen untuk
mewujudkan konsumsi yang
bertanggung jawab sebagai salah
satu dari praktik bisnis kami yang
bertanggung jawab. Dengan
demikian, kami mendorong
konsumsi yang moderat serta
membatasi promosi produk
minuman beralkohol kepada
konsumen yang berusia di bawah
batasan hukum yang sah untuk
mengkonsumsi minuman beralkohol,
yaitu 21+. Untuk meneguhkan
kembali pentingnya konsumsi
yang bertanggung jawab dan
mencegah konsumsi oleh mereka
di bawah usia, kami meluaskan
jangkauan kampanye “21+” dengan
berkolaborasi secara dekat dengan
para mitra retailer modern kami.
Kampanye ini terdiri atas serangkaian
program of “Train the Trainer” dan
melalui program ini, para pelatih
sumber daya manusia dan personel
dari operator toko ritel yang
berpartisipasi, belajar mengenai
konsumsi dan retailing yang
bertanggung jawab, konsekuensi dari
konsumsi oleh konsumen di bawah
usia legal, serta pendekatan yang
efektif untuk melakukan penyaringan
usia. Kini, lebih dari 1.000 staf ritel
pada lebih dari 200 gerai toko ritel
telah mendapatkan manfaat dari
program tersebut.
Untuk melengkapi program, kami
secara khusus merancang visual “21+”
dan menempatkannya di berbagai
point of sale di titik penjualan toko
ritel untuk mengingatkan para
peritel dan konsumen mengenai usia
yang sah mengkonsumsi minuman
beralkohol, yaitu 21 tahun ke atas.
Penyaringan usia yang ketat juga
dilakukan pada semua kegiatan
aktivasi brand, termasuk acara konser
dan olahraga, dalam upaya untuk
memastikan bahwa produk kami
yang beralkohol hanya tersedia bagi
konsumen yang tepat.
Melestarikan Lingkungan
Pelestarian lingkungan merupakan
komponen yang menyatu dalam
bisnis kami. Dalam hal ini, kami
mengutamakan tiga bidang fokus
utama: air, emisi CO2 dan perolehan
sumber bahan baku.
Kami menghargai air sebagai
sumber daya vital bagi bisnis kami
dan dunia. Oleh karena itu, kami
bekerja untuk melindungi dan
menggunakannya dengan cara
yang efisien. Kami bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan
air sebesar 10% pada tahun 2014.
Selama periode tersebut, kami juga
meluaskan prakarsa pengelolaan
air – lewat program Biopori, yaitu
pembuatan lubang kecil di tanah
untuk membantu menyalurkan
kembali aliran air hujan ke
dalam tanah, dengan demikian
memfasilitasi retensi air tanah dan
meminimalkan banjir. Proyek ini
sangat berarti dalam melibatkan
dan mendidik para karyawan
serta komunitas di daerah sekitar,
mengenai perawatan dan pelestarian
sumber daya air yang benar.
Dari segi pengurangan jejak karbon,
kami telah memulai beberapa
tindakan. Semua ini termasuk
annual report / l apor an Tahunan 2013
Corporate Social Responsibility
As a responsible beverage company
in Indonesia with more than 80
years of heritage, Multi Bintang
is committed to championing
responsible business. Now part of
the HEINEKEN Company, we have
adopted HEINEKEN’s strategy of
“Brewing a Better Future” (BaBF),
which inspires us to act responsibly
and sustainably in everything we do,
from sourcing of raw materials to
serving our customers.
Advocating Responsible
Consumption
We are committed to responsible
consumption as one of our
responsible business practices.
Accordingly, we encourage moderate
consumption as well as restrict the
promotion of our alcoholic beverage
products to consumers below the
legal drinking age of 21+. To reaffirm
the importance of responsible
consumption and prevent underage
alcohol consumption, we broadened
the reach of our “21+” campaign
by collaborating closely with our
modern retailer partners.
The campaign comprised a series
of “Train the Trainer” programmes
through which human resources
trainers and personnel of the
participating convenience store
operators learn about responsible
consumption and retailing, the
consequences of underage
consumption, as well as the
effective approach to carrying out
age screening. To date, more than
1,000 retail staff from over 200
convenience store outlets have
benefitted from the programme.
Complementing the programme,
we placed specially designed
“21+” visuals at point of sales in
the convenience stores to remind
retailers and consumers of the legal
drinking age of 21 years old and
above. Stringent age screening was
also conducted at all our brand-led
activities including concerts and
sports events, in an attempt to ensure
that our alcoholic products are only
available to the appropriate audience.
Conserving the Environment
Environmental preservation is an
integral component of our business.
In this regard, we embrace three
main focal areas: water, CO2 emission
and sourcing.
We value water as a vital resource
for our business and the world. As
such, we work to protect and use
it in an efficient manner. Of which,
we target to improve water usage
efficiency by 10% in 2014.
During the period, we also expanded
our Biopori water stewardship
initiative, which involves the creation
of small holes in the soil to help
channel rainwater runoff back into the
ground, thus facilitating ground water
retention and minimising flooding. The
41
project was meaningful in engaging
and educating employees as well as
the community in the surrounding
neighbourhoods about the proper care
and preservation of water resources.
In terms of reducing our carbon
footprint, we have embarked on
several measures. These include
reducing carbon intensive
operations, adopting energyefficient practices and enhancing
the management of cooling agents,
amongst others. The upgraded CO2
plant and cooling generator at our
Tangerang Brewery support our
move to reduce CO2 emissions.
Further, we made a conscientious
effort to practise responsible
sourcing of raw materials, and have
enlisted the support of our suppliers
to comply with our Supplier Code.
Working hand in hand with our
stakeholders, we are poised to
preserve our environment for many
more generations to come.
In the spirit of fostering a brighter
future together, our sales team
and distributors banded together
during the National Sales and
Distributor Conference in November
2013 to plant mangrove trees in
42
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
mengurangi operasi yang padat
karbon, mengadopsi praktik
energy efisiensi, dan meningkatkan
pengelolaan bahan pendingin.
Upgrade dari fasilitas CO2 dan
generator pendingin di Brewery
Tangerang mendukung upaya kami
untuk mengurangi emisi CO2.
Lebih jauh lagi, kami secara
teliti berupaya mempraktikkan
perolehan sumber bahan baku
yang bertanggung jawab, dan
telah mendata dukungan para
pemasok kami untuk mematuhi
Pedoman Pemasok kami. Bekerja
secara berdampingan dengan para
pemangku kepentingan, kami siap
melestarikan lingkungan kami untuk
sekian banyak generasi mendatang.
Dengan semangat membina masa
depan yang lebih cerah secara
bersama-sama, tim penjualan dan
distributor kami berkumpul saat
diadakan Konferensi Penjualan
dan Distributor Nasional bulan
November 2013, untuk menanam
pohon bakau di hutan bakau,
Pantai Indah Kapuk. Kegiatan ini
telah berhasil menanamkan 100
pohon bakau, yang mencontohkan
kepedulian Multi Bintang terhadap
lingkungan dan komunitas sekitar.
Mendukung Pariwisata dan
Universitas Horeka Indonesia
Multi Bintang sepenuhnya
berkomitmen untuk mendukung
pertumbuhan industri pariwisata
dan horeka (hotel, restoran, Kafe) –
satu sektor yang secara dekat terkait
dengan produk kami, dan khususnya,
Bir Bintang, bir kebanggaan
Indonesia, pemenang penghargaan
internasional dan pilihan utama
para wisatawan. Kami sangat yakin
bahwa industri pariwisata dan
horeka akan terus berkembang,
menjadi penggerak perekonomian
dan membuka lapangan kerja bagi
banyak kaum muda Indonesia.
Pada tahun 2013, kami
meningkatkan kontribusi kami bagi
industri pariwisata dan horeka
melalui kemitraan strategis dengan
sejumlah akademi kepariwisataan
dan horeka serta fakultas teknologi
pangan di seluruh Indonesia. Kami
berbagi sumber daya, keahlian
dan pengetahuan kami mengenai
industri dan produk kami, serta
menyediakan secara langsung
kesempatan belajar bagi para
mahasiswa. Dengan mengenali
para mahasiswa ini sebagai
pemimpin masa depan industri,
kami membuka pintu bagi mereka
melalui kunjungan ke brewery,
memungkinkan mereka belajar
tentang proses pembuatan bir serta
cara memberikan layanan terbaik
bagi pelanggan.
Kami juga memberikan sumber daya
kami ke sejumlah sekolah melalui
pembangunan Laboratorium Bar. Di
sana, para mahasiswa dapat belajar
cara melakukan penuangan bir
dari pakar draught beer di fasilitas
modern serta berinteraksi dengan
para brew master kami. Prakarsa
semacam itu telah memberikan
wawasan yang sangat berharga bagi
para mahasiswa dan menambah
kepercayaan diri, menyiapkan
mereka untuk dunia kerja.
Sesi berbagi sama-sama bermanfaat
bagi karyawan kami, karena
mereka dapat berbagi passion dan
pengetahuan mereka mengenai
keajaiban pembuatan bir. Melalui
kemitraan ini, kami juga memperoleh
wawasan yang berharga untuk
membuat kami menjadi lebih baik
dalam menghantarkan produk serta
memberikan layanan berkualitas
kepada para pelanggan kami di
seluruh Indonesia.
Mempedulikan Komunitas
Ketika Badai Haiyan menghantam
Filipina di penghujung tahun 2013,
Multi Bintang bergabung dengan
Perusahaan HEINEKEN lainnya dalam
menggalang dana bagi para korban.
Kami ikut membantu membangun
kembali rumah dan kehidupan di
Filipina melalui Habitat for Humanity
– mitra kami dalam menanggulangi
bencana di daratan Filipina.
Ulasan Keuangan
Perputaran Bersih dan Biaya
Penjualan bersih untuk FY2013
(Oktober 2012 – Desember 2013)
mencapai jumlah Rp 3.562 miliar, yang
menunjukkan pertumbuhan sebesar
17% pada FY2012 (Oktober 2011
– Desember 2012). Pertumbuhan
ini diraih berkat volume penjualan
yang lebih tinggi dan pengelolaan
pendapatan yang lebih baik.
Biaya barang yang dijual meningkat
dari Rp 1.146 miliar menjadi Rp 1.278
miliar, menunjukkan kenaikan sebesar
12%. Peningkatan ini sebagian berkat
volume penjualan yang lebih tinggi,
dan sebagian lainnya disebabkan
oleh harga masukan yang lebih
tinggi. Selain itu, nilai Rupiah yang
relatif lemah pada tahun 2013 telah
menggiring ke biaya yang lebih tinggi
untuk semua bahan impor.
Berkat perkembangan di atas, laba
bruto tumbuh sebesar 20% dari
Rp 1.906 miliar pada FY2012 menjadi
annual report / l apor an Tahunan 2013
43
Caring for the Community
When Typhoon Haiyan hit the
Philippines in late 2013, Multi
Bintang joined the other HEINEKEN
Companies in raising donation
for the victims. We did our part to
help rebuild homes and lives in
the Philippines through Habitat
for Humanity – our disaster relief
partner on the ground in the
Philippines.
the mangrove forest, Pantai Indah
Kapuk. The activity, which saw
100 mangrove trees successfully
planted, exemplified Multi Bintang’s
concern for the environment and the
surrounding communities.
Supporting Indonesia’s Tourism and
Hospitality Universities
Multi Bintang is fully committed to
support the growth of tourism and
hospitality industry in Indonesia
– a sector that is closely related
to our products, and particularly,
Bintang beer, the award-winning
iconic Indonesian beer and the
number one choice of tourists. It is
our firm belief that the tourism and
hospitality industry will continue to
flourish, be an economic driver and
open up employment opportunities
for many young Indonesians.
In 2013, we intensified our
contribution towards the
tourism and hospitality industry
through strategic partnerships
with reputable tourism and
hospitality academies as well as
food technology faculties across
Indonesia. We shared our resources,
expertise and knowledge about
our industry and products, as well
as provided firsthand learning
opportunities to the students.
Recognising that these students are
future leaders of the industry, we
opened our doors to them through
brewery visits, allowing them
to learn about the beer brewing
process as well as how to provide
excellent customer service.
We also brought our resources
to the schools through the
establishment of Bar Laboratories.
There, the students can learn how
to tap beer from our draught beer
expert in a modern facility as well
as interact with our brew masters.
Such initiatives have given the
students valuable insights and
extra confidence, preparing them
for the workforce.
The sharing sessions were equally
rewarding for our people, as
they got to share their passion
and knowledge about the magic
of beer brewing. Through these
partnerships, we also gleaned
valuable insights to better
ourselves in the delivery of quality
products and services to our
customers across Indonesia.
Financial Review
Net Turnover and Costs
Net sales for FY2013 (October 2012
– December 2013) reached a total
of Rp 3,562 billion, representing a
17% growth over FY2012 (October
2011 – December 2012). This
growth was achieved due to a
higher sales volume and improved
revenue management.
Cost of goods sold increased from
Rp 1,146 billion to Rp 1,278 billion,
representing a 12% increase. The
increase was partly attributed to
the higher sales volume, and partly
caused by higher input prices. Also the
relatively weak Rupiah in 2013 led to
higher costs for all imported materials.
Due to the above developments,
gross profit grew by 20% from
Rp 1,906 billion in FY2012 to Rp
2,284 billion in FY2013. The gross
profit margin improved from 62% in
FY2012 to 64% in FY2013.
Operating expenses increased by
21% from Rp 628 billion in FY2012
to Rp 759 billion in FY2013. This
was mostly due to the increase of
marketing and selling expenses,
which increased from Rp 526
billion to Rp 614 billion. The higher
marketing and selling expenses
44
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan
Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Rp 2.284 miliar pada FY2013. Margin
laba bruto membaik, dari 62% pada
FY2012 menjadi 64% pada FY2013.
Biaya operasi meningkat sebesar21%
dari Rp 628 miliar pada FY2012
menjadi Rp 759 miliar pada FY2013.
Ini sebagian besar akibat kenaikan
biaya pemasaran dan penjualan,
yang naik dari Rp 526 miliar menjadi
Rp 614 miliar. Biaya pemasaran dan
penjualan yang lebih tinggi terutama
didorong oleh peningkatan dalam
kegiatan penjualan dan promosi
serta biaya distribusi yang lebih
tinggi. Biaya umum dan administrasi
meningkat sebesar24% dari Rp 94
miliar pada tahun FY2012 menjadi
Rp 116 miliar pada FY2013. Kenaikan
ini terutama akibat pengeluaran gaji
dan biaya konsultasi yang lebih tinggi
untuk berbagai proyek investasi
supply chain. Laba Usaha dan Laba Bersih
Laba usaha meningkat sebesar
19% dari Rp 1.278 miliar menjadi
Rp 1.525 miliar. Dinyatakan dalam
persentase perputaran bersih,
margin laba usaha meningkat dari
42% menjadi 43%.
Pendapatan keuangan bersih
sejumlah Rp 52 miliar pada FY2013
dibandingkan Rp 10 miliar pada
FY2012. Ini berkat pendapatan
suku bunga yang lebih tinggi
dan perolehan nilai tukar kontrak
berjangka yang direalisasikan pada
akhir tahun.
Hasil dari semua yang disebutkan
di atas, laba sebelum pajak naik
sebesar 22% dari Rp 1.288 miliar
pada FY2012 menjadi Rp 1.577 miliar
pada FY2013. Berkat laba yang lebih
tinggi sebelum dipotong pajak, biaya
pajak pendapatan naik dari Rp 318
miliar pada FY2012 menjadi Rp 406
miliar pada FY2013. Laba bersih naik
sebesar21% dari Rp 970 miliar pada
FY2012 menjadi Rp 1.171 miliar pada
FY2013. Secara konsekuen, laba bersih
per saham naik dari Rp 46.017 menjadi
Rp 55.576, peningkatan sebesar 21%.
Prestasi yang dicapai Perusahaan
pada FY2013 sejalan dengan
perkiraan dan anggaran awal.
Sejak tanggal pelaporan hingga
penyusunan laporan ini, tidak
terjadi peristiwa penting yang akan
memengaruhi kinerja Perseroan
secara material.
Perkembangan Neraca
Total aset naik dari Rp 1.152 miliar
pada 30 September 2012 menjadi
Rp 1.782 miliar pada FY2013. Ini
sebagian besar akibat pengeluaran
biaya modal untuk penggantian
mesin dan perlengkapan di
Brewery Tangerang.
Total kewajiban bayar menurun dari
Rp 797 miliar pada FY2012 menjadi
Rp 723 miliar pada FY2013. Penurunan
ini disebabkan oleh pembayaran
kembali pinjaman bank jangka pendek.
Modal kerja (aset saat ini
dikurangi kewajiban bayar saat
ini) Perusahaan tetap negatif dan
menurun dari Rp -334 milliar pada
30 September 2012 menjadi Rp -16
miliar pada FY2013. Rasio saat ini
naik dari 58% pada 30 September
2012 menjadi 98% pada FY2013.
Arus Kas
Kas dari aktivitas operasi tetap sehat
selama periode 15 bulan dalam
ulasan. Kasa dari aktivitas operasi
naik dari Rp 1.118 miliar menjadi
Rp 1.181 miliar, didukung oleh
penjualan yang lebih tinggi.
Arus kas yang digunakan dalam
aktivitas investasi berjumlah Rp 479
miliar dibandingkan Rp 333 miliar
pada FY2012. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan
investasi mesin dan perlengkapan.
Arus kas yang digunakan dalam
aktivitas pendanaan menurun dari
Rp 676 miliar menjadi Rp 656 miliar.
Penurunan ini adalah paduan dari
pembayaran dividen yang lebih
rendah untuk jumlah sebesar Rp
146 miliar, dan pembayaran kembali
pinjaman bank jangka pendek yang
lebih tinggi, sebesar Rp 150 miliar.
Penggunaan Laba
Selama forecast arus kas pada
jangka yang lebih lama tetap sehat,
Perusahaan bertujuan memberikan
dividen yang tinggi kepada para
pemegang sahamnya. Mengingat
hasil pada FY2013 dan posisi kas
dan saldo laba Perusahaan pada
akhir FY2013, maka diusulkan untuk
membayar dividen 100%.
Seperti yang tertera dalam Laporan
Keuangan Audit Konsolidasi
Perusahaan, laba bersih untuk FY
2013 adalah sebesar Rp 1.171.229
juta. Dari laba bersih ini, diusulkan
agar sejumlah Rp 1.170.988 juta
disesuaikan untuk pembayaran total
dividen. Usulan ini setara dengan
dividen sebesar Rp 55.576 per saham
pada nilai nominal saham sebesar
Rp 1.000. Karena jumlah Rp 9.500
per saham sudah dinyatakan sebagai
dividen interim pada 2013, maka
dividen akhir yang diusulkan untuk
FY2013 yaitu Rp 46.076 per saham.
annual report / l apor an Tahunan 2013
were mainly driven by increases in
sales and promotional activities
and higher distribution expenses.
General and administrative
expenses increased by 24% from
Rp 94 billion in 2012 to Rp 116
billion in FY2013. This increase was
mainly due to higher salaries and
higher consultancy expenses for the
supply chain investment projects. Operating Profit and Net Profit
Operating profit increased 19%
from Rp 1,278 billion to Rp 1,525
billion. Expressed as a percentage
of net turnover, the operating profit
margin increased from 42% to 43%.
Net finance income amounted to
Rp 52 billion in FY2013 compared
to Rp 10 billion in FY2012. This was
due to higher interest income and
the gains on exchange rate forward
contracts which were realised at the
end of the year.
As a result of all of the above, profit
before tax increased by 22% from
Rp 1,288 billion in FY2012 to Rp
1,577 billion in FY2013. Due to the
higher profit before tax, income
tax expense increased from Rp 318
billion in FY2012 to Rp 406 billion
in FY2013. Net profit increased by
21% from Rp 970 billion in FY2012
to Rp 1,171 billion in FY2013.
Consequently, the net profit per
share increased from Rp 46,017 to
Rp 55,576, an increase of 21%.
The eventual achievements of the
Company in FY2013 aligned with the
initial expectations and budgets.
From the reporting date up to the
writing of this report, no significant
events took place that would materially
affect the results of the Company.
Balance Sheet Developments
Total assets increased from
Rp 1,152 billion as of 30 September
2012 to Rp 1,782 billion in FY2013.
This is mostly due to the capital
expenditures for the replacement
of the machinery and equipment in
Tangerang Brewery.
Total current liabilities decreased
from Rp 797 billion in FY2012 to
Rp 723 billion in FY2013. The
decrease was caused by the
repayment of short-term bank loans.
The working capital (current assets
minus current liabilities) of the
Company remained negative and
decreased from Rp -334 billion
as of 30 September 2012 to Rp
-16 billion in FY2013. The current
ratio increased from 58% as of 30
September 2012 to 98% in FY2013.
Cash Flow
Cash from activities remained
healthy over the 15-month period
in review. Cash from operating
activities increased from Rp 1,118
billion to Rp 1,181 billion, supported
by higher sales.
Cash flow used in investing
activities amounted Rp 479 billion
compared to Rp 333 billion in
FY2012. This increase was mainly
caused by an increase in investment
of the machinery and equipment.
45
Cash flow used in financing
activities decreased from
Rp 676 billion to Rp 656 billion. This
decrease is a combination of lower
dividend payment for the amount of
Rp 146 billion and higher repayment
of short term bank loans for the
amount of Rp 150 billion.
Appropriation of Profits
As long as the longer term cash flow
forecast is healthy, the Company
aims to provide a high dividend to
its shareholders. Given the results
in FY2013 and the current cash and
retained earning position of the
Company at the end of FY2013, it is
proposed to pay out 100% dividend.
As stated in the Company’s
Consolidated Audited Financial
Statement, the net profit for FY2013
was Rp 1,171,229 million. From this
net profit, it is proposed that an
amount of Rp 1,170,988 million be
appropriated for payment of total
dividend. This proposal equals a
dividend of Rp 55,576 per share at par
value of Rp 1,000. As an amount of Rp
9,500 per share was already declared
as interim dividend over 2013, the
proposed final dividend for FY2013
would be Rp 46,076 per share.
46
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Tata Kelola Perusahaan
REPORT ON
CORPORATE GOVERNANCE
Perusahaan berpegang teguh pada
kebijakannya untuk meningkatkan
kinerja dan memaksimalkan nilai
perusahaan dengan menerapkan
prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik sesuai
dengan standar dan peraturan.
Dewan Komisaris dan Direksi
berkomitmen untuk memastikan
bahwa standar tertinggi Tata Kelola
Perusahaan diterapkan di seluruh
lingkup Perseroan. Proses tata
kelola bertujuan untuk memastikan
Perseroan memenuhi aspirasi
dan ekspektasi sosial pemangku
kepentingan serta memenuhi
kewajibannya dengan cara yang
diharapkan dari warga korporasi yang
baik. Praktik Tata Kelola Perusahaan
di PT Multi Bintang Indonesia Tbk
berada di tingkat Direksi, Dewan
Komisaris, Komite Audit, Internal
Audit dan Kode Etik Bisnis.
Rapat Umum Pemegang Saham
Pada tahun 2013, Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan
diadakan bulan Februari. AGMOS
menyetujui Laporan Tahunan untuk
tahun akuntansi yang berakhir 31
September 2012 dan mengesahkan
laporan keuangan yang diaudit;
menyetujui pendeklarasian dan
pendistribusian dividen akhir
selama periode sembilan bulan
yang berakhir 30 September 2012;
mengotorisasi Dewan Komisaris
menunjuk kantor akuntan publik
untuk mengaudit pembukuan
Perseroan; mengotorisasi Dewan
Komisaris untuk menentukan
remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan;
serta menyetujui perubahan periode
tahun akuntansi Perseroan menjadi
periode 1 Januari sampai dan
termasuk 31 Desember pada tahun
yang sama.
Per 31 Desember 2013, susunan BOC
adalah sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa diadakan empat kali
selama periode berjalan. Resolusi
rapat adalah sebagai berikut:
(7 Januari 2013) Menyetujui
perubahan dalam susunan Dewan
Komisaris Perseroan; (30 April
2013) Menyetujui perubahan dalam
susunan Direksi Perseroan; (16 Juli
2013) Memberikan persetujuan
kepada Asia Pacific Breweries Limited
untuk menjual semua sahamnya
di Perseroan kepada Heineken
International B.V.; dan (12 September
2013) Menyetujui perubahan
dalam susunan Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan.
Presiden Komisaris/
Komisaris Independen:
Cosmas Batubara
Komisaris Independen:
Subarto Zaini
Komisaris Independen:
Martiono Hadianto
Komisaris:
Roland Pirmez
Komisaris:
Bobby Henry Noya
Komisaris:
Theodorus A.F. de Rond
Komisaris:
Michiel Egeler (baru)
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris (“BOC”) mengawasi
dan memberikan pengarahan tentang
kebijakan Direksi dan hal umum
yang berkaitan dengan Perseroan
dan kegiatan usahanya. Dalam
melaksanakan tugasnya, anggota
BOC bertindak sepenuhnya untuk
kepentingan Perseroan dan para
pemangku kepentingannya.
Anggota BOC ditunjuk melalui Rapat
Umum Pemegang Saham sejak
tanggal yang diputuskan dalam
AGMOS hingga penutupan AGMOS
ketiga. Setelah berakhirnya masa
ini, anggota dapat diangkat kembali.
Apabila terjadi pergantian sebelum
akhir masa ini atau penunjukan
individu sebagai anggota tambahan
BOC yang ada, anggota baru
BOC akan menjalani sisa masa
penugasannya sebagaimana anggota
lainnya.
Susunan ini mematuhi persyaratan
pencatatan Bursa Efek Indonesia
di mana sekurangnya 30% BOC
merupakan Komisaris Independen.
BOC dapat melakukan pertemuan jika
dianggap perlu. Pada tahun 2013,
dalam periode selama 15 bulan
hingga Desember, BOC mengadakan
rapat empat kali, dengan tingkat ratarata kehadiran 82%.
Direksi
Direksi (“BOD”) bertanggung jawab
penuh mengelola Perusahaan untuk
kepentingan dan tujuan Perusahaan.
Tanggung jawab dasar Direksi
adalah (antara lain) mengarahkan
dan mengelola Perusahaan
berdasarkan tujuan Perusahaan dan
mengendalikan, memelihara dan
mengelola aset Perusahaan untuk
kepentingan Perusahaan.
BOD diberi wewenang untuk
mewakili Perseroan di dalam dan
di luar Pengadilan, atas segala hal
47
annual report / l apor an Tahunan 2013
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
Komisaris
Commissioners
Cosmas Batubara
Martiono Hadianto
Subarto Zaini
Roland Pirmez
Theodorus A.F. de Rond
Bobby Henry Noya
Michiel Egeler *
Kenneth Choo Tay Sian *
Tingkat Kehadiran pada Rapat
Dewan Komisaris
Attendance at the Board of
Commissioners Meetings
100%
50%
75%
75%
100%
100%
25%
50%
* Bapak Michiel Egeler diangkat sebagai
Komisaris di September 2013 untuk
menggantikan Bapak Kenneth Choo
Tay Sian, yang mengundurkan diri dari
Dewan pada tanggal yang sama.
* Mr Michiel Egeler was appointed as
Commissioner in September 2013
to replace Mr Kenneth Choo Tay Sian
who stepped down from the Board on
the same date
The Company stands firm on its
policy to improve performance
and maximise corporate value
by embracing good corporate
governance principles in compliance
with standards and regulations. The
Board of Commissioners and Board of
Directors are committed to ensuring
the highest standards of Corporate
Governance throughout the
Company. The governance process is
aimed at ensuring that the Company
meets stakeholders’ aspirations and
social expectations, and fulfils its
duties in a manner that is expected
from a good corporate citizen. The
practice of Corporate Governance
in PT Multi Bintang Indonesia Tbk is
at the levels of Board of Directors,
Board of Commissioners, Audit
Committee, Internal Audit and Code
of Business Conduct.
until and including 31 December of
the same year.
As at 31 December 2013, the
composition of the BOC is as follows:
The Extraordinary General Meeting
of Shareholders (“EGMOS”) was
held four times during the period
under review. The resolutions of the
meetings were as follows: (7 January
2013) To approve the changes in
the composition of the Board of
Commissioners of the Company; (30
April 2013) To approve the changes
in the composition of the Board of
Directors of the Company; (16 July
2013) To give approval to Asia Pacific
Breweries Limited to sell all of its
shares in the Company to Heineken
International B.V.; and (12 September
2013) To approve the changes in the
composition of the Board of Directors
and the Board of Commissioners of
the Company.
President Commissioner/
Independent Commissioner:
Cosmas Batubara
Independent Commissioner:
Subarto Zaini
Independent Commissioner:
Martiono Hadianto
Commissioner:
Roland Pirmez
Commissioner:
Bobby Henry Noya
Commissioner:
Theodorus A.F. de Rond
Commissioner:
Michiel Egeler (new)
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
In 2013, the Annual General Meeting
of Shareholders (“AGMOS”) was held
in February. The AGMOS approved
the Annual Report for the accounting
year ended 30 September 2012 and
ratified the consolidated audited
financial statements; approved the
declaration and the distribution
of the final dividend for the ninemonth period ended 30 September
2012; authorised the Board of
Commissioners to designate a
registered public accountant to audit
the Company’s books; authorised the
Board of Commissioners to determine
the remuneration for the members of
the Board of Commissioners and the
Board of Directors of the Company;
and approved the change in the
period of the Company’s accounting
year to the period from 1 January
The Board of Commissioners (“BOC”)
supervises and advises on the policy
of the Board of Directors and the
general course of the Company’s
affairs and business operations. In
performing their duties, the members
of the BOC act in the best interests of
the Company and its stakeholders.
The members of the BOC are
appointed by a General Meeting of
Shareholders since the date resolved
at the AGMOS until the closing of the
third AGMOS. Upon expiration of this
term, members may be re-appointed.
In event of a substitution prior to the
end of this term or an appointment
of individual as additional member of
the existing BOC, the new member of
the BOC will serve for the remaining
term of office of the other members
still serving.
This composition is in compliance
with the Indonesia Stock Exchange
listing requirements where at
least 30% of the BOC must be
Independent Commissioners.
The BOC may hold a meeting when it
is deemed necessary. In 2013, within
the 15-month period up to December,
the BOC met four times, with an
average attendance rate of 82%.
Board of Directors
The Board of Directors (“BOD”) is
responsible for the management
of the Company for the benefit and
the purpose of the Company. The
basic duties of the BOD are (among
others) directing and managing
the Company in accordance with
the purpose of the Company
and controlling, maintaining and
managing the assets of the Company
for the benefit of the Company.
48
Laporan Tata Kelola Perusahaan
REPORT ON
CORPORATE GOVERNANCE
pt Multi bintang indonesia Tbk
Rapat Direksi
BOD Meetings
Direksi
Tingkat Kehadiran pada Rapat Direksi
Directors
Attendance at the Board of Directors Meetings
Chin Kean Huat (Michael Chin) *
53%
Leonard C.J. Evers *
11%
Bambang Britono
76%
Robbert Jan Mooij
87%
Maarten Hoedemaker **
11%
Chan Poh Kheng (Danny Chan) **
73%
* Bapak Chin Kean Huat ditunjuk sebagai Presiden Direktur pada tanggal 30 April 2013
menggantikan Bapak Leonard C.J. Evers yang mengundurkan diri pada tanggal yang sama.
** Bapak Maarten Hoedemaker ditunjuk sebagai Direktur pada tanggal 12 September
2013 untuk menggantikan Bapak Chan Poh Kheng yang mengundurkan diri pada
tanggal yang sama.
* Mr Chin Kean Huat was appointed as President Director on 30 April 2013 to
replace Mr Leonard C.J. Evers who stepped down on the same date
** Mr Maarten Hoedemaker was appointed as Director on 12 September 2013 to
replace Mr Chan Poh Kheng who stepped down on the same date
dalam semua peristiwa; mengikat
Perseroan kepada pihak lain dan
pihak lain kepada Perseroan; serta
mengambil semua tindakan terkait
manajemen dan kepemilikan di
dalam batasan yang ditetapkan oleh
Anggaran Dasar Perseroan.
Komite Audit
Susunan BOD Perseroan adalah
berimbang, terdiri dari para direktur
yang berkualitas dan berpengalaman.
Per 31 Desember 2013, susunan
BOD Perseroan adalah sebagai
berikut:
1. Prinsip serta prosedur akuntansi
dan laporan keuangan Perseroan
2. Kecukupan sistem pengendalian
internal Perseroan atas pelaporan
keuangan; dan
3. Kualitas serta integritas laporan
keuangan Perseroan.
Presiden Direktur:
Chin Kean Huat (Michael Chin) (baru)
Direktur Keuangan:
Maarten Hoedemaker (baru)
Direktur Hubungan Korporasi
Bambang Britono
Direktur Supply Chain:
Robbert Jan Mooij
Anggota BOD akan ditunjuk melalui
Rapat Umum Pemegang Saham
sejak tanggal yang diputuskan
dalam AGMOS hingga penutupan
AGMOS ketiga mengikuti penunjukan
anggota BOD. Apabila terjadi
pergantian sebelum akhir masa
ini atau penunjukan individu
sebagai anggota tambahan BOD
yang ada, anggota baru BOD akan
menjalani sisa masa penugasannya
sebagaimana anggota lainnya.
BOD bertemu setiap dua minggu
untuk meninjau masalah kinerja serta
sumber daya dan pada kapan pun
jika dianggap perlu. Untuk periode
selama 15 bulan berdasarkan
tinjauan, BOD mengadakan rapat
45 kali, dengan tingkat rata-rata
kehadiran 83%.
Komite Audit (“Komite”) dibentuk dan
bertanggung-jawab kepada Dewan
Komisaris Perseroan. Tugas Komite
adalah membantu Dewan Komisaris
dalam tugas pengawasannya
sehubungan dengan, antara lain:
Per 31 Desember 2013, susunan
Komite adalah sebagai berikut:
Ketua: Martiono Hadianto
(Rujuk ke profil di bawah “Dewan
Komisaris”)
Anggota: Sri Urip
Ibu Sri Urip diangkat sebagai anggota
Komite Audit pada 15 Mei 2008 dan
diangkat kembali pada 25 Mei 2011
untuk masa jabatan selama tiga
tahun lagi. Belia pernah menjabat
sebagai Komisaris Independen di
Dewan Multi Bintang dari 1999
hingga 2007. Pada saat ini, Ibu Sri
Urip adalah Komisaris Independen
PT CIMB Niaga Tbk. Beliau memegang
berbagai posisi sebagai Presiden
Direktur PT Unilever Indonesia Tbk,
Komisaris Independen dan Ketua
Komite Audit PT Dynaplast Tbk, serta
Komisaris Independen dan Komite
Audit PT Sepatu Bata Tbk.
Anggota: Antonius Alijoyo
Bapak Alijoyo diangkat sebagai
anggota Komite Audit pada 1
Desember 2008 dan diangkat
kembali pada 25 Mei 2011 untuk
masa jabatan selama tiga tahun.
Saat ini beliau memegang sejumlah
posisi sebagai berikut: Komisaris
Independen PT Bank Commonwealth,
Anggota Komite Independent
Oversight Risk PT Adhi Karya Tbk,
dan Anggota Komite Audit PT
Indokordsa Tbk. Sebelumnya, beliau
memegang sejumlah posisi, seperti
Anggota Komite Oversight Risk PT
Bank Tabungan Negara dan Anggota
Komite Audit PT Indocement Tbk.
Semua anggota Komite
dianggap independen dan
Komite menyimpulkan bahwa
keanggotaannya memenuhi
persyaratan peraturan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan (Undang-Undang
Perseroan Terbatas) No.40/2007.
Untuk tahun fiskal 2012/13, Komite
menyelenggarakan rapat-rapat secara
teratur dengan Presiden Direktur,
Direktur Keuangan, Tim Audit Internal
dan Auditor Eksternal Perseroan.
Komite meninjau hal-hal berikut
dalam rapat-rapat ini:
a) Rencana audit dari auditor
eksternal dan internal (termasuk
yang berhubungan dengan
persyaratan audit internal grup),
hasil pemeriksaan mereka,
komunikasi dan evaluasi atas sistem
pengendalian internal serta tindakan
perbaikan yang sudah diambil;
b)Laporan keuangan dan laporan
audit Perseroan sebelum diajukan
kepada Dewan Komisaris atau OJK
jika diperlukan;
c) Kepatuhan terhadap undangundang dan peraturan yang berlaku
serta Kode Etik Usaha Perseroan;
49
annual report / l apor an Tahunan 2013
Rapat Komite AudiT
Audit Committee Meetings Komite Audit
Audit Committee
Tingkat Kehadiran pada Rapat Komite Audit
Attendance at the Audit Committee Meetings
Martiono Hadianto
Sri Urip
100%
F. Antonius Alijoyo
100%
The BOD is empowered to represent
the Company inside and outside the
Court, on everything and in all events
to bind the Company to other parties
and other parties to the Company,
and to take all actions relating to the
management and ownership within
the limits set by the Company’s
articles of association.
Audit Committee
The composition of the BOD of the
Company is balanced, consisting
of qualified and experienced
directors. As at 31 December 2013,
the composition of the BOD of the
Company is as follows:
1. Accounting and financial reporting
principles and procedures of the
Company
2. The adequacy of the Company’s
systems of internal control over
financial reporting; and
3. The quality and integrity of the
Company’s financial statements.
President Director:
Chin Kean Huat (Michael Chin) (new)
Finance Director:
Maarten Hoedemaker (new)
Corporate Affairs and
Communication Director:
Bambang Britono
Supply Chain Director Director:
Robbert Jan Mooij
The members of the BOD shall be
appointed by a General Meeting of
Shareholders since the date resolved
at the AGMOS until the closing
of the third AGMOS following the
appointment of the members of
the BOD. In event of a substitution
prior to the end of this term or
an appointment of individual as
additional member of the existing
BOD, the new member of the BOD will
serve for the remaining term of office
of the other members still serving.
The BOD meets on a biweekly basis to
review performance and resource issues
and at any time when it is deemed
necessary. For the 15-month period
under review, the BOD met 45 times,
with an average attendance rate of 83%.
67%
The Audit Committee (the
“Committee”) is established by
and accountable to the Board of
Commissioners of the Company. The
task of the Committee is to assist
the Board of Commissioners in its
oversight responsibilities relating to,
among other duties:
As at 31 December 2013, the
composition of the Committee is as
follows:
Chairman: Martiono Hadianto
(Refer to profile under “Board of
Commissioners”)
Member: Sri Urip
Ms. Urip was appointed as an Audit
Committee member on 15 May
2008 and reappointed on 25 May
2011 for another three-year term.
She has once served on the Multi
Bintang Board as an Independent
Commissioner from 1999 to 2007. At
present, Ms. Urip is an Independent
Commissioner of PT CIMB Niaga
Tbk. She held various positions as
President Director of PT Unilever
Indonesia Tbk, Independent
Commissioner and Chairman of the
Audit Committee of PT Dynaplast
Tbk, as well as Independent
Commissioner and Audit Committee
of PT Sepatu Bata Tbk.
Member: Antonius Alijoyo
Mr. Alijoyo was appointed as an Audit
Committee member on 1 December
2008 and reappointed on 25 May
2011 for three-year term. He currently
holds the following positions:
Independent Commissioner of PT
Bank Commonwealth, Independent
Oversight Risk Committee Member
of PT Adhi Karya Tbk, and Audit
Committee Member of PT Indokordsa
Tbk. Previously, he held positions
such as Oversight Risk Committee
Member of PT Bank Tabungan Negara
and Audit Committee Member of
PT Indocement Tbk.
All members of the Committee are
deemed to be independent and the
Committee has concluded that its
membership meets the requirements
of the regulations established by
the Financial Service Authority (OJK)
and Corporate Law (Undang-Undang
Perseroan Terbatas) No.40/2007.
For the 2012/13 fiscal year, the
Committee conducted regular
meetings with the Company’s
President Director, Finance Director,
Internal Auditors and the External
Auditors. The Committee reviewed the
following items during these meetings:
a. The audit plans of the external and
internal auditors (including those
related to group internal audit
requirements), the results of their
examinations, communications
and evaluations of the systems
of internal controls and remedial
actions taken;
b. The financial statements and
auditors’ report of the Company
before their submission to the
Board of Commissioners or OJK
when relevant;
50
Laporan Tata Kelola Perusahaan
REPORT ON
CORPORATE GOVERNANCE
d)Kemandirian (independensi) serta
objektivitas auditor eksternal dan
internal;
e) Praktik tata kelola perusahaan
di Perseroan (termasuk proses
pemantauannya); dan
f) Masalah-masalah bisnis terkait
yang menyangkut manajemen
risiko bisnis dan pengendalian
internal.
Sepanjang tahun ini Komite
mengadakan rapat satu kali dengan
auditor eksternal tanpa kehadiran
manajemen eksekutif.
Komite melaksanakan tugas dan
tanggung jawab mereka berdasarkan
petunjuk yang dimuat dalam
Ketentuan Komite Audit yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris
Perseroan.
Enam Rapat Komite Audit diadakan
selama periode 15 bulan, dengan
rata-rata tingkat kehadiran 89%.
Komite Remunerasi
Tujuan Komite Remunerasi adalah
membantu Dewan Komisaris dalam
memenuhi tanggung jawabnya
terkait praktik remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan.
Per 31 Desember 2013, susunan
Komite Remunerasi adalah sebagai
berikut:
Ketua:
Cosmas Batubara
Anggota:
Michiel Egeler
Subarto Zaini
Sekretaris (non-voting):
Hning Wicaksono
pt Multi bintang indonesia Tbk
Rapat Komite Remunerasi
Remuneration Committee Meetings Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Cosmas Batubara
Roland Pirmez *
Michiel Egeler *
Subarto Zaini
Tingkat Kehadiran pada Rapat Komite Remunerasi
Attendance at the Remuneration Committee Meetings
100%
67%
33%
67%
* Bapak Michiel Egeler ditunjuk sebagai anggota Komite Remunerasi pada bulan
Desember 2013 menggantikan Bapak Roland Pirmez yang mengundurkan diri pada
tanggal yang sama.
* Mr Michiel Egeler was appointed as member of Remuneration Committee in
December 2013 to replace Mr Roland Pirmez who stepped down on the same date
Untuk memastikan kemandirian,
Komite Remunerasi terdiri atas dua
Komisaris Independen, termasuk
Ketua, dengan anggota yang menjabat
sebagai Komisaris Perseroan.
Peran dan tanggung jawab Komite
Remunerasi adalah:
- Meninjau dan merekomendasikan
persetujuan strategi remunerasi
untuk Komisaris dan Direktur
(Fungsional) Perseroan.
- Meninjau dan merekomendasikan
usulan kepada Dewan Komisaris
mengenai remunerasi untuk
Komisaris (diusulkan pada
AGMOS).
- Menyetujui remunerasi Direktur
(Fungsional) Perseroan.
Selama periode 15 bulan, Komite
Remunerasi mengadakan rapat tiga
kali dengan tujuan utama yaitu
meninjau kembali strategi dan praktik
kebijakan remunerasi untuk Direksi
lokal dan karyawan Perusahaan.
Sasarannya yang terutama adalah
mempertahankan daya saing
Perusahaan agar dapat menarik,
mempertahankan dan memberikan
imbalan yang layak bagi karyawan
yang kompeten. Untuk memahami
situasi pasar dengan lebih baik,
Komite Remunerasi menunjuk
konsultan survei penggajian untuk
rapat di bulan Mei. Dalam rapat di
bulan Desember, Komite Remunerasi
merundingkan, penyesuaian gaji di
bulan Januari 2014, yang ditentukan
oleh tugas, tanggung jawab dan
kinerja anggota Direksi pada saat ini
dan di waktu mendatang, di antara
faktor-faktor lainnya.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertindak
sebagai pejabat penghubung antara
Perseroan dan para Pemegang
Saham, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), investor, analis dan publik.
Sekretaris Perusahaan melakukan
peran yang sangat vital dalam
menjaga keterbukaan Perusahaan,
dan bertanggung jawab untuk
memantau kepatuhan terhadap
ketetapan dan peraturan pasar
modal, menasihati Direksi mengenai
perubahan ketetapan apa pun serta
mengatur rapat Dewan Komisaris
dan Direksi. Sekretaris Perusahaan
juga memfasilitasi penyelenggaraan
AGMOS (Rapat Umum Pemegang
Saham) dan Pemaparan Publik.
Selama periode 15 bulan yang
berakhir 31 Desember 2013,
Sekretaris Perusahaan mencakup
berbagai aktivitas berikut ini:
• Mengatur AGMOS dan beberapa
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham
• Mengadakan Pemaparan Publik
• Menemui analis, investor dan
setiap pemegang saham
• Mengatur Rapat Dewan Komisaris
dan Direksi
• Menghadiri Rapat Dewan
Komisaris, Rapat Direksi,
Rapat Komite Audit
• Melangsungkan komunikasi
dengan pihak berwenang dan
memberikan laporan eksternal
kepada OJK, IDX serta IDXnet
Per 31 Desember 2013, Sekretaris
Perusahaan adalah Bapak . Maarten
Hoedemaker (rujuk ke profil di bawah
“Direksi”).
51
annual report / l apor an Tahunan 2013
c. Compliance with the relevant
laws and regulations and with
the Company’s Code of Business
Conduct;
d. The independence and objectivity
of the external and internal auditors;
e. Corporate governance practices
of the Company (including its
monitoring process); and
f. Relevant business issues in so far as
they relate to the management of
business risks and internal controls.
The Committee had one meeting
with external auditors without the
presence of executive management
during the year.
The Committee fulfilled its duties
and responsibilities in accordance
with the guidelines stipulated
in the Audit Committee Charter
established by the Board of
Commissioners of the Company.
Six Audit Committee Meetings were
held during the 15-month period,
with an average attendance of 89%.
Remuneration Committee
The purpose of the Remuneration
Committee is to assist the Board
of Commissioners in fulfilling
its responsibilities in relation to
remuneration practices for the Board
of Commissioners and Board of
Directors of the Company.
As at 31 December 2013, the
composition of the Remuneration
Committee is as follows:
Chairman:
Cosmas Batubara
Members:
Michiel Egeler
Subarto Zaini
Secretary (non-voting):
Hning Wicaksono
To ensure independence, the
Remuneration Committee consists
of two Independent Commissioners,
including the Chairman, with a member
being a Commissioner of the Company.
The roles and responsibilities of the
Remuneration Committee are:
- To review and recommend for
approval the remuneration
strategy for both Commissioners
and (Functional) Directors of the
Company.
- To review and recommend
a proposal to the Board of
Commissioners on remuneration
for Commissioners (to be
proposed during the AGMOS.
- To approve the remuneration
of (Functional) Directors of the
Company.
For the 15-month period, the
Remuneration Committee met
three times with the main objective
of reviewing the remuneration
policy strategy and practice for the
local Board of Directors and the
employees of the Company. The
ultimate goal is to maintain the
Company’s competitiveness, so that
it is able to attract, retain and reward
competent employees. To gain a better
understanding of the market, the
Remuneration Committee engaged a
salary survey consultant for the meeting
in May. In the December meeting, the
Remuneration Committee deliberated
on the salary adjustment taking place
in January 2014, which is determined
by current and future duties,
responsibilities and performance of
the members of the Board of Directors,
amongst other factors.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as
the liaison office between the
Company and the Shareholders,
Financial Service Authority (OJK),
investors, analysts and the public.
The Corporate Secretary performs
a vital role in keeping the Company
transparent and is responsible for
monitoring compliance with capital
markets rules and regulations,
advising the Board of Directors on
any regulatory changes as well as
administering the meetings of the
Board of Commissioners and the
Board of Directors. The Corporate
Secretary also facilitates the holding
of the AGMOS and the Public Expose.
For the 15-month period ended
31 December 2013, the Corporate
Secretary covered the following
activities:
• Organised the AGMOS and several
Extraordinary General Meeting of
Shareholders
• Conducted the Public Expose
• Met the analyst, investors and
individual shareholders
• Administered the Board of
Commissioners’ and the Board of
Directors’ Meetings
• Attended the Board of
Commissioners’ Meeting, the
Board of Directors’ Meeting, the
Audit Committee Meeting
• Maintained communication with
the authorities and provided the
external report to the OJK, IDX as
well as the IDXnet
As per 31 December 2013, the
company’s Corporate Secretary is Mr.
Maarten Hoedemaker (refer to profile
under “Board of Directors”).
52
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Tata Kelola Perusahaan
REPORT ON
CORPORATE GOVERNANCE
Pengendalian Internal
Kerangka kontrol PT Multi Bintang
Indonesia Tbk didokumentasikan,
secara teratur, ditinjau, dan
diperbarui oleh Direksi. Kerangka
kontrol mencakup manajemen risiko,
prosedur pengendalian internal,
dan pengendalian pengungkapan,
yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai, tetapi
tidak mutlak, bahwa aset dijaga
dengan baik, risiko atas bisnis
ditangani dan semua informasi
yang harus diungkapkan dilaporkan
kepada Dewan. Kontrol mencakup
risiko keuangan, operasional, sosial,
strategis, dan lingkungan serta
permasalahan peraturan.
Departemen Audit Internal
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
memiliki Departemen Audit Internal
(IAD) yang mapan. IAD menyediakan
jasa keyakinan dan konsultasi
yang independen dan objektif
untuk meningkatkan efektivitas,
kedisiplinan, dan integritas operasi
Perseroan dan membantu Perseroan
untuk mencapai objektifnya.
Objektif utama IAD mencakup:
• Mengidentifikasi dan
mengevaluasi paparan yang
signifikan pada risiko Perusahaan
dan memberikan kontribusi untuk
pengembangan sistem kontrol dan
manajemen risiko; dan
• Membantu Perseroan dalam
mempertahankan kontrol yang
efektif dengan mengevaluasi
efisiensi dan efektivitas serta
mendorong perkembangan
berkesinambungan untuk
mencapai kondisi berikut:
- Informasi keuangan dan
operasional dapat diandalkan,
- Operasi dilaksanakan dengan
efisien dan efektif,
- Aset dijaga dengan baik; dan
- Tindakan dan keputusan
Perseroan mematuhi undangundang dan peraturan
IAD bertanggung jawab
mempersiapkan rencana audit
tahunan setelah berkonsultasi
dengan Presiden Direktur dan
Komite Audit, dan diwajibkan
berkomunikasi secara periodik
dengan Direksi dan Komite Audit
mengenai pelaksanaannya. Pada
akhir setiap audit, IAD menerbitkan
laporan resmi pengamatan
audit, implikasi, kesimpulan, dan
rekomendasi kepada pemilik
proses bisnis. Setiap kuartal, IAD
menyajikan ringkasan audit kepada
Presiden Direktur dan Komite Audit.
IAD bertanggung jawab
menindaklanjuti audit untuk
memastikan tindakan manajemen
telah diimplementasikan secara
efektif atau pemilik proses bisnis
menerima risiko karena tidak
mengambil tindakan. Tanggung jawab
penuh kepatuhan tetap berada pada
manajemen. IAD pun berkoordinasi
dengan Auditor Eksternal mengenai
audit laporan keuangan Perseroan.
IAD melapor secara administratif
kepada manajemen eksekutif dan
secara fungsional kepada Presiden
Direktur, Komite Audit dan Audit
Global Heineken Group. Dalam
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, anggota IAD berwenang
untuk memiliki akses penuh,
bebas, dan tidak terbatas terhadap
semua fungsi, catatan, properti dan
personel Perseroan.
Per 31 Desember 2013, Bapak Bernard
Iskandar dan Ibu Merlin Pasaribu
adalah Manajer Audit Operasional.
Manajemen Risiko
Sistem manajemen risiko perusahaan
(“ERM”) diterapkan pada semua
tingkatan Perusahaan, termasuk
pada tingkatan divisi, departemen,
dan proses. Risiko kunci, tindakan
pengendalian dan manajemen
diidentifikasi dan diawasi oleh
unit operasional, ditinjau oleh
manajemen, dan divalidasi oleh
Presiden Direktur. Komite Audit
menelaah profil risiko Perseroan
dan menuntun manajemen untuk
memeriksa dan memastikan bahwa
manajemen risiko dan pengendalian
internal yang praktis dan sempurna
telah dilaksanakan.
53
annual report / l apor an Tahunan 2013
Internal Control
PT Multi Bintang Indonesia Tbk’s control
framework is documented, regularly
reviewed and updated by the Board
of Directors. The control framework
covers risk management, internal
control procedures and disclosure
controls, which are designed to provide
reasonable, but not absolute, assurance
that assets are safeguarded, risks facing
the business are being addressed and
all information that must be disclosed
is reported to the Board. The controls
embrace financial, operational, social,
strategic, and environmental risks and
regulatory matters.
Internal Audit Department
PT Multi Bintang Indonesia Tbk has
a well-established Internal Audit
Department (IAD). IAD provides
independent, objective assurance
and consulting services to improve
the effectiveness, discipline
and integrity of the Company’s
operations and assist the Company
to achieve its objectives.
The primary objectives of IAD include:
• Identifying and evaluating
significant exposures of the
Company’s risk and contributing
to the improvement of risk
management and control system;
and
• Assisting the Company in
maintaining effective controls by
evaluating their efficiency and
effectiveness and by promoting
continuous improvement to
achieve the following conditions:
- Financial and operational
information is viable,
- Operations are performed
effciently and effectively,
- Assets are safeguarded; and
- Actions and decisions of the
Company are in compliance
with laws and regulations
The IAD is responsible for preparing
an annual audit plan in consultation
with the President Director and the
Audit Committee, and is required to
communicate on periodic basis to
the Board of Directors and the Audit
Committee on its execution. Upon
the conclusion of each audit, the IAD
produces a formal report on the audit
observations, implications, conclusions
and recommendations to the business
process owners. On a quarterly basis,
the IAD presents a summary of the
audits to the President Director and
the Audit Committee.
The IAD is responsible for following
up on the audits to ensure that
management actions have been
effectively implemented or that
business process owner has accepted
the risk of not taking action. Full
responsiblity for compliance remains
with the management. The IAD
also coordinates with the External
Auditor on its audit of the Company’s
financial statements.
The IAD reports administratively
to executive management and
functionally to the President Director,
Audit Committee and Global Audit
of Heineken Group. In carrying out
their duties and responsibilities,
members of the IAD are authorised
to have full, free and unrestricted
access to all Company functions,
records, property and personnel.
As of 31 December 2013, Mr. Bernard
Iskandar and Ms. Merlin Pasaribu are
the Operational Audit Managers.
Risk Management
Enterprise-wide risk management
(“ERM”) system is implemented at
all levels of the Company, including
divisional, departmental and
process levels. Key risks, control
measures and management actions
are identified and monitored by
the operational units, reviewed
by management, and validated
by the President Director. The
Audit Committee reviews the
risk profiles of the Company and
guides management to check and
ensure that practical and robust risk
management and internal controls
are in place.
54
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Tata Kelola Perusahaan
REPORT ON
CORPORATE GOVERNANCE
Pedoman Perilaku Bisnis
Code of Business Conduct
Pelapor Kecurangan
(Whistle Blower)
(Sistem Pelapor Kecurangan)
Whistle Blower
(The Whistle Blowing System)
Merupakan kebijakan perusahaan
bahwa seluruh karyawan dan direksi
harus berperilaku sesuai dengan
standar etika yang tinggi dan dengan
demikian melayani kepentingan
Perseroan, karyawan, dan masyarakat
luas yang menjadi bagiannya. Kode
Etik Bisnis mencakup berbagai
permasalahan, termasuk, tapi tidak
terbatas pada, hubungan dengan
pihak eksternal, konflik kepentingan,
hadiah dan hiburan, informasi rahasia,
informasi mengenai media elektronik
dan informasi yang diungkapkan ke
media. Kode Etik Bisnis Perusahaan
diperkenalkan pada tahun 2008, dan
disesuaikan dengan Heineken’s Code
pada tahun 2013.
Sebagai bagian dari tata kelola
perusahaan, Perseroan berkomitmen
pada standar keterbukaan, kejujuran,
dan akuntabilitas tertinggi dalam
berbisnis. Kebijakan pelapor
kecurangan Perseroan dimaksudkan
membantu karyawan yang meyakini
telah menemukan tindakan
malpraktik, ketidakpantasan, atau
pelanggaran dalam lingkungan
kerjanya. Kebijakan ini dirancang
untuk menawarkan perlindungan
bagi karyawan yang mengungkapkan
kekhawatiran tersebut jika
pengungkapan dilakukan dengan
niat baik dan tidak bermaksud
buruk. Perseroan mengembangkan
saluran pelapor kecurangan bagi
karyawan untuk melaporkan setiap
kekhawatiran tentang tindakan
malpraktik, penyalahgunaan, dan
pelanggaran.
It is the Company’s policy that all
employees and directors conduct
themselves in accordance with high
ethical standards and thus serve
the best interests of the Company,
its employees and the broader
society of which it is a part. The
Code of Business Conduct covers
issues including, but not limited
to, relationship with external
parties, conflict of interest, gift
and entertainment, confidential
information, information on
electronic media and information
disclosed to media. The Company’s
Code of Business Conduct was
introduced in 2008, and aligned with
the Heineken’s Code in 2013.
As part of good corporate
governance, the Company is
committed to the highest possible
standards of openness, probity and
accountability in the conduct of its
business. The Company’s whistle
blowing policy is intended to
assist employees who believe that
they have discovered malpractice,
impropriety, or violation in their
working environment. It is designed
to offer protection to employees who
disclose such concerns provided
the disclosure is made in good faith,
and with no malicious intention. The
Company has developed the whistle
blowing channel for employees
to report any concern about
malpractice, abuse, and wrongdoing.
55
annual report / l apor an Tahunan 2013
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
Board of Directors and Board of Commissioners’ Statement Regarding the Responsibility for the 2013 Annual Report Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
2013 PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah dimuat
secara lengkap dan benar dan kami bertanggung
jawab atas isi Laporan Tahunan Perseroan.
We, the undersigned declare that all information
in the 2013 Annual Report of PT Multi Bintang
Indonesia Tbk has been completely and
correctly disclosed and we are responsible for
the content of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
Jakarta, 18 Maret/March 2014
Cosmas Batubara
Subarto Zaini
Martiono Hadianto
Presiden Komisaris/
Komisaris Independen
President Commissioner/
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Roland Pirmez
Theodorus A.F. de Rond
Michiel Egeler
Bobby Henry Noya
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Chin Kean Huat
(Michael Chin)
Maarten Hoedemaker
Robbert Jan Mooij
Bambang Britono
Presiden Direktur
President Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Laporan Keuangan
Financial Statements
57
58
59
60
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2013 AND
30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN
30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
Aset
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
Desember/
December
2013
30
September/
September
2012
Aset lancar
Kas
Piutang usaha
Persediaan, bersih
Beban dibayar dimuka
Aset instrumen keuangan
derivatif
Aset lancar lainnya
Total aset lancar
Current assets
2c, 3
4
2e, 5
6
145,511
325,807
161,867
29,924
99,129
166,805
123,434
57,671
2d, 7
28,363
14,780
706,252
15,432
462,471
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan, bersih
Aset tetap
Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 619.035 juta dan
penyisihan penurunan nilai
aset sebesar Rp 7.344 juta
pada 2013 (2012: Rp 578.799
juta dan Rp 17.726 juta)
Klaim pengembalian pajak
Aset tidak lancar lainnya
Total aset tidak lancar
Total Aset
Assets
Cash
Trade receivables
Inventories, net
Prepaid expenses
Derivative financial
instrument assets
Other current assets
Total current assets
Non-current assets
11i
27,316
22,609
2f, 8
1,009,836
652,832
11a
26,571
12,173
1,075,896
8,054
6,082
689,577
1,782,148
1,152,048
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian.
Deferred tax assets, net
Fixed assets
Net of accumulated
depreciation of Rp 619,035
million and impairment
allowance of Rp 7,344 million
in 2013 (2012: Rp 578,799
million and Rp 17,726 million.)
Claim for tax refund
Other non-current assets
Total non-current assets
Total Assets
See Notes to the Consolidated Financial Statements,
which form an integral part of these consolidated
financial statements.
61
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2013 AND
30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN
30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
Liabilitas Dan Ekuitas
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Utang bank jangka pendek
Utang pajak penghasilan
Utang pajak lainnya
Jaminan embalasi
Liabilitas instrumen keuangan
derivatif
Liabilitas jangka pendek lainnya
Total liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas jangka panjang lainnya
Total liabilitas jangka
panjang
Ekuitas
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham, nilai nominal
Rp 1.000 per saham:
Modal dasar, ditempatkan dan
disetor penuh 21.070.000 saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
31
Desember/
December
2013
30
September/
September
2012
9
10
11c
11b
2h, 12
101,655
73,409
29,645
181,331
46,119
150,000
29,199
20,450
164,331
2d, 7
13
336,502
722,542
334
386,246
796,679
11i
2g, 14
59,345
11,907
821
22,315
3,201
-
72,073
25,516
15
16
21,070
1,802
21,070
1,802
17
10
964,397
987,279
254
987,533
9
306,896
329,777
76
329,853
1,782,148
1,152,048
Kepentingan non-pengendali
Total ekuitas
Total Liabilitas Dan Ekuitas
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian.
Liabilities And Equity
Current liabilities
Trade payables
Short-term bank loans
Income taxes payable
Other taxes payable
Deposits on containers
Derivative financial instrument
liabilities
Other current liabilities
Total current liabilities
Non-current liabilities
Deferred tax liabilities, net
Employee benefits obligation
Other non-current liabilities
Total non-current
liabilities
Equity
Equity attributable to owners of
the parent company
Share capital, par value of
Rp 1,000 per share:
Authorized, issued and fully paidup 21,070,000 shares
Additional paid-in capital
Retained earnings:
Appropriated
Unappropriated
Non-controlling interests
Total equity
Total Liabilities And Equity
See Notes to the Consolidated Financial Statements,
which form an integral part of these consolidated financial
statements.
62
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CONSOLIDATED STATEMENTS
OF COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013
(Lima belas
Catatan/
bulan/
Notes Fifteen months)
Pendapatan
Biaya pokok penjualan
Laba bruto
2j, 18
19
2012
(Sembilan
bulan/
Nine months)
1,566,984
(607,366)
959,618
378
2,728
Other income
Marketing and selling expenses
General and administrative
expenses
Foreign currency loss, net
Pendapatan lainnya
Beban pemasaran dan
penjualan
20
(614,293)
(302,995)
Beban umum dan administrasi
Kerugian selisih kurs, bersih
21
2k
(116,205)
(28,560)
(758,680)
(54,737)
(5,031)
(360,035)
1,524,924
599,583
Laba usaha
Pendapatan (biaya) keuangan
neto:
Pendapatan keuangan
Biaya keuangan
2i, 11d
Laba periode berjalan
58,667
(6,646)
52,021
1,576,945
9,009
(1,331)
7,678
607,261
Profit before income tax
(405,716)
(153,856)
Income tax expense
1,171,229
453,405
Profit for the period
Pendapatan komprehensif lain:
Total pendapatan komprehensif
periode berjalan setelah pajak
Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
28,253
(7,063)
21,190
-
1,192,419
453,405
Actuarial gain from defined
benefit plan
Related income tax
Total comprehensive income for
the period, net of tax
Net profit attributable to:
Total pendapatan komprehensif
yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
1,170,988
241
1,171,229
453,343
62
453,405
Owners of the parent company
Non-controlling interests
1,192,174
245
1,192,419
453,343
62
453,405
Owners of the parent company
Non-controlling interests
55,576
21,516
Profit for the period
(whole Rupiah)
21,070,000
Weighted average of total
outstanding/issued shares
(in full amount)
Laba per saham dasar dan
dilusian yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Jumlah rata-rata tertimbang
saham beredar/ditempatkan
(dalam angka penuh)
Finance income
Finance costs
Other comprehensive income:
Keuntungan aktuarial atas
program manfaat pasti
Pajak penghasilan terkait
Laba periode berjalan
(rupiah penuh)
Operating profit
Net finance income (cost):
Laba sebelum pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
Revenue
Cost of goods sold
Gross profit
3,561,989
(1,278,385)
2,283,604
2m
21,070,000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian.
Total comprehensive income
attributable to:
Basic and diluted earnings per
share attributable to owners
of parent company
See Notes to the Consolidated Financial Statements,
which form an integral part of these consolidated
financial statements.
1,802
21,070
*) Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial
*) Retained earnings include actuarial gain (loss)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
10
1
-
21,185
964,397
(1)
1,170,988
(507,071)
(27,600)
-
(1)
453,343
(653,676)
306,896
21,185
987,279
1,170,988
(507,071)
(27,600)
-
453,343
(653,676)
329,777
-
530,110
21,190
987,533
1,171,229
(507,071)
(27,606)
(62)
453,405
(653,676)
329,853
(144)
530,268
Cash dividend by the subsidiary
Appropriation of
retained earnings for statutory
reserves (Note 17)
Net profit for the period
Cash dividends (Note 22)
Balance as of 30 September 2012
Changes in equity in nine-month
period ended 30 September 2012
Balance as of 1 January 2012
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral
part of these consolidated financial statements.
5
254
241
-
(6)
(62)
62
76
(144)
158
Impact of change in accounting
policy, net of tax (Note 2g)
Cash dividend by the subsidiary
Appropriation of retained earnings
for statutory reserves
(Note 17)
Net profit for the period
Cash dividends (Note 22)
Total other comprehensive income
during the period, net of tax
Balance as of 31 December 2013
-
-
-
1
9
-
507,230
Pengaruh perubahan kebijakan
akuntansi, setelah pajak (Catatan 2g)
Dividen kas oleh entitas anak
Pencadangan saldo laba untuk
cadangan menurut undang-undang
(Catatan 17)
Laba bersih selama periode
Dividen kas (Catatan 22)
Pendapatan komprehensif lain periode
berjalan, setelah pajak
Saldo per 31 December 2013
1,802
21,070
-
8
Jumlah ekuitas/
Total equity
Changes in equity in fifteen-month
period ended 31 December 2013
-
1,802
-
21,070
Jumlah/ Total
Kepentingan
non-pengendali/
Non-controlling
interests
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINEMONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Perubahan ekuitas di periode lima
belas bulan berakhir 31 Desember
2013
Dividen kas oleh entitas anak
Pencadangan saldo laba untuk
cadangan menurut undang-undang
(Catatan 17)
Laba bersih selama periode
Dividen kas (Catatan 22)
Saldo per 30 September 2012
Saldo per 1 Januari 2012
Perubahan ekuitas di periode
sembilan bulan berakhir
30 September 2012
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/
Attributable to owners of the parent company
Saldo laba/
Retained earnings *)
Tambahan
Yang telah
Yang belum
modal disetor/
ditentukan
ditentukan
Modal saham/
Additional paid- penggunaannya/ penggunaannya/
Share capital
in capital
Appropriated
Unappropriated
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN
PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012/
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
63
64
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS
KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CASH FLOWS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31
DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31
DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013
(Lima belas
bulan/
Fifteen months)
2012
(Sembilan
bulan/
Nine months)
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas ke pemasok dan
karyawan
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan badan
Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain
Arus kas neto dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Arus kas neto untuk aktivitas
investasi
Arus kas dari aktivitas
pendanaan:
Pembayaran dividen kas
Penerimaan utang bank jangka
pendek
Pembayaran utang bank jangka
pendek
Arus kas neto untuk aktivitas
pendanaan
3,406,595
1,661,869
(1,902,947)
12,582
(7,006)
(345,562)
17,387
(939,586)
9,009
(651)
(190,436)
(345)
1,181,049
539,860
(487,419)
8,280
(190,714)
2,885
(479,139)
(187,829)
Cash flows from operating
activities:
Cash received from customers
Cash paid to suppliers and
employees
Interest received
Interest paid
Corporate income tax paid
Other cash received (paid)
Net cash provided by operating
activities
Cash flows from investing
Activities:
Acquisitions of fixed assets
Proceeds from sales of fixed assets
Net cash used in investing
activities
Cash flows from financing
Activities:
Payments of cash dividends
Proceeds from short-term bank loans
(505,528)
(651,311)
-
150,000
(150,000)
-
(655,528)
(501,311)
Kenaikan (penurunan) kas
46,382
(149,280)
Increase (decrease) in cash
Kas pada awal periode
99,129
248,409
Cash, beginning of period
Kas pada akhir periode
145,511
99,129
Cash, end of period
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian.
Repayments of short-term bank loans
Net cash used in financing
activities
See Notes to the Consolidated Financial Statements,
which form an integral part of these consolidated
financial statements.
65
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31
DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31
DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD
ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. General
a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia
Tbk (“Perseroan”)
Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929
berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra,
notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch
Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di
Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera
Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang
Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi
di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan
Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung,
Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok
Heineken, dimana pemegang saham utama adalah
Heineken N.V. (Heineken). Transaksi dan saldo
signifikan dengan pihak berelasi disajikan dalam
Catatan 23 atas laporan keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari
modal dasar ditempatkan Perseroan dicatatkan
di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat
dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/122000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa
Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001
tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang
ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di
Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001
dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Pebruari
2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa
Efek Surabaya di-merger ke Bursa Efek Jakarta, dan
keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan demikian, sejak 3 Desember 2007, sahamsaham Perseroan diperdagangkan di BEI.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir
dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan
Tanudjaja, SH No. 6, tanggal 8 Maret 2013,
sehubungan dengan, antara lain, perubahan tahun
buku Perseroan yang berakhir 30 September
menjadi 31 Desember. Akta ini telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan No. AHU-0032501.AH.01.09.
Tahun 2013 pada tanggal 11 April 2013.
a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia
Tbk (“the Company”)
The Company was established on 3 June 1929,
based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra,
notary public in Medan, under the name N.V.
Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The
Company is domiciled in Indonesia with its head
office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl.
Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430,
and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19,
Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari – Pacet
KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company
is part of the Heineken Group, where the ultimate
shareholder is Heineken N.V. (Heineken). Significant
transactions and balances with related parties are
disclosed in Note 23 to the consolidated financial
statements.
On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s
authorized issued share capital was listed on the
Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters
from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/122000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek
Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated
29 January 2001, the Company’s issued shares
totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta
Stock Exchange from 12 January 2001 and on the
Surabaya Stock Exchange from 5 February 2001. On
30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange
was merged into the Jakarta Stock Exchange to
become the Indonesia Stock Exchange (IDX).
Accordingly, from 3 December 2007, the Company’s
shares were traded on the IDX.
The Company’s Articles of Association have
been amended several times. The most recent
amendment was affected by deed of notary public
H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6 dated 8
March 2013 regarding among others, change of the
Company’s fiscal year-end from 30 September to 31
December. The deed was ratified by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
No. AHU-0032501.AH.01.09.Tahun 2013 dated 11
April 2013.
66
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan
beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya.
Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat
melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
• Produksi bir dan minuman lainnya dan produkproduk lain yang relevan
• Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada
pasar lokal dan internasional
• Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan
dengan produk-produk di atas.
In accordance with the Articles of Association, the
Company operates in the beer and other beverages
industry. To achieve its business objectives, the
Company can conduct the following activities:
• Production of beer and other beverages and
other relevant products
• Marketing of its products, as mentioned above,
in local and international markets
• Import of promotional materials relevant to the
above products.
Perseroan memulai operasi komersial pada tahun
1929.
The Company commenced commercial operations in
1929.
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012,
Perseroan mempekerjakan sejumlah 380 dan 343
karyawan.
As of 31 December 2013 and 30 September
2012, the Company had 380 and 343 employees,
respectively.
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012,
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 30 September
2012, the composition of the Company’s Board of
Commissioners and Directors were as follows:
2013
2012
Presiden Komisaris/
Komisaris Independen
Tn./Mr. Cosmas Batubara
Tn./Mr. Cosmas Batubara
Komisaris Independen
Tn./Mr. Subarto Zaini
Tn./Mr. Martiono Hadianto
Tn./Mr. Subarto Zaini
Tn./Mr. Martiono Hadianto
Independent
Commissioners
Komisaris
Tn./Mr. Bobby Henry Noya
Tn./Mr. Bobby Henry Noya
Commissioners
Tn./Mr. Michiel Egeler
Tn./Mr. Pascal, Yves de
Petrini
Tn./Mr. Theodorus Antonius
Fredericus de Rond
Tn./Mr. Theodorus Antonius
Fredericus de Rond
Tn./Mr. Roland Pirmez
Tn./Mr. Roland Pirmez
Presiden Direktur
Tn./Mr. Chin Kean Huat
Tn./Mr. Leonard Cornelis
Jorden Evers
President Director
Direktur
Tn./Mr. Bambang Britono
Tn./Mr. Bambang Britono
Directors
Tn./Mr. Maarten Hoedemaker
Tn./Mr. Chan Poh Kheng
Tn./Mr. Robbert Jan Mooij
Tn./Mr. Robbert Jan Mooij
Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan
oleh direksi pada tanggal 17 Maret 2014
President Commissioner/
Independent
Commissioner
The financial statements were authorized for issuance
by directors on 17 March 2014
67
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. General (COntinued)
b.Entitas anak PT Multi Bintang Indonesia Niaga
b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga
PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan dengan
akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal
17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004
tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan
No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal
10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan
No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal
1 Pebruari 2005.
PT Multi Bintang Indonesia Niaga was established by
deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated
17 December 2004. This deed was ratified by the
Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004
on 29 December 2004, registered under No. TDP
09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company
Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January
2005, and published in Supplement No. 1059 to
State Gazette No. 9 on 1 February 2005.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak
beroperasi sebagai distributor utama minuman.
Entitas anak memulai operasi komersial pada
tanggal 1 Januari 2005.
In accordance with the Articles of Association, the
subsidiary operates as a beverage main distributor.
The subsidiary commenced commercial operations
on 1 January 2005.
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012,
entitas anak mempunyai masing-masing 125 dan
115 karyawan.
As of 31 December 2013 dan 30 September
2012, the subsidiary had 125 employees and 115
employees, respectively.
Total aset entitas anak per 31 Desember 2013 dan
30 September 2012 adalah masing-masing
Rp 644.976 dan Rp 511.017 juta.
Total assets of the subsidiary as of 31 December
2013 and 30 September 2012 were Rp 644.976
million and Rp 511,017 million, respectively.
Entitas anak adalah perusahaan yang berdomisili
di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi
di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB
Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
The subsidiary is an Indonesian domiciled company
with its head office located at Talavera Office Park
20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26,
Jakarta 12430.
Persentase kepemilikan Perseroan pada PT Multi
Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
The Company’s ownership interest in PT Multi
Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.
Anggaran Dasar entitas anak telah mengalami
perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir
dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan
Tanudjaja, SH No. 6, tanggal 22 Januari 2014,
sehubungan dengan perubahan tahun buku
entitas anak yang berakhir 30 September menjadi
31 Desember. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan konsolidasian ini diotoriasi, pengesahan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sedang dalam proses.
The subsidiary’s Articles of Association have
been amended several times. The most recent
amendment was effected by deed of notary public
H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, dated
22 January 2014 regarding, among others, change of
the subsidiary’s fiscal year-end from 30 September
to 31 December. As at the date the consolidated
financial statements were authorized, the approval
by Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia is still in process.
68
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG
SIGNIFIKAN
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian
a. Basis for preparation of consolidated financial
statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The consolidated financial statements have been
prepared in conformity with the Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”).
Perseroan dan entitas anak menyusun laporan
keuangan untuk periode lima belas bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan
perbandingan laporan keuangan untuk periode
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal
30 September 2012, sehubungan dengan
perubahan tahun buku Perseroan dan entitas anak
yang berakhir 30 September menjadi 31 Desember,
berlaku efektif 1 Januari 2014.
The Company and subsidiary prepared their financial
statements for the fifteen-month period ended
31 December 2013 with corresponding figures for
the nine-month period ended 30 September 2012,
in connection with the change of the Company’s and
subsidiary’s fiscal year-end from 30 September to
31 December, effective 1 January 2014.
Jumlah yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas konsolidasian dan catatan atas laporan
keuangan konsolidasian untuk periode lima belas
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 tidak dapat diperbandingkan dengan jumlah
untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada
tanggal 30 September 2012.
Laporan keuangan konsolidasian yang disajikan
dalam jutaan Rupiah disusun atas dasar akrual,
menggunakan konsep biaya perolehan kecuali
dinyatakan lain.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan
perubahan dalam kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan dan disusun dengan
metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present
the changes in cash from operating, investing, and
financing activities, and are prepared using the
direct method.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
SAK mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi
dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan
kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas,
pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun
estimasi-estimasi tersebut dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari
estimasi-estimasi tersebut.
The preparation of financial statements in
conformity with SAK requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the application of accounting policies and the
reported amounts of assets, liabilities, income and
expenses. Although those estimates are based on
management’s best knowledge of current events
and activities, actual results may differ from those
estimates.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
digunakan ditelaah secara berkesinambungan.
Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode
dimana estimasi tersebut direvisi dan pada periodeperiode mendatang setelah revisi tersebut terjadi.
The figures presented in the consolidated
statements of comprehensive income, changes in
equity, cash flows and notes to the consolidated
financial statements for the fifteen-month period
ended 31 December 2013 and therefore not
comparable with the figures for the nine-month
period ended 30 September 2012.
The consolidated financial statements presented in
millions of Rupiah are prepared on the accrual basis
using the historical cost concept, unless otherwise
stated.
Estimates and underlying assumptions are reviewed
on an ongoing basis. Revisions to accounting
estimates are recognized in the period in which
the estimate is revised and in any future periods
affected.
69
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
b. Prinsip konsolidasian
b. Basis of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak
merupakan suatu entitas dimana Perseroan memiliki
kepemilikan baik secara langsung atau tidak
langsung, sebesar lebih dari setengah hak suara
atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan
operasional.
The consolidated financial statements include the
financial statements of the Company and the financial
statements of its subsidiary. Subsidiary is the entity
on which the Company directly or indirectly, has an
ownership interest of more than half of the voting
rights or otherwise has power to govern the financial
and operating activities.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal
Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif
dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak pengendalian
tersebut tidak lagi dimiliki.
A subsidiary is consolidated from the date on which
effective control is obtained by the Company and is
no longer consolidated from the date that control
ceases.
Transaksi, saldo dan keuntungan signifikan yang
belum direalisasi antar perusahaan telah dieliminasi
dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant intercompany transactions, balances,
and unrealized gains on transactions between the
Company and subsidiary have been eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian telah diterapkan secara
konsisten oleh Perseroan dan entitas anak.
The accounting policies adopted in the consolidated
financial statements have been consistently applied
by the Company and subsidiary.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Laba
atau rugi dan setiap komponen pendapatan
komprehensif lain dialokasikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
Non-controlling interests are presented within the
equity in the consolidated statement of financial
position, separately from the equity of the owners
of the parent company. Profit or loss and each
component of other comprehensive income are
allocated to the owners of the parent company and
non-controlling interests.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi
ekuitas. Perbedaan antara jumlah nilai tercatat
kepentingan non-pengendali yang disesuaikan
dengan nilai wajar imbalan yang diberikan atau
diterima diakui secara langsung dalam ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Changes in parent’s ownership interest in subsidiary
that do not result in the loss of control are accounted
for as equity transaction. Any difference between the
adjusted carrying amount of non-controlling interest
and the fair value of the consideration paid or
received is recognized directly in equity attributable
to the owners of the parent company.
c.Kas
Kas terdiri dari kas dan kas di bank.
c.
Cash
Cash comprise cash on hand and cash in banks.
70
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
d. Aset dan liabilitas keuangan
d. Financial asset and liabilities
Aset dan liabilitas keuangan diakui saat Perseroan
dan entitas anak menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Aset
keuangan dihentikan pengakuannya saat hak
Perseroan dan entitas anak untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir, atau saat seluruh risiko dan manfaat dari
aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial
kepada pihak lain. Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya saat liabilitas Perseroan dan entitas
anak kadaluarsa, atau dilepaskan atau dibatalkan.
Financial asset and liabilities are recognized
when the Company and subsidiary become a
party to the contractual provisions of the financial
instruments. Financial assets are derecognized
when the contractual rights of the Company and
subsidiary to the cash flow from the financial assets
expire, or when substantially all risks and rewards
of the financial assets are transferred to another
party. Financial liabilities are derecognized if the
obligations of the Company and subsidiary expire,
or are discharged or cancelled.
Berdasarkan sifat dan tujuan transaksinya, Perseroan
dan entitas anak mengklasifikasikan aset dan
liabilitas keuangan ke dalam kategori-kategori
berikut :
a) Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
b) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
c) Pinjaman yang diberikan dan piutang
d) Aset keuangan tersedia untuk dijual
e) Liabilitas keuangan lainnya
Based on the nature and the purpose, the Company
and subsidiary classify their financial assets and
liabilities into the following categories :
a) Financial assets and financial liabilities at fair
value through profit and loss
b) Held to maturity investments
c) Loans and receivables
d) Available-for-sale financial assets
e) Other financial liabilities
Aset keuangan Perseroan dan entitas anak terdiri
dari kas dan piutang usaha, yang dikategorikan
sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang”.
Liabilitas keuangan terdiri dari hutang usaha,
liabilitas jangka pendek lainnya dan jaminan
embalasi, yang dikategorikan sebagai “Liabilitas
keuangan diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi”.
The Company’s and subsidiary’s financial assets are
comprised of cash and trade receivables which are
categorized as “Loans and receivables”. Financial
liabilities consist of trade payables, other current
liabilities and deposits on containers, which are
categorized as“Financial liabilities measured at
amortized cost”.
“Pinjaman yang diberikan dan piutang” pada awal
pengakuannya diukur sebesar nilai wajar, ditambah
biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan
secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset
keuangan ini diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi, dikurangi dengan penyisihan
penurunan nilai, bila diperlukan.
“Loan and receivables” are initially measured at
fair value, plus any significant directly attributable
transaction costs. Subsequent to initial recognition,
these financial assets are measured at amortized
cost, net of provision for impairment, when
necessary.
Penyisihan penurunan nilai diakui saat terdapat
bukti yang cukup bahwa Perseroan dan entitas
anak tidak mampu memulihkan nilai tercatat sesuai
dengan ketentuan awal dari instrumen tersebut.
A provision for impairment is recognized when
there is objective evidence that the Company and
subsidiary will not be able to recover the carrying
amounts according to the original terms of the
instrument.
71
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset dan liabilitas keuangan disaling-hapuskan
dan disajikan nilai netonya dalam laporan posisi
keuangan jikalau Perseroan dan entitas anak
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara
neto, atau pada saat aset tersebut direalisasi dan
liabilitas tersebut diselesaikan secara simultan.
d. Financial asset and liabilities (continued)
Instrumen keuangan derivatif
Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai
wajar dan diakui sebagai aset atau liabilitas di
laporan posisi keuangan. Perubahan atas nilai wajar
instrumen derivatif diakui sebagai penghasilan atau
pendapatan komprehensif lain tergantung pada
tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan apakah
memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai.
Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan dengan
perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif
dan dampaknya terhadap laporan keuangan
akan tergantung dari tujuan lindung nilainya dan
apakah lindung nilai sangat efektif dalam usaha
mengimbangi perubahan dalam nilai wajar atau
arus kas aset, liabilitas, maupun transaksi yang
diperkirakan akan terjadi yang dilindungi.
Derivative financial instruments
e. Penilaian persediaan
Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai bersih yang
dapat direalisasi (the lower of cost or net realizable
value). Biaya perolehan dihitung dengan metode
rata-rata dan meliputi semua biaya yang terjadi
untuk memperoleh persediaan tersebut sampai
siap di lokasi dan pada kondisi yang sekarang.
Nilai persediaan barang jadi dan barang dalam
pengolahan meliputi proporsi wajar biaya overhead
pabrik tetap dan variable, disamping biaya material
dan upah langsung.
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran
harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi
taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Penyisihan atas persediaan slow-moving ditetapkan
berdasarkan penelaahan manajemen atas status
persediaan pada akhir periode.
Financial assets and financial liabilities are offset
and presented net in the statement of financial
position when there is a legal right of offset and
there is an intention to settle on a net basis, or
when the asset is realized and the liability settled
simultaneously.
Derivative financial instruments are measured at fair
value and recognized as either assets or liabilities
on the statement of financial position. Changes in
the fair value of derivative instruments should be
recognized in earnings or other comprehensive
income depending on the designated purpose
of the derivatives and whether it qualifies for
hedge accounting. The accounting for gains and
losses associated with changes in the fair value
of the derivatives and the effect on the financial
statements will depend on its hedge designation
and whether the hedge is highly effective in
achieving offsetting changes in the fair value or cash
flows of the asset, liability or forecasted transaction
hedged.
e. Inventory valuation
Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value. Cost is based on the average
method and includes expenditures incurred in
acquiring the inventories and bringing them to their
present location and condition. Finished goods and
goods in process include an appropriate proportion
of fixed and variable factory overhead in addition to
materials and direct labor.
Net realizable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business, less the
estimated costs of completion and the estimated
costs necessary to complete the sale. The allowance
for slow-moving inventories is provided based on
management’s review of the inventory’s status at
end of the period.
72
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
f. Aset tetap
Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak diamortisasi.
Perseroan dan entitas anak menggunakan model
biaya untuk mengukur aset tetap mereka dan
kebijakan tersebut diterapkan terhadap seluruh
kelompok aset tetap.
Aset tetap selain tanah dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat
aset yang bersangkutan sebagai berikut:
f. Fixed assets
Land rights are stated at cost and not amortized.
The Company and subsidiary use the cost model to
measure their fixed assets and applies that policy to
the entire class of fixed assets.
Fixed assets other than land are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment losses.
Depreciation is calculated using the straight-line
method based on the estimated useful lives of the
respective assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan perumahan
10 – 40
Buildings and houses
5 – 30
Machinery and installations
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
5
Transportation equipment
Inventaris
3 – 15
Furniture and fixtures
Krat
8 – 12
Crates
Botol
4
Bottles
Keg dan tabung CO2
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari
biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya
yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset
tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi
ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada
saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk
digunakan sesuai dengan tujuannya.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
periode berjalan, sedangkan penambahan,
pemugaran, perluasan, dan lain-lain yang menambah
masa manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang
dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang
bersangkutan, sedangkan laba/(rugi) yang terjadi
dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi periode berjalan.
5 – 15
Kegs and CO2 cylinders
Asset under construction represents the accumulated
cost of materials, equipment and other costs
relating directly to the construction of fixed assets.
Accumulated costs are reclassified to the related
fixed asset captions when construction is completed
and the asset is ready for its intended use.
Normal maintenance expenses are charged to the
consolidated statement of comprehensive income
for the period, while betterments, renovations,
expansion, etc. that increase the useful life or
capacity of the assets are capitalized. Fixed assets
which are no longer utilized or sold are removed
from the related class of fixed assets, and the
gains/(losses) are recorded in the current period
consolidated statement of comprehensive income.
73
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
f. Aset tetap (lanjutan)
Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan
untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan
nilai aset pada akhir periode. Perseroan dan entitas
anak menentukan taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai
asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang
memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset
dan mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan
atas nilai residu, masa manfaat aset dan metode
penyusutan, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap
akhir periode pelaporan.
f. Fixed assets (continued)
g. Imbalan kerja
Sebelum 1 Oktober 2012, keuntungan atau kerugian
aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuaria yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi nilai yang lebih
besar antara sepuluh persen dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti dan sepuluh persen dari nilai wajar
aset program. Keuntungan atau kerugian diakui
dengan metode garis lurus selama taksiran rata-rata
sisa masa kerja karyawan. Jika tidak, keuntungan
atau kerugian aktuaria tidak diakui.
The Company and subsidiary conduct a review
of the asset residual values, useful lives and
depreciation method, and adjust if appropriate, at
the end of each reporting period.
g. Employee benefits
Imbalan pasca kerja
Kewajiban Perseroan dan entitas anak atas imbalan
pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi
jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang
timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan
pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan aset
program pasca-kerja. Perhitungan dilakukan oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode
projected unit credit. Perhitungan aktuaria yang
terakhir dilakukan adalah per 31 Desember 2013.
The Company and subsidiary conduct a review
to determine whether there is any indication of
asset value impairment at the end of the period. If
any such indications exist, then the Company and
subsidiary estimate the recoverable amount of their
assets and recognize the impairment in asset values
as an expense in the consolidated statement of
comprehensive income.
Post-employment benefits
The Company’s and subsidiary’s obligation for
post-employment benefits is calculated at the
present value of estimated future benefits that the
employees have earned in return for their services
in the current and prior periods, deducted by any
plan assets. The calculation is performed by an
independent actuary, using the projected unit credit
method. The most recent actuarial valuation was
carried out as of 31 December 2013.
Prior to 1 October 2012, actuarial gains and losses
were recognized as income or expense when the
cumulative unrecognized actuarial gains or losses at
the end of the previous reporting period exceeded
the greater of ten percent of the present value of
the defined benefit obligation and ten percent of
the fair value of the plan assets. These gains or
losses were recognized on a straight-line basis over
the expected average remaining working lives of the
employees. Otherwise, the acturial gains or losses
were not recognized.
74
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
g. Imbalan kerja (lanjutan)
g. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Mulai 1 Oktober 2012, Perseroan mengadopsi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Sebagai
dampak dari adopsi PSAK ini, Perseroan dan
entitas anak mengubah kebijakan akuntansi terkait
pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial,
dimana keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
dalam pendapatan (kerugian) komprehensif lain dan
dilaporkan pada saldo laba pada periode terjadinya.
Sebagai dampak dari adopsi standar baru ini, saldo
awal dari kerugian aktuarial yang belum diakui per
tanggal 1 Oktober 2012 sebesar Rp 27.606 juta
(setelah pajak) telah dibebankan dalam saldo laba.
Effective on 1 October 2012, the Company
and subsidiary adopted Statement of Financial
Accounting Standards (“PSAK”) No. 24 (2010
Revision), “Employee Benefits”. Following the
adoption of this PSAK, the Company and subsidiary
changed its accounting policy for recognition of
actuarial gains and losses, whereby actuarial gains
or losses are recognized in other comprehensive
income (loss) and reported in retained earnings
in the period in which they occur. As a result of
adopting this new standard, the beginning balance
of unrecognized actuarial losses as of 1 October
2012 of Rp 27,606 million (net of tax) has been
charged to retained earnings.
Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Perseroan dan entitas anak memberikan penghargaan
tambahan untuk karyawan yang mencapai kriteria
tertentu dalam masa kerja. Imbalan diberikan
pada acara tertentu setiap tahun. Perseroan dan
entitas anak juga memberikan penghargaan untuk
karyawannya yang mencapai usia pensiun.
The Company and subsidiary provide additional
awards for its employees who meet certain length
of service requirements. The benefits are given
on certain occasions each year. The Company and
subsidiary also provide awards to its employees
who reach retirement age.
Kewajiban bersih Perseroan dan entitas anak atas
imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca
kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan
yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh
karyawan pada masa kini dan masa lalu. Nilai
kewajiban dihitung oleh aktuaris independen
dengan menggunakan metode projected unit credit.
Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian di periode mereka timbul.
The Company’s and subsidiary’s net obligation in
respect of long-term employee benefits other than
post-employment benefits is the amount of future
benefits that employees have earned in return
for their services in the current and prior periods.
The amount of the obligation is calculated by an
independent actuary using the projected unit credit
method. Any actuarial gains and losses are recognized
in the consolidated statement of comprehensive
income in the period in which they arise.
h. Jaminan embalasi
Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung
CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang
berlaku.
h.Liability for deposits
The liability for deposits on bottles, crates, kegs,
and CO2 cylinders in the market is valued at current
deposit prices.
75
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
i. Pajak penghasilan
i. Income taxes
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan
pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan
diakui dalam laba rugi kecuali jika pajak tersebut
terkait dengan transaksi yang langsung diakui dalam
ekuitas atau dalam pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred
tax. Current tax and deferred tax are recognized in
profit or loss except to the extent that they relate
to items recognized directly in equity or in other
comprehensive income.
Pajak kini adalah perkiraan utang atau piutang pajak
atas laba atau rugi kena pajak periode berjalan,
dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan, dan penyesuaian terhadap utang pajak
periode-periode sebelumnya.
Current tax is the expected tax payable or receivable
on the taxable income or loss for the period, using
tax rates enacted or substantively enacted at the
reporting date, and any adjustment to tax payable in
respect of previous periods.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan
pelaporan keuangan dan nilai yang digunakan untuk
tujuan perpajakan. Pajak tangguhan ditentukan
dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan diterapkan terhadap perbedaan temporer pada
saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah
berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal
pelaporan keuangan. Metode ini juga mengharuskan
pengakuan atas manfaat pajak di masa yang
akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika
kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa
mendatang cukup besar (probable).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling
hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian,
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk
entitas yang berbeda, sesuai dengan cara penyajian
aset dan liabilitas pajak kini.
j. Pengakuan pendapatan
Pendapatan penjualan diukur sebesar nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima, setelah
dikurangi retur penjualan, diskon dagang dan
rabat volume. Pendapatan diakui jika risiko dan
manfaat kepemilikan barang secara signifikan
telah berpindah kepada pembeli, kemungkinan
besar manfaat ekonomi yang terkait dengan
transaksi tersebut akan mengalir, biaya terkait dan
kemungkinan retur penjualan dapat diukur secara
handal dan tidak ada lagi keterlibatan manajemen
atas barang tersebut.
Deferred tax is recognized in respect of temporary
differences between the carrying amounts of assets
and liabilities for financial reporting purposes and
the amounts used for taxation purposes. Deferred
tax is measured at the tax rates that are expected
to be applied to temporary differences when they
reverse, based on the laws that have been enacted
or substantively enacted at the reporting date. This
method also requires the recognition of future tax
benefits, such as tax loss carry forwards, to the
extent that realization of such benefits is probable.
Deferred tax asset and liabilities are offset in the
consolidated statement of financial position, except
if these are for different legal entities, in the same
manner the current tax assets and liabilities are
presented.
j. Revenue recognition
Revenue from the sales of goods is measured
at the fair value of the consideration received
or receivable, net of returns and allowances,
trade discounts and volume rebates. Revenue is
recognized when significant risks and rewards of
ownership have been transferred to the buyer,
recovery of the consideration is probable, the
associated costs and possible return of goods can
be estimated reliably, and there is no continuing
management involvement with the goods.
76
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j. Pengakuan pendapatan (lanjutan)
Waktu perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan
barang bervariasi tergantung pada perjanjian dalam
setiap kontrak penjualan. Untuk penjualan domestik,
perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada
saat barang dimuat ke dalam truk di gudang Perseroan
dan entitas anak; sedangkan untuk penjualan ekspor,
perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada
saat barang dimuat ke dalam kapal.
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
k.Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Mata uang fungsional dan mata uang pencatatan/
pelaporan Perseroan dan entitas anak adalah
Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tanggal
transaksi. Laba atau rugi kurs mata uang asing
atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih
antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah
pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga
efektif dan pembayaran selama periode berjalan,
dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang
asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs pada akhir periode. Pada tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam valuta
asing telah dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs
tengah Bank Indonesia sebagai berikut:
The timing of the transfer of risks and rewards varies
depending on the individual terms of the contract of
sale. For local sales, transfer usually occurs when the
products are loaded to the truck at the Company’s
and subsidiary’s warehouse; however, for some
export sales, transfer occurs upon loading the goods
onto the relevant carrier.
k. Foreign currency transaction and balances
The functional and recording/reporting currency of
the Company and subsidiary is Rupiah. Transactions
denominated in foreign currencies are translated
into Rupiah at the rates prevailing at transaction
date. The foreign currency gain or loss on monetary
items is the difference between amortized cost at
the beginning of the period, adjusted for effective
interest and payments during the period, and the
amortized cost in foreign currency translated at the
exchange rate at the end of the reporting period. At
reporting dates, all monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies have been
translated into Rupiah at Bank Indonesia middle
rates as follows:
2013
2012
Dalam Rupiah/
In Rupiah
Dalam Rupiah/
In Rupiah
1 (satu) Dolar Amerika Serikat
12,189
9,588
1 (one) United States Dollar
1 (satu) Euro
16,821
12,407
1 (one) Euro
1 (satu) Poundsterling Inggris
20,097
15,586
1 (one) Great Britain Poundsterling
1 (satu) Dolar Australia
10,876
10,038
1 (one) Australian Dollar
1 (satu) Franc Swiss
13,732
10,251
1 (one) Swiss Franc
9,628
7,826
1 (one) Singapore Dollar
1 (satu) Dolar Singapura
j. Revenue recognition (continued)
Laba dan rugi kurs mata uang asing, yang telah
maupun yang belum direalisasi, tercermin dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di
periode yang bersangkutan.
Foreign exchange gains and losses, realized and
unrealized, are reflected in the consolidated
statement of comprehensive income in each related
period.
77
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (COntinued)
l.Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
l.Transactions with related parties
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam laporan keuangan konsolidasian sesuai PSAK
No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
m.Laba per saham
Laba per saham dihitung dengan membagi
laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham beredar/ditempatkan selama periode
berjalan.
3.kas
Transactions with related parties are disclosed in
the consolidated financials statements as defined
in PSAK No. 7 (2010 Revision), “Related Party
Disclosures”.
m.Earnings per share
Earnings per share are computed by dividing net
profit by the weighted average number of shares
outstanding/issued during the period.
3.Cash
2013
Kas
2012
1,296
1,118
Bank:
Citibank N.A, cabang Jakarta
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Cash in banks:
112,306
82,198
10,515
8,776
PT Bank CIMB Niaga Tbk
357
179
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta branch
21,037
6,858
PT Bank DBS Indonesia
145,511
99,129
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, cabang Jakarta
PT Bank DBS Indonesia
Cash on hand
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
Citibank N.A, Jakarta branch
See Note 24 for details of balances in foreign
currencies.
78
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. Piutang Usaha
4.TRADE RECEIVABLES
See Note 24 for details of balances in foreign
currencies.
Management believes that all receivables are
2012
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
2013
Pihak ketiga
Pihak berelasi
325,561
166,805
Third parties
246
-
Related parties
325,807
166,805
2013
2012
Saldo piutang usaha berdasarkan
umurnya adalah sebagai berikut:
Lancar
The aging of the trade receivables is as
follows:
303,725
156,691
1 - 30 hari
21,526
10,114
1 - 30 days
31 - 60 hari
556
-
31 - 60 days
325,807
166,805
Lewat jatuh tempo:
Current
Overdue:
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang
dapat tertagih sehingga penyisihan penurunan nilai
untuk piutang usaha nihil.
collectible. Therefore, the provision for impairment
of trade receivables is nil.
79
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
5.PERSEDIAAN
Barang jadi
Barang dalam pengolahan
Bahan baku
Bahan kemasan
Suku cadang
Persediaan lain-lain
Dikurangi penyisihan persediaan
slow-moving
Barang dalam perjalanan
Mutasi dalam penyisihan persediaan
slow-moving adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penambahan
Penghapusan
Saldo akhir
5.INVENTORIES
2013
2012
19,318
39,039
25,113
21,108
15,236
119,814
51,232
16,895
27,223
3,628
14,247
1,929
115,154
(1,585)
118,229
43,638
161,867
(2,320)
112,834
10,600
123,434
(2,320)
(1,059)
1,794
(1,585)
(2,049)
(281)
10
(2,320)
Finished goods
Goods in process
Raw materials
Packaging materials
Spare parts
Other inventories
Less allowance for slow-moving
Inventories
Materials in transit
Movements in the allowance for slowmoving inventories are as follows:
Beginning balance
Additions
Write-offs
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
persediaan slow-moving sudah mencukupi.
Management believes that the provision for slowmoving inventories is adequate.
Pada 31 Desember 2013, persediaan (selain
barang dalam perjalanan) diasuransikan dengan
nilai pertanggungan sebesar USD 9.167.899 dan
EUR 1.000.000 (ekuivalen dengan Rp 128.568
juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah
pertanggungan asuransi ini dapat menutupi
kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat
timbul akibat kebakaran, bencana alam, dan banjir.
At 31 December 2013, the inventories (excluding
materials in transit) were insured for USD 9,167,899
and EUR 1,000,000 (equivalent to Rp 128,568
million). Management believes that the sum insured
is sufficient to cover the risk of potential loss due
to, among other risks, fire, natural catastrophe, and
flooding.
6.BEBAN DIBAYAR DIMUKA
6. PREPAID EXPENSES
2013
2012
Cukai
22,186
50,460
Excise
Sewa
7,485
4,030
Rent
253
3,181
Other
29,924
57,671
Lainnya
80
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
7. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka
dengan berbagai bank sebagai berikut:
Aset /(liabilitas) instrumen keuangan
derivatif
Represents the fair value of forward exchange
contracts with various banks as follows:
2013
2012
28,363
(334)
Derivative financial instrument asset
(liabilities)
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan
kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul
dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan
derivatif Perseroan tidak memenuhi persyaratan
akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk
penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi.
Perubahan atas nilai wajar dari instrumen
keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada periode berjalan.
When necessary, the Company enters into forward
exchange contracts to manage its exposure to
changes in foreign currency exchange rates arising
from operating activities. The Company’s derivative
financial instruments did not qualify for hedge
accounting because the requirements for the
application of hedge accounting were not met. The
change in fair value of these derivative instruments
was recognized in the consolidated statement of
comprehensive income for the respective period.
Kontrak valuta berjangka per 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
The outstanding forward exchange contracts as of
31 December 2013 were as follows:
a. Membeli dari DBS Bank, Jakarta :
• USD 7.800.000 untuk Rp 95.003 juta, tanggal
penyelesaian kontrak antara 7 Pebruari 2014
hingga 12 November 2014.
• EUR 5.175.000 untuk Rp 84.414 juta, tanggal
penyelesaian kontrak antara 27 Januari 2014
hingga 19 November 2014.
a.To buy from DBS Bank, Jakarta :
• USD 7,800,000 for Rp 95,003 million, contract
settlement dates ranging from 7 February
2014 to 12 November 2014.
• EUR 5,175,000 for Rp 84,414 million, contract
settlement dates ranging from 27 January
2014 to 19 November 2014.
b. Membeli dari Citibank NA, cabang Jakarta :
• USD 11.800.000 untuk Rp 139.507 juta,
tanggal penyelesaian kontrak antara
13 Januari 2014 hingga 7 Oktober 2014.
• EUR 12.150.000 untuk Rp 195.460 juta,
tanggal penyelesaian kontrak antara
13 Januari 2014 hingga 17 Oktober 2014.
b.To buy from Citibank NA, Jakarta branch :
• USD 11,800,000 for Rp 139,507 million,
contract settlement dates ranging from
13 January 2014 to 7 October 2014.
• EUR 12,150,000 for Rp 195,460 million,
contract settlement dates ranging from
13 January 2014 to 17 October 2014.
81
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. ASET TETAP
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. FIXED ASSETS
2013
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan
perumahan
Mesin dan
peralatan
Alat-alat
pengangkutan
Inventaris
Krat
Botol
Keg dan tabung
CO2
Mesin dan
peralatan
dalam
penyelesaian
Aset tetap
dalam
perjalanan
Akumulasi
penyusutan:
Bangunan dan
perumahan
Mesin dan
peralatan
Alat-alat
pengangkutan
Inventaris
Krat
Botol
Keg dan tabung
CO2
Penurunan nilai
aset:
Mesin dan
peralatan
Krat
Botol
Nilai tercatat
Penambahan/
Additions
9,209
589
65,547
1,282
491,800
162,367
266
-
63,408
134,694
353,022
3,901
25,602
137,241
34,972
5,567
95,301
171,522
1,138
1,249,357
508,071
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Deductions
Reclassifications Ending balance
-
-
9,798
(1,090)
588
66,327
(21,304)
79,142
712,005
-
266
(358)
(18,880)
(78,569)
5,750
1,138
72,701
141,416
412,832
(1,012)
-
39,527
-
(121,213)
(85,480)
181,343
(1,138)
-
1,636,215
(25,532)
(2,580)
404
-
(27,708)
(186,626)
(33,887)
16,111
-
(204,402)
-
-
(266)
(266)
-
(50,973)
(99,608)
(199,739)
(7,534)
(13,045)
(93,002)
358
16,445
78,191
-
(58,149)
(96,208)
(214,550)
(16,055)
(578,799)
(2,631)
(152,679)
934
112,443
-
(17,752)
(619,035)
(8,973)
(1,988)
(6,765)
(17,726)
652,832
(963)
(963)
5,786
1,718
3,841
11,345
-
(4,150)
(270)
(2,924)
(7,344)
1,009,836
Cost:
Land
Buildings and
houses
Machinery and
installations
Transportation
equipment
Furniture and
fixtures
Crates
Bottles
Kegs and CO2
cylinders
Machineries and
installations
under
construction
Fixed assets in
transit
Accumulated
depreciation:
Buildings and
houses
Machinery and
installations
Transportation
equipment
Furniture and
fixtures
Crates
Bottles
Kegs and CO2
cylinders
Asset
impairment:
Machinery and
installations
Crates
Bottles
Carrying amount
82
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. FIXED ASSETS (COntinued)
2012
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan
perumahan
Mesin dan
peralatan
Alat-alat
pengangkutan
Inventaris
Krat
Botol
Keg dan tabung
CO2
Mesin dan
peralatan
dalam
penyelesaian
Aset tetap
dalam
perjalanan
Akumulasi
penyusutan:
Bangunan dan
perumahan
Mesin dan
peralatan
Alat-alat
pengangkutan
Inventaris
Krat
Botol
Keg dan tabung
CO2
Penurunan nilai
aset:
Mesin dan
peralatan
Krat
Botol
Nilai tercatat
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo akhir/
Ending Balance
9,209
-
-
-
9,209
58,972
6,543
-
32
65,547
463,052
18,495
(2,178)
12,431
491,800
283
-
(17)
-
266
69,196
132,202
315,813
3,677
5,136
86,257
(10,088)
(2,644)
(49,048)
623
-
63,408
134,694
353,022
34,993
-
(21)
-
34,972
38,704
69,697
(14)
1,122,424
1,138
190,943
(64,010)
(13,086)
-
95,301
1,138
1,249,357
(24,123)
(1,409)
-
-
(25,532)
(169,348)
(19,326)
2,048
-
(186,626)
17
-
(266)
(283)
-
(56,610)
(95,015)
(194,850)
(4,439)
(7,237)
(53,937)
10,076
2,644
49,048
-
(50,973)
(99,608)
(199,739)
(14,610)
(554,839)
(1,465)
(87,813)
20
63,853
-
(16,055)
(578,799)
(10,011)
(2,125)
(8,247)
(20,383)
547,202
(1,578)
(1,578)
1,038
-
(8,973)
137
3,060
4,235
-
(1,988)
(6,765)
(17,726)
652,832
Cost:
Land
Buildings and
houses
Machinery and
installations
Transportation
equipment
Furniture and
fixtures
Crates
Bottles
Kegs and CO2
cylinders
Machineries
and
installations
under
construction
Fixed assets in
transit
Accumulated
depreciation:
Buildings and
houses
Machinery and
installations
Transportation
equipment
Furniture and
fixtures
Crates
Bottles
Kegs and CO2
cylinders
Asset
impairment:
Machinery and
installations
Crates
Bottles
Carrying amount
83
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
8. FIXED ASSETS (COntinued)
Penyusutan dibebankan pada:
Biaya produksi
Beban pemasaran dan penjualan
Beban umum dan administrasi
Depreciation was charged to:
2013
2012
145,986
3,803
2,890
152,679
83,860
2,683
1,270
87,813
Production costs
Marketing and selling expenses
General and administrative expenses
Mesin dan peralatan dalam penyelesaian pada tanggal
31 Desember 2013 sudah selesai 56%. Pekerjaan ini
diharapkan selesai pada bulan Juli 2014.
Machinery and installations under construction as of 31
December 2013 were 56% completed. Construction is
expected to be completed in July 2014.
Perseroan dan entitas anak menjual aset tetap
tertentu sebagai berikut:
The Company and subsidiary sold certain fixed
assets as follows:
Hasil penjualan
Nilai tercatat aset tetap yang dilepas/
dijual
(Kerugian)/Keuntungan pelepasan/
penjualan aset tetap
2013
2012
8,280
2,885
(8,770)
(157)
(490)
2,728
Pada 31 Desember 2013, aset tetap (selain tanah)
dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.000.038 juta
diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar
USD 199.260.539 (ekuivalen dengan Rp 2.428.787
juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah
pertanggungan asuransi ini dapat menutupi
kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul
akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.
Proceeds
Carrying amount of fixed assets
disposed/sold
(Loss)/Gain on disposal/sales of fixed
assets
At 31 December 2013, fixed assets (excluding land)
with a total carrying amount of Rp 1,000,038 million
were insured for USD 199,260,539 (equivalent to
Rp 2,428,787 million). Management believes this
sum insured is sufficient to cover potential loss due
to, among other risks, fire, natural catastrophe, and
flooding.
84
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
8. FIXED ASSETS (COntinued)
Rincian dari tanah adalah sebagai berikut:
•
•
Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga,
Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang,
Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April
2033.
49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang
Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan
tahun 2024 – 2027.
Details of land are as follows:
•
•
One HGB title certificate located at Desa
Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten
Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033.
49 HGB title certificates located at Desa
Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo,
Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through
2024 - 2027.
Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama
Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat
ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas
sertifikat HGB tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 30 September
2012, Perseroan telah membentuk penyisihan
penurunan nilai aset tetap sebesar masing-masing
Rp 7.344 juta dan Rp 17.726 juta, untuk aset tetap
tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan
nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan
penyisihan penurunan nilai aset dibebankan atau
dikreditkan pada beban umum dan administrasi atau
biaya produksi sesuai dengan pencatatan beban
penyusutan dari aset yang bersangkutan.
Per 31 Desember 2013, biaya perolehan dari aset
tetap yang telah disusutkan penuh tetapi masih
digunakan adalah sebesar Rp 238.117 juta.
As of 31 December 2013, the acquisition cost of
fully depreciable assets that were still being used
amounted to Rp 238,117 million.
Per 31 Desember 2012, nilai jual objek pajak untuk
tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan dan
entitas anak adalah sebesar Rp 338.765 juta.
As of 31 December 2012, the sale value of the tax
object of the Company’s and subsidiary’s land and
buildings amounted to Rp 338,765 million.
These land title certificates are in the name of the
Company. Under current law, the Company can apply
for an extension of the term of HGB title certificates.
As at 31 December 2013 and 30 September 2012,
the Company had provided an impairment allowance
amounting to Rp 7,344 million and Rp 17,726 million,
respectively, for certain fixed assets whose carrying
value exceeded their expected recoverable amounts.
Changes in the allowance for asset impairments are
charged or credited to general and administrative
expenses or production costs in accordance with
the recording of depreciation expense of the related
assets.
85
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9. UTANG USAHA
9.TRADE PAYABLES
Utang usaha merupakan liabilitas yang timbul atas
pembelian bahan baku dan bahan kemasan.
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Trade payables represent liabilities incurred for the
purchases of raw materials and packaging materials.
2013
2012
97,506
4,149
101,655
44,885
1,234
46,119
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo
dalam mata uang asing
See Note 24 for details of balances in
foreign currencies
2013
Saldo utang usaha berdasarkan
umurnya adalah sebagai berikut:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
> 60 hari
2012
101,560
95
101,655
10. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Citibank N.A, cabang Jakarta
The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Limited, cabang Jakarta
Third parties
Related parties
45,118
1,001
46,119
The aging of the trade payables is as
follows:
1 - 30 days
31 - 60 days
> 60 days
10. SHORT-TERM BANK LOANS
2013
2012
-
75,000
-
75,000
150,000
Citibank N.A, Jakarta branch
The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta branch
Citibank N.A, cabang Jakarta
Citibank N.A, Jakarta branch
Pada tanggal 7 September 2012, Perseroan
melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 75
milyar, sebagai bagian dari perjanjian fasilitas kredit
modal kerja jangka pendek dengan Citibank N.A.,
cabang Jakarta, untuk jumlah maksimal fasilitas
sebesar Rp 229,9 milyar. Pinjaman di atas tidak
dijamin dan dikenakan bunga sebesar 6,65% per
tahun. Pinjaman di atas telah jatuh tempo dan
dibayar penuh pada tanggal 7 Desember 2012.
On 7 September 2012, the Company had
drawdowned the loan amounting to Rp 75 billion,
which was part of the short-term revolving working
capital credit facility agreement with Citibank N.A.,
Jakarta branch, with total maximum facility of
Rp 229.9 billion. The loan is unsecured and bears
interest at 6.65% per annum. The loan was due and
paid fully on 7 December 2012.
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation
Limited, cabang Jakarta
Pada tanggal 7 September 2012, Perseroan melakukan
penarikan pinjaman sebesar Rp 75 milyar, sebagai
bagian dari perjanjian fasilitas kredit modal kerja
jangka pendek dengan The Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation Limited., cabang Jakarta, untuk
jumlah maksimal fasilitas sebesar Rp 100 milyar.
Pinjaman di atas tidak dijamin dan dikenakan bunga
sebesar 7,34% per tahun. Pinjaman di atas telah jatuh
tempo dan dibayar penuh pada tanggal 6 Maret 2013.
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation
Limited, Jakarta branch
On 7 September 2012, the Company had
drawdowned the loan amounting to Rp 75 billion,
which was part of the short-term revolving working
capital credit facility agreement with The Bank Hong
Kong and Shanghai Banking Corporation Limited,
Jakarta branch, with total maximum facility of Rp 100
billion. The loan is unsecured and bears interest at
7.34% per annum. The loan was due and paid fully
on 6 March 2013.
86
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11.PERPAJAKAN
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11.TAXATION
a. Klaim pengembalian pajak
a. Claim for tax refund
Merupakan lebih bayar atas pajak penghasilan badan
untuk entitas induk untuk periode dua belas bulan
dari 1 Oktober 2012 sampai 30 September 2013
dan entitas anak untuk periode sembilan bulan yang
berakhir pada 30 September 2012 masing-masing
sebesar Rp 18.517 juta dan Rp 8.054 juta.
b. Utang pajak lainnya terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23/26
Pajak Pertambahan Nilai
2013
2012
1,126
1,826
26,693
29,645
818
2,341
17,291
20,450
Tangguhan:
Entitas induk
Entitas anak
2013
2012
19,415
53,994
73,409
18,794
10,405
29,199
Income tax article 25
Income tax article 29
d. The components of income tax expense are as
follows:
2013
2012
279,828
91,426
371,254
140,133
29,882
170,015
39,244
(4,782)
34,462
(6,940)
(9,219)
(16,159)
405,716
153,856
e. Komponen pajak penghasilan yang diakui
dalam pendapatan komprehensif lain:
Current:
Parent
Subsidiary
Deferred:
Parent
Subsidiary
e. The component of income tax recognized in
other comprehensive income:
2013
Kerugian aktuarial dari program manfaat
pasti
Manfaat pajak
Setelah pajak
Income tax article 21
Income tax article 23/26
Value Added Tax
c. Income taxes payable consist of:
d. Komponen beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
Kini:
Entitas induk
Entitas anak
Represent overpayment of corporate income tax of
the parent company for the twelve-month period
from 1 October 2012 to 30 September 2013 and the
subsidiary for the nine-month period ended
30 September 2012 amounting Rp 18,517 million
and Rp 8,054 million, respectively.
b. Other taxes payable consist of:
c. Utang pajak penghasilan terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 29
8,555
(2,139)
6,416
2012
-
Actuarial losses from employee benefit
plan
Tax benefit
Net of tax
87
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
11.TAXATION (COntinued)
f. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
peghasilan konsolidasian dengan beban pajak
penghasilan adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
konsolidasian
f.The reconciliation between the consolidated
profit before income tax and income tax
expense is as follows:
2013
2012
1,576,945
607,261
25%
25%
394,236
151,815
Tarif pajak yang berlaku
Perbedaan permanen dikalikan dengan
tarip pajak 25%:
Statutory tax rate
Permanent differences, at
25% tax rate:
Tunjangan karyawan
8,686
3,839
Employee benefits
Perjamuan, sumbangan dan lainnya
5,540
241
Entertainment, donations and others
Pendapatan bunga
(2,746)
(2,039)
Interest income
11,480
2,041
405,716
153,856
g. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap
perusahaan sebagai suatu badan hukum yang
terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak
dapat digunakan dalam perhitungan pajak
penghasilan badan).
Consolidated profit before
income tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan konsolidasian dengan laba kena
pajak Perseroan adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
konsolidasian
Eliminasi
Sebelum eliminasi
Laba sebelum pajak penghasilan
entitas anak
Laba sebelum pajak penghasilan entitas
induk
Bagian laba entitas anak
g. Corporate income tax is computed for each
company as a separate legal entity (consolidated
financial statements are not applicable for
computing corporate income tax).
The reconciliation of consolidated profit before
income tax to the Company’s taxable profit is as
follows:
2013
2012
1,576,945
607,261
Consolidated profit before income tax
238,945
62,052
Eliminations
1,815,890
669,313
Before eliminations
(325,828)
(82,778)
Subsidiary’s net profit before income tax
1,490,062
586,535
Parent’s profit before income tax
(238,945)
(62,052)
Share in profit of subsidiary
1,251,117
524,483
88
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11.TAXATION (COntinued)
2013
Perbedaan permanen:
Tunjangan karyawan
Perjamuan, sumbangan, dan lainnya
Pendapatan bunga
Jumlah perbedaan permanen
Laba untuk menghitung pajak
Perbedaan temporer:
Laba belum terealisasi dalam
persediaan
Penyusutan aset tetap
Cukai
Laba penjualan aset tetap
Beban imbalan kerja dan bonus yang
masih harus dibayar
Penyisihan persediaan slow-moving
Penyisihan untuk penurunan nilai aset
tetap
Lainnya
Jumlah perbedaan temporer
Laba kena pajak
Entitas anak
26,413
1,468
(2,707)
25,174
1,276,291
14,008
737
(6,456)
8,289
532,772
Permanent differences:
Employee benefits
Entertainment, donations, and others
Interest income
Total permanent differences
Profit subject to income tax
Temporary differences:
(30,516)
(86,961)
(14,546)
7,525
39,184
(24,078)
169
(15,026)
(735)
3,721
271
(10,382)
(6,338)
(156,979)
(2,658)
11,151
27,760
1,119,312
560,532
Laba kena pajak masing-masing perusahaan adalah
sebagai berikut:
Entitas induk
2012
Unrealized profits in inventories
Depreciation of fixed assets
Excise
Gain on sales of fixed assets
Employee benefits expenses and
bonus, accrued
Provision for slow-moving Inventory
Provision for impairment of fixed
assets
Others
Total temporary differences
Taxable profit
The taxable profit of each company is as follows:
2013
2012
1,119,312
560,532
Parent
365,704
119,529
Subsidiary
1,485,016
680,061
Laba kena pajak telah sesuai dengan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan tahun yang bersangkutan.
The amounts of taxable profit corresponds, in all
material respects, with the amounts reported in the
related annual corporate tax returns.
89
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
11.TAXATION (COntinued)
h. Perhitungan beban pajak kini dan utang pajak
adalah sebagai berikut:
Entitas induk:
Laba kena pajak
Beban pajak kini
Pajak dibayar dimuka:
Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Lebih bayar atas pajak penghasilan
badan untuk entitas induk untuk
tahun buku yang berakhir pada 30
September 2013
Utang pajak penghasilan
Entitas anak:
Laba kena pajak
Beban pajak kini
Pajak dibayar dimuka:
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
(Utang pajak penghasilan) pajak
penghasilan lebih bayar
2013
2012
1,119,312
(279,828)
560,532
(140,133)
16,095
1,695
265,356
6,854
1,163
121,711
(18,517)
(15,199)
(10,405)
365,704
(91,426)
119,529
(29,882)
2,508
50,123
1,963
35,973
(38,795)
8,054
i. Komponen aset dan liabilitas pajak tangguhan
adalah sebagai berikut:
2012
Entitas induk:
Aset pajak tangguhan:
Laba belum terealisasi
dalam persediaan
Cukai
Imbalan dan
kompensasi kerja
Penyisihan persediaan
slow-moving
Penyisihan untuk
penurunan nilai aset
tetap
Lain-lain
Liabilitas pajak tangguhan:
Aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan,
bersih
h. The calculation of current tax expense and
payable is as follows:
Parent:
Taxable profit
Current tax expense
Prepaid taxes:
Income tax article 22
Income tax article 23
Income tax article 25
Overpayment of corporate income
tax of the parent company for the
year ended 30 September 2013
Corporate Income tax payable
Subsidiary:
Taxable profit
Current tax expense
Prepaid taxes:
Income tax article 23
Income tax article 25
(Corporate Income tax payable)
overpayment of Corporate income tax
i. The components of the deferred tax assets and
liabilities are as follows:
Recognized
Recognized
in profit or
in other
loss during comprehensive
the period
income
2013
13,703
-
(7,629)
(3,636)
6,074
(3,636)
7,537
(3,756)
580
(184)
396
4,432
7,197
33,449
(2,596)
(1,584)
(19,385)
1,836
5,613
16,278
(55,764)
(19,859)
(22,315)
(39,244)
2,214
2,214
2,214
5,995
Parent:
Deferred tax assets:
Unrealized profits in
Inventories
Excise
Employee benefits
and compensation
Allowance for slowmoving inventories
Provision for
impairment of
fixed assets
Others
(75,623)
Deferred tax liability:
Fixed assets
(59,345)
Deferred tax liability, net
90
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
11.TAXATION (COntinued)
2012
Recognized in
Recognized
profit or loss
in other
during the
comprehensive
period
income
2013
Entitas anak:
Aset pajak tangguhan:
Beban promosi dan
jasa profesional
yang masih harus
dibayar
Imbalan dan
kompensasi kerja
Liabilitas pajak
tangguhan:
Aset tetap
Aset pajak tangguhan,
bersih
Subsidiary:
Deferred tax assets:
15,661
3,479
7,135
22,796
979
4,458
(75)
(75)
19,140
8,039
27,179
(187)
324
-
137
Deferred tax liability:
Fixed assets
22,609
4,782
(75)
27,316
Deferred tax assets, net
Realisasi dari aset pajak tangguhan Perseroan dan
entitas anak tergantung pada laba fiskal yang dapat
dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen
berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat
dipulihkan pada periode mendatang.
j.
-
Accrued promotion
and professional
fees expense
Employee benefits
and compensation
Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia,
Perseroan dan entitas anak melaporkan pajakpajaknya berdasarkan sistem self-assessment.
Fiskus dapat menetapkan atau mengubah
pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa
pemeriksaan sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh peraturan yang berlaku.
Manajemen berkeyakinan bahwa akrual untuk
liabilitas pajak telah memadai untuk semua
tahun pajak yang belum diaudit berdasarkan
penilaian atas berbagai faktor, termasuk
interpretasi hukum pajak dan pengalaman
sebelumnya. Penilaian bergantung pada
estimasi dan asumsi dan melibatkan penilaian
tentang kejadian di masa depan. Informasi baru
yang mungkin tersedia dapat menyebabkan
manajemen mengubah penilaiannya mengenai
kecukupan liabilitas pajak yang ada. Perubahan
liabilitas pajak tersebut akan berdampak
pada beban pajak periode dimana penetapan
tersebut dibuat.
Realization of the Company’s and subsidiary’s
deferred tax assets is dependent upon
the availability of future taxable income.
Management believes that these deferred tax
assets are realizable in the foreseeable future.
j.
Under the taxation laws of Indonesia, the
Company and subsidiary submit tax returns on
the basis of self-assessment. The tax authorities
may assess or amend taxes within the statute of
limitations, under prevailing regulations.
Management believes that the accruals for tax
liabilities are adequate for all open tax years
based on its assessment of various factors,
including interpretations of tax law and prior
experience. The assessment relies on estimates
and assumptions and may involve judgment
about future events. New information may
become available that causes management to
change its judgment regarding the adequacy
of existing tax liabilities. Such changes to tax
liabilities will impact tax expense in the period
that such determination is made.
91
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. JAMINAN EMBALASI
12. DEPOSITS ON CONTAINERS
Jaminan embalasi merupakan deposit atas kemasan
yang dapat dikembalikan (botol, keg, tabung
CO2 dan krat) yang diterima dari pelanggan dan
akan dikembalikan pada saat kemasan tersebut
dikembalikan, dalam jangka pendek.
13.LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA
Iklan dan promosi
Transportasi
Jasa teknik dan royalti
Gaji dan kompensasi karyawan lainnya
Perolehan aset tetap dan suku
cadang
Dividen
Uang muka dari pelanggan
Cukai
Lainnya
13.OTHER CURRENT LIABILITIES
2013
2012
106,822
69,722
48,636
31,955
89,403
29,965
34,519
38,833
12,959
9,573
4,229
52,606
336,502
46,402
7,968
621
91,285
47,250
386,246
14.LIABILITAS IMBALAN KERJA
a. Program pensiun imbalan pasti
Perseroan dan entitas anak telah membentuk
program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang
pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap
Perseroan dan entitas anak. Program tersebut
memberikan imbalan pensiun yang akan
dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang
jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja
dan kompensasi pada saat karyawan tersebut
pensiun.
Deposits on containers represent returnable
packaging (bottle, keg, CO2 cylinders and crates)
deposits received from customers and will be
refunded when the packaging is returned, in the
short-term period.
Perseroan dan entitas anak memberikan
kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang
(Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri
Keuangan). Perseroan dan entitas anak mendanai
program ini melalui kontribusi yang jumlahnya
cukup untuk memenuhi persyaratan minimum
dalam peraturan dana pensiun.
Advertising and promotions
Transportation
Technical fees and royalty
Salaries and other employee compensation
Acquisition of fixed assets and spare
parts
Dividends
Advance from customer
Excise
Others
14.EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
a. Defined benefit pension plan
The Company and its subsidiary have
established a defined benefit pension plan (the
“Plan”) that covers all permanent employees
of the Company and its subsidiary. The Plan
provides for benefits to be paid to eligible
employees at retirement based primarily upon
years of service and remuneration on retirement.
The Company and subsidiary make contributions
to the Multi Bintang Pension Fund (the Pension
Fund has been approved by the Minister
of Finance). The Company and subsidiary
have funded this plan through contributions
which are sufficient to meet the minimum
requirements set forth in applicable pension
fund laws.
92
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14.LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
14.EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (COntinued)
b. Selisih antara liabilitas menurut UndangUndang Ketenagakerjaan dengan program
pensiun imbalan pasti
b. Excess of obligation under Labor Law over
defined benefit pension plan
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia
(Undang-Undang No. 13/2003), Perseroan dan
entitas anak diharuskan untuk memberikan manfaat
pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh
program pensiun yang diselenggarakan, kepada
para karyawan yang mencapai usia pensiun.
c. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Program pensiun
imbalan pasti/Defined
benefits pension plan
2013
2012
Nilai kini dari
liabilitas imbalan
pasti
Nilai wajar aset
program
Status tidak didanai
Aset diakui dalam
ekuitas
Nilai bersih kerugian
aktuaria yang
belum diakui
Biaya jasa lalu yang
belum diakui
Liabilitas pensiun
imbalan pasti
Liabilitas pensiun
pada awal periode
Dampak dari
penerapan PSAK
No.24 (Revisi
2010)
85,152
(82,026)
3,126
407
107,553
(78,272)
29,281
(37,609)
-
3,533
(8,328)
(8,328)
(8,594)
38,255
-
Beban imbalan
Imbalan yang
dibayarkan
11,745
6,853
(13,458)
(6,587)
Pengakuan di
pendapatan
komprehensif lain
(24,681)
Liabilitas pensiun
pada akhir periode
3,533
(8,328)
Under Indonesian labor regulations (Law No.
13/2003), the Company and its subsidiary are
required to provide a minimum pension benefit,
if not already covered by the sponsored pension
plan, to their employees upon retirement.
c. The amounts recognized in the consolidated
statements of financial position are as follows:
Selisih antara
liabilitas menurut
Undang-Undang
Ketenagakerjaan
dengan program
pensiun imbalan
pasti/Excess of
Imbalan kerja
obligation under
jangka panjang
Labor Law over
lainnya/Other
defined benefits
long-term
pension Plan
Employee benefits
2013
2012
2013
2012
Liabilitas imbalan
kerja/Employee
benefits obligation
2013
2012
7,577
9,060
797
801
93,526
7,577
9,060
797
801
(82,026)
11,500
-
-
-
1,698
7,577
10,720
(1,458)
2,260
(38)
10,720
-
407
-
8
-
(35,903)
-
-
-
(38)
797
809
11,907
3,201
9,271
809
740
3,201
1,417
-
11
-
36,808
-
1,449
306
199
14,311
8,501
(130)
(14,160)
(6,717)
(381)
-
(321)
(3,564)
-
(8)
7,577
Present value of
defined benefits
117,414
obligation
Fair value of plan
(78,272)
assets
39,142
Unfunded status
Asset recognized
in equity
10,720
797
809
(28,253)
11,907
3,201
Unrecognized net
actuarial loss
Unrecognized past
service cost
Defined benefits
pension liability
Benefits
obligation at
beginning of the
period
Impact of
adoption of PSAK
No.24 (2010
Revision)
Benefits
expense
Benefits paid
Recognized in
other
comprehensive
income
Benefits
obligation at end
of the period
93
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14.LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
14.EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (COntinued)
d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
d. The amounts recognized in the consolidated
statements of comprehensive income are as
follows:
Selisih antara
liabilitas menurut
Undang-Undang
Ketenagakerjaan
dengan program
pensiun imbalan
Imbalan kerja
Program pensiun
pasti/Obligation
jangka panjang
imbalan pasti/
under Labor Law
lainnya/Other
Defined benefit over defined Benefit
long-term
pension plan
pension plan
employee benefits
2013
2012
2013
2012
2013
2012
Biaya jasa kini
9,984
Biaya bunga
8,009
Hasil yang diharapkan
dari aset program
(6,248)
Kerugian (keuntungan)
bersih aktuaria yang
diakui
Amortisasi dari biaya
jasa lalu yang
belum diakui
Beban imbalan bersih
11,745
5,307
4,580
Beban imbalan/
Benefit expense
2013
2012
1,585
675
1,100
380
245
64
131
35
(4,171)
-
-
-
-
(6,248)
1,137
-
(41)
(3)
-
(3)
-
-
10
-
33
-
43
6,853
2,260
1,449
306
199
14,311
8,501
Hasil aktual aset program untuk periode lima belas
bulan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
adalah Rp 7,6 milyar (periode sembilan bulan
berakhir 30 September 2012: Rp 3,3 milyar).
e. Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar
asset
Nilai wajar aset program pada awal
periode
Hasil yang diharapkan dari aset
program
Kontribusi dari pemberi kerja
Imbalan yang dibayarkan
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari
aset program
Nilai wajar aset program pada akhir
periode
11,814
8,748
6,538
4,995
(4,171)
1,096
Current service cost
Interest cost
Expected return on
plan assets
Recognized net
actuarial loss (gain)
Amortization of
unrecognized past
service cost
Net benefit
expenses
The actual return on plan assets for the fifteenmonth period ended 31 December 2013 was
Rp 7.6 billion (nine-month period ended 30
September 2012: Rp 3.3 billion).
e. Reconciliation of the beginning and ending
balances of the fair value of plan asset
2013
2012
78,272
73,694
Fair value of plan assets, beginning of
the period
6,248
13,458
(17,292)
3,726
6,588
(5,349)
Expected return on plan assets
Contribution by employer
Benefits paid
1,340
(387)
82,026
78,272
Actuarial gain (loss) on plan assets
Fair value of plan assets, end of the
period
94
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14.LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
f.
14.EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (COntinued)
Aset program terdiri dari:
f.
Plan assets consist of the following:
2013
Deposito berjangka
Tabungan
Properti
Obligasi
61,376
5,575
3,522
11,553
82,026
2012
75%
7%
4%
14%
100%
62,923
11,827
3,522
78,272
80%
15%
5%
100%
Time deposits
Saving accounts
Properties
Bonds
g. Asumsi aktuaria
g. Actuarial assumptions
Asumsi dasar per 31 Desember 2013 dan
30 September 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel Mortalita
Tingkat diskonto
2013
2012
CSO 1980
CSO 1980
Discount rate
8.89% per tahun/p.a.
5.5% per tahun/p.a.
Rate of expected return on
plan assets
8% per tahun/p.a.
8% per tahun/p.a.
Pensionable salary increases
Tingkat kenaikan gaji
Usia pensiun
57
h. Nilai kini liabilitas imbalan, nilai wajar
aset program dan status pendanaan, serta
penyesuaian aset dan liabilitas program dari
tahun 2009 sampai 2013 adalah sebagai
berikut:
31
30
Desember September
2013
2012
Status tidak didanai
Mortality table
8.89% per tahun/p.a. 6.25% per tahun/p.a.
Tingkat imbal hasil yang
diharapkan dari aset program
Nilai kini liabilitas
imbalan pasti
Nilai wajar aset
program
The principal actuarial assumptions as of
31 December 2013 and 30 September 2012
are as follows:
57
Pension age
h. The amount of the present value of obligation,
the fair value of plan assets, the funding status
and experience adjustment arising from plan
assets and liabilities for the years from 2009
to 2013 were as follows:
2011
31 December
2010
2009
(93,526)
(117,414)
(102,505)
(80,518)
(83,588)
82,026
78,272
73,694
74,158
73,132
Present value of
defined benefits
obligation
Fair value of plan
assets
(11,500)
(39,142)
(28,811)
(6,360)
(10,456)
Unfunded status
2013
2012
2011
2010
2009
Penyesuaian aset
program
(2,479)
3,749
647
(4,856)
(770)
Penyesuaian liabilitas
program
1,340
(387)
(990)
65
692
Experience
adjustments arising
from plan assets
Experience
adjustments arising
from plan liabilities
95
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. MODAL SAHAM
15. SHARE CAPITAL
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012,
jumlah saham dasar ditempatkan dan disetor penuh
terdiri atas 21.070.000 lembar saham (nilai nominal
Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham)
As of 31 December 2013 and 30 September 2012,
the Company’s authorized, issued and paid-up share
capital comprised of 21,070,000 shares (par value
Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share).
Susunan pemegang saham Perseroan per 30
September 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as of 30 September
2012 were as follows:
Pemegang saham
Heineken Asia Pacific Ltd.
(dahulu Asia Pacific
Breweries Limited)
Jumlah saham/
Number of shares
Persentase/
Percentage
Jumlah nominal/
Nominal value
Shareholders
15,823,570
75.10
15,824
Heineken Asia Pacific Ltd.
(formerly Asia Pacific
Breweries Limited)
Masyarakat lainnya
3,680,870
17.47
3,680
Public shareholders
Hollandsch
Administratiekantoor B.V.
1,565,560
7.43
1,566
Hollandsch
Administratiekantoor B.V.
21,070,000
100.00
21,070
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa
yang diselenggarakan pada 16 Juli 2013, pemegang
saham Perseroan menyetujui penjualan seluruh
saham milik Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu
Asia Pacific Breweries Limited) kepada Heineken
International B.V. Keputusan rapat umum pemegang
saham luar biasa ini telah didaftarkan ke Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat
No.AHU-0088140.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19
September 2013 dan dicatat dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
Based on extraordinary shareholders meeting held
on 16 July 2013, the Company’s shareholders
approved the sale of all the company’s shares
owned by Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia
Pacific Breweries Limited) to Heineken International
B.V. The resolutions of the extraordinary
shareholders meeting have been registered to the
Minister of Law and Human Rights based on letter
No.AHU-0088140.AH.01.09.Tahun 2013 dated 19
September 2013 and recorded in the database of
the Legal Entities Administration System of the
Ministry of Law and Human Rights.
Susunan pemegang saham Perseroan per 31
Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as of 31 December
2013 were as follows:
Pemegang saham
Heineken International
B.V.
Jumlah saham/
Number of shares
Persentase/
Percentage
Jumlah nominal/
Nominal value
Shareholders
16,064,390
76.24
16,064
Heineken International
B.V.
Masyarakat lainnya
3,440,050
16.33
3,440
Public shareholders
Hollandsch
Administratiekantoor B.V.
1,565,560
7.43
1,566
Hollandsch
Administratiekantoor B.V.
21,070,000
100.00
21,070
96
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16.TAMBAHAN MODAL DISETOR
16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara
harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan
yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada
tahun 1981.
This account represents the amount received by the
Company in excess of the Rupiah par value of the
shares sold to the Indonesian public in 1981.
17. SALDO LABA YANG DICADANGKAN
17. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas
No. 40/2007, Perseroan diwajibkan mengalokasikan
sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke
dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai
20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum
yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh
Pemerintah Indonesia. Cadangan ini akan digunakan
untuk menutup kerugian pada masa yang akan
datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
Perseroan tanggal 25 Mei 2010 (risalah dituangkan
dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH
No. 24, tanggal 25 Mei 2010), para pemegang saham
menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah
Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2009
sebagai cadangan. Pada Rapat Umum Tahunan
Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 25 Mei
2011 (risalah dituangkan dalam akta notaris H.
Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, tanggal 25 Mei
2011), para pemegang saham menyetujui untuk
mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih
Perseroan tahun 2010 sebagai cadangan.
Under the Indonesian Company Law No. 40/2007,
the Company is obliged to annually allocate a
certain amount from its net income to a statutory
reserve fund, until the statutory reserve fund
reaches 20% of subscribed capital. The minimum
requested amount, to be annually allocated to the
statutory reserve fund, has not yet been determined
by the Indonesian Government. The statutory
reserve fund shall be used to offset future losses
not otherwise absorbed by retained earnings.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of
the Company on 25 May 2010 (minutes notarized
by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24,
dated 25 May 2010), the shareholders agreed to
allocate Rp 1 million of the Company’s 2009 net
income as statutory reserve. At the Annual General
Shareholders’ Meeting of the Company on 25
May 2011 (minutes notarized by deed of H. Syarif
Siangan Tanudjaja, SH No. 23, dated 25 May 2011),
the shareholders agreed to allocate Rp 1 million
of the Company’s 2010 net income as statutory
reserve.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
Perseroan tanggal 14 Mei 2012 (risalah dituangkan
dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH
No. 75, tanggal 14 Mei 2012), para pemegang saham
menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah
Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2011
sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of
the Company on 14 May 2012 (minutes notarized
by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 75,
dated 14 May 2012), the shareholders agreed to
allocate Rp 1 million of the Company’s 2011 net
income to a statutory reserve.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
Perseroan tanggal 15 Februari 2013 (risalah
dituangkan dalam pernyataan notaris H. Syarif
Siangan Tanudjaja, SH No. 27/K/II/2013, tanggal 15
Februari 2013), para pemegang saham menyetujui
untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba
bersih Perseroan tahun 2012 sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the
Company on 15 February 2013 (minutes notarized
by statement of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH
No. 27/K/II/2013 dated 15 February 2013), the
shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the
Company’s 2012 net income to a statutory reserve.
The balance of appropriated retained earnings as
at 31 December 2013 and 30 September 2012
amounted to Rp 10 million and Rp 9 million,
respectively.
Saldo laba yang dicadangkan pada tanggal 31
Desember 2013 dan 30 September 2012 masingmasing berjumlah Rp 10 juta dan Rp 9 juta.
97
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18.PENDAPATAN
Penjualan bersih ke pihak ketiga:
Lokal
Ekspor
Penjualan ekspor ke pihak berelasi
Penjualan bersih berdasarkan
kelompok produk:
Bir
Soft drink
18. REVENUE
2013
2012
3,532,048
20,765
9,176
3,561,989
1,553,526
9,938
3,520
1,566,984
3,173,161
388,828
3,561,989
Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan
bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih
konsolidasian adalah sebagai berikut:
PT Gitaswara Indonesia
PT Bintang Bali Indah
1,405,969
161,015
1,566,984
Net sales to third parties:
Local
Export
Export sales to related parties
Net sales by product group:
Beer
Soft drink
Major customers for which the net sales value exceeded
10% of the consolidated net sales are as follows:
2013
2012
527,535
420,319
286,709
255,958
19.BIAYA POKOK PENJUALAN
PT Gitaswara Indonesia
PT Bintang Bali Indah
19. COST OF GOODS SOLD
2013
2012
Bahan baku dan bahan kemasan yang
dipakai
678,097
315,262
Raw materials and packaging
materials used
Biaya upah langsung
105,291
61,591
Direct labor cost
Biaya pabrikasi
485,227
259,284
Manufacturing overhead
1,268,615
636,137
Total production costs
(22,144)
(753)
Increase of goods in process
inventory
1,246,471
635,384
Cost of goods manufactured
31,914
(28,018)
Decrease /(increase) of finished goods
Inventory
1,278,385
607,366
Jumlah biaya produksi
Kenaikan persediaan barang dalam
pengolahan
Biaya pokok produksi
Penurunan/(kenaikan) persediaan
barang jadi
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tidak ada pembelian dari satu penjual yang melebihi
10% dari jumlah pendapatan konsolidasian.
No purchases from any single supplier which exceeded
10% of the total consolidated revenue.
98
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20.BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
Promosi
Distribusi
Gaji dan kompensasi karyawan
lainnya
Penyusutan
Lain-lain
20. MARKETING AND SELLING EXPENSES
2013
2012
294,784
195,170
157,798
76,375
58,888
3,803
61,648
614,293
39,551
2,683
26,588
302,995
21.BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan kompensasi karyawan
lainnya
Penyusutan dan amortisasi
Perjalanan, komunikasi, jasa
profesional, dan lain-lain
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2013
2012
57,040
4,439
29,868
1,810
54,726
116,205
23,059
54,737
22. DIVIDEN KAS
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2012:
Dividen kas interim sebesar Rp 6.950
(Rupiah penuh) per saham, sesuai dengan
Keputusan Sirkuler dari Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan tanggal 25 Juli
2012
Dividen kas final sebesar Rp 14.566
(Rupiah penuh) per saham, diputuskan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan Tahunan tanggal 5 Pebruari
2013
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2013:
Dividen kas interim sebesar Rp 9.500
(Rupiah penuh) per saham, sesuai
dengan Keputusan Sirkuler dari Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan tanggal
18 Oktober 2013
Salaries and other employee
compensation
Depreciation and amortization
Travelling, communications,
professional fees, and other
22. CASH DIVIDENDS
2013
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2011:
Dividen kas final sebesar Rp 24.074
(Rupiah penuh) per saham, diputuskan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan Tahunan tanggal 14 Mei 2012
(diaktakan dalam akta notaris H. Syarif
Siangan Tanudjaja, SH No. 75, tanggal 14
Mei 2012)
Promotions
Distribution
Salaries and other employee
compensation
Depreciation
Other
2012
-
-
306,906
200,165
507,071
507,239
Cash dividends for 2011 results:
Final cash dividends of Rp 24,074
(whole Rupiah) per share, as
per Annual General Meeting of
Shareholders of the Company on 14
May 2012 (notarized by deed of H.
Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 75,
dated 14 May 2012)
146,437
Cash dividends for 2012 results:
Interim cash dividends of Rp 6,950
(whole Rupiah) per share, based on
Circular Resolution of the Board of
Commissioners and Directors of the
Company dated 25 July 2012
-
653,676
Final cash dividends of Rp 14,566
(whole Rupiah) per share, as
per Annual general Meeting of
Shareholders of the Company on 5
February 2013
Cash dividends for 2013 results:
Interim cash dividends of Rp 9,500
(whole Rupiah) per share, based on
Circular Resolution of the Board of
Commissioners and Directors of the
Company dated 18 October 2013
99
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI
23. RELATED PARTIES BALANCES
AND TRANSACTIONS
Saldo signifikan dengan pihak berelasi per tanggal
31 Desember 2013 dan 30 September 2012 adalah
sebagai berikut:
Significant outstanding balances with related parties
as of 31 December 2013 and 30 September 2012 are
as follows:
2013
Dalam
jutaan
Rupiah/In
millions of
Rupiah
Piutang usaha (Catatan 4):
Heineken Asia Pacific Ltd.
(dahulu Asia Pacific
Breweries Limited)
Utang usaha (Catatan 9):
Mouterij Albert N.V.,
Belanda
Liabilitas jangka pendek
lainnya (Catatan 12):
Jasa teknik:
Heineken Asia Pacific
Ltd. (dahulu Asia
Pacific Breweries
Limited)
Heineken Supply Chain
B.V., Belanda
Royalti: Heineken
Brouwerijen B.V., Belanda
Biaya-biaya tenaga kerja
asing:
Heineken International
B.V., Belanda
Heineken Asia Pacific
Ltd. (dahulu Asia
Pacific Breweries
Limited)
Lainnya:
Heineken International
B.V., Belanda
Heineken Asia Pacific
Ltd. (dahulu Asia
Pacific Breweries
Limited)
246
4,149
2012
%*)
0.1
4.0
Dalam
jutaan
Rupiah/In
millions of
Rupiah
-
1,234
%*)
-
Trade receivables (Note 4):
Heineken Asia Pacific Ltd.
(formerly Asia Pacific
Breweries Limited)
2.7
Trade payables (Note 9):
Mouterij Albert N.V., The
Netherlands
24,896
7.4
15,049
3.9
1,593
0.5
341
0.1
5,775
1.7
4,661
1.2
3,791
1.1
6,654
1.7
832
0.2
1,820
0.5
1,059
0.3
1,102
0.3
445
38,391
0.1
11.3
1,255
30.882
0.3
8.0
Other current liabilities
(Note 12):
Technical fees:
Heineken Asia Pacific
Ltd. (formerly Asia
Pacific Breweries
Limited)
Heineken Supply Chain
B.V., the Netherland
Royalty: Heineken
Brouwerijen B.V, the
Netherlands
Charges related to
employee costs:
Heineken International
B.V., The Netherlands
Heineken Asia Pacific
Ltd. (formerly Asia
Pacific Breweries
Limited)
Others:
Heineken International
B.V., the Netherlands
Heineken Asia Pacific
Ltd. (formerly Asia
Pacific Breweries
Limited)
100
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
23. RELATED PARTIES BALANCES
AND TRANSACTIONS (COntinued)
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak
berelasi pada 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Significant related party transactions during 2013
and 2012 are as follows:
2013
Dalam
jutaan
Rupiah/In
millions of
Rupiah
Pembelian persediaan:
Mouterij Albert N.V.,
Belanda
49,627
2012
%**)
3.88
Dalam
jutaan
Rupiah/In
millions of
Rupiah
18,027
%**)
2.9
Purchases of inventories:
Mouterij Albert N.V.,
The Netherlands
0.2
Technical services:
Heineken Supply Chain
B.V., The Netherlands
(Note 26)
Jasa teknik:
Heineken Supply Chain B.V.,
Belanda (Catatan 26)
Heineken Asia Pacific Ltd.
(dahulu Asia Pacific
Breweries Limited)
(Catatan 26)
Royalti:
Heineken Brouwerijen B.V.,
Belanda (Catatan 26)
Penjualan:
Drinkworks Limited,
Australia
Heineken Asia Pacific Ltd.
(dahulu Asia Pacific
Breweries Limited)
8,281
0.6
1,225
96,265
7.5
37,294
6.1
104,546
8.1
38,519
6.3
16,446
8,929
247
9,176
1.29**)
0.25***)
0.01***)
0.26
*) % terhadap jumlah akun bersangkutan
**) % terhadap biaya pokok penjualan
***) % terhadap penjualan bersih
7,471
3,520
3,520
*)
**)
***)
Heineken Asia Pacific Ltd.
(formerly Asia Pacific
Breweries Limited)
(Note 26)
1.23**)
Royalty:
Heineken Brouwerijen B.V.,
The Netherlands (Note 26)
0.22***)
Sales:
Drinkworks Limited,
Australia
0.22***)
Heineken Asia Pacific Ltd.
(formerly Asia Pacific
Breweries Limited)
% of total respective account
% of total costs of good sold
% of total net sales
101
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
23. RELATED PARTIES BALANCES
AND TRANSACTIONS (COntinued)
Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship and transactions with
related parties is as follows:
Pihak-pihak berelasi/
Related parties
Hubungan relasi/
Related parties relationship
Transaksi/
Transactions
Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific
Breweries Limited), Singapura/
Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia
Pacific Breweries Limited), Singapore
Perusahaan afiliasi/
Jasa teknik/Technical services
Affiliated company
Penjualan/Sales
Mouterij Albert N.V., Belanda/
Mouterij Albert N.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Pembelian persediaan/
Purchases of inventories
Heineken Supply Chain B.V., Belanda/
Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Jasa teknik/Technical services
Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/
Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Royalti/Royalty
Drinkworks Limited, Australia/
Drinkworks Limited, Australia
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penjualan/Sales
Kompensasi personil manajemen kunci
Key management employees compensation
Yang termasuk personil manajemen kunci adalah
Komisaris dan Direksi.
Key management includes Commissioners and
Directors.
Berikut ini mencerminkan kompensasi yang
dibayarkan atau terutang kepada personil
manajemen kunci:
The following reflects compensation paid or payable
to key management personnel:
2013
Dewan Direksi dan Komisaris
Board of Directors &
Commisioners
%
Rp
Gaji dan imbalan
kerja jangka
pendek lainnya
Imbalan pasca kerja
Imbalan kerja
jangka panjang
lainnya
2012
Dewan Direksi dan Komisaris
Board of Directors &
Commisioners
%
Rp
97.1%
32,119
97.5%
15,774
1.4%
477
0.2%
35
Salaries and other
short-term
benefits
Post-employment
benefits
1.5%
499
2.3%
373
Other long-term
benefits
102
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN
FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
Mata uang asing/
Foreign currency
Monetary assets and liabilities in foreign currencies
as of 31 December 2013 are as follows:
Dalam jutaan Rupiah/
In millions of Rupiah
Aset:
Kas
Piutang usaha
Assets:
USD
223,496
2,724
EUR
787,443
13,246
GBP
54,846
1,102
SGD
14,905
144
CHF
29,102
400
AUD
194
2
USD
21,600
263
Cash
Trade receivables
17,881
Liabilitas:
Utang usaha
Liabilitas jangka pendek lainnya
Liabilities:
USD
3,263,687
(39,781)
EUR
1,985,706
(33,402)
GBP
310,877
(6,247)
USD
1,076,869
(13,126)
EUR
3,159,311
(53,144)
GBP
1,755
(35)
SGD
75,175
(724)
JPY
125,542
(15)
NZD
1,645
(16)
Trade payables
Other current liabilities
(146,490)
Liabilitas moneter bersih dalam
mata uang asing
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak
valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan
nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas
operasional.
(128,609)
Net monetary liabilities in
foreign currencies
When necessary, the Company enters into forward
exchange contracts to manage its exposure to
changes in foreign currency exchange rates arising
from operating activities.
103
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN
25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL
RISK MANAGEMENT
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Aset dan liabilitas Perseroan dan entitas anak
diharapkan dapat terealisasi atau diselesaikan
dalam waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya
diperkirakan mendekati nilai wajarnya.
The Company’s and subsidiary’s financial assets
and liabilities are expected to be realized or settled
in the near term. Therefore, their carrying amounts
approximate their fair values.
Manajemen risiko keuangan
Financial risk management
The main risks arising from the Company’s and
subsidiary’s financial instruments are market risk,
credit risk and liquidity risk.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Perseroan dan entitas anak adalah risiko pasar, risiko
kredit dan risiko likuiditas.
a. Risiko Pasar
a. Market risk
i.
i.
Risiko nilai tukar mata uang
Currency risk
Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan
dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya
iklan dan promosi menyebabkan Perseroan dan
entitas anak memiliki risiko nilai tukar mata uang
asing, terutama dari hutang dalam mata uang
US Dolar dan Euro. Perseroan dan entitas anak
mengelola keseluruhan risiko dengan membeli
atau menjual US Dolar dan Euro, jika diperlukan.
Purchases of fixed assets and inventories from
overseas suppliers and payment of advertising
and promotions costs expose the Company
and subsidiary to fluctuating foreign exchange
rates, primarily arising from US Dollar and Euro
payables. The Company and subsidiary manage
the overall risk by buying or selling US Dollars
and Euro at spot rates when necessary.
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan
kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing yang
timbul dari aktivitas operasional. Instrumen
keuangan derivatif dari Perseroan tidak
memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai
karena persyaratan untuk penerapan akuntansi
lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan nilai
wajar dari instrument derivatif diakui dalam laba
rugi periode berjalan.
When necessary, the Company enters into forward
exchange contracts to manage its exposure to
changes in foreign currency exchange rates
arising from operating activities. The Company’s
derivative financial instruments did not qualify for
hedge accounting because the requirements for
the application of hedge accounting were not met.
The changes in the fair value of these derivative
instruments were recognized in the profit or loss
for the respective period.
Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai
tukar mata uang asing Perseroan dan entitas anak
tercermin di Catatan 24.
At reporting dates, the Company’s and
subsidiary’s net exposure to foreign currencies
was reflected in Note 24.
Per 31 Desember 2013, penguatan atau
pelemahan Rupiah terhadap mata uang
asing sebesar 1% akan meningkatkan atau
(menurunkan) laba bersih sebesar Rp 965 juta,
dengan semua variabel lain tetap.
At 31 December 2013, strengthening or
weakening of the Rupiah against foreign
currencies by 1% would have increased
(decreased) net profit by Rp 965 million, with all
other variables held constant.
104
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL
RISK MANAGEMENT (Continued)
ii.
Risiko harga
ii.
Price risk
Perseroan dan entitas anak akan mengalami risiko
harga jika terjadi kenaikan tarif pada pajak cukai
yang ditetapkan oleh pemerintah. Perseroan dan
entitas anak dapat meminimalkan risiko harga
dengan memonitor perubahan tarif pada pajak
cukai dan menghitung efek kenaikan tersebut
pada harga jual.
The Company and subsidiary would be exposed
to price risk if there is a tariff increase of excise
tax which is determined by Government. The
Company and subsidiary manage to minimalise
the price risk by monitoring tariff changes on
excise tax and calculating the impact to the
increase of selling price.
b.
Risiko kredit
b.
Credit risk
Risiko kredit Perseroan dan entitas anak terutama
berasal dari risiko kerugian yang muncul
apabila pelanggan gagal memenuhi kewajiban
kontraktual mereka. Perseroan dan entitas anak
mengelola dan mengendalikan risiko kredit
dengan memiliki kebijakan untuk memonitor
risiko kredit seperti menetapkan batasan jumlah
piutang yang diberikan kepada pelanggan.
Penjualan produk dilakukan dengan pelanggan
yang memiliki sejarah kredit yang baik.
The Company’s and subsidiary’s credit risk
mainly arises from risk of loss if customers fails
to discharge their contractual obligations. The
Company and subsidiary manage and control the
credit risk by having policies in place to monitor
credit risk, such as setting customers credit limits.
Sales of products are made to customers with an
appropriate credit history.
Eksposur maksimum Perseroan dan entitas anak
atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat
bersih dari tiap aset keuangan di laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Maximum exposure of the Company and
subsidiaries to credit risk is represented by net
carrying amount of each financial assets in the
consolidated statements of financial position.
Pelanggan paling signifikan dari Perseroan dan
entitas anak adalah PT Gitaswara Indonesia
dengan nilai piutang tercatat per 31 Desember
2013 sebesar Rp 64.260 juta (2012:
Rp 89.918 juta).
The Company’s and subsidiary’s most
significant customer, PT Gitaswara Indonesia,
accounts for Rp 64,260 million of the trade
receivables carrying amount at 31 December
2013 (2012: Rp 89,918 million).
Saldo piutang usaha adalah sebagai berikut:
Trade Receivable balances are as follows:
Nilai Bruto/
Gross Amount
2013
Belum jatuh
tempo
Lewat jatuh tempo
1-30 hari
Lewat jatuh tempo
31 - 60 hari
Penurunan Nilai/
Impairment
2013
Nilai Bruto/
Gross Amount
2012
Penurunan Nilai/
Impairment
2012
303,725
-
156,691
-
21,526
-
10,114
-
556
325,807
-
166,805
-
Not past due
Past due
1 - 30 days
Past due
31 - 60 days
105
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL
RISK MANAGEMENT (Continued)
c.
Risiko likuiditas
c. Liquidity risk
Perseroan dan entitas anak akan mengalami
risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu
yang signifikan antara tertagihnya piutang dan
penyelesaian hutang yang signifikan. Perseroan
dan entitas anak mengelola risiko likuiditas ini
dengan melakukan pengawasan secara terus
menerus atas arus kas proyeksi dan aktual.
The Company and subsidiary would be exposed
to liquidity risk if there is a significant mismatch
in the timing of receivables collection and
the settlement of payables. The Company and
subsidiary manage this liquidity risk by on going
monitoring of the projected and actual cash
flows.
Untuk menghindari konsentrasi atas risiko kredit,
kas dan setara kas telah disimpan pada beberapa
institusi keuangan berbeda yang berkinerja baik.
To avoid concentration of credit risk, cash and cash
equivalents have been deposited at a number of
different financial institutions of good standing.
Berikut ini adalah jatuh tempo kontraktual dari
liabilitas keuangan per 31 Desember 2013:
The following are the contractual maturities of
financial liabilities as of 31 December 2013:
Nilai tercatat/
Carrying amount
Utang usaha
Liabilitas jangka
pendek lainnya
Arus kas kontraktual/ Kurang dari 1 tahun/
Contractual cash flows
Less than 1 year
101,655
101,655
101,655
336,502
336,502
336,502
Trade payables
Other current
liabilities
Capital management
Pengelolaan modal
Kebijakan Perseroan dan entitas anak adalah
untuk menjaga landasan modal yang kuat sehingga
menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan
juga untuk mempertahankan perkembangan masa
depan dari bisnis Perseroan dan anak perusahaan.
Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang
optimal, manajemen dapat menentukan jumlah
dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.
The Company’s and subdiary’s policy is to maintain
a strong capital base so as to maintain investor,
creditor and market confidence and to sustain future
development of the Company’s and subsidiary’s
business. To maintain optimal structure of capital,
management determine the level of dividends paid
to shareholders.
Tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Perseroan
dan anak perusahaan dalam melakukan pengelolaan
modalnya selama periode berjalan.
There were no changes in the Company’s and
subsidiary’s approach to capital management during
the period.
106
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN
26. AGREEMENTS
a.
Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik
(“Perjanjian”) dengan Heineken Supply Chain B.V.,
Belanda (“HSC”), pihak berelasi, di mana HSC setuju
untuk memberikan bantuan teknik jasa, pembelian dan
jasa lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh
Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak
1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian ini, HSC juga
akan memberikan Perseroan untuk pemakaian yang
berkelanjutan atas label dan merek dagang Bir Bintang.
Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk
setiap 10 tahun berikutnya (perpanjangan terakhir
di tahun 2001) selama tidak ada pernyataan secara
tertulis dari salah satu pihak yang memberitahukan
keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian tersebut.
Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan hak
penggunaan merek dagang, Perseroan setuju membayar
kepada HSC sebesar EUR 3,6302 untuk setiap hektoliter
bir yang diproduksi.
a.
The Company entered into a technical assistance
agreement (“the Agreement”) with Heineken Supply
Chain B.V., The Netherlands (“HSC”), a related party,
whereby the latter will render technical, buying
and other services, as and when requested by the
Company, for a period of 10 years effective from
1 January 1981. Under the Agreement, HSC shall
also provide the Company the continued use of the
Bir Bintang label and trademark. The Agreement was
automatically renewed for another 10 years (most
recently in 2001) as neither of the parties gave
notice in writing of any intention to terminate the
Agreement. In consideration for the technical services
and the right to use trademarks, The Company has
agreed to pay HSC a fee of EUR 3.6302 per hectoliter
of lager beer produced.
Berkenaan dengan perubahan kepemilikan
pemegang saham mayoritas pada 10 Pebruari 2010,
maka HSC mengalihkan seluruh hak, kepentingan dan
kewajiban yang ada di Perjanjian kepada Heineken
Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited).
In relation to the change of the major shareholders
of the Company on 10 February 2010, HSC assigned
all rights, interests and obligations of the Agreement
to Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific
Breweries Limited).
b.
Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian
lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo
Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain
Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini,
Perseroan memiliki hak eksklusif untuk memproduksi
dan menjual Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) di
Indonesia dan dapat meminta bantuan teknik dari
DGBL sehubungan dengan produksi FES. Perjanjian
ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31
Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai
salah satu pihak memberitahukan keinginannya
untuk mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif
tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL
sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan
bersih FES termasuk pajak penjualan barang mewah
dan bea cukai.
b.
In 2003, the Company entered into a trademark
license agreement (“the Agreement”) with Diageo
Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great
Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under the
Agreement, the Company has the exclusive right to
produce and sell Guinness Foreign Extra Stout (“FES”)
in Indonesia and may request technical assistance
from DGBL in connection with the production of
FES. The agreement covers a period of 10 years
until 31 December 2013 and thereafter, unless and
until terminated by either party. For these rights, the
Company pays DGBL a royalty fee equal to 8.5% of
FES net sales price including any luxury sales tax and
excise duty.
107
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN
BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED
31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH
PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
26. AGREEMENTS (Continued)
c.
Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian
royalti (“Perjanjian”) dengan Green Sands S.A.,
Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan
diperbolehkan menggunakan merek dagang Green
Sands, membeli konsentrat dan memproduksi
Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif
sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis
diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya,
kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan
keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara
tertulis 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran.
Tidak ada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan
tersebut sampai saat ini. Perseroan setuju untuk
membayar royalti kepada GSS sebesar CHF 1,79
untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands.
c.
In 1982, the Company entered into a royalty
agreement (“the Agreement”) with Green Sands
S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement, the
Company is granted the permission to use the Green
Sands trademark, to purchase their concentrate and
manufacture Green Sands for a period of 10 years
effective from 30 June 1982. The Agreement is
automatically renewable for another 5 years, unless
and until either party gives to the other 12-month
prior notice in writing of its intention to terminate the
Agreement. Neither party has issued such notice to
date. The Company has agreed to pay GSS a royalty
of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as
consideration for such rights.
d.
Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan memperbaharui
perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara
Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia memiliki
hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir
hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi oleh
Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku
untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember
2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu
pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri
Perjanjian ini.
d.
Effective from 1 January 2004, the Company renewed
its distribution agreement (“the Agreement”) with PT
Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia
has the sole right to distribute and sell Guinness
Stout brewed by the Company in and throughout
Indonesia. The Agreement covers a period of 10 years
until 31 December 2013 and thereafter, unless and
until terminated by either party.
e.
Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan
mengadakan perjanjian lisensi merek dagang
(“Perjanjian”) dengan Heineken Brouwerijen B.V.,
Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini,
Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menggunakan
merek dagang Heineken selama jangka waktu 10
tahun, yang mana Perseroan membayar sejumlah
royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan Heineken.
e.
On 17 January 2005, the Company entered into a
trademark license agreement (“the Agreement”)
with Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands, a
related party. Under the Agreement, the Company
has the exclusive right to use Heineken trademarks
for a period of 10 years, for which the Company
pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales
proceeds.
27.KOMITMEN
27. COMMITMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki
komtimen sehubungan dengan pembelian bahan
baku dan aset tetap masing-masing senilai
Rp 336.045 juta dan Rp 125.062 juta.
As at 31 December 2013, the Company has
commitments for purchases of raw materials and
fixed assets amounting to Rp 336,045 million and
Rp 125,062 million, respectively.
28. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
28. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Laporan keuangan entitas induk saja pada lampiran,
dimana tidak termasuk saldo dari entitas anak
Perseroan, telah disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas
anak, dimana disajikan pada biaya perolehan.
The attached parent-company-only financial
statements, which exclude the balances of the
Company’s subsidiary, have been prepared using the
accounting policies that are consistent with those
applied to the Company’s consolidated financial
statements, except for investment in subsidiary,
which has been presented at cost.
108
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2013 AND
30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2013 DAN
30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
ASET
31 December
2013
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30 September
2012
Aset lancar
Kas
Current assets
107,222
37,011
Piutang usaha:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan
ASSETS
Cash
Trade receivables:
70,434
81,939
Third parties
246
166,519
Related party
151,925
90,486
Setelah dikurangi penyisihan
persediaan slow-moving sebesar
Rp 1.585 juta pada 2013
(2012: Rp 2.320 juta)
Inventories
Net of allowance for slow-moving
inventories of Rp 1,585 million in
2013 (2012: Rp 2,320 million)
Beban dibayar dimuka
13,858
56,573
Prepaid expenses
Aset instrumen keuangan
derivatif
28,363
-
Derivative financial
instruments assets
Aset lancar lainnya
37,547
34,798
Other current assets
Total aset lancar
409,595
467,326
Aset tidak lancar
Investasi pada entitas anak
Non-current assets
13,771
13,771
Investment in subsidiary
Net of accumulated depreciation
of Rp 592,515 million and
impairment allowance of
Rp 7,344 million in 2013 (2012:
Rp 558,369 million and
Rp 17,726 million)
Aset tetap
Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 592.515
juta dan penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp 7.344 juta pada
2013 (2012: Rp 558.369 juta dan
Rp 17.726 juta)
Total current assets
Fixed assets
1,008,679
648,756
Klaim pengembalian pajak
18,517
-
Claim for tax refund
Aset tidak lancar lainnya
11,672
5,688
Other non-current assets
Total aset tidak lancar
1,052,639
668,215
1,462,234
1,135,541
TOTAL ASET
Total non-current assets
TOTAL ASSETS
109
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT-COMPANY-ONLY)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2013 AND
30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2013 DAN
30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Lanjutan
LIABILITAS DAN EKUITAS
Continued
31 December
2013
30 September
2012
Liabilitas jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY
Current liabilities
Utang usaha:
Trade payables:
Pihak ketiga
96,957
Pihak berelasi
16,927
2,247
-
150,000
Short-term bank loans
31,510
24,907
Income taxes payable
Utang bank jangka pendek
Utang pajak penghasilan
Utang pajak lainnya
43,859
Third parties
Related parties
23,803
23,386
Other taxes payable
Pinjaman dari pihak berelasi
170,000
170,000
Loan from related party
Jaminan embalasi
140,451
117,865
Deposits on containers
-
334
Derivative financial instrument
liabilities
155,613
256,389
635,261
788,987
Liabilitas instrumen keuangan derivatif
Liabilitas jangka pendek lainnya
Total liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan, bersih
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas jangka panjang lainnya
Total liabilitas jangka pendek
Non-current liability
61,783
22,314
Deferred tax liabilities, net
9,263
1,096
Employment benefits obligation
820
-
Other non-current liabilities
71,866
23,410
Ekuitas
Total current liabilities
Equity
Modal saham, nilai nominal Rp 1.000
per saham:
Modal dasar, ditempatkan dan
disetor penuh 21.070.000 saham
Other current liabilities
Total current liabilities
Share capital, par value of Rp 1,000
per share:
Authorized, issued and fully paid-up
21,070,000 shares
21,070
21,070
1,802
1,802
Additional paid-in capital
613
613
Difference in value resulting
from restructuring
transactions between companies
under common control
Sudah ditentukan penggunaannya
10
9
Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya
731,612
299,650
Unappropriated
755,107
323,144
Total equity
1,462,234
1,135,541
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba:
Total ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Retained earnings
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
110
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN
PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR
30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31
DECEMBER 2013 AND
NINE-MONTH PERIOD ENDED
30 SEPTEMBER 2012
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013
(Lima belas
bulan/Fifteen
months)
2012
(Sembilan
bulan/Nine
months)
Pendapatan
2,488,132
1,204,289
Revenue
Biaya pokok penjualan
(1,201,387)
(577,071)
Cost of goods sold
Laba bruto
1,286,745
627,218
Gross profit
395
2,728
Other income
(2,483)
(1,323)
Marketing and selling expenses
(76,452)
(52,315)
General and administrative expenses
Foreign currency loss, net
Pendapatan lainnya
Beban pemasaran dan penjualan
Beban umum dan administrasi
Kerugian selisih kurs, bersih
Laba usaha
(28,479)
(4,970)
(107,019)
(55,880)
1,179,726
571,338
Pendapatan (biaya) keuangan neto:
Pendapatan keuangan
Operating profit
Net finance income (cost)
110,843
149,766
Finance income
(23,382)
(13,739)
Finance costs
87,461
136,027
1,267,187
707,365
Profit before income tax
Beban pajak penghasilan
(321,510)
(129,285)
Income tax expense
Laba periode berjalan
945,677
578,080
Profit for the period
Biaya keuangan
Laba sebelum pajak penghasilan
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan aktuarial atas program
manfaat pasti
Pajak penghasilan terkait
Pendapatan komprehensif lain
periode berjalan setelah pajak
Total laba komprehensif
periode berjalan
Other comprehensive income:
19,991
-
Actuarial gain from defined
benefit plan
(4,998)
-
Related income tax
14,993
-
Other comprehensive income for the
period, net of tax
960,670
578,080
Total comprehensive income
for the period
44,882
27,436
Laba per saham (Rupiah penuh):
Laba periode berjalan
Jumlah rata-rata tertimbang saham
beredar/ditempatkan
(dalam angka penuh)
Earnings per share (whole Rupiah):
21,070,000
21,070,000
Profit for the period
Weighted average of total
outstanding/issued shares
(in full amount)
2,415
-
-
21,070
-
-
-
-
-
613
-
-
-
-
-
(613)
613
-
613
Selisih nilai transaksi
rektrukturisasi
entitas sepengendali/
Difference in
value resulting
from restructuring
transactions between
companies under
common control
10
-
-
1
-
-
-
9
1
-
8
Sudah ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
731,612
14,993
(507,071)
(1)
945,677
(21,636)
-
299,650
(1)
578,080
(653,676)
375,247
Belum ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings*)
755,107
14,993
(507,071)
945,677
(21,636)
-
323,144
578,080
(653,676)
398,740
Jumlah ekuitas/
Total equity
Balance as of 31 December 2013
Cash dividends
Total other comprehensive income
during the period, net of tax
Impact of adoption PSAK No. 38
(2012 Revision)
Impact of change in accounting
policy, net of tax
Appropriation of retained earnings for
statutory reserves
Net profit for the period
Changes in equity fifteen-month
period ended
31 December 2013
Balance as of 30 September 2012
Changes in equity in nine-month
period ended
30 September 2012
Appropriation of retained
earnings for
statutory reserves
Net profit for the period
Cash dividends
Balance as of 1 January 2012
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINEMONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
*Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial*Retained earnings include actuarial gain (loss)
Saldo per 31 December 2013
Dividen kas
Pendapatan komprehensif lain
periode berjalan, setelah pajak
Pengaruh penerapan PSAK No. 38
(Revisi 2012)
Pengaruh perubahan kebijakan
akuntansi, setelah pajak
Pencadangan saldo laba untuk
cadangan menurut undang-undang
Laba bersih selama periode
1,802
-
1,802
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in capital
-
21,070
Saldo per 30 September 2012
Perubahan ekuitas di periode
lima belas bulan berakhir 31
Desember 2013
-
21,070
Perubahan ekuitas di periode
sembilan bulan berakhir
30 September 2012
Pencadangan saldo laba untuk
cadangan menurut
undang-undang
Laba bersih selama periode
Dividen kas
Saldo per 1 Januari 2012
Modal
saham/
Share capital
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN
PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012/
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT-COMPANY-ONLY)
111
112
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)
STATEMENT OF CASH FLOWS
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31
DECEMBER 2013 AND
NINE-MONTH PERIOD ENDED
30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR
31 DESEMBER 2013 DAN
PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR
30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013
(Lima belas
bulan/ Fifteen
months)
2012
(Sembilan
bulan/ Nine
months)
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan
Cash flows from operating activities:
2,666,546
1,214,803
Cash received from customers
(1,186,051)
(574,826)
Cash paid to suppliers and employees
Penerimaan bunga
2,707
6,747
Interest received
Pembayaran bunga
(21,322)
(19,249)
Interest paid
Pembayaran pajak penghasilan badan
(291,741)
(143,218)
Corporate income tax paid
Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain
17,388
(345)
Arus kas neto dari aktivitas
operasi
1,187,527
483,912
Arus kas dari aktivitas investasi:
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Arus kas neto untuk aktivitas
investasi
Other cash received (paid)
Net cash provided by operating
activities
Cash flows from investing activities:
(532,181)
(190,714)
Acquisitions of fixed assets
8,280
2,885
Proceeds from sales of fixed assets
(523,901)
(187,829)
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Net cash used in investing
activities
Cash flows from financing activities:
Penerimaan dividen kas
62,051
143,699
Cash dividends received
Pembayaran dividen kas
(505,466)
(651,312)
Payments of cash dividends
Penerimaan utang bank jangka pendek
-
150,000
Proceeds from short-term bank loans
Pembayaran utang bank jangka pendek
(150,000)
-
Repayments of short-term bank loans
Pembayaran pinjaman ke pihak berelasi
-
(50,000)
Repayment of loans to related parties
(593,415)
(407,613)
Kenaikan (penurunan) neto kas
70,211
(111,530)
Increase (decrease) in cash
Kas pada awal periode
37,011
148,541
Cash, beginning of period
Kas pada akhir periode
107,222
37,011
Cash, end of period
Arus kas neto untuk aktivitas
pendanaan
Net cash used in financing
activities
Breweries
Jl. Daan Mogot Km. 19,
PO BOX 3264, Jakarta 10032
T (62-21) 619 0108, 545 0750
F (62-21) 619 0190
Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,
Sampang Agung Kc. Kutorejo,
Kab. Mojokerto, Jawa Timur
T (62-321) 592 505
F (62-321) 592 508
Head Office
Talavera Office Park 20th Floor
Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav
22-26 Jakarta 12430, Indonesia
PO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032
T (62-21) 7592 4611
F (62-21) 7592 4617