Powerpoint Presentasi Ortodonsia 1 Prosedur Pemeriksaan Ortodontik

Transcription

Powerpoint Presentasi Ortodonsia 1 Prosedur Pemeriksaan Ortodontik
Pemeriksaan Ortodontik
Ortodonsia I
drg. Wayan Ardhana, MS., Sp.Ort
Bagian Ortodonsia FKG. UGM
Online Contact
[email protected]
Tujuan Intruksional
z
z
z
z
z
TIU:
Mampu melakukan
pemeriksaan dalam
perawatan ortodontik
TIK:
Mampu menyebutkan
cara-cara pemeriksaan
ortodontik
Mampu menyusun
rencana perawatan
ortodontik
Prosedur Pemeriksaan
z
z
z
Penerangan
Pencatatan Identitas
Pemeriksaan Klinis
z
z
z
z
z
z
z
Anamnesis
Pemeriksaan Objektif
Pencetakan utk Pemb Model Studi
Analisis Model Studi
Analisis Foto Profil/Wajah
Analisisis Foto Ronsen
Tes-tes untuk Kasus Tertentu
Prosedur Pemeriksaan
z
z
z
z
z
z
z
Perhitunganperhitungan
Determinasi lengkung
Penentuan diagnosis
Analisis Etiologi
Maloklusi
Perencanaan
Perawatan
Penentuan Jenis dan
Desain Alat
Prognosis
Ruang Pemeriksaan dan
Perawatan
Ruang Praktek Pribadi
Penerangan pada Pasien
Tentang :
z Jalannya Perawatan
z Jadual Kontrol
z Pencabutan Gigi/Bedah Orto
z Cara Pemakaian dan Perawatan Alat
z Pembersihan Gigi dan Mulut
z Instruksi Tambahan
z Biaya Perawatan
z Informed Consent
Identifikasi Pasien
Pasien :
z Nama
z Umur
z Jenis Kelamin
z Alamat,
No.Telepon
z Pendidikan
z Suku/Ras
Orang Tua :
z Bapak dan Ibu
z Nama
z Alamat, No.Telepon
z Pekerjaan
z Suku/Ras
Catatan Tambahan :
• Nomer Kartu
• Nomer Model
• Nama dan No MHS/Operator
• Nama Dosen Pembimbing
• Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan dan Analisis
Ortodontik
Graber(1972) membagi data pemerikksaan:
z
Data pemeriksaan Esensial (essential data
dignostic)
z
z
z
Data Pemeriksaan klinis
Data Pemeriksaan model studi
Data pemeriksaan Komplementer
(Complimentary data diagnostic) / Data
Penunjang
z
z
z
z
Data pemeriksaan Ronsenografi
Data pemeriksaan Fotografi
Data Analisis Kasus-Kasus Tertentu
Data Analisis Laboratoris
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Subjektif/Anamnesis
z Pemeriksaan Objektif
z
Pemeriksaan Subjektif
(Anamnesis)
z
z
z
z
z
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan gigi
Kebiasaan Jelek. Bad Habit
Riwayat Keluarga
Keluhan Utama
Alasan Permintaan Perawatan :
z Motivasi
z Jenis kasus
z Efek Gangguan : Estetik, Fungsi
Keluhan sekunder :
Bagian-bagian lain yang perlu dirawat
Kesehatan Umum
Penyakit yang pernah
diderita:
z Penyakit yang
mengganggu
pertumbuhan dan
perkembangan
Dentofasial
z Penyakit yang dapat
menghambat
perawatan ortodontik
z Penyakit yang dapat
menulari operator
z
z
z
z
z
z
z
z
z
z
z
Kurang gizi
Krg Energi dan Protein:
Marasmus-Kwashiokor
Hipertensi
Diabetes
Talasemia
Alergi
Epilepsi
Hepatitis
HIV
TBC
Lepra
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan Gigi-geligi
z
Periode Gigi Desidui
z
z
Periode Gigi Bercampur
z
z
Susunan gigi, Caries,Trauma, Perawatan
Pergantian gigi, Pencabutan, Persistensi,
Prematur ektraksi
Perode Gigi Permanen
z
Susunan gigi, Caries, Gigi hilang, Trauma,
Perawatan
Kebiasaan Jelek (Bad Habit)
z
z
z
z
Kebiasaan yang mengganngu pertumuhan
dan perkembangan gigi geligi dan rahang
Sebagai etiologi maloklusi
Macam, durasi, frekuansi, intensitas dan
Keterangan : posisi, keadaan sekarang
Contoh:
z
z
z
z
Menghisap ibu jari
Menggigit bibir, kuku, pensil, tusuk gigi
Bernafas melalui mulut. Tidur Ngorok
Topang dagu
Bad Habit Mengisap IbuJari
Riwayat Keluarga
Identifikasi faktor herediter sbg.
Etiologi
z Waspadai Sifat penurunan :
z
Monogenik
z Poligenik
z
z
Keadaan Gigi-geligi :
Orang tua: Bapak, Ibu
z Saudara-saudara kandung
z
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Objektif
Umum/General :
z Keadaan Jasmani
z Keadaan Mental
z Status Gizi
z Tinggi badan
z Berat badan
z Indeks masa tubuh : Status
z Kurus, normal, gemuk
gizi
Pemeriksaan Objektif
Khusus/Lokal
z
Luar Mulut / Extra Oral :
z Bentuk kepala > Indeks kepala
z Dolikosefali, mesosefali, brakisefali
z Bentuk-Tipe muka > Indeks muka
z Hiper euriprosop, euriprosop, mesoprosop,
leptoprosop, hiperleptoprosop
z Profil muka :
z Gl-Ulc
dan Pog-Llc
z Cembung, lurus, cekung
Indeks kepala = Lbr kepala (B) (jrk bizigomatik supra mastoideus) x 100
Panjang kepala (A) (Jarak Gl –Oc)
z
z
z
z
z
z
Klasifikasi indeks kepala :
Hipo Dolikosepali
:
Dolikosepali (kepala panjang sempit) :
Mesosepali (kepala sedang )
:
Brahisepali (kepala lebar persegi) :
Hiper Brahisepali
:
< 70,0
70,0 – 74,9
75,0 – 79,9
80,0 – 84,9
> 84,9
Indeks muka
z
z
z
z
z
z
=
Tinggi muka ( A) (Jarak N – Gn) x 100
Lebar muka (B) (Jarak bizigomatik)
Klasifikasi indeks muka :
Hipo Euriprosop
Euriprosop ( muka pendek, lebar)
Mesoprosop (muka sedang )
Leptoprosop (muka tinggi, sempit)
Hiper Leptoprosop
:
:
:
:
:
< 80,0
80,0 – 84,9
85,0 – 89,9
90,0 – 94,9
> 94,9 :
Pengukuran muka dan kepala
Lebar Muka (jarak Bizigomatik)
Panjang Kepala (J\jarak Gl –Oc)
Umumnya tipe muka berkaitan erat
dengan bentuk lengkung gigi
Pemeriksaan Objektif
Khusus/Lokal
z
z
Posisi Rahang Thd Bid
Orbital (grs Simon)
Maksila :
z
z
z
z
Normal
Protrusif
Retrusif
Mandibula :
z
z
z
Normal
Protrusif
Retrusif
Penentuan posisi bidang orbital
Pemeriksaan Objektif
Khusus/Lokal
z
Sendi Temporo Mandibuler (TMJ) :
z
z
Tonus Otot Mastikasi (m. Masseter) :
z
z
Normal, Hipertonus, Hipotonus
Tonus Otot Bibir (m.Orbicularis Oris) :
z
z
Gerakan Asimetris, Dislokasi, Krepitasi, Kondilitis
Normal, Hipertonus, Hipotonus
Bibir posisi istirahat :
z
z
Normal, Tebal, Tipis
Tertutup, Terbuka
z
Free Way Space :
z
Jarak Sn-Pog pd posisi Istirhat – Oklusi sentrik
Normal : 2- 4 mm
z
Pemeriksaan Objektif
Khusus/Lokal
z
Dalam Mulut / Intra Oral :
z
Higiene Mulut > OHI
z
z
Baik, Sedang, Jelek
Normal, Abnormal>
Keterangan
Lingua
z
Bersar, sedang, kecil >
Keterangan
Palatum
z
Pola atrisi
z
z
z
z
z
Tinggi, sedang, rendah
Lebar, sedang, sempit
Gingiva
z
Normal , Abnormal >
Keterangan
Pemeriksaan intra oral
Intra Oral
Pemeriksaan Objektif
Khusus/Lokal
z
Dalam Mulut / Intra Oral
cont
:
z Mukosa
z Normal, abnormal > Keterangan
z Frenulum
z Labii Superior
z Labii Inferior
z Lingualis
z Tonsila
> Normal, abnormal > Keterangan
Pemeriksaan Objektif
Khusus/Lokal
z
Dalam Mulut / Oral :
z
Pemeriksaan Gigi-geligi
Analisis Model Studi
z
Pembuatan model studi
z Mencetak RA/RB
z Membuat gigitan sentrik
z Boksing model cetakan
z Transfer bidang orbital pasien ke model
z Pemberian Nomer
z Penyabunan
Model Studi
z
Model tampak dari oklusal
Analisis Model Studi
z
z
Membuat skema model gigi geligi dari oklusal
Pengukuran lebar mesiodistal gigi-gigi
z
z
z
Pengkuran lebar lengkung
z
z
z
z
z
Gigi 21|12 atas (Pont Korkhaos)
Gigi M1 – M1 (Howes)
Lebar inter P1 (Pont)
Lebar inter M1 (Pont)
Lebat Inter P1 (Howes)
Lebar Inter Fossa Canina
Perhitungan-perhitungan
z
z
z
z
z
z
z
Nance
Moyers
Pont
Korkhaus
Howes
Determinasi lengkung
Setup model Kesling
Skema Gigi-geligi dari Oklusal
zBeri kode gigi / Nomenclatuur
Pengukuran Inter P1 dan
Inter Fossa canina
Analisis Model Studi
z
z
Pengukuran Tinggi lengkung
Tinggi lengkung gigi
z
z
Dari Inter P1 inter I1 (Korkhaos)
Tinggi lengkung basal
z
Dari inter P1 ke Basis Alveolaris Anterior (ttk
A) (Korkhaos)
PengukuranTinggi Lengkung
Analisis Fotografi
z
z
z
Ukuran Foto :
4x 6 cm untuk analisis kualitatif
8x12 cm untuk analisis kuantitatif
z
z
Foto Muka dari depan
Bentuk/Tipe Muka :
z
z
z
z
Euriprosop/Brahifasial
Mesoprosop/Mesofasial
Leptoprosop/Dolikofasial
Kesimetrisan muka :
z
simetris, asimetris
Analisis Fotografi cont
z
z
Foto Profil dari samping
Bentuk/Tipe kepala :
z
z
z
z
Brahisefali
Mesisefali
Dolikosefali
Bentuk/Tipe Profil
z
z
z
Cembung/Convec
Lurus/Stright
Ceking/Concave
Tipe Muka
Euriprosop/Brahifasial
Mesoprosop/Mesofasial
Leptoprosop/Dolikofasial
Analisis Profil Muka Graber
Cekung
Lurus
Cembung
Profil Muka
Cekung
Lurus
Cembung
Analisis Profil Schwarz
z
AVERAGE
FACE (MUKA
LURUS)
z
ANTEFACE
(MUKA
CEMBUNG)
z
RETROFACE
(MUKA
CEKUNG)
Analisisis Foto Ronsen
Ronsen periapikal (foto lokal)
z Ronsen panoramik
z Ronsen bitewing (foto oklusal)
z Sefalometri
z
Ronsen periapikal (foto lokal)
z
z
z
Untuk menentukan
posisi gigi
permanen yang
belum erupsi
Mengukur lebar
mesiodidtal gigi
yang belum erupsi
Memeriksa jaringan
tulang alveolar
Ronsen panoramik
z
z
z
Untuk memeriksa
gigi-gigi secara
keseluruhan
Untuk memerksa
kedalaman akar gigi
di dalam tulang
alveolus
Untuk mengamati
posisi gigi M3
Ronsen bitewing (foto oklusal)
z
z
z
Foto oklusal
Foto oklusal oblique
Dipakai untuk
mengamati posisi gigi
kaninus atau premolar
yang impaksi
Sefalometri
z
Sefalogram untuk Analisis Sefalometri
Pemeriksaan gigi geligi
Analisis Kasus Tertentu
™ ANALISIS UNTUK KASUS DEEP
OVERBITE
™ ANALISIS UNTUK DIASTEMA
SENTRAL
™ ANALISIS UNTUK BERNAFAS
MELALUI MULUT
ANALISIS UNTUK KASUS DEEP
OVERBITE
Deep Overbite:
z Keadan tutupmenutupnya (vertical
overlapping) gigi anterior atas dan
bawah yang lebih besar dari normal
z Normatif : Tutup menutup > 4mm
z Individual : Gigi anterior RA
menutup > 1/3 insisal gigi RB
Penyebab :
z
Faktor dental :
z
z
z
z
z
Faktor skekeletal:
z
z
z
z
z
Supraklusi gigi anterior
Infraklusi gigi posterior
Kombinasi supraklusi gigi anterior dan infraklusi
gigi posterior
Inklinasi gigi posterior ke lingual - Infraklusi gigi
posterior
Ramus mandibula pendek
Sudut Gonion tajam
Pertumbuhan processus alveolaris berlebihan
Kombinasi di atas
Faktor dentoskeletal
Kasus Deep Overbite
ANALISIS UNTUK KASUS DEEP
OVERBITE cont
1. PEMERIKSAAN TINGGI MUKA:
N – SNA = 43% N-Me
2. PEMERIKSAAN PADA MODEL STUDI :
Kedalaman Kurva Spee
™ Kurva Spee tdk curam, tepi insisal gigi anterior
bawah tinggi : Supraklusi gigi anterior bawah
™ Kurva Spee sangat curam, tepi insisal gigi
anterior bawah tdk tinggi : Infraklusi gigi
posterior
™ Kurva Spee sangat curam, tepi insisal gigi
anterior bawah tinggi : Kombinasi Supraklusi
gigi anterior bawah danInfraklusi gigi posterior
ANALISIS UNTUK KASUS DEEP
OVERBITE cont
3. ANALISIS FOTO PROFIL:
ƒ N-SNA > / SNA-Me < : Infraklusi gigi
posterior
ƒ N-SNA < / SNA-Me > : Supraklusi gigi
anterior
ƒ N-SNA=43% N-Me : N-Me < :
Kombinasi
ANALISIS UNTUK KASUS DEEP
OVERBITE cont
4. ANALISIS SEFALOMETRI :
z Sudut FMPA < (17° - 28°)
z Sudut GONION (Ar-Go-Me)< (52° – 55°)
z N-SNA>43% / SNA-Me<57% Infraklusi gigi
posterior
z N-SNA<43% / SNA-Me>57% Supraklusi gigi
anterior
z Sudut N-SNA=43%/ SNA-Me=57% : N-Me < :
Kombinasi
ANALISIS UNTUK KASUS DEEP
OVERBITE cont
5.
Analisis Thompson – Brodie
‰
‰
‰
‰
‰
‰
‰
‰
‰
Pemeriksaan langsung pada pasien
Dg Spidol tentukan posisi titik : N, SNA, dan Me
pada muka pasien
Ukur jarak A-SNA
Normal : N-SNA = 43% N- Me
Jarak N-Me Pasien = 100 X mm
43
Normal : SNA – Me = 57% N-Me
Hitung jarak SNA-Me = ?
Pasien menggigit malam sampai SNA-Me
Lihat overbite dan ketebalan malam
Pengukuran Tinggi Muka
z
Jarak SNA-Me
Overbite vs Ketebalan Malam
Deep overbite hilang-malam masih
tebal : Infaraklusi gigi posterior
z Deep overbite msh ada - malam
tergigit habis : Supraklusi gigi anterior
z Deep overbite msh ada - malam masih
tebal : Kombinasi Infaraklusi gigi
posterior danInfaraklusi gigi posterior
z
ANALISIS UNTUK DIASTEMA
SENTRAL
z
z
z
z
Faktor Herediter> Amati
Or Tua, saudara kandung
Adanya mesioidens > Ro
Foto
Septum Interdental yang
tebal> Ro Foto
Frenulum Labii Superior
tebal, panjang > Blanced
Test
ANALISIS UNTUK BERNAFAS
MELALUI MULUT
z
z
z
Test kontrol
Alar Muskulator
> amati reflek
Alanasi
Cuping hidung
berberak-gerak
Lubang hidung
membesar
ketika menarik
nafas
ANALISIS UNTUK BERNAFAS
MELALUI MULUT
z
z
z
Test “Cotton
Butterfly”
Dengan meletakkan
kapas ber bebentuk
seperti kupu-kupu
di depan hidung
Kapas akan
bergerak gerak
pada lubang hidung
yang dilewati udara