- Unnes - Universitas Negeri Semarang

Transcription

- Unnes - Universitas Negeri Semarang
HUBUNGAN NTARATINGKATEMOTIONALQUOTIENT(EQ)
DENGAN PRESTASI KUMITE ATLET KARATE KADET
PUTRA PADA KEJUARAAN NASIONAL KARATE
SUNAN KALIJAGA CUP VIII YOGYAKARTA
TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1
untuk mencapai gelar sarjana pendidikan
Oleh
Harris Arfan Setiadi
6301408073
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
i
SARI
Harris ArfanSetiadi, 2012.Hubungan antara Tingkat EmotionalQuotient (EQ)
dengan Prestasi Kumite Atlet Karate Kadet Putra pada Kejuaraan Nasional
Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta Tahun 2012.Skripsi Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.Dra. M. M. Endang Sri Retno, M. S. Hadi, S.Pd.,M.Pd.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah1). Apakahada hubungan antara
kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan
nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?,2). Apakahada
hubungan antarakekuatanemosidengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada
Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?, 3).
Apakahada hubungan antarakepuasandengan prestasi kumite atlet karate kadet putra
pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?,
4). Secara bersama-sama apakah ada hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan
emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan
nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?. Tujuan penelitian
adalah : 1). Untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi
kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup
VIII Yogyakarta tahun 2012, 2). Untukmengetahui hubungan antara kekuatan mosi
dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan
Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012, 3). Untuk mengetahui hubungan antara
kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional
karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012, 4). Secarabersama-sama
untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan
dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan
Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tes :
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam
penelitian ini yaitu tingkat Emotional Quotient (EQ) sebagai variabel bebas serta
prestasi kumite atlet karate kadet putra pada kejuaraan nasional karate Sunan
Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 sebagai variabel terikat. Metode
pengumpulan data menggunakan kuisioner atau angket tetutup. Metode analisis
datamenggunakan pengubahan data ke dalam skor T karena data variabel
mempunyai satuan yang berbeda.
Hasil penelitian dengan regresi ganda menunjukan bahwa berdasarkan hasil
perhitungan statistik diperoleh nilai Fhitung sebesar 6.812 dan nilai signifikansi 0.004<
0.05 kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara Emotional Quotient (EQ)
yang meliputi kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi
kumite pada atlet kadet putra Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun
2012.
Saran untuk para pelatih agar dapat mengarakan emosi anak didiknya dan juga
untuk para atlet karate untuk bisa mengendalikan emosi dirinya sendiri agar
memperoleh hasil yang memuaskan.
ii
PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada:
Nama
: Harris Arfan Setiadi
JudulSkripsi
: Hubunganantara Tingkat Emotional Quotient(EQ)dengan
PrestasiKumite Atlet Karate Kadet Putra pada Kejuaraan Nasional
Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakartatahun 2012.
Hari
:
Tanggal
:
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dra. M. M. Endang Sri Retno, M. S
NIP.195501111983032001
Hadi, S.Pd.,M.Pd
NIP. 197903112006041001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pend. Kepelatihan Olahraga
Drs. Hermawan, M.Pd
NIP.195904011988031001
iii
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pada hari
:
Tanggal
:
Panitia Ujian :
Ketua Panitia
Sekretaris
Drs. H. Harry Pramono, M. Si
NIP. 195910191985031001
Drs. Hermawan, M.Pd
NIP. 195904011988031002
Dewan Penguji
1.
Drs. Rubianto Hadi, M.Pd.
NIP. 196302061988031001
(Ketua)
2. Dra. MM. Endang Sri Retno, M.S
NIP. 195501111983032001
(Anggota)
3. Hadi, S.Pd,.M.Pd
(Anggota)
NIP. 197903112006041001
iv
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sungguhnya bahwa skripsi ini
hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak karyai lmiah orang lain, baik seluruhnya
maupun sebagian.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik
dari Unnes dan sanksi hokum sesuai yang berlaku di wilayah negaraRepublik
Indonesia.
Semarang, Oktober 2012
Harris ArfanSetiadi
6301408073
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Pikiran bukan suatu wadah untuk di isi melainkan api yang harus dinyalakan (ESQ.
Ary Ginanjar Agustiana).
Kupersembahkan Kepada :
Bapakku Sunaryo dan Ibuku Kustiati
Adiku Haryanto dan Hartanto
Ratih Kirana Desty Putri
Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis pajatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
RektorUniversitasNegeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.
2.
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikanskripsi.
3.
Ketuajurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah memberikan semangat,
motivasi dan dorongan untuk menyelesaikan skripsitepat waktu.
4.
IbuDra. M. M. Endang Sri Retno, M. S selaku dosen pembimbing I dan bapakHadi,
S.Pd,.M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dalam memberikan petunjuk
dan membimbing penulisdalam menyelesaikan skripsi.
5.
KetuapanitiaKejuaraanNasional Karate SunanKalijaga Cup VIII Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian
6.
Bapak, Ibu dan seluruh keluarga besartercinta yang telah memberikan semangat
sehingga terselesainya skripsi ini.
7.
Teman-teman PKLO angkatan 2008 yang telah banyak membantu dan memberikan
motivasi dalam penyelesaians kripsi ini.
8.
Semua pihak yang telah mebantu dalam penelitian untuk skripsi ini. Atas segala bantuan
dan dukungannya yang telah diberikan, penulis doakan semoga amal dan bantuan
vii
saudara mendapa tberkah yang melimpahdari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca semua.
Semarang,Oktober 2012
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
SARI ..................................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iv
PERNYATAAN ................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMasalah.......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................
7
1.4 Penegasan Istilah ................................................................................
8
1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 LandasanTeori ..................................................................................... 11
2.1.1Karate ......................................................................................... 11
2.1.2Karate Sebagai Beladiri ............................................................. 13
2.1.3 Karate Sebagai Cabang Olahraga ............................................. 14
2.1.4 Emotional Quotient ................................................................... 21
2.1.5 Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII .......................... 32
2.1.6 Kerangka Berpikir..................................................................... 33
2.2Hipotesis .............................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ............................................................................... 37
3.2 Populasi Penelitian .............................................................................. 37
ix
3.3 Sampel Penelitian................................................................................ 38
3.4 Variabel Penelitian .............................................................................. 39
3.5 Rancangan Penelitian .......................................................................... 39
3.6Instrumen Penelitian ............................................................................ 40
3.7 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 43
3.8Faktor-faktor yang MempengaruhiPenelitian ...................................... 43
3.9 Teknik Analisis Data........................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data ..................................................................................... 45
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................... 46
4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ....................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................ 56
5.2 Saran .................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.3.Pengkodingan Nilai Pertandingan ...................................................... 42
Tabel 4.1.Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif ..................................... 45
Tabel 4.2. RangkumanHasil PerhitunganUjinormalitas ..................................... 46
Tabel 4.3.RangkumanHasil PerhitunganUjiHomogenitas ................................. 47
Tabel 4.4.RangkumanHasil PerhitunganUjiLineritas ........................................ 48
Tabel 4.5.RangkumanHasil PerhitunganUji Keberartian Garis Regresi ............ 48
Tabel 4.6.. Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Regresi Tunggal ............... 49
Tabel 4.7.. Rangkuman hasil perhitungan Analisis Regresi Ganda ................... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Arena Pertandingan Sistem Ippon Shobu ...................................... 19
Gambar 2.2. Arena Pertandingan Sistem Sanbon Shobu ................................... 20
Gambar 2.3. Arena Pertandingan Sistem Shobu Hajime ................................... 21
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Usulan Penetapan Pembimbing .................................................... 60
Lampiran 2. Penetapan Dosen Pembimbing ..................................................... 61
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 62
Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 63
Lampiran 5. Daftar Nama Peserta Uji Coba Instrumen ..................................... 64
Lampiran 6. Hasil Uji Coba Instrumen Validitas dan Reliabilitas ..................... 65
Lampiran7.DaftarNamaSampelPenelitian .......................................................... 68
Lampiran8. DataHasilPenelitian ........................................................................ 69
Lampiran9.Angket Penelitian ............................................................................. 71
Lampiran 10. Perhitunganhasil statistic Deskriptif ............................................ 95
Lampiran 11.Rekapjuarasetiapkelas ................................................................... 103
Lampirab 12.Rekapperolehanmendalisetiapkontingen ...................................... 111
Lampiran 13.
Dokumentasi ....................................................................................................... 113
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan ini kita sering menjumpai ada orang yang berhasil dan juga orang
yang gagal. Ada yang lancar dan lurus-lurus saja dalam menjalankan roda kehidupan,
dan ada pula yang terseok-seok. Keberhasilan dan kegagalan merupakan kejadian
biasa dan selalu ada dalam masyarakat mana saja. Dalam olahraga karate itu pun bisa
terjadi, banyak atlet karate
yang mempunyai teknik dan fisik baik akan tetapi
mengalami kegagalan prestasi, banyak diantaranya hanya karena emosi saat
bertanding kumite, saat mereka sudah unggul jauh nilai dari lawanya mereka
akhirnya kalah hanya karena faktor emosi yang menyebabkan mereka di
diskualifikasi.
Menurut Rubianto Hadi (2007:47) komponen yang mempengaruhi keberhasilan atlet
meliputi fisik, teknik, taktik dan mental.
1.1.1 Unsur Fisik
Menurut (M. Sajoto, 1999:1) Untuk unsur jasmaninya dapat dilihat dari sudut
pandang yaitu yang pertama dari segi wujudnya yang dapat dilihat secara jelas
seperti anatomi dan antropometri. Serta yang kedua adalah dilihat dari kemampuan
atau kapasitas kerjanya yaitu dari segi faalnya.
1
2
Unsur Teknik
Untuk latihan teknik disesuaikan dengan tahap persiapan yang akan dilakukan dan
disesuaikan dengan cabang olahraga masing-masing.
1.1.2
Unsur Taktik
Menurut (M. Sajoto, 1999:26) faktor taktik dalam pertandingan meliputi :
1.
Faktor Kepentingan Tim
Faktor kepentingan tim seringkali perlu diperhatikan bila atlet bertanding sebagai
anggota tim/kontingen yang membawa nama daerah/kontingen. Menyebar seluruh
atlet pada berbagai kelas yang ada jelas akan lebih menguntungkan dibandingkan
menaruh dua atau lebih dalam satu kelas yang berarti mengadu sendiri mereka.
Mengisi kelas-kelas berat yang kosong dengan cara menaikkan atau menurunkan
berat badan perlu dipertimbangkan sekiranya di bawah atau di atas kelas yang
kosong tersebut terdapat lebih dari satu atlet yang potensial
2.
Faktor Lawan
Hindari sedapat mungkin kelas-kelas neraka, dimana dikelas tersebut bercokol
lawan-lawan yang sangat tangguh, sehingga kemungkinan menang sangat kecil.
Lebih baik atlet naik kelas atau turun kelas dengan mengatur berat badan, sekiranya
dikelas yang baru ini tidak ditemukan lawan-lawan yang cukup tangguh.
1.1.3
Unsur Mental (Emotional Quotient)
Fakta di lapangan menunjukan bahwa dalam pembinaan prestasi di Indonesia, unsur
mental masih ditangani secara asal-asalan. Walaupun kelemahan tersebut disadari,
akan tetapi para pembina belum memahami akan pentingnya pembinaan mental atlet
3
yang harus ditangani oleh tim khusus sehingga akan berpengaruh terhadap psikologi
atlet.
Perasaan atau emosi memegang peranan penting dalam hidup manusia. Semua gejala
emosional seperti: rasa takut, marah, cemas, stress, penuh harap, rasa senang, dapat
mempengaruhi perubahan-perubahan kondisi fisik seseorang. Perasaan atau emosi
dapat memberi pengaruh-pengaruh fisiologik seperti: ketegangan otot, denyut
jantung, peredaran darah, pernafasan, berfungsinya kelenjar-kelenjar hormon
tertentu. Sehubungan itu semua maka jelaslah bahwa gejala psikik akan
mempengaruhi penampilan dan prestasi atlet. Dalam hubungan ini pengaruh
gangguan emosional perlu diperhatikan, karena gangguan emosional dapat
mempengaruhi psychological stability atau keseimbangan psikik secara keseluruhan,
dan ini berakibat besar terhadap pencapaian prestasi atlet.
Dalam melakukan kegiatan berolahraga, lebih-lebih untuk mencapai prestasi yang
tinggi, diperlukan berfungsinya aspek-aspek kejiwaan tertentu, misalnya untuk
mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga panahan atau menembak, maka atlet
harus dapat memusatkan perhatian dengan baik, penuh percaya diri, tenang, dapat
berkonsentrasi penuh meski ada gangguan angin atau suara. Untuk menjadi peloncat
indah atau peloncat menara yang berprestasi tinggi, atlet yang bersangkutan harus
memiliki rasa percaya diri, keberanian, daya konsentrasi, kemauan keras, koordinasi
gerak yang baik, dan rasa keindahan. Begitupun untuk atlet karate yang berprestasi
tinggi, atlet yang bersangkutan harus memiliki rasa percaya diri, keberanian,
kemauan keras dari dalam diri sendiri, daya konsentrasi, fokus, dan juga motivasi
4
diri. Ini semua akan terganggu jika atlet yang bersangkutan mengalami gangguan
emosional.
Emosi atau perasaan atlet perlu mendapatkan perhatian khusus dalam olahraga,
karena emosi atlet di samping mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan yang lain (akal
dan kehendak), juga mempengaruhi aspek-aspek fisiologiknya sehingga jelas akan
berpengaruh terhadap peningkatan atau merosotnya prestasi atlet.
Selama bertahun-tahun, orang beranggapan bahwa keberhasilan seseorang
ditentukan oleh kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient), sering disebut IQ.
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis dan
akademis. Pada pertengahan tahun 1990-an, para ahli menemukan bentuk kecerdasan
lain yang menetukan keberhasilan seseorang, yaitu EQ (Emotional Quotient), yakni
suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan memahami diri dan perasaan orang lain,
dan motivasi untuk maju (Dwi Sunar P, 2010:7). EQ merupakan persyaratan dasar
untuk menggunakan IQ. Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang
menetukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini diyakini banyak orang.
Menurut Dwi Sunar P (2010:6) kecerdasan manusia di bagi tiga yaitu kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan
intelektual (IQ) berkait dengan ketrampilan seseorang menghadapi persoalan
teknikal dan intelektual (Dwi sunar P, 2010:55). Kecerdasan emosional (EQ) adalah
kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi
dirinya dan orang lain di sekitarnya (Dwi Sunar P, 2010:129). Spiritual Quotient
(SQ) cenderung menggunakan istilah kemampuan dibandingkan kecerdasan,
kemampuan spiritual dimaksudkan menunjukan suatu sifat-sifat arif dan bijak dalam
5
hubungannya dengan sesama manusia, baik dalam pikiran, perkataan maupun
tindakan, dan bukannya menunjukan kemampuan mengadakan ritual-ritual
keagamaan (Dwi Sunar P, 2010:247).IQ, EQ, dan SQ bisa digunakan dalam
mengambil keputusan tentang hidup kita. Seperti yang kita alami setiap hari,
keputusan yang kita buat berasal dari proses: merumuskan keputusan, menjalankan
keputusan dan eksekusi, menyikapi hasil pelaksanaan keputusan.
Menurut Goleman (1999:7), asal kata emosi adalah movere, kata kerja
BahasaLatin yang berarti ”menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan ”e-” untuk
memberi
arti”bergerak
menjauh”,
menyiratkan
bahwa
kecenderungan
bertindakmerupakan halmutlak dalam emosi, emosi memancing tindakan dan akar
dorongan untuk bertindak dalam menyelesaikan suatu masalah dengan seketika.
kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (Emotional Quotient)
adalah kemampuan seseorang untuk menerima, mengelola, serta mengontrol emosi
dirinya dan orang lain disekitarnya (Dwi Sunar P, 2010:129). Menurut Daniel
Goleman, kecerdasan sesungguhnya bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan,
tetapi lebih banyak ditentukan oleh keadaan emosi. Dalam hal ini, emosi mengacu
pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan, sedangkan kecerdasan
mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.
Patricia Patton (2011:6) IQ adalah faktor keturunan yang tidak dapat berubah
dan dibawa sejak lahir. EQ tidak. Kita dapat menyempurnakannya dengan
kesungguhan, latihan, pengetahuan, dan kemauan. Dasar untuk memperkuat EQ
adalah memahami diri sendiri.
6
Emosi erat kaitannya dengan kepribadian. Kepribadian adalah sifat yang sangat
individual, dan masing-masing individu memiliki kepribadian yang tidak sama atau
berbeda satu sama lain (Dwi Sunar P, 2010:205). Memang kepribadian sebagaimana
sering diekspresikan dalam bentuk tingkah laku, variabelnya tidak bisa diukur,
karena kita memiliki potensi yang berbeda sehingga jenis kepribadiannya pun
berbeda satu sama lain. Kadang kita tidak melakukan atau berbuat apa-apa, ketika
sedang sedih, marah, atau dalam situasi yang sangat emosional sehingga akal sehat
pun hilang menjadi tidak normal untuk sesaat. Tetapi terkadang kita juga berusaha
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi.
Ditinjau dari konsep jiwa dan raga sebagai kesatuan yang bersifat organis, maka
gangguan emosional terhadap diri atlet akan berpengaruh terhadap keadaan kejiwaan
atlet secara keseluruhan, ketidakstabilan emosional atau emotional instability akan
mengakibatkan terjadinya psychological instability, yang akan mempengaruhi peran
fungsi-fungsi psikologisnya dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
pencapaian prestasi atlet.
Berdasarkan uraian tersebut diatas peneliti termotivasi untuk mengetahui lebih
jauh lagi tentang pengaruh tingkat kecerdasan emosi terhadap prestasi pada olahraga
karate. Walaupun atlet memiliki teknik, fisik, taktik yang baik akan tetapi unsur
mental kecerdasan emosional rendah bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi
mereka. Berdasarkan paparan latar belakang diatas maka peneliti tertarik
mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara Tingkat Emotional Quotient
(EQ) dengan Prestasi Kumite Atlet KarateKadet Putra pada Kejuaraan Nasional
KarateSunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta Tahun 2012”.
7
1.2 . Rumusan Masalah
Bayak atlet karate yang mempunyai teknik dan fisik yang baik akan tetapi hanya
karena emosi mereka mengalami kekalahan bahkan kegagalan. Banyak atlet-atlet
karate dalam pertandingan sudah jauh selisih nilai dari lawannya akan tetapi hanya
karena
emosi
yang
berlebih
mereka
akhirnya
mengalami
kekalahan.
Berdasarkanulasantersebutmakatimbulmasalah yang dapatdirumuskansebagaiberikut:
1.2.1
Apakahada hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet
karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Yogyakarta tahun 2012?
1.2.2
Apakahada hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet
karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Yogyakarta tahun 2012?
1.2.3
Apakahada hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet
karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Yogyakarta tahun 2012?
1.2.4
Secara bersama-sama Apakah ada hubungan antara kemapanan emosi,
kekuatan emosi,dan kepuaasan dengan prestasi kumite atlet karatekadet putra
pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun
2012?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapuntujuan yang ingindicapaidalampenelitianiniadalah:
8
1.3.1
Untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite
atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup
VIII Yogyakarta tahun 2012.
1.3.2
Untuk mengetahui hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite
atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup
VIII Yogyakarta tahun 2012.
1.3.3
Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet
karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Yogyakarta tahun 2012.
1.3.4
Secara bersama-sama untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi,
kekuatan emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra
pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun
2012.
1.4 . Penegasan Istilah
Guna menghindari agar tidak terjadi perbedaan dalam menafsirkan dalam judul
ini maka perlu diadakan penegasan istilah sebagai berikut:
1.4.1 Hubungan
MenurutPoerwadarminta,
W.J.S
(2002:362),
Hubungan
adalah
keadaan
berhubungan atau dihubungkan.
1.4.2 Emotional Quotient(EQ)
Emotional Quotient(EQ) atau kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk
memahami lingkungan dan bertindak menurut akal sehat (berpikir jernih) sesuai
9
dengan aturan, norma-norma, dan etika moril dalam menyikapi hubungannya dengan
lingkungan, baik dengan masyarakat, maupun dengan alam sekitarnya (Dwi Sunar P,
2010:180). Dalam Emotional Quotient terdiri dari kemapanan emosi, kekuatan emosi
dan kepuasan.
1.4.3 Prestasi Kumite Atlet Karate kadet
Pencapaian prestasi atlet karate umur 14-15 tahun dalam salah satu cabang
olahraga karate yaitu kumite.
1.4.4 Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Kejuaraan Nasional Karate “Sunan Kalijaga CUP VIII”, merupakan kejuaraan
karate tingkat nasional dan salah satu kejuaraan terbesar di Indonesia yang diikuti
lebih dari 1000 peserta dari seluruh Indonesia, bahkan KKYSN Sunan Kalijaga Cup
VI dihadiri oleh karateka dari Negeri Jiran.
1.5 . Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu
manfaat teoritis maupun praktis.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis hasil penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan
informasi untuk memberikan adanya hubungan antara tingkat Emotional Quotient
(EQ) dengan prestasi semua atlet-atlet karatekadet putra.
1.5.2 Manfaat Praktis
Kepentingan praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini bisa bermanfaat
bagi:
10
1.
Sebagai informasi tingkat Emotional Quotient (EQ) atlet-atletnya dan
hubungannya dengan prestasi mereka pada kejuaraan Nasional karateSunan
Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012.
2.
Sebagai informasi untuk pelatih-pelatih karate supaya dapat tahu hubungan
tingkat Emotional Quotient (EQ) dengan prestasi kumite atlet-atletnya sehingga
kelak diharapkan pelatih dapat memberikan masukan agar atlet-atletnya dapat
mengontrol emosi di sendirinya sendiri.
3.
Bagi para atlet-atlet karate sebagai bahan informasi guna menciptakan
peningkatan kemampuan dalam memahami perlunya kecerdasan emosi.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Landasan Teori
2.1.1. Karate
Pada awalnya di Okinawa terdapat tiga seni pertarungan (bujutsu) yang berbeda,
dengan teknik masing-masing, yaitu Naha-Tedi kota Naha, dengan mahagurunya
Higanuma atau Higasyiona, Shuri-Te di kota Shuri, dengan mahagurunya Matsumura
dan Tomari-Tedi kota Tomari (Shihan Achmad Ali,
2008:1). Karate lahir dari
kombinasi kakuto-jutsu, atau seni pertarungan yang di pelajari di Okinawa sekitar
500 tahun yang lalu,dan kempo yang mana diperkenalkan dari Cina (Yamaguchi
Gogen,1999:17). Secara harafiah karate berasal dari kata “kara” yang berarti kosong,
sedangkan “te” berarti tangan (Gugun Arief Gunawan, 2007:16). Dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa karate adalah suatu seni beladiri tangan kosong,
maksudnya adalah beladiri yang menggunakan tangan kosong. Karate masuk ke
Indonesia bukanlah atas jasa tentara Jepang, melainkan dibawa oleh para mahasiswa
Indonesia pada awal tahun 1960-an yang telah selesai menempuh studinya di Jepang
dalam rangka beasiswa program Proyek Pampasan Perang Pemerintah Jepang bagi
bekas negara-negara jajahannya pada Perang Dunia II di Asia. Tahun 1963 beberapa
mahasiswa Indonesia, antara lain (Alm.) Drs. Baud Adikusumo (pendiri Inkado),
Muchtar, dan Drs. Karyanto Djojonegoro mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah
yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran shotokan) di Indonesia dan
11
12
selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan PORKI (Persatuan
Olahraga Karate-Do Indonesia). Umumnya mereka itu kuliah di Keio University dan
berlatih pada Dojo JKA di universitas tersebut yang di kepalai oleh Isao Obata, salah
seorang murid Gichin Funakhosi yang bernaung dibawah JKA. Beberapa tahun
kemudian berdatangan alumni mahasiswa Indonesia gelombang kedua dari Jepang
seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Dr.Anton Lesiangi (pendiri Lemkari),
Sabeth Muchsin (pendiri Inkai), Albert Tobing, dan Chairul Taman yang
mengembangkan karate secara luas di tanah air (Abdul Wahid, 2007:37).Karate
merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang diakui di Indonesia. Olahraga
karate di Indonesia bernaung di bawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia
(FORKI). Adapun wadah internasional untuk karate adalah World Karate Federation
(WKF). Semua aturan pertandingan karate di Indonesia secara resmi mengacupada
aturan yang ditetapkan WKF. Pelaku karate disebut dengan karateka sedangkan
pelatihnya disebut sensei, dari bahasa Jepang yang artinya guru (Gugun Arief
Gunawan, 2007:16). Di dunia ini lima aliran karate yang terkenal yaitu Shotokan,
GojuRyu, ShitoRyu, WadoRyu, Kyokushinkai. Dari aliran-aliran tersebut memiliki
kriteria dan ciri yang berbeda, misalnya shotokan mempunyai ciri gerakan
selalupatah-patah sedangkan gojuryu mempunyai ciri gerakan selalumelingkar.
Pada PON VIII di Jakarta tahun 1973 keikutsertaan cabang olahraga karate
bergantung pada pengesahannya sebagai anggota KONI pusat pada musornas pada
bulan desember 1971 dan untuk pertama kalinya cabang olahraga karate
dipertandingkan di PON XI di Jakarta tahun 1985 (Dispora Jatim, 2005:17). Berikut
ini adalah daftar lengkap nama-nama perguruan yang bernaung di bawah FORKI:
13
1)Amura, 2)GABDIKA (Gabungan Bela Diri Karate Shitoryu Indonesia), 3)BKC
(Bandung Karate Club), 4)INKADO (Indonesia Karate-do) , 5) FUNAKHOSI,
6)INKAI (Institut Karate-Do Indonesia), 7) BLACK PANTHER karate-Do Indonesia,
8) KKNSI (kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia), 9) GOJUKAI (Goju Ryu
Karate-Do Indonesia), 10) GOJU RYU ASS (Goju Ryu Karate-do Assoiation), 11)
KKI (Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia), 12) LEMKARI (Lembaga Karate-Do
Indonesia), 13) KYOKUSHINKAI, 14) KALA HITAM, 15) MKC (Medan Karate
club),tahun 2005 berubah menjadi INKANAS (Institut Karate-Do Nasional, 16)
TAKO (Tangan Kosong Indonesia), 17) SHINDOKA (Shito Ryu Indonesia KarateDo), 18) PORBIKAWA, 19) PERKAINDO (Persatuan Karate-Do Indonesia), 20)
INKATSU PORDIBYA (Indonesia Karate-Do Ju-Jutsu), 21) SHIROITE, 22)
WADOKAI (Wado Ryu Karate-Do Indonesia), 23) KEI SHIN KAN, 24) GOKASI
(Goju Ryu Karate-do Shinbukan Indonesia), 25) KANDAGA PRANA.
Dalam Karate terdapat dua aspek yang mendasar yaitu Karate sebagai beladiri
dan Karate sebagai cabang olahraga.
2.1.2
Karate Sebagai Beladiri
Karate sebagai beladiri adalah karate yang digunakan sebagai seni beladiri yang
biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam karate sebagai beladiri terdapat
teknik-teknik dalam karate diantaranya kihon, taiken.
2.1.2.1 Kihon
Secara harafiah kihon berarti pondasi/awal/akar dalam bahasa Jepang. Dari sudut
pandang budo ia diartikan sebagai unsur terkecil yang menjadi dasar pembentuk
sebuah teknik yang biasanya berupa rangkaian dari beberapa buah teknik terkecil
14
tersebut (Abdul Wahid, 2007:47). Menurut Nakayama (dalam Abdul Wahid,
2007:50) ada 7 unsur yang memegang peranan sangat penting dalam membentuk
kihon yang sesempurna mungkin, yaitu: 1) Bentuk yang benar, 2) Keseimbangan
tenaga dan kecepatan, 3) Konsentrasi dan relaksasi yang tepat, 4) Pelatihan kekuatan
otot, 5) Irama dan pengaturan waktu, 6) Pernapasan yang kontributif dan efisiensif,
7) Peran pinggul yang seoptimal mungkin.
2.1.2.2 Taiken
Menurut (Shihan Achmad Ali, 2008:8) Taiken adalah senjata tubuh. Disini
senjata tubuh adalah bagian-bagian tubuh yang bisa digunakan sebagai senjata
seperti : Te (tangan), Atama (kepala), Ashi (kaki).
2.1.3 Karate Sebagai Cabang Olahraga
Karate sebagai olahraga adalah karate yang digunakan sebagai olahraga yang
dipertandingkan. Dalam karate sebagai olahraga terdapat dua kelas yang
dipertandingkan yaitu : kata dan Kumite.
2.1.3.1 Kata
Kata adalah dasar dari karate itu sendiri,kata adalah ekspresi dari karate. Kata
merupakan hasil dari variasi tekni-teknik menyerang dan bertahan (Yamaguchi
Gogen, 1999:24). Kata adalah pengekspresian dari Karate-Do. Latihan ini dilakukan
dengan menempatkan spirit kita ketika memainkannya. Bagi latihan Kata, adalah
penting untuk mempelajari teknik-teknik yang benar. Menurut Nakayama ada 3 hal
yang menjadi esensi pokok dalam memainkan sebuah Kata:
15
1. Tenaga, dicapai dengan pemahaman yang mendalam tentang kihon secara utuh
yang dipoles secara sempurna dengan bantuan pernapasan yang benar agar dapat
menghasilkan sebuah keluaran/output tenaga yang semaksimal mungkin.
2. Irama, dicapai dengan menguasai secara total pengaturan kecepatan dan
kelambatan atau tempo pergerakan dalam sebuah kata yang bersumber pada
embusen (garis arah baku dari pergerakan sebuah kata).
3. Keindahan, dicapai lewat peneguhan diri akan dua spirit yang harus
diketahui.Pertama adalah spirit dalam, yaitu pemahaman mendalam tentang arti
historis-filosofis dari kata yang dimainkan dan ditampilkan dalam bentuk ekspresi
yang mempertegas akan hal itu dan mampu memencarkan aura tersendiri bagi
mereka yang menyaksikannya. Kedua adalah spirit luar yaitu, bahasa tubuh yang
harus mampu menarik perhatian karena mendukung esensi yang hendak dicapai
oleh seseorang yang memainkan kata. Pergerakan pinggul dan kelenturan tubuh
merpakan dua contoh utama dalam hal ini (Abdul Wahid, 2007:75).Terdapat
empat kelompok Kata Goju-Ryu, yaitu : a) Fukyu Kata (junbi kata) : kelompok
Kata persiapan,b) Kihon Kata : kelompok Kata dasar, c) Kaishu Kata : kelompok
Kata tangan terbuka, d) Tokutei Kata : kelompok Kata luar biasa (Kata khusus
para Shihan).
2.1.3.2 Kumite
Secara harafiah kumite berarti tangan-tangan yang bersilangan. Dalam
pemahaman karate-do murni yang berdasarkan zen ia tidak dianggap sebagai sebuah
bentuk pertarungan, namun didefinisikan lebih jauh sebagai bentuk latihan dimana
dua orang yang saling berhadapan dalam sebuah arena berusaha secara keras dan
16
sportif untuk saling menunjukan teknik terbaik mereka kepada lawannya dengan
tetap tunduk dalam aturan yang sangat ketat (Abdul Wahid, 2007:83).Menurut Abdul
Wahid (2007:87) Dalam konsep kumite karate modern ada delapan unsur yang harus
dikuasai seseorang peserta dalam sebuah kompetisi: a) Semangat yang teguh, b)
Teknik yang baik, c) Kecepatan, d) Waktu dan jarak yang tepat, e) Kestabilan tubuh,
pernapasan, dan tenaga, f) Kesadaran ( Zanshin ), g) Konsentrasi dan fokus, h)
Sportivitas mental.
1. Bunkai Kumite
Bunkai kumite merupakan gabungan dari teknik pergerakan kata menyerang dan
tampilan kumite, dengan kata lain bunkai kumite merupakan penggunaan gerakan
kata-kata pada pertarungan sebenarnya (Yamaguchi Gogen, 1999:24).
2. Yakusoku Kumite
Yakusoku Kumite merupakan cara untuk menyerang dan bertahan yang mana
perpaduan antara dasar dan aplikasi dari berbagai teknik seperti ippon-kumite,
nihon-kumite, sanbon-kumite dan oyo-kumite (Yamaguchi Gogen, 1999:24).
2.1.3.2.1 Peraturan Pertandingan Karate
Pertandinganresmi karate terbagi dalam dua nomor, yaitu kata dan kumite. Kata
adalah peragaanjurus yang telah di bakukan.Ada empat aliran kata yang di sepakati
secara resmi untuk pertandingan oleh WKF. Masing-masing adalah dari shotokan,
gojuryu, shitoryu, gojuryu. Pertandingan kata terbagi dalam dua jenis, yaitu tunggal
dan beregu. Untuk kata beregu, setiap regu terdiri atas 3orang. Penilaian kata
didasarkan pada ketepatan, kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, dan kekuatan
gerakan. Adapun waktu pelaksanaan pertandingan adalah 3 menit. Kumite adalah
17
pertarungan bebas karate. Dalam kumite, selain memakai seragamstandar karate,
karateka memakai beberapa perlengkapan seperti pelindung tangan, gum shield
(karetpenahangigi), pelindung selakangan, dan lain-lain.
Untuk kedua karateka, sabuk dibedakan dengan warna merah dan biru.
Pertandingan dibagi menurut kelas berat badan dan jenis kelamin, waktu
pelaksanaannya 2-3 menit. Secara umum dalam kumite karateka dilarang menyerang
dengan siku, lutut, cakaran, cekikan, mematahkan sendi, dan menyerang bagian vital.
Daerah yang boleh diserang adalah kepala, wajah, leher, dada, perut, samping tubuh,
serta punggung.
2.1.3.2.2 Jenis Kelas Pertandingan
1.Usia Dini (8 s/d 9 tahun)
1. Kata perorangan Putra / putri
2. Kumite Putra: -30 kg dan +30 kg
3. Kumite Putri: -25 kg dan +25 kg
2.Pra Pemula (10-11 tahun)
1. Kata Perorangan Putra/ Putri
2. Kumite Putra: -35 kg dan +35kg
3. Kumite Putri: -30 kg dan +30 kg
3.Pemula (12-13 tahun)
1. Kata Perorangan Putra /Putri
2. Kumite Putra : -35 kg, -40 kg, +40 kg
3. Kumite Putri : -30 kg dan + 30 kg
4. Cadet (14-15 tahun)
18
1. Kata Perorangan Putra /Putri
2. Kata beregu putra/putri
3. Kumite Putra : -52 kg, -57kg, -63 kg, -70kg, dan +70kg
4. Kumite Putri : -47kg, -54kg, dan +54kg
5.Junior (16-18 tahun)
1. Kata Perorangan Putra / Putri
2. Kata beregu puta/putri
3. Kumite Putra : -55kg, -61 kg, -68 kg, -75kg ,dan +75 kg
4. Kumite Putri: -48 kg, -53 kg, -59 kg, dan +59 kg
6. Senior
1. Kata Perorangan Putra/Putri
2. Kata beregu putra/putri
3. Kumite Putra : -55kg, -60 kg, -67 kg, -75 kg, -84 kg dan +84kg
4. Kumite Putri : -50 kg, -55kg, -61 kg, -68kg dan +68 kg
2.1.3.2.3 Penilaian
Seorang pemain karateka memperoleh angka nilai manakala mempergunakan
teknik-teknik pertandingan karate dalam bentuk yang betul pada daerah sasaran yang
sesuai dengan peraturan diatas badan lawannya. Sentuhan fisik yang sesungguhnya
sangat dibatasi dan tidak diperkenankan. Untuk memperoleh nilai angka sentuhan
ringan diperkenankan hanya pada badan, untuk kepala hanya diperkenankan suatu
sentuhan langsung yang sangat ringan. Nilai angka hanya diberikan bagi suatu teknik
19
yang sangat dikendalikan yang berpusat kira-kira 2 inci dari permukaan target
sasaran (R.P . Moch Saleh T .A, 1983:54). Menurut Abdul Wahid ( 2007:87 ) Sistem
yang dipakai ada tiga yaitu:
1.Ippon Shobu
IpponShobu adalah sistem penilaian dalam kumite yang pertama kali dikenal.
Seseorang hanya membutuhkan dua buah Waza-ari (nilai ½) atau satu buah Ippon
(nilai 1) untuk bisa keluar sebagai pemenang sebelum waktu habis. Dalam
praktiknya menggunakan satu wasit, empat juri, dan satu arbitrator. JKA dalam
kegiatan internalnya masih menggunakan sistem ini sampai sekarang.
Gambar 2.1. Arena pertandingan sistem Ippon Shobu (Abdul Wahid, 2007:88).
2.Sanbon Shobu
Sanbon Shobu adalah sistem penilaian dalam kumite yang mulai muncul pada
tahun 1980-an. Seseorang bisa keluar sebagai pemenang apabila telah berhasil
mengumpulkan enam buah Waza-ari atau tiga buah Ippon sebelum waktu
pertandingan habis. Disebut juga sebagai Mirror Kumite System karena praktiknya
hanya menggunakan satu wasit dan satu juri (yang saling berhadapan seperti
seseorang yang bercermin) serta satu arbitrator.
20
Gambar 2.2. Arena pertandingan sistem Sanbon Shobu (Abdul Wahid, 2007:89).
3.Shobu Hajime
Sistem penilaian yang terakhir biasanya secara umum disebut sebagai shobu
hajime (yang diambil dari aba-aba pertama yang diucapkan wasit di saat akan
memulai sebuah pertandingan). Hal ini terjadi karena seseorang baru bisa keluar
sebagai pemenang sebelum waktu habis apabila telah meraih nilai yang harus
berselisih delapan buah Ippon dengan nilai yang dikumpulkan lawannya. Dalam
pertandingan ini menggunakan satu wasit, tiga juri, dan satu arbitrator.
21
Gambar 2.3. Arena pertandingan sistem Shobu Hajime (Abdul Wahid, 2007:90).
2.1.4 Emotional Quotient (EQ)
Emotional Quotient (EQ) atau disebut kecerdasan emosi. Menurut (Dwi Sunar P,
2010:6) kecerdasan manusia di bagi tiga yaitu kecerdasan intelektual (IQ),
kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). IQ, EQ, dan SQ bisa
digunakan dalam mengambil keputusan tentang hidup kita. Seperti yang kita alami
setiap hari, keputusan yang kita buat berasal dari proses: merumuskan keputusan,
menjalankan keputusan dan eksekusi, menyikapi hasil pelaksanaan keputusan.
EQ atau Emotional Quotient merupakan kemampuan untuk alasan yang sah
dengan emosi dan menggunakan emosi untuk meningkatkan pikir. Definisi yang
lebih formal adalah sebagai kapasitas untuk alasan tentang emosi, dan emosi untuk
meningkatkan berpikir (Dwi Sunar P, 2010:130). Ini mencakup kemampuan untuk
merasakan emosi secara akurat, untuk mengakses dan menghasilkan emosi sehingga
membantu pemikiran, untuk memahami emosi dan pengetahuan emosi, dan reflektif
mengatur emosi sehingga meningkatkan pertumbuhan emosional dan intelektual.
Cooper dan Sawaf (dalam Efendi, 2005:172) mendefinisikan kecerdasan
emosional sebagaimana di bawah ini :”Emotional Intelligence is the ability to sense,
understand, and effectivelly apply the power andacumen of emotions as a source of
human energy, information, connection, and influence.”(Kecerdasan emosional
adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektifmengaplikasikan
kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai sebuah sumber energi manusia, informasi,
hubungan, dan pengaruh).
Saloney dan Mayer (dalam Goleman, 2003:513) mendefinisikan kecerdasan
emosi sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan emosi sendiri dan orang
22
lain, serta menggunakan emosi itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Sementara
itu Daniel Goleman dengan baiknya telah mengadaptasi model mereka ke dalam
versi yang baru. Adaptasi Goleman meliputi kelima dasar kecakapan emosi dan
sosial sebagai berikut:
1.
Kesadaran Diri
Mengetahui apa yang dirasakan dan menggunakannya untuk memandu
pengambilan keputusan; realistis, percaya diri, yakin akan kemampuan yang
dimilikinya. Menurut Patricia Patton (2011:6) Kesadaran diri adalah bahan baku
penting untuk menunjukan kejelasan dan pemahaman akan tindakan kita. Ini adalah
titik awal pengembangan pribadi. Pada titik inilah membangun EQ dapat dimulai.
Saluran menuju kesadaran diri adalah tanggung jawab dan keberanian. Faktor-faktor
ini sangat penting bagi perubahan kepribadian dan saat menghadapi berbagai aspek
diri sendiri yang tidak menyenangkan.
2.
Pengaturan diri
Mengelola emosi diri sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat positif
terhadap pelaksanaan tugas; peka tetapi bukan perasa (sentimentil), sanggup
menahan gejolak keinginan hati sebelum tercapainya suatu sasaran; mampu bangkit
dari kegagalan dan bertahan dari tekanan emosi.
3.
Motivasi
Memiliki hasrat yang kuat dan menggerakkannya serta menuntun dirinya sendiri
dalam menuju sasaran; inisiatif dan efektif dalam bertindak; tidak mudah putus asa
(kecewa atau frustasi).
23
4.
Empati
Dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, dapat memahami perspektif
mereka, menumbuhkan hubungan yang harmonis didasarkan atas saling percaya,
serta mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Belakangan banyak di antara kita
yang mengembangkan kekuatan empati ini untuk mencari simpati orang lain tetapi
untuk kepentingan pribadi.
5.
Keterampilan Sosial
Mampu mengendalikan emosi dengan baik dan berpikiran jernih, baik ketika
berhadapan dengan orang lain maupun cermat membaca situasi dan jaringan sosial;
mampu
menggunakan
keterampilan-keterampilan
untuk
mempengaruhi
dan
memimpin, menghormati pendapat orang lain, mampu menyelesaikan perselisihan,
sanggup bekerjasama dan bekerja dalam tim.
Kecerdasan emosional (EQ) adalah sejumlah kemampuan dan keterampilan
yang berkaitan dengan pembinaan hubungan sosial dengan lingkungan yang merujuk
pada kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan
memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik dan dalam
hubungan dengan orang lain. Untuk lebih menjelaskan tentang pentingnya
kecerdasan emosi, Claude Steiner dan Paul Perry (dalam Efendi, 2005:65) juga
menegaskan dalam bukunya, Achieving Emotional Literacy (1997), bahwa sematamata IQ yang tinggi tidak akan membuat seseorang menjadi cerdas. Tanpa
kecerdasan emosional, kemampuan untuk memahami dan mengelola perasaan–
perasaan kita dan perasaan-perasaan orang lain, kesempatan kita untuk hidup bahagia
menjadi sangat tipis. Goleman, seorang peneliti dan juga penulis buku best seller
24
tentang kecerdasan emosi juga mengatakan bahwa setinggi-tingginya, IQ hanya
menyumbang kira–kira 20 persen bagi faktor–faktor yang menentukan sukses dalam
hidup, maka yang 80 persen diisi oleh kekuatan–kekuatan lain. Kekuatan–kekuatan
lain dimaksud salah satunya adalah kecerdasanemosi. Selain itu, Cooper dan Ayman
(dalam Efendi, 2005:65) juga menulis ”Voltaire menunjukkan bahwa bagi bangsa
romawi, sensus communis dan sensibility (kemampuan), mencakup seluruh
penggunaan indera, hati dan intuisi. Memang, bisnis berjalan di atas kekuatan otak
(brain power). Tetapi, untuk berpikir dengan baik dan agar kesuksesan itu bertahan
lama, kita harus belajar untuk menyaingi setiap aspek kecerdasan kita, bukan hanya
dari kepala saja. Di samping itu, bukti-bukti mutakhir neurologis menunjukkan
bahwa emosi merupakan bahan bakar yang sangat diperlukan bagi kekuatan
penalaran otak. Kecerdasan emosional terlibat dalam kapasitas untuk merasakan
emosi, mengasimilasi perasaan emosi yang terkait, memahami informasi dari orangorang emosi dan mengatur mereka.
Heymans berpendapat (dalam Sumadi Suryabrata,2001:96) bahwa emosionalitas
(emosionaliteit), yaitu mudah atau tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh suatu
kesan. Atas dasar ini manusia dapat digolongkan menjadi dua macam, 1) golongan
yang emosional (emosionalitasnya tinggi) yang sifat-sifatnya antara lain impulsif,
mudah marah, suka tertawa, perhatian tidak mendalam, tidak suka tenggangmenenggang, tidak praktis, tetap di dalam pendapat, ingin berkuasa, dapat dipercaya
dalam keuangan, 2) golongan yang tidak emosional, yaitu golongan yang
emosionalitasnya tumpul atau rendah, yang sifat-sifatnya antara lain: berhati dingin,
zakelijk, berhati-hati dalam menentukan pendapat, praktis, suka tenggang-
25
meneggang, jujur dalam batas-batas hukum, pandai menahan nafsu birahi, memberi
kebebasan kepada orang lain.
Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelegence (1994) menyatakan
bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya
yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut kecerdasan
emosional. Dari nama teknis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat
fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan
berupaya
menciptakan
keseimbangan
dalam
dirinya,
bisa
mengusahakan
kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk
menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat.
Dari pendapat-pendapat tadi maka semakin menguatkan pemikiran kita bahwaIQ
bukanlah satu–satunya faktor penentu keberhasilan seseorang. Akan tetapi ada
halyang lebih berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang, yaitu kecerdasan emosi.
2.1.4.1 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Ada beberapa cara yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional diantaranya :
1.
Mengenali emosi diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang
sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran,
Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah
beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa
bersalah, kesepian.
2.
Melepaskan emosi negatif
26
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak
dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki
situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah
ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun
atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi
negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda.
Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah
sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak
negatif dari emosi negatif yang muncul.
3.
Mengelola emosi diri sendiri
Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk.
Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi
penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari
kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi
dapat membantu Anda mencapai kesuksesan. Ada beberapa langkah dalam
mengelola emosi diri sendiri, yaitu : Pertama adalah menghargai emosi dan
menyadari dukungannya kepada Anda. Kedua berusaha mengetahui pesan yang
disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini
sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk
menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri
yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang
mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.
27
4.
Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat
penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan
menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional–menahan diri
terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati–adalah landasan keberhasilan
dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya
kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini
cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.
5.
Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang
dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik.
Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan
dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.
6.
Mengelola emosi orang lain
Jika ketrempilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam
berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain
merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah
makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi
yang muncul dari interaksi antar manusia. Ketrampilan mengelola emosi orang lain
merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga
kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan.
Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun
28
atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi
untuk mengelola emosi orang lain.
7.
Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan
mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari
kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan
kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal.
2.1.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi (EQ)
Didalam perkembangan tentang kecerdasan emosi yang berkembang saat ini
memang tuntunan zaman dan teknologi yang berkembang sangat pesat menuntut
kepada para ilmuan yang ahli dalam bidangnya, terampil, dan berkualitas dimana
ketiganya merupakan unsur dari kecerdasan berpikir. Ketiga unsur tersebut
dibutuhkan untuk menguasai tugas pada bidang pekerjaanya. Namun untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan, baik itu berkaitan dengan bidang pekerjaanya, seseorang
juga harus bisa mengolah emosinya. Oleh karena itu para ahli mencoba
mengembangkan dan mencari tahu apakah faktor-faktor yang mempengaruhi
kecerdasan seseorang. Setelah melakukan penelitian para ahli akhirnya menemukan
beberapa faktor yang dianggap menjadi faktor penting bagi kecerdasan emosi
meliputi beberapa faktor yaitu :
29
2.1.4.2.1 Faktor eksternal tersebut berkaitan dengan faktor fisik dalam keluarga,
sekolah dan lingkungan (psikososial).
1.
Faktor Keluarga
Faktor keluarga yang dianggap menjadi penyebabnya adalah kekurangmampuan
orangtua untuk mendukung anak secara kuat. Dukungan ini bisa berupa dukungan
non fisik dan fisik. Dukungan non fisik dapat diwujudkan dalam bentuk lingkungan
dalam keluarga cenderung memiliki karakteristik disirganized dan pembimbingan
orangtua mengenai mengenai perilaku cenderung kurang jelas,mengenai kinerja
akademik. Pada sebagian kasus yang lainnya disebabkan oleh kondisi dalam keluarga
yang membuat anak menjadi tertekan dari keluarga yangorangtuanya bercerai, sibuk
bekerja, sering bertengkar atau mengalami masalah perkawinan tertentu.
2.
Faktor Sekolah
Salah
satu
faktor
dalam
sekolah
yang
mempengaruhi
munculnya
underachievemen adalah iklim kelas yang dipenuhi iklim kompetisi yang kurang
sehat, struktur dalam kelas yang bebas, selain itu juga pemberian label negatif dari
guru seperti “anak malas”, “pembuat masalah”, dan lain-lain. Faktor tersebut selain
mempengaruhi motivasi anak merasa bosan dalam sekolah. Teman sebaya disekolah
turut memberi pengaruh yang kuat terhadap munculnya perilaku underachivement.
Sering kali keinginan remaja untuk diterima dalam kelompoknya cenderung
membuat remaja menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan bermain atau
belajar yang kurang tepat dalam kelompoknya.
3.
Faktor Lingkungan (Psikososial)
30
Self-esteem, pendidikan, dan self-concept sosial yang rendah memberikan
kontribusi yang signifikansi pada rendahnya prestasi siswa. Siswa yang tergolong
dalam kelompok minoritas tidak memiliki identitas rasial yang positif khususnya
karena adanya tekanan kelompok yang bersifat negatif. LOC eksternal merupakan
faktor penghambat bagi pencapaian prestasi siswa-siswa minoritas. Anak yang
mangantribusikan apa yang telah ia capai pada faktor eksternal seperti diskriminasi
biasanya memiliki usaha yang lebih rendah dibandingkan mereka yang
mengatribusikan pencapaian prestasi mereka pada faktor internal.
2.1.4.2.2 Faktor internal meliputi intelegence, motivasi dan kepribadian
1.
Intelegence
Taraf intelegence seseorang dapat tercermin dalam prestasi sekolahnya disemua
mata pelajaran, jadi ada korelasi antara intelegence dengan kesuksesan disekolah.
Peserta didik dengan taraf intelegence yang tinggi diharapkan dapat mencapai
prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki
intelegence yang lebih rendah. Namun intelegence bukan satu-satunya faktor penentu
keberhasilan prestasi akademik karena masih ada faktor lainnya seperti motifasi dan
kepribadian serta faktor eksternal.
2.
Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu
dimana ada kebutuhan untuk mencapai tujuan. Motivasi internal mengacu pada diri
sendiri, misalnya kegiatan belajar dihayati dan merupakan kebutuhan untuk
memuaskan rasa ingin tahu.
31
3.
Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari system psikofisik
seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik
dengan lingkungannya. Kepribadian dapat berubah dan munculnya dalam bentuk
tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antara traits yang selalu berubah dan
diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan. Sedangkan system psikofisik
adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan,
keadaan emosi dan dorongan-dorongan. Sistem inilah yang akan mendorong
seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau
pengalaman.
2.1.5 Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Kejuaraan Nasional Karate “Sunan Kalijaga CUP VIII”, merupakan kejuaraan
karate tingkat nasional dan salah satu kejuaraan terbesar di Indonesia yang diikuti
lebih dari 1000 peserta dari seluruh Indonesia, bahkan KKYSN Sunan Kalijaga Cup
VI dihadiri oleh karateka dari Negeri Jiran.
Kejuaraan ini diadakan sebagai sebuah kompetisi bagi para karateka untuk
menambah jam terbang dalam kejuaraan dan sebagai sarana untuk pembibitan atletatlet berbakat dan berprestasi, yang dilandasi dengan semangat sportivitas dan
sumpah karate yang selalu menjadi pegangan bagi setiap karateka dalam menapaki
hidup. Kejuaraan ini berlandaskan pada: 1) Rekomendasi Musyawarah Anggota
(Musyang) UKM INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta XXIV tanggal 8 Mei
2011, 2) Program Kerja UKM INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode
2011-2012, 3) Rapat Pengurus UKM INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
32
tanggal 21 April 2011, 4) Rekomendasi INKAI D. I. Yogyakarta, 5) Rekomendasi
Pengurus Pusat INKAI Indonesia, 6) Rekomendasi FORKI D. I. Yogyakarta, 7)
Rekomendasi Pengurus Besar FORKI. Penyelenggara kejurnas ini adalah Unit
Kegiatan Mahasiswa INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.1.6 Kerangka Berpikir
2.1.6.1 Hubungan antara Tingkat Emotional Quotient (EQ) dengan Prestasi
Kumite Atlet Karate Kadet Putra
Kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang sangat diperlukan untuk
berprestasi. Meskipun, seperti yang dikatakan Goleman, kita tidak boleh merupakan
peran motivasi positif dalam mencapai prestasi. Motivasi positif itu berupa kumpulan
perasaan antusiasme, gairah, dan keyakinan diri. Kesimpulan ini ditunjukkan oleh
hasil berbagai studi terhadap para atlet olimpiade, musikus kelas dunia, dan para
grand master catur yang menunjukkan adanya ciri yang serupa pada mereka. Ciri
yang serupa itu berupa kemampuan memotivasi diri untuk tak henti-hentinya berlatih
secara rutin.
Puncak kecerdasan emosional akan dapat dicapai jika seseorang mencapai
keadaan flow, yaitu sebuah keadaan ketika seseorang sepenuhnya terserap ke dalam
apa yang sedang dikerjakannya, perhatiannya hanya terfokus ke pekerjaan itu, dan
kesadarannya menyatu dengan tindakan. Flow merupakan prasyarat penguasaan
keahlian tertentu, profesi, atau seni. Proses belajarpun memprasyaratkannya.
Mahasiswa-mahasiswa yang belajar saat memasuki keadaan flow, maka prestasinya
33
akan lebih baik, terlepas dari bagaimana potensi mereka diukur oleh tes-tes prestasi,
”tulis Goleman (dalam Efendi, 2005:184).
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional sangat
berhubungan dengan prestasi. Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, misalnya
ketika seorang anak berada dalam keadaan flow maka mereka akan lebih mudah
dalam menerima pelajaran yang diajarkan oleh guru mereka yang pada akhirnya
dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan.
Dalam dunia olahraga, pengendalian emosi sangat menentukan dalam
pencapaian prestasi. Di dalam dunia olahraga cukup banyak rangsangan-rangsangan
yang dapat memacu perkembangan emosi. Syarat mutlak tergeraknya emosi adalah
adanya rangsangan. Sedangkan rangsangan-rangsangan dapat menimbulkan emosi
kalau rangsangan-rangsangan dapat menggerakkan dorongan-dorongan individu.
Berapa jauh efek rangsangan-rangsangan tersebut terhadap emosi sangat bergantung
pada sifat dan temprament serta keadaan individu itu sendiri, disamping juga
bergantung pada keteraturan dan kekuatan rangsang yang memacu emosi tersebut.
Pengertian dan pengalaman terhadap situasi sesaat ikut menentukan pula.
Di
dalam
kegiatan-kegiatan
olahraga,
pengalaman
bertanding
sangat
menentukan bagi perkembangan emosi. Dengan bertanding para olahragawan selalu
mendapat rangsangan-rangsangan emosi yang beraneka ragam, baik yang datang dari
penonton, lawan bertanding ataupun wasit, dan sebagainya. Kadang-kadang
rangsangan-rangsangan ini terlalu kuat bagi seorang olahragawan tetapi begitu lemah
bagi olahragawan yang lain. Adalah paling baik apabila rangsangan tersebut dapat
merangsang emosi setinggi-tingginya tanpa menimbulkan gejala-gejala over
34
stimulus, sehingga olahragawan tersebut dapat bertindak dengan semangat yang
tinggi tanpa kehilangan pertimbangan pikir dan akalnya. Hal inilah yang harus dapat
diusahakan oleh seorang pelatih meskipun agak sulit. Kepekaan emosi tidaklah sama,
Setiap olahragawan memiliki kepekaan emosi yang berbeda-beda bergantung pada
kekayaan pengalaman, pengertian, pengetahuan terhadap situasi sesaat dan masih
banyak lagi hal-hal yang ikut mempengaruhinya. Efek sorakan penonton yang
bernada mengejek akan memberikan pengaruh psikologis yang berbeda-beda pada
seorang olahragawan. Pada waktu masih dalam keadaan segar dan angka-angka
masih mengungguli lawan mungkin konsentrasinya tidak terlalu terganggu, tetapi
akan lain halnya kalau olahrgawan tadi sudah lelah, dalam keadaan sakit ditambah
angka lawan sudah diatasnya. Dalam situasi demikian, dia tidak dapat lagi bertahan
seperti pada kondisi awal. Mungkin ia akan mudah tersinggung, marah-marah, kesal,
dan tidak bisa berfikir lagi dengan tenang. Akhirnya tindakan-tindakannya
didominasi oleh emosi kemarahannya daripada oleh pertimbagan-pertimbangan
akalnya
2.2 Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:71) apabila peneliti telah mendalami
permasalahan penelitiannya dengan seksama serta mendapatkan anggapan dasar,
maka lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji
(dibawah kebenaran). Berdasarkan analisis hubungan antara tingkat Emotional
Quotient(EQ) dengan prestasi kumite atlet karate, makahipotesis dalam penelitian ini
adalah :
35
2.2.1
Ada hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karate
kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Yogyakarta tahun 2012.
2.2.2
Ada hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet karate
kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII
Yogyakarta tahun 2012.
2.2.3
Ada hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumiteatlet karate kadet putra
pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun
2012.
2.2.4
Secara bersama-sama ada hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan
emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada
Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Syarat mutlak dalam penelitian adalah metode penelitian. Baik buruknya
penelitian atau berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada metodologinya,
maka diharapkan dalam metodologi harus tepat dan mengarah pada tujuan yang
diharapakan. Dalam memilih metodologi yang digunakan, diperlukan ketelitian
sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang sesuai dengan hasil tujuan yang
diharapkan tersebut.
Sebelum memulai dengan masalah penentuan objek penelitian, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh
supaya tidak terjadi kesalahan dalam penelitian. Untuk mengurangi dan menghindari
kesalahan yang mungkin terjadi, perlu diadakan pemisahan tentang langkah umtuk
menentukan objek penelitian. Adapun metode dalam penelitian ini meliputi hal-hal
sebagai berikut :
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tes.
3.2 Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling
sedikit mempunyai satu sifat yang sama, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
atlet kelas kadetdi Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta
36
37
tahun 2012 yang berjumlah 47 atlet. Adapun ciri dan karakteristik populasi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Usia 14-15 tahun.
2. Jenis Kelamin Putra.
Dari ciri dan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa sampel memenuhi
syarat.
3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto,
2006:131). Sampel pada dasarnya ditentukan oleh peneliti sendiri berdasarkan
pertimbangan, tujuan, hipotesis, metode, dan instrumen penelitian pertimbangan
waktu, tenaga dan biaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel
bertujuan atau purposive sample.Syarat purposive sample dalam penelitian ini adalah
:
1. Atlet karate kadet putra yang berusia 14-15 tahun.
2. Jumlah atlet yang diambil menjadi sempel sebanyak 20 atlet yang di ambil dari
babak semifinal.
3. sampel yang diambil yang mendapat juara I, II, dan III bersama.
3.3.3. Kelas yang diambilsempelberjumlah 5 kelasyaitu:
1. Kelas Kumite -63 kg putra kadet
2. Kelas Kumite -52 kg putra kadet
3. Kelas Kumite -57 kg putra kadet
4. Kelas Kumite -70 kg putra kadet
38
5. Kelas Kumite +70 kg putra kadet
3.3 Variabel Penelitian
Menurut F.N Kerlinger (dalam Suharsimi Arikunto, 2006:116) Variabel sebagai
sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam
konsep kesadaran. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat Emotional
Quotient (EQ),sedangkan variabel terikat adalah prestasi kumite atlet karate kadet
putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun
2012.
3.4 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain korelasional atau
Corelational Design. Adapun desain dimaksud terlihat dapat dilihat pada diagram
berikut :
Tes Tingkat
Emotional Quotient
(EQ) X
Prestasi Kumite
Y
Gambar 3.1. Desain Korelasional
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang dipakai pada saat penelitian untuk memperoleh
data yaitu tes kemapanan emosi, tes kekuatan emosi, dan tes kemapanan emosi.
Instrumen penelitian mencangkup segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian.
39
Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu
memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa
kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan
reliabel. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan
gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas
dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
3.6.1 Validitas
Menurut SuharsimiArikunto (2002 : 170) Validitas adalah suatu ukuran untuk
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu alat
ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut.
1. Uji validitas item
Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan
untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor
yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara
mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item.
2. Uji korelasi antar faktor
Uji korelasi antar faktor yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen Skala
Kecerdasan emosi telah benar-benar mengungkap konstrak yang didefinisikan.
Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah dengan mengorelasikan skor tiap
faktor dengan skor total faktor item-item yang valid.
40
Untuk menghitung analisis item dan korelasi antara faktor digunakan rumus
koefisien korelasi product moment dan perhitungannya dibantu dengan program
SPSS 16.01 for windows.
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan tehnik Formula Alpha Cronbach dan dengan
menggunakan program SPSS 16.01 for windows.
3.6.3 Kuisioner Emotional Quotient (EQ)
Instrumen kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup, yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Suharsimi Arikunto,
2006:152). Kuisioner ini terdiri dari tes kemapanan emosi, tes kekuatan emosi dan
tes kepuasan. Untuk validitas kuisioner sebesar 0,893 dan reliabilitas kuisioner
sebesar 0,949.
3.6.4 Tes Prestasi Atlet Karate Kadet Putra
Tes prestasi atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan
Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 dilakukan dengan melakukan pengamatan
pertandingan pada kelas kadet putra yang telah masuk pada babak semifinal dan
final. Karena data variabel dalam penelitian ini satuan ukurannya tidak sama maka
data untuk prestasi kumite dilakukan dengan pengkodean (koding) sebagai berikut :
41
Tabel 3.1. Pengkodingan Nilai Pertandingan
Nilai Pertandingan
skor
0
1
2
3
4
5
6
7
8
5
10
15
20
25
30
35
40
45
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Salah satu tugas penting dalam penelitian adalah menganalisa data yang
diperoleh. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
dan angket atau Kuisioner. Tes adalah percobaan untuk menguji (Poerwodarminto,
2002:1065). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:151), Kuisioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tes
dan kuisioner ini dilakukan pada atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional
Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 yang telah masuk pada
babak semifinal sampai final. Pengumpulan data ini dilaksanakan pada tanggal 30-31
maret 2012 bertempat di UIN Yogyakarta.
3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini diantaranya adalah:
42
3.8.1 Faktor kesungguhan sampel
Kesungguhan hati dari masing-masing subyek tidak sama antara satu dengan
yang lainnya. Untuk menghindari hal ini diusahakan masing-masing subyek
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tes, cara yang ditempuh adalah dengan
mengawasi dan mengontrol subyek dalam melakukan setiap tes.
3.8.2 Faktor pemberian materi
Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam
pencapaian hasil yang baik. Usaha yang ditempuh agar pencapaian materi tes kepada
subyek dapat diterima dengan baik adalah sebelum pelaksanaan tes subyek diberi
petunjuuk secara lesan dan tertulis, setelah itu didemonstrasikan agar subyek dapat
mencontoh, dan bagi subyek yang belum jelas diberi kesempatan untuk bertanya.
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah serangkaian pengamatan terhadap suatu variabel yang
diambil yang diwujudkan dalam suatu data yang dicatat menurut urut-urutan
terjadinya serta disusun sebagai data statistik. Bentuk data dalam penelitian ini
adalah bentuk angka yaitu hasil tes Emotional Quotient(EQ) yang meliputi faktor
kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan,dan prestasi kumite atlet kadet
putra. Sebelum dilakukan perhitungan statistik deskriptif terlebih dahulu dilakukan
transformasi data diubah kedalam skor T, atau dilihat berapa skor angkanya baru
kemudian
dilakukan
perhitungan-perhitungan
statistik
deskriptif.
Sebelum
melakukan uji analisis dahulu dilakukan dengan sejumlah uji persyaratan untuk
mengetahui kelayakan data meliputi uji normalitas data, uji lineritas, uji homogenitas
varians, uji keberartian model garis regresi.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Data
Setelah pengambilan data selesai, dilakukan tabulasi data. Data yang diolah
meliputi dua : yaitu 1) variabel bebas : tes Emotional Quotient yang terdiri dari : a)
tes kemapanan emosi, b) tes kekuatan emosi dan c) tes kepuasan, 2) variabel terikat
yaitu : prestasi kumite atlet karate kadet putra pada kejuaraan nasional karate Sunan
Kalijaga cup VIII tahun 2012. Karena data variabel dalam penelitian ini memiliki
satuan yang berbeda maka untuk pengolahan data terlebih dulu diubah menjadi skor T.
Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan
statistik deskriptif. Adapun hasil yang diperoleh seperti terangkum pada tabel 2
berikut ini :
Tabel 4.1.Rangkuman Perhitungan Statistik deskriptif
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Kemapanan Emosi
20
34.15
69.19
49.9995
10.00010
Kekuatan Emosi
20
33.17
62.76
49.9985
10.00131
Kepuasan
20
46.54
52.55
49.9995
1.72991
Prestasi Kumite
20
41.42
65.62
50.0000
6.98989
Sumber : Data Penelitian 2012
N adalah jumlah sampel adalah: 20 untuk semua variabel, untuk variabel :
kemapanan emosi diperoleh nilai rata-rata sebesar 49.9995, maximum :69.19, nilai
minimum :34.15, dan nilai standar deviasi :10.00010.Variabel kekuatan emosi nilai
43
44
mean sebesar :49.9985, nilai maximum 62.76, nilai minimum :33,17,nilai standar
deviasi :10.00131,variabel kepuasan nilai mean sebesar :49.9995,
dengan nilai
maximum :52.55, nilai minimum 46.54, dan nilai standar deviasi 1.72991 Variabel
prestasi kumite nilai rata-rata sebesar50.0000, nilai minimum sebesar 41.42, nilai
maksimum sebesar 65.62, dan nilai standar deviasi 6.98989.
4.2 Hasil Penelitian
Setelah penghitungan statistik deskriptif selesai dilakukan sepeti terlihat pada
tabel diatas maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis perlu
dilakukan uji persyaratan yang meliputi: 1) uji normalitas data, 2) uji homogenitas
data, 3) uji linieritas data, uji keberartian model. Kemudian langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
4.2.1
UjiPrasyaratAnalisis
4.2.1.1 UjiNormalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan
dianalisis. Adapun uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria uji
jika signifikasi > 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data
dinyatakan tidak normal. Hasil data sebagai berikut :
Tabel 4.2. Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas
Variabel
Kemapanan Emosi
Kekuatan Emosi
Kepuasan
Prestasi Kumite
Signifikansi
0.594 > 0.05
0.151 > 0.05
0.626 > 0.05
0.263 > 0.05
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012
Kriteria
Normal
Normal
Normal
Normal
45
4.2.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya variasi sampelsampel yang diambil dari populasi yang sama dalam penelitian. Uji homogenitas
dihitung dengan menggunakan uji chi square. Kriteria uji jika signifikasi > 0,05 data
dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data dinyatakan tidak
homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3. Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas
Variabel
Kemapanan Emosi
Kekuatan Emosi
Kepuasan
Prestasi Kumite
Signifikansi
0.640 > 0.05
0.534 > 0.05
0.637 > 0.05
0.780 > 0.05
Kriteria
Homogen
Homogen
Homogen
Homogen
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012
Dari tabel tersebut diatas nampak bahwa semua variabel penelitian yang ada
menunjukan nilai signifikansi > 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan data tersebut adalah Homogen.
4.2.1.3 Uji Lineritas Data
Uji linieritas ini dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
prediktor yaitu variabel-variabel Kemapanan Emosi (X1), Kekuatan Emosi ( X2),
Kepuasan (X3) dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional
Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012, sebagai variabel (Y). Dalam uji lineritas garis
regresi ini dengan melihat nilai F dengan ketentuan sebagai berikut: jika Fhitung> Ftabel
atau jika nilai signifikansi < 0.05 berarti linier. Sedang jika Fhitung < Ftabel atau jika
nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak linier. Dari perhitungan data diperoleh hasil
sebagai berikut:
46
Tabel 4.4. Rangkuman hasil perhitungan uji lineritas garis regresi
Variabel
Kemapanan Emosi
Kekuatan Emosi
Kepuasan
Gab. KE, KE, K
Fhitung
18.248
4,750
7.539
6.812
Signifikansi
0.000 < 0.05
0.043 < 0.05
0.013 < 0.05
0.004 < 0.05
Kriteria
Linier
Linier
Linier
Limier
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel dalam penelitian ini semuanya linier
berarti uji parametrik dalam penelitian ini dapat dilanjutkan. Dengan demikian
berarti bahwa variabel ini dapat digunakan untuk memprediksi dan dapat digunakan
untuk menggeneralisasi populasi.
4.2.1.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi
Uji keberartian model garis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat digunakan
sebagai prediktor dari harga kriterium. Uji keberartian model ini menggunakan uji-t
dengan kriteria sebagai berikut : jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0.05 berarti
signifikan, sedang jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak
signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 4.5. Rangkuman hasil perhitungan uji keberartian model garis regresi
Variabel
Kemapanan Emosi
Kekuatan Emosi
Kepuasan
thitung
4.271
2.179
2.799
Signifikansi
0.000 < 0.05
0.043 < 0.05
0.013 < 0.05
Kriteria
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipahami bahwa ke tiga variabel menunjukan
hasil sebagai berikut :
47
1) Variabel kemapanan emosi diperoleh nilai thitung sebesar 4.271 atau bila dilihat
dari nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.000< 0.05 dengan demikian
kesimpulannya signifikan.
2) Variabel kekuatan emosi diperoleh nilai thitung sebesar 2.179 atau bila dilihat dari
nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.043< 0.05 dengan demikian
kesimpulannya signifikan.
3) Variabel kepuasan diperoleh nilai thitung sebesar 2.799 atau bila dilihat dari nilai
signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.013 < 0.05 dengan demikian
kesimpulannya signifikan.
4.2.2 Pengujian Hipotesis
4.2.2.1 Analisis Regresi Tunggal
Analisi regresi tunggal ini dimaksudkan untuk mengkaji korelasi antara
kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet
putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012. Namun dengan
ketentuan jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0.05 berarti signifikan, sedang jika
thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak signifikan. Berdasarkan
ketentuan dan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 7 berikut :
Tabel 4.6.Rangkuman hasil perhitungan Analisis Regresi Tunggal
Variabel
Kemapanan Emosi
Kekuatan Emosi
Kepuasan
thitung
4.271
2.179
2.799
Signifikansi
0.000 < 0.05
0.043 < 0.05
0.013 < 0.05
Kriteria
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012
Berdasarkan perhitungan yang ada dalam tabel 4.6. dapat dijelaskan sebagai berikut
:
48
1) Hubungan antara kemapanan emosi dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada
Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012
Dari perhitungan untuk variabel kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet
kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh
nilai thitung sebesar 4.271 dan nilai signifikansi sebesar 0.000< 0.05 kesimpulannya ialah
signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang
signifikan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada
Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya
hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kemapanan emosi
dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup
VIII tahun 2012 “ adalah Diterima.
2) Korelasi antara kekuatan emosi dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada
Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012
Dari perhitungan untuk variabel kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet
putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung
sebesar 2.179 dan nilai signifikansi sebesar0.043< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan.
Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan
antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional
Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif
yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite
atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah
Diterima.
3) Korelasi antara kepuasan dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan
Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012
49
Dari perhitungan untuk variabel kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra
pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung
sebesar 2.799 dan nilai signifikansi sebesar 0.013< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan.
Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan
antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan
Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang
menyatakan “ Terdapat hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet
putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima.
4.2.2.2
Analisis Regresi Ganda
Pada analisis regresi ganda dilakukan dengan maksud akan menguji korelasi dari
ketiga variabel yang ada adalah kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan
prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII
tahun 2012, oleh karena itu analisisnya menggunakan regresi ganda dengan uji F.
Berdasarkan perhitungan seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7.Rangkuman hasil perhitungan regresi ganda
Variabel
Fhitung
Kemapanan
Emosi,
Kekuatan
6.812
Emosi,
Kepuasan
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012
Signifikansi
Kriteria
0.004 < 0.05
Signifikansi
Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti terlihat dalam tabel, bahwa diperoleh
nilai Fhitung sebesar 6.812 dan nilai signifikansi sebesar 0.004 < 0.05 kesimpulannya
adalah sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang diajukan berbunyi “ Tidak
ada korelasi yang signifikan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan
dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup
VIII tahun 2012” adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang diajukan berbunyi
50
“ Ada korelasi yang signifikan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan
dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup
VIII tahun 2012” adalah Diterima.
4.3
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian Emotional Quotient pada Kejuaraan Nasional Karate Sunna
Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 menunjukan prestasi tertinggi atlet
atau yang mendapat juara yaitu dominan mempunyai tingkat kemapanan emosi
sebesar dengan nilai dengan T hitung sebesar 4271, sedangkan kemapanan emosi
sebesar T hitung sebesar 2179, dan kepuasan T hitung sebesar 2799.
Berdasarkan hasil penelitian diatas,sesuai dengan teori Daniel Goleman, dalam
bukunya Emotional Intelegence (1994) menyatakan bahwa “ kontribusi IQ bagi
keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh
serumpun faktor-faktor yang disebut kecerdasan emosional “. Orang yang ber-EQ
tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya, bisa mengusahakan
kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk
menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat.
Selama bertahun-tahun, orang beranggapan bahwa keberhasilan seseorang
ditentukan oleh kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient), sering disebut IQ.
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis dan
akademis. Menurut (Dwi Sunar P, 2010:7) pada pertengahan tahun 1990-an, para
ahli menemukan bentuk kecerdasan lain yang menetukan keberhasilan seserorang,
yaitu EQ (Emotional Quotient), yakni suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan
51
memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju. EQ merupakan
persyaratan dasar untuk menggunakan IQ. Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya
kecerdasan yang menetukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini
diyakini banyak orang.
Dalam dunia olahraga, pengendalian emosi sangat menentukan dalam
pencapaian prestasi. Di dalam dunia olahraga cukup banyak rangsangan-rangsangan
yang dapat memacu perkembangan emosi. Syarat mutlak tergeraknya emosi adalah
adanya rangsangan. Sedangkan rangsangan-rangsangan dapat menimbulkan emosi
kalau rangsangan-rangsangan dapat menggerakkan dorongan-dorongan individu.
Berapa jauh efek rangsangan-rangsangan tersebut terhadap emosi sangat bergantung
pada sifat dan temprament serta keadaan individu itu sendiri, disamping juga
bergantung pada keteraturan dan kekuatan rangsang yang memacu emosi tersebut.
Pengertian dan pengalaman terhadap situasi sesaat ikut menentukan pula.
Hasil-hasil ini juga disebabkan oleh beberapa hal lain diantaranya :
4.3.1. Faktor Teknik
Sampel adalah atlet karate pada kejuaraan nasional yang secara teknik mereka
sudah baik karena mereka adalah atlet-atlet yang sudah terpilih di daerahnya masingmasing sehingga secara teknik mereka sudah tidak diragukan lagi, sehingga untuk
kualitas teknik sampel-sampel sudah teruji dan sudah tidak membutuhkan pengujian
lagi.
4.3.2. Faktor Pengalaman Bertanding
52
Sampel adalah atlet yang bertanding di event kejuaraan nasional yang pastinya
atlet-atletnya merupakan orang-orang terpilih dari daerahnya masing-masing dan
memiliki jam terbang yang cukup dalam bertanding, sehingga mereka secara
psikologis sudah terbiasa mendapat tekanan, motivasi sehingga mereka dapat
mengkontrol emosi dirinya sendiri dengan baik.
4.3.3. Faktor Usia
Sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang berusia 14-15 tahun yang
tergolong sudah cukup matang dalam psikologisnya sehingga kemampuan dalam
memahami angket tentang Emotonal Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi sudah
baik.
4.3.4 Faktor Nonteknis
Karate merupakan salah satu cabang olahraga yang tidak terukurbukan hanya
faktor teknik, fisik yang bagus guna menunjang keberhasilan seorang atlet karate
banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya faktor nonteknis yang berasal
dari luar faktor nonteknis. Karena karate merupakan pengambilan nilainya
menggunaka sistem visual yang hanya mengandalkan faktor pengliatan wasit dan juri
yang terkadang banyak mengalami kekeliruan atau kesalahan dalam pengambilan
keputusaan sehingga ada salah satu pihak yang dirugikan misalnya: subjektifitas
wasit dan juri kadang merugikan atlet biasanya ketidak ojektifaan wait dan juri
dipengaruhi fanatik kedaerahan yang membela atlet daerah masing-masing.
53
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Ada hubungan kemapanan emosi yang signifikan dengan prestasi kumite
pada atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta
2012. 5.1.2
5.1.2
Ada hubungan kekuatan emosi yang signifikan dengan prestasi kumite pada
atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012.
5.1.3
Ada hubungan kepuasan yang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet
karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012.
5.1.4
Secara bersama-sama ada hubungan kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan
kepuasan yang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet karate kadet putra
di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012.
5.2
Saran
Emotional Quotient atau kecerdasan emosi yang terdiri dari kemapanan
emosi, kekuatan emosi dan kepuasan sangatlah berpengaruh dengan prestasi
kumite oleh karena itu untuk para pelatih agar dapat mengontrol emosi anak
didiknya dan juga untuk para atlet karate untuk bisa mengarahkan emosi dirinya
sendiri agar memperoleh hasil yang memuaskan.
53
54
Daftar Pustaka
Abdul Wahid. 2007. Shotokan. Jakarta: C.V Media Karya.
Admin,
2009.
Cara
Meningkatkan
Kecerdasan
Emosional.http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-kecerdasan-emosi-eq/
(15 Desember 2009).
Agus Efendi. 2005. Revolusi Kecerdasan abad 21: Kritik MI, EI, SQ, AQ &
Successfull Intelligence atas IQ. Bandung: Alfabeta.
Anna Liana, 2011. rangsangan-dan-emosi-emosi-adalah. http://akhwatlempeur.blogspot.com/2011/02/rangsangan-dan-emosi-emosi-adalah.html/
(8 Februari 2011).
Dwi Sunar Prasetyono, 2010. Tes IQ dan EQ Plus!. Jogjakarta: BukuBiru.
. 2010. Edisi Lengkap Tes IQ, EQ, dan SQ. Jogjakarta: FlashBooks.
Goleman,Daniel. 2003. Working with Emotional Intelligence” Kecerdasan
Emosional Untuk Mencapai Puncak Prestasi”. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
. 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia.
. 2002. Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional, MengapaEL
Lebih Penting Dari pada IQ. Jakarta : Gramedia.
Gugun ArifGunawan. 2007. Beladiri. Jakarta: Rineka Cipta.
M. Sajoto. 1999. Pedoman Program Latihan Daya Tahan Aerobic dan Anaerobic.
Semarang : Konida I Jawa Tengah.
Patricia Patton. 2011. EQ Karir Sukses. Terjemahan Ir. Zaeni Dahlan. Jakarta :
Delaprasta Publisher.
Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai
Pustaka.
R.P. Moch Saleh T.A. 1983. Bela Diri II. Jakarta: CV. Gembira Jakarta.
Rubianto Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang: CV. Cipta Prima
Nusantara.
Shihan Achmad Ali. 2008. Kurikulum Karate-Do Gojukai Indonesia Standar IKGA.
Makassar: Hasil Seminar Teknik IKGA di Singapura, Rotterdam dan
Hongkong.
54
55
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
revisi VI).Jakarta: Rineka Cipta.
. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Asdi Mahasatya.
Sumadi Suryabrata. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Yamaguchi, Gogen. 1999. Goju-Ryu Karate do Kyohan ByGogen “The Cat”
Yamaguchi. Kanada: Harpess Busssiness Editon.
20080511081819_sejarah_pon__dispora_2005.
56
57
Lampiran 1
58
Lampiran 2
59
Lampiran 3
60
Lampiran 4
No
: 059/ Pan.SKC.VIII/UIN/IV/2012
Lamp : Hal
:Keterangan
Kepada Yth.
....................................................
Di,Tempat
Salam sejahtera kami sampaikan semoga rahmat serta hidayah Allah SWT
senantiasa terlimpah kepada kita semua sehingga kita selalu diberi perlindungan dalam
melaksanakan segala aktifitas kita. Amin
Sehubungan dengan telah dilakasanakannya Kejuaraan Nasional Karate “Sunan
Kalijaga CUP VIII” pada:
Hari
: Jum’at-Minggu
Tanggal
: 30-31 Maret 2012
Tempat
Yogyakarta
: Gedung Multi Purpouse UIN Sunan Kalijaga
Maka kami selaku panitia pelak
pelaksana
sana menyatakan telah menerima mahasiswa dari
Unversitas Negeri Semarang telah melakukan penelitian dalam kejuaraan tersebut. Dengan
nama mahasiswa sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Kenang Bimo Anggoro (NIM. 6301408085)
Reza Aprian Nur Fahmi (NIM. 6301408026)
Galuh Satria Goju (NIM. 6301408008)
Yeni Dwi Purwati (NIM. 6301408072)
Haris Arfan Setiadi (NIM.6301408008)
Demikian surat ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 06 April 2012
61
Lampiran 5
DAFTAR NAMA UJI COBA INSTRUMEN
No.
NAMA
1
STYAWAN
2
JANDRA PAMUNGKAS
3
ANDIKA SASONGKO
4
RYAN BANI
5
JAFAR. S
6
DAVID SATRIO
7
ANANDA BAYU
8
SATRIA NUR ROSYID
9
PRASETYO WIJAYA
10
DHANDI DWIYANI
11
ALFABIAN CHRISMANSYAH
12
BAYU NUR UTAMA INDRAWAN
13
STIVEN
14
YOGA LAILUN NUGRAHA
15
ELSA RYAN PRAMADYA
16
SIDIQ ROHIM
17
MADE PRATAMA
18
ALIF DIMAS PRIMANANDA
62
Lampiran 6
Soal Validitas Kemapanan Emosi
No
rxy
Rtabel
Kriteria
1
0,893
0,468
Valid
2
0,646
0,468
Valid
3
0,622
0,468
Valid
4
0,699
0,468
Valid
5
0,499
0,468
Valid
6
0,638
0,468
Valid
7
0,562
0,468
Valid
8
0,536
0,468
Valid
9
0,586
0,468
Valid
10
0,513
0,468
Valid
11
0,566
0,468
Valid
12
0,642
0,468
Valid
13
0,610
0,468
Valid
14
0,522
0,468
valid
15
0,612
0,468
valid
16
0,502
0,468
valid
17
0,652
0,468
valid
18
0,674
0,468
valid
19
0,600
0,468
valid
20
0,672
0,468
valid
63
21
0,482
0,468
valid
22
0,600
0,468
valid
23
0,600
0,468
valid
24
0,778
0,468
valid
25
0,763
0,468
valid
64
Soal Validitas Kekuatan Emosi
No
rxy
Rtabel
Kriteria
1
0,632
0,374
valid
2
0,547
0,374
valid
3
0,499
0,374
valid
4
0,392
0,374
valid
5
0,517
0,374
valid
6
0,529
0,374
valid
7
0,400
0,374
valid
8
0,622
0,374
valid
9
0,632
0,374
valid
10
0,502
0,374
valid
11
0,571
0,374
valid
12
0,907
0,374
valid
13
0,706
0,374
valid
14
0,615
0,374
valid
15
0,494
0,374
valid
16
0,496
0,374
valid
17
0,588
0,374
valid
18
0,419
0,374
valid
19
0,600
0,374
valid
20
0,699
0,374
valid
21
0,485
0,374
valid
22
0,519
0,374
valid
65
23
0,649
0,374
valid
24
0,494
0,374
valid
25
0,499
0,374
valid
66
Soal Validitas Kepuasan
No
Rxy
Rtabel
Kriteria
1
0,590
0,374
valid
2
0,589
0,374
valid
3
0,433
0,374
valid
4
0,415
0,374
valid
5
0,415
0,374
valid
6
0,534
0,374
valid
7
0,488
0,374
valid
8
0,441
0,374
valid
9
0,405
0,374
valid
10
0,457
0,374
valid
11
0,485
0,374
valid
12
0,415
0,374
valid
13
0,395
0,374
valid
14
0,664
0,374
valid
15
0,449
0,374
valid
16
0,609
0,374
valid
17
0,533
0,374
valid
18
0,560
0,374
valid
19
0,644
0,374
valid
20
0,401
0,374
valid
21
0,626
0,374
valid
22
0,601
0,374
valid
67
23
0,700
0,374
valid
24
0,506
0,374
valid
25
0,589
0,374
valid
68
Reliabilitas Kemapanan Emosi, Kekuatan Emosi dan Kepuasan
No
Variabel
Cronbach
Alpha
Cronbach
Alpha yang
disyaratkan
Kesimpulan
1
Kemapanan Emosi
0,949
>0,60
Reliabel
2
Kekuatan Emosi
0,944
>0,60
Reliabel
3
Kepuasan
0,903
>0,60
Reliabel
69
Lampiran 7
Daftar Nama Sample Penelitian
NAMA
ATHALARIQ
IRAWAN
TJANDRA
SANTOSA
DICKY
PRAGIESTY
SINGGIH HARYO
RAMADHAN
SETYA WIBAWA
Tanggal
Lahir
Nomor
Juara
27-03-1997
KUMITE 52KG
JUARA
I
Forki kab.
Magelaang
22-04-1998
KUMITE 52KG
JUARA
II
Lemkari
Wonosobo
17-01-1998
KUMITE 52KG
JUARA
III
10/1/1998
KUMITE 52KG
JUARA
III
25-04-1998
KUMITE 57KG
JUARA
I
11/7/1998
KUMITE 57KG
JUARA
II
23-12-1997
KUMITE 57KG
JUARA
III
5/5/1998
KUMITE 57KG
JUARA
III
28-08-1997
KUMITE 63KG
JUARA
I
Kontingen
Forki solo
Forki Kab.
Purbalingga
Forki Bantul
YUSUF RABBANI
UIN Suka
MARYAN
FAISHAL AP
Pajang Karate
Club
JA'FAR AYASY
UIN Suka
FEBI YOGI F
Lemkari
Semarang
70
1/6/1997
BIMA SEPTHA Y
Forki Gunung
Kidul
KUMITE 63KG
JUARA
II
PUJI NUR
RACHMAN
Forki Gunung
Kidul
17-2-1998
KUMITE 63KG
JUARA
III
7/2/1998
KUMITE 63KG
JUARA
III
12/9/1997
KUMITE 70KG
JUARA
I
26-07-1998
KUMITE 70KG
JUARA
II
13-03-1998
KUMITE 70KG
JUARA
III
24-08-1998
KUMITE 70KG
JUARA
III
DAVID
CHRISTIAN
Stippram
FATHUR B
Univ
Mercubuana
ANDREW
KRISNA
DONI
ROMADHON
SMA Al Islam
Surakarta
UIN Suka
FIRMAN H
UIN Suka
19-09-1997
STANLEY S
Univ
Mercubuana
KUMITE
+70KG
JUARA
I
SMP IT
Abubakar
23-09-1998
KUMITE
+70KG
JUARA
II
18-12-1998
KUMITE
+70KG
JUARA
III
25-12-1997
KUMITE
+70KG
JUARA
III
M.AZMI
IBRAHIM
DODY
ISWAHYUDI
KHARISMA
MAHAR
UIN Suka
Inkai UNY
71
Lampiran 8
No
1
Nama
Skor
Kemp.
Emosi
Skor
Kek.
Emosi
Skor
Kepuasan
39
38
Juara I 60
36
36
Juara II 40
39
38
Juara III 10
38
36
Juara III 5
39
42
Juara I 45
36
26
Juara II 35
42
34
Juara III 15
Juara
AATHALARIQ
IRAWAN
40
TJANDRA
SANTOSA
32
DICKY
PRAGIESTY
20
4
SINGGIH HARYO
26
5
RAMADHAN
SETYA WIBAWA
36
6
YUSUF RABBANI
30
7
MARYAN
FAISHAL AP
26
8
JA'FAR AYASY
28
26
30
Juara III 10
9
FEBI YOGI F
38
39
42
Juara I 35
10
BIMA SEPTHA Y
28
40
38
Juara II 35
11
PUJI NUR
RACHMAN
28
40
34
Juara III 5
DAVID
CHRISTIAN
22
27
28
Juara III 15
13
FATHUR B
39
38
38
Juara I 40
14
ANDREW KRISNA
28
38
30
Juara II 30
15
DONI ROMADHON
24
27
24
Juara III 10
2
3
12
Skor
Pengkodi
ngan
72
16
FIRMAN H
30
30
32
Juara III 15
17
STANLEY S
42
39
38
Juara I 35
18
M.AZMI IBRAHIM
28
34
36
Juara II 30
19
DODY
ISWAHYUDI
32
28
22
Juara III 5
KHARISMA
MAHAR
22
27
28
Juara III 15
20
73
Hasil Penelitian
Skoring pertandingan
SKOR KUMITE -57 PUTRA
RAMADHAN SETYA WIBAWA VS MARYAN FAIZAL.
AP
3-2
YUSUF RABANI VS JAFAR AYASY
2-1
RAMADHAN SETYA WIBAWA VS YUSUF RABHANI
4-1
JUARA I (RAMADHAN SETYA WIBAWA) = 45
JUARA II ( YUSUF RABHANI) = 35
JUARA III (MARYAN FAIZAL .AP) = 15
JUARA III (JAFAR AYASY) = 10
SKOR KUMITE -63 PUTRA
FEBI YOGI VS PUJI NUR RAHMAN
2-0
BIMA SAPTHA VS DAVID KRISTIANA
3-2
FEBI YOGI VS BIMA SAPTHA
3-2
JUARA I (FEBI YOGI) = 35
JUARA II (BIMA SAPTHA) = 35
JUARA III (DAVID KRISTIANA) = 15
SKOR KUMITE -70 PUTRA
FATUR.B VS DONY ROMADHON
2-1
ADREW KRISNA VS FIRMAN.H
3-2
FATUR.B VS ADREW KRISNA
4-1
JUARA I ( FATUR. B) = 40
JUARA II (ADREW KRISNA) = 30
JUARAIII (FIRMAN.H) = 15
JUARA III (DONY RAHMAN) = 10
74
SKOR KUMITE +70 PUTRA
STANLEY. S VS DODY ISWAYUDI
2-0
M. AZMY IBRAHIM VS KHARISMA MAHAR
3-2
STANLEY. S VS M. AZMY IBRAHIM
3-1
JUARA I (STANLEY.S) = 35
JUARA II (M.AZMY IDRAHIM) = 30
JUARA III (KHARISMA MAHAR) = 15
JUARA III (DODY ISWAYUDI) = 5
75
Lampiran 9
TES TINGKAT KECERDASAN EMOSI (EQ)
Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi seseorang. Tes
ini terdiri dari tiga komponen tes yaitu 1) tes kemapanan emosi, 2) tes kekuatan
emosi dan 3) tes kepuasan. Tes ini dimaksudkan agar nantinya seseorang dapat
mengelola emosinya dengan baik. Tes ini berupa pilihan ganda, responden menjawab
pertanyaan pada lembar jawab yang sudah disediakan dengan cara dilingkari pada
pilihan jawaban.
Teknis pengisian kuisioner ini adalah:
1. Responden menjawab item I yaitu Tes kemapanan emosi sebanyak 25 soal,
kemudian dilanjutkan menjawab item II yaitu Tes kekuatan emosi sebanyak 25 soal
dan kemudian yang terakhir menjawab item III yaitu Tes kepuasan yang juga terdiri
dari 25 soal.
2. Pertanyaan ini di kerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan.
3. Kerjakanlah dengan cermat.
76
I.
TES KEMAPANAN EMOSI
Jumlah soal : 75 soal
Waktu
: 45 menit
Petunjuk:
Pada setiap pertanyaan berikut ini, pilihlah salah satu dari duapilihan sikap emosi
yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda mesti membuat pilihan dalam
tiap kasus untuk mendapatkan satu pilihan yang akurat.
1. a. sensitif
b. obyektif
2.
3.
4.
5.
a. lembut hati
a. simpatik
a. bernafsu
a. responsif
b. tak ramah
b. hati-hati
b. bijaksana
b. hati-hati
6. a. rentan
7. a. mudah terpengaruh
b. tahan
b. kukuh, setia
8. a. naluri
9. a. mau menerima
10. a. lekas mengerti
11. a. mudah kena serang
b. tepekur
b. memperhitungkan
b. tidak tergesa-gesa
b. tenang, berhati-hati
12. a. tipis telinga
13. a. berubah pendirian
b. formal
b. begitu saja
14. a. tak menentu
15. a. tak karuan
b. pengendalian
b. malu-malu
16. a. sembrono
17. a. ramah
b. lazim/biasa
b. pendiam
18. a. jenaka
19. a. bisa berubah
20. a. tak sabar
21. a. bergegas
b. pendiam
b. mencair
b. rendah hati
b. tak terpengaruh
22. a. kata hati
23. a. dengan tajam
b. praktis
b. dengan logis
24. a. dengan perasaan
25. a. demonstrative
b. dengan pemikiran, analitik
b. halus, cerdik
Selamat Mengerjakan..
77
II.
TES KEKUATAN EMOSI
Petunjuk :
Pada setiap pertanyaan berikut ini, pilihlah salah satu dari tiga pilihan sikap emosi yang
Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda mesti membuat pilihan dalam tiap kasus
untuk mendapatkan satu pilihan yang akurat.
1. a. kontroversial
b. tahan, tabah
c. sopan
2. a. tak pasti
b. berani
c. dikenal
3. a. gelisah
b. yakin
c. semestinya
4. a. tidak yakin
b. pasti
c. mencukupi
5. a. tenang
b. tegas
c. cakap
6. a. gugup
b. tegar
c. tenang
7. a. hati-hati
b. kuat
c. cukupan
8. a. tergugah
b. hambar
c. sungguh-sungguh
9. a. tak berpendirian
b. tak gentar
c. tak memihak
10. a. bisa berubah
b. setia
c. kompromi
11. a. berubah-ubah
b. pasti
c. sedang-sedang
12. a. canggih
b. bergelora
c. lumayan
13. a. ragu-ragu
b. ulet
c. biasa
14. a. perlawanan
b. menahan
c. tenang
15. a. malu
b. mantap
c. rasional
16. a. sementara
b. teguh
c. biasa
17. a. mengambang
b. tegas
c. kebiasaan
18. a. terbuka
b. konsentrasi
c. tipikal
19. a. curiga
b. terus terang
c. tanpa kecuali
20. a. untung
b. tahan lama
c. tanpakecuali
21. a. Samar
b. bersemangat
c. sanggup
22. a. mendua
b. bergelora
c. tepat
23. a. dengan puas
b. dengan gembira
c. dengan setia
24. a. tak bahagia
b. ulet, tabah
c. teliti, akurat
25. a. tak dapat dipercaya
b. bersemangat
c. pantas
Selamat Mengerjakan..
78
III.
TES KEPUASAN
Petunjuk :
Pada setiap pernyataan berikut ini, pilihlah salab satu dari dua pilihan yang diberikan yang
Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda mesti membuat piliban dalam tiap kasus
untuk mendapatkan satu penilaian yang akurat.
1. a. sangat puas
b. sangat murah
2. a. senang
b. gelisah
3. a. moderat, lunak
b. bervariasi
4. a. dengan lembut
b. sensitif
5. a. gembira, suka
b. gelisah
6. a. mujur
b. ragu-ragu
7. a. cocok, pantas
b. hati-hati
8. a. menyesuaikan diri
b. gelisah, resah
9. a. mampu, memadai
b. gelisah, tidak tenang
10. a. gembira
b. liat, kaku
11. a. periang
b. berubah-ubah
12. a. lincah, bersemangat
b. gugup
13. a. semangat
b. tak sabar
14. a. dinamis
b. tak tentu
15. a. tegap
b. tak karuan, sembrono
16. a. damai
b. menjelajah
17. a. riang
b. bimbang
18. a. tegang
b. gegabah
19. a. penuh kasih
b. membingungkan
20. a. kukuh, kuat
b. tegang
21. a. seimbang
b. peduli
22. a. setia
b. keras kepala, bandel
23. a. ramah, hangat
b. gelisah, tegang
24. a. dengan pertimbangan
b, dengan kaku
25. a. demonstrative
b. keras kepala, degil
Terima Kasih..
79
80
Lampiran 10
Hasil tes EQ atlet kadet putra kejurnas
SUNAN KALIJAGA VIII 2012
Haris
EQ
No.
Nama
Mapan
Kek
puas
Skor
1
OC - 1
40
39
38
60
2
OC - 2
32
36
36
40
3
OC - 3
20
39
38
10
4
OC - 4
26
38
36
5
5
OC - 5
36
39
42
45
6
OC - 6
30
36
26
35
7
OC - 7
26
42
34
15
8
OC - 8
28
26
30
10
9
OC - 9
38
39
42
35
10
OC - 10
28
40
38
35
11
OC - 11
28
40
34
5
12
OC - 12
22
27
28
15
13
OC - 13
39
38
38
40
14
OC - 14
28
38
30
30
15
OC - 15
24
27
24
10
16
OC - 16
30
30
32
15
17
OC - 17
42
39
38
35
18
OC - 18
28
34
36
30
81
19
OC - 19
32
28
22
5
20
OC - 20
22
27
28
15
MEAN
29.95
35.1
33.50
24.50
STD.DEV
6.28
5.41
33.28
22.73
82
Transformasi ke skor T
66.01
57.21
51.35
65.62
53.27
51.66
50.75
56.82
34.15
57.21
51.35
43.62
43.71
55.36
50.75
41.42
59.64
57.21
52.55
59.02
50.08
51.66
47.75
54.62
43.71
62.76
50.15
45.82
46.89
33.17
48.95
43.62
62.82
57.21
52.55
54.62
46.89
59.06
51.35
54.62
46.89
59.06
50.15
41.42
37.34
35.02
48.35
45.82
64.41
55.36
51.35
56.82
46.89
55.36
48.95
52.42
40.52
35.02
47.15
43.62
50.08
40.57
49.55
45.82
69.19
57.21
51.35
54.62
46.89
47.97
50.75
52.42
53.27
36.87
46.54
41.42
37.34
35.02
48.35
45.82
83
OUTPUT DATA
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Kemapanan X1
20
34.15
69.19
49.9995
10.00010
Kekuatan X2
20
33.17
62.76
49.9985
10.00131
kepuasan X3
20
46.54
52.55
49.9995
1.72991
Prestasi kumite
20
41.42
65.62
50.0000
6.98989
Valid N (listwise)
20
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kemapanan X1
Kekuatan X2
kepuasan X3
Prestasi Haris
20
20
20
20
Mean
49.9995
49.9985
49.9995
50.0000
Std. Deviation
10.00010
10.00131
1.72991
6.98989
Absolute
.172
.254
.168
.225
Positive
.172
.155
.117
.225
Negative
-.100
-.254
-.168
-.146
Kolmogorov-Smirnov Z
.770
1.136
.750
1.007
Asymp. Sig. (2-tailed)
.594
.151
.626
.263
N
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
84
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kemapanan X1
Kekuatan X2
kepuasan X3
Prestasi Haris
20
20
20
20
Mean
49.9995
49.9985
49.9995
50.0000
Std. Deviation
10.00010
10.00131
1.72991
6.98989
Absolute
.172
.254
.168
.225
Positive
.172
.155
.117
.225
Negative
-.100
-.254
-.168
-.146
Kolmogorov-Smirnov Z
.770
1.136
.750
1.007
Asymp. Sig. (2-tailed)
.594
.151
.626
.263
N
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
85
Chi-Square Test
Test Statistics
Kemapanan X1
Kekuatan X2
kepuasan X3
Prestasi Haris
8.800a
8.000b
7.000b
4.000c
11
9
9
7
.640
.534
.637
.780
Chi-Square
Df
Asymp. Sig.
a. 12 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell
frequency is 1.7.
b. 10 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell
frequency is 2.0.
c. 8 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell
frequency is 2.5.
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables
Model
1
Variables Entered
kepuasan X3, Kemapanan X1, Kekuatan
X2a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
Removed
Method
. Enter
86
Model Summary
Model
1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.749a
.561
.479
5.04758
a. Predictors: (Constant), kepuasan X3, Kemapanan X1, Kekuatan X2
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
520.663
3
173.554
6.812
.004a
Residual
407.649
16
25.478
Total
928.312
19
a. Predictors: (Constant), kepuasan X3, Kemapanan X1, Kekuatan X2
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
-15.317
44.770
Coefficients
Beta
t
Sig.
-.342
.737
87
Kemapanan X1
.405
.132
.579
3.071
.007
Kekuatan X2
.055
.172
.079
.320
.753
kepuasan X3
.846
1.042
.209
.812
.429
a. Dependent Variable: Prestasi Haris
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables Entered
Kemapanan X1a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
Variables Removed
Method
. Enter
88
Model Summary
Model
1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.709a
.503
.476
5.06080
a. Predictors: (Constant), Kemapanan X1
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
467.302
1
467.302
18.246
.000a
Residual
461.010
18
25.612
Total
928.312
19
a. Predictors: (Constant), Kemapanan X1
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
25.204
5.914
.496
.116
Kemapanan X1
a. Dependent Variable: Prestasi Haris
Coefficients
Beta
.709
t
Sig.
4.262
.000
4.271
.000
89
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Kekuatan X2a
1
Method
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
Model Summary
Model
1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.457a
.209
.165
6.38787
a. Predictors: (Constant), Kekuatan X2
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
193.825
1
193.825
4.750
.043a
Residual
734.487
18
40.805
Total
928.312
19
a. Predictors: (Constant), Kekuatan X2
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
90
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
Kekuatan X2
B
Std. Error
34.033
7.464
.319
.147
Coefficients
Beta
.457
t
Sig.
4.560
.000
2.179
.043
a. Dependent Variable: Prestasi Haris
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables Entered
Variables Removed
kepuasan X3a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi Haris
Method
. Enter
91
Model Summary
Model
1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.543a
.295
.256
6.02898
a. Predictors: (Constant), kepuasan X3
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
274.037
1
274.037
7.539
.013a
Residual
654.275
18
36.349
Total
928.312
19
a. Predictors: (Constant), kepuasan X3
b. Dependent Variable: Prestasi kumite
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
kepuasan X3
B
Std. Error
-59.767
40.000
2.195
.800
a. Dependent Variable: Prestasi kumite
Coefficients
Beta
.543
t
Sig.
-1.494
.152
2.746
.013
92
Lampiran 11
NAMA
Kontingen
Juara
Nomor
Kelas
NADA RANIA SYAHPUTRI
FORKI SOLO
JUARA I
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
LAILA NURUL
UIN SUKA
JUARA II
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
SAFIRA KARIN
LEMKARI DIY
JUARA III
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
FITRIA SATIKA
FORKI KOTA
JUARA III
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
NADA RANIA
FORKI SOLO
JUARA I
KUMITE -25KG
USIA DINI
KENYA AZZAHRA
KEISHINKAN
JUARA II
KUMITE -25KG
USIA DINI
DWI RIYANTI ANDINI
BKC KSATRIA 66
JUARA III
KUMITE -25KG
USIA DINI
BRIGITA M
LEMKARI DIY
JUARA III
KUMITE -25KG
USIA DINI
ADELLA NUR ANISA
FORKI KAB.
PURBALINGGA
JUARA I
KUMITE +25KG
USIA DINI
NURAENI
PABELAN
JUARA II
KUMITE +25KG
USIA DINI
SHINDY MARDINA
INKAI KLATEN
JUARA III
KUMITE +25KG
USIA DINI
ASTY NOVIAN DINI
FORKI KOTA MAGELANG
JUARA III
KUMITE +25KG
USIA DINI
M. LUTHFI DIAZ P
FORKI SOLO
JUARA I
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
M. NABIELL IRAWAN P
FORKI SOLO
JUARA II
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
FAIZ I
FORKI SOLO
JUARA III
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
MALIK RIZKY IRAWAN
FORKI SOLO
JUARA III
KATA
PERORANGAN
USIA DINI
LUTFI DIAS
FORKI SOLO
JUARA I
KUMITE -30KG
USIA DINI
NABEL IRAWAN
FORKI SOLO
JUARA II
KUMITE -30KG
USIA DINI
GOZAN S
FORKI KAB PURBALINGGA
JUARA III
KUMITE -30KG
USIA DINI
93
ROYKHAN EL
BKC KSATRIA 66
JUARA III
KUMITE -30KG
USIA DINI
RIZAL EKA
FORKI SOLO
JUARA I
KUMITE +30KG
USIA DINI
ALVITO NAUFAL A
FORKI SOLO
JUARA II
KUMITE +30KG
USIA DINI
YANDHI FATURAHMAN
TASIKMALAYA
JUARA III
KUMITE +30KG
USIA DINI
RYAN RUSYDAT
LEMKARI SEMARANG
JUARA III
KUMITE +30KG
USIA DINI
RIFKA AFIFAH
INKAI KLATEN
JUARA I
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
SELVI MEGA
UIN SUKA
JUARA II
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
ANGEL HAPPY
LEMKARI DIY
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
WARDA
INKAI DIY
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
ANGEL HAPPY V
LEMKARI DIY
JUARA I
KUMITE -30KG
PRA PEMULA
DEVANA HERAWATI
LEMKARI WONOSOBO
JUARA II
KUMITE -30KG
PRA PEMULA
FALAH NAJIAH RAHMA
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -30KG
PRA PEMULA
MARYUWENI S
KULONPROGO
JUARA III
KUMITE -30KG
PRA PEMULA
LAURENSIA ANGGI
FORKI SOLO
JUARA I
KUMITE +30KG
PRA PEMULA
VINAYA ALVALOKHITA
HATARY KARATE CLUB
JUARA II
KUMITE +30KG
PRA PEMULA
RIZKA AFIFAH
INKAI KLATEN
JUARA III
KUMITE +30KG
PRA PEMULA
HERA IRANDHA
GARUDA JEPARA
JUARA III
KUMITE +30KG
PRA PEMULA
M.VIVALDI MARSHALL P
FORKI SOLO
JUARA I
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
NIKOLAUS NADA N
GOJUKAI DIY
JUARA II
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
M. SYAFII ARROSYAD
FORKI SOLO
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
AGUNG ADIN
FORKI SOLO
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PRA PEMULA
NAUVAL ZIDAN
BKC CAB GROBOGAN
JUARA I
KUMITE -35KG
PRA PEMULA
WIROGO DANARJADI
GARUDA JEPARA
JUARA II
KUMITE -35KG
PRA PEMULA
QIFAZZA IZZAL
FORKI KOTA
JUARA III
KUMITE -35KG
PRA PEMULA
AGUNG ADIN
FORKI SOLO
JUARA III
KUMITE -35KG
PRA PEMULA
94
DANDY SATRIA N
INKAI UNY
JUARA I
KUMITE +35KG
PRA PEMULA
AHMAD BIMA
GARUDA JEPARA
JUARA II
KUMITE +35KG
PRA PEMULA
A.FADHIL MUZAKI
FORKI KOTA MAGELANG
JUARA III
KUMITE +35KG
PRA PEMULA
NARENDRA
LEMKARI SEMARANG
JUARA III
KUMITE +35KG
PRA PEMULA
BENEDICTUS A
GOKASI BANYUMAS
JUARA I
KATA
PERORANGAN
PEMULA
KAHFI ULUM
INKAI KLATEN
JUARA II
KATA
PERORANGAN
PEMULA
ARIEF BUDI
AMURA CILACAP
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PEMULA
KAHFI ULUM
INKAI KLATEN
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PEMULA
KAHFI ULUM
INKAI KLATEN
JUARA I
KUMITE -35KG
PEMULA
GUNTUR RIAN SAPUTRO
PABELAN
JUARA II
KUMITE -35KG
PEMULA
DIKI WAHYU AROBI
INKAI KLATEN
JUARA III
KUMITE -35KG
PEMULA
M.DIMAS A.H
LEMKARI SEMARANG
JUARA III
KUMITE -35KG
PEMULA
MUH NAUFAL N
INKAI JOGJA SELATAN
JUARA I
KUMITE -40KG
PEMULA
AJI BAGUS N
INKAI JOGJA SELATAN
JUARA II
KUMITE -40KG
PEMULA
RIDHO S
FORKI KAB MAGELANG
JUARA III
KUMITE -40KG
PEMULA
AMURDA KURNIAWAN
INKAI KLATEN
JUARA III
KUMITE -40KG
PEMULA
JOANG MICO
GARUDA JEPARA
JUARA I
KUMITE -45KG
PEMULA
SABRI ILMA
SMP IT ABU BAKAR
JUARA II
KUMITE -45KG
PEMULA
AFDEKA BASTIAN
LEMKARI SEMARANG
JUARA III
KUMITE -45KG
PEMULA
FIRMAN MAULIDA
GOKASI BANYUMAS
JUARA III
KUMITE -45KG
PEMULA
ADYANARA
HATARY KARATE CLUB
JUARA I
KUMITE +45KG
PEMULA
WAHYU FIRMANSYAH
FORKI KAB. PARIGI
MOUTONG
JUARA II
KUMITE +45KG
PEMULA
RIZKY MAULANA
HATARY KARATE CLUB
JUARA III
KUMITE +45KG
PEMULA
WISMO UNTORO
BKC KHSATRYA 66
JUARA III
KUMITE +45KG
PEMULA
EMILIA SH
UNIV MERCU BUANA
JUARA I
KATA
PERORANGAN
PEMULA
NADYA ALFARA
FORKI BATU
JUARA II
KATA
PEMULA
95
PERORANGAN
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PEMULA
JUARA III
KATA
PERORANGAN
PEMULA
UNIV MECUBUANA
JUARA I
KUMITE -30KG
PEMULA
DAMARA
FORKI BATU
JUARA II
KUMITE -30KG
PEMULA
EMPI
SUKOHARJO
JUARA III
KUMITE -30KG
PEMULA
NUR ANGREANI
GOKASI BANYUMAS
JUARA III
KUMITE -30KG
PEMULA
PUTRI ANINDYA Z
FORKI KAB.PURBALINGGA
JUARA I
KUMITE -35KG
PEMULA
VIOLITA ADITYANINGTYAS
BKC KSATRIA 66
JUARA II
KUMITE -35KG
PEMULA
RISKA MARWAHIDAH S
BKC UNSOED
JUARA III
KUMITE -35KG
PEMULA
RISTIE YUNI ASTUTI
PABELAN
JUARA III
KUMITE -35KG
PEMULA
ERA SEPTIYANI
LEMKARI WONOSOBO
JUARA I
KUMITE +35KG
PEMULA
ALVIRA TITIS SARI
HATARY KARATE CLUB
JUARA II
KUMITE +35KG
PEMULA
ALIFA MILANISTY
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE +35KG
PEMULA
RESTI PRASTIKA
FORKI BANTUL
JUARA III
KUMITE +35KG
PEMULA
NINDA BAGASKARA
BKC UNSOED
JUARA I
KATA
PERORANGAN
KADET
SYANINDITA
FORKI SOLO
JUARA II
KATA
PERORANGAN
KADET
MAHESA PUTRI C
FORKI BANTUL
JUARA III
KATA
PERORANGAN
KADET
RATIH TYAS WARI
FORKI BANTUL
JUARA III
KATA
PERORANGAN
KADET
SYANINDITA
FORKI SOLO
JUARA I
KUMITE -47KG
KADET
ALFAH ARI A
FORKI KAB. MAGELANG
JUARA II
KUMITE -47KG
KADET
ELDIENE ZAURA
FORKI BATU
JUARA III
KUMITE -47KG
KADET
MAULANA RESPATI
GOJUKAI DIY
JUARA III
KUMITE -47KG
KADET
MAHESA PUTRI C
FORKI BANTUL
JUARA I
KUMITE -54KG
KADET
SAFITRI NILAM SARI
LEMKARI UMS
JUARA II
KUMITE -54KG
KADET
REGA ANDIKA RINI
FORKI KAB PURBALINGGA
JUARA III
KUMITE -54KG
KADET
ALIFA MILANIS
UIN SUKA
ERA SEPTIYANI
LEMKARI WONOSOBO
YESA .P
96
TITA KUSUMA AFFINE
HATTARY KARATE CLUB
JUARA III
KUMITE -54KG
KADET
DINDA AYU
UNPAR BANDUNG
JUARA I
KUMITE +54KG
KADET
RATIH TYASWARI
FORKI BANTUL
JUARA II
KUMITE +54KG
KADET
NINDIA BAGASKARA
BKC UNSOED
JUARA III
KUMITE +54KG
KADET
ELDA HESTI DIKA BY
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE +54KG
KADET
STANLEY S
UNIV MERCU BUANA
JUARA I
KATA
PERORANGAN
KADET
RAFIQ SETYAWAN
FORKI KAB. PARIGI
MOUTONG
JUARA II
KATA
PERORANGAN
KADET
TJANDRA SANTOSA
FORKI KAB.MAGELANG
JUARA III
KATA
PERORANGAN
KADET
RASTA TUNGGAS
FORKI BANTUL
JUARA III
KATA
PERORANGAN
KADET
ATHALARIQ IRAWAN
FORKI SOLO
JUARA I
KUMITE -52KG
KADET
TJANDRA SANTOSA
FORKI KAB. MAGELAG
JUARA II
KUMITE -52KG
KADET
DICKY PRAGIESTY
LEMKARI WONOSOBO
JUARA III
KUMITE -52KG
KADET
SINGGIH HARYO
FORKI KAB.
PURBALINGGA
JUARA III
KUMITE -52KG
KADET
RAMADHAN SETYA
WIBAWA
FORKI BANTUL
JUARA I
KUMITE -57KG
KADET
YUSUF RABBANI
UIN SUKA
JUARA II
KUMITE -57KG
KADET
MARYAN FAISHAL AP
PAJANG KARATE CLUB
JUARA III
KUMITE -57KG
KADET
JA'FAR AYASY
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -57KG
KADET
FEBI YOGI F
LEMKARI SEMARANG
JUARA I
KUMITE -63KG
KADET
BIMA SEPTHA Y
FORKI GUNUNG KIDUL
JUARA II
KUMITE -63KG
KADET
PUJI NUR RACHMAN
FORKI GUNUNG KIDUL
JUARA III
KUMITE -63KG
KADET
DAVID CHRISTIAN
STIPRAM
JUARA III
KUMITE -63KG
KADET
FATHUR B
UNIV MERCUBUANA
JUARA I
KUMITE -70KG
KADET
ANDREW KRISNA
SMA AL ISLAM
SURAKARTA
JUARA II
KUMITE -70KG
KADET
DONI ROMADHON
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -70KG
KADET
FIRMAN H
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -70KG
KADET
97
STANLEY S
UNIV MERCUBUANA
JUARA I
KUMITE +70KG
KADET
M.AZMI IBRAHIM
SMP IT ABU BAKAR
JUARA II
KUMITE +70KG
KADET
DODY ISWAHYUDI
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE +70KG
KADET
KHARISMA MAHAR
INKAI UNY
JUARA III
KUMITE +70KG
KADET
PUTRA
UIN SUKA
JUARA I
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
GARUDA MAHAMERI
BKC CAB GROBOGAN
JUARA II
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
ATCHEN NUNGKI AS
LEMKARI BANJAR
NEGARA
JUARA III
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
IMRON RISKI ARINA
UIN SUKA
JUARA III
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
TASIKMALAYA
JUARA I
KATA BEREGU
JUNIOR
SMA N 7 SURAKARTA
JUARA II
KATA BEREGU
JUNIOR
LEMKARI SATRIA CLUB
JUARA III
KATA BEREGU
JUNIOR
JUARA III
KATA BEREGU
JUNIOR
JUARA I
KUMITE -55KG
JUNIOR
JUARA II
KUMITE -55KG
JUNIOR
GARUDA MAHAMERU
BKC CAB GROBOGAN
MUHAMMAD IRZA
PURWANTO
PABELAN
EVAN KAKA DEMASTA
LEMKARI SEMARANG
JUARA III
KUMITE -55KG
JUNIOR
DWIKI FAJARISMAN
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -55KG
JUNIOR
NGASTO MANGGOLO
FORKI KAB PURBALINGGA
JUARA I
KUMITE -61KG
JUNIOR
SOLIHIN
FORKI BANTUL
JUARA II
KUMITE -61KG
JUNIOR
ARIF FARHAN
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -61KG
JUNIOR
PRASETYO ADI N
GOKASI BANYUMAS
JUARA III
KUMITE -61KG
JUNIOR
BAGUS SYAIFFUDIN
FORKI BANTUL
JUARA I
KUMITE -68KG
JUNIOR
EGI GUNAWAN
TASIKMALAYA
JUARA II
KUMITE -68KG
JUNIOR
M.FAHRURROZI
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -68KG
JUNIOR
BENI
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -68KG
JUNIOR
IMRON RIZKYARNO
UIN SUKA
JUARA I
KUMITE -75KG
JUNIOR
DANIEL RIAN TRI CAHYA
AMURA CILACAP
JUARA II
KUMITE -75KG
JUNIOR
98
RIZKY MILIAN BAYU K
SMA N 7 SURAKARTA
JUARA III
KUMITE -75KG
JUNIOR
ZAM ZAM S.A
TASIKMALAYA
JUARA III
KUMITE -75KG
JUNIOR
FREDY YOGA PRATAMA
FORKI BANTUL
JUARA I
KUMITE +75KG
JUNIOR
ROSY BIMO
BKC KHSATRYA 66
JUARA II
KUMITE +75KG
JUNIOR
NUR ACHIRI
SMA N 7 SURAKARTA
JUARA III
KUMITE +75KG
JUNIOR
AINUR RIZAL
SMP IT ABU BAKAR
JUARA III
KUMITE +75KG
JUNIOR
SENIA AGUSTINA
BKC CAB. GROBOGAN
JUARA I
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
AYUK KURNIAWATI
BKC CAB. GROBOGAN
JUARA II
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
YONA LISTYA DEWI
GOKASI PEMALANG
JUARA III
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
NUR FADHILAH
GOKASI PEMALANG
JUARA III
KATA
PERORANGAN
JUNIOR
BKC CAB.GROBOGAN
JUARA I
KATA BEREGU
JUNIOR
FORKI KAB.MAGELANG
JUARA II
KATA BEREGU
JUNIOR
FORKI KAB.
PURBALINGGA
JUARA III
KATA BEREGU
JUNIOR
TASIKMALAYA
JUARA III
KATA BEREGU
JUNIOR
SENIA AGUSTINA
BKC CAB GROBOGAN
JUARA I
KUMITE -48KG
JUNIOR
IDA ROBIAH
FORKI KAB PURBALINGGA
JUARA II
KUMITE -48KG
JUNIOR
CINDY AISYAH
FORKI BATU
JUARA III
KUMITE -48KG
JUNIOR
ENY YULIANTI
FORKI KAB. MAGELANG
JUARA III
KUMITE -48KG
JUNIOR
MINATI MITA SARI
BKC CAB GROBOGAN
JUARA I
KUMITE -53KG
JUNIOR
INTAN CAHYANTI
UVIVERSITAS GARUT
JUARA II
KUMITE -53KG
JUNIOR
FLORY FRIZALIA
FORKI KAB MAGELANG
JUARA III
KUMITE -53KG
JUNIOR
PUTRI NUR INDAH
LEMKARI BANJARNEGARA
JUARA III
KUMITE -53KG
JUNIOR
AYUK KURNIAWATI
BKC CAB GROBOGAN
JUARA I
KUMITE -59KG
JUNIOR
ALVYN INDAH W
HATARY KARATE CLUB
JUARA II
KUMITE -59KG
JUNIOR
AULIA MARIS
FORKI BANTUL
JUARA III
KUMITE -59KG
JUNIOR
SUYANTI
LEMKARI DIY
JUARA III
KUMITE -59KG
JUNIOR
NUR TRI UTAMI
UIN SUKA
JUARA I
KUMITE +59KG
JUNIOR
YUSA NIKMAT T
UNIV BRAWIJAYA
JUARA II
KUMITE +59KG
JUNIOR
JUARA III
KUMITE +59KG
JUNIOR
JUARA III
KUMITE +59KG
JUNIOR
AGUNG JOKO N
FORKI KAB MAGELANG
JUARA I
KUMITE -68KG
U-21
RIZKI SYUKUR
GOKASI BANYUMAS
JUARA II
KUMITE -68KG
U-21
99
IHWAN R
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -68KG
U-21
PUTU AGUS
FORKI KAB MAGELANG
JUARA III
KUMITE -68KG
U-21
HOSTA ADYO C
HATARY KARATE CLUB
JUARA I
KUMITE -78KG
U-21
M.SABIQ
GARUDA JEPARA
JUARA II
KUMITE -78KG
U-21
PRAMA RAMADANI P
UNNES
JUARA III
KUMITE -78KG
U-21
RIZKY WIBAWA DHARMA
INKAI UNY
JUARA III
KUMITE -78KG
U-21
ALFIN SETYA FIRMANSYAH
GOKASI BANYUMAS
JUARA I
KUMITE +78KG
U-21
RIZKY SURYA PRANANDA
LEMKARI SATRIA CLUB
JUARA II
KUMITE +78KG
U-21
FADLI A.AZIZ
FORKI KAB PARIGI
MOUTONG
JUARA III
KUMITE +78KG
M.NURUL MA'ARIF
UNSADA
JUARA III
KUMITE +78KG
U-21
MERLIN ETAMDING
UNPATTI AMBON
JUARA I
KUMITE -53KG
U-21
ANIK YULIANI
UNS
JUARA II
KUMITE -53KG
U-21
NITA TRI
FORKI BANTUL
JUARA III
KUMITE -53KG
U-21
NITIKA S
UNIV MERCUBUANA
JUARA III
KUMITE -53KG
U-21
RISKI IDA PANGESTIKA
UNS
JUARA I
KUMITE -60KG
U-21
NABELLA DANANIER
UIN SUKA
JUARA II
KUMITE -60KG
U-21
DYAH RANANITA ERNANDA
UNIV BRAWIJAYA
JUARA III
KUMITE -60KG
U-21
KHANA PRAMESTHI
HATARY KARATE CLUB
JUARA III
KUMITE -60KG
U-21
ANISA KHAERINA
INKAI UNY
JUARA I
KUMITE +60KG
U-21
SUSANTI BUDI
UNNES
JUARA II
KUMITE +60KG
U-21
DIANA PUTRI
FORKI SOLO
JUARA III
KUMITE +60KG
U-21
MUFLIHATUL M
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE +60KG
U-21
A.TOMY ADITYA
UNHAS MAKASSAR
JUARA I
KATA
PERORANGAN
SENIOR
ASPAR SESARIA
UNHAS MAKASSAR
JUARA II
KATA
PERORANGAN
SENIOR
DHIMAS IBNU P
UNS
JUARA III
KATA
PERORANGAN
SENIOR
FERDIAN JAMAL
FORKI SLEMAN
JUARA III
KATA
PERORANGAN
SENIOR
U-21
100
UNHAS MAKASSAR
JUARA I
KATA BEREGU
SENIOR
LEMKARI SATRIA CLUB
JUARA II
KATA BEREGU
SENIOR
JUARA III
KATA BEREGU
SENIOR
JUARA III
KATA BEREGU
SENIOR
ALDY TENHAR
UNPATTI AMBON
JUARA I
KUMITE -55KG
SENIOR
MUHAMMAD RISTIYANTO
LEMKARI UMS
JUARA II
KUMITE -55KG
SENIOR
PANDU SIAWAN
UNS
JUARA III
KUMITE -55KG
SENIOR
MUHYI IQBAL
UNNES
JUARA III
KUMITE -55KG
SENIOR
ANDARIAS AL
UNIV ISLAM
ATTAHIRIYAH
JUARA I
KUMITE -60KG
ALI IMRAN R
UNHAS MAKASSAR
JUARA II
KUMITE -60KG
SENIOR
USTADZILLAH AL-KAHFI
UNS
JUARA III
KUMITE -60KG
SENIOR
ROY PAKKIDING
FORKI KOTA
JUARA III
KUMITE -60KG
SENIOR
YULIZAR MOTUTY
INKADO PAPUA BARAT
JUARA I
KUMITE -67KG
SENIOR
AJI KURNIA RAMADAN
UNS
JUARA II
KUMITE -67KG
SENIOR
HABIB MUSLIM
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE -67KG
SENIOR
RACHMAT ARIDA
UNHAS MAKASSAR
JUARA III
KUMITE -67KG
SENIOR
M.IVAN
UNPAD
JUARA I
KUMITE -75KG
SENIOR
ONDRA LUFNI
FORKI KOTA
JUARA II
KUMITE -75KG
SENIOR
FEBRIYANTO
500 RAIDER SURABAYA
JUARA III
KUMITE -75KG
SENIOR
GALIH JATMIKO
INKAI UNY
JUARA III
KUMITE -75KG
SENIOR
HAQON BUSONO
UNNES
JUARA I
KUMITE -84KG
SENIOR
MADE MAHENDRA
UNIV ISLAM
ATTAHIRIYAH
JUARA II
KUMITE -84KG
PUANDA YAHYA M.
500 RAIDER SURABAYA
JUARA III
KUMITE -84KG
SENIOR
BRAM BAGUS SAPUTRO
UII
JUARA III
KUMITE -84KG
SENIOR
PUPUT FAJAR W
500 RAIDER SURABAYA
JUARA I
KUMITE +84KG
SENIOR
UMAR MURYANI
INKAI JOGJA SELATAN
JUARA II
KUMITE +84KG
SENIOR
SENIOR
SENIOR
101
YUDA AGUNG PS
AFF INKAI IKIP PGRI
MADIUN
JUARA III
KUMITE +84KG
JUARA III
KUMITE +84KG
SENIOR
JUARA I
KATA
PERORANGAN
SENIOR
JUARA II
KATA
PERORANGAN
SENIOR
JUARA III
KATA
PERORANGAN
SENIOR
JUARA III
KATA
PERORANGAN
SENIOR
MERCU BUANA
JUARA I
KATA BEREGU
SENIOR
FORKI BANTUL
JUARA II
KATA BEREGU
SENIOR
GOKASI BANYUMAS
JUARA III
KATA BEREGU
SENIOR
JUARA III
KATA BEREGU
SENIOR
PHETA LOKA
UNPAD
LILIK SOEGIANTO
UNIV MERCU BUANA
DEASSY ARIASANTI
UNNES
MARIA JOSE
UNPAD
SENIOR
PUJI KUSUMA
FORKI KOTA
JUARA I
KUMITE -50KG
SENIOR
ANA YULIANA
FORKI KOTA
JUARA II
KUMITE -50KG
SENIOR
RIZKA ANGGRAHENI S
AFF INKAI IKIP PGRI
MADIUN
JUARA III
KUMITE -50KG
MUTIA SILVIYANTRI D
UNS
JUARA III
KUMITE -50KG
SENIOR
EKA MELIA
FORKI KOTA
JUARA I
KUMITE -55KG
SENIOR
TABAETA ROSALIA
BKC UNSOED
JUARA II
KUMITE -55KG
SENIOR
ERMA WIDIASTUTI
LEMKARI UMS
JUARA III
KUMITE -55KG
SENIOR
SARI OKTYLINA
UNIV MERCUBUANA
JUARA III
KUMITE -55KG
SENIOR
DWI LINAWATI
FORKI SLEMAN
JUARA I
KUMITE -61KG
SENIOR
DINESIA OKKY N
UNPAD
JUARA II
KUMITE -61KG
SENIOR
REISYA RACHMASARIE
UNPAR BANDUNG
JUARA III
KUMITE -61KG
SENIOR
RD.AJENG IMEN A.R.
UNPAD
JUARA III
KUMITE -61KG
SENIOR
ALIFTIA SUBAGYO
UNIV MERCU BUANA
JUARA I
KUMITE -68KG
SENIOR
LINA PUTRI RACHMA
UNS
JUARA II
KUMITE -68KG
SENIOR
SUYANTI
AFF INKAI IKIP PGRI
MADIUN
JUARA III
KUMITE -68KG
SENIOR
SENIOR
102
AMALIA FAUZIA
UNSADA
JUARA III
KUMITE -68KG
SENIOR
LILIK SOEGIYANTI
UNIV MERCU BUANA
JUARA I
KUMITE +68KG
SENIOR
YULIA AFRIANTI
UNIV MERCU BUANA
JUARA II
KUMITE +68KG
SENIOR
DEWI YUNUALISMA
STIPRAM
JUARA III
KUMITE +68KG
SENIOR
RAHAYU SL
STIE PENA
JUARA III
KUMITE +68KG
SENIOR
ALIFTIA SUBAGYO
UNIV MERCU BUANA
JUARA I
KUMITE BEBAS
PUJI KUSUMA
FORKI KOTA
JUARA II
KUMITE BEBAS
UNS
UNS
JUARA III
KUMITE BEBAS
DWI LINAWATI
FORKI SLEMAN
JUARA III
KUMITE BEBAS
GUNTUR
FORKI BATU
JUARA I
KUMITE BEBAS
AJI KURNIA
UNS
JUARA II
KUMITE BEBAS
UZTADZILLAH
UNS
JUARA III
KUMITE BEBAS
HABIB MUSLIM
UIN SUKA
JUARA III
KUMITE BEBAS
JUARA
BEST OF THE
BEST
PUJI KUSUMA
FORKI KOTA
JUARA
BEST OF THE
BEST
YULIZAR
INKADO PAPUA
BARAT
103
Lampiran 12
RANGKING 10 BESAR
JUARA UMUM VIII
NO
KONTINGEN
1
KEI SINKAN DIY
2
STIPRAM
3
FORKI BATU
4
UNSADA
5
FORKI KAB.PARIGI MOUTONG
6
INKAI BANTUL
7
UII
8
FORKI GUNUNG KIDUL
9
FORKI SLEMAN
10
KULONPROGO
11
GABDIKA SANATA DHARMA
12
500 RAIDER SURABAYA
13
FORKI BABEL
14
EMAS
PERAK
PERUNGGU
1
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
2
LEMKARI DIY
1
5
15
INKAI JOGJA SELATAN
1
2
16
FORKI KOTA
2
3
17
UNPATTI AMBON
2
18
INKAI UNY
2
19
KALA HITAM DIY
20
SMP IT ABU BAKAR
21
INKADO DIY
22
GOJUKAI DIY
23
UAD
4
4
2
1
1
1
104
3
24
AFF INKAI IKIP PGRI MADIUN
25
BKC CAB. GROBOGAN
7
2
26
INKAI KLATEN
2
1
5
27
UNPAD
2
1
2
28
TASIKMALAYA
1
1
3
29
UNIVERSITAS ISLAM
ATTAHIRIYAH
1
1
30
UNIVERSITAS GARUT
31
SMA MTA SURAKARTA
32
SMA N 7 SURAKARTA
1
2
33
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
1
34
PAJANG KARATE CLUB
35
KABUPATEN CIREBON
36
FORKI BANTUL
37
FORKI KOTA MAGELANG
38
MTS N SUMBANG BANYUMAS
39
PONDOK JATI KARATE CLUB
40
FORKI SOLO
41
UNIV. BAYANGKARA SBY
42
JUARA UMUM IX
JUARA UMUM X
JUARA UMUM II
JUARA UMUM IV
JUARA UMUM I
JUARA UMUM VI
JUARA UMUM II
1
1
4
3
6
1
2
9
4
6
UNNES
1
1
3
43
HATARY KARATE CLUB
2
3
3
44
UNHAS MAKASSAR
2
2
1
45
ITS SURABAYA
46
AMURA CILACAP
1
1
47
FORKI KABUPATEN
PURBALINGGA
1
4
48
BKC KSHATRYA 66
2
3
49
UNIV. MERCU BUANA
JAKARTA
2
2
50
STIE PENA
51
UNIKA SMG
52
UDINUS
53
BKC JOGJA
54
INKADO PAPUA BARAT
3
8
1
1
105
JUARA UMUM VII
JUARA UMUM V
1
1
2
3
1
55
BKC UNSOED
56
PABELAN
57
UNPAR BANDUNG
58
GOKASI PEMALANG
2
59
LEMKARI SEMARANG
5
60
GOKASI BANYUMAS
61
LEMKARI UMS
62
INKANAS KAB MAGELANG
63
INKANAS KOTA MAGELANG
64
FORKI KAB MAGELANG
1
3
5
65
LEMKARI WONOSOBO
1
1
1
66
UNS
2
4
5
67
GOKASI YOGYAKARTA
68
SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA
69
UIN SUKA
70
STIKES AISYIYAH
YOGYAKARTA
71
GARUDA JEPARA
72
LEMKARI SATRIA CLUB
73
LEMKARI BANJAR NEGARA
JUMLAH
1
2
1
1
3
2
1
1
1
3
4
16
1
3
1
2
1
2
66
66
125
106
Lampiran 13
Gambar opening ceremony kejurnas karate
Gambar kelas kadet putra -52 kg
107
Gambar kelas kadet putra -57 kg
Gambar pada saat pengisiaan angket