skripsi pdf - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Transcription

skripsi pdf - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI,
KEPERCAYAAN MEREK, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO SOUL.
(Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat)
Oleh :
SUKRON NAPIAN
NIM : 208081000065
MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN
Nama Mahasiswa
: Sukron Napian
Nim
: 208081000065
Jurusan
: Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan
replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan
harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya
dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.
Ciputat, 14 Mei 2013
Yang Menyatakan
Sukron Napian
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk,
promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan
pembelian. (studi kasus pengguna Yamaha Mio soul di Ciputat). Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 60 responden dan menggunakan metode convenience
sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk, promosi, kepercayaan
merek dan kepuasan konsumen berpengaruh signifikasi terhadap keputusan
pemebelian. Uji kualitas data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji
validitas dan reliabilitas sedangkan untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini
amenggunakan uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Hasil uji regresi linier
berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen
terhadap keputusan pembelian. Dalam peneliatian ini juga diketahui bahwa
kepercayaan merek memiliki pengaruh paling positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Kata kunci :Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, Kepeuasan konsumen
dan Keputusan pembelian
iii
ABSTRACT
The purpose this study was to analyze the quality product, promotion, trust
in abrand and customer satisfaction to purchase decision. (a case study on
consumers of Yamaha Mio Soul motor cycle in Ciputat). The total samples in this
research are 60 respondents and use convenience sampling method. This research
used multiple linear analysis. The result of this study indicate that have quality
product, promotion, trust in a brand and customers satisfaction significant impact
on purchase decision.the quality test of data used in this study are test of validity
and realibility test. Meanwhile in testing the hypotesis of this reserch uses the
coefficient of determination test, F test and t test. Multiple linier regresion test
result can be concluded that there is significant influence of quality product,
promotion, trust in brand, customers satisfaction on purchase decision. In this
research , also known that trust in a brand have most positive and significant
influence to purchase decision.
Keywords : Quality product, Promotion, Trust in a brand, Customers satisfaction
and Purchase decision.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb.
Alhamudulillahhirobbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah
melimpahkan rahmatnya
kepada
penulis
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumenterhadap Kepuatusan
Pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul (Studi Kasus pengguna sepeda motor
Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat). Skirpsi ini disusun dalam rangka
melengkapi tugas memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi jenjang
pendidikan strata satu program studi manajemen pemasaran pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa penulis
tidak dapat menyelesaikan karya ini tanpa bantuan, dukungan, bimbingan, dan
pengarahan yang tak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dari :
1.
Kedua Orang Tua, Ibu yang tak pernah berhenti melimpahkan perhatian dan
mencurahkan kasih sayang yang tak dapat dibalas dengan apapun. Ayah yang
banyak memberi dukungan, perhatian dan materi, tapi semoga karya kecil ini
dapat sedikit membahagiakan Ayah dan Ibu.
2.
Dr. Yahya Hamja, P.hD selaku pembimbing I, atas semua bimbingan, arahan,
dan petunjuknya selama saya menulis dan menyelesaikan skripsi ini.
3.
Ade Suherlan, S.E, MM, MBA selaku pembimbing II, atas semua bimbingan,
arahan, dan petunjuknya selama saya menulis dan menyelesaikan skripsi ini.
4.
Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta atas semua curahan ilmu bantuan dan pelayanannya.
5.
Kakak saya yang selalu menginggatkan.
v
6.
Pimpinan dan staff perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas
pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam memperoleh buku-buku
referensi dalam penyusunan karya ilmiah ini....
7.
Sahabat-sahabat sepermainan (Farizt/”Rogay”, Heri Siswanto, Ahmad Rizal,
Henry/”Tole”,
Muhammad
Abdul
Rohman/”Omen”,
Mundir,
Roby
Gunawan, Fahrino, Syarif, Ahmad Hidayat dll) Maaf yang tidak disebutkan,.
Semoga kita dapat meraih kesuksesan amin.
8.
Serta untuk pihak-pihak lain yang turut membantu, yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu. Saya ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya memangun dari
pembaca sekalian.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Ciputat,14 Mei 2013
Penulis
Sukron Napian
vi
DAFTAR ISI
COVER
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...................................................
i
Lembar Pengesahan skripsi.............................................................................
ii
Lembar pengesahan komprehensif..................................................................
iii
Abstrak ..........................................................................................................
iv
Abstrak ..........................................................................................................
v
Kata Pengantar............................................................................................
vi
Daftar Isi.....................................................................................................
viii
Daftar Tabel................................................................................................
xiii
Daftar Gambar ...........................................................................................
xvi
BAB I : PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang.........................................................................
1
b.
Perumusan Masalah ................................................................... 8
c.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian ................................................................... 8
2.
Manfaat Penelitian................................................................. 9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
a.
b.
c.
Pemasaran
1.
Pengertian Pemasaran ........................................................
10
2.
Bauran Pemasaran..............................................................
10
3.
Konsep Pemasaran .............................................................
11
Kualitas produk
1.
Pengertian Kualitas ............................................................
11
2.
Pengertian produk ..............................................................
12
3.
Klasifikasi produk ..............................................................
13
4.
Tujuan dan pemakaiannya ..................................................
14
5.
Dimensi Kualitas produk ....................................................
16
Promosi
1. Pengertian promosi ...............................................................
18
2. Alat promosi penjualan utama...............................................
20
vii
d.
e.
f.
BAB III
a) Alat Promosi Konsumen .........................................
20
b) Alat Promosi Perdagangan .......................................
23
c) Alat Promosi Bisnis .................................................
24
3. Tujuan promosi penjualan ..................................................
25
4. Bauran pemasaran ...............................................................
27
Kepercayaan Merek
1.
Pengertian Kepercayaan Merek ........................................
29
2.
Pembentuk Kepercayaan ..................................................
31
3.
Faktor yang Mempengaruhi kepercayaan Merek ..............
32
Kepuasan konsumen
1. Pengertian Kepuasan konsumen ......................................
33
2. Model konseptual Kepuasan Pelanggan............................
37
Keputusan pembelian
1. Pengertian Keputusan pembelian .....................................
41
2. Peran konsumen dalam keputusan pembelian ..................
44
g.
Penelitian Terdahulu................................................................
45
h.
Kerangka Pemikiran ..............................................................
48
i.
Hipotesis Penelitian.................................................................
48
: METODOLOGI PENELITIAN
a. Ruang lingkup penelitian.......................................................
50
b. Metode penentuan sampel ....................................................
50
c. Metode pengumpulan data
1. Data primer......................................................................
51
2. Data sekunder..................................................................
51
d. Metode analisis
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
2.
a) Validitas .................................................................
52
b) Reliabilitas ..............................................................
54
Analisis regresi berganda...........................................
55
3. Uji Asumsi klasik
a) Uji normalitas data ................................................. 56
viii
b) Multikoloneritas ...................................................... 57
c) Autokorelasi ............................................................ 58
d) Heteroskedastisitas ................................................. 59
4. Uji Hipotesis
a) Uji t (Parsial) ........................................................... 60
b) Uji F (Simultan) ...................................................... 61
5. Operational variabel ...................................................... 62
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Gambaran umum objek penelitian ............................................ 66
b.
Hasil dan pembahasan
1. Demografi responden ................................................... 69
2. Uji kualitas data
a. Uji reabilitas dan validitas
1). Realibilitas ............................................................ 70
2). Validitas ................................................................ 71
b. Hasil try out realibilty dan validitas
1)
Kualitas produk ................................................. 72
2)
Promosi .............................................................. 73
3)
Kepercayaan merek ............................................ 74
4)
Kepuasan konsumen .......................................... 75
5)
Keputusan Pembelian ......................................... 76
c. Distribusi frekuensi pernyataan kuisoner
1) Kualitas produk ................................................. 77
2) Promosi .............................................................. 83
3) Kepercayaan merek ............................................ 86
4) Kepuasan konsumen .......................................... 90
5) Keputusan Pembelian ......................................... 95
3. Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas data ............................................. 98
b. Uji korelasi ......................................................... 100
c. Uji Autokorelasi ................................................. 102
ix
d. Uji Multikoloneritas ........................................... 103
e. Uji Heteroskedastisitas ........................................104
f. Koefisien determinasi ..........................................105
g. Uji regresi linier berganda ...................................105
h. Uji (t) persial ................................................
i.
BAB V
108
Uji (f) simultan ................................................. 110
: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
c) Kesimpulan .....................................................................
112
d) Implikasi...........................................................................
112
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
115
LAMPIRAN.................................................................................................
117
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin.........................
69
4.2
Distribusi responden berdasarkan usia .......................................
70
4.3
Hasil Try out realibilitas kualitas produk ..................................
73
4.4
Hasil Try out validitas kualitas produk ......................................
73
4.5
Hasil Try out realibilitas promosi
..................................
74
4.6
Hasil Try out validitas promosi
......................................
74
4.7
Hasil Try out realibilitas kepercayaan merek.............................
76
4.8
Hasil Try out validitas kepercayaan merek.................................
76
4.9
Hasil Try out realibilitas kepuasan konsumen............................
77
4.10
Hasil Try out validitas kepuasan konsumen ...............................
77
4.11
Hasil Try out realibilitas keputusan pembelian..........................
78
3.12
Hasil Try out validitas keputusan pembelian..............................
78
4.13
Memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi ..................
79
4.14
Keunikan mesin yang ditawarkan ................................................ 79
4.15
Keunikan warna yang ditawarkan ...............................................
4.16
Mesin yang stabil dalam pemakaian jarak jauh............................. 80
4.17
Mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan .................................. 81
4.18
Kesesuaian produk yang sesuai dengan yang ditawarkan ........... 81
4.19
Produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang diterapkan. 82
4.20
Tahan dalam setiap kondisi cuaca ...............................................
82
4.21
Umur mesin yang lam ................................................................
83
xi
80
4.42
Kenyamanan dalam berkendara ..................................................
83
4.43
Kelengkapan fitur yang sesuai ....................................................
84
4.44
Mutu produk yang terjamin .......................................... .............. 84
4.45
Iklan memberikan informasi akan produk ...................................
85
4.46
Memberikan potongan harga atau diskon ....................................
86
4.47
Adanya pemberian hadiah atau suvernir pada setiap
pembelian produk ......................................................................
86
4.48
Memiliki kemampuan dalam menarik konsumen .......................
87
4.49
Memiliki kelebihan dalam segmentasi pasar ...............................
87
4.50
Iklsn dapat dimengerti dan cukup menarik ................................
88
4.51
Merek kompeten dari waktu ke waktu ..............................
88
4.52
Merek mempunyai reputasi yang baik .......................................
89
4.53
Integritas merek yang baik ...........................................
90
4.54
Merek mempunyai reputasi yang baik........................................
90
4.55
Merek mempunyai slogan pada produknya................................ .. 91
4.56
Merek sudah mempunyai pengalaman ......................................... 91
4.57
Manfaat yang didapat .................................................................. 92
4.58
Produk memberikan mutu dan kualitas yang tinggi ................
92
4.59
Karyawan tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen .
93
4.60
Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan
Masalah yang dihadapi konsumen ............................................
94
4.61
Adanya rasa bangga dalam menggunakan produk merek Yamaha. 94
4.62
Merek Yamaha adalah merek nomoer satu bagi saya ...............
xii
95
4.63
Adanaya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha
95
4.64
Adanya jaminan pada setiap produknya ...................................
96
4.65
Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha........
96
4.66
Kebutuhan akan produk ............................................................
97
4.67
Adanya informasi dalam pencarian produk ..............................
97
4.68
Adanya rasa percaya akan kualitas merek .................................
98
4.69
Pertimbangan harga dan lokasi ..................................................
99
4.70
Kepuasan konsumen terhadap produk ......................................
99
4.71
Correlation .................................................................................. 102
4.72
Pengujian hubungan antar sub variabel ...................................... 104
4.73
Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 104
4.74
Hasil Uji Multikoloneritas ........................................................... 105
Koefisien determinasi ................................................................. 107
4.75
Hasil regresi linier berganda ........................................................ 107
4.76
Hasil Uji t .................................................................................... 110
4.77
Hasil Uji f .................................................................................... 113
xiii
DAFTAR GAMBAR
Lampiran
Halaman
1
10 Type motor terlaris sepanjang 2011
2
2
Data penjualan Honda Vario dan Mio Soul GT
2
3
Bauran pemasaran
28
4
Kepercayaan atribut manfaat
32
5
Model kepuasan dan ketidak puasan konsumen
36
6
Kerangka pemikiran
47
7
Conton pernyataan untuk jawaban “setuju”
51
8
Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual
93
9
Histogram
94
10
One Sample Kolmogrov Smirnov
94
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu
konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan
dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen
terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan
berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang
dihasilkan.
Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan
berbagai model, desain memberikan kualitas yang bagus dan harga yang
cukup bersaing, untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu
menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan
perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap
laku produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu
pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan
pengembalian keputusan pembelian, disamping itu kemudahan untuk
mendapatkan alat transportasi jenis sepeda motor ini sangat mudah karena
program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau
oleh semua lapisan masnyarakat.
1
No. Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10 Type motor terlaris sepanjang 2011
Merk/tipe
Jumlah
Yamaha Mio CW
1.018.148 unit
Honda Beat CW
1.016.019 unit
Honda Vario Techno
632.788 unit
Yamah Vega ZR DB
510.823 unit
451.714 unit
Honda Supra X125 CW
Yamaha Mio Soul
338.258 unit
Honda Revo Fit
317.398 unit
Yamaha Jupiter Z CW
305.081 unit
Honda Blade
273.624 unit
Honda Vario CW
272.668 unit
Gambar 1.
Sumber : Data AISI motor Indonesia 2011
Hasil dari data AISI sepanjang tahun 2011, 10 tipe motor terlaris 6
diantaranya diisi oleh Honda dan sisanya 4 tipe dipegang oleh Yamaha.
Urutan 1, 2, dan 3 dipegang segmen skutik. Paling laris Mio CW (1.018.148
unit) kemudian disusul tipis oleh Beat CW (1.016.019 unit). Selisihnya cuma
2.129 unit. Vario Techo di urutan ke-3 dengan total 632.788 unit. meskipun
jumlah tipe motor Honda yang masuk 10 besar lebih banyak dibanding
Yamaha, tapi untuk skutik terlaris sepanjang 2011 masih dipegang oleh Mio
CW. Dan bebek terlaris sepanjang 2011 masih digenggam oleh Vega ZR disc
brake.
Data penjualan Honda Vario 110 CW dan Yamaha Mio Soul GT
No. Urut
Merk/tipe
Jan
Feb
Mar
1
Honda Vario 110 CW 27.411
19.864
24.479
2
Yamaha Mio Soul
17.378
17.635
10.215
3
Yamaha Mio Soul GT
2.024
Gambar 2.
Sumber : Data AISI motor Indonesia tahun 2012
Mengenai persaingan Honda dan Yamaha dari segi penjualan motor matik
pada januari hingga maret 2012. Honda Vario lebih banyak terjual
2
dibandingkan dengan Yamaha Mio soul. Pada tahun 2012, bahkan Mio Soul
tinggal terdistribusi sekitar 17 ribuan unit per bulan. Lalu bersamaan dengan
lahirnya Soul GT maka Mio Soul perlahan dimatikan. Mungkin bulan April
ini adalah terakhir Mio Soul dipasarkan. Sedangkan Soul GT sebenarnya
bulan Maret lalu sudah mencatatkan distribusi, tapi pasti belum maksimal.
(Data AISI:2012).
Melalui riset ini peneliti ingin mengetahui alasan kepada pengguna
sepeda motor Yamaha Mio Soul didaerah Ciputat dalam memilih
menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul dibandingkan dengan
menggunakan sepeda motor merek lain yang sejenis, dan dari variabel yang
ada mana yang paling mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Yamaha Mio Soul.
Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal,
maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan.
Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sudah sewajarnya
jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan membeli
produk tersebut dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba
akan tercapai.
Kualitas produk memiliki dampak langsung pada kinerja produk oleh
karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan keputusan pembelian
3
dari konsumen, dalam arti sempit kualitas bisa didefinisikan sebagai ”bebas
dari kerusakan”, kualitas berarti kemampuan produk untuk melaksanakan
fungsinya
;
termasuk
keawetan,
keandalan,
ketepatan,
kemudahan
dipergunakan dan diperbaiki. Kualitas harus diukur dari segi persepsi atau
tanggapan dari pembeli, kualitas merupakan peluang untuk bersaing.
(Kotler:2002).
Bagian yang penting dari instrumen pemasaran adalah pesan yang
dikomunikasikan kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat
dalam program promosi. Promosi penjualan, salah satu kunci dalam
kampanye pemasaran secara intensif yang berbeda, kebanyakan jangka
pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian produk khusus atau
layanan yang lebih cepat dan lebih besar oleh pelanggan atau perdagangan
(Philip Kotler, Swee Hoong Ang, Siew Meng Leon, dan Chin Tiong Tan,
2005:369). Salah satu unsur paduan pemasaran yang paling tepat adalah
pengolahan produk dan promotion mix dengan menggunakan kombinasi
iklan, sales promosi dan personal selling. Menurut Rina (2009:30), promosi
merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau
penjualan dari suaatu produk atau jasa.
Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha diantaranya dapat dilakukan
melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling.
Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda
motor Yamaha dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran
4
seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, diskon, hadiah.
Selain itu desain turut mempengaruhi keputusan pembelian (Kotler.2002).
Untuk lebih memperkenalkan produknya, Yamaha gencar melakukan
kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen, diantaranya membuat
iklan melalui media cetak ataupun elektronik, menyebarkan selebaran kepada
masyarakat, mengadakan pertunjukan musik, mengadakan service gratis bagi
pengguna sepeda motor Yamaha, dan lain-lain, iklan didasari pada informasi.
Menurut Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen
dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli.
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan
informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan,
teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik
pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik
konsumen (demografi, kepribadian, dan gaya hidup). Pengaruh yang ketiga
respon konsumen yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu
pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas.
Penetapan merek menjadi isu utama yang terpenting dalam strategi
pemasaran produk, hal ini dikarenakan dalam mengembangkan produk
bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dan dalam jangka
waktu yang panjang, khususnya dalam hal promosi dan kemasan yang
memerlukan biaya sangat besar, nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan suatu produk. Selain itu merek juga merupakan stimuli yang
5
akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Stimuli adalah semua
komunikasi secara fisik, visual atau herbal yang dapat mempengaruhi respon
individual. Uun Uniyati (2009:2).
Kehidupan masyarakat modern saat ini turut mempengaruhi pola perilaku
masyarakat dalam pembelian. Kehidupan modern seringkali diitentukkan
dengan gaya hidup yang selalu mengikuti trend atau perkembangan jaman.
Dalam kondisi seperti ini, keputusan memilih merek turut berperan dalam
gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang
bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang. Lannon (1996) dalam
Muafi (2003) menambahkan bahwa, “kehidupan masyarakat modern
memiliki implikasi pada peran merek, artinya konsumen tidak sekedar
menginginkan produk, tetapi juga merek”. Merek yang telah mapan biasanya
dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek
turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapan, jadi tingkat
kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan, pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan
secara umum. Kalau kinerja dibawah harapan, pelanggan kecewa, kalau
kinerja sesuai harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja melebihi harapan,
pelanggan puasa, senang atau gembira. Philip Kotler (2002:52).
Menciptakan suatu harapan kepada pelanggan dilihat pada pengalaman
membeli pelanggan dimasa lalu, pendapat rekan dan kolega, dan informasi
6
serta janji pemasar dan pesaing. Kotler dan Armstrong, (2004:793). Kepuasan
atau ketidak puasan konsumen terhadap produk akan memberi umpan balik
berupa tingkah laku setelah pembelian. Apabila konsumen puas, ia mungkin
akan mungkin membeli lagi produk tersebut dikemudian hari. Konsumen
yang puas juga cenderung memberitahukan hal-hal yang baik mengenai
produk itu kepada kawan dan kerabatnya. Seorang konsumen yang tidak puas
memberi umpan yang berbeda, Ia mungkin mencari berbagai informasi
tentang pembelian, atau bahkan menjelek-jelekan produk tersebut kepada
kerabatnya. Perusahaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli
kembali produk dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan
yang dilakukan untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang perlu
dibeli serta mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih diantara alternatif
merk. Konsumen cenderung membeli produk yang disukainya dari segi merek
yang paling disukainya, dan tugas dari produsen adalah memenuhi keinginan
konsumen guna menarik konsumen untuk membeli produk mereka untuk
mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH KUALITAS
PRODUK, PROMOSI, KEPERCAYAAN MEREK DAN KEPUASAN
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
YAMAHA MIO SOUL”
7
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah variabel kualitas produk berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk
Yamaha Mio Soul?
2. Apakah variabel promosi berpengaruh secara parsial signifikan terhadap
keputusan pembelian terhadap produk Yamaha Mio Soul?
3. Apakah variabel kepercayaan merek berpengaruh secara parsial signifikan
terhadap keputusan pembelian terhadap produk Yamaha Mio Soul?
4. Apakah variabel kepuasan konsumen berpengaruh secara parsial signifikan
terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul?
5. Apakah variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan
kepuasan konsumen berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan. Dengan demikian, penelitian ini
merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang keputusan
pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.
b. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
8
konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.
c. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.
d. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.
e. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan
merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian
konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul.
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu:
a. Bagi peneliti
Sebagai tugas akhir sebagai syarat lulus, bahan pembelajaran dan
penelitian untuk membandingkan teori yang dipelajari di akademisi
dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.
b. Bagi perusahaan
Merumuskan hasil analisis dan mengemukakan beberapa saran sebagai
alternatif pemecahan masalah perusahaan
c. Bagi Universitas
Sebagai bahan tambahan informasi serta refrensi bagi teman-teman
yang ingin melanjutkan penelitian.
d.
Bagi masnyarakat
Sebagai bahan pertimbangan dalam membeli produk.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
pencapaian dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Kotler, (2002
:7). Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan
yang uggul. Kotler dan Keller (2008 :6).
Menurut Jhon E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanegara (2006:13)
mendefinisikan pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang
saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen, mengembangkan,
mendistribusikan, mempromosikan serta menetapkan harga yang tepat dari
sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen.
2. Bauran pemasaran
Bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2008:62.A) kumpulan
alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran
terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokan
menjadi empat kelompok variabel yang disebut "empat P": Product (produk),
10
Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi).
3. Konsep pemasaran.
Menurut Dharmmesta dan Irawan, (2000:10) bahwa konsep
pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Dari konsep pemasaran diatas jelaslah
bahwa
perusahaan
harus
mampu
memberikan
kepuasan
kepada
konsumennya dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar
perusahaan dapat bertahan dan berkembang.
Konsep pemasaran menurut Basu Swatha, (2000:181) Adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Konsep ini menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli
adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan, segala kegiatan
peruasahaan dibidang produksi, teknik, keuangan dan pemasaran
diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli.
B. Kualitas produk
1. Pengertian kualitas
Menurut Kotler dan Amstrong, (2004) kualitas adalah karakteristik
dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas dalam pandangan
konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang
berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan
11
suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk
dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya
tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain. Nugroho
Setiadi, (2003)
Menurut Juran dalam Yamit, (2002:7). Mendefinisikan kualitas
produk sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Menurut Goetsh Davis
dalam Yamit, (2002:9). Memberikan definisi kualitas produk lebih luas
lagi cakupannya yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
memenuhi atau melebihi harapan. Selain itu menurut Goetsh Davis dalam
Yamit (2002:9) juga menekankan bahwa kualitas produk bukan hanya
menekankan pada aspek hasil akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga
menyangkut kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas lingkungan.
Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa
melalui manusia dan proses yang berkualitas.
Meurut Herliyanah (2008:26) mendefinisikan kualitas adalah “
The Quality of product or service is a customers perception o the degree
to which the product or service meetshis expectations”. (Kualitas barang
dan jasa adalah persepsi konsumen yang ada pada suatu produk atau jasa
yang sesuai harapan konsumen).
2. Pengertian produk
Produk menurut Kotler dan Amstrong, (2008:337.B) produk adalah
semua yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Produk menurut Saladin, (2002:70) Produk adalah
12
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Termasuk dalam pengertian produk,
yaitu : objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan
atau bauran dari semua wujud diatas.
3. Klasifikasi Produk
Klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran,
diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler,
(2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,
yaitu:
a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu :
1) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat,
diraba atau disentuh,
dirasa,
dipegang,
disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
2) Jasa
Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel
reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler dan
Amstrong, (2008:337.A) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut:
Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari dari aktivitas, manfaat,
atau kepuasan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
menghasilkan.
13
b. Menurut Saladin (2002:72) Berdasarkan karakteristik atau sifat produk
dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :
1) Barang tahan lama (durable goods)
Barang
tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak sekali pemakaian. Contoh: Mobil,
Lemari es, Mesin cuci, dan lain sebagainya.
2) Barang tidak tahan lama (non durable goods)
Barang tidak tahan lama yaitu barang yang berwujud yang
biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali. Contohnya lemari es,
mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
3) Jasa (Service)
Jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dibeli. Contohnya Salon kecantikan, tukang cukur, dan lain
sebagainya.
4. Berdasarkan tujuan atau pemakainya
Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu
dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a. Barang konsumsi (consumer’s goods)
Menurut Saladin, (2002:73) barang konsumsi yaitu barang
yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak
dikomersilkan artinya untuk keperluan konsumsi akhir dan tidak
dibisniskan.
Klasifikasi barang konsumsi menurut Kotler dan Amstrong
14
(2008:269.B)
1) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk
yang sering dan segera dibeli pelanggan,
dengan usaha
pembandingan dan pembelian yang minimum
2) Produk belanja (shopping product) adalah produk konsumen
dimana pelanggan dalam proses pemilihan dan pembelian secara
karakteristik
membandingkan
produk
tersebut
berdasarkan
kecocokan, kualitas harga dan gaya.
3) Produk khusus (speciality product) adalah produk konsumen
dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana
sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembeli
khusus.
4) Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk
konsumen yang tidak dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen
tidak pernah berpikir untuk membelinya.
b. Barang industri (industrial’s goods)
Menurut Saladin, (2002:74) barang industri adalah barangbarang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau dipergunakan untuk
menjalankan bisnis artinya bahwa barang industri ini diproduksi untuk
membuat barang lain dan untuk dibisniskan.
Menurut Kotler dan Amstrong, (2008:270.A), ”barang industri
adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk
pemrosesan lebih lanjut untuk digunakkan dalam menjalankan bisnis.
15
Klasifikasi barang industri menurut Saladin, (2002:74).
1) Barang dan suku cadang (materials and parts) yaitu barang-barang
yang seluruhnya masuk kedalam bahan jadi.
2) Barang modal (capital items) yaitu barang-barang berat atau
barang modal.
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan
adalah kualitas produk. Menurut Amerika untuk kualitas ( American
Society for Quality) dalam Kotler dan Amstrong, (2008:273.A)
mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk atau jasa yang
bergantung
pada
kemampuanya
untuk
memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau tersirat. Siemens juga mendefinisikan.
Kualitas adalah ketika pelanggan kembali
dan produk kita tidak
kembali. Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:272.A) arti dari
kualitas produk adalah karakteristik atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan.
5. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:272.A) kualitas produk
mempunyai dua dimensi, yaitu :
a. Kualitas kinerja adalah kemampuan produk untuk melaksanakan
fungsinya, yang memberikan kenyamanan lebih dan tahan lama.
b. Kualitas pemastian yaitu bebas dari kerusakan dan konsisten dalam
menghantarkan tingkat kinerja yang ditargetkan.
Menurut Philip Kotler, (2002:391), terdapat 7 dimensi kualitas
16
produk meliputi:
a. Kinerja (performance)
Karakteristik dari produk inti
b. Keistimewaan tambahan (features)
Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan
interior dan eksterior seperti dash board, system, power steering, dan
sebagainya.
c.
Kehandalan (reliability)
Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai, misalnya motor tidak sering ngadat, macet, rewel, dan rusak.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar
keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk
tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
e. Daya tahan (durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur
ekonomis penggunaan mobil.
f. Service Ability: Meliputi kecepatan, kompentensi, kenyamanan mudah
direparasi, dan penanganan keluhan memuaskan.
g. Estetika (asthethic)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. Misalnya bentuk fisik
mobil yang menarik, model, desain yang artistik, warna, dan lain-lain.
17
C. Promosi
1. Pengertian promosi.
Pengertian menurut Kotler dan Amstrong (2008:63.A) adalah
“promosi adalah aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk
pelanggan
membelinya”.
Sedangkan
pengertian
menurut
Saladin
(2002:123) promosi adalah suatu komunikasi informasi penjualan dan
pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,
yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli
dan tetap mengingat produk tersebut. Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi
produk, sebagai alat untuk menghimbau pembeli dan sebagai alat untuk
meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli.
Definisi promosi penjualan menurut American Marketing Association
(AMA) dalam Setiadi, (2003:256), yaitu: Sales promotion is media and
non media marketing pressure applied for a predetemined, limited period
of time in order to stimulate trial, increase consumer demand or improve
product quality.
Definisi diatas menunjukan bahwa promosi penjualan mengandung
pengertian yakni upaya pemasaran yang bersifat media dan non media
untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan
dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Hal yang
terpenting yaitu, bahwa upaya pemasaran melalui promosi penjualan
dilakukan dalam jangka pendek. Dua teori perilaku konsumen yang
18
berkaitan dengan promosi penjualan adalah level of adaptation dan
treshold level. Tingkat adaptasi (level of adaptation) akan terjadi pada
konsumen jika promosi penjualan dilakukan terlalu sering. Konsumen
akan terbiasa dengan promosi penjualan sehingga respon terhadap
kegiatan promosi penjualan akan cenderung sama dengan respon terhadap
kegiatan yang bukan promosi penjualan. Tingkat ambang batas (treshold
level) merupakan batas konsumen akan mempunyai respon terhadap suatu
aktivitas tertentu. Treshold level yang dibutuhkan untuk bisa menarik
perhatian konsumen semakin tinggi jika promosi penjualan dilakukan
secara terus menerus.
Periode yang terbatas dalam promosi penjualan biasanya disertai oleh
iming-iming yang lebih biasanya. Oleh karena itu, Wells, Burnett dan
Moryarty (1998) dalam Setiadi, (2003) mengatakan bahwa promosi
penjualan menawarkan insentif ekstra agar konsumen melakukan
tindakan. Potongan harga, hadiah, program berkelanjutan adalah insentif
ekstra agar konsumen mau melakukan tindakan, paling tidak mempunyai
perhatian terhadap produk yang ditawarkan.
2. Alat Promosi Penjualan
Menurut Kotler, (2002:323) promosi penjualan terdiri atas berbagai
jenis koleksi alat-alat intensif, sebagian besar jangka pendek yang
dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang
lebih cepat atau lebih banyak oleh konsumen atau pedagang. Menurut
Kotler, (2002:323) alat-alat promosi penjualan meliputi :
19
a. Alat Promosi Konsumen.
Alat promosi konsumen utama mencakup contoh produk
(sample), kupon, pengembalian uang tunai, kumpulan harga, bingkisan
premium, pemasangan iklan khusus, penghargaan pelanggan, pameran
dan demonstrasi di titik pengembalian, dan kontes, undian berhadiah,
dan permainan.
1) Contoh produk (sample)
Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu
produk untuk percobaan. Pemberian contoh merupakan cara yang
paling efektif tetapi paling mahal untuk memperkenalkan produk
baru. Banyak contoh diberikan gratis bagi pihak lain, perusahaan
menagih sebagian kecil harga untuk menutup biayanya. Contoh
produk mungkin disampaikan dari pintu ke pintu, dikirim melalui
surat, disebarkan ditoko, dilampirkan pada produk lain, atau
ditampilkan
dalam
iklan.
Kadang-kadang
contoh
produk
digabungkan kedalam kumpulan contoh produk yang kemudian
dapat digunakan untuk mempromosikan produk dan layanan lain.
2) Kupon
Kupon adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan
ketika mereka menggunakan produk yang sudah ditentukan.
Kebanyakan konsumen menyukai kupon, Kupon dapat merangsang
penjualan merek yang sudah dewasa atau mempromosikan
percobaan awal merek baru. Namun demikian, sebagai akibat dari
20
kesemerawutan kupon, akibat banyak kupon yang ditawarkan,
tingkat pengembalian kupon ke perusahaan telah menurun dalam
tahun-tahun terakhir. Dengan demikian, kebanyakan perusahaan
barang konsumsi besar menerbitkan lebih sedikit kupon dan
membidik kupon tersebut secara lebih seksama.
3) Tawaran pengembalian uang atau rabat
Tawaran pengembalian uang atau rabat adalah seperti kupon
kecuali bahwa pengurangan harga terjadi setelah pembelian
bukannya di gerai eceran. Konsumen mengirimkan “bukti
pembelian” kepada pabrikan, yang kemudian mengembalikan
sebagian uang dari harga pembelian itu melalui surat wesel pos.
4) Kemasan dan harga potongan
Kemasan dan harga potongan juga disebut cents of deals
menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga regular
produk. Potongan harga diberikan oleh produsen secara langsung
dan ditempel dilabel atau kemasan. Kemasan dengan harga
potongan dapat berupa kemasan tunggal yang dijual dengan harga
yang diturunkan atau dua produk yang berhubungan dikaitkan
bersama. Kemasan dengan harga potongan sangat efektif bahkan
lebih efektif dari pada kupon dalam merangsang pembelian jangka
pendek.
21
5) Bingkisan
Bingkisan adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan
harga rendah sebagai insentif untuk membali produk, yang bekisar
mulai dari mainan yang dimasukkan ke dalam produk anak-anak
sampai kartu telephone, compact disc dan CD-ROM komputer.
Bingkisan mungkin muncul di dalam kemasan, diluar kemasan,
atau melalui surat.
6) Barang iklan khusus
Barang iklan khusus adalah barang yang berguna yang dicetaki
nama pemasangan iklan yang diberikan sebagai hadiah kepada
konsumen. Barang khusus tersebut mencakup pena, kalender,
gantungan kunci, korek api, tas belanja, topi, pengikat data, TShirt, dan cangkir kopi. Barang seperti itu dapat sangat efektif.
7) Hadiah pelanggan
Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain yang
ditawarkan atas penggunaan regular produk atau jasa tertentu
perusahaan.
8) Promosi dititik penjualan
Promosi dititik penjualan mencakup pameran dan demonstrasi
yang terjadi dititik pembelian atau titik penjualan
9) Kontes, undian berhadiah dan permainan
Kontes, undian berhadiah dan permainan memberi pelanggan
kesempatan untuk memenangkan sesuatu, seperti uang tunai,
22
perjalanan, barang, dengan mengandalkan nasib baik atau usaha
tambahan. Kontes menuntut konsumen mengirimkan masukan lagu
pendek, tebakan, saran untuk dinilai oleh panel yang akan memilih
entry terbaik. Permainan menampilkan sesuatu kepada konsumen
nomor bingo, huruf yang hilang setiap kali mereka membeli, yang
mungkin dapat atau mungkin tidak dapat membantu mereka
memenangkan hadiah.
b. Alat Promosi Pedagangan.
Promosi perdagangan dapat membujuk perantara perdagangan
supaya menjual merek, memberinya ruang dirak, mempromosikannya
dalam pemasangan iklan, dan mendorong kepada konsumen. Ruang
rak begitu langka dewasa ini sehingga pabrikan sering harus
menawarkan potongan harga, tunjangan, jaminan membeli kembali,
atau barang gratis kepada para pengecer dan pedagang besar supaya
bersedia menempatkan produk-produknya dirak dan mempertahankan
di sana.
Pabrikan menggunakan beberapa alat-alat promosi perdagangan.
Banyak alat promosi yang digunakan untuk promosi konsumen kontes,
premium, dan pameran dapat juga digunakan sebagai promosi
perdagangan. Atau pabrikan mungkin menawarkan diskon langsung
atas daftar harga setiap bungkus yang dibeli selama satu periode
tertentu. Tawaran itu mendorong dealer membeli dalam jumlah besar
atau menjual barang baru. Dealer dapat menggunakan diskon untuk
23
menikmati laba, untuk pemasangan iklan, atau untuk pengurangan
harga bagi pelanggannya.
Pabrikan juga menawarkan tunjangan, biasanya potongan yang
besar perbungkus sebagai imbalan atas kesepakatan pengecer karena
menampilkan produk pabrikan dalam cara tertentu. Tunjangan
pemasangan iklan memberikan kompensasi kapada pengecer karena
mengiklankan produk tersebut. Tunjangan pameran memberikan
kompensasi kepada pengecer karena pengecer menggunakan pameran
khusus untuk produk pabrikan.
c. Alat Promosi Bisnis.
Perusahaan membelanjakan miliaran dolar setiap hari tahun
untuk promosi kepada pelanggan industri. Promosi bisnis itu
digunakan untuk menghasilkan pelopor bisnis, mendorong pembelian,
mendorong penghargaan kepada pelanggan, dan memotivasi tenaga
penjualan. Promosi bisnis mencakup banyak alat yang sama dengan
yang digunakan dalam promosi konsumen atau promosi dagang. Di
sini, kita memusatkan perhatian pada dua alat promosi bisnis utama
tambahan konvensi dan pameran dagang dan kontes penjualan.
Banyak perusahaan dan asosiasi perdagangan mengorganisasikan
konvensi dan pameran dagang untuk mempromosikan produk mereka.
Perusahaan yang menjual kepada industri menunjukan produk mereka
di pemeran perdagangan. Pemasok banyak menerima banyak manfaat,
seperti peluang untuk menemukan pelopor penjualan baru, mengontak
24
pelanggan, memperkenalkan produk baru, bertemu dengan pelanggan
baru, menjual lebih banyak kepada palanggan yang ada, yang
mendidik pelanggan mengenai publikasi dan materi audio visual.
Pameran pedagangan juga membantu perusahaan menjangkau banyak
calon pelanggan yang tidak terjangkau melalui tenaga penjualan
mereka.
Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer
untuk memotivasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu
periode tertentu. Kontes penjualan memotivasi dan mengakui jasa
mereka yang berprestasi tinggi, yang mungkin menerima perjalanan
wisata, hadiah uang tunai atau hadiah lain. Banyak memberikan
penghargaan berupa poin yang bisa dikumpulkan atas tingkatan kinerja
tertentu, yang penerima dapat tukarkan dengan berbagai hadiah.
Menurut Kotler dan Amstrong (2004 : 662). Kontes penjualan berhasil
sangat baik ketika dikaitkan dengan tujuan penjualan yang dapat
diukur dan dapat dicapai (seperti menemukan pelanggan baru,
menghidupkan
kembali
pelanggan
lama,
atau
meningkatkan
profitabilitas pelanggan).
3. Tujuan Promosi Penjualan
Tujuan dilakukannya suatu promosi pada perusahaan-perusahaan
menurut Fandy Tjiptono, (2002:221) dalam bukunya strategi pemasaran
adalah
sebagai
berikut:
Tujuan
25
utama
dari
promosi
adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujukserta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Sementara itu Rossiter dan Percy dalam Fandy Tjiptono (2002:222)
dalam bukunya strategi pemasaran mengklasifikasikan tujuan promosi
sebagai efek komunikasi sebagai berikut:
a. Mengumpulkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan
(Category Need)
b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu
produk kepada konsumen ( brand awareness)
c. Mendorong pemilihan suatu produk (brand attired)
d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand
purchase facilitation)
e. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)
Tujuan promosi menurut Saladin (2002:136) yaitu mengenalkan
produk kepada masnyarakat untuk membeli dan memakai produk
tersebut. Selain itu promosi juga dilakukan dengan tujuan mengenalkan
kepada masnyarakat atau konsumen supaya produk yang telah diproduksi
sampai ketarget sesuai dengan segmen.
Menentukan promosi penjualan Saladin (2002:136)
1) Tujuan umum bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu
untuk mempercepat respon.
2) Tujuan khusus
26
a)
Bagi konsumen yaitu untuk mendorong konsumen antara
lain untuk lebih banyak menggunakan produk, membeli produk
dalam unit yang besar, mencoba merek yang dipromosikan, dan
untuk menarik pembeli merek lain yang bersaing dengan
produk yang sedang dipromosikan.
b)
Bagi pengecer yaitu membujuk pengecer untuk menjual
produk baru, menimbun lebih banyak persediaan barang,
mengingatkan kembali ketika sedang tidak musim, dan
memperoleh jalur pengecer baru.
c)
Bagi warga yaitu untuk memberi dukungan atau produk
model baru, untuk merangsang merek mencari pelanggan baru,
dan mendorong penjualan di musim sepi.
4. Bauaran Promosi
Bauran promosi (Promotion Mix) Kotler dan Amstrong (2008:116.A)
disebut bauran promosi komunikasi pemasaran (Marketing Communication
Mix) perusahaan merupakan panduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masnyarakat penjualan personal dan sarana pemasaran langsung
yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
Definisi lima sarana promosi utama sebagai berikut :
a. Periklanan (Advertising): Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi
dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.
b. Promosi penjualan (Sales promotion): Membangun hubungan baik
27
dengan citra perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi
rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.
c. Hubungan masnyarakat (Public relation): Membangun hubungan baik
dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang
diinginkan, membangun, citra perusahaan yang baik dan menangani
atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan
d. Penjualan Personal (Personal selling): Presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan
membangun hubungan pelanggan.
e.
Pemasaran langsung (Direct Marketing): Hubungan langsung dengan
konsumen
individual
yang
ditargetkan
secara
cermat
untuk
memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang
langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon
langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan konsumen tertentu.
Bauran Pemasaran
Produk
Ragam
Kualitas
Desain
Fitur
Nama Merek
Kemasan
Layanan
Promosi
Iklan
Penjualann pribadi
Promosi penjualan
Hubungan masnyarakat
Pelanggan
sasaran
Positioning yang
diharapkan
Gambar 3.
Harga
Daftar Harga
Diskon
Potongan Harga
Periode
pembayaran
persyaratan kredit
Tempat
Saluran
Cakupan
Pemilahan
Lokasi
Persediaan
Transportasi
Logistik
Sumber: P. Kotler dan G. Amstrong (2008 :62)
28
D. Kepercayaan merek
1. Pengertian Kepercayaan merek
Menurut Luarn dan Lin (2003) dalam Erna Ferrinadewi (2008:147)
kepercayaan adalah sejumlah kenyakinan spesifik terhadap integritas
(kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menempati janji).
Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan
kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak
yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan
predictability (konsistensi perilaku pihak yang dipercaya).
Menurut Achroll dalam Erna Ferrinadewi (2008:147) dalam dunia
bisnis. Kepercayaan antar perusahaan (buyer-seller) membantu dalam
menentukan indikator-indikator yang berkaitan dengan kinerja seperti
jangkauan pertukaran informasi, penyelesaian masalah bersama, kepuasan
atas hasil-hasil aktivitas yang dilakukan dan mungkin besarnya motivasi
dalam implementasi hasil-hasil keputusan adanya kepercayaan akan
menciptakan rasa aman dan kredibel dan mengurangi persepsi konsumen
akan resiko dalam pertukaran.
Menurut Gurviez dan Korchia (2003) dalam Aulia Damayanti
(2010:27) dari sudut pandang konsumen kepercayaan merek merupakan
variabel psikologis yang mencerminkan sejumlah akumulasi asumsi awal
yang melibatkan kredibilitas, integritas, dan benevolence, yang dilekatkan
pada merek tetentu.
Menurut Lau dan Lee dalam Tjiptono (2007:392). Kepercayaan
29
pada merek (trust in a brain) sebagai kesediaan atau kemauan konsumen
untuk mempercayai atau mengandalkan merek dalam situasi (segala
resikonya) karena ada harapan bahwa merek bersangkutan akan
memberikan hasil positif bagi konsumen,
Menurut Delgado (2004) dalam Erna Ferrinadewi (2008:150)
kepercayaan merek adalah harapan akan kehandalan dan intense baik
merek. Berdasarkan definisi ini kepercayaan merek mereflesikan dua
komponen penting yakni brand reliability dan brand intentions. Brand
reliability atau kehandalan merek yang bersumber pada keyakinan
konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan
atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen. Brand reliability merupakan hal
essensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek karena kemampuan
merek memenuhi nilai yang dijanjikan akan membuat konsumen menaruh
rasa yakin akan kepuasan dimasa depan. Sedangkan brand intention
didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu
mengutamakan kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi
produk muncul secara tidak terduga. Erna Ferrinadewi (2008:151).
2. Pembentuk Kepercayaan
Menurut John C. Mowen dan Michael Minor (2002:313) kepercayaan
konsumen (consumer belief) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut dan
manfaatnya. Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan dan
segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut
30
(atribute) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak
dimiliki oleh objek.Manfaat (benefit) adalah hasil positif yang diberikan
atribut kepada konsumen.
a. Kepercayaan atribut objek
Kepercayaan atribut objek yaitu pengetahuan sebuah objek
memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut objek.
Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut dengan
objek, seperti seseorang, barang atau jasa, melalui kepercayaan atribut
objek konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu
dalam hal variasi atribuatnya.
b. Kepercayaan atribut manfaat
Kepercayaan atribut manfaat yaitu seseorang mencari produk dan
jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan memenuhi
kebutuhan mereka, dengan kata lain memiliki atribut yang akan
memberikan manfaat yang dapat dikenal. Kepercayaan atribut manfaat
merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut
tertentu menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu.
c. Kepercayaan objek manfaat
Kepercayaan objek manfaat merupakan persepsi konsumen tentang
seberapa jauh produk, jasa orang tertentu yang akan memberikan
manfaat tertentu.
31
Gambar 4.
Kepercayaan Atribut Manfaat
Manfaat
Atribut
Objek
3. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Merek.
Menurut Lau dan Lee (1999:44) dalam penelitian Aulia Damayanti
(2010:187) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap
merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup
dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun tiga faktor tersebut
adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen.
Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan dapat
digambarkan sebagai berikut:
a.
Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam
menetukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai
suatu merek. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan
merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompeten.
b.
Company characteristic yang ada dibalik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek
tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik
merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen
terhdap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu
perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu
perusahaan.
32
c.
Costumer brand characteristic merupakan dua kelompok yang
saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek
dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteritik ini
meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan
kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman
terhadap merek.
E. Kepuasan konsumen
1. Pengertian kepuasan konsumen.
F.Tjiptono (2004:349) Kata „kepuasan atau satisfaction‟ berasal
dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “faction”
(melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan
sebagai „upaya pemenuhan sesuatu‟ atau „membuat sesuatu memadai‟
namun, ditinjau dari prepekstif perilaku konsumen, istilah „kepuasan
pelanggan‟ lantas menjadi sesuatu yang kompleks.
Kotler dan Amstrong (2004:10). Kepuasan pelanggan tingkatan
dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai
dengan harapan seorang pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah
dibandingkan dengan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila
kinerja sesuai dengan harapan atau memlebihi harapan, pembelinya
merasa puas atau merasa amat gembira.
Kotler (2000) dalam F.Tjiptono (2004:350) kepuasan pelanggan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah menbandingkan kinerja atau
hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapanya. Kepuasan
33
pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi
terhadap kinerja alternatif produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau
melebihi harapan sebelum pembelian.
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:8.B), pelanggan
membentuk ekspetasi tentang nilai dan kepuasan yang akan diberikan
berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan ekspetasinya itu.
Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain
tentang pengalaman baik mereka. Pelanggan yang tidak puas sering
berganti ke pesaing dan menjelek-jelekan produk yang mereka beli kepada
orang lain. Pemasar harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat ekspetasi
yang tepat, jika mereka menetapkan ekspetasi terlalu rendah, mereka
mungkin memuaskan pelanggan yang membeli produk itu tetapi gagal
menarik cukup banyak pembeli. Jika pemasar menaikan ekspetasi terlalu
tinggi, para pembeli akan kecewa. Nilai dan kepuasan pelanggan
merupakan kunci
untuk
mengembangkan dan menata hubungan
pelanggan.
Dalam pengujian kepuasan pelanggan dibutuhkan suatu manajemen
hubungan pelanggan (costumer relationship management-CRM), yang
dimana dalam manajemen hubungan pelanggan adalah keseluruhan proses
membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan
dengan menghantarkan nilai dan kepuasan yang unggul. Proses ini
berhubungan dengan semua aspek untuk meraih, mempertahankan, dan
menumbuhkan pelanggan. Kotler dan Armstrong (2008:15.B).
34
Definisi kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan ke dalam lima
kategori pokok yakni:
a. Prespiktif definist normatif: Perbandingan antara hasil (outcome)
aktual dengan hasil yang secara kultural dapat diterima.
b. Ekuitas keadilan : Perbandingan perolehan atau keuntungan yang
didapatkan dari pertukaran sosial. Bila perolehan tersebut tidak sama,
maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.
c. Standar normatif : Perbandingan antara hasil aktual dengan ekspetasi
standar pelanggan (yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan
mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merek
tersebut).
d. Keadilan prosedural : Kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan
atau persepsi konsumen bahawa ia diperlakukan secara adil.
e. Atribusional : kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya
diskonfirmasi
harapan,
namun
diskonfirmasi.
35
juga
oleh
sumber
penyebab
Model kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
Pemakaian/
konsumsi produk
Harapan akan kinerja/
kualitas produk
Konfirmasi/diskonfir
masi harapan
Evaluasi kinerja/
kualitas produk
Respon emosional
Atribusi penyebab
kinerja produk
Evaluasi terhadadap
keadilan pertukaran
Kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan
Gambar 5.
Sumber: Fandi.Tjiptono (2004:350)
Menurut Handi Irawan (2003) dalam Rina (2009:37), lima faktor
yang menentukan kepuasan pelanggan adalah:
a)
Kualitas Produk.
Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi
menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas
produk adalah performance, conformance, reliability, durability,
feature, dan lain.
b)
Kualitas Pelayanan.
Komponen pembentuk kepuasan pelanggan ini terutama untuk
industri jasa. Pelanggan akan merasa puas apabila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang
diharapkan. Dimensi kualitas ini meliputi lima dimensi yaitu
reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
c)
Faktor Emosional
36
Konsumen yang merasa bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan
produk dengan merek tertentu akan cenderung menpunyai tingkat
kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan bukan dari kualitas produk
tersebut tetapi self esteem atau social value yang membuat pelanggan
menjadi puas terhadap merk tertentu.
d)
Harga.
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai value yang lebih
tinggi kepada pelanggannya.
e)
Biaya dan Kemudahan.
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau
jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Model konseptual kepuasan pelanggan.
Sejumlah teori dan model konseptual telah dikemukakan dan digunakan
untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan. Diantaranya yaitu, Expected Discofirmation
Model, Equity theory, Attribution theory, Experientially based affectife
felling, Assimilationcontrast theory, Opeenent procces theory serta model
atesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan. F.Tjiptono (2004:356)
a. Expected Discofirmation Model (model dikonfrmasi harapan)
Mendifinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi yang
37
memberikan hasil dimana pengalaman yang dirasakan sama baiknya
(sesuai) dengan yang diharapkan,
b. Equity theory (model tradisional)
Dikenal pula dengan istilah keadilan distributif literatur sosiologi.
Berusaha
mengoprasionalisasikan
prinsip
utama
pertukaran
(exchange).
c. Attribution theory
Mengidentifikasikan proses yang dilakukan seseorang dalam
menentukan penyebab aksi atau tindakan dirinya, orang lain, dan objek
tertentu. Teori atribusi menyatakan bahwa ada tiga tipe atrribusi
pelanggan terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan.
(yakni service encounter yang tidak diharapkan). Ketiga dimensi
tersebut terdiri dari beberapa hal sebagai berikut:
1) Causal attribution.
Bila terjadi kesalahan, pelanggan segera menilai siapa yang
salah atau patut disalahkan, jika pelanggan menyimpulkan bahwa
perusahaanlah yang salah, maka mereka akan sangat mungkin
merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila pelanggan membebankan
sebagian
kesalahan
kepada
diri
mereka
sendiri,
maka
ketidakpuasan mereka cenderung akan berkurang. Sebagai contoh,
pelanggan yang keliru mengisi formulir klaim asuransi dan sangat
tidak puas dengan proses keterlambatan pemrosesan klaim tersebut
akan berkurang rasa tidak puasnya, manakala ia menyadari bahwa
ia juga ikut bertanggung jawab atas keterlambatan tersebut.
38
2) Control attribution
Pelanggan menilai apakah insiden ketidakpuasan berada dalam
kendali pemasar atau tidak. Sebagai contoh, penumpang pesawat
akan cenderung akan sangat tidak puas terhadap keterlambatan
penerbangan bila mereka yakin bahwa penyebabnya adalah
kelalaian pihak penyedia jasa dan bukan akibat gangguan cuaca
yang berada di luar kendali mereka.
3) Stability attribution
Pelanggan akan menilai apakah kejadian ini akan terulang
kembali atau tidak. Jika pelanggan menilai bahwa insiden tersebut
cenderung bisa terulang kembali, maka ketidakpuasanya bisa
tambah besar.
d. Experientially based affectife felling
Pendekatan Experensial berpandangan bahwa tingkat kepuasan
pelanggan dipengaruhi perasaan positif dan negatif yang diassosiasikan
pelanggan dengan barang atau jasa tertentu setelah pembelinya.
Dengan kata lain, selain pemahaman kognitif mengenai diskonfirmasi
harapan, perasaan yang timbul dalam proses purna beli juga
mempengaruhi perasaan puas atau tidak puas.
e. Assimilation contrast theory
Menurut teori ini, konsumen mungkin menerima penyimpangan
(deviasi) dari ekspetasinya dalam batas tertentu. Apabila produk atau
jasa yang dibeli dan dikonsumsi tidak terlalu berbeda dengan apa yang
39
diharapkan pelanggan, maka kinerja produk atau jasa akan diasimilasi
atau diterima dan produk atau jasa bersangkutan akan dievaluasi secara
positif (dinilai memuaskan).
f. Opeenent procces theory
Teori ini berusaha menjelaskan mengapa pengalaman konsumen
yang pada mulanya sangat memuaskan cenderung dievaluasi kurang
memuaskan pada kejadian berikutnya. Dasar pemikiranya adalah
bahwa organisme akan beradaptasi dengan stimuli di lingkunganya,
sehingga stimuli berkurang intensitasnya sepanjang waktu.
g. Model atesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan
Berdasarkan analisis terhadap 50 studi empiris (terdiri atas 44
artikel publikasi dan 6 disertasi) , Syznmanski dan Henard (2001)
dalam Fandi. Tjiptono (2004:361) mengemukakan model antesenden
dan konsekuensi kepuasan pelanggan. Atesenden kepuasan meliputi
(1)
ekspetasi
pelanggan
(sebagai
antisipasi
kepuasan);
(2)
diskonfirmasi ekspetasi (ekspektasi berperan sebagai pembanding
untuk kinerja); (3) kinerja (performance); (4) affect dan (5) equity
(penilaian konsumen terhadap keadilan distributif, prosedural, dan
interaksional).
40
F. Keputusan pembelian.
1. Pengertian keputusan pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman Kanuk (2004:547) dalam
Hattane Samuel, Annette Veronica Kosasih dan Hellen Novia (2007)
adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan
pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah
tersedia beberapa alternatif pilihan, Keputusan untuk membeli dapat
mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan
tersebut itu dilakukan.
Pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian produk atau
jasa diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan
keinginan untuk menyadari adanya masalah selanjutnya, maka konsumen
akan melakukan beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap
evaluasi pasca pembelian. Bambang Pranto (2008).
Menurut Kotler (2002) Keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masnyarakat Sebelum
konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui
beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan kebutuhan, (2)
pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau
tidak, (5) perilaku pasca pembelian. Namun dalam pembelian yang lebih
41
rutin, konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa tahap ini.
a. Pengenalan kebutuhan (need Recognition)
Proses membli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana
pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan
merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang
diinginkanya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan
segera memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi
atau masih bisa ditunda pemenuhanya, serta kebutuhan-kebutuhan
yang sama-sama harus segera dipenuhi.
b. Pencarian informasi (Information Search)
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih
banyak informasi tapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen
kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan,
konsumen
kemungkinan
akan
membelinya.
Konsumen
dapat
memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain:
2) Sumber pribadi: Keluarga, teman , tetangga, dan kenalan.
3) Sumber komersil: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
4) Sumber publik: Media massa, organisasi penilaian konsumen.
5) Sumber pengalaman: penangganan, pemeriksaan, dan penggunaan
produk.
c. Evaluasi Alternatif ( Evaluation of Alternaitives)
Tahap dari keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam
42
perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari
pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, dan informasi)
maupun resiko keliru dalam pemilihan.
d. Keputusan membeli (Purchase)
Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba
saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah
membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan
yang menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu
pembelian, dan cara pembayaran.
e. Tingkah laku Pasca pembelian (Post Purchase Behavior)
Tahap dari keputusan pembelian yaitu ketika konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada
rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki
ketidaksesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin
harganya yang dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak
sesuai dengan keinginan.
2. Peran konsumen dalam keputusan pembelian
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi
oleh berbagai faktor, demikian pula konsumen terbentuk karena pengaruh
lingkungan. Buchari Alma (2004:96).
a. Kebudayaan (culture)
Kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya
43
dengan demikian selera seseorang individu akan menyikapi pola selera
yang dilakukan oleh nenek moyangnya.
b. Kelas sosial (social class)
Ini merupakan kelompok masnyarakat yang mempunyai tingkat
tertentu, yang memiliki nilai dan sikap yang berbeda dari kelompok
tingkatan lain.
c. Keluarga (Family)
Keluarga merupakan lingkungan terdekat dengan individu dan
sangat mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam
mengkonsumsi barang tertentu.
d. Klub-klub (Refrensi group)
Klub-klub seperti ini ialah klub arisan ibu-ibu, klub olahraga, klub
rekreasi, klub profesi, refrensi grup ini bisa merupaka grup primer,
sekunder atau pemberi inspirasi. Grup primer adalah para anggota
yang saling berkomunikasi satu sama lain. Grup sekuder adalah
organisasi yang tidak terlalu banyak berinteraksi tatap muka dengan
individu, seperti organisasi serikat pekerja, organisasi keagamaan,
organisasi profesi dan lainya.Sedangkan grup aspirasi adalah seseorang
yang memberi aspirasi pada individu untuk melakukan sesuatu.
44
G. Penelitian Terdahulu
No.
1.
2.
Peneliti
(tahun)
Bambang
Pranoto
(2008)
Judul Penelitian
Analisis
harga dan
produk
keputusan
membeli
bermotor
Variabel yang
diteliti
pengaruh 1. Harga (X1)
kualitas 2. Kualitas produk
(X2)
terhadap
konsumen 3. Keputusan
pembelian (Y)
kendaraan
Metodelogi
Peneltian
Sampel: konsumen
yang ingin berniat
mau membeli sepeda
motor .
Metode analisis data
menggunakan regresi
linier berganda.
Tri
Pengaruh
strategi 1. Strategi promosi
midnight sale (X1)
Sudarwanto promosi midnight sale
(2009)
terhadap
keputusan 2. Keputusan
pembelian (Y)
pembelian.
Sampel: orang-orang
yang berkunjung ke
PT.
Giant
Hypermart, Surabaya
Metode analisis data
menggunakan regresi
linier berganda.
3.
Azizah
Karim
(2011)
Pengaruh
pelayanan 1. Pelayanan purna
jual (X)
purna jual terhadap
tingkat
kepuasan 2. Kepuasan
konsumen
konsumen
dalam
membeli Yamaha Mio
pada PT. Thamrin
Brothers.
Sampel : konsumen
yang akan membeli
sepeda
motor
Yamaha Mio Pada
PT.
Thamrin
Brothers
Metode analisis data
menggunakan regresi
linier berganda.
45
Hasil penelitian
Hasil
penelitian
menunjukan bahwa
konsumen
membeli roda dua
benar-benar
memperhatikan
produk
yang
mempunyai nilai
standar
kualitas
yang
tinggi.sedangkan
bagi
konsumen
soal
harga
dipengaruhi
dari
kualitas
produk
tersebut.
Hasil peneliatian
bahwa
hasil
promosi Midnight
sale berpengaruh
secara signifikan
terhadap keputusan
pembelian
konsumen di Gyant
Hypermart
Surabaya.
Dengan
adanya
faktor- faktor yang
mempengaruhi
purna jual terhadap
kepuasan
konsumen didapat
R square sebesar
27,4 % dan
selebihnya
dipengaruhi oleh
faktor lain seperti
citra perusahaan,
kualitas
produk,
harga produk dan
pesaing
lainnya
yaitu sebesar 72,6
4.
Anton
A Peran
kepercayaan 1. Kepuasan pada
merek (X1)
setiawan
merek dan kepuasan
(2008)
konsumen
dalam 2. Kepercayaan pada
merek (X2)
menjelaskan loyalitas
3.
Loyalitas pada
merek
merek (y)
Sampel : mereka
yang berusia 16-50
di kota Surakarta.
Pertimbanganya
mereka yang sudah
punya
persepsi
tentang
telpon
gengam
Metode analisis data
menggunakan regresi
linier berganda.
5.
Sumani
(2006)
Pengaruh
kualitas
produk
terhadap
kepuasan
pelanggan
kartu prabayar IM3
1. Kualitas
produk (X1)
2. Kepuasan
pelanggan
(Y)
Populasi : semua
pengguna
kartu
prabayar IM3 pada
mahasiswa
prodi
manajemen angkatan
2005 yang kuliah
UNIM,
UNIMAS
dan STIE Al Anwar
di Mojokerto
Metode analisis data
menggunakan regresi
linier berganda.
46
% dengan
tingkat signifikan
0,000.
Hasil
penelitian
bahwa
kepercayaan
konsumen
pada
perusahaan
merupakan salah
satu faktor yang
penting
dalam
membangun usaha
pada loyalitas pada
merek
Hasil
penelitian
bhwa
kualitas
produk
berpengaruh
parsial
dan
signifikan terhadap
kepuasan
pelanggan
kartu
prabayar IM3
H. Kerangka pemikiran.
Perkembangan industri otomotif ini mengalami perkembangan
sehingga perusahaan harus mampu siap untuk berjuang
dengan pesaing-
pesaingnya khususnya persaingan industri motor yang semangkin ketat
berbagai produk baru diluncurkan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. untuk bisa menghadapi hal tersebut, perusahaan dituntut untuk
lebih memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat berubah karena
banyaknya variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli barang dan jasa. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisa
variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan
konsumen terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio
Soul.
Adapun variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Kualitas produk
2. Promosi
3. Kepercayaan merek
4. Kepuasan konsumen
5. Keputusan pembelian
47
Dari variabel-variabel tersebut maka dapat digambarkan kerangka
berfikir ( Theoretical framework) sebagai berikut :
Kualitas produk(X1)
Promosi (X2)
Kepercayaan Merek (X3)
Kepuasan konsumen (X4)
Keputusan pembelian (Y)
Uji Reliabilitas Dan Validitas
Uji Asumsi Klasik
1.
2.
3.
4.
Uji Normalitas Data
Multikulineritas
Autokorelasi
Heterokedasitisitas
1. Koefisien Determinasi
2. Uji Regresi Linier berganda
1. Uji t (persial)
2. Uji F (Simultan)
Kesimpulan dan implikasi
Gambar 6.
Kerangka pemikiran
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
1. Ho
: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas
produk secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio
Soul.
Ha
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas produk
48
secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul.
2. Ho
: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Promosi
secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul.
Ha
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Promosi secara
parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul.
3. Ho
: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepercayaan
merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio
Soul.
Ha
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepercayaan
merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio
Soul.
4. Ho
: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepuasan
konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha
Mio Soul.
Ha
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepuasan
konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha
Mio Soul.
5. Ho
: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas
produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen secara
simultan terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul.
Ha
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas produk,
Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen secara simultan
terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul.
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk,
promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. Adapun tempat penelitian
ini dilakukan di sekitar wilayah ciputat waktu pelaksanaanya pada bulan april
2012 sampai penyelesaian penulisan skripsi, dengan menentukan target
sasaran terhadap Pengguna atau konsumen sepeda motor Yamaha Mio Soul.
B. Metode Penentuan Sampel
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik convenience sampling merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan
bersedia menjadi responden untuk di jadikan sampel atau peneliti memilih
orang-orang terdekat saja. Syofian Siregar (2010:148). Menurut sugiono
(2000:77). Convenience sampling adalah teknik penetuan sampel berdasarkan
kebetulan. Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data. Sedangkan untuk ukuran sample penelitian
menurut Roscoe dalam buku research methods for business (Sugiono,
2000:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai 500, makin besar tingkat kesalahan maka akan
semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil
50
tingkat kesalahan, maka akan semangkin besar besar jumlah anggota sampel
yang diperlukan.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer
a. Angket (kuesioner)
Yaitu dengan cara penyebaran kuisioner terhadap elemen sampel dari
suatu populasi kuisioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan
tujuan penelitian dan harus diisi oleh responden.
b. Wawancara (interview)
Yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak
yang terkait dengan produk yang diteliti.
2. Data Sekunder
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mepelajari hasil-hasil
karya ilmiah, literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan topik
penelitian tersebut.
b. Penelitian lapangan (Field Research)
Dalam penelitian lapangan peneliti langsung mengumpulkan data dan
informasi terhadap obyek penelitian.
51
D. Metode Analisis
Kuisioner penelitian ini menggunakan skala likert, menurut Syofian
Siregar (2010:138). Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena
tertentu. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan dari variabel menjadi sub variabel, dari sub variabel dijabarkan
menjadi sub indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub indikator dapat
dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang
perlu dijawab oleh responden.
Contoh pernyataan untuk jawaban “setuju”
Keterangan
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RR : Ragu ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Gambar 7
Nilai
5
4
3
2
1
Alternatif jawaban pada skala likert tidak hanya tergantung pada
jawaban setuju atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun
sepanjang mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu
objek jawaban, misalnya baik senang tinggi atau puas, dan lain-lain.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it
succesfully measure the phenomenon) Syofian Siregar (2010:162). Dalam
52
suatu penelitian yang bersifat deskriptif, maupun eksplanitif yang
melibatkan variabel atau konsep yang tidak bisa diukur secara langsung
masalah validitas tidak sederhana, didalamnya juga menyangkut
penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai empiris (indikator), namun
bagaimana tidak suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat
dipercaya.
Menurut American psychological Association (1985) dalam Ety
Rochaety, Ratih Tresna, dan H. Abdul Madjid Latief, (2009: 57), ada tiga
tipe validitas, yaitu:
1) Content validity
`Content validity adalah satu satunya tipe validitas yang
menggunakan pembuktian secara logika dan bukan secara statistik.
Suatu tes atau pengukuran dikatakan memiliki content validity apabila
tes atau pengukuran tersebut memberikan gambaran yang memadai
mengenai domain konseptual yang dirancang untuk alau ukur tersebut.
2) Criterion-related validity
Criterion-related validity berkaitan dengan relasi suatu alat tes
dengan kritesia yang telah ditentukan. Ada dua tipe Criterion-related
validity, yaitu:
a. Concurent validity yang menentukan hubungan antara hasil
pengukuran dengan keadaan sekarang.
53
b. Predictive validity yang menunjukan pada apa yang kiranya dapat
terjadi diwaktu yang akan datang, jadi suatu hubungan antara hasil
pengukuran suatu alat tes dengan keadaan yang akan datang.
Hubungan antara suatu tes alat pengukuran dengan suatu kriteria
biasanya digambarkan dengan nilai korelasi, yang disebut
koefisien validitas yang lebih besar dari 0,60 dan koefisien
validitas yang berkisar antara 0,30 - 0,40 dapat dianggap cukup
tinggi.
3) Construct validity
Construct validity adalah metode validitas yang digunakan untuk
melihat hubungan antara hasil pengukuran suatu alat tes dengan
konsep yang dimilikinya. Jadi construct validity menyangkut masalah
theoritical construct yang menjadi dasar dalam penyusunan tes.
Pengukuran construct validity merupakan proses yang terus berlanjut
sejalan dengan perkembangan konsep mengenai sifat atau aspek yang
diukur.
b. Reliabilitas
Reliabitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsiten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat penggukur yang sama pula.
Uji Reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun
imternal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test-retest,
Equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas alat ukur
54
dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada
instrumen dengan teknik tertentu. Syofian Siregar (2010 : 162)
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuisoner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Imam
Ghozali (2011:47). Menurut Sugiono (2000:110) reliabel adalah instrumen
yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh
instrumen yang tidak reliabel atau konsisten.
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis
regresi
berganda
merupakan
regresi
linier
dengan
menggunakan sebuah variabel terikat (Y) dihubungkan dengan dua atau
lebih variabel bebas (X1, X2) persamaan dari regresi linier berganda adalah
sebagai berikut :
Y= a + b 1x1 + b2x2 + b3x3 +b4 x4 + e
Keterangan :
Y
= keputusan pembelian
a
= bilangan konstanta
b
= koefisien regresi
X1
= Kualitas produk
X2
= Promosi
X3
= Kepercayaan merek
X4
= Kepuasan konsumen
e
= Error
Menurut Agus Widarjono (2010:16) ada dua pendekatan di dalam
mengestimasi persamaan regresi berganda, yaitu :
55
1. Secara menyeluruh (simultan). Metode ini dilakukan dengan
memasukan semua variabel independen kemudian baru dievaluasi
variabel independen mana yang berpengaruh (signifikan) terhadap
variabel dependen.
2. Secara bertahap (stepwise). Metode ini dilakukan dengan menyeleksi
secara otomatis hanya dengan varibel-variabel independen yang
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum pengujian hipotesis, juga diuji apakah terdapat penyimpanan
asumsi klasik, diantaranya :
a. Uji Normalitas data
Menurut Imam Ghozali (2011:160). Uji normalitas data bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variable atau penganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik.
1). Analisis grafik adalah salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas residual adalah dengan melihat garis histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi norrmal. Namun uji normalitas dengan grafik
dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal,
padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan
56
dilengkapi dengan uji statistik.
2). Analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametik KolmogorovSmirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual tidak berdistribusi normal.
b. Multikoloneritas
Menurut Imam Ghozali (2011:105). Uji multikoloneritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilaikorelasi antar sesame
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikoloneritas didalam model regresi adalah sebagai
berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
varibel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikoloneritas.
57
3) Multikoloneritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawanya (2) variance inflation factor (VIF). kedua ukuran ini
menunujukan setiap varibel independen manakah yang
dijelaskan oleh varibel independen lainya. Dalam pengertian
sederhana setiap
variabel
independen menjadi variabel
dependen. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai yang umum dipakai
untuk
menujukan adanya
multikoloneritas
adalah
nilai
Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.
c. Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali (2011:110). Uji autokorelasi bertujuan
untuk apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
penganggu pada priode t dengan kesalahan penganggu pada priode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinmakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainya. Masalah ini timbul
karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainya. Hal ini sring ditemukan pada data runtut waktu
(time series) karena “gangguan” pada seorang individu atau kelompok
cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok
yang sama pada priode berikutnya. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokrelasi.
1) Uji Durbin-Watson (DW test) hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
58
intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel
lag diantara variabel independen.
2) Uji Lagrage Multipler (LM test) digunakan untuk sampel besar
diatas 100 observasi. Uji ini memang lebih tepat digunakan
dibandingkan uji DW terutama bila sampel yang digunakan
relative besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu.
d. Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2011:139). Uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap
maka
disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisits
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili beberapa ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada
cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas.
1) Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau
tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y predisi -Y sesungguhnya) yang telah di studentized.
59
Dasar analisis:
a)
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka menidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b)
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Uji – T (Parsial)
Menurut
Agus
membuktikan
apakah
Widarjono
variabel
(2010:25)
independen
digunakan
secara
untuk
individu
mempengaruhi variabel dependen. Ada dua hipotesis yaitu hipotesis
nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (Ho) merupakan
angka dari nilai parameter sampel. sementara hipotesis alternatif (Ha)
merupakan lawan dari hipotesis nol. Di dalam melakukan uji t ini
peneliti harus menentukan apakah menggunakan uji satu sisi atau uji
dua sisi. Uji hipotesis satu sisi dipilih jika kita mempunyai dasar teori
atau dugaan yang kuat sebaliknya uji dua sisi dipilih peneliti jika
peneliti tidak mempunyai landasan teori atau dugaan awal yang kuat.
Misalnya kita mempunyai regresi berganda dengan dua variabel
independen dengan estimator β1
sebagai berikut :
60
dan
β2. Adapun prosedur langkahnya
Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) utuk β1
1) Jika hipotesis negatif, maka digunakan uji hipotesis sisi negatif
Ho : β1 = 0
Ha : β1 < 0
2) Jika hipotesis posotif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi positif
Ho : β1 = 0
Ha : β1 > 0
3) Jika hipotesis bisa positif maupun negatif, maka digunakan uji
hipotesis dua sisi
Ho : β1 = 0
Ha : β1 ≠ 0
b. Uji – F (Simultan)
menurut Agus Widarjono (2010:22). Uji F digunakan mengevaluasi
semua pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji
F ini bisa dijelaskan dengan menggunkan analisis varian (analysis Of
variance = ANOVA). Prosedur uji F untuk menguji apakah koefisisen
regresi (β1 dan β2) di dalam regresi berganda secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen Y sebagai berikut:
1. Membuat hipotesi nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai
berikut:
H0 : β1 = β2 = . . . .= βk = 0
Ha : β1 ≠ β2 ≠ . . . . ≠ βk ≠ 0
2. Mencari nilai F hitung dan nilai F kritis dari tabel distribusi F. Nilai
61
F kritis berdasarkan besarnya α dan df dimana besarnya ditentukan
oleh numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k). Nilai f hitung
dicari dengan formula sebagai berikut:
𝑹𝟐 /(𝐤 − 𝟏)
F=
𝟏 − 𝑹𝟐 /(𝐧 − 𝐤 − 𝟏)
Dimana 𝑅2 adalah koefisien determinasi. n = jumlah observasi dan
k adalah jumlah parameter estimasi termasuk konstanta. (intersep)
3. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahi apakah semua variabel
independen secara bersama sama (stimultan), dapat mempengaruhi
terhadap variabel dependen. Apabila F hitung > F-tabel maka (Ho)
ditolak dan (Ha) diterima, artinya variabel independen secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Apabila F-hitung < F-tabel maka (Ho) diterima dan (Ha) ditolak,
artinya variabel independen secara simultan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
5. Operational Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini :
a. Variabel bebas
Variabel - variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas produk
(X1), Promosi (X2), Kepercayaan merek (X3) dan Kepuasan
konsumen (X4) yang merupakan faktor penting yang mempengaruhi
dalam keputusan pembelian konsumen.
62
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y)
yang merupakan penilaian terhadap variable-variabel sebelumnya.
Operational Variabel
No
1
Variable
Dimensi
Kualitas
1. Kinerja
produk
(performance)
(X1)
Philip
Kotler
(2002:.391)
,
2. Fitur (features)
3. Kehandalan
(Reliability)
4. Kesesuaian
(convermance)
5. Daya tahan
(durability)
2
Promosi
(X2)
Kotler dan
Amstrong
(2008.A)
6. Service
Abillty
7. Estetika
(Asthethic)
1. Periklanan
2. Promosi penjualan
3. Personal selling
Indikator
Ukuran
1. Memiliki mesin yang
mempunyai daya tahan tinggi.
Ordinal
2. Keunikan desain motor yang
ditawarkan
3. Keunikan warna yang
ditawarkan
4. Mesin yang dimiliki stabil
dalam pemakaian jarak jauh.
5. Mudah diperbaiki ketika terjadi
kerusakan
6. Kesesuaian produk yang sesuai
dengan yangditawarkan.
7. Produk yang ditawarkan sesuai
dengan standar yang
diterapkan.
8. Tahan dalam setiap kondisi
cuaca
9. Umur mesin yang lama
10. Kenyamanan dalam berkendara
11. Kelengkapan fitur yg sesuai.
12. Mutu produk terjamin.
13. Iklan memberikan informasi
akan produk.
14. Memberikan potongan harga
atau diskon
15. Adanya pemberian hadiah atau
suvernir pada promosi
penjualan.
16. Memiliki kemampuan dalam
menarik kustomer.
17. Memiliki kelebihan dalam
63
Ordinal
No
3
4
Variable
Dimensi
4. Pemasaran
langsung
Kepercayaa 1. Karakteristi merek
n merek
(X3)
(Aulia
Damaynti.
2001)
2. Karakteristik
perusahaan
Kepuasan
konsumen
(X4)
(Rina,
2009)
3. Karakteristik
konsumen
1. kualitas pelayanan
3.faktor emosional
4.Harga/jaminan
5. Biaya & kemudahan
5
Keputusan 1. Pengenalan
kebutuhan
pembelian
(Y)
2. Pencarian
(Kotler.
informasi
2002)
3. Evaluasi
Indikator
Ukuran
memilih segmentasi pasar.
18. Informasi dapat dimengerti dan
cukup menarik.
19. Merek kompeten dari waktu
ke waktu
20. Merek mempunyai reputasi
yang baik
Ordinal
21. Integritas merek yang baik
22. Merek mempunyai reputasi
yang baik
23. Merek mempunyai slogan pada
produknya
24. Merek sudah mempunyai
pengalaman
25. Manfaat yang didapat.
26. Produk memberi mutu dan
kualitas yang tinggi
27. Karyawan tanggap dengan
keinginan dan keadaan
konsumen.
28. Kemampuan perusahaan
dengan serius dalam
memecahkan masalah yang
dihadapi konsumen.
29. Adanya rasa bangga dalam
menggunakan merek Yamaha.
30. Merek Yamaha adalah merek
nomor satu bagi saya.
31. Adanya rasa kepuasan
tersendiri jika menggunakan
produk Yamaha.
32. Adanya jaminan pada setiap
produknya.
33. Proses yang cepat dalam
mendapatkan produk Yamaha.
34. Kebutuhan akan produk
(keinginan atau selera
konsumen)
35. Sumber pribadi (keluarga
teman dan tetangga). Sumber
komersial (iklan, poster dan
lain lain).
36. Adanya rasa percaya akan
64
Ordinal
Ordinal
No
Variable
Dimensi
alternative
4. Pembelian produk
5. Tingkah laku pasca
pembelian
Indikator
kualitas merek
37. Pertimbangan harga dan
lokasi.
38. Kepuasan konsumen terhadap
produk.
65
Ukuran
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum objek penelitian.
Pada awal berdiri Yamaha dikenal sebagai produsen piano dengan nama
perusahaanya Nippom Garki Company Ltd di Hamamatsu, Shizuoka. Perusahaan ini
dipimpin oleh Torakutsu Yamaha pada masa perang dunia II. Perusahaan ini ikut
berperan dalam produksi penggadaan peralatan pesawat terbang dengan memproduksi
baling-baling pesawat untuk armada angkat laut Jepang. Setelah perang dunia II selesai,
pabrik piano dan peralatan pesawat terbang mengalami banyak kerusakan dan beberapa
diantaranya hancur akibat perang tersebut. Dari pengalamannya dalam rekayasa logam
untuk pembuatan piano dan pengecoran material logam peralatan pesawat, maka
perusahaan ini dapat membuat logam yang kokoh dan ringan.
Pada awal tahun 50 an perusahaan Yamaha memutuskan untuk terjun kebidang
otomotif roda dua setelah perusahaan ini dipimpin oleh Genichi Kawakami ( Yamaha
Motor’s first President ) Yamaha Motor Co. Ltd didirikan pada tanggal 1 Juni 1995
dengan karyawan sebanyak 274 orang dengan kapasitas produksi sekitar 200 unit
perbulan. Pada produksi pertama Yamaha Motor Co. Ltd terinspirasi oleh bentuk dan
type sepeda motor DKW RT215 buatan Jerman sepeda motor ini memiiki spesifikasi
single cylinder 2 stroke dengan 125cc .
Selanjutnya pada tahun yang sama (1995) Yamaha YA-I atau oleh penggemarnya
di Jepang disebut sebagai “Atakumbo” atau red dragonfly memenangkan kejuaraan kelas
125cc yaitu kejuaraan Mt, Fuji Ascent Race dan kejuaraaan Asoma Race Highland.
66
Seiring dengan popularitas dikejuaraan balap tersebut. Selanjutnya pada tahun 1956 YA1 ditingkatkan kapasitasnya menjadi 175cc.
Diantara beragam alat transportasi, sepeda motor menempati peran utama dalam
sendi kehidupan untuk menunjang pembangunan dan menempati kebutuhan saat itu.
Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli 1974. Riset
menunjukan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan sebagai salah satu pasar
dimasa depan terbentang luas, karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan
produk tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen , hal ini dibuktikan dengan
penganugrahan sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001 yang lalu.
Menempati usia 37 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang
terbaik kepada setiap leader dan konsumen agar menjadi “semangkin didepan” investasi
dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan
membuktikan tingginya konsumen kami untuk mencapai sasaran:
a) Fasilitas produksi seluas lebih dari 300.000 m2.
b) Fasilitas lebih dari 6000 teknisi dan staf yang terlatih.
c) Tiga jalur perakitan yan beroperasi selama 24 jam.
d) Kapasitas produksi lebih dari 3000 sepeda motor perhari.
e) Dukungan fasilitas penunjang yang lengkap : penelitian pengembangan,
pelatihan khusus dan fasiitas penunjang modern.
f) Investasi suku cadang yang besar dan lengkap.
Berdasarkan data penelitian dan informasi dari pasar, Yamaha selalu
mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memenuhi permintaan akan
gaya yang dinamis yang merupakan ciri khas generasi muda sedunia. Kami terus
67
memperbaiki visi dengan memanfaatkan keunggulan teknologi bagian penelitian dan
pengembangan. Kami bertanggung jawab dalam mempersiapkan langkah yang
diperlukan untuk merealisasikan visi ini menjadi kenyataan.
Dibantu dengan sistem komputerisasi yang tercanggih tim professional kami
memastikan bahwa setiap jenis motor yang dihasilkan telah didesain sesuai dengan
perkembangan zaman serta mereflesikan kualitas modern dan dinamis. Sejalan dengan
keinginan konsumen, mesin yang handal menjadi jantung setiap setiap sepeda motor
Yamaha. Kualitas dan performa setiap mesin ditentukan oleh pelaksanaan perakitan oleh
teknisi yang berpengalaman, dengan menggunakkan alat dan perlengkapan modern,
disertai prosedur pengontrolan kualitas yang ketat pada setiap tahap perakitanya.
ISO 9001 Yamaha terhadap kualitas dan jaminan konsumen yang dibuktikan
dengan keberhasilan perusahaan daam meraih ISO 9001. Untuk memenuhi persyaratan
ISO 9001, maka setiap proses manufaktur harus mengikuti pedoman mutu yang telah
dibakukan. Pedoman ini mengatur semua aspek prosedur, perencanaan dan instruksi kerja
yang mutlak harus dilaksanakan dengan tepat, sehingga mutu setiap produksi tetap
terpelihara.
Kualitas kami tidak hanya sebatas selesai produksi saja yang terpenting adalah
memastikan bahwa seluruh produk dapat tiba ditempat tepat pada waktunya dan dalam
kondisi yang sama baik seperti pada saat meninggalkan pabrik, baik pengiriman melalui
darat, laut maupun udara. Standar dan efisiensi yang tinggi diterapkan dalam kualitas
pengemasan kami, sejak tahun 1974 kami telah memproduksi lebih dari 5.000.000 sepeda
motor.
68
Yang menjadi bukti nyata dari kualitas produk kami adalah kesuseksesan kami
dipasar internasional dan partisipasi kami secara penuh dalam jaringan penjualan Yamaha
secara global. Disamping itu penyaluran kami dari tahun ke tahun didalam mengekspor
sepeda motor dan suku cadang kenegara-negara Eropa, Amerika Latin, Afrika dan lainya.
Semangkin menetapkan reputasi Yamaha di dunia sebagai produsen sepeda motor dengan
peforma dan kualitas yang tinggi.
a. Ekspor ke empat benua
b. Lebih dari 30 negara
c. CKD (Completely knockdown)
d. Suku cadang.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Demografi Responden.
Tabel 4.1 akan menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin.
Dalam penelitian ini, responden laki-laki berjumlah 42 responden atau 68% dari total
responden. Sedangkan responden perempuan hanya terdapat 18 responden atau hanya
38% dari total responden. Hal ini menggambarkan bahwa pengguna sepeda motor
Yamaha Mio Soul yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah
berjenis kelamin laki-laki, dimana responden tersebut dipilih secara acak.
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan
Jumlah
Presentase
Laki – Laki
42
68%
Perempuan
18
38%
Jumlah
60
100%
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
69
Tabel 4.2 menunujukan responden yang berumur di bawah 20 tahun berjumlah
15 orang, responden yang berumur 20 - 25 tahun berjumlah 24 orang, responden yang
berumur 25 - 30 tahun berjumlah 17 orang, responden yang berumur 30 – 35 berjumlah 3
orang
dan responden yang berumur di atas 35
tahun berjumlah 1 orang. Hal ini
menggambarkan bahwa responden yang dipilih secara acak tersebut paling banyak adalah
responden yang berumur 20 - 25 tahun. Hal ini berarti kebanyakan pengguna sepeda
motor Yamaha Mio Soul yang menjadi responden adalah yang memiliki usia produktif.
Tabel 4.2 menunjukkan perhitungan ini.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Kelompok
Usia
<20
20 < 25
25 < 30
30 < 35
> 35
Laki – Laki
11
16
12
2
1
4
8
5
1
0
15
24
17
3
1
Jumlah
42
18
60
Perempuan
Jumlah
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas dan Validitas
1. Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi dari responden
melalui pertanyaan untuk menguji konsistensi dari responden melalui pertanyaan
yang diberikan, hasil dari pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui
apakah instrument penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu
70
yang berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur kuisoner yang
merupakan indikator dari dari variabel atau konstruk. Suuatu kuisoner dapat
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadapa pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali.2011:47).
Dalam pengujian ini, peneliti menggunkan metode statistikCronbach Alpha
dengan spesifikasi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha
dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam
pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabiltas yang memadai sebaiknya jika
nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0.6 maka butir pertanyaan
tersebut tidak realibel (Ghozali.2011:42).
2. Validitas.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam
ghozali, 2011:52).
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan berapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2008:
109-110).
Untuk mengukur validitas dapat diliat dari kolom Correlated item-Total
correlated yang dihasilkan dari dari setiap pernyataan pada tabel anti imege matric.
71
Jika hasil Correlated item-Total correlated > 0.5 maka pertanyaan dianggap valid
Singgih santoso (2007).
Sebelum kuisoner diberikan kepada 60 responden, penulis melakukan try out
terhadap 20 responden dengan memberikan 39 butir pertanyaan untuk menguji
tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Kuisoner dibagi
menjadi lima variabel utama yaitu, kualitas produk, promosi, kepercayaan merek,
kepuasan konsumen dan keputusan pembelian, kuisoner dilakukan setelah penulis
melakukan try out terhadap 20 responden.
Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden dengan
38 butir pertanyaan yang dibagi menjadi lima variabel utama yaitu kualitas produk,
promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian.
b. Hasil Try Out Reliability dan validitas
1. Kualitas produk (KP)
Tabel 4.3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.710
12
Tabel 4.4
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
KP1
.691
Valid
KP2
.674
Valid
KP3
.482
Valid
72
KP4
.517
Valid
KP5
.593
Valid
KP6
.688
Valid
KP7
.702
Valid
KP8
.678
Valid
KP9
.658
Valid
KP10
.574
Valid
KP11
.715
Valid
KP12
.688
Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi,
kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r
hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai
Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir
pertanyaan dari instrument kualitas produk adalah Valid dan Reliabel
2. Promosi (P)
Tabel 4.5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.685
6
Tabel 4.6
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
P1
.645
Valid
P2
.638
Valid
P3
.682
Valid
P4
.742
Valid
P5
.739
Valid
P6
.651
Valid
73
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi,
kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r
hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai
Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir
pertanyaan dari instrument promosi adalah Valid dan Reliabel.
3. Kepercayaan merek (KM)
Tabel 4.7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.723
6
Tabel 4.8
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
KM1
.761
Valid
KM2
.803
Valid
KM3
.715
Valid
KM4
.688
Valid
KM5
.753
Valid
KM6
.674
Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi,
kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r
hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai
Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir
pertanyaan dari instrument kepercayaan merek, adalah Valid dan Reliabel.
74
4. Kepuasan konsumen (KK)
Tabel 4.8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.715
9
Tabel 4.9
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
KK1
.741
Valid
KK2
.702
Valid
KK3
.649
Valid
KK4
.564
Valid
KK5
.703
Valid
KK6
.688
Valid
KK7
.691
Valid
KK8
.674
Valid
KK9
.642
Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi,
kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r
hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai
Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir
pertanyaan dari instrument kepuasan konsumen adalah Valid dan Reliabel.
75
5. Keputusan pembelian
Tabel 5.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.744
5
Tabel 5.1
Corrected Item – Total Correlation
Keterangan
KPL1
.748
Valid
KPL2
.784
Valid
KPL3
.654
Valid
KPL4
.517
Valid
KPL5
.718
Valid
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi,
kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r
hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai
Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir
pertanyaan dari instrument keputusan pembelian adalah Valid dan Reliabel.
b. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuisoner.
Pengaruh Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan
konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul akan
dilihat dari indikator masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output kuisoner
yang diberikan kepada responde.
76
1.Kualitas produk (X1)
Tabel 4.4
Memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi.
KP1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
TS
4
6.7
6.7
6.7
RR
7
11.7
11.7
18.3
S
28
46.7
46.7
65.0
SS
21
35.0
35.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 28
responden menjawab setuju, selain itu sebanyak 21 responden menjawab sangat
setuju, 7 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi.
Tabel 4.5
Keunikan mesin yang ditawarkan.
KP2
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
5
8.3
8.3
10.0
RR
10
13.3
13.3
23.3
S
29
55.0
55.0
68.3
SS
19
33.7
33.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 29
responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 10
responden mengatakan ragu-ragu, 5 responden menjawab tidak setuju dan 1
77
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki
keunikan mesin yang ditawarkan.
Tabel 4.6
Keunikan warna yang ditawarkan.
KP3
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
3
5.0
5.0
5.0
RR
8
13.3
13.3
18.3
S
30
50.0
50.0
68.3
SS
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 30
responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 8
responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju. Bahwa
Yamaha Mio Soul memiliki keunikan warna.
Tabel 4.7
Mesin yang dimiliki stabil dalam pemakaian jarak jauh.
KP4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
5
7.0
7.0
7.0
RR
11
18.3
18.3
28.3
S
26
56.7
56.7
75.0
SS
19
29.0
29.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
26 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju,
78
11 responden mengatakan ragu-ragu, dan 5 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Yamaha Mio Soul mesin yang dimiliki stabil dalam pemakaian jarak
jauh.
Tabel 4.8
Mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan.
KP5
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
5.7
5.7
1.7
TS
7
13.3
13.3
20.0
RR
12
19.0
19.0
40.0
S
27
48.3
48.3
78.3
SS
13
15.7
15.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 13 responden menjawab sangat setuju,
6 responden mengatakan ragu-ragu, 7 responden menjawab tidak setuju, dan 12
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul mudah
diperbaiki ketika terjadi kerusakan.
Tabel 4.9
Kesesuaian produk yang sesuai dengan yang ditawarkan.
KP6
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
5
7.0
7.0
15.0
RR
9
18.3
18.3
33.3
S
25
45.0
45.0
78.3
SS
17
21.7
21.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
79
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
25 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju,
9 responden mengatakan ragu-ragu, dan 5 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki kesesuaian produk yang sesuai dengan yang
ditawarkan.
Tabel 4.10
Produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang dterapkan.
KP7
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
4
6.7
6.7
6.7
RR
7
11.7
11.7
18.3
S
28
46.7
46.7
65.0
SS
21
35.0
35.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
28 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju,
7 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa produk Yamaha Mio Soul sesuai dengan standar yang diterapkan
pemerintah.
Tabel 4.11
Tahan dalam setiap kondisi cuaca.
KP8
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
4
8.3
8.3
10.0
RR
7
13.3
13.3
23.3
27
45.0
45.0
68.3
S
80
SS
21
31.7
31.7
Total
60
100.0
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju,
7 responden mengatakan ragu-ragu, 4 responden menjawab tidak setuju, dan 1
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul tahan
dalam setiap kondisi cuaca.
Tabel 4.12
Umur mesin yang lama.
KP9
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
TS
3
5.0
5.0
5.0
RR
11
13.3
13.3
18.3
S
27
50.0
50.0
68.3
SS
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju,
11 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju.
bahwa umur mesin Yamaha Mio Soul tahan lama.
Tabel 4.13
Kenyamanan dalam berkendara.
KP10
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
4
6.7
6.7
6.7
RR
7
11.7
11.7
18.3
28
46.7
46.7
65.0
S
81
SS
21
35.0
35.0
Total
60
100.0
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
28 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju,
4 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Yama Mio Soul motor yang nyaman saat dikendarai.
Tabel 4.14
Kelengkapan fitur yang sesuai.
KP11
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
5
8.3
8.3
10.0
RR
8
13.3
13.3
23.3
S
27
45.0
45.0
68.3
SS
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju,
8 responden mengatakan ragu-ragu, 5 responden menjawab tidak setuju, dan 1
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul
memiliki kelengkapan fitur yang sesuai.
Tabel 4.15
Mutu produk yang terjamin.
KP12
Cumulative
Frequency
82
Percent
Valid Percent
Percent
Valid
TS
3
5.0
5.0
5.0
RR
13
13.3
13.3
18.3
S
25
50.0
50.0
68.3
SS
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
25 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju,
13 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju.
bahwa mutu produk Yamaha Mio Soul terjamin.
2. Promosi (X2)
Tabel 4.16
Iklan memberikan informasi akan produk.
P1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
3
3.3
3.3
3.3
RR
10
7.0
7.0
8.3
S
27
53.3
53.3
61.7
SS
20
37.3
37.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju,
dan 10 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa iklan Yamaha Mio Soul memberikan informasi akan produk
83
Tabel 4.17
Memberikan potongan harga atau diskon.
P2
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
4
2.7
2.7
2.7
RR
12
28.4
28.4
28.4
S
24
37.0
37.0
37.0
SS
20
33.3
33.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
24 responden menjawab setuju, sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju,
sebanyak 12 responden menjawab ragu-ragu dan 4 responden yang menjawab
tidak setuju. Bahwa Yamaha memberikan potongan harga atau diskon pada
pembelian Yamaha Mio Soul.
Tabel 4.18
Adanya pemberian hadiah/ suvernir pada promosi penjualan.
P3
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
5
5.7
5.7
1.7
RR
13
21.8
21.8
21.8
S
25
46.3
46.3
46.0
SS
17
28.0
28.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
25 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju,
sebanyak 13 responden menjawab ragu-ragu dan 5 responden menjawab tidak
84
setuju. bahwa adanya pemberian hadian atau suvernir pada pembelian Yamaha
Mio Soul.
Tabel 4.19
Memiliki kemampuan dalam menarik kustomer.
P4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
2
3.3
3.3
3.3
RR
11
5.0
5.0
8.3
S
24
53.3
53.3
61.7
SS
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
32 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju,
11 responden mengatakan ragu-ragu, dan 2 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Yamaha mio Soul memiliki kemampuan dalam menarik kustomer.
Tabel 4.20
Memiliki kelebihan dalam memilih segmentasi pasar.
P4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
3
2.1
2.1
3.1
TS
7
8.3
8.3
8.3
RR
9
18.7
18.7
28.0
S
24
42.3
42.3
36.3
SS
17
30.7
30.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
24 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju,
85
9 responden mengatakan ragu-ragu, 7 responden menjawab tidak setuju dan 3
responden menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki
kelebihan dalam segmentasi pasar.
Tabel 4.21
Iklan dapat dimengerti dan cukup menarik.
P6
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
2
3.3
3.3
3.3
RR
2
3.3
3.3
6.7
S
29
48.3
48.3
55.0
SS
27
45.0
45.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
29 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju,
2 responden mengatakan ragu-ragu, dan 2 responden menjawab tidak setuju.
bahwa iklan Yamaha Mio Soul dapat dimengerti dan cukup menarik.
3. Kepercayaan merek (X3)
Tabel 4.22
Merek kompeten dari waktu ke waktu.
KM1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
2
3.3
3.3
3.3
TS
6
8.3
8.3
6.7
RR
9
5.0
5.0
11.7
S
27
50.0
50.0
61.7
SS
16
38.3
38.3
100.0
86
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 16 responden menjawab sangat setuju,
9 responden mengatakan ragu-ragu, 6 responden menjawab tidak setuju, dan 2
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Merek kompeten dari
waktu ke waktu.
Tabel 4.23
Merek mempunyai reputasi yang baik.
KM2
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
3
5.0
5.0
5.0
TS
3
5.0
5.0
10.0
RR
3
5.0
5.0
15.0
S
24
40.0
40.0
55.0
SS
27
45.0
45.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
24 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju,
3 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju. dan 1
responden yang menjawab sangat tidak setuju. bahwa merek Yamaha
mempunyai reputasi yang baik.
87
Tabel 4.24
Integritas merek yang baik.
KM3
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
2
3.3
3.3
3.3
TS
2
3.3
3.3
6.7
RR
3
5.0
5.0
11.7
S
30
50.0
50.0
61.7
SS
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
30 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju,
3 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 2
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa integritas merek Yamaha
yang baik .
Tabel 4.25
Merek mempunyai reputasi yang baik
KM4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
3
5.0
5.0
5.0
TS
1
1.7
1.7
6.7
RR
1
1.7
1.7
8.3
S
32
53.3
53.3
61.7
SS
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
32 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju,
1 responden mengatakan ragu-ragudan 1 responden menjawab tidak setuju, dan 3
88
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa merek mempunyai
reputasi yang baik.
Tabel 4.26
Merek mempunyai slogan pada produknya.
KM5
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
1
1.7
1.7
3.3
S
34
56.7
56.7
60.0
SS
24
40.0
40.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
34 responden menjawab setuju, sebanyak 24 responden menjawab sangat setuju,
1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat
tidak setuju. bahwa merek Yamaha mempunyai slogan pada produknya.
Tabel 4.27
Merek Yamaha sudah mempunyai pengalaman yang cukup lama.
KM6
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
3
5.0
5.0
5.0
TS
3
5.0
5.0
10.0
RR
3
5.0
5.0
15.0
S
24
40.0
40.0
55.0
SS
27
45.0
45.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
24 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju,
89
3 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju. dan 1
responden yang menjawab sangat tidak setuju. bahwa merek Yamaha sudah
mempunyai pengalaman yang cukup yang lama.
4. Kepuasan konsumen (X4)
Tabel 4.28
Manfaat yang didapat.
KK1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
2
3.3
3.3
3.3
TS
2
3.3
3.3
6.7
RR
3
5.0
5.0
11.7
S
30
50.0
50.0
61.7
SS
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
30 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju,
3 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 2
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul
memberikan manfaat dalam penggunaannya.
Tabel 4.29
Produk memberi mutu dan kualitas yang tinggi.
KK2
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
4
6.7
6.7
6.7
TS
3
5.0
5.0
11.7
RR
1
1.7
1.7
13.3
90
S
27
45.0
45.0
58.3
SS
25
41.7
41.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
25 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju,
1 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju, dan 4
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa produk Yamaha Mio Soul
memberikan mutu dan kualitas yang tinggi.
Tabel 4.30
Karyawan tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen.
KK3
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
5.0
5.0
5.0
TS
2
1.7
1.7
6.7
RR
15
1.7
1.7
8.3
S
25
53.3
53.3
61.7
SS
17
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
25 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju,
15 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 1
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa karyawan Yamaha
tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen.
91
Tabel 4.31
Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan masalah yang
dihadapi konsumen.
KK4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
1
1.7
1.7
3.3
S
34
56.7
56.7
60.0
SS
24
40.0
40.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden atau
sebanyak 34 responden menjawab setuju, sebanyak 24 responden menjawab
sangat setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang
menjawab sangat tidak setuju. Bahwa perusahaan memiliki kemampuan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.
Tabel 4.32
Adanya rasa bangga dalam menggunakan produk merek Yamaha.
KK5
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
1
1.7
1.7
3.3
RR
3
5.0
5.0
8.3
S
27
45.0
45.0
53.3
SS
28
46.7
46.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 28 responden menjawab sangat setuju,
92
3 responden mengatakan ragu-ragu, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Adanya rasa bangga
dalam menggunakan produk merek Yamaha.
Tabel 4.33
Merek Yamaha adalah merek nomor satu bagi saya.
KK6
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
1
1.7
1.7
1.7
RR
12
3.3
3.3
5.0
S
26
53.3
43.3
48.3
SS
21
41.7
51.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
26 responden menjawab setuju, sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju,
12 responden mengatakan ragu-ragu, dan 1 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Merek Yamaha adalah merek nomor satu bagi saya..
Tabel 4.34
Adanya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha.
KK7
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
5
8.3
8.3
10.0
RR
8
13.3
13.3
23.3
S
27
45.0
45.0
68.3
SS
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
93
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
29 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju,
6 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Adanya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha.
Tabel 4.35
Adanya jaminan pada setiap produknya.
KK8
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
4
6.7
6.7
6.7
RR
6
10.0
10.0
16.7
S
29
48.3
48.3
65.0
SS
21
35.0
35.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
29 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju,
6 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Yamaha memberikan jaminan pada setiap produknya.
Tabel 4.36
Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha.
KK9
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TS
3
5.0
5.0
5.0
RR
7
11.7
11.7
16.7
S
31
51.7
51.7
68.3
SS
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
94
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
31 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju,
7 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju.
Bahwa Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha.
5. keputusan pembelian (Y)
Tabel 4.37
Kebutuhan akan produk.
KPL1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
2
3.3
3.3
3.3
TS
2
3.3
3.3
6.7
RR
3
5.0
5.0
11.7
S
30
50.0
50.0
61.7
SS
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
30 responden menjawab setuju, Selain itu sebanyak 23 responden menjawab
sangat setuju, 3 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak
setuju, dan 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. dengan kebutuhan
akan produk Yamaha.
Tabel 4.38
Adanya informasi dalam pencarian produk.
KPL2
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
4
6.7
6.7
6.7
TS
3
5.0
5.0
11.7
RR
1
1.7
1.7
13.3
95
S
27
45.0
45.0
58.3
SS
25
41.7
41.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
27 responden menjawab setuju, sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju,
1 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju, dan 4
responden yang menjawab sangat tidak setuju. dengan adanya informasi dalam
produk Yamaha.
Tabel 4.39
Adanya rasa percaya akan kualitas merek.
KPL3
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
3
5.0
5.0
5.0
TS
1
1.7
1.7
6.7
RR
1
1.7
1.7
8.3
S
32
53.3
53.3
61.7
SS
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
32 responden menjawab setuju. itu sebanyak 23 responden menjawab sangat
setuju, 1 responden mengatakan ragu-ragu, 1 responden menjawab tidak setuju,
dan 3 responden yang menjawab sangat tidak setuju. adanya rasa percaya akan
kualitas produk Yamaha.
96
Tabel 4.40
Pertimbangan harga dan lokasi.
KPL4
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
1
1.7
1.7
1.7
TS
1
1.7
1.7
3.3
S
34
56.7
56.7
60.0
SS
24
40.0
40.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
24 responden menjawab setuju, sebanyak 34 responden menjawab sangat setuju,
1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat
tidak setuju. dengan pertimbangan harga dan lokasi pembelian produk
Tabel 4.41
Kepuasan konsumen terhadap produk.
KPL5
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STS
3
5.0
5.0
5.0
TS
3
5.0
5.0
10.0
RR
3
5.0
5.0
15.0
S
22
36.7
36.7
51.7
SS
29
48.3
48.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak
22 responden menjawab setuju, sebanyak 29 responden menjawab sangat setuju,
3 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju, dan 3
97
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa konsumen puas terhadap
produk Yamaha.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti suatu
data asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap yang bersangkutan. Dengan
demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka
analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas data.
Gambar 8
Dari grafik di atas dapat dilihat dari hasil output SPSS menunjukan adanya
titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-
98
titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data
tersebut berdistribusi normal dan layak digunakan.
Dalam penelitian ini digunakan pengujian histogram untuk menunjukkan
adanya normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan
pengujian histogram.
Gambar 9
Dari grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal
dan berbentuk simetris tidak menceng kekanan atau kekiri, dan untuk lebih
meyakinkan peneiliti, maka kita uji dengan Kolmogrov-Smirnov dengan hasil
seperti in
99
Gambar 10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
60
.0000000
.55695561
.071
.071
-.065
.553
.720
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Terlihat dari tabel di atas bahwa nilai K-S sebesar 0.553 dengan nilai
signifikasi jauh di atas 0.05 (0.720 > dari 0.05) yang berarti nilai residual
terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik.
b. Uji Korelasi
Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus
pearson product momen dengan bantuan SPSS 17.0 diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut:
Tabel 4.42
Correlations
TKP
TKP Pearson
Correlation
TP
1
Sig. (2-tailed)
N
TP
TKM
.255
.004
60
60
Pearson
Correlation
.155
1
Sig. (2-tailed)
.236
N
TKM Pearson
Correlation
60
60
**
**
.361
Sig. (2-tailed)
N
100
.799
.005
.000
60
60
TKK
**
.361
.005
60
**
.799
TKPL
**
.671
.000
60
**
.618
**
.338
.008
60
**
.740
.000
.000
.000
60
60
60
1
**
.978**
.000
.000
60
60
60
.830
**
TKK Pearson
Correlation
.671
Sig. (2-tailed)
N
.618
.000
**
.338
Sig. (2-tailed)
N
**
.830
.000
60
TKPL Pearson
Correlation
**
**
60
**
.978
**
.824
.000
60
.740
1
.000
60
60
**
1
.824
.008
.000
.000
.000
60
60
60
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai korelasi antara variabel.
Angka koefisien bertanda positif (+) menunjukan bahwa hubungan antara
kedua variabel tersebut bersifat berbanding lurus, artinya peningkatan satu
variabel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain. Menurut Suwarno
(2007:35) untuk penentuan kapasitas berdasarkan :
0,00 ≤ p < 0,25 = hubungan (korelasi) sangat lemah dan bisa diabaikan
0,25 ≤ p < 0,50 = hubungan (korelasi) cukup
0,50 ≤ p < 0,75 = hubungan (korelasi) kuat
0,75 ≤ p <
1 = hubungan (korelasi) kuat.
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
Ho : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Ha : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas adalah sebagai berikut :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha ditolak.
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan tabel yang
terdapat dibawah ini :
101
Tabel 4.43
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan
Koefisien
Korelasi
Kategori
Probabilitas
Kesimpulan
Cukup
0,004
Signifikan
Cukup
0,005
Signifikan
Sangat
kuat
Cukup
0,000
Signifikan
0,008
Signifikan
Sangat
kuat
Sangat
kuat
Sangat
kuat
Sangat
kuat
Sangat
kuat
Sangat
kuat
0,000
Signifikan
0,000
Signifikan
0,000
Signifikan
0,000
Signifikan
0,000
Signifikan
0,000
Signifikan
Kualitas Produk (X1) dengan
0,255
Promosi (X2)
Kualitas produk (X1) dengan
0,361
kepercayaan merek (X3)
Kualitas produk (X1) dengan
0,671
kepuasan konsumen (X4)
Kualitas produk (X1) dengan
0,338
Keputusan pembelian (X5)
Promosi (X2) dengan
0,799
kepercayaan merek (X3)
Promosi (X2) dengan kepuasan
0,618
konsumen (X4)
Promosi (X2) dengan Keputusan
0,740
pembelian (x%)
Kepercayaan merek (X3) dengan
0,830
kepuasan konsumen (X4)
Kepercayaan merek (X3) dengan
0,978
keputusan pembelian (X5)
Kepuasan konsumen (X4)
0,824
dengan Keptusan pembelian
(X5)
(Sumber: Data primer yang telah diolah)
c. Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antar variabel pengganggu (e1) pada periode sebelumnya
(e1-1). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson.
Tabel 4.44
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Model
1
R
R Square
.862a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.844
a. Predictors: (Constant), TKK, TP, TKP, TKM
b. Dependent Variable: TKPL
102
.835
.577
Durbin-Watson
1.971
Tabel diatas menyatakan hasil uji Durbin Watson sebesar 1.971 dengan
taraf signifikasi 0,05. Jumlah sampel 60 (n) dan jumlah varabel 4 (k=4),
maka di table Durbin Watson (dl=1.44) dan (du=1.72) Dengan demikian
sesuai dengan tabel tersebut, oleh karena nilai DW 1.971 lebih besar dari
batas (du=172) dan kurang dari 4 - 1.72 (4-du) maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi linier berganda ini,
terbebas dari asumsi klasik statistik autokeorelasi dan model ini layak untuk
digunakan.
d. Uji Multikulineritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
inndependen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain
dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat diantara variabel
independen di dalam model.
Tabel 4.46
Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
.408
2.451
.341
2.933
TKM
.166
6.010
TKK
.152
6.572
(Constant)
TKP
TP
(
a. Dependent Variable: TKPL
Sumber: Data primer yang telah diolah )
103
Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari
0,10 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, analisis ini
dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi
klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian.
e. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk
semua pengamatan. Pada heteroskedestisitas kesalahan yang terjadi tidak
secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan :
Gambar 11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada gambar 11 menunjukan titik tidak terjadi pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang, melebar, dan menyempit. Sesuai dengan pedoman uji
heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskodesitas.
Hal ini dibuktikan dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola
tertentu yang teratur sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih
lanjut.
104
f. Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
.862a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.844
.835
Durbin-Watson
.577
1.971
a. Predictors: (Constant), TKK, TP, TKP, TKM
b. Dependent Variable: TKPL
Dari tampilan output diatas besarnya Adjust R2 adalah 0.835, hal ini berarti
84.4% variasi keputusan pembelian (TKPL) yang dapat dijelaskan oleh empat
variabel independen kualitas produk (TKP), promosi (TP), kepercayaan
merek (TKM), dan kepuasan konsumen (TKK). Sedangkan sisanya (100% 83.5% = 17.5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
g. Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 4.47
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
2.890
1.028
.119
.044
-.165
TKM
TKK
(Constant)
TKP
TP
Beta
t
Sig.
2.811
.007
.338
2.739
.008
.059
-.125
-2.798
.007
.827
.051
1.003
16.090
.000
.088
.042
.136
2.088
.041
a. Dependent Variable: TKPL
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi dalam
kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
105
Y= 2.890 + 0.119x1 - 0.165x2 + 0.827x3 + 0.088x4+ e
Keterangan :
Y = keputusan pembelian
a = bilangan konstanta
b = koefisien regresi
X1= Kualitas produk
X2 = Promosi
X3= Kepercayaan merek
X4 = Kepuasan konsumen
e = Error
Pada regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena variabel
independen yang dimasukan dalam persamaan regresi merupakan variabel
yang memberikan pengaruh terhadap variabel dependenya.
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 2.890 menyatakan bahwa, jika tidak ada Kualitas
produk (X1), Promosi (X2), Kepercayaan merek (X3), Kepuasan
konsumen (X4), maka besarnya keputusan pembelian (Y) adalah
sebesar 2.890.
2. Koefisien regresi X1 (Kualitas produk) sebesar 0,119 menyatakan
bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel kualitas produk
maka dapat menyebabkan penambahan atau pengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y) sebesar 0,119. Nilai koefisien regresi pada
variabel kualitas produk bertanda positif, artinya terdapat pengaruh
positif atau searah antara kualitas produk (X1) dengan keputusan
pembelian (Y).
3. Koefisien regresi X2 (Promosi) sebesar -0,165 menyatakan bahwa
setiap adanya penambahn 1 satuan variabel promosi
106
maka dapat
menyebabkan penurunan atau pengaruh terhadap keputusan pembelian
(Y) sebesar -0,165. Nilai koefisien regresi pada variabel promosi
bertanda negatif, artinya terdapat pengaruh negatif atau berbanding
terbalik antara promosi (X2) dengan keputusan pembelian (Y).
4. Koefisien regresi X3 (Kepercayaan merek) sebesar 0,827 menyatakan
bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel kepercayaan
merek maka dapat menyebabkan penambahan atau pengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y) sebesar 0,827. Nilai koefisien regresi pada
variabel kepercayaan merek bertanda positif, artinya terdapat pengaruh
positif atau searah antara kepercayaan merek (X3) dengan keputusan
pembelian (Y).
5. Koefisien regresi X4 (kepuasan konsumen) sebesar 0,088 menyatakan
bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel kepuasan
konsumen
maka dapat menyebabkan penambahan atau pengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,088. Nilai koefisien
regresi pada variabel kepuasan konsumen bertanda positif, artinya
terdapat pengaruh positif atau searah antara kepuasan konsumen (X4)
dengan keputusan pembelian (Y).
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel yang
paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) adalah
variabel kepercayaan merek (X3) yang memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,827.
107
h. Uji persial ( Uji t )
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.48
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
B
Model
1
Std. Error
2.890
1.028
.119
.044
-.165
TKM
TKK
(Constant)
TKP
TP
a.
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
2.811
.007
.338
2.739
.008
.059
-.125
-2.798
.007
.827
.051
1.003
16.090
.000
.088
.042
.136
2.088
.041
Dependent Variable: TKPL
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas, dan untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1. Menguji signifikasi variabel Kualitas produk (X1)
Terlihat bahwa t hitung koefisien Kualitas produk adalah 2.739, sedang ttabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus
(n-2), dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka
(ttabel) adalah 1.671.
Variabel Kualitas produk memiliki nilai p-value 0,008 < 0,05 artinya
signifikan, sedangkan t hitung >
108
tabel
(2.739 > 2.001). Maka Ho ditolak dan
Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk
terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, jika dilihat
dari nilai thitung>ttabel (2.739>1.671) dapat disimpulkan secara parsial
kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian .
2. Menguji signifikasi variabel Promosi (X2)
Terlihat bahwa t hitung koefisien Promosi adalah -2.798, sedang ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan hipotesis dua
arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n
adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka (ttabel) adalah
1.671.
Variabel Promosi memiliki nilai p-value 0,007 < 0,05 artinya signifikan,
sedangkan thitung <ttabel (-2.798 < 1.671). Maka Ho diterima dan Ha ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi terdapat pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian, jika dilihat dari nilai thitung<ttabel
(-2.798 < 1.671) dapat disimpulkan secara parsial variabel promosi
berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian.
3. Menguji signifikasi variabel Kepercayaan merek (X3)
Terlihat bahwa t hitung koefisien Kepercayaan merek adalah 16,090,
sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat
dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari
tabel t maka (ttabel) adalah 1.671.
109
Variabel kepercayaan merek memiliki nilai p-value 0,000< 0,05 artinya
signifikan, sedangkan t hitung> ttabel (16.090 > 1.671). Maka Ho ditolak dan
Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kepercayaan
merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
4. Menguji signifikasi variabel Kepuasan konsumen (X4)
Terlihat bahwa t hitung koefisien Kepuasan konsumen adalah 2.088, sedang
ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus
n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka
(ttabel) adalah 2.001.
Variabel kepuasan konsumen memiliki nilai p-value 0,041 < 0,05
artinya signifikan, sedangkan t hitung> ttabel (2.088> 1.671). Maka Ho ditolak
dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kepuasan
konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
i. Uji F-hitung (Uji simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel berikutnya.
Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
110
Tabel 4.49
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
496.548
4
124.137
18.302
55
.333
514.850
59
F
373.053
Sig.
a
.000
a. Predictors: (Constant), TKK, TKP, TP, TKM
b. Dependent Variable: TKPL
Pada tabel analisis varian (anova) ditampilkan hasil Uji F yang dapat
dipergunakan untuk mempredikisi kontribusi aspek-aspek variabel Kualitas
produk, Promosi, Kepercayaan merek dan Kepuasan konsumen terhadap
variabel keputusan pembelian. Dari perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar
373.053. dengan tingkat signifikasi sebesar 5% dan df1 = 4 dan df2 = 55,
didapat dari tabel F maka nilai ftabel = 2.54 karena nilai fhitung (373.053) > ftabel
(2.54) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu
Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen
dengan signifikasi memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel
Keputusan pembelian. Sehinga model regresi yang didapat layak digunakan
untuk mempredikisi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
111
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan
konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul di
daerah Ciputat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Kualitas produk terdapat
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Promosi terdapat pengaruh
negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Kepercayaan merek terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Kepuasan konsumen terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
5. Secara simultan ditemukan bahwa variabel Kualitas produk, promosi,
keperayaan merek dan kepuasan konsumen terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian.
B. Implikasi
Variabel kualitas produk (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sama dengan peneliti yang terdahulu
yang dilakukan oleh Bambang Pranoto (2009). Penelitian ini berjudul
112
“pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen membeli
kendaraan bermotor”. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa kualitas
produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Dengan demikian bahwa kualitas produk yang ada pada sepeda
motor Yamaha Mio Soul sudah baik.
Variabel promosi (X2) memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hasil ini berbeda dengan peneliti terdahulu
yang dilakukan oleh Kwok dan Uncles (2002) dalam Halomoan (2008:42),
yang menyatakan bahwa promosi
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap pembelian ulang.Dengan didukung teori oleh teori Olson
dan Peter (2002;193) mengatakan bahwa kekacauan promosi dapat terjadi
dikarenakan jumlah promosi meningkat tajam sehingga keefektifan strategi
promosi dapat dimentahkan oleh kekacauan promosi. Kekacauan juga
mempengaruhi strategi promosi lainya, khususnya strategi penjualan. Dalam
penelitian ini menunjukan bahwa promosi sepeda motor Yamaha Mio Soul
yang dilakukan disekitar wilayah ciputat kurang efektif.
Variabel kepercayaan merek (X3) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Anton A Setiawan (2008) yang meneliti tentang
pentingnya kepercayaan merek sebagai pembentuk komitmen dalam konsep
relationship marketingyang memberikan penjelasan tentang kepercayaan
merek. Dalam penelitian tersebut kepercayaan merek memberikan jangka
waktu hubungan konsumen dengan penyedia jasa, artinya semangkin seorang
113
percaya pada sebuah merek maka ia mempunyai komitmen untuk melakukan
hubungan jangka panjang dengan penyedia barang atau jasa. Dengan
demikian bahwa konsumen mempunyai kepercayaan pada merek Yamaha
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul di sekirtar
wilayah Ciputat.
Variabel kepuasan konsumen (X4) memiliki pengaruh positif dan
signifikan. Hasil ini sesuai dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh
Lori Molinari, et al (2008:368) yang mengatakan bahwa kepuasan konsumen
memiliki hunbungan yang positif dan signifikan terhadap intesitas pembelian
ulang. Dengan demikian bahwa kepuasan konsumen terhadap produk
Yamaha dapat mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha
Mio Soul.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel
paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel
kepercayaan merek yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.827. Hasil
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anton A Setiawan (2008).
Yang mengatakan bahwa kepercayaan merek memberikan jangka waktu
hubungan konsumen dengan penyedia jasa, artinya semangkin seorang
percaya pada sebuah merek maka ia mempunyai komitmen untuk melakukan
hubungan jangka panjang dengan penyedia barang atau jasa.
114
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma. 2004. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta. Bandung.
Damayanti Aulia. 2010 “Pengaruh kepuasan konsumen dan kepercayaan merek terhadap
loyalitas merek”.
Dharmamesta dan Irawan. 2000. “Perilaku beralih merek konsumen dalam pembelian produk
otomotif”. Jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia. Vol 14.3.h73-88.
Diana Anastasia dan Tjiptono. “Prinsip dan dinamika pemasaran”, 2000.
Ferinadewi Erna. “merek dan psikologi konsumen”. 2008.
Ferrinadewi Erna. “Atribut produk yang dipertimbangkan dalam pembelian kosmetik dan
pengaruhnya pada kepuasan konsumen di Surabaya” (eds.1),
Manajemen dan
Kewirausahaan (Vol. 7, No. 2). Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2005.
Ghozali Imam. 2011. “Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19”. Semarang:
Uniersitas Diponegoro.
Hamid. Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIB UIN Pres. Grafika Karya utama,
Jakarta, 2007.
Halomoan. Ricardo. “Pengaruh promosi penjualan terhadap ekuitas merek dan intensi membeli
konsumen pada bisnis ritel”. Universitas Indonesia. Depok. 2006.
Hattane Samuel, Annete Veronica Kosasih dan Hellen Novi. 2007 .Consumer Behavior, Seventh
edition . Upper Sandle River: Prentice Hall International. Inc
Herliyanah 2008. “ Analisis hubungan antara faktor harga, kualitas, kesediaan produk, dan
minat konsumen pada produk sepatu adidas di Semarang”. Skripsi. UGm
Http// Data AISI motor indonesia.
John C Mowen, dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga
Kennedy E jhon dan R Dermawan Soemanegara. 2006 “Marketing Comunication” taktik dan
strategi. Penerbit PT. Bhuana ilmu popular Jakarta Barat.
115
Kotler. 2002 . Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium 2. Jakarta. Prehalindo.
Kotler dan Swee Hong Ang. Siew Meng Leong dan Chin Tiong Tan. Manajemen pemasaran
sudut pandang Asia. Indeks . jakarta 2005
Kotler dan Keller. “Manajemen pemasaran” edisi 12, Cetakan Kedua. PT Indeks Jakarta, 2008.
Kotler dan Amstrong. “Dasar-dasar pemasaran”, edisi 9, jilid 1, PT Indeks Gramedia Group,
Jakarta, 2004.
Kotler dan Amstrong. “Prinsip-prinsip pemasaran”, edisi 12, jilid 1, PT Indeks Gramedia
Group, Jakarta, 2008.A.
Kotler dan Amstrong. “Prinsip-prinsip pemasaran”, edisi 12, jilid 2. PT Indeks Gramedia
Group, Jakarta, 2008.B.
Kwok. S dan Uncles. M. “Sales Promotion Effectiveness”. University of New South Wales,
2002.
Muafi. 2003. “Telaah Bisinis” Volume 4. No . Juli 2003. Akademi Manajemen perusahaan
YKPN. Yogyakarta.
Pranoto Bambang. “Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen
membeli kendaraan bermotor” 2008.
Rina. 2009. “Pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan
pelanggan serta dampaknya pada loyalitas pelanggan” (study kasus pada pengguna Flexi. PT.
Telkom. Jakarta Utsra.
Rochaety Ety. Tresnaty Rati dan H. Abdul Latief . “Metode penelitian bisinis dengan aplikasi
spss”. Edisi revisi Jakarta . penerbit Mitra Wacana Media. 2009.
Setiadi. “Perilaku konsumen, konsep dan implikasi untuk strategi dan penelitian pemasaran”.
edisi 1, cetakan ke 3. 2003.
Saladin . “Intisari pemasaran dan unsur-unsur pemasaran”, 2002.
Sugiono. “Metode penelitian bisinis”. CV. Alfabeta, Bandung, 2005.
Sofyan A Anton. “peran kepercayaan pada merek dan kepuasan dalam menjelaskan loyalitas
pada merek”. 2008.
116
Sodik. Nur 2004. Analisa keberhasilan persepsi konsumen pada negara asal (Country of orgin)
terhadap kualitas dan harga produk otomotif (Survey) terhadap konsumen di kota
Surakarta. Jurnal bisnis dan manajemen. Vol 4. No 1. Mei 2004.
Swatha Basu, Ibnu Sukotjo. “Pengantar Bisnis Modern” edisi 3. Penerbit Liberty Yogyakarta.
Cetakan ke 8. Juli, 2000.
Siregar Syofian “Statistika deskriptif untuk penelitian”. 2010.
Sudarwanto. Tri. “Pengaruh Strategi promosi Midnight sale terhadap keputusan pembelian”
Surabaya , 2009.
Tjiptono Fandy. “Manajemen Jasa”. Yogyakarta: Andi Offset, 2004
Uniyati. Uun, 2009. “Analisis pengaruh atribut-atribut dan kepercayaan merek terhadap
kepuasan pelanggan serta dampanya pada loyalitas pelanggan”. (Studi kasus pada
konsumen indomie di kelurahan Karang Tengah. Lebak Bulus. Jakarta Selatan).
Widarjono Agus. “Analisis statistika multivarial terapan”. 2010.
Yamit Zulian. “Manajemen Kualitas Produk dan jasa”. Yogyakarta: Ekonesia. 2002.
www. AISI motor Indonesia.com.
www.Google.com
117
LEMBAR ANGKET/KUESIONER
Kepada
Yth
Saudara/i
Assalamu a’laikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua, yang telah diberikan nikmat pada hari ini
untuk dapat berjumpa dengan saudara sekalian. Dengan ini saya sampaikan kepada
Saudara sekalian bahwa, saya Sukron Napian dengan nomor induk mahasiswa
208081000065, jurusan manajemen pemasaran, fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud meneliti
tentang Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan
Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Yamaha Mio
Soul. Studi kasus pada pengguna Yamaha Mio Soul di daerah ciputat, dalam
penelitian ini merupakan pelengkap tugas akhir.
Dalam rangka tugas akhir yang dimaksud, saya memohon agar sudih kiranya
untuk meluangkan waktu mengisi daftar isian atau memberi jawaban yang telah
disediakan pada lembar pertanyaan dalam kuesioner ini dengan sejujurnya, karena
kualitas hasil penelitian ini sangat bergantung dari partisipasi dalam pengisian angket.
Atas bantuan dan kesediaan saudara dalam pengisian ini, secara tulus saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Sukron Napian
118
Identitas Responden
1. Nama Responden
:
2. Jenis Kelamin
:
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia
:
a. < 20 Tahun
b. 20<25 Tahun
c. 25<30 Tahun
d. 30<35 Tahun
e. > 35 Tahun
4. Apakan kegiatan sambilan (side job) anda sehari-hari:
a. Bekerja
b. Tidak Bekerja
c. Pelajar / Mahasiswa
6. Berapakah rata-rata uang saku/pendapatan anda dalam satu bulan
a. < Rp. 500.000
b. Rp. 500.000 – 800.000
c. Rp. 800.000 – 1.000.000
d.
> Rp 1.000.000PETUNJUK PENGISIAN
A.
Berikan tanda Tick Mark (√ ) pada setiap jawaban saudara.
B.
Setiap pertanyaan berikut ini terdiri atas lima pilihan jawaban :
STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
R
: Ragu
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
119
:
Variabel Bebas
:
 Kualitas produk (X1)
No
1
STS
Pernyataan
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
merupakan produk sepeda motor
Yamaha yang mempunyai
kemampuan mesin yang handal
2
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
mempunyai spesifikasi keunikan
yang berbeda dengan motor merek
lain yang berbeda.
3
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
yang ditawarkan memiliki
keserasian warna yang tinggi.
4
Mesin sepeda motor Yamaha Mio
Soul stabil dalam pemakaian jarak
jauh.
5
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
memiliki suku cadang yang
lengkap ketika terjadi kerusakan.
6
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
yang ditawarkan memiliki
kelengkapan fitur yang cukup
lengkap.
7
Motor Yamaha Mio Soul handal
sesuai dengan standar kendaraan
motor umumnya.
8
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
memiliki kehandalan dalam setiap
kondisi cuaca.
9
Produk sepeda motor Yamaha Mio
Soul kehandalan mesin yang tahan
lama.
120
TS
R
S
SS
10
Produk sepeda motor Yamaha Mio
Soul merasa aman dan percaya diri
ketika dikendarai.
11
Motor Yamaha Mio Soul
mempunyai kesesuaian atau
kecocokan antara desain produk
dengan aplikasi atau fitur produk
yang ditampilkan.
12
Mutu produk sepeda motor
Yamaha Mio Soul terjamin
kualitasnya
 Promosi (X2)
No
13
STS
Pernyataan
Iklan sepeda motor Yamaha Mio
Soul yang ditayangkan
memberikan gambaran dan
informasi produk yang
ditawarkan..
14
Ssetiap pembelian Yamaha Mio
Soul perusahaan memberikan
potongan harga atau diskon.
15
Apakah setiap pembelian Yamaha
Mio Soul memberikan
hadiah/suvernir yang unik.
16
Karyawan Yamaha memiliki
kemampuan dalam menarik minat
konsumen.
17
Yamaha Mio Soul memiliki
segmentasi pasar yang sudah jelas.
18
Iklan yang ditampilkan dapat
121
TS
R
S
SS
dimengerti dan cukup menarik
konsumen.

Kepercayaan merek (X3)
No
19
Pernyataan
STS
TS
R
S
SS
STS
TS
R
S
SS
Yamaha selalu kompeten dari
waktu ke waktu
20
Yamaha mempunyai reputasi yang
baik dimata manyarakat.
21
Yamaha mempunyai integritas
yang baik.
22
Yamaha mempunyai reputasi yang
baik.
53
Produk Yamaha sesuai dengan
slogan ”semangkin didepan”
24
Yamaha sudah mempunyai
pengalaman yang cukup lama.
 Kepuasan Konsumen (X4)
No
25
Pernyataan
Nilai manfaat / kegunaan yang
saya dapatkan sesuai dengan apa
yang dibayar.
26
Sepeda motor Yamaha Mio Soul
memiliki mutu atau kualitas yang
baik.
27
Karyawan perusahaan Yamaha
tanggap dengan keinginan dan
keadaan konsumen.
28
Kemampuan perusahaan dengan
serius dalam memecahkan masalah
yang dihadapi konsumen.
29
Adanya rasa bangga dalam
122
menggunakan merek Yamaha.
30
Yamaha merupakan merek nomor
satu bagi saya.
31
Adanya rasa kepuasan tersendiri
jika menggunakan produk
Yamaha.
32
Jaminan yang diberikan
perusahaan Yamaha berjangka
waktu panjang yakni 3 tahun.
33
Proses yang cepat dalam
mendapatkan ptoduk Yamaha.
 Keputusan pembelian (Y)
No
34
STS
Pernyataan
Yamaha Mio Soul merupakan
kebutuhan sepeda motor yang
tepat bagi anda
35
Adanya informasi dari pihak lain
tentang produk melalui iklan
televisi, majalah, koran dan lainlain untuk membeli Yamaha Mio
Soul.
36
Merasa yakin dan percaya akan
kualitas merek Yamaha.
37
Yamaha Mio Soul memiliki harga
yang sesuai dengan kualitas
produk.
38
Setelah menggunakan produk
Yamaha Mio Soul sesuai dengan
keinginan anda.
123
TS
R
S
SS
Kualitas Produk (X1)
KP1
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
3
3
4
5
5
4
4
5
5
KP2
4
4
5
4
3
4
4
4
3
4
5
5
3
5
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
3
4
5
5
5
4
4
5
5
KP3
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
3
4
4
5
5
5
4
5
5
KP4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
3
3
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
3
2
3
2
2
3
KP5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
3
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
2
3
3
2
2
3
KP6
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
3
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
124
KP7
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
3
3
4
5
5
4
4
5
5
KP8
4
4
5
4
3
4
4
4
3
4
5
5
3
5
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
3
4
5
5
5
4
4
5
5
KP9
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
3
4
4
5
5
5
4
5
5
KP10
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
3
3
4
5
5
4
4
5
5
KP11
4
4
5
4
3
4
4
4
3
4
5
5
3
5
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
3
4
5
5
5
4
4
5
5
KP12
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
3
4
4
5
5
5
4
5
5
51
50
59
49
48
48
51
50
42
49
53
54
48
56
58
54
57
46
48
57
57
52
50
48
57
54
50
51
54
57
41
46
54
53
53
48
42
51
54
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
3
2
3
2
2
3
3
2
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
3
5
2
3
3
2
2
3
2
1
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
4
2
2
4
4
4
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
4
3
2
3
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
3
2
3
2
2
3
3
2
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
2
3
3
2
2
3
2
1
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
3
2
3
Promosi (X2)
P1
P2
P3
P4
P5
P6
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
3
4
5
5
4
5
4
5
125
30
28
29
28
33
30
28
28
26
28
30
34
28
35
29
35
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
3
2
3
2
2
3
3
2
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
2
3
3
2
2
3
2
1
2
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
3
2
3
47
47
44
44
42
49
42
44
44
48
47
53
35
30
35
26
28
36
31
23
33
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
3
3
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
1
2
5
5
1
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
4
1
2
2
1
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
5
5
5
1
2
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
1
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
3
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
2
2
3
2
2
3
126
34
31
32
35
33
31
30
28
29
35
34
30
28
28
23
27
30
33
33
28
30
34
33
34
29
32
31
28
29
28
32
33
35
28
24
20
21
21
26
22
12
5
2
5
2
5
5
5
5
5
5
2
5
3
1
3
2
2
3
27
19
31
Kepercayaan Merek (X3)
KM1
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
3
3
4
4
5
KM2
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
KM3
KM4
KM5
KM6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
3
3
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
3
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
127
26
24
25
24
28
26
24
24
22
24
27
29
24
30
25
30
29
27
27
30
28
26
26
24
25
30
29
25
25
25
20
23
26
28
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
1
2
5
5
1
5
2
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
4
1
2
2
1
2
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
5
5
5
1
2
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
1
5
2
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
3
1
3
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
2
2
3
2
2
3
2
2
3
29
24
26
29
29
29
25
27
27
24
25
24
27
28
30
24
20
16
20
19
21
17
11
22
17
26
Kepuasan Konsumen (X4)
KK1
KK2
KK3
KK4
KK5
KK6
KK7
KK8
KK9
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
3
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
128
38
36
37
36
42
39
36
36
34
36
42
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
3
3
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
3
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
3
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
1
129
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
3
3
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
44
36
45
38
45
44
40
40
44
42
40
39
36
37
45
44
38
36
36
29
35
38
42
43
36
39
43
43
44
37
41
41
36
37
36
43
43
45
36
26
22
1
2
5
5
1
5
2
5
4
1
2
2
1
2
5
5
5
5
5
1
2
5
5
5
5
5
5
5
1
5
2
5
3
3
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
3
2
2
3
Keputusan Pembelian (Y)
KPL1
KPL2
KPL3
KPL4
KPL5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
21
20
20
20
23
22
20
20
19
20
21
24
20
25
21
25
24
23
22
25
23
22
22
20
20
25
25
21
20
130
1
2
5
5
1
5
2
5
4
1
2
2
1
2
5
5
5
5
5
1
2
5
5
5
30
27
33
25
15
34
29
41
3
3
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
1
2
5
5
1
5
2
5
4
3
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
4
1
2
2
1
2
5
5
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
1
1
5
5
5
1
2
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
1
5
2
5
5
3
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
3
3
3
2
2
3
3
1
3
20
17
19
21
23
24
20
22
24
24
24
20
22
23
20
21
20
23
23
25
20
15
14
18
16
19
15
8
20
15
23
131
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
132
60
.0000000
.55695561
.071
.071
-.065
.553
.720
Correlations
TKP
TKP Pearson
Correlation
TP
1
.255
Sig. (2-tailed)
.004
N
TP
TKM
60
60
Pearson
Correlation
.155
1
Sig. (2-tailed)
.236
N
TKM Pearson
Correlation
60
60
**
**
.361
Sig. (2-tailed)
.005
.000
60
60
**
**
N
TKK Pearson
Correlation
.671
Sig. (2-tailed)
.799
.618
.000
N
TKPL Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000
TKK
**
.361
.005
.671
.000
60
**
.799
TKPL
**
60
**
.618
**
.338
.008
60
**
.740
.000
.000
.000
60
60
60
1
**
.830
**
.978
.000
.000
60
60
60
**
1
.830
.000
**
.824
.000
60
60
60
60
60
.338**
.740**
.978**
.824**
1
.008
.000
.000
.000
60
60
60
60
N
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summaryb
Model
R
R Square
.862a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.844
.835
.577
a. Predictors: (Constant), TKK, TP, TKP, TKM
b. Dependent Variable: TKPL
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
.408
2.451
.341
2.933
TKM
.166
6.010
TKK
.152
6.572
(Constant)
TKP
TP
a. Dependent Variable: TKPL
133
Durbin-Watson
1.971
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
2.890
1.028
.119
.044
-.165
TKM
TKK
(Constant)
TKP
TP
t
Sig.
2.811
.007
.338
2.739
.008
.059
-.125
-2.798
.007
.827
.051
1.003
16.090
.000
.088
.042
.136
2.088
.041
a. Dependent Variable: TKPL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
496.548
4
124.137
18.302
55
.333
514.850
59
a. Predictors: (Constant), TKK, TKP, TP, TKM
b. Dependent Variable: TKPL
134
F
373.053
Sig.
.000a
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
N of Items
Alpha
.710
N of Items
12
.715
9
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.685
Cronbach's
Alpha
6
N of Items
.744
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.723
6
135
5