Menyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat:

Transcription

Menyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat:
Menyasar Warga Miskin dan Memilih
Instrumen yang Tepat:
Studi Kasus Indonesia
Indonesia mencoba beralih dari sekumpulan program
bantuan sosial menjadi suatu jaring pengaman yang
terintegrasi
Usaha menyasar warga miskin secara tepat sangat
penting. Namun, Indonesia menghadapi lingkungan
penentuan sasaran yang menyulitkan
Indonesia merupakan lingkungan penentuan sasaran yang rumit
Negara kepulauan terbesar
Populasi terbesar keempat dunia
Sangat Terdesentralisasi
Pemerataan Rendah
Kemiskinan Mengalir
Penentuan sasaran dengan banyak sasaran
Mengoptimalkan penentuan sasaran merupakan salah satu cara
mengurangi ketergantungan
Setiap program secara historis menggunakan pendekatan penentuan
sasaran yang terpisah dan mempertahankan database yang terpisah
Sekarang, separuh dari seluruh warga miskin
tersisihkan, dan setengah dari seluruh bantuan
diterima oleh rumah tangga yang bukan sasaran
Cakupan Bantuan berdasarkan Desil
Bantuan
Bantuan
% Penerima Bantuan
Persentase Penerimaan
Sasaran
25
Bukan Sasaran
%Persentase
Penerima Bantuan
Penerimaan
100
Bantuan Diterima Sesuai Desil
80
60
40
20
0
Sasaran
Bukan Sasaran
20
15
10
5
0
Desil Konsumsi Per Kapita Rumah Tangga
UCT
Beras
Kesehatan
Desil Konsumsi Per Kapita Rumah Tangga
UCT
Beras
Kesehatan
Penentuan sasaran dapat dilakukan dengan serangkaian metode
Mengumpulkan pilihan:
Rumah tangga yang mana yang
akan dinilai?
 Penentuan sasaran secara geografis
Menyasar wilayah warga miskin
Penentuan Pilihan:
Bagaimana cara menilai rumah
tangga?
 Pengujian Rerata
Memastikan pendapatan
dengan arsip/catatan
 Survei menyisir
 Pengujian Rerata Terdekat/Proxy
Means
Mengunjungi seluruh rumah
tangga
Menggunakan aset rumah
tangga untuk menilai secara
statistik
 Rujukan dari masyarakat
 Kategori
 Kunjungan ulang ke daftar yang
ada
Muda, tua, hamil, dll
 Pemilihan oleh masyarakat
 Penilaian pribadi
Semua keluarga boleh mendaftar
 Pemilihan secara mandiri
orang
Suatu campuran metode dapatSemua
diterapkan
di yang
berbagai wilayah atau konteks mendaftgar
yang berbeda:
tidak ada satu metode terbaik untuk segala
situasi
Pemerintah Indonesia, J=PAL dan Bank Dunia melaksanakan dua
percobaan lapangan untuk menguji metode penentuan sasaran
 Pemerintah, J-PAL dari MIT dan Bank Dunia melakukan dua uji acak pengendali
(RCT) untuk menguji tiga metode penentuan sasaran yang berbeda
- Percobaan kedua disesuaikan dengan perluasan program CCT (PKH)
 Metode 1: Status Quo: PMT
- Skor PMT digunakan untuk memilih penerima bantuan
- Varian A: Mengunjungi kembali daftar warga miskin dan melakukan wawancara ulang
untuk memperbarui data PMT (praktika yang sekarang)
- Varian B: Mengunjungi seluruh rumah tangga dan melakukan wawancara untuk data
PMT
 Metode 2: Penentuan sasaran berbasis masyarakat
- Varian A: Masyarakat memilih penerima bantuan dari seluruh rumah tangga yang
hidup di desa
- Varian B: Separuh penerima bantuan dipilih dari daftar PMT yang sudah ada;
masyarakat dapat menambahkan rumah tangga lain, dan mencoret rumah tangga dari
daftar dan menggantinya dengan rumah tangga baru
 Metode 3: Penentuan sasaran secara mandiri
- Sembarang rumah tangga yang ingin mendaftar untuk wawancara dengan survei PMT
- Rumah tangga yang telah melakukan wawancara diverifikasi dengan kunjungan
rumah
Pewawancara PMT menanyakan anggota rumah tangga
tentang kondisi rumah mereka dan berbagai karakteristik
lainnya
Rumah tangga dengan atap rumah, dinding dan lantai yang
rusak kemungkinan akan dianggap sebagai warga miskin
oleh PMT
Rumah tangga penerima bantuan
diumumkan secara terbuka
Ranking masyarakat tentang rumah tangga dilakukan
melalui proses yang dirancang dan difasilitasi secara
cermat
1a. Pemuka kampung
mengundang pemuka
masyarakat ke
hari/malam pertemuan
2. Fasilitator mengadakan
diskusi terbuka mengenai
konsep kemiskinan
1b. Pemuka kampung
mengundang seluruh
masyarakat ke
hari/malam pertemuan
3. Tumpukan kartu untuk
setiap rumah tangga
4. Dua rumah tangga
pertama diurutkan
5. Fasilitator mengumumkan
rumah tangga selanjutnya
yang akan diurutkan.
6a. Pemuka masyarakat menentukan
apakah RT lebih miskin atau lebih
makmur dari RT lain yang telah
diurutkan
6b. Masyarakat menentukan RT
mana yang lebih miskin atau lebih
makmur dibanding RT yang telah
diurut
Masyarakat membandingkan antara kesejahteraan dua
rumah tangga satu sama lain
Untuk penentuan sasaran secara mandiri, dilakukan
pertemuan desa untuk menjelaskan program CCT
Setelah mendapatkan hari dan waktu yang dijadwalkan,
rumah tangga kembali untuk wawancara PMT
Pertanyaan kebijakan: metode mana yang paling
efektif untuk memperbarui data?
Seberapa efektif metode
Seberapa efektif motode berbasis
berbasis masyarakat untuk perbaruan?
masyarakat untuk memperbarui?
APAKAH
APAKAH ADA
PEMUKA
PEMUKA
MASYARAKAT
MASYARAKAT
MASUK?
YANG
MASUK?
2
Seberapa
efektif
penentuan
Seberapa
efektif
metode penentuan
sasaran secara
untuk
sasaranmandiri
secara mandiri
untuk
memperbarui?
perbaruan?
1
Seberapa efektif metode
berbasis masyarakat untuk
perbaruan?
PMT dianggap memiliki tingkat kesalahan penentuan
sasaran terendah, namun masyarakat lebih mampu
mengidentifikasi warga yang sangat miskin
Kesalahan penentuan sasaran
Penerima bantuan
80
Secara statistik
signifikan
40
Presentase
Persen
30
20
10
70
% Desil Terpilih
Persentasse Desil Terpilih
Secara statistik tidak
signifikan
60
50
40
30
20
10
0
0
PMT
Masyarakat
Kesalahan penentuan sasaran: (1) Rumah tangga diberi ranking lebih
rendah daripada batas kuota desa yang bukan penerima bantuan; (2)
Rumah tanggan diberi ranking lebih tinggi daripada batas kuota desa
penerima bantuan
Menggunakan batas ukuran PPP$2 belanja per hari per kapita,
poin 3 persentase (atau 10) meningkatkan kesalahan
penentuan sasaran di masyarakat dan campuran pada PMT.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Masyarakat
Metode masyarakat memilih lebih banyak dari
warga sangat miskin (mereka yang hidup kurang
dari PPP$1 per hari)
Masyarakan mungkin memiliki konsep kemiskinan yang
berbeda: PMT berhubungan erat dengan konsumsi, namun
lebih erat hubungan masyarakat dengan penilaian rumah
tangga secara mandiri
Korelasi antara Ranking dan Konsumsi
Per Kapita Rumah Tangga
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Korelasi antara Ranking dan
Penilaian Mandiri Rumah Tangga
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
PMT
Masyarakat
Secara statistik signifikan
Secara statistik tidak
signifikan
PMT
Masyarakat
Secara umum, rumah tangga di wilayah masyarakat dan
campuran lebih puas dengan proses dibandingkan dengan
yang di wilayah pengendali
Presentase (%)
Apakah Anda puas dengan proses secara umum?
Kontrol
Komunitas
Percobaan pengendali mengunjungi ulang rumah tangga PPLS08 sebagai warga yang sangat miskin (dengan
tambahan rumah tangga dari kantor desa dan hasil sisiran BPS), dan melaksanakan wawancara PMT serupa seperti
pada penentuan sasaran secara mandiri.
Pada percobaan, tidak ada bukti pemuka desa yang
disertakan
Poin Presentase
Tambahan kesempatan Menerima CCT jika Pemuka dan pada Pemuka
dengan perlakuan di bawah standar
Peluang Tambahan Untuk
Menerima PKH
Angka tersebut menggambarkan kemungkinan tambahan menerima PKH jika pada wilayah penentuan
masyarakat yang banyak dihuni pemuka, berbanding relatif terhadap wilayah yang ditinggali masyarakat,
sifatnya tergantung atas konsumsi rumah tangga.
Di antara program penentuan sasaran non-eksperimental,
terdapat temuan penyertaan pada Bantuan Kesehatan bagi
Warga Miskin
Presentase
Kemungkinan Tambahan Pemuka menjadi Penerima Bantuan
(Konsumsi kondisional per kapita rumah tangga)
Secara statistik
signifikan
Secara statistik tidak
signifikan
UCT
Kesehatan
Beras

Tidak ada temuan pada UCT, atau Raskin

Kondisional pada catatan belanja per kapita, persentase pemuka adalah 2,9
poin (6,8 persen) lebih berkesempatan menerima bantuan Kesehatan untuk warga
miskin

Kuat atas definisi pemuka, kuat bagi pemuka saja (bukan kerabat), kuat
pengendalian apakah seseorang masuk pada kelompok sosial pemuka masyarakat
Ini dikendalikan oleh pemuka formal, yang lebih mungkin
menerima bantuan, dibandingkan dengan pemuka informal
Kemungkinan Tambahan Pemuka menjadi Penerima Bantuan
(Konsumsi kondisional per kapita rumah tangga)
Elit Formal
Pemuka
Formal Pemuka Informal
10
0
-1
Presentase
Persen (%)
Persen
Presentase (%)
8
6
4
2
0
Elit Informal
-2
-3
-4
-5
-6
UCT
Kesehatan
UCT Kesehatan Beras
-7
Beras
UCT
Kesehatan
UCT Kesehatan Beras
Secara statistik
signifikan
Secara statistik tidak
signifikan
Beras
Terlebih lagi, pemuka lebih mungkin menerima bantuan
jika ada 'kelebihan' kuota
Kemungkinan Tambahan Pemuka menjadi Penerima Bantuan
(Konsumsi kondisional per kapita rumah tangga)
Elit Informal
Elit Formal
10
8
Presentase
Persen (%)
Persen
Presentase (%)
1
0,5
0
-0,5
4
2
-1
-1,5
6
UCT
Kesehatan
0
Beras
UCT Kesehatan Beras
UCT
Kesehatan
Beras
UCT Kesehatan Beras
Secara statistik
signifikan
Secara statistik tidak
signifikan
2
Seberapa efektif metode
penentuan sasaran secara
mandiri
sasaran secara mandiri untuk
perbaruan?
Meskipun waktu tunggu cukup lama, namun proses
pengajuan permohonan berjalan lancar
.
Waktu tunggu lama
- Rumah tangga rata-rata menunggu 3.5 jam per orang
- 14 persen rumah tangga kembali esok hari
karena menunggu terlalu lama
.
Proses pengajuan biasanya berjalan lancar
- Ada beberapa kasus konflik, gangguan, kekerasan
- Ketika ditanya seberapa lancar prosesnya, jawaban rumah tangga tidak
berbeda dengan kendali penelitian (rumah tangga PPLS08 yang dikunjungi
di rumah)
Warga miskin lebih tertarik mengajukan permohonan
dibandingkan dengan yang bukan warga miskin, dan tidak
terganggu oleh ketentuan yang diterapkan
Kemungkinan Pengajuan Berdasarkan Kuintil Konsumsi
 Alasan utama bagi
mereka yang tidak
mengajukan adalah
mereka tidak tahu
prosesnya
50
Persentase Pengajuan
Presentase yang mendaftar
70
60
40
30
 Dari rumah tangga
yang seharusnya
menerima PKH dan tidak
mengajukan, tidak ada
yang tidak mengajukan
karena ketentuan yang
diterapkan
20
10
0
12345
Kuintil Konsumsi Rumah tangga
Kuintil Konsumsi Rumah Tangga
Kuintil konsumsi rumah tangga ada dalam survei batas, dan tidak menggambarkan kuintil konsumsi nasional
Warga miskin yang memilih tidak ikut berarti lebih rendahnya
kesalahan inklusi pada wilayah penentuan sasaran mandiri
dibandingkan dengan penelitian pengendali …
Insiden Manfaat Penentuan sasaran secara mandiri Dibandingkan dengan
Penelitian Pengendali
40
35
Persen
Presentase
30
25
20
Kontrol
15
Sasaran Mandiri
10
5
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
Percobaan pengendali mengunjungi ulang rumah tangga PPLS08 sebagai warga yang sangat miskin (dengan
tambahan rumah tangga dari kantor desa dan hasil sisiran BPS), dan melaksanakan wawancara PMT serupa seperti
pada penentuan sasaran secara mandiri.
&meskipun pengajuan dari warga miskin dari luar daftar yang
telah ada sebelumnya mengurangi kesalahan eksklusi
Cakupan Penentuan sasaran secara mandiri Dibandingkan dengan Penelitian
Pengendali
14
Persen
Presentase
12
10
8
Kontrol
Sasaran Mandiri
6
4
2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
Percobaan pengendali mengunjungi ulang rumah tangga PPLS08 sebagai warga yang sangat miskin (dengan
tambahan rumah tangga dari kantor desa dan hasil sisiran BPS), dan melaksanakan wawancara PMT serupa seperti
pada penentuan sasaran secara mandiri.
Konsumsi penerima bantuan penentuan sasaran secara mandiri lebih
rendah dibandingkan dengan jika seluruh rumah tangga menjalani
wawancara PMT, dan ada beberapa peningkatan dalam kesalahan
inklusi
Kemungkinan Penerima Manfaat Bersyarat terhadap Konsumsi
Rumah Tangga Per Kapita
 Rumah Tangga
Penentuan
sasaran secara
mandiri
menunjukkan
13% rerata
konsumsi
yang lebih
rendah
Penentuan
sasaran secara
mandiri
 Kesalahan
Eksklusi serupa
Wawancara
Semuanya
 Kesalahan
Inklusi lebih
rendah untuk
penentuan
sasaran secara
mandiri
3
Metode apa yang sebaiknya
digunakan
untuk memperbarui sistem
database terpadu?
Metode perbaruan yang berbeda memiliki kelebihan masing-masing metode
pendekatan campuran mungkin yang terbaik
Metode
Survei Sisir (PMT)
Penentuan
sasaran secara
mandiri (PMT)
Kelebihan
■
Menjangkau seluruh warga
■
miskin Secara signifikan
meningkatkan jangkauan
■
Warga makmur mungkin
tidak akan muncul
■
Menarik lebih banyak warga
miskin
■
Tidak mahal
Tambahan dari
■
Sensus PMT masih valid
Pra-pendaftaran sensus
■
Memungkinkan perluasan
■
ke kuota yang
diinginkan Tidak
mahal
■
Lebih mampu mengidentifikasi
■
Warga sangat miskin
Tingkat kepuasan lebih
tinggi Tidak ada pemuka
(PMT)
Masyarakat
tambahan (nonPMT)
■
■
■
■
Kekurangan
Kemungkinan Penggunaan di 2014
Makan biaya/Mahal
■
Di wilayah kemiskinan tinggi
■
Di wilayah di bawah kuota
Tidak seluruh rumah
tangga layak menerima
mendaftar
■
Beberapa rumah tangga
■
■
Rumah tangga tidak lagi
tinggal di sana
Kurang akurat
Di luar warga
miskin
Di wilayah kemiskinan sedang
wilayah
■
■
Di wilayah dengan
kemiskinan rendah
Di wilayah yang melebihi
kuota
■
■
Di wilayah yang
tepat/kurang kuota
Di wilayah dengan angka
kesalahan eksklusi warga
miskin
Untuk menangkap guncangan
sementara
yang masuk daftar
■
Tidak mahal
■
Untuk memverifikasi daftar
program
Metode perbaruan yang berbeda memiliki kelebihan masing-masing metode
pendekatan campuran mungkin yang terbaik (02)
Metode
Meninjau kembali
tambahan PPLS11 +
dari Sensus (PMT)
Kelebihan
Menangkap perubahan
sejak terakhir kali
Dapat mengumpulkan
data baru
Kekurangan
Kemungkinan Penggunaan di 2014
Cukup Mahal
Jika data tambahan
dibutuhkan bagi rumah
tangga yang telah ada
RINGKASAN
 Penentuan sasaran secara mandiri merupakan mekanisme perbaruan yang efektif
- Kemungkinan besar warga miskin akan muncul dibandingkan dengan yang tidak miskin
- Banyak rumah tangga tidak miskin yang tidak mengajukan: kesalahan inklusi turun secara
signifikan
- Namun, rumah tangga miskin non PPLS08 mengajukan: kesalahan eksklusi turun secara
signifikan
- Proses lancar, meskipun waktu tunggu lama
- Kepuasan warga secara keseluruhan lebih rendah dibanding penelitian pengendali, namun
masih normal, dan lebih sedikit warga bukan miskin yang terseleksi.
 Gabungan antara Masyarakat-PMT merupakan mekanisme perbaruan yang efektif
- Tidak ada temuan pemuka masuk, meskipun tingkat manfaatnya hanya sedang
- Masyarakat menambahkan warga miskin yang tidak ada dalam daftar PPLS08, menekan
kesalahan eksklusi
- Masyarakat menambah rumah tangga tidak miskin, meningkatkan kesalahan inklusi
- Kepuasan rumah tangga dengan proses secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan
penelitian pengendali (atau penentuan sasaran secara mandiri)
 Setiap mekanisme perbaruan menghasilkan kesalahan yang lebih rendah dibandingkan
dengan tidak melakukan perbaruan sama sekali, namun pendekatan metode campuran
mungkin yang paling efektif
- Meninjau kembali daftar yang ada di wilayah tertentu, atau meninjau kembali seluruh rumah
tangga di wilayah sangat miskin dapat menjadi metode perbaruan yang efektif