Siti Akmaliah - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah
Transcription
Siti Akmaliah - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X MA ATTAQWA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh SITI AKMALIAH NIM: 109015000157 JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Attaqwa disusun oleh Siti Akmaliah, Nomor Induk Mahasiswa 109015000157, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 21 April 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itulah, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS. Jakarta,30 April2014 Panitia Uj ian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua JurusarVProgram Studi) Tandatangan il, sq '<</ Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NrP. 19730424 200801 Tanggal I 012 Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi) Drs. H. Syarifulloh, M. Si o, NrP. 19670909 20070i 1 033 fq /s-o tt 3%r,a,4---fuq) Penguji I Drs. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003 Penguji II Mochammad Noviadi Nugroho. M.Pd NrP. 19761118 201101 I 006 Mengetahui : Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Nurlerrd?ifa' i, MA, Ph.D NIP. 19520520 198103 1 010 ABSTRAK Siti Akmaliah, NIM 1099015000157 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X MA Attaqwa. Dalam penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Instrumen dianalisis dengan menggunakan model anates. Data diperoleh dari hasil lembar observasi kegiatan belajar siswa, lembar soal tes akhir, dan wawancara. Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil dari penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dapat terlihat pada setiap pertemuan kegiatan belajar siswa mengalami peningkatan hal ini ditandai dengan sikap siswa yang menerima, mendengarkan, mengeluarkan pendapat, dan memperhatikan guru yang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Kategori N-gain yang diperoleh di kelas eksperimen yaitu kategori tinggi 82%, sedang 55%. Sedangkan N-gain yang diperoleh kelas kontrol yaitu kategori tinggi 74%, sedang 46%. Penelitian ini menggunakan uji “t” yang diperoleh ttabel < thitung (2,02 < 4,71). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual dimana hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kata Kunci : Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa. ABSTRACT Siti Akmaliah , NIM 1099015000157 Tarbiyah and Teaching Science Faculty of UIN Syarif Hidayatullah , Audio Visual Media Influence on Student Results on Economic Subjects in Class X MA Attaqwa . In this study using quasi-experimental methods . Where this study aims to determine the effect of the use of audio-visual media on student learning outcomes . Instrument were analyzed using a model anates . The data obtained from the observation sheet student learning activities , the final test booklet , and interviews . Based on the analysis and observation of the results of the study obtained information that the use of audio-visual media can enhance the activity and student learning outcomes , can be seen at every meeting and learning activities of students has increased it is characterized by an attitude of students who received , listening , expression , and pay attention to the teacher which explains on the front of the class . Category N - gain obtained in the experimental class is 82 % higher category , was 55 % . While the N - derived gain control class that is 74 % higher category , was 46 % . This study used a test " t " obtained ttable < thitung ( 2.02 < 4.71 ) . These results indicate that there are differences in student learning outcomes by using audio-visual media in which the learning outcomes experimental group was higher than the control group . Keywords : Audio Visual Media Influence on Student Learning Outcomes . KATA PENGANTAR ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman. Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X MA Attaqwa” dapat diselesaikan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Drs. Abd. Rozak M.Si., Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sekaligus sebagai pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan nasehat, saran dan kritik untuk membangun dalam penyelesaian skripsi ini. iii 5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah. 6. Bapak Drs. Anto Supriyatno sebagai Kepala MA Attaqwa, atas segala bantuan yang diberikan selama penulis melakukan penelitian di sekolah yang Bapak pimpin. 7. Bapak Kusniadi, S.Pd sebagai Guru Bidang Studi Ekonomi di MA Attaqwa, Bapak dan Ibu guru serta seluruh staff MA Attaqwa, atas bantuan dan informasi yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian. 8. Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Perpustakaan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), terima kasih atas buku-bukunya dan pelayanan yang telah diberikan kepada penulis. 9. Ayahanda H. Burhanuddin Munaf dan Ibunda Hj. Nurhayati Anhar tercinta, yang telah memberikan banyak motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian dan selalu berjuang tanpa mengenal menyerah untuk mengasuh, mendidik, membimbing baik moril maupun materil serta doa yang selalu teriring di setiap saat untuk Ananda dalam menghadapi segala hal selama masa perkuliahan. 10. Kakak-kakakku tercinta Ummu Hani ,Najmul Laily ,Siti Zahrotul Hayah dan Ahmad Abidullah serta keponakanku tercinta Siti Alifah, Muhammad Ilyas Fairuz dan Irdina Najdah Huwaida yang tiada hentinya memberikan motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas doa dan dukungannya. 11. Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS terutama dari prodi Ekonomi Mila Zulfiah, Nurfaidah, Riyadlul Jannah dan Ratna Marlianti yang tiada hentinya memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini terima kasih atas motivasi dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis. 12. Sahabat-sahabatku Reni Novita, Seli Purnamasari, Tri Wahyuningsih, dan Euis Sholihat yang selama ini selalu bersama baik susah maupun senang dan tanpa kalian sulit bagi penulis untuk melangkah sampai sejauh ini, tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain terima kasih buat kalian semua. Terima iv kasih karena sudah mau menjadi sahabat terbaik penulis, semoga persahabatan ini abadi untuk selamanya. 13. Semua pihak yang penulis sadari atau tidak di sadari yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan saran dan nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Jakarta, 03 April 2014 Penulis v DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix DAFTAR TABEL ........................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6 D. Perumusan Masalah ................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7 DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR A. Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Ekonomi ................. 8 1. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 8 a.Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran ....................... 10 b.Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran........................... 11 c.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ....................... 13 d.Klasifikasi dan Macan-macam Media Pembelajaran ....... 15 e. Media Pembelajaran Audio Visual ................................. 17 f. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual .............. 18 2. Hasil Belajar ....................................................................... 19 a.Pengertian Belajar ............................................................ 19 b.Pengertian Hasil Belajar .................................................. 20 c.Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ...... 22 3. Pembelajaran Ekonomi ....................................................... 23 a.Pengertian Ekonomi dan Ruang Lingkupnya ..................... 23 b. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi ........................................ 25 vi B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 26 C. Kerangka Berfikir .................................................................... 27 D. Pengajuan Hipotesis ................................................................ 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 30 B. Metode Penelitian..................................................................... 31 C. Desain Penelitian .................................................................... 31 D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 32 E. Instrumen Penelitian ................................................................ 32 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 36 G. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................. 38 a.Uji Validitas .......................................................................... 38 b.Uji Reliabilitas ...................................................................... 39 c.Taraf Kesukaran .................................................................... 40 d.Daya Pembeda Soal ............................................................... 41 H. Teknik Analisis Data ............................................................... 43 1.Analisis Data Kuantitatif ...................................................... 43 a. Uji Syarat Analisis Data .................................................... 43 1) Uji Normalitas .............................................................. 43 2) Uji Homogenitas .......................................................... 44 b. Pengujian Hipotesis .......................................................... 45 2.Analisis Data Kualitatif ........................................................ 46 a.Data Observasi ..................................................................... 46 b. Data Wawancara ................................................................. 46 3.Hipotesis Statistik ................................................................. 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MA Attaqwa .................................................................. 48 B. Hasil Pengujian Persyaratan analisis data ................................ 52 1. Uji Normalitas ........................................................................ 52 2. Uji Homogenitas................................................................... 54 C. Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran .............................. 55 D. Data Tes Hasil Belajar ................................................................ 61 vii E. Hasil Hipotesis ........................................................................ 63 1.Analisis Data ........................................................................ 63 a. Analisis Data Kualitatif ..................................................... 63 b.Analisis Data Kuantitatif ................................................... 64 c.Deskripsi Data N-Gain ....................................................... 67 F. Pembahasan Temuan Penelitian ............................................... 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................. 75 B. Saran ....................................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Gambaran Umum MA Attaqwa Lampiran 2 : RPP Pertemuan Ke-1 (Ekperimen) Lampiran 3 : RPP Pertemuan Ke-1 (Kontrol) Lampiran 4 : Kisi-kisi Hasil Belajar Lampiran 5 : Soal Tes Uji Coba Lampiran 6 : Jawaban Kisi-kisi Hasil Belajar Lampiran 7 : Soal Penelitian (Pretes dan Posttest) Lampiran 8 : Jawaban Soal Penelitian (Pretest dan Posttest) Lampiran 9 : Lembar Observasi KBM Siswa Lampiran 10 : Rekapitulasi KBM Siswa Kelompok Eksperimen Lampiran 11 : Lembar Observasi Guru Lampiran 12 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Lampiran 13 : Pedoman Wawancara Guru Lampiran 14 : Pedoman Wawancara Siswa Lampiran 15 : Jawaban Wawancara Guru Lampiran 16 : Jawaban Wawancara Siswa Lampiran 17 : Pengujian Normalitas Pretes Kelas Eksperimen Lampiran 18 : Pengujian Normalitas Pretes Kelas Kontrol Lampiran 19 : Pengujian Homogenitas Pretes dengan Barlet Lampiran 20 : Uji Hipotesis Pretes dengan Uji “t” Lampiran 21 : Pengujian Normalitas Postes Kelas Eksperimen Lampiran 22 : Pengujian Normalitas Postes Kelas Kontrol Lampiran 23 : Pengujian Homogenitas Postes dengan Barlet Lampiran 24 : Uji Hipotesis Postes dengan Uji “t” Lampiran 25 : Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen Lampiran 26 : Nilai N-Gain Kelompok Kontrol Lampiran 27 : Uji Hipotesis Nilai N-Gain ix DAFTAR TABEL Tabel 4.1 : Rekapitulasi Hasil Observasi Seluruh Siswa Tabel 4.2 : Hasil Belajar Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.5 : Hasil Uji Homogenitas Pretset Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.6 : Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.7 : Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa Tabel 4.8 : Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest Eksperimen dan Kontrol. Tabel 4.9 : Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.10 : Data Nilai Kelompok Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.11 : Nilai kelompok Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.12 : Rekap Skor Kelompok Eksperimen dan Kontrol x DAFTAR TABEL Gambar 4.1 : Persentase Mean N-Gain Kelompok Eksperimen Gambar 4.2 : Persentase Mean N-Gain Kelompok Kontrol xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan dan kemampuannya di masyarakat adalah yang memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka lahirlah manusia yang menjadi sumber daya dari suatu Negara dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini tercantum dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.1 Begitu pentingnya pendidikan dalam suatu Negara ini dikarenakan suatu Negara akan berhasil jika memiliki masyarakat yang mampu 1 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral DepDikNas, 2003), h. 5. 1 2 bersaing dengan dunia luar yang tentunya dengan pendidikan yang sangat baik. Dalam hal ini belajar menjadi proses penting dalam pendidikan. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi karena adanya interaksi pada diri orang di sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi dimana saja, salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya proses belajar yang mampu merubah pola pemikirannya. Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks karena banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama karena keberhasilan proses belajar-mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas seorang guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melaui interaksi komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang dilakukannya. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, efisien dan mampu di miliki oleh sekolah serta tidak menolak untuk digunakannya peralatan teknologi modern yang relevan dengan tuntunan masyarakat dan perkembangan zaman. Pada zaman sekarang masih banyak guru yang kurang mengerti dengan penggunaan teknologi yang modern seperti OHP, Proyektor dan lain sebagainya, guru masih banyak yang mengajar tanpa media hanya dengan metode konvensional contohnya ceramah. Karena itu, banyak siswa yang merasa jenuh selama proses pembelajaran sehingga semangat belajar mereka pun menjadi kurang. Seiring dengan berkembangnya teknologi pada saat ini mengharuskan dunia pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis komputer. Guru juga harus dapat menciptakan suasana belajar yang mandiri serta membawa kelas bagaikan magnet yang mampu menarik 3 perhatian siswa untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya dan ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang di berikan guru. Media pembelajaran adalah alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami.2 Media memiliki peranan sangat penting dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran IPS yaitu pelajaran ekonomi, dengan adanya media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran sekarang bergerak maju seiring kemajuan teknologi, sehingga membawa dampak baik bagi kemajuan dalam proses pembelajaran dan dalam penyampaian materi pelajaran, pada awalnya materi disampaikan melalui metode ceramah, saat ini pembelajaran bergerak maju dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki jenis media yang digunakan oleh sekolah umumnya, diantaranya media visual (penglihatan), media audio (pendengaran), dan audio visual memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya masing-masing dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya mendefinisikan bahwa media audio merupakan media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif / pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.3 2 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Ciputat Pers, 2002), h. 20-21. 3 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), cet. 4, h. 216 4 Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “ suatu media penggabung dari audio visual yang diterima dengan menggunakan panca indera”.4 Media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis fungsi pertama dilengkapi peralatan suara dan gambar dalam satu unit dapat dikatakan media audio visual murni, seperti gerak, suara televisi dan video. Jenis kedua adalah jenis media audio visual tak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, OHP, dan peralatan visual lainnya bila diberi suara dari rekam kaset yang di manfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran. Pada pelajaran ekonomi dapat juga diterapkan dengan media audio visual. Ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikosnamos atau oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumber daya secara fundamental perlu diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin.5 Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah “suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.6 Manusia dalam kegiatan ekonominya melalui tahapan-tahapan, yang pertama adalah melakukan kegiatan produksi, distribusi hingga konsumsi. Kegiatan tersebut dalam sehari-harinya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam belajar ekonomi diperlukan juga peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar adalah hasil akhir yang diterima setelah 4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung persada press, 2008), h. 113. Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 366. 6 Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 24 5 5 mengalami proses belajar mengajar ekonomi dan tidak hanya diarahkan pada penguasaan materi saja, tetapi juga menyentuh ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam mewujudkan nilai-nilai positif, sehingga belajar ekonomi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari, mengatur hidupnya sendiri dan mampu merubah tingkah laku ke arah yang lebih baik lagi. Peningkatan hasil belajar mengajar menekankan pada suatu usaha yang akan melahirkan aktifitas belajar yang efektif. Belajar yang efektif merupakan suatu aktifitas belajar yang optimal pada diri siswa. Menciptakan kondisi beajar yang efektif bagi siswa yang sangat bergantung kepada cara pengelola kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan siswa dapat belajar sebaik mungkin berdasarkan kemampuannya. Media pembelajaran yang diterapkan di sekolah dalam menyajikan mata pelajaran ekonomi pada umumnya guru jarang atau bahkan tidak pernah mengajar menggunakan media, pada pelajaran ekonomi guru biasanya hanya menggunakan metode konvensional seperti ceramah atau diskusi tanpa menggunakan media lainnya. Sehingga proses pembelajaran tersebut tidak dapat menarik perhatian siswa dan membuat suasana belajar menjadi jenuh atau membosankan yang dapat menyebabkan hasil belajar siswa pun rendah pada mata pelajaran ekonomi. Karena kurangnya pengetahuan guru akan penggunaan media pembelajaran seperti OHP, Proyektor bahkan masih ada guru yang masih belum bisa menggunakan laptop atau komputer. Berangkat dari permasalahan di atas, mendorong penulis untuk meneliti “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X MA Attaqwa” 6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Guru belum menggunakan media pembelajaran khususnya media audio visual dalam proses pembelajaran. 2. Pembelajaran ekonomi yang masih menggunakan metode konvensional sehingga membuat siswa jenuh. 3. Media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran kurang menarik perhatian siswa. 4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi masih rendah. 5. Pada pembelajaran ekonomi masih kurangnya penggunaan media audio visual. C. Pembatasan Masalah Karena terlalu luasnya masalah yang teridentifikasi dan untuk memberi arah yang jelas dalam proses penelitian, maka dalam hal ini perlu diadakan pembatasan masalah, maka penulis membatasi masalah penelitian tentang pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di MA Attaqwa. D. Perumusan Masalah Adapun rumusan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MA Attaqwa. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengujian statistik terkait dengan pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di MA Attaqwa. 7 F. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. b. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. c. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini di dapat selama perkuliahan. BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR A. Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Ekonomi 1. Pengertian Media Pembelajaran Secara harfiah kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.1 Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan / informasi. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima 1 Arief, S.Sadirman, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta : Kharisma Petra Utama Offest, 1986), h.6 8 9 sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Gagne dan Briggs menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”. 2 Menurut Association for education and communication Technology (AECT) mendefinisikan “media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”. Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulsaikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional.3 Menurut Rossi dan Breidle, mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan deprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan.4 Gerlach dan Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.5 Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan 2 Ibid. h. 6 Usman, M. Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 11 4 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 204. 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 3 3 10 dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. a. Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru atau dosen dan siswa / mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.6 Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilainilai praktis sebagai berikut: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. 6 Usman, op. cit., h. 13. 11 2. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti: gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepesi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan atau minat baru untuk belajar selalu timbul. 7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. 7 b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, 7 Ibid., h.14 12 kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan poerangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku. 2. Aspek materi menjadi petimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa. 3. Kondisi audien (siswa) dari subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. 4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. 5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang di tetapkan dapat dicapai secara optimal. 6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bila hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.8 Pemilihan media harus sistematis. Dengan cara demikian prosedur belajar diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien. Betapapun canggihnya media yang dipilih, jika tidaak digunakan dengan baik tentunya tidak banyak gunanya. Agar penggunaan media itu efektif, penggunaan media harus direncanakan dan dirancang secara sistematis. 8 Ibid., h.19 13 Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran harus selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, meliputi aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media, kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak, ketersediaan media di sekolah atau kemungkinan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan, media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil. Dengan kata lain, tujuan yang di tetapkan dapat dicapai secara optimal, dan biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Perolehan pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang tergantung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkret, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi yang sebenarnya. Hal lain, penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah siswa untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis. Memerhatikan penjelasan diatas, maka secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut ini : 14 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melaui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu, demikian juga dalam pelajaran IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain sebagainya. 2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalakan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film. 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri dan sebagainya.9 Ada tiga langkah prosedur penggunaan media pengajaran yang perlu diikuti yaitu persiapan, pelaksanaan, (penyajian, penerimaan), dan tindak lanjut. a. Persiapan Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik, yaitu: 1) pelajari buku petunjuk atau bahan penyerta siaran yang telah 9 209 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15 disediakan, kemudian di ikuti petunjuk di dalamnya. 2) siapkan peralatan yang di perlukan untuk menggunakan media tersebut, 3) tetapkan apakah media tersebut digunakan untuk kelompok atau individu, yakinkan bahwa semua peserta sudah mengerti tujuan yang hendak dicapai, 4) atur tatanannya agar peserta dapat melihat, mendengar pesan-pesan pengajarannya dengan baik. b. Pelaksanaan Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan media pengajaran yaitu menghindari kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, perhatian, dan konsentrasi siswa. c. Tindak Lanjut Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap pokok-pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak disampaikan melalui media tersebut, selanjutnya pada beberapa media yang dilengkapi dengan alat evaluasi, langkah ini dimaksudkan pula untuk melihat tercapai atau tidaknya tujuan dengan kegiatan diskusi, tes, percobaan, observasi, latihan, remedial, dan pengayaan. d. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran Media pembelajaran dapat dikalsifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. 1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam : a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis. 16 c. Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. 2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam: a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan rentak seperti radio dan televisi. b. Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. 3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya. Menurut Rudy Bertz, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu: a. Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film TV. b. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, cetak suara, dan lain-lain. c. Media visual gerak, seperti: film, film strip, dan lain-lain. d. Media visual diam, seperti: gambar, OHP, dan lain-lain. e. Media audio, seperti: radio, kaset rekaman, tape recorder dan lainlain.10 Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan, 10 Sanjaya, op. cit.,. h. 212 17 untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan motivasi. e. Media Pembelajaran Audio Visual 1. Media Audio Media audio merupakan media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif / pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.11 Menurut Hamzah, B. Uno, ia mendefinisikan bahwa media audio adalah media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas, serta mudah dibawa (portable). Media ini dapat digunakan, baik untuk keperluan belajar berkelompok (group learning) maupun belajar individual. 12 2. Media visual Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.13 3. Media audio visual Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio diatas.14 Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat. 11 Ibid., h. 216 Hamzah, B Uno. Profesi Kependidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), h. 116 13 Sanjaya., op. cit. h.211 14 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.55 12 18 Kemampuan media ini dianggap lebih menarik dan lebih baik, sebab mengandung kedua unsur jenis media audio dan media visual. Jadi media audio visual merupakan media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film atau video. Dan dengan demikian media audio visual sangat berperan dalam proses pembelajaran terutama dalam hal penyampaian materi pelajaran. f. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual Media audio visual merupakan salah satu media yang tepat dalam pembelajaran karena media audio visual dapat menarik perhatian siswa dan pesan atu materi yang disampaikan dapat dilihat dan didengar langsung oleh siswa, apalagi jika siswa tersebut terlibat langsung dalam penggunaan dan pemanfaatan media audio visual tersebut. Dalam hal ini, media dalam bentuk audio visual yang di pilih peneliti diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Audio visual digunakan untuk membawa lingkungan keruangan kelas dalam bentuk video yang diputar dikelas. Audio visual dapat digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan, saat guru ingin memberikan informasi atau penguatan mengenai materi yang sedang dipelajari video dapat dihentikan atau diputar kembali. Media audio visual dapat memotivasi siswa dalam memahami konsep yang sedang dipelajari. Pada tahap titik lanjut, media dapat membantu guru untuk mengulangi lagi bagian yang kurang jelas bagi siswa, guru mampu mengaitkan konsep materi pelajaran yang diajarkan dengan pengalaman siswa sehari-hari sehingga kemungkinan timbulnya persepsi yang berbeda-beda oleh anak didik semakin kecil, motivasi siswa untuk belajar menjadi meningkat sehingga hasil belajar pun meningkat. Adapun kelebihan dari penggunaan media audio visual, yaitu : 19 1) Dapat menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup dan lebih menarik, serta dapat digunakan untuk memperlihatkan sesuatu secara lebih nyata. 2) Tidak perlu menggunakan ruangan yang gelap. 3) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang. 4) Penggunaan media ini dapat memecahkan aspek verbalisme pada siswa. Sedangkan kekurangan dari penggunaan media audio visual, yaitu : 1) Membutuhkan banyak biaya, baik biaya pengadaan maupun biaya pemeliharaan sarana dan prasarana. 2) Menggunakan banyak peralatan seperti OHP, Proyektor, tape recorder dan lain-lain. 3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna. 2. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar (Learning), seringkali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relative berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman. Belajar itu sendiri merupakan satu kegiatan yang terjadi dalam didalam diri seseorang yang sukar diamati secara langsung. Dalam bukunya Fadhilah Suralaga mendefinisikan “belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”15 Sedangkan menurut Arief, S. Sadirman mendefinisikan belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat 15 Fadhillah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat : UIN Jakarta Pers, 2005), h.62 20 nanti. Salah satu pertanda bahwa seseoramg telah belajar adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya.”16 Menurut Muhibbin Syah, ia mendefinisikan belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.17 Menurut Oemar Hamalik, ia menjelaskan bahwa “belajar adalah usaha mmeperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Pengetahuan mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam hidup manusia.”18 Berbeda dengan Tohirin, mendefinisikan bahwa belajar ialah “suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”19 Berdasarkan beberapa definisi yang telah diutarakan di atas, secara umum belajar dapat dipahami bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil dari pengalamn dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. b. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah 16 Arief, S. Sardiman, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), h. 2. 17 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h.59. 18 Oemar, Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 27. 19 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 8 21 ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) kemamuan intelektual, (b) strategi kognitif, (c) informasi verbal, (d) keterampilan motorik, (e) sikap dann nilai.20 Hamalik menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulangulang”.21 Sedangkan menurut Sudjana “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku psikomotorik. yang mencakup bidang kognitif, afektif dan 22 Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 20 Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011), h. 39. 21 Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2012, Vol. 18, h. 398. 22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 3 22 Kemampuan bertindak. Ada enam aspek Ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan geerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar 1) Faktor Internal a. Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Bahkan dikatakan oleh Aminuddin Rasyad pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate of knowledge). Artinya, kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar.23 b. Faktor Psikologis Kondisi psikologis setiap manusia atau anak didik berbedabeda, terutama dalam hal kadar bukan dalam jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat, dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar. 23 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada,2008), h. 24. 23 2) Faktor Eksternal a. Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. b. Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan pengggunannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainnya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan.24 3. Pembelajaran Ekonomi a. Pengertian Ekonomi Istilah ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikosnamos atau oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumber daya secara fundamental perlu diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin.25 24 25 Ibid. h. 31-32 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 366. 24 Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah “suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginankeinginan manusia yang tidak terbatas”. Pembahasan ini dimulai dengan menerapkan analilsis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif). Sedangkan ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi dibagi kedalam dua bagian utama yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.”26 a) Teori ekonomi mikro Ekonomi mikro sesuai dengan namanya (mikro) dapat diartikan belajar sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Ahli ekonomi mikro mengkaji perilaku individu-individu, persoalan rumah tangga, perusahaan dan pasar. Para ahli ini tertarik dengan bagaimana harga dapat menentukan pola produksi, dan bagaimana pola ditentukan oleh pasar dan tindakan pemerintah. b) Teori ekonomi makro Ekonomi makro sesuai dengan namanya (makro) yang berarti besar. Teori Ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan bentuk kebijaksanaannya dengan materinya meliputi, analisa pedapatan nasional, distribusi pendapatan, investasi, tabungan, pasar uang, dan tingkat harga umum. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah sebagian dari ilmu social yang berkaitan dengan bidang disiplin akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, psikologi, antropologi, sosiologi, sejarah, geografi, dan sebagainya. Sebagai contoh, kegiatan politik sering kali dipenuhi dengan masalah ekonomi, seperti kebijaksanaan proteksi terhadap industry kecil, undang-undang perpajakan, dan sanksi-sanksi ekonomi. Ini artinya bahwa kegiatan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan-kegiatan politik. 26 Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 24 25 Dalam penelitian ini peneliti mengambil ruang lingkup ekonomi mikro dengan tiga kompetensi dasar, yaitu mengenai kebutuhan manusia, kelangkaan dan masalah pokok ekonomi di MA Attaqwa. b. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara. 2) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi. 3) Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan ekonomi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara. 4) Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Tujuan ilmu ini adalah meramaikan berbagai peristiwa ekonomi dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah atau mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflasi, atau pemborosan dalam perekonomian. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu cara individu dan masyarakat membuat pilihan, dimana pilihan-pilihan mereka dipertimbangkan secara rasional, baik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas, seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk memproduksi atau menghasilkan berbagai 26 komoditas (makanan, pakaian, perumahan, dan penyaluran distribusinya). B. Hasil Penelitian Yang Relevan Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X MA Attaqwa terlebih dahulu peneliti melakukan kajian terhadap peneliti yang relevan, yaitu: 1. Anwar Sanusi dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: Hasil belajar siswa yang menggunakan media Audio visual lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan media audio visual. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil ujit pada nilai posttest yang memperoleh thitung = 7,729 lebih besar dari ttabel = 1,999. dengan demikian penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.27 2. Anasrullah dengan judul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa saat dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual. Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Adapun hasil dari penelitian ini menggunakan uji-t yang diperoleh yaitu thitung > ttabel (2,75 > 1,98). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan media Audio Visual.28 27 Anwar Sanusi, Pengauh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Skripsi S1 Program Dual Mode Sistem Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012. 28 Anasrullah,Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. 27 C. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa di MA Attaqwa. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan- keinginan manusia yang tidak terbatas. Pembahasan ini dimulai dengan menerapkan analilsis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif). Sedangkan ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi dibagi kedalam dua bagian utama yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Oleh karena itu, pembelajaran Ekonomi di SMA/MA diharapkan menggunakan keterampilan-keterampilan proses untuk menemukan konsep yang akan dipelajari. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut ini : 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melaui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan 28 ulat menjadi kupu-kupu, demikian juga dalam pelajaran IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain sebagainya. 2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film. 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri dan sebagainya.29 Untuk mencapai tujuan tersebut maka diharapkan penggunaan media audio visual dapat memberi peluang bagi siswa untuk berpartisispasi aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media audio visual ini sangat ideal diterapkan dalam pembelajaran Ekonomi. Dengan topik Ekonomi yang cukup luas atau subjek topik yang mengarah pada kegiatan manusia, diharapkan siswa dan kelompoknya dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut diatas, maka penerapan media audio visual dalam pembelajaran Ekonomi akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, 29 maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 206 - 209 29 penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Attaqwa. Ha = Terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Attaqwa. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MA Attaqwa semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Bulan Kegiatan Persiapan dan Oktober November Desember Januari √ √ √ Perencanaan Observasi √ Membuat √ Instrumen Penelitian Pelaksanaan √ Penelitian Analisis dan Deskripsi Data 30 Februari 31 Laporan √ Penelitian B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (quasi experiment) yaitu metode yang tidak memberikan kontrol penuh. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok penelitian, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen dengan penggunaan media audio visual dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yaitu yang diberikan tanpa menggunakan media audio visual. C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu two group, pretest-postest design. Desain penelitian ini terlihat pada Tabel 3.1: Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttes Eksperimen O1 X1 O2 Kontrol O1 X2 O2 Keterangan: O1 = Pretest yang diberikan sebelum diberikan perlakuan. O2 = Posttest yang diberikan setelah diberikan perlakuan. X1 = Perlakuan berupa penggunaan media audio visual pada kelompok eksperimen. X2 = Perlakuan tanpa penggunaan media audio visual. 32 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 a. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Attaqwa tahun ajaran 2013/2014. b. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Attaqwa pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. 2. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti2. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran penggunaan media audio visual. Kelas X C sebagai kelas kontrol tanpa menggunakan media audio visual. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster sampling. Pada teknik cluster sampling pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil seluruh siswa di kelas tertentu sebagai sampel penelitian. E. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain test tertulis, lembar observasi dan lembar panduan wawancara. 1. Test Tertulis Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes berbentuk pilihan ganda (objektif) yang dapat mengukur hasil belajar yang mencakup keseluruhan indikator dalam standar kompetensi. Tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest). Soal-soal berbentuk pilihan ganda ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat memahami pengertian-pengertian yang telah dimiliki dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data. Tabel 3.3 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 173. 2 Ibid. h. 174 33 Kisi-kisi hasil belajar Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kebutuhan manusia Indikator Aspek Kognitif dan Butir Soal C1 C2 C3 C4 1.1Mendeskripsikan 1 Jumlah Soal 1 pengertian kebutuhan 1.2 Mengidentifikasi 3*, 2, 6, 7, 4, 10, 5*, 9, 21 bermacam-macam 16*, 20*, 12*, kebutuhan manusia. 19*, 21* 13, 22, 11 27* 23, 37, 39*, 40* Mengidentifikasi 1.3Mendeskripsikan 8*, bermacam-macam pengertian kelangkaan 25*, kebutuhan 6 29* 5 26 6 30*, 8 28* manusia. 1..4 Mengidentifikasi 14, faktor-faktor 1.5 masalah pokok barang ekonomi, yaitu cara tentang apa, untuk 34* Mengidentifikasi 18*, apa, bagaimana 31, memproduksi siapa 17 penyebab 15, kelangkaan Mengidentifikasi 33* dan 32, 35 barang 24* 36, 38* 34 bagaimana dan diproduksi. untuk siapa barang diproduksi 2. Instrumen Non-tes Instrument nontes yang digunakan dalam penelitian adalah pedoman observasi dan wawancara. 1) Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil atau proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada saat belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan dilakukannya, bahkan kegiatan yang diperoleh dari kegiatannya berlangsung. observasi dilakukan pada saat kegiatan itu 3 Ada tiga jenis observasi, yakni observasi langsung, observasi dengan alat (tidak langsung), dan observasi partisipasi. Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya yang langsung diamati oleh pengamat. Observasi tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat. Observasi partisipasi berarti pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati.4 Penelitian ini menggunakan jenis observasi secara langsung yaitu peneliti sebagai observer (pengamat). Observasi dilakukan untuk melakukan informasi tentang situasi atau peristiwa tentang pembelajaran IPS di kelas. Dalam penelitian kuantitatif, instrument 3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 84-85 4 Ibid. h. 85-86 35 observasi sering digunakan sebagai alat pelengkap instrument lain. Observasi ini berkaitan dengan aktifitas / kegiatan siswa selama pembelajaran Ekonomi tentang materi kebutuhan manusia menggunakan media audio visual. Observasi dilakukan setiap pertemuan dan observasi dilakukan berdasarkan tahapan dalam media pembelajaran yaitu tahapan pra pembelajaran, guru memeriksa tempat duduk masing-masing siswa dan melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, tahapan kegiatan membuka pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru tentang kompetensi yang hendak dicapai, pada tahapan kegiatan inti pembelajaran, siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan guru, memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting, ketertarikan siswa pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dipahami dan pada tahapan penutup keterlibatan siswa dalam memberikan kesimpulan. 2) Wawancara Wawancara sebagai alat penilaian dilakukan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan wawancara adalah bisa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam. Lebih dari satu, sehingga hubungan dapat dibina dengan baik dan siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar 36 belakang murid, orangtua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.5 Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Dalam wawancara terstruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengkategoriksnnya kepada alternatif jawaban yang telah dibuat. Keuntungan wawancara tersebut mudah dikelola dan dianalisis untuk membuat kesimpulan. Sedangkan wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya keuntungannya adalah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus lebih bekerja keras dalam menganalisa sebab jawabannya lebih beraneka ragam. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melaui tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk mengetahui informasi dari orang yang di wawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi data yang ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru. Berkaitan dengan hal ini maka wawancara dilakukan dengan guru MA Attaqwa. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melaui tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk mengetahui informasi dari orang yang di wawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi data yang ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru.6 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data. Dalam pengumpulan data terdapat beberapa tahapan, diantaranya: 1. 5 6 Tahap persiapan Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 198 Lampiran 13, Pedoman Wawancara Guru. 37 Sebelum melaksanakan penelitian langkah awal pada tahap ini adalah pengurusan surat izin penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Langkah selanjutnya observasi tempat, selanjutnya membuat instrument penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat, serta membuat RPP. Langkah selanjutnya melakukan koordinasi pada pihak sekolah dalam hal ini guru bidang study yang bersangkutan untuk melakukan uji coba instrument, setelah itu analisis data uji coba instrument untuk menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian (pretest dan postest) analisis data hasil uji coba instrument merupakan langkah terakhir pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian Langkah awal pada tahap ini adalah menentukan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, selanjutnya diadakan test awal (pretest) kepada kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil analisis uji coba instrument penelitian. Kemudian kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan yaitu dengan menggunakan media audio visual pada kelas eksperimen dengan materi kebutuhan manusia sedangkan kelas kontrol yaitu tidak menggunakan media audio visual, setelah proses pembelajaran selesai diadakan test akhir (postest) dengan menggunakan soal yang sama ketika test awal (pretest). 3. Tahap akhir penelitian Langkah akhir dalam penelitian ini adalah melakukan analisis data hasil test awal (pretest) dan test akhir (posttest). Kedua kelompok penelitian analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan yang merupakan langkah akhir pada penelitian ini. 38 G. Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dengan menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Instrumen yang digunakan sebagai alat ukur terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen kepada 30 siswa, pada tahap uji coba tersebut yang dijadikan sebagai responden adalah siswa-siswi kelas XI IPS sebagai sasaran penelitian. 1. Uji Validitas Validitas tes dilakukan untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.7 Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas instrumen yang akan digunakan pada penelitian adalah validitas isi maksudnya yaitu butir-butir soal disusun dengan materi dan indikator pembelajaran. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dengan demikian, untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria digunakan uji statistik, yakni teknik korelari Point Biseral,8 yaitu : = 7 Suharsimi Arikunto, op. cit. h. 211. Ibid. h. 326. 8 39 Keterangan : rbis = koefisien korelasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan skor total Xi = rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i Xt = rata-rata skor total semua responden St = standar deviasi skor total semua responden Pi = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i Qi = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i Berdasarkan pengujian validitas instrumen penelitian dengan menggunakan ANATES data yang di dapat dari 40 soal terdapat 20 soal valid yaitu 3, 5, 8, 12, 16, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 38, 39 dan 40. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 20 soal yaitu 1, 2, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 22, 23, 26, 31, 32, 35, 36, dan 37. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.9 Test hasil belajar dikatakan tetap apabila hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktu terhadap siswa yang sama, berdasarkan perhitungan reliabilitas instrument test melalui model anatest. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus KR-20 yaitu sebagai berikut:10 9 Ibid. h. 221. 10 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 98 40 r11 = ( n ) (S2 - pq) (n – 1) ( S2) Keterangan : r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan. p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan slah (q= 1- p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Adapun kriteria reliabilitasnya adalah sebagai berikut: Jika rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel Jika rhitung > rtabel maka instrumen reliabel. Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES. Reliabilitas pada penelitian ini terdapat 0,69 dengan kategori tinggi. 3. Taraf Kesukaran Taraf kesukaran butir soal digunakan untuk mengetahui kriteria bobot soal yang di jadikan instrument tes pada penelitian ini termasuk kategori sukar, sedang, atau mudah. Taraf kesukaran butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 11 P= B Js 11 Ibid. h. 212. 41 Keterangan : P = Indeks kesukaran. B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar. Js = Jumlah seluruh siswa peserta test. Untuk menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran 0,00 < P ≤ 0,30 Sukar 0,30 < P ≤ 0,70 Sedang 0,70 < P ≤ 1,00 Mudah Namun dalam penelitian ini perhitungan Tingkat Kesukaran menggunakan program ANATES. Tingkat kesukaran dalam penelitian ini terdapat dari 40 soal yang diuji cobakan terdapat 8 soal sukar, 26 soal sedang, dan 6 soal mudah 4. Daya Pembeda Soal Analisis daya pembeda soal pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan tingkat kemampuan siswa. Artinya, bial soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi tinggi dan apabila diberikan pada siswa yang prestasinya lemah hasilnya rendah. Test dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila test tersebut jika diujikan dengan anak yang prestasinya tinggi, hailnya rendah, tetapi bila diberikan kepada yang prestasinya rendah, hasilnya tinggi atau bila diberikan kepada kedua kategori tersebut hasilnya sama saja. 42 “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan anatara siswa yang pandai (kemampuan tinggi), dengan siswa yang bodoh (kemampuan rendah)”.12 Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan anates. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda pada penelitian ini yaitu: D = BA _ BD jA js Keterangan : D = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah Setelah indeks pada daya pembeda diketahui, maka harga tersebut di interpretasikan pada kriteria daya pembeda sebagai berikut: Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda 12 Ibid. h.215 Indeks daya pembeda Kriteria validitas 0,00 < D ≤ 0,20 Jelek 0,20 < D ≤ 0,40 Cukup 0,40 < D ≤ 0,70 Baik 0,70 < D ≤ 1,00 Baik sekali 43 Namun dalam penelitian ini perhitungan daya pembeda menggunakan program ANATES. Daya Pembeda pada penelitian ini memiliki daya pembeda cukup baik. Dalam 40 soal yang diujikan terdapat 1 soal dengan kriteria daya pembeda “Baik Sekali” (butir soal nomor : 40), 11 soal dengan kriteria daya pembeda “Baik” (butir nomor soal : 19, 22, 24, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 38, 39), 17 soal dengan kriteria daya pembeda “Cukup” (butir soal nomor : 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 25, 30, 35 dan 12 soal dengan kriteria daya pembeda “Jelek” (butir soal nomor : 1, 2, 7, 9, 13, 15, 23, 26, 31, 32, 36, 37). H. Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Teknik analisis data dilakukan setalah melakukan uji coba instrument, selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrument penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan statistik, langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik untuk pengolahan data tersebut adalah: 1. Analisis Data Kuantitatif a. Uji Syarat Analisis Data 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data 44 yang digunakan adalah uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat, yaitu:13 x2 (Oi Ei ) 2 Ei Keterangan: 2 : Harga Chi-kuadrat Oi : Frekuensi Pengamatan Ei : Frekuensi Diharapkan Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka harga Chi-kuadrat dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritis Chi-kuadrat dengan taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = (k-1). Dengan kriteria normalitas sebagai berikut: Jika harga 2 Jika harga 2 hitung < 2 > 2 hitung tabel maka data berdistribusi normal. tabel maka data tidak berdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas sampel menjaid sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi. 13 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 293 45 Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pengujian homogenitas sampel, tetapi kali ini peneliti menggunakan satu cara yaitu Uji homogenitas menggunakan Chi Kuadrat.14 Chi Kuadrat 2 = (In 10) x (B – Σ ( ) i) x2 dengan menggunakan α = 0.05 dari daftar Chi Kuadrat dengan dk = (k-1). Kriteria Pengujian: Terima Ho jika x2hitung < x2tabel artinya homogen. Tolak Ho jika x2hitung > x2tabel artinya tidak homogen. b. Pengujian Hipotesis Untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diadakan uji “t” dengan rumus sebagai berikut: thitung = Sx-y = Keterangan : X = rata-rata kelompok eksperimen Y = rata-rata kelompok kontrol Sx-y = simpangan baku perbedaan antara dua mean t 14 = nilai “t” hitung Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: PT Rosemata Sampurna, 2010), h. 117. 46 nx = banyak sampel kelompok eksperimen ny = banyak sampel kelompok kontrol S2 = Varians 2. Analisis Data Kualitatif a. Data Observasi Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Yakni untuk mengetahui komposisi responden terhadap point-point dalam observasi. Rumus yang digunakan adalah: P = f x 100% N Keterangan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenyan N = Number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu) P = Angka persentase15 b. Data Wawancara Wawancara sebagai alat penilaian dilakukan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan wawancara adalah bisa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam. Lebih dari satu, sehingga hubungan dapat dibina dengan baik dan siswa bebas mengemukakan pendapatnya. 15 43. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 47 3. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Keterangan : X : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen Y : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MA Attaqwa 1. Sejarah Berdirinya MA Attaqwa Madrasah Aliyah Attaqwa merupakan satu di antara ratusan sekolah menengah tingkat atas yang terdapat di Kota Tangerang Provinsi Banten, Sekolah yang berbasis pendidikan agama islam ini berdiri sejak tahun 1986 dengan izin operasional omor: W.i/HK.008/334/1989 tanggal 8 November 1989. Pendirian madrasah ini bermula ketika sejumlah pimpinan dari Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA) kelurahan Belendung kecamatan Benda Kota Tangerang menyadari tanggung jawab terhadap kewajiban menjalankan dan mensyiarkan ajaran-ajaran islam secara kaffah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat dengan tujuan membentuk manusia yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan dunia informasi yang dilandasi dan dibentengi dengan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT. Kesadaran itulah yang kemudian berbuah keputusan pendirian sekolah mulai dari tingkat terendah hingga ke tingkat ke paling tinggi, yaitu berdirinya Madrasah Ibtidaiyah/SDI, Madrasah Tsanawiyah/SLTPI, dan Madrasah Aliyah/SMUI. 48 49 Pendirian Madrasah Aliyah Attaqwa tidak bisa dilepaskan dari sejarah pengembangan Yayasan Perguruan Islam Attqwa (YPIA) dalam melakukan dakwah islam di kota Tangerang. Abad 15 Hijriah merupakan abad kebangkitan, kemajuan, dan kejayaan umat islam yang banyak berdampak luas dari sisi perubahan kualitas keagamaan masyarakat Indonesia. Proses perubahan itu akhirnya sampai dirasakan oleh umat islam di kampung Batuceper Kelurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang. Situasi tersebut didasari oleh sejumlah tokoh umat Muslim di kampung itu untuk segera berbuat meningkatkan mutu sosial keagamaan. Cita-cita itulah yang diwujudkan melalui pendirian lembaga pendidikan Islam. Keinginan tersebut yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pendirian sebuah lembaga pendidikan agama tingkat dasar yang dikenal dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Attqawa pada tahun 1970. Sekolah ini merupakan lembaga pendidikan pertama yang ada di kelurahan Belendung pada saat itu yang didirikan oleh para tokpoh masyarakat sekitar. Penamaan Attaqwa itu sendiri berdasarkan catatan sejarah, diambil dari nama sebuah masjid yang berdiri di tengah bangunan komplek Yayasan Attaqwa hingga kini. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1971, karena melihat minat yang tinggi dan respon positif dari masyarakat sekitar, para peneliti sekolah itu berinisiatif untuk mengembangkan lembaga pendidikan itu ke arah yang lebih luas. Hasilnya adalah dengan berdirinya sebuah yayasan yang dinamakan yaysan Al-Hidayah. Yayasan ini memiliki peran penting dalam pengembangan dan penyebaran dakwah islam umumnyadan pengembangan madrasah Ibtidaiyah khususnya. Pada tahun 1982 sejumlah tokoh masyarakat, terdiri dari KH. Abdullah Mu’min (Almarhum), KH. Zarkasyi Saimun, H.Muhammad Ishaq Mu’min (Almarhum), dan H. Rahmatullah Munaf (Almarhum) bersepakat untuk mendirikan Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA). Pendirian ini diyakini 50 sebagai pelanjut dan penerus cita-cita perjuangan generasi sebelumnya yang telah dibangun cukup kuat. 2. Identitas Sekolah MA Attaqwa Nomor Statistik Sekolah (NSS) :312280506016 Nama Sekolah : MA Attaqwa Alamat : Jl. KH. Mukmin Rt 005/009 Kelurahan : Belendung Kecamatan : BENDA Kota : Tangerang Provinsi : Banten Kode Pos : 12153 No. Telpon : (021) 5534315 Jenjang Akreditasi :” B” Status Tanah : Yayasan Luas Tanah : 1.024 M2 3. Visi dan Misi MA Attaqwa 1. Visi MA Attaqwa Terdepan dalam membangun dan Menghantarkan pribadi terdidik yang itiqomah, Memiliki Kompetensi, Mandiri serta Berwawasan Global. 2. Misi MA Attaqwa 1. Terdepan dalam prestasi akademik 51 2. Terdepan dalam mengembangkan potensi siswa yang berwawasan lingkungan 3. Terdepan dalam penguasaan bahasa asing 4. Terdepan dalam amaliyah ibadah 5. Memiliki madrasah yang nyaman dalam belajar 6. Profesional dalam melaksanakan pembelajaran 7. Mewujudkan sekolah bebas dari narkoba dan miras 4. Keadaan Guru dan siswa MA Attaqwa a. Keadaan Guru No. Nama Guru L/P Pendidikan Mata Pelajaran Terakhir 1. Drs. Khorosani L S1 Fiqih 2. Dra. Siti Maryam P S1 Bahasa Indonesia 3. Drs. Mulhani, HM L S1 Fiqih/Aqidah Akhlak 4. Drs. Anshori Yasin L S1 Bahasa Arab 5. Drs. Abdullah Munaf L S1 Sosiologi 6. Moh. Idris, S.Ag L S1 Sejarah 7. Sofian, S.Kom L S1 Komputer 8. Sopandi, S.T L S1 Fisika 9. Hasbullah, S.Ag L S1 Kaligrafi 10. Drs. Agus Salim L S1 Matematika 11. Qurrata A’yuni P S1 Biologi 12. Nurul Fahmi, S.Th. I L S1 Al-Quran Hadits 13. Kusniadi, S.Pd L S1 Ekonomi 14. Munasik Nashal L S1 Tata Usaha 15. Aizzah Djundana P S1 Bahasa Inggris 52 16. Mahmudah P S1 Bendahara b. Keadaan Siswa Jumlah pendaftar Tahun Ajaran Kelas 10 calon siswa baru Kelas 11 Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Rombel Siswa Kelas 12 Jumlah Jumlah Rombel Siswa Jumlah Rombel Tahun 2010-2011 69 69 3 43 2 38 2 Tahun 2011-2012 83 85 3 71 3 46 2 Tahun 2012-2013 56 53 2 84 3 74 3 Tahun 2013-2014 70 68 3 53 2 84 3 5. Data Ruang Kelas Keadaan Jumlah Ruang Jumlah Ruang Jumlah Ruang dalam dalam kondisi Baik kondisi Rusak Ruang kelas - 9 0 Perpustakaan - 1 0 R. Lab komputer - 1 0 Keterampilan - 0 0 B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilaksanakan pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas dengan Chi Kuadrat. Kriteria uji normalitas adalah jika 2 hitung ≥ 2 tabel 53 berarti data tidak berdistribusi normal, sedangkan jika 2 hitung ≤ 2 tabel berarti data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik Kelompok eksperimen Kelompok kontrol N 21 21 Rata-rata 43,04 42,30 S 11.04 8,11 8,89 5,60 9,48 9,48 2 hitung 2 tabel Kesimpulan Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal Pengujian pretest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria ≤ 2 tabel. 2 hitung Dengan nilai kelompok eksperimen 8,89 < 9,48 dan kelompok kontrol 5,60 < 9,48. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Posttest kelompok eksperimen dan kontrol Statistik Kelompok eksperimen Kelompok kontrol N 21 21 Rata-rata 82,38 73,59 S 9,58 8,11 54 2 hitung 2 tabel 5,77 7,42 9,48 9,48 Kesimpulan Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal Pengujian posttest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria ≤ 2 tabel. 2 hitung Dengan nilai kelompok eksperimen 5,77 < 9,48 dan kelompok kontrol 7,42 < 9,48. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Barlet, kriteria uji homogenitas adalah jika 2 hitung ≥ 2 tabel berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen, sedangkan jika 2 hitung ≤ 2 tabel berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen. Hasil homogenitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti tabel di bawah ini, sedangkan penghitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik s2 eksperimen 121,823 s2 kontrol 178,386 s2gabungan 150,10 2 hitung 2 tabel Kesimpulan 0,7176 3,841 Homogen 55 Pengujian pretest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria 2 hitung ≤ 2 tabel. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik s 2 eksperimen 91,9226 s2 kontrol 65,9154 s2gabungan 75,91 2 0,5359 hitung 2 3,841 tabel Kesimpulan Homogen Pengujian posttest dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 4 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria 2 hitung ≤ 2 tabel. C. Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran 1. Hasil Observasi Aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti berperan sebagai observer / pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya tahapan-tahapan pembelajaran media audio visual yang harus dilakukan 56 guru dan siswa, alokasi waktu, tujuan pembelajaran dan lain-lain sehingga selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti, siswa dan guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Agar peneliti / pengamat lebih mudah mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara berkelompok atau tidak berindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 4 kelompok dan peneliti / pengamat mengamati 4 kelompok tersebut selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 4.1 Rekap Hasil Observasi KBM Seluruh Siswa Kelompok Eksperimen No. I. Aspek yang di amati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 (%) (%) (%) 51.4 61.9 77.1 49.5 65.7 79.0 50.4% 63.8% 78.0% 46.6 69.4 82.8 52.3 67.6 83.8 49.4% 68.5% 83.3% 60.0 82.8 97.1 Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing-masing siswa 2. Kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Rata-rata Pra Pembelajaran II. Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Rata-rata Kegiatan Membuka Pelajaran III. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan gambar yang ditampilkan guru 57 2. Memperhatikan dan mencatat 40.9 62.8 80.0 46.6 65.7 85.7 / 37.1 62.8 84.7 pertanyaan 40.0 60.9 83.8 44.9% 67% 86.2% 45.7 67.6 88.5 45.7% 67.6% 88.5% hal-hal penting 3. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 4. Memberikan tanggapan pendapat terhadap materi ajar 5. Mengajukan mengenai materi yang tidak di pahami Rata-rata kegiatan inti pembelajaran IV. PENUTUP Keterlibatan dalam memberikan kesimpulan Rata-rata penutup Berdasarkan rekap hasil observasi tabel 4.1 ,tiga kali pertemuan selama pembelajaran menunjukkan bahwa setiap pertemuan mengalami kenaikan presentase. Pada pertemuan pertama, pada tahapan pra pembelajaran 51.4% kelompok siswa yang menempati tempat duduknya masing-masing, sedangkan 48.6% kelompok siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing, kemudian kesiapan kelompok siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 49.5% dan kelompok siswa yang tidak siap untuk mengikuti proses pembelajaran 50.5%, sehingga dapat dikatakan bahwa awal pembelajaran siswa masih belum siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada tahapan kegiatan membuka pelajaran 46.6% kelompok siswa menjawab pertanyaan guru, 53.4% kelompok siswa yang tidak menjawab pertanyaan guru, kemudian 52.3% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai dan 47.7% kelompok siswa yang tidak mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai. Pada tahapan kegiatan inti pembelajaran 60% kelompok siswa 58 yang memperhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru, 40% kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda pada saat guru menampilkan gambargambar, kemudian 40.9% siswa yang memperhatikan dan mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau di pelajari, 59.1% siswa yang yang tidak memperhatikan dan tidak mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau dipelajari, kemudian 46.6% kelompok siswa yang tertarik pada materi yang disajikan, sedangkan kelompok siswa yang tidak tertarik pada materi yang disampaikan terdapat 53.4%, kemudian 37.1% kelompok siswa yang memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi yang di pelajari, sedangkan 62.9% kelompok siswa yang tidak memberikan tanggapan atau pendapat terhadap materi yang dipelajari, 40% kelompok siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dimengerti, sedangkan 60% kelompok siswa yang tidak mengajukan pertanyaan mengenai materi yang di pelajari. Pada tahapan penutup 45.7% kelompok siswa yang terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran, sedangkan 54.3% kelompok siswa yang tidak terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran. Pada pertemuan kedua, pada tahapan pra pembelajaran 61.9% kelompok siswa yang menempati tempat duduknya masing-masing, sedangkan 38.1% kelompok siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing, kemudian kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran terdapat 65.7%, sedangkan 34.3% siswa yang tidak siap dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahapan kegiatan membuka pelajaran, 61.9% siswa yang menjawab pertanyaan guru, sedangkan 38.1% siswa yang tidak menjawab pertanyaan guru, kemudian 67.6% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai dan 32.4% kelompok siswa yang tidak mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai. Pada tahapan kegiatan inti pembelajaran, 82.8% kelompok siswa yang memperhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru, 17.2% kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda pada saat guru menampilkan gambar-gambar, kemudian 62.8% siswa yang memperhatikan dan mencatat hal-hal penting terhadap materi yang 59 sedang di tampilkan ataudi pelajari, 37.2% siswa yang yang tidak memperhatikan dan tidak mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau di pelajari, kemudian 65.7% kelompok siswa yang tertarik pada materi yang disajikan, sedangkan kelompok siswa yang tidak tertarik pada materi yang disampaikan terdapat 34.3%, kemudian 62.8% kelompok siswa yang memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi yang dipelajari, sedangkan 37.2% kelompok siswa yang tidak memberikan tanggapan atau pendapat terhadap materi yang di pelajari, 60.9% kelompok siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak di mengerti, sedangkan 39.1% kelompok siswa yang tidak mengajukan pertanyaan mengenai materi yang di pelajari. Pada tahapan penutup 67.6% kelompok siswa yang terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran, sedangkan 32.4% kelompok siswa yang tidak terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran. Pada pertemuan ketiga, pada tahapan pra pembelajaran 77.1% kelompok siswa yang menempati tempat duduknya masing-masing, sedangkan 22.9% kelompok siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing, kemudian kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran terdapat 79%, sedangkan 21% siswa yang tidak siap dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahapan kegiatan membuka pelajaran, 82.8% siswa yang menjawab pertanyaan guru, sedangkan 17.2% siswa yang tidak menjawab pertanyaan guru, kemudian 83.8% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai dan 16.2% kelompok siswa yang tidak mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai. Pada tahapan kegiatan inti pembelajaran, 97.1% kelompok siswa yang memperhatikan gambar yang ditampilkan oleh guru, 2.9% kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda pada saat guru menampilkan gambar-gambar, kemudian 80% siswa yang memperhatikan dan mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau di pelajari, 20% siswa yang yang tidak memperhatikan dan tidak mencatat hal-hal penting terhadap materi yang sedang di tampilkan atau dipelajari, kemudian 85.7% kelompok siswa yang tertarik pada materi yang disajikan, 60 sedangkan kelompok siswa yang tidak tertarik pada materi yang disampaikan terdapat 14.3%, kemudian 84.7% kelompok siswa yang memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi yang dipelajari, sedangkan 15.3% kelompok siswa yang tidak memberikan tanggapan atau pendapat terhadap materi yang dipelajari, 83.8% kelompok siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak di mengerti, sedangkan 16.2% kelompok siswa yang tidak mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari. Pada tahapan penutup 88.5% kelompok siswa yang terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran, sedangkan 11.5% kelompok siswa yang tidak terlibat dalam memberikan kesimpulan pelajaran. 2. Hasil Wawancara Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru bidang studi dan siswa sebagai responden mengenai media pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk mempermudah wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara secara sistematis mengenai media audio visual. a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi Ekonomi Selama proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah ,diskusi, kerja kelompok dan kepustakaan. Guru sudah mengenal metode mengajar dengan menggunakan media audio visual. Karena dengan menggunakan media audio visual proses pembelajaran lebih efektif dan cocok apabila diterapkan pada mata pelajaran IPS terutama pada mata pelajaran Ekonomi. Dengan menggunakan media audio visual siswa akan lebih mudah mengerti dengan materi yang dipelajari dan siswa akan lebih fokus dengan materi yang ditampilkan oleh guru di media audio visual, siswa bisa langsung melihat materi, tidak perlu mencatat dan langsung memperhatikan atau menyimak materi pelajaran. Menurut bapak kusniadi selaku guru bidang studi ekonomi di MA Attaqwa media audio visual cocok untuk mata pelajaran ekonomi dan semua materi pun bisa dilakukan dengan menggunakan media audio visual. 61 b. Data Hasil Wawancara Siswa Sampel yang diambil peneliti untuk wawancara adalah perwakilan dari masing-masing kelompok. Hasil wawancara dengan kelompok tersebut mengenai pembelajaran yang dilaksanakan menunjukkan para siswa merasa senang karena dapat memahami pelajaran ekonomi. Siswa sudah pernah melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran tersebut. Siswa sangat setuju apabila pembelajaran ekonomi dilakukan dengan menggunakan media audio visual. Menurut mereka, melalui pembelajaran ini seperti ini, mereka dapat bertukar informasi dan mengeluarkan pendapat mereka kepada siswa lain. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan media audio visual ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi dan peran guru sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. D. Data Tes Hasil Belajar Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar test kognitif yang terdiri dari hasil pretest dan posttest yang telah diberikan kepada siswa MA Attaqwa. Hasil pretest mencakup hasil belajar pretest kelompok eksperimen dan kontrol, begitu juga dengan hasil posttest mencakup hasil belajar posttest kelompok eksperimen dan kontrol. Aspek penilaian dan butir soal yang digunakan kelompok eksperimen sama dengan butir soal yang diberikan pada kelompok kontrol. 1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil pretest merupakan skor yang diperoleh dari hasil tes sebelum pembelajaran Ekonomi pada materi kebutuhan manusia diajarkan dengan menggunakan media audio visual. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal berfikir siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 25 dan 62 nilai tertinggi 65, nilai rata-rata sebesar 43,04, simpangan baku/ standar deviasi 11,04 dan varians 121,82. Pada kelompok kontrol berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 60, nilai rata-rata sebesar 42,30, simpangan baku/standar deviasi 13,35 dan varians 178,38. 2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil posttest merupakan skor yang diperoleh dari hasil tes sesudah pembelajaran pada materi mengenai kebutuhan manusia diajarkan dengan menggunakan media audio visual. Posttest ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu mengenai materi kebutuhan manusia setelah selesai diberikan perlakuan. Pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil perhitungan dan penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang diajarkan sampel diperoleh nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 82,38, simpangan baku/standar deviasi 9,58 dan varians 91,92. Pada kelompok kontrol berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 85, nilai rata-rata sebesar 73,59, simpangan baku/standar deviasi 8,11 dan varians 65,91. Dari keseluruhan hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 Pada kelompok eksperimen nilai rata-rata pretest 43,04 dan nilai rata-rata posttest sebesar 82,38, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 39,34 poin. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pretest sebesar 42,30 dan nilai rata-rata posttest sebesar 73,59, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 31,29 poin. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai ratarata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelompok kontrol. 63 Tabel 4.2 Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Keterangan Eksperimen Kontrol Pretest posttest Pretest posttest Rata-rata 43,04 82,38 42,30 73,59 Varians 121,82 191,92 178,38 65,91 Standar Deviasi 11,04 9,58 13,35 8,11 Skor Tertinggi 65 100 60 85 Skor Terendah 25 65 20 60 N 21 21 E. Hasil Hipotesis 1. Analisis Data a. Analisis data Kualitatif 1) Data Hasil Observasi Berdasarkan tabel 4.1 dapat dianalisis bahwa penerapan media audio visual terlaksana dengan baik sesuai dengan tahapan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yaitu pada tahap pra pembelajaran (tempat duduk masing-masing siswa, kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran) , tahap kegiatan membuka pelajaran (menjawab pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai), tahap kegiatan inti pembelajaran (memperhatikan gambar yang ditampilkan guru, memperhatikan dan mencatat hal-hal penting, tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar, mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dipahami), serta pada tahap penutup (keterlibatan siswa dalam memberikan kesimpulan). 64 Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa No. Tahapan Pembelajaran 1. Pra Pembelajaran 2. Kegiatan Membuka Pelajaran 3. Kegiatan Inti Pembelajaran 4. Penutup Rata-rata kegiatan belajar siswa 1 50,4% 49,4% 44,9% 45,7% 47,6% Pertemuan ke2 3 63,8% 78.0% 68,5% 83,3% 67% 86,2% 67,6% 88,5% 66,7% 84% Pada setiap tahapan pembelajaran siswa selama proses pembelajaran menggunakan media audio visual mengalami peningkatan dari setiap pertemuannya. Hal ini dapat dilihat pada presentase hasil observasi kegiatan belajar siswa yaitu pada tabel tabel 4.7 ,pada pertemuan pertama presentase hasil observasi kegiatan belajar siswa terdapat 47,6%, pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 66,7% dan pada pertemuan ketiga terdapat 84%. b. Analisis Data Kuantitatif 1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: Ho : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 65 Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05. Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05. Tabel 4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Keterangan Kelompok Kelompok eksperimen kontrol Jumlah sampel 21 21 Rata-rata 43,04 42,30 121,82 178,38 2 S t-hitung 0,20 t-tabel 2,02 Kesimpulan Tidak Berbeda Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 2,20 dan ttabel 2,02. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung berada didaerah penerimaan Ha, yaitu ttabel < thitung atau 2,02 < 2,20. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest dapat dilihat pada lampiran. 2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: Ho : X = Y 66 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05. Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05. Tabel 4.9 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Keterangan Kelompok Kelompok eksperimen kontrol Jumlah sampel 21 21 Rata-rata 82,38 73,59 S2 91,92 65,91 t-hitung 4,71 t-tabel 2,02 Kesimpulan Berbeda Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 4,71 dan ttabel 2,02. Ternyata memenuhi kriteria ttabel ≤ thitung atau 2,02 < 4,71. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimenn dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest dapat dillihat pada lampiran. 67 c. Data N-gain Hasil tes pemahaman konsep dapat diukur dengan menggunakan instrumen pilihan ganda berupa pretes (sebelum pembelajaran) dan posttes (sesudah pembelajaran). Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-gain”. Rumus normal gain menurut Hake, yaitu: N-Gain = Skor Posttest – Skor Pretest Skor Ideal – Skor Pretest Dengan kategoris perolehan: G-tinggi : nilai (<g>) > 0,70 G-sedang : nilai 0,70 e” (<g>) e” 0,30 G-rendah : nilai (<g>) < 0,70 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MA Attaqwa diperoleh nilai N-gain kelompok siswa dengan penggunaan media audio visual (kelompok eksperimen) dan nilai N-gain kelompok siswa dengan pembelajaran media visual (kelompok kontrol). Sebelumnya, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest dan posttest. Instrumen tes yang digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta butir-butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukaran dan daya pembedanya sehingga instrumen ini telah layak digunakan. Instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif (pilihan ganda) sebanyak 20 butir soal. Data hasil pretes dan postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. 68 Tabel 4.10 Data Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Resp Kelompok eksperimen Pretes Postes N-gain L1 35 65 0,46 L2 55 80 P3 35 L4 Resp Kelompok kontrol Pretes Postes N-Gain L1 35 60 0,38 0,55 L2 35 65 0,46 75 0,61 L3 25 65 0,53 45 65 0,36 P4 30 70 0,57 L5 40 90 0,83 P5 20 80 0,75 P6 25 75 0,66 P6 40 85 0,75 P7 35 90 0,84 P7 30 75 0,64 P8 25 75 0,66 L8 55 80 0,55 L9 50 90 0,8 P9 55 80 0,55 L10 45 90 0,80 P10 40 75 0,58 P11 65 100 1 L11 45 65 0,36 P12 40 90 0,83 P12 40 85 0,75 P13 50 95 0,9 P13 40 60 0,33 P14 55 75 0,44 P14 60 70 0,75 P15 30 70 0,57 P15 55 75 0,44 L16 30 85 0,78 L16 45 65 0,36 P17 60 90 0,75 P17 55 75 0,44 P18 45 70 0,45 P18 55 80 0,55 P19 65 90 0,71 P19 45 85 0,72 P20 40 90 0,83 P20 40 60 0,33 P21 45 90 0,81 P21 40 60 0,33 Jumlah 13,37 Jumlah 11,12 Rata-rata Normal Gain 0,63 Rata-rata Normal Gain 0,52 SD 0,33 SD 0,14 Varians 0,1118 Varians 0,0223 69 Tabel 4.11 Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol Kelompok Kelompok eksperimen Kelompok kontrol siswa Pretes Postest N-gain Pretest Postest N-gain Tinggi 40 90 0,83 20 80 0,75 35 90 0,84 40 85 0,75 50 90 0,80 40 85 0,75 45 90 0,81 60 70 0,75 65 100 1 45 85 0,72 40 90 0,83 - - - 50 95 0,90 - - - 30 85 0,78 - - - 60 90 0,75 - - - 65 90 0,71 - - - 40 90 0,83 - - - 45 90 0,81 - - - Mean 47,08 90,83 0,82 41 81 0,74 Sedang 35 65 0,46 35 60 0,38 55 80 0,55 35 65 0,46 35 75 0,61 25 65 0,53 45 65 0,36 30 70 0,57 25 75 0,66 30 75 0,64 25 75 0,66 55 80 0,55 55 75 0,66 55 80 0,55 30 70 0,57 40 75 0,58 45 70 0,45 45 65 0,36 - - - 40 60 0,33 - - - 55 75 0,44 - - - 45 65 0,36 70 Mean 1) - - - 55 75 0,44 - - - 55 80 0,55 - - - 40 60 0,33 - - - 40 60 0,33 38,88 72,22 0,55 42,5 69,37 0,46 Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen Dari tabel 4. 10 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,63 , standar deviasi 0,33 , dan varians 0,1118. Berdasarkan rata-rata skor pretest dan postest, hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia menunjukkan peningkatan yaitu dengan skor rata-rata N-Gain sebesar 0,63 termasuk dalam kategori tinggi. Pada tabel 4.11 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0,82 (82%) , dan kelompok sedang 0,74 (74%). Persentase N-gain pada kelompok eksperimen ditunjukkan pada gambar berikut Gambar 4.1. Persentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen 84% 82% 80% 78% 76% 74% 72% 70% Tinggi Sedang 71 2) Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol Dari tabel 4.10 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,52, standar deviasi 0,14 dan varians 0,0223. Hal ini menujukkan besarnya peningkatan pemahaman siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,52 yang termasuk kategori sedang. Pada tabel 4.1 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0,74 (74%) dan kelompok sedang 0,46 (46%). Persentase N-gain pada kelompok kontrol ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 4.2. Persentase Mean N-gain Kelompok Kontrol 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% tinggi sedang 72 Tabel 4.12 Rekap Skor Nilai Ekonomi Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Normal Gain Kelompok eksperimen Kelompok kontrol N 21 21 SD 0,1118 0,0223 Varians 0,33 0,14 N-gain 0,63 0,52 Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal tersebut dapat dililhat berdasarkan perolehan nilai pada kelompok eksperimen N-gain 0,63 termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol N-gain 0,52 termasuk dalam kategori sedang. Jadi hasil nilai akhir yang diperoleh setelah diberikan pembelajaran, kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual memiliki rata-rata jauh lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan media audio visual pada kelolmpok kontrol. Hal ini terjadi karena siswa lebih mudah memahami pelajaran / materi yang konkret dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan sebaliknya siswa akan mudah lupa apabila materi yang disampaikan oleh guru bersifat abstrak. F. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan secara parsial menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaaran Ekonomi di MA Attaqwa. 73 Karena media audio visual merupakan alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual. Sehingga proses belajar mengajar dengan menggunakan media audio visual dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Itu berarti kegiatan belajar siswa dengan bantuan media audio visual akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Nilai pretest pada uji hipotesis menunjukkan thitung < ttabel, -2,02 < 0,20 < 2,02 pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan = 40 maka Ho diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang menggunkan media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual. Sedangkan nilai posttest pada uji hipotesis menunjukkan ttabel ≤ thitung, yaitu 2,02 ≤ 4,71 pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan = 40 maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual. Karena nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Jadi, semakin baik penggunaan media audio visual yang dipakai, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya semakin kurang penngunaan media audio visual yang digunakan, maka hasil belajar siswa akan sangat kurang. Hasil penelitian ini mendukung teori tentang fungsi media dan manfaat alat bantu media audio visual dalam pengajaran. Media audio visual dapat memotivasi siswa dalam memahami konsep yang dipelajari, media audio visual dapat membantu guru dalam memahami konsep yang dipelajari, media audio visual dapat membantu guru dalam mengulangi bagian yang kurang jelas bagi siswa, guru mampu mengaitkan konsep materi pelajaran 74 dengan pengalaman siswa sehari-hari, dan meningkatkan minat siswa dalam belajar. Dengan demikian, untuk bisa mencapai hasil belajar yang baik, maka pendidik / guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan media audio visual secara baik. Sehingga peserta didik akan lebih memahami penyampaian materi yang diajarkan oleh guru dengan lebih baik lagi dan tentunya siswa akan lebih mudah dalam menyerap dan memproses pengetahuan secara lebih efektf. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan media audio visual sangat rendah tetapi setelah menggunakan media audio visual meningkat, berdasarkan wawancara dan observasi mengenai respon minat siswa dengan menggunakan media audio visual sangat baik karena siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi pada materi kebutuhan manusia. Sedangkan guru bidang studi dapat menjadikan media audio visual sebagai salah satu media yang akan digunakan dalam pelajaran IPS atau Ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS pada materi kebutuhan manusia. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia. Hal tersebut diperoleh dari perhitungan menggunakan uji “t” diperoleh harga t hitung = 4,71, sementara ttabel 75 76 2.02 pada derajat kebebasan = 20, taraf signifikan 0,05 ini berarti thitung lebih besar daripada ttabel (thitung > ttabel = 4,71 > 2,02). Kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual memperoleh nilai pretest sebesar 43.04 dan nilai postest sebesar 82.38. Kelompok kontrol yang menggunakan media visual memperoleh nilai pretest sebesar 42.30 dan nilai postest sebesar 73.59. Nilai NGain kelompok eksperimen 0.63, sedangkan rata-rata nilai N-Gain kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari nilai NGain kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio visual. B. Saran Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual, maka diharapkan : 1. Sebaiknya guru lebih kreatif dan terampil lagi dalam mengadakan dan menggunakan media pembelajaran. 2. Dengan adanya berbagai keterbatasan pada penelitian ini disarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dengan materi yang berbeda pada setiap jenjang penelitian. 3. Sebaiknya pemerintah melengkapi sarana dan prasarana di sekolah-sekolah yang berada di daerah-daerah atau desa-desa baik pada sekolah negeri maupun swasta. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011. Anasrullah,Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. -------------------------. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1995. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013. B Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994. Jamalong, Ahmad, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2012. Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT Rosemata Sampurna, 2010. M. Basyiruddin-Asnawir, Usman. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. Sadirman, Arief, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1986. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006. -------------------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2011. Sanusi, Anwar, Pengauh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Skripsi S1 Program Dual Mode 77 78 Sistem Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012. Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010. Sudjana. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 1996. Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Suralaga, Fadhillah. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat : UIN Jakarta Pers, 2005. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008. Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal, 2003. Uji Referensi Nama Siti Akrnaliah NIM 1 Jurusan Pendidikan IPS/Ekonomi Judul Skripsi Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar 090 I s000 I s7 iswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X MA Attaqwa No. Paraf Nama Buku dan Halaman Dosen Pembimbing BAB 1 Undang-undang I RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral DepDikNas, 2003), h. 5. 2. Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Ciputat Pers, 2002), 3. Wina cet.l. h.20-21. Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistent Pentbelajaran, Qakarta: Kencana, 2011), cet. 4, h.216 4. Yudhi Munadi, Media Perubelajaran, (Jakarta: Gaung persada press, 2008), h. 1 13. 5. Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),h.366. 6. Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009)h.24 BAB 7. Arief, II S.Sadirman, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (lakarta : Kharisma Petra Utama Offest, 1986), h.6 tLh/ {w vtr ,k W ,Y tA IJsman, M. Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. I I Wina Sanjay4 Perencanaan dan Desain P emb e Sistem laj aran, (Jakarta: Kencan4 201 l), h. 204 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (lakarta: PT. Raja Grafindo Persad4 2013), h.3 IJsman, M. Basyiruddin-Asnawir, Media (Jakarta: Ciputat Pers,2002), h. Usman, LJsman, 13 M. Basyiruddin-Asnawir, Media (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. Pembelajaran, Pembelajaran, l4 M. Basyiruddin-Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 19 Wina P e mb eI dan Desain Sistem aj ar an, (J akarta: Kencana, 20 | Wina P em Sanjaya, Perencanaan Sanjaya, Perencanaan b e I aj ar an, l), h - 209 dan Desain (I akarta: Kenc ana, 20 | l), h. 21 Sistem 2 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistent Pembelajaran, (lakarta'. Kencana, 201 l), h.216 Hamzah, B Uno. Profesi Kependidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), h. 116 Wina Sanjaya, Perencanaan P e ru b e I aj ar an, (J dan Desain akarta: Ke ncana, 20 I l), Sistent h. 2 I I Yudhi Munadi, Media Pentbelajaran, (lakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.55 Fadhillah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat : UIN Jakarta Pers, 2005),h.62 Arief, S. Sardiman, Media Pentbelajaran Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo,2004), h.2. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h.89 ,1 Oemar, Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 24. 27 . Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. 25. Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 20lt), h.39. 26. Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered Heads (I.[HT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Together Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2012, Yol. 18, h.398. 27. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 28. 3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (lakarta: Gaung Persada), h. 24. 29. Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.366. 31. Sapriya, Pendidikan 1PS : Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 24 32. /# Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada), h.3l-32 30. ,7 L/l Anwar Sanusi, Pengauh Penggunaan Media Audio Yisual U{ h W Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Skripsi S1 Program Dual Mode Sistem Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, FITKUIN Syarif Hidayatullah lakalrtq 2012. JJ. Anasrul lah, Up ay a Me ningkatkan Minat B e I aj ar S Pada Mata Pelajaran IPS Ekononti Pada Materi isw a tr P erekonomian Indones ia Dengan Menggunakan Medi a Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan, Skripsi 51 Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah lakartq20ll. Wina Sanjaya, Perencanaan P embelaj dan Desain Sistem aran, (Jakarta: Kencan4 201 l), h. 206-2A9 Suharsimi Arikunto, P endekatan Prosedur Penelitian: Praktik, (Jakarta:"Rineka Cipt4 2010), h. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu 17 3. Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipt4 2010), h. 174 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 84-85 Nana Sudjan4 Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2001), h. 85-86 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 198 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, : Suatu 2010)h-2ll Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010\ h. 326 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)h.221 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 98 Suharsimi Arikunto, Dasar-das ar Ey aluas i P endidikan, (Jakarta: Bumi Aksar41995), h.212 Suharsimi Arikunto, Das ar-dasar Evaluasi P endidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 215 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 293 47. Kadir, Statistika Untuk Penelitian llmu-Ilmu (Jakarta: PT Rosemata Sampuma, 2010), h. 117. 48. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2Ol2), h,43. J r /) Sosial, [? .b 21 20t4 Dosen Pembimbing \-< Drs. Abd. Rozak, M.Si NrP. 19690908 199603 1 004 Lampiran 1 Gambaran Umum MA Attaqwa 1. Sejarah Berdirinya MA Attaqwa Madrasah Aliyah Attaqwa merupakan satu di antara ratusan sekolah menengah tingkat atas yang terdapat di Kota Tangerang Provinsi Banten, Sekolah yang berbasis pendidikan agama islam ini berdiri sejak tahun 1986 dengan izin operasional omor: W.i/HK.008/334/1989 tanggal 8 November 1989. Pendirian madrasah ini bermula ketika sejumlah pimpinan dari Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA) kelurahan Belendung kecamatan Benda Kota Tangerang menyadari tanggung jawab terhadap kewajiban menjalankan dan mensyiarkan ajaran-ajaran islam secara kaffah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat dengan tujuan membentuk manusia yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan dunia informasi yang dilandasi dan dibentengi dengan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT. Kesadaran itulah yang kemudian berbuah keputusan pendirian sekolah mulai dari tingkat terendah hingga ke tingkat ke paling tinggi, yaitu berdirinya Madrasah Ibtidaiyah/SDI, Madrasah Tsanawiyah/SLTPI, dan Madrasah Aliyah/SMUI. Pendirian Madrasah Aliyah Attaqwa tidak bisa dilepaskan dari sejarah pengembangan Yayasan Perguruan Islam Attqwa (YPIA) dalam melakukan dakwah islam di kota Tangerang. Abad 15 Hijriah merupakan abad kebangkitan, kemajuan, dan kejayaan umat islam yang banyak berdampak luas dari sisi perubahan kualitas keagamaan masyarakat Indonesia. Proses perubahan itu akhirnya sampai dirasakan oleh umat islam di kampung Batuceper Kelurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang. Situasi tersebut didasari oleh sejumlah tokoh umat Muslim di kampung itu untuk segera berbuat meningkatkan mutu sosial keagamaan. Cita-cita itulah yang diwujudkan melalui pendirian lembaga pendidikan Islam. Keinginan tersebut yang emudian diwujudkan dalam bentuk pendirian sebuah lembaga pendidikan agama tingkat dasar yang dikenal dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Attqawa pada tahun 1970. Sekolah ini merupakan lembaga pendidikan pertama yang ada di kelurahan Belendung pada saat itu yang didirikan oleh para tokpoh masyarakat sekitar. Penamaan Attaqwa itu sendiri berdasarkan catatan sejarah, diambil dari nama sebuah masjid yang berdiri di tengah bangunan komplek Yayasan Attaqwa hingga kini. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1971, karena melihat minat yang tinggi dan respon positif dari masyarakat sekitar, para peneliti sekolah itu berinisiatif untuk mengembangkan lembaga pendidikan itu ke arah yang lebih luas. Hasilnya adalah dengan berdirinya sebuah yayasan yang dinamakan yaysan Al-Hidayah. Yayasan ini memiliki peran penting dalam pengembangan dan penyebaran dakwah islam umumnyadan pengembangan madrasah Ibtidaiyah khususnya. Pada tahun 1982 sejumlah tokoh masyarakat, terdiri dari KH. Abdullah Mu’min (Almarhum), KH. Zarkasyi Saimun, H.Muhammad Ishaq Mu’min (Almarhum), dan H. Rahmatullah Munaf (Almarhum) bersepakat untuk mendirikan Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA). Pendirian ini diyakini sebagai pelanjut dan penerus cita-cita perjuangan generasi sebelumnya yang telah dibangun cukup kuat. 2. Identitas Sekolah MA Attaqwa Nomor Statistik Sekolah (NSS) :312280506016 Nama Sekolah : MA Attaqwa Alamat : Jl. KH. Mukmin Rt 005/009 Kelurahan : Belendung Kecamatan : BENDA Kota : Tangerang Provinsi : Banten Kode Pos : 12153 No. Telpon : (021) 5534315 Jenjang Akreditasi :” B” Status Tanah : Yayasan Luas Tanah : 1.024 M2 3. Visi dan Misi MA Attaqwa 1. Visi MA Attaqwa Terdepan dalam membangun dan Menghantarkan pribadi terdidik yang itiqomah, Memiliki Kompetensi, Mandiri serta Berwawasan Global. 2. Misi MA Attaqwa 1. Terdepan dalam prestasi akademik 2. Terdepan dalam mengembangkan potensi siswa yang berwawasan lingkungan 3. Terdepan dalam penguasaan bahasa asing 4. Terdepan dalam amaliyah ibadah 5. Memiliki madrasah yang nyaman dalam belajar 6. Profesional dalam melaksanakan pembelajaran 7. Mewujudkan sekolah bebas dari narkoba dan miras 4. Keadaan Guru dan siswa MA Attaqwa a. Keadaan Guru No. Nama Guru L/P Pendidikan Mata Pelajaran Terakhir 1. Drs. Khorosani L S1 Fiqih 2. Dra. Siti Maryam P S1 Bahasa Indonesia 3. Drs. Mulhani, HM L S1 Fiqih/Aqidah Akhlak 4. Drs. Anshori Yasin L S1 Bahasa Arab 5. Drs. Abdullah Munaf L S1 Sosiologi 6. Moh. Idris, S.Ag L S1 Sejarah 7. Sofian, S.Kom L S1 Komputer 8. Sopandi, S.T L S1 Fisika 9. Hasbullah, S.Ag L S1 Kaligrafi 10. Drs. Agus Salim L S1 Matematika 11. Qurrata A’yuni P S1 Biologi 12. Nurul Fahmi, S.Th. I L S1 Al-Quran Hadits 13. Kusniadi, S.Pd L S1 Ekonomi 14. Munasik Nashal L S1 Tata Usaha 15. Aizzah Djundana P S1 Bahasa Inggris 16. Mahmudah P S1 Bendahara b. Keadaan Siswa Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar Calon siswa baru Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Tahun 2010-2011 69 69 3 43 2 38 2 Tahun 2011-2012 83 85 3 71 3 46 2 Tahun 2012-2013 56 53 2 84 3 74 3 Tahun 2013-2014 70 68 3 53 2 5. Data Ruang Kelas Keadaan Jumlah Jumlah Ruang Jumlah Ruang dalam Ruang dalam kondisi Baik kondisi Rusak Ruang kelas - 9 0 Perpustakaan - 1 0 R. Lab komputer - 1 0 Keterampilan - 0 0 84 3 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : MA Attaqwa Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Semester : X / Ganjil Pertemuan Ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi. Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran 1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebutuhan 1.1.2 Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia. I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian kebutuhan. 2. Siswa dapat mengidentifikasi bermacam-macam kebutuhan manusia. II. MATERI PEMBELAJARAN A. Materi Pokok Pengertian kebutuhan manusia Macam-macam kebutuhan manusia B. Uraian Materi (Terlampir) III. METODE PEMBELAJARAN Media audio visual Metode ini merupakan media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru memberi salam Siswa kepada seluruh siswa. Guru Guru motivasi materi menjawab Religius. salam. mengabsen Siswa seluruh siswa. Nilai Karakter mendengarkan Disiplin. dan menjawab hadir. memberikan Siswa mendengarkan. Semangat mengenai yang akan dipelajari. B. Kegiatan Inti (waktu 65 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Guru Kegiatan Siswa menyampaikan Siswa mendengarkan. tujuan pembelajaran. Nilai Karakter Rasa ingin tahu, Kerja keras, dan semangat Guru memberikan uji test Siswa mengerjakan uji Mandiri sebelum pembelajaran tes yang diberikan oleh ingin (pretest) kepada siswa. Guru guru. memberikan Siswa ,Rasa tahu, dan kerja keras. mendengarkan Rasa ingin tahu, informasi mengenai media dan menyimak. Kerja keras, dan pembelajaran yang akan semangat dilaksanakan yaitu media audio visual. B.2. Elaborasi (waktu 35 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru membagi siswa Siswa membuat kelompok. Semangat, Rasa ingin menjadi beberapa tahu, Kerja keras dan kelompok, setiap kelompok Kerja sama beranggota 5-6 siswa. Guru menampilkan media Siswa dan kelompoknya Disiplin, Rasa ingin tahu, audio visual tentang materi memperhatikan yang di pelajari. mencatat dan dan semangat. hal-hal yang penting. Guru meminta masing- Siswa bersama anggota Semangat, Rasa ingin masing kelompok untuk kelompoknya memberikan tahu, Kerja keras dan memberikan pendapat pendapat atau tanggapan Kerja sama mengenai materi yang telah mengenai materi tersebut. di tampilkan di media audio visual. B.3. Konfirmasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin kembali secara dan mendengarkan. dan rasa rasa ingin ingin tahu. mendalam materi yang sudah di pelajari. Guru bertanya kepada Siswa mengajukan Kreatif, siswa mengenai materi pertanyaan yang tidak dipahami materi dipahami mengenai tahu, yang komunikatif, tidak dan kerja keras Guru menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin, kembali atas pertanyaan penjelasan guru semangat, dan rasa ingin tahu siswa C. Penutup (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru memberikan motivasi Siswa mendengarkan dan Semangat dan dan tindak lanjut mengenai memperhatikan. Demokratis. Siswa menjawab salam Religius dan Disiplin. materi. Guru mengucapkan salam V. SUMBER BELAJAR a. Alat : Spidol. b. Media : LCD. c. Sumber : - Asmara Adi, Ekonomi SMA kelas X. Titipan Ilmu, Bandung. - Sutarno, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Global, Solo 2012. - Sukwiaty, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Yudhistira, Bandung 2006. A. Penilaian Pertanyaan Bobot nilai 1. Jelaskan pengertian kebutuhan manusia? 20 2. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia? 20 3. Jelaskan macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya ? 20 4. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia menurut intensitasnya ? 20 5. Berikan contoh kebutuhan manusia menurut intensitas kegunaannya 20 Jumlah 100 Mengetahui Tangerang, Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kusniadi, S.Pd Nopember 2013 Peneliti Siti Akmaliah 109015000157 Uraian Materi 1. Pengertian kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan menjaga kelangsungan hidup. 2. Macam-macam kebutuhan manusia : - Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya : a. Kebutuhan Primer b. Kebutuhan Sekunder. c. Kebutuhan Tersier - Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya : a. Kebutuhan Jasmani b. Kebutuhan Rohani - Jenis kebutuhan berdasarkan Waktunya : a. Kebutuhan Sekarang b. Kebutuhan yang akan datang - Jenis kebutuhan berdasarkan Subjek yang membutuhkan a. Kebutuhan individu (Pribadi) b. Kebutuhan kelompok 3. Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya : a. Kebutuhan Jasmani = segala sesuatu yang berhubungan dengan jasmani kita. Dengan kata lain berhubungan dengan badan atau raga. Kebutuhan tersebut berupa pakaian, makanan serta olahraga. b. Kebutuhan Rohani = berupa upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau hati. Misalnya shalat, hiburan dan lain-lain. 4. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya : a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti : meja, radio, televisi, dan peralatan memasak. c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil, piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya. 5. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya : a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti : meja, radio, televisi, dan peralatan memasak. c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil, piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya. Lamipran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : MA Attaqwa Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Semester : X / Ganjil Pertemuan Ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi. Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran 1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebutuhan 1.1.2 Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia. I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian kebutuhan. 2. Siswa dapat mengidentifikasi bermacam-macam kebutuhan manusia. II. MATERI PEMBELAJARAN A. Materi Pokok Pengertian kebutuhan manusia Macam-macam kebutuhan manusia B. Uraian Materi (Terlampir) III. METODE PEMBELAJARAN Media visual Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara. . IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru memberi salam Siswa kepada seluruh siswa. Guru Guru motivasi materi menjawab Religius. salam. mengabsen Siswa seluruh siswa. Nilai Karakter mendengarkan Disiplin. dan menjawab hadir. memberikan Siswa mendengarkan. Semangat mengenai yang akan dipelajari. B. Kegiatan Inti (waktu 65 menit) B.1. Eksplorasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Guru Kegiatan Siswa menyampaikan Siswa mendengarkan. tujuan pembelajaran. Nilai Karakter Rasa ingin tahu, Kerja keras, dan semangat Guru memberikan uji test Siswa mengerjakan uji Mandiri sebelum pembelajaran tes yang diberikan oleh ingin (pretest) kepada siswa. Guru guru. memberikan Siswa memperhatikan. ,Rasa tahu, dan kerja keras. Rasa ingin tahu, informasi mengenai media Kerja keras, dan pembelajaran yang akan semangat dilaksanakan yaitu media visual. B.2. Elaborasi (waktu 35 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru membagi siswa Siswa membuat kelompok. Semangat, Rasa ingin menjadi beberapa tahu, Kerja keras dan kelompok, setiap kelompok Kerja sama beranggota 5-6 siswa. Guru menampilkan media Siswa dan kelompoknya Disiplin, Rasa ingin tahu, visual tentang materi yang memperhatikan di pelajari. mencatat dan dan semangat. hal-hal yang penting. Guru meminta masing- Siswa bersama anggota Semangat, Rasa ingin masing kelompok untuk kelompoknya memberikan tahu, Kerja keras dan memberikan pendapat pendapat atau tanggapan Kerja sama mengenai materi yang telah mengenai materi tersebut. di tampilkan di media visual. B.3. Konfirmasi (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin kembali secara dan mendengarkan. dan rasa rasa ingin ingin tahu. mendalam materi yang sudah di pelajari. Guru bertanya kepada Siswa mengajukan Kreatif, siswa mengenai materi pertanyaan yang tidak dipahami materi dipahami mengenai tahu, yang komunikatif, tidak dan kerja keras Guru menjelaskan Siswa memperhatikan Disiplin, kembali atas pertanyaan penjelasan guru semangat, dan rasa ingin tahu siswa C. Penutup (waktu 15 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru memberikan motivasi Siswa mendengarkan dan Semangat dan dan tindak lanjut mengenai memperhatikan. Demokratis. Siswa menjawab salam Religius dan Disiplin. materi. Guru mengucapkan salam I. SUMBER BELAJAR a. Alat : Spidol. b. Media : LCD. c. Sumber : - Asmara Adi, Ekonomi SMA kelas X. Titipan Ilmu, Bandung. - Sutarno, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Global, Solo 2012. - Sukwiaty, dkk, Ekonomi SMA kelas X. Yudhistira, Bandung 2006. A. Penilaian Pertanyaan Bobot nilai 1. Jelaskan pengertian kebutuhan manusia? 20 2. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia? 20 3. Jelaskan macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya ? 20 4. Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia menurut intensitasnya ? 20 5. Berikan contoh kebutuhan manusia menurut intensitas kegunaannya 20 Jumlah 100 Mengetahui Guru Pembimbing Mata Pelajaran Ekonomi Kusniadi, M.Pd Tangerang, Nopember 2013 Peneliti Siti Akmaliah 109015000157 Uraian Materi 1. Pengertian kebutuhan adalah Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan menjaga kelangsungan hidup. 2. Macam-macam kebutuhan manusia : - Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya : a. Kebutuhan Primer b. Kebutuhan Sekunder. c. Kebutuhan Tersier - Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya : a. Kebutuhan Jasmani b. Kebutuhan Rohani - Jenis kebutuhan berdasarkan Waktunya : a. Kebutuhan Sekarang b. Kebutuhan yang akan datang - Jenis kebutuhan berdasarkan Subjek yang membutuhkan a. Kebutuhan individu (Pribadi) b. Kebutuhan kelompok 3. Jenis kebutuhan berdasarkan Sifatnya : a. Kebutuhan Jasmani = segala sesuatu yang berhubungan dengan jasmani kita. Dengan kata lain berhubungan dengan badan atau raga. Kebutuhan tersebut berupa pakaian, makanan serta olahraga. b. Kebutuhan Rohani = berupa upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau hati. Misalnya shalat, hiburan dan lain-lain. 4. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya : a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti : meja, radio, televisi, dan peralatan memasak. c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil, piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya. 5. Jenis kebutuhan berdasarkan Intensitasnya : a. Kebutuhan Primer = kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan manusia demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer mencakup kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan Sekunder = kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder berupa peralatan rumah tangga, seperti : meja, radio, televisi, dan peralatan memasak. c. Kebutuhan Tersier = kebutuhan mewah. Misalnya pemilikan mobil, piano, lukisan antik, dan barang mewah lainnya. Lampiran 4 Kisi-kisi Hasil Belajar Siswa Nama Sekolah : MA Attaqwa Mata Pelajaran : Ekonomi Jumlah Soal : 40 Soal Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi. Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Aspek Kognitif dan Butir Soal C1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia A. Pengertian kebutuhan manusia 1.1Mendeskripsikan pengertian kebutuhan 1 C2 C3 Jumlah Soal C4 1 B. Macam-macam 1.2Mengidentifikasi kebutuhan manusia Mengidentifikasi C. bermacam-macam kelangkaan 3*, 16*, 19*, 2, 6, 7, 20*, 4, 10, 12*, 5*, 9, 11 bermacam-macam 22, 23, 37, 21* kebutuhan manusia. 39*, 40* Pengertian 1.3Mendeskripsikan 8*, 25*, 28* 21 13, 27* 6 29* 5 26 6 30*, 36, 38* 8 pengertian kelangkaan kebutuhan manusia. D. Faktor penyebab 1..4 kelangkaan Mengidentifikasi 14, 15, 34* faktor-faktor 33* 17 penyebab kelangkaan Mengidentifikasi masalah ekonomi, tentang E. Masalah pokok 1.5 pokok ekonomi yaitu apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi * = Soal Pretest dan Postest Mengidentifikasi 18*, 31, 32, 24* barang apa, bagaimana 35 cara memproduksi dan untuk siapa diproduksi. barang Lampiran 5 TEST UJI COBA Nama : Kelas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat denngan memberikena tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E ! 1. Sesuatu yang menuntut pemenuhan untuk bertahan hidup. Hal ini berkaitan dengan situasi atau kondisi yang bertumbuh dalam masyarakat, disebut ... a. Kelangkaan d. Kebutuhan b. Kemakmuran e. Kemampuan c. Keinginan 2. Kebutuhan yang menyangkut hubungan antar manusia dalam masyarakat karena manusia tidak dapat hidup sendiri disebut kebutuhan ... a. Kebutuhan jasmani b. Kebutuhan rohani c. Kebutuhan sosial d. Kebutuhan psikologis e. Kebutuhan kolektif 3. Kebutuhan yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya dipenuhi adalah.. … a. primer b. sekunder c. tersier d. jasmani e. rohani 4. Mobil mewah dan kapal pesiar bagi orang kaya termasuk kebutuhan ... a. Mutlak d. Tersier b. Primer e. Rohani c. Sekunder 5. Keinginan untuk belajar dimanapun dan kapanpun sehingga dapat memperluas pengetahuan yang akan sangat berguna semasa hidup merupakan pemenuhan kebutuhan ... a. Primer b. Sekunder c. Sekarang d. Masa yang akan datang e. Sepanjang waktu 6. Kebutuhan hidup manusia tidak terbatas dapat dilihat dari ... a. Cara manusia dalam mencari nafkah b. Cara manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tak pernah habis c. Cara manusia dalam menghemat penghasilannya d. Cara manusia dalam menghabiskan semua penghasilannya e. Cara manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya 7. Kebutuhan primer, sekunder dan tersier adalah penggolongan kebutuhan menurut ... a. Intensitas d. Waktu b. Sifat e. Subjek c. Wujud 8. Jika kebutuhan tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan yang ada maka akan tercapai ... a. Kekayaan b. Kemakmuran c. Kelangkaan d. Keadilan e. Keseimbangan 9. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia adalah ... a. Keadaan alam dimana manusia tinggal b. Sifat alami manusia yang selalu merasa cukup c. Adanya perdagangan internasional d. Adat istiadat lingkungan sekitar e. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 10. Kebutuhan rumah sakit, jalan, jembatan dan sekolah adalah jenis kebutuhan menurut ... a. Waktunya b. Sifatnya c. Subjek yang membutuhkan d. Intensitasnya e. Cara memperolehnya 11. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia, kecuali ... a. Pendidikan b. Lingkungan c. Kebudayaan d. Jumlah anggota keluarga e. Jumlah barang yang diproduksi 12. Suatu keluarga yang sedang berekreasi ke pegunungan berarti keluarga tersebut sedang memenuhi kebutuhan ... a. Psikologi b. Jasmani c. Individu d. Kelompok e. Rohani 13. Orang yang tinggal di daerah kutub membutuhkan pakaian lebih tebal, sedangkan orang yang berada di daerah tropis cukup menggunakan pakaian tipis. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor ... a. Adat istiadat b. Usia c. Peradaban d. Keadaan alam e. Pendapatan 14. Salah satu penyebab kelangkaan sumber daya adalah ... a. Keserakahan manusia dalam memenuhi kebutuhannya b. Perusakan alam dan habitat alam c. Akibat dari canggihnya teknologi d. Permintaan kebutuhan manusia yang tidak seimbang dengan pemeliharaan alam e. Faktor alam dimana suatu saat alam pasti akan musnah 15. Kelangkaan memaksa manusia untuk ... a. Melakukan efisiensi b. Mengeluarkan biaya c. Membayar untuk mendapatkan barang atau jasa d. Memproduksi barang dan jasa e. Membuat pilihan 16. Perhatikan tabel berikut ini: No. A B C 1. Makanan Pakaian Perumahan 2. Piano Video Parabola 3. Meja Sepatu Sepeda Yang termasuk kebutuhan sekunder yaitu ... a. A1, B1, dan C1 b. A1, B2, dan C1 c. A2, B2, dan C3 d. A2, B2, dan C1 e. A3, B3, dan C3 17. Perhatikan pernyataan berikut: 1) Jumlah tenaga ahli kurang 2) Sumber daya alam melimpah 3) Penguasaan ilmu dan teknologi rendah 4) Kebutuhan manusia terbatas 5) Jumlah modal terbatas Faktor–faktor yang menyebabkan kelangkaan barang pemuas kebutuhan, yaitu ... a. 1, 2 dan 3 b. 1, 3 dan 4 c. 1, 3 dan 5 d. 2, 3 dan 5 e. 3, 4 dan 5 18. Masalah pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah ... a. Bagaimana membelanjakan pendapatan yang terbatas b. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya c. Bagaimana menggunakan sumber daya produksi agar mendapat hasil maksimal d. Bagaimana mengolah suatu badan usaha agar mendapat keuntungan e. Bagaimana memakai alat pemuas yang ada agar berhasil guna 19. Berikut ini yang merupakan benda subtitusi adalah ... a. Kompor dan Gas b. Laptop dan Mouse c. Sagu dan Beras d. Kopi dan Gula e. Roti dan Selai 20. Barang mentah ,setengah jadi dan barang jadi merupakan macam-macam kebutuhan menurut ... a. Kegunaannya b. Intensitasnya c. Proses pembuatannya d. Cara memperolehnya e. Subjeknya 21. Dibawah ini yang merupakan barang substitusi jika dikaitkan dengan barang lain adalah ... a. Bensin dengan motor b. Kipas dengan listrik c. Gula dan jagung d. Jagung dengan beras e. Gula dengan kopi 22. Berikut ini yang merupakan barang komplementer adalah ... a. Setrika dengan listrik b. Jagung dengan beras c. Kopi dengan teh d. Sepatu dengan sendal e. Tempe dengan tahu 23. Printer (alat cetak) akan berguna bila dipakai bersama komputer, printer merupakan benda ... a. Substitusi b. Setengah jadi c. Komplementer d. Antik e. Mentah 24. Masalah pokok ekonomi modern dilakukan dengan pendekatan ... a. Produksi, konsumsi, dan distribusi b. What, how, who, from, dan whom c. Inflasi dan moneter d. Pengangguran dan kesenjangan pendapatan e. Biaya dan pendapatan 25. Semakin maju kehidupan manusia, semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi sebab ... a. Kebutuhan manusia tidak ada batasnya b. Sumber daya yang langka c. Produksi terbatas d. Keserakahan manusia e. Bencana alam 26. Di bawah ini merupakan sebab terjadinya kelangkaan sumber daya dan barang/jasa, kecuali ... a. Bencana alam b. Perang c. Sumber daya rusak karena perbuatan manusia d. Produksi banyak membutuhkan tenaga kerja e. Keterbatasan kemampuan manusia 27. Cahaya matahari, udara, sabun cuci, gula pasir adalah contoh kebutuhan manusia ... a. Menurut sifatnya b. Menurut intensitasnya c. Berdasarkan subjeknya d. Dari cara memperolehnya e. Dari cara pembuatannya 28. Kegunaan bentuk terjadi apabila ... a. Kayu di ubah menjadi kursi b. Payung dipakai menjadi kursi c. Perahu dipakai di laut d. Sawah digarap oleh petani sawah e. Kail digunakan di kolam pemancingan 29. Macam-macam kegunaan benda pemuas kebutuhan sebagai berikut, kecuali ... a. Bentuk b. Tempat c. Kepemilikan d. Waktu e. Kondisi 30. Berikut ini masalah pokok ekonomi klasik, kecuali ... a. Produksi b. Konsumsi c. Distribusi d. Produksi, konsumsi, dan distribusi e. Investasi, moneter dan inflasi 31. Kebutuhan yang tidak terbatas dalam istilah ekonomi disebut ... a. Unlimited demand b. Limited supply c. Scarity d. Opportunity cost e. Living cost 32. Yang menjadi inti masalah ekonomi adalah ... a. Perkembangan ekonomi yang lambat b. Kebutuhan yang terbatas c. Pengeluaran yang tinggi d. Sumber daya terbatas, kebutuhan tidak terbatas e. Penduduk yang banyak 33. Sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan tidak terbatas mendorong manusia untuk ... a. Memanfaatkan kesempatan b. Berlaku jujur c. Harus bekerja giat d. Bertindak ekonomis e. Bermotif ekonomis 34. Masalah pemilihan akan terjadi apabila ... a. Jumlah sumber daya alam terbatas b. Kebutuhan manusia terbatas c. Sumber daya yang riil tidak terbatas d. Keinginan manusia terhadap benda dan jasa terbatas. e. Terjadi kelangkaan 35. Berikut ini adalah masalah pokok ekonomi : 1. Produksi 2. Barang apa yang di produksi 3. Konsumsi 4. Distribusi 5. Bagaimana cara memproduksi 6. Untuk siapa barang di produksi Masalah pokok ekonomi menurut aliran modern adalah ... a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 4 c. 2, 3, 4 d. 2, 5, 6 e. 4, 5, 6 36. Menentukan jawaban apa dan berapa banyak barang atau jasa yang di hasilkan adalah untuk tujuan berikut ini, kecuali ... a. Memenuhi kebutuhan masyarakat b. Mendapatkan keuntungan maksimum c. Menentukan jenis dan jumlah produk yang dihasilkan d. Menentukan bagaimana barang di produksi e. Menentukan untuk siapa barang di produksi 37. Menurut penggunaannya, barang dapat dibedakan menjadi ... C1 a. Barang bergerak dan tetap b. Barang bebas dan barang konsumsi c. Barang primer dan barang sekunder d. Barang konsumsi dan barang produksi e. Barang subtitusi dan barang komplementer 38. Pak Santoso sebagai produsen minyak goreng melihat kondisi masyarakat yang tidak memiliki daya beli berusaha menekan biaya produksinya sehingga menghasilkan minyak goreng dengan harga murah dan berkualitas, sehingga masyarakat mampu membelinya. Dari ilustrasi di atas yang merupakan masalah ekonomi adalah .... a. Untuk siapa barang diproduksi b. Berapa barang akan diproduksi c. Barang apa yang akan diproduksi d. Mengapa barang diproduksi e. Bagaimana cara memproduksi 39. Di bawah ini yang termasuk bahan setengah jadi adalah … a. Kayu b. Pakaian c. Benang d. Getah karet e. Sayuran 40. Barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari produksi disebut … a. Bahan mentah c. Barang jadi b. Barang setengah jadi d. Barang konsumsi e. Barang produksi Lampiran 6 KUNCI JAWABAN TES UJI COBA 1. D 6. E 11. E 16. C 21. E 26. D 2. C 7. A 12. E 17. C 22. B 27. C 3. A 8. C 13. D 18. B 23. A 28. A 4. D 9. B 14. A 19. C 24. B 29. E 5. C 10. C 15. E 20. C 25. A 30. D 31. C 36. B 32. D 37. B 33. E 38. A 34. E 39. C 35. D 40. B Lampiran 7 SOAL PENELITIAN Nama : Kelas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat denngan memberikena tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E ! 1. Kebutuhan yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya dipenuhi adalah.. … a. primer b. sekunder c. tersier d. jasmani e. rohani 2. Keinginan untuk belajar dimanapun dan kapanpun sehingga dapat memperluas pengetahuan yang akan sangat berguna semasa hidup merupakan pemenuhan kebutuhan ... a. Primer b. Sekunder c. Sekarang d. Masa yang akan datang e. Sepanjang waktu 3. Jika kebutuhan tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan yang ada maka akan tercapai ... a. Kekayaan b. Kemakmuran c. Kelangkaan d. Keadilan e. Keseimbangan 4. Suatu keluarga yang sedang berekreasi ke pegunungan berarti keluarga tersebut sedang memenuhi kebutuhan ... a. Psikologi b. Jasmani c. Individu d. Kelompok e. Rohani 5. Perhatikan tabel berikut ini: No. A 1. Makanan 2. Piano Video Parabola 3. Meja Sepatu Sepeda B C Pakaian Perumahan Yang termasuk kebutuhan sekunder yaitu ... a. A1, B1, dan C1 b. A1, B2, dan C1 c. A2, B2, dan C3 d. A2, B2, dan C1 e. A3, B3, dan C3 6. Masalah pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah ... a. Bagaimana membelanjakan pendapatan yang terbatas b. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya c. Bagaimana menggunakan sumber daya produksi agar mendapat hasil maksimal d. Bagaimana mengolah suatu badan usaha agar mendapat keuntungan e. Bagaimana memakai alat pemuas yang ada agar berhasil guna 7. Berikut ini yang merupakan benda subtitusi adalah ... a. Kompor dan Gas b. Laptop dan Mouse c. Sagu dan Beras d. Kopi dan Gula e. Roti dan Selai 8. Barang mentah ,setengah jadi dan barang jadi merupakan macam-macam kebutuhan menurut ... a. Kegunaannya b. Intensitasnya c. Proses pembuatannya d. Cara memperolehnya e. Subjeknya 9. Dibawah ini yang merupakan barang substitusi jika dikaitkan dengan barang lain adalah ... a. Bensin dengan motor b. Kipas dengan listrik c. Gula dan jagung d. Jagung dengan beras e. Gula dengan kopi 10. Masalah pokok ekonomi modern dilakukan dengan pendekatan ... a. Produksi, konsumsi, dan distribusi b. What, how, who, from, dan whom c. Inflasi dan moneter d. Pengangguran dan kesenjangan pendapatan e. Biaya dan pendapatan 11. Semakin maju kehidupan manusia, semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi sebab ... a. Kebutuhan manusia tidak ada batasnya b. Sumber daya yang langka c. Produksi terbatas d. Keserakahan manusia e. Bencana alam 12. Cahaya matahari, udara, sabun cuci, gula pasir adalah contoh kebutuhan manusia ... a. Menurut sifatnya b. Menurut intensitasnya c. Berdasarkan subjeknya d. Dari cara memperolehnya e. Dari cara pembuatannya 13. Kegunaan bentuk terjadi apabila ... a. Kayu di ubah menjadi kursi b. Payung dipakai menjadi kursi c. Perahu dipakai di laut d. Sawah digarap oleh petani sawah e. Kail digunakan di kolam pemancingan 14. Macam-macam kegunaan benda pemuas kebutuhan sebagai berikut, kecuali ... a. Bentuk b. Tempat c. Kepemilikan d. Waktu e. Kondisi 15. Berikut ini masalah pokok ekonomi klasik, kecuali ... a. Produksi b. Konsumsi c. Distribusi d. Produksi, konsumsi, dan distribusi e. Investasi, moneter dan inflasi 16. Sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan tidak terbatas mendorong manusia untuk ... a. Memanfaatkan kesempatan b. Berlaku jujur c. Harus bekerja giat d. Bertindak ekonomis e. Bermotif ekonomis 17. Masalah pemilihan akan terjadi apabila ... a. Jumlah sumber daya alam terbatas b. Kebutuhan manusia terbatas c. Sumber daya yang riil tidak terbatas d. Keinginan manusia terhadap benda dan jasa terbatas. e. Terjadi kelangkaan 18. Pak Santoso sebagai produsen minyak goreng melihat kondisi masyarakat yang tidak memiliki daya beli berusaha menekan biaya produksinya sehingga menghasilkan minyak goreng dengan harga murah dan berkualitas, sehingga masyarakat mampu membelinya. Dari ilustrasi di atas yang merupakan masalah ekonomi adalah .... a. Untuk siapa barang diproduksi b. Berapa barang akan diproduksi c. Barang apa yang akan diproduksi d. Mengapa barang diproduksi e. Bagaimana cara memproduksi 19. Di bawah ini yang termasuk bahan setengah jadi adalah … a. Kayu b. Pakaian c. Benang d. Getah karet e. Sayuran 20. Barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari produksi disebut … a. Bahan mentah c. Barang jadi b. Barang setengah jadi d. Barang konsumsi e. Barang produksi Lampiran 8 JAWABAN SOAL PENELITIAN 1. A 6. B 11. A 16. E 2. C 7. C 12. D 17. E 3. C 8. C 13. A 18. A 4. E 9. D 14. D 19. C 5. C 10. B 15. E 20. B Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Penggunaan Media Audio Visual Nama Sekolah : Kelas : Pertemuan ke : Waktu : Hari / Tanggal : No. ASPEK YANG DIAMATI Penilaian 1 I. Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing-masing siswa 2. Kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. II. Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai III. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan gambar yang ditampilkan guru 2. Memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting. 3. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 4. Memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar 5. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dipahami 2 3 4 5 IV. PENUTUP Keterlibatan dalam memberi dan memberi kesimpulan Keterangan Skala Penilaian: 1 = sangat kurang 3 = cukup 2 = kurang 4 = baik 5 = sangat baik Tangerang, November 2013 Pengamat Siti Akmaliah Lampiran 10 Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelompok Eksperimen No. I. Aspek yang di amati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 (%) (%) (%) 1. Tempat duduk masing-masing siswa 51.4 61.9 77.1 2. Kesiapan siswa untuk mengikuti 49.5 65.7 79.0 50.4% 63.8% 78.0% 46.6 69.4 82.8 52.3 67.6 83.8 49.4% 68.5% 83.3% yang 60.0 82.8 97.1 2. Memperhatikan dan mencatat hal-hal 40.9 62.8 80.0 46.6 65.7 85.7 37.1 62.8 84.7 40.0 60.9 83.8 44.9% 67% 86.2% Pra Pembelajaran proses pembelajaran Rata-rata Pra Pembelajaran II. Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Rata-rata Kegiatan Membuka Pelajaran III. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan gambar ditampilkan guru penting 3. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 4. Memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar 5. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak di pahami Rata-rata kegiatan inti pembelajaran IV. PENUTUP Keterlibatan dalam memberikan 45.7 67.6 88.5 45.7% 67.6% 88.5% kesimpulan Rata-rata penutup Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Penggunaan Media Audio Visual Nama Sekolah : MA Attaqwa Kelas : Materi Pelajaran : Pertemuan Ke : Hari / Tanggal : Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai pengamatan anda ! No. ASPEK YANG DIAMATI 1 I. Pra Pembelajaran Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran siswa II. Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Memberikan apersepsi kepada siswa 2. Menyampaikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai III. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Menjelaskan model pembelajaran media audio visual 2. Kemampuan menggunakan media pembelajaran 3. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran. 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 5. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa IV. PENUTUP Memberikan konfirmasi memberikan kesimpulan pembelajaran. Keterangan Skala Penilaian: 1 = sangat kurang 3 = cukup 2 = kurang 4 = baik 5 = sangat baik 2 Penilaian 3 4 5 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pada KBM No. Aspek yang diamati 1 I. II. III. IV. Pertemuan 2 3 Jumlah Pra Pembelajaran Pengkondisian kesiapan pelaksanaan 4 5 5 14 pembelejaran siswa Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Memberikan apersepsi kepada siswa 4 5 5 14 2. Menyampaikan penjelasan tentang kompetensi 4 4 5 13 yang hendak dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Menjelaskan model pembelajaran media audio 4 4 5 13 visual 2. Kemampuan menggunakan media 5 4 5 14 pembelajaran 3. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses 5 5 5 15 pembelajaran 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk 5 5 5 15 bertanya 5. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan 4 5 5 14 jawaban siswa PENUTUP Memberikan konfirmasi dan kesimpulan 4 4 5 13 terhadap pembelajaran Jumlah 39 41 44 124 Skor Total 4,34 4,56 4,89 13,78 Hasil rata-rata observasi guru pada KBM sebesar 4,59. Maka guru pada proses KBM baik dalam pelaksanaannya. Ratarata 4,6 4,6 4,3 4,3 4,6 5 5 4,6 4,3 41,3 4,59 Lampiran 13 PEDOMAN WAWANCARA GURU Nama Guru : Jabatan : Pertanyaan : 1. Bagaimana metode pembelajaran yang biasa bapak lakukan selama pembelajaran ? 2. Apakah bapak pernah mengenal model pembelajaran media audio visual sebelum pelaksanaan pembelajaran ini ? 3. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual cocok untuk mata pelajaran IPS ? 4. Apa kelebihan dari media yang saya gunakan ? 5. Kendala apa yang bapak lihat selama penerapan media yang saya gunakan ? 6. Apa yang perlu di tingkatkan / saran dari media yang saya terapkan ? 7. Menurut bapak, apakah cara belajar dengan menggunakan media ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tentang materi kebutuhan ? 8. Menurut bapak, apakah cara pembelajaran dengan menggunakan media ini cocok untuk diterapkan pada materi lain ? 9. Apakah bapak pernah menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Ekonomi ? 10. Apakah bapak akan menggunakan media audio visual ini pada materi lain ? Lampiran 14 PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama Siswa : Kelas : Pertanyaan : 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran menggunakan media audio visual ? 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media audio visual ? 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara seperti yang kita lakukan? 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas selama proses pembelajaran ? 5. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual dapat memudahkan kalian dalam memahami materi pelajaran ? 6. Apakah guru membantu kalian dalam memahami materi pelajaran ? 7. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual dapat digunakan untuk semua mata pelajaran ? 8. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual cocok untuk pelajaran IPS ? 9. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kita lakukan kemarin rumit / sulit untuk dilakukan ? 10. Apakah cara belajar seperti yang telah kita lakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain ? Lampiran 15 PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA GURU Nama Guru : Bpk. Kusniadi, S.Pd Jabatan : Guru Bidang Studi di MA Attaqwa Pertanyaan : 1. Bagaimana metode pembelajaran yang biasa bapak lakukan selama pembelajaran ? Jawaban : Hampir 50% menggunakan media audio visual dan 50% masih menggunakan metode ceramah ,kerja kelompok, diskusi dan kepustakaan. 2. Apakah bapak pernah mengenal model pembelajaran media audio visual sebelum pelaksanaan pembelajaran ini ? Jawaban : Pernah 3. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual cocok untuk mata pelajaran IPS ? Jawaban : Sangat cocok, karena lebih efektif dan karena IPS itu ilmu yang dinamis jadi perkembangan saat ini harus sesuai dengan materi pembelajaran. 4. Apa kelebihan dari media yang saya gunakan ? Jawaban : Siswa jadi lebih fokus dengan materi, materi bisa langsung dilihat oleh siswa, diperhatikan dan tidak perlu mencatat. 5. Kendala apa yang bapak lihat selama penerapan media yang saya gunakan ? Jawaban : Tidak ada. 6. Apa yang perlu di tingkatkan / saran dari media yang saya terapkan ? Jawaban : Dari bahan pelajaran harus lebih inovatif. 7. Menurut bapak, apakah cara belajar dengan menggunakan media ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tentang materi kebutuhan ? Jawaban : Jelas, karena mereka bisa fokus dengan materi yang ditampilkan ,lebih memperhatikan dan intinya mereka lebih cepat mengerti dengan materi yang dipelajari. 8. Menurut bapak, apakah cara pembelajaran dengan menggunakan media ini cocok untuk diterapkan pada materi lain ? Jawaban : Cocok, semua materi ekonomi cocok apabila pembelajarannya menggunakan media ini. 9. Apakah bapak pernah menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Ekonomi ? Jawaban : Pernah. 10. Apakah bapak akan menggunakan media audio visual ini pada materi lain ? Jawaban : Yaa, saya akan menggunakannya pada materi lain . Bpk. Kusniadi, S.Pd Siti Akmaliah (Yang di wawancara) (Yang Mewawancara) Lampiran 16 PEDOMAN DAN HASILWAWANCARA SISWA Nama Siswa : Ernita Amelia Kelas : X. B di MA Attaqwa Pertanyaan : 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran menggunakan media audio visual ? Jawaban : Yaa, saya merasa senang karena dengan cara menggunakan media audio visual memudahkan saya dalam memahami materi pelajaran. 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media audio visual ? Jawaban : Yaa, pernah menggunakan media audio visual terutama pada mata pelajaran Ekonomi. 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan media audio visual ? Jawaban : Saya sangat setuju. 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas selama proses pembelajaran ? Jawaban : Yaa, guru selalu mengendalikan kondisi kelas selama proses pembelajaran. 5. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual dapat memudahkan kalian dalam memahami materi pelajaran ? Jawaban : sangat memudahkan dan lebih efektif. 6. Apakah guru membantu kalian dalam memahami materi pelajaran ? Jawaban : Yaa, sangat membantu sekali. 7. Apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual dapat digunakan untuk semua mata pelajaran ? Jawaban : Menurut saya, media audio visual bisa digunakan untuk semua mata pelajaran terutama pada mata pelajaran ekonomi. 8. Menurut kalian, apakah cara belajar dengan menggunakan media audio visual cocok untuk pelajaran IPS ? Jawaban : Sangat cocok, karena tidak semua materi ada di buku pelajaran. 9. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kita lakukan kemarin rumit / sulit untuk dilakukan ? Jawaban : Tidak, menurut saya sangat mudah untuk dilakukan. 10. Apakah cara belajar seperti yang telah kita lakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain ? Jawaban : Yaa sangat memudahkan ,kita bisa diskusi sambil materi pelajaran itu di tampilkan oleh guru. Lampiran 17 A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2) Data Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen (X-1) No X No X No X 1. 35 11. 65 21. 45 2. 55 12. 40 3. 35 13. 50 4. 45 14. 55 5. 40 15. 30 6. 25 16. 30 7. 35 17. 60 8. 25 18. 45 9. 50 19. 65 10. 45 20. 40 Skor Terbesar : 65 Skor Terkecil : 25 Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil = 65 – 25 = 40 Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 21 = 1 + 3,3 Log (1,32) = 1 + 4,356 = 5,356 = 5 Panjang Kelas (i) : R BK = 40 5 =8 Tabel Distribusi Frekuensi : No Kelas f Nilai Tengah Interval f . xi (xi)2 f . xi2 (xi) 1. 25 – 32 4 28,5 114 812,25 3249 2. 33 – 40 6 36,5 219 1332,25 7993,5 3. 41 – 48 4 44,5 178 1980,25 7921 4. 49 – 56 4 52,5 210 2756,25 11025 5. 49 – 54 3 61 183 3721 11163 Jumlah 21 904 Rata-Rata ( X ) = 43,04 Simpangan Baku (SD) = 11,04 41351,5 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas yaitu : 24,5 32,5 40,5 b. Mencari Nilai Z – score Z score XX SD Z1 = 24,5 – 43,04= 1,68 11,04 Z2 = 32,5 – 43,04 = - 0,95 11,04 Z3 = 40,5 – 43,04 = - 0,23 11,04 Z4 = 48,5 – 43,04 = 0,49 11,04 Z5 = 56,5 – 43,04 = 1,22 11,04 48,5 56,5 65,5 Z6 = 56,5 – 43,04 = 2,04 11,04 c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z : 0,4535 0,3289 0,0910 0,1879 0,3888 0,4793 d. Mencari luas tiap kelas interval : 0,4535 – 0,3289 = 0,1246 0,3289 – 0,0910 = 0,2379 0,0910 – 0,1879 = 0,0969 0,1879 + 0,3888 = 0,5767 0,3888 – 0,4793 = 0,0905 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,1246 x 21 = 2,6166 0,2379 x 21 = 4,9959 0,0969 x 21 = 2,0349 0,5767 x 21 = 12,1107 0,0905 x 21 = 1,9005 No Batas Kelas Z Luas 0 - Z Luas tiap fe fo kelas interval 1. 24,5 1,68 0,4535 0,1246 2,6166 4 2. 32,5 -0,95 0,3289 0,2379 4,9959 6 3. 40,5 -0,23 0,0910 0,0969 2,0349 4 4. 48,5 0,49 0,1879 0,5767 12,1107 4 5. 56,5 1,22 0,3888 0,0905 1,9005 3 6. 65,5 2,04 0,4793 Jumlah 21 Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung) x2 (Oi Ei ) 2 Ei x2 hitung = (4 – 2,6166)2 + (6 – 4,9959)2 + (4 – 2,0349)2 + (4 – 12,1107)2 2,6166 4,9959 2,0349 12,1107 = + (3 – 1,9005)2 1,9005 = 0,731 + 0,202 + 1,897 + 5.431 + 0,636 = 8,897 Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k) adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1) / (5-1) yaitu 4, maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488, karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (8,897 < 9,488) sehingga dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal. Lampiran 18 A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2) Data Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol (X-2) No X No X No X 1. 35 11. 45 21. 40 2. 35 12. 40 3. 25 13. 40 4. 30 14. 60 5. 20 15. 55 6. 40 16. 45 7. 30 17. 55 8. 55 18. 55 9. 55 19. 45 10. 40 20. 40 Skor Terbesar : 60 Skor Terkecil : 20 Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil = 60 – 20 = 40 Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 21 = 1 + 3,3 Log (1,32) = 1 + 4,356 = 5,356 = 5 Panjang Kelas (i) : R BK = 40 5 =8 Tabel Distribusi Frekuensi : No Kelas f Nilai Tengah Interval f . xi (xi)2 f . xi2 (xi) 1. 20 – 27 2 33,5 47 1125,25 2244,5 2. 28 – 35 4 31,5 126 992,25 3969 3. 36 – 43 6 39,5 237 1560,25 9361,5 4. 44 – 51 3 47,5 142,5 2256,25 6768,75 5. 52 – 60 6 56 336 3136 18816 Jumlah 21 888,5 Rata-Rata ( X ) = 42,30 Simpangan Baku (SD) = 13,35 41159,75 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas yaitu : 19,5 27,5 35,5 b. Mencari Nilai Z – score Z score XX SD Z1 = 19,5 – 42,30 = - 1,70 13,35 Z2 = 27,5 – 42,30 = - 1,10 13,35 Z3 = 35,5 – 42,30 = - 0,50 13,35 Z4 = 43,5 – 42,30 = 0,08 13,35 Z5 = 51,5 – 42,30 = 0,68 13,35 43,5 51,5 60,5 Z6 = 60,5 – 42,30 = 1,36 13,35 c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z : 0,4554 0,3643 0,1915 0,0319 0,2517 0,4131 d. Mencari luas tiap kelas interval : 0,4554 – 0,3643 = 0,0911 0,3643 – 0,1915 = 0,1728 0,1915 – 0,0319 = 0,1596 0,0319 + 0,2517 = 0,2836 0,2517 – 0,4131 = 0,1614 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,0911 x 21 = 1,9131 0,1728 x 21 = 3,6288 0,1596 x 21 = 3,3516 0,2836 x 21 = 5,9556 0,1614 x 21 = 3,3894 No Batas Kelas Z Luas 0 - Z Luas tiap fe fo kelas interval 1. 19,5 -1,70 0,4554 0,0911 1,9131 2 2. 27,5 -1,10 0,3643 0,1728 3,6288 4 3. 35,5 -0,50 0,1915 0,1596 3,3516 6 4. 43,5 0,08 0,0319 0,2836 5,9556 3 5. 51,5 0,68 0,2517 0,1614 3,3894 6 6. 60,5 1,36 0,4131 Jumlah 21 Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung) x2 (Oi Ei ) 2 Ei x2 hitung = (2 – 1,9131)2 + (4 – 3,6288)2 + (6 – 3,3516)2 + (3 – 5,9556)2 1,9131 3,6288 3,3516 5,9556 = + (6 – 3,3894)2 3,3894 = 0,003 + 0,037 + 2,092 + 1,466 + 2,010 = 5,608 Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k) adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1) / (5-1) yaitu 4, maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488, karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (5,608 < 9,488) sehingga dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal. Lampiran 19 B. Uji Homogenitas Dengan Barlet Homogenitas Hasil Belajar Pretest Sampel dk = n – 1 Si Log Si (dk) Log Si X-1 dk = 21 – 1 121,823 2,0857 41,714 (Eksperimen) = 20 X-2 dk = 21 – 1 178,386 2,2513 45,026 (Kontrol) = 20 Jumlah = 2 Σ ( − 1) = 40 86,74 Varians Gabungan S = (n1 – 1)S1 + (n2 – 1)S2 Σ ( − 1) = (20 x 121,823) + (20 x 178,386) = 2436,46 + 3567,72 40 40 = 6004,18 = 150,1045 = 150,10 40 Log S = Log 150,10 = 2,1763 B = (Log S) x Σ ( − 1) = 2,1763 x 40 = 87,052 2 hitung = (In 10) x (B – Σ ( ) i) = (2,3) x (87,052 – 86,74) = (2,3) x 0,312 = 0,7176 2 tabel untuk (dk) = k – 1 = 2 – 1 = 1 dengan 2 tabel = 3,841 = 0,05 didapat: Dengan kriteria pengujian: Jika 2 Jika 2 hitung ≤ hitung ≥ 2 tabel, artinya homogen 2 tabel, artinya tidak homogen Dari perhitungan didapat: 2 hitung = 0,7176 dan Teernyata 2 2 hitung ≤ tabel = 3,841 2 tabel atau 0,7176 < 3,841, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Lampiran 20 C. Uji Hipotesis 1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Ho : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kriteria pengujian sebagai berikut: Jika -ttabel < thitung maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05. Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05. Uji-t thitung = Dimana: Sx-y = Sx-y = (21 − 1)121,823 + (21 − 1)178,386 = √6004,18 40 40 = 150,1045 = 12,25 Sehingga: t = 43,04 − 42,30 + 12,25 = = , , , , , = 0,20 ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = 40 dengan = 0,05 didapat ttabel = 2,02 Dari hasil pengujian menunjukkann bahwa thitung berada didaeerah penerimaan Ho, yaitu -ttabel < thitung yaitu -2,02 < 0,20 < 2,02. Demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok ekspeimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol. Lampiran 21 A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2) Data Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen (X-1) No X No X No X 1. 65 11. 100 21. 90 2. 80 12. 90 3. 75 13. 95 4. 65 14. 75 5. 90 15. 70 6. 75 16. 85 7. 90 17. 90 8. 75 18. 70 9. 90 19. 90 10. 90 20. 90 Skor Terbesar : 100 Skor Terkecil : 65 Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil = 100 – 65 = 35 Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 21 = 1 + 3,3 Log (1,32) = 1 + 4,356 = 5,356 = 5 Panjang Kelas (i) : R BK = 35 5 =7 Tabel Distribusi Frekuensi : No Kelas f Nilai Tengah Interval f . xi (xi)2 f . xi2 (xi) 1. 65 - 71 4 68 272 4624 18496 2. 72 - 78 4 75 300 5625 22500 3. 79 - 85 2 82 164 6724 13448 4. 86 - 92 9 89 801 7921 71289 5. 93 - 100 2 96,5 193 9312,25 18624,5 Jumlah 21 1730 Rata-Rata ( X ) = 82,38 Simpangan Baku (SD) = 9,58 144357,5 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas yaitu : 64,5 71,5 78,5 b. Mencari Nilai Z – score Z score XX SD Z1 = 64,5 – 82,38 = - 1,86 9,58 Z2 = 71,5 – 82,38 = - 1,13 9,58 Z3 = 78,5 – 82,38 = - 0,40 9,95 Z4 = 85,5 – 82,38 = 0,32 9,58 Z5 = 92,5 – 82,38 = 1,05 9,95 Z6 = 100,5 – 82,38 = 1,89 85,5 92,5 100,5 c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z : 0,4586 0,3708 0,1554 0,1255 0,3531 0,4706 d. Mencari luas tiap kelas interval : 0,4586 – 0,3708 = 0,0878 0,3708 – 0,1554 = 0,2154 0,1554 – 0,1255 = 0,0299 0,1255 + 0,3531 = 0,4786 0,3531 – 0,4706 = 0,1175 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,0878 x 21 = 1,8438 0,2154 x 21 = 4,5234 0,0299 x 21 = 0,6279 0,4786 x 21 = 10,0506 0,1175 x 21 = 2,4675 No Batas Z Luas 0 - Z Kelas Luas tiap fe fo kelas interval 1. 64,5 -1,86 0,4586 0,0878 1,8438 4 2. 71,5 -1,13 0,3708 0,2154 4,5234 4 3. 78,5 -0,40 0,1554 0,0299 0,6279 2 4. 85,5 0,32 0,1255 0,4786 10,0506 9 5. 92,5 1,05 0,3531 0,1175 2,4675 2 6. 100,5 1,89 0,4706 Jumlah Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung) x2 (Oi Ei ) 2 Ei 21 x2 hitung = (4 – 1,8438)2 + (4 – 4,5234)2 + (2 – 0,6279)2 + (9 – 10,0506)2 1,8438 4,5234 0,6279 10,0506 = + (2 – 2,4675)2 2,4675 = 2,521 + 0,060 + 2,998 + 0,109 + 0,088 = 5,776 Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k) adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1)/(5-1) yaitu 4, maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488, karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (5,776 < 9,488) sehingga dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal. Lampiran 22 A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat ( 2) Data Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol (X-2) No X No X No X 1. 60 11. 65 21. 60 2. 65 12. 85 3. 65 13. 60 4. 70 14. 70 5. 80 15. 75 6. 85 16. 65 7. 75 17. 75 8. 80 18. 80 9. 80 19. 85 10. 75 20. 60 Skor Terbesar : 85 Skor Terkecil : 60 Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil = 85 – 60 = 25 Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 21 = 1 + 3,3 Log (1,32) = 1 + 4,356 = 5,356 = 5 Panjang Kelas (i) : R BK = 25 5 =5 Tabel Distribusi Frekuensi : No Kelas f Nilai Tengah Interval f . xi (xi)2 f . xi2 (xi) 1. 60 - 64 4 62 248 3844 15376 2. 65 - 69 4 67 268 4489 17956 3. 70 - 74 2 72 144 5184 10368 4. 75 - 79 4 77 308 5929 23716 5. 80 - 85 7 82,5 577,5 6806,25 47643,75 Jumlah 21 1545,5 Rata-Rata ( X ) = 73,59 Simpangan Baku (SD) = 8,11 115059,75 Membuat Daftar Frekuensi yang diharapkan dengan cara : a. Menentukan batas kelas yaitu : 59,5 64,5 69,5 b. Mencari Nilai Z – score Z score XX SD Z1 = 59,5 – 73,59 = - 1,73 8,11 Z2 = 64,5 – 73,59 = - 1,12 8,11 Z3 = 69,5 – 73,59 = - 0,50 8,11 Z4 = 74,5 – 73,59 = 0,11 8,11 Z5 = 79,5 – 73,59 = 0,72 8,11 74,5 79,5 85,5 Z6 = 85,5 – 73,59 = 1,46 8,11 c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z : 0,4582 0,3686 0,1915 0,0438 0,2642 0,4279 d. Mencari luas tiap kelas interval : 0,4582 – 0,3686 = 0,0896 0,3686 – 0,1915 = 0,1771 0,1915 – 0,0438 = 0,1477 0,0438 + 0,2642 = 0,308 0,2642 – 0,4279 = 0,1637 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) : 0,0896 x 21 = 1,8816 0,1771 x 21 = 3,7191 0,1477 x 21 = 3,1017 0,308 x 21 = 6,468 0,1637 x 21 = 3,4377 No Batas Z Luas 0 - Z Kelas Luas tiap fe fo kelas interval 1. 59,5 -1,73 0,4582 0,0896 1,8816 4 2. 64,5 -1,12 0,3686 0,1771 3,7191 4 3. 69,5 -0,50 0,1915 0,1477 3,1017 2 4. 74,5 0,11 0,0438 0,308 6,468 4 5. 79,5 0,72 0,2642 0,1637 3,4377 7 6. 85,5 1,46 Jumlah 21 Mencari Chi-Kuadrat hitung (x2 hitung) x2 (O i E i ) 2 Ei x2 hitung = (4 – 1,8816)2 + (4 – 3,7191)2 + (2 – 3,1017)2 + (4 – 6,468)2 1,8816 3,7191 3,1017 6,468 = + (7 – 3,4377)2 3,4377 = 2,385 + 0,021 + 0,391 + 0,941 + 3,691 = 7,429 Dari daftar distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa banyak kelas (k) adalah 5, dimana dk untuk distribusi Chi-kuadrat adalah dk = (k-1)/(5-1) yaitu 4, maka diperoleh harga x2 tabel dalam interval kepercayaan 95% adalah 9,488, karena x2 hitung lebih kecil x2 tabel (7,429 < 9,488) sehingga dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal. Lampiran 23 B. Uji Homogenitas Dengan Barlet Homogenitas Hasil Belajar Posttest Sampel dk = n – 1 Si Log Si (dk) Log Si X-1 dk = 21 – 1 91,9226 1,9634 39,268 (Eksperimen) = 20 X-2 dk = 21 – 1 65,9154 1,8189 36,379 (Kontrol) = 20 Jumlah = 2 Σ ( − 1) = 40 75,647 Varians Gabungan S = (n1 – 1)S1 + (n2 – 1)S2 Σ ( − 1) = (20 x 91,9226) + (20 x 65,9154) = 1838,452 + 1318,308 40 40 = 3156,76 = 78,919 = 78,91 40 Log S = Log 78,91 = 1,897 B = (Log S) x Σ ( − 1) = 1,897 x 40 = 75,88 2 hitung = (In 10) x (B – Σ ( ) = (2,3) x (75,88 – 75,647) = (2,3) x 0,233 i) = 0,5359 2 tabel untuk (dk) = k – 1 = 2 – 1 = 1 dengan 2 tabel = 3,841 = 0,05 didapat: Dengan kriteria pengujian: Jika 2 Jika 2 hitung ≤ hitung ≥ 2 tabel, artinya homogen 2 tabel, artinya tidak homogen Dari perhitungan didapat: 2 hitung = 0,5359 dan Ternyata 2 hitung ≤ 2 tabel = 3,841 2 tabel atau 0,5359 < 3,841, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Lampiran 24 C. Uji Hipotesis 1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Ho : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kriteria pengujian sebagai berikut: Jika -ttabel < thitung maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05. Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05. Uji-t thitung = Dimana: Sx-y = Sx-y = (21 − 1)91,9226 + (21 − 1)65,9154 = 3156,76 40 40 = √78,919 = 8,88 Sehingga: t = 82,38 − 73,59 + 8,88 = = , , , , , = 4,71 ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = 40 dengan = 0,05 didapat ttabel = 2,02 Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa thitung berada didaerah penerimaan Ha, yaitu ttabel < thitung yaitu 2,02 < 4,71. Demikian Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan ratarata skor posttest kelompok kontrol. Lampiran 25 DAFTAR NILAI PRETEST – POSTTEST DAN N-GAIN KELAS EKSPERIMEN (X-1) No Nilai Pretest Nilai Posttest N-Gain Keterangan 1. 35 65 0,46 Sedang 2. 55 80 0,55 Sedang 3. 35 75 0,61 Sedang 4. 45 65 0,36 Sedang 5. 40 90 0,83 Tinggi 6. 25 75 0,66 Sedang 7. 35 90 0,84 Tinggi 8. 25 75 0,66 Sedang 9. 50 90 0,80 Tinggi 10. 45 90 0,81 Tinggi 11. 65 100 1 Tinggi 12. 40 90 0,83 Tinggi 13. 50 95 0,90 Tinngi 14. 55 75 0,44 Sedang 15. 30 70 0,57 Sedang 16. 30 85 0,78 Tinggi 17. 60 90 0,75 Tinggi 18. 45 70 0,45 Sedang 19. 65 90 0,71 Tinggi 20. 40 90 0,83 Tinggi 21. 45 90 0,81 Tinggi Tabel 1.1 Kategori Nilai N-Gain Kelas Eksperimen (X-1) Keterangan N-Gain Jumlah 13,37 Rata-Rata 0,63 Tertinggi 1 Terendah 0,36 S2 0,33 Varians 0,1118 Kategori Sedang Lampiran 26 DAFTAR NILAI PRETEST – POSTTEST DAN N-GAIN KELAS KONTROL (X-2) No Nilai Pretest Nilai Posttest N-Gain Keterangan 1. 35 60 0,38 Sedang 2. 35 65 0,46 Sedang 3. 25 65 0,53 Sedang 4. 30 70 0,57 Sedang 5. 20 80 0,75 Tinggi 6. 40 85 0,75 Tinggi 7. 30 75 0,64 Sedang 8. 55 80 0,55 Sedang 9. 55 80 0,55 Sedang 10. 40 75 0,58 Sedang 11. 45 65 0,36 Sedang 12. 40 85 0,75 Tinggi 13. 40 60 0,33 Sedang 14. 60 70 0,75 Tinggi 15. 55 75 0,44 Sedang 16. 45 65 0,36 Sedang 17. 55 75 0,44 Sedang 18. 55 80 0,55 Sedang 19. 45 85 0,72 Tinggi 20. 40 60 0,33 Sedang 21. 40 60 0,33 Sedang Tabel 1.2 Kategori Nilai Pretest – Posttest dan N-Gain Kelas Kontrol (X-2) Keterangan N-Gain Jumlah 11,12 Rata-Rata 0,52 Tertinggi 0,75 Terendah 0,33 SD 0,14 Varians 0,0223 Kategori Sedang