Siti Akmaliah - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah

Transcription

Siti Akmaliah - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI KELAS X MA ATTAQWA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
SITI AKMALIAH
NIM: 109015000157
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Attaqwa disusun oleh
Siti Akmaliah, Nomor Induk Mahasiswa 109015000157, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 21 April 2014 di hadapan
dewan penguji. Karena itulah, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd)
dalam bidang Pendidikan IPS.
Jakarta,30 April2014
Panitia Uj ian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JurusarVProgram
Studi)
Tandatangan
il, sq '<</
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NrP. 19730424 200801
Tanggal
I 012
Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi)
Drs. H. Syarifulloh, M. Si
o,
NrP. 19670909 20070i 1 033
fq /s-o
tt
3%r,a,4---fuq)
Penguji I
Drs. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403
1 003
Penguji II
Mochammad Noviadi Nugroho. M.Pd
NrP. 19761118 201101
I
006
Mengetahui
:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Nurlerrd?ifa' i, MA, Ph.D
NIP. 19520520 198103
1 010
ABSTRAK
Siti Akmaliah, NIM 1099015000157 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Pengaruh Penggunaan Media Audio
Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas
X MA Attaqwa.
Dalam penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Dimana
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio
visual terhadap hasil belajar siswa. Instrumen dianalisis dengan menggunakan
model anates. Data diperoleh dari hasil lembar observasi kegiatan belajar siswa,
lembar soal tes akhir, dan wawancara.
Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil dari penelitian tersebut
diperoleh informasi bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa, dapat terlihat pada setiap pertemuan kegiatan
belajar siswa mengalami peningkatan hal ini ditandai dengan sikap siswa yang
menerima, mendengarkan, mengeluarkan pendapat, dan memperhatikan guru
yang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Kategori N-gain yang diperoleh di
kelas eksperimen yaitu kategori tinggi 82%, sedang 55%. Sedangkan N-gain yang
diperoleh kelas kontrol yaitu kategori tinggi 74%, sedang 46%. Penelitian ini
menggunakan uji “t” yang diperoleh ttabel < thitung (2,02 < 4,71). Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan
media audio visual dimana hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kata Kunci : Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil
Belajar Siswa.
ABSTRACT
Siti Akmaliah , NIM 1099015000157 Tarbiyah and Teaching Science
Faculty of UIN Syarif Hidayatullah , Audio Visual Media Influence on
Student Results on Economic Subjects in Class X MA Attaqwa .
In this study using quasi-experimental methods . Where this study aims to
determine the effect of the use of audio-visual media on student learning
outcomes . Instrument were analyzed using a model anates . The data obtained
from the observation sheet student learning activities , the final test booklet , and
interviews .
Based on the analysis and observation of the results of the study obtained
information that the use of audio-visual media can enhance the activity and
student learning outcomes , can be seen at every meeting and learning activities of
students has increased it is characterized by an attitude of students who received ,
listening , expression , and pay attention to the teacher which explains on the front
of the class . Category N - gain obtained in the experimental class is 82 % higher
category , was 55 % . While the N - derived gain control class that is 74 % higher
category , was 46 % . This study used a test " t " obtained ttable < thitung ( 2.02 <
4.71 ) . These results indicate that there are differences in student learning
outcomes by using audio-visual media in which the learning outcomes
experimental group was higher than the control group .
Keywords : Audio Visual Media Influence on Student Learning Outcomes .
KATA PENGANTAR
‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ‬
Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat
manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa
yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan
judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X MA Attaqwa” dapat
diselesaikan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA., Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Bapak Drs. Abd. Rozak M.Si., Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) sekaligus sebagai pembimbing skripsi yang senantiasa
memberikan nasehat, saran dan kritik untuk membangun dalam penyelesaian
skripsi ini.
iii
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atas
ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.
6. Bapak Drs. Anto Supriyatno sebagai Kepala MA Attaqwa, atas segala bantuan
yang diberikan selama penulis melakukan penelitian di sekolah yang Bapak
pimpin.
7. Bapak Kusniadi, S.Pd sebagai Guru Bidang Studi Ekonomi di MA Attaqwa,
Bapak dan Ibu guru serta seluruh staff MA Attaqwa, atas bantuan dan
informasi yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.
8. Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Perpustakaan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), terima kasih atas buku-bukunya
dan pelayanan yang telah diberikan kepada penulis.
9. Ayahanda H. Burhanuddin Munaf dan Ibunda Hj. Nurhayati Anhar tercinta,
yang telah memberikan banyak motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian
dan selalu berjuang tanpa mengenal menyerah untuk mengasuh, mendidik,
membimbing baik moril maupun materil serta doa yang selalu teriring di
setiap saat untuk Ananda dalam menghadapi segala hal selama masa
perkuliahan.
10. Kakak-kakakku tercinta Ummu Hani ,Najmul Laily ,Siti Zahrotul Hayah dan
Ahmad Abidullah serta keponakanku tercinta Siti Alifah, Muhammad Ilyas
Fairuz dan Irdina Najdah Huwaida yang tiada hentinya memberikan motivasi,
kasih sayang dan curahan perhatian kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini, terima kasih atas doa dan dukungannya.
11. Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS terutama dari prodi Ekonomi Mila
Zulfiah, Nurfaidah, Riyadlul Jannah dan Ratna Marlianti yang tiada hentinya
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini terima
kasih atas motivasi dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis.
12. Sahabat-sahabatku Reni Novita, Seli Purnamasari, Tri Wahyuningsih, dan
Euis Sholihat yang selama ini selalu bersama baik susah maupun senang dan
tanpa kalian sulit bagi penulis untuk melangkah sampai sejauh ini, tiada kata
yang pantas penulis ucapkan selain terima kasih buat kalian semua. Terima
iv
kasih karena sudah mau menjadi sahabat terbaik penulis, semoga persahabatan
ini abadi untuk selamanya.
13. Semua pihak yang penulis sadari atau tidak di sadari yang telah membantu
penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga
jasa baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat
balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini
masih banyak kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Jakarta, 03 April 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................
iii
DAFTAR ISI ................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ................................................................
6
D. Perumusan Masalah .................................................................
6
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
6
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
7
DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Ekonomi .................
8
1. Pengertian Media Pembelajaran ..........................................
8
a.Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran ....................... 10
b.Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran........................... 11
c.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ....................... 13
d.Klasifikasi dan Macan-macam Media Pembelajaran ....... 15
e. Media Pembelajaran Audio Visual ................................. 17
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual .............. 18
2. Hasil Belajar ....................................................................... 19
a.Pengertian Belajar ............................................................ 19
b.Pengertian Hasil Belajar .................................................. 20
c.Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ...... 22
3.
Pembelajaran Ekonomi ....................................................... 23
a.Pengertian Ekonomi dan Ruang Lingkupnya ..................... 23
b. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi ........................................ 25
vi
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................
26
C. Kerangka Berfikir ....................................................................
27
D. Pengajuan Hipotesis ................................................................
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
30
B. Metode Penelitian.....................................................................
31
C. Desain Penelitian ....................................................................
31
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................
32
E. Instrumen Penelitian ................................................................
32
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
36
G. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................
38
a.Uji Validitas .......................................................................... 38
b.Uji Reliabilitas ...................................................................... 39
c.Taraf Kesukaran .................................................................... 40
d.Daya Pembeda Soal ............................................................... 41
H. Teknik Analisis Data ...............................................................
43
1.Analisis Data Kuantitatif ......................................................
43
a. Uji Syarat Analisis Data ....................................................
43
1) Uji Normalitas ..............................................................
43
2) Uji Homogenitas ..........................................................
44
b. Pengujian Hipotesis ..........................................................
45
2.Analisis Data Kualitatif ........................................................
46
a.Data Observasi .....................................................................
46
b. Data Wawancara .................................................................
46
3.Hipotesis Statistik .................................................................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MA Attaqwa ..................................................................
48
B. Hasil Pengujian Persyaratan analisis data ................................
52
1. Uji Normalitas ........................................................................
52
2. Uji Homogenitas...................................................................
54
C. Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ..............................
55
D. Data Tes Hasil Belajar ................................................................
61
vii
E. Hasil Hipotesis ........................................................................
63
1.Analisis Data ........................................................................
63
a. Analisis Data Kualitatif .....................................................
63
b.Analisis Data Kuantitatif ...................................................
64
c.Deskripsi Data N-Gain .......................................................
67
F. Pembahasan Temuan Penelitian ...............................................
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................
75
B. Saran .......................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Gambaran Umum MA Attaqwa
Lampiran 2
: RPP Pertemuan Ke-1 (Ekperimen)
Lampiran 3
: RPP Pertemuan Ke-1 (Kontrol)
Lampiran 4
: Kisi-kisi Hasil Belajar
Lampiran 5
: Soal Tes Uji Coba
Lampiran 6
: Jawaban Kisi-kisi Hasil Belajar
Lampiran 7
: Soal Penelitian (Pretes dan Posttest)
Lampiran 8
: Jawaban Soal Penelitian (Pretest dan Posttest)
Lampiran 9
: Lembar Observasi KBM Siswa
Lampiran 10 : Rekapitulasi KBM Siswa Kelompok Eksperimen
Lampiran 11 : Lembar Observasi Guru
Lampiran 12 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru
Lampiran 13 : Pedoman Wawancara Guru
Lampiran 14 : Pedoman Wawancara Siswa
Lampiran 15 : Jawaban Wawancara Guru
Lampiran 16 : Jawaban Wawancara Siswa
Lampiran 17 : Pengujian Normalitas Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 18 : Pengujian Normalitas Pretes Kelas Kontrol
Lampiran 19 : Pengujian Homogenitas Pretes dengan Barlet
Lampiran 20 : Uji Hipotesis Pretes dengan Uji “t”
Lampiran 21 : Pengujian Normalitas Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 22 : Pengujian Normalitas Postes Kelas Kontrol
Lampiran 23 : Pengujian Homogenitas Postes dengan Barlet
Lampiran 24 : Uji Hipotesis Postes dengan Uji “t”
Lampiran 25 : Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen
Lampiran 26 : Nilai N-Gain Kelompok Kontrol
Lampiran 27 : Uji Hipotesis Nilai N-Gain
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Hasil Observasi Seluruh Siswa
Tabel 4.2 : Hasil Belajar Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.5 : Hasil Uji Homogenitas Pretset Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.6 : Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.7 : Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Tabel 4.8 : Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest Eksperimen dan Kontrol.
Tabel 4.9 : Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.10 : Data Nilai Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.11 : Nilai kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.12 : Rekap Skor Kelompok Eksperimen dan Kontrol
x
DAFTAR TABEL
Gambar 4.1
: Persentase Mean N-Gain Kelompok Eksperimen
Gambar 4.2
: Persentase Mean N-Gain Kelompok Kontrol
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu
bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini,
seseorang diperhitungkan kedudukan dan kemampuannya di masyarakat
adalah yang memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan
pendidikan maka lahirlah manusia yang menjadi sumber daya dari suatu
Negara dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini tercantum dalam
Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat (1) bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara”.1
Begitu pentingnya pendidikan dalam suatu Negara ini dikarenakan
suatu Negara akan berhasil jika memiliki masyarakat yang mampu
1
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro
Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral DepDikNas, 2003), h. 5.
1
2
bersaing dengan dunia luar yang tentunya dengan pendidikan yang sangat
baik. Dalam hal ini belajar menjadi proses penting dalam pendidikan.
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi karena
adanya interaksi pada diri orang di sepanjang hidupnya. Proses belajar
terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi dimana saja, salah satu pertanda
bahwa seseorang itu telah belajar adalah dengan adanya perubahan tingkah
laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya proses
belajar yang mampu merubah pola pemikirannya.
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang
cukup kompleks karena banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah
satu faktor tersebut adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran
yang memegang peranan penting dan utama karena keberhasilan proses
belajar-mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru.
Tugas seorang guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa melaui interaksi komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang
dilakukannya. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih
ekonomis, efisien dan mampu di miliki oleh sekolah serta tidak menolak
untuk digunakannya peralatan teknologi modern yang relevan dengan
tuntunan masyarakat dan perkembangan zaman. Pada zaman sekarang
masih banyak guru yang kurang mengerti dengan penggunaan teknologi
yang modern seperti OHP, Proyektor dan lain sebagainya, guru masih
banyak yang mengajar tanpa media hanya dengan metode konvensional
contohnya ceramah. Karena itu, banyak siswa yang merasa jenuh selama
proses pembelajaran sehingga semangat belajar mereka pun menjadi
kurang.
Seiring
dengan
berkembangnya
teknologi
pada
saat
ini
mengharuskan dunia pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis
komputer. Guru juga harus dapat menciptakan suasana belajar yang
mandiri serta membawa kelas bagaikan magnet yang mampu menarik
3
perhatian siswa untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan dengan
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi
komunikasi antara guru dengan siswanya dan ketidaklancaran komunikasi
membawa akibat terhadap pesan yang di berikan guru.
Media pembelajaran adalah alat peraga dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman
kepada peserta didik dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan
abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami.2
Media memiliki peranan sangat penting dalam proses pembelajaran
terutama dalam pembelajaran IPS yaitu pelajaran ekonomi, dengan adanya
media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran sekarang bergerak maju
seiring kemajuan teknologi, sehingga membawa dampak baik bagi
kemajuan dalam proses pembelajaran dan dalam penyampaian materi
pelajaran, pada awalnya materi disampaikan melalui metode ceramah, saat
ini
pembelajaran
bergerak
maju
dengan
menggunakan
media
pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki jenis media yang digunakan oleh
sekolah umumnya, diantaranya media visual (penglihatan), media audio
(pendengaran), dan audio visual memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam penggunaannya masing-masing dan mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda.
Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya mendefinisikan bahwa
media audio merupakan media atau bahan yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif / pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang
pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.3
2
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Ciputat Pers, 2002), h.
20-21.
3
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), cet.
4, h. 216
4
Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “ suatu media
penggabung dari audio visual yang diterima dengan menggunakan panca
indera”.4
Media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis fungsi pertama
dilengkapi peralatan suara dan gambar dalam satu unit dapat dikatakan
media audio visual murni, seperti gerak, suara televisi dan video. Jenis
kedua adalah jenis media audio visual tak murni yakni apa yang kita kenal
dengan slide, OHP, dan peralatan visual lainnya bila diberi suara dari
rekam kaset yang di manfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau
satu proses pembelajaran.
Pada pelajaran ekonomi dapat juga diterapkan dengan media audio
visual. Ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikosnamos atau
oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya
penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan maupun
penggunaan kekayaan sumber daya secara fundamental perlu diadakan
efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya maka dalam bahasa modern
istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode
untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin.5
Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah “suatu studi tentang
bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi
keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.6
Manusia dalam kegiatan ekonominya melalui tahapan-tahapan,
yang pertama adalah melakukan kegiatan produksi, distribusi hingga
konsumsi. Kegiatan tersebut dalam sehari-harinya tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia.
Dalam belajar ekonomi diperlukan juga peningkatan hasil belajar.
Peningkatan hasil belajar adalah hasil akhir yang diterima setelah
4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung persada press, 2008), h. 113.
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 366.
6
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009) h. 24
5
5
mengalami proses belajar mengajar ekonomi dan tidak hanya diarahkan
pada penguasaan materi saja, tetapi juga menyentuh ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik dalam mewujudkan nilai-nilai positif, sehingga belajar
ekonomi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari,
mengatur hidupnya sendiri dan mampu merubah tingkah laku ke arah yang
lebih baik lagi.
Peningkatan hasil belajar mengajar menekankan pada suatu usaha
yang akan melahirkan aktifitas belajar yang efektif. Belajar yang efektif
merupakan suatu aktifitas belajar yang optimal pada diri siswa.
Menciptakan kondisi beajar yang efektif bagi siswa yang sangat
bergantung kepada cara pengelola kegiatan belajar mengajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar sebaik mungkin berdasarkan
kemampuannya.
Media pembelajaran yang diterapkan di sekolah dalam menyajikan
mata pelajaran ekonomi pada umumnya guru jarang atau bahkan tidak
pernah mengajar menggunakan media, pada pelajaran ekonomi guru
biasanya hanya menggunakan metode konvensional seperti ceramah atau
diskusi tanpa menggunakan media lainnya. Sehingga proses pembelajaran
tersebut tidak dapat menarik perhatian siswa dan membuat suasana belajar
menjadi jenuh atau membosankan yang dapat menyebabkan hasil belajar
siswa pun rendah pada mata pelajaran ekonomi. Karena kurangnya
pengetahuan guru akan penggunaan media pembelajaran seperti OHP,
Proyektor bahkan masih ada guru yang masih belum bisa menggunakan
laptop atau komputer.
Berangkat dari permasalahan di atas, mendorong penulis untuk
meneliti “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X MA
Attaqwa”
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Guru belum menggunakan media pembelajaran khususnya media
audio visual dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran
ekonomi
yang
masih
menggunakan
metode
konvensional sehingga membuat siswa jenuh.
3. Media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran
kurang menarik perhatian siswa.
4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi masih rendah.
5. Pada pembelajaran ekonomi masih kurangnya penggunaan media
audio visual.
C. Pembatasan Masalah
Karena terlalu luasnya masalah yang teridentifikasi dan untuk
memberi arah yang jelas dalam proses penelitian, maka dalam hal ini perlu
diadakan pembatasan masalah, maka penulis membatasi masalah
penelitian tentang pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di MA Attaqwa.
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di MA Attaqwa.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
hasil pengujian statistik terkait dengan pengaruh penggunaan media audio
visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MA
Attaqwa.
7
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan
kajian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
c. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini di
dapat selama perkuliahan.
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR
A.
Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Ekonomi
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar.1
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan /
informasi.
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio
visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar dan dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan
di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
1
Arief, S.Sadirman, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta : Kharisma Petra Utama Offest, 1986), h.6
8
9
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Gagne dan Briggs menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar”. 2
Menurut Association for education and communication Technology
(AECT) mendefinisikan “media yaitu segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi”.
Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan
sebagai benda yang dapat di manipulsaikan, dilihat, didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruktional.3
Menurut Rossi dan Breidle, mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan,
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi,
alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan deprogram untuk
pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media
bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang
memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.4
Gerlach dan Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.5
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
2
Ibid. h. 6
Usman, M. Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 11
4
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
204.
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 3
3
10
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media
secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik
dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
a. Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.
Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri di mana guru atau dosen dan siswa / mahasiswanya bertukar
pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi
sering
timbul
dan
terjadi
penyimpangan-penyimpangan
sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh
adanya
kecenderungan
verbalisme,
ketidaksiapan
siswa/mahasiswa,
kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan
media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi
media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus
informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam
penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk
mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.6
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilainilai praktis sebagai berikut:
1.
Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki
siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang
beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan
macam pengalaman yang dimiliki mereka.
6
Usman, op. cit., h. 13.
11
2. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk
dialami secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti
objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang
diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka dengan melalui media
akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara adanya
interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang
dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal
yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis. Penggunaan media, seperti: gambar, film, model, grafik, dan
lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan
menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepesi
semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,
sehingga keinginan atau minat baru untuk belajar selalu timbul.
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk
belajar. 7
b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk
itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara
tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan,
7
Ibid., h.14
12
kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan
poerangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu,
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan ini merupakan
komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan
benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku.
2. Aspek materi menjadi petimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media. Sesuai atau tidaknya materi dengan media yang
digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
3. Kondisi audien (siswa) dari subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi
anak.
4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang
perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna dengan kata
lain tujuan yang di tetapkan dapat dicapai secara optimal.
6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana
mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang
canggih (teknologi tinggi) bila hasil yang dicapai tidak sebanding
dengan dana yang dikeluarkan.8
Pemilihan media harus sistematis. Dengan cara demikian prosedur
belajar diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien. Betapapun canggihnya
media yang dipilih, jika tidaak digunakan dengan baik tentunya tidak
banyak gunanya. Agar penggunaan media itu efektif, penggunaan media
harus direncanakan dan dirancang secara sistematis.
8
Ibid., h.19
13
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran
harus selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
meliputi aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media, kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian
yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi
anak, ketersediaan media di sekolah atau kemungkinan bagi guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan, media yang dipilih seharusnya dapat
menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan
berhasil. Dengan kata lain, tujuan yang di tetapkan dapat dicapai secara
optimal, dan biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus
seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Perolehan pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila hanya
disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya
verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami
dan mengerti makna yang tergantung dalam kata tersebut. Hal semacam ini
dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya
diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkret, pesan yang ingin
disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan
kondisi yang sebenarnya.
Hal lain, penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal
selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah
siswa untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang
diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Padahal untuk
memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.
Memerhatikan
penjelasan
diatas,
maka
secara
khusus
media
pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut
ini :
14
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan
dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian
peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang
langka melaui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan
ulat menjadi kupu-kupu, demikian juga dalam pelajaran IPS, guru dapat
menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan
film dan lain sebagainya.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran
yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat
menghilangkan verbalisme.
Misalakan untuk menyampaikan bahan
pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan
melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta.
Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk
dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar
film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri dan
sebagainya.9
Ada tiga langkah prosedur penggunaan media pengajaran yang perlu
diikuti yaitu persiapan, pelaksanaan, (penyajian, penerimaan), dan tindak
lanjut.
a.
Persiapan
Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan
baik, yaitu: 1) pelajari buku petunjuk atau bahan penyerta siaran yang telah
9
209
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
15
disediakan, kemudian di ikuti petunjuk di dalamnya. 2) siapkan peralatan
yang di perlukan untuk menggunakan media tersebut, 3) tetapkan apakah
media tersebut digunakan untuk kelompok atau individu, yakinkan bahwa
semua peserta sudah mengerti tujuan yang hendak dicapai, 4) atur
tatanannya
agar
peserta
dapat
melihat,
mendengar
pesan-pesan
pengajarannya dengan baik.
b.
Pelaksanaan
Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan media
pengajaran yaitu menghindari kejadian yang dapat mengganggu ketenangan,
perhatian, dan konsentrasi siswa.
c.
Tindak Lanjut
Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman peserta didik
terhadap pokok-pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak
disampaikan melalui media tersebut, selanjutnya pada beberapa media yang
dilengkapi dengan alat evaluasi, langkah ini dimaksudkan pula untuk
melihat tercapai atau tidaknya tujuan dengan kegiatan diskusi, tes,
percobaan, observasi, latihan, remedial, dan pengayaan.
d. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dikalsifikasikan menjadi beberapa klasifikasi
tergantung dari sudut mana melihatnya.
1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah
film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk
bahan yang dicetak seperti media grafis.
16
c. Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam:
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan rentak seperti radio dan
televisi.
b. Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang dan waktu,
seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi,
dan lain sebagainya.
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio,
dan lain sebagainya.
Menurut Rudy Bertz, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:
a. Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film TV.
b. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, cetak suara,
dan lain-lain.
c. Media visual gerak, seperti: film, film strip, dan lain-lain.
d. Media visual diam, seperti: gambar, OHP, dan lain-lain.
e. Media audio, seperti: radio, kaset rekaman, tape recorder dan lainlain.10
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan,
10
Sanjaya, op. cit.,. h. 212
17
untuk
menyampaikan bagian
tertentu
dari
kegiatan
pembelajaran,
memberikan penguatan motivasi.
e. Media Pembelajaran Audio Visual
1. Media Audio
Media audio merupakan media atau bahan yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif / pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang
pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.11
Menurut Hamzah, B. Uno, ia mendefinisikan bahwa media audio
adalah media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas, serta
mudah dibawa (portable). Media ini dapat digunakan, baik untuk keperluan
belajar berkelompok (group learning) maupun belajar individual. 12
2. Media visual
Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur
suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak
seperti media grafis.13
3. Media audio visual
Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu
proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan
non verbal yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan
non verbal yang terdengar layaknya media audio diatas.14
Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat.
11
Ibid., h. 216
Hamzah, B Uno. Profesi Kependidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), h. 116
13
Sanjaya., op. cit. h.211
14
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.55
12
18
Kemampuan media ini dianggap lebih menarik dan lebih baik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media audio dan media visual.
Jadi media audio visual merupakan media yang memiliki unsur suara
dan unsur gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan
yaitu seperti film atau video. Dan dengan demikian media audio visual
sangat
berperan
dalam
proses
pembelajaran
terutama
dalam
hal
penyampaian materi pelajaran.
f. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual
Media audio visual merupakan salah satu media yang tepat dalam
pembelajaran karena media audio visual dapat menarik perhatian siswa dan
pesan atu materi yang disampaikan dapat dilihat dan didengar langsung oleh
siswa, apalagi jika siswa tersebut terlibat langsung dalam penggunaan dan
pemanfaatan media audio visual tersebut.
Dalam hal ini, media dalam bentuk audio visual yang di pilih peneliti
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Audio visual digunakan
untuk membawa lingkungan keruangan kelas dalam bentuk video yang
diputar dikelas. Audio visual dapat digunakan berulang kali sesuai dengan
kebutuhan, saat guru ingin memberikan informasi atau penguatan mengenai
materi yang sedang dipelajari video dapat dihentikan atau diputar kembali.
Media audio visual dapat memotivasi siswa dalam memahami
konsep yang sedang dipelajari. Pada tahap titik lanjut, media dapat
membantu guru untuk mengulangi lagi bagian yang kurang jelas bagi siswa,
guru mampu mengaitkan konsep materi pelajaran yang diajarkan dengan
pengalaman siswa sehari-hari sehingga kemungkinan timbulnya persepsi
yang berbeda-beda oleh anak didik semakin kecil, motivasi siswa untuk
belajar menjadi meningkat sehingga hasil belajar pun meningkat.
Adapun kelebihan dari penggunaan media audio visual, yaitu :
19
1) Dapat menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup dan lebih menarik,
serta dapat digunakan untuk memperlihatkan sesuatu secara lebih nyata.
2) Tidak perlu menggunakan ruangan yang gelap.
3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
4) Penggunaan media ini dapat memecahkan aspek verbalisme pada siswa.
Sedangkan kekurangan dari penggunaan media audio visual, yaitu :
1) Membutuhkan banyak biaya, baik biaya pengadaan maupun biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana.
2) Menggunakan banyak peralatan seperti OHP, Proyektor, tape recorder
dan lain-lain.
3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara
sempurna.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar (Learning), seringkali didefinisikan sebagai perubahan
yang secara relative berlangsung lama pada masa berikutnya yang
diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman. Belajar itu sendiri
merupakan satu kegiatan yang terjadi dalam didalam diri seseorang
yang sukar diamati secara langsung.
Dalam bukunya Fadhilah Suralaga mendefinisikan “belajar sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.”15
Sedangkan menurut Arief, S. Sadirman mendefinisikan belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat
15
Fadhillah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat : UIN Jakarta
Pers, 2005), h.62
20
nanti. Salah satu pertanda bahwa seseoramg telah belajar adalah
perubahan tingkah laku dalam dirinya.”16
Menurut Muhibbin Syah, ia mendefinisikan belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.17
Menurut Oemar Hamalik, ia menjelaskan bahwa “belajar adalah
usaha mmeperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Pengetahuan mendapat
tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan
utama dalam hidup manusia.”18
Berbeda dengan Tohirin, mendefinisikan bahwa belajar ialah
“suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalaman
individu
itu
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya.”19
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diutarakan di atas, secara
umum belajar dapat dipahami bahwa belajar merupakan tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai
hasil dari pengalamn dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley
membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan
kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
16
Arief, S. Sardiman, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), h. 2.
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), h.59.
18
Oemar, Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 27.
19
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 8
21
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori
hasil belajar, yakni (a) kemamuan intelektual, (b) strategi kognitif, (c)
informasi verbal, (d) keterampilan motorik, (e) sikap dann nilai.20
Hamalik menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulangulang”.21
Sedangkan menurut Sudjana “hasil belajar adalah perubahan
tingkah
laku
psikomotorik.
yang
mencakup
bidang
kognitif,
afektif
dan
22
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
20
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2011), h. 39.
21
Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan 2012, Vol. 18, h. 398.
22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2010), h. 3
22
Kemampuan bertindak. Ada enam aspek Ranah psikomotorik,
yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks, dan geerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.
Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai
oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
1) Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,, tidak dalam
keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan
membantu dalam proses dan hasil belajar. Bahkan dikatakan
oleh Aminuddin Rasyad pancaindera merupakan pintu gerbang
ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate of knowledge).
Artinya, kondisi panca indera tersebut akan memberikan
pengaruh pada proses dan hasil belajar.23
b. Faktor Psikologis
Kondisi psikologis setiap manusia atau anak didik berbedabeda, terutama dalam hal kadar bukan dalam jenis, tentunya
perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis
yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian,
minat, dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya
nalar.
23
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada,2008), h. 24.
23
2) Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam
misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan
sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia
maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan
hasil belajar.
b. Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
pengggunannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
sarana untuk tercapainnya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan.24
3. Pembelajaran Ekonomi
a. Pengertian Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikosnamos atau
oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya
penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan
maupun penggunaan kekayaan sumber daya secara fundamental perlu
diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya maka dalam
bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip
usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit
mungkin.25
24
25
Ibid. h. 31-32
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 366.
24
Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah “suatu studi tentang bagaimana
langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginankeinginan manusia yang tidak terbatas”. Pembahasan ini dimulai dengan
menerapkan analilsis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif). Sedangkan
ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi
dibagi kedalam dua bagian utama yaitu ekonomi mikro dan ekonomi
makro.”26
a) Teori ekonomi mikro
Ekonomi mikro sesuai dengan namanya (mikro) dapat diartikan
belajar sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro diartikan
sebagai bagian dari ilmu yang menganalisis mengenai bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Ahli ekonomi mikro
mengkaji perilaku individu-individu, persoalan rumah tangga,
perusahaan dan pasar. Para ahli ini tertarik dengan bagaimana harga
dapat menentukan pola produksi, dan bagaimana pola ditentukan oleh
pasar dan tindakan pemerintah.
b) Teori ekonomi makro
Ekonomi makro sesuai dengan namanya (makro) yang berarti
besar. Teori Ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan
perekonomian, bersifat global dan bentuk kebijaksanaannya dengan
materinya meliputi, analisa pedapatan nasional, distribusi pendapatan,
investasi, tabungan, pasar uang, dan tingkat harga umum.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu
ekonomi adalah sebagian dari ilmu social yang berkaitan dengan bidang
disiplin akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, psikologi,
antropologi, sosiologi, sejarah, geografi, dan sebagainya. Sebagai contoh,
kegiatan politik sering kali dipenuhi dengan masalah ekonomi, seperti
kebijaksanaan
proteksi
terhadap
industry
kecil,
undang-undang
perpajakan, dan sanksi-sanksi ekonomi. Ini artinya bahwa kegiatan
ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan-kegiatan politik.
26
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009) h. 24
25
Dalam penelitian ini peneliti mengambil ruang lingkup ekonomi
mikro dengan tiga kompetensi dasar, yaitu mengenai kebutuhan manusia,
kelangkaan dan masalah pokok ekonomi di MA Attaqwa.
b. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa
dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang
terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan
negara.
2) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi
yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3) Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan
memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen,
dan ekonomi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga,
masyarakat, dan negara.
4) Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai
sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala
nasional maupun internasional.
Tujuan ilmu ini adalah meramaikan berbagai peristiwa ekonomi
dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah atau
mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflasi, atau
pemborosan dalam perekonomian.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi
adalah suatu cara individu dan masyarakat membuat pilihan, dimana
pilihan-pilihan mereka dipertimbangkan secara rasional, baik dalam
menggunakan sumber daya yang terbatas, seperti tenaga kerja, mesin
dan peralatan, uang untuk memproduksi atau menghasilkan berbagai
26
komoditas
(makanan,
pakaian,
perumahan,
dan
penyaluran
distribusinya).
B.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan
Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi di kelas X MA Attaqwa terlebih dahulu peneliti melakukan kajian
terhadap peneliti yang relevan, yaitu:
1. Anwar Sanusi dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa: Hasil belajar siswa yang
menggunakan media Audio visual lebih tinggi daripada siswa yang tidak
menggunakan media audio visual. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil ujit pada nilai posttest yang memperoleh thitung = 7,729 lebih besar dari ttabel
= 1,999. dengan demikian penggunaan media audio visual berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.27
2. Anasrullah dengan judul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia
Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang
Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa
saat dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan Media Audio
Visual. Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Adapun hasil
dari penelitian ini menggunakan uji-t yang diperoleh yaitu thitung > ttabel
(2,75 > 1,98). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat
belajar siswa dengan menggunakan media Audio Visual.28
27
Anwar Sanusi, Pengauh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPA, Skripsi S1 Program Dual Mode Sistem Prodi Pendidikan Guru
Ibtidaiyah, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.
28
Anasrullah,Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi
Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13
kota Tangerang Selatan, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2011.
27
C.
Kerangka Berpikir
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ekonomi
siswa di MA Attaqwa. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana
langkanya
sumber-sumber
dimanfaatkan
untuk
memenuhi
keinginan-
keinginan manusia yang tidak terbatas. Pembahasan ini dimulai dengan
menerapkan analilsis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif). Sedangkan ilmu
sosial ekonomi bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi dibagi
kedalam dua bagian utama yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Oleh
karena itu, pembelajaran Ekonomi di SMA/MA diharapkan menggunakan
keterampilan-keterampilan proses untuk menemukan konsep yang akan
dipelajari.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara
kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio
visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,
didengar dan dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara
batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang
dijelaskan berikut ini :
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan
dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian
peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang
langka melaui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan
28
ulat menjadi kupu-kupu, demikian juga dalam pelajaran IPS, guru dapat
menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan
film dan lain sebagainya.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran
yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat
menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran
tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta.
Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk
dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar
film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri dan
sebagainya.29
Untuk mencapai tujuan tersebut maka diharapkan penggunaan media
audio visual dapat memberi peluang bagi siswa untuk berpartisispasi aktif
dalam proses pembelajaran. Penggunaan media audio visual ini sangat ideal
diterapkan dalam pembelajaran Ekonomi. Dengan topik Ekonomi yang
cukup luas atau subjek topik yang mengarah pada kegiatan manusia,
diharapkan siswa dan kelompoknya dapat saling memberi kontribusi
berdasarkan pengalaman sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut diatas,
maka penerapan media audio visual dalam pembelajaran Ekonomi akan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D.
Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan
sebelumnya,
29
maka
hipotesis
penelitian
adalah
terdapat
pengaruh
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
206 - 209
29
penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi.
Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Attaqwa.
Ha = Terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Attaqwa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MA Attaqwa semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Bulan Kegiatan
Persiapan
dan
Oktober
November
Desember
Januari
√
√
√
Perencanaan
Observasi
√
Membuat
√
Instrumen
Penelitian
Pelaksanaan
√
Penelitian
Analisis
dan
Deskripsi Data
30
Februari
31
Laporan
√
Penelitian
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen (quasi experiment) yaitu metode yang tidak
memberikan kontrol penuh. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok
penelitian, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen
dengan penggunaan media audio visual dan kelompok kedua adalah
kelompok kontrol yaitu yang diberikan tanpa menggunakan media
audio visual.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu two group, pretest-postest
design. Desain penelitian ini terlihat pada Tabel 3.1:
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok
Pretest
Perlakuan
Posttes
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O1
X2
O2
Keterangan:
O1
= Pretest yang diberikan sebelum diberikan perlakuan.
O2
= Posttest yang diberikan setelah diberikan perlakuan.
X1
= Perlakuan berupa penggunaan media audio visual pada kelompok
eksperimen.
X2
= Perlakuan tanpa penggunaan media audio visual.
32
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1
a. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
X MA Attaqwa tahun ajaran 2013/2014.
b. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
MA Attaqwa pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
2. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti2.
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X B sebagai kelas
eksperimen yang menggunakan pembelajaran penggunaan media
audio visual. Kelas X C sebagai kelas kontrol tanpa menggunakan
media audio visual. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan
teknik
cluster
sampling.
Pada
teknik
cluster
sampling
pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil seluruh siswa
di kelas tertentu sebagai sampel penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain test
tertulis, lembar observasi dan lembar panduan wawancara.
1. Test Tertulis
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa
instrumen tes berbentuk pilihan ganda (objektif) yang dapat mengukur
hasil belajar yang mencakup keseluruhan indikator dalam standar
kompetensi. Tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan
(pretest) dan sesudah perlakuan (postest). Soal-soal berbentuk pilihan
ganda ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat memahami
pengertian-pengertian yang telah dimiliki dan memudahkan peneliti
untuk mengumpulkan data.
Tabel 3.3
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 173.
2
Ibid. h. 174
33
Kisi-kisi hasil belajar
Kompetensi
Dasar
Mengidentifikasi
kebutuhan
manusia
Indikator
Aspek Kognitif dan Butir Soal
C1
C2
C3
C4
1.1Mendeskripsikan
1
Jumlah
Soal
1
pengertian kebutuhan
1.2 Mengidentifikasi
3*,
2, 6, 7, 4, 10, 5*, 9, 21
bermacam-macam
16*,
20*,
12*,
kebutuhan manusia.
19*,
21*
13,
22,
11
27*
23,
37,
39*,
40*
Mengidentifikasi
1.3Mendeskripsikan
8*,
bermacam-macam
pengertian kelangkaan
25*,
kebutuhan
6
29*
5
26
6
30*,
8
28*
manusia.
1..4
Mengidentifikasi 14,
faktor-faktor
1.5
masalah
pokok barang
ekonomi,
yaitu cara
tentang
apa, untuk
34*
Mengidentifikasi 18*,
apa,
bagaimana 31,
memproduksi
siapa
17
penyebab 15,
kelangkaan
Mengidentifikasi
33*
dan 32, 35
barang
24*
36,
38*
34
bagaimana
dan diproduksi.
untuk siapa barang
diproduksi
2. Instrumen Non-tes
Instrument nontes yang digunakan dalam penelitian adalah
pedoman observasi dan wawancara.
1) Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Dengan kata lain, observasi
dapat mengukur atau menilai hasil atau proses belajar misalnya
tingkah laku siswa pada saat belajar, tingkah laku guru pada saat
mengajar, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Melalui
pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa,
kegiatan dilakukannya, bahkan kegiatan yang diperoleh dari
kegiatannya
berlangsung.
observasi
dilakukan
pada
saat
kegiatan
itu
3
Ada tiga jenis observasi, yakni observasi langsung, observasi
dengan alat (tidak langsung), dan observasi partisipasi.
Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan
terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang
sebenarnya yang langsung diamati oleh pengamat. Observasi
tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat.
Observasi partisipasi berarti pengamat harus melibatkan diri
atau ikut serta terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh
individu atau kelompok yang diamati.4
Penelitian ini menggunakan jenis observasi secara langsung
yaitu peneliti sebagai observer (pengamat). Observasi dilakukan
untuk melakukan informasi tentang situasi atau peristiwa tentang
pembelajaran IPS di kelas. Dalam penelitian kuantitatif, instrument
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001),
h. 84-85
4
Ibid. h. 85-86
35
observasi sering digunakan sebagai alat pelengkap instrument lain.
Observasi ini berkaitan dengan aktifitas / kegiatan siswa selama
pembelajaran
Ekonomi
tentang
materi
kebutuhan
manusia
menggunakan media audio visual.
Observasi dilakukan setiap pertemuan dan observasi dilakukan
berdasarkan tahapan dalam media pembelajaran yaitu tahapan pra
pembelajaran, guru memeriksa tempat duduk masing-masing siswa
dan melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran,
tahapan kegiatan membuka pembelajaran, siswa menjawab
pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru tentang
kompetensi yang hendak dicapai, pada tahapan kegiatan inti
pembelajaran, siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan
guru, memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting,
ketertarikan siswa pada materi yang disajikan dengan media
pembelajaran, memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi
ajar dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak
dipahami dan pada tahapan penutup keterlibatan siswa dalam
memberikan kesimpulan.
2) Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian dilakukan untuk mengetahui
pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan
lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan
wawancara adalah bisa kontak langsung dengan siswa sehingga
dapat mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam. Lebih
dari satu, sehingga hubungan dapat dibina dengan baik dan siswa
bebas mengemukakan pendapatnya.
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar
36
belakang murid, orangtua, pendidikan, perhatian, sikap
terhadap sesuatu.5
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan
wawancara bebas. Dalam wawancara terstruktur kemungkinan
jawaban
telah
disiapkan
sehingga
siswa
tinggal
mengkategoriksnnya kepada alternatif jawaban yang telah dibuat.
Keuntungan wawancara tersebut mudah dikelola dan dianalisis
untuk membuat kesimpulan. Sedangkan wawancara bebas,
jawaban
tidak
perlu
disiapkan
sehingga
siswa
bebas
mengemukakan pendapatnya keuntungannya adalah informasi
lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus lebih bekerja keras
dalam menganalisa sebab jawabannya lebih beraneka ragam.
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melaui tanya
jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk mengetahui informasi dari
orang yang di wawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi data yang
ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang dilakukan
kepada siswa dan guru. Berkaitan dengan hal ini maka wawancara
dilakukan dengan guru MA Attaqwa.
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melaui tanya
jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk mengetahui
informasi dari orang yang di wawancarai. Untuk memperjelas dan
melengkapi data yang ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan
wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru.6
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data. Dalam pengumpulan data terdapat beberapa
tahapan, diantaranya:
1.
5
6
Tahap persiapan
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 198
Lampiran 13, Pedoman Wawancara Guru.
37
Sebelum melaksanakan penelitian langkah awal pada tahap ini
adalah pengurusan surat izin penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Langkah selanjutnya observasi tempat, selanjutnya membuat
instrument penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat,
serta membuat RPP.
Langkah selanjutnya melakukan koordinasi pada pihak sekolah
dalam hal ini guru bidang study yang bersangkutan untuk melakukan
uji coba instrument, setelah itu analisis data uji coba instrument untuk
menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian (pretest
dan postest) analisis data hasil uji coba instrument merupakan langkah
terakhir pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Langkah awal pada tahap ini adalah menentukan dua kelompok
sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, selanjutnya
diadakan test awal (pretest) kepada kedua kelompok penelitian
menggunakan soal-soal hasil analisis uji coba instrument penelitian.
Kemudian kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan yaitu
dengan menggunakan media audio visual pada kelas eksperimen
dengan materi kebutuhan manusia sedangkan kelas kontrol yaitu tidak
menggunakan media audio visual, setelah proses pembelajaran selesai
diadakan test akhir (postest) dengan menggunakan soal yang sama
ketika test awal (pretest).
3. Tahap akhir penelitian
Langkah akhir dalam penelitian ini adalah melakukan analisis
data hasil test awal (pretest) dan test akhir (posttest). Kedua kelompok
penelitian analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik setelah
itu dilakukan penarikan kesimpulan yang merupakan langkah akhir
pada penelitian ini.
38
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dengan menghitung
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Instrumen yang digunakan sebagai alat ukur terlebih dahulu dilakukan uji
coba instrumen kepada 30 siswa, pada tahap uji coba tersebut yang
dijadikan sebagai responden adalah siswa-siswi kelas XI IPS sebagai
sasaran penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas tes dilakukan untuk menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.7 Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang
tidak valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas instrumen yang
akan digunakan pada penelitian adalah validitas isi maksudnya yaitu
butir-butir soal disusun dengan materi dan indikator pembelajaran.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat.
Dengan demikian, untuk mengetahui validitas yang dihubungkan
dengan kriteria digunakan uji statistik, yakni teknik korelari Point
Biseral,8 yaitu :
=
7
Suharsimi Arikunto, op. cit. h. 211.
Ibid. h. 326.
8
39
Keterangan :
rbis = koefisien korelasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan
skor total
Xi = rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i
Xt = rata-rata skor total semua responden
St = standar deviasi skor total semua responden
Pi = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i
Qi = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i
Berdasarkan pengujian validitas instrumen penelitian dengan
menggunakan ANATES data yang di dapat dari 40 soal terdapat 20
soal valid yaitu 3, 5, 8, 12, 16, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 30,
33, 34, 38, 39 dan 40. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 20
soal yaitu 1, 2, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 22, 23, 26, 31, 32, 35,
36, dan 37.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Reliabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik.9
Test hasil belajar dikatakan tetap apabila hasil pengukuran saat ini
menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktu terhadap
siswa yang sama, berdasarkan perhitungan reliabilitas instrument test
melalui model anatest.
Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus KR-20 yaitu sebagai
berikut:10
9
Ibid. h. 221.
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1995), h. 98
40
r11 = ( n ) (S2 -  pq)
(n – 1) ( S2)
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan.
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan slah (q= 1- p)
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
= banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Adapun kriteria reliabilitasnya adalah sebagai berikut:
Jika rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel
Jika rhitung > rtabel maka instrumen reliabel.
Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti menggunakan
program ANATES. Reliabilitas pada penelitian ini terdapat 0,69
dengan kategori tinggi.
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran butir soal digunakan untuk mengetahui kriteria
bobot soal yang di jadikan instrument tes pada penelitian ini termasuk
kategori sukar, sedang, atau mudah. Taraf kesukaran butir soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 11
P=
B
Js
11
Ibid. h. 212.
41
Keterangan :
P = Indeks kesukaran.
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar.
Js = Jumlah seluruh siswa peserta test.
Untuk menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran butir soal yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Tingkat kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran
Kriteria Tingkat Kesukaran
0,00 < P ≤ 0,30
Sukar
0,30 < P ≤ 0,70
Sedang
0,70 < P ≤ 1,00
Mudah
Namun dalam penelitian ini perhitungan Tingkat Kesukaran
menggunakan program ANATES. Tingkat kesukaran dalam penelitian
ini terdapat dari 40 soal yang diuji cobakan terdapat 8 soal sukar, 26
soal sedang, dan 6 soal mudah
4. Daya Pembeda Soal
Analisis daya pembeda soal pada penelitian ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan tingkat
kemampuan siswa. Artinya, bial soal tersebut diberikan kepada anak
yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi tinggi dan apabila
diberikan pada siswa yang prestasinya lemah hasilnya rendah. Test
dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila test tersebut jika
diujikan dengan anak yang prestasinya tinggi, hailnya rendah, tetapi
bila diberikan kepada yang prestasinya rendah, hasilnya tinggi atau
bila diberikan kepada kedua kategori tersebut hasilnya sama saja.
42
“Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan anatara siswa yang pandai (kemampuan tinggi), dengan
siswa yang bodoh (kemampuan rendah)”.12
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal
dihitung dengan menggunakan anates.
Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda pada
penelitian ini yaitu:
D = BA _ BD
jA
js
Keterangan :
D = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
Setelah indeks pada daya pembeda diketahui, maka harga tersebut
di interpretasikan pada kriteria daya pembeda sebagai berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Daya Pembeda
12
Ibid. h.215
Indeks daya pembeda
Kriteria validitas
0,00 < D ≤ 0,20
Jelek
0,20 < D ≤ 0,40
Cukup
0,40 < D ≤ 0,70
Baik
0,70 < D ≤ 1,00
Baik sekali
43
Namun
dalam
penelitian
ini
perhitungan
daya
pembeda
menggunakan program ANATES. Daya Pembeda pada penelitian ini
memiliki daya pembeda cukup baik. Dalam 40 soal yang diujikan terdapat
1 soal dengan kriteria daya pembeda “Baik Sekali” (butir soal nomor : 40),
11 soal dengan kriteria daya pembeda “Baik” (butir nomor soal : 19, 22,
24, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 38, 39), 17 soal dengan kriteria daya pembeda
“Cukup” (butir soal nomor : 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 20, 21,
25, 30, 35 dan 12 soal dengan kriteria daya pembeda “Jelek” (butir soal
nomor : 1, 2, 7, 9, 13, 15, 23, 26, 31, 32, 36, 37).
H. Teknik Analisis Data
Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang
yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil
penelitian.
Teknik analisis data dilakukan setalah melakukan uji coba instrument,
selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrument
penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya
dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.
Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan
statistik, langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik
untuk pengolahan data tersebut adalah:
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Uji Syarat Analisis Data
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data
44
yang digunakan adalah uji normalitas dengan menggunakan
rumus Chi-kuadrat, yaitu:13
x2  
(Oi  Ei ) 2
Ei
Keterangan:
2
: Harga Chi-kuadrat
Oi : Frekuensi Pengamatan
Ei : Frekuensi Diharapkan
Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, maka harga Chi-kuadrat dikonsultasikan ke
dalam tabel harga kritis Chi-kuadrat dengan taraf signifikansi α = 0,05
dan dk = (k-1). Dengan kriteria normalitas sebagai berikut:
Jika harga
2
Jika harga
2
hitung <
2
>
2
hitung
tabel
maka data berdistribusi normal.
tabel
maka data tidak berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi
data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian
terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni
seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari
populasi yang sama. Pengujian homogenitas sampel menjaid
sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi
untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya
diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu
populasi.
13
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 293
45
Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pengujian
homogenitas sampel, tetapi kali ini peneliti menggunakan satu
cara yaitu Uji homogenitas menggunakan Chi Kuadrat.14
 Chi Kuadrat
2
= (In 10) x (B – Σ (
)
i)
x2 dengan menggunakan α = 0.05 dari daftar Chi Kuadrat
dengan dk = (k-1). Kriteria Pengujian:
Terima Ho jika x2hitung < x2tabel artinya homogen.
Tolak Ho jika x2hitung > x2tabel artinya tidak homogen.
b. Pengujian Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, diadakan uji “t” dengan rumus sebagai berikut:
thitung =
Sx-y =
Keterangan :
X
= rata-rata kelompok eksperimen
Y
= rata-rata kelompok kontrol
Sx-y = simpangan baku perbedaan antara dua mean
t
14
= nilai “t” hitung
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: PT Rosemata Sampurna,
2010), h. 117.
46
nx
= banyak sampel kelompok eksperimen
ny
= banyak sampel kelompok kontrol
S2 = Varians
2. Analisis Data Kualitatif
a. Data Observasi
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari
pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Yakni untuk mengetahui
komposisi responden terhadap point-point dalam observasi. Rumus
yang digunakan adalah:
P = f x 100%
N
Keterangan:
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenyan
N = Number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)
P = Angka persentase15
b. Data Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian dilakukan untuk mengetahui
pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lain-lain
sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan wawancara adalah bisa
kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban
secara bebas dan mendalam. Lebih dari satu, sehingga hubungan dapat
dibina dengan baik dan siswa bebas mengemukakan pendapatnya.
15
43.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.
47
3. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Ha : X ≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.
Keterangan :
X : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen
Y : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MA Attaqwa
1. Sejarah Berdirinya MA Attaqwa
Madrasah Aliyah Attaqwa merupakan satu di antara ratusan sekolah
menengah tingkat atas yang terdapat di Kota Tangerang Provinsi Banten,
Sekolah yang berbasis pendidikan agama islam ini berdiri sejak tahun 1986
dengan izin operasional omor: W.i/HK.008/334/1989 tanggal 8 November
1989.
Pendirian madrasah ini bermula ketika sejumlah pimpinan dari Yayasan
Perguruan Islam Attaqwa (YPIA) kelurahan Belendung kecamatan Benda
Kota Tangerang menyadari tanggung jawab terhadap kewajiban menjalankan
dan mensyiarkan ajaran-ajaran islam secara kaffah dalam kehidupan
beragama dan bermasyarakat dengan tujuan membentuk manusia yang
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan dunia informasi yang dilandasi
dan dibentengi dengan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT. Kesadaran
itulah yang kemudian berbuah keputusan pendirian sekolah mulai dari tingkat
terendah hingga ke tingkat ke paling tinggi, yaitu berdirinya Madrasah
Ibtidaiyah/SDI, Madrasah Tsanawiyah/SLTPI, dan Madrasah Aliyah/SMUI.
48
49
Pendirian Madrasah Aliyah Attaqwa tidak bisa dilepaskan dari sejarah
pengembangan Yayasan Perguruan Islam Attqwa (YPIA) dalam melakukan
dakwah islam di kota Tangerang. Abad 15 Hijriah merupakan abad
kebangkitan, kemajuan, dan kejayaan umat islam yang banyak berdampak
luas dari sisi perubahan kualitas keagamaan masyarakat Indonesia. Proses
perubahan itu akhirnya sampai dirasakan oleh umat islam di kampung
Batuceper Kelurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang. Situasi
tersebut didasari oleh sejumlah tokoh umat Muslim di kampung itu untuk
segera berbuat meningkatkan mutu sosial keagamaan. Cita-cita itulah yang
diwujudkan melalui pendirian lembaga pendidikan Islam.
Keinginan tersebut yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pendirian
sebuah lembaga pendidikan agama tingkat dasar yang dikenal dengan nama
Madrasah Ibtidaiyah Attqawa pada tahun 1970. Sekolah ini merupakan
lembaga pendidikan pertama yang ada di kelurahan Belendung pada saat itu
yang didirikan oleh para tokpoh masyarakat sekitar. Penamaan Attaqwa itu
sendiri berdasarkan catatan sejarah, diambil dari nama sebuah masjid yang
berdiri di tengah bangunan komplek Yayasan Attaqwa hingga kini.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1971, karena melihat
minat yang tinggi dan respon positif dari masyarakat sekitar, para peneliti
sekolah itu berinisiatif untuk mengembangkan lembaga pendidikan itu ke
arah yang lebih luas. Hasilnya adalah dengan berdirinya sebuah yayasan yang
dinamakan yaysan Al-Hidayah. Yayasan ini memiliki peran penting dalam
pengembangan dan penyebaran dakwah islam umumnyadan pengembangan
madrasah Ibtidaiyah khususnya.
Pada tahun 1982 sejumlah tokoh masyarakat, terdiri dari KH. Abdullah
Mu’min (Almarhum), KH. Zarkasyi Saimun, H.Muhammad Ishaq Mu’min
(Almarhum), dan H. Rahmatullah Munaf (Almarhum) bersepakat untuk
mendirikan Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA). Pendirian ini diyakini
50
sebagai pelanjut dan penerus cita-cita perjuangan generasi sebelumnya yang
telah dibangun cukup kuat.
2. Identitas Sekolah MA Attaqwa
Nomor Statistik Sekolah (NSS) :312280506016
Nama Sekolah
: MA Attaqwa
Alamat
: Jl. KH. Mukmin Rt 005/009
Kelurahan : Belendung
Kecamatan : BENDA
Kota : Tangerang
Provinsi
: Banten
Kode Pos
: 12153
No. Telpon
: (021) 5534315
Jenjang Akreditasi
:” B”
Status Tanah
: Yayasan
Luas Tanah
: 1.024 M2
3. Visi dan Misi MA Attaqwa
1. Visi MA Attaqwa
Terdepan dalam membangun dan Menghantarkan pribadi terdidik yang
itiqomah, Memiliki Kompetensi, Mandiri serta Berwawasan Global.
2. Misi MA Attaqwa
1. Terdepan dalam prestasi akademik
51
2. Terdepan dalam mengembangkan potensi siswa yang berwawasan
lingkungan
3. Terdepan dalam penguasaan bahasa asing
4. Terdepan dalam amaliyah ibadah
5. Memiliki madrasah yang nyaman dalam belajar
6. Profesional dalam melaksanakan pembelajaran
7. Mewujudkan sekolah bebas dari narkoba dan miras
4. Keadaan Guru dan siswa MA Attaqwa
a. Keadaan Guru
No.
Nama Guru
L/P
Pendidikan
Mata Pelajaran
Terakhir
1.
Drs. Khorosani
L
S1
Fiqih
2.
Dra. Siti Maryam
P
S1
Bahasa Indonesia
3.
Drs. Mulhani, HM
L
S1
Fiqih/Aqidah Akhlak
4.
Drs. Anshori Yasin
L
S1
Bahasa Arab
5.
Drs. Abdullah Munaf
L
S1
Sosiologi
6.
Moh. Idris, S.Ag
L
S1
Sejarah
7.
Sofian, S.Kom
L
S1
Komputer
8.
Sopandi, S.T
L
S1
Fisika
9.
Hasbullah, S.Ag
L
S1
Kaligrafi
10.
Drs. Agus Salim
L
S1
Matematika
11.
Qurrata A’yuni
P
S1
Biologi
12.
Nurul Fahmi, S.Th. I
L
S1
Al-Quran Hadits
13.
Kusniadi, S.Pd
L
S1
Ekonomi
14.
Munasik Nashal
L
S1
Tata Usaha
15.
Aizzah Djundana
P
S1
Bahasa Inggris
52
16.
Mahmudah
P
S1
Bendahara
b. Keadaan Siswa
Jumlah pendaftar
Tahun Ajaran
Kelas 10
calon siswa baru
Kelas 11
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Siswa
Rombel Siswa
Kelas 12
Jumlah
Jumlah
Rombel Siswa
Jumlah
Rombel
Tahun 2010-2011
69
69
3
43
2
38
2
Tahun 2011-2012
83
85
3
71
3
46
2
Tahun 2012-2013
56
53
2
84
3
74
3
Tahun 2013-2014
70
68
3
53
2
84
3
5. Data Ruang Kelas
Keadaan
Jumlah Ruang
Jumlah Ruang
Jumlah Ruang dalam
dalam kondisi Baik
kondisi Rusak
Ruang kelas
-
9
0
Perpustakaan
-
1
0
R. Lab komputer
-
1
0
Keterampilan
-
0
0
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas
dengan Chi Kuadrat. Kriteria uji normalitas adalah jika
2
hitung
≥
2
tabel
53
berarti data tidak berdistribusi normal, sedangkan jika
2
hitung
≤
2
tabel
berarti data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pretest dan posttest
kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel di
bawah ini, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Statistik
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
N
21
21
Rata-rata
43,04
42,30
S
11.04
8,11
8,89
5,60
9,48
9,48
2
hitung
2
tabel
Kesimpulan Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal
Pengujian pretest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( =
0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel
penelitian. Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria
≤
2
tabel.
2
hitung
Dengan nilai kelompok eksperimen 8,89 < 9,48 dan kelompok
kontrol 5,60 < 9,48.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Posttest kelompok eksperimen dan kontrol
Statistik
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
N
21
21
Rata-rata
82,38
73,59
S
9,58
8,11
54
2
hitung
2
tabel
5,77
7,42
9,48
9,48
Kesimpulan Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal
Pengujian posttest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( =
0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel
penelitian. Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria
≤
2
tabel.
2
hitung
Dengan nilai kelompok eksperimen 5,77 < 9,48 dan kelompok
kontrol 7,42 < 9,48.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Barlet,
kriteria uji homogenitas adalah jika
2
hitung
≥
2
tabel
berarti sampel
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen, sedangkan
jika
2
hitung
≤
2
tabel
berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol homogen. Hasil homogenitas pretest dan posttest kedua kelompok
sampel penelitian dapat dilihat seperti tabel di bawah ini, sedangkan
penghitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistik
s2 eksperimen
121,823
s2 kontrol
178,386
s2gabungan
150,10
2
hitung
2
tabel
Kesimpulan
0,7176
3,841
Homogen
55
Pengujian pretest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( =
0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel
penelitian. Dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi
kriteria
2
hitung
≤
2
tabel.
Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Statistik
s
2
eksperimen
91,9226
s2 kontrol
65,9154
s2gabungan
75,91
2
0,5359
hitung
2
3,841
tabel
Kesimpulan
Homogen
Pengujian posttest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( =
0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel
penelitian. Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi
kriteria
2
hitung
≤
2
tabel.
C. Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
1. Hasil Observasi Aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar Siswa
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti
berperan sebagai observer / pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual guru dan peneliti
bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya
tahapan-tahapan pembelajaran media audio visual yang harus dilakukan
56
guru dan siswa, alokasi waktu, tujuan pembelajaran dan lain-lain sehingga
selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti, siswa dan guru dapat
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Agar peneliti / pengamat
lebih mudah mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara
berkelompok atau tidak berindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 4
kelompok dan peneliti / pengamat mengamati 4 kelompok tersebut selama
proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.1
Rekap Hasil Observasi KBM Seluruh Siswa
Kelompok Eksperimen
No.
I.
Aspek yang di amati
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
(%)
(%)
(%)
51.4
61.9
77.1
49.5
65.7
79.0
50.4%
63.8%
78.0%
46.6
69.4
82.8
52.3
67.6
83.8
49.4%
68.5%
83.3%
60.0
82.8
97.1
Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-masing
siswa
2.
Kesiapan
siswa
untuk
mengikuti proses pembelajaran
Rata-rata Pra Pembelajaran
II.
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru
2.
Mendengarkan
penjelasan
tentang kompetensi yang hendak
dicapai
Rata-rata
Kegiatan
Membuka
Pelajaran
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Memperhatikan gambar yang
ditampilkan guru
57
2. Memperhatikan dan mencatat
40.9
62.8
80.0
46.6
65.7
85.7
/
37.1
62.8
84.7
pertanyaan
40.0
60.9
83.8
44.9%
67%
86.2%
45.7
67.6
88.5
45.7%
67.6%
88.5%
hal-hal penting
3. Tertarik pada materi yang
disajikan
dengan
media
pembelajaran
4.
Memberikan
tanggapan
pendapat terhadap materi ajar
5.
Mengajukan
mengenai materi yang tidak di
pahami
Rata-rata kegiatan inti pembelajaran
IV.
PENUTUP
Keterlibatan dalam memberikan
kesimpulan
Rata-rata penutup
Berdasarkan rekap hasil observasi tabel 4.1 ,tiga kali pertemuan selama
pembelajaran menunjukkan bahwa setiap pertemuan mengalami kenaikan
presentase. Pada pertemuan pertama, pada tahapan pra pembelajaran 51.4%
kelompok siswa yang menempati tempat duduknya masing-masing, sedangkan
48.6% kelompok siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing,
kemudian kesiapan kelompok siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 49.5%
dan kelompok siswa yang tidak siap untuk mengikuti proses pembelajaran 50.5%,
sehingga dapat dikatakan bahwa awal pembelajaran siswa masih belum siap untuk
mengikuti proses pembelajaran. Pada tahapan kegiatan membuka pelajaran 46.6%
kelompok siswa menjawab pertanyaan guru, 53.4% kelompok siswa yang tidak
menjawab
pertanyaan
guru,
kemudian
52.3%
kelompok
siswa
yang
mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai dan 47.7%
kelompok siswa yang tidak mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang
hendak dicapai. Pada tahapan kegiatan inti pembelajaran 60% kelompok siswa
58
yang memperhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru, 40% kelompok siswa
yang tidak memperhatikan atau bercanda pada saat guru menampilkan gambargambar, kemudian 40.9% siswa yang memperhatikan dan mencatat hal-hal
penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau di pelajari, 59.1% siswa
yang yang tidak memperhatikan dan tidak mencatat hal-hal penting terhadap
materi yang sedang di tampilkan atau dipelajari, kemudian 46.6% kelompok siswa
yang tertarik pada materi yang disajikan, sedangkan kelompok siswa yang tidak
tertarik pada materi yang disampaikan terdapat 53.4%, kemudian 37.1%
kelompok siswa yang memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi yang di
pelajari, sedangkan 62.9% kelompok siswa yang tidak memberikan tanggapan
atau pendapat terhadap materi yang dipelajari, 40% kelompok siswa yang
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dimengerti, sedangkan 60%
kelompok siswa yang tidak mengajukan pertanyaan mengenai materi yang di
pelajari. Pada tahapan penutup 45.7% kelompok siswa yang terlibat dalam
memberikan kesimpulan pelajaran, sedangkan 54.3% kelompok siswa yang tidak
terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran.
Pada pertemuan kedua, pada tahapan pra pembelajaran 61.9% kelompok
siswa yang menempati tempat duduknya masing-masing, sedangkan 38.1%
kelompok siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing,
kemudian kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran terdapat 65.7%,
sedangkan 34.3% siswa yang tidak siap dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pada tahapan kegiatan membuka pelajaran, 61.9% siswa yang menjawab
pertanyaan guru, sedangkan 38.1% siswa yang tidak menjawab pertanyaan guru,
kemudian 67.6% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai dan 32.4% kelompok siswa yang tidak
mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai. Pada tahapan
kegiatan inti pembelajaran, 82.8% kelompok siswa yang memperhatikan gambar
yang ditampilkan oleh guru, 17.2% kelompok siswa yang tidak memperhatikan
atau bercanda pada saat guru menampilkan gambar-gambar, kemudian 62.8%
siswa yang memperhatikan dan mencatat hal-hal penting terhadap materi yang
59
sedang di tampilkan ataudi pelajari, 37.2% siswa yang yang tidak memperhatikan
dan tidak mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau
di pelajari, kemudian 65.7% kelompok siswa yang tertarik pada materi yang
disajikan, sedangkan kelompok siswa yang tidak tertarik pada materi yang
disampaikan terdapat 34.3%, kemudian 62.8% kelompok siswa yang memberikan
tanggapan / pendapat terhadap materi yang dipelajari, sedangkan 37.2% kelompok
siswa yang tidak memberikan tanggapan atau pendapat terhadap materi yang di
pelajari, 60.9% kelompok siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang tidak di mengerti, sedangkan 39.1% kelompok siswa yang tidak mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang di pelajari. Pada tahapan penutup 67.6%
kelompok siswa yang terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran,
sedangkan 32.4% kelompok siswa yang tidak terlibat dalam memberikan
kesimpulan pelajaran.
Pada pertemuan ketiga, pada tahapan pra pembelajaran 77.1% kelompok
siswa yang menempati tempat duduknya masing-masing, sedangkan 22.9%
kelompok siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing,
kemudian kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran terdapat 79%,
sedangkan 21% siswa yang tidak siap dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada
tahapan kegiatan membuka pelajaran, 82.8% siswa yang menjawab pertanyaan
guru, sedangkan 17.2% siswa yang tidak menjawab pertanyaan guru, kemudian
83.8% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang
hendak dicapai dan 16.2% kelompok siswa yang tidak mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang hendak dicapai. Pada tahapan kegiatan inti
pembelajaran, 97.1% kelompok siswa yang memperhatikan gambar yang
ditampilkan oleh guru, 2.9% kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau
bercanda pada saat guru menampilkan gambar-gambar, kemudian 80% siswa
yang memperhatikan dan mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di
tampilkan atau di pelajari, 20% siswa yang yang tidak memperhatikan dan tidak
mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau dipelajari,
kemudian 85.7% kelompok siswa yang tertarik pada materi yang disajikan,
60
sedangkan kelompok siswa yang tidak tertarik pada materi yang disampaikan
terdapat 14.3%, kemudian 84.7% kelompok siswa yang memberikan tanggapan /
pendapat terhadap materi yang dipelajari, sedangkan 15.3% kelompok siswa yang
tidak memberikan tanggapan atau pendapat terhadap materi yang dipelajari,
83.8% kelompok siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak
di mengerti, sedangkan 16.2% kelompok siswa yang tidak mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang dipelajari. Pada tahapan penutup 88.5%
kelompok siswa yang terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran,
sedangkan 11.5% kelompok siswa yang tidak terlibat dalam memberikan
kesimpulan pelajaran.
2. Hasil Wawancara
Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data penunjang bagi
data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru bidang studi dan siswa sebagai
responden mengenai media pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk
mempermudah wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara secara
sistematis mengenai media audio visual.
a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi Ekonomi
Selama proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah
,diskusi, kerja kelompok dan kepustakaan. Guru sudah mengenal metode
mengajar dengan menggunakan media audio visual. Karena dengan menggunakan
media audio visual proses pembelajaran lebih efektif
dan cocok apabila
diterapkan pada mata pelajaran IPS terutama pada mata pelajaran Ekonomi.
Dengan menggunakan media audio visual siswa akan lebih mudah
mengerti dengan materi yang dipelajari dan siswa akan lebih fokus dengan materi
yang ditampilkan oleh guru di media audio visual, siswa bisa langsung melihat
materi, tidak perlu mencatat dan langsung memperhatikan atau menyimak materi
pelajaran. Menurut bapak kusniadi selaku guru bidang studi ekonomi di MA
Attaqwa media audio visual cocok untuk mata pelajaran ekonomi dan semua
materi pun bisa dilakukan dengan menggunakan media audio visual.
61
b. Data Hasil Wawancara Siswa
Sampel yang diambil peneliti untuk wawancara adalah perwakilan dari
masing-masing kelompok. Hasil wawancara dengan kelompok tersebut mengenai
pembelajaran yang dilaksanakan menunjukkan para siswa merasa senang karena
dapat
memahami
pelajaran
ekonomi.
Siswa
sudah
pernah
melakukan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran tersebut. Siswa sangat setuju
apabila pembelajaran ekonomi dilakukan dengan menggunakan media audio
visual. Menurut mereka, melalui pembelajaran ini seperti ini, mereka dapat
bertukar informasi dan mengeluarkan pendapat mereka kepada siswa lain.
Pembelajaran yang dilakukan menggunakan media audio visual ini dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi dan peran guru sangat membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran.
D. Data Tes Hasil Belajar
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar test kognitif
yang terdiri dari hasil pretest dan posttest yang telah diberikan kepada siswa MA
Attaqwa. Hasil pretest mencakup hasil belajar pretest kelompok eksperimen dan
kontrol, begitu juga dengan hasil posttest mencakup hasil belajar posttest
kelompok eksperimen dan kontrol. Aspek penilaian dan butir soal yang digunakan
kelompok eksperimen sama dengan butir soal yang diberikan pada kelompok
kontrol.
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Hasil pretest merupakan skor yang diperoleh dari hasil tes sebelum
pembelajaran Ekonomi pada materi kebutuhan manusia diajarkan dengan
menggunakan media audio visual. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan awal berfikir siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pada
kelompok eksperimen berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu materi mengenai kebutuhan
manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 25 dan
62
nilai tertinggi 65, nilai rata-rata sebesar 43,04, simpangan baku/ standar deviasi
11,04 dan varians 121,82. Pada kelompok kontrol berdasarkan hasil perhitungan
data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
yaitu materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel
diperoleh nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 60, nilai rata-rata sebesar 42,30,
simpangan baku/standar deviasi 13,35 dan varians 178,38.
2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Hasil posttest merupakan skor yang diperoleh dari hasil tes sesudah
pembelajaran pada materi mengenai kebutuhan manusia diajarkan dengan
menggunakan media audio visual. Posttest ini dilakukan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu mengenai
materi kebutuhan manusia setelah selesai diberikan perlakuan. Pada kelompok
eksperimen berdasarkan hasil perhitungan dan penelitian mengenai tes hasil
belajar siswa pada materi kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang diajarkan
sampel diperoleh nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 82,38,
simpangan baku/standar deviasi 9,58 dan varians 91,92. Pada kelompok kontrol
berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa
pada materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel
diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 85, nilai rata-rata sebesar 73,59,
simpangan baku/standar deviasi 8,11 dan varians 65,91.
Dari keseluruhan hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan
kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 Pada kelompok eksperimen nilai rata-rata
pretest 43,04 dan nilai rata-rata posttest sebesar 82,38, hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 39,34 poin. Sedangkan
pada kelompok kontrol nilai rata-rata pretest sebesar 42,30 dan nilai rata-rata
posttest sebesar 73,59, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 31,29 poin. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai ratarata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan peningkatan nilai
rata-rata kelompok kontrol.
63
Tabel 4.2
Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Keterangan
Eksperimen
Kontrol
Pretest
posttest
Pretest
posttest
Rata-rata
43,04
82,38
42,30
73,59
Varians
121,82
191,92
178,38
65,91
Standar Deviasi
11,04
9,58
13,35
8,11
Skor Tertinggi
65
100
60
85
Skor Terendah
25
65
20
60
N
21
21
E. Hasil Hipotesis
1. Analisis Data
a. Analisis data Kualitatif
1) Data Hasil Observasi
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dianalisis bahwa penerapan media audio
visual terlaksana dengan baik sesuai dengan tahapan pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual yaitu pada tahap pra pembelajaran
(tempat duduk masing-masing siswa, kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran) , tahap kegiatan membuka pelajaran (menjawab
pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang
hendak dicapai), tahap kegiatan inti pembelajaran (memperhatikan gambar
yang ditampilkan guru, memperhatikan dan mencatat hal-hal penting,
tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran,
memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar, mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang tidak dipahami), serta pada tahap penutup
(keterlibatan siswa dalam memberikan kesimpulan).
64
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa
No.
Tahapan Pembelajaran
1.
Pra Pembelajaran
2.
Kegiatan Membuka Pelajaran
3.
Kegiatan Inti Pembelajaran
4.
Penutup
Rata-rata kegiatan belajar siswa
1
50,4%
49,4%
44,9%
45,7%
47,6%
Pertemuan ke2
3
63,8%
78.0%
68,5%
83,3%
67%
86,2%
67,6%
88,5%
66,7%
84%
Pada setiap tahapan pembelajaran siswa selama proses pembelajaran
menggunakan media audio visual mengalami peningkatan dari setiap
pertemuannya. Hal ini dapat dilihat pada presentase hasil observasi kegiatan
belajar siswa yaitu pada tabel tabel 4.7 ,pada pertemuan pertama presentase
hasil observasi kegiatan belajar siswa terdapat 47,6%, pada pertemuan kedua
mengalami peningkatan sebesar 66,7% dan pada pertemuan ketiga terdapat
84%.
b. Analisis Data Kuantitatif
1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest
kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Ha : X ≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t,
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
65
Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan
0,05.
Tabel 4.8
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
Keterangan
Kelompok
Kelompok
eksperimen
kontrol
Jumlah sampel
21
21
Rata-rata
43,04
42,30
121,82
178,38
2
S
t-hitung
0,20
t-tabel
2,02
Kesimpulan
Tidak Berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 2,20 dan ttabel 2,02. Hasil
pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung berada didaerah
penerimaan Ha, yaitu ttabel < thitung atau 2,02 < 2,20. Dengan demikian Ho
diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol.
Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest dapat dilihat
pada lampiran.
2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan skor posttest
kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:
Ho : X = Y
66
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Ha : X ≠ Y
Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t,
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan
0,05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
Keterangan
Kelompok
Kelompok
eksperimen
kontrol
Jumlah sampel
21
21
Rata-rata
82,38
73,59
S2
91,92
65,91
t-hitung
4,71
t-tabel
2,02
Kesimpulan
Berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 4,71 dan ttabel
2,02.
Ternyata memenuhi kriteria ttabel ≤ thitung atau 2,02 < 4,71. Dengan demikian
Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimenn dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol.
Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest dapat dillihat
pada lampiran.
67
c. Data N-gain
Hasil tes pemahaman konsep dapat diukur dengan menggunakan
instrumen pilihan ganda berupa pretes (sebelum pembelajaran) dan
posttes (sesudah pembelajaran). Peningkatan pemahaman konsep
diperoleh dari N-gain”.
Rumus normal gain menurut Hake, yaitu:
N-Gain = Skor Posttest – Skor Pretest
Skor Ideal – Skor Pretest
Dengan kategoris perolehan:
G-tinggi
: nilai (<g>) > 0,70
G-sedang
: nilai 0,70 e” (<g>) e” 0,30
G-rendah
: nilai (<g>) < 0,70
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MA Attaqwa
diperoleh nilai N-gain kelompok siswa dengan penggunaan media audio
visual (kelompok eksperimen) dan nilai N-gain kelompok siswa dengan
pembelajaran media visual (kelompok kontrol). Sebelumnya, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest dan posttest.
Instrumen tes yang digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan
reliabilitasnya serta butir-butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukaran
dan daya pembedanya sehingga instrumen ini telah layak digunakan.
Instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif (pilihan ganda)
sebanyak 20 butir soal. Data hasil pretes dan postes dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
68
Tabel 4.10
Data Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Resp
Kelompok eksperimen
Pretes
Postes
N-gain
L1
35
65
0,46
L2
55
80
P3
35
L4
Resp
Kelompok kontrol
Pretes
Postes
N-Gain
L1
35
60
0,38
0,55
L2
35
65
0,46
75
0,61
L3
25
65
0,53
45
65
0,36
P4
30
70
0,57
L5
40
90
0,83
P5
20
80
0,75
P6
25
75
0,66
P6
40
85
0,75
P7
35
90
0,84
P7
30
75
0,64
P8
25
75
0,66
L8
55
80
0,55
L9
50
90
0,8
P9
55
80
0,55
L10
45
90
0,80
P10
40
75
0,58
P11
65
100
1
L11
45
65
0,36
P12
40
90
0,83
P12
40
85
0,75
P13
50
95
0,9
P13
40
60
0,33
P14
55
75
0,44
P14
60
70
0,75
P15
30
70
0,57
P15
55
75
0,44
L16
30
85
0,78
L16
45
65
0,36
P17
60
90
0,75
P17
55
75
0,44
P18
45
70
0,45
P18
55
80
0,55
P19
65
90
0,71
P19
45
85
0,72
P20
40
90
0,83
P20
40
60
0,33
P21
45
90
0,81
P21
40
60
0,33
Jumlah
13,37
Jumlah
11,12
Rata-rata Normal Gain
0,63
Rata-rata Normal Gain
0,52
SD
0,33
SD
0,14
Varians
0,1118
Varians
0,0223
69
Tabel 4.11
Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol
Kelompok
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
siswa
Pretes
Postest
N-gain
Pretest
Postest
N-gain
Tinggi
40
90
0,83
20
80
0,75
35
90
0,84
40
85
0,75
50
90
0,80
40
85
0,75
45
90
0,81
60
70
0,75
65
100
1
45
85
0,72
40
90
0,83
-
-
-
50
95
0,90
-
-
-
30
85
0,78
-
-
-
60
90
0,75
-
-
-
65
90
0,71
-
-
-
40
90
0,83
-
-
-
45
90
0,81
-
-
-
Mean
47,08
90,83
0,82
41
81
0,74
Sedang
35
65
0,46
35
60
0,38
55
80
0,55
35
65
0,46
35
75
0,61
25
65
0,53
45
65
0,36
30
70
0,57
25
75
0,66
30
75
0,64
25
75
0,66
55
80
0,55
55
75
0,66
55
80
0,55
30
70
0,57
40
75
0,58
45
70
0,45
45
65
0,36
-
-
-
40
60
0,33
-
-
-
55
75
0,44
-
-
-
45
65
0,36
70
Mean
1)
-
-
-
55
75
0,44
-
-
-
55
80
0,55
-
-
-
40
60
0,33
-
-
-
40
60
0,33
38,88
72,22
0,55
42,5
69,37
0,46
Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen
Dari tabel 4. 10 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,63 ,
standar deviasi 0,33 , dan varians 0,1118. Berdasarkan rata-rata skor
pretest dan postest, hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia
menunjukkan peningkatan yaitu dengan skor rata-rata N-Gain sebesar 0,63
termasuk dalam kategori tinggi.
Pada tabel 4.11 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap
kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0,82 (82%) , dan
kelompok sedang 0,74 (74%). Persentase N-gain pada kelompok
eksperimen ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar 4.1.
Persentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen
84%
82%
80%
78%
76%
74%
72%
70%
Tinggi
Sedang
71
2) Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol
Dari tabel 4.10 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain
sebesar 0,52, standar deviasi 0,14 dan varians 0,0223. Hal ini
menujukkan besarnya peningkatan pemahaman siswa secara
langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,52 yang
termasuk kategori sedang.
Pada tabel 4.1 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) N-gain
pada setiap kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi
0,74 (74%) dan kelompok sedang 0,46 (46%). Persentase N-gain
pada kelompok kontrol ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 4.2.
Persentase Mean N-gain Kelompok Kontrol
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
tinggi
sedang
72
Tabel 4.12
Rekap Skor Nilai Ekonomi Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Normal Gain
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
N
21
21
SD
0,1118
0,0223
Varians
0,33
0,14
N-gain
0,63
0,52
Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa data kelompok
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal
tersebut dapat dililhat berdasarkan perolehan nilai pada kelompok
eksperimen N-gain 0,63 termasuk dalam kategori sedang.
Sedangkan pada kelompok kontrol N-gain 0,52 termasuk dalam
kategori sedang.
Jadi hasil nilai akhir yang diperoleh setelah diberikan
pembelajaran, kelompok eksperimen yang menggunakan media
audio visual memiliki rata-rata jauh lebih baik dibandingkan
dengan tanpa menggunakan media audio visual pada kelolmpok
kontrol. Hal ini terjadi karena siswa lebih mudah memahami
pelajaran / materi yang konkret dan berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dan sebaliknya siswa akan mudah lupa apabila materi
yang disampaikan oleh guru bersifat abstrak.
F. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan secara parsial menyatakan
bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel media audio visual
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaaran Ekonomi di MA Attaqwa.
73
Karena media audio visual merupakan alat grafis, fotografis atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual. Sehingga proses belajar mengajar dengan menggunakan media audio
visual dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Itu
berarti kegiatan belajar siswa dengan bantuan media audio visual akan
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Nilai pretest pada uji hipotesis menunjukkan thitung < ttabel, -2,02 < 0,20 <
2,02 pada taraf signifikan
= 0,05 dan derajat kebebasan = 40 maka Ho
diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh hasil
belajar siswa yang menggunkan media audio visual dengan yang tidak
menggunakan media audio visual.
Sedangkan nilai posttest pada uji hipotesis menunjukkan ttabel ≤ thitung,
yaitu 2,02 ≤ 4,71 pada taraf signifikan
= 0,05 dan derajat kebebasan = 40
maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dengan
yang tidak menggunakan media audio visual.
Karena nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok
kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa.
Jadi, semakin baik penggunaan media audio visual yang dipakai, maka
hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya semakin kurang penngunaan
media audio visual yang digunakan, maka hasil belajar siswa akan sangat
kurang. Hasil penelitian ini mendukung teori tentang fungsi media dan
manfaat alat bantu media audio visual dalam pengajaran. Media audio visual
dapat memotivasi siswa dalam memahami konsep yang dipelajari, media
audio visual dapat membantu guru dalam memahami konsep yang dipelajari,
media audio visual dapat membantu guru dalam mengulangi bagian yang
kurang jelas bagi siswa, guru mampu mengaitkan konsep materi pelajaran
74
dengan pengalaman siswa sehari-hari, dan meningkatkan minat siswa dalam
belajar.
Dengan demikian, untuk bisa mencapai hasil belajar yang baik, maka
pendidik / guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan media audio visual
secara baik. Sehingga peserta didik akan lebih memahami penyampaian
materi yang diajarkan oleh guru dengan lebih baik lagi dan tentunya siswa
akan lebih mudah dalam menyerap dan memproses pengetahuan secara lebih
efektf.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan media audio visual sangat rendah
tetapi setelah menggunakan media audio visual meningkat, berdasarkan
wawancara dan observasi mengenai respon minat siswa dengan menggunakan
media audio visual sangat baik karena siswa dapat membangun sendiri
pengetahuannya dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi
pada materi kebutuhan manusia. Sedangkan guru bidang studi dapat
menjadikan media audio visual sebagai salah satu media yang akan digunakan
dalam pelajaran IPS atau Ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
audio visual dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS pada
materi kebutuhan manusia.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada materi kebutuhan manusia. Hal tersebut diperoleh dari
perhitungan menggunakan uji “t” diperoleh harga t hitung = 4,71, sementara ttabel
75
76
2.02 pada derajat kebebasan = 20, taraf signifikan 0,05 ini berarti thitung lebih
besar daripada ttabel (thitung > ttabel = 4,71 > 2,02). Kelompok eksperimen yang
menggunakan media audio visual memperoleh nilai pretest sebesar 43.04 dan
nilai postest sebesar 82.38. Kelompok kontrol yang menggunakan media visual
memperoleh nilai pretest sebesar 42.30 dan nilai postest sebesar 73.59. Nilai NGain kelompok eksperimen 0.63, sedangkan rata-rata nilai N-Gain kelompok
eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari nilai NGain kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio visual.
B. Saran
Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan
media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual, maka
diharapkan :
1. Sebaiknya guru lebih kreatif dan terampil lagi dalam mengadakan dan
menggunakan media pembelajaran.
2. Dengan adanya berbagai keterbatasan pada penelitian ini disarankan adanya
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan media audio
visual dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua
mata pelajaran dengan materi yang berbeda pada setiap jenjang penelitian.
3. Sebaiknya pemerintah melengkapi sarana dan prasarana di sekolah-sekolah
yang berada di daerah-daerah atau desa-desa baik pada sekolah negeri maupun
swasta.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2011.
Anasrullah,Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan
Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan, Skripsi S1
Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
-------------------------. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 1995.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
B Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994.
Jamalong, Ahmad, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif
Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai
Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2012.
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT Rosemata
Sampurna, 2010.
M. Basyiruddin-Asnawir, Usman. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2002.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Sadirman, Arief, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1986.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006.
-------------------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana, 2011.
Sanusi, Anwar, Pengauh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Skripsi S1 Program Dual Mode
77
78
Sistem Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2012.
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2010.
Sudjana. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 1996.
Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Suralaga, Fadhillah. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat : UIN
Jakarta Pers, 2005.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal, 2003.
Uji Referensi
Nama
Siti Akrnaliah
NIM
1
Jurusan
Pendidikan IPS/Ekonomi
Judul Skripsi
Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar
090 I s000 I s7
iswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X MA Attaqwa
No.
Paraf
Nama Buku dan Halaman
Dosen
Pembimbing
BAB
1
Undang-undang
I
RI No. 20 Tahun 2003, tentang
Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi
Sekretariat Jendral DepDikNas, 2003), h. 5.
2.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran,
(Jakarta: PT. Ciputat Pers, 2002),
3.
Wina
cet.l. h.20-21.
Sanjaya, Perencanaan
dan Desain
Sistent
Pentbelajaran, Qakarta: Kencana, 2011), cet. 4, h.216
4.
Yudhi Munadi, Media Perubelajaran, (Jakarta:
Gaung
persada press, 2008), h. 1 13.
5.
Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009),h.366.
6.
Sapriya, Pendidikan IPS
:
Konsep dan Pembelajaran,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009)h.24
BAB
7.
Arief,
II
S.Sadirman, Media Pembelajaran Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (lakarta : Kharisma
Petra Utama Offest, 1986), h.6
tLh/
{w
vtr
,k
W
,Y
tA
IJsman,
M. Basyiruddin-Asnawir, Media
Pembelajaran,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. I I
Wina Sanjay4 Perencanaan dan Desain
P emb
e
Sistem
laj aran, (Jakarta: Kencan4 201 l), h. 204
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (lakarta: PT. Raja
Grafindo Persad4 2013), h.3
IJsman,
M. Basyiruddin-Asnawir, Media
(Jakarta: Ciputat Pers,2002), h.
Usman,
LJsman,
13
M. Basyiruddin-Asnawir, Media
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.
Pembelajaran,
Pembelajaran,
l4
M. Basyiruddin-Asnawir, Media
Pembelajaran,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 19
Wina
P e mb
eI
dan Desain Sistem
aj ar an, (J akarta: Kencana, 20 |
Wina
P em
Sanjaya, Perencanaan
Sanjaya, Perencanaan
b e I aj
ar an,
l),
h
- 209
dan Desain
(I akarta: Kenc ana, 20 | l), h.
21
Sistem
2
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain
Sistent
Pembelajaran, (lakarta'. Kencana, 201 l), h.216
Hamzah,
B Uno. Profesi Kependidikan, (Jakarta :
PT.
Bumi Aksara, 2010), h. 116
Wina
Sanjaya, Perencanaan
P e ru b e I aj ar
an,
(J
dan Desain
akarta: Ke ncana, 20 I
l),
Sistent
h. 2 I I
Yudhi Munadi, Media Pentbelajaran, (lakarta:
Gaung
Persada Press, 2008), h.55
Fadhillah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif
Islam, (Ciputat : UIN Jakarta Pers, 2005),h.62
Arief, S. Sardiman, Media Pentbelajaran
Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
PT Raja
Grafindo,2004), h.2.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h.89
,1
Oemar, Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti, 1994), h.
24.
27 .
Tohirin, Psikologi Pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
25.
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran
Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,
20lt), h.39.
26.
Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Kooperatif Numbered Heads
(I.[HT)
Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai
Together
Kabupaten
Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2012,
Yol.
18, h.398.
27.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.
28.
3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan
Baru, (lakarta: Gaung Persada), h. 24.
29.
Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h.366.
31.
Sapriya, Pendidikan 1PS
:
Konsep dan Pembelajaran,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 24
32.
/#
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan
Baru, (Jakarta: Gaung Persada), h.3l-32
30.
,7
L/l
Anwar Sanusi, Pengauh Penggunaan Media Audio Yisual
U{
h
W
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA,
Skripsi S1 Program Dual Mode Sistem Prodi Pendidikan
Guru Ibtidaiyah,
FITKUIN Syarif Hidayatullah lakalrtq
2012.
JJ.
Anasrul lah, Up ay a Me ningkatkan Minat B e I aj ar
S
Pada Mata Pelajaran IPS Ekononti Pada Materi
isw a
tr
P erekonomian Indones
ia Dengan Menggunakan Medi a
Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan, Skripsi
51 Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah
lakartq20ll.
Wina
Sanjaya, Perencanaan
P embelaj
dan Desain Sistem
aran, (Jakarta: Kencan4 201 l), h. 206-2A9
Suharsimi Arikunto,
P endekatan
Prosedur Penelitian:
Praktik, (Jakarta:"Rineka Cipt4 2010), h.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:
Suatu
17
3.
Suatu
Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipt4 2010), h. 174
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar
Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 84-85
Nana Sudjan4 Penilaian Hasil Belajar
Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosda Karya,2001), h. 85-86
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
:
Suatu
Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 198
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
:
Suatu
2010)h-2ll
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
:
Suatu
Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010\ h. 326
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
:
Suatu
Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)h.221
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 98
Suharsimi Arikunto, Dasar-das ar Ey aluas i
P endidikan,
(Jakarta: Bumi Aksar41995), h.212
Suharsimi Arikunto, Das ar-dasar Evaluasi
P endidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 215
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h.
293
47.
Kadir, Statistika Untuk Penelitian llmu-Ilmu
(Jakarta: PT Rosemata Sampuma, 2010), h. 117.
48.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2Ol2), h,43.
J
r
/)
Sosial,
[?
.b
21
20t4
Dosen Pembimbing
\-<
Drs. Abd. Rozak, M.Si
NrP. 19690908 199603 1 004
Lampiran 1
Gambaran Umum MA Attaqwa
1. Sejarah Berdirinya MA Attaqwa
Madrasah Aliyah Attaqwa merupakan satu di antara ratusan sekolah
menengah tingkat atas yang terdapat di Kota Tangerang Provinsi Banten, Sekolah
yang berbasis pendidikan agama islam ini berdiri sejak tahun 1986 dengan izin
operasional omor: W.i/HK.008/334/1989 tanggal 8 November 1989.
Pendirian madrasah ini bermula ketika sejumlah pimpinan dari Yayasan
Perguruan Islam Attaqwa (YPIA) kelurahan Belendung kecamatan Benda Kota
Tangerang menyadari tanggung jawab terhadap kewajiban menjalankan dan
mensyiarkan ajaran-ajaran islam secara kaffah dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat dengan tujuan membentuk manusia yang menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan dunia informasi yang dilandasi dan dibentengi
dengan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT. Kesadaran itulah yang kemudian
berbuah keputusan pendirian sekolah mulai dari tingkat terendah hingga ke
tingkat ke paling tinggi, yaitu berdirinya Madrasah Ibtidaiyah/SDI, Madrasah
Tsanawiyah/SLTPI, dan Madrasah Aliyah/SMUI.
Pendirian Madrasah Aliyah Attaqwa tidak bisa dilepaskan dari sejarah
pengembangan Yayasan Perguruan Islam Attqwa (YPIA) dalam melakukan
dakwah islam di kota Tangerang. Abad 15 Hijriah merupakan abad kebangkitan,
kemajuan, dan kejayaan umat islam yang banyak berdampak luas dari sisi
perubahan kualitas keagamaan masyarakat Indonesia. Proses perubahan itu
akhirnya sampai dirasakan oleh umat islam di kampung Batuceper Kelurahan
Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang. Situasi tersebut didasari oleh
sejumlah tokoh umat Muslim di kampung itu untuk segera berbuat meningkatkan
mutu sosial keagamaan. Cita-cita itulah yang diwujudkan melalui pendirian
lembaga pendidikan Islam.
Keinginan tersebut yang emudian diwujudkan dalam bentuk pendirian sebuah
lembaga pendidikan agama tingkat dasar yang dikenal dengan nama Madrasah
Ibtidaiyah Attqawa pada tahun 1970. Sekolah ini merupakan lembaga pendidikan
pertama yang ada di kelurahan Belendung pada saat itu yang didirikan oleh para
tokpoh masyarakat sekitar. Penamaan Attaqwa itu sendiri berdasarkan catatan
sejarah, diambil dari nama sebuah masjid yang berdiri di tengah bangunan
komplek Yayasan Attaqwa hingga kini.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1971, karena melihat minat
yang tinggi dan respon positif dari masyarakat sekitar, para peneliti sekolah itu
berinisiatif untuk mengembangkan lembaga pendidikan itu ke arah yang lebih
luas. Hasilnya adalah dengan berdirinya sebuah yayasan yang dinamakan yaysan
Al-Hidayah. Yayasan ini memiliki peran penting dalam pengembangan dan
penyebaran dakwah islam umumnyadan pengembangan madrasah Ibtidaiyah
khususnya.
Pada tahun 1982 sejumlah tokoh masyarakat, terdiri dari KH. Abdullah
Mu’min (Almarhum), KH. Zarkasyi Saimun, H.Muhammad Ishaq Mu’min
(Almarhum), dan H. Rahmatullah Munaf (Almarhum) bersepakat untuk
mendirikan Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA). Pendirian ini diyakini
sebagai pelanjut dan penerus cita-cita perjuangan generasi sebelumnya yang telah
dibangun cukup kuat.
2. Identitas Sekolah MA Attaqwa
Nomor Statistik Sekolah (NSS)
:312280506016
Nama Sekolah
: MA Attaqwa
Alamat
: Jl. KH. Mukmin Rt 005/009
Kelurahan : Belendung
Kecamatan : BENDA
Kota : Tangerang
Provinsi : Banten
Kode Pos : 12153
No. Telpon : (021) 5534315
Jenjang Akreditasi
:” B”
Status Tanah
: Yayasan
Luas Tanah
: 1.024 M2
3. Visi dan Misi MA Attaqwa
1. Visi MA Attaqwa
Terdepan dalam membangun dan Menghantarkan pribadi terdidik yang
itiqomah, Memiliki Kompetensi, Mandiri serta Berwawasan Global.
2. Misi MA Attaqwa
1. Terdepan dalam prestasi akademik
2. Terdepan dalam mengembangkan potensi siswa yang berwawasan
lingkungan
3. Terdepan dalam penguasaan bahasa asing
4. Terdepan dalam amaliyah ibadah
5. Memiliki madrasah yang nyaman dalam belajar
6. Profesional dalam melaksanakan pembelajaran
7. Mewujudkan sekolah bebas dari narkoba dan miras
4. Keadaan Guru dan siswa MA Attaqwa
a. Keadaan Guru
No.
Nama Guru
L/P
Pendidikan
Mata Pelajaran
Terakhir
1.
Drs. Khorosani
L
S1
Fiqih
2.
Dra. Siti Maryam
P
S1
Bahasa Indonesia
3.
Drs. Mulhani, HM
L
S1
Fiqih/Aqidah Akhlak
4.
Drs. Anshori Yasin
L
S1
Bahasa Arab
5.
Drs. Abdullah Munaf
L
S1
Sosiologi
6.
Moh. Idris, S.Ag
L
S1
Sejarah
7.
Sofian, S.Kom
L
S1
Komputer
8.
Sopandi, S.T
L
S1
Fisika
9.
Hasbullah, S.Ag
L
S1
Kaligrafi
10.
Drs. Agus Salim
L
S1
Matematika
11.
Qurrata A’yuni
P
S1
Biologi
12.
Nurul Fahmi, S.Th. I
L
S1
Al-Quran Hadits
13.
Kusniadi, S.Pd
L
S1
Ekonomi
14.
Munasik Nashal
L
S1
Tata Usaha
15.
Aizzah Djundana
P
S1
Bahasa Inggris
16.
Mahmudah
P
S1
Bendahara
b. Keadaan Siswa
Tahun Ajaran
Jumlah Pendaftar
Calon siswa baru
Kelas 10
Kelas 11
Kelas 12
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Siswa
Rombel
Siswa
Rombel
Siswa
Rombel
Tahun 2010-2011
69
69
3
43
2
38
2
Tahun 2011-2012
83
85
3
71
3
46
2
Tahun 2012-2013
56
53
2
84
3
74
3
Tahun 2013-2014
70
68
3
53
2
5. Data Ruang Kelas
Keadaan
Jumlah
Jumlah Ruang
Jumlah Ruang dalam
Ruang
dalam kondisi Baik
kondisi Rusak
Ruang kelas
-
9
0
Perpustakaan
-
1
0
R. Lab komputer
-
1
0
Keterampilan
-
0
0
84
3
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah
: MA Attaqwa
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: X / Ganjil
Pertemuan Ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya
dengan kebutuhan manusia, kelangkaan
dan sistem
ekonomi.
Kompetensi Dasar
: 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia
Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran
1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebutuhan
1.1.2 Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian kebutuhan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi bermacam-macam kebutuhan manusia.
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok
 Pengertian kebutuhan manusia
 Macam-macam kebutuhan manusia
B. Uraian Materi (Terlampir)
III. METODE PEMBELAJARAN
 Media audio visual
Metode ini merupakan media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses.
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru memberi salam Siswa
kepada seluruh siswa.
Guru
Guru
motivasi
materi
menjawab Religius.
salam.
mengabsen Siswa
seluruh siswa.
Nilai Karakter
mendengarkan Disiplin.
dan menjawab hadir.
memberikan Siswa mendengarkan.
Semangat
mengenai
yang
akan
dipelajari.
B. Kegiatan Inti (waktu 65 menit)
B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Guru
Kegiatan Siswa
menyampaikan Siswa mendengarkan.
tujuan pembelajaran.
Nilai Karakter
Rasa ingin tahu,
Kerja keras, dan
semangat
Guru memberikan uji test Siswa mengerjakan uji Mandiri
sebelum
pembelajaran tes yang diberikan oleh ingin
(pretest) kepada siswa.
Guru
guru.
memberikan Siswa
,Rasa
tahu,
dan
kerja keras.
mendengarkan Rasa ingin tahu,
informasi mengenai media dan menyimak.
Kerja keras, dan
pembelajaran yang akan
semangat
dilaksanakan yaitu media
audio visual.
B.2. Elaborasi (waktu 35 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru membagi siswa
Siswa membuat kelompok.
Semangat,
Rasa
ingin
menjadi beberapa
tahu, Kerja keras dan
kelompok, setiap kelompok
Kerja sama
beranggota 5-6 siswa.
Guru menampilkan media Siswa
dan
kelompoknya Disiplin, Rasa ingin tahu,
audio visual tentang materi memperhatikan
yang di pelajari.
mencatat
dan dan semangat.
hal-hal
yang
penting.
Guru
meminta
masing- Siswa
bersama
anggota Semangat,
Rasa
ingin
masing kelompok untuk kelompoknya memberikan tahu, Kerja keras dan
memberikan
pendapat pendapat atau tanggapan Kerja sama
mengenai materi yang telah mengenai materi tersebut.
di
tampilkan
di
media
audio visual.
B.3. Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin
kembali
secara dan mendengarkan.
dan
rasa
rasa
ingin
ingin tahu.
mendalam materi yang
sudah di pelajari.
Guru bertanya kepada Siswa
mengajukan Kreatif,
siswa mengenai materi pertanyaan
yang tidak dipahami
materi
dipahami
mengenai tahu,
yang
komunikatif,
tidak dan kerja keras
Guru
menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin,
kembali atas pertanyaan penjelasan guru
semangat,
dan rasa ingin tahu
siswa
C. Penutup (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan motivasi
Siswa mendengarkan dan Semangat dan
dan tindak lanjut mengenai
memperhatikan.
Demokratis.
Siswa menjawab salam
Religius dan Disiplin.
materi.
Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
a. Alat : Spidol.
b. Media : LCD.
c. Sumber : - Asmara Adi, Ekonomi SMA kelas X. Titipan Ilmu, Bandung.
- Sutarno, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Global, Solo 2012.
- Sukwiaty, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Yudhistira, Bandung
2006.
A. Penilaian
Pertanyaan
Bobot nilai
1. Jelaskan pengertian kebutuhan manusia?
20
2. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia?
20
3. Jelaskan macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya ?
20
4. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia menurut intensitasnya ?
20
5. Berikan contoh kebutuhan manusia menurut intensitas kegunaannya
20
Jumlah
100
Mengetahui
Tangerang,
Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Kusniadi, S.Pd
Nopember 2013
Peneliti
Siti Akmaliah
109015000157
Uraian Materi
1. Pengertian kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mencapai kehidupan yang sejahtera dan menjaga kelangsungan hidup.
2. Macam-macam kebutuhan manusia :
- Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya :
a. Kebutuhan Primer
b. Kebutuhan Sekunder.
c. Kebutuhan Tersier
- Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya :
a. Kebutuhan Jasmani
b. Kebutuhan Rohani
- Jenis kebutuhan berdasarkan Waktunya :
a. Kebutuhan Sekarang
b. Kebutuhan yang akan datang
- Jenis kebutuhan berdasarkan Subjek yang membutuhkan
a. Kebutuhan individu (Pribadi)
b. Kebutuhan kelompok
3. Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya :
a. Kebutuhan Jasmani = segala sesuatu yang berhubungan dengan jasmani
kita. Dengan kata lain berhubungan dengan badan atau raga. Kebutuhan
tersebut berupa pakaian, makanan serta olahraga.
b.
Kebutuhan Rohani = berupa upaya manusia untuk memenuhi kepuasan
jiwa atau hati. Misalnya shalat, hiburan dan lain-lain.
4. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya :
a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia
demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan.
b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti :
meja, radio, televisi, dan peralatan memasak.
c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil,
piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya.
5. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya :
a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia
demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan.
b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti :
meja, radio, televisi, dan peralatan memasak.
c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil,
piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya.
Lamipran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah
: MA Attaqwa
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: X / Ganjil
Pertemuan Ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya
dengan kebutuhan manusia, kelangkaan
dan sistem
ekonomi.
Kompetensi Dasar
: 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia
Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran
1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebutuhan
1.1.2 Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian kebutuhan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi bermacam-macam kebutuhan manusia.
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok
 Pengertian kebutuhan manusia
 Macam-macam kebutuhan manusia
B. Uraian Materi (Terlampir)
III. METODE PEMBELAJARAN
 Media visual
Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur
suara.
.
IV.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru memberi salam Siswa
kepada seluruh siswa.
Guru
Guru
motivasi
materi
menjawab Religius.
salam.
mengabsen Siswa
seluruh siswa.
Nilai Karakter
mendengarkan Disiplin.
dan menjawab hadir.
memberikan Siswa mendengarkan.
Semangat
mengenai
yang
akan
dipelajari.
B. Kegiatan Inti (waktu 65 menit)
B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Guru
Kegiatan Siswa
menyampaikan Siswa mendengarkan.
tujuan pembelajaran.
Nilai Karakter
Rasa ingin tahu,
Kerja keras, dan
semangat
Guru memberikan uji test Siswa mengerjakan uji Mandiri
sebelum
pembelajaran tes yang diberikan oleh ingin
(pretest) kepada siswa.
Guru
guru.
memberikan Siswa memperhatikan.
,Rasa
tahu,
dan
kerja keras.
Rasa ingin tahu,
informasi mengenai media
Kerja keras, dan
pembelajaran yang akan
semangat
dilaksanakan yaitu media
visual.
B.2. Elaborasi (waktu 35 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru membagi siswa
Siswa membuat kelompok.
Semangat,
Rasa
ingin
menjadi beberapa
tahu, Kerja keras dan
kelompok, setiap kelompok
Kerja sama
beranggota 5-6 siswa.
Guru menampilkan media Siswa
dan
kelompoknya Disiplin, Rasa ingin tahu,
visual tentang materi yang memperhatikan
di pelajari.
mencatat
dan dan semangat.
hal-hal
yang
penting.
Guru
meminta
masing- Siswa
bersama
anggota Semangat,
Rasa
ingin
masing kelompok untuk kelompoknya memberikan tahu, Kerja keras dan
memberikan
pendapat pendapat atau tanggapan Kerja sama
mengenai materi yang telah mengenai materi tersebut.
di
tampilkan
di
media
visual.
B.3. Konfirmasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin
kembali
secara dan mendengarkan.
dan
rasa
rasa
ingin
ingin tahu.
mendalam materi yang
sudah di pelajari.
Guru bertanya kepada Siswa
mengajukan Kreatif,
siswa mengenai materi pertanyaan
yang tidak dipahami
materi
dipahami
mengenai tahu,
yang
komunikatif,
tidak dan kerja keras
Guru
menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin,
kembali atas pertanyaan penjelasan guru
semangat,
dan rasa ingin tahu
siswa
C. Penutup (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan motivasi
Siswa mendengarkan dan Semangat dan
dan tindak lanjut mengenai
memperhatikan.
Demokratis.
Siswa menjawab salam
Religius dan Disiplin.
materi.
Guru mengucapkan salam
I.
SUMBER BELAJAR
a. Alat : Spidol.
b. Media : LCD.
c. Sumber : - Asmara Adi, Ekonomi SMA kelas X. Titipan Ilmu, Bandung.
- Sutarno, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Global, Solo 2012.
- Sukwiaty, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Yudhistira, Bandung
2006.
A. Penilaian
Pertanyaan
Bobot nilai
1. Jelaskan pengertian kebutuhan manusia?
20
2. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia?
20
3. Jelaskan macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya ?
20
4. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia menurut intensitasnya ?
20
5. Berikan contoh kebutuhan manusia menurut intensitas kegunaannya
20
Jumlah
100
Mengetahui
Guru Pembimbing Mata Pelajaran Ekonomi
Kusniadi, M.Pd
Tangerang, Nopember 2013
Peneliti
Siti Akmaliah
109015000157
Uraian Materi
1. Pengertian kebutuhan adalah Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
diperlukan manusia untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan menjaga
kelangsungan hidup.
2. Macam-macam kebutuhan manusia :
- Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya :
a. Kebutuhan Primer
b. Kebutuhan Sekunder.
c. Kebutuhan Tersier
- Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya :
a. Kebutuhan Jasmani
b. Kebutuhan Rohani
- Jenis kebutuhan berdasarkan Waktunya :
a. Kebutuhan Sekarang
b. Kebutuhan yang akan datang
- Jenis kebutuhan berdasarkan Subjek yang membutuhkan
a. Kebutuhan individu (Pribadi)
b. Kebutuhan kelompok
3. Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya :
a. Kebutuhan Jasmani = segala sesuatu yang berhubungan dengan jasmani
kita. Dengan kata lain berhubungan dengan badan atau raga. Kebutuhan
tersebut berupa pakaian, makanan serta olahraga.
b.
Kebutuhan Rohani = berupa upaya manusia untuk memenuhi kepuasan
jiwa atau hati. Misalnya shalat, hiburan dan lain-lain.
4. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya :
a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia
demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan.
b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti :
meja, radio, televisi, dan peralatan memasak.
c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil, piano,
lukisan antik, dan barang mewah lainnya.
5. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya :
a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia
demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan.
b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti :
meja, radio, televisi, dan peralatan memasak.
c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil,
piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya.
Lampiran 4
Kisi-kisi
Hasil Belajar Siswa
Nama Sekolah
: MA Attaqwa
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Jumlah Soal
: 40 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem
ekonomi.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Aspek Kognitif dan Butir Soal
C1
Mengidentifikasi
kebutuhan manusia
A. Pengertian
kebutuhan
manusia
1.1Mendeskripsikan
pengertian kebutuhan
1
C2
C3
Jumlah
Soal
C4
1
B. Macam-macam
1.2Mengidentifikasi
kebutuhan manusia
Mengidentifikasi
C.
bermacam-macam
kelangkaan
3*, 16*, 19*, 2, 6, 7, 20*, 4, 10, 12*, 5*, 9, 11
bermacam-macam
22, 23, 37, 21*
kebutuhan manusia.
39*, 40*
Pengertian 1.3Mendeskripsikan
8*, 25*, 28*
21
13, 27*
6
29*
5
26
6
30*, 36, 38*
8
pengertian kelangkaan
kebutuhan manusia.
D. Faktor penyebab 1..4
kelangkaan
Mengidentifikasi 14, 15, 34*
faktor-faktor
33*
17
penyebab
kelangkaan
Mengidentifikasi
masalah
ekonomi,
tentang
E. Masalah pokok 1.5
pokok ekonomi
yaitu
apa,
bagaimana dan untuk
siapa
barang
diproduksi
* = Soal Pretest dan Postest
Mengidentifikasi 18*, 31, 32, 24*
barang apa, bagaimana 35
cara memproduksi dan
untuk
siapa
diproduksi.
barang
Lampiran 5
TEST UJI COBA
Nama
:
Kelas
:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat denngan memberikena
tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E !
1. Sesuatu yang menuntut pemenuhan untuk bertahan hidup. Hal ini berkaitan
dengan situasi atau kondisi yang bertumbuh dalam masyarakat, disebut ...
a. Kelangkaan
d. Kebutuhan
b. Kemakmuran
e. Kemampuan
c. Keinginan
2. Kebutuhan yang menyangkut hubungan antar manusia dalam masyarakat
karena manusia tidak dapat hidup sendiri disebut kebutuhan ...
a. Kebutuhan jasmani
b. Kebutuhan rohani
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan psikologis
e. Kebutuhan kolektif
3. Kebutuhan yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya dipenuhi adalah..
…
a. primer
b. sekunder
c. tersier
d. jasmani
e. rohani
4. Mobil mewah dan kapal pesiar bagi orang kaya termasuk kebutuhan ...
a. Mutlak
d. Tersier
b. Primer
e. Rohani
c. Sekunder
5. Keinginan untuk belajar dimanapun dan kapanpun sehingga dapat memperluas
pengetahuan yang akan sangat berguna semasa hidup merupakan pemenuhan
kebutuhan ...
a. Primer
b. Sekunder
c. Sekarang
d. Masa yang akan datang
e. Sepanjang waktu
6. Kebutuhan hidup manusia tidak terbatas dapat dilihat dari ...
a. Cara manusia dalam mencari nafkah
b. Cara manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tak pernah habis
c. Cara manusia dalam menghemat penghasilannya
d. Cara manusia dalam menghabiskan semua penghasilannya
e. Cara manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya
7. Kebutuhan primer, sekunder dan tersier adalah penggolongan kebutuhan
menurut ...
a. Intensitas
d. Waktu
b. Sifat
e. Subjek
c. Wujud
8. Jika kebutuhan tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan yang ada maka
akan tercapai ...
a. Kekayaan
b. Kemakmuran
c. Kelangkaan
d. Keadilan
e. Keseimbangan
9. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan manusia adalah ...
a. Keadaan alam dimana manusia tinggal
b. Sifat alami manusia yang selalu merasa cukup
c. Adanya perdagangan internasional
d. Adat istiadat lingkungan sekitar
e. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
10. Kebutuhan rumah sakit, jalan, jembatan dan sekolah adalah jenis kebutuhan
menurut ...
a. Waktunya
b. Sifatnya
c. Subjek yang membutuhkan
d. Intensitasnya
e. Cara memperolehnya
11. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia,
kecuali ...
a. Pendidikan
b. Lingkungan
c. Kebudayaan
d. Jumlah anggota keluarga
e. Jumlah barang yang diproduksi
12. Suatu keluarga yang sedang berekreasi ke pegunungan berarti keluarga tersebut
sedang memenuhi kebutuhan ...
a. Psikologi
b. Jasmani
c. Individu
d. Kelompok
e. Rohani
13. Orang yang tinggal di daerah kutub membutuhkan pakaian lebih tebal,
sedangkan orang yang berada di daerah tropis cukup menggunakan pakaian
tipis. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor ...
a. Adat istiadat
b. Usia
c. Peradaban
d. Keadaan alam
e. Pendapatan
14. Salah satu penyebab kelangkaan sumber daya adalah ...
a. Keserakahan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
b. Perusakan alam dan habitat alam
c. Akibat dari canggihnya teknologi
d. Permintaan kebutuhan manusia yang tidak seimbang dengan pemeliharaan
alam
e. Faktor alam dimana suatu saat alam pasti akan musnah
15. Kelangkaan memaksa manusia untuk ...
a. Melakukan efisiensi
b. Mengeluarkan biaya
c. Membayar untuk mendapatkan barang atau jasa
d. Memproduksi barang dan jasa
e. Membuat pilihan
16. Perhatikan tabel berikut ini:
No.
A
B
C
1.
Makanan
Pakaian
Perumahan
2.
Piano
Video
Parabola
3.
Meja
Sepatu
Sepeda
Yang termasuk kebutuhan sekunder yaitu ...
a. A1, B1, dan C1
b. A1, B2, dan C1
c. A2, B2, dan C3
d. A2, B2, dan C1
e. A3, B3, dan C3
17. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Jumlah tenaga ahli kurang
2) Sumber daya alam melimpah
3) Penguasaan ilmu dan teknologi rendah
4) Kebutuhan manusia terbatas
5) Jumlah modal terbatas
Faktor–faktor yang menyebabkan kelangkaan barang pemuas kebutuhan, yaitu
...
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 1, 3 dan 5
d. 2, 3 dan 5
e. 3, 4 dan 5
18. Masalah pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah ...
a.
Bagaimana membelanjakan pendapatan yang terbatas
b.
Barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya
c.
Bagaimana menggunakan sumber daya produksi agar mendapat hasil
maksimal
d.
Bagaimana mengolah suatu badan usaha agar mendapat keuntungan
e.
Bagaimana memakai alat pemuas yang ada agar berhasil guna
19. Berikut ini yang merupakan benda subtitusi adalah ...
a.
Kompor dan Gas
b.
Laptop dan Mouse
c.
Sagu dan Beras
d. Kopi dan Gula
e. Roti dan Selai
20. Barang mentah ,setengah jadi dan barang jadi merupakan macam-macam
kebutuhan menurut ...
a.
Kegunaannya
b.
Intensitasnya
c.
Proses pembuatannya
d.
Cara memperolehnya
e.
Subjeknya
21. Dibawah ini yang merupakan barang substitusi jika dikaitkan dengan barang
lain adalah ...
a. Bensin dengan motor
b. Kipas dengan listrik
c. Gula dan jagung
d. Jagung dengan beras
e. Gula dengan kopi
22. Berikut ini yang merupakan barang komplementer adalah ...
a. Setrika dengan listrik
b. Jagung dengan beras
c. Kopi dengan teh
d. Sepatu dengan sendal
e. Tempe dengan tahu
23. Printer (alat cetak) akan berguna bila dipakai bersama komputer, printer
merupakan benda ...
a. Substitusi
b. Setengah jadi
c. Komplementer
d. Antik
e. Mentah
24. Masalah pokok ekonomi modern dilakukan dengan pendekatan ...
a. Produksi, konsumsi, dan distribusi
b. What, how, who, from, dan whom
c. Inflasi dan moneter
d. Pengangguran dan kesenjangan pendapatan
e. Biaya dan pendapatan
25. Semakin maju kehidupan manusia, semakin bertambah pula kebutuhan yang
harus dipenuhi sebab ...
a. Kebutuhan manusia tidak ada batasnya
b. Sumber daya yang langka
c. Produksi terbatas
d. Keserakahan manusia
e. Bencana alam
26. Di bawah ini merupakan sebab terjadinya kelangkaan sumber daya dan
barang/jasa, kecuali ...
a. Bencana alam
b. Perang
c. Sumber daya rusak karena perbuatan manusia
d. Produksi banyak membutuhkan tenaga kerja
e. Keterbatasan kemampuan manusia
27. Cahaya matahari, udara, sabun cuci, gula pasir adalah contoh kebutuhan
manusia ...
a. Menurut sifatnya
b. Menurut intensitasnya
c. Berdasarkan subjeknya
d. Dari cara memperolehnya
e. Dari cara pembuatannya
28. Kegunaan bentuk terjadi apabila ...
a. Kayu di ubah menjadi kursi
b. Payung dipakai menjadi kursi
c. Perahu dipakai di laut
d. Sawah digarap oleh petani sawah
e. Kail digunakan di kolam pemancingan
29. Macam-macam kegunaan benda pemuas kebutuhan sebagai berikut, kecuali
...
a. Bentuk
b. Tempat
c. Kepemilikan
d. Waktu
e. Kondisi
30. Berikut ini masalah pokok ekonomi klasik, kecuali ...
a. Produksi
b. Konsumsi
c. Distribusi
d. Produksi, konsumsi, dan distribusi
e. Investasi, moneter dan inflasi
31. Kebutuhan yang tidak terbatas dalam istilah ekonomi disebut ...
a. Unlimited demand
b. Limited supply
c. Scarity
d. Opportunity cost
e. Living cost
32. Yang menjadi inti masalah ekonomi adalah ...
a. Perkembangan ekonomi yang lambat
b. Kebutuhan yang terbatas
c. Pengeluaran yang tinggi
d. Sumber daya terbatas, kebutuhan tidak terbatas
e. Penduduk yang banyak
33. Sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan tidak terbatas mendorong
manusia untuk ...
a. Memanfaatkan kesempatan
b. Berlaku jujur
c. Harus bekerja giat
d. Bertindak ekonomis
e. Bermotif ekonomis
34. Masalah pemilihan akan terjadi apabila ...
a. Jumlah sumber daya alam terbatas
b. Kebutuhan manusia terbatas
c. Sumber daya yang riil tidak terbatas
d. Keinginan manusia terhadap benda dan jasa terbatas.
e. Terjadi kelangkaan
35. Berikut ini adalah masalah pokok ekonomi :
1. Produksi
2. Barang apa yang di produksi
3. Konsumsi
4. Distribusi
5. Bagaimana cara memproduksi
6. Untuk siapa barang di produksi
Masalah pokok ekonomi menurut aliran modern adalah ...
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 4
c. 2, 3, 4
d. 2, 5, 6
e. 4, 5, 6
36. Menentukan jawaban apa dan berapa banyak barang atau jasa yang di
hasilkan adalah untuk tujuan berikut ini, kecuali ...
a.
Memenuhi kebutuhan masyarakat
b.
Mendapatkan keuntungan maksimum
c.
Menentukan jenis dan jumlah produk yang dihasilkan
d.
Menentukan bagaimana barang di produksi
e.
Menentukan untuk siapa barang di produksi
37. Menurut penggunaannya, barang dapat dibedakan menjadi ... C1
a.
Barang bergerak dan tetap
b.
Barang bebas dan barang konsumsi
c.
Barang primer dan barang sekunder
d.
Barang konsumsi dan barang produksi
e.
Barang subtitusi dan barang komplementer
38. Pak Santoso sebagai produsen minyak goreng melihat kondisi masyarakat
yang tidak memiliki daya beli berusaha menekan biaya produksinya sehingga
menghasilkan minyak goreng dengan harga murah dan berkualitas, sehingga
masyarakat mampu membelinya.
Dari ilustrasi di atas yang merupakan masalah ekonomi adalah ....
a. Untuk siapa barang diproduksi
b. Berapa barang akan diproduksi
c. Barang apa yang akan diproduksi
d. Mengapa barang diproduksi
e. Bagaimana cara memproduksi
39. Di bawah ini yang termasuk bahan setengah jadi adalah …
a. Kayu
b. Pakaian
c. Benang
d. Getah karet
e. Sayuran
40. Barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari produksi
disebut …
a. Bahan mentah
c. Barang jadi
b. Barang setengah jadi
d. Barang konsumsi
e. Barang produksi
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN TES UJI COBA
1. D
6. E
11. E
16. C
21. E
26. D
2. C
7. A
12. E
17. C
22. B
27. C
3. A
8. C
13. D
18. B
23. A
28. A
4. D
9. B
14. A
19. C
24. B
29. E
5. C
10. C
15. E
20. C
25. A
30. D
31. C
36. B
32. D
37. B
33. E
38. A
34. E
39. C
35. D
40. B
Lampiran 7
SOAL PENELITIAN
Nama
:
Kelas
:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat denngan memberikena
tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E !
1. Kebutuhan yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya dipenuhi adalah..
…
a. primer
b. sekunder
c. tersier
d. jasmani
e. rohani
2. Keinginan untuk belajar dimanapun dan kapanpun sehingga dapat memperluas
pengetahuan yang akan sangat berguna semasa hidup merupakan pemenuhan
kebutuhan ...
a. Primer
b. Sekunder
c. Sekarang
d. Masa yang akan datang
e. Sepanjang waktu
3. Jika kebutuhan tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan yang ada maka
akan tercapai ...
a. Kekayaan
b. Kemakmuran
c. Kelangkaan
d. Keadilan
e. Keseimbangan
4. Suatu keluarga yang sedang berekreasi ke pegunungan berarti keluarga tersebut
sedang memenuhi kebutuhan ...
a. Psikologi
b. Jasmani
c. Individu
d. Kelompok
e. Rohani
5. Perhatikan tabel berikut ini:
No.
A
1.
Makanan
2.
Piano
Video
Parabola
3.
Meja
Sepatu
Sepeda
B
C
Pakaian Perumahan
Yang termasuk kebutuhan sekunder yaitu ...
a. A1, B1, dan C1
b. A1, B2, dan C1
c. A2, B2, dan C3
d. A2, B2, dan C1
e. A3, B3, dan C3
6. Masalah pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah ...
a. Bagaimana membelanjakan pendapatan yang terbatas
b. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya
c. Bagaimana menggunakan sumber daya produksi agar mendapat hasil
maksimal
d. Bagaimana mengolah suatu badan usaha agar mendapat keuntungan
e. Bagaimana memakai alat pemuas yang ada agar berhasil guna
7. Berikut ini yang merupakan benda subtitusi adalah ...
a. Kompor dan Gas
b. Laptop dan Mouse
c. Sagu dan Beras
d. Kopi dan Gula
e. Roti dan Selai
8. Barang mentah ,setengah jadi dan barang jadi merupakan macam-macam
kebutuhan menurut ...
a. Kegunaannya
b. Intensitasnya
c. Proses pembuatannya
d. Cara memperolehnya
e. Subjeknya
9. Dibawah ini yang merupakan barang substitusi jika dikaitkan dengan
barang lain adalah ...
a. Bensin dengan motor
b. Kipas dengan listrik
c. Gula dan jagung
d. Jagung dengan beras
e. Gula dengan kopi
10. Masalah pokok ekonomi modern dilakukan dengan pendekatan ...
a. Produksi, konsumsi, dan distribusi
b. What, how, who, from, dan whom
c. Inflasi dan moneter
d. Pengangguran dan kesenjangan pendapatan
e. Biaya dan pendapatan
11. Semakin maju kehidupan manusia, semakin bertambah pula kebutuhan
yang harus dipenuhi sebab ...
a. Kebutuhan manusia tidak ada batasnya
b. Sumber daya yang langka
c. Produksi terbatas
d. Keserakahan manusia
e. Bencana alam
12. Cahaya matahari, udara, sabun cuci, gula pasir adalah contoh kebutuhan
manusia ...
a. Menurut sifatnya
b. Menurut intensitasnya
c. Berdasarkan subjeknya
d. Dari cara memperolehnya
e. Dari cara pembuatannya
13. Kegunaan bentuk terjadi apabila ...
a. Kayu di ubah menjadi kursi
b. Payung dipakai menjadi kursi
c. Perahu dipakai di laut
d. Sawah digarap oleh petani sawah
e. Kail digunakan di kolam pemancingan
14. Macam-macam kegunaan benda pemuas kebutuhan sebagai berikut,
kecuali ...
a. Bentuk
b.
Tempat
c.
Kepemilikan
d.
Waktu
e.
Kondisi
15. Berikut ini masalah pokok ekonomi klasik, kecuali ...
a.
Produksi
b.
Konsumsi
c.
Distribusi
d.
Produksi, konsumsi, dan distribusi
e.
Investasi, moneter dan inflasi
16. Sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan tidak terbatas
mendorong manusia untuk ...
a.
Memanfaatkan kesempatan
b.
Berlaku jujur
c.
Harus bekerja giat
d.
Bertindak ekonomis
e.
Bermotif ekonomis
17. Masalah pemilihan akan terjadi apabila ...
a.
Jumlah sumber daya alam terbatas
b.
Kebutuhan manusia terbatas
c.
Sumber daya yang riil tidak terbatas
d.
Keinginan manusia terhadap benda dan jasa terbatas.
e.
Terjadi kelangkaan
18. Pak Santoso sebagai produsen minyak goreng melihat kondisi masyarakat
yang tidak memiliki daya beli berusaha menekan biaya produksinya
sehingga menghasilkan minyak goreng dengan harga murah dan
berkualitas, sehingga masyarakat mampu membelinya.
Dari ilustrasi di atas yang merupakan masalah ekonomi adalah ....
a. Untuk siapa barang diproduksi
b. Berapa barang akan diproduksi
c. Barang apa yang akan diproduksi
d. Mengapa barang diproduksi
e. Bagaimana cara memproduksi
19. Di bawah ini yang termasuk bahan setengah jadi adalah …
a. Kayu
b. Pakaian
c. Benang
d. Getah karet
e. Sayuran
20.
Barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari
produksi disebut …
a. Bahan mentah
c. Barang jadi
b. Barang setengah jadi
d. Barang konsumsi
e. Barang produksi
Lampiran 8
JAWABAN SOAL PENELITIAN
1. A
6. B
11. A
16. E
2. C
7. C
12. D
17. E
3. C
8. C
13. A
18. A
4. E
9. D
14. D
19. C
5. C
10. B
15. E
20. B
Lampiran 9
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam Pembelajaran Ekonomi
Pada Penggunaan Media Audio Visual
Nama Sekolah
:
Kelas
:
Pertemuan ke
:
Waktu
:
Hari / Tanggal
:
No.
ASPEK YANG DIAMATI
Penilaian
1
I.
Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-masing siswa
2. Kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
II.
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru
2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang
hendak dicapai
III.
Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Memperhatikan gambar yang ditampilkan guru
2. Memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting.
3. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media
pembelajaran
4. Memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar
5. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak
dipahami
2
3
4
5
IV.
PENUTUP
Keterlibatan dalam memberi dan memberi kesimpulan
Keterangan Skala Penilaian:
1 = sangat kurang
3 = cukup
2 = kurang
4 = baik
5 = sangat baik
Tangerang,
November 2013
Pengamat
Siti Akmaliah
Lampiran 10
Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa
Kelompok Eksperimen
No.
I.
Aspek yang di amati
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
(%)
(%)
(%)
1. Tempat duduk masing-masing siswa
51.4
61.9
77.1
2. Kesiapan siswa untuk mengikuti
49.5
65.7
79.0
50.4%
63.8%
78.0%
46.6
69.4
82.8
52.3
67.6
83.8
49.4%
68.5%
83.3%
yang
60.0
82.8
97.1
2. Memperhatikan dan mencatat hal-hal
40.9
62.8
80.0
46.6
65.7
85.7
37.1
62.8
84.7
40.0
60.9
83.8
44.9%
67%
86.2%
Pra Pembelajaran
proses pembelajaran
Rata-rata Pra Pembelajaran
II.
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru
2. Mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai
Rata-rata Kegiatan Membuka Pelajaran
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
1.
Memperhatikan
gambar
ditampilkan guru
penting
3. Tertarik pada materi yang disajikan
dengan media pembelajaran
4. Memberikan tanggapan / pendapat
terhadap materi ajar
5. Mengajukan pertanyaan mengenai
materi yang tidak di pahami
Rata-rata kegiatan inti pembelajaran
IV.
PENUTUP
Keterlibatan
dalam
memberikan
45.7
67.6
88.5
45.7%
67.6%
88.5%
kesimpulan
Rata-rata penutup
Lampiran 11
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Dalam Pembelajaran Ekonomi
Pada Penggunaan Media Audio Visual
Nama Sekolah
: MA Attaqwa
Kelas
:
Materi Pelajaran :
Pertemuan Ke
:
Hari / Tanggal
:
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai pengamatan anda !
No.
ASPEK YANG DIAMATI
1
I.
Pra Pembelajaran
Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran siswa
II. Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Memberikan apersepsi kepada siswa
2. Menyampaikan penjelasan tentang kompetensi yang
hendak dicapai
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Menjelaskan model pembelajaran media audio visual
2. Kemampuan menggunakan media pembelajaran
3. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
5. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban
siswa
IV. PENUTUP
Memberikan konfirmasi memberikan kesimpulan
pembelajaran.
Keterangan Skala Penilaian:
1 = sangat kurang
3 = cukup
2 = kurang
4 = baik
5 = sangat baik
2
Penilaian
3
4
5
Lampiran 12
Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pada KBM
No.
Aspek yang diamati
1
I.
II.
III.
IV.
Pertemuan
2
3
Jumlah
Pra Pembelajaran
Pengkondisian kesiapan pelaksanaan
4
5
5
14
pembelejaran siswa
Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Memberikan apersepsi kepada siswa
4
5
5
14
2. Menyampaikan penjelasan tentang kompetensi
4
4
5
13
yang hendak dicapai
Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Menjelaskan model pembelajaran media audio
4
4
5
13
visual
2. Kemampuan menggunakan media
5
4
5
14
pembelajaran
3. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses
5
5
5
15
pembelajaran
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
5
5
5
15
bertanya
5. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan
4
5
5
14
jawaban siswa
PENUTUP
Memberikan konfirmasi dan kesimpulan
4
4
5
13
terhadap pembelajaran
Jumlah
39
41
44
124
Skor Total
4,34 4,56 4,89
13,78
 Hasil rata-rata observasi guru pada KBM sebesar 4,59. Maka guru pada
proses KBM baik dalam pelaksanaannya.
Ratarata
4,6
4,6
4,3
4,3
4,6
5
5
4,6
4,3
41,3
4,59
Lampiran 13
PEDOMAN WAWANCARA GURU
Nama Guru
:
Jabatan
:
Pertanyaan
:
1. Bagaimana metode pembelajaran yang biasa bapak lakukan selama
pembelajaran ?
2. Apakah bapak pernah mengenal model pembelajaran media audio visual
sebelum pelaksanaan pembelajaran ini ?
3. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual cocok untuk
mata pelajaran IPS ?
4. Apa kelebihan dari media yang saya gunakan ?
5. Kendala apa yang bapak lihat selama penerapan media yang saya gunakan ?
6. Apa yang perlu di tingkatkan / saran dari media yang saya terapkan ?
7. Menurut bapak, apakah cara belajar dengan menggunakan media ini dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tentang materi
kebutuhan ?
8. Menurut bapak, apakah cara pembelajaran dengan menggunakan media ini
cocok untuk diterapkan pada materi lain ?
9. Apakah bapak pernah menggunakan media audio visual pada mata pelajaran
Ekonomi ?
10. Apakah bapak akan menggunakan media audio visual ini pada materi lain ?
Lampiran 14
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Nama Siswa :
Kelas
:
Pertanyaan
:
1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran menggunakan media audio
visual ?
2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media audio visual ?
3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara seperti
yang kita lakukan?
4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas selama proses
pembelajaran ?
5. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual
dapat memudahkan kalian dalam memahami materi pelajaran ?
6. Apakah guru membantu kalian dalam memahami materi pelajaran ?
7. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual dapat digunakan
untuk semua mata pelajaran ?
8. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual
cocok untuk pelajaran IPS ?
9. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kita lakukan kemarin rumit /
sulit untuk dilakukan ?
10. Apakah cara belajar seperti yang telah kita lakukan memudahkan kalian dalam
menyampaikan pendapat kepada siswa lain ?
Lampiran 15
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA GURU
Nama Guru
: Bpk. Kusniadi, S.Pd
Jabatan
: Guru Bidang Studi di MA Attaqwa
Pertanyaan
:
1. Bagaimana metode pembelajaran yang biasa bapak lakukan selama
pembelajaran ?
Jawaban : Hampir 50% menggunakan media audio visual dan 50% masih
menggunakan metode ceramah ,kerja kelompok, diskusi dan kepustakaan.
2. Apakah bapak pernah mengenal model pembelajaran media audio visual
sebelum pelaksanaan pembelajaran ini ?
Jawaban : Pernah
3. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual cocok untuk
mata pelajaran IPS ?
Jawaban : Sangat cocok, karena lebih efektif dan karena IPS itu ilmu yang
dinamis jadi perkembangan saat ini harus sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Apa kelebihan dari media yang saya gunakan ?
Jawaban : Siswa jadi lebih fokus dengan materi, materi bisa langsung dilihat
oleh siswa, diperhatikan dan tidak perlu mencatat.
5. Kendala apa yang bapak lihat selama penerapan media yang saya gunakan ?
Jawaban : Tidak ada.
6. Apa yang perlu di tingkatkan / saran dari media yang saya terapkan ?
Jawaban : Dari bahan pelajaran harus lebih inovatif.
7. Menurut bapak, apakah cara belajar dengan menggunakan media ini dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tentang materi
kebutuhan ?
Jawaban : Jelas, karena mereka bisa fokus dengan materi yang ditampilkan
,lebih memperhatikan dan intinya mereka lebih cepat mengerti dengan materi
yang dipelajari.
8. Menurut bapak, apakah cara pembelajaran dengan menggunakan media ini
cocok untuk diterapkan pada materi lain ?
Jawaban
: Cocok, semua materi ekonomi cocok apabila pembelajarannya
menggunakan media ini.
9. Apakah bapak pernah menggunakan media audio visual pada mata pelajaran
Ekonomi ?
Jawaban : Pernah.
10. Apakah bapak akan menggunakan media audio visual ini pada materi lain ?
Jawaban : Yaa, saya akan menggunakannya pada materi lain .
Bpk. Kusniadi, S.Pd
Siti Akmaliah
(Yang di wawancara)
(Yang Mewawancara)
Lampiran 16
PEDOMAN DAN HASILWAWANCARA SISWA
Nama Siswa
: Ernita Amelia
Kelas
: X. B di MA Attaqwa
Pertanyaan
:
1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran menggunakan media audio
visual ?
Jawaban : Yaa, saya merasa senang karena dengan cara menggunakan media
audio visual memudahkan saya dalam memahami materi pelajaran.
2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media audio visual ?
Jawaban : Yaa, pernah menggunakan media audio visual terutama pada mata
pelajaran Ekonomi.
3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan media audio
visual ?
Jawaban : Saya sangat setuju.
4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas selama proses
pembelajaran ?
Jawaban
: Yaa, guru selalu mengendalikan kondisi kelas selama proses
pembelajaran.
5. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual
dapat memudahkan kalian dalam memahami materi pelajaran ?
Jawaban : sangat memudahkan dan lebih efektif.
6. Apakah guru membantu kalian dalam memahami materi pelajaran ?
Jawaban : Yaa, sangat membantu sekali.
7. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual dapat digunakan
untuk semua mata pelajaran ?
Jawaban : Menurut saya, media audio visual bisa digunakan untuk semua mata
pelajaran terutama pada mata pelajaran ekonomi.
8. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual
cocok untuk pelajaran IPS ?
Jawaban : Sangat cocok, karena tidak semua materi ada di buku pelajaran.
9. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kita lakukan kemarin rumit /
sulit untuk dilakukan ?
Jawaban : Tidak, menurut saya sangat mudah untuk dilakukan.
10. Apakah cara belajar seperti yang telah kita lakukan memudahkan kalian dalam
menyampaikan pendapat kepada siswa lain ?
Jawaban : Yaa sangat memudahkan ,kita bisa diskusi sambil materi pelajaran
itu di tampilkan oleh guru.
Lampiran 17
A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2)
Data Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen (X-1)
No
X
No
X
No
X
1.
35
11.
65
21.
45
2.
55
12.
40
3.
35
13.
50
4.
45
14.
55
5.
40
15.
30
6.
25
16.
30
7.
35
17.
60
8.
25
18.
45
9.
50
19.
65
10.
45
20.
40
Skor Terbesar : 65
Skor Terkecil : 25
Rentang (R)
: Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 65 – 25
= 40
Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 21
= 1 + 3,3 Log (1,32)
= 1 + 4,356
= 5,356 = 5
Panjang Kelas (i)
: R
BK
= 40
5
=8
Tabel Distribusi Frekuensi :
No
Kelas
f
Nilai Tengah
Interval
f . xi
(xi)2
f . xi2
(xi)
1.
25 – 32
4
28,5
114
812,25
3249
2.
33 – 40
6
36,5
219
1332,25
7993,5
3.
41 – 48
4
44,5
178
1980,25
7921
4.
49 – 56
4
52,5
210
2756,25
11025
5.
49 – 54
3
61
183
3721
11163
Jumlah
21
904
Rata-Rata ( X )
= 43,04
Simpangan Baku (SD)
= 11,04
41351,5
 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a. Menentukan batas kelas yaitu :
24,5
32,5
40,5
b. Mencari Nilai Z – score
Z  score 
XX
SD
Z1 = 24,5 – 43,04= 1,68
11,04
Z2 = 32,5 – 43,04 = - 0,95
11,04
Z3 = 40,5 – 43,04 = - 0,23
11,04
Z4 = 48,5 – 43,04 = 0,49
11,04
Z5 = 56,5 – 43,04 = 1,22
11,04
48,5
56,5
65,5
Z6 = 56,5 – 43,04 = 2,04
11,04
c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z :
0,4535
0,3289
0,0910
0,1879
0,3888
0,4793
d. Mencari luas tiap kelas interval :
0,4535 – 0,3289 = 0,1246
0,3289 – 0,0910 = 0,2379
0,0910 – 0,1879 = 0,0969
0,1879 + 0,3888 = 0,5767
0,3888 – 0,4793 = 0,0905
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) :
0,1246 x 21 = 2,6166
0,2379 x 21 = 4,9959
0,0969 x 21 = 2,0349
0,5767 x 21 = 12,1107
0,0905 x 21 = 1,9005
No
Batas Kelas
Z
Luas 0 - Z
Luas tiap
fe
fo
kelas interval
1.
24,5
1,68
0,4535
0,1246
2,6166
4
2.
32,5
-0,95
0,3289
0,2379
4,9959
6
3.
40,5
-0,23
0,0910
0,0969
2,0349
4
4.
48,5
0,49
0,1879
0,5767
12,1107
4
5.
56,5
1,22
0,3888
0,0905
1,9005
3
6.
65,5
2,04
0,4793
Jumlah
21
Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung)
x2  
(Oi  Ei ) 2
Ei
x2 hitung = (4 – 2,6166)2 + (6 – 4,9959)2 + (4 – 2,0349)2 + (4 – 12,1107)2
2,6166
4,9959
2,0349
12,1107
= + (3 – 1,9005)2
1,9005
= 0,731 + 0,202 + 1,897 + 5.431 + 0,636
= 8,897
Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k)
adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1) / (5-1) yaitu 4,
maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488,
karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (8,897 < 9,488) sehingga dapat diketahui
bahwa data berdistribusi normal.
Lampiran 18
A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2)
Data Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol (X-2)
No
X
No
X
No
X
1.
35
11.
45
21.
40
2.
35
12.
40
3.
25
13.
40
4.
30
14.
60
5.
20
15.
55
6.
40
16.
45
7.
30
17.
55
8.
55
18.
55
9.
55
19.
45
10.
40
20.
40
Skor Terbesar : 60
Skor Terkecil : 20
Rentang (R)
: Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 60 – 20
= 40
Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 21
= 1 + 3,3 Log (1,32)
= 1 + 4,356
= 5,356 = 5
Panjang Kelas (i)
: R
BK
= 40
5
=8
Tabel Distribusi Frekuensi :
No
Kelas
f
Nilai Tengah
Interval
f . xi
(xi)2
f . xi2
(xi)
1.
20 – 27
2
33,5
47
1125,25
2244,5
2.
28 – 35
4
31,5
126
992,25
3969
3.
36 – 43
6
39,5
237
1560,25
9361,5
4.
44 – 51
3
47,5
142,5
2256,25
6768,75
5.
52 – 60
6
56
336
3136
18816
Jumlah
21
888,5
Rata-Rata ( X )
= 42,30
Simpangan Baku (SD)
= 13,35
41159,75
 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a. Menentukan batas kelas yaitu :
19,5
27,5
35,5
b. Mencari Nilai Z – score
Z  score 
XX
SD
Z1 = 19,5 – 42,30 = - 1,70
13,35
Z2 = 27,5 – 42,30 = - 1,10
13,35
Z3 = 35,5 – 42,30 = - 0,50
13,35
Z4 = 43,5 – 42,30 = 0,08
13,35
Z5 = 51,5 – 42,30 = 0,68
13,35
43,5
51,5
60,5
Z6 = 60,5 – 42,30 = 1,36
13,35
c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z :
0,4554
0,3643
0,1915
0,0319
0,2517
0,4131
d. Mencari luas tiap kelas interval :
0,4554 – 0,3643 = 0,0911
0,3643 – 0,1915 = 0,1728
0,1915 – 0,0319 = 0,1596
0,0319 + 0,2517 = 0,2836
0,2517 – 0,4131 = 0,1614
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) :
0,0911 x 21 = 1,9131
0,1728 x 21 = 3,6288
0,1596 x 21 = 3,3516
0,2836 x 21 = 5,9556
0,1614 x 21 = 3,3894
No
Batas Kelas
Z
Luas 0 - Z
Luas tiap
fe
fo
kelas interval
1.
19,5
-1,70
0,4554
0,0911
1,9131
2
2.
27,5
-1,10
0,3643
0,1728
3,6288
4
3.
35,5
-0,50
0,1915
0,1596
3,3516
6
4.
43,5
0,08
0,0319
0,2836
5,9556
3
5.
51,5
0,68
0,2517
0,1614
3,3894
6
6.
60,5
1,36
0,4131
Jumlah
21
Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung)
x2  
(Oi  Ei ) 2
Ei
x2 hitung = (2 – 1,9131)2 + (4 – 3,6288)2 + (6 – 3,3516)2 + (3 – 5,9556)2
1,9131
3,6288
3,3516
5,9556
= + (6 – 3,3894)2
3,3894
= 0,003 + 0,037 + 2,092 + 1,466 + 2,010
= 5,608
Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k)
adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1) / (5-1) yaitu 4,
maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488,
karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (5,608 < 9,488) sehingga dapat diketahui
bahwa data berdistribusi normal.
Lampiran 19
B. Uji Homogenitas Dengan Barlet
Homogenitas Hasil Belajar Pretest
Sampel
dk = n – 1
Si
Log Si
(dk) Log Si
X-1
dk = 21 – 1
121,823
2,0857
41,714
(Eksperimen)
= 20
X-2
dk = 21 – 1
178,386
2,2513
45,026
(Kontrol)
= 20
Jumlah = 2
Σ ( − 1) = 40
86,74
 Varians Gabungan
S = (n1 – 1)S1 + (n2 – 1)S2
Σ ( − 1)
= (20 x 121,823) + (20 x 178,386) = 2436,46 + 3567,72
40
40
= 6004,18 = 150,1045 = 150,10
40
 Log S = Log 150,10 = 2,1763
 B = (Log S) x Σ ( − 1)
= 2,1763 x 40
= 87,052

2
hitung = (In 10) x (B – Σ (
)
i)
= (2,3) x (87,052 – 86,74)
= (2,3) x 0,312
= 0,7176
2
tabel untuk (dk) = k – 1 = 2 – 1 = 1 dengan
2
tabel = 3,841
= 0,05 didapat:
Dengan kriteria pengujian:
Jika
2
Jika
2
hitung ≤
hitung ≥
2
tabel, artinya homogen
2
tabel, artinya tidak homogen
Dari perhitungan didapat:
2
hitung = 0,7176 dan
Teernyata
2
2
hitung ≤
tabel = 3,841
2
tabel atau 0,7176 < 3,841, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.
Lampiran 20
C. Uji Hipotesis
1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Ha : X ≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika -ttabel < thitung maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan
0,05.
Uji-t
thitung =
Dimana:
Sx-y =
Sx-y = (21 − 1)121,823 + (21 − 1)178,386 = √6004,18
40
40
= 150,1045 = 12,25
Sehingga:
t = 43,04 − 42,30
+
12,25
=
=
,
,
,
,
,
= 0,20
ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = 40 dengan
= 0,05 didapat ttabel = 2,02
Dari hasil pengujian menunjukkann bahwa thitung berada didaeerah
penerimaan Ho, yaitu -ttabel < thitung yaitu -2,02 < 0,20 < 2,02. Demikian Ho
diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok
ekspeimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol.
Lampiran 21
A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2)
Data Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen (X-1)
No
X
No
X
No
X
1.
65
11.
100
21.
90
2.
80
12.
90
3.
75
13.
95
4.
65
14.
75
5.
90
15.
70
6.
75
16.
85
7.
90
17.
90
8.
75
18.
70
9.
90
19.
90
10.
90
20.
90
 Skor Terbesar : 100
 Skor Terkecil : 65
Rentang (R)
: Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 100 – 65
= 35
Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 21
= 1 + 3,3 Log (1,32)
= 1 + 4,356
= 5,356 = 5
Panjang Kelas (i)
: R
BK
= 35
5
=7
Tabel Distribusi Frekuensi :
No
Kelas
f
Nilai Tengah
Interval
f . xi
(xi)2
f . xi2
(xi)
1.
65 - 71
4
68
272
4624
18496
2.
72 - 78
4
75
300
5625
22500
3.
79 - 85
2
82
164
6724
13448
4.
86 - 92
9
89
801
7921
71289
5.
93 - 100
2
96,5
193
9312,25
18624,5
Jumlah
21
1730
Rata-Rata ( X )
= 82,38
Simpangan Baku (SD)
= 9,58
144357,5
 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a. Menentukan batas kelas yaitu :
64,5
71,5
78,5
b. Mencari Nilai Z – score
Z  score 
XX
SD
Z1 = 64,5 – 82,38 = - 1,86
9,58
Z2 = 71,5 – 82,38 = - 1,13
9,58
Z3 = 78,5 – 82,38 = - 0,40
9,95
Z4 = 85,5 – 82,38 = 0,32
9,58
Z5 = 92,5 – 82,38 = 1,05
9,95
Z6 = 100,5 – 82,38 = 1,89
85,5
92,5
100,5
c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z :
0,4586
0,3708
0,1554
0,1255
0,3531
0,4706
d. Mencari luas tiap kelas interval :
0,4586 – 0,3708 = 0,0878
0,3708 – 0,1554 = 0,2154
0,1554 – 0,1255 = 0,0299
0,1255 + 0,3531 = 0,4786
0,3531 – 0,4706 = 0,1175
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) :
0,0878 x 21 = 1,8438
0,2154 x 21 = 4,5234
0,0299 x 21 = 0,6279
0,4786 x 21 = 10,0506
0,1175 x 21 = 2,4675
No
Batas
Z
Luas 0 - Z
Kelas
Luas tiap
fe
fo
kelas interval
1.
64,5
-1,86
0,4586
0,0878
1,8438
4
2.
71,5
-1,13
0,3708
0,2154
4,5234
4
3.
78,5
-0,40
0,1554
0,0299
0,6279
2
4.
85,5
0,32
0,1255
0,4786
10,0506
9
5.
92,5
1,05
0,3531
0,1175
2,4675
2
6.
100,5
1,89
0,4706
Jumlah
Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung)
x2  
(Oi  Ei ) 2
Ei
21
x2 hitung = (4 – 1,8438)2 + (4 – 4,5234)2 + (2 – 0,6279)2 + (9 – 10,0506)2
1,8438
4,5234
0,6279
10,0506
= + (2 – 2,4675)2
2,4675
= 2,521 + 0,060 + 2,998 + 0,109 + 0,088
= 5,776
Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k)
adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1)/(5-1) yaitu 4,
maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488,
karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (5,776 < 9,488) sehingga dapat diketahui
bahwa data berdistribusi normal.
Lampiran 22
A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2)
Data Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol (X-2)
No
X
No
X
No
X
1.
60
11.
65
21.
60
2.
65
12.
85
3.
65
13.
60
4.
70
14.
70
5.
80
15.
75
6.
85
16.
65
7.
75
17.
75
8.
80
18.
80
9.
80
19.
85
10.
75
20.
60
 Skor Terbesar : 85
 Skor Terkecil : 60
Rentang (R)
: Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 85 – 60
= 25
Banyak Kelas (BK)
: 1 + 3,3 Log 21
= 1 + 3,3 Log (1,32)
= 1 + 4,356
= 5,356 = 5
Panjang Kelas (i)
: R
BK
= 25
5
=5
Tabel Distribusi Frekuensi :
No
Kelas
f
Nilai Tengah
Interval
f . xi
(xi)2
f . xi2
(xi)
1.
60 - 64
4
62
248
3844
15376
2.
65 - 69
4
67
268
4489
17956
3.
70 - 74
2
72
144
5184
10368
4.
75 - 79
4
77
308
5929
23716
5.
80 - 85
7
82,5
577,5
6806,25
47643,75
Jumlah
21
1545,5
Rata-Rata ( X )
= 73,59
Simpangan Baku (SD)
= 8,11
115059,75
 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a. Menentukan batas kelas yaitu :
59,5
64,5
69,5
b. Mencari Nilai Z – score
Z  score 
XX
SD
Z1 = 59,5 – 73,59 = - 1,73
8,11
Z2 = 64,5 – 73,59 = - 1,12
8,11
Z3 = 69,5 – 73,59 = - 0,50
8,11
Z4 = 74,5 – 73,59 = 0,11
8,11
Z5 = 79,5 – 73,59 = 0,72
8,11
74,5
79,5
85,5
Z6 = 85,5 – 73,59 = 1,46
8,11
c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z :
0,4582
0,3686
0,1915
0,0438
0,2642
0,4279
d. Mencari luas tiap kelas interval :
0,4582 – 0,3686 = 0,0896
0,3686 – 0,1915 = 0,1771
0,1915 – 0,0438 = 0,1477
0,0438 + 0,2642 = 0,308
0,2642 – 0,4279 = 0,1637
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) :
0,0896 x 21 = 1,8816
0,1771 x 21 = 3,7191
0,1477 x 21 = 3,1017
0,308 x 21 = 6,468
0,1637 x 21 = 3,4377
No
Batas
Z
Luas 0 - Z
Kelas
Luas tiap
fe
fo
kelas interval
1.
59,5
-1,73
0,4582
0,0896
1,8816
4
2.
64,5
-1,12
0,3686
0,1771
3,7191
4
3.
69,5
-0,50
0,1915
0,1477
3,1017
2
4.
74,5
0,11
0,0438
0,308
6,468
4
5.
79,5
0,72
0,2642
0,1637
3,4377
7
6.
85,5
1,46
Jumlah
21
Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung)
x2  
(O i  E i ) 2
Ei
x2 hitung = (4 – 1,8816)2 + (4 – 3,7191)2 + (2 – 3,1017)2 + (4 – 6,468)2
1,8816
3,7191
3,1017
6,468
= + (7 – 3,4377)2
3,4377
= 2,385 + 0,021 + 0,391 + 0,941 + 3,691
= 7,429
Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k)
adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1)/(5-1) yaitu 4,
maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488,
karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (7,429 < 9,488) sehingga dapat diketahui
bahwa data berdistribusi normal.
Lampiran 23
B. Uji Homogenitas Dengan Barlet
Homogenitas Hasil Belajar Posttest
Sampel
dk = n – 1
Si
Log Si
(dk) Log Si
X-1
dk = 21 – 1
91,9226
1,9634
39,268
(Eksperimen)
= 20
X-2
dk = 21 – 1
65,9154
1,8189
36,379
(Kontrol)
= 20
Jumlah = 2
Σ ( − 1) = 40
75,647
 Varians Gabungan
S = (n1 – 1)S1 + (n2 – 1)S2
Σ ( − 1)
= (20 x 91,9226) + (20 x 65,9154) = 1838,452 + 1318,308
40
40
= 3156,76 = 78,919 = 78,91
40
 Log S = Log 78,91 = 1,897
 B = (Log S) x Σ ( − 1)
= 1,897 x 40
= 75,88

2
hitung = (In 10) x (B – Σ (
)
= (2,3)
x (75,88 – 75,647)
= (2,3)
x 0,233
i)
= 0,5359
2
tabel untuk (dk) = k – 1 = 2 – 1 = 1 dengan
2
tabel = 3,841
= 0,05 didapat:
Dengan kriteria pengujian:
Jika
2
Jika
2
hitung ≤
hitung ≥
2
tabel, artinya homogen
2
tabel, artinya tidak homogen
Dari perhitungan didapat:
2
hitung = 0,5359 dan
Ternyata
2
hitung ≤
2
tabel = 3,841
2
tabel atau 0,5359 < 3,841, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.
Lampiran 24
C. Uji Hipotesis
1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Ha : X ≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika -ttabel < thitung maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan
0,05.
Uji-t
thitung =
Dimana:
Sx-y =
Sx-y = (21 − 1)91,9226 + (21 − 1)65,9154 = 3156,76
40
40
= √78,919 = 8,88
Sehingga:
t = 82,38 − 73,59
+
8,88
=
=
,
,
,
,
,
= 4,71
ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = 40 dengan
= 0,05 didapat ttabel = 2,02
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa thitung berada didaerah
penerimaan Ha, yaitu ttabel < thitung yaitu 2,02 < 4,71. Demikian Ha diterima dan Ho
ditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan ratarata skor posttest kelompok kontrol.
Lampiran 25
DAFTAR NILAI PRETEST – POSTTEST DAN N-GAIN
KELAS EKSPERIMEN (X-1)
No
Nilai Pretest
Nilai Posttest
N-Gain
Keterangan
1.
35
65
0,46
Sedang
2.
55
80
0,55
Sedang
3.
35
75
0,61
Sedang
4.
45
65
0,36
Sedang
5.
40
90
0,83
Tinggi
6.
25
75
0,66
Sedang
7.
35
90
0,84
Tinggi
8.
25
75
0,66
Sedang
9.
50
90
0,80
Tinggi
10.
45
90
0,81
Tinggi
11.
65
100
1
Tinggi
12.
40
90
0,83
Tinggi
13.
50
95
0,90
Tinngi
14.
55
75
0,44
Sedang
15.
30
70
0,57
Sedang
16.
30
85
0,78
Tinggi
17.
60
90
0,75
Tinggi
18.
45
70
0,45
Sedang
19.
65
90
0,71
Tinggi
20.
40
90
0,83
Tinggi
21.
45
90
0,81
Tinggi
Tabel 1.1
Kategori Nilai N-Gain Kelas Eksperimen (X-1)
Keterangan
N-Gain
Jumlah
13,37
Rata-Rata
0,63
Tertinggi
1
Terendah
0,36
S2
0,33
Varians
0,1118
Kategori
Sedang
Lampiran 26
DAFTAR NILAI PRETEST – POSTTEST DAN N-GAIN
KELAS KONTROL (X-2)
No
Nilai Pretest
Nilai Posttest
N-Gain
Keterangan
1.
35
60
0,38
Sedang
2.
35
65
0,46
Sedang
3.
25
65
0,53
Sedang
4.
30
70
0,57
Sedang
5.
20
80
0,75
Tinggi
6.
40
85
0,75
Tinggi
7.
30
75
0,64
Sedang
8.
55
80
0,55
Sedang
9.
55
80
0,55
Sedang
10.
40
75
0,58
Sedang
11.
45
65
0,36
Sedang
12.
40
85
0,75
Tinggi
13.
40
60
0,33
Sedang
14.
60
70
0,75
Tinggi
15.
55
75
0,44
Sedang
16.
45
65
0,36
Sedang
17.
55
75
0,44
Sedang
18.
55
80
0,55
Sedang
19.
45
85
0,72
Tinggi
20.
40
60
0,33
Sedang
21.
40
60
0,33
Sedang
Tabel 1.2
Kategori Nilai Pretest – Posttest dan N-Gain Kelas Kontrol (X-2)
Keterangan
N-Gain
Jumlah
11,12
Rata-Rata
0,52
Tertinggi
0,75
Terendah
0,33
SD
0,14
Varians
0,0223
Kategori
Sedang