Annual Report 2012

Transcription

Annual Report 2012
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
1. Visi, Misi, Obyektif
1. Vision, Mission, Objective
2. Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan
2. Corporate Strategy, Corporate Value
3. Ikhtisar Keuangan
3. Financial Highlights
4. Sambutan Dewan Komisaris
4. Message from the Board of Commissioners
5. Sambutan Dewan Direksi
5. Message from the Board of Directors
6. Profil Perusahaan
6. Company Profile
·
Struktur Organisasi
·
Organization Structure
·
Dewan Komisaris
·
The Board of Commissioners
·
Dewan Direksi
·
The Board of Directors
·
Pengembangan Sumber Daya Manusia
·
People Development
·
Riset dan Pengembangan
·
Research and Development
·
Pengawasan Mutu
·
Quality Assurance
·
Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008)
·
Quality Management System (ISO 9001:2008)
·
Jaringan Restoran KFC Indonesia
·
KFC Indonesia Restaurant Network
7. Tinjauan dan Analisa Manajemen
7. Management Review and Analysis
·
Tinjauan Kegiatan Operasi
·
Review of Operation
·
Tinjauan Kinerja Keuangan
·
Financial Overview
·
Perkembangan Usaha
·
Business Development
·
Aktivitas Pemasaran
·
Marketing Activities
·
Prospek Usaha
·
Business Outlook
8. Tata Kelola Perusahaan
8. Corporate Governance
·
Etika Kerja
·
Work Ethics
·
Etika Usaha
·
Business Ethics
·
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
·
Board of Commissioners and Board of Directors
·
Komite Audit
·
Audit Committee
·
Audit Internal
·
Internal Audit
·
Manajemen Risiko
·
Risk Management
·
Sekretaris Perusahaan
·
Corporate Secretary
·
Risiko Usaha
·
Business Risk
·
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
·
Corporate Social Responsibility
·
Informasi dan Data Perusahaan
·
Information and Company Data
9. Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
9. Management Responsibility Letter
10. Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit
10. Audited Financial Report
1
VISI, MISI, OBYEKTIF
VISION, MISSION, OBJECTIVE
Visi
Vision
Selalu menjadi merek restoran cepat saji Nomor 1 di
Indonesia dan mempertahankan kepemimpinan pasar
dengan menjadi restoran yang termodern dan
terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan, dan
fasilitas.
Always be the No. 1 QSR brand in Indonesia and
maintain this market leadership by being the most
modern and favorite restaurant in terms of product,
value, service, and assets.
Misi
Mission
Memperkokoh citra merek KFC dengan strategistrategi dan ide-ide yang inovatif, terus meningkatkan
suasana bersantap yang tak ada bandingannya dan
konsisten memberikan produk, pelayanan, serta
fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti
kebutuhan dan selera pelanggan yang terus berubah.
Strengthening KFC brand image through innovative
strategies and ideas, continuously providing
unparalled customers’ dining experience and
consistently providing quality products, services, and
assets suited to customers’ changing needs and taste.
Obyektif
Objective
Mempersembahkan restoran dengan tampilan dan
desain yang termodern dan sesuai dengan tren masa
kini, dan memberikan suasana yang menyenangkan
dengan tempat duduk yang nyaman dengan terus
melakukan peremajaan restoran, dan menyajikan
produk berkualitas tinggi yang paling digemari oleh
pelanggan dengan kecepatan dan keramahtamahan
yang tak tertandingi.
Provide the most modern and trendy store appearance
and design offering good ambiance with the most
comfortable seating by continuously undertaking
renovation and serving top quality food suited to
customers’ preferential taste with speed and hospitality
beyond compare.
2
STRATEGI PERUSAHAAN,
NILAI-NILAI PERUSAHAAN
CORPORATE STRATEGY,
CORPORATE VALUE
Strategi Perusahaan
Corporate Strategy
Untuk menjaga kepemimpinan pasar dalam industri
restoran cepat saji di Indonesia, selalu memberikan
kepuasan “Yum!” yang tak terhingga di wajah setiap
pelanggan dengan strategi-strategi sebagai berikut :
To ensure market leadership in the QSR business in
Indonesia, always put a big “Yum!” on every customers’
face with the following strategies :
?
Mengembangkan dan menanamkan budaya yang
kokoh di dalam organisasi dimana setiap karyawan
memberikan perbedaan dengan berinovasi dan
selalu berpikir di luar kebiasaan.
?
Develop and instill a deep and strong culture within
the organization where everyone makes a
difference by being innovative and always thinking
“out of the box”.
?
Membangun pola pikir yang berorientasi pada
“Customer and Sales Mania” dengan kesadaran
tinggi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan melebihi dari yang diharapkan.
?
Create a “Customer and Sales Mania” mindset with
high intentionality in providing customer satisfaction
beyond expectation.
?
Memberikan perbedaan merek KFC yang sangat
kompetitif dengan berbagai ide dan strategi yang
inovatif.
?
Provide an exceptional competitive brand
differentiation through innovative ideas and
strategies.
?
Mengembangkan kesinambungan dalam sumber
daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada
pengembangan kompetensi dan kemampuan.
?
Develop continuity in people and process with solid
focus on competency and capability development.
?
Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian
prestasi yang terbaik.
?
Maintain exceptional results consistently.
Nilai-Nilai Perusahaan
Corporate Value
?
Budaya Perseroan “We are the Owners of KFC”
ditanamkan dalam pemikiran setiap karyawan
untuk menciptakan rasa memiliki yang luar biasa,
yang bertujuan untuk memberikan performa terbaik
dalam mengerjakan semua tugas dan tanggung
jawab, khususnya dalam menyiapkan produk
berkualitas dengan layanan yang cepat dan ramah.
?
The Company’s corporate culture “We are the
Owners of KFC” is instilled in every employees’
mind to create an extraordinary sense of belonging
in order to produce a high level of performance and
excellence in all their undertakings, particularly in
providing top quality food with speed and hospitable
service.
?
Menjaga hubungan baik dan memberikan
kepuasan melebihi yang diharapkan dengan
menjalankan CMS (CHAMPS Management System)
di setiap restoran untuk memastikan kebersihan
restoran (Cleanliness), keramahtamahan dalam
melayani pelanggan (Hospitality), ketepatan dalam
menerima dan menyiapkan pesanan (Accuracy),
memastikan perawatan restoran yang terbaik
(Maintenance), konsistensi dalam menyajikan
produk bermutu tinggi setiap saat (Product), dan
kecepatan layanan selalu dijalankan (Speed of
Service).
?
Maintain good relationship and provide customer
satisfaction beyond their expectation by putting
CMS (CHAMPS Management System) into action
in every restaurant to assure restaurant
Cleanliness, provide great Hospitality in serving
customers, ensure Accuracy in order-taking and
packing, assure high level of Maintenance, ensure
consistency in producing quality Products, and
assure Speed of service is always executed.
?
Inovasi tidak berhenti hanya pada mengembangkan
ide-ide, terobosan-terobosan, dan strategi-strategi
baru untuk mencapai obyektif seseorang, namun
juga meliputi perubahan pola pikir yang dimulai dari
diri sendiri agar bisa sukses menghasilkan
perubahan.
?
Innovation does not stop only in developing new
ideas, approaches, and strategies in achieving
one’s objective, but also encompasses a change in
mindset starting from oneself in order to
successfully effect changes.
3
4
IKHTISAR KEUANGAN
Keuangan
(dalam Jutaan Rupiah,
kecuali EPS)
FINANCIAL HIGHLIGHTS
2012
2011
2009
2010
Financial
(In Million Rupiah,
except for EPS)
2008
Pendapatan (Tahun 2011 direklas kembali)
3,559,486
3,183,815 2,913,605 2,454,360 2,022,633
Revenue (Year 2011 as reclassified)
Laba Bruto (Tahun 2011 direklas kembali)
2,082,785
1,876,773 1,640,448 1,467,828 1,241,006
Gross Profit (Year 2011 as reclassified)
Laba Operasi
270,556
287,929
247,666
221,241
140,699
Profit from Operations
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
269,217
298,702
261,590
247,148
167,904
Profit before Income Tax Expense
Laba Tahun Berjalan
206,046
229,054
199,597
181,997
125,268
Profit for the Year
Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
206,046
229,054
199,597
181,997
125,268 Total Comprehensive Income for the Year
448
505
447
408
281
Basic Earning per Share
Aset Lancar
802,840
758,699
558,177
508,641
314,520
Current Assets
Aset Tidak Lancar
979,066
789,283
677,866
532,768
470,239
Non-Current Assets
1,547,982 1,236,043 1,041,409
784,759
Total Assets
Laba per Saham Dasar (EPS)
Total Aset
1,781,906
Liabilitas Jangka Pendek
454,122
422,292
326,767
320,778
238,320
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
337,061
294,971
107,612
81,526
63,894
Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
791,183
717,263
434,379
402,304
302,214
Total Liabilities
Modal Saham
46,042
46,042
44,625
44,625
44,625
Share Capital
Agio Saham
154,417
154,417
-
-
-
Additional Paid-in Capital
Saldo Laba
790,264
630,260
757,039
594,481
437,920
Retained Earnings
Total Ekuitas
990,723
830,719
801,664
639,106
482,545
Total Equity
RASIO KEUANGAN UTAMA
KEY FINANCIAL RATIO
Total Pendapatan Komprehensif / Pendapatan
5.8%
7.2%
6.9%
7.4%
6.2%
Total Comprehensive Income / Revenue
Total Pendapatan Komprehensif / Total Aset
11.6%
14.8%
16.1%
17.5%
16.0%
Total Comprehensive Income / Total Assets
Total Pendapatan Komprehensif / Total Ekuitas
20.8%
27.6%
24.9%
28.5%
26.0%
Total Comprehensive Income / Total Equity
Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek
176.8%
179.7%
170.8%
158.6%
132.0%
Current Assets / Current Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek / Jumlah Aset
25.5%
27.3%
26.4%
30.8%
30.4%
Current Liabilities / Total Assets
Liabilitas Jangka Panjang / Jumlah Aset
18.9%
19.1%
8.7%
7.8%
8.1%
Non-Current Liabilities / Total Assets
Total Liabilitas / Total Ekuitas
79.9%
86.3%
54.2%
62.9%
62.6%
Debt to Equity
5
Indikator Keuangan
Key Financial Indicators
* Dalam Jutaan Rupiah
* In Million Rupiah
Pendapatan / Revenue
Laba Bruto / Gross Profit
2,000,000
3,500,000
3,000,000
1,600,000
2,500,000
2,000,000
1,200,000
1,500,000
800,000
1,000,000
400,000
500,000
0
0
2008
2009
2010
2011
2008
2012
Laba Operasi / Profit from Operations
2009
2010
2011 2012
Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year
280,000
240,000
240,000
200,000
200,000
160,000
160,000
120,000
120,000
80,000
80,000
40,000
40,000
0
0
2008
2009
2010
2011
2008
2012
2009
2010 2011
2012
Total Ekuitas / Total Equity
Total Aset / Total Assets
1,800,000
1,000,000
1,600,000
900,000
800,000
1,400,000
700,000
1,200,000
600,000
500,000
1,000,000
800,000
400,000
300,000
600,000
400,000
200,000
100,000
0
200,000
0
2008
2009
2010
2008
2011 2012
6
2009
2010 2011 2012
Ikhtisar Saham
Shares Highlights
Harga Saham / Price of Shares
Jumlah Saham yang diperdagangkan /
Total Number of Shares in Trading
Tertinggi / Highest (Rp) Terendah / Lowest (Rp)
Tahun / Year
2012
Triwulan I 1st Quarter
Triwulan II 2nd Quarter
Triwulan III 3rd Quarter
Triwulan IV 4th Quarter
14,700
14,700
14,200
13,750
10,100
13,000
11,200
12,000
Harga Saham / Price of Shares
Jumlah Saham yang diperdagangkan /
Total Number of Shares in Trading
Tertinggi / Highest (Rp) Terendah / Lowest (Rp)
Tahun / Year
2011
Triwulan I 1st Quarter
Triwulan II 2nd Quarter
Triwulan III 3rd Quarter
Triwulan IV 4th Quarter
10,000
11,000
10,800
9,950
8,500
9,800
9,000
8,800
180,500
297,000
272
165
Harga Saham / Price of Shares
Jumlah Saham yang diperdagangkan /
Total Number of Shares in Trading
Tertinggi / Highest (Rp) Terendah / Lowest (Rp)
Tahun / Year
2010
7,000
7,100
9,000
10,000
Triwulan I 1st Quarter
Triwulan II 2nd Quarter
Triwulan III 3rd Quarter
Triwulan IV 4th Quarter
5,050
6,500
7,100
8,000
409,000
2,175,500
328,000
264,500
Harga Saham / Price of Shares
Jumlah Saham yang diperdagangkan /
Total Number of Shares in Trading
Tertinggi / Highest (Rp) Terendah / Lowest (Rp)
Tahun / Year
2009
Triwulan I 1st Quarter
Triwulan II 2nd Quarter
Triwulan III 3rd Quarter
Triwulan IV 4th Quarter
3,000
3,200
3,500
5,200
3,000
3,000
3,500
3,000
394,500
200,000
43,000
144,000
Harga Saham / Price of Shares
Jumlah Saham yang diperdagangkan /
Total Number of Shares in Trading
Tertinggi / Highest (Rp) Terendah / Lowest (Rp)
Tahun / Year
2008
Triwulan I 1st Quarter
Triwulan II 2nd Quarter
Triwulan III 3rd Quarter
Triwulan IV 4th Quarter
2,500
3,000
3,000
3,200
2,450
2,500
2,700
3,000
15,000
14,000
13,000
12,000
11,000
10,000
9,000
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0
433,231
567,008
1,850,000
19,000
4,000
112,500
80,500
88,000
Grafik Harga Saham / Share Price Trend
Q4 2008 - 2012
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
2008
2009
2010
2011
2012
7
Pembayaran Dividen
Payment of Dividend
Pembayaran dividen tunai oleh Perseroan untuk tahun
buku 2011 dan tahun-tahun sebelumnya adalah
sebagai berikut :
Tahun Buku
Year
Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
Cash dividend payment by the Company for the year
2011 and the years before are as follows :
Dividen Tunai
Cash Dividend
8
Pay-out Ratio
Pay-out Ratio
Jumlah Saham
Dividen / Saham
Total Number of
Dividend / Share
Shares
SAMBUTAN
DEWAN KOMISARIS
MESSAGE FROM
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Kondisi-kondisi eksternal yang dihadapi oleh
perekonomian dunia tetap tanpa kepastian di
sepanjang tahun 2012. Meskipun demikian, PT Fast
Food Indonesia Tbk tetap memperlihatkan kinerja
yang baik, hasil dari kenaikan penjualan gerai-gerai
yang baru dibuka dan yang sudah hadir sebelumnya.
Dari segi biaya, Perseroan berhasil mempertahankan
beban pokok penjualan sebagai persentase terhadap
penjualan, sebagai upaya yang berkelanjutan untuk
mengendalikan biaya dan menerapkan manajemen
supply chain yang makin efisien dan efektif walaupun
ada tekanan biaya yang besar akibat inflasi.
The external conditions facing the world economy
continue to be uncertain in 2012. In spite of this, PT
Fast Food Indonesia Tbk continued to show a
respectable performance attributable to increased
sales from new outlets built, as well as increased sales
from existing outlets. On the cost side, the Company
managed to maintain its costs of goods sold as a
percentage of sales reflecting the Company’s
sustained efforts to control cost and make more
efficient and effective its supply chain management
despite enormous cost pressures from inflation.
Sepanjang tahun lalu, Dewan Komisaris berperan aktif
melalui Komite Audit untuk mengawasi dan memberi
rekomendasi kepada Dewan Direksi dalam
pelaksanaan strategi, kebijakan dan tindakan
korporasi, serta memastikan standar Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dijalankan di semua aspek
usaha dan tingkatan di perusahaan. Dalam
menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Audit, suatu unit independen yang ditunjuk oleh
dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,
yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan
yang baik antara fungsi pelaksana dan fungsi
pengawas, dimana setiap anggotanya mempunyai
latar belakang dan keahlian yang berbeda. Komite
Audit melakukan seleksi dan penilaian terhadap
kinerja dari eksternal audit. Selain mengevaluasi
laporan dari eksternal audit, Komite Audit juga
mengevaluasi laporan dari internal audit. Komite Audit
juga aktif terlibat dalam keterbukaan informasi kepada
publik tentang kegiatan-kegiatan perusahaan. Melalui
Komite Audit, Dewan Komisaris dapat memberikan
penilaian independen atas tindakan dan transaksi
korporasi, dan memastikan pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dipatuhi. Selain itu, Komite
Audit bersama dengan jajaran manajemen puncak
mengadakan rapat dengan auditor eksternal pada
penutupan audit yang diselenggarakan pada minggu
ke tiga bulan Maret untuk membahas hasil-hasil dan
temuan-temuan dalam audit Perseroan untuk akhir
tahun 2012.
During the year, the Commissioners have been
actively involved through the Audit Committee in
overseeing and advising the Board of Directors in the
implementation of the strategies, policies and
corporate actions, as well as ensuring the application
of Good Corporate Governance standards in aspects
of business and across all levels within the
organization. In performing its duties the Board of
Commissioners, is ably assisted by the Audit
Committee, an independent body appointed by and
responsible to the Board of Commissioners, which is
instrumental in maintaining a healthy balance between
oversight and executive functions, with diversified
background and expertise of its member. It selects and
appraises the performance of the external auditor.
Besides evaluating external audit reports, the
Committee evaluates internal audit reports as well. The
Committee also actively involved with public disclosure
of company activities. Through the Audit Committee,
the Commissioners were able to assess the proposed
corporate actions and transactions independently and
provide assurance that the practices of Good
Corporate Governance are adhered to. Moreover, the
Audit Committee together with Top Management met
with the external auditors during the latter’s closing
conference held in the third week of March to discuss
the results and issues uncovered during the 2012 yearend audit of the Company.
Prospek perekonomian Indonesia di tahun 2013 tetap
menjanjikan. Walaupun demikian, berbagai tantangan
akan menghadang dalam pencapaian perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan. Tantangan-tantangan ini
antara lain kemiskinan, pengangguran, jurang
perbedaan penghasilan yang kian melebar, korupsi,
implementasi hukum dan peraturannya, hubungan
ketenagakerjaan yang bermasalah, kelemahan
infrastruktur. Selain itu, perekonomian Indonesia akan
tetap dipengaruhi oleh siatuasi politik pada tahun
2014, yang akan menentukan seberapa mudah negeri
ini digoyahkan oleh goncangan global dan dampak
dari manuver politik di dalam negeri. Dengan berbagai
strategi yang akan dijalankan oleh Dewan Direksi,
Indonesia’s economic outlook for 2013 remains
encouraging. But there are many challenges that are
yet to be overcome to achieve sustainable economic
development. These challenges are poverty,
unemployment, widening gap of income, corruption,
implementation of the rule of law, problematic labor
relations, infrastructure deficiencies among others. In
addition, the country’s economy will remain influenced
by the political situation in 2014, which will determine
the country’s vulnerability to global shocks and impact
of political maneuvering within the country. With the
strategies that will be implemented by the Board of
Directors, we are very confident that the Company can
continue its record of sustained growth and
9
kami sangat percaya terhadap kemampuan Perseroan
untuk melanjutkan pertumbuhan dan profitabilittasnya
secara berkelanjutan.
productivity.
Kantor Akuntan Publik Ernst & Young, Purwantono,
Suherman & Surja, auditor yang telah ditunjuk dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tahun
sebelumnya, telah menyelesaikan tugas audit atas
laporan keuangan tahunan dan telah memberikan
laporan audit yang menyajikan opini secara wajar.
Kami telah menyetujui laporan audit tersebut. Selain
itu, kami telah memeriksa Laporan Keuangan per 31
Desember 2012 dan tidak berkeberatan atas laporan
tersebut.
The auditing firm of Ernst & Young, Purwantono
Suherman & Surja, the auditor of the annual accounts
appointed at last year’s Annual General Meeting of
Shareholders, has audited the annual financial
statements and has given an unqualified certificate.
We agree with the results of these inspectons. More
over, we have examined the annual financial
statements of the Company as at 31 December 2012
and have no objections.
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas laporan
tahunan ini dan menyatakan bahwa semua informasi
dalam laporan tahunan ini adalah benar dan
berdasarkan fakta yang kami ketahui dengan baik.
The Board of Commissioners is responsible for this
annual report and certifies that the contents are true
and factual to the best of our knowledge.
Jakarta, April 2013
Anthoni Salim
Komisaris Utama
President Commissioner
Elizabeth Gelael
Wakil Komisaris Utama
Vice President Commissioner
Rudy Tanudjaja Saputra
Komisaris I
Commissioner I
Benny S. Santoso
Komisaris II
Commissioner II
Ken Leksono
Komisaris Independen
Independent Commissioner
P. L. Gunawan Solaiman
Komisaris Independen
Independent Commissioner
10
SAMBUTAN
DEWAN DIREKSI
MESSAGE FROM
THE BOARD OF DIRECTORS
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Tahun 2012 dibayang-bayangi oleh ketidakpastian
yang berawal dari krisis hutang di kawasan Eropa,
ancaman jurang fiskal di Amerika Serikat dengan
kenaikan pajak dan pemotongan anggaran yang telah
terjadwalkan yang akan menguras sekitar US$560
milyar dari perekonomian tahun depan dan
memporakporandakan pemulihan ekonomi serta
menjatuhkan Amerika Serikat ke dalam resesi
ekonomi, defisit fiskal yang besar di negara-negara
berkembang, dan kekhawatiran terhadap
pertumbuhan Cina yang melambat. Meskipun terjadi
kemunduran perekonomian global, Indonesia
menghadapinya dengan relatif baik dibandingkan
negara-negara lain. Untuk tahun 2012, Indonesia
mencapai 6,23 persen pertumbuhan ekonomi, yang
terus tumbuh antara 4,0 persen dan 6,0 persen setiap
tahun sejak 2002. Pertumbuhan ini didorong oleh
ekspansi permintaan domestik yang sangat cepat,
didukung oleh pertumbuhan pendapatan per kapita
yang kuat dan lonjakan investasi domestik dan asing
yang sangat tinggi.
The year 2012 has been beset by lingering
uncertainties stemming from the Euro zone debt crisis,
the United States “fiscal cliff” situation - a pile up of
scheduled tax increases and spending cuts that
threaten to drain US$ 560 billion out of the economy
next year and derail the recovery and plunge back into
recession the economy of the United States, large
fiscal deficits in developed countries and concerns
about China's slowing growth. In spite of the global
downturn, Indonesia has faced relatively well
compared to other economies. For 2012, Indonesia
achieved 6.23 percent economy growth, which
continues to grow between 4.0 percent and 6.0 percent
annually since 2002. The growth is driven by the rapid
expansion of domestic demand backed by solid growth
in income per capita and a sharp rise in domestic and
foreign investment.
Sejalan dengan perkembangan ini, Perseroan terus
tumbuh dengan cukup baik dan mampu melanjutkan
kemajuan dan hasil-hasil gemilang yang diraih pada
tahun-tahun terakhir, dan pokok-pokok keberhasilan
yang sukses diraih kembali sepanjang tahun ini
termasuk sebagai berikut :
In line with this development, the Company continued
to grow modestly and was able to carry forward the
good progress and major gains made in recent years
and the highlight of the results of yet another
successful year include the following :
·
Hasil penjualan pada 2012 tercatat Rp3,741 triliun
atau sekitar 12,8 persen lebih tinggi dari hasil
penjualan pada 2011 sebesar Rp3,317 triliun.
Kenaikan penjualan tersebut adalah kontribusi
dari hasil penjualan gerai-gerai yang baru dibuka
dan pertumbuhan yang kuat dari gerai-gerai lama
yang telah sukses diremajakan kembali tampilan
dan pemasarannya, dan penambahan produk dan
pelayanan baru. Kenaikan pada pendapatan
konsinyasi dari penjualan CD juga merupakan
kontributor yang besar.
·
Sales in 2012 registered Rp3.741 trillion or about
12.8 percent higher than 2011 sales of Rp3.317
trillion. The increase in the top line was
contributed by the sales of newly built stores
coupled with the product growth achieved by most
of our older stores invigorated by successful image
enhancements and marketing and the addition
of new products and services. The increase in
consignment revenues from sales of CD's also is a
major contributor.
·
Peningkatan juga terlihat pada sejumlah indikator
operasional utama lainnya. Secara keseluruhan,
transaksi meningkat 1,0 persen, pelanggan
meningkat 2,6 persen, rata-rata belanja meningkat
11,8 persen. Secara same-store, transaksi dan
pelanggan masing-masing turun 4,3 persen dan
3,2 persen, tetapi rata-rata belanja naik 12,2
persen.
·
Improvements were also noted in other key
operational indicators. Transactions increased by
1.0 percent, customers increased by 2.6 percent
and ticket average increased by 11.8 percent
on a system-wide basis. On a same-store basis,
transactions and customers decreased by 4.3
percent and 3.2 percent respectively, but ticket
average increased by 12.2 percent.
·
Beban pokok penjualan sebagai persentase
terhadap pendapatan naik menjadi 41,5 persen
pada 2012 dari 41,1 persen pada 2011.
·
Cost of Goods Sold as a percentage of revenues
increased to 41.5 percent in 2012 from 2011's 41.1
percent.
·
Beban usaha meningkat menjadi Rp1,86 triliun
dari Rp1,62 triliun pada 2011 atau 14,6 persen
disebabkan oleh tekanan harga akibat inflasi dan
regulasi baru terkait upah minimum.
·
Operational cost and expenses increased to
Rp1.86 trillion from Rp1.62 trillion in 2011 or about
14.6 percent due to cost pressures from inflation
and new regulations on minimum wages.
11
·
Laba dari operasi pada tahun 2012 turun menjadi
Rp270,6 triliun dari Rp287,9 triliun pada 2011
disebabkan oleh kenaikan harga dan biaya
operasional.
·
Profit from operation in 2012 decreased to Rp270.6
billion from Rp287.9 billion in 2011 due to the
increase in operational costs and expenses.
·
Biaya bunga sebesar Rp20,5 milyar pada tahun
2012 merupakan pembayaran bunga untuk
obligasi yang diterbitkan pada tahun 2011.
·
Interest expenses amounted to Rp20.5 billion in
2012 incurred to service the interest payments for
the bonds issued in 2011.
·
Laba bersih sebelum pajak 2012 turun menjadi
Rp269,2 milyar, atau turun 9,9 persen dari laba
bersih sebelum pajak 2011 sebesar Rp298,7
milyar;
·
Pre-tax profit in 2012 decreased consequently to
Rp269.2 billion or a 9.9 percent decrease from the
pre-tax profit in 2011 of Rp298.7 billion.
·
Aktiva meningkat menjadi Rp1,782 triliun pada
2012 dari Rp1,548 triliun pada 2011 atau naik 15,1
persen, hasil dari investasi yang terus dilakukan
pada jaringan restoran;
·
Assets grew to Rp1.782 trillion in 2012 from Rp.
1.548 trillion in 2011 or a 15.1 percent increase
driven by the Company's continued investment
in our network.
·
Jumlah karyawan Perseroan meningkat menjadi
17.004 pada akhir 2012 dari 16.365 pada tahun
2011, memperlihatkan komitmen Perseroan dalam
perekrutan dan pelatihan tim untuk mendukung
jaringan restorannya di seluruh Indonesia dengan
tingkat layanan yang diharapkan;
·
The Company's workforce increased to 17,004
by the end of 2012 from 16,365 in 2011
demonstrating the Company's commitment to
recruiting and training a team to support its
nationwide network of restaurants with the
desired level of service.
·
Perseroan melanjutkan ekspansi jaringan restoran
untuk mendominasi pangsa pasar di Indonesia
agar dapat memaksimalkan peluang merek KFC
dan meminimalkan potensi kompetitor untuk
mendirikan bisnis ayam goreng yang kuat.
Sepanjang tahun 2012, Perseroan membuka 30
gerai baru di Jakarta dan kota-kota lain di
Indonesia. Selain itu, Perseroan melakukan
peremajaan tampilan/renovasi skala besar
terhadap sekitar 50 gerai untuk meningkatkan
tampilan restoran dan kenyamanan pelanggan.
Pada akhir 2012, jaringan restoran KFC di seluruh
Indonesia berjumlah 441 gerai yang tersebar di 98
kota di seluruh Indonesia.
·
The Company continued to expand its network of
restaurants to achieve critical mass in the Indonesia
market, both to maximize the KFC brand
opportunity and to minimize the potential for the
competitors to establish solid chicken based
restaurants business. In 2012, we built 30 new
outlets in Jakarta and other cities in Indonesia. In
addition, the Company undertook image
enhancements / major renovations of at least 50 of
our existing restaurants to enhance the ambience
and maximize customer experience in the
restaurants. At the end of 2012, our network
consisted of 441 restaurants in 98 cities all over
Indonesia.
·
Perseroan telah melaksanakan ISO 9001:2008,
suatu sistem manajemen mutu yang didirikan oleh
International Organization for Standardization di
Kantor Pusat, RSC Jakarta, melibatkan semua
departemen dan gudang, dan dua restoran KFC
sebagai proyek percontohan, yaitu : KFC LA
Te r r a c e d a n K F C K a l i m a l a n g . D e n g a n
pelaksanaan yang memuaskan, Perseroan
menerima sertifikasi dari SGS dan akreditasi dari
KAN, UKAS, dan ANAB. Pelaksanaan sistem
manajemen mutu akan diperluas mencakup semua
gerai di jaringan restoran KFC. Manfaat yang
diharapkan akan diperoleh dengan pelaksanaan
ISO 9001:2008 adalah :
·
The Company has implemented the ISO
9001:2008, a quality management system model
established by the International Organization for
Standardization in the Head office Restaurant
Support Center in Jakarta encompassing all
departments and warehouses and in two pilot
projects for restaurants namely KFC LA Terrace and
KFC Kalimalang. With the satisfactory
implementation, the company received certification
from SGS and accreditation from KAN,
UKAS, and ANAB. The implementation of the
quality management system will then be expanded
to cover all restaurants in the network. The benefits
that are expected to be derived for the ISO
9001:2008 are :
1.
Memastikan konsistensi penyiapan produk
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan
1. To ensure consistency in providing products
which are in conformity with customers'
12
peraturan yang berlaku.
2.
needs and prevailing regulations.
Mendorong kepuasan pelanggan melalui
aplikasi sistem yang efektif, termasuk proses
perbaikan secara terus menerus.
2. To boost customer satisfaction through
effective application of the system that
includes continued improvement process.
Mengambil manfaat dari tren teknologi pada saat ini,
Perseroan telah mulai menggunakan aplikasi-aplikasi
utama untuk media sosial online seperti : Facebook,
Twitter, dan You Tube untuk memperkuat merek KFC
dan sebagai media komunikasi untuk membangun
hubungan personal yang erat antara merek dan
pelanggan.
Taking Advantage of the current technological trends
the Company has started to utilize the major
applications for social media online such as Facebook,
Twitter and You Tube to strengthen the KFC brand and
as an effective communication media to build strong
personal relations between the brand and the
customers.
Prospek ekonomi Indonesia tetap menjanjikan
meskipun perlu waspada, dan kemajuan reformasi
struktural yang terus diperlukan untuk
mempertahankan ketangguhan ekonomi Indonesia
dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu.
Prospek global pada tahun 2013 masih dibayangi oleh
ketidakpastian, namun berita baiknya adalah kondisi
perekonomian global secara umum diprediksi sedikit
lebih baik untuk pertumbuhan daripada tahun 2012.
Kombinasi tren struktural yang sehat dan struktur
kebijakan mikroekonomi yang stabil bisa jadi tetap
memberikan pertumbuhan positif di Indonesia.
Indonesia's economic outlook remains encouraging
but cautious and steady progress on structural reform
are needed to maintain the resilience of Indonesia's
economy in the face of continued economic
uncertainties. The global outlook for 2013 remains
clouded by uncertainty, but the good news is that the
global economic environment is generally predicted to
be slightly more favorable for growth than 2012. The
combination of robust structural trends and a stable
microeconomic policy framework are likely to remain
positive for growth in Indonesia.
Sepanjang tahun 2012, kami akan tetap berfokus pada
obyektif utama Perseroan sebagai berikut :
For 2013, we will remain focused on our key objectives:
·
Menghidupkan semangat “Customer Mania” di
restoran KFC, dan menjadikan suatu keharusan
bagi pelanggan untuk terus mengunjungi KFC.
·
Keeping “Customer Mania” alive in our restaurants
and making it a compelling reason for our
customers to visit us again and again.
·
Meningkatkan transaksi dengan membedakan
merek KFC dalam segala hal melalui media
komunikasi yang inovatif (iklan dan menuboard),
tampilan restoran (interior dan eksterior) yang
menarik, produk-produk yang menggoda selera
yang disajikan sesuai dengan merek KFC dan
pelanggan, serta harga terjangkau dan bernilai
tambah.
·
Driving transactions by differentiating KFC brand
in every way through innovative media
communications (ads and menuboards), great
looking restaurants, mouth-watering products
delivered in a manner that fits our brand and
customers, and pricing that is affordable and
value for money.
·
Membangun merek KFC dengan memastikan
bahwa dengan mempercepat langkah
pengembangan, kita dapat menghasilkan
kemudahan dan penghematan.
·
Building the brand by making sure we drive
convenience and economy of scale by accelerating
our development pace.
Target-target Perseroan cukup wajar dan dapat diraih.
Dengan kekuatan finansial dan suatu organisasi yang
berkomitmen untuk berhasil dan bertekad untuk
melampaui, kami percaya bahwa kekuatan-kekuatan
ini akan terus digunakan untuk melanjutkan catatan
keberhasilan pertumbuhan dan profitabilitas
Perseroan.
Our targets are reasonable and attainable. With the
financial strength and an organization in place that is
committed to succeed and determined to exceed, we
are confident that these strengths will continue to serve
as well in continuing our record of sustained growth and
profitability.
Dewan Direksi turut bertanggung jawab atas laporan
tahunan ini dan menyatakan bahwa semua informasi
dalam laporan tahunan ini adalah benar dan
berdasarkan fakta yang kami ketahui dengan baik.
The Board of Directors is equally responsible for this
annual report and certifies that the contents are true
and factual to the best of our knowledge.
13
16
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PT Fast Food Indonesia Tbk, pemegang hak waralaba
tunggal untuk merek KFC di Indonesia, didirikan oleh
Keluarga Gelael pada 1978. Dengan pembukaan gerai
KFC yang paling pertama pada bulan Oktober 1979 di
Jalan Melawai di Jakarta, Perseroan menjadi
pemegang waralaba dari merek KFC. Sukses
pembukaan gerai yang pertama diikuti dengan
pembukaan gerai-gerai selanjutnya di Jakarta dan
ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di
Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya,
Medan, Makassar, dan Manado. Dengan sukses yang
terus diraih membangun merek ini, KFC menjadi nama
yang ramai dibicarakan dalam usaha restoran cepat
saji dan ditanamkan dalam benak pelanggan sebagai
merek waralaba cepat saji yang paling dominan di
Indonesia.
PT Fast Food Indonesia Tbk, the only franchise holder
of KFC brand in Indonesia, was founded in 1978 by the
Gelael Family. With the opening of the very first KFC
restaurant outlet in October 1979 at Jalan Melawai in
Jakarta, the Company became a franchisee of KFC
brand. The successful opening of the first outlet paved
the way for the opening of more additional outlets in
Jakarta and expansion of its regional coverage to
include other major cities in Indonesia, like Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, and
Manado. With the continuous success in building the
brand, the name KFC became a by-word in the QSR
business and was instilled in the mind of customers
becoming the most dominant brand in Indonesia.
Inisiatif ekspansi bisnis Perseroan semakin terdorong
dengan bergabungnya Salim Group pada 1990
sebagai salah satu pemegang saham utama. Pada
1993, Perseroan melepaskan 20 persen dari
sahamnya di Bursa Efek Indonesia untuk
meningkatkan pertumbuhannya. Kepemilikan saham
mayoritas 80 persen pada saat ini terdistribusi 43,84
persen kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group
dan 35,84 persen kepada PT Megah Eraraharja dari
Salim Group; sementara saham minoritas (20 persen)
terbagi kepada Masyarakat dan Koperasi Karyawan.
The Company’s expansion initiatives were reinforced
by Salim Group in 1990 as one of the major
shareholders. In 1993, the Company floated 20
percent of its shareholdings in Indonesia Stock
Exchange to further enhance its development growth.
The present majority shareholding of 80 percent is
distributed 43.84 percent to PT Gelael Pratama, owned
by the Gelael Group and 35.84 percent to PT Megah
Eraraharja, a company under the Salim Group; while
the minority (20 percent) is shared by the Public and
Cooperatives.
Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan
merek KFC dari Yum! Asia Franchise Pte Ltd, suatu
bagian dari Yum! Restaurants International (YRI). YRI
sendiri adalah sebuah badan usaha dari Yum! Brands
Inc., sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat dan
pemilik waralaba dari dua merek ternama lain, Pizza
Hut dan Taco Bell. Yum! Brands Inc. sebelumnya juga
pemilik waralaba dari dua merek lain, A&W dan Long
John Silvers, namun berakhir pada akhir 2011.
Meskipun demikian, bahkan tanpa kedua merek ini
tidak mengubah posisi Yum! Group sebagai jaringan
restoran cepat saji terbesar dan terbaik di dunia dalam
memberikan variasi pilihan restoran ternama. Selain
itu, untuk kategori ayam goreng cepat saji, tidak ada
merek lain yang dapat menandingi KFC.
The Company was licensed to use KFC brand by Yum!
Asia Franchise Pte Ltd, which is part of Yum!
Restaurants International (YRI). YRI itself is a
company under Yum! Brands Inc., a publicly-listed
company in the U.S. and the franchise owner of two
other well-known brands, i.e. Pizza Hut and Taco Bell.
Yum! Brands Inc. used to be the franchise owner of
two other brands, A&W and Long John Silvers but were
dropped by the end of 2011. However, even with the
exclusion of these two brands, the Yum! Group is still
regarded as the largest fast food chain in the world and
the best in providing branded restaurant choices
worldwide. Furthermore, in the chicken-based fast
food chain, however, no other brand can outclass KFC.
Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan
yang berkelanjutan selama 34 tahun, tidak diragukan
lagi telah menjadikan merek KFC sebagai pemimpin
pasar restoran cepat saji di negara ini. Ekspansi
jaringan restoran terus diupayakan supaya bisa hadir
dekat dengan pelanggan, baik di kota-kota
metropolitan yang sarat persaingan maupun di kotakota di daerah tingkat dua. Sejak lima tahun terakhir,
Perseroan lebih berfokus pada pembukaan gerai
bertipe free-standing (gerai yang berada di bangunan
yang berdiri sendiri) yang memberikan fleksibilitas
yang lebih dalam jam operasi dengan fasilitas lengkap
untuk memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan.
Sejumlah gerai yang sudah dibuka sebelumnya
direnovasi untuk memberikan tampilan baru yang lebih
With the Company’s 34-year experience of successful
operation and continuous development growth, KFC
brand is undeniably the nation’s market leader in the
fast food chain of restaurants. It has been expanding
continuously nationwide, making its presence felt not
only in tough metropolitan areas but in secondary cities
as well. With its emphasis on free-standing outlets
during the last five years, the Company provides more
flexibility in operating hours with full facilities catering to
customers’ needs and preferences. Continuous
renovation is undertaken to provide new image and
appearance in line with Company’s objective. At the
end of 2012, the Company has a total of 441 outlets
spread over 98 cities and covering 32 of the 33
provinces nationwide. The Company’s total workforce
17
segar dan modern sesuai dengan obyektif Perseroan.
Pada akhir 2012, Perseroan mengoperasikan total 441
gerai, yang tersebar di 32 dari 33 propinsi, di 98 kotakota di seluruh Indonesia, dan mempekerjakan sekitar
17.004 karyawan dengan hasil penjualan lebih dari
Rp3,741 triliun. Perseroan menerbitkan Obligasi tanpa
warkat berjangka waktu lima tahun dengan bunga
obligasi sebesar 9,5 persen per tahun yang dibayarkan
setiap tiga bulan dan selalu melakukan pembayaran
bunga yang tepat waktu. Pada dasarnya, dana
tersebut digunakan untuk membiayai pendirian geraigerai baru, renovasi gerai-gerai Perseroan yang sudah
ada, perluasan gudang-gudang produksi Perseroan
yang sudah ada, serta pembangunan gudang-gudang
baru.
at the end of the year is 17,004 with sales turnover of
more than Rp3.741 trillion. The Company issued 5year maturity bonds in October 2011 with an annual
coupon rate of 9.5 percent payable quarterly and
always up-to-date on its interest payments. The funds
were basically used for funding new store openings,
renovation activities on existing stores, and
development of new or renovation of existing
warehouses.
Produk-produk utama Perseroan yang tak tersaingi,
Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap
menjadi produk ayam goreng paling disukai di antara
semua merek restoran cepat saji di seluruh Indonesia,
yang konsisten dinilai sebagai ayam goreng paling
enak versi berbagai survei konsumen di Indonesia.
Produk-produk Perseroan dikelompokkan dalam
beberapa kategori, antara lain Menu Goceng, Menu
Praktis, dan menu paket kombinasi lainnya. Untuk
kategori Menu Goceng, dimana setiap produk diberi
harga Rp5,000, terdapat lebih dari 10 produk bernilai
tinggi dimana Mocha Float dan OR Burger Deluxe
adalah produk dengan penjualan tertinggi. Dari waktu
ke waktu, pilihan menu untuk kategori ini disesuaikan
dengan selera konsumen. Kategori lainnya adalah
Menu Praktis yang terdiri atas produk-produk untuk
dipesan bawa dan dikonsumsi dengan mudah dalam
perjalanan. Untuk menambahkan variasi menu paket
kombinasi dengan harga terjangkau bernilai tambah,
Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan.
Sebagai pelengkap produk-produk utama ini, juga
tersedia produk-produk yang disesuaikan dengan
selera lokal, antara lain Perdekel, Nasi, Salad, dan
Sup KFC. Sebagai tambahan layanan di hampir
semua gerai bertipe free-standing, Perseroan terus
melakukan ekspansi KFC Coffee yang menyajikan
rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas
maupun dingin, dilayani di konter terpisah dengan
ruangan duduk tersendiri untuk para pecinta kopi.
Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi,
Perseroan juga mengenalkan minuman bernama
Krushers dengan aneka pilihan rasa.
The Company’s unrivaled core products, Colonel’s
Original Recipe and Hot & Crispy Chicken, are the
widely accepted chicken product produced by any
QSR brand nationwide and consistently rated as the
best tasting chicken product by various Indonesian
consumer surveys. With the Company’s products are
grouping into several categories as Menu Goceng,
Menu Praktis, and package (combo) and ala-carte
meals, this facilitates customer choice and ensures
speed of service. Under the Goceng category
comprising of menu items priced at Rp5,000 each,
there are more than 10 menu items providing real value
and the most salable items are Mocha Float and OR
Burger Deluxe. Every now and then, menu selections
under this category are changed to suit the changing
preferential taste of customers. On the other hand,
Menu Praktis category includes menu items that are
easy for take away and can be consumed along the
way without problem. To provide customers with good
value, package meals (meal saving combinations) and
value meals, like Super Panas and KFC Attack are
continuously offered. Supplementing these core menu
items are products catering to local market taste, like
Potato Croquette (Perkedel), Rice (Indonesian staple
food), Salad, and KFC Soup. As an added channel of
service in most of the free-standing restaurant outlets,
the Company is continuously expanding its KFC Coffee
providing a wide range of quality coffee menu items,
hot and cold, served in a separate counter with
designated seating for coffee lovers. To attract
customers during lean day-part of operation, the
Company also has Krushers beverage menu item with
a wide choice of flavors.
Perseroan selalu memonitor kondisi pasar dan citra
merek KFC secara keseluruhan dan mendapatkan
respons dari pelanggan tentang kualitas produk,
layanan, dan fasilitas melalui survei reguler yang
disebut Brand Image Tracking Study (BITS), yang
dilakukan oleh agensi survei independen. BITS adalah
survei untuk mengetahui persepsi pelanggan dan citra
merek KFC, diukur bersama dengan merek utama
lainnya dalam industri restoran cepat saji. Hasil dari
BITS menunjukkan KFC secara konsisten masih
The Company continuously undertakes a regular
survey, Brand Image Tracking Study (BITS), through
an independent research agency on a quarterly basis
to monitor Company’s market position and brand
image, as well as to track down consumers’ perception
on the quality of KFC product, service, and facilities.
The study is aimed to obtain customer’s feedback as
benchmarked with the other leading brands in the fast
food business. In BITS, KFC consistently achieved the
highest point in “Top of Mind Awareness” compared to
18
menempati posisi tertinggi “paling diingat” oleh
pelanggan untuk Top of Mind Awareness. Sepanjang
2012, Perseroan selalu memimpin dalam
porsi
kunjungan terbesar dibandingkan dengan merek
restoran cepat saji utama lainnya. Sebagai pelengkap
survei ini untuk tujuan perbandingan dan kalibrasi, dua
jenis survei lainnya dilakukan, CHAMPS Management
System (CMS) dan Electronic CHAMPS Excellence
Review (e-CER), masing-masing oleh agensi survei
independen lain dan Departemen QA. CMS adalah
survei untuk menilai langsung kualitas produk,
pelayanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC
dibandingkan dengan yang diharapkan, sementara
CER adalah survei untuk mengkalibrasi apa yang telah
dilakukan dan dibandingkan dengan prosedur standar,
dan setiap tiga bulan mengirimkan hasilnya secara
elektronik kepada Pemilik Waralaba.
other leading brands, an indication that KFC brand
accrues the highest level of saliency in the mind of
Indonesian consumers. Throughout 2012, the
Company always leads in share of visit compared to
the other leading QSR brands. Complementing this
study for comparison and calibration purposes, two
other research studies are conducted, CHAMPS
Management System (CMS) and Electronic CHAMPS
Excellence Review (e-CER), undertaken by another
independent research agency and KFC Quality
Assurance Department, respectively. CMS is a
research study to actually experience the quality of
product, service, and facilities provided by KFC as
compared to what is expected, while e-CER is a study
to calibrate what is being done compared to the
standard procedures and every quarter the results are
sent electronically to the Franchisor.
Kinerja Perseroan dari segi pertumbuhan penjualan
pada tahun 2012 tetap dengan pertumbuhan dua digit
sebesar 12,8 persen tetapi di bawah 13,8 persen yang
dicapai pada tahun 2011. Meskipun demikian,
pertumbuhan tersebut tetap menjadikannya salah satu
yang terbaik di pasar regional, dan Perseroan
berharap akan terus mempertahankan posisi ini.
Perseroan dianugerahi penghargaan Yum! Franchisee
of the Year dan beberapa penghargaan Trailblazer
Awards untuk SCM (Supply Chain Management),
Customer Mania, and Delivery Excellence.
The Company’s performance in terms of sales growth
in 2012 is still double digit at 12.8 percent but below the
13.8 percent growth achieved in 2011. However, its
growth is still one of the best in the region, and the
Company expects to uphold this status through and
through. The Company has been a consistent recipient
of awards for selected function from Yum! Asia
Franchise Pte Ltd. In 2012, the Company was a
recipient of the Yum! Franchisee of the Year award and
several other Trailblazer Awards for SCM (Supply
Chain Management), Customer Mania, and Delivery
Excellence.
Komitmen Perseroan adalah mempertahankan visi
sebagai pemimpin industri restoran cepat saji dengan
terus memberikan kepuasan “Yum!” di wajah
pelanggan. Dukungan pemegang saham yang terus
menerus, keahlian manajemen yang dikelola dengan
baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang
terpenting adalah, kontinuitas kunjungan pelanggan,
pasti berhasil membawa Perseroan meraih visinya dan
terus menjadikan merek KFC yang terfavorit di seluruh
Indonesia, dan membangun PT Fast Food Indonesia
Tbk menjadi sebuah korporasi yang hebat.
With its deep commitment to attain its vision of
maintaining leadership in the quick service restaurant
business in Indonesia, the Company is continuously
putting a “Yum!” on customers’ face. Coupled with the
constant support from shareholders, well-established
management expertise, employees’ dedication and
loyalty, and most importantly, customers’ continuous
patronage, the Company will definitely achieve this
vision and continuously becomes not just the most
favorite brand nationwide, but will develop PT Fast
Food Indonesia Tbk into a great company.
19
Penghargaan Tahun 2012
Awards and Recognition in 2012
Diberikan oleh :
Awarded by :
Daftar Penghargaan Tahun 2012
List of Awards & Recognition in 2012
·
Trailblazer, Asia Franchise, Franchisee of the Year 2012
Yum! Asia Franchise Pte Ltd
·
Trailblazer, Asia Franchise, Customer Mania 2012
Yum! Asia Franchise Pte Ltd
·
Trailblazer, Asia Franchise, SCM Excellence 2012
Yum! Asia Franchise Pte Ltd
·
Trailblazer, Asia Franchise, Delivery Excellence 2012
Yum! Asia Franchise Pte Ltd
·
Superbrand 2012
Superbrands Indonesia
The Nielsen Company
Tempo
·
No. 1 Choice Brand based on Indonesian Women Survey 2012
Kartini Magazine
Women Insight Center
·
Top Brand for Kids 2012
Frontier Consulting Group
Majalah Marketing
·
Top Brand for Teens 2012
Frontier Consulting Group
Majalah Marketing
20
21
22
Struktur Organisasi
Organization Structure
SHAREHOLDERS
BOARD OF
COMMISSIONERS
AUDIT
COMMITTEE
BOARD OF
DIRECTORS
CHIEF OPERATING
OFFICER
Internal
Audit
Quality
Assurance
General Manager
Operation
General Manager
Business Development
General Manager
Finance & Administration
Department
Managers
Department
Managers
Department
Managers
23
Pemegang Saham
Shareholders
1
PT Gelael Pratama
201,846,667
43.84%
2
PT Megah Eraraharja
165,013,334
35.84%
3
HSBC Fund Services Clients
46,667,014
10.14%
4
Koperasi
1,473,332
0.32%
5
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
45,416,248
9.86%
460,416,595
100.00%
Total:
Struktur Kepemilikan Saham
Shares Ownership Structure
Elisabeth
Gelael
Rudy
Tanudjaja S.
Hussein
Kartasasmita
Linda
Yuniarti
58.00%
28.50%
4.00%
9.50%
PT Gelael Pratama
43.84%
Masyarakat
(lain-lain di bawah 5%)
Koperasi
9.86%
0.32%
Anthoni
Salim
PT Elang
Saktiprabawa
PT Zamrud
Indahpersada
99.62%
0.38%
HSBC Fund Services
Clients
PT Fast Food Indonesia Tbk
24
10.14%
PT Megah Eraraharja
35.84%
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
1
Anthoni Salim
President Commissioner
2
Elizabeth Gelael
Vice President Commissioner
3
Rudy Tanudjaja Saputra
Commissioner I
4
Benny S. Santoso
Commissioner II
5
Ken Leksono
Independent Commissioner
6
P. L. Gunawan Solaiman
Independent Commissioner
Dewan Direksi
Board of Directors
1
Dick Gelael
President Director
2
Ferry Noviar Yosaputra
Vice President Director
3
Ricardo Gelael
Director I
4
Leonny Elimin
Director II
5
Justinus D. Juwono
Director III
6
Adhi Indrawan
Director IV
7
Erundine Ros Rafales
Non Affiliated Director
25
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Anthoni Salim
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Fast Food Indonesia
Tbk. Menjabat di PT Fast Food
Indonesia Tbk sejak
bergabungnya Salim Group pada
tahun 1990. Lulusan dari Ewell
Country Technical College di
London, Inggris. Saat ini
menjabat pula sebagai Presiden
dan CEO dari Salim Group,
Chairman dari First Pacific
Company Ltd. di HongKong dan
Direktur Utama dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Indonesian citizen. Presently serving as
President Commissioner of PT Fast Food
Indonesia Tbk. He holds this position ever
since Salim Group joined the Company in 1990.
A graduate from Ewell Country Technical
College in London, England. Presently serving
also as the President and CEO of the Salim
Group, Chairman of First Pacific Company Ltd.
in Hongkong and President Director of PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Elizabeth Gelael
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
M e n j a b a t s e b a g a i Wa k i l
Komisaris Utama PT Fast Food
Indonesia Tbk, dan Komisaris
Utama PT Gelael Pratama, Wakil
Komisaris Utama PT Gelael
Supermarket, dan juga Komisaris
PT Aneka Satwitra Sari Food.
Lulusan SMA Diponegoro.
Indonesian citizen. Presently serving as the
Vice President Commissioner of PT Fast Food
Indonesia Tbk, as well as President
Commissioner of PT Gelael Pratama, Vice
President Commissioner of PT Gelael
Supermarket, and also serving as
Commissioner of PT Aneka Satwitra Sari Food.
She graduated from SMA Diponegoro.
Rudy Tanudjaja Saputra
Warga Negara Indonesia.
Menjabat sebagai Komisaris PT
Fast Food Indonesia Tbk dan
Komisaris di beberapa
perusahaan di Gelael Group, PT
Gelael Pratama dan PT Gelael
Supermarket, juga Direktur PT
Aneka Satiwitra Sari Food.
L u l u s a n A k a d e m i Te x t i l e
Chemie, Belanda tahun 1955.
26
Indonesian citizen. Presently serving as a
Commissioner of PT Fast Food Indonesia Tbk,
and Commissioner in several other companies
of the Gelael Group, PT Gelael Pratama and PT
Gelael Supermarket, as well as a Director of PT
Aneka Satwitra Sari Food. He is a graduate
from Akademi Textile Chemie, The Netherlands.
Benny S. Santoso
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Komisaris PT
Fast Food Indonesia Tbk.
Bergabung sejak tahun 1992.
Lulus dari Business Studies di
Ngee Ann College, Singapura.
Saat ini menjabat pula sebagai
Komisaris Utama PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk, Direktur
PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk, Non-Executive Director First
Pacific Co. Ltd., Director /
Advisory Board Philippines Long
Distance Telephone Company, Komisaris PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, Komisaris Utama PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk dan Direktur Eksekutif di Salim Group.
Indonesian citizen.
Joined in 1992 and
presently serving as a Commissioner of PT Fast
Food Indonesia Tbk. A graduate of Business
Studies from Ngee Ann College in Singapore.
Presently serving also as President
Commissioner of PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk, Director of PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk, Non-Executive Director of First
Pacific Co., Ltd., Director / Advisory Board of
Philippine Long Distance Telephone Company,
Commissioner of PT Indofood Sukses Makmur
Tbk, President Commissioner of PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk, and Executive
Director of the Salim Group.
Ken Leksono
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Komisaris
Independen PT Fast Food
Indonesia Tbk dan Kepala Komite
Audit PT Fast Food Indonesia
Tbk. Saat ini juga menjabat
sebagai Direktur PT Bokormas
Wahana Makmur. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai
General Manager Finance PT
Aneka Satwitra Sari Food,
Internal Control PT Gelael
Supermarket, dan Direktur PT
Nalendra Bhakti Persada. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntasi Universitas Trisakti.
Indonesian citizen.
Presently serving as
Independent Commissioner of PT Fast Food
Indonesia Tbk and concurrently the Head of
Audit Committee of the Company. He is also
serving as a Director of PT Bokormas Wahana
Makmur, and previously served as General
Manager for Finance of PT Aneka Satwitra Sari
Food, Internal Control of PT Gelael
Supermarket and a Director of PT Nalendra
Bhakti Persada. He is an Economics Faculty
graduate from Universitas Trisakti, majoring in
Accountancy.
P. L. Gunawan Solaiman
Warga Negara Indonesia. Saat ini
menjabat sebagai Komisaris
Independen PT Fast Food
Indonesia Tbk. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai
Direktur ADR Group, Branch
Manager PT Asuransi Lippo Life,
General Manager, System & IT
Division Sungai Budi Group, dan
Managing Partner GS Consult.
Sebelumnya juga menjabat
sebagai Assistant R&D Manager
PT Induro Fiberglass & Chemical
Industry, Senior Systems Analyst Salim Group dan Finance &
Accounting Manager Real Estate Division Sinar Mas Group.
Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan
Universitas Indonesia, Université Pierre Mende's FranceGrenoble II, dan Master of Management in International
Business Universitas Indonesia.
27
Indonesian citizen.
Presently serving as
Independent Commissioner of PT Fast Food
Indonesia Tbk. He previously served as a
Director of ADR Group, Branch Manager of PT
Asuransi Lippo Life, General Manager, System
& IT Division of Sungai Budi Group, and a
Managing Partner of GS Consult. He had also
been involved as Assistant R&D Manager of PT
Induro Fiberglass & Chemical Industry, Senior
Systems Analyst of the Salim Group and
Finance & Accounting Manager, Real Estate
Division of Sinar Mas Group. He is a graduate
of Economics Faculty, majoring Financial
Management from Universitas Indonesia,
Université Pierre Mende's France-Grenoble II,
and Master of Management in International
Business from Universitas Indonesia.
Dewan Direksi
Board of Directors
Dick Gelael
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Direktur Utama
PT Fast Food Indonesia Tbk dan
Direktur Utama di beberapa
perusahaan di Gelael Group, PT
Gelael Supermarket, PT Gelael
Pratama dan PT Aneka Satwitra
Sari Food. Lulusan SMA Pintu Air
dan berperan besar dalam
mendirikan ritel pasar swalayan
pertama (konsep Mom & Pop) di
Indonesia. Beliau merintis bisnis
waralaba di Indonesia dengan
menjadi pemegang waralaba pertama dari beberapa merek
ternama selain KFC, seperti Swensen's, toko serba ada 7Eleven, dan Burger King.
Indonesian citizen. Presently serving as the
President Director of PT Fast Food Indonesia
Tbk and as the President Director of several
companies under the Gelael Group, PT Gelael
Supermarket, PT Gelael Pratama and PT
Aneka Satwitra Sari Food. A graduate from
SMA Pintu Air and had been instrumental in
establishing the very first retail outlet (Mom &
Pop concept) in Indonesia.
He started
practically the franchise business in Indonesia
by being the very first franchise holder of
several well-known foreign franchise brands
aside from KFC, like Swensen's, 7-Eleven
convenience stores, and Burger King.
Ferry Noviar Yosaputra
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Wakil Direktur
Utama PT Fast Food Indonesia
Tbk. Bergabung dengan PT Fast
Food Indonesia Tbk sejak tahun
1995 sebagai anggota tim
manajemen, dan diangkat
menjadi Anggota Dewan Direksi
sejak tahun 2001. Lulusan
Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Indonesia. Saat ini
menjabat pula sebagai Komisaris
PT Ithaca Resources, Komisaris
PT Sebuku Iron Lateritic Ores, Komisaris PT Agrabudi Jasa
Bersama, Direktur PT Adidaya Tangguh. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur PT Matahari Lintas Cakrawala dan
PT Media Citra Indostar, Komisaris PT Indonusa Telemedia,
Komisaris PT Indofinance Perkasa, Division Head Finance &
Administration di unit usaha Salim Group dan Division Head di
Hero Group.
28
Indonesian citizen. Presently serving as the
Vice President Director of PT Fast Food
Indonesia Tbk. Joined the Company in 1995 as
member of management team and moved up to
Director's position in 2001. A graduate of
Economics Faculty from Universitas Kristen
Indonesia.
At present, serving also as
Commissioner of PT Ithaca Resources,
Commissioner of PT Sebuku Iron Lateritic Ores,
Commissioner of PT Agrabudi Jasa Bersama,
Director of PT Adidaya Tangguh. Before that,
served as Director of PT Matahari Lintas
Cakrawala and PT Media Citra Indostar,
Commissioner of PT Indonusa Telemedia,
Commissioner of PT Indofinance Perkasa,
Division Head of Finance and Administration of
Salim Group business unit and Division Head of
Hero Group.
Ricardo Gelael
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Direktur PT
Fast Food Indonesia Tbk
membawahi bidang Operasional,
dan Direktur PT Gelael
Supermarket. Lulusan Business
Administration in Finance,
University of San Fransisco di
California. Sebelumnya menjabat
sebagai Direktur PT Aneka
Satiwitra Sari Food dan Kepala
Internal Control PT Gelael
Supermarket.
Indonesian citizen. Presently serving as a
Director of PT Fast Food Indonesia Tbk
supervising the operational aspects of the
Company, and also a Director of PT Gelael
Supermarket. He is a graduate of Business
Administration in Finance from University of
San Fransisco in California. He previously
served as a Director of PT Aneka Satwitra Sari
Food and the Internal Control Head of PT
Gelael Supermarket.
Leonny Elimin
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Direktur PT
Fast Food Indonesia Tbk
membawahi bidang Sumber
Daya Manusia. Bergabung
dengan PT Fast Food Indonesia
Tbk sejak tahun 1995. Lulusan
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Saat ini menjabat pula
sebagai Chief Commercial &
Operating Officer PT AJ Central
Asia Raya sejak tahun 2007.
Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Wakil Direktur Utama PT Jakarta Kyoai Medical
Centre, Deputy Managing Director PT Indokemika Jayatama,
Direktur PT Asia Equity Jaserah, Direktur PT Mandala Permai,
Manager PT Sinar Mas Inti Perkasa dan Swadarma Salim
Satya.
Indonesian citizen. Presently serving as a
Director of PT Fast Food Indonesia Tbk.
supervising the human resource aspects of the
Company. Joined the Company in 1995. A
graduate of
Economics Faculty from
Universitas Indonesia. At present, also serving
as Chief Commercial & Operating Officer of PT
AJ Central Asia Raya since 2007. Before that,
served as Vice President Director of PT Jakarta
Kyoai Medical Centre, Deputy Managing
Director of PT Indokemika Jayatama, Director
of PT Asia Equity Jaserah, Director of PT
Mandala Permai, Manager in PT Sinar Mas Inti
Perkasa and Swadarma Salim Satya.
Justinus D. Juwono
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Direktur PT
Fast Food Indonesia Tbk
membawahi bidang Keuangan
dan Corporate Secretary PT Fast
Food Indonesia Tbk. Saat ini
menjabat pula sebagai Direktur
PT Gelael Supermarket. Lulusan
Universitas Krisnadwipayana.
Memulai karirnya di PT Gelael
Supermarket dan sebelumnya
menjabat sebagai Asisten
Direktur di Gelael Group.
29
Indonesian citizen. Presently serving as a
Director of PT Fast Food Indonesia Tbk
supervising the financial aspects and
concurrently as Corporate Secretary of the
Company. He is also serving as a Director of PT
Gelael Supermarket. He is a graduate from
Universitas Krisnadwipayana. He started his
career with PT Gelael Supermarket, and
previously served as an Assistant Director of the
Gelael Group.
Adhi Indrawan
Wa r g a N e g a r a I n d o n e s i a .
Menjabat sebagai Direktur PT
Fast Food Indonesia Tbk
membawahi bidang
Pengembangan Bisnis.
Bergabung dengan PT Fast Food
Indonesia Tbk sejak tahun 2005.
Lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Saat ini
menjabat pula sebagai Direktur
PT Indotaisei Indah
Development, Direktur PT Tata
Jabar, Direktur Utama PT Besland Pertiwi. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai Assistant Manager KAP Price
Waterhouse Coopers dan Division Head PT Inti Salim
Corpora.
Indonesian citizen. Presently serving as a
Director of PT Fast Food Indonesia Tbk
supervising business development aspects.
Joined the Company in 2005. A graduate of
Economics Faculty from Universitas Indonesia.
At present, also serving as Director of PT
Indotaisei Indah Development, Director of PT
Tata Jabar, President Director of PT Besland
Pertiwi. Before that, served as Assistant
Manager KAP Price Waterhouse Coopers and
Division Head of PT Inti Salim Corpora.
Erundine Ros Rafales
Warga Negara Filipina. Saat ini
menjabat sebagai Direktur Tidak
Te r a f i l i a s i P T F a s t F o o d
Indonesia Tbk. Lulusan
University of The Philippines.
Sebelumnya menjabat sebagai
Treasurer PT Cold Rolling Mill
Indonesia Utama, Konsultan
Development Bank of the
Philippines,
Direktur Asia
Computer Services Inc.,
Manager Sycip, Gorres, Velayo
(SGV) & Co., dan Credit Analyst
First Nationwide Credit
Corporation.
30
Philippine citizen. Presently serving as the
Non-Affiliated Director of PT Fast Food
Indonesia Tbk. He is a graduate from the
University of the Philippines. He was previously
involved as Treasurer of PT Cold Rolling Mill
Indonesia Utama, Consultant of Development
Bank of the Philippines, Director of Asia
Computer Services Inc., Manager in Sycip,
Gorres, Velayo (SGV) & Co., and Credit Analyst
of First Nationwide Credit Corporation.
31
Pengembangan Sumber Daya Manusia
People Development
Kompetensi
Competency
Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan
suatu tugas, peran, atau kemampuan
mengintregasikan pengetahuan, ketrampilanketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, serta
kemampuan untuk membangun pengetahuan dan
ketrampilan yang didasarkan pada pengalaman dan
pembelajaran yang dilakukan.
Competency is the ability to perform a task, role or the
ability to integrate knowledge, skills, attitudes, and
personal values, as well as the ability to build
knowledge and skills based on experience and
learning.
Pembuatan standar kompetensi untuk semua jabatan,
penilaian kompetensi yang dilakukan secara bertahap
untuk keseluruhan akan dilakukan satu tahun sekali.
Competency standard is prepared for all positions, and
competency assessment is carried out in stages for all
positions once a year.
Kompetensi adalah alat evaluasi dalam standar
kemampuan, tugas kerja karyawan yang bertujuan :
Competency is a tool to evaluate the standard
capability and tasks of employee for the purpose of :
a) Mengenali kapabilitas dan atribut yang dibutuhkan
untuk memenuhi kualifikasi saat ini dan dimasa
depan sebagai prioritas organisasi.
a) Recognizing capability and attributes required to
meet with the present qualification and as
organizational priorities in the future.
b) Memfokuskan pada usaha pengembangan
karyawan untuk menghilangkan kesenjangan
antara kapabilitas yang dibutuhkan dengan yang
tersedia pada saat penilaian.
b) Focusing on employee development initiatives to
eliminate any gap between required capability and
available capability during evaluation.
Standar kompetensi dibuat sebagai acuan kompetensi
yang harus dimiliki oleh karyawan dalam jabatan
tertentu. Standar dibuat oleh masing-masing
departemen dengan persetujuan Perseroan melalui
People Management Manager. Standar yang sudah
disepakati akan dijadikan acuan untuk mengetahui
kompetensi karyawan.
Competency standard is prepared as the basic
competency required of employees in certain
positions. The standard is prepared by every
department with the Company's approval through
People Management Manager. The agreed standard
will become the guidelines to learn about employee
competency.
Deskripsi Tugas
Job Description
Pada tahun 2012 dilakukan pembuatan Deskripsi
Tugas untuk semua jabatan, sebagai salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi oleh Perseroan
Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi ISO
9001:2008.
In 2012, Job Description is prepared for all positions, in
compliance with the requirement for ISO 9001:2008
certification.
·
Deskripsi Tugas merupakan informasi tentang
suatu jabatan yang membedakannya dengan
jabatan lainnya. Ciri khas uraian jabatan adalah
menggambarkan apa, mengapa, bagaimana, dan
kapan / dimana jabatan tersebut ditempatkan dan
dilaksanakan.
·
Job Description provides information on how a
position is different from another position. The
individuality of job description is the illustration of
what, why, how, and when / where the position is
placed and executed.
·
Sedangkan Kebutuhan Tugas / Spesifikasi Tugas
merupakan persyaratan utama dari seseorang
pemangku jabatan untuk menduduki jabatan
tersebut. Isi dari persyaratan jabatan biasanya
terdiri dari pendidikan formal, pengalaman kerja,
pelatihan, persyaratan fisik, persyaratan
psikologis, kemampuan khusus (standar
kompetensi).
·
Job Requirement / Job Spesification is the main
requirement of a job holder to fill the position. The
contents of position requirement normally included
formal education, work experience, training
attended, physical requirement, psychological
requirement, special ability (competency
standard).
32
Jamsostek
Jamsostek
Pada bulan Oktober 2012, Perseroan memberlakukan
program tambahan Jamsostek, yaitu : JPK, sehingga
secara keseluruhan Perseroan telah menjalankan
empat program Jamsostek termasuk JKK (Jaminan
Keselamatan Kerja), JPK (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan), JHT (Jaminan Hari Tua), JKm (Jaminan
Kematian).
In October 2012, the Company put into effect an
additional Jamsostek program called JPK, to make a
total of four Jamsostek programs applied in the
Company including JKK (Jaminan Keselamatan
Kerja), JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan), JHT
(Jaminan Hari Tua), JKm (Jaminan Kematian).
Semua program Jamsostek dibayarkan iurannya oleh
Perseroan, kecuali JHT dimana 2 persen dibayarkan
oleh karyawan yang bersangkutan sebagai tabungan
pensiun. Empat program Jamsostek tersebut adalah
hak karyawan.
All fees for Jamsostek programs are paid by the
Company, except JHT, where 2 percent is paid by
employee for retirement savings. All the four
Jamsostek programs are entitled to employees.
Karyawan yang sudah mempunyai Kartu Tanda
Anggota JPK-Jamsostek, bisa berobat ke Klinik /
Rumah Sakit / Dokter yang ditunjuk oleh Jamsostek di
sekitar tempat tinggal karyawan yang bersangkutan
dengan menunjukkan kartu anggota tersebut.
Employees with JPK-Jamsostek membership card are
entitled to medical treatment in the clinics, hospitals, or
doctors appointed by Jamsostek in the vicinity of
employees’ residence by showing the card.
Perseroan melakukan sentralisasi pendaftaran dan
pembayaran kepesertaan Jamsostek dengan
keuntungan sebagai berikut :
The Company performs sentralization of registration
and payment of Jamsostek membership for the
following benefits :
·
Perseroan melakukan pembayaran ke satu nomor
rekening Jamsostek.
·
Payment is made to one bank account of
Jamsostek.
·
Apabila terjadi mutasi antar daerah, tidak ada
perubahan nomor kepesertaan jamsostek
·
If there is any employee transfer between regions,
the Jamsostek membership number remains
unchanged.
33
Berikut adalah rangkuman seminar dan kegiatan yang
dipartisipasi atau diselenggarakan oleh Perseroan
pada 2012 :
No
Kegiatan
Seminars and workshops attended or organized by
the Company in 2012 were as follows :
Tanggal
Peserta
Penyelenggara
1
Product Excellence Conference
di Shanghai, China
27-30 Maret
R&D, QA, Purchasing
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
2
Tips & Tricks Grading System di Jakarta
12 April
People Management
HRM Indonesia
3
Action Planning Meeting di Denpasar, Bali
10-11 Mei
BoD, GMs,
Dept. Head Terkait
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
4
2012 Asia World Class & HR Summit
di Vietnam
30 Mei-1 Juni
People Development,
GMO, Business Unit,
People Management
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
5
KFC Bite Excellence College di Singapura
10-15 Juni
Home Delivery &
Catering Support
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
6
Hubungan Industrial yang Normatif dan
Tantangannya di Jakarta
13-14 Juni
Legal & Industrial
Relationship
LPP-SDM Indonesia
7
Digital Marketing di Singapura
7-9 Agustus
Home Delivery &
Catering Support
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
8
Perfect Chicken Product Training
di Jakarta
9-10 Oktober
R&D, QA
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
9
Configuring & Troubleshooting Windows
Server 2008 Active Directory Domain
Services di Jakarta
15-19 Oktober
IT
NetTrain
10
Finance & IT Conference di Langkawi,
Malaysia
19-22
November
IT, Accounting
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
11
Spend Smarter Conference di Langkawi,
Malaysia
23-26
November
Purchasing, Logistic
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
18-21
Desember
Store Development,
Site Selection &
Analyse Location,
Market Development
Yum! Asia Franchise
Pte Ltd
12
Marketing & Development Conference
di Singapura
34
Rekapitulasi karyawan Perseroan per 31 Desember
2012 adalah sebagai berikut :
The compositions of employees as at 31 December
2012 are as follows :
Uraian (Description)
A
A.
Total
Berdasarkan Jenjang Pendidikan (By Educational Attainment)
Academy / University
Senior High School or equivalent
Junior High School or equivalent
Primary School or equivalent
Total:
B.
Total:
Total:
Total:
100.00
13
38
1,564
14,142
1,247
0.08
0.22
9.20
83.17
7.33
17,004
100.00
731
7,897
3,237
2,117
1,330
1,155
537
4.30
46.44
19.04
12.45
7.82
6.79
3.16
17,004
100.00
11,978
5,026
70.44
29.56
17,004
100.00
16,064
940
94.47
5.53
17,004
100.00
5,718
11,286
33.63
66.37
17,004
100.00
Berdasarkan Area Fungsional (By Functional Area)
Operation & Operational Support
Administration
Total:
F.
17,004
Berdasarkan Jenis Kelamin (By Sex)
Male
Female
E.
8.19
91.07
0.58
0.15
Berdasarkan Usia (By Age)
< 19
19 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
> 45
D.
1,393
15,486
99
26
Berdasarkan Tingkatan Manajemen (By Management Level)
Director & Commissioner
Manager
Restaurant Manager & Supervisor
Operational Crew
Staff & Crew RSC
C.
%
Berdasarkan Penetapan Lokasi (By Assignment Location)
JaBoDeTaBek
Outside JaBoDeTaBek
Total:
35
Hospitality Improvement Program :
Serve with Heart
Program Hospitality Improvement :
Melayani dengan Hati
Merupakan program kelanjutan dari
Smile Campaign, dimana setiap kasir
akan memberikan kartu keramahan,
kemudian kartu diisi oleh pelanggan
yang mereka berikan pelayanan.
Manfaat program ini adalah untuk
menanamkan rasa tanggung jawab,
dan memberikan layanan yang baik
dari dalam hati, sehingga secara
langsung program ini bisa menekan
jumlah keluhan pelanggan.
This program is the carry-over of
Smile Campaign, where every
frontliner (cashier) distributes a care
card to customers they serve to be
filled up. The benefit of this program
is to instill a sense of responsibility
and provide hospitable service from
the heart, thereby reducing
customer complaints.
HUT KFC Indonesia ke 33
KFC Indonesia's 33rd Anniversary
Bulan Oktober tahun 2012 KFC Indonesia genap
berusia 33 Tahun. Dengan mengusung tema “Terus
Berinovasi” KFC Indonesia tetap bertekad untuk
melakukan serangkaian inovasi dan mengukir
prestasi. Bentuk penghargaan diberikan kepada
karyawan dan pemasok terbaik, antara lain gerai
dengan Balanced Score Card (BSC) terbaik, kompetisi
dalam program KFC So Fresh, Freshly Prepared,
pemasok petani organik terbaik, dan penghargaan
kepada karyawan dengan masa kerja 33 Tahun.
October 2012 is KFC Indonesia's 33rd Anniversary.
Using the theme “Keep on Innovating” KFC Indonesia
is determined to take more innovation initiatives and
measure achievement. Awards are given away to best
employee and supplier, such as best outlet in Balanced
Score Card (BSC), competition in KFC So Fresh
program, Freshly Prepared, best organic farmer
supplier, and to employees with 33 years of service
with the Company.
36
Riset dan Pengembangan
Research and Development
Untuk mendukung Perseroan dalam pengembangan
bisnis melalui inovasi produk, Departemen Riset dan
Pengembangan mempunyai program pengembangan
produk untuk menghasilkan produk yang berkualitas
yang menjadi pilihan konsumen baik dari segi rasa,
penampilan, harga, dan nilai gizinya.
To support Company’s business development through
product innovation, Research & Development
Department has a product development program to
develop customers’ choice of quality products in
various taste, presentation, price and nutrients value.
Pada tahun 2012, Departemen Riset dan
Pengembangan mendukung peluncuran beberapa
produk baru untuk menambah pilihan menu bagi
konsumen, sesuai dengan strategi dan produk
panduan yang ditetapkan oleh Perseroan.
In 2012, the Reasearch & Development Department
has launched a number of new products to provide
additional menu to consumers, in line with the strategy
and product platform determined by the Company.
·
Menu COB (Chicken on the Bone) baru. Sebagai
jagonya ayam, KFC terus berinovasi untuk
menyajikan ayam goreng dengan rasa dan
penampilan baru. COB Chili Krunch adalah ayam
goreng yang diberi rasa bumbu szechuan yang
pedas, dibalut dengan tepung renyah dan taburan
cornflake sehingga memberikan sensasi
kerenyahan yang unik. COB Chili Krunch
diluncurkan pada bulan Juli 2012.
·
New COB (Chicken on the Bone) Menu. As “The
Chicken Expert”, KFC continuously innovates to
come up with a new taste and presentation of fried
chicken. COB Chili Krunch is fried chicken with
spicy szechuan spices, dressed in crunchy flour,
sprinkled with cornflake to give a uniquely crunchy
sensation. COB Chili Krunch was launched in July
2012.
37
·
Menu Sarapan Pagi Baru. Untuk menambah
variasi pilihan produk sarapan pagi yang telah
diluncurkan tahun 2011, diperkenalkan satu produk
untuk sarapan pagi yang praktis untuk dinikmati
dimana saja, bernama Striker. Striker dibuat dari
roti tortilla yang diisi dengan hashbrown, scrambled
egg, chicken bacon, ditambah dengan keju
mozarella dan saus keju, kemudian dipanggang di
atas pemanggang roti. Komposisinya yang meliputi
karbohidrat dan protein yang proporsional sangat
tepat untuk sarapan pagi.
·
New Breakfast Menu. To provide additional
breakfast menu selection that was launched in
2011, a new product for practical breakfast that can
be enjoyed anywhere, called Striker, was
introduced. Striker is made from tortilla bread,
stuffed with hashbrown, scrambled egg, chicken
bacon, mozzarella cheese and cheese sauce, and
then grills it in a toaster. Its proportional composition
of carbohydrate and protein is the right choice for
breakfast.
·
Menu Goceng Baru. Menu Goceng sebagai
makanan pelengkap yang telah diluncurkan sejak
tahun 2005 terus dibuat variasi barunya. Pada
tahun 2012 ini diluncurkan dua jenis Menu Goceng
baru, yaitu : Grape Float dan Mixed Berry Sundae.
Grape Float adalah minuman bersoda dengan rasa
anggur ditambah dengan nata de coco dan topping
es krim yang lembut. Sedangkan Mixed Berry
Sundae adalah es krim lembut dengan topping
buah-buahan dengan beberapa rasa buah berri,
yaitu : strawberry, raspberry, dan blueberry dan
ditambah cone crumb yang renyah.
New Goceng Menu. As a complementary meal
·
category which was launched since 2005, Goceng
menu items are continuously being developed to
come up with new varieties. Two Goceng menus,
Grape Float and Mixed Berry Sundae were
launched in 2012. Grape Float is a carbonated drink
with grape flavour, added with nata de coco and soft
ice cream topping. Mixed Berry Sundae is sundae
with berry fruits topping such as : strawberry,
raspberry, and blueberry, with crunchy cone crumb.
38
New Practical Menu. For snacking time, practical
·
menu is suitable because it is easy for take away
and enjoyed anywhere, with its medium-sized
portion and affordable price. Two new Practical
menu, Tori Burger and Pokkits, were launched in
2012. Tori Burger is an oval size burger stuffed with
crispy chicken katsu with sweet mayonnaise,
okonomiyaki sauce, and lettuce. Pokkits is unique in
its form, method of preparation, and taste, which
consists of crunchy crispy strips slices, slices of
lettuce, and grated cheddar, plain mayonnaise, and
fresh pineapple mango sauce. All these ingredients
are put into a cone-shape roti pitta, that has been
grilled in a toaster to make it warm and crunchy.
·
Menu Praktis Baru. Untuk menikmati makanan
ringan, disediakan menu yang praktis, mudah
dibawa, dan dinikmati dimana saja, dan dengan
porsinya yang sedang dan harga yang terjangkau,
cocok dinikmati saat snacking time. Di tahun 2012
ini diluncurkan dua Menu Praktis baru, yaitu Tori
Burger dan Pokkits. Tori Burger adalah burger
berbentuk oval, di dalamnya berisi ayam katsu
dengan rasa renyah ditambah mayonnaise manis,
saus okonomiyaki, dan daun selada. Menu Pokkits
dengan bentuk, cara penyajian dan rasa yang unik
dibuat dari potongan crispy strips yang renyah,
irisan daun selada, parutan keju cheddar,
mayonnaise polos, dan saus nenas mangga yang
segar. Semua bahan tersebut dimasukkan ke
dalam roti pitta berbentuk cone, yang telah
dipanggang di atas pemanggang roti, sehingga roti
terasa hangat dan renyah.
39
·
Menu KFC Coffee. Untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan saat menikmati kopi, diluncurkan
produk-produk pastry baru yang melengkapi menu
pada KFC Coffee, terdiri dari beberapa variasi
pastry muffin, seperti Blueberry Muffin, Banana
Muffin, Chocolate Muffin, Molten Cake, dan varian
donut dengan topping coklat dan cinnamon.
Semuanya disajikan hangat dengan tekstur yang
lembut.
·
KFC Coffee Menu. in response to customers' need
during coffee time, new pastry products were
launched to complement the KFC Coffee menu,
which included an assortment of pastry muffin, such
as Blueberry Muffin, Banana Muffin, Chocolate
Muffin, Molten Cake, and assorted donuts with
chocolate and cinnamon topping. All are served
warm with soft texture.
Untuk penyegaran kembali akan kualitas ayam goreng
yang baik dan konsisten, pada tanggal 9 dan 10
Oktober 2012 di Jakarta, diadakan Perfect Chicken
Product Training oleh Yum! Asia Franchise Pte Ltd
kepada seluruh peserta yang terdiri dari Departemen
People Development, Departemen Quality Assurance,
dan Departemen Research & Development. Pada saat
pelatihan ditekankan kembali tentang prosedur serta
kualitas ayam goreng yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan untuk mendapatkan hasil yang
baik dan konsisten.
On 9 and 10 October 2012, Yum! Asia Franchise Pte.
Ltd. organized a refreshment training called Perfect
Chicken Product Training in Jakarta in order to refresh
on excellent and consistent quality fried chicken. The
Training was attended by People Development
Department, Quality Assurance Departement, and
Research & Development Department. The training
emphasised on the procedures and the quality of fried
chicken adhering to the prescribed standards in order
to get excellent and consistent results.
40
Pengawasan Mutu
Quality Assurance
Selama tahun 2012, Departemen QA menjadi
koordinator dalam audit Sistem Jaminan Halal (SJH).
Pada 29 Maret 2012 Perseroan mendapatkan Status
Sistem Jaminan Halal dengan nilai “A” untuk kedua
kalinya. Dukungan manajemen yang besar terhadap
kelanjutan status halal restoran menjadi nilai tambah
KFC Indonesia di tengah persaingan industri restoran
cepat saji yang semakin pesat. Saat ini Perseroan
sedang melakukan proses perpanjangan Sertifikat
Halal dari LPPOM MUI yang akan berakhir pada 8
Februari 2013. Sertifikat Halal telah dimiliki oleh
Perseroan sejak tahun 1995.
QA Department was a coordinator of Sistem Jaminan
Halal (SJH) audit during 2012. On 29 March 2012, the
Company received an “A” rating for SJH Status for the
second time. The Management's big support in
continuing the halal status of restaurants is KFC
Indonesia's added value in the middle of the increasing
competition of the fast food industry. Presently, the
Company is in the process of renewing its Halal
Certification from LPPOM MUI which will expire on 8
February 2013. Halal Certificate has been achieved by
the Company since 1995.
Sosialisasi SJH telah dilakukan di Jakarta maupun di
daerah oleh Departemen QA agar seluruh pihak terkait
seperti R&D, Purchasing, Logistic, dan Operation
memiliki kesamaan pemahaman tentang Sistem
Jaminan Halal.
Socialization of the SJH was carried out by QA
Department in Jakarta and in the regions to ensure all
related departments such as R&D, Purchasing,
Logistic, and Operation have the same understanding
of SJH.
Sosialisasi SJH kepada Restoran Manager
SJH Socialization to Restaurant Managers
Audit SJH di KFC oleh MUI
SJH Audit in KFC by MUI
41
Sepanjang tahun 2012 MUI melakukan proses audit kepada Perseroan.
MUI audited the Company during 2012.
In early 2012, QA Department with Logistic Warehouse
focused on warehouse quality development,
coordinated training and meeting session with all
national Warehouse Supervisors, with the objective to
gain more knowledge on warehouse management and
subsequently improve the quality of all KFC
warehouses in Indonesia. The process of QA
supervision to Logistic Warehouse is carried out
through Distribution Quality Audit (DQ Audit).
Quantitatively, the number of audited warehouse
increased from 15 warehouses (2011) to 17
warehouses (2012).
Pada awal tahun 2012, Departemen QA bersama
Gudang Logistik fokus dalam pengembangan kualitas
gudang, mengadakan pelatihan dan rapat koordinasi
dengan seluruh Kepala Gudang secara nasional, yang
bertujuan untuk menambah pengetahuan pengelolaan
gudang, dan pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas di semua gudang KFC Indonesia. Proses
pengawasan QA kepada Gudang Logistik dilakukan
melalui Distribution Quality Audit (DQ Audit). Secara
kuantitas jumlah gudang yang diaudit mengalami
peningkatan, yaitu dari 15 gudang (2011) menjadi 17
gudang (2012).
Pelatihan dan Rapat Koordinasi Departemen QA dengan Departemen Logistik
Training and Meeting Coordination of QA Department and Logistic Department
Pada pelatihan dan rapat koordinasi tersebut,
Perseroan memberikan penghargaan kepada enam
gudang terbaik secara nasional yang mampu
mengikuti standar yang ditetapkan oleh Perseroan,
meliputi perbaikan yang berkesinambungan dan
termasuk dalam kategori memiliki penilaian tertinggi.
During the training and meeting coordination, the
Company presented a recognition award to the best six
warehouses in Indonesia for their capability in adhering
to the Company's standards, making continuous
improvement, and achieving the highest performance
appraisal category.
42
Pemberian Penghargaan dan Foto Bersama dengan Kepala Gudang Terbaik
Recognition Award Presentation and Photo Session with The Best Warehouse Supervisors
Selain itu, rata-rata hasil audit mengalami peningkatan
dari 56,65 (2011) menjadi 63,23 (2012). Di masa
mendatang, diharapkan Gudang Logistik dapat terus
meningkatkan standar penyimpanan dan pengelolaan
bahan baku.
The average audit scores have also improved from
56.65 (2011) to 63.23 (2012). Logistic Warehouses are
expected to continue improving the raw material
storage and process standards.
Proses pengawasan QA kembali dilakukan kepada
Angkutan Logistik di sepuluh gudang KFC secara
nasional. Tujuan dari audit ini adalah menjaga supaya
bahan baku yang dikirim dari gudang ke restoran
memiliki standar mutu yang sama seperti bahan baku
awalnya dan tidak mengalami perubahan bahkan
penurunan mutu selama dalam perjalanan. Untuk
tahun selanjutnya, diharapkan semakin banyak
Angkutan Logistik diaudit dan mengalami peningkatan
nilai sehingga bahan baku berkualitas yang dikirim ke
restoran semakin baik dari hari ke hari.
Logistic Transporters were audited again by QA and
the audit was carried out in ten KFC Logistic
Warehouses nationwide. The purpose of the audit is to
ensure raw materials delivered from Logistic
Warehouse to KFC restaurants have the same quality
standard with the original quality and the quality does
not change or even deteriorate during transfer. It is
expected that more logistic transporters can be audited
in future and audit scores can be further improved so
that quality raw materials delivered to restaurants are
getting better everyday.
43
Audit Angkutan Logistik
Logistic Transporter Audit
Pengawasan gudang dan restoran KFC Indonesia
juga dilakukan oleh Yum! International secara acak.
Pada bulan Juni 2012, Yum! Dallas, U.S.A. melakukan
audit gudang dan restoran. Hasil audit tersebut
menunjukkan bahwa KFC Indonesia memenuhi
standar yang dipersyaratkan oleh Yum!.
Yum! International also performed random audit of
KFC Indonesia's warehouses and restaurants. In June
2012, Yum! Dallas, U.S.A. performed audit of KFC
Indonesia's warehouses and restaurants. The audit
results are indicative of KFC Indonesia's compliance
with the standards as required by Yum!.
Audit Gudang oleh Yum! Dallas, U.S.A.
Warehouse Audit by Yum! Dallas, U.S.A.
Pengembangan staf QA terus ditingkatkan. Pada
bulan Agustus 2012, semua staf mengikuti pelatihan
dan kalibrasi yang berhubungan dengan Keamanan
Pangan dan fokus dalam perbaikan nilai eCER
restoran KFC yang diselenggarakan oleh internal
Departemen QA. Tujuan dari pelatihan dan kalibrasi
ini adalah supaya semua staf memiliki pemahaman
yang sama dalam melakukan audit restoran.
QA staff development is further enhanced. In August
2012, all staff participated in QA Department's internal
training and calibration related to Food Safety and
focus on improvement in KFC restaurants' eCER
scores. The objective of the training and calibration is
for all QA staff to have the same understanding when
performing restaurant audit.
44
Pelatihan dan Kalibrasi Staf QA
QA Staff Training and Calibration
Proses pengawasan QA kepada pemasok dengan
“Supplier Tracking, Assessment and Recognition
(STAR Audit – Pemantauan Pemasok, Penilaian dan
Penghargaan)” masih terus dilanjutkan melalui :
QA's control of suppliers through Supplier Tracking,
Assessment and Recognition (STAR) Audit still
continues through :
·
Food Safety Audit (FSA – Audit Keamanan Produk)
kepada 36 pemasok kelas A, B, dan C.
·
Food Safety Audit (FSA) to 36 of class A, B, and C
suppliers.
·
Quality System Assessment (QSA – Penilaian
Sistem Pengendalian Mutu) kepada 31 pemasok
kelas A dan B.
·
Quality System Assessment (QSA) to 31 of class A
and B.
Rata-rata hasil audit mengalami peningkatan dari
67,50 (2011) menjadi 75,13 (2012).
The average audit scores have improved from 67.50
(2011) to 75.13 (2012).
Audit Pemasok
Supplier Audit
Standar tinggi yang ditetapkan untuk pemasok juga
akan diseleksi dan disaring. Bagi pemasok yang bisa
mencapai standar yang ditetapkan, akan diberikan
penghargaan oleh Yum!.
Suppliers are selected and filtered based on pre
determined high standards. Suppliers who
successfully achieve these standards are awarded by
Yum!.
Pada bulan April 2012 di Shanghai, China, Yum!
memberikan penghargaan kepada salah satu
pemasok KFC Indonesia, PT NICI (Nestle Indofood
Citarasa Indonesia) yang memiliki performa bagus,
baik dalam penilaian FSA - Audit Keamanan Produk,
QSA – Audit Penilaian Sistem Pengendalian Mutu,
maupun SCM. Pemberian penghargaan kepada
pemasok diharapkan dapat meningkatkan kualitas
produk yang dipasok kepada Perseroan dan
meningkatkan persaingan ditingkat pemasok supaya
terpacu untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
In April 2012, Yum! presented Supplier Award in
Shanghai, China to one of KFC Indonesia's suppliers,
PT NICI (Nestle Indofood Citarasa Indonesia) for
excellent performance, in Food Safety Audit (FSA) ,
Quality System Audit (QA Audit), and SCM. This award
presentation is expected to improve product quality
supplied to the Company and to encourage
competition between suppliers so that suppliers are
motivated to receive the award.
45
Penghargaan kepada Pemasok, di Shanghai, China
Supplier Award in Shanghai, China
Perseroan dalam mempertahankan kualitas restoran
melalui QA telah melakukan eCER (electronic
CHAMPS Excellence Review) selama tahun 2012.
Evaluasi tersebut dilakukan sebanyak tiga kali per
restoran dan nilai yang dihasilkan dari setiap periode
menunjukkan peningkatan. Diharapkan rata-rata nilai
terus mengalami peningkatan untuk mencapai
kepuasan pelanggan yang tuntutannya semakin tinggi.
In maintaining restaurant quality, the Company through
QA, has performed e-CER (electronic CHAMPS
Excellence Review) in 2012. This evaluation is carried
out three times for each restaurant and the score for
each period has improved. It is expected that the
average e-CER score will keep on improving in order to
satisfy customers' demand for high quality.
Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
Quality Management System (ISO 9001:2008)
Pada tahun 2012, Perseroan melaksanakan proses
sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Tahapan yang dijalankan dalam proses sertifikasi
adalah sebagai berikut :
In 2012, the Company achieved Quality Management
System ISO 9001:2008 certification. The stages
involved in the certification process are as follows :
·
Penyusunan dokumen sesuai hirarkinya, meliputi
pedoman mutu yang berisi kebijakan mutu
perusahaan, peta bisnis proses, sasaran mutu, dan
dokumen-dokumen yang digunakan di setiap
departemen.
·
Preparation of documents according to its hierarchy
including quality manual, which is comprised of the
Company's quality policy, business process
mapping, quality objectives, and documents used in
every department.
Dalam penyusunan dokumen departemen, diawali
dengan analisa gap untuk mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan dari sistem yang ada
saat ini terhadap persyaratan ISO. Selanjutnya,
hasil dibahas dalam lokakarya dan pelatihan
Understanding ISO 9001:2008 Requirements.
In the preparation of departmental document, it
begins with gap analysis to identify the advantages
and disadvantages of the current system versus
ISO requirements. The next step is to discuss the
results in the workshop and training of
Understanding ISO 9001:2008 Requirements.
46
Setelah analisa gap, dilanjutkan dengan crossfunction antar departemen untuk keperluan identifikasi
dokumen dan untuk melihat apakah ada proses yang
tumpang tindih dan melihat kemungkinan peleburan.
Gap analysis is followed by cross-function between
departments for document identification and to see if
there is an overlapping process and the possibility to
merge them.
·
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 dimulai pada bulan Mei 2012 dan
ditandai dengan penandatanganan berita acara
kebijakan mutu, sebagai bukti komitmen bersama
untuk menjalankan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008.
·
Implementation of Quality Management System
ISO 9001:2008 was started in May 2012 and
marked with the signing of quality policy statement,
evidence of the mutual commitment to conduct the
Quality Management System ISO 9001:2008.
47
·
Audit mutu internal, sebelumnya didahului dengan
pembentukan Tim Audit Mutu Internal yang
beranggotakan department head, sub-department
head, supervisor, dan staf senior dari beberapa
departemen yang telah mendapatkan pelatihan
dan dinyatakan lulus.
Internal quality audit, preceded by the formation of a
·
team of internal quality audit, which consists of
department heads, sub-department heads,
supervisors, and senior staff from several
departments which have been trained and
successfully passed the training.
·
Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen untuk
membahas hasil audit, pencapaian sasaran mutu,
keluhan pelanggan dan kepuasan pelanggan, serta
tindak lanjut perbaikan untuk tujuan peningkatan
berkesinambungan.
·
Carry out management review meetings to discuss
audit results, quality objectives achievement,
customer complaints, and customer satisfaction, as
well as follow-up on improvement for continuous
upgrading.
48
·
Audit sertifikasi oleh Badan Sertifikasi SGS
dilaksanakan dalam dua tahap. Audit Tahap 1
adalah audit dokumentasi untuk memeriksa
ketersediaan dokumen sesuai persyaratan ISO,
dan Audit Tahap 2 adalah audit implementasi untuk
memeriksa kesesuaian antara aktual implementasi
dengan prosedur yang tercatat. Audit dilaksanakan
sesuai ruang lingkup sertifikasi, yaitu Kantor Pusat
RSC Jakarta meliputi semua departemen, Gudang
Ciracas, KFC LA Terrace, dan KFC Kalimalang.
·
Certification audit by Badan Sertifikasi SGS was
conducted in two stages. Stage 1 Audit is
documentation audit to check the availability of
documents according to ISO requirements, and
Stage 2 Audit is implementation audit to check
conformity between actual implementation and the
recorded procedures. The audit was conducted
according to certification scope, which was RSC
Jakarta Head Office including all departments,
Ciracas Warehouse, KFC LA Terrace, and KFC
Kalimalang.
49
Dari hasil audit diketahui bahwa Perseroan dinilai telah
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 dan mendapatkan sertifikasi dari Badan
Sertifikasi SGS. Akreditasi yang diperoleh yaitu : KAN,
UKAS dan ANAB. Masa berlaku sertifikat ISO
9001:2008 adalah tiga tahun, dengan dilakukan
inspeksi audit setiap enam bulan sekali.
The audit results show that the Company is considered
to have already implemented the Quality Management
Sysystem ISO 9001:2008 and therefore, receives the
certification from Badan Sertifikasi SGS.
Accreditations received are KAN, UKAS, and ANAB.
The ISO certificate valids for three years with
surveillance every six months.
50
51
52
53
54
55
56
Keberhasilan sertifikasi ini merupakan bentuk
komitmen manajemen dan seluruh karyawan
Perseroan dalam rangka meningkatkan kepuasan
pelanggan dan perbaikan yang berkesinambungan.
Oleh sebab itu, untuk selalu melakukan peningkatan
berkesinambungan, implementasi dan sertifikasi ISO
9001:2008 akan dilakukan secara nasional oleh
Perseroan dan diharapkan akan memberikan dampak
yang positif dalam kinerja seluruh karyawan
Perseroan. Implementasi dan Sertifikasi ISO
9001:2008 secara nasional akan dilakukan secara
bertahap, dan pada tahun 2013 Perseroan berencana
akan menambah lingkup sertifikasi diantaranya KFC
Kemang, KFC Salemba, KFC Alam Sutera, KFC
Adityawarman, KFC Ahmad Yani, RSC Surabaya dan
Gudang Surabaya.
The successful certification is the commitment of the
management and all employees of the Compay in
order to promote customer satisfaction and continuous
improvement. Therefore, in order to achieve
continuous improvement, the scope of
implementation and certification of ISO 9001:2008 will
be expanded nationwide and it is expected to have a
positive impact in the performance of all employees.
The nationwide implementation and certification will be
conducted in stages, and in 2013, the Company plans
to cover KFC Kemang, KFC Salemba, KFC Alam
Sutera, KFC Adityawarman, KFC Ahmad Yani, RSC
Surabaya and Surabaya Warehouse.
57
57
60
Tinjauan Kegiatan Operasi
Review of Operation
Memasuki tahun 2012, Perseroan melihat
pertumbuhan perekonomian di Indonesia cukup
menjanjikan, namun pertumbuhan yang baik hanya
pada semester pertama, dan selanjutnya
pertumbuhan terlihat melambat hingga akhir tahun.
Moving into 2012, the Company observed that
Indonesia's economic growth is promising; however,
such growth only occurred in the first semester, then
slowed down until the end of the year.
Faktor eksternal, seperti aksi demonstrasi anti
Amerika, menyebabkan banyak gerai KFC di
beberapa wilayah harus mengalami buka-tutup untuk
menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki. Demikian
juga aksi demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah
yang wajar di beberapa wilayah seperti Karawang,
Tangerang, Bekasi, Surabaya, Medan, dan sebagian
Sulawesi, beberapa bulan menjelang akhir tahun,
telah menyebabkan sebagian gerai KFC mengalami
penurunan kunjungan dan buka-tutup.
External factors, such as anti America demonstration
had caused some KFC outlets in a number of regions to
be in open-close arrangement to avoid undesirable
incidents. Likewise, labour demonstration demanding
reasonable wage increase in some regions namely
Karawang, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Medan, and
some parts of Sulawesi, several months before the end
of the year, had caused some of KFC outlets
experienced a decline in customer visit and were also
into open-close arrangement.
Pemulihan di beberapa wilayah, seperti di Jawa
Tengah dan Surabaya, pada tahun lalu sudah
memperlihatkan pertumbuhan, namun pada tahun
2012 pertumbuhan melambat. Pertumbuhan masih
terlihat di wilayah Sulawesi dan Kalimantan oleh
karena komoditas dan pertambangan yang masih
berjalan cukup baik.
Business recovery at some regions, like Central Java
and Surabaya, had indicated some growth last year;
however, it slowed down in 2012. Sulawesi and
Kalimantan regions experienced some growth for
reason that commodities and mining businesses are
performing quite well.
Keunggulan Penjualan
Sales Excellence
Pencapaian penjualan sepanjang tahun 2012 adalah
Rp3,741 triliun, suatu pencapaian yang mendekati
proyeksi budget yang ditetapkan. Pencapaian ini
meningkat 12,8 persen dari tahun sebelumnya.
Total sales generation in 2012 of Rp3.741 trillion was
close to the earlier projection with 12.8 percent growth
from the previous year.
Pencapaian Rp1 triliun pertama terjadi pada awal April
2012, sekitar tiga minggu lebih awal dari tahun
sebelumnya. Pencapaian Rp1 triliun kedua terjadi pada
pertengahan Agustus 2012, dua minggu lebih awal dari
tahun sebelumnya, dan pencapaian Rp1 triliun ketiga
pada minggu pertama Oktober 2012, sehingga
sepanjang tahun 2012 dapat dicapai Rp3,745 triliun.
The first Rp1 trillion was generated in early April 2012,
about three weeks earlier than last year. The second
Rp1 trillion was generated in the middle of August
2012, two weeks earlier than last year, and the third
Rp1 trillion was generated in the first week of October
2012, with an aggregate total sales generation of
Rp3.745 trillion at the end of the year.
Bulan puasa yang jatuh pada minggu ketiga bulan Juli
2012, memperlihatkan penurunan aktivitas penjualan
hingga akhir Juli 2012. Keramaian aktivitas Perseroan
mulai terlihat hanya 1 minggu menjelang Idul Fitri.
The fasting month, started in the third week of July
2012, thus generating lower sales up to end of July
2012. The Company's activities started to rise only one
week approaching Idul Fitri.
Hari Raya Idul Fitri pada tahun 2012 ini, jatuh pada
pertengahan Agustus 2012, sehingga pencapaian
penjualan pada Agustus 2012 tertinggi sepanjang
tahun 2012.
With the 2012 Idul Fitri holiday falling in the middle of
August 2012, the sales generation in August was the
highest so far in 2012.
Penjualan same-store meningkat sebesar 7,3 persen,
dan untuk transaksi terjadi penurunan sebesar 4,3
persen. Penyebab penurunan transaksi ini karena
penukaran free goceng yang menurun hampir 50
persen, dan juga pengaruh kanibalisasi di beberapa
wilayah karena pembukaan toko baru. Selain itu,
pengaruh eksternal seperti pertumbuhan ekonomi
yang sedikit melambat, dan makin bertumbuhnya
pesaing usaha sejenis yang memberikan minat
Same-store sales increased by 7.3 percent but samestore transaction decreased by 4.3 percent. The
reason of the decrease in transaction was the 50
percent drop in free goceng exchange and the
cannibalization effect of new store opening in some
regions. Furthermore, external factors such as the slow
down in economic growth and the growing numbers of
competitors of the same business providing attractive
offer for customers to try. In response, the Company
61
masyarakat ingin mencobanya. Untuk itu, Perseroan
terus melakukan perbaikan tampilan terhadap
restoran-restoran yang sudah beroperasi selama lima
tahun dengan interior yang baru yang disebut D-12,
juga terhadap sarana pendukung lain seperti sarana
luar ruang, untuk memberikan kemudahan bagi
konsumen yang ingin merokok, ternyata sangat
diminati.
continues to undertake image enhancement of 5-year
old KFC outlets to look modern with the latest interior
design called D-12, as well as supporting facilities such
as outdoor seating, which is quite popular for
customers' convenience.
Sarana luar ruang diadakan dengan tujuan untuk
menghemat pemakaian daya listrik yang terus
meningkat, sehingga Perseroan perlu mengambil
langkah-langkah penghematan. Penambahan gerai
KFC bertipe free-standing (gerai yang berada di
bangunan yang berdiri sendiri), in-line (ruko), tetap
menjadi prioritas Perseroan karena dapat memberikan
kontribusi dalam penjualan dikarenakan jam
operasional untuk buka lebih awal dan tutup lebih
malam dari jam operasional yang ditetapkan.
Demikian juga gerai yang dapat beroperasi 24 jam,
dengan pertimbangan yang lebih matang, agar
operasional tengah-malam jelang-pagi dapat
mencapai penjualan yang optimal.
Outdoor facilities are provided for efficient
consumption of electricity, the cost of which has been
increasing prompting the Company to take necessary
efficiency measures. The opening of more freestanding and in-line types of KFC restaurants, where
business hours can be optimized by opening earlier
and closing later than the normal business hour
provided significant contribution. With careful
consideration, some restaurants are opened for 24
hours in order to generate optimum sales during
midnight hours.
Pertumbuhan penjualan tahun 2012 juga didukung
oleh Layanan Pesan Antar, Pesta Ulang Tahun,
Layanan Pesanan Besar, Chaki Club, Bazaar, dan
KFC Coffee. Ini merupakan unit-unit bisnis yang oleh
Perseroan mulai dikembangkan dan lebih fokus untuk
menghasilkan penjualan dengan kontribusi yang lebih
besar.
The 2012 sales growth was also contributed by sales
generated from Home Delivery, Birthday Party,
Catering, Chaki Club, Bazaar, and KFC Coffee. These
are business units further developed and focused by
the Company in order to generate bigger sales
contribution.
Pada tahun 2012, unit-unit bisnis ini dapat memberikan
kontribusi penjualan sebesar 14,5 persen, mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 5,0 persen
lebih. Layanan Pesan Antar, didukung oleh Call Center
14022 (pusat pemanggilan terpadu 14022) yang
sudah berjalan secara nasional selama tiga tahun,
telah tersedia di 224 gerai KFC,
memberikan
pertumbuhan yang baik untuk penjualan sebesar 10,6
persen lebih dan pertumbuhan transaksi sebesar 2,7
persen lebih. Pada jam sibuk makan siang dan makan
malam, dan pada bulan sibuk, seperti bulan puasa,
libur sekolah, Natal, dan akhir tahun, aktivitas pesan
antar meningkat pesat, sehingga Perseroan masih
menggunakan jasa alih daya untuk rider hanya untuk
jam sibuk saja.
In 2012, these business units generated sales
contribution of 14.5 percent, increased by 5.0 percent
from last year. Home Delivery service in 224 outlets
supported by the Call Center 14022, which has been in
operation nationwide for the last three years,
generated excellent sales growth of more than 10.6
percent and transaction growth of more than 2.7
percent. During busy lunch and dinner time, as well as
during fasting period, school holidays, Christmas and
year end, home delivery activities have soared and
prompted the Company to continue outsourcing the
service of riders only during busy period.
Tahun 2012, layanan pesan antar memberikan
kontribusi sebesar 7,5 persen, melebihi dari target
yang ditetapkan, yaitu 7,0 persen. Selain
menggunakan layanan Call Center 14022, pelanggan
masih dapat menghubungi gerai langsung, jika
mendapat kendala dalam menghubungi Call Center
14022. Dalam layanan pesan antar ini, Perseroan
tetap berkomitmen terus meningkatkan kualitas
pelayanan untuk kepuasan pelanggan, sebagaimana
terlihat pada penerimaan penghargaan Trailblazer
Delivery Excellence 2012 dari Yum! Asia Franchise Pte
Ltd.
Home Delivery sales contributed 7.5 percent in 2012,
exceeding the 7.0 percent target set by the Company.
Aside from using the Call Center 14022 service,
customers can still contact any KFC restaurant directly
if they have difficulties in getting a connection to the
Call Center 14022. The Company is committed to
continuously improve the service quality of Call Center
14022 for customers' satisfaction, as evident in the
presentation of Trailblazer Delivery Excellence 2012
from Yum! Asia Franchise Pte Ltd.
62
Pertumbuhan total penjualan juga dikarenakan
pengembangan gerai yang bertambah menjadi 441
gerai diakhir tahun 2012, yang berarti bertambah
sebanyak 30 gerai di sepanjang tahun 2012. Gerai
yang dibuka pada tahun 2012, terbagi antara lain freestanding (gerai yang berada di bangunan yang berdiri
sendiri), mal, in-line (ruko) dan food court (pusat
jajanan), yang dapat memberikan kontribusi penjualan
yang lebih besar, walaupun sebagian besar gerai-gerai
tersebut dibuka pada kwartal IV tahun 2012 karena
diperlukan persiapan yang lebih panjang dalam
pengurusan perijinan.
Total sales growth was also contributed by the
additional 30 outlets opened in 2012, bringing a total of
441 outlets by end of 2012. Outlets opened in 2012
were those of free-standing, mall, food court, that
contributable to optimum sales, despite the fact that
most of the stores were opened in the 4th quarter of
2012 due to longer time required for license and
permits to process.
Pertumbuhan penjualan layanan pesan antar
sebagaimana dijelaskan di atas dapat terealisasi
karena gerai yang punya layanan pesan antar
dioptimalkan dengan jangkauan layanan untuk
mempersingkat waktu antaran, serta penambahan
armada dan rider. Layanan Call Center 14022, yang
tahun ini sudah berjalan tiga tahun, sangat membantu
pelanggan yang sering melakukan perjalanan, selain
untuk memenuhi permintaan pelanggan yang sering
bepergian dari satu kota ke kota lainnya, sehingga
mengalami kesulitan untuk mengingat begitu banyak
nomor layanan yang ada, juga untuk menjaring
pelanggan baru. Terlihat pertumbuhan dalam transaksi
yang cukup besar terutama dalam waktu sibuk makan
siang dan makan malam.
The rapid growth in home delivery sales was due to
optimum home delivery service coverage to shorten
delivery time and addition of home delivery fleet and
rider. The Call Centre 14022, which is in its 3rd year,
provides an excellent service to customers with high
frequency of intercity traveling who have difficulty to
remember so many numbers, and an attraction to draw
new customers. Transaction increased significantly,
especially during busy lunch time and dinner time.
Layanan pesanan besar pada tahun 2012
memperlihatkan pertumbuhan penjualan sebesar
33 persen lebih, walaupun jumlah pesanan mengalami
sedikit penurunan. Banyak perusahaan yang
mengadakan kegiatan-kegiatan formal dan non formal
menggunakan jasa layanan pesanan besar di KFC.
Tercatat satu perusahaan komunikasi yang memesan
sebanyak 154.000 boks, dengan nilai penjualan
Rp2,3 milyar. Demikian pula dengan satu perusahaan
di Batam yang sudah dua tahun berturut-turut
menggunakan jasa layanan pesanan besar di KFC.
Pesanan sebanyak lebih dari 10.000 boks sudah
sering diterima oleh Perseroan karena Perseroan
Catering demonstrated sales growth of more than
33 percent, although quantity-wise, there was a slight
decline. Various companies with formal and non formal
activities used KFC catering service. One company in
communication business placed a big order of 154,000
boxes of KFC meal with total sales of Rp2.3 billion.
Another company in Batam for two consecutive years
engaged KFC catering service. The Company has
often received large quantity catering orders of more
than 10,000 boxes because of the trust the Company
received from business offices in various regions,
especially Jabodetabek. Catering contributed 0.96
percent to sales, or 18.0 percent increase from last
year.
63
mendapat kepercayaan yang besar dari instansiinstansi bisnis di berbagai daerah, khususnya di
Jabodetabek. Layanan pesanan besar memberikan
kontribusi terhadap penjualan sebesar 0,96 persen,
kenaikan sekitar 18,0 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk pesta ulang tahun, selain peningkatan yang
terus dilakukan terhadap jenis dan kualitas premium,
juga penyelenggaraan lokakarya untuk semua MC
untuk meningkatkan kemampuan dalam memandu
acara ulang tahun, agar acara ulang tahun di KFC
menjadi pilihan pertama pelanggan. Ini terlihat dari
pertumbuhan penjualan sebesar 31,0 persen lebih,
dan jumlah acara meningkat lebih dari 27,0 persen.
Kontribusi kegiatan ulang tahun ini adalah sebesar 2,7
persen terhadap penjualan, melebihi dari target 2,0
persen yang diberikan oleh Perseroan. Pilihan
pelanggan untuk merayakan acara ulang tahun di
rumah, sekolah, acara lain pilihan pelanggan juga
meningkat, karena pelanggan tidak perlu direpotkan
untuk melakukan dekorasi dan lainnya yang sudah
dilakukan oleh MC dan timnya.
Continuous improvements to Birthday Party's premium
items and the type and quality of merchandise have
made KFC the first choice of customers to hold their
children's birthday. This was reflected in sales growth
of more than 31.0 percent and total events increased
by more than 27.0 percent. Birthday Party contributed
2.7 percent, higher than the 2.0 percent target set up by
the Company. There are more options available to
customers to celebrate birthday at their home or at
school, or at other venues of their choice because
customers do not have to bother with decoration and
other matters that are conveniently taken care of by MC
and team from KFC.
Kegiatan lain yaitu layanan Drive Thru, dimana
pelanggan yang ingin belanja di KFC tidak perlu turun
dari kendaraannya; cukup dengan mengikuti alur drive
thru yang tersedia, sudah dapat menerima pesanan
lewat loket drive thru. Layanan drive thru hanya
tersedia pada gerai-gerai free-standing, dan hingga
akhir tahun 2012, terdapat 57 gerai dengan layanan
drive thru, bertambah 15 gerai dengan layanan drive
thru dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012,
layanan drive thru ditingkatkan dengan memperbarui
layanan dan fasilitas dengan teknologi yang lebih maju
yang disebut New Concept of Drive Thru. Melihat
pencapaian penjualan layanan drive thru yang dapat
mecapai pertumbuhan sebesar 27,0 persen lebih, dan
pertumbuhan transaksi sebesar 20,0 persen, ini
sangat menjanjikan untuk ke depannya akan terus
bertumbuh. Kontribusi layanan drive thru adalah
sebesar 2,8 persen terhadap penjualan, lebih dari
target yang ditetapkan oleh Perseroan, yaitu 2,0
persen.
Drive Thru, which is only available at free-standing
restaurants, is another facility provided by the
Company for customers to shop at KFC without getting
off their vehicle, just follow the drive thru lane and
receive the order at the drive thru window. At the end of
2012, there are 57 outlets with drive thru facility, an
additional of 15 outlets compared to last year. Drive
Thru service and facilities were upgraded in 2012 with
advanced technology called New Concept of Drive
Thru. Looking at the sales generated from drive thru
service where sales grew by more than 27.0 percent
and transaction grew by 20.0 percent, this service will
keep growing and is very promosing in the future. Drive
thru service contributed 2.8 percent, which is more
than the 2.0 percent target set by the Company.
64
KFC Coffee merupakan tambahan unit bisnis
Perseroan yang sudah berjalan lebih dari dua tahun.
Pada tahun 2012 unit bisnis ini lebih diberikan
perhatian, sehingga memperlihatkan pertumbuhan
penjualan yang sangat baik, yaitu sebesar 30 persen
lebih untuk penjualan, dan pertumbuhan 20 persen
lebih untuk transaksi dibanding tahun sebelumnya.
Unit bisnis KFC Coffee memberikan kontribusi sebesar
0,64 persen terhadap penjualan, dan terus
memperlihatkan peningkatan. Selain itu, dengan
adanya tambahan menu pastry pada KFC Coffee, yaitu
: Muffin dan Donut, turut memberikan kontribusi
peningkatan penjualan. Ada 43 gerai KFC Coffee yang
sudah menjual produk pastry. Jumlah gerai KFC
Coffee pada akhir tahun 2012 adalah 55 gerai.
KFC Coffee is an additional business unit of the
Company that was first introduced two years ago. With
more attention given to the business unit in 2012, the
growth has been excellent with more than 30 percent
sales growth and more than 20 percent transaction
growth compared to the previous year. KFC Coffee
contributed 0.64 percent to sales and still growing.
Furthermore, the introduction of additional pastry
products, Muffin and Donuts, also contributed to KFC
Coffee sales increase. Presently, there are 43 KFC
Coffee outlets selling pastry products out of the total 55
outlets at the end of 2012.
Program insentif yang diberikan kepada Restoran
Manager di restoran kategori super dan flagship tetap
berjalan karena bertujuan untuk memberikan motivasi
bagi sesama rekan Restoran Manager lainnya di
restoran kategori large (besar), medium (sedang), dan
small (kecil). Penempatan Restoran Manager di
restoran kategori super dan flagship lebih selektif,
melihat operasional di restoran kategori super dan
flagship yang memerlukan kemampuan seorang
Restoran Manager dengan kepemimpinan yang kuat,
loyal, dan penuh tanggung jawab. Pemberian insentif
terlihat efektif karena Restoran Manager terpacu untuk
terus meningkatkan penjualan restoran yang
dikelolanya dan mempertahankannya, dan bagi
Restoran Manager di restoran kategori lain akan
berusaha meningkatkan penjualannya agar menjadi
restoran kategori super.
The program that provides incentive to Restaurant
Managers of super and flagship restaurant categories
is still being implemented to motivate Restaurant
Managers of large, medium, and small restaurant
categories. Appointment of Restaurant Managers to
lead super and flagship restaurant categories is more
selective, because operational of these restaurant
categories would need a manager with strong
leadership, loyal, and responsible qualities. The
incentive program has been effective because
Restaurant Managers of super and flagship categories
are forced to build up their sales and maintain the sales
level, while Restaurant Managers of other categories
are motivated to push their efforts to grow sales volume
required for upgrading their restaurant to super
category.
Kontrol Keuangan
Financial Control
Perseroan tetap melakukan kontrol keuangan secara
ketat dan konsisten agar peningkatan dalam penjualan
tidak diikuti dengan peningkatan dalam biaya. Hal ini
sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya untuk
beberapa ítem seperti biaya tenaga kerja yang
dilakukan di tingkat restoran dengan jumlah tenaga
The Company continues to emphasize the importance
of strong and consistent financial controls to ensure
increased sales is not followed by increase in cost. This
control measure has been implemented for years in
restaurant labour cost by employing a specified
number of restaurant crew only during weekdays
65
kerja hanya untuk hari kerja (Senin-Jumat), sedangkan
untuk Sabtu, Minggu, dan hari libur menggunakan
tenaga kerja paruh-waktu. Selain itu, secara reguler
melakukan rekalibrasi pada posisi ALL STAR untuk
meningkatkan kapabilitas ALL STAR, sehingga dapat
mencakup bagian pekerjaan yang lebih banyak dari
posisi STAR.
(Monday to Friday) and additional part-time crew
during weekends (Saturday, Sunday) and holidays. In
addition, ALL STAR position is recalibrated on a regular
basis to build up their capability so as to enable them to
cover more tasks than STAR position.
Juga pada pemakaian listrik, air, dan telepon, dan
pemakaian gas LPG yang terus mengalami
peningkatan harga beberapa kali sepanjang tahun
2012. Dalam efisiensi pemakaian listrik sudah
dilakukan pengurangan daya listrik yang ada di
restoran, baik yang buka sebelum dan yang dibuka
pada tahun 2012, daya yang dibutuhkan sudah
disesuaikan, namun karena keterbatasan daya listrik
yang tersedia di tiap wilayah, sehingga sebagian gerai
yang buka dikenakan tarif multiguna dengan biaya
yang lebih mahal dari tarif biasanya.
In anticipation of the rising utility (electricity, water,
telephone, LPG) cost, efficiency measures have also
been implemented to reduce utility consumption.
Power capacity of those restaurants that were opened
before 2012, as well as those opened in 2012 was reevaluated and down-graded, if necessary. Power
capacity has been adjusted, however, due to electricity
limitation in selected areas, some restaurants are
charged with the multiguna tariff, which costs more
than the normal tariff.
Zoning untuk penerangan di restoran untuk siang hari
dan malam hari, sangat membantu dalam
pengurangan biaya pemakaian listrik di restoran,
demikian juga untuk pemakaian unit pendingin udara
pada malam hari, khususnya untuk area di lantai dua
yang mempunyai akses dengan area luar ruang, dan
pada restoran yang beroperasi 24 jam.
More on efficiency efforts to help reduce electricity
consumption, zoning method is applied in restaurant
lighting at day time and night time, as well as the
operation of airconditioning unit at night time,
especially in the second floor area with outdoor access,
and in 24-hour restaurants.
Hal terpenting lainnya adalah meningkatkan
pengawasan terhadap rangkaian kegiatan yang
dimulai dari menentukan proyeksi – pemesanan –
penerimaan – penyimpanan – pengolahan atas bahan
baku agar optimal dalam pemakaiannya. Tidak hanya
pemakaian yang sesuai prosedur, namun harus ada
kontrol terhadap mutu produk siap jual, dengan tujuan
setiap tamu yang datang selalu mendapatkan produk
yang berkualitas.
Another important factor is to toughen control over a
series of activities that begins with projection setting –
ordering – receiving – storing – processing of raw
materials for optimum usage, not only by following the
procedures, but also controlling quality of products
ready to be sold in order for customers to receive
quality products at all time.
Kontrol keuangan juga semakin membaik, melalui
pemeriksaan dari audit internal yang melakukan
kontrol keuangan, operasi, dan kontrol persediaan
barang. Pencapaian acceptable rating oleh restoran
semakin meningkat, sebagai bukti kepedulian
Restoran Manager terhadap kontrol restoran
keseluruhan. Untuk hasil audit dengan catatan,
Restoran Manager dan tim diberikan pengawasan
yang ketat agar dapat segera memperbaikinya.
Dukungan dan arahan yang diberikan oleh
manajemen senior sebagai bentuk kepedulian ikut
membantu perbaikan terhadap kontrol keuangan,
operasi dan aspek lainnya.
Financial control has improved with more routine
audits carried out by Internal Audit Department to
control the financial, operational, and inventory
aspects of the Company. More restaurants have
attained acceptable rating, reflecting the care shown
by Restaurant Managers in the overall control of
restaurants. The support and guidance from senior
management further encouraged better control in
finance, operation, and other aspects of the Company.
Keunggulan Layanan Pelanggan
Customer Service Excellence
·
CHAMPS tetap merupakan acuan Perseroan
dalam memberikan layanan kepada pelanggan.
CHAMPS merupakan akronim untuk memastikan
kebersihan restoran (Cleanliness), keramahan
(Hospitality), ketepatan dalam menerima dan
menyiapkan pesanan (Accuracy), perawatan
·
CHAMPS has always been the Company's focus in
serving customers.CHAMPS is the acronym for
assuring restaurant Cleanliness, provide great
Hospitality, ensure order taking and packing
Accuracy, achieve a high level of Maintenance,
produce consistent quality Products, and execute
66
terbaik (Maintenance), produk bermutu tinggi
(Products), dan layanan cepat (Speed with
Service).
Speed of Service.
CHAMPS Management System (CMS) merupakan
peralihan dari CHAMPS, yang digunakan oleh Yum!
Asia Franchise Pte Ltd di seluruh dunia untuk lebih
meningkatkan layanan terhadap pelanggan, dan mulai
digunakan sejak empat tahun yang lalu, yang
bertujuan “agar pelanggan mendapatkan lebih dari
yang diharapkan”. CMS Check memberikan fokus
yang lebih pada “keramahan dalam layanan”, dengan
bobot 70 persen pada layanan ini, dan pemeriksaan
dilakukan dua kali setiap bulan, pada saat makan siang
dan makan malam. Keinginan kuat Perseroan untuk
menjadi “Customer Maniacs” dengan memberikan
kepuasan “Yum!” di wajah pelanggan dapat terlihat,
dan membuahkan hasil. Pada tahun 2012 hasil CMS
untuk Perseroan adalah 99,18 dengan jumlah restoran
yang mencapai nilai di atas 90 sebesar 97,8 persen,
suatu nilai yang tertinggi di Asia Pasifik. Ini terjadi
karena Perseroan menjalankan program wOw yang
berlanjut dari tahun-tahun sebelumnya. wOw adalah
suatu program yang bertujuan meningkatkan layanan
kepada pelanggan lebih daripada biasanya, berupa
sapaan dengan senyum selama melayani pelanggan
sehingga setiap yang berkunjung ke restoran KFC
mendapatkan layanan yang lebih dari yang
diharapkan, penanganan keluhan dari pelanggan yang
diselesaikan di restoran dengan cara yang baik dan
ramah, sehingga pelanggan meninggalkan restoran
dengan rasa puas.
In order to enhance services so that “customers get
more than their expectation”, Yum! Asia Franchise Pte
Ltd has migrated from CHAMPS to CHAMPS
Management System (CMS) since three years ago and
has used the system in all KFC restaurants around the
world to improve services to customers. CMS check is
focused more on “hospitable service”, taking 70
percent portion of the check, and is carried out twice a
month, at lunch time and dinner time. Aspiring to be
“Customer Maniacs” by putting a “Yum!” on customers'
faces, the CMS score in 2012 was 99.18, with 97.8
percent of the total number of restaurant outlets
scoring above 90 percent, and this was the highest
score in Asia Pacific. This achievement is evidence of
the successful implementation of wOw, a program
aimed at providing customers with extraordinary
services, greeting customers with smile, so that every
customer visiting KFC is served beyond their
expectation. Customer complaint is quickly responded
with hospitality in restaurant so that customer can
leave the restaurant satisfactorily.
Peduli terhadap layanan yang ramah bertujuan untuk
mempertahankan standar layanan yang prima dan
ramah secara konsisten kepada pelanggan, dan
mendidik setiap tim restoran menjadi “Customer
Maniacs”, dan kemampuan kasir dalam teknik menjual
yang terus ditingkatkan sehingga kemampuan menjual
menjadi lebih baik, merupakan tujuan Perseroan.
Care for hospitable service for the purpose of
maintaining excellent and prime service to customers
had become the Company's goal including coaching
every restaurant team members to be “Customer
Maniacs” and continuously enhancing cashier's
capability in performing suggestive selling (S2).
67
Untuk dapat meningkatkan kecepatan dalam layanan
kepada pelanggan, Perseroan melakukan perubahan
pada gerai-gerai yang sangat ramai, khususnya pada
jam makan siang dan malam, juga pada hari libur, dan
hari besar, dengan model layanan baru yang disebut
New Model Store (NMS). Perubahan terjadi hanya
pada area konter, dimana pelanggan berhadapan
langsung dengan kasir, dan tidak dapat melihat produk
yang selama ini dipajang di belakang kasir. Kasir
hanya melakukan transaksi dengan pelanggan hingga
selesai pembayaran, dan pelanggan dipersilahkan
untuk mengambil pesanannya di sisi konter
berikutnya. NMS ini terlihat sangat efektif untuk
mengatasi waktu layanan, sehingga Perseroan
menambah jumlah gerai dengan NMS sebanyak tiga
gerai, yaitu dua gerai yang renovasi dan satu gerai
baru, sehingga pada tahun 2012 jumlah gerai NMS
menjadi empat gerai.
To improve speed of service to customers, the
Company has re-modelled its busiest restaurants,
especially during lunch and dinner time, weekend, and
national holidays, with a new service model called New
Model Store (NMS). Re-modelling is done only to
counter area, so a customer is able to see a cashier
face to face but unable to see KFC products, which are
normally displayed behind the cashier counter. Cashier
is only handling the transaction with a customer until
payment is done, and coaching the customer to
proceed to the next counter to collect the order. NMS
seems to be very effective in controlling service time,
thus prompted the Company to add three NMS remodelled stores, two of which are renovated stores and
one is a new store. There are a total of four NMS remodelled stores in 2012.
Untuk gerai-gerai yang ramai sehingga tidak
memungkinkan dilakukan NMS, cara lainnya adalah
dengan Kitchen Display System (KDS), dimana
diberikan sarana monitor di belakang kasir untuk
memudahkan packer menyiapkan pesanan, sehingga
kasir tidak perlu menyiapkan pesanan tersebut. Cara
ini juga mempercepat layanan yang diberikan kepada
setiap pelanggan.
For large crowded stores where NMS is not feasible,
another method of re-modelling called Kitchen Display
System (KDS), is introduced. KDS provides a monitor
set up behind cashier to assist packer in order
preparation, so that cashier is not required to do it. This
method also helps speed up service to every customer.
Peserta CHAMPION CLUB Indonesia 2012
68
Prioritaskan Kemampuan Sumber Daya Manusia
People Capability First
·
Target Operasi untuk tahun 2012 adalah Layanan
dan Produk Terbaik, yang bertujuan agar setiap
team member di setiap restoran dapat memberikan
layanan dan produk terbaik kepada setiap
pelanggan yang datang. Program Hospitality
Improvement adalah Program Peningkatan
Keramahan dalam memberikan layanan adalah
bagaimana setiap kasir dan team member lainnya
dapat memberikan senyuman selama melayani.
·
Operations Goal 2012 is Service and Product
Excellence, with the objective for everyone of
restaurant team member to provide service and
product excellence to every customer who visits
KFC restaurant. Hospitality Improvement Program
aims to improve hospitality in serving customers
and how every cashier and other team member
serve customers with a smile.
·
Program sertifikasi STAR dan ALL STAR kepada
crew restoran, tetap dijalankan secara konsisten
oleh Perseroan, namun lebih ke arah kompetensi
dan konsistensi, sehingga produktivitas tiap
karyawan dapat meningkat, dan hasil pekerjaan
lebih baik dan benar. Ketetapan karyawan untuk
memperoleh ALL STAR pada akhir masa kontrak
tetap berlangsung dari tahun sebelumnya, hal ini
memberi semangat kepada karyawan berkompetisi
untuk mencapai ALL STAR, sehingga tercipta
stabilitas dan konsistensi di restoran.
·
The Company consistently provides STAR and ALL
STAR crew certification programs to develop
employees' capability and consistency in order to
promote productivity and encourage excellent
performance. The ALL STAR certification given at
the end of employment contract is continuously
implemented from the previous year to encourage
employees to build operational stability and
consistency and to create high level of competition
in restaurant.
·
Program “teknik menjual” yang disebut Suggestive
Selling (S2) yang dijalankan beberapa tahun
sebelumnya, bertujuan untuk menjaga konsistensi
dalam melakukan teknik menjual ini, maka semua
kasir harus mendapatkan sertifikasi S2 sebagai
syarat untuk menjalankan tugas kasir. Sertifikasi ini
memberikan kebanggaan kepada kasir, karena
sertifikasi ini mendapat pengakuan dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi-BNSP Indonesia.
Pengetahuan pada produk, kemampuan menjual,
serta teknik menawarkan penukaran produk untuk
nilai penjualan yang lebih tinggi pada kasir dapat
meningkatkan penjualan di restoran, ini dapat
terlihat dari peningkatan rata-rata belanja sebesar
11,8 persen di tahun 2012. Sertifikasi S2 juga
diberlakukan sebagai syarat lulus dalam
Management Trainee (MT).
·
S2 selling technique has been carried out since a
few years ago for the purpose of maintaining
consistency in suggestive selling. All cashiers are
required to be S2-certified before they take on
cashier job.Cashiers are proud of being S2-certified
since the certification is recognized by Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Cashier's knowledge of products, selling skill, and
trade-up techniques can actually increase sales as
reflected in Ticket Average (TA) increased by 11.8
percent in 2012. The certification is also required for
passing Management Trainee (MT) position.
·
Sertifikasi untuk crew CSTM-Cook, yang bertujuan
agar crew dengan sertifikasi Cook dapat
melakukan pengolahan dan pemasakan di restoran
KFC, dan konsisten dalam menjalankan prosedur
untuk menghasilkan kualitas produk yang prima.
Kasir dan Cook yang sudah mendapat sertifikasi,
akan dilakukan evaluasi berkala tiap enam bulan
untuk memastikan mereka masih kosisten dalam
melaksanakan pekerjaannya.
·
Certification for CSTM-Cook crew is for the purpose
of making a crew to be Cook-certified to be able to
handle cook position at KFC restaurant, and
consistent in procedures implementation to
produce excellent quality product. The certified
Cashier and Cook will be routinely evaluated every
six months to ensure they remain consistent in their
function.
·
Penambahan 30 restoran di tahun 2012, dan
sebagian besar masih di lokasi free-standing,
memperlihatkan kemampuan dan kapasitas
Perseroan dalam mendukung perluasan restoran
pada lokasi-lokasi prima dengan pencapaian
penjualan yang optimal. Dan ini juga didukung
dengan peningkatan peluang prestasi, motivasi,
·
The net increase of 30 outlets in 2012 focused on
free-standing locations reflected the Company's
capability and capacity in supporting aggressive
store expansion in prime locations with optimum
sales. This added more opportunities for employee
recognition and motivation and promotion to 30
Restaurant Managers, and more than 50 Assistant
69
dan promosi kepada 30 Restoran Manager, dan
sekitar 50 lebih Assisten Restoran Manager, dan
juga kepada posisi baru Shift Leader yang sangat
membantu operasi restoran, selain 2 Area
Manager, dan termasuk hampir 1.000 posisi baru
untuk karyawan restoran. Ini semua
memperlihatkan kerjasama tim yang melibatkan
Operations / Human Resource / Training dalam
mempersiapkan jumlah tenaga dengan cukup
waktu, sebelum pembukaan restoran baru.
Restaurant Managers, and also to new Shift Leader
position to support restaurant operation, in addition to 2
Area Managers, and almost 1,000 restaurant
employee positions available. This is a demonstration
of a team work involving Operation, HR, and Training in
manpower planning at sufficient lead time prior to new
restaurant opening.
Keunggulan Operasional
Operations Excellence
Dengan CMS sebagai program dasar dalam
organisasi, maka perseroan tetap berfokus pada
operasional Run Great Restaurant secara benar dan
konsisten, dan ini dapat terlihat pada :
In view of CMS as the fundamental program within the
organization, the Company continued its focus on
implementing Run Great Restaurants properly and
consistently, as supprted by the following initiatives :
·
Program Development Champions yang dilakukan
terus secara konsisten kepada karyawan di
restoran, untuk team member, dan untuk staff level
seperti Restoran Manager dan Asisten Restoran
Manager diberikan pelatihan Leading A Restaurant
yang dipandu oleh tim dari Training Department.
·
Putting Development Champion program into practice
consistently to restaurant team members, and Leading
a Restaurant workshop organized by team of Training
Department to restaurant employee staff such as :
Restaurant Manager and Assistant Restaurant
Manager.
·
Juga untuk posisi Shift Leader yang akan
membantu dalam menjalankan operasional
restoran, yang sangat membantu Restoran
Manager.
·
Shift Leader position provides great assistance to
Restaurant Manager in restaurant operation.
·
Pelatihan Leading Multi-Restaurant yang harus
diikuti oleh semua calon Area Manager sebelum
dipromosikan sebagai Area Manager. Pelatihan ini
diberikan kepada semua Area Manager dan
Regional Operation Manager pada tahun
sebelumnya, sehingga Regional Operation
Manager saat mendapatkan promosi Area
Manager baru, harus memberikan materi workshop
ini, sehingga tiap calon Area Manager akan siap
untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
·
Leading Multi-Restaurant training must be provided to
all trainee Area Managers before they are promoted to
Area Manager's position. This training was already
provided to all Area Managers and Regional Operation
Managers previously, thus Regional Operation
Managers are expected to use the workshop materials
when receiving newly promoted Area Manager and to
prepare them to be ready for the new assignment.
·
Customer Satisfaction Survey (CSS) sebagai
pengganti Electronic Customer Evaluation Review
(e-CER), sejalan dengan pergantian CHAMPS ke
CMS, yang dilakukan oleh pihak ketiga sebagai
konsultan.
·
Employing third party as a consultant of Customer
Satisfaction Survey (CSS) in replace of Electronic
Customer Evaluation Review (e-CER) is in line with the
migration of CHAMPS to CMS.
·
Memberikan apresiasi kepada Restoran Manager
Terbaik dan Area Manager Terbaik dalam kegiatan
The Champions Club, yang diadakan oleh Yum!
Asia Franchise Pte Ltd.
·
Giving appreciation to the Company's best performing
Restaurant Managers and Area Managers in the
Champions Club program organized by Yum! Asia
Franchise Pte Ltd.
·
Kegiatan The CHAMPS Challenge Asia Pacific
pada tahun 2012 diselenggarakan di Singapura.
The CHAMPS Challenge Asia Pacific ini diikuti oleh
dua belas negara termasuk Indonesia, Singapura,
Malaysia, HongKong, Brunai, Filipina, Thailand,
Vietnam, Jepang, Korea, Kamboja, dan Taiwan.
Tahun 2012 peserta dibagi dalam dua kelompok,
Pasifik Utara dan Pasifik Selatan.
·
The 2012 CHAMPS Challenge Asia Pacific was held in
Singapore. Twelve countries participated in the event
consisting of Indonesia, Singapore, Malaysia,
HongKong, Brunai, Philippines, Thailand, Vietnam,
Japan, Korea, Cambodia, and Taiwan. This year
participants are divided into two groups, North Pacific
and South Pacific.
70
Pada kegiatan ini tim Indonesia berhasil memperoleh
enam nomor yang dilombakan, yaitu :
In this event, the Indonesia team successfully won six
competitions, i.e.:
·
Kasir Terbaik
·
Supply Base Terbaik
·
Koki Tercepat
·
Manajer Terbaik
·
Melayani Terbanyak
·
Sisa Terbuang Paling Sedikit
·
Best Cashier
·
Best Supply Base
·
Fastest Cook
·
Best Manager
·
Most Customers Served
·
Least Waste
CHAMPS Challenge 2012 di Singapore
Puncak dari ini semua, Perseroan mendapatkan
penghargaan Trailblazer Award untuk Customer Mania
2012.
To top it all, the Company received Traiblazer Award for
the 2012 Customer Mania.
Balance Score Card (BSC) merupakan bagian yang
tidak terpisahkan untuk mewujudkan keunggulan
operasional di tingkat restoran hingga jajaran
manajemen senior. Ini adalah tahun ke tujuh
dilaksanakannya dan terus ditingkatkan dengan fokus
pada keramahan, kontrol keuangan, pencapaian
target penjualan, dan target lainnya yang harus dicapai
Balance Score Card (BSC) is an inseparable tool for
achieving operational excellence in restaurant level up
to senior management level. This year was its 8th year
of implementation and has been improving
continuously focusing on hospitality, strong financial
controls, and other targets to be achieved by
restaurants. As for Area Managers and Regional
71
oleh restoran. Untuk tingkatan Area Manager dan
Regional Operation Manager, pencapaian hasil BSC
ditambah dengan pencapaian hasil e-CER yang
dilakukan oleh Departemen QA.
Operation Managers, BSC results are added to e-CER
result from QA Department.
Program Raise the Bar Award yang mengukur
keberhasilan tidak hanya dari pencapaian penjualan
same-store, juga keberhasilan pencapaian CMS.
Pada tahun 2012 program ini diganti nama menjadi
The Hospitality & Speed Award. Program ini sejalan
dengan program Perseroan dalam meningkatkan
layanan dengan ramah dan kecepatan. Pencapaian
pada tahun 2012 diraih oleh 2 Area Manager wilayah
Sulawesi, 1 Area Manager wilayah Medan, dan 1 Area
Manager wilayah Jawa Timur.
Raise the Bar Award program is used by the Company
to measure achievements not only in same-store sales
but also CMS. In 2012, the name of the program was
changed to Hospitality & Speed Award. The program is
in line with the Company's objective to enhance
hospitality and speed. The 2012 achievements were
received by 2 Area Managers in Sulawesi, 1 Area
Manager in Medan, and 1 Area Manager in East Java.
Konsistensi dengan semangat yang tinggi adalah
faktor utama dalam menjalankan strategi-strategi dan
kebijakan-kebijakan yang ditentukan. Didukung
penampilan sebagian besar restoran yang mengalami
renovasi dengan desain yang menarik dan inovasi
pada interior, membantu Perseroan mencapai
keberhasilan-keberhasilan dalam pencapaian
penjualan, transaksi, dan performa restoran seperti
CMS, dan audit restoran menjadi lebih baik.
Consistency and drive are key factors in executing
strategies and policies set up by the Company.
Supported by image enhancement of most of its
restaurants with modern and trendy design and
innovative interior designs, the Company was
successful in achieving sales, transaction, and better
restaurant performance such as CMS, and restaurant
audit.
72
Tinjauan Kinerja Keuangan
Financial Overview
Aktiva
Assets
Total harta meningkat 15,1 persen dari Rp1,548 triliun
pada 2011 menjadi Rp1,782 triliun pada 2012, sebagai
hasil pertumbuhan pembangunan Perseroan secara
terus menerus. Aktiva tidak lancar meningkat Rp189,8
milyar atau 24,0 persen pada 2012, sebagai hasil
investasi pembukaan sejumlah gerai baru dan
renovasi berskala besar terhadap sejumlah gerai yang
sudah beroperasi sebelumnya, sementara aktiva
lancar meningkat Rp44,1 milyar atau 5,8 persen pada
tahun yang sama, dimana setengahnya berasal dari
kenaikan pada stock persediaan, sementara
sisanya merupakan arus kas masuk bersih sebesar
Rp7,4 milyar pada 2012. Arus kas masuk yang sangat
rendah ini terutama disebabkan oleh kenaikan
investasi sebesar 28,6 persen dan tren arus kas keluar
yang meningkat dibandingkan dengan arus kas masuk
akibat tekanan harga.
Total assets increased by 15.1 percent from Rp1.548
trillion in 2011 to Rp1.782 trillion in 2012, as a result of
company's continuous development growth. Noncurrent assets increased by Rp189.8 billion or 24.0
percent in 2012 as a result of investments in new
outlets and major renovations of existing outlets, while
current assets increased by Rp44.1 billion or 5.8
percent in the same year, more than half of it is from the
increase in inventories, while the rest is from the net
cash inflow of Rp7.4 billion in 2012. The very low cash
generation in 2012 is attributable mainly to the 28.6
percent increase in investment outflows coupled with
the increased trend of cash outflow compared to cash
inflow due to cost pressure.
Kewajiban
Liabilities
Total kewajiban Perseroan meningkat Rp73,9 milyar
atau 10,3 persen dari Rp717,3 milyar pada 2011
menjadi Rp791,2 milyar pada 2012. Kewajiban lancar
naik hanya sebesar Rp31,8 milyar atau 7,5 persen,
dengan sedikit penurunan pada current ratio dari 179,7
persen pada 2011 menjadi 176,8 persen pada 2012.
Perbandingan hutang jangka panjang dengan ekuitas
sedikit menurun dari 35,5 persen pada 2011 menjadi
34,0 persen pada 2012 terutama diakibatkan oleh
kenaikan beban untuk imbalan karyawan, sehingga
menaikkan kewajiban untuk imbalan karyawan
sebesar 68 persen. Kewajiban bunga obligasi jangka
panjang berdasarkan bunga obligasi dibayarkan tepat
waktu sepanjang tahun, dan nilai buku obligasi
mengalami kenaikan dengan amortisasi biaya
penerbitan obligasi.
Company's total liabilities increased by Rp73.9 billion
or 10.3 percent from Rp717.3 billion in 2011 to Rp791.2
billion in 2012. Current liabilities increased by Rp31.8
billion or 7.5 percent, with the a slight decline in current
ratio from 179.7 percent in 2011 to 176.8 percent in
2012. Long term debt to equity slightly declined from
35.5 percent in 2011 to 34.0 percent in 2012 primarily
due to the increase in current service cost for employee
benefits, thereby increasing liability for employee
benefits by 68 percent. Interests on long-term bonds
based on coupon rate were paid on time during the
year, and bonds carrying value was increased with the
amortization of bonds issuance costs.
Pendapatan
Revenue
Total pendapatan pada 2012 adalah sebesar
Rp3,559 triliun dibandingkan dengan Rp3,184 triliun
pada 2011, dimana sekitar 96 persen daripadanya
merupakan hasil penjualan makanan dan minuman,
sementara sisanya merupakan komisi bersih dari hasil
penjualan konsinyasi CD dan pendapatan dari
pelayanan pesan antar.
Total revenue in 2012 amounted to Rp3.559 trillion
compared to Rp3.184 in 2011, majority of which about
96 percent consisted of food and beverage sales, while
the rest consisted of the net fee from consignment
sales of CD and income from home delivery service.
Dari segi penjualan yang dimasukkan ke dalam sistem
POS, hasil penjualan makanan dan minuman dan
konsinyasi CD adalah sebesar Rp3,741 triliun dengan
pertumbuhan sebesar 12,8 persen, sedikit lebih
rendah dari pertumbuhan tahun 2011 sebesar 13,8
persen dengan total penjualan Rp3,317 triliun.
In terms of sales posted in the POS system, sales of
food and beverage and consignment sales of CD
totaled to Rp3.741 trillion representing 12.8 percent
growth, which is slightly lower than the 13.8 percent
growth in 2011 with total sales of Rp3.317 trillion.
Kontribusi terhadap total pertumbuhan penjualan pada
2012 adalah kenaikan 1,0 persen pada transaksi, dan
kenaikan 11,8 persen pada rata-rata belanja, dengan
dua kali kenaikan harga yaitu pada bulan Juli dan
Contributing to the total system sales growth in 2012
were the 1.0 percent increase in transactions and 11.8
percent increase in ticket average, with two price
increases, one in July and another in October. One
73
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban pokok penjualan meningkat dari Rp1,31 triliun
pada 2011 menjadi Rp1,48 triliun pada 2012, atau 13,0
persen, sementara sebagai persentase terhadap
penjualan meningkat sebesar 0,4 basis poin dari 41,1
persen pada 2011 menjadi 41,5 persen pada 2012,
akibat tekanan harga yang belum terserap
sepenuhnya dalam kenaikan harga jual. Pertumbuhan
penjualan sebesar 12,8 persen tidak serta merta
memperbaiki persentase marjin kotor, walaupun laba
bruto naik Rp206,0 milyar.
Cost of goods sold (COGS) increased in absolute
terms from Rp1.31 trillion in 2011 to Rp1.48 trillion in
2012 or 13.0 percent, while as a percentage of sales
increased by 0.4 percentage points from 41.1 percent
in 2011 to 41.5 percent in 2012, due to cost pressures
not fully absorbed in the selling price increase. The
growth in sales of 12.8 percent did not flow thru to
improving gross margin percentage, although gross
profit increased by Rp206.0 billion.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha meningkat 14,6 persen dari Rp1,62
triliun pada 2011 menjadi Rp1,86 triliun pada 2012, dan
sebagai persentase terhadap pendapatan meningkat
sebesar 1,3 basis poin dari 51,0 persen menjadi 52,3
persen disebabkan oleh tekanan biaya akibat inflasi
yang dialami pada 2012. Secara umum, semua item
biaya mencatat kenaikan sebagai persentase
terhadap pendapatan dengan kenaikan tertinggi pada
biaya gaji sebesar 18,4 persen dari tahun 2011 yang
disebabkan oleh kenaikan upah minimum yang
dibayarkan pada awal tahun, rata-rata 15 persen untuk
seluruh Indonesia.
Total operating expenses increased by 14.6 percent
from Rp1.62 trillion in 2011 to Rp1.86 trillion in 2012,
and as percentage of revenues increased by 1.3
percentage points from 51.0 percent to 52.3 percent
due to cost pressures driven by inflation as
experienced in 2012. Generally, all expense items
registered an increase as percentage of revenues with
major increase in the salary cost of 18.4 percent
compared to year 2011 due to the increase in minimum
wage pay beginning of the year, which averaged 15
percent on a nationwide basis.
Item biaya lain yang mencatat kenaikan tertinggi
adalah provisi untuk imbalan kerja sebesar 373,9
persen. Hal ini terutama disebabkan oleh provisi yang
berkurang pada tahun 2011 akibat perubahan usia
pensiun Dewan Komisaris dan Dewan Direksi;
sementara pada tahun 2012, dasar gaji yang
digunakan dalam penghitungan imbalan kerja naik
bersama tambahan beban provisi untuk karyawan
yang pertama kali didaftarkan pada tahun 2012.
Kenaikan pada dua item pengeluaran, beban sewa
dan utilities (listrik, telepon, air, LPG) masing-masing
sebesar 8,4 persen dan 5,6 persen, dapat dikontrol
dengan baik; sementara satu item biaya yaitu
perbaikan dan perawatan, mengalami penurunan 3,6
persen dan sebagai persentase terhadap pendapatan.
Another expense item registering the highest increase
is the provision for employee benefits as high as
373.9 percent. This was primarily due to the reduced
provision in year 2011 resulting from the change in
pension age of Commissioners and Directors; while in
2012, base pay used in benefit computation increased
together with the additional cost of provision for
employees first time to be covered in year 2012.
The increase in two expense items, rental expense and
utility costs at 8.4 percent and 5.6 percent, respectively
is fairly controlled; while one expense item, repairs and
maintenance experience a decrease, in terms of
amount at 3.6 percent reduction and as percentage to
revenues.
Pendapatan Keuangan dan Beban Keuangan
Finance Income and Finance Costs
Pendapatan keuangan pada dasarnya merupakan
pendapatan bunga dari dana yang tidak digunakan
dan dana investasi yang masih menunggu untuk
direalisasikan yang diinvestasikan dalam bentuk
deposito berjangka pada berbagai bank dengan suku
bunga yang berbeda, sementara beban keuangan
merupakan pembayaran bunga obligasi lima tahunan
yang diterbitkan pada bulan Oktober 2011 dengan
bunga obligasi sebesar 9,5 persen per tahun.
Finance Income basically represents interest income
derived from idle funds as well as investment funds
awaiting usage which are invested in the form of time
deposits with various banks at varying rates, while
finance costs represent coupon payments on 5-year
bonds issued in October 2011 with a coupon rate of 9.5
percent annually.
74
Perkembangan Usaha
Business Development
Pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun
2012, memacu setiap bisnis di berbagai sektor, tak
terkecuali bisnis restoran. Pertumbuhan restoran yang
terlihat saat ini, mulai dari restoran dengan merek
internasional hingga merek lokal yang terus menjamur
di setiap kota membuktikan bisnis restoran
mempunyai andil besar terhadap perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.
The rapid growth of Indonesia economy in 2012
pushed ahead every business in various sectors, with
no exception to restaurant business. The visible
restaurant growth from international to local brands
continuing to spread out at every city is evident of
restaurant business large contribution to the present
development and growth in Indonesia.
Kesempatan yang ada tidak disia-siakan oleh
Perseroan dengan terus berkomitmen untuk
mengembangkan usahanya, dengan tindakan nyata
dalam bentuk mengembangkan dan meningkatkan
tampilan dari gerai-gerai yang ada saat ini. dengan
merenovasinya sehingga tampilan gerai terus
menarik, segar, dan mengundang pelanggan untuk
berkunjung, karena pelanggan akan mendapatkan
kenyamanan di gerai KFC.
The Company seized this good opportunity by
remaining committed to expand the business with real
action to develop and enhance the restaurants' image
by renovating existing restaurant outlets to provide
modern, fresh, and inviting for customers to visit and
discover the comfort at KFC restaurant.
Pada tahun 2012, Perseroan merenovasi 50 gerai
KFC, yang merupakan bukti nyata Perseroan sangat
memperhatikan tampilan gerainya. Semuanya
dipersembahkan kepada pelanggan KFC agar
mendapatkan kenyamanan dan kepuasan ketika
berkunjung di gerai KFC.
The Company renovated 50 KFC restaurants in 2012,
evident of the Company's interest in image
enhancement. These initiatives are dedicated to KFC
customers to provide comfort and satisfaction when
visiting KFC restaurant.
KFC Pondok Indah Plaza, Jakarta (Sebelum Renovasi)
KFC Pondok Indah Plaza, Jakarta (Sesudah Renovasi)
KFC Pondok Indah Plaza, Jakarta (Sebelum Renovasi)
KFC Pondok Indah Plaza, Jakarta (Sesudah Renovasi)
75
KFC Arion Plaza, Jakarta (Konter Sesudah Renovasi)
KFC Arion Plaza, Jakarta (Ruang Makan Sesudah Renovasi)
Bukan saja merenovasi gerai-gerai yang bertujuan
untuk meningkatkan tampilan gerai sebagai salah satu
strategi Perseroan, tetapi penambahan gerai-gerai
baru merupakan fokus Perseroan dalam
mengembangkan usahanya agar tetap menjadi
restoran cepat saji nomor satu di Indonesia.
Renovating the restaurants for image enhancement is
not the Company's only strategy, but also opening
more restaurants is the Company's focus to expand the
business in order to stay as the number one quick
service restaurant in Indonesia.
Pada Tahun 2012, Perseroan membuka 30 gerai baru
di berbagai daerah dan kota di Sumatera, Bangka,
Batam, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi, Ambon,
Bali and Jabodetabek, termasuk kota-kota baru seperti
Lamongan di Jawa Timur dan Garut di Jawa Barat.
Dengan pembukaan-pembukaan ini total restoran
menjadi 441 pada akhir 2012.
The Company opened 30 new restaurants in 2012 in
various islands and cities in Sumatera, Bangka, Batam,
Central Java, West Java, Sulawesi, Ambon, Bali and
Greater Jakarta, including new cities such as
Lamongan in East Java and Garut in West Java. These
openings bring the total number of restaurant outlets to
441 by the end of 2012.
KFC Bintaro Annex, Jakarta
KFC Ciputat Gaplek, Tangerang Selatan
76
KFC Mega Mas Manado
KFC Petarani, Makassar
KFC Margonda, Depok
Semua gerai di atas terdiri dari berbagai tipe mulai dari
free-standing (gerai yang berada di bangunan yang
berdiri sendiri), in-line (ruko), mal, dan foodcourt (pusat
jajanan).
All the above restaurants are of different types
including free-standing, in-line, mall, and foodcourt.
Dengan tampilan desain yang terus berkembang
mengikuti tren terkini, membuat gerai-gerai yang baru
menjadi restoran terfavorit bagi pelanggan KFC
karena selain pelanggan akan mendapatkan produk
yang terjamin kelezatannya, juga pengalaman yang
menyenangkan dan tak terlupakan ketika berkunjung
di gerai KFC.
Using the latest design in building new restaurants to
be the most favorite restaurant for customers, not only
because customers will definitely receive excellently
products, but also the place will be delightful and will
provide unforgettable experience.
Perseroan juga menyediakan fasilitas Internet Corner
pada gerai KFC. Fasilitas ini sangat digemari oleh
anak-anak dan remaja, bukan saja mereka dapat
menikmati produk yang lezat di KFC, tetapi juga
bermain aneka permainan dan mengakses berbagai
ilmu pengetahuan yang tersedia melalui fasilitas
internet tersebut. Tidaklah mengherankan fasilitas ini
selalu ramai dan merupakan tempat favorit bagi
pelanggan KFC.
The Company also provides internet corner facility in
KFC restaurants. This facility is popular amongst kids
and teenagers, not only they can enjoy yummy
products at KFC, but also play games and access to a
wide range of knowledge made available by the
internet facility. It is no wonder this facility draws crowd
and a favorite spot for KFC customers.
77
Khusus untuk anak-anak, restoran KFC tetap
memberikan porsi terbaiknya dengan menghadirkan
arena bermain anak yang sangat digemari, bukan saja
tampilan yang menarik tetapi juga memberikan suatu
pengalaman yang sangat mengesankan bagi anak-anak
yang datang di gerai KFC.
Especially for children, KFC restaurants keep
providing their best service through the popular
playland facility, not only because of the attraction it
draws children but also it provides an exciting
experience to children customers of KFC restaurants.
Arena Bermain, KFC Margonda, Depok
Pengembangan usaha terus dilakukan oleh Perseroan
dengan lebih meningkatkan unit bisnisnya seperti KFC
Coffee yang terus bertambah hingga saat ini sudah
mencapai 55 KFC Coffee yang dapat dikunjungi di gerai
KFC.
The Company continues its business development by
expanding KFC Coffee, which has grown and can be
visited in 55 KFC restaurant outlets.
KFC Coffee di KFC Pondok Indah Plaza, Jakarta
Pengembangan desain KFC Coffee turut mendukung laju
pengembangan unit bisnis ini dengan menampilkan
desain perpustakaan membuat suasana KFC Coffee
terasa lebih segar dan sangat cocok untuk kaum remaja
dan profesional muda. Terbukti area ini selalu menjadi
tempat favorit pelanggan untuk duduk sekaligus
menyantap produk sambil berbincang bersama rekanrekan.
78
The latest design of KFC Coffee supports the speed of
growth of this business unit by introducing libraryatmosphere design to give a fresh feeling and suitable
place for teenagers and young professionals. It has
proved to be a favorite hang-out area for customers to
sit around enjoying their meal while catching up with
friends.
KFC Coffee di KFC Losari, Makassar
Perekonomian Indonesia yang terus berkembang
pesat, memberi peluang besar pada pengembangan
unit bisnis, terutama pada pengembangan jam
operasional restoran untuk penyediaan produk
sarapan pagi, yang saat ini dapat ditemui pada 168
gerai KFC. Dengan produk-produk khusus sarapan
pagi seperti bubur ayam, waffle, striker, scrambled
egg, pancake, riser, dan lain-lain membuat sarapan
pagi penuh variasi dengan harga terjangkau.
The booming economy of Indonesia presented a big
opportunity for developing business units, particularly
in expanding restaurant business operational hour in
order to provide breakfast products, which are now
available in 168 KFC restaurants. The special
breakfast products include chicken porridge, waffle,
striker, scrambled egg, pancake, riser, and other menu
variatives at affordable price.
Begitu pula restoran dengan jam operasional 24 jam,
membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan,
terutama pada daerah-daerah yang beraktivitas
sampai larut malam hingga dini hari. Peluang ini
ditangkap Perseroan untuk membuka restoran 24 jam
agar tetap melayani pelanggan. Dalam
pengembangan unit bisnis ini Perseroan tetap
menjalankan strateginya untuk menyeleksi restoranrestoran sesuai potensi bisnis yang ada pada area
terkait.
24-hour operational restaurant outlets offer a very
promising business opportunity, and this is seized by
the Company in areas where activities last from
midnight untill dawn. In expanding this business unit,
the Company continues with its strategies to select
only areas with big business potential.
Dalam melengkapi fasilitas pada restoran KFC dan
pengembangan unit bisnisnya, Perseroan juga
menghadirkan layanan Drive Thru pada gerai-gerai
tertentu yang dinilai berpotensi bisnis untuk layanan
ini. Peningkatan terhadap tampilan maupun layanan
terus diterapkan, mulai dari desain menuboard, sistem
pesanan, media promo sampai pada jalur khusus
untuk drive thru itu sendiri, semuanya dilakukan
peningkatan yang cukup signifikan. Tak kalah
pentingnya adalah persiapan terhadap layanan drive
thru, yaitu memberikan pelatihan khusus kepada
karyawan yang terlibat langsung, agar dapat melayani
lebih baik dengan tujuan memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
To complement the facilities in KFC restaurants and
expand the business unit, the Company also provides
Drive Thru service in selected restaurants with
business potential for this service. Image
enhancement of restaurant and service continues to
apply, from menuboard design, order system, media
promo up to special line for drive thru, which are
significantly enhanced. An important preparation for
drive thru service is to provide special training to
employees directly involved, to enable them to give
better service for customer satisfaction.
79
Counter Drive-Thru
Menuboard Drive-Thru
Portal Drive-Thru
Untuk layanan pesan antar, Perseroan terus
mengembangkan sayapnya dengan satu nomor
14022 telah menjangkau seluruh daerah secara
nasional. Hingga saat ini layanan pesan antar tersebut
telah mencapai 224 yang dapat ditemui pada geraigerai KFC.
The Company keeps on expanding the home delivery
service using one number 14022 with nationwide
coverage. Presently, the home delivery service can be
found in the 224 KFC restaurant outlets.
Dalam pengembangan bisnisnya, Perseroan
mempunyai strategi terpadu dan dilakukan dari awal
secara bertahap. Dimulai dengan pemilihan lokasi
yang tepat dan berpotensi bisnis yang telah matang
untuk penentuan pembukaan gerai baru.
In the development of its business, the Company has
integrated strategies and implemented them in stages
right from the start. Starting with selecting the right
location with mature business potential to deciding on
new restaurant opening.
Untuk hal tersebut, Tim Pengembangan Pasar
melakukan survei dan analisa terhadap penetrasi
pasar, pembidikan lokasi, penyeleksian dan analisa
pasar. Semua tahapan itu adalah bentuk komitmen
dari Perseroan yang terus ingin menghadirkan
restoran KFC yang lebih baik. Analisa data yang
Market Development Team conducts a survey and
analysis on market penetration, location identification,
market selection and analysis. All these stages
demonstrated the Company's commitment to
continuously present a better KFC restaurant. Data
analysis is started with location identification survey,
80
dilakukan, dimulai dengan peninjauan lokasi yang
sedang dibidik, pengumpulan data yang diperlukan
untuk evaluasi dan analisa, antara lain besar area
cakupan yang masih berpotensi terhadap bisnis yang
akan dikembangkan di lokasi tersebut, mata pencarian
penduduk dan jumlah penduduk itu sendiri. Selain itu,
diperlukan juga data pendukung berupa
pengembangan usaha yang ada di daerah tersebut,
seperti restoran yang sudah ada, bank, toko
kebutuhan sandang dan pangan, ruang pamer
kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Data ini
dapat memperlihatkan letak pusat bisnis daerah
tersebut, demografi dan fokus area penduduk tersebut
bertransaksi bisnis. Dari semua itu ada hal yang tak
kalah penting dan sangat menentukan yaitu
ketersediaan jalur logistik agar bisnis restoran dapat
lancar dengan pasokan yang tepat waktu dan
memadai.
collecting of all the required data for evaluation and
analysis purposes, such as the size of the coverage
area still has potential for the business to be developed
in the area, the livelihood of the area population. Other
supporting data required included the business
development in the area, such as the existing
restaurants opened in the area, banks, convenient
shops, vehicle showrooms, etc. These data can show
the central of the business, demography, and focus
area for the population to do business transaction.
Another important and determining factor is the
availability of infrastructure and condition of logistics
distribution channel so that restaurant business can
operate smoothly with adequate and on time delivery of
supplies.
Dari pemantauan lokasi yang telah dipilih, Tim
Pengembangan Pasar akan bekerjasama dengan Tim
Pengembangan Usaha dan Operasional. untuk
membuat studi kelayakan untuk pembangunan
restoran baru di daerah tersebut, dimulai dari prediksi
penjualan, rencana investasi, jenis restoran sampai
pada unit bisnis yang akan ada di restoran tersebut,
dan berapa lama investasi tersebut dapat kembali.
Dalam pelaksanaan pembangunan restoran tersebut,
dimulai dengan peninjauan lokasi lalu memasuki
tahapan desain dan perencanaan fasilitas. Setelah
tahap desain, selanjutnya adalah tahap tender, yang
dilanjutkan dengan tahap pembukaan tender dan
negosiasi. Bila semuanya telah disepakati, maka
tahap akhir adalah pembahasan tentang pelaksanaan
di lapangan yang berpedoman pada spesifikasi
standar dan desain yang ada yang harus dilaksanakan
sesuai jadwal pekerjaan yang telah disepakati.
From monitoring of the selected location, the Market
Development Team works together with the Business
Development and Operation Teams to prepare a
feasibility study for building a new restaurant in the
area, which included sales projection, investment plan,
restaurant type, business units to be available in the
restaurant, how long the return of investment will be.
The building of restaurant outlets, starts from location
survey, then design and facilities planning. The next
step is the tender process followed by negotiation
stage. If everything is agreed, the last stage is to
discuss project execution as guided by existing
standard specification and design, which have to be
executed following the agreed deadline of completion.
Untuk meningkatkan kemampuan di bidang desain
dan perencanaan pembangunan restoran, serta
melihat tren yang ada di Indonesia dan di negaranegara lain, Perseroan mengutus Tim Pengembang
untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang
diadakan oleh Yum! Asia Franchise Pte Ltd, yaitu Yum!
Development Conference di HongKong, pada tanggal
18–21 Desember 2012. Semua kegiatan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
berbagi pengalaman dan informasi pasar Asia.
In order to enhance the capability in design and
planning of building a restaurant, and to keep updated
with the trend in Indonesia and other countries, the
Market Development Team was sent to participate in
Yum! Development Conference in HongKong on
18 -21 December 2012.This activity is for the purpose
of improving the skills and sharing of best-practice and
information between Asia markets.
81
Aktivitas Pemasaran
Marketing Activities
Promosi 2012 diwarnai
dengan peluncuran produk
Praktis, Pokkits. Tidak
seperti promosi KFC
sebelumnya, Pokkits muncul
dengan konsep promosi
baru yang lebih inovatif.
Untuk memancing
keingintahuan dari
pelanggan, dilakukan
promosi sebelum
peluncuran yang disebut
teaser. Di tiap media
promosi nama produk
(Pokkits) sengaja tidak
ditampilkan hingga saat
peluncuran tiba di tanggal
unik, 12.10.12.
The 2012 promotion was marked with the launching of
a practical product, Pokkits. Unlike KFC previous
promotions, Pokkits came up with the concept of a new,
more innovative promotion. To provoke the curiosity
from customers, pre launching promotion called teaser
was conducted. In every media promotion the product
name (Pokkits) was deliberately not shown until the
launching time on a unique date, 12.10.12.
Pokkits hadir menjawab keinginan
pelanggan, yang menginginkan produk
dengan bentuk yang simpel, mudah
disantap dan harga terjangkau. Kunci
kenikmatannya juga terletak pada saus
nenas mangga serta parutan keju
cheddar yang menyelimuti kenikmatan
crispy strips dalam lembutnya roti
tortilla.
Pokkits came up to answer customers
wishes for a product which is simple in
size, easy to eat and at affordable price.
The key enjoyment lies in the pineapple
mango sauce and shredded cheddar
cheese that blanket the pleasure of
crispy chicken underneath in a soft
tortilla bread.
Mengukuhkan diri sebagai Jagonya
Ayam, Perseroan juga menggebrak
dengan menghadirkan sensasi pedas
baru Chili Krunch pada pertengahan
tahun 2012. Marinasi ayam dengan
bumbu spesial dan taburan cornflake di
kulit luar menjadikan sensasi kerenyahan unik pada
Chili Krunch. Bertambah nikmat dengan rasa pedas
cabai yang menggoda selera.
Established as “The Chicken Expert”,
the Company also kicked off with the
launching of a new spicy chicken
sensation, Chili Krunch in the middle of
2012. Marinated chicken with special
seasoning and sprinkles of cornflakes
on the outside offer uniquely crunchy sensation to Chili
Krunch. Even more tasty with tempting spicy chili.
Selain dikenal dengan Jagonya Ayam, Perseroan juga
sangat identik dengan Menu Goceng yang
menjangkau semua kalangan. Terdapat 2 variasi
tambahan Menu Goceng di tahun 2012. Lembutnya
Mixed Berry Sundae melengkapi menu es krim yang
ada di KFC. Kenikmatan
saus strawberry dan
blueberry pada topping
dapat dinikmati pelanggan
dalam sajian kemasan oval
yang unik. Sementara
menjelang tutup tahun 2012,
kesegaran minuman Grape
Float hadir buliran coco jelly.
Besides known as “The Chicken Expert”, the Company
is identical with Goceng products, which have reached
all categories of customers. There are two new
additions to menu Goceng in 2012. The soft mixed
berry sundae to complement the icre cream menu in
KFC. The enjoyment of strawberry sauce and
blueberries on the topping can be enjoyed by
customers in an exceptional
oval-served packaging.
Approaching end of 2012,
the freshness of Grape Float
beverage came up with coco
jelly bits.
82
Menjawab keinginan pelanggan menikmati paket
ayam KFC dengan harga yang terjangkau, maka
Perseroan melakukan peluncuran paket Super Value.
Pelanggan dapat menikmati lezatnya nasi, ayam wing
KFC dan Frestea dengan harga yang sangat
terjangkau.
In response to customers wishes to enjoy KFC
packaged meal, the Company launched Super Value
packaged meal. Customers can now enjoy yummy
rice, KFC chicken wing, and Frestea only at a very
affordable price.
Inovasi pelayanan kepada
pelanggan juga dihadirkan
Perseroan dalam Fast Track Lane,
khusus KFC yang berada di
bandara 2F Soekarno Hatta.
Menyadari pentingnya kecepatan
waktu pelayanan pada lokasi
bandara, maka disediakan tiga
pilihan paket Fast Track. Paket
ekstra lengkap terlihat pada bundle
paket Fast Track 1 dan 2 yang
menyajikan ayam dan makanan
penutup puding coklat yang lezat.
Sementara bagi pelanggan yang
menginginkan menu praktis yang
mudah dibawa, tersedia paket Fast
Track 3 yang terdiri dari OR Burger dan kentang goreng
yang gurih renyah.
Innovative service is
a l s o o ff e r r e d t o
customers in Fast
Track Lane, at the
KFC outlet in
Te r m i n a l 2 F
Soekarno-Hatta
Airport. Recognizing
the importance of
speed of service at
airport outlet, three
Fast Track packages are on offer to customers. The
extra complete is in the bundle of Fast Track 1 and 2 ,
which offers chicken and tasty chocolate pudding
desert. For customer whi wishes for practical and easy
to carry menu, Fast Track 3 is available with delicious
and crunchy OR Burger and Frech Fries.
In collaboration with a national label,
KFC launched CD NOAH “Seperti
Seharusnya” with a hit single “Separuh
Aku” in September 2012. CD NOAH
was in circulation in all KFC outlets
nationwide on the same day the label
launched it in a unique way, which is
concert performance in five countries
included Australia, HongKong,
Malaysia, Singapore, and Jakarta in
one day.
Bekerja sama dengan label nasional,
KFC meluncurkan CD NOAH berjudul
“Seperti Seharusnya” dengan hits
single “Separuh Aku”, pada bulan
September 2012. CD NOAH mulai
beredar di jaringan nasional gerai KFC
bertepatan pada hari peluncuran dari
label yang tergolong unik, yaitu : konser
lima negara Australia, HongKong,
Malaysia, Singapura dan Jakarta,
dalam satu hari.
Selain band besar NOAH, Perseroan
juga mengeluarkan CD KMHL (KFC
Music Hit List) dari deretan artis terkenal seperti Ello,
Ungu, Ari Lasso, Bebi Romeo, Sammy, IDP, Cinta
Laura, Nikita Willy dan duo diva Truth. Sementara di
jajaran group band terdapat nama besar Slank,
SMASH, Ungu, Armada, Last Child, Wali, Kotak, Triad
dan Super Seven. CD KMHL semakin lengkap dengan
album religi Ramadhan dan Natal yang diluncurkan
berdekatan dengan dua hari besar keagamaan.
Besides the big name NOAH, the
Company also released CD KMHL
(KFC Music Hit List) of famous artists included Ello,
Ungu, Ari Lasso, Bebi Romeo, Sammy, IDP, Cinta
Laura, Nikita Willy, and Duo Diva Truth, and also group
bands such as Slank, SMASH, Ungu, Armada, Last
Child, Wali, Kotak, Triad, and Super Seven. CD KMHL
is more complete with religious Ramadhan and
Christmas albums launched close to the two religious
holidays.
Sementara pada program KFC Breakfast, tahun 2012
menjadi momen penting. Pertumbuhan bisnis nampak
jelas dari penambahan jumlah cabang KFC yang
menjual menu sarapan pagi. Hingga tahun 2012,
setidaknya setengah dari seluruh gerai KFC kini sudah
menjual menu sarapan pagi. Tak heran bila kemudian
penghargaan kategori Best New Layer dari Yum! Asia
Franchise Pte Ltd berhasil disabet KFC am untuk
kedua kalinya, atas kekonsistenan KFC Indonesia
dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan
penjualan menu sarapan pagi.
Whilst in Breakfast program, 2012 is an important
moment. Business growth is apparent from the
addition of KFC outlets serving breakfast. Up to 2012,
at least half of KFC outlets have served breakfast. It is
no wonder when KFC Indonesia was awarded in The
Best New Layer Category from Yum! Asia Franchise
Pte Ltd for the second time for its consistency in
expanding the sales range of KFC am (breakfast
menu).
83
Selain pencapaian penghargaan, KFC
a.m. juga melakukan peluncuran menu
baru, Striker, dan kombo baru, Super
Breakfast. Kombo ini merupakan jawaban
keinginan pelanggan yang tetap ingin
menikmati kelezatan ayam KFC di pagi
hari. Sementara Striker merupakan produk
ekstensi yang tampil lebih lengkap dari
produk Riser, yang merupakan menu
sarapan pagi dengan angka penjualan
tertinggi.
Besides the award achievement, KFC a.m.
also launched a new menu, Striker, and a
new combo, Super Breakfast. This combo
is the answer to customers wich to enjoy
the juicy KFC fried chicken in the morning.
Striker is an extention product of Riser, but
appears more complete and become the
top sales breakfast item.
Unit Bisnis
Business Unit
Keseriusan Perseroan dalam mengembangkan unit
bisnis KFC Coffee, terlihat pengembangan aneka
menu yang ditawarkan kepada pelanggan. Peluncuran
aneka menu pastry baru seperti muffin tiga pilihan rasa
dan kelembutan dua pilihan rasa donut KFC,
bertambah lengkap dengan kehangatan Cappucino
Brulee dan dinginnya Iced Latte Brulee yang
diluncurkan pada pertengahan tahun 2012.
The seriousness of the Company in developing KFC
Coffee business unit is evident in menu variety
development. The launching of an assortment of new
pastry such as muffin with three different tastes, donuts
in two flavours, and more complete with warm
Cappucino Brulee and cold Iced Latte Brulee, launched
in the middle of 2012.
Perseroan juga menggandeng komunitas anak muda
dengan rutin mengadakan Shuffle Dance, Bedah Buku
dan Stand Up Comedy di beberapa
cabang sejak pertengahan tahun
2012. Komunitas yang dibidik
Perseroan tidaklah sembarang,
namun harus memiliki nilai positif
dan disukai anak muda. Kegiatan
rutin ini terlihat berdampak pada
peningkatan penjualan dan
transaksi di KFC Coffee.
Setidaknya kenaikan sebesar 17
persen dapat diperoleh Perseroan
dari kegiatan komunitas ini.
The Company along with young communities regularly
presents Shuffle Dance, Book Review, and Stand Up
Comedy at some KFC outlets since
the middle of 2012. The target
communities are not just any
community, but only those with
positive values and favoured by
young people. These regular
activities have good impact on
increased sales and transaction of
KFC Coffee. At least 17 percent
increase contributed by these
communities.
Langkah Inovasi yang menjadi benang merah kerja
Perseroan terlihat pula pada Order Online yang
merupakan program inovasi terbaru di layanan Pesan
Antar. Program ini mempermudah pelanggan
memesan menu lezat KFC melalui akses
www.kfcku.com. Jadi, pelanggan tidak perlu repot lagi
memesan melalui telepon. Layanan Order Online
efektif berjalan pada pertengahan November 2012.
Jangkauan layanan meliputi Jabodetabek, Semarang,
Solo dan Yogyakarta. Mendatang, perluasan layanan
akan meliputi wilayah Bandung, Surabaya, Bali,
Makassar dan Medan.
Innovation initiatives as the Company's performance
parameter is demonstrated on the latest innovative
Home Delivery program called Order Online. This
program facilitate customer to order tasty KFC
products by accessing www.kfcku.com. Customer
does not have to order by phone. Order online is in
effect starting mid November 2012. The range of
service included Jabodetabek, Semarang, Solo and
Yogyakarta. In the future, the service will be expanded
to Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, and Medan.
84
Sedangkan pada unit bisnis Drive Thru
dilakukan terobosan baru dalam bentuk
standarisasi layanan secara nasional. Di
tahun 2012 terdapat 17 gerai Drive Thru
yang sudah dilengkapi system COD
(Confirmation Order Display). Tujuannya,
untuk menunjang kecepatan layanan untuk
mencapai target layanan 2 menit 30 detik.
Drive Through business unit has made a
breakthrough by performance
standardization nationally. In 2012, there
are 17 Drive Thru which are facilitated by
COD (Confirmation Order Display). It is
for the purpose of supporting speed of
service, to reach target of service in 2
minutes and 30 seconds.
Pemasaran Kanak-Kanak
Kids Marketing
Ekspansi dalam program Chaki Exclusive Class terus
dilakukan oleh Divisi Kids pada tahun 2012. Hal ini
terlihat jelas dengan semakin bertambahnya jumlah
kehadiran Chaki Exclusive Class di gerai-gerai KFC.
Secara nasional, hingga akhir tahun 2012, Chaki
Exclusive Class telah hadir di 184 gerai KFC dengan
materi pelajaran yang lebih variatif. Kelas karate
Gojukai pun bertambah tidak hanya di wilayah
Jabodetabek saja, namun juga di kota lainnya, yakni
Medan. Di beberapa kejuaraan, Gojukai Chaki Club
telah mengibarkan bendera prestasi yang sangat
membanggakan. Di antaranya pada Kejuaraan
Nasional UIN Cup VI, tim Gojukai Chaki Club berhasil
memperoleh 1 emas, 2 perak dan 9 perunggu. Pada
kejuaraan Daerah Forki DKI tim Gojukai Chaki Club
mendapatkan 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu. Dan
pada Kejurnas Gojukai, tim Gojukai mendapatkan 1
emas, 5 perak dan 2 perunggu.
Kids Division has continually expanding the Chaki
Exclusive Class (CEC) program in 2012. This is
clearly evident in the increasing number of CEC in
KFC outlets. Until end of 2012, CEC is available in
184 KFC outlets, offering more variable learning
subjects. Karate Gojukai classes have increased
not only in Jabodetabek, but also in Medan. Gojukai
Chaki Club have proudly won in a number of
championships, included 1 gold, 2 silver, and 9
bronze at the UIN Cup VI National Championship, 2
gold, 1 silver, 1 bronze at the Forki DKI Regional
Championship, 1 gold, 5 silver, 2 bronze at the
Gojukai National Championship.
Program Divisi Kids yang disesuaikan
dengan kondisi pasar anak dapat
terbidik dari berbagai kegiatan yang
bersifat tematik, antara lain perayaan
hari besar nasional umat beragama,
seperti Lomba Pemilihan Cici & Koko
pada saat perayaan Tahun Baru Imlek,
story-telling Ramadhan untuk umat
muslim dan story-telling Natal untuk
umat kristiani.
Kids Division programs that are
tailored to kids market condition
can be identified from thematic
activities, such as celebration of
religious days, cici & koko contest
during Chinese new year, storytelling Ramadhan for moslem, and
story-telling Christmas for
christian.
85
Tidak hanya itu, Divisi Kids juga mengadakan
perlombaan kegiatan yang bermuatan
edukasi dan kegiatan yang disesuaikan
dengan tema hari besar nasional. Seperti
pada bulan Ramadhan, sekaligus peringatan
Hari Kemerdekan Republik Indonesia pada
17 Agustus, Divisi Kids menggelar lomba
Idola Merah Putih Ramadhan.
In addition, Kids Division organized educative
contest according to national day theme. For
example, during the celebration of
Ramadhan at the same time in conjunction
with Indonesia's independence day on 17th
August, Kids Division held Lomba Idola
Merah Putih Ramadhan.
Selain itu, Divisi Kids juga menggelar lomba mewarnai
dengan tujuan untuk mengasah bakat dari para
anggota Chaki Club, Divisi Kids juga tetap dengan
program Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu
dengan kegiatan Chaki Peduli Lingkungan. Kegiatan
tersebut dimaksudkan pula untuk mengedukasi anakanak agar mereka mengerti dan terus dapat menjaga
kelestarian lingkungan hidup.
Kids Division likewise held coloring competition to
sharpen the talent of Chaki Kids Club members and
continued with the CSR activity, Chaki cares the
environment. The purpose is to educate children to
understand and preserve the environment.
Program Chaki City Tour juga masih dilaksanakan
selain dalam rangka mengisi waktu para anggota
Chaki Kids Club pada saat liburan sekolah dengan
mengunjungi tempat-tempat wisata edukatif, kegiatan
ini juga dapat mempererat hubungan anggota Chaki
Kids Club dan para orang tua sesama anggota.
Chaki City Tour program is periodically organized to fill
up CKC members idle time during school holidays by
educative sightseeing to places of interest, this activity
also serve as a means of closing the ties between
members and between parents.
86
Sebagai merek yang peduli terhadap perkembangan
pendidikan anak Indonesia usia dini, Perseoan
bekerjasama dengan Dewi Hughes melalui Dewi
Hughes International Foundation (DHIF)
menyelenggarakan Pre School Little 1 Academy, yakni
sebuah program pendidikan anak usia dini (PAUD)
yang menjadi bagian dari program CSR.
Pre School Little 1 Academy ini
merupakan program pendidikan bagi
anak-anak usia Pra TK yang dibagi
menjadi dua kelas, yaitu Kelas Little Egg
(2-3 tahun) dan Kelas Big Egg (3-4
tahun). Saat ini kelas Little 1 Academy
telah hadir di 25 gerai KFC yang tersebar
di delapan kota besar di Indonesia, antara
lain Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan.
As a brand that cares about the education
development of Indonesia's children from the early
years, the Company in collaboration with Dewi Hughes
International Foundation (DHIF) conducted Pre School
Little 1 Academy, an education program for pre school
children (PAUD), which is part of the CSR program. Pre
School Little 1 Academy is for pre
kindergarten kids, which is divided into
two classes, Little Egg (2-3 years) dan
Big Egg (3-4 years). Presently Little 1
Academy is present in 25 KFC outlets in
eight big cities in Indonesia which
included Jakarta, Bogor, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Bali, Medan.
87
Kids Meal
Menu Si Kecil
Dengan mengusung tema baru, Kids Meal hadir
dengan pilihan yang lebih variatif, antara lain Bernard
Bear (Januari- Februari), Pororo (Maret-April), Shaun
The Sheep (Mei-Juni), Spiderman (Juli-Agustus),
Barney (September-Oktober), dan Tom & Jerry
(November-Desember). Sementara itu, berbagai tema
menyenangkan juga mewarnai program promo Paket
Birthday tematik yang hadir dalam empat paket pilihan
dengan design dan harga yang berbeda, yakni Chaki
Funtastic, Chaki Foodball dan Chaki Holiday, dan
Chaki Playland. Diluncurkannya tematik Birthday yang
lebih variatif merupakan bentuk inovasi Perseroan
yang mengerti akan kebutuhan pelanggan sehingga
mudah memilih paket sesuai keinginan.
Bearing the new theme, Kids Meal comes with a more
varied toys, Bernard Bear (January-February), Pororo
(March-April), Shaun The Sheep (May-June),
Spiderman (July-August), Barney (SeptemberOctober), dan Tom & Jerry (November - December). In
the meantime, a variety of fun themes also colored
birthday thematic promo packages. There are four
packages with different design and price to be selected
such as Chaki Funtastic, Chaki Foodball, Chaki
Holiday, and Chaki Playland. The launching of a more
varied thematic birthday is an innovation initiative of the
Company who understands customers' needs and
make it easy for customers to choose a package of
their choice.
88
Prospek Usaha
Business Outlook
Faktor-faktor eksternal yang dihadapi perekonomian
dunia dan menciptakan banyak tantangan
perekonomian terus terjadi sepanjang 2012, dengan
China, salah satu tujuan impor terbesar mengalami
perlambatan perekonomiannya. Meskipun terjadi
penurunan secara global, Indonesia masih
menunjukkan kinerja yang baik dengan 6,23 persen
pertumbuhan pada produk domestik bruto (PDB).
The external conditions facing the world economy and
creating a lot of economic challenges continue to exist
in 2012, with China, one of the biggest import
destinations experiencing a slowdown in its economy.
Despite the global downturn, however, Indonesia still
fared well with its 6.23 percent growth in gross
domestic product (GDP).
Ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tantangan
perekonomian global berasal dari konsumsi domestik
yang kuat didukung pula oleh pertumbuhan kekuatan
belanja yang stabil dan kenaikan investasi asing
langsung dan domestik. Belanja ritel tetap kuat
sepanjang tahun yang mendorong konsumsi domestik
sebagai penggerak pertumbuhan yang penting.
Indonesia's economic resilience to global economic
challenges is driven by strong domestic consumption
backed by solid growth in purchasing power and rising
foreign direct and domestic investment. Retail
spending remained strong during the year pushing
domestic consumption as an important growth driver.
Investasi asing pada 2012 mencapai tiga kali yang
dicapai pada 2011, sementara investasi domestik juga
berkinerja baik dengan mencapai lebih dari dua kali
yang dicapai pada 2011. Akan tetapi, menjelang akhir
2012, investasi mengalami penurunan akibat aksi dari
kalangan pekerja yang menuntut kenaikan upah
minimum yang signifikan disertai protes yang cukup
sengit, melontarkan isu nasionalisme dan anti pihak
asing serta perseteruan di kalangan pekerja yang terus
meningkat di beberapa wilayah yang menambah
sederet catatan buruk tentang iklim investasi di
Indonesia di mata investor asing.
Foreign investments in 2012 reached three times the
whole of 2011, while domestic investments also
performed well, more than double that of 2011.
However, towards the latter part of 2012, investments
experienced a decline due to workers demands for
significant incease in minimum wage coupled with their
violent protest, rising nationalism and anti-foreign
sentiments as well as increasing labor conflicts and
disputes in several regions that have lengthened the
list of bad marks against the Indonesian investment
climate in the eyes of foreign investors.
Sementara itu, prospek ekonomi makro relatif cukup
baik pada 2012, dengan hambatan-hambatan utama
untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, antara
lain tingkat pengangguran yang tinggi sekitar 6 persen,
penurunan pada ekspor ekonomi utama sehingga
terjadi defisit yang mengakibatkan kurs rupiah terus
terkoreksi menurun, kondisi infrastruktur yang tidak
mendukung, dan masalah ketidaksetaraan
pendapatan terus menciptakan isu sosial.
While the macroeconomic outlook is relatively fine in
2012, key barriers to achieving higher growth consist of
high real unemployment rate of around 6 percent,
decline in major economic exports creating current
deficit leading to continuous downward correction of
rupiah exchange rate, discouraging infrastructure
conditions, and the issue of income inequality creating
social problem.
Prospek perekonomian global tahun 2013 masih tidak
menentu, namun berita baiknya adalah kondisi
perekonomian global akan mengalami pertumbuhan
yang sedikit lebih baik dari 2012. Risiko-risiko utama
yang berdampak pada prospek perekonomian global
antara lain konsekuensi dari kontraksi fiskal di Amerika
Serikat dan keputusan terhadap krisis hutang di
kawasan Eropa, yang memerlukan perubahan fiskal
dan struktural. Krisis hutang yang berkepanjangan di
negara-negara Eropa dan kebijakan-kebijakan
penghematan di wilayah-wilayah tersebut akan
mengakibatkan penurunan permintaan. Akan tetapi,
jika tantangan-tantangan besar ini ditangani secara
tepat oleh pembuat kebijakan di Amerika Serikat dan
Eropa, ada kemungkinan prospek pertumbuhan global
menjadi cerah dan mendatangkan pertumbuhan di
perekonomian-perekonomian baru.
2013 global economic outlook remains uncertain, but
the good news is that the global economic environment
will slightly be more favorable to growth than in 2012.
Major risks that would impact global economic
prospects consist of the consequences of possible
fiscal contraction in the U.S. and the decision on
Eurozone sovereign debt crisis, which requires
providing the necessary fiscal and structural changes.
The continuing debt crisis in the European countries
and the austerity policies in that region would drive
decline in demand. However, If these major challenges
are effectively address by U.S. and European policy
makers, global growth prospects would likely be
brighter and would provide growth context in emerging
economies.
Di Indonesia, konsumsi domestik masih menjadi
kontributor utama penggerak pertumbuhan ekonomi,
As for Indonesia, domestic consumption will remain a
key contributor to fueling economic growth as a result
89
akibat dari urbanisasi yang terus berlanjut dan
konsumsi yang sangat kuat dari kelas menengah yang
terus meningkat dan akan terus membuat pasar
Indonesia bergairah bagi para investor. Belanja ritel
akan tetap kuat dan nampaknya tidak terpengaruh
dengan kondisi pasar yang terus berubah. Meskipun
memiliki permintaan konsumen yang kuat, Indonesia
nampaknya mudah terpengaruh dengan goncangan
eksternal. Oleh sebab itu, perekonomian Indonesia
pada 2013 sangat bergantung pada keputusankeputusan yang dibuat oleh Pemerintah untuk
mengurangi dampak goncangan eksternal, juga untuk
mengatasi perseteruan politik internal dan manuver
politik di dalam negeri.
of continued urbanization and robust consumption by
the growing middle class and will continue to make
Indonesia's market attractive to investors. Retail
spending will remain strong seemingly unaffected by
market volatility. Despite strong consumer demand,
however, Indonesia is quite vulnerable to potential
external shocks. Therefore, Indonesia's economy in
2013 will be highly dependent on the decisions made
by the government, both to reduce the effects of
external shocks as well as to manage internal political
struggles and political maneuvering within the country.
Perlambatan perekonomian China yang terus
berlanjut selama hampir dua tahun akan berdampak
pada prospek pertumbuhan. Sebagai importir utama
ekspor Indonesia, perlambatan tersebut akan
menyebabkan berkurangnya pembelian bahan baku
dan impor, dan mempertimbangkan dominasi
globalnya, akan mengakibatkan harga komoditas
berjatuhan. Laporan International Monetary Fund
(IMF) menyebutkan bahwa pengurangan 1 basis poin
pertumbuhan China akan menurunkan produk
domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar setengah
persen.
The continuous slow down of China's economy for
almost two years would again have an impact on
growth prospects. As a major importer of Indonesia's
exports, slowdown in its economy will lead to buying
fewer raw materials as well as reduce imports, and due
to its global dominance, will result in a fall in commodity
prices. An IMF report suggests that a 1 percentage
point reduction in China's growth could lower
Indonesia's GDP by half a percentage point.
Prospek ekonomi tahun 2013 masih memberi
harapan, meskipun banyak tantangan yang harus
dihadapi untuk mencapai perkembangan ekonomi
yang berkelanjutan. Tantangan-tantangan ini antara
lain kemiskinan, pengangguran, perbedaan
penghasilan yang semakin melebar, korupsi,
implementasi hukum, hubungan pekerja yang
bermasalah, kekurangan infrastruktur. Perekonomian
negeri ini masih akan terpengaruh oleh situasi dan
manuver politik, khususnya menjelang pemilihan
Presiden pada 2014.
Economic outlook for 2013 remains encouraging, but
many challenges have to be surmounted to achieve
sustainable economic development. These challenges
are poverty, unemployment, widening gap of income,
corruption, implementation of the rule of law,
problematic labor relations, infrastructure deficiencies.
The country's economy will remain influenced by the
political situation and maneuvering especially
approaching the presidential election in 2014.
Pemerintah Indonesia dapat mengambil langkahlangkah pencegahan terhadap kondisi-kondisi dan
hambatan-hambatan yang membatasi aliran modal
jangka panjang untuk mendanai kebutuhan investasi
dengan cara menciptakan lingkungan bisnis yang
kondusif bagi investor, asing maupun domestik,
sehingga mendorong peringkat Indonesia sebagai
negara tujuan investasi yang menarik. Kebutuhan
infrastruktur adalah satu area fokus untuk mengurangi
biaya logistik sehingga meningkatkan daya saing
produk Indonesia. Kebutuhan sektor transportasi atas
infrastruktur yang memadai membutuhkan upaya
yang sungguh-sungguh dari Pemerintah untuk
mengatasi volume kendaraan yang terus bertambah
sehingga mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Pergerakan kendaraan besar seperti truk kontainer
antar wilayah semakin bertambah sehingga
pengembangan pusat-pusat transportasi dan
perbaikan pelabuhan-pelabuhan yang ada saat ini
menjadi sangat penting.
Indonesian government can take precautions against
unfavorable conditions and obstacles limiting the flow
of long-term capital to finance investment needs,
creating a business environment conducive to
investors, both foreign and domestic, and thus
boosting Indonesia's ranking as an attractive
investment destination. Infrastructure need is one area
to focus on in order to rationalize logistic costs and
thereby increasing competitiveness of Indonesian
products. The transport sector's demand for adequate
infrastructure requires concerted efforts from the
government to cope with the increasing volume of
vehicles and thus reduce traffic-related accidents.
With container and vessel movements in between
regions becoming greater than before, development of
new transport hubs and improvement of existing
seaports becomes imperative.
90
Untuk menyimpulkan, ketahanan Indonesia terhadap
tantangan perekonomian global akan diuji kembali
pada tahun yang akan datang. Bersamaan dengan
pemilihan Presiden 2014 yang akan datang dimana
uang dalam jumlah besar akan banyak beredar, akan
kembali mendorong konsumsi domestik sebagai
penggerak utama pertumbuhan yang memberikan
kesempatan pertumbuhan yang besar untuk sektor
bisnis ritel.
To sum up, Indonesia's resiliency towards global
economic challenges will be tested all over again in the
coming year.
Coupled with the forthcoming
presidential election in 2014 with great quantity of
money in circulation will once again push private
consumption as a major growth driver providing
enormous growth opportunity for the retail business
sector.
Hal ini akan memberikan Perseroan kesempatan
besar untuk dicapai, bahkan melampaui proyeksi
penjualannya. Akan tetapi, sebagai merek yang
memimpin dalam industri restoran cepat saji,
kompetisi mempertahankan kepemimpinan masih
merupakan sebuah tantangan. Mempertahankan
kepemimpinan pasar sudah pasti bukan hanya hadir
dimana-mana, tetapi harus disertai dengan cara-cara
inovatif dalam melayani pelanggan dengan beragam
produk dengan kualitas yang tidak bisa ditawar,
memberikan produk bernilai tambah dan kecepatan
layanan yang tidak tersaingi agar setiap kunjungan ke
gerai KFC bukan merupakan kunjungan terakhir.
This will afford the Company with great opportunity to
achieve, if not surpass its projected turnover. However,
as the leading brand in the fast food business,
competition to maintain this leadership is quite a
challenge. Maintaining market leadership is definitely
not just a simple task of making your presence
everywhere, but should always be coupled with
innovative ways of serving customers with a variety of
uncompromising quality products, providing value for
money and unmatched speed of service such that
every visit to KFC outlet will not be the last.
Dalam menghadapi situasi kompetitif yang berat,
Perseroan secara konsisten akan terus melakukan
ekspansi jaringan restorannya, tidak hanya di kotakota utama, juga mencakup kota-kota baru dan
berpotensi di daerah tingkat dua. Untuk itu, inovasi
akan menjadi fokus utama untuk hadir dimana-mana
dengan membuka gerai yang bagus tampilannya,
mudah dicapai, nyaman, dan berbeda dengan
kompetitor lainnya. Dalam melakukan ekspansi di
daerah tingkat dua, Perseroan akan selalu berfokus
pada area-area metropolitan yang memberikan
pelanggan pengalaman bersantap yang berbeda
untuk menghindari kompetisi dalam berbagi pasar
yang ada.
In face of this tough competitive situation, the
Company will consistently undertake expansion of its
existing restaurant network not only in existing primary
cities, but also to cover new and viable secondary cities
nationwide as well. In so doing, innovation will be the
primary focus in making our presence everywhere by
providing good looking, easily accessible and
comfortable outlets different from the competition.
While expanding in secondary cities, the Company will
always focus in metropolitan areas providing
differentiated customers' dining experience to prevent
competition from sharing in our existing markets.
Sebagai prinsip yang dijalankan oleh Perseroan dalam
memberikan layanan kepada pelanggan, memberikan
kepuasan “Yum!” yang tak terhingga di wajah setiap
pelanggan adalah target Perseroan. Untuk mencapai
tujuannya, Perseroan akan terus menjalankan
strategi-strategi yang telah terbukti berhasil dengan
menciptakan dan mengembangkan budaya yang
kokoh dimana setiap karyawan memberikan
perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di
luar kebiasaan, membangun pola pikir yang
berorientasi pada “Customer and Sales Mania”
dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen melebihi dari yang diharapkan,
keunggulan operasional dengan CMS, memberikan
perbedaan merek melalui inovasi, mengembangkan
kesinambungan dalam sumber daya manusia dan
proses yang kuat berfokus pada pengembangan
kompetensi dan kemampuan, dan mempertahankan
konsistensi dalam meraih prestasi terbaik.
As a guiding principle of the Company in serving
customers, putting a big “Yum!” on everyone's faces
will be its overall aim. To accomplish this, the Company
will continue its proven strategies of creating and
develoing deep and strong culture where everyone
makes a difference by being innovatie and always
thinking 'out of the box', building 'Customer and Sales
Mania' mindet wih high intentionaliy in providing
customer satisfaction beyond their expectation,
operational excellence through CMS, continuously
providing brand differentiation through innovation,
developing continuity in peope and processes with
solid focus on competenc a capability development,
and consistently maintaining exceptional results.
91
92
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Sebagai perusahaan publik, PT Fast Food Indonesia
Tbk terus berkomitmen untuk menerapkan kebijakan
dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Perseroan sangat menyadari pentingnya prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, antara lain
keterbukaan informasi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, perlakukan yang adil, dan
kemandirian sebagai faktor penting untuk melindungi
aset perusahaan dan nilai jangka panjang dari
stakeholder.
As a public Company, PT Fast Food Indonesia Tbk is
constantly committed to implement Good Corporate
Governance (GCG) policies and practices. The
Company significantly values the importance of GCG
principles of transparency, accountability,
responsibility, fairness, and independence as
significant factors in protecting Company's assets and
stakeholders' long-term value.
Dengan diterimanya sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 pada akhir 2012, semua struktur
internal, kebijakan, dan standar prosedur operasi
didesain untuk memenuhi kebutuhan operasional
yang terus berubah dan inisiatif ekspansi Perseroan
dan mematuhi prinsip-prinsip dasar Tata Kelola
Perusahaan yang Baik.
With the ISO 9001:2008 certification on Quality
Management System obtained by the Company
towards the end of 2012, the internal structures,
policies, and standard operating procedures are all
designed to meet the changing operation needs and
expansion initiatives of the Company and adhering to
the basic principles of GCG.
Etika Kerja
Work Ethics
Etika Kerja terdiri atas nilai dan norma yang berlaku
bagi seluruh karyawan Perusahaan, dari pimpinan
hingga bawahan, dalam menjalankan tugas masingmasing. Etika Kerja yang wajib dijalankan oleh seluruh
karyawan dan manajemen Perusahaan adalah
sebagai berikut :
Work Ethics consist of values and norms followed by all
Company employees, from superiors to subordinates
in carrying out their duties. Work Ethics that are
compulsory to all employees and the management
include :
·
Selalu mematuhi dan melaksanakan petunjuk dan
instruksi yang diberikan oleh pimpinan.
·
Memastikan semua aktiva Perusahaan dipelihara
dengan baik.
·
Melindungi data dan informasi rahasia
Perusahaan.
·
Mengawasi kebersihan di lingkungan kerja.
·
Menjaga hubungan kerja antar-departemen dan
antar-fungsi yang baik dalam setiap aspek di
Perusahaan.
·
Menjaga kualitas layanan, memberikan produk
berkualitas kepada pelanggan, dan memastikan
CHAMPS Management System (CMS) selalu
dilaksanakan di semua restoran.
·
Jujur dan bertanggung jawab dalam berhubungan
dengan semua pihak, baik pihak internal maupun
eksternal Perusahaan.
·
Selalu menjalankan setiap tugas dengan integritas
dan kedisplinan yang tinggi.
·
Always abide to and carry out directions and
instructions given by their respective leader.
·
Ensure all assets of the Company are properly
maintained.
·
Protect confidential data and information of the
Company;
·
Observe cleanliness of office and working area.
·
Maintain good working relationships interdepartmentally and inter-functionally in every
aspect within the Company.
·
Uphold service quality, provide quality products to
customers and ensure that CHAMPS Management
System (CMS) is always executed in all the
restaurants.
·
Maintain honesty and high sense of responsibility in
dealing to all parties, both internal and external.
·
Always execute duties with high integrity and
discipline.
Etika Usaha
Business Ethics
Etika Usaha adalah suatu sistem norma di dalam
Perusahaan yang wajib untuk selalu dipatuhi oleh
segenap karyawan dan manajemen dalam
hubungannya dengan lingkungan usaha. Etika Usaha
Perusahaan adalah sebagai berikut :
Business Ethics is a standard system consisting of
principles to be followed at all times by all employees
and management in relation to business environment.
These consist of the following :
94
·
Melaksanakan hubungan bisnis dengan tingkat
kejujuran, keadilan, dan integritas yang tinggi.
·
Mematuhi hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Perusahaan.
·
Memberikan kontribusi dalam peningkatkan nilai
pemegang saham dan memenuhi tanggung jawab
sebagai Perusahaan yang dikelola dengan baik.
·
Mengungkapkan informasi secara transparan,
tepat waktu, terkini, dan akurat kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, jika diperlukan.
·
Conduct business dealings with high degree of
honesty, fairness, and integrity.
·
Abide to all prevailing laws and regulations
applicable to the Company.
·
Contribute to the improvement of shareholders'
value and at the same time carry out responsibility
as a well-managed Company.
·
Provide transparent, timely, up-to-date and
accurate information to business-related parties,
when needed.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Board of Commissioners
and Board of Directors
Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Fast
Food Indonesia Tbk adalah profesional yang dipilih
melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan
Komisaris terdiri dari enam anggota (dua diantaranya
adalah Komisaris Independen) dan Dewan Direksi
terdiri dari enam anggota.
Members of the Board of Commissioners and the
Board of Directors of PT Fast Food Indonesia Tbk are
professionals appointed during the Company's Annual
General Meeting of Shareholders. The Board of
Commissioners consists of six members (two of which
are Independent Commissioners), while the Board of
Directors consists of six members.
Dewan Komisaris berfungsi mengawasi kebijakan
yang dibuat oleh Dewan Direksi. Dalam mengambil
tindakan hukum tertentu, Dewan Direksi mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris.
Semua pengambilan keputusan Dewan Komisaris
mengutamakan kepentingan umum, dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Dewan Komisaris
mengadakan empat kali rapat dalam setahun.
Duties of the Board of Commissioners include monitoring
of the policies made by the Board of Directors. When
taking certain legal action, the Board of Directors obtains
prior approval from the Board of Commissioners. All
decision making processes by the the Board of
Commissioners always take into consideration public
interest by following the principles of Good Corporate
Governance. The Board of Commissioners conducted
four meetings during the year.
Dewan Direksi mengadakan rapat bulanan untuk
membahas kinerja operasional Perusahaan,
kebijakan-kebijakan baru termasuk perubahanperubahan terhadap kebijakan yang berlaku, dan
permasalahan penting lainnya, dalam upaya
mencapai obyektif Perusahaan. Anggota Dewan
Direksi secara rutin mengikuti seminar, konferensi,
lokakarya yang diadakan oleh Pemilik Waralaba dan
institusi lain di dalam dan di luar negeri.
The Board of Directors has been holding a monthly
meeting to discuss the Company's operational
performance, new policies as well as changes on
existing policies, and other important issues to achieve
the Company's desired objectives. The Board of
Directors has regularly taken part in seminars,
conferences, and workshops held by the franchisor
and other institutions abroad or in the country.
Komite Audit
Audit Committee
The Audit Committee is an independent body
organized as required by BAPEPAM-LK and Indonesia
Stock Exchange (IDX). This committee is appointed by
and responsible to the Board of Commissioners and is
provided with a set of guidelines. It is tasked to provide
assistance to the Board of Commissioners in carrying
out its duties. All minutes drawn up in Audit Committee
meetings are reported to the Board of Commissioners,
complete with opinions and suggestions for matters
requiring the Board of Commissioners's attention.
Quarterly meetings are conducted with the Audit
Committee to access Company's data and information
and review financial report prior to its issuance. For the
Company's 2012 financial reports, the Audit
Committee was involved in reviewing the reports and
Komite Audit adalah pihak independen yang dibentuk
mengacu pada Peraturan BAPEPAM-LK dan
Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Komite ini
diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dan diberikan pedoman kerja sebagai
panduan dalam melakukan tugasnya. Komite Audit
bertugas membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Setiap
minuta hasil rapat Komite Audit dilaporkan kepada
Dewan Komisaris, dengan disertakan pendapat dan
usulan jika terdapat hal-hal yang perlu mendapat
perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit
mengadakan rapat tiga bulanan untuk mengakses dan
meninjau kembali laporan keuangan Perusahaan
sebelum laporan tersebut diterbitkan. Sehubungan
95
dengan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun
2012, Komite Audit turut serta dalam peninjauan
Laporan Keuangan tersebut sebelum penerbitannya,
dan menghadiri rapat akhir tahun dengan auditor
eksternal yang dilaksanakan pada bulan Maret 2012.
attended the closing engagement meeting with the
external auditors held on March 2012.
Audit Internal
Internal Audit
Audit Internal sebagai satu unit organisasi Perusahaan
yang membantu Dewan Direksi melakukan
pengawasan internal untuk memastikan efektivitas
pengendalian yang dilakukan dan memastikan
pengelolaan operasional internal Perusahaan berjalan
sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah
ditetapkan. Audit Internal secara berkala
melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan audit
ke seluruh restoran KFC dan Restaurant Support
Centers (RSCs) di Indonesia, dan selalu melaporkan
hasil audit kepada Kepala Departemen dan General
Manager terkait untuk ditanggapi. Laporan akhir dari
hasil audit disampaikan kepada Dewan Direksi dengan
masukan-masukan untuk meningkatkan kontrol
operasional, efektivitas, dan efisiensi.
The Internal Audit is the organization unit providing
assistance to the Board of Directors in monitoring the
effectiveness of controls and ensure all operational
management procedures are in accordance with
existing policies. Internal Audit performs regular audits
of all KFC restaurant outlets, as well as Regional
Support Centers (RSCs) throughout Indonesia, and
reports their findings to the Department Head and
General Manager concerned for review and
comments. Final report of their findings is submitted to
the Board of Directors with inputs for improving
operational controls, effectiveness, and efficiency.
Manajemen Risiko
Risk Management
Salah satu unsur penunjang pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik adalah manajemen risiko yang
dapat mempengaruhi tercapainya tujuan Perusahaan.
Manajemen Perusahaan melakukan identifikasi serta
memperkirakan potensi risiko beserta dampaknya,
menentukan tingkat risiko, menelaah kecukupan
pengendalian internal dalam mengurangi dampak
risiko yang sudah diidentifikasi, serta menyusun
rencana untuk tindakan-tindakan pilihan lainnya untuk
mengurangi dampak risiko yang ada.
An important element of Good Corporate Governance
is managing risks that might affect achievement of
target objectives. In implementing this, management
identifies potential risks and their possible effects on
Company's performnce, specifies the level of the risks,
verifies whether sufficient control could reduce the
effect of the risks identified, and makes a plan for
alternative courses of action to mitigate the impact of
the risks involved.
Perusahaan terus melakukan implementasi program
manajemen risiko, yaitu Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP). Untuk mendapatkan caracara yang terstrukturisasi dalam mengendalikan risiko,
Perusahaan membentuk sebuah unit yang disebut
Crisis Centre Unit, yang dipimpin oleh Public Relation
(PR) Manager, dengan perwakilan dari setiap
departemen di Perusahaan. Semua yang terlibat
dalam pengelolaan usaha turut serta dalam
menentukan, menilai, dan mengendalikan risiko,
dengan tujuan untuk menciptakan komitmen bersama
dalam mengelola risiko dari proses usaha yang
dijalankan. Tujuannya adalah agar manajemen risiko
yang telah dilakukan selama ini menjadi lebih baik
melalui sistem yang terstrukturisasi dan
terdokumentasi.
The Company continuously execute risk management
program known as Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP). To achieve a structured approach to
risk aversion, the Company created a Crisis Centre
Unit headed by the Public Relations (PR) Manager with
representation from each department in the Company.
All those involved in the business process take part in
risks identification and control requirements, in order to
build the same commitment in risk management of the
business. The objective is to improve the existing risk
management to a higher level by means of a structured
and documented system.
Sebagai bagian dari sistem whistleblowing,
manajemen mendorong semua pihak, baik internal
maupun eksternal, untuk melaporkan langsung
kepada Dewan Direksi jika menemukan hal-hal yang
tidak wajar, tidak konsisten, sistem yang tidak
As part of the whistleblowing system, management
encourages all parties, both internal and external to
report directly to the Board of Directors any
irregularities, inconsistencies, malfunctions in the
system, and anomalies for proper verification and
96
tidak wajar, tidak konsisten, sistem yang tidak
berfungsi secara benar, dan keganjilan-keganjilan
untuk melakukan verifikasi dan mengambil tindakan
yang tepat.
system, and anomalies for proper verification and
appropriate course of action.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan adalah jendela informasi PT
Fast Food Indonesia Tbk yang memberikan informasi
penting terkait dengan Perusahaan yang perlu
diketahui oleh publik, serta memberikan masukan
kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
mengenai peraturan dan ketentuan yang berlaku agar
dapat dipatuhi sepenuhnya. Saat ini, jabatan
Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh salah seorang
Direktur Perusahaan. Sesuai Peraturan BAPEPAM-LK
No.IX.1.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia
tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan, maka
sejak tahun 2006, Sekretaris Perusahaan telah
mengelola Daftar Khusus dari seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi beserta anggota
keluarganya, untuk mendeteksi agar jangan sampai
terdapat transaksi benturan kepentingan (conflict of
interest). Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga
membuat daftar pemegang saham, termasuk
kepemilikan 5 persen atau lebih, dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan
pada Juni 2012 dan Paparan Publik yang telah
dilaksanakan pada November 2012, termasuk
konferensi pers pada kesempatan tersebut.
The Corporate Secretary provides the public with all
relevant information related to the Company and
provides input to the Board of Commissioners and the
Board of Directors on the existing rules and regulations
to be complied with. The Corporate Secretary position
at present is handled concurrently by a member of the
Board of Directors. Based on the regulations of
BAPEPAM-LK Number IX.1.4 and the regulations of
Indonesia Stock Exchange regarding the appointment
of Corporate Secretary, the Company's Corporate
Secretary since 2006 has maintained a special record
of all members of the Board of Commissioners, the
Board of Directors and their family members to ensure
that there is no conflict of interest. In addition,
Corporate Secretary provides a listing of shareholders
with 5 percent ownership and above. The Corporate
Secretary facilitated the conduct of Annual General
Meeting of Shareholders in June 2012 and Public
Expose in November 2012 including the press
conference in those meetings.
Risiko Usaha
Business Risk
Semua perusahaan rentan terhadap risiko usaha yang
dapat merugikan kelangsungan usaha, atau yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan,
keuntungan, dan pengembangan restoran.
Pengalaman menunjukkan bahwa meskipun sebuah
perusahaan besar dan ternama, jika risiko usaha tidak
dikontrol dengan baik, pada akhirnya akan
mempengaruhi stabilisasi dan kelangsungan usaha
perusahaan.
Any business enterprise is likely to be confronted with
business risks significantly affecting continuity of
operation or affecting development growth in terms of
sales, profitability, and unit expansion. Experience
shows that even in big and well-known companies,
uncontrolled business risks have led to downward
trend in performance and even to their untimely
closure.
Sebagai pemimpin usaha restoran cepat saji,
Perseroan juga tak luput dari berbagai risiko usaha.
Penanganan risiko usaha sangat bergantung pada
seberapa efektif mekanisme pengelolaan risiko dan
bagaimana cara Perseroan mengembangkan dan
menjalankan strategi-strategi dan keputusankeputusan yang tepat pada waktu yang tepat
The Company is not relieved from any of these
business risks. Much more with its position as the
brand leader in the fast food business. Addressing
these risks significantly depends on how effective the
risk management mechanism is and definitely rests on
how the Company can develop and implement the right
strategies and decisions at the right time.
97
Beberapa risiko terbesar antara lain :
Most notable of these risks are as follows :
·
Pencabutan Hak Waralaba
·
Termination of Franchise Agreement
by the Franchisor
Sebagai pemegang waralaba untuk merek KFC di
Indonesia, Perseroan diberikan hak untuk
membangun dan mengoperasikan restoran
menggunakan merek KFC di seluruh Indonesia,
dengan mengikuti panduan dan standar yang
ditentukan oleh Pemilik Waralaba. Berdasarkan
Perjanjian Waralaba yang telah diperbaharui, setiap
gerai yang baru dibuka diatur dalam Deemed
Franchise Agreement, yang memberikan hak
waralaba untuk beroperasi selama sepuluh tahun,
yang dapat diperpanjang untuk sepuluh tahun
berikutnya. Jika setelah perpanjangan sepuluh tahun
yang kedua dan gerai tersebut masih beroperasi,
maka hak waralaba tidak dapat diperpanjang lagi,
tetapi akan diperlakukan sebagai gerai baru mengikuti
syarat dan ketentuan untuk gerai baru.
PT Fast Food Indonesia Tbk was given the right to
establish and operate restaurant outlets using KFC brand
nationwide following the guidelines and standards set by
the franchisor. Under the New Franchise Agreements
signed in January 2003, every new outlet opened by the
Company is covered by a Deemed Franchise Agreement,
and is given a franchise valid for 10-year period and
renewable for another ten-year term. If after the second
ten-year term the restaurant outlet is still operating, it can
no longer be renewed but will be treated as a new store
again subject to the same terms and conditions for new
store.
Perjanjian Waralaba dapat dibatalkan jika Perseroan
tidak mengikuti ketentuan, aturan main, dan standar
yang ditentukan oleh Pemilik Waralaba. Pembatalan
ini dapat secara langsung mempengaruhi
kelangsungan operasional Perseroan.
In the event of unsatisfactory performance by the
franchisee and non-compliance with the policies,
guidelines and standards established by the franchisor
can be terminated as provided for in the agreement. This
termination clause may directly affect the continuity of the
Company's business operation.
Untuk memastikan bahwa Perjanjian Waralaba
dipatuhi dengan baik, khususnya syarat dan ketentuan
yang terkait dengan standar mutu dan layanan, maka
Perseroan harus melakukan kontrol ketat terhadap
operasional restoran dengan menggunakan berbagai
metode yang dirancang dan direkomendasikan oleh
Pemilik Waralaba untuk mengawasi,
mempertahankan, dan meningkatkan operasional
restoran untuk menghasilkan tingkat kebersihan
(Cleanliness), keramahtamahan (Hospitality),
ketepatan (Accuracy), kualitas produk (Product
quality), perawatan restoran (Maintenance), dan
kecepatan layanan (Speed of Service) yang
diinginkan. Di atas semua ini, Perseroan selalu
menerapkan standar tinggi dan keamanan pangan,
berkoordinasi dengan pemasok ayam untuk
memastikan perlindungan terhadap konsumen dan
merek KFC.
In ensuring that the Franchise Agreement is being
complied with, management sees to it that all covenants of
the agreement are adhered to. Particularly on matters
related to standards, the Company keeps a tight control on
restaurant operations using various tools designed and
recommended by franchisor as basis for monitoring,
maintaining, and improving operational excellence to
achieve the desired level of Cleanliness, Hospitality,
Accuracy, Maintenance, Product and Speed of Service.
Additionally, the Company has been putting top priority on
food safety and product quality by ensuring chicken
suppliers' adherence to prescribed specifications and
standards for the protection of KFC consumers and KFC
Brand, in general.
·
Persaingan
·
Competition
Sebagai akibat dari maraknya nama-nama baru
bermunculan dan pertumbuhan restoran menyajikan
makanan lokal, kompetisi yang ketat dalam dunia
usaha restoran cepat saji tidak terhindari. Pengelola
usaha yang tidak memiliki sistem yang terstruktur
dengan baik yang didukung oleh sumber daya
manusia yang handal untuk menghadapi kompetisi
yang ketat ini pasti akan menghadapi masa depan
Due to the proliferation of more fast food restaurant brands
and the growth in local culinary outlets coupled with the
expansion of existing brands, tight competition in the fast
food business is inevitable. Companies without a
structured system backed up with capable manpower to
cope with this rigid competitive scenario will definitely
encounter a very bleak future creating a decline in market
share, particularly in metropolitan areas.
98
yang cukup suram yang akan mengakibatkan
penurunan pangsa pasar, khususnya di kota-kota
metropolitan.
Sebagai antisipasi, Perseroan tetap berkomitmen
untuk terus menciptakan perbedaan merek dengan
terus berinovasi dalam promosi merek KFC. Berbagai
program promosi yang terfokus akan dilancarkan
secara terus menerus dengan target konsumen dari
kategori anak-anak, remaja, muda-mudi dan keluarga,
yang menekankan diversifikasi produk dan dan
peningkatan layanan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
The Company is committed to continuously implement
exceptional brand differentiation through innovation in
marketing the brand to address this competitive
scenario. Focused on marketing programs targeting
the kids, teens, young adults, and family categories are
launched continuously with emphasis on
diversification in terms of products and raising the bar
in providing customer satisfaction.
Selain itu, Perseroan juga menjalankan strategistrategi yang lalu, antara lain menyajikan produk dan
layanan berkualitas, mengembangkan jaringan
restoran, menggalakkan kegiatan kehumasan untuk
promosi citra merek, dan menjalankan programprogram pemasaran yang berfokus pada promosi
berkala, penawaran produk bernilai tambah,
pengenalan produk baru, dan perpanjangan promosi
produk lainnya.
To supplement these efforts, traditional strategies of
providing quality products and service, business
network expansion, promoting brand image through
PR activities, as well as effective marketing programs
focused on periodic promotion, value offer, new
products, and product extension are consistenly
launched.
Untuk meningkatkan upaya promosi, Perseroan terus
bekerja keras menciptakan desain-desain restoran
yang mutahir, inovatif, dan trendi untuk menghadirkan
tampilan restoran yang segar dan modern, tanpa
kehilangan elemen dasar dari merek KFC. Perseroan
juga akan terus melakukan ekspansi jaringan
restorannya hingga ke daerah tingkat dua, tanpa
mengabaikan beratnya persaingan pasar di kota-kota
metropolitan, melalui renovasi dan peningkatan
tampilan restoran dengan menghadirkan lebih banyak
gerai-gerai bertipe free-standing (gerai yang berada
dalam bangunan yang berdiri sendiri) untuk
menangkap peluang usaha yang demikian besar dan
semakin mempopulerkan KFC kepada pelanggannya
di seluruh Indonesia.
To reinforce these marketing efforts, the Company
continuously strives to come up with new, innovative
and trendy designs making the restaurants more
attractive, lively, and entertaining, but without losing the
basic elements of the brand. The Company always
focuses on the tough competitive markets in the metro
areas through renovation and image enhancement
giving more importance to free-standing outlets to avail
of the vast business opportunities and at the same time
continuously expands its restaurant network to cover
secondary cities to make the brand more accessible to
customers nationwide.
·
Pasokan Bahan Baku
·
Supplies of Raw Materials
Bahan baku yang utama untuk operasi Perseroan
adalah ayam karkas segar dan ayam potong beku,
yang dipasok oleh sekitar 15 pemasok di seluruh
Indonesia. Banyaknya pemasok di dalam negeri tidak
menjamin kelangsungan pasokan. Pasokan sering
terputus pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal &
Ta h u n B a r u , d a n l i b u r a n s e k o l a h . U n t u k
mengantisipasi gangguan pasokan selama hari-hari
tersebut, Perseroan membuat kontrak jangka panjang
dengan merencanakan pesanan lebih awal dan
menyimpan persediaan ayam yang cukup sebelum
hari-hari libur tersebut.
The major basic raw material of Company's operation
is frozen-cut and freshed dressed chicken, which are
supplied by about 15 chicken suppliers nationwide.
This total number of chicken suppliers is not really a
guarantee for continuity of supply particularly during
peak season, like Idul Fitri (moslem new year),
Christmas & New Year and school holidays.Supply
interruptions are likely to happen during these periods.
To avoid this problem, the Company usually resorts to
advance ordering, coupled with building up chicken
stock inventory prior to peak season.
Selain itu, beberapa bumbu untuk produk-produk
utama KFC, khususnya Original Recipe dan Hot &
Spicy diimpor dari Amerika Serikat, Singapura, dan
Malaysia melalui beberapa importir yang wajib
mengikuti standar Yum! Restaurants InternationaI.
In addition, some raw material ingredients of KFC core
products, particularly Original Recipe and Hot & Spicy
breading, are imported from the United States,
Singapore, and Malaysia as these basic raw materials
are obliged to adhere to Yum! Restaurants
99
Bahkan untuk produk-produk baru, beberapa bahan
bakunya biasa diimpor. Pengecualian terhadap bumbubumbu rahasia, dengan kemajuan yang telah dicapai
oleh pemasok lokal dalam memproduksi substitusi
produk-produk impor mengikuti standar yang diberikan,
Perseroan secara bertahap dapat mengurangi
ketergantungan terhadap bahan baku impor.
International standards. Even for new products, some
ingredients are usually imported. Except for these
required ingredients, the Company is usually
coordinate with suppliers to produce import substitutes
adhering to prescribed standards in order to reduce its
dependence on imports.
·
Harga Bahan Baku
·
Raw Material Prices
Perseroan biasanya melakukan pengadaan ayam
karkas segar dan ayam potong beku dalam jumlah
besar. Walaupun kebutuhan dalam jumlah besar ini
umumnya tersedia di pasar sepanjang tahun,
terkecuali pada hari-hari libur ketika pasokan sering
terputus, namun harga ayam berfluktuasi setiap
minggu tergantung pada ketersediaan ayam potong
dari peternak di Indonesia. Untuk menstabilkan kondisi
ini, Perseroan melakukan kontrak pembelian dengan
pemasok terpilih untuk periode tertentu. Selain itu,
Perseroan juga memanfaatkan peluang untuk
menyimpan persediaan produk ayam dari pasar
terbuka pada saat harga rendah atau pada saat
pasokan melebihi permintaan.
The Company usually procures fresh dressed
chickens as well as frozen-cut chickens in large
quantities. The nationwide volume requirement is
usually available from suppliers throughout the year,
except during peak season where normally there is
interruption of supply. However, market price of
chicken fluctuates quite frequently, sometimes on a
weekly basis depending on the availability of broilers
from existing farms in Indonesia. In order to stabilize
this condition, the Company usually enters into supply
contract with selected suppliers for a specified period.
Additionally, the Company usually avails of the
opportunity to stock pile chicken products from the
open market during periods when the price is low or
when the supply is exceeding demand.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Lingkungan Hidup
Environment
Komitmen Perseroan terhadap Program Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social
Responsibility (CSR) pada tahun 2012 ditandai
dengan peluncuran Green Action. Melalui program
Green Action sebagai salah satu realisasi kegiatan
CSR, Perseroan telah menjadi pionir dalam aksi nyata
untuk melindungi dan mencintai Bumi Pertiwi melalui
inisiatifnya dalam pemberdayaan padi organik,
penggunaan perangkat ramah lingkungan dan
kemasan yang mudah terurai, serta bantuan
penghjiauan secara berkelanjutan, juga pemanfaatan
daur ulang minyak bekas KFC menjadi bio-solar yang
The Company's commitment in Corporate Social
Responsibility program in 2012 was marked with the
launching of Green Action. Through Green Action as
one of the CSR programs realization, the Company
becomes the real action pioneer to protect and to love
this motherland through its initiatives in the utilization of
organic paddy, eco friendly tools, and bio degradable
packaging, as well as providing continuous green
action support, recycling of KFC used cooking oil to
become bio-solar, which is allocated to Pemda Bogor
(the local government of Bogor) to be used as
environmentally friendly fuel for transportation fleet of
100
dihibahkan kepada Pemda Bogor sebagai bahan
bakar ramah lingkungan bagi kendaraan Trans
Pakuan Bogor.
Trans Pakuan Bogor.
Memasuki usianya yang ke 33 tahun, pada tahun yang
sama Perseroan menyelenggarakan aksi
penyelamatan dan pelestarian lingkungan, khususnya
terhadap habitat dan ekosistem laut Indonesia.
Dibawah payung Green Action, kegiatan yang
dilaksanakan di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu ini
fokus pada penyelamatan terumbu karang,
penanaman bakau, dan pelestarian penyu sebagai
hewan laut yang dilindungi.
In its 33rd anniversary celebration, the Company
organized a rescue and preservation of the
environment action, especially for the marine habitat
and ecosystem of Indonesia. Under the Green Action
umbrella, this activity was held in Pulau Pramuka,
Kepulauan Seribu, which was focused on the
preservation of coral reefs, mangrove planting, and
turtle conservation as protected marine animals.
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Social and Charitable Activities
sebelum
sesudah
Tidak sedikitnya realita kehidupan kaum dhuafa yang
memiliki tempat tinggal dengan kondisi
memprihatinkan telah mendorong Perseroan untuk
turut peduli mengucurkan bantuan kemanusiaan
melalui program Bedah Rumah. Saat ini program
Bedah Rumah telah sukses dilaksanakan Perseroan di
tiga tiga kota, yakni di wilayah Tangerang, Garut, dan
Cirebon. Melalui program bantuan Bedah Rumah,
secara tidak langsung Perseroan berupaya membantu
pemerintah dalam meretas program pengadaan
perumahan rakyat yang sehat dan layak huni.
The harsh reality of life of the poor living in deprived
condition has largely motivated the Company to
contribute to humanitarian aid through Home
Restoration program. This program was successfully
conducted in three cities, which are Tangerang, Garut,
and Cirebon. Through this program, the Company has
indirectly assisted the Government in its program to
provide healthy and livable homes for the poor
community.
101
Pada tahun 2012, Perseroan secara konsisten
melaksanakan program KFC Peduli Plus di beberapa
wilayah di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Nusa
Tenggara Barat (Bima). Kegiatan ini telah
dilaksanakan sejak tujuh tahun terakhir, yang
bertujuan membantu biaya pendidikan sekolah bagi
siswa siswi SMP dan SMA dari keluarga yang sangat
tidak mampu, miskin dari yang termiskin serta
orangtua jompo. Saat ini, tercatat jumlah penerima
bantuan sudah mencapai lebih dari 1.800 orang yang
tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun
2012, Perseroan telah meluluskan 250 siswa-siswa
melalui program bantuan pendidikan KFC Peduli Plus,
dan sepuluh persennya telah direkrut menjadi
karyawan Perseroan .
Throughout the year 2012, the Company consistently
conducts KFC Peduli Plus programs in several parts of
Indonesia, such as Greater Jakarta, West Java,
Central Java, East Java, Lampung, and Nusa
Tenggara Barat (Bima). This program started seven
years ago, with the objective to help funding junior and
senior high school tudents from less-fortunate and
poor of the poorest families so that they can continue
their education, and provide money contributions to the
aged. Presently, there are more than 1,800
dependents of this program nationwide. At the end of
2012, a total of 250 students have graduated through
KFC Peduli Plus educational assistance, and
approximately ten percent of them have been recruited
as employees of the Company.
Selain itu, Perseroan juga secara rutin melaksanakan
aksi Peduli Donor Darah. Bekerja sama dengan
Palang Merah Indonesia (PMI), kegiatan tersebut
dilaksanakan di Restaurant Support Centre (RSC)
Jakarta, Makasar, Surabaya, Semarang, termasuk
gerai KFC di Sorong, Papua dengan peserta internal
karyawan Perseroan. Kegiatan ini rutin digelar sejak
dua belas tahun terakhir.
Furthermore, the Company regularly organizes Blood
Donation activities, in cooperation with Palang Merah
Indonesia (PMI), participated internally by employees
of the Company at the Company's Restaurant Support
Centre (RSC) in Jakarta, Makassar, Surabaya, and
Semarang, including the store in Sorong, Papua. This
activity has been held since the last twelve years.
102
Aksi kepedulian juga diwujudkan Perseroan dengan
menggelar Khitanan Massal di RSC Jakarta dan RSC
Medan serta gerai KFC di Manado pada musim libur
sekolah. Kegiatan yang merupakan hasil kerjasama
Forum Silahturahmi PT Fast Food Indonesia Tbk
dengan Bulan Sabit Merah Indonesia ini sukses
terlaksana dengan peserta yang berasal dari putra
karyawan Perseroan , serta kaum dhuafa di sekitar
gerai Perseroan. Kegiatan diwarnai pula oleh
pembagian bingkisan kepada para peserta usai
dilaksanakan acara.
Another initiative of the Company in care action was to
conduct a mass circumcision event in RSC Jakarta and
RSC Medan as well as KFC outlet in Manado during
school holidays. An activity initiated by Forum
Silahturahmi PT Fast Food Indonesia Tbk in
cooperation with Bulan Sabit Merah Indonesia
successfully participated by sons of the Company's
employees and the poor community in the
neighbourhood of KFC outlets. At the end of the event,
goody bags were distributed to participants.
Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan
Keselamatan Kerja
Labour Practices, Health and Safety
Selain melaksanakan tanggung jawab sosial kepada
masyarakat, Perseroan juga melakukan berbagai
kegiatan internal guna menjalin keharmonisan dan
memelihara ikatan kekeluargaan antar karyawan,
serta memacu semangat dalam bekerja. Kegiatan ini
digelar dalam bentuk buka puasa bersama, halal bi
halal, natal, kompetisi pohon natal, donor darah, lomba
mancing, HUT Gojukai, Mukernas DPP Serikat
Pekerja PT Fast Food Indonesia Tbk, Koperasi
Karyawan KFC, serta perayaan ulang tahun ke 33
Perseroan pada 18 Oktober 2012 yang dimeriahkan
dengan kegiatan pemotongan tumpeng di seluruh
gerai KFC di Indonesia.
In addition to carrying out social responsibility to the
community, the Company also initiated in establishing
internal harmony and maintaining family ties amongst
employees, as well as boosting morale at work. These
events included break fasting get together, halal bi
halal, christmas celebration, christmas tree decoration
competition, blood donation, fishing competition,
anniversary of Gojukai, Employee Union National
Meeting, Employee Cooperatives Annual Meeting, 33rd
Anniversary of the Company on 18 October 2012,
which was celebrated with “pemotongan tumpeng” at
all KFC outlets in Indonesia.
103
Perseroan bekerjasama dengan PT Putra Sampean
Utama, sebagai perusahaan penyedia sarana
prasarana tabung pemadam kebakaran mengadakan
pelatihan mengenai penanganan kebakaran di KFC
Ciracas, Jakarta. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan
karyawan Perseroan dari masing-masing departemen
yang ada di RSC Jakarta. Pelatihan tersebut bertujuan
untuk memperkenalkan teknik-teknik dalam
penanggulangan kebakaran kepada karyawan
Perseroan, yang diselenggarakan dalam tiga sesi.
Sesi pertama membahas teori atau konsep mengenai
jenis-jenis api, teknik-teknik dan perlengkapan untuk
menanggulangi kebakaran. Sesi kedua demontrasi
untuk memperkenalkan cara pemakaian tabung
pemadam api. Sesi ketiga adalah simulasi cara
menanggulangi kebakaran dan menggunakan alat
pemadam api dengan praktek langsung di lapangan.
The Company in cooperation with PT Putra Sampean
Utama, a company supplying fire extinguisher devices,
held fire extinguishing training at KFC Ciracas, Jakarta.
This training was participated by representatives of
every department at RSC Jakarta. The training, which
aims to introduce techniques in fire prevention to all
employees, was held in three sessions. The first
session discussed theory or concept of three types of
fire, techniques, and equipments to prevent fire. The
second session demonstrated how to use fire
extinguisher. The third session was a direct simulation
practice on how to prevent fire and how to use fire
extinguisher.
104
Dalam lima tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba
dari kalangan pekerja swasta cukup mencolok.
Sementara itu, kampanye narkoba selama ini
cenderung di tujukan kepada kalangan muda dan
pelajar, yang jumlahnya tak setinggi jika dibandingkan
dengan kalangan pekerja. Hal ini terungkap
berdasarkan data yang dapat di catat Badan Narkotika
Nasional (BNN) pada kurun waktu 2006-2011.
Menyikapi hal ini, Perseroan berinisiatif untuk lebih
awal melakukan gerakan pencegahan dan
pemberantasan peredaran dan pemakaian Narkoba di
lingkungannya. Dimulai dengan Awareness yang
dilaksanakan pada 7 Maret 2012 bekerjasama dengan
Badan Narkotika Nasional yang diwakili oleh Deputi
Rehabilitasi BNN, dr. Kusman Suriakusuma SpKj,
MPH, dan Staff Ahli Deputi Bidang Rehabilitasi BNN
KombesPol. Drg. Agus Gatot P, DFM, Msi, serta
dihadiri oleh Department Head, Sub-Department
Head, Area Manager, dan Restaurant Manager di
Jabodetabek, dan beberapa staf RSC Jakarta.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan Tes Narkoba
yang dilakukan secara acak di RSC Jakarta, dan di
beberapa RSC Daerah. Tes Narkoba tersebut
diwujudkan melalui pemeriksanaan test urine dan
rambut terhadap 40 karyawan dari seluruh dept yang
ada di Gudang Ciracas Jakarta. Hasil dari uji lab 40
orang karyawan tersebut menunjukkan hasil negatif
dari unsur narkoba. Kegiatan ini terus dilakukan secara
random dilingkungan kerja Perseroan.
In the last five years, the number of drug users amongst
employees of private sector has increased
significantly. Meanwhile, the “Say NO to drugs”
campaigns all this time are more focussed on young
adult and student groups, which are much less in
number than employee group. This was discovered
based on the data recorded at Badan Narkotika
Nasional (BNN) from 2006 to 2011. In response to this
fact, the Company has taken the initiative to provide
early prevention and wiping out drugs circulation and
consumption in the working environment. This event
was called Awareness, which was conducted on 7 April
2012, in cooperation with BNN represented by BNN
Rehabilitation Deputy, dr. Kusman Suriakusuma SpKj,
MPH, and Expert Staff of BNN Rehabilitation Deputy,
KombesPol. Drg. Agus Gatot P, DFM, Msi, and
participated by Department Heads, Sub-Department
Heads, Area Managers, and Restaurant Managers in
Jabodetabek, and several staff from RSC Jakarta. This
activity was followed with random drug test performed
at RSC Jakarta and some other RSCs. The drug test
included urine test and hair test to 40 employees from
all departments at Gudang Ciracas, Jakarta. The test
results of the 40 employees were negative. This activity
has been continuously conducted at random in the
working environment of the Company.
105
Informasi dan Data Perusahaan
Information and Company Data
Sebagai Perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di
PT Bursa Efek Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk
menyediakan data dan informasi berupa Laporan
Keuangan, Laporan Tahunan kepada BAPEPAM–LK
dan BEI untuk keperluan publik. Perseroan juga
menyelenggarakan Paparan Publik tahunan, biasanya
setelah kwartal ke 3, untuk memaparkan hasil operasi
interim Perusahaan kepada para prospektif investor
dan publik pada umumnya. Selain itu, Perseroan juga
mengadakan konferensi pers setelah
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
untuk memberikan informasi hasil rapat dan menjawab
pertanyaan dari kalangan pers.
As a company listed in the Indonesia Stock Exchange,
PT Fast Food Indonesia Tbk provides data and
information in the form of Financial Report, Annual
Report to BAPEPAM-LK and IDX for public use. On an
annual basis, the Company conducts Public Expose,
usually after the 3rd quarter of the year to present the
interim results of Company's operation to prospective
investors and to the public, in general. In addition, a
press release is conducted after the Annual General
Meeting of Shareholders to provide information of the
results of the meeting and to answer questions from the
press.
Selain itu, informasi tentang Perseroan, produkproduk dan jaringannya dapat diakses melalui:
·
KFC Website : www.kfcku.com
·
Facebook account : Facebook.com/kfcindonesia
·
Twitter account : @kfcindonesia
·
Contact Centre : 0807-16-77777
·
Restaurant Support Centres (RSCs), yang terdiri
atas kantor pusat dan beberapa kantor regional
yang melayani kebutuhan operasional gerai-gerai
KFC, adalah sebagai berikut :
More information about the Company, its products and
network is accessible at:
·
KFC Website : www.kfcku.com
·
Facebook account : Facebook.com/kfcindonesia
·
Twitter account : @kfcindonesia
·
Contact Centre : 0807-16-77777
·
Restaurant Support Centres (RSCs), which consist
of the head office and regional offices backing up
the operational needs of KFC outlets, are as
follows :
No.
RSC
1.
Jakarta
2.
Surabaya
3.
Bali
4.
Makassar
5.
Alamat
Nomor
Telepon
Nomor
Fax
Jalan Letjen. M. T. Haryono Kavling 7
021-8301133
021-8313368
021-8309384
Plaza Surabaya Shop House, C1-C2,
Jalan Pemuda No. 31-37
031-5315799
031-5357850
031- 5316808
031-5315040
Gedung Gelael Kuta, Lantai 3, Jalan Raya Kuta No. 105
0361-764675
0361-767118
0361-755831
Jalan Achmad Yani No. 23-25, Blok B5-B6, Lantai 3
0411-3611424
0411-3631319
0411-3655202
0411-3655121
Balikpapan
Ruko Mall Fantasi, Blok A30-A31
0542-877186
0542-877184
0542-871451
0542-871538
6.
Semarang
Jalan Malabar No. 17
024-8503893
024-8503752
024-8504393
024-8503613
7.
Bandung
Jalan Pajajaran No. 65
022-4222451
022-4222452
022-4222452
8.
Medan
Jalan GajahMada No. 14, Simpang Mataram
061-4576289
061-4153289
061-4153630
061-4529829
9.
Palembang
Kompleks Ruko PTC Mall, Jalan R. Sukamto Blok I No. 67
0711-320927
0711-320928
0711-320935
10
Batam
Kompleks New Holiday No. 1-2A
(Samping Hotel Harmony), Nagoya
0778-454500
0778-431775
0778-457877
106
Perseroan juga telah menyediakan saluran khusus
untuk menerima masukan dari pelanggan di SMS
Hotline KFC Indonesia dengan nomor telepon:
0812.1000.5050. Layanan Hotline ini digunakan untuk
menerima keluhan pelanggan untuk ditindaklanjuti dan
ditangani sampai tuntas dan untuk melaporkan
penyimpangan atau keganjilan yang ditemukan di
dalam sistem untuk diselesaikan melalui penanganan
yang tepat
The Company provides a special line for customers'
inputs at SMS Hotline KFC Indonesia with telephone
number : 0812-1000-5050. This hotline service is used
for receiving complaints from customers to be followed
up and handled to completion and for reporting
anomalies or irregularities uncovered within the
system to be cleared through appropriate action.
Perseroan berharap dengan tersedianya akses yang
semakin luas, KFC Indonesia dapat memenuhi dan
melayani keinginan pelanggannya dengan lebih baik.
It is Company's expectation that by providing as wide
access as possible, KFC Indonesia can better
accommodate and serve customers' needs.
107
PT Fast Food Indonesia Tbk
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
31 Desember 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut/
Financial statements with independent auditors’ report
December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
DECEMBER 31, 2012 AND 2011
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ………………………....
1-2
………………… Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………..
3
….……….Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas …………………..…..
4
………………....Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas …………………….…………….
5
………………………...Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ………..………..
6 - 63
………………..Notes to the Financial Statements
****************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2012
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2011
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain
Pihak-pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Aset lancar lainnya
567.558.921
Total Aset Lancar
802.839.688
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar Rp284.829.553
(2011: Rp247.447.097)
Biaya renovasi bangunan
sewa, neto
Sewa jangka panjang dibayar
di muka, neto
Beban ditangguhkan, neto
Aset tidak lancar lainnya
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
27.542.419
17.418.440
153.175.832
18.970.305
18.173.771
2,4,
30,31,32
2,5,30,31
28
2,6
16
2,7,34
7
558.725.611
30.205.245
12.092.708
128.904.620
104.345
18.199.660
10.466.899
Cash and cash equivalents
Other receivables
Related parties
Third parties
Inventories
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets
758.699.088
Total Current Assets
305.158.162
2,3,8
236.301.891
402.144.398
2,3,9
325.657.870
NON-CURRENT ASSETS
Fixed assets - net of
accumulated depreciation
of Rp284,829,553
(2011: Rp247,447,097)
Renovation costs of rented
buildings, net
132.973.209
59.316.075
79.474.462
2,10,34
2,3,11,34
2,12
114.891.350
46.491.718
65.940.107
Long-term prepaid rents, net
Deferred charges, net
Other non-current assets
979.066.306
789.282.936
Total Non-current Assets
1.781.905.994
1.547.982.024
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2012
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(continued)
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang pajak
LIABILITIES AND EQUITY
144.308.910
72.416.298
86.192.864
364.592
54.535.975
28
2,15,30,31
Biaya masih harus dibayar
Uang muka yang diterima
Kewajiban sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang bunga atas utang obligasi
Liabilitas jangka pendek lainnya
57.684.717
-
28
2,16
2,17,
30,31,34
18
3.959.175
4.750.000
29.908.985
2,19
2,21,30,31
2,20,30,31
Total Liabilitas Jangka Pendek
454.121.516
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Kewajiban sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Liabilitas pajak tangguhan, neto
Liabilitas imbalan kerja
Utang obligasi
Liabilitas jangka panjang lainnya
4.404.460
54.914.125
81.541.550
196.010.910
190.626
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp100 (angka penuh)
per saham
Modal dasar 1.840.000.000 saham
Modal ditempatkan
dan disetor penuh 460.416.595 saham
Agio saham
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
untuk cadangan umum
Belum ditentukan
penggunaannya
Total Ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
79.530.497
546.285
50.233.671
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Related parties
Taxes payable
46.634.974
7.615.052
Accrued expenses
Advances received
1.367.815
4.750.000
30.607.104
Current maturities of
obligations under finance leases
Accrued interest on bonds payable
Other current liabilities
422.292.264
Total Current Liabilities
2,14,30,31
154.244.482
46.762.384
NON-CURRENT LIABILITIES
1.452.971
49.322.215
48.540.978
195.176.988
478.125
Obligations under finance leases net of current maturities
Deferred tax liabilities, net
Employee benefits liability
Bonds payable
Other non-current liabilities
337.061.671
294.971.277
Total Non-current Liabilities
791.183.187
717.263.541
Total Liabilities
2,19
2,16
2,3,20
2,21,30,31
2,30,31
EQUITY
Share capital - Rp100 (full
amount) par value per share
Authorized 1,840,000,000 shares
Issued and fully paid 460,416,595 shares
Additional paid-in capital
Retained earnings
46.041.660
154.416.667
22
22
46.041.660
154.416.667
10.070.273
23
8.925.000
Appropriated for general reserve
780.194.207
621.335.156
Unappropriated
990.722.807
830.718.483
Total Equity
1.781.905.994
1.547.982.024
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2012
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
PENDAPATAN (BEBAN) OPERASI
Beban penjualan dan distribusi
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya
2011
3.559.485.575
2,24
3.183.814.560
(1.476.700.406)
2,25
(1.307.041.577)
2.082.785.169
(1.557.777.357)
(296.670.635)
(7.892.954)
50.111.425
1.876.772.983
2,26
34
34
(1.375.788.880)
(243.111.071)
(5.783.881)
35.840.151
COST OF GOODS SOLD
GROSS PROFIT
OPERATING INCOME (EXPENSES)
Selling and distribution expenses
General and administrative expenses
Other operating expenses
Other operating income
LABA OPERASI
270.555.648
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
19.204.456
(20.543.240)
LABA SEBELUM BEBAN
PAJAK PENGHASILAN
269.216.864
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
(57.578.970)
(5.591.910)
(55.618.849)
(14.028.779)
INCOME TAX EXPENSE
Current
Deferred
Total beban pajak penghasilan
(63.170.880)
(69.647.628)
Total income tax expense
LABA TAHUN BERJALAN
206.045.984
229.054.524
PROFIT FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
206.045.984
229.054.524
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
505
BASIC EARNINGS PER
SHARE (full amount)
Pendapatan komprehensif lain
TOTAL PENDAPATAN
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
LABA PER SAHAM
DASAR (angka penuh)
287.929.302
REVENUE
21
20.344.146
(9.571.296)
298.702.152
2,16
448
2,27
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
PROFIT FROM OPERATIONS
Finance income
Finance costs
PROFIT BEFORE INCOME
TAX EXPENSE
The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Note
Saldo 31 Desember 2010
Laba tahun berjalan 2011
Modal Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh/
Issued and
Fully Paid
Share Capital
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Saldo Laba/
Retained Earnings
Agio Saham/
Additional
Paid-in Capital
44.625.000
-
Cadangan
Umum/
Appropriated
for General
Reserve
Belum
Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
749.997.300
801.663.959
229.054.524
229.054.524
Profit for the year 2011
-
Appropriation for general reserve
-
-
-
23
-
-
1.883.341
(1.883.341 )
Dividen tunai
23
-
-
-
(200.000.000 )
Dividen saham
22
1.416.660
154.416.667
-
(155.833.327 )
46.041.660
154.416.667
8.925.000
Laba tahun berjalan 2012
(200.000.000)
Share dividends
621.335.156
830.718.483
Balance as of
December 31, 2011
206.045.984
206.045.984
Profit for the year 2012
-
Appropriation for general reserve
-
-
-
23
-
-
1.145.273
(1.145.273 )
Dividen tunai
23
-
-
-
(46.041.660 )
(46.041.660)
46.041.660
154.416.667
10.070.273
780.194.207
990.722.807
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Cash dividends
-
Penyisihan cadangan umum
Saldo 31 Desember 2012
Balance as of
December 31, 2010
7.041.659
Penyisihan cadangan umum
Saldo 31 Desember 2011
Total
Ekuitas/
Total
Equity
Cash dividends
Balance as of
December 31, 2012
The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements taken as a whole.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended
December 31, 2012 and 2011
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
2012
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan bunga
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran beban operasi
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan badan
Pembayaran bunga sewa pembiayaan
Pembayaran bunga pinjaman bank
jangka pendek
Kas neto yang diperoleh
dari aktivitas operasi
3.765.647.657
19.204.456
(1.691.415.357)
(1.067.748.010)
(519.635.589)
(59.534.690)
(709.317)
24
-
2011
3.338.721.996
20.344.146
(1.414.614.216)
(939.652.773)
(460.894.144)
(58.256.040)
(939.303)
(3.686.244)
445.809.150
481.023.422
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Receipts from customers
Receipts of interest
Payments to suppliers
Payments of operating expenses
Payments to employees
Payments of corporate income tax
Payments of interest of finance leases
Payments of interest of short-term
bank loan
Net cash provided by
operating activities
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan
aset tetap
Penyelesaian uang jaminan
Penambahan biaya renovasi
bangunan sewa
Penambahan beban ditangguhkan
Penambahan aset tetap
Penambahan uang jaminan
(130.912.089)
(118.071.672)
(117.810.967)
(4.398.797)
(133.555.780)
(96.058.915)
(59.170.337)
(1.145.312)
Proceeds from sales of fixed assets
Settlement of security deposits
Additions to renovation costs of
rented buildings
Additions to deferred charges
Additions to fixed assets
Additions to security deposits
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas investasi
(369.789.868)
(287.560.130)
Net cash used in
investing activities
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran dividen tunai
Pembayaran bunga utang obligasi
Pembayaran kewajiban sewa
pembiayaan
Penerimaan dari penerbitan obligasi
Penerimaan pinjaman bank jangka
pendek
Pembayaran pinjaman bank jangka
pendek
Pembayaran biaya-biaya penerbitan
obligasi
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan
KENAIKAN NETO
KAS DAN SETARA KAS
DAMPAK NETO PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS KAS DAN
SETARA KAS
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
741.580
662.077
8
(46.041.660)
(19.000.000)
23
(3.615.412)
-
21
-
13
2.060.262
309.952
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
(200.000.000)
Payments of cash dividends
- Payments of interest of bonds payable
Payments of obligations under
(3.115.290)
finance leases
200.000.000
Proceed from bonds issuance
Proceed from short-term
200.000.000
bank loan
-
(201.079.829)
Payments of short-term bank loan
-
(4.823.012)
Payment of bonds issuance costs
(9.018.131)
Net cash used in
financing activities
(68.657.072)
7.362.210
1.471.100
184.445.161
NET INCREASE IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
73.349
NET EFFECTS OF CHANGES IN
EXCHANGE RATE ON CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
558.725.611
4
374.207.101
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
567.558.921
4
558.725.611
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements taken as a whole.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Fast Food Indonesia Tbk (“Perusahaan”)
didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal
19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri
Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui
Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal
22 Mei 1979, dan didaftarkan di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal
1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam
Tambahan No. 682 dari Berita Negara Republik
Indonesia
No.
90
tanggal
9 November 1979.
PT Fast Food Indonesia Tbk (the “Company”) was
incorporated based on the Notarial Deed No. 20
dated June 19, 1978 of Sri Rahayu, S.H. The deed
of establishment was approved by the Ministry of
Justice of the Republic of Indonesia through
its Decision Letter No. Y.A.5/245/12 dated
May 22, 1979, was registered in the District Court of
Jakarta under
Registry
No.
4491 dated
October 1, 1979, and was published in Supplement
No. 682 of State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 90 dated November 9, 1979.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
No. 35 tanggal 18 Agustus 2011, dari Notaris
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai
peningkatan modal dasar, ditempatkan dan
disetor penuh. Perubahan ini telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
melalui
Surat
Keputusan
No. AHU-42808.AH01.02.Tahun 2011 tanggal
23 Agustus 2011.
The Company’s Articles of Association has been
amended several times, most recently by Notarial
Deed No. 35 dated August 18, 2011 of
Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning the
increase of the authorized, issued and fully paid
capital. This amendment was approved by the
Minister of Laws and Human Rights of the Republic
of Indonesia in Decision Letter No. AHU42808.AH.01.02.Year 2011 dated August 23, 2011.
Perusahaan bergerak di bidang makanan dan
restoran.
Perusahaan
memulai
usaha
komersialnya sejak tahun 1979.
The Company is engaged in food and restaurant
activities. The Company started its commercial
operations in 1979.
PT Gelael Pratama adalah entitas induk dan
entitas induk terakhir Perusahaan.
PT Gelael Pratama is the parent company and
ultimate parent company of the Company.
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang
Mempengaruhi
Modal
Saham
yang
Ditempatkan dan Disetor Penuh
Public Offering and Corporate Actions Affecting
Issued and Fully Paid Share Capital
Pada tanggal 31 Maret 1993, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk
melakukan
penawaran
umum
kepada
masyarakat sebanyak 44.625.000 saham
dengan
jumlah
nilai
nominal
sebesar
Rp44.625.000. Sejak tanggal 11 Mei 1993,
saham Perusahaan yang telah ditawarkan
kepada masyarakat telah dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia. Pada tahun 2000, Perusahaan
melakukan pemecahan nilai nominal saham dari
Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi
Rp100 (angka penuh) per saham. Dengan
demikian, jumlah dari saham Perusahaan yang
ditempatkan dan disetor penuh bertambah
menjadi 446.250.000 saham.
On March 31, 1993, the Capital Market Supervisory
Agency or “BAPEPAM” approved the Company’s
offering of 44,625,000 shares to the public at a total
nominal value of Rp44,625,000. Since May 11,
1993, the Company’s shares offered to the public
have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
In 2000, the Company implemented a stock split
from Rp1,000 (full amount) per share to Rp100 (full
amount) per share. As a result, the number of the
Company’s issued and fully paid shares have since
increased to 446,250,000 shares.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa tanggal 15 Juni 2011, jumlah modal
yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi
460.416.595 lembar saham (Catatan 22).
Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting
held on June 15, 2011, number of issued and fully
paid share capital totaling of 460,416,595 shares
(Note 22).
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang
Mempengaruhi
Modal
Saham
yang
Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Public Offering and Corporate Actions Affecting
Issued and Fully Paid Share Capital (continued)
Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan
menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa
hak konversi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 9,50%, dengan jumlah nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp200.000.000. Obligasi ini
akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2016 (lihat
Catatan 21 untuk pengungkapan lanjutan).
In October 2011, the Company offered to the public
non-convertible, fixed rate bonds of 9.50% with a
total face value of Rp200,000,000. These bonds will
be due on October 6, 2016 (see Note 21 for further
disclosures).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
seluruh saham dan obligasi Perusahaan tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
As of December 31, 2012 and 2011, all of the
Company’s shares and bonds are listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX).
Perusahaan mempunyai 17.004 karyawan tetap
pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: 16.365
karyawan). Kantor pusat Perusahaan terletak di
Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.
The Company has 17,004 permanent employees as
of December 31, 2012 (2011: 16,365 employees).
The head office of the Company is located at
Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012,
Perusahaan telah mengoperasikan 441 gerai
restoran (2011: 421 gerai restoran).
Up to December 31, 2012, the Company has
operated 441 restaurant outlets (2011: 421
restaurant outlets).
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya
Key Management and Other Information
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai
berikut:
The members of the Company’s Board of
Commissioners, Directors and Audit Committee as
of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
:
Anthony Salim
Elizabeth Gelael
Rudy Tanudjaja Saputra
Benny Setiawan Santoso
Ken Leksono
P.L. Gunawan Solaiman
:
:
:
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
:
Dick Gelael
Ferry Noviar Yosaputra
Ricardo Gelael
Leonny Elimin
Justinus Dalimin Juwono
Adhi Indrawan
Erundine Ros Rafales
:
:
:
:
:
:
:
Directors
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Ken Leksono
Fidel Afandy Lionardi
Adi Pranoto Leman
:
:
:
Audit Committee
Chairman
Member
Member
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya
(lanjutan)
Key Management
(continued)
Kompensasi kepada personil manajemen kunci
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Total compensation paid to the Company’s key
management personnel are as follows:
and
Other
Information
2012
2011
Direksi
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja
22.972.789
11.767.820
23.123.188
1.008.831
Directors
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
Komisaris
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja
19.033.678
1.643.916
18.269.603
775.014
Commissioners
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
Lain-lain
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja
13.527.902
9.343.827
15.187.886
904.503
Others
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
Total kompensasi yang dibayar
kepada manajemen kunci
78.289.932
59.269.025
Total compensation paid to
the key management
Penyelesaian laporan keuangan
Completion of the financial statements
Manajemen
bertanggung
jawab
atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan,
yang telah diselesaikan dan disetujui untuk
diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
15 Maret 2013.
The management is responsible for the preparation
and presentation of the financial statements, which
were completed and authorized for issuance by the
Company’s Directors on March 15, 2013.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang
signifikan yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan Perusahaan.
Presented below are the significant accounting
policies adopted in preparing the financial
statements of the Company.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation
statements
of
the
financial
The financial statements have been prepared in
accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting Standards (“SAK”), which comprise
the Statements and Interpretations issued by
the Board of Financial Accounting Standards of
the Indonesian Institute of Accountants and the
Regulations and the Guidelines on Financial
Statement Presentation and Disclosures issued
by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the
relevant succeeding notes, several amended
and published accounting standards were
adopted effective on January 1, 2012.
Laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan
(“SAK”) di Indonesia, yang mencakup
Pernyataan
dan
Interpretasi
yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan
peraturan-peraturan
serta
Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan
yang
diterbitkan
oleh
BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam
catatan-catatan terkait berikut di bawah ini,
beberapa standar akuntansi yang telah
direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif
tanggal 1 Januari 2012.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
a.
b.
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
the
of
financial
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan adalah
selaras dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan pada tanggal dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan
beberapa SAK yang telah direvisi dan
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012 seperti
yang telah diungkapkan pada catatan atas
laporan keuangan.
The accounting policies adopted in the
preparation of the financial statements are
consistent with those followed in the preparation
of the financial statements as of and for the year
ended December 31, 2011, except for the
effects of the adoptions of several revised
Financial Accounting Standards effective on
January 1, 2012 as discussed in the notes to
the financial statements.
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan
arus kas, disusun berdasarkan konsep
akrual menggunakan konsep biaya historis,
kecuali seperti yang disebutkan dalam
catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
The financial statements, except for the
statement of cash flows, have been prepared on
the accrual basis using the historical cost
concept of accounting, except as disclosed in
the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas yang disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara
kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present
receipts and disbursements of cash and cash
equivalents classified into operating, investing
and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan pada
laporan keuangan adalah Rupiah, yang
merupakan
mata
uang
fungsional
Perusahaan. Seluruh angka dalam laporan
keuangan, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan
dalam ribuan Rupiah yang terdekat.
The presentation currency used in the financial
statements is Indonesian Rupiah, which is the
functional currency of the Company. All figures
in the financial statements are rounded to and
stated in thousands of Rupiah unless otherwise
stated.
Kas dan setara kas
b.
Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and in banks and time deposits with
maturities of three months or less at the time of
placement or purchase and not restricted or
pledged as collateral to loans and other
borrowings.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di
bank serta deposito berjangka yang jatuh
tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan atau pembelian dan
tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas
kewajiban dan pinjaman lainnya.
c.
Basis of preparation
statements (continued)
Persediaan
c.
Inventories
Persediaan
dinyatakan
sebesar
nilai
terendah antara biaya perolehan dengan
nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net
realizable value.
Biaya
perolehan
ditentukan
dengan
menggunakan metode rata-rata dan meliputi
seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan
biaya lain yang terjadi untuk membawa
persediaan ke lokasi dan kondisinya yang
sekarang.
Cost is determined using the average method
and comprises all costs of purchases, costs of
conversion and other costs incurred in bringing
the inventory to its present location and
condition.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
c.
d.
2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
ACCOUNTING
Inventories (continued)
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga
jual dalam kondisi bisnis yang umum,
dikurangi
dengan
estimasi
biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk menjual.
Net realizable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business, less
estimated costs of completion and the
estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan persediaan usang dan/atau
penurunan nilai persediaan, disisihkan
berdasarkan hasil penelaahan berkala atas
kondisi fisik persediaan dan nilai realisasi
neto persediaan.
Allowance for inventory obsolescence and/or
decline in market value is provided based on
periodic reviews of the physical conditions and
net realizable value of the inventories.
Aset tetap
d.
Fixed assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011),
“Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak Atas
Tanah”.
Effective on January 1, 2012, the Company
applies PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed
Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.
Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap
pelaporan
keuangan
dan
pengungkapan dari Perusahaan.
Adoption of the revised PSAK No. 16 has no
significant impact on the financial reporting and
disclosures of the Company.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya
pengurusan legal hak atas tanah ketika
tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah pada
akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
Sedangkan
biaya
pengurusan
atas
perpanjangan atau pembaruan legal hak
atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud
dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih
pendek antara umur hukum hak dan umur
ekonomis tanah.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of
landrights occurred when the land was initially
acquired is recognized as part of the cost of the
land under the “Fixed Assets” account and not
amortized. On the other hand, the extension or
the legal renewal costs is recognized as an
intangible asset and amortized over the shorter
of the rights' legal life and land's economic life.
Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK
No. 25 tersebut, seluruh saldo beban
tangguhan neto atas biaya pengurusan legal
hak atas tanah ketika tanah diperoleh
pertama
kali
sebesar
Rp435.118
direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah”
pada laporan posisi keuangan tanggal
1 Januari 2012 dan dihentikan amortisasinya
sejak tanggal tersebut.
In accordance with the transitional provision of
ISAK No. 25, the balance of net deferred
charges of the legal cost of landrights occurred
when the land was initially acquired amounting
to Rp435,118 were reclassified to “Fixed Assets
- Land” account in the statement of financial
position at January 1, 2012 and the
amortization ceased since that date.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
d.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan
termasuk biaya penggantian bagian aset
tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam
jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi
kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi
dan pemeliharaan yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment
losses. Such cost includes the cost of replacing
part of the fixed assets when that cost is
incurred, if the recognition criteria are met.
Likewise, when a major inspection is performed,
its cost is recognized in the carrying amount of
the fixed assets as a replacement if the
recognition criteria are satisfied. All other
repairs and maintenance costs that do not meet
the recognition criteria are recognized in the
statement of comprehensive income as
incurred.
Setelah pengakuan awal, aset tetap
dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi
penyusutan
dan
kerugian
penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets
are carried at cost less any subsequent
accumulated depreciation and impairment
losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method)
selama masa manfaat aset tetap yang
diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straight-line
method over the estimated useful life of the
assets as follows:
Tahun/
Years
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Perabotan dan peralatan kantor
20
4 - 10
5
4
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle
Furniture, fixture and office equipment
Penilaian aset tetap dilakukan atas
penurunan dan kemungkinan penurunan
nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat
seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are
reviewed for impairment when events or
changes in circumstances indicate that their
carrying values may not be fully recoverable.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi
masa depan yang diharapkan dari
penggunaan maupun pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan tersebut (ditentukan sebesar
selisih antara jumlah hasil pelepasan neto
dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke
dalam laporan laba rugi komprehensif untuk
tahun penghentian pengakuan tersebut
dilakukan.
The carrying amount of a fixed asset is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising from the
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is directly
included in the statement of comprehensive
income at the year when the item is
derecognized.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
d.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
Fixed assets (continued)
The asset’s residual values, useful life and
methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at each
financial year end.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
masa manfaat dan metode penyusutan
dievaluasi, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
e.
ACCOUNTING
Sewa
e.
Lease
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),
“Sewa”. Revisi terhadap PSAK No. 30 ini
menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap
elemen sebagai sewa pembiayaan atau
sewa operasi secara terpisah bagi suatu
perjanjian sewa yang mengandung elemen
tanah dan bangunan.
Effective on January 1, 2012, the Company
applies PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”.
The amendment to PSAK No. 30 prescribes
that classification of each element as finance
lease or operating lease separately, if leases
comprises land and buildings.
Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap
pelaporan
keuangan
dan
pengungkapan dari Perusahaan.
Adoption of the revised PSAK No. 30 has no
significant impact on the financial reporting and
disclosures of the Company.
Perusahaan
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset sewaan berada pada lessor atau
lessee, dan pada substansi transaksi
daripada bentuk kontraknya, pada tanggal
pengakuan awal.
The Company classifies leases based on the
extent to which risks and rewards incidental to
the ownership of a leased asset are vested
upon the lessor or the lessee, and the
substance of the transaction rather than the
form of the contract, at inception date.
i.
i.
Sewa pembiayaan
Finance lease
A lease is classified as a finance lease if it
transfers substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the
leased assets. Such leases are capitalized
at the inception of the lease at the fair value
of the leased property or, if lower, at the
present value of minimum lease payments.
Lease payments are apportioned between
the finance costs and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of
liability. Finance costs are charged directly
to the profit or loss.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai
sewa pembiayaan jika sewa tersebut
mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut
dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum harus
dipisahkan
antara
bagian
yang
merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan
liabilitas, sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo
liabilitas. Beban keuangan dibebankan
langsung sebagai laba atau rugi.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
e.
2.
Sewa (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Lease (continued)
i.
Sewa pembiayaan (lanjutan)
ii.
Sewa operasi
Sewa dibayar di muka
f.
Prepaid rent
This account represents rent of buildings paid in
advance and amortized over the rental period.
Akun ini merupakan biaya sewa bangunan
yang dibayar di muka serta diamortisasi
sesuai dengan masa sewa.
g.
Operating lease
A lease is classified as an operating lease
if it does not transfer substantially all the
risks and rewards incidental to ownership
of the leased asset. Accordingly, the
related lease payments are recognized in
profit or loss on a straight-line method over
the lease term.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai
sewa
operasi
jika
sewa
tidak
mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Dengan demikian,
pembayaran sewa diakui sebagai laba
atau rugi dengan metode garis lurus
(straight-line method) selama masa
sewa.
f.
Finance lease (continued)
If there is a reasonable certainty that the
lessee will obtain ownership by the end of
the lease term, then, the leased assets are
depreciated over their estimated useful
lives. If not, then the capitalized leased
assets are depreciated over the shorter of
the estimated useful life of the asset or the
lease term. Gain or loss on a sale and
finance leaseback transaction is deferred
and amortized over the lease term.
Jika terdapat kepastian yang memadai
bahwa Perusahaan akan mendapatkan
hak kepemilikan pada akhir masa sewa,
aset sewaan disusutkan selama masa
penggunaan aset yang diestimasi
berdasarkan
umur
manfaat
aset
tersebut. Jika tidak terdapat kepastian
tersebut, maka aset sewaan disusutkan
selama periode yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewaan atau
masa sewa. Laba atau rugi yang timbul
dari transaksi jual dan sewa-balik
kembali ditangguhkan dan diamortisasi
selama sisa masa sewa.
ii.
ACCOUNTING
Beban ditangguhkan
g.
Deferred charges
Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul
sehubungan dengan initial franchise fee atas
gerai baru, renewal franchise fee atas
perpanjangan hak waralaba dan program
komputer.
This account represents expenses incurred in
connection with initial franchise fee paid for
opening new outlets, renewal franchise fee for
franchise given and costs of computer program.
Beban ditangguhkan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straightline method) sesuai dengan masa manfaat,
sebagai berikut:
Deferred charges are amortized using the
straight-line method, over the estimated
beneficial periods, as follows:
Tahun/
Years
Initial dan renewal fee
Program komputer
10
4
13
Initial and renewal fee
Computer program
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
h.
2.
Biaya emisi obligasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Bonds issuance costs
Costs and expenses incurred in connection with
the Company’s offerings/issuances of nonconvertible, fixed rate bonds to the public were
offset directly from the proceeds derived from
such offerings/issuances in determining the
related net bonds payable. The difference
between the net proceeds from the
offerings/issuances and the nominal value of
the bonds issued is considered as discount or
premium and amortized over the term of the
related bonds using the Effective Interest Rate
(“EIR”) method.
Beban dan biaya yang terjadi sehubungan
dengan penawaran/emisi obligasi tanpa hak
konversi dengan tingkat bunga tetap
Perusahaan
kepada
masyarakat
dikurangkan
langsung
dari
hasil
penawaran/emisi dalam menentukan utang
obligasi neto yang bersangkutan. Selisih
antara
penerimaan
neto
dari
penawaran/emisi dengan nilai nominal
obligasi diakui sebagai diskonto atau
premium dan diamortisasi selama jangka
waktu
obligasi
tersebut
dengan
menggunakan metode Suku Bunga Efektif
(“SBE”).
i.
ACCOUNTING
Transaksi dalam mata uang asing
i.
Foreign currency transactions
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),
”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama
mengatur penentuan mata uang fungsional,
penjabaran akun dalam mata uang asing ke
mata uang fungsional dan penggunaan mata
uang penyajian yang berbeda dengan mata
uang fungsional. Pada tanggal tersebut,
Perusahaan
menentukan
mata
uang
fungsionalnya.
Effective on January 1, 2012, the Company
adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The
Effects of Changes in Foreign Exchange
Rates”. The revised PSAK No. 10 principally
establishes functional currency determination,
account translation in foreign currency to
functional currency and the use of presentation
currency which are different with the functional
currency. At that date, the Company determined
its functional currency.
Penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi
tersebut
tidak
memberikan
pengaruh
terhadap pelaporan keuangan Perusahaan.
The initial adoption of the revised PSAK
No. 10 has no impact on the Company’s
financial reporting.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam Rupiah berdasarkan kurs yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan
sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal transaksi perbankan terakhir untuk
tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi
kurs
yang
timbul,
dikreditkan
atau
dibebankan pada operasi tahun yang
bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded in Indonesian Rupiah at the rates of
exchange prevailing at the time the transactions
are made. At the reporting date, monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted to reflect the average of
the selling and buying rates of exchange
prevailing at the last banking transaction date of
the year, as published by Bank Indonesia, and
any resulting gains or losses are credited or
charged to operations of the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai tukar
yang digunakan untuk 1 Dolar AS (“AS$”)
dan 1 Dolar SG (“SG$”) sebesar Rp9.670
dan Rp7.907 (2011: Rp9.068 and Rp6.974).
At December 31, 2012, the rate of exchange
used for US Dollar (“US$”) 1 and SG Dollar
(“SG$”) 1 was Rp9,670 and Rp7,907 (2011:
Rp9,068 and Rp6,974).
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
j.
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi
suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian penurunan nilai aset diperlukan,
maka Perusahaan membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual
reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If any such
indication exists, or when annual impairment
testing for an asset is required, the Company
makes an estimate of the asset’s recoverable
amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk
aset individual adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya
untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali
aset tersebut tidak menghasilkan arus kas
masuk yang sebagian besar independen dari
aset atau kelompok aset lain. Jika nilai
tercatat aset lebih besar daripada jumlah
terpulihkannya,
maka
aset
tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai
dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar jumlah terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of
an asset’s fair value less costs to sell and its
value in use, and is determined for an individual
asset, unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those
from other assets or groups of assets. Where
the carrying value of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its recoverable
amount.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba
atau rugi sesuai dengan kategori beban
yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if
any, are recognized in the profit or loss in those
expense categories consistent with the
functions of the impaired asset.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap
tanggal pelaporan untuk menilai apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai
yang telah diakui dalam periode sebelumnya
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan,
maka Perusahaan mengestimasi jumlah
terpulihkan
aset
tersebut.
Kerugian
penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya dibalik hanya jika
terdapat perubahan asumsi-asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each reporting date
to assess whether there is any indication that
previously recognized impairment losses
recognized may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the asset’s
recoverable amount is estimated by Company.
A previously recognized impairment loss is
reversed only if there has been a change in the
assumptions used to determine the asset’s
recoverable amount since the last impairment
loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan
ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan
tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat yang telah
ditentukan, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada
tahun
sebelumnya.
Pembalikan
rugi
penurunan nilai diakui sebagai laba atau
rugi.
Setelah
pembalikan
tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
If that is the case, the carrying amount of the
asset is increased to its recoverable amount.
The reversal is limited so that the carrying
amount of the assets does not exceed its
recoverable amount, nor exceed the carrying
amount that would have been determined, net
of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years. Reversal
of an impairment loss is recognized in profit or
loss. After such a reversal, the depreciation
charge on the said asset is adjusted in future
periods to allocate the asset’s revised carrying
amount, less any residual value, on a
systematic basis over its remaining useful life.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
j.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
l.
of
non-financial
assets
Management believes that there is no indication
of potential impairment in values of fixed asset
and other non-current assets presented in the
statements of financial position as of
December 31, 2012 and 2011.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak
terdapat
indikasi
atas
kemungkinan
penurunan nilai potensial atas aset tetap dan
aset tidak lancar lainnya yang disajikan pada
laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
k.
Impairment
(continued)
ACCOUNTING
Provisi
k.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa
masa
lalu
besar
kemungkinannya
penyelesaian
kewajiban
tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi dan
estimasi yang andal mengenai jumlah
kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company
has a present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is probable
that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation and a reliable estimate can be made
of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal
pelaporan
dan
disesuaikan
untuk
mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak
terdapat kemungkinan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,
provisi tidak diakui.
Provisions are reviewed at each reporting date
and adjusted to reflect the current best estimate.
If it is no longer probable that an outflow of
resources embodying economic benefits will be
required to settle the obligation, the provision is
reversed.
Pengakuan pendapatan dan beban
l.
Revenue and expense recognition
Perusahaan
menelaah
pengaturan
pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk
menentukan apakah bertindak sebagai
prinsipal atau agen.
The
Company
assesses
its
revenue
arrangements against specific criteria in order to
determine if it is acting as principal or agent.
i.
i.
Penjualan barang
Revenue from sales is recognized based
on cash receipts from cash register, except
for revenue from sale of Compact Disc
(“CD”), which is recognized based on
agreed certain percentage.
Pendapatan dari penjualan diakui
berdasarkan penerimaan tunai yang
dicatat oleh cash register, kecuali
pendapatan dari penjualan Compact Disc
(“CD”)
yang
diakui
berdasarkan
persentase tertentu yang disepakati.
ii.
Sale of goods
ii.
Pendapatan bunga
Interest income
For all financial instruments measured at
amortized cost, interest income or expense
is recorded using the EIR method, which is
the rate that exactly discounts the
estimated future cash payments or receipts
through the expected life of the financial
instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of
the financial asset or liability.
Untuk semua instrumen keuangan yang
diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi, pendapatan atau biaya
bunga dicatat dengan menggunakan
metode SBE, yaitu suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di
masa datang selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan, atau jika lebih
tepat, digunakan periode yang lebih
singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
l.
Pengakuan
(lanjutan)
pendapatan
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
Revenue
and
(continued)
expense
ACCOUNTING
recognition
Expenses are recognized as incurred on an
accrual basis.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan
menggunakan dasar akrual.
m. Perpajakan
m. Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010),
“Pajak Penghasilan”. Revisi PSAK No. 46
tersebut menetapkan perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan masa depan
untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah
tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang
diakui pada laporan posisi keuangan; serta
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
lain pada periode berjalan yang diakui pada
laporan keuangan.
Effective on January 1, 2012, the Company
applies PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income
Taxes”. The revised PSAK No. 46 prescribes
the accounting treatment for income taxes to
account for the current and future tax
consequences
of
the
future
recovery
(settlement) of the carrying amount of assets
(liabilities) that are recognized in the statement
of financial position; and transactions and other
events of the current period that are recognized
in the financial statements.
Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut
tidak memberikan pengaruh yang berarti
terhadap pengungkapan dan penyajian
terkait dalam laporan keuangan.
The initial adoption of the revised PSAK has no
significant impact on the related disclosures and
presentation in the financial statements.
Beban pajak penghasilan merupakan
penjumlahan dari pajak penghasilan badan
yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the
corporate income tax currently payable and
deferred tax.
i.
i.
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau
dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Tarif pajak dan peraturan pajak yang
digunakan untuk menghitung jumlah
tersebut adalah yang telah berlaku atau
secara substantif telah berlaku pada
tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for
the current year are measured at the
amount expected to be recovered from or
paid to the taxation authority. The tax rates
and tax laws used to compute the amount
are those that have been enacted or
substantively enacted as at the reporting
date.
Penghasilan kena pajak berbeda
dengan laba yang dilaporkan dalam
laba atau rugi karena penghasilan kena
pajak tidak termasuk bagian dari
pendapatan atau beban yang dikenakan
pajak atau dikurangkan di tahun-tahun
yang berbeda, dan juga tidak termasuk
bagian-bagian yang tidak dikenakan
pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable income differs from profit as
reported in the profit or loss because it
excludes items of income or expense that
are taxable or deductible in other years and
it further excludes items that are nontaxable or non-deductible.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
m. Perpajakan (lanjutan)
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Taxation (continued)
ii.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak
tangguhan
diakui
dengan
menggunakan metode liabilitas untuk
perbedaan temporer pada tanggal
pelaporan antara dasar pengenaan
pajak atas aset dan liabilitas dan jumlah
tercatatnya untuk tujuan pelaporan
keuangan.
Deferred tax is recognized using the liability
method on temporary differences at the
reporting date between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying
amounts for financial reporting purposes.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk
seluruh perbedaan temporer yang
dikenakan pajak, kecuali jika liabilitas
pajak tangguhan yang timbul dari
pengakuan awal aset atau liabilitas
dalam
transaksi
yang
tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba
atau rugi kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences, except the
deferred tax liability arises from the initial
recognition of an asset or liability in a
transaction that affects neither the
accounting profit nor taxable profit or loss.
Aset pajak tangguhan diakui untuk
seluruh perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan sisa kompensasi
kerugian,
sepanjang
besar
kemungkinan perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba
kena pajak pada masa yang akan
datang, dan sisa kompensasi kerugian
dapat digunakan, kecuali jika aset pajak
tangguhan timbul dari pengakuan awal
aset atau liabilitas dalam transaksi yang
tidak mempengaruhi laba atau rugi kena
pajak.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry
forward of unused tax losses, to the extent
that it is probable that taxable profits will be
available
against
which
deductible
temporary differences, and the carry
forward of unused tax losses can be
utilized, except the deferred tax asset
arises from the initial recognition of an
asset or liability in a transaction that affects
neither the accounting profit nor taxable
profit or loss.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan
ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan nilai tercatat aset pajak tangguhan
tersebut diturunkan apabila laba fiskal
mungkin
tidak
memadai
untuk
mengkompensasi sebagian atau semua
manfaat aset pajak tangguhan. Pada
setiap tanggal pelaporan, perusahaan
menilai kembali aset pajak tangguhan
yang
tidak
diakui.
Perusahaan
mengakui aset pajak tangguhan yang
sebelumnya tidak diakui apabila besar
kemungkinan bahwa laba fiskal pada
masa yang akan datang akan tersedia
untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax
asset is reviewed at each reporting date
and reduced to the extent that it is no
longer probable that sufficient taxable
income will be available to allow all or part
of the benefit of that deferred tax asset to
be utilized. Unrecognized deferred tax
assets are reassessed by the Company at
each reporting date and are recognized to
the extent that it has become probable that
future taxable income will allow the
deferred tax assets to be recovered.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
m. Perpajakan (lanjutan)
ii.
n.
o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Taxation (continued)
ii.
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
diukur berdasarkan tarif pajak yang
diharapkan
akan
dipakai
pada
tahun/periode saat aset direalisasikan
atau liabilitas diselesaikan berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku atau
yang telah secara substantif berlaku
pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected
to apply to the year/period when the asset
is realized or the liability is settled, based
on tax rates and tax laws that have been
enacted or substantively enacted as at the
reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan disalinghapuskan jika
secara
legal
dapat
saling
menghapuskan antara aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini dan aset
pajak tangguhan terhadap liabilitas
pajak tangguhan yang berkaitan untuk
entitas yang sama, atau Perusahaan
bermaksud untuk menyelesaikan aset
dan
liabilitas
jangka
pendek
berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax
liabilities are offset when a legally
enforceable right exists to offset current tax
assets against current tax liabilities, or the
deferred tax assets and the deferred tax
liabilities relate to the same taxable entity,
or the Company intends to settle its current
assets and liabilities on a net basis.
Laba per saham
n.
Earnings per share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),
“Laba per Saham”. PSAK revisi ini mengatur
dampak dilutif pada opsi, waran dan
ekuivalennya.
Effective January 1, 2012, the Company applies
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per
Share”. The revised PSAK establishes the
dilutive effects of options, warrants and their
equivalents.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap laporan keuangan.
The adoption of the revised PSAK has no
significant impact on the financial statements.
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per
Saham”, laba per saham dihitung dengan
membagi laba tahun berjalan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar
selama tahun yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per
Share”, earnings per share is computed by
dividing profit for the year by the weighted
average number of issued and fully paid shares
during the year.
Imbalan kerja
o.
Employee benefits
Effective on January 1, 2012, the Company
applies PSAK No. 24 (Revised 2010),
“Employee Benefits”. The revised PSAK
establishes the accounting and disclosures for
employee benefits.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),
“Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur
akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
o.
p.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued)
Revisi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan
Kerja” yang relevan terhadap Perusahaan
adalah diperbolehkannya entitas untuk
menerapkan metode yang sistematis atas
pengakuan yang lebih cepat, yang antara
lain adalah pengakuan langsung dari seluruh
keuntungan/kerugian
aktuarial.
Karena
Perusahaan tidak memilih metode ini namun
tetap menggunakan metode pengakuan
keuntungan/kerugian yang jatuh di luar
“koridor” seperti diuraikan lebih lanjut berikut
ini, maka penerapan PSAK No. 24 yang
direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh
terhadap pelaporan keuangan Perusahaan.
Revision on PSAK No. 24 (Revised 2010),
“Employee Benefits” that is relevant to the
Company is permission for entities to adopt
certain
systematic
methods
of
faster
recognition,
which
include
immediate
recognition of all actuarial gains and losses.
Since the Company opted not to apply this
method but to continue to use the method used
to recognize actuarial gain/loss falling outside
the “corridor” as further discussed below, the
adoption of the revised PSAK No. 24 had no
impact on the Company’s financial reporting.
Penyisihan imbalan kerja sesuai dengan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003, dihitung dengan menggunakan
metode projected unit credit.
Provisions of employee benefits under the
Labor Law No. 13/2003, is determined using
the projected unit credit method.
Penyisihan
biaya
jasa
masa
lalu
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa
masa kerja rata-rata yang diharapkan dari
karyawan yang memenuhi syarat tersebut.
Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini
dibebankan langsung pada operasi periode
berjalan.
Keuntungan
atau
kerugian
aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan
perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial
diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuarial neto yang belum diakui pada akhir
periode pelaporan sebelumnya melebihi
10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan
pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan
atau kerugian aktuarial yang melebihi batas
10,00% tersebut diakui atas dasar metode
garis lurus (straight-line method) selama
rata-rata sisa masa kerja karyawan yang
diharapkan.
Provisions made pertaining to past service
costs are deferred and amortized over the
expected average remaining service years of
the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly
charged to operations of the current period.
Actuarial gains or losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions are recognized as
income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the
end of the previous reporting period exceed
10.00% of the present value of the defined
benefit obligations at that date. The actuarial
gains or losses in excess of the said 10.00%
threshold are recognized on a straight-line
method over the expected average remaining
service years of the qualified employees.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
p.
Transactions with related parties
The Company has transactions with related
parties, which definitions are described in the
revised PSAK No. 7 (Revised 2010).
Perusahaan mempunyai transaksi dengan
pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang
diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi
2010).
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
p.
q.
r.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p.
Transactions
(continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Transaksi
ini
dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua
belah pihak, dimana persyaratan tersebut
mungkin tidak sama dengan transaksi lain
yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak
berelasi.
The transactions are made based on terms
agreed by the parties, whereas such terms may
not be the same as those transactions with
unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant
notes to the financial statements.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihakpihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang
disebutkan dalam catatan atas laporan
keuangan merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties,
the parties disclosed in the notes to the financial
statements are third parties.
Informasi segmen
q.
Segment information
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan
merupakan ukuran yang dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional untuk
tujuan pengambilan keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya kepada
segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported
shall be the measure reported to the chief
operating decision maker for the purposes of
making decisions about allocating resources to
the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas
segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan
langsung
kepada
suatu
segmen
serta
hal-hal
yang
dapat
dialokasikan dengan dasar yang sesuai
kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets
and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be
allocated on a reasonable basis to that
segment.
Instrumen keuangan
r.
Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK
No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK
No.
60,
“Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan”. PSAK No. 50 direvisi
sehingga
hanya
mengatur
penyajian
instrumen keuangan, sedangkan prinsip
pengungkapan
instrumen
keuangan
dipindahkan ke PSAK No. 60.
Effective on January 1, 2012, the Company
adopted PSAK No. 50 (Revised 2010),
“Financial Instruments: Presentation”, PSAK
No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement” and PSAK
No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 was revised so it will only cover
the principles for presentation of financial
instruments, while the principles for disclosures
of financial instruments were transferred to
PSAK No. 60.
Penerapan PSAK revisi ini tidak memberikan
pengaruh
terhadap
pelaporan
dan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
The implementation of the revised PSAK has no
impact on the reporting and disclosures in this
financial statements.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
Aset keuangan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset
keuangan
tersedia
untuk
dijual.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan pada saat pengakuan awal
dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap akhir tahun
keuangan.
Financial assets within the scope of the
PSAK No. 55 are classified as financial
assets at fair value through profit or loss,
loans and receivables, held-to-maturity
investments and available-for-sale financial
assets. The Company determines the
classification of its financial assets at initial
recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluates this designation at
each financial year end.
Aset
keuangan
Perusahaan
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang yang terdiri atas
kas dan setara kas dan piutang lain-lain.
The Company’s financial assets are
classified as loans and receivables which
include cash and cash equivalents and other
receivables.
Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan diukur pada nilai wajar, namun
dalam hal aset keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut
ditambah dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan aset keuangan
tersebut.
When financial assets are recognized
initially, they are measured at fair value, but
in the case of financial assets not at fair
value through profit or loss, the related fair
values is added with the transactions cost
that are directly attributable to the
acquisition of financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di
pasar aktif. Setelah pengakuan awal,
PSAK No. 55 mensyaratkan aset
tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode SBE, dan keuntungan dan
kerugian terkait diakui pada laporan laba
atau rugi ketika pinjaman yang diberikan
dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. After initial recognition, PSAK
No. 55 requires such assets to be carried at
amortized cost using the EIR method, and
the related gains and losses are recognized
in profit or loss when the loans and
receivables are derecognized or impaired,
as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan, atau, bila dapat diterapkan
untuk bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan
serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part
of a financial asset or part of a group of
similar financial assets, is derecognized
when:
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
r.
Aset keuangan (lanjutan)
ii.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Derecognition (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
the contractual rights to receive cash
flows from the financial asset have
expired; or
ii. the Company has transferred its
contractual rights to receive cash flows
from the financial asset or has assumed
an obligation to pay them in full without
material delay to a third party under a
“pass-through” arrangement and either
(a) has transferred substantially all the
risks and rewards of the financial asset,
or (b) has neither transferred nor
retained substantially all the risks and
rewards of the financial asset, but has
transferred control of the financial asset.
hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
Perusahaan
mentransfer
hak
kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan
atau menanggung kewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima
tanpa penundaan yang signifikan
kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan
penyerahan
dan
(a) secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
atau (b) secara substansial tidak
mentransfer dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun
telah
mentransfer
pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
Pada saat penghentian pengakuan atas
aset keuangan secara keseluruhan,
maka selisih antara nilai tercatat dan
jumlah dari (i) pembayaran yang
diterima, termasuk setiap aset baru yang
diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru
yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui secara langsung dalam
ekuitas harus diakui dalam laba atau
rugi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the carrying
value and the sum of (i) the consideration
received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any
cumulative gain or loss that has been
recognized directly in equity is recognized in
profit or loss.
Penurunan nilai
Impairment
Pada
setiap
tanggal
pelaporan,
Perusahaan
mengevaluasi
apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting
date whether there is any objective evidence
that a financial assets or a group of financial
assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, Perusahaan
terlebih dahulu menentukan bahwa
terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai secara individual atas
aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara
individual.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Company first assesses
whether objective evidence of impairment
exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
i. Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Penurunan nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Jika Perusahaan menentukan tidak
terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak
termasuk
dalam
penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective
evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset,
whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
collectively assessed for impairment. Assets
that are individually assessed for impairment
and for which an impairment loss is, or
continues to be, recognized are not included
in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang
didiskonto dengan menggunakan SBE
awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku
bunga variabel, maka tingkat diskonto
yang digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah SBE
yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount of
the loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred). The
present value of the estimated future cash
flows is discounted at the financial asset’s
original EIR. If a loan has a variable interest
rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current EIR.
Nilai tercatat atas aset keuangan
dikurangi melalui penggunaan pos
cadangan penurunan nilai dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif.
Pendapatan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan
nilainya berdasarkan tingkat SBE awal
dari aset keuangan. Pinjaman yang
diberikan dan piutang beserta dengan
cadangan terkait dihapuskan jika tidak
terdapat kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the financial asset is
reduced through the use of an allowance for
impairment account and the amount of the
loss is recognized in the statement of
comprehensive income. Interest income
continues to be accrued on the reduced
carrying amount based on the original EIR of
the financial asset. Loans and receivables,
together with the associated allowance, are
written off when there is no realistic prospect
of future recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the
Company.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
i.
Financial assets (continued)
Penurunan nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Jika, pada tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
karena peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang diakui sebelumnya
bertambah atau berkurang dengan
menyesuaikan pos cadangan penurunan
nilai.
Jika
di
masa
mendatang
penghapusan tersebut dapat dipulihkan,
jumlah pemulihan tersebut diakui dalam
laba atau rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
increased or reduced by adjusting the
allowance for impairment account. If a future
write-off is later recovered, the recovery is
recognized in profit or loss.
ii. Liabilitas keuangan
ii. Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada
(i) nilai wajar melalui laba atau rugi,
(ii) liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, atau
(iii) derivatif yang telah ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai yang
efektif,
jika
sesuai.
Perusahaan
menentukan
klasifikasi
liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the
PSAK No. 55 are classified as (i) financial
liabilities at fair value through profit or loss,
(ii) financial liabilities at amortised costs, or
as (iii) derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as
appropriate. The Company determines the
classification of their financial liabilities at
initial recognition.
Saat
pengakuan
awal,
liabilitas
keuangan diukur pada nilai wajar dan,
dalam hal liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi,
termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at
fair value and, in the case of financial
liabilities at amortised costs, inclusive of
directly attributable transaction costs.
Liabilitas
keuangan
Perusahaan
mencakup utang usaha dan utang lainlain, biaya masih harus dibayar, utang
obligasi, utang bunga atas utang
obligasi, liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang lainnya.
The Company’s financial liabilities include
trade and other payables, accrued
expenses, bonds payable, accrued interest
on bonds payable, other current and noncurrent liabilities.
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan
tidak memiliki liabilitas keuangan selain
yang diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
As at the reporting date, the Company has
no other financial liabilities other than those
classified as financial liabilities at amortised
costs.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
ii. Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi yang dikenakan
bunga diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing
financial liabilities at amortised costs are
subsequently measured at amortized cost
using the EIR method.
Laba atau rugi harus diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif ketika
liabilitas
tersebut
dihentikan
pengakuannya serta melalui proses
amortisasinya.
Gains or losses are recognized in the
statement of comprehensive income when
the liabilities are derecognized as well as
through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or has expired.
Ketika
liabilitas
keuangan
awal
digantikan dengan liabilitas keuangan
lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara
substansial atas liabilitas keuangan yang
saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal
dan pengakuan liabilitas keuangan baru
dan selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan tersebut diakui dalam laba
atau rugi.
When an existing financial liability is
replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the terms
of an existing liability are substantially
modified, such an exchange or modification
is treated as a derecognition of the original
liability and the recognition of a new liability,
and the difference in the respective carrying
amounts is recognized in the profit or loss.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
statements of financial position if, and only
if, there is a currently enforceable legal right
to offset the recognized amounts and there
is an intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya
jika,
terdapat
hak
yang
berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan tersebut dan terdapat intensi
untuk
menyelesaikan
dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Financial instruments (continued)
iv. Fair value of financial instruments
Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK
No. 55 antara lain meliputi penggunaan
transaksi pasar wajar yang terkini;
referensi nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto atau
model penilaian lainnya.
For financial instruments not traded in an
active market, the fair value is determined
using appropriate valuation techniques
permitted by PSAK No. 55 such as using
recent arm’s length market transactions;
reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same;
discounted cash flow analysis or other
valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang
tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak
dapat ditentukan secara andal, aset
keuangan tersebut diakui dan diukur
pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial
instruments not traded in an active market
cannot be reliably determined, such financial
assets are recognized and measured at their
carrying values.
v. Biaya perolehan yang diamortisasi
dari instrumen keuangan
v. Amortized cost of financial instruments
Amortized cost is computed using the EIR
method less any allowance for impairment
and principal repayment or reduction. The
calculation takes into account any premium
or discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the EIR.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur
dengan menggunakan metode SBE
dikurangi penyisihan penurunan nilai dan
pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan ini mencakup seluruh premi
atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi serta komisi
yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari SBE.
3.
ACCOUNTING
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada
akhir
periode
pelaporan.
Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam tahun
pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial
statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses, assets
and liabilities, and the disclosure of contingent
liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about these assumptions and estimates
could result in outcomes that require a material
adjustment to the carrying amount of the asset and
liability affected in future years.
i.
i.
Pertimbangan
Judgments
The following judgments are made by
management in the process of applying the
Company’s accounting policies that have the
most significant effects on the amounts
recognized in the financial statements:
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan
kebijakan akuntansi Perusahaan yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
3.
Pertimbangan (lanjutan)
·
SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
i.
Judgments (continued)
·
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
financial
assets
and
The
Company
determines
the
classifications of certain assets and
liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 50 (Revised
2010). Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in
accordance with the Company’s accounting
policies disclosed in Note 2.
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas
aset dan liabilitas tertentu sebagai aset
keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan apakah
definisi yang ditetapkan PSAK No. 50
(Revisi
2010)
dipenuhi.
Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan
diakui
sesuai
dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 2.
ii.
Classification of
financial liabilities
Estimasi dan asumsi
ii.
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber
utama estimasi ketidakpastian lain pada
tanggal pelaporan yang memiliki risiko
signifikan bagi penyesuaian yang material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan
di bawah ini. Perusahaan mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang
tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan, mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi
diluar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait
pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimates uncertainty at
the reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial year/period are disclosed below. The
Company based its assumptions and estimates
on parameters available when the financial
statements
were
prepared.
Existing
circumstances and assumptions about future
developments, may change due to market
changes or circumstances arising beyond the
control of the Company. Such changes are
reflected in the assumptions as they occur.
·
·
Imbalan kerja
Employee benefits
The determination of the Company’s net
employee benefits liability is dependent on
its selection of certain assumptions used by
the independent actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include
among others, discount rates, annual salary
increase rate, annual employee turn-over
rate, disability rate, retirement age and
mortality rate. Actual results that differ from
the Company’s assumptions which effects
are more than 10% of the defined benefit
obligations are deferred and being
amortized on a straight-line method over the
expected average remaining service years
of the qualified employees. While the
Company believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant
differences in the Company’s actual results
or significant changes in the Company’s
assumptions may materially affect its
estimated liabilities for pension and
employee benefits and net employee
benefits expense. The carrying amount of
Penentuan liabilitas imbalan kerja neto
Perusahaan bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perusahaan yang memiliki pengaruh
lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti,
ditangguhkan dan diamortisasi secara
garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan. Sementara Perusahaan
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi
yang` ditetapkan Perusahaan dapat
mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas pensiun dan imbalan
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
ii.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
·
·
SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
ii.
Estimates and assumptions (continued)
·
Imbalan kerja (lanjutan)
Employee benefits (continued)
kerja neto Perusahaan pada tanggal
31
Desember
2012
adalah
Rp81.541.550 (2011: Rp48.540.978).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 20.
the Company’s estimated net liabilities for
employee benefits as of December 31,
2012
is
Rp81,541,550
(2011:
Rp48,540,978).
Further
details
are
disclosed in Note 20.
Kenaikan/penurunan
sebesar
satu
persen pada tingkat diskonto tahunan
akan menyebabkan penurunan/kenaikan
pada beban imbalan kerja neto atau
liabilitas imbalan kerja neto masingmasing sebesar Rp2.597.778 dan
Rp3.157.682 untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 (2011:
Rp1.421.783 dan Rp1.706.639).
An increase/decrease of one percent in the
annual
discount
rate
will
cause
decrease/increase in the net employee
benefit expense or net employee benefits
liability amounting to Rp2,597,778 and
Rp3,157,682, respectively, for the year
ended December 31, 2012 (2011:
Rp1,421,783 and Rp1,706,639).
·
Penyusutan aset tetap, amortisasi biaya
renovasi bangunan sewa dan beban
ditangguhkan
Depreciation of fixed assets, amortization of
renovation costs of rented buildings and
deferred charges
The costs of fixed assets, renovation costs
of rented buildings and deferred charges
are depreciated/ amortized on a straight-line
method over their estimated useful life.
Management properly estimates the useful
life of these fixed assets, renovation costs
of rented buildings and deferred charges to
be within 5 to 30 years. These are common
life expectancies applied in the industries
where
the
Company
conducts
its
businesses. Changes in the expected level
of usage and technological development
could impact the economic useful life and
the residual values of these assets, and
therefore future depreciation charges could
be revised. The net carrying amount of the
Company’s fixed assets, renovation costs of
rented buildings and deferred charges as of
December 31, 2012 are Rp305,158,162,
Rp402,144,398
and
Rp59,316,075,
respectively
(2011:
Rp236,301,891,
Rp325,657,870 and Rp46,491,718). Further
details are disclosed in Notes 8, 9 and 11.
Biaya perolehan aset tetap, biaya
perolehan renovasi bangunan sewa dan
beban
ditangguhkan
disusutkan/
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi
masa
manfaat
ekonomisnya.
Manajemen
mengestimasi
masa
manfaat ekonomis aset tetap, biaya
renovasi sewa dan beban ditangguhkan
antara 5 sampai dengan 30 tahun. Ini
adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana
Perusahaan menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan
teknologi
dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis
dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin
direvisi. Nilai tercatat neto atas aset
tetap, biaya renovasi bangunan sewa
dan beban ditangguhkan Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp305.158.162,
Rp402.144.398
dan
Rp59.316.075
(2011: Rp236.301.891, Rp325.657.870
dan Rp46.491.718). Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 8, 9
dan 11.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
ii.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
·
SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
ii.
Estimates and assumptions (continued)
·
Instrumen keuangan
The Company carries certain financial
assets and liabilities at fair values, which
requires the use of accounting estimates.
While significant components of fair value
measurement were determined using
verifiable objective evidences, the amount
of changes in fair values would differ if the
Company
utilized
different
valuation
methodology. Any changes in fair values of
these financial assets and liabilities would
affect directly the Company’s profit or loss.
The carrying amount of financial assets
carried at fair values in the statements of
financial position as of December 31, 2012
is Rp612,519,780 (2011: Rp601,023,564),
while the carrying amount of financial
liabilities carried in the statements of
financial position as of December 31, 2012
is Rp591,827,902 (2011: Rp558,730,839).
Further details are disclosed in Note 30.
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas
keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi.
Sementara
komponen
signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif
yang
dapat
diverifikasi,
jumlah
perubahan nilai wajar dapat berbeda bila
Perusahaan menggunakan metodologi
penilaian yang berbeda. Perubahan nilai
wajar aset dan liabilitas keuangan
tersebut dapat mempengaruhi secara
langsung laba atau rugi Perusahaan.
Nilai tercatat dari aset keuangan pada
nilai wajar dalam laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp612.519.780
(2011: Rp601.023.564), sedangkan nilai
tercatat liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp591.827.902 (2011: Rp558.730.839).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 30.
·
Financial instruments
·
Pajak Penghasilan
Income Tax
Ketidakpastian atas interpretasi dari
peraturan
pajak
yang
kompleks,
perubahan peraturan pajak dan jumlah
dan timbulnya pendapatan kena pajak di
masa depan, dapat menyebabkan
penyesuaian di masa depan atas
pendapatan dan beban pajak yang telah
dicatat.
Uncertainties exist with respect to the
interpretation of complex tax regulations,
changes in tax laws, and the amount and
timing of future taxable income, could
necessitate future adjustments to tax
income and expense already recorded.
Estimasi signifikan dilakukan dalam
menentukan
provisi
atas
pajak
penghasilan badan. Terdapat transaksi
dan
perhitungan
tertentu
yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak
pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Perusahaan mengakui liabilitas atas
pajak penghasilan badan berdasarkan
estimasi
apakah
akan
terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Nilai
tercatat
neto
utang
pajak
penghasilan badan pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp51.896
(2011:
Rp726.583).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 16.
Significant
estimate
is
involved
in
determining provision for corporate income
tax. There are certain transactions and
computation for which the ultimate tax
determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Company
recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax will
be due. The net carrying amount of
corporate income tax payable as of
December 31, 2012 was Rp51,896 (2011:
Rp726,583). Further details are disclosed in
Note 16.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
ii.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
·
SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS (continued)
ii.
Estimates and assumptions (continued)
·
Aset Pajak Tangguhan
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and
unused tax losses to the extent that it is
probable that taxable profit will be available
against which the tax losses can be utilized.
Significant management estimates are
required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing and the level of
future taxable profits together with future tax
planning strategies. As of December 31,
2012, deferred tax liabilities of the Company
was Rp54,914,125 (2011: Rp49,322,215).
Further details are disclosed in Note 16.
Aset pajak tangguhan diakui atas
seluruh perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan rugi fiskal yang belum
digunakan
sepanjang
besar
kemungkinannya bahwa penghasilan
kena pajak akan tersedia sehingga rugi
fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi
signifikan oleh manajemen disyaratkan
dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan
yang
dapat
diakui,
berdasarkan saat penggunaan dan
tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan.
Pada tanggal 31 Desember 2012,
liabilitas pajak tangguhan Perusahaan
sebesar
Rp54.914.125
(2011:
Rp49.322.215). Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 16.
4.
KAS DAN SETARA KAS
4.
2012
Kas
Bank
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000.000)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk
AS$1.506.674
(2011: AS$20.016)
Sub-total
Deposito berjangka
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Mega Tbk
Deferred Tax Assets
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011
6.599.730
5.820.610
Cash on hand
86.529.974
46.798.732
68.735.288
40.599.246
4.877.791
4.043.132
3.730.665
4.283.458
9.349.983
2.987.376
3.699.690
3.116.904
2.375.551
2.190.873
3.562.701
996.254
1.357.417
1.042.123
14.569.535
181.506
Cash in banks
Third parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
Others
(each below Rp1,000,000)
US Dollar
PT Bank CIMB Niaga Tbk
US$1,506,674
(2011: US$20,016)
171.099.391
133.928.808
Sub-total
134.000.000
174.000.000
86.798.921
56.000.000
43.000.000
39.000.000
22.000.000
85.517.275
86.000.000
51.000.000
7.000.000
7.000.000
31
Time deposits
Third parties
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Mega Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
2012
.
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
AS$519.031 (2011: nihil)
PT Bank Central Asia Tbk
AS$417.979 (2011: AS$932.832)
2011
5.019.026
-
4.041.853
8.458.918
US Dollar
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
US$519,031 (2011: nil)
PT Bank Central Asia Tbk
US$417,979 (2011: US$932,832)
Sub-total
389.859.800
418.976.193
Sub-total
Total
567.558.921
558.725.611
Total
Rekening di bank memiliki tingkat bunga
mengambang sesuai dengan tingkat penawaran
pada masing-masing bank.
Accounts in banks earn interest at floating rates
based on the offerred rate from each bank.
Tingkat bunga atas deposito berjangka tersebut
di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates on the above time deposits are as
follows:
2012
Tingkat bunga deposito berjangka
per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2011
4,75% - 7,20%
0,50% - 0,75%
5,50% - 8,50%
0,40%
Interest rates per annum
on time deposits
Rupiah
US Dollar
As of December 31, 2012 and 2011, there are no
cash and cash equivalents which have been
pledged as collateral to loans and other borrowings.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak
ada kas dan setara kas yang dijadikan jaminan
atas utang dan pinjaman lainnya.
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES
Piutang lain-lain merupakan tagihan kepada
pengelola foodcourt atas hasil penjualan
makanan dan minuman, insentif dari pemasok,
serta pinjaman kepada pihak ketiga dan
karyawan. Seluruh piutang lain-lain adalah dalam
mata uang Rupiah.
Other receivables mainly represent receivables from
foodcourt management for the sales of foods and
beverages, incentives from suppliers, and also loans
to third parties and employees. All other receivables
are dominated in Rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya
penurunan nilai piutang lain-lain pada akhir
tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan
bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga
tidak ada kerugian penurunan nilai atas piutang
yang harus dicatat.
Based on the results of review for impairment of
other receivables at the end of the year, the
Company’s management believes that the entire
receivables are collectible and, hence, no
impairment losses on receivables should be
recorded.
Piutang lain-lain tidak dijaminkan, tidak dibebani
bunga, dan penyelesaiannya akan dilakukan
secara tunai.
Other receivables are unsecured, non-interest
bearing and the settlement will be in cash.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PERSEDIAAN
6.
Bahan baku
Makanan dan minuman
Bahan pembungkus
Persediaan lain-lain
Total
7.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
INVENTORIES
2012
2011
66.543.658
25.449.109
34.066.448
27.116.617
53.068.791
17.417.125
33.841.530
24.577.174
Raw materials
Foods and beverages
Packing materials
Other inventories
153.175.832
128.904.620
Total
Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi
neto dan keadaan fisik persediaan pada akhir
tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan
bahwa semua persediaan di atas akan dapat
dijual/digunakan, sehingga penyisihan untuk
persediaan usang dan penurunan nilai
persediaan tidak diperlukan.
Based on the review of net realizable value and
physical condition of the inventories at the end of
the year, the Company’s management believes that
all of the above inventories are salable/usable, thus
an allowance for obsolescence and decline in
market value of inventories is considered not
necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
persediaan
diasuransikan
terhadap
risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan
sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, inventories are
covered by insurance against the risk of losses by
fire and other risks under blanket policies with total
coverage as follows:
2012
2011
Pihak ketiga
PT Zurich Insurance Indonesia
PT Chartis Insurance Indonesia
31.984.009
-
20.285.000
Third parties
PT Zurich Insurance Indonesia
PT Chartis Insurance Indonesia
Pihak berelasi (Catatan 28)
PT Asuransi Central Asia
52.549.300
51.766.597
Related party (Note 28)
PT Asuransi Central Asia
Total
84.533.309
72.051.597
Total
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko
yang dipertanggungkan.
Management believes that the said amounts of
insurance coverage are adequate to cover any
possible losses that may arise from the insured
risks.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak
ada persediaan yang dijadikan jaminan atas
utang dan pinjaman lainnya.
As of December 31, 2012 and 2011, there are no
inventories which have been pledged as collateral to
loans and other borrowings.
BIAYA DIBAYAR DI
LANCAR LAINNYA
MUKA
DAN
ASET
7.
PREPAID EXPENSES AND OTHER CURRENT
ASSETS
Prepaid expenses consist of prepaid rental, service
and billboard advertising. Other current assets
mainly represent advance payments for inventories
and promotions.
Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya dibayar di
muka untuk sewa, jasa dan iklan pada papan
reklame.
Aset
lancar
lainnya
terutama
merupakan uang muka pemesanan persediaan
dan promosi.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP
8.
The details of the movements of fixed assets are as
follows:
Rincian mutasi dari aset tetap adalah sebagai
berikut:
Tahun 2012
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
FIXED ASSETS
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Disposals
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Year 2012
Harga Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Total harga perolehan
Cost
14.194.803
31.052.577
349.793.081
29.476.000
71.097.288
(19.554.300)
43.317.350
39.931.210
14.941.167
1.631.900
(150.621)
(1.580.571)
5.459.967
9.763.641
483.748.988
126.909.996
(21.285.492)
942.921
3.026.897
59.050.817
43.009.436
Direct ownership
Land
Buildings
Machineries and equipments
Furnitures, fixtures and
office equipments
Motor vehicles
(3.026.897)
12.196.711
Assets under finance leases
Motor vehicles
614.223
589.987.715
Total cost
*)
435.118
**)
(763.816)
44.105.921
31.052.577
400.572.253
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Accumulated Depreciation
16.524.616
174.727.269
1.226.485
35.003.921
(13.424.562)
22.584.314
32.489.582
10.986.925
3.232.007
(76.711)
(1.580.571 )
1.121.316
2.010.485
Total akumulasi penyusutan 247.447.097
52.459.823
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Nilai Buku
(15.081.844)
518.954
1.228.973
34.013.482
35.369.991
Direct ownership
Building
Machineries and equipments
Furnitures, fixtures and
office equipments
Motor vehicles
(1.228.973)
1.902.828
Assets under finance leases
Motor vehicles
284.829.553
Total accumulated depreciation
305.158.162
Net Book Value
**)
(514.477)
4.477
236.301.891
17.751.101
195.792.151
*) Merupakan reklasifikasi dari akun “Beban Ditangguhkan” pada tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 (Catatan 2)/
Represent reclassification from “Deferred Charges” account on January 1, 2012 in accordance with transitional provision of ISAK No. 25 (Note 2)
**) Termasuk reklasifikasi dari akun “Biaya Renovasi Bangunan Sewa” sebesar Rp179.105 dan Rp4.477 masing-masing untuk harga perolehan dan akumulasi penyusutan/
Include reclassification from “Renovation Cost of Rented Buildings” of Rp179,105 and Rp4,477 for cost and accumulated depreciation, respectively.
Tahun 2011
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Disposals
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Harga Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Total harga perolehan
Year 2011
Cost
14.194.803
31.052.577
305.757.273
48.776.441
(4.740.633)
-
14.194.803
31.052.577
349.793.081
34.823.530
31.219.820
8.515.279
2.120.650
(21.459)
-
6.590.740
43.317.350
39.931.210
Direct ownership
Land
Buildings
Machineries and equipments
Furnitures, fixtures and
office equipments
Motor vehicles
9.617.637
2.433.070
(6.590.740)
5.459.967
Assets under finance leases
Motor vehicles
426.665.640
61.845.440
483.748.988
Total cost
(4.762.092)
34
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
Tahun 2011
8.
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Disposals
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Year 2011
Accumulated Depreciation
15.243.448
151.767.990
1.281.168
25.640.543
(2.681.264)
-
16.524.616
174.727.269
9.045.533
26.330.151
13.550.985
2.644.130
(12.204)
-
3.515.301
22.584.314
32.489.582
Direct ownership
Buildings
Machineries and equipments
Furnitures, fixtures and
office equipments
Motor vehicles
3.343.998
1.292.619
(3.515.301)
1.121.316
Assets under finance leases
Motor vehicles
Total akumulasi penyusutan 205.731.120
44.409.445
247.447.097
Total accumulated depreciation
236.301.891
Net Book Value
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Nilai Buku
(2.693.468)
-
220.934.520
Analysis of the gain on sales of fixed assets is as
follows:
Analisis laba atas penjualan aset tetap adalah
sebagai berikut:
2012
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku dari aset tetap yang dijual
Penerimaan dari penjualan
Laba atas penjualan aset tetap
(Catatan 26)
2011
1.788.249
(1.766.854)
4.617.087
(2.618.190)
Cost
Accumulated depreciation
21.395
(741.580)
1.998.897
(2.060.262)
Net book value of fixed assets sold
Proceeds from sales
720.185
2012
Kerugian penghapusan aset tetap
(Catatan 26)
Gain on sales of fixed assets
(Note 26)
Analysis of the loss on disposal of fixed assets is as
follows:
Analisis rugi atas penghapusan aset tetap
adalah sebagai berikut:
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
61.365
2011
19.497.243
(13.314.990)
145.005
(75.278)
6.182.253
69.727
Cost
Accumulated depreciation
Loss on disposal of fixed assets
(Note 26)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012, penambahan aset tetap
melalui aktivitas non-kas adalah melalui sewa
pembiayaan sebesar Rp9.763.641 (2011:
Rp2.433.070).
For the year ended December 31, 2012, additions
of fixed assets through non-cash activities are
funded by obligation under finance leases were
amounting to Rp9,763,641 (2011: Rp2,433,070).
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi
komputer pada 2012, manajemen Perusahaan
telah menyesuaikan masa manfaat dari
komputer, yang terdapat dalam mesin dan
perlengkapan, dari 10 tahun menjadi 4 tahun.
Efek dari penyesuaian masa manfaat ini adalah
Rp5.420.430.
Manajemen
Perusahaan
berkeyakinan bahwa masa manfaat dari
komputer selama 4 tahun adalah memadai.
Based on a review of the condition of computer in
2012, the Company’s management has adjusted the
useful life of computers, which included in
machineries and equipments, from 10 years to
4 years. The effect of the adjustment of the useful
life is Rp5,420,430. The Company’s management
believes that the useful life of computer of 4 years is
adequate.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi
perabotan dan peralatan kantor pada 2011,
manajemen Perusahaan telah menyesuaikan
masa manfaat dari perabotan dan peralatan
kantor dari 10 tahun menjadi 4 tahun. Efek dari
penyesuaian
masa
manfaat
ini
adalah
Rp10.230.875.
Manajemen
Perusahaan
berkeyakinan bahwa masa manfaat dari
perabotan dan peralatan kantor selama 4 tahun
adalah memadai.
Based on a review of the condition of furnitures,
fixtures and office equipments in 2011, the
Company’s management has adjusted the useful life
of furnitures, fixtures and office equipments from 10
years to 4 years. The effect of the adjustment of the
useful life is Rp10,230,875. The Company’s
management believes that the useful life of
furnitures, fixtures and office equipments of 4 years
is adequate.
Beban penyusutan disajikan dalam laporan laba
rugi komprehensif sebagai berikut:
Depreciation expense is presented in the statements
of comprehensive income as follows:
2012
2011
Beban penjualan dan distribusi
Beban umum dan administrasi
39.689.853
12.769.970
35.403.648
9.005.797
Selling and distribution expenses
General and administrative expenses
Total
52.459.823
44.409.445
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai perolehan
aset tetap Perusahaan yang telah disusutkan
penuh namun masih digunakan adalah sebesar
Rp134.101.192, yang terutama terdiri atas mesin
dan peralatan, kendaraan bermotor, perabotan
dan peralatan kantor.
As of December 31, 2012, the costs of the
Company’s fixed assets that have been fully
depreciated but still being utilized were amounting to
Rp134,101,192,
which
mainly
consist
of
machineries and equipments, motor vehicles,
furnitures, fixtures and office equipments.
Perusahaan memiliki hak atas tanah berupa Hak
Guna Bangunan (HGB) sampai dengan tahun
2016-2042 beserta bangunan yang berada di
atasnya, yang berlokasi di Jakarta dan Bogor.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa
hak
atas
tanah
tersebut
akan
dapat
diperpanjang.
The Company has rights in forms of Hak Guna
Bangunan (HGB) on land lots located in Jakarta and
Bogor where its buildings are situated, with
remaining legal terms that are valid through
2016-2042. The Company’s management believes
that the covering landright ownership titles can be
extended upon their expiration.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan,
tidak ada kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan
adanya penurunan nilai aset tetap untuk tahun
yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Based on the assessment of the management of the
Company, there are no events or changes in
circumstances that indicate any impairment in the
value of fixed assets for the years ended
December 31, 2012 and 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap
dan biaya renovasi atas bangunan yang disewa
dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the Company
has insured its fixed assets and renovation costs of
rented buildings with total coverage as follows:
2012
2011
Pihak ketiga
PT Zurich Insurance Indonesia
PT Chartis Insurance Indonesia
PT Asuransi Wahana Tata
574.074.600
-
460.704.600
99.400.000
Third parties
PT Zurich Insurance Indonesia
PT Chartis Insurance Indonesia
PT Asuransi Wahana Tata
Pihak berelasi (Catatan 28)
PT Asuransi Central Asia
578.733.333
558.238.422
Related party (Note 28)
PT Asuransi Central Asia
1.152.807.933
1.118.343.022
Total
Total
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
9.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
nilai
pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari
risiko tersebut.
Management believes that the said amount of
insurance coverage is adequate to cover possible
losses from the said risks.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak
ada aset tetap yang dijadikan jaminan atas utang
dan pinjaman lainnya.
As of December 31, 2012 and 2011, there are no
fixed assets which have been pledged as collateral
to loans and other borrowings.
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar atas
tanah
Perusahaan
adalah
sebesar
Rp178.248.202.
As of December 31, 2012, the fair value of
Company’s land amounting to Rp178,248,202.
BIAYA RENOVASI BANGUNAN SEWA
9.
2012
RENOVATION COSTS OF RENTED BUILDINGS
2011
Biaya perolehan
Akumulasi amortisasi
595.717.249
(193.572.851)
471.915.610
(146.257.740)
Neto
402.144.398
325.657.870
PANJANG
DIBAYAR
Sewa jangka panjang dibayar di
merupakan sewa untuk gerai restoran.
10. LONG-TERM PREPAID RENTS
Long-term prepaid rents represent rentals for
restaurant’s outlets.
muka
2012
Biaya perolehan
Akumulasi amortisasi
Neto
Net
The rented buildings are located in Indonesia.
Bangunan sewa tersebut berada di Indonesia.
10. SEWA
JANGKA
DI MUKA
Cost
Accumulated amortization
2011
323.291.278
(190.318.069)
312.106.207
(197.214.857)
132.973.209
114.891.350
11. BEBAN DITANGGUHKAN
Cost
Accumulated amortization
Net
11. DEFERRED CHARGES
The details of deferred charges are as follows:
Beban ditangguhkan terdiri dari:
2012
Harga
Perolehan/
Cost
Akumulasi
Amortisasi/
Accumulated
Amortization
Nilai Buku/
Net Book Value
Initial dan renewal fees
Program komputer
104.058.443
7.479.407
(47.914.336)
(4.307.439)
56.144.107
3.171.968
Initial and renewal fees
Computer programs
Total
111.537.850
(52.221.775)
59.316.075
Total
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
11. BEBAN DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED CHARGES (continued)
2011
Akumulasi
Amortisasi/
Accumulated
Amortization
Harga
Perolehan/
Cost
Nilai Buku/
Net Book Value
Initial dan renewal fees
Program komputer
HGB
84.406.831
6.462.167
495.705
(42.223.044)
(2.589.354)
(60.587)
42.183.787
3.872.813
435.118
Initial and renewal fees
Computer programs
Landrights
Total
91.364.703
(44.872.985)
46.491.718
Total
12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
12. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Other non-current assets consists of:
Aset tidak lancar lainnya terdiri dari:
2012
2011
Uang muka biaya
renovasi bangunan sewa
Uang jaminan
Mesin dan peralatan belum digunakan
Lain-lain
50.385.307
23.801.359
5.287.796
-
40.575.017
20.670.020
4.623.184
71.886
Advance payments for
renovation cost of rented buildings
Security deposits
Unused machinery and equipment
Others
Total
79.474.462
65.940.107
Total
13. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM BANK LOAN
·
Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh
fasilitas modal kerja dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk dengan batas maksimum
pinjaman sebesar Rp5.000.000. Pinjaman
tersebut telah dibayar lunas pada 30 Juni
2011 dan fasilitas ini tidak diperpanjang lagi.
·
In 2010, the Company obtained working capital
loan facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
with a maximum credit limit of Rp5,000,000.
The loan has been fully repaid on June 30,
2011 and the facility was no longer renewed
since then.
·
Berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit
tertanggal 27 Juli 2011, pada tanggal 29 Juli
2011, Perusahaan melakukan penarikan
dana atas fasilitas time loan revolving dari
PT Bank Central Asia Tbk sejumlah
Rp200.000.000
sehubungan
dengan
pembayaran dividen
yang
dilakukan.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar
8,90% per tahun dan telah dilunasi pada
11 Oktober 2011.
·
Based on loan facility agreement dated July 27,
2011, on July 29, 2011, the Company withdrew
the time loan revolving facility from PT Bank
Central Asia Tbk of Rp200,000,000, in relation
with the payment of dividends. The loan bears
interest at 8.90% per annum and has been fully
repaid on October 11, 2011.
14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES
This account consists of payables to the following
suppliers mainly arising from purchase of raw
materials. All trade payables are dominated in
Rupiah.
Akun ini terdiri dari utang kepada para pemasok
di bawah ini yang timbul terutama dari pembelian
bahan baku. Seluruh utang usaha dicatat dalam
mata uang Rupiah.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
14. UTANG USAHA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued)
Utang usaha terdiri dari:
Trade payables consists of:
Pihak ketiga
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
PT Saliman Riyanto
PT Sukanda Djaya
PT Wonokoyo Jaya Corp.
PT Foodindo Dwivestamas
UD Putra Mandiri
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp7.000.000)
Sub-total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 28)
Total
2012
2011
28.406.668
10.649.466
8.668.211
8.489.715
7.694.801
6.498.907
27.461.525
7.930.176
8.271.111
7.717.177
4.647.255
8.002.021
Third parties
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
PT Saliman Riyanto
PT Sukanda Djaya
PT Wonokoyo Jaya Corp.
PT Foodindo Dwivestamas
UD Putra Mandiri
73.901.142
90.215.217
Others (each below Rp7,000,000)
144.308.910
154.244.482
Sub-total
72.416.298
46.762.384
Related parties (Note 28)
216.725.208
201.006.866
Total
Utang usaha tidak dibebani bunga dan
penyelesaiannya akan dilakukan secara tunai.
Trade payables are non-interest bearing and the
settlement will be in cash.
Analisis umur utang usaha adalah sebagai
berikut:
The aging analysis of trade payables is as follows:
2012
2011
Lancar
Jatuh tempo 30 - 90 hari
Jatuh tempo > 90 hari
177.354.075
37.919.955
1.451.178
184.090.010
14.819.233
2.097.623
Current
Overdue 30 - 90 days
Overdue > 90 days
Total
216.725.208
201.006.866
Total
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES
Other payables represent payable for purchases of
machinery and equipment, renovation of rented
buildings, rental of warehouse, purchases of
marketing and promotion supplies to:
Utang lain-lain merupakan utang atas pembelian
mesin dan peralatan, renovasi bangunan sewa,
sewa
gudang,
pembelian
perlengkapan
pemasaran dan promosi kepada:
2012
2011
Pihak ketiga
PT Kreasi Cipta Imaji
PT Global Premium Indonesia
PT Roemah Media
PT Infomedia Nusantara
PT Es Hupindo
PT Ganesh Indonesia Surya International
PT EJO Coffee Indonesia
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000.000)
13.410.474
1.982.519
1.952.115
1.604.181
1.192.230
708.861
-
21.573.916
1.426.845
3.148.015
297.996
682.038
1.140.029
2.797.372
Third parties
PT Kreasi Cipta Imaji
PT Global Premium Indonesia
PT Roemah Media
PT Infomedia Nusantara
PT Es Hupindo
PT Ganesh Indonesia Surya International
PT EJO Coffee Indonesia
65.342.484
48.464.286
Others (each below Rp1,000,000)
Sub-total
86.192.864
79.530.497
Sub-total
364.592
546.285
Related parties (Note 28)
86.557.456
80.076.782
Total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 28)
Total
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER PAYABLES (continued)
2012
2011
Pihak ketiga
Rupiah
Dolar AS
Dolar SG
81.690.381
4.305.782
196.701
76.216.535
3.313.962
-
Third parties
Rupiah
US Dollar
SG Dollar
Sub-total
86.192.864
79.530.497
Sub-total
364.592
546.285
Related parties
Rupiah
86.557.456
80.076.782
Total
Pihak-pihak berelasi
Rupiah
Total
Other payables are non-interest bearing and the
settlement will be in cash.
Utang lain-lain tidak dibebani bunga dan
penyelesaiannya akan dilakukan secara tunai.
16. PERPAJAKAN
a.
16. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a.
This account represents prepaid income tax
article 23 for the year of 2011.
Akun ini merupakan pajak penghasilan
dibayar di muka pasal 23 tahun 2011.
b.
Utang pajak
b.
Taxes payable
Taxes payables consists of:
Utang pajak terdiri dari:
c.
Prepaid taxes
2012
2011
Pajak pembangunan (PB I)
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23 dan 4(2)
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak pertambahan nilai
Pajak penghasilan badan
33.007.555
7.016.862
4.158.121
4.280.530
3.551.743
2.469.268
51.896
29.876.558
4.698.155
3.964.350
5.561.563
3.115.762
2.290.700
726.583
Development tax (PB I)
Income tax article 21
Income tax article 23 and 4(2)
Income tax article 25
Income tax article 26
Value-added tax
Corporate income tax
Total
54.535.975
50.233.671
Total
Beban pajak penghasilan
c.
Income tax expense
The details of income tax expense are as
follows:
Rincian beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
2012
2011
Pajak kini
Pajak tangguhan, neto
(57.578.970)
(5.591.910)
(55.618.849)
(14.028.779)
Current tax
Deferred tax, net
Total
(63.170.880)
(69.647.628)
Total
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
16. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
A reconciliation between profit before income
tax expense, as shown in the statements of
comprehensive income, to the estimated
taxable income is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban
pajak penghasilan, sebagaimana tercantum
dalam laporan laba rugi komprehensif,
dengan estimasi penghasilan kena pajak
adalah sebagai berikut:
2012
Laba sebelum beban pajak
penghasilan menurut laporan
laba rugi komprehensif
Koreksi pajak:
Beda tetap
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Sumbangan
Beban pajak
Pendapatan bunga
Pendapatan sewa
Beda temporer
Penyisihan atas imbalan kerja
Amortisasi beban ditangguhkan
Amortisasi biaya renovasi
bangunan sewa
Penyusutan aset tetap
Aset sewa pembiayaan
Estimasi penghasilan kena pajak
Income tax expense (continued)
2011
269.216.864
298.702.152
Profit before income tax expense
per statements of
comprehensive income
Tax correction:
Permanent differences
2.740.442
419.035
36.526
(19.204.456)
(524.891)
478.238
126.246
(20.344.146)
(371.977)
33.000.572
502.780
6.963.356
1.637.153
(49.455.060)
(4.811.008)
(1.604.924)
(58.661.407)
(5.206.265)
(847.952)
230.315.880
222.475.398
Estimated taxable income
Beban pajak kini
57.578.970
55.618.849
Current tax expense
Dikurangi: Pajak dibayar di muka
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
760.409
56.766.665
575.452
54.316.814
Less: Prepaid taxes
Income tax article 23
Income tax article 25
Total pajak dibayar di muka
57.527.074
54.892.266
Total prepaid taxes
51.896
726.583
Corporate income tax payable
Utang pajak penghasilan badan
A reconciliation between the income tax
expense calculated by applying the applicable
tax rates to the profit before income tax
expense and the income tax expense as shown
in the statements of comprehensive income, is
as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
yang dihitung dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku atas laba sebelum beban
pajak penghasilan dan beban pajak
penghasilan sebagaimana disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif, adalah
sebagai berikut:
2012
Laba sebelum beban pajak
penghasilan menurut laporan
laba rugi komprehensif
Non-deductible expense
Donation
Tax expenses
Interest income
Rent income
Temporary differences
Provision for employee benefits
Amortization of deferred charges
Amortization of renovation costs of
rented buildings
Depreciation of fixed assets
Assets under finance leases
2011
269.216.864
298.702.152
Beban pajak penghasilan pada
tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap
67.304.216
(4.133.336)
74.675.538
(5.027.910)
Total
63.170.880
69.647.628
41
Profit before income tax expense
per statements of
comprehensive income
Income tax expense at
applicable tax rate
Tax effect on permanent differences
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
badan
The single rate for corporate income tax is
25.00%.
Perusahaan akan melaporkan penghasilan
kena pajak dan beban pajak penghasilan
tahun
berjalan
untuk
tahun
2012,
sebagaimana disebutkan di atas, dalam
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Badan (“SPT PPh Badan”) ke
Kantor
Pajak.
Untuk
tahun
2011,
Perusahaan telah melaporkan dalam SPT
PPh Badan penghasilan kena pajak sesuai
dengan jumlah tersebut di atas.
The Company will report taxable income and
current income tax expense for 2012, as stated
above, in its income tax return (“SPT PPh
Badan”) to be submitted to the Tax Office. For
2011, the Company has reported its taxable
income in its income tax return (“SPT PPh
Badan”) as stated above.
Tarif tunggal pajak
adalah 25,00%.
d.
16. TAXATION (continued)
penghasilan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets (liabilities)
Deferred tax assets (liabilities) consist of:
Aset (liabilitas) pajak tangguhan terdiri dari:
2012
2011
Liabilitas imbalan kerja
Biaya renovasi bangunan sewa
Aset tetap
Beban ditangguhkan
Aset sewa pembiayaan
27.436.466
(57.123.750)
(17.602.608)
(5.025.744)
(2.598.489)
19.186.323
(44.759.985)
(16.399.856)
(5.151.439)
(2.197.258)
Employee benefits liability
Renovation costs of rented buildings
Fixed assets
Deferred charges
Assets under finance leases
Liabilitas pajak tangguhan, neto
(54.914.125)
(49.322.215)
Deferred tax liabilities, net
Analysis of changes in deferred tax:
Analisis perubahan pajak tangguhan:
2012
Saldo awal liabilitas
pajak tangguhan, neto
Manfaat (beban) pajak tangguhan
tahun berjalan:
Liabilitas imbalan kerja
Beban ditangguhkan
Biaya renovasi bangunan sewa
Aset tetap
Aset sewa pembiayaan
Beban pajak tangguhan
pada tahun berjalan, neto
Saldo akhir liabilitas
pajak tangguhan, neto
2011
8.250.143
125.695
(12.363.765)
(1.202.752)
(401.231)
1.740.839
409.288
(14.665.352)
(1.301.566)
(211.988)
Beginning balance
deferred tax liabilities, net
Deferred tax benefit (expense)
for the current year:
Employee benefits liability
Deferred charges
Renovation costs of rented buildings
Fixed assets
Assets under finance leases
(5.591.910)
(14.028.779)
Deferred income tax expense
in current year, net
(54.914.125)
(49.322.215)
Ending balance
deferred tax liabilities, net
(49.322.215)
42
(35.293.436)
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
16. TAXATION (continued)
Umum
e.
General
The Company submits tax returns on the basis
of self-assessment. Based on the latest
changes on Law on General Rules and
Procedures in 2007, the Tax Authorities may
assess or amend taxes within five years from
the date when the tax was payable. The
transitional provisions of the said law stipulate
that taxes for fiscal year 2007 and prior may be
assessed by the Tax Authorities at the latest at
the end of 2013.
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan
berdasarkan perhitungan sendiri (selfassessment).
Berdasarkan
perubahan
terakhir atas Undang-undang Ketentuan
Umum Perpajakan pada tahun 2007,
Otoritas Pajak dapat menetapkan atau
mengubah besarnya liabilitas pajak dalam
waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya
pajak. Peraturan peralihan atas Undangundang
tersebut
menyatakan
bahwa
liabilitas pajak untuk tahun fiskal 2007 dan
sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas
Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
17. ACCRUED EXPENSES
Accrued expenses consist of:
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
2012
2011
Sewa
Jasa waralaba
Listrik, air dan telepon
Service charges
Lain-lain
22.538.659
20.404.579
13.791.815
949.664
-
18.224.058
17.611.874
9.924.532
785.575
88.935
Rent
Franchise fees
Electricity, water and telephone
Service charges
Others
Total
57.684.717
46.634.974
Total
18. UANG MUKA YANG DITERIMA
18. ADVANCES RECEIVED
This account represents advances received from
prospective business partners of new restaurant
outlets.
Akun ini merupakan uang muka yang diterima
dari calon mitra usaha atas gerai restoran baru.
19. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
19. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES
The Company has several finance leases
agreements with PT Orix Indonesia Finance,
covering vehicles with lease terms of 3 years and is
being repaid through monthly installments. The
aforementioned lease commitments bear interest at
rates ranging from 9.22% - 12.30% per annum
(2011: 11.32% - 24.65% per annum). The Company
has option to purchase the vehicles by the end of
lease term.
Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian
sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Orix
Indonesia Finance, dengan jangka waktu sewa
selama 3 tahun, dan dilunasi melalui angsuran
bulanan. Fasilitas sewa pembiayaan ini
dikenakan suku bunga yang berkisar antara
9,22% - 12,30% per tahun (2011: 11,32% 24,65% per tahun). Perusahaan memiliki hak
opsi untuk membeli kendaraan tersebut pada
akhir perjanjian sewa.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
19. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
19. OBLIGATIONS
(continued)
UNDER
FINANCE
LEASES
Details of the obligations under finance leases are
as follows:
Rincian kewajiban sewa pembiayaan adalah
sebagai berikut:
2012
2011
Kurang dari satu tahun
Antara satu sampai lima tahun
4.499.319
4.442.834
1.488.449
1.469.890
Not later than one year
Between one to five years
Total pembayaran sewa pembiayaan
Dikurangi: Beban bunga di
masa mendatang
8.942.153
2.958.339
Total minimum future lease payments
(578.518)
Nilai tunai liabilitas sewa
pembiayaan
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
(137.553)
8.363.635
2.820.786
(3.959.175)
(1.367.815)
4.404.460
1.452.971
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Less: Future interest charges
Net present value of minimum
future lease payment
Less: Current maturities
Long-term portion
20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2,
Perusahaan telah mencatat liabilitas atas
manfaat pasti tanpa iuran untuk seluruh
karyawan tetap sehubungan dengan Undangundang
No.
13
tahun
2003
tentang
Ketenagakerjaan (“UUK”) berdasarkan kebijakan
dan praktik internal sesuai dengan PSAK No. 24
(Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
As mentioned in Note 2, the Company has provided
non-contributory defined benefit liabilities covering
all of its eligible permanent employees in
accordance with the requirements of Labor Law
No. 13 year 2003 (the “Labor Law”) based on
existing relevant internal policies and practices, in
accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010),
“Employee Benefits”.
Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan
kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
ditentukan berdasarkan penilaian dari laporan
aktuaria independen PT Binaputera Jaga
Hikmah,
sebagaimana
disebutkan
dalam
laporannya masing-masing tertanggal 8 Maret
2013 dan 12 Maret 2012. Asumsi-asumsi utama
yang digunakan dalam laporan tersebut antara
lain adalah sebagai berikut:
The Company provided a provision for employee
benefits for years ended December 31, 2012 and
2011 were determined based on the independent
actuarial report of PT Binaputera Jaga Hikmah, as
set out in their reports dated March 8, 2013 and
March 12, 2012, respectively. The key assumptions,
among others, used for the said report are as
follows:
2012
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel kematian
Tingkat pengunduran diri
2011
: 6,30% per tahun/per annum
: 10,00% per tahun/per annum
:
TMI-99
: 18-29 tahun/years = 10,00%
30-39 tahun/years = 5,00%
40-44 tahun/years = 3,00%
45-49 tahun/years = 2,00%
50-54 tahun/years = 1,00%
55 tahun/years = 0,00%
7,10% per tahun/per annum
10,00% per tahun/per annum
TMI-99
18-29 tahun/years = 10,00%
30-39 tahun/years = 5,00%
40-44 tahun/years = 3,00%
45-49 tahun/years = 2,00%
50-54 tahun/years = 1,00%
55 tahun/years = 0,00%
:
:
:
:
Discount rate
Salary increase rate
Mortality table
Resignation rate
The tables presents the components of net
employee benefits expense recognized in the
statements of comprehensive income and amounts
recognized in the statements of financial position for
the employee benefits provision as determined by
the said independent actuary report as follows:
Tabel berikut menyajikan komponen dari beban
imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif dan jumlah yang diakui
dalam laporan posisi keuangan untuk penyisihan
imbalan kerja karyawan seperti yang tercantum
dalam laporan aktuaria tersebut:
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
a.
b.
20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
a.
Beban imbalan kerja
2012
2011
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi kerugian aktuaria
Amortisasi biaya jasa lalu
Kurtailmen dan penyelesaian
20.129.642
14.208.313
5.581.519
159.241
-
12.430.740
10.092.825
2.748.525
159.241
(14.701.980)
Beban imbalan kerja
40.078.715
10.729.351
b.
Liabilitas imbalan kerja
2012
Nilai kini kewajiban
imbalan pasti
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum
menjadi hak
Liabilitas imbalan kerja
c.
d.
Employee benefits expense
Current service cost
Interest cost
Amortization of actuarial loss
Amortization of past service costs
Curtailment and settlement
Employee benefits expense
Employee benefits liability
2011
308.118.299
(219.287.343)
200.117.088
(144.127.463)
Present value of
the defined benefit obligation
Unrecognized actuarial loss
(7.289.406)
(7.448.647)
Non-vested past service cost
81.541.550
48.540.978
Employee benefits liability
c.
Mutasi liabilitas imbalan kerja
Movements in employee benefits liability
2012
2011
Saldo awal
Pembayaran imbalan kerja
Beban imbalan kerja
48.540.978
(7.078.143)
40.078.715
69.781.935
(31.970.308)
10.729.351
Saldo akhir
81.541.550
48.540.978
d.
Rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan
pasti
2012
Beginning balance
Benefit paid
Employee benefits expense
Ending balance
The reconciliation of the present value of
defined benefit obligations
2011
Nilai kini kewajiban - awal tahun
Kerugian aktuarial
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Imbalan yang dibayarkan
200.117.088
80.741.399
20.129.642
14.208.313
(7.078.143)
138.210.567
71.353.264
12.430.740
10.092.825
(31.970.308)
Nilai kini kewajiban - akhir tahun
308.118.299
200.117.088
Present value of obligations at beginning of year
Actuarial losses on obligation
Current service cost
Interest cost
Benefits paid
Present value of obligations at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan
2008, nilai kini kewajiban imbalan pasti masingmasing
adalah
sebesar
Rp175.101.827,
Rp121.340.056 dan Rp64.039.008.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the
present value of defined benefit obligations
amounted to Rp175,101,827, Rp121,340,056 and
Rp64,039,008, respectively.
Pada tahun 2011, Perusahaan mengubah usia
pensiun personil manajemen kunci dari
sebelumnya 80 tahun menjadi 55 tahun dan
penyisihan imbalan kerja sebesar Rp28.204.314
telah diklasifikasikan ke liabilitas jangka pendek
lainnya.
In 2011, the Company changed the pension age of
key management personnel from 80 years to
55 years and the provision for the benefits of
Rp28,204,314 has been classified as other current
liabilities.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Management believes that the provision for
employee benefits is sufficient according to the
requirements of the Labor Law No. 13/2003.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
untuk imbalan kerja untuk seluruh karyawan
telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
21. UTANG OBLIGASI
21. BONDS PAYABLE
2012
2011
Utang obligasi
Biaya emisi obligasi yang belum
diamortisasi
200.000.000
Total
196.010.910
(3.989.090)
200.000.000
(4.823.012)
195.176.988
Bonds payable
Unamortized bonds issuance costs
Total
Dari tanggal 3 sampai 4 Oktober 2011,
Perusahaan
telah
menawarkan
kepada
masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan
tingkat suku bunga tetap dengan nilai nominal
seluruhnya
sebesar
Rp200.000.000.
Sehubungan
dengan
penawaran
obligasi
tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat
“IdAA”; dari Pefindo, yang mencerminkan
kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk
memenuhi liabilitas keuangan jangka panjangnya
pada saat jatuh tempo.
From October 3 up to 4, 2011, the Company offered
to the public non-convertible, fixed rate bonds with a
total face value of Rp200,000,000. In connection
with the said bond offering, the Company obtained a
rating of “IdAA”, from Pefindo, which represents the
Company’s strong capability to settle its long-term
financial liabilities as they mature.
Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam
waktu lima tahun sampai dengan tanggal
6 Oktober 2016 dikenakan tingkat bunga tetap
sebesar 9,50% per tahun, dibayarkan setiap
kuartal. Wali Amanat dari obligasi ini adalah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, pihak
ketiga.
The said bonds, which have a maturity term of five
years up to October 6, 2016 are subject to fixed
interest rate of 9.50% per annum, payable quarterly.
The trustee or “Wali Amanat” of these bonds is
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, a third
party.
Beban bunga atas utang obligasi untuk tahun
yang
berakhir
pada
tanggal
31
Desember
2012
adalah
sebesar
Rp19.844.923 (2011: Rp4.945.749), disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Keuangan”
pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest expense of bonds payable for the year
ended December 31, 2012 amounted to
Rp19,844,923 (2011: Rp4,945,749), presented as
part of “Finance Cost” in the statements of
comprehensive income.
Sebagian besar dari hasil penerimaan atas
penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian
digunakan untuk mendirikan dan merenovasi
gerai-gerai Perusahaan beserta peralatannya.
Sisa dari hasil penerimaan atas penerbitan
obligasi digunakan untuk membangun dan
memperluas gudang-gudang Perusahaan.
A significant portion of the proceeds from the abovementioned bonds issuance is used to construct and
renovate Company’s outlets and its equipment. The
remainder of the proceeds is used to construct and
extend the Company’s warehouses.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam
semua
perjanjian
obligasi,
Perusahaan
diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, yang
mencakup persyaratan untuk mempertahankan
rasio keuangan tertentu dan untuk transaksi
tertentu harus mendapatkan persetujuan tertulis
dari Wali Amanat.
Under the terms of all of the covering bond
agreements, the Company is required to comply
with certain agreed restrictive covenants, which
include the requirements to maintain certain
financial ratios and to obtain prior written approval
from the trustee or “Wali Amanat” with respect to
certain transactions.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
21. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
21. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi tersebut tidak dijamin dengan jaminan
khusus, tetapi obligasi tersebut dijamin dengan
seluruh aset Perusahaan, kecuali aset
Perusahaan yang telah dijaminkan secara
khusus kepada kreditor-kreditor lainnya.
The bonds are not secured by specific security,
however, the bonds are secured by all of the
Company’s assets, except for those already used to
secure liabilities to other creditors.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa
Perusahaan mematuhi persyaratan-persyaratan
yang ada dalam perjanjian obligasi.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company’s
management believes that the Company is in
compliance with the covenant under the terms bond
agreements.
Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa
dalam periode pelaporan sampai dengan tanggal
laporan keuangan, Perusahaan tidak pernah
mengalami gagal bayar atas bunga yang telah
jatuh tempo.
The Company’s management declares that during
the reporting periods and up to the date of the
financial statements, the Company has never
defaulted on interest that fell due.
22. MODAL SAHAM
22. SHARE CAPITAL
As of December 31, 2012 and 2011, the details of
Company’s shareholders based on the record
maintained by PT Raya Saham Registra, Share
Administration Agency, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
rincian
pemegang
saham
Perusahaan
berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya
Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah
sebagai berikut:
2012
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
HSBC Fund Services Clients
Koperasi
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5,00%)
Total
Jumlah Saham/
Number of
Shares
Total
Nominal/
Nominal Value
43,84%
35,84%
10,14%
0,32%
201.846.667
165.013.334
46.667.014
1.473.332
20.184.667
16.501.333
4.666.701
147.333
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
HSBC Fund Services Clients
Cooperatives
9,86%
45.416.248
4.541.626
Public (each less than 5.00%)
100,00%
460.416.595
46.041.660
Total
2011
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
HSBC Fund Services Clients
Koperasi
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5,00%)
Total
Jumlah Saham/
Number of
Shares
Total
Nominal/
Nominal Value
43,84%
35,84%
9,76%
0,32%
201.846.667
165.013.334
44.953.174
1.473.332
20.184.667
16.501.333
4.495.317
147.333
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
HSBC Fund Services Clients
Cooperatives
10,24%
47.130.088
4.713.010
Public (each less than 5.00%)
100,00%
460.416.595
46.041.660
Total
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa tanggal 15 Juni 2011 yang telah
diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih
Adi Warsito, S.H., No. 48 tertanggal 15 Juni
2011, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal dasar dari Rp60.000.000
menjadi Rp184.000.000 dengan nilai nominal
Rp100 (angka penuh) per saham. Para
pemegang saham juga menyetujui peningkatan
modal ditempatkan dan disetor penuh dari
Rp44.625.000
menjadi
Rp46.041.660.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
penuh sebesar Rp1.416.660 dilakukan dengan
cara membagikan dividen berupa saham
sebanyak 14.166.595 (angka penuh) lembar
saham senilai Rp155.833.327. Selisih nilai pasar
dengan
nilai
nominal
saham
sebesar
Rp154.416.667 dicatat sebagai “Agio Saham”.
Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting
held on June 15, 2011, which were covered by
Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
No. 48 dated June 15, 2011, the shareholders
approved the increase of authorized capital from
Rp60,000,000 to Rp184,000,000 with par value of
Rp100 (full amount) per share. The shareholders
also approved the increase of issued and fully paid
share capital from Rp44,625,000 to Rp46,041,660.
The increase of the share capital issued and fully
paid of Rp1,416,660 is conducted through the
distribution of share dividends totaling of 14,166,595
(full amount) shares amounting to Rp155,833,327.
The excess of market value to par value amounting
to Rp154,416,667 is recorded as “Additional Paid-in
Capital”.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak
ada Komisaris maupun Direksi Perusahaan yang
memiliki saham Perusahaan.
As of December 31, 2012 and 2011, none of the
Company’s Commissioners or Directors own shares
of the Company.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan
memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 efektif
tanggal
16
Agustus
2007
untuk
mengkontribusikan sampai dengan 20,00% dari
modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke
dalam dana cadangan yang tidak boleh
didistribusikan.
Persyaratan
permodalan
eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh
Perusahaan dalam Rapat Umum Tahunan
Pemegang Saham berikutnya.
The Company is also required by the Limited
Liability Company Law No. 40, Year 2007 effective
August 16, 2007 to contribute to and maintain a
non-distributable reserve fund until the said reserve
reaches 20.00% of the issued and fully paid share
capital. This externally imposed capital requirements
will be considered by the Company in their next
Annual General Meeting of Shareholders.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan
penyesuaian,
berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara
dan
menyesuaikan
struktur
permodalan,
Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran
dividen kepada pemegang saham, menerbitkan
saham baru atau mengusahakan pendanaan
melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas
tujuan, kebijakan maupun proses selama periode
penyajian.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the
capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new shares
or raise debt financing. No changes were made in
the objectives, policies or processes during the
periods presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur
permodalan
yang
sehat
untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy
capital structure in order to secure access to finance
at a reasonable cost.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
23. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN
23. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND
DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham tanggal 19 Juni 2012 yang telah
diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih
Adi Warsito, S.H., No. 77 tertanggal 19 Juni
2012, para pemegang saham menyetujui
penambahan cadangan umum atas saldo laba
sebesar Rp1.145.273 menjadi Rp10.070.273,
serta menyetujui pembagian dividen tunai
sebesar Rp46.041.660 atau Rp100 (angka
penuh) per saham yang diambil dari laba tahun
berjalan 2011.
Based on the Annual General Meeting of
Shareholders, held on June 19, 2012, which were
covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., No. 77 dated June 19, 2012, the
shareholders approved additional appropriation of
retained earnings for general reserves amounting to
Rp1,145,273 to become Rp10,070,273, and
approved the distribution of cash dividends of
Rp46,041,660 or Rp100 (full amount) per share,
which was taken from the profit for the year 2011.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham tanggal 15 Juni 2011 yang telah
diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih
Adi Warsito, S.H., No. 47 tertanggal 15 Juni
2011, para pemegang saham menyetujui
penambahan cadangan umum atas saldo laba
sebesar Rp1.883.341 menjadi Rp8.925.000
serta menyetujui pembagian dividen tunai
sebesar Rp200.000.000 atau Rp448 (angka
penuh) per saham.
Based on the Annual General Meeting of
Shareholders, held on June 15, 2011, which were
covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., No. 47 dated June 15, 2011, the
shareholders approved additional appropriation of
retained earnings for general reserves amounting to
Rp1,883,341 to become Rp8,925,000, and approved
the distribution of cash dividends of Rp200,000,000
or Rp448 (full amount) per share.
24. PENDAPATAN
24. REVENUE
The details of revenue are as follows:
Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:
2012
2011
Pihak ketiga
Makanan
Minuman
Lain-lain
3.051.178.874
357.924.391
150.382.310
2.707.673.467
358.748.751
117.392.342
Third parties
Foods
Beverages
Others
Total
3.559.485.575
3.183.814.560
Total
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan atas
jasa layanan antar, pendapatan atas penjualan
Compact Disc (“CD”) dan pendapatan atas
penjualan makanan dan minuman lainnya.
Other revenue consist of income from home delivery
services, revenue from sales of Compact Disc (“CD”)
and revenue from sales of other food and beverage.
Selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada
pendapatan dari pelanggan secara individual
yang melebihi 10,00% dari jumlah pendapatan.
During the years ended December 31, 2012 and
2011, there were no revenue from individual
customers with annual cumulative amount in excess
of 10.00% of revenue.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD
The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
2012
2011
Saldo awal persediaan
Pembelian
117.519.673
1.500.067.940
105.597.021
1.318.964.229
Beginning balance of inventories
Purchases
Barang tersedia untuk dijual
1.617.587.613
1.424.561.250
Inventories available for sale
Saldo akhir persediaan
Beban pokok penjualan
(140.887.207)
1.476.700.406
(117.519.673)
1.307.041.577
Ending balance of inventories
Cost of goods sold
Beban pokok penjualan meliputi pemakaian
persediaan bahan baku, makanan, minuman,
bahan pembungkus, barang dagangan dan
bahan pembantu lainnya.
Cost of goods sold represents consumption of raw
materials, foods, beverages, packing materials,
merchandise and other indirect materials.
Selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada
pembelian dari pemasok secara individual yang
melebihi 10,00% dari jumlah pendapatan.
During the years ended December 31, 2012 and
2011, there were no purchases from individual
suppliers with annual cumulative amount in excess
of 10.00% of revenue.
Pembelian bahan baku dengan pihak-pihak
berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31
Desember
2012
adalah
sebesar
Rp247.483.950 (2011: Rp213.262.685) atau
sebesar 16,49% (2011: 16,17%) dari total
pembelian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Catatan 28).
Purchases of raw materials from related parties for
year ended December 31, 2012 amounted to
Rp247,483,950
(2011:
Rp213,262,685)
or
consituted of 16.49% (2011: 16.17%) of total
purchases for years ended December 31, 2012 and
2011 (Note 28).
26. PENDAPATAN (BEBAN) OPERASI
·
26. OPERATING INCOME (EXPENSES)
·
Rincian beban penjualan dan distribusi
adalah sebagai berikut:
2012
Gaji
Sewa
Jasa waralaba
Promosi dan penjualan
Listrik, telepon dan air
Penyusutan dan amortisasi
Pengangkutan
Perbaikan dan perawatan
Perjalanan
Imbalan kerja karyawan
Administrasi
Lain-lain
Total
The details of selling and distribution expenses
are as follows:
2011
359.684.045
286.966.713
248.958.980
199.594.041
138.151.606
99.104.984
42.540.410
30.721.188
29.014.193
22.842.506
10.787.640
89.411.051
307.147.301
264.735.219
218.908.573
186.118.847
129.889.364
83.534.660
38.370.385
31.337.442
22.759.523
4.872.348
8.603.728
79.511.490
Salaries
Rent
Franchise fees
Promotion and sales
Electricity, telephone and water
Depreciation and amortization
Transportation
Repair and maintenance
Travelling
Employee benefits
Administration
Others
1.557.777.357
1.375.788.880
Total
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
26. PENDAPATAN (BEBAN) OPERASI (lanjutan)
·
Rincian beban umum
adalah sebagai berikut:
26. OPERATING INCOME (EXPENSES) (continued)
·
dan administrasi
2012
·
2011
Gaji
Perjalanan
Pengangkutan
Penyusutan dan amortisasi
Administrasi
Listrik, telepon dan air
Perbaikan dan perawatan
Imbalan kerja karyawan
Lain-lain
159.951.544
26.334.871
23.339.849
17.299.791
16.253.481
14.962.100
13.260.174
10.158.066
15.110.759
131.814.809
21.806.770
20.732.785
12.924.689
12.993.393
15.052.246
14.300.698
2.091.008
11.394.673
Salaries
Travelling
Transportation
Depreciation and amortization
Administration
Electricity, telephone and water
Repair and maintenance
Employee benefits
Others
Total
296.670.635
243.111.071
Total
Rincian beban
sebagai berikut:
operasi
lainnya
·
adalah
2012
Kerugian penghapusan aset tetap
(Catatan 8)
Kerugian penghapusan
biaya renovasi bangunan sewa
Kerugian penghapusan sewa
jangka panjang dibayar di muka
Kerugian penghapusan initial
dan renewal fee
·
The details of general and administrative
expenses are as follows:
The details of other operating expenses are as
follows:
2011
6.182.253
69.727
763.774
3.868.794
109.642
-
27.357
390.812
Loss on disposal of fixed assets
(Note 8)
Loss on disposal of
renovation cost of rented buildings
Loss on disposal of
long-term prepaid rents
Loss on disposal of
initial and renewal fee
Kerugian penghapusan aset
Rugi kurs operasi, neto
Lain-lain
7.083.026
809.928
4.329.333
114.890
1.339.658
Loss on disposal of assets
Operating foreign exchange loss, net
Others
Total
7.892.954
5.783.881
Total
·
Rincian pendapatan operasi lainnya adalah
sebagai berikut:
The details of other operating income are as
follows:
2012
2011
Insentif dari pemasok
Laba atas investasi bersama
Pendapatan atas penjualan
barang bekas
Pendapatan atas jasa manajemen
Pendapatan atas
program keanggotaan
Laba atas penjualan
aset tetap (Catatan 8)
Laba kurs operasi, neto
Lain-lain
32.930.177
6.525.724
15.181.346
5.453.309
Incentives from suppliers
Gain from joint investment
3.360.153
3.110.399
3.411.081
2.599.824
1.692.056
4.481.884
Income from sales of used items
Income from management services
Income from
membership program
720.185
158.288
1.614.443
61.365
4.651.342
Gain on sales of fixed assets (Note 8)
Operating foreign exchange gain, net
Others
Total
50.111.425
35.840.151
Total
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
27. LABA PER SAHAM
27. EARNINGS PER SHARE
Earnings per share are as follows:
Laba per saham adalah sebagai berikut:
Laba tahun berjalan
Rata-rata tertimbang jumlah saham
biasa untuk menentukan laba
per saham dasar
(lembar saham)
2012
2011
206.045.984
229.054.524
Profit for the year
460.416.595
453.333.298
Weighted average number of
ordinary shares for basic
earnings per share
(number of shares)
448
505
Basic earnings per share
(full amount)
Laba per saham dasar
(angka penuh)
The Company has no outstanding dilutive potential
ordinary shares as of December 31, 2012 and 2011
and accordingly, no diluted earnings per share is
calculated and presented in the statements of
comprehensive income.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 dan oleh
karenanya, laba per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif.
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
28. ACCOUNTS
AND
RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan
melakukan
transaksi
dengan
pihak-pihak
berelasi.
In the ordinary course of business, the Company
engages into transactions with related parties.
·
·
Rincian piutang lain-lain - pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
The details of other receivables - related parties
are as follows:
Persentase dari Total Aset/
Percentage to Total Assets
2012
2011
2012
2011
Piutang lain-lain
PT Gelael Indotim
PT Gelael Lampung
PT Aneka Satwitra Sari Food
PT Gelael Supermarket
Direksi dan Komisaris
PT Buana Distrindo
PT Abdi Manunggal
13.284.062
9.748.947
1.856.333
1.114.833
931.190
378.076
228.978
10.936.490
9.179.091
2.255.862
1.202.551
1.612.543
5.018.708
-
0,75%
0,55%
0,10%
0,06%
0,05%
0,02%
0,01%
0,71%
0,59%
0,15%
0,08%
0,10%
0,32%
-
Other receivables
PT Gelael Indotim
PT Gelael Lampung
PT Aneka Satwitra Sari Food
PT Gelael Supermarket
Directors and Commissioners
PT Buana Distrindo
PT Abdi Manunggal
Total
27.542.419
30.205.245
1,54%
1,95%
Total
The Company provides management services
to PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung.
Total income earned by the Company for year
ended December 31, 2012 amounted to
Rp2,348,384
and
Rp762,015
(2011:
Rp1,987,662 and Rp612,162), respectively, are
presented as part of “Other Operating Income”
account in the statements of comprehensive
income.
Perusahaan memberikan jasa manajemen
kepada PT Gelael Indotim dan PT Gelael
Lampung. Pendapatan yang diterima
Perusahaan dari jasa tersebut untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012 adalah masing-masing sebesar
Rp2.348.384
dan
Rp762.015
(2011:
Rp1.987.662 dan Rp612.162), disajikan
sebagai bagian dari akun “Pendapatan
Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi
komprehensif.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
·
28. ACCOUNTS
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Perusahaan juga melakukan transaksi lain
dengan
pihak-pihak
tersebut,
seperti
penggantian beban dan biaya lainnya.
The Company also has other transactions with
the respective parties, such as reimbursements
of expenses and other charges.
Piutang lain-lain - pihak-pihak berelasi tidak
dibebani bunga dan tidak memiliki jadwal
pelunasan kembali.
Other receivables - related parties are noninterest bearing and have no fixed repayment
schedule.
Rincian utang usaha - pihak-pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
The details of trade payables - related parties
are as follows:
Persentase terhadap Total Liabilitas/
Percentage to Total Liabilities
2012
Utang usaha
PT Swara Sangkar Mas
PT Buana Distrindo
PT Music Factory Indonesia
PT Salim Ivomas Pratama Tbk
PT Indomarco Adi Prima
PT Finindo Foods Indonesia
PT Swasembada Organis
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT Gelael Indotim
PT Gelael Supermarket
PT Aneka Satwitra Sari Food
PT Gelael Dewata
Total
·
2011
2012
2011
34.685.261
16.424.312
5.472.247
5.371.862
2.983.480
2.915.852
2.558.800
9.746.288
13.187.150
8.657.270
5.538.223
4.956.514
2.321.289
1.210.842
4,38%
2,08%
0,69%
0,68%
0,38%
0,37%
0,32%
1,36%
1,84%
1,21%
0,77%
0,69%
0,32%
0,17%
970.744
365.172
0,12%
0,05%
768.098
95.001
88.729
65.683
16.229
429.000
100.579
36.344
213.713
-
0,10%
0,01%
0,01%
0,01%
0,00%
0,06%
0,01%
0,01%
0,03%
-
Trade payables
PT Swara Sangkar Mas
PT Buana Distrindo
PT Music Factory Indonesia
PT Salim Ivomas Pratama Tbk
PT Indomarco Adi Prima
PT Finindo Foods Indonesia
PT Swasembada Organis
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT Gelael Indotim
PT Gelael Supermarket
PT Aneka Satwitra Sari Food
PT Gelael Dewata
72.416.298
46.762.384
9,15%
6,52%
Total
·
Rincian utang lain-lain - pihak-pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
The details of other payables - related parties
are as follows:
Persentase terhadap Total Liabilitas/
Percentage to Total Liabilities
2012
·
2011
2012
2011
Utang lain-lain
PT Finindo Foods Indonesia
PT Fabiant Design Arsitek
PT Gelael Indotim
PT Asuransi Central Asia
PT Gelael Supermarket
Lain-lain
113.849
62.845
58.459
41.659
450
87.330
22.083
356.868
48.945
31.058
87.331
0,01%
0,01%
0,01%
0,01%
0,00%
0,01%
0,00%
0,05%
0,01%
0,00%
0,01%
Other payables
PT Finindo Foods Indonesia
PT Fabiant Design Arsitek
PT Gelael Indotim
PT Asuransi Central Asia
PT Gelael Supermarket
Others
Total
364.592
546.285
0,05%
0,07%
Total
·
Rincian pendapatan atas penjualan CD
yang diproduksi oleh pihak-pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
The details of revenue from sales of CD which
produced by related parties are as follows:
Persentase terhadap Total Pendapatan/
Percentage to Total Revenue
2012
2011
2012
2011
PT Swara Sangkar Mas
PT Music Factory Indonesia
48.930.078
17.320.323
7.886.233
6.552.250
1,37%
0,49%
0,25%
0,21%
PT Swara Sangkar Mas
PT Music Factory Indonesia
Total
66.250.401
14.438.483
1,86%
0,46%
Total
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
·
28. ACCOUNTS
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
·
Rincian pembelian bahan baku dari pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut:
WITH
The details of purchases of raw materials from
related parties are as follows:
Persentase terhadap Total Pembelian/
Percentage to Total Purchase
2012
Pembelian bahan baku
PT Buana Distrindo
PT Salim Ivomas Pratama Tbk
PT Swasembada Organis
PT Finindo Foods Indonesia
PT Indomarco Adi Prima
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT Aneka Satwitra Sari Food
PT Gelael Indotim
PT Gelael Supermarket
PT Gelael Dewata
Total
·
2011
2012
2011
95.551.728
46.972.348
33.894.943
28.674.748
27.051.117
79.355.029
44.332.000
18.079.038
30.205.360
30.506.094
6,37%
3,13%
2,26%
1,91%
1,80%
6,02%
3,36%
1,37%
2,29%
2,31%
9.690.170
8.819.646
0,65%
0,67%
4.348.702
593.138
357.339
333.488
16.229
702.063
605.033
411.632
246.790
-
0,29%
0,04%
0,02%
0,02%
0,00%
0,05%
0,05%
0,03%
0,02%
-
Purchases of raw materials
PT Buana Distrindo
PT Salim Ivomas Pratama Tbk
PT Swasembada Organis
PT Finindo Foods Indonesia
PT Indomarco Adi Prima
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
PT Aneka Satwitra Sari Food
PT Gelael Indotim
PT Gelael Supermarket
PT Gelael Dewata
247.483.950
213.262.685
16,49%
16,17%
Total
·
Rincian pembelian barang promosi dan jasa
dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
The details of purchases of promotion goods
and services from related parties are as follows:
Persentase terhadap
Total Beban Penjualan dan Distribusi/
Percentage to Total Selling and
Distribution Expenses
2012
·
2011
2012
2011
Pembelian barang
promosi dan jasa
PT Fabiant Design Arsitek
PT Music Factory Indonesia
PT Gelael Indotim
PT Swara Sangkar Mas
PT Gelael Supermarket
PT Fabiant Abdi Manunggal
3.114.356
2.437.991
1.578.770
463.045
7.531
-
1.501.027
3.591.549
2.045.704
640.422
18.293
1.206.429
0,20%
0,16%
0,10%
0,03%
0,00%
-
0,11%
0,26%
0,15%
0,05%
0,00%
0,09%
Purchases of promotion goods
and services
PT Fabiant Design Arsitek
PT Music Factory Indonesia
PT Gelael Indotim
PT Swara Sangkar Mas
PT Gelael Supermarket
PT Fabiant Abdi Manunggal
Total
7.601.693
9.003.424
0,49%
0,66%
Total
·
Rincian beban asuransi dari pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
The details of insurance expense from related
party are as follows:
Persentase terhadap
Total Beban Umum dan Administrasi/
Percentage to Total General and
Administrative Expenses
2012
2011
2012
2011
Beban asuransi
PT Asuransi Central Asia
1.014.475
897.864
0,34%
0,37%
Insurance expenses
PT Asuransi Central Asia
Total
1.014.475
897.864
0,34%
0,37%
Total
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
28. ACCOUNTS
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
The Company insured its inventories and fixed
assets to PT Asuransi Central Asia. The
insurance expense is presented as part of
“General and Administrative Expenses” account
in the statements of comprehensive income.
The related outstanding payable is presented
as part of “Other Payables - Related Parties” in
the statements of financial position.
Perusahaan mengasuransikan persediaan
dan aset tetap kepada PT Asuransi Central
Asia. Beban asuransi disajikan sebagai
bagian dari akun “Beban Umum dan
Administrasi” pada laporan laba rugi
komprehensif. Saldo utang terkait disajikan
sebagai bagian dari “Utang Lain-lain - Pihakpihak Berelasi” pada laporan posisi
keuangan.
The relationships with the related
mentioned in the foregoing are as follows:
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
Pihak-pihak Berelasi/
Related Parties
WITH
Sifat Hubungan/
Nature of Relationship
parties
Sifat Transaksi/
Nature of Transactions
PT Gelael Indotim
Entitas dengan pengendalian bersama/
Entity with common control
Jasa manajemen dan pembelian
barang promosi dan bahan baku/
Management services and
purchases of promotion goods
and raw material
PT Buana Distrindo
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Insentif penjualan dan waralaba,
promosi bersama dan pembelian
bahan baku/
Sales and franchise incentives,
joint promotion and purchases of
raw material
PT Finindo Foods Indonesia
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
PT Aneka Satwitra Sari Food
Entitas dengan pengendalian bersama/
Entity with common control
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
PT Music Factory Indonesia
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian barang promosi dan
pendapatan atas penjualan CD/
Purchases of promotion goods and
revenue from sales of CD
PT Gelael Supermarket
Entitas dengan pengendalian bersama/
Entity with common control
Penggantian beban/
Expenses reimbursement
PT Gelael Lampung
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Jasa manajemen dan pembelian
barang promosi/
Management services and purchases
of promotion goods
PT Asuransi Central Asia
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Asuransi atas persediaan dan
aset tetap/
Insurance of inventory and fixed assets
PT Salim Ivomas Pratama Tbk
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
PT Fabiant Abdi Manunggal
Hubungan berelasi lainnya/
Other related parties relation
Desain interior/
Interior designs
PT Fabiant Design Arsitek
Hubungan berelasi lainnya/
Other related parties relation
Desain interior/
Interior designs
PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
Pihak-pihak Berelasi/
Related Parties
28. ACCOUNTS
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Sifat Hubungan/
Nature of Relationship
WITH
Sifat Transaksi/
Nature of Transactions
PT Indomarco Adi Prima
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
PT Swasembada Organis
Hubungan berelasi lainnya/
Other related parties relation
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw material
PT Swara Sangkar Mas
Kesamaan personil manajemen kunci/
Common key management personnel
Pembelian barang promosi dan
pendapatan atas penjualan CD/
Purchases of promotion goods and
revenue from sales of CD
PT Abdi Manunggal
Hubungan berelasi lainnya/
Other related parties relation
Penggantian beban/
Expense reimbursement
29. PENYERTAAN SAHAM
29. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
Penyertaan saham merupakan kepemilikan
saham Perusahaan pada PT Gelael Indotim dan
PT Gelael Dewata, masing-masing sebesar
12,50% dan 0,78%. Penyertaan saham dicatat
dengan menggunakan metode biaya.
Investments in shares of stock are Company’s
shareholding in PT Gelael Indotim and PT Gelael
Dewata amounting to 12.50% and 0.78%,
respectively. Investment in shares of stock is
accounted using the cost method.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai
tercatat penyertaan saham tersebut di atas
adalah nihil, yang merupakan nilai pada saat
penyertaan saham tersebut mulai dicatat dengan
menggunakan metode biaya.
As of December 31, 2012 and 2011, the carrying
values of the above investments in shares of stock
are nil, which represent their values at that time
when such investments started to be accounted for
using the cost method.
30. INSTRUMEN KEUANGAN
30. FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan
dalam laporan posisi keuangan kurang lebih
sebesar nilai wajarnya.
The carrying values of financial instruments
presented in the statements of financial position
approximate their fair values.
Utang obligasi yang disajikan pada nilai neto
antara penerimaan neto dari penawaran/emisi
dengan nilai nominal obligasi diamortisasi
selama jangka waktu obligasi tersebut dengan
menggunakan metode SBE. Tingkat SBE yang
digunakan adalah 10,15% per tahun.
Bonds payable which are carried at net value
between net proceeds from the offerings/issuances
and the nominal value of the bonds issued is
amortized over the term of the related bonds using
the EIR method. The EIR is 10.15% per annum.
Nilai tercatat utang obligasi mendekati nilai
wajarnya karena tidak terjadi perubahan tingkat
bunga yang signifikan sejak timbulnya utang
obligasi tersebut.
The carrying values of bonds payable approximate
their fair values because there is no significant
change in prevailing interest rates since the initial
recognition of these bonds payable.
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas
dan setara kas, piutang lain-lain, utang usaha,
utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang
bunga atas utang obligasi dan liabilitas jangka
pendek lainnya kurang lebih sebesar nilai
wajarnya karena instrumen keuangan tersebut
berjangka pendek.
The carrying values (based on notional amounts) of
cash and cash equivalents, other receivables, trade
payables, other payables, accrued expenses,
accrued interest on bonds payable and other current
liabilities reasonably approximate their fair values
because they are mostly short-term in nature.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan
Perusahaan adalah risiko kredit, risiko suku
bunga dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan
menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko keuangan sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial
instruments are credit risk, interest rate risk and
liquidity risk. The directors review and approve
policies for managing each of these financial risks,
which are described in more detail as follows:
·
·
Risiko kredit
Credit risk is the risk of loss that may arise on
outstanding financial instruments should
counterpart default on its obligations. The
Company’s exposures to credit risk are primarily
attributable to other receivables - related
parties. It is the Company’s policy to monitor the
financial standing of these receivables on an
on-going basis to ensure that the Company is
exposed to minimal credit risk. Cash and cash
equivalents are placed with or entered into with
reputable financial institutions or companies
with high credit ratings and no history of default.
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang
dapat timbul dari instrumen keuangan dapat
mengimbangi
gagal
bayar
dari
kewajibannya. Risiko kredit Perusahaan
terutama berkaitan dengan piutang lain-lain pihak-pihak berelasi. Merupakan kebijakan
Perusahaan
untuk
memantau
posisi
keuangan piutang-piutang ini secara terus
menerus untuk meminimalisir risiko kredit
Perusahaan.
Kas
dan
setara
kas
ditempatkan dalam institusi keuangan
terkemuka atau perusahaan dengan dengan
prestasi kredit yang baik dan tidak memiliki
sejarah gagal bayar.
·
·
Credit risk
·
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi
nilai instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan suku bunga pasar. Risiko suku
bunga Perusahaan terutama dapat timbul
dari pinjaman untuk tujuan modal kerja.
Fair value interest rate risk is the risk of
fluctuations in the value of financial instruments
due to changes in market interest rates. The
Company’s interest rate risk may arise from
loans for working capital.
Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko
suku bunga adalah dengan mengelola biaya
bunga
dengan
mempertimbangkan
kombinasi pinjaman dengan suku bunga
tetap dan mengambang.
The Company’s policies relating to the interest
rate risk are to manage cost through
combination of fixed and floating rate
consideration.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
Perusahaan memiliki utang obligasi yang
dikenakan tingkat bunga tetap sebesar
9,50% per tahun.
As of December 31, 2012 and 2011, the
Company has bonds payable which are subject
to fixed interest rate of 9.50% per annum.
·
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang dapat
terjadi dimana pendapatan jangka pendek
tidak dapat menutupi pengeluaran jangka
pendek.
Liquidity risk is the risk that occurs when shortterm revenue can not cover short-term
expenditures.
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya
untuk
dapat
mendanai
pengeluaran
modalnya dan mengelola utang yang jatuh
tempo dengan mengatur kas yang cukup,
dan ketersediaan pendanaan melalui
fasilitas kredit yang cukup.
The Company manages its liquidity profile to be
able to finance its capital expenditure and
service its maturing debts by maintaining
sufficient cash, and the availability of funding
through an adequate amount of committed
credit facilities.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
·
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
·
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Perusahaan secara teratur mengevaluasi
proyeksi arus kas dan terus menerus menilai
kondisi
pasar
keuangan
untuk
mengidentifikasi kesempatan penggalangan
dana.
The Company regularly evaluates its projected
and actual cash flow information and
continuously assesses conditions in the
financial markets for opportunities to pursue
fund-raising initiatives.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh
tempo liabilitas keuangan Perusahaan.
The table below summarizes the maturity profile of
the Company’s financial liabilities.
< 1 tahun/
< 1 year
1-2 tahun/
1-2 years
2-5 tahun/
2-5 years
Total/
Total
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Liabilitas jangka pendek
lainnya
Utang bunga atas
utang obligasi
Utang obligasi
Liabilitas jangka panjang
lainnya
216.725.208
86.557.456
57.684.717
-
-
216.725.208
86.557.456
57.684.717
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
29.908.985
-
-
29.908.985
4.750.000
-
-
196.010.910
4.750.000
196.010.910
Other current liabilities
Accrued interest on
bonds payable
Bonds payable
-
190.626
-
190.626
Other non-current liabilities
Total
395.626.366
190.626
196.010.910
591.827.902
Total
32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
32. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company has monetary assets and liabilities in
foreign currency as follows:
Mata Uang Asing/
Foreign Currency
Aset
Kas dan setara kas
AS$
31 Desember 2012
(Tanggal Pelaporan)/
December 31, 2012
(Reporting Date)
2.443.684
Total aset dalam mata
uang asing
Liabilitas
Utang lain-lain
AS$
SG$
445.272
24.877
Total liabilitas dalam mata
uang asing
Aset moneter neto
58
15 Maret 2013
(Tanggal
Penyelesaian
Laporan Keuangan/
March 15, 2013
(Financial
Statements
Completion Date)
23.630.414
23.703.735
Assets
Cash and cash equivalents
23.630.414
23.703.735
Total assets in foreign currencies
4.305.782
196.701
4.319.141
193.235
Liabilities
Other payables
4.502.483
4.512.376
Total liabilities in foreign currencies
19.127.931
19.191.359
Net monetary assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
Perusahaan dikelola dan diklasifikasikan aktivitas
usahanya secara geografis yang terdiri dari
Restaurant Support Center (“RSC”) Jakarta,
Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang,
Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan.
Divisi usaha yang disajikan terpisah dalam
pelaporan informasi segmen geografis adalah
RSC Jakarta, RSC Medan, RSC Makassar, RSC
Palembang dan RSC Bandung.
The Company is managed and classified its
business geographically, which consists of Jakarta,
Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang,
Surabaya, Bali, Palembang and Balikpapan
Restaurant Support Center (“RSC”). Jakarta RSC,
Medan RSC, Makassar RSC, Palembang RSC and
Bandung RSC are presented separately as
segments in geographical segment information.
Segmen usaha
Business segments
Manajemen memantau hasil operasi dari unit
usahanya secara terpisah guna keperluan
pengambilan keputusan mengenai alokasi
sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja
segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi
operasi dan diukur secara konsisten dengan laba
atau rugi operasi pada laporan keuangan.
Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan
dan pendapatan pendanaan) dan pajak
penghasilan
Perusahaan
dikelola
secara
perusahaan dan tidak dialokasikan kepada
segmen operasi.
Management monitors the operating results of its
business units separately for the purpose of making
decisions
about
resource
allocation
and
performance assessment. Segment performance is
evaluated based on operating profit or loss and is
measured consistently with operating profit or loss in
the financial statements. However, Company’s
financing (including finance costs and finance
income) and income taxes are managed on a
company basis and are not allocated to operating
segments.
Tabel
berikut
ini
menyajikan
informasi
pendapatan dan laba, serta aset dan liabilitas
tertentu sehubungan dengan segmen usaha
Perusahaan:
The following table presents revenue and profit, and
certain asset and liability information regarding the
Company’s business segments:
2012
RSC Jakarta/
Jakarta RSC
Pendapatan
Beban pokok
penjualan
Laba bruto
Beban operasi yang
dapat dialokasikan
Hasil segmen
1.486.913.481
RSC Medan/ RSC Makassar/ RSC Palembang/ RSC Bandung/
Medan RSC Makassar RSC Palembang RSC Bandung RSC
232.826.436
338.994.331
239.068.575
249.706.942
(621.321.299)
(96.979.936)
(130.556.959)
(99.882.806)
(108.559.073)
865.592.182
135.846.500
208.437.372
139.185.769
141.147.869
(584.880.382)
(91.266.855)
(124.483.681)
(90.910.537)
(91.038.955)
280.711.800
44.579.645
83.953.691
48.275.232
50.108.914
Beban operasi yang
tidak dapat
dialokasikan
RSC Lainnya/
Others RSC
Total/
Total
1.011.975.810
3.559.485.575
(419.400.333) (1.476.700.406)
592.575.477
2.082.785.169
(384.041.781) (1.366.622.191)
208.533.696
716.162.978
(445.607.330)
Laba operasi
Beban
keuangan, neto
270.555.648
(1.338.784)
Laba sebelum beban
pajak penghasilan
Beban pajak
penghasilan
269.216.864
(63.170.880)
Laba tahun berjalan
206.045.984
59
Revenue
Cost of goods sold
Gross profit
Allocated
operating expenses
Segment result
Unallocated
operating expenses
Profit from operation
Finance cost, net
Profit before
income tax expense
Income tax expense
Profit for the year
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
2012
RSC Jakarta/
Jakarta RSC
Aset segmen
1.030.209.709
RSC Medan/ RSC Makassar/ RSC Palembang/ RSC Bandung/
Medan RSC Makassar RSC Palembang RSC Bandung RSC
63.131.704
118.245.814
68.636.491
85.924.091
RSC Lainnya/
Others RSC
352.223.554
Aset yang tidak
dapat dialokasikan
Total aset
Liabilitas segmen
(175.356.243)
(11.118.201)
(12.833.233)
(7.771.479)
(10.214.859)
(73.420.173)
Total/
Total
1.718.371.363
Segment assets
63.534.631
Unallocated assets
1.781.905.994
Total assets
(290.714.188)
Segment liabilities
Liabilitas yang tidak
dapat dialokasikan
(500.468.999)
Unallocated liabilities
Total liabilitas
(791.183.187)
Total liabilities
Informasi segmen
lainnya
Belanja modal
Penyusutan dan
amortisasi
Other segment
information
129.411.983
10.754.196
29.771.724
22.370.425
13.482.019
52.696.348
258.486.695
52.346.414
6.884.535
10.227.745
6.888.594
8.630.084
31.427.403
116.404.775
RSC Medan/ RSC Makassar/ RSC Palembang/ RSC Bandung/
Medan RSC Makassar RSC Palembang RSC Bandung RSC
RSC Lainnya/
Others RSC
Capital expenditures
Depreciation and
amortization
2011
RSC Jakarta/
Jakarta RSC
Pendapatan
Beban pokok
penjualan
Laba bruto
Beban operasi yang
dapat dialokasikan
Hasil segmen
1.349.057.658
224.872.506
292.518.330
207.320.515
226.469.212
(554.994.256)
(93.224.170)
(113.906.680)
(84.563.095)
(97.714.344)
794.063.402
131.648.336
178.611.650
122.757.420
128.754.868
(677.565.197)
(89.083.845)
(108.727.586)
(75.542.857)
(83.427.299)
116.498.205
42.564.491
69.884.064
47.214.563
45.327.569
883.576.339
520.937.307
1.876.772.983
(341.442.096) (1.375.788.880)
179.495.211
500.984.103
(213.054.801)
Laba operasi
Pendapatan
keuangan, neto
Laba sebelum beban
pajak penghasilan
Beban pajak
penghasilan
936.924.347
54.337.820
85.540.932
48.546.314
68.824.091
300.971.782
Aset yang tidak
dapat dialokasikan
Total aset
(189.680.079)
(7.571.215)
(7.511.306)
(3.931.004)
(6.609.409)
(53.580.150)
Revenue
Cost of goods sold
Gross profit
Allocated
operating expenses
Segment result
Unallocated
operating expenses
287.929.302
Profit from operation
10.772.850
Finance income, net
298.702.152
Profit before
income tax expense
(69.647.628)
Laba tahun berjalan
Liabilitas segmen
3.183.814.560
(362.639.032) (1.307.041.577)
Beban operasi yang
tidak dapat
dialokasikan
Aset segmen
Total/
Total
Income tax expense
229.054.524
Profit for the year
1.495.145.286
Segment assets
52.836.738
Unallocated assets
1.547.982.024
Total assets
(268.883.163)
Segment liabilities
Liabilitas yang tidak
dapat dialokasikan
(448.380.378)
Unallocated liabilities
Total liabilitas
(717.263.541)
Total liabilities
Informasi segmen
lainnya
Belanja modal
Penyusutan dan
amortisasi
Other segment
information
70.583.079
4.887.761
10.766.094
12.091.932
19.410.887
77.419.434
195.159.187
41.834.062
6.511.285
8.280.944
5.288.382
7.414.304
27.130.372
96.459.349
60
Capital expenditures
Depreciation and
amortization
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
34. KOMITMEN
a.
34. COMMITMENTS
a.
Perusahaan
memperoleh
hak
untuk
mendirikan dan mengoperasikan gerai
Kentucky Fried Chicken (“KFC”) sesuai
dengan panduan dan standar yang
ditetapkan oleh Kentucky Fried Chicken
International
Holdings,
Inc.,
sebagai
franchisor,
untuk
semua
franchisee
merek KFC. Dalam perjanjian waralaba
yang
ditandatangani
pada
tanggal
10 Januari 2003, semua gerai baru diberikan
hak waralaba untuk beroperasi selama
periode sepuluh (10) tahun dan dapat
diperpanjang untuk periode sepuluh (10)
tahun berikutnya. Namun, untuk gerai yang
sudah ada pada saat perjanjian tersebut
ditandatangani yang telah atau akan
diperpanjang untuk periode sepuluh (10)
tahun
berikutnya,
dibebaskan
dari
perpanjangan
selanjutnya
dan
akan
diperlakukan sebagai gerai baru setelah
periode sepuluh (10) tahun yang kedua.
Sebagai
kompensasi,
Perusahaan
diwajibkan untuk membayar franchise fee
secara bulanan kepada franchisor sebesar
6,00% dari pendapatan (setelah dikurangi
pajak). Perusahaan juga diwajibkan untuk
membayar initial fee atas setiap gerai
restoran baru dan renewal fee atas setiap
gerai restoran yang diperpanjang. Initial fee
dan renewal fee akan ditinjau kembali
berdasarkan US CPI Index efektif setiap
tanggal
1
April
setiap
tahunnya.
Berdasarkan perubahan yang dilakukan
pada tanggal 1 April 2012, initial fee setiap
gerai menjadi sebesar AS$46.900 (2011:
AS$45.500) dan renewal fee setiap gerai
menjadi AS$23.450 (2011: AS$22.750).
Selain itu, initial fee untuk setiap gerai
ekspres, sejak 1 April 2012 menjadi
AS$23.450 (2011: AS$22.750) dan renewal
fee untuk setiap gerai ekspres menjadi
AS$11.725 (2011: AS$11.375).
Selanjutnya, Perusahaan juga diberikan hak
untuk memberikan sub-lisensi kepada gerai
KFC yang dimiliki oleh PT Gelael Indotim
dan PT Gelael Lampung yang masingmasing beroperasi di Indonesia Timur dan
Lampung.
The Company obtained the right to establish
and operate Kentucky Fried Chicken (“KFC”)
outlets following the guidelines and standards
set by Kentucky Fried Chicken International
Holdings, Inc., as the franchisor, for all
franchisees of KFC brand. Under the franchise
agreement signed on January 10, 2003, all new
outlets opened are given a franchise to operate
for a period of ten (10) years and renewable for
another 10-year term. However, those existing
outlets that had been renewed or to be renewed
for another ten (10) years are not subject to
further renewal and would be treated as new
outlet after the second 10-year term. As
compensation, the Company is obliged to pay to
franchisor a monthly franchise fee of 6.00% of
revenue (net of tax). The Company is also
obliged to pay initial fee for every new outlet
opened and renewal fee for every existing outlet
renewed. The initial and renewal fees are
st
subject to adjustment effective every 1 of April
of each year based on US CPI Index. Based on
the adjustment on April 1, 2012, the initial fee
per
outlet
become
US$46,900
(2011:
US$45,500) and renewal fee per outlet become
US$23,450 (2011: US$22,750). At the same
time, initial fee per express outlet become
US$23,450 (2011: US$22,750) per outlet and
renewal fee per express outlet become
US$11,725 (2011: US$11,375).
Further, the Company was granted the right to
provide sub-licensing to KFC outlets owned by
PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung
which
are
in
operations
in
East
Indonesia and Lampung, respectively.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
34. KOMITMEN (lanjutan)
b.
34. COMMITMENTS (continued)
b.
Perusahaan mempunyai perjanjian suplai
eksklusif tertanggal 1 Agustus 2002 dengan
PepsiCo, Inc. (“PI”). Berdasarkan perjanjian
tersebut, PI akan menyuplai minuman
Carbonated Soft Drink (“CSD”) dan produk
minuman kemasan yang dijual oleh
Perusahaan serta sirup yang digunakan
untuk produk Perusahaan. PI juga
memberikan
insentif
volume
kepada
Perusahaan dengan tingkat tertentu atas
peningkatan jumlah pembelian tahunan dan
untuk kegiatan promosi tertentu.
The Company entered into an exclusive supply
agreement with PepsiCo, Inc. (“PI”), on
August 1, 2002. Based on to the said
agreement, PI will supply Carbonated Soft Drink
(“CSD”) beverages and packaged beverages
products sold by Company and syrup used for
Company’s product. PI also gives the Company
volume-based incentives at specific rate for
annual purchased volume growth and specific
promotion activity.
On August 1, 2012, the Company and PI
agreed to extend the agreement up to July 31,
2017. In this agreement, PI also provides new
store opening fund, one-time bonus and sign on
bonus based on the number of restaurant
outlets owned as of August 1, 2012.
Pada tanggal 1 Agustus 2012, Perusahaan
dan PI telah memperpanjang perjanjian
tersebut sampai dengan tanggal 31 Juli
2017. Dalam perjanjian ini, PI juga
memberikan new store opening fund, onetime special bonus dan sign on bonus
berdasarkan jumlah gerai restoran yang
dimiliki tertanggal 1 Agustus 2012.
c.
Perusahaan memiliki perjanjian eksklusif
dengan PT Coca-Cola Distribution Indonesia
(“CCDI”) yang mewajibkan Perusahaan
untuk menjual produk Frestea sebanyak
yang telah disepakati. Sebagai kompensasi,
CCDI memberikan dana untuk mendukung
kegiatan pemasaran Perusahaan. Perjanjian
ini mulai berlaku sejak 10 Desember 2012
dan akan berakhir pada 30 November 2013.
c.
The Company entered into an exclusive
agreement with PT Coca-Cola Distribution
Indonesia (“CCDI”) whereby the Company is
required to sell Frestea product as stated in
agreement. As compensation, CCDI provides
funding supports for the Company marketing
activities. This agreement is effective starting
December 10, 2012 and for a period up to
November 30, 2013.
d.
Perusahaan mempunyai berbagai perjanjian
sewa operasi atas gerai restoran dengan
komitmen pembayaran sewa yang tetap
untuk setiap periode atau berdasarkan
persentase pendapatan pada gerai tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
komitmen sewa adalah sebesar berikut:
d.
The Company enters into operating lease
agreements for its restaurant outlets. Rental
payments are either fixed for a certain period or
based on certain percentage of revenue of the
respective outlet. The minimum lease
commitment as of December 31, 2012 and
2011, is as follows:
2012
e.
2011
Kurang dari satu tahun
Antara satu dan lima tahun
Lebih dari lima tahun
69.226.010
112.049.675
13.688.363
68.199.415
88.201.072
13.851.643
Not later than one year
Between one and five years
More than five years
Total
194.964.048
170.252.130
Total
e.
Perusahaan
mengadakan
program
keanggotaan “Music Hitter” untuk pembeli
album musik “KFC Music Hitlist”. Setiap
anggota berhak atas “Produk KFC Goceng”
setiap minggu, dan juga “Wing Bucket KFC”
pada saat anggota tersebut berulang tahun
secara
cuma-cuma.
Pada
tanggal
31 Desember 2012, jumlah peserta program
ini adalah 179.099 orang (2011: 104.656
orang).
62
The Company offers “Music Hitter” membership
program for buyers of “KFC Music Hitlist” music
album. Each member is entitled to get free
“Produk KFC Goceng” weekly, and free “Wing
Bucket KFC” on the member’s birthday. As of
December 31, 2012, this program has
179,099 members (2011: 104,656 members).
The original financial statements included herein are in the Indonesian
language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
dan Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2012 and 2011
And for the Years then Ended
(Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
35. KONTINJENSI
35. CONTINGENCY
Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan
menghadapi tuntutan hukum yang diajukan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan
dengan sengketa tanah yang terletak di Jl. M.T.
Haryono, Jakarta, dengan jumlah tuntutan
sebesar Rp50.000.000. Berdasarkan Putusan
Pengadilan No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel
tertanggal
6
Januari
2011,
pengadilan
memutuskan memenangkan Perusahaan.
On April 23, 2010, the Company received a lawsuit
in South Jakarta State Court (Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan) related to the land dispute located
at Jl. M.T. Haryono, Jakarta, with total claim of
Rp50,000,000. Based on Court Decision (Putusan
Pengadilan) No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel dated
January 6, 2011, the court basically ruled out in
favor of the Company.
Menanggapi hal tersebut, pihak penggugat
mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi
Jakarta. Sampai dengan tanggal 15 Maret 2013,
Pengadilan Tinggi belum memberikan putusan
atas upaya banding tersebut. Manajemen
Perusahaan berkeyakinan bahwa Pengadilan
Tinggi akan memenangkan Perusahaan.
In response thereto, the plaintiff elevated the case to
the Jakarta High Court (Pengadilan Tinggi Jakarta).
Until March 15, 2013, the High Court has not yet
responded to the said appeal. The Company’s
management believes that the High Court’s decision
will also be in its favor of the Company.
36. REKLASIFIKASI AKUN
36. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS
The following accounts in the statements
comprehensive income year ended December
2011 have been reclassified to conform to
presentation of accounts in the statements
comprehensive income year ended December
2012:
Akun berikut dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 telah diklasifikasikan kembali
agar sesuai dengan penyajian akun dalam
laporan laba rugi komprehensif tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
Akun/
Accounts
Pendapatan/
Revenue
Beban Pokok Penjualan/
Cost of Goods Sold
Pendapatan Operasi Lainnya/
Other Operating Income
Sebelum Reklasifikasi/
Before Reclassification
Reklasifikasi/
Reclassification
of
31,
the
of
31,
Setelah Reklasifikasi/
After Reclassification
3.316.799.653
(132.985.093)
3.183.814.560
(1.461.949.013)
154.907.436
(1.307.041.577)
57.762.494
(21.922.343)
35.840.151
63