6 - PT Timah TBK
Transcription
6 - PT Timah TBK
Daftar Isi Contents 2 Tema Theme 3 Wilayah Operasional Operational Area 5 Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Composition of The Boards 17 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 23 Laporan Direksi Report from the Board of Directors 8 Sekilas Timah Timah at Glance 33 Tonggak Sejarah Milestones WHO WE ARE 10 Profil Perusahaan dan Laporan Manajemen Kronologi Pencatatan Saham Chronological Share Listing 11 Informasi Pemegang Saham Timah Timah’s Shareholders’ Information 39 Peristiwa Penting Event Highlights 55 Tinjauan Operasional dan Bisnis Operational and Business Review 41 Penghargaan Awards 73 Anak Perusahaan Subsidiaries 43 Strategi, Sasaran dan Pencapaian Strategy, Objectives and Achievements 81 Analisa Kinerja Keuangan Analysis of Financial Performance 45 Proyek Timah Terkini Timah’s Existing Projects 98 Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development 49 Perkiraan Cadangan dan Sumber Daya Estimation of Reserves and Resources 105 Inovasi Teknologi Technology Innovation 52 Tinjauan Industri Industry Review 112 Manajemen Risiko Risk Management WHAT WE DID IN 2009 9 34 Ikhtisar Saham Stock Highlights 35 Analisa dan Pembahasan Manajemen WHAT WE PLAN Prospek dan Strategi 118 Prospek Usaha Timah Timah’s Business Prospect 120 Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development 121 Inovasi Teknologi Technology Innovation Struktur Organisasi Perusahaan Company’s Organization Structure Kontribusi Timah bagi Masyarakat Timah’s Contribution to Society HOW WE BUILD TRUST 125 Visi, Misi, dan Nilai Vision, Mission, and Value 170 Pengadaan Barang dan Jasa Procurement of Goods and Services 126 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Corporate Governance 171 Shares Option Shares Option Tata Kelola Perusahaan 129 171 Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance Kebijakan Dividen Dividend Policy 147 Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris Committees Under the Board of Commissioners 172 Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan Important Cases Faced by the Company 156 Komite di Bawah Direksi Committee Under the Board of Directors 173 Pedoman Perilaku Code of Conduct 160 Sekretaris Korporat Corporate Secretary 174 Nilai-Nilai dan Budaya Kerja Perusahaan Company's Culture and Values 163 Satuan Pengawasan Internal Internal Control System 176 Self-Assessment terhadap Penerapan GCG Self-Assessment towards GCG Implementation 176 Rencana Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Plan 178 Komitmen Perusahaan terhadap CSR Company’s Commitment for CSR 179 Program Kemitraan Partnership Program 181 Program Bina Lingkungan Environmental Development Program 184 Aktivitas Sosial Lainnya Other Social Activities 186 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Work Safety and Health Program 168 168 Audit Eksternal External Audit Data Perusahaan dan Akses Informasi Corporate Data and Access to Information HOW WE CONTRIBUTE Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 196 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility of Annual Reporting 197 Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan BAPPEPAM-LK mengenai Format Laporan AR Annual Report Reference with Regulation from BAPPEPAM-LK regarding Annual Report Format 190 Peningkatan Pelayanan kepada Pelanggan Customer Service Improvement 193 Tanggung Jawab Sosial yang Berkelanjutan Sustainability of CSR 193 Anggaran CSR 2009 CSR Budget 2009 194 Rencana ke Depan Future Outlook 199 Glosarium Glossary 202 Informasi Perusahaan Corporate’s Information 204 Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 1 Membangun Kemandirian Di Tengah Krisis Building Self Reliance in Times of Crisis Situasi yang penuh ketidakpastian sepanjang tahun 2009 akibat krisis ekonomi global menjadi pemicu semangat PT Timah untuk membangun kemandirian melalui upaya peningkatan kompetensi SDM, inovasi teknologi, dan pengembangan produk hilir. Dengan memanfaatkan momentum dari eksternal dan internal, Perusahaan berharap akan meraih pertumbuhan berkelanjutan di tahun mendatang. The uncertain situation all along 2009 resulting from the global economic crisis has triggered the spirit of PT Timah to build self-reliance by enhancing the competency of its human resources, technology innovation, and development of downstream products. By leveraging our internal and external momentum, the Company expects to achieve sustainable growth in the coming year. 2 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Wilayah Operasional Operational Area Penambangan Timah • Unit Tambang Darat • Unit Operasi Kapal Keruk • Unit Metalurgi Kapasitas : 60.000 Ton/Tahun Tin Mining • Inland Mining Unit • Dredges Operation Unit • Metallurgy Unit Capacity : 60,000 Tons/Year Pabrik Gravel Pack Sand - Riau Kapasitas : 300.000 Ton/Tahun Gravel Pack Sand - Riau Plant Capacity : 300,000 Tons/Year Usaha Jasa Pengerukan Johor Kapasitas : 3 Juta M3/ Tahun Johor Dredging Service Business Capacity : 3 Million M3/ Year Proyek Eksplorasi Bijih Besi Belitung Iron Ore Exploration Project Belitung Proyek Pengembangan Usaha Batubara Coal Development Business Project Proyek Eksplorasi Nikel Sulawesi Tenggara Nickel Exploration Project South East Sulawesi Proyek Pengolahan Aspal - Buton Sumber Daya: 10 Juta Ton Cadangan : 6 Juta Ton/ Tahun Kapasitas : 120.000 Ton/ Tahun PT Tanjung Alam Jaya Tambang Batubara Sumber Daya : 9 Juta Ton Produksi : 1,5 Juta Ton/ Tahun Asphalt Refinery Project - Buton Resources : 10 Million Tons Reserves : 6 Million Tons/ Year Capacity : 120,000 Tons/Year PT Tanjung Alam Jaya Coal Mine Resources : 9 Million Tons Production : 1.5 Million Tons/ Year PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 3 WHO WE ARE Profil Perusahaan dan Laporan Manajemen 4 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Composition of The Boards Dewan Komisaris Board of Commissioners Insmerda Lebang Wimpy S. Tjetjep Fachry Ali MA Boni Siahaan ME Marwansyah Lobo Balia Bingrosalto L. Tobing : Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) : Komisaris Commissioner : Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) : Komisaris Commissioner : Komisaris Commissioner : Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) Dewan Direksi Board of Directors Wachid Usman Setyo Sardjono M. Krishna Syarif Surawardi Gatut Hari Prasetyo : Direktur Utama President Director : Direktur Operasi Director of Operation : Direktur Keuangan Director of Finance : Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Director of HR and General Affairs : Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha Director of Commerce and Business Development PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 5 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights dalam jutaan Rp in million Rp Ikhtisar Keuangan 2009 2008 2007 2006 Pendapatan Bersih 7,709,856 9.053.082 7.709.856 9,053,082 8.542.393 8,542,393 4.076.434 4,076,434 3.396.150 3,396,150 Laba Kotor 1,152,987 2.718.630 1.152.987 2,718,630 3.176.045 3,176,045 Financial FinancialHighlights Highlights Net NetRevenue Revenue 665,073 665.073 479,265 479.265 Gross GrossProfit Profit Biaya Penjualan, Umum dan Administratif 464,443 464.443 443,404 443.404 283,850 283.850 265,707 265.707 Sales Sales&&General General Administrative AdministrativeExpenses Expenses Laba Usaha 688,544 2.070.204 688.544 2,070,204 2.732.641 2,732,641 381,223 381.223 213,558 213.558 IncomeOperating from Operations Profit Laba Sebelum Pajak 549,163 2.108.929 549.163 2,108,929 2.653.922 2,653,922 347,472 347.472 204,612 204.612 Profit Profitbefore beforeIncome IncomeTax Tax 313,751 1.342.358 313.751 1,342,358 1.784.594 1,784,594 Laba Bersih Jumlah saham beredar 5,033,020 5.033.020 5.033.020 5,033,020 503,302 503.302 (ribu lembar) 208.147 208,147 503,302 503.302 107,499 107.499 Net NetIncome Income 503,302 503.302 Total Ttl Outstanding OutstandingShares Shares (in (in'000 1000ofofshares) shares) 414 214 Earnings Earningsper pershare share (in (inRupiah) Rupiah)- basic - basic Dividen (Rupiah/ Saham) Saham) - 133 1.773 207 Beban bunga (net) 42,544 42.544 (1,412) (1.412) 26,006 26.006 47,248 47.248 101 Dividend Dividend(Rp/Share) (Rp/Share) 23,388 23.388 Interest Interestexpense expense(net) (net) Laba Bersih per saham dasar (Rupiah) (rupiah) Depresiasi & Amortisasi 62 250,117 250.117 648,426 648.426 267 177,577 177.577 355 163,068 163.068 157,154 157.154 Jumlah Aktiva Depreciation&&Amortization Amortization 127,652 Depreciation 127.652 355,652 355.652 Earning Earningbefore beforeInterest, Interest, Taxes TaxesDepreciation Depreciationand and Amortization Amortization(EBITDA) (EBITDA) 742,530 742.530 Net NetWorking WorkingCapital Capital 4,885,712 5.785.003 4.885.712 5,785,003 5.032.712 5,032,712 3.462.222 3,462,222 2.748.332 2,748,332 Total TotalAssets Assets Penghasilan sebelum 841,824 2.285.094 841.824 2,285,094 2.842.996 2,842,996 551.874 551,874 bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) Modal Kerja Bersih 2,141,401 2.665.000 2.141.401 2,665,000 2.572.721 2,572,721 738.312 738,312 105,604 105.604 Investments Investments Jumlah Kewajiban 1,425,361 1.964.156 1.425.361 1,964,156 1.673.393 1,673,393 1.785.322 1,785,322 1.214.000 1,214,000 Total TotalLiabiities Liabilities Jumlah Ekuitas 3,430,064 3.820.581 3.430.064 3,820,581 3.359.046 3,359,046 1.676.629 1,676,629 1.534.033 1,534,033 Total TotalEquity Equity Jumlah Investasi 125,270 125.270 131,524 131.524 65,860 65.860 92,772 92.772 Pembelanjaan Modal 634,886 634.886 575,676 575.676 324,949 324.949 366,533 366.533 410,993 410.993 Equity EquityCapital Capital Hutang Bank 364,318 364.318 365,700 365.700 0 692,377 692.377 508,352 508.352 Bank BankLoan Loan 1,103,074 1.640.906 1.103.074 1,640,906 1.350.230 1,350,230 1.488.816 1,488,816 896,153 896.153 Current CurrentLiabilities Liabilities Lancar AktivalLancar Aktiva 3,224,475 4.305.906 3.224.475 4,305,906 3.922.951 3,922,951 2.227.128 2,227,128 1.638.683 1,638,683 Rasio-rasio Keuangan Marjin Laba Kotor 15% 30.0% 30,0% 37.2% 37,2% 0 14.1% 14,1% Current CurrentAssets Assets Hutang Lancar Financial FinancialRatio Ratio Profit Profitmargin Margin Marjin Laba Usaha 9% 22.9% 22,9% 32.0% 32,0% 9.4% 9,4% 6.3% 6,3% Operational Operationalmargin Margin Marjin Laba Bersih 4% 14.8% 14,8% 20.9% 20,9% 5.1% 5,1% 3.2% 3,2% Net-profit Net-profitmargin Margin 11% 25.2% 25,2% 33.3% 33,3% 13.5% 13,5% 10.5% 10,5% EBITDA EBITDAmargin Margin Rasio Laba Thd Ekuitas 9% 35.1% 35,1% 53.1% 53,1% 12.4% 12,4% 7.0% 7,0% Return ReturntotoEquity Equity LabaThd ThdTotal TotalAktiva Aktiva Rasio Laba 6% 23.2% 23,2% 35.5% 35,5% 6.0% 6,0% 3.9% 3,9% Return ReturntotoAssets Assets 292% 262% 291% 150% 183% Current Currentratio Ratio Rasio Hutang HutangBank BankThd ThdEkuitas Ekuitas 11% 9.6% 9,6% 0.0% 0,0% 41.3% 41,3% 33.1% 33,1% Rentability Rentability Rasio Kewajiban KewajibanThd ThdEkuitas Ekuitas 42% 51.4% 51,4% 49.8% 49,8% 106.5% 106,5% 79.1% 79,1% Debt Debttotoequity Equity Kewajiban Thd Aktiva Rasio Kewajinan 29% 34.0% 34,0% 33.3% 33,3% 51.6% 51,6% 44.2% 44,2% Debt Debttotoassets Assets 6% 7.16% 7,16% 5.19% 5,19% 6.96% 6,96% 7.82% 7,82% Sales SalestotoSGA SGA 85.05% 85,05% 69.97% 69,97% 62.82% 62,82% 83.68% 83,68% 85.89% 85,89% Rasio RatioCOGS COGSToToSales Sales Marjin EBITDA Rasio Lancar Rasio SGA To Sales Rasio COGS To Sales 6 2005 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE Pendapatan Bersih Laba Usaha dan Laba Bersih (dalam jutaan Rp) (in million Rp) (dalam jutaan Rp) (in million Rp) Net Revenue Income from Operations and Net Income 9,053,082 9.053.082 2,732,641 2.732.641 8,542,393 8.542.393 1,784,594 1.784.594 7,709,856 7.709.856 2,070,204 2.070.204 1,342,358 1.342.358 4,076,434 4.076.434 3,396,150 3.396.150 688,544 688.544 313,751 313.751 2009 2008 2007 2006 2005 2009 381,223 381.223 2008 2007 208,147 213.558 208.147 213,558 2006 107,499 107.499 2005 Laba LabaUsaha/ Usaha/Income Operating fromProfit Operations Laba Bersih/ Net Income Laba Bersih per Saham EBITDA Earnings per Share (dalam jutaan Rp) (in million Rp) (dalam Rp) (in Rp) 2,842,996 2.842.996 414 414 355 355 2,285,094 2.285.094 267 267 214 214 841,824 841.824 551,874 551.874 62 355,652 355.652 2009 2008 2007 2006 2005 2009 2008*) 2007 2006 2005 *) 2008 : Stock split (ratio 1:10) Volume Penjualan Logam Timah 2009 Refined Tin Sales Volume 2009 49.240 mton Harga Jual Rata-rata 2009 Volume Produksi Logam Timah 2009 13.558 USD/mton 45.086 mton Average Selling Price 2009 Refined Tin Production 2009 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 7 Sekilas PT Timah Timah at Glance Kegiatan pertambangan PT Timah telah dilakukan sejak abad ke-18, dan pada 1976 dibentuklah Perusahaan Terbatas dengan nama PT Tambang Timah (Persero). The Company’s mining activities has been carried out since the 18th century, and in 1976, a new Limited Liability Company was formed under the name of PT Tambang Timah (Persero). 8 PT Timah (Persero) Tbk telah mengukir sejarah panjang dalam usaha pertambangan timah di Indonesia. Kegiatan pertambangan Perusahaan telah dilakukan sejak abad ke-18, baru pada 1976 dibentuklah Perusahaan Terbatas dengan nama PT Tambang Timah (Persero). Seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, pada 19 Oktober 1995, Perusahaan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten TINS. Saat ini besaran saham Perusahaan yakni 65% dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan sisanya 35% milik masyarakat baik dalam maupun luar negeri. PT Timah (Persero) Tbk has carved a long history in the tin industry in Indonesia. The Company has been working in the mining sector since the 18th century, and in 1976, a new Limited Liability Company was formed under the name of PT Tambang Timah (Persero). Along with the growth of the Company, on 19 October 1995, the Company listed its initial shares on Indonesia Stock Exchange under the code TINS. At this moment, 65% of the Company’s shares are owned by the Indonesian government and the remaining 35% are owned by public both within and outside the country. Sebagai produsen timah kedua terbesar di dunia, PT Timah telah mengoperasikan kegiatan penambangan timah yang terintegrasi mulai dari eksplorasi, penambangan, peleburan hingga pemasaran produk ke luar negeri. Untuk menunjang kegiatan usahanya tersebut, Perusahaan sebagai perusahaan induk memiliki tujuh anak perusahaan. Di antaranya PT Tambang Timah, PT Timah Industri, PT Timah Eksplomin, PT Timah Investasi Mineral, PT Dok & Perkapalan Air Kantung, Indometal London Limited (Ltd) dan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ). As the second largest tin producer in the world, PT Timah specializes in integrated tin mining activities, from exploration, mining and smelting to marketing products to foreign countries. To support these business activities, the Company, as the holding company, has seven subsidiaries: PT Tambang Timah, PT Timah Industri, PT Timah Eksplomin, PT Timah Investasi Mineral, PT Dok & Perkapalan Air Kantung, Indometal London Limited (Ltd) and PT Tanjung Alam Jaya (TAJ). Selain itu, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui pembangunan Pabrik Tin Chemical di Cilegon dan Tin Solder di Kundur. Melalui anak perusahaan ini, Perusahaan berupaya untuk memperluas lingkup usahanya mencakup penambangan, industri manufaktur, jasa keteknikan dan perdagangan serta industri hilir timah. Kegiatan pertambangan timah Perusahaan berlokasi di daratan sepanjang pesisir Timur Sumatra yang disebut Indonesia Tin Belt. In addition, the Company diversified its business through the development of a Tin Chemical Plant in Cilegon and a Tin Solder Plant in Kundur. Through these subsidiaries, the Company is aiming to widen its business scope to include mining, manufacturing, engineering services, trade, and downstream industries. The Company’s mining activities are located along the eastern coast of Sumatra, more commonly known as the Indonesian Tin Belt. Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE Ikhtisar Saham Stock Highlights 2009 Tertinggi (Rp) Highest (Rp) Terendah (Rp) Lowest (Rp) Harga Penutupan (Rp) Closing (Rp) Volume Transaksi (Lembar Saham) Transaction Volume (Shares) January 1.191 1.123 1.157 31.018.553 February 1.095 1.063 1.063 14.424.825 March 1.066 1.032 1.045 13.315.000 April 1.320 1.249 1.285 75.830.525 May 1.903 1.769 1.843 90.609.225 June 2.232 2.097 2.172 76.164.432 July 2.007 1.922 1.963 54.991.619 August 2.234 2.131 2.186 51.402.450 September 2.136 2.066 2.110 16.091.139 October 2.201 2.124 2.162 25.484.523 November 1.975 1.916 1.941 11.136.150 December 1.924 1.881 1.904 9.558.132 Kinerja Saham PT Timah di Bursa Efek Indonesia Stock Performance of PT Timah on the Indonesian Stock Exchange Harga Penutupan Closing Price (Rp) 80.000.000 2.000 60.000.000 40.000.000 1.500 Volume Transaksi (Lembar Saham) Transaction Volume (Shares) 100.000.000 2.500 20.000.000 1.000 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Kuartal Pertama First Quarter Oct Nov 0 Dec = Volume Transaksi Transaction Volume = Harga Penutupan Closing Price 2009 Sep Kuartal Kedua Second Quarter Kuartal Ketiga Third Quarter Kuartal Keempat Fourth Quarter Volume - juta (million) 1.144 5.004 2.473 965 Tertinggi Highest (Rp) 1.330 2.450 2.400 2.300 Terendah Lowest (Rp) 990 1.050 1.730 1.760 1.060 2.025 2.150 2.000 Penutupan Closing (Rp) PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 9 Kronologi Pencatatan Saham Chronological Share Listing Tipe Pencatatan Recording Type Penawaran Saham Perdana (Saham biasa seri B) Tanggal Pencatatan Recording Date Jumlah Saham milik Publik (35%) Number of Shares owned by Public (35%) Total Saham Total Shares 19 Oktober 1995 176.155.000 503.302.000 8 Agustus 2008 1.761.550.000 5.033.020.000.000 Initial Public Offering (Stock B Class) Pemecahan Nominal Saham dengan rasio 1 : 10 Stock Split with Ratio 1 : 10 Saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri dari 1 saham Seri A dan 503.301.999 saham seri B pada tanggal 19 Oktober 1995. Setelah stock split yakni pada 8 Agustus 2008 menjadi 1 saham seri A dan 5.033.019.999 saham seri B. 10 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 The Company's share listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) consists of 1 share of Series A and 503,301,999 shares of Series B on October 19, 1995, and became into 1 share of Series A and 5,033,019,999 shares of Series B after the stock split on August 8, 2008. WHO WE ARE Informasi Pemegang Saham Timah Timah's Shareholders' Information Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting of Shareholders Hasil Keputusan RUPS Tahunan Result of the Annual GMS's Decision Selama tahun 2009, Perusahaan menyelenggarakan RUPS Tahunan bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan sekaligus pada 20 Mei 2009, dan menghasilkan keputusan sebagai berikut: 1. a. Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perusahaan tahun buku 2008. b. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2008. In 2009, the Company convened Annual General Meeting of Shareholders (GMS) as well as an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 20 May 2009, which resulted in the following decisions: 2. a. Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu sebagaimana dinyatakan dalam Laporannya No. GA109 0133 TMH ALH tertanggal 20 Maret 2009 dengan pendapat ”Wajar Tanpa Pengecualian”, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2008, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada laporan keuangan Perusahaan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 2.a.Ratified the Consolidated Financial Report of the Company for financial year 2008 which was audited by Public Accountant Office Osman Bing Satrio & Partners affiliated with Deloitte Touche Tohmatsu, as stated in report No. GA109 0133 TMH ALH dated March 20, 2009. It it resulted in “Unqualified Opinions” and settled and released full responsibility (volledig aquit et decharge) of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company regarding the control and supervision, which was done during financial year 2008, as long as the action is stated on the financial report of the Company and does not contradict the prevailing rules and regulations. b. Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Wahjudi & Rekan sesuai Laporannya No. LAP.016/MW.05.A/III/2009 tanggal 14 Maret 2009 dengan penilaian kinerja efektivitas penyaluran dana kemitraan 55,27%, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2008, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. b.Ratified the Financial Report of the Partnership Program and Local Community Development Program for financial year 2008, which was audited by Public Accountant Office Public S. Mannan, Wahjudi & Partners according to Report No. LAP.016/MW.05.A/III/2009 on March 14, 2009, rating the effectivity of performance appraisal disbursements for the partnership fund (55.27%), as well as settling and releasing (volledig aquit et decharge) the Board of Directors and the Board of Commissioners regarding the control and supervision which was done during the financial year 2008, as long as the actions are stated in the Financial Report of the Partnership Program and Local Community Development Program and do not contradict the prevailing rules and regulations. Penetapan penggunaan laba bersih Perusahaan Tahun Buku 2008 sebesar Rp 1.342.358.000.000,dengan pembagian sebagai berikut : • Dividen sebesar 50% atau Rp 671.179.000.000,-, atau sebesar Rp 133 per saham 3. Stipulated the use of net profits of the Company's net income for the financial year 2008 amounting to Rp 1,342,358,000,000, as allocated below: • 50% is allocated for dividends amounting of Rp 671,179,000,000 or Rp 133 per share 3. 1. a.Approved the Annual Report regarding the situation and running of business for financial year 2008. b.Approved the Report on the Partnership Program and Local Community Development Program for financial year 2008. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 11 Kegiatan Tanggal Date Pelaksanaan RUPS Tahunan 20 Mei 2009 Implementation of Annual General Meeting of Shareholders Surat Lapor Hasil RUPS Tahunan 25 Mei 2009 Letter of the Result of Annual GMS Pengumuman di Lantai Bursa 26 Mei 2009 Announcement on the Trading Floor • Dana Program Kemitraan sebesar 1% dari laba bersih atau Rp 13.423.580.000,• Cadangan sebesar Rp 657.755.420.000,Keterangan: Dividen sebesar Rp 671.179.000.000,- dibagikan kepada Pemerintah RI sebesar 65% atau sebesar Rp 436.266.350.000,- dan kepada pemegang saham publik sebesar 35% atau sebesar Rp 234.912.650.000 ,- • 1% of the net income is allocated for the Partnership Program Fund, amounting to Rp 13,423,580,000 • Reserve for the amount of Rp 657,755,420,000 Information: Dividends amounting to Rp 671,179,000,000 were divided into 65% (Rp 436,266,350,000) for the Government of the Republic of Indonesia and 35% (Rp 234,912,650,000) for public shareholders. 4. Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 4. Granted authority to the Company's Board of Directors to further regulate the enforcement of dividend allocation according to the rules and regulation. 5. Menetapkan komposisi tantiem dan gaji Dewan Komisaris dan Direksi per 1 Januari 2009 seperti di bawah ini : a. Penetapan besarnya tantiem tahun buku 2008 bagi Direktur Utama sebesar Rp 1.601.410.000,- 5. Determined the tantiem composition and salary of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of January 1, 2009 as stated below: a. Tantiem arrangement for the President Director amounting to Rp 1,601,410,000 for financial year 2008 b. Tantiem for Directors, President Commissioner and Commissioner is allocated as follows: 90%, 50% and 40% respectively from the tantiem of President Director c. Salary for the President Director amounting to Rp 107,510,000 per month for financial year 2009 b. Komposisi besarnya tantiem bagi Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris masing-masing adalah sebesar 90%, 50% dan 40% dari tantiem Direktur Utama c. Penetapan besarnya gaji tahun buku 2009 bagi Direktur Utama sebesar Rp 107.510.000,- per bulan d. Gaji Direktur Rp 96.760.000,e. Gaji Komisaris Utama Rp 53.330.000,f. Gaji Komisaris Rp 42.670.000,g. Penetapan jenis dan besarnya fasilitas dan tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris dilimpahkan kepada pemegang saham seri A sesuai ketentuan yang berlaku Catatan: a. Gaji Direksi/ honorarium Dewan Komisaris berlaku sejak Januari 2009. b. Direksi bersama Dewan Komisaris telah mencadangkan jasa produksi bagi karyawan untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 116 miliar yang akan dibayarkan secara bertahap mulai bulan Mei s/d Desember 2009. 12 Activity Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 d. Salary of Directors is Rp 96,760,000 e. Salary of the President Commissioner is Rp 53,330,000 f. Salary of Commissioners is Rp 42,670,000 g. Allocation of type and number of facilities and other allowances for the Board of Directors and the Board of Commissioners delegated to the class A shareholders, according to regulations Notes: a. The Board of Directors' salary and The Board of Commissioners’ royalties are valid as of January 2009. b. The Board of Directors and the Board of Commissioners has allocated the production benefits for employees, amounting to Rp 116 billion for financial year 2008, which will be distributed gradually from May to December 2009. WHO WE ARE c. Besaran honorarium, tantiem dan fasilitas bagi Sekretaris Dewan Komisaris ditentukan oleh Rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan dan peraturan. d. Tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2008 dibayarkan secara proporsional sesuai dengan masa aktif yang bersangkutan. c. The amount of royalties, tantiem, and facilities for the Board of Commissioners' Secretary is determined by the Board of Commissioners Meeting according to the rules and regulation. d. The tantiem for the Board of Directors and the Board of Commissioners for financial year 2008 will be paid proportionally according to the active period of the individual. Pajak atas pembagian tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris ditanggung oleh yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tax incured from the tantiem for the Board of Directors and Board of Commissioners is borne by the individual according to the rules and regulations. 6. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009. 6. Approved the appointment of Public Accountant Office Osman Bing Satrio & Partners, affiliated with Deloitte Touche Tohmatsu, as Public Accountant Office that audits the Company's Financial Report for financial year ending 31 December 2009. 7. Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti termasuk menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorariumnya apabila Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan pasar modal. 7. Delegated authority to the Board of Commissioners to appoint a Substitute Public Accountant Office including specifying the conditions, appointment requirements and royalties if the Public Accountant Office Osman Bing Satrio & Partners which affiliated with Deloitte Touche Tohmatsu was not able to continue or carry out tasks for any reason according to the rules and regulations of the capital markets. 8. Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Program Kemitraan Tahun Buku 2009, termasuk menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorariumnya 8. Delegated authority to the Board of Commissioners to appoint the Public Accountant Office to audit the Financial Report of Partnership Program for financial year 2009, including specifying the conditions, appointment conditions and royalties. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 13 Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa The Result of the Extraordinary GMS's Decision Hasil RUPS Luar Biasa telah mengeluarkan beberapa keputusan antara lain : The result of the Extraordinary GMS issues some decisions as follow: • • • • Mengukuhkan pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara sebagai pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Perusahaan. Memberhentikan dengan hormat R. Sukhyar sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan terhitung sejak ditutupnya RUPS Luar Biasa ini, dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya selama masa bakti sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Mengangkat Marwansyah Lobo Balia sebagai Komisaris dan Bingrosalto L. Tobing sebagai Komisaris Independen terhitung sejak ditutupnya RUPS Luar Biasa ini untuk masa jabatan 5 (lima) tahun berikutnya dan akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatannya. • • Confirmed the application of State Owned Enterprise Ministerial Regulation No. PER-05/MBU/2008 on General Guidelines of State Owned Enterprises and Implementation of Goods and Services as guidelines for the implementation of the Company's goods and services. Dismissed R. Sukhyar with honour as a member of the Board of Commissioners, valid at the closing of the Extraordinary GMS with appreciation for the efforts and inputs during his terms of service with the Company. Appoint Marwansyah Lobo Balia as a Commissioner, and Bingrosalto L.Tobing as an Independent Commissioner starting after the closure of Extraordinary GMS for serving period of five (5) years, and will end on the fifth year of Annual GMS closure. Direktur dan Komisaris yang Memiliki Saham Emiten/ Perusahaan Publik Directors and Commissioners Owning Shares Listed/ Public Companies • • 14 Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan, selain yang dimiliki oleh Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan Gatut Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha, masing-masing 10.000 lembar saham yang diperoleh pada saat Penawaran saham Perdana kepada publik. Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 On December 31, 2009, no member of the Board of Commissioners or the Board of Directors own Company's shares, other than those owned by Wachid Usman, the President Director and Gatut Hari Prasetyo, Director of Marketing and Business Development, who acquired 10,000 shares each during the Initial Public Offering. WHO WE ARE Daftar Pemegang Saham PT Timah per 31 Desember 2009 PT Timah's Shareholders' List as of 31 December 2009 0,07% 11,93% Pemerintah RI Government of RI Perorangan Indonesia Indonesian Individual 13,37% 65% Perseroan Terbatas Limited Liabilities Perorangan Asing Foreign Individuals 9,63% Badan Usaha Asing Foreign Corporate Entities Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Emiten/Perusahaan Publik Shareholders Owning 5% or More Shares of the Issuer / Public Companies Pemegang Saham di atas 5% per 31 Desember 2009 di PT Timah (Persero) Tbk hanya Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 65%. As of 31 December 2009, only the Goverment of the Republic of Indonesia has own more than 5% of share in PT Tmah (Persero) Tbk, with a total of 65%. Pembagian Dividen Dividend Payout Di tahun fiskal 2008, kebijakan dividen Perusahaan adalah menetapkan dividen atas laba yang dihasilkan yang merupakan hak pemegang saham. Kebijakan dividen Perusahaan pertama kali disampaikan pada saat penawaran umum perdana tahun 1995, dan tertulis dalam prospektus. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa kebijakan dividen tunai adalah sebesar 30% dari laba bersih. Dalam dua tahun terakhir berturut-turut, yaitu tahun buku 2007 dan 2008, RUPS menetapkan besarnya dividen sebesar 50% dari laba bersih yang dapat dibagikan. Jumlah dividen per tahun buku dan dividen tunai per saham serta tanggal pembayarannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : In fiscal year of 2008, the Company's dividend policy determines dividends based on income generated, which is the rights of the shareholders. The dividend policy of the Company was established for the Initial Public Offering in 1995, and written in the prospectus. The cash dividend amounts to 30% of net income. In the last two years, from 2007 to 2008, GMS stated that dividends to be distributed must amount to at least 50% of the net income. The total dividends per financial year and cash dividends per share and the payment date can be found on table below: Keterangan Laba Bersih (miliar Rp) Dividen (miliar Rp) Payout Ratio (%) Dividen Per Saham (Rp/ Saham) Tahun Buku Year Book 2008 Remarks 2007 1.342.358 1.784.592 Net Profit (billion Rp) 671.179 892.296 Dividend (billion Rp) 50 50 133 1.773 Tanggal RUPS 20 Mei 2009 12 Juni 2008 Tanggal Pembayaran 16 Juli 2009 06 Agustus 2008 Payout Ratio (%) Dividend per Share (Rp/ Share) Date of GMS Payment Date PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 15 Pada tahun 2008 diputuskan membagi dividen Rp 671.179.000.000 kepada Pemerintah RI 65% atau sebesar Rp 436.266.350.000 dan pemegang saham publik sebesar 35% atau Rp 234.912.650.000. sebesar sebesar kepada sebesar In 2008, Rp 671,179,000,000 was distributed in dividends, of which 65%, or Rp 436,266,350,000, was given to the Indonesian Government, and 35%, or Rp 234,912,650,000, was distributed to public shareholders. Schedule of Dividend Payout for Year Book 2008 Jadwal Pembagian Dividen Tahun Buku 2008 Jumlah dividen tunai per saham Rp 133,- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi 29 Juni 2009 Cum dividend in regular market & negotiation Eks-dividen di pasar reguler dan negosiasi 30 Juni 2009 Ex-dividend in regular market & negotiation Cum dividen di pasar tunai 2 Juli 2009 Cum dividend in cash market Eks-dividen di pasar tunai 3 Juli 2009 Ex-dividend in cash market Recording date untuk yang berhak atas dividen 2 Juli 2009 Recording date for people who has dividend rights Pembayaran dividen tunai 16 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 16 Juli 2009 Total number of cash dividend per share Cash dividend payment WHO WE ARE Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Perusahaan memiliki upaya konsisten untuk mewujudkan keberlanjutan bisnis ke depan dengan menerapkan strategi diversifikasi usaha. The Company maintains consistent efforts to achieve the sustainability of the business towards future by implementing the business diversification strategy. Insmerda Lebang Komisaris Utama (Independent) President Commissioner (Independent) Menutup tahun 2009 ini, kita patut bersyukur karena di tengah tantangan situasi perekonomian global yang tidak menentu, Perusahaan masih membuktikan mampu berdiri dengan tegak. Melalui berbagai rintangan, kami belajar untuk mengokohkan landasan bisnis dengan yakin pada kemampuan untuk terus bertumbuh. At the end of 2009, we are thankful that we have been able to weather the challenge of the unstable global economy, and emerged standing strong. Through the various challenges the Company faced, we learned how to strengthen our business base with the confidence to grow sustainably. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan beberapa pencapaian yang diraih Perusahaan pada 2009 melalui penganugerahan penghargaan Top Ten Best CEO 2009 dan Primaniyarta Award 2009 untuk kategori Pembangunan Merek Global. Penghargaan ini terdiri dari tiga kategori yaitu kategori eksportir berkinerja, pembangun merek global, dan UKM ekspor yang diberikan oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional Departemen Perdagangan RI kepada eksportir-eksportir berprestasi. Our ability to grow is illustrated by the awards the Company received in 2009, which were Top Ten Best CEO 2009 and Primaniyarta Award 2009 for Best Global Brand, which consists of three categories: Performing Exporter, Global Brand Developer, and Export of Small and Medium Enterprises (SME), and is given out by the National Export Development Agency Department of Commerce Republic of Indonesia to achievers exporters. Prestasi tersebut tidak membuat Perusahaan untuk cepat berpuas diri karena masih ada visi misi ke depan yang belum dituntaskan. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan berpijak pada visi dan misi yang telah disusun yakni menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global. Our achievements have not made the Company complacent, as we have not yet reached our vision and mission for the future. In running it's business, the Company's vision and mission are the stepping stones towards building the Company into a leading world-class tin company and global market leader in tin. Pengejawantahan visi misi tersebut terdapat pada strategi induk perusahaan yang dijabarkan pada Roadmap 2008-2012. Pada tahun sebelumnya, menurut Roadmap tersebut, Perusahaan berfokus pada penguatan basis usaha mengingat semakin banyaknya kompetitor dalam industri ini baik di tingkat regional maupun global. Our vision and mission can be found in our main strategy, which is outlined in the Roadmap 2008-2012. According to the Roadmap from the previous year, the Company is focused on strengthening its business base, considering the increase in the number of competitors in this industry both globally and regionally. Tahun ini, Perusahaan menitikberatkan upayanya pada peningkatan kapasitas melalui langkah penataan atau pengamanan cadangan dan mineral, pembangunan dan penambahan Kapal Isap Produksi (KIP) untuk optimalisasi produksi. Selain optimalisasi produksi, Perusahaan juga telah menerapkan berbagai upaya efisiensi baik This year, the Company is emphasizing capacity improvements through structured steps and securing minerals and reserves, development and the addition of cutter suction dredges (KIP) to optimize production. The Company has also increased its operational and PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 17 dari kegiatan operasional hingga kegiatan manajerial yang memberikan hasil yang cukup signifikan dalam kinerja Perusahaan secara umum. Strategi lain dalam bidang pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan teknisi dan manajerial. Di bidang pemasaran, Perusahaan menerapkan Management Information System (MIS) “Supply Chain Management” dan pengembangan usaha melalui peningkatan produksi Tin Solder, dan galangan kapal. managerial efficiency, to support better results in the Company’s general performance. We also plan to develop our human resources through managerial and technical improvements. In the marketing sector, the Company has implemented a Management Information System (MIS), “Supply Chain Management” and business development through production increases in tin solder and dockyards. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Report on Supervision by the Board of Commissioners Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris menilai bahwa jajaran Direksi PT Timah (Persero) Tbk, sudah menunjukkan kinerja yang cukup baik meski kondisi makro ekonomi kita mengalami penurunan. Sepanjang 2009, Perusahaan telah mampu bertahan di tengah dampak lanjutan krisis perekonomian global yang berdampak pada turunnya permintaan logam timah yang mengakibatkan penurunan harga timah di pasaran dunia. In its supervision function, the Board of Commissioners found that the Board of Directors of PT Timah (Persero) Tbk has shown great performance, despite the downturn in the macroeconomic condition. During 2009, the Company was able to survive in the midst of the global economic crisis, which resulted in low demand for tin and the reduction of world tin price. Turunnya harga timah tersebut juga mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan selama 2009, yang mencatatkan pendapatan bersih pada akhir 2009 sebesar Rp 7.709,9 miliar lebih rendah 13,51% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 9.053 miliar. Sedangkan perolehan laba bersih pada 2009 mencapai Rp 313,8 miliar atau sebesar 23,38% dari tahun 2008 sebesar Rp 1.342 miliar. The decline in the tin price also affected the financial performance of the Company in 2009, which recorded net income of Rp 7,709.9 billion by the end of 2009, a decrease of 13.51% from the same period during the previous year Rp 9,053 billion, while net income reached Rp 313.8 billion, 23.38% of the net income recorded in 2008, of Rp 1,342 billion. Untuk menghadapi ketidakstabilan harga timah dunia, Perusahaan telah melakukan langkah untuk mengatasinya dengan menyusun strategi. Strategi optimalisasi produksi melalui penggunaan teknologi pertambangan yang lebih canggih dan penguatan sektor hilir diharapkan mampu menjadi langkah yang cukup akomodatif. The Company took a number of strategic steps to respond to the unstable world tin price. Production optimization strategy through the use of more sophisticated mining technology and strengthening of the downstream sector is hoped to be able an accomodative step for the Company. Berdasarkan Strategi Perusahaan 2009, optimalisasi produksi menjadi pendorong kestabilan landasan usaha Perusahaan. Untuk memantapkan langkah optimalisasi produksi tersebut, Perusahaan menitikberatkan upayanya pada peningkatan teknologi pertambangan. In accordance with the Company’s Strategy for 2009, production optimization has supported stability of the Company's foundation. To optimize production, the Company is focusing on improvements in mining technology. Di antaranya dengan rencana pengembangan teknologi pertambangan laut menggunakan Bucket Wheel Dredges (BWD) untuk kegiatan penambangan pada kedalaman laut lebih dari 60 meter dan penambahan infrastruktur Kapal Isap Produksi (KIP). Melalui penerapan teknologi tersebut, Perusahaan akan mengalihkan porsi produksi lebih besar dari tambang darat ke tambang laut secara proporsional. Some improvements to mining technology include the development of a Bucket Wheel Dredger (BWD) for offshore mining activities up to a depth of 60 metres, and the addition of Cutter Suction Dredges (KIP). Through the implementation of this technology, the Company shifted a larger portion of production from onshore mining to offshore mining. Pola ini dilakukan mengingat cadangan timah di daratan semakin menipis dengan adanya penambangan liar dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pertambangan darat. Upaya untuk melakukan peralihan komposisi basis pertambangan darat dan laut masing-masing 50% juga didukung oleh semua lini usaha dan anak perusahaan. This shift was implemented due to the decline in onshore tin reserves in line with the increase in illegal mining activities and the environmental impact caused by onshore mining activities. The attempt to make the transition to 50% onshore and offshore has been fully supported by every business line and subsidiary. 18 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE Selain itu, kami melihat Perusahaan memiliki upaya konsisten untuk mewujudkan keberlanjutan bisnis ke depan dengan menerapkan strategi diversifikasi usaha. Kami menilai diversifikasi usaha untuk mempercepat pertumbuhan vertikal maupun horisontal telah dilakukan dengan maksimal sepanjang 2009. The Company has made consistent efforts to achieve the business sustainability for the future by implementing a business diversification strategy. Business diversification was executed with maximum effort during 2009 to support vertical and horizontal growth. Di antaranya melalui diversifikasi vertikal melalui pengembangan produk yang dapat dilihat dari penyelesaian pembangunan pabrik Tin Solder di Pulau Kundur dan Tin Chemical. Keduanya diharapkan berpengaruh pada peningkatan kapasitas produksi sektor hilir agar terjadi kestabilan harga dan Perusahaan dapat menjadi pemimpin harga timah di pasaran dunia. Sedangkan diversifikasi horisontal dilaksanakan dengan fokus pada bisnis utama Perusahaan yakni pertambangan. Di antaranya melalui pengembangan kapasitas usaha pertambangan batubara, galangan kapal, dan pengolahan aspal Buton. One aspect of vertical diversification is product development, which can be seen from the completion of the tin solder plant in Kundur Island and the tin chemical plant. The Company hopes that adding these two plants will improve its capacity in the downstream sector, which will support price stabilization. By doing this, the Company can become the price leader in the tin world market. Horizontal diversification focuses on our main business: the mining business. Some areas of horizontal diversification include developing the capacity of our coal business, dockyards and asphalt processing in Buton. Secara keseluruhan, kami mencermati kinerja Direksi beserta jajarannya menunjukkan peningkatan dalam hal menentukan strategi yang tepat untuk mengatasi kendala dan tantangan yang dihadapi. Niscaya, dengan segenap kerja keras, komitmen dan kerjasama seluruh karyawan PT Timah, Perusahaan dapat mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global. Overall, we support the performance of the Board of Directors, as they have shown improvements in strategic decision making to handle the constraints and challenges faced by the Company. Hopefully, with hard work, commitment and team work of all employees of PT Timah, the Company will be able to achieve its vision of becoming a world-class mining company and leader of the global tin market. Menerapkan Standar Tertinggi Tata Kelola Perusahaan Implementing the Highest Standards in Good Corporate Governance Dalam menjalankan usaha, sebagai perusahaan publik, Perusahaan berpijak pada aturan dan rambu-rambu baik peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, Undang-Undang Keuangan Negara, Keputusan Kementerian BUMN, Anggaran Dasar Perusahaan, hasilhasil RUPS, Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang diterbitkan oleh PT Timah dan aturan lainnya. As a public company, the Company must comply with the rules and regulations issued by Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, Indonesian Financial Regulation, State Ministry of State-owned Enterprises, the Company's budget, results of the GMS, and Implementation of Good Corporate Governance (GCG), published by PT Timah, as well as other rules and regulations. Bagi Perusahaan, penerapan praktik GCG tidak hanya dimaksudkan sebagai pemenuhan kewajiban setiap perusahaan publik saja. Namun kami meyakini bahwa perusahaan yang dikelola dengan menerapkan prinsipprinsip dasar GCG tentunya berproses dalam penciptaan nilai dalam setiap lini usaha. For the Company, the implementation of GCG practices is not merely an obligation as a public company. We are confident that by implementing GCG practices will create value in every business line of the Company. Karena itulah, Perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan standar tertinggi penerapan prinsip GCG baik pada perusahaan induk maupun anak usaha tanpa terkecuali. Dengan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara konsisten, Perusahaan berharap bahwa manfaat dan nilai bagi kemajuan bisnis yang berkelanjutan dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan. Because of this, the Company is fully commited to implementing the highest standards of GCG in the holding company and its subsidiaries, without exception. By doing this with consistency, the Company hopes that the benefits and value for business improvement will be felt by the stakeholders. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 19 Penerapan tata kelola perusahaan disusun dalam bentuk buku Petunjuk Pedoman Pelaksanaan GCG yang diharapkan dapat menjadi pedoman yang baku dalam implementasi GCG kepada seluruh karyawan. Buku pedoman GCG ini mengatur hubungan secara lebih detil antara Dewan Komisaris dengan Direksi, termasuk hubungan antara Direksi dengan Komite-komite di bawahnya. The application of GCG has been prepared in the Guidelines of Implementation of GCG, which standardizes implementation of GCG by all employees. Our GCG Guidelines control the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors, including their relationship with other committees. Salah satu proses untuk memenuhi prinsip GCG tersebut, tahun ini, adalah perubahan struktur Dewan Komisaris, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 20 Mei 2009 yakni R. Sukhyar yang tidak lagi menjabat sebagai Komisaris karena tidak meneruskan masa jabatan. Posisi R. Sukhyar digantikan oleh Marwansyah Lobo Balia selaku Komisaris dan mengangkat Bingrosalto L. Tobing selaku Komisaris Independen. One of the processes to fulfill our priority on GCG is the amendment to the Board of Commissioners structure, which was approved in the Extraordinary GMS on 20 May 2009. The decision stated that R Sukhyar would no longer serve as a Commissioner with the Company, and would be replaced by Marwansyah Lobo Balia as Commissioner and Bingrosalto L. Tobing as Independent Commissioner. Kami menilai sepanjang tahun 2009 seluruh Komite di bawah Dewan Komisaris antara lain Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Pengembangan SDM telah menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik hingga Perusahaan lebih siap dalam menghadapi tantangan tata kelola berikutnya. During 2009, all the committees under the Board of Commissioners, which include the Audit, Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committees, have carried out their duties and responsibilities with maximum efforts, preparing the Company to face other corporate governance challenges. Tujuan Kami, Memberi Nilai Tambah bagi Lingkungan Our Goal, to Give Additional Value for the Environment Sejak awal berdirinya, Perusahaan telah menjalankan tanggung jawab sosial bagi masyarakat sekitar kegiatan operasional kami. Bagi kami, tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan sudah menjadi denyut nadi bagi Perusahaan untuk bertumbuh secara berkesinambungan. Since its establishment, the Company has carried out the corporate social responsibility programs for the communities in its areas of operation. For us, corporate social responsibility programs supporting the community and environment is the pulse of sustainable growth. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dibagi menjadi dua fungsi utama yakni upaya pemberdayaan sosial ekonomi dan lingkungan dengan menjadikan kegiatan pengembangan masyarakat sebagai landasannya. Kegiatan sosial yang telah dilakukan selama 2009 mencakup bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana umum, rumah ibadah, fasilitas pendidikan dan kesehatan; perbaikan fasilitas umum; dan bantuan korban bencana alam. Our Corporate Social Responsibility program is divided into two main functions: social-economic and environmental empowerment through social development. Social activities conducted in 2009 include the support for public facilities, places of worship, education and health facilities, refurbishment of public places, and extending aid to natural disaster victims. Meningkatkan kemampuan masyarakat sekitar, menurut kami, adalah juga melihat bagaimana kemajuan bersama dalam segala aspek dapat dinikmati bersama. Melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat di lingkungan kerja, Perusahaan berupaya membangun bersama masyarakat demi kemajuan. Adapun kegiatan itu terwujud dalam bentuk Program Kemitraan, Perusahaan menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk kalangan usaha kecil menengah (UKM) dan Koperasi. For us, improving a the community’s ability means seeing improvements in the community that benefit everyone. Through the economic empowerment of communities program in our working environment, the Company attempts to develop communities to support the progress of the Company. The Company gives loans to small and medium enterprises through the Partnership Program. Sedangkan untuk pengelolaan lingkungan di sekitar wilayah pertambangan, Perusahaan menerapkan berbagai program seperti reklamasi lahan bekas tambang, penanaman pohon dalam program Green Babel. Upaya For environmental management in the areas surrounding the Company's mining activities, the Company implements programs supporting land reclamation for mined areas and tree planting through the Green Babel Program. This 20 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE ini dilakukan melalui program penghijauan kembali dan peningkatan produktivitas lahan tersebut sehingga memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar area pertambangan. program revegetates and increases productivity of mined land to add economic value for surrounding communities in our mining areas. Menyongsong Harapan Facing the Future Tahun 2010, Dewan Komisaris menilai situasi eksternal masih diwarnai oleh berbagai gejolak ekonomi, politik, sosial dan pertahanan keamanan. Tetapi kita perlu optimis bahwa dampak krisis global sudah mulai mereda dan tentunya mempengaruhi kondisi perekonomian yang menuju ke kondisi lebih baik. In 2010, the Board of Commissioners feels the external situation still faces economic, political, social and security challenges. However, we need to optimize the fact that the impact of global crisis has slowed , and influence the economic condition in a positive way. Kami yakin Direksi telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi ketidakpastian situasi harga timah dunia dan kondisi regional serta global. Hal yang perlu dipertimbangkan bagi jajaran Direksi adalah berhati-hati dalam menjalankan bisnis, antara lain dengan menyiapkan strategi yang jitu, mengingat faktor kondisi harga timah yang fluktuatif, mengoptimalkan produksi, pengembangan strategi pemasaran dan kemantapan diversifikasi usaha termasuk kinerja anak perusahaan. We are sure that the Board of Directors has prepared strategic steps to anticipate the uncertainty of the world tin price and the global and regional conditions. The Board of Directors needs to consider these factors in its strategies for running the business, including preparing the right strategy, recalling the fluctuating tin prices, optimizing production, developing the market strategy, and stabilizing business diversification, including the performance of subsidiaries. Ke depan, Perusahaan akan tetap memegang komitmen untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan melalui keberlanjutan penerapan GCG di lingkungan perusahaan. Perusahaan tetap melanjutkan implementasi berbagai program untuk memperbaiki, memperkuat dan menyempurnakan pelaksanaan praktik GCG di seluruh jajaran organisasi. Moving ahead, the Company will continue to uphold its commitment to carrying out the principles of Good Corporate Governance through the implementation of the GCG in Company and implement programs to improve, strengthen, and perfect the implementation of GCG practices in all organisations. Selain itu, Perusahaan juga berkomitmen melakukan upaya perbaikan diantaranya melalui penyusunan dan pelaksanaan review atas berbagai kebijakan dan prosedur internal agar tetap selaras dan memenuhi ketentuan dari pemerintah selaku pembuat kebijakan. The Company is also committed to improving the GCG by reviewing and reorganising its internal policies and procedures to ensure consistency and compliance with government regulations. Dewan Komisaris menggarisbawahi agar dalam menghadapi tantangan pada tahun 2010 agar lebih memperhatikan permasalahan penambangan liar, peningkatan produktifitas Kapal Keruk, Kapal Isap Produksi dan Tambang Darat, peningkatan efisiensi biaya serta peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia. The Board of Commissioners is confident that, in facing the challenges in 2010, the Company will be more focused on illegal mining problems; increasing the productivity of dredges, cutter suction dredges and onshore mining; improvement of cost efficiency; and performance improvements in human resource development. Akhir kata, Dewan Komisaris pada kesempatan ini juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap jajaran karyawan dan Direksi Perusahaan serta para pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan selama ini. Last but not least, the Board of Commissioners would like to thank all the people involved in making our business a success, including our employees and the Board of Directors, as well as the stakeholders, who have fully supported and trusted the Company. Jakarta, 31 Desember 2009 Atas Nama Dewan Komisaris, On Behalf of the Board of Commissioners, Insmerda Lebang Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 21 2 6 22 3 4 1 5 1. Insmerda Lebang Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) 2. Bingrosalto L.Tobing Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) 3. Fachry Ali Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) 4. M. Lobo Balia Komisaris Commissioner 5. Wimpy S. Tjetjep Komisaris Commissioner 6. Boni Siahaan Komisaris Commissioner Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE Laporan Direksi Report from the Board of Directors Program internal Perusahaan diwujudkan dalam bentuk melakukan pengamanan wilayah dan cadangan mineral untuk menjamin rencana jangka panjang, dengan didukung oleh peningkatan kompetensi dan teknologi, memperluas pasar dan pengembangan usaha. The Company's internal program embodied in the form of securing the area and mineral reserves to ensure long-term plan, supported by increasing competence and technology, expanding markets and business development. Wachid Usman Direktur Utama President Director Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang dilimpahkan kepada kita semua sehingga dapat melewati tahun 2009 dengan selamat di tengah gejolak krisis ekonomi global. Kita juga patut bersyukur bahwa dalam situasi yang penuh ketidakpastian sejak awal tahun 2009, seluruh rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2009 dengan motto “Membangun Kemandirian dalam Situasi Krisis” dapat terlaksana dan pada akhir tahun 2009 mampu mencatat laba, meskipun tidak optimal sebagaimana yang diharapkan. We would like to give thanks to God Almighty for all the gifts bestowed on us throughout 2009, which allowed us to continue safely amid the global economic crisis. We are also grateful that in a situation full of uncertainty, since the beginning of 2009, we have been able to accomplish our entire working plan and budget for 2009, with the motto “Building Independency in the Crisis Situation”, and were able to record a profit, although not as optimal as expected. Sejak Oktober 2008, seluruh dunia mengalami krisis ekonomi yang maha hebat akibat bangkrutnya Lehman Brothers, suatu lembaga keuangan besar di Amerika Serikat, yang kemudian diikuti dengan meningkatnya suku bunga bank, menurunnya daya beli masyarakat dan harga berbagai komoditas (termasuk timah) serta melemahnya pertumbuhan ekonomi di seluruh belahan dunia. Pada awal tahun 2009, dampak krisis ekonomi global tersebut masih sangat terasa dan tidak dapat diramalkan sampai kapan krisis tersebut akan berakhir. Since October 2008, the entire world experienced a severe economic crisis, due to the bankruptcy of Lehman Brothers, a large financial institution in the United States, followed by rising interest rates, declining consumer purchasing power and many commodity prices (including tin), and the weakening of economic growth in all parts of the world. In early 2009, the global economic crisis was still deeply felt, and the length of the crisis could not be predicted. Harga timah di LME (London Metal Exchange) mencapai puncaknya Juni 2008 sebesar USD 25.000/ ton, akibat krisis menurun sampai USD 10.000/ ton pada Januari 2009, kemudian mulai bergerak naik pada bulan Mei 2009 dan relatif stabil pada semester kedua 2009 pada kisaran USD 15.000/ ton. Sebaliknya stok logam timah di LME, akibat menurunnya permintaan sejak krisis global, meningkat dari 5.000 ton pada akhir tahun 2008 menjadi 26.000 ton pada akhir tahun 2009. The price of tin on the LME (London Metal Exchange) reached a peak in June 2008, amounting to 25,000 USD/ton. However, due to the crisis, it decreased to 10,000 USD/ ton in January 2009, beginning to move up again in May 2009, and resting at a relatively stable level in the second semester of 2009 at around USD 15,000/ ton. Tin stock on the LME increased from 5,000 tons at the end of 2008 to 26,000 tons by the end of 2009 due to slowing demand resulting from the global crisis. Sepanjang tahun 2009, permintaan komoditas logam timah di pasar global sekitar 290.000 ton atau penurunan 10% dari tahun 2008 yang mencapai 320.000 ton, sedangkan harga timah di pasar global menurun 26% yaitu dari rata-rata USD 18.512/ ton pada tahun 2008 menjadi USD 13.608/ ton pada tahun 2009. During 2009, the demand for tin commodities on the global market was around 290,000 tons, a 10% decrease from 2008, which reached 320,000 tons, while the price of tin on the global market declined 26%, from an average of 18,512 USD/ ton in 2008 to 13,608 USD/ton in 2009. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 23 /09 /09 /08 /09 /09 /09 /09 /09 /08 /08 /08 /09 /08 2/08 3/08 /09 /09 /08 /09 /09 /08 /08 /08 /08 /12 /12 2/01 /09 /04 /02 2/03 /10 2/11 /09 /04 /05 /07 2/08 /0 /10 2/11 /06 /0 /05 /07 2/08 /06 02 0 02 02 0 02 02 02 02 0 02 0 02 02 02 02 02 02 0 02 02 02 0 /01 02 2008 Jan Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Dec Stock (Ton) 11.884 11.050 Feb 9.608 8.305 7.589 7.166 5.974 5.703 5.806 4.997 3.646 6.086 LME Cash (USD/Ton) 16.337 17.210 19.780 21.659 23.990 22.229 23.131 20.111 18.369 14.397 13.644 11.240 2009 Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Dec Stock (Ton) 8.429 8.842 10.016 11.958 13.477 16.287 17.912 19.269 22.489 26.305 26.758 26.602 11.373 11.039 10.676 11.744 13.793 14.986 14.039 14.870 14.869 15.021 14.934 15.547 LME Cash (USD/Ton) Di sisi lain, kegiatan penambangan timah di darat maupun laut masih mengalami gangguan tambang ilegal dan kolektor bijih timah yang belum dapat ditertibkan. Upaya penambahan kapasitas tambang laut telah berhasil meningkatkan produksi bijih timah sebesar 33% dari tahun lalu 13.640 ton menjadi 18.208 ton. Namun, produksi dari tambang darat mengalami penurunan sebesar 58% dari tahun lalu 33.234 ton menjadi 19.493 ton, sehingga total produksi bijih timah menurun 20% dari tahun lalu 47.074 ton menjadi 37.701 ton. On the other hand, tin mining activities on land and sea remain susceptible to interference, illegal mining and ore collectors that cannot be regimented. Therefore, efforts to increase the capacity of offshore mines have increased ore production by 33% from last year’s 13,640 tons to 18,208 tons. However, the production of inland mines has decreased by 58% from last year’s 33,234 tons to 19,493 tons, bringing total ore production down 20% from last year’s of 47,074 tons to 37,701 tons. Untuk memenuhi komitmen penjualan logam timah tahun 2009, upaya peningkatan produksi logam timah dilakukan dengan melebur persediaan bijih timah dan terak timah secara maksimal, sehingga produksi logam timah mencapai 45.085 ton. Walaupun produksi logam timah tahun ini 18% lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 49.029 ton, namun dengan adanya persediaan logam timah awal tahun yang cukup besar, penjualan logam timah tahun ini meningkat 6% dari tahun lalu sebesar 46.438 ton menjadi 49.240 ton. To meet our sales commitments for tin in 2009, efforts to increase the production of tin metal were undertaken through maximal melting of tin ore and slag inventory, which brought production of tin to 45,085 tons. Although tin production in 2009 was 18% lower than the previous year, which was amounted to 49,029 tons, due to the quite large amount of tin inventory at the beginning of the year, the sales of tin metal this year rose 6% from 46,438 tons to 49,240 tons. Pendapatan Perusahaan tahun 2009 sebagian besar berasal dari hasil penjualan logam timah, yaitu sekitar 89%. Meskipun pendapatan dari usaha batubara dapat ditingkatkan 10% dan pendapatan jasa naik 10%, namun menurunnya harga timah sebesar 26% berdampak pada turunnya pendapatan dari penjualan timah sebesar 17%. Dengan demikian, total pendapatan Perusahaan menurun 15% dibanding tahun lalu. The Company's revenue in 2009 was mainly derived from the sale of tin, which contributed about 89% to total revenues. Although income from coal operations improved by 10% and service revenue rose 10%, the 26% decline in the tin price has caused a 17% decrease in tin sales revenue. As a result, the Company’s total revenue was down by 15% compared to last year. 24 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE (jutaan Rp) (million Rp) Jasa Service Batubara Coal Logam Timah Tin Jumlah Total 2009 2008 25.318 741.958 8.285.806 9.053.082 27.937 803.922 6.877.997 7.709.8566 Manajemen telah mengantisipasi menurunnya harga timah dengan melakukan pengetatan biaya operasional maupun fasilitas penunjangnya. The management reacted to this decline in the tin price by tightening the Company’s operational costs and supporting facilities. Biaya produksi turun 28% dan beban usaha turun 28%, tetapi beban pokok penjualan naik 4% karena nilai persediaan masih terpengaruh harga timah tahun lalu yang lebih tinggi dibanding tahun ini. Production costs fell by 28% and operating expenses decreased by 28%, but the cost of goods sold increased by 4%, as the value of inventory was still affected by last year’s higher tin price compared to this year. Ikhtisar Beban Biaya (jutaan Rp) 2009 2008 % Expenses Summary (million Rp) Biaya Produksi Production Cost 4.738.822 6.551.062 72 Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold 6.556.869 6.334.452 104 Beban Usaha Operating Expenses 464.443 648.426 72 Beban (Hasil) Lain-Lain Other Expenses 123.081 (30.773) 400 7.144.393 6.952.105 103 Jumlah Beban Total Expenses Ikhtisar Laba Rugi (jutaan Rp) 2009 2008 % Income Statement (million Rp) Pendapatan Income 7.709.856 9.053.082 85 Laba Kotor Gross Profit 1.152.987 2.718.630 42 Laba Usaha Operating Profit 688.544 2.070.204 33 Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax 549.163 2.108.929 26 Laba Bersih Net Profit 313.751 1.342.358 23 Selain itu perubahan nilai tukar mata uang juga menimbulkan rugi selisih kurs (beban lain-lain) yang cukup besar. Sebagai dampak penurunan pendapatan sebesar 15% dari Rp 9,05 triliun menjadi Rp 7,71 triliun serta kenaikan beban biaya di luar kendali manajemen, maka laba bersih tahun 2009 hanya mencapai 23,38% dari pencapaian tahun lalu, atau sebesar Rp 313,8 miliar. In addition, changes in the value of exchange rates also caused substantial losses in foreign exchange (other expenses). Due to the 15% decrease in revenues, from Rp 9.05 trillion to Rp 7.71 trillion, as well as rising costs that were beyond the control of the management, the net income in 2009 was only 23.38% of last year’s net income, or Rp 313.8 billion. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 25 Membangun Kemandirian dalam Situasi Krisis Building Independency in the Crisis Situation Krisis ekonomi global yang melanda hampir seluruh penjuru dunia sejak Oktober 2008 telah menimbulkan situasi usaha yang tidak menentu, harga komoditas logam timah menurun drastis, suku bunga pinjaman meningkat dan sumber pendanaan semakin ketat. Namun, semangat dan daya juang tidak boleh kendor, kepercayaan investor dan seluruh pihak berkepentingan perlu dipelihara. Oleh karena seluruh karyawan dan jajaran manajemen terus berupaya meningkatkan kinerjanya. The global economic crisis, which has hit virtually the entire world since October 2008, has led to an uncertain business situation: commodity tin prices plummeted, interest rates increased and financing sources tightened. However, the passion and fighting spirit cannot be let go; investor and stakeholder confidence needs to be maintained. Therefore, all Timah employees and management are continuing their efforts to improve the Company’s performance. Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian pada sepanjang tahun 2009, Perusahaan berhasil mengukir prestasi melalui berbagai penghargaan, antara lain “Primaniyarta Award 2009” dalam katagori pembangunan merk global dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional – Departemen Perdagangan RI. Kemudian diperoleh penghargaan Pemenang Pertama “E Company Award 2009” kategori Industri Pertambangan, Minyak dan Gas. Laboratorium IT Governance – Universitas Indonesia memberikan penghargaan “Tata Kelola IT dalam Implementasi Enterprise di BUMN”. Selain itu, Perusahaan juga menerima penghargaan “Top Ten Best CEO” dari Majalah SWA dan “Anugerah Business Review 2009” untuk kategori Keuangan, Pemasaran, Korporasi dan Good Corporate Governance, serta “ISRA Award 2009” untuk pengelolaan lingkungan. Amidst the uncertain situation throughout 2009, the Company was able to achieve numerous awards and recognition, such as the “Primaniyarta Award 2009” for global brand development from the National Export Development Agency (Badan Pengembangan Expor Nasional) – Indonesian Ministry of Trade. The Company also received first place in “E-Company Award 2009” for the Mining, Oil and Gas Industry. The IT Governance Laboratory at the University of Indonesia also gave the Company the “IT Governance for Enterprise Implementation in State Owned Enterprises (SOE)” award. In addition, the Company received the “Top Ten Best CEOs” award from SWA magazine and “Business Review Award 2009” in the Finance, Marketing, Corporate and Good Corporate Governance category, as well as “ISRA Award 2009” for its environmental management. Secara umum penghargaan yang diperoleh tahun ini mengalami peningkatan, tentunya penghargaan tersebut akan menambah rasa percaya diri dan merupakan landasan yang kokoh bagi seluruh karyawan dan jajaran manajemen untuk terus maju dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat di masa mendatang. Overall, the Company received more awards this year. We hope that these awards will add to our confidence and serve as a solid foundation for all employees and the management to keep moving forward in the face of tighter business competition in the future. Strategi dan Langkah Aksi Perusahaan The Company’s Strategy and Action Plan Saat ini PT Timah merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan rata-rata kapasitas produksi 50.000 Mton per tahun atau menguasai sekitar 16% pangsa pasar timah dunia. Dengan kondisi tersebut, Perusahaan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan sumber daya untuk terus bersaing dan mewujudkan visi menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global. Currently, PT Timah is the second largest tin producer in the world, with an average production capacity of 50,000 Mtons per year, or holding around a 16% of the global tin market share. Under these conditions, the Company continues to improve its capacity and resources to compete and achieve its vision of becoming a world class mining company and leader of the global tin market. Untuk mencapai visi dan misi, Perusahaan menetapkan Strategi Induk yang meliputi optimalisasi produksi dan pemasaran, serta diversifikasi usaha. To achieve this vision and mission, the Company has established its Main Strategy, which covers the optimization of production and marketing, and business diversification. Perusahaan meyakini bahwa menjalankan strategi tak hanya sekedar untuk memperoleh profitabilitas tetapi bagaimana memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. The Company believes that implementing this strategy is not only about achieving profitability, but also about how to provide value to all stakeholders. Faktor kunci keberhasilan untuk menjalankan strategi tersebut dijabarkan dalam Program Induk Perusahaan The key success factor for implementing this strategy has been outlined in the Company’s Main Program for 2009, 26 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE 2009 meliputi program internal dan eksternal. Adapun program internal mencakup upaya Perusahaan untuk melakukan pengamanan wilayah dan cadangan mineral untuk menjamin rencana jangka panjang; meningkatkan kompetensi dan teknologi; memperluas pasar dan pengembangan usaha. Sedangkan program eksternal menitikberatkan pada upaya Perusahaan mewujudkan harmonisasi hubungan dengan pihak-pihak berkepentingan. which includes internal and external programs. Internal programs include the Company’s efforts to secure mining areas and mineral reserves to ensure the achievement of our long-term plans; increasing competence and technology; and expanding our markets and business development. External programs focus on efforts to harmonize the Company’s relationship with its stakeholders. Pengamanan Wilayah dan Cadangan Mineral Security of Areas and Mineral Reserves Keberhasilan Perusahaan dalam jangka panjang sangat bergantung pada kondisi keamanan wilayah dan cadangan mineral. The long-term success of the Company relies heavily on regional security conditions and mineral reserves. Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan verifikasi cadangan mineral timah yang dilaksanakan oleh “Micromine”, konsultan independen dari Australia. Hasil verifikasi tersebut memberikan data sumber daya mineral timah sebesar 1,06 juta ton yang berarti mencukupi untuk operasi penambangan lebih dari 10 tahun. Akan tetapi sebagian dari cadangan timah tersebut mengalami kerusakan akibat gangguan tambang liar dan wilayah operasi penambangan di darat maupun laut masih terancam oleh penambang liar maupun kolektor bijih timah. Oleh karena itu, pengamanan wilayah dan cadangan mineral di darat maupun laut perlu mendapat perhatian yang serius. In 2008, the Company verified reserves of tin minerals carried out by "Micromine", an independent consultant from Australia. The data resulting from the verification process conclude that Timah’s tin mineral resources total 1.06 million tons, which is sufficient for more than 10 years of mining operations. However, some of these tin reserves were damaged by illegal mining, and our mining operations area onshore and offshore were still threatened by illegal miners and ore collectors. Therefore, securing the mining territory and mineral deposits both onshore and offshore should be given serious attention. Pengamanan wilayah dan cadangan mineral timah telah diperkuat sejak tahun lalu, di samping menambah personel Pengawas Tambang dan Satuan Pengamanan juga dilakukan pembuatan blok-blok tambang darat secara sistematis yang disebut “Block System”. Tujuan dari Block System tersebut adalah untuk memperjelas lokasi penambangan, mempermudah pengawasan dan pengamanan tambang-tambang di dalamnya, mempermudah pembinaan tambang skala kecil (TSK), mencegah pencemaran lingkungan dan mempermudah persiapan reklamasi lahan bekas tambang. The act of securing mining areas and tin mineral reserves has been strengthened since last year, by adding more Mine Supervisory and Security Unit personnel and creating inland blocks in a systematic way, called the “Block System”. The purpose of the Block System is to clarify mine locations, facilitate monitoring and securing the mines inside the block, facilitate the development of small-scale mining (TSK), prevent environmental pollution and facilitate the preparation of mined land reclamation. Tahun 2009 telah diselesaikan sebanyak 62 blok tambang darat yang menampung sekitar 1.800 Tambang Skala Kecil (TSK), namun masih terdapat sekitar 1.700 TSK di luar blok tambang. By the end of 2009, as many as 62 blocks of mines had been completed, with around 1,800 small-scale mine (TSK), but there are still approximately 1,700 TSK outside the mining blocks. Pembuatan Block System juga dilengkapi dengan fasilitas Pos Pengamanan Terpadu, Gudang Bijih Timah Sementara, Kendaraan Pengangkut Bijih Timah dan Bor Uji untuk meningkatkan confidence level cadangan timah guna menjamin keberhasilan produksi. Demikian pula pada tambang laut, peningkatan pengamanan dan pengawasan dilakukan dengan menambah kapal patrol dan kapal pengangkut bijih timah. The creation of the Block System is also equipped with an Integrated Security Post, Temporary Tin Ore Warehouse, Tin Ore Carrier Vehicle, and Test Drilling to increase confidence in tin reserves and ensure the success of the production. Similarly, for offshore mining, security and surveillance improvements were carried out by adding patrol ships and tin ore vessels. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 27 Peningkatan Kompetensi dan Teknologi Competency and Technology Improvements Manajemen menyadari bahwa faktor kekuatan sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan Perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan harga timah yang sangat berfluktuasi. Dengan kondisi sumber daya manusia yang sebagian besar mendekati usia pensiun dan tingkat pendidikan yang relatif rendah, apalagi dengan kondisi peralatan produksi yang juga berteknologi rendah, maka peningkatan efisiensi maupun pengembangan usaha akan sulit dijalankan. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan teknologi menjadi perhatian utama pada tahun kerja 2009. The management realizes that the strength of its human resources is key to its success in facing increasingly tighter competition and ever-fluctuating tin prices. With the current condition of the Company’s human resources, many of whom are approaching retirement age and have relatively low levels of education, especially those working in low technology production equipments, it will be hard for the Company to improve its efficiency and develop its business. Hence, competency and technological improvements were our main focus in 2009. Rekrutmen tenaga kerja terus dilakukan untuk mengimbangi personel yang memasuki usia pensiun. Tahun 2009 diangkat sebanyak 500 karyawan baru yang berasal dari tenaga harian atau kontrakan yang telah bekerja di perusahaan minimum 2 tahun, dan manajemen mewajibkan setiap karyawan untuk mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun. Active employee recruitment continues to be carried out to offset the retiring employees. In 2009, 500 employees were recruited, including day workers or contract workers who have worked with the Company for a minimum of two years. Additionally, management requires that every employee participates in trainings at least once a year. Selain pelatihan teknis, pada tahun ini mulai dilakukan pelatihan manajemen yang disebut “Allen Management System” atau disingkat AMS. Sampai akhir tahun 2009, sebanyak 3.700 karyawan telah mengikuti pelatihan teknis dan kejuruan, dan sebanyak 45 orang manajer senior telah mengikuti pelatihan AMS. Setelah mengikuti pelatihan AMS, setiap manajer senior memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan dan sasaran masing-masing satuan kerjanya serta mampu mengukur tingkat keberhasilannya. In addition to technical trainings, the Company has started a management training called "Allen Management System", or AMS. By the end of 2009, as many as 3,700 staff had participated in our technical and vocational trainings, and as many as 45 senior managers had joined the AMS training. After attending the AMS training, each senior manager has the ability to formulate goals and objectives for their working unit and measure their level of success. Pada sisi teknologi, pada tahun 2009 telah dibangun 7 unit kapal isap produksi atau KIP, yaitu jenis “cutter suction dredge” yang mampu menggali lapisan timah pada kedalaman sampai 35 meter di bawah permukaan air laut. On the technology side, during 2009, the Company built seven cutter suction dredges, which are able to dig tin layers at a depth of up to 35 meters below sea level. Selain itu, pada tahun 2009 juga telah diselesaikan studi kelayakan dan “Detail Engineering Design” (DED) untuk pembangunan Bucket Wheel Dredge (BWD), jenis kapal keruk berukuran besar dengan teknologi terbaru. Dengan selesainya studi kelayakan dan DED tersebut, mulai tahun 2010 akan dilakukan modifikasi kapal keruk menjadi BWD ataupun pembangunan BWD baru untuk menggantikan kapal keruk “tua” yang beroperasi secara bertahap. Also in 2009, the Company finished its feasiblity study and “Detail Engineering Design” (DED) for the development of “Bucket Wheel Dredges” (BWD), a much larger type of dredger with newer technology. With the completion of the feasibility study and DED, starting in 2010, the Company started modifying its dredgers to be replaced with BWD, and developed new BWD to replace the old dredgers, which will be operating gradually. Selain lebih efisien, BWD yang akan dibangun pada tahuntahun mendatang juga mampu menggali endapan timah sampai kedalaman 70 meter di bawah permukaan air laut, lebih dalam dari kapal keruk yang saat ini hanya mampu menggali endapan timah kedalaman 50 meter. Besides being more efficient, the BWD that will be built in the future are also able to explore tin deposits up to 70 meters below sea level, deeper than the dredgers that are currently only able to dig up to 50 meters. Perluasan Pasar dan Pengembangan Usaha Market Expansion and Business Development Dalam upaya menumbuhkembangkan perusahaan, manajemen telah menetapkan kebijakan diversifikasi usaha secara vertikal maupun horisontal. Diversifikasi In an effort to foster the development of the Company, the management has set a policy for vertical and horizontal business diversification. Vertical business diversification is 28 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE usaha vertikal dimaksudkan sebagai peningkatan nilai tambah produk timah dengan membuat produk-produk turunan timah yang dapat memberikan kepuasan lebih bagi para pengguna timah. Jenis produk yang dikembangkan pada tahun 2009, selain produk standar berupa balok timah (tin ingot), adalah tin anode, tin shot, tin ball dan tin solder. intended to provide value added tin products by creating derivative products that can provide more satisfaction for tin users. Besides the standard products such as tin ingot, some other types of products developed in 2009 include tin anode, tin shots, tin balls, and tin solder. Pada tahun 2009 juga mulai dibangun pabrik tin chemical yang diharapkan mulai produksi pertengahan tahun 2010. In 2009, the Company started building a tin chemical factory, which will hopefully be able to start production in mid-2010. Produk-produk turunan timah tersebut mulai masuk pasar pada pertengahan tahun 2009, namun dalam jumlah yang masih relatif kecil, yaitu sekitar 5% dari keseluruhan produksi. Tantangan yang dihadapi Perusahaan adalah perluasan jaringan pasar, agar produk-produk tersebut dapat diserap pasar sekurang-kurangnya 50% dari keseluruhan produksi dalam 5 tahun mendatang. The tin derivative products started entering the tin market in mid-2009, however, they still represent a relatively small amount of total production, reaching approximately 5%. One of the changes faced by the Company is the expansion of our market networks so that at least 50% of total production can be absorbed by the market within the next five years. Diversifikasi usaha secara horisontal adalah pengembangan usaha yang didasarkan atas kompetensi yang dikuasai Perusahaan. Selain batubara yang telah memberikan kontribusi pendapatan Perusahaan, pengolahan aspal alam di Pulau Buton dan jasa perkapalan merupakan jenis usaha baru yang sedang dikembangkan. Pada tahun 2009, produk aspal alam dengan merek Lawele Granular Asphalt (LGA) dan Ready Mix Asphalt (RMA) memasuki tahap pengenalan pasar, namun masih dalam skala minimum. Sementara itu peningkatan kapasitas galangan kapal di Sungailiat, Bangka (di bawah bendera PT Dok & Perkapalan Air Kantung atau PT DAK) telah berhasil membangun 7 unit KIP dan 1 unit kapal eksplorasi (Geo Tin II). Horizontal business diversification is business development based on the competencies already found in the Company. Besides coal, which has contributed revenues of the Company, the processing of natural asphalt on Buton Island and shipping services are other types of new businesses that are being developed. In 2009, Lawele Granular Asphalt (LGA) and Ready Mix Asphalt (RMA) natural asphalt products entered the market introduction phase, but still on a very small scale. Meanwhile, capacity building at the shipyard in Sungailiat, Bangka (under the management of PT Dok and Perkapalan Air Kantung or PT DAK) enabled construction of seven cutter suction dredges and one exploration vessel (Geo Tin II). Dalam rangka peningkatan teknologi dan perluasan jaringan pasar, PT DAK juga telah melakukan kerjasama dengan PT PAL (salah satu industri strategis badan usaha milik Negara) untuk pembangunan chemical tanker yang berteknologi tinggi. In order to improve its technology and market expansion, PT DAK also entered a joint venture with PT PAL (an industrial state-owned enterprise) to develop high-tech chemical tankers. Harmonisasi Hubungan dengan Stakeholders Harmonizing Relationships with Stakeholders Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga perusahaan publik, PT Timah (Persero) Tbk tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan dan menghasilkan devisa bagi Negara Republik Indonesia, tetapi juga mempunyai kewajiban untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar daerah operasi Perusahaan. Dan keberhasilan untuk mencapai visi dan misi Perusahaan juga tidak akan terwujud tanpa hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan (stakeholders). As a State Owned Enterprise (SOE) and a public company, PT Timah (Persero) Tbk not only aims to seek profit and generate foreign exchange for the Republic of Indonesia, but also has an obligation to assist in the economic growth of communities around the Company’s areas of operation. Our success in achieving the vision and mission of the Company also would not be possible without a harmonious relationship with our stakeholders. Pada tahun 2009, Perusahaan mengalokasikan dana program Corporate Social Responsibility (CSR) sekitar Rp 28 miliar untuk membantu masyarakat di bidang pendidikan, pelatihan kerja, keagamaan, percontohan budidaya pertanian peternakan dan juga membantu masyarakat yang mengalami musibah akibat bencana alam. In 2009, the Company is allocating Rp 28 billion in funds for its Corporate Social Responsibility (CSR) programs to help communities through education, professional trainings, religion, agricultural pilots and animal husbandary, as well as helping communities affected by natural disasters. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 29 Dalam bidang pendidikan secara rutin, Perusahaan memberikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk biaya operasional Politeknik Manufaktur dan Sekolah Unggulan di Kabupaten Bangka, pembangunan 2 lokal senilai Rp 8 miliar untuk Universitas Bangka Belitung. Dalam bidang pelatihan kerja, setiap tahun diberikan bantuan kepada 40 orang pemuda siap kerja untuk menambah keterampilannya dalam bidang pengelasan dan permesinan. Selain itu, Perusahaan juga menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp 16 miliar, dana tersebut merupakan titipan pemegang saham untuk membantu modal kerja bagi pengusaha kecil dan koperasi. In the education sector, the Company provided Rp 5 billion in funds for the operational costs of the Manufacturing Polytechnic School District in Bangka, and the construction of two local campuses for the University of Bangka Belitung, worth USD 8 billion. The Company provided assistance through annual vocational trainings for 40 young people about to enter the workforce, to increase their skills in welding and machinery. The Company also channeled Rp 16 billion in funds deposited from shareholders for the Partnership and Environmental Development, to be used as fund capital for small enterprises and cooperation. Pelaksanaan program CSR dan PKBL tersebut melibatkan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat, sehingga seluruh kegiatan program-program tersebut dapat diselaraskan dengan program pemerintah daerah sebagai pihak yang paling mengetahui kebutuhan masyarakat setempat. The implementation of our CSR and Business Partnership programs involves local governments and local community leaders, to ensure that all activities can be aligned with local government programs, which have the best insight into the needs of local communities. Dalam upaya membina hubungan yang harmonis dengan instansi terkait, para pemasok dan pelanggan perusahaan, setiap tahun Perusahaan melakukan stakeholders gathering, customer gathering dan customer visit. Selain itu, Perusahaan juga mengikuti kegiatan penting ditingkat internasional, baik dalam bentuk seminar, pameran maupun tin conference yang diadakan oleh International Tin Research setiap tahun. To foster harmonious relations with related institutions, distributors and customers, the Company holds a stakeholder gathering, customer gathering, and customer visits every year. The Company has also made contributions at the international level, through seminars, exhibitions, and the tin conference held every year by the Internatonal Tin Research. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Sebagai perusahaan publik, dalam implementasi langkah strategis Perusahaan tidak lepas dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/ GCG). Perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan standar tertinggi penerapan prinsip GCG baik pada perusahaan induk maupun anak usaha tanpa terkecuali. As a public company, the implementation of the Company’s strategy cannot be separated from the principles of good corporate governance (GCG). The Company is fully committed to applying the highest standards in implementing GCG, both in the parent company and its subsidiaries without exception. Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menjadikan GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsipprinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Understanding the importance of the implementation of GCG, the Board of Commissioners and the Board of Directors have entrenched GCG in the Company’s management through the introduction of a system that reflects the principles of transprancy, accountability, responsibility, independence and fairness. Perusahaan juga telah menyusun buku Petunjuk Pedoman Pelaksanaan GCG untuk memberikan sosialisasi mengenai penerapan GCG. Buku pedoman GCG ini juga mengatur hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, termasuk hubungan antara Direksi dengan Komite-komite di bawahnya seperti Komite Audit, Komite Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, dan Sekretaris Perusahaan. Selain itu, manajemen Perusahaan senantiasa menjaga keseimbangan kepentingan internal dan eksternal dalam mengelola perusahaan dengan berpedoman pada GCG. The Company has also developed the Guidelines for GCG Implementation to socialize the application of GCG. The GCG Guidelines also govern the relationship between the Board of Commissioners, the Board of Directors, including the relationship between the Board of Directors and the committees under it, namely the Audit Committee, Remuneration Committee, Risk Management Committee, and Corporate Secretary. The Company’s management has also maintained a balance between internal and external interests in managing the Company based on GCG. 30 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE Pada tahun 2009, Perusahaan juga melanjutkan kewajiban program reklamasi lahan bekas tambang seluas 1.600 ha di Bangka dan Belitung. Untuk mendukung program pemerintah, Perusahaan melakukan Program Green Babel yakni penanaman Pohon BUMN sebanyak 500.000 pohon di sekitar Pulau Bangka, Belitung, dan Pulau Kundur melalui Program Penghijauan (One Man One Tree). In 2009, the Company was obliged to run the reclamation program for mined land for a 1,600 ha area in Bangka and Belitung. The Company is also supporting the Green Babel Program, a government program to plant 500,000 “SOE Trees” around Bangka Island, Belitung and Kundur Islands through the One Man, One Tree initiative. Menatap ke Depan Moving Towards the Future Perusahaan juga menerapkan strategi pada 2010 yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas, bukan hanya kualitas produk tetapi lebih penting dan mendasar adalah kualitas sumber daya manusia, kualitas sistem informasi, kualitas peralatan dan teknologi dan kualitas sumber daya mineral. The Company is implementing a strategy in 2010 focused on improving quality. This strategy focuses not only on product quality, but more importantly, on the the quality of human resources, quality of information systems, quality equipment and technology, and quality of mineral resources. Adapun upaya untuk mewujudkan strategi tersebut melalui peningkatan confidence level cadangan mineral dan batubara, penggantian infrastruktur produksi Kapal Keruk (KK) menjadi BWD, peningkatan kompetensi inti, peningkatan efisiensi teknologi pengolahan mineral halus, pembesaran kapasitas produk tin solder, produk tin chemical, dan jasa perkapalan. Dengan berbekal sumber daya manusia dan permodalan yang kokoh dan strategi perusahaan yang kuat, Perusahaan yakin mampu untuk meningkatkan profitabilitas guna menunjang pertumbuhan yang berlanjut. To realize this strategy, the Company aims to increase confidence levels in its mineral and coal reserves; replace production infrastructure from dredgers to BWD; increase core competencies; increase the efficiency of fine mineral processing technology; and enlarge the production capacity of tin solder, tin chemical products, and shipping services. With the support of strong human resources and capital, as well as a strong Company strategy, the Company believes it will be able to improve its profitability to support sustainable growth. Sebagai warga korporat yang baik, Perusahaan juga bertekad untuk memberi nilai tambah bagi karyawan, mitra bisnis, komunitas, lingkungan dan bangsa. Dengan slogan “Semangat – Kebersamaan – Kreativitas”, seluruh karyawan dan jajaran manajemen Perusahaan yakin akan dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada seluruh pemangku kepentingan. As a good corporate citizen, the Company is also committed to provide added value for its employees, business partners, communities, the environment and the nation. With our slogan “Spirit – Togetherness – Creativity”, all of the Company’s employees and management believe they can contribute more to our stakeholders. Segenap jajaran manajemen dan Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan, bimbingan dan masukan serta kepercayaan sehingga kami dapat memberikan kinerja terbaik di setiap tahunnya. The Board of Directors, and all of Timah’s management, would like to thank the Board of Commissioners, who have provided direction, guidance, input and trust so that we can put forward the best performance each year. Penghargaan sedalam-dalamnya juga kami berikan bagi seluruh jajaran karyawan PT Timah (Persero) Tbk dan anak perusahaannya karena telah memberikan kerja keras, prestasi dan pengabdian pada masing-masing bidang dengan tetap menjaga kesolidan kerjasama. Ke depan, kami yakin dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami dapat membangun kemandirian meski di tengah kondisi ketidakpastian. We would also like to extend our deepest appreciation to all employees of PT Timah (Persero) Tbk and its subsidiaries for their hard work, achievements, dedication and teamwork in their respective fields. In the future, we believe that with the support from all of our stakeholders, we will be able to build our business independent from uncertain conditions. Jakarta, 31 Desember 2009 Atas Nama Direksi, On Behalf of the Board of Directors, Wachid Usman Direktur Utama President Director PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 31 2 3 32 4 1 5 1. Wachid Usman Direktur Utama President Director 4. Surawardi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Director of HR & General Affairs Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 2. 3. M. Krishna Syarif Direktur Keuangan Director of Finance 5. Setyo Sardjono Direktur Operasi Director of Operation Gatut Hari Prasetyo Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha Director of Commerce & Bussiness Development WHO WE ARE Tonggak Sejarah Milestones 1953-1958 Three tin mining companies in The Netherlands, “Banka Tin Winning Bedrijhf” (BTW) “Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB) and NV. Singkep Tin Exploitatie Maatschappij” (NV. SITEM), are nationalized to be PN Tambang Timah Bangka, PN Tambang Timah Belitung, PN Tambang Timah Singkep. Dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan TambangTambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasi ketiga perusahaan tersebut. 1961 Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-Tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) is established to coordinate the three companies. Ketiga perusahaan tersebut digabung menjadi satu yaitu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah. 1968 The three companies are combined to be one State Corporation (PN) Tambang Timah. 1976 The status of PT Tambang Timah and Mentok Tin Smelting Project is changed to a Public Company, which is fully owned by the Indonesian Government, and then changes its name to PT Tambang Timah (Persero). Pada 19 Oktober 1995, Tambang Timah (Persero) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan London Stock Exchange dan namanya berubah menjadi PT Timah (Persero) Tbk. 1995 On 19 October 1995, Tambang Timah (Persero) recordes its stock on the Jakarta Stock Exchange, Surabaya Stock Exchange, and London Stock Exchange and then changes its name to PT Timah (Persero) Tbk. PT Timah (Persero) Tbk memisahkan operasi perusahaan ke dalam 3 (tiga) anak perusahaan, yaitu PT Timah Eksplomin, PT Tambang Timah, dan PT Timah Industri. 1998 PT Timah (Persero) separates its business operations betweeen three subsidiaries: PT Timah Explomin, PT Tambang Timah, and PT Timah Industri. Peluncuran produk baru, rounded Tin Shot ke pasar internasional. 2003 The Company launches rounded Tin Shot on the international market. Perusahaan melakukan penyertaan sebesar 100% pada Tanjung Alam Jaya, sebuah perusahaan yang telah menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) dan telah beroperasi secara komersial. 2004 The Company acquires 100% of Tanjung Alam Jaya, a company that has signed a Coal Exploitation Work Agreement (PKP2B) and has been operating commercially. Peluncuran ekspor perdana 6.500 Mton logam timah produksi smelter baru di Kundur dihadiri oleh 4 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. 2005 Perusahaan mengadakan pereklamasian kembali lahan bekas tambang yang sejak tahun 2001 terhenti akibat maraknya penambangan timah ilegal. 2006 Tiga Perusahaan Tambang Timah Belanda “Banka Tin Winning Bedrijhf” (BTW) “Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB) dan NV. Singkep Tin Exploitatie Maatschappij” (NV. SITEM) dinasionalisasikan menjadi PN Tambang Timah Bangka, PN Tambang Timah Belitung, PN Tambang Timah Singkep. Status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi PT Tambang Timah (Persero). Perusahaan menerima penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2007 untuk kategori Commendation for Sustanability Reporting, First Time Sustainability Report 2006, yang diberikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Kompartemen Akuntan. 2007 Perusahaan mencapai prestasi yang sangat memuaskan dan membukukan pendapatan bersih sebanyak Rp 9,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun. 2008 Perusahaan mulai mengembangkan industri hilir dengan membangun pabrik pengolahan Tin Solder dan Tin Chemical pada 2009 dan mulai memasarkannya. 2009 The Company launches 6,500 Mton tin production of new smelter in Kundur attended by 4 Indonesian Ministers. The Company begins land reclamation again after stopping in 2001 due to the illegal miners. The Company receives Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) for the category of Commendation for Sustainability Reporting, First Time Sustainability Report 2006, from the Indonesian Institute of Accountants, Accountant Compartment. The Company posts net revenue of Rp 9.1 trillion and net income of Rp 1.3 trillion, a great achievement. The Company starts to expand into downstream industry by building a Tin Solder and Tin Chemical processing plant in 2009, and starts marketing them. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 33 Struktur Organisasi Perusahaan Company’s Organization Structure WACHID USMAN DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR Setyo Sardjono Direktur Operasi Director OF Operation Syafril Emran C Kepala Penelitian & Pengembangan Teknologi Head of Research & Technology Development M.Subuh Wibisono Kepala K3LH Head of Health, Safety, & Environment Kamiyat Siswoyo Kepala CSR Head of Corporate Social Responsibility Gatut Hari Prasetyo Direktur Niaga & Pengembangan Usaha Director OF Commerce & Business DeVeLOPMENT M.Krishna Syarif Direktur Keuangan Director OF Finance Lily Harlina Kepala Pemasaran Yennita Kepala Akuntansi Head of Marketing Head of Accounting PT Timah Investasi Mineral PT Timah Eksplomin Ria Pawan Kepala Perdagangan Sudhiarto Soedjono Kepala Keuangan Head of Trading Head of Finance Tagor Tampubolon Kepala Logistik Alwin Albar Kepala Sistem Infomasi Manajemen Head of Logistic Head of Information Management System Hatta Amir Fatah Kepala Pengelola Aset Alwin Albar Kepala Pengembangan Usaha Head of Assets Management Head of Business Development Marnoto Kepala Divisi Pengamanan Head of Security Division /unit Eko Purwantoro Kepala Perencanaan & Pengembangan SDM Head of HR Planning & Development Hasudungan Kepala Administrasi & Kesejahteraan SDM Head of HR Wealth & Administration Joni A. Rahman Kepala Perwakilan Jakarta (Perwaja) Doddy Setiabudi Kepala Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Supervision Unit Abrun Abubakar Sekretaris Korporat Corporate Secretary Supervision Unit Agus Hendrotomo Badan Hukum Korporat Corporate Lawyer Head of Jakarta Representative Office Employees Composition Year 2009 (person) 2 13 82 PT Timah Industri 384 3.537 PT Tambang Timah PT Timah (Persero) Tbk 34 Anhar Ramli Kepala Administrasi Perusahaan Head of Administration Komposisi Karyawan Tahun 2009 (orang)/ PT Tanjung Alam Jaya Surawardi Direktur SDM & Umum Director OF HR & General Affairs Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 541 WHO WE ARE Kontribusi Timah bagi Masyarakat Timah’s Contribution to Society Timah memiliki peran yang penting dan tidak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari. Sifatnya yang ramah lingkungan, tidak berbau, tidak mudah berkarat dan penampilan yang menarik membuat posisi timah tak dapat digantikan logam lain. Salah satu contohnya, timah dapat menggantikan timbal dalam penggunaan bahan pembuat cat, peluru, solder, penyimpan makanan, dan lain-lain. Tin plays an important and irreplaceable role in daily life. Its environmentally friendly, odorless, does not rust easily and attractive appearance makes the position of tin cannot be replaced by other metal. For example, tin can replace lead in the use of paint preservative, bullet, solder, food container, etc. Pada dasarnya, logam timah memiliki sifat yang unik dibanding logam lainnya. Titik lebur timah yang mencapai 231,9 derajat Celcius membuatnya mudah bereaksi dengan logam lain dan tidak beracun. Sifat inilah yang menempatkan fungsi logam tersebut tidak tergantikan untuk beberapa kebutuhan. Selama ini logam timah digunakan untuk pelapis kemasan makanan dan untuk solder barang-barang elektronik. Basically, tin has a unique characteristic compared to other metals. Melting point of tin that reach 231.9 degrees Celcius has made it easier to react with other metals and it is not poisonous. This characteristic has placed the function of the metal irreplacable for some human needs. Up until this point, tin is used to coat food containers, for solder, and other electronic devices. Sebagai perusahaan penghasil timah terbesar kedua di dunia, PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan tambang yang terintegrasi mengoperasikan kegiatan eksplorasi, penambangan, peleburan hingga pemasaran dan penjualan berbagai produk logam timah. Timah adalah produk utama Perusahaan yang diproduksi sekitar 45.000 ton per tahun yang memberikan kontribusi kepada Negara sebesar Rp 1.241 miliar pada tahun 2009 dan sebesar Rp 2.242 miliar pada tahun 2008 dalam bentuk pajak, dividen dan royalti. As the second largest tin producer in the world, PT Timah (Persero) Tbk, as an integrated mining company, operates exploration activities, mining, smelting, until sales and marketing various tin products. Tin has been the main product of the Company that produced approximately 45,000 tons per year, which contributes to the State amounted to Rp 1,241 billion in 2009 and Rp 2,242 billion in 2008 in the form of taxes, dividends, and royalties. Kontribusi PT Timah bagi Negara 2009 PT Timah's Contribution for the Nation in 2009 Kontribusi PT Timah bagi Negara 2009 (dalam jutaan Rp) PT Timah's Contribution for the State in 2009 (in million Rp ) PPh Badan Institution PPh PPh Karyawan Employee PPh PPh 23/26 PPh 23/26 PBB Land and Building Tax Jumlah Pajak Langsung Amount of Direct Tax PPN VAT Bea Materai Revenue Stamp Pajak Ekspor Export Tax Jumlah Pajak Tak Langsung Amount of Indirect Tax Bukan Pajak Non Taxes Bea Masuk Barang Impor Import Duty of Imported Goods Iuran Tetap Fixed Fee Iuran Produksi (Royalti) Production Fee (Royalty) Iuran Hasil Hutan Fees of Forest Output Iuran Bawah Tanah Underground Fee Kontribusi Produksi Production of Contribution Jumlah bukan pajak Amount of Non Tax Dividen Dividend Iuran Produksi (Royalti) Production Fee (Royalty) Jumlah Penerimaan Negara Amount of State Revenue 2009 2008 436.547 45.689 1.186.282 104.937 30.152 48.743 561.132 47.566 19.852 1.358.636 6.903 - 30 6.933 6.845 6.845 2.466 13.124 628 13.522 - 1.886 20.079 37.555 378 25.134 39.662 436.267 199.117 1.241.004 579.992 257.194 2.242.329 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 35 Sumber Foto: www.wikipedia.org; www.flickr.com Source : www.wikipedia.org; www.flickr.com 36 Produk logam timah yang dihasilkan Perusahaan dapat dibedakan berdasarkan tingkat kualitas kandungan Sn content-nya yaitu Banka Tin, Mentok Tin, Banka Four Nine dan Banka Low Lead. Banka Tin dan Mentok Tin telah diperdagangkan di Bursa Logam London (London Metal Exchange/ LME). Metal tin products that are produced by the Company can be differentiated based on the quality of the Sn content level are Banka Tin, Mentok Tin, Banka Four Nine, and Banka Low Lead. Banka Tin and Mentok Tin have been traded on London metal Exchange (LME). Produk Banka Low Lead yang tinggi kualitasnya merupakan bahan baku dari lead free solder. Selain itu, PT Timah juga melayani pemesanan produk dengan bentuk dan spesifikasi khusus seperti tin anode, tin plate, tin shot, tin pellet, tin pyramid, serta tin alloy yang merupakan produk paduan yang berbahan baku timah. Banka Low Lead product that has high quality is the raw material from free solder. Besides that, PT Timah also serves product order in special form and specifications, such as tin anode, tin plate, tin shot, tin pallet, tin pyramid, as well as tin alloy, which is a product of raw material Kegunaan Timah The Usage of Tin Seperti kita ketahui, timah banyak dijadikan berbagai macam produk, dari produk rumah tangga sampai dengan barang elektronika. As we have known, tin is used to make many kind of products, from household products to electronics goods. 1. Pelat Timah 1. Tin Plate Sebagian besar pembuat minuman di pasar Barat telah menggunakan kaleng pelat timah yang sangat tipis. Dengan menggunakan teknologi yang efisien, pelat timah tersebut dapat diolah dengan mudah, dan juga, untuk menanggapi masalah lingkungan di Eropa, kaleng pelat timah tersebut juga dapat di daur ulang. Timah juga digunakan sebagai alat penyimpan makanan kaleng. Timah sangatlah bagus sebagai penyimpan makanan karena sifatnya yang tidak karatan dan tidak beracun. Most of the beverage producers in Western has been using tin plates which is very thin in nature for the making of tin cans. By using efficient technology, the tin plates can be processed easily, and to respond to the environmental problem in Europe, the tin plate can also be recycled. Tin is also used as food containers. Tin is very good as a food container as it is not corrosive and not poisonous. 2. Pelapis Logam Lain 2. Coating for Other Metals Timah mempunyai karakteristik mudah bereaksi dengan metal lain. Maka tak heran, timah banyak digunakan untuk melapisi seng dan baja supaya tidak berkarat. Dalam teknik listrik, timah berfungsi untuk melindungi kabel listrik yang terletak di bawah tanah maupun kabel listrik yang berada di dasar lautan. Kabel berlapis timah lebih awet saat digunakan di laut karena sifatnya yang tahan air dan air garam. Tin has the characteristic that is able to react with other metals. Therefore, it is commonly seen that tin is used to coat zinc and steel to prevent rusting. In electronic engineering, tin is used to protect electrical cables located beneath the ground and power cables at the bottom of the ocean. Cables that are coated with tin is more durable when used in the sea, as tin is waterproof and saltwaterproof. Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHO WE ARE PT Timah selalu menyediakan produk timah yang berkualitas untuk berbagai macam industri sekunder dan tertier untuk menghasilkan produk konsumen dan industri. PT Timah always provides good quality of products for various secondary and tertiary industries to produce consumers and industrial products. 3. Timah Patri 3. Tin Solder Timah patri, yang berbentuk seperti kawat, banyak dijual di toko-toko elektronik. Kegunaan timah patri ini adalah untuk keperluan barang-barang elektronik. Bahan patri yang baik digunakan untuk komponen elektronik adalah sejenis alloy yang terbuat dari campuran bahan perak (60%) dan timah (40%). Timah patri ini mempunyai titik leleh pada suhu 190 derajat Celcius, sehingga banyak digunakan untuk patri komponen elektronik. Sedangkan timah patri 50/50 yang mempunyai titik leleh 235 derajat Celcius jarang digunakan untuk komponen elektronik, melainkan untuk mematri barang-barang yang tahan panas. Tin solder, that has a wire shape, is widely sold in electronic shops. The use of this tin solder is for electronic components. Good tin solders used for electronic components is the alloy material made from the mixture of silver (60%) and tin (40%). The tin solder has the melting point of 190 degrees Celcius, so that it is widely used for electronic solder components. Whereas, tin solder with composition of 50/50 has melting point of 235 degrees Celcius, and not widely used for electronic components, but for soldering heat-proof objects. 4. Timah dalam Kimia 4. Tin in Chemical Industri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan Timah sangat besar untuk memenuhi kebutuhan industri peralatan rumah tangga, cat industri, dan plastik. Contoh aplikasi komersil adalah pelapisan timah pada kawat dan kabel tembaga dan pembuatan bentuk-bentuk timah tempa. The chemical industry is the fastest growing tin consumer. Very strong demand for domestic appliances and industrial paints, and plastics. Examples of commercial applications are tin plating on copper wires, cables and manufacture of tin wrought forms. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 37 WHAT WE DID IN 2009 Analisa dan Pembahasan Manajemen 38 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Peristiwa Penting 2009 2009 Event Highlights January February Peluncuran Kapal Isap Produksi Timah 1 Starting the operation of Cutter Suction Dredges Timah 1 Peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Tin Chemical di Cilegon The first placement of brick for the building of tin chemical plant in cilegon March April Program penanaman bibit BUMN Planting seeds program of State Owned Enterprises Penyerahan aset PT Timah sebagai komitmen untuk pendidikan Bangka Belitung PT Timah's asset submission as committment for Bangka Belitung education May June Go Live ! SAP tahap II untuk memperkuat sistem informasi manajemen yang akurat dan terpadu Go Live ! SAP phase II to strengthen accurate and integrated management information system Customer Gathering PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 39 July August Ekspor perdana tin solder Initial tin solder export Bulan Bakti PT Timah dalam rangka memperingati HUT PT Timah PT Timah's "Month of Serving" (Bulan Bakti) in order to commemorate PT Timah's anniversary September October Pembukaan kembali penambangan PT Timah Primer pada Open Pit, Pemali Re-opening of PT Timah primary Open Pit mine at Pemali Misi kemanusiaan PT Timah untuk memberi bantuan bencana alam Sumatera Barat PT Timah's humanitarian mission in distributing help relief for West Sumatera natural disaster victims November December Peresmian operasi 5 unit KIP buatan PT DAK (anak perusahaan PT Timah) The operational inauguration of five Cutter Suction Dredges made by PT DAK (subsidiary of PT Timah) Paparan Kinerja Perusahaan The Company's Public Expose 40 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Penghargaan Awards Kemampuan Perusahaan ditunjukkan dengan beberapa pencapaian yang diraih pada tahun 2009 melalui penganugerahan penghargaan Top Ten Best CEO 2009 dan Primaniyarta Award 2009 untuk kategori Pembangunan Merek Global. The ability to grow is shown by the awards received by the Company during 2009, such as Top Ten Best CEO 2009 and Primaniyarta Award 2009 for the category of Building Global Brand. 1 Terbaik pertama kategori Mining, Oil dan Gas e-Company Award oleh Warta Ekonomi Dewan Juri e-Company Award 2009 menetapkan PT Timah (Persero) Tbk, sebagai peringkat pertama kategori Mining, Oil, and Gas. Best category of Mining, Oil and Gas e-Company Award by Warta Ekonomi 2 Best IT Execution Award dari Laboratorium Best IT Execution Award from IT Governance Laboratorium, Faculty of Computer Science, UI PT Timah (Persero) Tbk mendapat juara pertama dalam Best IT Execution Award 2009 yang diselenggarakan oleh Laboratorium IT Governance Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Penghargaan ini dinilai berdasarkan pelaksanaan program terkait Teknologi Informasi (TI) yang berskala besar (enterprise) yang ditinjau dari kacamata IT Governance terutama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Timah (Persero) Tbk won the first place in Best IT Execution Award 2009 which was held by the IT Governance Laboratorium, Faculty of Computer Science, University of Indonesia. This award is assessed according to the implementation of Information Technology program at enterprise level based on the principles of IT Governance especially in State Owned Companies. IT Governance Fakultas Ilmu Komputer UI 3 Anugerah Business Review Peringkat ketiga kategori Keuangan, peringkat kelima kategori Marketing PT Timah (Persero) Tbk kembali meraih penghargaan dalam Anugerah Business Review 2009. Penghargaan yang kali ini diraih antara lain yaitu peringkat ketiga kategori keuangan, dan peringkat kelima kategori pemasaran. The jury of e-Company Award 2009 stated PT Timah (Persero) Tbk, as the best Company in the Mining, Oil, and Gas category. Anugrah Business Review, third place for the category of Finance, fifth place for category of Marketing PT Timah (Persero) Tbk achieved another award in Anugrah Business Review 2009. The achievements are for finance category in the third place and for marketing category in the fifth place. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 41 4 5 6 42 Primaniyarta Award 2009 Primaniyarta Award 2009 PT Timah termasuk dalam penerima penghargaan Primaniyarta 2009 kategori Pembangunan Merek Global. Penghargaan yang terdiri dari 3 kategori, yaitu kategori eksportir berkinerja, pembangun merek global, dan UKM ekspor ini diberikan oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional Departemen Perdagangan RI kepada Eksportir-Eksportir berprestasi. PT Timah won the Primaniyarta 2009 Award for the category of Global Brand Development. The award consists of 3 category which are; performing exporter, development of global brand, and SME export, are given by the National Export Development Agency, Indonesian Trade Department for highly achiever exporters. PT TAJ Meraih 5 Penghargaan Lingkungan PT TAJ Received Environmental Award PT TAJ (anak usaha PT Timah) dianugerahi Penghargaan Lingkungan Pratama Perunggu dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral Batubara dan Panas Bumi. PT TAJ (subsidiary of PT Timah) won the Pratama Perunggu Environmental Award from Directorate of Technique and the Environment of Mineral Coal and Geothermal. Top Ten Best CEO versi majalah SWA Top Ten Best CEO SWA magazine version CEO PT Timah adalah salah satu dari beberapa CEO lainnya yang termasuk dalam Top Ten Best CEO 2009 versi majalah SWA dengan indeks angka yang mencapai 92,15 yang mana indeks tersebut diperoleh dari fungsi kepemimpinan dan indeks komitmen karyawan. PT Timah CEO included among the Top Ten Best CEO by SWA magazine, with index reached to 92.15. The index was received from the leadership function and employees commitment index. Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Strategi, Sasaran dan Pencapaian Strategy, Objectives and Achievements Mengacu pada visi dan misi, Perusahaan telah menyusun strategi yang dirumuskan dalam Roadmap PT Timah (Persero) Tbk 2008-2012 yang digambarkan pada bagan di bawah ini: Program Eksternal External Program Strategi Strategy Program Internal Internal Program Based on our vision and mission, the Company has developed the following strategy in PT Timah Roadmap for 2008-2012 as pictured below: Harmonisasi Hubungan Kelembagaan Harmonisasi Hubungan Kemasyarakatan Harmonisasi Hubungan Internasional Harmonization of Institutional Relations Harmonization of Community Relations Harmonization of International Relations OPTIMALISASI PRODUKSI OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUCTION OPTIMALIZATION Pengamanan Wilayah Cadangan Mineral Batubara Securing Mineral & Coal Reserves Area DIVERSIFIKASI USAHA MARKETING OPTIMALIZATION Pengembangan Kompetensi & Teknologi Development of Competency & Technology NILAI PERUSAHAAN MAKSIMAL MARKET LEADER BUSINESS DIVERSIFICATION Perluasan Pasar & Pengembangan Usaha Market Expansion & Business Development MAXIMUM CORPORATE VALUE KEY PERFORMANCE INDICATOR • • • • Aspek Keuangan Financial Aspect Aspek Pelanggan Customer Aspect Aspek Operasi Operation Aspect Aspek Pembelajaran Learning Aspect Perusahaan menetapkan Strategi Induk yang meliputi optimalisasi produksi, optimalisasi pemasaran dan diversifikasi usaha. Perusahaan meyakini bahwa menjalankan strategi tidak hanya sekedar untuk memperoleh profitabilitas tetapi bagaimana memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. The Company has established its Core Strategy to include production optimization, marketing optimization, and business diversification. The Company believes that by implementing this strategy it is not only a way to grow profits, but will also deliver added value to all stakeholders. Berdasarkan Strategi Perusahaan 2009 tersebut, optimalisasi produksi menjadi pendorong kestabilan landasan usaha Perusahaan. Dari sisi internal, optimalisasi produksi dilakukan Perusahaan melalui langkah pengamanan wilayah dan cadangan mineral dan batubara. Based on the Company's strategy for 2009, production optimization drove the stability of the Company’s business. Internally, the optimization of production is implemented by the Company through area, coal and mineral reserves security measures. Langkah lain yang diterapkan pada bidang operasional yakni peningkatan porsi produksi penambangan laut daripada darat. Pencapaian itu terlihat pada peningkatan volume produksi dari kapal keruk per 31 Desember 2009 mencapai 7.173 ton Sn dari tahun sebelumnya sebesar 6.396 ton Sn. Sedangkan hasil produksi bijih dari Kapal Isap Produksi (KIP) mencapai 11.035 ton Sn. Another measure adopted in the operational sector is increasing the production ratio of off-shore mining to onshore mining. This achievement is indicated in the increase of production volume from the dredgers which reached 7,173 tons Sn as of 31 December 2009 compared to 6,396 tons Sn in the previous year. Whereas, ore production from cutter suction dredges reached 11,035 tons Sn. Selain itu, langkah pengamanan cadangan mineral diterapkan melalui peningkatan confidence level cadangan dan memperbesar cadangan layak tambang. Adapun peningkatan sumber daya terindikasi menjadi sumber daya terukur pada tahun 2008 dan 2009 di wilayah pertambangan Perusahaan adalah masing-masing sebesar 15.978 ton pada tahun 2008 dan 23.736 ton pada tahun ini. Security measure for mineral reserves were applied through the improvement of reserve confidence level and enlarging mineable reserves. The increase of indicated resources to measured resources in 2008 and 2009 in the Company's mining area was 15,978 tons and 23,736 tons respectively. Untuk mewujudkan strategi optimalisasi pemasaran, Perusahaan berhasil meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam hal pemasaran terlihat pada kontribusi To achieve the marketing optimization strategy, the Company increased the competency of its human resources in marketing, which can be seen from the PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 43 kinerja keuangan melalui kenaikan angka penjualan. Pencapaian sepanjang 2009, Perusahaan mencatatkan kenaikan pada angka penjualan logam timah sebesar 6,03% yakni 49.240 Mton dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46.438 Mton. increase in the contribution of sales to the Company's financial performance. In 2009, the Company recorded an increase in sales of 6.03%, 49,240 Mton higher than the same period in the previous year, which reached 46,438 Mton. Sedangkan dalam hal strategi diversifikasi usaha, Perusahaan berupaya mempercepat pertumbuhan vertikal dan horisontal melalui pengembangan produk hilir dan pengembangan usaha berbasis bisnis inti yakni pertambangan. Pencapaian pada pengembangan produk hilir melalui target penyelesaian pembangunan pabrik Tin Solder di Pulau Kundur, Riau dan pabrik Tin Chemical di Cilegon, Jawa Barat. Sedangkan sektor pertambangan mineral lain seperti pertambangan batubara, dan pengolahan aspal buton bekerjasama dengan PT Sarana Karya (SAKA), serta galangan kapal untuk sektor jasa pengedokan. In terms of business diversification strategy, the Company sought to accelerate vertical and horizontal growth through the development of downstream products and business development based on its core busines which is mining. Achievements in downstream product development include the completion of construction of a Tin Solder plant on Kundur Island, Riau, and a Tin Chemical factory in Cilegon, West Java. While for mineral mining sectors such as coal mining, as well as asphalt processing is done through the cooperation with PT Sarana Karya (SAKA) and shipyards for docking services sector. Every strategic move implemented by the Company has led to further achievements. The role of both employees and management is important to achieve future growth. Tiap langkah strategis yang diupayakan Perusahaan membuahkan pencapaian sepanjang tahun ini. Peran karyawan hingga manajemen menjadi signifikan untuk meraih pertumbuhan ke depan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dari level yang paling bawah hingga manajemen, Perusahaan berupaya untuk mencanangkan sistem Key Performance Indicator (KPI) ke depan. KPI tersebut dilengkapi dengan sistem penilaian kinerja perorangan mulai dari karyawan tingkat bawah hingga manajemen atau Performance Appraisal Person to Person (P3). Perusahaan juga mencanangkan Business Accountability Charter (BAC) bagi setiap pejabat senior guna mempertegas tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing sehingga dapat dilakukan pengukuran atas kinerja setiap karyawan senior. Sementara itu, pihak Direksi berkomitmen untuk menyusun konsep reward terhadap pencapaian KPI yang akan direalisasikan tahun 2010. 44 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 To improve employee performance from the lowest level up to management, the Company has launched a Key Performance Indicator (KPI) system. KPI is equipped with the individual performance appraisal system ranging from lower-level employees to management or Person to Person Performance Appraisal (P3). The Company also launched the Business Accountability Charter (BAC) for all senior officials in order to reinforce their duties, authority, and responsibilities so that each measurement can be made for the performance of each senior employee. Meanwhile, the Board of Directors are committed in developing a reward system to recognize the achievement of KPIs in 2010. Perusahaan meyakini bahwa menjalankan strategi tidak hanya sekedar untuk memperoleh profitabilitas tetapi bagaimana memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. The Company believes that implementing a strategy is not only a way to grow profits, but will also deliver added value to all stakeholders. Proyek Timah Terkini Timah’s Existing Projects WHAT WE DID IN 2009 Pembangunan Kapal Keruk dan Kapal Isap Produksi The Construction of Dredgers and Cutter Suction Dredges PT Tambang Timah merencanakan investasi untuk pembuatan Kapal Keruk (KK) dalam bentuk Bucket Wheel Dredge (BWD) dan Kapal Isap Produksi (KIP). Kapal BWD akan dibangun bekerjasama dengan IHC Holland, sedangkan KIP dibuat sendiri bekerjasama dengan Lapi ITB & Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Pembangunan KIP dilaksanakan oleh PT DAK, PT Timah Industri dan PT TIM. Nilai proyek yang telah dibiayakan pada tahun 2009 adalah sekitar Rp 159 miliar. Total nilai proyek diperkirakan berjumlah Rp 381 miliar dan proyek ini diprediksikan akan selesai pada akhir 2011. PT Tambang Timah is planning to invest in the construction of Dredgers (KK) in the form of Bucket Wheel Dredge (BWD) and Cutter Suction Dredges (KIP). BWDs are being made in cooperation with IHC Holland, while KIPs are being made by the Company with the help of Lapi ITB & Indonesia Classification Bureau (BKI). The Cutter Suction Dredges or KIP are being built by PT DAK, PT Timah Industri and PT TIM. The project value that has been expensed in 2009 was approximately Rp 159 billion. The total value of the project is approximately Rp 381 billion, and this project is predicted to be finished by the end of 2011. Kapal Keruk Riau Riau Dredges Pembangunan Kapal Bor Produksi The Construction of Production-Drill Ship Pada tahun 2009, PT Timah Eksplomin merencanakan belanja modal terbesar dalam pembangunan Kapal Bor Produksi yang mencapai Rp 60 miliar. Kapal Bor Produksi ini tidak terealisasi dikarenakan Kapal Bor dan survey Geotin II belum selesai dan direncanakan selesai bulan Mei 2010. PT Timah Eksplomin pada tahun 2010 merencanakan belanja modal (capex) untuk membuat 1 unit kapal bor yang direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2010. Kapal Bor Produksi ini akan digunakan untuk memaksimalkan cadangan eksplorasi timah. In 2009, PT Timah Eksplomin has planned the largest Capex investment in the development of Production Drilling Ship for Rp 60 billion. This project has not yet been realised because the drilling ship and Geotin II survey has not finished and are planned to be completed in May 2010. In 2010, PT Timah Explomin is planning to allocate capital expenditures for building one unit of drill ship which is planned to be finished in 2010. This will be used to maximise the exploration of tin reserves. Proyek Galangan Kapal Shipyard Project Dana Investasi Capex yang dianggarkan oleh PT DAK pada RKAP 2009 adalah untuk pembesaran kapasitas galangan kapal senilai Rp 36,75 miliar. Pada tahun 2009, PT DAK mengakuisisi sebuah perusahaan galangan kapal di Bangka yaitu PT Dwi Jasa Mitra dalam rangka perluasan kapasitas dan fasilitas galangan serta peningkatan produktivitas perusahaan. Capex investments by PT DAK in the Company’s Financial Plan and Budget 2009 for the expansion of dockyard totaled Rp 36.75 billion. In 2009, PT DAK acquired a dockyard in Bangka, PT Dwi Jasa Mitra to expand the capacity and facilities of its shipyard and increase the productivity of the Company. Galangan Kapal Shipyard PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 45 Proyek Tin Chemical Tin Chemical Project Proyek Tin Chemical ini merupakan proyek dengan investasi terbesar yang dilaksanakan oleh PT Timah Industri dan tercatat pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2009. Proyek ini merupakan industri hilir dari PT Timah yang merupakan diversifikasi usaha yang diupayakan untuk memberikan nilai tambah pada produk dan pendapatan. Proyek yang akan berlangsung sampai dengan tahun 2010 ini mempunyai total nilai proyek Rp 179,96 miliar. Untuk fokus produksi end product (RE dan TGA Stabilizer) pembangunan pabrik Tin Chemical dibagi menjadi 2 fase, yaitu: 1. Tahap I terdiri dari Pabrik RE dan Pabrik TGA, Laboratory dan Utility 2. Tahap II terdiri dari Pabrik MET, EHTG, Stannic Chloride, Intermediate, MeCl, Waste Water Treatment Plant (WWTP) Sampai dengan akhir tahun 2009, untuk Tahap 1, progress pekerjaan sudah mencapai 62,4% dari 81,98% dan akan diteruskan pada tahun 2010. The Tin Chemical project was the largest investment project for PT Timah Industri and was recorded in the Company's Work Plan and Budget (RKAP) for 2009. This project was a downstream industry of PT Timah and served as a business diversification to provide added value for the Company's product and revenue. This project will be taken place through 2010 and has a total value of Rp 179.96 billion. To focus on the end product production (RE and TGA Stabilizer), the development of the tin chemical plant is divided into two phases : 1. Phase 1 consists of the RE and TGA plants, laboratory and utilities. 2. Phase 2 consists of the MET plant, EHTG, Stannic Chloride, Intermediate, MeCI and a Waste Water Treatment Plant (WWTP) By the end of 2009, Phase 1 had reached 62.4% completion, from a targeted 81.98%, and will be continued in 2010. Proyek Litbang Research and Technology Project Proyek Litbang mempunyai alokasi dana sebanyak Rp 20 miliar dari total investasi PT Timah (Persero) Tbk. Proyek ini meliputi kajian ekspansi penambangan batubara, kajian dockyard, kajian kawasan industri Mentok, ekspansi nikel resource, dan laboratorium super conductor. The Research and Technology project has a fund allocation of Rp 20 billion from PT Timah total investment. This project includes studies in coal mining expansion, shipyard, Mentok industry’s location, nickel resources expansion, and a super conductor laboratorium. Proyek Aspal Buton Buton Asphalt Project Salah satu investasi lain yang dilakukan oleh PT Timah adalah proyek aspal Buton. Dana sebesar Rp 40 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan pabrik aspal ekstraksi pada tahun 2009. Total nilai proyek mencapai Rp 289 miliar dan akan berlangsung sampai dengan tahun 2011. Namun untuk pabrik aspal buton (ekstraksi) belum dapat direalisasikan dengan pertimbangan teknologi proses masih dalam tahap penyempurnaan. Other investment made by PT Timah is the Buton asphalt project. In 2009, Rp 40 billion was allocated for the construction of asphalt extraction plant. Total value of the project, planned for completion in 2011 was Rp 289 billion. However, the plant has not been realized as the process technology is still being improved. 46 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Aspal Buton Buton Asphalt WHAT WE DID IN 2009 Proyek Pembesaran Kapasitas Tanur Furnace Capacity Enlargement Project Anggaran yang ditetapkan oleh PT Tambang Timah untuk proyek pembangunan Kapasitas Tanur bernilai Rp 18,43 miliar. Pembesaran kapasitas dilaksanakan dengan pembangunan 1 unit tanur dengan kapasitas produksi 50 ton per hari di Kundur, Riau. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, proyek ini telah mencapai 69,40% dari total pekerjaannya. Proyek ini mengalami sedikit hambatan dalam pekerjaan pondasi bangunan dan konstruksi baja, sehingga terlambat dari jadwal yang sudah ditetapkan. Budget set by PT Tambang Timah for furnace capacity enlargement project is amounted to Rp 18.43 billion. The expansion of the capacity is done by developing one unit of furnace with production capacity of 50 tons per day in Kundur, Riau. By 31 December 2009, this project had reached 69.40% completion. This project encountered obstacles in building the foundation and steel construction, which has delayed the schedule. Unit Metalurgi Metalurgy Unit Proyek Pembukaan Tambang Mine Opening Project PT Tambang Timah juga telah menganggarkan biaya investasi sebesar Rp 17,5 miliar untuk pembukaan tambang darat baru di beberapa wilayah produksi yaitu 3 unit tambang mekanis di Bangka dan 1 unit di Belitung. Tetapi pada periode pelaksanaan, kegiatan pembukaan tambang tersebut mengalami perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti : • Daerah Air Lempuyang, dimana pembukaan tambang diganti menjadi blok sistem karena pada lokasi tersebut sudah ada bekas penambangan ilegal sehingga tidak ekonomis untuk rencana tambang besar. • Daerah Air Nudur Hilir, dilakukan redesain dan digabung dengan Tambang Nudur 3 dan Nudur 4. • Daerah Air Terabik, timbul konflik lahan dengan masyarakat yang belum selesai. PT Tambang Timah budgeted Rp 17.5 billion to open new onshore mines in various production areas including three mechanic mines unit in Bangka and one unit in Belitung. However, a few changes have been made to these plans, for the following reasons: • In Air Lempuyang the opening of a mine has been changed to a block system, as the location has been mined by illegal miners, and is therefore not economic for larger mining activities. • In Air Nudur Hilir area, the plans were redesigned and combined with Nudur 3 and Nudur 4 mines. • In Air Terabik area, conflict with the community has arisen, and resolution remains unsolved. Tambang Darat Onshore Mine PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 47 Proyek Eksplorasi Exploration Project Untuk proyek eksplorasi, PT Timah merencanakan untuk mengekplorasi bijih timah di daerah Laut Pulau Bangka, Pulau Belitung dan Kepulauan Kundur/ Karimun. Dalam tahun kerja 2009 didapatkan endapan bijih timah sebesar 23.000 ton (JORC) dengan kadar 0,8 kilogram per meter kubik. Pelaksanaan eksplorasi ini dilakukan dari bulan April sampai dengan Desember 2009. Dana yang terpakai untuk eksplorasi pada tahun 2009 sebesar Rp 51.112 miliar. For exploration project, PT Timah is planning to explore new offshore mining area in Bangka Island, Belitung Island, and Kundur/Karimun Islands. In 2009, the Company found tin ore deposits of 23,000 ton (JORC) with a composition of 0.8 kilograms per cubic meter. The Exploration implementation is done from April until December 2009. Fund used for this exploration in 2009 is Rp 51,112 billion. Eksplorasi Exploration Proyek Konversi BBM dari HSD menjadi MFO dan Coal Gasifikasi Conversion of Fuel Oil to Medium Fuel Oil (MFO) and Coal Gasification Perusahaan pada tahun 2009, mulai melakukan kajian gasifikasi batubara sebagai energi alternatif untuk substitusi Medium Fuel Oil (MFO) pada tanur peleburan timah dengan tujuan untuk efisiensi energi bahan bakar. Berdasarkan kajian dengan menggunakan gas batubara, PT Timah dapat melakukan energy cost saving sebesar USD 1.337.472/tahun (17%). Dengan adanya cost saving yang cukup signifikan, aplikasi subsitusi energi gas batubara akan dikaji untuk penggunaan di tanur lebur dan engine lainnya (Gas engine). In 2009, the Company started to study about coal gasification as an alternative energy to substitute Medium Fuel Oil (MFO) for smelting furnaces as well as to improve fuel efficiency. According to the studies on coal gas, PT Timah can save up to USD 1,337,472 per year (17%). With these significant cost savings, the substitution of coal gas energy will be studied for use in other Smelting Furnaces and Gas Engines. 48 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Perkiraan Cadangan dan Sumber Daya Estimation of Reserves and Resources WHAT WE DID IN 2009 Kegiatan penambangan timah di Indonesia sudah berlangsung selama lebih dari 200 tahun dengan jumlah cadangan timah yang cukup besar. Cadangan ini terletak pada bentangan wilayah seluas lebih dari 800 kilometer yang disebut The Indonesian Tin Belt. Tin mining activities in Indonesia has been taken place for more than 200 years with large amount of reserves. These reserves are located in the total areas of more than 800 kilometers long, that is called the Indonesian Tin Belt. Wilayah kaya cadangan bijih timah pada Indonesian Tin Belt ini adalah bagian dari The Southeast Asia Tin Belt yang terbentang kurang lebih 3.000 kilometer dari Thailand, Semenanjung Malaysia hingga Indonesia. Namun cadangan bijih timah di wilayah tersebut semakin menipis karena timah termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, terutama hasil timah dari tambang darat. The Indonesian Tin Belt, as a rich area with ore reserves, is a part of the Southeast Asia Tin Belt that extends approximately 3,000 kilometers from Thailand, Malaysian Peninsula, up until Indonesia. However, the tin ore reserves in those areas are decreasing as tin is one of natural resources that cannot be renewed, especially the tin from onshore mines. Menurut survei dari US Geological (2009), cadangan timah di seluruh dunia diperkirakan mencapai 11 juta ton. Dari empat negara penghasil timah terbesar di dunia, Indonesia mempunyai cadangan timah yang paling sedikit, yaitu sekitar 0,9 juta ton. Sedangkan negara yang mempunyai cadangan timah terbesar adalah Cina (3 juta ton), disusul dengan Brasil (2,5 juta ton) dan Peru (1 juta ton). Produsen atau para penghasil logam timah sebagian besar berpusat di wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin dan Cina, disebabkan pabrik pengolahan logam timah (peleburan timah) pada umumnya berada disekitar wilayah pertambangan. According to the survey from US Geological (2009), the tin ore reserve worldwide reaches to 11 million tonnes. Out of the four countries of world’s biggest tin producers, Indonesia has the smallest amount of ore reserve, which is around 0.9 million tonnes. Whereas, country that has biggest tin ore reserve is China (3 million tons), followed by Brazil (2.5 million tons) and Peru (1 million tons). Tin producers are largely centered around the Southeast Asia region, Latin America, and China, due to tin metal processing company (smelters) are usually located around the mining areas. Kegiatan penambangan timah di Indonesia pada awalnya hanya dilakukan oleh beberapa perusahaan besar termasuk PT Timah, tetapi setelah Undang-undang Otonomi Daerah disahkan dan terbitnya beberapa Peraturan Daerah yang merupakan implementasi dari kebijakan otonomi daerah dalam rangka mendorong pendapatan daerah yang mandiri maka kegiatan Tambang Inkonvensional (TI) mulai tumbuh dan berkembang baik yang bekerja sendiri atau secara berkelompok. Tin mining activities in Indonesia was initially done by very few big companies, including PT Timah, however after the approval of Local Autonomy Law and the publication of several regional regulation, which is the implementation of regional autonomy policy in order to encourage the independent local income, the unconventional mining (TI) activities began to grow and develop both in groups or individually. Kegiatan TI di wilayah Bangka dan Belitung mempunyai potensi untuk merusak lingkungan, terutama dalam areal Kuasa Pertambangan (KP) Perusahaan yang merupakan wilayah cadangan produktif milik Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam tahun 2007, Perusahaan telah melakukan penertiban dan pembinaan terhadap tambang-tambang inkonvensional yang bekerja di dalam areal KP Perusahaan menjadi tambang-tambang skala kecil di bawah koordinasi mitra Perusahaan yang diikat dengan surat perjanjian oleh Perusahaan. The TI activity in Bangka and Belitung has the potential to damage the environment, especially in Mining Area of the Company, where is the Company's productive reserve. In this regard, during the year 2007, the Company has conducted control and guidance to the unconventional mines that working in the Company’s mining area and breaks them into small-scale mines under the coordination of company's partners bounded with agreement by the Company. Aktivitas TI sangat mempengaruhi situasi pasar timah baik skala lokal maupun internasional. Faktor harga logam timah dunia juga secara langsung mempengaruhi aktivitas para penambang lokal atau TI, sehingga secara langsung mempengaruhi persediaan bahan baku Perusahaan diakibatkan adanya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para penambang untuk memperoleh TI activities are greatly affecting tin market situation locally and internationally. The tin world-price factor is also directly affecting the local miners’ activity and also the unconventional miners, hance it is affecting the reserve of raw material due to the existence of opportunities that can be used by the miners to seek benefits at the time when tin’s market price increases. The impact of TI continues as PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 49 keuntungan pada saat terjadinya kenaikan harga pasar timah. Dampak lanjutan dari kegiatan TI adalah munculnya penyeludupan bijih timah serta tumbuhnya pabrik-pabrik peleburan timah swasta yang pada akhirnya tidak hanya menyebabkan turunnya harga logam timah dunia sebagai akibat ekspor logam dari Indonesia yang cukup besar berasal dari pabrik peleburan swasta tersebut. the smuggling of tin ores emerges as well as the growth of private smelting companies. This ultimately cause a decline in world tin price as a result of most of Indonesian exporters are from the private companies. Untuk mengendalikan dampak yang tidak menguntungkan dari aktivitas TI dan pabrik peleburan timah swasta serta dalam rangka optimalisasi peningkatan pendapatan negara maka Pemerintah Pusat menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 04/M-DAG/Per/ I/2007 tentang Eskportir Terdaftar Timah Batangan (ET), yang efektif diberlakukan mulai 23 Februari 2007. Peraturan penerbitan ET meliputi beberapa persyaratan penting, antara lain pabrik peleburan swasta harus memiliki KP pemurnian dan pengolahan atau kontrak karya. Selain itu, ditetapkan kadar timah batangan minimal 99,85%. Bahan bakunya yakni, pasir timah/ tin ore (pasir timah), ditentukan harus berasal dari KP eksploitasi atau kerja sama pemegang KP pemurnian dan pengolahan dengan pemilik KP eksploitasi. To control the unfavourable impact from the TI activities and private smelting company, as well as to optimize the increase of state revenue, therefore the Central Government publishes regulation of Trade Minister Number 04/M-DAG/Per/I/2007 regarding Registered Exporter of Tin Bars (RE), which was effectively enforced on 23 February 2007. Regulation of ET issuance covers several important requirements, such as, private smelter must have its own refining and processing mining permit or contract of work. Besides that, the composition of tin ingot must have the minimum of 99.85%. The raw material, which is tin ingot (tin ore), needs to be derived from the exploitation mining area or cooperation with the holders of refining and processing mining permit with mining permit holder. Pada akhirnya peraturan pemerintah untuk mengendalikan ekspor logam timah, diharapkan akan dapat menaikkan harga logam timah di pasar internasional dan mengembalikan keuntungan Perusahaan. In the end, the government’s regulation for controlling export of tin metal is expected to raise the price of tin metal in international market and restore the Company’s profit. Berdasarkan analisis geologis internal Perusahaan dan laporan validasi cadangan yang dilakukan oleh konsultan independen pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, cadangan terbukti dan tereka masing-masing mencapai 347.502 ton dan 276.147 ton. Based on an analysis made by the Company’s internal geologist and reserves validation report by an independent consultant, the proved and probable tin reserves at December 31, 2009 and 2008 were 347,502 tons and 276,147 tons, respectively. Untuk mengantisipasi penurunan cadangan timah, Perusahaan melakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu meningkatkan jumlah cadangan timah untuk tahun mendatang. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah kegiatan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi cadangan timah. To anticipate the decrease of tin ore reserve, the Company has done various activities that could help to increase the amount of tin reserve. One of the activities carried out by the Company is the exploration. This exploration activity has the purpose to evaluate the potential tin reserve. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan Perusahaan meliputi kegiatan pemboran laut dan darat. Kegiatan pemboran laut memfokuskan pada sumber daya terindikasi (indicated resources) menjadi sumber daya terukur (measured resources). Sedangkan pemboran di darat dilakukan untuk pemboran pemantapan untuk pemanduan penambangan tambang darat. The exploration activity will include drilling for both land and sea. Land drilling activity focuses on the indicated resources to be measured resources. Whereas the land drilling is carried out for drilling stabilization as a guide of land mining activity. 50 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Berikut adalah tabel peningkatan status sumber daya terindikasi menjadi sumber daya terukur pada tahun 2008 dan 2009 di wilayah Bangka, Belitung dan Kundur: The following table shows the increase of status from indicated resources to become measured resources in 2008 and 2009 in Bangka, Belitung, and Kundur areas: Peningkatan Cadangan Timah 2008 & 2009 Increase of Tin Reserves 2008 & 2009 Cadangan Reserve Kekayaan Grade Satuan Item Ton Kg/m3 2009 2008 23.736 1,1 15.978 0,26 Adapun rencana kegiatan eksplorasi yang akan diimplementasikan oleh Perusahaan pada tahun 2010 sebagai berikut: 1. Pemboran di laut untuk meningkatkan indicated/ infered resources menjadi measured resources 2. Pemboran di darat untuk memantapkan pemanduan penambangan darat 3. Pemboran prospeksi dan survei geofisika Some exploration activities that will be implemented by the Company in 2010 are: Selain kegiatan eksplorasi, Perusahaan juga melakukan program validasi dan valuasi cadangan yang mempunyai tujuan untuk mengetahui posisi sumber daya dan cadangan timah. Dengan ini, tingkat kebenaran dan akurasi data cadangan timah dapat diketahui. Namun, pelaksanaan validasi cadangan juga mendapat kendala terutama untuk cadangan di darat. Peningkatan confidence level untuk cadangan darat juga belum dapat dilakukan karena adanya masalah pada sebagian besar cadangan darat yang tidak dapat diperhitungkan karena dalam keadaan rusak berat akibat tambang inkonvensional. In addition to exploration activities, the Company has also carrying out reserve validation and valuation program, purposing to locate the position of resources and reserves. By doing this, the level of data reliability and accuracy of tin reserve is known. However, the validation implementation is also facing some constraints, especially for the land reserves. Increase of confidence level for land reserve has not yet been done as majority of land reserves cannot be measured. It is because that the land is in damage condition because of unconventional mining. Untuk itu, PT Timah melakukan rencana pengamanan wilayah dan cadangan mineral untuk tahun 2010 yang merupakan salah satu program induk Perusahaan, yang meliputi: • Menyediakan cadangan layak tambang untuk menjamin terlaksananya rencana penambangan jangka panjang. • Menggunakan Sistem Blok di seluruh kegiatan penambangan darat yang digunakan untuk memperjelas wilayah lokasi, mempermudah pengawasan,danpengamanankegiatanpenambangan dan reklamasi lahan bekas tambang. • Menyediakan sistem transportasi yang handal untuk menjamin keamanan produksi bijih timah. Menurut Direksi Perusahaan, persediaan cadangan timah mempunyai nilai positif dan negatif bagi Perusahaan. Berdasarkan laporan aktifitas eksplorasi, data cadangan timah tahun 2009 lebih rendah dibanding tahun 2008, dan luas KP tahun 2009 sebesar 519.352 ha, lebih kecil dibandingkan tahun 2008 sebesar 522. 460 ha. Penurunan data angka cadangan timah pada saat ini telah dijadikan salah satu strategi Perusahaan untuk meningkatkan keberlangsungan bisnis Perusahaan. Therefore, PT Timah has planned to secure the areas and mineral reserves for 2010, which is considered as one of the programs of the Parent Company, that consists of: 1. Offshore drilling to increase indicated/inferred resources to measured resources 2. Onshore drilling to stabilize onshore mining guidance 3. Prospecting drilling and geophysics survey • Providing appropriate reserve to ensure implementation of long-term mining plan. the • Using the Block System in every land mining activity, that can be used to clarify area of location, ease supervision, and securing the mining activity and reclamation of mined lands. • Providing reliable transportation system to ensure the safety of ore production. According to the Company’s Board of Directors, the tin reserve inventory has positive and negative value for the Company. Based on the exploration activity report, the tin reserve in 2009 has been decreasing compare to the previous year. Besides that, the mining area of PT Timah has become smaller from 522,460 ha in 2008 to 519,352 ha in 2009. The current decline of tin inventory value has become one of Company's strategies to improve the business sustainability. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 51 Tinjauan Industri Industry Review Kondisi Pasaran Timah Dunia Condition of The Global Tin Market Industri timah dunia senantiasa dipengaruhi oleh faktor fluktuasi harga timah yang tidak dapat diprediksi. Faktor harga ditentukan oleh besarnya pasokan dan permintaan (supply demand) timah di pasar dunia. Sebagai salah satu komoditas yang diperdagangkan di pasar bursa komoditas di London (London Metal Exchange), maka harga timah dunia juga dipengaruhi oleh para pelaku pasar seperti broker, fund manager dan investor komoditi. Faktor harga tersebut tentunya berpengaruh pada besarnya permintaan volume penjualan timah. Tin industry in the world is always influenced by the fluctuation of tin price, which is unpredictable. The price factor is determined by the supply and demand of tin in the world market. One of commodity traded on the commodity exchange market in London (London Metal Exchange), the price of tin is also influenced by market traders, such as brokers, fund managers and commodity investors. These price factors certainly influences the demand for tin and the volume of sales. Menurut survei ITRI (International Tin Research Institute), selama kurun waktu akhir 2008 hingga kuartal pertama 2009, konsumsi timah dunia mengalami fluktuasi. Penurunan cukup drastis terjadi pada kuartal pertama 2009 hingga menyentuh level 15.000 ton. Survei yang dilakukan terhadap 147 perusahaan timah di seluruh dunia tersebut telah menggunakan lebih dari 147.000 ton timah olahan yang mewakili 43,6% penggunaan logam timah dunia. According to the survey by ITRI (International Tin Research Institute), for the period of end 2008 until the first quarter of 2009, the world tin consumption fluctuated. The drastic decrease that hit the 15,000 tons level occured on the first quarter of 2009. The survey involving around 147 tin companies in the world utilizing 147,000 tons of processed tin that represents 43.6% of tin metal that was used in the world. Grafik Krisis dan Dampak Turunnya Permintaan Timah Crisis and Impact of Declining Tin Demand Chart WBMS Monthly World Refined Tin Apparent Consumption Data 32,000 Trend Line 28,000 24,000 Global Financial crisis accelerates from Sep '08. 20,000 Tin demands hits bottom in Feb '09 16,000 J A 2003 52 J O J A 2004 J O J A J 2005 O J A J O J A J 2006 2007 O J A J O J A 2008 2009 J O Adapun konsumsi timah dunia rata-rata tiap tahun mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh faktor situasi ekonomi secara global. Kondisi ini menjadi tantangan Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. The average annual tin consumption is fluctuating by the impact of the global economic condition. Such condition is a challenge for the Company in running its business. Dari segi regulasi, terjadi perubahan peraturan lingkungan sebagai dampak dari semakin meningkatnya kepedulian masyarakat internasional atas isu keselamatan lingkungan terutama yang terkait penggunaan timah, berakibat pada pemberlakuan regulasi produk tanpa timbal (lead free From regulatory perspective, changes in environmental regulations, resulting from rising international community’s awareness toward environmental safety issues, in particular with regards to the utilization of tin, have led to the issuance of a regulation on lead-free Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 solder). Ketentuan ini juga melahirkan regulasi REACH yaitu suatu ketentuan yang harus dipatuhi oleh para eksportir logam timah, dimana harus ada jaminan dan sertifikasi bahwa logam timah yang diperdagangkan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Regulasi ini mendukung peningkatan permintaan produk logam timah dengan kualitas tinggi atau premium, seperti produk logam timah dengan kadar timbal (lead) yang rendah. solder. The provision also resulted the issuance of REACH regulation, a ruling that must be complied by tin metal exporters, which requires guarantees and certification that traded tin metal products do not contain dangerous materials that may pose health and environment threats. The regulation supports an increase in demand for high quality or premium tin products, such as those with low lead content. Pertumbuhan ekonomi di China dan di berbagai negara Asia lainnya, terutama pada sektor industri elektronik dan solder menjadikan permintaan timah lebih besar di tahun mendatang. Pada tahun 2008, konsumsi timah di Cina adalah sebesar 45,5% dari total konsumsi produk timah dunia. Berdasarkan penggunaannya, produk timah terbanyak digunakan oleh industri solder sebesar 53% dari total konsumsi global, diikuti oleh industri pelat timah sebesar 17% dan industri kimia sebesar 13%. The economic growth in China and a number of other countries in Asia, particularly in the electronics and solder industries is expected to boost the demand for tin in the coming years. In 2008, tin consumption in China reached 45.5% of the global consumption of tin products. Based on utilization, tin products are mostly used by solder industry, representing 53% of total global tin consumption, followed by tin plate industry at 17% and chemical industry at 13% of tin world consumption. Posisi Perusahaan dalam Industri Timah Dunia The Company’s Position In the Global Tin Industry Saat ini Indonesia sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia setelah Cina menguasai pangsa pasar timah dunia sebesar 20% atau sekitar 64.300 ton menurut data yang dirilis oleh buletin internasional CRU Monitor. Tetapi Indonesia merupakan negara eksportir timah nomor satu di dunia dengan lebih dari 90% produksinya diekspor ke mancanegara. Sedangkan Cina mengkonsumsi hampir seluruh produksinya untuk kebutuhan domestik. At present, Indonesia is the second largest tin producer in the world after China, controlling 20% of tin market share or around 64,300 tons, according to data released by international bulletin CRU Monitor. However, Indonesia is the world's top tin exporter, as 90% of its tin products are exported to the international market. Meanwhile, China consumes most of its tin products for domestic needs. Melemahnya permintaan timah di pasar luar negeri akibat krisis global telah menggerus kinerja ekspor timah pada kuartal pertama 2009. Menurut data Departemen Perdagangan mencatat volume ekspor timah pada Januari 2009 hanya mencapai 6.185,74 ton dengan nilai USD 66,7 juta. Jumlah tersebut turun signifikan bila dibandingkan dengan kinerja pada Januari 2008 yang mencapai 9.914 ton dengan nilai USD 156 juta. The weaking of tin demand in overseas market due to global economic crisis has reduced tin exports in the first quarter of 2009. According to data from the Trade Ministry, tin exports volume in January 2009 only reached 6,185.74 tons valued at USD 66.7 million. The amount was significantly lower than the performance in January 2008, that reached 9,914 tons valued at USD 156 million. PT Timah (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan di bidang pertambangan di Indonesia yang berpengalaman selama 33 tahun telah menyiapkan strategi untuk memperkuat bisnis inti yakni pertambangan timah yang terintegrasi. PT Timah (Persero) Tbk as an Indonesian mining company with 33 years experiences has prepared strategies to strengthen its core business, by developing integrated tin mining. Grafik Tiga Produsen Timah Terbesar di Dunia Three Largest Global Tin Producers in the World Chart 55.898 53.371 45.086 dalam Mton in Mton 49.029 37.960 33.920 China (Yunnan Tin) Indonesia (PT Timah) Peru (Minsur) 2009 2008 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 53 Di Tengah Persaingan Bisnis Timah Domestik In the Midst of Domestic Tin Business Competition Pasca terbitnya peraturan pertambangan UU No.4 tahun 2009 pada tanggal 12 Januari 2009 tentang Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara menggantikan UU No.11/1967, turut mempengaruhi kondisi bisnis pertimahan di Indonesia. Perubahan-perubahan yang penting dari undang-undang pertambangan yang baru tersebut antara lain meliputi: After the issuance of the mining law No.4 Year 2009, dated January 12, 2009 regarding Minerals and Coal Mining, that amend Law No.11/1967, it has impacted the tin business condition in Indonesia. The important changes in the new mining law includes: • • Mining licensing system has changed, from previously in the form of contract to licensing system, i.e. Mining Business License (IUP), which is undertaken through tender, except for State-Owned Enterprises (SOEs); • An obligation for investors to process all mining products into metal in Indonesia, either by establishing its own smelting plant or using smelter plants owned by other parties. • Sistem perijinan pertambangan berubah dari semula berdasarkan kontrak menjadi sistem berdasarkan ijin, yaitu Ijin Pertambangan (Ijin Usaha Pertambangan – IUP) yang dilakukan melalui tender kecuali untuk perusahaan pertambangan milik negara (BUMN); Kewajiban bagi investor untuk memproses semua produk pertambangan menjadi logam di Indonesia, baik dengan mendirikan pabrik peleburan sendiri atau menggunakan fasilitas peleburan pihak lain. PT Timah telah memenuhi UU Minerba No.4/2009 melalui langkah aksi seperti melakukan penataan ulang organisasi terutama pada segmen usaha pertambangan timah; melakukan kajian kerja sama pengolahan pemurnian logam antara induk perusahaan dengan anak usahanya dan memperbaharui pola kerja sama dengan perusahaan jasa pertambangan; serta melakukan penyesuaian administrasi dan sistem informasi manajemen organisasi baru dan menyusun analisis risiko perubahan organisasi. PT Timah has complied with UU Minerba No. 4/2009 through the action steps such as conduct organizational rearrangements, especially in the mining business segments; to review cooperation the metal refining process between the holding company and subsidiaries and renew its pattern of cooperation with service companies mining; and adjusting administrative and management information systems and devise a new organizational risk analysis of organizational change. PT Timah sebagai salah satu BUMN pertambangan yang wajib memenuhi UU Minerba yang baru telah menetapkan berbagai langkah-langkah kebijakan dan aksi untuk disesuaikan dengan UU tersebut. Beberapa langkah aksi yang akan dilakukan oleh Perusahaan antara lain adalah: PT Timah as an SOE engaging in the mining industry is obliged to apply the mining Law (UU Minerba), has undertaken various policies and actions in response to the law. Number of action steps that will be undertaken by the Company are: • • • • Melakukan penataan ulang organisasi (reorganisasi) terutama pada segmen usaha pertambangan timah, Melakukan kajian kerja sama pengolahan pemurnian logam antara Induk perusahaan dengan anak perusahaan dan memperbaharui pola kerja sama dengan perusahaan jasa pertambangan, Melakukan penyesuaian administrasi dan sistem informasi manajemen organisasi baru serta menyusun analisis risiko perubahan organisasi. Perencanaan kebijakan dan rencana aksi tersebut ditetapkan oleh Perusahaan agar kegiatan operasional perusahaan tetap dapat berjalan dengan lancar melalui tahap-tahap penyesuaian dengan Undang-Undang Minerba yang baru tersebut dan tidak memberikan dampak signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan dan PT Timah tetap dapat menjalankan usaha penambangan secara sehat. Termasuk berkomitmen memegang prinsip-prinsip pertambangan yang baik (good mining practices) demi pertumbuhan Perusahaan. 54 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 • • Undertaking reorganization especially on the tin mining business segment, Undertaking studies for the cooperation of metal purification processing between the parent company and subsidiaries as well as amending the cooperation scheme with other mining service companies, Undertaking administrative adjustment and management information system of the new organization as well as carrying out risk analysis over the organization change. The policy plans and action plans have been determined by the Company to ensure that the Company’s operations activities can run smoothly in accordance with the adjustments required by the Mining Law and will not have a significant impact on the sustainability of the company’s business and PT Timah manages to continue its mining business in a sound way. This includes commitment to uphold good mining practices for the Company’s Growth. WHAT WE DID IN 2009 Tinjauan Operasional dan Bisnis Operational and Business Review Kemandirian Melalui Peningkatan Kapasitas Self-Reliance through Enhanced Capacity PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan pertambangan dalam negeri telah mampu membuktikan eksistensi selama lebih dari 40 tahun untuk berkontribusi bagi negara. Di tengah situasi perekonomian dunia dan tidak stabilnya harga pasaran timah di regional dan global, Perusahaan masih menjalankan kegiatan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi berorientasi ekspor. As a domestic mining company, PT Timah (Persero) Tbk has never failed to contribute to the Nation since its inception more than 40 years ago. The Company continued its diversified, integrated and export-oriented mining activities amid the unfavorable global economy and unstable tin prices in the domestic and global markets. Seiring dengan visi yang dicanangkan Perusahaan untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global. Mewujudkan visi tersebut, Perusahaan membuktikannya melalui pelaksanaan strategi peningkatan kapasitas selama tahun 2009. Adapun peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui upaya optimalisasi produksi, optimalisasi pemasaran dan diversifikasi usaha. This is in line with the Company’s vision of becoming a world-class mining company and a leader in the global tin market. To meet the vision, the Company exercised a capacity-enhancing strategy in 2009. The strategy included production optimization, marketing optimization and business diversification. Di tengah dinamika industri pertimahan dunia, Perusahaan tetap memiliki komitmen untuk bertahan dengan menunjukkan kemampuan untuk mandiri melalui pengembangan anak usaha. Adapun Perusahaan saat ini memiliki kegiatan usaha yang dijalankan dan terbagi dalam empat struktur bisnis antara lain : • Penambangan timah, mencakup kegiatan-kegiatan pertambangan timah dan mineral lainnya • Pemasaran, terkait dengan kegiatan sebagai agen pemasaran untuk wilayah Eropa dan Amerika • Jasa keteknikan, meliputi jasa rekayasa teknik dan fabrikasi dan jasa perbengkelan, galangan kapal dan transportasi • Usaha jasa dan penambangan di luar timah, terdiri dari usaha pertambangan non timah dan pemasaran batubara, serta jasa konsultasi eksplorasi dan penelitian pertambangan. Amid the current dynamics of the global tin industry, the Company has maintained its commitment to survive by showing self-reliance through the development of its subsidiaries. The Company currently operates in four primary business lines: • Tin Mining, includes mining of tin and other minerals • Marketing, related to the Company’s role as the tin marketing agent for Europe and United States. Technicality services, which include technical engineering service and manufacturing, repairing and maintenance, docking and transportation Non-tin mining activities and services, which comprise of non-tin mining activities and coal marketing, as well as exploration consultation and mining research services. • • Bagan Struktur Bisnis PT Timah (Persero) Tbk Business Structure Chart of PT Timah (Persero) Tbk Republik Indonesia Republic of Indonesia Masyarakat Public 65% 35% PT Timah (Persero) Tbk PT TambangTimah Indometal (London) Ltd PT Timah Industri 99,99% 100% 99,99% PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri 29,30% PT Timah Eksplomin 99,98% Dak & Perkapalan Air Kantung Koba Tin 25% 90% PT Kutaraja Tembaga Raya 100% Penambangan Timah Tin Mining PT Timah Investasi Mineral 99,99% Pemasaran Marketing Jasa Keteknikan Engineering Services PT Tanjung Alam Jaya 50% Usaha Jasa dan Pertambangan di luar Penambangan Timah Service and Mining Business Non Tin Mining PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 55 Keempat lini bisnis tersebut memberi kontribusi bagi pertumbuhan Perusahaan secara kontinyu dan melaporkan kinerja operasional dan keuangan masing-masing yang dapat dilihat pada sub bab Anak Perusahaan dan Laporan Keuangan Terkonsolidasi yang berakhir tahun 2009. The four business lines have continuously contributed to the Company’s growth and they have reported their respective operational and financial performances as can be seen in Subsidiaries and Consolidated Financial Statements chapter. Dari keempat struktur bisnis tersebut, kontribusi pendapatan terbesar bagi Perusahaan pada segmen penambangan timah yakni sebesar 89,21% atau Rp 6.878 miliar (termasuk tin solder). Segmen ini masih menjadi penyumbang terbesar bagi penghasilan Perusahaan mengingat bisnis inti yang dijalankan masih dititikberatkan pada penambangan timah. From the four business line, Tin Mining has the largest contibution of revenue to the Company, accounting for 89.21% or Rp 6,878 billion (including tin solder). This segment, therefore, remains the major contributor to the Company’s revenue given its core business focus on tin mining. Sedangkan penyumbang terbesar kedua yakni pada segmen usaha jasa dan penambangan di luar timah dengan kontribusi sebesar 10,66% atau Rp 821,54 miliar (tidak termasuk tin solder) pada total pendapatan Perusahaan. Menyusul segmen jasa keteknikan yang menyumbang 0,13% atau Rp 10,32 miliar dari keseluruhan pendapatan Perusahaan. The second largest contributor is non-tin mining activities and services, accounting for 10.66% or Rp 821.54 billion (excluding tin solder) of the Company’s total revenue. This is followed by technicality services that accounted for 0.13% or Rp 10.32 billion of the Company’s total revenue. Kontribusi per Segmen pada PT Timah (Persero) Tbk 2009 Contribution based on Segment at PT Timah (Persero) Tbk 2009 0,13% 10,66% 89,21% Penambangan Timah/ Tin Mining : 89,21% Usaha Jasa dan Pertambangan di luar Timah/ Service and Mining Business Apart from Tin : 10,66% Jasa Keteknikan/ Technicality Service : 0,13% Segmen Penambangan Timah Tin Mining Segment Pada segmen penambangan timah, Perusahaan beroperasi melalui anak perusahaan yakni PT Tambang Timah (TT) yang memiliki hak penambangan timah atau biasa disebut Kuasa Pertambangan (KP) di Pulau Bangka, Belitung dan Pulau Kundur. Area penambangan timah terbesar di Pulau Bangka yang dikuasai oleh PT TT seluas 519.325 ha pada tahun buku 2009 dan pada tahun buku 2008 tercatat sebesar 522.460 ha. The Company, in its tin mining segment, operates through its subsidiary PT Tambang Timah (TT) that holds the Mining Concession (KP) on the islands of Bangka, Belitung and Kundur. PT TT occupies the largest tin mining area on Bangka Island (522,460 ha in the 2008 fiscal year and 519,325 ha in the 2009 fiscal year). 56 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Kegiatan penambangan anak perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki PT Timah ini menghasilkan timah dan mineral ikutannya antara lain Zircon, Ilmenite, Monazite, dan Xenotime. The subsidiary, with 99.9% of its shares owned by PT Timah, produces tin and associated minerals including Zircon, Ilmenite, Monazite, and Xenotime. Kegiatan penambangan timah Perusahaan bersifat terintegrasi yang mencakup kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan hingga pemasaran, merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu dan berkelanjutan. The Company’s tin mining activities include exploration, mining, processing, smelting, and marketing, which are a series of integrated and continued activities. Berikut bagan aktivitas penambangan timah terpadu Perusahaan: The following is the chart of the Company’s integrated tin mining activities: Eksplorasi Exploration Pertambangan Mining Tambang Laut : Kapal Keruk Offshore : Dredges Tambang Darat : Gravel Pumps Onshore Mine : Gravel Pumps 20-30% Sn (Wet) 20-30% Sn (Dry) Pusat Pengolahan Bijih Timah Central Washery Pabrik Pencucian Bijih Timah Washing Plants 74% Sn (Dry) 74% Sn (Dry) Peleburan & Pemurnian Smelting & Refining Tin Metal > 99,85% Sn Pemasaran Marketing Ekspor : Kurang Lebih 95% Domestik : Kurang Lebih 5% Export : Approximately 95% Domestic : Approximately 5% 1. Kegiatan Eksplorasi dan Penambangan 1. Exploration and Mining Activities Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis untuk mengetahui seberapa besar cadangan bijih timah yang terkandung pada suatu wilayah. Kegiatan eksplorasi ini melewati beberapa proses seperti pemetaan awal atau surveyor, pengambilan sampel timah dengan teknik bor tanah menggunakan alat bor, analisis laboratorium, hingga pemetaan akhir geologis (geological map). An Exploration is a study and analytical activity to figure out how much tin ore an area contains. The exploration is carried out in phases, including surveying, obtaining a tin sample using an underground drilling technique, a lab analysis, and geological mapping. Proses penambangan timah yang dilakukan Perusahaan mengenal dua jenis penambangan yakni tambang darat dan tambang lepas pantai. Aktivitas penambangan PT Tambang Timah sebagai anak perusahaan PT Timah (Persero) Tbk pada tahun 2009 berfokus pada upaya memperbesar komposisi produksi dari tambang laut menjadi 55% dan tambang darat menjadi 45%. The Company is engaged in onshore mining and Offshore mining activities. PT Tambang Timah, a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk targeted a 55% output growth in its Offshore mining activities and a 45% output growth in its land mining activities in 2009. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 57 • • Penambangan Darat Onshore Mining Aktivitas penambangan di darat meliputi Tambang Semprot (TS) dan Tambang Ponton Isap Darat (TPID). Tambang Semprot terdiri dari Tambang Besar (TB), Tambang Mekanik (TM) dan Tambang Skala Kecil (TSK). The onshore mining activities include Hydraulic Mine (TS) and Tambang Ponton Isap Darat (TPID). Hydraulic Mine comprises Large Mine, Mechanic Mine, and Small-Scale Mine. Kegiatan penambangan darat PT Tambang Timah (PT TT) berada di wilayah daratan Pulau Bangka Belitung. Adapun jumlah Kuasa Pertambangan (KP) yang dimiliki perusahaan berkurang dari 114 area pada 2008 menjadi 110 area pada akhir Desember 2009. Luas KP darat pada 2009 mencapai 330.864 ha yang turun dari tahun sebelumnya 332.605 ha. The onshore mining activities of PT Tambang Timah (PT TT) are carried out on the Islands of Bangka and Belitung. The Mining Concession held by PT TT shrank to 110 by the end of December 2009 from 114 in 2008, whereas its onshore Mining Concession was reduced to 330,864 ha in 2009 from 332,605 ha in 2008. Kuasa Pertambangan PT Tambang Timah 2009 Mining Concession of PT Tambang Timah in 2009 Kuasa Pertambangan (KP) Mining Concession (KP) 2009 2008 110 114 KP Darat (ha) Inland KP (ha) 330.864 332.605 KP Laut (ha) Offshore KP (ha) 188.461 189.855 591.325 522.460 347.502 276.147 Jumlah KP (area) Number of KP (area) Jumlah Total Cadangan Timah (Ton) Tin reserves (Ton) Adapun dari wilayah kuasa pertambangan yang beroperasi tersebut telah menghasilkan total produksi bijih timah dari tambang darat hingga 31 Desember 2009 mencapai 19.493 ton Sn turun dari tahun sebelumnya sebesar 33.234 ton Sn. Produksi bijih timah selama 2009 dari tambang darat berkontribusi 52.% dari total produksi bijih timah perusahaan sebesar 37.701 ton Sn. The KP’s onshore mining activities produced 19,493 ton Sn of tin ore per December 31 2009 from 33,234 tons Sn in the previous year. The land tin ore mining activities contributed 52% to the Company’s total tin ore output of 37,701 tons Sn in 2009. Peningkatan jumlah tambang darat yang berdampak pada peningkatan volume pemindahan tanah sebesar 26% dan meningkatnya jam jalan operasional tambang darat sebesar 9% pada tahun ini menjadi 50.391 jam dari Higher number of onshore mines led to a 26 percent increase in the volume of earth moving and a 9% increase in the onshore’s operating hours to 50,391 hours this year 58 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 tahun sebelumnya 46.040 jam. Pembukaan tambang baru merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan hasil produksi demi mendorong performa kinerja produksi. from 46,040 hours in previous year. New mine openings were part of the Company’s efforts to booster production outputs to improve production performance. Produksi Bijih Timah Darat 2009 Inland Tin-in-Concentrate Production in 2009 Produksi Bijih Timah Darat Inland Tin-in-Concentrate Production Satuan 2009 2008 Item Jumlah Tambang Darat Number of Inland Mines Unit 30 20 50.391 46.040 Juta m3 Million m3 3,85 3,04 Kekayaan Cadangan Rata-rata Average Grade Kg/m 0,299 0,292 Produksi Bijih Timah Tin-in-Concentrate Production Ton Sn 19.493 33.234 Jam Jalan Operating Hours Volume Pemindahan Tanah Volume Mined Jam Hour 3 Untuk mengoperasionalkan kegiatan penambangan darat pada wilayah KP, PT TT bekerjasama dengan kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha berdasarkan atas kontrak kerja bersama. Selaku pemegang KP, PT TT memberikan perencanaan berdasarkan peta cadangan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut. Kegiatan penambangan timah tersebut menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu. To operate onshore mining activities in its KP, PT TT is collaborating with a private contractor which is the Company’s business partner based on a joint contract of work. As a KP holder, PT TT provides its mining plan to its partner based on a drilling reserve map to figure out how much tin the reserve contains. The tin mining activities produce a certain grade of tin sand concentrate. Sistem pencucian di tambang menggunakan prinsip gravitasi dengan air sebagai media. Hasil akhir proses pencucian berupa konsentrat bijih timah dengan kadar 20 -72% Sn. Timah hasil pencucian di lapangan selanjutnya dibawa ke Pusat Pencucian Bijih Timah (PPBT). The washing system in the mining site uses a gravity principle using water as the media. The washing results in a 20-72% Sn grade of tin concentrate. The tin generated from such a washing is then taken to the Washing Plant (PPBT). Selain itu, PT TT mengarahkan kontraktor swasta tersebut agar bekerja sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. PT TT membeli hasil produksi dari mitra usaha sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK). Furthermore, PT TT directs private contractors to work according to the guidelines or procedures of environmental management and field work safety. PT TT purchases the product mined by the business partners at an agreed price stipulated in the Cooperation Agreement (SPK). Pada 2009, baik pertambangan darat maupun laut terus didorong oleh Perusahaan untuk berkembang melalui strategi optimalisasi produksi. Berdasarkan strategi tersebut, dari sisi internal, Perusahaan menerapkan optimalisasi produksi melalui langkah pengamanan wilayah dan cadangan mineral. In 2009, the Company spurred the growth of both onshore and Offshore mining activities through a production optimization strategy. Based on the strategy, the Company has optimized production through measures that ensure area and mineral reserve safety. Perusahaan menerapkan langkah pengamanan wilayah melalui Sistem Blok (Block System) yaitu sistem satu blok tambang darat meliputi Tambang Besar, Tambang Mekanis, Tambang Semprot maupun sekelompok Tambang Kecil. Sistem blok ini akan diberlakukan pada pertambangan darat dengan membuat parit di sekeliling areal tambang seluas 20 hingga 50 ha. The Company took an area safety measure through the Block System. The system utilizes a single block system for onshore mining activities that includes the Large Mine, the Mechanical Mine, the Hydraulic Mine and a group of Small Mine. The block system will be applied to the inland mining activities by setting up trenches around the mining area as wide as 20 to 50 ha. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 59 60 Tujuan pembuatan sistem blok tersebut untuk memperjelas batas wilayah penambangan dan asal bijih timah, memudahkan pengamanan dan pengawasan, mencegah pencemaran lingkungan dan mempermudah rehabilitasi lingkungan bekas tambang. Selain itu, langkah pengamanan cadangan mineral diterapkan melalui peningkatan confidence level cadangan dan memperbesar cadangan layak tambang. The purpose of the block system is to clearly demarcate the mining area and locate the mine from which the tin ore is obtained, to allow for easier protection, inspection and monitoring, to prevent pollution to the environment and to allow for easier rehabilitation of former mining sites. Moreover, a measure was taken to safeguard mineral reserves by boosting reserve confidence level and increasing mineable reserves. • • Penambangan Lepas Pantai (Laut) Offshore Mining Activities Prinsip kerja penambangan lepas pantai atau laut hampir sama dengan proses penambangan darat. Pada proses penambangan ini ada beberapa infrastruktur yang digunakan yakni Kapal Keruk (KK), Kapal Isap Stripping (KIS), Kapal Isap Produksi (KIP) dan Bucket Wheel Dredge (BWD). The principle that regulates the Offshore mining activities is nearly similar to that of onshore mining activities. The Offshore mining activities use such infrastructure as Dredges (KK), Stripping Suction Dredges (KIS), Cutter Suction Dredges (KIP) and Bucket Wheel Dredges (BWD). Proses penambangan laut ini dimulai dengan kegiatan pengerukan lapisan atas hingga kedalaman sekitar 20 meter dengan menggunakan KIS. Tujuan KIS dioperasionalkan terlebih dulu untuk memperlancar kerja KK yang akan melakukan pengerukan dan lebih efisien dari segi biaya operasional. The Offshore mining activities begin with dredging the upper layer as deep as about 20 meters using a KIS. The KIS is used first to pave the way for a KK and this also allows for more efficient operating cost. Per 31 Desember 2009, PT TT mengoperasikan 5 unit kapal stripping yang terdiri dari 4 unit kapal isap stripping dan 1 unit kapal keruk stripping. Kapal stripping tersebut berada di lokasi sesuai dengan KK yang dimiliki Perusahaan. Hingga saat ini, KK yang beroperasi di perairan Bangka mencapai 7 unit. As of 31 December 2009, PT TT operated 5 units of stripping ships, comprising 4 units of stripping suction dredge and a unit of stripping dredge. The stripping ships are in the same location with the Company’s KKs. Up to now, 7 units of KKs are operating along Bangka waters. Sedangkan untuk KIP yang merupakan gabungan dua mekanisme kerja KIS dan KK per akhir Desember 2009 berjumlah sekitar 41 KIP yang beroperasi di perairan laut dangkal Bangka yang terdiri dari 6 unit KIP milik Perusahaan dan 35 unit KIP milik mitra. KIP is a combined mechanism of KIS and KK. There were 41 KIPs operating along Bangka shallow waters per late December 2009, 6 units of the KIPs belong to the Company, while the remaining 35 units are owned by business partners. Jenis kapal yang menggunakan teknologi paling modern adalah BWD yang sebenarnya memiliki sistem kerja seperti KK tetapi dimodifikasi sedemikian rupa demi The BWD is technologically the most advanced. While its system works similar to that of a KK’s, it has been extensively modified for efficiency and effectiveness. The Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 efisiensi dan efektivitas kinerja. Tahun lalu, Perusahaan mulai melakukan tahap rekayasa engineering sistem BWD ini dan tahun 2009 dilakukan kajian teknis dan feasibility study. Targetnya pada 2010, ada dua sistem BWD yang telah siap beroperasi pada kedalaman lebih dari 60 meter di bawah laut. Yang merupakan modifikasi unit KK yaitu KK Kundur 1 dan KK Kebiang. Company launched BWD system engineering last year, while technical and feasibility studies were conducted in 2009. It is targeted that by 2010 two BWD systems will have operated 60 meters sea depth. This is a modification of the KK Kundur 1 and the KK Kebiang. Jumlah Kuasa Pertambangan (KP) laut yang dimiliki oleh Perusahaan adalah tercatat sebesar 189.855 ha pada akhir tahun 2008 dan menjadi 188.461 ha tahun ini. Adapun dari kuasa pertambangan yang beroperasi tersebut telah menghasilkan total produksi bijih timah sebesar 18.208 ton Sn yang terdiri dari 7.173 ton Sn dari Kapal Keruk dan 11.035 ton Sn dari Kapal Isap Produksi. Total produksi bijih timah dari tambang laut tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 43,68% dari tahun sebelumnya 13.840 ton Sn. The Company held as wide as 189,855 ha of Mining Concession (KP) in 2008. It has shrunk to 188,461 ha this year. The Mining Concession has generated a total of 18,208 tons Sn of tin ore output, 7,173 tons Sn from KKs and 11,035 tons Sn from KIPs. Therefore, the Company posted a significant growth of 43.68% in its Offshore mining activities this year from 13,840 tons Sn last year. Pencapaian tersebut seiring dengan upaya Perusahaan untuk menitikberatkan pada semangat kerja perusahaan “Go Offshore Go Deeper” yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tambang laut. Pada tahun ini, Perusahaan berhasil meningkatkan prosentase produksi pertambangan laut menjadi 48% dari sebelumnya yang hanya 29%. This achievement is in line with the Company’s “Go Offshore Go Deeper” ethos aimed at boostering its offshore mining output. The Company this year succeeded in increasing its offshore mining output to 48% from 29%. Sementara itu, volume produksi dari kapal keruk per 31 Desember 2009 mencapai 7.173 ton Sn naik dari tahun sebelumnya sebesar 6.396 ton Sn. Sedangkan hasil produksi bijih dari Kapal Isap Produksi (KIP) mencapai 11.035 ton Sn. Produksi bijih timah dari tambang laut selama 2009 telah memberi kontribusi 48% dari total produksi bijih timah perusahaan sebesar 37.701 ton Sn. Keterangan rincian volume produksi bijih timah dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Furthermore, production volume generated from dredges as of December 31 2009 amounting to 7,173 tons Sn, higher than last year’s 6,396 tons Sn. In addition, tin ore output generated by Cutter Suction Dredges (KIP) reached 11,035 tons Sn. Thus, the 2009 offshore tin ore output contributed 48% to the Company’s total tin ore output of 37,701 tons Sn. The details of the tin ore production volume are shown in the table below: Volume Produksi dan Penjualan Timah 2009 Tin Production Volume and Sales in 2009 Volume Produksi & Penjualan Timah Tin Production Volume and Sales Satuan Item 2009 2008 Penjualan Logam Timah Tin Metal Sales Mton 49.240 46.438 Produksi Logam Timah Tin Metal Production Mton 45.086 49.029 Kapal Keruk Dredges Ton Sn 7.173 6.936 Kapal Isap Produksi Cutter Suction Dredges Ton Sn 11.035 6.904 Tambang Darat Inland Mine Ton Sn 19.493 33.234 Ton Sn 37.701 47.074 Produksi Bijih Timah Tin Ore Production Jumlah Produksi Bijih Timah Amount of Tin Ore Production PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 61 Dari tabel di atas, dapat dilihat produksi logam timah sepanjang 2009 mencapai 45.086 Mton turun 8% dari periode yang sama tahun lalu 49.029 Mton. Sedangkan besaran penjualan logam timah justru mencapai 49.240 Mton hingga akhir Desember 2009 yang mengalami kenaikan 28,02% dari tahun sebelumnya 46.439 Mton. Penjualan ini menjadi pencapaian tersendiri bagi Perusahaan dan diharapkan ke depan dengan semakin membaiknya harga logam timah di pasaran dunia akan semakin memperkuat profitabilitas perusahaan. The table above shows that tin metal production in 2009 reached 45,086 Mton, down 8% from 49,029 Mton in the same period the year before. Tin metal sales, however, amounted to 49,240 Mton at the end of December 2009, up 28.02% from 46,439 Mton the previous year. The Company regarded the higher sales as an exceptional achievement. It is expected that the Company will have more robust profitability as tin prices in the global market improve. 2. Pengolahan 2. Processing Proses selanjutnya setelah aktivitas eksplorasi dan penambangan maka memasuki fase pengolahan. Pada tahap ini, produksi bijih timah dari tambang darat dan laut diproses di instalasi pencucian demi memperoleh kadar minimal 30% Sn. Setelah selesai proses pencucian, bijih timah akan diangkut dengan kapal tongkang untuk memisahkan bijih timah dengan mineral ikutan lainnya ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT). Di PPBT, bijih timah juga dapat ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-74% Sn. Exploration and mining activities are followed by a processing phase. In this phase, tin ore obtained from land and offshore mines is processed at the Washing Plant to meet the required grade of at least 30% Sn. After the washing, tin ore is carried by barges to the Tin Ore processing Plant (PPBT) to set tin ore apart from other associated minerals. It is at the PPBT that tin ore is upgraded to a required minimum of 70-74% Sn before smelting. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah. Such an upgrade of concentration of tin ore from offshore and onshore mining is necessary to secure a finished product of quality tin metal with high Sn yet low impurities. 3. Peleburan 3. Smelting Setelah dilakukan pengolahan melalui pencucian bijih timah, proses selanjutnya adalah peleburan yakni proses melebur bijih timah menjadi logam timah. Untuk mendapatkan logam timah yang berkualitas, setelah peleburan dilanjutkan dengan proses pemurnian dengan menggunakan alat pemurnian yang dikenal dengan crystallizer dan dilengkapi electrolytic refining. Kedua alat tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas logam timah yang dihasilkan. Having undergone the washing process, the tin ore is smelted into tin metal. To obtain the best quality of tin metal, the smelting process is followed by refining process by using purifying device called crystallizer equipped with electrolytic refining. Both devices are functioned to increas the quality of tin metal produced. Per 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki 2 unit Pusat Peleburan Bijih Timah dan mengoperasikan 11 tanur peleburan bijih timah yang berlokasi di Mentok, Pulau Bangka dan Kundur, Kepulauan Riau. Produksi logam timah dari tanur yang beroperasi sepanjang 2009 mencapai 45.086 Mton, jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya sebesar 49.029 Mton. As of December 31 2009, the Company has 2 units of Tin Ore Smelting Plant and it operates 11 tin ore smelting furnaces in Mentok, Bangka Island and Kundur, Riau Island. The furnaces produced 45,086 Mton of tin metal output in 2009, lower than 49,029 Mton a year before. 62 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Produksi Logam Timah 2009 Tin Metal Output in 2009 Produksi Logam Timah Tin Metal Production Satuan Item 2009 2008 Jumlah Tanur Number of Furnaces Unit 11 11 Produksi Logam Timah Tin Metal Output Mton 45.086 49.029 Logam timah yang dihasilkan dari proses peleburan ini berbentuk balok atau batangan dengan berat 16-26 kilogram per batang. Selain itu, produk yang dihasilkan dapat berbentuk sesuai permintaan pelanggan (customized). Setelah dikemas sedemikian rupa, produk logam timah Perusahaan telah siap dipasarkan karena memiliki merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange (LME). The smelting generates bars of tin metal weigh between 16 and 26 kg each. Moreover, the products can be customized to suit customer's needs. After being packed up, the product is then ready for sales as its brand has already listed in London Metal Exchange (LME). Segmen Pemasaran Marketing Segment Setelah melalui serangkaian proses penambangan hingga pengemasan, PT Timah melalui anak perusahaannya Indometal London Limited (Ltd) siap memasarkan produk-produk logam timah. Produk-produk Perusahaan termasuk yang paling diminati oleh pasar karena dari ratarata kapasitas produksi 45.000 Mton per tahun, Perusahaan masih menguasai 16% pangsa pasar timah dunia. Karena Cina sebagai produsen timah terbesar menggunakan hampir sebagian besar produknya untuk kebutuhan industri dalam negeri, maka produk-produk Perusahaan masih diperlukan untuk memenuhi permintaan timah dunia yang semakin menunjukkan kenaikan ke depan. Having undergone a series of processes from mining to packaging, PT Timah through its subsidiary Indometal London Limited (Ltd) is ready to market its tin metal products. The Company’s products are among the most sought-after tin metal in the world due to its control of 16% global tin market share with annual production capacity of 45,000 Mton. Since China, world’s largest tin producer, has used most of its tin production for its domestic industries, the Company’s products come to fill the gap in everincreasing global demand for tin metal. 1. Penjualan Timah 1. Tin Sales Pada tahun lalu, kondisi pasar timah dunia masih menunjukkan dampak turunnya permintaan logam timah akibat krisis perekonomian global. Begitu juga memasuki tahun 2009, nilai penjualan logam timah Perusahaan di pasaran dunia mencapai Rp 6.878 miliar yang mengalami penurunan 14,07% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8.285 miliar. Penurunan nilai penjualan ini disebabkan oleh dampak turunnya harga timah dunia yang berpengaruh pada rendahnya harga jual produk timah. Last year saw lower demand for tin products worldwide owing to the global economic meltdown. Entering 2009, the Company’s tin metal sales in the global market reached Rp 6,878 billion, down 14.07% from Rp 8,285 billion in the same period a year earlier. This decrease in sales was driven by lower global tin prices that caused lower selling prices of tin products. Nilai Penjualan Timah 2009 Tin Sales Value for 2009 Nilai Penjualan Timah Tin Sales value Unit 2009 Unit 2008 Volume Penjualan Logam Timah Tin Metal Sales Volume Mton 49.240 46.438 Harga Jual Rata-rata Invoice Invoice Average Selling Price USD/Ton 13.558 18.692 Nilai Tukar Rata-rata Average Exchange Rate Rp/USD 10.302 9.545 Miliar Rp Million Rp 6.878 8.285 Nilai Penjualan Logam Timah Tin Metal Sales Value PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 63 Sebagai agen penjualan untuk pasar Eropa dan Amerika, Indometal London Limited (Ltd) melakukan kegiatan distribusi dan pemasaran untuk wilayah tersebut. Sedangkan kawasan Asia Pasifik dan domestik, kegiatan pemasaran dan distribusi dilakukan secara langsung di bawah perusahaan induk di kantor pusat PT Timah (Persero) Tbk. Indometal London Limited (Ltd), as the sales agent for European and American markets, distributes and markets the Company’s products in the regions. Sales in the AsiaPacific and domestic markets are carried out directly by the parent company, PT Timah (Persero) Tbk from its main office. Volume Penjualan Timah per Wilayah Penjualan Tin Sales Volume per Region of Sales in 2009 Volume Penjualan Timah Tin Sales Volume Satuan Item 2009 2008 Domestik Domestic Mton 1.324 1,267 Asia Asia Mton 32.543 27.966 Eropa Europe Mton 12.318 16.595 Amerika America Mton 3.055 610 Jumlah Total Mton 49.240 46.438 Besaran penjualan timah di pasaran Amerika mengalami kenaikan hingga 24,45% dari 610 Mton menjadi 3.055 Mton. Sebelumnya, pasar Amerika telah menjadi bidikan negara penghasil timah seperti Peru dan Brasil, tetapi kenaikan penjualan di pasaran ini seharusnya menjadi pendorong bagi penguatan pangsa pasar luar negeri. The Company’s tin sales in the American market grew 24.45% from 610 Mton to 3,055 Mton. Tin-producing countries, including Peru and Brazil, targeted the American market for their products. Higher sales in this market should help strengthen the Company’s foreign market share. Data Penjualan Timah per Negara 2009 & 2008 Tin Sales Data per Country for 2009 & 2008 dalam Mton in Mton Indonesia 1.324 Asia 12.032 1.267 10.380 4.597 4.469 4.468 3.845 1.234 Japan 2009 64 2008 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 South Korea Singapore 775 978 China 685 Taiwan 3.346 3.188 680 510 India Others WHAT WE DID IN 2009 dalam Mton in Mton Amerika Serikat USA Eropa Europe 9.200 3.055 3.760 4.119 3.697 3.390 610 1.905 780 270 358 UK 2009 3.270 3.645 2.120 T O T A L 2008 France 46.438 Germany Luxemburg 979 685 37 Switzerland Italy Netherland Others 49.240 Pada 2009, penjualan terbesar dilihat dari wilayah pemasaran yakni wilayah Asia yang mencapai 32.543 Mton atau 66% dari total penjualan, lalu pasar Eropa 12.318 Mton atau sebesar 25% dan konsumsi domestik sebesar 1.324 Mton serta pasar Amerika 3.055 Mton. Based on marketing regions, 2009 saw Asia consumed most of the Company’s tin products with 32,543 Mton or 66% of total sales, followed by the European market with 12,318 Mton of 25%, the domestic market with 1,324 Mton and the American market with 3,055 Mton. Grafik Penjualan Timah per Brand Tin Sales per Brand Chart dalam Mton in Mton 49.240 46.438 27.069 22.683 11.278 9.568 12.040 6.852 3.225 2.885 Banka Banka LL Mentok Kundur 2009 64 15 Lain-Lain (Other) 2008 Total Dari semua produk timah yang dipasarkan di pasar regional maupun internasional, produk yang terjual paling banyak jenis Banka mencapai 22.683 Mton, disusul jenis Mentok sebesar 12.040 Mton, Banka Low Lead (LL) 11.278 Mton dan Kundur 3.225 Mton serta produk lain 15 Mton. The Banka type sells better than other types regionally and internationally with sales amounting to 22,683 Mton, followed by the Mentok type with 12,040 Mton, the Banka Low Lead (LL) 11,278 Mton, the Kundur 3,225 Mton and other products 15 Mton. 2. Jenis Produk Timah 2. Types of Tin Products Produk logam timah Perusahaan dapat dibedakan berdasarkan tingkat kualitas kandungan Sn content-nya yakni Banka tin dan Mentok tin yang telah terdaftar di LME. Produk lain adalah Banka Low Lead yang digunakan untuk bahan baku dari lead free solder dan Banka Four Nine adalah timah berkualitas tinggi. The Company’s tin metal products differ by their quality of Sn content, namely the LME-listed Banka tin and the Mentok tin. Other products include the Banka Low Lead used as the raw material of lead free solder and the Banka Four Nine, which is high quality tin. Tin Ingot Lead Free Solder Solder Wire Tin Pellet Tin Shot PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 65 Selanjutnya, PT Timah juga melayani pemesanan produk dengan dengan bentuk dan spesifikasi khusus seperti tin anode, tin special plate, tin shot, tin pellet, tin pyramid, tin cone serta tin alloy atau Babbit dan Pewter. Khusus Babbit dan Pewter adalah merupakan produk paduan yang berbahan baku timah. Futher, PT Timah also makes products to order with special shapes and specification, such as tin anode, tin special plate, tin shot, tin pellet, tin pyramid, tin cone and tin alloy or Babbit and Pewter. Babbit and Pewter are an alloy product with tin as the raw material. Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan bentuknya. Berdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas Banka Tin (kadar Sn 99,9%), Mentok Tin (kadar Sn 99,85%), Banka Low Lead (Banka LL) dan Banka Four Nine (kadar Sn 99,99%). Berdasarkan bentuk terdiri dari Banka Small Ingot, Banka Tin Shot, Banka Pyramid dan Banka Anoda. Products by PT Tambang Timah differ by quality and shape. By quality, it ranges from the Banka Tin (99.9% of Sn), the Mentok Tin (99.85% of Sn), to the Banka Low Lead (Banka LL) and the Banka Four Nine (99.99% of Sn). By shape, it ranges from the Banka Small Ingot, the Banka Tin Shot, the Banka Pyramid and the Banka Anoda. 3. Bursa Perdagangan Timah 3. Produk-produk timah yang merupakan produk komoditi logam dasar (base metal) tersebut diperdagangkan di bursa timah dunia yakni The Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) dan The London Metal Exchange (LME). Pada bursa KLTM, pembeli dan penjual timah dapat bertransaksi secara langsung. Sistem yang berlaku sebelumnya mengadopsi sistem penjualan terbuka dimana pembeli dan penjual bertransaksi bisnis secara langsung dengan cara jual beli yang kompetitif. The tin products, which are base metal commodity products, trade on the global tin markets, namely The Kuala Lumpur Tin Market (KLTM) and The London Metal Exchange (LME). At the KLTM, buyers and sellers of tin products used to make direct deals. This market adopted an open trading system, where buyers and sellers meet in persons to make competitive business deals. Sejak 2001, KLTM telah berganti ke sistem perdagangan elektronik online hingga sekarang. Pembukaan pasar dilakukan setiap hari kerja pukul 10.30 waktu Malaysia. Hanya anggota bursa komoditi yang dapat melakukan transaksi perdagangan di KLTM dan pasar KLTM merupakan pasar komoditi yang bersifat fisik atau ada persyaratan penyerahan barangnya. Sedangkan di bursa LME yang berkedudukan di London, Inggris logam timah termasuk kelompok produk Non-Ferrous Metals dan diperdagangkan dalam bentuk future atau options contracts. Bursa LME membantu para pelaku industri yang menggunakan logam secara fisik untuk memprediksi harga logam di waktu mendatang juga menjadi pedoman harga jual beli dalam transaksi perdagangan fisik di luar LME. Since 2001 onwards, the KLTM switched to an online trading system. The market opens every weekday at 10.30 Malaysia (local) time. No non-commodity exchange members are allowed to trade on the KLTM. The KLTM is a physical commodity market, where delivery of goods is required. In contrast, the London, United-Kingdom -based LME trades tin metal, categorized as Non-Ferrous Metals products, in futures or options contracts. The LME assists industry participants using metals physically in predicting future prices of metals. It also serves as price guidelines for physical transactions outside of the LME. 4. Distribusi dan Pemasaran Timah 4. Distribution and Marketing of Tin Products Dalam proses distribusi dan pemasaran, Perusahaan tidak hanya memastikan produk dapat menghasilkan profitabilitas. Tetapi bagaimana menjalankan kegiatan pemasaran yang dapat memberi nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. In the distribution and marketing of its products, not only does the Company ensure that its products make profits, but also design marketing activities that generate value added for its stakeholders. Bagi Perusahaan, kegiatan pemasaran meliputi kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah. Logam timah yang dihasilkan Perusahaan hampir 95% diekspor ke luar negeri dan hanya 5% untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Adapun negara tujuan ekspor logam tersebut antara lain meliputi wilayah Asia Pasifik, Eropa dan Amerika. To the Company, marketing means sales and distribution of tin metal. The Company exports 95% of its tin metal to the global market, while only 5% for the domestic market. The tin metal is exported to, among others, the Asia-Pacific region, Europe and the United States. 66 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Tin Commodity Exchange WHAT WE DID IN 2009 Jumlah pelanggan untuk wilayah Eropa mencapai 44 perusahaan pada 2009 yang meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 23 perusahaan. Sedangkan pasar Amerika, Perusahaan memiliki 8 pelanggan yang sebelumnya hanya 5 pelanggan. Dan untuk wilayah Asia, jumlah pelanggan pada tahun 2009 tercatat sebesar 39 perusahaan meningkat 34% dari jumlah pelanggan tahun 2008 sejumlah 29 perusahaan. Pelanggan di wilayah Domestik pada tahun 2009 tercatat sebesar 12 perusahaan. In 2009, the Company has 44 customers of European companies from previously 23. While in American market, the Company has 8 companies from previously only 5 companies. Whereas, in the same year, there is 34% increase of customers in Asian market from 29 to 39 companies. Domestic customers reaches to 12 companies in 2009. Negara tujuan ekspor di wilayah Asia Pasifik adalah Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura. Sedangkan wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Amerika dan Kanada. Asia-Pacific countries to which the Company exports its products include Japan, Korea, Taiwan, China and Singapore. The European countries include the United Kingdom, the Netherlands, France, Spain, and Italy. Others are the United States and Canada. Kegiatan distribusi Perusahaan untuk tujuan ekspor dilakukan melalui pelabuhan di Singapura. Sedangkan untuk permintaan timah domestik, distribusi dilakukan dari gudang Perusahaan yang terletak di Jakarta untuk didistribusikan langsung. Produk yang didistribusikan tersebut dapat digunakan oleh konsumen baik secara langsung dan tidak langsung. Perusahaan juga bekerja sama dengan perusahaan pengelola pergudangan yang telah diakui kompetensi dalam pengelolaan kegiatan pergudangan, yaitu dengan PT Bhanda Ghara Reksa di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Timur untuk penyimpanan produk logam yang akan di alokasikan bagi penjualan dalam negeri serta C. Steinweg Warehousing (FE) Pte. Ltd. Singapore untuk pengelolaan persediaan logam di wilayah Asia, C. Steinweg Handelsveem BV di Rotterdam untuk logam yang akan didistribusikan di wilayah Eropa dan C Steinweg di Baltimore untuk barang yang akan didistribusikan di wilayah Amerika. The Company exports its products via a port in Singapore. For domestic demand, the Company distributes products directly from its Jakarta warehouse. The consumers may use the distributed products directly or indirectly. The Company is collaborating with warehousing companies with established reputation, namely PT Bhanda Ghara Reksa in Kelapa Gading, East Jakarta for storing its products allocated for the domestic market, C. Steinweg Warehousing (FE) Pte. Ltd. Singapore for the Asian market, C. Steinweg Handelsveem BV in Rotterdam for the European market and C. Steinweg in Baltimore for the U.S. market. Berdasarkan tipe konsumennya, logam timah Perusahaan biasanya digunakan oleh pengguna langsung (end user) seperti pabrikan pada industri solder, industri pelat timah, dan pengguna lain yakni pedagang besar (trader) serta merchant yaitu pembeli besar yang menggunakan sendiri logam timah untuk pabrik yang dimiliki juga dijual kembali kepada pembeli lain yang membutuhkan contohnya adalah Mitsubishi untuk pembeli dari wilayah Asia yang melakukan penjualan kembali di negara Jepang. Based on types of consumers, the Company’s tin metal is used by end users, including manufacturing in the solder industry, the tin plate industry, while other users include traders and merchants. The latter are wholebuyers that use tin metal for their plants or resell it. Such an example is Mitsubishi that buys metal tin and resells it in Japan. Sebagai komoditi internasional dan terdaftar dalam pasar bursa logam London Metal Exchange (LME) di London, Inggris, kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh Perusahaan dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh LME yaitu LME BS EN 610:1996 dan ASTM B 339-1995 sehingga merupakan produk yang terjamin dan dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan beratnya. As an international commodity listed at the London Metal Exchange (LME) in London, the united Kingdom, each of the Company’s products is guaranteed by the weight and analysis certificate of international standards and it is in reference to product standards set by the LME, namely LME BS EN 610:1996 and ASTM B 339-1995. This guarantees the Company’s products, in that, their quality and weight are well-examined and well-measured and accountable to queries. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 67 Segmen Jasa Keteknikan Technicality Service Segment Pada segmen ini, PT Timah (Persero) Tbk selaku perusahaan induk mempercayakan operasional dari sisi bisnis jasa keteknikan pada dua anak usahanya yakni PT Timah Industri (TI) dan PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK). In this segment, PT Timah (Persero) Tbk as the parent company entrusts its subsidiaries PT Timah Industri (TI) and PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK) with technicality service aspects. PT Timah Industri bergerak di bidang usaha keteknikan dan re-engineering. Aktivitas bisnisnya meliputi perdagangan, konsultasi, pengelolaan proyek, studi kelayakan dan layanan terkait lainnya di bidang industri dan mekanik. Sedangkan PT DAK memiliki bidang usaha jasa galangan kapal dan transportasi serta keagenan material dan perlengkapan yang berhubungan dengan pekerjaan galangan kapal. PT Timah Industri operates in the technicality service and re-engineering segment. Its business activities include trading, consultation, project management, feasibility study and other related services in the industrial and mechanical sectors. PT DAK, on the other hand, runs docking and transportation services as well as material and equipment agency related to the docking sector. Bisnis inti PT Timah Industri adalah menghasilkan produk cor bagi kebutuhan PT Tambang Timah. Sedangkan bagi pengguna jasa dari luar perusahaan, PT Timah Industri menyediakan jasa konstruksi, layanan, pembuatan peralatan tambang pada khususnya sebagai bagian dari optimalisasi kapasitas yang tersedia. The core business of PT Timah Industri is producing casting products for PT Tambang Timah. PT Timah Industri provides external users with such services as construction, assistance, and the making of mining equipment as part of the Company’s capacity optimization. Selama 2009, PT Timah Industri (PT TI) mengoperasikan Balai Karya Las/Konstruksi, Pabrik Pengecoran Logam, Pabrik Oksigen, Balai Karya Mesin, Balai Karya Listrik dan PLTD dengan besaran produksi per 31 Desember 2009 sebagai berikut: In 2009, PT Timah Industri (PT TI) operated the Welding/ Construction Work House (BKL/K), the Metal Casting Plant, the Oxigen Plant, the Machinery Work House (BKM), the Electricity Work House (BKL) and the Diesel-Powered Plant (PLTD) with production volumes as of December 31, 2009 as follows: Produksi PT TI 2009 Production of PT TI in 2009 No Aktivitas Perusahaan Company's Activity Unit 2009 2008 1 Balai Karya Las/ Konstruksi Welding / Construction Work House Ton 3.286 3.383 2. Pabrik Pengecoran Logam Metal Casting Plant Ton 1.086 1.020 3 Pabrik Oksigen Oxygen Plant 000 Liter 147 162 4 Balai Kerja Mesin Machinery Work House 000 Jam 147 162 5 Balai Karya Listrik Electricity Work House 000 Jam 67 100 6 PLTD Diesel Powered Plant 000 Kwh 11.126 13.368 PT TI melalui Balai Karya Las/ Konstruksi mengerjakan konstruksi dan pengelasan tujuannya untuk membuat maupun memperbaiki konstruksi baja, peralatan untuk operasional PT Tambang Timah (Kapal Keruk), Tambang Darat dan Pusat Metalurgi untuk kegiatan operasional maupun investasi. PT TI through the Welding/Construction Work House, carries out construction and welding activities such as making and repairing steel constructions, operational equipment of PT Tambang Timah (Dredges), Onshore Mine and Metallurgy Center for operational and investment purposes. Selama 2009, pekerjaan yang terkait dengan kegiatan jasa konstruksi dan pengelasan PT Tambang Timah berkurang, hal ini mempengaruhi produksi Balai Karya Las/ Konstruksi tahun 2009 menjadi lebih rendah 3% yakni 3.286 ton dari tahun sebelumnya 3.383 ton. Less demand for construction and welding works by PT Tambang Timah in 2009 reduced the 2009 production of the Welding/Construction Work House by 3% from 3,383 tons to 3,286 tons. 68 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Selain itu, pabrik pengecoran logam menghasilkan produk cor untuk kebutuhan spare part kapal keruk baik jenis ferrous (cast steel & cast iron) maupun non ferrous (bronze & white metal/ babbith). Pada 2009, produksi cor yang dihasilkan mencapai 1.086 ton atau 69% dari target tahun ini. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 6% karena telah dilakukan pengadaan intensif melalui proses blanket order kepada mitra usaha melalui logistik PT Timah. Furthermore, the metal casting plant produces cast products for the spare parts of ferrous (cast steel & cast iron) and non-ferrous (bronze & white metal/babbith) dredges. 2009 saw cast production reach 1,086 tons or 69% of this year’s target. This suggests a 6% increase from that of last year due to intensive procurement through a blanket order process to business partners using the logistics of PT Timah. Sedangkan pabrik oksigen menyediakan produk oksigen yang akan dipergunakan internal PT Timah (Persero) Tbk. Besaran produksi oksigen per 31 Desember 2009 mencapai 656.000 liter atau 114% dari target tahun 2009 sebesar 576.000 liter. Jika dibandingkan dengan tahun 2008 terjadi peningkatan sebesar 20%. Produksi zat asam tahun 2009, hanya 1 unit mesin yang beroperasi yakni 2 mesin yang beroperasi rutin, 1 mesin yang telah dipersiapkan pada pertengahan tahun tinggal kolom oksigen 1 masih diperbaiki. The oxygen plant provides oxygen products used internally by PT Timah (Persero) Tbk. Oxygen production volume as of december 31 2009 amounted to 656,000 liters or a 114% increase from the 2009 target of 576,000 liters. This suggests a 20 percent growth from that in 2008. For the 2009 acid production, 2 machines operate routinely while another one that has been prepared in the middle of the year is still under repair. Untuk produksi Balai Karya Mesin selama 2009 mencapai 147.000 jam atau 8% lebih rendah dari RKAP sebesar 160.000 jam dan lebih rendah 9% dari tahun sebelumnya. Produksi tersebut lebih rendah dibanding RKAP karena perubahan dari sistem satuan ke sistem paket pekerjaan dari PT Tambang Timah. Pada sistem paket ini nilai pekerjaan tetap terpenuhi 100%, tetapi dinilai dari volume satuan menjadi lebih rendah. The 2009 production of the Machinery Work House reached 147,000 hours or 8% lower than the RKAP of 160,000 hours and a 9% decrease from that of last year. These decreases in production were the impact of a work switch from a unit system to a package system applied by PT Tambang Timah. While the package system fully accomplished the work load available, it is lower seen from the unit volume. Adapun kegiatan Balai Karya Mesin meliputi pekerjaan bubut, frais, bor dan pekerjaan mekanik lain. Balai Karya Mesin untuk kegiatan jasa perbaikan engine termasuk pada operasional bagian usaha lain Balai tersebut. The Machinery Work House is engaged in such activities as lathing, milling, drilling, and other mechanical work. An engine repair service is the Machinery Work House’s other business line. Sementara itu, untuk PLTD yang mulai beroperasi tahun ini telah berproduksi mencapai 14.126.000 Kwh atau naik 104% dari RKAP sebesar 13.627.000 Kwh dan naik 106% dari tahun sebelumnya. Dilihat dari sisi produksi, kinerja yang diharapkan pada bagian PLTD ini sudah tercapai. Tetapi menilik pada sistem operasional produksi dinilai masih kurang dapat diandalkan dibanding standar pada umumnya. Penyebabnya jaringan sistem proteksi berlapis sebagian sudah tidak berfungsi dan posisi jaringan di dalam jalur yang rentan terhadap gangguan alam. The Diesel-Powered Plant (PLTD), which began its production this year, generated 14,126,000 Kwh or a 104% increase from the RKAP of 13,627,000 Kwh, and a 106% increase from that of last year. While production wise the PLTD has met the targeted performance, its production operational system is lower than widely-accepted standards. This is because the multi-layered protection system is partly disfunctional and the network’s path is prone to natural disturbances. Segmen Usaha Jasa dan Penambangan di Luar Timah Service and Mining Business Segments Non Tin Mining Pada segmen ini, PT Timah (Persero) Tbk memiliki dua anak perusahaan yang berada di bawahnya yakni PT Timah Investasi Mineral (PT TIM), PT Timah Eksplomin (PT TE). In these business segments, PT Timah (Persero) Tbk has two subsidiaries PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) and PT Timah Eksplomin (PT TE). 1. Penambangan Batubara 1. Coal Mining Melalui anak usaha PT TIM, Perusahaan mengembangkan bisnis di bidang penambangan batubara hingga Through its subsidiary PT TIM, the Company has developed a coal mining and sales business line. Facilitated by a PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 69 penjualannya. Berbekal fasililitas crushing plant yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas produk batubara, Perusahaan yakin upaya diversifikasi usaha ini mampu menopang performa pertumbuhan yang berkelanjutan. Hasil batubara PT TIM tersebut akan diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Korea, Filipina, Malaysia, India dan beberapa negara di Eropa yang hingga tahun ini jumlahnya terus meningkat hingga sekarang. crushing plant that boosts the quality of coal products, the Company is optimistic that the business diversification will promote sustainable growth performance. The coal output mined by PT TIM will be exported to such countries as Japan, Korea, the Philippines, Malaysia, India and European countries, and the number of exported countries continue to increase. Usaha di bidang batubara tetap memberikan kontribusi berarti bagi Perusahaan. Pendapatan dari penjualan batubara, baik yang dihasilkan oleh PT Tanjung Alam Jaya maupun yang dibeli dari mitra usaha diperoleh naik sebesar 8% dari Rp 741,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 803,9 miliar pada akhir tahun 2009. This coal business line has contributed significantly to the Company. Income from coal sales, both obtained from PT Tanjung Alam Raya and business partners, increased 8% from Rp 741.9 billion in 2008 to Rp 803.9 billion at the end of 2009. 2. Penambangan Mineral Lain (Non Timah) dan Jasa Eksplorasi 2. Mining of Other Minerals (Non Tin) and Exploration Service Selain itu, pada segmen ini juga termasuk operasionalisasi eksplorasi dari PT Timah Eksplomin (PT TE) selaku anak perusahaan PT Timah (Persero) Tbk. PT TE tersebut mendukung operasional eksplorasi PT Tambang Timah, usaha pabrik pasir Gravel Pack Sand, eksploitasi Bijih Besi milik PT Tambang Timah di Belitung. Selain itu, PT TE juga melakukan kegiatan eksplorasi non timah pada induk perusahaan dan pihak eksternal. This segment includes exploration operations by PT Timah Eksplomin (PT TE) as the subidiary of PT Timah (Persero)Tbk. PT TE supports exploration activities of PT Tambang Timah, Gravel Pack Sand’s sand plant, Iron Ore exploitation by PT Tambang Timah in Belitung. Moreover, PT TE is also engaged in non-tin exploration for the Holding Company’s expansion projects and for outside parties. Selama tahun 2009, PT Timah Eksplomin telah melakukan kegiatan eksplorasi dengan PT Tambang Timah mencakup: Exploration conducted by PT Timah Eksplomin and PT Tambang Timah in 2009 included: Kegiatan Eksplorasi PT Timah Eksplomin 2009 PT Timah's Mining Activity 2009 No 1 2. 3 4 5 6 Aktivitas Activity Survei Geologi Geological Survey Survei Geofisika Geophysical Survey Pemboran Darat (Tailing) Tailing Drilling (Onshore) Pemboran Prospeksi (Laut) Prospection Drilling (Offshore) Pemboran Produksi (Laut) Production Drilling (Offshore) Pemboran Konsolidasi (Laut) Consolidation Drilling (Offshore) Unit 2009 Real km2 km2 mtr mtr mtr mtr 374 999 36.551 147 54.841 1.615 % 93,50 99,90 162,45 84,85 91,40 53,83 Selama tahun 2009, realisasi kegiatan Survei Geologi sebesar 374 kilometer persegi atau 93,50% dibanding RKAP 2009 sebesar 400 kilometer persegi. Sementara itu, terkait kegiatan Survei Geofisika sebesar 999 kilometer persegi atau 99,90% dibandingkan RKAP 2009 sebesar 1.000 kilometer persegi. The Geological Survey in 2009 covered 374 kilometer square or 93.50% of the 400 kilometer square planned in the RKAP, while the Geophysical Survey covered 999 kilometers square or 99.90% of the 1,000 kilometer square planned in the RKAP. Selain itu, realisasi pemboran darat/ tailing tahun 2009 mencapai 36.551 meter atau sebesar 162,45% dari RKAP 2009 sebesar 22.500 meter. Pada realisasi Pemboran Prospeksi di laut tercapai sebesar 13.364 meter atau 84,85% dari RKAP. Pemboran Produksi di laut tercapai The land tailing drilling in 2009 covered 36,551 meters or 162.45% of the 22,500 meters planned in the RKAP. Offshore Prospection Drilling covered 13,364 meters or 84.85% of the RKAP. Offshore Production Drilling covered 54,841 meters or 91.40% of the RKAP and the 70 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 PT Timah (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya PT Tambang Timah melakukan diversifikasi usaha ke industri hilir timah yaitu industri solder untuk peningkatan nilai tambah dari logam timah. PT Timah (Persero) Tbk, through its subsidiary PT Tambang Timah, expanded to the tin downstream industry, namely the solder industry to enhance the value added of tin metal. 54.841 meter atau 91,40% dari RKAP dan pemboran pemantapan tercapai 1.615 meter atau 53,83% dari RKAP. Kegiatan Survei dan Pemboran di Laut dengan menggunakan kapal milik PT Timah Eksplomin, yaitu 1 unit Kapal Survei, Bor Geotin dan kapal bor mitra sebanyak 5 unit. consolidation drilling covered 1,615 meters or 53.83% of the RKAP. The offshore surveys and drillings were conducted using PT Timah Eksplomin’s 1 unit Survey Ship, Bor Geotin and 5 units of drilling ship owned by business partners. 3. Industri Hilir 3. Downstream Industry PT Timah (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Tambang Timah melakukan diversifikasi usaha ke industri hilir timah yaitu industri solder untuk peningkatan nilai tambah dari logam timah. PT Timah (Persero) Tbk through its subsidiary PT Tambang Timah, expanded to the tin downstream industry, namely the solder industry to enhance the value added of tin metal. Alasan Perusahaan mendorong industri solder ini karena solder adalah produk yang sangat penting dan dibutuhkan oleh pabrikpabrik perakitan komponen elektronik dan industri otomotif. Bahan ini digunakan untuk menggabungkan berbagai komponen sehingga bisa terkoneksi satu sama lain dan dapat difungsikan dengan baik. Demikian pentingnya solder ini karena tidak ada substitusi yang dapat menggantikan fungsinya. The Company promotes the solder industry because it is an important industry and is needed by assembling plants of electronic components and the automotive industry. Solder is used to blend a variety of components to allow for well-connected and well-functioned components. Up to now, no substitution with similar effectiveness is known to replace this highly important role played by solder. Selama tahun 2009, PT Timah baru mengawali produksi dan penjualan timah solder. Pada paruh pertama 2009, Perusahaan telah menyelesaikan instalasi peralatan dan fasilitas pendukung di pulau Kundur dan uji coba produksi yang dilakukan di paruh pertama tahun 2009. Pabrik solder wire ini memiliki dua lini produksi yaitu lini produksi Lead Free Solder dan lini produksi Lead Tin Solder dengan total kapasitasnya 2.100 Mton/tahun. During 2009, PT Timah has just started the production and sales of tin solder. On the first half of 2009, the Company has finished installing the equipments and supporting facilities in Kundur Island. The production prototype is done in the first half year of 2009. The solder wire plan has two line productions, which are Lead Free Solder and Lead Tin Solder productions with total capacity of 2,100 Mton/year. Sebelum proses produksi telah dilakukan pengetesan terhadap komposisi alloy dan kandungan RoHS di laboratorium independen SGS untuk mendapatkan kualitas produk yang memuaskan. Selain itu, PT Timah telah mendapatkan ijin Lead Free Solder dari Iowa State University, sehingga dapat menjual solder dengan komposisi SnAgCu dengan leluasa. Before the production process, testing towards alloy and RoHS compositions is done in SGS independent laboratory to achieve the satisfaction on the quality of products. In addition, PT Timah has also have the license of Lead Free Solder from Iowa State University, hence can sell solders with SnAgCu composition legally. Dengan menggunakan brand Timah Solder, produk perdana dengan tujuan pelabuhan Hongkong diekspor pada bulan Juli 2009 dengan membawa 2 kontainer solder wire sebanyak 24 Mton. Hingga 31 Desember 2009, Perusahaan telah melakukan 4 kali ekspor dengan total produk sebanyak By using Timah Solder brand, the initial product, which is 2 containers of solder wire of 24 Mton, with destination to Hongkong was exported on July 2009. Up to 31 December 2009, the Company has exported 4 times with total products PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 71 72 Mton. Lini produk yang dibawa adalah solder wire dengan komposisi yakni SnCu 99.3/0.7, SnAgCu 96.5/3/0.5, SnAgCu 99/0.3/0.7 dan SnPb 63/37 yang seluruhnya diarahkan untuk pasar Cina. exported of 72 Mton. Product lines brought are solder wire with composition of SnCu 99.3/0.7, SnAgCu 96.5/3/0.5, SnAgCu 99/0.3/0.7 and SnPb 63/3 with all markets go to China. Pasar yang dituju selain ke Hongkong, Perusahaan juga telah memperkenalkan produknya ke Vietnam dan pasar domestik seperti Batam dan Jakarta. Selain itu, potensi market juga datang dari Malaysia, Pakistan, Taiwan dan Jepang yang saat ini sedang dalam proses penjajakan untuk penetrasi pasarnya. Besides Hongkong, the Company has also introduced its products to Vietnam and domestic markets such as Batam and Jakarta. Moreover, market potential has also come from Malaysia, Pakistan, Taiwan, and Japan, which are in the process of market penetration. Selain Tin Solder, PT Timah juga memperkuat sektor industri hilir melalui pembangunan pabrik Tin Chemical di Cilegon pada saat ini masih dalam proses pembangunan pabrik beserta fasiliats pendukungnya. Usaha Tin Chemical bertujuan menghasilkan produk timah yang lebih customized dan dapat digunakan untuk kebutuhan seharihari seperti industri plastik, PVC dan produk turunannya seperti LCD (super konduktor) dan untuk industri kimia antara lain sebagai flame retardant. Besides Tin Solder, PT Timah also strengthen downstream industry through the development of Tin Chemical plan in Cilegon, in which at this moment is still on progress, including the supporting facilities. Tin Chemical business aims to generate more customized tin products and can be used for daily needs, such as plastic industry, PVC and derivatives products such as LCD (super conductor) and for chemical industry i.e. for flame retardant. Strategi pengembangan industri hilir dengan produk yang lebih customized juga merupakan strategi Perusahaan untuk menjaga tingkat pertumbuhan pendapatan Perusahaan agar dapat tetap stabil dalam menghadapi fluktuasi harga logam timah dunia. Karena pada umumnya harga produk industri hilir relatif lebih stabil dan hanya bergerak pada range harga tertentu. Downstream development strategy with more customized product has become the Company’s strategy to stabilize the growth of Company’s revenue therefore the Company is able to tackle problems related to world tin price fluctuation. This is due to the price of downstream products that is relatively stable and move to certain price range. Sementara itu, untuk mewujudkan diversifikasi horisontal, Perusahaan melakukan pengembangan usaha berbasis kompetensi yakni pertambangan mineral lainnya. Adapun upaya untuk meningkatkan sektor ini dengan melakukan pengembangan usaha di bidang pertambangan batubara, pengolahan aspal buton bekerjasama dengan PT Sarana Karya (SAKA) serta usaha jasa pengedokan dan galangan kapal. Meanwhile, to achieve the horizontal diversification, the Company has expand business line based on competency, which is other mineral mining. One way to boost this sector is by developing coal mine business, Buton asphalt processing in conjunction with PT Sarana Karya (SAKA), also docking service and dockyard business. Proyek kerjasama aspal buton masih dalam tahap pengembangan teknologi pengolahan untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan pasar dan industri. Ke depan, Perusahaan akan memantapkan lini bisnis pengolahan aspal buton agar lebih berkontribusi bagi perusahaan induk. The cooperation project of Buton asphalt is still in technology development stage in order to produce products according to market and industry’s needs. Towards the future, the Company will stabilize Buton asphalt business line so it contributes to the holding company. Di sisi lain, industri galangan kapal milik Perusahaan telah melaksanakan langkah progresif dengan melakukan akuisisi galangan kapal di wilayah Selindung, Bangka milik PT Dwi Jasa Mitra. Perluasan galangan kapal tersebut dalam rangka upaya peningkatan kontribusi anak usaha bagi Perusahaan dan dalam rangka mendukung strategi Perusahaan untuk peningkatan kapasitas produksi dengan membangun kapal dan tongkang dengan kapasitas yang lebih besar serta membangun Kapal Isap Produksi milik perusahaan. On the other side, the dockyard industry owned by the Company has the progressive steps by acquiring dockyards in Selindung area, Bangka, owned by PT Dwi Jasa Mitra. Expansion of dockyards is aimed to increase the contribution of subsidiaries for the Company and in order to support the Company’s strategy to boost the production capacity by building ships and barges with larger capacity as well as developing Company’s Cutter Suction Dredge. 72 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Anak Perusahaan Subsidiaries Untuk mewujudkan pertumbuhan perusahaan, Perusahaan memiliki empat segmen bisnis meliputi penambangan timah, pemasaran, jasa keteknikan, usaha jasa dan penambangan di luar timah. Dari masing-masing segmen tersebut, Perusahaan membawahi anak perusahaan yang mengoperasionalkan keempat lini usaha tersebut. In order to maintain growth, the Company is supported by four business segments, i.e. tin mining, marketing, technical service, non-tin mining activities. Each business segment is operated by a subsidiary of the Company. Anak perusahaan adalah suatu badan hukum yang dibentuk untuk mendukung kegiatan Perusahaan yang dikelola secara mandiri namun kegiatan operasionalnya masih dalam pengawasan Perusahaan. Adapun anak perusahaan PT Timah (Persero) Tbk terdiri dari PT Tambang Timah, Indometal London (Limited), PT Timah Industri, PT Dok & Perkapalan Air Kantung, PT Timah Investasi Mineral, dan PT Timah Eksplomin. The subsidiaries are legal entities, established to support the Company’s business. They are managed independently however their operations are still under the auspices of the Company. The subsidiaries of PT Timah (Persero) Tbk are consisted of PT Tambang Timah, Indometal London (Limited), PT Timah Industri, PT Dok & Perkapalan Air Kantung, PT Timah Investasi Mineral, and PT Timah Eksplomin. Komitmen PT Timah untuk memberi nilai tambah pada bisnis yang dijalankan adalah melalui anak-anak perusahaan yang secara berkelanjutan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan Perusahaan. Melalui anak perusahaan ini diharapkan Perusahaan mampu menawarkan “pelayanan satu atap” dengan kualitas hasil yang terjaga dan berstandar internasional. It is the commitment of PT Timah to provide value-added business, developed by subsidiaries, which provides positive contribution to the Company’s growth in a sustainable way. Through these subsidiaries, the Company hopes to offer “one stop service” with guaranteed quality and international standard. PT TAMBANG TIMAH PT TAMBANG TIMAH 1. Tinjauan Umum 1. Overview PT Tambang Timah (PT TT) adalah salah satu anak usaha PT Timah (Persero) Tbk yang berdiri sejak 1998. Dalam kegiatan operasionalnya, PT TT menggunakan hak penambangan timah yang biasa disebut Kuasa Pertambangan (KP) yang dimiliki untuk melakukan kegiatan penambangan timah dan mineral lainnya baik di darat maupun lepas pantai (laut). Menunjang aktivitas utama tersebut, PT TT juga mengoperasikan pengolahan bijih timah dari peleburan hingga pemurnian logam timah. PT Tambang Timah (PT TT) is one of subsidiaries of PT Timah (Persero) Tbk, established in 1998. In carrying out its operation, PT TT utilizes its right called Mining Concession (KP) to carry out tin exploration and other mineral resources both on land and offshore. In supporting its main activities, PT TT also operates tin ore processing plant, from smelting to purification of tin. Adapun produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok timah maupun dalam bentuk sesuai permintaan pelanggan. Logam timah produk PT Tambang Timah sudah dipatenkan dengan merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange (LME) maupun di Kuala Lumpur Tin Market (KLTM). Products that it produces are tin metal, tin bar as well as other forms in line with the demand of clients. Tin metal product of PT Tambang Timah has been patented with a trademark, and registered on the London Metal Exchange (LME) as well as on the Kuala Lumpur Tin Market (KLTM). PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 73 Proyek Tin Solder Tin Solder Project Untuk memperkuat industri hilir, PT Timah (Persero) Tbk memperluas usahanya melalui industri solder dengan mendirikan pabrik Tin Solder. Mengingat kegunaan solder sebagai produk yang sangat diperlukan oleh pabrik-pabrik perakitan komponen elektronik dan industri otomotif. Mulai tahun 2009, Perusahaan mulai memproduksi dan melakukan penjualan produk timah solder. Pada paruh pertama tahun 2009, perusahaan telah menyelesaikan instalasi peralatan dan fasilitas pendukung di pulau Kundur, Riau serta uji coba produksi. In order to strengthen downstream industry, PT Timah (Persero) Tbk expanded its business through solder industry by establishing Tin Solder plant. Solder is an important product needed by electronic and automotive component assemblers. The Company began producing and selling tin solder products since 2009. In the first half of 2009, the company has completed the installation of equipments and supporting facilities in Kundur Island, Riau as well as undertaking trial production. Pabrik solder wire ini memiliki dua lini produksi yaitu lini produksi Lead Free Solder dan lini produksi Lead Tin Solder dengan total kapasitasnya 2.100 Mton per tahun. Perusahaan telah memasarkan produk ini ke Hongkong, Vietnam dan market domestik, yaitu Batam dan Jakarta. Potensi pasar juga datang dari Malaysia, Pakistan, Taiwan dan Jepang yang saat ini sedang dalam proses penjajakan untuk penetrasi pasarnya. Pada tahun 2009, usaha tin solder telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 9,14 miliar kepada PT TT. Solder wire plant has two production lines, i.e. Lead Free Solder production line and Lead Tin Solder production line with total capacity of 2,100 Mton per year. The company has marketed this product to Hongkong, Vietnam and domestic market, i.e. Batam and Jakarta. There are also other potential markets such as Malaysia, Pakistan, Taiwan and Japan. The company is now studying the possibility to penetrate those new markets. In 2009, the tin solder business contributed income of Rp 9.14 billion to PT TT. 2. Kinerja Operasional 2. Operational Performance Penjualan selama tahun 2009 sebesar Rp 6.878 miliar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 8.285 miliar. Sementara itu, perolehan laba bersih juga turun dari Rp 1.687 miliar pada 2008 menjadi Rp 516 miliar tahun ini. Hal ini disebabkan turunnya harga timah dunia karena dampak krisis ekonomi tahun sebelumnya. Sales in 2009 reached Rp 6,878 billion, declined from previous year’s sales of Rp 8,285 billion. Meanwhile, net income also declined from Rp 1,687 billion in 2008 to Rp 516 billion in 2009. The decline was attributable to falling world tin prices as an impact of economic crisis in previous year. Sedangkan produksi logam timah tahun 2009 adalah 45.086 Mton lebih rendah 8% dibandingkan dengan produksi tahun 2008 sebesar 49.029 Mton. Total produksi bijih tahun 2009 sebesar 37.701 ton Sn turun 20% dari produk bijih tahun 2008 sebesar 47.074 ton Sn. Meanwhile, the production of tin metal in 2009 reached 45,086 metric tons, 8% lower compared to production in 2008 at 49,029 metric tons. Total production of tin ore in 2009 reached 37,701 tons Sn, declined 20% from tin ore in 2008 at 47,074 tons Sn. Persediaan bijih yang dimiliki Perusahaan berkurang sebesar 50% yang pada tahun 2008 berjumlah 4.822 ton Sn menjadi tinggal 2.425 ton Sn pada tahun 2008. The supply of tin ore by the Company declined 50% from 4,822 tons Sn in 2008 to 2,425 tons Sn in 2009. Manajemen PT Tambang Timah 2009 The management of PT Tambang Timah 2009 Dewan Komisaris The Board of Commissioners Wachid Usman Setyo Sardjono M. Krishna Syarif Sutisna Prawira Suryadi Saman Soemarno Witoro Soelarno 74 Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Direksi The Board of Directors I Gede Adi Putra Direktur Utama President Director Sutrisno S Tatet Dagat Direktur Tehnik & Operasi Director of Technic and Operation Dwi Agus Setiawan Direktur Administrasi & Keuangan Director of Administration & Finance WHAT WE DID IN 2009 INDOMETAL LONDON (LIMITED) INDOMETAL LONDON (LIMITED) 1. Tinjauan Umum 1. Overview Perusahaan berupaya mendukung sinergi pemasaran produk inti perusahaan dan anak perusahaan demi tumbuhnya pangsa pasar timah di luar negeri. Strategi yang diterapkan untuk mewujudkan hal itu melalui kegiatan pemasaran bersama dalam suatu trading house. The Company is trying to support marketing synergy of core products of the Company and subsidiaries in order to grow tin market overseas. The strategy being implemented is through joint marketing efforts through a trading house. Indometal London (Limited) adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk menjadi agen penjualan timah Indonesia untuk kawasan Eropa. Perusahaan ini didirikan tahun 1988 dan saat ini kantornya berkedudukan di London, Inggris. Tujuan didirikannya Indometal London juga untuk menunjang strategi korporat untuk lebih dekat dengan pasar bursa komoditi logam yaitu London Metal Exchange (LME). Indometal London (Limited) is a subsidiary of the Company, which was specifically established to become agent to serve tin sales from Indonesia to European market. The Company was established in 1988. Its office is located in London, United Kingdom. The purpose of establishing Indometal London is also a strategy of the Company to stay closer to metal commodity exchange, i.e. the London Metal Exchange (LME). Sedangkan kegiatan pemasaran dan pendistribusian timah untuk wilayah penjualan Asia Pasifik dan domestik dilaksanakan secara langsung di bawah kendali korporat di kantor pusat Indonesia. Meanwhile, the marketing and distribution of tin products in Asia Pacific and domestic markets is done directly under the control of head office in Indonesia. 2. Kinerja Operasional 2. Operational Performance Selama 2009, Indometal London Ltd mencatat volume penjualan untuk wilayah Eropa sebesar 12.318 Mton yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 16.595 Mton. Sedangkan untuk pasar Amerika, besaran penjualan justru menunjukkan kenaikan dari 610 Mton pada 2008 menjadi 3.055 Mton pada tahun ini. In 2009, Indometal London Ltd recorded sales volume for European zone amounting to 12,318 Mton, declined from previous sales volume in the region at 16,595 Mton. Meanwhile, as for American market, the sales volume recorded a rise from 610 Mton in 2008 to 3,055 Mton in 2009. Adapun berdasarkan produk yang dijual, pasaran Eropa masih memilih brand Banka dibanding produk lain dengan nilai penjualan 5.385 Mton. Disusul dengan produk jenis Banka Low Lead sebesar 4.503 Mton, Mentok 2.415 Mton dan Banka/Mentok Strip 15 Mton. Produk Banka juga masih digemari di pasaran Amerika dengan mencatatkan nilai penjualan 2.015 Mton dan Banka Low Lead sebesar 1.040 Mton. Based on products that were sold, the European market still prefers product brand, Banka, compared to other products, with total sales volume of 5,385 metric tons. This is followed by Banka Low Lead brand amounting to 4,503 Mton, Mentok 2,415 Mton and Banka/Mentok Strip 15 Mton. The Banka product was also favoured by the American market, with sales volume reaching 2,015 Mton and Banka Low Lead amounting to 1,040 Mton. Adapun total jumlah pelanggan tetap juga mengalami kenaikan di pasaran Eropa dari 23 perusahaan tahun lalu menjadi 44 perusahaan tahun 2009. The number of total fixed costumers in European market also showed an increase from 23 companies in 2008 to 44 companies in 2009. Manajemen Indometal London (Limited) 2009 The management of Indometal London (Limited) 2009 Nama Name Wachid Usman Agung Nugroho Jabatan Title Direktur Director Manajer Manager PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 75 PT TIMAH INDUSTRI PT TIMAH INDUSTRI 1. Tinjauan Umum 1. Overview PT Timah Industri sebagai anak perusahaan PT Timah (Persero) Tbk memiliki bisnis inti di bidang perdagangan dan jasa rekayasa dan industri. Perusahaan yang berdiri sejak 1998 ini meluaskan bidang usahanya ke jasa konstruksi dan fabrikasi suku cadang alat-alat pertambangan. PT Timah Industri, a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk, engages in trading, engineering service and industry as its core businesses. The company, which was established in 1998, expanded its business to construction services and manufacturing of mining equipment spareparts. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, perusahaan ini memiliki sejumlah balai karya yang berlokasi di kawasan industri Air Kantung, Sungai Liat, Bangka. Adapun balai karya tersebut meliputi Balai Karya Mesin, Balai Karya Las dan Konstruksi, Balai Karya Listrik, dan Balai Karya Pengecoran. To support its operations, the Company has a number of workshops (Balai Karya) located in industrial areas of Air Kantung, Sungai Liat and Bangka. The workshops are comprised of Machinery Workshop, Solder/Construction Workshop, Electricity Workshop and Metal Smelting Workshop. Hingga saat ini, Perusahaan melayani PT Tambang Timah sebagai klien utama tetapi seiring bertambahnya pengalaman, sudah ada beberapa klien dari eksternal yang ditangani. Di antaranya perusahaan berhasil memenangkan tender dan menyelesaikan pembangunan lima pabrik kelapa sawit milik perusahaan swasta. The Company mainly serves PT PT Tambang Timah as main client. However as the company gains more experiences there are also a number of external customers, served by the company. This is evident in the company’s successful in winning a tender and completing the construction of five palm oil processing plants owned by private companies. 2. Kinerja Operasional 2. Operational Performance Proyek Pabrik Tin Chemical Tin Chemical Plant Project Penguatan industri hilir juga diupayakan PT Timah (Persero) Tbk melalui pembangunan pabrik Tin Based Tin Chemical di Cilegon, Jawa Barat. Pabrik ini akan menghasilkan beberapa jenis produk seperti Reverse Ester dan Trioglycolate Acid Stabilizer (RE dan TGA Stab). Saat ini masih dilakukan proses pembangunan pabrik melewati dua tahap yang akan dilakukan secara paralel dan ditargetkan selesai pada 2010. The strengthening of downstream industry is being pushed by PT Timah (Persero) Tbk through the development of Tin-Based Tin Chemical plant in Cilegon, West Java. The plant will produce a number of product types such as Reverse Ester and Trioglycolate Acid Stabilizer (RE and TGA Stab). At present, the project is under construction process, and is done in two stages and is targeted to be completed in 2010. Produk TGA Stab digunakan untuk industri plastik atau kemasan sedangkan penggunaan RE-Stab digunakan untuk industri PVC. Kedua produk ini sebagai langkah awal dan ke depannya akan dikembangkan produkproduk turunan Tin Chemical seperti Stannic Oxide untuk bahan LCD (super conductor), Sodium Stannate untuk industri kimia antara lain sebagai flame retardant dan pengembangan yang lain. Pabrik ini menargetkan The TGA Stab product is used by plastic or packaging industry, while RE-Stab is used in PVC industry. The two products are initial steps and going forward more derivative products of Tin Chemical will be developed such as Stannic Oxide for LCD (super conductor), Sodium Stannate for chemical industry, such as flame retardant and development of other products. The plant is targeted Pabrik Tin Chemical menargetkan kapasitas produksi tahap awal 10.000 ton per tahun yang akan dikembangkan terus sampai kapasitas 20.000 ton per tahun. 76 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 The Chemical Tin Plant is targeted to have initial production capacity of 10,000 tons per year and will gradually be raised to 20,000 tons per year. WHAT WE DID IN 2009 kapasitas produksi tahap awal 10.000 ton per tahun yang akan dikembangkan terus sampai kapasitas 20.000 ton per tahun. to have initial production capacity of 10,000 tons per year and will gradually be raised to 20,000 tons per year. Pendapatan PT Timah Industri pada tahun 2009 Rp 910 miliar lebih tinggi 54% dari tahun lalu sebesar Rp 591 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari usaha jasa di bidang Balai Karya Las/Konstruksi, Pabrik Pengecoran Logam, Pabrik Oksigen, Balai Karya Mesin, Balai Karya Listrik dan PLTD. Revenues of PT Timah Industri in 2009 of Rp 910 billion was 54% higher than in previous year of Rp 591 billion. The revenues came from business line Solder/Construction Workshop, Metal Smelting Plant, Oxygen Plant, Machinery Workshop, Electricity Workshop and PLTD. Manajemen PT Timah Industri 2009 The management of PT Timah Industri 2009 Dewan Komisaris The Board of Commissioners Gatut Hari Prasetyo M. Krishna Syarif Achmad Hafid Muchtar Dasuki Bambang Sarwono Abdurrahim Ronald Tambunan Zureidar Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Direksi The Board of Directors Purwijayanto Direktur Utama President Director Dadang Mulyadi Direktur Umum Director of General Affairs PT DOK & PERKAPALAN AIR KANTUNG PT DOK & PERKAPALAN AIR KANTUNG 1. Tinjuan Umum 1. Overview PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) berawal dari perusahaan 'joint venture' antara PT Timah (Persero) Tbk dengan & Perkapalan Kodja Bahari sejak tahun 1996. Hingga pada 1999 seluruh sahamnya dimiliki PT Timah (Persero) Tbk. Salah satu keunggulan anak perusahaan ini terletak di wilayah strategis jalur pelayaran Selat Malaka. PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) began with a joint venture between PT Timah (Persero) Tbk with & Perkapalan Kodja Bahari in 1996. In 1999, all shares of the company were owned by PT Timah (Persero) Tbk. One of the competitive edges of the subsidiary firm is that it is located in strategic location of Malacca Straight. Anak perusahaan ini didirikan untuk menyediakan jasa perbengkelan, galangan kapal, dan transportasi serta keagenan material dan perlengkapan yang berhubungan dengan pekerjaan galangan kapal. The subsidiary firm was established to serve workshop services, shipbuilding service and transportation as well as agent for materials and equipment procurements used in the shipbuilding service. Perusahaan ini telah berkembang dan saat ini mampu memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan di luar lingkup PT Timah (Persero) Tbk. Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan PT ASDP Pusat untuk pembuatan kapal jenis Roro RAJA ENGGANO berkapasitas 400 orang pada tahun 2001 dan kapal KM ASMAT berkapasitas 100 GRT yang diselesaikan tahun 1994. The Company has grown and at present it has the capability to serve companies outside PT Timah (Persero) Tbk. The company also ties up with central office of PT ASDP to build ship, for Roro RAJA ENGGANO type, with a capacity of accommodating 400 passengers in 2001 and KM ASMAT vessel with a capacity of 100 GRT, completed in 1994. Pendapatan PT Timah Investasi Mineral sepanjang 2009 mencapai Rp 803.922 juta yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya Rp 741.958 juta. Revenues of PT Timah Investasi Mineral in 2009 reached Rp 803,922 million, slightly higher than in previous year of Rp 741,958 million. 2. Kinerja Operasional 2. Operational Performance Pada akhir 2009, PT DAK mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9.410 juta yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 12.638 juta. Pendapatan tersebut berasal dari kegiatan reparasi dan pembangunan baru kapal PT Timah dan pihak luar PT Timah serta jasa angkutan laut. In 2009, PT DAK recorded revenues of Rp 9,410 million, which was lower than in previous year of Rp 12,638 million. The revenues were contributed by reparation activities and development of new ships of PT Timah and nonPT Timah as well as sea transportation service. Manajemen PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) 2009 The management of PT Dok & Perkapalan Air Kantung (PT DAK) 2009 Dewan Komisaris The Board of Commissioners Direksi The Board of Directors M. Krishna Syarif Totok Kundarto Rusman Purba Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Larigan Akhmad Rosidi Joni A Rahman Komisaris Commissioner Direktur Utama President Director Direktur Umum Director of General Affairs PT TIMAH INVESTASI MINERAL PT TIMAH INVESTASI MINERAL 1. Tinjauan Umum 1. Overview PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) adalah sebuah usaha PT Timah (Persero), Tbk untuk menggeluti bisnis di sektor pertambangan non timah sejak 1996. Pada 2004, PT Timah Investasi Mineral merealisasikan investasi pada PT Tanjung Alam Jaya (PT TAJ), sebuah perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan Selatan yang mempunyai areal Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) seluas 9.721 ha dan telah beroperasi komersial. Kualitas batubara yang dihasilkan cukup tinggi dengan kadar kalori di atas 6500 dan kandungan sulfur rendah di bawah 1%. PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) is an initiative of PT Timah (Persero), Tbk to engage in non tin mining activities since 1996. In 2004, PT Timah Investasi Mineral realized investment in PT Tanjung Alam Jaya (PT TAJ), a coal mining company in South Kalimantan which secured Work Agreement for Coal Mining Enterprises (PKP2B) on an area of 9,721 hectares and has begun commercial operation. The quality of coal is quite high with calorie level of over 6500 and low sulphure below 1%. Perusahaan ini pun kini mengoptimalkan usahanya dengan menjadi trader di bidang bisnis batubara. Selama ini PT Timah Investasi Mineral melakukan ekspor ke Jepang, Korea, Eropa, Filipina, Malaysia dan India dalam jumlah yang terus meningkat. Currently, the Company is optimizing its business by becoming trader for coal product. So far, PT Timah Investasi Mineral has exported coal to Japan, Korea, Europe, the Philippines, Malaysia and India markets in an increasing volume. 2. Kinerja Operasional 2. Operational Performance Adapun pendapatan perusahaan sepanjang 2009 mencapai Rp 803.922 juta yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya Rp 741.958 juta. Pendapatan perusahaan tersebut berasal dari penjualan produksi batubara dari PT TAJ dan PT TIM. Revenues of the company in 2009 reached Rp 803,922 million, slightly higher than in previous year of Rp 741,958 million. The revenues came from the sales of coal production of PT TAJ and PT TIM. 78 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Volume penjualan batubara mencapai 1.078.586,80 ton pada tahun 2009 terdiri dari penjualan produksi PT TAJ 1.021.576,34 ton dan produk mitra usaha lain sebesar 57.010,46 ton. PT TAJ adalah anak perusahaan PT TIM dan PT Tambang Timah. Coal sales volume reached 1,078586.80 tons in 2009, comprised of production sales of PT TAJ at 1,021,576.34 tons and products of business partners amounting to 57,010.46 tons. PT TAJ is a subsidiary of PT TIM and PT Tambang Timah. Manajemen PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) 2009 The management of PT Timah Investasi Mineral (PT TIM) 2009 Dewan Komisaris The Board of Commissioners Direksi The Board of Directors M. Krishna Syarif Surawardi Bambang Gatot Aryono Hendrika Nora O. Sinaga Budiman Ranadipura Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Direktur Utama President Director PT TIMAH EKSPLOMIN PT TIMAH EKSPLOMIN 1. Tinjauan Umum 1. Overview Tahun 1998 dibentuk PT Timah Eksplomin (PT TE), yang bergerak di bidang penelitian pertambangan, eksplorasi, analisis laboratorium bahan mineral, pembuatan studi kelayakan serta penelitian geologi dan geohidrologi. PT Timah Eksplomin (PT TE) was established in 1998, with main activities in mining research, exploration, laboratory analysis on mineral materials, undertaking feasibility study as well as geology and geohydrology research. PT TE adalah Perusahaan Anak PT Timah (Persero) Tbk yang bergerak di bidang Eksplorasi untuk melayani PT Tambang Timah, juga mengembangkan lini bisnisnya pada pengelolaan usaha pabrik pasir Gravel Pack Sand, eksploitasi Bijih Besi milik PT Tambang Timah di Belitung dan kegiatan eksplorasi non timah proyek Pengembangan Usaha PT Timah (Persero) Tbk serta kegiatan eksplorasi non timah dengan pihak eksternal. PT TE is a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk, engaging in exploration activities to serve PT Tambang Timah, as well as develop its business line in managing Gravel Pack Sand plant, exploitation of iron ore owned by PT Tambang Timah in Belitung and exploration of non-tin mineral development projects of PT Timah (Persero) Tbk as well as exploration activities for non-tin minerals with external parties. Penelitian cadangan batu bara di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sumatera bagian selatan, adalah salah satu kegiatan yang masih berlanjut hingga kini. Ke depan, kegiatan penelitian ini merupakan program pengembangan kegiatan eksplorasi di luar timah. Conducting research to find coal reserves in South Kalimantan, East Kalimantan and southern part of Sumatera are among activities that have been undertaken by the Company. Going forward, these research activities will be part of development program for non-tin exploration activities. 2. Kinerja Operasional 2. Operational Performance Pendapatan PT Timah Eksplomin tahun 2009 mencapai sebesar Rp17,62 milyar atau 46% lebih tinggi, dibanding dengan realisasi tahun 2008 sebesar Rp 12,09 miliar. Revenues of PT Timah Eksplomin in 2009 reached Rp17.62 billion or 46% higher, compared to realization of 2008 revenues of Rp 12.09 billion. Pendapatan PT Timah Eksplomin tahun 2009 terdiri dari pendapatan internal dan eksternal. Pendapatan internal terdiri dari pendapatan jasa survei dan eksplorasi dari PT Tambang Timah dan jasa eksplorasi non timah dari Revenues of PT Timah Eksplomin in 2009 came from internal and external revenue contributions. Revenues coming from internal activities were including survey and exploration service for PT Tambang Timah and exploration PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 79 pengembangan usaha PT Timah (Persero) Tbk untuk kegiatan eksplorasi non timah. Pendapatan eksternal terdiri dari kegiatan penjualan pasir Gravel Pack Sand, Bijih Besi, dan Aspal dari KSO Timah Saka. service of non-tins as part of business development of PT Timah (Persero) Tbk. Revenues stream from external activities came from sale of Gravel Pack Sand, iron ore, and Asphalt from KSO Timah Saka. Manajemen PT Timah Eksplomin The management of PT Timah Eksplomin Dewan Komisaris The Board of Commissioners Direksi The Board of Directors Surawardi M. Krishna Syarif Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner M. Arsyad Muhajid Mangantar Sabungan Marpaung Nuah Perangin-angin Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Direktur Director Komitmen PT Timah untuk memberi nilai tambah pada bisnis yang dijalankan adalah melalui anak-anak perusahaan yang secara berkelanjutan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan Perusahaan. It is the commitment of PT Timah to provide value-added business, developed by subsidiaries, which provides positive contribution to the Company’s sustainability growth. 80 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Analisa Kinerja Keuangan Analysis of Financial Performance Laporan Laba Rugi Statements of Income Tabel Kinerja Keuangan Konsolidasi Perusahaan 2009 dan 2008 Consolidated Financial Performance Table 2009 and 2008 (Dalam jutaan Rp) 2009 2008 (In million Rp) Pendapatan Bersih 7.709.856 9.053.082 Harga Pokok Penjualan 6.556.869 6.334.452 Laba Kotor 1.152.987 2.718.630 Beban Usaha 464.443 648.426 Laba Usaha 688.544 2.070.204 Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (123.081) 30.773 Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi (16.300) 7.952 Laba sebelum Pajak 549.163 2.108.929 Beban Pajak 235.391 766.578 Laba sebelum Hak Minoritas 313.772 1.342.351 Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Bersih (21) 7 Anak Perusahaan Laba Bersih 313.751 1.342.358 Laba per Saham Dasar (satuan penuh) 62 267 Net Revenue Cost of Revenue Gross Profit Operating Expenses Income from Operations Other Income (Charges) - Net Equity in Net Income of Associate Income before Tax Tax Expenses Income before Minority Interest Minority Interest in (Net Income) Loss of Subsidiary Net Income Basic Earning per Share (full amount) Tabel Rincian Penjualan Konsolidasi Perusahaan Tahun 2009 dan 2008 The Breakdown of the Consolidated Sales Table of 2009 & 2008 (Dalam jutaan Rp) 2009 2008 (In million Rp) Logam Timah 6.877.997 8.285.806 Batubara 803.992 741.958 Jasa galangan kapal 9.410 12.638 Jasa eksplorasi 17.617 12.089 Jasa konstruksi, listrik 910 591 dan perbengkelan Tin Metal Sales Coal Shipping dockyard services Exploration services Construction, electrical, and workshop services Penjualan / Pendapatan Usaha Sales / Net Operations Pada tahun 2009, pendapatan PT Timah dan anak perusahaan mencapai Rp 7.709 miliar, lebih rendah 14,84% dibanding dengan pendapatan Perusahaan pada tahun 2008. Penjualan logam Timah dan Batubara masih memberikan konstribusi terbesar terhadap pendapatan Perusahaan, masing-masing sebesar Rp 6.878 miliar (89,21%) dan Rp 804 miliar (10,43%). In 2009, the revenue of PT Timah and its subsidiaries amounted to Rp 7,709 billion, 14.84% lower than in 2008. Tin metal and coal sales have remained the biggest contributors to revenue, at Rp 6,878 billion (89.21%) and Rp 804 billion (10.43%). Tabel Penjualan dan Produksi Timah Tin Sales and Production Table Keterangan Harga Jual Rata-rata (USD/ Mton) Kurs rata-rata (Rp/ USD) Volume Produksi (Mton) Volume Penjualan (Mton) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) 13.558 10.302 45.086 49.240 18.692 9.545 49.029 46.438 73 108 92 106 Details Average of Tin Price (USD/ Mton) Exchanged Rate (Rp/ USD) Production Volume of Refined Tin (Mton) Sales Volume of Refined Tin (Mton) PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 81 Kontribusi pendapatan Perusahaan lainnya berasal dari pendapatan atas jasa galangan kapal, jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan dan eksplorasi. Kontribusi dari pendapatan ini mengalami penurunan seiring dengan menurunnya permintaan dari konsumen eksternal yang disebabkan oleh krisis keuangan global selama tahun 2009. Sebagai bentuk efisiensi Perusahaan atas krisis keuangan global, jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan lebih banyak difokuskan untuk memenuhi kebutuhan internal selama tahun berjalan. Dengan demikian, kontribusi segmen bisnis tersebut adalah hanya sebesar Rp 27,94 miliar terhadap laba konsolidasian. Other revenue was generated from docking, construction, electrical and workshop, and exploration services. Revenue from these services decreased following a drop in external demand resulting from the global financial crisis in 2009. In response to this, the Company increased its operational efficiency by focusing on construction, electrical and workshop services for its internal needs. The revenue contribution from these business segments was therefore reduced to Rp 27.94 billion of the consolidated net profit. 1. Timah 1. Tin Pendapatan timah mempengaruhi secara signifikan 89,21% terhadap pendapatan Perusahaan selama tahun 2009. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2009 telah mengakibatkan penurunan dan selanjutnya mengakibatkan penurunan terhadap pendapatan konsolidasi Perusahaan. The revenue from Tin metal sales represented 89.21% of the Company’s revenue in 2009. However, as a result of the global financial crisis, the Company’s revenue from the sales of tin metal decreased significantly and affected to the significant decrease of Company’s consolidated revenue. Pada awal tahun 2009, sebagai dampak dari krisis keuangan global, harga logam timah dunia di LME mencapai harga terendah sebesar USD 10.055/MT. Harga logam timah tersebut baru mengalami peningkatan pada triwulan keempat tahun 2009 dengan harga tertinggi sebesar USD 16.745 /MT. At the beginning of 2009, due to the global financial crisis, the world tin metal price in LME reached the lowest price of USD 10,055 /MT. The price increased in the fourth quarter of 2009 that reached the highest price at USD 16,745/MT. Harga jual rata-rata logam timah mengalami penurunan dari USD 18.692 /MT di tahun 2008 menjadi USD13.558 /MT di tahun 2009, atau dengan kata lain harga rata-rata logam timah tahun 2009 hanya mencapai 73% dari harga tahun 2008. The average global tin metal sale price decrease from USD 18,692/MT to USD 13,558/MT or 73% of the global tin price in 2008. Kurs rata-rata nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah pada tahun 2009 dan tahun 2008 mengalami peningkatan, yakni Rp 10.302/USD pada tahun 2009 dan Rp 9.545/USD pada tahun 2008. Average exchanged rate of USD to Rupiah in 2009 and 2008 increase from Rp 9,545/USD to Rp 10,302/USD. Krisis keuangan global tidak berpengaruh terhadap volume penjualan logam karena Perusahaan telah memiliki komitmen atas penjualan. Volume penjualan logam mencapai 49.240 MT mencapai 106% dari volume penjualan tahun lalu yang mencapai 46.438 MT. Global financial crisis did not affect the volume of metal sales as the Company has comitment on the sale. Metal sales volume reached 49,240 MT to reach 106% of the sales volume last year that reached 46,438 MT. Di samping itu, guna mencapai efisiensi produksi dan sekaligus mengantisipasi dampak krisis global, Perusahaan mengurangi volume produksi pada tahun 2009 menjadi 45.086 ton dari volume produksi sebesar 49.029 ton pada tahun 2008. Kegiatan produksi hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan/penjualan atas logam timah. To increase production efficiency and manage the impact of the global financial crisis, the Company decreased its production volume to 45,086 tons from 49,029 tons in 2008. The production activity is only done to fulfill demand/sales of tin. 82 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Kendati demikian, turunnya harga jual timah dunia dengan signifikan dan biaya produksi logam timah yang tetap tinggi, telah mengakibatkan turunnya potensi Perusahaan memperoleh laba yang optimal. However, the significant decrease of world tin metal price and the high production cost of tin metal has caused the decrease of Company’s capability in obtaining the optimal profit. Volume Penjualan Timah Tin Sales Volume 1.324 dalam Mton in Mton 610 3.055 1.267 12.318 16.595 32.543 27.966 Asia Eropa Europe 2009 | Total : 49.240 2008 | Total : 46.438 Amerika USA Lokal Local 2. Batubara 2. Coal Harga jual rata-rata batubara selama tahun 2009 mengalami peningkatan 211% dari harga jual rata-rata tahun 2008. Akan tetapi, sebagai akibat dari dampak krisis keuangan global, volume penjualan mengalami penurunan 40% yang dikarenakan dari turunnya permintaan konsumen eksternal. The average sales price for coal increase by 211% in 2009 from the average sales price in 2008. However, as a result of the financial global crisis, the sales volume decreased by 40% which were caused by the decrease of demand from external customers. Seperti halnya dengan segmen bisnis logam timah, untuk mencapai efisiensi operasional dan mengantisipasi resiko kerugian dari dampak krisis keuangan global, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan pengurangan volume produksi yang disesuaikan dengan tingkat penjualan. Akibatnya, volume produksi mengalami penurunan 46% dari volume produksi tahun sebelumnya. As was witnessed in the tin metal business, to achieve operational efficiency and anticipate the risk of the loss as the impact of financial global crisis, the Company and its subsidiaries adjusted the production volume based on the level of sales and demand. Therefore, the production volume decrease 46% from the prior year production volume. Walaupun volume produksi dan volume penjualan mengalami penurunan, kenaikan harga jual telah meningkatkan kontribusi segmen bisnis batubara terhadap pendapatan Perusahaan dari 8% (2008) menjadi 10,43% (2009). Peningkatan kontribusi pendapatan Perusahaan meningkatkan potensi Perusahaan memperoleh laba yang optimal dimana kontribusi laba segmen bisnis batubara terhadap laba Perusahaan adalah sebesar 6,82%. Though the production and sales volumes decreased, the increase in sales price boosted the contribution of coal sales to the Company’s revenue from 8% (2008) to 10.43% (2009). The contribution of the revenues increases the potential of the Company to obtain optimal profit in which coal business segment profit contribution to profits of the Company is amounted to 6.82%. Tabel Penjualan dan Produksi Batubara Coal Sales and Production Table Keterangan 2009 (a) 2008 (b) Harga Jual Rata-rata (USD/ Ton) Volume Produksi (Ribuan Ton) Volume Penjualan (Ribuan Ton) Nilai Penjualan (Ribu Rp) 78 1.050 1.079 803.922 37 1.955 1.789 741.958 % (a:b) 211 54 60 108 Details Average of Coal Price (USD/ Ton) Production Volume (Thousand Ton) Sales Volume (Thousand Ton) Sales Value (Thousand Rp) PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 83 3. Jasa Galangan Kapal 3. Docking Services Usaha galangan kapal Perusahaan yang dilakukan oleh anak perusahaannya yaitu PT DAK. Di tahun 2009, usaha galangan kapal Perusahaan lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan internal. PT DAK berkonstribusi sebesar Rp 0,9 miliar terhadap pendapatan Perusahaan tahun 2009. The Company’s docking service business is run by its subsidiary company, PT DAK. In 2009, the docking service business is prioritizing the internal needs. PT DAK contributed Rp 0.9 billion to the total revenue of the Company in 2009. PT DAK mencatat total penjualan jasa reparasi dan pembangunan kapal baru pihak eksternal (18 unit). PT DAK recorded total sales for repairs and construction of new ships (18 units). Tabel Penjualan dan Produksi Jasa Galangan Kapal Docking Services Sales and Production Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) Jasa Galangan Kapal Eksternal Jasa Galangan Kapal Internal Total Penjualan 910 99.259 100.170 12.638 42.194 54.832 % (a:b) (In million Rp) 7 135 183 External Docking Services Internal Docking Services Sales Total Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenue Beban pokok pendapatan naik sebesar 3,51% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada tahun 2008. Kenaikan tersebut seimbang dengan kenaikan volume penjualan pada tahun 2009. Revenue costs increased by 3.51% in 2009 compared with revenue cost in 2008. This rise is balance with the rise of sales volume in 2009. Pada triwulan keempat 2009, kondisi perekonomian mengalami pemulihan disertai dengan peningkatan harga jual logam, kondisi tersebut dimanfaatkan Perusahaan dan anak perusahaan untuk meningkatkan penjualan. In the fourth quarter of 2009, the financial condition had recovered along with the increase of metal price in which the Company and its subsidiary took advantage of the condition to increase sales levels. Di samping itu, Perusahaan berupaya melakukan efisiensi operasional dengan menyesuaikan volume produksi dengan tingkat penjualan dan volume persediaan. The Company has also accentuated operational efficiency by adjusting production volume with sales levels and stock volume. Dengan melakukan strategi tersebut, Perusahaan dan anak perusahaan mampu mempertahankan beban pokok penjualan agar tidak mengalami peningkatan yang signifikan. By doing the strategy, this enabled the Company and its subsidiary to maintain the cost of good sold to prevent a significant increase. Tabel Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenue Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) (In million Rp) Beban Pokok Penjualan Timah 5.855.075 5.616.383 104,25 Cost of Sales Tin Beban Pokok Pendapatan di Luar Timah 682.310 692.548 98,52 Cost of Sales Non Tins Beban Langsung Pendapatan Jasa 19.484 25.521 76,34 Cost of Services 6.556.869 6.334.452 103,51 Total Cost of Revenue Jumlah Harga Pokok Penjualan 84 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Beban Usaha Operating Expenses Tabel Beban Usaha Operating Expenses Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) (In million Rp) Penjualan Umum dan Administrasi Eksplorasi Jumlah Beban Usaha 66.429 393.689 4.325 464.443 79.478 552.715 16.233 648.426 119,64 71,22 26,64 71,63 Selling General and Administration Exploration Total Operating Expenses Beban Penjualan Selling Expenses Biaya pengangkutan, biaya asuransi logam dan biaya karyawan merupakan kontribusi terbesar terhadap biaya penjualan. Selama tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan efisiensi operasional dalam mengantisipasi resiko kerugian atas dampak krisis keuangan global. Sebagai hasilnya, biaya penjualan mengalami penurunan sebesar 16,42% dibandingkan biaya penjualan pada tahun 2008. The freight cost, metal insurance cost and employee cost provide the biggest contribution to the selling expenses. During 2009, the Company and its subsidiaries provide operational efficiency in anticipating the risk of loss for the effect of financial global crisis. As resulted, the selling expenses decreased for 16.42% lower than selling expenses in 2008. Tabel Beban Penjualan Selling Expenses Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) (In million Rp) Biaya Pengangkutan Sewa dan Asuransi Karyawan Lain – lain Jumlah Beban Penjualan 48.673 4.849 3.307 9.600 66.429 51.330 6.427 4.074 17.645 79.478 95 75 81 54 83,58 Freight Cost Rent & Insurance Employee Others Total Selling Expenses Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses Tabel Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) (In million Rp) Gaji dan Tunjangan 159.978 240.834 66,43 Pensiun 46.774 35.553 131,56 Perjalanan dinas 50.299 52.308 96,16 Pajak dan Perijinan 19.595 64.399 30,43 Jasa Profesional 35.584 65.024 54,72 Penyusutan 15.966 12.605 126,66 Asuransi 5.044 10.031 50,28 Sosial dan Sumbangan 39.785 28.337 140,40 Iklan 3.280 2.944 111,41 Bahan Bakar dan Bahan Pembantu Lainnya 3.876 3.867 100,23 Lain-lain 13.508 36.813 36,69 Jumlah Beban Umum dan 393.689 552.715 71,22 Administrasi Salary and Allowance Pension Business Travel Taxes and Licenses Professional fees Depreciation Insurance Social and Donation Advertising Fuel and Other Overhead Others Total General and Administration Expenses PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 85 Beban umum dan administrasi mencapai Rp 394 miliar yang mengalami penurunan sebesar 28,78% dibandingkan tahun sebelumnya. General and administration expenses were amounting to Rp 394 billion that decrease at 28.78% lower than the prior year. Pos biaya yang mengalami peningkatan dan penurunan secara signifikan adalah: gaji dan tunjangan, pensiun, pajak dan perijinan, jasa professional, sosial dan sumbangan. The items of general and administration that were fluctuating significantly were: salary and allowance, pension, tax and licenses, professional services, social assistance and donation. Gaji dan Tunjangan Beban gaji dan tunjangan Perusahaan menurun sebesar 33,57% seiring dengan kebijakan operasional dalam hal biaya karyawan sehubungan dengan menurunnya pendapatan Perusahaan. Salary and Allowances The cost of salary and allowances decrease by 33.57% in line with the operational efficiency policy in terms of employee expenses, in relation with the decrease of Company’s revenue. Pensiun Peningkatan beban pensiun sebesar 31,56% disebabkan oleh peningkatan masa kerja sejumlah karyawan dan penurunan tingkat diskonto yang mengakibatkan peningkatan beban dan kewajiban pembayaran pensiun karyawan melalui perhitungan imbalan pasca kerja. Pension The increase of pension expenses at 31.56% higher was caused by the increase of working period and the decrease of discount rate that effect to the increase of expenses and liabilities of pension payment through the calculation of post employment benefit. Pajak dan Perijinan Beban pajak dan perijinan mengalami penurunan sebesar 69,57% dibandingkan beban pada tahun sebelumnya. Di tahun 2008, Perusahaan melakukan pembayaran pajak yang signifikan dalam rangka pemanfaatan sunset policy. Tax and Licenses Taxes and permit expenses decreased 69.57% from the previous year. In addition, during 2008, the Company paid a significant amount for taxes, in accordance with the sunset policy Jasa Profesional Untuk mengeliminir dampak krisis global terhadap kinerja perusahaan, Perusahaan lebih selektif dan efisien dalam hal pengelolaan biaya sehingga menyebabkan beban jasa profesional mengalami penurunan sebesar 45,28%. Professional Services To eliminate the impact of global crisis on the performance of the Company, the Company is more selective and efficient in terms of cost management. Therefore, the professional services expenses decreased by 45.28%. Sosial dan Sumbangan Sesuai dengan UU No. 40/2007 mengenai Perusahaan terbatas serta dalam rangka harmonisasi eksternal dan bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, Perusahaan menyelenggarakan Program Corporate Social Responsibility seperti pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat di Bangka Belitung dan wilayah sekitar pulau Kundur, bantuan bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan dan pengembangan sarana dan prasarana umum. Peran aktif Perusahaan inilah yang menyebabkan biaya sosial dan sumbangan meningkat 40,40% menjadi Rp 39,7 miliar. Social Cost and Contribution Pursuant to Law No. 40/2007 concerning Liability Company and in the framework of external harmonization and cares to the surrounding environment, the Company executes Corporate Social Responsibility Program, such as: building proper house for Bangka Belitung society and those residing in the vicinity of Kundur Island, adding the victims of natural disasters, enhancing public health, and developing public facilities and infrastructures. This active participation of the Company caused the social cost and contribution to increase 40.40%, amounting to Rp 39.7 billion. Biaya Eksplorasi Biaya eksplorasi tidak berhasil yang dibebankan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing senilai Rp 4,33 miliar dan Rp 16,2 miliar. Exploration Costs The costs spent for unsuccessful exploration in 2009 and 2008 are Rp 4.33 billion and Rp 16.2 billion, respectively. 86 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Profit from Operation Laba Usaha Tabel Laba Usaha Income from Operations Table (Dalam jutaan Rp) Beban bunga dan keuangan Pendapatan bunga Laba (Rugi) selisih kurs, bersih Laba Penjualan aset non operasional Beban penyisihand dan penghapusan Lain-lain Penghasilan/(Beban) lain-lain 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) (In million Rp) (52.901) 10.357 (120.178) - (19.740) 59.381 (123.081) (40.484) 41.896 55.205 16.382 (12.177) (30.049) 30.773 130,67 24,72 217,69 0 162,11 197,61 399,96 Interest and finance charges Interest income Foreign exchange gain (loss), net Gain on sale of non operational assets Provisions and write-offs, net Depreciation Income/(Expenses) Others Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dampak krisis keuangan global telah menurunkan harga timah dunia. Penurunan harga logam timah sangat mempengaruhi kinerja Perusahaan sehingga laba usaha pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 66,74% dari Rp 2,07 triliun (2008) menjadi Rp 688 miliar. As mentioned above, the global financial crisis had a significant impact on the global price of tin. and the Tin metal price declines affect performance so that in the year 2009 operating profit decreased by 66.74% from Rp 2.07 trillion (in 2008) to Rp 688 billion. Penghasilan/(beban) lain-lain mengalami penurunan signifikan sebesar 399,96% menjadi beban Rp 123 miliar dibandingkan tahun lalu menjadi penghasilan sebesar Rp 30,7 miliar. Other income/(expenses) decreased significantly by 399.96%, at the amount of expenses of Rp 123 billion. Previously, the Company and its subsidiary has obtained income of Rp 30.7 billion. Pendapatan bunga mengalami penurunan 75,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagian besar pendapatan bunga berasal dari bunga deposito. Beban bunga dan keuangan mengalami peningkatan 30,67% atau mencapai Rp 52,9 miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya. Selama tahun 2009, tidak penjualan atas aktiva operasional. Income from interest decreased 75.28% compared to last year, the majority of which came from the Company’s time deposits. Interest and financial expenses increased 30.67% to Rp 52.9 billion. During 2009, the Company and its subsidiaries did not conduct any sales of its operational assets. Pos Luar Biasa Selama tahun 2009 dan 2008, Perusahaan tidak memiliki kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi yang mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan. Extraordinary Item During 2009 and 2008, the Company did not have the extra-ordinary events that significantly effect the financial statements. Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak yang dicapai Perusahaan adalah sebesar Rp 549 miliar, yang menurun 73% dibandingkan dengan laba sebelum pajak tahun sebelumnya. Profit Before Tax The profit before tax attained by the Company amounted to Rp 549 billion or 73% lower than the profit before tax in 2008. Pajak Pajak badan yang harus dibayar Perusahaan pada tahun 2009 mencapai Rp 235 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun lalu seiring dengan turunnya laba sebelum pajak tahun 2009. Taxes The corporate income tax to be paid by the Company in 2009 amounted to Rp 235 billion which was lower than the prior year taxes. This is in line with the decrease of profit before tax in 2009. Laba Bersih Perusahaan mencatat laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 314 miliar, atau lebih rendah dibanding laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 1.342,3 miliar. Net Income The Company recorded a net income of Rp 314 billion in 2009, or lower than the net income in 2008 which was at the amount of Rp 1,342.3 billion. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 87 Laba per Saham Laba bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp 314 miliar. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar 5.033.020.000 lembar. Laba bersih per saham yang dicapai Perusahaan mencapai Rp 62. Profit per Share The net income is used to calculate basic earnings per share for the year ended on December 31, 2009 is Rp 314 billion. The total weighted average number of ordinary shares used as the denominator for the computation of basic earnings per share for the years ended on December 31, 2009 and 2008 is 5,033,020,000 shares. The earnings per share of the Company in 2009 and 2008 is Rp 62. Dividen dan Kebijakan Dividen Berdasarkan hasil RUPS tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan menetapkan laba Perusahaan Tahun Buku 2008 sebesar Rp 1.342,3 miliar dengan pembagian dividen sebesar 50% atau Rp 671,18 miliar. Nilai tersebut dibagikan kepada pemerintah sebesar 65% atau Rp 436,27 miliar dan kepada publik sebesar 35% atau Rp 234,91 miliar. Perusahaan telah membayar kepada pemegang saham sejumlah Rp 671,18 miliar dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Dividend and Dividend Policy Based on the result of the General Meeting of Shareholders dated May 20, 2009, the Company stipulated the use of its profit for the Fiscal Year of 2008 amounting to Rp 1,342.3 billion by with dividend payment of 50% or Rp 671.18 billion. The dividend payment to the Government is 65% of the total amount Rp 436.27 billion and 35% of the total amount is paid to public, i.e. Rp 234.91 billion. For the year ended on December 31, 2009, the Company paid Rp 671.18 billion to its shareholders. Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheet Tabel Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheet Table (Dalam jutaan Rp) 88 2009 (a) % (a:b) (In million Rp) Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas 567.749 460.588 123 Investasi Jangka Pendek 1.214 861 141 Piutang Dagang 470.402 423.338 111 Piutang Lain – lain 80.623 23.994 336 Persediaan Barang Dagang 1.534.855 2.274.061 67 Persediaan Barang Gudang 374.364 399.392 42 Uang Muka Pajak 175.089 172.102 102 Uang Muka Lain – lain 40.179 51.570 78 Jumlah Aktiva Lancar 3.244.475 4.305.906 75 Current Assets Cash and Cash Equivalents Temporary Investment Trade Receivables Other Receivables Inventories for Trading Warehouse Inventories Prepaid Tax Other Prepayment Total Current Assets Aktiva Tidak Lancar Persediaan, Bersih - 283.021 0 Piutang Hubungan Istimewa 844 2.906 29 Piutang Tidak Lancar Lainnya 21.603 14.345 151 Investasi Jangka Panjang 125.270 131.524 95 Aktiva Pajak Tangguhan 33.492 23.194 144 Aktiva Tetap 1.269.801 879.597 144 Aktiva Non Operasional 30.079 30.079 100 Biaya Ditangguhkan 10.019 14.854 67 Biaya Eksplorasi dan Evaluasi 120.129 99.577 121 yang Ditangguhkan Total Aktiva Tidak Lancar 1.611.237 1.479.097 109 Total Aktiva 4.855.712 5.785.003 84 Non Current Assets Non Current Inventories Accounts Receivables from Related Parties Others Receivables Long Term Investment Deferred Taxes Assets Fixed Assets Non Operational Assets Deferred Costs Deferred Exploration and Evaluation Costs Total Non Current Assets Total Assets Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 2008 (b) WHAT WE DID IN 2009 Aktiva Assets Total aktiva Perusahaan turun 16% dari Rp 5.785 miliar menjadi Rp 4.855 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya total aktiva lancar 25% dan naiknya aktiva tidak lancar 9% dibandingkan tahun sebelumnya. The total Company assets decreased by 16% from Rp 5,785 billion to Rp 4,855 billion in 2009, due to a 25% drop in current assets and 9% increase in non-current assets compared to the previous year. Aktiva Lancar Aktiva lancar Perusahaan menurun 25% atau mencapai Rp 3.244,8 miliar. Penurunan aktiva lancar ini disebabkan oleh penurunan yang lebih besar pada persediaan dan uang muka pembelian dibandingkan dengan kenaikan kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lain-lain. Current Assets Current assets of the Company decreased by 25% at the amount of Rp 3,244.8 billion. The decrease of current assets were mostly caused by the significant decrease of inventories and advance payment of purchasing compare to the increase of cash and cash equivalent, trade receivables and other receivables. Kas dan Setara Kas Jumlah kas dan setara kas Perusahaan pada akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp 568 miliar yang meningkat 23% dari saldo sebelumnya. Cash and Cash Equivalent The outstanding cash and cash equivalent in 2009 was amounting to Rp 568 billion that increase 23% from the prior year balance. Melalui laporan arus kas konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar 19,96%. Akan tetapi, atas kebijakan efisiensi operasional yang diimplementasikan Perusahaan dan anak perusahaan dan arus kas operasional Perusahaan juga berkurang dengan menurunnya pembayaran pajak dan royalti seiring dengan penurunan laba dan penurunan penjualan sehingga saldo kas akhir tahun tetap dapat dipertahankan. Perusahaan dapat meningkatkan mutasi arus kas sebesar 1.206%. The consolidated statements of the Company and its subsidiaries’ cash flow indicate a 19.96% decrease in cash received from customers. However, the operational efficiency of the implemented policies of the Company and its subsidiaries and operating cash flows of the Company also reduced by decreasing taxes and royalty payments in line with falling profits and declining sales that year end cash balance can still be maintained. The Company was able to increase cash flow by 1,206%. Arus kas dari kegiatan operasional – bersih digunakan 45% untuk melakukan pembelian aktiva tetap dan peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi. Selebihnya, arus kas dari kegiatan operasional digunakan untuk membayar hutang Bank beserta bunga yang telah jatuh tempo dan dividen kepada pemegang saham sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Forty-five percent of net cash inflows from operating activities was used to acquire fixed assets and the increase investments in associate companies. The remainder of net cash inflows from operating activities was used to pay Bank loan with matured balance interest and cash dividend to shareholders based on the Company’s policy. Pada tahun 2009, Perusahaan memiliki kas yang dibatasi penggunaannya dalam bentuk deposito sebesar Rp 65 miliar sebagai jaminan tunai (cash collateral) atas fasilitas pinjaman yang didapat dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan sebagai dana kerjasama penyelesaian pembangunan chemical tanker di PT PAL Indonesia (Persero) melalui PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (anak perusahaan). In 2009, the Company has a cash of Rp 65 billion in Time Deposits as cash collateral for loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The loan facilities was used for cooperation funding in the completion of chemical tanker construction in PT PAL Indonesia (Persero) through PT Dok and Perkapalan Air Kantung (the subsidiary). Investasi Jangka Pendek Jumlah investasi jangka pendek pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 1.214 miliar yang meningkat 41% dibandingkan saldo sebelumnya. Peningkatan ini karena Perusahaan membukukan keuntungan dari peningkatan nilai saham Daya Guna Samudra (DGS) pada tahun berjalan. Temporary Investment Total temporary investment at the end of 2009 was Rp 1,214 billion or an increase of 41% fom the previous year. The increase was caused by the increase share value of Daya Guna Samudra (DGS) in the current year as one of the Company's investment. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 89 Piutang Dagang Piutang dagang pihak ketiga Perusahaan terdiri dari piutang logam timah, jasa konstruksi listrik dan bengkel, jasa dok dan kapal, jasa eksplorasi, penjualan batubara, aspal, jasa pengerukan, bijih besi dan pasir GPS yang pada akhir tahun mencapai Rp 470 miliar atau meningkat 11% dari tahun sebelumnya. Piutang atas batubara meningkat 51% dibanding tahun sebelumnya dan 64% dari total piutang merupakan piutang atas logam timah. Trade Receivables The third party trade receivables of the Company consist of the receivables of tin metal, construction services, electricity and workshops, docking and shipping services, and ship, exploration services, coal, asphalt, dredging services, iron ore and GPS, which, at the end of 2009, amounted to Rp 470 billion or increase 11% from the prior year. Coal receivables rose 51% compared to that of 2008 and 64% of total receivables came from tin metal sales. Berdasarkan analisa umur piutang yang dilakukan Perusahaan, 55% piutang Perusahaan diklasifikasikan sebagai "piutang yang belum jatuh tempo" dimana jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 224% dibandingkan saldo tahun lalu. Di samping itu, piutang dagang yang telah jatuh tempo melebihi 1-30 hari dan 30-90 hari memiliki porsi 20% dan 3% dari saldo piutang dagang. Porsi ini mengalami penurunan 61% (Rp 196 miliar) dari porsi piutang pada tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan kinerja Perusahaan yang cukup baik dalam melakukan prosedur penagihan atas piutang dagang yang telah jatuh tempo. Piutang dagang yang lebih dari 90 hari memiliki porsi 21% dari saldo piutang dagang dan mengalami kenaikan 137% (Rp 62 miliar) dibandingkan dengan saldo sebelumnya. Based on the aging schedule provided by the Company, 55% of the receivables were classified as the “not yet due” receivables that increased 224% from the prior year. In addition, the past due trade receivables between 1-30 days and 30-90 days dominated 20% and 3%, respectively for the total trade receivables. These portion decreased 61% or Rp 196 billion from the receivables portion in prior year. This has shown the good performance of the Company in collecting the trade receivables. The past due receivables for more than 90 days dominated 21% portion of the trade receivables. The portion increased 137% (Rp 62 billion) from prior balance. Penyisihan piutang ragu-ragu yang telah dibentuk Perusahaan adalah sebesar Rp 47,5 miliar dimana mengalami peningkatan 41% seiring dengan peningkatan piutang dagang yang telah melebihi jatuh tempo. The Company provided the provision for doubtful receivables at the amount of Rp 47.5 billion that increase 41%, in line with the increase of the past due trade receivables. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Management also believes that there are no significant concentrations of risks for third party receivables. Tabel Analisis Umur Piutang Dagang Aging Analysis of Trade Receivables Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) Belum Jatuh Tempo 283.785 87.551 324 Sudah Jatuh Tempo: • 1 – 30 hari 105.162 254.111 41 • 30 – 90 hari 20.843 69.716 30 • Lebih dari 90 hari 108.155 45.625 237 Jumlah 517.945 457.003 113 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (47.543) (33.665) 141 Bersih 470.402 423.338 111 90 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 (In million Rp) Not yet due Over due: • 1 – 30 days • 30 – 90 days • More than 90 days Total Allowance for doubtful accounts Net WHAT WE DID IN 2009 Persediaan Persediaan Barang Dagang (lancar) Perusahaan yang terdiri dari Timah, Batubara, Aspal dan Barang Gudang, pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 1.909 miliar, menurun 39% dibanding tahun lalu. Penurunan ini terjadi sebagai akibat penurunan volume produksi dimana Perusahaan menyesuaikan kapasitas produksi dengan kebutuhan penjualan. Inventory The (current) finished products inventory of the Company consist of Tin, Coal, Asphalt, and Warehouse Stocks, at the end of 2009 was valued at Rp 1,909 billion, decreasing 39% from 2008 caused by the decrease in production volume, which the Company adjusted its production capacity based on the sales needs. Persediaan logam timah menurun 46% dari Rp 2.775 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.508 miliar. The tin metal inventories decreased Rp 2, 775 billion in 2008 to Rp 1, 508 billion. 46% from Tabel Persediaan Inventories Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) Persediaan Timah Persediaan Batubara Persediaan Aspal Persediaan Barang Gudang Jumlah Persediaan Lancar Barang dalam proses Jumlah Persediaan 1.508.136 50.385 670 348.759 1.934.824 - 1.934.824 2.774.061 69.238 5.031 325.123 3.173.451 283.021 3.456.474 54 73 13 107 61 0 55 (In million Rp) Tin Inventories Coal Inventories Asphalt Inventories Warehouse Inventories Total Current Inventories Work in progress Total Inventories Piutang Lain – lain Piutang lain-lain mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 236% pada tahun 2009 yang dikarenakan dari transaksi signifikan yang dilakukan oleh anak Perusahaan (PT Dok dan Perkapalan Air Katung). Transaksi dilakukan dengan menandatangani perjanjian antara anak perusahaan dengan PT PAL Indonesia (Persero) yang berkedudukan di Surabaya guna penyelesaian pembangunan 1 unit 24.000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242. Nilai kontrak maksimum yang disetujui sebesar USD 7 juta (satuan penuh). Atas transaksi tersebut, anak Perusahaan melakukan penagihan sebesar Rp 55 miliar yang menyebabkan peningkatan piutang lain-lain. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk sebesar Rp 19 miliar telah memadai untuk menutup kerugian akibat piutang tidak tertagih. Other Receivables Other receivables increased significantly by 236% in 2009 which was caused by the significant transaction of the Company's subsidiary (PT Dok dan Perkapalan Air Katung). The transaction was done by signing a contract between the subsidiary and PT PAL Indonesia (Persero) located in Surabaya to construct 1 unit of 24,000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242. Maximum contract value is at USD 7 million (full amount). Due to these transaction, the subsidiary has recorded receivables at the amount of Rp 55 billion which caused other receivables to rise as well. Management believes that the allowance for doubtful accounts at the amount of Rp 19 billion is adequate to anticipate the uncollectible receivable. Aktiva Tidak Lancar Beberapa pos dari aktiva tidak lancar yang mengalami peningkatan atau penurunan yang signifikan adalah sebagai berikut: Non-Current Assets The items of non-current assets that increase or decrease significantly are listed as follows: • • Persediaan Tidak Lancar Persediaan tidak lancar mengalami penurunan 100% dari saldo tahun sebelumnya karena penurunan volume produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan penjualan. Non Current Inventories Non current inventories decreased 100% from the prior year balance due to the adjustment of production volume with sales demand. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 91 • Piutang Lain-lain Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) dan Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM). Piutang tersebut mengalami penurunan 71%. • To anticipate the possibility of losses from uncollectible receivables, the Company provided allowance for uncollectible accounts at the amount of Rp 1,364 million. Untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang, Perusahaan membentuk penyisihan sebesar Rp 1.364 juta. • Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Piutang ini mengalami peningkatan 50,6% yang disebabkan dari peningkatan produksi atas Perjanjian Kerjasama Operasi Produksi Aspal Curah Buton antara Perusahaan dengan PT Sarana Karya (Persero). Other Receivables – Related Parties Receivables from related parties, Joint Venture Service Cooperative (KJUB) and “Mitra Mandiri” Employee Cooperative (KKMM), decreased by 71% in 2009. • Other Receivables – Third Parties Receivables from third parties increased by 50.6% due to an operational production partnership agreement for Asphalt Curah Buton between the Company and PT Sarana Karya (Persero), which led to an increase in production. Aktiva Tetap Aktiva tetap mengalami peningkatan 44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan dari penambahan aktiva atas mesin dan instalasi serta peralatan untuk eksplorasi, penambangan dan produksi. Fixed Assets The fixed assets increased by 44% from 2008, resulting from purchases of additional machineries and equipments and tools for exploration, mining and production. Aktiva tetap senilai Rp 300 miliar digunakan sebagai jaminan atas hutang Bank yang diperoleh dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Pinjaman ini dilakukan pada tahun 2009 dengan tujuan modal kerja Perusahaan. Property, plant and equipment with a carrying value of Rp 300 billion were used as a collateral for a bank loan obtained from The Bank of Tokyo Mitsibishi UFJ, Ltd. to be used as working capital. Biaya Tangguhan Biaya tangguhan mengalami penurunan sebesar 33% yang disebabkan dari beban amortisasi yang terjadi selama tahun 2009, yakni sebesar Rp 4.835 juta. Deferred Cost The cost decreased by 33% from 2008 due to the amortization of expenses in 2009 totalling Rp 4,835 million. Biaya Eksplorasi dan Evaluasi yang Ditangguhkan Biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan naik 20,64% atau menjadi Rp 120 miliar karena adanya kenaikan biaya eksplorasi di wilayah Bangka dan wilayah Karimun – Kundur serta Belitung. Deferred Exploration and Evaluation Costs Deferred exploration and evaluation costs increased to 20.64% to Rp 120 billion, because of additional exploration costs Bangka, Karimun, Kundur and Belitung. 92 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Tabel Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheet Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) % (a:b) (In million Rp) Kewajiban Lancar Hutang Bank 364.318 365.700 99 Hutang Dagang 351.200 357.281 98 Hutang Dividen 934 286 327 Biaya Ymh Dibayar 226.083 496.264 46 Hutang Royalti 16.185 59.287 27 Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan 75.601 85.400 89 Hutang Pajak 65.607 274.679 24 Kewajiban Lain - lain 3.146 2.009 157 Jumlah Kewajiban Lancar 1.103.074 1.640.906 67 Current Liabilities Bank Loan Trade Payable Dividend Payable Accrued Liabilities Royalty Payable Provision for Environmental Rehabilitation – current Taxes Payable Others Payable Total Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban Pajak Tangguhan 1.811 548 330 Kewajiban Pensiun Dan Imbalan 275.424 281.003 98 Pasca Masa Kerja Lainnya 45.052 41.699 108 Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan 322.287 323.250 99 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.425.361 1.964.155 73 Jumlah Kewajiban Hak Minoritas 287 266 108 Non Current Liabilities Deferred Tax Liabilities Post Employment Benefit Obligations Ekuitas 251.651 251.651 100 Modal Disetor 120.792 120.792 100 Tambahan modal disetor Selisih Kurs Karena Penjabaran 16.840 32.282 52 Laporan Keuangan (120) (473) 25 Rugi Belum Direalisasi Atas Efek Tersedia Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas (1.947) 2.629 (74) 2.729.097 2.071.342 132 Laba Ditahan – Apropriasi Laba Ditahan 313.751 1.342.358 23 3.430.064 3.820.581 89 Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 4.855.712 5.785.003 84 Provision for Environmental Rehabilitation Total Non Current Liabilities Total Liabilities Minority Interest Equity Capital Stock Additional paid in capital Foreign Currency Translation Adjustments Unrealized loss on available for sale securities Difference Due to Change in Equity Retained Earnings - Appropriated Retained Earning - Unappropriated Total Equity Total Liabilities and Equity Kewajiban Lancar Kewajiban lancar pada tahun 2009 turun 33% menjadi Rp 1.103 miliar. Current Liabilities The total current liabilities in 2009 decreased by 33% to Rp 1,103 billion. Hutang Bank Selama tahun 2009, hutang Bank tidak mengalami fluktuasi yang signifikan dimana akun tersebut hanya mengalami penurunan 0,38% atau sejumlah Rp 1 miliar. Bank Loan In 2009, the Bank loans did not fluctuate significantly, decreasing 0.38% or at the amount of Rp 1 billion. Hutang Dagang Selama tahun 2009, Perusahaan membatasi kegiatan produksi yang mengakibatkan penurunan kegiatan pembelian. Hal ini mengakibatkan penurunan hutang dagang dimana hutang dagang pada tahun 2009 lebih rendah 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Trade Payables During 2009, the Company limited its production activities, which lower purchasing activities. This resulted in a 2% decrease in trade payable from the previous year. Hutang Royalti Hutang royalti mengalami penurunan 72,7% atau sebesar Rp 43 miliar lebih rendah dibandingkan dengan saldo hutang pada tahun 2008. Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan pembayaran di muka atas royalti yang terutang pada setiap kegiatan penjualan timah. Royalty Payable Royalty payables decreased 72.7%, or Rp 43 billion lower, from the balance outstanding in 2008. In 2009, the Company paid almost all of its royalty payables for tin sales. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 93 Hutang Pajak Seiring dengan menurunnya laba bersih Perusahaan, pajak PPh Badan yang terutang mengalami penurunan hampir Rp 200 miliar atau sebesar 76% dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya. Taxes Payable In line with the decrease of the Company's net income, corporate taxes payable decrease for almost Rp 200 billion or 76% lower than the year amount. Biaya Yang Masih Harus Dibayar Penurunan biaya yang masih harus dibayar dipengaruhi dengan menurunnya kegiatan pembelian Perusahaan untuk efisiensi operasional yang menurunkan biaya terutang kepada pemasok dan kontraktor, dan karyawan. Hal ini mengakibatkan penurunan biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 270 miliar atau sebesar 54%. Accrued Liabilities The decrease of accrued liabilities was affected from the decrease of purchasing activities of the Company, in relation with the operational efficiency that decreases the accrued liabilities to the suppliers and contractors, and the employees. This has decreased accrued liabilities to Rp 270 billion or 54% lower than previous year. Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban tidak lancar mencapai jumlah Rp 322 miliar pada tahun 2009 yang tidak mengalami fluktuasi signifikan dibandingkan pada tahun 2008. Non-Current Liabilities The non-current liabilities are currently valued at Rp 322 billion, which does not represent a significant difference from the previous year. Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan Perusahaan melakukan penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan Undang-Undang No.4/1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan mulai dibentuk tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.001 B/SK-0000192-B1 tanggal 2 Januari 1992 yang diperbarui dengan Surat Keputusan Direksi No.167/SK-0000197-B tanggal 16 Juli 1997. Sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan di Perusahaan, beban yang dikeluarkan sehubungan dengan program rehabilitasi lingkungan dan tanah yang dilakukan selama operasi penambangan dibebankan dalam beban produksi pada saat terjadinya. Provision For Environmental Rehabilitation The Company provides provision for environmental rehabilitation based on Law No.4/1982 concerning the responsibility of each miner to protect the environment. The environmental rehabilitation provision was established in 1992 based on the Decree of the Directors No.001 B/SK-0000192-B1 dated on January 2, 1992, which was amended by the Decree of the Directors No. 167/SK-0000197-B dated on July 16, 1997. According to the Accounting Policy applied by the Company, cost associated with environmental and land rehabilitation program undertaken during mine operations are charged to production expense as incurred. Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan yang digunakan selama tahun 2009 sebesar Rp 6,4 miliar. The provision of environment rehabilitation that has been used during 2009 is amounting to Rp 6.4 billion. Ekuitas Total ekuitas menurun 10% atau sebesar Rp 391 miliar lebih rendah dari saldo sebelumnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan laba bersih sebesar 76% atau sebesar Rp 1.028 miliar lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dan pembayaran dividen atas tahun buku 2008 di tahun 2009 sebesar Rp 671 miliar. Equity Total equity decreased by 10% or Rp 391 billion lower than the prior year balance. This was mostly caused by the decrease of net income by 76% or Rp1,028 billion lower than the previous year profit and cash dividend paid for 2008 which was paid in 2009 was at the amount of Rp 671 billion. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca Pada tanggal 1 Februari 2010, perusahaan melakukan reorganisasi struktur usaha untuk menyesuaikan dengan UU No.4/2009 tentang pertambangan mineral dan batubara dan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2010, tentang kegiatan usaha pertambangan. Subsequent Events On February 1, 2010, the Company reorganized its business structure to conform with Law No.4/2009 regarding Mineral and Coal Mining. Regulation of the Ministry of Energy and Government Regulation No. 23 Tahun 2010, regarding Mining Activity. 94 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Kebijakan Dividen Pada dasarnya, penetapan besarnya dividen atas laba yang dihasilkan Perusahaan merupakan hak pemegang saham. Kebijakan dividen Perusahaan pertama kali disampaikan pada saat penawaran umum perdana tahun 1995, dan tertulis dalam prospektus. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa kebijakan dividen tunai adalah sebesar 30% dari laba bersih. Dalam tahun-tahun terakhir, RUPS menetapkan besarnya dividen sebesar 50% dari Laba Bersih yang dapat dibagikan. Jumlah dividen per tahun buku dan dividen tunai per saham serta tanggal pembayarannya tertuang dalam tabel sebagai berikut: Dividend Policy In principle, the amount of dividend payout for its annual net income of the Company is shareholders’ right. The dividend policy was first declared at the Company’s initial public offering in 1995 and it was written in the prospectus. The policy said that the dividend payout is 30% of the Net Income. In the years ended, the general shareholders meeting decided to stipulate of dividend payout that is 50% of the Net Income. The amount of dividend payout per fiscal year and the cash dividend per share and its date of payment are listed in the table hereunder: Tabel Kebijakan Dividen Dividend Policy Table Tahun Buku Miliar Rp Fiscal Year (Billion Rp) Laba Bersih Miliar Rp Net Income (Billion Rp) Dividen Payout Ratio Dividend (Billion Rp) Rasio Pembayaran % Payment Ratio % Dividen per saham Rp/ saham Tanggal RUPS Date of GMS Tanggal Pembayaran Date of Payment Dividend per Share Rp/ share 2006 208,147 104,074 50 20,68 17 April 2007 31 Mei 2007 2007 1.784,592 892,296 50 1.773 12 Juni 2008 6 Agustus 2008 2008 1.342,358 657,755 50 133 20 Mei 2009 16 Juli 2009 Tabel Rasio Keuangan Financial Ratio Table (Dalam jutaan Rp) 2009 (a) 2008 (b) (In million Rp) Profitabilitas Laba operasi terhadap penjualan 9 23 Laba bersih terhadap penjualan 4 15 Laba bersih terhadap aktiva 6 23 Laba bersih terhadap ekuitas 9 35 Profitability Operating profit margin Net profit margin Return on Assets Return on Equity Likuiditas Modal Kerja 2.141.401 2.665.000 Rasio Lancar 294 262 EBITDA terhadap Beban Bunga 16 57 Liquidity Working Capital Current Ratio EBITDA to Interest Expenses Solvabilitas Total Kewajiban terhadap total Aktiva 29 34 Total Kewajiban terhadap total Ekuitas 42 51 Rasio Aset tetap dan persediaan 223 221 terhadap hutang DSCR 2,14 2,15 Solvency Total liabilities to total equities Total liabilities to total equities Ratio of fixed assets and inventories to debt DSCR Profitabilitas Pada rasio di atas menunjukkan penurunan dari tingkat pengembalian modal selama tahun 2009, seiring dengan penurunan laba bersih Perusahaan. Akan tetapi, strategi efisiensi operasional Perusahaan yang dijalankan selama tahun 2009 telah mampu mempertahankan tingkat pengembalian modal pada tingkat 9% yang berada di atas rata-rata bunga SBI selama tahun 2009. Profitability The ratio has shown the decrease of return on equity during 2009 was in line with the decrease of net profit. However, the operational efficiency strategy implemented in 2009 has enabled the Company to maintain the return on equity at 9% which was above the average of interest rate of SBI during 2009. Pinjaman Bank Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan pinjaman hutang kepada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank Loan During 2009, the Company received a loan from Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd; PT Bank Mandiri (Persero)Tbk; and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 95 Beberapa aktiva modal yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut adalah: Some of the capital assets are used as the collateral of the loan which are as follows: 1. Jaminan kas berupa rekening deposito yang dibatasi penggunaannya dimana Perusahaan telah menempatkan dana sebesar Rp 65 miliar pada rekening tersebut. Jaminan ini diperuntukkan sebagai jaminan atas pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2. Aktiva tetap sebesar Rp 300 miliar sebagai jaminan atas pinjaman kepada Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. 1. Cash collateral in the restricted time deposit which the Company has placed Rp 65 billion in the account. The cash collateral are for the loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Persyaratan pinjaman yang harus diikuti Perusahaan adalah berupa: 1. Memelihara rasio keuangan konsolidasi sebagai berikut: • Rasio lancar: minimal 110% • Rasio hutang terhadap modal: maksimal 230% • Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 400% • DSCR minimal: 1,2 kali • Rasio aset tetap dan persediaan terhadap jumlah hutang dan instrumen keuangan lainnya: minimal 100% 2. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak boleh mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, kecuali atas persetujuan Bank Mandiri. The other loan covenants are as follows : Pada tabel rasio di atas, Perusahaan memiliki rasio lancara 294%, rasio hutang terhadap modal 41%, EBITDA terhadap beban bunga sebesar 1600, DSCR sebesar 2,14 kali dan rasio aset tetap dan persediaan terhadap jumlah hutang sebesar 223%. Rasio di atas menunjukkan Perusahaan mampu membayar bunga 16 kali dalam setahun, aset lancar Perusahaan melebihi kewajiban yang beredar dan Perusahaan dapat membayar seluruh kewajiban pada saat ditagih. From the ratio table above, the Company has current ratio at 294%, debt to equity ratio at 41%, EBITDA to interest expenses at 1600, DSCR at 2.14 times and ratio of fixed assets and inventories to liabilities at 223%. The ratio has shown the Company is able to pay the interest at 16 times a year, current assets more than the outstanding liabilities, and the Company is capable to pay all of the matured liabilities. Perusahaan telah mengelola secara baik likuiditas dan solvabilitas dimana selain memenuhi persyaratan pinjaman dari Bank Mandiri, Perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik untuk membayar hutangnya. The Company has well maintained the liquidity and solvency that the Company is capable to fulfill the loan covenant from Mandiri Bank and the Company has good capability to pay all of the liabilities. Struktur Modal dan Kebijakan Likuiditas Perusahaan memiliki 2 jenis saham yang terdiri dari saham seri A dan saham seri B. Modal dasar masing-masing jenis saham adalah 1 lembar saham seri A dan 9.999.999.999 lembar saham seri B. Pemegang saham seri A adalah Pemerintah Republik Indonesia atas 1 lembar saham. Pemegang saham tersebut memperoleh hak istimewa berupa hak menyetujui penunjukan dan pemberhentian anggota Komisaris dan Direksi dan hak untuk menyetujui perubahan anggaran dasar. Capital Structure and Liquidity Policy The Company has 2 type of capital stocks that consist of A class share and B class share. The authorized capital for each class is 1 share of A class and 9,999,999,999 shares of B class. The holder of A class is the Government of RI, has certain rights to approve the appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and to approve the amendments to the articles of association. 96 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 2. Property, plant and equipment in value of Rp 300 billion are the collateral of the loan from Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. 1. Consolidated financial ratios should be maintained as follows: • Current ratio: minimum 110% • Debt to equity ratio: maximum 230% • EBITDA ratio against interest: minimum 400% • • Minimum DSCR: 1.2 times Minimum fixed assets and inventory ratio against debt and other financial instruments at 100% 2. Until the loans are fully settled, the Company should not act as a loan guarantor or pledge its assets to other parties, except as permitted by Bank Mandiri. WHAT WE DID IN 2009 Saham seri B yang beredar berjumlah 5.033.020.000 lembar, 65% dari jumlah saham yang beredar dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh Publik. Seluruh saham seri B telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. The outstanding B class share is amounting to 5,033,020,000 shares, 65% of the shares are owned by the Government of the Republic of Indonesia and the remaining of the shares are owned by the public. All of B class share have been registered in the Indonesian Stock Exchange. Tidak ada komisaris maupun direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan, selain yang dimiliki oleh Bapak Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan Bapak Gatut Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha, masing-masing 10.000 lembar saham yang diperoleh pada saat penawaran kepada publik. There are no shares owned by the Company’s commissioners and directors, other than those owned by Mr. Wachid Usman, the Company’s President Director of Commercial and Business Development of 10,000 shares each which were acquired during the Company’s initial public offering. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 97 Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development Bagi Perusahaan, karyawan berperan penting dalam menunjang keberlangsungan usahanya selama ini. Karyawan merupakan aset utama bagi Perusahaan dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis. Oleh karena itu, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah penting untuk membangun kompetensi dan profesionalitas di lingkungan Perusahaan. For the Company, employees play an important role in supporting the sustainability of its business over the years. Employees are a major asset for the Company in conducting any business activity. Therefore, the management of Human Resources (HR) is important to build the competence and professionalism within the Company. Adapun filosofi dalam mengembangkan SDM di lingkungan Perusahaan, yaitu “membentuk manusia Timah yang disiplin, profesional dan visioner”. Pengembangan SDM tersebut dititikberatkan pada peningkatan skill, knowledge, dan attitude yang implementasinya dilakukan melalui pelaksanaan program pelatihan, on job training, penugasan (mutasi dan rotasi), dan promosi jabatan. The philosophy in developing human resources within the Company, namely "forming discipline, professional and visionary Tin people". Human Resource Development is focused on improving the skills, knowledge, and attitude through the implementation of training programs, onthe job training, assignment (mutation and rotation), and position promotion. Proses Rekrutmen yang Efektif dan Efisien Effective and Efficient Recruitment Process Sejak 2008 hingga sekarang, Perusahaan telah melakukan program rekrutmen dalam skala besar. Oleh karena itu, pada tahun 2009, Perusahaan telah merekrut 900 karyawan baru dengan tingkat pendidikan dari SMU sampai Strata 2. Jumlah ini lebih banyak dari rekrutmen karyawan pada tahun 2008 yang mencapai 595 orang. Since 2008 until now, the Company has conducted a large-scale recruitment programs. Therefore, in the year 2009, the Company has recruited 900 new employees with educational levels from High School to Master Degree. The total recruited employees is more than 2008 which reached 595 people. Kebutuhan mendesak pada Divisi SDM selama 2009 adalah rekrutmen dan percepatan penempatan karyawan baru untuk mengganti komposisi karyawan yang memasuki masa pensiun. The critical needs of the HR Division during 2009 was the recruitment and the acceleration of new employees placement to replace retirees. Perusahaan memerlukan waktu yang singkat dalam proses rekrutmen karena komposisi karyawan yang The Company only have a very limited time in the recruitment process because the composition of the 98 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 sebagian besar sudah memasuki usia pensiun. Oleh karena itu, Departemen SDM merekrut karyawan dengan proses fast track, yaitu mengambil jalur yang lebih cepat. Dengan cara ini, proses rekrutmen lebih optimal karena proses seleksi yang lebih singkat dan efisien dalam biaya pelaksanaan tes. Kegiatan rekrutmen dengan metode Fast Track dilaksanakan melalui kerjasama dengan beberapa Career Development Centre di kampus (CDC-ITB, CDC-UI, ECC-UGM, SAC-ITS,JPC-UNAIR, CDC UNPAD). majority of employees who are entering retirement age. Therefore, the HR department recruits employees with a fast track process, which is taking a faster route. In this way, the recruitment process is more optimal because the selection process more concise and efficient in terms of test execution cost. Recruitment activities with Fast Track method implemented in collaboration with several oncampus Career Development Centre (CDC-ITB, CDC-UI, UGM-ECC, SAC-ITS, JPC-UNAIR, UNPAD CDC). Kebutuhan personel SDM diperlukan terutama di bagian lapangan untuk mengoperasikan Kapal Keruk dan Tambang Darat, Perusahaan berupaya melakukan rekrutmen dari Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) Tambang. HR personnel is needed especially in the field area to operate Dredges and Mine Forces, the Company seeks to recruit from Mining Secondary School (SMK) . Selain itu, langkah fast track dilakukan tim SDM melalui rekrutmen langsung dengan memilih kandidat karyawan dari kampus-kampus. Dengan cara ini, Perusahaan dapat menentukan langsung tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Untuk saat ini, Perusahaan banyak menerima calon tenaga kerja dari sekolah tambang tertua di Yogyakarta, SMKN 2 Yogyakarta. Proses rekrutmen Perusahaan melalui tes kesehatan, proses magang dua tahun yang dinilai langsung oleh tim SDM. Selama enam bulan pertama, para karyawan baru harus menjalani masa percobaan dan mendapat pendidikan awal (dikwal) dari pihak manajemen. In addition, fast track program is conducted by HR team through direct recruitment of employees by selecting candidates from college campuses. In this way, the Company can choose directly the required candidate in accordance with his education background. For now, the Company received a lot of potential workers from the oldest mining school in Yogyakarta, SMKN 2. The recruitment process is through medical tests, two-year apprenticeship program that directly assessed by the HR team. During the first six months, new employees must undergo a probationary period and initial education (dikwal) from the management. Perbandingan Rekrutmen Karyawan Melalui Proses Fast Track dan Rekrutmen Biasa 2009 Comparison of Fast Track Recruitment and Regular Recruitment Karyawan Employees Rekrutmen Biasa Regular Recruitment Rekrutmen Fast Track Fast Track Recruitment Jumlah Total Jenjang Pendidikan Education Level Total 826 17 843 SLTA 648 - 648 D1 16 - 16 D3 90 - 90 S1 62 17 79 S2 10 10 S1 10 - 10 S2 0 2008 Karyawan Employees Rekrutmen Biasa Regular Recruitment Rekrutmen Fast Track Fast Track Recruitment Jumlah Total Jenjang Pendidikan Education Level Total 762 0 762 Perusahaan juga mengalami tantangan dalam kebutuhan tenaga ahli, terutama Ahli Nautika Tingkat (ANT) pelaut yang sulit dipenuhi dalam kurun waktu ini. Rekrutmen yang dilakukan Perusahaan langsung melakukan pendekatan pada sekolah-sekolah misalnya SMK Kelautan untuk mencari calon karyawan berpotensi bagi perusahaan. Langkah lain dengan menerima pelajar tingkat SMK SLTA 724 - 724 D1 24 - 24 D3 4 - 4 The Company also experienced challenges in meeting the needs for experts, especially Nautical Expert Level (ANT) who are difficult to find currently. To overcome the challenge, the Company directly approach vocational schools Marine to search potential candidates. Other step is to receive vocational school level students who are PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 99 Kelautan yang sedang mengerjakan skripsi di PT Timah untuk direkrut bila memenuhi standar karyawan yang dibutuhkan. working on their theses at PT Timah and recruits them if they are qualified. Adapun tenaga kerja lain yang sangat dibutuhkan adalah tingkat D3 pertambangan dan geologi. Sampai saat ini, hanya ada satu sekolah yang memiliki program D3 tersebut, yaitu akademi geologi dan pertambangan di Bandung. Oleh karena itu, Perusahaan merekrut beberapa mahasiswa dari sekolah tersebut. Selain itu, upaya rekrutmen job fair juga dilakukan di Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memenuhi kebutuhan calon karyawan yang diperlukan. As for other highly needed employees are the level D3 in mining and geology. Until now, only one school that provides it, namely geological and mining academy in Bandung. Therefore, the Company recruits several students from that school. In addition, recruitment are also conducted via job fairs at the Institut Teknologi Bandung (ITB). Proses rekrutmen karyawan PT Timah (Persero) Tbk diawali dengan proses pemetaan kebutuhan karyawan baik yang dilakukan melalui rekrutmen reguler, force major, maupun pengembangan lini usaha. Kemudian, hasil dari pemetaan ini akan dijabarkan ke dalam bentuk spesifikasi jabatan. Jika Perusahaan mempunyai internal kandidat, maka proses rekrutmen yang akan dilakukan adalah proses rotasi atau mutasi jabatan. The recruitment of PT Timah (Persero) Tbk employees begins with the process of mapping the needs of employees, whether conducted through regular recruitment, force major, as well as developing business lines. Then, the results of this mapping will be translated into job specification form. If the needed employee is available from internal, then the Company will exercise rotation or position transfer process. Sebaliknya, apabila tidak tersedia kandidat dari internal perusahaan, maka Perusahaan melakukan eksternal rekrutmen yang akan mengikuti berbagai tes seperti tes pengetahuan akademis, bahasa Inggris, tes psikologi, wawancara, dan tes kesehatan. Untuk mendapatkan kandidat yang berpotensial, Perusahaan memilih calon karyawan dengan merujuk pada hasil tes psikologi dan kesehatan yang sebelumnya telah diikuti oleh calon karyawan. On the contrary, if the required employee is not available from internal, the Company will conduct an external recruitment which consists of varieties of tests such as tests of academic knowledge, English, psychology tests, interviews and health tests. To obtain potential candidates, the Company choses candidates with reference to the results of psychological tests and previous health which had been followed by the prospective employees. 100 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Strategi Rekrutmen dan Seleksi Recruitment and Selection Strategy Pemetaan SDM PT TIMAH PT TIMAH HR Mapping Force Major: • Pegawai Mengundurkan Diri • Employee Resigns • PHK • Lay off • Meninggal Dunia • Pass away Profil SDM PT TIMAH Profile of PT TIMAH HR • • • • Diversifikasi Usaha Business Diversification Peningkatan Kapasitas Produksi Production Capacity Increase Kebutuhan SDM PT TIMAH PT TIMAH's HR Needs Spesifikasi Pekerjaan Job Specification Rekrutmen Eksternal External Recruitment Fast Track: • (Kerjasama Dengan CDC Perguruan Tinggi) • (Cooperating with CDC College) • Jobfair/Roadshow MODEL KOMPETENSI TIMAH TIMAH's Competency Model Rekrutmen Internal (Promosi, Mutasi, Replacement) Internal Recruitment (Promosi, Mutasi, Replacement) Reguler (Publikasi Media Masa) Regular (Mass Media Publication) • • • • Outsourcing/Kontrak berprestasi Outsourcing/Skilled Contract Mahasiswa Kerja Praktek / Riset Job Training / Research Proses Rekrutmen (Recruitment Process) • Seleksi Administrasi • Administration Selection • Tes Potensial Akademis • Academic Potential Test • Tes Psikologi • Psychology Test • Wawancara • Interview • Tes Kesehatan • Health Test Kandidat Karyawan Employee Candidate Pelatihan Karyawan Employee Training Demi meningkatkan produktivitas kerja, Perusahaan mencanangkan kompetensi karyawan lewat pelatihan yang diadakan sekali tiap tahun bagi seluruh karyawan. Program pelatihan karyawan terbagi atas pelatihan teknis, manajerial, leadership dan sertifikasi. Kebutuhan pelatihan disusun dengan menyebar dan mengumpulkan form training needs/ usulan pelaksanaan training ke setiap unit kerja dan telah disetujui oleh setiap kepala satuan kerja. Program pelatihan yang diusulkan harus sesuai dengan bidang dari pekerjaan karyawan bersangkutan dan rencana suksesi ke depan. Pelatihan ini dapat dilaksanakan secara inhouse ataupun dengan mengirimkan karyawan bersangkutan ke tempat lokasi pelatihan. In order to increase work productivity, the company launched the programs aimed at improving the competence of its employees through training which is held once a year for all employees. Employee training program consists of technical training, managerial, leadership and certification. Training needs have been identified by spreading and collecting forms training needs / training proposal to each unit and has been approved by the head of each work unit. The proposed training program must be in accordance with the relevant field of work of employees and succession planning in the future. This training can be carried out inhouse, or by sending the employee to the training location. Untuk program pelatihan teknis dan sertifikasi (pelatihan teknis kapal keruk, kapal isap produksi, kelistrikan, POP, POM, POU, ISO, dll) umumnya dilaksanakan secara inhouse For technical training and certification programs (technical training dredgers, suction vessel production, electricity, POP, POM, POU, ISO, etc.) are generally carried out in-house PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 101 karena jumlah peserta yang relatif banyak dan bidang yang spesifik. Setiap tahun tidak kurang dari 5.000 karyawan yang mengikuti program pelatihan yang dijalankan oleh Perusahaan. because of the relatively large number of participants and the specific field. Each year not less than 5,000 employees participating in training programs held by the Company. Pelatihan lain yang diselenggarakan antara lain peningkatan motivasi dan manajemen emosi dan spiritual di tempat kerja. Pelatihan ini biasanya dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Namun, tidak menutup kemungkinan pelatihan tersebut dapat dilakukan di luar lingkungan perusahaan, misalnya dengan mengikuti seminar atau workshop yang diadakan oleh lembaga lain. Dengan pelatihan tersebut, Perusahaan mengharapkan agar setiap karyawan dan jajaran manajerial dapat menjadi lebih kreatif dan berinovatif dalam berkarya untuk mencapai kemajuan bersama Perusahaan. Training conducted among others are motivational, emotional and spiritual management in the workplace. This training is usually an in-house one. However, it can be performed outside, for example by attending a seminar or workshop that is held by other institutions. With training, the Company expects that every employee and managerial levels can become more creative and inovative in accomplishing the goals. Pelatihan Tenaga Kerja PT Timah PT Timah’s Training Program No. 1. 2. 3. Jenis Pelatihan Type of Training Teknis Fungsional Functional Technic Manajemen Management Umum General Total 2009 1.101 709 1.474 3.284 2008 1.731 137 1.156 3.024 Proses Penilaian Kinerja Performance Assessment Process Adapun proses penilaian kinerja dilakukan oleh Perusahaan pada tiap akhir tahun. Proses ini bertujuan untuk memproses kenaikan berkala atau gaji tahunan karyawan dengan mengisi Formulir Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Melalui formulir ini, Perusahaan dapat memproses promosi, pengukuhan jabatan, dan kenaikan golongan karyawan. The process of performance appraisal is conducted by the Company at each end of the year. This process aims to process the increase of periodical or annual salary of employees by completing Form Assessment of the Implementation of Work. Through this form, the Company can process the promotion, strengthening the position, and escalating the employee’s levels. Hingga akhir tahun 2009, Perusahaan memiliki jumlah karyawan 6.723 orang, yang terbagi dalam karyawan tetap sejumlah 4.559 orang, karyawan kontrak sebanyak 156 orang, dan sisanya karyawan outsourcing 2.008 orang. By the end of 2009, the Company has 6,723 employess, consist of 4,559 permanent employees, 156 contract employees and 2,008 outsourced employees. 102 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Jumlah Karyawan PT Timah (Persero) Tbk 2008/ 2009 PT Timah (Persero) Tbk Employees in 2008/ 2009 (orang/person) 4.559 4.405 2.008 1.962 2009 156 89 Karyawan Tetap (Aktif & MPP) Permanent Employees (Active & MPP) Karyawan Kontrak (PKWT) Contract Employees (PKWT) Karyawan Outsourcing Outsourcing Employees Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Umur Total Permanent Employees Based on Age (orang/person) 2008 Jumlah Karyawan Total Employees 2008 : 4.084 orang person 2009 : 4.559 orang person Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan Total Permanent Employees Based on Education Level (orang/person) 2.249 2.406 1.913 2.002 1.105 788 503 540 869 702 434 388 162 <=25 25-30 265 154 208 847 640 494 164 31-35 36-40 41-45 46-50 60 13 >=51 SD SLTP SLTA D1-D2 296 188 220 173 D3 S1 67 76 S2 1 S3 2009 2008 Tantangan dari Sisi Pengembangan SDM Human Resources Development Challenges Seperti halnya di unit-unit lain, Perusahaan juga menghadapi tantangan di bidang SDM. Perusahaan mengalami zero growth untuk perkembangan jumlah karyawan. Dari tahun 1997 sampai dengan 2005, lowongan pekerjaan yang tersedia sangat sedikit. Penerimaan karyawan baru mulai meningkat jumlahnya pada 2005. Hal tersebut menyebabkan hampir 80% dari As in other units, the Company also faces challenges in HR. The Company experienced zero growth for the number of employees. From 1997 to 2005, the availability of job vacancy was very tight. Acceptance of new employees started to increase in 2005. This resulted in nearly 80% PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 103 jumlah karyawan di tahun 2007 berusia di atas 50 tahun yang mendekati usia pensiun, sedangkan kebutuhan karyawan baru masih belum terpenuhi. of the total employees in the year 2007 were over the 50-year-old approaching retirement age, while the new employee's needs are still unmet. Sehingga demi memenuhi kebutuhan tersebut, Perusahaan harus merekrut karyawan baru dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan kualitas karyawan yang dibutuhkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hence, in order to meet these needs, the Company had to recruit new employees in a very brief period. This resulted the quality of employees recruited was not as expected. Selain masalah zero growth, Perusahaan juga menyadari jumlah karyawan yang mayoritas adalah lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) ke bawah dan hanya 5% dari seluruh total jumlah karyawan yang mempunyai latar belakang pendidikan sarjana. Dengan demikian, Perusahaan membatasi untuk tidak menerima calon karyawan dengan jenjang pendidikan di bawah SMU. In addition to zero growth problems, the Company also realizes that the majority of employees are graduates of lower-senior high school (SMU) and only 5% of the total number of employees who have the educational background of graduate studies. Accordingly, the Company determines that the minimum recruitment requirement is High School and above. Perusahaan memprogramkan peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun bagi setiap karyawan. The Company has programs to improve competence of its employees through trainings which is held minimum once a year for all employees. 104 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Inovasi Teknologi Technology Innovation Perusahaan menyadari akan pentingnya penerapan teknologi dalam menjalankan usaha Perusahaan. Maka dari itu, Perusahaan tidak berhenti untuk berinovasi baik di bidang informasi maupun operasional. Seperti halnya yang dilakukan oleh Perusahaan adalah memperbaharui sistem yang menghubungkan antara Perusahaan Induk dan anak Perusahaannya serta pihak-pihak yang terkait. The Company realised on the importance of technology implementation in running the business. Therefore, the Company will not stop trying to innovate in both information and operational sector. One thing done by the Company is to renew the system that connect the Holding Company with the subsidiaries and other parties involved. Sejak tahun 1995, Perusahaan telah menerapkan sistem informasi manajemen dan fasilitas komunikasi data dan suara (voice and data communication) melalui kombinasi antara perangkat satelit, digital microwave dan trunking system. Pengembangan sistem tersebut telah meningkatkan kinerja sistem informasi manajemen dalam bentuk laporan manajemen dan sistem pengawasan pada seluruh daerah operasi perusahaan. Since 1995, the Company has implemented the management information system and voice and data communication facility through combination of satellite device, digital microwave and trunking system. The development of the system has boosted up the performance of management information system in the form of management report and supervision system in all operational area of the Company. Pengembangan Teknologi Informasi (Sistem Informasi Manajemen) Development of Information Technology (Management Information System) Pada tahun 2009, banyak pengembangan yang dilakukan oleh Perusahaan di bagian Teknologi Informasi (TI) di dalam penerapan sistem SAP Supply Chain Management (SCM) yang sudah direncanakan sejak semester tiga tahun 2008. In 2009, there are many developments done by the Company in Information Technology division, especially in the implementation of SAP Supply Chain Management (SCM) system which has been planned since third semester in 2008. Sistem SAP akhirnya bisa dicanangkan pada tanggal 17 Juni 2009. Implementasi sistem ini dilakukan oleh SAP Consulting dalam waktu tujuh setengah bulan. Sebagaimana yang diketahui, SAP adalah penyedia perangkat lunak bisnis yang sudah sangat terkenal di dunia saat ini. Perusahaan mengganti sistem di semua unit kerja dengan tujuan untuk melanjutkan implementasi pertama yang sudah pernah dilakukan di tahun 2005 untuk modul PM, HR-Payrolls, ECSS, dan Material Management (MM) untuk unit logistik. The new SAP system has finally been launched on 17 june 2009. The implementation of this system is done by the SAP Consulting within seven and a half months. As known before, SAP has been recognised world wide as a business software provider at this moment. The Company alter all the system in every work unit in oder to continue the first implementation that has been done before in 2005 for some modules, i.e. PM, HR Payrolls, ECSS, and Material Management (MM) for logistic. 1. Sistem SAP 1. SAP System Perusahaan terus mengalami pertumbuhan baik di bagian operasional maupun produksi. Untuk itu, Perusahaan sadar akan pentingnya untuk meningkatkan kinerja sistem untuk dapat mendukung pertumbuhan Perusahaan di masa depan. The Company continues to experience growth both in operational and production sectors. For that, the Company realised the importance to increase the performance of the system to be able to support the growth of the Company in the future. Pada tahun 2005, Perusahaan pernah menggunakan sistem SAP yang dinamakan SAP R/3 4.7 yang bertujuan untuk membantu mengkoordinasikan unit kerja seluruh Perusahaan. Seperti yang kita ketahui, Perusahaan mempunyai wilayah penambangan di darat dan laut. Maka dari itu, koordinasi sangat diperlukan untuk menjalin kinerja yang sistematik. Ditambah lagi dengan struktur operasional darat dan laut Perusahaan yang beragam, sangatlah sulit bagi manajemen Perusahaan untuk mengolah informasi bisnisnya secara konsisten. In 2005, the Company has used SAP system named SAP R/3 4.7 which has the purpose to coordinate all work unit of the Company. As known before, the Company has mining area in both on shore and offshore. Therefore, coordination is needed to create sistematic performance. In addition, with various on shore and offshore operational structures, it is very difficult for the Company’s management to process the business information consistently. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 105 Dengan sistem ini, Perusahaan melakukan migrasi langsung ke perubahan proses bisnis atau re-engineering. Sistem SAP R/3 4.7 ini sangat membantu dalam memberikan visibilitas yang baik terhadap kinerja seluruh operasional Perusahaan. Namun, untuk meningkatkan sistem informasi operasional secara real time, Perusahaan diharuskan untuk mengembangkan solusi SAP dan mengimplementasi proses SAP secara lengkap (end-to-end). Perusahaan sadar bahwa masa kinerja sistem akan selesai pada tahun 2009, maka daripada itu, Perusahaan telah mempersiapkan jauh sebelumnya untuk meng-upgrade sistem SAP baru, yang telah dijalankan pada tengah tahun 2009 ini. With this system, the Company has done some migration to change the business process or re-engineering. The SAP R/3 4.7 system has helped a lot in giving good visibility to all operational performance of the Company. However, to enhance the operational information system in real time, the Company must elaborate SAP solutions and implement the SAP process from end-to-end. The Company realised that the period of system performance will end on 2009, therefore, the Company has been prepared to upgrade the new SAP system, which has been implemented in mid 2009. • • Penerapan Implementasi SAP untuk Perusahaan SAP merupakan software bisnis untuk mendukung kegiatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di PT Timah dan merupakan proyek pengembangan perangkat teknologi yang telah digunakan sebelumnya. Sejak tahun 1995, Perusahaan telah menggunakan fasilitas sistem informasi manajemen dari Mincom. Perangkat tersebut dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Perusahaan sebagai suatu perusahaan tambang yang mempunyai area produksi yang luas dan tersebar di beberapa wilayah kepulauan Bangka, Belitung, Kundur dan Jakarta. Melalui teknologi informasi data tersebut, kegiatan pelaporan, pengawasan dan pengambilan keputusan di manajemen menjadi lebih cepat dan akurat tidak terkendala faktor sumber data yang tersebar di berbagai wilayah produksi perusahaan. Implementation of SAP System for the Company SAP is a business software that supports the management information system (MIS) activities in PT Timah. It is also a development project of the technology devices which has been applied before. Since 1995, the Company has used the management information system facilities from Mincom. The devices are needed to support the Company’s activities as a company that has wide production areas across Bangka Island, Belitung, Kundur, and Jakarta. Through the data information technology, reporting, supervision, and decision making activities in the management will be faster and more accurate without any constraint from data sources that are spread in various production locations. Sebelum penerapan sistem SAP, selain business software dari Mincom, Perusahaan juga menggunakan program Microsoft Access untuk kantor pemasaran di London. Before the implementation of SAP system, besides the business software from Mincom, the Company also used Microsoft Access for the marketing office in London. SAP sebagai perangkat sistem informasi manajemen memberikan kemudahan pekerjaan adminitrasi, pengendalian dan pengawasan serta pelaporan bagi karyawan dan manajemen di seluruh wilayah unit produksi dan kantor pusat Perusahaan. Efisiensi dan efektivitas tercapai melalui berkurangnya pekerjaan yang bersifat manual dan berulang serta kemudahan akses dan berkurangnya laporan dalam bentuk cetakan. Keseragaman format sesuai kebutuhan setiap unit kerja juga membantu mempermudah karyawan dalam bekerja. As a management information system device, SAP gives the simplicity in administration work, control, supervision, and also reporting for the employees and management in all production unit and the head office. Efficiency and effectivity can be reached as the manual and redundant works are reduced as well as the ease of accessing and reduction of printed reports. Uniformity of the format according to the needs of each work unit has also help the employees in perfoming in their work. SAP Supply Chain Management (SCM) adalah bagian dari SAP Business Suite yang dapat memberi kemampuan kepada perusahaan untuk dapat menjalankan bisnisnya dengan software yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan efisiensi kerja, mempercepat pengambilan keputusan, dan juga mempercepat proses kerja dari Perusahaan ke pelanggan. SAP Supply Chain Management (SCM) is a part in SAP Business Suite which gives the ability to the Company to run the business with the software that is designed to increase the work efficiency, speed up the decision making, and also speed up the work process from the Company to the customers. 106 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 • Dengan sistem ini, Perusahaan dapat terhubung dengan kegiatan bisnis dari operasional, produksi, transportasi, pemasaran, keuangan dan biaya produk ke dalam sebuah sistem yang mengubah Linear Supply Chain tradisional menjadi sebuah Adaptive Network. Tujuan utama Perusahaan dalam menerapkan sistem ini adalah untuk mengembangkan sistem modul Production, Inventory Management, Quality Management, Sales Distribution (SD), Sales Order Processing, Financial Control (FICO), IS Mining Commodity Pricing, Logistic Execution, dan ECCS Reimplementation. With this system, the Company is connected with the business activity from operational, production, transportation, marketing, finance, and product cost into a system that convert Traditional Linear Supply Chain to an Adaptive network. The main purpose in implementing this system is to develop systems, such as Production module, Inventory Management, Quality Management, Sales Distribution (SD), Sales Order Processing, Financial Control (FICO), IS Mining Commodity pricing, Logistic Execution, and ECCS Reimplementation. Selain itu, pencanangan sistem baru ini sangatlah membantu dalam kinerja Perusahaan. Banyak manfaat yang didapatkan Perusahaan dari sistem ini, yang diantara lainnya adalah terkontrolnya perencanaan dalam produksi dan transportasi. Dengan SAP, Perusahaan dapat menyesuaikan dan merencanakan proses produksi dan transportasi secara maksimal sehingga keterlambatan dalam transportasi bisa dibatasi. Sistem ini juga memungkinkan karyawan untuk mencari informasi tentang harga pasar timah dengan akses online. Besides that, the launch of this new system has helped in Company’s performance tremendeously. There are so many benefits which can be obtained from the new system, and one of them is to be able to control the production and transportation plan. With SAP, the Company can adjust and plan the production and transportation processes maximally so that the transportation delay can be restricted. This system can be used for the employees to find out about tin market price online. Selain itu, dengan akses online, laporan – laporan juga dapat didapat dengan cepat sehingga keputusan – keputusan penting dapat diambil dengan cepat. Rutinitas keseharian juga dapat dipercepat dengan sistem ini, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja maupun produksi. Yang terakhir adalah adanya pengurangan jumlah kerja administrasi karyawan yang sebelumnya dilakukan secara manual. Perusahaan kini juga dapat menikmati manfaat dari SAP NetWeaver, salah satu platform teknologi SAP untuk mengintegrasikan aplikasi yang terbuka. Besides that, with online access, the reports can be received faster, therefore the important decision making can be done immediately. Daily routine works can be fasten with this system, so that work and production efficiency can be increased. Last but not least, with this system, number of administration staff can be reduced, as the process is no longer done manually. The Company is also benefited from the use of SAP NetWeaver, one of the SAP technology platform which is used to integrate open application. Proses Implementasi SAP Proses upgrade SAP dari versi lama ke versi yang baru dibagi menjadi tiga tahapan penting. Pada tahap pertama, SAP Consulting melakukan upgrade pada sistem SAP yang sebelumnya ke versi solusi SAP terkini, yaitu SAP ERP 6.0 yang memakan waktu selama tiga bulan. Disusul dengan implementasi modulmodul fungsional spesifik seperti modul Financials and Controlling (FICO), Materials Management (MM), Payroll, Business Information Warehouse (BIW), dan yang lainnya. Tahap terakhir adalah pembangunan pondasi baru yaitu SAP NetWeaver, dan memperluas jangkauan SAP di seluruh bagian dan anak perusahaan dengan enterprise SOA (Service Oriented Architechture), yang merupakan sekumpulan layanan di jaringan internal dan eksternal yang saling berkomunikasi. Pada tahun • SAP Implementation Process The SAP upgrade process from old to new version consists of three important steps. On the first step, SAP Consulting upgrades previous version of SAP to new version, which is SAP ERP 6.0 that took three months to finish it is followed by the implementation of specific functional modules, such as Financial and Controlling (FICO), Material Management (MM), Payroll, Business Information Warehouse (BIW) modules, and others. Last step is building the new foundation which is the SAP NetWeaver, and expanding SAP network to all business segments and subsidiaries with the Service Oriented Architechture (SOA) enterprise, that works as a group of internal and external network service that communicate with each other. On the same year, PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 107 yang sama, tim TI Perusahaan sudah siap dengan Sistem Informasi Eksekutif (EIS), yang mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis perusahaan. the IT team was ready with the Executive Information System (EIS), which has the capability to integrate all the busines process of the Company. Setelah itu, SAP Consulting memastikan bahwa sistem yang baru ini mudah digunakan oleh seluruh jaringan di Perusahaan (user-friendly) sehingga seluruh karyawan dapat mengerti akan penggunaan sistem baru tersebut dengan cepat. Pada saat bersamaan, tim SAP Consulting juga membantu untuk memberikan pengarahan kepada staf TI Perusahaan dalam penggunaan sistem baru dalam bentuk back-end project management dan user-side education untuk solusi-solusi sistem SAP yang baru. Furthermore, SAP Consulting makes sure that the new system is user friendly for all networks in the Company so that all the employees can understand the use of the new system quickly. At the same time, SAP Consulting team also helps to give direction to IT staff in the use of the new system in the form of backend project management and user-side education for new solutions of SAP system. 2. Sistem Cisco 2. Cisco System Selain meningkatkan sistem SAP, Perusahaan juga menggunakan Cisco System untuk sistem suara dan komunikasinya. Sistem Cisco diimplementasikan Perusahaan untuk meningkatkan reliability dan security di perusahaan. Selain itu, Cisco digunakan Perusahaan untuk melakukan pelayanan data transportasi, suara, dan video ke seluruh dunia. Perusahaan kini memakai beberapa produk dari Cisco tersebut, diantaranya adalah router, switch, network access, IP telephony, keamanan, jaringan fiber optik, jaringan data center, jaringan via sinyal, jaringan untuk rumah, dukungan layanan teknis, dan pelayanan jaringan. Besides improving the SAP system, the Company also uses Cisco System for voice and communication system. This Cisco system is implemented by the Company to increase the reliability and security in the Company. Moreover, Cisco is used by the Company to perform the transportation, voice, and video data to all over the world. At this moment, the Company is making use of some of the Cisco products, such as router, switch, network access, IP telephony, security, fiber optic connection, data center network, signal network, home network, techic support, and network service. Dengan menggunakan Cisco, Perusahaan juga dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas. Seperti contohnya, dalam pembayaran telepon pada tahun 2009 berdasarkan aplikasi billing system, untuk penghitungan pembayaran normal (Telkom), jumlah yang dikeluarkan oleh Perusahaan adalah Rp 813 juta. Sedangkan, dalam menggunakan Cisco, Perusahaan hanya membayar Rp 411 juta. Dengan demikian, penggunaan Cisco sangat menguntungkan bagi Perusahaan terutama karena sistem tersebut dapat mengurangi biaya pengeluaran Perusahaan. Terlebih lagi, Cisco mempermudah proses pengambilan keputusan karena informasi yang digunakan selalu di-update dari waktu ke waktu. By using Cisco, the Company is able to reduce the operational cost and increase productivity. For example, the cost of the telephone bill by Telkom provider during 2009, that was calculated using billing system application is amounting to Rp 813 million. Whereas, by using Cisco, the Company only pay Rp 411 million. To conclude the statement above, it is seen that the use of Cisco is very advantageous for the Company especially for the ablility of the system to reduce cost. Moreover, Cisco has simplified the process of decision making as the information used is always up to date from time to time. Sistem Cisco diimplementasikan Perusahaan untuk meningkatkan reliability dan security di perusahaan dan juga untuk menurunkan biaya operasional serta meningkatkan produktivitas. Cisco system is implemented by the Company to increase the reliability and security in the Company as well as.to reduce the operational cost and increase productivity. 108 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Pengembangan Teknologi Operasional Operational Technology Development Perusahaan tidak hanya meningkatkan daya kerja sistem SAP Go Live, tetapi dalam hal operasional juga. Seperti yang kita ketahui, Perusahaan saat ini sedang mencoba untuk mengembangkan hasil tambang yang berada di lautan. Maka dari itu, teknologi untuk memaksimalkan hasil tambang laut sangatlah diperlukan. Upaya penghematan bahan bakar pun dilakukan oleh Perusahaan dengan cara coal gasifikasi. The Company does not only increase the performance of SAP Go Live system, but also the operational performance. As known before, the Company is trying to expand the offshore mining production. Therefore, there is a need to maximize the technology used for the mining activity. Fuel saving measures have been taken by the Company by doing coal gasification. 1. Teknologi Penambangan Sejak mulai beroperasi di wilayah penambangan lepas pantai, Perusahaan telah menggunakan Kapal Keruk (KK) sebagai alat produksi utama untuk menambang di wilayah lepas pantai. Faktor umur ekonomis dan teknis telah menyebabkan biaya operasi KK menjadi relatif sangat besar. Perkembangan teknologi operasi penambangan telah dimanfaatkan oleh Perusahaan dengan menggunakan kapal isap untuk meningkatkan hasil tambang laut. 1. Mining Technology Since starting operations in the offshore mining area, the Company uses Dredges (KK) as a primary production tool for mining industry in offshore. Economic life spent and technical factors have caused operationg costs of the dredges to be relatively very large. Technology development of mining operations has been utilized by the Company by using cutter suction dredges to increase yield of offshore mining. Kapasitas produksi KIP jauh lebih besar dibandingkan dengan KK. Selain itu, biaya operasional KIP pun lebih rendah. KIP juga mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan KK yaitu antara lain dapat melakukan penggalian timah secara selektif, mobilitasnya lebih tinggi karena dapat bergerak sendiri, dan biaya perawatannya lebih murah. Untuk lebih meningkatkan kontribusi produksi dan kinerja KIP maka perusahaan mulai mengembangkan dan membangun sendiri armada KIP, sampai dengan akhir 2009 perusahaan telah memiliki 6 unit KIP. Cutter suction dredges (KIP) have bigger capacity than the dredger. Moreover, the operational cost of the cutter suction dredges can be kept to minimal. KIP also has several advantages compared with the dredgers such as; able to perform the selective extraction of tin, its mobility is higher because it can move on its own, and the treatment cost is relatively cheaper. To further enchance the contribution of production and performance of KIP, the Company began to develop and build its own fleet of KIP, and up until the end of 2009, the Company has 6 units of KIP. Sebagai suatu perusahaan pertambangan terintegrasi maka Perusahaan sangat fokus pada pengembangan teknologi di bidang operasi produksi dengan membentuk As an integrated mining company the Company is very focused on technology development in production PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 109 suatu unit kerja khusus yang disebut Unit Kerja Penelitian dan Pengembangan (Litbang). operation field by forming a special unit called Research and Development Unit (Litbang). Perkembangan di bidang teknologi operasi secara berkesinambungan terus dilaksanakan. Perusahaan terus mempelajari inovasi baru untuk meningkatkan volume produksi tambang laut yang lebih efisien dan efektif. Saat ini Perusahaan tengah melakukan kajian untuk membangun alat produksi yang baru, yakni kapal keruk jenis Bucket Wheel Dredge (BWD). Alat produksi yang baru ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan tipe KK system bucket ladder yang sebelumnya digunakan. Dengan kapal keruk jenis BWD ini, penambangan laut dapat dilakukan hingga kedalaman 60 meter di bawah laut. Development in operational technology sector has always been continued sustainably. The Company continues to learn new innovations to increase production volume of offshore mining efficiently and effectively. Curently, the Company is conducting studies to develop new production tool, which is dredger in Bucket Wheel Dredge (BWD) type. This new production equipment is far more efficient than KK type bucket ladder system that was used previously. With this type of dredger, the offshore mining can be done to a depth of 60 meters below sea level. Berdasarkan Strategi Perusahaan 2009, optimalisasi produksi menjadi pendorong kestabilan landasan usaha Perusahaan. Perusahaan menitikberatkan pada pengembangan teknologi pertambangan untuk memantapkan langkah optimalisasi produksi. Implementasinya adalah dengan meningkatkan penggunaan BWD untuk melakukan kegiatan penambangan mencapai 60 meter di wilayah lepas pantai dan menambah infrastruktur KIP. Dengan adanya peningkatan dalam teknologi operasional tersebut, Perusahaan berharap akan dapat meningkatkan porsi produksi tambang laut yang sebanding dengan tambang darat. According to the Company’s Strategy in 2009, production optimization as become the driving stability of the Company’s business foundation. The Company is focusing on the development of mining technology to establish production optimization. It is implemented by increasing the use of BWD to conduct mining activities in the area that reached 60 meters offshore and adding more KIP infrastructure. With the increase of operational technology, the Company hopes to be able to increase proportionate production from offshore and onshore mining. 2. Penghematan Energi Selain melakukan pengembangan dalam teknologi operasi produksi yang menitikberatkan pada alat pertambangan, Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar yang lebih murah tetapi tetap ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar minyak atau High Speed Diesel (HSD) yang selama ini digunakan oleh Perusahaan di unit peleburan. Bahan bakar batubara merupakan pilihan alternatif yang baik untuk Perusahaan, karena harga batubara relatif lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Dengan cara ini, efisiensi biaya produksi dapat ditingkatkan. 2. Energy Saving Besides developing the operational production technology that focus on the mining equipments, the Company also attempts to increase the use of substitute fuel that is cheaper and environment as substitute of oil fuel or High Speed Diesel (HSD) which is currently used by the Company in smelting unit. Coal fuel is an alternative that is suitable for the Company as it has cheaper price than oil fuel. By using this method, the cost production efficiency can be improved. Dengan dikembangkannya teknologi batubara yang ramah lingkungan, maka teknologi gasifikasi batubara dapat dikatakan merupakan salah satu alternatif pilihan untuk memberikan solusi atas permasalahan energi tersebut. Implementasi dari tanggung jawab Perusahaan terhadap lingkungan sekitar wilayah operasi produksi diwujudkan melalui penggunaan teknologi gasifikasi batubara sebagai bahan bakar pengganti adalah pilihan yang tepat untuk Perusahaan. Gasifikasi batubara mempunyai tingkat pencemaran yang rendah dikarenakan telah melalui proses pemurnian. Gasifikasi batubara juga digunakan dengan sasaran untuk penyederhanaan peralatan pada tanur yang merupakan salah satu sarana di unit peleburan timah. With the development of environmentally friendly coal technology, it can be said that coal gasification technology is an alternative option to provide solutions for energy problem. Implementation of corporate responsibility towards the environment around the area of production operation is realized through the use of coal gasification technology as a substitute fuel is the right choice for the Company. Coal gasification has a lower pollution level due to the purification process that it had been through. Coal gasification is also used with the aim of simplifying the equipment on the furnace, which is one of the tool in the smelting unit. 110 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 3. Peleburan PT Timah juga telah menggunakan Electrolytic Refining (ER) di unit peleburan, yang bertujuan selain untuk menerapkan strategi optimalisasi produksi juga untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk yang dihasilkan. ER digunakan untuk pemurnian logam timah serta meningkatkan produksi logam dengan kualitas premium. 3. Smelting PT Timah has also been using the Electrolytic Refining (ER) in the smelting unit, which aims not only to implement production optimization strategy, but also to increase value aded and quality of the products. ER is used for purification and to increase the production of tin metal with premium quality. Dalam proses ER, mineral lain termasuk pengotor (impurities) yang masih terdapat di logam timah dipisahkan dengan cara ion attraction. Dengan demikian, logam timah hasil proses peleburan ini adalah timah murni dan bebas dari bahan-bahan pengotor (impurities). Brand product yang dihasilkan dari proses ini adalah Produk Banka Four Nine yaitu produk logam timah dengan kandungan Sn 99,99% dan merupakan produk unggulan PT Timah. Produk logam timah ini banyak digunakan oleh industri berbasis lingkungan. Proses ER merupakan proses produksi ramah lingkungan dan dianggap sebagai sistem “loop tertutup”, karena dalam proses kerjanya tidak hanya sisa mineral lain yang ditangkap, tetapi juga partikel di udara. In the ER process, other minerals including impurities that still exist in tin metal will be separated by ion attraction. Thus, the tin metal resulted from the smelting process is pure and free from impurities materials. The brand of the product produced from this process is the Banka Four Nine Product, which is metal tin with the composition of Sn 99.99% and has become PT Timah’s superior product. The tin metal has been used a lot in environmental industry. The ER process is a production process that is environmentally friendly and considered as a closed loop system, as in the working process, not only impurities from other minerals are caught, but also particles in the air. Perusahaan tidak berhenti untuk berinovasi baik di bidang informasi maupun operasional. The Company will not stop trying to innovate in both information and operational sector. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 111 Manajemen Risiko Risk Management Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT Timah (Persero) Tbk tidak hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi keberlanjutan operasional, image dan kinerja perusahaan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Keberlanjutan usaha ini tentunya akan menjamin kepentingan para stakeholders terkait. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk menjamin keberlanjutan tersebut dengan manajemen risiko yang efektif. In running its operational activities, PT Timah (Persero) Tbk not only focuses on profitability, but also on operational sustainability, image and the company’s performance. Business continuity is certainly going to guarantee the interests of all stakeholders concerned. Hence, the Company believes that by conducting risk management effectively, those goals will be achieved. Perusahaan telah menyusun manajemen risiko secara komprehensif dengan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 pada 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG). Selain itu, dalam regulasi tersebut Perusahaan juga mengadopsi konsep Enterprise Risk Management (ERM) dengan standar manajemen risiko, pengelolaan data, pelaporan dan analisa perusahaan. The Company has prepared a comprehensive risk management with reference to the Decree of the Minister of SOEs No.117/M-MBU/2002 on August 1, 2002 on the Implementation of Practice on Good Corporate Governance (GCG). Moreover, in the regulation, the Company also adopted the concept of Enterprise Risk Management (ERM) with the standard risk management, data management, enterprise reporting and analysis. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan, Perusahaan menyadari dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tidak lepas dari risiko-risiko yang dihadapi. Apalagi menilik operasional bisnis pertambangan PT Timah dan anak perusahaannya dilakukan secara simultan dari berbagai lokasi yang tersebar di dalam dan luar negeri (dredging operations dan kantor perwakilan pemasaran). As a company engaged in mining, the Company realizes the risks exposed in its daily operational acitivities. Moreover, taking into account the operational mining business of PT Timah and its subsidiaries conducted simultaneously from different locations spread within and outside the country (dredging operations and marketing offices). Oleh karena itu, dilihat dari risiko-risiko yang dihadapi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Therefore, based on risk faced the Company, the risks are categorized as follows: 1. Risiko Bisnis 1. Business Risk Perusahaan menjalankan bisnis pertambangan timah dimana pendapatan hampir 90% dibayar dengan mata uang asing untuk pendapatan dari sisi ekspor. Sedangkan biaya operasional menggunakan mata uang rupiah. Risiko yang dihadapi dari sisi bisnis, dalam hal ini, terkait dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (USD). The Company is doing tin mining business where almost 90% of revenues from export is paid with foreign currency. While operational costs using the currency of rupiah. Risks faced by the business side, in this case, is associated with fluctuations in the value of the rupiah against foreign currency (USD). Faktor risiko yang bersifat eksternal tersebut tetap diperhatikan Perusahaan dan mengupayakan upaya penekanan risiko melalui lindung nilai (hedge) terutama untuk peralatan operasional yang dibeli dengan mata uang asing. The Company keeps on paying attention to the external risks and trying to mitigate them by hedge Risk factors that are external to the equipment of the Company and pursue efforts to note the emphasis of risk through hedge, particularly for operational equipment purchased with foreign currency. Risiko lain yang terkait bisnis logam timah di antaranya fluktuasi harga timah di pasaran dunia. Upaya yang telah dilakukan antara lain melalui penjualan langsung pada industri pengguna (end user) dengan menawarkan customized product. Tujuan penerapan langkah ini juga untuk mengurangi terjadinya spekulasi harga yang dilakukan para pedagang perantara (trader). Other risks related businesses including tin price fluctuations in world market. To mitigate the risk, PT Timah strives to conduct direct sales end users by offering customized product. The reason for applying this step is to minimize price speculation by traders. 112 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 Langkah lain untuk mengatasi risiko bisnis, Perusahaan memperkuat kepercayaan investor maupun buyer melalui keberlangsungan komunikasi yang intensif dalam acara customer gathering dan public expose yang dilakukan secara berkala. Pergerakan harga saham Timah dengan kode TINS selama 2009 tercatat cukup baik dengan menjadi saham unggulan di bursa cukup mendongkrak image building Perusahaan di mata investor. Sehingga penurunan harga yang terjadi beberapa kali masih dapat diatasi dengan kuatnya kepercayaan para pemangku kepentingan melihat track record Timah tersebut. Other steps for risk mitigations, the Company strengthens the investor and buyers’ confidence through the sustainability of intensive communications in the event customer gathering and public expose conducted periodically. PT Timah’s share price movements, with code TINS, during 2009 recorded as benign to be a leading share in the stock. It is sufficient to boost the Company image building in the eyes of investors. So the decline in prices that occurred a few times still can be overcome by the strong confidence of our stakeholders to see the track record of Tin. Terkait risiko bisnis internal, Perusahaan dihadapkan pada jumlah cadangan yang semakin menurun. Langkah untuk mengatasinya melalui diversifikasi usaha serta peningkatan nilai produk yang dihasilkan oleh Perusahaan. Related internal business risk, the Company faced with a decreasing number of reserves. Steps to overcome are through the diversification of its operations and increase the value of products produced by the Company. 2. Risiko Keuangan 2. Financial Risk Berkaitan dengan pendapatan yang diterima Perusahaan hampir didominasi mata uang asing dan fluktuasi harga timah. Perusahaan telah mengupayakan langkah antisipasi terhadap kedua risiko yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan tersebut. Adapun upaya yang ditempuh melalui peningkatan nilai tambah (added value) timah yang diproduksi dengan langkah diversifikasi produk tin chemical dan tin solder (tin wire dan bar). In conjuction with the revenue received by the Company almost dominated by foreign currency and price fluctuations. The Company has made actions in anticipation of both risks affecting the company's financial performance. Action taken through increasing added value of tin by diversification of tin chemical and tin solder products. Langkah lain yang diupayakan untuk menurunkan faktor risiko eksternal tersebut yakni dengan pengembangan standar operasi dan prosedur (SOP), lindung nilai (hedge) serta pembentukan unit treasuri yang fokus dalam manajemen nilai tukar. Other measures being undertaken to reduce the external risk factors namely the development of standards and operating procedures (SOPs), hedging and the establishment of treasury units that focus in the management of exchange rates. 3. Risiko Pemasaran 3. Marketing Risks Perusahaan menghadapi risiko eksternal terkait bidang ini di antaranya penurunan harga logam dan persaingan antar negara penghasil timah dunia. Untuk mengantisipasi risiko fluktuasi harga timah dunia, Perusahaan mengusahakan melakukan keseimbangan penjualan spot dan long term contract (commitment). Langkah taktisnya dengan pengaturan jadwal waktu dengan pembeli yang disesuaikan dengan situasi dan fluktuasi harga logam yang ada. The Company is exposed to external risks including metal prices decline and the competition among the world's tin-producing countries. To anticipate the risk of price fluctuations, the Company seeks to balance the spot and long term sales contract (commitment). Tactical step is by setting a timetable with the buyer, adjusted to the situation and the existing metal price fluctuations. Langkah lain melalui meminimalkan risikonya melalui efisiensi operasi produksi dan melakukan penjadwalan kembali (rescheduling) penjualan dengan pihak pembeli. Another step is by minimizing the risk through operating efficiencies in production and sales re-scheduling with the buyer. Risiko lain terkait persaingan antar negara penghasil timah di dunia yakni Cina, Bolivia, Peru dalam hal peningkatan market share yang ada. Perusahaan masih membuktikan diri sebagai penghasil timah terbesar kedua setelah Cina. Meskipun hingga saat ini, Perusahaan masih belum menjadi pricemaker di pasaran logam timah dunia, tetapi segenap strategi telah diupayakan ke arah tersebut. In increasing the existing market share, the Company faces competition from other tin producer’s countries such as China, Bolivia and Peru. The Company is still proven as the second biggest tin producer after China. Although the Company until now has not yet the pricemaker in tin world market, however all strategies have been directed into it. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 113 Dari sisi faktor internal, fungsi pemasaran dalam pemenuhan komitmen penjualan produk dari rantai ketersediaan bahan baku sampai produksi memiliki risiko yang bersifat kumulatif. Pengelolaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang dikelola dengan baik dapat menurunkan risiko pemasaran dari sisi internal sehingga terjalin koordinasi internal yang lebih reliabel. In terms of internal factors, the marketing function in fulfilling the commitment of the availability of product sales from the chain of raw material until the production has a cumulative risk. Management of Enterprise Resource Planning system (ERP) that is well managed can reduce the risk of marketing from the internal side so that internal coordination is more reliable. 4. Risiko Pengembangan Usaha 4. Risk of Business Development Pengembangan usaha sebagai bagian dari strategi Perusahaan menjadi pencapaian sepanjang 2009 melalui dibangunnya Pabrik Tin Chemical di Cilegon, Jawa Barat; tin solder di Pulau Kundur, Riau; aspal ekstraksi di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara; dan upaya pengembangan usaha pertambangan non timah (batubara, besi, nikel). Business development as part of the Company’s strategy has become an achievement in 2009 through the construction of Chemical Tin Factory in Cilegon, West Java; tin solder on Kundur Island, Riau; asphalt extraction on the island of Buton, Southeast Sulawesi, and business development of non tin mining (coal, iron , nickel). Perusahaan juga dihadapkan pada risiko dalam upaya diversifikasi usaha tersebut, di antaranya ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional di bidangnya. Perekrutan dan pelatihan intensif karyawan serta bantuan konsultan profesional terkait pemanfaatan teknologi di bidang industri hilir tin chemical adalah upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan untuk menurunkan risiko tersebut. In diversifying the products, the Company is also exposed with the risk of the availability of competent and professional human resources (HR). Intensive recruitment and training of employees as well as related professional consulting assistance in the field of technology utilization tin chemical downstream industries are the attemps made by the Company to mitigate those risks. Pengembangan usaha ini juga menghadapi tantangan risiko eksternal terkait ketersediaan bahan baku impor terutama untuk industri tin chemical dan bahan baku khusus aspal ekstraksi. Upaya untuk mengantisipasi telah disiapkan Perusahaan di tahun berikutnya melalui rencana investasi pembangunan pabrik bahan baku tin chemical di dalam negeri dan pencadangan anggaran investasi untuk proyek aspal ekstrasi lanjutan untuk optimalisasi nilai produk yang dihasilkan. The business development is also facing challenges related to external risk, especially the availability of imported raw materials for chemical tin industry and special raw materials bitumen extraction. The Company anticipates the obstacles through the development of investment plans tin chemical raw material plant in Indonesia next year and the investment budget provision for the continued asphalt extraction project to maximize the value of the products. 5. Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia 5. Human Resources Risk Management Bidang sumber daya manusia, Perusahaan menghadapi persoalan kesenjangan kompetensi karyawan baru untuk mengganti karyawan yang telah pensiun sepanjang 2009 sebanyak 517 orang. Fungsi pengelolaan SDM memegang peranan penting untuk menurunkan risiko tersebut. Terutama dalam menyiapkan SDM yang berkompeten melalui pelatihan berjenjang bidang teknis, manajerial dan kepemimpinan. The Company is exposed with the issue of competency gaps of new employees to replace retired employees during 2009 as many as 517 people. Human resource management function plays an important role to mitigate those risks. Particularly in preparing a competent human resources through a tiered technical, managerial and leadership training. Proses pembimbingan, mentoring, dan pendelegasian wewenang dan percepatan penempatan jabatan tanpa mengurangi bobot persyaratan jabatan yang harus dipenuhi juga signifikan meningkatkan kompetensi SDM. The process of coaching, mentoring, delegation of authority and accelerating the placement position without reducing the weight of job requirements that must be met also increase the competence of human resources significantly. 114 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE DID IN 2009 6. Risiko Produksi 6. Production Risk Penurunan produksi bijih timah terjadi pada 2009 dan beberapa upaya telah dilakukan untuk meminimalisir faktor risiko ini. Pada sisi produksi, Perusahaan dihadapkan pada risiko minimnya ketersediaan cadangan bijih timah, keamanan wilayah tambang, dan kelayakan peralatan produksi. Ore production decline occurred in 2009 and several attempts have been made to minimize this risk factor. On the production side, the Company faced with the risk of lack of availability of ore reserves, mining areas of security, and feasibility of production equipment. Risiko minimnya ketersediaan cadangan bijih timah dilakukan melalui evaluasi cadangan, melakukan check drilling di wilayah bekas tambang (tailing) dan melakukan eksplorasi rinci di laut dalam. In anticipating it, the Company conducts evaluation of reserves, drilling checks in mined areas (tailings) and perform detailed deep-sea exploration. Sedangkan risiko berkaitan dengan keamanan wilayah tambang, Perusahaan melakukan pengamanan wilayah dengan penambahan pos pengamanan dan pembuatan block system. While the security risks associated with mining areas, the Company conducted a security area with the additional of security post and block system. Terkait risiko kelayakan peralatan produksi yakni kapal keruk yang kondisinya sudah tua mengalami penurunan produktivitas untuk aktivitas tambang laut. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut melalui pembuatan kapal isap produksi (KIP) maupun bekerjasama dengan mitra, penjajakan menggunakan humprey spiral untuk meningkatkan perolehan biji timah dan mineral ikutan (zircon, ilmenite dan monazite) dalam proses pencucian dan modifikasi Kapal Keruk (KK) tipe ladder menjadi Kapal keruk tipe bucket wheel dredge (BWD). Risk related production equipment, the feasibility of old dredgers whose condition has decreased the productivity of marine mining activities. The Company strives to resolve the issue through Production Suction Dredges (KIP) manufacture and in collaboration with partners, using a Humphrey Spiral assessment to improve the acquisition of tin ore and associated minerals (zircon, Ilmenite and monazite) in the washing process and modification of ladder type dredges (KK) becomes bucket wheel dredge type (BWD). 7. Risiko Regulasi 7. Regulation of Risk Bergerak dalam bisnis pertambangan, Perusahaan dipengaruhi oleh regulasi pertambangan, termasuk diberlakukannya peraturan perundangan yang baru yakni UU Minerba No.4 tahun 2009 dan peraturan tambahannya. Meski UU tersebut sudah dimulai implementasinya, tetapi pelaksanaannya masih menunggu Peraturan Pemerintah (PP) yang sampai saat ini belum ada. Keterlambatan terbitnya PP tersebut telah menimbulkan ketidakjelasan implementasi UU dan berdampak pada ketidakpastian hukum yang berpengaruh pada operasional Perusahaan. Engaged in the mining business, the Company is affected by the mining regulations, including the enactment of new Minerba Law No. 4 year 2009 and the other regulations. Although the enactment of regulations have already started, but its implementation is still waiting for government regulation (PP), which until now has not yet been released. The delay in publication of the PP has caused law uncertainty and it affects the Company’s operations. Selain itu, regulasi kehutanan terkait masalah tumpang tindih lahan pertambangan di kawasan hutan terus didorong untuk diselesaikan. Ketidakpastian regulasi dan perbedaan interpetasi UU tersebut akan menimbulkan risiko hukum. Adapun Perusahaan mengatasi masalah tersebut dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait yakni kepolisian, kejaksaan, pemerintah daerah dan mitra perusahaan; melakukan kajian regulasi secara komprehensif; penyempurnaan SOP serta sosialisasi internal Perusahaan tentang risiko hukum. In addition, regulation of forestry related issues overlapping land mines in forest areas is still in process. Regulatory uncertainty and differences of interpretation of this law will cause legal risk. The Company solves the problem by coordinating with relevant parties namely the police, judiciary, local government and corporate partners; perform a comprehensive regulatory review, completion and dissemination of the Company’s internal SOP concerning the legal risk. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 115 8. Risiko Lingkungan dan CSR (Corporate Social Responsibility) 8. Environmental Risk and CSR (Corporate Social Responsibility) Risiko yang harus dihadapai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan adalah persoalan lingkungan di kawasan bekas pertambangan. Perusahaan menghadapi masalah terkait lingkungan pada area penambangan terutama pada area bekas tambang (tailing) yang masih dapat ditambang kembali dengan Tambang Skala Kecil (TSK). Padahal lahan bekas tambang seharusnya diistirahatkan untuk jangka waktu tertentu atau dilakukan reklamasi dan rehabilitasi. Risks that must be faced by companies engaged in mining is the environmental issue in the former mining area. Company is facing problems related to the environment in mining areas, especially in former mining areas (tailings) that can still be mined with small-scale mining (TSK). Whereas the area should actually be rejuvenated for a specific period of time or rehabilitated. Langkah Perusahaan untuk mengupayakan kerjasama dengan pihak terkait untuk mendukung program Green Babel, membuat Hutan Wisata dan melakukan percepatan reklamasi lahan bekas tambang yang sudah tidak produktif. The Company seeks cooperation with relevant parties to support the Green Babel program, create Forest Tourism and accelerate the reclamation of unproductive mined lands. Sedangkan program tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) tidak hanya menjadi kewajiban tetapi bentuk kepedulian terutama kepada masyarakat yang secara langsung terkena dampak dari kegiatan pertambangan. Kegiatan CSR yang diselenggarakan antara lain bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dengan memberikan bantuan beasiswa, pendirian fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat ibadah dan perbaikan infrastruktur. While corporate social responsibility program (CSR) is not only an obligation but a form of particular concern to the community that are directly affected by mining activities. CSR activities are held, such as, working with local governments by providing scholarship assistance, establishment of educational facilities, healthcare, places of worship and infrastructure improvements. Perusahaan semakin memantapkan langkah pengelolaan risiko melalui pembentukan Komite Manajemen Resiko dan Investasi (KMRI). Komite ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi Perusahaan. Komite ini disahkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 457/TBK/SK0000/2009-BI dan mulai beroperasi bekerja sejak Agustus 2007. The Company has established risk management measures through the establishment of the Risk Management Committee and Investment (KMRI). This Committee is directly responsible to the Board of Directors of the Company. The full report KMRI activities during 2009 can be viewed on the Corporate Governance section of this report book. Adapun komite ini membantu Direksi terkait tugasnya dalam setiap proses pengambilan keputusan atas kegiatan dan rencana investasi yang menimbulkan risiko bagi perusahaan serta melakukan analisis investasi yang akan dilakukan. This committee helps the Board of Directors relating their tasks in every decision making process that resulted some risks for the Company as well as carrying out investment analysis that will be done. KMRI telah menyelesaikan buku analisis risiko per satuan kerja di lingkungan Perusahaan pada Maret hingga Agustus 2008. Analisis tersebut akan ditingkatkan menjadi pemantauan risiko secara online pada pertengahan tahun 2010 melalui penyusunan database risiko pada setiap unit usaha Perusahaan. Kajian risiko oleh KMRI dilakukan secara berkala dengan memprioritaskan pada kebutuhan analisis dari unit yang telah berjalan (existing), pengembangan terencana (planning) maupun pengembangan melalui akuisisi (acquiring). Laporan lengkap kegiatan KMRI selama 2009 dapat dilihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan buku Laporan ini. KMRI has finished the risk analysis book per work unit in the Company's environment during March until August 2008. The analysis will be improved to be online risk supervisory during mid 2010 through risk database arrangement in every Company's business unit. Studies on risks is done from time to time by KMRI, prioritizing on the analysis needs from the existing units, planning for development as well as acquiring development. Complete report on KMRI activities during 2009 can be found on Good Corporate Governance segment of this annual report. 116 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE PLAN Prospek dan Strategi PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 117 Prospek Usaha Timah Timah's Business Prospects Perusahaan memperkirakan adanya kenaikan konsumsi logam timah dunia pada tahun 2010 sebesar 10% dibanding tingkat konsumsi pada tahun 2009 yang hanya sebesar 300.000 ton. The Company estimates a 10% increase in the global consumption of tin price in 2010 compared to 300,000 tons consumed level in 2009. Hal ini dilatarbelakangi oleh mulai pulihnya kondisi ekonomi dunia yang pada akhirnya akan meningkatkan daya beli konsumen terutama terhadap produk-produk consumer good dan elektronik yang merupakan end user utama hasil tambang timah. This is motivated by the start of the recovery in the worlld of economy which will increase the purchasing power of the consumers, especially for consumer goods and electronic products that are considered the main end users of tin produce. Berdasarkan prediksi kenaikan sebesar 10% tersebut, maka diperkirakan produksi logam timah pada 2010 akan sama dengan jumlah permintaan tahun 2010, yaitu sebesar 330.000 ton. Based on the predicted increase of 10%, it is estimated that tin production in 2010 will equal demand in 2010, which is around 330,000 tons. Sedangkan bila melihat dari sisi harga timah batangan, di awal tahun 2010 diperkirakan harga akan terus meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan. Berdasarkan data dari London Metal Exchange (LME), di bulan Januari 2010 harga timah batangan telah mencapai sekitar USD 17.000 per ton, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga tahun lalu yang sempat turun menjadi USD 11.221. Examination of the price of tin ingots indicates that the price of tin will continue to increase with rising demand in the beginning of 2010. According to data from London Metal Exchange (LME), in January 2010, the price of tin ingots reached USD 17,000 per ton, much higher than last year which had decreased to USD 11,221. Dengan demikiran prediksi harga rata-rata logam timah tahun 2010 yang diterima oleh Perusahaan adalah sekitar USD 14.800 per ton. Prediction for the average price of tin metal in 2010 received by the Company are about USD 14,800 per tons. Harga Rata-Rata Timah Batangan (2009-2010) Average Price of Tin Ingot (2009-2010) USD/Ton 2009 - April 12.350 2009 - Mei 14.300 2009 - Juni 14.150 2009 - Juli 13.500 2009 - Agustus 14.050 2009 - September 14.900 2009 -Oktober 14.700 2009 -November 14.900 2009 -Desember 15.200 2010 - Januari 16.950 Strategi Perusahaan 2010 Company Strategy 2010 Dengan didukung oleh prediksi peningkatan konsumsi yang positif di tahun 2010, Perusahaan tetap fokus pada rencana jangka panjang 2008-2012 dimana tahun 2010 merupakan tahun “Peningkatan Kualitas”. Supported by a positive prediction that production increase in 2010, the Company remains focused on the long-term plan for 2008-2012, whilst 2010 has the annual strategy of “Quality Improvement”. 118 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE PLAN Tema “Peningkatan Kualitas” merupakan kelanjutan dari strategi "Peningkatan Kapasitas" yang telah dijalankan sejak tahun 2008 hingga mencapai kondisi optimal yang seusai dengan daya serap pasar. The theme of “Quality Improvement” is a continuation of the strategy “Capacity Improvement” which has been running since 2008, to reach the optimal conditions according to the market absorption. Adapun rencana kerja strategi "Peningkatan Kualitas" mencakup beberapa bidang utama, antara lain: The "Quality Improvement" strategic plan includes several key areas: • • • • • • Peningkatan pengawasan dan pengamanan serta pengelolaan lingkungan tambang darat sesuai dengan pedoman pertambangan yang baik dan benar (good mining practices). Meningkatkan jumlah armada Kapal Isap Produksi (KIP) yang rencananya berjumlah 15 unit di akhir tahun 2010 untuk digunakan pada tambang laut. Membangun/ memodifikasi kapal keruk dengan teknologi baru yang disebut Bucket Wheel Dredge (BWD) dengan kemampuan menggali hingga kedalaman 60 meter di bawah permukaan air laut. Meningkatkan pendapatan dari produk dengan nilai tambah tinggi seperti produk premium timah dengan kadar Sn yang lebih tinggi dari standar LME. Hingga akhir 2009 kontribusi penjualan produk premium timah dengan kadar Sn di atas 99,9% telah mencapai 75% dari total seluruh penjualan. Mengembangkan produk hilir timah yang memiliki margin lebih besar seperti yang berasal dari pabrik timah solder di pulau Kundur (Riau) dan pabrik timah chemical yang berlokasi di Cilegon, Banten. Pabrik solder telah selesai dibangun di tahun 2009 sedangkan pabrik timah chemical masih dalam tahap pembangunan sampai dengan akhir tahun 2009. Dengan demikian masih besar potensi penetrasi pasar serta peningkatan kapasitas yang bisa dihasilkan dari kedua pabrik tersebut. • • • • Increase surveillance and security as well as environmental management of land mining in area in accordance with the guidelines for good mining practices. Increase the amount of Cutter Suction Dredges (KIP) which is planned to reach 15 units by the end of 2010 to be used for offshore mines. Utilize technology to improve the development of a new type of dredger, Bucket Wheel Dredges (BWD) which can be used up to 60 meters below sea level. Increase revenue from products with high added value such as premium tin products with a higher level of lead (Sn) than the LME standard. By the end of 2009, the contribution of premium products with a concentration of lead (Sn) above 99,9% to sales reached 75% of total sales. Expand downstream products that have higher margin such as products from tin solder plant on Kundur Island (Riau) and the tin chemical plant in Cilegon, Banten. The solder plant was completed in 2009 while the tin chemical plant is still in development and scheduled to be complete at the end of 2009. Thus, there is still a significant potential to expand market penetration and improve capacity from both plants. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 119 Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development Pada tahun 2010, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga merupakan perhatian manajemen guna mempersiapkan tenaga kerja terampil untuk kebutuhan operasional maupun pengembangan usaha. In 2010, improving the quality of human resources was a major concern for management to prepare skilled manpower for fulfilling operational and business development needs. Pada dasarnya pelatihan karyawan untuk peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan perilaku dilaksanakan melalui program-program pelatihan teknis, manajerial, dan kepemimpinan. Pelatihan teknis lebih dititikberatkan pada internalisasi Standard Operating Procedures (SOP) pada masing-masing satuan kerja. Sedangkan pelatihan manajerial dan kepemimpinan diimplementasikan dengan metoda Allen Management System (AMS). Employee trainings for increasing skills, knowledge, and attitude are carried out through technical, managerial, and leadership training programs. Technical trainings more focus on the internalization Standard Operating Procedures (SOP) in each working unit. Managerial and leadership trainings are implemented through the Allen Management System (AMS). Melalui program-program pelatihan tersebut diharapkan seluruh karyawan mampu menetapkan tujuan, sasaran, proses kegiatan dan tolak ukur unjuk kerjanya masingmasing. Sehingga menghasilkan kualitas pekerjaan yang lebih efisien, efektif dan produktif. Through these training programs, employees are expected to establish their own goals, objectives, process activities and set performance benchmarks. Therefore, it is expected that the quality of work will become more efficient, effective and productive. Selain program-program pelatihan, motivasi kerja perlu dibangkitkan dengan senantiasa memberikan semangat, menggalang kebersamaan, dan menumbuhkan kreatifitas serta menerapkan sistem reward and punishment. In addition to training programs, motivation also needs to be raised by providing constant encouragement, building togetherness, and nurturing creativity as well as applying rewards and punishments. 120 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE PLAN Inovasi Teknologi Technology Innovation Sistem SAP memberikan kemudahan kepada Direksi untuk mengakses data dan informasi yang lebih akurat dari waktu ke waktu sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. This SAP system has facilitated the Board of Directors' access to accurate data and information, expediting decision making (dashboard management). Sistem Informasi Manajemen Management Information System Pada tahun 2009, tim TI Perusahaan berhasil mengimplementasikan sistem SAP. Sistem ini membantu proses pengolahan data dan pelaporan secara cepat dan akurat dari mulai kegiatan di unit kerja penambangan sampai dengan pemasaran secara terintegrasi. Sistem SAP memberikan kemudahan kepada Direksi untuk mengakses data dan informasi yang lebih akurat dari waktu ke waktu sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. In 2009, the Company’s IT team implemented the SAP system. This system has helped with data processing and fast and accurate reporting of the activities carried out by the mining working unit to the integrated marketing process. This SAP system has facilitated the Board of Directors access to accurate data and information, expediting decision making (dashboard management). Sejak diimplementasikan pada pertengahan tahun 2009, sistem SAP dalam kondisi perkembangan yang berkelanjutan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi terkini. Perusahaan menargetkan peningkatan pelayanan, termasuk meng-upgrade sistemnya sehingga dapat diakses melalui media telepon selular yang lebih dinamis serta mobile. Since implemented in mid-2009, the SAP system is still being improved along with the latest information technology developments. The Company is still targeting service improvements, including upgrading the system so that it can be accessed by cellular phone making it dynamic and mobile. Rencana implementasi solusi Data Warehouse (DW) sebagai bagian dari pengembangan business intelligence Perusahaan bermanfaat untuk mempermudah proses pengambilan keputusan pada tingkat manajemen. The implementation of the Data Warehouse (DW) Solution is part of the Company's business intelligence development which will support management in making necessary decisions. Aplikasi DW direncanakan dalam bentuk yang sederhana dan akurat serta kompatibel dengan aplikasi pada media telepon selular. Secara berkelanjutan sistem ini akan diterapkan pada unit-unit usaha lainnya. Dengan perencanaan Perusahaan dalam mengembangkan operasional bisnis batubara, Perusahaan berharap SAP NetWeaver dapat membantu integrasi antara Perusahaan Induk dan Anak Perusahaan. This simple and accurate application is also available for mobile phones. The system will be applied sustainably to all the business units. With the Company's plan to expand its operational coal business, the SAP NetWeaver can help integrate the Holding Company and Subsidiaries. Perusahaan berencana untuk memfokuskan sistem SAP Supplier Relationship Management (SAP SRM) untuk meningkatkan efektivitas hubungan dengan pemasok serta mengurangi biaya pengadaan di PT Timah. Melalui peningkatan fungsi dan peran SIM, Perusahaan akan membangun sistem yang terbaru dengan menggunakan Program e-Library Lontar. Program tersebut dapat memproses data menjadi informasi, melancarkan jalannya komunikasi dengan pihak lain yang berkepentingan, mengakuisisi data, dan menghapus data dengan cepat dan tepat. Tujuan dari implementasi program tersebut adalah agar Perusahaan dapat tetap kompetitif dengan perusahaan lain. The Company plans to focus on the SAP Supplier Relationship Management (SAP SRM) system and establish a more effective relationship with the distributor to reduce procurement costs for PT Timah. Through improving the function and role of SIM, the Company will build a new system by using an e-Library Lontar Program. This program can process data to information, ease communication with other parties, acquire, and remove data faster and more accurately. The purpose of the implementation of the program is to be competitive with other companies. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 121 Langkah-langkah implementasi pada sektor teknologi sistem manajemen yang salah satunya adalah sistem SAP NetWeaver adalah merupakan salah satu strategi keberlanjutan usaha yang dipersiapkan oleh Perusahaan dalam menghadapi dinamika usaha di bidang pertimahan yang semakin dinamis. Implementation management information system sector, mainly through the implementation of SAP NetWeaver system, is one of the Company's business sustainability strategies to deal with the dynamics of the business in the increasingly dynamic tin field of tin. Teknologi Operasional Operational Technology 1. Bucket Wheel Dredge 1. Bucket Wheel Dredge Untuk peningkatan kinerja operasional, Perusahaan secara berkesinambungan melakukan pengembangan teknologi penambangan melalui pembangunan alat produksi baru demi tercapainya volume hasil tambang yang maksimal dengan biaya yang lebih efisien. Pada tahun 2010, Perusahaan akan mulai membangun kapal keruk jenis Bucket Wheel Dredges (BWD) yang bekerja lebih optimal dibandingkan dengan cara beroperasi kapal keruk yang lama dengan sistem bucket ladder. To improve operational performance, the Company is developing the mining technology by improving new production devices to achieve maximum volume production more efficiently cost. In 2010, the Company is constructing new type of dredger, called the Bucket Wheel Dredges (BWD) which provides better performance compared to the previous dredger that used bucket ladder system. Perusahaan menerapkan teknologi Humphrey Spiral (HS). Teknologi ini dapat dijadikan sebagai contoh pola penambangan yang bersih dan mengikuti aspek keberlanjutan lingkungannya. The Company is implementing the technology of Humphrey Spiral (HS). The technology can be set as an example of a clean mining pattern and follow environmental sustainability aspect. 2. Humphrey Spiral 2. Humphrey Spiral Langkah krusial dilakukan oleh Perusahaan untuk mengantisipasi masa depan pertambangan yang masih tidak menentu. Perusahaan menerapkan teknologi Humphrey Spiral (HS) atau Tambang Spiral yang diyakini dapat memberikan kontribusi lebih bagi Perusahaan. Teknologi ini dapat dijadikan sebagai contoh pola penambangan yang bersih dan mengikuti aspek keberlanjutan lingkungannya. The Company has taken one crucial step to anticipate the unknown future of the mining industry. The Company is implementing Humphrey Spiral (HS) technology, which is believed to be able to provide additional contributions for the Company. The technology can be set as an example of a mining patterns and comply with environmental sustainability. Teknologi yang digunakan adalah teknologi yang sederhana tetapi mutakhir. HS ini sebenarnya adalah alat konsentrasi pemisahaan mineral berat dan mineral ringan yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai media konsentrasi. Alat yang digunakan merupakan lounder yang melingkar dan berbentuk spiral. The technology used is a simple but intelligent. HS is a tool that separates light minerals from heavy minerals using a centrifugal method and water as its concentrated medium. The tool used is a circled lounder in a spiral shape. Proses penambangan dengan metode Tambang Spiral HS ini hanya dapat dilakukan di lokasi eks tambang yang berada di KP Perusahaan yang belum direklamasi. Lahan yang sudah direklamasi tidak akan digunakan untuk aktivitas penambangan lagi karena lahan sudah tidak produktif. The spiral method used in the mining process can only be performed in the Company's old mining areas that have not yet been reclaimed. Land that has been reclaimed cannot be used for mining activities anymore as the land is no longer productive. Pola penambangan ini sangat menguntungkan bagi Perusahaan, karena pola penambangannya bersifat total mining dan memberikan kepastian bahwa kandungan This mining method is very advantageous for the Company, as it represent total mining and ensure that mined land no longer contains any minerals. By doing this, mined land 122 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 WHAT WE PLAN mineral di lahan tambang tersebut sudah tidak ada lagi. Dengan sistem pola penambangan ini, lahan eks tambang yang sudah direklamasi tidak akan ditambang lagi oleh pihak-pihak lainnya. that has been reclaimed will not be mined again by other parties. 3. Coal Gasification 3. Coal Gasification Program efisiensi biaya operasi, terutama pada biaya bahan bakar kapal keruk adalah melalui penggantian jenis bahan bakar solar menjadi bahan bakar fuel oil dengan harga 40% lebih murah dari bahan bakar solar. Penggunaan fuel oil tersebut telah juga diimplementasikan pada pabrik peleburan timah, sebagai bahan bakar tanur. Implementasi strategi efisiensi biaya produksi juga dilakukan melalui penggunaan coal gasification (dari batubara) yang dapat menurunkan biaya operasional sampai dengan 30%. Penggunaan bahan bakar jenis coal gasification yang ramah lingkungan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan sekitar wilayah produksi Perusahaan dan perwujudan atas isu pemanasan global. Operating cost efficiency programs, especially the cost of fuel for dredgers, have been implemented by replacing diesel fuel with fuel oil, which is 40% cheaper. The use of fuel oil has also been implemented at the tin smelter as furnace fuel. The strategy for increasing production cost efficiency prioritizes the use of coal gasification, which can reduce operational costs by up to 30%. The use of coal gasification, which is environmentally friendly, addresses concerns for the environment in the Company's production areas and global warming issues. Implementasi strategi efisiensi biaya produksi juga dilakukan melalui penggunaan coal gasification (dari batubara) yang dapat menurunkan biaya operasional sampai dengan 30%. Implementation of production cost efficiency strategy is also done through the use of coal gasification that can reduce the operational cost up to 30%. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 123 HOW WE BUILD TRUST Tata Kelola Perusahaan HOW WE BUILD TRUST Visi, Misi, dan Nilai Vision, Mission, and Value Sesuai dengan ketentuan pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang tercantum dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance (GCG) Indonesia, PT Timah (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Publik menyadari pentingnya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan seiring dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. In accordance with the provisions for the implementation of the Good Corporate Governance principles outlined in the Indonesian General Guidelines for Good Corporate Governance (GCG) PT Timah (Persero) Tbk, as a Public Company, realizes the importance of applying the principles of corporate governance in its existing business activities. Demi mewujudkan visi Perusahaan untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global, PT Timah telah berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi penerapan prinsip GCG dalam seluruh lingkungan Perusahaan tanpa terkecuali. To realize its vision of becoming a world class mining company and global tin market leader, PT Timah is committed to implementing the highest standards in the implementation of GCG principles within the Company, without exception. Dengan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara konsisten, Perusahaan berharap bahwa manfaat dan nilai bagi kemajuan bisnis yang berkelanjutan dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan. The Company hopes to increase the benefits and value of sustainable business growth for all stakeholders by consistently implementing the principles of corporate governance. Adapun Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dapat dilihat pada bagan berikut ini : The Vision, Mission and Values of the Company are illustrated below: Visi Vision Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global To become world class mining company and the global tin market leader Misi Mission Misi Mission Membangun nilai Perusahaan, kontribusi terhadap pemegang saham dan tanggung jawab sosial Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) Building the value of Company, contributing to the shareholders and social responsibility. Creating a harmonious relationship with the relevant parties (stakeholders) Misi Mission Membangun sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki integritas, kreativitas dan nilai-nilai positif Forming the competent human resources who respect integrity, creativity and positive values PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 125 Nilai Value Budaya Kerja Sikap Kerja Etos Kerja • Kebersamaan Togetherness • Keterbukaan Openness • Kebersihan Cleanliness • Percaya Faithful • Terbuka Extrovert • Positif Positive • Rasional Rational • Sadar Biaya Cost Conscious • Kerja Keras Hard working • Kerja Jujur Work Honestly • Kerjasama Cooperation Corporate Culture Work Attitude Work Ethos Penerapan prinsip GCG di dalam tubuh Perusahaan menunjukkan peningkatan nilai dalam hal kepemimpinan yang baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, CEO PT Timah (Persero) Tbk termasuk dalam sepuluh besar CEO (Top Ten Best CEO) 2009 versi majalah SWA dengan indeks angka fungsi kepemimpinan dan Indeks Komitmen Karyawan yang mencapai 92,15. Ini merupakan pertanda baik bagi PT Timah karena mendapatkan penilaian dan penghargaan dalam penerapan prinsip GCG. The internal implementation of GCG principles showed an increase in the value of good leadership from year to year. In 2009, the CEO of PT Timah (Persero) Tbk was recognizes as one of the top ten CEOs (Top Ten Best CEOs) by SWA Magazine, and awarded a 92.15 for leadership and employee commitment. This assessment is a good sign for PT Timah, and a wonderful recognition of its application of GCG principles. Selain itu, PT Timah juga memperoleh penghargaan peringkat ketiga dan peringkat kelima masing-masing untuk kategori keuangan dan pemasaran dari Anugerah Business Review. Hal ini menunjukkan komitmen Perusahaan yang tinggi dalam tanggung jawabnya melakukan transparansi dan keterbukaan informasi. PT Timah also awarded third place for the category of finance and fifth place for Marketing from the Anugerah Business Review. This shows a high commitment of the Company in its responsibility to transparency and information disclosure. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan The Foundation for Implementing Good Corporate Governance Dalam menjalankan komitmen terhadap praktik-praktik tata kelola perusahaan, Perusahaan mengacu pada peraturan Kementerian Negara BUMN, Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi dan Komite Nasional GCG dan peraturan perundangan yang lain. In carrying out its commitment to good corporate governance practices, the Company refers to the regulations issued by the Ministry of State Owned Enterprises, BapepamLK, Indonesia Stock Exchange, Organization for Economic Cooperation and Development, National Committee on Corporate Governance, and other laws and regulations. Kesadaran akan pentingnya GCG mendorong PT Timah (Persero) Tbk untuk menerapkan prinsipprinsip GCG yakni transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas dan pertanggungjawaban. Adapun prinsip-prinsip GCG tersebut terdapat dalam The Company is aware of the importance of applying the principles of GCG, which drives its commitment to uphold the GCG principles of transparency, independence, fairness, accountability and responsibility. The GCG principles are contained in 126 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk yang saat ini menjadi panduan praktik GCG dalam lingkup Perusahaan. PT Timah (Persero) Tbk’s Corporate Governance Guidelines, which serve as a guide for the GCG practices within the Company. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Perusahaan tersebut disusun atas rekomendasi Kementerian Negara BUMN berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. 117M-MBU/2002 pada 1 Agustus 2002. Atas rekomendasi tersebut, Perusahaan menetapkan komitmen pelaksanaan GCG dan melaksanakan perbaikan berkelanjutan melalui dikeluarkannya Pernyataan Komitmen Pelaksanaan GCG PT Timah yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan pada 10 November 2008. Pernyataan komitmen tersebut tertuang dalam Buku Pedoman Tata Kelola PT Timah yang dikeluarkan pada November 2008 dan implementasinya dilakukan pada 2009 hingga tahun berikutnya. The Corporate Governance Guidelines were developed based on recommendations from the Ministry of State Owned Enterprises outlined in SOE Ministerial Letter No.117M-MBU/2002 on August 1, 2002. Based on these recommendations, the Company has defined its commitment to upholding the principles of GCG and implemented sustainable improvements through the issuance of the PT Timah’s Statement of Commitment to the Implementation of GCG, signed by the President Director and the President Commissioner on 10 November 2008. The statement is reffered to the PT Timah’s Corporate Governance Guidebook, which were issued in November 2008, and have been carried out in 2009 and continuing in the following year. Buku pedoman tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman yang baku dalam implementasi GCG secara lebih detil dan terperinci kepada seluruh karyawan. Di dalam buku pedoman GCG tersebut diatur hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, termasuk hubungan antara Direksi dengan komite-komite di bawahnya seperti Komite Audit, Komite Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, dan Sekretaris Perusahaan. These guidebook will become a standard guideline for all employees in implementing more detailed and thorough GCG practices. The GCG manual governs relations between the Board of Commissioners and the Board of Directors, including the relationships between the Board of Directors and the committees under its responsibility such as the Audit Committee, Remuneration Committee, Risk Management Committee, and the Corporate Secretary. Tujuan Penerapan GCG The Goals of Implementing GCG Penerapan praktik GCG tidak hanya untuk memenuhi regulasi pemerintah, tetapi bagi Perusahaan, menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG dapat menjadi sarana pembentukan nilai yang lebih baik. Pembentukan nilai tersebut hendaknya dapat dilaksanakan dalam setiap lini usaha sehingga telah mengakar sebagai budaya kerja Perusahaan. The implementation of good corporate governance practices is not only conducted to meet government regulations, but for the Company, applying basic GCG principles means delivering better value. The establishment of these values should be implemented in every business line to ensure they become the cornerstone for the Company’s culture. Adapun penerapan GCG PT Timah bertujuan untuk: The objectives of PT Timah's GCG implementation are as follows: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya. 2. Meningkatkan daya saing Perusahaaan secara nasional maupun internasional dan mendorong tercapainya kesinambungan Perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kesetaraan dan kewajaran. 3. Mendorong organ Perusahaan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Mendorong timbulnya kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan. 1. Maximize corporate value for shareholders while considering the interests of other stakeholders. 2. Improving the competitiveness of the Company nationally and internationally and encouraging the achievement of sustainability through management based on the principles of transparency, independence, accountability, responsibility and fairness. 3. Encouraging the Company's organs to make decisions and act based on high moral values and in adherence to laws and regulations. 4. Stimulating the awareness of corporate social responsibility towards stakeholders, as well as preserving of the environment in the area where the Company operates. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 127 5. Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan. 5. Improving market confidence to encourage the flow of investment and sustainable national economic growth. Implementasi Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Penerapan GCG memerlukan komitmen, pemahaman dan keseriusan yang berlangsung kontinyu dengan melibatkan seluruh jajaran Perusahaan. Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menjadikan GCG sebagai bagian dari pengelolaan perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas dan pertanggungjawaban. Berikut implementasi GCG yang telah dilakukan Perusahaan berpegang pada prinsip-prinsip GCG : The implementation of GCG requires continuous commitment, understanding and seriousness at all levels of the Company. Understanding the importance of implementing GCG, the Board of Commissioners and the Board of Directors has established GCG as part of its corporate management through the implementation of a system that reflects the principles of transparency, independence, fairness, accountability and responsibility. The following is an overview of the implementation of GCG adherence with the principles of Good Corporate Governance: • Transparansi Mengacu pada prinsip keterbukaan, Perusahaan memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham. Laporan Perusahaan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu, antara lain mencakup Laporan Keuangan Triwulan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, Laporan Tahunan, serta informasi lain yang diberikan melalui paparan publik, media cetak, media elektronik, dan forum hubungan investor. • Transparency The Company offers as much information as possible to the public and its shareholders. The Corporate Report is published periodically and in timely manner, and includes the Company's Quarterly Financial Statements, Semester Financial Report, Audited Annual Financial Statements, Annual Report, and other information available through press releases, print media, electronic media, and investor relations forums. • Independensi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memiliki pendapat yang independen dalam setiap pengambilan keputusan, namun selain itu juga dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan independen, atau dari komite-komite lainnya yang telah dibentuk. • Independency The Board of Commissioners and the Board of Directors are afforded independent opinions on any decisions, and are able to obtain advice from independent consultants, or other committees that have been formed. • Kewajaran Perusahaan menerapkan perlakuan yang setara baik kepada publik, otoritas pasar modal komunitas pasar modal maupun para pemangku kepentingan. Hubungan dengan karyawan dijaga dengan memperhatikan hak dan kewajibannya secara adil dan wajar. • Fairness The Company provides equal treatment to the public, capital market authorities, capital market community and its stakeholders. Employee relations are maintained in compliance with all rights and obligations in a fair and reasonable manner. • Akuntabilitas Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan sistem pengelolaan perusahaan yang mendukung kejelasan fungsi, pelaksanaan maupun pertanggungjawaban unit-unit kerja perusahaan. Langkahlangkah yang dilakukan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas perusahaan antara lain pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai Rencana Anggaran Tahunan dan evaluasi bersama atas kinerja keuangan Perusahaan, penyampaian laporan keuangan pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahunan, pembentukan Audit Internal serta penunjukan Audit Eksternal. • Accountability The Company strives to uphold a corporate management system that supports clarity in the function, implementation and accountability of the Company's working units. Steps taken to reinforce the principles of corporate accountability include, reports from the Board of Directors to the Board of Commissioners concerning the annual budget and evaluation plan of the Company's financial performance, financial reports at the General Meeting Shareholders (GMS), the formation of Internal Audit and the appointment of External Audit. 128 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST • Pertanggungjawaban Perusahaan senantiasa mengutamakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, Perusahaan senantiasa berpegang pada tata kelola pertambangan yang baik (good mining practice) dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan sebagai warga korporat yang baik juga peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial secara wajar. • Responsibility The Company always emphasizes compliance with laws and regulations and healthy corporate principles. As a company engaged in mining, the Company continues to adhere to good mining practices and ensure -the compliance with all regulations. The Company, as a good corporate citizen, is also concerned about fairly upholding its environmental and social responsibilities. Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Good Corporate Governance Struktur tata kelola perusahaan PT Timah meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi sebagai organ perusahaan. Organ perusahaan tersebut yang didukung oleh Komite-komite di bawah Komisaris antara lain Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM (NRPSDM), sedangkan Komite di bawah Direksi yakni Komite Manajemen Risiko dan Investasi. The good corporate governance structure in PT Timah includes the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors, as organ of the Company. The organ Company is supported by committees under the Commissioners, among others, the Audit Committee, Nomination Committee, Remuneration and Human Resources Development (NRPSDM), while the Committee under the Board of Directors is supported by the Investment Risk Management Committee. 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 1. General Meeting Shareholders (GMS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam struktur organisasi Perusahaan. Organ Perusahaan ini menjadi wadah para pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya di dalam pengambilan keputusan penting Perusahaan yang kemudian dapat disetujui menjadi kebijakan resmi Perusahaan. The General Meeting of Shareholders (GMS) has the highest authority within the organizational structure of the Company. This organ of the Company is the forum which shareholders can exercise their voting rights on important decisions, which can subsequently be approved by the Company as the Corporate Legal Policy. RUPS terbagi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS-T) diselenggarakan setahun sekali dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham. Melalui RUPS ini pula para pemegang saham memiliki wewenang dan dapat memutuskan jumlah kompensasi bagi Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Perusahaan dalam tahun fiskal melalui beberapa evaluasi dan untuk menentukan penggunaan dividen. GMS include the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which is held once a year, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which may be held at any time as required by the Board of Commissioners, the Board of Directors, or shareholders. Through the GMS, shareholders have the authority to determine the compensation for the Board of Commissioners and the Board of Directors, evaluate the performance of the Company in the fiscal year and determine the use of dividends. Untuk menjaga kesetaraan perlakuan kepada seluruh pemegang saham, Perusahaan selalu berupaya untuk membuka seluas-luasnya akses informasi mengenai perusahaan setiap saat melalui situs internet dan rilis berita resmi. PT Timah (Persero) Tbk menjamin kepada seluruh pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suaranya dalam RUPS dan hak untuk mendapatkan dividen. To maintain equal treatment of all shareholders, the Company always tries to provide the widest access to information about the Company at any time through internet sites and the official media releases. PT Timah (Persero) Tbk guarantees all shareholders the right to attend and vote at the GMS, and the right to receive dividends. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 129 Perusahaan mengadakan satu kali RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) di hari yang sama yaitu 20 Mei 2009. Hasil keputusan RUPS Perusahaan tercantum pada bagian Informasi Pemegang Saham buku Laporan Tahunan ini. The Company held one Annual General Meeting Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting Shareholders (EGMS) both on May 20, 2009. The results and decisions of the AGM can be found in the Shareholder Information section of this Annual Report. 2. Dewan Komisaris 2. Board of Commissioners Dalam struktur tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan. Dewan Komisaris berkomitmen untuk bertindak profesional dengan penuh integritas untuk menjalankan fungsi pengawasan dan memberi masukan kepada Direksi meliputi tindakan pencegahan, perbaikan hingga pemberhentian sementara. In the structure of corporate governance, the Board of Commissioners is collectively responsible for overseeing and providing advice to the Board of Directors on the implementation of good corporate governance. The Board of Commissioners is committed to acting professionally and with integrity to supervise and advise the Board of Directors on matters including preventive measures, improvements and suspensions. a. Komposisi dan Independensi a. Composition and Independence Dewan Komisaris terdiri dari enam orang yang mewakili pemegang saham pemerintah maupun publik. Komposisi Dewan Komisaris tersebut telah mewakili seluruh kepentingan dan dapat bertindak secara independen dalam hubungannya dengan Direksi. Dewan Komisaris tidak memiliki benturan kepentingan yang dapat menghambat tugas secara mandiri dan kritis serta dimungkinkan untuk pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat. The Board of Commissioners consists of six persons representing government and public shareholders. This composition represents all interests and can act independently from the Board of Directors. The Board of Commissioners does not have any conflict of interest which could hamper its ability to make effective and precise decisions independently and critically. Susunan Dewan Komisaris pada 31Desember2009 terdiri dari enam anggota dengan tiga di antaranya sebagai Komisaris Independen. Adapun komposisi Dewan Komisaris hingga 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: The composition of the Board of Commissioners on December 31, 2009 consists of six members, three of whom are Independent Commissioners. The composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2009 is as follows: Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2009 The Composition of the Board of Commissioners until December 31, 2009 Nama Name Usia per 31/12/ 2009 Age per 31/12/2009 Insmerda Lebang 60 Wimpy S. Tjetjep 56 Fachry Ali MA 55 Boni Siahaan ME 61 Marwansyah Lobo Balia 56 Bingrosalto L. Tobing 56 130 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Jabatan Position Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) Komisaris Commissioner Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) Tanggal pengangkatan Date of Appointment Tanggal Lahir Date of Birth 12/06/2008 27/12/1949 12/06/2008 27/01/1953 17/04/2007 23/11/1954 12/06/2008 02/03/1948 20/05/2009 07/04/1953 20/05/2009 10/09/1953 HOW WE BUILD TRUST Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Insmerda Lebang Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) Wimpy S. Tjetjep Komisaris Commissioner Fachry Ali Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) Boni Siahaan Komisaris Commissioner M. Lobo Balia Komisaris Commissioner Bingrosalto L.Tobing Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 131 Insmerda Lebang Insmerda Lebang Sejak 12 Juni 2008, Insmerda Lebang telah menjabat sebagai Komisaris Utama dan Independen Perusahaan serta Ketua Komite Audit. Sebelum bergabung dengan PT Timah, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Keamanan POLRI. Since June 12, 2008, Insmerda Lebang has served as the Chairman of the Board of Commissioners, an Independent Commissioners and Chairman of the Audit Committee. Prior to joining PT Timah, he served as Head of Security Guidance Bureau with the Indonesian National Police (POLRI). Wimpy S. Tjetjep Wimpy S. Tjetjep Wimpy S. Tjejep bergabung sebagai Komisaris Perusahaan mulai 12 Juni 2008 hingga sekarang. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Deputi III Bidang Koordinasi Energi, Sumber Daya Mineral dan Kehutanan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. Wimpy S. Tjejep joined the Company as Commissioner on June 12, 2008 until now. Currently, he serves as Deputy III for the Coordination of Energy, Mineral Resources and Forestry at the Coordinating Ministry for Economic Affairs. Fachry Ali Fachry Ali Sejak 17 April 2007, Fachry Ali ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perusahaan. Hingga saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur pada Lembaga Studi dan Pengembangan Etika Usaha (LSPEU Indonesia) dan anggota Komite Nasional untuk Tata Kelola Perusahaan. Fachry Ali was appointed Independent Commissioner on April 17, 2007. He has also served as Director of the Institute of Development Studies and Business Ethics (LSPEU Indonesia) and a member of the National Committee for Corporate Governance. Boni Siahaan Boni Siahaan Boni Siahaan diangkat menjadi Komisaris Perusahaan sejak 12 Juni 2008. Sebelumnya beliau memegang jabatan penting di pemerintahan, seperti Asisten Deputi Urusan Pertambangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kasubdit Investasi dan Logistik, Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara, Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral. Boni Siahaan was appointed Commissioner on June 12, 2008. Previously, he has held important government positions such as Assistant Deputy Minister of Mining with the Ministry State Owned Enterprises, Head of Sub Investments and Logistics, Director of Mineral and Coal Entreprises, and Director General of Geology and Mineral Resources. M. Lobo Balia M. Lobo Balia Pada 20 Mei 2009, M. Lobo Balia bergabung dengan Perusahaan sebagai Komisaris. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah menjabat berbagai posisi di Departemen Energi Sumber Daya Mineral di antaranya sebagai Direktur tekMIRA – R&D Pusat Mineral dan Teknologi Batubara. Hingga saat ini, beliau masih menjabat sebagai Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Kewilayahan dan Lingkungan. M. Lobo Balia joined the Company as Commissioner on May 20, 2009. Prior to joining the Company, he held various positions in the Ministry of Energy and Mineral Resources, including Director tekMIRA - R & D Center for Mineral and Coal Technology. He continues to serve as Senior Advisor to the Minister of Energy and Mineral Resources for Regions and Environment. Bingrosalto L.Tobing Bingrosalto L.Tobing Bergabung dengan Perusahaan sejak 20 Mei 2009, Bingrosalto L. Tobing menjabat sebagai Komisaris Independen. Sebelumnya, beliau pernah menjabat posisi sebagai Presiden & CEO PT INCO. Bingrosalto L. Tobing joined the Company on May 20, 2009, as an Independent Commissioner. Previously, he held positions as President & CEO of PT INCO. Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) 132 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner Commissioner (Independent) HOW WE BUILD TRUST b. Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban b. Duties, Responsibilities and Liabilities Adapun tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dapat diperjelas sebagai berikut: • Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengelolaan serta menilai kerja Direksi dalam pengelolaan Perusahaan dengan kriteria yang jelas; • Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Kontrak Manajemen, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS; • Menyusun pembagian tugas di antara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Dewan Komisaris; The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: • Supervise the implementation of the Board of Directors’ management policies and assess the performance of the Board of Directors with clear criteria; • Provide advice to the Board of Directors, including the implementation of the Long-Term Plan of the Company, Management Contract, provisions of the Articles of Association, and decisions concerning the GMS and prevailing legislation; • In carrying out its surveillance activities, the Board of Commissioners represent the interests of shareholders and be responsible to the GMS; • Prepare the allotment of duties among the members of the Board of Commissioners in accordance with the expertise and experience of each member of the Board of Commissioners; • Follow the development of the Company’s activities, provide advice and suggestions to the shareholders regarding any issues considered important for the management of the Company; • Propose an the External Auditor to the GMS and monitor the implementation of the assignment of the External Auditor; • Ensure that the Company has complied with all laws and regulations; • • • • • • • Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan; Mengusulkan Eksternal Auditor kepada RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Eksternal Auditor; Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku; Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada Pemegang Saham; Mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru kepada Pemegang Saham; Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik yang diterapkan Perusahaan dan melaporkannya kepada RUPS; Melaporkan hasil pengawasan dan penilaian kinerja Perusahaan serta tugas dan tanggung jawabnya kepada RUPS minimal setahun sekali. • • • • Report the results of its performance appraisal of the Board of Directors to the Shareholders; Propose candidates for the Board of Directors to the Shareholders; Monitor the effectiveness of the good corporate governance applied by the Company and report to the GMS; Report the monitoring and evaluation result of the corporate performance, duties and responsibilities to the GMS at least once a year. c. Rangkap Jabatan Komisaris c. Concurrent Position of Commissioner Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD dan Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain yang menimbulkan benturan kepentingan. Selain itu, Dewan Komisaris juga tidak merangkap menjadi anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif. No member of the Board of Commissioners is currently carrying a double position as a member of the Board of Commissioners, the Board of Directors or Executive Officer of State Owned Enterprises, Regional Owned Enterprises, private owned enterprises and other positions that create conflict of interest. In addition, no member of the Board of Commissioners is acting concurrently as a member or board member candidate or legislators of any political party. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 133 d. Rapat Komisaris dan Frekuensi Kehadiran d. Commissioner Meetings and Attendance Frequency Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Frequency of Meetings and Attendance of Board of Commissioners Nama Name Jumlah Rapat Total Number of Meeting Rapat Intern Internal Meeting )A( Rapat Gabungan Joint Meeting (B) Insmerda Lebang 13 x Wimpy S. Tjetjep Frekuensi Kehadiran Frequency of Attendance Persentase Kehadiran Attendant Percentage )A( (B) )A( (B) 20 x 13 x 20 x 100% 100% 13 x 20 x 13 x 18 x 100% 90% Fachry Ali 13 x 20 x 10 x 16 x 77% 80% Boni Siahaan 13 x 20 x 10 x 18 x 77% 90% M. Lobo Balia 9x 8x 6x 7x 67% 88% Bingrosalto L. Tobing 9x 8x 8x 7x 89% 88% R. Sukhyar 4x 12 x 4x 9x 100% 75% e. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris e. Supervision and Recommendations of the Board of Commissioners Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk terus proaktif melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi dan memberikan masukan kepada Direksi. Bentuk pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya mengacu pada implementasi atas rekomendasi yang telah diberikan Dewan Komisaris terhadap Direksi maupun melalui komite-komite yang dibentuk. In carrying out its duties and responsibilities, PT Timah's Board of Commissioners continues to proactively monitor and advise the Board of Directors on its performance. The Board of Commissioners supervises the ongoing implementation of recommendations provided by the Board of Commissioners to the Board of Directors or through the committees. Adapun pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk selama 2009 meliputi kinerja keuangan, implementasi strategi bisnis di segenap lini, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal dan eksternal. Laporan Pengawasan Komisaris atas kinerja tahun 2009 baru akan disampaikan pada saat RUPS tahun buku 2009 yang dilakukan tentatif pada 3 Juni 2010. In 2009, the Board of Commissioners was responsible for monitoring the financial performance, business strategy implementation in all business lines, and follow-up on the results of internal and external audits. The Commissioners' Supervisory Report on the Company's performance in 2009 will be presented at the GMS for fiscal year 2009, which has tentatively been scheduled for June 3, 2010. Berikut rekomendasi yang telah diberikan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk untuk ditindaklanjuti: The following recommendations have been provided by the Board of Commissioners to be followed-up: Pada RUPS tahun buku 2008, dalam Laporan Komisaris disebutkan bahwa sebagai hasil kajian, diskusi, evaluasi dan penilaian, Dewan Komisaris memberikan beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian Direksi dalam pengelolaan Perusahaan pada tahun 2009, meliputi bidang-bidang sebagai berikut: At the 2008 GMS, some recommendations were set out in Report of Commissioners based on the results of studies, discussions, evaluations and assessments. Pertaining to the following areas: 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. Manajemen Keuangan Sumber Daya Manusia Cadangan 134 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Management Finance Human Resources Reserves HOW WE BUILD TRUST 5. 6. 7. 8. 9. 10. Operasi - Produksi Pengembangan Usaha Pemasaran Pengamanan Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lingkungan Hidup 5. 6. 7. 8. 9. 10. Operations - Production Business Development Marketing Security Companies Corporate Social Responsibility (CSR) Environment f. Komisaris Independen f. Independent Commissioner Merujuk pada peraturan Pasar Modal, jumlah Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh Anggota Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris Independen berusaha untuk memperjuangkan suara pemegang saham minoritas. In accordance with Capital Market regulations, the number of Independent Commissioner makes up at least 30% of the total Members of the Board of Commissioners. In performing their duties, the Independent Commissioner tries to stand for the votes of minority shareholders. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan di antara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya. Independent Commissioners are appointed to encourage heightened objectivity, fairness and equality in the working environment and the interests of minority shareholders and other stakeholders. Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen harus dapat terlepas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Perusahaan, pemegang saham dalam RUPS menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap kinerja Perusahaan. Independent Commissioner should be free from conflict of interest. In order to support the implementation of GCG of the Company, shareholders in the GMS establish an Independent Commissioner with the number and requirements as stipulated in laws and regulations to carry out supervisory tasks to the performance of the Company. Saat ini 3 orang dari 6 anggota Komisaris PT Timah (Persero) Tbk yang merupakan Komisaris Independen, yaitu Insmerda Lebang sekaligus sebagai Komisaris Utama dan Ketua Komite Audit, Fachry Ali MA dan Bingrosalto L. Tobing. Currently, 3 of 6 members of the Commissioners are Independent Commissioners: Insmerda Lebang (also President Commissioner and Chairman of the Audit Committee), Fachry Ali MA and Bingrosalto L. Tobing. 3. Direksi 3. Directors Sebagai salah satu organ perusahaan, Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab secara kolegial dalam pengelolaan Perusahaan. Maksud kolegial tersebut yakni dalam menjalankan tugasnya masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan sesuai pembagian kewenangan. Tetapi dalam pelaksanaan tugas dan pertanggungjawaban tetap merupakan pertanggungan jawab bersama di dalam RUPS. As one of the organs of the Company, the Board of Directors has collegial duties and responsibilities in the management of the Company. Collegial means that in performing duty, each member of the Board of Directors make decisions based on their allotment of authority. But in execution of these duties and accountability remains a joint responsibility at the GMS. a. Komposisi dan Independensi Direksi a. Composition and Independence of Directors Menurut pedoman GCG Perusahaan, komposisi Direksi telah disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan proses pengambilan keputusan yang efektif, cepat dan independen. Berdasar aturan tersebut, maka ditetapkan paling sedikit 20% dari jumlah anggota In accordance with to the GCG guidelines, the composition of the Board of Directors is structured to facilitate effective decision-making processes, quickly and independently. Based on these rules, at least 20% of the members of the Board of Directors must be from outside the PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 135 Direksi harus berasal dari kalangan di luar BUMN yang bersangkutan dan bebas dari pengaruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali Perusahaan. related SOE and free from the influence of the Board of Commissioners, the Board of Directors and controlling shareholders of the Company. Susunan Direksi per 31 Desember 2009 The Composition of the Board of Directors per December 31, 2009 Nama Name Usia per 31/12/ 2009 Age per 31/12/2009 56 Wachid Usman 49 Setyo Sardjono 42 M. Krishna Syarif Surawardi 55 Gatut Hari Prasetyo 55 136 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Jabatan Position Tanggal pengangkatan Date of Appointment Direktur Utama 17 April 2007 President Director Direktur Operasi 17 April 2007 Director of Operation Direktur Keuangan 17 April 2007 Director of Finance Direktur Sumber Daya 17 April 2007 Manusia & Umum Director of HR and General Affairs Direktur Niaga 17 April 2007 dan Pengembangan Usaha Director of Commerce and Business Development Tanggal Lahir Date of Birth 30/04/1953 12/10/1960 28/10/1967 22/01/1954 19/04/1954 HOW WE BUILD TRUST Profil Direksi Profile of the Board of Directors M. Krishna Syarif Setyo Sardjono Direktur Keuangan Director of Finance Direktur Operasi Director of Operation Wachid Usman Direktur Utama President Director Surawardi Direktur Umum & Sumber Daya Manusia Director of HR & General Affairs Gatut Hari Prasetyo Direktur Niaga & Pengembangan Usaha Director of Commerce & Bussiness Development PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 137 Wachid Usman Wachid Usman Sejak 17 April 2007, beliau telah menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan. Beliau telah bergabung dan berkarya pada Perusahaan maupun anak usaha sejak 1982 dengan berbagai jabatan. Di antaranya Kepala Operasi Produksi, Kepala Perencanaan dan Pengendalian Produksi, hingga Direktur Operasi PT Tambang Timah merangkap sebagai Direktur Utama PT Tambang Timah pada tahun 2002 – 2003. Sebelumnya, beliau meraih gelar Sarjana Teknik Tambang dan gelar Magister Manajemen Teknologi dari Institut Teknologi Bandung. He has served as President Director since April 17, 2007. He has held various positions in the Company and its subsidiaries since 1982, including Head of Production Operations, Head of Production Planning and Control, Director of Operations and President Director of PT Tambang Timah concurrently in 2002-2003. He obtained his Bachelor in Mining Engineering and Masters in Technology Management from the Bandung Institute of Technology. Setyo Sardjono Setyo Sardjono Sejak 17 April 2007, beliau menjabat sebagai Direktur Operasi. Beliau mulai bergabung dengan Perusahaan sejak 1988 dan pernah mengepalai beberapa jabatan penting di antaranya sebagai Kepala Kapal Keruk Rambat dan Kapal Keruk Kebiang dan Kepala Produksi Darat serta Kepala Pusat Metalurgi. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Tambang dari Univesitas Pembangunan Nasional, beliau juga telah menyelesaikan gelar Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada. Since 17 April 2007, he served as Director of Operations. He joined since 1988 and has been leading several key positions including as Head of Rambat Dredge, Head of Kebiang Dredge, Head of Land Production and Head of Metallurgy. He holds a Bachelor of Mining Engineering from the University of Pembangunan Nasional, he also has completed a Master degree in Management from the University of Gajah Mada. M. Krishna Syarif M. Krishna Syarif Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan sejak 17 April 2007. Sebelum bergabung dengan Perusahaan Beliau pernah menduduki dan menjabat berbagai peranan penting di bidang perbankan dan keuangan. Antara lain Direktur di salah satu anak Perusahaan Bakrie & Brothers dan di Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Sebelumnya beliau telah meraih gelar Sarjana Ekonomi dari University of Iowa, Amerika. He has served as Director of Finance since April 17, 2007. Prior to joining the Company, he held various important roles in the banking and finance industries, including Director at a subsidiary company of Bakrie & Brothers and Bahana Indonesia Business Development. He has earned a Bachelors in Economics from the University of Iowa, USA. Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 138 Laporan President Director Director of Operations Director of Finance HOW WE BUILD TRUST Surawardi Surawardi Surawardi diangkat sebagai Direktur Umum & Sumber Daya Manusia sejak tahun 2002. Beliau telah bergabung selama 32 tahun dengan Perusahaan, dedikasinya dimulai dengan berbagai jabatan di bidang geologi dan eksplorasi. Sebelumnya, beliau mendapat gelar Sarjana Muda Geologi dari Akademi Geologi dan Pertambangan, Bandung, gelar Pasca Sarjana dari Le Diplome de Formation Speciliasee en Geosfatisfique de L’ecole Nasionale Superieure des Mines de Paris, dan gelar Magister Manajemen dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Surawardi was appointed Director of Human Resources & General Affairs in 2002. He has been with the Company for over 32 years, his dedication began with a variety of positions in the fields of geology and exploration. He received a Bachelors in Geology from the Academy of Geology and Mining, Bandung, and a Post-Graduate degree from Le Diplome de Formation en Speciliasee Geosfatisfique de L'Ecole Superieure des Mines de Nasionale Paris, and a Masters in Management from the Indonesian Institute for Management Development (IPMI) . Gatut Hari Prasetyo Gatut Hari Prasetyo Gatut Hari Prasetyo menjabat sebagai Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha sejak 17 April 2007. Sejak awal bergabung dengan Perusahaan pada 1982, beliau pernah menduduki beberapa peran penting sebagai Kepala Operasi Kapal Keruk Sungailiat hingga Direktur Utama PT Tambang Timah dan Direktur PT Timah Eksplomin. Selain itu, beliau pernah meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dan gelar Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung. Gatut Hari Prasetyo has served as Director of Commerce and Business Development since April 17, 2007. Since joining the Company in 1982, he has served in several important roles including Chief Operating Sungailiat Dredge and President Director of PT Tambang Timah and Director of PT Timah Eksplomin. He obtained his Bachelors and Masters degrees in Mining Engineering from Bandung Institute of Technology. Direktur Umum & Sumber Daya Manusia Direktur Niaga & Pengembangan Usaha Director of Human Resources & General Affairs Director of Commerce & Business Development PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 139 b. Tugas dan Tanggung jawab Direksi b. Duties and Responsibilities of Directors Berdasarkan pedoman pelaksanaan GCG Perusahaan, Direksi memiliki tugas-tugas pokok antara lain: Based on the guidelines for Good Corporate Governance, the main tasks of the Board of Directors include: • • • • • Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan; Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan; Menyiapkan Rancangan Jangka Panjang (RJP) yang merupakan Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 tahun; Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang memuat penjabaran tahunan dan Rencana Jangka Panjang (RJP), menandatanganinya bersama dengan Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 hari sebelum tahun anggaran baru dimulai. • • • Leading and managing the Company with the Company objectives and continuously improving efficiency and effectiveness Governing, maintaining and administering assets of companies; Preparing a Long-Term Plan (RJP), which is a strategic plan including the goals and objectives to be achieved within a period of 5 years; Preparing a Work Plan and Budget (RKAP), which contains the description of the annual and LongTerm Plan (RJP), and signing it along with the Board of Commissioners no later than 60 days before the new budget year begins. c. Rapat Direksi dan Frekuensi Kehadiran c. The Board of Directors Meetings and Attendance Frequency Rapat Direksi dapat dilakukan secara rutin sesuai agenda maupun tidak. Rapat ini bertujuan untuk merencanakan dan memantau penerapan strategi dan kebijakan Perusahaan dan sejauh mana pelaksanaannya. Meetings of the Board of Directors may be conducted regularly, according to the agenda or as required. These meetings aims to plan and monitor the implementation of strategies and policies of the Company and the extension of implementation. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Rapat Direksi Frequency of BOD Meetings and Attendance Level Nama Name Jumlah Rapat Total Number of Meeting Rapat Intern Internal Meeting )A( Rapat Gabungan Joint Meeting (B) Wachid Usman 13 x Setyo Sardjono Frekuensi Kehadiran Frequency of Attendance Persentase Kehadiran Attendance Percentage )A( (B) )A( (B) 20 x 13 x 20 x 100% 100% 13 x 20 x 13 x 20 x 100% 100% M. Krishna Syarif 13 x 20 x 13 x 20 x 100% 100% Surawardi 13 x 20 x 13 x 20 x 100% 100% Gatut Hari Prasetyo 13 x 20 x 13 x 19 x 100% 95% 140 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Tanggal Date Rapat Direksi dengan Instansi Lain BOD Meeting with other Agency Nama Rapat Title 1/19/2009 Rapat Direksi dgn Pengurus YKKPT BOD Meeting with YKKPT Administrator 2/3/2009 Rapat Dirut dengan Komisi VII DPR RI Meeting between President Director with Committee VII DPR RI 2/23/2009 Rapat Pembahasan UU Minerba dengan Kementerian BUMN Discussion Meeting of Minerba Law with the Ministry of SOE 3/3/2009 Rapat Dirut dengan DPRD Prop.Babel Meeting between President Director with DPRD of Babel Province 4/28/2009 Rapat Dirut dengan Asdep Meneg BUMN Bidang Pertambangan Meeting between President Director with Mining Ministry of SOE 8/21/2009 Rapat Dirut, Dir NPU dengan PT Saka Meeting between President Director, Director of Commerce and Business Development, and PT Saka 8/31/2009 Rapat Direksi dengan KSO Timah SAKA BOD Meeting with KSO Timah SAKA 9/30/2009 Rapat Direksi dengan KSO Timah SAKA BOD Meeting with KSO Timah SAKA 10/15/2009 Rapat Kerja Sektor ESDM tahun 2009 Official meeting in ESDM Sector 2009 12/7/2009 Rapat dengan Bupati & Pemda Belitung Induk Meeting with Regent & Local Government 3/17/2009 Rapat Dirkeu dengan Komite Audit Meeting between Finance Director with Audit Committee 4/15/2009 Rapat Direksi dengan KMRI BOD Meeting with KMRI 8/20/2009 Rapat Dirkeu dengan Komite Audit dan KAP Deloitte Meeting between Finance Director with Audit Committee and Deloitte Public Accountant Firm d. Progam Pengembangan dan Peningkatan Kemampuan Direksi d. Development and Improvement of Directors’ Capabilities Program Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi Direksi, Perusahaan memfasilitasi seluruh anggota Direksi untuk mengikuti pelatihan atau workshop, studi banding dan seminar, baik yang diselenggarakan di wilayah Perusahaan maupun di luar Perusahaan. In improving the competence of the Board of Directors, the Company facilitates both in-house or external trainings or workshops, study visits and seminars, for all members of the Directors. Wachid Usman (Direktur Utama President Director) No. Tanggal Date Uraian Description Penyelenggara Organizer 1 3/27/2009 High Performance Leadership University of Chicago 2 04-05/05/2009 Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke 42 Departemen Keuangan RI 42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB 8/24/2009 Allen Management System Training Louis Allen 3 11/11/2009 From state owned Enterprises to World Class Competitors : AIM Conference 4 Creating Innovative & Entrepreneurial State owned Enterprises Firms 11/25/2009 Seminar Nasional & Indonesian Quality Award 5 Tempat Place Amerika Serikat United States Bali, Indonesia Bangka, Indonesia Makati, Filipina Jakarta, Indonesia PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 141 Setyo Sardjono (Direktur Operasi Director of Operation) No Tanggal Date 1 1/23/2009 2 3/24/2009 3 30/04/2009 - 02/05/2009 4 04-05/05/2009 5 6/10/2010 6 19-20/08/2009 7 24-26/08/2009 8 9/29/2009 9 7-8/10/2009 10 10-20/10/2009 Uraian Description Penyelenggara Organizer Sebagai Pembicara pada Seminar Nasional Logistic and UGM Supply Chain Management : Learning From the Practitioners As a Speaker of Seminar Nasional Logistic and Supply Chain Management : Learning From the Practitioners Seminar "Menyelamatkan Industri Nasional" “To save National Industry” Seminar Sebagai Pemateri Pada Seminar High Performance Leadership As a distinguished speaker of High Performance Leadership Seminar Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke 42 Departemen Keuangan RI 42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB Pelatihan Leadership Decision Making P2SDM PT Timah (Persero) Tbk Leadership Decision Making Training 2 Days Commissioner & Directorship Program - Ke 8 CLDI Allen Management System Training Louis Allen Allen Management System Training Louis Allen Sebagai Pembicara Seminar "Peluang dan Tantangan Industri PERHAPI dalam Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara Indonesia" (PERHAPI) As a speaker of "Opportunities and Challenges in Improving Value Added Industrial Minerals” Seminar London Metal Exchange (LME) Metals Seminar Brokers members LME Tempat Place Yogyakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Bandung, Indonesia Bali, Indonesia Bangka, Indonesia Jakarta, Indonesia Bangka, Indonesia Bogor, Indonesia Jakarta, Indonesia London M.Krishna Syarif ( Direktur Keuangan Director of Finance) No Tanggal Date Uraian Description Penyelenggara Organizer 1 3/24/2009 Seminar "Regional Capital Market Integration" Dept.Keuangan dan Asian Development Bank 2 4/7/2009 Modernisator Speaker Forum Bank Mandiri Tema : "Perubahan Ekonomi di abad-21 setelah KTT G-20 Theme: "Economic Challenge in 21st century after KTT G-20 3 01-02/05/2009 Pelatihan Senior Manajer "The High Performance Leadership" Senior Manager Training "The High Performance Leadership" 4 04-05/05/2009 Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42 Asian Development Bank 42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB 5 5/12/2009 Seminar "Corruption is Authority plus Deloitte Monopoly Minus Transparency" 6 6/18/2009 CFO Breakfast Seminar "Mining and Commodities : Deutche Bank Risks and Opportunities " 7 6/24/2009 Roundtable Discussion " 2009 Presidential Election and The Executive Network its Implication-Journalist Perspective" 8 28-30/07/2009 Pelatihan Assessment Penerapan GCG pada BUMN Assessment Training of GCG Application on SOE 98/11/2009 Investor Gathering : Arah Kebijakan Ekonomi & Peta Bank Mandiri Politik di Era Pemerintahan Baru : Dampaknya terhadap Perkembangan Pasar Modal Economic Policy Direction & Maps Politics in the Era of New Government : Its Impact on Capital Market Development CLDI 10 19-20/08/2009 2 Days Commisioner & Directorship Program, ke-8 oleh CLDI Louis Allen 11 24-26/08/2009 AMS Training 9/29/2009 AMS Training Louis Allen 12 10/5/200 Workshop CFO BUMN "Konvergensi International Financial BUMN 13 Reporting Standards (IFRS) dan Dampaknya Terhadap Industri "Convergence of International Financial Reporting Standards (IFRS) and Its Impact on Industry 14 10/7/200 Rapat "Teknologi Informasi sebagai Penggerak untuk BUMN Meningkatkan Kemampuan Bisnis dan Daya Saing BUMN 15 16-17/12/2009 Seminar Holding Company Management 142 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Tempat Place Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Bandung, Indonesia Bali, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Bali, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Bangka, Indonesia Bogor, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia HOW WE BUILD TRUST Gatut Hari Prasetyo ( Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha Director of Commerce & Business Development) No Tanggal Date 1 02-03/03/2009 3/14/2009 2 3 01-02/05/2009 4 04-05/05/2009 5 24-26/08/2009 6 9/29/2009 7 16-17/12/2009 Uraian Description Penyelenggara Organizer 5th World Islamic Economic Forum Seminar Nasional Aspal Buton Acara Pelatihan Senior Manajer "The High Performance Leadership" Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42 Asian Development Bank 42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB Allen Management System Training Louis Allen Allen Management System Training Louis Allen Seminar Holding Company Management Tempat Place Jakarta, Indonesia Sulawesi, Indonesia Bandung, Indonesia Bali, Indonesia Bangka, Indonesia Bogor, Indonesia Jakarta, Indonesia Surawardi ( Direktur SDM dan Umum Director of HR & General Affairs) No Tanggal Date 1 04-05/05/2009 10-Jun-09 2 8/7/2009 3 4 24-26/08/2009 9/29/2009 5 11/19/2009 6 Uraian Description Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42 42nd Annual Session of the Board of Governors of ADB Pelatihan Leadership Decision Making Pelatihan Leadership Decision Making Allen Management System Training Allen Management System Training Seminar Hasil Studi Lapangan Diklat Terpadu PIM Tk.II Deplu Penyelenggara Organizer Tempat Place Asian Development Bank Bali, Indonesia P2SDM PT Timah ( Persero) Tbk P2SDM PT Timah ( Persero) Tbk Louis Allen Louis Allen Departemen Luar Negeri Bangka, Indonesia Bangka, Indonesia Bangka, Indonesia Bogor, Indonesia Pangkalpinang e. Rangkap Jabatan Direksi e. Concurrent Position of Directors Sesuai pedoman penerapan GCG Perusahaan, anggota Direksi PT Timah (Persero) Tbk tidak dapat merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada BUMN lain, BUMD, Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain yang berkaitan dengan pengurusan perusahaan lain. Selain itu, rangkap jabatan struktural dan fungsional pada instansi pemerintah pusat dan daerah maupun anggota dan pengurus parpol dan calon atau anggota legislatif juga tidak diperbolehkan. Pada dasarnya, peraturan rangkap jabatan berlaku untuk semua jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. According to the guidelines for Good Corporate Governance, no member of PT Timah's Board of Directors may be concurrently appointed as a member of the Board of Directors or the Board of Commissioners of in other SOE, Region Owned Enterprises, Private Owned Enterprise or any other position relating to the management of other companies. In addition, acting in multiple structural or functional positions with central or local government agencies or as members, staff, and candidates or political party legislators is also not allowed. The concurrent regulation applies to all positions in accordance with legislation and which may cause a conflict of interest. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 143 f. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi f. Types of Remuneration and Other Facilities for BoC and BoD Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2009 Types of Remuneration and Other Facilities for BoC and BoD Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Total amount received for 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain BoC Orang Juta Rupiah Number of Million Rupiah People 1.Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) * 6 BoD Orang Juta Rupiah Number of Million Rupiah People 6.068 5 18.772 2.Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang : - Dapat dimiliki - Tidak dapat dimiliki TOTAL Remuneration and Other Facilities 1.Remuneration (salary, bonus, routine benefits, tantiem and other intangible facilities) 2.Other tangible facilities (housing, transportation, health insurance and so on which): - May be owned - May not be owned 6 6.068 5 18.772 Data Remunerasi dalam 1 Tahun Dikelompokkan dalam Kisaran Tingkat Penghasilan Remuneration Data in 1 Year Category by the Average of Salary Level No Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun Total Remuneration per Person for 1 Year Jumlah Direksi Number of Directors Jumlah Dewan Komisaris Number of Commissioners 1 2 3 4 Di atas Rp 2 miliar In excess of Rp 2 billion Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar In excess of Rp 1 billion and up to Rp 2 billion Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar In excess of Rp 500 million and up to Rp 1 billion Rp 500 juta ke bawah - Rp 500 million and below 5 - - 6 - - - - g. Hubungan Keuangan dan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali g. Financial and Family Relationships of Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and or Controlling Shareholders' Tidak ada hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali. There are neither financial nor familia relations between the Board of Commissioners and the Board of Directors with other the Board of Commissioners, other Directors and/ or Controlling Shareholders. 144 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Hubungan Keuangan dengan Financial Relation with Nama Name Komisaris Commisioner Ya Yes Tidak No Direksi Director Ya Yes Tidak No Hubungan Keluarga dengan Family Relations with Pemegang Saham Komisaris Pengendali ( Pejabat BUMN) Commisioner Controlling Shareholders (SOE official staff) Ya Yes Tidak No Ya Yes Tidak No Direksi Director Ya Yes Tidak No Pemegang Saham Pengendali ( Pejabat BUMN) Controlling Shareholders (SOE official staff) Ya Yes Tidak No DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Insmerda Lebang Wimpy S. Tjetjep Fachry Ali MA Boni Siahaan ME Marwansyah Lobo Balia Bingrosalto L. Tobing X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X DIREKSI Board of Directors Wachid Usman Setyo Sardjono Krishna Syarif Surawardi Gatut Hari Prasetyo X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 145 h. Kepemilikan saham dan opsi saham PT Timah oleh Komisaris, Direksi & Anggota Komite selain Komisaris per 31 Desember 2009 : No Nama Name I. DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners 1 Insmerda Lebang 2 Wimpy S. Tjetjep 3 Fachry Ali MA 4 Boni Siahaan ME 5 Marwansyah Lobo Balia 6 Bingrosalto L. Tobing II. DIREKSI Board of Directors 1 Wachid Usman 2 Setyo Sardjono 3 M. Krishna Syarif 4 Surawardi 5 Gatut Hari Prasetyo III.ANGGOTA KOMITE SELAIN KOMISARIS Committee Member non Commissioner KOMITE AUDIT Audit Committee 1 Insmerda Lebang 2 Suryadi Andi 3 Andre Alis 4 Meindy Mursal KOMITE NOMINASI, REMUNERASI, PENGEMBANGAN SDM HRD, Remuneration, Nomination Committee 1 Boni Siahaan 2 Bingrosalto L.Tobing 3 Budhi Kasirohadi 4 Dirman Tado Sianturi IV.ANGGOTA KOMITE SELAIN DIREKSI Committee Member Non Directors KOMITE MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI Management of Risk and Investment Committee 1 Adi Djoko Guritno 2 Abdurrohman M.S 3 Unang Rusnandi 146 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 h. Share Ownership and Share Options PT Timah by the Board of Commissioners, the Board of Directors & non Commissioner Committee Members as per 31 December 2009 : Jumlah Saham Number of Shares Bonus Bonus Diskon Discount 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10.000 0 0 0 10.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 HOW WE BUILD TRUST Komite-Komite di Bawah Komisaris Committees Under Board of Commissioners Untuk membantu pelaksanaan tugas-tugasnya Dewan Komisaris membentuk komite-komite sebagai berikut: The committees are set up to assist the Board of Commissioners in carrying out its duties. They are as follows: 1. Komite Audit 1. Audit Committee Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas utama komite ini memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas sistem audit, menjalankan pengawasan pelaporan keuangan, manajemen risiko dan implementasi GCG di semua lini. This committee is established by the Board of Commissioners to assist in the implementation of tasks and functions. The main task of this committee is to ensure the effectiveness of internal controls and audit systems, exercise oversight of financial reporting, risk management and GCG implementation in each line. a. Komposisi dan Independensi Komite Audit a. Composition and Audit Committee Independency Susunan Komite Audit per 31 Desember 2009 The Composition of the Board of Directors per December 31, 2009 Nama Name Insmerda Lebang Suryadi Andi Andre Alis Meindy Mursal Usia per 31/12/ 2009 Age per 31/12/2009 Jabatan Position Tanggal pengangkatan Date of Appointment Tanggal Lahir Date of Birth 60 60 46 47 Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Anggota Member 21 Mei 2007 21 Mei 2007 21 Mei 2007 21 Mei 2007 27/12/1949 10/11/1949 17/08/1963 31/07/1962 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 147 Profil Komite Audit Profile of the Audit Committee Ketua Komite Audit (Chairman of Audit Committee) Insmerda Lebang Selain menjabat sebagai Komisaris Utama dan Independen Perusahaan, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 21 Mei 2007. Sebelumnya beliau pernah memegang berbagai jabatan penting di Kepolisian Negara RI seperti Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri dan Gubernur Akademi Kepolisian. Beliau adalah lulusan Akabri Kepolisian Tahun 1972 dan Sesko ABRI/Gabungan Tahun 1993. In addition to serving as President Commissioner and Independent Commissioner, he has also served as Chairman of the Audit Committee since May 21, 2007. Previously he has held various important positions with the Indonesia National Police as Head of Security Police and the Governor Development Police Academy. He graduated from the Police Academy of the Armed Forces in 1972 and Allied Commanders Education in 1993. Anggota Komite Audit (Member of Audit Committee) Suryadi Andi Telah menjabat sebagai Komite Audit Perusahaan sejak tanggal 21 Mei 2007. Merupakan alumni AKABRI Kepolisian tahun 1972 dan pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Industrial Security Mabes Polri. Beliau aktif berperan sebagai anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). He has joined the Audit Committee in May 21, 2007. An alumni of the Police Academy AKABRI in 1972, he has served as Head of Industrial Security Police Headquarters. He actively serves as a member of Audit Committee Association of Indonesia (IKAI). Anggota Komite Audit (Member of Audit Committee) Andre Alis Beliau bergabung dengan anggota Komite Audit Perusahaan sejak tanggal 21 Mei 2007. Sebagai Lulusan Jurusan Teknik Pertambangan ITB, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Operasi & Pemasaran PT Timah Teknik Rekayasa -anak perusahaan PT Timah (Persero) Tbk tahun 1998. Aktif di dunia pertambangan nasional sebagai konsultan pertambangan dan manajemen juga anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sejak tahun 2007. He joined member of the Audit Committee on May 21, 2007. As a graduate of Mining Engineering Department of ITB, he served as Director of Operations & Marketing of PT Timah Teknik Rekayasa - a subsidiary of PT Timah (Persero) Tbk, since 1998. He has been active in the national mining industry as a mining and management consultant and has been a member of the Audit Committee Association of Indonesia (IKAI) since 2007. Anggota Komite Audit (Member of Audit Committee) Meindy Mursal Dia telah menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak tanggal 21 Mei 2007. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen di sebuah Bank Perkreditan Rakyat dan aktif menjadi anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). Meraih gelar Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di tahun 1991, dan gelar Magister Ilmu Sosial Program Studi Administrasi & Kebijakan Bisnis dari Universitas Katolik Parahyangan di tahun 2007. He has served as a member of the Audit Committee since May 21, 2007. Currently he serves as an Independent Commissioner for Bank Perkreditan Rakyat and member of the Audit Committee Association of Indonesia (IKAI). He graduated from the State Accounting College (STAN) in 1991, and has Masters in Social Science Program Administration & Business Policy from Katolik Parahyangan University in 2007. 148 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit • Melaksanakan penelaahan terhadap kualitas informasi keuangan perusahaan dan pemenuhan syarat-syarat GCG sebelum dipublikasikan; • Melaksanakan penelaahan terhadap risiko perusahaan, memastikan adanya strategi dalam pengelolaan risiko, memastikan bahwa implementasi pengelolaan risiko telah sesuai dengan pedoman manajemen risiko, mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang berorientasi pada risiko; • Melaksanakan penelaahan terhadap independensi dan kualitas pekerjaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal, mendorong penerbitan laporan audit yang berkualitas dan tepat waktu, mendorong terciptanya budaya pengawasan di dalam Perusahaan; • Memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah dijalankan oleh perusahaan. b. Duties and Responsibilities of the Audit Committee • Overviewing of the quality of corporate financial information and compliants within the terms of the GCG prior to publication; • Overseeing the corporate risk, ensuring risk management strategies, ensuring that the implementation of risk management is in accordance with the guidelines of risk management, and encouraging risk oriented corporate culture growth; • • Overseeing on the independence and quality of Internal and External Auditors' performance, encouraging the issuance of qualified audit reports in a timely manner, encouraging the creation of surveillance culture in the Company; Ensuring that the principles of GCG are carried out by the Company. c. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit c. Brief Report of the Audit Committee Activities • • • • • Secara menerus mengupayakan peningkatan kualitas kemitraan Komite Audit dengan Auditor Eksternal, dalam rangka memastikan praktik-praktik yang baik dan benar dalam penyusunan dan publikasi laporan keuangan, peningkatan kualitas pengendalian internal dan pengelolaan risiko usaha; Melakukan peninjauan kembali terhadap tindak lanjut manajemen atas risiko utama yang ditunjukkan oleh Auditor Eksternal baik terhadap temuan audit atas Laporan Keuangan Tahun 2008 yang belum terselesaikan, maupun temuan audit atas Laporan Keuangan per 30 Juni 2009; Menginisiasi dan mensupervisi proses pemilihan Auditor Eksternal untuk Audit Laporan Keuangan Tahun 2009, yang dimulai dengan prosedur pemilihan Auditor Eksternal dan dilanjutkan dengan supervisi atas proses pelaksanaan pemilihan; Mengawasi penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2009, yang terdiri dari rangkaian kegiatan antara lain: • Peninjauan kembali atas langkah-langkah persiapan penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2009 yang dilakukan oleh manajemen, berdasarkan umpan balik dari hasil review atas proses penyusunan Laporan Keuangan Tahun sebelumnya; • Pembahasan rencana audit tahun buku 2009 dengan Auditor Eksternal dan Auditor Internal; • Memutakhirkan pemahaman atas kemajuan penyusunan secara audit atas laporan keuangan tersebut; • Melakukan review atas proses penyelesaian sistem pengelolaan risiko serta kemajuan implementasi sistem tersebut; • • • Strive continuously to improve the quality of Audit Committee’s partnership with the External Auditor, to ensure proper practices in the preparation and publication of financial statements, improvements to the quality of internal controls and risk management; Conducting a review of the management’s followup of significant risks indicated by the External Auditor on the audit findings of the Consolidated Financial Year 2008 that have not been resolved, and audit findings in the Financial Statements as of June 30, 2009; Initiate and supervise the process of selecting the External Auditor for Financial Year 2009 Audit Report, which started with the selection procedures for the External Auditor, and was followed by supervision of the implementation of the election process; Administer the preparation of the Consolidated Financial Year 2009, which consists of a series of activities including: • Review of the preparatory steps for the compilation of the 2009 Financial Statements carried out by management, based on feedback from the previous year’s preparation process; • • • Discuss fiscal year 2009 audit plan with the External Auditor and Internal Auditor; Update an understanding of audit preparation progress of financial statements; Review the process of settlement systems and the progress of implementation of risk management systems; PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 149 • 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Meninjau kembali hal-hal yang lebih spesifik, terutama yang menyangkut strategi manajemen dalam mengantisipasi peluang dan tantangan usaha pertimahan yang makin dinamis dan fluktuatif sebagai berikut : Implementasi GCG; Status sumber daya dan cadangan timah, serta upaya Manajemen dalam melakukan peningkatan sumberdaya dan cadangan serta pengamanannya; terobosan Manajemen dalam Upaya menyelesaikan krisis Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk upaya penegakan hukum dan disiplin internal Perusahaan; Perencanaan, implementasi dan pengendalian serta pemutakhiran atas rengkaian produksi logam timah serta produk diversifikasinya, dalam upaya memenuhi sasaran produksi yang telah ditetapkan; Pengelolaan pemasaran dan pengembangan usaha, termasuk pengelolaan anak perusahaan serta unit-unit pengembangan usaha; Pengelolaan usaha yang mengimplementasikan instrumen finansial modern seperti hedging; Pengelolaan program-program yang terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). • Conduct more specific reviews, especially with regard to management strategies in anticipation of business opportunities and challenges in an increasingly dynamic and fluctuating tin world. Things to be reviewed are as follows: 1. Implementation of GCG; 2. The status of its resources and reserves, and Management’s efforts to improve natural resources, reserves and security; 3. Breakthrough efforts of Management resolving the crisis of Human Resources (HR), including law enforcement and internal discipline; 4. Planning, implementation and control as well as updates on tin production chain and product diversification, in striving to meet production targets; 5. The management of marketing and business development, including the managements of subsidiaries and business development units; 6. Business management that makes use of modern financial instruments such as hedging; 7. Management of programs related to corporate social responsibility (CSR). d. Audit Committee Meetings d. Rapat Komite Audit Rapat dan Frekuensi Kehadiran Komite Audit Audit Commitee Meetings and Frequency Attendance ama Name N Frekuensi Pertemuan Frequency Attendance Insmerda Lebang Suryadi Andi Andre Alis Meindy Mursal Tingkat Kehadiran Attendance Jumlah Total % 29 X 29 X 29 X 29 X 11 X 26 X 29 X 29 X 38% 90% 100% 100% 2. Komite Nominasi, Remunerasi, Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) 2. Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee (NRPSDM) Komite NRPSDM dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan dukungan dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab terkait dengan proses nominasi, remunerasi dan pengembangan sumber daya manusia Perusahaan. The NRPSDM Committee was established by the Board of Commissioners to provide support in fulfilling its duties and responsibilities in conjuction with the process of nomination, remuneration and human resources development. Susunan Komite NRPSDM per 31 Desember 2009 The Composition of NRPSDM Committee per December 31, 2009 Nama Name Usia per 31/12/ 2009 Age per 31/12/2009 Jabatan Position Tanggal pengangkatan Date of Appointment Tanggal Lahir Date of Birth 61 56 54 64 Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Anggota Member 18/06/2009 18/06/2009 31/05/2007 31/05/2007 02/03/1948 10/09/1953 11/08/1956 11/11/1945 Boni Siahaan Bingrosalto L.Tobing Budhi Kasirohadi Dirman Tado Sianturi 150 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Independensi Komite NRPSDM Independence of NRPSDM Committee 1. Anggota Komite NRPSDM yang kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi. 2. Anggota Komite NRPSDM yang bukan anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ke-3, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Komite lain di lingkungan Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 3. Bersedia melaporkan kepemilikan sahamnya di PT Timah (Persero) Tbk dan Perusahaan lain termasuk keluarganya secara berkala. 4. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/ atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha PT Timah (Persero) Tbk. 6. Bukan merupakan karyawan kunci PT Timah (Persero) Tbk dalam satu tahun terakhir. 7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan. 8. Tidak keberatan/ bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas. 1. Members of the NRPSDM Committee who as members of the Board of Commissioners, do not have any family ties to the third degree, either directly or through marital relationships with other members of the Board of Commissioners or by members of the Board of Directors. 2. NRPSDM Committee members who are not members of the Board of Commissioners do not have any third degree family ties, either directly or through marriage, with the other Committee members of the Board of Commissioners, which may cause conflict of interest. 3. Willing to report their share ownership in PT Timah (Persero) Tbk and other companies, including through family, on a regular basis. 4. Not be in any concurrent position on the board of a political party and/ or candidate/ legislative member and/ or potential regional head/ vice head of region, or any other position in accordance with legislation that could cause conflict of interest. 5. Has no business relationship, either directly or indirectly related to the business activities of PT Timah (Persero) Tbk. 6. Was not a key employee of PT Timah (Persero) Tbk in the previous year. 7. Has no personal interest, direct or indirect, in the material information of the Company. 8. Has no objection/ is willing to write and sign a statement relating to the independence requirements as listed above. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 151 Profil Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) Profile Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee (NRPSDM) Ketua NRPSDM (Chairman of the NRPSDM Committee) Boni Siahaan Boni Siahaan diangkat menjadi Komisaris Perusahaan sejak 12 Juni 2008. Sebelumnya Beliau memegang jabatan penting di pemerintahan, seperti Asisten Deputi Urusan Pertambangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kasubdit Investasi dan Logistik, Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara, Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral. Boni Siahaan was appointed Commissioner since June 12, 2008. Previously he has held important government position such as Assistant Deputy Minister of Mining State Owned Enterprises, Head of Sub Investment and Logistic, Director of Mineral and Coal Entreprises, Director General of Geology and Mineral Resources. Wakil Ketua Komite NRPSDM (Vice Chairman of the NRPSDM Committee) Bingrosalto L.Tobing Menjabat sebagai Wakil Ketua Komite NRPSDM Perusahaan sejak tanggal 18 Juni 2009 juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak 20 Mei 2009. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Tambang dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau pernah menjabat sebagai Presiden & CEO PT INCO dan juga berpengalaman sebagai jasa konsultan di bidang pertambangan. Appointed as Vice Chairman of the NRPSDM Committee since June 18, 2009 and also served as Independent Commissioner since May 20, 2009. Getting a degree in Mining Engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB). He had served as President & CEO of PT INCO and also have experience as a consultant to the mining industry. Wakil Ketua Komite NRPSDM (Vice Chairman of the NRPSDM Committee) Budhi Kasirohadi Menjadi anggota Komite Remunerasi Perusahaan sejak tanggal 31 Mei 2007 dan diangkat kembali menjadi anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak tanggal 18 Juni 2009. Pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Umum dan Keuangan di Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), dan sampai saat ini berkarir di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Memperoleh gelar Pasca Sarjana Magister Manajemen (MM) dengan konsentrasi Manajemen Keuangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Jakarta. Become a member of the Remuneration Committee since May 31, 2007 and reelected as a member of the NRPSDM Committee since June 18, 2009. He also served as Head of Commercial and Finance Section at the Directorate General of Geology and Mineral Resources Ministry of Energy and Mineral Resources, and until now works at the Secretariat General of the National Energy Board (DEN). He earned his Masters Degree in Management (MM) with a concentration in Financial Management from Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Jakarta. 152 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Wakil Ketua Komite NRPSDM (Vice Chairman of the NRPSDM Committee ) Dirman Tado Sianturi Menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi Perusahaan sejak 31 Mei 2007 dan diangkat kembali menjadi anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak tanggal 18 Juni 2009. Memperoleh gelar Pasca Sarjana Magister Keuangan (MM) dari STIE IPWI, Jakarta. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris PT Tambang Timah dan sebagai Komite Audit PT Timah (Persero) Tbk. Beliau memiliki pengalaman luas di bidang Keuangan, SDM, dan Auditor di Inspektorat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Saat ini beliau juga beraktivitas sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi – UPDM. Served as member of the Remuneration Committee of the Company since May 31, 2007 and reelected as a member of the NRPSDM Committee since June 18, 2009. Earned Post Graduate Master of Finance (MM) from STIE IPWI, Jakarta. Previously he served as Commissioner of PT Tambang Timah and the Audit Committee of PT Timah (Persero) Tbk. He has extensive experience in finance, human resources, and Auditor at the Inspectorate General of Ministry of Energy and Mineral Resources. Currently he is also active as a lecturer at the Faculty of Economics - UPDM. Laporan Komite NRPSDM Report of the NRPSDM Committee Menyadari pentingnya SDM selaku pemikir dan pelaksana tugas-tugas perseroan, maka Dewan Komisaris menugaskan Komite NRPSDM untuk memberikan rekomendasi mengenai pengelolaan SDM di PT Timah (Persero) Tbk. Agar rekomendasi yang diberikan tepat sasaran, sebagai langkah pertama komite NRPSDM merencanakan untuk melakukan Survei Opini Karyawan. In realizing the importance of Human Resources as endorser and executor of the Company’s tasks, the Board of Commissioners has assigned NRPSDM Committee to give recommendations in regards to the Human Resources Management at PT Timah (Persero) Tbk. To provide accurate recommendations, NRPSDM Committee has started its work of actions by planning to hold Employee’s Opinion Survey. Survei tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh terhadap berbagai hal yang dapat mempengaruhi kontribusi dan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Hasil survei akan memberikan gambaran mengenai: 1. Tingkat komitmen karyawan untuk bekerja demi keberhasilan perusahaan yang ditunjukkan oleh Employee Engagement Index. Komitmen karyawan merupakan modal utama bagi perseroan dalam menghadapi persaingan, sehingga perlu dijaga dan ditingkatkan. 2. Pembenahan terhadap sistem pengelolaan SDM (HR Management System) yang akan mencakup antara lain: a. Recruitment and Selection b. Training and Development c. Performance Management d. Compensation and Benefit e. Career and Succession Planning The objective of the survey is to provide comprehensive view on various things that can impact the employees’ contribution and commitment towards the Company. The result of the survey will provide views on the following matters: 1. Employee Commitment Level in working towards the success of the Company as shown by the Employee Engagement Index. Employees’ commitment is the main capital for the Company in facing the competition, therefore it needs to be maintained and improved. 2. Reforming the HR Management System which will covers such matters: a. Recruitment and Selection b. Training and Development c. Performance Management d. Compensation and Benefit e. Career and Succession Planning Berdasarkan temuan survei, komite NRPSDM akan menyusun action plan yang diperlukan agar praktek pengelolaan SDM ke depan menjadi lebih baik dalam mendukung pencapaian sasaran strategis perseroan, yaitu mendekati kondisi World Class Company. Based on the survey’s findings, NRPSDM Committee will formulate an action plan to improve the HR management practices in the future in order to support the achievement of the Company’s strategic objectives in becoming the World Class Company. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 153 b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite NRPSDM b. Duties and Responsibilities of the NRPSDM Committee Komite NRPSDM bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan pendapat profesional dan independensi agar dapat dipastikan terlaksananya proses Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG pada Perusahaan sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite NRPSDM, antara lain memuat : The NRPSDM Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners by providing professional opinions and independence to ensure the implementation of the Nomination and Remuneration of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Human Resource Management, in accordance with the principles of Corporate Governance as set forth in the NRPSDM Committee Charter including: 1. 2. 3. 4. 5. Tugas yang terkait dengan nominasi Tugas yang terkait dengan remunerasi Tugas yang terkait dengan pengembangan SDM Tugas yang terkait dengan penilaian kinerja Pelaksanaan tugas khusus 1. 2. 3. 4. 5. Tasks related with the nomination Tasks related with remuneration Tasks related with human resources development Tasks related with performance appraisal Implementation of specific tasks c. Laporan Kegiatan Komite NRPSDM c. Activity Report of the NRPSDM Committee 1. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan kepada RUPS pada tanggal 20 Mei 2009 hal-hal sebagai berikut : • Sistem dan prosedur nominasi Dewan Komisaris dan Direksi • Sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi • Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. 1. Assist the Board of Commissioners in proposing to the GMS on May 20, 2009 the following subjects: dan memberikan rekomendasi 2. Menyusun tentang hasil pengkajian dan perhitungan Komite NRPSDM berdasarkan Peraturan Negara BUMN-RI No.Per-02/MBU/2009, Tanggal 27 April 2009 untuk menetapkan besarnya remunerasi bagi Pengurus BUMN (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah sebagai berikut : • Gaji Direktur Utama menurut formula tersebut merupakan penghasilan yang bersifat tetap, dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva,kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan. • Atas dasar kajian dan perhitungan tersebut, Komite NRPSDM melaporkan kepada Dewan Komisari untuk merekomendasikan penyesuaian Gaji Direktur Utama dan Tantiem. 2. Formulate and provide recommendations on the results of NRPSDM Committee’s assessment and calculation based on State Regulation of SOE-RI No. Per-02/MBU/2009, dated April 27, 2009 for determining the amount of remuneration for the Board of SOEs (the Board of Commissioners and the Board of Directors). The results were as follows: • Salary of the President Director is fixed according to formula. It is determined by considering the factors of income, assets, financial condition, ability of the Company, inflation and other relevant factors. 3. Hasil Pengkajian dan Perhitungan Penyesuaian Remunerasi tersebut di sampaikan Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 20 Mei 2009. 3. The result of the assessment and adjustment calculations of the remuneration was reported to Board of Commissioners during the GMS on May 20, 2009. 4. To follow up on the GMS results held on May 20, 2009, and materials required by Ministry of SOE, the NRPSDM Committee proposed recommendations to the Board of Commissioners as follows: 4. Menindaklanjuti hasil Keputusan dan Ketetapan RUPS tanggal 20 Mei 2009, dan untuk bahan penetapan Menteri BUMN, Komite NRPSDM merekomendasikan ke Dewan Komisaris hal-hal sebagai berikut : 154 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 • Systems and procedures for nomination of the Board of Commissioners and the Board of Directors • Performance appraisal system for the Board of Commissioners and the Board of Directors • Remuneration system for the Board of Commissioners and the Board of Directors. • Based on studies and calculations, NRPSDM Committee reported to the Board of Commissioners to recommend President Director’s salary adjustments. HOW WE BUILD TRUST • • Usulan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi secara Proporsional untuk besaran Gaji/Honorarium tahun 2009 dan untuk besaran Tantiem Tahun Buku 2008. Ditetapkannya Tunjangan dan Fasilitas Direksi serta Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk Tahun 2009 oleh Bapak Menteri Negara BUMN RI tanggal 27 Juli 2009 No. S-529/MBU/2009 atas usul Dewan Komisaris dengan memperhatikan Rekomendasi Komite NRPSDM. 5. Mengevaluasi besaran Remunerasi Direksi Perusahaan Anak dan Komisaris Eksternal, selanjutnya melakukan Pengkajian dan Perhitungan Penyesuaian Remunerasi lalu merekomendasikan ke Dewan Komisaris pada tanggal 18 Agustus 2009 dengan surat Nomor : 06. Tbk/KNRPSDM-DK/2009. • • That the Board of Commissioners and Board of Directors’ remuneration be proportional to the salary/ honorarium for 2009 and tantiem for Fiscal Year 2008. That the allowances and facilities for Board of Directors and Board of Commissioners of PT Timah in 2009 be determined by the Minister of SOE’s letter dated July 27, 2009 No. S-529/MBU/2009 upon the recommendation of the Board of Commissioners and taking into account NRPSDM Committee’s recommendation. 6. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi Organisasi Perusahaan Anak, Direksi dan Dewan Komisaris sepakat melakukan Restrukturisasi Organisasi, sesuai penugasan Komite NRPSDM melakukan penilaian kepada pegawai yang masuk Nominasi calon Direksi Perusahaan Anak, sehingga memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, mempunyai loyalitas, budaya kerja dan daya inovasi yang tinggi sesuai kompetensinya. 5. That the remuneration for Board of Directors’ subsidiaries and the External Board of Commissioners be evaluated, and subsequently conduct an Assessment and Calculation of Remuneration Adjustment, which was recommended to the Board of Commissioners on August 18, 2009 in letter No. 06. Tbk/KNRPSDM-DK/2009. 6. To improve effectiveness and efficiency of the Organization of Subsidiaries, Board of Directors and Board of Commissioners agreed to an Organization al Restructuring, according to the determination the NRPSDM Committee assign to prospective enominees for Directors of Subsidiaries. It is expected that by doing so, the Company will obtain reliable human resources with loyalty, work culture and high innovation according to their competencies. 7. Sesuai penugasan dari Dewan Komisaris, Komite NRPSDM telah melakukan Pembahasan Blueprint SDM PT Timah (Persero) Tbk, dengan kesimpulan sebagai berikut : 7. Upon assignment by the Board of Commissioners, the NRPSDM Committee conducted a PT Timah (Persero) Tbk HR Blueprint Discussion with the following conclusions: Dalam rangka pembenahan manajemen SDM perlu dibuat Blueprint terstruktur yang menyangkut elemen-elemen SDM yaitu business requirement, job requirement, organization structure, job description, standard qualifications-competency profile, job evaluations, job level, man power plan/work force plan, remuneration package, recruitment, job interview, candidate selection, job orientation, job expectation, job training, job placement, coaching, mentoring, performance review, salary review, talent pool development program/succession plan, promotion or, remove from the role, dan pension/retirement program. In order to reform human resources management, the Company needs a structured Blueprint regarding HR elements such as job requirements, organization structure, job description, standards qualifications, competency profiles, job evaluations, job level, the manpower plan / work-force plan, remuneration packages, recruitment, job interviews, candidate selection, job orientation, job expectations, job training, job placement, coaching, mentoring, performance reviews, salary reviews, talent pool development programs and succession plans, promotions or terminations, and pensions/ retirement programs. d. NRPSDM Committee Meetings d. Rapat Komite NRPSDM Rapat Komite NRPSDM dan Tingkat Kehadiran NRPSDM Committee Meetings and Attendance Level Nama Name Boni Siahaan Bingrosalto L.Tobing Budhi Kasirohadi Dirman Tado Sianturi Frekuensi Pertemuan Frequency Attendance 12 12 12 12 Tingkat Kehadiran Attendance Jumlah Total % 9 5 12 12 75 42 100 100 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 155 Komite di Bawah Direksi Committee Under The Board of Directors 1. Komite Manajemen Risiko dan Investasi 1. Risk Management and Investment Committee Komite ini bertanggung jawab kepada Direksi yang berperan dalam pengawasan manajemen risiko dan aktivitas investasi yang akan dilakukan Perusahaan. This Committee is responsible to the Board of Directors and involved in the supervision of risk management and investment activities conducted by the Company. a. Komposisi dan Independensi Komite Manajemen Risiko dan Investasi a. Composition and Independency of Risk Management and Investment Committee Susunan Komite Manajemen Risiko dan Investasi per 31 Desember 2009 The Composition of Risk Management and Investment Committee as of December 31, 2009 Nama Name Usia per 31/12/ 2009 Age per 31/12/2009 Adi Djoko Guritno Abdurrohman M.S Totok Kundarto 156 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 46 65 56 Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Tanggal pengangkatan Date of Appointment 12/07/2007 01/08/2007 06/04/2009 Tanggal Lahir Date of Birth 12/11/1963 03/04/1944 25/11/1953 HOW WE BUILD TRUST Profil Komite Manajemen Risiko dan Investasi Profile of the Risk Management and Investment Committee Ketua dan anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Chairman and member of the Risk Management and Investment Committee Adi Djoko Guritno Menjabat sebagai Ketua dan anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak Juli 2007. Saat ini beliau juga berprofesi sebagai pengajar pada Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada dan pembantu Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Selain aktif di UGM, beliau menjadi anggota PRIMA (Professional Risk Managemen International Association – USA), BCMIA (Bussiness Continuity Management International Association) dan beliau pernah mengikuti CPRM (Certified Professional Risk Management). Beliau merupakan sarjana teknologi pangan dari Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan masternya di bidang Manajemen Industri di ITB bandung, dan gelar Ph.D dalam bidang yang sama dari United Graduate School of Agricultural Sciences Ehime University, Jepang. He has served as Chairman and member of the Risk Management and Investment Committee since July 2007. Currently he also works as a lecturer at the Graduate Program of Gadjah Mada University and assistant Dean of Faculty of Agricultural Technology, Gadjah Mada University. Besides being active at UGM, he became a member of PRIMA (Professional Risk Management Association International - USA), BCMIA (Bussines Continuity Management International Association) and has followed the CPRM (Certified Professional Risk Management) program. He is a graduate of food technology from the University of Gadjah Mada University, and continued with his Masters in Industrial Management at ITB Bandung, and a Ph.D in the same field from the United Graduate School of Agricultural Sciences, Ehime University, Japan. Anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Member of Risk Management and Investment Committee Abdurrohman Menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak bulan Agustus 2007, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai komisaris PT Tambang Timah dan Komisaris PT Timah Eksplomin. Selain itu, beliau juga pernah mengikuti CPRM (Certified Professional Risk Management) dan saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama pada PT Muturi Geospek (Konsultan bidang Geologi dan Tambang). Bergelar Bachelor of Enginering (BE) dari Akademi Geologi dan Pertambangan Bandung (1968). Kemudian meraih Graduated Diploma di bidang Mineral dan Teknologi Penambangan dan Master of Engineering di bidang Teknik Penambangan dari University of New South Wales, Australia. Terakhir beliau menyelesaikan SPAMEN, LAN-RI di Jakarta (1999). He has served as a member of the Risk Management and Investment Committee since August 2007. He haspreviously served as Commissioner of PT Tambang Timah and PT Timah Eksplomin. In addition, he has followed the CPRM (Certified Professional Risk Management) program and currently serves as President Director of PT Muturi Geospek (Geological and Mining Consultant). He holds a Bachelor of Enginering (BE) from the Academy of Geology and Mining, Bandung (1968) and a Graduated Diploma in Mineral and Mining Technology and Master of Engineering in Mining Engineering from the University of New South Wales, Australia. Finally he completed SPAMEN, LAN-RI in Jakarta (1999). PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 157 Anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Member of Risk Management and Investment Committee Totok Kundarto Menjadi anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak bulan April 2009 dan sejak tahun 2009 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dok & Perkapalan Air Kantung. Sebelumnya beliau Kepala Administrasi Umum pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Timah (Persero) Tbk (1993), Kepala Administrasi Personal pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Timah (Persero) Tbk (1994), Staf Direksi PT Timah diperbantukan pada PT Indometal Asia (2003), menjabat sebagai Kepala Sumber Daya Manusia PT Timah (Persero) Tbk (2005). Meraih gelar Sarjana Hukum Perdata dari Universitas Airlangga di tahun 1981 dan kemudian melanjutkan studinya di University of Lindenwood, St. Charles Missoury di Bidang Manajemen pada tahun 1998. He became a member of the Risk Management and Investment Committee in April 2009, and has served as Commissioner for PT Dok & Perkapalan Air Kantung since 2009. Previously he was Head of Public Administration at the Directorate of Human Resources of PT Timah (Persero) Tbk (1993), Head of Personal Administration in the Directorate of Human Resources of PT Timah (Persero) Tbk (1994), Staff Director of PT Timah seconded to PT Indometal Asia (2003), and Head of Resources Human PT Timah (Persero) Tbk (2005). He earned a degree in Civil Law from University of Airlangga in 1981, and continued his studies at Lindenwood University in St. Louis. Charles Missouri Management in 1998. b. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko dan Investasi : b. Duties and Responsibilities of the Risk Management and Investment Committee : 1. Melakukan telaah dan penilaian atas kemungkinan timbulnya risiko dari strategi Perusahaan, peraturan perusahaan, kegiatan operasional, pemasaran dan rencana investasi serta pendanaan yang akan dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan. 2. Memberikan informasi, saran, dan pertimbangan kepada Direksi atas tingkat risiko yang mungkin terjadi berikut metode penanganan maupun pengendaliannya. 3. Menyusun laporan hasil telaah dan penilaian risiko rsaha atas kegiatan investasi yang akan dilaksanakan oleh manajemen dalam hubungannya dengan kepentingan pengendalian internal maupun penanganan risiko eksternal Perusahaan. 4. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan prosedur dalam menghadapi risiko, pengawasan dan pengendalian risiko, serta kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan dan hukum yang berlaku. 5. Mempertanggungjawabkan seluruh data dan informasi dari lingkungan internal maupun eksternal Perusahaan yang berkaitan dengan tugas-tugas Komite. 6. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diminta oleh Direksi dalam hubungannya dengan hal-hal khusus yang memerlukan persetujuan Komisaris. 1. Reviewing and assessing the potential risks of the strategy, Company regulations, operations, marketing, investment plans and funding that will be implemented by Company management. 158 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 2. Providing information, advice, and considerations to the Board of Directors on the level of risk that may occur and the methods of handling and controlling the risk. 3. Prepare a report on the business risk assessment of investment activities to be undertaken by management in conjunction with interests of internal and external risk control management. 4. Evaluate the implementation of policies and procedures in dealing with risk, oversight, risk management, and compliance with the implementation of applicable laws and regulations. 5. Be accountable for all data and information from internal and external environments of the Company relating to the duties of the Committee. 6. Carry out special assignments as requested by the Board of Directors in relation to specific matters that require the approval of the Board of Commissioners. HOW WE BUILD TRUST c. Laporan Kegiatan Komite dan Investasi (KMRI) : Manajemen Risiko c. Activity Report of the Risk Management and Investment Committee (KMRI): Komite ini disahkan dengan SK Direksi No. 457/TBK/SK0000/2009-BI dan mulai beroperasi sejak Agustus 2007. Adapun komite ini membantu Direksi terkait tugasnya dalam setiap proses pengambilan keputusan terhadap kegiatan dan rencana investasi yang menimbulkan risiko bagi perusahaan serta melakukan analisis investasi yang akan dilakukan. This Committee was approved by the Board of Directors Decree No. 457/TBK/SK-0000/2009-BI and commenced operations in August 2007. The committee helps the Board of Directors in any decision-making to plan activities and investments that might create risks for companies and investment analysis to be performed. KMRI telah menyelesaikan buku analisis risiko per satuan kerja di lingkungan Perusahaan pada Maret hingga Agustus 2008. Analisis tersebut akan ditingkatkan menjadi pemantauan risiko secara online pada pertengahan tahun 2010 melalui penyusunan database risiko pada setiap unit usaha Perusahaan. Kajian risiko oleh KMRI dilakukan secara berkala dengan memprioritaskan pada kebutuhan analisis dari unit yang telah berjalan (existing), pengembangan terencana (planning) maupun pengembangan melalui akuisisi (acquiring). Adapun beberapa risiko yang dihadapi oleh PT Timah adalah : 1. Risiko Bisnis 2. Risiko Keuangan 3. Risiko Pemasaran 4. Risiko Pengembangan Usaha 5. Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia 6. Risiko Produksi 7. Risiko Regulasi 8. Risiko Lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) KMRI has completed a book on risk per working unit from March to August 2008. The analysis will be upgraded to an online risk monitoring in mid-2010 by compiling a database of risk in each business unit. Risk assessments are regularly undertaken by KMRI by prioritize the analysis needs of existing units, and the development of planning and acquisition. The risks faced by PT Timah is: Pengelolaan risiko telah dijelaskan pada bab tersendiri pada Manajemen Risiko pada buku Laporan Tahunan ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Business Risks Financial Risks Market Risks Business Development Risks Human Resource Management Risks Production Risks Regulation Risks Environmental Risks and Corporate Responsibility (CSR) Social Risk management has been described in a separate chapter on Risk Management in this Annual Report. Rapat Komite Manajemen Risiko & Investasi dan Tingkat Kehadiran Risk Management & Investment Committee Meeting and Attendance Frequency Nama Name Adi Djoko Guritno Abdurrohman M.S Totok Kundarto Frekuensi Pertemuan Frequency Attendance 52 52 52 Tingkat Kehadiran Attendance Jumlah Total % 49 49 20 94.2 94.2 38.5 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 159 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum, peraturan dalam Pasar Modal, sekaligus sebagai jaminan akan implementasi Tata Kelola Perusahaan, Perusahaan sebagai perusahaan publik perlu untuk membentuk Sekretaris Korporat (Corporate Secretary). Sekretaris Korporat merupakan salah satu posisi struktural di bawah Direksi dan bertanggungjawab langsung kepada Direksi. Sekretaris Korporat tidak hanya bertanggungjawab dalam kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Pasar modal namun juga sekaligus menjaga alur komunikasi yang baik antara Perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan, juga menjamin adanya keterbukaan dan akses informasi oleh pemegang kepentingan. Sejak 1 Februari 2008, Abrun Abubakar menjabat sebagai Sekretaris Korporat hingga saat ini yang ditetapkan dengan peraturan Direksi No. 075/Tbk/SK-0000/2008-S8 tanggal 17 Januari 2008. To ensure compliance with current laws, regulations in the Capital Market, as well as collateral in the implementation of Corporate Governance, as a public company the Company needs to establish a Corporate Secretary. A Corporate Secretary is a structural position under the Board of Directors and is responsible directly to the Board of Directors. The Corporate Secretary is not only responsible for compliance with laws and regulations in capital markets, but also maintaining good communication between the Company and all stakeholders, and guaranteeing disclosure and access to information for stakeholders. Since February 1, 2008, Abrun Abubakar has served as Corporate Secretary as defined by Directors Regulation No. 075/Tbk/SK0000/2008-S8 dated January 17, 2008. Profil Sekretaris Korporat Profile of Corporate Secretary Abrun Abubakar Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk sejak tanggal 1 Februari tahun 2008, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Hubungan Masyarakat PT Timah (Persero) Tbk sejak tahun 2002. Beliau merupakan lulusan Sarjana Hubungan Internasional tahun 1988 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, dan selanjutnya menyelesaikan program Magister Manajemen (MM) pada tahun 2001 dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta. Aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang relevan di dalam maupun di luar negeri untuk menunjang tugas sebagai Sekretaris Perusahaan. He has served as Corporate Secretary of PT Timah (Persero) Tbk, since February 1, 2008, after serving as Head of Public Relations of PT Timah (Persero) Tbk since 2002. He earned Bachelor of International Relations in 1988 from the Faculty of Social and Political Science, University of Padjadjaran in Bandung, and a Masters in Management (MM) in 2001 from Institut Pengembangan manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta. He has actively participated in various trainings and seminars that are relevant both within and outside the country to support the duties as Company's Secretary. a. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Korporat a. Duties and Responsibilities of Corporate Secretary 1. Menyiapkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Memberikan informasi yang diperlukan oleh para pemangku kepentingan Perusahaan. 3. Membina hubungan dengan investor lembaga dan perorangan, analis, pedangan perantara efek, bank investasi, profesional, dan lembaga penunjang pasal modal serta media massa. 4. Melaksanakan kepatuhan terhadap kewajiban berlanjut di pasar modal. 5. Mematuhi kewajiban pelaporan dan keterbukaan. 6. Mengadministrasikan tindakan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Perusahaan dan Pasar Modal dan Anggaran Dasar. 1. Preparing the General Meeting of Shareholders (GMS). 2. Providing the information required by the stakeholders. 3. Maintaining relationships with institutional and individual investors, analysts, brokerage, investment banks, professionals, institutions supporting the capital market and media. 4. Ensuring with sustainable obligations in the capital market. 5. Complying with reporting and disclosure obligations. 6. Administering the Company's action in accordance with laws and regulations in the field of Corporate, Capital Market and Articles of Association. 160 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST 7. Mengelola dan memutahirkan informasi tentang Perusahaan yang disampaikan kepada para pemangku kepentingan, baik dalam situs web Perusahaan, buletin, atau media informasi lainnya. 8. Mengatur dan menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk dokumen RUPS, Daftar Pemegang Saham dan daftar khusus yang berkaitan dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarga mereka, baik dalam Perusahaan maupun dalam anak perusahaan yang berkenaan dengan kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lainnya yang bisa menimbulkan benturan kepentingan dengan perusahaan. 9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang hal-hal yang berkenaan dengan peraturan perundang-undangan mengenai usaha perusahaan dan pasar modal. 10. Memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta. 7. Managing and updating the information concerning the Company submitted to the stakeholders, both in the Company’s web site, bulletins or other information media. 8. Organizing and keeping Company's documentation, including GMS documents, list of shareholders and a specific list relating to the Board of Directors, Board of Commissioners, and their families, both within the Company and in its subsidiaries with respect to stock ownership, business relationships, and other roles that may create conflict of interest with the Company. Sepanjang 2009, unit Sekretaris Korporat telah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengeluaran siaran pers dan surat keterbukaan informasi sebagai berikut: Throughout 2009, the Corporate Secretary unit was engaged in disseminating the following press releases and disclosure letters: 9. Providing advice to the Board of Directors on subjects pertaining to legislation and capital markets businesses. 10. Providing information relating to its duties to the Board of Directors on a regular basis and to the Board of Commissioners upon request Daftar Siaran Pers 2009 dan Keterbukaan Informasi (ke Bapepam dan BEI) List of Press Release 2009 and Information Disclosure (to Bapepam and IDX) Pelaporan Reporting Periode Period a)Hard Copy 1 Rilis Kinerja Usaha Perusahaan Company's Performance Release Tahun Year 2008 Triwulan 1 1st Quarter - 2009 Semester 1 1st Semester - 2009 Triwulan 3 3rd Quarter - 2009 31 Maret 2009 30 April 2009 31 Agustus 2009 30 Oktober 2009 2 Laporan Keuangan Company's Performance Release Tahun Year 2008 Triwulan 1 1st Quarter - 2009 Semester 1 1st Semester - 2009 Triwulan 3 3rd Quarter - 2009 31 Maret 2009 30 April 2009 31 Agustus 2009 30 Oktober 2009 Per bulan Monthly Sebelum tanggal 10 setiap bulan By the 10th of the month Per tahun Annually 30 April 2009 3 Laporan Aktivitas Eksplorasi Exploration Activity Report 4 Laporan Tahunan 2008 Annual Report 2008 5 Rencana Pelaksanaan RUPS AGM Execution Plan 6 Laporan Pemasangan Iklan RUPS Iklan Pemberitahuan / Iklan Panggilan dan Iklan Hasil RUPS Notice Placement Report AGM Announcement/Invitation and Minutes of AGM Mei 2009 (hari kedua setelah tanggal pemasangan iklan) (second day after date of Notice Placement) 7 Laporan hasil pelaksanaan Public Expose Result of Public Expose Implementation Report 24 Nopember 2009 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 161 Pelaporan Reporting Periode Period b) Soft Copy Laporan Keuangan Financial Statement Rilis Kinerja Company's Performance Release Laporan Tahunan 2008 Annual Report 2008 Rencana Pelaksanaan RUPS Semua laporan yang diterbitkan oleh Perusahaan di upload juga GMS Execution Plan melalui portal Bursa Efek Indonesia atau IDX e-reporting yaitu Laporan Aktivitas Eksplorasi Exploration Activity Report https://www.jsxnet.co.id/EReporting Laporan Pemasangan Iklan RUPS Iklan Pemberitahuan / Iklan Panggilan All reports released by the Company can be uploaded via dan Iklan Hasil RUPS Indonesia Stock Exchange Portal or IDX e-reporting Notice Placement Report https://www.jsxnet.co.id/EReporting GMS Announcement/Invitation and Minutes of GMS a) Periode sama dengan pelaporan dalam bentuk hard copy atau cetakan Same period with reporting in hardcopy or print b) Laporan dalam bentuk CD melalui email ke : [email protected] dan [email protected] Report in CD via email to [email protected] and [email protected] Pelaporan Reporting Periode Period Iklan di Media Notice Placement in Media 8 Iklan Laporan Keuangan Financial Statement Tahun Buku Year Book - 2008 Semester 1 1st Semester - 2009 31 Maret 2009 Agustus 2009 9 10 Iklan Pemberitahuan RUPS GMS Announcement 20 April 2009 Iklan Panggilan RUPS GMS Invitation 05 Mei 2009 11 Iklan Hasil Keputusan RUPS GMS Resolution 25 Mei 2009 Aksi Korporasi Corporate Actions 12 RUPS Tahunan dan Luar Biasa AGMS and EGMS 20 Mei 2009 13 Paparan Publik Public Expose (PE) 19 Nopember 2009 162 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Satuan Pengawasan Internal Internal Control System Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. Satuan Pengawasan Intern mempunyai fungsi utama menjalankan kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan dan anak, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan. Internal Audit Unit (IAU) is directly responsible to the President Director of PT Timah (Persero) Tbk. The Internal Audit Unit has the primary function of providing confidence to run independent and objective activities and consultations with the aim of enhancing value and improving the Company and subsidiary’s operations, through a systematic approach by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and GCG implemention. Sejalan dengan Keputusan Ketua Bapepam LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Satuan Pengawasan Internal telah melakukan penyesuaian dan penyempurnaan Piagam Unit Audit Internal yang merupakan pedoman dan panduan pelaksanaan tugas-tugas Satuan Pengawasan Internal. In line with the Decision of the Chairman of Bapepam LK No. Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008 on the Establishment and Guidance Unit of the Internal Audit Charter, Internal Audit Unit has made an adjustment and refinement of the Internal Audit Charter which is a guideline of Internal Audit Unit tasks execution. Profil Kepala Unit Audit Internal Perusahaan Head of Internal Audit Unit of the Company Profile Dodi Setiabudi Menjabat sebagai Pj. Kepala Satuan Pengawasan Internal sejak tanggal 1 Maret 2009. Beliau telah bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1993, dimana beliau pernah menjabat sebagai Kepala Akuntansi Utang/Pajak pada Akuntansi Keuangan sampai tahun 2002, kemudian beliau menjabat sebagai Asisten Akuntansi Manajemen pada Akuntansi Manajemen. Pengalamannya sebagai Auditor pada Satuan Pengawasan Internal, dimulai sejak tahun 2003. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari UNSRI tahun 1993, dan gelar Master Manajemen dari IPMI di tahun 2001. He was appointed Head of Internal Audit Unit in March 1, 2009. He joined the Company in 1993 as Head of Debt Accounting / Tax on Financial Accounting, which he held until 2002. He served as Accounting Management Assistant. His experience as an Auditor in the Internal Audit Unit, started in 2003. He has Economics degree in Accounting from UNSRI year 1993, and a Masters degree in Management from IPMI in 2001. Beberapa pelatihan yang pernah diikuti beliau adalah Manajemen Risiko & Lokakarya Swa Asesmen Risiko, Executive Briefing & Pendalaman Materi IQA Malcom Baldrige, dan Audit Komersial & Hukum Terhadap Bisnis Pertambangan di Indonesia. He has followed several trainings followed were Risk Management and Risk Assessment Workshop Swa, Executive Briefing Materials & Material Comprehension IQA Malcolm Baldrige, and Commercial Audit & Law for Mining in Indonesia. Sedangkan pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Internal, didasarkan pada Piagam Satuan Pengawasan Internal yang disahkan oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama pada tahun 2007, yang mencakup pelaksanaan audit berbagai jenis kegiatan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan keuangan/umum 2. Pemeriksaan operasional The responsibilities of the Internal Audit Unit are based on the Internal Audit Unit Charter which is approved by the President Commissioner and President Director in 2007, and includes various types of auditing activities as follows: 1. Financial/ general audits 2. Operational audits PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 163 3. Pemeriksaan khusus (investigasi, kinerja/performance, IT Audit, Conformity Assessment Audit – ISO) 4. Review/evaluasi penyajian Laporan Keuangan 5. Review/evaluasi implementasi GCG 6. Review/evaluasi implementasi Risk Management 7. Konsultansi dalam bentuk fasililitasi/asistensi; implementasi GCG, implementasi Risk Management, pengembangan SOP, Control Self Assessment, dan observasi kegiatan operasional tertentu. 3. Special audits (investigation, performance, IT Audit, Conformity Assessment Audit - ISO) 4. Review/ evaluation on the presentation of Financial Statements 5. Review/ evaluation on the implementation of GCG 6. Review/ evaluation on implementation of Risk Management 7. Consultancy in the form of facilitating / assisting, GCG implementation, Risk Management implementation, SOP development, Self Control Assessment, and the observation of certain operational activities. Personel SPI memberikan penilaian secara independen dengan produk akhir berupa rekomendasi/saran-saran perbaikan kepada Direktur Utama berdasarkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. SPI personnel provide an independent assessment in the form of recommendations / suggestions for improvement to the President Director based on the results of activities performed. Selain itu, manajemen Perusahaan secara berkelanjutan membangun dan mengembangkan semua aspek Sistem Pengendalian Internal yang meliputi: In addition, the Company's management works on an ongoing basis to build and develop all aspects of the Internal Control System which includes: 1. Lingkungan pengendalian Aspek ini secara signifikan menetapkan corak organisasi Perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orang dalam organisasi Perusahaan, untuk itu Manajemen akan selalu mengembangkan dan meningkatkan integritas, nilai, etika dan kompetensi karyawan; filosofi dan gaya manajemen; struktur organisasi; pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; partisipasi Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit dalam pengawasan; serta kebijakan dan praktik alokasi sumber daya manusia. 2. Pengelolaan risiko Aspek ini mencakup identifikasi dan analisis terhadap risiko yang relevan dalam upaya pencapaian tujuan Perusahaan, dan membentuk suatu dasar dalam melaksanakan pengelolaan risiko. 3. Informasi dan komunikasi Aspek ini menyangkut identifikasi, perolehan dan pertukaran informasi, dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 4. Aktivitas pengendalian Aspek ini mencakup kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 5. Pemantauan Aspek ini mencakup proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu termasuk didalamnya pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Intern. 1. Environment control This defines the style of the organization and affects the consciousness of the people management to continue developing and enhancing the integrity, values, ethics and competence of employees; philosophy and management style, organizational structure, delegation of authority and responsibility; participation of the Board of Commissioners and / or the Audit Committee in monitoring, as well as policies and practices concerning the allocation of human resource. Aktivitas pengendalian yang telah dijalankan mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian aktivitas operasional perusahaan pada setiap tingkatan dalam struktur organisasi. Perusahaan diatur dan akan selalu dikembangkan ketentuan dan pelaksanaannya, mengenai kewenangan, otorisasi, 164 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 2. Risk management This aspect includes the identification and analysis of the risks affecting the Company's ability to achieve its objectives, and establish a base for implementing risk management. 3. Information and communication This aspect involves the identification, reception and exchange of information in a manner, that allows people to carry out their responsibilities. 4. Control activities This aspect includes policies and procedures that ensure management direction is implemented. 5. Monitoring This aspect includes the process determining the quality of internal control performance including the implementation of an Internal Audit. The control activities that have been implemented include the process of controlling the operational activities of the company at every level in the organizational structure. The Company is set up and will always develop it's implementation of regulations, concerning the authority, authorization, verification, reconciliation, performance HOW WE BUILD TRUST verifikasi, rekonsiliasi, penilaian prestasi kerja, pembagian tugas serta upaya pengamanan aset perusahaan. assessment, division of tasks and efforts to protect Company assets. Jumlah personil SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja yang diaudit. SPI dikepalai oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal. Kepala SPI ini diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris (Keputusan Bapepam 496/BL/2008 Peraturan No.IX.1.7). Sejak 21 Agustus 2008, Kepala Satuan Pengawasan Internal dijabat oleh Dodi Setiabudi SE, AK, MM, QIA hingga sekarang. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Asisten Akuntansi Manajemen sebelum masuk dalam Satuan Pengawasan Internal sebagai Auditor Senior dan menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal. The number of SPI personnel is tailored to the needs of work units being audited. SPI is led by the Head of the Internal Audit Unit, who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners (Bapepam Regulation 496/BL/2008 No.IX.1.7). Since August 21, 2008, the Head of the Internal Audit Unit has been Dodi Setiabudi SE, AK, MM, QIA. Previously, he has served as Accounting Management Assistant before entering the Internal Audit Unit as a Senior Auditor and served as Head of Internal Audit. a. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal : a. Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit: • • • • • • • • • Menyusun dan melaksanakan program kerja pemeriksaan tahunan; Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; Terkait GCG adalah mengevaluasi dan meningkatkan proses tata kelola perusahaan (GCG). • • • • • • • Develop and implement an annual audit work program; Test and evaluate the implementation of internal controls and the risk management system in accordance with Company policy; Perform audits and assessments of the Company's efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities ; Provide suggestions for the improvement of objective information about the activities under review at all managerial levels; Develop the audit report and submit it to the Board of Directors and the Board of Commissioners; Monitor, analyze and report on the follow up implementation of suggested corrective measures; Develop a program to evaluate the quality of performed internal audit activities ; Evaluate the implementation of GCG and improve the GCG process. b. Laporan Kegiatan SPI Tahun 2009 b. 2009 SPI Activity Report 1. Kegiatan Pemeriksaan Operasional dan Non PKPT Pemeriksaan operasional yang dilakukan dan diselesaikan dalam tahun 2009 dapat dikategorikan dalam dua kelompok berdasar PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan) yang meliputi: • Kelompok pertama, adalah lanjutan kegiatan pemeriksaan PKPT 2008 yang mencakup 1 kegiatan/ satuan kerja/ program obyek pemeriksaan. • Kelompok kedua, mencakup kegiatan pemeriksaan PKPT 2009 atas 12 obyek pemeriksaan. 1. Operational Audit Activity and Non-PKPT Operational audits conducted and completed in 2009 and can be categorized in the following two groups based on PKPT (Annual Audit Work Program): Selain melaksanakan PKPT 2009, SPI juga selama tahun 2009 mengadakan pemeriksaan di luar PKPT atau Program Non PKPT dengan 5 obyek pemeriksaan. In addition to conducting the 2009 PKPT, SPI also conducted audits non-PKPT during the year 2009 or non PKPT program with 5 audit objects. • • The first group, is continued audit activities PKPT 2008 that includes 1 activity / work unit / audit object program. The second group includes audit activities PKPT 2009 on 12 audit subjects. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 165 Selama 2009, dari 18 obyek pemeriksaan tersebut telah diterbitkan 9 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Laporan tersebut mencakup 1 LHP penyelesaian pemeriksaan PKPT 2008, 4 LHP penyelesaian pemeriksaan PKPT 2009, dan 4 LHP penyelesaian pemeriksaan non-PKPT 2009. During 2009, 9 of the 18 objects of the audit have issued Audit Result Reports (LHP). The report includes 1 LHP Audit Completion in 2008, 4 LHP Audit Completion of non PKPT 2009. Sembilan LHP yang diterbitkan SPI dalam tahun 2009 berisikan 50 temuan audit dan telah disampaikan 127 rekomendasi. Rekomendasi tersebut akan ditindaklanjuti dan dilaporkan pada laporan tahun berikutnya. The nine LHP reports issued by SPI in 2009 contained 50 audit findings and 127 recommendations. These recommendations will be followed up and reported in next year's report. 2. Kegiatan Pemeriksaan ISO 2. ISO Audit Activities Pemeriksaan ISO dilakukan SPI dengan membentuk Tim Audit ISO yang melibatkan personel dari unit kerja lain. Penugasan perintah diberikan oleh Kepala SPI dan Tim Audit diketuai oleh personel SPI yang ditunjuk Kepala SPI. An ISO Audit was performed by establishing an ISO Audit Team, which involves personnel from other working units. The team is assigned by the Head of SPI and the Audit Team is chaired by the SPI personnel selected by the Head of SPI. From the results of the ISO Audit in 2009, there were 9 minor findings and 9 recommendations, plus 53 observations. These recommendations will be followed up and reported in next year's report. Dari hasil pemeriksaan ISO tahun 2009, ditemui 9 temuan minor dan telah disampaikan 9 rekomendasi ditambah 53 observasi. Rekomendasi tersebut akan ditindaklanjuti dan dilaporkan pada laporan tahun berikutnya. 3. Kegiatan Lainnya 3. Other Activities Selain pemeriksaan operasional dan pemeriksaan ISO dalam tahun 2009, SPI juga melaksanakan kegiatankegiatan yang direncanakan dalam PKPT maupun yang tidak direncanakan dalam PKPT, terutama tugas tambahan dari Direksi, dan atau permintaan dari unit kerja lain. In addition to operational checks and inspections in the 2009 ISO, SPI also implemented activities planned in PKPT and those that were not planned in PKPT, especially the additional task the Board of Directors, and / or requests from other working units. Kegiatan lain yang dilaksanakan dalam tahun 2009 sebagaimana telah direncanakan dalam PKPT meliputi 7 obyek pemeriksaan dan telah diterbitkan laporan yang disampaikan kepada Direksi. Other activities planned in the PKPT for 2009 included 7 audit objects and report which was submitted to the Board of Directors. Sementara itu, untuk kegiatan lain yang tidak termasuk dalam PKPT untuk tahun 2009 adalah sebagai pengamat koordinator pengelolaan LHKPN oleh KPK, counterpart pelaksanaan general audit oleh KAP, counterpart pelaksanaan audit BPK, counterpart pelaksanaan audit ISO 9001:2000 di Unmet dan Unit Kundur oleh SGS. Other activities that were not included in PKPT for 2009 include management observer coordinator LHKPN by KPK, the counterpart of the general audit implementation by the KAP, the counterpart of audit implementation by BPK, the counterpart of audit implementation of ISO 9001:2000 in Unmet and Kundur by SGS. Satuan Pengawasan Internal juga melakukan monitoring tindak lanjut sebagai bagian dari kegiatan pemeriksaan lainnya. Kegiatan tersebut secara langsung berkaitan dengan hasil pekerjaan Pemeriksaan Operasional yang dilakukan oleh SPI. Pada 2009, kegiatan Monitoring Tindak lanjut dilaksanakan 2 kali yaitu pada Semester I dan Semester II. The Internal Audit Unit also conducted follow-up monitoring a part of its other audit activities directly related to the Operational Audit Results undertaken by the SPI. In 2009, Follow-up Monitoring activities were carried out twice at the Semester I and Semester II. 166 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Berikut resume hasil monitoring tindak lanjut tahun 2009 : a. Semester I The monitoring results that were followed up on in 2009 include : Obyek Monitoring Monitoring Object No Satuan Layak Audit Appropriate Audit Unit Rekomendasi Recommendations Temuan Findings Pihak yang diaudit Total Auditee Open Closed Total Open Closed 1 Pengelolaan GPS Kepala Proyek GPS 6 15918 GPS Management Head of Project GPS 2Pengelolaan KIP Direktur PT Tambang Timah 50 5 808 KIP Management Director of PT Tambang Timah 3 Pengelolaan PT TIM Direktur PT TIM31 2 10 28 T TIM Management P Director of PT TIM 4Pengelolaan PT TAJ Direktur PT TAJ 14 5 9 20 515 PT TAJ Management Director of PT TAJ 5Pengelolaan Tambang Besar Kepala UTD 7 16 14 1 13 Large Mining ManagementHead of UTD 6 Proyek Pembangunan Tanur Tetap 8-9 Kepala Tim Proyek 1001012012 Development Project Tanur Tetap 8-9 Tanur Tetap 8-9 Head of Tanur Project Tanur Tetap 8-9 7 Pengelolaan PemasaranKepala Pemasaran 404707 Marketing Management Head of Marketing b. TOTAL 49 41 80 9 71 Semester II Obyek Monitoring Monitoring Object No 8 Satuan Layak Audit Appropriate Audit Unit Pihak yang diaudit Total Auditee 1 Pemeriksaan Pengendalian Dirkeu & Ka Keu Internal Bidang PDI Finance Director & Head of Finance PDI Internal Control Audit 2 Pemeriksaan Proyek KSO GM KSO Timah-Saka Aspal Buton GM KSO Timah-Saka KSO Asphalt Project Audit 3 Pemeriksaan Stock Biji Timah Ka UTD & Ka Unmet di Proda dan UNMET Head of UTD & Head of Unmet Tin Stock Audit in Proda and UNMET 4Pemeriksaan Pengelolaan Ka UTD, Ka P2P dan Ka ULB. Tambang Kapal Isap Head of UTD, Head of P2P, and Head of ULB Audit of Mine Suction Dredge Management 5Pemeriksaan Pengelolaan Ka K3LH, Ka Logistik Reklamasi Head of K3LH, Head of Logistic Audit of Reclamation Management 6 Pemeriksaan Sistem Manajemen Kawilasi Belitung Operasi di Wilayah Tanur Tetap 8-9 Produksi Belitung Audit of Operational Management in Belitung Production Area 7 Pemeriksaan PengadaanKa Logistik, Ka Unit Kundur, Barang dan Jasa Kapal Keruk Ka Keteknikan Procurement and Dredge Service Audit Head of Logistic, Head of Kundur Unit, Head of Technic Rekomendasi Recommendations Temuan Findings TOTAL Open Closed Total Open Closed 5 1 4 10 1 9 13 6 7 18 0 18 5 0 5 5 0 5 5 1 4 22 10 12 4 2 2 14 6 8 3 0 3 9 0 9 5 0 5 30 1 29 40 10 30 108 18 90 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 167 Audit Eksternal External Audit Auditor eksternal ini ditunjuk dan ditetapkan oleh RUPS dari calon yang sebelumnya diajukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan usulan Komite Audit. Tugasnya untuk menilai laporan keuangan yang disusun manajemen dan dapat ditunjuk pula untuk melakukan penilaian terhadap hal yang dianggap penting. RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal 20 Mei 2009 juga telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009. Adapun besaran biaya penggunaan jasa auditor eksternal sebesar Rp 1,45 miliar. Pemilihan auditor eksternal dilakukan secara transparan dengan menyampaikan alasan pencalonan tim auditor yang diusulkan oleh Komite Audit melalui Dewan Komisaris kepada RUPS. The external auditor is appointed and determined by the GMS from candidates nominated by the Board of Commissioners based on the Audit Committee 's recommendations. The task of the External Auditor is to assess the financial statements prepared by management and conduct an assessment of what is considered important. The AGM that took place on May 20, 2009 approved the appointment of Osman Bing Satrio & Partners, which is affiliated with Deloitte & Touche Tohmatsu public accounting firm, to audit the Financial Statements for the year ending December 31, 2009. The amount of charges for the services of external auditors amounted to Rp 1.45 billion. The selection of external auditors was done transparently, by receieving the reasoning for the nomination of the proposed audit team by the Audit Committee through the Board of Commissioners to the GMS. Data Perusahaan dan Akses Informasi Corporate Data and Access to Information Perusahaan telah berkomitmen untuk menjalankan keterbukaan (transparansi) kepada publik dan seluruh pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan informasi melalui berbagai media dan keterbukaan menurut Peraturan Pasar Modal. Hal ini sejalan dengan kebijakan Perusahaan untuk menciptakan dan mendorong keterbukaan. The Company is committed to providing transparent information to the public and all stakeholders by disclosing information through various media according to the Capital Market Regulations. This is in line with the Company's policy to create and encourage transparency. Semua aktivitas yang berhubungan dengan pendistribusian informasi dikerjakan di bawah koordinasi Sekretaris Korporat. Perusahaan secara konsisten dan kontinyu menerbitkan press release, mailing list, majalah internal, pameran, dan melaksanakan public expose, analyst meeting dan konferensi baik di dalam maupun di luar negeri. All activities related to the distribution of information are performed in coordination with the Corporate Secretary. The Company has consistently and continuously issued press releases, mailing lists, internal magazines, exhibitions, and implemented public exposes, analyst meetings and conferences both within and outside of the country. Seluruh Publikasi Perusahaan dapat diakses melalui website korporat Perusahaan Timah yaitu www.timah.com/ www.bumn.go.id. The entire publication can be accessed through the Company corporate website namely www.timah.com/ www.bumn.go.id. Informasi perusahaan dapat diperoleh di : Kantor Sekretaris Korporat Kantor Perwakilan Timah Jakarta Jl. Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta 10110 Tel. 021 344 4011 Fak. 021 344 4012 Email : [email protected] Company information can be obtained at: Corporate Secretary's Office Timah's Branch Office Jakarta Jl. Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta 10110 Tel. 021 344 4011 Fak. 021 344 4012 Email: [email protected] 168 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Keterbukaan informasi merupakan faktor penting untuk memberikan gambaran seutuhnya mengenai perusahaan serta mengungkapkan hal-hal penting untuk pengambilan keputusan bagi pemodal (investor), pemegang saham, perusahaan pengelola dana dan analis serta kantor berita. Disclosure of information is a key factor to provide a complete picture of the Company and disclose important decision making matters for investors, shareholders, the Company's fund managers, analysts and news agencies. Berbagai laporan yang diterbitkan oleh perusahaan dapat diperoleh secara langsung di kantor Sekretaris Korporat atau melalui situs perusahaan (www.timah.com). Media lain yang bisa mengakses informasi seputar perusahaan yakni melalui berbagai media lain yang difasilitasi oleh Perusahaan yaitu Portal BUMN dan Kantor Berita Antara (www.antara.com). The various reports published by the Company can be obtained directly at the office of the Corporate Secretary or via the Company's website (www.timah.com). Other media channels that providing information about the Company and facilitated by the Company are the SOE Portal and Antara News Agency (www.antara.com). Laporan kinerja atau rilis, laporan keuangan, laporan tahunan dan laporan berkelanjutan dapat diunduh melalui situs Perusahaan pada menu Investor Relation. Perusahaan juga menerbitkan laporan kinerja keuangan dalam periode lima tahun terakhir dalam bentuk buku dan leaflet yang dapat dipergunakan sebagai bahan analisa bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Performance reports or releases, financial statements, annual reports and sustainability reports can be downloaded via the Company website through the Investor Relations link. The Company also issued statements on the financial performance for the last five years in the form of books and leaflets, which can be used as analysis materials by related parties. Keterbukaan informasi kepada berbagai pihak tersebut juga secara konsisten setiap periode pelaporan disampaikan secara langsung melalui fasilitas email kepada seluruh pemegang saham, analis, pengelola dana (fund manager dan asset management) serta media yang tergabung dalam milis Investor Relation Perusahaan. Information is disclosed consistently for each reporting period directly via email to all shareholders, analysts, fund managers, asset management and the media in the investor relations mailing list. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 169 Pengadaan Barang dan Jasa Procurement of Goods and Services Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara menjadi pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang diterapkan Perusahaan. In implementing the procurement of goods and services the Company applies the Regulation of the Minister of State Enterprises No. Per-05/MBU/2008 regarding the General Rule of Goods and Services Procurement State Owned Enterprises as the guideline. Kebijakan umum dalam pengadaan barang dan jasa harus ditetapkan oleh Direksi dengan berpedoman pada aturan yang berlaku dan wajib ditinjau kembali secara berkala mengingat perubahan lingkungan usaha. This policy must be determined by the Board of Directors based on the applicable rules and shall be reviewed periodically due to changes in business environment. Selain itu, Direksi juga menetapkan batasan nilai dan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara swakelola, pembelian langsung, penunjukan langsung maupun melalui lelang. Policies on value an procurement are put forward by the Board of Directors and carried out through self management, direct purchase, direct appointment or auction. Sistem pengadaan barang sepanjang 2009 telah dilaksanakan sesuai prosedur divisi pengadaan yang berada di Kantor Pusat Timah di Pangkalpinang dengan mengacu pada regulasi terkait serta best practice supply management tingkat dunia. Hasilnya, pada 20 Mei 2009 telah dikeluarkan Surat Keputusan Direksi No.615/TBK/SK-0000/2009-B1 Tentang Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Di Lingkungan PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan. The procurement system has been implemented in 2009 according to the procedures in the procurement division headquarters in Pangkalpinang, and in accordance with relevant regulations and best practices for world-class supply management. The result, on May 20, 2009 the Board of Directors issued Decree No.615/TBK/SK-0000/2009B1 concerning the Provisions of Procurement of Goods/ Services in PT Timah (Persero) Tbk and Its Subsidiaries. Implementasinya tercermin dengan beberapa pengadaan barang dan jasa yang sudah melalui sistem e-auction dimana para mitra bisnis dapat memberikan harga terbaik atas pengadaan barang dan jasa secara fair dan terbuka. Penerapan sistem ini bertujuan agar terjadi transparansi dalam pengadaan barang dan jasa dengan mitra bisnis yang bekerjasama dengan Perusahaan. Its implementation is reflected by some of the procurement of goods and services through an e-auction system, through which business partners can provide the best price for the procurement of goods and services in a fair and transparent manner. This system aims to increase transparency in the procurement of goods and services with business partners who work with the Company. Sedangkan jumlah mitra bisnis kita sampai dengan saat ini adalah 378 yang meliputi mitra bisnis dari dalam maupun luar negeri. Perusahaan tetap berusaha menjalin hubungan yang baik dengan mitra bisnisnya dengan cara bersikap adil dan memberikan perlakuan yang setara kepada para mitra bisnis. Perusahaan selalu mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak dalam setiap kondisi dan situasi. Dengan demikian, diharapkan para mitra bisnis dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi Perusahaan agar dapat terjalinnya hubungan jangka panjang di antara kedua belah pihak. The Company currently has 378 business partner, both from Indonesia and abroad. The Company is still trying to establish good relationships with its business partners by being fair and treating all equally. The Company is always seeking the best solutions for both parties in every condition and situation. It is expected that the business partners can contribute optimally to the Company and build strong long-term relations. 170 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Shares Option Shares Option Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif memiliki opsi untuk membeli saham yang dikenal dengan shares option. Opsi tersebut dapat dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan atau Anggaran Dasar. Members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Executives have the option to buy shares, known as shares option. The options can be purchased through initial stock offerings or stock options to award compensation that has been decided at the General Meeting of Shareholders and / or Articles of Association. Tetapi selama 2009, Perusahaan belum memiliki peraturan atau ketentuan khusus yang mengatur mengenai shares option. However, as of 2009, the Company does not yet have specific regulations to govern shares option. Kebijakan Deviden Dividend Policy Pada dasarnya, penetapan besarnya dividen atas laba yang dihasilkan Perusahaan merupakan hak pemegang saham. Kebijakan dividen Perusahaan pertama kali disampaikan pada saat penawaran umum perdana tahun 1995 dan tertulis dalam Prospektus Perusahaan. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa kebijakan dividen tunai adalah sebesar 30% dari Laba Bersih. Dalam dua tahun terakhir berturutturut, yaitu tahun buku 2007 dan 2008, RUPS menetapkan besarnya dividen sebesar 50% dari Laba Bersih yang dapat dibagikan. The determination of the amount to be allocated for dividends from income generated is the shareholders’ right. The Company’s dividend policy was first presented at the time of its initial public offering in 1995 and written in the Prospectus of the Company. The policy states that the cash dividend must amount to at least 30% of Net Income. In the last two years, 2007 and 2008, the GMS determined that dividends would amount to 50% of the net profit. Dividen Perusahaan The Company’s Dividend Tahun Buku Book Year Laba Bersih Net Income (Miliar Rp) 2007 2008 1.784.592 1.342.358 Dividen Payout Ratio Dividend ( Miliar Rp) (%) 892.296 671.179 50% 50% Pada tanggal 8 Agustus 2008, PT Timah melakukan stock split dengan rasio 1 : 10 sehingga nilai nominal saham timah menjadi Rp 50 per lembar saham (sebelumnya Rp 500 per lembar) dengan jumlah volume saham menjadi sebesar 5.033.020.000 saham. Dividen per Saham Tanggal RUPS Dividend per Shares RUPS Date Rp/saham Rp/share 1.773 133 12 Juni 2008 20 Mei 2009 Tanggal Pembayaran Payment Date 6 Agustus 2008 16 Juli 2009 On August 8, 2008, PT Timah conducted a 1:10 stock split, resulting a par value of Rp 50 per share (previously Rp 500 per share) with total shares increasing to 5,033,020,000 shares. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 171 Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan Important Cases Encountered by the Company Dari waktu ke waktu, PT Timah terlibat dalam berbagai tindakan hukum/tuntutan dari pihak ketiga terkait dengan kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan. Over time, PT Timah has been involved in various legal proceedings/ claims from third parties relating to the operations and business of the Company. Selama 2009, perkara-perkara penting yang dihadapi Perusahaan antara lain: In 2009, important matters affecting the Company included: No. No Perkara Case No. Jenis & Jumlah Gugatan Type & Number of Case Materi Perkara Posisi Status Perkara Case Material Position Case Status 1. Kasus Pidana Penuntut Kasus Pidana pemalsuan dokumen Kapal Isap Produksi (KIP) Penganak dengan terdakwa Ridwan Damanik (Ka. Dinas Perhubungan Prov. Kep. Babel) dan Opan (PT Pelayaran Nusa Airline Timur) Terdakwa divonis hukuman percobaan 3 bulan The defendand is convicted 3 months probation Criminal 2. Criminal case of fraudulent documents of Production Suction Dredge (KIP) Penganak with the defendant Ridwan Damanik (Head of Department of Transportation Prov. Babel) and Opan (PT Pelayaran Nusa Airline Timur) Gugatan Perdata Pujako oleh Agus Kasus Perdata Agunawar selaku penggugat kepada PT Timah dan Pemkot Pangkalpinang. Civil Prosecutor Tergugat Lawsuit civil Pujako by Agus Agunawar as prosecutor against PT Timah and Pangkalpinang Government 3. DU 1579 Kasus Perdata Gugatan Perdata “penyerobotan” KP PT Tambang Timah oleh HGU Sawit PT Rebinmas Jaya selaku penggugat di Kab. Belitung Defendant Defendant Civil L awsuit civil “squatting " KP PT Tambang Timah by HGU Sawit PT Rebinmas Jaya as a plaintiff in Belitung district Tergugat Perkara Utang-Piutang PT TIM dengan Glen 4. Kasus Perdata Tergugat Core maupun Noble Group dalam hal jual perdamaian beli batubara. Case of Debt and Credit PT TIM with Glen Core and Defendant Civil Noble Group in the coal transaction. Perkara perdata ganti rugi oleh PT Tambang 5. Kasus Perdata Tergugat Timah atas ditabraknya KK 17 oleh Tug Boat Barito Marine dan Tongkang Virgo Sejati 177 yang terjadi di Pulau Kundur. Gugatan ditolak Lawsuit is rejected Gugatan ditolak Lawsuit is rejected Sudah ada kesepakatan Settled Sudah tercapai kesepakatan dengan ganti rugi dan pembayaran sudah Civil Perkara perdata ganti rugi oleh PT Tambang Timah atas ditabraknya KK 17 oleh Tug Boat Barito Marine dan Tongkang Virgo Sejati 177 yang terjadi di Pulau Kundur. Defendant Tuduhan pidana kepada Kepala Pengelolaan 6. Kasus Pidana Tersangka Aset karena diduga melakukan fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan terkait sengketa aset berupa tanah di Kampung Nelayan Sungailiat . Civil Criminal allegations to the Head of Asset Management for allegedly doing unpleasant act of slander related assets such as land disputes in the village of Nelayan Sungailiat. 172 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Suspected Settlement by payment Tuntutan dicabut dan kasus sudah ditutup (SP3) Case is dimissed and closed (SP3) HOW WE BUILD TRUST Dari perkara-perkara yang dihadapi oleh PT Timah tersebut di atas, tidak ada perkara yang apabila diputus dengan mengalahkan Perusahaan akan berdampak negatif bagi kegiatan usaha dan keuangan Perusahaan. Of all cases faced by PT Timah mentioned above, in case declared defeated by the Court, none will have a negative impact on the Company’s business and financial activities. Peraturan-peraturan yang berpengaruh kepada Perusahaan : • Diberlakukannya Undang-Undang No. 4/2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara pada tanggal 12 Januari 2009. • Diterbitkannya Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 28/2009 Tentang Penyelenggaraaan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara pada tanggal 30 September 2009. • Diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 22/2010 Tentang Wilayah Pertambangan pada tanggal 1 Februari 2010. • Diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 23/2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara pada tanggal 1 Februari 2010. Regulations affecting the Company: • Issuance of Government Regulation No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining dated January 12, 2009. • Issuance of the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 28/2009 Concerning Operating Mineral and Coal Service Enterprises on September 30, 2009. • Issuance of Government Regulation no. 22/2010 about the Implementation of Mining Areas on February 1, 2010. Issuance of Government Regulation no. 23/2010 About the Implementation of Mineral and Coal Mining Activities on February 1, 2010. • Pedoman Perilaku Code of Conduct Pedoman perilaku PT Timah (Persero) Tbk mulai diterapkan sejak November 2008 yang tertuang dalam buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Pedoman perilaku PT Timah (Persero) Tbk merupakan kumpulan norma, tata nilai serta tindakan yang diyakini sebagai standar perilaku yang ideal bagi Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan yang sesuai dengan Budaya Perusahaan. Tujuan penerbitan kode etik ini untuk mempercepat pencapaian visi Perusahaan dan mempertahankan kepercayaan masyarakat. The Code of Conduct of PT Timah (Persero) Tbk has been applied since November 2008, as stated in the guidebook of Corporate Governance Guidelines. PT Timah (Persero) Tbk. The Code of Conduct is a set of norms, values and actions believed to be the ideal standards for behavior for the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees in accordance with the Company Culture. The purpose of Code of Ethics is to accelerate the achievement of the Company's vision and maintain public confidence. Pedoman perilaku ini yang menjadi dasar penerapan perilaku yang mengatur hubungan antara karyawan dengan perusahaan, sesama karyawan, konsumen, pemasok, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat. Selain itu, kode perilaku ini juga mengatur keterlibatan politik seluruh jajaran manajemen dan karyawan, pemberian dan penerimaan donasi maupun hadiah, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan informasi dan pelaporan atas pelanggaran dan perlindungan bagi pelapor. The behavior guidelines provide the basis for regulating relations between employees and the Company, fellow employees, customers, suppliers, creditors, shareholders, the government and society. The code of conduct also regulates the political involvement of the management and employees, granting and acceptance of donations or gifts, regulatory compliance, confidentiality of information and reporting on violations and protection for reporters. Beberapa hal lain yang diatur dalam pedoman perilaku ini mencakup : Some other things that are set out in the guidelines include: Hubungan Karyawan dengan Perusahaan Mengatur mengenai pengangkatan, pemberhentian, Employee Relations with the Company Rules the appointment, dismissal, status, rights and PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 173 kedudukan, hak dan kewajiban karyawan ditetapkan berdasarkan ketentuan atau peraturan perusahaan. Perusahaan mendukung terbentuknya Serikat Pekerja Karyawan Timah dengan nama IKT (Ikatan Karyawan Timah) dan memfasilitasi perolehan hak-hak karyawan. obligations stipulated under the provisions of the employee or company regulations. The Company supports the formation by employees of a Trade Unions, under the name of IKT Timah (Tin Employees Association) and facilitates the acquisition of employee rights. Hubungan Sesama Karyawan Mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang adil, lingkungan kerja yang kondusif dan kerjasama antar karyawan. Relationships between Employees Regulating the fair treatment and decision making of employees, a conducive working environment and cooperation among employees. Hubungan dengan Pihak Ketiga Mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen, perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan kompensasi (suap), serta kepatuhan pemasok terhadap Kode Perilaku. Relationships with Third Parties Regulating the use of third party services or agents, the treatment of suppliers and the ban on receiving any gifts (bribes), and supplier’s compliance with the Code of Conduct. Hubungan dengan Pemegang Saham Mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas aset Perusahaan, pembukuan dan laporan Perusahaan. Relationship with Shareholders Regulating the protection and appropriate use of corporate assets, bookkeeping and the Company’s reports. Hubungan dengan Pemerintah Mengatur kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi. Relationship with the Government Managing compliance with relevant regulations, and payment of taxes and levies. Hubungan dengan Masyarakat Mengatur hubungan dengan masyarakat dalam hal kegiatan sosial kemanusiaan, pemberian donasi dan kegiatan CSR lainnya. Relationships with Society Manage relationship through social activities, CSR activities. with communities donations and other Nilai-Nilai dan Budaya Kerja Perusahaan Company’s Culture and Values Perusahaan memiliki budaya perusahaan yang dikenal dengan 3K (Kebersamaan, Keterbukaan, dan Kebersihan). Budaya perusahaan tersebut merupakan tata nilai, falsafah, kebijakan dan pola perilaku yang menjiwai sikap kerja segenap karyawan dan seluruh jajaran Perusahaan. Budaya kerja ini menjadi pijakan dalam menempuh perjalanan usaha dengan menghadapi tantangan perubahan dan ketatnya persaingan usaha timah. The Company has a corporate culture known as 3K (Togetherness, Transparency, and Cleanliness). The corporate culture represent the values, philosophy, policies and behavior exhibited by all employees and the entire Company. The work culture has become a foothold in the business journey with the challenges of change and tight competition. Kebersamaan : Kebersamaan mengandung makna bahwa seluruh karyawan dan manajemen mempunyai komitmen untuk melakukan pekerjaan secara bersama-sama sesuai fungsi dan peran masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan. Togetherness: Togetherness implies that all employees and management have a commitment to work together according to the respective functions and roles to achieve the Company's goals. Keterbukaan : Keterbukaan mengandung makna bahwa seluruh karyawan dan manajemen mempunyai kesiapan diri dalam membuka peluang komunikasi terhadap gagasan, saran dan perubahan guna meningkatkan daya saing perusahaan. Transparency: Transparency implies that all employees and management have prepared themselves in opening the communication opportunities to ideas, suggestions and changes to enhance the Company’s competitive advantage. 174 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE BUILD TRUST Kebersihan : Kebersihan mengandung makna bahwa seluruh karyawan dan manajemen mempunyai semangat dan kesadaran untuk memelihara lingkungan kerja yang bersih dan suasana kerja yang harmonis di perusahaan maupun masyarakat. Cleanliness: Cleanliness implies that all employees and management have the spirit and awareness to maintain a clean working environment and harmonious working atmosphere at the Company and in the community. Sikap Kerja: Landasan Budaya Kerja Perusahaan 3K yang diterapkan secara menyeluruh oleh karyawan dan manajemen akan membentuk sikap kerja PTPRS yaitu: Percaya, Terbuka, Positif, Rasional dan Sadar Biaya. Work Attitudes: The fundamental 3K that drives our work culture are applied comprehensively by employees and management to form PTPRS working attitude namely: Trusting, Open, Positive, Rational and Cost Consciousness. Percaya: Sikap saling menumbuhkan sinergi dan meningkatkan kerjasama dalam memelihara kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Trust: Foster mutual synergies and improve cooperation in maintaining the sustainability and growth of the Company. Terbuka: Sikap saling terbuka membuka peluang untuk secara aktif memberikan informasi dalam batas kewenangannya, saling mengingatkan agar tidak melakukan tindakan yang merugikan perusahaan dan sanggup menanggung risiko atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Open: Being open to one antoher will create the opportunity to actively provide information within the limits of its authority, reminding each other not to do actions that may violate the Company and bear the risk of the performance of duties and obligations. Positif: Sikap berpikir positif membiasakan seseorang melihat orang lain dari sisi kebaikan dan keunggulannya (bukan sisi keburukan dan kelemahannya), menilai pekerjaan dari sisi manfaat dan kegunaannya (bukan dari sisi berat dan kesulitannya). Positive: The attitude of positive thinking will focus our employees on the positive aspects and strengths (not weakness), of others, and assess the work from the benefits and usefulness (rather than the complexity). Rasional: Sikap rasional dalam melakukan perencanaan, keputusan, tindakan dan pengendalian selalu berdasarkan logika atau nalar, faktual, lugas, obyektif, tidak emosional dan adil. Rational: Rational attitude in planning, decision making, actions and controls are always based on logic or reasoning, factual, straightforward, objective, not emotional and fair. Sadar Biaya: Sikap sadar biaya dalam melakukan pekerjaan akan menghemat penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi dan keuntungan perusahaan. Cost Conscious: The attitude of being cost conscious in doing the job will save the use of resources, improve efficiency and profitability of the Company. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 175 Self-Assessment terhadap Penerapan GCG Self-Assessment of GCG Implementation Selama 2009, Perusahaan belum melakukan self-assessment terhadap implementasi GCG di lingkungan internal perusahaan, tetapi ke depan direncanakan untuk penerapan self-assessment tersebut. During 2009, the Company has not performed self-assessment on the implementation of GCG, but plan to conduct the self-assessment in future. Rencana Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Plan Upaya penerapan GCG yang akan dilakukan pada tahun 2010 selain melanjutkan langkah-langkah yang telah diterapkan tahun ini, Perusahaan perlu melakukan langkah-langkah penyempurnaan antara lain melalui self assesment pada tahun mendatang. Langkah lain melalui pelatihan internal yang akan dijadikan salah satu materi mengenai penerapan GCG di lingkungan Perusahaan, sosialisasi dan internalisasi ke daerah-daerah operasi dilakukan secara berkelanjutan serta melaksanakan evaluasi efektivitas tata kelola Perusahaan dan mendorong terciptanya Good Corporate Governance. Perusahaan meyakini pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik akan mendorong tumbuhnya iklim usaha yang sehat di lingkungan internal dan berdampak pada makin besarnya kepercayaan investor ke depan. 176 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Besides continuing applying GCG implementation, the Company needs to make other improvements including conducting a self-assesment in 2010, holding internal trainings on the implementation of GCG, ongoing socialization and internalization at its operational sites, evaluation of the effectiveness of corporate governance and promote Good Corporate Governance. The Company believes that the implementation of good corporate governance will encourage the growth of a healthy business by strengtening the internal environment and the confidence of investors in the future. HOW WE CONTRIBUTE Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 177 Komitmen Perusahaan terhadap CSR Company's Commitment for CSR Komitmen sebagai warga korporat yang baik (Good Citizenship) senantiasa diimplementasikan secara konsisten melalui berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) sepanjang tahun 2009 guna mewujudkan visi perusahaan sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia. The commitment as a good corporate citizen has consistently upheld through corporate social responsibility program along 2009 to achieve the Company’s vision as to be a world class mining company. Perusahaan berusaha untuk mewujudkan kepentingan para pemangku kepentingan, pemegang saham, dan juga masyarakat sekitar melalui program CSR yang berlandaskan atas dasar hukum Undang-Undang No. 40/2007 pasal 74 tentang Perusahaan Terbatas. Dalam undang-undang itu tertulis, bahwa tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat menjadi beban operasional perusahaan. The Company works to fulfill the interests of its stakeholders, shareholders and also surrounding communities through its CSR program based on article 74 of Law No.40/2007 Limited Liability Companies. According to this law, corporate social responsibility programs are include under the Company’s operational expenses. Sebagaimana dicantumkan pada Rencana Anggaran Biaya CSR tahun 2009, Perusahaan berupaya mewujudkan hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan demi kesinambungan kegiatan Perusahaan. Kegiatan yang melibatkan masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat dapat dilakukan dengan adanya program CSR yang dapat berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar daerah operasi Perusahaan. Perusahaan juga berusaha untuk membantu Pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial yang timbul di sekitar daerah operasi Perusahaan. As stated on the CSR Budget Plan for 2009, the Company is trying to achieve a harmonious relationship with its stakeholders to increase the sustainability its activities. Activities that involved the community and Local Government can be done by the CSR program, and it supports the increase of the economic growth of the Company. The Company is also helping the Government in anticipating the social problems arise around the operational area of the Company. Kegiatan–kegiatan tersebut diwujudkan melalui kinerja Perusahaan yang selalu memperhatikan keseimbangan tiga aspek saling terkait, yakni ekonomi, lingkungan dan sosial (triple bottom line) sebagai prasyarat menuju bisnis berkelanjutan sesuai harapan para pemangku kepentingan. The activities are done through the Company’s performance that always balance the three aspects, which are economic, environment, and social (triple bottom line), as prerequisite towards sustainable business according to the expectation of stakeholders. Ekonomi/ Economy: • Pinjaman modal kerja/ Working capital loans • Pembekalan pelatihan/ Debriefing training • Bantuan promosi dan pemasaran/ Promotion and marketing assistance • Penyediaan sarana dan fasilitas kerja/ Provision of facilities & work fasilities • Monitoring kelanjutan usaha/Monitoring sustainable business Ekonomi Economy Lingkungan/ Environment: • Reklamasi lahan paska tambang/ Post-mine land reclamation • Penanaman 500.000 pohon BUMN/ Planting 500.000 trees BUMN • Program One Man One Three/ One Man One Three Program • Program Green Babel/ Green Babel Program CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY Sosial Social 178 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Lingkungan Environment Sosial/ Social: • Bantuan sarana ibadah/ The help of religious facilities • Bantuan sarana Pendidikan/ The help of educational facilities • Bantuan sarana kesehatan/ Health assistance Program Kemitraan HOW WE CONTRIBUTE Partnership Program Program Kemitraan merupakan wujud komitmen Timah dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan beroperasi. Sesuai Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan Program Bina Lingkungan (BL) Perusahaan telah merealisasikan program PUKK dan BL selama ini di berbagai wilayah sekitar perusahaan beroperasi. The partnership program supports the Company's commitment to empowering community economies, especially in areas where the Company operates. According to Minister of State-Owned Enterprises Decision (BUMN) No. Kep-236/MBU/2003 dated 17 June 2003 regarding Partnership Program with Small Business Enterprises and Cooperatives (PUKK) and Environmental Development Program (BL), the Company has implemented both programs in various operational areas. Dalam memberikan bantuan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perusahaan berpedoman pada kriteria penyaluran dana dengan prinsip kehati-hatian. Program ini tidak hanya menyediakan pelatihan dan peluang kerja bagi masyarakat, namun juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang memiliki usaha dan berpotensi untuk berkembang. Hal itu diwujudkan dengan pemberian pinjaman modal melalui bank atau sumber dana lainnya. Tujuannya untuk mendorong kegiatan usaha dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta terciptanya pemerataan pembangunan, melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. The Company has used spesific criteria for fund disbursement and the precautionary principle in providing funds for Partnership and Environmental Development Programs. These programs not only provide trainings and job opportunities for communities, but also gives a large opprtunity for communities that own businesses and has the potential to grow by giving capital loans from banks or other financial institutions to push the business activities and economic growth in the communityies. In doing so, equitable development through increased expansion and employment opportunities can be achieved. Dana yang disalurkan melalui PUKK ini berasal dari beberapa sumber antara lain dari penyisihan laba Perusahaan setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 2%, pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan, hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dana PUKK setelah dikurangi beban operasional, dan sisanya dari dana yang belum disalurkan. Funds transferred through small business and cooperatives originate from various sources, such as a net profit allowance of 1% to 2% loan repayments from partners, interest yields, deposit interest or current account services for small business and cooperative funds, minus operational expenses, and from other funds that have not been transferred. Seiring meningkatnya kinerja perusahaan, dana yang disalurkan PT Timah kepada mitra usaha kecil dan koperasi juga bertambah setiap tahunnya. Sebagai perbandingan pada tahun 2008 dana untuk program kemitraan berjumlah Rp 5.963.500.000. Sedang pada tahun 2009 jumlahnya meningkat menjadi Rp 13.766.500.000. Dengan bantuan ini diharapkan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) termasuk koperasi yang sudah berjalan dapat terus berkembang dan mandiri. With the Company’s growing performance, the funds transferred to small businesses and cooperatives has increased every year. In 2008, these funds amounted to Rp 5,963,500,000, while in 2009, the funds totaled Rp 13,766,500,000. This program aims to encourage independent and continued growth in cooperatives small and medium enterprises (SME). Di tahun mendatang, dengan prospek industri timah yang cerah maka penyaluran dana pinjaman modal diharapkan akan terus bertambah. Dengan dana yang cukup, PT Timah bisa merangkul dan menciptakan kesempatan berusaha yang semakin luas. In the coming year, given the bright industry prospects, fund and capital loan disbursements are likely to continue to grow. With sufficient funds, PT Timah can create wider business opportunities. Berdasarkan data yang diperoleh Perusahaan, pada tahun 2009 jumlah mitra binaan yang memperoleh pinjaman sebanyak 933 mitra. Jumlah ini meningkat 55,52% dari tahun 2008 yang hanya 415 mitra. According to the data received by the Company, in 2009, the total number of partners that are able to obtain loan are 933 partners. There is an increase of 55.52% from 2008, which was 415 partners. Lebih dari setengah mitra binaan yang memperoleh pinjaman, bergerak di bidang perdagangan dan industri kerajinan tangan. Sektor lainnya adalah jasa, koperasi, More than half of the partners that obtained loans are engaged in the trade and handicraft industries, with other operating in the service, cooperative, PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 179 peternakan dan pertanian. Beberapa industri kerajinan tangan yang dijalankan mitra binaan, diyakini memiliki prospek untuk berkembang menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasaran. Di antaranya industri kerajinan pewter (timah), renda, kain cual, akar bahar, keramik dan perabot rumah tangga. animal husbandry, and agriculture sectors. Some of the handicraft businesses run by our partners are believed to have good prospects to grow and compete in the market. Some examples include the pewter, lace, cual fabric, bahar roots, ceramic, and home furnishing industries. Adapun kendala yang dihadapi oleh Perusahaan dalam program kemitraan ini, antara lainnya adalah tingkat pengembalian pinjaman mitra binaan Program Kemitraan yang sangat rendah. Akibat krisis global yang terjadi pada awal tahun 2009 yang lalu sangat berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakat khususnya UKM mitra binaan PT Timah. Selain itu, kendala yang dihadapi Perusahaan adalah masih adanya Mitra Binaan dari tahun 2000-2003 yang belum melunasi pinjaman karena beberapa hal seperti, orang yang bersangkutan meninggal dunia, pindah alamat, ataupun usaha yang sudah tutup. Wilayah operasional Perusahaan yang cukup luas juga dapat menghambat jalannya pembinaan mitra binaan dan juga kegiatan monitoring untuk pembinaan tersebut. One of the constraints faced by the Company in this partnership program, is low loan repayment rate from our partners. This is resulted from the global economic crisis that happened at the beginning of 2009. The global crisis has given a huge impact to economic activity of the community, specially the SME partners of PT Timah. Besides that, one constraint faced by the Company is that there are some partners from year 2000-2003 that have not repaid the loan because of certain reasons such as, the person concerned has passed away, moved out from previous address, or went bankrupt. Large operational areas can also slow development and monitoring activities for the program. Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut, Perusahaan mencoba untuk meningkatkan monitoring dan melakukan pendampingan usaha bagi mitra binaan yang dapat dilakukan secara langsung oleh PT Timah atau melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Pendataan ulang juga dapat dilakukan untuk memastikan mitra binaan dapat menyelesaikan kewajibannya atau dengan rescheduling pinjaman mitra binaan. To overcome these obstacles, the Company has tried to improve its monitoring and facilitate business for its partners directly or by cooperating with third parties. Repetition of data collection or rescheduling of payments can also be done to make sure that partners settle their obligations. Sedangkan evaluasi terhadap mitra binaan melibatkan Tim Kelompok Kerja wilayah operasional masing-masing masih terus dilakukan. Sampai saat ini perkembangan usaha mitra binaan masih menemui berbagai kesulitan di antaranya kesulitan untuk mencari akses pasar. Sebagai solusi Perusahaan memfasilitasi dan memberikan bantuan promosi mitra binaan dengan mengikuti beberapa ajang pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di antaranya adalah Pameran Produksi Indonesia 2009 yang dilaksanakan di Jakarta International Expo Kemayoran, Pameran International Handicraft Trade Fair 2009 di Jakarta Convention Center, dan Ina Craft Lifestyle di Kuala Lumpur, Malaysia. Continuous evaluation of our partners in each operational area is carried out by a working team. At present, the expansion of our partners’ businesses continues to face obstacle, including difficulties in market access. To respond to this, the Company is facilitating promotional assistance by taking part in domestic and international exhibitions, including Indonesian Production Exhibition 2009, held in Jakarta; International Expo Kemayoran; International Handicraft Trade Fair Exhibition 2009 at the Jakarta Convention Center; and Ina Craft Lifestyle in Kuala Lumpur, Malaysia. Perusahaan berkomitmen penuh dan menerapkan standar tertinggi dalam menjalankan usaha pertambangan yang berwawasan lingkungan dengan menjalankan tata kelola pertambangan yang baik (good mining practices) secara konsisten. The Company is committed to apply the highest standards in the mining industry by applying good mining practices consistently. 180 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE CONTRIBUTE Program Bina Lingkungan Environmental Development Program Pelestarian Lingkungan Environmental Preservation Perusahaan berkomitmen penuh dan menerapkan standar tertinggi dalam menjalankan usaha pertambangan yang berwawasan lingkungan dengan menjalankan tata kelola pertambangan yang baik (good mining practices) secara konsisten. Hal ini ditunjukkan melalui Piagam Pernyataan Kesungguhan yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk dengan disaksikan dan didukung oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Babel dan Menteri Kehutanan Indonesia pada tanggal 10 Februari 2010. Pernyataan kesungguhan tersebut menyatakan komitmen PT Timah dan Anak Perusahaan untuk senantiasa melakukan kegiatan penambangan yang baik dan sesuai pedoman “Good Mining Practice” serta melaksanakan reklamasi lahan pasca tambang dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. The Company is committed to apply the highest standards in the mining industry by consistently applying good mining practices. This is demonstrated through the Charter of Sincerity statement signed by the President Director of PT Timah, and witnessed and supported by the Governor of Babel Island and the Indonesian Minister of Forestry on 10 February 2010. The statement indicates Pt Timah's commitment to carry out Good Mining Practice and land reclamation according to applicable laws and regulation. Sejak tahun 1992, Perusahaan telah menyusun dokumen pengelolaan lingkungan berupa AMDAL. Sesuai perkembangan global dan tuntutan jaman, dokumen AMDAL tersebut telah diperbaharui dan telah selesai pada tahun 2009. Revisi dokumen AMDAL menyangkut dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Since 1992, the Company has formulated environmental management documents, such as AMDAL. According to global developments and the demands of the new era, AMDAL has been updated and was completed in 2009. The revisions to the Company's AMDAL document are related to the Environmental Management document (RKL) and Environmental Supervision document (RPL). Aspek RPL meliputi kegiatan penanganan lapisan tanah atas pengawasan penanaman tumbuhan pemantauan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan tumbuhnya, pemantauan kualitas air, dan pemantauan kualitas udara di tempat kerja. Sedangkan aspek RKL meliputi keseluruhan kegiatan penambangan dan teknik penambangan, seleksi spesies dan teknik penanaman, kebijakan rehabilitasi dan tekniknya, serta pengontrolan polusi lepas pantai. The Environmental Supervision document records the way in which soil layers are managed and monitors plant growth, survival rate of growth, water quality monitor, and air quality monitor in the workplace. Meanwhile, The Environmental Management document regulates overall mining activities and mining techniques, species selection and planting techniques, rehabilitation and technical policies, and control of offshore pollution. Dengan adanya reklamasi, PT Timah bertujuan untuk memperbaiki atau menata kembali lahan yang telah terganggu akibat kegiatan pertambangan. Keseriusan PT Timah untuk melakukan reklamasi lahan bekas penambangan sudah dimulai sejak tahun 1992. Kegiatan reklamasi ini sempat terhenti akibat maraknya tambang inkonvensional (TI) yang menyebabkan 35% dari 8.731 ha atau seluas 3.133 ha lahan reklamasi mengalami kerusakan. Kegiatan yang kurang bertanggung jawab Through reclamation activities, PT Timah aims to repair or rebuild the land that has been disrupted by mining activities. PT Timah began to take a serious role in the reclamation of land used for mining in 1992. These reclamation activities were halted due to rampant unconventional mining (TI), which damages 35% of 8,731 hectares or an area of 3,133 ha of damaged reclaimed land. The irresponsible activities were lasted from 2002 to 2004. From 2005-2006, the reclamation is re-enforced by the PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 181 ini berlangsung dari tahun 2002 hingga 2004. Tahun 2005-2006 upaya reklamasi kembali digalakkan. Selama kurun waktu tersebut, lebih dari 209 ha lahan eks tambang di Bangka Belitung berhasil dihijaukan kembali. Company. During that time, more than 209 ha of old mining land in Bangka Belitung was successfully reclaimed. Upaya reklamasi terus dilanjutkan pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, PT Timah mendukung adanya Program Green Babel yang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang terdiri dari Rehabilitasi Lahan Kritis, Reklamasi Lahan Bekas Tambang, dan Pemberdayaan Lahan Tidur. Hingga tahun 2007 luas lahan yang telah direklamasi telah mencapai 1.520 ha di Bangka dengan biaya Rp 18,5 miliar. Tahun 2008 dilakukan reklamasi seluas 2000 ha dengan biaya Rp 30,6 miliar. Reclamation effort were continued throughout 2007. In the same year, PT Timah supported the Bangka Belitung Government's Green Babel Program, which consists of Critical Land Rehabilitation, Former Mine Land Reclamation, and Empowerment of Unused Land. By 2007, the amount of land reclaimed in Bangka reached 1,520 ha, for a total of Rp 18.5 billion. In 2008, 2,000 ha were reclaimed, costing Rp 30.6 billion. Pada tahun 2009, PT Timah melakukan penanaman pohon BUMN sebanyak 500.000 pohon di sekitar Pulau Bangka, Belitung, dan Kundur melalui Program Penghijauan (One Man One Tree). Di tahun yang sama, Perusahaan juga melakukan program reklamasi lahan yang seluas 1.600 ha di Bangka dan Belitung dengan alokasi biaya sampai dengan Rp 24,5 miliar. In 2009, PT Timah planted 500,000 trees around Bangka, Belitung and Kundur Islands through the Reforestation Program (One Man One Tree). In the same year, the Company reclaimed 1,600 ha of land in Bangka and Belitung for Rp 24.5 billion. PT Timah juga mengalami beberapa permasalahan dalam mencanangkan program reklamasi tersebut. Penegakan hukum yang lemah terhadap pertambangan ilegal telah membuat rusaknya lahan reklamasi sebelum lahan tersebut dikembalikan ke Pemerintah. Adanya tumpang tindih atas penggunaan lahan dalam wilayah Kuasa Pertambangan yang diterbitkan oleh Pemda setempat juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi PT Timah. Masalah lain yang dihadapi PT Timah adalah adanya kesulitan untuk mendapatkan ijin pinjam pakai kawasan hutan produksi. Pada saat yang bersamaan, kegiatan tambang ilegal terus dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tidak adanya kejelasan atas siapa yang bertanggung jawab terhadap reklamasi lahan tersebut. PT Timah has experienced some problems in its reclamation program. Weak law enforcement concerning illegal mining has resulted in some damages to the reclaimed land before it was returned to the Government. One of the constraints faced by PT Timah is the overlapping use of land in the Company’s mining regions issued by the Local Government. Another problem faced by the Company is the difficulty to obtain licenses to use production forests. At the same time, illegal mining activities have been continuously undertaken by irresponsible third parties without any clarity of who is responsible for reclaiming the land. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, PT Timah mengusulkan beberapa rancangan sesuai dengan RPP UU No. 4/2009. Usulan pertama adalah dengan adanya kontrak atau perjanjian antara Pemegang Ijin dan Pemberi Ijin dalam pelaksanaan Reklamasi dan Penutupan Tambang. Dengan ini, pemegang ijin berkewajiban untuk melaksanakan reklamasi, dan pemberi ijin berkewajiban untuk melindungi kegiatan reklamasi. To anticipate these problems, PT Timah suggested few arrangements in accordance with RPP UU No. 4/2009. The first is the existence of a contract or agreement between the permits and the Giver of Permit Holders in the implementation of Reclamation and Mine Closures. With this, the permit holder is obliged to carry out reclamation, and the licensor has the obligation to protect the reclamation activities. Reklamasi lahan bekas tambang juga harus disesuaikan kegunaannya untuk ke depannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penghijauan ataupun dalam bentuk lain. Pemegang ijin wajib menempatkan jaminan reklamasi yang disesuaikan dengan rencana penambangan yang tertuang dalam studi kelayakan. Usulan yang terakhir adalah adanya kewajiban bagi pemegang ijin untuk menempatkan tenaga ahli yang bersertifikat dan disetujui oleh lembaga yang ditunjuk Pemerintah. The use of reclaimed land must also be adjusted for future needs, which can be done through deforestation or in other ways. The permit holders shall adjust reclamation plan according to the mining plan resulting from feasibility studies. The last proposal is the requirement for permit holders to employ highly skilled personnel certified and approved by the Government-appointed institution. 182 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE CONTRIBUTE Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan sekitarnya, PT Timah juga berkomitmen untuk mengikuti Program REACH. REACH adalah peraturan dari European Union yang baru dicanangkan pada 1 Juni 2007 dan menyangkut registrasi, evaluasi, otorisasi, dan pembatasan tentang bahan kimia. Tujuan dari REACH adalah untuk memberikan perlindungan yang maksimal terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar dari pemakaian bahan kimia. Selain itu, REACH juga berperan penting dalam perdagangan mineral ke negara-negara di Eropa. Untuk menjadi bagian dari REACH, Perusahaan diharuskan untuk mendaftarkan nama perusahaan dan jumlah produksi yang akan diekspor ke negara-negara Eropa kepada European Chemical Agency. As a company that is responsibles for theenvironment in the areas where it operates, PT Timah is committed to participating in the REACH Program. REACH is a European Union regulation passed on 1 June 2007, concerning the registration, evaluation, authorization, and restriction of chemical substances. The purpose of REACH is to give maximum protection for the health of the community as well as the environment in areas where chemical substances are used. REACH plays an important role in the trading of minerals to European countries. To be part of REACH, the Company needs to register its name and the number of products planned for export to European countries with the European Chemical Agency. Program Pemberdayaan Masyarakat Community Empowerment Program Program Sosial digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana publik seperti rumah ibadah, fasilitas umum dan fasilitas pendidikan untuk masyarakat di daerah tempat Perusahaan beroperasi. Selain melakukan perbaikan sarana publik, Perusahaan dengan koordinasi dengan Pemda setempat juga berpartisipasi dalam penyediaan air bersih untuk masyarakat sekitar. Dari segi pendidikan, Perusahaan juga membantu jalannya pendidikan dengan adanya Sekolah Menengah Umum (SMU) Kelas Unggulan bagi siswa-siswi yang berprestasi, memberikan pelatihan keterampilan bahasa Inggris serta bantuan alat komputer dan laptop bagi siswa-siswi yang berprestasi untuk mendukung semangat belajar. Selain itu Perusahaan juga secara periodik memberikan bantuan sosial ekonomi kepada berbagai pihak sebagai rangkaian kegiatan dalam bulan bakti PT Timah dalam rangka menyambut hari ulang tahun Perusahaan setiap tahun. Social programs are used to build public infrastructure, such as religious, public and educational facilities for the community in the areas where the Company operates. In addition to improving public facilities, the Company in coordination with Local Governments also assists in providing clean water to surrounding communities. The Company provides commodity classes for high school students who excel, conducts trainings in English and distributes computer devices and laptops to students who excel to foster a learning spiritand support education. The Company also regularly provides socio-economic assistance to various parties for activities to celebrate the Company’s birthday every year. Perusahaan mengerti bahwa pendidikan sangatlah penting bagi penerus bangsa ini, dan menyadari banyaknya anakanak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya. Dengan itu, Perusahaan menyediakan pelatihan kerja bagi pemuda putus sekolah, seperti pelatihan mekanik/teknik, di balai karya dan pusat pelatihan milik Perusahaan. Dengan cara ini, para pemuda putus sekolah akan mendapatkan ketrampilan yang bisa digunakan untuk menunjang karir mereka ke depan. The Company is aware of the importance of education for our nation’s future generations, and realises that a lot of children are unable to continue their studies for financial reason. To address this, the Company provides employment trainings for school dropouts, such as mechanical training/ techniques in the Company’s professional building and training centers. Through this method, dropouts gain valuable skills that can be used to support their future careers. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 183 Aktivitas Sosial Lainnya Other Social Activities Program Sosial adalah program pemberian donasi atau bantuan kepada masyarakat sekitar, namun penerima bantuan tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan bantuan itu kepada Perusahaan. Program Sosial mengacu pada asas manfaat dan transparansi, sehingga berapapun dana yang dianggarkan diharapkan dapat digunakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab dan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Social Program is a program of the donation or aid to the surrounding community, however the recipient has no obligation to restore aid to the Company. Social Program refers to the principle of benefit and transparency, so that regardless of the budgeted funds can be used wisely and responsibly and to be able to provide broad benefits to society. Perusahaan juga memberikan sumbangan dan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi yang mengalami musibah dan bencana alam. Bantuan tersebut meliputi pengumpulan dan penyaluran dana, dan juga bantuan tenaga medis. Selain itu Perusahaan terlibat aktif dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi di berbagai tempat di wilayah Indonesia. The Company provides donations and humanitarian aid to the communities around its operation areas that were hit by natural disaster. This assistance can include the collection and disbursement of funds, medical assistance and activities. In additional, the Company is actively involved in preventing natural disaster that occurred in various places in the Indonesian region. Program Sosial yang diselenggarakan secara periodik meliputi berbagai kegiatan dengan melibatkan partisipasi masyarakat luas. Program-program tersebut antara lain donor darah, khitanan masal, pemberian beasiswa, serta pengobatan gratis untuk umum. Kegiatan sosial yang juga dilaksanakan oleh Perusahaan adalah kegiatan pengobatan dan operasi gratis untuk masyarakat kurang mampu yang menderita hipospadia, katarak, bibir sumbing, hernia, serta berbagai gangguan kesehatan lainnya. Regular social programs are developed with the public view. The programs include blood donor clinic, mass circumcisions, scholarships, and free medical treatment s for the public. Other social activities carried out by the Company include medical services, operations, and free treatments for the patients from lower-income communities suffering from hypospadias, cataracts, cleft lips, hernias, and various other health disorders. Perusahaan juga melakukan program bantuan sosial untuk memperbaiki rumah tidak layak huni yang terdapat di lingkungan sekitar wilayah operasi Perusahaan dengan berkoordinasi bersama Pemda setempat. Bantuan keterampilan juga disediakan oleh Perusahaan sebagai salah satu wujud bantuan sosial kepada masyarakat. Bantuan ini dilakukan dengan cara memberikan peralatan dan pelatihan bagi masyarakat di daerah tertinggal. The Company also carries out a social aid program to repair homes that are unfit for human habitation in the areas where the Company operates in coordination with the local government. Skills training have also been developed by the Company to assist local community. This is done by giving equipment and trainings for rural communities. Untuk memastikan program yang merupakan investasi sosial ini berjalan secara efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat, Perusahaan melakukan survei kebutuhan masyarakat secara periodik dan selalu berkoordinasi dengan jajaran Pemerintah Daerah setempat dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur. To ensure that this social investment program is run effectively and according to community needs, the Company regularly surveys the community needs and always coordinates with the Local Governments when carrying out programs to develop infrastructure. 184 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE CONTRIBUTE Aktivitas Sosial PT Timah (Persero) Tbk 2009 Social Activity PT Timah (Persero) Tbk in 2009 Tanggal Date Bidang Sector Kegiatan Activity Sumber Source Juli – Agustus 2009 Kesehatan Masyarakat Community's Health Sumbangan mobil ambulance dan unit kesehatan keliling kepada Pemprov Bangka Belitung dan PMI Pangkal Pinang. Donation of ambulance and mobile health unit to Local Government of Bangka Belitung and Pangkal Pinang Red Cross. Stannia 13 Oktober 2009 Serahkan 25 ribu bibit karet Unggul kepada yayasan Green Wakaf Riduan yang akan dibagikan kepada 50 orang petani karet dan akan ditanam di lahan seluas 50 hektar. Stannia Pelestarian Lingkungan Environmental Development Giving out 25 thousand Karet Unggul seeds to Green Wakaf. Riduan foundation which will be distributed to 50 farmers and will be planted in a land area of 50 Ha. 8 Oktober 2009 Kemitraan Partnership Serahkan dana pinjaman bergulir tahap pertama sebesar Rp 2.251 miliar untuk 102 mitra binaan. Submit the first phase of revolving loan fund amounting to Rp 2,251 billion to 102 partners. Aktivitas Sosial Lain Juni 2009 Other Social Activities Serahkan bantuan uang pembinaan kepada Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) wilayah Bangka Belitung sebesar Rp 35 juta. Submit the fund to help All Indonesian Athletic Association (PASI) for Bangka Belitung area amounting to Rp 35 million. Stannia Juni Kemitraan Juni 2009 Partnership Serahkan dana pinjaman bergulir sebesar Rp 470 juta kepada 25 pelaku UKM. Submit the revolving loan fund amounting to Rp 470 million to 25 small and medium enterprises. Stannia Juni Aktivitas Sosial Lain September 2009 Other Social Activities Serahkan bantuan dana kemanusiaan Rp 170 juta dan bentuk tim relawan untuk korban gempa Padang dan Cianjur. Submit a humanitarian aid fund of Rp 170 million and form volunteer team for earthquake victims in Padang and Cianjur. Stannia Oktober Stannia september PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 185 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Work Safety and Health Program Perusahaan sangat menyadari pentingnya kesehatan lingkungan kerja dan kesehatan bagi para karyawan. Bagi Perusahaan menjamin kesehatan karyawan berarti pula menjamin produktivitas Perusahaan dalam jangka panjang. Selama tahun 2009 Perusahaan telah melaksanakan Program Kesehatan Berkala (PKB) dan Keselamatan Kerja yang disusun oleh Bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Program tersebut terdiri dari empat tahap besar yaitu : I. Penyusunan Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Pelatihan Kesehatan dan II. Penyuluhan Keselamatan Kerja III. Perbaikan Kesehatan Lingkungan Kerja IV. Pemantauan dan Evaluasi The Company is very aware of the importance of a healthy working environment and the health of its employees. For the Company, ensuring its employees stay healthy supports long-term productivity for the Company. In 2009, the Company implemented the Periodic Health Program and Work Safety program developed by the Health, Safety and Environment department. The program consists of four main stages: Tahap pertama adalah penyusunan standar kesehatan dan keselamatan kerja. Standar ini disusun ulang dari standar yang telah ada, disesuaikan dengan kondisi terkini, termasuk mempertimbangkan langkah antisipatif yang diperlukan. Dalam periode penyusunan ini telah dimasukkan standar-standar kesehatan lingkungan seperti pengukuran “hazard factor” yang dilakukan di seluruh unit kerja Perusahaan baik di kapal keruk, unit penunjang, perkantoran maupun tambang darat. The first stage is the preparation of health and safety standards. These are rearranged from the existing standards, adapted to the current condition, including any necessary anticipatory steps. In the preparation period, health standards have been included to measure environmental health “hazard factors” in all units of the Company, including dredgers, supporting units, offices, and mines. Pengukuran Faktor Hazard di Lokasi Kerja meliputi wilayah operasi: Unit KK Bangka, Unit Timah Kundur, 4 Kapal Isap Produksi ( KI Makasar, KI Semujur, KIP Penganak, KIP Permis ), Unit Metalurgi ( Peleburan, Balai Karya, PLTD, Pengolahan Mineral ), Wilayah Produksi Bangka Selatan, Wilayah Produksi Bangka Barat, Wilayah Produksi Bangka Induk, Wilayah Produksi Belitung, PLTD Baturusa dan Kawasan Balai Karya Sungailiat. Pengukuran telah dilakukan secara rutin minimal setahun 2 kali dengan parameter yang diukur adalah tingkat kebisingan, pencahayaan, getaran, iklim/cuaca kerja, dan radiasi panas. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengurangi ataupun menghilangkan faktor hazard yang dapat mempengaruhi produktifitas karyawan karena lingkungan yang tidak ergonomis. Perbaikan lingkungan kerja telah mencapai 70 % dari temuan yang ada. Hazard factor measurement in working locations includes the Dredger Unit in Bangka, Timah Kundur Unit, 4 cutter suction dredges (in Makasar, Semujur, Penganak and Permis), Metallurgy Unit (Smelting, Institute of Work, PLTD, Mineral Processing), Production Areas in South Bangka, Production Region of West Bangka, Production Area Central Bangka, Production Area in Belitung, PLTD Baturusa, and Balai Karya Sungailiat. Measurement is done at least twice a year with the following parameters: level of noise, lighting, vibration, climate/ working weather and heat radiation. This measurement is intended to reduce or eliminate hazard factors that could affect employee productivity due to a non-ergonomic environment. Work environment repairs have reached 70% of existing findings. Tahap kedua adalah penyuluhan atas pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan menerapkan standar keselamatan kerja. Penyuluhan dilakukan di seluruh unitunit kerja Perusahaan secara periodik. Penyuluhan selain diberikan kepada karyawan juga pekerja dari pihak ketiga yang bekerja dalam lingkungan pertambangan. The second step is entrenching the importance of maintaining environmental health and safety standards. Counseling is carried out regularly in all working units of the Companyfor the Company’s employees and employees from third parties who work in mining. Selain penyuluhan, Perusahaan memberikan pembekalan atau pelatihan kepada karyawan Unit Metalurgi dan juga karyawan dari pihak ketiga, yang ikut bekerja di dalam wilayah pertambangan, yang dimaksudkan untuk memberikan bekal secara teknis dan Keselamatan Kesehatan Kerja. Materi yang diberikan antara lain mengenai Keselematan Kerja dan Kesehatan Kerja. Besides counseling, the Company provides debriefings and trainings for employees, as well as employees from the metallurgy units from third parties working in mining, to provide technical materials on health and safety in the workplace. 186 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 I. II. III. IV. Preparation of Occupational Health and Safety Standards Extension and Health Trainings and Work Safety Health Improvements in the Work Environment Observation and Evaluation HOW WE CONTRIBUTE Jumlah Karyawan dan Pelatihan Keselamatan & Kesehatan Kerja 2009 PT Timah's Employees' Work Safety & Health Training Program 2009 Jenis Pelatihan Type of Training Jumlah Karyawan Total Employees Operasional Pabrik dan K3 pada Karyawan Peleburan & Pemurnian Operational Plant & K3 for Smelting & Purifying Employees 109 Instruksi Kerja Konstruksi & Relining Tanur Work Construction Instruction & Furnace Reling 9 Instruksi Kerja PLTD PLTD Work Instruction 31 Instruksi Kerja Balai Karya Balai Karya Work Instruction 33 Instruksi Kerja Perawatan Nursing Instruction 64 Instruksi Kerja Pengolahan Mineral Mineral Production Work Instruction 29 Pelatihan Insidentil kepada Karyawan Baru dan Karyawan/Mandor yang Dimutasikan ke Lokasi Kerja Lain tentang Instruksi Kerja dan K3 Incidentil Training about Work Instruction & K3 To New and Current Employees that are Transferred to Other Work Place Tahap ketiga dilaksanakan upaya memperbaiki kesehatan lingkungan kerja melalui upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P2M) seperti upaya penyemprotan/fogging, penyuntikan, pemantauan morbiditas dan sebagainya, diikuti dengan penyediaan fasilitas pemeriksaan kesehatan secara periodik dan perbaikan kondisi poliklinik darurat medis. Upaya penyemprotan telah dilakukan secara rutin satu kali setiap tahun di seluruh Unit Kerja kecuali di unit Metalurgi dilakukan dua kali setahun dan Asrama Kapal Keruk (KK)/ Kapal Isap Produksi (KIP) di Permis dilakukan tiga (3) kali setahun. The third phase is carried out to improve health in the working environment through prevention and eradication of infectious diseases, such as fogging/ spraying, vaccinations, and monitoring of morbidity, followed by the provision of periodic medical examinations and improvements to the emergency clinic. Spraying is done once a year in all units except the metallurgy unit, which is sprayed twice a year, and the boarding dredger/ cutter suction dredger units in Permis, which are sprayed three times a year. Penyemprotan / Fogging pada tahun 2009 dilaksanakan di sekitar wilayah operasi, yang meliputi: As part of our CSR program, spraying/fogging is conducted at: • • • • Selan River District of 40 Ha; Pangkalpinang (Housing Complex, Offices); • Sungailiat (Housing Complex, Offices, Warehousing, Workshop); Belinyu (Housing Complex, Offices, KK Dorm); Metallurgy Unit (Housing Complex, Work Hall, Mineral Processing); Permis (KK/KI Dorm); Mapur Land Mines (Camp and Mining Area); Nudur Land Mines (Camp and Mining Area); Mawas Land Mines (Camp and Mining Area); • • • • • • • Kecamatan Sungai Selan seluas 40 Ha; Pangkalpinang (Komplek Perumahan Dinas, Perkantoran); Sungailiat (Komplek Perumahan Dinas, Perkantoran, Pergudangan, Perbengkelan); Belinyu ( Komplek Perumahan Dinas, Perkantoran, Asrama KK ); Unit Metalurgi (Komplek Perumahan Dinas, Balai Karya, Pengolahan Mineral ); Permis ( Asrama KK/KI ); Tambang Darat Mapur ( Camp dan Lingkungan tambang ); Tambang Darat Nudur ( Camp dan Lingkungan tambang ); Tambang Darat Mawas ( Camp dan Lingkungan tambang ); • • • • • • PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 187 • Unit Timah Kundur seluas 187 Ha. • Kundur Tin Unit area of 187 Ha. Tahap keempat adalah pemantauan atas pelaksanaan ketentuan penerapan standar kesehatan secara periodik, maupun dengan cara pelaksanaan inspeksi mendadak. Untuk mendukung terlaksananya seluruh program secara menyeluruh, maka dikembangkan Sistem Informasi dan Komunikasi Kesehatan Kerja (SIMKERJA) yang berkaitan dengan kesehatan secara terintegrasi yang terjamin keandalannya. The fourth phase involves regular monitoring of the implementation of health standards, through scheduled evaluations or unannounced visits. To support the overall implementation of all programs, the Work Health Information and Communication System, related with integrated health, guarantees reliability. Selain kesehatan lingkungan kerja, Perusahaan secara konsisten memperkenalkan prosedur-prosedur kerja demi tercapainya keselamatan kerja karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional. Seluruh fasilitas pendukung keselamatan kerja pada unit-unit produksi dengan risiko tingkat kecelakaan tinggi, seperti unit kapal keruk, kapal isap maupun unit peleburan dipantau secara ketat. Prosedur kerja pada unit-unit tersebut lebih ditekankan pada pencapaian kinerja dengan risiko terkecil demi menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Besides health in the work environment, the Company consistently introduces working procedures to achieve employee safety in operational activities. All of the safety facilities at the production units with high accident rates, such as dredges, cutter suction dredges, and smelting units, are closely monitored. Working procedures in those units emphasize performance achievements with the smallest risk to avoid accidents. Peralatan pemantau operasional pada unit kapal kerja maupun fasilitas produksi dikalibrasi ulang menggunakan jasa pihak ketiga. Upaya pemeliharaan fasilitas produksi maupun perbaikan unit kapal dilakukan secara periodik, guna memastikan keandalannya dalam berproduksi sekaligus meminimalisasi terjadinya kecelakaan yang fatal. Operational monitoring equipment on the ships or production facilities are recalibrated by third parties. Efforts to maintain production facilities and ship repair units are conducted periodically to ensure production reliability and minimize the occurrence of fatal accidents. Seluruh karyawan yang bertugas dan bersinggungan langsung dengan fasilitas dimaksud diberikan penyuluhan secara periodik perihal keamanan bekerja dan risikonya. Seluruh langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kejadian yang tidak diinginkan seperti pada musibah tenggelamnya Kapal Keruk Dendang terulang kembali. Dengan demikian, sasaran jangka panjang Perusahaan yang berupa peningkatan kinerja dapat dicapai secara optima. Ini diikuti dengan peningkatan citra Perusahaan All employees responsible for and involved directly in the facility are given regular counseling regarding work safety and risks. All measures are taken to ensure that unexpected events, like the sinking of the Dendang Dredge will not recur, and increase the likelihood of achieving the Company’s long-term goals. By implementing these health and safety mactivities, the Company hopes to enhance its image as a mining company that cares about Selain kesehatan lingkungan kerja, Perusahaan secara konsisten memperkenalkan prosedur-prosedur kerja demi tercapainya keselamatan kerja karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional. Besides health in work environment, the Company consistently introduces work procedures in order to achieve the employees’ safety in carrying out operational activities. 188 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE CONTRIBUTE sebagai perusahaan pertambangan yang peduli akan lingkungan, kesehatan karyawan dan keselamatan kerja selama beroperasi. the environment, as well as its employees’ health and safety at work. Realisasi Pelaksanaan Program Kesehatan Kerja pada K3LH 2009 Realization of Work Health Program Implementation on K3LH 2009 K3LH 2009 Kegiatan Program Kerja Work Program Activites Pemeriksaan Gizi Kerja Nutrition Examination Inspeksi Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Health Work Inspection in Workplace Frekuensi Kegiatan Frequency 2 kali sebulan 2 times a month 2 kali setahun 2 times a year Pemeliharaan Kebugaran dan Kesehatan Karyawan Maintaining Fitness and Health of the Employees 1 kali seminggu 1 time a week Monitoring Lingkungan Kerja dan Pemukiman Monitoring Work Environment and Housing 1 kali sebulan 1 time a month Pengukuran Faktor Hazard di Seluruh Obyek Kerja Hazard Factor Measurement in all Work Object 2 kali setahun 2 times a year Pencegahan Penyakit Menular Prevention of Infectious Diseases 2 kali setahun 2 times a year Penyuluhan Safety Health Talk 2 kali seminggu 2 times a week Pemantauan Absentisme, Morbiditas Penyakit, Kecelakaan Kerja Monitoring Absentism, Morbidity Illness, Workplace Accidents 1 kali sebulan 1 time a month Pencatatan, Pelaporan, dan Dokumentasi Recording, Reporting, and Documenting 1 kali sebulan 1 time a month Pelatihan & Training bagi Tenaga medis Trainings for Paramedics 1 kali setahun 1 time a year Pelatihan Teknis P3K untuk Petugas P3K di Lokasi Kerja Technical Training P3K for P3K Officers at Work Sites 1 kali setahun 1 time a year PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 189 Peningkatan Pelayanan kepada Pelanggan Customer Service Improvement PT Timah terus membangun komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik sebagai bentuk perhatian untuk pelanggan-pelanggannya. PT Timah has the commitment to deliver the best service as the focus attention to all the customers. Keluhan Pelanggan Customers’ Complaint Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Perusahaan terus membangun komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik sebagai bentuk perhatian untuk pelanggan-pelanggannya. Cara ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada para pelanggan dan dalam rangka mempertahankan pelanggan-pelangan yang telah menjalin hubungan bisnis dengan PT Timah. Dengan citra Perusahaan yang bertanggung jawab serta selalu memberikan apresiasi terhadap pelanggannya, maka diharapkan Perusahaan akan dapat meningkatkan jumlah calon-calon pelanggan yang potensial dan mempertahankan pelanggan yang loyal. As a responsible company, PT Timah is committed to delivering the best to all of its customers to retain those customers that already have business relationships with PT Timah. By maintaining a strong reputation with its customers, it is expected that the Company will be able to increase the number of potential customers and keep its loyal customers. PT Timah sebagai perusahaan yang telah mengadopsi sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari UKAS, SFS United Kingdom Ltd, mempunyai pedoman baku dan standar dalam penanganan keluhan (complaint) dari pelanggan. Sistem Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction Procedure yang menjadi pedoman kerja Perusahaan telah menjadi suatu alur kerja yang sistematis terutama untuk mendukung kegiatan pengiriman barang ke pelanggan. Sehingga apabila terjadi perselisihan atau permasalahan antara perusahaan dengan pelanggan akan cepat terselesaikan. As a company that has adopted the ISO 9001:2000 Quality Management Certification from UKAS, United Kingdom SFS Ltd, PT Timah has standard guidelines and standards in handling complaints from customers. System operating procedures (SOPs) and Work Instruction Procedures guide the Company by establishing a systematic work flow to support the delivery of goods to our customers. Therefore, any dispute or issue between the Company and customers will be resolved quickly. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan maka Perusahaan secara teratur melakukan survei kepuasan pelanggan yang hasilnya akan dijadikan bahan masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Masukan dari pelanggan melalui Customer Feedback Survey, membantu Perusahaan mendapatkan informasi tentang produk yang digunakan, servis yang diberikan, dan juga akurasi informasi dan To further improve the quality of service to customers, the Company regularly conducts customer satisfaction survey, and the results will be used as an input for improvement of quality service to the customers. Input from the customer feedback survey could help the Company to get some feedback about the products used, service given, and also information accuracy and 190 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE CONTRIBUTE layanan pengiriman barang ke tempat tujuan. Dengan Customer Feedback Survey Perusahaan mendapatkan masukan yang berguna untuk perbaikan sistem kerja di masa depannya. Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan pada tahun 2008, diperoleh masukan dari pelanggan tentang kepuasan dalam berbisnis dengan PT Timah. Hal ini dapat dilihat dari bagan di bawah ini. delivery service. From this customer feedback survey, the Company also gets input that is useful for the future. According to the survey in 2008, it can be seen that the customers are satisfied doing business with PT Timah. This can be seen from the chart below. Survei Kepuasaan Pelanggan Customer Satistisfaction Survey Bagaimana Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Perusahaan? What Specifically are You Satisfied or Dissatisfied With Our Company? Hubungan PT Timah dengan Konsumen The Quality of Relationship with PT Timah 13% 13% 37% 50% 12% 50% 25% 37% Tidak Menjawab (No Answer) 12% Sangat Puas (Very Satisfied) 25% Puas (Satisfied) 50% Baik (Excellent) 50% Sangat Baik (Very Good) 13% Tidak ada komentar (Nothing) 13% Hubungan Jangka Panjang dan Penyuplai yang dapat diandalkan (Long Term Relationship and Reliable Supplier) Berdasarkan hasil survei, diperoleh data keluhan yang diterima oleh Perusahaan selama setahun terakhir berjumlah 7 komplain. Jenis keluhan yang disampaikan meliputi antara lain spesifikasi kandungan timah, ketidaksesuaian nomor marking produk dengan nomor yang tercantum pada dokumen pendukung, dan juga ketidaksesuaian kemasan dengan yang diharapkan oleh pelanggan. The Company faced 7 main complaints during the past year, including specification of tin content, incompatibility of marking product numbers with the number stated on the supporting documents, and packaging discrepancies. Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di unit kerja produksi dan pemasaran, memberikan kemudahan bagi Perusahaan untuk menyelesaikan masalah perselisihan atau komplain dari pelanggan. Sebagai tindak lanjut dari hasil survei maka Perusahaan selalu melakukan koordinasi di antara unit kerja terkait dan bagian pemasaran produk sehingga perbaikan-perbaikan dapat segera dilakukan. Implementation of the ISO 9001:2000 on Quality Management in Production and Marketing Business Units provides a convenient guideline for the Company to resolve disputes and complaints from customers. As a follow-up of the survey results, the Company always coordinates with the working units involved in product marketing to ensure improvements can be done immediately. Permasalahan perselisihan berupa perbedaan pengakuan spesifikasi barang atau kualitas produk serta perselisian berat barang yang tidak dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak antara pelanggan dan Perusahaan secara langsung, maka diselesaikan melalui pihak luar yang independen. Karena produk yang dijual terutama dibeli oleh pembeli dari luar negeri atau diekspor maka Problems concerning differences in specifications of goods or the recognition of product quality and weight of goods that cannot be settled by the Company and the customers directly, will be resolved by independent external parties. Because the products sold are primarily purchased by buyers from abroad or exported, the independent party that can be used as a mediator and PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 191 pihak independen yang biasa digunakan dan disepakati sebagai pihak mediator oleh pelanggan dan Perusahaan adalah Alfred H Knight (Worldwide independent commodity analysts, inspectors and consultants) yang mempunyai kompetensi menyelesaikan perselisihan terutama di sektor industri dan pertambangan. agreed to by the customer and the Company is Alfred H Knight (worldwide independent commodity analysts, inspectors and consultants), as this firm has a high level of competency in resolving disputes, especially in industry and mining sectors. Berikut adalah flow chart cara penanganan komplain PT Timah : The following is a flow chart of PT Timah Complaint Handling : PROSEDUR PENANGANAN KOMPLAIN KONSUMEN CUSTOMER Melakukan keluhan (Berat / Kualitas / Pengemasan) Making complaint (weight/ quality/ packing) Memberikan detail data produk (No. Marking & Shipment Schedule) Getting details of the product's data (No. Marking & Shipment Schedule) CUSTOMER COMPLAINT FLOW CHART PUSMET PT Timah PUSMET PT Timah MARKETING PT Timah MARKETING PT Timah PIHAK KETIGA THIRD PARTY Menerima keluhan dan permintaan detail data produk (No. Marking & Shipment Schedule) Receiving complaint and taking detalis of the products (No Marking & Shipment Schedule) Meneliti data dari daftar berat, berat & sertifikasi analisis, menandai nomer seri dan detail penggapaian. Do the research based on the weight list, weight & analysis certificate, marking the serian number and achievement details Menginformasikan keluhan secara detail Informed the complaint in details Corrective Action Letter Corrective Action Letter Corrective Action Letter Corrective Action Letter Menganalisa keluhan Analyzing the complaints Corrective Action Letter Corrective Action Letter Mengisi dan mendokumentasikan keluhan Filling and documenting the complaints Menerima Hasil Penjelasan Receiving the explainations Melakukan analisa ulang melalui pihak ketiga Re-analysing from the third party End Sebagai perusahaan publik berskala internasional dengan produk yang memiliki kualitas yang telah diakui sebagai komoditas dunia, maka peningkatan pelayanan kepada pelanggan yang loyal menjadi prioritas Perusahaan. Penyelesaian perselisihan selalu diupayakan dengan menjalankan etika bisnis yang baik dan berlaku umum dalam dunia perdagangan. 192 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Melakukan analisa ulang Re-analysing A As a public company with international standards and quality products recognized as a global commodity, service improvements for loyal customers has become a priority for the Company. The settlement of disputes has always been targeted, through good business ethics and generally accepted standards in commerce. Tanggung Jawab Sosial yang Berkelanjutan HOW WE CONTRIBUTE Sustainability of CSR Demi kesejahteraan dan keselarasan hidup dengan pemangku kepentingan, Perusahaan berusaha untuk melindungi nilai-nilai ekonomi, lingkungan dan sosialnya dari tahun ke tahun. Program yang masih dijalankan Perusahaan adalah Program Reklamasi hutan dan Green Babel yang sangat berguna bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar dan juga flora dan fauna sehabis masa pertambangan. Informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih lengkap telah disajikan di Laporan Keberlanjutan PT Timah 2009. To maintain the welfare and harmonious relationships with our stakeholders, the Company seeks to protect economic, environmental and social development values. The programs that are still implemented in the Company are Reclamation and Green Babel Program, which have economic and social value and are useful for the sustainability of the community, as well as flora and fauna once mining activities are complete. Information on corporate social responsibility is presented more fully in PT Timah’s Sustainability Report for 2009. Anggaran CSR 2009 CSR Budget 2009 Untuk mengupayakan kegiatan CSR yang berkesinambungan, Perusahaan telah mengalokasikan sebagian dananya khusus untuk aktivitas-aktivitas sosial tersebut. Perusahaan menyiapkan anggaran pada tahun 2009 sekitar Rp 26,6 miliar untuk pelaksanaan program CSR yang merupakan dana yang wajib dicadangkan bagi Perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam (SDA). Dari segi pemberdayaan lingkungan dan bentuk pertanggungjawaban Perusahaan untuk memulihkan fungsi lahan yang telah digunakan untuk pertambangan sebelumnya. Maka Perusahaan juga telah melakukan pencadangan biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan Undang-undang No.4/1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan diimplementasikan dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.001/B/SK-0000192-B1 tanggal 02 Januari 1992 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No.167/SK-0000197-B tanggal 16 Juli 1997. Besarnya saldo dana biaya rehabilitasi yang dicadangkan oleh Perusahaan pada akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp 120,65 miliar. To carry out the CSR activities continuously, the Company has allocated part of the funds especially for the social activities. The Company has allocated Rp 26.6 billion in 2009 to fund the CSR Program that is considered as a fund which shall be reserved for the Company that utilizes natural resources. From the environmental empowerment and responsibility, the Company restores the land function that has been used for mining activities before. With this, the Company has also reserve a rehabilitation fund for living environment according to the law No. 4/1982 regarding to the term of Environmental Management Multifinance Principal and implemented in the Directors’ Decree No.001/B/SK-0000192-B1 on 2 January 1992 and renewed with the Decree of the Directors No.167/SK0000197-B on 16 July 1997. Amount of rehabilitation fund reserved by the Company at the end of 2009 is Rp 120.65 billion. Pembiayaan dari segi Program kemitraan yang ditujukan pada pengembangan sektor pembangunan ekonomi masyarakat dicadangkan melalui Program PKBL yang dananya merupakan alokasi pembagian laba perusahaan. Dana program kemitraan tersebut disalurkan kepada mitra binaan Perusahaan dan koperasi. Pada tahun 2009 jumlah dana yang telah dialokasikan dan bergulir untuk Program Kemitraan adalah sebesar Rp 16,41 miliar dan yang terealisasi atau tersalurkan adalah sebesar Rp 13,76 miliar untuk 933 mitra binaan. Financing for the partnership programs is allocated from the Company’s profits, and aimed at developing the economic capacity of communities through the Business Partnership Program. Partnership program funds are distributed to partners and cooperative companies. In 2009, total funds allocated for the Partnership Program amounted to Rp 16.41 billion, with a total of Rp 13.76 billion channeled to 933 partners. Pencadangan dana untuk Program Bina Lingkungan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 5,94 miliar, dan yang tersalurkan adalah sebesar Rp 2,38 miliar. Dana tersebut disalurkan oleh Perusahaan untuk kepentingan sosial masyarakat di sekitar lingkungan wilayah operasi pertambangan dalam hal pendidikan, kesehatan, pelatihan dan sebagainya Fund reserve for Environmental Development Program in 2009 is Rp 5.94 billion, and the one that has been transferred is Rp 2.38 billion. The funds are distributed by the Company for the social benefit of the communities around the mining operation areas in term of education, health, and training etc. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 193 Rencana ke Depan Future Outlook Rencana kerja untuk Program Kemitraan pada tahun 2010 mencakup alokasi penyaluran dana pinjaman sebesar Rp 11,2 miliar yang akan disalurkan dalam 2 semester. A work plan for the Partnership Program in 2010 includes the allocation of loan funds amounting to Rp 11.2 billion which will be disbursed in 2 semesters. PT Timah telah melakukan kegiatan sosial dari tahun ke tahun dan akan terus dilakukan untuk tahun ke depan. Rencana kerja untuk Program Kemitraan pada tahun 2010 mencakup alokasi penyaluran dana pinjaman sebesar Rp 11,2 miliar yang akan disalurkan dalam 2 semester. Perusahaan juga merencanakan untuk melakukan pemantauan yang bertugas untuk mengevaluasi perkembangan usaha Mitra Binaan dalam kelancaran memenuhi kewajibannya. Perusahaan juga melakukan penyaluran dana pinjaman, pelatihan kewirausahaan, promosi mitra binaan, korespondensi Mitra Binaan, dan juga rescheduling piutang. PT Timah has been carrying out social activities for years, and will continue to do it next year. A working plan for the partnership program in 2010 includes the allocation of Rp 11.2 billion for loans, which will be disbursed over 2 semesters. The Company also plans to monitor the capacity of small partners to meet their obligations, and provides loans, professional trainings, promotions for partners, correspondence for partners and loan rescheduling. Dalam segi Bina Lingkungan, Perusahaan merencanakan alokasi sebagian dananya yang akan digunakan untuk program pendidikan, pelatihan, kesehatan, sarana dan prasarana umum, pembinaan masyarakat, dan juga bantuan bencana alam bagi masyarakat yang memerlukan. Untuk bantuan pendidikan, Perusahaan menargetkan untuk menyelenggarakan pendidikan Polman, SMA unggulan, dan juga pelatihan ketrampilan yang minimal akan diikuti 400 orang. Rencana tersebut akan dilaksanakan sepanjang tahun 2010. The Company has allocated funds for environmental development programs, such as education, trainings, health, public facilities, community development and disaster relief for people in need. The Company supports educational development through assistance in manufacturing polytechnic education, for students who excel academically in high school, as well as skill trainings for at least 400 people in 2010. Bantuan sarana dan prasarana umum yang telah direncanakan oleh Perusahaan untuk tahun 2010 adalah membangun 150 unit rumah layak huni di daerah yang memerlukan. Perusahaan menargetkan untuk membangun 30 unit per dua bulannya. Pembangunan aliran listrik di desadesa dengan menggunakan solar cell juga telah direncanakan untuk dijalankan pada tahun mendatang. Selain itu, Perusahaan juga merencanakan atas pembangunan pos kesehatan di kabupaten dan desa sekitar. Aid for public facilities and infrastructure planned for 2010 includes construction of 150 houses in areas of need, at a rate of 30 houses per two months. Provision of electricity in villages using solar cells has also been planned for the coming year, as well as construction of health posts in surrounding villages. Untuk mencanangkan kegiatan penghijauan, Perusahaan juga telah mengambil langkah yang sekiranya tepat untuk menjaga kelestarian lingkungan pasca pertambangan. Sepanjang tahun 2010 – 2012, Perusahaan merencanakan reklamasi seluas 2.000 ha per tahun selama 2 tahun mendatang. To execute green activities, the Company has taken the right steps to preserve the environment in areas where mining has completed. From 2010-2012, the Company plans to reclaim 2000 ha per year. 194 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 HOW WE CONTRIBUTE Pelaksanaan reklamasi tersebut akan melibatkan sub kontraktor dan masyarakat setempat sebagai penyedia bibit. Kegiatan ini dilakukan demi kelangsungan hidup masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan adanya keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sosial ini, Perusahaan dapat menjalin kebersamaan hubungan antara perusahaan dan masyarakat demi kesejahteraan bersama dan seluruh pemangku kepentingan. The reclamation will involve sub-contractors and local communities, such as seed providers. Reclamation is done to improve the survival of local people and the environment. With the participation of the community in this social program, the Company can establish a relationship between the Company and community to improve the welfare of society and all stakeholders. Adapun peran Perusahaan dalam membantu keberdayaan lingkungan hidup sekitar dengan cara menanamkan 500.000 pohon setiap tahunnya di lahan bekas tambang. Dengan ini, Perusahaan berharap bahwa lahan bekas tambang dapat berfungsi sebagaimana mestinya kembali, dan berguna bagi masyarakat sekitar. The Company has also assisted in empowering the surrounding environment by planting 500,000 trees each year in ex-mined areas, whichthe Company hopes will help these areas regain their function and increase their usefulness for surrounding communities. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 195 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen PT Timah (Persero) Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini. Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Timah (Persero) Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below. Dewan Komisaris / the Board of Commissioners Insmerda Lebang Komisaris Utama (Independen) President Commissioner/ Independent Wimpy S. Tjetjep Komisaris Commissioner Boni Siahaan Komisaris Commissioner Marwansyah Lobo Balia Komisaris Commissioner Fachry Ali Komisaris Independen Independent Commissioner Bingrosalto L. Tobing Komisaris Independen Independent Commissioner Direksi / the Board of Directors Wachid Usman Direktur Utama President Director M. Krishna Syarif Direktur Keuangan Director of Finance Setyo Sardjono Direktur Operasi Director of Operation 196 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Gatut Hari Prasetyo Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha Director of Commerce and Business Development Surawardi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Director of General Affairs and HR Referensi Isi Annual Report dengan Peraturan BAPEPAM-LK mengenai Format Laporan AR Annual Report Reference with Regulation from BAPPEPAM-LK regarding Annual Report Format Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.k.6 1. Ikhtisar Keuangan Penting selama lima tahun buku). Halaman Page Required Item in Bapepam-LK Rule No.X.K.6 (perbandingan 6 1. Key Financial comparison) Highlights (five-fiscal 2. Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir. 9 2. The highest, lowest and closing share prices and the share volumes traded for each quarter during the last two fiscal years. 3. Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus 9 3. Share prices prior to the change in equity and adjustment as a result of stock splits, share dividends and bonus shares. 4. Laporan Dewan Komisaris 17-21 4. Board of Commissioners’ Report 5. Laporan Direksi 23-31 5. Board of Directors’ Report 6. Profil Perusahaan a. Nama dan alamat perusahaan b. Riwayat singkat perusahaan c. Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan e. Visi dan misi perusahaan f. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris g. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Direksi h. Jumlah dan deskripsi karyawan pengembangan kompetensinya 202 33 55-72 34 125 131-132 137-139 103-104 year 6. Company Profile a. Name and address of the Company b. Brief History of the Company c. Description of the Company’s business activities including products and services d. Organizational Structure in chart e. Company’s Vision and Mission f. Name, title and biography of the members of the Board of Commissioners. g. Name, title and biography of the members of the Board of Directors. h. Number of employees and competence development description 7. Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya a. Pemegang saham emiten yang memiliki 5% atau lebih b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham c. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% 15 8. Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut 73-80 8. Percentage of ownership, line of business and operational status of the Company’s subsidiaries and associated companies. 9. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan 10 9. Chronology of the Company’s shares and changes to the number of shares starting from the date of listing until the end of the fiscal period including the name of the Exchange where the Company’s shares are listed. 10. Kronologis pencatatan peringkat efek 10 10. Chronology of the Company’s other securities listing and rating. efek lainnya dan 14 - 7. Shareholder description and percentage of ownerships a. Shareholder owning 5% or more of the Company’s share b. Directors and Commissioners owning the Company’s shares c. Public or shareholders owning less than 5% of the Company’s shares PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 197 Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.k.6 Halaman Page Required Item in Bapepam-LK Rule No.X.K.6 11. Nama dan alamat Perusahaan pemeringkat efek 203 11. Name and Address of the Company’s rating agency 12. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal 203 12. Name and address of the Company’s Capital market supporting institutions 13. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima Perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional 41 13. Domestic and international awards certificates obtained by the Company 14. Nama dan alamat anak Perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan 202 14. Name and address of the Subsidiary Companies, Company’s branches and representative offices 15. Analisis dan Pembahasan Manajemen 81-97 and 15. Management Discussion & Analysis 16. Tata kelola perusahaan a. Dewan Komisaris • Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris • Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris 130-135 b. Direksi • Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi • Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota direksi • Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi 135-146 Komite Audit • Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit • Uraian tugas dan tanggung jawab • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran setiap anggota Komite Audit • Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit 147-150 d. Komite-komite lain yang dimiliki oleh Perusahaan e. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan 150-159 d. Other Company's Committees 160-162 e. Description of duties and responsibilities of Corporate Secretary f. 163-167 f. c. Uraian mengenai sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan dan uraian mengenai pelaksanaan pengawasan internal 198 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 16. Corporate Governance a. Board of Commissioners • Description of the duties of the Board of Commissioners • Details of the procedures of endorsement of the Board of Commissioners Remuneration • The Board of Commissioners Meeting and number of attendance of the Board of Commissioners b. Board of Directors • Description of the duties and responsibilities of the Board of Directors • Details of the procedures of endorsement of the Board of Directors’ Remuneration • Meeting frequency and number of attendance by the members of the Board of Directors • Directors’ Training to improve the Directors' competence c. Audit Committee • Name, title and brief biography of members of the Audit Committee • Description of the duties and responsibilities of the Audit Committee • Meeting frequency and number of attendance by the members of the Audit Committee • Details of activities of the Audit Committee Details of the Company’s Internal Control and the implementation of the Company’s Internal Control Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.k.6 Halaman Page Required Item in Bapepam-LK Rule No.X.K.6 g. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut 112-116 g. Details on the Company’s Risks as well as efforts to solve the risks h. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan 193 h. Details on the Company’s Corporate Social Responsibility Program's activities and expenses for community and environment i. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan 172 i. Legal Proceeding faced by the Company j. Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan 168 j. The Company’s address and contact details that can be accessed by the public or shareholders 17. Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan 208 18. Laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit 204-269 19. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris 196 17. Board of Directors’ Responsibility to the Company’s Financial Statement 18. Audited consolidated financial statements 19. Signatures of Board of Directors’ and Board of Commissioners Glosarium Glossary BAPEPAM Badan Pengawas Pasar Modal The Indonesian Supervisory Holder Pemegang dari Golden Depositary Receipt (GDR) Holder of Golden Depositary Receipt (GDR) Probable Reserve Bagian dari sumber daya mineral terindikasi atau sumber daya terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan terindikasi ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan penambangan. Measured and/or indicated resources which are not yet “Proven” but for which detailed technical and economic studies have demonstrated that extraction can be justified at the time of the determination and under specified economic conditions. Proven Reserve Bagian dari sumber daya terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan terbukti ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan penambangan. Measured resources of which detailed technical and economic studies have demonstrated that extraction can be justified at the time of the determination and under specified economic condition. Capital Market PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 199 Refinery Pabrik metalurgi untuk pemurnian metal seperti timah A plant for the final metallurgical purification of metal such as tin Smelter (peleburan) Tempat peleburan timah dimana metal di lebur dan dipisahkan dari campurannya di tahap peleburan A plant for carrying out smelting, in which a metal is separated from impurities on a molten state. Ingot Logam batangan yang dibentuk sesuai dengan keperluan yang digunakan untuk dileburkan kembali A mass of metal cast in a mould in a shape and size suitable for handling and remelting Measured Resource Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. That proportion of Mineral Resource for which volume and grade of contained tin can be calculated or estimated from data from drillholes or other sample sites. Ore Batuan yang mengandung mineral yang dinilai berharga untuk ditambang. Ore atau bijih adalah entitas ekonomis, bukan entitas fisik. Fluktuasi harga komoditas, biaya penambangan, kadar mineral dalam bijih dan lain sebagainya akan menentukan apakah batuan tertentu adalah bernilai dan dengan demikian disebut bijih atau tidak bernilai dan dengan demikian adalah batuan biasa A volume of rock containing minerals that is rendered to be valuable to be mined. Ore is an economic entity, not a physical entity. Fluctuations in commodity prices, the costs of extraction, the grade of the mineral within the ore, etc., will determine what rock is considered valuable and hence ore, and what rock is not valuable and is considered waste Electrolytic Refinery Usaha penyulingan dengan menggunakan arus listrik yang cukup besar untuk memisahkan dan menyimpan metal dari larutan. A refinery employing electric currents for separating and depositing metals from solution. Indicated Resource Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar, dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Estimasi ini didasarkan pada eksplorasi, pengambilan sampel, dan pengujian pada lokasi tersebut yang dilakukan menurut teknik tertentu untuk keperluan konfirmasi geologis dan kemenerusan kadar, dengan jarak tersebut cukup dekat untuk memperkirakan potensi sumber daya yang ada. That portion of mineral resource for which quantity and quality can only be estimated with a lower degree of certainty than for a Measured Resource because the sites used for inspection, sampling and measurement are too widely or inappropriately spaced to enable the definition throughout of the continuity or the grade of the tin bearing gravel. Alluvial Endapan yang dihasilkan dari aliran air dan mineral. Adjective to describe deposits formed by flowing water and or the minerals forming those deposits. Sn Simbol kimia untuk timah The chemical symbol for tin 200 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 KP Kuasa Pertambangan. KP dikeluarkan oleh pemerintah kepada sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan skema penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk mejalankan usaha pertambangan. Sejak tahun 2001, seiring dengan proses desentralisasi, KP dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah pusat hanya mengeluarkan KP bila suatu wilyah pertambangan terletak dilebih dari dua atau lebih propinsi Literally means “Mining Authority”, KP is basically the mining license issued by the government to corporations established under domestic investment scheme to conduct mining activities. Since 2001, inline with the country’s decentralization drive, KPs are issued by the Regional Governments. The central government only issues KP for mining areas that overlap two or more provinces. London Metal Exchange (LME) Pasar utama dunia untuk perdagangan logam non-ferrous (bukan besi). Pasar tersebut menyediakan kontrak-kontrak futures dan options untuk aluminium, tembaga, nikel, timah, zinc (seng) and lead (timah hitam) serta dua jenis logam campuran aluminium. Walaupun terletak di London, LME adalah pasar dunia dengan keanggotaan di seluruh dunia dan lebih dari 95% bisnisnya diperoleh dari luar negeri. London Metal Exchange is the world’s premier non-ferrous metals market. It mainly offers futures and option contracts for aluminium, copper, nickel, tin, zinc and lead plus two regional aluminium alloy contracts. Although located in London, LME is a global market with international membership and with more than 95% of its business coming form overseas. ISO, International Organization for Standardization Organisasi penentu standar tingkat internasional yang terdiri dari perwakilan dari berbagai organisasi penentu standar ditingkat nasional. Dididirikan di tahun 1947 dan berkantor pusat di Jenewa, Switzerland, organisasi tersebut menetapkan standar-standar internasional bagi dunia industri dan komersial. (Organisation internationale de normalisation), is an international standard-setting body composed of representatives from various national standard organizations. Founded in 1947 and headquartered in Geneva, Switzerland, the organization promulgates world-wide industrial and commercial standards. Tailing Disebut juga sebagai slimes, tailings pile, tails, leach residue, atau slickens, adalah material sisa setelah proses pemisahan komponen yang berharga dari komponen yang tidak berharga dari bijih mineral. Tailing merupakan biaya eksternal dari industri pertambangan. Dengan adanya penyempurnaan teknik pertambangan dan meningkatnya harga komoditas, semakin banyak tailings yang dapat diolah ulang dengan menggunakan metode baru atau dengan metode lama tetapi secara lebih teliti, untuk mendapatkan mineral-mineral tambahan. Also known as slimes, tailings pile, tails, leach residue, or slickens, are the materials left over after the process of separating the valuable components from the worthless components of an ore. Tailings represent external costs of mining. As mining techniques and the price of minerals improve, it is not unusual for tailings to be reprocessed using new methods, or more thoroughly with old methods, to recover additional minerals. PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 201 Informasi Perusahaan Company's Information Alamat Kantor Address Company Kantor Pusat Jl.Jenderal Sudirman No.51 Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080 Head Office Jl.Jenderal Sudirman No.51 Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080 Kantor Perwakilan Jakarta Jl.Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 23528080 Representative Office Jakarta Jl.Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 23528080 Alamat Untuk Memperoleh Informasi Perusahaan Sekretaris Perusahaan Kantor Perwakilan Jakarta Jl.Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia Tel. +62 21 23528000 Direct. +62 21 3444011 Fax. +62 21 3444012 Email. [email protected] Address to get Company’s Information Corporate Secretary Jakarta Representative Office Jl.Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia Tel. +62 21 23528000 Direct. +62 21 3444011 Fax. +62 21 3444012 Email. [email protected] Anak Perusahaan Subsidiaries PT Tambang Timah Jl.Jenderal Sudirman No.51 Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080 PT Tambang Timah Jl.Jenderal Sudirman No.51 Pangkalpinang, Bangka 33121 - Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080 PT Timah Industri / Balai Karya Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211 - Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 94498 PT Timah Industri / Balai Karya Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211 - Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 94498 PT Timah Eksplomin Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080 PT Timah Eksplomin Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080 PT Timah Investasi Mineral Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080 PT Timah Investasi Mineral Jl.Teuku Cik Ditiro No.56A Menteng , Jakarta Pusat –Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080 PT Dok dan Perkapalan Air Kantung Jl.Timah Raya, Dok.Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211 – Indonesia Tel. +62 717 92021/92721 Fax. +62 717 97500 PT Dok dan Perkapalan Air Kantung Jl.Timah Raya, Dok.Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211 – Indonesia Tel. +62 717 92021/92721 Fax. +62 717 97500 Indometal London Limited (LTD) 326 City Road, Angel Road London EC1V-2PT – United Kingdom Tel. +44 20 78375344 Fax. +44 20 78370743 Indometal London Limited (LTD) 326 City Road, Angel Road London EC1V-2PT – United Kingdom Tel. +44 20 78375344 Fax. +44 20 78370743 Fasilitas Pendukung Supporting Facilities Balai Karya Air Kantung Industrial Estate Balai Karya Air Kantung Industrial Estate 202 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Sungailiat, Bangka 33121 – Indonesia Unit Metalurgi Mentok Jl. Raya Timah No. 1 Kelurahan Sungai Baru, Kec.Muntok Bangka Barat Sungailiat, Bangka 33121 – Indonesia Unit Metalurgi Mentok Jl. Raya Timah No. 1 Kelurahan Sungai Baru, Kec.Muntok Bangka Barat Unit Metalurgi Kundur Jl.Hangtuah No.4 Perayun- Kundur Tanjung Balai Karimun Unit Metalurgi Kundur Jl.Hangtuah No.4 Perayun- Kundur Tanjung Balai Karimun PLTD Baturusa Jl.Depati Amir, Baturusa Bangka 33172 PLTD Baturusa Jl.Depati Amir, Baturusa Bangka 33172 Balai Pembibitan K3LH 1. Jl.Raya Sungailiat, Merawang 2. Kebun Percontohan Reklamasi Air Nyatoh, Belinyu 3. Kantor K3LH Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman No. 51, Pangkalpinang. Balai Pembibitan K3LH 1. Jl.Raya Sungailiat, Merawang 2. Kebun Percontohan Reklamasi Air Nyatoh, Belinyu 3. Kantor K3LH Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman No. 51, Pangkalpinang. Nama dan Alamat Lembaga Penunjang Pasar Modal Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia Wisma SMR Lt.10 – Jl.Yos Sudarso Kav.89 Jakarta 14350 Tel. +62 21 6515130 Fax. +62 21 6515131 Name and Address of Capital Market Supporting Institution Stock Administration Bureau PT EDI Indonesia Wisma SMR Lt.10 – Jl.Yos Sudarso Kav.89 Jakarta 14350 Tel. +62 21 6515130 Fax. +62 21 6515131 Kantor Akuntan Publik Deloitte Touche Tohmatsu Wisma Antara Lt.12 – Jl.Medan Merdeka Selatan No.17 Gambir, Jakarta Pusat 10110 Tel. +62 21 2312879 Fax. +62 21 2313325 Public Accountant Office Deloitte Touche Tohmatsu Wisma Antara Lt.12 – Jl.Medan Merdeka Selatan No.17 Gambir, Jakarta Pusat 10110 Tel. +62 21 2312879 Fax. +62 21 2313325 Notaris Imas Fatimah S.H Graha MIK Lt.5 – Taman Perkantoran Kuningan Jl.Setiabudi Selatan Kav.16-17 Jakarta 12920 Tel. + 62 21 57941450 Fax. +62 21 57941451 Notary Imas Fatimah S.H Graha MIK Lt.5 – Taman Perkantoran Kuningan Jl.Setiabudi Selatan Kav.16-17 Jakarta 12920 Tel. + 62 21 57941450 Fax. +62 21 57941451 Konsultan Hukum Law Consultant SN & P LAW OFFICES Kindo Building Jl. Raya Durentiga No. 101 Jakarta-12760 Tel. + 62 21 79184301 M. SIDIQ LATUCONSINA & PARTNERS Ruko Golden Boulevard Blok Q No. 8 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City-Serpong Tel. +62 21 53161406 Fax. +62 21 53161407 SN & P LAW OFFICES Kindo Building Jl. Raya Durentiga No. 101 Jakarta-12760 Tel. + 62 21 79184301 M. SIDIQ LATUCONSINA & PARTNERS Ruko Golden Boulevard Blok Q No. 8 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City-Serpong Tel. +62 21 53161406 Fax. +62 21 53161407 PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 203 LAPORAN KEUANGAN AUDIT Audited Financial Report 204 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank PT Timah (Persero) Tbk Annual Report 2009 209 210 Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2009 PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 2008 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Investasi sementara Piutang usaha - pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 47.543 tahun 2009 dan Rp 33.665 tahun 2008 Piutang lain-lain pihak ketiga Persediaan lancar - bersih Pajak dibayar di muka Aset lancar lain-lain 501,949 65,800 1,214 3f,4 4,17 3g,5 460,588 861 470,402 80,623 1,909,219 175,089 40,179 3h,6 3h,7 3i,8 3t,9 3j,10 423,338 23,994 3,173,453 172,102 51,570 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash Temporary investments Trade accounts receivables from third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 47,543 in 2009 and Rp 33,665 in 2008 Other accounts receivable from third parties Current inventories - net Prepaid taxes Other current assets Jumlah Aset Lancar 3,244,475 4,305,906 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR Persediaan - setelah dikurangi bagian lancar Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.364 tahun 2009 dan 2008 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 19.501 tahun 2009 dan 2008 Investasi saham Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 1.766.943 tahun 2009 dan Rp 1.526.123 tahun 2008 Properti investasi - bersih Beban tangguhan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 35.904 tahun 2009 dan Rp 31.069 tahun 2008 Biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 79.262 tahun 2009 dan Rp 77.744 tahun 2008 - 844 3i,8 3h,11,38 283,021 2,906 21,603 125,270 33,492 3h,7 3g,12 3t,34 14,345 131,524 23,194 1,269,801 30,079 3l,13 3k,14 879,597 30,079 10,019 3o,15 14,854 120,129 3p,16 99,577 NONCURRENT ASSETS Inventories - net of current portion Other accounts receivable Related parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,364 in 2009 and 2008 Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 19,501 in 2009 and 2008 Investments in shares of stock Deferred tax assets Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation and impairment of Rp 1,766,943 in 2009 and Rp 1,526,123 in 2008 Investment properties - net Deferred costs - net of accumulated amortisation of Rp 35,904 in 2009 and Rp 31,069 in 2008 Deferred exploration and evaluation costs net of accumulated amortisation of Rp 79,262 in 2009 and Rp 77,744 in 2008 Jumlah Aset Tidak Lancar 1,611,237 1,479,097 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 4,855,712 5,785,003 TOTAL ASSETS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -3- PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009 Catatan/ Notes 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang royalti Hutang pajak Hutang dividen Biaya masih harus dibayar Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan yang akan digunakan dalam waktu satu tahun Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasca kerja Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan jangka panjang Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN LIABILITIES AND EQUITY 364,318 17 18 38 365,700 5,041 346,159 16,185 65,607 934 226,083 19 3t,20 36 21,38 253 357,028 59,287 274,679 286 496,264 75,601 3,146 3q,22 23 85,400 2,009 1,103,074 1,640,906 1,811 275,424 3t,34 3s,37 548 281,003 45,052 3q,22 41,699 322,287 287 323,250 24 266 CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Royalty payable Taxes payable Dividends payable Accrued liabilities Provision for environmental rehabilitation current Other payables Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Post-employment benefit obligation Provision for environmental rehabilitation noncurrent Total Noncurrent Liabilities MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF A SUBSIDIARY EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp 50 (satuan penuh) untuk saham Seri A dan Seri B Modal dasar - sebesar 1 saham Seri A dan 9.999.999.999 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor - sebesar 1 saham Seri A dan 5.033.019.999 saham Seri B Tambahan modal disetor Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Rugi belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 2,729,097 313,751 2,071,342 1,342,358 EQUITY Capital stock - par value per share of Rp 50 (full amount) for A Class and B Class shares Authorized - 1 A Class and 9,999,999,999 B Class shares Subscribed and paid-up - 1 A Class share and 5,033,019,999 B Class shares Additional paid in capital Foreign currency translation adjustments Unrealized loss on available-for-sale securities Difference due to change in equity of associate Retained earnings Appropriated Unappropriated Jumlah Ekuitas 3,430,064 3,820,581 Total Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4,855,712 5,785,003 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 251,651 120,792 16,840 25 26 3c,27 251,651 120,792 32,282 (120) 3g,5 (473) (1,947) 3g Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 2,629 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -4- PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 2008 PENDAPATAN BERSIH 7,709,856 3r,28 9,053,082 NET REVENUE BEBAN POKOK PENDAPATAN 6,556,869 3r,29 6,334,452 COST OF SALES LABA KOTOR 1,152,987 2,718,630 GROSS PROFIT BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi 66,429 393,689 4,325 Jumlah Beban Usaha LABA USAHA 79,478 552,715 16,233 OPERATING EXPENSES Selling General and administration Exploration 464,443 648,426 Total Operating Expenses 688,544 2,070,204 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga (Rugi) laba selisih kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih 10,357 (120,178) (52,901) 39,641 (Beban) Penghasilan Lain-lain - Bersih (123,081) 3r BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI (16,300) LABA SEBELUM PAJAK 549,163 BEBAN PAJAK LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR (SATUAN PENUH) 3r 30 31 16 (235,391) 3c 32 33 30,773 12 3t,34 3b,24 313,751 62 7,952 2,108,929 313,772 (21) 41,896 55,205 (40,484) (25,844) (766,578) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. OTHER INCOME (CHARGES) Interest income (Loss) gain on foreign exchange - net Interest and finance charges Others - net Other (Charges) Income - net EQUITY IN NET (LOSS) INCOME OF AN ASSOCIATE INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE 1,342,351 INCOME BEFORE MINORITY INTEREST 7 MINORITY INTEREST IN (NET INCOME) LOSS OF A SUBSIDIARY 1,342,358 3u,35 INCOME FROM OPERATIONS 267 NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (FULL AMOUNT) See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -5- 36 Cadangan Umum 120,792 - - - - - - - 120,792 - - - - - - 120,792 Paid-in capital 16,840 - - - - - - (15,442) 32,282 - - - - - 21,137 11,145 adjustments securities (120) - - - - - 353 - (473) - - - - 162 - (635) on available - for-sale Unrealized loss keuangan/Foreign currency translation tersedia untuk dijual/ penjabaran laporan Tambahan Modal disetor/ Additional direalisasi dan efek Laba (rugi) belum Selisih kurs atas Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 251,651 - Saldo per 31 Desember 2009 Cadangan umum - - - - - 36 36 12 5 - 251,651 - - - - - - Laba bersih tahun berjalan dan Koperasi Pembinaan Usaha Kecil Dividen ekuitas perusahaan asosiasi Selisih transaksi perubahan efek tersedia untuk dijual Perubahan nilai wajar atas laporan keuangan Selisih kurs atas penjabaran 27 36 Tantiem Direksi dan Komisaris Saldo per 31 Desember 2008 36 12 5 27 Capital stock Notes 251,651 Modal saham/ Catatan/ Dividen tunai Laba bersih ekuitas perusahaan asosiasi Selisih transaksi perubahan efek tersedia untuk dijual Laba belum direalisasi atas laporan keuangan Selisih kurs atas penjabaran Saldo tanggal 1 Januari 2008 kecuali dinyatakan lain) (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN - 6 - (1,947) - - - - (4,576) - - 2,629 - - - 3,354 - - 2,729,097 657,755 - - - - - - 2,071,342 879,116 - - - - - 1,192,226 earnings of associate (725) retained Appropriated penggunaannya/ ditentukan Saldo laba changes in equity Difference due to perusahaan asosiasi/ perubahan ekuitas Selisih transaksi 3,430,064 - 313,751 (13,424) (671,179) (4,576) 353 (15,442) 3,820,581 - (13,180) (892,296) 1,342,358 3,354 162 21,137 Balance As of December 31, 2009 General reserve Net income for the year and Cooperation Development of Small Entrepreneur Dividends in equity in an associate Difference arising from changes for-sale securities Change in fair value of available- adjustments Foreign currency translation Balance As of December 31, 2008 General Reserve Directors and Commisioners bonuses Dividends Net income for the year in equity in an associate Difference arising from changes for-sale securities Unrealized gain on available- adjustments Foreign currency translation Balance at January 1, 2008 unless otherwise stated) (Amounts expressed in millions of Rupiah, 3,359,046 Total Equity Jumlah Ekuitas/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 313,751 (657,755) 313,751 (13,424) (671,179) - - - 1,342,358 (879,116) (13,180) (892,296) 1,342,358 - - - 1,784,592 earnings retained Unappropriated penggunaannya/ ditentukan belum Saldo laba PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY PT TIMAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT TIMAH Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok Karyawan 2008 7,584,987 9,476,801 (4,403,542) (797,030) (6,778,248) (704,841) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to: Suppliers Employees Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Restitusi pajak Pembayaran iuran pensiun Pembayaran pajak dan royalti 2,384,415 9,695 79,572 (88,946) (911,916) 1,993,712 35,802 26,369 (53,171) (2,135,858) Cash generated from operations Interest received Tax refund Pension contribution paid Taxes and royalties paid Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 1,472,820 (133,146) Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penambahan investasi pada perusahaan asosiasi Penjualan properti investasi (631,024) (30,000) - (575,676) (60,000) 24,622 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, plant and equipment Additional investment in an associate Proceeds from sale of investment properties Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (661,024) (611,054) Net Cash Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran bunga Pembayaran dividen 264,390 (265,772) (55,799) (670,531) 1,277,807 (912,107) (49,989) (892,220) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (727,712) (576,509) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 84,084 (1,320,709) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 460,588 1,734,159 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing atas kas dan setara kas (42,723) 47,138 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 501,949 460,588 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payment of bank loan Interest paid Dividends paid Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR See accompanying notes to consolidated financia statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -7- PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment and General Information PT Timah (Persero) Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tahun 1976 berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, SH, No. 1 tanggal 2 Agustus 1976. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 34 tanggal 16 Juni 2008 dari Amrul Partomuan Pohan, SH, Lex Legibus Magister, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. AHU-41654.AH.01.02.Th 2008 tanggal 16 Juli 2008. PT Timah (Persero) Tbk. (the Company) was established in 1976 by notarial deed No. 1 dated August 2, 1976 of lmas Fatimah, SH. The Company’s Article of Association have been emended several times, most recently by Notarial Deed No. 34 dated June 16, 2008 of Amrul Partomuan Pohan, SH, Lex Legibus Magister, public notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-41654.AH.01.02. Th 2008 dated July 16, 2008. Perusahaan dan anak perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Timah dengan lingkup usaha meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah berfungsi sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan investasi dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha. The Company and its subsidiaries are members of Timah group which are engaged in the business of mining, industry, trading, transportation, and services. The Company's principal activity is to act as an investment holding company and to provide marketing services to the Group. Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang, Bangka, Propinsi Bangka Belitung. The Company is domiciled in Pangkalpinang, Bangka, Bangka Belitung Province. Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: The Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee at December 31, 2009 consisted of the following: Komisaris Utama Komisaris : : Insmerda Lebang Wimpy S. Tjetjep Boni Siahaan Fachry Ali Marwansyah Lobo Balia Bingrosalto.L. Tobing : President Commissioner : Commissioners Direktur Utama Direktur : : Wachid Usman Setyo Sarjono M. Krishna Syarif Surawardi Gatut Hari Prasetyo : President Director : Directors Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit : : Insmerda Lebang Meindy Mursal Andre Alis Suryadi Andi : Audit Committee Chairman : Audit Committee Members Total remunerations paid to commissioners and directors in 2009 and 2008 were as follows: Jumlah kompensasi komisaris dan direktur yang telah dibayarkan selama tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Komisaris/ Commissioners 2009 2008 Direktur/ Directors 2009 2008 Jumlah/ Total 2009 2008 Gaji Tantiem 2.702 3.366 2.160 4.329 4.811 7.893 4.416 8.851 7.513 11.259 6.576 13.180 Salaries Bonuses Jumlah 6.068 6.489 12.704 13.267 18.772 19.756 Total -8- PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Perusahaan mempekerjakan masing-masing 541 dan 473 karyawan pada tahun 2009 dan 2008. Total karyawan Perusahaan dan anak perusahaan adalah 4.559 dan 4.084 orang pada tahun 2009 dan 2008. b. The Company had average total number of 541 and 473 employees in 2009 and 2008, respectively. The Company and its subsidiaries had average total number of 4,559 and 4,084 employees in 2009 and 2008, respectively. b. Anak perusahaan Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anakanak perusahaan berikut ini: Anak Perusahaan/Subsidiaries The Company has ownership interest of more than 50% directly or indirectly, in the following subsidiaries: Jenis usaha/ Nature of business Domisili/ Domicile Subsidiaries Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations Jumlah aset 31 Desember 2009/ Total Assets as of December 31, 2009 Kepemilikan langsung/ Direct ownership Indometal Corporation (IC) USA Agen pemasaran untuk wilayah Amerika/Marketing agent for America regions. (Kegiatan usaha telah dihentikan/ ceased operations) 100,00% 1968 3.258 Indometal (London) Limited (IL) United Kingdom Agen pemasaran untuk wilayah Eropa/Marketing agent for Europe regions. 100,00% 1988 1.041 PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (DAK) Indonesia Jasa perbengkelan, galangan kapal dan transportasi/ Workshop services, shipping dockyard, and transportation 90,00% 1996 224.203 PT Tambang Timah (TT) Indonesia Pertambangan timah dan mineral lainnya/ Tin and other minerals mining. 99,99% 1998 6.131.997 PT Timah Industri (TI) Indonesia Jasa rekayasa teknik dan fabrikasi/ Mechanical engineering and fabrication 99,99% 1998 292.751 PT Timah Eksplomin (TE) Indonesia Jasa konsultasi dan penelitian pertambangan/Mining consulting and research services 99,98% 1998 122.161 PT Timah Investasi Mineral (TIM) Indonesia Pertambangan mineral diluar timah dan pemasaran batubara/ Exploration and mining of non-tin minerals and coal marketing 99,90% 1996 322.941 Kepemilikan tidak langsung melalui anak perusahaan/ Indirect ownership through subsidiaries PT Tanjung Alam Jaya (TAJ) melalui/through TIM dan/and TT Indonesia Pertambangan batubara/ Coal mining 99,95% 1998 278.474 PT Kutaraja Tembaga Raya (KTR) - melalui/through TIM Indonesia Eksplorasi mineral/ Mineral exploration (Kegiatan usaha telah dihentikan/ ceased operations) 100,00% 1997 3 DAK - melalui/through TI Indonesia Jasa perbengkelan, galangan kapal dan transportasi/ Workshop services, shipping dockyard, and transportation 10,00% 1996 224.203 TT - melalui/through TIM Indonesia Pertambangan timah dan mineral lainnya/ Tin and other mineral mining. 0,01% 1998 6.131.997 TI - melalui/through TIM Indonesia Jasa rekayasa teknik dan fabrikasi/ Mechanical engineering and fabrication 0,01% 1998 292.751 TE - melalui/through TIM Indonesia Jasa konsultasi dan penelitian pertambangan/Mining consulting and research services 0,02% 1998 122.161 -9- PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Penyertaan Perusahaan pada Indometal Corporation, perusahaan yang berkedudukan di Amerika Serikat, dilakukan pada tanggal 1 Pebruari 1968. IC berfungsi sebagai agen penjualan timah di wilayah Amerika Serikat dan Kanada. IC telah memulai kegiatan usaha komersial sejak tanggal 1 Pebruari 1968. Sejak tanggal 31 Desember 2000, kegiatan usaha IC telah dihentikan. Sejak saat itu fungsi penjualan telah dialihkan kepada Perusahaan dan Indometal (London) Limited. c. d. The Company’s investment in Indometal Corporation, a company incorporated in the United States, was made on February 1, 1968. IC was responsible for marketing and selling tin throughout the United States and Canada. IC commenced its commercial operations on February 1, 1968. Since December 31, 2000, IC ceased its operations. The marketing function has now been transferred to the Company and Indometal (London) Limited. Penawaran Umum Saham Perusahaan c. Public Offering of Shares of the Company Pada tanggal 27 September 1995, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam - LK) melalui suratnya No. S-1246/PM/1995 untuk melakukan penawaran umum atas 176.155.000 saham Seri B dan Global Depositary Receipts (GDR) milik Perusahaan. On September 27, 1995, the Company obtained approval from the Capital Market Supervisory Board (Bapepam - LK) through its letter No. S-1246/PM/1995 to conduct a public offering of the Company's 176,155,000 B Class shares and Global Depositary Receipts (GDR). Terhitung mulai tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan melakukan penghentian pencatatan atas GDR milik Perusahaan di Bursa Saham London. Penghentian pencatatan tersebut dilakukan mengingat jumlah GDR yang beredar semakin kecil dan tidak likuid. Effective on October 12, 2006, the Company delisted its GDR on the London Stock Exchange. The listing cancellation was due to lack of outstanding GDRs and GDRs becoming not liquid. Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.033.020.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. As of December 31, 2009, all of the Company’s shares totaling of 5,033,020,000 shares have been listed on the Indonesia Stock Exhange Kuasa Pertambangan d. Mining Rights Timah Tin Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki hak penambangan timah yang disebut Kuasa Pertambangan (KP) seluas 519.325 untuk tahun 2009 dan 522.460 ha untuk tahun 2008 dengan rincian sebagai berikut: As of December 31, 2009, the Company and its subsidiaries own concession right of tins (Kuasa Pertambangan/KP). The concession area includes 519,325 ha in 2009 and 522,460 ha in 2008 with the following details: Luas Wilayah (ha)/Area (ha) Lokasi/Location Jumlah KP/ Number of KPs Bangka Belitung Karimun/Kundur/Singkep Darat/ Onshore Laut/ Offshore Jumlah/ Total 82 20 8 273.124 57.540 200 113.061 30.075 45.325 386.185 87.615 45.525 110 330.864 188.461 519.325 KP akan jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2027. KPs are valid until 2010 to 2027. Berdasarkan analisis geologis internal Perusahaan dan laporan validasi cadangan yang dilakukan oleh konsultan independen pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, cadangan terbukti dan tereka masing-masing mencapai 347.502 ton dan 276.147 ton. Based on an analysis made by the Company’s internal geologists and reserve validation report by an independent consultant, the proved and probable tin reserves at December 31, 2009 and 2008 were 347,502 tonnes and 276,147 tonnes, respectively. - 10 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan e. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Selain Penambangan timah, perusahaan juga bergerak dalam penambangan batubara dan eksplorasi aspal seperti yang dijelaskan di bawah ini : In addition to tin mining, the Company and its subsidiaries are engaged in coal mining and asphalt exploration activities as explained below: Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Coal Contract of Work (PKP2B) PT Tanjung Alam Jaya, anak perusahaan memiliki PKP2B seluas 9.721 ha di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 2011. PT Tanjung Alam Jaya, a subsidiary obtained PKP2B covering 9,721 ha in Banjar Regency, South Kalimantan. The contract is valid through 2011. Aspal Asphalt Pada tanggal 12 Desember 2005, Perusahaan memperoleh KP eksploitasi aspal seluas 50 ha di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. KP ini berlaku sampai tahun 2015. On December 12, 2005, the Company obtained asphalt exploitation Mining Rights covering 50 ha in Buton Regency, South East Sulawesi. This right is valid through 2015. Nikel Nickel Pada tanggal 24 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh KP eksplorasi nikel seluas 300 ha di daerah Kabanea, Sulawesi Tenggara. KP ini berlaku sampai dengan tahun 2012. On November 24, 2007, the Company obtained nickel exploration Mining Rights covering 300 ha in Kabanea, South East Sulawesi. This right is valid through 2012. Kewajiban Kuasa Pertambangan dan PKP2B e. Kewajiban keuangan berikut di bawah ini harus dibayarkan ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral berlaku untuk pemegang KP dan PKP2B sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1165K/844/ M/PE/1992 dan No. 1166K/ 844/M/PE/1992 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 31 Juli 2003: Obligations Under Mining Rights and Coal Contract of Work The following financial obligations are payable to the Department of Energy and Mineral Resources, applicable to the holders of mining rights and contract of work as stipulated in decrees of the Minister of Mines and Energy No. 1165K/844/M/PE/1992 and No. 1166K/ 844/M/PE/1992 and Government Regulation No. 45 dated July 31, 2003: Timah Tin • Membayar iuran royalti sebesar 3% atas penjualan logam timah. • Pay a royalty of 3% of tin metal sales. • Sebagai pemegang KP eksplorasi membayar sumbangan wajib sebesar Rp 200 (satuan penuh)/ha per tahun. • As the holder of the exploration mining rights, pay a fixed contribution of Rp 200 (full amount)/ha per year. • Sebagai pemegang perpanjangan pertama dan kedua KP eksplorasi diharuskan membayar iuran tetap sebesar Rp 5.000 dan Rp 7.000 (satuan penuh)/ha per tahun. • As the holder of the first and second extension of exploration mining rights, pay a deadrent of Rp 5,000 and Rp 7,000 (full amount)/ha per year. • Sebagai pemegang KP eksploitasi membayar iuran tetap sebesar Rp 25.000 (satuan penuh)/ ha per tahun. • As the holder of the exploitation mining rights, pay a deadrent of Rp 25,000 (full amount)/ha per year. - 11 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan 2. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Batubara dan aspal Coal and asphalt • Sebagai pemegang PKP2B membayar bagian kepada pemerintah sebesar 13,5% dari hasil produksi secara tunai atas harga FOB (Free On Board) atau pada harga saat loading terakhir kontraktor di wilayah perjanjian (“at sale point”). • As the holder of PKP2B, pay a contribution at 13.5% of the coal produced, in cash amount at FOB (Free On Board) or at the price of the Contractor’s final load out at the Agreement Area (“at sale point”). • Sebagai pemegang PKP2B membayar iuran tetap sebesar US$ 3 (dalam satuan penuh)/ha per tahun. • As the holder of PKP2B, pay a deadrent of US$ 3 (in full amount)/ha per year. • Sebagai pemegang KP eksploitasi aspal membayar iuran tetap sebesar Rp 25.000 (dalam satuan penuh)/ha per tahun. • As the holder of asphalt exploitation mining rights, pay a deadrent of Rp 25,000 (in full amount)/ha per year. Nikel Nickel • • Sebagai pemegang KP eksploitasi membayar iuran tetap sebesar Rp 25.000 (satuan penuh)/ha per tahun. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK DAN ISAK) REVISI a. b. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan 2. As the holder of the exploitation mining rights, pay a deadrent of Rp 25,000 (full amount)/ha per year. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK) a. Standard effective in the current period Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan. In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories. Perubahan mendasar pada standar ini antara lain mengenai persyaratan untuk menggunakan formula biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan untuk pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dengan jumlah yang dibayarkan, diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan. The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing. Manajemen telah menentukan bahwa penerapan standar ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tapi mungkin mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang. Management has determined that the adoption of this standard has no significant impact to the Company’s consolidated financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements. Standar ini telah diterbitkan diterapkan pada periode berjalan i. tetapi belum current period Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: • • b. Standards in issue not yet adopted in the PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan - 12 - i. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010: • • PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan • ii. • PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: • • 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi • PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi • PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan • • • • • • • • Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement ii. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: • PSAK • c. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued • • • • • c. PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) in issue not yet adopted ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: • • • • • • ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi. - 13 - • • • • ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers Management is evaluating the effects of these standards on the consolidated financial statements. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 3. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Consolidated Financial Statements Presentation Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. b. Prinsip Konsolidasi Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority's share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation. - 14 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan c. d. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Transaksi, Saldo dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions, Balances and Translation Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali Indometal Corporation (IC) dan Indometal (London) Limited (IL), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except Indometal Corporation (IC) and Indometal (London) Limited (IL), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rate of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Pembukuan IC dan IL diselenggarakan masingmasing dalam Dollar Amerika Serikat dan Poundsterling. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban IC dan IL pada tanggal neraca dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun ”Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan”. The books of accounts of IC and IL are maintained in US Dollar and Poundsterling, respectively. For consolidation purposes, assets and liabilities of IC and IL at balance sheet date are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. Resulting translation adjustments are shown as part of equity in account “Foreign currency translation adjustments”. Transaksi dengan Pihak-pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah : mempunyai hubungan d. Transactions with Related Parties Related parties consist of the following: 1) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 1) companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies; 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan); 3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company); - 15 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. 5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Penggunaan Estimasi All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. e. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. f. The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates. f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. g. Investasi Use of Estimates Investment Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia Investments in equity securities with readily determinable fair values Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan. Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Gains and losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations. - 16 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan h. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara yang jatuh temponya kurang dari satu tahun disajikan sebagai investasi sementara. Securities available-for-sale held temporarily with terms of less than one year are presented as temporary investments. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Cost of securities sold is determined using the weighted average method. Investasi pada perusahaan asosiasi Investments in associated companies Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee. Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. The results and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company interest in those associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments. Perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Change of equity in associated companies Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. Changes in the value of investments due to changes in the equity of associated companies arising from capital transactions of such associated companies with other parties are recognized in equity as Difference Due to Change in Equity of Associate, and recognized as income or expenses in the period the investments are disposed of. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu h. Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun. i. Persediaan Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. i. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. - 17 - Allowance for Doubtful Accounts Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan j. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Biaya Dibayar Dimuka j. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. k. Properti Investasi Investment Properties Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai. Investment properties are properties (land or a building – or part of a building – or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both. Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari bangunan selama 20 tahun. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the building for 20 years. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Aset Tetap l. Property, Plant and Equipment Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed using the following methods and estimated useful lives of the assets: Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan ekplorasi, penambangan, dan produksi Peralatan pengangkutan Peralatan kantor dan perumahan Metode Penyusutan Tahun/ Years Depreciation Method Garis lurus Saldo menurun ganda 20 4-8 Straight-line Double declining Saldo menurun ganda Saldo menurun ganda Saldo menurun ganda 4-8 4-8 8 Double declining Double declining Double declining Buildings Machinery and installation Exploration, mining, and production equipment Transportation equipment Office and housing equipment Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation methods are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan asset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. - 18 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. m. Penurunan Nilai Aset Construction in progress is stated at cost and is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use. m. Impairment of an Asset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. n. o. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. n. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. o. Beban Tangguhan Biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dan yang diperkirakan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode tertentu sebagai berikut: Jenis Biaya yang Ditangguhkan Biaya perolehan konsesi pertambangan batubara (PKP2B) Aset pertambangan p. Leases Tarif Amortisasi (%) Deferred Costs Significant expense considered to have a benefit of more than one year, are deferred and amortized by applying the following methods: Amortization Rates (%) Persentase produksi terhadap cadangan Percentage of production to reserve Garis lurus selama umur tambang Straight- line over the life of mine p. Biaya eksplorasi dan evaluasi tangguhan Biaya yang timbul dari kegiatan eksplorasi dan evaluasi di suatu area of interest dibebankan pada periode berjalan, kecuali apabila biaya tersebut dapat ditangguhkan ketika izin untuk melaksanakan aktivitas eksplorasi dan pertambangan dalam area of interest masih berlaku dan memenuhi salah satu dari kondisikondisi di bawah ini: - 19 - Type of Deferred Costs Acquisition costs of coal mining rights (PKP2B) Mining properties Deferred exploration and evaluation costs Costs incurred in connection with exploration and evaluation activities in an area of interest are expensed in the current period, except that such costs may be deferred when permit to conduct exploration and mining activities in the area of interest is still valid and provided that one of the following conditions is met: PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan q. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued • Izin untuk melaksanakan eksplorasi di area of interest masih berlaku, kegiatan eksplorasi yang signifikan atas suatu area of interest masih berlangsung, dan penetapan mengenai ditemukannya cadangan yang dapat dieksploitasi secara komersial belum dapat dilakukan. • Significant exploration activities in the area of interest are still in progress, and a determination cannot be made yet as to whether the exploration will result in the discovery of commercially exploitable reserves. • Biaya tersebut diperkirakan dapat pulih melalui produksi cadangan terbukti atau melalui penjualan hak pertambangan. • Such costs are expected to be recovered through the production of proved reserves or through the sale of mining rights. Biaya eksplorasi dan evaluasi yang terkait dengan kegiatan yang berhasil, dikapitalisasi dan diamortisasi pada saat eksploitasi dimulai dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran umur cadangan. Sisa umur cadangan tidak boleh melebihi periode ekploitasi yang ditentukan dalam kontrak. Exploration and evaluation costs relating to successful areas of interest are capitalised and amortised upon commencement of exploitation applying the straight-line method over the estimated resource life. The remaining resource life may not exceed the period of exploitation set by the contract. Evaluasi atas nilai tercatat biaya eksplorasi yang ditangguhkan dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi dengan cara membandingkan saldo buku dengan nilai tunai bersih arus kas dari perkiraan produksi selama sisa umur cadangan. Apabila nilai perkiraan produksi lebih rendah dari nilai tercatat biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan, maka selisihnya dibebankan pada tahun berjalan. Evaluation of the deferred exploration cost is conducted at the end of the accounting period by comparing the carrying amount with the expected net cash flow from production over the estimated resource life. When the estimated production value is lower than the carrying amount, the difference is charge to current year income. Pada saat cadangan terbukti diketahui dan pengembangan dimulai, biaya pengembangan yang timbul dikapitalisasi dan diklasifikasi sebagai bagian dari peralatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi pada aset tetap. When proved reserves are determined and development is sanctioned, development expenditure incurred is capitalized and classified as part of exploration, mining and production equipment under property, plant and equipment. q. Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan Beban yang dikeluarkan sehubungan dengan program rehabilitasi lingkungan dan tanah yang dilakukan selama operasi penambangan dibebankan dalam beban produksi pada saat terjadinya. Taksiran beban penutupan tambang, termasuk rehabilitasi area penambangan dan perawatan jangka panjang, dibebankan dalam beban produksi selama taksiran umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus. r. Expenditures relating to environmental and land rehabilitation programmes undertaken during mine operations are charged to production expenses as incurred. Estimated post mine closure costs, including site rehabilitation and long-term treatment costs, are charged to production expenses over the estimated life of the mine on a straight-line basis. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provision for Environmental Rehabilitation Costs Revenue and Expense Recognition Penjualan Barang Sale of Goods Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied: • Perusahaan dan anak perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; • The Company and subsidiaries have transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; • Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; • The Company and subsidiaries retain neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold; - 20 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued • Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; • The amount of revenue can be measured reliably; • Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berkaitan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan anak perusahaan tersebut; dan • It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company and subsidiaries; and • Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. • The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably. Penjualan Jasa Rendering of Services Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak Revenue from contract to provide services is recognized by reference to the percentage of completion of the contract. Kontrak Konstruksi Construction Contracts Pendapatan dari kontrak konstruksi jangka panjang diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian ketika hasil dari kontrak konstruksi dapat diukur dengan handal. Persentase penyelesaian diestimasi berdasarkan perbandingan antara beban yang terjadi sampai dengan tanggal neraca dengan taksiran jumlah bebannya. Revenue from long-term construction contracts is recognised by applying the percentage of completion method of accounting when the outcome of the construction contracts can be estimated reliably. Percentage of completion is estimated based on the ratio of cost incurred to date to total estimated cost. Apabila hasil dari kontrak konstruksi tidak dapat diukur dengan handal, pendapatan diakui sebesar biaya kontrak yang timbul yang dapat dipulihkan. Biaya kontrak diakui sebagai expense pada periode dimana terjadinya. When the outcome of a construction contract cannot be measured reliably, revenue is recognized to the extent of contract cost incurred that is probable to be recoverable. Contract costs are recognized as expense in the period in with they are incurred. Kerugian yang terjadi, jika ada, atas kontrak dalam penyelesaian dibebankan segera setelah kerugian tersebut ditentukan. s. Losses, if any, on contract work in progress are expensed as soon as such a loss is determined. Pendapatan Bunga Interest Income Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate. Beban Expenses Beban diakui berdasarkan basis akrual. Expenses are recognized based on accrual basis. s. Imbalan Pasca Kerja Post-Employment Benefits Program Pensiun Pension Plan Perusahaan dan anak perusahaan memiliki berbagai program pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku sehubungan dengan ketenagakerjaan atau kebijakan yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Program-program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada perusahaan asuransi atau pengelola dana. The Company and its subsidiaries have various pension schemes in accordance with prevailing labor-related laws and regulations or their policies. The schemes are generally funded through payments to insurance companies or trustee administered funds. - 21 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan t. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan Mulai tahun 1996, Perusahaan dan anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi persyaratan. Iuran yang dibayarkan diakui sebagai beban pada periode berjalan. Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aset yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang timbul dari pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya. Starting 1996, the Company and its subsidiaries provide defined contribution pension plan covering all their local permanent employees. The Company and its subsidiaries contributions are recorded as expenses when incurred. The Company and its subsidiaries will have no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees benefits relating to employee service in the current and prior periods. Program Pensiun Imbalan Pasti Defined Benefit Pension Plan Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan pasti menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan dan anak perusahaan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. The cost of providing defined postemployment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries’ defined benefit obligations are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Other Post-Employment Benefits Perusahaan dan anak perusahaan memberikan imbalan kesehatan pascakerja untuk para karyawan yang telah pensiun. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. The Company and its subsidiaries provides post-retirement healthcare benefits to their retirees. The entitlement to these benefits is usually based on the employee remaining in service up to retirement age and the completion of a minimum service period. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar to defined benefit pension plans. t. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. - 22 - Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan u. v. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. u. Laba per Saham Earnings per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi dengan ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share is computed by dividing consolidated net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang dilutif. The Company and its subsidiary did not calculate diluted earnings per share since there are no dilutive potential ordinary shares. v. Instrumen Derivatif Derivative Instruments Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan dalam bentuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang untuk mengelola eksposur atas risiko tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing. The Company and subsidiaries use derivative financial instruments in the form of foreign exchange forward contracts to manage its exposure to foreign exchange rate risk. Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap eksposur risiko nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi. Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings. - 23 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi. w. Informasi Segmen Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings. w. Segment Information Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services that is subject to risks and returns that are different from those of other segments. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products and services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of other economic environments. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmensegmen tersebut. Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to those segments. - 24 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 4. 4. KAS DAN SETARA KAS 2009 Kas Bank Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank NA, Cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Century Tbk PT Bank DBS Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank NA, Cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia Pounds Sterling Lloyds TSB Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah kas di bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Bangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah deposito berjangka Dikurangi kas yang dibatasi penggunaannya: Deposito berjangka - Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 17) Jumlah 2008 4.640 3.410 17.474 7.357 918 201 36 5 - 1.943 28.758 270 798 54 8 4 1 1 48.020 45.473 45.348 20.085 125 49 - 137.301 20.533 9.304 206 146 60 29 402 341 - 185.834 199.416 82.800 80.000 34.875 1.000 40.500 16.424 1.000 103.400 75.200 - 54.750 145.088 377.275 257.762 65.800 - 501.949 460.588 Tingkat bunga yang berlaku adalah sebagai berikut: Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank NA, Jakarta branch Deutsche Bank AG, Jakarta branch PT Bank Mega Tbk PT Bank Century Tbk PT Bank DBS Indonesia US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank NA, Jakarta branch Deutsche Bank AG, Jakarta branch PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia Pounds Sterling Lloyds TSB Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total cash in banks Time deposits Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Bangka US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total time deposits Less restricted cash: Time deposit - US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 17) Total The applicable interest rates are as follows: 2009 Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008 6% - 7% 1% - 3,75% Jangka waktu deposito di atas adalah 3 bulan atau kurang. - 25 - 7% - 14% 3,5% - 8% Time deposits Rupiah U.S. Dollar The above time deposits have terms of 3 months or less. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 5. 5. INVESTASI SEMENTARA 2009 2008 Efek yang tersedia untuk dijual Penempatan pada efek Biaya perolehan Kerugian belum direalisasi 1.334 (120) 1.334 (473) Nilai pasar 1.214 861 Nilai saham dinilai berdasarkan nilai pasar yang di perdagangkan pada Bursa Efek Indonesia. 6. TEMPORARY INVESTMENTS a. Berdasarkan lini usaha: Market value The value of shares is based on price quoted from the Indonesian Stock Exchange. 6. PIUTANG USAHA DARI PIHAK KETIGA Available-for-sale securities Equity securities Costs Unrealized loss TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD PARTIES a. By business line: 2009 2008 137.790 9.970 9.456 9.139 100.790 3.536 1.381 - 1.035 1.032 410 - 1.622 872 1.280 172 168.832 109.653 300.780 29.370 18.963 322.487 21.833 3.030 349.113 347.350 Jumlah piutang usaha Penyisihan piutang ragu-ragu 517.945 (47.543) 457.003 (33.665) Total trade accounts receivable Allowance for doubtful accounts Bersih 470.402 423.338 Net Pelanggan dalam negeri Penjualan batubara Jasa dok dan perkapalan Logam timah Penjualan aspal Jasa konstruksi, listrik, dan perbengkelan Penjualan pasir Jasa eksplorasi Penjualan bijih besi Jumlah Pelanggan luar negeri Logam timah Jasa pengerukan dan penimbunan Penjualan batubara Jumlah b. Berdasarkan umur: Local debtors Coal sales Docking and shipyard services Tin metal Asphalt sales Construction, electrical, and workshop services Sand sales Exploration services Iron ore sales Total Foreign debtors Tin metal Dredging and reclamation Coal sales Total b. By age category: 2009 2008 Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 30 - 90 hari Lebih dari 90 hari 283.785 87.551 105.162 20.843 108.155 254.111 69.716 45.625 Not yet due Over due 1 - 30 days 30 - 90 days More than 90 days Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 517.945 (47.543) 457.003 (33.665) Total Allowance for doubtful accounts Bersih 470.402 423.338 Net - 26 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued c. Berdasarkan mata uang dan pelanggan: Dollar AS PT Kalimantan Prima Persada Indelberg Trading & Service PTE Ltd Sempra Metals Toyota Tsusho Corporation Cookson Electronic Mitsubishi Shoji Light Metal Corporation Traxys France SAS Arcellormittal Sourcing SCA Pan Light Corporation Wilhelm Grillo Hondelsgesellsscaft GmbH Arcellor Espana, S.A Daewo International Corp Westmetal GMBH & Co. KG Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10.000) Jumlah Rupiah c. By currency and debtors: 2009 2008 126.652 50.665 36.629 35.836 25.936 23.015 20.135 18.060 17.963 17.641 58.470 47.222 24.885 16.778 105.876 33.216 11.503 32.345 3.460 2.939 - 11.924 11.503 21.267 10.626 144.577 45.928 505.867 449.184 12.078 7.819 Total Rupiah Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 517.945 (47.543) 457.003 (33.665) Total Allowance for doubtful accounts Bersih 470.402 423.338 Net Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu: Changes in accounts: 2009 7. US Dollar PT Kalimantan Prima Persada Indelberg Trading & Service PTE Ltd Sempra Metals Toyota Tsusho Corporation Cookson Electronic Mitsubishi Shoji Light Metal Corporation Traxys France SAS Arcellormittal Sourcing SCA Pan Light Corporation Wilhelm Grillo Hondelsgesellsscaft GmbH Arcellor Espana, S.A Daewo International Corp Westmetal GMBH & Co. KG Others (each less than Rp 10,000) the allowance for doubtful 2008 Saldo awal Penambahan Pemulihan 33.665 16.991 (3.113) 19.671 14.554 (560) Beginning balance Additions Reversal Saldo akhir 47.543 33.665 Ending balance Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risks in third party receivables. 7. PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 2009 Bagian lancar: PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) Karyawan PT Konstruktor Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 4.000) Jumlah OTHER ACCOUNTS THIRD PARTIES RECEIVABLE 2008 55.535 7.957 4.708 7.493 3.013 12.423 13.488 80.623 23.994 - 27 - Current portion: PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) Employees PT Konstruktor Others (each less than Rp 4,000) Total FROM PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 2009 Jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar: PT Sarana Karya (Persero) Jig Karyawan Lain-lain Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal tahun Penambahan - bersih Jumlah 8. 2008 28.560 3.748 2.270 6.526 17.860 3.555 2.449 9.982 41.104 (19.501) 33.846 (19.501) 21.603 14.345 19.501 - 10.350 9.151 19.501 19.501 Long-term portion: PT Sarana Karya (Persero) Jig Employees Others Total Allowance for doubtful accounts Total Changes in allowance for doubtful accounts Beginning of year Additions - net Total Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kerugian akibat piutang tidak tertagih. Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to anticipate uncollectible receivable. Piutang lain-lain dari PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan piutang perjanjian kerjasama dalam rangka membangun Chemical Tanker Hull 242 antara DAK dan PAL. Other accounts receivable from PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) as of December 31, 2009 represents receivables from a cooperation agreement to build Chemical Tanker Hull 242 between DAK and PAL. Piutang lain-lain dari PT Sarana Karya (Persero) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan piutang proyek kerjasama (Catatan 40) untuk menghasilkan aspal Buton. Other accounts receivable from PT Sarana Karya (Persero) as of December 31, 2009, represents receivables from a cooperation project (Note 40) to produce Buton asphalt. Piutang jig dan piutang lain-lain merupakan piutang atas penjualan alat tambang kepada kontraktor tambang darat (mitra) dan piutang atas penjualan produk sampingan. Jig and other receivables represent receivables arising from sales of mining equipment to onshore mining contractors and receivables from sale of by-products. Piutang dari karyawan timbul sehubungan dengan penyediaan dana oleh Perusahaan kepada karyawan untuk fasilitas perumahan, kendaraan, dan pendidikan. Karyawan akan membayar kembali pinjaman tersebut melalui pemotongan gaji bulanan. The receivables from employees represent receivables arising from funds provided by the Company to employee for housing, vehicles, and education. The employees will repay the loans through monthly salary deductions. 8. PERSEDIAAN 2009 Persediaan Lancar: Timah Bahan baku (bijih timah) Barang dalam proses Barang jadi (logam timah) Barang jadi (tin solder ) INVENTORIES 2008 241.493 849.973 390.647 26.023 674.187 1.100.222 999.652 - 1.508.136 2.774.061 670 50.385 1.269 374.364 5.031 69.238 351.273 Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 1.934.824 3.199.603 Bersih 1.909.219 Jumlah Aspal Batubara Pasir Barang gudang (25.605) - 28 - (26.150) 3.173.453 Current Inventories: Tin Raw materials (tin ore) Work in process Finished goods (tin metal) Finished goods (tin solder) Total Asphalt Coal Gravel Pack Sand Warehouse inventories Total Allowance for decline in value of inventories Net PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 2009 2008 Persediaan tidak lancar: Barang dalam proses - timah Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan: Saldo awal tahun Penambahan (pemulihan) Saldo akhir tahun 283.021 26.150 (545) 26.224 (74) 25.605 26.150 Non current inventories Work in process - tin Changes in allowance for decline in value: Balance at beginning of year Addition (reversal) Balance at end of year barang barang bahwa adalah Allowance for decline in value of inventories was provided for warehouse inventories. Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate. Persediaan barang dalam proses yang akan dilebur Iebih dari satu tahun ke depan, diklasifikasikan sebagai persediaan tidak lancar. Work in process which will be settled in more than one year is classified as non-current inventory. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan timah, aspal dan batubara tidak diasuransikan karena manajemen berkeyakinan bahwa beban yang akan dikeluarkan untuk mengasuransikan persediaan ini akan melampaui manfaat yang akan diterima. Manajemen menyadari adanya risiko yang terkait sehubungan dengan tidak diasuransikannya persediaan timah, aspal dan batubara. Persediaan barang gudang telah diasuransikan melalui polis asuransi mining all risk dengan nilai pertanggungan Rp 31.200 dan Rp 15.100 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai. At December 31, 2009 and 2008, tin, asphalt and coal inventories were not insured as management believes that the cost for insuring these inventories exceeds its benefits. Management is aware of the risks associated with not insuring tin, asphalt and coal inventories. The warehouse inventories have been insured under a mining all risk policy with total sum insured of Rp 31,200 and Rp 15,100 as of December 31, 2009 and 2008 and management believes that the insurance coverage is adequate. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan melakukan pembelian bijih timah yang signifikan dari para penambang lokal (Mitra). Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memenuhi komitmen penjualan dimasa yang akan datang, manajemen mulai melakukan upaya-upaya penataan serta pengamanan penambangan bijih timah melalui block system disamping upaya peningkatan kapasitas penambangan bijih timah. In 2009 and 2008, the Company had significant purchases of raw materials (tin ore) from the local miners (Mitra). Accordingly, to meet future sales commitments, management is currently organizing and securing tin ore mining through a block system in addition to increase the Company’s tin ore mining capacity. Penyisihan merupakan gudang. penyisihan cukup. 9. - penurunan nilai persediaan penyisihan keusangan untuk Manajemen berkeyakinan penurunan nilai persediaan PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES 2009 2008 Pajak Penghasilan badan - Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - bersih 7.075 2.126 165.888 10.806 12.822 148.474 Corporate income tax - the Company Income tax Article 23/26 Value Added Tax (VAT) - net Jumlah 175.089 172.102 Total Perusahaan The Company Pada tanggal 18 Mei 2009, perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2007 sejumlah Rp 5.504. On May 18, 2009, the Company received Tax Assesment Letter confirming the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2007 amounting to Rp 5,504. - 29 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan 10. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued PT Tambang Timah (TT) PT Tambang Timah (TT) Pada tanggal 10 Pebruari 2009, TT menerima SKPLB atas PPN untuk masa pajak Desember 2007 sejumlah Rp 6.604 dari sejumlah Rp 7.564 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. On February 10, 2009, TT received Tax Assessment Letter confirming the overpayment of VAT for the period of December 2007 amounting to Rp 6,604 from the total amount of Rp 7,564 which were claimed in tax return. Pada tanggal 5 Agustus 2009, TT menerima SKPLB atas PPN Untuk masa pajak April dan Mei 2008 sejumlah Rp 18.113 dari sejumlah Rp 20.693 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. On August 5, 2009, TT received several Tax Assessment Letters confirming the overpayment of VAT for the period of April and May 2008 amounting to Rp 18,113 from the total amount of Rp 20,693 which were claimed in tax returns. Pada tanggal 8 September 2009, TT menerima SKPLB atas PPN Untuk masa pajak Juni 2008 sejumlah Rp 5.748 dari sejumlah Rp 5.928 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. On September 8, 2009, TT received Tax Assessment Letter confirming the overpayment of VAT for the period of June 2008 amounting to Rp 5,748 from the total amount of Rp 5,928 which were claimed in tax return. Pada tanggal 2 Nopember 2009, TT menerima SKPLB atas PPN untuk masa pajak Juli dan agustus 2008 sejumlah Rp 20.868 dari sejumlah Rp 21.490 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. On November 2, 2009, TT received several Tax Assessment Letters confirming the overpayment of VAT for the period of July and August 2008 amounting to Rp 20,868 from the the total amount of Rp 21,490 which were claimed in tax returns. Pada tanggal 22 Desember 2009, TT menerima SKPLB atas PPN untuk masa pajak September dan Oktober 2008 sejumlah Rp 22.223 dari sejumlah Rp 23.133 yang diklaim dalam Surat Pemberitahuan Pajak. On December 22, 2009, TT received several Tax Assessments Letter confirming the overpayment of VAT for the period of September and October 2008 amounting to Rp 22,223 from the the total amount of Rp 23,133 which were claimed in tax returns. PT Timah Eksplomin (TE) PT Timah Eksplomin (TE) Pada tanggal 29 Mei 2009, TE menerima SKPLB atas PPh Badan sejumlah Rp 110 untuk tahun pajak 2007. On May 29, 2009, TE received tax assessment letter confirming an overpayment of corporate income tax amounting to Rp 110 for fiscal year 2007. Selisih antara pengembalian pajak yang diterima dengan jumlah yang sebelumnya dicatat dibebankan langsung ke tahun berjalan. Differences on the tax refunds received and the amounts initially recorded are directly charged to operations in the current year. 10. ASET LANCAR LAIN-LAIN 2009 OTHER CURRENT ASSETS 2008 Uang muka pembelian Lain-lain 25.652 14.527 41.070 10.500 Advance payments Others Jumlah 40.179 51.570 Total - 30 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 11. 11. PIUTANG LAIN-LAIN PADA PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA YANG 2009 Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM) Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih 12. OTHER ACCOUNTS RELATED PARTIES RECEIVABLE FROM 2008 1.849 359 608 3.662 2.208 (1.364) 4.270 (1.364) 844 2.906 Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM) Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Total Allowance for doubtful accounts Net KKMM KKMM Piutang kepada KKMM merupakan tagihan sehubungan dengan dana yang diberikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan kepada KKMM untuk pembelian bijih timah dan pembayaran dimuka untuk kegiatan operasional KKMM. The receivables from KKMM represent receivables arising from funds provided by the Company and its subsidiaries to KKMM for the procurement of tin ore and advance payments for KKMM’s operation. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai. Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate. KJUB KJUB Piutang kepada KJUB merupakan tagihan sehubungan dengan dana yang diberikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan kepada KJUB untuk pembelian bijih timah. The receivables from KJUB represent receivables arising from funds provided by the Company and its subsidiaries to KJUB for the procurement of tin ore. 12. INVESTASI SAHAM Tempat kedudukan/ Domicile Metode ekuitas PT Koba Tin PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri INVESTMENTS IN SHARES OF STOCKS Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 2009 2008 2009 2008 Bangka 25,00 25,00 35.270 71.524 Jakarta 29,52 29,30 90.000 60.000 125.270 131.524 Jumlah Equity method PT Koba Tin PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Total PT. Koba Tin PT. Koba Tin Mutasi investasi dengan metode ekuitas: Changes in investment under equity method: 2009 PT Koba Tin Saldo awal tahun Selisih transaksi perubahan ekuitas (Catatan 42) Bagian (rugi) laba perusahaan asosiasi Dividen Penyesuaian translasi mata uang asing Saldo akhir tahun Penyisihan kerugian penurunan nilai Nilai Investasi Bersih 2008 (4.576) (16.300) (15.378) PT Koba Tin Balance at beginning of year Difference due to change in equity 3.354 (Note 42) 7.952 Equity in net (loss) income of an associate (10.466) Dividends 21.153 Translation adjustment 112.167 (76.897) 148.421 Balance at end of year (76.897) Allowance for decline in value 148.421 35.270 - 31 - 126.428 71.524 Net Investment PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Analisis mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2009 Analysis of changes in the provision for losses in diminution in value of investments in associates during the year is as follows: 2008 Saldo awal Penambahan 76.897 - 60.568 16.329 Beginning balance Additional Jumlah 76.897 76.897 Total Penyisihan tersebut untuk penyertaan Perusahaan di PT Koba Tin. This provision is in relation to the Company’s investment in PT Koba Tin. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan pada tanggal 31 Desember 2009 telah memadai. Management believes that the provision for losses in diminution in value of investments at December 31, 2009 is adequate. PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) Perusahaan memiliki 20% saham AJTM, sebuah perusahaan asuransi jiwa, dari Yayasan Pensiun Timah pada tahun 1997. The Company acquired 20% of the shares of AJTM, a life insurance company, from Yayasan Pensiun Timah in 1997. Pada tanggal 29 Januari 2008 berdasarkan rencana penyehatan keuangan AJTM yang telah disetujui oleh Departemen Keuangan dalam surat Departemen Keuangan No. S-588/BL/2008, Perusahaan bersama dengan para pemegang saham AJTM lainnya setuju untuk melakukan penambahan modal dengan tahapan sebagai berikut (bagian Perusahaan saja): On January 29, 2008, in accordance with restructuring plans of AJTM which was approved by the Ministry of Finance in its circular letter No. S-588/BL/2008, the Company along with other shareholders of AJTM, agree to provide the following capital injection (Company’s portion): • Modal tahap I sebesar Rp 30.000 • Modal tahap II sebesar Rp 30.000 • Modal tahap III sebesar Rp 30.000 • • • Jumlah setoran tahap IV akan ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris independen tanggal 31 Desember 2009. The fourth phase of the capital injections, scheduled on April 30, 2010 at the latest, will be based on independent actuarial valuations as at December 31, 2009. Komposisi pemilikan saham Perusahaan atas AJTM meningkatkan menjadi 29,52% setelah setoran tahap III dan akan menjadi 29,59% setelah penyetoran tahap IV. The ownership of the Company in AJTM increased to 29.52 % after the third phase and will increase to 29.59% after the fourth phase of the capital injection. - 32 - Phase I amounting to Rp 30,000 Phase II amounting to Rp 30,000 Phase III amounting to Rp 30,000 PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 13. 13. ASET TETAP 1 Januari 2009/ January 1, 2009 Nilai perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan eksplorasi, penambangan, dan produksi Peralatan pengangkutan Peralatan kantor dan perumahan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan eksplorasi, penambangan, dan produksi Peralatan pengangkutan Peralatan kantor dan perumahan Jumlah Jumlah tercatat Penurunan nilai Jumlah Tercatat - Bersih Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan eksplorasi, penambangan, dan produksi Peralatan pengangkutan Peralatan kantor dan perumahan Jumlah Jumlah tercatat Penurunan nilai Jumlah Tercatat - Bersih Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassification 1.657 262.252 865.625 56.754 5.899 - - 899.938 99.821 87.900 188.527 8.415 16.004 547.814 3.862 2.405.720 634.886 3.862 - 31 Desember 2009/ December 31, 2009 30.472 275.791 58.411 298.623 1.141.416 126.631 (432.894) 1.026.569 104.374 103.904 303.447 - 3.036.744 110.852 551.591 18.048 114.418 - - 128.900 666.009 731.172 76.523 53.407 87.723 14.284 9.758 3.411 - - 815.484 90.807 63.165 1.523.545 244.231 3.411 - 882.175 (2.578) At cost: Land Buildings Machinery and installation Exploration, mining, and production equipment Transportation equipment Office and housing equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings Machinery and installation Exploration, mining, and production equipment Transportation equipment Office and housing equipment 1.764.365 Total 1.272.379 Net book value (2.578) Impairment 879.597 1 Januari 2008/ January 1, 2008 Nilai perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan eksplorasi, penambangan, dan produksi Peralatan pengangkutan Peralatan kantor dan perumahan Aset dalam penyelesaian Penambahan/ Additions PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 1.269.801 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassification 31 Desember 2008/ December 31, 2008 1.657 216.432 649.698 13.500 - - 32.320 215.927 1.657 262.252 865.625 777.932 79.024 56.563 48.738 20.797 31.337 510.042 - 122.006 (370.253) 899.938 99.821 87.900 188.527 1.830.044 575.676 - - 2.405.720 96.484 485.185 14.368 66.406 - - 110.852 551.591 659.225 67.455 44.726 71.947 9.068 8.681 - - 731.172 76.523 53.407 1.353.075 170.470 - - 1.523.545 476.969 882.175 (2.578) Net Carrying Value At cost: Land Buildings Machinery and installation Exploration, mining, and production equipment Transportation equipment Office and housing equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings Machinery and installation Exploration, mining, and production equipment Transportation equipment Office and housing equipment Total Net book value (2.578) Impairment 474.391 879.597 Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Net Carrying Value Depreciation expense is allocated as follows: 2009 2008 Beban pokok penjualan dan biaya langsung Beban usaha - umum dan administrasi (Catatan 31) 228.265 157.865 15.966 12.605 Jumlah 244.231 170.470 - 33 - Cost of sales and direct costs Operating expenses - general and administration (Note 31) Total PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Perusahaan mempunyai tanah seluas 744 ha dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa manfaat antara 1 dan 20 tahun dan dapat diperpanjang. Manajemen meyakini bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah ini karena tanah tersebut diperoleh secara legal dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang cukup. The Company has 744 ha of land with Hak Guna Bangunan (“Land Use Right”) which have remaining useful lives between 1 and 20 years which can be extended. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights as the lands were legally acquired and are supported by evidence of ownership. Aset tetap senilai Rp 300.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (Catatan 17). Property, plant and equipment with a carrying value of Rp 300,000 were used as collateral for bank loan obtained from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (Note 17). Pada tanggal 31 Desember 2009, sarana pengangkutan air yang dimiliki oleh TT dan TI diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 302.885. At December 31, 2009, the water transportation equipments owned by TT and TI were insured with total coverage of Rp 302,885. Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan smelter yang dimiliki oleh TT diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 86.190. At December 31, 2009, buildings and smelter owned by TT were issued with total coverage of Rp 86,190. Jumlah pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 tidak meliputi seluruh aset tetap Perusahaan. Manajemen memahami adanya risiko yang terkait sehubungan dengan aset tetap yang tidak diasuransikan. The insurance coverage as of December 31, 2009 and 2008 does not cover all of the Company and its subsidiaries’ property, plant and equipment. Management is aware of the risk associated to the uninsured property, plant and equipment. Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Persentase penyelesaian/ Percentage of completion 2009 2008 Rekondisi kapal keruk Tanur Peralatan produksi, mesin dan instalasi 90% 90% 90% 90% Bervariasi/varied Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated date of completion 2009 2008 31/12/2010 31/12/2010 160.418 12.189 141.559 13.661 31/12/2010 130.840 33.307 303.447 188.527 Jumlah Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut. 14. PROPERTI INVESTASI - 34 - Total Management has no reason to believe that any events may occur to delay the completion of the construction. 14. Termasuk dalam properti investasi adalah hak atas tanah seluas 176 ha di Kota Legenda, Bekasi diperoleh sebagai pelunasan atas wesel tagih kepada Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Perusahaan berencana untuk mengembangkan tanah ini untuk tujuan komersial melalui kerja sama dengan perusahaan kontraktor pihak ketiga. Hak atas tanah tersebut belum di ubah atas nama Perusahaan. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan, proses kerja sama antara manajemen dan perusahaan kontraktor tersebut sedang berjalan. Reconditioning of dredges Furnace Production equipment machinery and installation INVESTMENT PROPERTIES Investment properties include land rights of 176 ha in Kota Legenda, Bekasi which was acquired as a settlement of promissory notes from Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). The Company plans to develop the land for commercial purposes through a joint cooperation with a third party contractor. The titles of such landrights have not yet been transferred under the Company’s name. As of the date of authorization of the consolidated financial statements, the joint cooperation is still in progress. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 15. 15. BEBAN TANGGUHAN 2009 Akumulasi amortisasi/ Accumulated amortization Nilai perolehan/ At Cost Jumlah tercatat/ Net carrying value Konsesi pertambangan batubara Aset pertambangan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), anak perusahaan 15.345 (12.643) 2.702 30.578 (23.261) 7.317 Jumlah 45.923 (35.904) 10.019 2008 Akumulasi amortisasi/ Accumulated amortization Nilai perolehan/ At Cost Coal mining rights Mining properties PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), subsidiary Total Jumlah tercatat/ Net carrying value Konsesi pertambangan batubara Aset pertambangan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), anak perusahaan 15.345 (12.176) 3.169 30.578 (18.893) 11.685 Coal mining rights Mining properties PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), subsidiary Jumlah 45.923 (31.069) 14.854 Total Beban amortisasi atas biaya yang ditangguhkan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 4.835 dan Rp 6.829 dicatat dalam akun beban lain - lain. 16. DEFERRED COSTS BIAYA EKSPLORASI DITANGGUHKAN DAN EVALUASI Akun ini timbul atas biaya yang ditangguhkan dari kegiatan eksplorasi timah yang telah menemukan cadangan terbukti dan tereka serta kegiatan eksplorasi atas area yang telah berproduksi. 2009 Amounts charged to expense for amortization of deferred costs for 2009 and 2008 amounted to Rp 4,835 and Rp 6,829, respectively, and were recorded as other expenses. 16. DEFERRED EXPLORATION AND EVALUATION COSTS This account represents deferred costs related to tin exploration activities that have resulted in proved and probable reserves and exploration activities which has entered production stages. 2008 Biaya eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang telah menemukan cadangan terbukti dan tereka Bangka Karimun/Kundur Belitung Jumlah Deferred exploration and evaluation costs of succesful exploration activity that have resulted in proved and probable reserves 10.826 88.924 19.524 26.804 64.934 7.839 119.274 99.577 Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan atas area yang telah berproduksi Bangka Karimun/Kundur Belitung Jumlah Akumulasi amortisasi Jumlah Jumlah bersih Bangka Karimun/Kundur Belitung Total Capitalization of deferred exploration and evaluation costs of area of interest which has entered production stage 61.152 10.553 8.412 58.967 10.365 8.412 80.117 (79.262) 77.744 (77.744) 855 - 120.129 99.577 Beban amortisasi yang dibebankan ke beban pokok penjualan pada tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 1.518 dan Rp 278. - 35 - Bangka Karimun/Kundur Belitung Total Accumulated amortization Total Net Amortization charged to costs of goods sold in 2009 and 2008 amounted to Rp 1,518 and Rp 278. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Beban eksplorasi atas kegiatan eksplorasi yang tidak berhasil selama tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 4.325 dan Rp 16.233. 17. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 17. 2009 The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dollar Amerika Serikat - US$ 6.000 ribu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat - US$ 6.850 ribu Jumlah Tingkat bunga per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat Exploration cost charged to expense arising from unsuccessful exploration activities in 2009 and 2008 amounted to Rp 4,325 and Rp 16,233, respectively. SHORT-TERM BANK LOANS 2008 200.000 - 99.928 - 300.000 65.700 64.390 364.318 365.700 7,5% - 13,00% 6,25% 12,75% 8,75% The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah US Dollar - US$ 6,000 thousand PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US Dollar - US$ 6,850 thousand Total Interest rates per annum Rupiah US Dollar Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BOTM) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 300 milyar (satuan penuh). Tingkat bunga yang berlaku adalah SBI+1. Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2010. In 2009, the Company obtained a loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BOTM) with a maximum credit of Rp 300 billion (full amount). Applicable rate is at SBI+1. This facility will expire on August 31, 2010. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap milik Perusahaan senilai Rp 300.000 (Catatan 13). Perjanjian pinjaman ini juga mewajibkan Perusahaan untuk mematuhi beberapa persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas pinjaman ini. The loan is secured by the Company’s property, plant and equipment for a value of Rp 300,000 (Note 13). The loan agreement also requires the Company to comply with certain covenants. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BM) kepada Perusahaan adalah sebagai berikut: The details of loan facilities provided by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BM) to the Company are as follows: a. a. Kredit modal kerja revolving - Rupiah Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja ekspor dari BM dengan fasilitas maksimum pada tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp 500 milyar (satuan penuh). Tingkat bunga yang berlaku pada tahun 2009 dan 2008 adalah 13% dan 12,75%. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2010. - 36 - Revolving working capital loan – Rupiah The Company obtained an export working capital loan from BM with a maximum credit facility of Rp 500 billion (full amount). The applicable interest rates in 2009 and 2008 were 13% and 12.75%. The working capital loan is due on June 28, 2010. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan b. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Kredit modal kerja - mata uang asing b. Working capital loan - foreign currency Perusahaan memperoleh pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang asing dari BM dengan fasilitas maksimum pada tahun 2009 dan 2008 sebesar US$ 50 juta (satuan penuh) dan US$ 45 juta (satuan penuh). Tingkat bunga yang berlaku pada tahun 2009 dan 2008 adalah 6,25%dan 8,75%. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2010. c. Fasilitas pinjaman non tunai The Company obtained a working capital loan in foreign currency from BM with maximum credit facility in 2009 and 2008 of US$ 50 million (full amount) and US$ 45 million (full amount), respectively. The applicable interest rates in 2009 and 2008 were 6.25% and 8.75%. The facility will expire on June 28, 2010. c. Non-cash loan facility Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman non tunai dari BM sebesar Rp 27,4 milyar (satuan penuh) untuk pembukaan letters of credit (L/C) impor, L/C lokal (SKBDN) dan garansi bank untuk pembelian suku cadang dan peralatan produksi timah. Fasilitas pinjaman ini berlaku hingga 28 Juni 2010. d. Fasilitas Treasury Lines The Company has a non-cash loan facility from BM amounting to Rp 27.4 billion (full amount) for opening import letters of credit, local letters of credit (SKBDN), and bank guarantees for purchase of spare parts and tin production facilities. This facility is valid until June 28, 2010. d. Treasury Lines Facility Perusahaan juga memperoleh fasilitas treasury lines dari BM maksimum US$ 5 juta (satuan penuh) dengan jumlah Potential Future Exposure maksimum sebesar US$ 1.125 juta (satuan penuh) untuk melakukan transaksi jual beli US Dollar di BM, guna mengurangi risiko kurs (lindung nilai) berkaitan dengan aktifitas ekspor/impor. Fasilitas pinjaman berlaku hingga 28 Juni 2010. e. Kredit Modal Kerja – Tetap The Company has a treasury lines facility from BM with maximum amount of US$ 5 million (full amount) or maximum of Potential Future Exposure amount at US$ 1,125 million (full amount) to enter US Dollar selling/buying transactions at BM, in order to reduce the foreign exchange risks (hedging) on export/import activities. This facility is valid through June 28, 2010. e. Fixed Loan - Facility Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja tetap dengan maksimum sebesar Rp 400 milyar (satuan penuh). Fasilitas pinjaman ini berlaku hingga tanggal 28 Juni 2010. The Company also obtain a Fixed Working Capital Loan facilty with maximum credit of Rp 400 billion (full amount). This facility is valid through June 28, 2010. Beberapa persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Some important covenants attached to the loan facilities are as follows: i. Memelihara rasio keuangan konsolidasi sebagai berikut: • • • • • ii. Rasio lancar : minimal 110%. Rasio hutang terhadap modal: maksimal 230% Rasio EBITDA terhadap beban bunga: minimal 400% DSCR minimal : 1,2 kali Rasio aset tetap dan persediaan terhadap jumlah hutang dan instrumen keuangan lainnya : minimal 100% Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak boleh mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, kecuali atas persetujuan BM. - 37 - i. Consolidated financial maintained as follows: • • • • • ratios should be Current ratio: minimum 110%. Debt to equity ratio: maximum 230%. EBITDA ratio against interest: minimum 400% Minimum DSCR : 1.2 times Minimum fixed assets and inventory ratio against debt and other financial instruments at 100% ii. Until the loans are fully settled, the Company should not act as a loan guarantor or pledge its assets to other parties, except as permitted by BM. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan 18. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued iii. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memberitahu BM jika rapat umum pemegang saham/rapat umum pemegang saham luar biasa memutuskan untuk melakukan pembagian dividen. iii. Until the loans are fully settled, the Company has to inform BM if either in an ordinary shareholders’ meeting or extraordinary shareholders’ meeting, the shareholders approve a dividend distribution. iv. Perusahaan harus menggunakan rekening di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk transaksi keuangannya. iv. The Company shall use an account in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for its financial transactions. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (PTBNI) dengan fasilitas maksimum sebesar US$ 7 juta (satuan penuh) yang digunakan untuk dana kerjasama penyelesaian pembangunan chemical tanker di PAL melalui DAK. Pinjaman ini dijamin dengan deposito (cash collateral) (Catatan 4). Tingkat bunga yang berlaku untuk fasilitas pinjaman ini pada tahun 2009 adalah sebesar tingkat bunga deposito + 1%. Fasilitas pinjaman ini berlaku hingga 31 Desember 2009. In 2009, the Company obtained a loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (PTBNI) with maximum credit of US$ 7 million (full amount) to fund the chemical tanker building project in PAL through DAK. This facility is secured by a deposit account (cash collateral) placed with the Bank (Note 4). The applicable interest rate of this loan facility in 2009 is equal to the interest rate of the deposit account +1%. This facility is valid through December 31, 2009. Perjanjian pinjaman ini mewajibkan Perusahaan untuk mematuhi beberapa persyaratan penting sehubungan dengan pinjaman ini. The loan agreement requires the Company to comply with certain covenants. HUTANG USAHA a. b. 18. Berdasarkan pemasok: TRADE ACCOUNTS PAYABLE a. By creditor: 2009 2008 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 5.041 346.159 253 357.028 Related parties Third parties Jumlah 351.200 357.281 Total Berdasarkan jatuh tempo: b. By age: 2009 2008 Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun 290.962 326.389 17.359 1.750 38.452 2.677 3.319 1.461 7.821 18.291 Jumlah 351.200 357.281 - 38 - Not yet due Over due 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year More than 1 year Total PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan c. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Berdasarkan mata uang: c. 2009 2008 Rupiah Dolar AS Dolar Singapura JPY EURO MYR GBP CHF 343.939 6.027 916 188 117 13 - 270.161 64.428 8.462 8.817 2.480 13 1.691 1.229 Rupiah US Dollar Singapore Dollar JPY EURO MYR GBP CHF Jumlah 351.200 357.281 Total Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan jasa, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 15 hari. 19. HUTANG ROYALTI Purchases of material and services, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 15 days. 19. Hutang royalti merupakan kewajiban kepada Pemerintah sehubungan dengan kegiatan penjualan timah dan batubara. 2009 20. By currency: ROYALTY PAYABLE The royalty payable represents amounts due to the Government in relation to tin metal and coal sales. 2008 Batubara Timah 16.185 - 37.388 21.899 Coal Tin Jumlah 16.185 59.287 Total 20. HUTANG PAJAK 2009 TAXES PAYABLE 2008 Pajak Penghasilan Badan - anak perusahaan (Catatan 34) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai 37.139 228.287 15.699 3.677 9.092 12.505 9.349 24.538 Jumlah 65.607 274.679 Corporate income tax - subsidiaries (Note 34) Income tax Article 21 Article 23/26 Value Added Tax Total Perusahaan The Company Pada tanggal 13 Juni 2008, perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas PPh 21 dan PPH 23 masing-masing sejumlah Rp 110 dan Rp 160. Selain itu perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas hutang pajak penghasilan pasal 26 dan pasal 4(2) untuk tahun pajak 2006. On June 13, 2008, the Company received tax assessment letters confirming underpayment of tax article 21 and article 23 amounting to Rp 110 and Rp 160, respectively. The Company also received Tax Assessment Letters confirming nil underpayment of income tax article 26 and article 4(2) for fiscal year 2006. Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan telah melaksanakan kewajiban perpajakan atas restrukturisasi usaha perusahaan di tahun 1998 sebesar Rp 29.592 dengan memanfaatkan fasilitas sunset policy. On December 24, 2008, the Company has utilized the benefit of sunset policy to settle its tax liability of Rp 29,592 resulting from the Company’s business restructuring in 1998. - 39 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan 21. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Pada tanggal 18 Mei 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2007 atas PPh 21 sejumlah Rp 48,5. On May 18, 2009, the Company received tax assessment letter confirming an underpayment of tax article 21 for fiscal year 2007 amounting to Rp 48.5. Pada tanggal 12 Juni 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2007 atas PPh 21, PPh 23 dan PPh 26 masing – masing sejumlah Rp 101, Rp 68 dan Rp 78. On June 12, 2009, the Company received tax assessment letter confirming underpayments of tax articles 21, 23 and 26 for fiscal year 2007 amounting to Rp 101, Rp 68 and Rp 78, respectively. PT Tambang Timah (TT) PT Tambang Timah (TT) Pada tanggal 03 Maret 2008, TT menerima Surat Tagihan Pajak (STP) berupa denda dan bunga atas PPh 21 tahun pajak 2004 senilai Rp 205. On March 3, 2008, TT received tax collection letter of interest and penalty on income tax article 21 for the year 2004 amounting to Rp 205. Pada tanggal 4 Juli 2008, TT menerima STP berupa denda dan bunga atas PPh 25/29 untuk tahun pajak 2007 sejumlah Rp 3.638. On July 4, 2008, TT received Tax Collection Letter of interest and penalty on income tax article 25/29 for the year 2007 amounting to Rp 3,638. PT Timah Eksplomin (TE) PT Timah Eksplomin (TE) Pada tahun 2008 TE menerima berbagai SKPKB dan STP atas PPN dan PPh 21 tahun pajak 2006 dengan jumlah keseluruhan kurang bayar Rp 32. In 2008, TE received various tax assessment letters and Tax Collection Letters (STP) for VAT and Article 21 of fiscal year 2006 with total underpayment of Rp 32. Pada tanggal 29 Mei 2009, TE menerima SKPKB atas PPN dan Pph 21 untuk tahun pajak 2007 masing-masing sejumlah Rp 4 dan Rp 74. On May 28, 2009, TE received tax assessment letter confirming underpayment on VAT and tax article 21 amounting to Rp 4 and Rp 74, respectively. Pada tanggal 16 Juni 2009, TE menerima SKPKB atas 23 untuk tahun pajak 2007 masing-masing sejumlah Rp 20. Atas kekurangan bayar SKPKB tersebut di atas telah dilakukan pemindahbukuan dari kelebihan pembayaran PPh badan tahun pajak 2007. On June 16, 2009, TE received tax assessment letter confirming underpayment of tax article 23 amounting to Rp 20. All underpayments from tax assessment letters have been applied against the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2007. PT Timah Industri (TI) PT Timah Industri (TI) Pada tanggal 16 Oktober 2009, TI menerima SKPKB atas PPN sejumlah Rp 33. On October 16, 2009, TI received tax assessment letter confirming the underpayment of VAT amounting to Rp 33. Manajemen menerima hasil pemeriksaan pajak di atas. Hasil pemeriksaan pajak tersebut telah dibayar dan dibukukan pada tahun berjalan. Management has accepted the above tax assessments and payments made were charged to current operations. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUED LIABILITIES 2009 2008 Pemasok dan kontraktor Karyawan Tantiem direksi dan komisaris (Catatan 38) Pajak Perijinan dan Denda Lain-lain 143.106 78.647 222.967 216.823 4.330 - 33.363 20.786 2.325 Jumlah 226.083 496.264 - 40 - Suppliers and contractors Employees Bonuses for directors and commissioners (Note 38) Tax, licenses and penalties Others Total PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 22. 22. PENYISIHAN BIAYA REHABILITASI LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL Kegiatan operasional Perusahaan pada masa lalu, kini, dan dimasa yang akan datang, dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perubahan Peraturan/Undang-Undang Lingkungan Hidup. Kebijaksanaan Perusahaan adalah untuk memenuhi atau jika mungkin melampaui semua persyaratan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan ukuran yang secara teknis dan ekonomis dapat dibuktikan. The operations of the Company have been, and may in the future, be affected from time to time in varying degrees by changes in environmental regulations. The Company's policy is to meet or, if possible, surpass the requirements of all applicable regulations issued by the Government, by application of technically proven and economically feasible measures. Perusahaan melakukan penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan Undang-Undang No. 4/1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan mulai dibentuk tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001 B/SK-0000192-B1 tanggal 2 Januari 1992 yang diperbarui dengan Surat Keputusan Direksi No. 167/SK-0000197-B tanggal 16 Juli 1997. The Company provides provision for environmental rehabilitation based on Law No. 4/1982 concerning the responsibility of each miner to protect the environment. The environmental rehabilitation provision was established in 1992 based on the Decree of the Directors No. 001 B/SK-0000192-B1 dated January 2, 1992, which was amended by the Decree of the Directors No. 167/SK-0000197-B dated July 16, 1997. Persetujuan dari Pemerintah telah diterima pada tahun 1993 atas tiga laporan mengenai lingkungan yaitu Studi Evaluasi Lingkungan (SEL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang diajukan oleh Perusahaan pada tahun 1992. Laporan-laporan tersebut memberikan informasi dan rencana pendahuluan kepada Pemerintah mengenai program-program pelestarian lingkungan pertambangan yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan saat ini. Approvals were received from the Government in 1993 for three environmental reports entitled Environmental Evaluation Study, Environmental Management Plan, and Environmental Monitoring Plan, which were submitted by the Company in1992.These reports provided information and preliminary plans to the Government in respect of the Company's current environmental program. Analisis mutasi penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan selama tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Analysis of changes in provision for environmental rehabilitation during the years ended December 31, 2009 and 2008 were as follows: 2009 2008 Saldo awal Penambahan Penggunaan 127.099 (6.446) 103.098 66.082 (42.081) Beginning balance Additions Utilization Saldo akhir 120.653 127.099 Ending balance 75.601 85.400 Estimated utilization in one year 45.052 41.699 Estimated utilization in period more than one year 120.653 127.099 Estimasi penggunaannya akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun Estimasi penggunaannya penyisihan yang akan dilakukan dalam jangka waktu Iebih dari satu tahun Jumlah 23. PROVISION FOR REHABILITATION 23. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2009 Total OTHER PAYABLES 2008 Uang muka pelanggan Yayasan Pensiun Timah Lain lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta - satuan penuh) 1.282 584 1.167 584 1.280 258 Jumlah 3.146 2.009 - 41 - Advances from customers Yayasan Pensiun Timah Others (each below Rp 500 million - full amount) Total PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 24. 24. HAK MINORITAS Merupakan hak minoritas terhadap PT Timah Investasi Mineral, anak perusahaan . 25. MINORITY INTEREST This accounts represents minority interest in PT Timah Investasi Mineral, a subsidiary. MODAL SAHAM 25. Modal saham ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: CAPITAL STOCK The composition of subscribed and paid up capital stock at December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009 dan/and 2008 Jumlah saham/ Number of shares (dalam satuan penuh/ in full amount) Pemegang saham/Shareholders 26. Nilai nominal/ Nominal value (dalam satuan penuh/ in full amount) Persentasi Kepemilikan/ Percentage of Ownership % Saham Seri A/A Class share : Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of the Republic of Indonesia 1 50 Saham Seri B/B Class shares : Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of the Republic of Indonesia Masyarakat/Public 3.271.469.999 1.761.550.000 163.573.499.950 88.077.500.000 65% 35% Jumlah/Total 5.033.020.000 251.651.000.000 100% - Pemegang saham Seri A memperoleh hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak menyetujui penunjukan dan pemberhentian anggota komisaris dan direksi dan hak untuk menyetujui perubahan anggaran dasar. The holder of A Class share has certain rights in addition to the rights held by holders of B Class shares. Those rights include the rights to approve the appointment and dismissal of members of the commissioners and directors and to approve the amendments to the articles of association. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada komisaris maupun direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan, selain yang dimiliki oleh Bapak Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan Bapak Gatut Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan Pengembangan usaha, masing-masing 10.000 lembar saham yang diperoleh pada saat penawaran saham perdana kepada publik. At December 31, 2009, there were no shares owned by the Company's commissioners and directors, other than those owned by Mr. Wachid Usman, the Company's President Director and Mr. Gatut Hari Prasetyo, the Company’s Director of Commercial and Business Development of 10,000 shares each which were acquired during the Company's initial public offering. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh publik sebesar 5% atau lebih. At December 31, 2009 and 2008, there was no public ownership holding 5% or more of the Company's shares. 26. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio atas saham yang dijual kepada masyarakat pada bulan Oktober 1995. - 42 - ADDITIONAL PAID IN CAPITAL This account represents the premium on shares issued to the public in October 1995. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 27. 27. SELISIH KURS ATAS PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN 2009 Saldo awal Mutasi selisih kurs Saldo akhir 28. FOREIGN CURRENCY ADJUSTMENTS TRANSLATION 2008 32.282 (15.442) 11.145 21.137 Beginning balance Foreign exchange movement 16.840 32.282 Ending balance 28. PENJUALAN 2009 NET REVENUE 2008 Logam timah Batubara Jasa eksplorasi Jasa galangan kapal Jasa konstruksi, listrik, dan perbengkelan 6.877.997 803.922 17.617 9.410 910 8.285.806 741.958 12.089 12.638 591 Tin metal sales Coal Exploration services Shipping dockyard services Construction, electrical, and workshop services Jumlah 7.709.856 9.053.082 Total Rincian atas penjualan logam timah adalah sebagai berikut: The details of tin metals sales are as follows: 2009 Penjualan dalam ribuan Dollar Amerika Serikat/ Sales in thousand US Dollar Penjualan dalam Rupiah/ Sales in Rupiah Jumlah penjualan setara Rupiah/ Total sales in Rupiah equivalent Penjualan ekspor Penjualan lokal 649.610 4.303 141.498 6.692.487 185.510 Export sales Local sales Jumlah 653.913 141.498 6.877.997 Total 2008 Penjualan dalam ribuan Dollar Amerika Serikat/ Sales in thousand US Dollar Penjualan dalam Rupiah/ Sales in Rupiah Jumlah penjualan setara Rupiah/ Total sales in Rupiah equivalent Penjualan ekspor Penjualan lokal 845.353 3.519 193.713 8.059.282 226.524 Export sales Local sales Jumlah 848.872 193.713 8.285.806 Total Penjualan tahun 2009 dan 2008 diatas termasuk penjualan kepada pelanggan berikut yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi pada tahun yang bersangkutan: 2009 The above sales in 2009 and 2008 include sales to the following customers which represent more than 10% of the consolidated sales of the respective years: 2008 Sempra Metals Mitsubishi Corporation Unimetals (d/h Kinsho Corporation) 1.208.955 466.587 1.016.272 1.580.877 Sempra Metals Mitsubishi Corporation Unimetals (formerly Kinsho Corporation) Jumlah 2.225.227 2.047.464 Total - 43 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 29. 29. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2009 Cost of sales and direct costs is determined as follows: 2008 Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung dan biaya pabrikasi 3.018.898 1.719.924 4.486.562 2.064.500 Raw materials used Direct labor and manufacturing expense Jumlah biaya produksi 4.738.822 6.551.062 Total manufacturing cost Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun 1.383.244 (849.973) 1.098.278 (1.383.244) Beban pokok produksi 5.272.093 6.266.096 Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun 999.652 (416.670) 349.939 (999.652) Cost of goods manufactured Finished goods At the beginning of year At the end of year 5.855.075 682.310 19.484 5.616.383 692.548 25.521 Cost of sales tin Cost of sales non-tin Cost of services Jumlah beban pokok pendapatan 6.556.869 6.334.452 Total cost of sales BEBAN PENJUALAN In 2009 and 2008, there were no purchases from individual suppliers representing more than 10% of the total purchases. 30. 2009 31. Work in process At the beginning of year At the end of year Beban pokok penjualan timah Beban pokok penjualan diluar timah Beban langsung pendapatan jasa Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat pembelian dari pemasok secara individu yang nilainya melebihi 10% atas pembelian konsolidasi. 30. COST OF SALES AND DIRECT COSTS SELLING EXPENSES 2008 Pengangkutan Lain-lain 48.673 17.756 51.330 28.148 Freight Others Jumlah 66.429 79.478 Total 31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2009 2008 G aji dan tunjanga n Perj alanan dinas Pensiun Sosial dan sumban gan Jasa pro fesional Paj ak dan perijinan Penyusu tan (Catatan 13) Asuransi Bah an bakar dan bahan pembantu Lainnya Iklan La in-lain 159.978 50.299 46.774 39.785 35.584 19.595 15.966 5.044 3.876 3.280 13.508 240.834 52.308 35.553 28.337 65.024 64.399 12.605 10.031 3.867 2.944 36.813 Salari es and a llowances Business travel Pension Social and donati on Professional fees Taxes and licenses Depr eciation (Note 1 3) Insur ance Fuel and other overheads Advertising Others Jumlah 393.689 552.715 Total - 44 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 32. 32. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 2009 33. 2008 Beban bunga dari hutang bank Provisi bank 50.875 2.026 34.708 5.776 Interest expense on bank loans Bank charges Jumlah 52.901 40.484 Total PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 33. 2009 Laba penjualan properti investasi Penyisihan dan penghapusan Lain-lain Jumlah 34. INTEREST AND FINANCE CHARGES 2008 (19.740) 59.381 16.382 (12.177) (30.049) Gain on sale of investment properties Provisions and write-offs, net Others 39.641 (25.844) Total 34. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: Pajak kini Anak Perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan Penyesuaian karena perubahan tarif pajak Jumlah Jumlah OTHER INCOME (CHARGES) INCOME TAX Tax (benefit) expense of the Company and its subsidiaries consist of the following: 2009 2008 244.426 768.538 (9.035) - (3.152) 1.192 (9.035) (1.960) 235.391 766.578 Current tax Subsidiaries Deferred tax The Company and its subsidiaries Adjustment due to change in tax rate Subtotal Total Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss is as follows: 2009 2008 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi laba anak perusahaan sebelum pajak 549.163 2.108.929 Income before tax per consolidated statements of income (847.849) (2.529.896) Less subsidiaries income before tax Rugi sebelum pajak Perusahaan (298.686) (420.967) Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal Beban (pendapatan) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Bagian rugi (laba) perusahaan asosiasi Lain-lain Rugi fiskal tahun berjalan (4.027) (363) 16.300 165.694 (7.952) 167.694 (120.719) (261.588) (Dilanjutkan) Loss before tax of the Company Temporary difference: Difference between commercial and fiscal depreciation Permanent differences: Equity in net loss (income) of associate Others Fiscal loss for the year (Forward) - 45 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 2009 2008 Rugi fiskal terakumulasi: Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 (23.392) (31.484) (117.491) (261.588) (8.480) (23.392) (31.484) (117.491) - Fiscal loss carry forward: 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah akumulasi rugi fiskal Perusahaan (554.674) (442.435) Accumulated fiscal losess of the Company Akumulasi rugi fiskal anak perusahaan TE - Jumlah (5.765) (554.674) (448.200) Perusahaan tidak menghitung taksiran pajak kini, karena perusahaan dalam kondisi rugi fiskal. Beban dan hutang pajak kini merupakan beban dan hutang pajak anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut: Accumulated fiscal losses of the subsidiaries TE Total The Company did not calculate estimated current tax, as the Company was in a fiscal loss position. Current tax expense and payable belong to subsidiaries with detail as follows: 2009 2008 Beban pajak kini 244.426 768.538 Current tax expense Dikurangi pembayaran pajak penghasilan di muka Pasal 22 Pasal 25 3.592 203.695 1.685 538.566 Less prepaid Income taxes Article 22 Article 25 207.287 540.251 37.139 228.287 Jumlah Hutang pajak kini (Catatan 20) Total Current tax payable (Note 20) Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets (liabilities) are as follows: 2009 Aset pajak tangguhan: Anak perusahaan - bersih 1 Januari/ January 1, 2009 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi /Credited (charged) to income for the year Penyesuaian atas perubahan tarif pajak/ Adjustment due to change in tax rates 31 Desember/ December 31 , 2009 23.194 10.298 - 33.492 Deferred tax assets: Subsidiaries - net Kewajiban pajak tangguhan: Perusahaan Anak perusahaan - bersih (539) (9) (1.156) (107) - (1.695) (116) Deferred tax liabilities: The Company Subsidiaries - net Jumlah kewajiban pajak tangguhan (548) (1.263) - (1.811) Total deferred tax liabilities - 46 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 2008 1 Januari/ January 1, 2008 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi /Credited (charged) to income for the year 21,154 3,261 Aset pajak tangguhan: Anak perusahaan - bersih Penyesuaian atas perubahan tarif pajak/ Adjustment due to change in tax rates (1,221) 31 Desember/ December 31 , 2008 23,194 Deferred tax assets: Subsidiaries - net Kewajiban pajak tangguhan: Perusahaan Anak perusahaan - bersih (459) (10) (108) - 28 1 (539) (9) Deferred tax liabilities: The Company Subsidiaries - net Jumlah kewajiban pajak tangguhan (469) (108) 29 (548) Total deferred tax liabilities Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 perubahan keempat atas UU pajak no.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan. Based on law No. 36/2008, the fourth amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the enacted tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or liability is settled. Realisasi aset pajak tangguhan Perusahaan tergantung pada laba pajak dimasa yang akan datang. Berdasarkan estimasi manajemen, aset pajak tangguhan dari akumulasi rugi fiskal tidak dapat direalisasi untuk masa pajak yang akan datang sehingga perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskalnya. Realization of the Company’s deferred tax assets is dependent upon its future taxable profit. Based on management estimates, deferred tax assets from accumulated fiscal losess will not be recovered against future taxable profit. Therefore the Company did not recognize the related deferred tax assets. Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan menurut laporan laba rugi dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company and its subsidiaries is as follows: 2009 2008 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 549.163 2.108.929 (847.849) (2.529.896) Rugi sebelum pajak Perusahaan (298.686) (420.967) Loss before tax of the Company Manfaat pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku (74.671) (126.290) Tax benefits by applying effective tax rates Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal 45.498 47.923 Tax effect of nontaxable income (nondeductible expense) Aset pajak tangguhan atas rugi fiskal yang tidak diakui Penyesuaian pajak tangguhan 30.180 149 78.475 - Unrecognized deferred tax assets on fiscal losses Deferred tax adjustments Beban pajak penghasilan perusahaan Beban pajak anak perusahaan Pengaruh perubahan tarif pajak 1.156 234.235 - 108 765.278 1.192 Income tax expense - the Company Tax expense - Subsidiaries Adjustments due to change in tax rates Beban pajak 235.391 766.578 Income tax expense - 47 - Income before tax per consolidated statements of income Less subsidiaries income before income tax PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 35. 35. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: EARNINGS PER SHARE The computation of basic earnings per share is based on the following data: 2009 2008 Jumlah saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar (Catatan 25) Weighted average number of ordinary shares for the computation of basic earnings per share (Note 25) 5.033.020.000 5.033.020.000 Earnings Laba Laba bersih periode berjalan 313.751 1.342.358 Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat saham biasa yang berdampak dilutif pada tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008. 36. 37. The Company did not compute diluted earnings per share since there were no dilutive potential ordinary shares for the years ended December 31, 2009 and 2008. 36. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Net income for the year CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE Sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan pada tanggal 20 Mei 2009 dan 12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui sebagai berikut: Based on the resolution of the annual general meeting of shareholders dated May 20, 2009 and June 12, 2008, the shareholders authorized the following: • Pembentukan cadangan umum pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 657.755 dan Rp 879.116. • Establishment of general reserve amounting to Rp 657,755 and Rp 879,116 in 2009 and 2008, respectively. • Pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 671.179 dan Rp 892.296. • Declaration of dividends to the shareholders in 2009 and 2008 amounting to Rp 671,179 and Rp 892,296, respectively. • Penggunaan laba belum ditentukan penggunaannya untuk Tantiem Direksi dan Komisaris pada tahun 2008 adalah Rp 13.180. • Determination of unappropriated retained earnings for Directors and Commissioners renumeration amounting to Rp 13,180 in 2008. Hutang dividen pada tahun 2009 dan 2008 masingmasing adalah sebesar Rp 934 dan Rp 286. Dividends payable in 2009 and 2008 amounted to Rp 934 and Rp 286, respectively. Tantiem Direksi dan Komisaris pada tahun 2009 dibebankan ke tahun berjalan. Directors and Commissioners remuneration in 2009 was chaged to current operations. IMBALAN PASCA- KERJA LAINNYA 37. Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui dalam neraca konsolidasi adalah merupakan jaminan kesehatan pasca kerja. - 48 - POST-EMPLOYMENT BENEFITS Post-employment benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets pertain to postemployment healthcare benefits. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi: 2009 Amounts recognized in the consolidated statements of income in respect of this postemployment benefits are as follows: 2008 Pensiun manfaat iuran pasti Jaminan kesehatan pasca kerja 52.540 23.215 17.782 45.196 Defined pension benefits Post-employment medical benefits Jumlah 75.755 62.978 Total a. a. Program Pensiun Pension Plan Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan Perusahaan dan anak perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti yang mencakup semua karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Pendanaan terdiri dari kontribusi Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 17,5% dan 2,5% dari gaji pokok bulanan karyawan. Program tersebut dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya dan PT BNI Life Insurance. The Company and its subsidiaries have defined contribution pension plan covering all of their qualified permanent employees. The pension plan is funded by the Company’s and the employees' contribution at 17.5% and 2.5% respectively, of employees' monthly basic salaries. The program is managed by PT Asuransi Jiwasraya and PT BNI Life Insurance. Program Pensiun Manfaat Pasti Defined Benefit Pension Plan Perusahaan dan anak perusahaan juga menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini didanai dengan kontribusi yang ditanggung Perusahaan dan anak perusahaan sepenuhnya, yang besamya ditentukan oleh pengelola program. Aset program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Tugu Jiwa Mandiri. The Company and its subsidiaries also provide defined benefit pension plan covering all of their permanent employees. The plan is solely funded by the Company’s and its subsidiaries contribution as determined by the program manager. The plan assets are managed by PT Asuransi Tugu Jiwa Mandiri. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: Amounts recognised as expenses in the consolidated statements of income are as follows: 2009 Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program yang diharapkan Amortisasi biaya jasa lalu Jumlah Jumlah kewajiban yang diakui di konsolidasi ditentukan sebagai berikut: Nilai kini kewajiban yang didanai Nilai wajar aset program Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Bersih 2008 14.496 50.777 (24.058) 11.325 15.438 47.286 (59.685) 14.743 52.540 17.782 neraca Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortization of past service costs Total The liabilities recognized in the consolidated balance sheets are determined as follows: 2009 2008 383.310 (293.350) 439.221 (284.513) Present value of funded obligations Fair value of plan assets 89.960 (52.468) (37.492) 154.708 (106.698) (48.010) Present value of unfunded obligations Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service cost - - 49 - - Net PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal Biaya tahun berjalan Iuran yang dibayarkan Movement in the liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2008 52.540 (52.540) 11.417 17.782 (29.199) - - Saldo akhir End of year Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal Beginning balance Amount charge to income Contributions paid Post-employment benefits is calculated by independent actuary using the following key assumptions: 2009 per tahun/per annum 2008 per tahun/per annum 10,5% 4% Table Mortality Indonesia 2 (TMI 2) 12,0% 4% TMI 2 12% per tahun mulai usia 20 kemudian berkurang hingga 0% pada usia 55 56 12% per annum starting at age 20 and decreasing linearly to 0% until age 55 56 b. Imbalan Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja b. Discount rate Salary increment rate Mortality rate Resignation rate Normal retirement age Post-employment Healtcare Benefits Perusahaan dan anak perusahaan mengoperasikan sejumlah skema imbalan berupa jaminan kesehatan pasca kerja. Metode akuntansi dan frekuensi penilaiannya sama dengan yang digunakan untuk skema pensiun manfaat pasti. Di samping asumsi-asumsi yang digunakan pada manfaat pensiun, asumsi aktuarial yang utama adalah kenaikan jangka panjang di biaya kesehatan sebesar 4.5 % per tahun pada tahun 2009 dan 2008. The Company and its subsidiaries operate a number of post-retirement health care benefit schemes. The method of accounting and the frequency of valuations are similar to those used for defined benefit pension schemes. In addition to the assumptions used for the pension benefit, the main actuarial assumption is a long-term increase in health costs of 4,5% per year in 2009 and 2008. Jumlah yang diakui di neraca ditentukan sebagai berikut: The amounts recognised in the consolidated balance sheets were determined as follows: konsolidasi Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih 2009 2008 397.542 203.847 (122.118) 77.156 275.424 281.003 Biaya yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2009 Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial gain (loss) Net - liability Amounts recognized in the consolidated statements of income are as follows: 2008 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi kerugian (keuntungan) aktuaria 3.230 24.462 (4.567) 2.340 38.891 3.965 Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss (gain) Jumlah 23.125 45.196 Total - 50 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 38. Movements in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2009 2008 Saldo awal Biaya tahun berjalan Manfaat yang dibayarkan 281.003 23.125 (28.704) 259.779 45.196 (23.972) Beginning balance Amount charge to income Benefits paid Saldo akhir 275.424 281.003 Ending balance 38. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan: Related parties which have partly the same management as the Company and its subsidiaries: • • • • • • Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM) Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) PT Indometal Asia (IMA) Perusahaan asosiasi: • • Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM) Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) PT Indometal Asia (IMA) Associates: • • PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) PT Koba Tin PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) PT Koba Tin Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Berikut adalah rincian saldo aset dan kewajiban serta jumlah pembelian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa: In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties. Details of the assets and liabilities as well as purchases as of and for the years then ended December 31, 2009 and 2008 as as follows: 2009 Aset: Piutang lain-lain pihak hubungan istimewa (Catatan 11) Persentase terhadap jumlah aset Kewajiban: Hutang usaha (Catatan 18) Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 21) Jumlah Persentase terhadap jumlah kewajiban Pembelian barang dan jasa: KJUB – pembelian dan pengangkutan bijih timah KKMM - tenaga kerja dan bijih timah IMA - pembelian bijih timah Jumlah Persentase terhadap total pembelian 2008 Assets: Other accounts receivable from related parties (Note 11) 844 2.906 0,02% 0,05% 5.041 253 4.330 33.363 Accrued liabilities (Note 21) 9.371 33.616 Total 0,66% 1,71% Percentage to total assets Liabilities: Trade accounts payable (Note 18) Percentage to total liabilities Purchases of goods and services: 89.222 31.637 83.890 213.516 198.837 81.588 KJUB - tin ore purchase and transportation KKMM - manpower and tin ore IMA - tin ore purchase 204.749 493.941 Total 4,58% - 51 - 8,00% Percentage to total purchases PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 39. 39. PELAPORAN SEGMEN a. b. SEGMENT REPORTING a. Kegiatan segmen usaha Activities of business segment Untuk tujuan pelaporan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki tiga segmen usaha sebagai berikut: For management reporting purposes, the Company and its subsidiaries have three business segments as follows: i. Segmen eksplorasi dan pertambangan batubara terdiri dari dua anak perusahaan: TE yang bergerak di bidang penelitian geologi dan geohidrologi, eksplorasi, dan analisis mineral; dan TIM yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batubara. i. The exploration and coal mining segment consists of two subsidiaries of the Company: TE, which is involved in geological and geohydrological research, exploration, and mineral analysis; and TIM, which is involved in coal mining and trading. ii. Segmen pertambangan timah terdiri dari anak perusahaan, TT yang bergerak di bidang pertambangan dan peleburan timah. ii. The tin mining segment consists of the Company's subsidiary, TT which is involved in tin mining and smelting services. iii. Segmen konstruksi terdiri dari dua anak perusahaan, TI dan DAK, yang bergerak di bidang perbengkelan, konstruksi, dan jasa perkapalan. iii. The construction segment consists of two of the Company's subsidiaries, Tl and DAK, which are involved in workshop, construction, and shipping dockyard services. b. Informasi keuangan segmen Berikut ini adalah informasi berdasarkan segmen usaha: segmen Segment financial information The below segment information is based on business segment: 2009 Segmen Eksplorasi dan Pertambangan Batubara/ Exploration and Coal Mining Segment Segmen Pertambangan Timah/ Tin Mining Segment Segmen Konstruksi/ Construction Segment Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 821.538 21.677 6.877.997 - 10.321 220.686 (242.363) 7.709.856 - REVENUE External sales Inter-segment sales Jumlah pendapatan 843.215 6.877.997 231.007 (242.363) 7.709.856 Total revenues 91.819 592.136 25.130 (13.028) 696.057 - - - 91.819 592.136 25.130 - - - - 10.357 - - - - (120.178) - - - - (52.901) 39.641 - - - - (16.300) (235.391) - - - - (21) 91.819 592.136 25.130 HASIL Hasil segmen Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Pendapatan bunga Laba selisih kurs mata uang asing bersih Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban Pajak Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih - 52 - (13.028) (13.028) (7.513) 688.544 313.751 RESULTS Segment results Unallocated expenses Income from operations Interest income Loss on foreign exchange - net Interest expense and finance charges Others - net Equity in net loss of associate Tax expense Minority Interest in net income of a subsidiary Net income PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 2009 Segmen Eksplorasi dan Pertambangan Batubara/ Exploration and Coal Mining Segment Segmen Pertambangan Timah/ Tin Mining Segment Segmen Konstruksi/ Construction Segment Eliminasi/ Elimination Jumlah/ Total INFORMASI LAINNYA: ASET Aset segmen Investasi dalam perusahaan asosiasi 444.059 71 5.159.836 1.200 (5.035.837) 125.270 Jumlah aset 444.130 30.708.990 729.909 (26.912.076) 4.855.712 Total assets KEWAJIBAN SEGMEN Kewajiban yang tidak dialokasikan 352.829 22.140.593 607.846 (22.039.938) 1.061.330 - - - SEGMENT LIABILITIES Unallocated liabilities JUMLAH KEWAJIBAN 352.829 22.140.593 607.846 PENGELUARAN MODAL 63.123 479.990 91.773 - 634.886 CAPITAL EXPENDITURES PENYUSUTAN 12.687 225.883 5.661 - 244.231 DEPRECIATION 116.004 NON-CASH EXPENSES OTHER THAN DEPRECIATION BEBAN NON KAS SELAIN PENYUSUTAN 25.433.913 10.178 728.709 105.826 (21.876.239) 4.730.442 - 364.318 (22.039.938) - 1.425.648 - OTHER INFORMATION: ASSETS Segment assets Investment in associates TOTAL LIABILITIES 2008 Segmen Eksplorasi dan Pertambangan Batubara/ Exploration and Coal Mining Segment Segmen Pertambangan Timah/ Segmen Konstruksi/ Tin Mining Segment Construction Segment Eliminasi/ Konsolidasi/ Elimination Consolidated PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan antar segmen 754.129 23.337 8.285.641 - 13.312 176.194 (199.531) 9.053.082 - REVENUE External sales Inter-segment sales Jumlah pendapatan 777.466 8.285.641 189.506 (199.531) 9.053.082 Total revenues HASIL Hasil segmen 106.174 2.070.215 5.671 (105.280) 2.076.780 RESULTS Segment results - - - 106.174 2.070.215 5.671 - - - - 55.205 41.896 - - - - (40.484) (25.844) - - - - 7.952 (766.578) - - - - 7 106.174 2.070.215 5.671 Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Kerugian selisih kurs mata uang asing - bersih Pendapatan bunga Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih Bagian laba perusahaan asosiasi Beban pajak Hak Minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih - 53 - - (105.280) (105.280) (6.576) 2.070.204 1.342.358 Unallocated expenses Income from operations Gain on foreign exchange - net Interest income Interest expense and finance charges Others - net Equity in net income of associate Tax expense Minority Interest in net income of subsidiaries Net income PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 2008 Segmen Eksplorasi dan Pertambangan Batubara/ Exploration and Coal mining Segment INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Investasi dalam perusahaan assosiasi Segmen Konstruksi/ Construction Segment - 131.524 - Jumlah aset 373.268 6.732.895 554.027 (1.875.187) 5.785.003 Total assets KEWAJIBAN SEGMEN Kewajiban yang tidak dialokasikan 317.206 3.224.464 227.111 (2.170.059) 1.598.722 - - - SEGMENT LIABILITIES Unallocated liabilities JUMLAH KEWAJIBAN 317.206 3.224.464 227.111 15.818 540.950 18.908 - 575.676 5.583 159.576 5.311 - 170.470 DEPRECIATION 113.103 NON-CASH EXPENSES OTHER THAN DEPRECIATION 14.395 97.516 (1.875.187) - (2.170.059) 1.192 IKATAN 40. Berdasarkan surat perjanjian No. 41 tanggal 20 Oktober 1994, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kewajiban kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BM), untuk membayar bunga pinjaman karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan Program Pemilikan Kendaraan Mandiri (PPKM) dan Program Pemilikan Rumah Mandiri (PPRM). Jangka waktu perjanjian antara karyawan dan BM adalah lima tahun untuk PPKM dan sepuluh tahun untuk PPRM. Bunga masih harus dibayar telah dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan dan anak perusahaan memberikan penjaminan atas pinjaman karyawan kepada BM. - - 54 - 131.524 365.700 1.964.422 Investment in associates TOTAL LIABILITIES CAPITAL EXPENDITURES COMMITMENTS a. Based on agreement No. 41 dated October 20, 1994, the Company and its subsidiary have a liability to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BM) to pay interest on the employee loans under the vehicle and housing ownership program. The agreement between the employees and BM is valid for five years for the vehicle ownership program and for ten years for the housing ownership program. The accrued interest has been recorded in the consolidated financial statements. The Company and its subsidiary provide guarantee on their employee loans to BM. As of December 31, 2009 and 2008, the total amount of the Company’s employee loans to BM in regards of housing ownership program amounted to Rp 1,510 and Rp 2,394, respectively with the last maturity in 2012. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah hutang karyawan Perusahaan kepada BM sehubungan dengan PPRM adalah sebesar Rp 1.510 dan Rp 2.394 yang jatuh tempo terakhir pada tahun 2012. Berdasarkan surat perjanjian No. 473 tanggal 4 September 2008, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kewajiban kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), untuk membayar bunga pinjaman karyawan Perusahaan sehubungan dengan Program Pemilikan Kendaraan Mandiri (PPKM). Jangka waktu perjanjian antara karyawan dan BRI adalah lima tahun. Bunga masih harus dibayar telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan memberikan penjaminan atas pinjaman karyawan kepada BRI. 5.653.479 OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets 554.027 PENYUSUTAN b. Konsolidasi/ Consolidated 6.601.371 BEBAN NON KAS SELAIN PENYUSUTAN a. Eliminasi/ Elimination 373.268 PENGELUARAN MODAL 40. Segmen Pertambangan Timah/ Tin Mining Segment b. Based on agreement No. 473 dated September 4, 2008, the Company and its subsidiary have a liability to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) to pay interest on the employee loans under the vehicle program. The agreement between the employees and BRI is valid for five years. Accrual of interest has been recorded in the consolidated financial statements. The Company and its subsidiary provide a guarantee on their employee loans to BRI. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah hutang karyawan Perusahaan kepada BRI sehubungan dengan PPKM masing-masing adalah sebesar Rp 28.511 dan Rp 5.821 yang jatuh tempo terakhir pada tahun 2012. 41. At December 31, 2009 and 2008, the total amount of the Company employee loans to BRI relating to vehicle ownership program was Rp 28,511 and Rp 5,821, respectively with the last maturity in 2012. c. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki fasilitas L/C dan garansi bank yang telah digunakan masing-masing sebesar Rp 1.570 dan Rp 6.110 (Catatan 17). c. At December 31, 2009 and 2008, the Company had outstanding L/C and bank guarantee facilities amounting to Rp 1,570 and Rp 6,110, respectively (Note 17). d. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai beberapa komitmen untuk menjual kepada beberapa pelanggan produk-produk tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu bulan hingga satu tahun. d. As at December 31, 2009, the Company has various commitments to sell certain products to various buyers at specified agreed quantities. The products will be periodically delivered for periods ranging from one month to one year. e. Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi Produksi Aspal Curah Buton tanggal 10 April 2008 dengan PT Sarana Karya (Persero) untuk melakukan kerjasama operasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penambangan, pengolahan lebih lanjut, pengangkutan dan penjualan. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah dana yang disediakan oleh Perusahaan untuk ikatan ini sebesar Rp 28,6 milyar (satuan penuh). e. The Company has entered into a commitment of Asphalt Curah Buton Production Operation on April 10, 2008 with PT Sarana Karya (Persero) on the planning, mining accomplishment and controll, treating, conveying and trading. As of December 31, 2009, the accumulated fund provided by the Company for this commitment amounted to Rp 28.6 billion (full amount). f. DAK mengadakan perjanjian kerjasama dengan PAL yang berkedudukan di Surabaya dalam rangka menyelesaikan pembangunan 1 unit 24.000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242. Nilai kontrak maksimum yang disetujui sebesar US$ 7 juta (satuan penuh). f. DAK has entered into an agreement with PAL which is domiciled in Surabaya for the completion of the building of 1 unit 24,000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242. Maximum contract value is to US$ 7 million. g. Berdasarkan Akta Perjanjian Penyerahan Penggunaan Tanah Industri di dalam Kawasan Industri Cilegon tanggal 23 Desember 2008 antara PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) dan TI, anak perusahaan, akan dilaksanakan pembangunan pabrik, dengan jumlah investasi direncanakan sebesar Rp 250.000. Pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai pada tengah tahun 2010 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2011. g. Based on an agreement between TI and PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) dated December 23, 2008, TI has agreed to construct tin chemical plant located in the KIEC Industrial estate, Banten. Total of the construction investment would be Rp 250,000. Such construction in progress is targeted to be completed by mid of 2010 and will start for commercial operations by 2011. 41. INSTRUMEN DERIVATIF Kegiatan usaha Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama perubahan dalam kurs mata uang asing dan harga jual logam timah yang berkaitan dengan persediaan logam timah. Karena itu, Perusahaan menggunakan derivatif dan instrumen lainnya sehubungan dengan kegiatan pengelolaan risiko. - 55 - DERIVATIVE INSTRUMENTS The Company is exposed to market risks, including fluctuations in foreign currency exchange rates and changes in tin metal selling prices associated with tin inventories. It therefore uses derivatives and other instruments to support its risk management activities. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Estimasi nilai wajar instrument derivatif Perusahaan adalah sebagai berikut: The estimated fair values of the Company's derivative instruments are summarized below: 2009 Jumlah nosional/ Total notional US$ Kontrak forward 42. 2008 Nilai wajar/ Fair value Rp - Jumlah nosional/ Total notional US$ - 1 .500.000 Nilai wajar/ Fair value Rp 2.325 Forward contracts Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan kontrak forward berjangka mata uang asing (forward foreign exchange contracts) untuk melindungi penerimaan dan pembayaran mata uang asing tertentu. Kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang asing mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan, pada tanggal tertentu di masa mendatang, untuk membeli atau menjual mata uang asing sebagai pertukaran terhadap Rupiah dan mata uang lainnya. Saldo kontrak pada tanggal 31 Desember 2008 jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2009. The Company and subsidiaries use forward foreign exchange contracts to cover specific foreign currency payments and receipts. The forward foreign exchange contracts require the Company and subsidiaries, at a future date, to either buy or sell foreign currency in exchange for Rupiah and other currencies. Contracts outstanding as of December 31, 2008 were settled on January 5, 2009. Nilai wajar dari transaksi ini dihitung dengan menggunakan harga pasar. Bila harga pasar tersebut tidak tersedia, maka digunakan analisis arus kas diskonto dengan menggunakan kurva hasil (yield curve) yang berlaku selama jangka waktu instrumen tersebut. The fair values of the transaction were calculated using the quoted market prices. Where such prices are not available, the fair value were calculated using discounted cash flow analysis using the applicable yield curve for the duration of the instruments. Laba (rugi) atas instrumen keuangan derivatif disajikan sebagai bagian dari laba (rugi) kurs mata uang asing. Any profit (loss) on financial derivatives is recognized and presented as part of gain (loss) foreign exchange. KONTINJENSI a. 42. Penambangan inkonvensional di Bangka dan Belitung berpotensi merusak lingkungan, terutama dalam areal Kuasa Pertambangan (KP) Perusahaan yang menjadi kewajiban Perusahaan untuk melakukan pengelolaan proses rehabilitasi lingkungan. Selama berlangsungnya penambangan inkonvensional yang berada di luar pengendalian Perusahaan, termasuk perusakan lahan bekas tambang yang telah direhabilitasi sebelumnya, proses rehabilitasi lingkungan tidak dapat dilaksanakan oleh Perusahaan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam tahun 2007, Perusahaan telah melakukan penertiban dan pembinaan terhadap tambang-tambang inkonvensional yang bekerja di dalam areal KP Perusahaan menjadi tambang-tambang skala kecil di bawah koordinasi mitra Perusahaan yang diikat dengan surat perjanjian oleh Perusahaan. - 56 - CONTINGENCIES a. The unconventional mining activities in Bangka and Belitung may damage the environment, especially within the license areas of the Company’s mining rights (KP) where the Company is obligated to provide environmental remediation. The reclamation activities could not be performed by the Company in accordance with prevailing environmental remediation regulation as long as the unconventional mining activities are not within the Company’s control, including the damage to the Company’s mining areas that had been remediated previously. In relation to this efforts, in 2007, the Company has taken efforts to guide and develop unconventional miners working in the Company’s area to become small scale miners under the control of the Company’s mining partners under an agreement with the Company. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Perusahaan melakukan penelaahan atas budidaya tanaman industri sebagai proses rehabilitasi lingkungan, agar secara bertahap dapat mengalihkan kegiatan masyarakat dari penambangan inkonvensional ke usaha lain yang memberikan manfaat jangka pajang. Perusahaan telah melakukan perataan lahan reklamasi seluas 1.351 ha untuk proses reklamasi yang dilakukan selama tahun 2009. b. Pada tanggal 17 Januari 2005, PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), anak perusahaan menerima laporan hasil pemeriksaan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara mengenai pelaksanaan pembayaran kewajiban TAJ kepada Negara selain pajak untuk tahun 2002 dan 2003. Dalam temuan tersebut dinyatakan bahwa terdapat kekurangan pembayaran denda keterlambatan iuran tetap senilai US$ 104.000 (satuan penuh) dan royalti sebesar Rp 1.429.557.178 (satuan penuh). The Company’s management is currently reviewing the cultivation of industrial crops as part of the environmental rehabilitation process, so that the community activities could be gradually changed from unconventional mining to a business which has future benefits. The Company performed land clearance on 1,351 ha for reclamation activities to be performed during 2009. b. Manajemen TIM tidak setuju dengan hasil temuan. Hingga tanggal laporan, manajemen TIM sedang melengkapi data pendukung yang dimintakan oleh tim pemeriksa. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham, apabila hasil pemeriksaan di atas benar adanya, maka seluruh kewajiban pembayaran atas kekurangan pembayaran tersebut di atas akan menjadi tanggungan pemegang saham lama sehingga tidak berpengaruh pada posisi aset dan kewajiban neto anak perusahaan dan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan ini, keputusan mengenai hal tersebut belum diperoleh. c. Pada tanggal 10 Maret 2006, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14/Menhut-II/2006 (“Peraturan 2006”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang mengatur penggunaan hutan untuk aktivitas non-kehutanan. Berdasarkan Peraturan 2006 tersebut, suatu perusahaan dapat diberikan ijin kehutanan untuk menggunakan kawasan hutan untuk aktivitas non-kehutanan (misal aktivitas bisnis) dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan, selama jangka waktu lima tahun (dapat diperpanjang). Sebagaimana juga dipersyaratkan dalam persetujuan prinsip kepada PT Tambang Timah (“TT”), salah satu syarat penting yang telah ditentukan dalam Peraturan 2006 tersebut adalah menyediakan kawasan non-hutan sebesar dua kali luas kawasan hutan yang digunakan (“lahan kompensasi”). Terdapat juga persyaratan teknis berkaitan dengan lahan kompensasi, yaitu statusnya harus “clear and clean”, letaknya berbatasan langsung dengan kawasan hutan, terletak dalam sub-daerah aliran sungai (atau daerah aliran sungai) yang sama dengan kawasan hutan yang digunakan dan - 57 - On January 17, 2005, PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), a subsidiary received an audit result from State Receipt Optimisation Team (Team) in relation to TAJ’s payment to the Government for non-tax state receipts for year 2002 and 2003. In that audit, there is an underpayment penalty for a late contribution payment amounting to US$ 104,000 (full amount) and royalty amounting to Rp 1,429,557,178 (full amount). Management of TIM does not agree with this assessment. Until the date of authorization of the consolidated financial statements, TIM’s management is currently preparing data for the Team. Based on the Sales Purchase Agreement, all liabilities in relation to this underpayment assessment is the former shareholder’s responsibility and, therefore, it does not affect the net assets and liabilities of the subsidiary or the Company. Up to the date of authorization of consolidated financial statements, no decision has been issued. c. On March 10, 2006, the Ministry of Forestry issued a Ministerial Regulation No. P.14/Menhut-II/2006 (the “2006 Forestry Regulation”) regarding Guidelines for Land Use of Forest Areas describing the permit to use forests for non-forestry activities. Pursuant to the 2006 Forestry Regulation, a company may be given a forestry permit to use a forest area for non-forestry activities (e.g. commercial activities), subject to a number of preconditions, for a period of five years (extendable). As also required by PT Tambang Timah’s (“TT”) approval inprinciple, one of the most significant preconditions under the 2006 Forestry Regulation is to provide non-forest land to the size of two times of the forest area to be used (“compensation land”). There are also technical requirements for the compensation land, i.e., the status should be “clear and clean”, it should be adjacent to a forest area, it should be in the same sub-watershed (or watershed) with the forest area being used and it can be reforested by conventional means. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan dapat dihutankan kembali dengan cara konvensional. Kemudian, lahan kompensasi tersebut harus dijadikan hutan. Untuk meyakinkan status “clear and clean”, lahan kompensasi harus mempunyai suatu titel hak atas tanah. Atau, sebagai alternatif, jika dalam dua tahun perusahaan tidak dapat menyediakan lahan kompensasi yang disyaratkan, perusahaan harus membayar penerimaan negara bukan pajak secara tahunan kepada Departemen Kehutanan sejumlah 1% dari ‘total nilai produksi’. Peraturan 2006 tersebut tidak mengatur bagaimana menentukan ‘total nilai produksi’. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued TT telah menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh izin pinjam pakai untuk area KP di dalam hutan. Sampai dengan tanggal laporan ini TT telah menerima surat rekomendasi dari Gubernur Propinsi Bangka Belitung untuk disampaikan ke Menteri Kehutanan. Karena proses ini masih terus berlangsung, manajemen berkeyakinan bahwa TT akan segera memperoleh izin pinjam pakai. TT has submitted to the Minister of Forestry an official request for a borrow-use permit for KP located in forestry areas. As of the date of authorization of the consolidated financial statements, TT has received a recommendation letter from the Governor of Bangka Belitung province to be forwarded to the Minister of Forestry. As the process is progressing, management believes that TT will soon obtain the borrow-use permit. Manajemen TT dan Perusahaan telah memutuskan untuk menghentikan kegiatan tambang di area hutan sampai dikeluarkan izin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan. Sampai dengan tanggal laporan ini, manajemen TT dan Perusahaan dalam proses menganalisa dampak Peraturan 2006 ini. Namun manajemen berkeyakinan bahwa Peraturan 2006 ini tidak akan berdampak signifikan terhadap operasi TT. TT and the Company’s management have decided to cease mining operations in the forestry area until the borrow-use permit is issued by the Minister of Forestry. As of the date of authorization of the consolidated financial statements, TT and the Company’s management were analising the impact of the 2006 Forestry Regulation. However, management believes that the 2006 Forestry Regulation will have no significant impact to TT’s operations. TT sudah mendapatkan persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan di Kabupaten Belitung seluas 1.062,02 ha melalui surat keputusan Menteri Kehutanan no. S. 625/Menhut-VII/2009 tanggal 12 Agustus 2009 dan Kabupaten Belitung Timur seluas 2.201,95 ha melalui surat keputusan No. S.626/MenhutVII/2009 tanggal 12 Agustus 2009. TT has received principal approval on the permit to use forests in Belitung for 1.062,02 ha through Ministry of Forestry decision letter No. S.625/Menhut-VII/2009 dated Agustus 12, 2009 and in East Belitung for 2.201,95 ha through decision letter No. S.626/Menhut-VII/2009 dated Agustus 12, 2009. Permohonan penggunaan kawasan hutan di wilayah Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka masih dalam proses persetujuan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, sedangkan di wilayah Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Barat masih dalam proses di Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. Request for the use of Forest Areas permit in Central Bangka and Bangka are still in the process for approval from Directorate General of Forestry Planology, and for South Bangka and West Bangka are still still in the process for approval from Directorate General of Bina Produksi Kehutanan. - 58 - The compensation land must then be reforested. To ensure that the status is “clear and clean”, compensation land should be covered by a land title. Or, alternatively, if within two years TT cannot provide the required compensation land, TT must pay on an annual basis non-tax state revenue to the Ministry of Forestry in the amount of 1% of ‘total production value’. The 2006 Forestry Regulation is silent on how to determine the ‘total production value’. PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan d. 43. PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Pada bulan Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 18/2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang. Peraturan Menteri tersebut mensyaratkan perusahaan untuk menyediakan jaminan atas reklamasi dan penutupan tambang dalam bentuk deposito berjangka pada salah satu bank milik negara atas nama Menteri ESDM, bank garansi atau asuransi dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal penutupan tambang. Untuk perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa atau perusahaan dengan modal disetor lebih dari US$ 25 Juta pada laporan keuangan yang telah diaudit, jaminan dapat juga berupa penyisihan akuntansi. Pada tanggal neraca, penyisihan untuk rehabilitasi dan restorasi tambang telah disediakan oleh Perusahaan (Catatan 22) dan saat ini Perusahaan sedang mengevaluasi perlu tidaknya menempatkan dana dalam deposito berjangka untuk reklamasi dan penutupan tambangnya. d. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 43. In May 2008, the Minister of Energy and Mineral Resources (MEMR) issued Minister Regulation No. 18/2008 regarding the mine reclamation and mine closure. Such regulation stipulates that a company is required to provide mine reclamation and mine closure guarantee in the form of time deposit in a state-owned bank on behalf of MEMR, bank guarantee or insurance with the term in line with the reclamation and mine closure schedule. For a listed company or a company with paid up capital of at least US$ 25 million in the audited financial statements, the guarantee can also be in the form of accounting provision. As of the balance sheet date, the provision for mine rehabilitation and restoration has been made by the Company (Note 22) and management is currently evaluating whether it is required to place a time deposit for its mine reclamation and mine closure provision. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES 2009 Mata Uang Asing/ Foreign currencies Jumlah Mata Uang Asing/ Amount in foreign currencies (full amount) Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent Aset Kas dan Setara Kas Piutang usaha Assets US$ GBP US$ 38.061.170 49.159 53.815.638 Jumlah Aset Kewajiban Hutang usaha Hutang bank US$ SGD Euro JPY MYR US$ (7.491.157) (136.725) (8.681) (1.846.949) (5.000) (6.850.000) 357.775 743 505.867 Cash and cash equivalents 864.385 Total Assets (6.027) (916) (117) (188) (13) (64.390) 71.651 Jumlah Kewajiban 792.734 Aset bersih - 59 - Trade accounts receivable Liabilities Trade accounts payable Bank loan Total Liabilities Net assets PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued Kurs konversi yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 dan kurs yang berlaku pada tanggal 26 Maret 2010 adalah sebagai berikut: The conversion rates used on December 31, 2009 and the prevailing rates on March 26, 2010 are as follows: 26 Maret 2010/ March 26,2010 Mata uang asing US$ 1 GBP 1 Euro 1 SGD$ 1 JPY 1 MYR 1 44. PERISTIWA NERACA 91.369 13.584 12.176 6.497 99 2.756 PENTING SETELAH TANGGAL 44. Pada tanggal 1 Pebruari 2010, perusahaan melakukan reorganisasi struktur usaha untuk menyesuaikan dengan UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan batubara dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010, tentang kegiatan usaha pertambangan. 45. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN 2009 Rp 9.400 15.114 13.510 6.699 102 2.747 Foreign currencies US$ 1 GBP 1 Euro 1 SGD$ 1 JPY 1 MYR 1 SUBSEQUENT EVENTS On February 1, 2010, the Company reorganized its business structure to conform with Law No. 4/2009 regarding Mineral and Coal Mining, Regulation of the Ministry of Energy and Government Regulation No. 23 Tahun 2010, regarding Mining Activity. 45. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES Pada triwulan keempat 2009, harga logam timah di LME cenderung meningkat, rata-rata di atas US$ 14.000-an per ton. Selama tahun 2009 harga rata-rata logam timah adalah US$ 13.592 per ton. On the fourth quarter of 2009, the trend of tin price in LME increased, with an average price of US$ 14,000/tonne. The average tin price in 2009 was US$ 13,592/tone. Meskipun harga timah mengalami pemulihan, untuk mengantisipasi fluktuasi harga komoditas pertambangan di masa yang akan datang, manajamen saat ini sedang melakukan efisiensi biaya produksi untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan harga komoditas pertambangan yang lebih jauh. Manajemen meyakini bahwa Perusahaan tetap dapat mengelola resiko bisnisnya ditengah kondisi perekonomian global yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Despite the recovery of the tin price, to anticipate future fluctuation in mining comodity price, management is currently improving the production cost efficiency to anticipate further decrease on mining commodities prices. The management expects that the Company and its subsidiaries are well placed to manage their business risks successfully despite the current uncertain economic outlook. Manajemen juga meyakini bahwa Perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasinya di masa depan sehingga laporan keuangan tetap dapat disajikan dengan mempertahankan asumsi kelangsungan usaha. The management believes that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, the Company and its subsidiaries continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements. - 60 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued 46. 46. UNDANG-UNDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA – UU NO. 4/2009 MINERAL AND COAL MINING LAW – LAW NO. 4/2009 Pada tanggal 12 Januari 2009, Undang-Undang No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan batubara ditandatangani dan mulai berlaku menggantikan UU No. 11/1967. Perubahan-perubahan yang penting dari undang-undang pertambangan yang baru diantaranya adalah sebagai berikut: On January 12, 2009, Law No. 4/2009 regarding Mineral and Coal Mining was signed and came into effect, replacing Law No. 11/1967. The key changes in the new mining law include the following: • Sistem perizinan pertambangan berubah dari semula berdasarkan kontrak menjadi sistem yang berdasarkan izin. Izin pertambangan (Izin Usaha Pertambangan – IUP) dapat diterbitkan oleh pemerintah pusat, provinsi atau kabupaten dan penerbitan izin tersebut dilakukan melalui tender kecuali untuk perusahaan pertambangan milik negara (BUMN). • The mining licensing is changed from a contract-based system to a license-based system. Mining licenses (Izin Usaha Pertambangan - IUP) can be issued by the central, provincial or regional government, and the issuance of such licenses will be done through a tender except for state owned mining companies. • Undang-undang pertambangan baru mengharuskan investor untuk memproses semua produk pertambangan menjadi logam di Indonesia, baik dengan mendirikan pabrik peleburan sendiri atau menggunakan fasilitas peleburan pihak lain. Untuk kontrak-kontrak pertambangan yang telah ada diperkenankan tetapi harus menyesuaikan dengan peraturan yang baru dalam satu tahun dan harus memproses produk pertambangan menjadi logam di dalam negeri dalam lima tahun. • The new mining law requires investors to process all mining products into metal within Indonesia, either by setting up their own smelters or by using those of others. Existing Indonesian mining contracts would be upheld, but contractors must bring themselves into compliance with the new rules within one year, and must process their mining products into metal domestically within five years. • Izin Usaha Pertambangan (IUP) mencakup wilayah yang lebih luas dengan jangka waktu yang lebih pendek dibanding dengan sebelumnya. • The mining licenses (IUP) cover larger areas but with shorter terms than before. • Undang-undang pertambangan yang baru mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menggunakan perusahaan jasa penambangan dalam negeri kecuali perusahaan jasa penambangan dalam negeri tersebut tidak ada. • The new mining law specifically regulates mining service activities and requires mining companies to use domestic mining service companies unless no local mining service companies are available. Pada tanggal 30 September 2009, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 28, tentang Penyelenggaraan usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara diterbitkan. Peraturan penting terkait penyelenggaraan usaha Jasa pertambangan mineral batubara diantaranya adalah sebagai berikut: On September 30, 2009, the Ministry of Energy and Mineral Resources Regulation No. 28 regarding Implementation of Business Service Mineral and Coal Mining had been issued. Regulations related to the implementation of business service mineral and coal mining include the following among others: • Pemegang IUP atau IUPK dalam melakukan kegiatan usahanya dapat menggunakan jasa pertambangan setelah rencana kerja kegiatannya mendapat persetujuan dari menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. • Holders of the mining licenses or exclusive mining licenses may conduct mining activities when mining work plan is approved by the Minister, Governor, or Regent/Mayor, according to their respective authorities. • Pemegang IUP atau IUPK Operasi Produksi wajib melaksanakan sendiri kegiatan penambangan, pengolahan dan pemurnian. • Holders of mining licenses or exclusive mining licenses must perform their own mining, processing and purifying activities. - 61 - PT TIMAH (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Nilai dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) - Lanjutan • PT TIMAH (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) - Continued • Perusahaan anak atau afiliasi dari pemegang IUP atau IUPK dilarang terlibat dalam usaha pertambangan di wilayah pertambangan, kecuali dengan persetujuan Direktur Jenderal atas nama Menteri. Manajemen memonitor perkembangan peraturan pelaksana tersebut dan mengevaluasi dampak undang-undang pertambangan yang baru terhadap operasi Perusahaan dan anak perusahaan. 47. PERSETUJUAN KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui dan diotorisasi oleh Direktur Utama Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2010. ******* - 62 - Subsidiaries or affiliates of holders of mining licenses or exclusive mining licenses are prohibited to engage in mining activities in mining areas, except with the approval of the Director General on behalf of the Minister. Management is closely monitoring the progress of the implementing regulations to assess the impact of the new mining laws to the Company’s and its subsidiaries’ current operations. 47. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The consolidated financial statements were approved and authorized for issue by the Company’s President Director on March 26, 2010.