- Unnes - Universitas Negeri Semarang
Transcription
- Unnes - Universitas Negeri Semarang
HUBUNGAN NTARATINGKATEMOTIONALQUOTIENT(EQ) DENGAN PRESTASI KUMITE ATLET KARATE KADET PUTRA PADA KEJUARAAN NASIONAL KARATE SUNAN KALIJAGA CUP VIII YOGYAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1 untuk mencapai gelar sarjana pendidikan Oleh Harris Arfan Setiadi 6301408073 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i SARI Harris ArfanSetiadi, 2012.Hubungan antara Tingkat EmotionalQuotient (EQ) dengan Prestasi Kumite Atlet Karate Kadet Putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta Tahun 2012.Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.Dra. M. M. Endang Sri Retno, M. S. Hadi, S.Pd.,M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah1). Apakahada hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?,2). Apakahada hubungan antarakekuatanemosidengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?, 3). Apakahada hubungan antarakepuasandengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?, 4). Secara bersama-sama apakah ada hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?. Tujuan penelitian adalah : 1). Untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012, 2). Untukmengetahui hubungan antara kekuatan mosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012, 3). Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012, 4). Secarabersama-sama untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tes : Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu tingkat Emotional Quotient (EQ) sebagai variabel bebas serta prestasi kumite atlet karate kadet putra pada kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner atau angket tetutup. Metode analisis datamenggunakan pengubahan data ke dalam skor T karena data variabel mempunyai satuan yang berbeda. Hasil penelitian dengan regresi ganda menunjukan bahwa berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai Fhitung sebesar 6.812 dan nilai signifikansi 0.004< 0.05 kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara Emotional Quotient (EQ) yang meliputi kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite pada atlet kadet putra Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012. Saran untuk para pelatih agar dapat mengarakan emosi anak didiknya dan juga untuk para atlet karate untuk bisa mengendalikan emosi dirinya sendiri agar memperoleh hasil yang memuaskan. ii PERSETUJUAN Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada: Nama : Harris Arfan Setiadi JudulSkripsi : Hubunganantara Tingkat Emotional Quotient(EQ)dengan PrestasiKumite Atlet Karate Kadet Putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakartatahun 2012. Hari : Tanggal : Menyetujui, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dra. M. M. Endang Sri Retno, M. S NIP.195501111983032001 Hadi, S.Pd.,M.Pd NIP. 197903112006041001 Mengetahui, Ketua Jurusan Pend. Kepelatihan Olahraga Drs. Hermawan, M.Pd NIP.195904011988031001 iii PENGESAHAN Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pada hari : Tanggal : Panitia Ujian : Ketua Panitia Sekretaris Drs. H. Harry Pramono, M. Si NIP. 195910191985031001 Drs. Hermawan, M.Pd NIP. 195904011988031002 Dewan Penguji 1. Drs. Rubianto Hadi, M.Pd. NIP. 196302061988031001 (Ketua) 2. Dra. MM. Endang Sri Retno, M.S NIP. 195501111983032001 (Anggota) 3. Hadi, S.Pd,.M.Pd (Anggota) NIP. 197903112006041001 iv PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak karyai lmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik dari Unnes dan sanksi hokum sesuai yang berlaku di wilayah negaraRepublik Indonesia. Semarang, Oktober 2012 Harris ArfanSetiadi 6301408073 v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Pikiran bukan suatu wadah untuk di isi melainkan api yang harus dinyalakan (ESQ. Ary Ginanjar Agustiana). Kupersembahkan Kepada : Bapakku Sunaryo dan Ibuku Kustiati Adiku Haryanto dan Hartanto Ratih Kirana Desty Putri Almamaterku vi KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis pajatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. RektorUniversitasNegeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikanskripsi. 3. Ketuajurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah memberikan semangat, motivasi dan dorongan untuk menyelesaikan skripsitepat waktu. 4. IbuDra. M. M. Endang Sri Retno, M. S selaku dosen pembimbing I dan bapakHadi, S.Pd,.M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulisdalam menyelesaikan skripsi. 5. KetuapanitiaKejuaraanNasional Karate SunanKalijaga Cup VIII Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian 6. Bapak, Ibu dan seluruh keluarga besartercinta yang telah memberikan semangat sehingga terselesainya skripsi ini. 7. Teman-teman PKLO angkatan 2008 yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaians kripsi ini. 8. Semua pihak yang telah mebantu dalam penelitian untuk skripsi ini. Atas segala bantuan dan dukungannya yang telah diberikan, penulis doakan semoga amal dan bantuan vii saudara mendapa tberkah yang melimpahdari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca semua. Semarang,Oktober 2012 Penulis viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i SARI .................................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN ................................................................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah....................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7 1.4 Penegasan Istilah ................................................................................ 8 1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 9 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 LandasanTeori ..................................................................................... 11 2.1.1Karate ......................................................................................... 11 2.1.2Karate Sebagai Beladiri ............................................................. 13 2.1.3 Karate Sebagai Cabang Olahraga ............................................. 14 2.1.4 Emotional Quotient ................................................................... 21 2.1.5 Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII .......................... 32 2.1.6 Kerangka Berpikir..................................................................... 33 2.2Hipotesis .............................................................................................. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ............................................................................... 37 3.2 Populasi Penelitian .............................................................................. 37 ix 3.3 Sampel Penelitian................................................................................ 38 3.4 Variabel Penelitian .............................................................................. 39 3.5 Rancangan Penelitian .......................................................................... 39 3.6Instrumen Penelitian ............................................................................ 40 3.7 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 43 3.8Faktor-faktor yang MempengaruhiPenelitian ...................................... 43 3.9 Teknik Analisis Data........................................................................... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ..................................................................................... 45 4.2 Hasil Penelitian ................................................................................... 46 4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ....................................................... 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ............................................................................................ 56 5.2 Saran .................................................................................................. 56 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 58 LAMPIRAN-LAMPIRAN x DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.3.Pengkodingan Nilai Pertandingan ...................................................... 42 Tabel 4.1.Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif ..................................... 45 Tabel 4.2. RangkumanHasil PerhitunganUjinormalitas ..................................... 46 Tabel 4.3.RangkumanHasil PerhitunganUjiHomogenitas ................................. 47 Tabel 4.4.RangkumanHasil PerhitunganUjiLineritas ........................................ 48 Tabel 4.5.RangkumanHasil PerhitunganUji Keberartian Garis Regresi ............ 48 Tabel 4.6.. Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Regresi Tunggal ............... 49 Tabel 4.7.. Rangkuman hasil perhitungan Analisis Regresi Ganda ................... 51 xi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Arena Pertandingan Sistem Ippon Shobu ...................................... 19 Gambar 2.2. Arena Pertandingan Sistem Sanbon Shobu ................................... 20 Gambar 2.3. Arena Pertandingan Sistem Shobu Hajime ................................... 21 xii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Usulan Penetapan Pembimbing .................................................... 60 Lampiran 2. Penetapan Dosen Pembimbing ..................................................... 61 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 62 Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 63 Lampiran 5. Daftar Nama Peserta Uji Coba Instrumen ..................................... 64 Lampiran 6. Hasil Uji Coba Instrumen Validitas dan Reliabilitas ..................... 65 Lampiran7.DaftarNamaSampelPenelitian .......................................................... 68 Lampiran8. DataHasilPenelitian ........................................................................ 69 Lampiran9.Angket Penelitian ............................................................................. 71 Lampiran 10. Perhitunganhasil statistic Deskriptif ............................................ 95 Lampiran 11.Rekapjuarasetiapkelas ................................................................... 103 Lampirab 12.Rekapperolehanmendalisetiapkontingen ...................................... 111 Lampiran 13. Dokumentasi ....................................................................................................... 113 xiii 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini kita sering menjumpai ada orang yang berhasil dan juga orang yang gagal. Ada yang lancar dan lurus-lurus saja dalam menjalankan roda kehidupan, dan ada pula yang terseok-seok. Keberhasilan dan kegagalan merupakan kejadian biasa dan selalu ada dalam masyarakat mana saja. Dalam olahraga karate itu pun bisa terjadi, banyak atlet karate yang mempunyai teknik dan fisik baik akan tetapi mengalami kegagalan prestasi, banyak diantaranya hanya karena emosi saat bertanding kumite, saat mereka sudah unggul jauh nilai dari lawanya mereka akhirnya kalah hanya karena faktor emosi yang menyebabkan mereka di diskualifikasi. Menurut Rubianto Hadi (2007:47) komponen yang mempengaruhi keberhasilan atlet meliputi fisik, teknik, taktik dan mental. 1.1.1 Unsur Fisik Menurut (M. Sajoto, 1999:1) Untuk unsur jasmaninya dapat dilihat dari sudut pandang yaitu yang pertama dari segi wujudnya yang dapat dilihat secara jelas seperti anatomi dan antropometri. Serta yang kedua adalah dilihat dari kemampuan atau kapasitas kerjanya yaitu dari segi faalnya. 1 2 Unsur Teknik Untuk latihan teknik disesuaikan dengan tahap persiapan yang akan dilakukan dan disesuaikan dengan cabang olahraga masing-masing. 1.1.2 Unsur Taktik Menurut (M. Sajoto, 1999:26) faktor taktik dalam pertandingan meliputi : 1. Faktor Kepentingan Tim Faktor kepentingan tim seringkali perlu diperhatikan bila atlet bertanding sebagai anggota tim/kontingen yang membawa nama daerah/kontingen. Menyebar seluruh atlet pada berbagai kelas yang ada jelas akan lebih menguntungkan dibandingkan menaruh dua atau lebih dalam satu kelas yang berarti mengadu sendiri mereka. Mengisi kelas-kelas berat yang kosong dengan cara menaikkan atau menurunkan berat badan perlu dipertimbangkan sekiranya di bawah atau di atas kelas yang kosong tersebut terdapat lebih dari satu atlet yang potensial 2. Faktor Lawan Hindari sedapat mungkin kelas-kelas neraka, dimana dikelas tersebut bercokol lawan-lawan yang sangat tangguh, sehingga kemungkinan menang sangat kecil. Lebih baik atlet naik kelas atau turun kelas dengan mengatur berat badan, sekiranya dikelas yang baru ini tidak ditemukan lawan-lawan yang cukup tangguh. 1.1.3 Unsur Mental (Emotional Quotient) Fakta di lapangan menunjukan bahwa dalam pembinaan prestasi di Indonesia, unsur mental masih ditangani secara asal-asalan. Walaupun kelemahan tersebut disadari, akan tetapi para pembina belum memahami akan pentingnya pembinaan mental atlet 3 yang harus ditangani oleh tim khusus sehingga akan berpengaruh terhadap psikologi atlet. Perasaan atau emosi memegang peranan penting dalam hidup manusia. Semua gejala emosional seperti: rasa takut, marah, cemas, stress, penuh harap, rasa senang, dapat mempengaruhi perubahan-perubahan kondisi fisik seseorang. Perasaan atau emosi dapat memberi pengaruh-pengaruh fisiologik seperti: ketegangan otot, denyut jantung, peredaran darah, pernafasan, berfungsinya kelenjar-kelenjar hormon tertentu. Sehubungan itu semua maka jelaslah bahwa gejala psikik akan mempengaruhi penampilan dan prestasi atlet. Dalam hubungan ini pengaruh gangguan emosional perlu diperhatikan, karena gangguan emosional dapat mempengaruhi psychological stability atau keseimbangan psikik secara keseluruhan, dan ini berakibat besar terhadap pencapaian prestasi atlet. Dalam melakukan kegiatan berolahraga, lebih-lebih untuk mencapai prestasi yang tinggi, diperlukan berfungsinya aspek-aspek kejiwaan tertentu, misalnya untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga panahan atau menembak, maka atlet harus dapat memusatkan perhatian dengan baik, penuh percaya diri, tenang, dapat berkonsentrasi penuh meski ada gangguan angin atau suara. Untuk menjadi peloncat indah atau peloncat menara yang berprestasi tinggi, atlet yang bersangkutan harus memiliki rasa percaya diri, keberanian, daya konsentrasi, kemauan keras, koordinasi gerak yang baik, dan rasa keindahan. Begitupun untuk atlet karate yang berprestasi tinggi, atlet yang bersangkutan harus memiliki rasa percaya diri, keberanian, kemauan keras dari dalam diri sendiri, daya konsentrasi, fokus, dan juga motivasi 4 diri. Ini semua akan terganggu jika atlet yang bersangkutan mengalami gangguan emosional. Emosi atau perasaan atlet perlu mendapatkan perhatian khusus dalam olahraga, karena emosi atlet di samping mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan yang lain (akal dan kehendak), juga mempengaruhi aspek-aspek fisiologiknya sehingga jelas akan berpengaruh terhadap peningkatan atau merosotnya prestasi atlet. Selama bertahun-tahun, orang beranggapan bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient), sering disebut IQ. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis dan akademis. Pada pertengahan tahun 1990-an, para ahli menemukan bentuk kecerdasan lain yang menetukan keberhasilan seseorang, yaitu EQ (Emotional Quotient), yakni suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju (Dwi Sunar P, 2010:7). EQ merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ. Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang menetukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini diyakini banyak orang. Menurut Dwi Sunar P (2010:6) kecerdasan manusia di bagi tiga yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan intelektual (IQ) berkait dengan ketrampilan seseorang menghadapi persoalan teknikal dan intelektual (Dwi sunar P, 2010:55). Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya (Dwi Sunar P, 2010:129). Spiritual Quotient (SQ) cenderung menggunakan istilah kemampuan dibandingkan kecerdasan, kemampuan spiritual dimaksudkan menunjukan suatu sifat-sifat arif dan bijak dalam 5 hubungannya dengan sesama manusia, baik dalam pikiran, perkataan maupun tindakan, dan bukannya menunjukan kemampuan mengadakan ritual-ritual keagamaan (Dwi Sunar P, 2010:247).IQ, EQ, dan SQ bisa digunakan dalam mengambil keputusan tentang hidup kita. Seperti yang kita alami setiap hari, keputusan yang kita buat berasal dari proses: merumuskan keputusan, menjalankan keputusan dan eksekusi, menyikapi hasil pelaksanaan keputusan. Menurut Goleman (1999:7), asal kata emosi adalah movere, kata kerja BahasaLatin yang berarti ”menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan ”e-” untuk memberi arti”bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindakmerupakan halmutlak dalam emosi, emosi memancing tindakan dan akar dorongan untuk bertindak dalam menyelesaikan suatu masalah dengan seketika. kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (Emotional Quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya (Dwi Sunar P, 2010:129). Menurut Daniel Goleman, kecerdasan sesungguhnya bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh keadaan emosi. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan, sedangkan kecerdasan mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Patricia Patton (2011:6) IQ adalah faktor keturunan yang tidak dapat berubah dan dibawa sejak lahir. EQ tidak. Kita dapat menyempurnakannya dengan kesungguhan, latihan, pengetahuan, dan kemauan. Dasar untuk memperkuat EQ adalah memahami diri sendiri. 6 Emosi erat kaitannya dengan kepribadian. Kepribadian adalah sifat yang sangat individual, dan masing-masing individu memiliki kepribadian yang tidak sama atau berbeda satu sama lain (Dwi Sunar P, 2010:205). Memang kepribadian sebagaimana sering diekspresikan dalam bentuk tingkah laku, variabelnya tidak bisa diukur, karena kita memiliki potensi yang berbeda sehingga jenis kepribadiannya pun berbeda satu sama lain. Kadang kita tidak melakukan atau berbuat apa-apa, ketika sedang sedih, marah, atau dalam situasi yang sangat emosional sehingga akal sehat pun hilang menjadi tidak normal untuk sesaat. Tetapi terkadang kita juga berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi. Ditinjau dari konsep jiwa dan raga sebagai kesatuan yang bersifat organis, maka gangguan emosional terhadap diri atlet akan berpengaruh terhadap keadaan kejiwaan atlet secara keseluruhan, ketidakstabilan emosional atau emotional instability akan mengakibatkan terjadinya psychological instability, yang akan mempengaruhi peran fungsi-fungsi psikologisnya dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi atlet. Berdasarkan uraian tersebut diatas peneliti termotivasi untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang pengaruh tingkat kecerdasan emosi terhadap prestasi pada olahraga karate. Walaupun atlet memiliki teknik, fisik, taktik yang baik akan tetapi unsur mental kecerdasan emosional rendah bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi mereka. Berdasarkan paparan latar belakang diatas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara Tingkat Emotional Quotient (EQ) dengan Prestasi Kumite Atlet KarateKadet Putra pada Kejuaraan Nasional KarateSunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta Tahun 2012”. 7 1.2 . Rumusan Masalah Bayak atlet karate yang mempunyai teknik dan fisik yang baik akan tetapi hanya karena emosi mereka mengalami kekalahan bahkan kegagalan. Banyak atlet-atlet karate dalam pertandingan sudah jauh selisih nilai dari lawannya akan tetapi hanya karena emosi yang berlebih mereka akhirnya mengalami kekalahan. Berdasarkanulasantersebutmakatimbulmasalah yang dapatdirumuskansebagaiberikut: 1.2.1 Apakahada hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012? 1.2.2 Apakahada hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012? 1.2.3 Apakahada hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012? 1.2.4 Secara bersama-sama Apakah ada hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi,dan kepuaasan dengan prestasi kumite atlet karatekadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012? 1.3. Tujuan Penelitian Adapuntujuan yang ingindicapaidalampenelitianiniadalah: 8 1.3.1 Untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 1.3.2 Untuk mengetahui hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 1.3.3 Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 1.3.4 Secara bersama-sama untuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 1.4 . Penegasan Istilah Guna menghindari agar tidak terjadi perbedaan dalam menafsirkan dalam judul ini maka perlu diadakan penegasan istilah sebagai berikut: 1.4.1 Hubungan MenurutPoerwadarminta, W.J.S (2002:362), Hubungan adalah keadaan berhubungan atau dihubungkan. 1.4.2 Emotional Quotient(EQ) Emotional Quotient(EQ) atau kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami lingkungan dan bertindak menurut akal sehat (berpikir jernih) sesuai 9 dengan aturan, norma-norma, dan etika moril dalam menyikapi hubungannya dengan lingkungan, baik dengan masyarakat, maupun dengan alam sekitarnya (Dwi Sunar P, 2010:180). Dalam Emotional Quotient terdiri dari kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan. 1.4.3 Prestasi Kumite Atlet Karate kadet Pencapaian prestasi atlet karate umur 14-15 tahun dalam salah satu cabang olahraga karate yaitu kumite. 1.4.4 Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Kejuaraan Nasional Karate “Sunan Kalijaga CUP VIII”, merupakan kejuaraan karate tingkat nasional dan salah satu kejuaraan terbesar di Indonesia yang diikuti lebih dari 1000 peserta dari seluruh Indonesia, bahkan KKYSN Sunan Kalijaga Cup VI dihadiri oleh karateka dari Negeri Jiran. 1.5 . Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu manfaat teoritis maupun praktis. 1.5.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis hasil penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan informasi untuk memberikan adanya hubungan antara tingkat Emotional Quotient (EQ) dengan prestasi semua atlet-atlet karatekadet putra. 1.5.2 Manfaat Praktis Kepentingan praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi: 10 1. Sebagai informasi tingkat Emotional Quotient (EQ) atlet-atletnya dan hubungannya dengan prestasi mereka pada kejuaraan Nasional karateSunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 2. Sebagai informasi untuk pelatih-pelatih karate supaya dapat tahu hubungan tingkat Emotional Quotient (EQ) dengan prestasi kumite atlet-atletnya sehingga kelak diharapkan pelatih dapat memberikan masukan agar atlet-atletnya dapat mengontrol emosi di sendirinya sendiri. 3. Bagi para atlet-atlet karate sebagai bahan informasi guna menciptakan peningkatan kemampuan dalam memahami perlunya kecerdasan emosi. 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Karate Pada awalnya di Okinawa terdapat tiga seni pertarungan (bujutsu) yang berbeda, dengan teknik masing-masing, yaitu Naha-Tedi kota Naha, dengan mahagurunya Higanuma atau Higasyiona, Shuri-Te di kota Shuri, dengan mahagurunya Matsumura dan Tomari-Tedi kota Tomari (Shihan Achmad Ali, 2008:1). Karate lahir dari kombinasi kakuto-jutsu, atau seni pertarungan yang di pelajari di Okinawa sekitar 500 tahun yang lalu,dan kempo yang mana diperkenalkan dari Cina (Yamaguchi Gogen,1999:17). Secara harafiah karate berasal dari kata “kara” yang berarti kosong, sedangkan “te” berarti tangan (Gugun Arief Gunawan, 2007:16). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karate adalah suatu seni beladiri tangan kosong, maksudnya adalah beladiri yang menggunakan tangan kosong. Karate masuk ke Indonesia bukanlah atas jasa tentara Jepang, melainkan dibawa oleh para mahasiswa Indonesia pada awal tahun 1960-an yang telah selesai menempuh studinya di Jepang dalam rangka beasiswa program Proyek Pampasan Perang Pemerintah Jepang bagi bekas negara-negara jajahannya pada Perang Dunia II di Asia. Tahun 1963 beberapa mahasiswa Indonesia, antara lain (Alm.) Drs. Baud Adikusumo (pendiri Inkado), Muchtar, dan Drs. Karyanto Djojonegoro mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran shotokan) di Indonesia dan 11 12 selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan PORKI (Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia). Umumnya mereka itu kuliah di Keio University dan berlatih pada Dojo JKA di universitas tersebut yang di kepalai oleh Isao Obata, salah seorang murid Gichin Funakhosi yang bernaung dibawah JKA. Beberapa tahun kemudian berdatangan alumni mahasiswa Indonesia gelombang kedua dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Dr.Anton Lesiangi (pendiri Lemkari), Sabeth Muchsin (pendiri Inkai), Albert Tobing, dan Chairul Taman yang mengembangkan karate secara luas di tanah air (Abdul Wahid, 2007:37).Karate merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang diakui di Indonesia. Olahraga karate di Indonesia bernaung di bawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Adapun wadah internasional untuk karate adalah World Karate Federation (WKF). Semua aturan pertandingan karate di Indonesia secara resmi mengacupada aturan yang ditetapkan WKF. Pelaku karate disebut dengan karateka sedangkan pelatihnya disebut sensei, dari bahasa Jepang yang artinya guru (Gugun Arief Gunawan, 2007:16). Di dunia ini lima aliran karate yang terkenal yaitu Shotokan, GojuRyu, ShitoRyu, WadoRyu, Kyokushinkai. Dari aliran-aliran tersebut memiliki kriteria dan ciri yang berbeda, misalnya shotokan mempunyai ciri gerakan selalupatah-patah sedangkan gojuryu mempunyai ciri gerakan selalumelingkar. Pada PON VIII di Jakarta tahun 1973 keikutsertaan cabang olahraga karate bergantung pada pengesahannya sebagai anggota KONI pusat pada musornas pada bulan desember 1971 dan untuk pertama kalinya cabang olahraga karate dipertandingkan di PON XI di Jakarta tahun 1985 (Dispora Jatim, 2005:17). Berikut ini adalah daftar lengkap nama-nama perguruan yang bernaung di bawah FORKI: 13 1)Amura, 2)GABDIKA (Gabungan Bela Diri Karate Shitoryu Indonesia), 3)BKC (Bandung Karate Club), 4)INKADO (Indonesia Karate-do) , 5) FUNAKHOSI, 6)INKAI (Institut Karate-Do Indonesia), 7) BLACK PANTHER karate-Do Indonesia, 8) KKNSI (kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia), 9) GOJUKAI (Goju Ryu Karate-Do Indonesia), 10) GOJU RYU ASS (Goju Ryu Karate-do Assoiation), 11) KKI (Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia), 12) LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia), 13) KYOKUSHINKAI, 14) KALA HITAM, 15) MKC (Medan Karate club),tahun 2005 berubah menjadi INKANAS (Institut Karate-Do Nasional, 16) TAKO (Tangan Kosong Indonesia), 17) SHINDOKA (Shito Ryu Indonesia KarateDo), 18) PORBIKAWA, 19) PERKAINDO (Persatuan Karate-Do Indonesia), 20) INKATSU PORDIBYA (Indonesia Karate-Do Ju-Jutsu), 21) SHIROITE, 22) WADOKAI (Wado Ryu Karate-Do Indonesia), 23) KEI SHIN KAN, 24) GOKASI (Goju Ryu Karate-do Shinbukan Indonesia), 25) KANDAGA PRANA. Dalam Karate terdapat dua aspek yang mendasar yaitu Karate sebagai beladiri dan Karate sebagai cabang olahraga. 2.1.2 Karate Sebagai Beladiri Karate sebagai beladiri adalah karate yang digunakan sebagai seni beladiri yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam karate sebagai beladiri terdapat teknik-teknik dalam karate diantaranya kihon, taiken. 2.1.2.1 Kihon Secara harafiah kihon berarti pondasi/awal/akar dalam bahasa Jepang. Dari sudut pandang budo ia diartikan sebagai unsur terkecil yang menjadi dasar pembentuk sebuah teknik yang biasanya berupa rangkaian dari beberapa buah teknik terkecil 14 tersebut (Abdul Wahid, 2007:47). Menurut Nakayama (dalam Abdul Wahid, 2007:50) ada 7 unsur yang memegang peranan sangat penting dalam membentuk kihon yang sesempurna mungkin, yaitu: 1) Bentuk yang benar, 2) Keseimbangan tenaga dan kecepatan, 3) Konsentrasi dan relaksasi yang tepat, 4) Pelatihan kekuatan otot, 5) Irama dan pengaturan waktu, 6) Pernapasan yang kontributif dan efisiensif, 7) Peran pinggul yang seoptimal mungkin. 2.1.2.2 Taiken Menurut (Shihan Achmad Ali, 2008:8) Taiken adalah senjata tubuh. Disini senjata tubuh adalah bagian-bagian tubuh yang bisa digunakan sebagai senjata seperti : Te (tangan), Atama (kepala), Ashi (kaki). 2.1.3 Karate Sebagai Cabang Olahraga Karate sebagai olahraga adalah karate yang digunakan sebagai olahraga yang dipertandingkan. Dalam karate sebagai olahraga terdapat dua kelas yang dipertandingkan yaitu : kata dan Kumite. 2.1.3.1 Kata Kata adalah dasar dari karate itu sendiri,kata adalah ekspresi dari karate. Kata merupakan hasil dari variasi tekni-teknik menyerang dan bertahan (Yamaguchi Gogen, 1999:24). Kata adalah pengekspresian dari Karate-Do. Latihan ini dilakukan dengan menempatkan spirit kita ketika memainkannya. Bagi latihan Kata, adalah penting untuk mempelajari teknik-teknik yang benar. Menurut Nakayama ada 3 hal yang menjadi esensi pokok dalam memainkan sebuah Kata: 15 1. Tenaga, dicapai dengan pemahaman yang mendalam tentang kihon secara utuh yang dipoles secara sempurna dengan bantuan pernapasan yang benar agar dapat menghasilkan sebuah keluaran/output tenaga yang semaksimal mungkin. 2. Irama, dicapai dengan menguasai secara total pengaturan kecepatan dan kelambatan atau tempo pergerakan dalam sebuah kata yang bersumber pada embusen (garis arah baku dari pergerakan sebuah kata). 3. Keindahan, dicapai lewat peneguhan diri akan dua spirit yang harus diketahui.Pertama adalah spirit dalam, yaitu pemahaman mendalam tentang arti historis-filosofis dari kata yang dimainkan dan ditampilkan dalam bentuk ekspresi yang mempertegas akan hal itu dan mampu memencarkan aura tersendiri bagi mereka yang menyaksikannya. Kedua adalah spirit luar yaitu, bahasa tubuh yang harus mampu menarik perhatian karena mendukung esensi yang hendak dicapai oleh seseorang yang memainkan kata. Pergerakan pinggul dan kelenturan tubuh merpakan dua contoh utama dalam hal ini (Abdul Wahid, 2007:75).Terdapat empat kelompok Kata Goju-Ryu, yaitu : a) Fukyu Kata (junbi kata) : kelompok Kata persiapan,b) Kihon Kata : kelompok Kata dasar, c) Kaishu Kata : kelompok Kata tangan terbuka, d) Tokutei Kata : kelompok Kata luar biasa (Kata khusus para Shihan). 2.1.3.2 Kumite Secara harafiah kumite berarti tangan-tangan yang bersilangan. Dalam pemahaman karate-do murni yang berdasarkan zen ia tidak dianggap sebagai sebuah bentuk pertarungan, namun didefinisikan lebih jauh sebagai bentuk latihan dimana dua orang yang saling berhadapan dalam sebuah arena berusaha secara keras dan 16 sportif untuk saling menunjukan teknik terbaik mereka kepada lawannya dengan tetap tunduk dalam aturan yang sangat ketat (Abdul Wahid, 2007:83).Menurut Abdul Wahid (2007:87) Dalam konsep kumite karate modern ada delapan unsur yang harus dikuasai seseorang peserta dalam sebuah kompetisi: a) Semangat yang teguh, b) Teknik yang baik, c) Kecepatan, d) Waktu dan jarak yang tepat, e) Kestabilan tubuh, pernapasan, dan tenaga, f) Kesadaran ( Zanshin ), g) Konsentrasi dan fokus, h) Sportivitas mental. 1. Bunkai Kumite Bunkai kumite merupakan gabungan dari teknik pergerakan kata menyerang dan tampilan kumite, dengan kata lain bunkai kumite merupakan penggunaan gerakan kata-kata pada pertarungan sebenarnya (Yamaguchi Gogen, 1999:24). 2. Yakusoku Kumite Yakusoku Kumite merupakan cara untuk menyerang dan bertahan yang mana perpaduan antara dasar dan aplikasi dari berbagai teknik seperti ippon-kumite, nihon-kumite, sanbon-kumite dan oyo-kumite (Yamaguchi Gogen, 1999:24). 2.1.3.2.1 Peraturan Pertandingan Karate Pertandinganresmi karate terbagi dalam dua nomor, yaitu kata dan kumite. Kata adalah peragaanjurus yang telah di bakukan.Ada empat aliran kata yang di sepakati secara resmi untuk pertandingan oleh WKF. Masing-masing adalah dari shotokan, gojuryu, shitoryu, gojuryu. Pertandingan kata terbagi dalam dua jenis, yaitu tunggal dan beregu. Untuk kata beregu, setiap regu terdiri atas 3orang. Penilaian kata didasarkan pada ketepatan, kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, dan kekuatan gerakan. Adapun waktu pelaksanaan pertandingan adalah 3 menit. Kumite adalah 17 pertarungan bebas karate. Dalam kumite, selain memakai seragamstandar karate, karateka memakai beberapa perlengkapan seperti pelindung tangan, gum shield (karetpenahangigi), pelindung selakangan, dan lain-lain. Untuk kedua karateka, sabuk dibedakan dengan warna merah dan biru. Pertandingan dibagi menurut kelas berat badan dan jenis kelamin, waktu pelaksanaannya 2-3 menit. Secara umum dalam kumite karateka dilarang menyerang dengan siku, lutut, cakaran, cekikan, mematahkan sendi, dan menyerang bagian vital. Daerah yang boleh diserang adalah kepala, wajah, leher, dada, perut, samping tubuh, serta punggung. 2.1.3.2.2 Jenis Kelas Pertandingan 1.Usia Dini (8 s/d 9 tahun) 1. Kata perorangan Putra / putri 2. Kumite Putra: -30 kg dan +30 kg 3. Kumite Putri: -25 kg dan +25 kg 2.Pra Pemula (10-11 tahun) 1. Kata Perorangan Putra/ Putri 2. Kumite Putra: -35 kg dan +35kg 3. Kumite Putri: -30 kg dan +30 kg 3.Pemula (12-13 tahun) 1. Kata Perorangan Putra /Putri 2. Kumite Putra : -35 kg, -40 kg, +40 kg 3. Kumite Putri : -30 kg dan + 30 kg 4. Cadet (14-15 tahun) 18 1. Kata Perorangan Putra /Putri 2. Kata beregu putra/putri 3. Kumite Putra : -52 kg, -57kg, -63 kg, -70kg, dan +70kg 4. Kumite Putri : -47kg, -54kg, dan +54kg 5.Junior (16-18 tahun) 1. Kata Perorangan Putra / Putri 2. Kata beregu puta/putri 3. Kumite Putra : -55kg, -61 kg, -68 kg, -75kg ,dan +75 kg 4. Kumite Putri: -48 kg, -53 kg, -59 kg, dan +59 kg 6. Senior 1. Kata Perorangan Putra/Putri 2. Kata beregu putra/putri 3. Kumite Putra : -55kg, -60 kg, -67 kg, -75 kg, -84 kg dan +84kg 4. Kumite Putri : -50 kg, -55kg, -61 kg, -68kg dan +68 kg 2.1.3.2.3 Penilaian Seorang pemain karateka memperoleh angka nilai manakala mempergunakan teknik-teknik pertandingan karate dalam bentuk yang betul pada daerah sasaran yang sesuai dengan peraturan diatas badan lawannya. Sentuhan fisik yang sesungguhnya sangat dibatasi dan tidak diperkenankan. Untuk memperoleh nilai angka sentuhan ringan diperkenankan hanya pada badan, untuk kepala hanya diperkenankan suatu sentuhan langsung yang sangat ringan. Nilai angka hanya diberikan bagi suatu teknik 19 yang sangat dikendalikan yang berpusat kira-kira 2 inci dari permukaan target sasaran (R.P . Moch Saleh T .A, 1983:54). Menurut Abdul Wahid ( 2007:87 ) Sistem yang dipakai ada tiga yaitu: 1.Ippon Shobu IpponShobu adalah sistem penilaian dalam kumite yang pertama kali dikenal. Seseorang hanya membutuhkan dua buah Waza-ari (nilai ½) atau satu buah Ippon (nilai 1) untuk bisa keluar sebagai pemenang sebelum waktu habis. Dalam praktiknya menggunakan satu wasit, empat juri, dan satu arbitrator. JKA dalam kegiatan internalnya masih menggunakan sistem ini sampai sekarang. Gambar 2.1. Arena pertandingan sistem Ippon Shobu (Abdul Wahid, 2007:88). 2.Sanbon Shobu Sanbon Shobu adalah sistem penilaian dalam kumite yang mulai muncul pada tahun 1980-an. Seseorang bisa keluar sebagai pemenang apabila telah berhasil mengumpulkan enam buah Waza-ari atau tiga buah Ippon sebelum waktu pertandingan habis. Disebut juga sebagai Mirror Kumite System karena praktiknya hanya menggunakan satu wasit dan satu juri (yang saling berhadapan seperti seseorang yang bercermin) serta satu arbitrator. 20 Gambar 2.2. Arena pertandingan sistem Sanbon Shobu (Abdul Wahid, 2007:89). 3.Shobu Hajime Sistem penilaian yang terakhir biasanya secara umum disebut sebagai shobu hajime (yang diambil dari aba-aba pertama yang diucapkan wasit di saat akan memulai sebuah pertandingan). Hal ini terjadi karena seseorang baru bisa keluar sebagai pemenang sebelum waktu habis apabila telah meraih nilai yang harus berselisih delapan buah Ippon dengan nilai yang dikumpulkan lawannya. Dalam pertandingan ini menggunakan satu wasit, tiga juri, dan satu arbitrator. 21 Gambar 2.3. Arena pertandingan sistem Shobu Hajime (Abdul Wahid, 2007:90). 2.1.4 Emotional Quotient (EQ) Emotional Quotient (EQ) atau disebut kecerdasan emosi. Menurut (Dwi Sunar P, 2010:6) kecerdasan manusia di bagi tiga yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). IQ, EQ, dan SQ bisa digunakan dalam mengambil keputusan tentang hidup kita. Seperti yang kita alami setiap hari, keputusan yang kita buat berasal dari proses: merumuskan keputusan, menjalankan keputusan dan eksekusi, menyikapi hasil pelaksanaan keputusan. EQ atau Emotional Quotient merupakan kemampuan untuk alasan yang sah dengan emosi dan menggunakan emosi untuk meningkatkan pikir. Definisi yang lebih formal adalah sebagai kapasitas untuk alasan tentang emosi, dan emosi untuk meningkatkan berpikir (Dwi Sunar P, 2010:130). Ini mencakup kemampuan untuk merasakan emosi secara akurat, untuk mengakses dan menghasilkan emosi sehingga membantu pemikiran, untuk memahami emosi dan pengetahuan emosi, dan reflektif mengatur emosi sehingga meningkatkan pertumbuhan emosional dan intelektual. Cooper dan Sawaf (dalam Efendi, 2005:172) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagaimana di bawah ini :”Emotional Intelligence is the ability to sense, understand, and effectivelly apply the power andacumen of emotions as a source of human energy, information, connection, and influence.”(Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektifmengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai sebuah sumber energi manusia, informasi, hubungan, dan pengaruh). Saloney dan Mayer (dalam Goleman, 2003:513) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan emosi sendiri dan orang 22 lain, serta menggunakan emosi itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Sementara itu Daniel Goleman dengan baiknya telah mengadaptasi model mereka ke dalam versi yang baru. Adaptasi Goleman meliputi kelima dasar kecakapan emosi dan sosial sebagai berikut: 1. Kesadaran Diri Mengetahui apa yang dirasakan dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan; realistis, percaya diri, yakin akan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Patricia Patton (2011:6) Kesadaran diri adalah bahan baku penting untuk menunjukan kejelasan dan pemahaman akan tindakan kita. Ini adalah titik awal pengembangan pribadi. Pada titik inilah membangun EQ dapat dimulai. Saluran menuju kesadaran diri adalah tanggung jawab dan keberanian. Faktor-faktor ini sangat penting bagi perubahan kepribadian dan saat menghadapi berbagai aspek diri sendiri yang tidak menyenangkan. 2. Pengaturan diri Mengelola emosi diri sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat positif terhadap pelaksanaan tugas; peka tetapi bukan perasa (sentimentil), sanggup menahan gejolak keinginan hati sebelum tercapainya suatu sasaran; mampu bangkit dari kegagalan dan bertahan dari tekanan emosi. 3. Motivasi Memiliki hasrat yang kuat dan menggerakkannya serta menuntun dirinya sendiri dalam menuju sasaran; inisiatif dan efektif dalam bertindak; tidak mudah putus asa (kecewa atau frustasi). 23 4. Empati Dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, dapat memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan yang harmonis didasarkan atas saling percaya, serta mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Belakangan banyak di antara kita yang mengembangkan kekuatan empati ini untuk mencari simpati orang lain tetapi untuk kepentingan pribadi. 5. Keterampilan Sosial Mampu mengendalikan emosi dengan baik dan berpikiran jernih, baik ketika berhadapan dengan orang lain maupun cermat membaca situasi dan jaringan sosial; mampu menggunakan keterampilan-keterampilan untuk mempengaruhi dan memimpin, menghormati pendapat orang lain, mampu menyelesaikan perselisihan, sanggup bekerjasama dan bekerja dalam tim. Kecerdasan emosional (EQ) adalah sejumlah kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pembinaan hubungan sosial dengan lingkungan yang merujuk pada kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik dan dalam hubungan dengan orang lain. Untuk lebih menjelaskan tentang pentingnya kecerdasan emosi, Claude Steiner dan Paul Perry (dalam Efendi, 2005:65) juga menegaskan dalam bukunya, Achieving Emotional Literacy (1997), bahwa sematamata IQ yang tinggi tidak akan membuat seseorang menjadi cerdas. Tanpa kecerdasan emosional, kemampuan untuk memahami dan mengelola perasaan– perasaan kita dan perasaan-perasaan orang lain, kesempatan kita untuk hidup bahagia menjadi sangat tipis. Goleman, seorang peneliti dan juga penulis buku best seller 24 tentang kecerdasan emosi juga mengatakan bahwa setinggi-tingginya, IQ hanya menyumbang kira–kira 20 persen bagi faktor–faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80 persen diisi oleh kekuatan–kekuatan lain. Kekuatan–kekuatan lain dimaksud salah satunya adalah kecerdasanemosi. Selain itu, Cooper dan Ayman (dalam Efendi, 2005:65) juga menulis ”Voltaire menunjukkan bahwa bagi bangsa romawi, sensus communis dan sensibility (kemampuan), mencakup seluruh penggunaan indera, hati dan intuisi. Memang, bisnis berjalan di atas kekuatan otak (brain power). Tetapi, untuk berpikir dengan baik dan agar kesuksesan itu bertahan lama, kita harus belajar untuk menyaingi setiap aspek kecerdasan kita, bukan hanya dari kepala saja. Di samping itu, bukti-bukti mutakhir neurologis menunjukkan bahwa emosi merupakan bahan bakar yang sangat diperlukan bagi kekuatan penalaran otak. Kecerdasan emosional terlibat dalam kapasitas untuk merasakan emosi, mengasimilasi perasaan emosi yang terkait, memahami informasi dari orangorang emosi dan mengatur mereka. Heymans berpendapat (dalam Sumadi Suryabrata,2001:96) bahwa emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah atau tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh suatu kesan. Atas dasar ini manusia dapat digolongkan menjadi dua macam, 1) golongan yang emosional (emosionalitasnya tinggi) yang sifat-sifatnya antara lain impulsif, mudah marah, suka tertawa, perhatian tidak mendalam, tidak suka tenggangmenenggang, tidak praktis, tetap di dalam pendapat, ingin berkuasa, dapat dipercaya dalam keuangan, 2) golongan yang tidak emosional, yaitu golongan yang emosionalitasnya tumpul atau rendah, yang sifat-sifatnya antara lain: berhati dingin, zakelijk, berhati-hati dalam menentukan pendapat, praktis, suka tenggang- 25 meneggang, jujur dalam batas-batas hukum, pandai menahan nafsu birahi, memberi kebebasan kepada orang lain. Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelegence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut kecerdasan emosional. Dari nama teknis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya, bisa mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Dari pendapat-pendapat tadi maka semakin menguatkan pemikiran kita bahwaIQ bukanlah satu–satunya faktor penentu keberhasilan seseorang. Akan tetapi ada halyang lebih berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang, yaitu kecerdasan emosi. 2.1.4.1 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Ada beberapa cara yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional diantaranya : 1. Mengenali emosi diri Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian. 2. Melepaskan emosi negatif 26 Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul. 3. Mengelola emosi diri sendiri Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan. Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu : Pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Anda. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. 27 4. Memotivasi diri sendiri Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional–menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati–adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. 5. Mengenali emosi orang lain Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif. 6. Mengelola emosi orang lain Jika ketrempilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia. Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun 28 atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain. 7. Memotivasi orang lain Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal. 2.1.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi (EQ) Didalam perkembangan tentang kecerdasan emosi yang berkembang saat ini memang tuntunan zaman dan teknologi yang berkembang sangat pesat menuntut kepada para ilmuan yang ahli dalam bidangnya, terampil, dan berkualitas dimana ketiganya merupakan unsur dari kecerdasan berpikir. Ketiga unsur tersebut dibutuhkan untuk menguasai tugas pada bidang pekerjaanya. Namun untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, baik itu berkaitan dengan bidang pekerjaanya, seseorang juga harus bisa mengolah emosinya. Oleh karena itu para ahli mencoba mengembangkan dan mencari tahu apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan seseorang. Setelah melakukan penelitian para ahli akhirnya menemukan beberapa faktor yang dianggap menjadi faktor penting bagi kecerdasan emosi meliputi beberapa faktor yaitu : 29 2.1.4.2.1 Faktor eksternal tersebut berkaitan dengan faktor fisik dalam keluarga, sekolah dan lingkungan (psikososial). 1. Faktor Keluarga Faktor keluarga yang dianggap menjadi penyebabnya adalah kekurangmampuan orangtua untuk mendukung anak secara kuat. Dukungan ini bisa berupa dukungan non fisik dan fisik. Dukungan non fisik dapat diwujudkan dalam bentuk lingkungan dalam keluarga cenderung memiliki karakteristik disirganized dan pembimbingan orangtua mengenai mengenai perilaku cenderung kurang jelas,mengenai kinerja akademik. Pada sebagian kasus yang lainnya disebabkan oleh kondisi dalam keluarga yang membuat anak menjadi tertekan dari keluarga yangorangtuanya bercerai, sibuk bekerja, sering bertengkar atau mengalami masalah perkawinan tertentu. 2. Faktor Sekolah Salah satu faktor dalam sekolah yang mempengaruhi munculnya underachievemen adalah iklim kelas yang dipenuhi iklim kompetisi yang kurang sehat, struktur dalam kelas yang bebas, selain itu juga pemberian label negatif dari guru seperti “anak malas”, “pembuat masalah”, dan lain-lain. Faktor tersebut selain mempengaruhi motivasi anak merasa bosan dalam sekolah. Teman sebaya disekolah turut memberi pengaruh yang kuat terhadap munculnya perilaku underachivement. Sering kali keinginan remaja untuk diterima dalam kelompoknya cenderung membuat remaja menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan bermain atau belajar yang kurang tepat dalam kelompoknya. 3. Faktor Lingkungan (Psikososial) 30 Self-esteem, pendidikan, dan self-concept sosial yang rendah memberikan kontribusi yang signifikansi pada rendahnya prestasi siswa. Siswa yang tergolong dalam kelompok minoritas tidak memiliki identitas rasial yang positif khususnya karena adanya tekanan kelompok yang bersifat negatif. LOC eksternal merupakan faktor penghambat bagi pencapaian prestasi siswa-siswa minoritas. Anak yang mangantribusikan apa yang telah ia capai pada faktor eksternal seperti diskriminasi biasanya memiliki usaha yang lebih rendah dibandingkan mereka yang mengatribusikan pencapaian prestasi mereka pada faktor internal. 2.1.4.2.2 Faktor internal meliputi intelegence, motivasi dan kepribadian 1. Intelegence Taraf intelegence seseorang dapat tercermin dalam prestasi sekolahnya disemua mata pelajaran, jadi ada korelasi antara intelegence dengan kesuksesan disekolah. Peserta didik dengan taraf intelegence yang tinggi diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki intelegence yang lebih rendah. Namun intelegence bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan prestasi akademik karena masih ada faktor lainnya seperti motifasi dan kepribadian serta faktor eksternal. 2. Motivasi Motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu dimana ada kebutuhan untuk mencapai tujuan. Motivasi internal mengacu pada diri sendiri, misalnya kegiatan belajar dihayati dan merupakan kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu. 31 3. Kepribadian Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari system psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya. Kepribadian dapat berubah dan munculnya dalam bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antara traits yang selalu berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan. Sedangkan system psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongan-dorongan. Sistem inilah yang akan mendorong seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau pengalaman. 2.1.5 Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Kejuaraan Nasional Karate “Sunan Kalijaga CUP VIII”, merupakan kejuaraan karate tingkat nasional dan salah satu kejuaraan terbesar di Indonesia yang diikuti lebih dari 1000 peserta dari seluruh Indonesia, bahkan KKYSN Sunan Kalijaga Cup VI dihadiri oleh karateka dari Negeri Jiran. Kejuaraan ini diadakan sebagai sebuah kompetisi bagi para karateka untuk menambah jam terbang dalam kejuaraan dan sebagai sarana untuk pembibitan atletatlet berbakat dan berprestasi, yang dilandasi dengan semangat sportivitas dan sumpah karate yang selalu menjadi pegangan bagi setiap karateka dalam menapaki hidup. Kejuaraan ini berlandaskan pada: 1) Rekomendasi Musyawarah Anggota (Musyang) UKM INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta XXIV tanggal 8 Mei 2011, 2) Program Kerja UKM INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2011-2012, 3) Rapat Pengurus UKM INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 32 tanggal 21 April 2011, 4) Rekomendasi INKAI D. I. Yogyakarta, 5) Rekomendasi Pengurus Pusat INKAI Indonesia, 6) Rekomendasi FORKI D. I. Yogyakarta, 7) Rekomendasi Pengurus Besar FORKI. Penyelenggara kejurnas ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa INKAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2.1.6 Kerangka Berpikir 2.1.6.1 Hubungan antara Tingkat Emotional Quotient (EQ) dengan Prestasi Kumite Atlet Karate Kadet Putra Kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang sangat diperlukan untuk berprestasi. Meskipun, seperti yang dikatakan Goleman, kita tidak boleh merupakan peran motivasi positif dalam mencapai prestasi. Motivasi positif itu berupa kumpulan perasaan antusiasme, gairah, dan keyakinan diri. Kesimpulan ini ditunjukkan oleh hasil berbagai studi terhadap para atlet olimpiade, musikus kelas dunia, dan para grand master catur yang menunjukkan adanya ciri yang serupa pada mereka. Ciri yang serupa itu berupa kemampuan memotivasi diri untuk tak henti-hentinya berlatih secara rutin. Puncak kecerdasan emosional akan dapat dicapai jika seseorang mencapai keadaan flow, yaitu sebuah keadaan ketika seseorang sepenuhnya terserap ke dalam apa yang sedang dikerjakannya, perhatiannya hanya terfokus ke pekerjaan itu, dan kesadarannya menyatu dengan tindakan. Flow merupakan prasyarat penguasaan keahlian tertentu, profesi, atau seni. Proses belajarpun memprasyaratkannya. Mahasiswa-mahasiswa yang belajar saat memasuki keadaan flow, maka prestasinya 33 akan lebih baik, terlepas dari bagaimana potensi mereka diukur oleh tes-tes prestasi, ”tulis Goleman (dalam Efendi, 2005:184). Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional sangat berhubungan dengan prestasi. Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, misalnya ketika seorang anak berada dalam keadaan flow maka mereka akan lebih mudah dalam menerima pelajaran yang diajarkan oleh guru mereka yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Dalam dunia olahraga, pengendalian emosi sangat menentukan dalam pencapaian prestasi. Di dalam dunia olahraga cukup banyak rangsangan-rangsangan yang dapat memacu perkembangan emosi. Syarat mutlak tergeraknya emosi adalah adanya rangsangan. Sedangkan rangsangan-rangsangan dapat menimbulkan emosi kalau rangsangan-rangsangan dapat menggerakkan dorongan-dorongan individu. Berapa jauh efek rangsangan-rangsangan tersebut terhadap emosi sangat bergantung pada sifat dan temprament serta keadaan individu itu sendiri, disamping juga bergantung pada keteraturan dan kekuatan rangsang yang memacu emosi tersebut. Pengertian dan pengalaman terhadap situasi sesaat ikut menentukan pula. Di dalam kegiatan-kegiatan olahraga, pengalaman bertanding sangat menentukan bagi perkembangan emosi. Dengan bertanding para olahragawan selalu mendapat rangsangan-rangsangan emosi yang beraneka ragam, baik yang datang dari penonton, lawan bertanding ataupun wasit, dan sebagainya. Kadang-kadang rangsangan-rangsangan ini terlalu kuat bagi seorang olahragawan tetapi begitu lemah bagi olahragawan yang lain. Adalah paling baik apabila rangsangan tersebut dapat merangsang emosi setinggi-tingginya tanpa menimbulkan gejala-gejala over 34 stimulus, sehingga olahragawan tersebut dapat bertindak dengan semangat yang tinggi tanpa kehilangan pertimbangan pikir dan akalnya. Hal inilah yang harus dapat diusahakan oleh seorang pelatih meskipun agak sulit. Kepekaan emosi tidaklah sama, Setiap olahragawan memiliki kepekaan emosi yang berbeda-beda bergantung pada kekayaan pengalaman, pengertian, pengetahuan terhadap situasi sesaat dan masih banyak lagi hal-hal yang ikut mempengaruhinya. Efek sorakan penonton yang bernada mengejek akan memberikan pengaruh psikologis yang berbeda-beda pada seorang olahragawan. Pada waktu masih dalam keadaan segar dan angka-angka masih mengungguli lawan mungkin konsentrasinya tidak terlalu terganggu, tetapi akan lain halnya kalau olahrgawan tadi sudah lelah, dalam keadaan sakit ditambah angka lawan sudah diatasnya. Dalam situasi demikian, dia tidak dapat lagi bertahan seperti pada kondisi awal. Mungkin ia akan mudah tersinggung, marah-marah, kesal, dan tidak bisa berfikir lagi dengan tenang. Akhirnya tindakan-tindakannya didominasi oleh emosi kemarahannya daripada oleh pertimbagan-pertimbangan akalnya 2.2 Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (2006:71) apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta mendapatkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji (dibawah kebenaran). Berdasarkan analisis hubungan antara tingkat Emotional Quotient(EQ) dengan prestasi kumite atlet karate, makahipotesis dalam penelitian ini adalah : 35 2.2.1 Ada hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 2.2.2 Ada hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 2.2.3 Ada hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumiteatlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 2.2.4 Secara bersama-sama ada hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Syarat mutlak dalam penelitian adalah metode penelitian. Baik buruknya penelitian atau berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada metodologinya, maka diharapkan dalam metodologi harus tepat dan mengarah pada tujuan yang diharapakan. Dalam memilih metodologi yang digunakan, diperlukan ketelitian sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang sesuai dengan hasil tujuan yang diharapkan tersebut. Sebelum memulai dengan masalah penentuan objek penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh supaya tidak terjadi kesalahan dalam penelitian. Untuk mengurangi dan menghindari kesalahan yang mungkin terjadi, perlu diadakan pemisahan tentang langkah umtuk menentukan objek penelitian. Adapun metode dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut : 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tes. 3.2 Populasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet kelas kadetdi Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta 36 37 tahun 2012 yang berjumlah 47 atlet. Adapun ciri dan karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Usia 14-15 tahun. 2. Jenis Kelamin Putra. Dari ciri dan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa sampel memenuhi syarat. 3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:131). Sampel pada dasarnya ditentukan oleh peneliti sendiri berdasarkan pertimbangan, tujuan, hipotesis, metode, dan instrumen penelitian pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan atau purposive sample.Syarat purposive sample dalam penelitian ini adalah : 1. Atlet karate kadet putra yang berusia 14-15 tahun. 2. Jumlah atlet yang diambil menjadi sempel sebanyak 20 atlet yang di ambil dari babak semifinal. 3. sampel yang diambil yang mendapat juara I, II, dan III bersama. 3.3.3. Kelas yang diambilsempelberjumlah 5 kelasyaitu: 1. Kelas Kumite -63 kg putra kadet 2. Kelas Kumite -52 kg putra kadet 3. Kelas Kumite -57 kg putra kadet 4. Kelas Kumite -70 kg putra kadet 38 5. Kelas Kumite +70 kg putra kadet 3.3 Variabel Penelitian Menurut F.N Kerlinger (dalam Suharsimi Arikunto, 2006:116) Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat Emotional Quotient (EQ),sedangkan variabel terikat adalah prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. 3.4 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain korelasional atau Corelational Design. Adapun desain dimaksud terlihat dapat dilihat pada diagram berikut : Tes Tingkat Emotional Quotient (EQ) X Prestasi Kumite Y Gambar 3.1. Desain Korelasional 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat bantu yang dipakai pada saat penelitian untuk memperoleh data yaitu tes kemapanan emosi, tes kekuatan emosi, dan tes kemapanan emosi. Instrumen penelitian mencangkup segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian. 39 Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian. 3.6.1 Validitas Menurut SuharsimiArikunto (2002 : 170) Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. 1. Uji validitas item Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item. 2. Uji korelasi antar faktor Uji korelasi antar faktor yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak yang bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen Skala Kecerdasan emosi telah benar-benar mengungkap konstrak yang didefinisikan. Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah dengan mengorelasikan skor tiap faktor dengan skor total faktor item-item yang valid. 40 Untuk menghitung analisis item dan korelasi antara faktor digunakan rumus koefisien korelasi product moment dan perhitungannya dibantu dengan program SPSS 16.01 for windows. 3.6.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tehnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.01 for windows. 3.6.3 Kuisioner Emotional Quotient (EQ) Instrumen kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 2006:152). Kuisioner ini terdiri dari tes kemapanan emosi, tes kekuatan emosi dan tes kepuasan. Untuk validitas kuisioner sebesar 0,893 dan reliabilitas kuisioner sebesar 0,949. 3.6.4 Tes Prestasi Atlet Karate Kadet Putra Tes prestasi atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 dilakukan dengan melakukan pengamatan pertandingan pada kelas kadet putra yang telah masuk pada babak semifinal dan final. Karena data variabel dalam penelitian ini satuan ukurannya tidak sama maka data untuk prestasi kumite dilakukan dengan pengkodean (koding) sebagai berikut : 41 Tabel 3.1. Pengkodingan Nilai Pertandingan Nilai Pertandingan skor 0 1 2 3 4 5 6 7 8 5 10 15 20 25 30 35 40 45 3.7 Teknik Pengumpulan Data Salah satu tugas penting dalam penelitian adalah menganalisa data yang diperoleh. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket atau Kuisioner. Tes adalah percobaan untuk menguji (Poerwodarminto, 2002:1065). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:151), Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tes dan kuisioner ini dilakukan pada atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 yang telah masuk pada babak semifinal sampai final. Pengumpulan data ini dilaksanakan pada tanggal 30-31 maret 2012 bertempat di UIN Yogyakarta. 3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini diantaranya adalah: 42 3.8.1 Faktor kesungguhan sampel Kesungguhan hati dari masing-masing subyek tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Untuk menghindari hal ini diusahakan masing-masing subyek bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tes, cara yang ditempuh adalah dengan mengawasi dan mengontrol subyek dalam melakukan setiap tes. 3.8.2 Faktor pemberian materi Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam pencapaian hasil yang baik. Usaha yang ditempuh agar pencapaian materi tes kepada subyek dapat diterima dengan baik adalah sebelum pelaksanaan tes subyek diberi petunjuuk secara lesan dan tertulis, setelah itu didemonstrasikan agar subyek dapat mencontoh, dan bagi subyek yang belum jelas diberi kesempatan untuk bertanya. 3.9 Teknik Analisis Data Analisis data adalah serangkaian pengamatan terhadap suatu variabel yang diambil yang diwujudkan dalam suatu data yang dicatat menurut urut-urutan terjadinya serta disusun sebagai data statistik. Bentuk data dalam penelitian ini adalah bentuk angka yaitu hasil tes Emotional Quotient(EQ) yang meliputi faktor kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan,dan prestasi kumite atlet kadet putra. Sebelum dilakukan perhitungan statistik deskriptif terlebih dahulu dilakukan transformasi data diubah kedalam skor T, atau dilihat berapa skor angkanya baru kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan statistik deskriptif. Sebelum melakukan uji analisis dahulu dilakukan dengan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data meliputi uji normalitas data, uji lineritas, uji homogenitas varians, uji keberartian model garis regresi. 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Setelah pengambilan data selesai, dilakukan tabulasi data. Data yang diolah meliputi dua : yaitu 1) variabel bebas : tes Emotional Quotient yang terdiri dari : a) tes kemapanan emosi, b) tes kekuatan emosi dan c) tes kepuasan, 2) variabel terikat yaitu : prestasi kumite atlet karate kadet putra pada kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga cup VIII tahun 2012. Karena data variabel dalam penelitian ini memiliki satuan yang berbeda maka untuk pengolahan data terlebih dulu diubah menjadi skor T. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan statistik deskriptif. Adapun hasil yang diperoleh seperti terangkum pada tabel 2 berikut ini : Tabel 4.1.Rangkuman Perhitungan Statistik deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemapanan Emosi 20 34.15 69.19 49.9995 10.00010 Kekuatan Emosi 20 33.17 62.76 49.9985 10.00131 Kepuasan 20 46.54 52.55 49.9995 1.72991 Prestasi Kumite 20 41.42 65.62 50.0000 6.98989 Sumber : Data Penelitian 2012 N adalah jumlah sampel adalah: 20 untuk semua variabel, untuk variabel : kemapanan emosi diperoleh nilai rata-rata sebesar 49.9995, maximum :69.19, nilai minimum :34.15, dan nilai standar deviasi :10.00010.Variabel kekuatan emosi nilai 43 44 mean sebesar :49.9985, nilai maximum 62.76, nilai minimum :33,17,nilai standar deviasi :10.00131,variabel kepuasan nilai mean sebesar :49.9995, dengan nilai maximum :52.55, nilai minimum 46.54, dan nilai standar deviasi 1.72991 Variabel prestasi kumite nilai rata-rata sebesar50.0000, nilai minimum sebesar 41.42, nilai maksimum sebesar 65.62, dan nilai standar deviasi 6.98989. 4.2 Hasil Penelitian Setelah penghitungan statistik deskriptif selesai dilakukan sepeti terlihat pada tabel diatas maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji persyaratan yang meliputi: 1) uji normalitas data, 2) uji homogenitas data, 3) uji linieritas data, uji keberartian model. Kemudian langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 4.2.1 UjiPrasyaratAnalisis 4.2.1.1 UjiNormalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis. Adapun uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria uji jika signifikasi > 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data dinyatakan tidak normal. Hasil data sebagai berikut : Tabel 4.2. Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas Variabel Kemapanan Emosi Kekuatan Emosi Kepuasan Prestasi Kumite Signifikansi 0.594 > 0.05 0.151 > 0.05 0.626 > 0.05 0.263 > 0.05 Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Kriteria Normal Normal Normal Normal 45 4.2.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya variasi sampelsampel yang diambil dari populasi yang sama dalam penelitian. Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan uji chi square. Kriteria uji jika signifikasi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data dinyatakan tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3. Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas Variabel Kemapanan Emosi Kekuatan Emosi Kepuasan Prestasi Kumite Signifikansi 0.640 > 0.05 0.534 > 0.05 0.637 > 0.05 0.780 > 0.05 Kriteria Homogen Homogen Homogen Homogen Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Dari tabel tersebut diatas nampak bahwa semua variabel penelitian yang ada menunjukan nilai signifikansi > 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan data tersebut adalah Homogen. 4.2.1.3 Uji Lineritas Data Uji linieritas ini dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara prediktor yaitu variabel-variabel Kemapanan Emosi (X1), Kekuatan Emosi ( X2), Kepuasan (X3) dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012, sebagai variabel (Y). Dalam uji lineritas garis regresi ini dengan melihat nilai F dengan ketentuan sebagai berikut: jika Fhitung> Ftabel atau jika nilai signifikansi < 0.05 berarti linier. Sedang jika Fhitung < Ftabel atau jika nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak linier. Dari perhitungan data diperoleh hasil sebagai berikut: 46 Tabel 4.4. Rangkuman hasil perhitungan uji lineritas garis regresi Variabel Kemapanan Emosi Kekuatan Emosi Kepuasan Gab. KE, KE, K Fhitung 18.248 4,750 7.539 6.812 Signifikansi 0.000 < 0.05 0.043 < 0.05 0.013 < 0.05 0.004 < 0.05 Kriteria Linier Linier Linier Limier Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel dalam penelitian ini semuanya linier berarti uji parametrik dalam penelitian ini dapat dilanjutkan. Dengan demikian berarti bahwa variabel ini dapat digunakan untuk memprediksi dan dapat digunakan untuk menggeneralisasi populasi. 4.2.1.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi Uji keberartian model garis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat digunakan sebagai prediktor dari harga kriterium. Uji keberartian model ini menggunakan uji-t dengan kriteria sebagai berikut : jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0.05 berarti signifikan, sedang jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti tabel berikut : Tabel 4.5. Rangkuman hasil perhitungan uji keberartian model garis regresi Variabel Kemapanan Emosi Kekuatan Emosi Kepuasan thitung 4.271 2.179 2.799 Signifikansi 0.000 < 0.05 0.043 < 0.05 0.013 < 0.05 Kriteria Signifikan Signifikan Signifikan Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Berdasarkan tabel tersebut dapat dipahami bahwa ke tiga variabel menunjukan hasil sebagai berikut : 47 1) Variabel kemapanan emosi diperoleh nilai thitung sebesar 4.271 atau bila dilihat dari nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.000< 0.05 dengan demikian kesimpulannya signifikan. 2) Variabel kekuatan emosi diperoleh nilai thitung sebesar 2.179 atau bila dilihat dari nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.043< 0.05 dengan demikian kesimpulannya signifikan. 3) Variabel kepuasan diperoleh nilai thitung sebesar 2.799 atau bila dilihat dari nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.013 < 0.05 dengan demikian kesimpulannya signifikan. 4.2.2 Pengujian Hipotesis 4.2.2.1 Analisis Regresi Tunggal Analisi regresi tunggal ini dimaksudkan untuk mengkaji korelasi antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012. Namun dengan ketentuan jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0.05 berarti signifikan, sedang jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak signifikan. Berdasarkan ketentuan dan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 7 berikut : Tabel 4.6.Rangkuman hasil perhitungan Analisis Regresi Tunggal Variabel Kemapanan Emosi Kekuatan Emosi Kepuasan thitung 4.271 2.179 2.799 Signifikansi 0.000 < 0.05 0.043 < 0.05 0.013 < 0.05 Kriteria Signifikan Signifikan Signifikan Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Berdasarkan perhitungan yang ada dalam tabel 4.6. dapat dijelaskan sebagai berikut : 48 1) Hubungan antara kemapanan emosi dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 Dari perhitungan untuk variabel kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung sebesar 4.271 dan nilai signifikansi sebesar 0.000< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima. 2) Korelasi antara kekuatan emosi dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 Dari perhitungan untuk variabel kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung sebesar 2.179 dan nilai signifikansi sebesar0.043< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima. 3) Korelasi antara kepuasan dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 49 Dari perhitungan untuk variabel kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung sebesar 2.799 dan nilai signifikansi sebesar 0.013< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima. 4.2.2.2 Analisis Regresi Ganda Pada analisis regresi ganda dilakukan dengan maksud akan menguji korelasi dari ketiga variabel yang ada adalah kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012, oleh karena itu analisisnya menggunakan regresi ganda dengan uji F. Berdasarkan perhitungan seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.7.Rangkuman hasil perhitungan regresi ganda Variabel Fhitung Kemapanan Emosi, Kekuatan 6.812 Emosi, Kepuasan Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Signifikansi Kriteria 0.004 < 0.05 Signifikansi Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti terlihat dalam tabel, bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar 6.812 dan nilai signifikansi sebesar 0.004 < 0.05 kesimpulannya adalah sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang diajukan berbunyi “ Tidak ada korelasi yang signifikan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012” adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang diajukan berbunyi 50 “ Ada korelasi yang signifikan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012” adalah Diterima. 4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian Emotional Quotient pada Kejuaraan Nasional Karate Sunna Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 menunjukan prestasi tertinggi atlet atau yang mendapat juara yaitu dominan mempunyai tingkat kemapanan emosi sebesar dengan nilai dengan T hitung sebesar 4271, sedangkan kemapanan emosi sebesar T hitung sebesar 2179, dan kepuasan T hitung sebesar 2799. Berdasarkan hasil penelitian diatas,sesuai dengan teori Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelegence (1994) menyatakan bahwa “ kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut kecerdasan emosional “. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya, bisa mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Selama bertahun-tahun, orang beranggapan bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient), sering disebut IQ. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis dan akademis. Menurut (Dwi Sunar P, 2010:7) pada pertengahan tahun 1990-an, para ahli menemukan bentuk kecerdasan lain yang menetukan keberhasilan seserorang, yaitu EQ (Emotional Quotient), yakni suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan 51 memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju. EQ merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ. Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang menetukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini diyakini banyak orang. Dalam dunia olahraga, pengendalian emosi sangat menentukan dalam pencapaian prestasi. Di dalam dunia olahraga cukup banyak rangsangan-rangsangan yang dapat memacu perkembangan emosi. Syarat mutlak tergeraknya emosi adalah adanya rangsangan. Sedangkan rangsangan-rangsangan dapat menimbulkan emosi kalau rangsangan-rangsangan dapat menggerakkan dorongan-dorongan individu. Berapa jauh efek rangsangan-rangsangan tersebut terhadap emosi sangat bergantung pada sifat dan temprament serta keadaan individu itu sendiri, disamping juga bergantung pada keteraturan dan kekuatan rangsang yang memacu emosi tersebut. Pengertian dan pengalaman terhadap situasi sesaat ikut menentukan pula. Hasil-hasil ini juga disebabkan oleh beberapa hal lain diantaranya : 4.3.1. Faktor Teknik Sampel adalah atlet karate pada kejuaraan nasional yang secara teknik mereka sudah baik karena mereka adalah atlet-atlet yang sudah terpilih di daerahnya masingmasing sehingga secara teknik mereka sudah tidak diragukan lagi, sehingga untuk kualitas teknik sampel-sampel sudah teruji dan sudah tidak membutuhkan pengujian lagi. 4.3.2. Faktor Pengalaman Bertanding 52 Sampel adalah atlet yang bertanding di event kejuaraan nasional yang pastinya atlet-atletnya merupakan orang-orang terpilih dari daerahnya masing-masing dan memiliki jam terbang yang cukup dalam bertanding, sehingga mereka secara psikologis sudah terbiasa mendapat tekanan, motivasi sehingga mereka dapat mengkontrol emosi dirinya sendiri dengan baik. 4.3.3. Faktor Usia Sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang berusia 14-15 tahun yang tergolong sudah cukup matang dalam psikologisnya sehingga kemampuan dalam memahami angket tentang Emotonal Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi sudah baik. 4.3.4 Faktor Nonteknis Karate merupakan salah satu cabang olahraga yang tidak terukurbukan hanya faktor teknik, fisik yang bagus guna menunjang keberhasilan seorang atlet karate banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya faktor nonteknis yang berasal dari luar faktor nonteknis. Karena karate merupakan pengambilan nilainya menggunaka sistem visual yang hanya mengandalkan faktor pengliatan wasit dan juri yang terkadang banyak mengalami kekeliruan atau kesalahan dalam pengambilan keputusaan sehingga ada salah satu pihak yang dirugikan misalnya: subjektifitas wasit dan juri kadang merugikan atlet biasanya ketidak ojektifaan wait dan juri dipengaruhi fanatik kedaerahan yang membela atlet daerah masing-masing. 53 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Ada hubungan kemapanan emosi yang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012. 5.1.2 5.1.2 Ada hubungan kekuatan emosi yang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012. 5.1.3 Ada hubungan kepuasan yang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012. 5.1.4 Secara bersama-sama ada hubungan kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan yang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012. 5.2 Saran Emotional Quotient atau kecerdasan emosi yang terdiri dari kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan sangatlah berpengaruh dengan prestasi kumite oleh karena itu untuk para pelatih agar dapat mengontrol emosi anak didiknya dan juga untuk para atlet karate untuk bisa mengarahkan emosi dirinya sendiri agar memperoleh hasil yang memuaskan. 53 54 Daftar Pustaka Abdul Wahid. 2007. Shotokan. Jakarta: C.V Media Karya. Admin, 2009. Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional.http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-kecerdasan-emosi-eq/ (15 Desember 2009). Agus Efendi. 2005. Revolusi Kecerdasan abad 21: Kritik MI, EI, SQ, AQ & Successfull Intelligence atas IQ. Bandung: Alfabeta. Anna Liana, 2011. rangsangan-dan-emosi-emosi-adalah. http://akhwatlempeur.blogspot.com/2011/02/rangsangan-dan-emosi-emosi-adalah.html/ (8 Februari 2011). Dwi Sunar Prasetyono, 2010. Tes IQ dan EQ Plus!. Jogjakarta: BukuBiru. . 2010. Edisi Lengkap Tes IQ, EQ, dan SQ. Jogjakarta: FlashBooks. Goleman,Daniel. 2003. Working with Emotional Intelligence” Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak Prestasi”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. . 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia. . 2002. Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional, MengapaEL Lebih Penting Dari pada IQ. Jakarta : Gramedia. Gugun ArifGunawan. 2007. Beladiri. Jakarta: Rineka Cipta. M. Sajoto. 1999. Pedoman Program Latihan Daya Tahan Aerobic dan Anaerobic. Semarang : Konida I Jawa Tengah. Patricia Patton. 2011. EQ Karir Sukses. Terjemahan Ir. Zaeni Dahlan. Jakarta : Delaprasta Publisher. Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. R.P. Moch Saleh T.A. 1983. Bela Diri II. Jakarta: CV. Gembira Jakarta. Rubianto Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang: CV. Cipta Prima Nusantara. Shihan Achmad Ali. 2008. Kurikulum Karate-Do Gojukai Indonesia Standar IKGA. Makassar: Hasil Seminar Teknik IKGA di Singapura, Rotterdam dan Hongkong. 54 55 Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi revisi VI).Jakarta: Rineka Cipta. . 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Asdi Mahasatya. Sumadi Suryabrata. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Yamaguchi, Gogen. 1999. Goju-Ryu Karate do Kyohan ByGogen “The Cat” Yamaguchi. Kanada: Harpess Busssiness Editon. 20080511081819_sejarah_pon__dispora_2005. 56 57 Lampiran 1 58 Lampiran 2 59 Lampiran 3 60 Lampiran 4 No : 059/ Pan.SKC.VIII/UIN/IV/2012 Lamp : Hal :Keterangan Kepada Yth. .................................................... Di,Tempat Salam sejahtera kami sampaikan semoga rahmat serta hidayah Allah SWT senantiasa terlimpah kepada kita semua sehingga kita selalu diberi perlindungan dalam melaksanakan segala aktifitas kita. Amin Sehubungan dengan telah dilakasanakannya Kejuaraan Nasional Karate “Sunan Kalijaga CUP VIII” pada: Hari : Jum’at-Minggu Tanggal : 30-31 Maret 2012 Tempat Yogyakarta : Gedung Multi Purpouse UIN Sunan Kalijaga Maka kami selaku panitia pelak pelaksana sana menyatakan telah menerima mahasiswa dari Unversitas Negeri Semarang telah melakukan penelitian dalam kejuaraan tersebut. Dengan nama mahasiswa sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Kenang Bimo Anggoro (NIM. 6301408085) Reza Aprian Nur Fahmi (NIM. 6301408026) Galuh Satria Goju (NIM. 6301408008) Yeni Dwi Purwati (NIM. 6301408072) Haris Arfan Setiadi (NIM.6301408008) Demikian surat ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 06 April 2012 61 Lampiran 5 DAFTAR NAMA UJI COBA INSTRUMEN No. NAMA 1 STYAWAN 2 JANDRA PAMUNGKAS 3 ANDIKA SASONGKO 4 RYAN BANI 5 JAFAR. S 6 DAVID SATRIO 7 ANANDA BAYU 8 SATRIA NUR ROSYID 9 PRASETYO WIJAYA 10 DHANDI DWIYANI 11 ALFABIAN CHRISMANSYAH 12 BAYU NUR UTAMA INDRAWAN 13 STIVEN 14 YOGA LAILUN NUGRAHA 15 ELSA RYAN PRAMADYA 16 SIDIQ ROHIM 17 MADE PRATAMA 18 ALIF DIMAS PRIMANANDA 62 Lampiran 6 Soal Validitas Kemapanan Emosi No rxy Rtabel Kriteria 1 0,893 0,468 Valid 2 0,646 0,468 Valid 3 0,622 0,468 Valid 4 0,699 0,468 Valid 5 0,499 0,468 Valid 6 0,638 0,468 Valid 7 0,562 0,468 Valid 8 0,536 0,468 Valid 9 0,586 0,468 Valid 10 0,513 0,468 Valid 11 0,566 0,468 Valid 12 0,642 0,468 Valid 13 0,610 0,468 Valid 14 0,522 0,468 valid 15 0,612 0,468 valid 16 0,502 0,468 valid 17 0,652 0,468 valid 18 0,674 0,468 valid 19 0,600 0,468 valid 20 0,672 0,468 valid 63 21 0,482 0,468 valid 22 0,600 0,468 valid 23 0,600 0,468 valid 24 0,778 0,468 valid 25 0,763 0,468 valid 64 Soal Validitas Kekuatan Emosi No rxy Rtabel Kriteria 1 0,632 0,374 valid 2 0,547 0,374 valid 3 0,499 0,374 valid 4 0,392 0,374 valid 5 0,517 0,374 valid 6 0,529 0,374 valid 7 0,400 0,374 valid 8 0,622 0,374 valid 9 0,632 0,374 valid 10 0,502 0,374 valid 11 0,571 0,374 valid 12 0,907 0,374 valid 13 0,706 0,374 valid 14 0,615 0,374 valid 15 0,494 0,374 valid 16 0,496 0,374 valid 17 0,588 0,374 valid 18 0,419 0,374 valid 19 0,600 0,374 valid 20 0,699 0,374 valid 21 0,485 0,374 valid 22 0,519 0,374 valid 65 23 0,649 0,374 valid 24 0,494 0,374 valid 25 0,499 0,374 valid 66 Soal Validitas Kepuasan No Rxy Rtabel Kriteria 1 0,590 0,374 valid 2 0,589 0,374 valid 3 0,433 0,374 valid 4 0,415 0,374 valid 5 0,415 0,374 valid 6 0,534 0,374 valid 7 0,488 0,374 valid 8 0,441 0,374 valid 9 0,405 0,374 valid 10 0,457 0,374 valid 11 0,485 0,374 valid 12 0,415 0,374 valid 13 0,395 0,374 valid 14 0,664 0,374 valid 15 0,449 0,374 valid 16 0,609 0,374 valid 17 0,533 0,374 valid 18 0,560 0,374 valid 19 0,644 0,374 valid 20 0,401 0,374 valid 21 0,626 0,374 valid 22 0,601 0,374 valid 67 23 0,700 0,374 valid 24 0,506 0,374 valid 25 0,589 0,374 valid 68 Reliabilitas Kemapanan Emosi, Kekuatan Emosi dan Kepuasan No Variabel Cronbach Alpha Cronbach Alpha yang disyaratkan Kesimpulan 1 Kemapanan Emosi 0,949 >0,60 Reliabel 2 Kekuatan Emosi 0,944 >0,60 Reliabel 3 Kepuasan 0,903 >0,60 Reliabel 69 Lampiran 7 Daftar Nama Sample Penelitian NAMA ATHALARIQ IRAWAN TJANDRA SANTOSA DICKY PRAGIESTY SINGGIH HARYO RAMADHAN SETYA WIBAWA Tanggal Lahir Nomor Juara 27-03-1997 KUMITE 52KG JUARA I Forki kab. Magelaang 22-04-1998 KUMITE 52KG JUARA II Lemkari Wonosobo 17-01-1998 KUMITE 52KG JUARA III 10/1/1998 KUMITE 52KG JUARA III 25-04-1998 KUMITE 57KG JUARA I 11/7/1998 KUMITE 57KG JUARA II 23-12-1997 KUMITE 57KG JUARA III 5/5/1998 KUMITE 57KG JUARA III 28-08-1997 KUMITE 63KG JUARA I Kontingen Forki solo Forki Kab. Purbalingga Forki Bantul YUSUF RABBANI UIN Suka MARYAN FAISHAL AP Pajang Karate Club JA'FAR AYASY UIN Suka FEBI YOGI F Lemkari Semarang 70 1/6/1997 BIMA SEPTHA Y Forki Gunung Kidul KUMITE 63KG JUARA II PUJI NUR RACHMAN Forki Gunung Kidul 17-2-1998 KUMITE 63KG JUARA III 7/2/1998 KUMITE 63KG JUARA III 12/9/1997 KUMITE 70KG JUARA I 26-07-1998 KUMITE 70KG JUARA II 13-03-1998 KUMITE 70KG JUARA III 24-08-1998 KUMITE 70KG JUARA III DAVID CHRISTIAN Stippram FATHUR B Univ Mercubuana ANDREW KRISNA DONI ROMADHON SMA Al Islam Surakarta UIN Suka FIRMAN H UIN Suka 19-09-1997 STANLEY S Univ Mercubuana KUMITE +70KG JUARA I SMP IT Abubakar 23-09-1998 KUMITE +70KG JUARA II 18-12-1998 KUMITE +70KG JUARA III 25-12-1997 KUMITE +70KG JUARA III M.AZMI IBRAHIM DODY ISWAHYUDI KHARISMA MAHAR UIN Suka Inkai UNY 71 Lampiran 8 No 1 Nama Skor Kemp. Emosi Skor Kek. Emosi Skor Kepuasan 39 38 Juara I 60 36 36 Juara II 40 39 38 Juara III 10 38 36 Juara III 5 39 42 Juara I 45 36 26 Juara II 35 42 34 Juara III 15 Juara AATHALARIQ IRAWAN 40 TJANDRA SANTOSA 32 DICKY PRAGIESTY 20 4 SINGGIH HARYO 26 5 RAMADHAN SETYA WIBAWA 36 6 YUSUF RABBANI 30 7 MARYAN FAISHAL AP 26 8 JA'FAR AYASY 28 26 30 Juara III 10 9 FEBI YOGI F 38 39 42 Juara I 35 10 BIMA SEPTHA Y 28 40 38 Juara II 35 11 PUJI NUR RACHMAN 28 40 34 Juara III 5 DAVID CHRISTIAN 22 27 28 Juara III 15 13 FATHUR B 39 38 38 Juara I 40 14 ANDREW KRISNA 28 38 30 Juara II 30 15 DONI ROMADHON 24 27 24 Juara III 10 2 3 12 Skor Pengkodi ngan 72 16 FIRMAN H 30 30 32 Juara III 15 17 STANLEY S 42 39 38 Juara I 35 18 M.AZMI IBRAHIM 28 34 36 Juara II 30 19 DODY ISWAHYUDI 32 28 22 Juara III 5 KHARISMA MAHAR 22 27 28 Juara III 15 20 73 Hasil Penelitian Skoring pertandingan SKOR KUMITE -57 PUTRA RAMADHAN SETYA WIBAWA VS MARYAN FAIZAL. AP 3-2 YUSUF RABANI VS JAFAR AYASY 2-1 RAMADHAN SETYA WIBAWA VS YUSUF RABHANI 4-1 JUARA I (RAMADHAN SETYA WIBAWA) = 45 JUARA II ( YUSUF RABHANI) = 35 JUARA III (MARYAN FAIZAL .AP) = 15 JUARA III (JAFAR AYASY) = 10 SKOR KUMITE -63 PUTRA FEBI YOGI VS PUJI NUR RAHMAN 2-0 BIMA SAPTHA VS DAVID KRISTIANA 3-2 FEBI YOGI VS BIMA SAPTHA 3-2 JUARA I (FEBI YOGI) = 35 JUARA II (BIMA SAPTHA) = 35 JUARA III (DAVID KRISTIANA) = 15 SKOR KUMITE -70 PUTRA FATUR.B VS DONY ROMADHON 2-1 ADREW KRISNA VS FIRMAN.H 3-2 FATUR.B VS ADREW KRISNA 4-1 JUARA I ( FATUR. B) = 40 JUARA II (ADREW KRISNA) = 30 JUARAIII (FIRMAN.H) = 15 JUARA III (DONY RAHMAN) = 10 74 SKOR KUMITE +70 PUTRA STANLEY. S VS DODY ISWAYUDI 2-0 M. AZMY IBRAHIM VS KHARISMA MAHAR 3-2 STANLEY. S VS M. AZMY IBRAHIM 3-1 JUARA I (STANLEY.S) = 35 JUARA II (M.AZMY IDRAHIM) = 30 JUARA III (KHARISMA MAHAR) = 15 JUARA III (DODY ISWAYUDI) = 5 75 Lampiran 9 TES TINGKAT KECERDASAN EMOSI (EQ) Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi seseorang. Tes ini terdiri dari tiga komponen tes yaitu 1) tes kemapanan emosi, 2) tes kekuatan emosi dan 3) tes kepuasan. Tes ini dimaksudkan agar nantinya seseorang dapat mengelola emosinya dengan baik. Tes ini berupa pilihan ganda, responden menjawab pertanyaan pada lembar jawab yang sudah disediakan dengan cara dilingkari pada pilihan jawaban. Teknis pengisian kuisioner ini adalah: 1. Responden menjawab item I yaitu Tes kemapanan emosi sebanyak 25 soal, kemudian dilanjutkan menjawab item II yaitu Tes kekuatan emosi sebanyak 25 soal dan kemudian yang terakhir menjawab item III yaitu Tes kepuasan yang juga terdiri dari 25 soal. 2. Pertanyaan ini di kerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan. 3. Kerjakanlah dengan cermat. 76 I. TES KEMAPANAN EMOSI Jumlah soal : 75 soal Waktu : 45 menit Petunjuk: Pada setiap pertanyaan berikut ini, pilihlah salah satu dari duapilihan sikap emosi yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda mesti membuat pilihan dalam tiap kasus untuk mendapatkan satu pilihan yang akurat. 1. a. sensitif b. obyektif 2. 3. 4. 5. a. lembut hati a. simpatik a. bernafsu a. responsif b. tak ramah b. hati-hati b. bijaksana b. hati-hati 6. a. rentan 7. a. mudah terpengaruh b. tahan b. kukuh, setia 8. a. naluri 9. a. mau menerima 10. a. lekas mengerti 11. a. mudah kena serang b. tepekur b. memperhitungkan b. tidak tergesa-gesa b. tenang, berhati-hati 12. a. tipis telinga 13. a. berubah pendirian b. formal b. begitu saja 14. a. tak menentu 15. a. tak karuan b. pengendalian b. malu-malu 16. a. sembrono 17. a. ramah b. lazim/biasa b. pendiam 18. a. jenaka 19. a. bisa berubah 20. a. tak sabar 21. a. bergegas b. pendiam b. mencair b. rendah hati b. tak terpengaruh 22. a. kata hati 23. a. dengan tajam b. praktis b. dengan logis 24. a. dengan perasaan 25. a. demonstrative b. dengan pemikiran, analitik b. halus, cerdik Selamat Mengerjakan.. 77 II. TES KEKUATAN EMOSI Petunjuk : Pada setiap pertanyaan berikut ini, pilihlah salah satu dari tiga pilihan sikap emosi yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda mesti membuat pilihan dalam tiap kasus untuk mendapatkan satu pilihan yang akurat. 1. a. kontroversial b. tahan, tabah c. sopan 2. a. tak pasti b. berani c. dikenal 3. a. gelisah b. yakin c. semestinya 4. a. tidak yakin b. pasti c. mencukupi 5. a. tenang b. tegas c. cakap 6. a. gugup b. tegar c. tenang 7. a. hati-hati b. kuat c. cukupan 8. a. tergugah b. hambar c. sungguh-sungguh 9. a. tak berpendirian b. tak gentar c. tak memihak 10. a. bisa berubah b. setia c. kompromi 11. a. berubah-ubah b. pasti c. sedang-sedang 12. a. canggih b. bergelora c. lumayan 13. a. ragu-ragu b. ulet c. biasa 14. a. perlawanan b. menahan c. tenang 15. a. malu b. mantap c. rasional 16. a. sementara b. teguh c. biasa 17. a. mengambang b. tegas c. kebiasaan 18. a. terbuka b. konsentrasi c. tipikal 19. a. curiga b. terus terang c. tanpa kecuali 20. a. untung b. tahan lama c. tanpakecuali 21. a. Samar b. bersemangat c. sanggup 22. a. mendua b. bergelora c. tepat 23. a. dengan puas b. dengan gembira c. dengan setia 24. a. tak bahagia b. ulet, tabah c. teliti, akurat 25. a. tak dapat dipercaya b. bersemangat c. pantas Selamat Mengerjakan.. 78 III. TES KEPUASAN Petunjuk : Pada setiap pernyataan berikut ini, pilihlah salab satu dari dua pilihan yang diberikan yang Anda pikir paling sesuai dengan diri Anda. Anda mesti membuat piliban dalam tiap kasus untuk mendapatkan satu penilaian yang akurat. 1. a. sangat puas b. sangat murah 2. a. senang b. gelisah 3. a. moderat, lunak b. bervariasi 4. a. dengan lembut b. sensitif 5. a. gembira, suka b. gelisah 6. a. mujur b. ragu-ragu 7. a. cocok, pantas b. hati-hati 8. a. menyesuaikan diri b. gelisah, resah 9. a. mampu, memadai b. gelisah, tidak tenang 10. a. gembira b. liat, kaku 11. a. periang b. berubah-ubah 12. a. lincah, bersemangat b. gugup 13. a. semangat b. tak sabar 14. a. dinamis b. tak tentu 15. a. tegap b. tak karuan, sembrono 16. a. damai b. menjelajah 17. a. riang b. bimbang 18. a. tegang b. gegabah 19. a. penuh kasih b. membingungkan 20. a. kukuh, kuat b. tegang 21. a. seimbang b. peduli 22. a. setia b. keras kepala, bandel 23. a. ramah, hangat b. gelisah, tegang 24. a. dengan pertimbangan b, dengan kaku 25. a. demonstrative b. keras kepala, degil Terima Kasih.. 79 80 Lampiran 10 Hasil tes EQ atlet kadet putra kejurnas SUNAN KALIJAGA VIII 2012 Haris EQ No. Nama Mapan Kek puas Skor 1 OC - 1 40 39 38 60 2 OC - 2 32 36 36 40 3 OC - 3 20 39 38 10 4 OC - 4 26 38 36 5 5 OC - 5 36 39 42 45 6 OC - 6 30 36 26 35 7 OC - 7 26 42 34 15 8 OC - 8 28 26 30 10 9 OC - 9 38 39 42 35 10 OC - 10 28 40 38 35 11 OC - 11 28 40 34 5 12 OC - 12 22 27 28 15 13 OC - 13 39 38 38 40 14 OC - 14 28 38 30 30 15 OC - 15 24 27 24 10 16 OC - 16 30 30 32 15 17 OC - 17 42 39 38 35 18 OC - 18 28 34 36 30 81 19 OC - 19 32 28 22 5 20 OC - 20 22 27 28 15 MEAN 29.95 35.1 33.50 24.50 STD.DEV 6.28 5.41 33.28 22.73 82 Transformasi ke skor T 66.01 57.21 51.35 65.62 53.27 51.66 50.75 56.82 34.15 57.21 51.35 43.62 43.71 55.36 50.75 41.42 59.64 57.21 52.55 59.02 50.08 51.66 47.75 54.62 43.71 62.76 50.15 45.82 46.89 33.17 48.95 43.62 62.82 57.21 52.55 54.62 46.89 59.06 51.35 54.62 46.89 59.06 50.15 41.42 37.34 35.02 48.35 45.82 64.41 55.36 51.35 56.82 46.89 55.36 48.95 52.42 40.52 35.02 47.15 43.62 50.08 40.57 49.55 45.82 69.19 57.21 51.35 54.62 46.89 47.97 50.75 52.42 53.27 36.87 46.54 41.42 37.34 35.02 48.35 45.82 83 OUTPUT DATA Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemapanan X1 20 34.15 69.19 49.9995 10.00010 Kekuatan X2 20 33.17 62.76 49.9985 10.00131 kepuasan X3 20 46.54 52.55 49.9995 1.72991 Prestasi kumite 20 41.42 65.62 50.0000 6.98989 Valid N (listwise) 20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kemapanan X1 Kekuatan X2 kepuasan X3 Prestasi Haris 20 20 20 20 Mean 49.9995 49.9985 49.9995 50.0000 Std. Deviation 10.00010 10.00131 1.72991 6.98989 Absolute .172 .254 .168 .225 Positive .172 .155 .117 .225 Negative -.100 -.254 -.168 -.146 Kolmogorov-Smirnov Z .770 1.136 .750 1.007 Asymp. Sig. (2-tailed) .594 .151 .626 .263 N Normal Parametersa Most Extreme Differences a. Test distribution is Normal. 84 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kemapanan X1 Kekuatan X2 kepuasan X3 Prestasi Haris 20 20 20 20 Mean 49.9995 49.9985 49.9995 50.0000 Std. Deviation 10.00010 10.00131 1.72991 6.98989 Absolute .172 .254 .168 .225 Positive .172 .155 .117 .225 Negative -.100 -.254 -.168 -.146 Kolmogorov-Smirnov Z .770 1.136 .750 1.007 Asymp. Sig. (2-tailed) .594 .151 .626 .263 N Normal Parametersa Most Extreme Differences 85 Chi-Square Test Test Statistics Kemapanan X1 Kekuatan X2 kepuasan X3 Prestasi Haris 8.800a 8.000b 7.000b 4.000c 11 9 9 7 .640 .534 .637 .780 Chi-Square Df Asymp. Sig. a. 12 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.7. b. 10 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.0. c. 8 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.5. Regression Variables Entered/Removedb Variables Model 1 Variables Entered kepuasan X3, Kemapanan X1, Kekuatan X2a a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi Haris Removed Method . Enter 86 Model Summary Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .749a .561 .479 5.04758 a. Predictors: (Constant), kepuasan X3, Kemapanan X1, Kekuatan X2 ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 520.663 3 173.554 6.812 .004a Residual 407.649 16 25.478 Total 928.312 19 a. Predictors: (Constant), kepuasan X3, Kemapanan X1, Kekuatan X2 b. Dependent Variable: Prestasi Haris Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error -15.317 44.770 Coefficients Beta t Sig. -.342 .737 87 Kemapanan X1 .405 .132 .579 3.071 .007 Kekuatan X2 .055 .172 .079 .320 .753 kepuasan X3 .846 1.042 .209 .812 .429 a. Dependent Variable: Prestasi Haris Regression Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered Kemapanan X1a a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi Haris Variables Removed Method . Enter 88 Model Summary Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .709a .503 .476 5.06080 a. Predictors: (Constant), Kemapanan X1 ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 467.302 1 467.302 18.246 .000a Residual 461.010 18 25.612 Total 928.312 19 a. Predictors: (Constant), Kemapanan X1 b. Dependent Variable: Prestasi Haris Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error 25.204 5.914 .496 .116 Kemapanan X1 a. Dependent Variable: Prestasi Haris Coefficients Beta .709 t Sig. 4.262 .000 4.271 .000 89 Regression Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Kekuatan X2a 1 Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi Haris Model Summary Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .457a .209 .165 6.38787 a. Predictors: (Constant), Kekuatan X2 ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 193.825 1 193.825 4.750 .043a Residual 734.487 18 40.805 Total 928.312 19 a. Predictors: (Constant), Kekuatan X2 b. Dependent Variable: Prestasi Haris 90 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kekuatan X2 B Std. Error 34.033 7.464 .319 .147 Coefficients Beta .457 t Sig. 4.560 .000 2.179 .043 a. Dependent Variable: Prestasi Haris Regression Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered Variables Removed kepuasan X3a a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi Haris Method . Enter 91 Model Summary Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .543a .295 .256 6.02898 a. Predictors: (Constant), kepuasan X3 ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 274.037 1 274.037 7.539 .013a Residual 654.275 18 36.349 Total 928.312 19 a. Predictors: (Constant), kepuasan X3 b. Dependent Variable: Prestasi kumite Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) kepuasan X3 B Std. Error -59.767 40.000 2.195 .800 a. Dependent Variable: Prestasi kumite Coefficients Beta .543 t Sig. -1.494 .152 2.746 .013 92 Lampiran 11 NAMA Kontingen Juara Nomor Kelas NADA RANIA SYAHPUTRI FORKI SOLO JUARA I KATA PERORANGAN USIA DINI LAILA NURUL UIN SUKA JUARA II KATA PERORANGAN USIA DINI SAFIRA KARIN LEMKARI DIY JUARA III KATA PERORANGAN USIA DINI FITRIA SATIKA FORKI KOTA JUARA III KATA PERORANGAN USIA DINI NADA RANIA FORKI SOLO JUARA I KUMITE -25KG USIA DINI KENYA AZZAHRA KEISHINKAN JUARA II KUMITE -25KG USIA DINI DWI RIYANTI ANDINI BKC KSATRIA 66 JUARA III KUMITE -25KG USIA DINI BRIGITA M LEMKARI DIY JUARA III KUMITE -25KG USIA DINI ADELLA NUR ANISA FORKI KAB. PURBALINGGA JUARA I KUMITE +25KG USIA DINI NURAENI PABELAN JUARA II KUMITE +25KG USIA DINI SHINDY MARDINA INKAI KLATEN JUARA III KUMITE +25KG USIA DINI ASTY NOVIAN DINI FORKI KOTA MAGELANG JUARA III KUMITE +25KG USIA DINI M. LUTHFI DIAZ P FORKI SOLO JUARA I KATA PERORANGAN USIA DINI M. NABIELL IRAWAN P FORKI SOLO JUARA II KATA PERORANGAN USIA DINI FAIZ I FORKI SOLO JUARA III KATA PERORANGAN USIA DINI MALIK RIZKY IRAWAN FORKI SOLO JUARA III KATA PERORANGAN USIA DINI LUTFI DIAS FORKI SOLO JUARA I KUMITE -30KG USIA DINI NABEL IRAWAN FORKI SOLO JUARA II KUMITE -30KG USIA DINI GOZAN S FORKI KAB PURBALINGGA JUARA III KUMITE -30KG USIA DINI 93 ROYKHAN EL BKC KSATRIA 66 JUARA III KUMITE -30KG USIA DINI RIZAL EKA FORKI SOLO JUARA I KUMITE +30KG USIA DINI ALVITO NAUFAL A FORKI SOLO JUARA II KUMITE +30KG USIA DINI YANDHI FATURAHMAN TASIKMALAYA JUARA III KUMITE +30KG USIA DINI RYAN RUSYDAT LEMKARI SEMARANG JUARA III KUMITE +30KG USIA DINI RIFKA AFIFAH INKAI KLATEN JUARA I KATA PERORANGAN PRA PEMULA SELVI MEGA UIN SUKA JUARA II KATA PERORANGAN PRA PEMULA ANGEL HAPPY LEMKARI DIY JUARA III KATA PERORANGAN PRA PEMULA WARDA INKAI DIY JUARA III KATA PERORANGAN PRA PEMULA ANGEL HAPPY V LEMKARI DIY JUARA I KUMITE -30KG PRA PEMULA DEVANA HERAWATI LEMKARI WONOSOBO JUARA II KUMITE -30KG PRA PEMULA FALAH NAJIAH RAHMA UIN SUKA JUARA III KUMITE -30KG PRA PEMULA MARYUWENI S KULONPROGO JUARA III KUMITE -30KG PRA PEMULA LAURENSIA ANGGI FORKI SOLO JUARA I KUMITE +30KG PRA PEMULA VINAYA ALVALOKHITA HATARY KARATE CLUB JUARA II KUMITE +30KG PRA PEMULA RIZKA AFIFAH INKAI KLATEN JUARA III KUMITE +30KG PRA PEMULA HERA IRANDHA GARUDA JEPARA JUARA III KUMITE +30KG PRA PEMULA M.VIVALDI MARSHALL P FORKI SOLO JUARA I KATA PERORANGAN PRA PEMULA NIKOLAUS NADA N GOJUKAI DIY JUARA II KATA PERORANGAN PRA PEMULA M. SYAFII ARROSYAD FORKI SOLO JUARA III KATA PERORANGAN PRA PEMULA AGUNG ADIN FORKI SOLO JUARA III KATA PERORANGAN PRA PEMULA NAUVAL ZIDAN BKC CAB GROBOGAN JUARA I KUMITE -35KG PRA PEMULA WIROGO DANARJADI GARUDA JEPARA JUARA II KUMITE -35KG PRA PEMULA QIFAZZA IZZAL FORKI KOTA JUARA III KUMITE -35KG PRA PEMULA AGUNG ADIN FORKI SOLO JUARA III KUMITE -35KG PRA PEMULA 94 DANDY SATRIA N INKAI UNY JUARA I KUMITE +35KG PRA PEMULA AHMAD BIMA GARUDA JEPARA JUARA II KUMITE +35KG PRA PEMULA A.FADHIL MUZAKI FORKI KOTA MAGELANG JUARA III KUMITE +35KG PRA PEMULA NARENDRA LEMKARI SEMARANG JUARA III KUMITE +35KG PRA PEMULA BENEDICTUS A GOKASI BANYUMAS JUARA I KATA PERORANGAN PEMULA KAHFI ULUM INKAI KLATEN JUARA II KATA PERORANGAN PEMULA ARIEF BUDI AMURA CILACAP JUARA III KATA PERORANGAN PEMULA KAHFI ULUM INKAI KLATEN JUARA III KATA PERORANGAN PEMULA KAHFI ULUM INKAI KLATEN JUARA I KUMITE -35KG PEMULA GUNTUR RIAN SAPUTRO PABELAN JUARA II KUMITE -35KG PEMULA DIKI WAHYU AROBI INKAI KLATEN JUARA III KUMITE -35KG PEMULA M.DIMAS A.H LEMKARI SEMARANG JUARA III KUMITE -35KG PEMULA MUH NAUFAL N INKAI JOGJA SELATAN JUARA I KUMITE -40KG PEMULA AJI BAGUS N INKAI JOGJA SELATAN JUARA II KUMITE -40KG PEMULA RIDHO S FORKI KAB MAGELANG JUARA III KUMITE -40KG PEMULA AMURDA KURNIAWAN INKAI KLATEN JUARA III KUMITE -40KG PEMULA JOANG MICO GARUDA JEPARA JUARA I KUMITE -45KG PEMULA SABRI ILMA SMP IT ABU BAKAR JUARA II KUMITE -45KG PEMULA AFDEKA BASTIAN LEMKARI SEMARANG JUARA III KUMITE -45KG PEMULA FIRMAN MAULIDA GOKASI BANYUMAS JUARA III KUMITE -45KG PEMULA ADYANARA HATARY KARATE CLUB JUARA I KUMITE +45KG PEMULA WAHYU FIRMANSYAH FORKI KAB. PARIGI MOUTONG JUARA II KUMITE +45KG PEMULA RIZKY MAULANA HATARY KARATE CLUB JUARA III KUMITE +45KG PEMULA WISMO UNTORO BKC KHSATRYA 66 JUARA III KUMITE +45KG PEMULA EMILIA SH UNIV MERCU BUANA JUARA I KATA PERORANGAN PEMULA NADYA ALFARA FORKI BATU JUARA II KATA PEMULA 95 PERORANGAN JUARA III KATA PERORANGAN PEMULA JUARA III KATA PERORANGAN PEMULA UNIV MECUBUANA JUARA I KUMITE -30KG PEMULA DAMARA FORKI BATU JUARA II KUMITE -30KG PEMULA EMPI SUKOHARJO JUARA III KUMITE -30KG PEMULA NUR ANGREANI GOKASI BANYUMAS JUARA III KUMITE -30KG PEMULA PUTRI ANINDYA Z FORKI KAB.PURBALINGGA JUARA I KUMITE -35KG PEMULA VIOLITA ADITYANINGTYAS BKC KSATRIA 66 JUARA II KUMITE -35KG PEMULA RISKA MARWAHIDAH S BKC UNSOED JUARA III KUMITE -35KG PEMULA RISTIE YUNI ASTUTI PABELAN JUARA III KUMITE -35KG PEMULA ERA SEPTIYANI LEMKARI WONOSOBO JUARA I KUMITE +35KG PEMULA ALVIRA TITIS SARI HATARY KARATE CLUB JUARA II KUMITE +35KG PEMULA ALIFA MILANISTY UIN SUKA JUARA III KUMITE +35KG PEMULA RESTI PRASTIKA FORKI BANTUL JUARA III KUMITE +35KG PEMULA NINDA BAGASKARA BKC UNSOED JUARA I KATA PERORANGAN KADET SYANINDITA FORKI SOLO JUARA II KATA PERORANGAN KADET MAHESA PUTRI C FORKI BANTUL JUARA III KATA PERORANGAN KADET RATIH TYAS WARI FORKI BANTUL JUARA III KATA PERORANGAN KADET SYANINDITA FORKI SOLO JUARA I KUMITE -47KG KADET ALFAH ARI A FORKI KAB. MAGELANG JUARA II KUMITE -47KG KADET ELDIENE ZAURA FORKI BATU JUARA III KUMITE -47KG KADET MAULANA RESPATI GOJUKAI DIY JUARA III KUMITE -47KG KADET MAHESA PUTRI C FORKI BANTUL JUARA I KUMITE -54KG KADET SAFITRI NILAM SARI LEMKARI UMS JUARA II KUMITE -54KG KADET REGA ANDIKA RINI FORKI KAB PURBALINGGA JUARA III KUMITE -54KG KADET ALIFA MILANIS UIN SUKA ERA SEPTIYANI LEMKARI WONOSOBO YESA .P 96 TITA KUSUMA AFFINE HATTARY KARATE CLUB JUARA III KUMITE -54KG KADET DINDA AYU UNPAR BANDUNG JUARA I KUMITE +54KG KADET RATIH TYASWARI FORKI BANTUL JUARA II KUMITE +54KG KADET NINDIA BAGASKARA BKC UNSOED JUARA III KUMITE +54KG KADET ELDA HESTI DIKA BY UIN SUKA JUARA III KUMITE +54KG KADET STANLEY S UNIV MERCU BUANA JUARA I KATA PERORANGAN KADET RAFIQ SETYAWAN FORKI KAB. PARIGI MOUTONG JUARA II KATA PERORANGAN KADET TJANDRA SANTOSA FORKI KAB.MAGELANG JUARA III KATA PERORANGAN KADET RASTA TUNGGAS FORKI BANTUL JUARA III KATA PERORANGAN KADET ATHALARIQ IRAWAN FORKI SOLO JUARA I KUMITE -52KG KADET TJANDRA SANTOSA FORKI KAB. MAGELAG JUARA II KUMITE -52KG KADET DICKY PRAGIESTY LEMKARI WONOSOBO JUARA III KUMITE -52KG KADET SINGGIH HARYO FORKI KAB. PURBALINGGA JUARA III KUMITE -52KG KADET RAMADHAN SETYA WIBAWA FORKI BANTUL JUARA I KUMITE -57KG KADET YUSUF RABBANI UIN SUKA JUARA II KUMITE -57KG KADET MARYAN FAISHAL AP PAJANG KARATE CLUB JUARA III KUMITE -57KG KADET JA'FAR AYASY UIN SUKA JUARA III KUMITE -57KG KADET FEBI YOGI F LEMKARI SEMARANG JUARA I KUMITE -63KG KADET BIMA SEPTHA Y FORKI GUNUNG KIDUL JUARA II KUMITE -63KG KADET PUJI NUR RACHMAN FORKI GUNUNG KIDUL JUARA III KUMITE -63KG KADET DAVID CHRISTIAN STIPRAM JUARA III KUMITE -63KG KADET FATHUR B UNIV MERCUBUANA JUARA I KUMITE -70KG KADET ANDREW KRISNA SMA AL ISLAM SURAKARTA JUARA II KUMITE -70KG KADET DONI ROMADHON UIN SUKA JUARA III KUMITE -70KG KADET FIRMAN H UIN SUKA JUARA III KUMITE -70KG KADET 97 STANLEY S UNIV MERCUBUANA JUARA I KUMITE +70KG KADET M.AZMI IBRAHIM SMP IT ABU BAKAR JUARA II KUMITE +70KG KADET DODY ISWAHYUDI UIN SUKA JUARA III KUMITE +70KG KADET KHARISMA MAHAR INKAI UNY JUARA III KUMITE +70KG KADET PUTRA UIN SUKA JUARA I KATA PERORANGAN JUNIOR GARUDA MAHAMERI BKC CAB GROBOGAN JUARA II KATA PERORANGAN JUNIOR ATCHEN NUNGKI AS LEMKARI BANJAR NEGARA JUARA III KATA PERORANGAN JUNIOR IMRON RISKI ARINA UIN SUKA JUARA III KATA PERORANGAN JUNIOR TASIKMALAYA JUARA I KATA BEREGU JUNIOR SMA N 7 SURAKARTA JUARA II KATA BEREGU JUNIOR LEMKARI SATRIA CLUB JUARA III KATA BEREGU JUNIOR JUARA III KATA BEREGU JUNIOR JUARA I KUMITE -55KG JUNIOR JUARA II KUMITE -55KG JUNIOR GARUDA MAHAMERU BKC CAB GROBOGAN MUHAMMAD IRZA PURWANTO PABELAN EVAN KAKA DEMASTA LEMKARI SEMARANG JUARA III KUMITE -55KG JUNIOR DWIKI FAJARISMAN UIN SUKA JUARA III KUMITE -55KG JUNIOR NGASTO MANGGOLO FORKI KAB PURBALINGGA JUARA I KUMITE -61KG JUNIOR SOLIHIN FORKI BANTUL JUARA II KUMITE -61KG JUNIOR ARIF FARHAN UIN SUKA JUARA III KUMITE -61KG JUNIOR PRASETYO ADI N GOKASI BANYUMAS JUARA III KUMITE -61KG JUNIOR BAGUS SYAIFFUDIN FORKI BANTUL JUARA I KUMITE -68KG JUNIOR EGI GUNAWAN TASIKMALAYA JUARA II KUMITE -68KG JUNIOR M.FAHRURROZI UIN SUKA JUARA III KUMITE -68KG JUNIOR BENI UIN SUKA JUARA III KUMITE -68KG JUNIOR IMRON RIZKYARNO UIN SUKA JUARA I KUMITE -75KG JUNIOR DANIEL RIAN TRI CAHYA AMURA CILACAP JUARA II KUMITE -75KG JUNIOR 98 RIZKY MILIAN BAYU K SMA N 7 SURAKARTA JUARA III KUMITE -75KG JUNIOR ZAM ZAM S.A TASIKMALAYA JUARA III KUMITE -75KG JUNIOR FREDY YOGA PRATAMA FORKI BANTUL JUARA I KUMITE +75KG JUNIOR ROSY BIMO BKC KHSATRYA 66 JUARA II KUMITE +75KG JUNIOR NUR ACHIRI SMA N 7 SURAKARTA JUARA III KUMITE +75KG JUNIOR AINUR RIZAL SMP IT ABU BAKAR JUARA III KUMITE +75KG JUNIOR SENIA AGUSTINA BKC CAB. GROBOGAN JUARA I KATA PERORANGAN JUNIOR AYUK KURNIAWATI BKC CAB. GROBOGAN JUARA II KATA PERORANGAN JUNIOR YONA LISTYA DEWI GOKASI PEMALANG JUARA III KATA PERORANGAN JUNIOR NUR FADHILAH GOKASI PEMALANG JUARA III KATA PERORANGAN JUNIOR BKC CAB.GROBOGAN JUARA I KATA BEREGU JUNIOR FORKI KAB.MAGELANG JUARA II KATA BEREGU JUNIOR FORKI KAB. PURBALINGGA JUARA III KATA BEREGU JUNIOR TASIKMALAYA JUARA III KATA BEREGU JUNIOR SENIA AGUSTINA BKC CAB GROBOGAN JUARA I KUMITE -48KG JUNIOR IDA ROBIAH FORKI KAB PURBALINGGA JUARA II KUMITE -48KG JUNIOR CINDY AISYAH FORKI BATU JUARA III KUMITE -48KG JUNIOR ENY YULIANTI FORKI KAB. MAGELANG JUARA III KUMITE -48KG JUNIOR MINATI MITA SARI BKC CAB GROBOGAN JUARA I KUMITE -53KG JUNIOR INTAN CAHYANTI UVIVERSITAS GARUT JUARA II KUMITE -53KG JUNIOR FLORY FRIZALIA FORKI KAB MAGELANG JUARA III KUMITE -53KG JUNIOR PUTRI NUR INDAH LEMKARI BANJARNEGARA JUARA III KUMITE -53KG JUNIOR AYUK KURNIAWATI BKC CAB GROBOGAN JUARA I KUMITE -59KG JUNIOR ALVYN INDAH W HATARY KARATE CLUB JUARA II KUMITE -59KG JUNIOR AULIA MARIS FORKI BANTUL JUARA III KUMITE -59KG JUNIOR SUYANTI LEMKARI DIY JUARA III KUMITE -59KG JUNIOR NUR TRI UTAMI UIN SUKA JUARA I KUMITE +59KG JUNIOR YUSA NIKMAT T UNIV BRAWIJAYA JUARA II KUMITE +59KG JUNIOR JUARA III KUMITE +59KG JUNIOR JUARA III KUMITE +59KG JUNIOR AGUNG JOKO N FORKI KAB MAGELANG JUARA I KUMITE -68KG U-21 RIZKI SYUKUR GOKASI BANYUMAS JUARA II KUMITE -68KG U-21 99 IHWAN R UIN SUKA JUARA III KUMITE -68KG U-21 PUTU AGUS FORKI KAB MAGELANG JUARA III KUMITE -68KG U-21 HOSTA ADYO C HATARY KARATE CLUB JUARA I KUMITE -78KG U-21 M.SABIQ GARUDA JEPARA JUARA II KUMITE -78KG U-21 PRAMA RAMADANI P UNNES JUARA III KUMITE -78KG U-21 RIZKY WIBAWA DHARMA INKAI UNY JUARA III KUMITE -78KG U-21 ALFIN SETYA FIRMANSYAH GOKASI BANYUMAS JUARA I KUMITE +78KG U-21 RIZKY SURYA PRANANDA LEMKARI SATRIA CLUB JUARA II KUMITE +78KG U-21 FADLI A.AZIZ FORKI KAB PARIGI MOUTONG JUARA III KUMITE +78KG M.NURUL MA'ARIF UNSADA JUARA III KUMITE +78KG U-21 MERLIN ETAMDING UNPATTI AMBON JUARA I KUMITE -53KG U-21 ANIK YULIANI UNS JUARA II KUMITE -53KG U-21 NITA TRI FORKI BANTUL JUARA III KUMITE -53KG U-21 NITIKA S UNIV MERCUBUANA JUARA III KUMITE -53KG U-21 RISKI IDA PANGESTIKA UNS JUARA I KUMITE -60KG U-21 NABELLA DANANIER UIN SUKA JUARA II KUMITE -60KG U-21 DYAH RANANITA ERNANDA UNIV BRAWIJAYA JUARA III KUMITE -60KG U-21 KHANA PRAMESTHI HATARY KARATE CLUB JUARA III KUMITE -60KG U-21 ANISA KHAERINA INKAI UNY JUARA I KUMITE +60KG U-21 SUSANTI BUDI UNNES JUARA II KUMITE +60KG U-21 DIANA PUTRI FORKI SOLO JUARA III KUMITE +60KG U-21 MUFLIHATUL M UIN SUKA JUARA III KUMITE +60KG U-21 A.TOMY ADITYA UNHAS MAKASSAR JUARA I KATA PERORANGAN SENIOR ASPAR SESARIA UNHAS MAKASSAR JUARA II KATA PERORANGAN SENIOR DHIMAS IBNU P UNS JUARA III KATA PERORANGAN SENIOR FERDIAN JAMAL FORKI SLEMAN JUARA III KATA PERORANGAN SENIOR U-21 100 UNHAS MAKASSAR JUARA I KATA BEREGU SENIOR LEMKARI SATRIA CLUB JUARA II KATA BEREGU SENIOR JUARA III KATA BEREGU SENIOR JUARA III KATA BEREGU SENIOR ALDY TENHAR UNPATTI AMBON JUARA I KUMITE -55KG SENIOR MUHAMMAD RISTIYANTO LEMKARI UMS JUARA II KUMITE -55KG SENIOR PANDU SIAWAN UNS JUARA III KUMITE -55KG SENIOR MUHYI IQBAL UNNES JUARA III KUMITE -55KG SENIOR ANDARIAS AL UNIV ISLAM ATTAHIRIYAH JUARA I KUMITE -60KG ALI IMRAN R UNHAS MAKASSAR JUARA II KUMITE -60KG SENIOR USTADZILLAH AL-KAHFI UNS JUARA III KUMITE -60KG SENIOR ROY PAKKIDING FORKI KOTA JUARA III KUMITE -60KG SENIOR YULIZAR MOTUTY INKADO PAPUA BARAT JUARA I KUMITE -67KG SENIOR AJI KURNIA RAMADAN UNS JUARA II KUMITE -67KG SENIOR HABIB MUSLIM UIN SUKA JUARA III KUMITE -67KG SENIOR RACHMAT ARIDA UNHAS MAKASSAR JUARA III KUMITE -67KG SENIOR M.IVAN UNPAD JUARA I KUMITE -75KG SENIOR ONDRA LUFNI FORKI KOTA JUARA II KUMITE -75KG SENIOR FEBRIYANTO 500 RAIDER SURABAYA JUARA III KUMITE -75KG SENIOR GALIH JATMIKO INKAI UNY JUARA III KUMITE -75KG SENIOR HAQON BUSONO UNNES JUARA I KUMITE -84KG SENIOR MADE MAHENDRA UNIV ISLAM ATTAHIRIYAH JUARA II KUMITE -84KG PUANDA YAHYA M. 500 RAIDER SURABAYA JUARA III KUMITE -84KG SENIOR BRAM BAGUS SAPUTRO UII JUARA III KUMITE -84KG SENIOR PUPUT FAJAR W 500 RAIDER SURABAYA JUARA I KUMITE +84KG SENIOR UMAR MURYANI INKAI JOGJA SELATAN JUARA II KUMITE +84KG SENIOR SENIOR SENIOR 101 YUDA AGUNG PS AFF INKAI IKIP PGRI MADIUN JUARA III KUMITE +84KG JUARA III KUMITE +84KG SENIOR JUARA I KATA PERORANGAN SENIOR JUARA II KATA PERORANGAN SENIOR JUARA III KATA PERORANGAN SENIOR JUARA III KATA PERORANGAN SENIOR MERCU BUANA JUARA I KATA BEREGU SENIOR FORKI BANTUL JUARA II KATA BEREGU SENIOR GOKASI BANYUMAS JUARA III KATA BEREGU SENIOR JUARA III KATA BEREGU SENIOR PHETA LOKA UNPAD LILIK SOEGIANTO UNIV MERCU BUANA DEASSY ARIASANTI UNNES MARIA JOSE UNPAD SENIOR PUJI KUSUMA FORKI KOTA JUARA I KUMITE -50KG SENIOR ANA YULIANA FORKI KOTA JUARA II KUMITE -50KG SENIOR RIZKA ANGGRAHENI S AFF INKAI IKIP PGRI MADIUN JUARA III KUMITE -50KG MUTIA SILVIYANTRI D UNS JUARA III KUMITE -50KG SENIOR EKA MELIA FORKI KOTA JUARA I KUMITE -55KG SENIOR TABAETA ROSALIA BKC UNSOED JUARA II KUMITE -55KG SENIOR ERMA WIDIASTUTI LEMKARI UMS JUARA III KUMITE -55KG SENIOR SARI OKTYLINA UNIV MERCUBUANA JUARA III KUMITE -55KG SENIOR DWI LINAWATI FORKI SLEMAN JUARA I KUMITE -61KG SENIOR DINESIA OKKY N UNPAD JUARA II KUMITE -61KG SENIOR REISYA RACHMASARIE UNPAR BANDUNG JUARA III KUMITE -61KG SENIOR RD.AJENG IMEN A.R. UNPAD JUARA III KUMITE -61KG SENIOR ALIFTIA SUBAGYO UNIV MERCU BUANA JUARA I KUMITE -68KG SENIOR LINA PUTRI RACHMA UNS JUARA II KUMITE -68KG SENIOR SUYANTI AFF INKAI IKIP PGRI MADIUN JUARA III KUMITE -68KG SENIOR SENIOR 102 AMALIA FAUZIA UNSADA JUARA III KUMITE -68KG SENIOR LILIK SOEGIYANTI UNIV MERCU BUANA JUARA I KUMITE +68KG SENIOR YULIA AFRIANTI UNIV MERCU BUANA JUARA II KUMITE +68KG SENIOR DEWI YUNUALISMA STIPRAM JUARA III KUMITE +68KG SENIOR RAHAYU SL STIE PENA JUARA III KUMITE +68KG SENIOR ALIFTIA SUBAGYO UNIV MERCU BUANA JUARA I KUMITE BEBAS PUJI KUSUMA FORKI KOTA JUARA II KUMITE BEBAS UNS UNS JUARA III KUMITE BEBAS DWI LINAWATI FORKI SLEMAN JUARA III KUMITE BEBAS GUNTUR FORKI BATU JUARA I KUMITE BEBAS AJI KURNIA UNS JUARA II KUMITE BEBAS UZTADZILLAH UNS JUARA III KUMITE BEBAS HABIB MUSLIM UIN SUKA JUARA III KUMITE BEBAS JUARA BEST OF THE BEST PUJI KUSUMA FORKI KOTA JUARA BEST OF THE BEST YULIZAR INKADO PAPUA BARAT 103 Lampiran 12 RANGKING 10 BESAR JUARA UMUM VIII NO KONTINGEN 1 KEI SINKAN DIY 2 STIPRAM 3 FORKI BATU 4 UNSADA 5 FORKI KAB.PARIGI MOUTONG 6 INKAI BANTUL 7 UII 8 FORKI GUNUNG KIDUL 9 FORKI SLEMAN 10 KULONPROGO 11 GABDIKA SANATA DHARMA 12 500 RAIDER SURABAYA 13 FORKI BABEL 14 EMAS PERAK PERUNGGU 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 LEMKARI DIY 1 5 15 INKAI JOGJA SELATAN 1 2 16 FORKI KOTA 2 3 17 UNPATTI AMBON 2 18 INKAI UNY 2 19 KALA HITAM DIY 20 SMP IT ABU BAKAR 21 INKADO DIY 22 GOJUKAI DIY 23 UAD 4 4 2 1 1 1 104 3 24 AFF INKAI IKIP PGRI MADIUN 25 BKC CAB. GROBOGAN 7 2 26 INKAI KLATEN 2 1 5 27 UNPAD 2 1 2 28 TASIKMALAYA 1 1 3 29 UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH 1 1 30 UNIVERSITAS GARUT 31 SMA MTA SURAKARTA 32 SMA N 7 SURAKARTA 1 2 33 UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1 1 34 PAJANG KARATE CLUB 35 KABUPATEN CIREBON 36 FORKI BANTUL 37 FORKI KOTA MAGELANG 38 MTS N SUMBANG BANYUMAS 39 PONDOK JATI KARATE CLUB 40 FORKI SOLO 41 UNIV. BAYANGKARA SBY 42 JUARA UMUM IX JUARA UMUM X JUARA UMUM II JUARA UMUM IV JUARA UMUM I JUARA UMUM VI JUARA UMUM II 1 1 4 3 6 1 2 9 4 6 UNNES 1 1 3 43 HATARY KARATE CLUB 2 3 3 44 UNHAS MAKASSAR 2 2 1 45 ITS SURABAYA 46 AMURA CILACAP 1 1 47 FORKI KABUPATEN PURBALINGGA 1 4 48 BKC KSHATRYA 66 2 3 49 UNIV. MERCU BUANA JAKARTA 2 2 50 STIE PENA 51 UNIKA SMG 52 UDINUS 53 BKC JOGJA 54 INKADO PAPUA BARAT 3 8 1 1 105 JUARA UMUM VII JUARA UMUM V 1 1 2 3 1 55 BKC UNSOED 56 PABELAN 57 UNPAR BANDUNG 58 GOKASI PEMALANG 2 59 LEMKARI SEMARANG 5 60 GOKASI BANYUMAS 61 LEMKARI UMS 62 INKANAS KAB MAGELANG 63 INKANAS KOTA MAGELANG 64 FORKI KAB MAGELANG 1 3 5 65 LEMKARI WONOSOBO 1 1 1 66 UNS 2 4 5 67 GOKASI YOGYAKARTA 68 SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA 69 UIN SUKA 70 STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 71 GARUDA JEPARA 72 LEMKARI SATRIA CLUB 73 LEMKARI BANJAR NEGARA JUMLAH 1 2 1 1 3 2 1 1 1 3 4 16 1 3 1 2 1 2 66 66 125 106 Lampiran 13 Gambar opening ceremony kejurnas karate Gambar kelas kadet putra -52 kg 107 Gambar kelas kadet putra -57 kg Gambar pada saat pengisiaan angket