- Unnes - Universitas Negeri Semarang
Transcription
- Unnes - Universitas Negeri Semarang
KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tegal, Juli 2013 Andi Dwi Arifin ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi. Tegal, Juli 2013 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Noening Andrijati, M.Pd. NIP 19680610 199303 2 002 Drs. Sigit Yulianto NIP 19630721 198803 1 001 Mengetahui Koordinator UPP PGSD Tegal Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. NIP 19630923 198703 1 001 iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul Keefektifan Penerapan Model Teams Games Tournament terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal, oleh Andi Dwi Arifin 1401409213, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 25 Juli 2013. PANITIA UJIAN Ketua Sekretaris Drs. Hardjono, M.Pd. NIP 19510801 197903 1 007 Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. NIP 19630923 198703 1 001 Penguji Utama Drs. Yuli Witanto, M.Pd. NIP 196400717 198803 1 002 Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2 Drs. Sigit Yulianto NIP 19630721 198803 1 001 Dra. Noening Andrijati, M.Pd. NIP 19680610 199303 2 002 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Fa inna ma’al ‘usri yusron inna ma’al ‘usri yusro. (Al-Insyiroh 5-6) Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (Alhadits) Kerja kerasku adalah bentuk rasa syukurku atas anugerah Allah yang diberikan kepadaku (Penulis). Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak Nuryatin, Mama Aliyah, Mas Anto, dan keluarga besarku yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, do’a, dukungan dan lainnya; Awalrindu Rizqy atas semangatnya. v PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Penerapan Model Teams Games Tournament terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan V Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal”. Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini. 2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini. 3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini. 4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator UPP PGSD Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 5. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Drs. Sigit Yulianto, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi peneliti demi terselesaikannya skripsi ini. vi 7. Para dosen UPP Tegal Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan. 8. Kepala sekolah dan semua staf pengajar di SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal, yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. 9. Para sahabat terbaikku angkatan 2009 fresh yang telah berjuang bersama demi sebuah karya yang tak ternilai harganya. 10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Tegal, Juli 2013 Peneliti vii ABSTRAK Dwi Arifin, Andi. 2013. Keefektifan Penerapan Model Teams Games Tournament terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II Drs. Sigit Yulianto. Kata Kunci: Model TGT, Matematika, Pecahan, Motivasi, Hasil Belajar. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak. Salah satu topik dalam matematika ialah pecahan, yang mana materi ini termasuk cukup sulit diajarkan kepada siswa. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Hal ini berdampak pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berinisiatif mengujikan sebuah model pembelajaran inovatif TGT yang dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Harapannya, dapat diketahui model mana yang terbukti lebih efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SD. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk desain eksperimen Posttest-Only Control Design tanpa pretest yang diadaptasi dari True Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 108 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan metode Simple Random Sampling, yang menghasilkan kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 sebagai kelas uji coba instrumen, dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang dipakai meliputi dokumentasi, observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas, homogenitas, dan analisis akhir. Pada analisis akhir atau pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji hipotesis data motivasi belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus uji hipotesis komparatif dua sampel independen, menunjukkan bahwa thitung sebesar 1,792 dan ttabel sebesar 1,673 (thitung > ttabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Sementara itu, hasil uji hipotesis untuk hasil belajar siswa menunjukkan bahwa thitung sebesar 2,571 dan ttabel sebesar 1,673 (thitung > ttabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penerapan model TGT terbukti efektif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan. viii DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................................... i Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... ii Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii Pengesahan .......................................................................................................... iv Motto dan Persembahan ..................................................................................... v Prakata ................................................................................................................ vi Abstrak ............................................................................................................... viii Daftar Isi ............................................................................................................ ix Daftar Tabel ....................................................................................................... xii Daftar Bagan ...................................................................................................... xiv Daftar Lampiran .................................................................................................. xv Bab 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 Identifikasi Masalah ........................................................................................... 7 Pembatasan Masalah .......................................................................................... 8 Rumusan Masalah .............................................................................................. 9 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10 1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 10 1.5.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 10 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10 Manfaat Teoritis ................................................................................................. 11 Manfaat Praktis .................................................................................................. 11 KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 13 Landasan Teoritis ............................................................................................... 13 Hakikat Belajar .................................................................................................. 13 Motivasi Belajar ................................................................................................. 15 Hasil Belajar ....................................................................................................... 18 ix Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................................... 19 Hakikat Matematika ............................................................................................ 22 Pembelajaran Matematika di SD ........................................................................ 22 Materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala ................................................. 26 Model Pembelajaran ........................................................................................... 28 Model Konvensional dan Model Cooperative Learning ................................... 29 Model Teams Games Tournament (TGT) ........................................................... 32 Penerapan Model TGT dalam Pembelajaran ....................................................... 37 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................... 39 Kerangka Berpikir ............................................................................................... 42 Hipotesis ............................................................................................................. 44 METODE PENELITIAN ................................................................................... 45 Desain Penelitian ................................................................................................ 45 Populasi dan Sampel .......................................................................................... 46 Populasi .............................................................................................................. 46 Sampel ................................................................................................................ 47 Variabel Penelitian .............................................................................................. 48 Variabel Terikat .................................................................................................. 48 Variabel Bebas ................................................................................................... 49 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 49 Dokumentasi ...................................................................................................... 49 Observasi ............................................................................................................ 50 Tes ...................................................................................................................... 50 Angket ................................................................................................................ 50 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 51 Instrumen Tes ..................................................................................................... 51 Instrumen Non Tes ............................................................................................. 55 Metode Analisis Data ......................................................................................... 59 Deskripsi Data .................................................................................................... 60 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................................... 60 Analisis Akhir ................................................................................................... 63 x HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 65 Deskripsi Data .................................................................................................... 65 Analisis Uji Coba Instrumen .............................................................................. 67 Instrumen Tes ..................................................................................................... 67 Instrumen Non Tes ............................................................................................. 73 Hasil Penelitian ................................................................................................... 77 Hasil UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen dan Kontrol (Data Awal) .... 77 Motivasi Belajar Matematika Siswa .................................................................. 78 Hasil Belajar Matematika Siswa ......................................................................... 80 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................................... 81 Data Sebelum Eksperimen .................................................................................. 81 Data Setelah Eksperimen ................................................................................... 94 Pembahasan ........................................................................................................ 109 PENUTUP .......................................................................................................... 120 Simpulan ............................................................................................................ 120 Saran ................................................................................................................... 122 Lampiran-lampiran ............................................................................................. 123 Daftar Pustaka .................................................................................................... 304 xi DAFTAR TABEL Tabel Halaman Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Konvensional .............. 31 Pedoman Penskoran Tournament untuk Empat Pemain .................................... 36 Pedoman Penskoran Tournament untuk Tiga Pemain ....................................... 37 Pedoman Interpretasi Validitas Instrumen ......................................................... 53 Pedoman Interpretasi Skor Motivasi Belajar Siswa ........................................... 57 Pedoman Penggunaan Rumus t-tes .................................................................... 61 Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Pra Eksperimen) ........................................................................................................ 65 Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Akhir) ................................................................................................................. 66 Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen pada Kelas Uji Coba ........................... 69 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ..................................................... 69 Analisis Tingkat Kesukaran ................................................................................ 71 Daya Pembeda Soal ............................................................................................ 72 Paparan Data Skor Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba .............. 74 Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ...................................................... 75 Rekapitulasi Uji Reliabilitas Angket Uji Coba .................................................. 76 Distribusi Frekuensi Nilai UTS........................................................................... 77 Perbandingan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................................................................... 78 Paparan Data Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Pembelajaran TGT di Kelas Eksperimen .......................................................................................... 79 Paparan Data Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Pembelajaran Konvensional di Kelas Kontrol .......................................................................... 79 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ...................................... 80 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol .............................................. 81 Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) ................... 83 Normalitas Data Nilai UTS Genap Matematika (Data Awal) ........................... 85 xii Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) ........ 87 Uji Homogenitas Data Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data Awal) ....... 89 Uji Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) 92 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data Awal) ..... 94 Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa ....................................... 96 Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa ............................................. 98 Independen Sampel Tes Motivasi Belajar Matematika Siswa ........................... 100 Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ........................................... 102 Uji-t Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa ................................................. 105 Uji-t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa ....................................................... 108 xiii DAFTAR BAGAN Bagan Halaman Pola Kerangka Berpikir ....................................................................................... 43 Desain Penelitian................................................................................................. 45 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 ........................................ 124 Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 ........................................ 125 Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 3 ........................................ 127 Silabus Matematika Kelas V SD ........................................................................ 129 Pengembangan Silabus Matematika Kelas V SD .............................................. 131 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 .......................................................... 134 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ........................................................... 147 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-3 ........................................................... 159 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 .................................................................. 173 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 .................................................................. 181 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3 .................................................................. 188 Validasi Soal Tes Uji Coba oleh Penilai I .......................................................... 197 Validasi Soal Tes Uji Coba oleh Penilai II ........................................................ 201 Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ............................................................................... 205 Kisi-kisi Soal Post Test ...................................................................................... 212 Instrumen Uji Coba (Soal Tes) .......................................................................... 216 Instrumen Post Test ............................................................................................ 221 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba dan Instrumen Post Test............................ 223 Daftar Nilai Soal Tes Ujicoba Kelas Ujicoba .................................................... 224 Out put Uji Validitas Butir Soal ......................................................................... 225 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba .................................................... 230 Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Tes secara Manual ........................................ 231 Pembagian Kelompok Atas dan Bawah ............................................................. 232 Tabel Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal Tes ........................................... 235 Kesimpulan Hasil Tes Uji Coba ......................................................................... 238 Validasi Angket Uji Coba oleh Penilai I ............................................................ 240 Validasi Angket Uji Coba oleh Penilai II .......................................................... 242 Kisi-kisi Angket Uji Coba .................................................................................. 244 xv Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ..................................................................... 246 Intrumen Uji Coba (Angket) .............................................................................. 248 Instrumen Postes (Angket) ................................................................................. 252 Daftar Skor Uji Coba Angket pada Kelas Uji Coba .......................................... 255 Analisis Butir Angket ......................................................................................... 256 Out put Uji Validitas Butir Angket .................................................................... 259 Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ...................................................... 264 Out put Uji Reliabilitas Butir Angket ................................................................ 265 Kesimpulan Hasil Uji Coba Angket ................................................................... 267 Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi DataUTS Genap Matematika Siswa .............................................................................................. 268 Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data UTS Nilai Postes Matematika Siswa ................................................................................... 269 Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 270 Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 271 Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 (Data Awal) .................................................................................................................. 272 Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 (Data Awal) .................................................................................................................. 273 Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1............................. 274 Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 ............................ 275 Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 (Data Akhir) ................................................................................................................. 276 Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 (Data Akhir) ................................................................................................................. 277 Out Put Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika (Data Akhir) ........ 278 Out Put T-Tes Data Motivasi Belajar Matematika (Data Akhir) ....................... 281 Out Put Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika (Data Akhir) .............. 282 Out Put T-Tes Data Hasil Belajar Matematika (Data Akhir) ............................ 285 Perhitungan Manual Uji Pihak Kanan Data Motivasi Belajar Siswa ................. 286 Perhitungan Manual Uji Pihak Kanan Data Hasil Belajar Siswa ...................... 289 xvi Lembar Observasi Pembelajaran ........................................................................ 292 Daftar Peringkat Awal Kelas Ekperimen ........................................................... 293 Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen .......................................................... 294 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ...................................................................... 295 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ............................................... 297 Tabel-r ................................................................................................................ 300 Tabel-Uji t .......................................................................................................... 301 Tabel- Uji f ......................................................................................................... 302 Daftar Pustaka .................................................................................................... 304 xvii 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, perlu adanya suatu usaha yang disebut pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional memiliki fungsi dan tujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, maka kegiatan pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur sebagaimana yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 13 ayat (1) yang secara lengkap berbunyi: “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Jalur pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang berprogram, berstruktur dan berlangsung dipersekolahan secara berjenjang (Munib 2009: 76). Jalur pendidikan formal terdiri atas jenjang 1 2 pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Salah satu bentuk pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar adalah Sekolah Dasar (SD). Secara teknis, pendidikan SD dapat pula didefinisikan sebagai proses membimbing, mengajar, dan melatih peserta didik yang berusia antara 6-12 tahun untuk memiliki kemampuan dasar dalam aspek intelektual, sosial, dan personal yang terintegrasi dan sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan SD adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam aspek intelektual, sosial, dan personal yang paling mendasar sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan di jenjang selanjutnya (Taufiq 2012: 1.7-1.8). Dengan demikian, materi pelajaran yang ada pada satuan pendidikan SD ini adalah materi pelajaran dasar sesuai dengan karakteristik perkembangan siswanya. Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum pendidikan SD adalah matematika. Menurut Subarinah (2006: 1), matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Salah satu topik dalam matematika ialah pecahan. Depdikbud (1999) dalam Heruman (2012: 43) menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Pembelajaran yang kurang bermakna lebih mengedepankan hafalan dari pada pengertian dan perbuatan sehingga hasil belajar menjadi kurang melekat dalam pola pikir dan pola tindakan siswa. Pembelajaran yang kurang bermakna berpengaruh pada rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar siswa ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang optimal. Hal ini perlu mendapat 3 perhatian serius dari guru agar dapat menerapkan pembelajaran yang lebih bermakna, yakni dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi peneliti di Kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal, strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih tergolong kurang bermakna, sebab menggunakan model konvensional. Dalam pembelajaran tersebut menggunakan metode ekspositori, latihan soal atau drill dan pemberian tugas. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, kemudian mengerjakan soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi pecahan. Penyajian materi matematika oleh guru belum didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan tugas yang harus sudah selesai dikerjakan pada pertemuan berikutnya. Hingga pembelajaran berakhir, tiada siswa yang memberanikan diri untuk menanyakan hal-hal yang mungkin belum ia pahami, walaupun terkadang guru telah mempersilahkannya. Dengan metode pembelajaran seperti demikian, keaktifan siswa dalam bertanya masih sangat kurang, sekaligus juga menandakan bahwa pembelajaran tersebut masih didominasi oleh guru. Dominasi guru di dalam kelas juga terlihat dari pola interaksi di dalam kelas. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran berlangsung satu arah, yakni dari guru kepada siswa yang tampak dari corak pembelajaran klasikal. Sementara, interaksi antar siswa tidak terjadi karena guru tidak menerapkan metode diskusi, ataupun metode lain yang menghendaki adanya pembagian kelompok belajar. Praktis, siswa benar-benar berperan sebagai penerima informasi yang pasif. Disisi lain, sebenarnya guru telah memberikan stimulus kepada siswa untuk turut aktif dalam pembelajaran, dengan cara meminta siswa mengerjakan 4 soal-soal di depan kelas. Akan tetapi, siswa enggan untuk berkontribusi kecuali ditunjuk oleh guru, dan itu saja belum tentu siswa dapat mengerjakan soal dengan benar. Sikap siswa yang enggan untuk berkontribusi dalam pembelajaran tersebut menunjukkan masih kurangnya motivasi dalam diri siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa juga belum mencapai kriteria yang diharapkan, ditunjukkan dengan nilai ulangan harian matematika siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 pada materi pecahan tahun 2012, dimana dari 35 siswa, 14 diantaranya mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi, peneliti berkesimpulan bahwa proses pembelajaran tersebut masih belum bermakna, serta belum berlangsung secara kreatif, inspiratif, menyenangkan dan memotivasi peserta didik, seperti yang diamanatkan dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hal ini menguatkan argumen bahwa guru perlu melakukan inovasi pembelajaran agar lebih bermakna, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Menurut Pitajeng (2006: 3), upaya yang dapat dilakukan guru agar matematika dapat dibelajarkan dengan baik dan lebih bermakna ialah melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Seiring dengan berkembangnya strategi pembelajaran dari yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student centered) maka berkembang pula cara 5 pandang terhadap bagaimana peserta didik belajar memperoleh pengetahuan (Muhsetyo 2011: 1.7). Berdasarkan pandangan konstruktivisme, peserta didik adalah mahluk hidup yang mempunyai kemampuan berpikir, yang dapat membangun (mengkonstruk) sendiri pengetahuan mereka dari berbagai sumber belajar di sekitar mereka. Pengetahuan tersebut tidak dipindahkan dari guru ke peserta didik, melainkan peserta didik sendiri yang secara aktif membangun pengetahuannya (konstruktif). Konstruktivisme merupakan fondasi utama pembelajaran aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan (Suprijono 2012: 78). Bertolak pada asumsi ini, maka guru perlu merancang strategi pembelajaran yang bercorak konstruktivisme. Salah satu dari strategi pembelajaran matematika yang konstruktivistik dan dianggap sesuai pada saat ini yaitu cooperative learning (Muhsetyo 2011: 1.7). Slavin (2013: 32), menjelaskan bahwa cooperative learning mengacu pada metode pengajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Cooperative learning bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan ketekunan siswa, serta membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Slavin (2013: 264). Salah satu tipe dari cooperative learning adalah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model TGT merupakan strategi pembelajaran inovatif yang diduga tepat untuk pembelajaran matematika. Model TGT dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya. Sesuai dengan namanya, model TGT adalah model pembelajaran yang dirancang dalam bentuk permainan yang menuntut kerjasama kelompok siswa. Menurut Slavin (2009: 166-167), model TGT mengandung lima komponen utama, yaitu: (1) Presentasi kelas atau pengamatan langsung, yaitu penjelasan 6 materi pelajaran oleh guru dan diakhiri dengan pembagian kelompok; (2) Belajar kelompok (team study), yaitu tim yang telah dibentuk oleh guru berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Tim ini harus memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, agar nantinya dapat menjawab soal dengan baik pada saat permainan; (3) Permainan (game), yaitu permainan dalam model TGT yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam presentasi kelas dan belajar kelompok; (4) Turnamen (tournament), yaitu sebuah struktur dimana permainan berlangsung, biasanya diadakan pada akhir pembelajaran atau akhir minggu. Setelah tournament selesai maka dilakukan penilaian; (5) Team recognize (penghargaan kelompok), yaitu kegiatan akhir dari pembelajaran model TGT. Dari hasil tournament diatas, para siswa akan mendapat sertifikat penghargaan dari guru berdasarkan skor yang mereka peroleh dalam tim. Jika dipandang dari substansinya, model TGT sangat sesuai dengan teori belajar Dienes. Menurut Dienes (dalam Pitajeng 2006: 32) objek-objek kongkret dalam bentuk permainan mempunyai peranan sangat penting dalam pembelajaran matematika jika dimanipulasi dengan baik. Sementara itu, Aisyah, dkk (2007:2-6) menyatakan bahwa teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan, yang berarti pembelajaran matematika diarahkan pada proses melibatkan anak didik dalam belajar sehingga proses pembelajaran dapat membangkitkan dan membuat anak didik senang dalam belajar. Dengan kata lain bahwa pembelajaran dengan model yang memuat unsur permainan dapat menjadikan hasil belajar menjadi lebih bermakna dan membekas dalam ingatan. 7 Selain sesuai dengan teori belajar Dienes, model TGT juga sangat sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa SD. Model ini mengandung unsur game akademik yang menuntut adanya kerjasama tim/kelompok siswa. Dalam game akademik tersebut tentunya siswa akan aktif, baik fisik maupun mentalnya, karena siswa akan bergerak ke meja turnamen lalu kemudian mengerjakan soal. Disamping itu, siswa juga mengalami sendiri suasana kompetisi yang mengharuskannya mengerjakan sendiri soal yang terdapat dalam game akademik. Hal ini akan memacu siswa untuk terus belajar agar dapat mengerjakan soal secara mandiri dengan benar. Tentunya hal tersebut sesuai dengan karakteristik siswa SD seperti yang dinyatakan dalam Sumantri (2011: 6.3) yaitu senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri. Dengan penerapan model TGT, diharapkan motivasi siswa akan semakin tumbuh dalam mengikuti pembelajaran matematika, sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya. Model TGT merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat dijadikan alternatif variasi model pembelajaran matematika. Dari uraian tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. 1.2 Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagai berikut: masalah, maka dapat diidentifikasi 8 (1) Mata pelajaran matematika, khususnya materi pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan, karena kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. (2) Pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih tergolong kurang bermakna, sebab menggunakan model konvensional, yang ditandai dengan penerapan metode ekspositori, latihan soal atau drill dan pemberian tugas. (3) Penyajian materi matematika dengan topik pecahan oleh guru belum didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik, serta model pembelajaran yang inovatif. (4) Dominasi guru di dalam kelas selama proses pembelajaran matematika terlihat dari metode-metode bercorak konvensional serta pola interaksi di dalam kelas yang yang hanya berlangsung satu arah. (5) Motivasi belajar siswa masih tergolong kurang. Hal ini ditandai oleh sikap enggan dan takut untuk berkontribusi secara aktif dalam pembelajaran. (6) Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 pada materi pecahan tahun 2012 belum mencapai hasil yang diharapkan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, dari 35 siswa 14 diantaranya mendapat nilai di bawah KKM. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, masalah yang muncul sangatlah luas, sehingga perlu dibatasi agar peneliti lebih fokus pada penelitian yang akan dilaksanakan. Masalah yang muncul dibatasi sebagai berikut: 9 (1) Keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi belajar matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. (2) Keefektifan penerapan model TGT terhadap hasil belajar matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tingkat motivasi belajar matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model TGT dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional? (2) Apakah motivasi belajar matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional? (3) Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model TGT dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional? (4) Apakah hasil belajar matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional? 10 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yang tercakup dalam tujuan umum dan tujuan khusus penelitian. Berikut ini uraian tentang tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini. 1.5.1 Tujuan Umum (1) Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar, yang memiliki karakteristik sama dengan SDN Debong Tengah 1, 2 , 3 Kota Tegal. (2) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala. 1.5.2 Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui tingkat keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala pada siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari penelitian ini, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang dapat diperoleh secara praktik dari penelitian ini, yaitu manfaat penerapan model TGT di dalam pembelajaran matematika. Penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat teoritis dan manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut. 11 1.6.1 Manfaat Teoritis Secara teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai: (1) masukan bagi sekolah dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi, khususnya masalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa, dimana dengan model TGT ini siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam sebuah tournament pembelajaran hingga memperoleh poin tertentu yang berguna bagi dirinya dan kelompok belajarnya. Dengan TGT, siswa yang pendiam sekalipun berkesempatan untuk aktif beradu kemampuan dengan siswa lain dalam tournament pembelajaran. Persaingan dalam sebuah tournament pembelajaran akan memacu motivasi siswa, sedangkan motivasi yang tinggi dalam diri siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya; (2) pelengkap teori inovasi model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif, khususnya dalam pembelajaran matematika materi pecahan dengan model TGT. 1.6.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak yaitu siswa, guru, sekolah dan bagi peneliti sendiri. 1.6.2.1 Bagi Siswa Manfaat yang didapat oleh siswa dari penelitian ini antara lain: (1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran matematika, karena model TGT menuntut siswa untuk berpindah posisi dalam tournament secara bergantian. 12 (2) Meningkatnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala. (3) Siswa dapat menindaklanjuti pemahamannya saat penyajian materi dari guru, melaksanakan diskusi kelompok, dan saat melaksanakan tournament, sehingga berakibat meningkatnya hasil belajar matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala. 1.6.2.2 Bagi Guru Penelitian ini juga diharapkan akan memberi manfaat bagi guru. Manfaat tersebut antara lain: (1) Meningkatnya kualitas pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. (2) Menambah variasi model pembelajaran matematika khususnya, dan mata pelajaran yang lain pada umumnya, agar lebih menarik dan inovatif. 1.6.2.3 Bagi Sekolah Bagi SDN Debong Tengah 1 , 2, 3 Kota Tegal sebagai populasi penelitian, hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi, terutama dalam meningkatkan keefektifan proses pembelajaran sehingga tercapai hasil belajar yang optimal dan meningkatkan kualitas pendidikan. 1.6.2.4 Bagi Peneliti Manfaat bagi peneliti yaitu meningkatnya daya pikir dan keterampilan dalam melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan model TGT. 13 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis Landasan teoritis merupakan dasar pijakan bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Di dalam landasan teoritis memuat teori-teori yang dikemukakan oleh para tokoh/ahli. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. 2.1.1 Hakikat Belajar Banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang belajar, seperti yang terdapat dalam Suprijono (2011: 2). Pengertian tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut antara lain menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Travers mengemukakan bahwa belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Pendapat lain dari Cronbach yaitu “learning is shown by a change in behavior as a result of experience” (belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Sementara itu, Morgan menyatakan bahwa “learning is any relatives permanent change in behavior that is a result of past experience” yang artinya belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. 13 14 Berdasarkan pengertian tentang belajar menurut para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa belajar mengandung tiga unsur pokok (Siddiq 2008: 1-4 – 1-6), yang mana ketiga unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) Proses Belajar adalah suatu proses yaitu proses mental dan emosional (proses berpikir dan merasakan), dimana terjadi aktivitas pikiran dan perasaan dalam diri seseorang. Aktivitas pikiran dan perasaan tersebut hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri tanpa bisa diamati oleh orang lain. Orang lain hanya melihat gejala dari aktivitas pikiran dan perasaan tersebut. Sebagai contoh, seorang guru tidak bisa mengamati aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru hanya melihat gejala aktivitas pikiran dan perasaan siswa dari kegiatannya didalam pembelajaran. Adapun contoh dari gejala tersebut antara lain: siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, melakukan diskusi, memecahkan soal, dan sebagainya. Itu semua merupakan gejala yang dapat diamati dari aktivitas mental dan emosional siswa. (2) Perubahan Tingkah Laku Belajar adalah sebuah proses, dan oleh karena itu belajar menghasilkan sebuah produk yakni perubahan perilaku, yang akan membedakan seseorang dari sebelum ia belajar hingga setelah ia belajar. Seseorang yang tadinya belum tahu, karena ia telah belajar maka menjadi tahu; yang sebelumnya tidak terampil, menjadi terampil; yang mulanya tidak bisa berbuat tepat terhadap suatu keadaan, akan dapat menyikapi 15 keadaan secara lebih bijak. Namun, tidak semua perubahan perilaku ini merupakan hasil dari belajar seseorang. Perubahan perilaku yang merupakan akibat dari belajar akan cenderung bersifat permanen/menetap. Sebagai contoh, orang yang telah belajar menulis tentu akan memiliki keterampilan dasar menulis yang tidak mudah untuk hilang dan terus menetap, atau bahkan menjadi lebih berkembang lagi selama hidupnya. Adapun perubahan perilaku yang tidak termasuk dalam hasil belajar seseorang antara lain: karena lupa, karena minum minuman keras, karena pengaruh obat-obatan tertentu, dan perubahan perilaku karena faktor kematangan. (3) Pengalaman Sebagai salah satu unsur belajar, pengalaman merupakan hasil interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Menurut Slameto (2010: 2), belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi tersebut dapat terjadi baik dalam lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan dimana individu tinggal, misalnya pantai, hutan, dan sebagainya. Adapun contoh lingkungan lingkungan sosial diantaranya orang tua, teman, guru, tokoh masyarakat, dan sebagainya. 2.1.2 Motivasi Belajar Belajar tidak akan terjadi tanpa ada kemauan dari individu untuk melakukan tindakan belajar. Kemauan tersebut merupakan manifestasi dari 16 motivasi belajar individu. Hubungan antara kemauan dan motivasi seseorang tercermin dari tindakan yang dilakukannya. Para ahli telah mengemukakan tentang pengertian tentang motivasi, diantaranya yaitu menurut Hamalik (2012: 50), motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Woolfolk & Nicolich (1984) dalam Widoyoko 2012: 233) menyatakan bahwa motivasi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Sementara, menurut Sardiman (2012: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Dari tiga pengertian tentang motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Pengertian tentang motivasi dapat dikembangkan menjadi motivasi belajar dengan cara memadukannya dengan definisi belajar. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa motivasi belajar adalah suatu perbuatan belajar yang terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Hubungan antara motivasi dan belajar dapat dilihat dari beberapa penelitian terdahulu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, motivasi memiliki pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa. Di dalam Suprijono (2012: 162), Walberg dkk menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap prestasi belajar. Sementara itu, studi yang dilakukan Suciati menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36%, sedangkan 17 McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mempunyai kontribusi sampai 64% terhadap prestasi belajar. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara motivasi dan prestasi belajar. Untuk mengukur sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa, perlu adanya indikator motivasi. Indikator motivasi dapat dilihat dari komponen yang terkandung didalamnya. Menurut Dimyati dan Mundjiono (2009: 80), ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan apa yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Komponen motivasi yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mundjiono tersebut akan dijadikan sebagai indikator motivasi untuk menilai tingkat motivasi belajar siswa di dalam penelitian ini. Indikator motivasi yang berupa kebutuhan, dorongan, dan tujuan tersebut selanjutnya dijabarkan lagi menjadi deskriptor yang lebih konkret dan operasional untuk memudahkan peneliti dalam mengukur tingkat motivasi belajar siswa. Deskriptor tersebut antara lain: kemandirian, percaya diri, pemanfaatan waktu luang, perhatian terhadap tugas, kesungguhan dalam belajar, semangat, penerimaan terhadap tantangan, kepuasan diri, persaingan, keyakinan dalam diri, rutinitas belajar, materi pelajaran, dan penghargaan dalam belajar. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran 18 matematika akan dibahas lebih mendalam pada lembar penilaian motivasi belajar berbentuk rating scale. 2.1.3 Hasil Belajar Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa belajar adalah sebagai suatu proses, maka dari proses itu akan menghasilkan produk yang disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 3-4), merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar juga merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Anni (2007: 5), berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung oleh apa yang dipelajari oleh pembelajar. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan yang didapat siswa dari pengalaman belajar saat mengalami aktivitas belajar. Menurut Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2009: 26) hasil belajar mencakup tiga domain. Adapun domain/ranah hasil belajar siswa dapat dijelaskan dibawah ini. (1) Domain kognitif; berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu, knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis 19 (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). (2) Domain Afektif; berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). (3) Domain Psikomotorik; berkenaan dengan hasil belajar keterampilan, dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan , dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Berdasarkan ketiga domain/ranah hasil belajar tersebut, domain kognitif merupakan ranah yang paling sering dinilai oleh guru. Domain kognitif berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pada penelitian ini, hasil belajar siswa merupakan penilaian kemampuan kognitif siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam penelitian ini berupa soal tes tertulis yang diujikan di akhir pembelajaran (postest). 2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Berbicara tentang karakteristik siswa SD, Piaget (1996) dalam Isjoni (2010: 36) membagi perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap. Adapun tahap perkembangan kognitif manusia menurut Piaget, yaitu: (i) Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun); (ii) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun); (iii) Tahap operasional konkret (umur 7-11 tahun); dan (iv) Tahap operasional formal (umur 11 tahun keatas). 20 Dilihat dari tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, siswa Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkret (umur 7-11 tahun). Siswa Sekolah Dasar masih belum dapat berpikir abstrak. Implementasinya dalam pembelajaran, guru harus menggunakan bantuan benda konkret untuk memperjelas penyampaian materi pelajaran. Jika benda yang sebenarnya tidak dapat dihadirkan, guru dapat menggunakan benda tiruan yang dapat ditunjukan kepada siswa. Demikian pula dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan benda nyata sebagai media pendukung pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala, seperti kelereng, manik-manik, pensil, buku, dan peta demi mendukung kelancaran proses pembelajaran. Sementara itu, menurut Sumantri (2011: 6.3 – 6.4) anak usia SD memiliki karakteristik yang menonjol yang berimplikasi pada penyelenggaraan pendidikan. Adapun penjelasan mengenai karakteristik anak usia SD adalah sebagai berikut: (1) Senang bermain Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan, lebih-lebih bagi siswa kelas rendah. Guru seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan didalamnya. Dengan begitu, pembelajaran akan berlangsung dalam nuansa yang menyenangkan. Selain itu, model pembelajaran yang menekankan unsur permainan akan dapat memacu semangat siswa untuk terus belajar. (2) Senang bergerak Jika orang dewasa dapat duduk berjam-jam, tidak begitu halnya dengan anak-anak, terutama usia SD yang dapat duduk dengan tenang 21 paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif bergerak. Perancangan model semacam ini dapat dipadukan dengan model pembelajaran permainan, sehingga siswa tidak akan cepat jenuh dalam belajar. (3) Senang bekerja dalam kelompok Ketika anak telah berada didalam kelompok mereka dan kemudian berkompetisi dengan kelompok lain dalam pembelajaran, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosisalisasi, seperti : belajar memenuhi aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar bekerja sama, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), dan lainnya. Implikasinya, guru perlu merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, misalnya dengan anggota 3-4 orang. (4) Senantiasa ingin merasakan/melakukan sesuatu secara langsung Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih bermakna jika anak melaksanakan sendiri, misalnya guru dapat meminta siswa mengukur jarak dua buah tempat di dalam peta, sekaligus melakukan penghitungan jarak dua tempat tersebut jika dalam situasi yang sebenarnya. Dengan melihat keempat karakteristik siswa SD menurut Sumantri diatas, maka peneliti berasumsi bahwa keempat karakteristik siswa SD tersebut telah terakomodir dalam sebuah model pembelajaran yang telah peneliti siapkan, yakni 22 model TGT. Adapun mengenai kesesuaian model TGT dengan keempat karakteristik siswa SD ini akan dibahas secara detail pada bagian selanjutnya. 2.1.5 Hakikat Matematika Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau mathenein yang berarti mempelajari. Menurut Subarinah (2006: 1), matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Hal ini berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep, dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya. Sementara itu, menurut Prihandoko (2006: 16) matematika bukanlah ilmu yang hanya berdiri untuk menopang dirinya sendiri, melainkan juga berperan banyak dalam perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu tersebut seperti ilmu fisika, biologi, kimia, farmasi, kedokteran, ekonomi, sejarah, bahkan bahasa. Berdasarkan pendapat para ahli tentang matematika dalam uraian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang mempelajari konsep, struktur konsep dan hubungan konsep dan struktur yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir manusia. Sebagai suatu ilmu yang berguna untuk memajukan daya pikir manusia, matematika perlu dibekalkan kepada siswa SD melalui proses pembelajaran. 2.1.6 Pembelajaran Matematika di SD Pembelajaran matematika, menurut Muhsetyo, dkk. (2009: 1.26) adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan 23 ketercapaian kompetensi adalah penerapan strategi pembelajaran matematika yang tepat. Namun, penerapan strategi pembelajaran matematika yang tepat saja belumlah cukup untuk mendukung pencapaian kompetensi matematika peserta didik. Berkaitan dengan pembelajaran matematika, penerapan strategi pembelajaran matematika yang tepat tersebut perlu ditunjang dengan pemahaman yang baik akan teori pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Pitajeng (2006: 27), yang menyatakan bahwa para guru SD/MI hendaknya memahami teori belajar dan mengajar matematika, agar dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran menjadi efektif, bermakna, dan juga menyenangkan. Selain Pitajeng, Greer (2009: 148) juga berpendapat tentang pentingnya menerapkan strategi pembelajaran yang tepat oleh guru dalam pembelajaran matematika, yakni sebagai berikut. The teacher attempts to understand the mathematics, the trajectories, the obstacles, the child’s mind, and the principles of instruction, but in the end must use her own mind to apply all of these ideas in a personally meaningful way to the complex task of teaching in the here and now. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa guru berusaha memahami matematika, konsep, kesukaran, pikiran anak-anak, dan prinsip-prinsip pengajaran, namun pada akhirnya guru harus menggunakan pikirannya sendiri untuk menerapkan semua ide-ide tersebut dengan cara mereka sendiri yang secara pribadi berarti bagi tugas pengajaran yang kompleks dalam arti yang sebenarnya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, guru perlu memahami pikiran siswanya sesuai dengan karakteristik perkembangan intelektualnya. 24 Beberapa teori belajar dalam pembelajaran matematika akan dibahas secara mendalam pada uraian berikut ini. 2.1.6.1 Teori Belajar Piaget Teori perkembangan intelektual dari Jean Piaget dalam Muhsetyo, dkk (2009: 1.9) menyatakan bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat atau bertahap, yaitu (a) sensorimotorik (0-2 tahun), (b) pra-operasional (2-7 tahun), (c) operasional konkret (7-11 tahun), dan (d) operasional formal (≥11 tahun). Penerapan dari teori Piaget dalam pembelajaran matematika adalah perlunya keterkaitan materi terdahulu dengan bahan pelajaran matematika yang akan diberikan, sehingga lebih memudahkan peserta didik dalam memahami materi baru. 2.1.6.2 Teori Belajar Brunner Menurut Brunner dalam Pitajeng (2006: 29), anak-anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental, yaitu: (1) Tahap enaktif, yaitu tahap dimana siswa belajar menggunakan atau memanipulasi objek-objek konkret secara langsung. (2) Tahap ikonik, yaitu tahap dimana anak-anak tidak lagi memanipulasi langsung objek-objek konkret seperti pada tahap enaktif, melainkan sudah dapat memanipulasi dengan memakai gambaran dari objek-objek yang dimaksud. (3) Tahap simbolik, yakni tahap ketiga yang merupakan tahap dimana siswa memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek. 25 2.1.6.3 Teori Belajar Dienes Dienes mengemukakan dasar teori belajar matematika dengan bertumpu pada Piaget. Pengembangan dasar teori belajar Dienes diorientasikan pada siswasiswa agar matematika menarik bagi siswa yang mempelajarinya. Seperti halnya dengan Bruner, Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Hal ini berarti bahwa jika benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika (Pitajeng 2006: 32). Sementara itu, Aisyah, dkk (2007:2-6) menyatakan bahwa teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan, yang berarti pembelajaran matematika diarahkan pada proses melibatkan anak didik dalam belajar sehingga proses pembelajaran dapat membangkitkan dan membuat anak didik senang dalam belajar. Dengan kata lain bahwa pembelajaran dengan model yang memuat unsur permainan dapat menjadikan hasil belajar menjadi lebih bermakna dan membekas dalam ingatan. 2.1.6.4 Vygotsky Teori Vygotsky berusaha mengembangkan model konstruktivistik dari belajar mandiri seperti yang dikemukakan Piaget menjadi belajar kelompok. Menurut Vygotsky dalam Muhsetyo, dkk. (2009: 1.11), dalam membangun pengetahuannya sendiri, siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator. Implikasi dari teori Vygotsky dalam pembelajaran matematika antara lain guru dapat menerapkan 26 diskusi kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang untuk mengerjakan tugas kelompok sebagai latihan. Dengan berpedoman pada teori pembelajaran matematika diatas, guru dapat menerapkan strategi yang tepat untuk membelajarkan matematika di SD. Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran matematika perlu mengacu pada teori pembelajaran matematika seperti yang telah dikemukakan diatas, yakni guru ataupun peneliti perlu menyampaikan materi matematika dengan melihat keterkaitan materi terdahulu dengan bahan pelajaran matematika yang akan diberikan. Selain itu, untuk menjembatani pemikiran siswa yang konkret dengan materi matematika yang abstrak, guru menggunakan media pendukung dalam pembelajaran berupa benda-benda nyata, seperti kelereng, manik-manik, pensil, buku, dan peta. Adapun sebagai variasi dalam pembelajarannya, guru dapat menerapkan model permainan dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok siswa, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan demikian, strategi yang diterapkan guru diharapkan dapat membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran matematika. 2.1.7 Materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala Materi yang digunakan dalam penelitian adalah materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala. Materi ini terdapat di kelas V; semester 2; Standar Kompetensi 1 : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah; Kompetensi Dasar 4: Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala dengan alokasi waktu 8 jam pelajaran. Materi tersebut memuat tiga materi pokok, yang akan dijelaskan sebagai berikut. 27 2.1.7.1 Menjelaskan Arti Perbandingan Menurut Subarinah (2006: 79), pada prinsipnya pecahan digunakan untuk menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Pecahan merupakan bagian-bagian yang sama dari keseluruhan. Suatu pecahan dapat ditulis , di mana a disebut pembilang dan b disebut penyebut. Penulisan bentuk pecahan tersebut juga dapat diartikan a berbanding b. Dengan demikian besar bilangan untuk pembilang dan penyebut dapat kita bandingkan. Ini berarti pecahan mempunyai arti perbandingan. Contoh : Jumlah kelereng A ada 36 butir dan kelereng B ada 20 butir. Bagaimana perbandingan kelereng A dan B? Jawab: Kelereng A : B = 36 : 20 = 9 : 5 Perbandingan harus dinyatakan dengan bilangan yang sederhana. Oleh karena itu, 36 : 20 disederhanakan menjadi 9 : 5. 2.1.7.2 Skala sebagai Perbandingan Skala peta menyatakan perbandingan antara ukuran gambar dan ukuran sebenarnya atau sesungguhnya. Jika skala = S, jarak peta = Jp, dan jarak sebenarnya = Jb, maka: Jb = Jp x S; S = Jp : Jb; Jp = Jb : S. Contoh : Skala sebuah peta 1 : 1.500.000. Jarak kota A dan B pada peta 4 cm. Berapa kilometer jarak sebenarnya antara kota A dan B? 28 Jawab: Jarak sebenarnya antara kota A dan B= 1.500.00 x 4 cm = 6.000.000 cm = 60 km. 2.1.7.3 Melakukan Operasi Hitung dengan Menggunakan Perbandingan dan Skala Contoh : Sebidang tanah kelilingnya 240 m. Lebar tanah itu dari panjangnya. Berapa meter persegi luas tanah itu? Jawab: Diketahui: Keliling = 240 m; Lebar = Ditanyakan: Berapa luas tanah itu? Penyelesaian: Panjang + lebar = Lebar = x panjang x 240 m = 120 m x panjang Lebar : panjang = 5 : 7 , jumlah 12 bagian Lebar = Panjang = x 120 m = 50 m x 120 m = 70 m Jadi, luas tanah = 70 m x 50 m = 3.500 m2. 2.1.8 Model Pembelajaran Dalam sebuah pembelajaran, pola interaksi yang terjadi didalamnya bergantung pada model pembelajaran yang diterapkan. Joyce & Weil (1980) dalam Rusman (2011: 133) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu 29 rencana atau pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas. Sementara itu, menurut Suprijono (2012: 46) model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Dari kedua pengertian tentang model pembelajaran menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. 2.1.9 Model Konvensional dan Model Cooperative Learning Saat ini, pembelajaran yang dilakukan oleh guru terutama dalam pembelajaran matematika umumnya adalah pembelajaran dengan model konvensional. Pembelajaran ini memiliki ciri-ciri antara lain: berpusat pada guru (teacher centered), menggunakan metode ceramah, drill, dan latihan-latihan. Seiring dengan berkembangnya strategi pembelajaran dari yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student centered) maka berkembang pula cara pandang terhadap bagaimana peserta didik belajar memperoleh pengetahuan (Muhsetyo 2011: 1.7). Siswa bukan lagi diibaratkan sebagai botol kosong yang diisi air oleh guru, melainkan siswa membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan dari pengalaman yang dilaluinya selama proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran dengan model 30 konvensional perlu digantikan dengan model yang lebih berpusat pada siswa, salah satunya yaitu dengan model cooperative learning. Cooperative Learning mengacu pada metode pengajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar (Slavin 2013: 32). Sementara itu, Artz dan Newman (1990) dalam Huda (2013: 32) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai ”small group of learners working together as a team to solve a problem, complete a task, or accomplish a common goal” yang artinya kelompok kecil pembelajar / siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai satu tujuan bersama. Berkaitan dengan pembelajaran kooperatif, McWey, Henderson, dan Piercy (2006: 252) memberikan definisi pembelajaran kooperatif sebagai berikut: “Cooperative Learning (CL) has been identified as an effective pedagogical strategy that promotes a variety of positive cognitive, affective, and social outcomes”. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran kooperatif diidentifikasikan sebagai strategi pedagogis yang efektif yang mempromosikan berbagai hasil pengetahuan, sikap, dan sosial yang positif. Jadi, pembelajaran kooperatif adalah sebuah model pembelajaran yang menuntut kerjasama siswa di dalam kelompok belajar mereka untuk saling membantu didalam belajar, sehingga siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya sekaligus juga menumbuhkan sikap sosial yang positif. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok dalam model konvensional, sebab ada unsur dasar pembelajaran 31 kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran konvensional. Berikut ini adalah tabel perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran kooperatif, seperti yang dikutip dari Hamdani (2011: 166). Tabel 2.1. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Konvensional Memfokuskan pada prestasi individu. Setiap siswa akan saling berkompetisi dan berprinsip, “Jika aku tidak sukses, aku akan kalah dan kehilangan”. Penghargaan berupa prestasi individu. Dalam proses belajar, hanya sedikit terjadi proses diskusi antarsiswa. Tanggung jawab yang ada berupa tanggung jawab individu. Kemampuan sosial diabaikan Seorang siswa hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk menyelesaikan semua tugasnya. Tidak ada proses tentang cara untuk meningkatkan kualitas kerja. Pembentukan kelompok tidak diperhatikan (tidak ada), yang ada hanya berupa kelompok besar, yaitu kelas. Pembelajaran Kooperatif Memfokuskan pada prestasi kelompok. Setiap anggota kelompok percaya bahwa kesuksesan tidak dapat diraih tanpa kesuksesan kelompok, “Jika kamu menang, aku menang”. Penghargaan kelompok sebagai prestasi masing-masing anggota kelompok. Sesama anggota kelompok akan saling membantu, mendorong, dan saling memotivasi dalam proses belajar. Tanggungjawab yang ada berupa tanggungjawab individu dan tanggungjawab kelompok. Semua anggota kelompok akan saling bertanggungjawab demi tercapainya kerja kelompok yang optimal. Kemampuan teamwork adalah suatu tuntutan. Sikap anggota akan mengharapkan adanya suatu kerjasama. Kepemimpinan menjadi tanggung jawab semua anggota kelompok. Setiap anggota akan memberikan prosedur untuk menganalisis cara terbaik supaya kelompoknya menjadi lebih baik, menggunakan kemampuan sosial secara tepat, dan memperbaiki kualitas kerja kelompok mereka. Guru membentuk kelompokkelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas anggota (kelompok kecil). Guru akan mengobservasi dan melakukan intervensi jika memang diperlukan. 32 Model pembelajaran kooperatif mengandung lima unsur yang harus diterapkan untuk mencapai hasil maksimal (Suprijono 2012: 58). Kelima unsur tersebut, yaitu: (1) Positive Interdependensi (saling ketergantungan positif) (2) Personal Responbility (tanggung jawab perseorangan) (3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif) (4) Interpersonal Skill (komunikasi antar anggota) (5) Group Processing (pemrosesan kelompok) Jadi, pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa tersebut. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman satu anggota untuk mempelajarinya juga. Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka. Dalam lingkungan pembelajaran kooperatif, siswa harus menjadi partisipan aktif dan melalui kelompoknya dapat membangun komunitas pembelajaran (learning comunity) yang saling membantu satu sama lain. 2.1.10 Model Teams Games Tournament (TGT) Model TGT dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya. Menurut Rusman (2011: 224), dalam model TGT, siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masingmasing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. 33 Menurut Slavin (2009: 166-167), terdapat lima komponen utama dalam pelaksanaan model TGT, yaitu: (1) Presentasi kelas atau pengamatan langsung, yaitu guru menjelaskan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi, ataupun presentasi audiovisual. Guru membagi kelas menjadi tim-tim siswa yang beranggotakan tiga sampai empat siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik (intelegensi) dan jenis kelamin. Guru menyebutkan konsep-konsep yang harus dipelajari oleh semua tim. Presentasi kelas ini difokuskan pada unit TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, agar dapat menjawab soal-soal pada saat kompetisi dalam permainan. (2) Belajar kelompok (team study), yaitu tim yang telah dibentuk oleh guru berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Pembelajaran tim sering melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Pada model TGT ini, poin penting yang perlu ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini harus memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, agar nantinya dapat menjawab soal dengan baik pada saat permainan. (3) Permainan (game), yaitu permainan dalam model TGT yang memang dirancang untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dalam bentuk 34 pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam presentasi kelas dan belajar kelompok. Adapun perangkat permainan dalam model TGT antara lain: kartu bernomor, lembar permainan, lembar jawaban, dan lembar skor penilaian. (4) Turnamen (tournament), yaitu sebuah struktur dimana permainan berlangsung, biasanya diadakan pada akhir pembelajaran atau akhir minggu, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok. Siswa melaksanakan tounament dalam beberapa meja yang berbeda tingkatannya. Setiap meja dimainkan oleh 4-5 anak dari tim yang berbeda. Kompetisi yang seimbang ini memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka, jika mereka melakukan yang terbaik. Setelah tournament selesai maka dilakukan penilaian. (5) Team recognize (penghargaan kelompok), yaitu kegiatan akhir dari pembelajaran model TGT. Dari hasil tournament diatas, para siswa melakukan perhitungan skor secara mandiri lalu hasilnya bisa diserahkan pada guru. Guru kemudian mengumumkan skor perolehan tim. Tim akan mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45, dan “Good Team” apabila rataratanya 30-40. Tim yang memenuhi kriteria skor tersebut akan mendapat sertifikat penghargaan dari guru. Secara umum, komponen utama dalam pelaksanaan model TGT diatas merupakan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran model TGT. Namun, 35 untuk lebih memperjelas lagi mengenai pelaksanaan pembelajaran model TGT, peneliti paparkan langkah-langkah penerapannya dalam suatu pembelajaran sebagai berikut: (1) Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen dengan jumlah anggota 4 hingga 5 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan. (2) Guru dan siswa menyiapkan meja tournament secukupnya (misalkan 7 meja) dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang memiliki kemampuan yang setara. Meja tournament 1 diisi oleh siswa dengan kemampuan tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja terakhir di tempati oleh siswa yang memiliki kemampuan terendah dari tiap kelompok. Penentuan siapa siswa yang duduk pada meja tertentu sesuai dengan kesepakatan kelompok, namun tetap dengan pengarahan guru. (3) Dalam tournament, seorang siswa mengambil satu kartu bernomor dan satu siswa lagi memegang lembar jawaban, sementara lembar permainan yang berisikan soal-soal tetap berada ditengah. Siswa yang memegang kartu bernomor harus mengerjakan soal sesuai dengan nomor yang tertera pada kartu tersebut, dan jika jawabannya salah maka soal secara otomatis akan dilempar pada siswa selanjutnya yang disebut penantang. Apabila jawabannya benar dan sesuai dengan lembar jawaban maka kartu tersebut dapat disimpan oleh siswa dan sekaligus mendapatkan poin. Begitu seterusnya hingga waktu yang ditentukan habis. 36 (4) Setelah tournament selesai maka dilakukan penilaian. Tiap anggota kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menghitung perolehan poin yang didapat dari tiap anggota kelompok kemudian diakumulasikan. (5) Kelompok yang memperoleh poin tertinggi akan mendapat penghargaan berupa predikat great team, best team dan good team. (6) Pada pertemuan berikutnya guru melakukan bumping yaitu pergeseran tempat duduk pada saat tournament. Anggota kelompok yang pada saat turnamen mendapat poin terbanyak akan naik tingkat, yaitu berpindah ke meja yang lebih tinggi tingkatannya. Begitu pula sebaliknya, Anggota kelompok yang pada saat turnamen mendapat poin terendah berpindah ke meja yang lebih rendah tingkatannya. Adapun untuk menghitung poin-poin turnamen dalam model TGT ini, Slavin (2009: 175) memberikan pedoman sebagai berikut: (1) Untuk permainan dengan empat pemain Tabel 2.2. Pedoman Penskoran Tournament untuk Empat Pemain Pemain Tidak ada yang seri Peraih skor teringgi 60 poin 50 60 60 50 60 40 50 40 poin 50 40 40 50 30 40 50 Peraih skor tengah atas Seri nilai Seri nilai Seri nilai Seri nilai tertinggi tengah rendah teringgi 3macam Seri nilai Seri 4terendah macam 3macam Seri nilai tertinggi dan terendah 37 Peraih skor tengah bawah 30 poin 30 40 30 50 30 40 30 Peraih skor terendah 20 poin 20 20 30 20 30 40 30 (2) Untuk permainan dengan tiga pemain Tabel 2.3. Pedoman Penskoran Tournament untuk Tiga Pemain pemain Tidak yang seri Peraih skor tertinggi Peraih skor tengah Peraih skor rendah ada Seri tertinggi nilai Seri terendah nilai Seri 3-macam 60 poin 50 60 40 40 poin 50 30 40 20 poin 20 30 40 Model TGT ini sangat relevan dengan karakteristik siswa SD yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya. Jika dipandang dari substansinya, model TGT sangat sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa SD, karena model ini mengandung unsur game akademik yang menuntut adanya kerjasama tim/kelompok siswa. Dalam game akademik tersebut tentunya siswa akan aktif, baik fisik maupun mentalnya, karena siswa akan bergerak ke meja turnamen lalu kemudian mengerjakan soal. Disamping itu, siswa juga mengalami sendiri suasana kompetisi yang mengharuskannya mengerjakan sendiri soal yang terdapat dalam game akademik. Ini akan memacu siswa untuk terus belajar agar dapat mengerjakan soal secara mandiri dengan benar. Tentunya paparan tersebut sesuai dengan karakteristik siswa SD seperti yang dinyatakan dalam Sumantri (2011: 38 6.3) yaitu senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri. 2.1.11 Penerapan Model TGT dalam Pembelajaran Penerapan model TGT dalam pembelajaran memerlukan keseriusan dari guru dalam perancangan dan penerapannya. Adapun langkah-langkah perancangan dan penerapannya model TGT dalam pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala akan dijelaskan secara jelas dibawah ini. 2.1.11.1 Tahap Persiapan Sebelum pelaksanaan pembelajaran model TGT, guru mempersiapkan halhal sebagai berikut: (1) Mempelajari dan menganalisis materi pecahan dalam perbandingan dan skala, dengan cara melihat silabus pembelajaran. (2) Mengembangkan silabus pembelajaran. (3) Merancang tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. (4) Merancang mengorganisasi sumber daya dan rencana logistik. Dalam hal ini, guru mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk perangkat model TGT, meliputi : pembagian kelompok siswa secara heterogen, pembuatan kartu bernomor, lembar game, lembar jawaban, lembar skor permainan, dan lembar skor tim. (5) Merancang teknik dan prosedur penilaian hasil belajar. (6) Merancang langkah-langkah pembelajaran dengan model TGT. (7) Menyiapkan RPP dengan model TGT. 39 2.1.11.2 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran materi pecahan dengan model TGT, guru perlu melakukan langkah-langkah berikut: (1) Kegiatan Awal, meliputi : mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing; melakukan presensi terhadap siswa; menyiapkan alat-alat pelajaran; menyampaikan tujuan pembelajaran; memberikan apersepsi, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akan dibahas. (2) Kegiatan Inti, meliputi : Eksplorasi, yaitu penjelasan materi pecahan dalam perbandingan oleh guru secara klasikal dengan didukung oleh media benda nyata yang relevan dengan materi; Elaborasi, yaitu pembagian kelompok (sesuai dengan pembagian yang dibuat guru sebelumnya), pemberian tugas kelompok/LKS, instruksi pelaksanaan tournament, penempatan meja tournament, pelaksanaan tournament, perhitungan skor tiap meja dan skor tiap kelompok; Konfirmasi, yaitu pemberian penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi, serta memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar agar mampu mengerjakan soal. (3) Kegiatan Akhir, meliputi : menyimpulkan pelajaran secara bersama-sama; melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal; memberikan tugas sebagai tindak lanjut; menutup pelajaran. 40 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian tentang penerapan model TGT dalam pembelajaran telah banyak dikaji dan dilakukan. Beberapa penelitian mengenai model TGT yang telah dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari: (1) Prawoto (2011), yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Alat Pernapasan pada Manusia dan Hewan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Lembar Diskusi Bergambar di SDN Tanjung 02”. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata penilaian hasil belajar siswa kelas V pada siklus I rata-rata kelas 66,47, ketuntasan belajar secara klasikal 67,64 %, rata-rata aktivitas siswa 60,29 % dengan kriteria C, performansi guru dengan kriteria C. Hasil belajar pada siklus II rata-rata kelas 72,35, ketuntasan belajar secara klasikal 82,35 %, rata-rata aktivitas siswa 73,52% dengan kriteria B, performansi guru dengan kriteria B. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan model kooperatif tipe TGT melalui media lembar diskusi bergambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V materi alat pernapasan pada manusia dan hewan di SDN tanjung 02 tahun ajaran 2011/2012. (2) Wilujeng (2012) yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV Materi Bangun Ruang melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) di SDN Muarareja 02 Tegal”. Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas 41 (PTK). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Muarareja 02 Tegal. Hasil penelitian yang diperoleh dari penilaian hasil belajar siswa kelas IV pada siklus I yaitu: (1) rata-rata kelas 67,29; (2) ketuntasan belajar secara klasikal 70,83%; (3) rata-rata aktivitas siswa 73,19%; (4) nilai performansi guru 83,80% dengan kriteria AB. Hasil belajar pada siklus II yaitu : (1) rata-rata kelas 77,27; (2) ketuntasan belajar secara klasikal 90,90%; (3) rata-rata aktivitas siswa 79,65%; (4) nilai performansi guru 90,60% dengan kriteria A. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika materi Bangun Ruang (sifat dan jaring-jaring) pada siswa kelas IV dan juga meningkatkan performansi guru di SDN Muarareja 02 Tegal tahun pelajaran 2011/2012. (3) Prasetyo (2012) yang berjudul “Peningkatan Pembelajaran Sumber Daya Alam melalui Model Teams Games Tournament pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang”. Nilai rata-rata kelas saat pelaksanaan pre test menjadi 72,74 dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari 25,71% menjadi 77,14%. Selain itu, nilai rata-rata kelas pada siklus I yang mencapai 71,74 meningkat pada siklus II menjadi 73,71 dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari 59,05% menjadi 42 75,24%. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus I mencapai 77,34% meningkat pada siklus II menjadi 78,06% dan telah mencapai kriteria aktivitas belajar sangat tinggi. Perolehan nilai performansi guru pada siklus I mencapai 81,25 meningkat pada siklus II menjadi 86,08. Dengan demikian, penerapan model teams games tournamet dapat meningkatkan pembelajaran IPA materi sumber daya alam pada siswa kelas 5 SD Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang. Ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kali ini, yakni sama-sama menerapkan model TGT dalam pembelajaran di kelas tinggi Sekolah Dasar. Namun bedanya, jika ketiga penelitian tersebut memunculkan variabel aktivitas dan hasil belajar sebagai variabel terikatnya, kali ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan variabel yang lain, yakni motivasi belajar. Materi yang diangkat dalam penelitian ini juga berbeda dengan ketiga penelitian di atas, yakni materi pecahan dalam perbandingan dan skala. Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, berbeda dengan ketiga penelitian di atas yang merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2.3 Kerangka Berpikir Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Salah satu topik dalam matematika ialah pecahan. Depdikbud (1999) dalam Heruman (2012: 43) menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan. 43 Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Pembelajaran yang kurang bermakna menjadikan hasil belajar kurang melekat dalam pola pikir dan pola tindakan siswa. Akibatnya, hal ini berpengaruh pada rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar siswa ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang optimal. Dengan demikian, pembelajaran yang kurang bermakna perlu digantikan dengan pembelajaran yang lebih bermakna, yakni dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diupayakan melalui penerapan strategi pembelajaran inovatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan sebuah model pembelajaran inovatif TGT pada kelas eksperimen dengan model konvensional pada kelas kontrol. Peneliti hendak membandingkan tingkat motivasi dan hasil belajar yang lebih optimal diantara kedua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Dengan adanya perbedaan perlakuan, harapannya dapat diketahui model mana yang terbukti lebih efektif terhadapa motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan pembuktian ini, diharapkan dapat memberi masukan bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika khususnya materi pecahan, sehingga kedepan pembelajaran matematika dapat mencapai tujuan yang optimal. Berdasarkan uraian tersebut dapat jelaskan dalam bagan kerangka berpikir dibawah ini. 44 Pembelajaran Matematika, materi pecahan yang kurang bermakna menyebabkan: 1. Motivasi rendah. 2. Hasil belajar kurang optimal. Model pembelajaran inovatif TGT Proses Pembelajaran Motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inovatif dibandingkan Model pembelajaran konvensional Motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis Penelitian ini menguji hipotesis komparatif dari dua sampel dengan melakukan pengujian satu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Ho1: Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. (2) Ha1: Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 45 (3) Ho2: Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. (4) Ha2: Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, dengan alasan bahwa dalam melakukan eksperimen peneliti ini tidak mutlak mampu mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk dari desain eksperimen yang diterapkan adalah bentuk Posttest-Only Control Design yang diadaptasi dari True Experimental Design. Berikut adalah bentuk Posttest-Only Control Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, tanpa pretest (Sugiyono 2011: 114). R X O2 R O4 Bagan 3.1 Desain Penelitian Keterangan: R = kelompok yang dipilih secara random X = perlakuan model TGT terhadap kelas eksperimen O2 = tes yang dilakukan setelah pembelajaran (tes prestasi belajar) pada kelas eksperimen O4 = tes yang dilakukan setelah pembelajaran (tes prestasi belajar) pada kelas kontrol 45 46 Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X), dan kelompok kedua tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, dan kelompok kedua yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Perlakuan tersebut adalah penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala. O2 dan O4 adalah tes akhir yang dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak. 3.2 Populasi dan Sampel Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan mengenai besar populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di bawah ini merupakan penjelasan lebih mendalam mengenai populasi dan sampel. 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011 : 119). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal yang berjumlah 108 siswa, terdiri dari 44 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal, 36 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal, dan 28 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal. 47 Dalam hal ini, alasan penentuan populasi adalah karena keadaan dari siswa ketiga SD tersebut masih dalam satu lingkungan sekolah dan diharapkan karakteristik sekolah dan juga kemampuan awal dari siswa itu sama. Karakteristik sekolah yang dimaksud antara lain: siswa ketiga SD bertempat tinggal di lingkungan sekitar sekolah dan rata-rata berasal dari kalangan keluarga menengah; guru dari ketiga SD yang sama-sama berkompeten dengan kualifikasi rata-rata S-1; ketiga SD sama-sama menerapkan kurikulum sesuai standar yang berlaku serta materi yang relatif sama pula. 3.2.2 Sampel Sampel, menurut Sugiyono (2011: 120) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, dengan cara pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Peneliti menggunakan cara ini karena mengingat bahwa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal masih dalam satu lingkungan sekolah, sehingga kemampuan akademik dari ketiga kelas tersebut dianggap sama (homogen). Sebelum penentuan jumlah sampel, maka peneliti terlebih dahulu melakukan pemilihan kelas yang akan digunakan dalam penelitian. Pemilihan kelas dilakukan secara acak sebab ketiga kelas telah dianggap homogen. Setelah dipilih secara acak, diperoleh kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen, kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 sebagai kelas uji coba instrumen penelitian. 48 Penentuan jumlah sampel yaitu dengan menjumlahkan siswa dari ketiga SD tersebut, kemudian mencocokkannya dengan tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5%, lalu membaginya kedalam masing-masing kelas dengan menggunakan rumus sampel. Berdasarkan jumlah populasi di kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, dan 3 sebanyak 108 siswa, maka sampel yang akan diambil dengan melihat tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5% yaitu sebanyak 86 siswa. Selanjutnya, untuk mengetahui sampel dari tiap kelas, menggunakan rumus sebagai berikut: Sampel tiap kelas = x sampel dalam tabel Krecjie. (Sugiyono 2011: 132) Setelah melakukan perhitungan dengan rumus tersebut, diketahui sampel yang berasal dari V SD Negeri Debong Tengah 1 sebanyak 35 siswa dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebanyak 23 siswa. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011: 38). Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. 3.3.1 Variabel Terikat 49 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 64). Variabel terikat dari penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar mata pelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. 3.3.2 Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011: 64). Variabel bebas dari penelitian ini adalah penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang meliputi teknik dokumentasi, observasi, tes, dan angket. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada uraian di bawah ini. 3.4.1 Dokumentasi Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian (Riduwan 2012: 77). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data daftar nama siswa, daftar nilai, dan data penunjang lainnya. Selain itu, peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai 50 bukti pelaksanaan penelitian. Bukti tersebut berupa foto dan video selama proses pembelajaran. 3.4.2 Observasi Menurut Riduwan (2012: 76) observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti melakukakan observasi di kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal mengenai keadaan kelas, sarana belajar siswa, kegiatan pembelajaran matematika di kelas, dan kondisi siswa. 3.4.3 Tes Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan 2009: 42). Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan postes (tes akhir) sebagai instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mereka mengikuti pembelajaran. 3.4.4 Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan 2012: 71). Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model rating scale dengan lima (5) opsi/pilihan di dalamnya. Siswa/responden menjawab dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom dari lima kolom pilihan yang tersedia. 51 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti (Riduwan 2012: 78). Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini berupa instrumen tes dan non tes. Instrumen pendukung lainnya yaitu, silabus kelas V, Promes Matematika kelas V, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kisi-kisi soal, kunci jawaban, lembar jawaban, dan pedoman penilaian. Penjelasan lebih lanjut mengenai instrumen akan dipaparkan pada uraian berikut. 3.5.1 Instrumen tes Instrumen tes digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar siswa pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala. Instrumen tes ini berupa soal pilihan ganda berjumlah 18 soal yang sudah valid dengan 4 opsi jawaban, yang akan dimunculkan pada saat postest. Sebelum dijadikan sebagai instrumen penelitian, instrumen tes ini perlu melewati langkah-langkah pengujian untuk menentukan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Langkah-langkah pengujian instrumen tes ini akan diuraikan sebagai berikut. 3.5.1.1 Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto 2010: 211). Untuk mengetahui validitas instrumen, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan menganalisis butir instrumen, yang meliputi : (1) Validitas logis, yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran. Untuk pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai 52 kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi- soal yang telah dibuat sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan 2 penilai ahli yaitu Noening Andrijati (pembimbing 1) dan Widji Sulistyo (guru kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal) dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis. Setelah dilakukan pengujian validitas isi oleh para ahli, selanjutnya instrumen tersebut diujicobakan pada kelompok uji instrumen yaitu siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal. (2) Validitas empirik, yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas empirik, apabila sudah teruji dari pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus: Keterangan: : koefisien korelasi XY N : banyaknya subjek uji data ∑X : jumlah skor item ∑Y : jumlah skor total ∑X2 : jumlah kuadrat skor item ∑Y2 : jumlah kuadrat skor total ∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor soal (Arikunto, 2010: 213) 53 Hasil rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan menetapkan taraf signifikansi 5%. Jika rxy > rtabel, maka instrumen dikatakan valid. Adapun untuk menginterpretasi nilai r menurut Arikunto (2010: 109) adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Validitas Instrumen Besarnya nilai r 0,81 - 1,00 0,61 - 0,80 0,41 - 0,60 0,21 - 0,40 0,00 - 0,20 Interpretasi Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah (Tak Berkorelasi) Dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17. 3.5.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Suatu soal tes dikatakan reliabel apabila soal tes tersebut dapat dipercaya dan konsisten (ajeg). Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21) sebagai berikut: Keterangan: = reliabilitas instrumen k = banyak butir soal m = skor rata-rata = varians total Arikunto (2010:232) 54 Selanjutnya, dikonsultasikan dengan . Jika hitung > maka instrumen dikatakan reliabel. Perhitungan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan perhitungan manual. 3.5.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal, menggunakan rumus: P Keterangan: P : Tingkat kesukaran B : Banyak siswa yang menjawab benar Js : Jumlah seluruh peserta tes (Arikunto, 2010: 208) Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar, soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang, soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137) 3.5.1.4 Analisis Daya Beda Soal Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Untuk menentukan pembagian kelompok atas dan kelompok bawah, yaitu dengan mengurutkan nilai dari nilai yang tertinggi ke nilai yang lebih rendah, kemudian dibagi menjadi dua. Jika jumlah 55 data ganjil, maka data yang memuat nilai terendah dibuang (Arikunto, 2012: 226). Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai daya beda butir soal yaitu: D Keterangan: D : Daya pembeda soal : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : Tingkat kesukaran kelompok atas : Tingkat kesukaran kelompok bawah (Arikunto, 2010: 213) Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: D ≤ 0,00 : soal jelek sekali; 0,01 – 0,20 : soal jelek; 0,21 – 0,40: soal cukup; 0,41 – 0,70 : soal baik; 0,71 – 1,00: soal baik sekali (Arikunto, 2011: 213-218). 3.5.2 Instrumen Non Tes 56 Instrumen non tes dalam penelitian ini berupa angket. Angket yang berbentuk rating scale ini memuat komponen motivasi seperti yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mundjiono (2009: 80) yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Ketiga komponen motivasi ini selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa deskriptor yang lebih konkret dan operasional. Deskriptor tersebut antara lain: kemandirian, percaya diri, pemanfaatan waktu luang, perhatian terhadap tugas, kesungguhan dalam belajar, semangat, penerimaan terhadap tantangan, kepuasan diri, persaingan, keyakinan dalam diri, rutinitas belajar, materi pelajaran, dan penghargaan dalam belajar. Cara penilaian terhadap angket dalam penelitian ini yaitu: (1) Setiap pernyataan terdiri dari 5 alternatif jawaban, yaitu: (i) selalu (ii) sering (iii) kadang-kadang (iv) jarang, dan (v) tidak pernah. (2) Dalam menjawab pernyataan, responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang dipilih. (3) Apabila pernyataan positif, pedoman penskoran adalah sebagai berikut: a) Jawaban selalu diberi skor 5 b) Jawaban sering diberi skor 4 c) Jawaban diberi skor d) kadang-kadang 3 Jawaban jarang diberi skor 2 e) Jawaban diberi skor 1 tidak pernah 57 (4) Apabila pernyataan negatif, pedoman penskoran adalah sebagai berikut: a) Jawaban selalu diberi skor 1 b) Jawaban sering diberi skor 2 c) Jawaban diberi skor d) kadang-kadang 3 Jawaban jarang diberi skor 4 e) Jawaban diberi skor tidak pernah 5 (5) Skor motivasi belajar siswa dapat dihitung berdasarkan hasil jawaban angket dengan rumus sebagai berikut: Rumus Skor Motivasi Siswa (6) Pedoman interpretasi skor motivasi belajar siswa, menurut Riduwan (2011: 89) sebagai berikut: Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Skor Motivasi Belajar Siswa Persentase 0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100% Kriteria Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat Instrumen angket pada penelitian ini membutuhkan pengujian agar data yang diperoleh benar-benar valid atau tidak diragukan kebenaranya. Langkah pengujian instrumen non tes ini antara lain sebagai berikut. 58 3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto 2010: 211). Untuk mengetahui validitas instrumen non tes ini, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan menilai kesesuaian antara butir angket dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Uji validitas ini dilakukan oleh dua penilai ahli, yakni kedua dosen pembimbing skripsi. Setelah disetujui oleh penilai ahli, angket kemudian diujicobakan pada kelas uji instrumen yaitu kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal. Dari hasil ujicoba tersebut kemudian diperoleh data yang selanjutnya diolah untuk mengetahui koefisien korelasi item-total, dengan menggunakan rumus Bivariate pearson (Riduwan 2012 : 98) yaitu : Keterangan: = Koefisien korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total (seluruh item) = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total = Jumlah skor item kuadrat = Jumlah skor total (seluruh item) = banyaknya siswa 59 Selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus: = Keterangan : = nilai r = koefisien korelasi hasil n = jumlah responden Setelah diperoleh harga selanjutnya dibandingkan dengan harga untuk α = 0,05 dan dk = n – 2. Jika soal tersebut valid. Jika lebih besar dari lebih kecil dari berarti berarti soal tidak valid. Dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17. 3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Untuk menguji reliabilitas angket yang digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha menurut Arikunto (2010: 239) yaitu: r11 = Keterangan: r11 = reliabilitas yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item } 60 = varians total Selanjutnya hasil r11 dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi 5%. Jika hasil r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel. Jika hasil r11 > rtabel maka data dinyatakan tidak reliabel. Untuk pengujian reliabilitas menggunakan SPSS versi 17. 3.6 Metode Analisis Data Dalam proses penganalisisan data yang diperoleh selama penelitian, terdapat berbagai metode analisis data yang digunakan. Adapun cakupan dari metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut. 3.6.1 Deskripsi Data Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji apakah model TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010: 15) data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif pada penelitian ini berbentuk motivasi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model TGT, sedangkan data kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala. 61 3.6.2 Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata- rata, uji normalitas, uji homogenitas dan analisis akhir (pengujian hipotesis). Berikut ini merupakan penjelasan mengenai uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian. 3.6.2.1 Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila rata-rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika Semester Genap Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal tahun 2013, serta terhadap data awal motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penelitian. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2011: 259) yaitu rumusan ttest sebagai berikut : 1. Rumus 1 (Separated Varians): t hitung = 2. Rumus 2 (Polled Varians) : t hitung = 62 Tabel 3.3 Pedoman Penggunaan Rumus t-tes Varians Homogen Tidak Homogen Data thitung : dapat thitung : menggunakan kedua rumus t tabel : diatas. n1 = n2 n1 ≠ n2 dapat menggunakan kedua rumus diatas. (rumus 1) dk = n1 atau (rumus 2) dk = n2 ttabel : dk = n1 + n2 – 2 thitung : menggunakan rumus 2. thitung : menggunakan rumus 1. ttabel : dk1= n1– 1 dan dk2= n2– 1 dk = n1 + n2 – 2 ttabel terkecil ttabel : + ( ) Keterangan : = rata – rata nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen = rata – rata nilai UTS Genap Matematika kelas kontrol = varians total kelas eksperimen = varians total kelas kontrol n1 = jumlah sampel kelas eksperimen n2 = jumlah sampel kelas kontrol Perhitungan t-tes dilakukan dengan cara membandingkan antara thitung dengan ttabel pengganti. Adapun kriteria dari pengujian ini yaitu jika thitung < ttabel pengganti maka Ho diterima dan Ha di tolak. Perhitungan uji kesamaan rata-rata awal dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17. 3.6.2.2 Uji Normalitas 63 Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17 dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. 3.6.2.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varians antara dua kelompok. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki kemampuan yang setara setelah masing-masing kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Uji homogenitas dapat dihitung dengan menggunakan metode Levene yang dibantu dengan program aplikasi SPSS versi 17, dengan pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5%. Jika nilai signifikansinya di atas 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansinya di bawah 0,05, maka varians tidak homogen. Kriteria kedua yaitu dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka data tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). 64 3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Analisis akhir data adalah analisis yang digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Ada tidaknya perbedaan motivasi dan hasil belajar matematika setelah penerapan model TGT dapat diketahui melalui analisis akhir dengan uji t. Rumusan t-test yang digunakan untuk mengujii hipotesis dua sampel independent (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2010: 122) adalah sebagai berikut: t= Keterangan : = rata – rata nilai motivasi/hasil belajar Matematika kelas eksperimen = rata – rata nilai motivasi/hasil belajar Matematika kelas kontrol = varians total kelas eksperimen = varians total kelas kontrol n1 = jumlah sampel kelas eksperimen n2 = jumlah sampel kelas kontrol Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, bila harga thitung jatuh pada daerah penerimaan H0 lebih besar atau sama dengan (≥) dari ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak (Sugiyono 2010: 100). Perhitungan uji hipotesis akhir dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17. Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu uji U Mann Whitney. Kedua rumus U Mann Whitney digunakan dalam perhitungan karena akan diperlukan untuk 65 mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus tersebut menurut Sugiyono (2011: 153) adalah sebagai berikut: Rumus 1 : U1 = n1 n2 + n1 (n1 + 1) − R1 2 Rumus 2 : U2 = n1 n2 + n 2 (n 2 + 1) − R 2 2 Keterangan : n1 : jumlah sampel 1 n2 : jumlah sampel 2 U1 : jumlah peringkat 1 U2 : jumlah peringkat 2 R1 : jumlah rangking pada sampel n1 R1 : jumlah rangking pada sampel n2 Kriteria keputusannya, menurut Sugiyono (2011: 15) yaitu Ho ditolak jika nilai statistik U ≤ nilai kritis (Uhitung ≤ Utabel). BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data penelitian yang diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa data motivasi dan hasil belajar siswa, baik sebelum dan sesudah penelitian. Adapun data motivasi dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian akan dipaparkan secara terperinci dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.1. Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Pra Eksperimen) Motivasi Belajar Siswa Kelas Kelas Eksperimen kontrol Hasil Belajar Siswa Kelas Kelas Eksperimen kontrol No. Kriteria Data 1. Jumlah sampel 23 35 23 35 2. Skor rata-rata 78,26 79,53 60,87 59,94 3. Median 79,26 80,74 61 58 4. Skor minimal 65,93 62,96 30 44 5. Skor maksimal 90,37 87,41 88 87 6. Rentang 24,44 24,44 58 44 7. Varians 45,47 32,25 155,67 98,64 8. Standar deviasi 6,74 5,68 12,47 9,93 Berdasarkan tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 23 dan 35. Rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 78,26 dan 79,53 (motivasi awal); serta 60,87 dan 59,94 (hasil UTS Genap Matematika). Untuk 66 67 skor minimal kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 65,93 dan 62,96 (motivasi awal); serta 30 dan 44 (hasil UTS Genap Matematika), sedangkan skor maksimal kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 90,37 dan 87,41 (motivasi awal); serta 88 dan 87 (hasil UTS Genap Matematika). Untuk data motivasi dan hasil belajar siswa sesudah penelitian akan dipaparkan secara terperinci dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.2. Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Akhir) Motivasi Belajar Siswa Kelas Kelas kontrol Eksperimen Hasil Belajar Siswa Kelas Kelas Eksperimen kontrol No. Kriteria Data 1. Jumlah siswa 23 35 23 35 2. Skor rata-rata 81,25 78,16 66,43 51,91 3. Median 83,70 79,26 72,22 50 4. Skor minimal 63,70 62,22 27,78 16,67 5. Skor maksimal 92,59 91,11 100,00 100,00 6. Rentang 28,89 28,89 72,22 83,33 7. Varians Standar deviasi 52,74 38,23 267,89 386,61 7,26 6,18 16,36 19,66 8. Berdasarkan tabel 4.2, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 23 dan 35. Rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 81,25 dan 78,16 (motivasi belajar); serta 66,43 dan 51,91 (hasil belajar). Untuk skor minimal kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 63,70 dan 62,22 (motivasi belajar); serta 66,43 dan 44 (hasil belajar), sedangkan skor maksimal kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 92,59 dan 91,11 (motivasi 68 belajar) dan 100,00 untuk data hasil belajar Matematika baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 4.2. Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur dan memperoleh instrumen yang baik, sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal yang didikuti oleh 34 siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat bahwa uji coba instrumen dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, tetapi masih dalam satu populasi. Instrumen yang diuji cobakan adalah instrumen tes dan non tes. Sebagai langkah awal dari penelitian, diperlukan pengujian instrumen baik pengujian instrumen tes maupun instrumen non tes. Adapun langkah-langkah pengujian masing-masing instrumen dapat dijelaskan sebagai berikut. 4.2.1. Instrumen tes Instrumen tes yang diujicobakan berupa soal berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif jawaban. Pengujian instrumen ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran dan daya beda soal. Penjelasan secara rinci mengenai pengujian instrumen tes ini adalah sebagai berikut. 4.2.1.1. Uji Validitas Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah hasil uji coba soal, untuk menganalisis validitas logis, empiris, dan konstruk pada soal yang akan digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen soal juga 69 diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan akan menggunakan rumus product moment yang dibantu melalui program SPSS 17. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini. (1) Validitas Logis dan Empiris; Pengujian validitas logis dan empiris dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam soal tersebut benar. Peneliti menyusun soal yang berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif jawaban. Pengujian validitas logis dan empiris dilakukan oleh Widji Sulistyo, guru Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal dan Noening Andrijati, dosen matematika prodi PGSD pada Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil penilaian dari penilai ahli instrumen dinyatakan sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Sesudah dinilai validitas logis dan empirisnya, instrumen kemudian diujicobakan pada kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal pada tanggal 19 April 2013. (2) Validitas Konstruk; Untuk mengetahui nilai validitas konstruk digunakan rumus korelasi product moment untuk mencari nilai koefisien korelasi setiap butir soal. Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat dipaparkan pada tabel 4.3 berikut ini. 70 Tabel 4.3. Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kriteria Data Jumlah siswa Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar deviasi Kelas Uji coba 34 49,12 48,75 17,5 85 67,5 229,5 15,15 Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 34 didapat r tabel sebesar 0,339 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output validitas soal menggunakan SPSS 17 dapat dilihat pada lampiran 19. Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0.339 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34 Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 Nomor Item Pearson Correlations (r11) .a 0,373 0,360 0,288 0,575 0,622 0,388 0,223 Pearson Correlations Validitas Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Validitas Nomor Item 21 22 23 24 25 26 27 28 Nomor Item Pearson Correlations (r11) 0,725 0,262 -0,156 0,269 0,184 0,451 0,182 0,359 Pearson Correlations Validitas Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Validitas 71 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 (r11) 0,614 0,330 0,420 0,559 0,578 0,164 0,049 0,380 0,323 0,422 0,546 0,332 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 (r11) 0,592 0,329 0,263 0,471 0,113 0,522 0,224 0,676 0,122 0,470 -0,043 0,080 Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh item yang valid sebanyak 20 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 20 butir soal. Butir soal yang valid adalah nomor 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 21, 26, 28, 29, 32, 34, 36, 38. 4.2.1.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh item soal. Perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21). Nilai reliabilitas per item dilihat dari perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel, maka item tersebut dikatakan reliabel. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR21) diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,893 lebih besar dari rtabel sebesar 0,339. Dengan demikian dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka semua butir soal dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 22. 72 4.2.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran Untuk dapat mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen maka dibutuhkan pengujian tingkat kesukaran. Pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan membandingan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5. Analisis Tingkat Kesukaran No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 P 1 0,82 0,82 0,74 0,65 0,29 0,32 0,88 0,24 0,88 0,41 0,06 0,44 0,15 0,41 0,68 0,79 0,68 0,71 0,35 Kriteria Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sulit Sedang Mudah Sulit Mudah Sedang Sulit Sedang Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 P 0,18 0,21 0,15 0,76 0,24 0,59 0,44 0,53 0,62 0,53 0,47 0,59 0,15 0,5 0,47 0,76 0,53 0,15 0,21 0,26 Kriteria Sulit Sulit Sulit Mudah Sulit Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Sulit Sulit Sulit Keterangan: warna baris hijau menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel. Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar; soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang; soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137). 73 4.2.1.4. Uji Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Sebelum perhitungan kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah (lampiran 23). Pengujian daya beda diperoleh dari hasil perhitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah (PB). Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6. Daya Pembeda Soal No. Soal PA PB D Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 1 1 0,882 0,941 0,529 0,471 0,941 0,412 1 0,588 0,118 0,706 0,176 0,412 0,824 1 0,647 0,647 0,588 0,353 0,059 0,176 0,824 0,059 0,765 0,235 0 0,176 0,118 0,412 0,529 0 0,35 0,35 0,29 0,59 0,47 0,29 0,12 0,35 0,24 0,35 0,12 0,53 0,06 0 0,29 17 18 0,882 0,824 0,706 0,529 0,18 0,29 Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 0,588 0,471 0,12 0,235 0,059 0,18 19 0,882 0,529 0,35 Cukup 39 0,118 0,294 20 0,353 0,353 0 Jelek 40 0,294 0,235 0,06 No. Soal PA PB D Kriteria 0,353 0,353 0,176 0,882 0,294 0,765 0,471 0,765 0,882 0,647 0,471 0,706 0,176 0,706 0,471 1 0 0,059 0,118 0,647 0,176 0,412 0,412 0,294 0,353 0,412 0,471 0,471 0,118 0,294 0,471 0,529 0,35 0,29 0,06 0,24 0,12 0,35 0,06 0,47 0,53 0,24 0 0,24 0,06 0,41 0 0,47 Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Jelek Baik Jelek Jelek Tidak Baik Jelek -0,2 Keterangan: warna baris hijau menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel. 74 Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: D ≤ 0,00 : soal jelek sekali; 0,01 – 0,20 : soal jelek; 0,21 – 0,40 : soal cukup; 0,41 – 0,70 : soal baik; 0,71 – 1,00 : soal baik sekali (Arikunto, 2011: 213-218). Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat 7 soal dengan kategori soal berdaya pembeda baik, 16 soal berdaya beda cukup, 16 soal berdaya beda jelek, dan 1 soal yang berdaya beda tidak baik. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal berdaya beda cukup. Berdasarkan analisis uji coba instrumen tes dapat disimpulkan bahwa soal yang memenuhi syarat dan dapat di gunakan sebagai instrumen penelitian adalah sejumlah 18 butir. Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 17. 4.2.2. Instrumen Non Tes Instrumen non tes yang diujicobakan berupa angket berbentuk rating scale yang memuat 40 butir soal dengan 5 alternatif jawaban. Pengujian instrumen non tes ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, yang akan dijelaskan secara lengkap pada bagian dibawah ini. 4.2.2.1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen non tes dilakukan untuk mengetahui validitas validitas logis, empiris, dan konstruk pada instrumen/angket yang akan digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen non tes ini juga diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan akan menggunakan rumus Bivariate pearson yang dibantu melalui program SPSS versi 17. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini. 75 (1) Validitas Logis dan Empiris; Untuk mengetahui validitas logis dan empiris instrumen non tes ini, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan menilai kesesuaian antara butir angket dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Uji validitas ini dilakukan oleh dua penilai ahli, yakni kedua dosen pembimbing skripsi, Noening Andrijati dan Sigit Yulianto. Berdasarkan hasil penilaian dari penilai ahli instrumen dinyatakan sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Setelah dinilai validitas logis dan empirisnya, instrumen kemudian diujicobakan pada kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal pada tanggal 19 April 2013. (2) Validitas Konstruk; Dari hasil ujicoba instrumen kemudian diperoleh data yang selanjutnya diolah untuk mengetahui koefisien korelasi item-total, dengan menggunakan rumus Bivariate pearson dibantu dengan program SPSS versi 17. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap skor motivasi belajar siswa setelah instrumen soal tes diujicobakan di kelas uji coba. Adapun data skor motivasi belajar siswa di kelas uji coba dapat dipaparkan pada tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7. Paparan Data Skor Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kriteria Data Jumlah sampel Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar deviasi Kelas Uji coba 34 72,04 72 54,5 86 31,5 63,54 7,97 76 Berdasarkan skor motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode Bivariate pearson. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n = 34 didapat r tabel sebesar 0,339 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output SPSS 17 uji validitas angket dapat dilihat pada lampiran 34. Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini. Tabel 4.8. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba dengan rtabel = 0.339 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34 Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pearson Correlations (r11) 0,467 0,358 0.167 0.467 0,453 -0,032 0,560 0.100 0,427 0,392 0,632 0,475 0,630 0,505 0,642 0.587 0,410 0,450 0,274 0,565 Validitas Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Nomor Item 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Pearson Correlations (r11) 0,580 0,304 0,458 -0,017 0,410 0,507 0,408 0,472 0,225 0,169 0,533 -0,057 0,370 0,416 0,038 0,387 0,071 -0,009 0,130 0,372 Validitas Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid 77 Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh item yang valid sebanyak 27 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 13 butir soal. Butir soal yang tidak valid adalah nomor 3, 6, 8, 19, 22, 24, 29, 30, 32, 35, 37, 38, 39. 4.2.2.2. Uji Reliabilitas Dari hasil uji validitas angket, item yang valid kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yang dibantu melalui program SPSS versi 17. Hasil output uji validitas soal menggunakan SPSS 17 dapat dilihat pada lampiran 33. Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Angket Uji Coba dengan rtabel = 0.339 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .816 40 Nilai Cronbach’s Alpha dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi 5%. Jika hasil r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel, sebaliknya jika hasil r11 > rtabel maka data dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan out put SPSS versi 17, nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,816. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,339. Hasil perbandingannya yaitu 0,816 > 0,367. Dengan demikian, keseluruhan item dinyatakan reliabel. Adapun kriteria untuk menginterpretasikan tingkat reliabilitas item soal menggunakan pedoman sebagai berikut: Nilai r : 0,81 78 - 1,00 berarti reliabilitas tinggi; r : 0,61 - 0,80 berarti reliabilitas cukup; 0,41 0,60 berarti reliabilitas agak rendah; r : 0,21 - 0,40 berarti reliabilitas rendah; r : 0,00 - 0,20 berarti reliabilitas sangat rendah (Arikunto, 2010: 109). 4.3. Hasil Penelitian Hasil penelitian menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari motivasi dan hasil belajar siswa selama penelitian berlangsung. Deskripsi data hasil penelitian dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: 4.3.1. Hasil UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen dan Kontrol (Data Awal) Data awal dari penelitian ini dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Berdasarkan data hasil UTS Genap Matematika siswa, didapatkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 60,869, simpangan baku 12,47, nilai tertinggi adalah 88,dan nilai terendah adalah 30 (lampiran 41). Pada kelas kontrol, didapatkan nilai ratarata kelas 59,94, simpangan baku 9,93, nilai tertinggi adalah 87,dan nilai terendah adalah 44 (lampiran 40). Berikut ini akan disajikan data nilai UTS dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Adapun cara menentukan interval dalam tabel distribusi frekuensi dapat dilihat pada lampiran 38. 79 Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen Nilai Interval f (frekuensi) 30 – 39 1 40 – 49 1 Kelas Eksperimen Nilai Interval f (frekuensi) 50 – 59 9 60 – 69 6 70 – 79 5 80 – 89 1 Jumlah 23 Kelas Kontrol Nilai Interval f (frekuensi) 44 – 50 5 51 – 57 10 Kelas Kontrol Nilai Interval f (frekuensi) 58 – 64 8 65 – 71 9 72 – 78 1 79 – 85 1 86 – 92 1 Jumlah 35 4.3.2. Motivasi Belajar Matematika Siswa Penilaian motivasi belajar matematika siswa dinilai berdasarkan instrumen lembar motivasi belajar siswa (lampiran 31) dengan berpedoman pada lembar deskriptor pedoman penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran (lampiran 29). Hasil penilaian dari skor motivasi belajar siswa diambil dari ratarata nilai total Skor Motivasi Siswa (SMS). Hasil nilai motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penerapan pembelajaran matematika, dapat disajikan dalam tabel-tabel berikut ini. Tabel 4.11. Perbandingan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kriteria Data Jumlah sampel Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar Deviasi Kelas Eksperimen 23 81,25 83,70 63,70 92,59 28,89 52,74 7,262 Kelas Kontrol 35 78,16 79,25 62,22 91,11 28,89 38,22 6,18 80 Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar matematika baik di kelas eksperimen maupun kontrol, perlu dilakukan pembandingan skor motivasi. Skor motivasi belajar siswa dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran matematika dari mading-masing kelas eksperimen maupun kontrol, sehingga dapat diketahui pengaruh pembelajaran yang diberikan terhadap motivasi belajar siswa. Berikut ini adalah paparan data skor motivasi belajar matematika siswa pada kelas eksperimen maupun kontrol. Tabel 4.12. Paparan Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Kelas Eksperimen dengan Pembelajaran TGT Waktu Sebelum Pembelajaran Sesudah Pembelajaran Kriteria (n=23) Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Total Skor Mentah 2430 105,65 2523 109,7 Nilai Total SMS (%) 1800 78,26 1868,9 81,25 Motivasi Keterangan Tinggi Sangat Tinggi Nilai naik, kriteria naik Tabel 4.13. Paparan Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Kelas Kontrol dengan Pembelajaran Konvensional Waktu Sebelum Pembelajaran Sesudah Pembelajaran Kriteria (n=35) Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Total Skor Mentah 3758 107,37 3693 105,5 Nilai Total SMS (%) 2783,7 79,53 2736 78,16 Motivasi Tinggi Tinggi Keterangan Nilai turun, kriteria tetap Keterangan: Skor Mentah = jumlah keseluruhan poin angket yang diperoleh siswa. SMS = Skor Motivasi Siswa 81 Rumus Skor Motivasi Siswa SMS x 100% 4.3.3. Hasil Belajar Matematika Siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian terhadap jawaban soal tes postes (tes akhir) yang diujikan. Soal yang digunakan untuk tes akhir pada kelas eksperimen dan kontrol merupakan soal yang sudah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya bedanya. Soal tes formatif terdiri dari 18 soal dengan bentuk pilihan ganda dan memiliki 4 alternatif jawaban. Sampel yang diambil di kelas eksperimen yang mengikuti postes sejumlah 23 orang. Dari hasil postes diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 66,425; simpangan baku 16,36; nilai tertinggi adalah 100; nilai terendah adalah 27,78 (lampiran 40). Dari data tersebut akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini. Adapun cara menentukan interval dalam tabel distribusi frekuensi baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 39. Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen Nilai Interval 27,78 – 38,78 38,78 – 49,79 49,80 – 60,80 60,81 – 71,81 71,83 – 82,83 82,84 – 93,84 93,85 – 100,00 Jumlah f (frekuensi) 1 2 2 6 9 2 1 23 Pada kelas kontrol dari 35 sampel yang mengikuti postes, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 51,905; simpangan baku 19,67; nilai tertinggi adalah 100; nilai 82 terendah adalah 16,67 (lampiran 44). Dari data tersebut dapat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut. Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Kontrol Nilai Interval 16,67 – 29,67 29,68 – 42,68 42,69 – 55,69 55,70 – 68,70 68,71 – 82,71 82,72 – 95,72 95,73 – 100,00 Jumlah 4.4. f (frekuensi) 4 9 11 3 4 3 1 35 Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan penganalisisan akhir maka perlu dilakukan pengujian prasyarat pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi pengujian normalitas, uji homogenitas dan uji t pada data motivasi dan hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji prasyarat motivasi dan hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.4.1. Data sebelum Eksperimen Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis data sebelum eksperimen. 4.4.1.1. Hasil Uji Normalitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal) 83 Uji normalitas pada data awal digunakan untuk mengetahui kondisi awal data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan hasil analisis uji normalitas data sebelum penelitian. 4.4.1.1.1. Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Berdasarkan rekap nilai skor motivasi siswa (lampiran 37 dan 38) diperoleh data bahwa rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa sebelum proses pembelajaran, pada kelas eksperimen sebesar 78,26 dan kelas kontrol 79,53. Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa sebelum proses pembelajaran, menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data motivasi belajar siswa sebelum proses pembelajaran belajar matematika, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. (1) Hipotesis uji Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor motivasi belajar matematika siswa menggunakan metode liliefors atau KolmogorovSmirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan 84 Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov ≥ Kolmogorov-Smirnov < (5) = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance = 0,05. Hitungan Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Tabel 4.16. Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompok Hasil Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. Eksperimen .118 23 .200* .966 23 .585 kontrol .143 35 .066 .885 35 .002 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200; sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,66. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dari output normalitas data awal sebelum penelitian sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya telah lebih dari 0,05. 85 4.4.1.1.2. Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Berdasarkan data nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penelitian, diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar 60,87 dengan banyak data 23 dan kelas kontrol sebesar 59,94 dengan banyak data 35. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data nilai hasil belajar matematika sebelum dilakukan penelitian. (1) Hipotesis uji Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data nilai UTS Genap Matematika menggunakan metode liliefors atau KolmogorovSmirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov ≥ Kolmogorov-Smirnov < (5) Hitungan = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance = 0,05. 86 Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Tabel 4.17. Normalitas Data Nilai UTS Genap Matematika (Data Awal) Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompok Hasil Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. Eksperimen .116 23 .200* .970 23 .680 Kontrol .120 35 .200* .940 35 .055 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200; begitu pula pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dengan demikian, dari output normalitas data awal sebelum dilakukan penelitian, sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya telah lebih dari 0,05. 4.4.1.2. Hasil Uji Homogenitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan 87 kesetaraan varians dari variabel yang diuji. Kriteria pengujian adalah jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Selain itu, data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas motivasi dan hasil belajar matematika siswa. 4.4.1.2.1. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Pada pengujian homogenitas skor motivasi belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas data sebelum penelitian. (1) Hipotesis Uji Ho= tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha= terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas skor motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan 88 Kriteria pengujian yaitu jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) = 0,05. (5) Hitungan Perhitungan homogenitas dari data skor motivasi belajar matematika siswa sebelum dilakukan penelitian tertera pada output tabel di bawah ini. Tabel 4.18. Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Hasil Equal variances assumed Sig. 1.293 .260 Equal variances not assumed (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan ouput tabel 4.18. independen sampel tes skor motivasi belajar matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,260. Signifikansi 0,260 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Selain itu, nilai Fhitung 89 (1,293) < Ftabel (1,82), maka dari uji homogenitas data skor motivasi belajar matematika siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.1.2.2. Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Perhitungan uji homogenitas data awal hasil belajar matematika siswa, juga menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Data awal hasil belajar matematika siswa adalah nilai UTS Genap Matematika. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas nilai UTS Genap Matematika. (1) Hipotesis Uji Ho= tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha= terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS Genap Matematika adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 17. 90 (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian yaitu jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) = 0,05. (5) Hitungan Perhitungan homogenitas dari data nilai UTS Genap Matematika tertera pada output tabel di bawah ini. Tabel 4.19. Uji Homogenitas Data Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data Awal) Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Hasil Equal variances assumed Sig. .984 .325 Equal variances not assumed (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan ouput tabel 4.19. independen sampel tes nilai UTS Genap Matematika di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for 91 Equality of Variences sebesar 0,325. Signifikansi 0,325 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Selain itu, diketahui pula nilai Fhitung sebesar 0,984 dan nilai Ftabel dengan dk pembilang 23 dan dk penyebut 35 adalah sebesar 1,82. Perbandingan antara Fhitung dan Ftabel yaitu Fhitung (0,984) < Ftabel (1,82) sehingga syarat kedua telah terpenuhi. Berdasarkan uji homogenitas data nilai UTS Genap Matematika baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, atau data nilai UTS Genap Matematika homogen. 4.4.1.3. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Data nilai motivasi dan hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal, homogen, ataupun tidak homogen, langkah selanjutnya adalah pengujian kesamaan rata-rata awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian kesamaan rata-rata ini juga dibantu program SPSS versi 17. menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare means dilanjutkan independent-sample t-test. Di dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan: Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel, atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. 4.4.1.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) 92 Untuk menguji kesamaaan rata-rata data awal maka perlu digunakan uji-t. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian akan menggunakan uji-t dengan dibantu program SPSS versi 17 menggunakan teknik independentsample t test. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data sebelum penelitian. (1) Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2). Ha = terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2). Keterangan: 1= 2 (2) rata-rata skor motivasi belajar matematika kelas eksperimen = rata-rata skor motivasi belajar matematika kelas control Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan 93 Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika signifikansi ≥ 0,05 atau Ho ditolak jika signifikansi < 0,05. (5) Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel 4.20 berikut ini. Tabel 4.20. Uji Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2t Hasil Equal -.775 df tailed) Mean Std. Error Difference Difference Lower Upper 56 .441 -1.27356 1.64246 -4.56381 2.01669 -.748 41.457 .459 -1.27356 1.70246 -4.71059 2.16347 variances assumed Equal variances not assumed (6) Kesimpulan dan penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.20. independen sampel tes skor motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,441 > 0,05 (lihat kolom Sig. (2-tailed)), maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak, 94 atau tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.4.1.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal) Setelah data nilai UTS Genap Matematika telah dinyatakan berdistribusi normal serta homogen, langkah selanjutnya adalah pengujian kesamaan rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data nilai UTS Genap Matematika siswa di kelas eksperimen maupun kontrol. (1) Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai UTS antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ( Genap Matematika 1 2). Ha = terdapat perbedaan rata-rata nilai UTS Genap Matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2). Keterangan: 1= 2 (2) rata-rata nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen = rata-rata nilai UTS Genap Matematika kelas kontrol Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS Genap Matematika menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan 95 Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika signifikansi > 0,05 atau Ho ditolak jika signifikansi < 0,05. (5) Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel berikut ini. Tabel 4.21. Uji Kesamaan Rata-rata Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data Awal) Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2t Hasil Equal .314 df tailed) Mean Std. Error Difference Difference Lower Upper 56 .755 .92671 2.95317 -4.98921 6.84262 .299 39.685 .766 .92671 3.09619 -5.33247 7.18589 variances assumed Equal variances not assumed (6) Kesimpulan dan penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.21. independen sampel tes nilai UTS Genap Matematika sudah tertera di kolom t test for 96 equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,755 > 0,05 (lihat kolom Sig. (2-tailed)), maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak, atau tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai UTS Genap Matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.4.2. Data setelah Eksperimen Terdapat beberapa analisis data setelah eksperimen, di antaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis hipotesis akhir (uji t). Berikut ini merupakan hasil analisis data setelah eksperimen. 4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Penilaian di dalam penelitian ini tidak hanya penilaian hasil belajar tetapi juga dilakukan penilaian motivasi belajar matematika siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian normalitas pada nilai motivasi dan hasil belajar matematika. 4.4.2.1.1. Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan rekap nilai skor motivasi siswa (lampiran 23) diperoleh data bahwa rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, pada kelas eksperimen sebesar 81,25 dan kelas kontrol 78,16. Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa melalui langkah yang sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data hasil belajar matematika siswa menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data skor akhir motivasi belajar matematika selama proses pembelajaran. 97 (1) Hipotesis Uji Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor motivasi belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov-Smirnov ≥ Kolmogorov-Smirnov < (5) = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance = 0,05. Hitungan Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas motivasi belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 17. 98 Tabel 4.22. Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompok Hasil Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. Eksperimen .158 23 .141 .943 23 .204 kontrol .171 35 .011 .957 35 .188 a. Lilliefors Significance Correction (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,141; sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinyaa sebesar 0,011. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai signifikansi kedua kelas pada output normalitas data motivasi belajar siswa, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.2.1.2. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa Dari perhitungan data kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan treatment/perlakuan yang berbeda diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar 66,43 dengan banyak data 23 dan kelas kontrol sebesar 51,91 dengan banyak data 35. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data nilai postes matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. (1) Hipotesis Uji Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 99 (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor posttest hasil belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak di tolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov ≥ Kolmogorov-Smirnov < (5) = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance = 0,05. Hitungan Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas posttest hasil belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Tabel 4.23. Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompok Hasil Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. Eksperimen .144 23 .200* .953 23 .333 Kontrol .155 35 .032 .876 35 .001 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 100 (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200; sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,032. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai signifikansi pada output normalitas data hasil belajar siswa telah lebih dari 0,05 maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.2.2 Hasil Uji Homogenitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan varians dari kedua variabel yang diuji. Adapun kriteria pengujiannya yaitu jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas motivasi dan hasil belajar matematika siswa, yang diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS 17. 4.4.2.2.1 Hasil Homogenitas Motivasi Belajar Matematika Siswa Sama halnya dengan perhitungan normalitas, pada pengujian homogenitas motivasi belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas motivasi belajar matematika siswa. (1) Hipotesis Uji 101 Ho = tidak terdapat perbedaan varians skor motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha = terdapat perbedaan varians skor motivasi belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS genap adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) = 0,05. (5) Hitungan Perhitungan homogenitas dari data skor akhir motivasi belajar matematika siswa mengikuti proses pembelajaran tertera pada output tabel di bawah ini. 102 Tabel 4.24. Independen Sampel Tes Motivasi Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2t Hasil Equal 1.741 df tailed) Mean Std. Error Difference Difference Lower Upper 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072 variances assumed Equal variances not assumed (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output tabel 4.24. independen sampel tes motivasi belajar matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,087. Nilai signifikansi 0,087 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,741) < Ftabel (1,82), maka dari data skor motivasi belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.2.2.2 Hasil Homogenitas Hasil Belajar Matematika Siswa Perhitungan homogenitas pada data hasil belajar matematika siswa juga menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas hasil belajar matematika siswa. 103 (1) Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan varians nilai hasil belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha = terdapat perbedaan varians nilai hasil belajar matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah (3) = 0,05. Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai hasil belajar siswa adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika Fhitung > Ftabel maka data tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) 0,05. = 104 (5) Hitungan Perhitungan homogenitas data nilai hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika tertera pada output tabel di bawah ini. Tabel 4.25. Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Hasil Equal variances assumed Sig. 1.152 .288 Equal variances not assumed (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS di atas terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,288 dan nilai F hitung sebesar 1,152. Nilai signifikansi 0,288 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,152) < Ftabel (1,82), maka dari data hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis) Setelah data skor motivasi dan hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS 105 versi 17. menggunakan teknik independent-sample t-test. Teknik tersebut digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah analyze-compare means dilanjutkan independent-sample t-test. Dalam uji dua pihak berlaku ketentuan, Ho tidak di tolak jika thitung > ttabel atau Ho ditolak jika thitung ≤ ttabel. 4.4.2.3.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Motivasi Belajar Matematika Siswa) Setelah data skor motivasi belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data motivasi belajar matematika. (1) Hipotesis Uji Ho = Tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Ha = Ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Keterangan: 1= 2 (2) rata-rata skor motivasi belajar kelas eksperimen = rata-rata skor motivasi belajar kelas kontrol. Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. ≠ 106 (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS versi 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung > ttabel atau Ho ditolak jika thitung ≤ ttabel. (5) Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel berikut ini. Tabel 4.26. Uji-t Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2t Hasil Equal 1.741 df tailed) Mean Std. Error Difference Difference Lower Upper 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072 variances assumed Equal variances not assumed 107 (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.26. independen sampel tes motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai thitung sebesar 1,741. Sementara itu untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi di tabel t dicari pada a = 0,05. Karena akan uji 2 sisi maka 0,05 : 2= 2,5% (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau 58-1-1 = 56 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi 0,025) hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 2,003 (hasil dapat dilihat pada tabel t atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik =TINV(0,05;56) pada cell kosong lalu enter). Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,741 < 2,003 (thitung < ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, ada perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 30. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 1,792 sedangkan t tabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata 108 lain, motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 4.4.2.3.2 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa) Setelah data nilai hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data hasil belajar matematika. (1) Hipotesis Uji Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Ha = Ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Keterangan: 1= 2 (2) rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen = rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. (3) Statistik Uji 109 Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 17. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung > ttabel atau Ho ditolak jika thitung ≤ ttabel. (5) Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada tabel berikut ini. Tabel 4.27. Uji-t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2t Hasil Equal .848 df tailed) Mean Std. Error Difference Difference Lower Upper 56 .400 2.92422 3.44887 -3.98469 9.83313 .804 38.873 .426 2.92422 3.63534 -4.42970 10.27815 variances assumed Equal variances not assumed 110 (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel 4.27. independen sampel tes hasil belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai thitung sebesar 0,848. Sementara itu untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi di tabel t dicari pada = 0,05. Karena akan uji 2 sisi maka 0,05 : 2= 2,5% (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau 58-1-1 = 56 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi 0,025) hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 2,003 (hasil dapat dilihat pada tabel t atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik =TINV(0,05;56) pada cell kosong lalu enter). Dari perhitungan tersebut diperoleh data 0,848 < 2,003 (thitung < ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, atau ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 2,571 sedangkan ttabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,571 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, hasil 111 belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 4.5. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala pada siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, dengan alasan bahwa peneliti dalam melakukan eksperimen ini tidak mutlak mampu mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk dari desain eksperimen yang diterapkan adalah Posttest-Only Control Design tanpa pretest yang diadaptasi dari True Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal yang berjumlah 108 siswa, terdiri dari 44 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal, 36 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal, dan 28 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal. Dalam hal ini, alasan penentuan populasi adalah karena keadaan dari siswa ketiga SD tersebut masih dalam satu lingkungan sekolah dan diharapkan iklim, karakteristik pembelajaran dan juga kemampuan awal dari siswa itu sama. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode Simple Random Sampling, yang menghasilkan kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen, kelas V SD Negeri 112 Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 sebagai kelas uji instrumen penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu motivasi dan hasil belajar matematika, dan variabel bebas yaitu penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. Alasan pemilihan ketiga variabel ini adalah karena peneliti ingin mempelajari keterkaitan ketiganya dalam suatu pembelajaran, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan secara umum terhadap objek yang berkarakterisitik sama dengan objek penelitian ini. Sebelum penelitian, terdapat uji prasyarat instrumen dan uji prasyarat analisis hasil penelitian. Uji prasyarat instrumen meliputi validitas, reliabilitas, daya beda soal, dan tingkat kesukaran soal. Untuk mengetahui hasil uji prasyarat instrumen, peneliti melakukan uji coba pada kelas uji coba. Setelah ujicoba dilaksanakan, didapatlah instrumen penelitian yang telah memenuhi syarat. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis sesuai dengan variabel yang akan diukur. Variabel motivasi belajar diukur dengan menggunakan instrumen angket, dengan jumlah item 27 butir dan dengan lima opsi jawaban. Variabel hasil belajar diukur dengan menggunakan soal tes yang berjumlah 18 soal dengan empat opsi jawaban. Baik instumen angket maupun instrumen soal, telah melalui tahap uji prasyarat analisis, sehingga kedua jenis instrumen ini tidak diragukan lagi penggunaannya dalam penelitian ini. Sementara itu, uji prasyarat analisis hasil penelitian dilakukan terhadap data awal motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua sampel yang dijadikan sebagai objek penelitian. Uji 113 prasyarat analisis ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t (kesamaan rata-rata awal). Data yang akan akan diolah antara lain data motivasi belajar siswa sebelum mengikuti pembelajaran matekatika, serta data hasil UTS Genap Matematika, baik dikelas eksperimen maupun kontrol. Setelah data tersebut dianalisis, maka diperoleh hasil pengujian hipotesis yang menyatakan perbandingan motivasi siswa antara thitung dan ttabel yaitu 0,441 > 0,05 (thitung lebih besar dari ttabel) dan perbandingan hasil belajar antara thitung dan ttabel yaitu 0,694 > 0,05 (thitung lebih besar dari ttabel). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho untuk kedua variabel tidak ditolak. Ho tidak ditolak mengartikan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi sebelum pembelajaran maupun ratarata nilai UTS Genap Matematika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain, data awal motivasi dan hasil belajar siswa telah dinyatakan memiliki rata-rata awal yang sama, sehingga penelitian bisa dilanjutkan. Untuk mengetahui keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika, perlu dilakukan pengambilan data melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dan tes akhir (postes). Setelah mendapatkan data motivasi dan hasil belajar siswa dari kedua kelas, data kemudian dianalisis hingga diperoleh hasil pengujian hipotesis yang menyatakan perbandingan motivasi belajar yang di tunjukkan oleh thitung sebesar 1,792 dan ttabel sebesar 1,673. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis satu pihak, hasil perbandingan 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, motivasi belajar matematika siswa 114 dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Selain itu, hasil uji hipotesis data hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus uji hipotesis komparatif dua sampel independen secara manual menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,571 dan ttabel sebesar 1,673. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan 2,571 > 1,673 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, atau hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Hasil ini memperkuat hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang menunjukkan bahwa penerapan model TGT efektif terhadap materi tertentu pada mata pelajaran matematika, salah satunya ialah materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala. Dikatakan lebih efektif karena para siswa dalam kelas kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menerapkan model TGT ini telah terbukti memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi, serta sebagian besar siswa telah mampu mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa karena mempelajari ilmu yang bersifat abstrak. Karena sifatnya yang abstrak, maka tidaklah mudah bagi siswa SD untuk memahaminya secara langsung. Hal ini merupakan jawaban dari teori matematika yang dikemukakan oleh Subarinah (2006), bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya, tidak terkecuali materi pecahan. 115 Pada kenyataannya, materi pecahan masih belum dapat dipahami secara utuh oleh siswa. Guru seringkali mengalami kesulitan dalam membelajarkan materi pecahan, terlebih jika dihadapkan pada menurunnya minat siswa untuk mempelajari materi pecahan ini. Kenyataan tersebut ditemui peneliti ketika melakukan pembelajaran dikelas kontrol. Hal ini sekaligus menjawab pernyataan Depdikbud (1999) dalam Heruman (2012: 43) yang menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan. Dampak dari hal ini antara lain kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Untuk itu diperlukan inovasi pembelajaran agar proses pembelajaran pecahan menjadi menarik bagi siswa. Penerapan model TGT merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika. Penerapan model TGT ini terbukti dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini terlihat dari munculnya indikator-indikator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dikelas eksperimen. Siswa terlihat bersemangat, penuh perhatian, bersungguh-sungguh dalam belajar, dan tertantang untuk saling bersaing dalam belajar. Hal ini menjawab teori motivasi yang dikemukakan oleh Hamalik (2012: 51) yakni perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Selain meningkatkan motivasi belajar siswa, model TGT juga terbukti meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala. Hal ini dibuktikan dari rata-rata nilai UTS Genap matematika kelas eksperimen sebesar 60,87 meningkat pada nilai postes menjadi sebesar 66,43. Rata-rata ini jauh lebih tinggi dibandingkan nilai postes kelas kontrol yang mencapai 51,91 dari nilai rata-rata nilai UTS Genap matematika semula yakni 116 59,94. Hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan pendapat Hamalik (2008), bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar tersebut ditandai dengan pemahaman siswa pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala yang menjadi lebih baik. Pembelajaran model TGT memuat lima komponen utama yang terintegrasi dalam kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru memperkenalkan model TGT dengan istilah tournament kepada siswa. Hal ini bertujuan menumbuhkan rasa antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran Matematika. Pada tahap eksplorasi, guru menerapkan komponen TGT pertama yakni presentasi kelas. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan didukung penggunaan media yang relevan, seperti manik-manik, kertas manila, peta, dan lainnya. Pada tahap elaborasi, guru membagi kelas kedalam tujuh kelompok kecil guna menerapkan komponen TGT kedua yakni belajar kelompok (team study). Dalam team study ini, siswa melakukan diskusi membahas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan oleh guru. Setelah siswa melakukan diskusi dengan kelompok belajarnya, guru kemudian menerapkan komponen TGT ketiga dan keempat, yakni permainan (game) dan turnamen (tournament). Namun, guru terlebih dahulu memberi penjelasan kepada siswa tentang peraturan permainan dalam TGT ini. Setelah siswa memahami peraturan permainan, guru memulai turnamen. Dalam turnamen ini, siswa terlihat sangat aktif dan bersemangat mengerjakan soal. Di akhir turnamen, siswa dengan bimbingan guru melakukan pengitungan skor bersama. Kelompok dengan nilai rata-rata tertinggi mendapat 117 pengakuan dari guru sebagai pemenang dan berhak mendapat julukan sebagai Super Team, Great Team, dan Good Team. Disinilah komponen TGT kelima muncul, yakni penghargaan kelompok (team recognize). Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi dan dilanjutkan dengan menutup pelajaran. Situasi pembelajaran di kelas kontrol berbeda dengan kelas eksperimen, yakni pada tahap kegiatan inti pembelajaran. Kelas kontrol yang pembelajarannnya menerapkan model konvensional terkesan lebih tegang, sepi, dan didominasi oleh guru. Guru menjelaskan materi dilanjutkan dengan pemberian soal-soal latihan yang harus dikerjakan siswa dalam waktu yang telah ditentukan. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal-soal latihan. Bagi siswa yang telah mengerjakan soal dengan benar, diberikan aplause dari guru dan siswa lainnya. Di akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi dan dilanjutkan dengan menutup pelajaran. Jika ditelaah kembali, pemilihan untuk menerapkan model TGT di dalam pembelajaran matematika oleh peneliti ini didasari oleh pergeseran paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru (konvensional) ke model pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa (inovatif). Hal ini dikarenakan pergeseran cara pandang terhadap pengetahuan yang diperoleh siswa, yakni siswa bukan dianggap sebagai botol kosong yang harus di isi penuh oleh guru, melainkan siswa membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan dari pengalaman yang dilaluinya selama proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran dengan model konvensional perlu digantikan dengan model yang lebih berpusat pada siswa, salah satunya yaitu dengan model cooperative learning. 118 Cooperative learning sebuah model pembelajaran yang menuntut kerjasama siswa di dalam kelompok belajar mereka untuk saling membantu didalam belajar, sehingga siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya sekaligus juga menumbuhkan sikap sosial yang positif. Sebagai sebuah model pembelajaran, cooperative learning memiliki kelebihan. Kelebihan utama dari model cooperative learning ini yakni dapat melatih siswa untuk bekerjasama dengan orang lain di dalam kelompok belajarnya demi sebuah tujuan agar lebih produktif. Pada saat bergabung di dalam kelompok, banyak sekali nilai-nilai yang dapat dipetik oleh siswa, yaitu nilai kerjasama, tanggung jawab, kejujuran, komunikatif, sportifitas, dan lainnya. Nilai-nilai itulah yang juga dianggap penting, disamping pengetahuan dan ketrampilan yang dibekalkan pada siswa. Dari berbagai macam tipe model cooperative learning, salah satu tipenya yaitu model Teams Games Tournament (TGT). Karena model TGT ini adalah tipe dari model cooperative learning, maka kelebihan utama yang terdapat dalam cooperative learning diatas juga terdapat dalam model pembelajaran TGT ini. Namun, model TGT ini memiliki kelebihan khusus dibanding tipe model cooperative learning yang lainnya. Kelebihan TGT ini antara lain sangat sesuai dengan karakteristik siswa SD. Kesesuaian model TGT dengan karakteristik siswa SD antara lain model TGT mengandung unsur game akademik yang menuntut adanya kerjasama tim/kelompok siswa. Dalam game akademik tersebut tentunya siswa akan aktif, baik fisik maupun mentalnya, karena siswa akan bergerak ke meja turnamen lalu kemudian mengerjakan soal. Disamping itu, siswa juga mengalami sendiri suasana kompetisi yang mengharuskannya mengerjakan sendiri soal yang terdapat 119 dalam game akademik. Ini akan memacu siswa untuk terus belajar agar dapat mengerjakan soal secara mandiri dengan benar. Tentunya hal tersebut sesuai dengan karakteristik siswa SD seperti yang dinyatakan dalam Sumantri (2011: 6.3) yaitu senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri. Dengan penerapan model TGT, diharapkan motivasi siswa akan semakin tumbuh dalam mengikuti pembelajaran matematika, sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya. Slavin (2008) mengungkapkan keunggulan dari model TGT ini sebagai berikut: (1) Para siswa di dalam kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka daripada siswa yang ada dalam kelas tradisional; (2) meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja, bukan keberuntungan; (3) TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka; (4) TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerjasama verbal dan non verbal, kompetisi yang lebih sedikit); (5) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak; (6) TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors, atau perlakuan lain. Dalam mengimplementasikan model TGT ini dalam proses pembelajaran, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini : (1) pembelajaran terpusat pada siswa; (2) proses pembelajaran dengan suasana kompetisi; (3) dalam kompetisi tersebut menerapkan sistem poin dan adanya kesetaraan kinerja akademik; (4) 120 pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa ke dalam tim-tim; (5) adanya sistem penghargaan bagi siswa yang memperoleh poin terbanyak. Sebuah catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran TGT adalah bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan demikian, guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat pencapaian belajar siswa secara individual. Terlepas dari beberapa keunggulan dalam penerapan model TGT, peneliti juga tidak lepas dari beberapa kendala. Kendala yang dihadapi peneliti ketika menerapkan model pembelajaran TGT antara lain: (1) Dalam mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen bukanlah hal yang mudah. Guru harus mengelompokkan siswa secara adil dan seimbang sehingga kekuatan masing-masing kelompok untuk bertanding menjadi setara; (2) Ketika telah terbentuk kelompok kecil, awalnya siswa banyak yang meminta kepada guru agar ditempatkan pada kelompok yang mereka inginkan, sehingga situasi berubah menjadi kurang kondusif. Guru perlu memberikan pengertian bahwa kelompok yang telah dibentuk bertujuan untuk kompetisi yang adil dan seimbang. (3) TGT adalah model pembelajaran yang memerlukan peralatan dan media yang tidak sedikit, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk mempersiapkan segala peralatan dan media pendukungnya, seperti: kartu bernomor, lembar game, lembar jawaban, lembar skor permainan, dan lembar skor tim. Adapun media pendukungnya adalah manik-manik, kertas manila, peta, dan lainnya. 121 (4) Pada saat memulai tournament, masih dijumpai siswa yang terlihat kebingungan dengan aturan permainan dalam tournament ini. Jika demikian, guru perlu menghentikan sejenak aktivitas tournament yang sedang berlangsung dan kembali memberikan instruksi dengan simulasi agar terlihat lebih jelas. Setiap pendekatan, model maupun metode memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran matematika dengan menerapkan model TGT, guru harus menguasai betul model pembelajaran ini. Selain menguasai model TGT guru juga harus cerdas mempersiapkan penggunaan metode yang hendak dikolaborasikan dengan model TGT agar dapat mendukung pengoptimalan penerapan model TGT. BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal menunjukkan bahwa: (1) Hasil uji hipotesis motivasi belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 17 menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,046 dan ttabel sebesar 2,000. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis, hasil perbandingan 1,741 < 2,003 (thitung < ttabel).Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, ada perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Kemudian, untuk mengetahui tingkat perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 1,792 sedangkan t tabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel). Jadi kesimpulannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak, atau 124 125 motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. (2) Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 17 menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,848 dan ttabel sebesar 2,003. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan 0,848 < 2,003 (thitung < ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, atau ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model pembelajaran konvensional. Kemudian, untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 2,571 sedangkan ttabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,571 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 126 5.2. Saran Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) dapat dijadikan sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran matematika di SD untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. (2) Sebelum menerapkan model Teams Games Tournament (TGT), guru hendaknya merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan model Teams Games Tournament (TGT) seperti: pembagian kelompok, peralatan tournament, dan media pendukung, sehingga pelaksanaanya dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. (3) Guru dapat mengkolaborasikan model Teams Games Tournament (TGT) dengan metode pembelajaran yang mendukung, seperti: presentasi, diskusi, kuis, dan lainnya, serta disesuaikan dengan karakteristik pokok bahasan dan kondisi siswa. Dengan begitu, pembelajaran dengan model TGT dapat berjalan dengan lebih menarik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal. 127 LAMPIRAN-LAMPIRAN 128 Lampiran 1. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 322267 Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. NIS 1839 1873 1886 1888 1889 1892 1901 1903 1910 1912 1914 1916 1918 1919 1920 1921 1923 18. 1924 Nama Siswa L/P Moh. Nafis Adnan L Fadli Arrobbani Affan L Moh. Husen Mubarok L M. Miftakhurrokhmat L Mohammad Rizal Andre L Probo Larasanding L Wawan Dermawan L Wiwin Anjani P Alya Fathinnanisa Haq P Asih Kinanti P Ayu Anggraeni Alan Putri P Desy Fitriyani P Fika Khoirunisa P Ghulaman Zakiyyan R.S L Indes Azriani Faiza P Indy Kusuma Dewi P Moh. Mulkillahi L Muhammad L Abdurrahman No. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. NIS 1925 1926 1927 1929 1931 1932 1935 1936 1938 1940 1943 1986 1987 1990 1991 1993 2034 36. - Nama Siswa Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul Umam Moh. Fahrur Rozi Muhamad Niam Auladi Putri Apriliana Marsin Putri Aprilia Nurwahid Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning Purnama Solichatun Nisa Viki Fahreza Yusuf Hidayatulloh Ardi Kusuma Bahari Yusuf Rino Mawardi Intan Kurniasih Difa Kinanti Hari Ramadani Putri Kartika Sari Sandi Rozzaq Pangestu Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Gegar Wijayanto, S.Pd NIP.19631111 198405 1 005 Jamilah, S.Pd NIP. 19710222 200501 2 007 L/P L L L L P P P P P L L L L P P L P L 129 Lampiran 2. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 322267 Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan dalam Perbandingan dan Skala No NIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2386 2410 2419 2428 2436 2445 2446 2447 2448 2449 2450 2451 2452 2453 2454 2455 2456 2458 2459 2460 2461 2462 2463 2465 2466 2467 2468 Nama Siswa Pertemuan ke- L/P 1 Danu Dwi Prakoso Septi Setiawan Alfi Nurul Azhari M. Fajar Adi Dofa Syahrul Kusuma Yahya Adelia Meisya Saputri Afiyatun Imtikhanah Agung Prayoga Akhmad Nur Fauzi Andhika Ramadhanu Arya Bagus Maulana Ayu Widiarti Dian Kamalia Fitriyani Dwi Anom Samuji Dwi Kusumaningrum Endang Rochmiati Fatimah Nursidik Iwan Setiawan Izda Qummala Juweriyah M. Akmal Arsalan Meilysa Nur Maulida Moh. Dwi Ramadhan M. Firman Aji Arfianto Moh. Nurohmat Moh. Sepudin M. Fatulloh Rosyidin L L P L L P P L L L L P P L P P P L P P L P L L L L L 2 3 – – Keterangan 4 S . 2x . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 130 No 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 NIS Nama Siswa 2469 M. Miftakhul Akbar 2470 M. Yazid Arridho 2471 Nanda Aditya 2472 Navida Lailatul Fauziyah 2473 Nisrina Nur Amalia 2474 Nur Aisah 2475 Putri Ayu 2476 Reza Sugianto 2477 Rina Andriyana 2478 Rio Firmansyah 2481 Umi Salamah 2482 Vina Afriyani 2484 Windi Kartika Sari 2485 Wulan Ma’rifah 2486 Wulan Krisdianti 2487 Yogi Khifnibik Liriyadi P. 2450 Tri Hasta Oktaviani Jumlah siswa hadir Jumlah siswa tidak hadir Pertemuan ke- L/P Keterangan 1 2 3 4 44 0 43 1 43 1 44 0 L L L P P P P L P L P P P P P L L Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 Nur Aeni, S.Pd NIP. - S . . . . . . . . . . . . . . . . . 2x I . . . . . . . . . . . . . . . . . A . . . . . . . . . . . . . . . . . 131 Lampiran 3. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan dalam Perbandingan dan Skala No NIS Nama Siswa Pertemuan ke- L/P 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1366 1569 1479 1555 1558 1575 1576 1578 1579 1581 1584 1585 1595 1597 1604 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1616 1617 1621 1623 1624 1626 Dwi Prastiyo Mohammad Anggi Nur Solecha Avin Eriyandi Saputra Ekka Nurjannah Moh. Jahidin Nugroho Dwi Saputro Prima Agustina Riyani Rangga Jaka Putra Prastya Risma Yunita Tasya Nur Apita Tegar Prakoso Ayu Wulandari Fariz Khoirul Anam Mohammad Guntur Prakoso Mohammad Reza Falahudin Muhammad Chilmi Maulana Muhammad Fajar Sidiq Muhammad Rizal Gunawan Muhammad Taufik Mutiara Sari Niko Saputro Nur Putri Apriliyani Rahmawati Sekar Ayu Lidiani Putri Windi Arni Yuliani Putri Zalzabila azzahra L L P L P L L P L P P L P L L L L L L L P L P P P P P P 2 – – – – 3 Keterangan 4 S . . . 1x . . . . . . . . 1x . . . . 1x . . 1x . . . . . . I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 132 Jumlah siswa hadir Jumlah siswa tidak hadir 1 27 1 Pertemuan ke2 3 4 25 28 28 3 0 0 Keterangan S I A 4x Tegal, Juli 2013 Mengetahui Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP.19520926 197501 1 002 Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 133 134 Lampiran 4. SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi − Mengenal arti : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal : MATEMATIKA :V : Genap : 8 JP : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah : 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala Pengalaman Belajar − Mempelajari Indikator Pencapaian Kompetensi − Mengenal pecahan langkah pengerjaan perbandingan sebagai soal. sebagian dari perbandingan − Memahami soal keseluruhan sebagian cerita mengenai sebagai dengan perbandingan dan pecahan. keseluruhan. skala. − Menghitung Penilaian Jenis Tagihan − Tugas Kelompok. − Hasil tes individu. Bentuk Instrumen − Laporan Contoh Instrumen Alokasi Waktu − Jumlah umur 8 jp x − Sumber : Sumber & Media hasil Ayah dan Ibu 35 Buku diskusi. adalah 66 tahun. menit. MATEMA- − Soal evaluasi. − Angket Motivasi. Umur Ayah 1 1/5 TIKA 5 untuk umur Ibu. SD/MI kelas 5, Tentukan berapa Karangan umur Ayah dan RJ.Soenarjo, 135 Materi Pokok dan Uraian Materi − Operasi Hitung Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi perbandingan dengan untuk menggunakan mengukur Perbandingan skala. dan skala. Penilaian Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Ibu! Alokasi Waktu Sumber & Media halaman 209- 220. − Media : Kelereng, dll. Peta, 136 Lampiran 5. PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal : MATEMATIKA :V : Genap : 8 JP : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah : 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala Penilaian Materi Pokok − Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan Kegiatan Pembelajaran a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa. b. Melakukan presensi. dengan c. Menyampaikan keseluruhan (Hlm. 209) − Mengenal Kegiatan Pendahuluan: sebagian pembelajaran. d. Memberikan Indikator tujuan Media − Kelereng. Bentuk Instrumen − Laporan Contoh Instrumen − Jumlah Alokasi Waktu Sumber 8 jp x 35 − Sumber : menit perbandingan − Buku. hasil umur Bibi sebagian dari − Pensil. diskusi. dan Kakak MATEMA- keseluruhan − Batu Kerikil. adalah 50 TIKA 5 untuk sebagai − Permen. tahun. Umur SD/MI pecahan. − Penggaris. apersepsi − Menghitung − Peta. − Soal evaluasi. − Angket Motivasi. Bibi umur Buku 5, kelas Karangan RJ.Soenarjo, 137 Penilaian Materi Pokok − Operasi Hitung Kegiatan Pembelajaran Indikator Media berkaitan dengan materi yang perbandingan Contoh Instrumen Kakak. akan dibahas. untuk Berapakah mengukur umur Kakak skala. ? dengan Kegiatan Inti : menggunakan a. Mengeksplorasi pengetahuan Bentuk Instrumen − Jarak kota P Perbandingan siswa dan skala (Hlm. tentang materi pecahan dalam – Q pada 216) perbandingan dan skala. peta adalah melalui penjelasan b. Melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS 6 cm, padahal dengan mempelajari langkah jarak pengerjaan soal. sebenarnya c. Melakukan pembahasan hasil diskusi. kota tersebut adalah 12 d. Melaksanakan tournament. km. Berapa e. Melakukan penghitungan skor skala yang permainan. digunakan Alokasi Waktu Sumber halaman 209220. 138 Penilaian Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Media f. Pengakuan tim berprestasi. Contoh Instrumen dalam peta Kegiatan Akhir : tersebut? a. Menyimpulkan pelajaran secara bersama-sama. b. Melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal. c. Memberikan tindak lanjut. tugas sebagai Bentuk Instrumen Alokasi Waktu Sumber 139 Lampiran 6. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Pembelajaran Model TGT di Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 Oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 140 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala C. Indikator 1. Mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan. 2. Menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa mampu mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan. 2. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa mampu menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana. E. Materi Ajar 1. Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan (terlampir). F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Model pembelajaran : Teams Games Tournament (TGT) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, tournament, dan penugasan. Media Pembelajaran : kelereng dan permen. 141 G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu No. Kegiatan Metode (menit) 1. Pendahuluan : 5 a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masingmasing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan mengajukan apersepsi, dengan cara pertanyaan-pertanyaan yang Ceramah menggiring siswa pada materi yang akan dibahas. (komunikatif) 1) Anak-anak, apa kalian masih ingat materi pecahan, yang kemarin diajarkan? 2) Manakah yang disebut pembilang, dan mana pula yang disebut penyebut? e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Tanya jawab 2. Kegiatan Inti : a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan tentang arti pecahan dalam perbandingan, dengan menggunakan 10 Ceramah media kelereng dan permen. (perhatian) 2) Guru menjelaskan tentang cara menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana, dipapan tulis. b. Elaborasi 1) Guru membagi kelas kedalam 7 kelompok Tanya Jawab 142 dengan beranggotakan 4 siswa, untuk melakukan diskusi. 2) Guru membagikan LKS berisi tugas yang harus diselesaikan masing-masing 30 kelompok. (tanggungjawab) 3) Siswa mengerjakan soal yang ada di dalam LKS dengan cara berdiskusi. Diskusi (kerjasama, teliti, disiplin) 4) Siswa bersiap memulai tournament. 5) Guru menjelaskan aturan permainan dalam tournament. 6) Guru membagi penempatan Latihan meja tournament. 7) Siswa melakukan tournament dengan bimbingan guru. (kerjakeras, sportif) Diskusi 8) Siswa melakukan penghitungan skor yang diperoleh tiap-tiap anggota kelompok yang mengikuti tournament. Tournament c. Konfirmasi 1) Guru memotivasi siswa yang telah berhasil mendapatkan skor tertinggi dalam masing-masing meja tournament dengan cara memberikan penguatan berupa tanda bintang. 2) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi. 5 143 3. Penutup : 20 a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Ceramah b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dengan cara memberikan soal tes formatif. (jujur) Latihan c. Guru memberikan tugas. Penugasan H. Sumber Belajar 1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo, halaman 209. 2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono, halaman 141. I. Penilaian 1. Prosedur : 2. Jenis penilaian Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Alat penilaian : Soal isian (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Skor penilaian (terlampir) Postest (tertulis) 144 Tegal, 4 Mei 2013 Guru Kelas Peneliti Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 Andi Dwi Arifin NIM.1401409213 Mengetahui, Plt.Kepala Sekolah Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 145 MATERI PEMBELAJARAN pecahan sebagai perbandingan Mengenal arti sebagian dengan keseluruhan. Setiap pecahan dapat dinyatakan dalam bentuk pembilang dan penyebut. Pecahan , dimana a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dapat diartikan a berbanding b. Dengan demikian besar bilangan untuk pembilang dan penyebut dapat kita bandingkan. Ini berarti pecahan mempunyai arti perbandingan. Pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan jumlah benda dalam suatu kumpulan. Mari kita perhatikan gambar berikut. Lingkaran hitam "ada 2 dari 5" ditulis . Dapat juga dikatakan " lingkaran hitam" berbanding "semua" adalah "2 berbanding 5", ditulis 2 : 5. Jadi, , mempunyai nilai sama dengan 2 : 5. Semua ada 5, terdiri atas "yang hitam" 2, "yang putih" 3. Dapat dikatakan "yang hitam" berbanding "yang putih" sebagai 2 : 3. Ditulis hitam : putih = 2 : 3. Contoh soal : 1. Jumlah kelereng A ada 36 butir dan kelereng B ada 20 butir. Bagaimana perbandingan kelereng A dan B? Jawab: Kelereng A : B = 36 : 20 = 9 : 5 Perbandingan harus dinyatakan dengan bilangan yang sederhana. Oleh karena itu, 36 : 20 menjadi 9 : 5, 42 : 36 = 7 : 6, dan 51 : 34 = 3 : 2. 2. Siswa kelas V sebanyak 48 anak. Siswa laki-laki 25 anak. Berapa banyak siswa perempuan? Berapa perbandingan antara banyak siswa perempuan dengan banyak siswa seluruhnya? Jawab: Siswa perempuan sebanyak = 48 – 25 = 23 siswa. Perbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa kelas V adalah = 23 : 48. Ini merupakan perbandingan yang sudah paling sederhana, karena tidak dapat disederhanakan lagi. 146 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 3 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 10 menit Nama Kelompok : 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini bersama dengan teman sekelompokmu! Pastikan semua anggota kelompok mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar! Sederhanakanlah dua perbandingan berikut : Sederhanakanlah tiga perbandingan berikut : 1. 5 : 25 = ... : ... 2. 6 : 18 : 12 = ... : ... : ... Isilah titik-titik dibawah ini : 3. 4. = Dalam sebuah akuarium, terdapat 2 ekor ikan emas dari 10 ikan yang ada di dalam akuarium. Tentukan perbandingan ikan emas dengan semua ikan di dalam aquarium! Jawab : Jumlah ikan emas = ... ekor Jumlah semua ikan = ... ekor Perbandingan ikan emas dengan semua ikan = ... : ... disederhanakan menjadi = ... : ... 147 SOAL EVALUASI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 3 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 15 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti! Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana! 1. Perhatikan gambar pensil hitam dan pensil putih dibawah ini! Tentukan: a. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih diatas? b. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil? c. Berapakah perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih? 2. Perhatikan gambar buah-buahan dibawah ini! Tentukan: a. Berapakah perbandingan jumlah buah apel dengan buah jambu di samping? b. Berapakah perbandingan jumlah buah pisang dengan semua buah? 3. Perhatikan gambar kuda hitam dan kuda putih dibawah ini! 148 Tentukan: a. Berapakah perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam diatas? b. Berapakah perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda diatas? 4. Dalam sebuah kandang, terdapat 40 ekor itik. Itik jantan jumlahnya separuh dari jumlah keseluruhan itik. Itik betina jumlahnya seperempat dari dari jumlah keseluruhan itik. Sisanya adalah anak itik. Tentukan: a. Berapa jumlah itik jantan? b. Berapa jumlah itik betina? c. Berapa perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan anak itik? Kunci Jawaban 1. a). perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih = 8 : 6 = 4 : 3 b). perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil = 8 : 14 = 4 : 7 c). perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih = 14 : 6 = 7 : 3 2. a). perbandingan jumlah buah apel dengan buah jambu = 3 : 5 b). perbandingan jumlah buah pisang dengan semua buah = 5 : 15 = 1 : 3 3. a). perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam = 4 : 6 = 2 : 3 b). perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda = 6 : 10 = 3 : 5 4. a). jumlah itik jantan = ½ x 40 = 20 ekor. b). jumlah itik betina = ¼ x 40 = 10 ekor. c). perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan jumlah anak itik = 20 : 10 : 10 = 2 : 1 : 1 Bobot soal : - No.1 bobot = 30 - No.2 bobot = 20 - No.3 bobot = 20 - No.4 bobot = 30 + Skor Maksimal = 100 NA X 100 149 PERLENGKAPAN MODEL TGT KARTU BERNOMOR Nomor 1 sampai 20 LEMBAR GAME Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan : Pecahan dalam Perbandingan Sederhanakanlah dua perbandingan berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 8:4=... 10 : 8 = . . . 16 : 12 = . . . 25 : 75 = . . . 33 : 88 = . . . Sederhanakanlah tiga perbandingan berikut : 4 : 6 : 10 = . . . 6 : 8 : 16 = . . . 5 : 25 : 20 = . . . 7 : 14 : 21 = . . . 18 : 15 : 12 = . . . Isilah titik-titik dibawah ini : 6. 7. 8. 9. 10. 11. = 12. = 14. = 13. = 15. = 150 Di dalam kotak tersebut terdapat : − 20 kelereng merah − 15 kelereng biru − 10 kelereng hijau Tentukan : 16. Perbandingan jumlah kelereng merah dengan jumlah kelereng biru! 17. Perbandingan jumlah kelereng biru dengan jumlah kelereng hijau! 18. Perbandingan jumlah kelereng hijau dengan jumlah kelereng merah! Perhatikan gambar dibawah ini! 19. Berapa perbandingan buah apel dengan seluruh buah diatas? 20. Berapa perbandingan buah jeruk dengan seluruh buah diatas? 151 LEMBAR JAWABAN Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan : Pecahan dalam Perbandingan Jawaban : Jawaban : 1. 2. 3. 4. 5. 2:1 5:4 4:3 1:3 3:8 6. 7. 8. 9. 10. 2:3:5 3:4:8 1:5:4 1:2:3 6:5:4 Jawaban : 11. 10 13. 3 12. 15 14. 3 15. 28 Di dalam kotak tersebut terdapat : Jawaban : 16. 20 : 15 = 4 : 3 17. 15 : 10 = 3 : 2 18. 10 : 20 = 1 : 2 19. 5 : 12 20. 7 : 12 − 20 kelereng merah − 15 kelereng biru − 10 kelereng hijau 152 LEMBAR SKOR PERMAINAN Pelaksanaan Tournament : 4 Mei 2013 Tournament ke – : 1 (Satu) Nama Meja :.......... Poin Tournament No. Nama Nama Pemain Tim Game Game Game 1 2 3 Skor Total 1. 2. 3. 4. LEMBAR SKOR TIM Nama Tim : . . . . . . . . . . No. SKOR Nama Pemain 1. 2. 3. 4. Total Rata-rata Tim Predikat Tim Tournament Tournament Tournament 1 2 3 153 Lampiran 7. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Pembelajaran Model TGT di Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 Oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 154 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala C. Indikator 1. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa mampu menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan. E. Materi Ajar − Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan (terlampir). F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Model pembelajaran : Teams Games Tournament (TGT) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, tournament, dan penugasan. Media Pembelajaran : kelereng dan permen. G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu No. Kegiatan Metode (menit) 1. Pendahuluan : a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa 5 155 menurut agama dan kepercayaan masingmasing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan apersepsi, mengajukan dengan cara pertanyaan-pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akan Ceramah dibahas. (komunikatif) 1) Anak-anak, apa kalian masih ingat arti pecahan dalam perbandingan? 2) Jangan lupa untuk menuliskan bentuk perbandingan dalam bentuk yang paling sederhana. e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Tanya jawab 2. Kegiatan Inti : 10 a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan menggunakan operasi tentang cara hitung yang Ceramah, melibatkan pecahan untuk menyelesaikan Tanya masalah dalam perbandingan. (perhatian) Jawab b. Elaborasi 1) Guru membagi kelas kedalam 7 kelompok dengan beranggotakan 4 siswa, untuk melakukan diskusi. 2) Guru membagikan LKS berisi tugas yang harus diselesaikan masing-masing kelompok. (tanggungjawab) Diskusi 3) Siswa mengerjakan soal yang ada di dalam LKS dengan cara berdiskusi. (kerjasama, teliti, disiplin) 60 156 4) Siswa bersiap memulai tournament. 5) Guru menjelaskan aturan permainan Latihan dalam turnament. 6) Guru membagi penempatan meja tournament. 7) Siswa melakukan tournament dengan Diskusi bimbingan guru. (kerjakeras, sportif) 8) Siswa melakukan penghitungan skor yang diperoleh tiap anggota kelompok di masing-masing meja tournament. Tournament c. Konfirmasi 1) Guru memotivasi siswa yang telah berhasil mendapatkan skor tertinggi dalam masing-masing meja tournament dengan cara memberikan penguatan berupa tanda bintang. 2) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi. 5 157 3. Penutup : 25 a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Ceramah b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dengan memberikan soal tes formatif. (jujur) cara Latihan c. Guru memberikan tugas. Penugasan H. Sumber Belajar 1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo, halaman 209. 2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono, halaman 141. I. Penilaian 1. Prosedur : Postest (tertulis) 2. Jenis penilaian a. Penilaian proses Dilaksanakan pada saat KBM kepada setiap siswa, seperti pengamatan dalam proses pembelajaran, diskusi kelompok dan pada saat tournament. b. Penilaian hasil - Tes formatif 3. Alat penilaian : Soal isian (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Skor penilaian (terlampir) 158 Tegal, 11 Mei 2013 Guru Kelas Peneliti Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 Andi Dwi Arifin NIM.1401409213 Mengetahui, Plt.Kepala Sekolah Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 159 MATERI PEMBELAJARAN Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan. Contoh soal : 1. Jumlah umur Ali dan Badri 27 tahun. Umur Ali umur Badri. Berapa tahun umur mereka masing-masing? Jawab: Umur Ali : umur Badri = 4 : 5 Jumlah perbandingan = 4 + 5 = 9 Jadi, umur Ali = umur Badri = x 27 = 12 tahun. x 27 = 15 tahun. 2. Jumlah tabungan Ina dan Ani sebesar Rp 100.000,00. Perbandingan uang Ina dan Ani adalah 2 : 3. Berapakah besar uang Ina dan Ani masingmasing? Jawab: Jumlah tabungan Ina dan Ani = Rp 100.000,00 Perbandingan uang Ika dan Eko = 2 : 3 Jumlah perbandingan = 5 Jadi, uang Ika = 2/5 x 100.000 = Rp 40.000,00 uang Eko = 3/5 x 100.000 = Rp 60.000,00 3. Jumlah uang Umi dibanding uang Santi 7 : 4. Beda uang Umi dan Santi Rp2.250,00. Berapa rupiah uang masing-masing? Jawab: Uang Umi : uang Santi= 7 : 4 Selisih perbandingan = 7 – 4 = 3 Uang Umi = Ali x Rp2.250,00 = Rp5.250,00 Uang Santi = Ali x Rp2.250,00 = Rp3.000,00 Ingat. a. Jika dalam perbandingan diketahui jumlah, maka perbandingannya harus dijumlahkan. b. Jika dalam perbandingan diketahui selisih atau beda, maka perbandingannya harus dicari selisihnya. 160 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 3 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 10 menit Nama Kelompok : 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini bersama dengan teman sekelompokmu! Pastikan semua anggota kelompok mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar! Tentukan hasilnya : 1. Tentukan hasilnya : x 15 = ... 2. x 90 = ... Hitunglah : Kelereng Arif berbanding kelereng Fian adalah 2 : 3. Jumlah kelereng mereka 20 butir. 3. Berapakah jumlah kelereng Arif? x semua kelereng Kelereng Arif = = 4. x ...=... Berapakah jumlah kelereng Fian? x semua kelereng Kelereng Fian = = x ...=... 161 SOAL EVALUASI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 3 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 15 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti! Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana! 1. Perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5, jumlah kelereng mereka ada 40 buah. a. Berapakah jumlah kelereng Ali? b. Berapakah jumlah kelereng Bayu? 2. Murid kelas V SDN Rejosari berjumlah 30 siswa. Jika perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuannya adalah 2 : 3, berapakah: a. jumlah siswa siswa laki-laki? b. jumlah siswa siswa perempuannya? 3. Uang Adi berbanding uang Tono adalah 5 : 7. Jika uang Tono Rp20.000,00 lebih banyak dari uang Adi, berapakah uang Adi? Kunci Jawaban 1. a. 15 b. 25 2. a. 12 b. 18 3. uang Adi = 5/2 x 20.000 = 50.000 Penilaian Bobot soal : - No.1 bobot = 40 - No.2 bobot = 40 - No.3 bobot = 20 + Skor Maksimal = 100 NA X 100 162 PERLENGKAPAN MODEL TGT KARTU BERNOMOR Nomor 1 sampai 20 LEMBAR GAME Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan Tentukan hasilnya : Tentukan hasilnya : 1. x 10 = ... 5. x 50 = ... 2. x 6 = ... 6. x 60 = ... 3. x 8 = ... 7. x 63 = ... 4. x 15 = ... 8. x 56 = ... Hitunglah : Kelereng Tono berbanding kelereng Hasan adalah 3 : 4. Jumlah kelereng mereka 14 butir. 9. Berapakah jumlah kelereng Tono? 10. Berapakah jumlah kelereng Hasan? Hitunglah : Jumlah siswa kelas V SDN Babakan adalah 27. Perbandingan jumlah siswa laki-laki 163 dan perempuannya adalah 4 : 5. 11. Berapakah jumlah siswa laki-laki yang sebenarnya? 12. Berapakah jumlah siswa perempuannya yang sebenarnya? Hitunglah : Perbandingan umur Sapto dan Septi adalah 2 : 3. Jumlah umur keduanya 40 tahun. 13. Berapakah umur Sapto sebenarnya? 14. Berapakah umur Septi sebenarnya? Hitunglah : Perbandingan uang Teguh dengan uang Fikri 5 : 2. Selisih uang Teguh dan uang Fikri Rp 3.000,00. 15. Berapa rupiah uang Teguh? 16. Berapa rupiah uang Fikri? Hitunglah : Dalam sebuah kandang terdapat ayam jantan dan ayam betina dengan perbandingan 3 : 5 . Selisih ayam jantan dan ayam betina adalah 10 ekor. 17. Berapa jumlah ayam jantan? 18. Berapa jumlah ayam betina? Hitunglah : Jumlah umur Ayah dan Ibu adalah 66 tahun. Umur Ayah adalah 1 19. Tentukan berapa umur Ayah 20. Tentukan berapa umur dan Ibu! umur Ibu. 164 LEMBAR JAWABAN Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan Jawaban : 1. 6 Jawaban : 5. 40 2. 8 6. 45 3. 10 7. 42 4. 6 8. 16 Jawaban : 9. 6 10. 8 11. 12 12. 15 13. 16 14. 24 15. 5.000 16. 2.000 17. 15 18. 25 19. 36 20. 30 165 LEMBAR SKOR PERMAINAN Pelaksanaan Tournament : 11 Mei 2013 Tournament ke – : 2 (Dua) Nama Meja :.......... Poin Tournament No. Nama Nama Pemain Tim Game Game Game 1 2 3 Skor Total 1. 2. 3. 4. LEMBAR SKOR TIM Nama Tim : . . . . . . . . . . No. SKOR Nama Pemain 1. 2. 3. 4. Total Rata-rata Tim Predikat Tim Tournament Tournament Tournament 1 2 3 166 Lampiran 8. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Pembelajaran Model TGT di Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-3 Oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 167 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala C. Indikator 1. Mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan. 2. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa mampu mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan. 2. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa mampu menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala. E. Materi Ajar 1. Skala sebagai suatu perbandingan (terlampir). 2. Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala (terlampir). F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Model pembelajaran : Teams Games Tournament (TGT) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, tournament, dan penugasan. Media Pembelajaran : peta. 168 G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu No. Kegiatan Metode (menit) 1. Pendahuluan : 5 a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masingmasing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan apersepsi, mengajukan dengan cara pertanyaan-pertanyaan yang Ceramah menggiring siswa pada materi yang akan dibahas. (komunikatif) 1) Anak-anak, pernahkah kalian melihat peta? 2) Adakah tulisan skala pada peta tersebut? e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Tanya jawab 2. Kegiatan Inti : 10 a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan menggunakan operasi tentang cara hitung yang Ceramah melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala, dengan menggunakan media peta. (perhatian) b. Elaborasi 1) Guru membagi kelas kedalam 7 kelompok dengan beranggotakan 4 siswa, untuk Tanya Jawab 169 melakukan diskusi. 2) Guru membagikan LKS berisi tugas yang harus diselesaikan masing-masing 60 kelompok. (tanggungjawab) 3) Siswa mengerjakan soal yang ada di dalam Diskusi LKS dengan cara berdiskusi. (kerjasama, teliti, disiplin) 4) Siswa bersiap memulai tournament. 5) Guru menjelaskan aturan permainan dalam turnament. 6) Guru Latihan membagi penempatan meja tournament. 7) Siswa melakukan tournament dengan bimbingan guru. (kerjakeras, sportif) Diskusi 8) Siswa melakukan penghitungan skor yang diperoleh tiap-tiap anggota kelompok yang mengikuti tournament. Tournament c. Konfirmasi 1) Guru memotivasi siswa yang telah berhasil mendapatkan skor tertinggi dalam masingmasing meja tournament dengan cara memberikan penguatan berupa tanda bintang. 2) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi. 5 170 Ceramah 3. Penutup : 25 a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Ceramah b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dengan memberikan soal tes formatif. (jujur) cara Latihan c. Guru memberikan tugas. Penugasan H. Sumber Belajar 1. Buku GEMAR BELAJAR MATEMATIKA untuk SD/MI kelas 5, Karangan Aep Saepudin, halaman 143. 2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono, halaman 141. I. Penilaian 1. Prosedur : Postest (tertulis) 2. Jenis penilaian Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Alat penilaian : Soal isian (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Skor penilaian (terlampir) 171 Tegal, 13 Mei 2013 Guru Kelas Peneliti Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 Andi Dwi Arifin NIM.1401409213 Mengetahui, Plt.Kepala Sekolah Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 172 MATERI PEMBELAJARAN Skala sebagai suatu perbandingan Skala, perbandingan, dan pecahan mempunyai hubungan yang erat. Hal ini karena ketiganya memiliki simbol (tanda) yang sama, yaitu tanda bagi ( : ). Saat kita mengamati peta yang tergantung di dinding, atau pada atlas, di setiap sudut peta tersebut selalu tertulis kata skala yang disertai angka yang merupakan perbandingan. Misalnya, skala 1 : 2.000.000, 1 : 2.500.000, 1 : 200, 1 : 100, dan seterusnya. Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Skala banyak digunakan dalam atlas maupun dalam menggambar sesuatu yang bentuk aslinya berukuran besar seperti lapangan atau bangunan. Skala biasanya ditetapkan dalam ukuran cm sehingga 1 cm pada peta dikalikan pada skala yang telah ditetapkan. Umpamanya skala 1 : 2.500.000, sehingga 1 cm menjadi 1 x 2.500.000 = 2.500.000 cm apabila dijadikan ukuran dalam km menjadi 2.500.000 : 100.000 = 25 km. Jadi, setiap 1 cm pada peta berjarak 25 km jarak yang sebenarnya. Cara menetukan skala adalah sebagai berikut: 173 Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala. Contoh soal : 1. Pada sebuah peta, jarak kota A ke kota B adalah 4cm, padahal jarak kedua kota itu sebenarnya adalah 80 km. Berapakah skala yang digunakan dalam peta tersebut? Jawab: JP = 4 cm JS = 80 km = 80 x 100.000 cm = 8.000.000 cm SK = = = = 1 : 2.000.000 Jadi, skala yang digunakan dalam peta tersebut adalah 1 : 2.000.000. 2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu? Jawab : JP = 5 cm SK = 1 : 2.500.000 JS = JP x SK = 5cm x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km. Jadi, jarak sebenarnya kedua kota adalah 125 km. 3. Tinggi sebuah gedung bertingkat adalah 200 m. Jika Dodi ingin menggambar dengan skala 1 : 50, berapa tinggi gedung yang harus digambar Dodi? Jawab : TS = 200 m SK = 1 : 50 TP = = = 4 cm. Jadi, tinggi gedung yang harus digambar Dodi adalah 4 cm. 174 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 3 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 10 menit Nama Kelompok : 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini bersama dengan teman sekelompokmu! Pastikan semua anggota kelompok mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar! Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat: No. Ukuran sebenarnya Ukuran pada peta Skala 1. . . . cm 4 cm 1 : 50 2. . . . cm 5 cm 1 : 800 Hitunglah ! Jarak sebenarnya antara kota Tegal dan Pemalang adalah 30 km. Tentukanlah: 3. Jarak pada peta, jika skala 1 : 1.500.000! 4. Skala yang digunakan, jika jarak Tegal-Pemalang pada peta 6 cm! 175 SOAL EVALUASI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 3 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 15 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti! Tuliskanlah jawabanmu beserta dengan cara pengerjaannya! 1. Angga ingin menggambar rumahnya dengan skala 1 : 40. Jika tinggi rumah Angga 4 meter, berapa tinggi rumah Angga pada gambar? (dalam cm) 2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu? (dalam km) 3. Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar diatas adalah gambar kolam renang dengan skala 1 : 1.000. Hitunglah: a) keliling permukaan kolam pada gambar! b) keliling permukaan kolam yang sebenarnya! (dalam meter) Kunci Jawaban 1. SK = 1 : 40 ; TS = 4 m = 400 cm TP = TS/SK = 400/40 = 10 cm. 2. JP = 5 cm ; SK = 1 : 2.500.000 JS = JP x SK = 5 x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km 3. PP = 8 cm ; LP = 4 ; SK = 1 : 1.000 176 a) KP = 2 (PP + LP) = 2 (8+4) = 24 cm b) KS = KP x SK = 24 x 1.000 = 24.000 cm = 240 meter. Penilaian Bobot soal : - No.1 bobot = 25 - No.2 bobot = 25 - No.3 bobot = 50 + Skor Maksimal = 100 NA X 100 177 PERLENGKAPAN MODEL TGT KARTU BERNOMOR Nomor 1 sampai 20 LEMBAR GAME Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan dan Skala Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat: No. Ukuran sebenarnya Ukuran pada peta Skala 1. . . . cm 4 cm 1 : 50 2. . . . cm 5 cm 1 : 800 3. . . . cm 6 cm 1 : 1.000 4. . . . km 4 cm 1 : 15.000 5. 7 km . . . cm 1 : 20.000 6. 9 km . . . cm 1 : 180.000 7. 250 m . . . cm 1 : 50.000 8. 500 m 2,5 cm 1:..... 9. 45 km 15 cm 1:..... 10. 80 km 20 cm 1:..... Hitunglah ! Jarak sebenarnya antara kota Solo dan Yogyakarta adalah 60 km. Tentukanlah: 11. Jarak pada peta, jika skala 1 : 2.000.000! 12. Skala yang digunakan, jika jarak Solo-Yogyakarta pada peta 4 cm! Perhatikan gambar sketsa mobil di bawah ini! 178 4 cm 15 cm Skala 1 : 20 Hitunglah : 13. Panjang mobil sebenarnya! 14. Tinggi mobil sebenarnya! 6 cm Perhatikan gambar gedung bertingkat disamping! 15. Jika skala yang digunakan adalah 1 : 3000, tentukan tinggi gedung sebenarnya! 16. Jika tinggi gedung sebenarnya 240 m, tentukan skala yang digunakan! Arman mempunyai kolam ikan berbentuk persegi dengan ukuran panjang sisisisinya 3 meter. Jika digambar dengan skala 1 : 30, tentukan: 17. Luas kolam pada gambar! (dalam satuan cm2) 30 18. Keliling kolam pada gambar! (dalam satuan cm) 40 Pada sebuah peta, jarak 4 cm ternyata menunjuk jarak yang sebenarnya sejauh 12 km. 19. Jika pada peta tersebut terukur jarak 6 cm, berapakah jarak yang sebenarnya? 20. Jika pada peta tersebut terukur jarak 7 cm, berapakah jarak yang sebenarnya? 179 LEMBAR JAWABAN Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan dan Skala Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat: No. Ukuran sebenarnya 1. 200 cm 2. 4.000 cm 3. 6.000 cm 4. 6 km Ukuran pada peta 5. 35 cm 6. 5 cm 7. 0,5 cm Skala 8. 20.000 9. 300.000 10. 400.000 Jawaban : 11. 3 cm 12. 1 : 1.500.000 13. 3 meter 14. 0,8 meter 15. 180 meter 16. 1 : 4.000 17. 30 cm2 18. 40 cm 19. 1.800.000 20. 2.100.000 180 LEMBAR SKOR PERMAINAN Pelaksanaan Tournament : 13 Mei 2013 Tournament ke – : 3 (Tiga) Nama Meja :.......... Poin Tournament No. Nama Nama Pemain Tim Game Game Game 1 2 3 Skor Total 1. 2. 3. 4. LEMBAR SKOR TIM Nama Tim : . . . . . . . . . . No. SKOR Nama Pemain 1. 2. 3. 4. Total Rata-rata Tim Predikat Tim Tournament Tournament Tournament 1 2 3 181 Lampiran 9. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Pembelajaran Model Konvensional di Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 Oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 182 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala C. Indikator 1. Mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan. 2. Menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan dari guru tentang arti pecahan dalam perbandingan, siswa mampu mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan. 2. Melalui penjelasan dari guru tentang cara menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana, siswa mampu menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana. E. Materi Ajar 1. Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan (terlampir). F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Model pembelajaran : langsung (direct instruction) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, latihan, dan penugasan. Media Pembelajaran : kelereng dan permen. 183 G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu No. Kegiatan Metode (menit) 1. Pendahuluan : 5 a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masingmasing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan mengajukan apersepsi, dengan cara pertanyaan-pertanyaan yang Ceramah menggiring siswa pada materi yang akan dibahas. (komunikatif) 1) Anak-anak, apa kalian masih ingat materi pecahan, yang kemarin diajarkan? 2) Manakah yang disebut pembilang, dan mana pula yang disebut penyebut? e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Tanya jawab 2. Kegiatan Inti : a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan tentang arti pecahan dalam perbandingan, dengan menggunakan media kelereng dan permen. (perhatian) 2) Guru menjelaskan tentang cara menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana, dipapan tulis. b. Elaborasi 1) Guru menulis soal latihan dipapan tulis. 10 184 2) Guru meminta siswa mengerjakan latihan yang ada di papan soal tulis. (kerjakeras, teliti) 3) Guru meminta beberapa orang siswa maju mengerjakan soal latihan di papan tulis, sementara siswa lain mencatat hasil yang 30 tertera di papan tulis. (tanggungjawab, disiplin, berani) c. Konfirmasi 1) Guru memotivasi siswa yang telah maju dan berhasil mengerjakan soal latihan di papan tulis, dengan cara memberikan penguatan berupa tanda bintang. 2) Guru menanyakan pada siswa tentang halhal yang belum dipahami. 5 3. Penutup : 20 a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran sesuai hasil Ceramah klarifikasi. b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, memberikan soal. (jujur) dengan cara Latihan c. Guru memberikan tugas. Penugasan 185 H. Sumber Belajar 1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo, halaman 209. 2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono, halaman 141. I. Penilaian 1. Prosedur : Postest (tertulis) 2. Jenis penilaian Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Alat penilaian : Soal isian (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Skor penilaian (terlampir) Tegal, 3 Mei 2013 Guru Kelas Peneliti Nur Aeni, S.Pd NIP. - Andi Dwi Arifin NIM.1401409213 Mengetahui, Kepala Sekolah Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 186 MATERI PEMBELAJARAN pecahan sebagai perbandingan Mengenal arti sebagian dengan keseluruhan. Setiap pecahan dapat dinyatakan dalam bentuk pembilang dan penyebut. Pecahan , dimana a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dapat diartikan a berbanding b. Dengan demikian besar bilangan untuk pembilang dan penyebut dapat kita bandingkan. Ini berarti pecahan mempunyai arti perbandingan. Pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan jumlah benda dalam suatu kumpulan. Mari kita perhatikan gambar berikut. Lingkaran hitam "ada 2 dari 5" ditulis . Dapat juga dikatakan " lingkaran hitam" berbanding "semua" adalah "2 berbanding 5", ditulis 2 : 5. Jadi, , mempunyai nilai sama dengan 2 : 5. Semua ada 5, terdiri atas "yang hitam" 2, "yang putih" 3. Dapat dikatakan "yang hitam" berbanding "yang putih" sebagai 2 : 3. Ditulis hitam : putih = 2 : 3. Contoh soal : 1. Jumlah kelereng A ada 36 butir dan kelereng B ada 20 butir. Bagaimana perbandingan kelereng A dan B? Jawab: Kelereng A : B = 36 : 20 = 9 : 5 Perbandingan harus dinyatakan dengan bilangan yang sederhana. Oleh karena itu, 36 : 20 menjadi 9 : 5, 42 : 36 = 7 : 6, dan 51 : 34 = 3 : 2. 2. Siswa kelas V sebanyak 48 anak. Siswa laki-laki 25 anak. Berapa banyak siswa perempuan? Berapa perbandingan antara banyak siswa perempuan dengan banyak siswa seluruhnya? Jawab: Siswa perempuan sebanyak = 48 – 25 = 23 siswa. Perbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa kelas V adalah = 23 : 48. Ini merupakan perbandingan yang sudah paling sederhana, karena tidak dapat disederhanakan lagi. 187 SOAL EVALUASI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 1 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 15 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti! Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana! 1. Perhatikan gambar pensil hitam dan pensil putih dibawah ini! Tentukan: a. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih diatas? b. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil? c. Berapakah perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih? 2. Perhatikan gambar buah-buahan dibawah ini! Tentukan: a. Berapakah perbandingan jumlah buah apel dengan buah jambu di samping? b. Berapakah perbandingan jumlah buah pisang dengan semua buah? 3. Perhatikan gambar kuda hitam dan kuda putih dibawah ini! 188 Tentukan: a. Berapakah perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam diatas? b. Berapakah perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda diatas? 4. Dalam sebuah kandang, terdapat 40 ekor itik. Itik jantan jumlahnya separuh dari jumlah keseluruhan itik. Itik betina jumlahnya seperempat dari dari jumlah keseluruhan itik. Sisanya adalah anak itik. Tentukan: a. Berapa jumlah itik jantan? b. Berapa jumlah itik betina? c. Berapa perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan anak itik? Kunci Jawaban 1. a). perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih = 8 : 6 = 4 : 3 b). perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil = 8 : 14 = 4 : 7 c). perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih = 14 : 6 = 7 : 3 2. a). perbandingan jumlah buah apel dengan buah jambu = 3 : 5 b). perbandingan jumlah buah pisang dengan semua buah = 5 : 15 = 1 : 3 3. a). perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam = 4 : 6 = 2 : 3 b). perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda = 6 : 10 = 3 : 5 4. a). jumlah itik jantan = ½ x 40 = 20 ekor. b). jumlah itik betina = ¼ x 40 = 10 ekor. c). perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan jumlah anak itik = 20 : 10 : 10 = 2 : 1 : 1 Bobot soal : - No.1 bobot = 30 - No.2 bobot = 20 - No.3 bobot = 20 - No.4 bobot = 30 + Skor Maksimal = 100 NA X 100 189 Lampiran 10. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Pembelajaran Model Konvensional di Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 Oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 190 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala C. Indikator 1. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan dari guru tentang cara menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan, siswa mampu menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan. E. Materi Ajar 1. Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan (terlampir). F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Model pembelajaran : langsung (direct instruction) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, latihan, dan penugasan. Media Pembelajaran : kelereng dan permen. G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu No. Kegiatan Metode (menit) 1. Pendahuluan : a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa 5 191 Ceramah menurut agama dan kepercayaan masingmasing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan apersepsi, mengajukan dengan cara pertanyaan-pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akan dibahas. (komunikatif) Tanya 1) Anak-anak, apa kalian masih ingat materi jawab pecahan, yang kemarin diajarkan? 2) Jangan lupa untuk menuliskan bentuk perbandingan dalam bentuk yang paling sederhana. e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti : 20 a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan menggunakan operasi tentang cara hitung yang Ceramah, melibatkan pecahan untuk menyelesaikan Tanya masalah dalam perbandingan, dipapan tulis. Jawab (perhatian) b. Elaborasi 1) Guru menulis soal latihan dipapan tulis. 2) Guru meminta siswa mengerjakan latihan yang ada di papan soal tulis. (kerjakeras, teliti) 3) Guru meminta beberapa orang siswa maju mengerjakan soal latihan di papan tulis, sementara siswa lain mencatat hasil yang tertera di papan tulis. (tanggungjawab, disiplin, berani) c. Konfirmasi 1) Guru memotivasi siswa yang telah maju 50 Latihan 192 dan berhasil mengerjakan soal latihan di papan tulis, dengan cara memberikan penguatan berupa tanda bintang. 2) Guru menanyakan pada siswa tentang halhal yang belum dipahami. Ceramah 5 Tanya Jawab 3. Penutup : 25 a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran sesuai hasil Ceramah klarifikasi. b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, memberikan soal. (jujur) dengan cara Latihan c. Guru memberikan tugas. Penugasan H. Sumber Belajar 1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo, halaman 209. 2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono, halaman 141. 193 I. Penilaian 1. Prosedur : Postest (tertulis) 2. Jenis penilaian Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Alat penilaian : Soal isian (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Skor penilaian (terlampir) Tegal, 10 Mei 2013 Guru Kelas Peneliti Nur Aeni, S.Pd NIP. - Andi Dwi Arifin NIM.1401409213 Mengetahui, Kepala Sekolah Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 194 MATERI PEMBELAJARAN Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan. Contoh soal : 1. Jumlah umur Ali dan Badri 27 tahun. Umur Ali umur Badri. Berapa tahun umur mereka masing-masing? Jawab: Umur Ali : umur Badri = 4 : 5 Jumlah perbandingan = 4 + 5 = 9 Jadi, umur Ali = umur Badri = x 27 = 12 tahun. x 27 = 15 tahun. 2. Jumlah tabungan Ina dan Ani sebesar Rp 100.000,00. Perbandingan uang Ina dan Ani adalah 2 : 3. Berapakah besar uang Ina dan Ani masingmasing? Jawab: Jumlah tabungan Ina dan Ani = Rp 100.000,00 Perbandingan uang Ika dan Eko = 2 : 3 Jumlah perbandingan = 5 Jadi, uang Ika = 2/5 x 100.000 = Rp 40.000,00 uang Eko = 3/5 x 100.000 = Rp 60.000,00 3. Jumlah uang Umi dibanding uang Santi 7 : 4. Beda uang Umi dan Santi Rp2.250,00. Berapa rupiah uang masing-masing? Jawab: Uang Umi : uang Santi= 7 : 4 Selisih perbandingan = 7 – 4 = 3 Uang Umi = Ali x Rp2.250,00 = Rp5.250,00 Uang Santi = Ali x Rp2.250,00 = Rp3.000,00 Ingat. a. Jika dalam perbandingan diketahui jumlah, maka perbandingannya harus dijumlahkan. b. Jika dalam perbandingan diketahui selisih atau beda, maka perbandingannya harus dicari selisihnya. 195 SOAL EVALUASI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 1 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 15 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti! Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana! 1. Perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5, jumlah kelereng mereka ada 40 buah. c. Berapakah jumlah kelereng Ali? d. Berapakah jumlah kelereng Bayu? 2. Murid kelas V SDN Rejosari berjumlah 30 siswa. Jika perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuannya adalah 2 : 3, berapakah: c. jumlah siswa siswa laki-laki? d. jumlah siswa siswa perempuannya? 3. Uang Adi berbanding uang Tono adalah 5 : 7. Jika uang Tono Rp20.000,00 lebih banyak dari uang Adi, berapakah uang Adi? Kunci Jawaban 1. a. 15 b. 25 2. a. 12 b. 18 3. uang Adi = 5/2 x 20.000 = 50.000 Penilaian Bobot soal : - No.1 bobot = 40 - No.2 bobot = 40 - No.3 bobot = 20 + Skor Maksimal = 100 NA X 100 196 Lampiran 11. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Pembelajaran Model Konvensional di Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3 Oleh Andi Dwi Arifin 1401409213 JURUSAN PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 197 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua) Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala C. Indikator 1. Mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan. 2. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan dari guru tentang arti skala sebagai suatu perbandingan, siswa mampu mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan. 2. Melalui penjelasan dari guru tentang cara menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala, siswa mampu menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala. E. Materi Ajar 1. Skala sebagai suatu perbandingan (terlampir). 2. Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala (terlampir). F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Model pembelajaran : langsung (direct instruction) Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, latihan, dan penugasan. Media Pembelajaran : peta. 198 G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu No. Kegiatan Metode (menit) 1. Pendahuluan : 5 Ceramah a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masingmasing. (taqwa) b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin) c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan) d. Memberikan apersepsi, mengajukan dengan cara pertanyaan-pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akan Tanya dibahas. (komunikatif) jawab 1) Anak-anak, pernahkah kalian melihat peta? 2) Adakah tulisan skala pada peta tersebut? e. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti : 20 a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan menggunakan operasi tentang cara hitung yang Ceramah, melibatkan pecahan untuk menyelesaikan Tanya masalah dalam perbandingan dan skala, Jawab dengan menggunakan media peta. (perhatian) b. Elaborasi 1) Guru menulis soal latihan dipapan tulis. 2) Guru meminta siswa mengerjakan latihan yang ada di papan soal tulis. (kerjakeras, teliti) 3) Guru meminta beberapa orang siswa maju mengerjakan soal latihan di papan tulis, sementara siswa lain mencatat hasil yang 50 Latihan 199 tertera di papan tulis. (tanggungjawab, disiplin, berani) c. Konfirmasi 1) Guru memotivasi siswa yang telah maju dan berhasil mengerjakan soal latihan di papan tulis, dengan cara memberikan penguatan berupa tanda bintang. 2) Guru menanyakan pada siswa tentang halhal yang belum dipahami. 5 Ceramah Tanya Jawab 3. Penutup : 25 a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran sesuai hasil Ceramah klarifikasi. b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, memberikan soal. (jujur) dengan cara Latihan c. Guru memberikan tugas. Penugasan H. Sumber Belajar 1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo, halaman 209. 200 2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono, halaman 141. I. Penilaian 1. Prosedur : Postest (tertulis) 2. Jenis penilaian : Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Alat penilaian : Soal isian (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Skor penilaian (terlampir) Tegal, 13 Mei 2013 Guru Kelas Peneliti Nur Aeni, S.Pd NIP. - Andi Dwi Arifin NIM.1401409213 Mengetahui, Kepala Sekolah Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 201 MATERI PEMBELAJARAN Skala sebagai suatu perbandingan Skala, perbandingan, dan pecahan mempunyai hubungan yang erat. Hal ini karena ketiganya memiliki simbol (tanda) yang sama, yaitu tanda bagi ( : ). Saat kita mengamati peta yang tergantung di dinding, atau pada atlas, di setiap sudut peta tersebut selalu tertulis kata skala yang disertai angka yang merupakan perbandingan. Misalnya, skala 1 : 2.000.000, 1 : 2.500.000, 1 : 200, 1 : 100, dan seterusnya. Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Skala banyak digunakan dalam atlas maupun dalam menggambar sesuatu yang bentuk aslinya berukuran besar seperti lapangan atau bangunan. Skala biasanya ditetapkan dalam ukuran cm sehingga 1 cm pada peta dikalikan pada skala yang telah ditetapkan. Umpamanya skala 1 : 2.500.000, sehingga 1 cm menjadi 1 x 2.500.000 = 2.500.000 cm apabila dijadikan ukuran dalam km menjadi 2.500.000 : 100.000 = 25 km. Jadi, setiap 1 cm pada peta berjarak 25 km jarak yang sebenarnya. Cara menetukan skala adalah sebagai berikut: 202 Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala. Contoh soal : 1. Pada sebuah peta, jarak kota A ke kota B adalah 4cm, padahal jarak kedua kota itu sebenarnya adalah 80 km. Berapakah skala yang digunakan dalam peta tersebut? Jawab: JP = 4 cm JS = 80 km = 80 x 100.000 cm = 8.000.000 cm SK = = = = 1 : 2.000.000 Jadi, skala yang digunakan dalam peta tersebut adalah 1 : 2.000.000. 2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu? Jawab : JP = 5 cm SK = 1 : 2.500.000 JS = JP x SK = 5cm x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km. Jadi, jarak sebenarnya kedua kota adalah 125 km. 3. Tinggi sebuah gedung bertingkat adalah 200 m. Jika Dodi ingin menggambar dengan skala 1 : 50, berapa tinggi gedung yang harus digambar Dodi? Jawab : TS = 200 m SK = 1 : 50 TP = = = 4 cm. Jadi, tinggi gedung yang harus digambar Dodi adalah 4 cm. 203 SOAL EVALUASI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 1 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 15 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti! Tuliskanlah jawabanmu beserta dengan cara pengerjaannya! 1. Angga ingin menggambar rumahnya dengan skala 1 : 40. Jika tinggi rumah Angga 4 meter, berapa tinggi rumah Angga pada gambar? (dalam cm) 2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu? (dalam km) 3. Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar diatas adalah gambar kolam renang dengan skala 1 : 1.000. Hitunglah: a) keliling permukaan kolam pada gambar! b) keliling permukaan kolam yang sebenarnya! (dalam meter) Kunci Jawaban 1. SK = 1 : 40 ; TS = 4 m = 400 cm TP = TS/SK = 400/40 = 10 cm. 2. JP = 5 cm ; SK = 1 : 2.500.000 JS = JP x SK = 5 x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km 204 3. PP = 8 cm ; LP = 4 ; SK = 1 : 1.000 a) KP = 2 (PP + LP) = 2 (8+4) = 24 cm b) KS = KP x SK = 24 x 1.000 = 24.000 cm = 240 meter. Penilaian Bobot soal : - No.1 bobot = 25 - No.2 bobot = 25 - No.3 bobot = 50 + Skor Maksimal = 100 NA X 100 205 Lampiran 12. VALIDASI SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika di SD Negeri Debong Tengah 1, 2, dan 3 Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No. Aspek yang ditelaah A. 1. 2. Materi Soal sesuai dengan indikator Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi) Pilihan jawaban homogen dan logis Hanya ada satu kunci jawaban Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 Nomor Soal 9 10 11 12 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 14 15 16 17 18 19 20 206 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √ dan berfungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ sebelumnya Bahasa/Budaya Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ bahasa Indonesia Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 23 24 25 26 27 28 29 33 34 35 36 37 38 39 40 C. 1. No. Aspek yang ditelaah 21 Nomor Soal 30 31 32 207 A. 1. 2. Materi Soal sesuai dengan indikator Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi) Pilihan jawaban homogen dan logis Hanya ada satu kunci jawaban Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 208 10. C. 1. 2. 3. 4. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya Bahasa/Budaya Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Menggunakan bahasa yang komunikatif Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu Catatan: Soal sudah siap untuk diujicobakan. Tegal, April 2013 Penilai Ahli Dra.Noening Andrijati, M.Pd 209 Lampiran 13. VALIDASI SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika di SD Negeri Debong Tengah 1, 2, dan 3 Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai. No. Aspek yang ditelaah A. 1. 2. Materi Soal sesuai dengan indikator Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi) Pilihan jawaban homogen dan logis Hanya ada satu kunci jawaban Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 Nomor Soal 9 10 11 12 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 14 15 16 17 18 19 20 210 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √ dan berfungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ sebelumnya Bahasa/Budaya Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ bahasa Indonesia Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ C. 1. No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 211 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Materi Soal sesuai dengan indikator Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian seharihari tinggi) Pilihan jawaban homogen dan logis Hanya ada satu kunci jawaban Konstruksi Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas 212 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya Bahasa/Budaya Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Menggunakan bahasa yang komunikatif Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ C. 1. 2. 3. 4. Catatan: Soal sudah siap untuk diujicobakan. Tegal, April 2013 Penilai Ahli Widji Sulistyo, A.Ma. 213 Lampiran 14. KISI-KISI UJI COBA SOAL TES HASIL BELAJAR SISWA Nama Sekolah : SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Materi Pokok : Pecahan dalam perbandingan dan skala Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 1. masalah perbandingan Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C1 1 Pilihan Ganda C1 2 Pilihan Ganda C1 3 Disajikan pecahan pecahan dalam Bentuk Soal , siswa dapat menuliskan pecahan tersebut dalam bentuk perbandingan. 2. perbandingan 10 : 15, siswa dapat perbandingan tersebut dalam bentuk pecahan. dan skala 3. Disajikan menuliskan Disajikan pecahan , siswa dapat menuliskan bentuk sederhana dari pecahan tersebut. Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 214 Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 4. masalah perbandingan Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C1 4 Pilihan Ganda C3 5 Pilihan Ganda C1 6 Pilihan Ganda C1 7 Pilihan Ganda C1 8 Pilihan Ganda C1 9 Disajikan pecahan pecahan dalam Bentuk Soal , siswa dapat menuliskan bentuk sederhana dari pecahan tersebut. 5. Disajikan dua pecahan senilai dan skala 6. 7. 8. 9. = , siswa dapat menentukan nilai . Diketahui 3 kelereng merah dari 5 kelereng didalam kantong, siswa dapat menuliskan perbandingan kelereng merah dengan semua kelereng di dalam kantong. Diketahui 4 ikan emas dan 6 ikan lele dalam sebuah kolam, siswa dapat menuliskan perbandingan jumlah ikan emas dengan semua ikan dikolam. Diketahui perbandingan ayam jantan dengan semua ayam adalah 4 : 12, siswa dapat menuliskan perbandingan tersebut dalam bentuk pecahan. Diketahui dari 12 gerbong kereta, 3 diantaranya rusak, sisanya berkondisi baik, siswa dapat menuliskan perbandingan gerbong yang kondisinya baik dengan semua gerbong. Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 215 10. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 11. pecahan dalam masalah Disajikan gambar 2 ekor kuda hitam dan 3 ekor kuda putih, siswa dapat menuliskan perbandingan kuda hitam dengan semua kuda. 12. perbandingan dan skala 13. 14. 15. 16. Diketahui usia Hanif 15 tahun dan usia Dimas 9 tahun, siswa dapat menuliskan perbandingan usia Hanif dan Dimas. Diketahui Uang Adi Rp 4.000 sedangkan uang Evan lebih banyak Rp 2.000 dari Adi, siswa dapat menentukan perbandingan jumlah uang Adi dan Evan. Diketahui usia Kakek 60 tahun dan usia Paman 30 tahun, siswa dapat menuliskan perbandingan usia Paman dan Kakek. Diketahui permen Reni 2 buah lalu ia membeli lagi 4 buah, siswa dapat menuliskan perbandingan jumlah permen Reni sebelum dan sesudah membeli. Diketahui siswa kelas V yang gemar membaca ada 14 siswa dari 30 siswa, siswa dapat menentukan perbandingan jumlah siswa yang gemar membaca dan yang tidak gemar membaca. Diketahui perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5 dengan total kelereng 16 buah, siswa dapat menentukan jumlah Pilihan Ganda C1 10 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C1 11 Pilihan Ganda C3 12 Pilihan Ganda C1 13 Pilihan Ganda C1 14 Pilihan Ganda C3 15 Pilihan Ganda C3 16 Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 216 kelereng Ali. 17. Diketahui perbandingan siswa laki-laki dan perempuannya adalah 7 : 9 dari total 30 siswa, siswa dapat menentukan jumlah siswa laki-laki. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 18. masalah perbandingan dan skala C3 17 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C3 18 Pilihan Ganda C3 19 Pilihan Ganda C3 20 Pilihan Ganda C3 21 Diketahui umur Bibi pecahan dalam Pilihan Ganda umur Kakak dan jumlah umur keduanya 50 tahun, siswa dapat menentukan umur Kakak. 19. Diketahui perbandingan uang Ika dan Eko adalah 2 : 3 dengan jumlah total uang keduanya Rp 5.000,00 , siswa dapat menentukan besar uang Ika. 20. Diketahui sebuah persegi dengan panjang sisi 4 cm, siswa dapat menentukan perbandingan antara panjang sisi dan luas persegi tersebut. 21. Diketahui panjang dan lebar persegi panjang adalah 8 cm dan 4 cm, siswa dapat menentukan perbandingan ukuran panjang dan keliling dari persegi panjang tersebut. Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 217 22. Diketahui keliling sebuah persegi adalah 12 cm, siswa dapat menentukan perbandingan keliling dan panjang sisi persegi tersebut. 23. Diketahui perbandingan panjang dan lebar suatu taman berbentuk persegi panjang 5 : 3 dengan keliling 32 meter, siswa dapat menentukan ukuran lebar taman tersebut. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala Indikator soal 24. Diketahui perbandingan bebek jantan dan bebek betina 2 : 3 dari total 25 bebek, siswa dapat menentukan jumlah bebek jantan. 25. Diketahui perbandingan panjang pita sambungan dengan pita Lala 7 : 3 dengan panjang pita sambungan 14 meter, siswa dapat menentukan panjang pita Lala. 26. Diketahui perbandingan usia Paman dan Kakek 3 : 8 dengan selisih usia keduanya 50 tahun, siswa dapat menentukan usia Paman. 27. Diketahui perbandingan siswa yang gemar memancing dan sepak bola 5 : 9 dengan selisih 8 siswa, siswa dapat menentukan jumlah siswa yang gemar memancing. Pilihan Ganda C3 22 Pilihan Ganda C3 23 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C3 24 Pilihan Ganda C3 25 Pilihan Ganda C3 26 Pilihan Ganda C3 27 Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 218 28. Diketahui perbandingan usia usia Ahmad dan Ibu adalah 2 : 7 serta selisih usia keduanya adalah 30 tahun, siswa dapat menentukan usia Ahmad. 29. Diketahui jarak dua kota sebenarnya 35 km dan jarak pada peta 10 cm, siswa dapat menentukan skala pada peta tersebut. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala Indikator soal Diketahui tinggi gedung sebenarnya 200 meter dan tinggi gedung pada gambar 5 cm, siswa dapat menentukan skala pada gambar tersebut. 31. Diketahui panjang jembatan sebenarnya 150 meter dan panjang jembatan pada gambar 15 cm, siswa dapat menentukan skala pada gambar tersebut. 32. Diketahui jarak kota P-Q pada peta 6 cm dan jarak yang sebenarnya 12 km, siswa dapat menentukan skala pada peta tersebut. 33. Diketahui jarak antara kota Solo dan Yogyakarta yang sebenarnya 60 km dan skala pada peta 1 : 2.000.000, siswa dapat Pilihan Ganda C3 28 Pilihan Ganda C3 29 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C3 30 Pilihan Ganda C3 31 Pilihan Ganda C3 32 Pilihan Ganda C3 33 30. Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 219 menentukan jarak dua kota tersebut di dalam peta. 34. Diketahui skala pada suatu gambar 1 : 40 serta tinggi sebuah rumah pada gambar tersebut 4 meter, siswa dapat menentukan tinggi rumah pada gambar tersebut. 35. Diketahui tinggi sebuah pohon pada gambar 16 meter serta skala pada gambar tersebut 1 : 80, siswa dapat menentukan tinggi pohon pada gambar tersebut. 36. Diketahui panjang bus yang sebenarnya 8 meter serta skala yang digunakan pada gambar 1 : 200, siswa dapat menentukan panjang bus pada gambar. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala Indikator soal Diketahui jarak dua kota pada peta 5 cm dengan skala 1: 2.500.000, siswa dapat menentukan jarak yang sebenarnya kedua kota tersebut. 38. Diketahui tinggi gedung pada sebuah gambar 6 cm serta skala yang digunakan pada gambar tersebut 1 : 3.000, siswa dapat menentukan tinggi gedung yang sebenarnya. Pilihan Ganda C3 34 Pilihan Ganda C3 35 Pilihan Ganda C3 36 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C3 37 Pilihan Ganda C3 38 37. Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 220 39. Disajikan sebuah gambar mobil dengan ukuran panjang 15 meter dan tinggi 7 meter serta skala yang digunakan 1 : 20 , siswa dapat menentukan panjang mobil yang sebenarnya. 40. Disajikan sebuah gambar mobil dengan ukuran panjang 15 meter dan tinggi 7 meter serta skala yang digunakan 1 : 20, siswa dapat menentukan tinggi mobil yang sebenarnya. Pilihan Ganda C3 39 Pilihan Ganda C3 40 40 100% Jumlah Soal 12 30% Keterangan: C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan NA X 100 16 40% 12 30% 221 Lampiran 15. KISI-KISI SOAL POST TEST HASIL BELAJAR SISWA Nama Sekolah : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Materi Pokok : Pecahan dalam perbandingan dan skala Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 1. perbandingan 10 : 15, siswa dapat perbandingan tersebut dalam bentuk pecahan. pecahan dalam masalah 2. Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C1 1 Pilihan Ganda C1 2 Pilihan Ganda C3 3 Pilihan Ganda C1 4 Disajikan perbandingan pecahan dan skala pecahan tersebut. , siswa dapat menuliskan bentuk sederhana dari 3. Disajikan dua pecahan senilai 4. Disajikan menuliskan Bentuk Soal = , siswa dapat menentukan nilai . Diketahui 3 kelereng merah dari 5 kelereng didalam kantong, siswa dapat menuliskan perbandingan kelereng merah dengan Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 222 semua kelereng di dalam kantong. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 5. pecahan dalam masalah perbandingan 6. dan skala 7. 8. 9. Diketahui 4 ikan emas dan 6 ikan lele dalam sebuah kolam, siswa dapat menuliskan perbandingan jumlah ikan emas dengan semua ikan dikolam. Diketahui dari 12 gerbong kereta, 3 diantaranya rusak, sisanya berkondisi baik, siswa dapat menuliskan perbandingan gerbong yang kondisinya baik dengan semua gerbong. Diketahui usia Hanif 15 tahun dan usia Dimas 9 tahun, siswa dapat menuliskan perbandingan usia Hanif dan Dimas. Diketahui usia Kakek 60 tahun dan usia Paman 30 tahun, siswa dapat menuliskan perbandingan usia Paman dan Kakek. Diketahui perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5 dengan total kelereng 16 buah, siswa dapat menentukan jumlah kelereng Ali. Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C1 5 Pilihan Ganda C1 6 Pilihan Ganda C1 7 Pilihan Ganda C1 8 Pilihan Ganda C3 9 Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 223 10. Diketahui umur Bibi umur Kakak dan jumlah umur keduanya 50 tahun, siswa dapat menentukan umur Kakak. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 11. pecahan dalam masalah perbandingan 12. dan skala 13. 14. 15. Diketahui perbandingan uang Ika dan Eko adalah 2 : 3 dengan jumlah total uang keduanya Rp 5.000,- , siswa dapat menentukan besar uang Ika. Diketahui jarak kota P-Q pada peta 6 cm dan jarak yang sebenarnya 12 km, siswa dapat menentukan skala pada peta tersebut. Diketahui jarak antara kota Solo dan Yogyakarta yang sebenarnya 60 km dan skala pada peta 1 : 2.000.000, siswa dapat menentukan jarak dua kota tersebut di dalam peta. Diketahui skala pada suatu gambar 1 : 40 serta tinggi sebuah rumah pada gambar tersebut 4 meter, siswa dapat menentukan tinggi rumah pada gambar tersebut. Diketahui tinggi sebuah pohon pada gambar 16 meter serta skala pada gambar tersebut 1 : 80, siswa dapat menentukan tinggi Pilihan Ganda C3 10 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C3 11 Pilihan Ganda C3 12 Pilihan Ganda C3 13 Pilihan Ganda C3 14 Pilihan Ganda C3 15 Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 224 pohon pada gambar tersebut. 16. Diketahui panjang bus yang sebenarnya 8 meter serta skala yang digunakan pada gambar 1 : 200, siswa dapat menentukan panjang bus pada gambar. 17. Diketahui jarak dua kota pada peta 5 cm dengan skala 1: 2.500.000, siswa dapat menentukan jarak yang sebenarnya kedua kota tersebut. Kompetensi Dasar 5.4. Menggunakan Indikator soal 18. Diketahui pecahan dalam tinggi gedung pada sebuah gambar 6 cm serta skala yang masalah digunakan pada gambar tersebut 1 : 3.000, siswa dapat perbandingan menentukan tinggi gedung yang sebenarnya. Pilihan Ganda C3 16 Pilihan Ganda C3 17 Bentuk Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Pilihan Ganda C3 18 Taraf Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 7 38% 7 38% 4 24% dan skala Jumlah Soal 18 100% 225 Keterangan: C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan NA X 100 226 Lampiran 16. UJI COBA INSTRUMEN Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah 2 Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 90 menit PETUNJUK: 1. Tulislah nama dan nomor absen pada kolom yang disediakan. 2. Kerjakan soal di bawah ini secara individu. NAMA 3. Dilarang bekerja sama maupun membuka buku. 4. Cermati tiap soal, dan telitilah dalam menjawab. :............... NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Pecahan sama artinya dengan .... a. 2 : 2 b. 2 : 7 c. 7 : 2 d. 7 : 7 2. 10 : 15 sama artinya dengan .... a. c. b. d. 3. Pecahan dapat disederhanakan menjadi .... a. c. b. d. 4. Bentuk paling sederhana dari pecahan adalah .... a. c. b. d. 5. = a. 8 b. 10 . Nilai n adalah .... c. 12 d. 15 6. Dari 5 kelereng didalam kantong, terdapat 3 kelereng merah. Perbandingan kelereng merah dengan semua kelereng didalam kantong adalah .... a. 2 : 5 b. 3 : 5 c. 5 : 3 d. 3 : 2 7. Didalam kolam terdapat 4 ikan emas dan 6 ikan lele. Perbandingan jumlah ikan emas dengan semua ikan dikolam adalah .... a. 6 : 4 b. 4 : 6 c. 6 : 10 d. 4 : 10 227 8. 9. Perbandingan ayam jantan dengan semua ayam adalah 4 : 12. Berarti ayam jantan sama dengan ... semua ayam. a. c. b. d. Ada 12 gerbong kereta, 3 diantaranya rusak, sisanya berkondisi baik. Perbandingan gerbong yang kondisinya baik dengan semua gerbong adalah .... a. 3 : 12 b. 3 : 9 c. 9 : 12 d. 12 : 9 10. Perhatikan gambar dibawah ini! Perbandingan kuda hitam dengan semua kuda adalah .... a. 2 : 5 b. 2 : 3 c. 3 : 5 d. 3 : 2 11. Usia Hanif 15 tahun. Usia Dimas 9 tahun. Perbandingan usia Hanif dan Dimas adalah .... a. 3 : 5 b. 9 : 15 c. 5 : 3 d. 3 : 2 12. Uang Adi Rp 4.000 sedangkan uang Evan lebih banyak Rp 2.000 dari Adi. Perbandingan uang Adi dan Evan adalah .... a. 2 : 4 b. 2 : 3 c. 6 : 4 d. 4 : 2 13. Usia Kakek 60 tahun. Usia Paman 30 tahun. Berarti usia Paman...usia Kakek. a. c. b. d. 14. Reni mempunyai permen 2 buah, kemudian membeli lagi 4 buah. Perbandingan permen Reni sebelum dan sesudah membeli adalah .... a. 2 : 6 b. 2 : 4 c. 4 : 6 d. 4 : 2 15. Siswa kelas V jumlahnya 30 siswa. Yang gemar membaca ada 14 siswa, yang lainnya tidak gemar membaca. Perbandingan siswa yang gemar membaca dengan yang tidak gemar membaca adalah .... a. 7 : 15 b. 8 : 15 c. 7 : 8 d. 8 : 7 16. Perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5, jumlah kelereng mereka ada 16 buah. Berapakah jumlah kelereng Ali? a. 4 b. 6 c. 8 d. 10 228 17. Murid kelas V SDN Rejosari berjumlah 32 siswa. Jika perbandingan jumlah siswa lakilaki dan perempuannya adalah 7:9, berapa jumlah siswa siswa laki-lakinya? a. 7 b. 9 c. 14 d. 18 18. Jumlah umur Bibi dan Kakak adalah 50 tahun. Umur Bibi umur Kakak. Umur adalah ... tahun. a. 10 b. 20 Kakak c. 30 d. 40 19. Perbandingan uang Ika dan Eko adalah 2 : 3. Jumlah uang mereka adalah Rp 5.000,00. Berapakah besar uang Ika? a. Rp 5.000,b. Rp 4.000,- c. Rp 3.000,d. Rp 2.000,- 20. Ada sebuah persegi, dengan panjang sisi 4 cm. Berapa perbandingan panjang sisi dengan luasnya? a. 1 : 4 b. 1 : 2 c. 2 : 4 d. 4 : 8 21. Sebuah persegi panjang dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm. Perbandingan ukuran panjang dan kelilingnya adalah .... a. 1 : 4 b. 2 : 3 c. 1 : 3 d. 1 : 2 22. Keliling sebuah persegi adalah 12 cm. Perbandingan keliling dengan panjang sisi persegi tersebut adalah .... a. 4 : 12 b. 12 : 6 c. 12 : 4 d. 12 : 3 23. Perbandingan panjang dan lebar suatu taman yang berbentuk persegi panjang adalah 5 : 3. Jika diketahui keliling taman tersebut 32 meter, berapakah ukuran lebar taman tersebut? a. 6 cm b. 10 cm c. 12 cm d. 20 cm 24. Didalam kandang terdapat 25 bebek. Perbandingan bebek jantan dan bebek betina 2 : 3. Berapakah jumlah bebek jantan di dalam kandang? a. 10 b. 15 c. 20 d. 25 25. Pita Lala dengan pita Santi disambung, sehingga panjang pita sambungan adalah 14 meter. Perbandingan pita sambungan dengan pita Lala adalah 7 : 3. Berapakah panjang pita Lala? a. 3 meter b. 6 meter c. 7 meter d. 8 meter 229 26. Usia Paman dibanding usia Kakek adalah 3 : 8. Jika selisih usia Paman dan Kakek 50 tahun, berapakah usia Paman? a. 30 tahun b. 40 tahun c. 60 tahun d. 80 tahun 27. Siswa kelas V yang hobi memancing dan hobi sepakbola berbanding 5 : 9. Siswa yang hobi sepakbola 8 siswa lebih banyak dibanding yang hobi memancing. Jumlah siswa yang hobi memancing adalah ... siswa. a. 4 b. 8 c. 10 d. 18 28. Perbandingan usia Ahmad dan Ibu adalah 2 : 7. Selisih usia Ahmad dan usia Ibu adalah 30 tahun. Berapakah usia Ahmad? a. 6 tahun b. 12 tahun c. 15 tahun d. 18 tahun 29. Jarak antara kota A dan B sesungguhnya adalah 35 km. Jarak kedua kota tersebut pada peta terukur 10 cm. Skala pada peta tersebut adalah . . . . a. 1 : 350.000 b. 1 : 35.000 c. 1 : 3.500 d. 1 : 350 30. Tinggi gedung sebenarnya 200 meter, tinggi pada gambar 5 cm. Skala pada gambar tersebut adalah .... a. 1 : 40 b. 1 : 400 c. 1 : 4.000 d. 1 : 40.000 31. Jembatan sepanjang 150 meter, didalam gambar panjangnya hanya terukur 15 cm. Skala yang digunakan pada gambar adalah .... a. 1 : 10.000 b. 1 : 1.000 c. 1 : 100 d. 1 : 10 32. Jarak kota P – Q pada peta adalah 6 cm, padahal jarak sebenarnya kota tersebut adalah 12 km. Berapa skala yang digunakan dalam peta tersebut? a. 1 : 200.000 b. 1 : 2.000.000 c. 1 : 20.000 d. 1 : 2.000 33. Jarak sebenarnya antara kota Solo dan Yogyakarta adalah 60 km. Jika di dalam peta tertulis skala 1 : 2.000.000, berapa jarak kedua kota itu pada peta? a. 0,3 cm b. 3 cm c. 6 cm d. 30 cm 34. Angga ingin menggambar rumahnya dengan skala 1 : 40. Jika tinggi rumah Angga 4 meter, berapa tinggi rumah Angga pada gambar? a. 0,1 cm b. 1 cm c. 10 cm d. 16 cm 35. Sebuah pohon tingginya 16 meter. Jika ingin digambar dengan skala 1 : 80, berapa tinggi pohon pada gambar? a. 0,2 cm b. 2 cm c. 10 cm d. 20 cm 36. Sebuah bus panjangnya 8 meter. Jika akan digambar dengan menggunakan skala 1: 200, berapa panjang bus dalam gambar? a. 0,4cm c. 4 cm 230 b. 1,6 cm d. 16 cm 37. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu? a. 12.500.000 km b. 1.250 km c. 125 km d. 12,5 km 38. Pada sebuah gambar sketsa, tinggi suatu gedung adalah 6 cm. Skala yang digunakan adalah 1 : 3.000. Berapakah tinggi gedung yang sebenarnya? a. 18 m b. 180 m c. 1.800 m d. 18.000 m 39. Perhatikan gambar dibawah ini! Untuk soal nomor (39 – 40). 7 cm 15 cm Skala 1 : 20 Panjang mobil adalah .... a. 0,3 meter b. 3 meter sebenarnya c. 15 meter d. 30 meter 40. Berdasarkan gambar diatas, tinggi mobil sebenarnya adalah .... a. 0,14 cm b. 1,4 cm c. 14 cm d. 140 cm ☺☺ Percaya Diri Sendiri ☺☺ 231 Lampiran 17. INSTRUMEN POST TEST Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : SD Negeri Debong Tengah ... Matematika V (Lima) / 2 (Dua) 90 menit PETUNJUK: 1. Tulislah nama dan nomor absen pada kolom yang disediakan. 2. Kerjakan soal di bawah ini secara individu. NAMA 3. Dilarang bekerja sama maupun membuka buku. 4. Cermati tiap soal, dan telitilah dalam menjawab. :............... NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. 10 : 15 sama artinya dengan .... a. c. b. d. 2. Pecahan 6. a. c. b. d. = a. 8 b. 10 . Nilai n adalah .... c. 12 d. 15 4. Dari 5 kelereng didalam kantong, terdapat 3 kelereng merah. Perbandingan kelereng merah dengan semua kelereng didalam kantong adalah .... a. 2 : 5 b. 3 : 5 a. 6 : 4 b. 4 : 6 dapat disederhanakan menjadi .... 3. 5. Didalam kolam terdapat 4 ikan emas dan 6 ikan lele. Perbandingan jumlah ikan emas dengan semua ikan dikolam adalah .... c. 5 : 3 d. 3 : 2 Ada 12 gerbong kereta, 3 diantaranya rusak, sisanya berkondisi baik. Perbandingan gerbong yang kondisinya baik dengan semua gerbong adalah .... a. 3 : 12 b. 3 : 9 7. c. 9 : 12 d. 12 : 9 Usia Hanif 15 tahun. Usia Dimas 9 tahun. Perbandingan usia Hanif dan Dimas adalah .... a. 3 : 5 b. 9 : 15 8. c. 6 : 10 d. 4 : 10 c. 5 : 3 d. 3 : 2 Usia Kakek 60 tahun. Usia Paman 30 tahun. Berarti usia Paman adalah ... usia Kakek. 232 9. a. c. b. d. 14. Perbandingan usia Ahmad dan Ibu adalah 2 : 7. Selisih usia Ahmad dan usia Ibu adalah 30 tahun. Berapakah usia Ahmad? Perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5, jumlah kelereng mereka ada 16 buah. Berapakah jumlah kelereng Ali? a. 4 b. 6 c. 8 d. 10 10. Jumlah umur Bibi dan Kakak adalah 50 tahun. Umur Bibi umur Kakak. Umur adalah ... tahun. a. 10 b. 20 Kakak c. 30 d. 40 11. Perbandingan uang Ika dan Eko adalah 2 : 3. Jumlah uang mereka adalah Rp 5.000,00. Berapakah besar uang Ika? a. Rp 5.000,b. Rp 4.000,- c. Rp 3.000,d. Rp 2.000,- 12. Sebuah persegi panjang dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm. Perbandingan ukuran panjang dan kelilingnya adalah .... a. 1 : 4 b. 2 : 3 c. 1 : 3 d. 1 : 2 13. Usia Paman dibanding usia Kakek adalah 3 : 8. Jika selisih usia Paman dan Kakek 50 tahun, berapakah usia Paman? a. 30 tahun b. 40 tahun c. 60 tahun d. 80 tahun a. 6 tahun b. 12 tahun c. 15 tahun d. 18 tahun 15. Jarak antara kota A dan B sesungguhnya adalah 35 km. Jarak kedua kota tersebut pada peta terukur 10 cm. Skala pada peta tersebut adalah . . . . a. 1 : 350.000 b. 1 : 35.000 c. 1 : 3.500 d. 1 : 350 16. Jarak kota P – Q pada peta adalah 6 cm, padahal jarak sebenarnya kota tersebut adalah 12 km. Berapa skala yang digunakan dalam peta tersebut? a. 1 : 200.000 b. 1 : 2.000.000 c. 1 : 20.000 d. 1 : 2.000 17. Angga ingin menggambar rumahnya dengan skala 1 : 40. Jika tinggi rumah Angga 4 meter, berapa tinggi rumah Angga pada gambar? a. 0,1 cm b. 1 cm c. 10 cm d. 16 cm 18. Sebuah bus panjangnya 8 meter. Jika akan digambar dengan menggunakan skala 1: 200, berapa panjang bus dalam gambar? a. 0,4cm b. 1,6 cm c. 4 cm d. 16 cm ☺☺ Percaya Diri Sendiri ☺☺ 233 Lampiran 18. KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA DAN POST TEST (1) Kunci Jawaban Tes Uji Coba Instrumen 1. B 11. C 21. C 31. B 2. C 12. B 22. D 32. A 3. A 13. D 23. A 33. B 4. B 14. A 24. A 34. C 5. C 15. C 25. B 35. D 6. B 16. B 26. A 36. C 7. D 17. C 27. C 37. C 8. B 18. B 28. B 38. B 9. C 19. D 29. A 39. B 10. A 20. A 30. C 40. D (2) Kunci Jawaban Soal Post Test 1. C 7. C 13. A 2. A 8. D 14. B 3. C 9. B 15. A 4. B 10. B 16. A 5. D 11. D 17. C 6. C 12. C 18. C 234 Lampiran 19. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 2 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 342169 Daftar Nilai Soal Tes Ujicoba di Kelas Ujicoba SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan dalam Perbandingan dan Skala No. 1. Nama Siswa Moh. Nafis Adnan Nilai 47,5 2. Fadli Arrobbani Affan 50 3. 4. 5. 6. 7. Moh. Husen Mubarok M. Miftakhurrokhmat Mohammad Rizal Andre Probo Larasanding Wawan Dermawan 17,5 42,5 47,5 47,5 37,5 8. Wiwin Anjani 55 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Alya Fathinnanisa Haq Asih Kinanti Ayu Anggraeni Alan Putri Desy Fitriyani Fika Khoirunisa Ghulaman Zakiyyan R.S Indes Azriani Faiza Indy Kusuma Dewi Moh. Mulkillahi Muhammad Abdurrahman 57,5 85 75 52,5 62,5 80 37,5 50 30 47,5 No. 19. Nama Siswa Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul 20. Umam 21. Moh. Fahrur Rozi 22. Muhamad Niam Auladi 23. Putri Apriliana Marsin 24. Putri Aprilia Nurwahid 25. Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning 26. Purnama 27. Solichatun Nisa 28. Viki Fahreza 29. Yusuf Hidayatulloh 30. Ardi Kusuma Bahari 31. Yusuf Rino Mawardi 32. Intan Kurniasih 33. Putri Kartika Sari 34. Sandi Rozzaq Pangestu Jumlah Rata-rata Nilai 62,5 42,5 25 52,5 37,5 52,5 32,5 55 52,5 40 35 67,5 65 57,5 40 30 1670 49,11 Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Gegar Wijayanto, S.Pd NIP.19631111 198405 1 005 Jamilah, S.Pd NIP. 19710222 200501 2 007 235 Lampiran 20. Out put SPSS versi 17 UJI VALIDITAS BUTIR SOAL Soal 1 – 20 Correlations No.1 No.1 Pearson Correlation . No.2 a . Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation No.3 Pearson Correlation N N No.6 Pearson Correlation 34 34 .190 -.103 . No.7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N No.6 . . 1 a No.7 . . a No.8 . . a . . No.9 a . . No.10 No.11 No.12 No.13 No.14 No.15 No.16 No.17 No.18 No.19 No.20 a . . a . . a . . a . . a . . a . . a . . a . . a . . a . . a . . a Total . . a . 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .299 -.010 .310 .075 .310 .231 .116 .256 .192 -.240 .010 .146 .010 .209 .180 .373 .030 .465 * .281 .563 .006 .086 .957 .074 .674 .074 .190 .515 .144 .276 .172 .957 .410 .957 .235 .307 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .190 1 .422 * .142 .129 -.010 .070 .257 -.169 .074 .116 .256 -.243 .074 .340 * .146 .010 .209 .019 .360 . .281 .013 .422 .465 .957 .692 .143 .339 .678 .515 .144 .165 .678 .049 .410 .957 .235 .915 .036 . * 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a -.103 .422 * 1 .115 .241 .272 .195 .176 -.012 -.175 .150 -.004 .061 .096 .298 -.141 .155 .052 -.115 .288 . .563 .013 .518 .170 .119 .270 .320 .946 .321 .397 .982 .732 .591 .087 .428 .381 .772 .518 .098 . 34 34 34 34 34 ** .142 .115 1 . .006 .422 .518 34 34 34 34 34 ** . a .465 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .248 .112 .265 .303 .118 .185 .408 * .133 -.257 .004 .158 .527 .130 .081 .507 .296 .017 .454 34 34 34 34 34 34 34 34 34 1 ** .035 .251 .236 .116 .387 * ** .002 .843 .153 .180 .515 .024 34 34 34 34 34 34 -.333 .357 * .253 .060 .361 * .054 .038 .150 .736 .036 34 34 34 34 34 .477 a .299 .129 .241 . .086 .465 .170 .004 34 34 34 34 34 34 ** . Sig. (2-tailed) N . . a 34 Sig. (2-tailed) N a No.5 a . Sig. (2-tailed) No.5 Pearson Correlation . No.4 34 Sig. (2-tailed) No.4 Pearson Correlation a . Sig. (2-tailed) N No.3 .477 a -.010 -.010 .272 .248 . .957 .957 .119 .158 .002 34 34 34 34 34 34 . .519 .519 1 34 34 34 34 34 34 ** .081 .147 .334 -.227 .142 .001 .651 .407 .054 .196 .000 34 34 34 34 34 34 34 .096 .247 ** .169 .032 .275 .064 .005 .587 .159 .008 .339 .855 .115 .721 .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * * .316 .344 * .041 .075 -.106 -.116 .388 .020 .013 .069 .046 .817 .673 .553 .513 .023 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .466 .398 .423 .542 .446 34 .575 .622 ** ** * 236 No.8 Pearson Correlation . Sig. (2-tailed) N No.9 Pearson Correlation N N No.1 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 2 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 3 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 4 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 5 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 6 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation .310 .070 .195 .112 .035 -.333 . .074 .692 .270 .527 .843 .054 1 -.013 .150 .120 .091 -.043 .152 -.251 -.057 .040 -.057 .365 * .270 .223 .943 .397 .499 .608 .808 .392 .152 .747 .823 .747 .034 .123 .205 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .075 .257 .176 .265 .251 .357 * -.013 1 -.013 .381 . .674 .143 .320 .130 .153 .038 .943 .943 .026 . Sig. (2-tailed) No.1 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) a * 34 .451 ** .007 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .161 .099 .087 .111 .235 .206 .171 .004 .362 .576 .624 .532 .180 .243 .334 .485 34 .614 ** .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .310 -.169 -.012 .303 .236 .253 .150 -.013 1 .120 .091 .324 .152 -.065 -.057 .040 .138 .165 .079 .330 . .074 .339 .946 .081 .180 .150 .397 .943 .499 .608 .061 .392 .713 .747 .823 .437 .351 .658 .057 . 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .231 .074 -.175 .118 .116 .060 .120 .381 * .120 1 .299 .219 .159 -.093 -.060 -.017 .068 .147 .257 .420 .013 . . .190 .678 .321 .507 .515 .736 .499 .026 .499 .086 .212 .370 .601 .736 .922 .704 .408 .142 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .116 .116 .150 .185 .387 * .091 ** .091 .299 1 .281 .249 .045 .173 .127 .173 .161 .339 . * .361 .451 . .515 .515 .397 .296 .024 .036 .608 .007 .608 .086 .107 .155 .801 .328 .473 .328 .362 .050 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .256 .256 -.004 .408 * -.043 ** .324 .219 .281 1 -.034 .099 .108 .306 .361 * .314 -.036 . * .466 ** .398 .485 * 34 .559 ** .001 34 .578 ** . .144 .144 .982 .017 .005 .020 .808 .004 .061 .212 .107 .847 .577 .543 .078 .036 .071 .838 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .192 -.243 .061 .133 .096 .423 * .152 .161 .152 .159 .249 -.034 1 .159 .110 .006 .110 .086 .041 .164 .355 . .000 . .276 .165 .732 .454 .587 .013 .392 .362 .392 .370 .155 .847 .370 .537 .973 .537 .630 .818 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a -.240 .074 .096 -.257 .247 .316 -.251 .099 -.065 -.093 .045 .099 .159 1 .068 .130 -.060 .015 .132 .049 . .172 .678 .591 .142 .159 .069 .152 .576 .713 .601 .801 .577 .370 .704 .462 .736 .931 .455 .781 . 34 34 34 34 a .010 .340 * .298 . .957 .049 .087 . 34 .542 ** .001 34 .446 ** .008 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * -.057 .087 -.057 -.060 .173 .108 .110 .068 1 -.197 -.075 .106 -.147 .380 .046 .747 .624 .747 .736 .328 .543 .537 .704 .265 .673 .553 .407 .026 .344 * 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .146 .146 -.141 .081 .169 .041 .040 .111 .040 -.017 .127 .306 .006 .130 -.197 1 .270 .310 .224 .323 . 237 7 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 8 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 9 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N . .410 .410 .428 .651 .339 .817 .823 .532 .823 .922 .473 .078 .973 .462 .265 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .110 -.060 -.075 .270 34 .123 .074 .203 .062 34 34 34 34 1 * -.015 .422 a .010 .010 .155 .147 .032 .075 -.057 .235 .138 .068 .173 .361 . .957 .957 .381 .407 .855 .673 .747 .180 .437 .704 .328 .036 .537 .736 .673 .123 .026 .931 .013 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .206 .165 .147 .161 .314 .086 .015 .106 .310 .381 * 1 .207 . . a .209 .209 .052 .334 .275 -.106 .365 .381 .546 * ** . .235 .235 .772 .054 .115 .553 .034 .243 .351 .408 .362 .071 .630 .931 .553 .074 .026 .241 .001 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a .180 .019 -.115 -.227 .064 -.116 .270 .171 .079 .257 .339 -.036 .041 .132 -.147 .224 -.015 .207 1 .332 . .307 .915 .518 .196 .721 .513 .123 .334 .658 .142 .050 .838 .818 .455 .407 .203 .931 .241 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .288 * .223 ** .330 .420 ** .164 .049 .380 * .323 .422 ** .332 1 . . a .373 * .360 .575 ** .622 ** .388 .614 * .559 ** .578 * .546 .055 . .030 .036 .098 .000 .000 .023 .205 .000 .057 .013 .001 .000 .355 .781 .026 .062 .013 .001 .055 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant. **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Soal 21 – 40 Correlations No.21 No.22 No.23 No.24 No.25 No.26 No.27 No.28 No.29 No.30 No.31 No.32 No.33 No.34 No.35 No.36 No.37 No.38 No.39 No.40 No.2 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 2 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 1 .146 .026 -.107 .410 .886 .547 .471 ** .005 * .055 .127 .205 .282 .336 .231 .293 .309 .182 .257 -.027 .024 .758 .473 .244 .106 .052 .190 .098 .076 .303 .143 .878 .387 ** -.045 .072 .006 .801 .686 .461 Total .725 ** .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 .146 1 .199 .111 .061 .130 -.159 .334 -.048 -.103 -.043 -.017 -.219 .218 .103 .111 .334 -.006 -.259 .024 .262 .258 .532 .734 .462 .368 .053 .786 .563 .810 .922 .220 .215 .563 .532 .053 .973 .139 .892 .135 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 ** -.179 -.249 -.225 -.161 .059 -.172 -.006 .127 -.156 .410 34 .026 34 .199 1 .035 -.035 -.159 .133 -.108 -.186 -.274 -.225 -.496 238 3 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 4 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 5 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 6 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 7 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 8 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 9 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 2 Sig. (2-tailed) .886 .258 34 34 34 .846 .846 .370 .454 .544 .292 .117 .201 .003 .320 .155 .201 .362 .741 .330 .973 .473 .377 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 1 * -.346 .240 ** .311 .420 * -.245 -.172 .099 -.155 -.139 -.172 .346 * .172 .230 -.232 -.139 .269 .045 .171 .003 .074 .013 .162 .332 .576 .388 .434 .332 .045 .332 .190 .187 .434 .124 34 34 34 34 34 34 34 34 -.107 .111 .035 .547 .532 .846 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 * 1 .323 -.074 .106 -.134 .106 .172 .041 .155 .000 .033 -.183 -.033 -.035 -.111 -.018 .184 .062 .678 .550 .449 .550 .332 .816 .388 1.000 .854 .301 .854 .846 .532 .917 .298 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 * -.165 -.311 ** .061 -.035 -.346 .005 .734 .846 .045 34 34 34 34 .471 34 .493 * .130 -.159 .240 .323 .024 .462 .370 .171 .062 34 34 34 34 34 34 .055 -.159 .133 ** -.074 .021 .758 .368 .454 .003 .678 .905 34 34 34 34 34 34 34 .127 .334 -.108 .311 .106 .289 .126 .473 .053 .544 .074 .550 .098 .479 34 34 34 34 34 34 34 34 .205 -.048 -.186 .420 * -.134 .203 .212 .228 .244 .786 .292 .013 .449 .251 .230 .194 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .282 -.103 -.274 -.245 .106 .169 -.112 -.062 .228 .106 .563 .117 .162 .550 .339 .529 .725 .194 .387 .493 1 .289 .203 .169 .310 .271 .192 .239 .070 .240 .049 .347 .905 .098 .251 .339 .074 .120 .285 .173 .692 .171 .782 .044 .351 .074 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 1 .126 .212 -.112 -.007 .021 -.046 -.296 -.363 * .214 .126 -.034 -.013 .004 .182 .479 .230 .529 .969 .905 .798 .089 .035 .225 .479 .847 .942 .982 .304 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 1 .228 -.062 -.056 .049 -.266 .000 .062 .172 -.062 .059 -.249 -.102 .359 .194 .725 .755 .782 .134 1.000 .725 .332 .725 .741 .156 .565 .037 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 1 .228 .014 ** -.005 .303 .136 ** .107 .327 -.048 -.077 .194 .936 .000 .977 .082 .445 .001 .547 .059 .786 .667 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 1 .299 ** .241 .236 -.292 .172 -.181 .391 * .043 .165 .329 .001 .177 .180 .094 .332 .307 .022 .810 .351 .057 .086 .571 .528 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .336 -.043 -.225 -.172 .172 .310 -.007 -.056 .014 .299 1 .310 .052 .810 .201 .332 .332 .074 .969 .755 .936 .086 34 34 34 34 34 34 34 ** .099 .041 .271 .021 .049 .003 .576 .816 .120 .905 .782 34 .231 .190 -.017 -.496 .922 34 .571 ** .000 .074 .007 * 34 .592 ** .000 33 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .118 .056 .106 -.292 .108 -.043 -.165 .263 .007 .507 .755 .550 .094 .544 .810 .351 .133 .463 34 34 34 33 34 34 ** .310 1 .192 .239 .070 .001 .074 .285 .173 .692 .528 .562 .451 ** .021 34 34 34 34 34 ** .049 .347 * -.165 -.040 .002 .782 .044 .351 .823 .522 34 .471 ** .005 239 N No.3 Pearson Correlation 3 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 4 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 5 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 6 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 7 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 8 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 9 Sig. (2-tailed) N No.4 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .293 -.219 -.179 -.155 .155 .192 -.046 -.266 -.005 .241 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .192 1 .097 -.046 -.155 -.123 .102 -.013 -.069 .113 .098 .220 .320 .388 .388 .285 .798 .134 .977 33 33 33 33 33 33 33 33 33 .177 .007 .285 .590 .798 .388 .494 .572 .945 .703 .533 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 .309 .218 -.249 -.139 .000 .239 -.296 .000 .303 .236 .118 .239 .097 1 .354 * .118 .415 * .218 .067 .076 .215 .155 .434 1.000 .173 .089 34 34 34 34 34 34 34 1.000 .082 .180 .507 .173 .590 .040 .014 .507 .015 .215 .708 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 .182 .103 -.225 -.172 .033 .070 34 -.363 * .062 .136 -.292 .056 .070 -.046 .354 * 1 .106 .062 -.059 .249 -.165 .224 .303 .563 .201 .332 .854 34 34 34 34 34 .692 .035 .725 .445 .094 .755 .692 .798 .040 .550 .725 .741 .156 .351 .204 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 .257 .111 -.161 .346 * -.183 .240 .214 .172 ** .172 .106 ** -.155 .416 * .106 1 .311 .230 -.232 .018 .143 .532 .362 .045 .301 .171 .225 .332 .001 .332 .550 .002 .388 .014 .550 .074 .190 .187 .917 .562 .463 .522 * .416 33 .522 ** .002 34 .676 ** .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 -.027 .334 .059 .172 -.033 .049 .126 -.062 .107 -.181 -.292 .049 -.123 .118 .062 .311 1 -.108 -.249 .165 .122 .878 .053 .741 .332 .854 .782 .479 .725 .547 .307 .094 .782 .494 .507 .725 .074 .544 .156 .351 .492 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 ** -.006 -.172 .230 -.035 .347 * -.034 .059 .327 .391 * .108 .347 * .102 .415 * -.059 .230 -.108 1 -.006 .127 .006 .973 .330 .190 .846 .044 .847 .741 .059 .022 .544 .044 .572 .015 .741 .190 .544 .973 .473 .461 34 .470 ** .005 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 -.045 -.259 -.006 -.232 -.111 -.165 -.013 -.249 -.048 .043 -.043 -.165 -.013 .218 .249 -.232 -.249 -.006 1 .189 -.043 .801 .139 .973 .187 .532 .351 .942 .156 .786 .810 .810 .351 .945 .215 .156 .187 .156 .973 .284 .809 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 .072 .024 .127 -.139 -.018 -.311 .004 -.102 -.077 .165 -.165 -.040 -.069 .067 -.165 .018 .165 .127 .189 1 .080 .686 .892 .473 .434 .917 .074 .982 .565 .667 .351 .351 .823 .703 .708 .351 .917 .351 .473 .284 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34 ** * ** ** .113 ** .224 ** .122 ** 1 .652 ** .262 -.156 .269 .184 .182 .359 .329 .263 -.043 .080 .000 .135 .377 .124 .298 .007 .304 .037 .000 .057 .133 .005 .533 .002 .204 .000 .492 .005 .809 .652 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 .725 .451 .592 .471 .522 .676 .470 34 240 Lampiran 21. REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL TES UJI COBA rtabel = 0.339; taraf signifikansi 0.05; n= 34 Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pearson Correlations (r11) .a 0,373 0,360 0,288 0,575 0,622 0,388 0,223 0,614 0,330 0,420 0,559 0,578 0,164 0,049 0,380 0,323 0,422 0,546 0,332 r tabel 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Validitas Nomor Item Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Keterangan: baris biru menandakan soal tersebut sudah valid, yaitu sejumlah 20 soal. Pearson Correlations (r11) 0,725 0,262 -0,156 0,269 0,184 0,451 0,182 0,359 0,592 0,329 0,263 0,471 0,113 0,522 0,224 0,676 0,122 0,470 -0,043 0,080 r tabel 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Validitas Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid 241 Lampiran 22. PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES MENGGUNAKAN RUMUS KR-21 Diketahui: k= 40; M= 16,7; V1= 73,34 Keterangan: = reliabilitas instrumen k = banyak butir soal m = skor rata-rata = varians total Nilai reliabilitas per item dilihat dari perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel, maka item tersebut dikatakan reliabel. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21) diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,893 lebih besar dari rtabel sebesar 0,339. Dengan 242 demikian dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung > rtabel, maka semua butir soal dinyatakan sudah reliabel. 243 Lampiran 23. Pembagian Kelompok Atas dan Bawah Soal 1 – 20 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama Siswa Moh. Nafis Adnan Fadli Arrobbani Affan Moh. Husen Mubarok M. Miftakhurrokhmat Mohammad Rizal Andre Probo Larasanding Wawan Dermawan Wiwin Anjani Alya Fathinnanisa Haq Asih Kinanti Ayu Anggraeni Alan Putri Desy Fitriyani Fika Khoirunisa Ghulaman Zakiyyan R.S Indes Azriani Faiza Indy Kusuma Dewi Moh. Mulkillahi Muhammad Abdurrahman Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul Umam Moh. Fahrur Rozi Muhamad Niam Auladi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 4 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 Nomor Soal 10 11 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 16 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 18 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 20 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 Kelompok Bawah Atas Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Atas Atas Atas Atas Atas Atas Atas Bawah Atas Bawah Bawah Atas Bawah Bawah Atas 244 No. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Nama Siswa Putri Apriliana Marsin Putri Aprilia Nurwahid Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning Purnama Solichatun Nisa Viki Fahreza Yusuf Hidayatulloh Ardi Kusuma Bahari Yusuf Rino Mawardi Intan Kurniasih Putri Kartika Sari Sandi Rozzaq Pangestu Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 28 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 28 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 25 5 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 22 6 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10 7 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 11 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30 Nomor Soal 9 10 11 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8 30 14 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 0 0 0 0 0 0 0 1 0 23 0 1 1 0 0 0 0 0 0 24 1 1 0 1 1 0 0 1 1 25 0 0 0 0 0 0 1 0 0 26 0 1 0 1 1 0 1 1 1 27 1 1 0 0 1 0 0 0 1 28 0 1 0 0 1 1 0 1 1 Nomor Soal 29 30 31 32 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 15 14 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 5 15 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 14 16 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 23 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 18 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 19 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 24 20 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 Kelompok Bawah Atas Bawah Atas Atas Bawah Bawah Atas Atas Atas Bawah Bawah Soal 21 – 40 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama Siswa Moh. Nafis Adnan Fadli Arrobbani Affan Moh. Husen Mubarok M. Miftakhurrokhmat Mohammad Rizal Andre Probo Larasanding Wawan Dermawan Wiwin Anjani Alya Fathinnanisa Haq 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 1 0 1 1 1 0 35 0 0 0 0 1 1 1 0 0 36 1 1 0 1 1 1 0 1 1 37 1 1 0 0 0 0 0 1 0 38 0 0 0 1 0 0 0 1 0 39 0 0 0 0 0 1 1 0 0 40 0 0 0 0 0 1 0 1 0 Skor Total 19 20 7 17 19 19 15 22 23 245 No. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Nama Siswa Asih Kinanti Ayu Anggraeni Alan Putri Desy Fitriyani Fika Khoirunisa Ghulaman Zakiyyan R.S Indes Azriani Faiza Indy Kusuma Dewi Moh. Mulkillahi Muhammad Abdurrahman Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul Umam Moh. Fahrur Rozi Muhamad Niam Auladi Putri Apriliana Marsin Putri Aprilia Nurwahid Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning Purnama Solichatun Nisa Viki Fahreza Yusuf Hidayatulloh Ardi Kusuma Bahari Yusuf Rino Mawardi Intan Kurniasih Putri Kartika Sari Sandi Rozzaq Pangestu Total 21 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 6 22 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 24 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 26 25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 8 26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 20 27 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 15 28 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 18 Nomor Soal 29 30 31 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 21 18 16 20 33 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 5 34 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 17 35 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 16 36 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 26 37 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 18 38 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 39 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 7 40 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9 Skor Total 34 30 21 25 32 15 20 12 19 25 17 10 21 15 21 13 22 21 16 14 27 26 23 16 12 668 235 Lampiran 24. TABEL TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL TES UJI COBA (1) Tabel Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji Coba No. Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. B 34 28 28 25 22 10 11 30 8 30 14 2 15 5 14 23 27 23 24 12 6 7 5 26 8 20 15 18 21 18 16 Js 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 P 1 0,82 0,82 0,74 0,65 0,29 0,32 0,88 0,24 0,88 0,41 0,06 0,44 0,15 0,41 0,68 0,79 0,68 0,71 0,35 0,18 0,21 0,15 0,76 0,24 0,59 0,44 0,53 0,62 0,53 0,47 Kriteria Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sulit Sedang Mudah Sulit Mudah Sedang Sulit Sedang Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sulit Sulit Sulit Mudah Sulit Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang 236 No. Soal 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. B 20 5 17 16 26 18 5 7 9 Js 34 34 34 34 34 34 34 34 34 P 0,59 0,15 0,5 0,47 0,76 0,53 0,15 0,21 0,26 Kriteria Sedang Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Sulit Sulit Sulit Ket : baris warna biru menandakan soal tersebut adalah soal yang sudah valid dan reliabel. (2) Tabel Daya Beda Soal Tes Uji Coba No. Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. No. BA JA BB JB PA PB D Kriteria 17 17 17 15 16 9 8 16 7 17 10 2 12 3 7 14 15 14 15 6 6 BA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 JA 17 11 11 10 6 1 3 14 1 13 4 0 3 2 7 9 12 9 9 6 0 BB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 JB 1 1 1 0,882 0,941 0,529 0,471 0,941 0,412 1 0,588 0,118 0,706 0,176 0,412 0,824 0,882 0,824 0,882 0,353 0,353 PA 1 0,647 0,647 0,588 0,353 0,059 0,176 0,824 0,059 0,765 0,235 0 0,176 0,118 0,412 0,529 0,706 0,529 0,529 0,353 0 PB 0 0,35 0,35 0,29 0,59 0,47 0,29 0,12 0,35 0,24 0,35 0,12 0,53 0,06 0 0,29 0,18 0,29 0,35 0 0,35 D Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Kriteria 237 Soal 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 6 3 15 5 13 8 13 15 11 8 12 3 12 8 17 10 4 2 5 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 1 2 11 3 7 7 5 6 7 8 8 2 5 8 9 8 1 5 4 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 0,353 0,176 0,882 0,294 0,765 0,471 0,765 0,882 0,647 0,471 0,706 0,176 0,706 0,471 1 0,588 0,235 0,118 0,294 0,059 0,118 0,647 0,176 0,412 0,412 0,294 0,353 0,412 0,471 0,471 0,118 0,294 0,471 0,529 0,471 0,059 0,294 0,235 0,29 0,06 0,24 0,12 0,35 0,06 0,47 0,53 0,24 0 0,24 0,06 0,41 0 0,47 0,12 0,18 -0,2 0,06 Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Jelek Baik Jelek Jelek Tidak Baik Jelek Ket : Soal dengan kriteria “jelek” dan “tidak baik” tidak digunakan 238 Lampiran 25. KESIMPULAN HASIL TES UJI COBA No. Soal Validitas Reliabilitas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Tidak Valid Valid Valid Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tingkat Kesukaran Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sulit Sedang Mudah Sulit Mudah Sedang Sulit Sedang Sulit Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sulit Sulit Sulit Mudah Sulit Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sulit Daya Beda Keputusan Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan 239 No. Soal Validitas Reliabilitas 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Valid Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tingkat Kesukaran Sedang Sedang Mudah Sedang Sulit Sulit Sulit Daya Beda Keputusan Baik Jelek Baik Jelek Jelek Tidak Baik Jelek Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Ket : baris biru menandakan soal tersebut telah memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian, sehingga dapat digunakan. Soal yang dapat digunakan adalah 18 butir. 240 Lampiran 26. LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI Nama Penilai : Dra.Noening Andrijati, M.Pd Pekerjaan : Dosen Pembimbing I Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butirbutir angket motivasi siswa dalam belajar matematika, berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek () pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek () pada kolom Tidak. Kriteria telaah: A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator. B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat. C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas. D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif. F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat. No. Butir Soal Ya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. √ √ √ √ √ √ √ √ √ A B C D E F Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 241 No. Butir Soal Ya 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ A B C D E F Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan Tegal, April 2013 Penilai Dra.Noening Andrijati, M.Pd. NIP. 19680610 199303 2 002 242 Lampiran 27. LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI Nama Penilai : Drs. Sigit Yulianto Pekerjaan : Dosen Pembimbing II Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butirbutir angket motivasi siswa dalam belajar matematika, berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek () pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek () pada kolom Tidak. Kriteria telaah: A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator. B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat. C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas. D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif. F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat. No. Butir Soal Ya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. √ √ √ √ √ √ √ √ √ A B C D E F Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 243 No. Butir Soal Ya 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ A B C D E F Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan Tegal, April 2013 Penilai Drs. Sigit Yulianto NIP. 19630721 198803 1 001 244 Lampiran 28. KISI – KISI UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Materi Pokok Variabel : SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal : Matematika : V/2 : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah : Pecahan dalam perbandingan dan skala Sub Variabel Motivasi Belajar Kebutuhan Dorongan Indikator Soal a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. f. g. Kemampuan untuk mandiri Percaya diri dalam menyelesaikan tugas Pemanfaatan waktu luang Perhatian terhadap materi pelajaran Kesungguhan dan Kehadiran dalam mengikuti pelajaran Semangat mencapai prestasi unggul Penerimaan terhadap tantangan yang ada Kepuasan dalam diri Persaingan dalam lingkungan belajar Keyakinan terhadap perjuangan diri Belajar setiap hari/malam Pelajaran Matematika materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala No.Butir Soal Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1 21 2 22 23 3 4 24 5 , 25 6 , 26 7 , 27 8 , 28 9 , 29 10 , 30 11 31 12 32 Jumlah butir soal 10 245 Variabel Motivasi Belajar Sub Variabel No.Butir Soal Pernyataan Pernyataan Positif Negatif Indikator Soal h. i. a. b. c. Dorongan Tujuan Penghargaan dalam belajar Belajar bersama kelompok/tim Penentuan target keberhasilan Pencapaian prestasi unggul Ketepatan waktu penyelesaian tugas 13 , 33 14 , 34 15, 16 17, 18 19, 20 Jumlah 28 Jumlah butir yang dibutuhkan = 20 butir. Jumlah soal yang dibuat = 20 x 2 = 40 butir. Pedoman Penskoran Angket : Skor Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif SL 5 1 SR 4 2 KD 3 3 JR 2 4 TP 1 5 Perhitungan Skor Maksimal : Pernyataan Positif (+) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 28 x 5 = 140 Pernyataan Negatif (–) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 12 x 5 = 60 + Skor Maksimal Perolehan Siswa = 200 Jumlah butir soal 18 35, 36 37, 38 39, 40 12 12 40 246 Lampiran 29. KISI – KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Materi Pokok Variabel : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal : Matematika : V/2 : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah : Pecahan dalam perbandingan dan skala Sub Variabel Motivasi Belajar A. Kebutuhan B. Dorongan Indikator Soal 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kemampuan untuk mandiri Percaya diri dalam menyelesaikan tugas Pemanfaatan waktu luang Perhatian terhadap materi pelajaran Kesungguhan dan Kehadiran dalam mengikuti pelajaran Semangat mencapai prestasi unggul Penerimaan terhadap tantangan yang ada Kepuasan dalam diri Persaingan dalam lingkungan belajar Keyakinan terhadap perjuangan diri Belajar setiap hari/malam Pelajaran Matematika materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala No.Butir Soal Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1 2 18 3 4 , 19 20 5 , 21 22 6 7 8 9 Jumlah butir soal 17 7 23 247 Variabel Motivasi Belajar Sub Variabel No.Butir Soal Pernyataan Pernyataan Positif Negatif Indikator Soal 8. 9. 1. 2. 3. B. Dorongan C. Tujuan Penghargaan dalam belajar Belajar bersama kelompok/tim Penentuan target keberhasilan Pencapaian prestasi unggul Ketepatan waktu penyelesaian tugas Jumlah 10 , 24 11 , 25 12 , 13 14 , 15 16 21 Pedoman Penskoran Angket : Skor Jawaban SL SR KD JR TP Pernyataan Positif 5 4 3 2 1 Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5 Perhitungan Skor Maksimal : Pernyataan Positif (+) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 23 x 5 = 115 Pernyataan Negatif (–) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 4 x 5 = 20 + Skor Maksimal Perolehan Siswa = 135 Skor Motivasi Siswa (SMS) = x 100 Jumlah butir soal 13 26 27 6 7 27 248 Lampiran 30. UJI COBA INSTRUMEN Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : : SD Negeri Debong Tengah 2 Matematika Pecahan dalam Perbandingan dan Skala V (Lima) / 2 (Dua) 60 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Petunjuk : 1. Tulislah identitas diri pada kolom yang disediakan. 2. Melalui angket ini kamu diminta memberikan pendapat mengenai pembelajaran Matematika yang telah kamu ikuti selama ini. 3. Angket ini hanya untuk mengambil data, sehingga tidak akan mempengaruhi nilai siswa. 4. Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu. 5. Jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya. Perlu diingat tidak ada jawaban yang salah karena ini adalah pendapat, dan setiap orang bebas berpendapat. 6. Keterangan kolom : − SL (Selalu), berarti melakukan aktivitas 6 hari dalam seminggu. − SR (Sering), berarti melakukan aktivitas 4-5 hari dalam seminggu. − KD (Kadang-kadang), berarti melakukan aktivitas 2-3 hari dalam seminggu. − JR (Jarang), berarti melakukan aktivitas 1 hari dalam seminggu. − TP (Tidak Pernah), berarti tidak melakukan aktivitas apapun dalam seminggu. 249 ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA : No. Pernyataan 1. Saya dapat menyelesaikan tugas-tugas Matematika disekolah dengan kemampuan sendiri. 2. Saya percaya diri saat menyelesaikan tugas Matematika yang diberikan oleh guru. 3. Jika ada waktu luang, saya lebih baik bermain dari pada mempelajari materi Matematika. 4. Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru, dengan sungguh-sungguh. 5. Saya belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh agar mendapat nilai tinggi dalam pelajaran Matematika. 6. Saya kecewa jika memperoleh nilai rendah pada mata pelajaran Matematika. 7. Jika ada soal matematika yang sulit, saya tidak akan menyerah dan terus berusaha menyelesaikannya. 8. Saya puas bila telah mengerjakan tugas Matematika dengan usaha yang semaksimal mungkin. 9. Saya rajin berlatih mengerjakan soal-soal matematika, agar dapat bersaing dengan teman-teman. 10. Saya menggunakan cara tersendiri dalam menyelesaikan soal matematika dan tidak bergantung pada cara yang diajarkan oleh guru. 11. Demi mencapai hasil belajar yang saya harapkan, saya belajar Matematika setiap malam, sekalipun tidak ada PR untuk esok hari. 12. Saya tertarik dengan pembelajaran Matematika materi: Pecahan dalam Perbandingan dan Skala. 13. Saya berharap agar guru memberi hadiah bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran Matematika. 14. Saya senang mengerjakan tugas matematika dengan kelompok belajar saya. 15. Saya ingin mendapatkan setinggi-tingginya. SL tanda silang ( X ) SR KD JR TP nilai Matematika yang No. Pernyataan 16. Saya ingin menjadi bintang kelas, walaupun ada teman yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari saya. SL tanda silang ( X ) SR KD JR TP 250 17. Saya akan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang belum saya pahami dalam pelajaran Matematika. 18. Saya berdiskusi dengan teman untuk meningkatkan daya pikir dalam menyelesaikan tugas pelajaran Matematika. 19. Saya menyelesaikan tugas tepat waktu. 20. Jika ada tugas Matematika dari guru, saya akan mengerjakan tugas terlebih dahulu dari pada bersantai dengan teman, meskipun tugas tersebut masih jauh dari batas waktu pengumpulannya. 21. Saya menyelesaikan tugas-tugas Matematika dengan bantuan teman ataupun orang lain. 22. Jika diberi tugas Matematika oleh guru, saya membandingkan hasil pekerjaan saya dengan hasil pekerjaan teman. 23. Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk belajar. 24. Penjelasan yang disampaikan oleh guru membuat saya bingung dan bosan. 25. Saya rajin berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran matematika. 26. Walaupun saya memperoleh nilai rendah pada mata pelajaran Matematika, tetapi saya tidak akan putus asa dan akan terus berusaha. 27. Saya mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada dibuku paket, walaupun guru tidak meminta untuk mengerjakannya. 28. Saya telah merasa mengerjakan tugas dengan baik, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. 29. Walaupun saya akrab dengan teman saya, tetapi saya akan berusaha untuk bersaing memperoleh nilai terbaik saat ulangan matematika. 30. Pada saat ulangan matematika, saya lebih yakin dengan jawaban sendiri dari pada jawaban teman. No. Pernyataan 31. Saya belajar Matematika jika ada PR/Tugas saja. 32. Saya lebih suka materi Matematika lainnya daripada materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala 33. Karena guru menyediakan hadiah menarik bagi siswa yang mendapat nilai tinggi, maka saya akan belajar dengan rajin untuk mendapatkannya. 34. Jika ada materi yang sulit, saya akan meminta bantuan SL tanda silang ( X ) SR KD JR TP 251 teman dalam kelompok untuk membantu. 35. Saya pasrah mendapat nilai berapapun. 36. Saya tidak berminat menjadi bintang kelas, karena banyak teman yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari saya. 37. Walaupun ada hal-hal yang belum saya pahami dalam pelajaran Matematika, tetapi saya tidak menanyakannya kepada guru. 38. Saya mengikuti kegiatan remidial karena mendapat nilai yang kurang bagus. 39. Bagi saya, yang terpenting adalah menyelesaikan tugas tepat waktu, tidak peduli bagaimana hasilnya. 40. Saya akan mengerjakan tugas/PR nanti jika sudah mendekati batas waktu pengumpulannya. 252 Lampiran 31. INSTRUMEN PENELITIAN Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Waktu pengerjaan : : : : : SD Negeri Debong Tengah ... Matematika Pecahan dalam Perbandingan dan Skala V (Lima) / 2 (Dua) 60 menit NAMA :................. NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . Petunjuk : 1. Tulislah identitas diri pada kolom yang disediakan. 2. Melalui angket ini kamu diminta memberikan pendapat mengenai pembelajaran Matematika yang telah kamu ikuti selama ini. 3. Angket ini hanya untuk mengambil data, sehingga tidak akan mempengaruhi nilai siswa. 4. Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu. 5. Jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya. Perlu diingat tidak ada jawaban yang salah karena ini adalah pendapat, dan setiap orang bebas berpendapat. 6. Keterangan kolom : − SL (Selalu), berarti melakukan aktivitas 6 hari dalam seminggu. − SR (Sering), berarti melakukan aktivitas 4-5 hari dalam seminggu. − KD (Kadang-kadang), berarti melakukan aktivitas 2-3 hari dalam seminggu. − JR (Jarang), berarti melakukan aktivitas 1 hari dalam seminggu. − TP (Tidak Pernah), berarti tidak melakukan aktivitas apapun dalam seminggu. 253 ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA : No. Pernyataan 1. Saya dapat menyelesaikan tugas-tugas Matematika disekolah dengan kemampuan sendiri. 2. Saya percaya diri saat menyelesaikan tugas Matematika yang diberikan oleh guru. 3. Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru, dengan sungguh-sungguh. 4. Saya belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh agar mendapat nilai tinggi dalam pelajaran Matematika. 5. Jika ada soal matematika yang sulit, saya tidak akan menyerah dan terus berusaha menyelesaikannya. 6. Saya rajin berlatih mengerjakan soal-soal matematika, agar dapat bersaing dengan teman-teman. 7. Saya menggunakan cara tersendiri dalam menyelesaikan soal matematika dan tidak bergantung pada cara yang diajarkan oleh guru. 8. Demi mencapai hasil belajar yang saya harapkan, saya belajar Matematika setiap malam, sekalipun tidak ada PR untuk esok hari. 9. Saya tertarik dengan pembelajaran Matematika materi: Pecahan dalam Perbandingan dan Skala. 10. Saya berharap agar guru memberi hadiah bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran Matematika. 11. Saya senang mengerjakan tugas matematika dengan kelompok belajar saya. 12. Saya ingin mendapatkan setinggi-tingginya. 13. Saya ingin menjadi bintang kelas, walaupun ada teman yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari saya. 14. Saya akan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang belum saya pahami dalam pelajaran Matematika. 15. Saya berdiskusi dengan teman untuk meningkatkan daya pikir dalam menyelesaikan tugas pelajaran Matematika. No. Pernyataan 16. Jika ada tugas Matematika dari guru, saya akan mengerjakan tugas terlebih dahulu dari pada bersantai dengan teman, meskipun tugas tersebut masih jauh dari SL tanda silang ( X ) SR KD JR TP nilai Matematika yang tanda silang ( X ) SL SR KD JR TP 254 batas waktu pengumpulannya. 17. Saya menyelesaikan tugas-tugas Matematika dengan bantuan teman ataupun orang lain. 18. Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk belajar. 19. Saya rajin berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran matematika. 20. Walaupun saya memperoleh nilai rendah pada mata pelajaran Matematika, tetapi saya tidak akan putus asa dan akan terus berusaha. 21. Saya mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada dibuku paket, walaupun guru tidak meminta untuk mengerjakannya. 22. Saya telah merasa mengerjakan tugas dengan baik, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. 23. Saya belajar Matematika jika ada PR/Tugas saja. 24. Karena guru menyediakan hadiah menarik bagi siswa yang mendapat nilai tinggi, maka saya akan belajar dengan rajin untuk mendapatkannya. 25. Jika ada materi yang sulit, saya akan meminta bantuan teman dalam kelompok untuk membantu. 26. Saya tidak berminat menjadi bintang kelas, karena banyak teman yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari saya. 27. Saya akan mengerjakan tugas/PR nanti jika sudah mendekati batas waktu pengumpulannya. 255 Lampiran 32. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 2 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 342169 Daftar Skor Ujicoba Angket Motivasi Belajar Siswa di Kelas Ujicoba SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan dalam Perbandingan dan Skala No. 1. Nama Siswa Moh. Nafis Adnan 2. Fadli Arrobbani Affan 3. 4. 5. 6. 7. Moh. Husen Mubarok M. Miftakhurrokhmat Mohammad Rizal Andre Probo Larasanding Wawan Dermawan 8. Wiwin Anjani 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Alya Fathinnanisa Haq Asih Kinanti Ayu Anggraeni Alan Putri Desy Fitriyani Fika Khoirunisa Ghulaman Zakiyyan R.S Indes Azriani Faiza Indy Kusuma Dewi Moh. Mulkillahi Muhammad Abdurrahman Skor 60,5 57 79 72 73 66,5 71 62 79,5 83 71,5 80 72 86 71,5 78,5 76 54,5 No. 19. Nama Siswa Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul 20. Umam 21. Moh. Fahrur Rozi 22. Muhamad Niam Auladi 23. Putri Apriliana Marsin 24. Putri Aprilia Nurwahid 25. Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning 26. Purnama 27. Solichatun Nisa 28. Viki Fahreza 29. Yusuf Hidayatulloh 30. Ardi Kusuma Bahari 31. Yusuf Rino Mawardi 32. Intan Kurniasih 33. Putri Kartika Sari 34. Sandi Rozzaq Pangestu Jumlah Rata-rata Nilai 70,5 72,5 75,5 81,5 71 81 76 72 69 70 59 63,5 74,5 59,5 80,5 80 2450 72,04 Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Gegar Wijayanto, S.Pd NIP.19631111 198405 1 005 Jamilah, S.Pd NIP. 19710222 200501 2 007 256 Lampiran 33. ANALISIS BUTIR ANGKET Soal 1-20 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Nama Siswa Moh. Nafis Adnan Fadli Arrobbani Affan Moh. Husen Mubarok M. Miftakhurrokhmat Mohammad Rizal Andre Probo Larasanding Wawan Dermawan Wiwin Anjani Alya Fathinnanisa Haq Asih Kinanti Ayu Anggraeni Alan Putri Desy Fitriyani Fika Khoirunisa Ghulaman Zakiyyan R.S Indes Azriani Faiza Indy Kusuma Dewi Moh. Mulkillahi Muhammad Abdurrahman Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul Umam Moh. Fahrur Rozi Muhamad Niam Auladi Putri Apriliana Marsin 1 3 3 5 2 5 3 3 3 4 4 3 4 3 5 3 5 5 3 3 4 4 3 4 2 5 2 5 5 5 4 5 2 4 4 3 5 3 5 5 5 5 2 3 4 3 5 5 3 5 5 5 4 4 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 2 5 4 4 4 1 4 3 4 3 3 5 5 4 3 5 2 4 4 3 5 3 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 2 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 5 2 4 5 5 5 3 6 3 3 3 3 4 4 2 5 5 5 4 3 5 3 3 3 5 5 2 3 3 4 3 7 2 5 5 5 4 3 4 3 4 4 3 5 3 5 5 5 5 2 2 5 5 4 2 8 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 3 4 3 5 5 4 9 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 2 4 3 2 2 4 2 5 1 Nomor Soal 10 11 1 3 1 3 5 5 3 5 5 4 3 2 3 3 2 3 4 4 5 4 3 2 2 5 3 3 3 5 1 3 1 5 4 5 1 2 2 3 3 4 3 2 2 3 1 4 12 4 3 3 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 5 3 5 2 2 4 4 2 4 4 13 1 1 4 2 5 3 5 1 4 4 4 5 3 3 1 4 5 1 2 3 5 5 1 14 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 1 4 4 5 5 5 15 3 3 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 3 5 5 5 5 16 2 2 4 4 5 1 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 1 4 4 5 5 5 17 3 3 4 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 3 5 5 18 1 1 4 4 4 2 3 4 3 5 4 5 3 4 4 4 3 3 5 4 3 5 3 19 3 3 2 5 5 2 5 3 4 4 2 3 4 2 2 5 4 3 3 3 2 4 4 20 4 2 5 5 4 3 2 3 3 4 2 5 4 5 5 4 4 2 5 4 5 5 3 257 No. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Nama Siswa Putri Aprilia Nurwahid Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning Purnama Solichatun Nisa Viki Fahreza Yusuf Hidayatulloh Ardi Kusuma Bahari Yusuf Rino Mawardi Intan Kurniasih Putri Kartika Sari Sandi Rozzaq Pangestu Total 1 2 5 5 1 5 5 3 5 3 4 5 3 3 3 4 4 2 3 5 5 5 4 3 126 137 3 4 5 1 3 5 5 5 5 4 5 3 4 3 3 4 5 5 3 3 4 3 5 5 2 2 2 2 2 5 4 5 5 5 5 4 119 137 142 22 3 3 5 1 1 2 3 2 3 4 24 5 5 5 4 2 4 5 4 4 4 Nomor Soal 6 7 8 9 10 11 12 5 3 5 5 1 5 4 1 5 1 1 1 5 5 3 3 5 2 1 4 3 3 3 1 3 1 3 5 3 5 3 4 2 2 4 3 2 4 2 2 3 4 4 3 5 3 3 2 3 4 5 5 2 2 5 5 5 3 5 4 2 3 2 3 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 3 5 4 122 132 144 116 82 123 129 13 14 15 16 17 18 19 4 5 5 5 5 3 5 1 5 5 1 5 5 5 1 4 5 5 5 4 2 5 3 5 5 5 3 3 3 4 5 4 5 4 4 2 4 3 2 5 3 3 3 4 2 4 1 4 3 5 2 5 5 5 5 2 1 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 107 139 150 135 144 123 117 20 4 5 5 4 4 2 3 2 3 5 3 128 Soal 21 – 40 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama Siswa Moh. Nafis Adnan Fadli Arrobbani Affan Moh. Husen Mubarok M. Miftakhurrokhmat Mohammad Rizal Andre Probo Larasanding Wawan Dermawan Wiwin Anjani Alya Fathinnanisa Haq Asih Kinanti 21 3 3 5 3 2 3 4 2 4 4 23 3 1 5 4 5 4 2 3 4 4 25 5 5 5 3 5 5 5 2 5 5 26 3 3 5 5 5 3 4 5 4 4 27 2 2 2 5 4 5 2 2 3 3 28 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 Nomor Soal 29 30 31 32 3 5 1 3 3 5 1 3 5 5 3 5 5 4 3 2 5 4 1 2 4 3 4 4 5 4 1 3 4 4 2 3 4 3 5 2 5 4 5 4 33 3 3 2 5 5 3 5 2 4 3 34 2 2 1 4 4 2 3 4 4 4 35 1 1 3 2 2 5 5 2 3 3 36 3 3 3 2 2 5 3 2 5 5 37 3 3 1 1 2 2 4 4 5 4 38 4 3 1 1 1 3 3 2 1 4 39 2 1 1 3 1 4 2 3 3 4 40 3 5 5 2 2 5 5 2 4 4 Skor Total 121 114 158 144 146 133 142 124 159 166 258 No. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. Nama Siswa Ayu Anggraeni Alan Putri Desy Fitriyani Fika Khoirunisa Ghulaman Zakiyyan R.S Indes Azriani Faiza Indy Kusuma Dewi Moh. Mulkillahi Muhammad Abdurrahman Moh. Agung Pangestu Muhammad Choerul Umam Moh. Fahrur Rozi Muhamad Niam Auladi Putri Apriliana Marsin Putri Aprilia Nurwahid Rossa Ghina Fitri Rosalia Ayuning Purnama Solichatun Nisa Viki Fahreza Yusuf Hidayatulloh Ardi Kusuma Bahari Yusuf Rino Mawardi Intan Kurniasih Putri Kartika Sari Sandi Rozzaq Pangestu Total 23 2 5 3 3 2 3 3 3 5 4 2 5 5 3 5 3 3 3 3 2 3 3 5 5 24 4 4 3 5 3 5 3 4 4 2 5 4 4 1 5 5 5 2 1 5 3 4 3 4 25 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 4 26 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 27 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 2 2 5 5 28 4 5 3 4 4 3 5 2 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 2 4 3 4 5 4 Nomor Soal 29 30 31 32 2 4 4 4 5 5 4 2 4 5 2 3 5 5 5 5 5 3 1 2 5 4 3 2 5 5 3 5 5 5 1 5 5 5 4 4 1 5 5 3 5 4 5 3 5 5 3 3 5 5 1 3 5 5 3 3 1 5 1 5 5 3 1 2 5 5 1 2 1 5 1 2 5 5 3 3 4 2 1 3 5 5 4 3 4 3 2 3 5 5 4 1 5 5 2 2 21 4 4 3 4 3 5 3 2 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 4 2 4 2 4 3 22 3 2 3 5 5 3 2 4 3 2 3 4 4 5 5 5 5 3 1 3 4 2 5 1 33 4 5 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4 5 2 5 5 34 4 5 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 5 5 3 3 5 3 3 5 2 1 5 35 4 1 3 1 5 3 2 4 1 5 4 1 2 5 1 5 1 3 1 2 5 2 1 2 36 5 3 3 5 5 3 3 3 2 2 2 4 3 5 5 5 2 4 2 3 3 2 2 4 37 4 5 4 1 3 3 3 3 2 1 4 3 4 5 5 3 5 3 2 4 5 1 1 2 38 1 1 3 5 4 1 2 1 3 2 4 1 1 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 3 39 2 2 3 5 3 3 3 3 3 2 4 1 2 3 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 40 4 2 3 4 3 3 3 1 4 2 4 5 3 3 5 2 3 1 3 2 5 2 5 4 115 109 118 130 155 151 119 128 145 149 90 104 140 119 91 113 105 74 79 113 Skor Total 121 114 158 144 146 133 142 124 159 166 143 160 144 172 143 157 152 109 141 145 151 163 142 162 4899 259 Lampiran 34. Out put SPSS versi 17 UJI VALIDITAS BUTIR ANGKET Nomor 1 – 20 Correlations No1 No1 Pearson Correlation No.2 1 Sig. (2-tailed) N No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.11 No.12 No.13 No.14 No.15 No.16 No.17 No.18 No.19 No.20 * .060 .736 .144 -.026 .120 .111 .199 .206 .163 .253 .248 .362 .417 .886 .500 .533 .260 .242 .358 .148 .157 .035 34 34 34 No.2 Pearson Correlation .144 1 .057 Sig. (2-tailed) .417 34 .475 ** ** .061 .002 .732 .520 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** -.249 .287 -.051 .283 .167 .355 * .256 .151 .577 .437 ** .010 .308 -.051 -.016 .210 .000 .076 .773 .928 .233 .619 34 34 34 34 34 34 ** .275 .136 .020 .060 .407 .551 Total ** * 34 .499 ** .467 ** .005 34 .442 ** .748 .005 .000 .156 .100 .773 .105 .344 .039 .144 .395 .001 .116 .442 .909 .735 .017 .003 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 No.3 Pearson Correlation -.026 .057 1 .176 -.149 -.122 .156 -.216 .063 .166 .197 .144 -.104 -.123 -.122 -.082 .000 .012 .012 .232 .058 Sig. (2-tailed) .886 .748 .319 .401 .493 .380 .220 .722 .350 .264 .418 .559 .488 .493 .645 1.000 .947 .948 .188 .743 N N 34 No.4 Pearson Correlation .120 Sig. (2-tailed) .500 N 34 No.5 Pearson Correlation .111 Sig. (2-tailed) .533 N 34 34 34 34 ** .176 1 .348 .005 .319 .475 * .044 34 ** -.441 .009 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 -.100 .083 .104 .212 .205 .154 .416 * .069 .140 .076 .244 .241 .006 .574 .642 .559 .228 .244 .383 .014 .699 .431 .670 .165 .170 34 34 34 34 34 34 ** -.149 .348 * 1 -.071 .351 * .164 .000 .401 .044 .690 .042 .354 34 34 34 34 34 34 ** -.071 1 -.193 .399 .275 34 34 34 .199 -.249 Sig. (2-tailed) .260 .156 .493 .009 .690 34 34 34 34 34 ** * -.193 -.122 -.441 .464 .351 34 No.7 Pearson Correlation .206 .287 .156 Sig. (2-tailed) .242 .100 .380 .006 .042 .275 34 34 34 34 34 34 N 34 ** 34 .577 No.6 Pearson Correlation N 34 .464 1 34 34 .476 ** .004 34 34 34 34 * .249 .037 .352 .014 .156 .835 .041 .418 * 34 34 34 34 34 34 ** .324 .256 -.070 .337 .409 .002 .062 .145 .695 .051 .016 .520 * 34 .486 ** .004 34 .438 ** .010 .009 34 .467 ** .005 34 .453 ** .007 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .299 -.062 -.351 * .164 -.303 .076 .280 -.105 -.010 .031 -.349 * -.032 .020 .028 .086 .729 .042 .354 .082 .668 .109 .553 .957 .863 .043 .856 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .194 .422 * .236 .419 * .280 .050 .257 .161 .360 * * .377 .490 .560 ** .021 .320 .292 .906 .065 .094 .003 .273 .013 .179 .014 .109 .777 .142 .362 .036 .001 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 260 No.8 Pearson Correlation .163 -.051 -.216 -.100 .164 .399 * .021 Sig. (2-tailed) .358 .773 .220 .574 .354 .020 .906 34 34 34 34 No.9 Pearson Correlation N .253 .283 .063 .083 Sig. (2-tailed) .148 .105 .722 .642 N No.1 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 2 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 3 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 4 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 5 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 6 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 34 .476 ** .004 1 .291 .285 .118 -.245 .190 .145 .017 .315 -.249 -.046 .127 -.142 .100 .095 .103 .507 .162 .283 .412 .923 .070 .155 .795 .475 .422 .573 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .320 .291 1 .350 * .236 .228 .423 * .209 .221 .311 -.032 .078 .245 .189 .427 .028 .065 .095 .042 .180 .195 .013 .237 .209 .073 .858 .660 .162 .286 .012 .377 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .248 .167 .166 .104 .418 * .299 .292 .285 .350 * 1 .142 -.003 .157 .344 .350 .559 .014 .086 .094 .103 .042 .424 .987 34 34 34 34 34 34 * .197 .212 .249 -.062 .035 .039 .264 .228 .156 34 34 34 34 34 * .362 * .355 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .046 .216 .182 -.200 .168 .085 .073 .392 .002 .794 .219 .302 .256 .342 .633 .680 .022 .522 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .118 .236 .142 1 .403 * .240 .211 .377 .729 .003 .507 .180 .424 .018 .172 .232 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .490 .060 .256 .144 .205 .037 -.351 .194 -.245 .228 -.003 .403 1 .736 .144 .418 .244 .835 .042 .273 .162 .195 .987 .018 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .164 .422 * .190 .423 * ** .240 .291 34 34 34 34 * .299 .334 .366 .028 .034 .086 .054 .033 .044 .000 34 34 34 34 34 34 34 * .125 .367 * .150 .365 .094 .149 .248 .551 .024 .482 .033 .396 .004 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .032 .379 * * .090 .193 .236 .089 .859 .027 .013 .613 .275 .178 .617 .000 34 34 34 34 34 34 34 34 1 * .326 .201 .095 .225 ** .002 .395 .559 .383 .041 .354 .013 .283 .013 .002 .172 .094 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .061 ** -.123 .416 * ** -.303 .236 .145 .209 .046 .211 .253 .032 .732 .001 .488 .014 .002 .082 .179 .412 .237 .794 .232 .149 .859 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .275 -.122 .069 .324 .076 .419 * .017 .221 .216 .377 * .204 .379 .010 .116 .493 .699 .062 .668 .014 .923 .209 .219 .028 .248 .027 .012 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .136 -.082 .140 .256 .280 .280 .315 .311 .182 .365 * .106 .421 * .326 .000 .442 .645 .431 .145 .109 .109 .070 .073 .302 .034 .551 .013 .060 .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .308 .020 .000 .076 -.070 -.105 .050 -.249 -.032 -.200 .299 .385 * .090 .201 ** .260 .619 ** .385 1 34 * .427 .421 .521 .012 .060 .254 .592 .200 .002 34 34 34 34 34 34 34 * 1 ** .279 .100 .322 .427 .586 ** .532 .475 ** .106 .352 .437 34 .632 .204 .154 .520 * .253 -.104 .551 .348 .291 .151 .522 * 34 * 34 * ** .520 * .630 .505 ** ** .002 34 .642 ** .000 .001 .110 .574 .063 34 34 34 34 34 34 ** 1 .260 .354 * .028 .426 .138 .040 .874 .012 34 34 34 34 34 1 .335 .120 .132 .410 .586 .532 * .000 34 .587 ** .000 * 261 7 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 8 Sig. (2-tailed) N No.1 Pearson Correlation 9 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .076 .909 1.000 .670 .695 .553 .777 .155 .858 .256 .086 .024 .613 .254 .001 .138 .053 .497 .457 .016 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .335 1 .044 .280 .060 .012 .244 .337 -.010 .257 -.046 .078 .168 .334 .125 .193 .095 .279 .354 .773 .735 .947 .165 .051 .957 .142 .795 .660 .342 .054 .482 .275 .592 .110 .040 .053 .804 .109 .008 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 -.016 .407 * .012 .241 .409 * .031 .161 .127 .245 .085 .366 * * .236 .225 .100 .028 .120 .044 1 .063 .274 .928 .017 .948 .170 .016 .863 .362 .475 .162 .633 .033 .033 .178 .200 .574 .874 .497 .804 .724 .116 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .210 ** .232 ** ** * -.349 .360 * -.142 .189 .073 .348 * .150 .089 ** .322 .426 * .132 .280 .063 1 .233 .003 .188 .004 .010 .043 .036 .422 .286 .680 .044 .396 .617 .002 .063 .012 .457 .109 .724 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .058 ** -.032 ** .100 .427 ** .274 .005 .009 .743 .005 .007 .856 .001 .573 .012 .022 .000 .004 .000 .002 .000 .000 .016 .008 .116 .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .467 ** .499 .442 .486 .467 ** .438 .453 .560 * .392 * .632 ** .367 .475 ** .630 ** .521 .505 ** .642 ** .587 ** .410 * .450 .450 ** -.051 .565 ** .000 34 34 ** 1 .565 34 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Nomor 21 – 40 Correlations No.21 No.22 No.23 No.24 No.25 No.26 No.27 No.28 No.29 No.30 No.31 No.32 No.33 No.34 No.35 No.36 No.37 No.38 No.39 No.40 No.2 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 2 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 3 Sig. (2-tailed) 1 34 .396 * * .207 .009 .020 .240 34 34 .396 1 .020 34 34 .207 -.046 .240 .794 .098 .081 .041 .015 .321 .401 * .167 .207 .165 .050 .343 * .172 -.037 -.006 .962 .005 .580 .648 .820 .932 .064 .019 .346 .240 .350 .780 .047 .330 .835 .971 .001 .000 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 -.046 .260 ** .173 -.011 .017 .075 .116 -.070 .184 .068 -.091 .141 .425 * .260 .015 .078 .308 .304 .794 .137 .007 .329 .951 .925 .672 .513 .696 .298 .701 .609 .428 .012 .137 .934 .659 .077 .080 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 -.118 .064 .406 * * ** .122 .309 .208 -.023 .203 .141 -.333 -.050 -.225 -.332 -.273 .125 .505 .719 .017 .005 .492 .075 .238 .895 .249 .426 .055 .781 .201 .055 .118 .483 1 .456 .356 .039 .473 .541 ** Total ** .466 .580 .458 ** ** .006 262 N No.2 Pearson Correlation 4 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 5 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 6 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 7 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 8 Sig. (2-tailed) N No.2 Pearson Correlation 9 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 2 Sig. (2-tailed) N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .009 .260 -.118 1 .011 -.144 -.173 -.070 .074 -.234 -.124 .202 .042 -.252 -.188 .087 .106 .023 .165 .290 -.017 .962 .137 .505 .952 .417 .328 .692 .678 .182 .486 .251 .816 .151 .287 .624 .551 .897 .351 .096 .924 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .064 .011 1 -.107 .151 .019 -.140 .113 .064 -.037 .356 * .047 .143 .416 * .190 .108 -.037 .005 .007 .719 .952 .547 .394 .917 .428 .525 .720 .836 .039 .794 .419 .014 .281 .544 .835 .008 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .098 .173 .406 * -.144 -.107 1 .202 ** .184 .193 .008 -.248 .225 .289 -.029 -.094 .076 -.183 -.242 -.026 .580 .329 .017 .417 .547 .253 .001 .297 .275 .966 .158 .200 .098 .870 .598 .669 .301 .168 .882 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .081 -.011 .356 * -.173 .151 .202 1 ** -.080 .051 .212 -.161 .405 * .317 -.048 .184 -.032 -.193 .119 .012 .408 .648 .951 .039 .328 .394 .253 .004 .653 .776 .229 .362 .017 .067 .789 .297 .858 .273 .504 .948 .017 .466 ** .456 34 34 .041 .017 .820 .925 34 34 34 ** -.070 .019 .005 .692 .917 .473 34 .543 ** .001 .543 .486 .448 ** 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** 1 -.186 -.038 .209 -.080 .158 .150 -.081 .075 -.133 -.302 -.137 .016 .293 .833 .235 .651 .373 .397 .649 .673 .454 .082 .438 .928 .486 .004 34 .410 * .016 34 .507 ** .002 * 34 .472 ** .005 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .015 .075 .122 .074 -.140 .184 -.080 -.186 1 -.069 .099 -.124 .269 -.159 -.033 -.162 -.049 .028 .287 .098 .225 .932 .672 .492 .678 .428 .297 .653 .293 .700 .577 .485 .124 .370 .852 .361 .781 .873 .099 .582 .202 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .321 .116 .309 -.234 .113 .193 .051 -.038 -.069 1 .061 .207 .082 .203 -.347 * -.218 -.030 .051 -.332 .165 .169 .064 .513 .075 .182 .525 .275 .776 .833 .700 .730 .241 .644 .249 .044 .215 .866 .775 .055 .352 .339 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * .323 34 * -.070 .208 -.124 .064 .008 .212 .209 .099 .061 .019 .696 .238 .486 .720 .966 .229 .235 .577 .730 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .401 1 34 .167 .184 -.023 .202 -.037 -.248 -.161 -.080 -.124 .207 .146 .346 .298 .895 .251 .836 .158 .362 .651 .485 .241 .411 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .065 .125 .109 .084 -.134 .189 .387 .411 .716 .481 .540 .635 .451 .285 .024 .063 .001 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 1 * -.378 -.050 .012 .225 -.045 .110 .268 .235 -.057 .028 .780 .946 .200 .799 .535 .126 .182 .748 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .533 ** .146 263 No.3 Pearson Correlation 3 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 4 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 5 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 6 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 7 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 8 Sig. (2-tailed) N No.3 Pearson Correlation 9 Sig. (2-tailed) N No.4 Pearson Correlation 0 Sig. (2-tailed) N Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .207 .068 .203 .042 .356 * .225 .405 * .158 .269 .082 .065 -.378 * .240 .701 .249 .816 .039 .200 .017 .373 .124 .644 .716 .028 1 * .326 -.107 -.031 .097 .007 -.008 .175 .370 .060 .546 .860 .584 .969 .966 .321 .031 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .165 -.091 .141 -.252 .047 .289 .317 .150 -.159 .203 .125 -.050 .326 1 .062 .330 .423 * -.067 .085 -.203 .416 .350 .609 .426 .151 .794 .098 .067 .397 .370 .249 .481 .780 .060 .728 .057 .013 .706 .631 .249 .014 * 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .050 .141 -.333 -.188 .143 -.029 -.048 -.081 -.033 -.347 * .109 .012 -.107 .062 1 .334 .147 .083 .249 -.039 .038 .780 .428 .055 .287 .419 .870 .789 .649 .852 .044 .540 .946 .546 .728 .054 .406 .641 .156 .826 .832 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * -.050 .087 .416 * -.094 .184 .075 -.162 -.218 .084 .225 -.031 .330 .334 1 .286 .131 .270 .257 .387 .047 .012 .781 .624 .014 .598 .297 .673 .361 .215 .635 .200 .860 .057 .054 .101 .460 .122 .142 .024 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * 1 -.197 .062 .054 .071 .264 .728 .761 .690 34 34 34 34 1 * .225 -.009 .042 .201 .961 .343 * .425 .172 .260 -.225 .106 .190 .076 -.032 -.133 -.049 -.030 -.134 -.045 .097 .423 .147 .286 .330 .137 .201 .551 .281 .669 .858 .454 .781 .866 .451 .799 .584 .013 .406 .101 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .350 * -.037 .015 -.332 .023 .108 -.183 -.193 -.302 .028 .051 .189 .110 .007 -.067 .083 .131 -.197 .835 .934 .055 .897 .544 .301 .273 .082 .873 .775 .285 .535 .969 .706 .641 .460 .264 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 * * 1 -.123 .130 .487 .462 -.006 .078 -.273 .165 -.037 -.242 .119 -.137 .287 -.332 .387 .268 -.008 .085 .249 .270 .062 .350 .971 .659 .118 .351 .835 .168 .504 .438 .099 .055 .024 .126 .966 .631 .156 .122 .728 .042 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .308 .125 .290 ** -.026 .012 .016 .098 .165 .323 .235 .175 -.203 -.039 .257 .054 .225 -.123 1 .372 .001 .077 .483 .096 .008 .882 .948 .928 .582 .352 .063 .182 .321 .249 .826 .142 .761 .201 .487 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 ** .304 ** -.017 .410 ** .225 .169 ** -.057 .370 * .038 .387 * .071 -.009 .130 .372 * 1 .000 .080 .006 .924 .016 .002 .017 .005 .202 .339 .001 .748 .031 .014 .832 .024 .690 .961 .462 .031 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 .541 .580 .458 .448 * .507 ** .408 * .472 .533 * .416 * .031 34 264 Lampiran 35. REKAPITULASI UJI VALIDITAS UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA rtabel = 0.339; taraf signifikansi 0.05; n= 34 Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pearson Correlations (r11) 0,467 0,358 0.167 0.467 0,453 -0,032 0,560 0.100 0,427 0,392 0,632 0,475 0,630 0,505 0,642 0.587 0,410 0,450 0,274 0,565 r tabel Validitas Nomor Item 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Pearson Correlations (r11) 0,580 0,304 0,458 -0,017 0,410 0,507 0,408 0,472 0,225 0,169 0,533 -0,057 0,370 0,416 0,038 0,387 0,071 -0,009 0,130 0,372 r tabel Validitas 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 0.339 Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Keterangan: baris biru menandakan soal tersebut tidak valid, yaitu sejumlah 13 soal. Soal yang valid berjumlah 27 soal. 265 Lampiran 36. Out put SPSS v.17 Uji Reliabilitas Angket Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .816 40 Item-Total Statistics Corrected Item- Cronbach's Nomor Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item Soal Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted No.1 140.38 241.092 .415 .809 No.2 140.00 243.818 .305 .811 No.3 140.65 249.629 .102 .818 No.4 140.06 240.118 .407 .808 No.5 139.91 241.174 .399 .809 No.6 140.50 257.409 -.105 .823 No.7 140.21 235.441 .517 .805 No.8 139.85 252.372 .033 .820 No.9 140.68 239.862 .365 .809 No.10 141.68 241.074 .324 .811 No.11 140.47 233.893 .590 .803 No.12 140.29 241.002 .429 .808 No.13 140.94 225.451 .562 .801 No.14 140.00 240.485 .471 .807 No.15 139.68 234.407 .607 .803 No.16 140.12 230.592 .526 .803 No.17 139.85 242.857 .350 .810 No.18 140.47 240.984 .386 .809 No.19 140.65 246.538 .208 .814 No.20 140.32 236.347 .514 .805 266 Corrected Item- Cronbach's Nomor Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item Soal Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted No.21 140.71 239.244 .544 .806 No.22 140.88 244.046 .223 .814 No.23 140.62 239.940 .392 .809 No.24 140.26 256.867 -.087 .823 No.25 139.53 244.257 .372 .810 No.26 139.65 242.902 .468 .809 No.27 140.59 242.553 .346 .810 No.28 140.32 242.407 .426 .809 No.29 139.82 247.786 .141 .817 No.30 139.71 251.123 .116 .816 No.31 141.44 231.830 .460 .805 No.32 141.03 258.332 -.130 .824 No.33 139.97 243.545 .310 .811 No.34 140.59 241.340 .351 .810 No.35 141.41 255.825 -.064 .826 No.36 140.76 241.882 .321 .811 No.37 141.00 253.758 -.014 .823 No.38 141.91 256.507 -.077 .823 No.39 141.76 251.882 .055 .819 No.40 140.76 241.276 .313 .811 Adapun untuk menginterpretasi nilai r menurut Arikunto (2010: 109) adalah sebagai berikut: Besarnya nilai r 0,81 - 1,00 0,61 - 0,80 0,41 - 0,60 0,21 - 0,40 0,00 - 0,20 Interpretasi Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah Berkorelasi) Jumlah Jumlah item (Tak 40 0 0 0 0 40 267 Lampiran 37. KESIMPULAN HASIL UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Nomor Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Validitas Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Reliabilitas Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Keputusan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Nomor Item 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Validitas Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Reliabilitas Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Keputusan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Keterangan: baris biru menandakan soal tersebut tidak memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian, sehingga tidak dapat digunakan. Soal yang dapat digunakan adalah 27 butir. 268 Lampiran 38. Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data UTS Genap Matematika Siswa − Kelas Eksperimen Diketahui : n = 23; min = 30; max = 88; r = 58 k = = = = = I = 1 + 3,3 log n 1 + 3,3 log 23 1 + 3,3 (1,4) 1 + 4,62 5,62 (dibulatkan menjadi 6) = = 9,667 (dibulatkan menjadi 10) Jadi: batas bawah = 30 Isi tiap kelas = 10 Panjang kelas = 6 − Kelas Kontrol Diketahui : n = 35; min = 44; max = 87; r = 43 k = = = = = I = 1 + 3,3 log n 1 + 3,3 log 35 1 + 3,3 (1,6) 1 + 5,28 6,28 (dibulatkan menjadi 6) = = 7,16 (dibulatkan menjadi 7) Jadi: batas bawah = 44 Isi tiap kelas = 7 Panjang kelas = 6 269 Lampiran 39. Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Nilai Postes Matematika Siswa − Kelas Eksperimen Diketahui : n = 23; min = 27,78; max = 100; r = 72,22 k = = = = = I = 1 + 3,3 log n 1 + 3,3 log 23 1 + 3,3 (1,4) 1 + 4,62 5,62 (dibulatkan menjadi 6) = = 12,03 (dibulatkan menjadi 12) Jadi: batas bawah = 27,78 Isi tiap kelas = 12 Panjang kelas = 6 − Kelas Kontrol Diketahui : n = 35; min = 16,67; max = 100; r = 83,33 k = = = = = I = 1 + 3,3 log n 1 + 3,3 log 35 1 + 3,3 (1,6) 1 + 5,28 6,28 (dibulatkan menjadi 6) = = 13,89 (dibulatkan menjadi 14) Jadi: batas bawah = 16,67 Isi tiap kelas = 14 Panjang kelas = 6 270 Lampiran 40. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal Pembelajaran Matematika No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Danu Dwi Prakoso Septi Setiawan Alfi Nurul Azhari Syahrul Kusuma Yahya Adelia Meisya Saputri Afiyatun Imtikhanah Akhmad Nur Fauzi Andhika Ramadhanu Arya Bagus Maulana Dian Kamalia Fitriyani Dwi Anom Samuji Dwi Kusumaningrum Fatimah Nursidik Iwan Setiawan Izda Qummala Juweriyah M. Akmal Arsalan Meilysa Nur Maulida Moh. Dwi Ramadhan Skor 61 51 55 57 87 84 67 51 58 68 44 64 64 45 58 72 45 64 66 No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Nama Siswa M. Firman Aji Arfianto Moh. Nurohmat Moh. Sepudin M. Fatulloh Rosyidin M. Yazid Arridho Nisrina Nur Amalia Nur Aisah Putri Ayu Reza Sugianto Rina Andriyana Rio Firmansyah Umi Salamah Wulan Ma’rifah Wulan Krisdianti Yogi Khifnibik L. Tri Hasta Oktaviani Jumlah Rata-rata Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 Nur Aeni, S.Pd NIP. - Skor 69 58 67 66 65 58 56 57 45 46 65 54 55 55 65 56 2098 59,94 271 Lampiran 41. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal Pembelajaran Matematika No. Nama Siswa Skor No. 1. Dwi Prastiyo 88 14. 2. Nur Solecha 50 15. 3. 4. 5. 6. Avin Eriyandi Saputra Ekka Nurjannah Moh. Jahidin Nugroho Dwi Saputro 50 30 55 76 16. 17. 18. 19. 7. Prima Agustina Riyani 55 20. 8. 9. 10. Risma Yunita Tegar Prakoso Ayu Wulandari Mohammad Guntur Prakoso 55 56 50 21. 22. 23. 11. 61 12. Mohammad Reza Falahudin 62 13. Muhammad Chilmi Maulana 62 Nama Siswa Muhammad Fajar Sidiq Muhammad Rizal Gunawan Mutiara Sari Niko Saputro Nur Putri Apriliyani Rahmawati Sekar Ayu Lidiani Putri Windi Arni Yuliani Putri Zalzabila azzahra Skor 62 70 57 68 46 56 75 66 76 74 Jumlah 1400 Rata-rata 60,86 Tegal, Juli 2013 Mengetahui Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP.19520926 197501 1 002 Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 272 Lampiran 42. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Awal) SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal Pembelajaran Matematika No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Danu Dwi Prakoso Septi Setiawan Alfi Nurul Azhari Syahrul Kusuma Yahya Adelia Meisya Saputri Afiyatun Imtikhanah Akhmad Nur Fauzi Andhika Ramadhanu Arya Bagus Maulana Dian Kamalia Fitriyani Dwi Anom Samuji Dwi Kusumaningrum Fatimah Nursidik Iwan Setiawan Izda Qummala Juweriyah M. Akmal Arsalan Meilysa Nur Maulida Moh. Dwi Ramadhan Skor 74,07 84,44 71,85 75,56 85,19 80,74 83,7 81,48 76,3 77,04 83,7 79,26 80 82,22 80,74 84,44 64,44 87,41 78,52 No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Nama Siswa M. Firman Aji Arfianto Moh. Nurohmat Moh. Sepudin M. Fatulloh Rosyidin M. Yazid Arridho Nisrina Nur Amalia Nur Aisah Putri Ayu Reza Sugianto Rina Andriyana Rio Firmansyah Umi Salamah Wulan Ma’rifah Wulan Krisdianti Yogi Khifnibik L. Tri Hasta Oktaviani Jumlah Rata-rata Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 Nur Aeni, S.Pd NIP. - Skor 85,19 62,96 85,19 82,22 80,74 70,37 82,96 84,44 75,56 74,81 80 78,52 83,7 79,26 84,44 82,22 2783,7 79,53 273 Lampiran 43. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Awal) SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal Pembelajaran Matematika No. Nama Siswa 1. Dwi Prastiyo 2. Nur Solecha 3. 4. 5. 6. Avin Eriyandi Saputra Ekka Nurjannah Moh. Jahidin Nugroho Dwi Saputro 7. Prima Agustina Riyani 8. 9. 10. Risma Yunita Tegar Prakoso Ayu Wulandari Mohammad Guntur Prakoso 11. 12. Mohammad Reza Falahudin 13. Muhammad Chilmi Maulana Skor 71,11 80 65,93 75,56 77,04 67,41 82,22 74,82 81,48 74,82 82,22 81,48 No. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Nama Siswa Muhammad Fajar Sidiq Muhammad Rizal Gunawan Mutiara Sari Niko Saputro Nur Putri Apriliyani Rahmawati Sekar Ayu Lidiani Putri Windi Arni Yuliani Putri Zalzabila azzahra Skor 77,04 90,37 68,15 86,67 69,63 84,44 89,63 81,48 82,22 79,26 Jumlah 1800 Rata-rata 78,26 71,11 Tegal, Juli 2013 Mengetahui Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP.19520926 197501 1 002 Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 274 Lampiran 44. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Danu Dwi Prakoso Septi Setiawan Alfi Nurul Azhari Syahrul Kusuma Yahya Adelia Meisya Saputri Afiyatun Imtikhanah Akhmad Nur Fauzi Andhika Ramadhanu Arya Bagus Maulana Dian Kamalia Fitriyani Dwi Anom Samuji Dwi Kusumaningrum Fatimah Nursidik Iwan Setiawan Izda Qummala Juweriyah M. Akmal Arsalan Meilysa Nur Maulida Moh. Dwi Ramadhan Skor 55,56 44,44 44,44 22,22 100 72,22 38,89 83,33 33,33 66,67 27,78 72,22 50 33,33 44,44 83,33 22,22 50 72,22 No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Nama Siswa M. Firman Aji Arfianto Moh. Nurohmat Moh. Sepudin M. Fatulloh Rosyidin M. Yazid Arridho Nisrina Nur Amalia Nur Aisah Putri Ayu Reza Sugianto Rina Andriyana Rio Firmansyah Umi Salamah Wulan Ma’rifah Wulan Krisdianti Yogi Khifnibik L. Tri Hasta Oktaviani Jumlah Rata-rata Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 Nur Aeni, S.Pd NIP. - Skor 50 55,56 83,33 38,89 72,22 66,67 38,89 50 16,67 38,89 61,11 55,56 55,56 38,89 38,89 38,89 1816,7 51,91 275 Lampiran 45. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala No. Nama Siswa 1. Dwi Prastiyo 2. Nur Solecha 3. 4. 5. 6. Avin Eriyandi Saputra Ekka Nurjannah Moh. Jahidin Nugroho Dwi Saputro 7. Prima Agustina Riyani 8. 9. 10. Risma Yunita Tegar Prakoso Ayu Wulandari Mohammad Guntur Prakoso 11. 12. Mohammad Reza Falahudin 13. Muhammad Chilmi Maulana Skor 72,22 50 44,44 27,78 50 88,89 72,22 61,11 72,22 38,89 72,22 61,11 No. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Nama Siswa Muhammad Fajar Sidiq Muhammad Rizal Gunawan Mutiara Sari Niko Saputro Nur Putri Apriliyani Rahmawati Sekar Ayu Lidiani Putri Windi Arni Yuliani Putri Zalzabila azzahra Skor 61,11 66,67 77,78 61,11 66,67 72,22 83,33 77,78 100 72,22 Jumlah 1622,2 Rata-rata 64,89 72,22 Tegal, Juli 2013 Mengetahui Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP.19520926 197501 1 002 Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 276 Lampiran 46. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Akhir) SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Danu Dwi Prakoso Septi Setiawan Alfi Nurul Azhari Syahrul Kusuma Yahya Adelia Meisya Saputri Afiyatun Imtikhanah Akhmad Nur Fauzi Andhika Ramadhanu Arya Bagus Maulana Dian Kamalia Fitriyani Dwi Anom Samuji Dwi Kusumaningrum Fatimah Nursidik Iwan Setiawan Izda Qummala Juweriyah M. Akmal Arsalan Meilysa Nur Maulida Moh. Dwi Ramadhan Skor 77,04 80 65,93 78,52 82,96 74,07 77,04 80 77,78 85,19 80 85,19 77,04 80 81,48 82,96 62,22 91,11 80 No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Nama Siswa M. Firman Aji Arfianto Moh. Nurohmat Moh. Sepudin M. Fatulloh Rosyidin M. Yazid Arridho Nisrina Nur Amalia Nur Aisah Putri Ayu Reza Sugianto Rina Andriyana Rio Firmansyah Umi Salamah Wulan Ma’rifah Wulan Krisdianti Yogi Khifnibik L. Tri Hasta Oktaviani Jumlah Rata-rata Tegal, Juli 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP. 19610702 198201 2 011 Nur Aeni, S.Pd NIP. - Skor 83,7 67,41 85,19 73,33 74,07 80,74 79,26 81,48 79,26 80 86,67 71,11 73,33 77,78 78,52 70,37 2736 78,16 277 Lampiran 47. PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3 Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Akhir) SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal Pembelajaran Matematika Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala No. Nama Siswa 1. Dwi Prastiyo 2. Nur Solecha 3. 4. 5. 6. Avin Eriyandi Saputra Ekka Nurjannah Moh. Jahidin Nugroho Dwi Saputro 7. Prima Agustina Riyani 8. 9. 10. Risma Yunita Tegar Prakoso Ayu Wulandari Mohammad Guntur Prakoso 11. 12. Mohammad Reza Falahudin 13. Muhammad Chilmi Maulana Skor 68,15 82,96 71,85 85,93 72,59 87,41 83,70 80 83,70 92,59 85,19 79,26 No. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Nama Siswa Muhammad Fajar Sidiq Muhammad Rizal Gunawan Mutiara Sari Niko Saputro Nur Putri Apriliyani Rahmawati Sekar Ayu Lidiani Putri Windi Arni Yuliani Putri Zalzabila azzahra Jumlah Rata-rata Skor 79,26 83,70 73,33 83,70 63,70 89,63 88,15 81,48 90,37 83,70 1868,9 81,26 68,15 Tegal, Juli 2013 Mengetahui Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V Suratinah, S.Pd NIP.19520926 197501 1 002 Widji Sulistyo, A.Ma NIP. 19840423 200903 1 002 278 Lampiran 48. OUTPUT SPSS VERSI 17 UJI NORMALITAS DATA SKOR MOTIVASI BELAJAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA Explore Case Processing Summary Cases Valid Kelompok Hasil N Missing Percent N Total Percent N Percent Eksperimen 23 100.0% 0 .0% 23 100.0% kontrol 35 100.0% 0 .0% 35 100.0% Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompok Hasil Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic Df Sig. Eksperimen .158 23 .141 .943 23 .204 kontrol .171 35 .011 .957 35 .188 a. Lilliefors Significance Correction 279 Kelas Eksperimen 280 Kelas Kontrol 281 Lampiran 49. OUTPUT SPSS VERSI 17 T-TES DATA SKOR MOTIVASI BELAJAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA T-TES Group Statistics Kelompok Hasil N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Eksperimen 23 81.2561 7.26266 1.51437 kontrol 35 78.1591 6.18306 1.04513 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference F Hasil Equal variances assumed Equal variances not assumed .786 Sig. t .379 1.741 Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference df Lower Upper 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072 282 Lampiran 50. OUTPUT SPSS VERSI 17 UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA Explore Case Processing Summary Cases Valid Kelompok Hasil N Missing Percent N Total Percent N Percent Eksperimen 23 100.0% 0 .0% 23 100.0% Kontrol 35 100.0% 0 .0% 35 100.0% Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompok Hasil Statistic df Shapiro-Wilk Sig. Statistic Df Sig. Eksperimen .144 23 .200* .953 23 .333 Kontrol .155 35 .032 .876 35 .001 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. 283 Kelas Eksperimen 284 Kelas Kontrol 285 Lampiran 51. OUTPUT SPSS VERSI 17 T-TES DATA NILAI HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA T-TES Group Statistics Kelompok Hasil N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Eksperimen 23 61.6957 14.76308 3.07832 Kontrol 35 58.7714 11.44060 1.93381 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference F Hasil Equal 1.152 variances assumed Equal variances not assumed Sig. .288 t .848 Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference df Lower Upper 56 .400 2.92422 3.44887 -3.98469 9.83313 .804 38.873 .426 2.92422 3.63534 -4.42970 10.27815 286 Lampiran 52. PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KANAN DATA MOTIVASI BELAJAR SISWA (7) Hipotesis Uji Ho = Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Ha = Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Keterangan: 1= 2 (8) rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen = rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol. Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. (9) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t. (10) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. 287 (11) Hitungan Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independent (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2010: 122) yaitu rumusan t-test sebagai berikut: t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = 1,792 t tabel Keterangan : dk = n1 + n2 – 2 = 23 + 35 – 2 = 56 t tabel = 1,673 288 = rata – rata skor motivasi belajar Matematika kelas eksperimen = rata – rata skor motivasi belajar Matematika kelas kontrol = varians total kelas eksperimen = varians total kelas kontrol n1 = jumlah sampel kelas eksperimen n2 = jumlah sampel kelas kontrol (12) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan perhitungan diatas, nilai thitung sebesar 1,792 sedangkan ttabel sebesar 1,673 (dapat menggunakan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik =TINV(0,025;56) pada cell kosong lalu enter). Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 289 Lampiran 53. PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KANAN DATA HASIL BELAJAR SISWA (1) Hipotesis Uji Ho = Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Ha = Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2). Keterangan: 1= 2 (2) rata-rata kelas eksperimen = rata-rata kelas kontrol. Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. 290 (5) Hitungan Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independent (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2010: 122) yaitu rumusan ttest sebagai berikut: t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = t hitung = 2,571 t tabel Keterangan : dk = n1 + n2 – 2 = 23 + 35 – 2 = 56 t tabel = 1,673 291 = rata – rata nilai hasil belajar Matematika kelas eksperimen = rata – rata nilai hasil belajar Matematika kelas kontrol = varians total kelas eksperimen = varians total kelas kontrol n1 = jumlah sampel kelas eksperimen n2 = jumlah sampel kelas kontrol (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan perhitungan diatas, nilai thitung sebesar 2,571 sedangkan ttabel sebesar 1,673 (dapat menggunakan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik =TINV(0.05;61) pada cell kosong lalu enter). Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,571 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. 292 Lampiran 54. LEMBAR OBSERVASI (PENGAMATAN) PEMBELAJARAN DI SD NEGERI DEBONG TENGAH 3 KOTA TEGAL TAHUN 2013 No. Kelas : V (Lima) Guru Pengampu : Widji Sulistyo, A.Ma *Keadaan hasil pengamatan Komponen kegiatan yang diamati (berbaris A di B 1 Pengkondisian siswa depan kelas/berdo’a). 2 Melakukan presensi. √ 3 Meminta siswa untuk menyiapkan alat-alat pelajaran. √ 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 5 Menyampaikan apersepsi 6 Menjelaskan materi pelajaran 7 Penggunaan media 8 Pembentukan kelompok/diskusi 9 Pemberian motivasi/penguatan 10 Tanya jawab guru dengan siswa 11 Pemberian evaluasi 12 Pemberian tindak lanjut 13 Keaktifan siswa C Ket. D E √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ *Keadaan hasil pengamatan : A = Sangat Bagus; B = Bagus; C = Cukup; D = Kurang; E = Tidak Ada. Catatan : Strategi konvensional. pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran Guru Pengampu Observer Widji Sulistyo, A.Ma. NIP. 19840423 200903 1 002 Andi Dwi Arifin NIM. 1401409213 293 Lampiran 55. DAFTAR PERINGKAT SISWA KELAS V PRA-PEMBELAJARAN MODEL TGT MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA No. Peringkat NAMA Nama Tim Naruto 2. Niko Saputra Sekar Ayu Lidiani Putri 3. Yuliani Putri Conan 4. Zalzabila azzahra Doraemon 5. Nugroho Dwi Saputro Sinchan 6. Mutiara Sari Hatori 7. Tasya Nur Apita Goku 8. Fariz Khoirul Anam Goku 9. Windi Arni Hatori 10. Tegar Prakoso Sinchan 11. Muhammad Chilmi Maulana Doraemon 12. Prima Agustina Riyani Conan 13. Rahmawati Inuyasha 14. Dwi Prastiyo Naruto 15. Naruto 16. Avin Eriyandi Saputra Ayu Wulandari 17. Muhammad Fajar Sidiq Conan 18. Doraemon 19. Muhammad Rizal Gunawan Rangga Jaka Putra Prastya 20. Mohammad Guntur Prakoso Hatori 21. Mohammad Reza Falahudin Goku 22. Goku 23. Muhammad Taufik Nur Solecha 24. Ekka Nurjannah Sinchan 25. Nur Putri Apriliyani Doraemon 26. Conan 27. Risma Yunita Mohammad Anggi 28. Moh. Jahidin Naruto 1. Inuyasha Meja Game MERAH JINGGA KUNING HIJAU Inuyasha Sinchan Hatori Inuyasha BIRU NILA UNGU 294 Lampiran 56. PEMBAGIAN KELOMPOK SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN MODEL TGT MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA 1. Niko Saputra L/ P L 2. Dwi Prastiyo L 3. Avin Eriyandi Saputra L 4. Moh. Jahidin L Ungu Merah NO NAMA NAMA TIM MEJA GAME Merah A NARUTO Hijau Hijau 5. Sekar Ayu Lidiani Putri P 6. Rahmawati P 7. Ayu Wulandari P 8. Mohammad Anggi L Ungu Merah B INUYASHA Hijau Hijau 9. Yuliani Putri P 10. Prima Agustina Riyani P 11. Muhammad Fajar Sidiq L 12. Risma Yunita P Ungu Merah C CONAN Kuning Biru 13. Zalzabila azzahra P 14. Muhammad Chilmi Maulana L 15. Muhammad Rizal Gunawan L 16. Nur Putri Apriliyani P Ungu Jingga D DORAEMON Kuning Biru 17. Nugroho Dwi Saputro L 18. Tegar Prakoso L 19. Rangga Jaka Putra Prastya L 20. Ekka Nurjannah P Nila Jingga E SINCHAN Kuning Biru 21. Mutiara Sari P 22. Windi Arni P 23. Mohammad Guntur Prakoso L 24. Nur Solecha P Nila Jingga 25. Tasya Nur Apita P 26. Fariz Khoirul Anam L 27. Mohammad Reza Falahudin L 28. Muhammad Taufik L F HATORI G GOKU Kuning Biru Jingga Nila Nila 295 Lampiran 57. Dokumentasi Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen (1) penyajian materi pembelajaran (2) team study (belajar kelompok) (3) penjelasan tatacara game (4) siswa melakukan game dalam sebuah tournament (5) penghitungan skor kelompok (6) team recognize kelompok) (penghargaan 296 Dokumentasi Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol Gambar suasana pembelajaran Konvensional di kelas kontrol 297 298 299 300 Tabel R 301 Tabel Uji t df=(n-k) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 α = 0.05 6.314 2.920 2.353 2.132 2.015 1.943 1.895 1.860 1.833 1.812 1.796 1.782 1.771 1.761 1.753 1.746 1.740 1.734 1.729 1.725 1.721 1.717 1.714 1.711 1.708 1.706 1.703 1.701 1.699 1.697 1.696 1.694 1.692 1.691 1.690 1.688 1.687 1.686 1.685 1.684 1.683 1.682 1.681 1.680 1.679 1.679 1.678 1.677 1.677 1.676 α = 0.025 12.706 4.303 3.182 2.776 2.571 2.447 2.365 2.306 2.262 2.228 2.201 2.179 2.160 2.145 2.131 2.120 2.110 2.101 2.093 2.086 2.080 2.074 2.069 2.064 2.060 2.056 2.052 2.048 2.045 2.042 2.040 2.037 2.035 2.032 2.030 2.028 2.026 2.024 2.023 2.021 2.020 2.018 2.017 2.015 2.014 2.013 2.012 2.011 2.010 2.009 df=(n-k) 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 α = 0.05 1.675 1.675 1.674 1.674 1.673 1.673 1.672 1.672 1.671 1.671 1.670 1.670 1.669 1.669 1.669 1.668 1.668 1.668 1.667 1.667 1.667 1.666 1.666 1.666 1.665 1.665 1.665 1.665 1.664 1.664 1.664 1.664 1.663 1.663 1.663 1.663 1.663 1.662 1.662 1.662 1.662 1.662 1.661 1.661 1.661 1.661 1.661 1.661 1.660 1.660 α = 0.025 2.008 2.007 2.006 2.005 2.004 2.003 2.002 2.002 2.001 2.000 2.000 1.999 1.998 1.998 1.997 1.997 1.996 1.995 1.995 1.994 1.994 1.993 1.993 1.993 1.992 1.992 1.991 1.991 1.990 1.990 1.990 1.989 1.989 1.989 1.988 1.988 1.988 1.987 1.987 1.987 1.986 1.986 1.986 1.986 1.985 1.985 1.985 1.984 1.984 1.984 302 Tabel Uji F α = 0,05 df2=(n-k1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 1 161.448 18.513 10.128 7.709 6.608 5.987 5.591 5.318 5.117 4.965 4.844 4.747 4.667 4.600 4.543 4.494 4.451 4.414 4.381 4.351 4.325 4.301 4.279 4.260 4.242 4.225 4.210 4.196 4.183 4.171 4.160 4.149 4.139 4.130 4.121 4.113 4.105 4.098 4.091 4.085 4.079 4.073 4.067 4.062 4.057 4.052 4.047 4.043 4.038 4.034 4.030 4.027 4.023 2 199.500 19.000 9.552 6.944 5.786 5.143 4.737 4.459 4.256 4.103 3.982 3.885 3.806 3.739 3.682 3.634 3.592 3.555 3.522 3.493 3.467 3.443 3.422 3.403 3.385 3.369 3.354 3.340 3.328 3.316 3.305 3.295 3.285 3.276 3.267 3.259 3.252 3.245 3.238 3.232 3.226 3.220 3.214 3.209 3.204 3.200 3.195 3.191 3.187 3.183 3.179 3.175 3.172 3 215.707 19.164 9.277 6.591 5.409 4.757 4.347 4.066 3.863 3.708 3.587 3.490 3.411 3.344 3.287 3.239 3.197 3.160 3.127 3.098 3.072 3.049 3.028 3.009 2.991 2.975 2.960 2.947 2.934 2.922 2.911 2.901 2.892 2.883 2.874 2.866 2.859 2.852 2.845 2.839 2.833 2.827 2.822 2.816 2.812 2.807 2.802 2.798 2.794 2.790 2.786 2.783 2.779 df1=(k-1) 4 5 224.583 230.162 19.247 19.296 9.117 9.013 6.388 6.256 5.192 5.050 4.534 4.387 4.120 3.972 3.838 3.687 3.633 3.482 3.478 3.326 3.357 3.204 3.259 3.106 3.179 3.025 3.112 2.958 3.056 2.901 3.007 2.852 2.965 2.810 2.928 2.773 2.895 2.740 2.866 2.711 2.840 2.685 2.817 2.661 2.796 2.640 2.776 2.621 2.759 2.603 2.743 2.587 2.728 2.572 2.714 2.558 2.701 2.545 2.690 2.534 2.679 2.523 2.668 2.512 2.659 2.503 2.650 2.494 2.641 2.485 2.634 2.477 2.626 2.470 2.619 2.463 2.612 2.456 2.606 2.449 2.600 2.443 2.594 2.438 2.589 2.432 2.584 2.427 2.579 2.422 2.574 2.417 2.570 2.413 2.565 2.409 2.561 2.404 2.557 2.400 2.553 2.397 2.550 2.393 2.546 2.389 6 233.986 19.330 8.941 6.163 4.950 4.284 3.866 3.581 3.374 3.217 3.095 2.996 2.915 2.848 2.790 2.741 2.699 2.661 2.628 2.599 2.573 2.549 2.528 2.508 2.490 2.474 2.459 2.445 2.432 2.421 2.409 2.399 2.389 2.380 2.372 2.364 2.356 2.349 2.342 2.336 2.330 2.324 2.318 2.313 2.308 2.304 2.299 2.295 2.290 2.286 2.283 2.279 2.275 7 236.768 19.353 8.887 6.094 4.876 4.207 3.787 3.500 3.293 3.135 3.012 2.913 2.832 2.764 2.707 2.657 2.614 2.577 2.544 2.514 2.488 2.464 2.442 2.423 2.405 2.388 2.373 2.359 2.346 2.334 2.323 2.313 2.303 2.294 2.285 2.277 2.270 2.262 2.255 2.249 2.243 2.237 2.232 2.226 2.221 2.216 2.212 2.207 2.203 2.199 2.195 2.192 2.188 8 238.883 19.371 8.845 6.041 4.818 4.147 3.726 3.438 3.230 3.072 2.948 2.849 2.767 2.699 2.641 2.591 2.548 2.510 2.477 2.447 2.420 2.397 2.375 2.355 2.337 2.321 2.305 2.291 2.278 2.266 2.255 2.244 2.235 2.225 2.217 2.209 2.201 2.194 2.187 2.180 2.174 2.168 2.163 2.157 2.152 2.147 2.143 2.138 2.134 2.130 2.126 2.122 2.119 303 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 4.020 4.016 4.013 4.010 4.007 4.004 4.001 3.998 3.996 3.993 3.991 3.989 3.986 3.984 3.982 3.980 3.978 3.976 3.974 3.972 3.970 3.968 3.967 3.965 3.963 3.962 3.960 3.959 3.957 3.956 3.955 3.953 3.952 3.951 3.949 3.948 3.947 3.946 3.945 3.943 3.942 3.941 3.940 3.939 3.938 3.937 3.936 3.168 3.165 3.162 3.159 3.156 3.153 3.150 3.148 3.145 3.143 3.140 3.138 3.136 3.134 3.132 3.130 3.128 3.126 3.124 3.122 3.120 3.119 3.117 3.115 3.114 3.112 3.111 3.109 3.108 3.107 3.105 3.104 3.103 3.101 3.100 3.099 3.098 3.097 3.095 3.094 3.093 3.092 3.091 3.090 3.089 3.088 3.087 2.776 2.773 2.769 2.766 2.764 2.761 2.758 2.755 2.753 2.751 2.748 2.746 2.744 2.742 2.740 2.737 2.736 2.734 2.732 2.730 2.728 2.727 2.725 2.723 2.722 2.720 2.719 2.717 2.716 2.715 2.713 2.712 2.711 2.709 2.708 2.707 2.706 2.705 2.704 2.703 2.701 2.700 2.699 2.698 2.697 2.696 2.696 2.543 2.540 2.537 2.534 2.531 2.528 2.525 2.523 2.520 2.518 2.515 2.513 2.511 2.509 2.507 2.505 2.503 2.501 2.499 2.497 2.495 2.494 2.492 2.490 2.489 2.487 2.486 2.484 2.483 2.482 2.480 2.479 2.478 2.476 2.475 2.474 2.473 2.472 2.471 2.470 2.469 2.467 2.466 2.465 2.465 2.464 2.463 2.386 2.383 2.380 2.377 2.374 2.371 2.368 2.366 2.363 2.361 2.358 2.356 2.354 2.352 2.350 2.348 2.346 2.344 2.342 2.340 2.338 2.337 2.335 2.333 2.332 2.330 2.329 2.327 2.326 2.324 2.323 2.322 2.321 2.319 2.318 2.317 2.316 2.315 2.313 2.312 2.311 2.310 2.309 2.308 2.307 2.306 2.305 2.272 2.269 2.266 2.263 2.260 2.257 2.254 2.251 2.249 2.246 2.244 2.242 2.239 2.237 2.235 2.233 2.231 2.229 2.227 2.226 2.224 2.222 2.220 2.219 2.217 2.216 2.214 2.213 2.211 2.210 2.209 2.207 2.206 2.205 2.203 2.202 2.201 2.200 2.199 2.198 2.197 2.196 2.195 2.194 2.193 2.192 2.191 2.185 2.181 2.178 2.175 2.172 2.169 2.167 2.164 2.161 2.159 2.156 2.154 2.152 2.150 2.148 2.145 2.143 2.142 2.140 2.138 2.136 2.134 2.133 2.131 2.129 2.128 2.126 2.125 2.123 2.122 2.121 2.119 2.118 2.117 2.115 2.114 2.113 2.112 2.111 2.110 2.109 2.108 2.106 2.105 2.104 2.103 2.103 2.115 2.112 2.109 2.106 2.103 2.100 2.097 2.094 2.092 2.089 2.087 2.084 2.082 2.080 2.078 2.076 2.074 2.072 2.070 2.068 2.066 2.064 2.063 2.061 2.059 2.058 2.056 2.055 2.053 2.052 2.051 2.049 2.048 2.047 2.045 2.044 2.043 2.042 2.041 2.040 2.038 2.037 2.036 2.035 2.034 2.033 2.032 DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. Doyin, Mukh. 2010. Membaca EYD. Semarang: Bandungan Intitute. Greer, Brian. 2009. Helping Children Develop Mathematically. Human Development; 52: 148-161. Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: Remaja Rosdakarya Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2010. Cooperative learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.. Bandung: Alfabeta. McWey, Lenore M, Henderson, T.L., dan Piercy, F.P. 2006. Cooperative Learning Through Collaborative Faculty-Student Research Teams. Jurnal Subject Sociology, Education. 55/2: 252-262. Muhsetyo, Gatot, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Munib, Achmad, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES press. Mundjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta 100 101 Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: DEPDIKNAS DIRJENDIKTI Direktorat Ketenagaan. Prasetyo, Catur. 2012. Peningkatan Pembelajaran Sumber Daya Alam melalui Model Teams Games Tournament pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes. Prawoto, Eko. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Alat Pernapasan pada Manusia dan Hewan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Lembar Diskusi Bergambar di SDN Tanjung 02. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes. Prihandoko, Antonius Cahya. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Depdiknas. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit MediaKom. Riduwan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta Rusman, 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Bandung: San Grafika. Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: DEPDIKNAS DIRJENDIKTI Direktorat Ketenagaan. 102 Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Taufiq, Ahmad, dkk. 2011. Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). 2009. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri. Wagiran dan Mukh Doyin, 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Unnes Press. Wardani, 2011. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka. Wahyudin, Dinn, dkk. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Wibowo, Mungin Eddy, dkk. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Semarang. Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wilujeng, Sri. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV Materi Bangun Ruang melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) di SDN Muarareja 02 Tegal. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes.