pengaturanpelaksanaan antara direktorat jenderal perlindungan
Transcription
pengaturanpelaksanaan antara direktorat jenderal perlindungan
PENGATURANPELAKSANAAN ANTARA DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA (PHKA) DAN US DEPARTMENT OF JUSTICE INTERNATIONAL CRIMINAL INVESTIGATIVE TRAINING ASSISTANCE PROGRAM (USDOJ ICITAP) MENGENAI PENINGKATAN KAPASITAS DALAM PERLINDUNGAN HUTAN Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Republik Indonesia selanjutnya disebut PHKA, dan US Department of Justice International Criminal Investigative Training Assistance Program, Environmental and Natural Resource Protedion Project atau Program Internasional Bantuan Pelatihan Penyidikan Kriminal, Indonesia, Proyek Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sumbe1 Daya Alam di Jakarta, selanjutnya disebut ICITAP Indonesia, telah dibentuk dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama Pengaturan Pelaksanaan (PP); MERUJUK Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat tentang Kerjasama Ilmiah dan Teknologi di bidang ilmiah dan teknologi yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2010; MEMPERTIMBANGKAN persamaan kepentingan dalam hal pemberantasan tindak pidana kehutanan dan peningkatan kapasitas, PHKA dan ICITAP Indonesia (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak") telah sepakat untuk bekerja sama; SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing - masing negara PARA PIHAK TELAH MENYETUJUI HAL - HAL SEBAGAI BERIKUT : PASAL 1 TUJUAN PENGATURAN PELAKSANAAN (PP) PP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perlindungan hutan melalui pelaksanaan pendidikan, pelatihan, bantuan teknis, bantuan donasi dan pengembangar. infrastruktur terbatas. PASAL 2 RUANG LINGKUP KERJASAMA Ruang Lingkup kerjasama meliputi : 1. Donasi sarana dan prasarana guna perlindungan hutan, perairan dan area konservasi Ia han basah (Procurement and SecuritiJ 2. Pengembangan database informasi penegakan hukum beserta pengadaan perangkat lunak, perangkat keras dan pelatihan terkait lainnya (Development of P/lot Data Base) · 3. Pengembangan jaringan masyarakat perlindungan hutan/ Masyarakat Mitra Polhut (Community Enforcement Network) 4. Pelatihan mengenai pengelolaan tindak pidana kehutanan dan lingkungan hidup, dan pelatihan tekait lainnya (Training) 5. Pemberian bantuan teknis dibidang pembangunan hukum nasional PASAL3 ARAHAN PROGRAM DAN RENCANA OPERASIONAL 1. Penjelasan program jangka panjang dan mekanisme kerjasama akan ditetapkan selanjutnya dalam Arahan Program dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PP; 2. Penjelasan yang lebih rinci mengenai program dibawah PP akan dituangkan dalam Rencana Operasional yang akan dituangkan secara bersama-sama dan disepakati oleh PHKA dan ICITAP serta disetujui oleh Pemerintah Indonesia melalui Sekretariat Negara. PASAL 4 MANAJEMEN KELOMPOK KERJA 1. Demi kerjasama, akan dibentuk sebuah Kelompok Kerja yang akan melaksanakan serangkaian pertemuan demi melaksanakan kepentingan dan/atau kebutuhan yang terkait dengan ruang lingkup PP. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Kelompok Kerja Pengembangan PHKA/ICITAP Indonesia adalah: a. Menyusun suatu Rencana Kerja PHKA/ICITAP Indonesia yang terkait dengan usaha pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta donasijbantuan peralatan sebagaimana yang ditetapkan dalam PP; b. Mempersiapkan dan menyusun materi pelatihan dan pendidikan, jenis dan jumlah bantuan ICITAP Indonesia yang diperlukan dan disepakati oleh PHKA dan ICITAP Indonesia termasuk pertukaran informasi dari hasil pendidikan, pelatihan serta program-program pengembangan lainnya; c. Mengawasi pelaksanaan, pengembangan dian hasil dari program pendidikan dan pelatihan serta pemgembangan organisasi dan peralatan yang diajukan oleh PHKA guna meningkatkan kapasitas operasional; d. Mempersiapkan laporan tahunan mengenai kemajuan yang telah dicapai dari pelaksanaan PP kepada manajemen para Pihak, dengan laporan pertama dipersiapkan satu tahun setelah penandatanganan PP. 3. Didalam Kelompok Kerja· Pengembangan PHKA/ICITAP Indonesia, PHKA akan diwakili oleh satu personil yang ditunjuk oleh PHKA, dan ICITAP Indonesia akan diwakili oleh Manajer Proyek Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam dibawah Deputi Direktur dan Staff ICITAP Indonesia yang ditunjuk oleh Manajer Proyek Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, ICITAP Indonesia. PASAL 5 PERTUKARAN INFORMASI 1. Pertukaran informasi harus dilakukan sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan Amerika Serikat. 2. Informasi yang dipertukarkan hanya spesifik dan terbatas yang berkaitan dengan PP, yang terkait dengim pendidikan dan pelatihan serta peralatan yang didonasikan dan tidak dapat digunakan oleh pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari lembaga penyedia informasi tersebut. - .... ,.- PASAL 6 KONTRIBUSI PARA PIHAK Untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam PP, ICITAP Indonesia wajib: a. Menyediakan tenaga ahli dan transfer ilmu pengetahuan; b. Membantu PHKA dalam mengembangkan kapasitas personil PHKA melalur pelatihan dan pendidikan; c. Membantu PHKA dalam menyusun dan mengembangkan materi pelatihan yang diperlukan; d. Memberikan pendanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan termasuk untuk pelatihan, pengembangan infrastruktur dan peralatan dalam kerangka PP; e. Menyiapkan Rencana Operasional PHKA/ICITAP Indonesia yang selanjutnya wajib memperoleh persetujuan dari PHKA; f. Menyiapkan Laporan Perkembangan Rencana Operasional PHKA /ICITAP Indonesia; g. ICITAP Indonesia akan membiayai Proyek Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam sebesar US $ 850,000 untuk program lingkungan oleh ICITAP Indonesia dan instansi di Pemerintah Indonesia yang terlibat dalam perlindungan lingkungan. Setiap pembiayaan dimasa mendatang akan disesuaikan melalui lampiran PP. I CITAP Indonesia akan mengelola dana tersebut dan akan bertanggung jawab untuk memastikan dana tersebut digunakan untuk mendukung program dan kegiatan perlindungan lingkungan hidup. PHKA, sesuai hukum, peraturan dan prosedur yang berlaku di Indonesia, akan: a. Berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan, pengawasan, implementasi dan evaluasi proyek dalam PP; b. Memfasilitasi dan membantu ICITAP Indonesia dalam pelaksanaan aktivitas proyek; c. Menyediakan personil yang kompeten untuk berpartisipasi di dalam pelatihan ini dan di dalam proye~ yang diperlukan untuk melaksanakan inisiatif program yang tercakup dalam PP; d. Membantu pengaturan visa, ijin tinggal, ijin keluar dan masuk kembali, dan registrasi bagi staf ICITAP Indonesia dan para pakar yang telah disetujui dan ditugaskan di Indonesia dibawah PP. PASAL 7 STATUS PERALATAN Peralatan yang didonasikan oleh ICITAP Indonesia dalam keraiJgka PP secara otomatis menjadi milik Pemerintah Indonesia setelah penghentian program tersebut disetujui oleh para Pihak. PASALS HAKATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 1. Para Pihak setuju bahwa ~etiap Hak Atas Kekayaan Intelektual yang timbul dari pelaksanaan PP adalah milik bersama dan: a. Masing-masing Pihak harus diberikan ijin untuk menggunakan Hak Atas Kekayaan Intelektual tersebut untuk tujuan pemeliharaan, adaptasi dan penyempurnaan Hak Atas Kekayaan Intelektual terkait; b. Masing-masing Pihak harus bertanggung jawab atas setiap tuntutan yang dibuat oleh pihak ketiga yang berkaitan dengan kepemi likan dan legalitas dari penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dibawa oleh Pihak tersebut diatas untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama dibawah PP. 2. Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk menutup kerahasiaan data danjatau informasi yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama pada PP kepada Pihak Ketiga, maka Pihak lain harus memenuhi keinginan dari salah satu Pihak sebelum penutupan tersebut dilaksanakan. 3. Dalam hal Hak Atas Kekayaan Intelektual digunakan oleh salah satu Pihak dan/atau lembaga atas atas nama Pemerintah untuk tujuan komersil, maka Pihak lainnya harus memperoleh royalti yang sama. 4. Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dengan pihak lain diluar Republik Indonesia dan Amerika Serikat untuk kegiatan komersial yang dihasilkan dari Hak Atas Kekayaan Iflteletektual yang diatur oleh PP, Pihak tersebut akan memberikan preferensi kerjasama terlebih dahulu kepada Pihak lainnya berdasarkan PP, yang dapat ditanggalkan, apabila Pihak lain tersebut tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan yang saling menguntungkan. PASAL 9 SUMBER DAYA GENETIK DAN PENGETAHUAN TRADISIONAL 1. Para Pihak harus mengakui nilai sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional (selanjutnya disebut "SDGPT"), dan mengakui hak pemegang SDGPT bagi perlindungan yang efektif terhadap SDGPT dari penyalahgunaan dan penyelewenagan oleh salah satu Pihak. 2. Setiap perolehan, pemanfaatan atau penggunaan dari SDGPT melalui cara yang tidak adil atau terselubung merupakan suatu tindakan penyelewengan. Penyelewengan juga termasuk perolehan keuntungan bisnis dari perolehan, pemanfaatan atau penggunaan SDGPT ketika seorang pengguna SDGPT tersebut mengetahui, atau tidak memperdulikan, bahwa SDGPT tersebut diperoleh atau dimanfaatkan melalui cara yang tidak adil dan kegiatan komersial lainnya yang bertentangan dengan praktek yang jujur yang memperoleh keuntungan secara tidak adil dari SDGPT. . 3. Setiap akses dan penggunaan SDGPT dari masing-masing Pihak dibawah pelaksanaan PP harus memerlukan izin terlebih dahulu dari pihak yang berwenang. Setiap Pihak harus menjamin bahwa masyarakat lokal terkait harus diinformasikan terlebih dahulu mengenai akses dan hasil dari aktivitas kerjasama dan kolaborasi yang menggunakan SDGPT tersebut. 4. Bilamana kerjasama dan/atau aktivitas kolaborasi di bawah PP memanfaatkan SDGPT untuk tujuan komersial, Pihak tersebut, atas nama masyarakat lokal terkait, harus diberikan Hak Atas Kekayaan Intelektual sebagaimana mestinya dan memperoleh pembagian keuntungan. 5. Seluruh manfaat dari perlindungan SDGPT kepada para pemegangnya adalah termasuk pembagian yang adil dan setara atas seluruh manfaat yang timbul dari bisnis dan industrialisasi penggunaan SDGPT tersebut. 6. Alat hukum wajib tersedia untuk menyediakan perlindungan bagi pemegang SDGPT dalam hal pembagian manfaat yang adil dan setara sebagaimana dalam ayat 5 tidak terjadi. . PASAL 10 PERSETUJUAN PENGALIHAN MATERIAL Sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, material penelitian yang digunakan dalam kerangka PP, wajib dilakukan melalui Persetujuan Pengalihan Material (PPM) dan wajib disetujui oleh para Pihak. PASAL 11 BATASAN AKTIVITAS ICITAP INDONESIA 1. Seluruh personil yang terlibat dalam kegiatan PP wajib menghormati kebebasan berpolitik, kedaulatan dan integritas teritorial negara Indonesia termasuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia serta wajib menghindari kegiatan yang tidak seseuai dengan maksud dan tujuan dari PP. 2. ICITAP Indonesia wajib menjamin bahwa seluruh personil pengelola Proyek Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam ICITAP Indonesia yang tertuang dalam PP harus berada dalam pengawasan Chief of Mission Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta. 3. Seluruh pendanaan untuk kegiatan yang disetujui akan disediakan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan dikelola oleh ICITAP Indonesia serta diketahui oleh PHKA. PASAL 12 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Perselisihan yang timbul berkaitan dengan penafsiran dan/atau pelaksanaan dari PP wajib diselesaikan secara bersahabat melalui konsultasi atau perundingan antara para Pihak. PASAL 13 PERU BAHAN PP dapat diubah sewaktu-waktu melalui persetujuan tertulis dari para Pihak. Perubahan dimaksud akan mulai berlaku sesuai dengan tanggal yang disetujui oleh para Pihak dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PP. PASAL 14 MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN 1. Pengaturan Pelaksanaan mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan. 2. Pengaturan Pelaksanaan tetap berlaku selama tiga (3) tahun dan dapat diperpanjang selama periode tertentu sesuai persetujuan secara tertulis dari para Pihak. 3. Pengaturan Pelaksanaan dapat diakhiri oleh salah satu Pihak. Pengakhiran tersebut harus dikomunikasikan 60 (enam puluh) hari sebelum pengakhiran dan mulai berlaku pada tanggal yang disetujui oleh Para Pihak. 4. Pengakhiran Pengaturan Pelaksanaan tidak akan mempengaruhi penyelesaian program, proyek dan kegiatan yang sedang berjalan dibawah Pengaturan Pelaksanaan ini hingga berakhirnya proyek, program atau kegiatan, kecuali para Pihak menyatakan sebaliknya secara tertulis. SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani Pengaturan Pelaksanaan. DIBUAT dalam rangkap dua di Jakarta, pada tanggal dua puluh lima bulan Januari tahun dua ribu dua belas, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kedua naskah memiliki keabsahan yang sama. UNTUK DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Signed ~ORI,MM ~RJENDERAL PERliNDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM UNTUK US DEPARTMENT OF JUSTICE INTERNATIONAL CRIMINAL INVESTIGATIVE TRAINING ASSISTANCE PROGRAM INPONESIA Signed THEoDORE G. OsnfS DEPUTY CHIEF OF MISSION US EMBASSY Arahan Program I. Pencapaian Program Untuk mencapai tujuan program kerjasama, ICITAP Indonesia telah setuju untuk melakukan aktivitas berikut: 1. Berkolaborasi dengan PHKA untuk merencanakan dan mengimplementasikan aktivitas-aktivitas yang secara langsung mendukung pencapaian tujuan IA 2. Menyediakan dukungan bagi implementasi proyek, terkait pada penegakan hukum, konservasi keanekaragaman hayati, dan manajemen area yang dilindungi 3. Lihat lampiran Rencana Operasional II. Ruang Lingkup Proyek Tahap 1 1. Donasi peralatan terbatas dan pengembangan infrastruktur terbatas Pos Jaga Jalan Masuk untuk Taman Nasional Kutai (TNK), PHKA 2. Pengembangan I Peningketan dan Pelatihan mengenai Community Enforcement Networks (CEN) atau Jaringan Komunitas Penegakan untuk perlindungan hutan berbasis masyarakat di Ekosistem Kutai. 3. Pengembangan kompetensi dan kapasitas penyidikan penegakan hukum, pengetahuan lingkungan melalui bantuan pelatihan, melibatkan pemangku kepentingan TNK dan mitra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari ICITAP Indonesia, bersamaan dengan pemberian bantuan teknis, yang disesuaikan dengan jadwal pengiriman··barang donasi dan pendanaan. 4. Pengembangan proyek percontohan Sistem Manajemen Berbasis Data PHKA yang berpotensi melibatkan Data Informasi Kejahatan, Sistem Data Spesies Prioritas, dsb. ICITAP Indonesia akan mendanai dan melakukan donasi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), instalasi dan pelatihan terkait yang dibutuhkan oleh personil Kantor Pusat PHKA di DKI Jakarta, BKSDA Kalimantan Timur, BKSDA Sumatra Ut~ra, BKSDA Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional Kutai (TNK). Tahap 2 1. Donasi peralatan terbatas untuk Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), PHKA 1 Peningkatan dan Pelatihan mengenai Community Enforcement Networks (CEN) atau Jaringan Komunitas Penegakan untuk 2. Pengembangan perlindungan hutan berbasis masyarakat di Ekosistem Leuser. 3. Pengembangan kompetensi dan kapasitas penyidikan penegakan hukum, pengetahuan lingkungan melalui bantuan pelatihan dari ICITAP Indonesia yang melibatkan , pemangku kepentingan TNGL dan mitra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),. III. Mekanisme Pelaksanaan IA 1. ICITAP akan berkonsultasi dengan PHKA dan otoritas lokal untuk pengembangan dan perencanaan proyek baru dalam rencana program tahunan untuk memastikan bahwa proyek dan/atau program sejalan dengan strategi pengembangah PHKA, kebijakan dan prioritas otoritas pemerintah provinsi, atau local sesuai dengan Rencana Pengembangan Nasional dan diteruskan ke PHKA. 2. Deskripsi rinci dari proyek-proyek individual atau kerangka kerja program ini akan ditetapkan untuk seterusnya dalam Rencana Operasional. Rencana Operasional harus disetujui oleh KEDUA BELAH PIHAK. 3. Kegiatan dan /atau prioritas dibawah IA ini adalah merupakan kepentingan dari KEDUA BELAH PIHAK dan akan dijelaskan dan disetujui oleh KEDUA BELAH PIHAK dan menggambarkan tujuan, durasi, dan prosedur evaluasi. 4. Persyaratan Laporan KEDUA BELAH PIHAK . akan membuat dan memberikan laporan tahunan ke PHKA yang akan berisi:· a. Program yang telah selesai dan sedang berjalan. b. Hambatan dan kendala yang dihadapi selama implementasi program. c. Laporan keuangan yang menggambarkan nilai dari tiap donasi peralatan. d. Matriks pengukuran kinerja dan rekomendasi untuk strategi tambahan, tindakan atau inisiatif. 5. Evaluasi Evaluasi proyek akan dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan dan disepakati bersama oleh KEDUA SELAH PIHAK: a. Setiap proyek harus memiliki komponen evaluasi untuk mengukur dampak dan pencapaiannya aktivitas individual. b. Semua rekomendasi dan rencana aktivitas akan diteruskan ke Direktur PHKA dan Direktur ICITAP Indonesia untuk persetujuan final. c. KEDUA SELAH PIHAK akan melakukan pertemuan setidaknya setahun dua kali untuk mengevaluasi dan mengkaji kemajuan proyek. IMPLEMENTATION ARRANGEMENT BETWEEN DIRECTORATE GENERAL OF FOREST PROTECTION AND NATURE CONSERVATION MINISTRY OF FORESTRY INDONESIA AND US DEPARTMENT OF JUSTICE INTERNATIONAL CRIMINAL INVESTIGATIVE TRAINING ASSISTANCE PROGRAM (USDOJ ICITAP) ON CAPACITY ENHANCEMENT ON FOREST PROTECTION Directorate General of Forest Protection and Nature Conservation, Ministry of Forestry Indonesia hereinafter individually referred to as PHKA, and US Department of Justice International Criminal Investigative Training Assistance Program, Indonesia, Environmental and Natural Resource Protection Project (based in Jakarta), hereinafter individually referred to as ICITAP Indonesia have established with the signing of this agreement a non-binding Implementation Arrangement (IA), REFERRING to the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the United States of America on Scientific and Technological Cooperation, signed in Jakarta, on 29 March 2010; CONSIDERING the common interests on forestry crime eradication and capacity building by both PHKA and ICITAP Indonesia (hereinafter referred to as "both Parties") have agreed to work together; IN ACCORDANCE with the laws and regulations applicable in each respective Country; BOTH PARTIES HAS APPROVED THE FOLLOWINGS: ARTICLE 1 IMPLEMENTATION ARRANGEMENT {IA) GOAL The goal of this IA is to enhance forest protection capacity through the implementation of education, training, technical assistance, donation assistance and limited infrastructure development. ARTICLE 2 SCOPE OF COOPERATION The scope of this cooperation covers: 1. Facilities and infrastructure donations for Forest Protection, water and wetland conservation area (Procurement and SecuritiJ 2. Development of law enforcement information databases and its related software, hardware procurement and training. (Development of Pilot Data Base) 3. Development of forest protection communities Masyarakat Mitra Polhut (Community Enforcement t:'etwork) 4. Training on managing forestry and environment crime, and other related trainings (Training) 5. Technical assistance in the development of national law ARTICLE 3 PROGRAM DIRECTION AND OPERATIONAL PLAN 1. Long term program description and cooperation mechanisms shall be further described in the Program Direction cited in this IA and remain as an integrated part on this IA; 2. A detailed description of program activities under this IA shall be provided in the Operational Plan that will be collaboratively described and agreed upon by PHKA and ICITAP and accepted by the Government of Indonesia through the Secretary of State ARTICLE 4 WORKING GROUP MANAGEMENT 1. For this cooperation, a Working Group will be formed that will conduct meetings based on the interest and/or need relevant to the scope of this IA. 2. Duties and responsibilities of the PHKA 1 ICITAP Indonesia Development Working Group are: a. Develop the PHKA/ICITAP Indonesia Development Action Plan related to the effort of implementing education and training as well as donation/granting of equipment assistance as stated in this IA; b. Prepare and develop education and training materials, type and quantity of ICITAP Indonesia assistance that is needed and agreed upon by the PHKA/ICITAP Indonesia as well as exchange of information on the results of education and training and other development activities; c. Monitor the implementation, development and results from the education and training programs and organizational development and equipment requested by the PHKA to augment operational capacity; d. Prepare an annual report about the progress that has been achieved from the implementation of this lA to management of both PARTIES, with the first report to be prepared one year after the signing of this lA. 3. Within the PHKA/ICITAP Indonesia Development Working Group, the PHKA will be represented by an Officer that is appointed by the PHKA, and ICITAP Indonesia will be represented by the Environmental and Natural Resource Protection Project Manager under Deputy Director and ICITAP Indonesia Staff that is appointed by the ICITAP Indonesia Environmental and Natural Resource Protection Project Manager. ARTICLE 5 EXCHANGE OF INFORMATION 1. The exchange of information is conducted according to the provisions of the laws and regulations that are applicable in Indonesia and the United States. 2. The information that is exchanged is specific to this lA and is limited to that, which is related to education and training as well as equipment that is donated and it cannot be used by a third party without written consent from the agency providing the information. ARTICLE 6 BOTH PARTIES CONTRIBUTION 1. To meet the implementation objectives established in this lA, ICITAP Indonesia will: a. Provide technical expertise and knowledge transfer; b. Assist PHKA to develop PHKA personnel competencies through training and education; investigative and technical c. Assist PHKA to provide and develop required training technical material; d. Provide funding for established objectives to include training, limited infrastructure development and equipment within the framework of the lA; e. Provide the PHKA/ICITAP Indonesia Operational Plan for approval by the PHKA; f. Provide the PHKA/ICITAP Indonesia Operational Plan Progress Report; g. ICITAP Indonesia will fund the Environmental and Natural Resources Protection Project in the amount of US $ 850,000 to be used for environmental programs by ICITAP Indonesia and the Government of Indonesia agencies engaged in environmental protection. Any future funding will be handled through an addendum to this IA. ICITAP Indonesia will manage these funds and will be responsible for ensuring the funds are applied to supporting environmentai protection programs and operations. 2. PHKA, in accordance with laws, regulations and procedures applied in Indonesia, will: a. Actively participate in planning, monitoring, implementation and evaluation of project activities under this IA b. Facilitate and assist ICITAP Indonesia with the implementation of project activities c. Provide qualified personnel to participate in the training and in the projects needed to implement established program initiatives under this IA d. Assist on visa arrangements, residence permits, existing and re-entering permits, and registration for ICITAP Indonesia staff and technical expert that have been approved and assigned in Indonesia under this IA ARTICLE 7 EQUIPMENT STATUS Equipment donated by ICITAP Indonesia under the terms of the IA automatically will be belong to the Government of Indonesia after the termination of the program as approved by both Parties. ARTICLE 8 INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS 1. The Parties agree that any intellectual property arising under the implementation of this Implementation Arrangement shall be jointly owned and: a. Each Party shall be allowed to use such intellectual property for the purpose of maintaining, adapting and improving the relevant property. b. Each Party shall be liable for any claim made by any third party pertaining to ownership and legality of the use of the intellectual property right which is brought in by the aforementioned Party for the implementation of any cooperation activities in virtue of this Implementation Arrangement. 2. If either Party wishes to .disclose confidential data and/or information resulted from the cooperation activities under this lA to any third party, the disclosing party must obtain prior consent from the other Party before any disclosure can be made. 3. In the event that the intellectual property is used by the Party and/or institution thereof on behalf of the Government for commercial purposes, the other Party shall be entitled to obtain equitable portion of royalty. 4. Whenever either Party requires the cooperation of another party outside the Republic of Indonesia and the United States of America for any commercial undertaking resulted from intellectual property covered by this Implementation Agreement, this Party will give first preference of the cooperation to the other Party under this Implementation Agreement, which will be waived, if the other Party is unable to participate in a mutually beneficial manner. ARTICLE 9 GENETIC RESOURCES AND TRADITIONAL KNOWLEDGE 1. The Parties shall recognize the value of genetic resources and traditiona! knowledge (hereinafter referred to as the "GRTK"), and recognize the rights of holders of GRTK to the effective protection over GRTK against misuse and misappropriation of any Pa·rty. 2. Any acquisition, appropriation or utilization of GRTK by unfair or illicit means constitutes an act of misappropriation. Misappropriation may also include deriving commercial benefit from acquisition, appropriation or utilization of GRTK when the person using that GRTK knows or is negligent in failing to know, that it was acquired or appropriated by unfair means and other commercial activities contrary to honest practices that gain inequitable benefit from GRTK. p. Any access to and use of GRTK of the respective Party under the implementation of this Implementation Arrangement shall require prior consent from the relevant authorities of t he Party. The Party shall insure that the local communities concerned shall be prior informed consent with the access and informed with the results of the cooperative and or collaborative activities using such GRTK. 4. When the cooperative and of collaborative activities under this lA utilize GRTK for commercial purpose, the Party, on behalf of its local communities concerned, shall be entitled to the right of intellectual property, where appropriate, and associated benefit sharing. 5. The benefits of protection of GRTK to which its holders are entitled include the fair and equitable sharing of benefits arising out of the commercial of industrial use of that GRTK. 6. Legal means shall be available to provide remedies for holders of GRTK in cases where the fair and equitable sharing of benefits as provided for in paragraph 5 has not occurred. ARTICLE 10 MATERIAL TRANSFER AGREEMENT Taking into account the applicable laws and regulation of the Parties, research material used in the collaboration under this lA shall be transferred using Material Transfer Agreement (MTA) and shall be approved by the Parties ARTICLE 11 ICITAP INDONESIA ACTIVITIES LIMITATION 1. All person engaged in activities related to this lA shall respect political independence, sovereignty and territorial integrity of the host country including not interfering in internal affairs of the host country and will avoid any activitie~ inconsistent with the purposes and objectives of this Implementation Arrangement. 2. ICITAP Indonesia ensures that all personnel involved in the Environmental and Natural Resources Protection Project managing this program, under the terms of the Implementing Arrangement is under the Chief of Mission of the U.S. Embassy Jakarta 3. All funding for agreed upon activities that wil l be provided by the U.S. Government and managed by ICITAP Indonesia shall be acknowledged by PHKA ARTICLE 12 SETILEMENT OF DISPUTES Any dispute arising out of the interpretations or implementation of this IA shall be settled amicably through consultations and or negotiations between both Parties. ARTICLE 13 AMENDMENT This IA may be amended at any time through mutual written consent of the Parties. Such amendment shall come into force on such date as agreed by the Parties and shall form an integral part of this IA. ARTICLE 14 ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION 1. This Implementation Arrangement come into force on the date of its signature 2. This Implementation Arrangement is shall be valid for a period of three (3) years and may be renewed for additional periods as agreed by the Parties in writing 3. This Implementation Arrangement may be terminated by either party. Such termination shall be communicated 60 (sixty) days prior to the termination and shall be valid on such date as agreed by the Parties. 4. Termination of this Implementation Agreement shall not affect the validity of duration of any programs, ·projects and activities made under this Implementation Arrangement until the completion of such projects, programs or activities, unless the parties agreed in writing otherwise. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Implementation Arrangement. DONE in duplicate at Jakarta on January day of twenty fifth in the year of two thousand twelve in the Indonesian and English language. Both texts being equally authentic. FOR DIRECTORATE GENERAL OF FOREST PROTECTION AND NATURE CONSERVATION OF THE MINISTRY OF FORESTRY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA FOR US DEPARTMENT OF JUSTICE INTERNATIONAL CRIMINAL INVESTIGATIVE TRAINING ASSISTANCE PROGRAM INDONESIA Signed Signed If( DARORI, MM DIRECTOR GENERAL OF FOREST PROTECTION AND NATURE CONSERVATION THEOD~. OSIUS DEPUTY CHIEF OF MISSION US EMBASSY Program Direction I. Program Achievement To achieve the objectives of cooperation programs, ICITAP Indonesia has agreed to perform the followi ng activities: 1. Collaborate with PHKA for planning and activities to be implemented that directly support the IA achievement 2. Provide support for project implementation, related to law biodiversity conservation, and management of protected areas enforcement, 3. See appendix Operational Plan II. Project Scope of Work Phase 1 1. Limited equipment donation and infrastructure development for Kutai National Park (KNP), PHKA entry post 2. Development 1 Improvement and Training for Community Enforcement Networks (CEN) or community based enforcement networks in the Kutai Ecosystem 3. Competency and capacity development for law enforcement investigations, environmental knowledge through training t hat involves KNP stakeholders and Non Governmental Organization (NGO) partners from ICITAP Indonesia. 4. Development of PHKA Data Management System Pilot Project that may include PHKA Crime Information Database, Priority Species Database System etc. ICITAP Indonesia will donate and provide funding for the hardware, software, installation and related training needed by PHKA central office in DKI Jakarta, East Kalimantan BKSDA, North Sumatra BKSDA, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) BKSDA, Gunung Leuser National Park and Kutai National Park. Phase 2 1. Limited equipment donation to Gunung Leuser National Park (GLNP), PHKA 2. Development 1 Improvement and Training for Community Enforcement Networks (CEN) or community based enforcement networks in the Leuser Ecosystem 3. Competency and capacity development for law enforcement investigations, environmental knowledge through training from ICITAP Indonesia that involves GLNP stakeholders and Non Governmental Organization (NGO) partners III. lA Delivery Mechanism 1. ICITAP Indonesia shall consult with PHKA and local authorities for development and planning of new projects on a yearly basis to ensure that the projects and/or programs are aligned with the PHKA development strategy, policies and priorities of the province, or local government according to the National Development Plan and forwarded to t he PHKA. 2. A detailed description of project initiatives within the framework of this program shall be furth.er described in t he Operational Plan. The Operational Plan shall be mutually agreed upon by both PARTIES. 3. Activities and/or priorities under this MOU will be in the best interest of both PARTIES and wi ll be described and mutually agreed upon by both PARTIES and wi ll include objectives, duration, and evaluation procedure. 4. Report Requirement · Both Parties shall produce and provide a yearly report to the PHKA which will contain: a. Completed and ongoing program initiatives b. Constraints and impediments experienced during program implementation. c. A financial report that expresses the valtue of any equipment donations. d. Performance measurement and strategies, actions or initiatives recommendations for additional 5. Evaluation Project evaluation shall be conducted as defined and mutually agreed upon by both PARTIES: a. Each project activity must have evaluation components to measure the impact and achievement b. All recommendations and future activities will be forwarded to the Director of PHKA and Director of ICITAP Indonesia for final approval c. Both PARTIES will conduct semi-annual meetings to assess and evaluate the progress of the project initiatives