expansion opportunities - PT. Bumi Resources Tbk.

Transcription

expansion opportunities - PT. Bumi Resources Tbk.
Laporan Tahunan 2009
Annual Report 2009
Seizing Growth
OPPORTUNITIES
through Business
EXPANSION
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. i
Daftar Isi
Table of Contents
iv
Kinerja Operasional 2009
2009 Operational Performance
30
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
2
Tema
Theme
34
Sambutan Presiden Direktur
Message from the President Director
6
Referensi Bapepam-LK
Bapepam-LK Reference
40
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
10
Sekilas Bumi
Bumi in Brief
44
Tinjauan Usaha
Business Report
12
Sejarah Bumi
Bumi’s History
48 Aset Batubara
Coal Assets
14
Strategi Perusahaan 2009
2009 Corporate Strategy
18
Road Map 2009 - 2013
Road Map 2009 - 2013
20
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
22
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
24
Jejak Langkah 2009
Milestones 2009
Sambutan Presiden
Komisaris
Message from the
President Commissioner
26
ii PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
49
52
54
55
PT Arutmin Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
PT Fajar Bumi Sakti
PT Pendopo Energi Batubara
56 Aset Non-Batubara
Non-Coal Assets
57
59
60
61
62
Bumi Mauritania S.A.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Herald Resources Ltd. and
PT Dairi Prima Mineral
64 Wilayah Operasional
Operational Area
Laporan
Operasional
66
Operational Report
Good Corporate
Governance di Bumi
Good Corporate Governance at Bumi
134
68 Sumber Daya Manusia
Human Resources
76 Teknologi Informasi
Information Technology
84 Kesehatan, Keselamatan Kerja &
Lingkungan
Health, Safety & Environment
96 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
192Laporan Akuntan Independen
Mengenai Good Corporate Governance
Independent Accountant’s Report on
Good Corporate Governance
194Implementasi Manajemen Risiko
Korporat di Bumi
The Implementation of Enterprise
Risk Management at Bumi
210Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
112 Diskusi dan Analisa Manajemen
Management’s Discussion & Analysis
212Profil Komite Audit
Audit Committee’s Profile
132 Penghargaan 2009
Awards 2009
214 Struktur Organisasi
Organization Structure
216 Struktur Perseroan & Anak Perusahaan
Company Structure & Subsidiaries
218 Informasi Perseroan
Corporate Information
219
Tanggung Jawab atas Laporan
Tahunan 2009
Management Responsibility on
2009 Financial Report
220 Laporan Keuangan
Financial Report
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. iii
Kinerja Operasional 2009
2009 Operational Performance
33.1%
increase in
overburden
removed
13.4%
increase in
coal sales
19.5%
increase
in coal
mined
99.7%
increase in coal
inventories
BUMI merupakan perusahaan pengelola sumberdaya alam terkemuka, sekaligus produsen batubara thermal terbesar di
Indonesia. Tingginya jumlah persediaan dan jumlah tambang yang kami miliki telah menempatkan Perseroan sebagai pemain
penting dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan juga sebagai eksportir. Sebagai perusahaan batubara, kami
mencatat laju pertumbuhan tercepat di Asia dan kedua tercepat di dunia. Visi Perseroan adalah menjadi operator sektor
pertambangan dan energy bertaraf internasional yang akan diwujudkan melalui penciptaan nilai, kemakmuran dan peluang.
Guna mendukung terciptanya kekuatan serta stabilitas perusahaan di masa depan, BUMI berhasil melakukan diversifikasi
usaha melalui pengembangan sektor non batubara, seperti seng, timah, tembaga, emas, biji besi dan gas methanol. BUMI
juga terus meningkatkan kemampuan produksi dan profitabilitas melalui diversifikasi operasi pertambangan, peningkatan
permintaan sekaligus menjamin ketersediaan produk berkualitas melalui dukungan jaringan pemasaran yang semakin luas.
Sebagai perusahaan yang terus tumbuh dinamis dan menantang, penerapan sistem GCG bertaraf Internasional terus
dilaksanakan guna menopang keberhasilan kinerja operasi dan keuangan sekaligus meningkatkan kepercayaan para
pemegang saham. BUMI menyusun stuktur organisasi yang kuat dan komprehensif demi penyelarasan kinerja perusahaan
dengan pelaksanaan LK3 dan CSR, serta kegiatan-kegiatan lain di Perseroan. Seluruh upaya tersebut diharapkan akan
menjamin tercapainya kinerja operasional, keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham, serta manfaat yang besar bagi
seluruh pemangku kepentingan Perseroan.
Laporan Tahunan 2009
2009 Annual Report
Seizing
Growth
OPPORTUNITIES
Business
through
EXPANSION
BUMI is a leading natural resources group, and the largest thermal coal
producer in Indonesia. With enormous reserves and a solid resource base,
we play a major role in supporting domestic energy needs as well as being a
notable exporter. We are Asia’s fastest and world’s second fastest growing
coal company. Our vision is to be a world-class, global operator within the
energy and mining sectors through the creation of value, prosperity and
opportunities.
Looking to a strong and stable future for the Group, we have successfully
pursued opportunities to diversify our business portfolio through development
in non-coal sectors such as zinc, lead, copper, gold, iron ore and coal bed
methane. We continue to expand production platforms and profitability
throughout BUMI’s diversified mining operations, building demand for and
delivering consistent, quality products supported by our expanding marketing
network.
To support our operational and financial success, and strengthen our
shareholder confidence, we have implemented a world-class GCG system
throughout our increasingly complex and dynamic Company. BUMI is also
equipped with a comprehensive, robust organizational structure designed
to integrate performance, health, safety, environment and Corporate Social
Responsibility (CSR) standards and practices across the group. These
initiatives will ensure we realize solid operational performance, superior
returns for the shareholders and maximum benefits for all our stakeholders.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. v
Seizing
Growth
through
OPPORTUNITIES
Business EXPANSION
... through
International recognition
BUMI’s remarkable and sustainable business growth has
enticed international counterparts to establish strong
synergy with the Company in exploring and expanding
business opportunities - both existing and new. This
recognition is positive feedback for BUMI and will
encourage other local mining companies to adopt the
same course.
Pertumbuhan usaha BUMI yang
luar biasa dan berkelanjutan
telah mengundang minat mitra
internasional untuk bersinergi
dengan Perseroan dalam
mengembangkan peluang
usaha, baik yang sudah ada
maupun baru. Pengakuan
tersebut mencerminkan
keberhasilan BUMI dan
diharapkan akan mampu
mendorong perusahaan
pertambangan lokal lainnya
untuk dapat mengikuti langkah
BUMI tersebut.
... through
Benefits Creation
BUMI senantiasa meningkatkan nilai
Perusahaan melalui pengembangan usaha
baru melalui eksplorasi sumber daya alam
non-batubara yang diharapkan juga akan
mendorong kemakmuran bagi bangsa dan
masyarakat.
BUMI continues to build its value by expanding
new business opportunities in non-coal mining
resources. This enhancement is expected to also
create more prosperity for the nation and the
people of Indonesia.
... through
consistent community innitiaves &
environmental preservation
Pelaksanaan kegiatan CSR dan
pelestarian lingkungan merupakan
bagian integral dari kegiatan usaha
Perseroan. Sebagai operator tambang
dan energi bertaraf internasional BUMI
memiliki komitmen untuk memperkaya
nilai hidup seluruh, baik para pemegang
saham, pemangku kepentingan maupun
lingkungan.
The implementation of CSR and environmental
preservation policies are integral to the Company’s
business activities. As a world-class operator
in mining and energy, BUMI is committed to
enriching quality of life of the shareholders and
stakeholders as well as the environment.
Jika kita mau mendengar,
alam menjerit kian lantang.
When the spirit of giving comes first
Sejak ratusan tahun lalu suku Mentawai hidup di tengah
rimbunnya hutan Sumatera. Mereka teramat akrab dengan
alam sehingga mampu mendengar bisikan-bisikannya,
Seperti halnya Tangditonda, anak laki-laki Mentawai ini
kerap gelisah karena jeritan alam kian lama kian keras
didengarnya. Kegelisahan Tangditonda juga kami rasakan.
Karenanya kami di BUMI Resources melakukan langkahlangkah pencegahan dan perlindungan flora dan fauna di
sekitar area penambangan. Selain itu berbagai kebijakan
seperti pengelolaan Carbon Credits, penyelenggaraan Clean
Development Mechanism (CDM) serta penyediaan fasilitas
Carbon Capture Storage (CCS) kami terapkan guna mencegah
rusaknya atmosfir dan mengurangi dampak pemanasan
global. Sebagai perusahaan pertambangan dengan
pertumbuhan terpesat kedua di dunia, kami ingin Tangditonda
dan teman-temannya memiliki masa depan cerah ketika yang
mereka dengar bukan alam yang merintih, tapi bernyanyi.
BUMI Resources. Memperkaya Nilai Hidup.
For centuries, the Mentawai tribe has lived in the middle of thick
jungles on the islands that lie west of Sumatera. They have always
believed in the ritual called Panakki - of planting a sapling before
they enter the forest to hunt for food and medicinal herbs. The
belief is that to get the best out of nature, we need to give our best
to it. The Mentawai inspires us at BUMI Resources. It’s the same
principle that urges us to manage things like Carbon Credits, Clean
Development Mechanism (CDM) and provide Carbon Capture
facilities to protect the atmosphere and reduce global warming. As
one of the world’s largest mining companies, we simply wish to give
our best to nature - for this generation and the next in Indonesia.
Respecting Values. Enriching Lives. BUMI Resources.
Bapepam-LK mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang setara kepada otoritas pasar modal dan bursa efek,
seperti ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.7. Bagian ini memberikan referensi untuk Peraturan Bapepam-LK
Nomor X.K.6 untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan yang ada :
Referensi untuk Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
No Required Item in Bapepam-LK X.K.6
Section where information can be found
Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6
Informasi dapat ditemukan pada
1.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Key Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Page
Halaman
20-21
2.Informasi harga saham tertinggi, terendah dan
Ikhtisar Saham
penutupan serta jumlah saham yang diperdagangkan
Stock Highlights
untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir
- Kinerja Saham di Tahun 2009
Share Performance in 2009
The highest, lowest and closing share prices
- Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009
and the volume traded during each quarter
Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009
over the last two fiscal years
- Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
Share Ownership per 31 December 2009
- Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan
Distribution of Cash Dividends by the Company
- Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan
Details of Share Listing by the Company
22
3.Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir
Ikhtisar Saham
yang disesuaikan karena pemecahan saham, Stock Highlights
dividen saham dan saham bonus
- Kinerja Saham di Tahun 2009
Share Performance in 2009
Share prices prior to the change in equity and
- Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009
adjustment as a result of stock splits, share
Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009
dividends and bonus shares
- Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
Share Ownership per 31 December 2009
- Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan
Distribution of Cash Dividends by the Company
- Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan
Details of Share Listing by the Company
22
4.
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Sambutan Presiden Komisaris
Message from the President Commissioner
26
5.
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Sambutan Presiden Direksi
Message from the President Director
34
6.
Profil Perusahaan
Company Profile
a. Nama dan alamat Perusahaan
Name and address of the Company
Informasi Perseroan
Corporate Information
b. Riwayat singkat Perusahaan
Brief History of the Company
Sekilas Bumi
Bumi in Brief
22
22
23
23
23
22
22
23
23
23
218
10
c. Bidang dan kegiatan usaha Perusahaan meliputi
Tinjauan Usaha
jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan
Business Review
- Laporan Penambangan
Description of the Company’s business
Mining Report
activities including products and services
- Aset Batubara
Coal Assets
- Aset Non-Batubara
Non-coal Assets
- Wilayah Operasional
Operational Structure
44
d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan
Struktur Organisasi Organizational Structure chart
Organization Structure
Struktur Perseroan & Anak Perusahaan
Company Structure & Subsidiaries
e. Visi dan Misi Perusahaan Sekilas Bumi
Company’s Vision and Mission
Bumi in Brief
214
f.Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat
anggota Dewan Komisaris
Names, Titles and biographies of the
members of the Board of Commissioners
6 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
46
48
56
62
216
10
30
Bapepam-LK requires us to deliver similar information to both capital market regulators and stock exchanges, as stipulated
in Bapepam-LK Rule X.K.7. This section provides cross reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 to show compliance to such
requirements:
Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No
Required Item in Bapepam-LK X.K.6
Section where information can be found
Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6
Informasi dapat ditemukan pada
g.Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat
anggota Direksi Names, Titles and biographies of the
members of the Board of Directors
h. Jumlah karyawan dan deskripsi 7.
pengembangan kompetensi
Number of employess and skill
development programs
Uraian tentang nama Pemegang Saham dan
persentase kepemilikannya
Shareholder descriptions and break-down of ownership
Page
Halaman
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
40
Sumber Daya Manusia
66
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
- Kinerja Saham di Tahun 2009
22
Human Resources
22
a.Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih
saham Perusahaan
-
Shareholders owning 5% or more of the Company’s shares
Share Performance in 2009
Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009
Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009
b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Perusahaan
-
Directors and Commissioners owning the Company’s shares
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
Share Ownership per 31 December 2009
23
c.Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok -
Pemegang Saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% saham Perusahaan
-
Public or shareholders owning less than 5% of the
Company’s shares
Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan
Distribution of Cash Dividends by the Company
Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan
Details of Share Listing by the Company
23
8.Besarnya persentase kepemilikan saham, bidang usaha dan -
status operasi pada anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi
Percentage of ownership, line of business and operational
status of the Company’s subsidiaries and associated Companies
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
Share Ownership per 31 December 2009
23
9.Kronologi pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari -
awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan
-
Chronology of the Company;s shared and charges to
the number of shares starting from the date of listing -
until the end of the fiscal period including the name of
the Exchange where the Company’s shares are listed
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
23
Share Ownership per 31 December 2009
Tinjauan Usaha
44
Business Review
Good Corporate Governance di Bumi
134
Good Corporate Governance Report at Bumi
22
23
10. Kronologi Pencatatan efek lainnya dan peringkat efek
Ikhtisar Saham
22
listing and rating
Stock Highlights
Chronology of the Company’s other securities
- Kinerja Saham di Tahun 2009
22
listing and rating
Share Performance in 2009
- Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009
22
Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009
- Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
23
Share Ownership per 31 December 2009
- Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan
23
Distribution of Cash Dividends by the Company
- Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan
23
Details of Share Listing by the Company
11.
Nama dan alamat Perusahaan pemeringkat efek
Name and Address of the Company’s rating agency
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
Share Ownership per 31 December 2009
23
12.
Nama dan alamat lembaga dan profesi penunjang
pasar modal
Name and Address of the Company’s capital markets
supporting institutions
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009
Share Ownership per 31 December 2009
23
13.
Penghargaan dan sertifikat yang diterima Perusahaan baik
-
yang berskala nasional maupun internasional
Domestic and international awards and certificates
-
obtained by the Company
14.
Nama dan alamat anak Perusahaan
Name and Address of the subsidiary companies
Jejak Langkah 2009
Milestones 2009
Penghargaan 2009
Awards 2009
Informasi Perseroan
Corporate Informartion
24
132
218
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 7
No Required Item in Bapepam-LK X.K.6
Section where information can be found
Page
Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6
Informasi dapat ditemukan pada
Halaman
15.
Nama dan alamat kantor cabang atau kantor perwakilan
Name and Address of the Company’s branch and
Representative office
Informasi Perseroan
Corporate Information
218
16.
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis
Diskusi dan Analisa Manajemen
Management’s Discussion & Analysis
112
17.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Good Corporate Governance di Bumi
Good Corporate Governance at Bumi
134
a. Dewan Komisaris
. Board of Commissioners
-
Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris
Description of the duties and responsibilities of
the Board of Commissioners
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
149
-
Pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris
Details of the procedures of endorsement of
the Board of Commissioners’ Remuneration
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Commissioners and Board of Directors
Remuneration Policy
160
-
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting and attendance
of the Board of Commissioners
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Meetings
151
- Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Direksi
Description of the duties and responsibilities of
the Board of Directors
Direksi
Board of Directors
153
-
Pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi anggota Direksi
Details of the procedures of endorsement of
the Board of Directors’ Remuneration
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Commissioners and Board of Directors
Remuneration Policy
160
-
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
anggota Direksi
Meeting frequency and number of attendance
by the members of the Board of Directors
Rapat Direksi
Board of Directors’ Meetings
157
Program Pengembangan dan Pelatihan Direksi
The Board of Directors Training and Development Program
159
b. Direksi
Board of Directors
- Program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi Direksi
Directors’ Training
c. Komite Audit
Audit Committee
-
Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat
Keanggotaan
anggota Komite Membership
Name, title and brief biography of members of
Profil Komite Audit
the Audit Committee
Committee Audit Profiles
162
212
- Uraian tugas dan tanggung jawab Komite
Description of the duites and responsibilities of
the Audit Committee
Komite Audit
Audit Committee
162
- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite
Meeting frequency and number of attendance
by the members of the Audit Committee
Rapat Komite
Committee Meetings
163
- Uraian Pelaksanaan Kegiatan Komite
Details of activities of the Audit Committee
Kegitan Komite Tahun 2009
Committee Activities in 2009
163
8 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
No Required Item in Bapepam-LK X.K.6
Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6
d. Komite-komite lain yang dimiliki Perusahaan
Other Committees
Section where information can be found
Informasi dapat ditemukan pada
Komite-Komite
Committees
-Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite -
Name, title and brief biography of members of
the Committee
-
- Independensi anggota Komite
Independent members of the Committee
-
- Uraian tugas dan tanggung jawab, frekuensi pertemuan, tingkat kehadiran serta uraian -
pelaksanaan kegiatan Komite
Details of duties and responsibilities, meeting frequency, -
attendance, and details of activities of the Audit Committee
-
e. Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
f.
161
Komite Remunerasi dan Nominasi
The Remuneration and Nomination Committee
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Hedge Risk Management Committee
Hedge Risk Management Committee
Sub Komite Ekspansi
Expansion Sub Committee
Komite Pedoman Perilaku
The Code of Conduct Committee
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Sekretaris Perusahaan - Riwayat Hidup
Corporate Secretary - Curriculum Vitae
Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal yang
-
diterapkan oleh Perusahaan dan uraian mengenai
pelaksanaan pengawasan internal
-
(internal control & audit)
Details of the Company’s Internal Control and
-
Audit Systems
Page
Halaman
Auditor Independen
Independent Auditor
Divisi Audit Internal
The Internal Audit Division
Sistem Pengendalian Internal
The Internal Control System
g. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang -
dihadapi Perusahaan
Details on the Company’s Risks
-
Manajemen Risiko
Risk Management
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
h. Uraian mengenai aktifitas dan biaya yang dikeluarkan
-
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan
-
Details on the Company’s Corporate Social
Responsibility Program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial dan Pengembangan
Masyarakat dan Lingkungan
Corporate Social Responsibility, Community and
Environmental Development
164
165
167
168
169
210
163
163
181
179
185
194
96
188
i. Perkara penting yang dihadapi Perusahaan
Legal Proceeding
Kasus Hukum yang Dihadapi Perusahaan
Legal Suits Faced by the Company
171
j.
Informasi Perseroan
Corporate Information
218
Tempat dan alamat yang dapat dihubungi pemegang
saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi
mengenai Perusahaan
The Company’s address and contact details that
can be accessed by the public
18.
Tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan
Board of Directors’ Responsibility to the Company’s
Financial Statement
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009
Responsibility for 2009 Annual Report
219
19.
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Signature of Board of Directors’ and Board of
Commissioners
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009
Responsibility for 2009 Annual Report
219
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 9
Sekilas Bumi
Bumi in Brief
Visi
Vision
Menjadi Perusahaan Operator
Bertaraf Internasional Dalam
Sektor Energi dan Pertambangan
World Class, global
operator within the energy and
mining sectors
to be a
Misi
Menjaga kesinambungan usaha dan
daya saing Perseroan dalam menghadapi
persaingan terbuka di masa mendatang
dengan tujuan untuk:
Mission
• Meningkatkan hasil yang optimal bagi
Pemegang Saham
• Meningkatkan kesejahteraan para
karyawan
• Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah operasi
pertambangan
• Menjaga kelestarian lingkungan di
seluruh areal operasi pertambangan
Achieving sustainability
and global competitiveness to:
•
Increase return on investment for
shareholders
•
Improve the welfare of our employees
•
Enhance public prosperity around our mine
sites
•
Sustainably preserve the environment
surrounding our operations
10 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Filosofi Perseroan
Langkah-langkah BUMI berpedoman
pada tiga prinsip dasar:
• Bagaimana cara terbaik untuk
menciptakan nilai
• Bagaimana cara terbaik untuk
mencapai kemakmuran
• Bagaimana cara terbaik untuk
mendapatkan peluang-peluang
Kesejahteraan seseorang tercapai saat
mereka mampu bekerja secara produktif.
Manajemen Perseroan menyadari bahwa
penggunaan sumber daya utama, belum
diberdayakan secara maksimal, dan
berupaya untuk memanfaatkan peluang
tersebut dengan mencari investor yang
ingin memberdayakannya, sehingga akan
meningkatkan nilai bagi para pemangku
kepentingan lainnya.
Filosofi Perseroan mengenai keterkaitan
telah dikembangkan lebih lanjut di setiap
aktivitasnya. Melalui kegiatan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan
memperkuat hubungan dengan masyarakat
sekitar, serta meningkatkan komitmen untuk
mengelola dan mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut pada
akhirnya akan memastikan tercapainya
kesejahteraan Perseroan di masa mendatang
serta meningkatkan nilai ekonomi bagi para
pemangku kepentingan lainnya.
Company Philosophy
BUMI’s action are guided by three
underlying principles:
• How best to create value,
• How best to create prosperity
• How best to find opportunities
Prosperity for people occurs when they are working
profitably. The Company’s management recognized
that there was an under-utilization of core resources
and leveraged these opportunities connecting
investors with people who wanted to be prosperous,
thus creating significant value for all stakeholders.
The Company’s philosophy of connectivity is further
enhanced through activities that embody the
concept of Corporate Social Responsibility, fostering
good relationship with our local communities, and
reinforcing our commitment to the management and
reduction of an environmental impact. This, in turn,
ensures the future prosperity of the Company and the
economic value to all stakeholders.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 11
Sejarah Bumi
Bumi’s History
1998
1990
1997
BUMI melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
PT Bakrie Capital Indonesia
mengambil alih 58,51% saham
Perseroan dari Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912.
BUMI went Public on Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges.
PT Bakrie Capital Indonesia acquired
58.51% of company shares from
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912.
Melalui RUPS Luar Biasa tanggal
31 Agustus, diputuskan untuk
mengubah bisnis utama Perseroan
dari bidang perhotelan dan
pariwisata menjadi bidang minyak,
gas alam dan pertambangan.
The Company resolved to transform
its core business from hotel and
tourism to oil, natural gas and mining
at Extraordinary General Meeting of
Shareholders, August 31.
2004
Perseroan mengakuisisi 19,99%
saham
Arutmin,
sehingga
meningkatkan
kepemilikannya
menjadi 99,99%.
The Company acquired 19.99%
of shares in Arutmin, raising its
holdings to 99.99%.
2005
Perseroan telah pula berhasil
menyelesaikan seluruh proses
divestasi saham KPC sebagaimana
disyaratkan dalam pasal 26
Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B).
Setelah selesainya proses divestasi
tersebut maka kepemilikan saham
KPC menjadi sebagai berikut; SHL
dan KCL yang merupakan unit
usaha Perseroan memiliki masingmasing 24,5% dan 13,6% dimiliki
secara langsung oleh Perseroan
serta 32,4% dimiliki oleh PT Sitrade
Coal, yang merupakan unit usaha
Perseroan.
The Company has also completed
the divestment of the shares of KPC
pursuant to Article 26 of the Coal
Contract of Work (CCOW). With
the completion of the divestment
process, shareholdings of KPC
became as follows: SHL and KCL,
business units of the Company,
each with 24.5% and 13.6% owned
on directly by the Company and
PT Sitrade Coal, a business unit of
the Company, with 32.4%.
12 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
2006
Perseroan melakukan pembelian
kembali saham dengan jumlah
sebanyak-banyaknya 10% dari total
saham yang dikeluarkan.
The Company proceeded with a
share buyback of up to 10% of
shares.
2000
2001
2003
Perseroan mengakuisisi saham Gallo
Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%.
Di bulan November, Perseroan
mengakuisisi
80%
saham
PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
produsen
batubara
terbesar
keempat di Indonesia.
Di bulan Oktober, Perseroan
membeli 100% saham PT Kaltim
Prima Coal (KPC), produsen
batubara terbesar di Indonesia,
setelah mengakuisisi Sangatta
Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan
Coal Ltd. (KCL).
Gallo Oil (Jersey) Ltd. was acquired
through purchase of 97.5% of
shares.
Berdasarkan SK Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No. C-21041
HT.01.04.-TH.2000 tertanggal 20
September 2000, nama Perseroan
berubah dari PT Bumi Modern Tbk
menjadi PT Bumi Resources Tbk.
The Company’s name was changed
by virtue of the Decree of the
Minister of Justice and Legislation
of the Republic Indonesia No.
C-21041 HT.01.0 4.-TH.2000 dated
September 20, 2000, whereby
the name of PT Bumi Modern Tbk
became PT Bumi Resources Tbk.
2007
30% kepemilikan BUMI di Arutmin
dan KPC dijual kepada Tata Power
India.
A 30% interest in PT Arutmin and
KPC were sold to Tata Power of
India.
Pada bulan Juni dan Oktober,
diterbitkan dua obligasi konversi
senilai total US$ 450 juta, dimana
mengalami kelebihan permintaan 3
sampai 4 kali.
In June and October, two convertible
bonds were issued, totalling
US$ 450 million, which were 3 to 4
times oversubscribed.
In November, the Company acquired
80% of PT Arutmin Indonesia
(Arutmin), the fourth largest coal
producer in Indonesia.
In October, 100% of PT Kaltim Prima
Coal (KPC), Indonesia’s largest
coal mine, was acquired after the
acquisition of Sangatta Holdings
Ltd (SHL) and Kalimantan Coal Ltd.
(KCL).
2008
Setelah melalui proses yang cukup
panjang, BUMI akhirnya dapat
memiliki Herald Resources Ltd
Australia dengan nilai AU$ 552
juta. Operasi tambang seng, timah
dan emas ini berlokasi di Sumatera
Utara.
After intense competitive bidding,
BUMI acquired Herald Resources
Ltd of Australia for AU$ 552 million.
This zinc, lead and gold operation is
located in North Sumatera.
2009
China Investment Corporation
(CIC)
menanamkan modal di
BUMI sebesar US$ 1.9 miliar dalam
bentuk instrumen utang, terdiri dari
US$ 600 juta yang dibayarkan
kembali di tahun ke-empat,
US$ 600 juta di tahun ke-lima, dan
sisanya US$ 700 juta di tahun keenam. Investasi ini memiliki 12%
cash coupon per tahun dengan total
IRR of 19%, dimana seluruh sisanya
akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo. Dana ini digunakan untuk
restrukturisasi utang dan belanja
modal.
China Investment Corporation
(CIC) invested US$ 1,9 billion in
BUMI in the form of a debt-like
instrument. The US$ 1,9 billion
investment consists of US$ 600
million repayable in year four,
US$ 600 million in year five, and
remaining US$ 700 million in year
six. The investment attracts a 12%
annual cash coupon with a total IRR
of 19%, the balance payable at the
time of final maturities. The funds
will be used for debt restructuring
and capital expenditure.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 13
Strategi
Perusahaan 2009
2009 Corporate Strategy
“
Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap di seluruh
dunia, permintaan batubara thermal baik di pasar domestik maupun dunia terus
meningkat dari tahun ke tahun. Perseroan selalu berupaya mengambil peran
signifikan sebagai produsen baik di pasar lokal maupun dunia. Peningkatan produksi
menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada tahun 2012 dan ekspansi ke
pertambangan non batubara yang terus dijalankan menjadi strategi Perseroan dalam
meningkatkan bisnis sekaligus memberikan hasil maksimal pada investor.
“
The demand for thermal coal both
domestically and internationally has,
in line with the increase in the global
capacity for steam power plants,
continued to grow for the last several
years. The Company constantly strives
to play a significant role as a producer
both domestically and internationally.
An increase in production to 111
million tonnes per year that will be
achieved in 2012 and the expansion
to non-coal mining will continue to
be implemented as a part of the
Company’s strategy to enhance
business to provide maximum
returns to the investors.
14 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Kondisi Pasar dan Strategi Perusahaan.
Sebagai sumber energi yang banyak digunakan selain
minyak bumi, seiring peningkatan penggunaan batubara
untuk pembangkit listrik, kebutuhan batubara dunia terus
meningkat secara signifikan. Data International Energy
Agency (IEA) mencatat, kurun waktu 2006-2030 konsumsi
batubara dunia diprediksi akan meningkat sebesar 49%
dari 127,5 miliar ton tahun 2006 menjadi 190,2 miliar ton
pada tahun 2030. IEA juga memprediksi tren pertumbuhan
konsumsi batubara pada periode 2005-2015 rata-rata
sebesar 2,6% per tahun dan akan melambat pada periode
2015-1030 menjadi rata-rata 1,7% per tahun.
Market Conditions and Corporate Strategies
As the most widely-utilized energy resource apart from oil,
the ever-increasing demand for coal is due to its utilization
in power plants. The International Energy Agency (IEA)
affirms that between 2006–2030, world coal consumption
is predicted to increase by 49% from 127.5 billion tonnes in
2006 to 190.2 billion in 2030. IEA also forecasts a growth
trend in coal consumption between 2005–2015, with an
average rate of 2.6% per annum, after which the growth will
decelerate to 1.7% per annum between 2015–2030.
Hingga akhir 2009, Amerika, China, dan India menjadi
Negara yang memiliki tingkat konsumsi batubara terbesar
di dunia. Tren ini masih akan berlangsung selama
beberapa tahun ke depan. Selama tahun 2006, Amerika
mengkonsumsi batubara sebanyak 22,5 miliar ton atau
setara dengan 48% dari total konsumsi batubara dunia.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada pembangkit
listrik, total permintaan batubara (cooking dan thermal)
Amerika diprediksi akan meningkat menjadi 26,6 miliar ton
pada tahun 2030.
By the end of 2009, the USA, China and India have become
the world’s largest coal consuming nations with a trend that
will still progress for the next several years. In 2006, the
USA consumed 22.5 billion tonnes of coal or equivalent to
48% of the total world’s coal consumption. To meet the
power plants’ needs, the total coal demand (both thermal
and coking) for the USA is forecast to increase to 26.6
billion tonnes by the end of 2030.
Pasar Batubara China
Guna mendorong peningkatan produksi baja dan
pembangkit listrik, sejak tahun 2006 hingga 2008, total
konsumsi batubara China (thermal dan cooking) meningkat
6,8% menjadi 1,4 miliar ton atau 42,6% dari total konsumsi
dunia. Kebutuhan yang melebihi kapasitas produksi
membuat China harus mengimpor kedua jenis batubara
tersebut. Pada tahun 2009, impor China untuk batubara
thermal meningkat 167% dibanding tahun 2008. Demikian
halnya dengan impor China untuk batubara cooking yang
meningkat hampir 400% dibanding tahun 2008.
China’s Coal Market
In order to boost the production of steel and power plants,
from 2006 – 2008, China’s total consumption for coal
(both thermal and coking) had increased to 6.8% or 1.4
billion tonnes - equivalent to 42.6% of the world’s total coal
consumption. This need exceeds the production capacity
which has forced China to import both types of coal. In
2009, China increased imports of thermal coal and coking
coal by 167% and 400% respectively, in contrast to the
previous year, 2008.
Sebagai gambaran, kurun waktu sembilan bulan sejak
September 2008 China mengekspor batubara thermal
sebesar 5,9 juta ton. Disebabkan oleh penurunan
kemampuan produksi dan desakan kebutuhan pembangkit
listrik, hingga bulan September tahun 2009, China
mengimpor batubara thermal sebesar 46,4 juta ton. Seiring
dengan peningkatan produksi batubara di tahun 2010,
jumlah permintaan China dari pasar batubara thermal dunia
diprediksi akan mengalami penurunan menjadi sekitar
45 juta ton pada tahun 2010. Namun, pada tahun-tahun
berikutnya permintaan China akan kembali meningkat
dengan kecenderungan peningkatan yang relatif stabil dan
pada tahun 2011 akan menjadi 50 juta ton dan 60 juta ton
pada 2015.
As an outline, in the nine months from September 2008,
China exported just 5.9 million tonnes of thermal coal. Due
to the decline in production capacity and the pressure from
the high demand by power plants, by September 2009,
China had become the world’s largest thermal coal importer
at 46.4 billion tonnes. As coal production increased in
2010, China’s demand from the world’s coal market has
been forecasted to downsize to approximately 45 million
tonnes. However, in the following years it is forecasted to
recuperate at relatively stable rate, and China’s demand will
be 50 million tonnes in 2011 and 60 million tonnes in 2015.
Pasar Batubara India
Kondisi yang hampir sama juga terjadi pada India. Pada
tahun 2008, total konsumsi batubara India meningkat
India’s Coal Market
A similar condition had also occurred in India. In 2008,
India’s total coal consumption increased by 8.4% to 231
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 15
Strategi Perusahaan 2009
8,4% menjadi 231 juta ton atau setara dengan 7% konsumsi
dunia. Kekurangan pasokan batubara domestik mendorong
kenaikan impor batubara. Selama tahun 2003-2008 impor
batubara India mencapai 17,1%. Sementara ekspor batubara
India turun dengan CAGR mencapai -0,1%. Guna menunjang
produktivitasnya, pabrik baja di India mengimpor sekitar
50% kebutuhan batubara.
million tonnes or equivalent to 7% of the world’s total coal
consumption. The insufficiency of domestic coal supply has
increased the import of coal. Between 2003–2008, India’s
coal import was 17.1%. Meanwhile, India’s coal export
suffered a drop with CAGR of -0.1%. In order to maintain
productivity, India’s steel mills imported approximately
50% of their coal supply.
Terus meningkatnya kebutuhan batubara untuk pembangkit
listrik ikut mendorong tingginya permintaan India terhadap
batubara. Hingga bulan Juli 2009, India mengimpor
batubara thermal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat 55%
dibandingkan dengan Juli 2008. Peningkatan permintaan
India diprediksi akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke
depan. Pada tahun 2010 permintaan India terhadap batubara
thermal diprediksi sebesar 53 juta ton. Pada tahun 2011,
jumlah tersebut akan meningkat menjadi 63 juta ton dan
pada tahun 2015 diprediksi menjadi sekitar 108 juta ton.
The ever-increasing need for coal used in power plants has
contributed in the growth in India’s coal demand. By July
2009, India had imported 32.6 million tonnes of thermal
coal, or 55% higher compared to July 2008. India’s increase
in demand has been forecast to continue in the next few
years. In 2010, India’s thermal coal demand is forecast to
be approximately 53 million tonnes. In 2011, the figure will
increase to 63 million tonnes and 108 million tonnes in
2015.
Secara keseluruhan, impor batubara India diproyeksi
masih akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Untuk
memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat,
dalam tiga tahun ke depan, impor batubara (cooking dan
thermal) India akan meningkat sepuluh kali menjadi 40-45
juta ton.
In general, India’s import of coal is estimated to increase
within the next few years. To meet the ever-increasing
domestic demand, in the following three years, India’s coal
import (both thermal and coking) will increase by ten times
to be approximately 40-45 million tonnes.
Harga Batubara
Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008
berdampak cukup signifikan pada penurunan harga batubara
dari US$ 180 per metrik ton menjadi sekitar US$ 75 per
metrik ton pada akhir tahun 2008. Seiring membaiknya
ekonomi dunia dan terus meningkatnya kebutuhan batubara,
mulai semester kedua tahun 2009, harga batubara kembali
stabil dengan kecenderungan meningkat. IEA memprediksi
harga batubara akan terus meningkat dimana pada tahun
2010 akan berada di level US$ 85 per metrik ton dan pada
tahun 2012 akan berada di level US$ 90 per metrik ton.
Coal Prices
The global economic crisis in 2008 caused a significant
decline in coal prices; from US$ 180 per metric tonne to
US$ 75 per metric tonne at the end of 2008. As the world
economic situation improved and the demand in coal
increased, the coal price has stabilized with an increasing
trend, since the second semester of 2009. IEA has forecast
that the coal price will continuously increase, to US$ 85 per
metric tonne in 2010 and to US$ 90 per metric tonne in
2012.
Sebagai negara yang memiliki cadangan batubara sebesar
20 miliar ton dengan potensi 90 miliar ton, Indonesia
memiliki peran penting di pasar batubara dunia. Dalam kurun
waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia juga mengalami
peningkatan konsumsi batubara yang cukup signifikan. Pada
tahun 1997, konsumsi domestik masih sebesar 13,2 juta ton.
Jumlah tersebut meningkat 243% menjadi 45,3 juta ton
pada tahun 2007. Menyusul selesainya proyek percepatan
10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara domestik untuk
pembangkit listrik akan mengalami peningkatan sebesar
65-70 juta ton per tahun. Hingga 2010, pada saat semua
proyek PLTU sudah beroperasi, konsumsi batubara domestik
diprediksi akan mencapai 90 juta ton, atau meningkat sekitar
40 juta ton dibandingkan dengan kebutuhan saat ini.
As a country with 20 billion tonnes of coal reserves and a
potential of 90 billion tonnes, Indonesia plays an important
role in the world’s coal market. In the last decade, Indonesia
has shown a significant increment in coal consumption. In
1997, domestic consumption was 13.2 million tonnes. This
then increased by 243% to 45.3 million tonnes in 2007.
Following the completion of 10,000 MW acceleration phase
II, the domestic demand for coal used for power plants will
increase by approximately 65-70 million tonnes per annum.
By 2010, when all PLTU (coal-fired power plants) projects
are operating, domestic coal consumption has already been
predicted to reach 90 million tonnes or 40 million tonnes
higher compared to today’s demand.
16 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
2009 Corporate Strategy
Seiring dengan peningkatan kebutuhan pasokan tersebut,
produksi batubara domestik juga terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2008, produksi batubara Indonesia
mencapai 215 juta ton, meningkat 90,3% dibanding 2003.
Sementara, pada tahun 2009, Asosiasi Pertambangan
Batubara Indonesia mencatat produksi batubara Indonesia
sebesar 250 juta ton. Jumlah tersebut diprediksi akan
meningkat hingga mencapai 280 juta ton pada tahun 2010.
Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke
luar negeri terutama Jepang, Taiwan, China, dan India.
As such increases in demand, domestic coal production
continuously increases. In 2008, Indonesia’s coal
production reached 215 million tonnes, or increased by
90.3% over 2003. Meanwhile, in 2009, Indonesia’s Coal
Mining Association noted that Indonesia’s annual coal
production was at 250 million tonnes. This amount had
been forecasted to increase to 280 million tonnes in 2010.
Most of Indonesia’s coal production is being exported to
other countries, mainly: Japan, Taiwan, China and India.
Di tengah percaturan pasar batubara baik domestik maupun
Internasional, dengan kepemilikan basis sumber daya yang
sangat besar (lebih dari 10 miliar ton), Perseroan memiliki
peran yang cukup besar baik di pasar domestik maupun
ekspor. Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan berbagai
langkah strategis. Penggunaan teknologi mutakhir menjadi
salah satu upaya efisiensi sekaligus meningkatkan produksi.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Perseroan juga telah
menetapkan target peningkatan produksi menjadi 111 juta
ton per tahun yang akan dicapai pada tahun 2012.
Supported by enormous reserves (exceeding 10 billion
tonnes), the Company plays a significant role in both the
domestic and export markets. For that reason, the Company
has prepared various strategic steps. The use of state-ofthe-art technology is one of the efficiency efforts and this
will also increase production. To satisfy market demand,
the Company has also set a production increment target to
111 million tonnes per annum, which is likely to be reached
in 2012.
Ekspansi pasar ke Cina, India, maupun pasar domestik yang
diiringi dengan peningkatan volume penjualan menjadi
strategi Perseroan untuk meningkatkan penjualan batubara
terutama jenis batubara thermal. Selama ini, selain pasar
domestik Perseroan mengandalkan pemasaran batubara
ke Jepang, China, dan Taiwan. Perseroan akan berupaya
memperpendek jangka waktu pengiriman sebagai salah
satu strategi meningkatkan pelayanan dan mencapai
kepuasan pelanggan. Selain itu, Perseroan juga menempuh
upaya pertumbuhan organik melalui serangkaian akuisisi
perusahaan tambang batubara yang potensial.
Expansion to China, India, or even domestic market,
supported by the increment in sales volume, is the Company’s
strategy to increase sales of coal, primarily thermal coal. In
addition to relying on domestic market, the Company has
also focused on marketing coal to Japan, China and Taiwan.
As one of the strategies to increase customer service and
satisfaction, the Company will attempt to shorten the
delivery period. Moreover, companies will also supplement
organic growth efforts by acquiring potentially promising
coal mining companies.
Guna mendorong kinerja perusahaan lebih optimal,
Perseroan terus berupaya melakukan diversifikasi portofolio
bisnis melalui investasi pada komoditas pertambangan
selain batubara seperti tembaga, emas, bijih besi, timah,
seng, dan gas metan.
In order to optimize corporate performance, the Company
will constantly diversify its business portfolios by investing
in mining other commodities, such as copper, gold, iron ore,
lead, zinc and methane gas.
Semua upaya tersebut tentu membutuhkan komitmen
dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Untuk
itu, peningkatan kwalitas SDM menjadi salah satu upaya
mendorong kemajuan bisnis Perseroan. Pengelolaan
perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola
perusahaan yang sehat dan selalu mempertimbangkan aspek
risiko menjadi kunci keberhasilan bisnis. Mendasarkan pada
praktik terbaik di tingkat nasional maupun internasional,
Perseroan akan selalu menerapkan GCG dan Manajemen
Risiko dengan baik. Kebijakan CSR yang diterapkan akan
membantu Perseroan mencapai sukses bisnis secara
berkesinambungan.
All of the abovementioned clearly need a strong
commitment from all levels of management and staff. Thus,
HR quality improvement becomes one initiative to stimulate
business improvement. Corporate management, by
ensuring a sound implementation of corporate governance
principles as well as constantly considering aspects of risk,
is a key to a business success. Benchmarking with national
and international best practices, the Company will also
implement appropriate GCG and Risk Management policies
and programs. The adopted CSR policies will help the
Company achieve sustainable business success.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 17
Road Map
2009 - 2013
Deliver performance and superior returns
to all shareholders
Mewujudkan kinerja yang memberikan hasil usaha yang
maksimal bagi seluruh pemegang saham.
Position BUMI as
the national mining
resource company in
Indonesia
Menempatkan BUMI sebagai
perusahaan pertambangan
aset nasional di Indonesia.
KPC and Arutmin
Commissioning: 2011/2012
Pengembangan produksi batubara mencapai
100 mtpa di kedua anak perusahaan, KPC dan
Arutmin
Coal production expansion in KPC and Arutmin
to 100 mtpa
Herald Resources Ltd.and PT Dairi Prima Mineral
Commissioning: 2011
Konsesi penambangan di Dairi telah memasuki proses
pembangunan serta penyelesaian desain dan rencana kerja. Uji coba
proses produksi telah dilakukan dan proses produksi akan dimulai
dalam waktu dekat.
The design and work-plan for the mining concession in Dairi is in
progress. The trial production process had been performed and the
production process will commence shortly.
Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals
Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013
18 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Program eksplorasi lanjutan di Gorontalo Minerals
dan Citra Palu Minerals, termasuk pembangunan
tambang, serta studi kelayakan yang mencakup
sumber daya dan cadangan biji tembaga, perak dan
emas.
Exploration program in Gorontalo Minerals and
Citra Palu Minerals currently include the advanced
exploration, mine developments, as well as
feasibility studies which cover the resources and
reserves of iron ore, silver and gold.
The Company continues to strive to develop its non-coal
commodities in order to obtain a more favorable economic value.
To date, the Company continues to carry out various studies in
regard to various aspects of non-coal mining. A number of the noncoal producing subsidiaries are prepared to operate commercially
in 2010. In addition to this, the Company has formulated a business
development plan as elaborated in the road map.
Vertical integration
by acquisition
of key suppliers
including mining
operators
Integrasi vertikal
melalui akuisisi
pemasok dan
operator tambang
utama.
Bumi Mauritania S.A.
Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013
Tahap persiapan eksplorasi di Mauritania
meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik
terhadap batuan dengan metode rock chip
sampling, survei magnetik baik tanah maupun
udara, serta melakukan pengujian pengeboran.
The Company has done a number of exploration
preparations which include geological mapping,
systematic sampling on rocks by using rock chip
sampling, magnetic survey on soil and air, as well
as drilling tests.
Fajar Bumi Sakti (FBS)
Commissioning: 2010
Pendopo Energi Batubara (PEB)
Commissioning: 2012
PEB masih dalam tahap pengembangan dan
persiapan operasi penambangan. Sesuai
karakteristik produk batubara yang dihasilkan,
PEB akan menjadi produsen batubara untuk
keperluan pembangkit listrik dan energi.
PEB is still on the stage of development and
coal mining operation preparations. Looking at
the coal characteristics it produces, PEB will be
the coal producer specifically supplying power
plants and alternative industrial energy.
FBS operates two mining techniques;
underground and open-pit, both of which are
applied in Loa Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in
Tabang area, FBS only applies an open-pit mining
technique.
Perseroan terus berupaya mengembangkan komoditas non batubara untuk
mendapatkan nilai ekonomis yang lebih baik. Sampai saat ini, Perseroan terus
melakukan berbagai studi di berbagai aspek pada tambang non batubara. Beberapa
dari anak perusahaan penghasil komoditas non batubara telah siap beroperasi
komersil pada tahun 2010. Selain itu, secara garis besar Perseroan telah menyusun
rencana pengembangan perusahaan seperti yang tercantum dalam road map.
“
“
FBS mengoperasikan dua jenis teknik
pertambangan, bawah tanah dan teknik lubang
terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa
Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang,
FBS hanya menerapkan teknik penambangan
terbuka.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 19
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(Dalam Dolar AS)
2009
(In US Dollar)
Pendapatan
Revenue
Laba Kotor
Gross Profit
Laba Usaha
Operating Income
EBITDA
EBITDA
Beban Lain-lain
Other Expenses
Laba (Rugi)Sebelum Pajak
Income Before Tax
Manfaat (Beban) Pajak
Tax Expenses
Laba (Rugi) Bersih
Net Income
Jumlah Saham (dalam ribuan saham)
No. of Shares (in thousand shares)
Laba (Rugi) per 1.000 Saham
Earnings per 1,000 Shares
Aset Lancar
Current Assets
Jumlah Aset
Total Assets
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
Ekuitas
Shareholder’s Equity
Nilai Buku per 1.000 Saham
Book Value per 1,000 Share
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
2008
2007
2006
2005
(Disajikan kembali)
(Re-stated)
3,219,274,206 3,378,393,105 2,265,468,068 1,851,550,950 1,751,248,015
1,103,694,646 1,612,729,995 755,318,508 529,443,181 441,892,799
1,102,209,300 405,476,510 327,484,241 263,418,315
1,055,899,291 1,198,770,253 951,160,162 430,102,740 334,713,876
(120,592,507)
(69,483,067)
449,471,292 (102,538,692)
517,655,112 1,032,726,233 854,947,802 224,945,549 233,998,345 489,177,565 (14,646,544)
(2,521,907)
190,448,692 371,690,961 789,003,841 222,304,589 123,263,070
18,930,787 19,193,377 18,320,830 19,404,000 19,404,000
10.06 19.37 11.46 6.35
638,247,619 43.07 (83,704,585)
179,713,730
(56,300,452)
2,051,639,591 1,632,573,975 1,163,027,463 1,056,671,232 577,373,270
7,410,928,534 5,234,794,082 2,819,419,180 2,513,535,949 1,721,819,268
2,115,257,404 2,102,889,786 859,916,040 802,689,345 659,128,912
5,814,269,266 3,716,454,541 1,417,693,057 2,143,355,680 1,475,067,922
1,470,972,168 1,165,480,920 1,121,961,373 359,946,091 235,345,560
77.70 60.72 61.24 18.55 12.13
(63,617,813)
(470,315,811)
303,111,423 253,981,887 (81,755,642)
Rasio (%)
Ratios (%)
Laba Terhadap Aset
Return on Assets
Laba Terhadap Ekuitas
Return on Equity
Rasio Lancar
Current Ratio
Hutang Terhadap Total Aset
Debts to Totel Assets
Hutang Terhadap Ekuitas
Debts to Equity
Hutang Netto Terhadap Ekuitas
Net Debts to Equity
Marjin Laba Kotor
Gross Margin
Marjin Laba Usaha
Operating Margin
Marjin Laba Bersih
Net Margin
Nilai Tukar Penutup Pada
Akhir Tahun (Rp/AS$)
Year End Closing Exchange Rate (Rp/US$)
Nilai Tukar Rata-Rata Dalam
Setahun (Rp/AS$)
Average Annual Exchange Rate (Rp/US$)
2.57%
7.10%
27.98%
8.84%
7.16%
12.95%
31.89%
70.32%
61.76%
52.38%
96.99%
77.63%
135.25%
131.64%
87.60%
36.80%
22.25%
4.18%
40.37%
31.69%
185.38%
99.95%
10.52%
281.91%
231.86%
174.88%
71.43%
-13.37%
229.27%
195.95%
34.28%
47.74%
33.34%
28.59%
25.23%
19.83%
32.63%
17.90%
17.69%
15.04%
5.92%
11.00%
34.83%
12.01%
7.04%
9,400 10,950 9,419 9,020 9,830
10,400 9,678 9,136 9,167 9,751
20 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Laba Usaha (Dalam jutaan dollar AS)
Operating Income (In million US Dollar))
Marjin Laba Usaha
Operating Margin
1,102.2
2009
32.63%
47,619
%
2009
263.4
638.2
327.5
405.5
17.69%
17.90%
19.83%
15.04%
48,692
47,027
%200910.06
2005
47,027
17,655,112
48,692
%
2006
2005
2007
2008
2006
2007
2009
2008
2009
9.81
55,899,291
48,692
17,655,112
9.81
Laba per Saham (US$ per 1.000 saham)
Earnings per Share (US$ per 1,000 shares)
Laba Bersih (Dalam jutaan dollar AS)
Net Income (In million US Dollar)
55,899,291
17,655,112
789.0
43.07
55,899,291
418,315
371.7
222.3
2005
190.4
2006
4%
418,315
263,070
4%
6.35
263,070
79,713,730
11.46
123.3
2005
2007
2008
10.06
2006
2007
2009
Laba Sebelum Pajak (Dalam jutaan dollar AS)
Income Before Tax (In million US Dollar)
6.35
34,713,876
79,713,730
19.37
6.35
1,198.8
1,055.9
951.2
854.9
517.7
224.9
2009
EBITDA (Dalam jutaan dollar AS)
EBITDA (US$ per 1,000 shares)
1,032.7
34,713,876
2008
334.7
430.1
179.7
2005
2006
2005
2007
2008
2009
2006
2007
2008
2009
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Adj Close
918.38
830.45
752.29
683.9
615.51
556.89
508.04
459.19
415.22
498.27
508.04
498.27
498.27
498.27
459.19
483.61
498.27
478.73
498.27
488.5
498.27
488.5
537.35
664.36
664.36
713.21
742.52
713.21
722.98
713.21
674.13
722.98
781.6
762.06
762.06
722.98
732.75
752.29
752.29
703.44
752.29
781.6
752.29
762.06
781.6
771.83
771.83
762.06
752.29
703.44
722.98
703.44
732.75
752.29
781.6
781.6
820.68
781.6
801.14
849.99
879.3
879.3
889.07
898.84
918.38
996.54
1123.55
1084.47
1104.01
1162.63
1445.96
1416.65
1201.71
1172.4
1260.33
1260.33
1260.33
1348.26
1445.96
1485.04
1612.05
1641.36
1729.29
1914.92
1885.61
1954
2124.97
2149.4
1905.15
1748.83
1924.69
2027.27
Kinerja Saham di Tahun 2009
Share Performance in 2009
Price (Rp)
Volume (000,000 units)
4,000
2,000
3,500
1,750
3,000
1,500
2,500
1,250
2,000
1,000
1,500
750
1,000
500
500
250
0
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Harga
Volume
Price
Volume
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
0
Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009
Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009
Periode
Harga Saham
Share Price
Period
Tertinggi
Highest
Rp
Terendah
Lowest
Rp
Penutupan
Closing
Rp
Triwulan I, 2006
Triwulan II, 2006
Triwulan III, 2006
Triwulan IV, 2006
1,070
990
880
900
750
770
700
720
900
770
740
900
1st Quarter, 2006
2nd Quarter, 2006
3rd Quarter, 2006
4th Quarter, 2006
Triwulan I, 2007
Triwulan II, 2007
Triwulan III, 2007
Triwulan IV, 2007
1,340
2,300
3,700
6,400
870
1,290
2,025
3,775
1,330
2,275
3,575
6,000
1st Quarter, 2007
2nd Quarter, 2007
3rd Quarter, 2007
4th Quarter, 2007
Triwulan I, 2008
Triwulan II, 2008
Triwulan III, 2008
Triwulan IV, 2008
6,500
8,400
3,425
950
6,150
8,200
3,100
890
6,200
8,200
3,200
910
1st Quarter, 2008
2nd Quarter, 2008
3rd Quarter, 2008
4th Quarter, 2008
Triwulan I, 2009
Triwulan II, 2009
Triwulan III, 2009
Triwulan IV, 2009
1,000
2,325
3,475
3,225
385
810
2,150
2,050
820
1,860
2,375
2,425
1st Quarter, 2009
2nd Quarter, 2009
3rd Quarter, 2009
4th Quarter, 2009
22 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
1.51%
Kepemilikan Saham
Per 31 Desember 2009
Share Ownership
As of 31 December 2009
Credit Suisse International
Reksa Dana Schroder
Dana Prestasi Plus
1.51%
SSB Obih Acf Ishares Msci
1.99% Emerging Markets Index fund
Public
Interventures Capital Pte Ltd.
82.13%
PT Bakrie and Brothers Tbk.
Kepemilikan Saham
(Per 31 Desember 2009)
Share Ownership
(As of December 31,2009)
2.77%
10.09%
PT Bakrie and Brothers Tbk
Interventures Capital Pte. Ltd
SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Markets Index Fund
Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus
Credit Suisse International
Public
10.09%
2.77%
1.99%
1.51%
1.51%
82.13%
Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perusahaan
Distribution of Cash Dividends by the Company
Keterangan
Tahun Buku
Description
Fiscal Year
Dividen per Saham
Jumlah Saham Cum Date
Ex Date Rec Date
Dividends per Share
Total Shares
(Rp)
Cash Dividend 1991 50 35,000,000
Cash Dividend 1992 50 35,000,000
Cash Dividend 1993 50 45,000,000
Cash Dividend 1998 5
792,000,000
Interim Dividend 2000 1
Final Dividend 2002 2.5 Tanggal Pembayaran
Payment Date
19,404,000,000 03-07-00 17-07-00
19,404,000,000 13-08-03 14-08-03 19-08-03 02-09-03
Interim Dividend 2005 5
19,404,000,000 09-08-05 10-08-05 12-08-05 18-08-05
Final Dividend 2005 10 19,404,000,000 12-06-06 13-06-06 15-06-06 19-06-06
Final Dividend 2006 16 19,404,000,000 13-06-07 14-06-07 18-06-07 21-06-07
Interim Dividend 1 2007 33 19,404,000,000 22-06-07 25-06-07 27-06-07 02-07-07
Interim Dividend 2
2007 33 19,404,000,000
28-08-07 29-08-07 31-08-07 05-09-07
Final Dividen 2007 45 19,404,000,000 28-07-08 29-07-08 01-08-08
07-08-08
Final Dividen 2008 50.6
19,404,000,000
29-07-09
30-07-09
03-08-09
18-08-09
Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan
Details of Share Listing by the Company
Keterangan
Rasio
Jumlah Saham
yang Ditawarkan
Description
Ratio
Issued Shares
Nominal Jumlah Nominal
per Saham
Nominal per Share
Total Nominal
Jumlah Saham
Pencatatan
Listed Shares
Tanggal Listing Date
Bursa
Stock Exchange
(Rp)
IPO Rp 4,500
10,000,000
1,000
10,000,000,000
10,000,000
30-07-90
BE Indonesia
Company Listing 25,000,000 1,000 25,000,000,000 35,000,000 18-03-91 BE Indonesia
Right Issue 1 (7 : 2) 10,000,000 1,000 10,000,000,000
45,000,000 30-06-93 BEJ dan BES
Stock Split (1 : 2) 45,000,000 500 22,500,000,000 90,000,000 29-09-97 BEJ dan BES
(10 : 12) 108,000,000 500 54,000,000,000 198,000,000 30-09-97 BEJ dan BES
Right Issue 2 Saham Bonus (1 : 3) 594,000,000 500 297,000,000,000 792,000,000 24-11-97 BEJ dan BES
Right Issue 3 (2 : 47) 18,612,000,000 500 9,306,000,000,000 19,404,000,000 26-05-00 BEJ dan BES
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 23
Jejak
Langkah 2009
Milestones 2009
5 May
Perseroan melalui anak-anak perusahaannya, PT Artha Widya
Persada dan PT Visi Multi Artha, menandatangani Kontrak Kerja
Sama Gas Metana Batubara dengan Badan Pelaksana Minyak
dan Gas Bumi untuk Pengusahaan Gas Metana Batubara di dua
blok, yaitu blok Sangatta II, Kalimantan Timur dan Blok Tabulako,
Kalimantan Selatan.
5 January
Melalui Pendopo Coal Ltd, BUMI mengakuisisi
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) dengan
kepemilikan saham sebesar 84%. PEB memiliki
wilayah konsesi tambang seluas 17.840
hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun
terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh konsultan pertambangan, PEB memiliki
cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton.
Through Pendopo Coal Ltd, BUMI has acquired
84% ownership of PT Pendopo Energi Batubara
(“PEB”). PEB owns 17,840 hectares of concession
area with a 30-year operating permit, effective
from May 5, 2009 until May 4, 2039. Research
conducted by a mining consultant has revealed
that PEB has potential reserves of 1,954 million
tonnes.
24 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Through its subsidiaries, PT Artha Widya Persada and PT Visi Multi
Artha, the Company signed a Joint Cooperation Contract with the
Oil and Gas Exploration Agency on Coal Methanol exploration
in two blocks - Sangatta II, East Kalimantan and Tabulako, South
Kalimantan.
9 September
BUMI melalui Calipso Investment Pte. Ltd., suatu perusahaan
yang didirikan berdasarkan hukum Singapura, merupakan
anak perusahaan yang sahamnya dimiliki 100% oleh BUMI,
menyampaikan dokumen Pernyataan dari Penawar (Bidder’s
Statement) kepada para pemegang saham Herald Resources
Limited berkaitan dengan rencana pembelian saham-saham dalam
Herald oleh Calipso untuk seluruh saham-saham dalam Herald
yang di miliki oleh Publik. Herald adalah suatu perusahaan yang
berkedudukan di Australia di mana seluruh sahamnya dicatatkan
pada Australian Stock Exchange.
BUMI (through Calipso Investment Pte. Ltd., a company established
under Singapore law and fully-owned by BUMI) submitted a
Bidder’s Statement to Herald Resources Limited shareholders
pertaining to Calipso’s shares acquisition plan for all Herald shares
held by the Public. Herald is a company registered and operating
in Australia and its entire shares are listed on the Australian Stock
Exchange.
23 September
China Investment Corporation (CIC)
menanamkan modal di Bumi sebesar US$ 1,9
miliar dalam bentuk instrumen utang , terdiri
dari US$ 600 juta yang dibayarkan kembali
di tahun ke-empat, US$ 600 juta di tahun
ke-lima, dan sisanya US$ 700 juta di tahun
ke-enam. Investasi ini memiliki 12% cash
coupon per tahun dengan total IRR of 19%,
dimana seluruh sisanya akan dibayarkan
pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan
untuk restrukturisasi utang dan belanja
modal.
China Investment Corporation (CIC)
invested US$ 1.9 billion in BUMI in the form
of a debt-like instrument. The US$ 1.9 billion
investment consists of US$ 600 million
repayable in year four, US$ 600 million in
year five, and remaining US$ 700 million
in year six. The investment attracts a 12%
annual cash coupon with a total IRR of 19%,
the balance payable at the time of final
maturities. The funds will be used for debt
restructuring and capital expenditure.
9 November
BUMI mengumumkan harga Guaranteed Senior Secured Notes
senilai US$ 300.000.000 dengan tingkat bunga 12%, jatuh tempo
2016 yang diterbitkan oleh Bumi Capital Pte. Ltd. dan dijamin
tanpa syarat dan selamanya oleh BUMI dan beberapa anak
perusahaannya.
BUMI announced the pricing of Guaranteed Senior Secured Notes
of US$ 300,000,000 with interest rate of 12%, due in 2016 to be
issued by Bumi Capital Pte. Ltd. The pricing is unconditionally and
irrevocably guaranteed by BUMI and some of its subsidiaries.
15 December
Melalui Surat Keterbukaan Informasinya, Perseroan mengumumkan
bahwa efektif per tanggal 16 November 2009 Herald tidak terdaftar
lagi di Bursa Efek Australia atas permintaan dari Herald.
Through the letter of information transparency, the Company
announced the delisting of Herald in Australian Stock Exchange
effective of 16 November 2009. This was done by the request of
Herald.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 25
Sambutan
Presiden
Komisaris
Message from the President Commissioner
“
“
Di tengah kondisi ekonomi yang masih
relatif sulit, BUMI berhasil membukukan
kinerja yang solid sehingga memberikan
imbal hasil yang cukup memuaskan bagi
investor. Pemenuhan terhadap berbagai
ketentuan yang berlaku membawa BUMI
menjadi perusahaan yang berkontribusi
cukup besar bagi ekonomi nasional
dan menjadi entitas bisnis yang cukup
diperhitungkan secara global.
BUMI successfully booked
a solid performance
in the midst of relatively
difficult economic
conditions. BUMI has,
through its compliance
with various prevailing
regulations, become
a substantial
contributor towards
national economic
development as well
as a significant
global business
entity.
Suryo B. Sulisto
presiden komisaris
president commissioner
To all stakeholders, shareholders, employees and the community,
It is our honor to report PT BUMI Resoures Tbk’s performance,
which has undergone a significant development from year to year.
Entering the year 2009, global economic conditions were relatively
unstable. The impact of the economic crisis, which occurred in the
second semester of 2008, had caused significant stagnation, even
a decreasing trend, in international market demand. The buying
power of several countries which were previously known to have
high economic stability (namely USA, Japan and several European
countries) had fallen drastically due to the domestic economic
pressures.
Kepada seluruh pemangku kepentingan, pemegang saham,
karyawan serta masyarakat,
Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami untuk dapat melaporkan
kinerja PT BUMI Resources Tbk yang terus mengalami
perkembangan secara signifikan dari tahun ke tahun. Memasuki
tahun 2009, kondisi ekonomi global masih relatif belum stabil.
Dampak krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan kedua
tahun 2008 secara signifikan menyebabkan permintaan pasar
internasional stagnan, bahkan menurun. Daya beli negara-negara
yang sebelumnya dikenal memiliki stabilitas ekonomi yang tinggi
seperti Amerika, Jepang dan beberapa negara di kawasan Eropa,
menurun drastis karena desakan ekonomi domestiknya.
Keadaan ini secara signifikan berpengaruh pada harga
pelbagai komoditas yang diperdagangkan di pasar
internasional, tidak terkecuali batubara yang selama tahun
2009 harganya mengalami penurunan dibanding beberapa
tahun sebelumnya. Walaupun peningkatan harga terjadi,
namun perjalanannya masih sangat lambat. Selama kurun
waktu 2009 harga rata-rata batubara global di pasar spot
internasional berdasarkan Index Newcastle hanya berkisar
di angka US$ 60 – US$ 86 per ton, jauh di bawah harga
tahun 2008. Kondisi ini, ditambah dengan tingkat curah
hujan yang kurang mendukung yang menghambat kegiatan
penambangan, tentunya sangat tidak menguntungkan bagi
para pebisnis di subsektor batubara dalam memproyeksi
nilai keuntungannya.
Such conditions had a significant impact in the prices of
various commodities in the international market, with no
exception to coal as its price suffered a subsector reduction
in 2009. Although an increase in price occurred, the
movement was considered to be slow. Throughout 2009,
the average global price for coal in the international spot
market, as per Newscastle index, ranged between US$ 60
– US$ 86 per ton, which was far below the previous year.
Such conditions, worsened by a high rainfall rate, became
great obstacles in coal mining, which was unfavorable for
all business players within the coal subsector, in terms of
projecting their profit.
Namun di tengah situasi yang bergejolak tersebut BUMI
tetap bertumbuh dengan solid. Melalui berbagai upaya yang
ditempuh, Manajemen Perseroan mampu mengembalikan
kepercayaan investor. Sebagai dampaknya, kinerja saham
BUMI kembali meningkat tajam yaitu sebesar 157% dari
Rp 940 di awal tahun menjadi Rp 2.425 per lembar saham
di penutupan tahun 2009.
However, amidst such turmoil, BUMI continued to grow
solidly. Through the various efforts made, the Company’s
management was able to restore the investors’ trust. As a
result, BUMI’s stock performance went up sharply by 157%
from Rp 940 in the beginning of the year to Rp 2,425 per
share at the end of 2009.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 27
Sambutan Presiden Komisaris
Laporan Operasional 2009
Dari sisi kinerja operasional, Perseroan juga telah berhasil
meningkatkan kinerjanya. Pada kurun waktu 2009,
Perseroan berhasil meningkatkan produksi dan penjualan
batubara. Melalui kinerja yang prima dari dua unit bisnis
yang ada yaitu PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim
Prima Coal, produksi coal mined meningkat menjadi 63,1
juta ton. Namun, fluktuasi harga batubara yang relatif
tajam selama tahun 2009 berdampak pada pendapatan
bersih Perseroan menjadi sebesar US$ 3,22 miliar. Pada
akhir 2009, Perseroan membukukan laba bersih sebesar
US$ 190,45 juta.
Operational Report of 2009
The Company managed to improve its operation
performance. In 2009, the Company improved both the
production and sales of coal. Through the solid performance
of two business units; PT Arutmin Indonesia and PT Kaltim
Prima Coal; the coal mined production increased to 63.1
million tonnes. However, the relatively high fluctuation
of coal price has brought an increase in the Company’s
net revenue to US$ 3.22 billion. At the end of 2009, the
Company posted a US$ 190.45 million of net profit.
Melalui berbagai prestasi kinerja diatas, Perseroan
berhasil membukukan peningkatan asset sebesar 41,57%
dibandingkan akhir 2008 menjadi US$ 7,41 miliar pada
akhir 2009. Pertumbuhan asset ini juga diikuti dengan
pertumbuhan ekuitas dimana pada akhir 2009 tercatat
sebesar US$ 1,47 miliar atau mengalami peningkatan 26,21%
dibanding periode yang sama tahun 2008. Sedangkan nilai
Laba terhadap Aset dan Laba terhadap Ekuitas masingmasing sebesar 2,57% dan 12,95%. Dalam kurun waktu
yang sama, Perseroan mencatat keuntungan per lembar
saham sebesar (US$ per 1000 saham) US$ 10,06.
From the above-mentioned performances, the Company
has recorded a 41.57% in asset increment in contrast to
2008 to US$ 7.41 billion at the end of 2009. This asset
growth was also followed by the equity growth which by the
end of 2009 had reached US$ 1.47 billion or equivalent to
a 26.21% increase in contrast to the same period in 2008.
Meanwhile, the Return on Asset and Return on Equity had
each increased by 2.57% and 12.95% respectively. In the
same period, the Company had recorded a profit per share
(US$ per 1000 share) of US$ 10.06.
Kemampuan dalam meningkatkan kinerja inilah yang
membuat Dewan Komisaris yakin BUMI mampu
mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi operator
bertaraf internasional dalam sektor energi dan
pertambangan. Seiring dengan keyakinan tersebut, tidak
salah kiranya jika kami merumuskan tema kinerja perseroan
tahun 2009 yaitu “Seizing Growth Opportunities through
Business Expansion”. Harapan kami, semoga apa yang
telah kita capai selama ini menjadi pijakan untuk terus
berkembang di masa-masa yang akan datang, sehingga
BUMI mampu menjadi perusahaan pertambangan nasional
yang memiliki peran penting di dunia dan menjadi panutan
bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
The ability to improve our performance has convinced the
Board of Commissioners that BUMI will be able to realize
the Company’s vision to become an International operator in
the energy and mining sector. To support this belief, we have
formulated a theme for our Company’s 2009 performance,
“Seizing Growth Opportunities through Business
Expansion”. We hope that all of these achievements will be
stepping stones and continue to grow in the future, so that
BUMI will be able to become the national mining company
that plays a significant role world-wide and becomes a
benchmark to other companies.
Aktivitas Dewan Komisaris 2009
Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa Dewan Komisaris
ingin menyampaikan kegiatan komisaris selama tahun
2009. Hal ini sangat penting kami lakukan sebagai wujud
komitmen BUMI dalam menerapkan tata kelola perusahaan
(GCG) yang baik.
Board of Commissioners Activities in 2009
On this auspicious occasion, the Board of Commissioners
would also like to report their activities throughout the year
2009. It is significant for us to do so as evidence of BUMI’s
commitment in implementing the GCG.
Setelah pengunduran diri salah satu anggota komisaris,
Bapak Samuel Rumende pada bulan Januari 2009, BUMI
melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) pada tanggal 26 Juni 2009, mengangkat Bapak
Anton Setianto. Sesuai pedoman yang telah ditetapkan,
Dewan Komisaris menjalankan Program Orientasi/
Pengenalan kepada Bapak Anton Setianto, dimana program
ini merupakan pembekalan bagi anggota komisaris baru
agar lebih mengenal bisnis perseroan secara komprehensif.
After the resignation of one of the Board of Commissioners,
Mr. Samuel Rumende in January 2009, BUMI appointed
Mr. Anton Setianto in a Extraordinary General Meeting
of Shareholders in 26 June 2009. In accordance to the
established guidelines, the Board of Commissioners
carried-out the orientation/introductory program for Mr.
Anton Setianto. The purpose of this program is to equip
each new member of the Board of Commissioners with a
comprehensive understanding on the Company’s business.
Selain itu, melalui berbagai komite yang ada, Dewan
Komisaris melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan
In addition, through the existing committee, the Board of
Commissioners paid field visits to ensure that the guidelines
28 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Message from President Commissioner
semua pedoman baik perilaku maupun standar operasional
sudah dijalankan oleh seluruh manajemen dan karyawan.
Hasilnya, beberapa hal terutama yang berkaitan dengan
efisiensi biaya dan internalisasi serta implementasi dari
pedoman perilaku diharapkan untuk dapat lebih ditingkatkan
pada masa-masa yang akan datang.
– both behavioral and standards of operation – are being
well-implemented by the management and the employees.
As a result, a number of issues mainly related to costefficiency and internalization as well as the implementation
of behavioral guidelines are expected to improve in the
future.
Dewan Komisaris juga terus memantau komitmen Direksi
dalam hal pelaksanaan program-program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR). Konsepsi Triple Bottom Line yang
selalu dijadikan acuan perseroan dalam pelaksanaan CSR
dirasakan cukup berhasil. Bahkan di beberapa daerah
yang menjadi sasaran program CSR, perseroan berhasil
mencetak beberapa wirausahawan baru. Hal ini selaras
dengan program pemerintah dalam rangka pengembangan
wirausaha yang melibatkan pihak swasta.
The Board of Commissioners also continued to monitor
the Directors on the implementation of CSR programs.
The Triple Bottom Line concept as the reference in the
CSR implementation is perceived as being successful. In
several CSR targeted areas, the Company had successfully
nurtured a number of new entrepreneurs. This success is
supportive of the government’s program of entrepreneurship
development through the involvement of the private sector.
Apresiasi dan Tinjauan ke Depan
Rangkaian prestasi telah berhasil dicatat dalam
rapor Perseroan tahun 2009. Kepada seluruh jajaran
Direksi, Manajemen dan Karyawan, Dewan Komisaris
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
seluruh dedikasi yang diberikan dimana prestasi demi
prestasi selalu mewarnai kinerja Perseroan. Walaupun
demikian, masih belum pantas kiranya jika kita berpuas diri.
Terus mengembangkan seluruh potensi diri melalui inovasi
dan kreativitas, tentunya merupakan hal mutlak yang harus
dilakukan oleh segenap karyawan BUMI.
Appreciation and Future Outlook
The Company’s 2009 annual report presents a number
of achievements. For these achievements, the Board of
Commissioners would like to express its deepest gratitude
to the Board of Directors, Management and Employees for
all their dedication and performance. However, there many
things we yet need to achieve. It is crucial to all employees of
BUMI that they continuously develop to their full potential
through innovation and creativity.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin
kompleks, Dewan Komisaris berharap kepada seluruh
karyawan pada berbagai tingkatan untuk terus meningkatkan
integritas, dedikasi, kompetensi dan keahliannya secara
profesional demi kemajuan BUMI. Yang terpenting dari
semua hal diatas adalah bahwa Dewan Komisaris selalu
berharap kepada seluruh karyawan untuk dapat lebih
memahami dan memiliki jiwa kepemimpinan dan visionari
yang baik agar semua yang dicita-citakan bisa tercapai
dengan hasil yang maksimal.
In line with our business development goals and policies, the
Board of Commissioners hopes that all employees continue
to professionally enhance their integrity, dedication,
competence and skills for the benefit of BUMI’s growth.
Most importantly, the Board of Commissioners hopes that
all employees will have enhanced understanding and share
the vision of our leadership to achieve optimum results.
Kepada seluruh pemegang saham, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan
yang diberikan kepada BUMI. Melalui berbagai langkah
yang ditempuh selama ini, Dewan Komisaris akan terus
mengawasi berbagai aktifitas operasional perusahaan, baik
aktifitas pemasaran maupun investasi, agar dilakukan secara
profesional sesuai dengan prosedur yang ditetapkan serta
mematuhi berbagai ketentuan dari pihak regulator. Tujuan
dari semua itu adalah agar BUMI merupakan perusahaan
yang memiliki pengaruh di dunia internasional dalam
bidang energi dan pertambangan seperti yang diharapkan
kita semua.
We also would like to thank all of our shareholders for
their trust in BUMI. In every step of the way, the Board of
Commissioners will continue to monitor various operational
activities of the Company, both marketing and investment,
to ensure they are carried out professionally, in accordance
to established procedures and in compliance with various
provisions from the regulator. These activities are aimed to
position BUMI as an influential energy and mining company
world-wide.
Suryo B. Sulisto
presiden komisaris
president commissioner
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 29
Profil Dewan
Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
30 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Suryo B. Sulisto
presiden komisaris / komisaris independen
president commissioner / independent commissioner
Suryo B. Sulisto adalah Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Memperoleh gelar Bsc.
dari University of Wisconsin, Wisconsin dan MBA dari Washington International University,
Pennsylvania, Amerika Serikat. Beliau adalah pendiri Kelompok Usaha Satmarindo, Ketua Umum
Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (“HIPPI”), Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang
dan Industri Indonesia. Warga negara Indonesia yang dilahirkan di Solo tanggal 11 Pebruari 1947 ini
pernah menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah
dan Selatan.
Suryo B. Sulisto has been the President Commissioner of the Company since 2001. He earned
his BSc from University of Wisconsin, Wisconsin and Master of Business Administration (MBA)
from Washington International University, Pennsylvania, both in the USA. He is a founder of PT
Satmarindo Group, President of the Indonesian Indigenous - Businessman’s Association (HIPPI),
Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce, he was the special envoy of
the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. An
Indonesian citizen, he was born in Solo on 11 February 1947.
Nalinkant A. Rathod
komisaris
commissioner
Nalin Rathod adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001, dan saat ini masih menjabat Presiden
Direktur di KPC dan di Arutmin. Memperoleh gelar sarjana dari Andhra University, India dan menjadi
Associate Member pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA) di tahun 1976. Beliau
pernah menjabat Managing Director di PT Bakrie & Brothers, dan hingga kini, masih memegang
posisi Managing Director di Great Asian Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Beliau
berkewarganegaraan India, lahir pada tanggal 12 May 1950 dan mulai menetap di Indonesia sejak
tahun 1980.
Nalin Rathod has been the Commissioner of the Company since 2001 and concurrently holds the
positions of President Director of KPC and Arutmin. Educated in Andhra University, India, he became
an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India (CPA) in 1976. Previously,
he was Managing Director of PT Bakrie & Brothers and currently, he is also the Managing Director
of Great Asian Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. An Indian citizen, Mr. Rathod was
born on 12 May 1950 and he has been resided in Indonesia since 1980.
Iman Taufik
komisaris independen
independent commissioner
Imam Taufik adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Lulusan dari jurusan Teknik Mesin,
Institut Teknologi Bandung ini adalah pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators dan pernah
dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia untuk usahanya
dalam pengembangan teknologi lepas pantai. Warga negara Indonesia, beliau dilahirkan tanggal
24 April 1942.
Imam Taufik has been the Commissioner of the Company since 2001. He graduated from
Mechanical Engineering Department of Institut Teknologi Bandung. He is the founder of PT Guna
Nusa Usaha Fabricators and was awarded the Satya Lencana Pembangunan by the President of the
Republic of Indonesia for his efforts in developing offshore technology. An Indonesian citizen, he
was born on 24 April 1942.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 31
Dewan Komisaris
Sulaiman Zuhdi Pane
komisaris
commissioner
Sulaiman Zuhdi Pane memperoleh gelar Insiyur dari jurusan Geologi, Institut Teknologi Bandung
tahun 1962. Beliau adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Karirnya dimulai tahun 1962 di
Pertamina dimana saat ini beliau masih memegang posisi senior pada BUMN ini. Warga negara
Indonesia, beliau lahir di Pematang Siantar tanggal 23 Pebruari 1938.
Sulaiman Zuhdi Pane earned his Engineer degree from Department of Geology, Institut Teknologi
Bandung in 1962. He has been the Commissioner of the Company since 2001. He started his
career with Pertamina in 1962 and currently is still assuming a senior position in this state-owned
company. An Indonesian citizen, he was born in Pematang Siantar on 23 February 1938.
Kusumo A. Martoredjo
komisaris
commissioner
Kusumo A. Martoredjo adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1963. Tahun 1969, beliau melanjutkan pendidikan
di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota
Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta menjadi utusan khusus Presiden
Republik Indonesia di bidang ekonomi untuk Jepang dan Korea. Lahir di Bandung tanggal 7 April
1943, beliau berkewarganegaraan Indonesia.
Kusumo A. Martoredjo has been the Commissioner of the Company since 2001. He attended
Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1963 and continued his study at Gutbrod Moteren
Werke Gmbh, West Germany in 1969. Founder of PT Catur Yasa, he is also member of Council of
Governors, Indonesian Chamber of Commerce. He was appointed special envoy of the President of
the Republic of Indonesia for economic affairs to Japan and the Republic of Korea. An Indonesian
citizen, he was born in Bandung on 7 April 1943.
Jay Abdullah Alatas
komisaris
commissioner
Jay Abdullah Alatas adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan University
of Virginia, dan hingga kini masih menjabat Komisaris Utama PT Hikmah Albros. Beliau dilahirkan
di Surabaya tanggal 26 Mei 1956 dan berkewarganegaraan Indonesia.
Jay Abdullah Alatas has been the Commisioner of the Company since 2001. He graduated from
University of Virginia, USA. He is also Chairman of PT Hikmah Albros. An Indonesian citizen, he
was born in Surabaya on 26 May 1956.
32 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Board of Commissioners
Fuad Hasan Masyhur
komisaris independen
independent commissioner
Fuad Hasan Masyur adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau juga menjabat Direktur
Utama PT Maktour sejak tahun 1986 dan Komisaris Utama PT Kayu Meridian. Lahir di Ujung
Pandang tanggal 29 Juni 1959, berkewarganegaraan Indonesia.
Fuad Hasan Masyur has been the Commissioner of the Company since 2001. He is also President
Director of PT Maktour since 1986, and President Commissioner of PT Kayu Meridian. An
Indonesian citizen, he was born in Ujung Pandang on 29 June 1959.
Anton Setianto Soedarsono
komisaris
commissioner
Anton Setianto Soedarsono adalah Komisaris Perseroan sejak Juni 2009. Beliau adalah lulusan
Yokohama National University, Jepang tahun 1966 dan memulai karirnya sebagai konsultan
independen untuk perusahaan gas dan minyak serta bagi pebisnis minyak Internasional. Kemudian
bergabung dengan Pertamina dari tahun 1966 - 1981, dengan posisi 5 tahun terakhir sebagai General
Manager Pemasaran Luar Negeri Produk Minyak Mentah dan Petroleum di kantor pusat Jakarta.
Selanjutnya, beliau bekerja untuk perwakilan Unocal di Indonesia, berkantor di Jakarta. Selama 10
tahun masa karirnya, beliau sempat menjabat sebagai Vice President untuk Oil Commercial Affairs
dan Vice President untuk Goverment Relations.
Tahun 1994 -1998, beliau menduduki posisi CEO dan Presiden Direktur Bakrie Investindo dan
sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bakrie Capital Indonesia pada tahun 1998 – 1999. Beliau lahir
tanggal 22 November 1940 dan berkewarganegaraan Indonesia.
Anton Setianto Soedarsono has been the Commissioner of the Company since June 2009. He
graduated from Yokohama National University, Japan in 1966. He started his career as Independent
Consultant for Foreign Oil&Gas Companies and International oil traders prior to joining Pertamina,
where he worked from 1966 to 1981, with the last 5 year position as General Manager for Foreign
Marketing of Crude Oil&Petroleum products at Pertamina’s headquarter in Jakarta.
He joined Unocal, an American Multinational Oil&Gas Corporation, at its Jakarta office for
nearly 10 years, where he assumed the position of Vice President for Oil Commercial Affairs and,
concurrently, the Vice President for Goverment Relations.
Joining Bakrie Group as CEO and President Director of PT Bakrie Investindo from 1994 to 1998, and
from 1998 – 1999 he was Deputy Chairman for PT Bakrie Capital Indonesia. An Indonesian citizen,
he was born in Bandung on 22 November 1940.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 33
Sambutan
Presiden
Direktur
Message from the President Director
“
“
Berpegang teguh pada tiga prinsip
dasar filosofi perusahaan, BUMI
berhasil mengukir kinerja optimal
di tengah situasi ekonomi yang
masih relatif sulit. Penerapan IT
Governance semakin memantapkan
langkah Perseroan dalam mencapai
sukses bisnis di masa mendatang.
Diversifikasi pasar batubara
menjadi bagian dari ekspansi bisnis
selain investasi pada pertambangan
non batubara yang selama ini telah
dijalankan.
Upholding the Company’s
three principle philosophies,
BUMI has succeeded
in achieving excellent
performance despite the
relatively challenging
economic situation. IT
Governance implementation
has enhanced our actions
in realizing future business
goals. Coal market
diversification is a part of
our business expansion in
addition to investment in
non-coal mining.
Ari S. Hudaya
presiden direktur
president director
Dear Distinguished Shareholders,
We are proud to present the BUMI Resources performance report
for the year 2009. We have made remarkable achievements
despite the current global economic turmoil. The Company has
made its mark through increasing production and sales volume,
and with other achievements such as IT implementation which
has integrated all aspects of operations across the Company
and its subsidiaries. More importantly, the Company has also
managed to increase efficiency as one of the key requirements
for achieving business success.
Kepada seluruh pemegang saham,
Suatu kebanggaan bagi kami untuk bisa melaporkan kinerja
BUMI Resources tahun 2009 yang bisa dikatakan cukup gemilang
di tengah gejolak ekonomi dunia. Perseroan berhasil mengukir
berbagai prestasi dalam meningkatkan produksi dan volume
penjualan, serta dalam berbagai pencapaian lain seperti penerapan
sistem teknologi informasi yang mengintegrasikan seluruh operasi
perusahaan dan anak perusahaan. Yang lebih penting lagi adalah
bahwa perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi sebagai
salah satu modal utama dalam mencapai keberhasilan suatu bisnis.
Komitmen untuk terus melakukan ekspansi dan diversifikasi
bisnis di sub sektor pertambangan lainnya seperti emas,
bijih besi, seng, timah hitam, dan tembaga selalu kami
upayakan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam
menumbuhkan bisnis dan memberikan imbal hasil yang
maksimal bagi para investor. Dengan menjalankan itu
semua, kami yakin di masa mendatang Perseroan mampu
mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan
menjadi entitas bisnis berskala global seperti yang
dijabarkan dalam visi dan misi perusahaan.
The commitment to continuously expand and diversify the
business in other mining sub-sectors, such as gold, iron ore,
zinc, lead and copper, has always been part of our corporate
strategy for growing the business and aiming for the highest
revenue for our investors. By implementing all of the above,
we believe that in the future the Company will be able to
achieve sustainable growth and become a global business
entity as described in the Company’s vision and mission.
Tahun 2009 bisa dikatakan sebagai tahun yang tidak mudah
untuk dilalui bagi para pebisnis lokal dan multinasional.
Volatilitas ekonomi dunia masih terus membayangi
kehidupan bisnis dan berdampak pada stagnasi pasar.
Berbagai negara yang sebelumnya memiliki kekuatan
ekonomi cukup dominan di kancah perekonomian global
seperti Jepang, Amerika, dan negara-negara di kawasan
Eropa harus mengalami pertumbuhan negatif.
The year 2009 was viewed as a difficult period by most
local and multinational business players. Global economic
volatility has overshadowed businesses and had brought
stagnation to the market. Many countries that previously
enjoyed dominant economic strength in the global arena,
such as Japan, USA and many European countries, suffered
negative growth.
Kondisi tersebut juga membawa dampak yang cukup
signifikan pada pasar batubara global. Meskipun tingkat
kebutuhan dunia terhadap batubara mengalami peningkatan,
namun volatilitas ekonomi yang ada telah mengakibatkan
penurunan harga komoditas ini menjadi hanya berkisar di
angka US$ 60 - US$ 86 per ton di pasar spot berdasarkan
Index Newcastle.
These same conditions also had a significant impact on
the global coal market. Although the level of the world’s
demand for coal showed an increasing trend, economic
volatility caused a decrement in commodity prices, down to
US$ 60 – US$ 86 per tonne in the spot market, as per the
Newcastle index.
Hasil Yang Dicapai
Dalam keadaan ekonomi dunia yang kurang menguntungkan
seperti terurai di atas, Perseroan berhasil membukukan
kinerja yang optimal. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil
meningkatkan produksi coal mined sebesar 19,5% menjadi
The Achievement
Despite this unfavorable global economic situation, the
Company has achieved optimum performance. Throughout
2009, the Company managed to increase coal mined
production by 19.5% to 63.1 million tonnes in 2009
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 35
Sambutan Presiden Direktur
Penjualan Batubara (dalam juta ton)
Coal Sales (in million tonnes)
Produksi Tambang Batubara (dalam juta ton)
Coal Mined Production (in million tonnes)
2006
2006
50.0
2007
55.4
2009
63.1
50.7
2008
58.4
2009
51.5
58.4
55.4
50.0
51.5
52.0
52.8
2007
2006
2008
2007
2008
2009
63,1 juta ton pada tahun 2009 dibandingkan 52,8 juta ton
di tahun 2008. Total penjualan yang berhasil dibukukan
perseroan pada tahun 2009 juga meningkat 13,4% dari 51,5
juta ton di tahun 2008 menjadi 58,4 juta ton pada tahun
2009.
compared to 52.8 million tonnes in 2008. The total sales
booked by the Company in 2009 increased by 13.4% from
51.5 million tonnes in 2008 to 58.4 million tonnes in 2009.
Tambang dengan striping rasio rendah ke sedang disertai
penggunaan teknologi mutakhir serta peremajaan
peralatan tambang berdampak pada peningkatan efisiensi
dalam operasi penambangan. Hasilnya, perseroan berhasil
menekan biaya produksi per ton batubara selama tahun
2009 dari US$ 33,1 selama tahun 2008 menjadi US$ 32,7
di tahun 2009.
Mines with low to medium stripping ratios, combined with
the use of sophisticated technology and equipment renewal,
resulted in increased efficiency in mining operations. Hence,
the Company was able to reduce the coal production cash
cost per tonne from US$ 33.1 in 2008 to US$ 32.7 in 2009.
Koreksi harga jual batubara yang cukup signifikan di tahun
2009 yaitu sebesar US$ 63,1 per ton dari US$ 73,3 per ton
di tahun sebelumnya berdampak pada total pendapatan
Perseroan yang menurun menjadi sebesar US$ 3,22 miliar
di tahun 2009 dari US$ 3,38 miliar di tahun sebelumnya.
Singkatnya, pendapatan perseroan tergolong sangat
signifikan jika ditinjau dari besarannya yang ditopang oleh
hasil produksi yang berhasil kami tingkatkan selama kurun
waktu 2009.
The coal price significantly reduced to US$ 63.1 per tonne
in 2009 from US$ 73.3 per tonne in the previous year. This
decrease has impacted the Company’s total revenue to US$
3.22 billion in 2009 from US$ 3.38 billion in the previous
year. In summary, the Company’s significant revenue was
offset by a major increase in production which resulted in
higher sales in 2009.
Melalui ukiran kinerja yang sangat baik, pada akhir tahun
2009, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar
US$ 190,45 juta. Dalam periode yang sama, Perseroan
membukukan EBITDA sebesar US$ 1,055 miliar. Kiranya
kami juga perlu menyatakan bahwa beban operasi kami
meningkat karena adanya beban pembayaran pajak, beban
pengupasan lahan yang ditangguhkan dan dibebankan pada
tahun 2009, serta beban eksplorasi atas proyek migas kami
di Republik Yaman.
Through excellent performance, by the end of 2009, the
Company recorded a net profit of US$ 190.45 million. For the
same period, the EBITDA was booked at US$ 1.055 billion.
The increase in operating expenses were contributed by
tax payment, a once off amortisation of historical deferred
striping expenses, which was absorbed in 2009, and
exploration expenses on our oil&gas project in the Republic
of Yemen.
Sementara itu, perseroan juga berhasil meningkatkan
asetnya menjadi US$ 7,41 miliar dibanding tahun 2008
yang hanya sebesar US$ 5,24 miliar. Demikian halnya
dengan ekuitas perseroan yang meningkat 26,21%
dibanding 2008 menjadi US$ 1,47 miliar. Perseroan juga
berhasil mempertahankan laba terhadap aset di level yang
menggembirakan yaitu 2,57% dan laba terhadap ekuitas
sebesar 12,95%.
Meanwhile, the Company also increased its assets to US$
7.41 billion, compare to only US$ 5.24 billion in 2008.
Equities also increased by 26.21% in contrast to 2008, to
US$ 1.47 billion. Return on assets and return on equity have
also been successfully sustained at a very satisfactory levels
of 2.57% and 12.95% respectively.
36 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Message from President Director
Guna mengoptimalkan kinerja penjualan, Perseroan selalu
mencari komposisi yang seimbang untuk menyikapi
fluktuasi harga pasar spot dengan kebutuhan perencanaan
dan kontrak kerja jangka menengah dan panjang. Selama
tahun 2009, Perseroan mengacu pada komposisi 20:80
antara pasar spot dan kontrak jangka panjang.
To optimize sales performance, the Company strives to keep
a well-balanced approach in responding to spot market
price fluctuations through well planned medium and long
term contracts. Throughout 2009, the Company achieved a
20:80 ratio between spot market and long-term contracts.
Peningkatan yang cukup signifikan dalam tahun 2009
terjadi pada beban pajak, sehingga mengakibatkan turunnya
laba bersih perseroan dibanding tahun sebelumnya.
Sekanjutnya, masalah perpajakan yang dihadapi Perseroan
masih terus dalam proses penyelesaian, dimana Perseroan
selalu berupaya untuk mengatasi permasalahannya dengan
bersikap kooperatif terhadap Regulator demi menjunjung
tinggi nilai perusahaan yang pada akhirnya akan berfaedah
bagi para investor dan pihak-pihak terkait lainnya.
A significant increase in the tax burden incurred in 2009
has led to a decrease in net profit in contrast to the previous
year. Moreover, the taxation issues faced by the Company
are still in the process of settlement. The Company will make
every effort to overcome the obstacles through cooperative
action with the Regulator that will uphold the Company’s
value, and which will in time be beneficial for investors and
stakeholders.
Tata Kelola Perusahaan
Sebagai perusahaan yang telah memiliki peran di tingkat
internasional, Perseroan berkomitmen untuk dapat
meningkatkan hasil yang optimal bagi pemegang saham
dan karyawan dengan cara meningkatkan performa operasi
dan investasi strategis dengan berpegang teguh pada nilainilai tata kelola perusahaan (GCG) secara professional.
Perseroan sangat menyadari pentingnya penerapan
GCG yang sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran
serta mengacu pada praktik-praktik terbaik baik pada tingkat
lokal maupun internasional. Hal ini tidak hanya menjadi
pondasi bagi Perseroan untuk menjadi perusahaan yang
memiliki kinerja dan reputasi baik, melainkan juga untuk
mampu memberikan nilai tambah bagi negara, investor,
masyarakat, serta semua pemangku kepentingan.
Corporate Governance
Being an International player, the Company is committed to
optimizing benefits for its shareholders and all employees
through the improvement of operating performance and
strategic investments, and professional implementation
of GCG. The Company is well-aware the importance of
GCG implementation, which covers the principles of
transparency, accountability, responsibility, independence
and fairness; as well as complying with the best practices at
local and international levels. This is not only the Company’s
basic foundation for achieving both good performance and
reputation, but it also adds value to the nation, investors,
the community, and all stakeholders.
Penerapan sistem Enterprise Wide Risk Management yang
telah dirancang dan diberlakukan sejak tahun 2008 untuk
mengintegrasikan semua sistem risiko, memberikan arahan
yang tepat serta dapat diandalkan dalam pengambilan
keputusan di seluruh tingkatan, ditambah dengan
penerapan, pemantauan dan evaluasi sistem Speak-up
sebagai whistle blower di BUMI telah membuahkan hasil
yang baik sehingga perseroan berhasil mendapat predikat
sebagai Perusahaan Terpercaya 2009 berdasarkan penilaian
Corporate Governance Perception Index yang diadakan oleh
IICG dan Majalah Swa. Di tahun yang sama pula, BUMI
memperoleh penghargaan Best Good Corporate Governance
in Non-financial Category 2009 dari IICD dan CIPE.
The implementation of the Enterprise Wide Risk
Management system that was designed and has been
enacted since 2008 in order to integrate all risk systems,
has been providing the appropriate and reliable guidance
in decision making at all levels. The implementation,
monitoring and evaluation of the Speak-up system,
encouraging the whistle-blower at BUMI, has also benefited
the Company, making us a Trusted Company in 2009, as per
the Corporate Governance Perception Index assessment,
organized by IICG and SWA Magazine. In this same year,
IICD and CIPE have recognized BUMI as the Best in the
Good Corporate Governance for Non-Financial Category
2009.
Seiring dengan implementasi sistem baru di bidang
teknologi informasi, pada tahun 2009, Perseroan telah
melengkapi praktik tata kelola perusahaan yang baik
dengan apa yang disebut tata kelola teknologi informasi
(IT Governance) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
praktik GCG. Melalui komite-komite yang telah dibentuk
dan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan sebagai
prasyarat penerapan GCG, Perseroan memastikan bahwa
seluruh operasi perusahaan telah sesuai dengan ketentuan
dan norma yang berlaku.
With the implementation of the new IT system in 2009,
the Company has upgraded its GCG practices by adding IT
Governance. Through the reformed committees and various
policies that were set by the Company as prerequisites for
GCG implementation, the Company ensures that all of its
operations conform to all the prevailing provisions and
norms.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 37
Sambutan Presiden Direktur
Semua aktifitas operasional perusahaan dilakukan secara
profesional, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dan
mematuhi berbagai ketentuan dari regulator. Peseroan
juga selalu mentaati peraturan dan membayar pajak sesuai
dengan jumlah yang harus dibayar berdasarkan perhitungan
internal perseroan. Namun dalam prakteknya, perbedaan
perhitungan jumlah yang harus dibayar antara pihak
pemerintah dengan pihak kami mungkin saja terjadi. Dalam
hal ini, saya perlu tegaskan bahwa dalam menyelesaikan
permasalahannya perseroan selalu bersikap proaktif dalam
mentaati peraturan dan kebijakan yang ditetapkan demi
menjunjung nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik.
The Company’s operational activities were professionally
conducted in compliance with the procedures and
regulations. All taxation regulation and obligation are also
met by the Company in accordance to internal calculation.
However in practice, a discrepancy of calculation between
the Company’s and the Government’s might occur. In this
regard, please allow me to stress our proactive effort to
comply with the regulation and uphold good corporate
governance values.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam menjalankan setiap kegiatan operasinya, Perseroan
sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan, peningkatan
kesejahteraan masyarakat di sekitar area tambang sebagai
pihak yang ikut berperan dalam kelangsungan perusahaan
yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan sebagai bukti
komitmen Perseroan terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR).
Corporate Social Responsibility
In conducting all operational activities, the Company
continues to show its strong concern on environmental
issues, and the improvement in the quality of life of the
community – as one of the contributors to Corporate
sustainability – around its mining areas through a number
of activities, reflecting the Company’s commitment to
Corporate Social Responsibility (CSR).
Berpegang teguh pada prinsip Triple Bottom Line (Profit,
People, Planet), Perseroan melaksanakan kegiatan CSR
dengan selalu mengacu pada tiga prinsip dasar dalam filosofi
perusahaan. Setiap program yang dijalankan harus dapat
memberi manfaat jangka panjang dan mampu menciptakan
kemandirian masyarakat, dengan menitik beratkan
pada program community development sebagai program
pembangunan masyarakat secara berkesinambungan.
By upholding the Triple Bottom Line (Profit, People, Planet),
the Company implements its CSR policies by continuously
referring to the three basic principles in the Company’s
philosophy. Every single program has to result in a longterm benefit and be able to support the community’s
independence, by focusing on sustainable community
development programs.
Untuk itu, dalam penyusunan dan pelaksanaan program
community development, Perseroan melalui dua anak
perusahaan yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT
Arutmin Indonesia (Arutmin), selalu melibatkan peran serta
masyarakat dan pemerintah lokal agar tingkat keberhasilan
program lebih maksimal dan mampu memunculkan sense of
belonging pada diri masyarakat.
Hence, the Company - through its two subsidiaries PT Kaltim
Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
- always involves the community and local government
in the preparation and implementation of Community
Development programs. This is intended to maximize
the program’s success and promote a sense of belonging
amongst the people.
Rehabilitasi tambang pasca kegiatan penambangan
melalui penamaman pohon dan perbaikan kontur lahan
(re-contouring) menjadi wujud komitmen Perseroan dalam
melestarikan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar tambang di masa yang akan datang.
Selama tahun 2009, KPC telah melakukan reklamasi lahan
seluas 451,1 hektar dan menanami lahan reklamasi dengan
berbagai tanaman varietas asli daerah tersebut maupun
varietas dari luar daerah, tanaman buah-buahan, dan
tanaman hutan hujan tropis (dipterocarpaceae). Demikian
halnya dengan Arutmin dimana pada tahun 2009 telah
melakukan pengembalian hutan seluas 221,2 hektar dengan
melakukan penanaman sebanyak 235.319 pohon.
Post-mining rehabilitation through replanting trees and recontouring land reflects the Company’s true commitment
to environmental preservation and improvement of
community’s future welfare. In 2009, the Company
reclaimed 451.1 hectares and planted varieties of native and
non-native plants, as well as fruit-bearing trees and tropical
plants (dipterocarpaceae) on it. In the same year, Arutmin
also implemented forest recovery on a 221.2 hectare area,
by planting 235,319 trees.
Kami bangga dan mendukung program-program jangka
panjang KPC dan Arutmin dalam mengembangkan sektor
ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya.
Kami juga terus berkomitmen dan memastikan bahwa
seluruh kegiatan CSR perseroan yang berbasis masyarakat
harus selalu berada dalam norma industri yang berlaku dan
We take pride in and support KPC and Arutmin’s longterm programs in developing the economic sector,
education, health, infrastructure, etc. We will also continue
our commitment to ensuring that all of the Company’s
community-based CSR activities will continue to comply
with prevailing industry norms and help maintain the
38 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Message from President Director
membantu menjaga nama baik perseroan serta menjadi
panutan dalam setiap program yang dijalankan.
Company’s goodwill, making it a benchmark for every other
program.
Menatap Ke Depan
Berkat komitmen dan kerja keras seluruh karyawan serta
kepercayaan penuh dari pemegang saham, untuk ke-dua
kalinya BUMI berhasil menjadi satu-satunya perusahaan
Indonesia yang masuk dalam kategori 250 perusahaan
energi terbaik di dunia. Perseroan akan terus berupaya
meningkatkan berbagai pencapaian di masa yang akan
datang.
Looking Forward
Supported by the full commitment and hard work of all our
employees and the trust of our shareholders, BUMI has
managed to become the only Indonesian company included
in the world’s best 250 energy companies category for the
second time. The Company will continuously strive to make
improvements in the future.
Rencana pengembangan usaha yang kami canangkan
akan senantiasa mempertimbangkan situasi ekonomi
domestik dan global dengan melihat manfaatnya dalam
jangka panjang, melainkan bukan sekedar mendasarinya
pada kondisi ekonomi jangka pendek yang tak pasti.
Kami tetap akan terus berusaha mencari peluang untuk
mengembangkan bisinis sumberdaya mineral lainnya
termasuk bijih besi, emas, tembaga, timah hitam dan seng.
Kami terus berharap bahwa dalam waktu tidak lama lagi
tahap pertama produksi tambang Dairi di Sumatera Utara
akan dimulai. Sedangkan untuk tambang emas dan tembaga
di Sulawesi, kami mengharapkan seluruh masalah yang ada
terutama yang berkaitan dengan peraturan pemerintah
akan dapat segera terselesaikan.
Our business expansion plan always considers the domestic
economic situation as well as global, by looking at the
long-term benefits and not merely the less predictable,
short-term economic conditions. We constantly endeavour
to explore new opportunities to develop other mineral
resources businesses, including iron ore, gold, copper, lead
and zinc. We expect that in the near future, the Dairi mine
in North Sumatra will commence its first level of production.
As for the gold and copper mines in Sulawesi, we are hoping
to overcome all current issues soon and recommence
exploration drilling in 2nd quarter 2010.
Selaras dengan perkembangan ekonomi global beberapa
tahun ke depan, BUMI akan terus melakukan pengamatan
agar dapat mengarahkan perluasan kapasitas penambangan
dari yang sudah ada. Rencana yang matang dan akurat
disertai dengan komunikasi intensif antara manajemen
dengan para pemangku kepentingan domestik dan
internasional tentunya akan dapat menjamin pertumbuhan
perusahaan yang berkesinambungan.
In line with global economic development for many years
to come, BUMI will continue to monitor developments,
so that its expansion of current mining capacity is well
directed. A sound and accurate plan, coupled with
intensive communication with domestic and international
stakeholders will ensure the sustainable growth of the
Company.
Apresiasi
Atas nama Direksi saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh karyawan atas usaha dan kerja kerasnya
selama tahun 2009. Tidak lupa kami juga menyampaikan
terima kasih kepada semua pemangku kepentingan
termasuk pemasok, pelanggan dan para mitra kami lainnya
atas dukungan yang telah diberikan dalam masa-masa
yang kurang menguntungkan bagi bisnis perseroan. Kepada
para pemegang saham, kami memberikan apresiasi yang
setulusnya atas kepercayaan yang terus diberikan. Semoga
semua kepercayaan itu akan berlanjut di tahun mendatang
sehingga nilai investasi yang ditanamkan pada perseroan
akan berlipat ganda. Secara pribadi saya juga ingin
menghaturkan terima kasih kepada segenap jajaran Direksi
dan Manajemen yang telah mampu menunjukkan jiwa
kepemimpinannya dalam dua tahun yang penuh tantangan
ini.
Appreciation
On behalf of the management, I would like to express my
deepest gratitude to all of our staff for their efforts and
hard work throughout 2009. We also would like to thank
our stakeholders, our suppliers, customers and business
associates for their strong support throughout the recent
difficult times. And to our shareholders, we extend our
sincere appreciation for their continued trust. We hope this
trust will be retained for many years to come and the value of
their investment will progressively grow. Personally, I would
like to thank our Board of Directors and Management, who
have been able to showcase their leadership over the past
two very challenging years.
Ari S. Hudaya
presiden direktur
president director
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 39
Profil
Direksi
Board of Directors’ Profile
40 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Ari S. Hudaya
presiden direktur
president director
Ari S. Hudaya memperoleh gelar Insinyur dari jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung
tahun 1983. Beliau menjabat Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Disamping itu, beliau
juga menjabat Presiden Komisaris PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan PT Energi
Mega Persada Tbk. Warga negara Indonesia kelahiran Jakarta, 30 Mei 1959 ini memegang posisi
Presiden Direktur di Enercorp, Ltd. dan Direktur di PT Bakrie & Brothers Tbk.
Graduated from Institut Teknologi Bandung in Mechanical Engineering in 1983, Ari S. Hudaya has
been the President Director of the Company since 2001. His other designations include President
Commissioner of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and PT Energi Mega Persada Tbk. An
Indonesian citizen, born in Jakarta on 30 May 1959, currently is also President Director of Enercorp,
Ltd. and Director of PT Bakrie & Brothers Tbk.
Eddie J. Soebari
direktur
director
Eddie J. Soebari adalah sarjana Akuntansi lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
tahun 1986 dan mulai menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Warga negara Indonesia
kelahiran Surabaya, 21 Juni 1956 ini juga menjabat Direktur di Gallo Oil (Jersey).
Eddie J. Soebari earned his degree in Accounting from Faculty of Economics, University of Indonesia
in 1986. An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 21 June 1956. He is also Director of
Gallo Oil (Jersey).
Kenneth P. Farrell
direktur
director
Kenneth P. Farrell menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2004 dan Komisaris di KPC dan Arutmin
sejak 2001. Pada saat ini, beliau juga masih memegang posisi Chairman di Herald Resources,
sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Australia. Sebelum bergabung dengan Perseroan,
beliau berkarir selama 21 tahun di BHP Billiton dengan berbagai posisi eksekutif dan manajemen
di bidang Pertambangan dan Energi. Warga negara Australia, kelahiran Australia, 22 Juli 1955 ini
memiliki gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan. Beliau juga adalah anggota (Fellow) di
Australian Institute of Company Directors.
Kenneth P. Farrell has been serving the Company as a Director from 2004 and Commissioner
of KPC and Arutmin since 2001. He is also the Chairman of Herald Resources on the Australian
Stock Exchange. Prior to joining the Company, he had a 21 year-career with BHP Billiton in
various executive and management roles in Mining and Energy. Mr. Farrell has a Degree in
Engineering and Commerce and is a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. An
Australian citizen, he was born in Australia on 22 July 1955.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 41
Dewan Direktur
Andrew C. Beckham
chief financial officer
chief financial officer
Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak Desember 2001. Sarjana Ekonomi lulusan
Portsmouth University ini memiliki pengalaman kerja di Inggris selama 10 tahun sebelum pindah ke
Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Beliau pindah ke Indonesia bulan Februari 2000
untuk bergabung dengan BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”).
Pada bulan Desember 2001, beliau bergabung dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah
satu unit usaha Perseroan, sebagai Finance Manager. Seiring dengan pengambil-alihan PT Kaltim
Prima Coal (“KPC”) oleh Perusahaan, beliau ditunjuk menjadi Business Development Manager dan
terlibat dengan penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan instrumen keuangan berperingkat
Investment Grade pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri sejak
terjadinya krisis keuangan. Pada bulan Januari 2005, beliau bergabung dengan Perseroan sebagai
Vice President dan kemudian ditunjuk sebagai Chief Financial Officer pada bulan Desember 2006.
Saat ini, beliau juga menjabat Direktur di Herald Resources, suatu perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Australia. Pada bulan September 2009, beliau memperoleh Diploma for the International
Company Directors dari Australian Institute of Company Directors. Warga negara Inggris ini lahir
di Clacton on Sea, Inggris pada bulan Desember 1967.
Andrew Beckham joined the Company in December 2001. He graduated from Portsmouth
University with an Honours degree in Economics. Having worked in the UK for 10 years, he moved
to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000, he moved to Indonesia and
worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). In December 2001, he
became Finance Manager for Arutmin, which is now owned by the Company. With the acquisition of
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) he was appointed as the Manager of Business Development in KPC
and was part of the First Investment Grade rated financial bonds out of Indonesia since the financial
crisis. In January 2005, he joined the Company as Vice President before becoming Chief Financial
Officer in December 2006. He is also a Director of Herald Resources on the Australian Stock
Exchange. In September 2009, he has been awarded a Diploma for the International Company
Directors Course of the Australian Institute of Company Directors. A British citizen, he was born in
Clacton on Sea - UK in December 1967.
42 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Board of Directors
Dileep Srivastava
senior vice president investor relations & corporate secretary
senior vice president investor relations & corporate secretary
Dileep Srivastava bergabung dengan kelompok usaha Bakrie pada tahun 1997 dan pernah
menduduki posisi senior pada beberapa perusahaan milik kelompok usaha, antara lain Direktur
PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investors Relations & Corporate Planning/Business
Development di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom). Jabatan Senior Vice
President-Investor Relations BUMI dipangku sejak Desember 2006 dengan tanggung jawab
utama pada pelaksanaan fungsi Investor Relations, Sekretaris Perusahaan & Humas, dan sejak
Maret 2008, beliau juga menjabat Direktur di PT Bakrie & Brothers. Sebelum bergabung dengan
kelompok usaha Bakrie, beliau pernah menjabat sebagai CEO di PT Kalindo Deka Griya (pemilik
Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, mengepalai kantor
cabang Bennett&Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi dan ICI Limited, India pada
berbagai posisi dan tanggung jawab. Lulusan Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad,
India dengan gelar Master’s of Business Administration ini berkewarganegaraan India dan lahir di
Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952.
Dileep Srivastava joined Bakrie Group in 1997. He served at a number of senior positions in the
group companies, including Director, PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investor Relations
& Corporate Planning/Business Development for PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie
Telecom). He joined BUMI in December 2006 as Senior Vice President responsible for the Investor
Relations function, Corporate Secretary & Communications and from March 2008 concurrently
holds the position of Director, PT Bakrie & Brothers. Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO
of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia) and other real estate projects in
Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett&Coleman (owners of the Times of India
Group) and ICI Limited in India across various businesses and functions. He holds a Master of
Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. An
Indian citizen, he was born in Kanpur, India on October 27, 1952.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 43
Tinjauan
Usaha
BUSINESS
REPORT
44 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
“
“
Tren penurunan harga batubara, musim hujan yang relatif panjang
di beberapa wilayah tambang Perseroan, serta permintaan pasar
yang cenderung stagnan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja operasi Perseroan. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil
meningkatkan volume bisnis dengan membukukan peningkatan
penjualan dan produksi masing-masing menjadi sebesar 58,4 Juta
Ton dan 63,1 Juta Ton.
The Company’s operating performance in 2009 was not significantly
affected by either the declining trend in coal prices, the relatively
longer rainy season, nor a stagnant market demand. The Company
successfully increased its business volume by booking a sharp
increase in sales and production to 58.4 Million Tonnes and 63.1
Million Tonnes respectively.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 45
Laporan Penambangan
Memasuki tahun 2009, dunia usaha menghadapi situasi yang relatif tidak menentu. Proses perbaikan
ekonomi yang dilakukan berbagai negara belum menunjukkan hasil yang positif, dan permintaan
pasar internasional masih relatif rendah. Hal ini sangat mempengaruhi sektor pertambangan,
khususnya batubara. Volatilitas harga dengan tren yang cenderung menurun dan musim hujan yang
relatif panjang di beberapa wilayah tambang batubara, menjadi tantangan bagi sektor pertambangan
khususnya batubara.
Di tengah tantangan tersebut, Perseroan masih berhasil meningkatkan produksi batubara sebesar
lebih dari 10 juta ton dibandingkan tahun 2008 menjadi 63,1 juta ton pada akhir tahun 2009. Prestasi
ini berasal dari kontribusi empat unit bisnis Perseroan di sektor pertambangan batubara yaitu PT
Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dan
PT Fajar Bumi Sakti (FBS).
Hingga saat ini, penambangan batubara masih menjadi unit binis yang mendominasi kinerja
operasional Perseroan. Seiring perkembangan bisnis yang semakin kompleks, Perseroan terus
berupaya mengembangkan unit-unit bisnis yang lain seperti penambangan emas, tembaga, biji besi,
minyak dan gas, seng, serta timah.
At the beginning of 2009, the business world was in an unstable situation. The economic
improvement made by many countries had not shown any positive results, and international
market demand was still subdued. This environment impacted the mining sector, and
coal in particular. The price volatility with a downward trend and a long monsoon season
in several coal mining areas were challenging factors for the mining sector, specifically
coal.
Despite such challenging conditions, the Company increased coal production by over 10
million tonnes in 2008, to 63.1 million tonnes by the end of 2009. Such an achievement
was the result of the contribution of the Company’s four business units in the mining
sector, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi
Batubara (PEB) and PT Fajar Bumi Sakti (FBS).
Thus far, coal mining is still the business that dominates the Company’s operations. In
line with the complexity of business development, the Company continues to develop
other mining businesses, such as: gold, copper, iron ore, oil and gas, zinc and lead.
46 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Mining Report
Dari rangkaian kinerja semua unit bisnis yang dimiliki,
pada kurun waktu 2009 Perseroan berhasil membukukan
pendapatan bersih sebesar $US 3,22 miliar. Dengan
demikian, pada tahun 2009, Perseroan membukukan
keuntungan bersih sebesar $US 190,45 juta.
From the entire performance of the current business in the
period of 2009, the Company posted a US$ 3.22 billion of
net revenue. Thus, the Company posted a net profit of
US$ 190.45 million for the year 2009.
Guna memastikan keberlangsungan bisnis, Perseroan terus
berupaya meningkatkan cadangan batubara di masingmasing tambang. Melalui berbagai riset yang dilakukan,
pada tahun 2009 Perseroan memiliki cadangan batubara
yang telah diestimasi nilai ekonomisnya (coal reserves)
sebesar 2,9 miliar metrik ton dan yang belum diestimasi
nilai ekonomisnya sebesar (coal resources) sebesar 7,8
miliar metrik ton.
In order to ensure business continuity, the Company
continues to increase coal stocks in each mine. Through
various researches, the Company had 2.9 billion of metric
tonnes of coal reserves in 2009 whose economic value had
been estimated, and another 7.8 billion metric tonnes which
had not.
Terus melakukan upaya efisiensi menjadi kunci keberhasilan
Perseroan dalam mencetak prestasi kinerja. Berbagai inovasi
yang mampu mendorong peningkatan efisiensi mewarnai
kegiatan penambangan Perseroan selama ini. Penggunaan
teknologi mutakhir dalam proses penambangan,
implementasi sistem teknologi informasi terbaru dan
integrasi sistem komunikasi yang tengah digalakkan
Perseroan berpengaruh cukup signifikan pada peningkatan
efisiensi dan produksi batubara.
Sustaining efficiency efforts was the Company’s key
to success in achieving its performance. A number of
innovations were able to boost efficiency and have been
highlighted in the Company’s mining activities. The use
of state-of-the-art technology in the process of mining,
updated IT system implementation and communications
system integration encouraged by the Company, made
significant impacts on the improvement of efficiency and
coal production.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 47
Aset
Batubara
Coal Assets
- PT Arutmin Indonesia
- PT Kaltim Prima Coal
- PT Fajar Bumi Sakti
- PT Pendopo Energi Batubara
48 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
PT Arutmin Indonesia
Kurun waktu 2009, PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) membukukan peningkatan produksi, penjualan, dan efisiensi di lima
lokasi tambang yang dikelola yaitu di Batulicin, Senakin, Satui, Mulia, dan Asam Asam. Melalui tambang-tambang ini, total
produksi batubara Arutmin selama tahun 2009 sebesar 19,30 juta ton, meningkat 3,90 juta ton dibanding tahun 2008.
In 2009, PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) posted a production, sales, and efficiency in five mining areas; Batulicin, Senakin,
Satui, Mulia and Asam Asam. Through these mines, Arutmin’s total coal production in 2009 was 19.30 million tonnes,
which increased by 3.90 million tonnes in comparison to 2008.
Produksi Arutmin tahun 2009
Arutmin’s 2009 Production
Senakin
2008
2009
STRIPPING OVERBURDEN
(BCM)
49.2
77.4
47.7
62.1
9.7
18.4
3.5
14.7
19.5
36.5
129.6
209.1
STRIPPING RATIO
(BCM/TONNE)
13.34
11.85
12.32
11.62
2.53
4.79
1.64
4.05
10.38
11.61
8.42
9.30
3.7
4.4
3.9
5.0
3.8
3.8
2.1
3.6
1.9
2.5
15.4
19.3
COAL PRODUCTION
(MILLION TONNE)
Satui
2008
2009
Mulia
2008
2009
Asam-Asam
2008
2009
Batulicin
2008
2009
Total
2008
2009
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 49
Aset Batubara
Masalah perijinan yang masih dialami Arutmin menjadi
salah satu kendala dalam upaya meningkatkan jumlah
cadangan batubara. Di sisi lain, aktifitas produksi batubara
Arutmin yang terus meningkat selama tahun 2009
membuat cadangan batubara Arutmin mengalami koreksi
dibandingkan tahun sebelumnya.
The licensing constraint facing Arutmin is one of the
obstacles to increasing our coal reserves. On the other hand,
coal production activities which were improved in 2009,
increased the amount of coal stocks compared to 2009..
Cadangan Batubara Arutmin 2009
Arutmin’s 2009 Coal Reserves
Lokasi
Location
Coal Resources (in million tonnes)
2008
2009
Coal Reserves (in million tonnes)
2008
2009
Senakin
441.00
402.13
43.00
46.11
Satui
269.00
262.43
84.00
77.84
Batulicin
Mulia
216.00
159.89
25.00
21.80
1,609.00
738.39
406.00
219.92
Asam-asam
1,609.00
858.98
406.00
174.73
TOTAL
2,535.00
2,421.82
558.00
540.40
Ket: Tahun 2008 penghitungan cadangan di tambang Mulia dan Asam-asam digabungkan.
The coal reserves calculation of the Mulia and Asam-Asam mines, in the year 2008 – combined.
Jarak lokasi tambang yang tidak jauh dari pelabuhan milik
persoran yaitu North Pulau Laut Coal Terminal (NPLC) di
pesisir utara Pulau Laut berdampak pada peningkatan
efisiensi biaya terutama pos pengangkutan dan distribusi.
Selain itu, penggunaan peralatan dan teknologi mutakhir
telah meningkatkan efisiensi biaya dan produksi secara
signifikan. Ditunjang oleh kondisi tambang Arutmin yang
berada di area terbuka dengan lapisan batubara lunak
sehingga memiliki stripping ratio dari rendah ke sedang,
kurun waktu 2009, Arutmin berhasil menekan total biaya
produksi menjadi US$ 31,99 per ton.
The distance between the mining location and the port that
is owned by the company - North Pulau Laut Coal Terminal
(NPLC) in the North Shore of Laut Island - improved cost
efficiency, especially in transportation and distribution
costs. Moreover, application of the latest technology also
significantly increased cost efficiency and production.
Arutmin’s open-pit area, characterized by soft coal surface
and low to medium strip ratio have helped Arutmin to
achieve a total production cost of USD 31.99 per tonne in
2009.
Biaya Produksi Arutmin
Arutmin’s Cost of Production
Lokasi
Location
Biaya Produksi
Cash Cost Production
Biaya
Cost
Unit
Unit
US$/tonne
Senakin
47.97
Satui
33.56
US$/tonne
Batulicin
40.09
US$/tonne
US$/tonne
Mulia
18.94 Asam-asam
17.95 US$/tonne
RATA-RATA ARUTMIN
31.99
US$/tonne
AVERAGE ARUTMIN
50 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Coal Assets
Volatilitas harga batubara yang terjadi selama tahun 2009
sangat mempengaruhi pendapatan penjualan perusahaan
pertambangan secara umum. Dalam kondisi tersebut,
jenis dan kualitas batubara menjadi faktor penentu tinggi
rendahnya harga yang berdampak pada pendapatan.
Mengingat produksi batubara Arutmin adalah batubara
berkalori tinggi (bituminous coal) sehingga harga rata-rata
penjualan bisa dipertahankan di level menengah atas yaitu
US$ 58,15 per ton. Sementara pada tahun 2009, harga
pasar untuk batubara 6.500 kilokalori berada di kisaran US$
70 per ton.
In general, the volatility of coal prices which occurred
throughout 2009, had an impact on the mining companies’
sales revenue. In these conditions, the type and quality of
coal became an important factor in the pricing process which
has a direct impact on revenue. Since Arutmin’s produces a
substantial amount of bituminous coal, the average price
can be sustained at a medium level of US$ 58.15 per tonne
– an advantage for Arutmin. Meanwhile, the market price
for 6,500 kilocalorie coal in 2009 was approximately US$
70 per tonne.
Harga Jual Batubara Arutmin tahun 2009
Arutmin’s 2009 Price of Coal Sales
Harga Jual
Selling Prices
Jenis Batubara
Coal Type
Harga
Prices
Unit
Unit
76.04 70.52
68.18
US$/tonne
US$/tonne
US$/tonne
SUB BITUMINOUS COAL (Low Caloric)
• Mulia
• Asam-asam
41.49 34.51 US$/tonne
US$/tonne
RATA-RATA ARUTMIN
58.15 US$/tonne
BITUMINOUS COAL (High Calory)
• Senakin
• Satui
• Batulicin
ARUTMIN AVERAGE PRICE
Guna melakukan offset penurunan permintaan penjualan
batubara, Arutmin terus berupaya meningkatkan penjualan
melalui kontrak jangka panjang dengan konsumen. Selama
tahun 2009, volume penjualan Arutmin yang dilakukan
melalui kontrak penjualan sebesar 10,7 juta ton.
In order to offset the decreasing demand for spot coal sales,
Arutmin continues to increase sales through long-term
contracts with consumers. Throughout 2009, Arutmin’s
contract sales volume reached 10.7 million tonnes.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 51
Aset Batubara
PT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) merupakan anak perusahaan Perseroan yang memiliki wilayah konsesi tambang seluas
90.938 hektar. Pada tahun 2009, melalui dua wilayah tambang utamanya yaitu Sangatta dan Bengalon, volume produksi
batubara KPC sebesar 40,3 juta ton. Volume ini mengalami peningkatan sebesar 2,8 juta ton dibanding tahun 2008 yang
hanya sebesar 37,5 juta ton.
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) is one of the Company’s subsidiaries and owns a mining concession area of 90,938 hectares.
In 2009; from two areas of mining; Sangatta and Bengalon; KPC’s coal production volume was 40.3 million tonnes. This
volume increased by 2.8 million tonnes in comparison to 2008, which was 37.5 million tonnes.
Produksi KPC tahun 2009
KPC’s 2009 Production
Sangatta
2008
2009
Bengalon
2008
2009
2008
Total
2009
STRIPPING OVERBURDEN (BCM)
444.2
307.9
391.4
58.9
52.8
366.8
STRIPPING RATIO (BCM / TONNE)
9.8
11.0
9.8
11.0
9.8
11.0
COAL PRODUCTION (MILLION TONNE)
31.5
35.5
6.0
4.8
37.5
40.3
KPC melanjutkan Program Peningkatan Kinerja melalui pelatihan
internal yang diberikan oleh tenaga ahli di bidangnya. Dengan
upaya ini, KPC berhasil menekan biaya produksi batubara di angka
US$ 30,69 per ton.
KPC melanjutkan program eksplorasi untuk menjamin ketersediaan
batubara jangka panjang untuk mencapai rencana produksi yang
telah ditetapkan.
KPC continues its Performance Improvement Program which is run
by a full time inhouse team of trained professionals. Through this
program KPC has been able to reduce the cost of coal production
to USD 30.69 per tonne.
KPC continues its exploration program to provide long term
availability of coal to meet its planned production requirements.
52 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Coal Assets
KPC has an inferred resource of 7,179 million tonnes.–
which is a 62.31 % increase over 2008 The reserve is 1,548
million tonnes.
KPC memiliki kandungan sumber daya sebesar 7.179 juta
ton, meningkat sebesar 62,31% lebih dari tahun 2008.
Volume cadangan berjumlah sebesar 1.548 juta ton.
Cadangan Batubara KPC 2009 (juta ton)
KPC’s 2009 Coal Reserves (in million tonnes)
Lokasi
Location
2008
2009
2008
2009
Sangatta
3,447
5,805 1,515
1,319
Bengalon
976
1,374
146
229
4,423
7,179
1,661
1,548
TOTAL
Coal Resources
Coal Reserves
Seperti halnya perusahaan tambang batubara secara
umum, harga pasar yang cenderung mengalami penurunan
tidak mempengaruhi kinerja KPC berkat kondisi tambang
KPC yang mampu menghasilkan batubara berkalori tinggi,
KPC mampu menjual hasil produksinya dengan harga US$
63,17 per ton. Harga ini dihitung berdasarkan harga ratarata produk KPC yang terdiri dari tiga jenis yaitu:
-Prima, batubara berkualitas unggul, berkalori tinggi, abu
sangat rendah, sulfur dan kelembaban rendah
-Pinang : sama dengan Prima namun dengan
kelembaban tinggi
-Melawan:batubara sub-bitumen berkandungan sulfur
dan abu rendah, kelembaban tinggi
Similar to other coal mining companies in general, the
declining market price has not adversly effected KPC’s
performance. due to the capacity of its mines to produce
high-calorie coals, KPC was able to sell at US$ 63.17 per
tonne. This price was calculated on the average KPC
product prices, which comprise of three kinds:
-Prima, which is an excellent quality coal high energy,
low ash, medium sulfur and low moisture
-Pinang : similar to Prima, but higher moisture.
-Melawan:sub-bitumenous coal with low sulfur and
ash, high in moisture.
Harga Jual Batubara KPC 2009
KPC’s 2009 Sales of Coal Price
Harga Jual
Selling Prices
Jenis Batubara
Coal Type
Harga
Prices
Unit
Unit
Prima
108.33 US$/tonne
Pinang
69.01
US$/tonne
Melawan
54.01 US$/tonne
KPC AVERAGE PRICES
63.17 US$/tonne
KPC AVERAGE PRICES
Catatan : FOB price as of YTD December 09 report
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 53
Aset Batubara
PT Fajar Bumi Sakti
PT Fajar Bumi Sakti (“FBS”) didirikan pada tanggal 26
September 1978. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari
pertambangan dan perdagangan umum. Perseroan
mengakuisisi perusahaan ini melalui Leap Forward Finance
Ltd.
PT Fajar Bumi Sakti (“FBS”) was established on 26
September 1978. Its scope of activities comprises mining
and general trading. The company acquired FBS through
Leap Forward Finance Ltd.
Wilayah tambang FBS terletak di Loa Ulung, Tenggarong,
Kalimantan Timur seluas 988 hektar dengan jumlah
cadangan batubara sebanyak 14 juta ton.
FBS’s 988 hectare mine is located in Loa Ulung, Tenggarong,
East Kalimantan, and has 14 million tonnes of coal
reserves.
Pada tahun 2006 FBS memperoleh konsesi baru dengan luas
area 4,008 hektar di Desa Gunung Sari, Tabang Kalimantan
Timur. Pada tahun 2007, FBS mendapatkan daerah konsesi
yang lain seluas 4.995 hektar di Desa Buluk Seng, Tabang,
Kalimantan Timur yang memiliki cadangan batubara sekitar
100 juta ton.
In 2006, FBS received a new concession of 4,008 hectares
in Gunung Sari Village, Tabang, East Kalimantan. In 2007,
FBS received a 4,995 hectare concession area in Buluk Seng
Village, Tabang, East Kalimantan, with 100 million tonnes of
coal reserves.
FBS mengoperasikan dua metode teknik pertambangan,
bawah tanah dan teknik tambang terbuka. Kedua teknik
yang dilaksanakan di Loa Ulung, Tenggarong. Sementara
di wilayah Tabang, FBS hanya menerapkan metode
penambangan terbuka.
FBS operates using two mining methods; underground
and open-pit, both of which are applied in Loa Ulung,
Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS only uses the
open-pit mining method.
54 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Coal Assets
PT Pendopo Energi Batubara
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) is one of the coal
mining companies that have relatively large potential. The
location of PEB mining is in Muara Enim, South Sumatra.
In the early 2009, though Pendopo Coal Ltd, the Company
acquired PEB with 84% of share ownership. PEB has a
17,840 hectare concession with a 30-year operating permit,
from 5 May 2009 until 4 May 2039. Based on studies
conducted by an independent mining consultant, PEB owns
a potential coal resources of 1,954 million tonnes.
Pendopo’s coal product characteristics have inherent
moisture content (IM) of 16.4% - 27% with total moisture
(TM) ranging between 47% - 60%, 6% - 10% of adb
content, a low sulfur content of less than 0.2% and calorie
content between 4,200-4,800 kcal/kg (GAD).
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) merupakan salah
satu perusahaan tambang batubara yang memiliki potensi
cukup besar. Lokasi tambang PEB terletak di Muara Enim,
Sumatera Selatan.
Currently, PEB is still at the development stage and coal
mining operation preparations are under way. Looking at
the coal characteristics it produces, PEB will be the coal
producer specifically supplying power plants and alternative
industrial energy.
Melalui Pendopo Coal Ltd, pada awal tahun 2009 Perseroan
mengakuisisi PEB dengan kepemilikan saham sebesar 84%.
PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840 hektar
dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung sejak 5 Mei
2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh konsultan independen pertambangan, PEB
memiliki cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton.
Karakteristik produk batubara yang dihasilkan Pendopo
memiliki kadar kelembaban/inherent moisture (IM) 16,427% dengan total kelembaban/total moisture (TM) berkisar
antara 47%-60%, kadar abu sedang (6-10% adb), kadar
sulfur rendah yaitu kurang dari 0,2% dan kalori antara
4.200-4.800 kcal/kg (GAD).
Saat ini, PEB masih dalam tahap pengembangan dan
persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik
produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi
produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik dan
dan energy alternatif bagi industri.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 55
Aset
Non-Batubara
Non - Coal Assets
- Bumi Mauritania S.A.
- Gallo Oil (Jersey) Ltd
- PT Gorontalo Minerals
- PT Citra Palu Minerals
-H
erald Resources Ltd. and
PT Dairi Prima Mineral
56 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Bumi Mauritania S.A.
Penambangan Bijih Besi
Iron Ore Mining
Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan aktivitas
penambangan di Mauritania dengan kepemilikan dua
konsesi penambangan biji besi yang berlokasi di wilayah
S’fariet dan wilayah Tomagot, Marutania Tengah.
The Company, has been operating its mining activities in
Mauritania since 2005, at which time it acquired two iron
ore permits, one in the North of the country at S’fariet, and
one in central Mauritania at Tomagot.
S’fariet
S’fariet terletak sekitar 250 km utara-timur laut dari
kota Zouerat, dimana di lokasi tersebut terdapat operasi
penambangan bijih besi perusahaan milik negara SNIM.
S’fariet.
S’fariet lies approximately 250 km north-northeast of the
town of Zouerat, where the state owned company SNIM
has its major iron ore mining operations.
Secara Geografis wilayah konsesi S’fariet didominasi oleh
deretan pegunungan batu yang membentang sepanjang
lebih dari 100 km. Struktur geologi wilayah S’fariet terdiri
dari sedimentasi banded besi (BIFs) serta meta sedimen
dan meta batuan.
Geographically, S’fariet’s concession area is dominated by
a series of ironstone ridges spanning across 100 km along
the S’fariet tenement. The geological structure of S’fariet
territory comprises a series of banded iron formations (BIFs)
and other meta-sedimentary and meta-igneous rocks.
Sejak memperoleh hak konsesi di tahun 2005, BUMI telah
menyelesaikan sejumlah studi. Beberapa diantaranya adalah
program pemetaan sistematis terhadap batuan berukuran
500 x 25 meter menggunakan metode chip rock sampling di
unit BIF, dan survei aeromagnetik serta radiometrik dengan
jarak 200 meter telah dilakukan di seluruh lahan konsesi.
Pada tahap tersebut diketahui bahwa unit BIF bersifat
magnetis. Namun, tingkat magnetnya belum ditentukan.
Since acquiring the tenement in 2005 BUMI has completed
a number of studies. A systemic (500 x 25m) rock chip
sampling program has been conducted over the BIF units,
and an aeromagnetic and radiometric survey at 200m
line spacing of the entire tenement. At this stage it is clear
that the BIF units are magnetic. However, the degree of
magnetism has yet to be determined.
Perencanaan eksplorasi S’fariet di masa datang akan
meliputi:
-Pengujian ulang kondisi gelogi
-RC dan penambangan batu permata
-Tes metalurgi
Future exploration plans for S’fariet include;
-Re-examining the geology
-RC and diamond drilling program.
-Metallurgical testing of samples.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 57
Aset Non-Batubara
Tomagot
Wilayah konsesi Tomagot terletak sekitar 50 km di sebelah
selatan kota Akjoujt, dengan luas wilayah konsesi 1.291
km2.
Tomagot
The Tomagot tenement is situated approximately 50 km
south of the town of Akjoujt, and covers an area of 1,291
km2.
Jalur Ibukota Nauakchott-Akjoujt merupakan jalur
transportasi utama yang melewati wilayah konsesi sehingga
sehingga memudahkan pengangkutan biji besi.
The main Nouakchott-Akjoujt sealed road runs through
the tenement, which could offer major infrastructure
advantages for transporting ore.
Sejak mendapatkan ijin penambangan, Perseroan telah
melakukan serangkaian upaya persiapan eksplorasi yang
meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik terhadap
batuan menggunakan metode rock chip sampling, survei
magnetik baik tanah maupun udara, serta melakukan
pengujian pengeboran.
Since acquiring its mining permit, the Company has collated
a significant exploration database. This includes, geological
mapping, systemic rock chip sampling, magnetic surveys
(both ground and aerial), as well as test pitting and drilling.
Untuk rencana ke depan, program eksplorasi Tomagot akan
meliputi:
-Melanjutkan RC dan pengeboran batu permata
-Analisa terhadap sampel
-Tes kandungan besi
Future exploration program for Tomagot will include:
-Further RC and Diamond drilling.
-Sample analysis
-Metallurgical tests
58 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Non - Coal Assets
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Eksplorasi Minyak dan Gas
Oil and Gas Exploration
Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), perusahaan
mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas di
Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (Al Maber Timur) dan Blok 13
(Al Armah). Gallo Oil memiliki 50% saham pengoperasian
di Blok R-2 dan 100% di Blok 13.
Konsesi Al Maber Timur (Blok R-2) meliputi daerah seluas
2,139 km persegi berlokasi di kawasan Mukalla High, sebelah
barat cekungan Sir Sayun, Masila. Di kawasan ini, Gallo
Oil mengebor enam sumur eksplorasi, empat diantaranya
mempunyai potensi hidrokarbon yang menjanjikan, namun
ternyata tidak komersial. Pengeboran sumur eksplorasi
lainnya akan dilakukan di tahun 2010.
Sementara, konsesi Al Armah (Blok 13) meliputi luas daerah
7,417 km persegi yang terletak di sebelah timur Hadramaut,
Yaman. Sumur pertama yang dibor dalam blok ini Al Rizq 1.
Hasil pengeboran menunjukkan adanya gas dengan tekanan
dan suhu yang tinggi. Untuk itu, diperlukan alat test yang
mampu menahan tekanan gas dan suhu udara yang sesuai
dengan kebutuhan tersebut. Selama pembuatan alat test
yang diperlukan untuk melakukan aktifitas pengeboran
berlangsung, Gallo Oil melakukan pemboran sumur kedua
di lokasi tambang yang lain yaitu Al Barakat pada semester
kedua 2009, namun tidak menghasilkan temuan minyak/gas.
Dalam rangka melakukan evaluasi temuan gas di sumur
pertama, Gallo Oil melakukan pemboran miring (sidetrack)
dari sumur pertama dengan target akhir sekitar satu kilo
meter (km) dari sumur pertama. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui penyebaran zona gas guna menentukan nilai
komersial gas. Pemboran dimulai bulan Nopember 2009
dan saat ini Gallo Oil sedang melakukan persiapan test di
sumur miring tersebut. Diharapkan awal Maret 2010 Gallo
Oil sudah dapat mengetahui hasil dari pemboran tersebut.
Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), the Company
operates two oil and gas exploration concessions in the
Republic of Yemen, Block R-2 (East Al Maber) and Block 13
(Al Armah). Gallo Oil acquired 50% of operating shares at
Block R-2 and 100% at Block 13.
The East Al Maber concession (Block R-2) covers an area
of 2,139 km2, located in the Mukalla High territories, West
of Sir Sayun Cove, Masila. In this territory, Gallo Oil drilled
six exploration wells, four of which showed hydrocarbon
potential, which was promising. The other well-drilling
explorations will be done in 2010.
Meanwhile, the Al Armah (Block 13) concession covers a
7,417 km2 area, located East of Hadramaut, Yeman. The
first well ever drilled in this block was Al Rizq 1. The drilling
indicated high gas with high pressure and temperature.
Therefore, pressure-proof and temperature-proof testing
equipment was required. During the making of this
equipment, Gallo Oil commenced drilling on the second
well in another drilling location, Al Barakat, in the second
semester of 2009, but no oil/gas was discovered.
In the evaluation of the gas discoveries in the first well,
Gallo Oil conducted a sidetrack drilling on the first well, with
a target of one kilometer (km) from the first well. This was
performed in order to find out the distribution of the gas
zone, to determine its commercial value. The drilling began
in November 2009 and today, Gallo Oil is conducting a test
preparation in the skewed well, which is expected to be
finalized by March 2010.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 59
Aset Non-Batubara
PT Gorontalo Minerals
Eksplorasi Emas dan Tembaga
Gold and Copper Exploration
Through the acquisition of the entire shares of International
Mineral Company of BHP Minerals at PT Gorontalo Minerals
(“GM”), the Company has become the major shareholder
at GM with 80% ownership. GM holds mining concession
rights on a 36,070 hectare area, located in Kabupaten Bone
Bolango, Gorontalo Province.
Based on exploration, the Company has identified four areas
of gold and copper, as well as five areas of gold, silver and
copper in the territory. At present, the Company is working
on advanced exploration, as well as feasibility studies
which cover the resources and reserves of copper and gold.
Additionally, the Company has completed the basic studies
on water surface and riverflow, the biodiversity research,
as well as AMDAL (Environmental Impact Assessment)
studies.
Melalui pembelian seluruh saham milik International
Mineral Company dari BHP Minarals di PT Gorontalo
Minerals (“GM”), Perseroan menjadi pemegang saham
mayoritas di GM dengan kepemilikan saham sebesar 80%.
GM memiliki hak konsesi pertambangan seluas 36.070 ha
di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan eksplorasi yang dilakukan, Perseroan
mengidentifikasi adanya empat kandungan tembaga dan
emas, serta lima kandungan emas, perak, dan tembaga.
Saat ini, Perseroan berada pada tahap akhir eksplorasi,
dan studi kelayakan, yang mencakup sumber daya dan
cadangan biji tembaga dan emas. Selain itu, Perseroan juga
telah menyelesaikan studi dasar mencakup studi mengenai
permukaan air dan aliran sungai, penelitian keanekaragaman
hayati, serta mempersiapkan Studi AMDAL
Guna memenuhi regulasi dari Departemen Pertambangan,
Perseroan juga telah menyelesaikan laporan rencana kerja
jangka panjang sesuai yang dinyatakan dalam UndangUndang No 4, Tahun 2009.
60 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
To comply with regulations issued by the Ministry of Mining
and Energy, the Company has also completed a long-term
work plan report, as stipulated in Laws No 4, 2009.
Non - Coal Assets
PT Citra Palu Minerals
Eksplorasi Emas
Gold Exploration
Kepemilikan saham Perseroan pada PT Citra Palu Minerals (“CPM”) sebesar 99,99% dilakukan melalui pembelian saham
milik Newcrest Mining Ltd di CPM. CPM memiliki hak konsesi tambang seluas 138.889 ha di Provinsi Sulawesi Tengah dan
Provinsi Sulawesi Selatan.
Daerah konsesi CPM terdiri dari enam blok, dimana Poboya merupakan blok yang paling potensial dimana blok Poboya
memiliki sumber daya emas yang terduga sekitar dua juta ons. Selama tahun 2009, Perseroan berupaya untuk melanjutkan
kegiatan eksplorasi berupa pengeboran untuk peningkatan ke tahapan studi kelayakan. Sejalan dengan program tersebut,
Perseroan telah menempatkan dua rig pengeboran LongYear 44 di prospek Poboya untuk melakukan pengeboran. Selain itu,
Perseroan juga sedang melanjutkan kegiatan eksplorasi rinci di Blok I, IV, dan VI.
Guna memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Departemen Pertambangan, Perseroan juga telah menyerahkan laporan
rencana kerja jangka panjang sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang No 4, Tahun 2009.
The Company acquired 99,99% ownership of PT Citra Palu Minerals (“CPM”) by acquiring shares held by Newcrest Mining
Ltd at CPM. CPM has the concession rights for a 139,889 hectare mine area in Palu, Central Sulawesi.
CPM concession area comprises six blocks, whereby Poboya is the most potential block with an inferred resource two
million ounces of gold content. Throughout 2009, the Company continued the drilling and exploration process and took a
number of feasibility studies. In line with those programs, the Company has stationed two LongYear 44 Drilling Rigs at the
site. On a separate matter, the Company is also taking a geological study in Block I, IV and VI.
In compliance with the provisions requested by the Ministry of Mining and Energy, the Company has also submitted a longterm work plan report, in accordance to the Laws No 4, 2009.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 61
Aset Non-Batubara
Herald Resources Ltd. and
PT Dairi Prima Mineral
Eksplorasi Emas, Seng, dan Timah
Gold, Zinc and Tin Explorations
Herald merupakan sebuah produsen timah/seng sedang
berkembang. Pada saat ini Herald sedang menyelesaikan
proyek pembangunan tambang timah/seng berkualitas di
Sumatera Utara yaitu Dairi. Sesuai Kontrak Karya tahap ke
VII, lokasi cadangan di Dairi terletak sekitar 120 km arah
Barat Daya ibukota provinsi Medan dan 3 km arah Selatan
desa Sopokomil.
Herald is an emerging lead/zinc producer. Herald’s primary
focus is currently on the high-grade Dairi zinc/lead project
in North Sumatra. The Dairi deposit is located within the
Generation VII Dairi Contract of Works (CoW), 120km
south southwest of the provincial capital Medan and 3km
south of village of Sopokomil.
PT Dairi Prima Mineral sebagai pemilik Kontrak Karya
tersebut merupakan perusahaan patungan antara Herald
dengan kepemilikan saham sebesar 80%, dan PT Aneka
Tambang (Persero) Indonesia dengan kepemilikan saham
sebesar 20%. Kontrak Karya merupakan sebuah predikat
bagi perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia.
Sesuai dengan namanya Kontrak Karya merupakan perjanjian
eksplorasi antara perusahaan pertambangan dengan
pemerintah Republik Indonesia. Didalamnya mengatur hakhak dan kewajiban perusahaan pertambangan termasuk
pajak penghasilan sebesar 30% dan royalti sebesar 1 - 2%.
PT Dairi Prima Mineral is the current owner of Dairi CoW
which is a joint venture between Herald 80% (via on offshore subsidiary Gain and Win) and PT Aneka Tambang
(Persero) of Indonesia 20%. The CoW is a highly regarded
title under which most of the mines operate in Indonesia.
As the name suggests the CoW is a legally enforceable
contract between the mining company and Republic of
Indonesia, and set out in detail the mining company’s rights
and obligations including income tax (30%) and royalties
(1 – 2%).
Pada akhir tahun 1990-an, perusahaan menemukan
cadangan mineral dengan kandungan materi berupa sulfida.
Penemuan ini merupakan tindak lajut dari proses identifikasi
intensif yang dilakukan pada tahun 1997. Sampai saat ini,
perusahaan juga telah menemukan sejumlah cadangan
material tambang yang lain dan penemuan tersebut telah
dilaporkan. Hasil temuan yang terbaik adalah cadangan
Anjing HItam. Proyek ini dapat ditempuh melalui jalan
aspal yang menghubungkan Medan dengan Sidikalang yang
disambung dengan jalan provinsi ke desa Sopokomil dengan
akses jalan setapak sepanjang 3 km. Curah hujan tahunan di
daerah ini diperkirakan antara 3.500 dan 4.000 mm.
The deposit was discovered in the late 1990’s following
identification of massive sulphide outcrop in the late 1997. To
date, a number of deposits have been discovered and have
reported resources. The most advanced of these deposits is
the Anjing Hitam deposit. The project area is accessed by a
bitumen road from Medan to the town of Sidikalang, and by
a lower grade provincial road to the village of Sopokomil the
remaining 3km access to the base camp is by foot path. The
estimated annual rain fall is 3,500 to 4,000 mm.
Perusahaan telah meyelesaikan studi kelayakan terhadap
lokasi tambang Dairi dan proses konstruksi akan dimulai
setelah mendapatkan ijin kehutanan. Sementara, produksi
diperkirakan akan dimulai dua tahun sejak awal dimulainya
kontruksi.
The Dairi project feasibility study has been completed and
construction is expected to commence following forestry
approval. Production is expected to commence two years
from start of construction.
Pada kapasitas produksi penuh, operasi penambangan
diharapkan mampu menghasilkan 175 kt seng dan 60 kt
At full production the project is expected to produce 175kt of
Zinc and 60kt of lead. The initial seven years of production
62 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Non - Coal Assets
timah. Untuk tujuh tahun pertama, produksi akan ditambang
dari deposit yang berada di Anjing Hitam, dan untuk
selanjutnya diikuti oleh deposit di daerah lainnya. Di daerah
Dairi banyak ditemukan sumber logam dasar terutama di
Utara Sopokomil Dome, yang memiliki cadangan mineral
yang cukup potensial untuk ditunjukkan. Pada saat ini
pekerjaan geologi difokuskan pada penyelarasan yang lebih
baik antara geologi di daerah lokal dan regional.
is from Anjing Hitam deposit and is expected to be followed
by other deposits in the area. There are numerous base
metal occurrences in the Dairi district, especially north
of the Sopokomil Dome, and there is good potential for
additional discoveries. Currently the geological work is
concentrating to get an improved understanding of regional
and district-scale geology.
Pusat kandungan diakses dengan pembuatan lubang (tinggi
6 meter dan lebar 5.5 meter) dengan derajat kemiringan
1:7, sepanjang 2,24 km. Rancangan ini juga menyertakan
dua lubang tambahan, untuk ventilasi dan penanaman
pasca masa tambang. Dalam proses pengambilan biji
besi, tambang ini menggunakan kombinasi metode open
stopping dan cut and fill. Pembuatan lubang angin bawah
tanah, kontrol air tanah serta kebutuhan elektrikal juga
dilakukan dengan seksama. Waktu yang dibutuhkan hingga
dapat mencapai pusat kandungan diperkirakan 9 bulan,
sedangkan untuk mencapai tingkat produksi stabil di 85
kt per bulan dibutuhkan 25 bulan sejak dimulainya proyek.
Pembangunan lubang dan proyek tambang ini seluruhnya
ditangani oleh kontraktor pertambangan yang memiliki
pengalaman dibidangnya. Total bijih besi yang akan
ditambang adalah 6.6 mt @ 14.6% Zn, 8.8% Pb, 11 g/t Ag.
Metode ini diperkirakan akan mampu mengekstraksi 84 %
dari sumber yang ada yakni 1.6 mt. Sedangkan sisanya tetap
dapat terekstraksi jika kondisi geoteknis memungkinkan.
The orebody is accessed by a main decline (6m high X
5.5m wide) at 1:7 gradients. The total decline length is 2.24
km. Two additional declines for ventilation and past plant
are included in the design. Combinations of open stoping
and cut & fill methods are used in ore extraction process.
Capital provisions are included for underground ventilation,
ground water control and electrical requirements. It is
estimated that it would take 9 months to reach the orebody
and the steady state production of 85ktper month would
be achieved in 25 month from the from start of project.
All the decline development and ore mining will be by an
experienced contact mining company. Total diluted ore to
be mined is 6.6 mt @ 14.6% Zn, 8.8% Pb, 11 g/t Ag. The
proposed mining method enables to extract 84% of the
resource leaving 1.6 mt. If the geotechnical condition is
better than expected then significant proportion of the
remaining ore would be extracted.
Tes metalurgi yang dilakukan telah berhasil menunjukkan
peningkatan kandungan logam dengan rincian ; Zn 85%
menjadi 55% konsentrat dan mineral Pb sebesar 75%
menjadi 64% konsentrat. Sejumlah kecil kandungan perak
juga dilaporkan teridentifikasi.
Metallurgical test work carried out has been successful
in demonstrating satisfactory level of metal recoveries;
Zn 85% into a 55% concentrate and for Pb 75% into
64% concentrate. Minor amount of silver reports to both
concentrate.
Perlu ditegaskan bahwa kandungan besi dalam Seng hasil
produksi Dairi kurang dari 6%. Produksi konsentrat yang
dihasilkan dari Dairi dapat dikategorikan sebagai produk
unggul, dengan tingkat kekasaran medium dibanding
produksi tambang lain yang lebih halus. Dengan demikian,
produk ini akan banyak diminati pasar dan memudahkan
perusahaan dalam memasarkannya. Contoh kandungan
yang dikirimkan kepada smelter mendapat tanggapan
positif atas kualitas kandungannya
It is worth noting that the Zinc concentrate will have less
than 6% Iron. The Dairi concentrate can be classified as
medium “coarseness” which is in great demand by smelters
in the region who are using “finer” concentrate produced by
other mines. This will be a major advantage in marketing
this product. Sample of concentrate has been sent a number
of smelters for testing and feedback is positive.
Alur pemrosesan menggunakan single stage jaw crusher
yang mampu menghaluskan hingga p80=40 micron dengan
kombinasi, flotasi dan alat penghancur kembali SAG/Ball
untuk menghasilkan konsentrat seng dan timbal. Konsentrat
ini dikeringkan dan kemudian diangkut dengan kontainer
tertutup untuk dikirim ke pelabuhan purpose built yang
terletak sekitar 220 km di pantai utara Sumatera. Mesin
pengekstrak akan beroperasi pada level 1.0 mtpa selama
4 tahun dan untuk 3,5 tahun selanjutnya akan beroperasi
pada kapasitas 75% - 80%, disesuaikan dengan fungsi
ketersediaan past fill dan tingkat ekstraksi biji besi.
The process flow sheet involves – single stage jaw crusher,
primary grind to p80=40 micron with SAG/Ball mill
combination, flotation and re-grind circuits to produce zinc
and lead concentrate. The concentrate is dewatered and
loaded on to purpose built sealed containers before being
transpoted 220km to a purpose built port on the northern
coast of Sumatra. The concentrator after ramping up
will operate at 1.0 mtpa for four years and at 75% - 80%
capacity in the later 3.5 years, partly as a function of past fill
availability and ore extraction rate.
Pengerukan lahan bekas tambang akan menggunakan
limbah diambil dari tambang lama yang lama kelamaan
akan mengeras dikemudian hari. Jumlah limbah yang akan
muncul ke permukaan dam penampungan limbah hanya
25% dari total limbah. Dam penampungan ini dibangun
menurut perencanaan yang spesifik agar secara permanen
mampu menampung limbah dan akan direhabilitasi untuk
kegiatan pertanian.
It is intended that the mine stopes and development drives
would be filled with cemented past thickened tailing from
the past plant. Only 25% of the total process tailings would
go to the surface tailings dam which would be constructed
to specification to permanently hold the tailings material
and rehabilitated to permit agricultural activity.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 63
Wilayah Operasional
Saudi Arabia
Republik of Yemen
Block R2
Block 13
Gulf of Aden
Somalia
GALLO
Western Sahara
Islamic Republic
of
Mauritania
Senegal
Mali
BUMI MAURITANIA
64 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
DARMA HENWA (DEWA) OPERATIONAL SITE
Operational Area
Senakin
Batulicin
Satui
Dairi
Asam-Asam Mulia
ARUTMIN
DAIRI - HERALD RESOURCES
Sangatta
Tabang
Bontang
Tenggarong
Samarinda Airport
FAJAR BUMI SAKTI
V
Gorontalo
IV
Bengalon - Sangatta
VI
Block I
Palu
III
II
GORONTALO & CITRA PALU
KPC
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 65
“
“
Kinerja operasional Perseroan yang cemerlang terwujud berkat
kerja keras serta kepatuhan karyawan dalam penerapan K3L
di lingkungan kerja. Dukungan Teknologi Informasi canggih
juga turut mempercepat pertumbuhan Perseroan yang juga
memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
dimana kegiatan usaha berada.
BUMI ‘s excellent operations are driven by highly competent team
who work hard and thoroughly attend to the implementation of
HSE within their operation functions. The adopted state-of-theart IT has even accelerated the operational robust growth which
benefited not only the Company but also the community and the
environment where the business operates.
66 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Laporan
Operasional
OPERATIONAL
REPORT
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 67
Sumber Daya
Manusia
Human Resources
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa karyawan
merupakan mitra strategis dalam mencapai sukses
bisnis. Untuk itu, Perseroan selalu berupaya menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan, serta terus
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
Dengan demikian, optimalisasi kinerja karyawan akan
tercapai dan secara otomatis berdampak positif bagi
perkembangan kinerja perusahaan.
The Company is fully aware that the employees are its
strategic partners in achieving business success. Therefore,
the Company always strives to improve the welfare of
its employees and their families. By doing so, optimum
performance will be naturally achieved, yielding a positive
enhancement of Company’s performance.
Pola hubungan interaktif antara karyawan dengan
perusahaan menjadi pola baku yang diterapkan di Perseroan.
Pola ini mensyaratkan relasi antar elemen (perusahaan dan
karyawan) dibangun atas dasar persamaan kepentingan.
Melalui penerapan pola relasi ini, karyawan akan
memiliki rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap
perusahaan.
The pattern of interactive relationships between the
employees and the Company will be the standard pattern
that is implemented in the Company. It requires elemental
relations (between employees and the Company) to be built
on the basis of common interest. Through the application
of this approach, employees will have a strong sense of
belonging to the Company.
Perseroan memiliki komitmen untuk terus mengembangkan
kompetensi dan keahlian seluruh karyawan dari berbagai
tingkat jabatan. Untuk itu, rangkaian instrumen seperti
sistem penerimaan karyawan, training, kebijakan
renumerasi, dan berbagai instrumen lain dilakukan untuk
memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
The Company is committed to constantly developing
employees’ competence and skills at all levels. Thus, a
set of instruments such as recruitment system, training,
remuneration policy and various others are in place to
ensure the quality of our Human Resources (HR).
68 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
“
“
Karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja
optimal hanya akan dicapai dengan pola hubungan antara karyawan dan perusahaan
yang didasarkan pada kesamaan kepentingan. Program pengembangan seperti
evaluasi kinerja, paket remunerasi, pendidikan dan pelatihan, serta berbagai
program lain menjadi agenda rutin Perseroan dalam upaya meningkatkan kwalitas
SDM sehingga berdampak pada peningkatan kontribusi bagi perusahaan.
Employees are the Company’s strategic partner in achieving the Company’s objectives.
Working relationships between the employee and the Company that are based on
mutual interest will drive the optimum performance. Development programs such as
performance evaluation, remuneration package, education and training, and other
programs serve as part of the Company’s routine agenda in its quest to enhance its
human resources quality so as to enhance their contribution to the Company.
Perseroan dan seluruh anak perusahaan telah memiliki
sistem efektif yang menjamin pemilihan orang yang tepat
dalam posisi yang tepat. Berkenaan dengan hal tersebut,
selama tahun 2009, perseroan telah melakukan beberapa
pencapaian antara lain:
-Penerapan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan
oleh Depnakertrans sebagai acuan dalam pelaksanaan
kebijakan perusahaan terkait dengan pengelolaan SDM
guna membangun hubungan harmonis antara karyawan
dengan perusahaan.
-Pengembangan standar kompetensi untuk posisi kunci
diseluruh unit usaha dan memberikan pelatihan yang
sesuai untuk mengisi gap kompetensi karyawan.
-Pelaksanaan Penilaian kinerja berdasarkan pencapaian
obyektif yang telah disepakati bersama atasan masing
masing mempermudah pemantauan kinerja karyawan.
-Perbaikan paket remunerasi karyawan yang
berkelanjutan untuk memastikan daya saing paket
renumerasi guna mendukung peningkatan kinerja dan
retensi karyawan di perusahaan.
The Company and its subsidiaries have already acquired
effective systems that can ensure right placement for
people. Throughout the year 2009, the Company achieved
several milestones:
-The application of the Company Regulations that had
been approved by the Ministry of Manpower and
Transmigration as a reference in the implementation of
company policies on human resources management in
order to ensure harmonious industrial relation between
employees and Company.
-The development of competency standards for
key positions in all business units and provision of
appropriate training to fill employee competency gaps.
-The implementation of performance assessment based
on objective achievements - which have been agreed by
respective supervisors - has facilitated easier monitoring
of employees performance.
-The sustainable improvement of employee remuneration
to ensure the competitiveness of their packages in
promoting improvement of employee performance and
retention.
Di bidang kompensasi dan benefit pada karyawan,
Perseroan juga telah melakukan berbagai upaya seperti
mengikuti survey penggajian untuk memastikan daya saing
paket remunerasi di Perseroan jika dibandingkan dengan
praktek di industri sejenis. Dengan demikian akan diketahui
area-area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan
daya saing remunerasi di Perseroan. Penyesuaian gaji telah
dilakukan untuk level karyawan maupun direksi. Perseroan
juga telah menjalankan program asuransi perjalanan dinas ke
luar negeri untuk menambah kenyamanan dan mentransfer
resiko finansial yang timbul akibat kejadian yang merugikan
saat melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
As for the compensation and benefit of employees, the
Company had also carried out a number of efforts such as
taking part in salary survey to ensure the competitiveness
of the Company’s remuneration packages in comparison
to other similar companies. By doing so, we acknowledge
the areas of improvement in the Company’s remuneration
package competitiveness. Salary adjustments have been
given to all levels of employees. The Company also introduced
travel insurance for employees to enhance convenience and
transfer financial risk for overseas business trips.
Seiring target pertumbuhan bisnis, strategi pengembangan
kompetensi SDM selalu disinergiskan dengan strategi
perusahaan dalam mencapai target jangka pendek dan
jangka menengah. Dalam strategi jangka pendek, Perseroan
berupaya melakukan diversifikasi usaha selain batubara.
Sementara, peningkatan produksi menjadi 110 juta ton per
tahun menjadi target jangka menengah yang harus dicapai
Perseroan dalam beberapa tahun mendatang.
In line with business growth targets, the HR competency
development strategy has always been synergized with the
Company’s strategy in reaching short and mid-term targets.
In a short-term strategy, the Company strives to diversify
into other non coal business. Meanwhile, the production
increase of 110 million tonnes per annum had become the
Company’s mid-term target that has to be reached in the
next few years.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 69
Sumber Daya Manusia
Guna menjamin pencapaian target tersebut, kurun waktu
2009 Divisi Sumber Daya Manusia melaksanakan berbagai
program untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM,
antara lain :
-Penambahan jumlah karyawan dan peningkatan
pelatihan untuk mendukung operasional Perseroan
dalam penyiapan berbagai aksi korporasi terutama
untuk karyawan di divisi Finance dan Legal.
-Mengidentifikasi risiko-risiko dalam bidang SDM dan
menyiapkan program mitigasi risiko, terutama berkaitan
dengan penyiapan successor untuk posisi posisi kunci di
Perseroan.
-Melakukan penugasan silang atau cross assignment
lintas perusahaan sebagai program pengembangan
kompetensi karyawan dan menciptakan alternatif jalur
karir untuk karyawan potensial.
In order to guarantee target accomplishments, the HRD
has implemented various programs in 2009 to improve the
quality and quantity of the HR, such as:
-Increasing the number of employees and improving the
training to support the Company’s operations in the
preparation of various corporate actions, mainly for the
employees within the Finance and Legal divisions.
-Identifying the risks in HR and preparing a risk mitigation
program, mainly associated with succession plans for
key positions within the Company.
-Encouraging cross assignments within the Company,
which serve to develop an employee’s competency
and create alternative potential career routes for
employees.
Menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM di tengah
persaingan bisnis yang semakin ketat, selain melalui metode
cross assignment, Perseroan berupaya mempersiapkan
kwalitas SDM melalui pendidikan maupun pelatihan.
Perseroan menambah intensitas pendidikan dan pelatihan
dimana pada tahun 2009 jumlah penyelenggaraan dan
peserta pelatihan meningkat signifikan seperti yang terlihat
dalam tabel.
The company recognises the importance of HR in a
competitive Business environment. Therefore, in addition
to the cross assignment methods, the Company has
also improved HR quality through education and training
programs. The Company has increased the educational
and training intensity, whereby in 2009 the amount of
implementation and training had significantly risen, as seen
in the table below.
Guna mendukung rencana ekspansi, Perseroan telah
menyiapkan program-program strategis yang akan
dilaksanakan pada tahun 2010, antara lain :
-Pengembangan Kompetensi untuk successor posisi
posisi kunci di Perseroan.
-Pembaruan Peraturan Perusahaan pada tahun 2010 dan
peningkatan program remunerasi untuk karyawan untuk
meningkatkan tingkat retensi karyawan dan mengurangi
tingkat turnover.
-Program Pensiun untuk karyawan dengan menggunakan
DPLK sebagai tambahan paket pesangon seperti yang
telah tercantum di dalam Peraturan Perusahaan.
To support the explansion plan, the Company placed
strategic programs for 2010, consisting of:
-The competency development for key-position
successors within the Company.
-The renewal of Company regulations in 2010 and
improvement of remuneration program for employees
to increase employee retention and decrease turnover.
-The Pension Program for employees by using DPLK
(Financial Institution Pension Funds) as an additional
severance package, as stated in the Company
Regulations.
70 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Human Resources
-Merancang program Management Employee Stock
Options Program (MESOP) sebagai bagian dari
peningkatan paket remunerasi untuk seluruh karyawan
di holding maupun unit usaha guna menumbuhkan rasa
memiliki atas kelangsungan bisnis perusahaan.
-Designing a Management Employee Stock Options
Program (MESOP) program as part of the remuneration
package improvement for all employees in the Holding
Company as well as business units, in order to cultivate a
sense of belonging, supporting business sustainability.
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Implementation of Education and Training
Tahun
Year
Peserta
Participant
Jam
Hour
2008
14
312
2009
59
1,464
Peningkatan (%)
321.42%
369.23%
KPC
Dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia (SDM),
KPC meletakkan dasar-dasar pengembangan SDM yang
berdasarkan kompetensi. Sepanjang tahun 2009 telah
dilakukan anlisa dan identifikasi terhadap semua kompetensi
yang dibutuhkan yang meliputi kompetensi core dan
manajerial, serta kompetensi teknis yang menjadi ketentuan
dari standar kompetensi nasional dibidang pertambangan.
Kompetensi teknis spesifik/unik KPC dikembangkan secara
internal melibatkan divisi lini.
KPC
In managing its people, KPC adopts competence-based HR
development principles. Throughout 2009, analysis and
identification on core, managerial and technical competence
were conducted and benchmarked with the competence
standard of national mining industry. KPC along with line
divisions has internally developed specific and unique
competency.
Sistem Dual Career Ladder telah diperkenalkan untuk
membuka peluang yang besar bagi masing-masing
karyawan yang memiliki potensi, keahlian dan kompetensi
yang unik untuk berkarir pada jalur struktural maupun
fungsional. Sistem ini akan memperkuat citra KPC sebagai
perusahaan yang tepat untuk berkarir, baik oleh karyawan
yang memiliki talenta kepemimpinan maupun oleh karyawan
yang memiliki keahlian teknis.
KPC has introduced a Dual Career Ladder system in order
to extend opportunities to multi-skilled, potential and
competent employees to advance their careers through the
Company’s structural and functional path. This system will
strengthen KPC’s image as the employer of choice, for both
employees with leadership and technical talents.
Sistem remunerasi yang kompetitif terhadap pasar dan
adil secara internal menjadi salah satu strategi KPC dalam
mengelola SDM. Strategi ini bertujuan menjaga tingkat
turnover dan memotivasi karyawan untuk menghasilkan
kinerja unggul secara terus-menerus.
One of the strategies adopted by KPC in managing its
employees is by offering a fair and competitive remuneration
package. This strategy is aimed to suppress turnover rate and
to motivate the employees to excel in their performances.
Kurun waktu 2009, selain menambah jumlah karyawan
melalui rekrutmen, KPC juga menetapkan Kebijakan
SDM (KSDM) No. 48 tentang Perubahan Status Trainee
Operator/Mekanik dari KKWT (Kontrak) Menjadi KKWTT
(Permanen). Hal ini merupakan upaya untuk memberikan
arah kebijakan yang jelas terhadap kelanjutan hubungan
kerja 152 operator yang direkrut dengan status KKWT.
Throughout 2009, in addition to increasing number of
employees through recruitment, KPC had also established
a Human Resources Policy No. 48, regarding Changes of
Operator Status / Mechanic Trainee from KKWT (contractbased) to KKWTT (permanent). This effort is aimed to give
a clear policy direction towards an employment continuation
of 152 operators who had been recruited on a contract-basis
status.
Guna meningkatkan hubungan sinergis antara karyawan,
instansi pemerintahan dan perusahaan, KPC meningkatkan
kualitas komunikasi dengan karyawan dan instansi
pemerintahan, khususnya yang terkait dengan penyelesaian
masalah ketenagakerjaan.
In order to further synergize relationship between employees
and the Company, KPC continues to improve the quality of
communications with employees and government agencies,
mainly those associated with settlement of labor issues.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 71
Sumber Daya Manusia
KPC terus meningkatkan kompetensi SDMnya melalui
berbagai program pelatihan dan pengembangan yang
terencana untuk karyawan pada semua level. Dalam tahun
2009, KPC melaksanakan berbagai pelatihan dalam kategori
umum, manajerial, kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan, serta teknis, dengan materi yang disesuaikan
dengan tingkatan peserta dan tuntutan pekerjaan. Secara
keseluruhan, pelatihan yang dijalankan diikuti 77.221
peserta, dengan jumlah jam 455.750.
To improve HR competency in all level, various programs
had also been implemented by KPC through various
education and trainings. In 2009, KPC organized trainings
in the fields of general, management, health, work safety
and environment as well as technical training, with
curriculum tailored to particular participant ranks and job
description. In total, the trainings had taken 455,750 hours
and participated by 77,221 employees.
Tabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Implementation of Education and Training Table
Tahun
Year
Peserta
Participant
Jam
Hour
2008
77,553
408,463
2009
77,221
455,750
Peningkatan (%)
(0.43%)
11.58%
Seiring dengan peningkatan target produksi, pada tahun
2009 KPC menambah jumlah karyawan menjadi 19.200
orang – termasuk karyawan subkontraktor – dengan rincian
seperti yang terlihat dalam tabel.
In line with increasing production targets, in 2009 KPC had
added number of employees to 19,200 persons – including
sub-contractors – the details is shown on the table below.
Tabel Jumlah Karyawan KPC
Number of Employees
2008
2009
Peningkatan
Increment
KPC
4,347
4,973
626
Kontraktor dan Sub Kontraktor
13,201
14,227
1,026
TOTAL
17,548
19,200
1,652
Beberapa inisiatif pengelolaan SDM tahun 2010 untuk
mendukung operasi KPC serta ekspansi bisnisnya antara
lain adalah:
-Rekrutmen karyawan baru tepat waktu – strategi yang
diterapkan adalah menentukan jadwal rekrutmen
bersama Divisi terkait, melakukan pengumuman
lowongan kerja 2-3 bulan sebelum waktu karyawan
mulai bekerja, menambah head hunter, membangun
sistem monitoring perkembangan pelaksanaan
rekrutmen karyawan, membangun paradigma tim
rekrutmen di mana tim ini memegang peranan penting
dalam suksesnya program ekspansi.
72 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
KPC exercised a number of HR development initiatives
for 2010 to support its operation and business expansion,
comprising:
-Timely recruitment - the implemented strategy are
determining the recruitment schedules with respective
division, announcement of vacancies 2-3 months
in advance, recruitment of head-hunters, create a
monitoring system on recruitment progress, create a
paradigm amongst the recruiting team that they all play
a significant role in the success of expansion programs.
Human Resources
-Kompensasi dan benefit – terus memantau praktik
kompensasi dan benefit di perusahaan lain sekelas KPC
untuk memastikan orang baru yang memiliki kompetensi
tinggi tertarik bekerja di KPC dan menjaga tingkat turn
over karyawan rendah.
-Penyediaan kamar bagi karyawan yang belum
berkeluarga dengan menata-ulang alokasi kamar di
Wisma Prima – sehingga KPC mendapatkan kurang
lebih 90 kamar dengan biaya relatif minim – serta
dengan rencana membangun kamar-kamar tambahan
di Wisma Rayah.
-Meningkatkan kualitas komunikasi antara manajemen
dan serikat pekerja/serikat buruh dengan mengaktifkan
forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, untuk
mendeteksi dini permasalahan yang berpotensi
mengganggu kelangsungan operasi perusahaan.
-Peningkatan pelayanan kesehatan karyawan dengan
penambahan 2 ambulans baru untuk mendukung
operasi di 2 klinik satelit baru di Pit Hatari/AB dan di
Pelabuhan Lubuk Tutung, serta penunjukan penyedia
asuransi kesehatan baru untuk melayani jasa rawat inap
bagi karyawan dan tanggungannya.
-Meneruskan program retensi untuk mempertahankan
karyawan-karyawan potensial dan berkinerja unggul di
KPC:
•Pelaksanaan program Pascasarjana untuk Karyawan,
bekerja sama dengan Magister Manajemen
Universitas Mulawarman.
•Pelaksanaan program Off-Site Housing untuk karyawan
tingkat manajemen.
-Succession Plan - KPC menata ulang sistem penyiapan
suksesi dengan memperbaiki alur kerja – mulai dari
identifikasi posisi kunci, identifikasi calon suksesor,
penyiapan program pengembangan yang terstruktur,
hingga pemantauan dan evaluasi keberhasilan program
-Memperjelas pembagian tanggung jawab antara HR,
divisi lini serta calon suksesor.
-Pengembangan Kompetensi - penyusunan dan
pengembangan kompetensi teknis spesifik/unik KPC
melibatkan divisi lini serta pengintegrasian sistem
kompetensi kedalam sistem informasi SDM sedang
dilakukan. Integrasi ini dimaksudkan antara lain untuk
memudahkan penyusunan strategi pelatihan dan
pengembangan karyawan.
-Compensation and Benefit - constantly monitoring the
compensation and benefit in other companies that are
competitive with KPC. This is aimed to ensure that new
applicants with high competency are attracted to join
KPC and at the same time to keep the staff turnover
low.
-Providing lodging for single/unmarried employees by rearranging room allocation in Wisma Prima and the plan
to build additional dormitories in the Wisma Rayah. By
doing so, KPC has added approximately 90 more rooms
at a relatively minimum cost.
-Improving the quality of communications between the
management and labor union through an active LKS
bipartite forum, so that any potential issues can be
detected at early stage.
-Health scheme improvement for employees by adding
2 new ambulances to support the operations at 2 new
satellite clinics at Hatari/AB Pit and Lubuk Tutung Port,
as well as appointing a new Health Insurance Provider
for in-patient coverage to all employees and their
dependents.
-Sustaining retention program to retain potential and
high-performance employees in KPC:
•Implementing Master Program for employees,
affiliating with Mulawarman University.
•Introducing Off-Site Housing Program for
management-level staffs.
-Succession Plan – KPC has reset the succession plan
system through work flow improvement – from the
identification of key positions and successors, structured
development program to monitoring and evaluation of
program result, sharpening the responsibility division
amongst HR, line division and the successors.
-Competency Development – KPC had line divisions
involved in setting and developing specific technical
competence. This system is currently being integrated
to the HR information system. This is aimed to set a
better strategy for HR training and development.
ARUTMIN
Pengembangan kualitas SDM merupakan investasi yang
sangat berpengaruh pada pencapaian sukses bisnis
perusahaan. Arutmin sangat memahami hal ini. Untuk itu,
program pengembangan kwalitas SDM melalui berbagai
training menjadi program tetap tahunan Arutmin. Semua
program pelatihan dirancang untuk meningkatkan
keterampilan teknis dan manajerial agar karyawan mampu
menghasilkan kinerja yang optimal bagi Perusahaan.
ARUTMIN
Arutmin understands that HR quality improvement is an
investment most influential to the Company’s business
success. For this reason, the HR quality development
through various training programs has become an Arutmin
annual program. All training programs have been designed
to improve technical and managerial skills to enable
employees to optimally perform in the Company.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 73
Sumber Daya Manusia
Seiring perkembangan bisnis, selama tahun 2009 Arutmin
juga menambah jumlah karyawan menjadi 9.858 karyawan
yang terdiri dari 507 karyawan AI dan 9.351 karyawan
kontraktor dan sub kontraktor. Selain itu, upaya memacu
kinerja karyawan dilakukan melalui sistem renumerasi
yang memberikan benefit bagi karyawan. Penerapan sistem
Dual Career Ladder ditujukan untuk memotivasi karyawan
meningkatkan prestasi dalam bekerja.
In line with business growth targets Arutmin has also
increased the number of employees to 9,858 in 2009,
comprising 507 AI employees and 9,351 contractors and
sub-contractors. Moreover, a beneficial remuneration
system had been implemented in attempts to boost
employees’ performance. The application of a Dual Career
Ladder system was aimed to motivate employees to improve
their performance.
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training Implementation
Tahun
Year
Peserta
Participant
Jam
Hour
2008
724
15,369
2009
1,411
26,537
Peningkatan (%)
94.89%
72.67%
Sebagai upaya mempersiapkan SDM yang mampu
mendukung ekspansi bisnis perusahaan, Arutmin telah
menyelenggarakan berbagai program peningkatan
kompetensi antara lain:
-Meningkatkan kompetensi tenaga ahli (Engineer) baik
teknis maupun non teknis. Tahun 2009, SDM melakukan
reformulasi program Graduate Development Program
(GDP) yang sudah ada. Tujuannya, untuk mempercepat
waktu pelaksanaan program dari dua tahun menjadi
hanya satu tahun. Upaya ini dilakukan dengan memadat
materi pada program tersebut. Materi yang diberikan
dalam GDP berupa pembekalan pengetahuanpengetahuan dasar bekerja (basic competencies) dan
kompetensi teknis (technical competencies) untuk
membantu karyawan dalam bekerja, khususnya dalam
hal teknikal. Reformulasi ini sangat penting untuk
mempercepat ketersediaan karyawan khususnya
Engineer handal.
-Menyediakan SDM handal untuk memenuhi kebutuhan
divisi dan proyek yang dijalankan. Untuk membantu
operasional perusahaan dan mengisi posisi2 yang
kosong, HR membantu mempercepat proses rekrutmen
yang ada dengan menambah line iklan dan aktif
mengikuti Job Fair dan campus recruitment di beberapa
universitas terkemuka di Indonesia. Selain itu banyaknya
proyek yang ada di Arutmin mendorong HRD untuk
menyiapkan kebutuhan project engineer dan beberapa
posisi pendukung di lapangan (UBC dan Port).
-Menyelenggarakan workshop rutin setiap kwartal
untuk memonitor perkembangan prestasi dan
mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan.
-Program promosi internal sebagai bentuk program
retensi mulai posisi supervisor sampai posisi General
Manager. Hal ini juga untuk memotivasi karyawan yang
ada untuk lebih meningkatkan prestasi (achievement)
di perusahaan.
74 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
In efforts to enhance the capability of its people, Arutmin
has induced a number of competency-building programs
which comprised:
-Improve the competency of technical and non-technical
engineers. In 2009, HRD established a reformulation
of the existing Graduate Development Program
(GDP) program. The objective was to accelerate the
program execution time from two years to just one
year. This has been done by compressing the program
curriculum. The curriculum provided in the GDP covers
basic competencies and technical competencies to
support employees in doing their work, particularly on
technical areas. Such a reformulation is very significant
in accelerating the availability of employees, reliable
Engineers in particular.
-Providing reliable HR to meet the needs of the division
and for running projects. To support the Company’s
operations and fill the vacant positions, HRD had
helped accelerate the recruitment process by increasing
vacancy advertising and actively participating in Job Fairs
and campus recruitment in several leading universities
throughout Indonesia. Moreover, the number of projects
at Arutmin, has pushed the HRD to anticipate needs for
project engineers and several other supporting positions
in the field (UBC and Port).
-Routinely organizing quarterly workshops to monitor
achievements and development; and communicating it
to all employees.
-All internal promotional programs act as a retention
program, from the Supervisor to General Manager levels.
This has also been done to motivate existing employees
to improve their achievements in the Company.
Human Resources
Seluruh program pelatihan tersebut dilaksanakan Arutmin
selama tahun 2009 dengan total waktu pelaksanaan
26.537 jam, yang diikuti oleh 1.411 peserta. Meningkat
dibanding tahun 2008 baik dari sisi peserta maupun waktu
pelaksanaan.
In 2009, all the training programs provided by Arutmin
took 26,537 hours delivered to 1,411 participants. The
figures increased in comparison to the year 2008, by both
participants as well as execution time.
Target pertumbuhan volume bisnis berdampak pada
peningkatan jumlah karyawan. Pada tahun 2009, jumlah
karyawan Arutmin sebanyak 9.858 orang, meningkat
18.46% dibanding tahun 2008. Jumlah tersebut terdiri dari
507 karyawan Arutmin dan 9.531 karyawan kontraktor dan
sub kontraktor.
The business volume growth target has had an impact on
the increase in number of employees. In 2009, Arutmin’s
employees were 9,858 people, an increase of 18.46% in
comparison to 2008. Such amount comprised 507 Arutmin
employees and 9,531 contractors and sub-contractors.
Jumlah Karyawan Arutmin (orang)
Number of Arutmin’s Employees (in persons)
2008
2009
Peningkatan
Increment
Arutmin 496
507
11
Kontraktor dan Sub Kontraktor
7,826
9,351
1,525
TOTAL
8,322
9,858
1,536
Seiring target ekspansi bisnis yang akan terus dilakukan,
Arutmin telah mempersiapkan berbagai program
peningkatan kompetensi SDM yang siap dijalankan pada
tahun 2010, antara lain:
-Peningkatan kompetensi untuk fungsi suporting. Saat
ini, Arutmin mengimplementasikan sistem berbasis
kompetensi pada Divisi Operasional. Pada tahun
2010, Arutmin akan mengembangkan sistem berbasis
kompetensi pada divisi-divisi lain seperti HREA, MRCP,
Keuangan dan Pelabuhan (Transportasi).
-Mengembangkan sistem suksesi untuk posisi-posisi
kunci terutama pada posisi yang strategis, operasional,
SHEC dan posisi kunci lainnya yang ditetapkan oleh
manajemen. Hal ini diperlukan untuk menyiapkan
calon-calon pemimpin di masa depan.
-Meningkatkan motivasi karyawan dan kualitas
komunikasi dengan karyawan sehingga terjalin
hubungan tim kerja yang solid.
In line with its business expansion target, Arutmin had
prepared various HR competency improvement programs
that are ready to be implemented in 2010, namely:
-Competency improvement for supporting functions.
Currently, Arutmin is implementing a competencybased system in its Operational Division. In the year
2010, Arutmin will expand the competency-based
system to other divisions such as HREA, MRCP, Finance
and Transportation.
-Developing a succession system for key positions, mainly
in strategic, operational, SHEC and other key positions,
which have been determined by the management.
This initiative is required in order to prepare the future
leaders.
-Enhancing employee motivation and communications
quality for more solid teamwork.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 75
Teknologi
Informasi
Information Technology
penerapan infrastruktur TI dan perangkat lunak, TI juga harus memenuhi ketentuan
yang berlaku. Perseroan memahami bahwa TI harus dikelola berdasarkan praktik-
“
“
Dalam memberikan manfaat TI untuk mendukung operasional perusahaan melalui
praktik terbaik dari Tata Kelola TI, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Tata Kelola
Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance.
In delivering IT value to support the Company’s operations through the implementation
of IT infrastructure and application software, IT should also fulfill the prevailing
regulations. The Company realizes that IT must be managed based on the best practices
of IT Governance, as the integral part of the Company’s Good Corporate Governance.
Visi
Visi dari Teknologi Informasi (TI) dari PT Bumi Resources
Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) adalah menjadi mitra bisnis
dan secara proaktif memberikan layanan TI yang berkualitas
dan efektif dari segi biaya guna menunjang BUMI dan anak
perusahaannya dalam mempercepat pelaksanaan strategi
bisnis mereka.
Vision
The vision of PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the
Company”) Information Technology (“IT”) Division is to
partner with the business to proactively provide high quality
and cost effective IT services that will enable BUMI and
its subsidiaries to accelerate the delivery of their business
strategies.
Tugas dan Tanggung Jawab
Guna mencapai visi tersebut, Divisi TI mempunyai tugas
dan tanggung jawab berikut:
-Meningkatkan efisiensi dan keefektifan layanan dan
pemberian manfaat TI melalui konsolidasi/sentralisasi TI
-Secara proaktif memberikan dukungan kepada bisnis
dan dengan segera menjawab kebutuhan bisnis
-Memprediksi kebutuhan bisnis dan secara proaktif
mengikuti kemajuan TI agar praktik TI tetap mengikuti
perkembangan terkini
-Menuju pada “IT shared services” dan menyiapkan TI
menjadi satu-satunya unit di bawah kelompok BUMI
yang memberikan layanan TI kepada kelompok Bumi
Resources
Roles and Responsibilities
To achieve its vision, the IT Division has the following roles
and responsibilities:
-Improving the efficiency and effectiveness of IT services
and delivery through IT consolidation/centralization.
-Proactively support the business and rapidly respond to
business needs.
-Predicting business needs and proactively tracking
emerging IT trends to make IT stay abreast of the latest
development.
-Moving to an IT shared services in house and preparing
to be a single and dedicated entity under BUMI .
Struktur Organisasi
Divisi Teknologi Informasi (TI) di BUMI adalah satu fungsi
tersentralisasi yang memberikan layanan yang terkait dengan
teknologi informasi kepada BUMI dan anak perusahaannya.
Sentralisasi ini dimaksudkan untuk mencapai efisiensi
dan meningkatkan layanan TI guna mencapai proses
dan sistem pengendalian bisnis yang lebih terintegrasi.
Fungsi sentralisasi akan memungkinkan manajemen untuk
memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat.
Organisation Structure
IT at BUMI is a centralized function that provides information
technology services to BUMI and its subsidiaries. It is
intended to achieve efficiencies and improve IT services
in order to achieve more integrated business processes
and controls. The centralized function will also enable
management to obtain information more quickly and
accurately.
76 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Per tanggal 31 Desember 2009, struktur organisasi Divisi
Teknologi Informasi adalah sebagaimana digambarkan di
bawah ini:
As per 31 December 2009, the IT Division organization
structure is set out below:
Information Technology Division
Head of
Information
Technology
Dharyanto Effendi
Manager -
Manager -
Manager -
IT Infrastructure Support
Application Support
System Compliance
Audy D. Lutzow
Kus Jayanto
Andreas Mahargono
Super-
Super-
Super-
Super-
Super-
Super-
Super-
Super-
intendent
intendent
intendent
intendent
intendent
intendent
intendent
intendent
Project
Tele-
Computer
Business
HRMS /
ERP
Business
Policies &
SLA &
Implementation
communi-
Operations
Applications
Payroll
Application
System
Procedures
QA
& Improvement
Erfan
Susetyo
Dian
Pratama
Doni
Rusmawan
cation
Andy
Hermawan
Superintendent
Analysis
Budi
Kusworo
Rudi
Mulyadi
Ary Nur
Subagja
Moektiono
Vacant
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 77
Teknologi Informasi
Divisi TI terdiri dari 3 (tiga) departemen yaitu IT
Infrastructure Support, Application Support dan System
Compliance. Jumlah karyawan Divisi TI pada akhir tahun
2009 adalah 40 orang.
The IT Division consists of 3 departments i.e. IT Infrastructure
Support, Application Support and System Compliance. Total
number of employees of the IT Division as of 31 December
2009 is 40 persons.
Departemen IT Infrastructure Support bertanggung jawab
memastikan ketersediaan dan keterandalan semua sistem
komunikasi dan komputer, baik perangkat keras maupun
perangkat lunak. Ruang lingkup pekerjaannya meliputi
jaringan komunikasi, sistem komunikasi radio, sistem
telepon, pusat pengolahan data, komputer dan perangkat
tambahannya, serta aplikasi standar pada komputer.
Departemen IT Infrastructure Support juga memastikan
bahwa perawatan preventif secara teratur untuk semua
peralatan dilakukan dengan benar, dan rencana kontigensi
sudah dibuat untuk meminimalkan gangguan.
The IT Infrastructure Support Department is responsible for
ensuring the availability and reliability of all communication
and computing systems, both hardware and software. The
scope of work includes wide and local area networks, radio
communication systems, telephone systems, data centre,
personal computers and their peripherals, and standard
operating environment. IT Infrastructure Support ensures
regular preventive maintenance of all devices is carried out
properly, and contingency plans are in place to minimize
disruptions.
Departemen Application Support mengelola semua sistem
informasi yang digunakan oleh Perseroan, termasuk aplikasi
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise
Resource Planning (“ERP”), Sistem Pengelolaan Sumber
Daya Manusia atau Human Resource Management System
(“HRMS”), sistem Pengelolaan Kinerja atau Performance
Management System, dan aplikasi berbasis web lainnya.
Departemen Application Support juga bertanggung jawab
untuk menjawab kebutuhan bisnis akan sistem informasi
serta memastikan bahwa sistem informasi tersebut tersedia
pada waktu diperlukan.
The Application Support Department manages all
information systems used by the Company, including
Enterprise Resource Planning (“ERP”) applications, Human
Resource Management Systems (“HRMS”), Performance
Management systems, and other web-based applications.
Application Support is also responsible to respond to the
business requirements for information systems and ensure
that they are available as required.
Departemen System Compliance memastikan bahwa
infrastruktur TI dan sistem informasi sudah diterapkan
dan dikelola sesuai dengan arsitektur yang disepakati,
dan layanan TI diberikan sesuai dengan kesepakatan
tingkat layanan. Departemen System Compliance juga
mengeluarkan dan mengelola penerapan Kebijakan dan
Prosedur TI, mengelola kontrak layanan TI, mengelola
risiko-risiko TI, serta memastikan pelaksanaan audit TI
secara teratur.
The Systems Compliance Department ensures that IT
infrastructure and information systems are implemented
and managed to the agreed architecture, and that IT
services are delivered in accordance with the service
level agreements. System Compliance also issues and
manages the implementation of IT Policies and Procedures,
administers IT service contracts, manages IT risks, and
organizes regular IT audits.
Kegiatan Selama Tahun 2009
Sebagai kelanjutan dari program pengembangan TI, setelah
menerapkan jaringan komunikasi dan prasarana komputer
di tahun 2008, pada tahun 2009 perhatian utama kegiatan
Divisi TI adalah peningkatan atas perangkat lunak aplikasi.
Secara ringkas, peningkatan atas semua perangkat lunak
aplikasi berjalan lancar. Rincian kegiatan yang dilakukan
oleh tiap departemen TI dijabarkan dalam paragraf berikut:
Activities in 2009
As a continuation of the IT improvement programs, after
the implementation of the communications network and
computer infrastructure in 2008, in 2009 Information
Technology Division activities were focused on the
improvement of application software. In summary, the
implementation of all the application software went
smoothly. Details of the activities conducted by each
department of the IT Division are described in the followings
paragraphs.
78 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Information Technology
Peningkatan di bidang Infrastruktur TI sudah menjadi
keharusan karena meningkatnya jumlah pengguna layanan
TI dan penerapan sistem aplikasi baru. Aktifitas yang
dilakukan di bidang infrastruktur TI adalah sebagai berikut:
-Kapasitas jaringan komunikasi PT Arutmin Indonesia
(“Arutmin”) telah digandakan dua kali selama tahun
lalu untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan
operasional.
-Kapasitas jaringan komunikasi ini juga ditingkatkan
dengan diterapkannya sistem pengelolaan bandwidth.
-Evaluasi yang seksama telah dilakukan pada sistem
komunikasi radio di PT Kaltim Prima Coal (“KPC”).
Sistem yang dipakai saat ini sudah usang karena sudah
ada sejak KPC mulai beroperasi dan sistem ini juga
memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, rekomendasi
dari evaluasi ini adalah mengganti sistem ini dengan
sistem lain. Sistem radio yang baru ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan operasional pit.
-Upaya peningkatan lainnya adalah terkait dengan sistem
telepon dan menara komunikasi. Sistem telepon melalui
jaringan protokol internet atau IP Telephony sudah
mulai dipakai di KPC dan Arutmin untuk menggantikan
teknologi lama PABX. Di KPC tambahan menara
komunikasi dibangun di lokasi penambangan Far North
untuk mendukung pencapaian target produksi.
Improvements in the area of IT infrastructure were
inevitably required with the increasing number of IT users
and the implementation of new application systems. The
activities conducted in the area of IT infrastructure included
the following:
-The capacity of communication links to PT Arutmin
Indonesia (“Arutmin”) sites was doubled twice during
2009 in order to meet increasing demands.
-The improvement of communication links was also
achieved by implementing bandwidth management
systems.
-A thorough study was conducted to review the existing
radio communication systems at PT Kaltim Prima Coal
(“KPC”). Due to the obsoleteness and limitations of the
existing systems that has been in place since the early
days of KPC, a recommendation was made to replace
the current systems with a new system. The new radio
system is expected to meet the growing demands of pit
operations.
-Other improvement efforts were in the area of telephone
system and communication tower. The IP Telephony
system was introduced at several KPC and Arutmin’s
offices replacing the old PABX technology. At KPC, an
additional communication tower was built at the Far
North site to support the achievement of production
target.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 79
Teknologi Informasi
Aktifitas yang dilakukan dalam bidang Aplikasi adalah
sebagai berikut:
-Modul Pengendalian Proyek dari aplikasi Ellipse telah
diterapkan dan menjadi sarana untuk memonitor
proyek-proyek ekspansi dengan lebih baik dari segi
keuangan. Ellipse adalah aplikasi Perencanaan Sumber
Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning
(“ERP”) yang dipakai untuk mengelola manajemen
pengadaan barang, keuangan, logistik, dan sistem
perawatan peralatan. Aplikasi ini diterapkan di KPC dan
PT Mitratama Perkasa. Masih mengenai ERP, KPC telah
menerapkan Modul Pengawasan Kontrak agar kontrak
penyediaan jasa dapat dikelola dengan lebih baik.
-Proyek untuk menerapkan sistem Perencanaan dan
Laporan Interaktif Hyperion sudah dimulai di KPC,
sementara itu di Arutmin sistem Laporan Interakttif
Hyperion sudah selesai diterapkan. Sistem-sistem
ini akan memberikan alat bantu guna pengambilan
keputusan yang lebih baik dan pengelolaan anggaran
yang efektif dan efisien.
-Dalam bidang produksi, sistem Manajemen Bahan Bakar
atau Fuel Management System telah diterapkan di KPC
untuk mengontrol distribusi bahan bakar di seluruh
wilayah penambangan. Sistem ini akan meningkatkan
pemantauan terhadap pemakaian bahan bakar.
-Daily Barging Report system telah diterapkan di Arutmin
agar dapat menghasilkan laporan harian batubara yang
dikirimkan melalui barging dari pelabuhan secara akurat
dan tersentralisasi.
-Salah satu upaya yang berarti dari tim Arutmin yang
terdiri dari staf dari Divisi TI, Sumber Daya Manusia,
dan Keuangan bersama dengan top manajemen adalah
persiapan dan penerapan sistem Sumber Daya Manusia
dan Penggajian Alesco atau Alesco Human Resource
Management & Payroll system. Sistem ini digunakan
untuk menjalankan sistem penggajian. Penerapan
sistem telah selesai dilakukan pada akhir tahun 2009
dan saat ini telah digunakan.
The activities conducted in the areas of application support
included the following:
-Project Control module of Ellipse application was
implemented to provide a tool for better monitoring
of the expansion projects from the financial point of
view. Ellipse is the Enterprise Resource Planning (ERP)
application used to manage supply chain management,
finance, logistics, and maintenance systems. This
application was implemented at both KPC and PT
Mitratama Perkasa. In addition, as part of ERP application
module, KPC also implemented the Advanced Contract
Module for better management of service contracts.
-The Hyperion Planning and Interactive Reporting system
was initiated at KPC. At Arutmin, the implementation
of the Hyperion Interactive Reporting was completed.
Hyperion Planning and Interactive Reporting systems
will provide a tool for better decision making, as well as
for effective and efficient budget management.
-In the production area, a Fuel Management System was
implemented at KPC to control the distribution of fuel
across sites including in-pit areas. This system improved
the monitoring of fuel usage.
-The Daily Barging Reporting System was implemented
at Arutmin to provide a centralized and accurate coalbarging report from the port.
-One major effort by the Arutmin team that involving IT,
Human Resources, and Finance Divisions staff together
with the top management was the implementation of
Alesco Human Resource and Payroll system. This system
is used to run payroll processes. The implementation
of the system was completed at the end of 2009 and
currently is in use.
Dalam bidang Kepatuhan Sistem, kami melakukan aktifitas
berikut:
-Guna meningkatkan operasi Divisi TI agar selalu
mengikuti perkembangan terkini atas TI, BUMI telah
menugaskan konsultan independen TI untuk mengkaji
Teknologi Informasi dan Sistim Informasi, layanan TI
dan harapan pengguna TI di BUMI, termasuk KPC dan
Arutmin. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, telah
disusun strategi TI untuk menjawab kebutuhan bisnis.
Rincian strategi TI yang telah dibuat dijelaskan dalam
laporan ini di bagian Rencana Kedepan.
In the area of system compliance, we carried out the
following activities:
-To improve the operations of the IT Division in order to
keep up with the current IT development and trends,
BUMI assigned an independent IT consultant to review
the Information Technology and Information System
environment, IT services and the expectation of all IT
users at BUMI, including KPC and Arutmin. Based on
the results of the review, an IT strategy was developed
to address these business requirements. Details of
developed IT strategy will be explained under the
section Future Plans.
80 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Information Technology
-Membuat kebijakan dan prosedur TI. Saat ini kebijakan
dan prosedur TI telah selesai dibuat dan telah disetujui
oleh Direktur TI. Program sosialisai atas kebijakan dan
prosedur kepada semua karyawan telah dimulai bulan
Pebruari 2010. Sampai tanggal laporan ini, sosialisasi
atas kebijakan dan prosedur TI kepada seluruh karyawan
masih berjalan.
-Dalam upaya meningkatkan layanannya, TI telah
berhasil menerapkan aplikasi pengelolaan Help Desk
yang akan digunakan untuk mengelola dan memonitor
semua permintaan dari pengguna layanan TI guna
memastikan bahwa seluruh permintaan tersebut telah
ditindaklanjuti dengan memadai. Selain itu, aplikasi
ini juga dapat memberikan laporan untuk keperluan
analisis masalah dan menyiapkan tindakan pencegahan
yang diperlukan.
-Semua staf TI sudah diikutsertakan dalam pelatihan
dasar IT Infrastructure Library guna memperlengkapi
mereka dengan pemahaman dan pengetahuan yang
sama dalam memberikan layanan TI.
-Developed IT Policies and Procedures. Currently,
the development of the policies and procedures has
been completed and approved by the IT Director. The
socialization programs of these policies and procedures
for all employees have started since February 2010. On
the date of this report, the socialization of these policies
and procedures to all employees is still in progress.
-In improving services to IT users, IT successfully
implemented Help Desk management software to
manage and monitor user requests in order to ensure
that all requests have been adquately handled. In
addition, this software also provides reports for problem
analysis purposes in order to prepare the necessary
preventive actions.
-All IT employees were enrolled in the IT Infrastructure
Library foundation training to provide them with the
same level of understanding and knowledge in managing
IT services.
Rencana ke Depan – Penerapan Tata Kelola TI
Sebagai tindak lanjut atas hasil kajian TI dan sistem
informasi TI dan sistem informasi, layanan TI dan harapan
pengguna TI di BUMI, termasuk KPC dan Arutmin, BUMI
telah membuat strategi TI untuk tahun 2010 sampai 2012,
yang disebut sebagai Tata Kelola TI atau IT Governance.
Future Plans – Implementing IT Governance
As a follow up of the results of the review of the IT and
Information System environment, IT services and the
expectation of all IT users, BUMI has developed an IT
strategy for 2010 to 2012, called IT Governance.
Tata Kelola TI
Tata Kelola TI dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan
dan merupakan kelanjutan dari penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance.
Terdapat 2 (dua) prinsip Good Corporate Governance di
BUMI yang terkait dengan peran TI, yaitu dalam hal:
-Transparansi informasi dengan memastikan keamanan
dan integritas informasi dan akurasi laporan pada
proses bisnis
-Pertanggungjawaban dan tanggung jawab menetapkan
secara jelas tugas dan tanggung jawab guna mencegah
terjadinya benturan kepentingan.
IT Governance
IT Governance is seen as an integral part and the
continuation of Good Corporate Governance implementation.
There are 2 (two) areas in the principles of Good Corporate
Governance of BUMI that are relevant to IT, i.e.:
-The transparency of information by ensuring security
and integrity of information and the accuracy of the
reporting on the business processes.
-The accountability and responsibility by setting clear
roles and responsibilities in order to avoid conflict of
interest.
Berbeda dari Manajemen TI yang lebih berfokus pada
operasional TI serta perencanaan jangka pendek, Tata
Kelola TI berkaitan dengan perencanaan jangka panjang
yang stratejik, dan keterlibatan para pemangku kepentingan
TI. Penerapan Tata Kelola TI adalah suatu perjalanan, yang
dimulai sejak rapat pertamanya pada tanggal 18 Januari
2010. Hadir dalam rapat tersebut adalah anggota Dewan
Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Chief Executive
Officer, Chief Operating Officer, dan Chief Financial Officer
KPC dan Arutmin, serta manajemen TI.
Unlike IT Management that focuses more on the IT
operations and short-term planning, IT Governance deals
with strategic long-term planning and IT stakeholder
involvement. IT Governance implementation is a journey,
starting with its kick-off meeting on 18th January 2010.
Present at the meeting were members of the Board of
Directors, Board of Commissioners, Audit Committee,
Chief Executive Officers, Chief Operating Officers, and
Chief Financial Officers of KPC and Arutmin, and IT
Management.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 81
Teknologi Informasi
Dengan penerapan Tata Kelola TI diharapkan Divisi TI akan
secara proaktif memberikan dukungan kepada Perseroan
dan memberikan layanan yang lebih baik sesuai dengan
kemajuan teknologi.
With the implementation of IT Governance it is expected
that the IT Division will proactively support the Company
and provide better services in line with the technology
advancements.
Diagram dibawah ini menggambarkan bidang-bidang dari
Tata Kelola TI dan kegiatan yang perlu dilakukan dalam
setiap bidang tersebut.
The diagram below describes the areas of IT Governance
and the necessary actions or activities that will to be carried
out for each area.
• Practice to train and
retain skilled staff
• Standardized and
interoperability
infrastructure
• Hardware and
software inventory
• Clarify value,
educate, and involve
stakeholders
• Formal tracking of IT
business value
• Improve program/
project management
IT Governance
is a Journey
Resource
Management
Performance
Management
Value
Management
Risk
Management
Strategic
Alignment
IT
Governance
82 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
•A
lign IT strategy with
enterprise strategy
•E
nsure IT delivers against
the strategy
•D
irect IT strategy
• Awareness of IT risks
• Establish responsibility and
embed risk management
into organization
• Improve information
security
• Define and monitor
measures
• IT Balanced Scorecard
reporting system
• Enabling effective value
measurement (ROI,
TCO, NPV)
Information Technology
Sebagaimana digambarkan dalam diagram, terdapat 5
(lima) bidang Tata Kelola TI yaitu:
-Penyelarasan Stratejik
-Pemberian Manfaat
-Pengelolaan Risiko
-Pengelolaan Sumber Daya
-Pengelolaan Kinerja
As shown in the diagram, there are 5 (five) focus areas for
IT Governance, as follows:
-Strategic Alignment
-Value Delivery
-Risk Management
-Resources Management
-Performance Management
Rencana Kegiatan TI
Strategi kegiatan TI saat ini dititikberatkan dalam bidang
penyelarasan stratejik, sedangkan keempat bidang
lainnya akan dilaksanakan berikutnya. Pada tahap ini, TI
menerapkan kegiatan yang akan meningkatkan sistem inti
dan sistem pendukung, meningkatkan infrastruktur TI, dan
terus membenahi penerapan Tata Kelola TI. Sebagaimana
terlihat dalam tabel di bawah ini, rencana kegiatan tersebut
dibuat untuk 3 tahun ke depan sampai tahun 2012, Rencana
tersebut akan ditinjau ulang setiap tahun dan disesuaikan
dengan kebutuhan bisnis.
IT Initiatives Implementation Road Map
Currently, IT is working on the first focus area that is
strategic alignment, while the other four areas will be
carried out later. At this stage, IT will implement initiatives
to enhance the core and supporting systems, improve the IT
Infrastructure, and continually improve the IT Governance.
As shown in the table below, the road map is prepared for 3
(three) years until 2012. This road map will be review yearly
and revised to meet business requirements.
IT Initiatives Implementation Road map
2009
Q3
1
Q4
First Year (2010)
Q1
Q2
Q3
Q4
Second Year (2011)
Q1
Q2
Q3
Q4
Third Year (2012)
Q1
Q2
Q3
Q4
Core and supporting
systems enhancements
and implementation
a. E
RP (Ellipse system)
Enhancements
and Implementation
b. Enterprise Performance
Management (Hyperion)
Implementation
c. Mining Supply Chain
Implementation
d. S
upporting System
Enhancements
2
3
Infrastructure
Improvement
IT Governance
improvement and
IT shared service
implementation
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 83
Kesehatan,
Keselamatan Kerja &
Lingkungan
Health, Safety & Environment
“
Secara rutin BUMI melakukan internal
dan external audit keselamatan dan
kesehatan kerja baik oleh pihak
internal BUMI maupun memanfaatkan
jasa konsultan independen. Sejak
penambangan belum dimulai BUMI
selalu memperhitungkan bahwa
ekosistem wilayah penambangan harus
“
dikembalikan seperti semula saat
aktivitas penambangan selesai.
BUMI conducts both internal and
external audit on health and work
safety regularly, either by an
internal auditor or independent
audit consultants. Right from the
pre-operation stage, it is BUMI’s
concern to always ensure the
ecosystem within the mining
territories will be restored after the
mining operations come to an end.
BUMI berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan sehat bagi seluruh karyawan. Manajemen
menerapkan sistem pengelolaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) melalui proses identifikasi dan
perencanaan sebelum implementasi, monitoring, serta
evaluasi yang dilakukan secara rutin.
BUMI is committed to creating a healthy and safe working
environment for all its employees. The management always
applies the Health and Safety (HS) management system,
through regular process of identifying, pre-implementation
planning monitoring and evaluation.
Bagi BUMI, kesehatan dan keselamatan kerja harus menjadi
prioritas dalam semua aspek operasional perusahaan.
Semua pihak, termasuk karyawan BUMI dan karyawan
kontraktor memiliki hak dan tanggung jawab yang sama
At BUMI, health and safety are prioritized in all aspects of
the Company’s operations. All parties, including BUMI’s
internal employees and contractors, reserve equal rights
and responsibilities to be able to work safely, in accordance
84 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
untuk dapat bekerja dengan aman sesuai dengan prosedur
dan standar K3 BUMI. Selain itu, seluruh pihak yang terkait
dengan operasionalisasi BUMI memiliki tanggung jawab
yang sama untuk mengembangkan dan membangun pola
kerja yang aman dan sehat.
to the HS standards and procedures of BUMI. Additionally,
all relevant parties in BUMI’s operation have equal
responsibilities to develop and improve a healthy and safe
working pattern.
Guna menjamin K3 berjalan dengan baik, secara rutin
BUMI melakukan audit baik oleh internal BUMI maupun
memanfaatkan jasa konsultan independen. Selain itu,
kampanye kesehatan dan keselamatan kerja terus dilakukan
melalui berbagai media.
In order to guarantee a sound implementation of HS, BUMI
conducts regular audits – both internally and/or through
an independent auditor. Moreover, the health and work
safety campaign is continuously promoted through various
media.
Pada bidang pengelolaan lingkungan, BUMI berkomitmen
untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup
sebagai akibat dari kegiatan operasional tambang meliputi:
-Pencegahan pencemaran
-Mereklamasi semua area bekas tambang ke dalam
kondisi yang produktif, stabil dan aman
-Pemeliharaan keanekaragaman hayati
As for the environmental management, BUMI is committed
to effectively managing the environmental impact resulting
from mining operations, which comprise;
-The prevention of pollution.
-The reclamation of post mining areas to a productive,
stable and safe environment.
-The maintenance of biodiversity.
BUMI menyadari sepenuhnya bahwa dampak lingkungan
hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam semua
aspek kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu semua
karyawan BUMI harus bertindak dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan
tersebut, BUMI menerapkan sistem pengelolaan lingkungan
hidup yang meliputi prosedur, standar dan rencana yang
diberlakukan setara terhadap seluruh karyawan BUMI di
berbagai level yang sesuai dengan UU No. 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
BUMI is well aware that environmental impact has to be
the main consideration in all aspects of the Company’s
operations. Therefore, all employees of BUMI must take
actions and be responsible for the environment. In order
to achieve this, BUMI has implemented an environmental
management system which comprises procedures,
standards and planning that is enforced equally amongst all
employees at all levels, in compliance with the Regulation
No. 32 year 2009 on Environmental Management and
Protection .
Dalam hal pengelolaan lingkungan BUMI berkomitmen
untuk mengembalikan ekosistem wilayah penambangan
seperti kondisi semula pada saat aktifitas penambangan
telah selesai. Wujud dari komitmen tersebut adalah
penanaman ratusan ribu pohon pada ratusan hektar lahan.
Proses ini terus berjalan secara berkelanjutan.
In environmental management, BUMI is committed to
restoring the mining area’s ecosystem to be similar to that
of the pre-mining operation condition. The evidence of
this commitment is shown by the Company’s sustainable
initiative in planting hundreds of thousands trees on
hundreds of hectares of post-mined areas.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 85
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan
Arutmin dan KPC Memperoleh Peringkat Hijau dalam
PROPER 2009
BUMI melalui unit usahanya PT Arutmin Indonesia
(Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) meraih
penghargaan Program Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER) 2009 dengan peringkat Hijau oleh Kementerian
Negara Lingkungan Hidup.
PROPER 2009 Green Rating for Arutmin and KPC
BUMI, through its subsidiaries, PT Arutmin Indonesia
(Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), have received
Corporate Performance Rating Program (PROPER) Awards
in 2009 from the Ministry of Environment with Green
rating.
Peringkat Hijau ini diperoleh berdasarkan penilaian atas
kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
dalam kurun waktu 2008-2009. Piala penghargaan tersebut
diserahkan langsung oleh Bapak Jusuf Kalla, Wakil Presiden
RI saat itu di Jakarta.
These Green ratings are the recognitions for the Company’s
performance in the environmental management during
2008-2009. The Awards were handed by the then Vice
President of the Republic of Indonesia, Mr. Jusuf Kalla.
Arutmin dan KPC dianggap telah melakukan usaha
pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan
hidup dengan lebih baik dari yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan. Lokasi tambang Arutmin
tersebut adalah Tambang Senakin di Kalimantan Selatan.
Sedangkan lokasi tambang KPC adalah Tambang Sangatta
di Kalimantan Timur.
Arutmin and KPC have delivered well-control pollution
and well-managed efforts surpassing the requirements
stipulated by Laws. The Senakin Mine in South Kalimantan
representing Arutmin, while Sangatta Mine in East
Kalimantan representing KPC.
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
KPC berkomitmen untuk selalu menjaga Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) karyawan. Berbagai regulasi telah
diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebelas
(11) elemen potensi kecelakaan kerja yang berpotensi
cidera serius dan kematian telah diidentifikasi dan dikaji
ulang dalam berbagai standar, prosedur, kriteria audit dan
pelatihan berbasis OHSAS 18001. Golden Rules merupakan
salah satu komponen dalam sistem pengelolaan K3 di KPC
dan telah diimplemetasikan dengan baik sejak tahun 2002.
KPC
The Health and Safety
KPC is committed to always ensuring the Health and Safety
(HS) of its employees. Various regulations have been
implemented to reach those goals. There are 11 elements
of potential work hazard that have been identified and
reviewed through various standards, procedures, audit
criteria as well as OHSAS 18001 training. Golden Rules is
one of the components in KPC’s HS management system,
and it has been well-implemented since 2002.
86 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
1996
. of LTI
IFR
1997
39
2.86
1998
36
2.59
1999
35
2.43
2000
35
2.31
2001
25
1.51
2002
23
1.36
2003
22
1.11
2004
19
0.93
Health, Safety & Environment
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
39
2.86
36
35
35
25
2.59
23
22
2.43
29
19
2.31
1.51
1996
1997
1998
2000
2001
No. of LTI
LTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)
20
12
1.36
1.11
1999
18
32
2002
0.93
2003
12
0.75
0.45
0.76
2004
0.27
2005
2006
2007
0.23
2008
0.56
2009
Guna mendukung keberhasilan pelaksanaan K3, pada tahun
2009, KPC menambah 3 unit kendaraan ambulan baru, 2
unit untuk Pos P3K di Pit AB (Sangatta) dan Lubuk Tutung
(Bengalon) serta 1 unit untuk penggantian ambulan lama di
Klinik Swarga Bara. Disamping itu dengan dukungan Thiess
dan Pama telah ditempatkan masing-masing 1 ambulan
di Pos P3K Melawan (Thiess) dan Pelikan (Pama). Hal ini
bertujuan untuk mengurangi waktu tempuh tim medis
saat terjadi kecelakaan kerja di lokasi-lokasi tersebut. KPC
juga menambah 12 personel tanggap darurat/pemadam
kebakaran yang telah diberi pendidikan dasar tanggap
darurat dan pemadaman kebakaran.
In order to support the success of HS, KPC has added 3
ambulances in 2009, 2 of which are stationed in the main
post of Pit AB (Sangatta) and Lubuk Tutung (Bengalon),
while the other one was to replace the old ambulance in
Swarga Bara Health Clinic. In addition, - in cooperation with
Thiess and Pama, – the First Aid post in Melawan and First
Aid post in Pelikan have been provided by one ambulance
each. This is intended to ensure more effective timing and
prompt arrival of the medical team, should a work accident
occur on those locations. KPC also added 12 emergency
personnel and fire fighters who were pre-trained in basic
fire fighting training.
Pada 22 Oktober 2009, untuk pertama kalinya kecelakaan
terjadi dimana dump truk Caterpillar 789 (T731) mengalami
kebakaran dan kami kehilangan operator dalam kecelakaan
tersebut. Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
0.56/1.000.000 jam kerja (2009) atau 12% lebih tinggi dari
ketentuan batas maksimal pada 2009 yang hanya 0.50.
On 22 October 2009, our very first accident occurred,
where a Caterpillar 789 dump truck (T731) caught fire and
the Company unfortunately lost one operator. Our Lost
Time Injury Frequency Rate (LTIFR) was 0.56/1,000,000
working hours (2009) or 12% higher than the maximum
limit stipulation in 2009, which was 0.50.
Untuk meningkatkan tingkat kepatuhan keselamatan
dan kesehatan kerja, selama 2009, Tim Audit K3 telah
melakukan audit sebanyak 85 kali di berbagai kontraktor dan
seluruh departemen KPC. Pada tahun 2008, audit dilakukan
sebanyak 59 kali. Selain itu, pada tahun 2009, KPC telah
memberikan berbagai pelatihan menyangkut pelaksanaan
program K3 selama 115.245 jam kepada seluruh karyawan
KPC dan karyawan kontraktor. Jumlah ini lebih tinggi
dibanding tahun sebelumnya (114.869 jam).
To increase the HS compliance level, the audit team
conducted 85 audits in 2009 on various contractors and
KPC departments and 59 times in 2008. Additionally, KPC
provided a total 115,245 hours of various trainings regarding
HS programs to all KPC employees and contractors in 2009.
The hours were greater in comparison to the previous year
which was 114,869 hours.
Selain itu, Prinasa (Program Observasi Perilaku) yang
dijalankan oleh manajemen KPC dan praktisi K3 mengalami
peningkatan signifikan. Dari 15.353 Prinasa pada tahun 2008
menjadi 22.850 Prinasa pada 2009. Jumlah tersebut 33,5%
diatas target tahun 2009 yang sebesar 11,119. Fokus Prinasa
yang berkaitan dengan Upaya Pencegahan Kecelakaan Fatal
(Fatality Accident Prevention Element) dilaksanakan sebanyak
The Company also recorded that the Behavioral Observation
Program (Prinasa) implemented by KPC management and
OHS practitioners increased significantly, from 15,353 in
2008 to 22,850 in 2009. Such number surpassed the 2009
target of 11,119 by 33.5%. The Prinasa’s focus on Fatality
Accident Prevention Element was conducted as many as
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 87
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan
18.255 Prinasa atau 80% dari total Prinasa yang dijalankan.
Sementara target yang ditetapkan sebesar 60% dari total
Prinasa.
18,255 times or 80% of the total Prinasa activities. The
target was 60% of the total Prinasa.
Disamping pelatihan, KPC juga melakukan berbagai
kampanye K3 seperti pesan keselamatan sehari-hari
melalui Radio GWP 100.2 FM, buletin Warga Sehat dan
Selamat, baner K3, lomba menggambar, penulisan dan foto,
menyelenggarakan seminar dalam peringatan perayaan
bulan K3 Nasional, serta berbagai media kampanye lain.
In addition to training, KPC also promoted a number of
HS campaigns, namely the daily safety messages in GWP
100.2 FM Radio, Healthy and Safe Community bulletins, HS
banners, editorial write-ups and photographs, seminars in
conjunction with the National HS month, as well as various
other media campaigns.
Untuk memastikan bahwa program-program tersebut
dilaksanakan oleh semua karyawan KPC dan Kontraktornya
yang sesuai dengan ketentuan dan standar dari KPC, maka
dibuat Safety Committment Agreement (Kontrak Komitmen
Keselamatan Kerja) antara para Manager puncak baik
dari KPC maupun dari Kontraktor langsung dengan Kepala
Teknik Tambang (KTT). Demikian pula secara serempak di
setiap Divisi pada saat Apel Bersama di Bulan K3 dibacakan
IKRAR Kelesamatan Kerja untuk dimengerti, dipahami dan
dilaksanakan secara penuh tanggung jawab pada setiap
karyawan.
To ensure program implementation comply with KPC’s
requirements and standard, a Safety Committment
Agreement is made between Technical Head of the Mine
with top Manager of both KPC and contractors. Additionally,
on every general assembly held in conjuction with HS
Month, a HS declaration is read out in all division so that
they can fully understand and implement it well.
Beberapa penghargaan K3 yang diterima KPC antara lain:
-Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award)
dari Menteri Tenaga Kerja RI untuk 8.854.561 jam kerja
orang, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan
kehilangan jam kerja
-Penghargaan ”Dharma Karya Energi Sumberdaya
Mineral Muda” dari Menteri Energi dan Sumberdaya
Mineral kepada Tim Emergency Response KPC yang
telah berhasil membantu dan mengevakuasi korban
dalam Bencana Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa
Barat, serta Banjir di Jakarta
-Penghargaan Utama Keselamatan Pertambangan Tahun
2009 dari Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi
-Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award)
dari Gubernur Kalimantan Timur untuk 8.854.561 jam
kerja orang, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan
kehilangan jam kerja
-Penghargaan Sebagai Perusahaan Pelaksana Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Tingkat Kabupaten
Kutai Timur Tahun 2009 dari Bupati Kutai Timur
KPC received a number of recognitions for its efforts in HS,
such as;
-Zero Accident Award from Ministry of Labor of the
Republic of Indonesia for 8,854,561 man-hours, without
accidents that caused loss to working hours.
-”Dharma Karya Energi Sumberdaya Mineral Muda”
Award from the Ministry of Energy and Mineral Resource
for KPC’s Emergency Response Team that extended
their assistance in evacuation effort for earthquake
victims in Yogyakarta and West Java and Flood victims
in Jakarta.
-Primary Awards for Mining Safety 2008 from Directorate
General Mineral, Coal and Geothermal.
-Zero Accident Award from the Governor of East
Kalimantan for 8,854,561 man-hours, without accidents
which caused loss to working hours.
-Recognition from East Kutai Regent for the Best Company
to Implement Health and Work Safety Support, at East
Kutai Regency Level 2009
Disamping itu, tim tanggap darurat (pemadam kebakaran)
KPC yang melibatkan beberapa personel dari PAMA,
THIESS, Darma Henwa, dan SOS Internasional telah
berpartisipasi dalam Indonesia Fire & Rescue Challenge di
Newmont, Sumbawa pada, bulan Juli 2009. Tim menerima
1 medali perak untuk kategori kebakaran gudang.
In addition, KPC emergency response teams (fire-fighters)
and several other personnel from PAMA, THIESS, Darma
Henwa and SOS International participated in the Indonesia
Fire & Rescue Challenge at Newmont Sumbawa in July
2009. The team received 1 silver medal for ‘warehouse fire’
category.
Pengelolaan lingkungan
Sehubungan dengan rencana KPC untuk meningkatkan
produksi batubara hingga 70 juta ton per tahun, KPC telah
menyampaikan Studi Kelayakan peningkatan produksi dan
Environmental Management
Through the various Environmental Departments, in
2009 KPC conducted various activities on environmental
management. One significant activity was the approval
88 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Health, Safety & Environment
telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Pembinaan
Pengusahaan Mineral dan Batubara melalui surat no.
2771/30.01/DBM/2008 tertanggal 9 Desember 2008.
Dengan disetujuinya Studi Kelayakan dan dalam rangka
memenuhi ketentuan PP No.27 Tahun 1999, maka KPC
melakukan revisi AMDAL untuk peningkatan produksi
hingga 70 juta ton per tahun.
of Feasibility Studies to increase coal production to 70
million tonnes per annum, from the Directorate of Mineral
Development and Coal Utilization through the letter
no. 2771/30.01/DBM/2008, dated 9 December 2008.
Through this approval and to meet the stipulation of
Government Regulation No 27 Year 1999, KPC then revised
the Environmental Impact Assessment in order to increase
the production up to 70 million tonnes per annum.
Secara paralel dalam Studi Kelayakan yang selanjutnya
dengan studi AMDAL, KPC bekerjasama dengan :
-BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
- untuk melaksanakan Studi Paska Tambang serta
pemanfaatan lubang tambang sebagai bahan baku air
bersih, pengairan dan ekowisata
-PUSLITBANGHUT (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan dan Konservasi Alam) – untuk melaksanakan Studi
Zonasi wilayah dan paska tambang serta memberikan
masukan untuk tata ruang wilayah Kabupaten
-Lembaga-lembaga yang lain dalam mengkaji dan
studi masalah sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan
masyarakat sekitar tambang
At the same time, KPC conducted some Feasibility Studies,
in cooperation with:
-BPPT: (The Agency For the Assessment and Application
Technology).- to conduct Post Mining Study and the
utilization of mine pit as the source for clean water
supply, irrigation and eco-tourism.
-PUSLITBANGHUT : Research and Development Center
for Forest and Natural Conservation – to conduct area
zoning and post-mining studies, and to develop input
for Regency’s area plan.
-Other Institutions to conduct assessment and study
on social, economic, cultural and heath aspect of the
community within the mining areas.
Proses penyusunan revisi AMDAL untuk produksi 70 juta
ton per tahun telah dimulai sejak triwulan pertama 2009,
melalui serangkaian kegiatan sosialisasi/konsultasi publik
kepada para perwakilan masyarakat, pihak Eksekutif
dan Legislatif yang ada di Kabupaten Kutai Timur serta
pemerhati lingkungan di Sangatta dan Bengalon yang
difasilitasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai
Timur. Pada tanggal 14 April 2009 KPC telah menyampaikan
dan mempresentasikan dokumen Kerangka Acuan Analisis
Dampak Lingkungan (KA-ANDAL). Persetujuan KA-ANDAL
telah diperoleh melalui surat dari Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Kutai Timur no. 529/660.1/2.1/LH/V/2009
tertanggal 18 Mei 2009
The Revision process on the Environmental Impact
Assessment for an annual production of 70 million tons
began in the Q1, 2009 through a number of activities of
public consultation, such as to community representatives,
East Kutai executive and legislative parties as well as the
conservationists in Sangatta and Bengalon which was
facilitated by the Environment Department of East Kutai
Regency. On April 14, 2009, KPC submitted and made a
presentation on a Guideline Framework on Environmental
Impact Assessment (KA-AMDAL). Endorsement on KAANDAL was granted as stipulated on Letter from Head of
Environment Department no. 529/660.1/2.1/LH/V/2009,
dated 18 May 2009.
Melalui Departemen Lingkungan KPC, selama tahun 2009
KPC telah menjalankan berbagai kegiatan terkait pengelolaan
dan pemantauan lingkungan. Pengelolaan kualitas air
dilakukan melalui pemeliharaan kolam pengendap dengan
cara pengerukan sedimen, pembangunan kolam pengendap
baru, dan pengolahan air asam tambang dengan cara
pengapuran agar kualitas air memenuhi baku mutu yang
ditetapkan pemerintah. Pemantaun kualitas air dilakukan
secara rutin di seluruh titik penaatan. Penetapan titik
penaatan pembuangan limbah cair diperoleh melalui surat
izin dari Bupati Kutai Timur yang diperbaharui setiap tahun
seiring dengan perluasan areal penambangan dan perubahan
lokasi kolam pengendap terluar. Pada tahun 2009, KPC
telah mendapat pembaruan ijin pembuangan limbah cair
melalui Keputusan Bupati Kutai Timur no. 188.4.45/225/
HK/V/2009 tertanggal 20 Mei 2009 tentang ”Pemberian
Ijin Pembuangan Limbah Cair kepada PT. Kaltim Prima Coal
Site Sangatta dan Bengalon”. Titik penaatan limbah cair
Through KPC’s Environment Department, during 2009 KPC
has implemented a number of activities on environmental
monitoring and management. Water quality management
is applied through filtering ponds by dredging the
sediment, building new filtering ponds and treating acid
water treatment by liming process, in attempt to meeting
the water quality stipulated by the government. Regular
water monitoring is conducted in all adjustment points.
The permit to determine the location of the adjustment
points is received from East Kutai Regent, subject to annual
renewal in line with the expansion of the mining areas and
the location of the most outer filtering ponds. In 2009,
KPC renewed the liquid waste facilities and received a
permit from the local government of East Kutai, through
a Decree no. 188.4.45/225/HK/V/2009 dated 20 may
2009, pertaining to the Permit Proposal for Liquid waste
for PT. Kaltim Prima Coal’s Sangatta and Bengalon mines.
By this letter, KPC received the permit to adjust the liquid
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 89
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan
yang diijinkan di areal tambang Sangatta sejumlah 8 titik
yaitu: Lower Melaso, WQ06 (kolam Kedapat), WQ27D
(kolam Volvo), WQ33 (kolam Sisi Danau), AB 103, Keny
J, WQ19, dan Pewe (kolam Pelikan West). Sedangkan titik
penaatan di areal tambang Bengalon sejumlah 3 titik yaitu:
NWD02, New Pond dan Kelawitan. Analisa kualitas air
dilakukan secara internal dan eksternal oleh laboratorium
terakreditasi. Hasil pemantauan selama tahun 2009 di
seluruh titik penaatan menunjukkan nilai yang memenuhi
baku mutu yang ditetapkan.
waste facilities, comprising 8 points; Lower Melaso, WQ06,
WQ27D, WQ33, AB 103, Keny J, WQ19, and Pewe. The
adjustment point for Bengalon was: NWD02, New Pond
and Kelawitan. Water quality analysis was cionducted both internally or externally by an accredited laboratory.
Monitoring in 2009 revealed that all adjustment points
have met the requirements of quality standard.
Pemantauan kualitas udara dilakukan oleh KPC meliputi
pemantauan debu dan kualitas udara ambien, pemantauan
emisi dari cerobong PLTU dan genset, serta pemantauan
getaran akibat kegiatan peledakan. Pemantauan debu
dan kualitas udara ambien dilakukan di lokasi pemukiman
masyarakat dan lokasi operasi di Sangatta dan Bengalon
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) no.
41/1999. Pemantauan emisi udara dari cerobong PLTU dan
genset dilakukan dengan mengacu pada Per MENLH no.
21/2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak
bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit tenaga listrik
termal. Pemantauan getaran tanah (ground vibration) dan
getaran suara (air vibration) dilakukan di areal pemukiman
masyarakat di Sangatta dan Bengalon untuk mengetahui
pengaruh kegiatan peledakan terhadap masyarakat yang
tinggal di sekitar pertambangan. Hasil pemantauan kualitas
udara dan getaran selama tahun 2009 menunjukkan nilai
yang memenuhi baku mutu.
The air quality monitoring carried out by KPC in 2009
comprised ash and air quality monitoring, monitoring
emission produced by Steam Power Plant and genset as
well as monitoring on the vibration resulting from explosive
activities. Monitoring on ash and air quality was conducted
in community housing area within the operation location,
in Sangatta and Bengalon, in compliance with Government
Regulation no. 41/1999. Meanwhile, monitoring on air
emision produced by Steam Power Plant and genset was
carried out in compliance with Regulation No 21/2008
issued by the Ministry for Environment pertaining quality
standard on emission produced by unmoving sources and/
or activities of thermal power plant/ Monitoring on ground
vibration and air vibration were carried out in Sangatta and
Bengalon to study the impact of the explosion toward the
community within the mining areas. The monitoring on air
quality and air vibration in 2009 has shown a result that
met the quality standard.
Pengelolaan hidrokarbon dan limbah dilakukan dengan
cara pemanfaatan pelumas bekas untuk campuran
bahan peledak, pemanfaatan limbah abu batubara (fly
ash dan bottom ash) untuk campuran bahan dasar jalan,
bioremediasi tanah yang terkontaminasi minyak, dan
pembakaran limbah terkontaminasi hidrokarbon dengan
cara insinerasi. Ijin pemanfaatan pelumas bekas untuk
bahan bakar pembantu dalam peledakan (ANFO-emulsi),
diperoleh melalui Kep MENLH no. 560/2008 tertanggal 15
Agustus 2008, dengan komposisi pelumas bekas dan solar
baru adalah 80:20. Selama tahun 2009 jumlah timbulan
pelumas bekas sebanyak 8.841.449 L yang berasal dari KPC
dan kontraktor. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.536.072 L
(40%) digunakan sebagai campuran bahan peledak, dan
sisanya dikirim ke pengelola berijin sebanyak 5.305.377 L
(60%). Pemanfaatan pelumas bekas ini merupakan upaya
KPC dalam menunjang upaya konservasi energi.
Hydrocarbon and waste management was done by
recycling the lubricant for the explosive materials, utilizing
fly ash and bottom ash for road construction materials and
by bio-remediating method for oil-contaminated soil and
by incinerating method for hydrocarbon-contaminated
waste. Permit to re-use lubricant waste for explosive
material (ANFO-emulsion) was received from the Ministry
of Environment through a Decree No
560/2008 dated
August 15 2008, with the composition of used lubricant
and new diesel of 80:20. Throughout 2009, KPC and its
contractors produced 8,841,449 liters of lubricant waste,
3.536.072 liters (40%) of which was used as explosive
materials while the remaining of 5.305.377 liter (60%)
was sold to authorized collector. The recycling of lubricant
waste is reflecting KPC’s commitment to supporting energy
conservation.
Pada tahun 2009, KPC juga berhasil melakukan reklamasi
lahan melebihi target yang ditetapkan. Pada kurun waktu
tersebut, realisasi reklamasi lahan seluas 451,1 hektar,
sementara target yang ditetapkan seluas 450 hektar. Total
area yang telah direklamasi (sejak 1993 sampai 2009)
adalah seluas 3.733 hektar atau sekitar 27% dari total area
yang dibuka yang masih aktif untuk operasi penambangan.
KPC had also successfully surpassed the target for site
reclamation. During 2009, the Company has reclaimed
451.1 hectares, slightly surpassing the target of 450
hectares. The total reclaimed area (from 1993 to 2009) was
3,733 hectares or 27% from the total opened area which is
active mining operation. The reclaimed site was planted
with native varieties, other varieties, fruit-bearing trees and
90 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Health, Safety & Environment
Lahan reklamasi ditanami dengan berbagai tanaman
varietas asli daerah tersebut maupun varietas dari luar
daerah, tanaman buah-buahan, dan tanaman hutan hujan
tropis (dipterocarpaceae). Sebuah unit hydroseeder juga
digunakan untuk kegiatan penyemprotan lereng dengan
campuran biji, pupuk, mulsa, perekat dan kompos, untuk
membentuk lereng yang stabil dan mengurangi terjadinya
erosi. Reklamasi dengan cara penyemprotan oleh hydroseeder
selama tahun 2009 mencapai luas areal 74,47 hektar.
tropical rainforest plants (dipterocarpaceae). One unit of
hydro-seeder was deployed for spraying the hills with the
mixture of seeds, fertilizer, “mulsa”, adhesive and compost,
in order to develop stable hills and prevent the erosion. In
2009, the reclamation areas sprayed by the hydro-seeder
covered 74.47 hectares
Pada tanggal 12-15 Oktober 2009 telah dilakukan audit
Surveillance ISO 14001 oleh auditor eksternal SGS. Dari hasil
audit, SGS merekomendasikan bahwa sertifikat ISO 14001
untuk KPC tetap dapat dipertahankan.
Between October 2-15, 2009, SGS conducted an ISO 14001
audit. The audit resulted in SGS recommendations that KPC
had earned its right to receive the ISO 14001 certificate.
Pencapaian lainnya adalah persetujuan Rencana Penutupan
Tambang (RPT) dari Bupati Kutai Timur melalui surat no
1104/Distamb-1.1/X/2009 tertanggal 14 Oktober 2009.
Beberapa program penutupan tambang yang telah dilakukan
KPC adalah: peternakan sapi di lokasi SSE Dump dan D2
Murung; studi pemanfaatan air void (kolam) paska tambang
untuk keperluan air minum, pertanian, perkebunan atau
rekreasi; dan studi desain restorasi ekosistem lahan bekas
tambang dalam bentuk zonasi.
Other achievement was the approval for Mine Closure Plan
granted by East Kutai’s Regent. The approval was stipulated
on a letter no. 1104/Distamb-1.1/x/2009, dated 14 October
2009. The programs implemented following the mine
closure are cattle breeding in SSE Dump and D2 Murung;
a study on void water utilization for clean water source,
farming, plantation, or recreational areas as well as design
study on biodiversity restoration on post-mined areas, by
zoning.
Selama tahun 2009, penghargaan-penghargaan yang
diterima oleh KPC terkait dengan pelaksanaan program
pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah sebagai
berikut:
-Serifikat Emas untuk PROPER (Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan) Pertambangan Batubara
dari Gubernur Kalimantan Timur, untuk site Sangatta.
Sertifikat Emas ini merupakan sertifikat yang kesepuluh
berturut-turut sejak tahun 2000. Penghargaan diterima
bulan Juli 2009
-Sertifikat Hijau PROPER (Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan) Pertambangan Batubara dari
Gubernur Kalimantan Timur untuk site Bengalon.
Penghargaan diterima bulan Juli 2009
-Peringkat PROPER “Hijau” untuk penilaian tingkat
nasional yang dilakukan oleh Kementerian Negara
Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan diterima tanggal
20 Oktober 2009
In 2009, KPC has received a number of recognition for
its effort in implementing environmental monitoring and
management, as follows:
-Gold Certificate for Assessment Rating Program for
Company’s Performance (PROPER) on Coal Mining
from the Governor of East Kalimantan, for Sangatta site.
This Gold Certificate is the tenth in a row received since
the year 2000. This Certificate was received in July
2009.
-Green Certificate for Assessment Rating Program for
Company’s Performance (PROPER) on Coal Mining
from the Governor of East Kalimantan, for Bengalon
site. This Gold Certificate is the tenth in a row received
since the year 2000. This Certificate was received in
July 2009
-“Green” rating of PROPER, for national rating was
received from the Ministry of Environment on October
20, 2009.
Pada bulan Desember 2009, KPC mendapat enam (6)
penghargaan Aditama dari Dirjen Mineral, Batubara dan
Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
untuk kategori: pemantauan lingkungan pertambangan,
pengelolaan reklamasi lahan bekas tambang, pengelolaan
batuan penutup, pengelolaan pembibitan, pengelolaan
kegiatan sarana penunjang, dan pengelolaan pengendalian
erosi dan sedimentasi.
In December 2009, KPC received 6 (six) “Aditama”
Awards from the Directorate General of Mineral, Coals
and Geothermal, of Ministry of Energy Mineral Resources
for the category of: mining environment monitoring,
reclamation management on post-mined areas, cover
rocks management, seedling management, supporting
infrastructure management as well as erosion and
sedimentation management
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 91
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
Kesehatan & Keselamatan Kerja
Dari waktu ke waktu, Arutmin terus berupaya meningkatkan
tingkat Kesehatan dan Keselamatan Kerja karyawan (K3).
Berbagai program kerja dan kegiatan di bidang K3 terus
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Selama tahun 2009, berbagai program
K3 seperti pelatihan, kampanye, inspeksi & observasi,
pertemuan rutin, komunikasi dan konsultasi, internal audit,
latihan tanggap darurat serta kegiatan khusus mengingatkan
karyawan tentang kecelakaan-kecelakaan yang pernah
terjadi (incident recall) menjadi agenda rutin dan wajib
diikuti serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Selain
itu, melalui proses sertifikasi OHSAS 18001:2007 serta
Sertifikat dan Bendera Emas SMK3, kegiatan K3 tidak bisa
dipisahkan dengan kegiatan-kegiatan lain di perusahaan
dan telah menjadi satu kesatuan dengan sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan.
Arutmin Indonesia
Health and Safety
From time to time, Arutmin continues to make efforts to
improve on its HS. Various HS programs and activities on
HS are constantly conducted to prevent accidents and workcaused illnesses. Throughout 2009, various HS programs
such as training, campaigns, inspection & observation,
regular meetings, communication and consultations,
internal audits, and emergency response training. In addition
incident recall, a special activity to remind employees about
the unfortunate accidents that had occurred in the past, is
compulsory for all staff to attend. Apart from that, through
OHSAS 18001:2007 certification as well as Certification
and Golden Flag SMK3, HS activities cannot be separated
and have become an integral activity in the Company’s
management system as a whole.
Di tahun 2009, Arutmin telah berhasil mengukir prestasi
di bidang K3 dengan menerima berbagai penghargaan
seperti:
-Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dari Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
-Penghargaan Sertifikat dan Bendera Emas SMK3 tahun
2009 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI
-Trophi Penghargaan Prestasi K3 Pertambangan
Kelompok C Tahun 2009 dari Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral
-Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya
Mineral Muda Tim Emergency Response Group PT
Arutmin Indonesia
In 2009, Arutmin’s achievement on HS has been recognized,
with many awards as the following:
-Zero Working Accidents Award from The Ministry of
Labor and Transmigration of Republic of Indonesia.
-Certificate and Golden Flag SMK3 Award 2009 from
the Ministry of Labor and Transmigration of Republic of
Indonesia.
-HS Achievement for Group C Mining Group Award 2009
from the Ministry of Energy and Mineral Resources of
Republic of Indonesia.
-Dharma Karya Energy and Young Mineral Resources for
Emergency Response Group of PT Arutmin Indonesia.
Secara statistik, pada tahun 2009 Arutmin mencatat
beberapa kecelakaan yang terjadi. Hal ini tentunya menjadi
tantangan di masa yang akan datang agar hal yang sama
jangan sampai terulang kembali. Berbagai usaha dilakukan
agar kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dapat terus
terpelihara. Melalui berbagai upaya yang secara intensif
dilakukan, Arutmin bertekad untuk terus mencapai dan
menurunkan angka kecelakaan kerja yang terjadi. Selama
kurun waktu 2009 tercatat terjadi 5 kasus kecelakaan yang
mengakibatkan 7 orang mengalami cidera kategori Lost
Time Injury (LTI) dengan nilai Lost Time Injury Frequency
Rate (LTIFR) sebesar 0,23.
Statistictically, Arutmin recorded several accidents in
2009. This record will serve as a challenge to the Company
in preventing similar occurrences in the future. Various
efforts had been made to ensure the safety and the health
of all employees. Through various intensive efforts, Arutmin
targeted to continuously decrease the number of work
accidents. Throughout 2009, there were 5 accidents that
had caused 7 people injured within the Lost Time Injury
(LTI) category, with a Lost Time Injury Frequency Rate
(LTIFR) of 0.23.
Namun, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Arutmin
berhasil menurunkan angka LTIFR seperti terlihat dalam
grafik berikut:
However, in the past 10 years, Arutmin has successfully
reduced the number of LTIFR, as shown on the graph
below.
Selain kegiatan internal yang dilakukan selama tahun
2009, Arutmin juga turut berpartisipasi dalam Indonesian
Fire & Recue Challange (IFRC) ke 12 yang diselenggarakan
di Newmont Nusa Tenggara – Batu Hijau. Kegiatan ini
Apart from internal activities carried out in 2009, Arutmin
also participated in the 12th Annual Indonesian Fire &
Rescue Challenge (IFRC), which took place at Newmont
Nusa Tenggara – Batu Hijau. This activity was joined by
92 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
2000
o. of LTI
IFR
2001
8
0.97
2002
4
0.41
2003
5
0.48
2004
3
0.24
2005
3
0.18
2006
13
0.61
2007
3
0.12
2008
6
0.27
Health, Safety & Environment
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
8
3
0,97
4
5
0,61
3
0,41
2000
2001
0,48
0,24
6
3
0,12
2002
2003
No. of LTI
LTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)
2004
7
3
0,18
2005
1
0,27
2006
2007
0,04
2008
0,23
2009
diikuti oleh Emergency Response Team (ERT) berbagai
perusahaan untuk berkompetisi dan saling berbagi dalam
hal menangani keadan darurat yang terjadi. Dalam kegiatan
ini, Arutmin berhasil megukir prestasi dengan menjuarai
beberapa pertandingan seperti:
-Juara 1 Confined Space Rescue
-The Most Improved Team
-Juara 2 Fitness Drill Rescue
-Juara 3 Warehouse Fire Search
-Juara 3 Individual Skill Challange
many Emergency Response Teams (ERT) from various
companies, which took part in competitions and sharing
sessions on emergency handling. During this activity,
Arutmin received recognition for:
-1st Place in Confined Space Rescue
-The Most Improved Team
-2nd Place in fitness Drill Rescue
-rd Place in Warehouse Fire Search
-3rd Place in Individual Skill Challenge
Selain itu, Tim ERT Arutmin juga turut ikut dan terlibat
membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah
gempa di tahun 2009 dengan mengirimkan Emergency
Response Team dan bantuan ke daerah bencana seperti
bencana gempa bumi di Sukabumi dan Padang beberapa
waktu yang lalu.
Apart from that, Arutmin’s ERT team also actively
participated in providing assistance to 2009 earthquake
victims by sending ERT teams to earthquake sites in
Sukabumi and Padang.
Pengelolaan lingkungan
Arutmin melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagai komitmen dalam melakukan kegiatan
pertambangan yang berwawasan lingkungan. Kegiatan
ini dilakukan secara terus menerus untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Program pemantauan
lingkungan dilaksanakan mengacu kepada masing-masing
Rencana Pemantauan Lingkungan yang merupakan bagian
dari dokumen AMDAL setiap lokasi tambang.
Environmental Management
PT Arutmin had implemented environmental and
monitoring management as part of its commitment to
conducting environmentally–sound mining activities. These
activities were constantly conducted in compliance with the
regulations. The environmental monitoring program was
conducted in reference to each Environmental Monitoring
Plan, which serves as part of the AMDAL document on each
mining site.
Upaya pengembalian ekosistem menjadi bagian dari
aktifitas operasional penambangan. Selama tahun 2009,
Arutmin telah melakukan pengembalian hutan seluas
221,2 hektar dengan melakukan penanaman kurang lebih
235.319 pohon pada area yang sama dengan jenis tanaman
antara lain Sengon, Akasia, Sungkai, Gmelina, Johar, Gamal,
Kedawung, Meranti, Bambu, Karet dan bermacam-macam
buah-buahan seperti rambutan, ketapi, jambu, cempedak,
pisang, kelengkeng, petai dan juga flamboyan.
The effort to restore the ecosystem is an integral part of
mining operational activities. Throughout 2009, Arutmin
replanted 221.5 hectares with 235,319 trees which are
native plants, such as Sengon, Accacia, Sungkai, Gmelina,
Johar, Gamal, Kedawung, Meranti, Bamboo, Rubber and
many other native fruit-bearing trees; Rambutan, Ketapi,
Guava, Cempedak, Banana, Longan, Petai and Flamboyant.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 93
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan
Selain itu, Arutmin juga melakukan recontouring lahan
seluas 349,2 hektar. Sebagai upaya penunjang kegiatan
reklamasi dan revegetasi, Arutmin melakukan pembibitan
tanaman sendiri dan juga bekerjasama dengan pihak ketiga,
khususnya masyarakat sekitar sebagai salah satu program
Community Development.
PT Arutmin also re-contoured 349.2 hectares of land.
Additionally, to support reclamation and re-vegetation
activities, PT Arutmin engaged in both in-house seedlings,
as well as working closely in cooperation with third-parties,
especially the local community, as part of the Community
Development program.
Penanaman pada lokasi tambang Arutmin pada dasarnya
mengacu pada PerMenHut No. 60 tahun 2009 dimana
penanaman dikelompokkan menjadi 2 kategori. Kategori
pertama adalah penanaman pada lokasi yang baru selesai
dilakukan penyebaran tanah pucuk di mulai dengan tanaman
penutup (cover crop), kemudian tanaman pioneer lokal
seperti Puspa, Laban, Sungkai sebesar 40 % sedangkan
60 % merupakan pioneer non lokal seperti Sengon, Akasia,
Gmelina. Kategori kedua merupakan penanaman pada areal
yang telah direvegetasi dan berumur diatas tiga tahun.
Basically, replanting on PT Arutmin Indonesia’s mining site
reflects the Company’s compliance with the Ministry of
Forestry’s decree no 60 issued in 2009, whereby replanting
trees was grouped into two categories. The first category
is replanting the site by spreading the top soil with cover
crops, followed by local pioneers such as 40% of Puspa,
Laban and Sungkai and 60% of non-local pioneers such
as Sengon, Accacia, Gmelina. The second category is the
replanting of areas that have been re-vegetated for more
than three years.
Sistem penirisan dan upaya-upaya lain untuk memperkecil
laju erosi pada bidang lereng dilaksanakan dengan dibuat
saluran penirisan searah dengan bentuk kontur. Selain itu,
penyebaran covercrop dilakukan sesegera mungkin pada
lereng-lereng untuk mengurangi laju erosi.
The land-drying system and other efforts to slow down the
erosion on sloping fields were made by making one-way
drying channels aligned with a contour shape. Additionally,
by spreading cover crops as early as possible on the slopes
to reduce erosion rates.
Pengelolaan air limbah akibat aktivitas tambang dilakukan
dengan menyalurkan ke kolam pengendapan terlebih dahulu
sebelum dibuang ke perairan umum. Hal ini bertujuan untuk
memisahkan unsur-unsur polutan dalam air. Berdasarkan
hasil pemantauan yang sudah dilaksanakan secara rutin,
secara umum kualitas air yang keluar dari lokasi kegiatan
penambangan Arutmin masih berada dalam nilai ambang
batas (NAB) baku mutu air limbah. Khususnya parameter
pH, TSS, Mn dan Fe dan Cd sesuai dengan Kepmen LH No.
113/ 2003 dan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan
Nomor 36 Tahun 2008. Air limpasan permukaan (run
off) yang berasal dari kegiatan penambangan dikelola
dalam kolam-kolam pengendapan (sediment pond),
sedang air limpasan permukaan yang berasal dari kegiatan
penumpukan batubara (stock pile), ditampung dan dikelola
dalam kolam-kolam pengelolaan yang telah dibangun
disekitar area penumpukan tersebut.
The management of water waste resulting from mining
activities was done by initially channeling it tosedimentation
ponds, before being expelled into public waters. This was
done to separate the pollutants contained in the water.
Based on a regular monitoring, in general, the wastewater of
PT Arutmin is still within the threshold value of wastewater
standards of quality. Especially the pH, TSS, Mn, Fe and Cd
parameters in compliance with the Ministry of Environment’s
Decree no. 113/2003 and South Kalimantan Governor’s
Decree no. 36, 2008. Whilst the surface runoff water from
mining activities was managed in sedimentation ponds,
the runoff water from coal stockpiling was managed in the
purpose built wastewater management ponds nearby.
Selain terhadap flora dan fauna, Arutmin juga selalu
melakukan pemantauan terhadap biota perairan
bersamaan dengan pemantauan kualitas air. Analisa biota
air (plankton dan benthos) digunakan untuk mengetahui
diversitas populasi dengan indikator kelimpahan, indeks
keanekaragaman, indeks dominan dan indeks keseragaman.
Analisis data terumbu karang, khususnya di lokasi North
Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), dilihat melalui kelimpahan
jenis-jenis ikan maupun penutupan batu karang.
Other than flora and fauna, PT Arutmin also always closely
monitors water biota and water quality. Water biota analyses
(plankton and benthos) were used to identify the diversity
of population by abundance indicators, diversity index,
dominant index and uniform index. Coral reef analysis,
especially in North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), can
be seen through the abundance of fish varieties as well as
coral reef coverage.
Pada tahun 2009 dilakukan analisa terhadap batuan untuk
mengetahui dan memprediksi lebih awal ada atau tidaknya
material batuan yang berpotensi membentuk asam,
yang dilakukan dari hasil pemboran geologi maupun dari
permukaan tumpukan tanah/batuan penutup.
In 2009, an analysis on rocks was conducted to detect
and predict whether the rock materials may potentially be
acidic. This is revealed through geological drilling as well as
soil surface /covering stones.
Limbah padat yang dihasilkan terdiri dari dua jenis yaitu
limbah domestik dan limbah sarana penunjang. Limbah yang
terbuat dari logam dikumpulkan terlebih dahulu pada suatu
tempat, untuk kemudian disalurkan kepada pengumpul
yang berminat. Sedangkan untuk limbah domestik sebelum
The solid waste comprises two types; domestic waste and
supporting facilities waste. Metal wastes are firstly gathered
in one container, and later distributed to keen collectors. As
for domestic waste, this is pre-treated first in a Sewerage
94 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Health, Safety & Environment
dibuang di lokasi penimbunan diolah terlebih dahulu dalam
Sewerage Treatment Plan (STP).
Treatment Plant (STP) prior to being deposited in landfill
waste locations
Limbah B3 yang timbul akibat dari kegiatan penambangan
terdiri dari oli bekas, sisa gemuk, aki bekas, cairan aki bekas
serta bahan bakar yang sudah kadaluarsa. Limbah-limbah
tersebut dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat
khusus yang kemudian akan disalurkan kepada pengumpul
yang telah memperoleh ijin Kementerian Lingkungan Hidup
di Jakarta.
B3 waste results from mining operations consisting of used
oils, fat excess, used batteries, used battery liquids as well
as expired fuels. Those wastes are first collected in a special
container to be distributed to collectors who have received
a permit from the Ministry of Environment in Jakarta.
Pengendalian debu dilakukan secara berkala dilakukan
dengan penyiraman pada tempat-tempat yang mempunyai
potensi tinggi menghasilkan debu, juga dengan pembatasan
kecepatan maksimum kendaraan. Selain itu di ujung conveyor
batubara disekitar tempat pemuatan batubara tersedia
sprayer yang berfungsi mengurangi potensi debu batubara
yang beterbangan dan juga pemakaian dust supresant.
Selain pengendalian debu dan kebisingan, dilakukan juga
monitoring gas buang dari cerobong genset-genset.
Dust management was conducted periodically by spraying
locations with high potential to produce dust, and by
limiting the speed of vehicles. Additionally, at the end of
the coal conveyor, a sprayer is available to reduce the coal
particles in the air, decrease dust potency, and use of dust
suppressant. Gas monitoring is also done from the generator
set chimneys.
Apresiasi dari pihak eksternal menjadi salah satu indikator
pengendalian mutu untuk produk, K3 dan Lingkungan.
Keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan Arutmin
mendapat pengakuan dari pemerintah dengan diperolehnya
penghargaan pengelolaan lingkungan oleh semua site
tambang, untuk kategori pengelolaan batuan penutup
pertambangan serta kategori pengelolaan reklamasi dan
revegetasi 4 site tambang mendapatkan penghargaan mulai
dari pratama, adi tama dan utama untuk kategori pengelolaan
pengendalian erosi dan sedimentasi pertambangan. Pada
kategori pengelolaan pembibitan serta kategori pelaksanaan
pemantauan lingkungan pertambangan, 3 site tambang juga
mendapatkan penghargaan mulai dari pratama, aditama
dan utama. Selain itu satu site memperoleh penilaian proper
Hijau dan dua site memperoleh proper biru.
Recognition from external parties is one of the indicators
of quality control over product, HS and Environment.
The success of PT Arutmin Indonesia’s environmental
management activities has received recognition from the
government through environmental management awards
given to all mining sites, for the covering stone management
category. Reclamation and re-plantation programs on 4
mining sites have received awards for categories such as
erosion management and control; and mining sedimentation.
In the seedling management and mining environmental
monitoring and implementation categories, 3 mining sites
received similar awards. One particular mining site received
green proper assessment, whilst 2 sites proper blue.
Arutmin mendapatkan sertifikat ISO 14001:2005/ SNI 1914001:2005 tentang Environemntal Management System
untuk Pelabuhan NPLCT, di mana surveilance audit terakhir
dilakukan pada Juni 2009.
PT Arutmin Indonesia received ISO 14001:2005 / SNI 1914001:2005 certification on Environmental Management
Systems for Port NPLCT, with the final audit surveillance
completed in June 2009.
Pada tahun 2009, Tambang Senakin mendapat PROPER
Hijau, sebagai sebuah pencapaian atas pelaksanaan
pengelolaan lingkungan yang dinilai oleh Kementerian
Lingkungan Hidup. Sedangkan Tambang Satui dan Batulicin
masing-masing mendapatkan PROPER biru (minus).
In 2009, the Senakin mine also received a Proper Green,
as evident of success in environmental management
implementation. This was assessed by the Ministry of
Environment. Meanwhile, Satui and Batulicin mines each
received Proper Blue (minus).
Pada tahun yang sama, Arutmin telah mendapatkan
persetujuan pembuangan limbah cair untuk 33 lokasi
pembuangan limbah cair dari Kabupaten Tanah Laut dan
Tanah Bumbu.
In the same year, PT Arutmin Indonesia received permits
for 33 wastewater channels in Tanah Laut and Tanah Bumbu
territories.
Selain itu Rencana Penutupan Tambang untuk empat
lokasi penambangan batubara dan sebuah pelabuhan
batubara telah selesai dan sedang menunggu persetujuan
dari pihak pemerintah. Sementara, studi kelayakan untuk
rencana penambangan batubara sebanyak 30 juta ton per
tahun telah dilakukan dan persetujuan atas studi kelayakan
tersebut telah diterbitkan melalui surat Nomor 329/31.02/
DBM/2010 perihal Persetujuan Tekno Ekonomi Studi
Kelayakan an. PT Arutmin Indonesia.
The Mining Closure Plan on four coal mining sites and one
coal port have been completed and are awaiting government
approval. Meanwhile, feasibility studies for coal mining plans
for 30 million tonnes per annum, have been conducted and
approval of these studies has been stated in the Decree no.
321/31.02/DBM/2010, regarding the Approval of Techno
Economic Feasibility Studies, PT Arutmin Indonesia.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 95
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)
terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi
pertambangan.
Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui
kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian
program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan.
Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan
operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap
kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan
dengan prinsip Plan-Do-Check-Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001.
Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya
melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktifitas penambangan. Selain itu, Perseroan
juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus
berupaya menjaga keanekaragaman hayati.
The commitment of PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the
Company”) towards Corporate Social Responsibility (CSR)
stems from the core commitment to our mission, that has been
socialized throughout the Company, which is to enhance the
welfare of the community surrounding the mining operations
areas and to preserve the environment.
The Company fully realizes that the goals of our community
and environmental development program will be difficult to
achieve if they are carried out incidentally or as a charitable
act. The Company established CSR programs that cover the
range of development support and sustainable community
development.
Environmental impact is seen as integrated aspect considered at
every stage of the Company’s operational activities. Therefore,
all of the Company’s employees must act and responsibly and
seek to preserve the environment. To achieve these objectives,
BUMI has implemented an environmental management
system based on the ”Plan-Do-Check-Review” principle. This
was applied in its business units in compliance to the ISO 14001
standard.
BUMI strives to effectively manage the environmental impact
of its operational business activities through its efforts to avert
damage and minimize pollution that may arise from mining
activities. In addition, the Company is also committed to
restoring the land to a productive, stable, and safe state,, as well
as constantly protecting its biodiversity.
96 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
“
Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah sekitar
operasi penambangan dan menjaga
kelestarian lingkungan di seluruh
areal operasi penambangan,
merupakan salah satu tanggung
jawab yang akan selalu Perseroan
wujudkan guna menjadi perusahaan
operator bertaraf internasional
dalam sektor pertambangan dan
energi. Dengan slogan “BUMI
Resources, Memperkaya Nilai
Hidup”, PT Bumi Resources Tbk.
akan terus berusaha berbuat yang
“
terbaik dalam setiap kegiatan CSR
yang dilakukan.
To be a world-class mining and
energy company, the Company
has social responsibilities for
enhancing the welfare of the
people within the communities
in which the Company’s mining
operations are situated; and
preserving the environment
within the areas of operations.
Through its CSR slogan of,
“BUMI Resources, Memperkaya
Nilai Hidup” (Bumi, Enrich
Life Value), the Company will
continue to deliver its utmost in
every CSR activity.
Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya
meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas
sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini,
Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah
dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf
kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
The Company also constantly seeks to actively participate
in efforts aimed at enhancing integrated and balanced
social, environmental, and economic priorities. In this
regard, the Company supports the government’s efforts to
eradicate poverty, improve health standards and the quality
of community life.
Melaksanakan program-program pemberdayaan
masyarakat untuk mendukung pembangunan
perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat,
Public empowerment programs that are implemented to
support regional economic development utilize locally
obtained sources. The programs are built and maintained
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 97
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
serta membangun dan memelihara kemitraan dengan
pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak
terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan
secara simultan.
as partnerships between the Government, the community
and other related parties.
Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi
pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan
pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu
Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih
maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self
belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan
masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan
dapat tercapai.
In regard to formulation and implementation of CSR
program, the tripartite principle (involving the Company,
Government institutions, and the public) governs the
efforts sense of carried out by the Company to ensure
the maximum level of success and instill a sense of selfbelonging in all parties thus the goals to sustain selfsufficiency and welfare are achieved.
Kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Bumi Resources Tbk.
antara lain adalah sebagai berikut:
CSR activities carried out by PT Bumi Resources Tbk. are
as follows:
Mulai Januari 2007, BUMI melakukan perjanjian pemberian
bea siswa dengan Universitas Bakrie. Dalam hal ini BUMI
bersedia untuk memberikan bea siswa kepada mahasiswa
baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia ataupun dalam rangka pelaksanaan
program CSR untuk kurun waktu 5 tahun mulai tahun
akademik 2007-2008. Untuk tahun akademik 2007-2008,
BUMI memberikan bea siswa kepada 147 mahasiswa
yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Bea Siswa,
dengan total sebesar Rp 8.790.600.000. Untuk tahun
akademik 2008-2009, total beasiswa diberikan kepada
152 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima
Beasiswa dengan jumlah total sebesar Rp 11.552.000.000.
Commencing January 2007, BUMI entered into a
scholarship agreement with Bakrie University. BUMI will
provide scholarships to students in efforts to meet the need
for human resources and to support CSR programs for the
period of 5 years. The program commenced in academic
years of 2007-2008. Bumi has provided scholarships to
147 students who met selection criteria to a total amount
of Rp 8,790,000,000 for academic year 2007-2008. In the
following academic year 2008-2009, 152 students received
Rp 11,552,000,000 in scholarships.
Selain itu pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bumi Resources
Tbk. menyepakati dan menandatangani Nota Kesepakatan
dengan Ketua Badan Pelaksana Gerakan Bakrie Untuk
Tanah Air dalam bentuk kerjasama pelaksanaan maupun
pembiayaan program Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010
guna mengoptimalkan kegiatan sosial di Kelompok Usaha
Bakrie dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalisme
dalam pengelolaannya.
In addition, on February 10, 2010 PT Bumi Resources Tbk.
signed an MOU with the Chairman of “Badan Pelaksana
Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010”. The agreement is
intended to finance and endorse a program intended to
optimize social programs within Bakrie Group by adopting
professional management principles.
Di luar bidang pendidikan, BUMI juga memberikan bantuan
untuk korban-korban bencana alam seperti korban gempa
di Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar, korban gempa di
Jawa Barat sebesar Rp 93 juta. Serta korban musibah Situ
Gintung, Ciputat sebesar Rp 50 juta.
Apart from education program, BUMI also provided relief of
Rp 1 billion to the victims of earthquake in West Sumatera,
and Rp 93 million to those in West Java. Also to the victims
of the Situ Gintung disasters, Ciputat amounting to Rp 50
million.
BUMI juga mengikuti pameran Gelar Karya Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan juga
mengikuti pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional
(HKSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial
Republik Indonesia.
BUMI participated in an exhibition for National Community
Empowerment organized by the Coordinating Ministry for
Welfare and also participated in an exhibition in conjunction
with Social Solidarity Day organized by the Ministry for
Social Affairs
98 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
Selain itu, kegiatan CSR secara intensif dijalankan melalui
unit-unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT
Arutmin Indonesia (Arutmin) melalui program-program
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal, antara lain:
-Pengembangan agribisnis
-Peningkatan pendidikan dan pelatihan
-Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
(KUKM)
-Peningkatan kesehatan masyarakat dan sanitasi
lingkungan
-Peningkatan infrastruktur masyarakat
-Konservasi alam dan budaya
-Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan
pemerintah baik lokal, regional dan pusat
CSR activities are carried out intensively by business units;
PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia
(Arutmin). The activities include the following:
-Agribusiness Development,
-Enhancing Education and Training,
-Developing Cooperatives, Small, and Medium-Scale
Enterprises (CSME),
-Improving Public Health and environmentally sound
sanitation,
-Improving public infrastructure,
-Environmental and cultural preservation,
-Strengthening the capacity of public and governmental
institutions both locally, regionally, and centrally
Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, selama
tahun 2009 BUMI dan unit usaha PT Kaltim Prima Coal
dan PT Arutmin Indonesia telah mengeluarkan biaya lebih
kurang US$ 10 juta. Untuk kedepannya, Perseroan bertekad
menjalankan semua kegiatan CSR di unit-unit usaha yang
lain.
BUMI along with KPC and Arutmin has allocated US$ 10
million for these activities in 2009. Going forward, the
Company will strive to implement CSR activities in its other
business units.
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Sepanjang tahun 2009, KPC tetap melaksanakan
komitmennya terkait dengan program-program tanggung
jawab sosial perusahaan. KPC terus berupaya untuk
membangun kemitraan yang aktif dengan masyarakat dan
PT. Kaltim Prima Coal (KPC)
KPC
has,
throughout
2009,
continued
its
commitment
to
corporate
social
responsibility
programs. Through the principle of mutual respect
and transparency, KPC actively builds partnerships
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 99
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
pemerintah lokal sebagai tuan rumah dengan prinsip saling
menghormati dan terbuka. Biaya CSR yang dikeluarkan KPC
untuk tahun 2009 adalah sebesar US$ 5 juta.
Untuk mencapai tujuan peningkatan ekonomi lokal, pengurangan
kemiskinan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat, KPC
melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui tujuh
bidang program yang meliputi pengembangan agribisnis,
peningkatan kesehatan dan sanitasi, pendidikan dan pelatihan,
peningkatan infrastruktur masyarakat, pengembangan Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), pelestarian alam dan
budaya, serta penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan
pemerintah.
Dengan mengacu pada prinsip Triple Bottom Line yaitu
ekonomi, sosial, dan lingkungan, KPC mengimplementasikan
program pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu wujud
kepedulian sosial, dan juga sebagai strategi menuju pengakhiran
tambang yang bertanggung jawab. Selain itu, KPC secara
berkesinambungan juga mendorong kemandirian, melibatkan
partisipasi masyarakat, serta menggali sumber daya yang
terbarukan dan berjangka panjang.
Program yang dijalankan akan tetap diselaraskan dengan
program Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di antaranya
“Gerdabangagri” (Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis)
with the community and the local Government. The
total funds allocated to CSR activities in 2009 was US$
5 millions.
To achieve the objectives of improvement, in the local
economy, poverty reduction and improvement in the quality
of community life, KPC implements social responsibility In
seven areas: agribusiness development; improvement of health
and sanitation; education and training; improvement of public
infrastructure; development of cooperatives, small and medium
enterprises (CSME); environmental and cultural preservation;
and capacity building for public and government institutions.
On the basis of Triple Bottom Line principle - economic, social,
and environmental - KPC conducts public empowerment
programs as part of the commitment to social responsibility and
as a strategy that is specifically designed to responsibly address
the mine’s closure. In addition, KPC continuously strives to
promote self-sufficiency through community involvement, and
seeking long-term and renewable sources.
The implementation of program will be synchronized with the
East Kutai Regional Government’s programs, which include
“Gerdabangagri” (Regional Movement for the Development
100 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
dan “Kutim Cemerlang” untuk bidang pendidikan serta
program pembangunan daerah lainnya yang diselaraskan
secara bersama-sama bagi seluruh stakeholders yang
merasakan dampak langsung dari operasional KPC tanpa
mengenyampingkan kepentingan stakeholders lainnya.
of Agribusiness) and “Kutim Cemerlang” in the field of
education as well as development programs for other
regions. The programs are conducted in harmony with all
stakeholders that are directly impacted by KPC’s operations
without ignoring the interests of other stakeholders.
Wilayah pelaksanaan program CSR KPC meliputi daerah di
sekitar operasi penambangan yang dikelompokkan menjadi
beberapa wilayah dengan sistem “ring” sebagaimana
dijelaskan dalam paragraf berikut. Kriteria prioritas program
didasarkan pada hasil penilaian kebutuhan masyarakat yang
mengacu pada 7 (tujuh) bidang program serta nilai strategis
bagi pemerintah setempat dan masyarakat sekitarnya.
KPC’s CSR programs cover the surrounding areas close to its
mining operations. These areas are segmented into various
regions through a system of “rings”. The criteria for the
program’s priority are based on the results of assessment
of the community requirements across 7 (seven) fields,
as well as strategic value to the local government and the
community.
Wilayah Program CSR KPC
Areas of KPC’s CSR Program
Wilayah Program CSR dan Prioritas Dalam Ring Program Pembangunan Masyarakat KPC
CSR program area and KPC’s Priority by Ring in Community Development Program Area
Urutan Prioritas Sequence of Priority
Prioritas Pertama First Priority
Tepian Langsat,
Meratak, Tepian Indah
Prioritas Kedua Second Priority
Prioritas Ketiga Third Priority
Muara Bengalon, Tepian
Sekerat, Segading/Keraitan,
Sepaso Timur, Sepaso Selatan,
Sepaso Barat, Sepaso Induk,
Tebangan Lembak, Teluk Lingga,
Sangatta, Utara, Singa Gembara,
Swargabara, Rantau Makmur,
Mukti Jaya
Ring 1:
Sangatta Utara
Bengalon
Rantau Pulung
Sangatta Selatan
Singa Geweh,
Sangkima, Margo
Ring 2: Kabupaten Kaltim
Teluk Pandan, Manunggal Jaya,
Kebon Agung, Pulung Sari, Tepian
Wilayah Program CSR, terbagi dalam beberapa ”Ring”,
yaitu:
-Ring 1, merupakan wilayah prioritas utama, meliputi
sekitar wilayah operasi KPC, yaitu Kecamatan Sangatta
Utara, Bengalon, Sangatta Selatan, dan Rantau Pulung.
Di dalam Ring 1, terdapat desa-desa yang menjadi
prioritas sejalan dengan perkembangan wilayah kegiatan
pertambangan. Wilayah merah adalah desa-desa yang
Ring 3: Provinsi Kaltim
Ring 4: Nasional
The areas of CSR Program are divided to several “Rings”,
as follows:
-Ring 1, as a main priority area, covers KPC operations,
including North Sangatta Districts, Bengalon, South
Sangatta, and Rantau Pulung. In Ring 1, along with the
development of mining activity, prioritize the surrounding
villages. The villages of first priority are known as red
areas and are the closest areas to the mining sites.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 101
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
menjadi prioritas ke-1 karena berada di lingkar paling
dekat dengan lokasi penambangan. Selanjutnya diikuti
oleh desa-desa di wilayah kuning yang merupakan
prioritas ke-2, dan untuk desa-desa yang berlokasi
relatif jauh dari kegiatan penambangan dikategorikan
sebagai wilayah hijau dengan prioritas ke-3.
-Ring 2, merupakan kecamatan-kecamatan lain di
Kabupaten Kutai Timur di luar empat kecamatan yang
termasuk Ring 1.
-Ring 3, merupakan wilayah lain di luar Kabupaten Kutai
Timur di dalam Provinsi Kalimantan Timur.
-Ring 4, wilayah lain di Indonesia di luar Provinsi
Kalimantan Timur.
The yellow areas are those ranked as second priority;
and areas relatively distant from the mining sites are
categorized as Green areas or third priority.
-Ring 2, covers districts in East Kutai Regency other than
the 4 districts located in Ring 1
-Ring 3, covers other areas in East Kutai regency, East
Kalimantan Province.
-Ring 4, other areas in Indonesia outside East Kalimantan
Province.
Target program pemberdayaan masyarakat di sesuaikan
dengan prioritas yang digambarkan dalam ring atau
wilayah, namun pada garis besarnya didasarkan pada
kriteria berikut:
-Masyarakat yang terkena dampak negatif kegiatan KPC
-Keluarga yang tidak mampu
-Anggota dan organisasi penggerak pertanian
-Anggota dan organisasi LSM
-Anggota masyarakat yang memiliki semangat
keswadayaan
-Usaha-usaha kecil dan menengah
-Organisasi-organisasi tradisional, kultural, dan
kepemudaan
-Petugas pemerintah di desa, Kecamatan, dan Kabupaten
Kutai Timur
The targeting of community empowerment programs is
based on the priority given to the ring or the area. In general,
the criteria are as follows:
-A Community that is negatively impacted by KPC
activities
-Low income family
-Member and organization of the agriculture sector
-NGO member and organization
-Member of the community with independent spirit
-SME businesses
-Traditional, Cultural and Youth Organization.
-Government officers in the villages, Districts or Regency
in East Kutai
Sesuai dengan perkembangan kegiatan penambangan
batubara, pada saat ini program pemberdayaan masyarakat
menuju pembangunan berkelanjutan KPC pada wilayah Ring
1 meliputi Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan,
Bengalon, dan Rantau Pulung dengan desa-desa sebagai
berikut:
-Kecamatan Sangatta Utara: Desa Swarga Bara, Singa
Gembara, Sangatta Utara, dan Teluk Lingga
In line with the progress of coal mining activities, the
program on community enhancement in support of KPC
sustainable development in Ring 1 covers the districts of
Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, and Rantau
Pulung, and the villages are as follows:
-North Sangatta District: Swarga Bara, Singa Gembara,
Sangatta Utara, and Teluk Lingga villages Bengalon
District: Sekerat, Sepaso, Sepaso Timur, Sepaso Selatan,
102 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
-Kecamatan Bengalon: Desa Sekerat, Sepaso, Sepaso
Timur, Sepaso Selatan, Sepaso Barat, Tebangan Lembak,
Keraitan, Muara Bengalon, dan Tepian Langsat
-Kecamatan Sangatta Selatan: Desa Sangatta Selatan,
Singa Geweh, dan Sangkima
-Kecamatan Rantau Pulung: Desa Rantau Makmur,
Tanjung Labu, Margo Mulyo, Pulung Sari, Mukti Jaya,
Manunggal Jaya, Kebon Agung, dan Tepian Makmur
Sepaso Barat, Tebangan Lembak, Keraitan, Muara
Bengalon, and Tepian Langsat villages.
-South Sangatta District : Sangatta Selatan, Singa Geweh,
and Sangkima villages.
-Rantau Pulung District : Desa Rantau Makmur, Tanjung
Labu, Margo Mulyo, Pulung Sari, Mukti Jaya, Manunggal
Jaya, Kebon Agung, and Tepian Makmur villages
Diluar Ring 1 diatas, terdapat 14 (empat belas) kecamatan
lainnya dalam wilayah Kabupaten Kutai Timur yang
termasuk Ring 2. Sesuai dengan progres kemajuan
tambang dan kepentingan pemberdayaan masyarakat,
maka pada setiap tahapan operasi penambangan dilakukan
penyesuaian wilayah prioritas yang menjadi sasaran
program pemberdayaan masyarakat KPC.
In addition to Ring 1, there are 14 districts in East Kutai
regency included in Ring 2. In line with mining development
and the importance of community empowerment, KPC
aligns the priority areas in each stage of mining operations
that was set as a target for the community empowerment
program.
Sehubungan dengan peningkatan produksi menjadi
70 juta ton/tahun, KPC telah menyampaikan studi
kelayakan dan telah mendapat persetujuan dari Direktorat
Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara melalui
surat No.2771/30.01/DBM/2008 tertanggal 9 Desember
2008. Untuk memenuhi kelayakan aspek lingkungan, maka
KPC melakukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) peningkatan produksi yang diawali dengan
sosialisasi/konsultasi publik di 4 (empat) kecamatan yang
terkena dampak langsung dari operasional tambang KPC
yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta
Selatan, Kecamatan Rantau Pulung, dan Kecamatan
Bengalon.
In line with production capacity growth of 70 million tonnes/
year, KPC has submitted a feasibility study and it has been
endorsed by the Directorate of Mineral Exploration through
a letter No.2771/30.01/DBM/2008 dated 9 Desember
2008. To define the feasibility of environmental aspects,
KPC carried out an environmental impact study (AMDAL)
on production improvement, which began with a community
outreach carried out in 4 (four) districts that felt the direct
impact of KPC’s mining operations: North Sangatta District,
South Sangatta District, Rantau Pulung District, and
Bengalon District.
Selanjutnya, Kerangka Acuan studi Analisa Dampak
Lingkungan (ANDAL) telah disampaikan dan dipresentasikan
kepada Komisi AMDAL Kutai Timur dan telah diperoleh
persetujuannya pada tanggal 18 Mei 2009 melalui
Surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur
No.529/660.1/2.1/LH/V/2009. Dengan diperolehnya
persetujuan tersebut, selanjutnya dilakukan studi lapangan
dan proses penyelesaian dokumen ANDAL, Rencana
Furthermore, a Guideline framework on Environment Impact
Analysis (ANDAL) has been submitted and presented to
the AMDAL Commission of East Kutai. The guideline has
been resolved through the Letter from the Head of the
Environment Office of East Kutai No.529/660.1/2.1/LH/
V/2009. This was followed up by a field study and ANDAL
documentation processing, Environment Management Plan
and Environment Monitoring Plan. In Quarter 1 2010, the
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 103
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RKL). Direncanakan pada Triwulan I 2010,
dokumen AMDAL peningkatan produksi dapat diserahkan
dan dipresentasikan kepada Komisi AMDAL Kutai Timur.
AMDAL’s production improvement documentation can be
submitted and presented to the AMDAL Commission of
East Kutai.
Penghargaan
Selama tahun 2009, beberapa penghargaan diterima oleh
KPC terkait dengan peran serta dalam kegiatan sosial.
Salah satu penghargaan yang diterima adalah dalam
acara Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) Award dari
Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Kementerian
Sosial Republik Indonesia dalam program Pergizi (Program
Awards
KPC received various recognitions in 2009 for both its role
and social activities. One of the awards was The National
Social Solidarity (KSN) Award, which was presented by the
Director General for Public Empowerment, Coordinating
Minister for Social Welfare of the Republic of Indonesia, for
its efforts through Pergizi (Nutritional and Rehabilitation
Pendidikan Gizi dan Rehabilitasi) dimana KPC dianggap
berhasil dalam upaya peningkatan gizi pada 12 Posyandu
yang tersebar di empat kecamatan yaitu Sangatta Utara,
Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung. Hasil
program Pergizi ini KPC memperoleh National Social
Solidarity Award 2009 dengan predikat Platinum untuk
Pergizi Program (Nutrition Rehabilitation and Education
Program) dari Departemen Sosial Indonesia.
Education Program). KPC was recognized for its successful
efforts to promote nutrition through 12 Integrated Health
Services Centers (Posyandu) located in four regencies,
i.e North Sangatta, South Sangatta, Bengalon, and Rantau
Pulung. As a result of this program, KPC was awarded
the National Social Solidarity Award 2009 with Platinum
predicate for the Pergizi Program (Nutrition Rehabilitation
and Education Program) from by the Indonesian Social
Department.
Selanjutnya, berbagai penghargaan lain diterima KPC pada
tahun 2009 seperti The Best Sustainability Report Overall,
The Best Sustainability Report for Category A (Agriculture,
Plantation, Mining and Basic Industry, and Chemicals
Companies), and The Commendation for Sustainability
Reporting Assurance Practices in ISRA (Indonesian
Sustainability Reporting Award) pada 2009 dibawah
pengawasan IAMI (Indonesian Association of Management
Accountants), INA (Indonesian Netherlands Associations),
dan NCSR (National Center for Sustainability Reporting).
In addition, KPC received a number of awards in 2009
such as The Best Sustainability Report Overall, The Best
Sustainability Report for Category A (Agriculture, Plantation,
Mining and Basic Industry, and Chemicals Companies), and
The Commendation for Sustainability Reporting Assurance
Practices in ISRA (Indonesian Sustainability Reporting
Award) in 2009 under the supervision of IAMI (Indonesian
Association of Management Accountants), INA (Indonesian
Netherlands Associations), and NCSR (National Center for
Sustainability Reporting).
Penghargaan-penghargaan tersebut diperoleh karena
laporan pembangunan berkelanjutan KPC tahun 2009 yang
menunjukkan akuntabilitas, transparansi, dan komitmen
dalam pembangunan yang berkelanjutan.
These awards were presented in recognition of KPC’s
2009 Sustainable Development Report, which reflected
accountability, transparency and commitment to sustainable
development.
104 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
Ringkasan program CSR KPC dijabarkan dalam tabel di
bawah ini:
No
1
The Following Table Summarizes KPC’s CSR programs:
Program
Programmes
Penerima Manfaat
Beneficiaries
Lokasi/Lingkar
Location/Ring
1885 kepala keluarga
1
2 kecamatan
1
5437 orang
1, 2, 3
469 orang
1, 2, 3
SOSIAL
SOCIAL
• Proyek Air Bersih Masyarakat
Community Clean Water Project
1885 householders
Clean Water Project through PDAM Regional Water Company) in Sengata and Bengalon
2 districts
Health (TB, HIV/AIDS, PERGIZI)
5,437 people
Taman Bacaan, Pelatihan guru)
Education (Scholarship, PJI (Junior Achievement Indonesia), Library, Teacher training)
469 people
Operator Recruitment Program – Local Employment
371 people
Village Governance Capacity Building – RJPMDes
4 districts
• Proyek Air Bersih melalui PDAM di Sangatta dan Bengalon
• Kesehatan (TB, HIV/AIDS, PERGIZI)
• Pendidikan (Beasiswa, PJI (Prestasi Junior Indonesia), • Program Perekrutan Operator - Tenaga Kerja Lokal • Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa – RJPMDes
2
EKONOMI
ECONOMIC
• Pertanian (agribisnis jeruk, kakao, nilam, durian, sayuran, padi)
371 orang
1, 2, 3
4 kecamatan
1, 2
2718 kepala keluarga
1, 2, 3
197 orang
1, 2, 3
56 orang
1, 2
70 perusahaan
1, 2
Agriculture (orange, cocoa, patchouli, durian, vegetables, rice)
2718 householders
SMEs (Empowering Local contractors, household industries)
197 people
Local Community Development Program - AKU BISA
56 people
Empowering Local contractors
70 companies
3
• UKM (Pemberdayaan Kontraktor Lokal, Industri rumah Tangga)
• Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal - AKU BISA
• Pemberdayaan Kontraktor Lokal
ENVIRONMENT
ENVIRONMENT
• GERAK BERSEMI (3 desa pilot project) GERAK BERSEMI (3 pilot project villages) • Mitra Taman Nasional Kutai Location
4
Peningkatan Infrastruktur
Infrastructure Development
Kutai National Park partner
1500 orang
1, 2
1, 2
Wilayah/Ring
Location/Ring
Manfaat
Benefits
1500 people
4.1
Jalan & Jembatan
1
Road & Bridge • Transportasi antar wilayah Sangatta, Sangatta Selatan, Spesifikasi:
Teluk P,andan
L=4-5 M P=7.800M (BATU MERAH),
Rantau Pulung, Bengalon
P=460M (BURDA)
Kemudahan aksesibilitas
masyarakat desa ke kota;
Memacu pertumbuhan
ekonomi ke arah timur
dan utara ; Akselerasi
pemerataan pembangunan
Inter-regional transportation
Sangatta, South Sangatta,
Specification:
T. Pandan Rantau Pulung,
width=4-5m ; length=7.800m (red mud stone),
Bengalon
length= 460m (double bitumen service treatment).
Ease of accessibility of rural
communities to cities;
accelerate economic growth
to the east and north;
accelerate development
distribution.
Accelerate agribusiness
in East Kutai
• Pembuatan Jalan dan Jembatan Usaha Tani, Pengadaan Jalan Produksi Pertanian, Jembatan Pasar dan perbaikan jalan.
Spesifikasi: Perkerasan Batu Merah & Semenisasi, Jembatan Gertak Ulin
2
Kaubun, Kaliorang,
Sangkulirang,
Muara Ancalong
4.2
1
Sangatta, Sangatta Selatan
Road and bridge construction for farm business, Road procurement for agricultural production, Market bridge Kaubun, Kaliorang,
and road improvement.
Sangkulirang,
Specification: red mud stone pavement and road Muara Ancalong
cementation, Ulin Bridge
Drainase & Penurapan
Drainase (L=1.50M, P=400.00M)
Penurapan (T=4.00M, P=100.00M)
Drainage & Revetment
Drainage (width=1.50m, length=400.00M)
Sangatta, South Sangatta
Revetment (heigth =4.00m, length=100.00M)
Memacu agribisnis di
Kutai Timur
Menjaga konstruksi jalan
dan stabilitas lereng.
Keeping road construction
and slope stability
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 105
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No
Program
Programmes
Location/Ring
Location/Ring
4.3
Listrik
1, 2
Mesin genset utk Penerangan Masyarakat Desa
Sangatta, Bengalon Kaliorang
Benefits
Benefits
Terpenuhinya kebutuhan
listrik masyarakat yang tidak terjangkau layanan PLN.
70 KK (Sangkima), 36 KK (Kaliorang), PLTA skala kecil untuk 73 KK (Kaliorang),
40 KK (Segading)
Electricity
Generator set for village community
Sangatta, Bengalon Kaliorang
Fulfill the electricity needs of
the community which is not
covered by PLN (State Eletricity company).
70 householders (Sangkima),
36 householders (Kaliorang),
small scale hydropower for
73 householders (Kaliorang), 40 householders (Segading)
4.4
7 unit rumah (7 KK)
Hunian
Rehab Rumah Masyarakat kurang mampu
1
Sangatta
Residential
Houses for low economic communities
5 units of house
(5 householders)
4.5
1
Sangatta
Melestarikan peninggalan
seni & budaya daerah.
Fasilitas Seni dan Budaya
Pembangunan Monumen Seni dan Pendopo, Pemagaran Patung Kota Sangatta (Burung)
Spek: Pendopo Kayu uk (6.00M x 6.00M),
Pagar BRC P=84.00M, T=90CM
Art and Culture Facilities Art monument and marquee construction, Sangata Town Statue fencing.
Spec: Wooden marquee (6.00m x 6.00m),
BRC fence length=84.00m, height=90cm
Preserving local art
and cultural heritage.
4.6
Fasilitas Pendidikan & Olahraga
Pembuatan play ground
Rehab lapangan bola
1, 2
Sangatta
Peningkatan sarana belajar.
Education and sport facilities
Play ground construction
Football field improvement
4.7
Pembangunan & Renovasi Perkantoran & Balai Pertemuan Desa,
1, 2
Balai Pertemuan Pertanian, Gedung Serba Guna.
Rantau Pulung
Kaliorang, Batu Ampar
Construction and renovation of office, & village meeting hall, agriculture meeting hall, versatile building.
4.8
4.9
Developing learning facilities.
Peningkatan fasilitas
perkantoran dan
peningkatan pelayanan administratif kepada masyarakat
Improving office facilities
and administrative service
to the community
Di luar 5 M USD program:
RSUD dan Jalan Soekarno Hatta;
Jalan ADM (Sangatta-Rantau Pulung)
Outside 5 M USD program:
RSUD (Public Hospital) and Soekarno Hatta road;
ADM road (Sengata-Rantau Pulung)
Sarana Ibadah
Worship facilities
• Pembangunan & Renovasi 22 Masjid-Musholla-TPA
1
Construction and renovation of mosque, musholla (small mosque), and TPA (Qur’an education place)
• Pembangunan & Renovasi 12 Gereja
• Construction and renovation of pura (Hindu’s temple)
4.10
• Pembangunan 13 Masjid & Musholla
• Pembangunan 1 Gereja
• Pembangunan 3 Pura
kenyamanan dan
keamanan umat
People safety and comfort
Construction and renovation of 12 churches
Construction and renovation of pura (Hindu’s temple)
Construction of 13 mosques and mushollas
Construction of 1 church
Construction of 3 puras
106 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
2
7 kecamatan
Corporate Social Responsibility
No
Program
Programmes
Location/Ring
Location/Ring
4.11
Peningkatan fasilitas kota:
1
Town facilities improvements:
• Halte bis, kebersihan lingkungan/tempat sampah, kantor pengamanan masyarakat, pertamanan/lansekap/tugu
Bus shelter, environmental cleanliness, garbage bin, public
safety office, gardening, landscape, monument
Benefits
Benefits
Penataan kawasan,
peningkatan jalur
transportasi, Peningkatan
kualitas lingkungan; gagasan
untuk kota tambang
berwawasan lingkungan
Regional planning ,
transportation improvement,
environmental quality
improvement, ideas for
environmental friendly
mining town
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
Arutmin menunjukkan komitmen tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)
kepada masyarakat sekitar tambang melalui program
pengembangan masyarakat. Konsep yang dikedepankan
adalah pembangunan ekonomi, sosial, dan pembangunan
kapasitas masyarakat dengan menggali potensi masyarakat
lokal dan sumber daya tempatan dengan menghormati
kearifan lokal menuju perkembangan yang berkelanjutan.
Untuk menyeimbangkan beragam pemangku kepentingan,
program CSR yang dilakukan dalam kegiatan pengembangan
masyarakat sungguh-sungguh memperhitungkan kebutuhan
dan akibatnya terhadap seluruh pemangku kepentingan,
termasuk lingkungan hidup.
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
Arutmin’s commitment to corporate social responsibility
(CSR) in the community close to its mining operations was
illustrated through community development programs.
The concept focuses on economic development, social,
and community capacity-building by instilling the local
community’s potential and resources with the aim of
achieving sustainable development. To synergize all the
stakeholders, the CSR program implemented in community
development activities genuinely takes into account
the needs and its impact on all stakeholders, including
environment.
Arutmin menyusun strategi pelaksanaan CSR dengan 6
pilar utama, yaitu membangun kemitraan atas dasar saling
menguntungkan antara perusahaan, masyarakat, pemerintah
dan mitra kerja, hidup berdampingan dengan masyarakat,
harmonis dan saling percaya dimana perusahaan beroperasi,
membangun keswadayaan masyarakat dalam rangka
mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya lokal,
berbasis komunitas dan sumber daya lokal, melaksanakan
prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat (Community
Development), dan menyiapkan kemandirian masyarakat
pasca tambang.
Arutmin has formulated its implementation strategy
through 6 main pillars, as follows: build partnerships on the
basis of mutual benefit to the Company, the community,
Government, and business partners. Live harmoniously
and trustfully side-by-side with the community in which
the Company operates. Build community self-sufficiency in
managing and developing the potential of local resources.
Community and local resources-based. Implement the
principles of Community Development. Prepare the
community’s ability to be self-sufficient in the post-mining
stage
Pada tahun 2009, Arutmin mengeluarkan dana sebesar
US$ 3 juta untuk program Pengembangan Masyarakat.
Program mencakup bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi,
infrastruktur dan sosial budaya pemuda olah raga dan
keagamaan.
In 2009, Arutmin allocated funds amounting to $US 3
million for its Community Development Program. The
Program focuses on six areas, which are: health, education,
economy, infrastructure and social culture, youth, sports,
and religion.
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Berbagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan dilakukan
pada tahun 2009, penyediaan peralatan medis, pembangunan
infrastruktur sarana kesehatan, donor darah dan mendanai
pelatihan bagi petugas-petugas kesehatan, serta programprogram kesehatan ibu dan anak, terutama Posyandu
balita dan Lansia, Arutmin juga mensponsori usaha-usaha
menggalakkan kepedulian tentang kesehatan.
Public Health Improvement
Various efforts aimed at improving health were carried
out in 2009 by the provision of medical equipment; health
facilities infrastructure development; and funding for health
officials training program, as well as health programs for
mothers and children, specifically the Community Centers
for infants and senior citizens. Arutmin also sponsors efforts
aimed at promoting health awareness.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 107
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bekerjasama dengan Yayasan Suaka Ananda, Arutmin
melaksanakan kegiatan operasi bibir sumbing di RSUD Ulin
Banjarmasin. Selain dengan pihak RSUD Ulin, Arutmin juga
bekerjasama dengan Rumah Sakit Siaga, melibatkan unit
teknis gabungan tim dokter dari Semarang, Jakarta, Balikpapan
dan Banjarmasin. Pada kegiatan operasi ini 77 penderita bibir
sumbing dan kelainan fungsi berhasil dioperasi.
Arutmin, in cooperation with Suaka Ananda foundation,
initiated cleft palate operations carried out in RSUD
(Regional Public Hospital) Ulin Banjarmasin. Arutmin also
cooperates with Siaga Hospitals by conducting the program
that involved technical units of doctors from Semarang,
Jakarta, Balikpapan and from Banjarmasin. 77 cleft palate
operations were performed throughout this activity.
Setelah berhasil dalam Program Operasi Katarak Gratis
tahun 2008, Arutmin kembali menggelar operasi katarak
cuma-cuma serentak di RS H Boeyasin – Pelaihari dan RSUD
Ulin Banjarmasin. Pelaksanaan kegiatan yang merupakan
rangkaian kegiatan dalam peringatan HUT Arutmin ke 28
dan HUT IDI ke 59 ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
Kalimantan Selatan, Yayasan Suaka Anda Bpost, Perhimpunan
Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) cabang Kalimantan
Selatan, RS H. Boeyasin dan RSUD Kotabaru. Sebanyak 188
orang pasien berhasil dioperasi.
Following the success of the Free Cataract Operations
Program in 2008, Arutmin once again provided cataract
operations in H Boeyasin Hospital – Pelaihari and RSUD
Ulin Banjarmasin. The activity, which was part of a series of
activities held to commemorate Arutmin’s 28th anniversary
and IDI’s (Indonesian Doctor’s Association) 59th anniversary,
was carried out in cooperation with South Kalimantan
Health Services, Suaka Anda Bpost Foundation, Association
of Indonesian Eye Doctors (PERDAMI), South Kalimantan
branch, H. Boeyasin Hospital and RSUD Kotabaru. A total
of 188 patients were successfully treated.
Sebagai bentuk perhatian dalam ketersediaan darah di
Kalimantan Selatan, Arutmin mengelar kegiatan Donor darah
setiap 3 bulan disemua lokasi tambang.
As part of its efforts to ensure adequate blood supplies in
South Kalimantan, Arutmin organizes a Blood Drive once
every 3 months throughout the mining areas.
Meningkatkan Akses Pendidikan Berkualitas
Kualitas generasi penerus masyarakat lokal di masa yang
akan datang menjadi perhatian Arutmin. Hal ini dibuktikan
dengan pemberian bantuan pendidikan kepada masyarakat
sekitar dengan program beasiswa, magang dan kerjasama
penelitian. Dari tingkat dasar hingga Sekolah Menegah Atas
tahun 2009 telah diberikan beasiswa kepada kurang lebih 500
orang siswa, dan tingkat sarjana sebanyak 350 mahasiswa
di Kalimantan Selatan. Dibawah koordinasi Dompet
Dhuafa Republika, kegiatan pembinaan penerima beasiswa
dilakukan secara rutin, baik dengan kegiatan kelas dan
lapangan, diantaranya pembinaan program kepemimpinan,
kegiatan sosial, program donor darah, kegiatan lingkungan,
tanam pohon dan outbound di alam bebas serta pelatihan
pengembangan diri.
Enhance Access to Quality Education.
The quality of life of the local community’s future
generations is a specific concern for Arutmin. This is
reflected in the educational support provided to the
community through a scholarships program, on-the-job
training, and research. The Company provided scholarships
to 500 students from Primary to High School in 2009 as
well as to 350 undergraduate students in South Kalimantan.
Under the coordination of the Dompet Dhuafa Republika,
the scholarship program was routinely conducted, both in
terms of classroom as well as field activities. This program
includes the leadership program, social activities, blood
drive program, environmental activities, tree-planting, and
outbound activities as well as self-development training.
Disamping itu, Arutmin juga menyediakan bantuan keuangan
tambahan bagi guru-guru honorer termasuk beberapa orang
guru yang bekerja magang di daerah terpencil. Pelatihan dan
donasi juga diberikan kepada para guru untuk merancang
kursus dan mengembangkan metode pengajaran, penyediaan
Arutmin also provides additional financial assistance for
substitute teachers and the teachers that work in isolated
rural areas. Training and donations were also provided to
the teachers which also included assistance in courses and
teaching methods development, provision of textbooks and
108 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
buku-buku pelajaran dan perpustakaan, kompetisi pendidikan,
penyediaan bus-bus sekolah untuk masyarakat yang tinggal
di daerah terpencil yang jauh dari akses pendidikan.
libraries. Support on educational competition, provision of
school bus services for the community that reside in distant
areas.
Peningkatan Ekonomi
Usaha Kecil Menengah (UKM) memainkan peran penting
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar
tambang. Arutmin melaksanakan program community
development dengan mendukung kebutuhan-kebutuhan
pengembangan usaha kecil dan menengah, diantaranya
dengan memperbaiki kondisi petani, peternak, perikanan
melalui pelatihan, penyediaan bantuan keuangan mikro,
sarana produksi, dan pengembangan infrastruktur.
Improving the Economy
Small and Medium Enterprises (SME) play an important
role in improving the quality of life of the community close
to the mining areas. Arutmin implements its community
development program by supporting the development of
small and medium-scale enterprises. The program includes
improving conditions for farmers, breeders and fisheries
through training, providing access to microfinancing,
production facilities, and infrastructure development.
Program percontohan peternakan penggemukan sapi
potong, pertanian dan perkebunan serta perikanan dibangun
di kebun-kebun percontohan. Dengan terbangunnya pola
percontohan ini diharapkan bisa menumbuhkan motivasi
dan semangat masyarakat sekitar tambang untuk melakukan
praktik penggemukan sapi secara intensif. Kegiatan ini
melibatkan bimbingan dinas peternakan dan Arutmin.
Pilot programs for cattle breeding, farming and plantations
as well as fisheries were built on the plantations’ platform.
With this program, the Company expects to motivate and
encourage the community in the mining areas to intensively
engage in cattle breeding. This activity involves expertise
provided by the livestock authorities and Arutmin.
Pembuatan instalasi Bio Gas sebagai salah satu upaya
kemandirian energi bagi masyarakat desa sekitar tambang
terus dikembangkan.
One of the efforts to ensure sustainable energy selfsufficiency for the community in the mining areas is through
the construction of Bio Gas installations.
Program pembinaan pertanian dan usaha kecil tidak hanya
dilakukan pemberian bekal ilmu pengetahuan, ketrampilan,
pendampingan dan permodalan bagi para petani dan
pengusaha kecil, tetapi juga memberikan pelatihan
manajemen, pengetahuan simpan pinjam, dan pengelolaan
usaha secara profesional.
The Program to support farming and small businesses is
not limited to the provision of skills, knowledge, guidance,
and funding for the farmers and small businesses, but
also provides management training, saving education, and
professional business management.
Mendorong Pembangunan Infrastruktur
Untuk menunjang pengembangan dan peningkatan taraf
hidup masyarakat, Arutmin melakukan perbaikan dan
pembangunan berbagai infrastruktur. Pada tahun 2009,
Arutmin menyelesaikan pembangunan jembatan, perbaikan
jalan, jaringan listrik, dan mendistribusikan air bersih serta
memperbaiki fasilitas drainase. Pembangunan juga dilakukan
pada peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat
ibadah dan olah raga bagi masyarakat di sekitar tambang
untuk menciptakan desa yang sejahtera. Dengan program
satu tahun satu masjid, tiap lokasi tambang berlomba untuk
membangun masjid yang layak bagi warga sekitar tambang.
Program ini dirasa manfaatnya bagi peningkatan kualitas
hidup beragama di masyarakat.
Infrastructure Development Support
In its efforts to promote development and the improvement
of community life, Arutmin repairs and builds various
infrastructures.
In 2009 Arutmin completed the
construction of bridges, roads, electricity, and clean water
distribution as well as restoration of drainage facilities. Our
community development activities in mining areas were
intended to create prosperous villages. They consisted
of education improvement, health, religious and sports
facilities. Through the program of one year one mosque,
every mine site competes to construct a viable mosque
for the community. This Program is deemed beneficial for
improving the quality of life for the community.
Sosial, Budaya, Pemuda, Olah Raga dan Keagamaan
Berbagai kegiatan sosial, budaya, kepemudaan dan olah
raga serta keagamaan juga merupakan bagian penting
dalam menyiapkan masyarakat yang lebih maju, sejahtera,
dan berkarakter unggul. Salah satu kegiatan rutin tahunan
pembinaan olah raga adalah penyelenggaraan ARUTMIN
Social, Cultural, Sports, and Religion
Various social, cultural, youth, sports, and religious activities
serve as important elements in ensuring a developed,
affluent and excellent community. One of annual activities
that the Company carries out is the ARUTMIN 10 K run,
which was held for the first time in 2007 in Tanah Bumbu
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 109
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
10 K. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada
tahun 2007 di Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun 2008
ARUTMIN 10 K diselenggarakan di Banjarmasin, dan tahun
2009 diadakan di Kotabaru.
Regency. In 2008, the ARUTMIN 10 K run was held in
Banjarmasin, and it was held in Kotabaru in 2009.
Kegiatan ARUTMIN 10 K tahun 2009 memperebutkan piala
Arutmin dengan hadiah total 90 juta rupiah diikuti oleh lebih
dari 1000 peserta, termasuk atlit nasional dari berbagai
daerah baik dari Kotabaru, Malang, Bandung, Magelang serta
provinsi lainnya.
1,000 people participated in the ARUTMIN 10 K and it
included national athletes from various regions such as
Kotabaru, Malang, Bandung, Magelang as well as other
provinces, competing to win the Arutmin trophy and a cash
prize of Rp 90 million.
Ringkasan program CSR Arutmin dijabarkan dalam tabel di
bawah ini:
The Following Table Summarizes Arutmin’s CSR programs:
No
1
Kegiatan
Activity
Lokasi & Sasaran
Location & Target
Ekonomi
Economic
• Pengembangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Falah
Satui & NPLCT
• Peningkatan hasil pertanian melalui penyuluhan intensif kepada petani
Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam
• Budi daya perikanan
• Pemberian pelatihan pembuatan kompos
Senakin, Satui, Batulicin,
Asam-asam, NPLCT
Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam
Construction of Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Falah & Micro Madanai
Enhance farm products through intensive counseling provided to farmers
Fisheries breeding
Provide training on makingcompost
2
Pendidikan dan Kesehatan
Education and Health
• Program beasiswa kepada pelajar Students Scholarship Program
• Pemberian bantuan pendidikan ke beberapa sekolah • Program operasi katarak
• Donor darah rutin Provision of educational support to several schools
Cataract Operation Program
Routine Blood Drive
3
Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam,
NPLCT, Banjarmasin
Senakin, Satui, Batulicin,
Asam-asam, NPLCT
Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam,
NPLCT, Banjarmasin
Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam,
NPLCT, Banjarmasin, Jakarta
Infrastruktur & Sosial Budaya & Donasi lainnya
Infrastructure & Culture & Other donations
• Pembangunan jembatan permanen
• Pembangunan mushola
• Pembinaan kelompok seni mamanda
Senakin, Satui, Batulicin,
Asam-asam, NPLCT
Senakin, Satui, Batulicin,
Asam-asam, NPLCT
Satui
• Mendukung pelaksanaan PORSAIN
Kotabaru
Construction of a Permanent Bridge
Construction of prayer facilities (Mushola)
Guidance for the Mamanda arts group
Support for PORSAIN
110 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Corporate Social Responsibility
Penghargaan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang
dilaksanakan oleh PT Arutmin Indonesia mendapatkan
berbagai penghargaan dari pemerintah. Beberapa
penghargaan yang telah diraih dalam bidang pemberdayaan
masyarakat selama tahun 2009 adalah :
-Tambang Satui
•GOLDEN AWARD Kategori Warga Masyarakat tama
BMT AL falah
•SILVER GJPN AWARAD 2009 Kategori CD Officer
Mukti Iwan Riawadi
•Perusahaan terbaik pemberdayaan Koperasi tingkat
Nasional 2009
•Gold GKPM Awarad 2009 Baitul Mal Wal Tammil
Agro Banua
•PiagamSilver GKPM Award 2009KSM Usaha Bina
Bersama
-Site Batulicin
•KSN AWARD 2009 peringkat PLATINUM Kategori
Sosial/Lingkungan program pemberdayaan lembaga
sosial masyarakat Kepada Yayasan Gada Ulin
•KSN AWARD peringkat Silver KSN AWARD
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
•KSN AWARD 2009 GOLD Bidang Sosial/Lingkungan
Program Pendidikan Dasar 9 tahun
•KSN AWARD 2009 PLATINUM Kategori Sosial/
Lingkungan program pemberdayaan lembaga sosial
masyarakat
•KSN AWARD 2009 SILVER Kategori Ekonomi/
Kemitraan
-Site Senakin
•PERINGKAT PERTAMA Dunia usaha Kategori
dukungan pelaksanaan Reseatlement/Pemberdayaan
Sosial Ekonomi
•Perusahaan terbaik ketiga dukungan pembangunan
perumahan bagi karyawan
-NPLCT
•KSN AWARD 2009 Peringkat : Silver Kategori : Sosial
Lingkungan Program Penyehatan kepada : Penyediaan
Air bersih, Jalan Lingkungan Desa Lingkungan
•KSN AWARAD 2009 Peringkat : Silver Kategori : Sosial
/Lingkungan Program Kesehatan ,asyarakat kepada :
Kesehatan Masyarakat Kota Baru Kalsel
•KSN Award 2009 Peringkat : Silver kategori : Sosial /
Lingkungan Program Pendidikan Dasar9 tahun kepada:
Bantuan pendidikan MI Sulamul Ulum
•Koperasi terbaik II tingkat Propionsi Kalimantan
Selatan
•Koperasi terbaik I tingkat Kabupaten Kotabaru
Awards
The Corporate Social Responsibility Programs conducted by
PT Arutmin Indonesia have received several awards from
the government. The awards were received in recognition
of our efforts towards community development in 2009,
and include :
-Satui Mines
•GOLDEN AWARD Category for the BMT AL falah
community
•SILVER GJPN AWARAD 2009 Category CD Officer
Mukti Iwan Riawadi
•The Company was acknowledged as the Best for its
support of cooperatives on a National level for 2009
•2009 Gold GKPM Award for Baitul Mal Wal Tammil
Agro Banua
•2009 Silver GKPM Award for Usaha Bina Bersama
-BatulicinSite
•2009KSN AWARD, PLATINUM Social/Environmental
program Category for its support for the Gada Ulin
foundation.
•KSN AWARD, Silver Category in recognition for its
work with KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
•2009 KSN AWARD,GOLD Social/Environmental
Program category in recognition for providing support
for 9 years primary education
•2009KSN AWARD,PLATINUM Social/Environmental
Program category for its community empowerment
efforts
•2009 KSN AWARD,SILVER Economic/Partnership
Category
-SenakinSite
•FIRST PLACE for Business Category for its support of
Social-Economic Resettlement/Empowerment
•Third Best Company for its support to build employee
housing
-NPLCT
•2009 KSN AWARD: Silver for Environmental/Social
Category:for its Health Program,providing clean
water, and rural roads
•2009 KSN AWARD: Silver Social/Environmental
category: for its Health Program to the community of
Kota Baru,South Kalimantan
•2009 Silver KSN Award for Social/Environmental
categoryfor its Program to provide primary 9 years
education to: MI Sulamul Ulum
•Second Best Cooperative for the Province of South
Kalimantan
•First Place Best Cooperative for the Kotabaru
Regency
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 111
Diskusi dan Analisa
Manajemen
MANAGEMENT
Discussion & Analysis
112 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
“
“
Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan kinerja
operasional. Harga batubara yang mengalami penurunan drastis
dibandingkan dengan tahun 2008, berdampak pada pendapatan
Perseroan. Melalui peningkatan produksi dan volume penjualan
serta penurunan biaya kas produksi, Perseroan berhasil
mempertahankan kinerja.
The Company successfully enhanced its operational performance
throughout 2009. Coal prices which drastically declined in
2009 compared to 2008 have affected the Company’s earnings.
However, the Company successfully maintained its performance
by increasing production and sales volumes and reducing cash
costs.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 113
Diskusi & Analisa Manajemen
Pembahasan dan Analisa Manajemen berikut ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasi
Perseroan serta informasi tertentu mengenai data keuangan dan operasi yang terkonsolidasikan, termasuk laporan keuangan
anak-anak perusahaan yang sahamnya dimiliki BUMI, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebesar 50% atau
lebih. Untuk perusahaan-perusahaan afiliasi dimana BUMI memiliki saham kurang dari 50% atau ketika berlaku contractual
restriction, maka yang digunakan untuk menghitung kepentingan finansial perseroan adalah equity method.
Laporan keuangan konsolidasi Bumi Resources telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di
Indonesia sebagaimana tercakup pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia dan Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
Penyajian dari laporan keuangan konsolidasi ini berbeda dalam beberapa hal yang material dibandingkan dengan prinsipprinsip standar akuntansi AS dan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS).
Perseroan telah menentukan dolar AS sebagai mata uang fungsional berdasarkan pada indikator pendapatan, arus kas, dan
biaya. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan opini wajar.
Ulasan Singkat
Selama tahun 2009, kinerja pasar batubara, baik domestik maupun internasional mengalami koreksi. Krisis ekonomi yang
terjadi sejak pertengahan tahun 2008 berdampak pada penurunan harga batubara. Pada pertengahan tahun 2008, harga
batubara di pasar dunia mencapai US$ 180 per metrik ton. Meski relatif stabil, pada tahun 2009 harga batubara hanya mampu
berada di level rata-rata US$ 70 per metrik ton untuk batubara 6.500 kalori. Lemahnya daya beli pasar sebagai dampak krisis
global membuat harga batubara tidak mengalami peningkatan meskipun permintaan terus meningkat, terutama dari India dan
China.
The following Management Discussion and Analysis is integrated with the Company’s consolidated financial statement and
other specific information pertaining to the Company’s consolidated financial and operational data, including the financial
statements of BUMI’s subsidiaries which it directly or indirectly owns 50% or more through its shareholdings. For affiliates
in which BUMI owns stakes below 50% or by virtue of a contractual restriction, the equity method was used infinancial
calculations.
BUMI’s consolidated financial statement is presented in accordance with Prevailing Indonesian Accounting Principles as
prescribed within the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency Regulation (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 on Guidelines for Presentation of Financial Statements. There
are some differences in the way in which these consolidated financial statements iare presented in comparison with that of
the US Accounting Standards and the International Financial Reporting Standards (IFRS).
The Company has determined that the US Dollar shall be the functional currency used based on the revenue, cash flow,
and expense. The Company’s consolidated financial statement for the period ending on 31 December 2009 and 2008 was
audited by the Public Accounting Firm (“KAP”) of Tjiendradjaja & Handoko Tomo without disclaimer opinion.
Brief Overview
The coal market’s performance in 2009, both locally and internationally, underwent a period of correction throughout 2009.
The economic crisis that occurred from the middle of 2008 caused coal prices to decline. Global coal prices reached US$
180 per metric tonne by the middle of 2008. Despite being relatively stable, coal prices only managed to reach levels of
US$ 70 per metric ton for 6,500 calories in 2009. The weak market sentiment that served as the cause of the global crisis
slowed down the growth for coal prices despite increased physical demand for the commodity, especially from India and
China.
114 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
Perseroan telah mengantisipasi kondisi tersebut dan berupaya
untuk lebih fokus pada strategi jangka menengah, dan jangka
panjang. Ekspansi bisnis baik melalui upaya-upaya organik
maupun anorganik dilakukan guna meningkatkan volume
bisnis. Peningkatan efisiensi melalui peremajaan peralatan
dan teknologi berdampak pada optimalisasi kinerja. Selain
itu, dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan terus
melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan
bisnis pertambangan non-batubara.
The Company anticipated these conditions and focused
on its medium term and long-term strategies. Business
expansions, either through organic and unorganic efforts,
were carried out to increase the volume of business.
Improved efficiency by updating equipment and technology
has optimized business performance. Additionally, in recent
years, the Company has continued to diversify its business
by expanding the non-coal mining businesses.
Hampir semua pendapatan Perseroan berasal dari penjualan
batubara. Kami percaya bahwa kami adalah produsen dan
eskportir batubara thermal terbesar di Indonesia, kami
memproduksi sekitar 26,6% dari total produksi batubara
Indonesia di 2009. Pada tahun 2008 dan 2009, BUMI,
memproduksi batubara masing-masing sebesar ton 52,1 juta
ton dan 57,8 juta ton batubara, sebagian besar diekspor ke
pelanggan utama di Asia
The Company derives almost all of its sales revenue from
the sale of coal. We believe that we are the largest thermal
coal procuder in Indonesia, producing approximately
26.6% of Indonesia’s total coal production in 2009, and the
largest coal exporter in Indonesia. In 2008 and 2009, BUMI
produced 52.1 million gross tonnes and 57.8 million gross
tonnes of coal, respectively, a substantial portion of which
they exported to their primary customers in Asia.
Pada tahun 2009 Perseroan membayarkan pajak lebih
besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan
pembayaran pajak yang signifikan berdampak koreksi pada
laba bersih Perseroan tahun 2009 dan laba 2008 disajikan
ulang.
The Company has paid significant amount of taxes in 2009
compared to previous years. This significant increase in tax
payments resulted in a correction to the Company’s net
incomes in 2009 and a restatement of its 2008 earnings.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Bisnis dan Hasil
Operasi
Produksi dan Ekspansi
Dari 2008 sampai 2009, Perseroan berhasil meningkatkan
produksi batubara dari 52,1 juta ton pada tahun 2008
menjadi 57,8 juta ton pada tahun 2009. Peningkatan
tersebut BUMI capai berkat peningkatan produksi pada
kontraktor penambangan kami, serta ekspansi operasi
yang kami lakukan melalui KPC, peningkatan dan perluasan
tambang di Bengalon yang dibuka pada akhir tahun
2005 dan penyempurnaan pada proses pengangkutan
batubara terutama di tambang Sangatta. Dalam beberapa
tahun ke depan, kami berencana untuk meningkatkan
produksi batubara di KPC dan Arutmin. Dalam rencana
penambangan yang telah BUMI tetapkan, kami berencana
untuk meningkatkan produksi tahunan batubara di KPC dan
Arutmin menjadi lebih dari 100 juta ton pada akhir 2012.
Factors Affecting Our Business and Results of
Operations
Production and Expansion
From 2008 to 2009, the Company increased the gross
coal production from 52.1 million gross tonnes in 2008 to
57.8 million gross tonnes in 2009. BUMI achieved these
production increases through increased mining through our
mining contractors, expansion of our owner operations at
KPC, the ramping up and expansion of mining at the Bengalon
mine following its opening in late 2005 and enhancements
to our coal chains, particularly at the Sangatta mine. We
plan to significantly expand the production of coal at KPC
and Arutmin over the next few years. Under BUMI’s mine
plans, we intend to expand our annual gross coal production
at KPC and Arutmin to over 100.0 million tonnes by the end
of 2012.
Fluktuasi Harga Batubara Dunia
Fluktuasi harga batubara global telah mempengaruhi,
pendapatan usaha dan arus kas dari aktivitas operasi. Harga
untuk batubara kami didasarkan pada harga batubara
global yang cenderung fluktuatif. Sebagaimana komoditas
lain, harga batubara global tergantung pada dinamika
penawaran dan permintaan pasar batubara ekspor dunia.
Pasar ini sangat kompetitif dan peka terhadap perubahan
output pertambangan (termasuk pembukaan dan penutupan
tambang baru, penemuan cadangan baru dan ekspansi
Global Coal Price Fluctuations
Fluctuations in global coal prices have affected, and will
continue to affect, our results of operations and cash flows
from operating activities. Prices for the our coal are based
on global coal prices, which tend to be highly cyclical and
subject to significant fluctuations. As coal is a commodity,
global coal prices depend principally on the supply and
demand dynamics of the world coal export markets. These
market are highly competitive and are sensitive to changes
in mining output (including the opening and closing of new
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 115
Diskusi & Analisa Manajemen
operasi di tambang yang sudah ada), kendala distribusi
batubara (seperti curah hujan yang tinggi di Queensland,
Australia, kekurangan daya listrik yang terjadi di Afrika
Selatan dan cuaca buruk yang terjadi di Cina), permintaan
industri pengguna batubara (seperti pembangkit listrik dan
industri), dan perubahan ekonomi global, yang kesemuanya
telah dan akan terus mempengaruhi harga jual batubara
kami, dimana hal tersebut berdampak pada pendapatan
operasional serta arus kas dari aktivitas operasi Perseroan.
Selain itu, kenaikan harga batubara global dapat mendorong
pengembangan kapasitas dikembangkan oleh produsen
batubara. Kelebihan pasokan batubara akan mengurangi
harga batubara global dan harga tersebut yang menjadi
acuan Perseroan dalam penjualan batubara ke pelanggan
dengan kontrak baru.
mines, the discovery of new deposits and the expansion
of operations at existing mines), disruptions in coal
distribution (such as severe rainy weather in Queensland,
Australia, power shortages in South Africa and severe
weather in China), the demands of coal end-users (such as
electricity generation plants and industrial facilities), and
global economic changes, all of which have significantly
affected and, will continue to affect, our selling prices
and, therefore, our results of operations and cash flows. In
addition, increases in global coal prices may encourage the
development of expanded capacity by other coal producers.
A surplus of available coal supplies would reduce global
coal prices and the prices we receive for our coal sales to
customers under new coal supply agreements and in spot
sales.
Bagian Penjualan Batubara untuk Pemerintah
Menurut ketentuan CCOW, Pemerintah berhak
mendapatkan 13,5% dari produksi batubara KPC, Arutmin
dan Pendopo Energi. Tidak secara langsung memberikan
batubara kepada Pemerintah, KPC dan Arutmin menjual
batubara milik Pemerintah dan membayarkan bagian
Pemerintah dari hasil penjualan tersebut. Fajar Bumi
memiliki kewajiban membayar royalti Pemerintah sebesar
6% sampai 7% dari total produksi tambang Loa Ulung.
Pendopo Energi berkeinginan untuk melakukan kontrak
pertambangan seperti halnya kontrak pertambangan yang
dilakukan antara Pemerintah dengan KPC dan Arutmin.
Dalam laporan keuangan kami, penjualan bersih kami tidak
termasuk hasil penjualan hak Pemerintah, tetapi meliputi
biaya untuk biaya administrasi dan biaya yang mengurangi
pembayaran tunai kepada Pemerintah. Oleh karena itu, kami
tidak memasukkan biaya terkait dengan hak Pemerintah
dalam laporan keuangan. Kami telah mulai melakukan
pembayaran atas tunggakan pajak penghasilan KPC dan
Arutmin dimana hal ini berdampak pada kondisi keuangan
KPC dan Arutmin.
Treatment of Coal Sales for the Government
Under the terms of our CCOWs, the Government is entitled
to 13.5% of the gross coal production of KPC, Arutmin and
Pendopo Energi. Rather than deliver coal to the Government,
KPC and Arutmin market and sell the Government’s
coal entitlement on the Government’s behalf and pay
the Government the cash proceeds less certain charges.
Fajar Bumi is required to pay the Government a royalty of
6% to 7% of the total production of the Loa Ulung mines.
Pendopo Energi intends to enter into arrangements with
the Government similar to those between the Government
and KPC and Arutmin when Pendopo Energi commences
the sale of coal. In our financial statements, our net sales
exclude the proceeds of the sales of the Government’s
entitlement, but include the charges for expenses and
administrative fees that reduce the cash payments to the
Government. Accordingly, we do not adjust expenses in our
financial statements in respect of the Government’s coal
entitlement. We set off KPC’s and Arutmin’s unreimbursed
value-added tax payments, for which they are entitled
to be indemnified under their CCOWs, against their cash
payments to the Government.
Perkembangan Striping Rasio Pertambangan
Biaya produksi batubara kami, khususnya biaya yang
dibebankan oleh kontraktor tambang dipengaruhi oleh
striping rasio, di KPC, penambang muncul saat proses
penggalian batubara dari lubang tambang. Striping rasio
adalah jumlah tanah (batu dan tanah) dalam satu meter
kubik yang harus dibuang untuk mendapatkan satu juta
ton batubara. Striping rasio yang tinggi membutuhkan
pemindahan tanah (overburden) dalam jumlah yang lebih
besar sehingga biaya produksi batubara menjadi lebih
tinggi. Pada wilayah pertambangan yang baru, striping rasio
sangat bervariasi tergantung pada karakteristik geologi
Trends in Mining Strip Ratios
Our costs of coal production, particularly the fees charged
by our contractor miners, are affected by the strip ratios our
contract miners and, at KPC, miners in our owner operations
face in extracting coal from the mine pits. A strip ratio is
the number of banked cubic meters of overburden (rock
and soil) that must be removed to access and extract one
million tones of coal. Higher strip ratios require our mining
contractors and us in our owner operations to remove higher
amounts of overburden to access coal for mining, resulting
in higher production costs. As we mine new areas, our strip
ratios will vary depending on the geological characteristics
116 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
batubara. Kami akan menambang pada rasio striping
yang lebih tinggi apabila terjadi kenaikan harga batubara
untuk memaksimalkan produksi dari cadangan batubara
kami. Rata-rata rasio striping untuk semua tambang KPC
dan Arutmin telah meningkat pada beberapa periode
terakhir, khususnya di tambang Sangatta, Senakin dan
Satui, dimana sebagian besar tambang tersebut memiliki
rasio striping tinggi sesuai dengan harga batubara yang
tinggi. Peningkatan curah hujan dari kondisi normal juga
berkontribusi pada peningkatan rata-rata rasio striping KPC
dan Arutmin pada tahun 2009.
of the coal seams mined. When possible, we mine at higher
strip ratios when coal prices increase in order to maximize
the recoveries from our coal reserves. The average strip
ratio for all of the mines of KPC and Arutmin has increased
in recent periods, particularly at the Sangatta, Senakin and
Satui mines, as they have mined coal in new areas as these
mines with higher strip ratios to take advantage of higher
global prices. Increased in rainfall compared to historical
norms have also contributed to the increases in the average
strip ratio of KPC and Arutmin in the recent periods.
Faktor-faktor lain yang berdampak pada hasil usaha dan
operasional kami adalah termasuk:
Several other factors that may affect our business and
results of operations include:
- Beban Kontraktor Pertambangan
- Biaya bensin dan bahan peledak, dan
-Biaya untuk peralatan pertambangan, mesin dan spare
part
- Mining Contractor Expenses,
- Cost of Fuel and Explosives, and
-Cost Related to Mining Equipment, Machinery and Spare
Parts
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Perseroan beroperasi pada empat segmen yaitu
penambangan batubara, Jasa, Eksplorasi Minyak dan
Gas, serta Penambangan Emas. Operasi bisnis segmen
tambang batubara terdiri dari eksplorasi, pengembangan,
penambangan dan penjualan batubara. Segmen jasa terdiri
dari penjualan dan layanan administrasi. Segmen minyak
dan gas terdiri dari eksplorasi dan pengembangan minyak
dan gas milik perseroan. Segmen penambangan emas
terdiri dari eksplorasi dan pengembangan kontrak kerja
dimana saat ini Perseroan sedang melakukan eksplorasi
cadangan emas dan tembaga.
Accrued Revenues and Expenses
The Company operates four businesses, coal mining,
services, oil and gas exploration, and gold mining. Coal
mining business operations comprise exploration,
development, mining and sales of coal. The service segment
comprises sales and administrative services. The oil and
gas segment comprise exploration and development of the
Company’s oil and gas. The gold mining segment comprises
exploration and mining undertaken through work contracts.
Currently the Company engages in the exploration of gold
and copper reserves.
Hampir semua sumber pendapatan Perseroan berasal dari
penambangan batubara dan belum mendapatkan hasil yang
signifikan dari segmen jasa. Saat ini, eksplorasi minyak dan
gas, emas dan tembaga masih dalam tahap awal. Sampai
saat ini, Perseroan belum mendapatkan banyak keuntungan
dari segmen minyak dan atau segmen penambangan emas.
Nearly all of the Company’s revenue sources derive from
coal mining and the Company has not obtained significant
results from the services segment. The exploration of oil
and gas, gold and copper is currently still in the early stages.
At the moment, the Company has not earned substantial
revenues from the oil and/or the gold mining segments.
Penjualan batubara terdiri dari total pendapatan penjualan
batubara setelah dikurangi retur dan klaim dari pelanggan
yang jumlahnya tidak signifikan. Penjualan batubara
merupakan hasil bersih setelah dikurangi hak pemerintah,
namun sudah termasuk biaya administrasi dan biaya-biaya
operasi lainnya.
Coal sales comprise total revenues derived from coal sales
net of returns and claims from customers. The returns are
not significant. The Company’s coal sales represent the
outcome net of the government’s rights, but is inclusive of
administrative expenses and other operating expenses.
Hasil Operasi
Tabel berikut menunjukkan pencapaian hasil operasi
Perseroan selama tahun 2009 dibandingkan dengan tahun
2008.
Operational Performance
The following table shows the Company’s operational
performance in 2009, in comparison to 2008.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 117
Diskusi & Analisa Manajemen
(Dalam Dolar AS)
(in US Dollar)
Akun
2009
2008
Pendapatan
Revenue
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Revenues
Laba Kotor
Gross Profit
Beban Usaha
Operating Expenses
Penjualan
Selling
Umum dan administrasi
General and administrative
Eksplorasi
Exploration
Jumlah Beban Usaha
Total Operating Expenses
Laba Usaha
Operating Income
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Other Income (Expenses)
Laba atas pelepasan investasi
Gain on sale of investments
Laba (rugi) selisih kurs-bersih
Gain (loss) on foreign exchange - net
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Equity in net income of associated companies
Laba atas pelepasan investasi jangka pendek
Gain on sale of short-term investments
Beban bunga dan keuangan – bersih
Interest expenses and finance charges-net
Rugi atas transaksi derivatif Loss on derivatives transactions
Beban amortisasi
Amortization expenses
3,219,274,206 3,378,393,105
2.115.579.560 1.765.663.110
1,103,694,646 1,612,729,995
273.547.302 373.224.084
183.986.787
130.066.743
Account(Disajikan kembali)
(Re-stated)
Bunga keterlambatan pembayaran pajak Interest on late payment of tax
Lain-lain - bersih Others - net
Beban Lain-lain – Bersih
Other Expenses - Net
Laba Sebelum Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Income Before Income Tax Expense (Benefit)
Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Income Tax Expense (Benefit)
Kini Current
Tangguhan
Deferred
Beban Pajak Penghasilan - Bersih Income Tax Expense - Net
Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Income Before Minority Interest in Net Income of Consolidated Subsidiaries
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi
Minority Interest Net Income of in Consolidated Subsidiaries
Laba Bersih Net Income
Laba Per 1.000 Lembar Saham Dasar Basic Earnings Per 1,000 Shares
Laba Per 1.000 Lembar Saham Dilusian Diluted
Earnings Per 1,000 Shares
118 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
7.912.938 489,177,565
465.447.027 638.247.619
510.520.695
1.102.209.300
76.916.064
57.107.045 (7.401.025)
83.008.059 6.917.860
11.287.574 9.696.019
(180.923.764) (40.071.533)
(63.367.940) 60.72
(50.919.584) (37.733.904) (42.236.684 ) (11.463.277) (890.484)
(120.592.507) (69.483.067)
517.655.11 1.032.726.233
230.087.727 494.441.001
3.910.618
233.998.345
283.656.767
(5.263.436)
489.177.565
543.548.668
93.208.075
171.857.707
190.448.692
371.690.961
10,06 19,36
9,88 19,26
Management Discussion & Analysis
Laporan Laba Rugi
Pendapatan
Pada tahun 2009, Perseroan membukukan pendapatan
sebesar US$ 3.219.274.206. Jumlah ini sudah termasuk
pendapatan dari hasil penjualan batubara produksi Fajar
Bumi. Sementara pada tahun 2008, pendapatan Perseroan
sebesar US$ 3.378.393.105. Penurunan harga batubara
berpengaruh pada pendapatan penjualan. Selama tahun
2009, Perseroan membukukan pendapatan ekspor sebesar
US$ 2.726.688.249 dan penjualan domestik sebesar
US$ 492.464.577. Pada tahun 2009, Perseroan berhasil
membukukan volume penjualan sebesar 62,8 juta ton
dengan harga rata-rata US$ 63,14 per ton.
Profit and Loss Report
Revenues
In 2009, the Company booked US$ 3,219,274,206 in
revenues. This amount has included revenues derived from
the proceeds of the sales of Fajar Bumi’s coal production.
In the meantime, Company’s revenues in 2008 amounted
to US$ 3,378,393,105. The decline in coal prices affects
the Company’s revenues. Throughout 2009, the Company
booked export revenues of US$ 2,726,688,249 and
domestic sales of US$ 492,464,577. The Company also
successfully booked sales volume amounting to 62.8 million
tonnes in 2009, at an average price of US$ 63.14 per tonne.
Pada tahun 2009, harga jual rata-rata batubara Perseroan
lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Hal ini disebabkan
karena Penjualan tahun 2009 merupakan hasil dari
perjanjian kontrak pasokan dalam jangka panjang yang
dilakukan pada tahun 2008 dengan kesepakatan harga
mengacu pada Indeks Batubara global, Newcastle Indeks,
Indeks API-4 atau Indeks Harga kontrak Jepang-Australia
(JFY). Kesepakatan harga dari perjanjian kontrak yang
dilakukan pada tahun 2008 secara signifikan lebih tinggi
sebagai akibat dari tingginya harga batubara di pasar dunia
selama periode tersebut. Namun, harga jual rata-rata sesuai
perjanjian kontrak pasokan yang dilakukan tahun 2009 lebih
rendah karena penurunan harga batubara dunia yang terjadi
setelah kuartal ketiga 2008.
The average sales price of the Company’s coal was relatively
higher in 2009 compared to 2008. This is due to the fact
that sales in 2009 constitute proceeds from the long-term
supply contract agreement made in 2008. The agreed upon
price from that contract was based upon the global coal
index, the Newcastle Index, the API-4 index, or the JapanAustralia Contract Price Index (JFY). The agreed upon price
from the contract agreement made in 2008 was significantly
higher. That was a result of the relatively high coal prices in
the international market throughout that period. However,
average sales price as prescribed within the supply contract
agreement made in 2009 was lower due to the decline in
international coal prices within the third quarter of 2008.
Total volume penjualan batubara meningkat di tahun 2009
dibandingkan tahun 2008. Selama tahun 2009, Perseroan
berhasil meningkatkan produksi batubara menjadi 63,12 juta
ton dari 52,8 juta ton tahun 2008. Perseroan menggunakan
sebagian dari persediaan batubara di tahun 2009 guna
memenuhi permintaan pelanggan selama periode tersebut.
Curah hujan yang cukup selama tahun 2008 dan 2009
sangat mempengaruhi tingkat produktifitas penambangan
batubara di KPC dan Arutmin. Dalam kondisi normal, curah
hujan di Kalimantan berlangsung dari bulan Oktober sampai
April. Namun, selama semester pertama 2009, curah hujan
di daerah operasi pertambangan batubara Perseroan jauh
lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
The total volume of coal sales increased in 2009 compared
to 2008. Throughout 2009, the Company successfully
increased coal production from 63.12 million tons from 52.8
million tonnes in 2008. The Company used some of its coal
inventory in 2009 to meet its customers demand throughout
this period. Sufficient rainfall throughout 2008 and 2009
affected KPC’s and Arutmin’s coal mining productivity
levels. In normal conditions, rainfall in Kalimantan occurs
from October to April. However, throughout the first half of
2009, the rainfall within the Company’s coal mining area of
operations was significantly higher than in previous years.
Selama tahun 2009 dan 2008, pendapatan Perseroan dari
non batubara sebesar US$ 121,380 and US$ 130,733.
Throughout 2009 and 2008, the Company’s non-coal
revenues amounted to US$ 121,380 and US$ 130,733.
Beban Pokok Pendapatan
Beban Pokok pendapatan meningkat 19,82% menjadi US$
2.115.579.560 pada tahun 2009 dari US$ 1.765.663.110
tahun 2008. Prosentase beban pokok pendapatan terhadap
pendapatan perseroan meningkat menjadi 65.72% pada
2009 dari 52.26% pada 2008.
Costs Of Goods Sold
Costs of Goods Sold increased by 19.82% to US$
2,115,579,560 in 2009 from US$ 1,765,663,110 in 2008.
The percentage of costs of goods sold over sales increased
to 65.72% in 2009 from 52.26% in 2008.
Biaya Produksi
Selama tahun 2009 biaya produksi meningkat 18,28% dari
US$ 1.816.738.255 tahun 2008 menjadi US$ 2.148.857.116
tahun 2009. Biaya pengupasan dan penambangan
meningkat 18,30% dari US$ 1.649.550.558 tahun 2008
menjadi US$ 1.949.050.186.
Production Costs
Production costs increased by 18.28% in 2009 from US$
1,816,738,255 in 2008 to US$ 2,148,857,116 in 2009.
Stripping and mining costs increased by 18.30% from US$
1,649,550,558 in 2008 to US$ 1,949,050,186.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 119
Diskusi & Analisa Manajemen
Biaya proses penambangan batubara
Pada tahun 2009, biaya proses penambangan batubara
meningkat tipis yaitu sebesar 1,65 %, dari US$ 98.779.770
tahun 2008 menjadi US$ 100.410.319 tahun 2009, terutama
karena peningkatan biaya listrik dan meningkatnya biaya
overhead pada proses penambangan. Sementara biaya
penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar 45,30%
dari US$ 68.407.927 tahun 2008 menjadi US$ 99.396.611
tahun 2009.
Costs on Coal Mining Process
Costs on coal mining process increased slightly in 2009 by
1.65 %, from US$ 98,779,770 in 2008 to US$ 100,410,319 in
2009. This was largely due to an increase in electricity costs
and increase in overhead costs associated with the mining
process. In the meantime, depreciation and amortization
costs increased 45.30% from US$ 68,407,927 in 2008 to
US$ 99,396,611 in 2009.
Penurunan (Peningkatan) pada Persediaan
Selama tahun 2009, persediaan awal batubara sebesar
US$ 85.069.670 dan persediaan akhir sebesar US$
118.347.226.
Inventory Decrease (Increase)
In 2009, initial coal inventory amounted to US$ 85,069,670.and ending inventory amounted to US$ 118,347,226.
Laba Kotor
Selama tahun 2009, Perseroan membukukan laba kotor
sebesar US$ 1.103.694.646. Pada tahun 2008, laba kotor
Perseroan sebesar US$ 1.612.729.995. Prosentase laba
kotor terhadap pendapatan turun menjadi 34,28 % tahun
2009 dibanding 47,74 % tahun 2008.
Gross Profit
The Company booked US$ 1,103,694,646 in gross profit in
2009 compared to US$ 1,612,729,995 in 2008. Gross profit
margin was 34.28 % lower in 2009 compared to 47.74 %
in 2008.
Beban Usaha
Beban Usaha turun sebesar 8,89% dari US$ 510.520.695
tahun 2008 menjadi US$ 465.447.027 tahun 2009.
Operating Expenses
Operating Expenses was 8.89% lower from US$
510,520,695 in 2008 to US$ 465,447,027 in 2009.
Beban Penjualan
Beban penjualan turun sebesar 26,71% dari US$
373.224.084 tahun 2008 menjadi US$ 273.547.302 yang
disebabkan oleh penurunan beban pengangkutan sebesar
50,82% menjadi US$ 60.573.321 tahun 2009 dari US$
123.171.325 tahun 2008 dan penurunan beban komisi dan
pemasaran sebesar 15,25% dari US 249.545.749 menjadi
US$ 211.491.567 karena adanya perjanjian operasi untuk
jasa penambangan antara Anak perusahaan, Arutmin,
dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk
pengoperasian dan pemeliharaan tambang Satui dan
Senakin. Per tanggal 9 Februari 2009, terjadi penyeseuaian
perjanjian operasi terkait dengan penyesuaian harga untuk
pekerjaan yang sedang berlangsung, pengenaan harga
interim untuk pekerjaan yang baru, revisi komponen eskalasi
dan pembobotan.
Selling Expenses
Selling expenses was 26.71% lower in 2009 from US$
373,224,084 in 2008 to US$ 273,547,302. This lower
expenses was driven by a decline in transportation
expenses by 50.82% to US$ 60,573,321 in 2009, from US$
123,171,325.- in 2008 and a 15.25% decline in commission
and marketing expenses from US 249,545,749 to US$
211,491,567 due to the operating agreement for mining
services between a subsidiary, Arutmin, with PT Thiess
Contractors Indonesia (Thiess) to operate and maintain the
Satui and Senakin mines. Some adjustments were made to
the operating agreement as of 9 February 2009, in terms of
the price for the work in progress, imposition of an interim
price for new work, and revised escalating and weight
components.
Beban Umum dan Administrasi
Pada tahun 2009, beban umum dan administrasi perseroan
meningkat 41,46% dari US$ 130.250.000 tahun 2008
menjadi US$ 60.000.000 tahun 2009 terutama karena
pembayaran jasa manajemen yang dibayarkan oleh KPC
dan Arutmin masing-masing sebesar US$ 39.999.996 dan
US$ 18.000.000 kepada Bhivpuri, dan pembayaran gaji dan
upah, jasa professional, mess dan penginapan, asuransi,
perlengkapan kantor, perjalanan dinas, transportasi dan
komunikasi, penyusutan, dan lain-lain.
General and Administration Expenses
General and administration expenses in 2009, increased by
41.46% from US$ 130,250,000 in 2008 to US$ 60,000,000
in 2009. That was due to the management services paid
by KPC and Arutmin respectively for US$ 39,999,996 and
US$ 18,000,000 to Bhivpuri, and payment of salaries and
allowances, professional fees, mess and accommodations,
insurance, office equipments, official trips, transportation
and communications, depreciation, and others.
Laba Usaha
Per 31 Desember 2009, laba usaha turun 42,1% dari US$
1.102.209.300 tahun 2008 menjadi US$ 638.247.619 tahun
2009. Prosentase laba usaha terhadap pendapatan turun
menjadi 19,83 % tahun 2009 dibanding 32,63 % tahun
2008.
Operating Profit
Operating profit as of 31 December 2009, was 42.1% lower
from US$ 1,102,209,300 in 2008 to US$ 638,247,619 in
2009. Operating profit margins were 19.83% lower in 2009
compared to 32.63% in 2008.
120 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
Selama tahun 2009, Beban lain-lain meningkat 73,56% dari
US$ 69.483.067 tahun 2008 menjadi US$ 120.592.507
tahun 2009. Terutama karena beban bunga dan keuangan
bersih yang meningkat 351,50% dari US$ 40.071.533 tahun
2008 menjadi US$ 180.923.764.
Other Income (Expenses)
In 2009, other income grew by 73.56% from US$
69,483,067 in 2008 to US$ 120,592,507.- in 2009. This
growth was mainly due to interest expense and financing
charges that increased by 351.50% from US$ 40,071,533 in
2008 to US$ 180,923,764.
Laba atas Pelepasan Investasi
Pada tahun 2009, Perseroan mendapatkan laba atas
pelepasan investasi sebesar US$ 76.916.064 dari hasil
penjualan 20% saham Perseroan di Gallo Oil dengan hasil
penjualan sebesar US$ 35.892.702 dan penjulan 50%
saham Enercorp Ltd dengan hasil penjualan sebesar USD
41.023.362.
Gain on Divestment
The Company received gains on divestment in 2009
amounting to US$ 76,916,064. This proceed is from the
divestment of the Company’s 20% ownership in Gallo
Oil amounting to US$ 35,892,702 and the sale of the
50% shareholding in Enercorp Ltd amounting to US$
41,023,362.
Laba (rugi) atas selisih kurs – bersih
Pada tahun 2009 Perseroan membukukan laba selisih kurs
sebesar US$ 57.107.045. Kurs rata-rata yang digunakan
Perseroan selama tahun 2009 adalah Rp 10.400 per US$.
Sementara, tahun 2008 Perseroan menggunakan kurs ratarata dalam setahun Rp 9.678 per US$ dimana pada tahun
tersebut Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar
US$ 7.401.025.
Gain (loss) on foreign exchange - net
In 2009, the Company booked gain on foreign exchange
amounting to US$ 57,107,045. The average exchange rate
that the Company used throughout 2009 was Rp 10,400
to US$1.00. Meanwhile, the Company used an average
exchange rate of Rp 9,678 to US$1.00 in 2008. In 2008,
the Company booked loss of foreign exchange amounting
to US$ 7,401,025.-.
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
Perseroan membukukan peningkatan pendapatan dari
bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi sebesar
1.099,91% dari US$ 6.917.860 tahun 2008 menjadi US$
83.008.059 yang berasal dari PT Newmont Nusa Tenggara
(NNT) sebesar US$ 46.884.300 dan dari Enercorp Ltd
sebesar US$ 36.934.614. Pada periode yang sama, Perseroan
menanggung rugi atas operasi perusahaan asosiasi yaitu
Zurich Assets International Ltd (Zurich) sebesar US$
810.855.
Equity interest in net income of associates
The Company booked an increase in net income of
associates of 1,099.91% from US$ 6,917,860 in 2008 to
US$ 83,008,059 that was derived from PT Newmont Nusa
Tenggara (NNT) amounting to US$ 46,884,300.- and from
Enercorp Ltd amounting to US$ 36,934,614.-. For the
same period, the Company absorbed the losses incurred
by its associate, Zurich Assets International Ltd (Zurich),
amounting to US$ 810,855.-.
Laba atas pelepasan investasi jangka pendek
Tahun 2009 Perseroan membukukan peningkatan laba atas
pelepasan investasi jangka pendek sebesar 68,57% dari
US$ 9.696.019 tahun 2008 menjadi US$ 11.287.574 tahun
2009.
Gain on short-term investments sale
The Company booked an increase on gain on short-term
investments sale by 68.57%, in 2009 from US$ 9,696,019
in 2008 to US$ 11,287,574 in 2009.
Pendapatan ini diperoleh dari laba penarikan sebagian
dana sebesar USD 83.712.426 dari total dana Perseroan
sebesar US$ 350.000.000 yang dikelola oleh PT Recapital
Asset Management (Recapital) berdasarkan kontrak jasa
pengelolaan dana yang ditandatangani pada tanggal 27
Agustus 2008. Selain itu, Perseroan juga mendapatkan laba
dari pencairan sebagian dana sebesar US$ 30.000.000
dari total dana perseroan sebesar US$ 50.000.000 yang
dikelola Recapital berdasarkan kontrak jasa pengelolaan
dana dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan
yang ditandatangani pada tanggal 2 September 2009.
This gain was due to profits derived from the partial
withdrawal of funds amounting to USD 83,712,426 from
the Company’s total funds of US$ 350,000,000.- managed
by PT Recapital Assets Management (Recapital) based on
its fund management services contract that was signed on
27 August 2008. In addition, the Company also gained
profits from the partial withdrawal of funds amounting to
US$ 30,000,000 from the Company’s total funds of US$
50,000,000 that was managed by Recapital based on the
funds management services contract with Recapital for a
period of six (6) months signed on 2 September 2009.
Beban Bunga dan keuangan – bersih
Beban bunga dan keuangan bersih meningkat 351,50% dari
US$ 40.071.533 tahun 2008 menjadi US$ 180.923.764
tahun 2009 seiring dengan peningkatan pinjaman jangka
panjang sebesar 200,67% dari US$ 766.754.074 tahun
Net Interest Expenses and Financial Charges
Net Interest expenses and financing charges increased by
351.50% from US$ 40,071,533 in 2008 to US$ 180,923,764
in 2009 resulting from an increase in long term loans
by 200.67% from US$ 766,754,074 in 2008 to US$
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 121
Diskusi & Analisa Manajemen
2008 menjadi US$ 2.305.386.666. Sebagian besar
pinjaman digunakan untuk mendukung operasional dan
investasi.
2,305,386,666. Most of the loans were used to support
operations and investment.
Rugi atas transaksi derivatif
Selama tahun 2009 perseroan mengalami rugi atas
transaksi derivative sebesar US$ 63.367.940 akibat aquity
swap antara Enercoal dengan Credit Suisse International,
Capped call dan Call Option Enercoal dengan Capped Credit
Suisse International.
Loss on Derivative Transactions
The Company reported loss on derivative transactions in
2009 amounting to US$ 63,367,940 as a result of the equity
swap between Enercoal with Credit Suisse International,
Enercoal’s Capped call and Call Option with Credit Suisse
International’s Capped.
Beban Amortisasi
Beban amortisasi meningkat 34,94% dari US$ 37.733.904
tahun 2008 menjadi US$ 50.919.584 tahun 2009.
Amortisasi ini merupakan pendapatan yang ditangguhkan
terutama yang diakui sebagai goodwill negatif dan selisih
nilai aktiva bersih dibandingkan dengan biaya perolehan
Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan Enercorp.
Amortization Expenses
Amortization expenses increased by 34.94% from US$
37,733,904 in 2008 to US$ 50,919,584 in 2009. This
amortization was in deferred income that were mainly
recognized as negative goodwill and the difference in the
value of assets – net compared with the acquisition cost for
Newmont Nusa Tenggara (NNT) and Enercorp.
Bunga Keterlambatan Pajak
Pada tahun 2009, Perseroan memiliki beban bunga
keterlambatan pembayaran pajak sebesar US$ 42.236.684
yang dibayarkan oleh Arutmin atas keterlambatan
pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar
US$ 16.746.105, dan pembayaran KPC atas keterlambatan
pembayaran pajak pasal 21,23,dan 4 ayat (2) tahun 2006
sebesar US$ 3,6 juta (setara dengan Rp 41.788.679.443)
dimana pada akhir tahun 2009, kewajiban KPC atas
pajak tersebut telah lunas. Selain itu, KPC juga melakukan
pembayaran denda administrasi atas keterlambatan
pembayaran Pajak Badan tahun 2008 sebesar US$ 625 dari
total denda sebesar US$ 21.807.545. Prosedur pembayaran
dengan mengansur ini telah mendapatkan persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak.
Interest on Overdue Tax Payments
The Company was charged with interest on overdue tax
payments amounting to US$ 42,236,684. This was paid
by Arutmin for overdue corporate income tax payments
in 2008 amounting to US$ 16,746,105 and KPC’s payment
for overdue withholding taxes of PPh 21,23, and 4 section
(2) for fiscal year of 2006 amounting to US$ 3.6 million
(equivalent to Rp 41,788,679,443). At the end of 2009,
KPC’s liabilities on these taxes were paid off. In addition to
this, KPC also paid administrative fees incurred as a result
of the late payments on corporate income tax of 2008
amounting to US$ 625 from total fines amounting to US$
21,807,545.-. The Directorate General of Taxes approved
the payments, to be made through installments.
Lain lain - bersih
Perseroan membukukan beban lain-lain bersih sebesar
US$ 11.463.277 tahun 2009 dibandingkan dengan US$
890.484. Sebagian besar beban lain-lain pada tahun 2009
terkait dengan pembayaran Arutmin kepada Thiess atas
pengoperasian dan perawatan tambang Satui dan Senakin
yang dilakukan oleh Thiess.
Net Other Expenses
The Company booked other expenses amounting to US$
11,463,277 in 2009 compared to US$ 890,484. Most
of these other expenses in 2009 were due to Arutmin’s
payment to Thiess for operating and maintaining Satui and
Senakin mines by Thiess.
Laba Sebelum Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pada tahun 2009, Perseroan membukukan laba sebelum
beban (manfaat) pajak penghasilan sebesar US$
517.655.112. Pada tahun 2008, Perseroan membukukan laba
sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebesar US$
1.032.726.233. Prosentase laba sebelum beban (manfaat)
pajak penghasilan terhadap pendapatan turun menjadi
16,08 % tahun 2009 dibanding 30,57 % tahun 2008.
Income Before Tax Expenses (Benefits)
In 2009, the Company booked income before tax expenses
(benefits) amounting to US$ 517,655,112 compared to 2008
of US$ 1,032,726,233. The income before tax expenses
(benefits) decreased to 16.08 % in 2009 compared to
30.57 % in 2008.
Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan - Bersih
Per 31 Desember 2009, beban pajak penghasilan turun
52,16 % dibanding 2008 menjadi US$ 233.998.345 tahun
2009. Beban pajak penghasilan kini yang berasal dari
Perseroan sebesar US$ 33.514.652, turun 29,94% dibanding
US$ 47.835.792 di tahun 2008. Sementara beban pajak
penghasilan kini yang berasal dari anak perusahaan sebesar
US$ 196.573.075, turun 55,99% dari US$ 446.605.209
tahun 2008.
Income Tax Expenses (Benefit) - Net
Income tax expenses were 52.16 % lower in 2009
compared to 2008 to US$ 233,998,345 as of the end of
2009. This income tax expenses derive from the Company
amounting to US$ 33,514,652 or 29.94% lower compared
to US$ 47,835,792 in 2008. In the meantime, income tax
expenses that derive from its subsidiaries amounting to
US$ 196,573,075 or 55.99% lower from US$ 446,605,209
in 2008.
122 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
Pada tahun 2009 beban pajak tangguhan Perseroan
sebesar US$ 613.970, turun 96,23% dibanding tahun 2008
yang sebesar US$ 16.288.018. Beban pajak penghasilan
tangguhan anak perusahaan turun 58,96% dari US$
11.024.582 tahun 2008 menjadi US$ 4.524.588 tahun
2009.
The Company’s deferred income tax expenses in 2009
amounted to US$ 613,970.- or 96.23% lower compared to
US$ 16,288,018.- in 2008 The Company’s deferred income
tax expenses was 58.96% lower from US$ 11,024,582 in
2008 to US$ 4,524,588 in 2009.
Selama tahun 2009, Anak perusahaan Perseroan yaitu PT
Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal
(KPC), melaporkan pembetulan SPT atas Pajak Penghasilan
Badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Pada
bulan Desember 2009, Arutmin dan KPC telah melunasi
seluruh kewajiban pajak tahun 2008 berdasarkan SPT
Pajak Penghasilan Badan yang sudah dilaporkan secara
mengangsur.
Throughout 2009, the Company’s subsidiaries, PT Arutmin
Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC),
reported corrections on its corporate income tax returns
(SPT) for 2005 to 2007. In December 2009, Arutmin and
KPC paid up all of its tax liabilities for 2008 based on its
corporate income tax returns that have been gradually
reported.
Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007 tersebut, Arutmin dan KPC harus
membayar tambahan pajak penghasilan badan. Tambahan
pembayaran tersebut telah dilakukan sehubungan dengan
pemeriksaan pajak pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan
demikian, jumlah keseluruhan sebesar US$ 600 juta telah
dibayarkan.
Based on the corrections on its tax returns for 2005 to 2007,
Arutmin and KPC had to pay additional corporate income
taxes. The additional payments were made following tax
assessment carried out by the Tax Office. As a result, the
total amount that has been paid is US$ 600 million.
Pada tanggal 18 Januari 2010, KPC mengajukan argumentasi
praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
sehubungan dengan “pemeriksaan bukti awal adanya
tindak pidana kewajiban pajak”. Pada tanggal 9 Februari
2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima
argumentasi praperadilan yang diajukan KPC.
On 18 January 2010, KPC submitted its pretrial arguments to
the district court of South Jakarta in line with “examination
of the preliminary evidence of a criminal act associated
with a tax liability”. On 9 February 2010, the District Court
of South Jakarta declined the pretrial arguments that were
submitted by KPC.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen memutuskan
untuk menyajikan kembali laporan keuangan KPC untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk
menyajikan dampak dari penyesuaian terhadap akun yang
berhubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun
2005 sampai dengan tahun 2008.
Therefore, by the verdict of the District Court of South
Jakarta’s, the management decided to restate KPC’s
financial statements for the period ending on 31 December
2008 to reflect the impact of the corporate income tax
account adjustments for years of 2005 to 2008.
Berdasarkan keputusan itu pula, manajemen Arutmin
memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan
Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009 karena manajemen yakin bahwa kondisi
perpajakan KPC memiliki substansi yang sama dengan
Arutmin.
Arutmin’s management also decided to restate its financial
statements for the period ending on 31 December 2009 as
the management firmly believes that KPC’s tax conditions is
of same substance as Arutmin’s.
Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak
Perusahaan Yang Dikonsolidasikan
Pada tahun 2009, Perseroan membukukan laba sebelum
hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang
dikonsolidasikan sebesar US$ 283.656.767, turun 47,81%
dibanding US$ 543.548.668 tahun 2008. Prosentase laba
sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
terhadap pendapatan turun menjadi 8,81% tahun 2009
dibanding 16,10% tahun 2008.
Income Before Minority Interest In Consolidated Net
Income of Subsidiaries
In 2009, the Company booked income before minority
interest in consolidated net income of subsidiaries
amounting to US$ 283,656,767 or 47.81% lower compared
to US$ 543,548,668.- in 2008. The income before minority
interest in consolidated net income of subsidiaries decreased
to 8.81% in 2009 compared to 16.10% in 2008.
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang
Dikonsolidasikan
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang
dikonsolidasikan turun 45,76% dari US$ 171.857.707
tahun 2008 menjadi US$ 93.208.075 tahun 2009. Dalam
Minority Interest In Net Income Of Subsidiaries
Minority interest in consolidated net income of subsidiaries
was 45.76% lower from US$ 171,857,707 in 2008 to US$
93,208,075 in 2009. The Company’s 2009 financial
statement indicates that minority interest associated with
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 123
Diskusi & Analisa Manajemen
laporan keuangan Perseroan tahun 2009, hak minoritas
berkaitan dengan kepemilikan saham 5,0% di KPC yang
diselenggarakan oleh PT Kutai Timur Sejahtera dan
kepemilikan saham 30% di setiap Kelompok Perusahaan
IndoCoal yang dikelola oleh Tata, dan hak minoritas Fajar
Bumi atas hak yang dimiliki oleh pemegang saham nonafiliasi.
the 5.0% shareholding in KPC that was held by PT Kutai
Timur Sejahtera and the 30% shareholding in every business
group of IndoCoal that was managed by Tata, and minority
interest of Bumi over rights that are held by non-affiliated
shareholders.
Laba Bersih
Per 31 Desember 2009, Perseroan membukukan laba bersih
sebesar US$ 190.448.692, turun 48,76 % dibanding US$
371.690.691 tahun 2008. Prosentase laba bersih terhadap
pendapatan turun menjadi 5,92% tahun 2009 dibanding
11,00% tahun 2008.
Net Profit
As of 31 December 2009, the Company has booked net
profit of US$ 190,448,692 or 48.76% lower compared to
US$ 371,690,691 in 2008. Net profit decreased to 5.92% in
2009 compared to 11.00% in 2008.
EBITDA
Kurun waktu 2009, Perseroan membukukan EBITDA
sebesar US$ 1.055.899.291. Pada tahun 2008, EBITDA
Perseroan sebesar US$ 1.198.770.253. Pencapaian tersebut
sangat dipengaruhi oleh Penurunan harga jual batubara
yang cukup tajam dan peningkatan beban usaha.
EBITDA
Throughout 2009, the Company booked an EBITDA of US$
1,055,899,291 compared to US$ 1,198,770,253 booked in
2008. This was mainly due to the significant decline in coal
prices and increase in operating expenses.
Neraca
Aset
Per 31 Desember 2009 jumlah asset Perseroan
meningkat 41,57 % dibanding tahun 2008 menjadi US$
7.410.928.534.
Balance Sheet
Assets
As of 31 December 2009, the Company’s total assets
increased by 41.57 % compared to 2008 to US$
7,410,928,534.-.
Aset Lancar
Aset lancar Perseroan meningkat menjadi US$
2.051.639.591 dibanding tahun 2008 yang sebesar US$
1.632.573.975 terutama karena peningkatan piutang lainlain pihak ketiga dalam kelompok akun asset lancar sebesar
2.326,72% dibanding tahun 2008 yang sebesar US$
20.073.597, menjadi US$ 487.130.120 pada tahun 2009.
Peningkatan aset lancar pada tahun 2009 juga disebabkan
oleh peningkatan penjualan batubara Enercorp Ltd dari US$
131.477.417 tahun 2008 menjadi US$ 230.607.652 tahun
2009.
Current Assets
The Company’s current assets increased to US$
2,051,639,591 compared to US$ 1,632,573,975 in 2008,
largely due to 2,326.72% increase in other third party
receivables within the current assets account group
compared to 2008 that amounted to US$ 20,073,597 to
US$ 487,130,120 in 2009. This increase in current assets
in 2009 was also contributed by the increase in Enercorp
Ltd’s coal sales from US$ 131,477,417 in 2008 to US$
230,607,652 in 2009.
Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar meningkat dari US$ 3.602.220.107 pada
tahun 2008 menjadi US$ 5.359.288.943 pada akhir tahun
2009, terutama disebabkan oleh peningkatan piutang lainlain pihak ketiga sebesar US$ 250.000.000 pada tahun
2009 dan sehubungan dengan peningkatan aset derivatif
menjadi US$ 222.909.006, serta biaya eksplorasi dan
pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar US$ 119.328.955 tahun 2009 dan US$
84.291.785 tahun 2008) dari US$ 181.329.250 tahun 2008
menjadi US$ 837.409.650.
Non Current Assets
Non-Current Assets increased from US$ 3,602,220,107
in 2008 to US$ 5,359,288,943 in 2009, mainly due
increase in other third party receivables amounting to US$
250,000,000 in 2009 and increase in derivative assets of
US$ 222,909,006 as well as deferred exploration and mining
expenses (net of accumulated amortization amounting to
US$ 119,328,955 in 2009 and US$ 84,291,785 in 2008)
from US$ 181,329,250 in 2008 to US$ 837,409,650.
Peningkatan asset tidak lancar juga disebabkan karena
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman sebesar US$
300.000.000 kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan
perjanjian pembelian dan pemesanan saham yang masih
dalam proses negosiasi untuk akuisisi Bukit Mutiara
terhadap kepemilikan tidak langsungnya sebesar 90%
di salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia
(Perusahaan batubara yang Target).
The increase in non-current assets was also contributed
by loan facility extended by the Company to Bukit Mutiara
amounting to US$ 300,000,000. This is part of share
purchase and order agreement that is still in negotiation
process in acquiring Bukit Mutiara’s indirect ownership
of 90% in one of the largest coal producers in Indonesia
(Target coal company).
124 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar
kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun
2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun
dengan jadwal jatuh tempo per kwartal.
The loan did not require a guarantee and will be repaid in full
upon maturity in 2015. The interest rate applied for the loan
is 12% per annum and paid on a quarterly basis.
Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit Mutiara akan
menggunakan seluruh jumlah pinjaman dari Perseroan
untuk investasi yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan
Perseroan.
Based on the loan’s requirements, Bukit Mutiara will utilize
all of the loans from the Company for investments that is
mutually approved by Bukit Mutiara and the Company.
Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi Bukit Mutiara agar
Perseroan bisa mengeluarkan pinjaman adalah Bukit Mutiara
berjanji agar Perusahaan batubara Target menandatangani
perjanjian dengan Perseroan atau afiliasinya untuk
menjamin agar Perseroan atau afiliasinya pemasaran yang
memiliki hubungan afiliasi atas penjualan batubaranya
selain batubara yang dijual ke Negara tertentu berdasarkan
kesepakatan pemasaran yang telah ada. Kesepakatan
pemasaran yang telah disepakati antara Bukit Mutiara
dan Perusahaan Batubara Target akan tergantung pada
keberhasilan penyelesaian proses kepemilikan Perusahaan
Batubara Target tersebut, dan kesepakatan pemasaran akan
dialihkan kepada Perusahaan atau salah satu perusahaan
afiliasinya di kemudian hari. Pada tanggal laporan ini, Bukit
Mutiara belum mengakuisisi saham di Perusahaan Batubara
Target dan masih dalam proses negosiasi kesepakatan
pemasaran dengan Perusahaan Batubara Target.
One of the preconditions that must be fulfilled by Bukit
Mutiara in order for the Company to disburse the loan is
to have Target signed the agreement with the Company
or its affiliates. This is to guarantee the Company or its
marketing affiliates with affiliated relationships for coal
sales, apart from those sold to a specific country, shall be
based on prevalent marketing agreements. The marketing
agreement that was mutually agreed upon by Bukit Mutiara
and Target Coal Company will depend on the completion
of share acquisition process on Target Coal Company.
Subsequently, the marketing agreement will be turned over
to the Company or one of its affiliates in future. By the date
of this report, Bukit Mutiara has not acquired the shares
in Target Coal Company and is still within the process of
negotiations for the marketing agreement with the Target
Coal Company.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah
sebesar US$ 250 juta.
As of 31 December 2009, the loan balance was US$ 250
million.
Peningkatan Aset minyak dan gas bumi sebesar 16,73 %
dibanding tahun 2008 menjadi US$ 332.821.321 tahun
2009 ikut berkontribusi positif terhadap peningkatan asset
tidak lancar Perseroan. Akun ini merupakan biaya eksplorasi
yang dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak
perusahaan, di Yaman.
Increase in oil and natural gas assets amounting by 16.73
% in 2009 to US$ 332,821,321 compared to 2008 also
positively contributed to increase Company’s non-current
assets. This account reflected exploration expenses from
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a subsidiary, in Yemen.
Pada tahun 2009 total biaya eksplorasi batubara dan
pengembangan tangguhan sebesar US$ 837.409.650.
Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2008 yang sebesar
US$ 181.329.250. Namun demikian, menurut keyakinan
manajemen peningkatan biaya tersebut tidak memiliki
indikasi pada penurunan nilai asset.
Total deferred coal exploration and mining costs in 2009
amounted to US$ 837,409.650.-. This was higher compared
to US$ 181,329,250 in 2008. However, the management is
confident that this increase in expenses will not reduce the
assets value.
Kewajiban
Per 31 Desember 2009, jumlah kewajiban Perseroan
sebesar US$ 5.814.269.266 dengan struktur kewajiban
lancar sebesar US$ 2.115.257.404 dan kewajiban tidak
lancar sebesar US$ 3.699.011.862 Pada periode yang sama
tahun sebelumnya, jumlah kewajiban Perseroan sebesar
US$ 3.716.454.541 yang terdiri dari US$ 2.102.889.786
kewajiban lancar dan US$ 1.613.564.755 kewajiban tidak
lancar.
Liabilities
The Company’s liabilities as of 31 December 2009,
amounts to US$ 5,814,269,266 with current liability of
US$ 2,115,257,404 and non-current liabilities of US$
3,699,011,862. In comparison, the Company’s liabilities in
2008 was US$ 3,716,454,541 comprising US$ 2,102,889,786
in current liabilities and US$ 1,613,564,755 in non-current
liabilities.
Peningkatan kewajiban terutama karena meningkatnya
pinjaman jangka pendek pada akun kewajiban lancar dari
US$ 80.000.000 tahun 2008 menjadi US$ 400.000.000
tahun 2009. Sementara, pada akun kewajiban tidak lancar,
pinjaman jangka panjang meningkat dari US$ 766.745.074
tahun 2008 menjadi US$ 2.305.386.666 tahun 2009.
The increase in liabilities was mainly due to an increase
in short term loans in its current liabilities account, from
US$ 80,000,000 in 2008 to US$ 400,000,000 in 2009.
Meanwhile, long term loans reflected in its non-current
account increased from US$ 766,745,074 in 2008 to US$
2,305,386,666 in 2009.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 125
Diskusi & Analisa Manajemen
Hutang
Kurun waktu 2009, hutang perusahaan meningkat 134,08%
dibanding tahun 2008 menjadi US$ 2.726.939.502 dengan
komposisi terbesar adalah hutang jangka panjang yang
digunakan untuk modal kerja dan investasi.
Liabilities
The Company’s liabilities in 2009 increased by 134.08% to
US$ 2,726,939,502 compared to 2008. The largest portion
is on long-term liabilities used for working capital and
investment.
Ekuitas
Pada akhir tahun 2009, Ekuitas bersih Perseroan sebesar
US$ 1.470.972.168 meningkat 26,21 % dari tahun 2008
terutama karena kenaikan pada selisih kurs penjabaran
laporan keuangan sebesar 72,18 % dibanding tahun 2008
menjadi US$ 47.025.837 tahun 2009.
Equity
By the end of 2009, net equity increased by 26.21 % to
US$ 1,470,972,168.- compared to 2008. This increase was
mainly due to an increase in foreign exchange differences as
stated in the financial statement of by 72.18 % compared to
2008 to US$ 47,025,837.- in 2009.
Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan
konsolidasian tahun 2008 sehubungan dengan penyesuaian
atas perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan
dengan jumlah hutang pajak yang sebelumnya disajikan.
Selanjutnya, Perusahaan mengakui perolehan dividen atas
laba bersih tahun 2007 dari Kalimantan Coal Limited, Anak
perusahaan yang dimiliki secara penuh yang berlokasi di
Republik Mauritius sehubungan dengan Controlled Foreign
Corporation Rule mengenai Perolehan Dividen. Oleh karena
itu, Perusahaan telah mengakui perolehan dividen tersebut
sebesar US$ 248 juta.
The Company restated the consolidated financial statement
for 2008 following the adjustments to the differences in
the amount of tax stated within its corporate income tax
returns with the amount of tax payables that was previously
reported. Subsequently, the Company recognized dividends
for the 2007 net profits obtained from Kalimantan Coal
Limited, a wholly-owned subsidiary located in the Republic
of Mauritius in accordance with the Controlled Foreign
Corporation Rule regarding Dividend Payments. As a
result, the Company has recognized the dividend payment
amounting to US$ 248 million
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Per 31 Desember 2009, Perseroan membukukan jumlah
Kewajiban dan Ekuitas sebesar US$ 7.410.928.534.
Meningkat 41,57 % dibanding tahun 2008 yang sebesar
US$ 5.234.794.082
Total Liabilities and Equity
The Company booked, as of 31 December 2009, total
Liabilities and Equity amounting to US$ 7,410,928,534.
This represents a 41.57 % increase compared to 2008 of
US$ 5,234,794,082.-.
Deviden
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
pada tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham setuju
untuk membagikan dividen final tahun 2008 sebesar
Rp957.897.842.085 (setara dengan US$ 97.069.781) atau
Rp50,60 (setara dengan US$ 0,0048) per lembar saham.
Dividend
Based on the decision of the Annual General Shareholders
Meeting held on 26 June 2009, The shareholders agreed
to pay final dividend payment for 2008 amounting to
Rp957,897,842,085 (equivalent to US$ 97,069,781) or
Rp50.60 (equivalent to US$ 0.0048) per share.
Arus Kas
Jumlah kas dan bank pada akhir periode 2009 sebesar
US$ 60.061.535 dengan posisi di awal tahun sebesar US$
171.947.280. Pada tahun 2008, posisi kas dan bank pada
akhir tahun 2008 sebesar US$ 171.947.280 dengan posisi
pada awal tahun sebesar US$ 143.695.527
Cash Flow
The amount of cash on hand and cash in bank at the end of
2009 amounting to US$ 60,061,535 while initial position at
the beginning of the year amounting to US$ 171,947,280. In
2008, its cash on hand and cash in bank position at the end
of 2008 was US$ 171,947,280 with its initial position at the
beginning of the year was US$ 143,695,527.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Per 31 Desember 2009, kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi sebesar US$ 246.038.514. Tahun sebelumnya,
kas bersih dari aktivitas operasi sebesar US$ 959.194.485
terutama karena peningkatan biaya operasi dan peningkatan
pembayaran pajak penghasilan.
Cash Flow from Operational Activities
Net cash derived from operational activities as of 31
December 2009 amounted to US$ 246,038,514 compared
to 2008 of US$ 959,194,485. This was mainly due to the
increase in operating costs and increase in income tax
payments.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pada akhir tahun 2009, jumlah kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi sebesar US$ 1.596.965.790 terutama
karena peningkatan penarikan (penempatan) deposito
berjangka dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya
serta perolehan aktiva derivatif. Pada akhir tahun 2008,
Cash Flow from Investment Activities
Net cash used for investment activities at the end of
2009 amounted to US$ 1,596,965,790 and was mainly
due to the increase in withdrawals (placements) of time
deposits in banks and derivatives. By the end of 2008,
126 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
sebesar US$ 1.688.459.574
the amount of net cash from investment activities was
US$ 1,688,459,574.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hingga akhir tahun 2009, kas bersih diperoleh dari aktivitas
pendanaan sebesar US$ 1.239.041.531 meningkat tipis dari
posisi akhir tahun 2008 yang sebesar US$ 757.516.842
terutama karena peningkatan pelunasan (penerbitan)
obligasi konversi dan penurunan piutang hubungan
istimewa-besih.
Cash Flow from Financing Activities
Net cash flow from financing activities at the end of
2009 amounted to US$ 1,239,041,531 or slightly higher
compared to its position at the end of 2008 amounting to
US$ 757,516,842. and This increase was mainly due to the
increase in the retirement (issuance) of convertible bonds
and the reduction in net receivables from affiliated parties.
Aktivitas yang tidak mempengaruhi Kas
Per 31 Desember 2009, Perseroan melakukan sejumlah
transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas dengan nilai
total sebesar US$ 377.788.849 yang terdiri dari :
-Pembayaran deviden melalui pemotongan piutang sebesar
US$ 196.924.229. Hal ini dilakukan untuk membayarkan
deviden kepada pihak istimewa mengingat perseroan
memiliki piutang kepada pihak istimewa.
-Penambahan Aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan
US$ 250.793.938 untuk mendukung aktivitas produksi
Activities not affecting Cash
The Company made a number of transactions that did not
affect cash flow as of 31 December 2009, at the amountto
US$ 377,788,849, that comprised:
- Offsetting dividend payment with other receivables
amounting to US$ 196,924,229. This was taken to pay
dividends to affiliated parties since the Company has
receivables with related parties.
- Additions to Fixed Assets through incurrence of obligation
under financing lease of US$ 250,793,938 to support
production activities
Refinancing dari Sebagian besar Hutang Perseroan pada
tanggal 1 Oktober 2009 dan Hutang setelahnya
Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan menggunakan
sekitar US$ 1,3 miliar dari hasil Pinjaman BUMI_CFL sebesar
US$ 1,9 miliar untuk melunasi sejumlah pinjaman Bumi-CS,
Pinjaman Akuisisi Herald, Fasilitas Bank ICCI, US$ 30,0
Juta Fasilitas TAEL dan Program MTN. Setelah pembayaran
kembali sejumlah hutang tersebut, jumlah hutang pokok
Grup Perseroan menjadi sebesar US $ 1,9 miliar atas
pinjaman Bumi-CFL, US$ 60,0 juta merupakan Fasilitas
Deutsche Bank sebesar US$ 60,0 Juta, US$ 101.100.000
merupakan hasil konversi obligasi Zero Kupon, US$ 375,0
juta pada oligasi konversi sebesar dengan tingkat bunga
sebesar 9,25%, US$ 8,0 juta merupakan pinjaman dari Rio
Tinto Citra Palu dan sekitar US$ 238.500.000 merupakan
hutang sewa modal. Sebagian besar fasilitas kredit dan
instrumen hutang yang telah dibayar dengan hasil bersih
dari pinjaman Bumi-CFL pada tanggal 1 Oktober 2009
menggunakan skema suku bunga mengambang, sedangkan
Pinjaman Bumi-CFL mengacu pada tingkat suku bunga tetap
sebesar 12,0% per tahun dan tingkat pengembalian internal
jaminan hutang kepada CFL sebesar 19,0%. Sebagai hasil
dari refinancing sebagian besar hutang Perseroan melalui
Pinjaman Bumi-CFL, Perseroan tidak dikenakan fluktuasi
tingkat bunga pasar.
Refinancing of Most of Our Indebtedness on 1 October
2009 and Further Incurrence of Indebtedness
On 1 October 2009, we used approximately US$ 1.3 billion
of the net proceeds of the US$ 1.9 billion Bumi-CFL Loan to
repay all amounts outstanding under the Bumi-CS Loans,
the Herald Acquisition Loan, the ICCI Bank Facilities, the
US$ 30.0 Million TAEL Facility and the MTN Programme
Notes. Following the repayment of these amounts, the only
principal amount of indebtedness outstanding at our Group
was US$ 1.9 billion under the Bumi-CFL Loan, US$ 60.0
million under the US$ 60.0 Million Deutsche Bank Facility,
US$ 101.1 million under the Zero Coupon Convertible Bonds,
US$ 375.0 million under the 9.25% Convertible Bonds, US$
8.0 million under a loan from Rio Tinto to Citra Palu and
approximately US$ 238.5 million under capital leases. Most
of the credit facilities and debt instruments wich were repaid
with the net proceeds of the Bumi-CFL Loan on 1 October
2009 were subject to floating interest rates, whereas the
Bumi-CFL Loan is subject to a fixed interest rate of 12.0 %
per annum and a guaranteed internal rate of return payable
to CFL of 19.0 % As a result of the refinancing of most of our
indebtedness with the net proceeds of the Bumi-CFL Loan,
we are less subject to fluctuations in market interest rates.
For a description of the Bumi-CFL Loan, see “Description of
Other Material Indebtedness – US$ 1.9 Billion Loan Facility
from Country Forest Limited”
Sejak refinancing sebagian besar hutang Perseroan pada
tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan telah mendapatkan
hutang kembali sebesar US$ 700,0 juta. Pada tanggal 30
Oktober 2009, Perseroan mendapatkan pinjaman sebesar
US$ 300,0 juta dari Fasilitas CS, pada tanggal 13 Nopember
2008, Perseroan, melalui Bumi Capital, menerbitkan
surat jaminan hutang dengan tingkat suku bunga sebesar
12% dan, pada tanggal 17 November 2009, Perseroan
mendapatkan dana sebesar US$ 100,0 Juta dari Fasilitas
Since refinancing most of our indebtedness on 1 October
2009, we have incurred a further US$ 700.0 million of
indebtedness. On 30 October 2009, we incurred the US$
300.0 Million CS Facility, on 13 November 2008, we,
through Bumi Capital, issued the 12 % Guaranteed Senior
Secured Notes and, on 17 November 2009, we incurred
the 2009 US$ 100.0 Million CS Facility. For a description
of these indebtedness, see “Description of Other Material
Indebtedness – US$ 300.0 Million Credit Facility from
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 127
Diskusi & Analisa Manajemen
CS. Detail hutang-hutang ini dapat dilihat di “Penjelasan
Hutang Material - Fasilitas Kredit Credit Suisse senilai US
$ 300 juta” dan “Surat Hutang Senior Yang Dijamin - 12%”.
Perusahaan bermaksud menggunakan sebagian dari dana
ini untuk membayar Fasilitas CS sebesar US$ 100.0 juta
secara keseluruhan. Dapat dilihat pada “Penggunaan Dana”.
Credit Suisse” and “- 12% Guaranteed Senior Secured
Notes”. We Intend to use a portion of the net proceeds
of this Offering to repay the 2009 US$ 100.0 Million CS
Facility in its entirety. See “Use of Proceeds”.
Catatan Penting
Akuisisi, Pendirian Dan Pelepasan Anak Perusahaan
Important Notes
Acquisition, Establishment And Divestment Of Subsidiaries
Pinjaman kepada PT Multi Daerah Bersaing
Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan (“Pemberi
pinjaman”) menandatangani perjanjian fasiiltas pinjaman
sebesar US$ 850 juta (Pinjaman MDB), dengan Anak
perusahaannya yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
(“Peminjam”), dimana Perusahaan setuju untuk memberikan
fasilitas pinjaman dengan nilai pokok US$ 850 juta kepada
MDB sehubungan dengan Perjanjan Penjualan Saham
atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa
Tenggara (“NNT”), sebuah perusahaan tambang emas dan
tembaga di Indonesia, yang dilakukan oleh MDB.
Loan to PT Multi Daerah Bersaing
On 16 November 2009, the Company (“Lender”) signed a
US$ 850 million (MDB Loan) loan facility agreement with its
subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Borrower”).
The Company agrees to provide the loan facility with
principal of US$ 850 million to MDB in accordance with the
Share Purchase Agreement to acquire a 24% shareholding
in PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), an Indonesian gold
and copper mining company, to be carried out by MDB.
Pinjaman MDB tidak menggunakan jaminan dan akan
dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap dimulai
sejak 3 bulan setelah tanggal perjanjian ini sampai dengan
tanggal jatuh tempo pada bulan November 2014.
MDB’s loan does not require a guarantee and will be paid
off through 16 fixed installments, and shall begin 3 months
after the signing of the agreement until it reaches maturity
date on November 2014.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan
akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, Perusahaan
memiliki hak, sebagai hak tunggal, untuk melakukan
penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan
pasar.
The interest rate for the loan is 12% per annum and will be
calculated every year. Subsequently, the Company has the
right, as a sole right, to adjust the interest rate subjecting to
market conditions.
Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan
menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh
Perusahaan untuk mengakuisisi 24% kepemilikan saham di
NNT.
Based on the stipulation of MDB Loan, MDB will use all of
the funds to acquire a 24% shareholding in NNT.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman
kepada MDB sehubungan dengan pinjaman ini sebesar
US$ 637.810.000. Untuk mendanai fasilitas pinjaman
yang diberikan kepada MDB, Perusahaan menggunakan
perolehan pinjaman sebesar US$ 300 juta dari Guaranteed
Secured Notes yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd. US$
100 juta dari fasilitas pinjaman bridging loan dan US$ 300
juta dari Obligasi konversi yang dijaminkan yang diterbitkan
oleh Enercoal Pte. Ltd.
The funds that were disbursed to MDB, as of 31 December
2009, amounts to US$ 637,810,000. To finance the loan
facility that was disbursed to MDB, the Company secured
a US$ 300 million loan in the form of Guaranteed Secured
Notes issued by Bumi Capital Ltd., US$ 100 million from a
bridging loan facility, and US$ 300 million from convertible
bonds guaranteed by Enercoal Pte. Ltd.
PT Newmont Nusa Tenggara (NTT)
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui
anak perusahaan yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan
Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining
Corporation (NTMC) mengenai jual beli saham PT
Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri
dari 683.407 lembar saham. MDB membayar seluruh harga
perolehan sebesar US$ 391 juta pada tanggal 16 November
2009. NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan
emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia.
PT Newmont Nusa Tenggara (NTT)
On 6 November 2009, the Company through subsidiary
PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed Share Transaction
Agreement with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa
Tenggara Mining Corporation (NTMC) on share transaction
of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) at 10% comprising
683,407 shares. MDB settled acquisition price of US$ 391
million on 16 November 2009. NNT operates copper and
gold mine in Nusa Tenggara, Indonesia.
128 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
Pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangai
PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan
jual beli 14% tambahan kepemilikan saham yang terdiri
dari 956.770 lembar saham di NNT dengan total harga
perolehan sebesar US$ 493,6 juta. Pada tanggal 14
Desember 2009, MDB membayar harga perolehan sebesar
US$ 246.806.500 untuk 7% saham tersebut. Pada tanggal
31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual
beli saham sebanyak 7% dari saham yang tersisa belum
dapat diselesaikan, dan sampai dengan tanggal laporan
kepemilikan MDB adalah sebesar 17%.
On 23 November 2009, MDB signed the second agreement
with NIL and NTMC on additional 14% shares divestment
comprising 956.770 shares in NNT with total proceed
of US$ 493.6 million. On 14 Desember 2009, MDB paid
US$ 246,806,500 for the acquisition of 7% shares. On 31
December 2009, the requirements to settle this acquisition
have not been met, therefore MDB’s ownership on the date
of this report is 17%.
Herald Resources Ltd.
Pada tanggal 20 Oktober 2009, Perseroan melalui Calipso
Pte. Ltd., anak perusahaan, yang dimiliki secara penuh,
mengakuisisi 169.993.041 lembar saham atau 84,15%
kepemilikan di Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai
US$ 552.169.458 (setara dengan US$ 504.769.162).
Herald Resources Ltd.
On 20 October 2009, the Company, through its fullyowned subsidiary, Calipso Pte. Ltd., acquired 169,993,041
shares or 84.15% ownership in Herald Resources Ltd.
(Herald) amounting to US$ 552,169,458 (or equivalent to
US$ 504,769,162).
Leap-Forward Finance Ltd.
Pada tanggal 29 Juni, 2009, Bumi Resources Investment
(BRI) dan Ancara menandatangani perubahan Perjanjian
Jual Beli dimana jumlah saham Leap Forward yang dimiliki
berkurang menjadi 50% dan harga beli berkurang menjadi
Rp 952,5 milyar. Leap-Forward secara tidak langsung
memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dengan
demikian Bumi Resources Investment (BRI) secara tidak
langsung memiliki 49,85% saham FBS.
Leap-Forward Finance Ltd.
On 29 June, 2009, Bumi Resources Investment (BRI) and
Ancara signed Changes to the Sales Purchase Agreement
whereby the amount of Leap Forward’s shares that it owns
reduces to 50% and the sales price reduces to Rp 952.5
billion. Leap-Forward indirectly owns a 99.9% share in
PT Fajar Bumi Sakti (FBS). As a result, BRI indirectly owns
49.85% shares in FBS.
Pendopo Coal Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 5 Januari 2009,
BRI membeli dari Indomining Resources Holding Ltd.
(Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan
89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu
perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan
harga beli sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119
juta) pada tanggal penyelesaian transaksi. Pendopo secara
tidak langsung memiliki 95% saham PT Pendopo Energi
Batubara (PEB), dengan demikian BRI secara tidak langsung
memiliki 84,45% saham PEB.
Pendopo Coal Ltd.
In accordance with its Sales Purchase Agreement dated 5
January 2009, BRI acquired from Indomining Resources
Holding Ltd. (Indomining) an estimated 89 shares that
represents an 89% shareholding in Pendopo Coal Ltd.
(PCL), a Company that was established in the Republic of
Seychelles, for an estimated Rp 1.304 trillion (or equivalent
to US$ 119 million) at the transaction’s conclusion. Pendopo
indirectly owns 95% of PT Pendopo Energi Batubara (PEB),
whereby BRI indirectly owns 84.45% stake in PEB.
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu
Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan
kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich Assets
International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd dan Pendopo
Coal Ltd khususnya mengenai ada tidaknya perubahan
pengendalian dan ada tidaknya benturan kepentingan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No.
IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu” dan apakah transaksi tersebut termasuk
transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan No.
IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama”.
Specific Affiliated and Conflict of Interest Transactions
On 8 January 2009, The Capital Market and Financial
Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) requested
from the Company a clarification regarding its acquisition of
Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd,
and Pendopo Coal Ltd and to ascertain as to whether there
are any changes to the control of these companies and as
to whether there are any conflict of interest in accordance
with Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 concerning “Specific
Affiliated Transactions and Conflict of Interest Transactions”
and whether these transactions are deemed as material
transactions as prescribed within Regulation No. IX.E.2
concerning “Material Transactions and Changes to the
Company’s Main Business”.
Perusahaan telah menanggapi surat tersebut pada tanggal
13 Januari 2009, dimana Perusahaan menjelaskan bahwa
The Company has responded to this request on 13 January
2009, whereby the Company clarified that this transaction
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 129
Diskusi & Analisa Manajemen
transaksi tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau
tidak memiliki benturan kepentingan. Dalam hal ini tidak
melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1 dan transaksi
tidak dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang material
karena masing-masing transaksi tidak lebih dari 10% dari
jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan
tidak lebih dari 20% dari jumlah modal Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2007; dan harga akuisisi dinilai sesuai
dengan nilai wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai
independen.
is neither deemed affiliated or a conflict of interest. In
this respect, the transaction did not violate BapepamLK Regulation No. IX.E.1 and the transaction cannot be
categorized as a material transaction as the respective
transactions did not exceed 10% of the Company’s total
revenues in 2007 and did not exceed 20% of the Company’s
total capital as of 31 December 2007; and the acquisition
price is deemed in accordance with the fair value based on
the results of the independent appraiser.
Tinjauan 2010
Peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara
di seluruh dunia (terutama Cina dan India) yang diprediksi
akan tumbuh 35% pada 10 tahun ke depan dari 1.759.000
MW pada 2010 menjadi 2.384.000 MW pada 2020
menjadi faktor utama peningkatan konsumsi batubara. Hal
ini mendorong peningkatan permintaan pasar batubara
thermal di dunia dari 614 juta ton tahun 2009 menjadi 631
juta ton di tahun 2010. International Energy Agency (IEA)
memprediksi tren peningkatan akan terus terjadi dimana
pada tahun 2011 prediksi permintaan batubara thermal di
pasar dunia 666 juta ton dan pada tahun 2015 menjadi 796
juta ton.
Outlook for 2010
An increase is forecasted in coal consumption, mainly
driven by the increased capacity from coal-powered plants
worldwide (particularly China and India) which is projected
to grow by 35% over the next 10 years from 1,759,000 MW
in 2010 to 2,384,000 MW in 2020. This has led to rising
demand in the worldwide market for thermal coal from
614 million tonnes in 2009 to 631 million tones in 2010.
International Energy Agency (IEA) predicted the rising
trend will likely continue and is projected to reach 666
million tonnes in 2011 and 796 million tonnes in 2015.
Sebagai negara yang hanya mampu mendatangkan batubara
thermal dari negara lain, Jepang menjadi konsumen terbesar
impor batubara di dunia. Meski tingkat kebutuhannya relatif
stabil, data IEA mencatat, dalam 10 tahun terakhir terhitung
sejak tahun 2006, rata-rata permintaan Jepang terhadap
batubara thermal sebesar 114,6 juta ton.
Japan, a country that can only import thermal coal from
other countries, is the world’s largest consumer of imported
coal. Despite relatively stable demand levels, thermal coal
demand from Japan has dramatically grown over the last
10 years (since 2006) to 114.6 million tonnes as indicated
by IEA data.
Tingginya kebutuhan China dan India terhadap batubara
thermal semakin memperkuat peningkatan permintaan
di pasar dunia. Menurut data Lembaga Riset Macquarie,
kurun waktu waktu sembilan bulan sejak September 2008,
China menjadi eksportir batubara thermal sebesar 5,9
juta ton. Disebabkan oleh turunnya kemampuan produksi
dan desakan kebutuhan pembangkit listrik, sejak bulan
September tahun 2009, China menjadi importir batubara
thermal sebesar 46,4 juta ton. Permintaan impor batubara
thermal dari Cina diharapkan terus meningkat menjadi
sekitar 50 juta ton dan 60 juta ton pada 2015.
The high demand for thermal coal from China and India
has strengthened the growth in demand for thermal coal
in the worldwide market. As stated by Macquarie Research
Institute, China had, within a span of nine months since
September 2008, become an exporter of thermal coal
amounting to 5.9 million tonnes. This is due to declining
production capacity and the urgent demand by power plants,
but by September 2009, China had become an importer
of thermal coal amounting to 46.4 million tonnes. China’s
demand for thermal coal imports is expected to continue to
increase to around 50 million tonnes in 2011 and 60 million
tonnes in 2015.
Demikian halnya dengan India. Guna memenuhi kebutuhan
domestik, hingga bulan Juli 2009, India mengimpor
batubara thermal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat
55% dibandingkan dengan Juli 2008. Dari tahun ke tahun,
permintaan India terhadap jenis batubara ini akan terus
meningkat dimana pada tahun 2010 diprediksi sebesar 53
juta ton, pada tahun 2011 meningkat menjadi 63 juta ton
dan pada tahun 2015 diprediksi menjadi sekitar 108 juta
ton
This is also true with India. To fulfill its domestic demand,
as of July 2009, India has imported 32.6 million tonnes of
thermal coal - 55% higher compared to July 2008. In the
future years, India’s demand for this type of coal is projected
to increase to 53 million tonnes in 2010, 63 million tonnes in
2011, and around 108 million tonnes in 2015.
Dari sisi pasokan, Lembaga riset Macquarie
mempublikasikan bahwa sejak tahun 2006 Indonesia
menjadi pemasok terbesar batubara thermal ke pasar
dunia dan akan terus berlanjut hingga tahun 2015. Pada
From a supply perspective, data compiled by the Macquarie
Research Institute shows that Indonesia has become the
largest supplier of thermal coal in the world since 2006 and
will continue to be in that position untuil 2015. Indonesia
130 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Management Discussion & Analysis
tahun 2006 Indonesia mampu memasok batubara thermal
ke pasar dunia sebesar 183 juta ton atau 31,17% dari total
permintaan dunia. Pada tahun 2009, kemampuan pasokan
Indonesia ke pasar dunia sebesar 33,17 % dari total
permintaan yang sebesar 614 juta ton. Sementara, pada
tahun 2010 Indonesia diprediksi mampu memasok sebesar
220 juta ton dari total permintaan yang sebesar 631 juta
ton. Pada tahun 2015, kemungkinan Indonesia mampu
memasok sebesar 279 juta ton dari total permintaan pasar
dunia yang sebesar 796 juta ton.
was able to supply thermal coal to the world market of
183 million tonnes in 2006 or approximately 31.17% of
the world’s total demand. In 2009, Indonesia supplied an
estimated 33.17 % of the world’s total demand amounted to
614 million tonnes. In the meantime, Indonesia is projected
to supply as much as 220 million tonnes of the world’s total
demand amounting to 631 million tonnes in 2010. By 2015,
Indonesia will be able to supply as much as 279 million
tonnes of the global demand of 796 million tonnes.
Prospek yang cukup gemilang juga terjadi pada pasar
domestik Indonesia. Seiring selesainya berbagai proyek
pembangkit listrik tenaga uap, permintaan batubara
thermal di pasar domestik akan mengalami peningkatan
65-70 juta ton per tahun. Kemampuan produksi yang relatif
besar dimana pada tahun 2009 total produksi mencapai
250 juta ton dengan prediksi peningkatan produksi ratarata sebesar 20% per tahun, Indonesia mampu memenuhi
semua kebutuhan pasar domestik.
The prospect for Indonesia’s domestic market is also quite
positive. In line with completion of the various geothermal
power plant projects, domestic demand for thermal coal by
the domestic market will increase by 65-70 million tonnes
per year. Production capacity is relatively sizeable with total
production in 2009 amounting to 250 million tonnes, and
projecting the annual average production growth at 20%,
Indonesia is able to meet all of the domestic market’s
demand.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang mulai
pulih, pada tahun 2010 harga batubara diprediksi akan
menguat dan akan berlangsung dalam jangka waktu yang
relatif panjang. Pada tahun 2010, harga batubara diprediksi
akan berada di level rata-rata US$ 85 per ton dan pada
tahun 2012 akan berada di level rata-rata sebesar US$ 90
per ton. Lebih spesifik, lembaga riset Macquarie mencatat
harga batubara di pasar Spot SA akan berada di level US$
67,5 pada tahun 2010 dengan kecenderungan peningkatan
sampai level US$ 82,5 pada tahun 2014 dan turun menjadi
US$ 80 pada tahun 2015. Data yang sama menunjukkan,
harga kontrak Jepang untuk batubara berada di level US$
70 per ton dengan kecenderungan mengalami peningkatan
yang stabil hingga level US$ 85 pada tahun 2014 dan
kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi
US$ 80 per ton
In line with the global economic recovery, coal prices are
projected to strengthen and will continue for a relatively
long period. Coal prices are projected to be between average
levels of US$ 85 per tonne in 2010 and US$ 90 per tonne
by 2012. Macquarie Research Institute has specifically
indicated that the coal market prices at the Spot SA market
will be within the level of US$ 67.5 in 2010 with the likelihood
of strengthening to a level of US$ 82.5 in 2014 and fall to
US$ 80 in 2015. The same data shows that Japan’s contract
price for coal is within the US$ 70 per tonne level with the
tendency to gradually increase to a level of US$ 85 by 2014
and decline in 2015 to US$ 80 per tonne.
Strategi jangka menengah dan panjang bagi anak-anak
perusahaan dicanangkan melalui peningkatan volume
produksi yang memberi kontribusi bagi pendapatan
Perseroan, sesuai dengan proyeksi produksi batubara
thermal. Perseroan juga akan terus mengembangkan usaha
non batubara ke sektor mineral lainnya.
The Company’s medium and long-term strategies for its
respective subsidiaries, of enhancing their contribution
towards the Company’s revenues by increasing production
volumes is in line with this projection particularly in thermal
coal. The Company will also look to develop its non-coal
assets to become more diversified in the mineral sector.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 131
Penghargaan
2009
Awards 2009
Penghargaan Titanium Award for
Financial Performance in Energy
and Mining di Indonesia untuk
penghargaan The Asset Triple A
Corporate Awards 2009 dari The
Assets Magazine, Hong Kong.
The Titanium Award for Financial
Performance in Energy and Mining
in Indonesia during The Assets
Triple A Corporate Awards 2009
presented by The Assets Magazine,
Hong Kong.
Peringkat umum ke-3 sebagai
Fastest-Growing Asian Companies,
ke-4 dalam Coal & Consumable Fuels
in Asia, ke-6 untuk Coal & Consumble
Fuels di dunia, ke-29 sebagai salah
satu Top 50 Fastest-Growing Global
Companies dan peringkat ke-31
dalam Overall Performance in Asia
by 2009 Platts Top 250 Global Energy
Company, Singapore, 16 November
2009
Ranked of 3 overall in the FastestGrowing Asian Companies, 4th in
Coal & Consumable Fuels in Asia,
6th in Coal & Consumble Fuels
globally, 29th as one of the Top 50
Fastest-Growing Global Companies
and 31st in Overall Performance in
Asia by 2009 Platts Top 250 Global
Energy Company, Singapore, 16
November 2009
132 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Menerima
“Indonesian Trusted
Company 2009 Award” dari Majalah
SWA dan Indonesian Institute
for Corporate Governance (IICG),
Jakarta, 23 Desember 2009
Received
“Indonesian
Trusted
Company 2009 Award” by SWA
Magazine and Indonesian Institute
for Corporate Governance (IICG),
Jakarta, 23 December 2009
Penghargaan dengan peringkat tiga
besar dalam hal Praktik Governance
pada Kategori Non Keuangan, Bali,
Mei 2009
Acknowledged Amongst Top Three
in Indonesia for Its Governance
Practices in Non Financial Category,
Bali, May 2009
Meraih penghargaan The Best
Corporates for Successful (Completed)
M&A Deals in Indonesia dari
PINNACLE Group, Kuala Lumpur,
29 September 2009
Awarded as The Best Corporates for
Successful (Completed) M&A Deals
in Indonesia by PINNACLE Group,
Kuala Lumpur, 29 September 2009
Mendapat peringkat The Best Public
Companies Based on Relative Wealth
Added (“RWA”) Method in Energy
Category dari SWA Sembada,
Jakarta, 26 Juni 2009
Ranked The Best Public Companies
Based on Relative Wealth Added
(“RWA”) Method in Energy Category
by SWA Sembada, Jakarta, 26 June
2009
Meraih
peringkat The Best in
Corporate
Social
Responsibility,
peringkat tiga besar Investor
Relations, ke-6 sebagai Best Managed
Company dan peringkat ke-7
Corporate Governance in Indonesia,
serta Asia’s Best Companies 2009
dari Finance Asia, Juni 2009
Ranked The Best in Corporate Social
Responsibility, Top Three in Investor
Relations, 6th in Best Managed
Company and 7th in Corporate
Governance in Indonesia, in Asia’s
Best Companies 2009 by Finance
Asia, June 2009
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 133
“
“
Bagi BUMI menerapkan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik bertujuan untuk menjadikan perusahaan
dengan kinerja dan reputasi yang baik serta mampu
memberikan nilai tambah bagi tanah air, investor,
masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
BUMI implements GCG principles in order to be
a reputable and well perform company that adds
value to the nation, public and other stakeholders.
134 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate
Governance di Bumi
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
AT BUMI
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 135
Good Corporate Governance di Bumi
Prinsip Dasar
Sebagai perusahaan publik, PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) menyadari pentingnya penerapan Tata
Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG). Bagi BUMI, menerapkan prinsip tata kelola perusahaan
yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran, dalam operasi Perseroan bertujuan untuk
menjadikan perusahaan dengan kinerja dan reputasi yang baik serta mampu memberikan nilai tambah bagi tanah air,
investor, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya.
BUMI berkomitmen untuk menerapkan GCG sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian Code of Good Corporate
Governance yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance pada tahun 2006. Selain itu, dalam penerapan
GCG BUMI juga mengadopsi praktik terbaik internasional.
Penerapan kelima prinsip GCG dapat dilihat dari berbagai aktifitas operasional BUMI sebagai berikut:
-Transparansi
BUMI memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, sesuai ketentuan BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua
bahasa (Inggris dan Indonesia) mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan
Keuangan Tahunan yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan melalui berbagai media komunikasi seperti pertemuan
analis, paparan publik, press releases.
-Akuntabilitas
BUMI memiliki sistem manajemen perusahaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan. Implementasi dari prinsip akuntabilitas adalah Direksi selalu menyampaikan
laporan pertanggungjawaban operasional yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris serta laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh Akuntan Publik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan
persetujuan dan pengesahan. Penerapan prinsip akuntabilitas juga tercermin dalam pembentukan berbagai Komite
Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan Divisi Audit Internal serta Manajemen Risiko.
Basic Principles
As a publicly listed company, PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the Company”) fully understands the importance of
the implementation of Good Corporate Governance (GCG). BUMI implements GCG principles which are transparency,
accountability, responsibility, independence, and fairness in order to be a reputable and well perform Company that adds
value to the nation, the public, and other stakeholders.
BUMI is committed to implementing GCG in accordance with the standards stipulated by the Indonesian Code of Good
Corporate Governance that was issued by the National Committee for Governance Policy in 2006. BUMI also implements
GCG on the basis of prevailing global best practices.
The implementation of the 5 GCG principles is evident in BUMI’s various operational activities, such as:
-Transparency
BUMI, in accordance with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange requirements as well on its own initiative,
provides substantial amounts of information to the public and shareholders. Reports are published regularly in two
languages (English and Bahasa Indonesia), including Quarterly Financial Statements, Semi-Annual Financial Statements,
Audited Annual Financial Statements, and the Annual Report in various media and communication forums such as
analyst briefing, public exposes, press releases.
-Accountability
BUMI’s corporate management system provides clarity in terms of functions, implementation, and responsibilities. To
implement this principle, the Board of Directors submits the operational accountability which has been reviewed by
the Board of Commissioners and financial statements that have been audited by the appointed Public Accounting Firm
to the shareholders at the General Shareholders Meeting for its approval and ratification. The implementation of the
accountability principle is also reflected by the creation of the various Committees under the Board of Commissioners
and Board of Directors, the establishment of the Internal Audit as well as Risk Management Divisions.
136 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
-Tanggung Jawab
BUMI senantiasa mematuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat. Melalui program Corporate Social
Responsibility, BUMI terlibat secara langsung dalam
berbagai kegiatan sosial yang fokus pada pemberdayaan
dan pengembangan agrobisnis, peningkatan kualitas
pendidikan dan taraf hidup masyarakat, pelestarian
alam dan cagar budaya.
-Responsibility
BUMI constantly strives to comply with all prevailing
rules and regulations, as well as the principles of sound
corporate practices. Through our Corporate Social
Responsibility programs, BUMI is directly involved in
social activities that enhance and develop agribusiness,
enhance access to quality education and improve
community development, preserve the environment
and local cultural.
-Independensi
Dewan Komisaris dan Direksi BUMI memiliki pendapat
yang independen dalam setiap keputusan yang diambil.
Namun, masih dimungkinkan untuk mendapatkan
saran dari konsultan independen, hukum, sumber daya
manusia, maupun komite-komite untuk menunjang
kelancaran tugasnya.
-Independence
Our Board of Commissioners and Board of Directors
provide an independent viewpoint in every decision
they make. However, for more effective results, our
Boards may consult and receive recommendations
from independent consultants, legal advisors, human
resources specialists, and committees.
-Kewajaran
BUMI menerapkan perlakuan yang setara kepada publik,
otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun
para pemangku kepentingan. Hubungan dengan
karyawan dilakukan secara adil dan wajar sesuai hak
dan kewajibannya serta menurut hukum dan peraturan
yang berlaku.
-Fairness
BUMI extends equal and fair treatment to the public,
the capital market authorities, the capital market
community and its stakeholders. Labour relations are
fairly and justly maintained in accordance with the
relevant rights and responsibilities as well as prevailing
laws and regulations.
Pelaksanaan GCG di BUMI
Pelaksanaan GCG di BUMI mengacu pada ketentuanketentuan yang berlaku baik ketentuan perundang-undangan
maupun berbagai ketentuan lain dari regulator, Visi, Misi,
Pedoman Perilaku, Budaya Perusahaan, serta praktik terbaik
(best practice) nasional maupun internasional. Penerapan
GCG di BUMI juga diperkuat dengan penerapan sistem
internasional Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk
Management), serta sistem pengawasan yang unik berupa
Speak Up System (whistle blower program).
GCG Implementation at BUMI
GCG implementation within BUMI is carried out on the
basis of the prevailing rules and regulations, including other
pertinent rules and regulations derived from our regulatory
framework, Vision, Mission, Code of Conduct, Corporate
Culture, and local and international best practices.
The GCG implementation within BUMI is also supported by
the application of a world-class Enterprise Risk Management
system, and the unique Speak Up System (whistle
blower program).
Beberapa acuan dasar yang selama ini menjadi rujukan
BUMI dalam menerapkan GCG diantaranya adalah:
-Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan
Terbatas.
-Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK):
•SE-07/PM/2004 tanggal 22 Desember 2004 tentang
Konfirmasi atas Pelaksanaan dari Peraturan No. IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit
•Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005,
Peraturan No. IX.I.6 tentang Direktur dan Komisaris
Emiten dan Perusahaan Publik
•Kep-29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal 24
September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit
There are various sources that have to date served as
guidelines for BUMI’s GCG implementation. These include:
-Law No. 40/2007 concerning a Limited Liability
Company.
-Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK)
regulations:
•Circular-07/PM/2004 dated 22 December 2004
concerning Confirmation of the Implementation of
Regulation No. IX.I.5 on Establishment and Guidelines
for the Audit Committee Practices
•Decree-45/PM/2004 dated 29 November 2005,
Regulation No. IX.I.6 regarding the Directors and
Commissioners of Listed and Public Companies
•Decree-29/PM/2004, Regulation No. IX.I.5 dated 24
September 2004 concerning the Establishment and
Guidelines for the Audit Committee Practices
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 137
Good Corporate Governance di Bumi
•Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal
17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan
•Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/
BL/2008 tanggal 28 Nopember 2009 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal
-Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) – Kep-305/BEJ/072004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai Ketentuan Umum
Pencatatan Efek No. I-A mengenai Ketentuan Umum
Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa dan Lampiran
II mengenai Komisaris Independen, Komite Audit, dan
Sekretaris Perusahaan.
-Praktik Terbaik Indonesia – Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia 2006 disusun oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance.
-Praktik Terbaik Internasional:
•Corporate Governance Rules – New York Stock
Exchange;
•Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of
Corporate Audit Committee – 1999.
•Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) Principles of Corporate
Governance – 2004.
-Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk, dan anak
perusahaan.
•Decree-63/PM/1996, Regulation No.IX.I.4 dated
17 January 1996 concerning the Establishment of
Corporate Secretary
•The Bapepam-LK Chairman’s Decree No. KEP-496/
BL/2008 dated 28 November 2009 concerning the
Establishment and Drafting Guidelines for the Internal
Audit Charter
-Jakarta Stock Exchange Regulation – Decree-305/BEJ/072004 dated 19 July 2004 concerning Regulation No. I-A
The Listing of Shares (Stock) and Euity-type Securities
other than Stock issued by the Listed Companies; and
Attachment II on the Independent Commissioner, Audit
Committee, and Corporate Secretary.
-Indonesian Best Practices – 2006 Indonesian Code of
Good Corporate Governance issued by the National
Committee for Governance Policy.
-International Best Practices:
•Corporate Governance Rules – New York Stock
Exchange;
•Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of
Corporate Audit Committee – 1999.
•Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) Principles of Corporate
Governance – 2004.
-PT Bumi Resources Tbk, and its subsidiaries’ Articles of
Association.
Guna mendukung dan terus meningkatkan penerapan tata
kelola perusahaan yang baik, serta menginternalisasikannya
kepada seluruh karyawan, BUMI telah merumuskan panduan
pelaksanaan GCG, Peraturan Perusahaan, Pedoman
Perilaku, serta membentuk Divisi Audit Internal, Divisi
Manajemen Risiko serta komite-komite yaitu Komite Audit,
Komite Manajemen Risiko, serta Komite Renumerasi dan
Nominasi, Hedge Risk Management Committee, Sub Komite
Ekspansi, dan Komite Pedoman Perilaku yang bekerja di
bawah pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. Komite
lain yang akan dibentuk adalah Komite Teknologi Informasi
(IT Steering Committee).
To support and continuously intensify the application of
GCG and engaging all employees in these efforts, BUMI
has formulated GCG Policy, Corporate Regulations, Code of
Conduct, as well as formed an Internal Audit Division, a Risk
Management Division and other committees including the
Audit Committee, the Risk Management Committee, the
Remuneration and Nomination Committee, the Hedge Risk
Management Committee, the Expansion Sub Committee,
and the Code of Conduct Committee that report to the
Board of Commissioners and Board of Directors. Another
Committee that will be created shortly is the Information
Technology Committee (IT Steering Committee).
Evaluasi terhadap pelaksanaan GCG dilakukan terusmenerus baik secara internal maupun oleh pihak independen.
Pada tahun 2009, melalui proses tender, sebagai bagian
dari kajian audit internal, BUMI telah menunjuk konsultan
independen untuk melakukan evaluasi dan penilaian
terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan di BUMI.
Dari evaluasi yang dilakukan, diperoleh rekomendasi untuk
meningkatkan sistem GCG antara lain sebagai berikut:
-Memperbaharui dokumentasi atas prosedur nominasi,
penunjukkan, dan rencana suksesi dari anggota Dewan
-Melengkapi dokumentasi formal atas proses penilaian
kinerja anggota Dewan
The Company routinely performs evaluations on GCG
implementation both internally as well as by independent
external parties. Through an open bidding process, as part
of the internal audit review, BUMI appointed independent
consultant to evaluate and assess the implementation of
GCG within BUMI. On the basis of this evaluation, a series
of recommendations were submitted to the Company to
enhance GCG systems which include the following:
-Upgrade the provision of documents pertaining
to nomination, appointment, and succession plan
procedures for Board members
-Upgrade formal documentation for the performance
evaluation of the members of the Boards
138 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
-Memperbaiki dan memperbaharui sistem dan
dokumentasi prosedur penetapan atau pedoman
remunerasi anggota Dewan
-Komite Audit melaksanakan proses penilaian sendiri
(self assessment)
-Mengisi semua posisi dalam Divisi Manajemen Risiko
-Membuat kebijakan dan prosedur terpadu dalam
menyiapkan,
mengkoordinasi,
menyetujui
dan
mengawasi anggaran
-Membuat prosedur pengawasan atas aktifitas
pembuatan SOP
-Modify and upgrade systems and documentation on
remuneration guidelines and procedures for members
of the Board
-The Audit Committee establish a system for selfassessment
-Fill all positions for the Risk Management Division
-Develop comprehensive policies pertaining to budget
preparation, coordination, approval and monitoring
-Establish procedures pertaining to the monitoring of the
SOP formulation process.
Selain evaluasi diatas, berdasarkan hasil penilaian berbagai
pihak independen lainnya atas penerapan tata kelola
perusahaan, pada tahun 2009 BUMI mendapatkan empat
penghargaan berikut:
-Mendapatkan penghargaan Titanium Award for Financial
Performance in Energy and Mining di Indonesia untuk
penghargaan The Asset Triple A Corporate Awards dari
The Assets Magazine, Hong Kong.
-Mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan
Terpercaya (Trusted Company) berdasarkan Corporate
Governance Perception Index (CGPI) untuk penghargaan
the Most Trusted Companies oleh The Indonesian Institute for
Corproate Governance bekerjasama dengan Majalah SWA.
-Mendapatkan penghargaan Asia’s Best Companies 2009
dalam bidang Best Corporate Governance, Best Corporate
Social Responsibility, Best Investor Relations, Best Managed
Company dari majalah Finance Asia, Hong Kong.
-Mendapatkan penghargaan sebagai Best GCG Non
Financial Category 2009 dari Indonesian Institute for
Corporate Directorship (IICD) dan Center for International
Private Enterprise Washington DC (CIPE). Penilaian
dilakukan berdasarkan evaluasi prinsip GCG dari
Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD).
In addition, on the basis of the variety of other independent
assessments for the Company’s GCG implementation,
BUMI received four awards in 2009, as follows:
-“The Titanium Award for Financial Performance in
Energy and Mining in Indonesia” during The Assets
Triple A Corporate Awards presented by The Assets
Magazine, Hong Kong.
-The “Trusted Company” award based on the Corporate
Governance Perception Index (CGPI) as part of the
the Most Trusted Companies Awards presented by
The Indonesian Institute for Corporate Governance in
cooperation with SWA magazine.
-Recognized as one of “Asia’s Best Companies for 2009”
for the category of Best Corporate Governance, Best
Corporate Social Responsibility, Best Investor Relations,
and Best Managed Company by Finance Asia Magazine,
Hong Kong.
-Recognized as the “Best GCG Non Financial Category
2009” by the Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) and Center for International Private
Enterprise Washington DC (CIPE). The assessment
was based on an evaluation against the Organization
for Economic Cooperation and Development’s (OECD)
GCG principles.
Penghargaan-penghargan tersebut membuktikan governance
BUMI dilakukan secara integral dalam filosofi manajemen di
seluruh perusahaan sesuai prinsip global GCG.
These awards clearly show that BUMI’s governance
practices are integrated throughout the organization and in
accordance with global GCG priniciples.
Selain penilaian dari pihak independen, beberapa mahasiswa
pascasarjana dalam dan luar negeri pun tertarik untuk
melakukan riset atas pelaksanaan GCG di BUMI dalam
rangka penulisan disertasi mereka di bidang GCG.
In addition to the independent assessment, post-graduate
students from universities within and outside of Indonesia
conducted their research into BUMI’s GCG implementation
as an element in fulfillment of their thesis in the field of GCG.
Panduan Pelaksanaan GCG
Dewan Komisaris dan Direksi BUMI, pada bulan April
2006 telah membuat dan menerapkan kebijakan corporate
governance sebagaimana dijabarkan dalam dokumen “Cara
Kerja Yang Diharapkan Dari Kita”. Panduan pelaksanaan
GCG tersebut telah disahkan melalui surat keputusan
Dewan komisaris dan Direksi No. 739/BR-BOD/IX/06
tanggal 20 September 2006.
GCG Guidelines
BUMI’s Board of Commissioners and Board of Directors
formulated and introduced the Corporate Governance
policy in April 2006 as prescribed in a document entitled,
“The Way We Are Expected to Work”. This GCG Guidelines
were endorsed by the Board of Commissioners and the
Board of Directors Decision Letter No. 739/BR-BOD/IX/06
dated 20 September 2006.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 139
Good Corporate Governance di Bumi
Secara garis besar dokumen tersebut memuat prinsipprinsip tata kelola perusahaan, kebijakan tata kelola
perusahaan yang harus dipatuhi oleh setiap elemen
perusahaan, serta garis besar pedoman pelaksanaan tugas
dan kewajiban setiap organ dan fungsi perusahaan, serta
hubungan perusahaan dengan pihak luar.
This document generally specifies the GCG principles and
policies to be complied with by the organization. It also
details overall guidelines and responsibilities for each organ
and function within the organization, as well as its relations
with external parties.
Pedoman Perilaku
BUMI telah menetapkan Pedoman Perilaku melalui Surat
Keputusan No. 739//BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September
2006. Pedoman Perilaku dibagi atas empat bidang etika
sebagai berikut:
-Etika yang berkaitan dengan karyawan:
• Keselamatan dan Kesehatan Karyawan
• Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan
• Kesempatan Kerja Yang Sama
• Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan
•Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas Aktiva
Perusahaan
• Larangan narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja
-Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan
dan masyarakat:
• Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan
• Ketaatan Terhadap Lingkungan
• Pelayanan Masyarakat
• Kontribusi Politik dan Keagamaan
-Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok, dan
pesaing:
• Jujur dan Perilaku Yang Etis
• Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen
• Menghindari Benturan Kepentingan
• Hadiah dan Hiburan
-Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan
pemegang saham:
• Informasi Rahasia & Harga Yang Sensitif
•Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan Dengan
Media
• Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan
Code of Conduct
BUMI has established a Code of Conduct by virtue of the
Decree No. 739//BR-BOD/IX/06 dated 20 September
2006. This Code of Conduct is divided into four ethical
areas, which are:
-Ethics associated with employees:
•Employee Health and Safety
•Guidelines Governing Employee Confidentiality
•Equal Employment Opportunities
•Harrassment-Free Work Environment
•Protection and Appropriate Utilization of the
Company’s Assets
•Restriction on Drugs and Alcohol in the Workplace
-Ethics associated with environmental and public
relations:
•Legal and Regulatory Compliance
•Environmental Compliance
•Community Services
•Political and Religious Contributions
-Ethics associated with the customer, supplier, and
competitor:
•Honest and Ethical
•Outsourcing or Agents
•Avoid Conflicts of Interest
•Gifts and Entertainment
-Ethics associated with shareholder relations:
•Confidential Information and Price Sensitivity
•Accuracy of Public Information and Media Relations
•Accuracy and Integrity of Bookeeping and Listing
Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku
Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman
Perilaku dilakukan secara berkesinambungan. Untuk pihak
internal sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan
berbagai workshop bagi setiap tingkatan karyawan mulai dari
Komisaris, Direksi, manajemen sampai ke tingkat operator
pertambangan. Sosialisasi juga dilakukan berupa penulisan
artikel di majalah internal serta dalam bentuk forum diskusi
(workshops) dan pembuatan, serta pemasangan berbagai
alat sosialisasi seperti poster, banner, dan berbagai alat
komunikasi lainnya. Pedoman Panduan Pelaksanaan GCG
dan Pedoman Perilaku dapat diperoleh publik melalui
website BUMI: www.bumiresources.com.
Dissemination of the GCG Guidelines and Code of Conduct
The GCG Guidelines and Code of Conduct are constantly
disseminated within the Company where, internally, the
process takes the form of various workshops that are
conducted for all levels from the Commissioners, the
Directors and Management through to the level of the
mine operators. The Company also ensures awareness
with articles published within internal magazines, as well
as through discussion forums (workshops), and creation
and placement of various visual aids such as posters,
banners, and other types of communication tools. The
GCG Guidelines and the Code of Conduct can be accessed
through BUMI’s website: www.bumiresources.com.
140 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Selain itu, baik untuk pihak internal dan eksternal (termasuk
pemasok, pelanggan, konsultan, maupun regulator),
melalui suatu acara peluncuran (launching) pada tanggal
27 Juni 2007 BUMI memperkenalkan maskot GCG
“Mr. SPIRIT” untuk memudahkan pemahaman karyawan
dalam memahami nilai dan etika perusahaan, spirit yang
melambangkan komitmen BUMI terhadap SPIRIT yang tinggi
yaitu Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas,
Tanggung jawab. Dengan demikian, BUMI berharap semua
karyawan dan mitra usaha akan lebih mudah menerapkan
nilai dan etika tersebut. Seluruh komisaris, Direktur,
manajemen, karyawan serta mitra usaha berkewajiban
mematuhi pedoman panduan GCG dan Pedoman Perilaku.
Seluruh individu BUMI harus mempunyai tanggung jawab
pribadi untuk mendorong pelaksanaan pedoman ini.
In addition, BUMI has introduced its GCG mascot to its
internal and external stakeholders (including suppliers,
customers, consultants, as well as regulators). The mascot
called ”Mr. SPIRIT” was launched at an event held on 27 June
2007 and is intended to enhance employee understanding
of Company’s values and ethics, reflecting BUMI’s
commitment to highly motivated SPIRITS that include
Courage, Professionalism, Independence, Perseverence,
Integrity, and Responsibility. As a result, BUMI expects
that its employees and business partners alike will be able
to effectively implement these values and ethics. All of
the Company’s Commissioners, Directors, management,
employees and business partners must adhere to the GCG
Guidelines and Code of Conduct. Every individual within
BUMI has the personal responsibility to implement the
guidelines.
Pernyataan Kepatuhan Pedoman Perilaku
Setiap tahun, semua Komisaris, Direktur, manajemen,
dan karyawan harus menandatangani Formulir Ketaatan
Terhadap Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa
mereka telah membaca Pedoman Perilaku dan memahami
bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka. Formulir yang
telah ditandatangani harus disimpan oleh masing-masing
kepala departemen. Penandatanganan Formulir Ketaatan
Terhadap Pedoman Perilaku telah menjadi bagian dari proses
penerimaan karyawan baru. Setiap karyawan baru diberikan
buku saku Pedoman Perilaku dan harus menandatangani
Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku.
Statement of Code of Conduct Compliance
Every year, all of the Company’s Commissioners, Directors,
management, and employees are required to sign a Code
of Conduct Compliance Form which specifically states
that they have read the Code of Conduct and have fully
understood that the Code is applicable to them. The signed
forms must be kept by the respective department heads.
The signing of the Code of Conduct Compliance Forms has
become part of the induction process of new employees.
Code of Conduct booklets are distributed to new employees,
along with the Code of Conduct Compliance Forms that
need to be signed.
Pengawasan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku
Selain pengawasan pelaksanaan GCG dan Pedoman
Perilaku dilakukan oleh Dewan Komisaris serta komite dan
fungsi-fungsi perusahaan lainnya seperti Komite Audit,
Divisi Audit Internal, Divisi Manajemen Risiko, untuk
mendukung pelaksanaan GCG dan penegakan Pedoman
Perilaku, BUMI melengkapi Pedoman Perilaku dengan Speak
Up System yang ditetapkan Memorandum Direksi No. 307/
BR-BOD/IV/06 tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui
dengan Memorandum No. 171/BR/HR/II/08 tanggal 28
Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing Speak
Up System. Speak Up System adalah sebuah sistem terpusat
yang membantu BUMI dan anak perusahaan menerima
laporan dari karyawan maupun pihak eksternal mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran Pedoman
Perilaku. Speak Up System memberikan kemudahan akses
bagi karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi
Perseroan dengan cara yang lebih terstruktur, independen
dan terjamin kerahasiaannya.
GCG Implementation and Code of Conduct Monitoring
In addition to the implementation of the Company’s
GCG and Code of Conduct monitored by the Board of
Commissioners as well as the other committees and
functions within the Company such as the Audit Committee,
the Internal Audit Division, and the Risk Management
Division, BUMI has enhanced its Code of Conduct with
a Speak Up System that was endorsed by the Board of
Director’s via the Memorandum No. 307/BR-BOD/IV/06
dated 12 April 2006 and revised through Memorandum No.
171/BR/HR/II/08 dated 28 February 2008 concerning the
Dissemination and Outsourcing of the Speak Up System.
The Speak Up System is a centralized system that supports
BUMI and its subsidiaries to allow them to receive reports
from employees as well as external parties with regards to
violations of the Code of Conduct. The Speak Up System
provides easy access for both employees and external
parties to contact the Company through a structured,
independent and confidential method.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 141
Good Corporate Governance di Bumi
Standar Operasional
Sebagai perusahaan yang selalu mempertimbangkan
dan menerapkan azas kehati-hatian BUMI merasa perlu
untuk merumuskan dan menetapkan standar operasional
perusahaan. Hal ini dirasa penting karena standar
operasional mempunyai peran strategis dan sangat
berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan, antara lain:
-Melalui sistem kebijakan dan prosedur yang ditulis dan
disusun dengan baik, visi Perusahaan menjadi bagian
yang menyatu (integral) dalam operasi Perusahaan.
-Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan
menginformasikan proses bisnis seperti:
•Memberikan pedoman mengenai limit atau otorisasi
operasional.
•Memberikan petunjuk mengenai cara yang harus
dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam mencapai
suatu tujuan.
•Memungkinkan manajemen untuk memberikan
tanggung jawab/wewenang untuk mengelola operasi
Perusahaan.
•Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil
keputusan yang berkaitan dengan operasional sesuai
dengan wewenang masing-masing.
Operational Standards
To constantly aspires to operate prudently, BUMI formulated
and established the Company’s operational standards.
These operational standards are vital as they are deemed
to be of strategic importance and significantly determine
the direction of the Company’s development. The rationales
behind these standards are:
-By well-written and compiled policy and procedures,
corporate vision becomes an integral part of the
Company’s operations.
-To serve as the documentation tools and business
process information, such as:
•Providing Guidelines on operational limits or
authorizations.
•Providing instructions on procedures to be carried out
by related parties to achieve an objective.
•Allowing management to assign responsibility to
manage the Company’s operations.
•Empowering employees to make operational decisions
within their authority.
Oleh karena itu, agar kebijakan dan prosedur mudah
dipahami dan efektif bagi semua pihak, BUMI telah membuat
pedoman mengenai sistem pembuatan, dokumentasi
dan pengendalian dokumentasi kebijakan dan prosedur.
Beberapa prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan
berlaku di BUMI yaitu:
Thus, to make the policies and procedures easily understood
by all parties involved, BUMI has set guidelines for the
system of formulation, compilation, and control of policies
and procedure documentation. A number of policies and
procedures that were formulated and implemented at BUMI
are as follows:
No
1
2
3
4
5
Nama Kebijakan dan Prosedur
Name of Policies or Procedures
Pedoman Pembuatan Sistem Kebijakan dan Prosedur
Guidelines to the System of Policy and Procedures
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pedoman Perilaku
Code of Conduct
Peraturan Perusahaan
Company Regulations
Sistem Manajemen Risiko Korporat
Enterprise Risk Management Systems
6Sumber Daya Manusia termasuk Organisasi, Jenjang Karir, Penerimaan Karyawan, Penilaian Kinerja, Pelatihan, Gaji, Kompensasi dan
Tunjangan
Human Resources including Organisation, Career Management, Recruitment, Performance Evaluation, Training, Salary, Compensation and
Benefits
7
Sistem Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement System
Persetujuan Perjanjian atas Jasa, Kontrak, Akuisisi, Penggabungan Usaha, Sewa dan Biaya Modal
Approval of Service Agreements, Contracts, Acquisitions, Mergers, Joint Ventures, Leases, and Capital Expenditures
8Persetujuan dan Pengawasan atas Konsultan, Penasihat Hukum, dan Jasa Profesional
Approval and Monitoring for the Consultant, Legal Counsel, and Professional Services
142 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
No
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama Kebijakan dan Prosedur
Name of Policies or Procedures
Pengakuan Penjualan
Recognition of Sales Revenue
Persediaan
Inventories
Aktiva Tetap
Fixed Assets
Beban Keuangan
Financing Costs
Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Expenditure
Biaya Lingkungan
Environmental Expenditure
Penjabaran Konversi Mata Uang Asing
Foreign Currency Translation
Pajak Pendapatan
Income Tax
Skema Pensiun Karyawan
Employees’ Pension Plan
Akuntansi Manajemen, Modal dan Pembiayaan
Management Accounting, Capital and Costing
Hutang
Accounts Payable
Piutang
Accounts Receivable
Gaji
Payroll
Kas Kecil
Petty Cash
Persediaan Batubara
Coal Inventories
Kebijakan dan Prosedur Kartu Kredit Perusahaan
Policies and Procedures for Corporate Credit Cards
Limit Otorisasi
Authorisation Limit
Rekening Bank – Wewenang Tanda Tangan
Bank Account – Authorised Signatories
Manajemen Perubahan
Change Management
Hubungan Eksternal dan Pengembangan Yang Berkelanjutan
External Relations and Sustainable Development
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
Safety, Health, and Environment
Pemeliharaan dan Pendukung
Maintenance and Support
31Standar Prosedur Eksplorasi Geology untuk Geologis
32
Geology Standard Exploration Procedure for Geologist
Procedure Pengoperasian Pengeboran Explorasi
Operational Procedures for Drilling Exploration
33Operasi Pertambangan
Mining Operations
34
Prosedur Darurat
Contingency Procedures
35Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan serta Kemasyarakatan (K3LK)
Policy on Safety and Health Work, Environment and Community
36Pengungkapan Informasi Perusahaan Kepada Regulator dan Publik
Disclosure of Company Information to the Regulators and Public
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 143
Good Corporate Governance di Bumi
Buku Pedoman Dewan Pengurus
Untuk mendukung penerapan GCG di BUMI, telah dibuat
Buku Pedoman Dewan Pengurus (Boards Manual) yang
merupakan pedoman mengenai sistem dan prosedur yang
mengatur bagaimana organ-organ Perseroan termasuk
Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi,
komite dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta Sekretaris
Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
mereka dalam kerangka GCG.
Board Manual
To support the GCG implementation within BUMI, the
Company has formulated Board Manuals, stipulating the
systems and procedures for the tasks and responsibilities
of all organs within the Company including the General
Shareholders Meetings, the Board of Commissioners,
the Board of Directors, committees under the Board of
Commissioners and Board of Directors, and the Corporate
Secretary.
Struktur GCG
GCG Structure
General Meeting
Reporting Line
Communication Line
of Shareholders
Board of Directors
Board of Commissioners
• Suryo B. Sulisto
• Jay Abdullah Alatas
• Nalinkant A. Rathod
• Fuad Hasan Masyhur
Risk Management
Committee
• Iman Taufik
• Kusumo A. Matoredjo
• Sulaiman Zudhi Pane
• Anton Setianto Soedarsono
• Ari S. Hudaya
• Kenneth P. Farrell
Hedge Risk
Management
• Nalinkant A. Rathod
• Kanaka Puradiredja
Expansion Sub
Remuneration
& Nomination
Committee
Audit
Commitee
• Suryo B. Sulisto
• Fuad Hasan Masyhur
• Ari S. Hudaya
• Iman Taufik
• Kanaka Puradiredja
• Mawar Napitupulu
• Indra Safitri
Committee
Code of Conduct
Committee
• Eddie J. Soebari
• Andrew C. Beckham
• Dileep
Srivastava
• Andrew C. Beckham (CFO BUMI)
• Ashok Mitra (CFO KPC)
• Saroj Patro (CFO Arutmin)
• Peter Ball (VP Marketing BUMI)
• Minesh Dave (Director KPC and Arutmin)
• R. Bismarka (Director KPC and Arutmin)
• Andrew C. Beckham (CFO BUMI)
• Ashok Mitra (CFO KPC)
• Herlan Siagian (GM Marketing)
• Pratikto (GM Supply Chain)
• Mahmud
• Makin Perdana Kusuma
• Em Eddy
• Eddie J. Soebari (IT Director)
• Dharyanto Effendi (Head of IT Division)
• R. Utoro (COO KPC)
Technology
• Sudirman Widhy (COO Arutmin)
Steering Commitee • Andrew C. Beckham (CFO BUMI)
(to be established soon)
• Ashok Mitra (CFO KPC)
• Saroj Patro (CFO Arutmin)
Information
Internal Audit Division
Risk Management Division
Hak-Hak Pemegang Saham
Hak-hak pemegang saham adalah sebagai berikut (namun
tidak terbatas pada):
-Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan prinsip
bahwa pemegang saham dengan jenis yang sama
mempunyai kedudukan yang setara di dalam Perusahaan.
-Menghadiri dan menggunakan suaranya dalam Rapat
Umum Pemegang Saham berdasarkan “satu saham
mempunyai satu suara”.
-Mendapatkan informasi yang terkait dengan Perusahaan
secara berkala dan tepat waktu.
-Menerima keuntungan Perusahaan melalui pembagian
dividen yang dibagikan sesuai dengan jumlah saham
yang dimiliki.
144 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Shareholders Rights
The Shareholder’s rights are defined as (but not limited to)
the following:
-Receiving equal treatment based on the principle that
the holder of the same type of share has the same
position with the Company.
-Attending and exercising voting rights at the General
Shareholders Meetings on the basis of “one share one
vote”.
-Receiving regular and timely information related to the
Company.
-Receiving profits from the Company in the form of
dividend payments that are paid on the basis of the
number of shares owned.
Good Corporate Governance at Bumi
-Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.
-Menentukan sistem remunerasi dari anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
-Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi.
-Mensahkan laporan keuangan yang telah di audit oleh
auditor eksternal.
-Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perusahaan.
-Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.
-Appointing and terminating members of the Board of
Directors and Board of Commissioners.
-Determining the remuneration system for members of
the Board of Commissioners and Board of Directors.
-Evaluating the performance of the Board of
Commissioners and Board of Directors.
-Endorsing the financial statements audited by an
external auditor.
-Approving the Company’s business and financial plans.
-Appointing an external auditor for the Company.
Kepemilikan saham BUMI per tanggal 31 Desember 2009
dapat dilihat pada halaman 23.
Shareownership of BUMI as of 31 December 2009 is shown
on page 23.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar
Biasa (RUPSLB)
RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki
kewenangan dan kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.
Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup hal-hal
dibawah ini.
Annual General Shareholders Meeting (AGM) and
Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM)
The AGM constitutes the organ with the highest rights and
authority within the Company. The authorities of the AGM
and EGM cover the following aspects:
RUPS Tahunan
RUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatnya
6 bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup. Rapat
membicarakan hal-hal berikut:
-Direksi menyampaikan: laporan tahunan yang telah
ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan RUPS; laporan keuangan yang telah
diperiksa (audit) oleh Akuntan Publik untuk mendapat
pengesahan rapat;
-Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai
saldo laba yang positif.
-Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah
diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan
ketentuan anggaran dasar.
Annual General Shareholders Meeting (AGM)
The AGM is convened every year not later than 6 months
after the end of the Company’s financial year. The Meeting
discusses the following items:
-The Board of Directors submits: The accountability
report that is reviewed by the Board of Commissioners
for the Shareholders Meeting’s approval; financial
statements audited by a Public Accounting Firm for
endorsement at the Meeting;
-Determining profit utilization, should the Company
generate profits.
-Determining other proposed agenda items in accordance
with the Articles of Association.
Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan
keuangan oleh RUPS tahunan berarti memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para
anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang
lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
Keuangan.
The approval of the annual report and ratification of the
financial statements by AGM shall constitute a full discharge
and release to the members of the Board of Directors and
the Board of Commissioners of their management and
supervision performed during the past accounting year to
the extend that such actions are reflected in the Financial
Statements.
RUPS Luar Biasa (RUPSLB)
RUPSLB dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata
acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud
dalam paragraf RUPS Tahunan diatas butir a dan b, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan serta
Anggaran Dasar.
Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM)
The EGM can be convened at any time deemed necessary
to discuss and determine a specific agenda, except for the
agenda or discussion matters as specified within the AGM
paragraph above points a and b, so long as they comply with
laws and regulations, and the Articles of Association.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 145
Good Corporate Governance di Bumi
Direksi
atau
Dewan
Komisaris
berwenang
menyelenggarakan RUPSLB. Direksi atau Dewan Komisaris
wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPSLB atas
permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau
lebih bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan
secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak
dibicarakan disertai alasannya.
The Board of Directors and Board of Commissioners are
duly authorized to convene EGM’s. The Board of Directors
and Board of Commissioners are required to summon and
convene the EGM based on a written request of 1 (one)
shareholder or more, which collectively represents 1/10
(one tenth) of the Company’s total shares that legally
possess voting rights. This written request for the EGM
must be submitted and shall indicate in writing the matters
that need to be discussed as well as their reasons.
Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk
menyelenggarakan RUPSLB setelah 30 hari terhitung sejak
surat permintaan itu diterima, maka pemegang saham yang
bersangkutan berhak memanggil sendiri rapat atas biaya
Perusahaan setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan Negeri
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
If the Board of Directors or Board of Commissioners fail to
convene the EGM within 30 days after the written request
has been submitted, the respective shareholder has the right
to convene the meeting at the Company’s expense subject
to the approval of the Chair Person of a District Court whose
jurisdiction covers the domicile of the Company.
Pada tahun 2009, BUMI telah melaksanakan 2 kali RUPS
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26
Juni 2009. Per tanggal 26 Juni 2009, Perseroan telah
mengeluarkan 18,991,086,500 saham. RUPS/RUPSLB
telah dihadiri/diwakili oleh sebanyak 13,954,585,048
saham (73.48%). Pada rapat tersebut ditetapkan beberapa
keputusan oleh Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H.
(Nomor Keputusan: 80 tanggal 26 Juni 2009) antara lain:
BUMI held 2 General Shareholders Meetings in 2009, an
Annual General Shareholders Meeting and an Extraordinary
General Shareholders Meeting held on 26 June 2009. As
at 26 June 2009, the Company had 18,991,086,500 issued
shares. The attendees/representatives that attended the
AGM/EGM represented 13,954,585,048 shares (73.48%).
The Meeting submitted a number of decisions, witnessed by
the Public Notary Firm of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H.
(Dec. Number: 80 dated 26 June 2009), which included:
RUPS Tahunan:
1.Menerima baik Laporan Pertanggungjawaban Direksi
Perseroan mengenai jalannya Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
2. a.Menyetujui dan mengesahkan Neraca dan
Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2008 termasuk Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan dengan
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana
ternyata dari laporannya No. 022/2009 tanggal
27 Maret 2009.
b.Memberikan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya kepada Direksi dan Komisaris
Perseroan atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang mereka lakukan untuk tahun
buku yang berakhir apda tanggal 31 Desember
2008 (acquit et de charge) sepanjang tindakantindakan mereka tersebut tercermin dalam
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
dan dengan memperhatikan Laporan Direksi
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2008.
Annual General Meeting of Sharehoders
1.Resolved to accept the Company’s Board of Directors’
Accountability Report on the operations of the
Company for the fiscal year ended December 31,
2008.
2. a.Resolved to accept and approve the Balance Sheet
and Income Statement of the Company for the
fiscal year ended December 31, 2008, including
the Company’s Financial Statements for the fiscal
year ended December 31, 2008 that had been
audited by Public Accountant Firm Jimmy Budhi
and Rekan who expressed an Unqualified Opinion,
as evidenced from their report No. 022/2009
dated March 27, 2009.
b.Resolved to give full release and discharge to
the Company’s Board of Directors and Board of
Commissioners from their responsibilities with
respect to the management and supervision of the
Company during the fiscal year ended December
31, 2008 (acquit et de charge) to the extent that
their actions were reflected in the Company’s
Financial Statement for the fiscal year ended
December 31, 2008 taking into account of the
Company’s Board of Directors Report for the fiscal
year ended December 31, 2008.
146 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
3. a.Menyetujui rencana penggunaan laba Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember
2008 untuk membagikan Dividen Final kepada
Para Pemegang Saham sebesar Rp 50.60 (lima
puluh koma enam puluh rupiah) per saham.
b.Pelaksanaan pembagian dividen tunai akan
disesuaikan dengan peraturan di bidang Pasar
Modal dan Bursa Efek yang berlaku dan akan
diumumkan di 2 (dua) surat kabar harian.
4.Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang
kepada Komisaris Perseroan untuk melakukan
penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit bukubuku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2009 serta memberikan kuasa
dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta
persyaratan lain penunjukkannya.
3. a.Resolved to approve the proposal to distribute to
the Shareholders the Company’s profits for the
fiscal year ended December 31, 2008 as a final
dividend of Rp 50.60 (fifty Rupiah and sixty cents)
per share.
b.The distribution of cash dividends will be made in
compliance with the prevailing Capital Market and
Stock Exchange regulations and announced in 2
(two) daily newspapers.
4.Resolved to confer power and authority upon the
Company’s Board of Commissioners to appoint a
Public Accountant to audit the Company’s books
for the fiscal year ended December 31, 2009 and to
confer powers and authority to the Board of Directors
to set the fees for and conditions of the appointment
of Public Accountant.
RUPS Luar Biasa
1. a.Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan
atau mengagunkan atau membebani dengan hak
jaminan kebendaan atau mengalihkan sebagian
besar atau seluruh asset/harta kekayaan Perseroan
yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada
para krediturnya atau pihak lainnya, baik kreditur
Perseroan, kreditur dari anak perusahaan atau
pihak lainnya, termasuk namun tidak terbatas
pada (i) gadai atas sebagian atau seluruh sahamsaham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada
anak perusahaan baik secara langsung atau tidak
langsung maupun efek lainnya; (ii) fidusia atas
tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi,
persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan
dan atau anak perusahaan; (III) jaminan atau
agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas
harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak
bergerak milik Perseroan dan ana perusahaan,
yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau
perolehan pinjaman dari pihak ketiga, yang
diberikan kepada atau diteria oleh Perseroan
maupun anak perusahaan, baik sekarang maupun
yang akan ada dikemudian hari; sebagaimana
disyaratkan oleh pasal 102 Undang-Undang No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b.Memberikan kuasa dan wewenang kepada
Direksi Perseroan (dengan hak substitusi) untuk
melaksanakan keputusan persetujuan mengenai
pemberian jaminan atau mengagunkan atau
membebani dengan hak jaminan tersebut di atas,
termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat
atau meminta dibuatkan segala akta-akta, suratsurat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan
termasuk di atas, terasuk tetapi tidak terbatas
kepada (akta gadai saham, akta fidusia atas
Extraordinary General Meeting of Shareholders
1. a.Resolved to grant approval to the Company plan
for collateralization or encumbrance or transfer
of all or a major part of the Company’s assets,
owned directly or indirectly by the Company,
to all its creditors or other parties, either the
Company’s or its subsidiaries’ creditors, including
but not limited to (i) pledge over part or all of
shares owned and controlled by the Company,
either directly or indirectly, as well as other stocks;
(ii) Fiducia security over bank account charges,
insurance claims, inventories, the Company’s and/
or its subsidiaries’ escrow accounts; (iii) pledge
or collateralization or other security interest on
other assets; either current assets or fixed assets
belonging to the Company or its subsidiaries, made
for the purpose of securing third party financing or
borrowing, granted to or received by the Company
or its subsidiaries, either in the present or in the
future; as required by Article 102 Law No. 40 of
2007 regarding Limited Liability Companies.
b.Resolved to grant power and authority to the
Company’s Board of Directors (with right of
substitution) to carry out the resolution on the
approval for the above pledge or collateralization
or encumbrance including but not limited to
make or request for drawing up of all deeds,
correspondence, or documents required, including
but not limited to (deed of pledge of shares,
fiduciary deed on bank account charges, claim
insurance and inventories, as well as pledge or
collateral over other assets belonging to the
Company and or the Company’s subsidiaries),
appear before authorized officials, including public
notaries, submit requests to authorized officials to
secure approval or report it to authorized officials
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 147
Good Corporate Governance di Bumi
tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi
dan persediaan serta jaminan atau agunan atas
harta kekayaan lain milik Perseroan dan atau
anak perusahaan Perseroan) hadir di hadapan
pihak/pejabat yang berenang termasuk notaris,
mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat
yang berwenang untuk memperoleh persetujuan
atau melaporkan hal tersebut kepada puhak/
pejabat berwenang sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. a.Menyetujui pengunduran diri Tuan Samel Rumende
sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak 23
Januari 2009.
b.Menyetujui dan mengangkat Tuan Anton Setianto
Soedarsono sebagai Komisaris Perseroan terhitung
sejak ditutupnya Rapat ini satu dan lain tanpa
mengurangi persetujuan dari instansi yang berwenang.
c.Menyetujui dan menetapkan kembali serta
memperpanjang masa jabatan Komisaris
Perseroan. Sehingga susunan Komisaris dan
Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nama
Name
as referred to in prevailing laws and regulations.
2. a.Resolved to accept the resignation of Mr. Samel
Rumende as the Company’s commissioner as of
23 January 2009.
b.Resolved to assign Mr. Anton Setianto Soedarsono
as the Company’s Commissioner as the closing
of this Meeting without prejudice to approval of
authorized agencies.
c.Resolved to re-assign and extend the terms of
office of the Company’s Commissioners. Therefore,
the composition of the Company’s directors and
commissioners is as follows:
Jabatan
Position
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto
Presiden Komisaris (Komisaris Independen)
Iman Taufik
Komisaris Independen
Fuad Hasan Masyhur
Komisaris Independen
Sulaiman Zuhdi Pane
Komisaris
Nalinkant A. Rathod
Komisaris
Kusumo A. Martoredjo
Komisaris
Jay Abdullah Alatas
Komisaris
Anton Setianto Soedarsono
Komisaris
President Commissioner (Independent Commissioner)
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Direksi
Board of Directors
Ari Saptari Hudaya
Presiden Direktur
Eddie J. Soebari
Direktur
Kenneth Patrick Farrell
Direktur
President Director
Director
Director
(*)Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009
Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a
member of the Board of Commissioners on 26 June 2009
148 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
d.Menyetujui pemberian kewenangan kepada
Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, uang
jasa dan tunjangan lainnya (bila ada) serta pembagian
tugas dan wewenang setiap anggota Direksi;
e.Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi
bersama-sama Komisaris untuk menentukan uang
jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi para
anggota Komisaris.
d.Resolved to grant power and authority to Board
of Commissioners to set salaries, honorarium and
other allowances (if any), as well as distribution of
assignments and authority of each Director.
e.Resolved to approve the grant of authority to
Directors, together with commissioner to set
honorariums and other allowances (if any) to the
Commissioners.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan
untuk melaksanakan keputusan tersebut di atas sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To grant power and Authority to Directors of the Company
to carry out above mentioned resolutions in accordance
with prevailing laws and regulations.
Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas memberikan panduan dalam
pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan,
Rencana dan Anggaran Keuangan BUMI dan untuk
memastikan semua hal tersebut dilaksanakan dengan baik
oleh Direksi. Melalui Komite Renumerasi dan Nominasi,
Dewan Komisaris berhak mengajukan calom Presiden
Komisaris, Presiden Direktur dan anggota dewan lainnya
serta anggota Direksi untuk disetujui dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. Dewan Komisaris harus melakukan tugas
pengawasannya secara independen terhadap Direksi.
The Board of Commissioners
The Board of Commissioners Tasks
The Board of Commissioners’s task is to provide guidance
for formulating BUMI’s Vision, Mission, Purpose, Primary
Objectives, Policies, as well as the Company’s Financial Plans
and Budgets and to ensure their appropriate implementation
by the Directors. Through the Remuneration and
Nomination committees, the Board of Commisioners can
propose candidates for the post of President Commissioner,
President Director, and other members of the Board of
Commissioners and Directors subject to GSM approval.
The Board of Commissioners must perform an independent
supervisory task of the Directors.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris
wajib melakukan evaluasi atas kinerja Dewan Komisaris.
Indikator kinerja utama (IKU), yang terdapat dalam panduan
dewan diaplikasikan secara individu dalam evaluasi kinerja
Dewan Komisaris yang dimimpin oleh Presiden Komisaris.
Indikator utama penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris
adalah:
-Dukungan terhadap nilai-nilai Perseroan, Visi, Misi,
Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan
Anggaran Keuangan Perseroan.
-Memastikan bahwa praktik GCG diatur, diterapkan dan
diawasi dengan baik
-Pembentukan dan memastikan bahwa komite yang
diperlukan dibentuk dan berfungsi dengan baik
-Saran dan bimbingan yang efektif terhadap Presiden
Direktur dan anggota Direksi lainnya
-Keputusan penting dalam hal permodalan dan masalah
keuangan dipertimbangkan dengan baik
-Terpenuhinya kepuasan pemegang saham dalam hal
menjaga aktiva Perseroan, ketepatan informasi dan
pembayaran dividen.
-Dilakukannya rapat rutin antar anggota serta rapat
dengan Direksi
-Tingkat kehadiran yang tinggi dalam rapat Dewan
Komisaris dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi.
The Board of Commissioners Performance Evaluation
In serving its supervisory function, the Board of Commissioners
evaluates its performance. The Key Performance Indicators
(KPIs), as prescribed within the Board Manual are individually
applied to the Board of Commissioners during the evaluation
led by the President Commissioner. The KPI’s for the Board
of Commissioners are:
-Supporting Corporate Values, Vision, Mission, Purpose,
Objectives, Policy, and the Company’s financial plans
and budgets.
-Ensuring that GCG practices are well structured,
implemented and monitored
-Establishing and ensuring that the required committees
are formed and function well
-Providing effective advice and guidance to the President
Director and other members of the Board of Directors
-Asessing important decisions on capital and financial
issues
-Fulfilling shareholder satisfaction by maintaining the
Company’s assets, information accuracy and dividend
payments.
-Conducting routine meetings among members and with
the Board of Directors
-Having high attendance levels at the Board of
Commissioners meetings and the joint meetings of the
Board of Commissioners and Board of Directors.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 149
Good Corporate Governance di Bumi
Masa Jabatan
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dipilih
oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham dengan masa tugas 3 tahun sesuai dengan prosedur
pengangkatan Dewan Komisaris yang telah dibuat oleh
Komite Remunerasi dan Nominasi. Anggota Komisaris yang
masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
Tenure
By the Company’s Articles of Association, the Board of
Commissioners is appointed by the shareholders at the
General Shareholders Meeting to serve a 3-year term which
complies with the Board of Commissioners appointment
procedures prepared by the Remuneration and Nomination
Committee. At the end of the their terms, Commissioners
can be reappointed.
Independensi Anggota Dewan Komisaris
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memenuhi
kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:
Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa
Perseroan harus memiliki Komisaris Independen sekurangkurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga
sampai derajat kedua dengan Komisaris/Direktur lainnya.
Saat ini tiga orang (38%) dari anggota Dewan Komisaris
adalah Komisaris Independen.
Board of Commissioners Independence
The appointment of the Board of Directors has complied
with PT Bursa Efek Jakarta Director’s Decree Number:
Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 that stipulates
Independent Commissioners must consist of at least 30% of
a Company’s Board of Commissioners. Members of the Board
of Commissioners should not have any family ties of up to the
second degree with other Commissioners/Directors. BUMI
currently has three independent Commissioners (38%).
Keanggotaan
Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan
pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan
Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggotaanggota yang bertindak secara independen dan tidak
mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara
independen dan kritis dalam kaitan dengan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, guna meningkatkan efektifitas dan
keterbukaan atas diskusi atau pertimbangan yang dilakukan
atau diberikan.
Composition
The Board of Commissioners composition must allow
the Board to make effective and appropriate decisions.
Members of the Board of Commissioners must be able to
act independently and not have interests that may influence
their ability to perform independent and critical tasks in
relation with the members of the Board of Commissioners
and Directors to enhance the effectiveness and transparency
of the discussions and decisions made.
Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara anggota
Dewan Komisaris ditentukan oleh Presiden Komisaris.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris juga telah
memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan
Nominasi. Dewan Komisaris BUMI terdiri dari 8 (delapan)
anggota yaitu: 1 (satu) orang Presiden Komisaris yang
merupakan Komisaris Independen dan 7 anggota dimana
2 anggota merupakan Komisaris Independen. Pada tanggal
23 Januari 2009, salah satu anggota Dewan Komisaris
yaitu Bapak Samel Rumende mengundurkan diri. Untuk
tetap menjaga komposisi Dewan Komisaris, Rapat Umum
Pemegang Saham BUMI tanggal 26 Juni 2009 mengangkat
satu anggota Dewan Komisaris baru yaitu Bapak Anton
Setianto Soedarsono. Dengan demikian, keanggotaan
Dewan Komisaris selama tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
The President Commissioner determines the allocation
of supervisory tasks among the members of the Board of
Commissioners. The Board of Commissioners appointment
also takes into consideration the recommendations of
the Remuneration and Nomination Committee. BUMI’s
Board of Commissioners consists of 8 (eight) members, 1
(one) President Commissioner who is also an Independent
Commissioner and 7 members, 2 of who are Independent.
Samel Rumende, a member of the Board of Commissioners,
tendered his resignation on 23 January 2009. To maintain
the Board of Commissioners composition, BUMI’s GSM
dated 26 June 2009 appointed Anton Setianto Soedarsono
as a new member of the Board of Commissioners. Therefore,
the composition of the Board of Commissioners during
2009 is as follows:
150 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2009
Composition of Members of the Board of Commissioners During 2009
No Nama
Name
Jabatan
Position
1
Suryo B. Sulisto
Presiden Komisaris
2
Iman Taufik
Komisaris Independen
3
Fuad Hasan Mashyur
Komisaris Independen
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
4
Sulaiman Zuhdi Pane
Komisaris
5
Jay A. Alatas
Komisaris
6
Kusumo A. Martoredjo
Komisaris
7
Nalinkant A. Rathod
Komisaris
8
Samel Rumende*
Komisaris
9
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner (resigned)
Anton Setianto*
Soedarsono
Komisaris
Commissioner
(*)Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009
Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a
member of the Board of Commissioners on 26 June 2009
Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan
rapat sebanyak 6 kali dengan rincian sebagai berikut:
Board of Commissioner Meeting
The Board of Commissioners convened 3 meetings in 2009
as follows:
Agenda Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris Tahun 2009
Board of Commissioners Meeting Agenda and Attendance in 2009
No
Tanggal
Date
Perihal
Agenda
Kehadiran
Attendance
SBS IT
1
20 Jan ‘09
• Presentasi Komite Audit
1
1
Kuartal 4 2008
2
13 May’09
Presentasi Komite Audit
Kuartal 1 2009
Presentation of Audit Committee for the
1st quarter 2009
1
3
6 Aug ‘09
Presentasi CFO mengenai
Obligasi Tukar US$ 375 juta
4
18 Aug ‘09
• Presentasi Komite Audit
• Kwartal 2 2009
•
•
SZP FHM JAA KAM NR
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
ASS SR(*)
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
-
Presentation of Audit Committee for the
4th Quarter 2008
CFO Presentation Regarding Convertible
Bonds US$375 millions
Presentation of Audit Committee for the
• 2nd Quarter 2008
• Presentasi Penerapan Hyperion
•
•
Update IT dan Koordinasi dengan
Akuntansi dan Keuangan
Presentation of Hyperion Implementation
Update from IT and Coordination with
Accounting and Finance
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 151
Good Corporate Governance di Bumi
Agenda Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris Tahun 2009
Board of Commissioners Meeting Agenda and Attendance in 2009
No
5
Tanggal
Date
Perihal
Agenda
25 Aug ‘09
Rapat Kick Off EWS
Kehadiran
Attendance
SBS IT
Kick Off Meeting of Early Warning Systems
(EWS)
6
5 Nov ‘09
• Presentasi Komite Audit
Laporan Kwartal 3 2009
0
0
1
1
SZP FHM JAA KAM NR
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
ASS SR(*)
0
-
1
-
Presentation of Audit Committee report for
3rd quarter 2009
• Diskusi Dengan Departemen Keuangan
Mengenai Masalah Pajak dan Laporan
Keuangan Kuartal 3 2009
Discussion with Finance Department
Regarding Tax Issues and Financial
Statements for 3rd Quarter 2009
Regarding GCG Self Assessment
• Diskusi Dengan PWC Mengenai
Self Assesment
Discussion with PWC Consultant
(*)Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009
Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a
member of the Board of Commissioners on 26 June 2009
Program Pengenalan/Orientasi Dewan Komisaris
Presiden Komisaris memberikan suatu program pengenalan
resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris dan
Direksi untuk memastikan bahwa Komisaris dan Direktur
baru mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai
tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempunyai
pengertian yang mendalam mengenai Perusahaan, sehingga
mereka dapat memberikan kontribusi kepada manajemen
Perusahaan secara efektif dan efisien. Program pengenalan
resmi mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut:
-Informasi mengenai Perusahaan
-Penerapan dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik
-Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan
komposisi, serta evaluasi kinerja dari Dewan Komisaris
dan Direksi.
-Sistem audit Perusahaan
-Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang
berjalan
The Board of Commissioners Orientation Program
The President Commissioner officially provides a
familiarization program for members/new members of the
Board of Commissioners and Board of Directors to ensure
that new Commissioners and Directors possess a clear
understanding of their tasks and responsibilities, and so that
they may be able to effectively and efficiently contribute to
the Company. The program covers the following:
-Information pertaining to the Company.
-Implementation of the principles of Good Corporate
Governance
-The function, rights, tasks and responsibilities,
membership and composition, as well as performance
evaluation of the Board of Commissioners and Board of
Directors
-Corporate Audit Systems
-Corporate strategy and ongoing projects
Program pengenalan resmi juga diberikan kepada anggota
baru Dewan Komisaris, Bapak Anton Setianto Soedarsono.
An official orientation program was also provided for the
new member of the Board of Commissioners, Mr. Anton
Setianto Soedarsono.
Program Pelatihan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris harus mengidentifikasi
kebutuhan mereka untuk mengembangkan pengetahuan
secara terus menerus dengan membuat suatu rencana
pelatihan. Pelatihan yang memadai untuk anggota Dewan
Komisaris mencakup antara lain bidang:
-Manajemen keuangan dan risiko;
-Akuntansi dan laporan keuangan perusahaan; dan
The Board of Commissioners Training Program
The members of the Board of Commissioners must identify
their needs to continuously develop their knowledge by
submitting a training plan. Training that is deemed adequate
for the members of the Board of Commissioners includes,
among others:
-Financial and risk management;
-Corporate accounting and financial reporting; and
152 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
-Arah pengembangan di sektor usaha, bisnis dan
masalah-masalah tata kelola perusahaan.
-Business Developent trends and issues pertaining to
Good Corpoate Governance.
Selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah menghadiri
beberapa internal workshop antara lain Manajemen Risiko
Korporat, Early Warning System dan Governance of Information
Technology.
The Board of Commissioners attended various workshops
that were held internally in 2009 including Corporate Risk
Managment, Early Warning System and Governance of
Information Technology.
Direksi
Tugas Umum Direksi
Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola
kegiatan sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan.
Direksi juga berkewajiban untuk menetapkan sasaran
strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi
bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang
telah disetujui, menjalankan operasional Perseroan dengan
baik, dan mengelola secara efektif sistem pengendalian
internal, manajemen risiko serta pertanggungjawabannya.
Direksi dipimpin langsung oleh Presiden Direktur.
Board of Directors
General Tasks of the Board of Directors
The Board of Directors is responsible for leading and
managing the day-to-day activities to achieve the Company’s
objectives. The Board of Directors is also required to
determine the strategic targets of the Company which are
subsequently presented to the Board of Commissioners for
its approval. The Board of Directors is fully responsible for
implementing the approved strategy to the best of their
ability, and for effectively managing an internal control
system, risk management and other responsibities. The
Board of Directors is headed by the President Director.
Masa Jabatan
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dipilih oleh
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham
dengan masa tugas 4 tahun. Anggota Direksi yang masa
jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
Tenure
In accordance with the Company’s Articles of Association,
the Directors are appointed by the shareholders at the
General Shareholders Meeting for a 4-year tenure. Members
of the Board of Directors whose term of office has expired
can be reappointed.
Independensi Anggota Direksi
Pengangkatan anggota Direksi telah memenuhi kriteria
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/
BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus
memiliki direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1
orang dari jajaran anggota Direksi. Selain itu, anggota Direksi
tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan
Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini dua orang (67%) dari
anggota Direksi adalah Direktur Independen.
The Board of Director’s Independence
The appointment of members of the Board of Directors met
the criteria as required by Board of Directors’ Decree of
PT Jakarta Stock Exchange Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004
dated 19 July 2004 which stipulates that the Company
must possess at least 1 Director that is not affilated within
the Board of Directors. In addition, none of the Directors
has any family relations up to the second degree with
other Directors/Commissioners. There are currently two
Independent Directors (67%) in the Company.
Keanggotaan
Komposisi dari Direksi harus sedemikian rupa untuk
memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan yang
efektif dan memadai dan mereka harus tidak mempunyai
kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan
mereka dalam menjalankan tugasnya secara independen
dan kritis dalam hubungan dengan Dewan Komisaris dan
anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan efektifitas
dan keterbukaan pertimbangan-pertimbangannya. Tiap
anggota Direksi harus orang yang mempunyai karakter yang
baik dan harus mempunyai pengalaman yang berhubungan
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Composition
The composition of the Board of Directors must facilitate
effective and appropriate decisions and Directors must
not possess interests that can influence their ability to
independently and critically perform their tasks with
respect to their relations with the Board of Commissioners
or other Directors, nor the effectiveness and transparency
of their considerations towards a decision. Every member
of the Board of Directors must be one of credible character
and must possess the experience relevant to the tasks and
responsibilities assigned.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 153
Good Corporate Governance di Bumi
Direksi terdiri dari Presiden Direktur merangkap Chief
Executive Officer dan Chief Operationg Officer, Direktur
Pengembangan Usaha, Direktur Internal Audit, Manajemen
Risiko, dan Teknologi Informasi, Chief Financial Officer
(CFO), dan Senior Vice President Investor Relations –
Corporate Secretary.
The Board of Directors consists of the President Director
who concurrently serves as the Chief Executive Officer
and Chief Operating Officer; the Director for Business
Development; Director for Internal Audit, Risk Management,
and Information Tecnology; Chief Financial Officer (CFO);
and the Senior Vice President for Investor Relations –
Corporate Secretary.
Per tanggal 31 Desember 2009 susunan Direksi adalah
sebagai berikut:
As of 31 December 2009, the composition of the Board of
Directors are as follows:
Susunan Anggota Direksi Selama Tahun 2009
Composition of the Members of the Board of Directors During 2009
No Nama
Name
Jabatan
Position
1
Ari S. Hudaya
Presiden Direktur dan Chief Operating Officer
2
Eddie J. Soebari
Director for Internal Audit, Risk Management, Information Technology
3
Kenneth P. Farrell
Director for Business Development
President Director and Chief Operating Officer
Director for Internal Audit, Risk Management, Information Technology
Director for Business Development
4
Andrew C. Beckham
Chief Financial Officer
5
SVP, Investor Relations - Corporate
Dileep Srivastava
Chief Financial Officer
Secretary SVP, Investor Relations - Corporate Secretary
Tugas Masing-Masing Anggota Direksi
Presiden Direktur/Chief Executive Officer bertugas
memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai
Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan,
Rencana dan Anggaran. Dalam menjalankan perannya sebagai
pimpinan, Presiden Direktur wajib memberikan arahan dan
masukan kepada anggota Direksi dan manajemen eksekutif
dalam upaya mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan
yang berkelanjutan. Presiden Direktur bertindak sebagai
wakil Perseroan dan mempromosikan kepentingan Perseroan
di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat.
Members of the Board of Directors Duty
The President Director/Chief Executive Officer is
responsible for leading the Company, implementing the
Company’s Values, Vision, Mission, Main Objectives,
Policies, Plans and Budgets. As the leader, the President
Director is required to provide direction and advice to
members of the Board of Directors and the executive
management team to achieve the Company’s objectives
as well as ensure continuous, profitable development. The
President Director serves as the Company’s representative
and promotes the Company’s interest in the business world
and to the broader community.
Chief Operating Officer (COO) batubara dan pertambangan
bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan dan strategi
operasional bisnis batubara dan pertambangan sesuai
dengan tujuan Perseroan. COO juga bertanggung jawab
untuk membuat rencana bisnis dan memimpin unit-unit
usaha pertambangan dan batubara serta membantu
memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat oleh
masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten.
The Chief Operating Officer (COO) is responsible for all
policy and strategy aspects of our coal and mining business
operations in accordance with the Company’s objectives.
The COO also responsible to develop business plan and lead
the mining and coal business units, ensuring that business
objectives and plans are made and consistently executed by
each business unit.
Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa unit-unit usaha dalam tahapan
pra operasional mengarah secara efektif dan efisien ke
tahapan operasional. Direktur pengembangan usaha
juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan
The Business Development Director is responsible for
ensuring all pre-operational business units are effectively
and efficiently directed towards the operational stage.
The Business Development Director is also responsible
for ensuring that overseas exploration projects are well-
154 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
proyek-proyek eksplorasi di luar negeri dikelola dengan
baik dan memiliki personel yang memadai guna mencapai
keberhasilan sesuai tujuan Perseroan.
managed and possess adequate qualified personnel to
achieve success as set in the Company’s objectives.
Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Teknologi
Informasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden
Direktur dan bekerja sama dengan akuntan publik Perseroan,
Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Information
Technology Steering Committee. Dalam bidang audit internal,
bertanggung jawab untuk melaksanakan wewenang
Presiden Direktur terkait fungsi audit internal. Sejalan
dengan penerapan metode audit berbasis risiko, untuk
sementara waktu Direktur audit internal bertanggung jawab
atas penerapan manajemen risiko Perseroan. Dalam bidang
Teknologi Informasi Direktur juga untuk sementara waktu
bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur
dalam melindungi harta perusahaan dengan mendisain,
mengembangkan dan menerapkan governance teknologi
informasi yang terintregasi dengan cara yang efektif dan
efisien guna menghasilkan sistem teknologi informasi yang
memadai yang memenuhi kebutuhan BUMI saat ini dan
masa mendatang.
Director for Internal Audit, Risk Management, and
Information Technology reports to the President Director
and works with the Company’s Audit Firm, the Audit
Committee, the Risk Management Committee, and the
Information Technology Steering Committee. In internal
audit, the Director is responsible for conducting the
President Director’s authority in relation with the Internal
Audit function. In line with the implementation of the riskbased audit methodology, the Internal Audit Director is
temporarily responsible for implementing risk management
throughout the Company. In the field of Information
Technology, the Director also temporarily assists the
President Director to secure the Company’s wealth and
assets by designing, developing, and implementing an
integrated governance information technology systems in
an effective and efficient manner to fulfil current and future
needs and requirements of BUMI.
Chief financial officer (CFO) bertugas membantu Presiden
Direktur dalam merancang kebijakan dan strategi keuangan
Perseroan serta bertanggung jawab terhadap keseluruhan
masalah keuangan. Untuk tanggung jawab keuangan, CFO
melakukan fungsi kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan,
treasuri, keuangan perusahaan, analisa bisnis dan pelaporan.
The Chief Financial Officer (CFO) assists the President
Director in formulating the Company’s financial policies and
strategies and is wholly responsible for all financial matters.
In regards to his financial responsibilities, the CFO controls
matters pertaining to accounting, taxation, treasury, the
Company’s finances, business analysis and reporting.
Senior Vice President Investor Relations – Corporate
Secretary bertanggung jawab kepada Presiden Direktur
dalam hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris
perusahaan, komunikasi perusahaan, dan corporate
governance termasuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam bidang yang berhubungan dengan investor dan
komunikasi, bertanggung jawab untuk berhubungan dengan
investor publik dan institusional, para analis keuangan,
media, publik dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam
bidang sekretaris perusahaan, bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan yang
berkaitan dengan peraturan dan masalah-masalah penting
terkait dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam
bidang tata kelola perusahaan yang baik, bertanggung jawab
dalam pengembangan aspek nilai dari tata kelola perusahaan
yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan, hukum,
peraturan, dan perundangan yang berlaku.
The Senior Vice President Investor Relations – Corporate
Secretary reports to the President Director. He is responsible
for relations with investors, corporate secretarial duties,
corporate communications, and corporate governance,
including corporate social responsibility policies and
practices. In regard to investors and communication
relations, he is responsible for maintaining relations with
public and institutional investors, financial analysts, media,
the public and other stakeholders. As Corporate Secretary,
his responsibility is to ensure that the Group adheres to the
rules and regulatory requirements of Bapepam-LK and the
Indonesia Stock Exchange. In regards to good corporate
governance, responsibility includes developing and
implementing reliable policies and practices that comply
with all prevailing laws, rules and regulations.
Program Orientasi/Pengenalan Direksi
Presiden Komisaris memberikan suatu program pengenalan
resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris dan
Direksi untuk memastikan bahwa Komisaris dan Direktur
Director Orientation Program
The President Commissioner provides an official
orientation program to member/members of the Board of
Commissioners and Board of Directors to ensure that all new
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 155
Good Corporate Governance di Bumi
baru mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai
tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempunyai
pengertian yang mendalam mengenai Perusahaan,
sehingga mereka dapat memberikan kontribusi kepada
manajemen Perusahaan secara efektif dan efisien. Program
pengenalan resmi harus mencakup penjelasan mengenai
hal-hal berikut:
-Informasi mengenai Perusahaan.
-Penerapan dari prinsip penyelenggaraan perusahaan
yang baik.
-Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan
dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Direksi.
-Sistem audit Perusahaan.
-Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan
Commissioners and Directors are clearly knowledgeable in
regard to their tasks and responsibilities, as well as possess
a firm understanding of the Company, so they can effectively
and efficiently contribute to the Company’s management.
The official familiarization program covers the following:
-Company Information.
-GCG principles implementation.
-Functions, rights, tasks and responsibilities, membership
and composition, as well as performance evaluation of
the Board of Directors.
-The Company’s audit system.
-Current corporate strategy and ongoing projects
Penilaian Kinerja Direksi
Sebagai upaya penerapan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik, BUMI telah membuat pedoman untuk melakukan
penilaian terhadap kinerja semua elemen organisasi Perseroan
yang terangkum dalam Panduan Dewan BUMI. Panduan
tersebut menguraikan indikator kinerja utama (IKU) sebagai
acuan penilaian kinerja setiap anggota Direksi. Evaluasi kinerja
Direksi baik secara individu maupun kelompok, masing-masing
dilakukan oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris.
Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
individu anggota Direksi antara lain:
-Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai
pemegang saham
-Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi strategi Perseroan
-Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama
yang mempengaruhi perusahaan
-Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen
-Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi
-Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan
untuk menjalankan tugasnya dengan baik
-Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota
manajemen
The Board of Directors’ Performance Evaluation
To implement the principles of good corporate governance,
BUMI has formulated a guideline to evaluate the performance
of all elements within the Company’s organization and
summarized it within BUMI’s Board Manuals. The guideline
specifies the key performance indicators (KPI) used as the
basis for performance evaluation of every member of the
Board of Directors. Performance evaluation of the Board
of Directors individually or collectively are conducted
subsequently by the President Director and President
Commissioner. The criteria used for individual performance
evaluation of the members of the Board of Directors
includes, among others:
-Constantly striving to improve shareholder value
-Competence in providing contributions that benefit the
Company’s strategy
-High degree of awareness of the major risks that the
Company is susceptible to
-Provision of clear directions to the management
-Solid contribution to working together with the Board of
Directors
-Commitment of the time needed to perform all tasks
well
-Respect the ideas of the other Directors and members
of management
Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja
Direksi secara keseluruhan adalah:
-Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat
Dewan Komisaris dan Direksi
-Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen
-Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat, kertas
kerja Direksi, dan dukungan di bidang sekretariat
-Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan
perpaduan yang tepat atas keahlian dan pengalaman
dari para anggota.
The criteria that are used to evaluate the Director’s general
performance consist of:
-Productive discussions and deliberations at the Board of
Commissioners and Board of Directors meetings
-Solid relationships between the Board of Directors and
management
-Quality and punctuality of the conduct of the meeting,
the Board of Directors’ working papers, and support for
the secretariat
-Effective composition of members combining the right
expertise and experience.
156 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Rapat Direksi
Selama tahun 2009, Direksi menyelenggarakan 7 rapat
dengan rincian sebagai berikut:
The Board of Directors’ Meetings
Throughout 2009,the Board of Directors convened 7
meetings, with details as follows:
Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan
Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries
Tanggal
Date
Materi Pembahasan
Agenda
2 Feb ‘09
•Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Januari 2009
•Persetujuan Laporan Keuangan Anak Perusahaan Batubara Triwulanan per Tanggal 31 Desember 2008
•Rencana Pengeluaran Modal untuk Tahun 2009
•Rencana Bisnis Jangka Panjang untuk KPC dan AI
•Masalah perbankan
•Pengaruh Peraturan Pertambangan Baru Terhadap Perusahaan Batubara
•Revisi Harga Batubara oleh Enercorp
•Update Mengenai Penyesuaian VAT dengan Royalty, Sales Tax on Services, Pajak Alat Berat
•Rapat Komisaris Mengenai Deklarasi Dividen
20 Mar ‘09 •Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin selama Bulan Pebruari 2009 dan Proyeksi Sampai Desember 2009
•Rencana Ekspansi KPC dan Arutmin
•Perubahan Kondisi Kontrak dengan PAMA dan PT Darma Henwa Tbk.
•Perjanjian FMC Dengan Intraco Penta Mengenai Pemeliharaan Atas Articulated Dump Trucks
•Persetujuan Penghapusan Ban Yang Dibeli tahun 2005 dan 2006
•Masalah perbankan
•Penunjukkan Kantor Akuntan Publik
•Suplly Batubara ke ENEL
•Rekomendasi OLC dan CPP Asam Asam
5 May ‘09 •Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Maret dan April 2009
•Persetujuan Laporan Keuangan Triwulanan per Tanggal 31 Maret 2009 dan Untuk Periode 1 April 2008 dampai
31 Maret 2009
Presentation on Marketing
Presentation on January 2009 Operations of KPC and Arutmin
Adoption of Accounts for the Quarter ended 31st December 2008 for All Coal Subsidiaries
Capital Expenditure Plan for 2009
Long term Business Plan of KPC and Arutmin
Banking Issues
Effect of New Mining Law on Coal Companies
Revisions of Coal Price by Enercorp
Update on VAT Adjustment with Royalty, Sales Tax on Services, Heavy Equipment Tax
Commissioners Meeting re Declaration of Dividend
Presentation on Marketing
Presentation on February 2009 Operations and Projection Until December 2009 for KPC and Arutmin
Expansion Plans of KPC and Arutmin
Changes in Terms of Contract with PAMA and PT Darma Henwa Tbk.
FMC Agreement with Intraco Penta for Maintenance of Articulated Dump Trucks
Approval for Write Off of Bias Tyre Purchased in 2005 and 2006
Banking Issues
Appointment of Statutory Auditors
Coal Supply to ENEL
Recommendation of Asam Asam OLC and CPP
Presentation on Marketing
Presentation on March and April 2009 Operations of KPC and Arutmin
Adoption of Accounts for the Quarter ended 31 March 2009 and for the period 1st April 2008 to 31st March 2009.
•Persetujuan Kebijakan Manajemen Risiko KPC
•Masalah perbankan
Adoption of Risk Management Policy at KPC
Banking Issues
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 157
Good Corporate Governance di Bumi
Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan
Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries
Tanggal
Date
Materi Pembahasan
Agenda
19 Jun ’09
•Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Mei 2009
•Persetujuan Kebijakan Manajemen Risiko KPC
•Persetujuan Kebijakan Hedging KPC
•Persetujuan atas Fasilitas Keuangan dan Masalah Perbankan
•Peningkatan Biaya Modal Untuk Manajemen Sistem Bahan Bakar di KPC
•Penempatan Pesanan BWP untuk Cadangan Operasi dan Jasa Pemeliharaan Untuk Water Treatmen Plant dan
lain-lain
Presentation on Marketing
Presentation on May 2009 Operations of KPC and Arutmin
Adoption of Risk Management Policy at KPC
Adoption of Hedging Policy at KPC
Approval of Financial Facilities and Banking Issues
Increase in Capital expenditure for Fuel Management Systems at KPC
Placement of Order on BWP for Provision of Operations and Maintenance Services for Water Treatment Plant etc
Approval for construction of Batulicin Underpass, Arutmin
•Persetujuan Atas Konstruksi Jalan (Underpass) Barulicin, Arutmin
8 Sep ‘09 •Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Juli dan Agustus 2009
•Persetujuan Kontrak Peledakan Dengan AEL dan Orica
•Persetujuan Penggantian Formula Eskalasi Dengan PAMA
•Update Mengenai Kontrak Thiess
30 Nov ‘09
•Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan September dan Oktober 2009
•Presentasi Anggaran Untuk KPC dan Arutmin
•Peraturan Baru Mengenai Jasa Pertambangan
•Masalah perbankan
•Update Mengenai Perselisihan Dengan Thiess
•Perubahan Dalam Operasi Pemasaran
•Masalah Infrastruktur di Arutmin
•Persetujuan Atas Laporan Keuangan Untuk Triulan 30 September 2009
16 Dec ‘09
•Presentasi Pemasaran
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin
•Presentasi Operasi KPC dan Arutmin
•Presentasi Anggaran KPC dan Arutmin
•Peraturan Baru Mengenai Jasa Pertambangan
•Masalah perbankan
•Persetujuan Kontrak Pemeliharaan Tetap Untuk Tambahan 9 ADT Trucks Dengan M/S Intraco Penta
•Persetujuan Kenaikan Rate Atas Perjanjian Jangka Panjang Dengan PAMA
•Persetujuan Untuk Kontrak Radio Trucking Dengan MKN
•Update Kontrak Thiess
•Perubahan Dalam Operasi Pemasaran
•Masalah Infrastruktur di Arutmin
Presentation on Marketing
Presentation on July and August 2009 Operations of KPC and Arutmin
Approval for Explosives Contract with AEL and Orica
Approval for Change in Escalation Formula with PAMA
Update on Thiess Contract
Presentation on Marketing
Presentation on September and October 2009 Operations of KPC and Arutmin
Presentation of Budgets for KPC and Arutmin
New Regulation on Mining Services
Banking Issues
Update on Thiess Dispute
Changes in Marketing Operations
Infrastructure Bottleneck at Arutmin
Approval of Accounts for Quarter ended 30th September 2009
Presentation on Marketing
Presentation on Operations of KPC and Arutmin
Presentation on Operations of KPC and Arutmin
Presentation of Budgets of KPC and Arutmin
New Regulation on Mining Services
Banking Issues
Approval for Fixed Maintenance Contract for Additional 9 ADT Trucks with M/S Intraco Penta
Approval for Rate Increase in Long Term Agreement with PAMA
Approval for Radio Trunking Contract with MKN
Update on Thiess contract
Changes in Marketing Operations
Infrastructure Bottleneck at
158 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Program Pengembangan dan Pelatihan Direksi
BUMI memiliki komitmen untuk terus mengembangkan
kompetensi SDM di berbagai level. Sebagai penanggung
jawab keseluruhan operasional Perseroan, peningkatan
kompetensi menjadi prasyarat mutlak. Untuk itu, BUMI
mewajibkan Direksi untuk mengikuti berbagai training
untuk meningkatkan kompetensi.
The Board of Directors Training and Development Program
BUMI is committed to continuously developing HR
competence at all organization levels. The Board of
Directors, who is responsible for the Company’s operational
aspects, believes that competency enhancement is of
primary importance. Hence, BUMI requires all members of
the Board of Directors to attend various training programs
to enhance their competence.
Selain itu, transfer knowledge menjadi kultur sudah mulai
diterapkan. Kultur ini akan sangat membantu Direksi yang
tidak berkesempatan mengikuti pelatihan karena halhal tertentu khususnya berkenaan dengan pelaksanaan
tugas Perseroan, untuk menyerap berbagai pengetahuan
dari pelatihan yang dihadiri Direksi yang lain, maupun
konsultasi dengan konsultan dalam berbagai bidang ilmu
dan pengetahuan.
Moreover, knowledge transfer has been implemented as
the Company’s culture. This culture has proven very helpful
to members of the Board of Directors who do not have
the opportunity to attend training due to time constraint
absorbing a variety of information from the training
attended by other Directors, and meetings with consultants
in various fields.
Selama 2009, Direksi telah mengikuti berbagai training
yaitu:
Training programs attended by the Board of Directors
throughout 2009 included:
No
Nama
Name
Topik
Topic
Negara
Country
1
Ari S. Hudaya
Early Warning Systems
Indonesia
2
Eddie J. Soebari Asian Development Bank 42nd Annual Meeting 2009 Indonesia
3
Kenneth P. Farrell
• CLSA Asia Investor Forum
• Daiwa Invesment conference
• Deutsche Bank’s Indonesian Corporate Day
• Macquire Asia Pacific Conference
USA
London, Edinburg, Geneva
Jakarta
London
4
Andrew C. Beckham
• Macquire Asia Pacific Conference
• International Company Directors Course by
Australian Institute of Company Directors
International
London
Singapore
5
USA
London, Edinburg, Geneva, Dublin, Zurich
Barcelona
Dileep Srivastava
• CLSA Asia Investor Forum
• Daiwa Invesment conference
• Merrill Lynch 2009 Global Metals, Mining & Steel Conference
• UBS Theme Day Coal and Power
• RBS Conference
• BNP Paribas Indonesian Corporate Day
• CLSA 16th CLSA Investors’ Forum 2009
• Deutsche Bank’s Indonesian Corporate Day
• Macquire Asia Pacific Conference
Hong Kong, Singapore
Singapore
Singapore
Hong Kong
Jakarta
London
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 159
Good Corporate Governance di Bumi
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Pada tahun 2009, Direksi mengadakan pertemuan dengan
jajaran Dewan Komisaris sebanyak 2 kali dengan rincian
sebagai berikut:
Nama
Name
Kehadiran
Attendance
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Suryo Bambang Sulisto
2/2
Iman Taufik
1/2
Sulaiman Zuhdi Pane
1/2
Fuad Hasan Masyhur
1/2
Jay Abdullah Alatas
2/2
Kusumo A. Martoredjo
2/2
Nalinkant A. Rathod (**)
0/2
Samel Rumende (*)
-/2
Anton Setianto Soedarsono (*)
1/2
Tanggal
Date
Materi Pembahasan
Agenda
18 Jun ‘09
• Review Kinerja Keuangan Untuk tahun 2008 dan Q1 2009
Financial Performance Review for 2008 and Q1 2009
Preparation for the Company’s Annual
and Extraordinary Meetings
• Persiapan Rapat Umum dan Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham
15 Des ‘09
• Kinerja Perseroan Untuk Q3 dan Perkiraan Untuk
12 Bulan 2009
Direksi
The Joint Meeting of the Board of Commissioners and
Board of Directors
The Board of Directors convened two meetings with the
Board of Commissioners in 2009 as follows:
Board of Director
Company Performance for Q3 and Estimate of the
12 Month in 2009
Arisaptari Hudaya
2/2
Eddie Junianto Soebari
2/2
Kenneth Patrick Farrell
2/2
Preparation for the Extraordinary
General Meeting of the Shareholders
• Rencana Bisnis 2010 dan Update Kondisi
Andrew C. Beckham
2/2
Dileep Srivastava (**)
1/2
• Persiapan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
Perusahaan Terkini
Business Plan 2010 and Recent Updates
(*)Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009
Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a
member of the Board of Commissioners on 26 June 2009
(**)Berhalangan hadir karena tugas ke luar seperti road show, pertemuan dengan investor
Could not attend due to corporate commitments overseas such as attending a road show, meetings with investor
Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan
Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan
fasilitas. Renumerasi dibahas terlebih dahulu oleh Komite
Renumerasi dan Nominasi sebelum diajukan ke Rapat
Umum Pemegang Saham untuk disahkan. Kewenangan
untuk menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan
Direksi didelegasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan
160 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
The Board of Commissioners and Board of Directors
Remuneration Policy
The Company provides remunerations to the Board of
Commissioners and Board of Directors in the form of salary,
benefits, and facilities. The Remuneration and Nomination
Committee initially discusses the remuneration before it is
submitted for the approval and endorsement at the GSM.
The authority to determine the Board of Commissioners
and Board of Directors remuneration was delegated to the
Good Corporate Governance at Bumi
pada tanggal 26 Juni 2009. Evaluasi renumerasi Dewan
Komisaris dan Direksi dilakukan setiap tahun oleh
Komite Renumerasi dan Nominasi dan diajukan kepada
Dewan Komisaris. Selama tahun 2009 dan 2008 jumlah
remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi
adalah masing-masing sebesar US$ 3.649.099 (setara
dengan Rp 37,7 miliar) dan US$ 2.355.875 (setara dengan
Rp 22,592 miliar).
Board of Directors and the Board of Commissioners at the
GSM held on 26 June 2009. The evaluation of Board of
Commissioners and Board of Directors remuneration is done
every year by the Remuneration and Nomination Committee
and submitted to the Board of Commissioners. Total
remuneration to Commissioners and Directors for the year
2009 and 2008 amounted to US$ 3,649,099 (equivalent
to Rp 37.7 billion) and US$ 2,355,875 (equivalent to
Rp 22.592 billion) respectively.
Diluar dari gaji diatas, para anggota Dewan Komisaris dan
Direksi menerima tunjangan-tunjangan berupa kendaraan
dinas dengan biaya operasional yang ditanggung Perseroan,
fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi, biaya cuti tahunan,
hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan,
serta biaya perjalanan dinas.
In addition to the above-mentioned salaries, the members
of the Board of Commissioners and Board of Directors
members receive benefits in the form of official vehicles
where operational expenses are paid for by the Company,
health facilities, communication facilities, annual vacation
expenses, annual leave in accordance with the Company’s
policy, and travel allowances.
Riwayat Hidup Komisaris dan Direksi
Riwayat Hidup dari masing-masing anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dapat di lihat pada halaman 31-33
dan halaman 41-43 dalam Laporan Tahunan ini.
Curriculum Vitae of the Board of Commissioners and
Board of Directors
Detail information of Curriculum Vitae of the Board of
Commissioners’ members and Board of Directors’ members
is set out on page 31-33 and page 41-43 in this Annual
Report
Komite-komite
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite
di bawah pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Audit,
Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen
Risiko.
Committees
To assist the Board of Commissioners in carrying out its
tasks, the Company has formed three Committees that
report to the Board of Commissioners, which comprise of
the Audit Committee, the Remuneration and Nomination
Committee, and the Risk Management Committee.
Sementara, untuk membantu Direksi, BUMI membentuk
Hedge Risk Management Committee dan Sub Komite
Ekspansi, dan Komite Pedoman Perilaku. Dan yang akan
segera dibentuk adalah Komite Teknologi Informasi
(Information Technology Steering Committee).
BUMI has also formed a number of Committees to assist
the Board of Directors, which are the Hedging Committee
and the Expansion Sub Committee, and the Code of
Conduct Committee. An Information Technology Steering
Committee will be formed in the near future.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 161
Good Corporate Governance di Bumi
Komite Audit
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh
Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam
Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris
dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya
terutama yang terkait dengan:
-Integritas dan mutu laporan keuangan yang
dipublikasikan
-Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal
maupun internal
-Kecukupan pengendalian internal
-Pelaksanaan pengendalian risiko
-Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku
Keanggotaan
Komite Audit BUMI terdiri dari 3 orang anggota yang
independen yang dipimpin oleh seorang Komisaris
Independen. Sejak tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi
Pane tidak lagi bersatus sebagai Komisaris Independen
dan karenanya sejak tanggal 15 Oktober 2009 Iman Taufik
menggantikan posisinya sebagai Ketua Komite Audit.
Dengan demikian susunan keanggotaan Komite Audit
selama 2009 adalah sebagai berikut:
Nama
Name
Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik
Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu
Indra Safitri
Audit Committee
Tasks and Responsibilities
Audit Committee (AC) is a committee formed by the Board
of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated
in the Audit Committee Charter approved by the BOC. The
function of the Audit Committee is to assist the BOC to
discharge its oversight responsibilities primarily relating to:
-The integrity and quality of published financial reports
-Effectiveness of audits conducted by both internal and
external auditors
-Adequacy of internal controls
-Implementation of risks management
-Compliance with the prevailing laws and regulations
Membership
The Audit Committee at BUMI consists of 3 (three)
independent members and is chaired by an Independent
Commissioner. Sulaiman Zuhdi Pane is no longer an
Independent Commissioner since 26 June 2009 and
therefore since 15 October 2009 Mr. Iman Taufik replaced
him as the Chairman of the Audit Committee.
The composition of the Audit Committee during 2009 were
as follows:
Jabatan
Position
Ketua dan Komisaris Independen Lama
Chairman and Independent Commissioner *
Ketua dan Komisaris Independen
Chairman and Independent Commissioner **
Anggota
Member
Anggota
Member
Anggota
Member
*Sulaiman Zuhdi Pane menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai tanggal 26 Juni 2009
Sulaiman Zuhdi Pane was the Chairman of Audti Committee until 26 June 2009
**Iman Taufik mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit mulai 15 Oktober 2009
Iman Taufik is the Chairman of Audit Committee starting 15 October 2009
Rangkuman riwayat hidup dari masing-masing ketua dan
anggota Komite Audit dapat dilihat pada halaman 212 dan
halaman 213 dalam Laporan Tahunan ini.
162 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Background information on the Chairman and members of
the Audit Committee is set out on page 212 and page 213
of this Annual Report.
Good Corporate Governance at Bumi
Rapat Komite
Pada tahun 2009 Komite Audit telah menyelenggarakan
20 (dua puluh) kali rapat termasuk 6 (enam) rapat dengan
Dewan Komisaris. Kehadiran masing–masing anggota dalam
rapat di atas adalah sebagai berikut: ZP 4 kali (25%), IT 1 kali
(25%), KP 19 kali (95%), MN 19 kali (95%), IS 19 kali (95%).
Committee Meetings
In 2009 the AC conducted 20 (twenty) meetings including
6 (six) meetings with the Board of Commissioners. The level
of attendance of each member is as follows: ZP 4 meetings
(25%), IT 1 meeting (25%), KP 19 meetings (95%), MN 19
meetings (95%), IS 19 meetings (95%).
Kegiatan Komite Tahun 2009
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009 meliputi:
Committee Activities in 2009
Activities of Audit Committee during 2009 covered
the following:
Umum
-Me-review dan menyusun kembali Piagam Komite Audit
-Menyusun rencana kegiatan tahun 2009
General
-Review and revise of the Audit Committee Charter
-Preparation of the activity plan for 2009
Laporan Keuangan
-Me-review draft final laporan keuangan yang diaudit
tahun 2008
-Me-review laporan keuangan 2009 kwartalan
-Membahas isu perpajakan dan hukum
Financial Statements
-Review the final draft of the audited 2008 financial
statements
-Review 2009 quarterly financial reports
-Discuss tax and legal issues
Eksternal Auditor
-Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan
keuangan tahun 2008
-Membahas temuan audit tahun 2008
-Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2009
External Auditor
-Discuss and monitor the conduct of the audit for the
2008 financial statements
-Discuss audit findings
-Discuss the 2009 financial statement audit plan
Internal Audit
-Membahas Konsep Piagam Internal Auditor
-Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit
sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK yang terbaru
-Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal
audit tahun 2009
-Membahas Rencana Kerja tahun 2010
Internal Audit
-Discuss the draft of the Internal Audit Charter
-Discuss the function and organization of the Internal
Audit particularly in compliance with the recent
Bapepam-LK regulations
-Monitor the implementation and findings of Internal
Auditors in 2009
-Discuss the 2010 Internal Audit Plan
Enterprise Risk Management (ERM)
-Memantau penyelesaian proyek ERM yang dilaksanakan
oleh Konsultan
-Membahas rencana lanjutan implementasi ERM
-Mereview kebijakan ERM
Enterprise Risk Management (ERM)
-Monitor the completion of the ERM project conducted
by the Company’s consultant
-Discuss continuation of the ERM implementation plan
-Review the ERM policies
Governance
-Membahas pelaksanaan self assessment penerapan GCG
-Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih
lanjut whistle blower system
-Membahas berbagai isu legal
Governance
-Discuss the GCG self assessment
-Discuss the findings and monitoring of the follow up of
Whistle Blower System
-Discuss various legal issues
Informasi rinci mengenai Laporan Komite Audit dijabarkan
di halaman 210 sampai 211 dalam Laporan Tahunan ini.
Detail information of the Audit Committee report is set out
in page 210 to 211 of this Annual Report.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 163
Good Corporate Governance di Bumi
Komite Remunerasi dan Nominasi
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk pada tanggal
15 Maret 2007. Fungsi utama Komite Remunerasi dan
Nominasi adalah untuk memberikan pendapat professional
kepada Dewan Komisaris guna memastikan bahwa proses
remunerasi dan pencalonan anggota Dewan Komisaris,
Direksi serta para eksekutif Perseroan sesuai dengan praktik
dan prinsip Good Corporate Governance.
The Remuneration and Nomination Committee
Tasks and Responsibilities
The Remuneration and Nomination Committee was
established on 15 March 2007. The main function of
the Remuneration and Nomination Committee is to
provide its professional recommendations to the Board
of Commissioners to ensure that the remuneration and
nomination of the members of the Board of Commissioners,
the Board of Directors and executives of the Company are
in accordance with Good Corporate Governance practices
and principles.
Keanggotaan
Komite Renumerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang
yaitu 1 (satu) ketua dan 2 (dua) anggota.
Membership
The Remuneration and Nomination Committee consists of
3 members of which 1 serves as the Chairman and 2 are
members.
Per 31 Desember 2009 susunan Komite Remunerasi dan
Nominasi adalah sebagai berikut:
The composition of the Remuneration and Nomination
Committee is as follows:
Nama
Name
Jabatan
Position
Suryo B. Sulisto
Keterangan
Descriptions
Ketua
Independen terhadap perusahaan
Chairman
Fuad Hasan Masyhur
Independent to the Company
Anggota
Independen terhadap perusahaan
Member
Ari S. Hudaya
Independent to the Company
Anggota
Member
Riwayat Hidup Anggota
Rangkuman riwayat hidup masing-masing anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi disampaikan pada halaman 31,
33 dan 41 dalam Laporan Tahunan ini.
Resume
Background information of the respective members of the
Remuneration and Nomination Committee is found in page
31, 33 and 41 of this Annual Report.
Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009 komite menyelenggarakan 2 kali
rapat sebagai berikut:
Committee Meetings
The Committee convened 2 meetings throughout 2009
details for which are as follows:
Tanggal
Date
Perihal
Agenda
13 May ‘09
• Pengunduran Diri Bapak Samel Rumende dan Pengangkatan Bapak Anton Setianto Soedarsono Sebagai Anggota Dewan Komisaris
ASH
FHM
1
1
1
1
1
1
Resignation of Mr. Samel Rumende and the Appointment of Mr. Anton
Setianto Soedarsono as the member of the Board of Commissioners
• Mengkaji Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dan
Organisasi Perusahaan
18 Aug ‘09
SBS
Evaluate the Compotition of the Board of Commissioners,
the Board of Directors, and Company’s Organisation
Hasil RUPS Mengenai Pelaksanaan Wewenang Dalam Menentukan Gaji, Uang Jasa dan Tunjangan Lainnya Anggota Dewan Komisaris
Results of the GSM to carry out the authority to determine salary, honor
and other allowances for the Members of the Board of Commissioners
164 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Kegiatan Komite tahun 2009
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selama
tahun 2009 Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan
komunikasi dengan anggota Komisaris lainnya serta Direksi
dan manajemen Perseroaan. Komite Remunerasi dan
Nominasi telah meninjau kesesuaian jumlah Komisaris
Independen apakah telah sesuai dengan peraturan Bursa
Efek Indonesia yang berlaku serta peraturan terkait lainnya
mengenai Komisaris Independen. Komite Remunerasi
dan Nominasi mendiskusikan pengunduran diri Bapak
Samel Rumende dan melihat pengaruhnya terhadap
tugas pengawasan Dewan Komisaris. Selanjutnya Komite
melakukan proses seleksi anggota Dewan Komisaris
dan mengusulkan Bapak Anton Setianto Soedarsono
untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26
Juni 2009. Komite juga mengkaji komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi dari unit-unit usaha Perseroan dan
merekomendasikan pengangkatan anggota terkait kepada
Dewan Komisaris dan Direksi unit usaha.
Committee’s Activities in 2009
In implementing its tasks and responsibilities throughout
2009, the Remuneration and Nomination Committee
communicated with the members of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and management of
the Company. The Remuneration and Nomination Committee
reviewed the compliance of the number of Independent
Commissioner with the prevailing Indonesia Stock Exchange
and other related regulations relating to Independent
Commissioner. The Remuneration and Nomination
Committee discussed the resignation of Samel Rumende
and assessed its impact on the Board of Commissioner’s
supervisory role. Subsequently, the Committee conducted a
selection process and proposed Anton Setianto Soedarsono
for the approval and endorsement at the Extraordinary
General Shareholders Meeting on 26 June 2009. The
Committee also reviewed the composition of the Board of
Commissioners and Board of Directors of the Company’s
business units and recommended the appointment of
relevant members to the Board of Commissioners and Board
of Directors at the business units.
Komite Manajemen Risiko
Tugas dan tanggung jawab
Komite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15 Maret
2007.
Risk Management Committee
Tasks and Responsibilities
The Risk Management Committee has been operational
since 15 March 2007.
Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris
untuk memberikan rekomendasi dalam bidang manajemen
risiko kepada Dewan Komisaris guna memastikan penerapan
dan efektifitas dari sistem manajemen risiko korporat di
Perseroan.
The Risk Management Committee was established by the
Board of Commissioners to provide recommendations on the
area of risk management to the Board of Commissioners in
order to ensure the existence and effectiveness of enterprise/
integrated risk management systems in the Company.
Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko
adalah sebagai berikut:
-Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan
manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan
toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang
telah ditetapkan oleh Direksi.
-Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen
risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI.
-Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit Internal,
Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan
kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan
secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen
risiko Perseroan.
-Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai
pengelolaan risiko stratejik perusahaan.
-Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI
serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut
profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul)
dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta
The tasks and responsibilities of the Risk Management
Committee are as follows:
-Provide guidance and recommendations on risk
management policies (philosophy, risk appetite and
tolerance, vision and mission, objectives and targets,
and strategy) defined by the Board of Directors.
-Review and ensure that the Company possesses a risk
management framework that fits with the business
requirements.
-Ensure that the President Director and Internal Audit,
Risk Management, and IT Directors provide leadership
and direction for the Company’s risk management
practices and proactively enhance the Company’s risk
management capabilities.
-Provide recommendation to the Board of Directors on
the management of BUMI’s strategic risks.
-Review recommendations on BUMI’s strategic decisions
and provide suggestions to the Board of Directors
regarding the possible risks that could occur including
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 165
Good Corporate Governance di Bumi
rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko
stratejik perusahaan.
-Mengkaji efektifitas kinerja dan penerapan manajemen
risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan
rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa
risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi
risiko perusahaan.
-Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi
dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen
risiko Perseroan.
-Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektifitas
penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil
dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko
utama.
-Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan
Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan yang
memerlukan perhatian khusus.
recommendations on the tolerable risk levels and risk
treatments/action plans for the respective strategies.
-Review the effectiveness of Company’s risk management
performance and implementation including risk profile
and provide recommendations to the Board of Directors
to ensure that these risks are within the Company’s
tolerable risk levels.
-Provide suggestions and recommendations to the Board
of Directors on the enhancement of Company’s risk
management performance and implementation.
-Report to the Board of Commissioners on the
effectiveness of risk management implementation at
BUMI including the results of risk treatment/action
plan implementation of key risks to the Board of
Commissioners.
-If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of
Directors to discuss significant risks requiring immediate
attention.
Keanggotaan
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember
2009 dan per tanggal laporan ini adalah:
-Bapak Nalinkant A. Rathod sebagai ketua
-Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota
Membership
Members of the Risk Management Committee as at 31
December 2009 and at the date of this report are:
-Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman
-Mr. Kanaka Puradiredja as Member
Bapak Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris
dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Audit Komite
dan independen terhadap perusahaan.
Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of
Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member
of Audit Committee and independent to the Company.
Rangkuman riwayat hidup masing-masing anggota Komite
Manajemen Risiko disampaikan pada halaman 31 dan
halaman 212 dalam Laporan Tahunan ini.
Background information of the respective members’ of the
Risk Management Committee is described in page 31 and
page 212 of this Annual Report.
Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009 Komite Manajemen Risiko
melakukan 2 kali rapat dengan Dewan Komisaris untuk
menilai perkembangan penerapan ERM di Perseroan
sebagai berikut:
Committee Meetings
The Risk Management Committee convened 2 meetings
with the Board of Commissioners in 2009 to discuss the
progress of the implementation of the ERM throughout the
Company with details as follows:
Tanggal
Date
8 Jun ‘09
25 Aug ‘09
Perihal
Agenda
Penutupan Proyek Manajemen Risiko Korporat Closing of ERM Project
NR
(*)
KP
0
1
0
1
Presentasi Early Warning System oleh Ernst & Young (Kick Off Meeting)
Kick Off Meeting Presentation of EWS by Ernst & Young NR (*)
Nalinkant A. Rathod - tidak dapat hadir sehubungan adanya road show di luar Indonesia
Unable to attend the meeting due his attendance at the road shows outside Indonesia
KP
Kanaka Puradiredja
166 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Kegiatan komite tahun 2009
Sepanjang 2009, Komite Manajemen Risiko telah memonitor
kegiatan proyek Manajemen Risiko Korporat. Pengawasan
dilakukan baik melalui laporan-laporan yang diterima atas
perkembangan proyek maupun melalui presentasi laporan
perkembangan proyek yang dilakukan oleh konsultan
Ernst & Young. Masukan juga diberikan oleh Komite atas
Kebijakan dan Prosedur – Manajemen Risiko Korporat
Versi 1.0 yang dikeluarkan pada tanggal 30 April 2009.
Komite Manajemen Risiko juga melakukan pengawasan
atas pelaksanaan rencana mitigasi risiko. Selain itu, Komite
Manajemen Risiko juga melakukan pengawasan terhadap
penerapan proyek Early Warning System yang merupakan
kelanjutan dari penerapan proyek Manajemen Risiko
Korporat.
Activities of the Committee in 2009
The Risk Management Committee monitored the
activities of the Enterprise Risk Management Project in
2009. Monitoring was both in the form of reports that it
received on the progress of the project as well as through
presentations provided by the consultants from Ernst &
Young regarding the progress of the project. The Committee
also provided input and suggestions pertaining to the Policy
and Procedures – Enterprise Risk Management Version 1.0
that was issued on 30 April 2009. The Risk Management
Committees also monitored the implementation of the
risk mitigation plan. In addition, the Risk Management
Committee also monitored the implementation of
the Early Warning System project that served as the
continuation of the implementation of the Enterprise Risk
Management project.
Hedge Risk Management Committee
Hedge Risk Management Committee dibentuk tanggal 29
Januari 2009. Pengesahan pembentukan komite dilakukan
pada tanggal 19 Juni 2009 dalam rapat Direksi.
Hedge Risk Management Committee
The Hedge Risk Management Committee was established
on 29 January 2008. Its establishment was endorsed on 19
June 2009 at the Board of Directors meeting.
Tugas dan Tanggung Jawab
Hedge Risk Management Committee bertugas untuk
mengawasi, mengkaji, dan memodifikasi kebijakan hedging
dengan melakukan tugas dan tanggung jawab berikut:
-Mengadakan pertemuan rutin setiap 2 minggu
-Memonitor eksposur risiko yang dihadapi perusahaan
-Memonitor kondisi pasar atas harga minyak dan
batubara yang kritikal terhadap operasi perusahaan
-Memonitor transaksi hedging yang sedang berjalan
-Memutuskan perlu tidaknya suatu transaksi hedging
dengan memperhatikan peraturan, proses dan
instrument-instrumen yang telah disetujui dalam
kebijakan hedging
Tasks and responsibilities
The Hedge Risk Management Committee has to monitor,
review and modify the hedging policy by undertaking the
following tasks and responsibilities:
-Conduct regular meetings every 2 weeks
-Monitor current risks exposed to the Company
-Monitor current market situation of oil and coal prices
which are critical to the operations of the Company.
-Monitor the outstanding hedging position
-Take hedging decisions within the broad framework of
hedging rules, process and agreed instruments
Keanggotaan
Anggota Hedge Risk Management Committee terdiri dari
6 orang yaitu:
Membership
Composition of Hedge Risk Management Committee
consists of 6 members as follows:
Nama
Name
Peter Ball
Andrew C. Beckham
Ashok Mitra
Saroj Patro
Herlan Siagian
Pratikto
Jabatan
Position
Ketua (Vice President Marketing)
Chairman
Anggota (CFO BUMI)
Member
Anggota (CFO PT Kaltim Prima Coa)
Member
Anggota (CFO PT Arutmin Indonesia)
Member
Anggota (GM Marketing)
Member
Anggota (GM Supply Chain)
Member
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 167
Good Corporate Governance di Bumi
Rapat Komite
Hedge Risk Management Committee melakukan pertemuan
setiap dua minggu atau sesuai kebutuhan untuk membahas
agenda-agenda berkenaan dengan perkembangan fluktuasi
harga batubara dan bahan bakar dan upaya menanganinya
serta memonitor posisi hedging yang sedang berjalan.
Committee Meetings
Hedge Risk Management Committee meets once every two
weeks or as needed to discuss the agenda related to the
current developments and matters pertaining to fuel and
coal price fluctuations as well as efforts to manage and
monitor its outstanding hedging position.
Sepanjang tahun 2009, Hedge Risk Management Committee
melakukan 15 kali rapat dengan kehadiran sebagai berikut:
In 2009, the Hedge Risk Management Committee
conducted 15 meeting with the following attendance:
Nama
Name
Jumlah Kehadiran
Attendance
(%)
Peter Ball
15/15
100%
Andrew C. Beckham
3/15
20%
Ashok Mitra
8/15
53%
Saroj Patro
4/15
27%
Herlan Siagian
15/15
100%
Pratikto (*)
-/15
-
(*)Mengingat selama tahun 2009 yang didiskusikan adalah hedging atas harga batubara, bukan harga minyak (supply),
maka Pratikto tidak diharuskan hadir dalam rapat.
Since the agenda of the meetings during 2009 were related to the hedging for coal prices, not fuel prices (supply),
therefore Pratikto was not required to attend the meetings.
Kegiatan Komite Tahun 2009
Sepanjang tahun 2009 Hedge Risk Management Committee
telah memproses dan memutuskan untuk melakukan 12
transaksi hedging atas harga batubara untuk PT Kaltim
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia dengan jumlah
keseluruhan adalah 3,163 juta ton batubara atau senilai US$
228,455 juta.
Activities of the Committee in 2009
In 2009, Hedge Risk Management Committee processed
and decided to carry out 12 hedging transactions for coal
prices for PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia
in total for 3,163 tonnes of coal or US$ 228,455 million.
Sub Komite Ekspansi
Tugas dan tanggung jawab
Sub Komite Ekspansi bertugas untuk memastikan bahwa
rencana dan pelaksanaan proyek ekspansi dilakukan secara
memadai, dan memberikan hasil yang maksimal bagi
Perseroan.
Expansion Sub Committee
Tasks and responsibility
The Expansion Sub Committee ensures that the plan and the
expansion project is appropriately carried out and provides
the best possible results for the Company.
Keanggotaan
Sub Komite Ekspansi terdiri dari dua Direktur PT Kaltim
Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, dan CFO PT Bumi
Resources Tbk. dan PT Kaltim Prima Coal yaitu:
Membership
The Expansion Sub Committee consists of two Directors
from PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, and
the CFO’s from PT Bumi Resources Tbk. and PT Kaltim
Prima Coal as shown below:
Nama
Name
Minesh Dave R. Bismarka
Jabatan
Position
Direktur KPC dan Arutmin
KPC and Arutmin Director
Direktur KPC dan Arutmin
KPC and Arutmin Director
Andrew C. Beckham
CFO PT Bumi Resources Tbk.
Ashok Mitra
CFO PT Kaltim Prima Coal
168 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Rapat Komite
Sub Komite Ekspansi melakukan pertemuan bulanan serta
pertemuan adhoc sesuai kebutuhan.
Committee Meetings
The Expansion Sub Committee convenes its meetings on a
monthly basis but may also convene on an ad hoc if it is
required.
Komite Pedoman Perilaku
Tugas dan Tanggung Jawab
Guna memastikan bahwa Pedoman Perilaku Perseroan
diterapkan secara memadai dan Speak Up System
beroperasi dengan efektif, Dewan Komisaris dan Direksi
membentuk Komite Pedoman Perilaku. Tugas dan tanggung
jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai beriktu:
-Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku.
-Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku guna
meningkatkan standar etika Perusahaan kepada Dewan
Komisaris dan Direksi.
-Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke
tiga (outsourcing) Speak Up System.
-Berusaha mengumpulkan/mendapatkan informasi
awal yang memadai dari Pelapor guna memungkinkan
dilakukannya. penyelidikan/investigasi yang memadai
oleh bisnis unit atau pihak lain yang terkait.
-Mengevaluasi informasi dan data yang diterima
sehubungan dengan Speak Up System secara independen
dan tidak memihak.
-Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System
dengan memastikan bahwa:
•Laporan mengenai adanya suatu pelanggaran
Pedoman Perilaku oleh seseorang yang tidak
didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata tidak
diproses dengan cara yang dapat merusak nama baik
seseorang.
•Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor
tidak mengalami masalah dalam kepegawaian mereka
di PT Bumi Resources Tbk. atau anak perusahaannya
yang disebabkan oleh laporan yang ia berikan.
-Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku yang
diterima kepada unit usaha terkait untuk di tindaklanjuti
atau kepada pihak berwenang lainnya yang diusulkan
berdasarkan hasil diskusi dengan Divisi Internal Audit
atau Komite Audit PT Bumi Resources Tbk.
-Memonitor penyelidikan/investigasi yang dilakukan
oleh unit usaha terkait dan memastikan bahwa
penyelidikan/investigasi dilakukan secara profesional
dan tepat waktu.
-Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atau
Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. apabila terdapat
keraguan kepada siapa laporan harus diteruskan. Hal ini
mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran yang
diterima mengimplikasikan/melibatkan lebih dari satu
orang/fungsi dari beberapa departemen/divisi atau
melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.
The Code of Conduct Committee
Tasks and Responsibilities
The Board of Commissioners and Board of Directors
formed the Code of Conduct Committee to ensure that the
Company Code of Conduct is implemented adequately and
the Speak Up System operates effectively. The tasks and
responsibilities of the Code of Conduct Committee are as
follows:
-Promote the implementation of the Code of Conduct.
-Provide suggestions to the Board of Commissioners and
Directors to revise the Code of Conduct to improve the
Company ethical standards.
-Manage the centralization and outsourcing of the Speak
Up System.
-Strive to gather enough initial facts from the persons
who have reported to the Speak Up System (“Speaker”)
to allow meaningful investigations by the business units
or other related parties.
-Evaluate information and data received under the Speak
Up System in an independent and impartial manner.
-Maintain confidentiality of the Speak Up System by
ensuring that:
•Any allegations against any particular person(s),
which are not supported by facts or hard evidence,
is not processed in any manner that could lead to
damaging that person’s reputation.
•The identity of a Speaker is protected where requested
so that such persons can not suffer any recrimination
in their employment with PT Bumi Resources Tbk. or
its subsidiaries because of speaking out.
-Refer reports on the Code of Conduct violations to be
followed up by the appropriate business units or other
authorized party recommended by the Internal Audit
Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk.
-Monitor the status of investigations conducted by the
relevant business units and ensure that the investigations
are conducted in a timely and professional manner.
-Consult with the Internal Audit Division or Audit
Committee of PT Bumi Resources Tbk. if there is a
doubt about whom a report should be referred to for
investigation. This will be particularly necessary where
the report received indicates/involves more than one
person/function from several department/division or
related to high level management positions.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 169
Good Corporate Governance di Bumi
-Memberikan umpan balik kepada Pelapor mengenai
hasil penyelidikan/investigasi.
-Mengusulkan kepada Direksi jenis penghargaan yang
akan diberikan kepada pelapor yang memberikan laporan
yang dapat dipertanggung jawabkan yang menunjukkan
indikasi jelas adanya pelanggaran Pedoman Perilaku.
-Provide feedback regarding the investigation results to
the Speaker.
-Provide recommendations to the Board of Directors on
the types of rewards for persons who provide reports
that can lead to clear indications of violations of the
Code of Conduct.
Keanggotaan
Anggota dari komite ini adalah beberapa manajer sumber daya
manusia dari PT Bumi Resources dan anak perusahaan. Lebih
spesifik komite Pedoman Perilaku terdiri dari 3 orang yaitu:
-Mahmud sebagai ketua
-Em Edy sebagai anggota
-Makin Perdana Kusuma sebagai anggota.
Membership
The members of the Committee comprise of Human
Resource managers from PT Bumi Resources and its
subsidiaries as shown below:
-Mahmud as Chairman
-Em Edy as Member
-Makin Perdana Kusuma as Member
Kegiatan tahun 2009
Selama tahun 2009, Komite Pedoman Perilaku telah
melaksanakan tanggung jawabnya melalui kegiatankegiatan berikut ini:
-Melakukan rapat rutin untuk mengevaluasi laporanlaporan yang masuk serta status laporan baik yang
sedang di tindak lanjuti oleh unit usaha maupun oleh
Divisi Audit Internal. Selama tahun 2009, Komite
Pedoman Perilaku telah melakukan 6 kali rapat dan
mengirimkan 2 buah laporan penerapan Speak Up System
kepada Presiden Direktur, Direktur Audit Internal, dan
Komite Audit.
-Memonitor kinerja perusahaan outsourcing Speak
Up System.
-Mengkoordinasi perbaikan dan peningkatan program
Speak Up System yang dikelola oleh pihak ketiga untuk
menjamin keberlanjutan sistem.
-Melakukan self assessment atas kinerja Komite dan
efektifitas Speak Up Systems, kendala yang dihadapi
serta inisiatif pemecahan masalah/kendala tersebut
sebagaimana dijabarkan di bawah ini:
•Bagaimana meningkatkan koordinasi diantara Komite
Pedoman Perilaku mengingat salah satu anggota
Komite lokasi di Sangatta.
•Adanya kesulitan untuk melakukan analisa kasus
dalam mengumpulkan data awal atau bukti-bukti
lebih lanjut dari laporan mengingat kerahasiaan
Pelapor harus terjamin.
•Bagaimana memberikan respon kepada Pelapor
dalam waktu yang segera (misalnya 2 minggu).
•Melanjutkan sosialisasi program untuk meningkatkan
kesadaran dan keinginan karyawan untuk melaporkan
pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up
System serta mendidik Pelapor untuk menggunakan
Speak Up System hanya untuk melaporkan pelanggaran
Pedoman Perilaku.
Activities in 2009
In 2009, the Code of Conduct Committee has carried out
its tasks and responsibilities by conducting the following
activities:
-Convened meetings routinely to evaluate the reports
submitted as well as the status of the reports that
are being followed up by the business units as well
as the Internal Audit Division. The Code of Conduct
Committee convened 6 meetings throughout 2009
and sent 2 reports regarding the implementation of the
Speak Up System to the President Director, the Internal
Audit Director, and the Audit Committee.
-Monitored the performance of the Company’s
outsourced service provider of the Speak Up System.
-Coordinated and intensified the Speak Up System
program that is managed by an independent third party
to ensure the system’s sustainability.
-Carried out a self assessment of the Committee’s
performance and the Speak Up System’s effectiveness,
the obstacles encountered, as well as initiatives
undertaken to resolve these issues/obstacles as set out
below:
•How to intensify coordination between the Code of
Conduct Committee since one of the Committees is
located in Sangatta.
•Difficulties encountered in analyzing the case in
compiling preliminary data or further evidence from
reports in view of the importance that the Speaker’s
confidentiality needs to be guaranteed.
•Methods required to promptly respond to the Speaker
(for example within 2 weeks time).
•Implement an outreach program to enhance employee
awareness and desire to report violations of the Code
of Conduct through the Speak Up System as well as
educate the Speaker to report only the violations of
the Code of Conduct to Speak Up Systems.
170 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
•Bagaimana menjaga kerahasiaan Pelapor.
•Bagaimana mendidik operator Speak Up System untuk
mengkategorikan jenis pelanggaran secara benar.
•Bagaimana memastikan akurasi laporan yang ada
dalam Speak Up System.
•Methods to ensure the Speaker’s confidentiality.
•Methods to train the Speak Up System operator to be
able to properly categorize the types of violation made.
•Methods to ensure the accuracy of the reports within
the Speak Up System.
Rencana Ke Depan
Dari hasil self assessment selama tahun 2009, berikut adalah
beberapa rencana kerja Komite Pedoman Perilaku untuk
meningkatkan penerapan Pedoman Perilaku di lingkungan
BUMI:
-Komite akan menyebarkan Formulir Ketaatan Pedoman
Perilaku kepada para karyawan dalam bentuk PDF
untuk ditandatangani. Selanjutnya formulir tersebut
dikumpulkan oleh Departemen Sumber Daya Manusia.
-Kebijakan atas benturan kepentingan akan diperbaharui
berupa adanya pernyataan benturan kepentingan dari
setiap individu di BUMI.
-Memasang dan mendistribusikan poster, brosur dan
formulir serta sarana sosialiasi Speak Up System lainnya.
Future Plans
Based on the results of the self assessment made throughout
2009, in order to improve the implementation of the Code
of Conduct throughout BUMI, the following are the Code of
Conduct Committee’s work plans:
-The Committee will issue the Code of Conduct
Compliance Forms that will be signed by all employees
in PDF format. Human Resources Department will
subsequently maintain these forms.
-Conflict of Interest policy will be updated to include a
no conflict of interest declaration from each individual
within BUMI.
-Display and distribute posters, brochures, and forms as
well as other Speak Up System’s socialization kits.
Auditor Independen
Mulai bulan September 2009, BUMI telah menunjuk Akuntan
Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo untuk mengaudit
laporan keuangan tahun 2009 dengan total biaya sebesar
US$ 462,000. Selain tugas audit laporan keuangan, Akuntan
Publik tidak melakukan tugas-tugas lainnya di Perseroan.
Independent Auditor
Since September 2009, BUMI has appointed the Public
Accounting Firm of Tjiendradjaja & Handoko Tomo to audit
the financial statements for 2009 at fee of US$ 462,000.
The Public Accounting Firm did not engage in any other
assignments within the Company.
Komunikasi & Publikasi Informasi
Sekretaris Perusahaan - Riwayat Hidup
Sekretaris Perusahaan adalah Bapak Dileep Srivastava, yang
ditunjuk sebagai Senior Vice President, Investor Relations
– Corporate Secretary pada 24 September 2007. Beliau
bergabung dengan BUMI pada bulan Desember 2006
dan bertanggung jawab atas hubungan investor termasuk
fungsi sekretaris perusahaan dan komunikasi perusahaan.
Sebelumnya bergabung dengan kelompok usaha PT Bakrie
& Brothers Group pada tahun 1997 dan telah menjabat di
berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam
Group, terakhir sebagai Group Investor Relations di PT
Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom).
Communication & Disclosures Of Information
Corporate Secretary - Curriculum Vitae
The Company’s Corporate Secretary is Mr. Dileep Srivastava,
who was appointed as the Senior Vice President, Investor
Relations – Corporate Secretary on 24 September 2007.
He joined BUMI in December 2006 and is responsible
for investor relations including the Corporate Secretary’s
functions and corporate communications. After joining
PT Bakrie & Brothers Group in 1997 and subsequently
occupying senior positions within the Group’s companies,
Dileep Srivastava’s last position within the Group was as
Group Investor Relations at PT Bakrie & Brothers Holding
(including Bakrie Telecom).
Sebelum bergabung dengan kelompok usaha Bakrie, Bapak
Srivastava adalah CEO dari PT Kalindo Deka Griya (pemilik
Menara Kadin Indonesia dan beberapa proyek real estate
lainnya di Indonesia). Bapak Srivastava pernah bekerja di
Bennet & Coleman, Delhi (pemilik Times of India Group)
dan ICI Limited, India. Memiliki gelar Master’s of Business
Administration dari Indian Institute of Management (IIMA),
Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27
Oktober 1952, warganegara India.
Prior to his tenure with the Bakrie Group, Mr. Srivastava
served as the CEO of PT Kalindo Deka Griya (owners of
Menara Kadin Indonesia as well as on various real estate
projects in Indonesia). He had previously worked with
Bennet & Coleman, Delhi (publishers of the Times of
India Group) and ICI Limited, India. He has a Masters of
Business Administration degree from the Indian Institute of
Management (IIMA) in Ahmedabad, India. He is an Indian
national and was born in Kanpur, India on 27 October 1952.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 171
Good Corporate Governance di Bumi
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan
adalah sebagai berikut:
-Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam
mempertahankan komunikasi yang baik dan efektif ke publik.
-Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung
dan memelihara hubungan yang baik antara Perseroan
dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, pemodal,
analis, media, dan publik.
-Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua
peraturan yang berkaitan dengan pasar modal dan
Bursa Efek Indonesia khususnya hukum dan peraturan
yang berlaku, dan mengambil tindakan yang sesuai dan
memberikan saran dan masukan kepada Direksi guna
memastikan bahwa Perusahaan telah mentaati UndangUndang Perusahaan Terbatas, ketentuan Pasar Modal dan
Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan peraturan lainnya.
-Sekretaris
Perusahaan
membantu
pekerjaan
kesekretariatan untuk mendukung Dewan Komisaris
dan Direksi dalam melaksanakan tugas mereka dengan
mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan
Rapat Umum Pemegang Saham dan menyiapkan agenda
yang relevan, mengawasi pengelolaan dokumentasi
Dewan Komisaris dan Direksi, mengkoordinasi dan
menindaklanjuti penugasan komite Dewan Komisaris
dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta manajemen senior.
Tasks and Responsibilities
The tasks and responsibilities of Corporate Secretary are as
follow:
-Corporate Secretary responsibles for maintaining good
and effective communications to the public.
-Corporate Secretary acts as a liason and maintains food
relationships between the Company and the BapepamLK, Indonesia Stock Exchange, investors, analysts, media
and the public.
-The Corporate Secretary must keep abreast of all
regulations relating to capital markets and the Indonesia
Stock Exchange, in particular its prevailing laws and
regulations, and take appropriate actions and provide
appropriate advice and input to the Board of Directors
to ensure that the Company complies with Company
Law, Capital Market, Indonesia Stock Exchange and
other laws and regulations.
-The Corporate Secretary will also assist the Boards’
secretariats in support of the Board of Commissioners
and Directors duties by coordinating the Boards’
meetings and Annual General Meetings and the relevant
agendas, by controlling the Boards’ documentation
management, and by coordinating and following up
with Board members and senior management on Board
Committee assignments.
Aktifitas Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2009
Sekretaris Perusahaan mempersiapkan dan mengelola
daftar khusus saham yang dimiliki oleh para anggota
Dewan Komisaris, Direktur dan keluarga mereka, dan
mengorganisir, menghadiri dan membuat serta menyimpan
risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
Corporate Secretary Activities During 2009
The Corporate Secretary prepared and managed the special
register of shares owned by the members of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and their families;,
and organized, attended and prepared and maintained
the minutes of the Board of Commissioners and Board of
Directors meetings.
Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996,
peraturan No. IX.I.4-1996, Sekretaris Perusahaan juga
menyimpan dan memutakhirkan daftar pemegang saham,
serta memfasilitasi Rapat Umum Pemegang Saham dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal
26 Juni 2009 dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan
Tahunan 2008. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga
mengkoordinir keikutsertaan Perseroan dalam berbagai
kegiatan yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek
Indonesia seperti Investor Summit pada tanggal 3 Desember
2009 untuk mempromosikan kegiatan pasar modal
kepada masyarakat luas. Serta mengkoordinir kegiatan
yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan dan
pengembangan masyarakat dan mempromosikan kegiatankegiatan yang dilakukan Perusahaan beserta hasilnya
kepada publik baik melalui media massa maupun website.
In accordance with the Capital Market Supervisory Agency’s
(Bapepam) Decree-63/PM/1996, regulation No. IX.I.41996, the Corporate Secretary also maintained and updated
the list of shareholders, as well as facilitated the General
Shareholders Meeting and Extraordinary General Meeting
of the Shareholders on 26 June 2009 and coordinated the
publication of the Annual Report 2008. In addition to this,
the Corporate Secretary also coordinated the participation
of the Company in various activities organized by BapepamLK and the Indonesia Stock Exchange such as the Investor
Summit held on 3 December 2009 that was held to promote
the capital market activities to the public. The Corporate
Secretary also coordinated the activities pertaining to
corporate responsibility and public development and
promoted the Company’s activities along with its results
to the public either through the mass media or through the
corporate website.
172 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Rincian dan aktifitas lainnya dari Sekretaris Perusahaan
selama tahun 2009 dijabarkan dalam paragraf-paragraf
berikut:
Details and other activities conducted by the Corporate
Secretary throughout 2009 are set out on the following
paragraphs :
Penyampaian Laporan Periodik
BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan
akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap
perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa
Efek. Laporan periodik tersebut termasuk Laporan
Pengembangan Kegiatan Eksplorasi, Laporan Keuangan
Kwartal, Semester maupun Tahunan.
Regular Submission of Reports
In compliance with the prevailing laws and capital market
and stock exchange regulations, BUMI always promptly
and accurately publishes all relevant reports. The regular
reports include the Exploration Activities Development
Report, Quarterly, Semi-Annual, and Annual Financial
Statements.
Pengungkapan Informasi Perseroan
BUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi
atas pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan
bahwa semua investor dan calon investor mempunyai akses
yang sama atas informasi yang berkualitas dan relevan.
BUMI membuat kebijakan atas Pengungkapan Informasi
Kepada Publik dan Regulator guna menjaga informasi yang
sensitif dan secara efektif menyebarkan data Perseroan
yang bernilai dan informatif.
Disclosure of Corporate Information
BUMI is committed to maintaining high standards in
terms of Corporate Information disclosure to ensure that
all investors and prospective investors can equally access
credible and relevant information. BUMI has formulated a
policy pertaining to Disclosure of Information to the Public
and the Regulator so as to protect sensitive information and
effectively disseminate pertinent corporate information.
Informasi Perseroan yang diungkapkan Sekretaris Perusahaan
selama tahun 2009 meliputi iklan, informasi keuangan/
pernyataan kepada publik berupa press release, konferensi
media dan keikutsertaan dalam investor summit yang
diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia,
public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara
dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi
dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Corporate Information issued by the Corporate Secretary
throughout 2009 was in the form of advertisements,
financial information /statements issued to the public in the
form of press releases, press conferences and participation
in investor summits that were organized by Bapepam-LK
and the Indonesia Stock Exchange; public exposes, analyst
meetings, and press interviews (formal as well as informal);
and through correspondence with Bapepam-LK and the
Indonesia Stock Exchange.
Laporan Tahunan BUMI’s diterbitkan setiap tahun dalam
dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut
memberikan informasi mengenai kinerja BUMI, baik
kinerja keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan
memberikan informasi mengenai usaha Perseroan yang
berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber
daya manusia, praktik Good Corporate Governance serta
tanggung jawab sosial perusahaan serta informasi mengenai
laporan keuangan.
BUMI’s Annual Report is published annually in two
languages, Bahasa Indonesia and English. This Report
provides information regarding BUMI’s performance, both
in financial and operational terms. The Annual Report
provides information on the Company’s ongoing efforts to
develop its human resources, Good Corporate Governance
practices, corporate social responsibility and information
pertaining to the financial statements.
Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi,
strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta
tinjauan ke depan Perseroan dan informasi Perseroan
juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan
informasi mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang
dikirimkan Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release,
public exposes atau pertemuan dengan analis, laporan
keuangankwartal dan semester, Laporan Tahunan, profil
Perseroan dan informasi terkait lainnya dapat di akses di
website BUMI www.bumiresources.com.
The Company’s Corporate Profile includes the vision,
mission, operations and products, subsidiaries, as well as
a summary of the Company’s future. Corporate Information
is also available to the public. For those that seek to obtain
information regarding the Company, summary of the
information submitted to the Indonesia Stock Exchange,
press releases, public exposes or analyst meetings, quarterly
and semi-annual financial statements, Annual Reports,
Company Profile and other related information can be
obtained through our website: www.bumiresources.com.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 173
Good Corporate Governance di Bumi
Selain itu, publik juga dapat menghubungi:
Bapak Dileep Srivastava
Senior Vice President, Investor Relations – Sekretaris
Perusahaan
PT Bumi Resources Tbk.
Wisma Bakrie 2, 7th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2
Jakarta 12920, Indonesia
e-mail: [email protected]
Tel. : 62 21 57942080
Fax. : 62 21 57942070
In addition to this, the public can also contact:
Mr. Dileep Srivastava
Senior Vice President, Investor Relations – Corporate
Secretary
PT Bumi Resources Tbk.
Wisma Bakrie 2, 7th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2
Jakarta 12920, Indonesia
e-mail: [email protected]
Tel. : 62 21 57942080
Fax. : 62 21 57942070
Selama tahun 2009, BUMI telah melakukan komunikasi ke
seluruh stakeholder dengan media sebagai berikut:
BUMI has, throughout 2009, communicated with all of its
stakeholders and the media as follows:
Paparan publik dan forum pertemuan para analis: 3 (tiga)
kali
Press Releases: 17 kali
Pertemuan dengan analis individu: 79 kali
Laporan keuangan: 4 kali
Laporan tahunan: 1 kali
Forum Investor: 1 kali
Rapat Umum Pemegang Saham: 1 kali
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 1 kali
Korespondensi kepada Bapepam-LK dan BEI: 19 Surat
Public Exposes and Analysts Forums: 3 times
Press Releases: 17 times
Analyst Meetings individual: 79 times
Financial Statements: 4 times
Annual Report: 1 time
Forum Investor: 1 time
Annual General Shareholders Meeting: 1 time
Extraordinary General Shareholders Meeting: 1 time
Correspondences with Bapepam-LK and IDX: 19 Letters
Berikut rincian dari komunikasi diatas.
The following provides details of the communication efforts
specified above:
Paparan Publik dan Pertemuan Dengan Analis
Public Exposes and Analyst Meetings
No
Judul
Title
Perihal
Agenda
Tanggal
Date
Tempat
Place
1
New Year Gathering 2009
Information Update
14 Jan ‘09
The Commerce Club, 20th Floor
2
Analyst Briefing
BUMI Performance 1H 2009
7 Oct ‘09
Sangatta Meeting Room, Jakarta
3
Investor Summit and Capital
Annual Public Expose 2009
3 Dec ‘09
Market Expo 2009
The Ritz-Carlton Hotel
Pacific Place, Jakarta
Siaran Pers 2009
2009 Press Release
No
Tanggal
Date
1
6 Jan ‘09 2
14 Jan ‘09 3
18 Jan ‘09 4
31 Mar ‘09 Perihal
Subject
Bumi Resources Acquire 44 Percent of Mining Operator PT Darma Henwa Tbk.
Bumi Resources Acquire 44 Percent of Mining Operator PT Darma Henwa Tbk.
CEO Mengatakan Bahwa Tindakan BUMI Harus Dilihat Dari Perspektif Operasional
BUMI’s Action Must Be Seen From Operational Perspective CEO Says
BUMI Menerima Penghargaan GCg dari The Asset
BUMI Received GCG Award From The Asset
Kinerja Keuangan Tahun 2008
Full Year 2008_Financial Result
174 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Siaran Pers 2009
2009 Press Release
No
Tanggal
Date
5
4 May ‘09 6
7 May ‘09 7
29 Jun ‘09 8
30 Jun ‘09 9
30 Jul ‘09 10
23 Sep ‘09 Perihal
Subject
BUMI Mendapat Penghargaan Diantara 3 Besar di Indonesian Atas Praktik GCG dalam Kategori Non Keuangan
BUMI Acknowledged Amongst Top Three in Indonesia for Its Governance Practices in Non Financial Category
Kinerja Keuangan Q12009
Q12009 Financial Result
PT BUMI Resources Tbk. Menerima “Asia’s Best Company 2009 Awards” oleh Finance Asia, Hong Kong
PT BUMI Resources Tbk. Receives “Asia’s Best Company 2009 Awards” by Finance Asia, Hong Kong
BUMI Peringkat Pertama Perusahaan Publik Terbaik Berdasarkan Metode RWA
BUMI 1st Ranked of the Best Public Companies Based on RWA Method
Convertible Bond
Convertible Bond
Investasi Terbesar di PT Bumi Resources Tbk. oleh CIC
US$1.9billion Landmark Investment in PT Bumi Resources Tbk by China Investment Corporation
11
30 Sep ‘09 PT Bumi Resources Tbk. Menerima PT Bumi Resources Tbk. Best of the Breeds M&A Awards Ceremony
2009 Dari PINNACLE Group, Malaysia
12
9 Nov ‘09 13
20 Nov ‘09 14
3 Dec ‘09 15
8 Dec ‘09 16
13 Dec ‘09 17
23 Dec ‘09 Received Best of the Breeds M&A Awards Ceremony 2009 by PINNACLE Group, Malaysia
PT Bumi Resources Tbk. Mengumumkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes Jatuh Tempo 2016
PT Bumi Resources Tbk. Announces Pricing Of US$300,000,000 12% Guaranteed Senior Secured Notes Due 2016
Convertible Bond $300 millions
Convertible Bond $300 millions
Paparan Publik
Paparan Publik
Platts Top 250 Global Energy Company 2009 on 16 November 2009, Singapore
Platts Top 250 Global Energy Company 2009 on 16 November 2009, Singapore
BUMI Menjelaskan Laporan Media Mengenai Masalah Tuntutan Paja
BUMI Clarifies Media Reporting on Alleged Tax Issue
PT Bumi Resources Tbk. Menerima “Indonesian Trusted Company 2009 Award” Dari Majalah SWA dan IICG
PT BUMI ResourceS Tbk. Received “Indonesian Trusted Company 2009 Award” by SWA Magazine and
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Pertemuan Dengan Analis Individu
Individual Meetings With Analyst
No
Tanggal
Date
Perusahaan
Company
Negara
Country
1
13-Jan-09
AGF Funds Inc.
Singapore
2
14-Jan-09
Morgan Stanley
Indonesia
3
15-Jan-09
Erste Group Bank AG (existing lender to Calypso Investment Pte. Ltd.
-
4
20-Jan-09
Auerbach Grayson
New York
5
21-Jan-09
Westwood Global Investments, Boston
Boston
6
21-Jan-09
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Indonesia
7
22-Jan-09
Sansar Capital Asia
Hong Kong
8
22-Jan-09
Mondrian Investment Partners Limited
Hong Kong
9
4-Feb-09
Fidelity International
Singapore
10
6-Feb-09
UOB Kay Hian
Indonesia
United Kingdom
11
3-Mar-09
HSBC Halbis 12
5-Mar-09
PT Syailendra Capital
Indonesia
13
6-Mar-09
Hermes Investment Management
United Kingdom
14
10-Mar-09
PT CIMB Securities Indonesia
Indonesia
15
31-Mar-09
Prince Street Capital Management
New York
16
2-Apr-09
Allianz Investment Management
Singapore
17
2-Apr-09
Nomura Asset Management
Singapore
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 175
Good Corporate Governance di Bumi
Pertemuan Dengan Analis Individu
Individual Meetings With Analyst
No
Tanggal
Date
Perusahaan
Company
Negara
Country
18
4-Apr-09
PT CIMB-GK Securities Indonesia
Indonesia
19
6-Apr-09
Black River Asset Management
Singapore
20
7-Apr-09
Morgan Stanley
Indonesia
21
4-May-09
AMP Capital Investors Ltd.
Australia
22
18-May-09
Prudential Asset Management Singapore
23
19-May-09
Equinox Partners LP
New York
24
19-May-09
Credit Suisse
Indonesia
25
26-May-09
CLSA
Indonesia
26
26-May-09
Wasatch Fund Co. Ltd
North America
27
27-May-09
GSI Management
India
28
28-May-09
Alliance Bernstein
29
29-May-09
Standard & Poor’s
Singapore
30
5-Jun-09
Everest Capital
Singapore
31
12-Jun-09
Credit Suisse
Indonesia
32
15-Jun-09
Fidelity Investment
Boston
33
15-Jun-09
Mitsubishi UFJ Investment Services Limited Hong Kong
34
17-Jun-09
Goldman Sachs Pte.
Singapore
Singapore
35
25-Jun-09
Credit Agricole Asset Management
36
30-Jun-09
Robecco Group (Mr. Karnail Sangha)
Europe
37
1-Jul-09
Ward Ferry Management
Hong Kong
38
1-Jul-09
Macquarie Group
Sydney
39
9-Jul-09
Elliot Advisor
Hong Kong
40
9-Jul-09
Wellington Management LLP
Hong Kong
41
13-Jul-09
Goodman & Company
Toronto
42
15-Jul-09
UOB Kay Hian
Indonesia
43
17-Jul-09
Geospere Capital Management
Singapore
Singapore
44
17-Jul-09
Sansar Capital Management 45
30-Jul-09
Debt Capital Markets, Asia Pacific
Hong Kong
46
30-Jul-09
Mitsubishi UFJ Asset Management
Japan
47
31-Jul-09
PT Bahana Securities and Trimegah Securities Indonesia
Indonesia
48
11-Aug-09
APG Asset Management Asia
Hong Kong
49
11-Aug-09
Kingsmead Capital Advisors
Singapore
50
12-Aug-09
Goldman Sachs Pte.
Singapore
Malaysia
51
12-Aug-09
KSC Capital
52
13-Aug-09
Merrill Lynch
Singapore
53
18-Aug-09
T. Rowe Price International Singapore
54
24-Aug-09
Oracle Advisors Ltd.
London
55
24-Aug-09
Deutsche Bank
Indonesia
56
26-Aug-09
Capital International Inc.
Singapore
57
26-Aug-09
Reliance Mutual Fund
India
58
2-Sep-09
Merrill Lynch
Hong Kong
59
3-Sep-09
Alliance Bernstein
Australia
Taiwan
60
10-Sep-09
Fuh Hwa Investment Management
61
11-Sep-09
Deutsche Bank
Indonesia
62
15-Sep-09
Northern Cross International Investment Management
Boston
63
15-Sep-09
Nikko Asset Management
Japan
176 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Pertemuan Dengan Analis Individu
Individual Meetings With Analyst
No
Tanggal
Date
Perusahaan
Company
Negara
Country
64
28-Sep-09
PT Indo Premier Securities
Indonesia
65
30-Sep-09
Schroder Investment Management
London
66
6-Oct-09
PT Danareksa Sekuritas
Indonesia
67
7-Oct-09
Emerging Markets Invstment Corp.
USA
68
20-Oct-09
RBS Asia Securities
Hong Kong
69
23-Oct-09
Batterymarch Boston
70
10-Nov-09
Auerbach Grayson
New York
71
11-Nov-09
Bank Julius Baer
Zurich
72
12-Nov-09
Soros Fund Management
US
73
20-Nov-09
CLSA
Indonesia
Hong Kong
74
3-Dec-09
Merrill Lynch
75
7-Dec-09
Barclays Capital
Singapore
76
9-Dec-09
Calypso Capital
Hong Kong
77
11-Dec-09
JP Morgan
Indonesia
78
15-Dec-09
Pyford International
London
79
16-Dec-09
Dalton Investment
Los Angeles
Korespondensi Kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia Mengenai Transaksi Material
Correspondences with Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange Regarding Material Transaction
Tanggal
Date
Perihal
Subject
13 May ‘09
Pemberitahuan pemuatan iklan panggilan RUPSLB kepada pemegang saham
yang dimuat di Investor Daily & Harian Kontan edisi 13 Mei 2009
Advertisement in Investor Daily & Kontan 13 May 2009 regarding notification
to all shareholders regarding the extraordinary general meeting of shareholders
4 Jun ‘09
Pemberitahuan pemuatan iklan panggilan RUPS & RUPSLB kepada pemegang saham
yang dimuat di Investor Daily & Harian Kontan edisi 4 Juni 2009
Advertisement in Investor Daily & Kontan 4 June 2009 regarding notification
to all shareholders regarding the annual general meeting and the extraordinary
general meeting of shareholders
29 Jun ‘09
Pemberitahuan pemuatan iklan hasil RUPS & RUPSLB yang dimuat di
Harian Kontan, Bisnis Indonesia, dan The Jakarta Post edisi 29 Juni 2009
Advertisement in Kontan, Bisnis Indonesia, and The Jakarta Post 29 June 2009
regarding results of the annual general meeting and the extraordinary
general meeting of shareholders
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 177
Good Corporate Governance di Bumi
Korespondensi Kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia Mengenai Transaksi Material
Correspondences with Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange Regarding Material Transaction
Tanggal
Date
Perihal
Subject
5 Jan ‘09 PT Fajar Bumi Sakti
PT Pendopo Energi Batubara
7 Jan ‘09
6 May ‘09
21 Aug ‘09
25 Aug ‘09
9 Sep ‘09
23 Sep ‘09
28 Sep ‘09
30 Sep ‘09
23 Oct ‘09
9 Nov ‘09
23 Nov ‘09
7 Dec ‘09
15 Dec ‘09
Penandatanganan Kontrak Gas Metana Batubara
Coal Bed Methane Contract
Penawaran Atas Saham Herald
Offering of Herald Shares
Penyampaian Bidder Statement
Bidder Statement Reporting
Penyampaian Bidder Statement
Bidder Statement Reporting
Kesepakatan BUMI & CIC
BUMI & CIC Deal
Perubahan Perjanjian BUMI & CIC
BUMI & CIC Amendment Agreement
Peningkatan Penawaran Atas Saham Herald
Increase of Offering of Herald Shares
Pengumuman Mengenai Herald
Herald Announcement
Pinjaman CIC
CIC Loan
Obligasi Tukar US$ 300 juta
Convertible Bond US$300 Million
Pinjaman USD 150.000.000 Kepada JP Morgam
Loan USD 150,000,000 from JP Morgan
Herald tidak terdaftar lagi di Bursa Efek Australia
Herald Removal from Official List of The Australian Stock Exchange
Mencegah Benturan Kepentingan
Pedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” BUMI
mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai
dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal &
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1 dan Anggaran
Dasar Perusahaan.
Prevention of Conflicts of Interest
BUMI’s Code of Conduct “The Way We Conduct Business”
sets out the policy on conflicts of interest pursuant to both
the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK)
Regulations No. IX.E.1 and the Articles of Association of the
Company.
Dengan Pedoman Perilaku BUMI dan Panduan Dewan
yang sesuai dengan Indonesian Code of Good Corporate
Governance bagian 4, BUMI telah secara eksplisit meletakkan
panduan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan
pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi
benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan.
Semua Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus
dengan sangat hati-hati menghindari benturan kepentingan
apapun antara kepentingan pribadi, profesional, atau
kepentingan usaha mereka dengan kepentingan Perseroan,
dalam setiap tindakan yang diambil mereka dalam mewakili
Perseroan sesuai dengan kapasitas mereka. Salah satu
ukuran untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan
adalah adanya keharusan bagi setiap karyawan yang
memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung
With BUMI’s Code of Conduct and Board Manual in
line with ICGCG Sec 4, BUMI has put in place explicit
guidelines to prevent an individual’s private interests not
only interfering but also even appearing to interfere with
the interests of BUMI as a whole. All Commissioners,
Directors, management and employees must scrupulously
avoid any conflict between their own respective personal,
professional or business interests and the interests of the
Company, in any and all actions taken by them on behalf of
BUMI in their respective capacities. One measure to prevent
such conflicts of interest is the requirement that in the event
of any employee having any direct or indirect interest in or
relationships with any individual or organization proposing
to enter into any transaction with BUMI, such person
shall give notice of such interest or relationship and shall
178 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
dalam hubungan dengan individu atau organisasi yang ingin
melakukan transaksi dengan BUMI, orang tersebut harus
memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh
ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan keputusan
terhadap transaksi tersebut.
thereafter refrain from discussing or voting on the particular
transaction.
Sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil laporan yang
diterima melalui Speak Up Systems, kebijakan mengenai
benturan kepentingan akan ditambahkan dengan
adanya Pernyataan Benturan Kepentingan yang harus
ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap tahunnya.
Dengan menandatangani surat ini, yang bersangkutan
menyatakan telah membaca dan memahami kebijakan
benturan kepentingan dan bila melakukan pelanggaran akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perseroan.
As a follow up to the actions taken in response to the reports
received through the Speak Up Systems, the policy regarding
conflicts of interest will be reinforced with the Statement of
Conflict of Interest that must be signed by every individual
BUMI, every year. By signing this document, the employees
declare that they have read and understood the conflict of
interest policy and, in the event this is violated, sanctions will
be imposed in accordance with the Company’s regulations.
Sistem Pengendalian Internal
Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian
internal BUMI di tahun 2009 adalah sebagai berikut:
-Komponen
lingkungan
pengendalian
(control
environment): BUMI telah mengedepankan pentingnya
penerapan Pedoman Perilaku secara berkelanjutan
diseluruh organisasi BUMI untuk memastikan bahwa
karyawannya memiliki integritas yang tinggi dan
menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka.
Pelatihan dan program pengembangan yang terkait
telah disediakan kepada karyawan BUMI dan anak
perusahaannya untuk memastikan bahwa semua
karyawan telah kompeten dan dilengkapi dengan
pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam
melaksanakan peran dan tanggung jawab mereka. Direksi
dan Dewan Komisaris telah memberikan perhatian
dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan
pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang
kuat untuk semua komponen lain dalam pengendalian
internal. Pada tahun 2009, dengan bantuan dari
konsultan independen, Divisi Audit Internal telah
meninjau praktek-praktek lingkungan pengendalian di
BUMI, termasuk pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik, Pedoman Perilaku dan Speak-up System serta
Kebijakan dan Prosedur Sumber Daya Manusia.
-Komponen penilaian risiko (risk assessment): BUMI telah
menunjuk Risk Officer di BUMI dan anak perusahaannya
untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi,
menganalisis, merencanakan serta melaksanakan
dan memantau kegiatan mitigasi.
BUMI telah
mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada
karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen
Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM).
Termasuk dalam kebijakan dan prosedur ERM ini
adalah Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab,
Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka
The Internal Control Systems
An overview of BUMI’s internal control practices and
enhancements in the year 2009 were as follows:
-Control environment component: BUMI has
continuously promoted good Code of Conduct practices
over the entire BUMI organization to ensure that its
personnel have strong integrity and implemented the
Code of Conduct in all their activities. Relevant training
and development programs have been provided to
BUMI and subsidiary employees to ensure that all
personnel are competent and have been equipped
with adequate knowledge and skills in performing
their roles and responsibilities. The BoD and BoC have
provided full attention and direction to ensure the
control environment serves as a strong foundation for
all other components of internal control. In 2009, with
assistance from an independent consultant, the Internal
Audit Division reviewed BUMI’s control environment
practices, including implementation of Good Corporate
Governance, Code of Conduct and Speak-Up Systems
as well as Human Resource Policies and Procedures.
-Risk assessment component: BUMI has appointed Risk
Officers at BUMI and its subsidiaries to assist Risk
Owners in identifying, analyzing as well as planning to
mitigate risks as well as implementing and monitoring
risk mitigation activities. BUMI has formalized and
communicated to its relevant employees an Enterprise
Risk Management System (ERM) policy and procedure.
Included in this ERM policy and procedure are the
objectives, responsible parties, risk management
organization structure, risk management framework,
risk policy and risk management processes (e.g. risk
identification, evaluation, mitigation, monitoring and
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 179
Good Corporate Governance di Bumi
Kerja Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses
Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi, mitigasi,
pemantauan dan pelaporan risiko). Daftar risiko dan
peta risiko (risk map) BUMI telah ditinjau ulang dan
diperbaharui sebagai komitmen BUMI yang tinggi dalam
menanggapi situasi saat ini dan perubahan lingkungan
di BUMI yang dinamis. Hasil ERM ini telah digunakan
sebagai dasar untuk memperbarui rencana Risk Based
Internal Audit (RBIA) 2009 dan menyusun rencana
RBIA 2010.
-Komponen kegiatan pengendalian (control activity):
Rencana mitigasi risiko (risk mitigation plan) telah ditinjau
dan diperbarui di BUMI, KPC dan Arutmin. Dokumentasi
dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan
sebagai bagian dari penyusunan, update dan perbaikan
SOP berkelanjutan di BUMI dan anak perusahaannya.
SOP ini telah dikomunikasikan dan disosialisasikan
kepada karyawan terkait dan implementasinya telah
ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk
memastikan kinerja berkualitas tinggi yang konsisten
dalam semua kegiatan pengendalian di BUMI dan anak
perusahaannya.
-Komponen informasi dan komunikasi (information and
communication): Manajemen operasi memiliki tanggung
jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian
internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi,
pencatatan dan komunikasi informasi yang relevan
dalam bentuk dan jangka waktu yang memadai sehingga
mereka dapat menjalankan tanggung jawab mereka
dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya
menerapkan Speak-Up System untuk memastikan bahwa
semua pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku
akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat.
-Komponen pemantauan (monitoring): BUMI telah
mempekerjakan dua manajer dan seorang superintendent
audit internal di tahun 2009 dalam rangka melakukan
proses audit internal yang lebih lengkap dan
komprehensif di BUMI dan anak perusahaan dan juga
untuk memastikan Divisi Audit Internal dilengkapi
dengan pengetahuan dan kemampuan audit internal
yang memadai. Konsultan Independen masih membantu
Divisi Audit Internal untuk melakukan kajian pengendalian
internal atas bidang tertentu yang signifikan di BUMI,
KPC dan Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau
secara aktif proses kajian pengendalian internal olen
konsultan ini untuk memastikan efektivitas kajian dalam
menangani isu pengendalian internal yang potensial.
Hasil kajian telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris. Pembahasan telah dilakukan secara rutin
dengan Komite Audit atas masalah-masalah terkait
dengan audit internal untuk memastikan bahwa Komite
Audit memperoleh cukup informasi untuk menjalankan
fungsi pengawasannya.
180 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
reporting). BUMI’s risk registers and risk maps have
been continuously reviewed and updated representing
strong commitment in responding to current situations
and dynamic environmental change of BUMI. These
ERM outputs have been used as the basis of updating
the Risk Based Internal Audit (RBIA) plan 2009 and
develop the RBIA plan for 2010.
-Control activity component: Risk mitigation plans have
been continuously reviewed and updated at BUMI, KPC
and Arutmin. Documentation and design of control
activities have been enhanced as part of continuous
development, update and improvement of existing SOP’s
at BUMI and its subsidiaries. These SOPs have been
communicated and socialized to relevant employees and
their implementation has been continuously reviewed
and monitored to ensure that all control activities have
been implemented within BUMI and its subsidiaries.
-Information and communication component: Operations
management has the responsibility to ensure that
internal control systems are operating effectively
through identifying, capturing and communicating
pertinent information in a form and timeframe that
enable people to carry out their responsibilities
appropriately. In addition, BUMI has fully implemented
the Speak-up System to ensure that any significant
violation of the Code of Conduct are investigated and
followed-up properly.
-Monitoring component: BUMI has hired two new
internal audit managers and one internal audit
superintendent in 2009 in order to perform the internal
audit process more completely and comprehensively
at BUMI and its subsidiaries as well as to ensure the
Internal Audit Division is equipped with strong internal
audit knowledge and skills. Independent consultants
still assisted the Internal Audit Division to perform
internal control reviews over certain significant areas at
BUMI, KPC and Arutmin. The Internal Audit Division has
actively monitored the internal control review process
performed by consultants to ensure effectiveness of the
reviews in addressing potential internal control issues.
The results of the reviews have been reported to the BoD
and BoC. Discussions have been regularly conducted
with the Audit Committee over internal audit matters
to ensure that the Audit Committee is well informed,
enabling it to perform its oversight function.
Good Corporate Governance at Bumi
Divisi Internal audit telah memantau secara berkelanjutan
praktek pengendalian internal serta pelaksanaan rencana
mitigasi risiko dan bekerjasama dengan Komite Audit dan
fungsi-fungsi lain dalam organisasi BUMI untuk memastikan
bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik
untuk mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan
secara efektif dalam semua proses bisnis utama pada BUMI
dan anak perusahaannya.
The Internal Audit Division has continuously monitored
the internal control practices as well as implementation
of risk mitigation plans and works closely with the Audit
Committee and other functions in the BUMI organization
to ensure that the control activities have been designed
properly to mitigate significant risks and are operated
effectively in all key business processes within BUMI and
its subsidiaries.
Divisi Audit Internal
Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan
konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang
untuk memberikan nilai tambah dan membantu manajemen
BUMI dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan
yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi
dan perbaikan pada efektivitas proses manajemen risiko,
pengendalian dan tata kelola (governance). Untuk tujuan ini,
Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara langsung
kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite
Audit dan konsultan internal audit secara independen. Beliau
bertanggung jawab untuk merencanakan, menjalankan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit
dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal.
The Internal Audit Division
The Internal Audit Division provides an independent,
objective oriented assurance and consulting service
designed to add value and improve BUMI’s operations
and to help BUMI accomplish its objectives by bringing
a systematic, disciplined approach to evaluating and
improving the effectiveness of risk management, control,
and governance processes. For this purpose, the Head of
the Internal Audit reports directly to the President Director
and works closely with the Audit Committee as well as
BUMI’s independent internal audit consultants in a highly
independent fashion. He is accountable to plan, conduct,
coordinate, and control audit engagement activities in order
to achieve management objectives of the Internal Audit
Division.
Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal
BUMI merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik
Profesional Audit Internal (International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing) yang diterbitkan
oleh Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk mematuhi
Kode Etik Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh
IIA. Semua kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari
pengaruh komponen apapun di BUMI dalam pemilihan
area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu
pelaksanaan (timing) audit dalam rangka memastikan
independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas
Audit Internal. Semua Auditor Internal BUMI dilarang:
-Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan
termasuk menerapkan rekomendasi audit internal.
-Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian.
-Untuk berada di dalam garis tugas (command line)
kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang
berhubungan dengan audit internal.
In fulfilling their responsibilities, BUMI’s Internal Auditors
refer to the International Standards for the Professional
Practice of Internal Auditing issued by The Institute of
Internal Auditors, including following the Internal Audit
Code of Ethics. All Internal Audit Division activities are free
from influence of any components within BUMI in choosing
the audit areas, methodologies, scope, procedures,
frequency, timing for ensuring independency and objectivity
in carrying out the Internal Audit duty. All BUMI’s Internal
Auditors are prohibited:
-To carry out operational duties in BUMI including
implementing internal audit recommendations.
-To be involved in daily operational transactions.
-To be within the command line of operational activities,
except in activities related to internal audit.
Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi,
catatan, aset fisik dan karyawan BUMI.
The Internal Audit Division has full access to all functions,
records, property and personnel of BUMI.
Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut:
-Merancang dan menjalankan rencana audit internal
tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian
internal telah dirancang dan beroperasi secara tepat.
Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan
ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas
dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik dan
The Internal Audit Division has the following tasks:
-Designing and carrying out the annual internal audit
plan to ensure internal control objectives at BUMI
have been designed and operated appropriately. These
internal control objectives are reliability and accuracy
of financial and operational information, effectiveness
and efficiency in operation, safeguarding of assets
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 181
Good Corporate Governance di Bumi
kepatuhan pada semua undang-undang, peraturan dan
kontrak yang relevan.
-Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal,
manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan
kebijakan BUMI serta menyediakan masukan untuk
memperbaiki praktik sistem pengendalian internal,
manajemen risiko dan tata kelola.
-Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal
yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi
operasional atas area keuangan, akuntansi, operasi,
sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi
dan area penting lainnya.
-Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan
kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen dengan
tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada secara
berkelanjutan.
-Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada
Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit BUMI.
-Memantau status penerapan rekomendasi audit internal
sebelumnya.
-Bekerja erat dengan Komite Audit dalam menjalankan
fungsi pengawasannya sehubungan dengan kegiatan
audit internal serta penjagaan kualitas (quality assurance)
atas kegiatan audit internal.
-Melaksanakan investigasi khusus jika diperlukan oleh
manajemen BUMI.
-Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi
untuk membantu manajemen BUMI dalam mencapai
target dan sasaran mereka.
-Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct
Committee dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran
Pedoman Perilaku melalui Speak-Up System.
Selama tahun 2009, Divisi Audit Internal menjalankan
kegiatan sebagai berikut:
-Menemui Manajemen Senior dan Risk Officer BUMI,
KPC, ARUTMIN dalam rangka memperbaharui (update)
Rencana Audit Internal Berbasis Risiko/Risk Based
Internal Audit (RBIA) Plan 2009 dan menyusun rencana
RBIA 2010.
-Menghadiri pertemuan dengan Komite Audit untuk
membahas Rencana RBIA 2009 dan 2010.
-Melakukan audit berdasarkan Rencana RBIA 2009
(yaitu uang muka pegawai, klaim dan kartu kredit,
review perjanjian pemasaran dan review tahunan atas
Bumi Resources Japan Company Ltd.), PT Kaltim Prima
Coal/ KPC (yaitu Mining Support Division, dan review
Teknologi Informasi) dan PT Arutmin Indonesia/
Arutmin (yaitu audit aspek operasional dan keuangan
terkait salah satu kontraktor: PT Cipta Kridatama).
182 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
and compliance with all relevant laws, regulations and
contracts.
-Testing and evaluating the internal control systems,
risk management and corporate governance practices
in accordance with BUMI’s policies as well as providing
input for enhancing practices over internal control
systems, risk management and corporate governance
practices.
-Analyzing and evaluating internal controls related to
operational effectiveness and efficiency over finance,
accounting, operations, human resource, marketing,
information technology and other key areas within
BUMI.
-Providing objective recommendations about processes
and activities that are being evaluated to management
with a view to continuously improving the existing
conditions.
-Providing and explaining audit reports to the Board
of Directors (BoD), Board of Commissioners (BoC),
including BUMI’s Audit Committee.
-Monitoring the implementation status of the previous
internal audit recommendations.
-Closely working with the Audit Committee in carrying
its oversight function in relation to internal audit
activities as well as quality assurance over the internal
audit activities
-Carrying out special investigations if required by BUMI
management.
-Upon request, providing consulting services to assist
management in achieving their targets and objectives.
-Providing support to the Code of Conduct Committee in
following-up reports on the Code of Conduct violation
through the Speak-Up Systems.
During 2009, the Internal Audit Division conducted the
following activities:
-Met Senior Management as well as Risk Officers of
BUMI, KPC and ARUTMIN in order to update the Risk
Based Internal Audit (RBIA) Plan 2009 and to develop
the RBIA plan 2010.
-Attended Audit Committee meetings to discuss the
RBIA Plan 2009 and 2010.
-Executed RBIA plan 2009 by performing internal audits
at BUMI (i.e. employee advance, claims and credit
cards, marketing agreement review and Bumi Resources
Japan Company Ltd. annual review), PT Kaltim Prima
Coal (i.e. Mining Support Division and Information
Technology/ IT reviews) and PT Arutmin Indonesia (i.e.
Operational/ Financial audits related to a contractor: PT
Cipta Kridatama).
Good Corporate Governance at Bumi
-Memastikan efektivitas review pengendalian internal
oleh konsultan independen berdasarkan rencana RBIA
2009 di BUMI (yaitu review Teknologi Informasi,
sumber daya manusia, pengadaan, lingkungan
pengendalian, akuntansi dan keuangan, manajemen kas
dan komunikasi perusahaan), KPC (yaitu sumber daya
manusia dan review Teknologi Informasi) dan Arutmin
(yaitu sumber daya manusia, lingkungan pengendalian
dan hubungan pemerintah).
-Melaporkan hasil penugasan Audit Internal kepada
Direksi dan Dewan Komisaris termasuk Komite Audit.
-Menyediakan jasa konsultasi resiko dan pengendalian
internal kepada Tim Manajemen Resiko dan Tim
Teknologi Informasi.
-Menghadiri pelatihan yang dilakukan konsultan tambang
BUMI dalam rangka meningkatkan kemampuan auditor
internal terkait operasi penambangan.
-Merevisi struktur organisasi, uraian pekerjaan, kebijakan
dan prosedur Audit Internal.
-Menindaklanjuti masalah yang diidentifikasi oleh SpeakUp System.
-Mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan
Presiden Komisaris BUMI atas Piagam Audit Internal.
-Ensured the effectiveness of internal control reviews
performed by independent consultants based on
RBIA plan 2009 at BUMI (i.e. IT reviews, human
resources, procurement, control environment, finance
and accounting, cash management and corporate
communication), KPC (i.e. human resources and IT
reviews) and Arutmin (i.e. human resources, control
environment and government relations).
-Reported the results of internal audit assignments to
the BoD and BoC as well as the Audit Committee.
-Provided internal control and risk consultation services
to the Risk Management Team and IT Team.
-Attended a course conducted by BUMI’s Mining
Consultant in order to enhance BUMI’s internal auditors
knowledge over mining operations.
-Updated the Internal Audit organization structure, job
descriptions and policies and procedures.
-Followed-up certain issues aroused from the Speak-Up
system.
-Obtained approval from BUMI President Director and
President Commissioners over the updated Internal
Audit Charter.
Piagam Audit Internal BUMI yang terbaru disetujui oleh
Presiden Direktur dan Presiden Komisaris pada tanggal 31
Desember 2009. Hal-hal yang dijabarkan dalam Piagam
Audit Internal antara lain adalah misi audit internal, struktur
organisasi, ruang lingkup kerja audit internal, tugas dan
tanggung jawab, kewenangan, persyaratan kompetensi
dan perilaku auditor internal, persyaratan untuk mematuhi
standar IIA untuk Praktik Profesional Audit Internal,
termasuk pedoman etika auditor internal dan kewajiban
pelaporan bagi auditor internal.
BUMI’s updated Internal Audit Charter was approved by
the President Director and the President Commissioner on
31 December 2009. Included in the updated Charter are
the internal audit mission, organisation structure, scope
of works, tasks and responsibilities, authority, auditor’s
competency and behavior requirements, requirements to
comply with the IIA’s standards for the Professional Practice
of Internal Auditing, including internal audit code of ethics
and reporting requirements.
Piagam Audit Internal ini dibuat dengan mengacu pada
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.I.7 mengenai Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yang
ditetapkan melalui Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008.
This Internal Audit Charter has been updated in accordance
with the Regulation of Capital Market and Financial
Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) No.
IX.I.7 regarding Forming and Compilation Guidance of
Internal Audit Unit Charter as stipulated in the Decree of
BAPEPAM-LK’s Chairman No. Kep-496/BL/2008 dated 28
November 2008.
Sehubungan dengan manajemen risiko, Divisi Audit
Internal telah memperhitungkan resiko-resiko kunci yang
diidentifikasi melalui Enterprise-Wide Risk Management
System (ERM) dalam menyusun rencana RBIA 2009 dan
2010 dan secara aktif ikut serta dalam mengawasi penerapan
mitigasi risiko (risk mitigation)/ rencana perbaikan ERM
dalam pelaksanaan audit berdasarkan rencana RBIA 2009
di divisi terkait di BUMI, KPC dan Arutmin.
In relation to risk management, Internal Audit has
considered key risks identified through Enterprise-Wide
Risk Management System (ERM) procedures in developing
its RBIA plan 2009 and 2010 and actively involved in
monitoring implementation of the risk mitigations/ ERM
remediation plans during execution of the RBIA plan 2009
over relevant divisions within BUMI, KPC and Arutmin.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 183
Good Corporate Governance di Bumi
Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun 2009,
BUMI telah mempekerjakan dua manajer audit internal di
BUMI dan Arutmin dan satu superintendent audit internal
di BUMI untuk membantu Kepala Audit Internal dengan
pengalaman dan keahlian dalam praktik audit internal.
In relation to internal audit staffing in 2009, Bumi has
hired two new IA managers for BUMI and Arutmin as well
as one IA superintendent for BUMI to assist the Head of
Internal Audit with the knowledge and skills in internal audit
practices.
Untuk tahun 2010, Divisi Audit Internal berencana untuk
menjalankan kegiatan audit internal yang difokuskan pada
area berikut berdasarkan atas rencana RBIA:
For the year 2010, the Internal Audit Division plans to carry
out internal audit activities focusing on the following areas
based on the RBIA plan such as:
Perusahaan
Company
PT Bumi Resources Tbk 1
2
3
4
5
PT Kaltim Prima Coal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PT Arutmin Indonesia
1
2
3
4
5
6
7
8
Anak Perusahaan Selain KPC dan Arutmin
1
2
3
4
Rencana Internal Audit
Internal Audit Plan
Speak-Up Systems
Speak-Up Systems
Information Technology
Follow-up over Marketing and Sales
Follow-up over Human Resources
ERM Mitigation Plan Follow-Up
Teknologi Informasi
Tindak Lanjut atas Pemasaran dan Penjualan
Tindak Lanjut atas Sumber Daya Manusia
Tindak Lanjut Rencana Mitigasi Resiko ERM
Expansion Project Division
Expansion Project Division
Fixed Assets Scrap Procedures
Inventory Management
Finance and Accounting
Community Fund
Mining Operations and Processes related to Contractors
Follow-up over Fuel Management
Follow-up over Coal Reconciliation
Follow-up over Procurement Process
Prosedur Scrap Aset Tetap
Manajemen Persediaan
Akuntansi dan Keuangan
Dana Kemasyarakatan
Operasi Penambangan dan Proses Terkait Kontraktor
Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar
Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Batubara
Tindak Lanjut atas Proses Pengadaan
Operasi Penambangan dan Proses Terkait Kontraktor
Mining Operations and Processes related to Contractors
Finance and Accounting
Land Compensation
Permit
Community Fund
Follow-up over Fuel Management
Follow-up over Coal Reconciliation
Follow-up over Procurement Process
Akuntansi dan Keuangan
Kompensasi Tanah
Perijinan
Dana Kemasyarakatan
Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar
Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Batubara
Tindak Lanjut atas Proses Pengadaan
Gallo Oil (Jersey) Ltd. - Proses Pengadaan, Hutang dan Pembayaran
Subsidiaries other than KPC and Arutmin
Gallo Oil (Jersey) Ltd - Procurement, Payable and Payment Process
Bumi Resources Japan Co. Ltd – Accounting and Finance
PT Mitratama Perkasa –Procurement, Accounting and Finance and Operational Processes
Non coal business (PT Citra Palu Minerals and PT Gorontalo Minerals) – Exploration Cost
Bumi Resources Japan Co. Ltd. – Akuntansi dan Keuangan
PT Mitratama Perkasa – Proses Pengadaan, Akuntansi dan Keuangan dan Operasional
Usaha Non Batubara (PT Citra Palu Minerals and PT Gorontalo Minerals) – Biaya Ekplorasi
Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada,
Divisi Audit Internal akan mempekerjakan auditor
internal tambahan, mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan
cara menghadiri konferensi dan seminar audit internal dan
184 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
To strengthen the existing internal audit practices, the
Internal Audit Division will recruit additional internal
auditors, continuously develop knowledge and skills of its
internal auditors by requiring attendance at internal audit
conferences and seminars and continuously enhancing its
Good Corporate Governance at Bumi
memperbaiki struktur organisasinya secara berkelanjutan
untuk memelihara efektivitas dan efisiensi pelaksanaan jasa
audit bernilai tambah kepada BUMI.
organization structure to maintain effective and efficient
delivery of value added services to BUMI.
Ringkasan profil VP Audit Internal Bapak Lufti Julian,
QIA, CIA sebagai Kepala Divisi Audit Internal BUMI
Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi,
Universitas Indonesia, Jakarta. Meraih S2 dari Program
Bersama Magister Management Universitas Indonesia dan
Université de Montpélier II, Perancis.
Brief profile of Vice President, Mr. Lufti Julian, QIA, CIA
as the Head of BUMI’s Internal Audit Division
He graduated from Faculty of Economics, Universitas
Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and hold Joint
Program Master Degree from Magister Management
University of Indonesia and Université de Montpélier II,
French.
Beliau berpengalaman lebih dari 18 tahun sebagai Akuntan
Publik, Audit Internal serta Akuntansi dan Keuangan:
Delapan tahun memimpin fungsi Internal Audit di Group
Media Terbesar di Indonesia, dan beberapa tahun sebagai
konsultan dan auditor di Lembaga Management Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia dan KAP Drs Santoso
Harsokusumo, bagian dari Ernst & Young International.
He has experience in public accountant, Internal Auditor and
Finance Accounting related for more than 18 years: For eight
years, he led Internal Audit function in the biggest Media
Group in Indonesia and for several years as consultant and
auditor of Management Institute of Faculty of Economics
University of Indonesia and Drs Santoso Harsokusumo
Audit Firm, member of Ernst & Young International.
Beliau memiliki 2 sertifikasi profesi Internal Audit yaitu:
-Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh
The Institute of Internal Auditors, Altamonte Spring,
Florida, USA.
-Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan oleh
Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Yayasan
Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia.
He was awarded 2 professional Internal Auditor
certificates:
-Certified Internal Auditor (CIA), issued by The Institute
of Internal Auditor, Altamonte Spring, Florida, USA.
-Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan
Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor, Yayasan
Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia
Manajemen Risiko
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan,
BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun
taktis dengan hanya bersikap pasif.
Risk Management
In a dynamic and competitive world, the Company can
not manage either strategic or tactical risks by adopting a
passive stance.
Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai
cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi
risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan
serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga
kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang
menguntungkan Perseroan.
Therefore, the Company has developed the mind set
and approaches to explore the many dimensions of the
challenges facing the Company associated with each activity
and opportunity so that we can balance these against the
more obvious signs of reward.
Sejak 30 April 2008, sebagai bagian dari komitmen
Perseroan dalam menerapkan GCG, BUMI telah memulai
penerapan Sistim Manajemen Risiko Korporat (Enterprise
Risk Management – ERM).
Since April 2008, as part of BUMI’s commitment
to implement GCG, BUMI has commencement the
implementation of Enterprise Risk Management – ERM
systems.
Tujuan penerapan sistim ERM adalah agar BUMI
mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan
mengembangkan sistim pengelolaan dan pengawasan
risiko yang handal. Hal ini akan meningkatkan praktik
dan struktur tata kelola risiko Perseroan. Pada akhirnya,
suatu sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang
handal akan menjadikan Perseroan lebih mampu dalam
mencapai tujuannya guna meningkatkan nilai para
The objective of the implementation of ERM systems is
to enable the Company to recognize and manage risks
by establishing a sound system of risk oversight and
management. It will enhance the Company’s risk governance
practices and structures. Ultimately, a sound system of
risk oversight and management will lead the Company to
be better able to achieve its objective of adding value to
the Company’s stakeholders. The Board of Directors and
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 185
Good Corporate Governance di Bumi
pemangku kepentingan. Direksi dan karyawan BUMI
telah mencanangkan untuk menerapkan kebijakan dan
pedoman risiko yang berlaku dalam Perseroan di semua
aspek pekerjaan sehingga BUMI mampu mencapai visi dan
misinya.
all employees of BUMI have committed to implement the
risk policies and standards in all aspects of the Company’s
activities to enable BUMI to achieve its overall vision and
mission.
Dalam tahun 2009, BUMI mengidentifikasi dan
mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan
yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan
diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara.
Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua
tujuan stratejik utama tersebut, BUMI telah mengidentifikasi
beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter) serta
mengambil tindakan untuk mencegah dan memitigasi risiko
guna menurunkan tingkat risiko tersebut, sebagai berikut:
In 2009, BUMI identified and assessed risks based on
the 2 main strategic objectives, which were to increase
coal production and diversification to other mining areas
besides coal. As a result of the above risk management
process on the two strategic objectives, BUMI has identified
several Risks That Matter, and has prepared and conducted
mitigation plans for these risks to decrease the risk level
itself, as follows:
Risiko
Risks
Tindakan/Rencana Mitigasi
Mitigation Action Plans
Kepercayaan Investor
• Menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan lebih baik
Status Mitigasi
Mitigation Status
Sedang Berjalan
Investor’s Confidence
Having a better structured formulation of strategic Investor
Relations plans
In progress
Organized and transparent disclosure to external parties
Continuous
Delivery of more realistic estimates on production
Continuous
Proactive responses to negative media’analyst/external rumors or information
Completed
• Mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal
• Menginformasikan target produksi yang lebih realistik
• Secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal
Berkelanjutan
Berkelanjutan
Terlaksana
Potensial Risiko Likuiditas • Menggunakan cadangan kas dengan baik melalui aktifitas investasi, Jangka Pendek termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham
Berkelanjutan
Potential Short-Term Liquidity risk
Ensuring the best use of cash reserves through investment activities, including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs
Continuous
Manage liquidity through a variety of methods including maintaining
credit facilities
Continuous
• Mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit
Risiko Fluktuasi Harga Batubara
• Membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara
Coal Price Volatility Risk
•
•
Berkelanjutan
Terlaksana
Modeling the impact of movements in coal prices
Completed
Entering into long term supply contracts
Completed
Establishing a Hedge Risk Management Committee to monitor current market situation of oil and coal prices which are critical to the
operations of the Company
Completed
AMDAL (Analisa Mengenai •
Dampak Lingkungan) Untuk
Rencana Ekspansi
Menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah
terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan
perundangan terkait dengan lingkungan
Terlaksana
Menandatangani kontrak penjualan jangka panjang
Mengawasi secara ketat komponen biaya
Closely monitoring cost components
• Membentuk Hedge Risk Management Committee untuk mengelola fluktuasi harga bahan bakar dan batubara serta mata uang
Environmental Impact Assessment
For Mine Expansion Plan
•
Prepared and presented the environmental impact assessment plan to the communities who will be impacted and to relevant local
governments who monitor the Company’s compliance with the
environmental laws and regulations
Menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan standar internasional atas keselamatan dan lingkungan
Terlaksana
Terlaksana
Completed
Terlaksana
Completed
Terlaksana
Maintains good relationships with local communities and globally
accepted safety and healthy work environmental standards in its operations
• Memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan Completed
Completed
internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI
khususnya sistim manajemen lingkungan, telash mendapatkan
sertifikasi ISO 14001
Ensure that the Company meets national and international standards for environmental management, BUMI’s mining operations in
particular environmental management systems, has been granted
the ISO 14001 certification
186 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Terlaksana
Good Corporate Governance at Bumi
Risiko
Risks
Tindakan/Rencana Mitigasi
Mitigation Action Plans
Status Mitigasi
Mitigation Status
Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia • Mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat
Risiko Hukum, Risiko Teknikal) Hired local professionals with knowledge of the local cultures and Risk of Expanding Abroad
•
Indonesia (Cultural Risk,
Integration Risk, Legal Risk,
Technical Risk)
•
political/legal attitudes
Mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan
maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik
Transformational Risk
Setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise the project development plans
Continuous
Berkelanjutan
Sedang Berjalan
Hiring more personnel with proper qualification at all levels
In Progress
Establishing integrated information systems throughout the Company and keeping the organization structure updated
In Planning
• Menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan/memperbaharui struktur organisasi
Terlaksana
Completed
Risiko Transformasi • Mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan
In Progress
Appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in solving unfamiliar or new technical issues arising
Membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana pengembangan proyek
Sedang Berjalan
Tidak Terdapat Rencana Suksesi
• Mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen
Belum Terlaksana
Sedang Berjalan
Lack of Succession Planning Developing a succession plan system for the members of the Board of Directors and top management
• Secara Berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan
In Progress
Continuous
informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan
Continuously developing a sahring knowledge culture throughout
the Company
Infrastuktur Utama KPC Tidak • Menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta Sepenuhnya Tersedia komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk
ekspansi produksi
Berkelanjutan
Berkelanjutan
KPC’s Major Infrastructure is not Fully in Place
Built good relationship and communications with vendors and financial community globally to obtain the financing for the expansion of its
production facilities
Continuous
Established teh Expansion Project Division that is responsible for monitoring the plan and activities of the achievements the
production of 70 million tonnes
Completed
• Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pasa pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan
pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton
Terlaksana
Akses Atau Pemberian Informasi • Memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu ke Pihak Luar Yang Tidak semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan
Terpusat oleh Divisi Investor Relations – Corporate Secretary
Terlaksana
Implemented a one door policy that all disclosure of information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations –
Corporate Secretary Division
Completed
Regularly reviewing the policy and revising it when necessary
Continuous
Creating a disincentive scheme for unauthorised release of information In Progress
No Single Point of Access or
Release for Information to
External Parties
• Secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan
• Menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang
Berkelanjutan
Sedang Berjalan
Manajemen Proyek Yang
• Melakukan komunikasi secara berkala guna memastikan efektifitas
Kurang Memadai manajemen dalam menangani proyek ekspansi
Berkelanjutan
Conduct regular communication to ensure management effectiveness in managing the expansion project
Continuous
Developed a detailed and comprehensive management plan to improve the overall project processes
Completed
Established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and the execution of the expansion project will be carried out properly and
result in maximum returns to the Company, in particular in the present
financial crisis where coal prices are depressed
Completed
Inadequate Project
Expertise Management
• Membuat rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh guna meningkatkan proses keseluruhan proyek
•
Membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana
dan pelaksanaan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan
menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya
dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara
mengalami penurunan
Terlaksana
Terlaksana
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 187
Good Corporate Governance di Bumi
Risiko
Risks
Tindakan/Rencana Mitigasi
Mitigation Action Plans
Status Mitigasi
Mitigation Status
Risiko Keuangan - Nilai Wajar
• Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call.
Kontrak Derivatif Berdasarkan metode akutansi yang diterapkan, Perseroan harus
menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut di laporan
keuangan. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan
beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan.
Financial Risk - Fair Value The Company is required by the Lender to enter into a Capped Call Derivative Contract
Agreement. In accordance with the implemented accounting standards,
the company has to use fair value to report the transaction in the
financial statement. This condition may create a significant fluctuation of
other income and expenses in the Company’s income statement.
Berkelanjutan
Continuous
Informasi lebih lanjut tentang manajemen risiko BUMI
dikejaskan secara rinci di bagian Manajemen Risiko pada
halaman 176 sampai 191 dari Laporan Tahunan ini.
Detail information of risk management at BUMI is set out
in the Risk Management section on page 176 to 191 in this
Annual Report.
Kasus Hukum yang Dihadapi oleh Perusahaan
Perseroan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus
hukum yang merupakan kewajiban kontinjen terhadap
berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi
bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang
kini masih dalam peroses pengadilan atau sedang dalam
proses banding, yang hasil akhirnya belum bisa ditentukan
pada saat ini, antara lain:
-Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dalam wilayah
pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang
tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin.
-Kompensasi atas jasa hasil produksi batubara dengan
PPN Masukan.
Legal Suits Faced by the Company
The Company and Subsidiaries are contigently liable for
various claims from third parties arising in the ordinary
conduct of business and certain tax assessments, which are
either pending decision by the courts or are being contested,
the outcome of which is not presently determinable, i.e. as
follows:
-Illegal Mining (PETI) in Arutmin’s mining concession
and the issuance of other mining concessions that
overlap with that of Arutmin.
-Offset of coal production proceeds with VAT input.
Informasi rinci mengenai kasus hukum yang dihadapi
Perseroan dapat dilihat dalam Catatan Laporan Keuangan
Konsolidasi (butir 42 – Kontinjensi) pada halaman 160
sampai 178 dalam Laporan Tahunan ini.
For detail information of law suits faced by the Company,
refer to the notes in consolidated financial statements
(point 42 – Contingencies) on page 160 to page 178 in this
Annual Report.
Perlindungan Konsumen
Dengan mengacuh pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad
untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.
BUMI menjual produk-produknya kepada pemakai akhir
dan semua pelanggan BUMI adalah perusahaan, dan
setiap penjualan batubara di dukung dengan suatu kontrak,
yang memberikan perlindungan ekstra untuk hak dari tiap
pihak. Selain itu, semua pelanggan juga didorong untuk
melaporkan setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI
secara langsung melalui Speak Up System.
Consumer Protection
Leading directly from the principles of GCG, BUMI is intent
on serving its customers in the best possible way. As
BUMI sells its products to corporate end users, all sales
are supported with a contract, providing extra protection
for the rights of each party. In addition to the contract, all
customers are encouraged to report violations of BUMI’s
Code of Conduct directly through our Speak Up System as
described below in this section – Speak Up Systems.
Tanggung Jawab Sosial dan Pengembangan Masyarakat
dan Lingkungan
Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau
“Perseroan”) dalam pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang
terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang
diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian
lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan.
Corporate Social Responsibility, Community and
Environmental Development
BUMI’s commitment towards implementing Corporate Social
Responsibility (CSR) internalized within the Company’s
mission in enhancing the welfare of the communities in
and around their mining operations and to preserving the
environment where the mining operation take place.
188 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program
pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit
dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya
bersifat charity. Perseroan mengemas program-program
CSR dalam rangkaian program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat (community development) yang
berkesinambungan.
BUMI fully realizes that the objectives of public and
environmental development programs will be difficult to
achieve only through charitable gestures. Hence, BUMI has
designed its CSR programs through a range of sustainable
community development programs.
Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara
terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan
kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua
karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung
jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna
mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem
manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-CheckReview yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada
standar ISO 14001.
Environmental impact is an aspect integratedly put into
all of the Company’s operational activities. Therefore, all
of the Company’s employees must act and be responsible
for environmental preservation. To achieve this, BUMI has
implemented an environmental management system with
the Plan-Do-Check-Review principle, which is applied in the
business units and based on the ISO 14001 standards.
Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak
lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya
melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan
meminimalkan polusi dari aktifitas penambangan. Selain
itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan
lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil
dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman
hayati
The Company strives to effectively manage the
environmental impact of its operational activities through
efforts addressed to averting contamination and minimizing
pollution that may arise from its mining activities. In addition
to this, the Company is also committed to preserving areas
that it once mined into a productive, stable, and safe state
and continuously strives to protect the biodiversity.
Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya
meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas
sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini,
Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah
dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf
kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
The Company also plays an active role in its effort to enhance
integration and equilibrium across social, environmental,
and economic priorities. In this regard, the Company will
continually strive to support the government’s efforts
towards eradicating poverty, improve health standards and
the quality of life for the community.
Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat
untuk mendukung pembangunan perekonomian regional
berdasarkan sumber daya setempat, serta membangun dan
memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat
setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal
lain yang dilaksanakan secara simultan.
Implementing community empowerment programs in
support of regional economic development based on
local resources, as well as building partnerships with the
government and the community and other related parties
are just two other aspects that it simultaneously carries
out.
Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi
pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan
pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu
Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih
maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self
belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan
masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan
dapat tercapai.
The tripartite principle (involving the Company, government
institutions, and the community) applied in the formulation
and implementation of the CSR program represents the
Company’s efforts to ensure that the program obtains
maximum level of success and is able to foster a sense of
self-belonging with the respective parties so as to ensure
that the objective of building a sustainably independent and
prosperous community is achieved.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 189
Good Corporate Governance di Bumi
Kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Bumi Resources Tbk.
antara lain adalah sebagai berikut:
The CSR Program that PT Bumi Resources Tbk. carried out
includes the following:
Mulai Januari 2007, BUMI melakukan perjanjian pemberian
bea siswa dengan Ketua Bakrie School of Management. Dalam
hal ini BUMI bersedia untuk memberikan bea siswa kepada
mahasiswa baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia ataupun dalam rangka pelaksanaan
program CSR untuk kurun waktu 5 tahun mulai tahun
akademik 2007-2008. Untuk tahun akademik 2007-2008,
BUMI memberikan bea siswa kepada 147 mahasiswa yang
memenuhi kriteria sebagai Penerima Bea Siswa, dengan total
sebesar Rp 8.790.600.000. Untuk tahun akademik 20082009, total beasiswa diberikan kepada 152 mahasiswa
yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Beasiswa dengan
jumlah total sebesar Rp 11.552.000.000.
BUMI signed an agreement with the Chairman of the Bakrie
School of Management to provide scholarships beginning
in January 2007. In this regard, BUMI is prepared to provide
scholarships for a period of 5 years to students beginning
within the 2007-2008 academic year in line with its
efforts either to fulfill its manpower requirements and/or
within the context of its CSR program. For the 2007-2008
academic year, BUMI provided scholarships to 147 students
that fulfilled the criteria for a recipient of the scholarships
totaling as much as Rp 8,790,600,000. The total number
of scholarships granted within the 2008-2009 academic
year amounts to 152 students that fulfilled the criteria as
Recipients of the Scholarship totaling Rp 11,552,000,000.
Selain itu pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bumi Resources
Tbk. menyepakati dan menandatangani Nota Kesepakatan
dengan Ketua Badan Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air
dalam bentuk kerjasama pelaksanaan maupun pembiayaan
program Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 guna
mengoptimalkan kegiatan sosial di Kelompok Usaha Bakrie
dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam
pengelolaannya.
In addition to this, PT Bumi Resources Tbk agreed and signed
a Memorandum of Understanding with the Chairman of the
Badan Gerakan Bakrie on 10 February 2010, in the form
of a joint effort as well as financing of the Gerakan Bakrie
Untuk Tanah Air 2010 program so as to be able to optimize
social activities within the Bakrie Group of Companies by
highlighting professional values in its management.
Di luar bidang pendidikan, BUMI juga memberikan bantuan
untuk korban-korban bencana alam seperti korban gempa di
Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar, korban gempa di Jawa
Barat sebesar Rp 93 juta.
Apart from education, BUMI also provides Rp 1 billion
assistance for earthquake victims in West Sumatra Barat,
and Rp 93 million for earthquake victims in West Java.
BUMI juga mengikuti pameran Gelar Karya Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan juga mengikuti
pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN)
yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik
Indonesia.
BUMI also participated in the exhibition to highlight
the work carried out by the National Program on the
Empowerment of an Independent Community (PNPM)
Mandiri initiated by the Coordinating Ministry for People’s
Welfare of the Republic of Indonesia as well as participated
in the exhibition of National Social Solidarity Day (HKSN)
that was organized by the Ministry for Social Affairs of the
Republic of Indonesia.
Selain itu, kegiatan CSR secara intensif dijalankan melalui
unit-unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan
PT Arutmin Indonesia (Arutmin) melalui program-program
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal, antara lain:
-Pengembangan agribisnis
-Peningkatan pendidikan dan pelatihan
-Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
(KUKM)
-Peningkatan kesehatan kasyarakat dan sanitasi
lingkungan
-Peningkatan infrastruktur masyarakat
-Konservasi alam dan budaya
-Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah
baik lokal, regional dan pusat
All of the Company’s CSR activities are intensively
implemented by business units such as PT Kaltim Prima
Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin) that
focuses activities on the following:
-Agribusiness Development
-Education and Training
-Development of Cooperatives, Small and Medium
Enterprises
-Public health and sanitation
-Improve public infrastructure
-Environmental and cultural conservation
-Capacity building on local, regional and centralized
public as well as governmental institutional
190 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Good Corporate Governance at Bumi
Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, selama
tahun 2009 BUMI dan unit usaha PT Kaltim Prima Coal
dan PT Arutmin Indonesia telah mengeluarkan biaya lebih
kurang US$ 10 juta. Untuk kedepannya, Perseroan bertekad
menjalankan semua kegiatan CSR di unit-unit usaha yang
lain. Paparan lengkap tentang program-program CSR dapat
dilihat pada halaman 94 sampai halaman 109 dari Laporan
Tahunan ini.
To carry out these activities, BUMI spent an estimated
US$ 10 million on CSR activities throughout 2009. In future,
BUMI is committed to implementing CSR activities in its
other business units. Details of CSR programs can be viewed
on page 94 to 109 of this Annual Report.
Share Buy Back
Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan pembelian
kembali saham. Terakhir transaksi ini dilakukan pada
tahun 2008.
Share Buy Back
The Company did not buy back any share in 2009. The last
share buy back was carried out in 2008.
Rencana Pelaksanaan GCG 2010
Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus dilakukan
secara berkelanjutan. Karena itu sosialisasi atas GCG
maupun peningkatan praktik GCG serta implementasinya
terus dilakukan sepanjang tahun maupun tahun-tahun
berikutnya. Untuk tahun 2010, rencana peningkatan praktik
GCG adalah sebagai berikut:
-Menerapkan hasil kajian GCG oleh pihak independen
antara lain:
•Memperbaharui prosedur nominasi, penunjukkan dan
rencana suksesi dari Dewan Komisaris dan Direksi
(pembuatan Piagam Komite)
•Melengkapi dokumentasi formal atas proses penilaian
kinerja anggota Dewan
•Memperbaiki dan memperbaharui sistem dan
dokumentasi prosedur penetapan atau pedoman
remunerasi anggota Dewan
•Komite Audit melaksanakan proses penilaian sendiri
(self-assessment)
•Mengisi semua posisi dalam Divisi Manajemen
Risiko
•Membuat kebijakan dan prosedur terpadu dalam
menyiapkan, mengkoordinasi, menyetujui dan
mengawasi anggaran
•Membuat prosedur pengawasan atas aktivitas
pembuatan SOP
-Melengkapi organ yang belum lengkap dalam organisasi
seperti Komite Information Teknologi serta penempatan
penanggung jawab fungsi-fungsi dalam Perseroan
-Mengkaji secara berkala struktur organisasi Perseroan
-Menerapkan IT governance
-Melaksanakan audit rutin berdasarkan risiko
-Melaksanakan risk assessment secara berkala
-Melengkapi sistem dan prosedur yang diperlukan
-Melanjutkan penerapan program Early Warning Systems
dan Management Reporting Systems
-Melakukan sosialisasi berkelanjutan atas GCG,
Pedoman Perilaku dan Enterprise Risk Management
System melalui distribusi brosur, banner, artikel
2010 GCG Implementation Plan
The Company realizes that GCG must be continuously
implemented. Therefore, awareness as well as intensified
application of GCG practices must continuously be
implemented throughout the year as well as in subsequent
years. The plan to intensify GCG practices for 2010 are as
follows:
-Implementing the results of independent consultant
review which includes:
•Upgrade the provision of document pertaining to
nomination, appointment, and succession plan
procedures from the Board members
•Upgrade formal documentation for the performance
evaluation of the members of the Boards
•Modify and upgrade systems and documentation on
remuneration guidelines and procedures for members
of the Board
•The Audit Committee establish a system for selfassessment
•Fill all positions within the Risk Management
Division
•Develop comprehensive policies pertaining to budget
preparation, coordination, approval and monitoring
•Establish procedures pertaining to the monitoring of
the SOP formulation process
-Completely fill organs that have yet to be filled within
the organization such as the Information Technology
Committee as well as the assignment of persons in
charge for functions within the Company
-Routinely review the Company’s organization structure
-Implement IT governance
-Routinely perform risk-based audits
-Routinely implement risk assessments
-Completing necessary systems and procedures
-Continue to implement Early Warning System and
Management Reporting Systems
-Continuously socialise GCG, Code of Ethics and
Enterprise Risk Management System awareness through
the dissemination of brochures, banners, and articles
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 191
Laporan Akuntan Independen Mengenai Good Corporate Governance
192 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Independent Accountant’s Report on Good Corporate Governance
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 193
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
Mengelola Risiko Dengan Baik Adalah Tugas Kita Semua
Selama beberapa tahun terakhir, PT Bumi Resources Tbk. beserta unit usahanya (“BUMI” atau “Perseroan”) secara aktif
melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistim governance, dan dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang
terkemuka dalam industri pertambangan.
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis
dengan hanya bersikap pasif.
Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang
dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola
risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan.
Sejak 30 April 2008, sebagai bagian dari komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG, BUMI telah memulai penerapan
Sistim Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM).
Tujuan penerapan sistim ERM adalah agar BUMI mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan mengembangkan
sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal. Hal ini akan meningkatkan praktik dan struktur tata kelola risiko
Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal akan menjadikan Perseroan lebih
mampu dalam mencapai tujuannya guna meningkatkan nilai para pemangku kepentingan. Direksi dan karyawan BUMI telah
mencanangkan untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko yang berlaku dalam Perseroan di semua aspek pekerjaan
sehingga BUMI mampu mencapai visi dan misinya.
Penerapan ERM Adalah Suatu Perjalanan Yang Harus Dilalui Perseroan
Penerapan ERM merupakan suatu perjalanan yang harus dilalui agar budaya manajemen risiko terintegrasi dan diterapkan
dalam semua aspek pekerjaan Perseroan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Managing Risks is Everybody’s Business
Over the last few years, PT Bumi Resources Tbk. and its business units (“BUMI” or “Company”) has actively restructured,
improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry.
In a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive
stance.
We have developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company
associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward.
Since April 2008, as part of BUMI’s commitment to implement GCG, BUMI has started on the implementation of Enterprise
Risk Management – ERM systems.
The objective of the implementation of ERM systems is to enable the Company to recognize and manage risks by
establishing a sound system of risk oversight and management. It will enhance the Company’s risk governance practices
and structures. Ultimately, a sound system of risk oversight and management will lead the Company to be better able to
achieve its objective of adding value to the Company’s stakeholders. The Board of Directors and all employees of BUMI have
committed to implement the risk policies and standards in all aspects of the Company’s activities to enable BUMI to achieve
its overall vision and mission.
ERM is a Journey
The implementation of ERM is a journey that the Company has embarked on to be able to integrate and implement it in all
aspect of its activities. It is illustrated as follows:
194 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
“ERM Is A Journey”
Stakeholder Values
Strategic
Planning
Finance
Compliance
Legal
Enterprise
Risk
Management
Operational
Risk
Management
Integration
Compliance
Regulatory
Others
Risk Specialisation
Enterprise
Wide Risk
Awareness
2011
2010
2008-2009
Risk Management Sophistication
Kesadaran Atas Pentingnya ERM
Penerapan ERM di BUMI dimulai pada tahun 2008 dengan
dibantu oleh konsultan independen. Tahap pertama
penerapan berlangsung dari 30 April 2008 – 8 Juni 2009
dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak
dilakukan untuk meningkatan kesadaran, pengetahuan serta
kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.
ERM Awareness
The implementation of ERM at BUMI started in 2008 and
was assisted on by independent consultants. The first phase
of implementation was carried out from 30 April 2008 to 8
June 2009 and was focused on awareness activities of the
importance of risk management to improve the Company’s
knowledge and capability in the area of risk management.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengelola dan mengawasi penerapan
manajemen risiko secara keseluruhan dengan:
-Menanamkan kegiatan manajemen risiko dalam fungsi
dan proses bisnis yang berlaku.
-Meningkatkan komponen manajemen risiko yang
mendukung keseluruhan koordinasi dan penyelarasan
-Membuat rencana yang spesifik untuk menangani risiko
yang signifikan
The awareness activities were intended to improve the
capability to manage and monitor the risk management
throughout the Company as follows:
-Embedding risk management activities within existing
functions and business processes
-Improving risk management components that support
overall coordination and alignment
-Developing specific plans to address significant risks
Diantara kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama periode
tersebut adalah sebagai berikut:
-Mengadakan kick off meeting project pada tanggal 14
Mei 2008
-Mengadakan workshop sosialisasi untuk tingkat
Dewan Komisaris, Direksi dan top manajemen PT Bumi
Resources Tbk. dan unit usaha pada tanggal 28 Mei
2008 dan 3 Juni 2008 di Puncak dan Balikpapan
Amongst the activities conducted during this period were
as follows:
-Conducted a kick off meeting on 14 May 2008.
-Conducted socialization workshops for the Board of
Commissioners and Directors and top management of
PT Bumi Resources Tbk. and its business units on 28
May 2008 and 3 June 2008 in Puncak and Balikpapan.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 195
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
-Mengadakan Fraud Risk Management workshop pada
tanggal 13-15 Agustus 2008 di Sangatta dan Jakarta
-Melakukan workshop dengan para pemilik risiko yaitu
CEO, COO, CEO, dan Kepala Divisi guna melakukan
proses manajemen risiko mencakup menentukan
kriteria risiko, membuat peta risiko, melakukan evaluasi
dan prioritas risiko, membuat profil risiko, menentukan
Risks that Matters, membuat rencana mitigasi risiko
dan menentukan penanggung jawab serta pelaksana
rencana mitigasi risiko
-Melakukan evaluasi atas kemampuan organisasi dalam
mengelola risiko
-Melakukan
manajemen
perubahan
untuk
mempersiapkan seluruh tingkatan karyawan dalam
menerapkan manajemen risiko
-Melakukan evaluasi risiko fraud di bidang manajemen
kas dan supply chain
-Membuat rencana dan melakukan kegiatan audit
berdasarkan risiko. Rencana dan kegiatan audit
dilakukan berdasarkan risk profile yang dihasilkan dari
proses manajemen risiko diatas
-Mengevaluasi pelaksanaan rencana mitigasi untuk
mengurangi risiko-risiko yang telah diidentifikasi baik
dilakukan melalui pertemuan maupun melalui kegiatan
audit
-Melengkapi struktur manajemen risiko mencakup:
•Mensahkan Kebijakan dan Prosedur ERM melalui
Surat Keputusan Direksi No. 364/BR-BOD/IV/09
tanggal 30 April 2009.
•Menunjuk Risk Officers melalui Memorandum 018/
BR-ERM/VII/09 tanggal 28 Juli 2009. Risk Officers
mengkomunikasikan risiko-risiko yang dihadapi
Divisi dan Unit Usaha BUMI kepada Kepala Divisi
Manajemen Risiko
•Menegaskan kembali struktur organisasi Divisi
Manajemen Risiko melalui Memorandum No. 019/
BR-ERM/VIII/09 tanggal 3 Agustus 2009
•Proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen
Risiko termasuk tingkatan manajer dan superintenden
telah dimulai. Sementara dalam proses melengkapi
personil Divisi Manajemen Risiko, kegiatan penerapan
manajemen risiko selama ini dilakukan oleh Focal Point
ERM Team
-Menerapkan sistem manajemen risiko di unit-unit usaha
yaitu di PT Arutmin Indonesia dan PT Darma Henwa
Tbk. Penerapan dilakukan dengan mengidentifikasi dan
mendefinisikan, menilai dan mengukur, menangani dan
membuat rencana mitigasi, memantau dan melaporkan
risiko, sebagaimana digambarkan diagram pada
halaman berikut:
196 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
-Conducted Fraud Risk Management workshops between
13 and 15 August 2008 in Sangatta and Jakarta.
-Conducted workshops with all risk owners, CEOs,
COOs, CEOs, and Division Heads to update risk criteria
and risk map, assess and prioritise risks, develop risk
profile, update risks that matter, develop risk mitigation
plans, and determine risk owners and persons in charge
of each risk mitigation plan.
-Evaluated the organisation capability to manage risk
-Carried out change management activities to prepare
all employees in implementing ERM.
-Evaluated fraud risks in the areas of cash management
and supply chain activities
-Prepared and conducted risk based audits. Audit plans and
activities were conducted based on the determined risk
profiles resulting from the risk management processes
-Evaluated the implementation of risk mitigation plans
to mitigate the risks identified. The evaluation was
conducted based on the meetings with risk officers as
well as through internal audit activities.
-Completed the risk management structure including:
•Authorisation and issuance of the ERM Policy and
Procedures based on the Decision Letter of the Board of
Directors No. 364/BR-BOD/IV/09 dated 30 April 2009.
•Appointed Risk Officers based on the Memorandum
018/BR-ERM/VII/09 dated 28 July 2009. Risk
Officers are required to communicate the risks faced
by the Divisions and Business Units to the Head of
the Risk Management Division.
•Reconfirmed the organization structure of the Risk
Management Division based on Memorandum No.
019/BR-ERM/VIII/09 dated 3 August 2009.
•Recruitment processes for Risk Management Division
employees for manager and superintendent levels
was begun. While the recruitment processes for risk
management personnel is still in process, the risk
management implementation activities are carried
out by the Focal Point ERM Team.
-Implemented risk management systems in business
units, i.e. PT Arutmin Indonesia and PT Darma Henwa
Tbk. The implementation was conducted by identifying
and defining risks, assessing and measuring risks,
treating and managing risks, and monitoring and
reporting risks as described on the next page:
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
Proses Managemen Risiko
Risk Management Process
Monitor
&
Identify
Report
&
Define
Treatment
&
Manage
Assess
&
Measure
-Menerapkan Early Warning Systems (EWS). Sebagai
kelanjutan dan pengembangan dari penerapan ERM,
Perseroan memulai proyek penerapan EWS pada tanggal
25 Agustus 2009. EWS merupakan suatu tampilan layar
komputer yang digunakan oleh top manajemen untuk
memonitor indikator risiko utama (key risk indicator)
guna mendukung pengambilan keputusan stratejik yang
lebih cepat dibidang keuangan, operasional dan kinerja.
Saat ini proyek dalam proses mendapatkan persetujuan
Direksi atas desain EWS.
-Implemented the Early Warning System (EWS). As a
continuation and extension of the implementation of
ERM, BUMI has started the implementation of EWS on
25 August 2009. EWS is a dashboard to monitor the
key risk indicators to support faster and better informed
strategic decision making in the area of financial,
operational, and business performance. Currently the
project is in the phase of obtaining design approval from
the Board of Directors.
Rencana 2010 - Integrasi Manajemen Risiko
Sebagai kelanjutan dari kegiatan yang telah dilakukan selama
2008-2009, dalam tahun 2010, BUMI akan melakukan
integrasi dalam penerapan sistim ERM guna mencapai suatu
sistim ERM yang matang (mature) yang dapat dihandalkan
dalam menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam
mencapai visi dan misinya. Kegiatan yang akan dilakukan
dalam penerapan ERM di tahun 2010 antara lain:
-Melakukan evaluasi risiko secara berkala termasuk
menentukan kembali kriteria risiko, membuat peta
risiko, melakukan evaluasi dan prioritas risiko, membuat
profil risiko, menentukan Risks That Matters, membuat
rencana mitigasi risiko dan menentukan penanggung
jawab serta pelaksana rencana mitigasi risiko. Pada
tahun 2010 evaluasi risiko masih dilakukan setiap 6
bulan sekali. Direncanakan pada tahap berikutnya yaitu
di tahun 2011 proses ini akan ditingkatkan menjadi 3
bulanan
Future Plans 2010 – Risk Management Integration
As a continuation of the activities conducted during
2008-2009, in 2010 BUMI will integrate the activities of
the implementation of ERM in order to achieve a mature
and sustainable ERM system to maintain the Company’s
business sustainability in achieving its vision and mission.
The following activities will be carried out in 2010:
-Evaluate risk regularly including updating risk criteria
and risk map, evaluating and prioritising risks, developing
risk profile, updating Risks That Matters, developing risk
mitigation plan and determining risk owner and persons
in charge of the risk mitigation action plans. In 2010 the
risk assessment exercise is planned to be conducted
regularly every 6 months. However in 2011, this process
will be conducted every 3 months.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 197
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
-Melanjutkan proses penerimaan karyawan Divisi
Manajemen Risiko
-Melanjutkan penerapan EWS (Early Warning Systems)
-Memulai proyek Management Reporting Systems. Proyek
ini merupakan kelanjutan dari ERM dan EWS
-Melanjutkan sosialisasi manajemen risiko berupa
pembuatan dan distribusi buku saku (booklet) Kebijakan
dan Pedoman Risiko, pembuatan poster, banner, dan
artikel di majalah-majalah internal. Distribusi Kebijakan
dan Pedoman Risiko versi 1.0 kepada seluruh karyawan
di BUMI dan sampai tingkatan superintenden di unit
usaha. Distribusi telah dilakukan pada tanggal 22
Pebruari 2010 dengan melampirkan Memorandum No.
003/BR-RMD/II/10 perihal Risk Policy and Standard
Booklet.
-Continue the recruitment process for the personnel in
the Risk Management Division.
-Continue the implementation of the Early Warning
Systems (EWS).
-Commence the Management Reporting Systems
project. This project is a continuation of the ERM and
EWS projects.
-Continue the socialization of risk management such as
the development and issuance of the Risk Policy and
Standard Booklet, posters, banners, and articles for
inclusion in the internal media communications on risk
management. The Risk Policy and Standard Booklet
Version 1.0 to all BUMI employees was distributed on
22 February 2010 via Memorandum No. 003/BR-RMD/
II/10 regarding Risk Policy and Standard Booklet to all
levels from superintendents and above.
Struktur Manajemen Risiko
Di bawah ini adalah struktur manajemen risiko BUMI.
Risk Management Structure
Below is BUMI risk management structure.
Risk Management Structure
Board of
Board of
Commissioners
Directors
• Suryo B. Sulisto
• Jay Abdullah Alatas
• Nalinkant A. Rathod
• Fuad Hasan Masyhur
• Iman Taufik
• Kusumo A. Matoredjo
• Sulaiman Zudhi Pane
• Anton Setianto Soedarsono
• Ari S. Hudaya
• Kenneth P. Farrell
• Eddie J. Soebari
• Andrew Beckham
• Dileep
Srivastava
Director Internal Audit,
Risk Management
Committee
• Nalinkant A. Rathod
• Kanaka Puradiredja
Risk Management,
• Eddie J. Soebari
Information Technology
Head of Risk
Management Division
• TBA
Business
PT Darma
Gallo Oil
Arutmin
KPC
Marketing
Finance
Legal, HR,
IT
Inv Rel
Henwa
(Jersey)
Risk
Risk
Div. Risk
Div. Risk
GA Div.
Div. Risk
- Cor Sec
Dev.
Risk
Risk
Officer
Officer
Officer
Officer
Risk
Officer
Div. Risk
Div. Risk
Officer
Officer
Officer
Officer
Mursalman
Ahadi
Endang
Soemantri
Achmad Reza
Widjaja
Damar
Kusumanto
Officer
Reti
Widarini
Harlyn
Sianturi
Reporting Line
198 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Thomas
Quantero
Charles
Tumbelaka
Mahmud
Mahargono
Communication Line
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
Komite Manajemen Risiko
Tugas dan tanggung jawab
Komite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15
Maret 2007. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh
Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam
bidang manajemen risiko kepada Dewan Komisaris
guna memastikan penerapan dan efektifitas dari sistem
manajemen risiko korporat di Perseroan.
Risk Management Committee
Roles and Responsibilities
The Risk Management Committee was established on 15
March 2007 by the Board of Commissioners to provide
recommendations on the area of risk management to the
Board of Commissioners in order to ensure the existence and
effectiveness of the enterprise/integrated risk management
systems in the Company.
Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko
adalah sebagai berikut:
-Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan
manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan
toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang
telah ditetapkan oleh Direksi.
-Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen
risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI.
-Memastikan bahwa Presiden Direktur dan Audit Internal,
Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Direktur
menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik
manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan
kemampuan manajemen risiko Perseroan.
-Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai
pengelolaan risiko stratejik perusahaan.
-Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI
serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut
profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul)
dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta
rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko
stratejik perusahaan.
-Mengkaji efektifitas kinerja dan penerapan manajemen
risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan
rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa
risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi
risiko perusahaan.
-Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi
dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen
risiko Perseroan.
-Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektifitas
penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari
penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama.
-Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan
Direksi untuk mendiskusikan hal-hal penting yang
memerlukan perhatian khusus.
The roles and responsibilities of the Risk Management
Committee are as follows:
-Provide guidance and recommendations on risk
management policies (philosophy, risk appetite and
tolerance, vision and mission, objectives and targets,
and strategy) defined by the Board of Directors.
-Review and ensure that the Company possesses a risk
management framework that fits with the business
requirements.
-Ensure that the President Director and Internal Audit,
Risk Management, and IT Directors provide leadership
and direction for the Company’s risk management
practices and proactively enhance the Company’s risk
management capabilities.
-Provide recommendation to the Board of Directors on
the management of BUMI’s strategic risks.
-Review recommendations on BUMI’s strategic decisions
and provide suggestions to the Board of Directors
regarding the possible risks that could occur including
recommendations on the tolerable risk levels and risk
treatments/action plans for the respective strategies.
-Review the effectiveness of Company’s risk management
performance and implementation including risk profile
and provide recommendations to the Board of Directors
to ensure those risks are within the Company’s tolerable
risk levels.
-Provide suggestions and recommendations to Board
of Directors on the enhancement of Company’s risk
management performance and implementation.
-Report to the Board of Commissioners on the
effectiveness of risk management implementation at
BUMI including the results of risk treatments/action
plans implementation of key risks to the Board of
Commissioners.
-If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of
Directors to discuss significant risks requiring immediate
attention.
Keanggotaan
Komite Manajemen Risiko terdiri dari 2 (dua) orang yaitu
Bapak Nalinkath A. Rathod sebagai ketua dan Bapak Kanaka
Puradiredja sebagai anggota.
Membership
The Risk Management Committee consists of 2 (two)
members; Nalinkath A. Rathod as chairman and Kanaka
Puradiredja as member.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 199
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember
2009 dan per tanggal laporan ini adalah :
-Bapak Nalinkant A. Rathod sebagai ketua
-Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota
Members of the Risk Management Committee as at 31
December 2009 and at the date of this report are:
-Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman
-Mr. Kanaka Puradiredja as Member
Bapak Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris
dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Audit Komite
dan independen terhadap perusahaan.
Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of
Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member
of Audit Committee and independent to the Company.
Direktur Manajemen Risiko
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Manajemen Risiko
adalah sebagai berikut:
-Membuat dan menetapkan filosofi, visi dan misi, tujuan
dan target, strategi, risk appetite dan toleransi risiko
dari manajemen risiko perusahaan.
-Memastikan dilakukannya kajian berkala kebijakan
manajemen risiko dan pencapaian-pencapaian utama
dengan dukungan Divisi Manajemen Risiko.
-Mengkaji dan menyetujui batasan-batasan risiko
(risk limit) yang telah dibuat dan diusulkan oleh Divisi
Manajemen Risiko.
-Membuat kerangka kerja manajemen risiko yang
terintegrasi dengan seluruh aspek risiko di perusahaan.
-Mengkaji dan menyetujui usulan kebijakan beserta proses
manajemen risiko yang baru maupun kaji ulang dari
kebijakan dan proses manajemen risiko yang sudah ada.
-Memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko
perusahaan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan
ke seluruh karyawan BUMI.
-Memberikan leadership (kepemimpinan) dan arahan
dalam praktik manajemen risiko di perusahaan.
-Memastikan pengembangan yang memadai atas
kemampuan manajemen risiko perusahaan termasuk
prasarana/infrastruktur terkait.
-Memastikan kecukupan sumber daya manusia untuk
mengelola semua risiko-risiko signifikan perusahaan
termasuk menetapkan batas toleransi risiko serta perlakuan
risiko/rencana mitigasi untuk setiap strategi perusahaan.
-Mengkaji profil risiko perusahaan serta menyerahkannya
kepada Komite Manajemen Risiko. Hal ini termasuk
memastikan bahwa risiko-risiko yang ada masih berada
dalam batas toleransi risiko perusahaan.
-Memastikan bahwa rencana mitigasi yang telah
ditetapkan dapat diimplementasi sesuai dengan waktu
yang diharapkan serta sesuai dengan anggaran dan
sumber daya yang ada.
-Memastikan efektivitas pelaksanaan serta implementasi
manajemen risiko di perusahaan.
-Menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Komite Manajemen
Risiko untuk membicarakan masalah-masalah penting
yang memerlukan penanganan dengan segera.
Risk Management Director
Roles and responsibilities of the Risk Management Director
are as follows:
-Establish and set the risk management philosophy,
vision and mission, objectives and targets, strategy, risk
appetite and tolerance level.
-Conduct periodic reviews of the risk management
policies and key milestones achievement of the
implementation of risk management with the assistance
of the Risk Management Division.
-Establish and approve the risk criteria developed and
proposed by the Risk Management Division.
-Establish an integrated risk management framework for
all aspect of risks across BUMI.
-Review and approve proposed new or updated
Company’s risk management policies and processes.
-Ensure the Company’s risk management policies have
been communicated and socialized to management and
employees throughout BUMI.
-Provide the overall leadership and direction for the
Company’s risk management practices.
-Ensure adequate development of the Company’s risk
management capabilities, including its infrastructure.
-Ensure adequate resources to manage the Company’s
strategic risks including determining the tolerable risk
levels and risk treatments/action plans for the respective
strategies.
-Review the Company’s risk profile and risk register, and
report the results of the review to the Risk Management
Committee. This will include ensuring that those risk
are within the Company’s tolerable risk levels.
-Ensure the efforts for risk treatment/action plans for key
risks can be adequately implemented and in a timely
manner.
-Ensure the effectiveness of the Company’s risk
management performance and implementation.
-Attend ad-hoc meetings with Risk Management
Committee to discuss significant risks requiring
immediate attention.
200 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
Saat ini Direktur manajemen risiko juga bertanggung jawab
atas audit internal dan teknologi informasi.
Currently, Risk Management Director also responsible for
the internal audit and information technology divisions.
Kepala Divisi Manajemen Risiko
Kepala Divisi Manajemen Risiko bertanggung-jawab
mengawasi aktivitas Divisi Manajemen Risiko serta
memastikan koordinasi yang baik dengan seluruh fungsi
perusahaan dalam menjalankan proses manajemen risiko.
Head of the Risk Management Division
The Head of the Risk Management Division is responsible
for monitoring Risk Management Division’s operational
activities as well as ensuring a well coordinated effort over
the Company’s risk management processes.
Rincian tugas dan tanggung-jawab Kepala Divisi Manajemen
Risiko adalah:
-Membantu Direksi dalam mengembangkan dan
mengkaji kebijakan manajemen risiko Perseroan.
-Memberikan dan melaporkan rekomendasi atas
toleransi tingkat dan batasan risiko kepada Direksi.
-Membantu Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko
dan Teknologi Informasi dalam mengembangkan
sebuah kerangka kerja umum manajemen risiko untuk
BUMI secara keseluruhan.
-Mengembangkan atau memperbaharui kebijakankebijakan dan proses manajemen risiko dalam BUMI
secara keseluruhan.
-Memantau, memonitor dan mengevaluasi implementasi atas
kebijakan-kebijakan dan proses manajemen risiko di BUMI.
-Memastikan sosialisasi praktik manajemen risiko di
BUMI.
-Memiliki leadership serta dapat memberikan
pengarahan yang memadai kepada seluruh anggota
Divisi Manajemen Risiko BUMI.
-Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik, dan
teknologi terbaru dan paling relevan dalam menjalankan
manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan.
-Melakukan komunikasi kepada Direktur Audit Internal,
Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi perihal risikorisiko signifikan yang telah diidentifikasi dan memantau
perkembangan penanganan/ mitigasi risiko tersebut.
-Mempersiapkan dan mengirimkan profil risiko
perusahaan kepada Direksi dan Komite Manajemen
Risiko. Hal ini termasuk upaya memastikan bahwa
risiko-risiko tersebut masih termasuk dalam level risiko
yang masih dapat ditoleransi oleh perusahaan.
-Memberikan usulan kepada Direksi mengenai risiko-risiko
utama yang sebaiknya diprioritaskan oleh perusahaan.
Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan analisa
keuntungan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk
tiap usaha penangana risiko.
-Memantau dan melaporkan status perkembangan
penanganan/mitigasi risiko kepada Direksi dan Komite
Manajemen Risiko.
Details of the roles and responsibilities of the Head of the
Risk Management Division are:
-Assist the Board of Directors in developing and reviewing
the Company’s risk management policies.
-Prepare and report recommendations on the Company’s
tolerable risk levels and limits to the Board of Directors.
-Assist the Internal Audit, Risk Management, and
Information Technology Directors in developing a
common risk management framework throughout the
Company.
-Develop or update the Company’s risk management
policies and processes.
-Observe, monitor, and evaluate the implementation
of risk management policies and processes within the
Company.
-Ensure that socialization of risk management practices
has been done throughout the Company.
-Provide overall leadership and direction for the Risk
Management Division.
-Keep abreast of the latest risk management
methodologies, techniques and technologies through
attendance at workshops and training.
-Communicate to Internal Audit, Risk Management,
and Information Technology Directors on the identified
strategic risks and monitor the associated risk
treatment/action plans implementation progress.
-Prepare and submit the Company’s risk profile to the
Risk Management Committee and Board of Directors.
This includes ensuring that these risk are within the
Company’s tolerable risk levels.
-Coordinate with other related units to provide
recommendations on the risk treatment/ action plans
for key risks. This may take the form of cost and benefit
analysis for each effort identified in the risk treatment/
action plans.
-Monitor and report the progress of risk treatment/
action plans to the Risk Management Committee and
Board of Directors.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 201
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
-Memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
diimplementasikan, dan melekat ke dalam kegiatan/
aktivitas operasional keseharian perusahaan secara
konsisten ke seluruh Divisi/Unit Usaha di BUMI
sehingga tingkat risiko terkait masih dapat terjaga
dalam batas toleransi risiko perusahaan.
-Menghadiri pertemuan ad-hoc bersama dengan Direksi
dan Komite Manajemen Risiko untuk mendiskusikan
isu-isu yang membutuhkan perhatian.
-Ensure risk management processes are able to be
implemented, embedded in day to day operations and
consistent across BUMI Business Units/Divisions such
that associated risk levels are within the Company’s risk
tolerance.
-Attend ad-hoc meetings with the Risk Management
Committee and Board of Directors to discuss significant
risks requiring immediate attention.
Saat ini proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen
Risiko masih dilakukan. Sementara dalam proses melengkapi
personil Divisi Manajemen Risiko, kegiatan penerapan
manajemen risiko selama ini dilakukan oleh Focal Point
ERM Team yang terdiri dari anggota inti berikut:
Currently the recruitment process for the personnel of the
Risk Management Division is still in progress. Therefore, the
implementation of risk activities is temporarily conducted
by the Focal Point ERM Team which consists of the following
primary members:
Nama
Name
Jabatan
Position
Eddie J. Soebari
Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, Teknologi Informasi
Suseno Kramadibrata
Koordinator Proyek Divisi Pengembangan Usaha
Rama Indrayana
Manajer Audit KPC
Elly Slamet
Konsultan – Spesialis Manajemen Risiko dan GCG
Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director
Project Coordinator of the Business Development Division
Audit Manager of KPC
Consultant – Risk Management and GCG Specialist
Pertanggal 1 April 2010, Perusahaan telah mengangkat
Kepala Divisi Manajemen Risiko.
As of 1 April 2010, the Company has appointed the Head of
Risk Management Division
Risk Officer
Tugas dan Tanggung Jawab Risk Officer
Risk Officer di unit usaha/Divisi BUMI bertanggung-jawab
untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas manajemen
risiko dan menyediakan laporan bulanan perihal identifikasi,
evaluasi, dan penanganan risiko pada setiap area tanggungjawabnya dalam setiap bagian terkait.
Risk Officer
Roles and Responsibilities of the Risk Officer
The Risk Officers in Business Units/BUMI Divisions are
responsible for coordinating risk management activities and
providing periodic reports on risk identification, assessment,
and treatment for each of their areas of responsibilities.
Rincian tugas dan tanggungjawab risk officer di Unit Usaha/
Divisi BUMI adalah:
-Membantu Divisi Manajemen Risiko dalam
mengkomunikasikan kebijakan dan proses manajemen
risiko di setiap bagian terkait.
-Membantu Divisi Manajemen Risiko dalam mengawasi
penerapan kebijakan dan proses manajemen risiko di
setiap bagian terkait.
-Mencanangkan kewaspadaan dan kepedulian risiko
dalam setiap bagiannya yang terkait.
-Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik, dan
teknologi terbaru dan yang paling relevan terkait dengan
manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan.
202 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Roles and responsibilities of the Risk Officer at the Business
Units/BUMI Divisions are to:
-Assist the Risk Management Division in communicating
the Company’s risk management policies and process in
each Business Unit/BUMI Division.
-Assist Risk Management Division to monitor risk
management policies and process implementation at
each Business Unit/BUMI Division.
-Promote risk awareness in each Business Unit/BUMI
Division.
-Keep abreast of the latest risk management
methodologies, techniques and technologies through
attendance at workshops and training.
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
-Menyediakan laporan kepada Divisi Manajemen Risiko
perihal risiko-risiko yang telah diidentifikasi berdasarkan
proses Risk Control Self Assessment.
-Melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko untuk
melaksanakan Risk Control Self Assessment secara periodik
untuk setiap area terkait guna memastikan penyelesaian
yang tepat waktu dan implementasi yang sesuai.
-Melaporkan hasil-hasil evaluasi/penilaian risiko
beserta rencana penanganan/ mitigasi risiko di Divisi/
Bagian terkait, termasuk perihal perkembangan
implementasinya kepada Divisi Manajemen Risiko dan
Kepala Divisi terkait.
-Eskalasi masalah kritikal yang memerlukan perhatian segera
dari manajemen eksekutif ke Divisi Manajemen Risiko dan
memastikan baha masalah tersebtu diselesaikan.
-Provide reports to the Risk Management Division on the
identified strategic risks based on the Risk Control Self
Assessment (RCSA) process.
-Coordinate with Risk Management Division to conduct
periodic RCSA for each respective area to ensure timely
completion and appropriate implementation.
-Report risk assessment results as well as treatment/
action plans of key risks in each Business Unit/BUMI
Division including their implementation progress to the
respective Heads of Business Units/BUMI Divisions
and Risk Management Division.
-Escalate any significant risks requiring immediate
attention from executive management to Risk
Management Division and ensure that the risks are
mitigated.
Keanggotaan
Melalui Memorandum No. 18/BR-ERM/VII/09 tanggal 28
Juli 2009 tealah ditunjuk 10 risk officers terdiri dari para risk
officers di tiap divisi dan unit usaha yaitu:
Membership
Based on the Memorandum No. 18/BR-ERM/VII/09 dated
28 Juli 2009, 10 Risk Officers have been appointed at each
division and business unit as follows:
Business Units
BUMI Division
Nama Risk Officers
Name of Risk Officerst
PT Kaltim Prima Coal
Mr. Harlyn Sianturi
PT Arutmin Indonesia
Ms. Reti Widarini
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Mr. Endang Soemantri
PT Darma Henwa Tbk.
Mr. Mursalman Ahadi
Finance Division (BUMI)
Mr. Charles Tumbelaka
Legal, HR, and GA Division (BUMI)
Mr. Mahmud
Information Technology Division (BUMI)
Mr. Mahargono
Investor Relations – Corporate Secretary Division (BUMI)
Mr. Achmad Reza Widjaja
Marketing Division (BUMI)
Mr. Thomas Quantero
Business Development Division (BUMI)
Mr. Damar Kusumanto
Melanjutkan Sosialisasi Manajemen Risiko - Buku Saku
(Booklet) Kebijakan dan Pedoman Risiko
Sebagai salah satu program sosialisasi manajemen risiko,
kepada karyawan diberikan buku saku Kebijakan dan
Pedoman Risiko pada tanggal 22 Pebruari 2010 dengan
melampirkan Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 perihal
Risk Policy and Standard Booklet (Kebijakan dan Pedoman
Risiko). Buku saku ini menjelaskan hal-hal penting dalam
manajemen risiko berupa kebijakan, filosofi, risk appetite,
toleransi, visi dan misi, tujuan, target, strategi, kerangka,
proses, kriteria, peta, dan Risks That Matter. Buku saku atas
Kebijakan dan Pedoman Risiko dapat dilihat atau diperoleh
publik melalui website BUMI www.bumiresources.com.
Continuation of Risk Management Socialisation – Risk
Policy and Standard Booklet
As one of the activities for the risk management socialisation
program, the Risk Policy and Standard Booklet was
distributed to all employees on 22 February 2010 based
on the Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 regarding
Risk Policy and Standard Booklet dated 22 February 2010.
The Risk Policy and Standard Booklet sets out important
information on risk management including policy,
philosophy, risk appetite, tolerance, vision and mission,
objectives, targets, strategy, framework, processes, criteria,
maps and Risks That Matter. Risk Policy and Standard
Booklet can be obtained by public on BUMI’s website www.
bumiresources.com.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 203
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
Kriteria Risiko
Kriteria risiko digunakan sebagai bagian dari pedoman
pengambilan keputusan oleh BUMI guna menentukan apakah
risiko dapat diterima, ditoleransi atau tidak dapat diterima.
Menentukan kriteria risiko umum yang diketahui oleh semua
personil di BUMI akan menghasilkan evaluasi risiko yang
sama dan konsisten atas semua risiko di seluruh Perseroan.
BUMI menggunakan pendekatan 2 kriteria risiko yaitu:
-Kriteria Consequence (Dampak)
-Kriteria Likelihood (Peluang)
Risk Criteria
Risk criteria is used as part of a decision-making yardstick
by BUMI to determine whether a risk is acceptable,
tolerable or unacceptable. Defining common risk criteria
that is acknowledged by all personnel in BUMI will lead to
similar and consistent risk assessment of risks across the
Company. There are 2 types of risk criteria:
-Consequence Criteria
-Likelihood Criteria
Kriteria dampak terdiri dari 14 kriteria yaitu: dampak
keuangan, tujuan stratejik, efisiensi, berhentinya operasi
penambangan yang tidak terjadwal, kesalahan geologis/
perbedaan dalam perkiraan cadangan, biaya produksi per
ton, waktu keterlambatan penyelesaian proyek, jumlah
karyawan yang keluar, hubungan karyawan, kesehatan
dan keselamatan kerja, kerusakan lingkungan, reputasi,
peraturan, dan hukum. Ukuran dampak memiliki 5 tingkat
bobot yaitu very low, low, medium, high dan very high.
Impact criteria at BUMI consists of 14 items as follows:
financial impact, strategic goal, unscheduled operational
stoppage of mine operations, Geological errors/variation in
reserve estimations, Cost per tonne of coal produced, Time
over run on project delivery, Human Resources Turnover,
Human Resources (Industrial Relations), Health and Safety,
Environmental (Damage Scale), Reputation/ Community/
Public Relations, Regulation, and Legal. Impact criteria has
5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and
very high.
Tingkat peluang terjadinya suatu risiko (likelihood) diukur
dengan menggunakan 2 aspek yaitu rutin dan non rutin.
Likelihood ditetapkan berdasarkan 5 skala penilaian terdiri
dari very low, low, medium, high, dan very high.
The level of possibility (likelihood) is measured by 2 aspects
i.e. routine and non routine activities. Likelihood criteria
has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and
very high.
Peta, Profil Risiko dan Risks That Matter
Diagram peta dan profil risiko yang diterapkan BUMI
digambarkan dan dijelaskan di bawah ini. Setiap risiko yang
telah dipetakan akan diberikan nilai yang diperoleh dengan
mengalikan peringkat dampak dengan peringkat likelihood.
Nilai yang diperoleh digunakan untuk menentukan tingkat
signifikannya suatu risiko. Risiko-risiko dalam masingmasing tingkat/kategori perlu dimitigasi guna mencegah/
berpindah ke tingkat/kategori lebih tinggi serta guna
menurunkan jenis risiko itu sendiri.
Risk Map, Risk Profile and Risks That Matter
The diagram of the risk map and profile implemented in
BUMI is described below. Each plotted risk on the risk map
is given a score which can be attained by multiplying the
likelihood with the impact. The score for the given risk is used
to determine the level of risk significance to the Company
as well as prioritization for risk treatment and management.
Risks in each level/category need to be mitigated to avoid
moving these to the higher level/category as well as to
decrease the risk level itself.
Berdasarkan hasil evaluasi risiko perusahaan secara
menyeluruh, peta dan profil risiko BUMI secara keseluruhan
tahun 2009 terdiri dari 26 significant risks, 8 high risks, 3
medium risks dan 1 low risk.
Based on the risk assessment, the overall risk map and risk
profile BUMI for 2009 consisted of 26 significant risks, 8
high risks, 3 medium risks and 1 low risk.
Namun demikian, untuk lebih meningkatkan pengawasan
atas mitigasi risiko, maka dibuat kriteria tambahan guna
mendapatkan 10 risiko yang paling signifikan yang dihadapi
BUMI yang disebut Risks That Matter untuk dimonitor oleh
top manajemen dalam hal pelaksanaan rencana mitigasi
risiko. Kriteria tambahan untuk menentukan Risks That
Matter adalah sebagai berikut:
However, to improve the monitoring of risk mitigation
activities, an additional criteria was created to obtain the
10 most significant risks facing BUMI as the Risks That
Matter to be monitored by top management in terms of the
implementation of risk mitigation action plans. Additional
criteria which were used to determine the Risks That Matter
are as follows:
204 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
-Besarnya dampak terhadap finansial, meningkatkan kriteria
dampak finansial dari US$ 50 juta menjadi US$ 100 juta
-Dampak terhadap pencapaian visi dan misi perusahaan
-Dampak terhadap bisnis utama dan tujuan perusahaan
Likelihood
Scale
-Financial impact magnitude, increasing financial impact
from US$ 50 million to US$ 100 million
-Impact the achievement of the Company’s vision and
mission
-Impact to the core business and objectives of the Company
Consequence Scale
Level
1
(Very High)
2
(High)
3
(Medium)
4
(Low)
5
(Very low)
A
(Very High)
SIGNIFICANT
SIGNIFICANT
HIGH
HIGH
MEDIUM
B
(High)
SIGNIFICANT
SIGNIFICANT
HIGH
MEDIUM
LOW
C
(Medium)
SIGNIFICANT
HIGH
MEDIUM
LOW
LOW
D
(Low)
HIGH
HIGH
MEDIUM
LOW
LOW
E
(Very Low)
HIGH
MEDIUM
LOW
LOW
LOW
Tingkat Risiko
Level of Severity
Penjelasan
Descriptions
Signifikan
Risiko signifikan merupakan prioritas utama BUMI untuk ditangani. Risiko-risiko dalam area ini perlu
dikelola dan ditangani dengan lebih serius dibandingkan risiko lain
Significant
Significant risks are considered as the most prioritized for risk treatment. Risks in this area need to be
managed and treated much more seriously than risks located in other areas of the risk map.
High (Tinggi) dan Medium
Risiko tinggi dan medium merupakan area ke-dua bagi manajemen risiko dan bersama dengan
risiko yang medium, merupakan area prioritas ke-dua untuk penanganan risiko.
High and Medium
High and medium risks are considered as the second most significant area for risk management
and the second priority area for risk treatment.
Low (Rendah)
Jenis risiko ini merupakan prioritas ke-tiga bagi manajemen risiko dan penanganannya. Pemantauan
berkala terhadap risiko tetap diperlukan untuk mencegah berpindah/berkembangnya risiko
menjadi jenis risiko yang lebih tinggi.
Low
Low risks are considered as the third most significant area for risk management and the third priority
area for risk treatment. Regular monitoring of risks in this area is still required to prevent these
risks from entering the higher levels/categories.
Risiko Paling Utama (Risks That Matter) Yang Dihadapi
BUMI dan Rencana Mitigasi Risiko
Dalam tahun 2009, BUMI mengidentifikasi dan mengevaluasi
risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu
meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi
produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari
proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama,
BUMI telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling
utama (Risks That Matter), dan telah dibuat dan dilaksanakan
mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
Risks That Matter and Mitigation Action Plans
In 2009, BUMI identified and assessed risks based on the
2 main strategic objectives, which were to increase the
coal production and diversification to other mining areas
besides coal . As a result of the above risk management
process on the two strategic objectives, BUMI has identified
several Risks That Matter, and has prepared and conducted
mitigation plans of these risks as follows:
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 205
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
Kepercayaan Investor
Masalah ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor
berkaitan dengan kepercayaan investor dalam hal
bagaimana perusahaan dikelola dengan baik, khususnya
dalam masa krisis keuangan global saat ini. Berkurangnya
kepercayaan investor juga tergantung dari informasi
yang dipublikasikan oleh BUMI, atau disebabkan oleh
tidak tercapainya target produksi yang diharapkan dan
berkurangnya kredibilitas Perseroan. Pengaruh langsung
atas risiko ini terlihat pada harga saham dan reputasi
Perseroan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi
risiko adalah dengan menyiapkan rencana stratejik dari
Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan
lebih baik, mengungkapkan informasi secara transparan
dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal,
menginformasikan target produksi yang lebih realistik, dan
secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif
dari media/analis/pihak eksternal.
Investor’s Confidence
This particular issue is a combination of many factors
relating to investor confidence in how the Company is
managed, in particular during the current financial crisis.
Investor’s confidence may also be dependant on the current
published information on BUMI, or due to unmet budgetary
production expectations and an erosion of credibility.
An immediate impact of this risk is reflected in the share
price of the Company and its reputation. Actions that can
be taken to mitigate this risk is having a better structured
formulation of strategic Investor Relations plans, organized
and transparent disclosure to external parties, delivery
of more realistic estimates on production, and proactive
responses to negative media/analyst/external rumors or
information.
Potensial Risiko Likuiditas Jangka Pendek
Perseroan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas
dengan hati-hati guna menjamin kecukupan likuiditas jangka
pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas
digunakan dengan baik melalui aktifitas investasi, termasuk
akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham.
Perseroan mengatur likuiditas dengan berbagai macam
metode termasuk memelihara fasilitas kredit.
Potential Short-Term Liquidity risk
The Company maintains a policy of prudent liquidity risk
management to ensure adequate short-term liquidity, while
at the same time ensuring the best use of cash reserves
through investment activities, including acquisitions,
payment of dividends and share buy-backs. The Company
manages liquidity through a variety of methods including
maintaining credit facilities.
Risiko Fluktuasi Harga Batubara
Perubahan harga batubara ditentukan oleh faktor makro
ekonomi, dengan kondisi perubahan penawaran dan
permintaan secara global yang mengakibatkan fluktuasi
harga. Penurunan harga batubara akan menghasilkan
penjualan yang kecil. Perseroan telah mengambil langkah
untuk mengurangi risiko dengan membuat beberapa model
pengaruh perubahan harga batubara, menandatangani
kontrak penjualan jangka panjang dan mengawasi secara
ketat komponen biaya. Perseroan juga telah membentuk
Hedge Risk Management Committee untuk memonitor
kondisi pasar terkini atas harga minyak dan batubara yang
kritikal terhadap operasi Perseroan.
Coal Price Volatility Risk
The movement in coal price is determined by macroeconomic factors, with global supply and demand conditions
further adding to volatility. A decrease in coal prices would
result in lower sales proceeds. The Company has taken steps
to mitigate the risk by modeling the impact of movements
in coal prices, entering into long term supply contracts, and
closely monitoring the cost components. The Company has
also established Hedge Risk Management Committee for
monitoring current market situation of oil and coal prices
which are critical to the operations of the Company.
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk
Rencana Ekspansi
Beberapa loksi tambang yang berpotensi belum
mendapatkan persetujuan pemerintah untuk AMDAL
(KPC saat ini sudah diterima AMDALnya). Terdapat
beberapa penyebab terkait risiko ini. Dalam beberapa hal,
pemerintah ingin memastikan bahwa ekosistim termasuk
kehidupan sosial ekonomi masyarakat disekitar tambang
mampu menanggung dampak buruk lingkungan yang
Environmental Impact Assessment For Mine Expansion Plan
Several of the potential mine sites have not acquired the
government’s approval for environmental impact assessment
(currently KPC’s environmental impact assessment has
been approved by the government). There are several
causes tied to this risk. In some cases, the government
wants to ensure that the ecosystems including economy
and social life of the mining areas society can still bear the
adverse impact to the environment caused by coal mining
206 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
disebabkan oleh peningkatan produksi batubara. Untuk
mengatasi risiko ini, Perseroan telah menyiapkan dan
mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat
yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah
terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap
hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan. BUMI
menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat
dan menerapkan standar internasional atas keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan kerja. Untuk memastikan bahwa
Perseroan memenuhi standar nasional dan internasional atas
manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI khususnya
sistim manajemen lingkungan, telah mendapatkan sertifikasi
ISO 14001.
activities. To mitigate this risk, the Company has prepared
and presented the environmental impact assessment
plan to the communities who will be impacted and to
relevant local governments who monitors the Company’s
compliance with the environmental laws and regulations.
BUMI maintains good relationships with local communities
and globally accepted safety, healthy, and environmental
work standards in its operations. To ensure that the
Company meets national and international standards for
environmental management, BUMI mining operations in
particular environmental management systems, has been
granted the ISO 14001 certification.
Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko
Integrasi, Risiko Hukum, Risiko Teknikal)
Risiko yang melekat secara mendasar pada suatu negara
asing adalah adanya perbedaan atas kondisi budaya, hukum
dan politik serta keahlian teknikal dan buruh. Ekspansi yang
dilakukan di luar Indonesia pada umumnya akan menghadapi
tantangan tersebut. Ketidakmampuan untuk beradaptasi
dan mempunyai sumberdaya yang mencukupi akan
mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan
proyek di luar Indonesia. Untuk mengatasi risiko ini,
Perseroan mempekerjakan para profesional setempat yang
mempunyai pengetahuan atas budaya, politik dan hukum
setempat, mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan
sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah
yang tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan
teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik, serta
membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk
memprioritaskan rencana pengembangan proyek.
Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, Integration
Risk, Legal Risk, Technical Risk)
The basis of this risk is that inherently foreign environment
possesses differ in culture, legal and political conditions,
in climate and geography, as well as technical and labor
expertise from the condition in Indonesia. Any expansion
outside Indonesia would most likely face these challenges.
Inability to adapt and to be resourceful will result in
opportunity loss to pursue projects abroad. To mitigate
this risk, the Company has hired local professionals with
knowledge of the local cultures and political/legal attitudes,
appointing a new and suitable strategic partner who can
better assist in solving unfamiliar or new technical issues
arising, and setting up a ranking system based on risks
schemes to prioritise the project development plans.
Risiko Transformasi
Sehubungan dengan pertumbuhan Perseroan, struktur
internal Perseroan akan berkembang secara paralel. Hal ini
termasuk pertambahan jumlah pekerja (baik jumlah maupun
kemampuannya), penerapan sistim informasi yang memadai,
serta ketersediaan manajemen eksekutif yang memadai.
Ketidakmampuan untuk mewujudkan hal di atas akan
mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, ketidakmampuan
untuk mendapatkan proyek yang mempunyai potensi
menguntungkan, dan ketidakmampuan manajemen yang
ada dalam menghadapi masa depan Perseroan. Rencana
mitigasi yang dibuat termasuk mempekerjakan tambahan
personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap
tingkatan, juga menerapkan suatu sistim informasi yang
terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan
/ memperbaharui struktur organisasi.
Transformational Risk
As the Company grows in size, the internal structure of the
Company will grow in parallel. This includes labor (both
size and capabilities), appropriate information systems
for its current size, and availability of adequate executive
management. Failure to address these issues may result
in a decrease in operational efficiency, inability to pursue
potentially profitable projects, and inability of current
management to cope with the future size of the Company.
Proposed mitigation plans include hiring more personnel
with proper qualification at all levels, as well as establishing
integrated information systems throughout the Company
and keeping the organization structure updated.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 207
Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi
Tidak Terdapat Rencana Suksesi
Tidak adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan
terganggunya operasional Perseroan dalam hal seorang
personil kunci tidak mampu melaksanakan tugasnya
terutama bilamana personil tersebut tidak memberikan/
membagikan informasi penting kepada yang lain. Untuk
memitigasi risiko ini, Divisi Sumber Daya manusia sedang
dalam proses mengembangkan suatu sistim rencana suksesi
para anggota Direksi maupun top manajemen serta secara
berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan
informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan.
Lack of Succession Planning
There is a lack of succession planning which could result
the disruption to the operations of the Company in the case
several key personnel are incapacitated to carry out their
duties in particular if those persons have not disseminated
vital information. In order to mitigate these risks, the Human
Resources Division is currently developing a succession
plan systems for the members of the Board of Directors and
top management and continuously developing a sharing
knowledge culture throughout the Company.
Infrastuktur Utama KPC Tidak Sepenuhnya Tersedia
Sehubungan masih belum pulihnya krisis perekonomian
global yang terjadi saat ini yang mempengaruhi kemampuan
vendor maupun Perseroan khususnya dalam masalah
likuiditas yang tersedia di pasar, terdapat risiko bahwa
infrastruktur utama yang diperlukan KPC dalam melakukan
ekspansi produksi menjadi 70 juta ton tidak tersedia
sepenuhnya sehingga akan mengurangi kemampuan
KPC dalam melakukan ekspansi produksi tersebut.
Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah menjalin
komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta
komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk
ekspansi produksi. Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek
Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pada pengawasan atas
perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi
70 juta ton.
KPC’s Major Infrastructure is not Fully in Place
As a result of the current global economic crisis, this will
influence vendor and Company’s capability in terms of
obtaining liquidity in the market, resulting in the risk of
KPC’s major infrastructure for the production expansion to
70 million tonnes not fully being in place which will then
influence KPC’s ability to its expansion plans. In order to
mitigate this risk, the Company has built good relationship
and communications with vendors and financial community
globally to obtain the financing for the expansion of its
production facilities. In addition KPC has established the
Expansion Project Division that is responsible for monitoring
the plan and activities of the achievement of 70 million
tonnes expansion plan.
Akses Atau Pemberian Informasi ke Pihak Luar Yang Tidak
Terpusat
Akses atau pemberian informasi ke pihak luar yang tidak
terpusat dapat mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan
informasi Perseroan yang beredar di publik yang pada
akhirnya dapat menurunkan reputasi/citra Perseroan. Untuk
memitigasi risiko diatas, Perseroan telah memberlakukan
kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu semua
informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan
oleh Divisi Investor Relations – Corporate Secretary. Perseroan
secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi
ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan
serta menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang
diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang.
No Single Point of Access or Release for Information to External
Parties
No single point of access or release for information to
external parties can result in unsynchronized information
being released to the public resulting in negative Company
image. In order to mitigate this risk, the Company has
implemented a one door policy that all disclosure of
information to the public or regulators should be carried
out by Investor Relations – Corporate Secretary Division.
The Company is regularly reviews the policy and revising
it when necessary and creating a disincentive scheme for
unauthorised release of information.
Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai
Ekspansi proyek memerlukan rencana manajemen yang
intensif dan tangguh guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ekspansi ini seringkali kompleks dan sulit
Inadequate Project Management Expertise
Project expansion would require intensive and robust
management plans in order to achieve target goals.
Expansion project are often complex in nature and difficult
208 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi
untuk dijalankan kecuali didukung dan difasilitasi dengan
sistim manajemen yang terstruktur dan efektif. Komunikasi
merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan
efektifitas manajemen dalam menangani ekspansi dan bila
tidak dilakukan akan mengakibatkan rencana manajemen
tidak akan dilaksanakan diseluruh unit usaha secara
menyeluruh. Suatu rencana manajemen yang rinci dan
menyeluruh akan meningkatkan proses keseluruhan, dan
harus diikuti dengan suatu komunikasi yang terkendali
dengan pihak unit usaha. BUMI juga telah membentuk Sub
Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana dan
pelaksanan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan
menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan,
khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga
batubara mengalami penurunan.
to execute unless supported and facilitated by an effective
management structure and systems. Communications is one
of the key factors in ensuring effective management of the
expansion project and in the absence of these management
plans may not be executed throughout the unit as a whole.
A detailed and comprehensive management plan would
improve the overall process, and has to be followed with
controlled communications between parties. BUMI has also
established an Expansion Sub Committee to ensure that
the plans and the execution of the expansion project will be
carried out properly and result in maximum returns to the
Company, in particular in the present financial crisis where
coal prices are depressed.
Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak Derivatif
Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian
Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan,
Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan
transaksi tersebut di laporan keuangan. Hal ini dapat
menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain
dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan.
Financial Risk - Fair Value Derivative Contract
The Company is required by the Lender to enter into
a Capped Call. In accordance with the implemented
accounting standards the Company has to use fair value
to report the transaction in the financial statement. This
condition may create a significant fluctuation of other
income and expenses in the Company’s income statement.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 209
Laporan Komite Audit
Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh
Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam
Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris
dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya
terutama yang terkait dengan:
-Integritas dan mutu laporan keuangan yang
dipublikasikan
-Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal
maupun internal
-Kecukupan pengendalian internal
-Pelaksanaan pengendalian risiko
-Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku
Audit Committee (AC) is a committee formed by Board of
Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated
in the Audit Committee Charter approved by the BOC.
The function of yhe AC is to assist the BoC to discharge its
oversight responsibilities primarily relating to:
-The integrity and quality of published financial reports
-Effectiveness of audit conducted by both internal and
external auditors
-Adequacy of internal control
-Implementation of risks management and
-Compliance to the prevailing laws and regulations
Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. (“Perseroan”) terdiri
dari 3 orang anggota yang independen yang dipimpin oleh
seorang Komisaris Independen. Sejak tanggal 26 Juni 2009
Sulaiman Zuhdi Pane tidak lagi bersatus sebagai Komisaris
Independen dan karenanya sejak tanggal 15 Oktober 2009
Iman Taufik menggantikan posisinya sebagai Ketua Komite
Audit.
The AC at PT Bumi Resources Tbk. (“the Company”)
consists of 3 (three) independent members and is chaired
by an Independent Commissioner. Sulaiman Zuhdi Pane
is no longer an Independent Commissioner since 26 June
2009 and therefore since 15 October 2009 Mr. Iman Taufik
replaced him as the Chairman of the Audit Committee.
Komposisi dari Komite Audit selama tahun 2009 adalah
sebagai berikut:
The composition of the Audit Committee during 2009 was
as follows:
Nama
Name
Jabatan
Position
Sulaiman Zuhdi Pane Ketua dan Komisaris Independen Lama *
Iman Taufik Ketua dan Komisaris Independen **
Kanaka Puradiredja Anggota
Mawar Napitupulu Anggota
Indra Safitri Anggota
Former Chairman and Independent Commissioner
Chairman and Independent Commissioner
Member
Member
Member
* Sulaiman Zuhdi Pane menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai tanggal 26 Juni 2009
Sulaiman Zuhdi Pane was the Chairman of Audti Committee until 26 June 2009
** Iman Taufik mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit mulai 15 Oktober 2009
Iman Taufik is the Chairman of Audit Committee starting 15 October 2009
Pada tahun 2009 Komite Audit telah menyelenggarakan
20 (dua puluh) kali rapat termasuk 6 (enam) rapat dengan
Dewan Komisaris. Kehadiran masing–masing anggota
dalam rapat di atas adalah sebagai berikut: ZP 4 kali (25%),
IT 1 kali (25%), KP 19 kali (95%), MN 19 kali (95%), IS 19
kali (95%).
In 2009 the AC conducted 20 (twenty) meetings including
6 (six) meetings with the BoC. The level of attendance
of each member is as follows: ZP 4 meetings (25%), IT 1
meeting (25%), KP 19 meetings (95%), MN 19 meetings
(95%), IS 19 meetings (95%).
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009 meliputi:
Activities of Audit Committee during 2009 covered the
following:
Umum
-Me-review dan menyusun kembali Piagam Komite Audit
-Menyusun rencana kegiatan tahun 2009
General
-Review and revise the Audit Committee Charter
-Preparation of the activity plan for 2009
210 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Audit Committee Report
Laporan Keuangan
-Me-review konsep final laporan keuangan yang diaudit
tahun 2008
-Me-review laporan keuangan 2009 kwartalan
-Membahas isu perpajakan dan hukum
Financial Statements
-Review the final draft of the audited 2008 financial
statements
-Review 2009 quarterly financial reports
-Discuss tax and legal issues
Eksternal Auditor
-Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan
keuangan tahun 2008
-Membahas temuan audit tahun 2008
-Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2009
External Auditor
-Discuss and monitor the conduct of the audit for 2008
financial statements
-Discuss audit findings 2008
-Discuss the 2009 financial statements audit plan
Internal Audit
-Membahas Konsep Piagam Internal Auditor
-Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit
sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK yang terbaru
-Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal
audit tahun 2009
-Membahas Rencana Kerja Internal Audit tahun 2010
Internal Audit
-Discuss the draft of the Internal Audit Charter
-Discuss the function and organization of Internal
Auditors particularly in compliance with the recent
Bapepam-LK regulations
-Monitor the implementation and findings of Internal
Auditors in 2009
-Discuss 2010 Internal Audit Plan
Enterprise Risk Management (ERM)
-Memantau penyelesaian proyek ERM yang dilaksanakan
oleh Konsultan
-Membahas rencana lanjutan implementasi ERM
-Me-review kebijakan ERM
Enterprise Risk Management (ERM)
-Monitor the completion of the ERM project conducted
by the Company’s consultant
-Discuss continuation of ERM implementation plan
-Review the ERM policies
Governance
-Membahas pelaksanaan self assessment penerapan
GCG
-Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih
lanjut whistle blower system
-Membahas berbagai isu legal
Governance
-Discuss the GCG self assessment
-Discuss findings and monitor follow up Whistle Blower
System
-Discuss various legal issues
Secara khusus, Komite Audit juga telah melaporkan kepada
Dewan Komisaris yang kemudian diteruskan kepada Direksi
berkaitan dengan berbagai transaksi korporasi (corporate
actions) yang berlanjut di tahun 2009 dan berbagai masalah
perpajakan yang saat ini dihadapi oleh Perusahaan.
In particular, the AC reported to the BoC who subsequently
informed the Board of Directors regarding various corporate
actions which continued to 2009 and various taxation
issues.
Komite Audit telah menyarankan agar transaksi korporasi
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku termasuk peraturan Pasar Modal, dan masalah
perpajakan diselesaikan sesuai dengan ketentuan hukum
dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di
Indonesia.
The AC suggested that such corporate actions be conducted
in accordance with the prevailing regulations including
Capital Market rules whilst the tax issues are resolved in
accordance with the tax laws.
Terkait dengan fungsi Audit Internal, Komite Audit
menyarankan agar Divisi Internal Audit ditempatkan
dalam Organisasi Perseroan, sedemikian rupa, sehingga
independensinya dapat terjamin dan disesuaikan dengan
ketentuan Bapepam-LK terkini.
In relation to the Internal Audit function, the AC also
suggested that the Internal Audit Division be placed in the
Company’s Organization Structure, as such, so that it would
secure its independence and complies with the recent
Bapepam-LK regulations.
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 211
Profil Komite Audit
Sulaiman Zuhdi Pane
Iman Taufik
Kanaka Puradiredja
ketua/komisaris
chairman/commissioner
ketua/komisaris independen
chairman/independentcommissioner
anggota
member
Lulusan Institut Teknologi Bandung
jurusan Geologi, 1962. Komisaris
Perseroan sejak 2001. Pejabat
Pertamina sejak 1962.
Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan
Teknik Mesin. Komisaris Perseroan sejak
tahun 2001. Pendiri PT Guna Nusa Usaha
Fabricators. Penerima Satya Lencana
Pembangunan dari Presiden Republik
Indonesia untuk pengembangan teknologi
lepas pantai.
Lulusan
Fakultas
Ekonomi
jurusan
Akuntansi, Universitas Padjajaran Bandung.
Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai
Akuntan Publik. Mantan Managing Partner
dan Chairman KPMG Indonesia dan mantan
Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja,
Suhartono. Saat ini menjabat sebagai
Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan
Indonesia, Ketua Dewan Pengurus Ikatan
Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan
Kehormatan Profesional in Risk Management
Association dan Wakil Ketua Dewan Pengurus
Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia.
Sebelumnya pernah menjadi Anggota
Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi (BRR) Aceh–Nias dan anggota
Dewan Pengurus Transparansi Internasional
Indonesia serta anggota atau pernah
menjadi anggota Komite Audit di berbagai
perusahaan Publik.
Graduated from Bandung Institute of
Technology in 1962. Has been working
as Company’s Commissioner since
2001. Formerly worked in Pertamina.
Graduated from Bandung Institute of
Technology in Mechanical Engineering.
Commissioner since 2001. Founder PT
Guna Nusa Usaha Fabricators. Received
the Satya Lencana Pembangunan Award
from the President of the Republic of
Indonesia for the development of offshore
technology..
Graduated from the Economic Faculty
majoring in Accountancy at Padjajaran
University, Bandung. 30 (thirty) years
in public accounting practices. Former
Managing Partner and Chairman of KPMG
Indonesia. Former Senior Partner of Kanaka
Puradiredja, Suhartono, Public Accounting
Firm. Currently, he is Chairman of Honorary
Board of Indonesian Institute of Accountants,
Chairman of Indonesian Institute of Audit
Committees, member of Honorary Board
of Professionals in Risk Management
Association and Vice Chairman of Indonesian
Institute of Commissioners and Directors.
Formerly, he was on Supervisory Board of
Aceh-Nias Rehabilitation and Reconstruction
Agency and Indonesian International
Transparency. He is a former member and
member of Audit Committees in various
public listed companies.
212 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Audit Committee’s Profile
Mawar I.R Napitupulu
Indra Safitri
anggota
member
anggota
member
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta,
jurusan Akuntansi, dan memperoleh gelar Master
of Business Administration di bidang Keuangan dari
Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Saat ini menjabat
sebagai Senior Managing Partner di Kantor Akuntan
Publik RSMAAJ Associates – Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto. Selain itu, menjabat sebagai Ketua Badan
Review Mutu Institut Akuntan Publik Indonesia, anggota
Komite Pemantau Risiko PT CIMB Niaga Tbk. dan pengajar
di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta,
jurusan Hukum Internasional. Pernah mengikuti pendidikan
di Wisconsin Law School. Saat ini menjabat Senior Partner
di firma hukum Safitri & Partners dan sebagai praktisi hukum
dibidang hukum pasar modal dan keuangan. Aktivitas lain
adalah pengurus Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal,
Arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dan
Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia dan Asosiasi Profesi
Manajemen Resiko Indonesia. Berpengalaman sebagai
anggota komite audit dibeberapa perusahaan publik.
Graduated from the Faculty of Economics University of
Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and Master
of Business Administration from Katholieke Universiteit
Leuven, Belgium, majoring in Finance. Currently, she is a
Senior Managing Partner at RSMAAJ Associates – Aryanto
Amir Jusuf & Mawar, Public Accounting Firm. In addition,
she is also chairing the Quality Review of the Indonesian
Institute of Certified Public Accountants, member of
the Risk Monitoring Committee in PT CIMB Niaga Tbk.
and lecturer at the Accounting Department Faculty of
Economies, University of Indonesia.
Graduated from the Faculty of Law, University of Indonesia,
Jakarta, majoring in Public International Law. He was also a
participant at the Wisconsin Law School. Currently, he is a
senior partner at the Law Office of Safitri & Partners and legal
practicioner in finance and securities laws. He is actively
involved in the Board of the Association of Capital Market
Lawyers Association and member of Board of Indonesian
Institute of Audit Committees. He is also an Arbiter in
Indonesian Capital Market Arbitration and member of
Board of the Indonesia Professional in Risk Management
Association. Experienced as audit committee member in a
number public companies.
Sulaiman Zuhdi Pane
Iman Taufik
ketua dan komisaris independen lama
former chairman and independent commissioner
ketua dan komisaris independen
chairman and independent commissioner
Kanaka Puradiredja
Mawar Napitupulu
Indra Safitri
anggota
member
anggota
member
anggota
member
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 213
General
Meeting of
Shareholders
Board of
Commissioners
Risk
Management
Committee
Board
of
Directors
Remuneration
& Nomination
Committee
Audit
Committee
Audit Risk
Management and
Information
Technology
Investor Relations
- Corporate
Secretary
Chief
Operating
Officer
Risk
Management
Investor
Management
PT Kaltim
Prima Coal
Internal
Audit
Corporate
Secretary
PT Arutmin
Indonesia
Information
Technology
Corporate
Communication
Reporting Line
Communication Line
214 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Governance
Struktur
Organisasi
Organization Structure
As of 31 December 2009
Chief
Executive
Officer
Business
Development
Chief
Financial
Officer
PT Gorontalo
Mineralas
Finance
Legal, HR
and GA
Marketing
Health, Safety,
Environment
and Permits
Compliance
PT Citra Palu
Minerals
Accounting
and Tax
Corporate
Legal
Domestic Sales
and BUMI
Reporting
Health, Safety
& Environment
Gallo Oil
(Jersey) Ltd
Treasury and
Corporate
Finance
Compliance
Legal
Export
Sales
External &
Permits
BUMI
Mauritania
Business Analyst
and Reporting
Human Resources
and General
Affairs
Sales Operation
(KPC)
Coal
Technology
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 215
PT Bumi
Resources Tbk.
(BUMI)
100%
Bumi
Resources Japan
Company Ltd.
99.99%
100%
50.00%
79.99%
Gallo Oil
(Jersey) Ltd.
70.00%
99.99%
Kalimantan
Coal Ltd.
Sangatta
Holding Ltd.
Knightley
Business
Resources
Pte. Ltd
13.60%
51.40%
PT Seamgas
Indonesia
99.00%
PT Indocoal
Kalsel
Resources
6.63%
8.95%
99.99%
PT Sitrade Coal
PT Arutmin
CBM
99.00%
PT Kaltim
Prima CBM
Tansar Gas
Pte. Ltd.
50.00%
KPC-CBM
Pte. Ltd.
50.00%
Arutmin-CBM
Pte. Ltd.
99.80%
PT Lumbung
Capital
30.00%
PT Visi
Multi Artha
30.00%
PT Artha
Widya Persada
0.20%
99.99%
PT Bumi
Resources
Minerals
PT Citra Palu
Minerals
PT Arutmin
Indonesia
PT Coalindo
Energi
PT Kaltim
Prima Coal
50.00%
99.80%
70.00%
50.00%
Westprima
Resources
Pte. Ltd.
Struktur
Perseroan
& Anak
Perusahaan
Company Structure & Subsidiaries
216 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
PT Indocoal
Kaltim
Resources
70.00%
International
Minerals
Company LLC
100%
PT Gorontalo
Minerals
80.00%
Forerunner
International
Pte. Ltd.
Bumi Capital
Pte. Ltd.
100%
Kalenergy
Pte. Ltd.
Zurich Assets
International
Ltd.
Goldwave
Capital Ltd.
50.00%
80.00%
100%
PT Darma
Henwa Tbk.
44.00%
Enercoal
Resources
Pte. Ltd.
Lemington
Investments
Pte. Ltd.
100%
PT Mitratama
Perkasa
99.83%
Bumi Holdings
SAS
60.00%
PT Mitratama
Usaha
99.84%
100%
Bumi
Mauritania
S.A.
60.00%
Avocet
1.67%
Indocoal
Resources
(Cayman) Ltd.
70.00%
Calipso
Investments
Pte. Ltd.
100%
West Side
Corporate Ltd.
20.20%
Candice
Investments
Pte. Ltd.
70.00%
Herald
Resources Ltd.
100%
PT Dairi
Prima Mineral
67.32%
Bumi
Netherlands
BV
100%
100%
Konblo Bumi, Inc 80.00%
PT Citra
Prima Sejati
99.75%
0.25%
PT Bumi
Resources
Investment
99.99%
Pendopo Coal
Ltd.
89.00%
Leap Forward
Finance Ltd.
50.00%
PT Green
Resources
99.50%
PT Alphard
Resources
international
99.99%
PT Leap Coal
Indonesia
99.99%
PT Multi
Capital
99.99%
PT Indah Alam
Raya
99.99%
PT Bara Milenia
Energi
99.99%
PT Multi Daerah
Bersaing
75.00%
PT Pendopo
Energi
Batubara
84.45%
PT Fajar
Bumi Sakti
50.00%
PT Newmont
Nusa
Tenggara
17.00%
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 217
Informasi
Perseroan
Corporate Information
Nama Perseroan
Name of Company
PT Bumi Resources Tbk
Berkedudukan di
Incorporated in
Jakarta - Indonesia
Alamat
Address
Wisma Bakrie 2, 7th Floor
Jl. H.R. rasuna Said Kav. B-2
Jakarta 12920, Indonesia
Tel
+ 62 21 5794 2080
Fax + 62 21 5794 2070
www.bumiresources.com
e-mail : [email protected]
Modal Dasar
Authorized Capital
Rp 10,000,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully Paid Capital
Rp 9,702,000,000,000
Bidang Usaha
Lines of Businesses
Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral
Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries
Konsultan Hukum
Legal Consultant
Aji Wijaya, Sunarto Yudo & Co.
Akuntan Publik
Auditor
Tjiendradjaja & Handoko Tomo
Registered Public Accountants
Jl. Sisingamangaraja No. 26, 2nd FI.
Jakarta 12120, Indonesia
Tel
+ 62 21 720 2605
Fax
+ 62 21 7278 8954
www.mazars.co.id
Biro Administrasi Efek
Share Administration Bureau &
Settlement Agent
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower, 10th FI, SUite 2B
J;. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920
Indonesia
Tel
+ 62 21 521 2316
Fax
+ 62 21 521 2320
218 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Tanggung
jawab atas
Laporan
Tahunan
2009
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto
presiden komisaris
president commissioner
Responsibility for
2009 Annual Report
Nalinkant A. Rathod
komisaris
commissioner
Iman Taufik
Sulaiman Zuhdi Pane
Kusumo A. Martoredjo
komisaris
commissioner
komisaris
commissioner
komisaris
commissioner
Jay Abdullah Alatas
Fuad Hasan Masyhur
Anton Setianto Soedarsono
komisaris
commissioner
komisaris
commissioner
komisaris
commissioner
Ari S. Hudaya
Eddie J. Soebari
Kenneth P. Farrell
presiden direktur
president director
direktur
director
direktur
director
Direksi
Board of Directors
laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 219
PT Bumi Resources Tbk
dan anak perusahaan
and subsidiaries
Laporan
KEUANGAN
KONSOLIDASI
Consolidated
FINANCIAL
Statement
220 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
dan Laporan Auditor Independen
For The Years Ended
December 31, 2009 and 2008
and Report of Independent Auditors
EMAzARS
E..dbFn'AdblheFn4n
UfukT|hUnyqkhts&
(e4n tusk Rddr4n
utuk
TrhunymqE.fftFdr'{ggd
TbK
PTBUI{I RESOURCES
DAI{ ANAKPERUSAHAAN
fuhe@M^tlllm'fuFt
(sde@l!&F',stu
P|AJ
RE9oJRCES'b'
/IIVDSUASID'AR'ES
TJIENDRADJAJA
& HANDOKOTOIVIO
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi
Statement Letter of Directors
Laporan auditor independen
Independent auditors’ report
Neraca konsolidasian
1
Consolidated balance sheet
Laporan laba rugi konsolidasian
5
Consolidated statement of income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
7
Consolidated statement of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
8
Consolidated statement of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
10
Notes to the consolidated financial statements
e
'r*-R*'."srbL
\
Ivezrns
EM^zap5
TTTENDRADIA,A
& HANDoK oToMo
Ld^z{,i
."rP.:.*..ili
11r
*.llt:"'.:lfr" " "
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures as of
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
USD161.834 pada tahun 2009
dan 2008)
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
Piutang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
USD2.186.526 pada tahun
2009 dan USD2.163.420
pada tahun 2008)
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
Persediaan
(setelah dikurangi penyisihan
persediaan usang sebesar
USD3.645.652 pada tahun
2009 dan USD4.800.192
pada tahun 2008)
Tagihan Pajak Pertambahan
Nilai
Aset lancar lainnya
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
2d,4
60.061.535
171.947.280
2e,5
2f,6
93.838.968
228.587.508
158.636.297
298.573.989
266.123.820
-
215.108.053
35.902.568
487.130.120
708.129
20.073.597
760.392
2i,9
199.388.258
152.697.721
37a,42b
2j,10
667.252.569
48.548.684
526.357.399
52.516.679
Restricted cash in banks
Short-term investments
Trade receivables
(net of allowance for
doubtful accounts of
USD161,834 in 2009
and 2008)
Third parties
Related parties
Other receivables
(net of allowance for
doubtful accounts of
USD2,186,526 in 2009
and USD2,163,420
in 2008)
Third parties
Related parties
Inventories
(net of allowance for
inventories obsolescence of
USD3,645,652 in 2009
and USD4,800,192
in 2008)
Value-Added Tax
recoverable
Other current assets
2.051.639.591
1.632.573.975
Total Current Assets
2h,38c
2x,37e
85.961.632
60.851.067
202.178.645
56.936.122
2k,11,38d
856.648.271
232.447.473
1.139.718.572
332.821.321
258.665.997
878.799.352
285.112.465
246.034.701
2g,2h,7,38a
2g,2h,8,38b
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan - bersih
Investasi pada perusahaan
asosiasi
Aset tetap
(setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
USD1.118.463.264 pada tahun
2009 dan USD1.004.458.169
pada tahun 2008)
Aset minyak dan gas bumi
Biaya eksplorasi tangguhan
unless
2l,2n,12
2m,13
2p,14
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
NON-CURRENT ASSETS
Due from related parties
Deferred tax assets - net
Investment in associated
companies
Fixed assets
(net of accumulated
depreciation of
USD1,118,463,264 in 2009
and USD1,004,458,169
in 2008)
Oil and gas properties
Deferred exploration costs
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
1
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures as of
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
Biaya eksplorasi dan
pengembangan tangguhan
(setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar
USD119.328.955 pada tahun
2009 dan USD84.291.785
pada tahun 2008)
2p,15
Biaya pengupasan tangguhan
(setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar
USD155.491.408 pada tahun
2009 dan USD412.281
pada tahun 2008)
2q,16
Aset derivatif
2cc,25,41x
Tagihan pajak
2x,37b
Goodwill
(setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar
USD133.260.658 pada
tahun 2009 dan USD117.395.470
pada tahun 2008)
2c,17
Biaya keuangan tangguhan
(setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar
USD11.547.721 pada
tahun 2009 dan USD9.747.192
pada tahun 2008)
2r,18
Uang muka dan uang jaminan
Piutang lain-lain - pihak
ketiga
2g,8,41y
Aset tidak lancar lainnya
2h,19,38j
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
unless
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
837.409.650
181.329.250
242.767.893
222.909.006
28.455.268
288.543.509
46.571.900
365.880.978
919.187.291
211.354.159
93.926.189
250.000.000
362.441.056
9.477.884
Deferred exploration and
development costs
(net of accumulated
amortization of
USD119,328,955 in 2009
and USD84,291,785
in 2008)
Deferred stripping costs
(net of accumulated
amortization of
USD155,491,408 in 2009
and USD412,281 in 2008)
Derivative assets
Claims for tax refund
Goodwill
(net of accumulated
amortization of
USD133,260,658 in 2009
and USD117,395,470
in 2008)
Deferred financing costs
(net of accumulated
amortization of
USD11,547,721 in 2009 and
36.686.856
USD9,747,192 in 2008)
70.849.377
Advances and deposits
Other recievables - third
parties
Other non-current assets
150.143.302
Third parties
7.399.864
Related party
Jumlah Aset Tidak Lancar
5.359.288.943
3.602.220.107
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
7.410.928.534
5.234.794.082
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
2
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures as of
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Hutang pajak
Kewajiban jangka panjang
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Taksiran kewajiban
restorasi dan
rehabilitasi
unless
LIABILITIES AND EQUITY
20
21,2h, 38f
400.000.000
80.000.000
275.225.418
4.409.130
109.804.195
5.187.920
804.021.636
216.877.601
284.188.682
750.201.855
171.359.587
605.228.229
22,33,42b
23
2x,37d
CURRENT LIABILITIES
Short-term loans
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Accrued expenses
Taxes payable
24
21.552.836
318.184.514
2n,26
93.174.677
47.192.805
2v,27
15.807.424
15.730.681
Current maturities of
long-term liabilities
Long-term loans
Obligations under
finance leases
Estimated liability for
restoration and
rehabilitation
2.115.257.404
2.102.889.786
Total Current Liabilities
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan istimewa
2h,38f
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2x,37e
Kewajiban manfaat karyawan
2z,39
Pendapatan ditangguhkan
2c
Kewajiban jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
24
30.232.069
165.867.011
35.833.917
14.437.338
NON-CURRENT LIABILITIES
15.809.051
Due to related parties
161.748.825
Deferred tax liabilities - net
22.599.064 Employee benefits obligation
16.155.542
Deferred revenue
2.305.386.666
766.754.074
2n,26
188.717.235
69.844.358
2v,27
194.337.626
164.466.361
22
2s,25
764.200.000
295.096.855
101.090.625
Long-term liabilities - net of
current maturities
Long-term loans
Obligation under
finance leases
Estimated liability for
restoration and
rehabilitation
Other payables - third
parties
Convertible bonds
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
3.699.011.862
1.613.564.755
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
5.814.269.266
3.716.454.541
Total Liabilities
352.858.621
MINORITY INTEREST
IN NET ASSETS OF
CONSOLIDATED
SUBSIDIARIES
Hutang sewa pembiayaan
Taksiran kewajiban restorasi
dan rehabilitasi
Hutang lain-lain - pihak
ketiga
Obligasi konversi
HAK MINORITAS
ATAS ASET BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI
2b
125.687.100
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
3
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures as of
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
EKUITAS
Modal saham - nominal Rp500
(setara dengan USD0,07)
Modal dasar 20.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 19.404.000.000 saham
Tambahan modal disetor
Saham beredar yang diperoleh
kembali
Selisih kurs penjabaran laporan
keuangan
Kenaikan belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
28
2u,29
1.400.714.922
70.991.150
1.400.714.922
123.059.445
2t,30
(34.159.759 )
(34.159.759 )
2y
47.025.837
27.311.280
2f,6
2.891.539
2c,31
unless
(986.960.525 )
970.469.004
EQUITY
Capital stock - Rp500
(equivalent to USD0.07)
par value
Authorized 20,000,000,000 shares
Issued and fully paid 19,404,000,000 shares
Additional paid-in capital
Treasury stock
Translation adjustments
Unrealized gain on
increase in fair value of
available for sale
5.165.595
marketable securities
Difference in value from
restructuring transaction of
entities under common
(1.233.700.656 )
control
877.090.093
Retained earnings
Ekuitas - Bersih
1.470.972.168
1.165.480.920
Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
7.410.928.534
5.234.794.082
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
4
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
PENDAPATAN
2h,2w,33
3.219.274.206
3.378.393.105
REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2h,2w,34
2.115.579.560
1.765.663.110
COST OF REVENUES
1.103.694.646
1.612.729.995
GROSS PROFIT
273.547.302
183.986.787
7.912.938
373.224.084
130.066.743
7.229.868
OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative
Exploration
Jumlah Beban Usaha
465.447.027
510.520.695
Total Operating Expenses
LABA USAHA
638.247.619
1.102.209.300
OPERATING INCOME
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Eksplorasi
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Laba atas pelepasan investasi
2w,35
2w
3aa,3bb,11c
76.916.064
2y
57.107.045
(7.401.025 )
2k,11
83.008.059
6.917.860
6
11.287.574
9.696.019
24
(180.923.764 )
(40.071.533 )
41x
2c,2r
(63.367.940 )
(50.919.584 )
(37.733.904 )
37c
(42.236.684 )
(11.463.277 )
(890.484 )
OTHER INCOME
(EXPENSES)
Gain on sale of investments
Gain (loss) on foreign
exchange - net
Equity in net income of
associated companies
Gain on sale of short-term
investments
Interest expenses and
finance charges - net
Loss on derivatives
transactions
Amortization expenses
Interest on late
payment of tax
Others - net
Beban Lain-lain - Bersih
(120.592.507 )
(69.483.067 )
Other Expenses - Net
LABA SEBELUM
BEBAN (MANFAAT)
PAJAK PENGHASILAN
517.655.112
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Bagian atas laba bersih
perusahaan asosiasi
Laba atas pelepasan investasi
jangka pendek
Beban bunga dan
keuangan - bersih
Rugi atas transaksi
derivatif
Beban amortisasi
Bunga keterlambatan
pembayaran pajak
Lain-lain - bersih
BEBAN (MANFAAT)
PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
-
1.032.726.233
INCOME BEFORE INCOME
TAX EXPENSE (BENEFIT)
230.087.727
3.910.618
494.441.001
(5.263.436 )
INCOME TAX EXPENSE
(BENEFIT)
Current
Deferred
233.998.345
489.177.565
Income Tax Expense - Net
2x,37e
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
5
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
LABA SEBELUM HAK
MINORITAS ATAS LABA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI
HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
543.548.668
INCOME BEFORE
MINORITY INTEREST
IN NET INCOME OF
CONSOLIDATED
SUBSIDIARIES
93.208.075
171.857.707
MINORITY INTEREST
IN NET INCOME OF
CONSOLIDATED
SUBSIDIARIES
190.448.692
371.690.961
NET INCOME
283.656.767
2b
LABA BERSIH
LABA PER 1.000 LEMBAR
SAHAM DASAR
2bb,36
10,06
19,36
BASIC EARNINGS
PER 1,000 SHARES
LABA PER 1.000 LEMBAR
SAHAM DILUSIAN
2bb,36
9,88
19,26
DILUTED EARNINGS
PER 1,000 SHARES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
6
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
Saldo 31 Desember 2007 Seperti Disajikan Sebelumnya
Peryesuaian terhadap saldo laba
sehubungan dengan perubahan
SPT Pajak Penghasilan Badan
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh /
Issued and
Fully Paid
Capital Stock
1.400.714.922
44
Saldo 31 Desember 2007 Disajikan Kembali
(22.179.662 )
-
1.400.714.922
220.031.699
(22.179.662 )
-
51.277.641
17.826.856
(148.249.895 )
(29.806.953 )
25,29,30
Pembelian kembali
saham Perusahaan
2t,29,30
-
2y
-
Kenaikan belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual
Saham Beredar
yang Diperoleh
Kembali /
Treasury Stock
220.031.699
-
Kenaikan Belum
Direalisasi
Atas Perubahan
Nilai Wajar
Efek-efek
yang Tersedia
untuk Dijual /
Unrealized
Gain on
Increase in
Fair Value of
Available for
Sale Marketable
Securities
Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan /
Translation
Adjustments
-
Konversi dari obligasi
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Tambahan
Modal Disetor /
Additional
Paid-in Capital
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
-
10.023.618
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali /
Difference in
Value from
Restructuring
Transaction of
Entities Under
Common
Control
Selisih
Penilaian
Kembali
Aset Tetap /
Revaluation
Increment
in Fixed Assets
-
14.518
-
-
-
10.023.618
-
14.518
-
-
-
Saldo Laba /
Retained
Earnings
(1.233.700.656 )
-
(1.233.700.656 )
-
Ekuitas - Bersih /
Equity - Net
747.056.934
1.121.961.373
Balance as of December 31, 2007 As Previously Reported
Adjustment to retained earnings
related to amendments of the
Annual Corporate Tax Return
(147.312.803 )
(147.312.803 )
599.744.131
974.648.570
Balance as of December 31, 2007 As Restated
-
69.104.497
Conversion of bonds
-
-
-
-
-
(178.056.848 )
17.287.662
-
-
-
-
17.287.662
Translation adjustments
-
-
5.165.595
Increase in fair value of
available for sale marketable
securities
-
14.518
-
Reclasification in relation
to the application of
PSAK No.16 (Revised 2007)
2f,6
-
-
-
-
5.165.595
Reklasifikasi sehubungan
dengan penerapan
PSAK No. 16 (Revisi 2007)
2l
-
-
-
-
-
Dividen diumumkan
32
-
-
-
-
-
-
-
(94.359.517 )
(94.359.517 )
-
-
-
-
-
-
-
371.690.961
371.690.961
Net income
1.400.714.922
123.059.445
877.090.093
1.165.480.920
Balance as of December 31, 2008
Laba bersih
Saldo 31 Desember 2008
Pembelian kembali saham Perusahaan
29
-
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2y
-
Penurunan belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual
2f,6
Pelepasan investasi
Dividen diumumkan
Laba bersih
Saldo 31 Desember 2009
32
(52.068.295 )
-
(34.159.759 )
-
Buy-back of Company’s shares
(14.518 )
27.311.280
5.165.595
-
-
-
-
-
-
-
(52.068.295 )
-
19.714.557
-
-
-
-
19.714.557
Translation adjustments
Decrease in fair value of
available for sale marketable
securities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
246.740.131
-
246.740.131
Sale of investments
-
-
-
-
-
-
-
(97.069.781)
(97.069.781)
Dividends declared
-
-
-
-
-
-
-
190.448.692
190.448.692
Net income
1.400.714.922
70.991.150
47.025.837
2.891.539
-
970.469.004
1.470.972.168
Balance as of December 31, 2009
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
(986.960.525 )
(2.274.056 )
Buy-back of Company’s shares
-
(34.159.759 )
(2.274.056 )
(1.233.700.656 )
Dividends declared
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
7
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga
Pembayaran kepada pemasok,
karyawan dan lain-lain
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran kepada pemerintah
Pembayaran bunga dan
beban bank
Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penarikan (penempatan) deposito
berjangka dan kas di bank yang
dibatasi penggunaanya
Pembayaran biaya pengembangan
dan eksplorasi
Perolehan aktiva derivatif
Pembelian saham Anak perusahaan
Pembelian aset tetap - bersih
Penambahan biaya pengupasan
Penambahan aset minyak dan
gas bumi
Uang muka investasi
Penempatan investasi jangka pendek
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
3.636.225.048
1.512.504
3.342.261.103
2.489.528
(2.535.640.340 )
(449.353.105 )
(326.979.400 )
(1.862.863.777 )
(232.247.544 )
(249.400.705 )
(79.726.193 )
(41.044.120 )
246.038.514
959.194.485
66.638.296
(41.506.433 )
(374.633.031 )
(286.276.946 )
(696.889.595 )
(109.751.125 )
(109.715.792 )
(278.141.020 )
(550.549.960 )
(288.465.848 )
(140.730.895 )
(47.708.856 )
(38.628.741 )
(1.596.965.790 )
Catatan atas laporan keuangan
interim konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
interim konsolidasian secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Receipt from customers
Receipt from interest income
Payment to suppliers,
employees and others
Payment of income taxes
Payments to the government
Payment of interests and
bank charges
Net Cash Provided by
Operating Activities
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Withdrawal (placement) of time
deposits and restricted
cash in banks
Disbursements for development and
exploration costs
Acquisition of derivative assets
Acquisitions of Subsidiaries’ shares
Net acquisitions of fixed assets
Increase in stripping costs
(174.043.118 )
Increase in oil and gas properties
(34.760.686 )
Advance for investments
(180.261.614 ) Placement of short-term investments
(1.688.459.574 )
Net Cash Used in Investing
Activities
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
8
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2008
(Disajikan
Kembali Catatan 44/
As Restated Note 44)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan bersih pinjaman
Pelunasan (penerbitan)
obligasi konversi
Penurunan (kenaikan) piutang
hubungan istimewa - bersih
Pembayaran hutang sewa
pembiayaan
Pembayaran dividen
Pembelian kembali saham
Perusahaan
Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
1.242.000.914
367.500.000
1.046.724.933
(400.000 )
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Net proceeds of loans
Cash settlement (issuance) of
convertible bonds
Decrease (increase) in due from
related parties - net
(139.041.964 )
3.768.828
(82.774.736 )
(96.574.387 )
(54.123.009 )
(80.667.211 )
Payment of financing lease
Payment of dividends
(52.068.296 )
(157.786.699 )
Buy-back of Company’s shares
757.516.842
Net Cash Provided by
Financing Activities
(111.885.745 )
28.251.753
NET INCREASE (DECREASE) IN
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA
AWAL TAHUN
171.947.280
143.695.527
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA
AKHIR TAHUN
60.061.535
171.947.280
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF YEAR
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN BANK
Informasi tambahan untuk aktivitas
yang tidak mempengaruhi
arus kas:
Pembayaran dividen melalui
pemotongan piutang
Penambahan aset tetap melalui
hutang sewa pembiayaan
Konversi obligasi atas dikeluarkannya
saham beredar yang diperoleh
kembali
1.239.041.531
196.924.229
45.611.595
250.793.938
101.560.501
Additional information for
non-cash activities:
Offsetting of payment of dividend
with receivables
Additions to fixed assets through
incurrance of obligation under
financing lease
-
68.300.000
Conversion of bonds through
treasury stock issuance
Catatan atas laporan keuangan
interim konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
interim konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of the consolidated financial statements.
9
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
<
1.
UMUM
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
1.
GENERAL
a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”)
didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan
No. 103 tanggal 28 November 1973, keduanya
dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, SH,
notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat
keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di
Buku Register Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/
1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember
1973, serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari
1974, Tambahan No. 7. Perusahaan memulai
kegiatan usaha secara komersial pada tanggal
17 Desember 1979.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”)
was established in the Republic of
Indonesia on June 26, 1973 based on the
Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated
November 28, 1973, both made by Djoko
Soepadmo, SH, notary in Surabaya and
approved by the Ministry of Justice of the
Republic of Indonesia in decision letter
No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973,
registered in the Registry Book of
Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973,
No. 1823/1973,
No. 1824/1973
dated
December 27, 1973, and published in the
State Gazette of the Republic of Indonesia
No. 1, Supplement No. 7, dated January 2,
1974. The Company commenced its
commercial operation on December 17, 1979.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan dan perubahan
terakhir dengan Akta No. 73 tanggal 9 Juli
2008, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH,
notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian
dengan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK)
No. IX.J.1
berdasarkan
keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/
BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta Perubahan
tersebut telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 9 Desember
2008 berdasarkan surat keputusan No. AHU94186.AH.01.02.Tahun 2008.
The Company’s Articles of Association have
been amended several times, the most recent
based on the Notarial Deed No. 73 dated July
9, 2008, made by Sutjipto, SH, notary in
Jakarta to be in accordance with the law of
the Republic of Indonesia No. 40 of 2007
concerning Limited Liability Companies and
Regulation of Capital Market and Financial
Institution Agency Board (Bapepam-LK)
No. IX.J.1 according to Chairman of
Bapepam-LK decision in his letter Number
Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008. The
amendment was approved by the Ministry of
Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia on December 9, 2008 under
the decree No. AHU-94186.AH.01.02.Tahun
2008.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan
batubara (termasuk pertambangan dan
penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
According to the Company’s Articles of
Association, its scope of activities comprise
exploration and exploitation of coal deposits
(including coal mining and selling) and oil
exploration.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di
Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan
H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
The Company’s head office is located
th
at Wisma Bakrie 2 Building, 7 Floor,
Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta
12920.
10
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
GENERAL (Continued)
b. Public Offering for the Company’s Stocks
Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990,
Perusahaan memperoleh pernyataan efektif
untuk melakukan penawaran saham perdana
10.000.000 saham Perusahaan atas nama
kepada masyarakat dengan harga nominal
Rp1.000 per saham (setara dengan USD0,54)
dan dengan harga perdana Rp4.500 (setara
dengan USD2,44) per saham. Saham tersebut
telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada tanggal 30 Juli 1990.
Based on the letter of the Chairman
of Capital Markets Agency Board Letter dated
June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990,
Bapepam approved the initial public offering
of 10,000,000 of the Company’s shares of par
value Rp1,000 (equivalent to USD0.54) per
share, at the offering price of Rp4,500
(equivalent to USD2.44) per share. The
shares were listed on the Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.
Pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas I Hak Memesan Efek terlebih dahulu
untuk 10.000.000 saham biasa dimana setiap
tujuh (7) pemegang saham lama berhak untuk
membeli dua (2) saham baru dengan harga
sebesar Rp2.900 (setara dengan USD1,40)
per saham.
Based on the effective notice from the
Chairman of Bapepam dated March 1, 1993,
the Company effected the first rights issue of
10,000,000 shares, whereby a shareholder
holding seven (7) shares was entitled to buy
two (2) new shares at Rp2,900 (equivalent to
USD1.40) per share.
Pada tanggal 4 November 1997, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II Hak Memesan Efek terlebih dahulu
untuk 594.000.000 saham biasa dimana setiap
satu (1) pemegang saham lama berhak untuk
membeli tiga (3) saham baru dengan harga
Rp500 (setara dengan USD0,15) per saham.
Based on the effective notice from the
Chairman of Bapepam dated November 4,
1997, the Company effected the second
rights issue of 594,000,000 shares, whereby
a shareholder holding one (1) share was
entitled to buy three (3) new shares at Rp500
(equivalent to USD0.15) per share.
Pada tanggal 18 Februari 2000, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas III untuk 18.612.000.000 saham
dengan nilai nominal sebesar Rp500 (setara
dengan USD0,07) per saham.
Based on the effective notice from the
Chairman of Bapepam dated February 18,
2000, the Company effected the third rights
issue of 18,612,000,000 shares with par
value of Rp500 (equivalent to USD0.07) per
share.
Setelah Penawaran Umum Terbatas III Hak
Memesan Efek terlebih dahulu, modal dasar
Perusahaan menjadi 20.000.000.000 lembar
saham dan modal ditempatkan dan disetor
penuh menjadi 19.404.000.000 lembar saham.
After the third right issue, the authorized
capital
of
the
Company
became
20,000,000,000 shares, and the issued
and
fully
paid
capital
became
19,404,000,000 shares.
11
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
c. Pembelian kembali (buy-back) Saham
Perusahaan
GENERAL (Continued)
c. Buy-Back of the Company’s Shares of
Stock
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham Perusahaan tanggal
17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui
pembelian kembali saham Perusahaan
yang beredar sampai jumlah maksimum
sebanyak 1.940.400.000 lembar saham.
Pembelian kembali dilaksanakan dalam
periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai
dengan 17 November 2007, selama periode
tersebut sebanyak 1.364.966.000 lembar
saham telah dibeli kembali (Catatan 30).
Based on the Extraordinary General
Shareholders Meeting on May 17, 2006, the
shareholders approved the buy-back of the
Company’s shares up to a maximum of
1,940,400,000 shares. The buy-back was
undertaken during the period of October 11,
2006 to November 17, 2007, during which
time 1,364,966,000 shares were bought back
(Note 30).
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal
12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui
untuk menambah pembelian kembali saham
Perusahaan sampai jumlah maksimum
sebanyak 582.120.000 lembar saham atau
tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan
dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga
yang tidak melebihi dari Rp11.600 per lembar
saham. Pada tahun 2008, Perusahaan telah
menambah pembelian kembali sahamnya
sebanyak
412.913.500
lembar
saham
(Catatan 30).
Based on the Extraordinary General
Shareholders Meeting on June 12, 2008, the
shareholders approved the additional buyback of the Company’s shares up to a
maximum of 582,120,000 shares, or not more
than 3% of all issued and fully paid-up shares
of the Company, at a price of not more than
Rp11,600 per share. During 2008, the
Company bought back an additional
412,913,500 shares (Note 30).
d. Anak perusahaan dan Perusahaan
Asosiasi
d. Subsidiaries and Associated Companies
Rincian Anak perusahaan dan perusahaan
asosiasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
dan Perusahaan Asosiasi /
Name of Subsidiaries and
Associated Companies
Details of Subsidiaries and associated
companies as of December 31, 2009 and
2008 were as follows:
Tahun
Operasi
Komersial /
Year of
Commercial
Operation
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi / Total Assets
Before Elimination
Lokasi /
Location
Kegiatan Usaha
Utama /
Principal Activity
Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
1.669.843.586
1.515.151.447
Sangatta Holding Limited (SHL)
Republik
Seychelles/
Republic of
Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
640.313.942
596.276.808
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
683.162.677
101.075.980
Delaware, USA
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
44.741.878
44.008.786
2009
(%)
2008
(%)
2009
2008
Kepemilikan secara langsung/
Direct Ownership
Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal)
International Minerals Company, LLC (IMC)
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ)
Tokyo,
Japan
Jasa Pemasaran/
Marketing Services
2004
100,00
100,00
27.735
301.690
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
676.040.000
657.289.339
Knightley Business Resources Pte. Ltd.
(Knightley)
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
3.342.356
2.785.887
12
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan
dan Perusahaan Asosiasi /
Name of Subsidiaries and
Associated Companies
GENERAL (Continued)
Tahun
Operasi
Komersial /
Year of
Commercial
Operation
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi / Total Assets
Before Elimination
Lokasi /
Location
Kegiatan Usaha
Utama /
Principal Activity
Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital)
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
100,00
304.380.953
1
Lemington Investments Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
-
191.893.309
-
Netherlands
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
100,00
-
2.874.411
-
Bumi Netherlands BV
PT Bumi Resources Mineral (BRM)
Jakarta,
Indonesia
Perdagangan/
Trading
2009
(%)
2008
(%)
2009
2008
2003
99,80
-
917.814.274
-
Republic of
Mauritius
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
99,99
99,99
635.457.196
591.175.022
Jakarta,
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
99,99
99,99
191.498.331
120.598.122
Palu, Indonesia
Pertambangan Emas/
Gold Mining
-
99,99
99,99
37.189.796
23.585.281
PT Mitratama Perkasa (Mitratama)
Jakarta,
Indonesia
Jasa pertambangan/
Mining Service
2006
99,83
99,83
108.103.078
83.427.337
PT Bumi Resources Investment (BRI)
Jakarta,
Indonesia
Jasa/
Service
-
99,99
-
1.256.376.986
426.720.069
PT Cipta Prima Sejati (CPS)
Jakarta,
Indonesia
Jasa/
Service
-
99,75
-
42.660
-
PT Lumbung Capital
Jakarta/
Indonesia
Jasa /
Service
-
99,80
-
53.085
-
PT Kaltim Prima CBM
Jakarta,
Indonesia
Pertambangan Batubara/
Coal Mining
-
99,00
99,00
1.077.527
9.132
PT Arutmin CBM
Jakarta,
Indonesia
Pertambangan Batubara/
Coal Mining
-
99,00
99,00
10.638
9.132
Jersey, UK
Pertambangan Minyak/
Oil Mining
-
79,99
99,99
324.000.704
288.188.901
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
Kalimantan,
Indonesia
Pertambangan batubara/
Coal Mining
1989
70,00
70,00
624.217.873
467.319.517
PT IndoCoal Kalsel Resources
(Indo Kalsel)
Jakarta,
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
70,00
70,00
809
711
PT IndoCoal Kaltim Resources
(Indo Kaltim)
Jakarta,
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
70,00
70,00
535
477
Westside Corporation Ltd. (Westside)
Brisbane,
Australia
Pertambangan Gas Metana
Batubara/
Coal Bed Methane Mining
2005
20,20
30,10
26.290.000
26.290.000
PT Visi Multi Artha
(Visi)
Jakarta,
Indonesia
Pertambangan Gas
Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
-
30,00
-
2.937.873
-
PT Artha Widya Persada
(Artha)
Jakarta,
Indonesia
Pertambangan Gas
Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
-
30,00
-
3.659.223
-
Kalimantan,
Indonesia
Pertambangan batubara/
Coal Mining
Kalimantan Coal Limited (KCL)
PT Sitrade Coal (SC)
PT Citra Palu Minerals (CPM)
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo)
a)
a)
PT Kaltim Prima Coal
(KPC)
PT Coalindo Energy (Coalindo)
Avocet Mining PLC (Avocet)
Enercorp Ltd. (Enercorp)
Jakarta,
Indonesia
UK
Jersey, UK
1992
13,60
13,60
1.646.033.805
1.487.725.861
Jasa/
Service
-
6,63
6,63
417.295
417.295
Pertambangan Emas/
Gold Mining
-
1,67
1,67
256.560.000
256.560.000
-
50,00
-
139.568.971
Jasa Pemasaran/
Marketing Services
2003
13
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan
dan Perusahaan Asosiasi /
Name of Subsidiaries and
Associated Companies
GENERAL (Continued)
Kegiatan Usaha
Utama /
Principal Activity
Lokasi /
Location
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
Tahun
Operasi
Komersial /
Year of
Commercial
Operation
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi / Total Assets
Before Elimination
2009
(%)
2008
(%)
84,15
2009
2008
Kepemilikan secara tidak langsung/
Indirect Ownership
Melalui/Through Calipso
Herald Resources Ltd. (Herald)
Melalui/Through BRI
PT Green Resources (GR)
Melalui/Through GR
PT Multi Capital (MC)
Melalui/Through MC
PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
Melalui/Through MDB
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
Melalui/Through PTMP
PT Mitratama Usaha (PTMU)
Melalui/Through ICRL
Candice Investment Pte. Ltd. (Candice)
Melalui/Through Bumi Holdings
a)
Bumi Mauritania SA
Melalui/Through BRI
Pendopo Coal Ltd. (Pendopo)
Pertambangan Coal Seam
Gas/Coal Seam Gas Mining
-
100,00
Jakarta,
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
99,50
Jakarta,
Indonesia
Perdagangan/
Trading
-
Jakarta,
Indonesia
Perdagangan/
Trading
Jakarta,
Indonesia
Indonesia
Australia
Singapura/
Singapore
Republik Islam
Mauritania/
Islamic
Republic of
Mauritania
Republik
Seychelles/
Republic of
Seychelles
693.963.249
130.410.905
-
69.485.620
-
99.99
-
69.430.385
-
-
75,00
-
706.654.137
-
Pertambangan/
Mining
-
17,00
-
3.144.821.553
-
Jasa/
Service
-
99,84
-
63.723
-
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
70,00
70,00
8.944.886
1
Pertambangan Bijih Besi/
Iron Ore Mining
-
60,00
60,00
176.484.604
165.531.605
Perusahaan Investasi/
Investment Company
-
89,00
-
4.969.426
-
84,45
-
4.969.426
-
80,00
44.741.878
Melalui/Through Pendopo
PT Pendopo Energi Batubara (PEB)
Indonesia
Pertambangan Batubara /
Coal Mining
-
Melalui/Through IMC
a)
PT Gorontalo Minerals (GM)
Sulawesi
Indonesia
Pertambangan Emas/
Gold Mining
-
Republic of
Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
50,00
-
52.074.970
51.982.668
Indonesia
Pertambangan Batubara /
Coal Mining
1999
50,00
-
51.102.259
38.497.989
Pertambangan Emas/
Gold Mining
-
80,00
80,00
12.649.054
13.217.412
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
60,00
60,00
4.779.774
166.613.093
2005
70,00
70,00
490.851.789
1.027.964.233
-
67,32
-
684.589.651
117.412.022
-
80,00
-
-
133.467.235
1992
51,40
51,40
1.646.033.805
1.487.725.861
Melalui/Through BRI
Leap-Forward Finance Ltd.(Leap-Forward)
Melalui/Through Leap-Forward
PT Fajar Bumi Sakti (FBS)
Melalui/Through Lemington
a)
Konblo Bumi, Inc. (Konblo)
Bumi Holdings SAS
(Bumi Holdings)
Melalui/Through Forerunner
IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL)
Melalui/Through Herald
a)
PT Dairi Prima Mineral (Dairi)
Melalui/Through BRI
Zurich Assets International Ltd.(Zurich)
Melalui/Through SHL (9,5%), KCL (9,5%) dan /and
SC (32,4%)
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Melalui/Through Knightley
PT Seamgas Indonesia (Seamgas)
Monrovia,
Liberia
Paris, France
Cayman
Islands
Indonesia
Distributor Batubara/
Coal Distributor
Pertambangan Emas, Timah dan
Seng/
Gold, Lead and Zinc Mining
Republic of
Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
Kalimantan,
Indonesia
Pertambangan Batubara/
Coal Mining
80,00
44.008.786
Indonesia
Pertambanga Gas dan
Kontraktor/Methane gas
exploration and mining contractor
-
50,00
50,00
3.136.845
2.617.930
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas)
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
50,00
50,00
41.872
41.707
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM)
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
50,00
50,00
95.886
62.597
14
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan
dan Perusahaan Asosiasi /
Name of Subsidiaries and
Associated Companies
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM)
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy)
Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima)
Melalui/Through Zurich (30,25%) dan/and
Goldwave (24,75%)
PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
Melalui/Through AI (6,63%) dan/and KPC (6,63%)
PT Coalindo Energy (Coalindo)
Melalui/Through SC
PT Cipta Prima Sejati (CPS)
Melalui/Through Lumbung (0.20%)
PT Bumi Resources Mineral (BRM)
a)
GENERAL (Continued)
Tahun
Operasi
Komersial /
Year of
Commercial
Operation
Lokasi /
Location
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
50,00
50,00
9.286
9.103
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
50,00
50,00
154
154
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company
-
50,00
50,00
1.013
848
Jakarta,
Indonesia
Pertambangan Kontractor/
Mining Contractor
1993
44,00
-
462.189.037
537.494.659
Jakarta,
Indonesia
Jasa/
Service
-
8,95
8,95
417.295
417.295
Jakarta,
Indonesia
Jasa/
Service
-
0,25
-
42.660
-
Jakarta,
Indonesia
Perdagangan/
Trading
2003
0,20
-
917.814.274
-
a)
e. Dewan Komisaris dan Direksi serta
Karyawan
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
2009
(%)
2008
(%)
2009
2008
As of December 31, 2009, the Subsidiaries are under exploration stage.
e. Board of Commissioners and Directors
and Employees
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi / Total Assets
Before Elimination
Kegiatan Usaha
Utama /
Principal Activity
Pada tanggal 31 Desember 2009, Anak perusahaan masih dalam tahap
eksplorasi.
Dewan Komisaris
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
Members of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as of
December 31, 2009 and 2008 were as
follows:
2009
Suryo Bambang Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan Masyhur
Sulaiman Zuhdi Pane
Nalinkant Amratlal Rathod
Kusumo A. Martoredjo
Jay Abdullah Alatas
Anton Setianto Soedarsono
2008
Suryo Bambang Sulisto
Sulaiman Zuhdi Pane
Iman Taufik
Nalinkant Amratlal Rathod
Kusumo A. Martoredjo
Jay Abdullah Alatas
Fuad Hasan Masyhur
Samel Rumende
Direksi
2009 dan / and 2008
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Ari Saptari Hudaya
Eddie Junianto Soebari
Kenneth Patrick Farrell
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Directors
President Director
Director
Director
15
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk
Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar USD3.649.099 (setara dengan
Rp37,7 milyar) dan USD2.355.875 (setara
dengan Rp20,444 milyar).
Total remuneration paid to Commissioners
and Directors of the Company for the years
ended December 31, 2009 and 2008
amounted to USD3,649,099 (equivalent to
Rp37.7 billion) and USD2,355,875 (equivalent
to Rp20.444 billion), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak
perusahaan masing-masing adalah 6.997 dan
6.315 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2009 and 2008, the
Company and its Subsidiaries had 6,997 and
6,315 permanent employees, respectively
(unaudited).
Anggota Komite Audit Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
The members of the Company’s Audit
Committee as of December 31, 2009 and
2008 were as follows:
2009
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Iman Taufik
Kanaka Puradiredja
Mawar Napitupulu
Indra Safitri
Chairman
Member
Member
Member
2008
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Sulaiman Zuhdi Pane
Kanaka Puradiredja
Mawar Napitupulu
Indra Safitri
f. Area Eksplorasi dan
Eksploitasi/Pengembangan
Chairman
Member
Member
Member
f. Exploration and Exploitation
Area/Development
Area Eksplorasi
Exploration Area
Jumlah Biaya
Eksplorasi Yang
Telah Dibukukan
sampai dengan
Tanggal Neraca /
Total Exploration Cost
that has been
recognized as of
Balance Sheet Date
Perolehan
Izin
Eksplorasi /
Date of
Concession
Tanggal Jatuh
Tempo /
End Date
Senakin, Satui, Mulia/Asam PT Arutmin Indonesia
Asam, Batulicin,
Pulau Laut, Sarongga
18 Agustus 1983/
August 18, 1983
2 November 1986/
November 2, 1986
Sangatta
PT Kaltim Prima Coal
10 Oktober 1985/
October 10, 1985
18 November 1989/
November 18, 1989
100%
101.151.712
Dairi, North Sumatera
PT Dairi Prima Mineral
25 Januari 2008/
January 25, 2008
24 Januari 2010/
January 24, 2010
100%
587.118.991
Muara Enim,
South Sumatera
PT Pendopo Energi
Batubara
5 Mei 2005/
May 5, 2005
4 Mei 2009/
May 4, 2009
100%
177.649.798
Loa Ulung, Kutai
Kertanegara, East
Kalimantan
PT Fajar Bumi Sakti
10 Juni 2008/
June 10, 2008
10 Juni 2018/
June 10, 2018
100%
8.177.333
Nama Lokasi /
Location
Nama Pemilik
Izin Lokasi /
Owner of
Concession
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
100%
32.604.810
16
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Pemilik
Izin Lokasi /
Owner of
Concession
Nama Lokasi /
Location
GENERAL (Continued)
Perolehan
Izin
Eksplorasi /
Date of
Concession
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
Tanggal Jatuh
Tempo /
End Date
Jumlah Biaya
Eksplorasi Yang
Telah Dibukukan
sampai dengan
Tanggal Neraca /
Total Exploration Cost
that has been
recognized as of
Balance Sheet Date
Block-I Tombolilato
Block-II Molotabu
PT Gorontalo Minerals
14 Juli 2004/
July 14, 2004
18 Juli 2009/
July 18, 2009
100%
44.414.460
Poboya
PT Citra Palu Minerals
28 Januari 1999/
January 28, 1999
28 Januari 2010/
January 28, 2010
100%
24.164.297
Spariat-Zednes
Tomagod,
Tomagod West,
Tomagod South
Bumi Mauritania SA
10 Oktober 2005/
October 10, 2005
14 Oktober 2008/
October 14, 2008
100%
176.484.604
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Konblo Bumi, Inc.
3 Desember 2008/
December 3, 2008
3 Desember 2033/
December 3, 2033
100%
13.602.637
Area Eksploitasi/Pengembangan
Nama
Lokasi /
Location
Nama
Pemilik
Izin Lokasi /
Owner
Concession
Exploitation Area/Development
Tanggal
Perolehan
Izin
Eksploitasi /
Date of
Concession
Tanggal
Jatuh Tempo /
End Date
Jumlah
Cadangan
Terbukti
(P1)*
(dalam
jutaan ton) /
Persentase
Proven
Kepemilikan /
Reserve
Percentage of
(P1)*
Ownership
(in million tonnes)
Jumlah Produksi
(dalam jutaan ton) /
Total Production
(in million tonnes)
Sisa
Cadangan
Terbukti
(dalam
jutaan ton) /
Balance
of Proven
Reserve (in
million tonnes)
Akumulasi
Jumlah
Produksi /
Accumulated
Total
Production
Tahun
Berjalan /
Current
Year
Senakin
Arutmin
1 Oktober
1989/
October 1,
1989
30 September
2019/
September 30 ,
2019
100%
99,93
6,48
91,42
8,52
Satui
Arutmin
1 Oktober
1989/
October 1,
1989
30 September
2019/
September 30,
2019
100%
109,79
5,35
71,57
38,23
Mulia/Asam
Asam
Arutmin
1 Oktober
1989/
October 1,
1989
30 September
2019/
September 30,
2019
100%
274,51
7,49
26,62
247,30
Batulicin
Arutmin
1 Oktober
1989/
October 1,
1989
30 September
2019/
September 30,
2019
100%
22,56
3,07
13,55
9,02
Pulau Laut
Arutmin
1 Oktober
1989/
October 1,
1989
30 September
2019/
September 30,
2019
100%
14,50
-
-
14,50
1 Oktober
1989/
October 1,
1989
30 September
2019/
September 30,
2019
100%
88,50
-
-
88,50
5 Agustus
1991/
August 5,
1991
5 Agustus
2021/
August 5,
2021
100%
1.962,86
40,30
362.33
1.600,53
Sarongga
Sangatta
*
Arutmin
KPC
Jumlah Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan
hasil penelitian oleh Mine Consult masing-masing pada
tanggal 11 November 2009 dan 30 Juni 2008 untuk
KPC dan Arutmin. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam
Asam dan Batulicin adalah berdasarkan hasil kajian
teknik yang dilakukan oleh Minarco MineConsult pada
tanggal 31 Mei 2008, sedangkan untuk Pulau Laut dan
Sarongga adalah berdasarkan studi kelayakan inhouse
pada Desember 1989.
*
Total Proven Reserve (P1) is based on survey result
by Mine Consult as of November 11, 2009 and June
30, 2008 for KPC and Arutmin, respectively. The
figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam and
Batulicin are based on the results of technical review
performed by Minarco MineConsult as of May 31,
2008, while Pulau Laut and Sarongga are based on inhouse feasibility study dated December 1989.
17
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan
sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
publik Industri Pertambangan Umum yang
ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK).
Kebijakan akuntansi signifikan yang telah
diterapkan secara konsisten adalah:
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with the generally
accepted accounting principles and practices in
Indonesia (Indonesian GAAP), which are
covered by the Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) issued by the
Indonesian Institute of Accountants (IAI) and
Guidelines for Presentation and Disclosure of
Financial Statements of Listed Companies in
General Mining Industry set out by the Capital
Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam - LK). The significant
accounting policies applied consistently are as
follows:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian
a. Basis of Consolidated Financial
Statements
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali
laporan arus kas konsolidasian, telah disusun
secara akrual dengan menggunakan konsep
biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk
akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan
basis lain seperti yang diungkapkan pada
kebijakan akuntansi di masing-masing akun
tersebut.
The consolidated financial statements, except
for the consolidated statements of cash flows,
have been prepared on an accrual basis of
accounting using the historical cost concept,
except for certain accounts that are measured
on the basis described in the related
accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
(direct method), arus kas dikelompokkan ke
dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Mata uang pelaporan yang
digunakan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat
(USD) yang merupakan mata uang fungsional
Perusahaan.
The consolidated statements of cash flows
are prepared using the direct method, being
classified into operating, investing and
financing activities. The reporting currency
used in the consolidated financial statements
is United States Dollar (USD), which is the
functional currency of the Company.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan
keuangan
konsolidasian
menggabungkan seluruh Anak perusahaan
yang
dikendalikan
oleh
Perusahaan.
Pengendalian
dianggap
ada
apabila
Perusahaan memiliki baik secara langsung
atau
tidak
langsung
(melalui
Anak
perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada
suatu
Anak
perusahaan.
Walaupun
Perusahaan memiliki hak suara 50% atau
kurang, pengendalian tetap dianggap ada
apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:
The consolidated financial statements include
all Subsidiaries that are controlled by the
Company. Control is presumed to exist when
the Company owns, directly or indirectly
(through Subsidiaries), more than 50% of the
voting rights of the Subsidiary. Even when the
Company owns 50% or less of the voting
rights, control exists when one of the
following conditions is met:
a) mempunyai hak suara yang lebih dari 50%
berdasarkan suatu perjanjian dengan
investor lainnya;
a) having more than 50% of the voting rights
by virtue of agreement with other investors;
18
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b) mempunyai hak untuk mengatur dan
menentukan kebijakan finansial dan
operasional Anak perusahaan berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
c) mampu menunjuk atau memberhentikan
mayoritas pengurus Anak perusahaan;
d) mampu menguasai suara mayoritas dalam
rapat pengurus.
Proporsi bagian pemilikan pemegang saham
minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang
dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak
Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan
yang
Dikonsolidasi”
pada
neraca
konsolidasian, sedangkan proporsi bagian
pemilikan pemegang saham minoritas atas
laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang
dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak
Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak
perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan
laba rugi konsolidasian.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang
material antar perusahaan yang dikonsolidasi
telah dieliminasi.
c. Penggabungan Usaha
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
b) having the right to govern the financial and
operating policies of the Subsidiaries under
the articles of association or an agreement;
c) ability to appoint or remove the majority of
the
members
of
the
Subsidiaries’
management;
d) ability to control the majority of votes at
meetings of management;
The minority shareholders’ proportionate share
in the equity of the consolidated Subsidiaries is
presented under “Minority Interests in Net
Assets of Consolidated Subsidiaries” in the
consolidated balance sheets, while the minority
shareholders’ proportionate share in the net
income or loss of consolidated Subsidiaries is
presented under “Minority Interests in Net
Income or Loss of Consolidated Subsidiaries” in
the consolidated statements of income.
All significant intercompany transactions and
balances have been eliminated.
c. Business Combination
Akuisisi dicatat dengan metode pembelian
sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan
Usaha.” Pada saat akuisisi, aset dan
kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan
nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih
antara
biaya
perolehan
dan
bagian
perusahaan
atas
nilai
wajar
aset
bersih yang dapat diidentifikasi diakui
sebagai goodwill dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama
dua puluh (20) tahun.
Acquisitions are accounted for using the
purchase method in accordance with
Statement of Financial Accounting Standard
(PSAK) No. 22, “Business Combination.” On
acquisition, the assets and liabilities of a
Subsidiary are measured at their fair values
at the date of acquisition. Any excess of the
cost of acquisition over the fair values of
the identifiable net assets acquired is
recognized as goodwill and amortized using
the straight-line basis over twenty (20) years.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian
perusahaan atas nilai wajar aset dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi pada
tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter
dikurangi secara proporsional sampai seluruh
selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya
sisa lebih setelah penurunan nilai wajar
aset non-moneter tersebut diakui sebagai
goodwill negatif, yang diperlakukan sebagai
pendapatan
ditangguhkan
dan
diakui
sebagai pendapatan dengan menggunakan
berdasarkan metode garis lurus selama
dua puluh (20) tahun.
When the cost of acquisition is less than the
fair values of the identifiable assets and
liabilities acquired as at the date of acquisition
(i.e. discount on acquisition), fair values of
the acquired non-monetary assets are
reduced proportionately until all the excess is
eliminated. The remaining excess after
reducing the fair values of non-monetary
assets acquired is recognized as negative
goodwill, treated as deferred revenue and
recognized as revenue on a straight-line
basis over twenty (20) years.
19
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi
kriteria sebagai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali dicatat berdasarkan
PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali”.
Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak
perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan
kepemilikan (pooling of interest) dimana aset
dan kewajiban Anak perusahaan dicatat
sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara
harga penyerahan dan bagian Perusahaan
atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada,
dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan
disajikan secara terpisah sebagai salah satu
komponen ekuitas.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan
bank, serta deposito berjangka yang jatuh
tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang
dan tidak digunakan sebagai jaminan atau
dibatasi penggunaannya.
e. Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
Kas di bank dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya disajikan sebagai
“Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya.”
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
yang akan digunakan untuk membayar
kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun,
disajikan sebagai bagian dari aset lancar.
Rekening bank dan deposito berjangka lainnya
yang dibatasi penggunaannya disajikan
sebagai aset tidak lancar.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Acquisitions of Subsidiaries that represent a
restructuring transaction of entities under
common control are accounted for in
accordance with PSAK No. 38 (Revised
2004),
“Accounting
for
Restructuring
Transactions of Entities Under Common
Control.” Based on this standard, acquisition
of a Subsidiary is accounted for based on the
pooling of interest, wherein assets and
liabilities of a Subsidiary are recorded at their
book values. The difference between the
transfer price and the Company’s interest in
the Subsidiary’s book values, if any, is
recorded as “Difference in Value from
Restructuring Transactions of Entities under
Common Control” and presented as a
separate component of equity.
d. Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and in banks, and time deposits with
maturities within three (3) months or less and
not pledged as collateral or restricted in use.
e. Restricted Cash in Banks
Cash in banks and time deposits, which are
restricted in use, are presented as “Restricted
Cash in Banks.” Restricted cash in banks to
be used to pay currently maturing obligations
that are due within one (1) year is presented
under current assets. Other current accounts
and time deposits which are restricted in use
are presented under non-current assets.
20
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
f. Investasi Jangka Pendek
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Short-term Investments
Investasi jangka pendek diklasifikasikan atas
dasar
tujuan
dan
maksud
investasi
Perusahaan sebagai berikut:
Short-term investments are classified based
on the Company’s purpose or intention of
maintaining such investments as follows:
1. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
1. Held to Maturity
Investasi dalam kategori ini dinyatakan
berdasarkan
biaya
perolehan
yang
disesuaikan dengan jumlah amortisasi
premi atau diskonto sampai tanggal jatuh
tempo.
2. Tersedia untuk Dijual
Investasi yang diklasifikasikan sebagai
tersedia
untuk
dijual
dinyatakan
berdasarkan nilai pasar. Laba atau rugi
yang belum direalisasi akibat kenaikan atau
penurunan nilai pasar disajikan dalam
komponen ekuitas.
g. Piutang
Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai
asalnya dikurangi dengan penyisihan piutang
ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu
ditentukan pada tingkat yang memadai
atas kemungkinan terjadinya kerugian atas
piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan
berdasarkan pertimbangan manajemen dan
faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan
transaksi
dengan
pihak-pihak
yang
memiliki hubungan istimewa, sebagaimana
yang didefinisikan oleh PSAK No. 7,
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
Investments under this category are stated
at cost, adjusted for the amortization of
premium or discount to maturity.
2. Available for Sale
Investments classified as available for sale
are stated at market value. Any unrealized
gain or loss arising from increase or
decrease in market value is presented
under equity.
g. Receivables
Receivables are recognized and carried at
original amount less any allowance for
doubtful accounts. Allowance for doubtful
accounts is maintained at a level considered
to be adequate to provide for potential losses
on receivables. The level of this allowance is
based on management’s evaluation of
collection experience and other factors that
may affect collectibility.
h. Transactions with Related Parties
The Company and its Subsidiaries have
transactions with certain parties, which have
a related party relationship, as defined in
PSAK No. 7, “Related Party Disclosures.”
21
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Semua transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat
dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga
ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
i. Persediaan
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan
dan Anak perusahaan menerapkan PSAK
No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” (PSAK 14
Revisi), yang menggantikan PSAK No. 14
(1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK 14
Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang
signifikan
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian. Persediaan dinyatakan sebesar
nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan
atau nilai realisasi neto (the lower of cost or
net realizable value). Biaya perolehan
persediaan batubara ditentukan dengan
mempergunakan metode rata-rata tertimbang
sedangkan biaya perolehan persediaan suku
cadang ditentukan dengan metode rata-rata.
Penyisihan atas kerugian persediaan usang
dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat
persediaan ke nilai realisasi bersihnya, yang
ditentukan berdasarkan hasil penelaahan
terhadap
keadaan
persediaan
yang
bersangkutan pada akhir tahun.
j. Biaya Dibayar Di muka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai
dengan
masa
manfaatnya
dengan
menggunakan metode garis lurus. Bagian
tidak lancar dari biaya dibayar dimuka
disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya”
dalam neraca konsolidasian.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
All significant transactions with related parties
whether or not conducted under the same
terms and conditions as those with third
parties, are disclosed in the notes to
consolidated financial statements.
i. Inventories
Effective January 1, 2009, the Company and
its Subsidiaries applied PSAK No.14 (Revised
2008), “Inventories” (Revised PSAK 14),
which supersedes PSAK No. 14 (1994),
“Inventories”. The adoption of Revised PSAK
14 had no significant impact on the
consolidated financial statements. Inventories
are valued at the lower of cost or net
realizable value (NRV). Cost of coal
inventories is determined by the weighted
average method, while cost of spare parts
inventories is determined using the average
method.
Allowance
for
inventory
obsolescence is provided to reduce the
carrying values of inventories to their NRV
based on the review of the status of the
inventories at the end of the year.
j. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line
method. The non-current portion of prepaid
expenses is classified under “Other NonCurrent Assets” in the consolidated balance
sheets.
22
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
k. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investasi pada perusahaan asosiasi dengan
persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi
tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki
kemampuan untuk mengendalikan, atau
jika Perusahaan atau Anak perusahaan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
perusahaan
asosiasi,
dicatat
dengan
menggunakan
metode
ekuitas
(equity
method). Dengan metode ini, investasi pada
perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya
perolehannya dan ditambah atau dikurangi
dengan bagian Perusahaan atau Anak
perusahaan atas laba atau rugi bersih
perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan
serta dikurangi dengan dividen kas yang
diterima.
Investasi
dengan
presentase
kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan
sebesar biaya perolehan (cost method).
Investasi dengan kepemilikan saham kurang
dari 20% atau jika Perusahaan atau Anak
perusahaan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perusahaan asosiasi
tersebut, akan diakui sebesar biaya perolehan
(cost method).
l. Aset Tetap
Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset
Tetap” (PSAK 16 Revisi). Berdasarkan
PSAK 16 Revisi, suatu entitas harus memilih
antara model biaya dan model revaluasi
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas
aset tetap. Jika entitas telah melakukan
revaluasi aset tetap sebelum penerapan
PSAK 16 Revisi dan memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka
nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap
sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan
biaya perolehan tersebut adalah nilai pada
saat PSAK 16 Revisi diterapkan. Seluruh saldo
selisih penilaian kembali aset tetap pada saat
penerapan pertama kali PSAK 16 Revisi harus
direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan dan
Anak perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya; oleh
karenanya, saldo selisih penilaian kembali aset
tetap yang disajikan sebagai bagian dari
ekuitas pada tahun 2007 telah direklasifikasi
ke saldo laba pada tahun 2008.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Investment in Associated Companies
Investments in associated companies with an
ownership interest of at least 20% but not
exceeding 50% and with no ability to control,
or when the Company or Subsidiaries have
significant influence over the associated
companies, are accounted for under the
equity method whereby the costs of the
investments are increased or decreased by
the Company or Subsidiaries equity in the net
income or loss of the associated companies
since the date of acquisition and decreased
by cash dividend received. Investment with
ownership interest of less than 20% is carried
at cost. Investment with ownership interest of
less than 20% or when the Company or
Subsidiaries have no significant influence
over the associated companies, is carried at
cost.
l. Fixed Assets
The Company and its Subsidiaries applied
PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”
(Revised PSAK 16). Based on Revised PSAK
16, an entity shall choose between the cost
model and revaluation model as the
accounting policy for its fixed assets
measurement. If an entity had revalued its
fixed assets before the application of Revised
PSAK 16 and has chosen the cost model as
the accounting policy for its fixed assets
measurement, then the revalued amount of
fixed assets is considered as deemed cost
and the cost is the value at the time Revised
PSAK 16 is applied. All the balance of
revaluation increment in fixed assets at the
first time application of Revised PSAK 16
should be reclassified to retained earnings.
The Company and its Subsidiaries have
chosen the cost model as the accounting
policy for their fixed assets measurement;
therefore, the balance of revaluation
increment in fixed assets that was presented
as part of equity in 2007 was reclassified to
retained earnings in 2008.
23
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus selama taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap atau sisa masa
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap,
adalah sebagai berikut:
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful life
of the assets or the remaining term of the
Coal Agreement or Coal Contract of Work
(CCOW), whichever period is shorter. The
estimated useful lives of fixed assets are as
follows:
Tahun / Years
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
3 - 30
3-8
3-8
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Umur dan metode penyusutan ditelaah dan
disesuaikan jika layak pada setiap akhir tahun.
The assets’ useful lives and method of
depreciation are reviewed and adjusted if
appropriate at the end of year.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari “Aset Tetap” dalam neraca konsolidasian.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan
ke masing-masing akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai
dikerjakan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at cost and
presented as part of “Fixed Assets” in the
consolidated
balance
sheets.
The
accumulated costs will be reclassified to the
appropriate fixed assets account when
construction is completed and the assets are
ready for their intended use.
Beban
perbaikan
dan
pemeliharaan
dibebankan
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian pada saat terjadinya; biaya
penggantian atau inspeksi yang signifikan
dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika
besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke Perusahaan dan Anak
perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal. Aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
ketika tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset dimasukkan
dalam laporan laba rugi konsolidasian pada
tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is
charged to consolidated statements of
income as incurred; replacement or major
inspection costs are capitalized when
incurred and if it is probable that future
economic benefits associated with the item
will flow to the Company and its Subsidiaries,
and the cost of the item can be measured
reliably. An item of fixed assets is
derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset is included in
consolidated statements of income in the year
the asset is derecognized.
m. Aset Minyak dan Gas Bumi
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak
perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan minyak, menerapkan metode
full cost dalam pencatatan aset minyak dan
gas bumi. Dengan demikian, seluruh biaya
yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan
pengembangan cadangan minyak dan gas
bumi termasuk biaya overhead langsung yang
berkaitan, dikapitalisasi.
m. Oil and Gas Properties
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), the Subsidiary
that engages in oil mining, adopted the full
cost method of accounting in recognizing oil
and gas properties. Accordingly, all costs
associated with acquisition, exploration and
development of oil and gas reserves,
including directly related overhead costs, are
capitalized.
24
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Semua biaya yang dikapitalisasi dari aset
minyak dan gas bumi, termasuk estimasi biaya
masa depan atas pengembangan cadangan
terbukti diamortisasi sejak dimulainya produksi
komersial dengan menggunakan metode unit
produksi
berdasarkan
jumlah
estimasi
cadangan terbukti. Investasi dalam masa
pengembangan proyek dan cadangan yang
belum terbukti tidak diamortisasi sampai
cadangan yang terkait dengan proyek tersebut
dapat dibuktikan atau sampai terjadinya
penurunan nilai. Jika dari hasil penilaian
mengindikasikan bahwa suatu aset telah
mengalami penurunan nilai, maka jumlah dari
penurunan nilai tersebut akan ditambahkan
pada biaya yang akan diamortisasikan.
n. Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
All capitalized costs of oil and gas properties,
including the estimated future costs of
developing proven reserves, are amortized
using the unit-of-production method based on
the total estimated proven reserves.
Investments in unproven properties and major
development projects are not amortized until
proven reserves associated with the projects
can be determined or until impairment occurs.
If the result of an assessment indicates that
the properties are impaired, the amount of the
impairment is added to the costs to be
amortized.
n. Leases
Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
“Sewa” (PSAK 30 Revisi). Menurut PSAK 30
Revisi, sewa yang mengalihkan secara
substansial semua risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan
dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan
atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan
suatu tingkat bunga periodik yang konstan
atas saldo kewajiban. Beban keuangan
dibebankan
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh
penyewagunausaha dengan dasar sewa
pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan
disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset
sewaan tersebut atau periode masa sewa,
mana yang lebih pendek, jika tidak ada
kepastian
yang
memadai
bahwa
penyewagunausaha akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa.
The Company and its Subsidiaries applied
PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”
(Revised PSAK 30). Under Revised
PSAK 30, leases that transfer substantially all
the risks and benefits incidental to ownership
of the leased item to the lessee are classified
as finance leases. Finance leases are
capitalized at the inception of the lease at the
fair value of the leased assets or at the
present value of the minimum lease
payments if the present value is lower than
the fair value. Lease payments are
apportioned between finance charges and
reduction of the lease liability so as to achieve
a constant rate of interest on the remaining
balance of the liability. Finance charges are
recorded in the consolidated statements of
income. Leased assets held by the lessee
under finance leases are included in fixed
assets and depreciated over the estimated
useful life of the assets or the lease term,
whichever is shorter, if there is no reasonable
certainty that lessee will obtain ownership by
the end of the lease term.
Sewa yang tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait
dengan
kepemilikan
aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases that do not transfer substantially all
the risks and benefits incidental to ownership
of the leased item are classified as operating
leases.
25
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
o. Penurunan Nilai Aset
Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan
adanya penurunan nilai pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan
mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin
tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila nilai
tercatat aset melebihi jumlah yang dapat
diperoleh
kembali,
maka
selisihnya
dibebankan
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang dapat
diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara
harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset.
p. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan
Tangguhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
o. Impairment of Asset Value
Asset values are reviewed for any impairment
and possible write down to fair value
whenever
events
or
changes
in
circumstances indicate that the carrying value
may not be recoverable. Whenever the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, an impairment loss is
recognized in the current year consolidated
statements of income. Recoverable amount is
the higher of an asset’s net selling price and
its value in use.
p. Deferred Exploration and Development
Costs
Biaya
eksplorasi
dikapitalisasi
dan
ditangguhkan, untuk setiap area of interest,
apabila memenuhi salah satu dari ketentuan
berikut ini:
Exploration
expenditure
incurred
is
capitalized and carried forward, on an area of
interest basis, provided one of the following
conditions is met:
(i) biaya
tersebut
diharapkan
dapat
diperoleh kembali melalui keberhasilan
pengembangan dan eksploitasi area of
interest tersebut atau melalui penjualan
area of interest tersebut; atau
(ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest
belum
mencapai
tahap
yang
memungkinkan
penentuan
adanya
cadangan terbukti yang secara ekonomis
dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif
dan signifikan dalam atau berhubungan
dengan area of interest tersebut masih
berlanjut.
(i) such costs are expected to be recouped
through successful development and
exploitation of the area of interest or,
alternatively, by its sale; or
Biaya
eksplorasi
dan
pengembangan
tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian
umum,
eksplorasi,
biaya
pinjaman,
pembiayaan kembali, studi kelayakan, dan
pengembangan tambang yang terjadi sebelum
dimulainya operasi komersial. Biaya pinjaman
meliputi beban bunga, selisih kurs, amortisasi
premi swap dan biaya pinjaman lainnya. Biaya
eksplorasi dan pengembangan tangguhan ini
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus sejak tanggal produksi komersial
dari area of interest yang bersangkutan
sepanjang umur tambang atau sisa masa
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek.
Deferred exploration and development
expenditure incorporates costs related to
general surveys, exploration, borrowing cost,
refinancing,
feasibility
studies
and
development of the mine incurred prior to the
commencement of operations. Borrowing
costs includes interest expense, foreign
exchange
difference,
swap
premium
amortization and other borrowing costs.
Deferred exploration and development
expenditure is amortized on a straight-line
basis from the date of commercial production
of the respective area of interest, over the life
of the mine or the remaining term of the Coal
Contract of Work (CCOW), whichever is
shorter.
(ii) exploration activities in the area of interest
have not yet reached the stage that
permits a reasonable assessment of the
existence or otherwise of economically
recoverable reserves, and active and
significant operations in or in relation to
the area are continuing.
26
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Nilai
tercatat
biaya
eksplorasi
dan
pengembangan tangguhan untuk setiap area
of interest dievaluasi secara berkala dan
apabila ternyata nilainya melebihi nilai yang
dapat diperoleh kembali, maka selisihnya akan
dihapuskan pada periode dimana keputusan
tersebut dibuat.
q. Biaya Pengupasan Tangguhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
The net carrying value of the deferred
exploration and development costs of each
area of interest is reviewed regularly and to
the extent this value exceeds its recoverable
value, the excess is expensed or written-off in
the period the decision is made.
q. Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil)
dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal
untuk membuka tambang yang dilakukan
sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan
tanah lanjutan yang dilakukan selama masa
produksi.
Stripping cost on top soil is divided into (i)
initial stripping of the top soil to open up the
mining area before production commences
and (ii) additional stripping that is performed
during the production activity.
Biaya pengupasan tanah awal merupakan
bagian dari biaya pengembangan tangguhan,
sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan
dibebankan sebagai biaya produksi selama
rasio pengupasan mendekati atau kurang dari
rata-rata rasio pengupasan yang diestimasi.
Namun demikian, jika rasio aktual lebih tinggi
dari rasio rata-rata yang diestimasi, kelebihan
biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat
sebagai biaya pengupasan tangguhan. Biaya
pengupasan tangguhan ini dibebankan
sebagai biaya produksi pada periode dimana
rasio aktual lebih rendah dari rasio rata-rata
yang diestimasi.
The initial stripping costs are part of deferred
development costs, while the additional
stripping costs are charged to production cost
as long as the stripping ratio is close to or
less than the average estimated stripping
ratio. However, when the actual ratio is higher
than the estimated average ratio, the excess
stripping costs are to be deferred and
recorded as deferred stripping costs. These
deferred stripping costs are expensed as
production costs in periods where the actual
ratio is lower than the estimated average
ratio.
r. Biaya Keuangan Tangguhan
Biaya yang terkait untuk memperoleh pinjaman
ditangguhkan
dan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode garis lurus selama
jangka waktu perjanjian pinjaman.
s. Hutang Obligasi
r. Deferred Financing Costs
Costs incurred to obtain financing are
deferred and amortized on a straight-line
basis over the terms of the related financing
agreements.
s. Bonds
Obligasi dicatat sebesar nilai nominalnya,
dikurangi dengan biaya emisi obligasi yang
belum diamortisasi.
Bonds are presented at nominal value, net of
unamortized bond issuance cost.
Selisih antara jumlah penerimaan dengan nilai
nominal obligasi diakui sebagai premi atau
diskonto yang diamortisasi selama jangka
waktu obligasi.
The difference between the net proceeds and
the nominal value of the bonds is recognized
as premium or discount that is amortized over
the term of the bonds.
27
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
t. Saham yang Dibeli Kembali
Saham yang dibeli kembali (treasury stock)
untuk dikeluarkan lagi dikemudian hari dicatat
dengan metode nilai nominal atau par value
method. Berdasarkan metode ini, saham yang
dibeli kembali dicatat sebesar nilai nominalnya
dan disajikan sebagai pengurang akun modal
saham. Apabila saham yang diperoleh kembali
tersebut semula dikeluarkan dengan harga di
atas nilai nominal, akun tambahan modal
disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga
perolehan dari harga penerbitannya akan
dikoreksi ke saldo laba ditahan.
u. Biaya Emisi Saham
Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan
Penawaran Umum Perdana dan Penawaran
Umum Terbatas, saham perusahaan disajikan
sebagai bagian dari “Tambahan Modal
Disetor” dalam akun ekuitas.
v. Taksiran Kewajiban Restorasi dan
Rehabilitasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
t. Treasury Stock
Reacquisition of capital stock to be held as
treasury stock for future reissuance is
accounted for under the par value method.
Under this method, treasury stock is
presented at the par value as a reduction
from the capital stock account. If the treasury
stock had been originally issued at a price
above par value, the related additional paid-in
capital account is adjusted. Any excess of the
reacquisition cost over the original issuance
price is adjusted to retained earnings.
u. Share Issuance Cost
Costs incurred in connection with the initial
public offering and rights issue of the
Company’s shares are classified as part of
“Additional
Paid-in
Capital”
under
shareholders’ equity account.
v. Estimated Liability for Restoration and
Rehabilitation
Anak perusahaan mempunyai kebijakan untuk
memenuhi
atau
melampaui
berbagai
ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan
seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup
yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia
dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang
telah terbukti secara teknis dan ekonomis
dapat diterapkan. Manajemen pelestarian
lingkungan hidup yang dilaksanakan Anak
perusahaan meliputi, namun tidak terbatas
pada, penggantian tanah bagian atas (top
soil), pengerukan endapan pada kolam dan
bendungan, pengawasan atas kualitas air,
pengolahan limbah, penanaman kembali dan
pembibitan hutan.
The Subsidiaries’ policy is to meet or surpass
the requirements of the CCOW and all
applicable environmental regulations issued
by the Government of Indonesia (GOI), by
application of technically proven and
economically
feasible
measures.
Environmental management at Subsidiaries
includes, but is not limited to, top soil
replacement, dredging of sediment ponds and
dams, water quality control and waste
handling, planting and seeding.
Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi
lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan
dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi
dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai
beban produksi. Taksiran kewajiban ditelaah
secara rutin dan dampak dari perubahannya
diakui secara prospektif.
Estimated liability for restoration and
rehabilitation costs are based principally on
legal and regulatory requirements. Such
estimated costs as a result of production
activities are charged as production cost.
Estimates are reassessed regularly and the
effects
of
changes
are
recognized
prospectively.
Pengakuan
bagian
jangka
pendek
berdasarkan estimasi dari manajemen.
Recognition of current portion is based on the
estimates of the management.
28
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
w. Revenue and Expense Recognition
Batubara
Coal
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika
hak kepemilikan atas batubara beralih kepada
pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau
dapat diperkirakan secara wajar. Penjualan
disajikan secara bersih, setelah dikurangi
dengan retur dan klaim dari pembeli.
Sales are recognized as revenue when the
title for coal passes to the customer and
selling prices are known or can be reasonably
estimated. Sales are presented net of quality
claims and customer rejections.
Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, sesuai
dengan PKP2B tidak mempunyai hak untuk
memiliki atau membeli batubara yang menjadi
hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah dapat
menggunakan sendiri batubara tersebut dan
mengangkutnya dari lokasi penambangan,
atau meminta Arutmin dan KPC untuk menjual
semua atau sebagian batubara miliknya
kepada pihak ketiga.
Under the terms of the CCOW, Arutmin and
KPC, Subsidiaries, have no right to take title
to or purchase the Government of Indonesia’s
(GOI) share of coal. The GOI can use its own
share of coal and transport it from the mine
process facilities or may request Arutmin and
KPC to sell all or a part of its share of coal to
third parties.
Penjualan
bersih
Arutmin
dan
KPC
mencerminkan hasil penjualan yang menjadi
hak-haknya dan tidak termasuk penjualan
batubara yang menjadi hak Pemerintah yang
dijual oleh Arutmin dan KPC dalam
kapasitasnya sebagai agen penjual untuk
Pemerintah.
Arutmin and KPC’s net sales reflect only the
sale of their coal entitlement and do not
include any amounts pertaining to the GOI’s
coal entitlement that have been shipped and
sold by Arutmin and KPC as agent for the
GOI.
Jasa
Service
Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen
dan diakui pada saat jasa telah dilakukan.
Service revenue represents management fee
and is recognized when the service has been
performed.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual
basis).
Expenses are recognized when incurred
(accrual basis).
29
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
x. Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Income Taxes
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the tahun.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui
atas perbedaan temporer antara aset dan
kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinan perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan tersebut
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
fiskal pada masa yang akan datang.
Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua
perbedaan temporer kena pajak. Manfaat
pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi
fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh
besar kemungkinan realisasi atas manfaat
pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for temporary differences between
the financial and the tax bases of assets and
liabilities at each reporting date. Deferred tax
assets are recognized for all deductible
temporary differences to the extent that it is
probable that future taxable profit will be
available against which the deductible
temporary difference can be utilized. Deferred
tax liabilities are recognized for all taxable
temporary differences. Future tax benefits,
such as the carry-forward of unused tax
losses, are also recognized to the extent that
realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur
pada tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi
atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan
tarif pajak dan peraturan perpajakan yang
berlaku atau secara substansial telah
diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected
to apply to the period when the asset is
realized or the liability is settled, based on tax
rates and tax laws that have been enacted or
substantively enacted at the balance sheet
date.
Anak perusahaan tertentu menggunakan tarif
pajak yang diatur dalam PKP2B dalam
menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan
PKP2B (Catatan 41a), tarif pajak tahunan
adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama
sejak dimulainya periode operasi, dan 45%
untuk sisa periode operasi. Pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, dalam
menentukan pajak tangguhan atas beberapa
anak perusahaan ini, seluruh perbedaan
temporer atas laba fiskal pada masa yang
akan
datang
telah
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak 45%.
Certain Subsidiaries use tax rates specified in
the CCOW to determine income taxes. Under
the CCOW (Note 41a), the annual tax rates
are 35% during the first full ten years from the
commencement of the operating period, and
45% during the remainder of the operating
period. As of December 31, 2009 and 2008,
for the determination of deferred tax of these
subsidiaries, all temporary differences for
future taxable amounts have been measured
at tax rate of 45%.
30
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP)
diterima dan/atau, jika Perusahaan dan Anak
perusahaan mengajukan keberatan dan/atau
banding, pada saat hasil atas keberatan
dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
y. Transaksi dan Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Amendments to tax obligations are recorded
when an assessment is received and/or, if
objected to and/or appealed against by the
Company and its Subsidiaries, when the
result of the objection and/or appeal is
determined.
y. Foreign Exchange Transactions and
Translation
Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang
menggunakan mata uang yang bukan USD
dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang yang
bukan USD tersebut disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul dikreditkan atau dibebankan dalam
laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Transactions during the year involving other
currencies are recorded in USD at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in other currencies are adjusted
to USD to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or
losses are credited or charged to current
consolidated statement of income.
Pembukuan beberapa Anak perusahaan
diselenggarakan dalam mata uang selain
USD. Untuk tujuan penyajian laporan
keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban
Anak perusahaan pada tanggal neraca
dijabarkan
kedalam
USD
dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut, sedangkan pendapatan dan beban
dijabarkan dengan menggunakan kurs ratarata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai
bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs
Penjabaran Laporan Keuangan”.
The books of accounts of certain Subsidiaries
are maintained in currencies other than USD.
For consolidation purposes, assets and
liabilities of the Subsidiaries at balance sheet
date are translated into USD using the
exchange rates at balance sheet date, while
revenues and expenses are translated at the
average rates of exchange for the period.
Resulting translation adjustments are shown
as
part
of
equity
as
“Translation
Adjustments.”
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai
berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the rates
of exchange used were middle rates
published by Bank Indonesia as follows:
2009
10.000 Rupiah
1 Poundsterling Inggris
1 Euro
1 Dolar Australia
100 Yen Jepang
2008
1,06
1,61
1,44
0,90
1,08
0,91
1,44
1,41
0,69
0,11
10,000 Indonesian Rupiah
1 UK Pound Sterling
1 Euro
1 Australian Dollar
100 Japanese Yen
31
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
z. Imbalan Kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
z. Employee Benefits
Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
“Imbalan Kerja” untuk menentukan kewajiban
imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003
(Undangundang) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai
PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja
berdasarkan
Undang-undang
ditentukan
dengan menggunakan metode “Projected Unit
Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial
diakui sebagai pendapatan atau beban apabila
akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang
lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan
pasti dan 10% dari nilai wajar aset program
pada tanggal neraca. Keuntungan atau
kerugian diakui atas dasar metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan
yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi
ketika memperkenalkan program imbalan pasti
atau mengubah imbalan terhutang pada
program imbalan pasti yang ada, diamortisasi
selama periode sampai imbalan tersebut
menjadi hak.
The Company and its Subsidiaries adopted
PSAK No. 24 (Revised 2004) on “Employee
Benefits” to determine their employee
benefits obligation under the Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law).
Under Revised PSAK 24, the cost of
employee benefits based on the Law is
determined using the “Projected Unit Credit”
method. Actuarial gains or losses are
recognized as income or expense when the
net cumulative unrecognized actuarial gains
and losses at the end of the previous
reporting year exceeded the higher of 10% of
the defined benefit obligation and 10% of the
fair value of plan assets at that date. These
gains or losses are recognized on a straightline basis method over the expected average
remaining working lives of the employees.
Past service cost arising from the introduction
of a defined benefit plan or changes in the
benefits obligation of an existing plan are
required to be amortized over the period until
the benefits concerned become vested.
Perusahaan memberikan imbalan kerja
manfaat pasti untuk para karyawannya sesuai
dengan Kontrak Kerja Karyawan atau
Peraturan Perusahaan. Anak perusahaan,
KPC, Arutmin dan FBS juga memberikan
imbalan kerja dengan program pensiun iuran
pasti. Iuran yang ditanggung Anak perusahaan
tersebut diakui sebagai beban tahun berjalan.
The Company provides defined postemployment benefits for their employees
pursuant to the terms of the Employment
Work Contract or the Company Policy. KPC,
Arutmin and FBS, Subsidiaries, also provide
post-employment benefits from defined
contribution pension plans. The contribution
charged to the Subsidiaries is recognized as
expense in the current period.
aa. Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut PSAK
No. 5 Revisi tentang Pelaporan Segmen.
Perusahaan
dan
Anak
perusahaannya
melaporkan segmen usaha sebagai bentuk
pelaporan primer dan segmen geografis
sebagai bentuk pelaporan sekunder.
aa. Segment Information
Segment information is presented based on
the Revised PSAK No. 5 regarding Segment
Reporting. The Company and its Subsidiaries’
primary reporting segment information is
based on business segment, while its
secondary reporting segment information is
based on geographical segment.
32
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
bb. Laba per Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
bb. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar selama
periode yang bersangkutan.
Earnings per share are computed by dividing
net income by the weighted average number
of issued and outstanding shares of stock
during the period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa setelah disesuaikan
dengan efek dari saham biasa yang sifatnya
berpotensi untuk dilutif.
Diluted earnings per share are computed by
dividing net income by the weighted average
number of issued and outstanding shares as
adjusted for the effects of all potential dilution.
cc. Instrumen Derivatif
cc. Derivative Instruments
Instrumen derivatif dicatat sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai”. Sesuai dengan PSAK No. 55, setiap
transaksi derivatif (termasuk derivatif melekat)
diakui sebagai aktiva atau kewajiban
berdasarkan nilai wajar dari masing-masing
kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan
laba rugi yang timbul dari perubahan nilai
wajar instrument derivatif untuk diakui dalam
tahun berjalan, kecuali untuk syarat-syarat
tertentu
(yaitu:
dokumentasi
formal,
penunjukkan dan penilaian transaksi secara
efektif) yang memperbolehkan penangguhan
sebagai “pendapatan komprehensif lain”
sesuai dengan jenis akuntansi lindung nilai
tertentu, selama ketentuan dalam PSAK
dipenuhi.
Derivative instruments are accounted for in
accordance with PSAK No. 55 (Revised
1999), “Accounting for Derivative Instruments
and Hedging Activities.” In accordance with
PSAK No. 55, every derivative instrument
(including embedded derivatives) should be
recognized as either asset or liability based
on the fair value of each contract. PSAK No.
55 also requires that gains or losses arising
from changes in the fair value of the
derivative instrument be recognized currently
in earnings, unless all the specific
requirements (i.e., formal documentation,
designation
and
assessment
of
the
effectiveness of the transaction) to allow
deferral as “other comprehensive income”
under certain types of hedge accounting, as
provided for in the said PSAK, are met.
Mengacu kepada kriteria-kriteria khusus untuk
akuntansi lindung nilai yang diatur oleh PSAK
No. 55, maka seluruh instrumen derivatif
Perusahaan tidak memenuhi syarat dan,
karena itu, tidak dirancang sebagai lindung
nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi.
In reference to such specific criteria for hedge
accounting
provided
under
PSAK
No. 55, all of the aforementioned derivative
instruments of the Company do not qualify
and, therefore, are not designated as hedges
for accounting purposes.
dd. Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam
laporan keuangan konsolidasian, kecuali
kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan
apabila terdapat kemungkinan besar arus
masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
dd. Contingencies
Contingent liabilities are recognized in the
consolidated financial statements, unless the
possibility of an outflow of resources is
remote. Contingent assets are not recognized
in the consolidated financial statements but
are disclosed when an inflow of economic
benefits is probable.
33
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
ee. Penggunaan Estimasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
ee. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia mengharuskan manajemen
untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya
ketidakpastian yang melekat dalam penetapan
estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang
akan dilaporkan di masa mendatang mungkin
berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally
accepted accounting principles in Indonesia
requires management to make estimations
and assumptions that affect amounts reported
therein. Due to the inherent uncertainty in
making estimates, actual results reported in
future periods may be based on amounts that
differ from those estimates.
3.
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES
Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan
melepas Anak perusahaan berikut ini:
The Company has acquired, established and
disposed of the following Subsidiaries:
a. Candice Investments Pte. Ltd.
a.
Candice Investments Pte. Ltd.
Pada tanggal 28 Januari 2008, Perusahaan
melalui Indocoal Resources (Cayman) Ltd.,
Anak perusahaan, mengakuisisi 1 lembar
saham, dengan kepemilikan sebesar 100% di
Candice Investments Pte. Ltd. (Candice)
dengan nilai SGD1 (setara dengan USD0,70).
On January 28, 2008, the Company through
Indocoal Resources (Cayman) Ltd., the
Subsidiary, acquired 1 share representing
100% ownership in Candice Investments
Pte. Ltd. (Candice) for gross consideration of
SGD1 (equivalent to USD0.70).
Candice didirikan dengan tujuan sebagai
induk perusahaan, melakukan usaha di
bidang perdagangan dan pabrik, eksplorasi,
pengembangan, tambang dan pemasaran
batubara dan jasa lainnya.
Candice was established to engage in
holding
company,
trading
and
manufacturing, exploration, development,
mining and marketing of coal and other
services.
b. Bumi Capital Pte. Ltd.
Pada tanggal 28 Januari 2008, Perusahaan
mengakuisisi 1 lembar saham dengan
kepemilikan sebesar 100% di Bumi Capital
Pte. Ltd. (Bumi Capital) dengan nilai SGD1
(setara dengan USD0,70).
b. Bumi Capital Pte. Ltd.
On January 28, 2008, the Company
acquired 1 share representing 100%
ownership in Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi
Capital) for gross consideration of SGD1
(equivalent to USD0.70).
34
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
c. PT Seamgas Indonesia
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
c.
PT Seamgas Indonesia
Pada tanggal 20 Februari 2008, Perusahaan
melalui Knightley Business Resources Pte.
(Knigthley),
Anak
perusahaan
yang
dimiliki secara penuh, dan Westside CSG
Holdings Pte. Ltd., mendirikan PT Seamgas
Indonesia (Seamgas) dengan modal dasar
sebesar USD1.000.000 (setara dengan
Rp9.434.000.000) yang terdiri dari 1.000.000
lembar saham dengan nilai nominal USD1 per
lembar saham (setara dengan Rp9.434).
Seamgas didirikan dengan tujuan untuk
melakukan ekplorasi gas metana dan sebagai
kontraktor pertambangan.
On February 20, 2008, the Company
through Knightley Business Resources Pte.
(Knightley), a wholly-owned Subsidiary,
and Westside CSG Holdings Pte. Ltd.,
established
PT
Seamgas
Indonesia
(Seamgas)
with
authorized
capital
amounting to USD1,000,000 (equivalent to
Rp9,434,000,000) consisting of 1,000,000
shares with par value of USD1 per share
(equivalent to Rp9,434). Seamgas was
established to engage in methane gas
exploration and as a mining contractor.
Saham Seamgas sebesar 50% dimiliki oleh
Knightley.
The Seamgas shares are 50% owned by
Knightley.
d. Tansar Gas Pte. Ltd.
d. Tansar Gas Pte. Ltd.
Pada tanggal 26 Februari 2008, Perusahaan
melalui Knightley Business Resources Pte.
(Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki
secara penuh, dan Westside CSG Holdings
Pte. Ltd. mengakuisisi Tansar Gas Pte. Ltd.
(Tansar Gas), perusahaan investasi yang
berdomisili di Singapura. Tansar Gas didirikan
dengan modal dasar dan disetor penuh
sebesar SGD2 (setara dengan USD1,42)
yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai
nominal SGD1 per lembar saham.
On February 26, 2008, the Company
through Knightley Business Resources Pte.
(Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and
Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas), an
investment holding company domiciled in
Singapore. Tansar Gas was established with
authorized and fully paid-up capital
amounting to SGD2 (equivalent to USD1.42)
consisting of 2 shares with par value of
SGD1 per share.
Saham Tansar Gas sebesar 50% dimiliki oleh
Knightley.
The Tansar Gas shares are 50% owned by
Knightley.
e. KPC CBM Pte. Ltd.
e.
KPC CBM Pte. Ltd.
Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan
melalui Knightley Business Resources Pte.
Ltd. (Knightley), Anak perusahaan yang
dimiliki secara penuh, dan Westside CSG
Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi KPC CBM
Pte. Ltd. (KPC CBM), sebuah perusahaan
investasi yang berdomisili di Singapura. KPC
CBM didirikan dengan modal dasar dan
disetor penuh sebesar SGD2 (setara
dengan
USD1,44)
yang
terdiri
dari
2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1
per lembar saham.
On March 11, 2008, the Company through
Knightley Business Resources Pte. Ltd.
(Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and
Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM), an
investment holding company domiciled in
Singapore. KPC CBM was established with
authorized and fully paid-up capital
amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44)
consisting of 2 shares with par value of
SGD1 per share.
Saham KPC CBM sebesar 50% dimiliki oleh
Knightley.
The KPC CBM shares are 50% owned by
Knightley.
35
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
f.
Arutmin CBM Pte. Ltd.
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
f.
Arutmin CBM Pte. Ltd.
Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan
melalui Knightley Business Resources Pte.
(Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki
secara penuh, dan Westside CSG Holdings
Pte. Ltd. mengakuisisi Arutmin CBM Pte. Ltd.
(Arutmin CBM), sebuah perusahaan investasi
yang berdomisili di Singapura. Arutmin CBM
didirikan dengan modal dasar dan disetor
penuh sebesar SGD2 (setara dengan
USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham
dengan nilai nominal SGD1 per lembar
saham.
On March 11, 2008, the Company through
Knightley
Business
Resources
Pte.
(Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and
Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM), an
investment holding company domiciled in
Singapore. Arutmin CBM was established
with authorized and fully paid-up capital
amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44)
consisting of 2 shares with par value of
SGD1 per share.
Saham Arutmin CBM sebesar 50% dimiliki
oleh Knightley.
The Arutmin CBM shares are 50% owned by
Knightley.
g. Kalenergy Pte. Ltd.
g. Kalenergy Pte. Ltd.
Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan
melalui Knightley Business Resources Pte.
(Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki
secara penuh, dan Westside CSG Holdings
Pte. Ltd. mengakuisisi Kalenergy Pte. Ltd.
(Kalenergy), sebuah perusahaan investasi
yang berdomisili di Singapura. Kalenergy
didirikan dengan modal dasar dan disetor
penuh sebesar SGD2 (setara dengan
USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham
dengan nilai nominal SGD1 per lembar
saham.
On March 11, 2008, the Company through
Knightley
Business
Resources
Pte.
(Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and
Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy), an
investment holding company domiciled in
Singapore. Kalenergy was established with
authorized and fully paid-up capital
amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44)
consisting of 2 shares with par value of
SGD1 per share.
Saham Kalenergy sebesar 50% dimiliki oleh
Knightley.
The Kalenergy shares are 50% owned by
Knightley.
h. Westprima Resources Pte. Ltd.
h. Westprima Resources Pte. Ltd.
Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan
melalui Knightley Business Resources Pte.
(Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki
secara penuh, dan Westside CSG Holdings
Pte. Ltd. mengakuisisi Westprima Resources
Pte. Ltd. (Westprima), sebuah perusahaan
investasi yang berdomisili di Singapura.
Westprima didirikan dengan modal dasar dan
disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan
USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham
dengan nilai nominal SGD1 per lembar
saham.
On March 11, 2008, the Company through
Knightley
Business
Resources
Pte.
(Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and
Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired
Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima),
an investment holding company domiciled in
Singapore. Westprima was established with
authorized and fully paid-up capital
amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44)
consisting of 2 shares with par value of
SGD1 per share.
Saham Westprima sebesar 50% dimiliki oleh
Knightley.
The Westprima shares are 50% owned by
Knightley.
36
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
i.
j.
PT Kaltim Prima CBM
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
i.
PT Kaltim Prima CBM
PT Kaltim Prima CBM didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 14 dihadapan Muchlis
Patahna SH, tanggal 27 Maret 2008 dengan
modal dasar dan disetor penuh senilai
Rp100.000.000 (setara dengan USD10.840)
yang terdiri dari 100 lembar saham dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar
saham. Perusahaan memiliki 99% saham
senilai
Rp99.000.000
(setara
dengan
USD10.732) sementara sisanya sebesar 1%
dengan nilai nominal Rp1.000.000 (setara
dengan
USD108)
dimiliki
oleh
Anak
perusahaannya, PT Sitrade Coal.
PT Kaltim Prima CBM was established
based on Notarial Deed No. 14 of Muchlis
Patahna SH, dated March 27, 2008 with
authorized and fully paid-up capital
amounting to Rp100,000,000 (equivalent to
USD10,840) consisting of 100 shares with
par value of Rp1,000,000 per share. The
Company owns 99% shares amounting to
Rp99,000,000 (equivalent to USD10,732)
while the remaining 1% with nominal value
of Rp1,000,000 (equivalent to USD108) is
owned by its Subsidiary, PT Sitrade Coal.
PT Kaltim Prima CBM didirikan dengan
tujuan untuk melakukan usaha distribusi dan
transportasi, jasa konsultasi dan jasa
konstruksi di bidang minyak, gas dan
batubara.
PT Kaltim Prima CBM was established to
engage in the distribution and transportation,
consultancy services and construction
services for oil, gas and coal.
PT Arutmin CBM
j.
PT Arutmin CBM
PT Arutmin CBM didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 13 di hadapan Muchlis
Patahna SH, tanggal 27 Maret 2008 dengan
modal dasar dan disetor penuh senilai
Rp100.000.000 (setara dengan USD10.840)
yang terdiri dari 100 lembar saham dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar
saham. Perusahaan memiliki 99% saham
senilai
Rp99.000.000
(setara
dengan
USD10.732) sementara sisanya sebesar 1%
dengan nilai nominal Rp1.000.000 (setara
dengan
USD108)
dimiliki
oleh
Anak
perusahaannya, PT Sitrade Coal.
PT
Arutmin
CBM
was
established
based on Notarial Deed No. 13 of
Muchlis Patahna SH, dated March 27,
2008 with authorized and fully paid
capital
amounting
to
Rp100,000,000
(equivalent to USD10,840) consisting of
100
shares
with
par
value
of
Rp1,000,000 per share. The Company owns
99% shares amounting to Rp99,000,000
(equivalent to USD10,732) while the
remaining 1% with nominal value of
Rp1,000,000 (equivalent to USD108) is
owned by its Subsidiary, PT Sitrade Coal.
PT Arutmin CBM didirikan dengan tujuan
untuk melakukan kegiatan usaha di bidang
perdagangan,
pengembangan,
jasa
pertambangan dan pengangkutan.
PT Arutmin CBM was established to engage
in trading, development, mining services and
transportation.
k. Herald Resources Ltd.
Perusahaan melalui Calipso Pte. Ltd.
(Calipso), Anak perusahaan yang dimiliki
secara penuh, mengakuisi 169.993.041
lembar saham atau 84,15% kepemilikan di
Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai
AUD552.169.458
(setara
dengan
USD504.769.162). Herald adalah perusahaan
yang berdomisili di Australia yang kegiatan
usahanya di bidang pertambangan dan
energi.
k.
Herald Resources Ltd.
The Company, through Calipso Pte. Ltd.
(Calipso), a wholly-owned Subsidiary,
acquired 169,993,041 shares, representing
84.15% ownership in Herald Resources Ltd.
(Herald) for a gross consideration of
AUD552,169,458
(equivalent
to
USD504,769,162). Herald, a company
domiciled in Australia, operates in the mining
and energy.
37
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah
menyelesaikan akuisisi Herald dengan nilai
perolehan sebesar USD541.544.752.
On July 31, 2008, the Company completed
its acquisition of Herald at a purchase price
of USD541,544,752.
Pada tanggal 9 September 2009, Calipso
mengajukan pernyataan penawaran kepada
Australian
Securities
and
Investments
Commission mengenai penawaran pengambilalihan saham di luar bursa atas saham Herald
yang belum dimiliki oleh Calipso maupun
pihak asosiasinya.
On September 9, 2009, Calipso lodged its
bidder’s statement to the Australian
Securities and Investments Commission
relating to its off-market takeover bid for the
shares in Herald that are not owned by
Calipso or its associates.
Pada tanggal 20 Oktober 2009, Calipso telah
menyelesaikan penawaran pengambil-alihan
saham Herald yang belum dimiliki oleh
Calipso dengan harga AUD0,93 per lembar
saham.
On October 20, 2009, Calipso completed the
takeover bid for the Herald shares not
owned by Calipso at a price of AUD0.93 per
share.
Pada tanggal 16 Desember 2009, saham
Herald tidak lagi tercatat di Bursa Efek
Australia.
On December 16, 2009, Herald has been
delisted in the Australian Stock Exchange.
Herald memiliki 100% lembar saham di pada
Goldfan Limited, Herald Finance Pty. Ltd.,
Hereos Pty. Ltd., yang berdomisili di Australia
dan 100% lembar saham pada Gain and
Win (Pte.) Ltd., suatu perusahaan yang
berdomisili di Singapura. Pada tanggal
23 September 2009, Herald menjual semua
sahamnya sebesar 21.250.000 kepada Jaguar
Minerals Limited, Perusahaan batubara yang
berada
pada
tahap
eksplorasi
yang
berdomisili di Australia, dengan keuntungan
AUD344.800 (setara dengan USD308.406).
Herald owns 100% shares in Goldfan
Limited, Herald Finance Pty. Ltd., and
Hereos Pty. Ltd., which are domiciled in
Australia, and 100% shares in Gain and
Win (Pte.) Ltd., a company domiciled in
Singapore. On September 23, 2009, Herald
sold all of its 21,250,000 shares in Jaguar
Minerals Limited, a mining company under
the exploration stage domiciled in Australia,
at a gain of AUD344,800 (equivalent to
USD308,406).
Gain and Win (Pte.) Ltd. memiliki 99% lembar
saham pada PT Herald Mining Services dan
80% saham pada PT Dairi Prima Mineral
(Dairi), keduanya berdomisili di Indonesia.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009,
Dairi masih dalam tahap pengembangan dan
melakukan
kegiatan
eksplorasi
atas
pengembangan tambang emas dan mineral
lainnya (timah dan seng).
Gain and Win (Pte.) Ltd. owns 99% shares
in PT Herald Mining Services and 80%
shares in PT Dairi Prima Mineral (Dairi), both
companies being domiciled in Indonesia.
As of December 31, 2009, Dairi is in the
development stage and is engaged in the
exploration and development of mining of
gold and supplemental minerals (lead and
zinc).
38
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
l.
PT Bumi Resources Investment
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
l.
PT Bumi Resources Investment
PT Bumi Resources Investment (BRI)
(dahulu PT Sentratama Cipta Abadi)
didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 22
dihadapan Rita Imelda Ginting SH, tanggal
8 Februari 2008 dengan modal dasar
sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan
USD108.248) dan telah disetor penuh senilai
Rp400.000.000 (setara dengan USD43.230)
yang terdiri dari 400 lembar saham dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar
saham. Pada tanggal 2 dan 3 Desember
2008 Perusahaan mengakuisisi 99,75%
kepemilikan di BRI, yang terdiri dari 399
lembar saham senilai Rp399.000.000 (setara
dengan USD43.191).
PT Bumi Resources Investment (BRI)
(previously PT Sentratama Cipta Abadi)
was established based on Notarial Deed
No. 22 of Rita Imelda Ginting SH, dated
February 8, 2008 with authorized capital
amounting to Rp1,000,000,000 (equivalent
to USD108,248) and has fully paid-up capital
amounting to Rp400,000,000 (equivalent to
USD43,230) consisting of 400 shares with
par value Rp1,000,000 per share. On
December 2 and 3, 2008, the Company
acquired 99.75% ownership of BRI,
consisting of 399 shares amounting to
Rp399,000,000 (equivalent to USD43,191).
Selanjutnya, berdasarkan akta notaris No. 120
dihadapan Humberg Lie, SH, tanggal
30 November 2009, para pemegang saham
BRI setuju untuk meningkatkan modal
dasar
dari
Rp1.000.000.000
menjadi
Rp190.000.000.000 dan meningkatkan modal
yang
ditempatkan
dan
disetor
dari
Rp400.000.000 menjadi Rp190.000.000.000.
Atas
peningkatan
modal
ditempatkan
dan disetor, telah dibayar seluruhnya
oleh
Perusahaan
yaitu
sebesar
Rp189.600.000.000
(setara
dengan
USD19.989.457), sehingga meningkatkan
kepemilikan Perusahaan terhadap BRI
menjadi sebesar 99,99% atau setara dengan
189,999 saham.
Furthermore, based on Notarial Deed
No. 120, of Humberg Lie, SH, dated
November 30, 2009, BRI’s shareholders
agreed to increase authorized capital from
Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 and
increase
the
paid-up
capital
from
Rp400,000,000
to
Rp190,000,000,000.
The additional paid-up capital has been
fully paid by the Company amounting
to
Rp189,600,000,000
(equivalent
to
USD19,989,457), raising the Company’s
ownership in BRI to 99.99% or equivalent to
189,999 shares.
BRI didirikan dengan tujuan untuk melakukan
usaha
dibidang
jasa,
pengangkutan,
perdagangan,
konstruksi,
industri,
perbengkelan,
percetakan,
pertanian,
perikanan, pertambangan, peternakan, dan
konsultasi.
BRI was established to engage in services,
transportation,
trading,
construction,
industry, overhaul, printing, agriculture,
aquaculture, mining, poultry and consulting
services.
m. Zurich Assets International Ltd.
Menurut Perjanjian Jual Beli tanggal
23 Desember 2008, BRI membeli dari
Goodrich Management Corp. (Goodrich)
sebanyak 8.000 lembar saham yang
merupakan 80% kepemilikan saham di Zurich
Assets International Ltd. (Zurich), suatu
perusahaan yang didirikan di Republik
Seychelles dengan harga beli sebesar
Rp2,412 trilyun (setara dengan USD218 juta)
pada
tanggal
penyelesaian
transaksi
(Catatan 11a, 22 dan 41n).
m. Zurich Assets International Ltd.
Pursuant to the Share Purchase Agreement
dated December 23, 2008, BRI agreed to
buy from Goodrich Management Corp.
(Goodrich) 8,000 shares representing 80%
ownership in Zurich Assets International Ltd.
(Zurich), a company established in the
Republic of Seychelles for the total
purchase price of Rp2.412 trillion (equivalent
to USD218 million) on completion date
(Notes 11a, 22 and 41n).
39
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
Zurich secara langsung maupun tidak
langsung memiliki 55% lembar saham pada
PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dengan
demikian BRI memiliki secara tidak langsung
sebesar 44% saham DEWA.
n. Leap-Forward Finance Ltd.
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Zurich, directly and indirectly, owns 55%
shares of PT Darma Henwa Tbk (DEWA),
thereby BRI indirectly owns 44% shares of
DEWA.
n. Leap-Forward Finance Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal
26 Desember 2008, BRI membeli dari
Ancara Properties Limited (Ancara) sebanyak
769 lembar saham yang merupakan 76,9%
kepemilikan saham di Leap-Forward Finance
Ltd. (Leap-Forward), suatu perusahaan yang
didirikan di Republik Seychelles, dengan
harga beli sebesar Rp2,475 trilyun (setara
dengan
USD222
juta)
pada
tanggal
penyelesaian transaksi (Catatan 41o). Nilai
wajar aset bersih Leap-Forward pada tanggal
akuisisi adalah sebesar USD8 juta.
Pursuant to the Share Purchase Agreement
dated December 26, 2008, BRI agreed to
buy from Ancara Properties Limited (Ancara)
769 shares representing 76.9% ownership in
Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward),
a company establish in the Republic of
Seychelles, for a total purchase price of
Rp2.475 trillion (equivalent to USD222
million) on completion date (Note 41o). The
fair value of the net assets of Leap-Forward
as of the acquisition date was USD8 million.
Pada tanggal 29 Juni, 2009, BRI and Ancara
menandatangani perubahan Perjanjian Jual
Beli dimana jumlah saham Leap Forward
yang dimiliki berkurang menjadi 50% dan
harga beli berkurang menjadi Rp952,5 milyar
(Catatan 41o).
On June 29, 2009, an amending agreement
to the Share Purchase Agreement was
entered into by BRI and Ancara, whereby
the total shares of Leap Forward acquired
was reduced to 50% and the total purchase
price reduced to Rp952.5 billion (Note 41o).
Leap-Forward secara tidak langsung memiliki
99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS),
dengan demikian BRI secara tidak langsung
memiliki 49,85% saham FBS.
Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares
of PT Fajar Bumi Sakti (FBS), thereby BRI
indirectly owns 49.85% shares of FBS.
o. Pendopo Coal Ltd.
o. Pendopo Coal Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal
5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining
Resources
Holding
Ltd.
(Indomining)
sebanyak 89 lembar saham yang merupakan
89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd.
(PCL), suatu perusahaan yang didirikan di
Republik Seychelles, dengan harga beli
sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan
USD119 juta) pada tanggal penyelesaian
transaksi (Catatan 22 dan 41p).
Pursuant to the Share Purchase Agreement
dated January 5, 2009, BRI agreed to buy
from Indomining Resources Holding Ltd.
(Indomining) 89 shares representing 89%
ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a
company established in the Republic of
Seychelles, for a total purchase price of
Rp1.304 trillion (equivalent to USD119
million) on completion date (Notes 22 and
41p).
Pendopo secara tidak langsung memiliki 95%
saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB),
dengan demikian BRI secara tidak langsung
memiliki 84,45% saham PEB.
Pendopo indirectly owns 95% shares of
PT Pendopo Energi Batubara (PEB), thereby
BRI indirectly owns 84.45% shares of PEB.
40
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
p. PT Visi Multi Artha
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
p. PT Visi Multi Artha
Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Visi
Multi Artha (Visi) didirikan berdasarkan
Akta
Notaris
No. 8
dihadapan
Beni
Aguselyanto S.H., dengan modal dasar
Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000
lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah
disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000.
Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan
membeli 30% kepemilikan saham di Visi, yang
terdiri dari 300 lembar saham senilai
Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574)
(Catatan 11).
On January 21, 2009, PT Visi Multi Artha
(Visi) was established based on Notarial
Deed No. 8 of Beni Aguselyanto S.H.,
with authorized capital amounting to
Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
and
has
fully
paid-up
capital
of
Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the
Company acquired 30% ownership of Visi,
consisting of 300 shares amounting to
Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574)
(Note 11).
Visi didirikan dengan tujuan untuk melakukan
usaha
dibidang
jasa,
pembangunan,
perdagangan,
industri,
percetakan,
pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian
dan pertambangan.
Visi was established to engage in services,
construction, trading, industry, printing, land
transportation, overhaul, agriculture and
mining.
Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal
23 April 2009 dihadapan Muchlis Patahna SH,
MKn., PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak
perusahaan,
menunjuk
Visi
sebagai
perusahaan yang melakukan pengusahaan
gas metana batubara di wilayah Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.
Based on Notarial Deed No. 21 dated
April 23, 2009 of Muchlis Patahna SH, MKn.,
PT Kaltim Prima Coal (KPC), the Subsidiary,
appointed Visi as a company to engage in
coal methane gas business in the area of
Coal Contract of Work.
q. PT Artha Widya Persada
q. PT Artha Widya Persada
Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Artha
Widya Persada (Artha) didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 12 dihadapan Beni
Aguselyanto SH,
dengan
modal
dasar
Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000
lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah
disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000.
Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan
membeli 30% kepemilikan saham di Artha,
yang terdiri dari 300 lembar saham senilai
Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574)
(Catatan 11).
On January 21, 2009, PT Artha Widya
Persada (Artha) was established based on
Notarial Deed No. 12 of Beni Aguselyanto
SH, with authorized capital amounting to
Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
and
has
fully
paid-up
capital
of
Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the
Company acquired 30% ownership of Artha,
consisting of 300 shares amounting to
Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574)
(Note 11).
Artha
didirikan
dengan
tujuan
untuk
melakukan
usaha
dibidang
jasa,
pembangunan,
perdagangan,
industri,
percetakan,
pengangkutan
darat,
perbengkelan, pertanian dan pertambangan.
Artha was established to engage in services,
construction, trading, industry, printing, land
transportation, overhaul, agriculture and
mining.
41
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal
23 April 2009 dihadapan Muchlis Patahna SH,
MKn., PT Arutmin Indonesia (Arutmin), Anak
perusahaan,
menunjuk
Artha
sebagai
perusahaan dalam melakukan pengusahaan
gas metana batubara di wilayah Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.
r.
PT Cipta Prima Sejati
Based on Notarial Deed No. 22 dated
April 23, 2009 of Muchlis SH, MKn.,
PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the
Subsidiary, appointed Artha as a company to
engage in coal methane gas business in the
area of Coal Contract of Work.
r.
PT Cipta Prima Sejati
Pada tanggal 19 September 2008, PT Citra
Prima Sejati (CPS) didirikan berdasarkan Akta
Notaris No. 83 dihadapan Robert Purba, SH,
dengan Modal dasar Rp1.000.000.000 yang
terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per lembar saham, yang
telah ditempatkan dan disetor sebesar
Rp400.000.000. Pada tanggal 7 Januari 2009,
Perusahaan membeli 99.75% kepemilikan
saham di CPS, yang terdiri dari 399 lembar
saham senilai Rp399.000.000 (setara dengan
USD36.730).
On September 19, 2008, PT Citra Prima
Sejati (CPS) was established based on
Notarial Deed No. 83 of Robert Purba, SH,
with authorized capital amounting to
Rp1,000,000,000 consisting of 1000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
and has issued and paid-up capital
amounting to Rp400,000,000. On January 7,
2009, the Company acquired 99,75%
ownership of CPS consisting of 399 shares
amounting to Rp399,000,000 (equivalent to
USD36,730).
CPS
didirikan
dengan
tujuan
untuk
melakukan usaha dibidang pembangunan,
perdagangan, perindustrian, pengangkutan
darat, perbengkelan, percetakan, pertanian,
perikanan, peternakan, pertambangan, jasa
dan konsultasi.
CPS was established to engage in
construction,
trading,
industry,
land
transportation, overhaul, printing, agriculture,
fishery, aquaculture, mining, services and
consulting.
s. PT Lumbung Capital
s.
PT Lumbung Capital
Pada
tanggal
29
November
2008,
PT Lumbung Capital didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 114 di hadapan Humberg
Lie, SH, S.E, MKn, dengan modal dasar
Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000
lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per lembar saham, dan modal
yang telah ditempatkan dan disetor sebesar
Rp500.000.000. Pada tanggal 25 Juni 2009,
Perusahaan membeli 99,8% kepemilikan
saham di PT Lumbung Capital, yang terdiri
dari 499 lembar saham senilai Rp499.000.000
(setara dengan USD48.484).
On November 29, 2008, PT Lumbung
Capital was established based on Notarial
Deed No. 114 of Humberg Lie SH, SE, MKn,
with authorized capital amounting to
Rp2,000,000,000 consisting 2,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
and has issued and paid-in capital
amounting to Rp500,000,000. On June 25,
2009, the Company acquired 99.8% share of
PT Lumbung Capital, consisting 499 shares
amounting to Rp499,000,000 (equivalent to
USD48,484).
PT Lumbung Capital didirikan dengan tujuan
untuk
melakukan
usaha
dibidang
perdagangan, pembangunan, perumahan,
perindustrian, percetakan, pertambangan,
jasa dan angkutan.
PT Lumbung Capital was established to
engage in trading, development, real estate,
industry, printing, mining, services and
transportation.
42
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
t.
PT Green Resources
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
t.
PT Green Resources
Pada tanggal 7 April 2008, PT Green
Resources (Green Resources) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No.16 di hadapan
Agus Madjid SH, dengan modal dasar
Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000
lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per lembar saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya.
On April 7, 2008, PT Green Resources
(Green Resources) was established based
on Notarial Deed No. 16 of Agus Madjid SH,
with authorized capital amounting to
Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
which has been fully issued and paid.
Pada tanggal 30 Juni 2009, PT Bumi
Resources
Investment
(BRI),
Anak
Perusahaan, membeli 50 lembar saham atau
5% kepemilikan saham di Green Resources
senilai
Rp50.000.000
(setara
dengan
USD4.890).
On June 30, 2009, PT Bumi Resources
Investment (BRI), a Subsidiary, acquired 50
shares or 5%, ownership in Green
Resources amounting to Rp50,000,000
(equivalent to USD4,890).
Pada
tanggal
30
November
2009,
berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH,
SE, MKn No,110, Green Resources
meningkatkan
modal
dasarnya
dari
Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000
yang terdiri dari 190,000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar
saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh seluruhnya. Atas peningkatan modal
dasar sebesar Rp189.000.000.000 yang terdiri
dari 189.000 lembar saham telah disetor
seluruhnya oleh BRI, sehingga kepemilikan
sahamnya meningkat menjadi sebesar 99,5%.
On November 30, 2009, based on Notarial
Deed No.110 of Humberg Lie SH, SE, MKn,
Green Resources increased its authorized
capital
from
Rp1,000,000,000
to
Rp190,000,000,000 comprising of 190,000
shares with par value of Rp1,000,000 per
share that has been fully issued and paid.
The additional authorized capital amounting
to Rp189,000,000,000 consisting of 189,000
shares has been fully paid by BRI, thus
increasing its ownership 99.5%.
Green Resources didirikan dengan tujuan
untuk
melakukan
usaha
dibidang
perdagangan, perindustrian, pertambangan
dan jasa.
Green Resources was established to
engage in trading, industry, mining and
services.
u. Lemington Investments Pte. Ltd.
Pada tanggal 9 Maret 2009, Lemington
Investment Pte. Ltd (Lemington) didirikan
berdasarkan Akta Perusahaan (Cap 50)
dihadapan Nurhayati Nongchik, Assistant
Registrar
Accounting
and
Corporate
Regulatory Authority (ACRA), dengan modal
dasar SGD2. Perusahaan memiliki 100%
kepemilikan saham di Lemington atas nama
Andy Pe Yong Woon. Lemington bergerak
dibidang Investasi.
u. Lemington Investments Pte. Ltd.
On March 9, 2009, Lemington Investment
Pte. Ltd. (Lemington) was established based
on Companies Act (Cap 50) of Nurhayati
Nongchik, Assistant Registrar Accounting
and Corporate Regulatory Authority (ACRA),
with authorized capital amounting to SGD2.
The Company acquired 100% ownership of
Lemington from Andy Pe Yong Woon to the
Company. Lemington was establised as an
investment company.
43
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
v. PT Multi Capital
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
v.
PT Multi Capital
Pada tanggal 29 November 2008, PT Multi
Capital (Multi Capital) didirikan berdasarkan
Akta Notaris No.115 di hadapan Humberg Lie,
SH, dengan modal dasar Rp2.000.000.000
yang terdiri dari 2.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham
yang sebanyak 500 lembar sahamnya yaitu
sebesar Rp500.000.000 (setara dengan
USD48.679) telah ditempatkan dan disetor
penuh.
On November 29, 2008, PT Multi Capital
(Multi Capital) was established based on
Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie SH,
with authorized capital amounting to
Rp2,000,000,000 consisting of 2,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
of which 500 shares amounting to
Rp500,000,000 (equivalent to USD48,679)
were issued and fully paid.
Pada tanggal 25 Juni 2009, PT Green
Resources, Anak perusahaan yang dimiliki
secara tidak langsung, membeli 499 lembar
saham atau 99,8% kepemilikan saham di Multi
Capital sebesar Rp499.000.000 (setara
dengan USD48.581).
On June 25, 2009, PT Green Resources,
indirectly owned Subsidiary, has acquired
499 shares or 99.8%, ownership in Multi
Capital amounting to Rp499,000,000
(equivalent to USD48,581).
Multi Capital didirikan dengan tujuan untuk
melakukan usaha dibidang perdagangan,
pembangunan, perumahan, perindustrian,
percetakan,
pertambangan,
jasa
dan
angkutan.
Multi Capital was established to engage
in trading, construction, real estate, industry,
mining, services and transportation.
w. PT Bumi Resources Mineral
w. PT Bumi Resources Mineral
PT Bumi Resources Mineral (BRM) (dahulu
PT Panorama Timur Abadi) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No. 3 dihadapan
Syarifudin, SH, pada tanggal 6 Agustus
2003
dengan
modal
dasar
sebesar
Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 1.000
saham dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 per lembar saham. Modal saham
yang telah disetor penuh sebesar 52% yaitu
sebanyak 520 lembar saham dengan nilai
Rp520.000.000.
PT Bumi Resources Mineral (BRM)
(previously PT Panorama Timur Abadi)
was established based on Notarial Deed
No. 3 of Syarifudin SH, dated August 6,
2003 with authorized capital amounting to
Rp1.000,000,000, consisting of 1,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
of which 520 shares amounting to
Rp520,000,000 representing 52%, is fully
paid-up.
Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan
membeli 99.8% kepemilikan di BRM,
yang terdiri dari 519 lembar saham
senilai
USD598.846
(setara
dengan
Rp5.797.563.660).
On July 31, 2009, the Company aquired
99.8% ownership of BRM, consisting of
519 shares amounting to USD598,846
(equivalent to Rp5,797,563,660).
BRM
didirikan
dengan
tujuan
untuk
menjalankan usaha dibidang peternakan,
perkebunan, elektronik, komputer, alat-alat
telekomunikasi, mekanikal, elektrikal dan
mesin-mesin serta pertambangan, kehutanan,
kontraktor, jasa dan transportasi dan
perdagangan serta agen.
BRM was established to engage in
poultry, agriculture, electronics, computers,
telecommunication
tools,
mechanical,
electrical and machinery, and mining,
foresty,
contractor,
service
and
transportation and trading, and to act as an
agent.
44
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
x. PT Multi Daerah Bersaing
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
x.
PT Multi Daerah Bersaing
Pada tanggal 23 Juli 2009, PT Multi Capital
(Multi Capital), Anak perusahaan, dan tiga
pemerintah provinsi, yaitu Pemprov NTB,
Pemkab Sumbawa Barat dan Pemkab
Sumbawa melalui PT Daerah Maju Bersaing
(DMB)
mendandatangani
perjanjian
kerjasama dalam pelaksanaan pembelian
saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara
(NNT)
dengan
cara
bersama-sama
membentuk sebuah perusahaan baru dalam
bentuk perseroan terbatas. Maka, Multi
Capital dan DMB bersama-sama mendirikan
PT Multi Daerah Bersaing (MDB) berdasarkan
Akta Notaris No.8 di hadapan Patricia Bunandi
Panggabean SH, dengan modal dasar
Rp10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000
lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000 per lembar saham yang
sebanyak 2.500 lembar sahamnya yaitu
sebesar Rp2.500.000.000 (setara dengan
USD248.435) telah ditempatkan dan disetor
penuh. Multi Capital memiliki 75% dari saham
yang diterbitkan atau sebanyak 1.875 lembar
sedangkan DMB memiliki 25% dari saham
yang diterbitkan atau sebanyak 625 lembar.
On July 23, 2009, PT Multi Capital (Multi
Capital), a Subsidiary, and three provincial
governments, Pemprov NTB, Pemkab
Sumbawa Barat and Pemkab Sumbawa
through PT Daerah Maju Bersaing (DMB)
entered into cooperation agreement to
acquire divestment shares of PT Newmont
Nusa
Tenggara
(NNT)
through
establishment of a new private company.
In relation to the agreement, Multi Capital
and DMB established PT Multi Daerah
Bersaing (MDB) based on Notarial Deed
No. 8 of Patricia Bunandi Panggabean SH,
with authorized capital amounting to
Rp10,000,000,000 consisting of 10,000
shares with par value of Rp1,000,000 per
share, of which 2,500 shares amounting to
Rp2,500,000,000
(equivalent
to
USD248,435) were fully paid. Multi Capital
owns 75% of the issued shares or 1,875
shares while DMB owns the remaining 25%
issued shares or 625 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2009, MDB
memiliki 17% kepemilikan saham di NNT,
sebuah perusahaan tambang emas dan
tembaga di Indonesia. Selanjutnya, MDB
berkomitmen untuk membeli tambahan 7%
kepemilikan saham NNT pada tanggal
31 Desember 2009.
As of December 31, 2009, MDB owns 17%
shareholdings in NNT, a gold and copper
mining company in Indonesia. Moreover,
MDB has commitment to purchase an
additional 7% shareholdings in NNT as of
December 31, 2009.
MDB
didirikan
dengan
tujuan
untuk
menjalankan usaha pertambangan, jasa,
perdagangan, pembangunan, perindustrian,
pengangkutan.
MDB was established to engage in
mining, services, trading, contractor, industry
and transporation.
y. Bumi Netherlands BV
Pada tanggal 3 November 2009, Perusahaan
mendirikan Bumi Netherlands B.V., dengan
modal dasar sebesar Euro100,000 yang terdiri
dari 100.000 lembar saham dengan nilai
nominal Euro1 per lembar saham, yang
sebanyak 20.000 lembar saham atau sebesar
Euro20.000 (setara dengan USD29.589) telah
disetor oleh Perusahaan.
y.
Bumi Netherlands BV
On November 3, 2009, the Company
established Bumi Netherlands B.V with
authorized capital amounting to Euro100,000
consisting of 100,000 shares with par value
of Euro1 per share, of which 20,000 shares
amounting to Euro20,000 (equivalent to
USD29,589) has been paid by the Company.
45
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Bumi
Netherland
B.V.
berdomisili
di
Amsterdam, Netherland dan didirikan dengan
tujuan sebagai induk perusahaan dan
perusahaan
investasi
dalam
bidang
perumahan, perdagangan dan pengolahan
besi, mineral dan produk lainnya serta
menyediakan jasa teknik lainnya.
z. PT Mitratama Usaha
Bumi Netherlands B.V. is domiciled in
Amsterdam, the Netherlands and was
established as holding and investment
company, engaged in real estate, trading
and processing of metals, minerals and
other products and provide technical
services among others.
z.
PT Mitratama Usaha
Pada
tanggal
30
Desember
2009,
PT Mitratama Usaha didirikan berdasarkan
Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn No,
97, dengan modal dasar Rp1.000.000.000
yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000 per lembar
saham, dari 600 lembar saham sebesar
Rp600.000.000
telah
ditempatkan
dan
disetor penuh. PT Mitratama Perkasa dan
PT Lumbung Capital, Anak perusahaan,
masing-masing memiliki 599 lembar saham
(setara dengan 99.8%) dan 1 lembar saham
(setara dengan kepemilikan sebesar 2%).
On December 30, 2009, PT Mitratama
Usaha was established based on Notarial
Deed No.97 of Humberg Lie SH, SE, MKn.,
with authorized capital amounting to
Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share, of
which
600
shares
amounting
to
Rp600,000,000 has been issued and
fully paid. PT Mitratama Perkasa and
PT Lumbung Capital, Subsidiaries, own 599
shares (equivalent to 99.8% ownership) and
1 share (equivalent to 2% ownership),
respectively.
Mitratama Usaha didirikan dengan tujuan
untuk melakukan usaha dibidang jasa,
angkutan,
perdagangan,
pembangunan,
perindustrian,
perbengkelan,
percetakan,
pertanian,
perikanan,
pertambangan,
peternakan dan konsultan.
Mitratama Usaha was established to engage
in
services,
transportation,
trading,
development, industry, overhaul, printing,
agriculture, aquaculture, mining, poultry and
consulting services.
aa. Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham
tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan
menjual 7.399.999 lembar saham atau
sebesar 20% kepemilikan saham di Gallo Oil
(Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial
Ltd. (Florenceville) dengan harga jual sebesar
USD290 juta. Selisih antara harga jual dan
nilai investasi bersih atas saham yang dijual
sebesar USD35,9 juta dicatat sebagai "Laba
Penjualan Investasi". Selanjutnya, dengan
pejualan saham tersebut kepada pihak ketiga,
maka bagian dari nilai transaksi restrukturisasi
entitas
sepengendali
atas
penjualan
saham tersebut telah terealisasi sebesar
USD246,74 juta (Catatan 31).
aa. Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Based on the Share Sale and Purchase
Agreement dated December 28, 2009, the
Company
sold
7,399,999
shares
representing 20% interest in Gallo Oil
(Jersey) Ltd. to Florenceville Financial Ltd.
(Florenceville) at a sales price of USD290
million. The difference between the selling
price and the net investment value of the
shares sold amounting to USD35.9 million
was recorded as “Gain on Sale of
Investments.” Consequently, with the
disposal of shares to a third party, the
portion of the value in restructuring
transaction of entities under common control
attributable to the shares sold has been
realized amounting to USD246.74 million
(Note 31).
46
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK
PERUSAHAAN (Lanjutan)
bb. Enercorp Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham
tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan
menjual 50% kepemilikan sahamnya di
Enercorp kepada Thionville Financier Ltd.
(Thionville)
dengan
harga
sebesar
USD90 juta. Selisih antara harga jual dan
nilai tercatat dari investasi Enercorp
sebesar USD41.023.362 dicatat sebagai
"Laba Penjualan Investasi".
cc. Penelaahan dari Bapepam-LK mengenai
akuisisi Zurich Assets International Ltd.,
Leap-Forward Finance Ltd and Pendopo
Coal Ltd. (Catatan 3m, 3n dan 3o)
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
bb. Enercorp Ltd.
Based on the Share Sale and Purchase
Agreement dated December 30, 2009, the
Company sold its remaining 50% interest
in Enercorp to Thionville Financier Ltd.
(Thionville) at a sales price of USD90 million.
The difference between the selling price and
the carrying value of investment in Enercorp
amounting to USD41,023,362 was recorded
as “Gain on Sale of Investments.”
cc. Review of Bapepam-LK on the acquisition
of Zurich Assets International Ltd., LeapForward Finance Ltd. and Pendopo Coal
Ltd. (Notes 3m, 3n and 3o)
Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan
kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich
Assets International Ltd., Leap-Forward
Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd.
Berdasarkan surat tersebut, Bapepam-LK
meminta
penjelasan
dari
Perusahaan
mengenai
ada
tidaknya
perubahan
pengendalian dan ada tidaknya benturan
kepentingan
sebagaimana
dimaksud
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang
“Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu” dan apakah transaksi
tersebut
termasuk
transaksi
material
sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2
tentang “Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama”.
On January 8, 2009, Capital Market and
Financial Institution Agency (Bapepam-LK)
has requested clarification from the
Company regarding the acquisition of Zurich
Assets International Ltd., Leap-Forward
Finance Ltd., and Pendopo Coal Ltd. Based
on the letter, Bapepam-LK was seeking the
Company’s explanation in respect of there
being any changes in control or conflict of
interest as described in Regulation of
Bapepam-LK No. IX.E.1 concerning “Affiliate
Transactions and Conflict of Interest of
Certain Transactions” and whether the
transactions were considered material as
described on Regulation No. IX.E.2
concerning “Material Transaction and
Changes in Main Operation Activities.”
Perusahaan telah menanggapi surat tersebut
pada tanggal 13 Januari 2009, dimana
Perusahaan menjelaskan bahwa transaksi
tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau
tidak memiliki benturan kepentingan, dimana
dalam hal ini tidak melanggar Peraturan
Bapepam No. IX.E.1; transaksi tersebut tidak
dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang
material karena masing-masing transaksi
tersebut tidak lebih dari 10% dari jumlah
pendapatan Perusahaan pada tahun 2007
dan tidak lebih dari 20% dari jumlah modal
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007;
dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai
wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai
independen.
The Company sent its response letter on
January 13, 2009 explaining that the
transactions are not between affiliated
parties and are not transactions with conflict
of interest, and therefore not in violation of
Bapepam Regulation No. IX.E.1; those
transactions cannot be considered as
material since each transaction is not more
than 10% of the Company’s revenue
nor more than 20% of its equity as of
December 31, 2007; and the acquisition is
priced at fair value based on the valuation
report from the independent appraiser.
47
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN BANK
Akun ini terdiri dari:
CASH ON HAND AND IN BANKS
This account consists of:
2009
2008
Kas
Euro
Rupiah
Dolar AS
Lain-lain
2.874.411
778.739
81.127
16.539
96.571
73.100
22.334
Cash on hand
Euro
Rupiah
US Dollar
Others
Jumlah kas
3.750.816
192.005
Total cash on hand
Bank
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD100.000)
Sub-jumlah
Dolar AS
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation
Limited
Credit Suisse Limited
PT Bank Central Asia Tbk
Deutsche Bank AG
Standard Chartered Bank
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
Citibank, N.A.
Liberian Bank for
Development
BNP Paribas
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD100.000)
Sub-jumlah
8.389.045
1.116.488
960.293
902.704
797.494
6.418.133
2.122.123
85.561
1.286.044
49.068
693.779
588.287
252.431
223.788
314.546
969.368
184.762
207.832
13.947.398
11.614.348
12.273.120
12.902.496
9.990.441
4.558.788
3.337.451
3.203.396
3.130.155
9.186.297
45.431.615
1.249.521
5.982.160
63.892.333
695.968
681.236
522.130
6.779.021
6.474.282
1.277.287
234.041
221.326
460.415
114.340
-
116.238
283.131
51.778
21.562
39.014.170
154.056.358
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Others (each below
USD100,000)
Sub-total
US Dollar
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation
Limited
Credit Suisse Limited
PT Bank Central Asia Tbk
Deutsche Bank AG
Standard Chartered Bank
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
Citibank, N.A.
Liberian Bank for
Development
BNP Paribas
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Others (each below
USD100,000)
Sub-total
48
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN BANK (Lanjutan)
2009
Dolar Australia
Macquarie Group Limited
Westpact Bank
Citibank, N.A.
2008
Australian Dollar
Macquarie Group Limited
Westpact Bank
Citibank, N.A.
2.489.832
729.532
59.549
4.370.846
1.512.523
3.278.913
5.883.369
Yen Jepang
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
23.260
184.002
Japanese Yen
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Mauritania Ouguiya
BNP Paribas
42.617
14.511
Mauritania Ouguiya
BNP Paribas
4.361
2.687
Euro
BNP Paribas
Jumlah kas di bank
56.310.719
171.755.275
Total cash in banks
Jumlah
60.061.535
171.947.280
Sub-jumlah
Euro
BNP Paribas
5.
CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued)
KAS DI BANK YANG DIBATASI
PENGGUNAANNYA
5.
Akun ini terdiri dari:
Sub-jumlah
Dolar AS
Bank of New York Mellon
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Deutsche Bank AG
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000)
Sub-jumlah
Jumlah rekening bank
Total
RESTRICTED CASH IN BANKS
This account consists of:
2009
Rekening bank
Rupiah
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000)
Sub-total
2008
160.641
9.524
1.058
135.508
5.542
1.066
-
826
171.223
142.942
52.041.237
15.840.823
6.994.036
5.900.000
3.030.633
1.617.266
76.349
113.839.982
14.781.569
7.484.068
5.900.000
3.264.017
917.610
2.297.726
-
15
85.500.344
148.484.987
85.671.567
148.627.929
Bank accounts
Rupiah
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
Others (each below
USD1,000)
Sub-total
US Dollar
Bank of New York Mellon
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Deutsche Bank AG
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Others (each below
USD1,000)
Sub-total
Total bank accounts
49
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
5.
5.
KAS DI BANK YANG DIBATASI
PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
2009
Deposito berjangka
Rupiah
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
Sub-jumlah
Jumlah deposito berjangka
Jumlah
2008
Time deposits
Rupiah
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
-
191.589
280.467
-
472.056
8.167.401
-
8.167.401
1.063.303
305.608
8.167.401
9.536.312
8.167.401
10.008.368
Total time deposits
93.838.968
158.636.297
Total
Sub-jumlah
Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
Sub-total
US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
Sub-total
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada
Bank of New York Mellon dan Standard Chartered
Bank merupakan akun escrow yang dibentuk
sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash
Distribution Agreement/CDA) (Catatan 41g).
Restricted cash in Bank of New York Mellon and
Standard Chartered Bank represent escrow
accounts in accordance with the Cash
Distribution Agreement (CDA) (Note 41g).
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada
Deutsche Bank AG adalah untuk jaminan atas
fasilitas kredit yang diperoleh PT Mitratama
Perkasa, Anak perusahaan (Catatan 24d).
Restricted cash in Deutsche Bank AG is used
as security for the credit facility obtained by
PT Mitratama Perkasa, a Subsidiary (Note 24d).
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank
Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk and PT ANZ
Panin Bank merupakan bank garansi sehubungan
dengan performance bonds dan garansi yang
diberikan oleh bank tersebut untuk kepentingan
bagi pelanggan dan pemasok KPC, Anak
perusahaan. Kas yang dibatasi penggunaannya di
Standard Chartered Bank juga dimaksudkan
untuk pembayaran dan penagihan dari PT Thiess
Contractors
Indonesia,
PT
Pamapersada
Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, yang
merupakan kontraktor penambangan bagi KPC.
Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank Mega Tbk and PT ANZ Panin Bank are
related to bank guarantees for performance bonds
and bank guarantees provided by such banks for
the benefit of certain customers and suppliers of
KPC, a Subsidiary. Restricted cash in Standard
Chartered Bank is also intended for payment and
collection from PT Thiess Contractors Indonesia,
PT Pamapersada Nusantara and PT Darma
Henwa Tbk, KPC’s mining contractors.
Deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan
dengan standby letter of credit yang tidak
dapat ditarik kembali yang diberikan kepada
Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral
Republik Yaman (MOMR) dalam kaitannya
dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh
Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan.
Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
represents exploration guarantee deposit that was
placed in relation to the irrevocable standby letter
of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral
Resources, Republic of Yemen (MOMR) for
exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., the
Subsidiary.
50
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
5.
5.
KAS DI BANK YANG DIBATASI
PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka
adalah sebagai berikut:
Dolar AS
Rupiah
6.
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
The annual interest rates of time deposits were
as follows:
2009
2008
0,50%
2,00% - 6,25%
4%
2,50% - 7,50%
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
US Dollar
Rupiah
SHORT-TERM INVESTMENTS
2008
Harga Perolehan
Ditambah:
Kenaikan belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar
efek-efek yang tersedia
untuk dijual
225.695.969
293.408.394
2.891.539
5.165.595
Cost
Add :
Unrealized gain on
increase in fair value
of available for sale
marketable securities
Jumlah
228.587.508
298.573.989
Total
Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan
menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana
dengan PT Recapital Asset Management
(Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu
enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini
Perusahaan memberikan kewenangan penuh
kepada Recapital untuk bertindak sebagai
manajer investasi dalam mengelola dana
Perusahaan sampai dengan USD350 juta. Pada
tanggal 18 Agustus 2009, perjanjian tersebut
diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Februari
2010. Selama tahun 2009, Perusahaan telah
melakukan pencairan sebagian dana sebesar
USD83.712.426.
On August 27, 2008, the Company and
PT Recapital Asset Management (Recapital), a
third party, entered into a discretionary fund
contract for a period of six (6) months. Based on
this contract, the Company will give full authority
to Recapital as investment manager to carry out
the management of the Company’s funds up to
an amount of USD350 million. On August 18,
2009, the agreement was extended until
February 18, 2010. During 2009, the Company
made partial redemptions amounting to
USD83,712,426.
Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan
menandatangani kontrak jasa pengelolaan
dana dengan Recapital untuk jangka waktu
enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini
Perusahaan memberikan kewenangan penuh
kepada Recapital untuk bertindak sebagai
manajer investasi dalam mengelola dana
Perusahaan sampai dengan USD50 juta. Selama
tahun 2009, Perusahaan telah melakukan
pencairan sebagian dana sebesar USD30 juta.
On September 2, 2009, the Company and
Recapital entered into a second discretionary
fund contract for a period of six (6) months.
Based on this contract, the Company will give full
authority to Recapital as investment manager to
carry out the management of the Company’s
funds up to an amount of USD50 million. During
2009, the Company made partial redemptions
amounting to USD30 million.
51
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
6.
6.
7.
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)
Laba investasi yang telah direalisasikan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar
USD11.287.574
dan
USD9.696.019
yang
disajikan sebagai “Laba atas Pelepasan Investasi
Jangka Pendek” dalam laporan laba rugi
konsolidasian.
The realized gain on sale of short-term
investments for the years ended December 31,
2009 and 2008 amounting to USD11,287,574
and USD9,696,019, respectively, is presented as
“Gain on Sale of Short-term Investments” in the
consolidated statements of income.
Investasi tersebut di atas dimaksudkan sebagai
investasi yang tersedia untuk dijual.
The above investments are intended as available
for sale.
PIUTANG USAHA
7.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Pihak Ketiga
Pelanggan luar negeri Dolar AS
Mitsubishi Corporation,
Jepang
China National Minerals
Cina
Glencore International AG,
Switzerland
Formosa Plastics Group,
Taiwan
Enel Trade SPA, Italia
Castle Peak Power,
Hong Kong
Korea Southern Power,
Korea
Nippon Steel Corporation,
Jepang
Shanxi Coal Import and
Export, Cina
IEG Limited, Hong Kong
Mitsui and Company,Jepang
Qinfa Trading Limited, Cina
Datang International Power
Generation Co. Ltd., Cina
Taiwan Power Corporation,
Taiwan
National Power Corporation,
Philippines
Toyota Tsusho,Jepang
The Hong Kong Electric,
Hong Kong
National Power Supply,
Thailand
TRADE RECEIVABLES
2008
60.388.398
63.463.783
20.244.959
-
17.051.990
1.439.853
15.625.340
8.944.886
-
8.868.325
-
8.405.422
-
8.352.898
11.531.634
8.215.434
6.891.602
6.149.377
6.137.445
11.428.128
-
5.974.176
-
5.638.954
13.935.553
-
16.368.191
11.273.539
-
11.239.536
-
10.171.912
Third Parties
Overseas customers US Dollar
Mitsubishi Corporation,
Japan
China National Minerals,
China
Glencore International AG,
Switzerland
Formosa Plastics Group,
Taiwan
Enel Trade SPA, Italy
Castle Peak Power,
Hong Kong
Korea Southern Power,
Korea
Nippon Steel Corporation,
Japan
Shanxi Coal Import and
Export, China
IEG Limited, Hong Kong
Mitsui and Company,Japan
Qinfa Trading Limited, China
Datang International Power
Generation Co. Ltd., China
Taiwan Power Corporation,
Taiwan
National Power Corporation,
Philippines
Toyota Tsusho,Japan
The Hong Kong Electric,
Hong Kong
National Power Supply,
Thailand
52
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
7.
7.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
2009
Bussan Sumisho Carbon
Energy Co. Ltd.
EDF Trading
Korea Western Power
Company Ltd., Korea
Bulk Trading
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD5.000.000)
Sub-jumlah
Pelanggan dalam negeri Dolar AS
Enercorp Ltd.
PT Mahkotamas Duta
Makmur
PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
PT Freeport Indonesia
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
TRADE RECEIVABLES (Continued)
2008
-
8.490.300
8.124.449
-
5.717.318
5.579.419
23.686.897
13.689.635
210.576.103
192.453.250
Bussan Sumisho Carbon
Energy Co. Ltd.
EDF Trading
Korea Western Power
Company Ltd.,Korea
Bulk Trading
Others (each below
USD5,000,000)
Sub-total
Local customers US Dollar
Enercorp Ltd.
PT Mahkotamas Duta
Makmur
PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
PT Freeport Indonesia
Others (each below
USD1,000,000)
21.908.145
-
9.313.924
1.650.655
6.299.630
-
2.470.685
5.230.947
161.834
1.048.786
37.683.533
10.401.073
Sub-total
9.739.362
8.286.656
7.745.897
4.669.667
Local customers - Rupiah
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)
PT Power Indonesia
Sub-jumlah
18.026.018
12.415.564
Sub-total
Jumlah pelanggan
dalam negeri
55.709.551
22.816.637
Total local customers
Jumlah pihak ketiga
Dikurangi: Penyisihan piutang
ragu-ragu
266.285.654
215.269.887
Bersih
226.123.820
Sub-jumlah
Pelanggan dalam negeri Rupiah
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero)
PT Power Indonesia
Hubungan Istimewa (Catatan 38a)
Pelanggan dalam negeri Dolar AS
Enercorp Ltd.
Jumlah
(161.834 )
(161.834 )
Total third parties
Less: Allowance for
doubtful accounts
215.108.053
Net
-
35.902.568
Related Parties (Note 38a)
Local customer US Dollar
Enercorp Ltd.
266.123.820
251.010.621
Total
53
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
7.
7.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
The aging schedule of trade receivables was as
follows:
2009
2008
Lancar
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
266.123.820
161.834
251.010.621
161.834
Current
1 to 30 days due
31 to 90 days due
Over 90 days due
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan piutang
ragu-ragu
266.285.654
251.172.455
Total
Less: Allowance for
doubtful accounts
Bersih
266.123.820
(161.834 )
(161.834 )
251.010.621
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan
piutang usaha masing-masing pelanggan pada
akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari
tidak tertagihnya piutang dari pihak ketiga.
8.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG LAIN-LAIN
Sub-jumlah
Dikurangi: Penyisihan piutang
ragu-ragu
Bersih
OTHER RECEIVABLES
This account consists of:
2009
Pihak ketiga - Dolar AS
Florenceville Financial Ltd.
PT Bukit Mutiara
Thionville Financier Ltd.
Piutang dividen
Enercorp Ltd.
Piutang kontraktor
Lain-lain
Based on the review of the individual receivable
accounts at the end of the year, the management
believes that the allowance for doubtful accounts
is adequate to cover possible losses on
uncollectible accounts receivable to third parties.
8.
Akun ini terdiri dari:
Net
2008
290.000.000
250.000.000
90.000.000
44.091.193
32.971.199
5.857.607
26.396.647
9.093.389
13.143.628
739.316.646
22.237.017
(2.186.526 )
(2.163.420 )
Third parties - US Dollar
Florenceville Financial Ltd.
PT Bukit Mutiara
Thionville Financier Ltd.
Dividend receivables
Enercorp Ltd.
Contractor receivables
Others
Sub-total
Less: Allowance for
doubtful accounts
737.130.120
20.073.597
Net
708.129
760.392
Related parties - Rupiah
Employee receivables
Jumlah
Dikurangi: Bagian jangka panjang
737.838.249
250.000.000
20.833.989
-
Total
Less: Non-current portion
Bagian jangka pendek
487.838.249
20.833.989
Current portion
Hubungan istimewa - Rupiah
Piutang karyawan
54
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
8.
8.
9.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
OTHER RECEIVABLES (Continued)
Piutang dari Florenceville Financial Ltd. sebesar
USD290 juta merupakan tagihan sehubungan
dengan penjualan 7.399.999 lembar saham atau
20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey) Ltd.,
Anak perusahaan, pada tanggal 28 Desember,
2009 (Catatan 3aa).
Due from Florenceville Financial Ltd. amounting
to USD290 million represents receivable in
relation to the sale of 7,399,999 shares or
20% of the issued share capital of Gallo Oil
(Jersey) Ltd., a Subsidiary, on December 28,
2009 (Note 3aa).
Piutang dari Thionville Financier Ltd. sebesar
USD90 juta merupakan tagihan sehubungan
dengan penjualan 5 lembar saham atau 50% dari
modal saham Enercorp Ltd., Anak perusahaan,
pada tanggal 30 Desember 2009 (Catatan 3bb
dan11).
Due from Thionville Financier Ltd. amounting to
USD90 million represents receivable in relation
to the sale of 5 shares or 50% of the issued
share capital of Enercorp Ltd., a Subsidiary, on
December 30, 2009 (Notes 3bb and 11).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi
kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang
dari pihak ketiga.
The management believes that the allowance for
doubtful accounts is adequate to cover possible
losses on uncollectible accounts receivable to
third parties.
PERSEDIAAN
9.
Akun ini terdiri dari:
INVENTORIES
This account consists of:
2009
2008
Batubara
Suku cadang dan bahan bakar
118.347.226
84.686.684
85.069.670
72.428.243
Coal
Spare parts and fuel supplies
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan atas
kerugian persediaan usang
203.033.910
157.497.913
Total
Less: Allowance for inventories
obsolescence
Bersih
199.388.258
(3.645.652 )
(4.800.192 )
152.697.721
Net
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan,
manajemen
berkeyakinan
bahwa
jumlah
penyisihan adalah cukup untuk menutup
kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan
dari persediaan.
Based on a review of the inventories, the
management believes that the allowance is
adequate to cover possible losses and
obsolescence arising from inventories.
Sesuai dengan PKP2B, seluruh suku cadang dan
bahan bakar yang tercatat dalam laporan
keuangan Anak-anak perusahaan (Arutmin dan
KPC) merupakan milik Pemerintah Indonesia yang
diserahkan hak penggunaannya kepada Anakanak perusahaan (Catatan 41a).
In accordance with the CCOW, spare parts and
fuel supplies recorded in the Subsidiaries’
(Arutmin and KPC) financial statements remain
the property of the GOI, with an exclusive right of
use granted to Subsidiaries (Note 41a).
Persediaan Arutmin telah diasuransikan terhadap
risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan masing-masing
sekitar USD25 juta dan USD20 juta pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari
risiko tersebut. Persediaan KPC diasuransikan
dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 12).
Inventories of Arutmin are covered by
insurance against losses from fire and other
risks for a coverage amount of approximately
USD25 million and USD20 million as of
December 31, 2009 and 2008, respectively,
which management believes is adequate to
cover possible losses from such risks.
Inventories of KPC are insured in a package with
fixed assets (Note 12).
55
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
10. ASET LANCAR LAINNYA
10. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
2008
Uang muka
Pajak Pertambahan Nilai
Biaya dibayar di muka
Jaminan
27.281.985
10.348.235
5.757.548
5.160.916
34.265.425
2.873.204
7.063.860
8.314.190
Advances
Value-Added Tax
Prepaid expenses
Deposit
Jumlah
48.548.684
52.516.679
Total
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
Metode ekuitas:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Westside Corporation Ltd.
Enercorp Ltd.
17,00
80,00
30,00
30,00
20,10
-
Sub-jumlah
Metode biaya:
PT Coalindo Energy
Avocet Mining PLC
15,58
1,67
Sub-jumlah
Jumlah
Nilai
Penyertaan
Awal/
Carrying
Value at
Beginning
Balance
Perubahan Selama Tahun Berjalan/
Changes During The Period
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
(Deductions)
Bagian Laba
(Rugi)/
Equity in
Income
(Loss)
Nilai
Penyertaan
Akhir /
Carrying
Value at
Ending
Balance
Penerimaan
Dividen/
Dividend
Equity Method:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Westside Corporation Ltd.
Enercorp Ltd.
200.384.210
11.108.121
12.849.995
637.806.500
27.574
27.574
(49.784.609 )
46.884.300
(810.855 )
36.934.614
(46.884.300)
-
637.806.500
199.573.355
27.574
27.574
11.108.121
-
224.342.326
588.077.039
83.008.059
(46.884.300)
848.543.124
Sub-total
98.875
8.006.272
-
-
-
98.875
8.006.272
Cost Method:
PT Coalindo Energy
Avocet Mining PLC
8.105.147
-
-
-
8.105.147
Sub-total
232.447.473
588.077.039
83.008.059
856.648.271
Total
(46.884.300)
2008
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
Metode ekuitas:
Zurich Assets International Ltd.
Enercorp Ltd.
Westside Corporation Ltd.
80,00
50,00
30,10
Sub-jumlah
Metode biaya:
PT Coalindo Energy
Avocet Mining PLC
Sub-jumlah
Jumlah
15,58
1,67
Nilai
Penyertaan
Awal/
Carrying
Value at
Beginning
Balance
Nilai
Penyertaan
Akhir /
Carrying
Value at
Ending
Balance
Perubahan Selama Tahun Berjalan/
Changes During The Period
Penambahan/
Additions
Bagian Laba/
Equity in
Income
Penerimaan
Dividen/
Dividend
Equity Method:
Zurich Assets International Ltd.
Enercorp Ltd.
Westside Corporation Ltd.
5.932.135
10.234.186
200.384.210
873.935
6.917.860
-
-
200.384.210
12.849.995
11.108.121
16.166.321
201.258.145
6.917.860
-
224.342.326
Sub-total
98.875
8.006.272
Cost Method:
PT Coalindo Energy
Avocet Mining PLC
98.875
-
8.006.272
-
-
98.875
8.006.272
-
-
8.105.147
Sub-total
16.265.196
209.264.417
6.917.860
-
232.447.473
Total
56
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
(Lanjutan)
11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES
(Continued)
a. Zurich Assets International Ltd.
a. Zurich Assets International Ltd.
Selain
Perjanjian
Jual
Beli
tanggal
23 Desember 2008 (Catatan 3m dan 41n),
PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak
perusahaan, Goodrich Management Corp.
(Goodrich) dan Quest Corporation (Quest)
(“Para Pihak”) menandatangani Perjanjian
Pelaksanaan
(Undertaking
Agreement)
sehubungan
dengan
operasional
dan
manajemen PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
In addition to the Share Purchase Agreement
dated December 23, 2008 (Notes 3m and
41n), PT Bumi Resources Investment (BRI),
a Subsidiary, Goodrich Management Corp.
(Goodrich) and Quest Corporation (Quest)
(the “Parties”) entered into an Undertaking
Agreement relating to the operation and
management of PT Darma Henwa Tbk
(DEWA).
Dalam Perjanjian Pelaksanaan tersebut, para
pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi
pemegang saham pengendali atas DEWA
melalui Zurich Assets International Ltd.
(Zurich) tanpa mengindahkan fakta bahwa BRI
telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham
yang diterbitkan oleh Zurich. Quest memiliki
2.000 lembar saham yang merupakan 20%
dari jumlah saham yang diterbitkan oleh
Zurich.
As stipulated under the Undertaking
Agreement, the parties have acceded that
Quest will remain as the controlling
shareholder of DEWA through Zurich Assets
International Ltd. (Zurich) regardless of the
fact that BRI has acquired 80% of the total
issued shares of Zurich. Quest owns 2,000
shares representing 20% of the total issued
shares of Zurich.
b. Westside Corporation Ltd.
b. Westside Corporation Ltd.
Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan
berpartisipasi dalam penawaran saham
perdana (IPO) Westside Corporation Ltd.
(Westside),
sebuah
perusahaan
yang
berdomisili di Australia yang bergerak dalam
bidang pertambangan dan energi. Saham
Westside telah terdaftar dan diperdagangkan
di Bursa Efek Australia sejak tanggal
10 Januari 2007.
On January 5, 2007, the Company
participated in the initial public offering (IPO)
of Westside Corporation Ltd. (Westside), a
company domiciled in Australia that operates
in the mining and energy industries. Westside
shares have been listed and traded on the
Australian
Stock
Exchange
starting
January 10, 2007.
Partisipasi Perusahaan di Westside adalah
sebanyak
20.400.000
lembar
saham
atau 27,54% dari jumlah saham Westside
dengan
nilai
nominal
AUD0,50
per
lembar.
Perusahaan
telah
membayar
sebesar AUD10.200.000 (setara dengan
USD8.062.107). Beban transaksi yang timbul
atas perolehan sebesar USD2.172.078
ditambahkan pada nilai perolehan investasi.
The Company’s participation in Westside
ownership was 20,400,000 shares or
27.54% of its total shares, with nominal
value of AUD0.50, for which the Company
paid
AUD10,200,000
(equivalent
to
USD8,062,107). Transaction cost incurred on
the acquisition amounting to USD2,172,078
was added to the cost of investment.
Pada tanggal 28 Februari 2008, Perusahaan
membeli
tambahan
saham
sebanyak
1.889.885 lembar saham senilai AUD951.979
(setara dengan USD873.936), sehingga
kepemilikan Perusahaan atas saham di
Westside menjadi 22.289.885 lembar saham
atau 30,1%.
On February 28, 2008, the Company acquired
an
additional
1,889,885
shares
for
AUD951,979 (equivalent to USD873,936)
raising the Company’s ownership in Westside
to 30.1% or equivalent to 22,289,885 shares.
57
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
(Lanjutan)
11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES
(Continued)
Perusahaan memilih untuk tidak mengambil
hak opsinya untuk membeli tambahan saham
Westside sebanyak 10.200.000 lembar saham
dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar,
yang jatuh tempo tanggal 31 Maret 2009.
Maka,
kepemilikan
Perusahaan
telah
berkurang sebesar 20.10% karena adanya
dilusi dari saham Westside dan hasil dari
pengambilan hak opsi dari pemegang saham
Westside yang lain.
c. Enercorp Ltd.
The Company did not exercise its option to
buy an additional 10,200,000 shares of
Westside at AUD0.50 per share, which
expired on March 31, 2009. Consequently,
the Company’s ownership was reduced to
20.10% due to the dilution of Westside
shares resulting from the exercise of options
of other shareholders of Westside.
c. Enercorp Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham
tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan
menjual 10% kepemilikan sahamnya di
Enercorp Ltd. (Enercorp) kepada Prove Enegy
Investments Ltd. (Prove) dengan harga
sebesar
USD371.240.
Selanjutnya,
kepemilikan saham Perusahaan di Enercorp
menjadi 50%.
Based on the Share Sale and Purchase
Agreement dated December 29, 2006, the
Company sold 10% of its ownership interest in
Enercorp Ltd. (Enercorp) to Prove Energy
Investments Ltd. (Prove) at a sales price of
USD371,240. Accordingly, the Company’s
ownership interest in Enercorp became 50%.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan,
Grandwise Ocean dan Prove, para pemegang
saham Enercorp, menandatangani Perjanjian
Pemegang Saham yang membatasi Enercorp
untuk mengalihkan dana ke Perusahaan.
Sehubungan dengan adanya pembatasan ini
mulai tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan
tidak
lagi
mengkonsolidasikan
laporan
keuangan Enercorp.
On the same date as the above, the
Company, Grandwise Ocean and Prove, the
shareholders of Enercorp, entered into a
Shareholders Agreement, wherein Enercorp is
restricted from transferring funds to the
Company. As a result, the Company
deconsolidated Enercorp due to restrictions
resulting from this agreement starting from
December 29, 2006.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham
tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan
menjual 50% kepemilikan sahamnya di
Enercorp kepada Thionville Financier Ltd.
(Thionville) dengan harga sebesar USD90 juta.
Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari
investasi Enercorp sebesar USD41.023.362
dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi".
Based on the Share Sale and Purchase
Agreement dated December 30, 2009, the
Company sold its remaining 50% interest in
Enercorp to Thionville Financier Ltd.
(Thionville) at a sales price of USD90 million.
The difference between the selling price and
the carrying value of investment in Enercorp
amounting to USD41,023,362 was recorded
as “Gain on Sale of Investments.”
d. Avocet Mining PLC
Pada bulan Februari dan Maret 2008,
Perusahaan mengakuisisi 2.011.590 lembar
saham biasa atau sebesar 1,67% kepemilikan
saham di Avocet Mining PLC (Avocet)
dengan nilai GBP4.022.141 (setara dengan
USD8.006.272). Avocet adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan emas dan berdomisili di Inggris,
yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan
di Alternative Investment Market (AIM),
sub-market di Bursa Efek London.
d. Avocet Mining PLC
In February and March 2008, the Company
acquired
2,011,590
ordinary
shares,
representing 1.67% ownership interest in
Avocet Mining PLC (Avocet) for a gross
consideration of GBP4,022,141 (equivalent to
USD8,006,272). Avocet is a gold mining
company domiciled in United Kingdom, shares
of which are listed and traded on the
Alternative Investment Market (AIM), a submarket of the London Stock Exchange.
58
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
(Lanjutan)
11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES
(Continued)
e. PT Newmont Nusa Tenggara
e. PT Newmont Nusa Tenggara
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan
melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah
Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian
Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont
Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara
Mining Corporation (NTMC) mengenai jual beli
saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
sebesar 10% yang terdiri dari 683,407 lembar
saham. MDB membayar seluruh harga
perolehan sebesar USD391 juta pada tanggal
16 November 2009 (Catatan 41z). NNT
merupakan perusahaan tambang tembaga dan
emas yang berlokasi di Nusa Tenggara,
Indonesia.
On November 6, 2009, the Company, through
its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing
(MDB) signed a Shares Sale Agreement
(SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and
Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC)
regarding the sale and purchase of 10%
interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
consisting of 683,407 shares. MDB paid the
total acquisition price of USD391 million on
November 16, 2009 (Note 41z). NNT is a
copper and gold mining company located at
Nusa Tenggara, Indonesia.
Pada tanggal 23 November 2009, MDB
menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan
NTMC sehubungan dengan jual beli 14%
tambahan kepemilikan saham yang terdiri dari
956.770 lembar saham di NNT dengan total
harga perolehan sebesar USD493,6 juta. Pada
tanggal 14 Desember 2009, MDB membayar
harga perolehan sebesar USD246.806.500
untuk 7% saham tersebut (Catatan 41aa).
On November 23, 2009, MDB signed a
second SSA with NIL and NTMC regarding the
sale and purchase of additional 14%
ownership consisting of 956,770 shares in
NNT for a total acquisition price of USD493.6
million. On December 14, 2009, MDB paid the
acquisition price for the 7% shares amounting
to USD246,806,500 (Note 41aa).
Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan
untuk menyelesaikan jual beli saham
sebanyak 7% dari saham yang tersisa belum
dapat diselesaikan, dan sampai dengan
tanggal laporan kepemilikan MDB adalah
sebesar 17%.
As of December 31, 2009, the conditions to
completion for the sale and purchase of the
remaining 7% shares are not yet completed,
therefore, the MDB’s ownership as of that date
is only 17%.
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai
berikut:
Details and changes of fixed assets were as
follows:
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Selisih Kurs/
Translation
Adjustments
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
1.492.546.803
11.654.009
8.573.043
141.119.470
48.513.697
129.895
265.329
65.375.349
1.081.496
263.498
335.151
7.988.569
41.684.237
3.502.290
(6.220.471 )
16.413.118
145.306
423.878
5.550.141
1.598.076.359
11.665.712
12.429.389
197.835.920
Acquisition Cost
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Construction-in-progress
Sub-jumlah
1.653.893.325
114.284.270
9.668.714
38.966.056
22.532.443
1.820.007.380
Sub-total
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
225.915.799
3.448.397
250.758.012
35.926
-
(38.884.540 )
(81.516 )
(235.642 )
(2.781.980 )
437.553.629
620.827
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Sub-jumlah
229.364.196
250.793.938
-
(38.966.056 )
(3.017.622 )
438.174.456
Sub-total
1.883.257.521
365.078.208
9.668.714
2.258.181.836
Total Acquisition Cost
Jumlah Harga Perolehan
-
19.514.821
59
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued)
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Selisih Kurs/
Translation
Adjustments
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
937.104.965
8.796.055
7.048.661
60.093.003
919.510
2.845.542
1.081.496
17.879
33.193
18.802.724
-
731.488
-
1.015.650.684
9.697.686
9.861.010
Sub-jumlah
952.949.681
63.858.055
1.132.568
18.802.724
731.488
1.035.209.380
Sub-total
83.086.450
167.434
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
51.394.931
113.557
50.494.243
53.877
-
(18.802.724 )
(18.802.724 )
51.508.488
50.548.120
-
1.004.458.169
114.406.175
1.132.568
-
-
Accumulated Depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
-
83.253.884
Sub-total
731.488
1.118.463.264
Total Accumulated Depreciation
1.139.718.572
Carrying Value
878.799.352
2008
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
Sub-jumlah
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Selisih Kurs/
Translation
Adjustments
Reklasifikasi/
Reclassifications
1.439.772.398
9.092.489
68.726.953
2.465.801
17.318.669
-
9.980.737
95.719
7.448.379
26.830.645
1.122.937
114.589.656
-
1.483.143.911
186.905.347
17.318.669
137.355.576
225.471
98.337.575
3.222.926
-
(9.777.352 )
(9.777.352 )
1.727
(300.831 )
9.777.352
137.581.047
101.560.501
-
1.620.724.958
288.465.848
17.318.669
-
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
905.734.944
8.487.610
6.929.608
43.485.311
308.445
119.053
17.240.414
-
5.125.124
-
Sub-jumlah
921.152.162
43.912.809
17.240.414
5.125.124
Jumlah Harga Perolehan
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
31.409.710
65.666
25.110.345
47.891
(8.614.616 )
(8.614.616 )
-
1.492.546.803
11.654.009 Office
Acquisition Cost
Direct ownership
Machinery and equipment
furniture
and
fixtures
8.573.043
141.119.470
Vehicles
Construction-in-progress
1.653.893.325
Sub-total
225.915.799
3.448.397
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
229.364.196
Sub-total
1.883.257.521
Total Acquisition Cost
-
937.104.965
8.796.055
7.048.661
Accumulated Depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
-
952.949.681
Sub-total
51.394.931
113.557
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
(8.614.616 )
-
(5.125.124 )
-
-
(5.125.124 )
-
51.508.488
Sub-total
-
1.004.458.169
Total Accumulated Depreciation
878.799.352
Carrying Value
31.475.376
25.158.236
-
Jumlah Akumulasi Penyusutan
952.627.538
69.071.045
17.240.414
Nilai Buku
668.097.420
Sesuai dengan PKP2B, aset tetap yang dicatat
dalam laporan keuangan KPC dan Arutmin,
Anak perusahan, merupakan milik Pemerintah
Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak
eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut
selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa
masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek
(Catatan 41a).
Saldo Akhir/
Ending
Balance
-
In accordance with the CCOW, fixed assets
recorded in the financial statements of KPC and
Arutmin, the Subsidiaries, remain the property of
the GOI, with KPC and Arutmin having an
exclusive right to use the assets over their useful
lives or the remaining term of the CCOW,
whichever is shorter (Note 41a).
60
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued)
Aset tetap dan persediaan di KPC telah
diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar
USD1 milyar dan USD2,4 milyar masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Manajemen KPC berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari risiko tersebut
(Catatan 9).
Fixed assets, as well as inventories of KPC, are
covered by insurance against losses from fire
and other risks under blanket policies amounting
to USD1 billion and USD2.4 billion as of
December 31, 2009 and 2008, respectively,
which KPC’s management believes is adequate
to cover possible losses from such risks
(Note 9).
Seluruh aset tetap Arutmin telah diasuransikan
terhadap kerugian kebakaran dan risiko lainnya
sebesar USD418 juta dan USD329 juta masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008. Manajemen Arutmin berkeyakinan bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian dari risiko
tersebut (Catatan 9).
All fixed assets of Arutmin are covered by
insurance against losses from fire and other risks
amounting to USD418 million and USD329
million as of December 31, 2009 and 2008,
respectively, which Arutmin’s management
believes is adequate to cover possible losses
from such risks (Note 9).
KPC dan FBS telah mengadakan perjanjian
sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat
yang digunakan untuk kegiatan operasional
pertambangan (Catatan 26).
KPC and FBS have entered into finance
lease agreements for various items of heavy
equipment that are used for mining operations
(Note 26).
Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense for the
years ended December 31, 2009 and 2008,
respectively, was as follows:
2009
2008
92.749.317
12.690.416
8.966.442
62.561.364
6.509.681
Cost of revenues
Deferred exploration costs
Operating expenses (Note 35)
114.406.175
69.071.045
Total
Beban pokok pendapatan
Biaya eksplorasi tangguhan
Beban usaha (Catatan 35)
Jumlah
Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi
biaya sehubungan dengan pengembangan area
pertambangan di Satui Kalimantan Selatan untuk
Proyek UBC (Upgrade Brown Coal) milik Arutmin,
pembangunan pelabuhan di Asam Asam milik
Mitratama serta aset tetap milik KPC, Calipso dan
FBS yang belum siap digunakan dalam operasi.
Aset dalam
penyelesaian yang
belum selesai pada
tanggal neraca
Mesin dan peralatan
Bangunan
Persentase
penyelesaian/
Percentage of
completion
25% - 99%
54% - 80%
Akumulasi
biaya/
Accumulated
costs
187.567.961
10.267.959
Construction-in-progress
represents
cost
capitalized in connection with the development of
Arutmin’s mine site in Satui South Kalimantan for
the UBC (Upgrade Brown Coal) Project,
Mitratama’s construction of port in Asam Asam
and KPC, Calipso and FBS’s fixed assets not yet
ready for their intended use.
Estimasi tanggal
penyelesaian/
Estimated
completion date
2010 - 2011
2010
Construction-in-progress that
have not been completed at
the balance sheet date
Machinery and equipment
Building
61
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan
tidak mengakui penurunan nilai aset dan
berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
tentang adanya penurunan nilai aset.
13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI
As of December 31, 2009 and 2008, the
Company and its Subsidiaries did not recognize
any asset impairment and believes that there are
no indications that would give rise to asset
impairment.
13. OIL AND GAS PROPERTIES
Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang
dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo),
Anak perusahaan, di Yaman yang terdiri dari:
This represents costs incurred in connection with
exploration of Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), the
Subsidiary, in Yemen that consist of:
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Penambahan/
Additions
Blok R2
Blok 13
147.276.120
137.836.345
13.100.594
34.608.262
160.376.714
172.444.607
Block R2
Block 13
Jumlah
285.112.465
47.708.856
332.821.321
Total
2008
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Penambahan/
Additions
Blok R2
Blok 13
73.114.455
37.954.892
74.161.665
99.881.453
147.276.120
137.836.345
Block R2
Block 13
Jumlah
111.069.347
174.043.118
285.112.465
Total
2009
2008
Blok R2
Jumlah luas tanah yang belum
dioperasikan
Peralatan kantor
Tambang yang belum selesai
dan peralatan dan
fasilitas terkait
Block R2
22.979.332
112.534
22.979.332
112.534
137.284.848
124.184.254
Unoperated acreage
Office equipment
Uncompleted wells and
related equipment
and facilities
Jumlah
160.376.714
147.276.120
Total
Blok 13
Jumlah luas tanah yang belum
dioperasikan
Peralatan kantor
Tambang yang belum selesai
dan peralatan dan
fasilitas terkait
Block 13
14.929.067
139.085
14.929.067
139.085
157.376.455
122.768.193
Unoperated acreage
Office equipment
Uncompleted wells and
related equipment
and facilities
Jumlah
172.444.607
137.836.345
Total
62
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)
13. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)
a. Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak
dan Mineral Republik Yaman melakukan
Perjanjian Bagi Hasil Produksi (Catatan 41m).
a. Gallo and Ministry of Oil and Mineral
Resources of the Republic of Yemen entered
into a Production Sharing Agreement
(Note 41m).
b. Penambahan selama tahun 2009 berkaitan
dengan aktivitas pengeboran di sumur
AI Barakat # 1 Blok 13.
b. During 2009, there were drilling activities in AI
- Barakat # 1 well of Block 13.
c. Gallo telah mengirim surat permohonan
kepada Departemen Sumber Daya Mineral
Yaman untuk memperpanjang jangka waktu
eksplorasi Blok R2 sampai dengan tanggal
31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian,
Departemen Sumber Daya Mineral Yaman
belum memberikan tanggapan secara formal
atas surat permohonan tersebut. Perusahaan
berkeyakinan bahwa perpanjangan jangka
waktu eksplorasi dapat diperoleh.
c. Gallo has sent application letter to Ministry of
the Mineral Resources of Yemen to extend
the term of the exploration period until
December 31, 2010 for Block R2. As of the
completion date of the consolidated financial
statements, Ministry of the Mineral Resources
of Yemen has not formally responding to the
application letter. The Company believes the
extension of the exploration is obtainable.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
manajemen tidak mengakui penurunan nilai aset
minyak dan gas bumi dan berkeyakinan bahwa
tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan
nilai aset.
As of December 31, 2009 and 2008, the
management did not recognize any oil and gas
properties impairment and believed that there
are no indications that would give rise to asset
impairment.
14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN
14. DEFERRED EXPLORATION COSTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
2008
Tahap eksplorasi - belum ada
cadangan terbukti
Anak perusahaan:
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
176.484.604
44.414.460
24.164.297
13.602.636
165.569.968
43.878.341
23.579.096
13.007.296
Deferred exploration - non-proven
reserves
Subsidiaries:
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
Jumlah
258.665.997
246.034.701
Total
63
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)
13. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)
Perbandingan antara saldo nilai buku biaya
eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas
bersih yang diperoleh dari produksi yang
diestimasikan adalah sebagai berikut:
The comparison between the book value and net
present value of future cash flow from estimated
production is as follows:
Biaya Eksplorasi Tangguhan/
Deferred Exploration Cost
Anak Perusahaan
Lokasi/
Location
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
Mauritania
Gorontalo
Palu
Liberia
Nilai Buku/
Book Value
176.484.604
44.414.460
24.164.297
13.602.637
15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN
TANGGUHAN
Akun ini terdiri dari:
Penyesuaian
atas Biaya
Eksplorasi
Tangguhan/
Deferred
Exploration
Cost Adjustment
Subsidiaries
1.273.243.270
726.199.000
504.302.421
463.366.111
-
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
15. DEFERRED EXPLORATION AND
DEVELOPMENT COSTS
This account consists of:
2009
Biaya eksplorasi tangguhan - telah
menemukan cadangan
terbukti
Anak perusahaan:
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
587.118.991
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
177.649.798
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
101.151.712
PT Arutmin Indonesia
Senakin
32.604.810
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai Kartanegara
8.177.333
Jumlah biaya eksplorasi
Nilai Tunai
Bersih Arus Kas
dari Estimasi
Produksi/
Net Present
Value of Future
Cash Flow
From Estimated
Production
906.702.644
2008
4.185.080
Deferred exploration cost proven reserves
Subsidiaries:
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai Kartanegara
222.622.459
Total exploration cost
84.680.857
101.151.712
32.604.810
Biaya pengembangan
tangguhan - telah menemukan
cadangan terbukti
Anak perusahaan:
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Asam Asam
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
29.704.631
6.582.378
717.345
29.699.179
5.669.265
355.440
13.031.607
7.274.692
Deferred development cost proven reserves
Subsidiaries:
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Asam Asam
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
Jumlah biaya pengembangan
50.035.961
42.998.576
Total development cost
64
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN
TANGGUHAN (Lanjutan)
15. DEFERRED EXPLORATION AND
DEVELOPMENT COSTS (Continued)
2009
2008
Jumlah biaya eksplorasi dan
pengembangan
956.738.605
265.621.035
Dikurangi: Akumulasi amortisasi
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
(84.291.785 )
(35.037.170 )
-
(97.282.115 )
(6.274.797 )
19.265.127
(119.328.955 )
(84.291.785 )
Saldo Akhir
Biaya eksplorasi dan
pengembangan tangguhan bersih
837.409.650
Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan berdasarkan area of interest selama
periode 2009 adalah sebagai berikut:
Total exploration and
development costs
Less: Accumulated amortization
Beginning balance
Additions
Disposals
Ending balance
Deferred exploration and
development cost - net
181.329.250
Changes during the period of deferred
exploration and development costs based on
area of interest in 2009 are as follows:
Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan/
Deferred Exploration And Development Costs
Anak Perusahaan
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi
Batubara Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
Satui
Asam Asam
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung. Kutai
Kertanegara
Jumlah
Lokasi/
Location
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Penghapusan
Disposal
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Subsidiaries
84.680.857
502.438.134
-
-
587.118.991
-
177.649.798
-
-
177.649.798
Sangatta
50.806.504
13.031.607
34.184.112
6.106.333
23.547.666
Senakin
Satui
Asam Asam
20.960.584
20.340.785
355.440
7.191
5.452
361.904
853.058
-
262.437
-
19.852.280
20.346.237
717.344
4.185.080
3.992.254
-
-
8.177.334
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi
Batubara Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
Satui
Asam Asam
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung. Kutai
Kertanegara
181.329.250
697.486.340
35.037.170
6.368.770
837.409.650
Total
Dairi
Muara Enim
Loa Ulung.
Kutai Kertanegara
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
manajemen tidak mengakui penurunan nilai biaya
eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan
berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
tentang penurunan nilai aset.
16. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC
dan Arutmin, Anak perusahaan, mengakui
biaya pengupasan tangguhan masing-masing
sebesar USD242.767.893 dan USD288.543.509.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
KPC dan Arutmin telah mengamortisasi biaya
pengupasan tangguhan masing-masing sebesar
USD155.491.408 dan USD412.281, sebagai
bagian dari biaya produksi untuk wilayah dimana
rasio aktual lebih rendah daripada rasio
pengupasan yang direncanakan.
As of December 31, 2009 and 2008, the
management did not recognize any impairment
on deferred exploration and development costs
and believed that there are no indications that
would give rise to asset impairment.
16. DEFERRED STRIPPING COSTS
As of December 31, 2009 and 2008, KPC and
Arutmin, the Subsidiaries, recognized deferred
stripping costs amounting to USD242,767,893
and USD288,543,509, respectively. For the
years ended December 31, 2009 and 2008, KPC
and Arutmin has amortized deferred stripping
costs amounting to USD155,491,408 and
USD412,281, respectively, as part of production
costs for areas where the actual ratio is
significantly lower than the planned stripping
ratio.
65
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
16. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan)
16. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued)
2009
2008
Rasio Aktual
Pengupasan/
Actual
Stripping Ratio
Rasio
Pengupasan
yang
direncanakan/
Planned
Stripping ratio
Rasio Aktual
Pengupasan/
Actual
Stripping ratio
Rasio
Pengupasan
yang
direncanakan/
Planned
Stripping ratio
PT Arutmin Indonesia
Pit Manggis
Pit 1
Pit 2 Cutback
Pit 15
Pit 18
Pit Kresna
Pit Abimanyu
Pit Gatotkaca
8,33
11,35
10,88
9,15
29,05
1,55
6,39
47,84
25,01
5,13
5,13
12,88
5,71
12,64
19,32
140,29
-
8,17
9,05
10,78
11,14
-
PT Arutmin Indonesia
Pit Manggis
Pit 1
Pit 2 Cutback
Pit 15
Pit 18
Pit Kresna
Pit Abimanyu
Pit Gatotkaca
PT Kaltim Prima Coal
Bendili
Bengalon
Pit J
15,55
10,78
11,78
21,61
12,55
12,04
13,18
9,83
11,36
9,86
7,40
7,87
PT Kaltim Prima Coal
Bendili
Bengalon
Pit J
17. GOODWILL
17. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan
diatas nilai aset bersih Anak perusahaan.
This account represents the excess of
acquisition cost over the net assets value of
Subsidiaries.
2009
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Pengurangan/
Deductions
1.036.582.761
117.395.470
55.307.981
25.386.293
592.749.106
9.521.105
499.141.636
133.260.658
Cost
Accumulated amortization
919.187.291
29.921.688
583.228.001
365.880.978
Carrying value
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Harga
Akumulasi amortisasi
Nilai buku
Saldo Akhir/
Ending
Balance
2008
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Pengurangan/
Deductions
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Harga
Akumulasi amortisasi
364.365.263
85.250.555
672.217.498
32.144.915
-
1.036.582.761
117.395.470
Cost
Accumulated amortization
Nilai buku
279.114.708
640.072.583
-
919.187.291
Carrying value
66
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
18. BIAYA KEUANGAN TANGGUHAN
18. DEFERRED FINANCING COSTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Pengurangan/
Deductions
Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
46.434.048
9.747.192
238.207.032
28.522.090
61.739.200
26.721.561
222.901.880
11.547.721
Carrying value
Accumulated amortization
Nilai buku
36.686.856
209.684.942
35.017.639
211.354.159
Book value
2008
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Pengurangan/
Deductions
Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
-
46.434.048
9.747.192
-
46.434.048
9.747.192
Carrying value
Accumulated amortization
Nilai buku
-
36.686.856
-
36.686.856
Book value
Biaya keuangan tangguhan terdiri dari biaya
konsultan, biaya bank, biaya profesional dan
biaya langsung lainnya yang terkait dengan
perolehan pinjaman jangka panjang.
19. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
19. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Pihak Ketiga
Proyek pengembangan usaha
Jaminan DHPB
Lisensi (Catatan 41l)
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Lain-lain
Sub-jumlah
Hubungan Istimewa (Catatan 38j)
Uang muka pembelian
ruang kantor
Jumlah
Deferred financing costs represent consultant
expenses, bank charges, professional fees and
other direct costs that were incurred to obtain
long-term borrowings.
2008
323.927.208
26.595.745
9.975.112
110.571.970
22.831.050
7.727.566
Third Parties
Business development project
DHPB deposit
License (Note 41l)
625.000
1.317.991
1.840.967
7.171.749
Restricted cash in bank
Others
362.441.056
150.143.302
Sub-total
9.477.884
7.399.864
Related Party (Note 38j)
Advance for office space
purchase
371.918.940
157.543.166
Total
Biaya pengembangan usaha merupakan biayabiaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan
sehubungan
dengan
perluasan
dan
pengembangan proyek baru Perusahaan. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, proses penyelesaian tersebut
masih berlangsung.
Business development project represents the
Company’s disbursements in relation to the
expansion and development of new projects. As
of the completion date of the consolidated
financial statements, the projects are still
ongoing.
67
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
19. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)
Pada tanggal 19 September 2008, KPC dan
Arutmin
masing-masing
telah
membayar
Rp150
milyar
(setara
dengan
USD15.957.447) dan Rp100 milyar (setara
dengan USD10.638.298) kepada Pemerintah
Indonesia sebagai jaminan atas royalti dimana
Perusahaan
memiliki
komitmen
kepada
Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan
pembayaran kewajiban atas Dana Hasil Produksi
Batubara (DHPB) (Catatan 41a).
On September 19, 2008, KPC and Arutmin
paid
Rp150
billion
(equivalent
to
USD15,957,447) and Rp100 billion (equivalent to
USD10,638,298), respectively, to the GOI as a
deposit for royalties representing the Company’s
commitment to the GOI for the settlement and
payment of its obligation for Coal Production
Proceeds (DHPB) (Note 41a).
Uang muka untuk pembelian ruang kantor
merupakan angsuran kepada PT Bakrie Swasakti
Utama, pihak hubungan istimewa, untuk
pembelian ruang kantor di Bakrie Tower.
Advance for office space purchase pertains to
advance payments made to PT Bakrie Swasakti
Utama, a related party, to purchase office space
in Bakrie Tower.
Deposito berjangka di PT ANZ Panin Bank
merupakan jaminan sehubungan dengan proyek
antara PT Arutmin Indonesia, Anak perusahaan,
dengan PT PLN Persero, sebuah BUMN, yang
berlaku untuk PLTU di Tanjung Jati, Parit Baru
dan Tuban.
Restricted cash in bank represents time deposits
in PT ANZ Panin Bank that serve as collateral for
Arutmin’s project with PT PLN Persero, a stateowned company, involving the Steam Fired
Power Plant (PLTU) in Tanjung Jati, Parit Baru
and Tuban.
20. PINJAMAN JANGKA PENDEK
20. SHORT-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari :
This account consists of :
2009
2008
Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1
Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2
Fasilitas Credit Suisse 2008
300.000.000
100.000.000
-
80.000.000
Credit Suisse 2009 Facility - 1
Credit Suisse 2009 Facility - 2
Credit Suisse 2008 Facility
Jumlah
400.000.000
80.000.000
Total
a. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1
Pada tanggal 29 Oktober 2009, Perusahaan
(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd.,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd. (sebagai “Original
Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the “Arranger, Facility Agent dan Security
Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD300 juta, yang akan
terhutang
sepenuhnya
dalam
waktu
1 tahun.
a. Credit Suisse 2009 Facility - 1
On October 29, 2009, the Company (the
“Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial
Institutions (the “Original Lenders”) and Credit
Suisse, Singapore branch (the “Arranger,
Facility Agent and Security Agent”) entered
into a Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD300 million,
which is payable in full after 1 year.
68
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
20. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk
membiayai akuisisi perusahaan baru.
The proceeds of the loan will be used to
finance the acquisition of a new company.
Fasilitas ini dijamin dengan:
- penyerahan (assignment) hak penerimaan;
- penyerahan (assignment) hak pinjaman
antar perusahaan;
- rekening penerimaan USD;
- rekening penerimaan IDR;
- surat kuasa untuk menarik dana;
- subordination deed; dan
- dokumen lain yang membuktikan atau
menyebabkan sekuritisasi atas aset
Perusahaan.
This loan facility was secured by:
- the assignment of rights to proceeds;
- the assignment of intercompany loans;
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 10% per tahun. Selain itu,
pada
tanggal
pinjaman
jatuh
tempo,
Perusahaan juga harus membayar premi
penebusan, sehingga nilai keseluruhan tarif
pengembalian kepada pemberi pinjaman
menjadi 18%.
The interest rate of the loan is LIBOR plus of
10% per annum. In addition, upon maturity of
the loan, the Company shall pay a
redemption premium, which is the amount
that provides the lender with an overall
internal rate of return of 18%.
Persyaratan dari fasilitas kredit meleputi
pembatasan yang membatasi Perusahaan dan
beberapa
Anak
perusahaannya
dalam
bertindak, diantaranya, untuk membuat atau
mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan
penjaminan selain yang diciptakan dibawah
Common
Security
and
Intercreditor
Agreement, menjual, mengalihkan atau
melepaskan aset dan setiap piutangnya
dengan recourse, memperbaharui CDA
dengan cara yang akan memiliki dampak yang
tidak menguntungkan dan material terhadap
persyaratan yang ada. Sebagai tambahan,
Perusahaan harus menaati beberapa rasio
keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009,
Perusahaan telah mematuhi batasan yang
dipersyaratkan.
The terms of the credit facility include a
negative pledge clause which restricts the
Company and certain Subsidiaries of the
Company to take certain actions, among
others, from creating or permitting to subsist
any security interests other than those
created under the Common Security and
Intercreditor Agreement, sell, transfer or
dispose of assets and any of its receivables
on recourse terms, amend the CDA in a
manner which would materially and adversely
affect the existing terms. In addition, the
Company has to comply with certain financial
ratios. As of December 31, 2009, the
Company is in compliance with the
covenants.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2009 adalah sebesar USD300 juta.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2009 amounted to USD300
million.
-
the charge over USD proceeds accounts;
the pledge over IDR proceeds accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
the subordination deed; and
any other document evidencing or creating
security over any assets of the Company.
69
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
20. SHORT-TERM LOANS (Continued)
b. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2
b. Credit Suisse 2009 Facility - 2
Pada tanggal 17 November 2009, Perusahaan
(Peminjam) dan Anak-anak perusahaan,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited dan Forerunner
International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary
Guarantor”), dan Credit Suisse AG, cabang
Singapura (the “Original Lender Arranger,
Facility dan Security Agent”), menandatangani
Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam
waktu enam bulan dan diharapkan akan lunas
di bulan Mei 2010.
On November 17, 2009, the Company (the
“Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”)
and Credit Suisse AG, Singapore branch (the
“Original Lender, Arranger, Facility and
Security Agent”), have entered into Credit
Agreement, under which the Original Lender
agreed to provide to the Company credit
facility amounting to USD100 million, with a
term of six months and is expected to mature
in May 2010.
Pinjaman ini akan dilunasi dalam tiga kali
pembayaran dimulai sejak bulan ke-4 setelah
tanggal penarikan dana. Tingkat suku bunga
yang digunakan adalah LIBOR ditambah
dengan 10% per tahun untuk tiga bulan
pertama dan 12% per tahun untuk bulan-bulan
selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo
terakhir.
This loan facility shall be repaid in three equal
installments commencing on the 4th month
after the utilization date. The interest rate of
the loan is LIBOR plus 10% per annum for
the first three months and 12% for the
succeeding months until the final maturity
date.
Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut
akan digunakan untuk membiayai Investasi
Multi Capital sesuai dengan persyaratan dari
Multi Capital Investment Agreement dimana
hasil dari investasi tersebut akan digunakan
oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi
10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa
Tenggara dan pelunasan biaya-biaya transaksi
terkait dengan fasilitas kredit tersebut.
The proceeds of the loan will be used
for funding Multi Capital Investment in
accordance with the terms of the Multi Capital
Investment Agreement wherein the proceeds
of such investment must be used by PT Multi
Capital to fund its share of the acquisition of
the 10% interest in PT Newmont Nusa
Tenggara and payment of transaction
expenses related to the credit facility.
Sesuai
dengan
perjanjian
pinjaman,
Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi
batasan-batasan tertentu, antara lain batasan
rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember
2009, Perusahaan telah mematuhi batasan
yang dipersyaratkan.
In accordance with the loan agreements, the
Company is required to comply with certain
covenants, such as financial ratio covenants.
As of December 31, 2009, the Company is in
compliance with the covenants.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2009 adalah sebesar USD100 juta.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2009 amounted to USD100
million.
70
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
20. SHORT-TERM LOANS (Continued)
c. Fasilitas Credit Suisse 2008
c. Credit Suisse 2008 Facility
Pada tanggal 7 Oktober 2008, Perusahaan
(Peminjam), Lembaga keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the “Arranger, Facility Agent dan Security
Agent”) menandatangani perjanjian kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD100 juta yang akan
jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal penarikan
dana.
On October 7, 2008, the Company (the
“Borrower”), Financial Institutions (the
“Original Lenders”) and Credit Suisse,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD100 million
that will mature 6 months after the utilization
date.
Fasilitas pinjaman ini hanya boleh digunakan
untuk kebutuhan umum Perusahaan dan
pembayaran atas beban-beban transaksi yang
terkait dengan fasilitas ini.
The loan facility may only be used by the
Company for general corporate purposes and
payment of any expenses related to this
facility.
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali
secara bulanan, dengan pembayaran pertama
dimulai pada bulan ke-2 setelah tanggal
penggunaan pinjaman.
The loan facility shall be repaid on a monthly
basis with the first repayment commencing on
the 2nd month after loan utilization date.
Fasilitas ini dijamin dengan rekening USD
Perusahaan
dan
dokumen
lain
yang
membuktikan atau menyatakan jaminan atas
aset Perusahaan.
This loan facility was secured by the charge
over USD Company Accounts and any other
document evidencing or creating security over
any assets of the Company.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 3% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 3%
per annum.
Sesuai dengan perjanjian ini, Perusahaan
diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan
tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan
telah mematuhi batasan-batasan tersebut.
In accordance with the loan agreements, the
Company is required to comply with certain
covenants, such as financial ratio covenants.
As of December 31, 2008, the Company is in
compliance with the covenants.
Pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan
telah membayar USD20 juta. Saldo pinjaman
ini pada tanggal 31 Desember 2008
adalah sebesar USD80 juta. Pada tanggal
31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi
seluruhnya.
On December 5, 2008, the Company has
paid USD20 million. The outstanding balance
of this loan as of December 31, 2008
amounted to USD80 million. As of
December 31, 2009, the outstanding loan
was fully paid.
71
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
21. HUTANG USAHA
21. TRADE PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Pihak Ketiga
Dolar AS
Taiwan Power Company
PT Petromine Energy Trading
PT AKR Corporindo
PT Cipta Kridatama
Mitsui and Company Ltd.
PT Hexindo Adiperkasa
PT Liebherr Indonesia Perkasa
PT Rig Tenders Indonesia
Chitra Tyres Pte. Ltd.
Orica Singapore Pte. Ltd.
Trakindo Utama Services
Pte. Ltd.
PT Bukit Makmur
Mandiri Utama
PT Budhi Wiguna Prima
Toll Logistic (Asia) Ltd.
PT United Tractors
Liebherr France SAS
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD2.000.000)
Sub-jumlah
2008
63.390.993
21.571.094
19.723.095
12.428.437
8.817.868
5.832.622
4.643.224
4.448.754
2.861.780
2.670.496
7.213.219
5.822.890
3.973.009
1.960.647
2.651.438
10.519.436
2.519.756
8.427.477
2.473.824
2.298.137
2.161.869
-
1.366.918
1.768.057
4.902.147
2.632.444
55.162.262
46.285.542
211.004.211
97.523.224
23.750.284
13.641.619
2.438.165
-
4.428.917
-
Third Parties
US Dollar
Taiwan Power Company
PT Petromine Energy Trading
PT AKR Corporindo
PT Cipta Kridatama
Mitsui and Company Ltd.
PT Hexindo Adiperkasa
PT Liebherr Indonesia Perkasa
PT Rig Tenders Indonesia
Chitra Tyres Pte. Ltd.
Orica Singapore Pte. Ltd.
Trakindo Utama Services
Pte. Ltd.
PT Bukit Makmur
Mandiri Utama
PT Budhi Wiguna Prima
Toll Logistic (Asia) Ltd.
PT United Tractors
Liebherr France SAS
Others (each below
USD2,000,000)
Sub-total
Rupiah
PT Pertamina (Persero)
PT Patra Niaga
PT Hexindo Adiperkasa
PT Putra Perkasa Abadi
PT Mitra Bahtera Segara
Sejati
PT Karya Wijaya Utama
PT Mahakam Nusa Energi
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD2.000.000)
2.467.840
2.172.789
-
1.283.190
4.293.106
16.822.581
1.022.203
Rupiah
PT Pertamina (Persero)
PT Patra Niaga
PT Hexindo Adiperkasa
PT Putra Perkasa Abadi
PT Mitra Bahtera Segara
Sejati
PT Karya Wijaya Utama
PT Mahakam Nusa Energi
Others (each below
USD2,000,000)
Sub-jumlah
63.284.030
9.036.664
Sub-total
72
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
21. HUTANG USAHA (Lanjutan)
21. TRADE PAYABLES (Continued)
2009
2008
Euro
PT Siemens Indonesia
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
-
3.244.307
10.823
-
Euro
PT Siemens Indonesia
Others (each below
USD1,000,000)
Sub-jumlah
10.823
3.244.307
Sub-total
-
Singaporean Dollar
Others (each below
USD1,000,000)
825.184
-
Australian Dollar
Others (each below
USD1,000,000)
275.225.418
109.804.195
Total third parties
1.679.130
1.533.257
Related Parties (Note 38d)
US Dollar
PT Darma Henwa Tbk
Rupiah
PT Darma Henwa Tbk
Enercorp Ltd.
2.730.000
-
3.654.663
Rupiah
PT Darma Henwa Tbk
Enercorp Ltd.
Sub-jumlah
2.730.000
3.654.663
Sub-total
4.409.130
5.187.920
Total related parties
279.634.548
114.992.115
Total
Dolar Singapura
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Dolar Australia
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Jumlah pihak ketiga
Hubungan Istimewa (Catatan 38d)
Dolar AS
PT Darma Henwa Tbk
Jumlah hubungan istimewa
Jumlah
101.170
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai
berikut:
2009
Details of aging schedule of trade payables were
as follows:
2008
Lancar
31 sampai dengan 60 hari
61 sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
90.225.897
58.153.362
112.730.715
18.524.574
66.577.487
36.928.672
3.568.714
7.917.242
Current
31 to 60 days due
61 to 90 days due
Over 90 days due
Jumlah
279.634.548
114.992.115
Total
73
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
22. HUTANG LAIN-LAIN
22. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Pihak Ketiga
Pemerintah Indonesia
Ancara Properties Limited
Tilgard International Ltd.
Indomining Resources
Holding Ltd.
Enercorp Ltd.
Goodrich Management
Corporation
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD2.000.000)
2008
714.036.802
27.659.574
12.569.217
608.178.530
209.795.803
7.703.009
2.016.534
1.588.153
-
-
172.986.949
46.151.356
46.634.419
Third Parties
Government of Indonesia (GOI)
Ancara Properties Limited
Tilgard International Ltd.
Indomining Resources
Holding Ltd.
Enercorp Ltd.
Goodrich Management
Corporation
Others
(each below USD2,000,000)
Jumlah
Dikurangi: Bagian jangka panjang
804.021.636
-
1.045.298.710
295.096.855
Total
Less: Non-current portion
Bagian jangka pendek
804.021.636
750.201.855
Current portion
Hutang kepada Pemerintah Indonesia merupakan
hutang yang berkaitan sehubungan dengan hak
Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara
(Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) oleh
KPC, Arutmin dan FBS, Anak perusahaan,
(Catatan 33 dan 41a).
Due to the GOI relates to GOI entitlements on
sales of coal (Coal Production Proceeds - DHPB)
of KPC, Arutmin and FBS, the Subsidiaries
(Notes 33 and 41a).
Rincian hutang kepada Pemerintah Indonesia
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
adalah sebagai berikut:
Details of payable to GOI as of December 31,
2009 and 2008 were as follows:
2009
2008
Hutang DHPB
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Fajar Bumi Sakti
483.937.755
227.369.854
2.729.193
430.335.589
174.648.556
3.194.385
DHPB payables
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Fajar Bumi Sakti
Jumlah
714.036.802
608.178.530
Total
Hutang kepada Ancara Properties Limited
sebesar USD209.795.803 pada tanggal 31
Desember 2008 merupakan hutang yang
berkaitan dengan akuisisi Leap-Forward Finance
Ltd. (lihat Catatan 3s dan 3n). Pada tanggal 30
September 2009, sebagian dari perolehan
pinjaman CFL digunakan untuk membayar sisa
hutang kepada Ancara (Catatan 24a). Pada
tanggal 31 Desember 2009, jumlah tersebut
mencerminkan jumlah hutang yang berkaitan
dengan transfer saham PT CMA Indonesia
didalam PT Fajar Bumi Sakti kepada PT Bara
Milenia Energi, sebuah Anak perusahaan.
Due to the Ancara Properties Limited amounting
to USD209,795,803 as of December 31, 2008
represents payable in relation to the acquisition
of Leap-Forward Finance Ltd. (see Notes 3s and
3n). On September 30, 2009, part of the
proceeds of the CFL Loan was used to repay the
outstanding balance of this payable to Ancara
(Note 24a). As of December 31, 2009, the
amount represents the payable relating to the
transfer of PT CMA Indonesia’s share in PT
Fajar Bumi Sakti to PT Bara Milenia Energi, a
Subsidiary.
74
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
22. HUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
22. OTHER PAYABLES (Continued)
Hutang
kepada
Goodrich
Management
Corporation (Goodrich) sebesar USD172.986.949
pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan
hutang yang berkaitan dengan akuisisi Zurich
Assets International Ltd. (Catatan 3m, 11a
dan 41n). Pada tanggal 1 Oktober 2009, sebagian
dari perolehan pinjaman CFL digunakan
untuk membayar sisa hutang kepada Goodrich
(Catatan 24a).
23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Due to the Goodrich Management Corporation
(Goodrich) amounting to USD172,986,949 as of
December 31, 2008 represents payable in
relation to the acquisition of Zurich Assets
International Ltd. (Notes 3m, 11a and 41n). On
October 1, 2009, part of the proceeds of the CFL
Loan was used to repay the outstanding balance
of this payable to Goodrich (Note 24a).
23. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
2008
Pertambangan dan pemeliharaan
Komisi
Pengapalan
Bunga
Gaji dan upah
Lain-lain
185.742.994
11.716.764
8.699.983
5.838.313
3.154.546
1.725.001
148.574.833
11.451.739
6.259.401
2.301.485
1.711.326
1.060.803
Mining and maintenance
Commission
Shipping
Interest
Salaries and wages
Others
Jumlah
216.877.601
171.359.587
Total
Beban
pertambangan
dan
pemeliharaan
merupakan hutang kepada para kontraktor
sehubungan
dengan
kegiatan
eksplorasi,
pengembangan dan penambangan dari KPC dan
Arutmin, Anak perusahaan.
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG
24. LONG-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
Country Forest Limited
Guaranteed Senior Secured Note
Raiffeisen Zentralbank
Osterreich AG
Deutsche Bank AG
Rio Tinto Limited
PT Bank CIMB Niaga Tbk
VFS International AB
Mining and maintenance expenses pertain to
payable to contractors related to exploration,
development and mining activities in KPC and
Arutmin, the Subsidiaries.
2008
1.900.000.000
300.000.000
-
80.000.000
35.000.000
7.979.733
3.610.400
349.369
55.000.000
7.979.733
1.425.650
Country Forest Limited
Guaranteed Senior Secured Note
Raiffeisen Zentralbank
Osterreich AG
Deutsche Bank AG
Rio Tinto Limited
PT Bank CIMB Niaga Tbk
VFS International AB
75
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
2009
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 1
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6
ICICI Bank UK Plc
PT Samuel Sekuritas Indonesia
2008
-
110.000.000
355.000.000
55.000.000
200.000.000
50.000.000
75.000.000
114.830.184
60.703.021
Credit Suisse 2008 Facility - 1
Credit Suisse 2008 Facility - 2
Credit Suisse 2008 Facility - 3
Credit Suisse 2008 Facility - 4
Credit Suisse 2008 Facility – 5
Credit Suisse 2008 Facility -6
ICICI Bank UK Plc
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Jumlah
Dikurangi: Bagian jangka pendek
2.326.939.502
21.552.836
1.084.938.588
318.184.514
Total
Less: Current portion
Bagian jangka panjang
2.305.386.666
766.754.074
Non-current portion
a. Country Forest Limited,
Pada
tanggal
18
September
2009,
Perusahaan
(Peminjam)
dan
Anak
perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal
Limited, Sangatta Holdings Limited dan
Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original
Subsidiary Guarantor”), PT Samuel Sekuritas
Indonesia (the “Arranger”), The Bank of New
York Mellon (the “Administrative dan Security
Agent”) dan Country Forest Limited (the
“Original Lender”), anak perusahaan yang
dimiliki secara penuh oleh China Investment
Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian
Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin
(“CFL Loan”) dimana Original Lender setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Perusahaan sebesar USD1,9 milyar, yang
terdiri dari:
i. Fasilitas Commitment A sebesar USD600
juta yang akan jatuh tempo dalam waktu
empat (4) tahun sejak tanggal penarikan
pinjaman ini;
ii. Fasilitas Commitment B sebesar USD600
juta yang akan jatuh tempo dalam waktu
lima (5) tahun sejak tanggal penarikan
pinjaman ini; dan
iii. Fasilitas Commitment C sebesar USD700
juta yang akan jatuh tempo waktu enam (6)
tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini.
a. Country Forest Limited
On September 18, 2009, the Company
(the “Borrower”) and its Subsidiaries,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd. (the “Original
Subsidiary
Guarantors”),
PT
Samuel
Sekuritas Indonesia (the “Arranger”), The
Bank of New York Mellon (the “Administrative
and Security Agent”) and Country Forest
Limited (the “Original Lender”), a whollyowned subsidiary of China Investment
Corporation (CIC), entered into a Senior
Secured Term Loan Agreement (“CFL Loan”)
wherein the Original Lender agreed to provide
to the Company term loan facilities amounting
to USD1.9 billion that consist of:
i.
Facility A Commitment amounting to
USD600 million that will mature on the 4th
year from the loan drawdown date;
ii. Facilitity B Commitment amounting to
USD600 million that will mature on the 5th
year from the loan drawdown date; and
iii. Facility C Commitment amounting to
USD700 million that will mature on the 6th
year from the loan drawdown date.
76
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas
pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya,
Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit
terhutang beserta bunga yang masih harus
dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang
termasuk dalam perhitungan pada tanggal
pembayaran kembali untuk setiap pinjaman
yang relevan, dengan 5% sebagai pilihan
pertama untuk tanggal pembayaran kembali
atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan
metode garis lurus hingga nihil pada tanggal
jatuh tempo, (iii) jumlah terhutang lainnya
berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah
keseluruhan, yaitu jumlah yang menyediakan
kepada pemberi pinjaman internal rate of
return sebesar 19% secara keseluruhan untuk
pinjaman tersebut.
On the maturity date of each of the facilities or
other repayment date, the Company shall pay
(i) the oustanding principal amount together
with the unpaid accrued interest if any, (ii) any
applicable premium, which is an amount
calculated at the repayment date of each
relevant facility, at 5% as of the first optional
repayment date of the relevant facility,
decreasing on a straight line basis to zero at
the applicable maturity date for that facility, (iii)
other amounts payable under the relevant
facility, and (iv) a make-whole amount, which
is the amount that provides the lender with an
overall internal rate of return of 19% on the
relevant facility.
Dana yang diperoleh akan digunakan untuk
membayar saldo hutang yang timbul dari
akuisisi tidak langsung atas kepemilikan
saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar
Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara,
pembayaran hutang-hutang Perusahaan dan
Anak perusahaan dan sisa pinjaman untuk
modal kerja dan operasional Perusahaan.
The proceeds of the loan will be used to pay
the remaining balance of the consideration for
the acquisition of indirect shareholdings in
PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti
and PT Pendopo Energi Batubara, repayment
of all of the existing indebtedness of the
Company and its Subsidiaries and the
remaining balance for working capital and
general corporate purposes.
Bunga pinjaman dibayar bulanan, dengan
pembayaran pertama dimulai pada tanggal
5 November 2009 dan suku bunga 12% per
tahun.
The interest on the loan is payable monthly,
with the first payment commencing on
November 5, 2009, and accrues at the rate of
12% per annum.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan
(the “Common Security”) yang berasal dari
dokumen-dokumen berikut (the “Common
Security Documents”) diantaranya termasuk:
This loan facility was secured by the security
interests (the “Common Security”) created
under the following documents (the “Common
Security Documents”) which include among
others:
-
-
-
penyerahan (assignment) hak penerimaan
Perusahaan berdasarkan Cash Distribution
Agreement (CDA);
rekening penerimaan USD;
rekening penerimaan IDR;
-
-
surat kuasa untuk menarik dana; dan
-
the assignment of rights of the Company
to receive payments under the Cash
Distribution Agreement (CDA);
the charge over USD proceeds accounts;
the pledge over the receivables under the
IDR accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
77
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
-
Jaminan
atas
saham-saham
Anak
perusahaan,
PT
Arutmin
Indonesia,
PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources
(Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel
Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources
dan the Original Subsidiary Guarantors
(Share Pledges and CFL Loan Restricted
Subsidiaries) milik Perusahaan dan Original
Subsidiary Guarantors.
-
-
pemberian kuasa dari Perusahaan dan
setiap Anak perusahaan Terbatas menurut
CFL Loan untuk menerima pembayaran
berdasarkan pinjaman antar perusahaan
diantara
mereka
(sebagai
pemberi
pinjaman) dan Anak-anak perusahaan
Perusahaan, selain anak perusahaan
keuangan (sebagai peminjam).
-
Fasilitas
pinjaman
meliputi
beberapa
pembatasan terhadap Perusahaan dan Anakanak
perusahaannya
untuk
bertindak,
termasuk di dalamnya:
the share pledges over the shares of
its Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia,
PT Kaltim Prima
Coal, IndoCoal
Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal
Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim
Resources and the Original Subsidiary
Guarantors (the “Share Pledges and CFL
Loan Restricted Subsidiaries”) by the
Company and each of the Original
Subsidiary Guarantors;
the assignment of rights of the Company
and each CFL Loan Restricted Subsidiary
to receive any payments under the
Intercompany loans between them (as
lenders) and the Subsidiaries of the
Company, other than a finance subsidiary
(as borrowers).
This loan facility contains restrictions on the
ability of the Company and its Subsidiaries to
take certain actions, including the following:
i.
Perusahaan
tidak
diizinkan
baik
KPC
maupun
Arutmin,
Anak-anak
perusahaannya,
untuk
menjual,
mengalihkan atau melepaskan, baik
secara langsung maupun tidak langsung
hak atau kepentingan KPC atau Arutmin
berdasarkan PKP2B.
i.
The Company will not permit either
KPC or Arutmin, its Subsidiaries, to sell,
transfer or otherwise dispose of, directly
or indirectly any of KPC’s or Arutmin’s
rights or interests under its CCOWs.
ii.
Tidak ada anggota dari Group CFL Loan
diizinkan untuk melakukan pembayaran pembayaran tertantu, yang meliputi
diantaranya
pengumuman
atau
pembayaran
dividen,
pembelian,
penebusan, pelepasan atau penebusan
saham Perusahaan atau Anak perusahaan
Terbatas menurut CFL Loan, kecuali dalam
kondisi tertentu atau rasio finansial telah
dipenuhi;
ii.
No member of the CFL Loan Restricted
Group is permitted to make restricted
payments, which include among others
the declaration or payment of dividends,
purchase, redemption, retirement or
redemption of any shares of stocks
of the Company or its CFL Loan
Restricted Subsidiaries, unless certain
circumstances or financial ratios were
satisfied;
iii.
Tidak ada anggota dari Group CFL Loan
diizinkan untuk menerbitkan atau menjual
modal saham atas Anak perusahaan
Terbatas menurut CFL Loan, kecuali dalam
kondisi tertentu atau rasio keuangan telah
dipenuhi;
iii.
No member of the CFL Loan Restricted
Group is permitted to issue or sell any
shares of capital stocks of any CFL Loan
Restricted Subsidiary, unless certain
circumstances or financial ratios were
satisfied;
78
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
iv. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan
diizinkan untuk secara langsung atau tidak
langsung, mengadakan, memperbaharui
atau memperpanjang transaksi atau
perjanjian
dengan
beneficial
holder
yang memiliki 10% atau lebih saham
Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam
kondisi tertentu atau rasio keuangan telah
terpenuhi.
iv. No member of the CFL Loan restricted
Group is permitted to directly or indirectly,
enter into, renew or extend any
transaction or arrangement with any
beneficial holder of 10% or more of any
class of capital stocks the Company or
any of its affiliates, unless certain
circumstances or financial ratios were
satisfied;
v.
v.
Tidak ada anggota dari Group CFL Loan
diizinkan untuk: memberikan gadai atas
Common Security;
No member of the CFL Loan Restricted
Group is permitted to create any liens
over the Common Security;
vi. Perusahaan tidak dapat melakukan
konsolidasi
atau
merger,
menjual,
menyerahkan, mengalihkan, menyewakan
atau bahkan melepaskan semua atau
secara substansial asetnya, kepada pihak
lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi;
vi. The Company shall not consolidate or
merge with, sell, convey, transfer, lease
or otherwise dispose of all or substantially
all of its assets, to other person, unless
certain requirements are complied with;
vii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan
diizinkan untuk mengadakan hutang
kecuali Perusahaan dapat memenuhi
beberapa rasio keuangan tertentu.
vii. No member of the CFL Loan Restricted
Group is permitted to incur indebtedness
unless the Company is able to satisfy
certain financial ratios;
viii. KPC, Arutmin dan IndoCoal Resources,
Anak-anak perusahaan tidak diizinkan
untuk mengadakan hutang kecuali Anakanak perusahaan ini dapat memenuhi
beberapa rasio keuangan tertentu.
viii. KPC, Arutmin and IndoCoal Resources,
Subsidiaries are not permitted to incur
indebtedness unless these subsidiaries
are able to satisfy certain financial ratios.
Selanjutnya,
fasilitas
pinjaman
meliputi
ketentuan yang mengizinkan Perusahaan
mengalihkan
hak
dan
kewajibannya
berdasarkan perjanjian untuk mendanai Anak
perusahaan untuk mencapai efisiensi pajak,
mengacu pada pembaharuan dari fasilitas
pinjaman yang dapat memenuhi harapan
semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan
pada tanggal 5 November 2009, dimana hak
dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam
dialihkan ke Anak perusahaannya di Belanda
yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands
B.V. Perusahaan bersama-sama dengan
Original Subsidiary Guarantor, terus menjamin
kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan
CFL Loan.
Moreover, the loan facility contains a
provision which allows the Company to
transfer its rights and obligations under the
loan to finance subsidiaries to achieve greater
tax efficiency, subject to amendments to the
loan facility that are satisfactory to the parties.
The transfer process was completed on
November 5, 2009, whereupon the rights and
obligations of the Company as Borrower
were assumed by its wholly-owned Dutch
Subsidiary, Bumi Netherlands B.V. The
Company, together with the Original
Subsidiary Guarantors, continue to guarantee
the obligations of Bumi Netherlands B.V.
under the transferred CFL Loan.
Berdasarkan
fasilitas
pinjaman
ini,
Perusahaan, Original Subsidiary Guarantor,
BNY Mellon dan Standard Chartered Bank,
cabang Jakarta, menandatangani sebuah
Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober
2009.
Pursuant to this loan facility, the Company,
the Original Subsidiary Guarantors, BNY
Mellon and Standard Chartered Bank,
Jakarta
Branch,
entered
into
an
Intercreditor Agreement dated October 1,
2009.
79
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui dan
disajikan kembali pada tanggal 24 September
2009 dan diperbaharui lebih lanjut pada
tanggal 28 Oktober 2009 di bawah suatu akta
pembaharuan.
The loan agreement was subsequently
amended and restated on September 24,
2009 and further amended on October 28,
2009 under a deed of amendment.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2009 adalah sebesar USD1,9 milyar.
The outstanding balance of this loan as
of December 31, 2009 amounted to USD1.9
billion.
b. Guaranteed Senior Secured Note
b. Guaranteed Senior Secured Note
Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan
(Penjamin) melalui Bumi Capital Pte. Ltd.,
Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya
(Penerbit) menerbitkan 12% Guaranteed
Senior Secured Notes senilai USD300 juta
yang jatuh tempo pada tanggal 10 November
2016 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse
Limited, cabang Singapura, dan Deutsche
Bank sebagai Manager. Surat Hutang
dijaminkan oleh Anak-anak perusahaan dari
Perusahaan, diantaranya PT Sitrade Coal,
Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings
Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.,
(the “Original Subsidiary Guarantor”).
On November 13, 2009, the Company (the
“Guarantor”), through Bumi Capital Pte. Ltd.,
a wholly-owned Subsidiary of the Company
(the “Issuer”) issued USD300 million 12%
Guaranteed Senior Secured Notes due on
November 10, 2016 (the “Notes”) with Credit
Suisse Limited, Singapore and Deutsche
Bank acting as the Manager. The Notes was
guaranteed by the Company’s Subsidiaries,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd., (the “Original
Subsidiary Guarantor”).
Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada
tanggal 10 November 2016 dan dikenakan
tingkat suku bunga 12% per tahun.
The Notes, maturing on November 10, 2016
bears an interest of 12% per annum.
Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus
Surat Hutang sebelum tanggal 10 November
2013, secara keseluruhan bukan hanya
sebagian, pada harga penebusan yang setara
dengan pokok kredit ditambah dengan bunga
terhutang dan masih harus dibayar, jika ada,
ditambah dengan premi. Penebusan yang
dilakukan pada
atau
setelah tanggal
13 November 2009 dapat dilakukan secara
keseluruhan atau sebagian pada harga
penebusan setara dengan 106%, 103% dan
100% ditambah dengan bunga terhutang dan
masih harus dibayar untuk periode 12 bulan
masing-masing
dimulai
pada
tanggal
10 November 2013, 10 November 2014 dan
10 November 2015.
The Issuer may at its option redeem the
Notes prior to November 10, 2013, in whole
but not in part, at a redemption price equal to
the principal amount plus accrued and unpaid
interest, if any, plus a premium. Redemptions
made on or after November 13, 2009 may be
made in whole or in part at the redemption
prices equal to 106%, 103% and 100% plus
accrued and unpaid interest for the 12-month
period beginning on November 10, 2013,
November 10, 2014 and November 10, 2015,
respectively.
Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya
dapat menebus 35% dari Surat Hutang
sebelum tanggal 13 November 2013 dengan
harga penebusan 112% dari pokok kredit
ditambah dengan bunga terhutang dan masih
harus dibayar, jika ada, dengan hasil
pendapatan dari penjualan atas beberapa jenis
modal saham Perusahaan.
Moreover, the Issuer may at its option redeem
35% of the Notes before November 13, 2013
at a redemption price of 112% of the principal
amount plus accrued and unpaid interest, if
any, with the proceeds from sales of certain
kinds of capital stock of the Company.
80
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Dana yang diperoleh dari Surat Hutang
tersebut akan digunakan untuk pengeluaran
modal awal dan pengeluaran untuk biaya
pengembangan milik PT Dairi Prima Minerals,
Anak perusahaan, investasi dan perolehan
mendatang
atas
perusahaan-perusahaan
tambang lainnya, modal kerja dan keperluan
operasional.
The proceeds of the Notes will be used for
initial capital expenditures and mine
exploration and development expenditures of
PT Dairi Prima Minerals, a Subsidiary, future
acquisitions and investments in mining related
companies, working capital and general
corporate purposes.
Surat Hutang ini dijamin dengan:
- penyerahan (assignment) hak penerimaan;
- penyerahan (assignment) hak pinjaman
antar perusahaan;
- rekening penerimaan USD;
- rekening penerimaan IDR;
- surat kuasa untuk menarik dana;
- subordination deed; dan
- dokumen lain yang membuktikan atau
menyebabkan sekuritisasi atas aset
Perusahaan.
The Notes was secured by:
- the assignment of rights to proceeds;
- the assignment of intercompany loans;
Persyaratan atas Surat Hutang meliputi
pembatasan kepada Perusahaan, Bumi
Capital dan beberapa Anak perusahaan
untuk bertindak, termasuk diantaranya,
penambahan
hutang
yang
dapat
mempengaruhi beberapa rasio keuangan
tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran
terbatas, menerbitkan preferred stocks,
melakukan gadai, menjual atau pelepasan
asset, merger atau konsolidasi, melakukan
transaksi jual dan sewa-balik, melakukan
transaksi dengan afiliasi dan memulai lini
usaha yang baru.
The terms of the Notes contains restrictions on
the ability of the Company, Bumi Capital and
certain Subsidiaries of the Company to take
certain actions, which include among others,
the incurrence of additional debt which would
result in a certain financial ratio, make
restrictive payments, issue redeemable and
preferred stocks, create liens, sell or otherwise
dispose of assets, enter into merger or
consolidations, enter into sale and leaseback
transactions, enter into transactions of
affiliates and enter into new lines of business.
c. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG
Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan
(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd.,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd. (sebagai “Original
Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich
AG, cabang Singapura (the “Arranger, Facility
Agent dan Security Agent”) menandatangani
Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Perusahaan sebesar USD80 juta, yang akan
terhutang sepenuhnya dalam kurun waktu
18 bulan sejak penarikan dana.
-
the charge over USD proceeds accounts;
the pledge over IDR proceeds accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
the subordination deed; and
any other document evidencing or creating
security over any assets of the Company.
c. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG
On December 14, 2009, the Company (the
“Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial
Institutions (the “Original Lenders”) and
Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD80 million,
which is payable in full after 18 months
following the utilization date.
81
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk
pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan
fasilitas kredit tersebut, mendanai pemberian
pinjaman yang dimaksud dalam Perjanjian
Pinjaman MDB (Catatan 41z) yang akan
digunakan untuk memperoleh saham PT
Newmont Nusa Tenggara (NNT) serta untuk
melunasi dan membayar kembali atau
membayar di muka tanpa syarat pinjaman
yang telah ada atau yang diperoleh
Perusahaan sehubungan dengan perolehan
saham NNT.
The proceeds of the loan will be used for
payment of transaction expenses related to
this facility, funding a loan to be made in
pursuant to the MDB Loan (Note 41z) wherein
the proceeds will be used to acquire the
shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
and fully and unconditionally repaying or
prepaying any existing financing entered into
or incurred by the Company in connection
with the acquisition of the shares of NNT.
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah
LIBOR ditambah dengan 8% per tahun untuk
12 bulan pertama dan 10% per tahun untuk
bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh
tempo terakhir.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 8%
per annum for the first 12 months and 10% for
the succeeding months until the final maturity
date.
Fasilitas
ini
dijamin
dengan
jaminan
yang sama seperti yang tercantum pada
Guaranteed
Senior
Secured
Note
(Catatan 24b).
This facility was secured by the same
security instruments as stated in the
Guaranteed Senior Secured Note (Note 24b).
d. Deutsche Bank AG
d. Deutsche Bank AG
Pada
tanggal
12
September
2008,
PT Mitratama Perkasa (Mitratama), Anak
perusahaan, (Peminjam), Lembaga Keuangan
(Pemilik Dana) dan Deutsche Bank AG,
cabang Singapura (the “Arranger, Facility
Agent dan Security Agent”) menandatangani
Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Peminjam sebesar USD60 juta yang akan
jatuh tempo dalam tiga puluh enam (36) bulan
setelah tanggal penarikan dana yaitu pada
tahun 2011.
On September 12, 2008, PT Mitratama
Perkasa (Mitratama), the Subsidiary, (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Lenders”) and Deutsche Bank AG,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Borrower a
credit facility amounting to USD60 million that
will mature 36 months after the utilization date
in 2011.
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali
secara bulanan, dengan pembayaran pertama
dimulai pada hari ke-5 setelah tanggal
penarikan pertama.
The loan facility shall be repaid on a monthly
basis with the first repayment commencing on
th
the 5 day of the month after first utilization
date.
Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk
mendanai belanja modal, modal kerja dan
berbagai keperluan operasional lainnya dan
biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan
fasilitas ini.
The credit facility will be used for financing of
capital expenditures, working capital and
other general purposes and payment of any
fees and expenses due to the facility.
Fasilitas
ini
dijamin
dengan
saham
Perusahaan dan kas di bank yang dibatasi
penggunaannya pada Deutsche Bank AG
(Catatan 5).
This loan facility is secured by the Company
pledge of shares and restricted cash in
Deutsche Bank AG (Note 5).
82
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 3,5% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus
3.5% per annum.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Mitratama
diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan
tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Mitratama
telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan.
In accordance with the loan agreements,
Mitratama is required to comply with certain
covenants, such as financial ratio covenants.
As of December 31, 2009, Mitratama is in
compliance with the covenants.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing sebesar
USD35 juta dan USD55 juta.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2009 and 2008 amounted
to USD35 million and USD55 million,
respectively.
e. Rio Tinto Limited
e. Rio Tinto Limited
Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra
Palu Mineral (CPM), Anak perusahaan,
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana
Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman
kepada CPM, untuk mendanai aktivitas
eksplorasinya di Indonesia
On September 1, 1998, PT Citra Palu Mineral
(CPM), a Subsidiary, entered into a loan
agreement with Rio Tinto Limited, Australia
(Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to
provide loan advances to fund CPM in
undertaking certain exploration activities in
Indonesia.
Pada Januari 2004, perjanjian pinjaman telah
diubah sebagai berikut, antara lain:
In January 2004, the loan agreement was
amended to effect the following, among
others:
• Saldo pinjaman dari Rio Tinto yang belum
dilunasi
CPM
adalah
sebesar
USD8.027.348 dan tidak ada tambahan
pinjaman lainnya.
• Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak
dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal
membayar kembali pinjaman pada tanggal
jatuh tempo.
• Pembayaran
pertama
sebesar
USD5.500.000 dan akan jatuh tempo pada
saat CPM mulai beroperasi dan sisanya
akan dilunasi secara kuartal dihitung
berdasarkan persentase tertentu atas
produksi dan penjualan dari CPM.
• The outstanding balance of the loan
advanced by Rio Tinto to CPM amounted
to USD8,027,348 and there will be no
additional advances.
• The outstanding loan balance will not bear
interest except on the failure of CPM to
repay the amount on the date by which the
payment is due.
• The first repayment amounting to
USD5,500,000 will be due on the
commencement of CPM’s operating period
and the balance will be payable on the
successive quarters calculated based on a
certain percentage of the CPM’s
production and sale.
Tidak ada asset yang digunakan sebagai
jaminan dalam perjanjian ini.
There were no assets pledged as collateral
under the loan agreement.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing sebesar
USD7.979.733.
The outstanding balance of this loan
as of December 31, 2009 and 2008
amounted to USD7,979,733.
83
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
f. PT Bank CIMB Niaga Tbk
f. PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 28 Desember 2009, PT Fajar
Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan,
menandatangani Perjanjian Kredit dengan
PT CIMB Niaga Tbk (Pemilik Dana) sebesar
USD4,5 juta. Fasilitas ini akan digunakan
untuk membiayai pembelian tug boat ships
dan tug barge ships. Berdasarkan perjanjian
ini, pinjaman ini dijamin oleh hak fidusia atas
aset tersebut.
On December 28, 2009, PT Fajar Bumi Sakti
(FBS), the Subsidiary, entered into Credit
Agreement with PT CIMB Niaga Tbk (the
“Lender”) amounting to USD4.5 million. This
facility will be used to finance tug boat ships
and tug barge ships. Under the terms of the
agreement, the loan is guaranteed by the
fiduciary rights over these assets.
Pinjaman ini akan diangsur dalam tiga puluh
enam kali pembayaran sampai dengan tahun
2012 dengan tarif bunga sebesar 9% per
tahun.
The loan is payable in 36 equal installments
until 2012 with 9% interest rate per annum.
Pada tanggal 29 Desember 2009, fasilitas
pinjaman yang telah digunakan FBS sebesar
USD3.610.400.
On December 29, 2009, FBS has withdrawn
USD3,610,400.
g. VFS International AB
g. VFS International AB
Pada tahun 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS),
Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian
Kredit dengan VFS Internasional AB (Pemilik
Dana),
dimana
Pemilik
Dana
akan
memberikan tiga (3) fasilitas pinjaman kepada
FBS dengan jumlah USD1.959.742, yang
seluruhnya akan jatuh tempo dalam waktu
24 bulan yaitu pada tahun 2010. Fasilitas
pinjaman ini akan digunakan untuk pembelian
kendaraan bermotor.
During 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the
Subsidiary, entered into Credit Agreements
with VFS International AB (the “Lender”),
wherein the Lender provides three (3) loan
facilities to FBS with a total amount of
USD1,959,742, all of which will mature in
24 months i.e., in 2010. These facilities will be
utilized for the procurement of motor vehicles.
Pinjaman dijaminkan dengan surat Perjanjian
Fiduciary Transfer yang ditandatangani antara
FBS dan Pemilik Dana. Berdasarkan perjanjian
ini, FBS setuju untuk mengalihkan seluruh hak
milik, kepemilikan dan kepentingan atas
peralatan tersebut, sesuai dengan peraturan
dan undang-undang Republik Indonesia, dan
tidak ada penjualan, sewa atau pengalihan lain
yang akan dilakukan, ataupun gadai atau
jaminan atau tuntutan hak atas kendaraan
bermotor tersebut yang dilakukan tanpa
persetujuan tertulis dari Pemilik Dana.
The loans are secured by the Fiduciary
Transfer Agreement entered into between
FBS and the Lender. Under this agreement,
FBS agreed to transfer by way of fiduciary
transfer to the Lender, all its proprietary
rights, ownership and interest in the
equipment, pursuant to the laws and
regulations of the Republic of Indonesia, and
no sale, lease or other transfer may be made,
nor any lien or security interest or privileged
claim granted, with respect to this motor
vehicle without the prior written consent of the
Lender.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
8,25% dan 9% per tahun.
The interest rates of the loans are 8.25% and
9% per annum.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing sebesar
USD349.369 dan USD1.425.650.
The outstanding balance of these loans
as of December 31, 2009 and 2008
amounted
to
USD349,369
and
USD1,425,650, respectively.
84
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
h. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 1
h. Credit Suisse 2008 Facility - 1
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan
(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the “Arranger, Facility Agent dan Security
Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD110 juta.
On April 1, 2008, the Company (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Lenders”) and Credit Suisse,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD110 million.
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali
secara bulanan, dengan pembayaran pertama
dimulai pada bulan ke-25 setelah tanggal
penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo
pada tahun 2012.
The loan facility shall be repaid on a monthly
basis with the first repayment commencing on
th
the 25 month after the loan utilization date
and will mature in 2012.
Fasilitas ini dijamin dengan rekening USD
Perusahaan
dan
dokumen
lain
yang
membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi
atas aset Perusahaan.
This loan facility was secured by the charge
over Company USD Accounts and any other
document evidencing or creating security over
any assets of the Company.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 3,5% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus
3.5% per annum.
Pinjaman hanya dapat digunakan oleh
Perusahaan untuk membayar pokok kredit
sesuai dengan perjanjian kredit tanggal
30 Maret 2007 sebesar USD110 juta.
The loan may only be used by the Company
to repay the principal amount of Credit
Agreement dated March 30, 2007 amounting
to USD110 million.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD110 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2008 amounted to USD110
million. As of December 31, 2009, the
outstanding loan was fully paid.
i. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2
i. Credit Suisse 2008 Facility - 2
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan
(Penjamin), Calipso Investment Pte. Ltd.
(Calipso), Anak perusahaan (Peminjam),
Lembaga Keuangan (Pemilik Dana), dan
Credit Suisse, cabang Singapura (the
“Arranger, Facility Agent dan Security Agent”)
menandatangani
Perjanjian
Kredit
(the
“Existing Credit Agreement”) dimana Pemilik
Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit
kepada Peminjam sebesar USD375 juta yang
terdiri dari:
On April 1, 2008, the Company (the
“Guarantor”), Calipso Investment Pte. Ltd.
(Calipso), a Subsidiary, (the “Borrower”),
Financial Institutions (the “Original Lenders”)
and Credit Suisse, Singapore branch (the
“Arranger, Facility Agent and Security Agent”)
entered into a Credit Agreement (the “Existing
Credit Agreement”), wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Borrower a
credit facility amounting to USD375 million
that consists of :
i. Commitments A sebesar USD270 juta yang
tersedia dalam waktu enam (6) bulan sejak
tanggal perjanjian ini.
i. A Commitments amounting to USD270
million that are available within six (6)
months from the date of the agreement.
ii. Commitments B sebesar USD105 juta yang
tersedia dalam kurun waktu 30 hari setelah
tanggal perjanjian ini.
ii. B Commitments amounting to USD105
million that are available within thirty (30)
days from the date of the agreement.
85
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk
membiayai akuisisi saham Herald beserta
biaya-biaya yang terkait.
The proceeds of the loan were used to finance
the acquisition of Herald’s shares and its
related cost.
Pinjaman tersebut akan dibayar kembali
secara bulanan, dengan pembayaran pertama
dimulai pada bulan ke-13 sejak tanggal
penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo
pada tahun 2010.
The loan shall be repaid on a monthly basis
th
with the first repayment on the 13 month
after loan utilization date and will mature in
2010.
Fasilitas ini dijamin dengan:
- saham Peminjam;
- rekening USD Peminjam;
- saham Herald, termasuk tambahan saham
Herald yang akan dibeli oleh peminjam
dengan dana dari fasilitas ini; dan
This loan facility was secured by:
- the charge over the Borrower’s shares;
- the charge over USD Borrower’s account;
- Herald’s shares, including any futher
Herald’s shares to be acquired by
borrower from the proceeds of this facility;
and
- any other document evidencing or creating
security over any assets of the Borrower
and the Company.
-
dokumen lain yang membuktikan atau
menyebabkan sekuritisasi atas aset
Peminjam dan Perusahaan.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 2,5% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus
2.5% per annum.
Pada tanggal 24 Juni 2008, semua pihak
setuju untuk merubah beberapa ketentuan
dalam perjanjian dimana jumlah fasilitas
pinjaman diubah menjadi USD355 juta dan
membatalkan fasilitas Commitments A dan B.
On June 24, 2008, all parties agreed to
amend some of the terms in the existing
agreement wherein the total commitments
became USD355 million and references to A
and B Commitments were deleted.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD355 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2008 amounted to USD355
million. As of December 31, 2009, the
outstanding loan was fully paid.
j. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3
j. Credit Suisse 2008 Facility - 3
Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan
(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the “Arranger, Facility Agent dan Security
Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD55 juta.
On May 16, 2008, the Company (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Lenders”) and Credit Suisse,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD55 million.
Pinjaman akan dibayar kembali secara
bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai
pada bulan ke-13 setelah tanggal penarikan
pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun
2010.
The loan shall be repaid on a monthly basis
th
with the first repayment on the 13 month
after loan utilization date and will mature in
2010.
Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut
akan digunakan untuk keperluan operasional.
The proceeds of the loan will be used for
general corporate purposes.
86
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Fasilitas ini dijamin dengan:
- penyerahan (assignment) hak penerimaan
hasil penjualan;
- rekening penerimaan USD;
- rekening penerimaan IDR;
- surat kuasa untuk menarik dana; dan
This loan facility was secured by:
- the assignment of rights to proceeds;
-
-
dokumen lain yang membuktikan atau
menyebabkan sekuritisasi atas aset
Perusahaan.
-
the charge over USD proceeds accounts;
the pledge over IDR proceeds accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
and
any other document evidencing or creating
security over any assets of the Company.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 2,5% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus
2.5% per annum.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD55 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2008 amounted to USD55
million. As of December 31, 2009, the
outstanding loan was fully paid.
k. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4
k. Credit Suisse 2008 Facility - 4
Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan
(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the “Arranger, Facility Agent dan Security
Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD200 juta.
On August 15, 2008, the Company (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Lenders”) and Credit Suisse,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD200 million.
Tujuan fasilitas pinjaman ini adalah untuk
mendanai pinjaman antar perusahaan kepada
Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, untuk
menyelesaikan kewajiban pembayaran royalti
(Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB)
kepada Pemerintah Republik Indonesia,
keperluan operasional, dan pembayaran
berbagai biaya yang berkaitan dengan fasilitas
ini.
The purposes of the loan are to finance intercompany loans to Arutmin and KPC, the
Subsidiaries, for the settlement of royalty
(Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB)
obligation to the Government of Republic of
Indonesia, general corporate purposes, and
payment of any fees in connection with the
facility.
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali
secara bulanan, dengan pembayaran pertama
dimulai pada bulan ke-13 setelah tanggal
penggunaan pinjaman dan akan jatuh tempo
pada tahun 2011.
The loan facility shall be repaid on a monthly
basis with the first repayment commencing on
th
the 13 month after loan utilization date and
will mature in 2011.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 3% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 3%
per annum.
Fasilitas
ini
dijamin
dengan
jaminan
yang sama seperti yang dipersyaratkan
oleh Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3
(Catatan 24j).
This facility was secured by the same security
instruments as stated in Credit Suisse 2008
Facility - 3 (Note 24j).
87
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD200 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya.
l. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2008 amounted to USD200
million. As of December 31, 2009, the
outstanding loan was fully paid.
l. Credit Suisse 2008 Facility - 5
Pada
tanggal
26
September
2008,
Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan
(Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang
Singapura (the “Arranger, Facility Agent and
Security Agent”) menandatangani Perjanjian
Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD50 juta.
On September 26, 2008, the Company (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Lenders”) and Credit Suisse,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD50 million.
Fasilitas pinjaman ini hanya dapat digunakan
untuk keperluan operasional dan pembayaran
atas biaya-biaya yang berkaitan dengan
fasilitas ini.
The loan facility may only be used by the
Company for general corporate purposes and
payment of any fees related to this facility.
Fasilitas pinjaman tersebut akan dibayar
kembali secara bulanan, dengan pembayaran
pertama dimulai pada bulan ke-25 setelah
tanggal penggunaan pinjaman dan akan jatuh
tempo pada tahun 2011.
The loan facility shall be repaid on a monthly
basis with the first repayment commencing on
th
the 25 month after loan utilization date and
will mature in 2011.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang
sama seperti yang dipersyaratkan Fasilitas
Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j).
This facility was secured by the same security
instruments as stated in Credit Suisse 2008
Facility - 3 (Note 24j).
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 3% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 3%
per annum.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD50 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2008 amounted to USD50
million. As of December 31, 2009, the
outstanding loan was fully paid.
m. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6
m. Credit Suisse 2008 Facility - 6
Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan
(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the “Arranger, Facility Agent dan Security
Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD75 juta yang akan
jatuh tempo dalam 36 bulan setelah tanggal
penarikan dana.
On November 7, 2008, the Company (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Lenders”) and Credit Suisse,
Singapore branch (the “Arranger, Facility
Agent and Security Agent”) entered into a
Credit Agreement (Existing Agreement),
wherein the Original Lenders agreed to
provide to the Company a credit facility
amounting to USD75 million that will mature
36 months after the utilization date.
Fasilitas pinjaman akan dibayar
seluruhnya pada tahun 2011.
The loan facility shall be repaid in full upon its
maturity in 2011.
kembali
88
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 8% untuk enam bulan
pertama, 10% untuk bulan ke tujuh sampai dua
belas dan 12% untuk bulan selanjutnya sampai
dengan tanggal akhir jatuh tempo.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 8%
for the first six months, 10% for the seventh
until twelfth months and 12% for the
succeeding months until the final maturity
date.
Dana yang diperoleh dari pinjaman akan
digunakan untuk membeli kembali saham
Perusahaan dan pembayaran biaya-biaya
transaksi.
The proceeds of the loan may only be used
by the Company for the funding of share buyback and payment of transaction expenses.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama
seperti yang dipersyaratkan Fasilitas Credit
Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j) dan dijamin
dengan saham-saham Perusahaan Batubara
(KPC, Arutmin, ICRL, IndoKalsel dan
IndoKaltim).
This facility was secured by the same security
instruments as stated in Credit Suisse 2008
Facility - 3 (Note 24j) and pledge shares of
Coal Companies (KPC, Arutmin, ICRL,
IndoKalsel and IndoKaltim).
Pada tanggal 19 Desember 2008, perubahan
perjanjian ditandatangani oleh pihak-pihak
tersebut di atas untuk merubah beberapa
syarat dalam perjanjian sebagai berikut :
On December 19, 2008, an amending
agreement was entered into by all the parties
in the existing agreement to amend some of
the terms in the existing agreement wherein
as follows:
1.
2.
Perolehan dana dari pinjaman yang
sebelumnya
akan
digunakan
untuk
membeli kembali saham dihapus dan
diganti
menjadi
untuk
digunakan
membiayai
keperluan
operasional
Perusahaan.
Pembayaran kembali akan dilakukan dalam
waktu 12 bulan dalam jumlah angsuran
yang sama dimulai setelah 24 bulan sejak
tanggal penarikan dana.
1.
The proceeds of the loan to fund the
share buy-back was deleted and
changed to funding for general corporate
purposes of the Company.
2.
The loan repayment will be made in 12
equal monthly installments commencing
on the 24th month after the first utilization
date .
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD75 juta.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2008 amounted to USD75
million.
Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini
telah dilunasi seluruhnya.
As of December 31, 2009, the outstanding
loan was fully paid.
n. ICICI Bank UK Plc
Pada tanggal 4 Desember 2008, Perusahaan
(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana A dan B), ICICI Bank UK Plc. (the
“Arranger”), ICICI Bank Limited, cabang
Singapura (the “Facility Agent”) dan Bank of
New York Mellon (the “Security Agent dan
Trustee”) menandatangani Perjanjian Kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam
sebesar GBP55 juta (Fasilitas A) dan CAD63
juta (Fasilitas B), keduanya akan jatuh tempo
dalam 36 bulan setelah penarikan dana.
n. ICICI Bank UK Plc
On December 4, 2008, the Company, (the
“Borrower”),
Financial
Institutions
(the
“Original Facility A and B Lenders”), ICICI
Bank UK Plc (the “Arranger”), ICICI Bank
Limited, Singapore branch (the “Facility
Agent”) and the Bank of New York Mellon (the
“Security Agent and Trustee”) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Borrower
credit facilities amounting to GBP55 million
(Facility A) and CAD63 million (Facility B),
both of which will mature 36 months after the
utilization date.
89
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
24. LONG-TERM LOANS (Continued)
Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk
mendanai belanja modal, pendanaan kembali
modal kerja Perusahaan pada tahun 2008
yang sebelumnya didanai oleh arus kas
internal Perusahaan, serta pembayaran
biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan
fasilitas ini.
The credit facilities will be used for financing
of the capital expenditure and refinancing
capital expenditures incurred by the Company
in 2008 and which were originally funded
through the internal cashflows of the
Company and payment of any fees and
expenses due to the facility.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar
LIBOR ditambah 8% untuk enam bulan
pertama, 10% untuk bulan ke tujuh sampai
bulan ke dua belas dan 12% untuk bulan
selanjutnya sampai dengan tanggal akhir jatuh
tempo.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 8%
for the first six months, 10% for the seventh
until the twelfth month and 12% for the
succeeding months until the final maturity
date.
Fasilitas ini dijamin dengan:
- rekening USD Perusahaan;
- penyerahan
(assignment)
arus
kas
berdasarkan Intercreditor Agreement; dan
- dijamin dengan saham-saham Arutmin,
KPC dan ICRL, Anak perusahaan.
This loan facility was secured by:
- the charge over USD Company accounts;
- assignment of cash flow under the
Intercreditor Agreement; and
- pledge shares of Arutmin, KPC and ICRL,
the Subsidiaries.
Kedua fasilitas tersebut akan dibayar kembali
dalam waktu 12 bulan dalam jumlah angsuran
yang sama yang dimulai setelah 24 bulan
sejak tanggal penarikan dana dan akan jatuh
tempo pada tahun 2011.
Both facilities will be repaid in 12 equal
monthly installments commencing on the 24th
month after the first utilization date and will
mature in 2011.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2008 adalah sebesar USD114.830.184.
The outstanding balance of this loan
as of December 31, 2008 amounted to
USD114,830,184.
Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini
telah dilunasi seluruhnya.
As of December 31, 2009, the outstanding
loan was fully paid.
o. PT Samuel Sekuritas Indonesia
Pada tanggal 17 November 2008, Perusahaan
telah menandatangani perjanjian dengan
PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam
rangka penerbitan surat utang secara
terbatas
dengan
jumlah
maksimum
sejumlah Rp6.000.000.000.000. Pada tanggal
31 Desember 2009, Perusahaan telah
membayar seluruh Surat Utang Jangka
Menengah (MTN) sebesar USD22.300.000
dan Rp706.500.000.000 (setara dengan
USD69.095.355) dengan bunga kupon 17%
sampai dengan 25% untuk discounted notes
dan 16% sampai dengan 25% untuk fixed rate
notes.
o. PT Samuel Sekuritas Indonesia
On November 17, 2008, the Company
entered into an agreement with PT Samuel
Sekuritas
Indonesia
relating
to
the
issuance of restricted notes amounting to a
maximum of Rp6,000,000,000,000. As of
December 31, 2009, the Company has fully
repaid Medium Term Notes (MTN) amounting
to USD22,300,000 and Rp706,500,000,000
(equivalent to USD69,095,355) with coupon
rate of 17% to 25% for discounted notes and
16% to 25% for fixed rate notes.
90
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
25. OBLIGASI KONVERSI
25. CONVERTIBLE BONDS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2009
2008
Obligasi Konversi I
Obligasi Konversi II
Obligasi Konversi yang Dijamin I
Obligasi Konversi yang Dijamin II
102.500.000
375.000.000
300.000.000
102.500.000
-
Convertible Bond I
Convertible Bond II
Guaranteed Convertible Bond I
Guaranteed Convertible Bond II
Jumlah
Dikurangi : Biaya emisi obligasi
yang belum diamortisasi
777.500.000
102.500.000
Total
Less: Unamortized bond
issuance cost
Bersih
764.200.000
(13.300.000 )
a. Obligasi Konversi
(1.409.375 )
101.090.625
Net
a. Convertible Bonds
Pada tanggal 29 Juni 2007 dan 1 Oktober
2007,
Perusahaan
melalui
Enercoal
Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan,
menerbitkan obligasi konversi tanpa bunga
(zero coupon convertible bonds) sebesar
USD300 juta (Obligasi Konversi I) dan
USD150 juta (Obligasi Konversi II) yang akan
jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2012 dan
1 Oktober 2012. Obligasi tersebut terdaftar
pada Bursa Efek Singapura (Singapore
Exchange Trading Limited).
On June 29, 2007 and October 1, 2007, the
Company through Enercoal Resources Pte.
Ltd. (Enercoal), the Subsidiary, issued Zero
Coupon Convertible Bonds in the amounts of
USD300 million (Convertible Bond I) and
USD150 million (Convertible Bond II)
maturing on June 22, 2012 and October 1,
2012, respectively. The Bonds are listed in
the Singapore Exchange Securities Trading
Limited.
Hasil bersih penerbitan obligasi konversi
tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk
melunasi seluruh fasilitas tahun 2006 yang
masih ada dari Credit Suisse dan untuk
keperluan operasional.
The net proceeds from bonds issuance were
used by the Company to repay all amounts
outstanding under the 2006 loan facility from
Credit Suisse and for general corporate
purposes.
Ikhtisar persyaratan dan kondisi dari obligasi
konversi tersebut adalah sebagai berikut :
The summary of terms and conditions of the
bonds are as follows:
Obligasi konversi I dengan suku
bunga 0% yang diterbitkan
pada tahun 2007/
Convertible Bond I
0% interest issued in 2007
USD300.000.000 / USD300,000,000
Obligasi konversi II dengan suku
bunga 0% yang diterbitkan
pada tahun 2007/
Convertible Bond II
0% interest issued in 2007
USD150.000.000 / USD150,000,000
Jangka Waktu /
Time Period
5 tahun / 5 years
5 tahun / 5 years
Harga Obligasi
Konversi / Issuance
Price
100% dari nilai nominal obligasi /
100% of par value
100% dari nilai nominal obligasi /
100% of par value
Bunga / Interest
0%
0%
Jumlah / Amount
91
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
25. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
Masa Konversi /
Conversion Period
Rasio Konversi
Awal/ Initial
Conversion Rate
Harga Konversi /
Conversion Price
Obligasi konversi I dengan suku
bunga 0% yang diterbitkan
pada tahun 2007/
Convertible Bond I
0% interest issued in 2007
Konversi dapat dilakukan setiap saat
dalam periode 41 hari setelah
tanggal penerbitan sampai dengan
sepuluh (10) hari sebelum tanggal
jatuh tempo, kecuali sebelumnya
telah ditebus, dikonversi, dibeli
kembali atau dibatalkan. / The
Bonds are convertible at any time on
or after 41 days after the closing
date, until the close of business on
the date that falls 10 business days
prior to maturity, unless previously
redeemed, converted, purchased or
cancelled.
Obligasi konversi II dengan suku
bunga 0% yang diterbitkan
pada tahun 2007/
Convertible Bond II
0% interest issued in 2007
Konversi dapat dilakukan setiap saat
dalam periode 41 hari setelah tanggal
penerbitan sampai dengan sepuluh
(10) hari sebelum tanggal jatuh
tempo, kecuali sebelumnya telah
ditebus, dikonversi, dibeli kembali
atau dibatalkan. / The Bonds are
convertible at any time on or after
41 days after the closing date,
until the close of business on the
date that falls 10 business days
prior to maturity, unless previously
redeemed, converted, purchased or
cancelled.
Setiap lembar obligasi konversi
dengan nilai nominal USD100.000
dapat ditukarkan dengan 376.719
lembar saham Perusahaan. / Each
convertible bond with par value of
USD100,000 is convertible into
376,719 Company shares.
Setiap lembar obligasi konversi
dengan nilai nominal USD100.000
dapat ditukarkan dengan 288.892
lembar saham Perusahaan. / Each
convertible bond with par value of
USD100,000 is convertible into
288,892 Company shares.
Harga konversi pada saat obligasi
ini diterbitkan adalah Rp2.362,50
per lembar saham dengan nilai
pertukaran mata uang asing tetap
pada saat konversi yaitu sebesar
Rp8.900 untuk USD1,00. Harga
konversi
ini
dapat
berubah,
tergantung pada penyesuaian yang
dilakukan sehubungan dengan,
antara lain, perubahan nilai nominal
saham, konsolidasi atau reklasifikasi
saham, kapitalisasi keuntungan atau
dana cadangan, pembagian dividen,
pengeluaran saham baru dan
kejadian-kejadian
lainnya
yang
mempunyai efek dilutif. / Initial
conversion price at the time of
bonds issuance was Rp2,362.50
per share with fixed exchange
rate on conversion date of
Rp8,900/USD1.00. Conversion price
will be subject to adjustment for,
among other things, subdivisions,
consolidations or reclassification of
shares; capitalization of profits or
reserves; capital distribution; right
issues and other standard dilutive
events.
Harga konversi pada saat obligasi ini
diterbitkan adalah Rp3.250 per
lembar
saham
dengan
nilai
pertukaran mata uang asing tetap
pada saat konversi yaitu sebesar
Rp9.389 untuk USD1,00. Harga
konversi
ini
dapat
berubah,
tergantung pada penyesuaian yang
dilakukan
sehubungan
dengan,
antara lain, perubahan nilai nominal
saham, konsolidasi atau reklasifikasi
saham, kapitalisasi keuntungan atau
dana cadangan, pembagian dividen,
pengeluaran
saham
baru
dan
kejadian-kejadian
lainnya
yang
mempunyai efek dilutif. / Initial
conversion price at the time of
bonds issuance was Rp3,250 per
share with a fixed exchange
rate
on
conversion
date
of
Rp9,389/USD1.00. Conversion price
will be subject to adjustment for,
among other things, subdivisions,
consolidations or reclassification of
shares; capitalization of profits or
reserves; capital distribution; right
issues and other standard dilutive
events.
92
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2009
(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008)
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
(With Comparative Figures for the Year Ended
December 31, 2008)
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
25. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
Harga Konversi /
Conversion Price
Wali Amanat / Trustee
Obligasi konversi I dengan suku
bunga 0% yang diterbitkan
pada tahun 2007/
Convertible Bond I
0% interest issued in 2007
Harga konversi telah disesuaikan
menjadi sebesar Rp2.284 per
lembar saham. / The conversion
price has been subsequently
adjusted to Rp2,284 per share.
Obligasi konversi II dengan suku
bunga 0% yang diterbitkan
pada tahun 2007/
Convertible Bond II
0% interest issued in 2007
Pada tanggal 31 Desember 2009,
belum ada penyesuaian terhadap
harga konversi awal. / As of
December 31, 2009, no adjustment
has been effected to the initial
conversion price.
Bank of New York
Bank of New York
Pada tanggal 16 April 2008, Obligasi Konversi
I dengan nilai nominal sebesar USD400.000
telah dilunasi melalui pembayaran tunai
sebesar USD426.976. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2009, Perusahaan telah
menerima pemberitahuan konversi masingmasing
sebesar
USD299.600.000
dan
USD47.500.000 menjadi 1.167.443.093 dan
137.223.846 lembar saham atas Obligasi
Konversi I dan Obligasi Konversi II.
On April 16, 2008, Convertible Bond I with
face value of USD400,000 was redeemed
through a cash settlement amounting to
USD426,976. As of December 31, 2009,
the Company has received conversion
notices representing the conversion of
USD299,600,000 and USD47,500,000 of
Convertible Bond I and Convertible Bond II
into 1,167,443,093 shares and 137,223,846
shares, respectively.
Saham yang diserahkan kepada pemegang
obligasi konversi berasal dari saham
Perusahaan yang dibeli kembali (Catatan 30).
The share