Kesendirian

Transcription

Kesendirian
M e w a r t a k a n
I m a n
d a n
K a s i h
BERITA U.K.I
J U N E
2 0 1 4 / N O . 2 6 5
Kesendirian
KEGIATAN
DI BULAN
JULI

Dalam Sebuah Kisah
Misa Minggu II,
13 Juli 2014

W W W . U K I . C A
Misa Minggu IV,
| Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |
27 Juli 2014
iang itu, matahari sangat terik di
High Park. Namun teriknya tak
menyengat, karena laju angin. Ia
semilir,
menghembuskan
kesegaran
perpaduan aroma alam. Sepeda yang
kukayuh, tak pula menimbulkan peluh.
Hanya nafas terengah, saat melaju di
tanjakan Center Rd. yang penghujungnya,
bertemu Colborne Lodge Dr. Bila belok ke
kanan dan terus ke utara akan bertemu Bloor
Street West, sebaliknya bila belok ke kiri,
terus ke selatan, jalanan menurun dan
bertemu jalan besar bernama The
Queensway. Namun Colborne Lodge Dr
yang membentang dan membelah High Park
dari Selatan ke Utara, tengahnya merupakan
tempat datar. Sehingga tidak heran jika ada
Grenadier Restaurant di situ. Juga tempat
parkir yang lumayan luas.
Kusandarkan sepedaku. Lalu, kumelangkah
ke arah pohon rindang di sudut jalan. Di
sana ada kursi menghadap ke jalan.
Letaknya sangat strategis untuk memandang
sekeliling dan menyaksikan orang lalu
lalang. Tapi, saya memilih untuk tidak
mengamati itu semua. Hanya rasa hauslah
yang
menggoda
perhatianku
untuk
mengambil air minum dalam tas yang tadi
S
GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd.
(Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Novius Handy
Randy Danurahardja
Yusup Yusup
Penasehat:
Rm. A. Purwono SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the
Sacred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
[email protected]
kubawa. Kuambil lalu ku minum. Kutarik
nafas dalam dan kunikmati kesegaran yang
semakin sempurna rasanya. Kusandarkan
punggungku di kursi dan menikmati semilir
angin. Dalam hati, aku cuma bisa
bergumam,
inikah
yang
disebut
kebahagiaan? Kedamaian? Atau apalah
namanya? Kalau iya, betapa mudah
mendapatkannya, ambil sepeda, pergi ke
park, duduk sendirian menikmati semilir
angin dan kesegaran alam. Tidak diganggu
oleh urusan atau apapun. Betul betul
menikmati kesendirian yang menyegarkan.
Namun aku kembali terusik oleh sebuah
pertanyaan lain.
Jenis kebahagian,
kedamaian, dan kenyamanan macam apakah
yang sedang kunikmati dan kuperjuangkan
ini? Tidakkah aku menjadi sosok yang
sedang berburu kenyamanan. Aku sedang
berada pada sebuah nilai yang tidak keliru
tetapi, tidakkah sangat jauh dengan nilai
yang seharusnya kuperjuangkan?
Aku tersenyum malu pada diri sendiri.
Teringat kotbah dan juga renungan yang
pernah kubawakan tentang sikap lepas
bebas. Bahwa salah satu hal yang bisa
membuat hidup seseorang bisa lepas bebas,
adalah kerelaan meninggalkan kemapanan
Bersambung ke halaman 8,
Pastor Pamong
Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945
[email protected]
Deacon
Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Christine Budihardjo, (647) 895.7089
[email protected]
Wakil Koordinator
Albert Tee, (905) 824.1168
[email protected]
Sekretaris
Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected]
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362
[email protected]
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
[email protected]
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
[email protected]
Seksi Bina Iman
Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030
[email protected]
Seksi Sosial
Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900
[email protected]
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121
[email protected]
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
[email protected]
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765
[email protected]
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
[email protected]
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475
[email protected]
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222
[email protected]
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081
[email protected]
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379
[email protected]
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha
[email protected]
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected]
Ketua Sakristi
Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected]
JUNE
2014/NO.265
HALAMAN
3
Heraklion
Heraclion
Iraklion
Salah satu sisi reruntuhan the Palace of Knossos
Heraklion adalah kota terbesar
sekaligus ibukota dari pulau
Crete (Kreta) – Yunani, bahkan
juga salah satu kota besar di
Yunani. Adapun jumlah
penduduknya (berdasarkan
sensus 2011) sebanyak 173.993
dengan luas wilayah 120 km2
dan tingkat kepadatan peduduk
1,450/km2.
Ilustrasi the Palace of Knossos.
Saluran air untuk memenuhi kebutuhan penghuni the Palace
of Knossos (diambil dari bukit)
| Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |
i kota inilah kita bisa menjumpai reruntuhan the Palace of Knossos, yang pada masa Minoan merupakan
pusat penduduk di Crete/Kreta. Meskipun tidak ada
bukti arkeologi, Knossos kemungkinan memiliki pelabuhan
yang berlokasi di Heraklion sejak tahun 2000 SM.
Kota Heraklion yang sekarang, didirikan pada 824 oleh Saracen yang telah diusir dari Al-Andalus oleh Emir Al-Hakam
I, yang telah mengambil alih pulau ini dari Kekaisaran
Romawi Timur. Mereka membangun parit di sekitar kota
untuk perlindungan, dan diberi nama kota ,‫ربض الخندق‬rabḍ
al-ḫandaq (Castle of the Moat).
Jam 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion
dan rombongan UKI langsung masuk bus untuk mengunjungi reruntuhan the Palace of Knossos. The Palace of Knossos
tidak dapat disangkal sebagai ibukota Minoan Crete. Istana
ini sangat megah, sangat kompleks, dan lebih flamboyan
daripada istana lainnya yang kita kenal, dan terletak sekitar
D
The Throne room
JUNE
HALAMAN
2014/NO.265
Queen’s Megaron
The Magazine of
the Giant Pithoi
(yang warna coklat
adalah aslinya)
Kouloures
dua
puluh
menit di selatan
kota
pelabuhan
modern Heraklion.
Knossos dihuni selama beberapa
ribu
tahun, dimulai
dengan
pemukiman neolitik
sampai
dengan
milenium ketujuh
SM, dan ditinggalkan setelah kehancurannya
pada
tahun 1375 SM
yang
menandai
berakhirnya
peradaban Minoan. Istana pertama
dibangun di bukit
yang rendah dan
di samping sungai
Krairatos
pada
sekitar tahun 1900
SM di atas re-
Makan siang terakhir di Louis Olympia Cruse (Nasi Goreng,
Ayam Bali, sambal)
runtuhan pemukiman sebelumnya. Istana ini hancur untuk
pertama kalinya bersamaan dengan istana Protopalatial
lain di sekitar Crete pada 1700 SM, yang mungkin
disebabkan oleh gempa bumi besar atau invasi dari bangsa
asing. Akan tetapi istana ini segera dibangun kembali
4
dengan konstruksi yang lebih rumit dan megah dan sempat mengalami kerusakan beberapa kali karena gempa
bumi, invasi dari bangsa lain, dan yang paling hebat pada
tahun 1450 SM oleh letusan gunung berapi Thera serta
invasi bangsa Mycenaean yang kemudian menggunakan
tempat ini sebagai pusat pemerintahannya selama menguasai pulau Crete/Kreta sampai 1375 SM.
Arthur Evans, seorang Arkeolog Inggris yang menggali
situs ini pada tahun 1900 M telah memulihkan sebagian
besar the Palace of Knossos (yang menempati areal
seluas kurang lebih 20.000 meter persegi) dengan tujuan
agar generasi sekarang bisa menghargai kemegahan dan
kompleksitas struktur bangunan yang berkembang selama
beberapa ribu tahun yang. Kalau kita melihat bangunan
istana yang bertingkat dan kompleks ini maka kita dapat
memahami mengapa the Palace of Knossos dikaitkan
dengan labirin mitologis. Menurut mitologi Yunani,
perancang dari istana ini adalah Dedalos dan anaknya Ikaros.
Bagi kita, para pengunjung jaman sekarang, daerah sekitar
jalan yang menuju ke ke istana utama, memperlihatkan
reruntuhan strata kaya yang menjangkau ribuan tahun. Di
sebelah kiri pintu masuk jalan ada tiga kouloures besar
dalam bentuk lubang-lubang bulat besar yang
mengungkapkan bahwa di bawah mereka ada sisa-sisa
reruntuhan bangunan Prepalatial. The Palace of Knossos
adalah pusat administrasi seluruh pulau selama masa Minoan, dan dengan apa yang ada di dalam istana ini menggambarkan pertumbuhan yang luar biasa dan tingkat kemakmuran yang ada pada saat itu seperti yang bisa disaksikan di dalam perpustakaan, lokakarya, dan lukisan
dinding. Ruangan the Throne, dengan tahta gipsum dan
bangku-bangku untuk menampung enam belas orang, halaman tengah, dan teater, bersama dengan ruang kerajaan
melukiskan potret dari the Palace of Knossos sebagai forum ritual yang rumit dan kejadian sejarah yang sangat
luar biasa.
Kesan saya pribadi, tempat ini sungguh luar biasa karena
dibangun pada ribuan tahun sebelum Yesus lahir. Ini
merupakan karya arsitektur yang luar biasa, dengan
peralatan yang sangat sederhana tapi bisa menghasilkan
sebuah karya arsitektur yang sangat mengagumkan. Saya
yakin bahwa pembangunan istana ini memakan waktu
puluhan tahun dan mungkin para pekerja juga bergantian
(karena dimakan usia) akan tetapi yang hebatnya bahwa
mereka bisa mempertahankan idea awal pembangunan.
JUNE
2014/NO.265
Kapal yang menjemput rombongan dari Louis
Olympia Cruse dengan latar belakang Santorini
HALAMAN
Mampir di kedai Es Krim sebelum melihat
Caldera Volcano Santorini
Dari sini saya bisa menyadari betapa Tuhan sungguh menjadikan manusia itu makhluk ciptaan yang lebih unggul
dari ciptaan yang lainnya sehingga dengan keunggulannya
ini manusia dapat berkreasi dan menciptakan karya yang
agung.
Jam 11.30 rombongan kembali ke kapal untuk makan
siang dengan menu khusus yang telah dipersiapkan oleh
para awak kapal yang berasal dari Indonesia, yaitu nasi
goreng dan ayam goreng Bali dengan sambalnya. Jam 1
pm rombongan pilgrimage UKI mengadakan misa di salah
satu ruangan yang ada di kapal, sementara itu kapal Louis
Olympia Cruise melanjutkan perjalanan menuju ke Santorini (kurang lebih 3 jam dari Heraklion). Dan seperti hari
sebelumnya, kapal terpaksa melabuhkan jangkarnya di
tengah laut, karena dermaga Santorini cukup dangkal untuk dirapati kapal sekelas Cruise. Oleh karena seperti
sehari sebelumnya, kami dijemput oleh kapal-kapal kecil
dan kami melanjutkannya perjalanan dengan bus naik ke
atas bukit untuk melihat dan mengagumi keindahan pulau
ini.
Santorini adalah bagian dari wilayah Thera – Yunani
merupakan sebuah pulau di bagian selatan Laut Aegean,
sekitar 200 km (120 mil) tenggara dari daratan Yunani.
Pulau ini memiliki luas sekitar 90.69 km2 dengan jumlah
penduduk sekitar15.550 (menurut sensus 2011). Pulau ini
sendiri terbentuk dari letusan sebuah gunung berapi yang
sangat dasyat puluhan ribu tahun yang lalu. Adapun nama
Santorini diberikan oleh kekaisaran Romawi pada abad ke
13, yang merupakan referensi
Pemandangan indah di Caldera Volcano
– Santorini
5
Salah satu pemandangan indah dari Caldera
Volcano - Santorini
ke Saint Irene, dari nama katedral tua di desa Perissa.
Sebelum itu, pulau ini dikenal dengan nama Kalliste
(artinya "salah satu yang paling indah"), atau Strongýlē
(artinya "yang melingkar"), atau Thera. Nama Thera
dihidupkan kembali pada abad kesembilan belas sebagai
nama resmi pulau dan kota utama di pulau ini, akan tetapi
nama Santorini masih populer digunakan sampai sekarang.
Pulau ini sungguh menyuguhkan panorama yang sangat
indah sehingga tidak heran menjadi obyek tourism, khususnya musim summer.
Rombongan UKI sendiri diberikan kebebesan untuk berfoto dan menikmati keindahan pulau ini dari atas bukit, dan
setelah hari semakin gelap kami diantar oleh sang guide
local menuju ke Gondola untuk turun ke dermaga yang
sangat curam. Turun dari bukit dengan Gondola sih memakan waktu yang singkat sekali (sekitar 5 menit), akan
tetapi antrean panjang untuk bisa masuk ke Gondola memakan waktu lebih dari satu jam.
Saya pribadi sangat senang dengan pengalaman hari ini,
karena cukup bervariasi kegiatan hari ini yaitu: melihat
reruntuhan the Palace of Knossos, Misa di kapal (yang
juga dihadiri 3 orang tamu dari Australia dan Korea),
melihat keindahan alam, di samping itu kendaraan yang
dipakai juga bervariasi kapal cruise, kapal kecil, bus, dan
gondola. Sungguh suatu pengalaman yang sangat
mengesankan, yang membuat saya bisa tidur pulas di malam terakhir dengan Louis Olympia Cruise yang melanjutkan perjalanan pulang
ke Athena. □
Salah satu gereja yang ada di
Santorini
Salah satu ornament
yang ada di dalam
gereja di Santorini
Antrean panjang ( 1 jam lebih) untuk bisa
naik Gondola turun dari bukit di Santorini
HALAMAN
6
Persekutuan Doa
Karismatik Katolik (PDKK)
“GRATIA SPIRITUS SANCTI”
PDKK Gratia Spiritus Sancti di bentuk pada tahun 2008 sebagai wadah
anggota KTM (Komunitas Tritunggal
Mahakudus) untuk melayani umat
Katolik dan mengembangkan bakat
serta karunia-karunia Roh Kudus
yang diberikan Allah kepada tiap-tiap
pribadi.
Sebagaimana visi dan misinya, PD
“Gratia” dimaksudkan untuk membawa jiwa-jiwa lebih dekat kepada Tuhan serta membina para anggotanya
untuk mempunyai semangat pelayanan yang sejati, penuh komitmen
dan dedikasi serta semata-mata melayani untuk kemuliaan Tuhan.
Di samping itu PD “Gratia” merupakan wadah umat Allah memperdalam
iman Katolik seturut dengan perkembangan jaman.
PD “Gratia mempunyai semangat
evangelisasi yang tinggi serta terbuka
pada karya dan bimbingan Roh Kudus. PD “Gratia” mempunyai ciri
yang khusus dan unik yaitu murni
Katolik serta bersumber pada
Karismatik dan spiritualitas Karmel,
sama dengan spiritualitas yang dimiliki KTM.
Sebagai anggota CCRC (Catholic
Charismatic Renewal Council) Toronto, PD “Gratia” menjadi salah satu
saluran informasi dari ICCRS di
Vatikan (International Catholic Char-
ismatic Renewal Service) bagi umat
Katolik Toronto serta tunduk pada
ketentuan Uskup setempat.
Pertemuan PD “Gratia” diselenggarakan 2 kali sebulan yaitu pada hari:
Jumat ke-2 dalam Bahasa Inggris
Jumat ke-4 dalam Bahasa Indonesia
Tempat: Gereja St. Gabriel Parish,
670 Sheppard Avenue East, North
York, Ontario M2K 1B7
Jam: 7:30 pm – 9:30 pm
Semua umat yang rindu akan Sabda
Allah, silakan datang dan bergabung
dengan kami. Untuk informasi lebih
lanjut, silakan menghubungi Steven
Susanto
([email protected]) atau
William
Bong
([email protected]).
Seminar Dasar Hidup Baru bersama Fr.
Daren Bryk CC
Retreat Hening KTM di Jericho House
“Marilah kepada-Ku, semua
yang letih lesu
dan berbeban
berat, Aku akan
memberikan
kelegaan kepadamu.” (Matius
11:28)
Sing to Praise the Almighty bersama MUDIKA UKI
HALAMAN
7
Komunitas Tritunggal
Mahakudus (KTM)
KTM Toronto di San Diego, CA,
Retret Santa Teresia Lisieux
KTM Toronto, Retret Hening 2013
KTM adalah persekutuan orang
beriman yang didirikan sebagai sebuah Komunitas Awam di dalam Gereja untuk melayani umat Allah dalam
kesatuan dan di bawah bimbingan
para Uskup setempat. KTM di Toronto telah terdaftar di Keuskupan Toronto dan berada di bawah bimbingan
Suster Putri Karmel yang berdomisili
di San Francisco.
KTM berusaha menghayati hidup
kristiani yang sejati, berdasarkan pada
misteri agung cinta Bapa, Putera dan
Roh Kudus. Tujuan KTM adalah
membentuk anggotanya menjadi
murid Kristus yang sejati, mengenal
Allah secara pribadi dan menjadikan
Yesus pusat hidup mereka. Karena itu
penghayatan Sakramen terutama
Ekaristi dan Tobat, doa dan kontemplasi, peresapan Sabda Allah dan
keterbukaan pada Roh Kudus dengan
segala karunia-Nya menjadi prioritas
dalam
hidup
anggotanya.
KTM Toronto hiking di Scarborough Bluffs
Sebagai
komunitas,
mereka
berkumpul dalam kelompok
kecil yang disebut kelompok
sel,
dimana
semua
anggotanya saling
membantu dalam pertumbuhan iman
dan cinta persaudaraan. KTM tersebar
di lima benua dan saat ini telah terbentuk 5 kelompok sel di Greater Toronto Area dan 3 kelompok sel di
Vancouver.
KTM bernaung dibawah perlindungan
Bunda Maria serta meneladani imannya yang besar dan kerendahan hatinya yang mendalam.
“Vivit Dominus in cuius conspectu
sto” (Allah hidup dan aku berdiri di
hadapanNya)
adalah motto KTM yang diambil dari
kehidupan Nabi Elia yang senantiasa
hidup di hadirat Allah dan segala
kegiatannya didorong oleh kehendak
Allah.
Kegiatan KTM Toronto antara lain:
Persekutuan Doa Karimastik Katolik
(PDKK) “Gratia Spiritus Sancti”.
Retreat dan seminar.
Pemutaran serial “Catholicism” oleh
Fr. Barron dan diskusi kelompok.
Adorasi.
Fasilitator kepada youth group.
Pelayanan pribadi.
Ziarah dan piknik.
Untuk
informasi
lebih
lanjut
mengenai KTM, silakan menghubungi pelayan wilayah KTM Toronto,
Ancella
Pitasari
([email protected]).
HALAMAN
8
Sambungan dari halaman 1,
dan kenyamanan. Sementara yang sedang kulakukan
adalah meninggalkan paradoks itu. Aku sedang berburu
kemapanan dan menikmati kenyamanan. Mengusir
“kegundahan” kuambil sebuah buku yang juga kubawa
dalam tas berjudul “The Way of The Heart: Desert
Sprituality and Contemporary Ministry. Karangan Henry
J.M. Nouwen.
Dalam salah satu bagian, Nouwen menuliskan; “In order
to understand the meaning of solitude, we must first un
mask the ways in which the idea of solitude has been distorted by our world. We say to each other that we need
some solitude in our lives. What we really are thinking of,
however, is a time and a place for ourselves in which we
are not bothered by other people, can think our own
thoughts, express our own complaints, and do our own
thing, whatever it may be. For us, solitude most often
means privacy. We have come to dubious conviction that
we all have a right to privacy. Solitude thus becomes like a
spiritual property for which we can compete on the free
market of spiritual goods. But there is more. We also think
solitude as a station where we can recharge our batteries,
or as the corner of the boxing ring where our wounds are
oiled, our muscles massaged, and our courage restored by
fitting slogans. In short, we think of solitude as a place
where we gather new strength to continue the ongoing
competition.
But that is not the solitude of St. John the Baptist, of St.
Anthony or St. Benedict, of Charles de Foucauld or the
brothers of Taize. For them solitude is not a private or
therapeutic place. Rather, it is place of conversion, the
place where the old self dies and the new self is born, the
place where the emergence of the new man and the new
woman occurs.
How can we gain a clearer understanding of this
transforming solitude? Let me try to describe in more detail the struggle as well as the counter that takes place in
this solitude.
In solitude I get rid of my scaffolding: no friends to talk
with, no telephone calls to make, no meeting to attend, no
music to entertain, no books to distract, just me-naked,
vulnarable, weak, sinful, deprived, broken-nothing. It is
nothingness so dreadful that everything in me wants to run
to my friends, my work, and my distractions so that I can
forget my nothingness and make myself believe that I am
worth something. But that is not all. As soon as I decide to
stay in my solitude, confusing ideas, disturbing images,
wild fantasies, and weird associations jump about in my
mind like monkeys in a banana tree. Anger and greed
begin to show their ugly faces. I give long, hostile speeches to my enemies and dream lustful dreams in which I am
wealthy, influential, and very attractive-or poor, ugly, and
in need of immediate consolation. Thus, I try again to run
from the dark abyss of my nothingness and restore my
false self in all its vainglory.
The task is to persevere in my solitude, to stay in
my cell until all my seductive visitors get tired of pounding on my door and leave me alone. The “Insenheim Altar” painted by Grunewald shows with frightening realism
the ugly faces of many demons who tempted Anthony in
his solitude. The struggle is real because the danger is real.
It is the danger of living the whole of our life as one long
defense against the reality of our condition, one restless
effort to convince ourselves of our virtuousness. Yet Jesus
“did not come to call the virtues, but sinner” (Matthew
9:13).
That is the struggle. It is to die to the false self. But this
struggle is far, far beyond our own strength. Anyone who
wants to fight his demons with his own weapon is a fool.
The wisdom of the desert is that the confrontation with our
own frightening nothingness forces us to surrender ourselves totally and unconditionally to the Lord Jesus Christ.
Alone, we cannot face “the mystery of iniquity” with impunity. Only Christ can overcome the powers of evil. Only
in and through him can we survive the trials of our solitude.
Sampai di sini kuhentikan buku yang kubaca. Kutarik
nafas dalam dalam. Dan kehembuskan dengan kelegaan.
Ada rasa puas mendapat pencerahan dari buku yang baru
kubaca. Bahwa dalam “kesendirian”ku menikmati
“kenyamanan”, “kebahagiaan” dan “kedamaian”, tetaplah
memiliki makna, manakala menjadi moment untuk
mengubah manusia lama menjadi manusia baru. Ia
bermakna karena dalam “kesendirian” bukanlah sebuah
pelarian dari aneka kebisingan. “Kesendirian” justru
kesempatan masuk dalam diri, menemukan diri yang rapuh,
lemah, dan aneka ketakutan lain. Dari situ, “kekosongan diri”
menjadi peluang untuk sampai pada diri yang dipenuhi oleh
Allah sendiri. Hidup yang dipenuhi oleh Allah, akan menjadi
hidup yang berkelimpahan.
Seperti sepeda yang kini kuambil untuk melanjutkan perjalanan,
demikian juga inspirasi tersebut menjadi bagian untuk
melanjutkan perjalanan hidup. Aku belok ke kiri. Menyusuri
Colborne Lodge Rd ke arah selatan. Sepeda tak perlu kukayuh
terus menerus, karena jalanan menurun. Dan inilah kebahagian,
menemukan pencerahan saat dalam “kegalauan”.□
JUNE
2014/NO.265
HALAMAN
9
Thank YOU
It was really a good and unique experience to be with 40
UKI Mudikans at their Annual Retreat in May 16-18/2014
at Crieff Hills Community Retreat & Conference Centre,
Puslinch, ON. I was deeply touched with the way they
expressed their understanding and belief in God, as our
Creator who has given grace and mercy.
First words came to my mind after the adoration were, “I
am sorry that I have never had enough time to be
with you, the Mudikans of UKI family…” I
thank God for His helping hands through Maya,
Rudy, Kris, and Siu Yang for over the
years. They did not only help in preparing
meals, transportation, lodging, but also being
with those young people through their journey of
Catholic faith. I also would like to thank all parents who gave permissions to their young ones
to join the retreat; who helped preparing some
meals, delivered them to Crieff Hills, and provided transportation for Mudikans. Highly appreciated!
My big thanks to Fr. Peter McKenna who has
been teaching, guiding, and being with the
Mudikans despite his busy time with the Becoming Neighbours and other things. He remembers every Mudikan’s
name and face. He often asked me who their parents are,
which challenged me since he gave only their first
names… On the last day, Fr. McKenna also led all participants to do the clean-up, not only their rooms but also conference and dining rooms. It was really a big help!
Thanks to Mudika Core team (Yoan, Aldo, Mike, and
team) for arranging the event…. Simple, but nice and
memorable.
Yes, Mudika is part of UKI family. We are walking together on our journey of Catholic faith. May God always
lead Mudika in each and every step they are taking. Amen.
Christine Budihardjo
Koordinator UKI | Markham, June 2014
HALAMAN
10
ATT IT U D E
OF GRATITUDE
B E
T H A N K F U L
Gratitude seems to be something that is
underused. We all need to show our
gratitude towards one another more
frequently…
Gratitude
An excerpt from: Love is a Verb
by Glenn Van Ekeren
"In
spite of our supersonic generation, high-tech wizardry, and computer gadgetry, there is no technical tool
equal to praise." — Jerry D. Twentier
Upon accepting an award, Jack Benny once remarked,
"I really don't deserve this. But I have arthritis, and I don't deserve that either."
Wouldn't it be great if appreciation would become as
natural to give as undesirable life experiences were to contract?
How many times do small, seemingly insignificant actions go
unnoticed? The doers of such tasks feel they would be better off
getting attention in unacceptable ways.
Consider the employee who came in late one morning
only to be greeted by his supervisor who says, "Sam, you're
late!"
Sam goes about his duties thinking, "So that's what I
need to do to get noticed. Day in and day out I do my job without anyone paying any attention. Come in late and finally, they
know I'm working here."
People want to believe their efforts deserve praise, and
they are willing to go to great lengths to receive it. Yet, expressing appreciation is one of the most neglected acts in relationships. When you observe people doing good things, let them
know you recognize it. How? Glad you asked.
Here are some simple phrases that will help you praise
people and encourage them to repeat their positive behavior:
I appreciate the way you…
I'm impressed with…
You're terrific, because…
Thanks for going all out when you…
One of the things I enjoy most about you is…
I admire your…
Great job with…
I really enjoy working with you because…
Our team couldn't be successful without your…
Thank you for your…
You made my day when…
You can be proud of your…
You did an outstanding job of…
It's evident you have the ability to…
I like your…
You deserve a pat on the back for…
You should be proud of yourself for…
I admire the way you take the time to…
You're really good at…
You've got my support with…
What a great idea!
It's evident you have a special knack of…
You were a great help when…
You have a special gift for…
I enjoy being with you because you…
You're doing a top-notch job of…
It's fun watching you…
I know you can do it!
I believe in you…
Your commitment to _____ is appreciated!
The power of positive praise is limited only by its lack of use.
How many people do you know who could benefit from a sincere "congratulations" or "great job" or possibly even "you're the
best?" Silent appreciation doesn't mean much. Let others know
your positive regards toward them. They'll live up to your compliment.
Samuel Goldwyn said, "When someone does something good, applaud! You will make two people happy." Take
time to look through that list of phrases you can use to applaud
people. Use them frequently. Find additional ways to praise and
increase people's good feelings about themselves. You'll be happy you did.
Make it a great day!
Mengaku dosa merupakan kewajiban sebagai orang Katolik. Namun saya masih lemah dalam mendisiplinkan diri melakukan
pengakuan dosa secara teratur selain di luar jadwal “NaPas” (Natal dan Paska)!.
Pada saat pengakuan dosa di bulan ini ...merasa malu, lemah dan tidak pantas di hadapan Tuhan, melalui seorang Pastor
yang menjadi saluran rahmat pengampuan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat, menguatkan
saya kembali akan pentingnya bukan hanya sekedar menyesali atas dosa-dosa saya, melainkan keinginan dan usaha untuk melakukan
perubahan hati dan seluruh sikap hidup. Allah hanya meminta niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan dari manusia, dan Allah
selalu siap menerima orang yang bertobat. Seusai bertobat, kemudian ada beberapa “homework” yang diberikan oleh Pastor kepada
saya salah satunya, sepulangnya dari sini ambil waktu di setiap sore atau malam hari, jadikan hal yang rutin untuk jalan seputar
rumah - nikmati udara dan kesendirian anda dengan memikirkan Allah Tri-Tunggal (Bapa, Putra dan Roh Kudus), kemudian pikirkan
tiga hal yang telah terjadi di kehidupan saya pada hari ini yang merupakan berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan,
bersyukur dan berterimakasih atas segalanya. Homework lainnya adalah membaca artikel mengenai Gratitude yang akan dikirimkan
untuk direnungkan dan dilakukan sebagai inspirational reflection. Melalui kesempatan ini, saya sajikan di atas bacaan mengenai
``Attitude of Gratitude, Be Thankful``.□ [Angie Hanapie]
PENDAFTARAN
PETUGAS-PETUGAS LITURGY UKI
Bagi Anda yang berminat, silakan mendaftarkan diri.
Bagi anda yang sudah bertugas saat ini, wajib daftar ulang.
Pendaftaran paling lambat 5 July 2014.
Petugas Lektor kepada
LilianTjokro ([email protected]
905 887 9546
Petugas Sakristan & Pembagi Komuni
(khusus bagi Anda yang sudah melayani di parish local),
Kepada Henry Wijaya ([email protected])
905 887 9546
Petugas Usher
EAST: Harty Doyle ([email protected])
atau 647 533 6246
WEST: Joyo Sudardi ([email protected]) atau 905 785 6379
Lukas 2: 29-30
“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi
dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang
daripada-Mu”
Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya,
TURUT BERDUKA CITA,
atas berpulangnya:
Ibu Elizabeth Maria Betsy
Meninggal 29 Mei 2014
Di Surabaya, Indonesia
Adik/Adik Ipar dri Tris dan Max Steven
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan
kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa
di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi
rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
Bagi Anda yang mendaftar sebagai Lektor, Sakristan & Pembagi Komuni, dan Usher, Anda WAJIB hadir dalam Pelatihan &
Penyegaran di hari Sabtu, 26 July 2014.
Petugas Altar Server / Misdinar
(untuk anak-anak yang sudah menerima komuni pertama sampai Grade 12)
Kepada Christine Budihardjo ([email protected])
UCAPAN TERIMAKASIH
Warga UKI yang terkasih,Keluarga besar almarhum
Dr.Christopher Budihardjo, yaitu Linda Budihardjo, anak, cucu
dan mantu, Oma Tini Tedjo dan keluarga besar Tedjosoengkono di Indonesia, USA, dan Canada, mengucapkan
banyak terima kasih atas doa, perhatian, simpati, dan ucapan
bela sungkawa melalui email dari semua teman-teman and
warga UKI Toronto, khususnya kepada Romo Pur, Romo Aegi,
dan Christine Budihardjo.
Almarhum telah dikremasi di Jakarta pada tanggal 29 May
2014.
Terima kasih atas segala doa dan support dari anda semua.
Hi Everyone,
The UKI West team is looking to recruit volleyball players for the tournament on August 9th, 2014. There are limited spaces and are at a
first come first serve basis. If you are interested in playing, please
email me directly at [email protected]
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA
TELEPHONE # 905-695-1745