Sinar Kasih Oktober 2012 - Gereja Isa Almasih Pringgading
Transcription
Sinar Kasih Oktober 2012 - Gereja Isa Almasih Pringgading
Semarang, 1 Oktober 2012 Pancarkan Terangmu Di bulan Oktober 2012 ini kita kembali merenungkan tentang kesaksian hidup kita sebagai orang percaya. Salah satu fungsi Gereja sebagai persekutuan orang percaya di muka bumi ini adalah menjadi saksi bagi dunia sekitarnya. Ketika fungsi kesaksian ini hilang, maka Gereja hanya akan menjadi cemoohan. Terdapat banyak cara di mana kita dapat menjadi “Saksi Kristus”. Bisa melalui pemberitaan tentang Injil kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya dan menerima karya penebusan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Bisa pula melalui keberadaan kita yang meneladani Kristus, yaitu menunjukkan perbuatan baik kepada semua orang. Dengan demikian kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan menjadi jembatan untuk mereka bisa mengenal Yesus Kristus. Menjadi “Saksi Kristus” merupakan penggenapan terhadap “Amanat Agung” Tuhan Yesus Kristus. Kita bisa menaati amanat ini melalui doa, dana, atau daya. Banyak orang rela meninggalkan ayah ibunya dan tanah airnya untuk menjadi utusan Tuhan di tempat-tempat yang sama sekali asing. Dukungan kita atas pelayanan mereka akan sangat berarti. Jadi … ikutlah serta dalam mission Dei, misi kasih Allah yang menyelamatkan Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH), Pdm. Yurianto (YR) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) .com ahoo sk@y sih.net _ n a ung sinarka : : ren ab w. email sit e : ww an ya Jaw ail.com w e b Ru an g T a s h @ g m m s g 13 kasih gadin sinar ing 35 Jl. Pr rang-501 63 Sema 024-35405 61 8 Telp. 024-3559 Fax. Harap diisi dengan huruf cetak Nama : _____________________________________________ Alamat : _____________________________________________ _____________________________________________ Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP : _____________________________________________ Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,- Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,- Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos. Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima. Tanda tangan pelanggan (_____________________) senin, 1 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Habakuk 1 - Zefanya 1 Terang Dunia Yohanes 8:12-20 Akulah terang dunia; ... Yohanes 8:12 Di Kota Bandung pernah ada orang yang mendirikan sebuah cafe unik. Cafe ini dinamakan Blind Cafe. Setiap orang yang datang ke sana membeli makanan yang disukainya. Kemudian ia dipersilakan masuk ke dalam ruangan yang gelap pekat - tanpa penerangan sama sekali untuk menikmati makanan pilihannya di sana. Saya bisa membayangkan betapa sulitnya menikmati makanan dalam kegelapan semacam itu. Kita hidup di tengah-tengah dunia yang lebih gelap dari kondisi Blind Cafe. Ada kekerasan; kecurangan dan penindasan; kenajisan dan keserakahan; serta pelbagai perbuatan kegelapan di sana-sini. Namun bagi kita yang menjadi pengikut Yesus Kristus, kita tidak berjalan dalam kegelapan, karena Yesus Kristus adalah “Terang Dunia”. Dengan mengikut Sang Terang Dunia, kita dapat melakukan hal-hal berikut. Pertama, mengintrospeksi diri kita sendiri untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah dalam diri kita. Dengan demikian kita tidak boleh menghakimi orang lain, seperti yang sering dilakukan orang Farisi dan ahli Taurat (ayat 15). Jika memang ada orang yang melakukan perbuatan kegelapan kita tidak boleh ikut serta dalam perbuatan mereka, tetapi harus menelanjangi perbuatan kegelapan itu (Efesus 5:11). Artinya kita memberitahukan bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Diharapkan agar mereka bisa sadar dan bertobat dan berterimakasih kepada kita, tidak tetap keras kepala dan kemudian membenci kita. Kedua, memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dengan benar kepada orang lain. Dengan demikian kita dapat menolong orang lain keluar dari kegelapan mereka, sama seperti kita yang telah keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9). (PF) Mengikut Yesus Kristus, Sang Terang Dunia tidak akan pernah kecewa. r e n u n g a n D O A Mereka yang masih hidup dalam kegelapan. Bacaan Alkitab Setahun Zefanya 2 - Hagai 2 selasa, 2 oktober 2012 Selalu Ada Minyak Matius 25:1–13 Sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Matius 25 : 4 Orang ingin serba praktis! Kemajuan teknologi pada zaman ini menyebabkan sebagian orang cukup membawa sebuah benda kecil seperti Ipad, atau smartphone yang memiliki berbagai macam fungsi di dalamnya. Tak perlu repot membawa banyak buku dan catatan. Membeli tiket kereta api atau pesawat terbang cukup melalui email; setor dan ambil uang di bank dipermudah dengan alat-alat yang canggih. Situasi zaman ini membentuk pola hidup manusia yang ingin serba praktis dan mudah. Namun tidak selalu yang “praktis” itu bisa diterapkan dalam segala hal, termasuk dalam kehidupan rohani. Gambaran tentang “lima gadis yang bodoh dan lima gadis yang bijaksana” menunjukkan bahwa mereka memandang hidup secara berbeda dan akhirnya hasil yang dicapai pun berbeda. Lima gadis yang bodoh hanya menunggu datangnya sang mempelai laki-laki dengan pelita tetapi tidak membawa minyak. Nampaknya, mereka ingin praktis saja tidak mau direpotkan dengan membawa minyak. Sebagian orang zaman ini berpikir, yang penting saya jadi Kristen. Saya ke gereja pada hari Minggu. Sudah cukup! Mau apa lagi? Perhatikan lima gadis yang disebut “bijaksana”! Mereka membawa pelita sekaligus persediaan minyak. Ini gambaran orang Kristen yang menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dan siap bertekun dalam iman sampai kapan pun. Bagaimana dengan Saudara? Masihkah Saudara menjadi orang Kristen yang terus bertekun dalam iman, sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua? Jangan biarkan pelita itu menjadi padam! Pelajari firman Tuhan dan ambil bagian dalam kegiatan rohani yang dapat membuat iman Saudara bertumbuh dan tetap teguh. Siap sedia kapan pun Tuhan Yesus akan datang. (LB) Mulai dengan Tuhan, berjalan dengan Tuhan dan akhiri dengan Tuhan. r e n u n g a n D O A Ketekunan dan keuletan anak-anak Tuhan dalam membangun iman dalam Yesus Kristus. rabu, 3 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Zakharia 1-7 Roh Yang Menyala-nyala 2 Korintus 4:7-18 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Roma 12:11 Waspadalah terhadap kemalasan! Bisa jadi itu bukan sekedar Saudara lelah dan penat, namun karena Iblis berusaha untuk memadamkan roh yang ada di dalam diri Saudara. Rasa malas yang kelihatannya sepele dan mudah diatasi, ternyata merupakan dosa yang sangat serius di hadapan Tuhan. Billy Graham menempatkan kemalasan sebagai salah satu dari tujuh dosa maut. Semangat dan keberanian Rasul Paulus dalam menghadapi tantangan pelayanan membuktikan bahwa ia memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Ia benar-benar meninggalkan dan membenci kemalasan yang sering menghadang dirinya untuk berhenti melayani Tuhan. Semangat pelayanan yang demikian oleh Rasul Paulus selalu dijaga dan dibangun di atas landasan yang kuat. Pertama, Allah sebagai sumber kekuatan, sehingga Rasul Paulus mampu menghadapi tantangan yang ada. Kedua, adanya keyakinan akan kebangkitan orang mati. Hidup kekal sebagai jaminan atas kehidupan orang-orang yang senantiasa membawa kematian Kristus. Mereka adalah orang-orang yang berani mati bagi Tuhan. Ketiga, ia memiliki iman yang hidup dinamis, yang mendorongnya untuk terus bersaksi bagi Tuhan. Keempat, sukacita atas kemuliaan yang akan diterimanya sebagai hasil penderitaan atas imannya. Landasan inilah yang diberikan oleh Allah, sehingga Rasul Paulus tetap tampil bersemangat dengan roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Tetaplah bersemangat dan janganlah malas! Tuhan Yesus Kristus yang telah memanggil Saudara akan melengkapi dan menyertai pelayanan Saudara. (ADL) Tiada sumber kekuatan dan sukacita dalam pelayanan selain Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. r e n u n g a n D O A Anak-anak Tuhan yang kehilangan semangat dalam pelayanan supaya kembali berkobar-kobar bagi Tuhan. Bacaan Alkitab Setahun Zakharia 8-12 kamis, 4 oktober 2012 Fungsi Terang Lukas 11:33-36 Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Lukas 11:35 Setahun yang lalu saya bersama isteri membeli sebuah meja makan kayu di sebuah toko mebel. Kami tertarik pada sebuah meja yang sederhana dan harganya pun terjangkau. Lalu kami memilihnya di suatu lokasi penyimpanan stok barang yang penerangannya remang-remang di toko tersebut. Setelah kami membayar, meja itu pun dikirim ke rumah kami. Alhasil, kami sangat kecewa. Ketika kami melihat ternyata keempat kaki meja itu retak. Itu pun baru kami ketahui setelah tiga hari kami memakainya. Itulah kecerobohan kami yang tidak memilih barang di tempat yang terang, sehingga mendapat meja yang cacat sekalipun baru. Firman Tuhan dalam ayat 35 mengatakan bahwa kita mesti memperhatikan terang yang kita miliki supaya jangan menjadi pudar sampai akhirnya mati. Jika di rumah kita memiliki lampu yang menyala, kita akan terus memakainya. Namun apa gunanya jika kawat dari lampu itu putus dan mengakibatkan lampu itu padam? Tentu kita akan membuang lampu yang mati itu karena ia tidak berfungsi lagi untuk memberi terang dan menggantinya dengan lampu yang menyala. Tuhan mengharapkan kita menjadi terang melalui firman-Nya dan terus menjaganya supaya terang kita itu berfungsi bagi mereka yang masih hidup dalam kegelapan; yang tidak berpengharapan; yang kehilangan arah hidupnya. Kita dipanggil untuk menyalurkan dan mewartakan “terang” dari Tuhan supaya semua orang mengerti bahwa Tuhan Yesus itu sendiri adalah terang. Dalam nama-Nya ada sukacita, damai sejahtera dan harapan baru yang cerah. Jangan simpan terang firman-Nya untuk diri sendiri, tetapi bagikan kepada sesamamu yang membutuhkan! (YH) Sudahkah hari ini kita minta “minyak” dari Tuhan supaya pelita hati kita tetap menyala? r e n u n g a n D O A Anak-anak Tuhan yang ragu bahwa mereka itu sebenarnya adalah anakanak terang. jumat, 5 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Zakharia 13 - Maleakhi 4 Aku Orang Berhutang Roma 1:8-15 Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang yang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Roma 1:14 Seorang mantan narapidana yang telah bertobat dan percaya kepada Tuhan di tengah-tengah pekerjaannya yang sangat padat, terpanggil secara khusus untuk melayani para narapidana di sebuah penjara. Biasanya ia juga membagikan nasi bungkus bagi mereka setelah ibadah selesai. Saat ditanya oleh seseorang, “Kenapa mau melakukan pelayanan semacam itu padahal tempatnya cukup jauh dan butuh pengorbanan waktu, dana dan daya?” Dia menjawab, ”Karena aku ingat kasih Tuhan buatku yang telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang budi pada Tuhan. Aku tidak dapat membalas kasih-Nya. Hanya ini yang dapat aku lakukan untuk menceritakan kasih-Nya.” Sebuah bentuk panggilan pelayanan yang khusus juga dialami oleh Paulus untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa. Mengapa? Karena Paulus merasa “berhutang” kepada Kristus yang telah menyelamatkannya. Paulus juga “berhutang” kepada “bangsa-bangsa” karena dialah yang dipakai menjadi alat Tuhan untuk membawa Injil keselamatan kepada mereka. Di samping itu, Paulus dapat menyesuaikan gaya pemberitaan firman yang ia sampaikan sesuai dengan tingkat pendidikan para pendengar yang berbeda-beda - baik bagi bangsa Yunani (dengan tingkat peradaban yang tinggi) maupun bangsa non Yunani; baik bagi yang terpelajar maupun yang tidak terpelajar. Injil yang ia beritakan dapat mengatasi semua perbedaan. Ingatlah bahwa kita semua adalah orang-orang yang telah “berhutang” kepada Kristus. Dengan apakah kita “membayar” kasih-Nya? Jangan menundanunda jika Saudara terpanggil secara khusus untuk menceritakan kasihNya. (AS) Tunjukkanlah kasih Tuhan kepada orang lain selagi masih ada kesempatan! r e n u n g a n D O A Tuhan, pakai hidup kami untuk menjangkau jiwa bagi Kristus. Bacaan Alkitab Setahun Matius 1-4 sabtu, 6 oktober 2012 Berlaku Adil Dan Bijaksana Ulangan 1:9-18 Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Ulangan 1:17 Melihat tindakan hukum yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini sangatlah memprihatinkan. Banyak praktik suap terjadi di sana-sini. Hukuman bagi orang yang mencuri sandal, ayam atau barang-barang yang sepele jauh lebih berat dibandingkan dengan para koruptor yang merugikan negara bahkan merugikan masyarakat pada umumnya. Para penegak hukum tidak lagi bertindak adil dan bijaksana dalam melaksanakan tugasnya, sehingga mereka tidak dapat lagi dipercaya oleh masyarakat. Jika melihat fakta demikian, bagaimana seharusnya sikap anak-anak Tuhan khususnya yang bertugas mengadili bisa bertindak adil dan bijaksana dalam menyelesaikan setiap permasalahan sehingga tidak merugikan pihak manapun? Ketika jumlah orang Israel semakin banyak, Musa mengalami kesulitan karena memimpin mereka seorang diri. Untuk itu ia mengangkat beberapa orang untuk menjadi pemimpin. Kriteria dari pemimpin yang dipilih adalah mereka yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman (ayat 13). Mereka juga harus bertindak adil dalam mengambil keputusan. Mereka tidak boleh pandang bulu, baik itu orang kaya maupun orang miskin harus diperlakukan sama. Mereka juga tidak boleh gentar menghadapi siapa pun, artinya tidak boleh takut terhadap ancaman manusia asalkan sudah bertindak benar. Karena sesungguhnya pengadilan sejati itu ada di tangan Allah sendiri. Mari berlaku adil dan bijaksana saat menghadapi masalah apa pun. Jangan bertindak curang. Jangan bertindak tidak adil apalagi sampai merugikan orang lain yang tidak bersalah. Jangan pernah takut terhadap ancaman manusia. Asal kita telah berbuat benar, maka Allah pasti akan membela kita. (LP) Dengan bersikap adil dan bijaksana kepada sesama, kita bisa menjadi saksiNya. r e n u n g a n D O A Para pemimpin negara Indonesia agar bertindak adil dan bijaksana. minggu, 7 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Matius 5-7 Tunjukkan Kebaikan Kisah Para Rasul 9:36-42 Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Kisah Para Rasul 9:36 Suatu hari di sebuah perkampungan terjadi perkelahian antara dua orang warganya yang mengakibatkan salah seorang meninggal dunia. Peristiwa itu justru sangat disyukuri dan disambut sukacita oleh seluruh warga. Mengapa? Karena ternyata orang yang meninggal itu suka membuat keonaran di kampungnya. Sejak orang tersebut tidak ada lagi, suasana kampung itu menjadi tenteram, tidak ada lagi keributan. Kejadian di atas berbalikan dengan peristiwa kematian Tabita, seorang murid Petrus yang tinggal di Yope. Ketika Tabita meninggal karena sakit, rekan-rekannya merasa sangat kehilangan khususnya para janda yang telah menerima kebaikan Tabita. Tabita bukan hanya sekali-sekali berbuat baik, tetapi ia banyak berbuat baik. Ia sangat memperhatikan orang-orang yang tidak mampu dengan memberi sedekah. Dengan keahliannya menjahit, ia membuatkan pakaian untuk para janda. Mereka menangis sedih di hadapan Petrus sambil menunjukkan pakaian yang pernah dibuat oleh Tabita. Kebaikan Tabita dilandasi oleh kasih Kristus yang telah ia terima, sehingga ia mampu membagikan kasih kepada orang-orang di sekitarnya dengan berbuat baik. Karena Tabita telah mengisi hidupnya dengan kebaikan, Tuhan berkenan melakukan mukjizat dalam hidupnya. Setelah Petrus berdoa, Tabita hidup kembali. Kejadian itu tersiar di seluruh Yope sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Kehidupan Tabita telah menjadi berkat bagi orang-orang disekelilingnya. Pernahkah terbayang seandainya kita dipanggil Tuhan, apakah banyak orang akan merasa kehilangan karena mereka telah menerima kebaikan kita? Mari kita tunjukkan kebaikan atas dasar kasih Kristus yang sudah kita terima. (LL) Banyak berbuat baik, banyak terima berkat. r e n u n g a n D O A Untuk para janda dan anak-anak yatim piatu. Bacaan Alkitab Setahun Matius 8-10 senin, 8 oktober 2012 Nyatakan Kebenaran Kristus Roma 8:14-30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Roma 8:29 Gereja mula-mula memiliki kuasa Roh Kudus yang bisa memberikan pengaruh yang sangat kuat dan positif bagi masyarakat sekitarnya (Kisah 2:47; 5:13). Gereja Tuhan sekarang harus tetap menjaga kualitas semacam itu dengan cara tidak menjadi serupa dengan dunia ini, melainkan menjadi serupa dengan Kristus. Paulus dalam surat penggembalaannya kepada jemaat Roma menyatakan "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya,” itu berarti bahwa Tuhan Yesus datang bukan hanya untuk menyelamatkan manusia, tetapi Ia juga ingin membawa ciptaan-Nya yang mulia menjadi serupa dengan Dia. Kita menjadi orang-orang yang berbeda dengan dunia ini. Hanya dengan menjadi serupa dengan Kristus, kita sebagai umat Tuhan dapat benar-benar menyatakan kebenaran Kristus kepada dunia ini. Dengan demikian orang yang telah dicengkeram oleh kuasa kegelapan dan perbudakan dosa dapat mengalami kelepasan termasuk bangsa kita yang mengalami keterpurukan oleh karena korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini menjadi akar kebobrokan bangsa ini dapat dicabut sampai ke akar-akarnya. Francis Fragipane mengatakan, "Ketika kita berfokus untuk menjadi serupa dengan Kristus maka kebangunan rohani yang sebenarnya telah terjadi dalam hidup kita." Kita akan menjadi berkat dan membawa pengaruh besar jika kita diubahkan menjadi seperti Kristus. Mari kita meneladani Kristus sehingga menjadi serupa dengan Dia dan dapat menyatakan kebenaran Kristus kepada dunia. (DW) Dunia akan diubahkan jika kita menjadi serupa dengan Kristus. r e n u n g a n D O A Orang Kristen yang belum menyadari pentingnya hidup serupa dengan Kristus. selasa, 9 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Matius 11-12 Pembawa Damai Kejadian 33:1-20 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Matius 5:9 Bulan Juli yang lalu, putri sulung kami menggunakan masa liburannya untuk magang dalam suatu program kegiatan sosial yang bertaraf internasional yaitu program peace camp (kemah damai). Bersama dengan sejumlah relawan dan relawati dari pelbagai negara, ia menolong orangorang di Timor Leste, khususnya di daerah pasca konflik. Tujuan utamanya adalah ikut serta meredakan kebencian dan trauma yang ada. Kami bersyukur karena di masa muda ia telah belajar menjadi pembawa damai. Menjadi pembawa damai merupakan tugas semua orang percaya. Peristiwa terjadinya damai antara Esau dan Yakub merupakan teladan penting bagi kita bahwa setajam apa pun perselisihan yang pernah ada antar saudara kandung, apabila ada kemauan untuk saling mengampuni, maka persaudaraan dapat terjalin kembali. Hal-hal apa yang Yakub lakukan untuk dapat berdamai dengan Esau, saudara kembarnya? Pertama, ia mau merendahkan diri di depan Esau (ayat 3). Perdamaian hanya bisa terjadi jika salah satu atau kedua-duanya mau saling merendahkan diri. Kedua, memberikan kata pujian “melihat mukamu adalah serasa bagiku melihat wajah Allah” (ayat 10). Mari kita berhenti menjelekkan orang atau pihak lain, dan belajar memuji orang dengan tulus, maka kedamaian pun akan tercipta. Ketiga, mendirikan mezbah bagi Allah. Itu berarti Yakub mampu menjadi pembawa damai bukan karena kekuatannya sendiri, melainkan melibatkan Allah sepenuhnya. Yesus Kristus adalah Raja Damai. Dengan meminta penyertaan-Nya dalam kehidupan kita, maka kita pun akan dimampukan-Nya menjadi pembawa damai. Dimulai berdamai dengan orang-orang terdekat dalam keluarga kita, lalu meluas sampai kepada musuh kita. (PF) Jadilah pembawa damai, maka kebahagiaan pun akan tercapai. r e n u n g a n D O A Kedamaian di seluruh belahan dunia. Bacaan Alkitab Setahun Matius 13-14 rabu, 10 oktober 2012 PI Pribadi Kisah Para Rasul 8:26–36 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Kisah Para Rasul 8:35 Banyak orang merindukan hidup yang penuh damai sejahtera. Orang mencari ke sana-sini, bahkan berani membayar mahal demi mendapatkan kedamaian sejati. Sampai ada lirik lagu yang mengatakan “ke gunung tinggi, ke lembah curam kucari damai, namun tiada ketemukan juga…”. Sebagian orang mencari damai justru di tempat yang salah, sehingga bukan kedamaian sejati yang didapat melainkan kesesatan! Filipus mengasihi dan hidup taat pada perintah Tuhan. Dia taat ketika Tuhan mengutusnya untuk menyampaikan berita Injil Kristus kepada orang banyak. Tetapi dia juga taat ketika Tuhan mengutusnya memberitakan Injil kepada satu orang saja. Ketaataan Filipus membuka jalan bagi orang lain untuk mengalami kedamaian sejati. Injil yang diberitakan adalah “Kabar Baik” yang mengubah setiap orang yang menerimanya. Penginjilan pribadi tidak disampaikan dengan cara “pemaksaan” atau “tipu muslihat”. Terbukti sida-sida itu menerima kehadiran dan penjelasan dari Filipus. Roh Tuhan sendiri yang membuka hati sida-sida itu, sehingga dia memiliki kerinduan untuk mendengar kebenaran. Dan saat firman Tuhan diberitakan, hikmat ilahi menyertai Filipus yang memberitakan. Filipus menjelaskan nas Yesaya yang sedang dibaca oleh sida-sida, pembesar dan kepala bendahara Sri Kandake, ratu negeri Etiopia itu. Roh Kudus bekerja saat Filipus membimbing sida-sida itu, sehingga sida-sida itu mengerti Injil Yesus Kristus. Pengertian rohani disingkapkan karena pekerjaan Roh Kudus melalui pelayanan Filipus. Dan sida-sida itu mengerti kebenaran Injil Yesus Kristus. Hatinya tergerak untuk dibaptiskan. Ini bukti bahwa sida-sida itu mengalami pertobatan karena berita Injil yang didengar. (LB) Berita Injil membawa pertobatan bagi orang yang dijamah kuasa Roh Tuhan. r e n u n g a n D O A Agar setiap orang percaya memiliki beban dan kepedulian untuk memberitakan Injil kepada orang lain. kamis, 11 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Matius 15-17 Murah Hati 2 Korintus 8:1-5 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 2 Korintus 9:7 Melihat orang yang suka memberi tentu kita sangat senang. Namun sikap kita bisa berubah jika kita yang diminta untuk menjadi orang yang suka memberi dan menolong orang lain. Secara manusia memang sulit untuk menjadi orang yang murah hati, karena dalam segala sesuatu manusia cenderung lebih suka mendahulukan kepentingan pribadi. Cara hidup jemaat di Makedonia dijadikan contoh oleh Rasul Paulus bagi jemaat di Korintus tentang kemurahan hati. Ini adalah sikap nyata yang terjadi dalam gereja mula-mula. Meskipun mereka hidup dalam pelbagai penderitaan dan dalam keadaan miskin, mereka tetap memiliki dorongan yang kuat untuk membantu orang-orang di Yerusalem yang kekurangan akibat dikucilkan dan kehilangan pekerjaan karena iman. Ada beberapa bukti sikap kemurahan hati jemaat Makedonia yang disaksikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Pertama, mereka memberi dari kekurangan dan keterbatasan mereka, bukan berdasarkan harta yang berlebihan. Sikap penyangkalan diri merupakan cara yang baik untuk membangun sikap murah hati. Kedua, mereka memberi tidak cukup hanya dengan kerelaan hati melainkan dengan sukacita yang meluap-luap. Tidak ada dorongan yang kuat dalam memberi perhatian kepada orang lain selain sukacita dari Roh Kudus. Ketiga, landasan mereka adalah mempersembahkan hidup bagi Allah yang sudah memberikan anugerah keselamatan melalui korban Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib. Sesungguhnya kemurahan hati bisa dipakai Tuhan sebagai sarana kesaksian kita jika kita rela menyerahkan hidup kepada Tuhan dengan baik dan benar, serta taat dalam pimpinan Roh Kudus. (ADL) Berbahagialah kita yang telah menerima kemurahan hati Allah di dalam Kristus Yesus. r e n u n g a n D O A Orang-orang yang belum bisa mensyukuri kemurahan hati Allah supaya ada kekuatan untuk menjadi orang yang murah hati. Bacaan Alkitab Setahun Matius 18-20 jumat, 12 oktober 2012 Berempati Matius 9:35-38 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Matius 9:36 Suatu ketika saya bersama keluarga mengantar kakek berobat ke sebuah rumah sakit. Saya melihat seorang ibu yang membawa anak remajanya laki-laki masuk ke UGD (Unit Gawat Darurat). Anak remaja itu terlihat begitu terengah-engah dan kesulitan mengambil nafas. Dengan cepat si ibu berkata kepada suster perawat, “Suster tolonglah anak saya. Tadi ada tetangga saya yang gas elpijinya bocor. Dengan segera tetangga saya melemparkan tabung gas tersebut ke dalam sumur dekat rumah. Berhubung panik, tetangga saya pun ikut masuk ke dalam sumur bersama tabung gas yang bocor itu. Melihat hal itu, anak saya ikut masuk ke dalam sumur untuk menolong. Akibatnya ketika keluar dari sumur anak saya keracunan gas dan mengalami sesak nafas sampai sekarang.” Mendengar cerita si ibu ini, tiba-tiba saja hati saya menjadi trenyuh. Di zaman seperti sekarang ini, ternyata masih dapat ditemukan orang-orang yang memiliki empati tinggi. Anak remaja itu tidak menghiraukan dirinya sendiri. Tidak jauh berbeda dengan apa yang dikerjakan Yesus selama Ia hidup di dunia ini. Setiap hal yang Yesus kerjakan dilandasi oleh rasa empati yang besar. Hal itu terlihat dari ayat di atas “tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan.” Rasa empati yang besar itulah yang selalu membuat Yesus melakukan tindakan nyata untuk meringankan keadaan yang memprihatinkan dari orang-orang yang ditemui-Nya. Lalu bagaimana dengan respons kita ketika melihat keadaan di sekitar kita yang sangat memprihatinkan? Masihkah hati kita tergerak oleh belas kasihan melihat kondisi-kondisi yang memprihatinkan di sekitar kita? Ataukah kita sebagai orang percaya hanya berdiam diri saja dan masa bodoh? Milikilah empati seperti Tuhan Yesus! (MI) Perbuatan baik diawali oleh sebuah empati yang besar. r e n u n g a n D O A Ya Bapa…berikanlah kepada kami hati yang lemah lembut, agar kami berempati atas penderitaan orang lain. sabtu, 13 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Matius 21-24 Menjadi Berkat Lukas 5:17-26 … membongkar atap itu dan menurunkah orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Lukas 5:19 Ada seorang yang harus menjalani operasi, namun keadaan keuangannya sangat terbatas. Tanpa diduga, seorang saudara seiman tergerak menolongnya dan mengatakan, “Biarlah kau pakai dulu uangku untuk biaya operasimu. Kau dapat mencicilnya semampumu. Aku tulus menolongmu.” Hari berganti hari, akhirnya cicilan tersebut dapat terlunasi. Setiap kali orang tadi mengingat kebaikan temannya itu, ia merasakan kebaikan Tuhan yang telah mengerakkan hati temannya untuk menawarkan bantuan kepadanya. Ada lagi kisah tentang seorang yang mengizinkan mobil pribadinya dipakai untuk antar jemput anak Sekolah Minggu yang mengalami kesulitan beribadah karena harus memakai kursi roda. Dengan mobil tersebut mereka dapat beribadah walau rumahnya jauh. Ada lagi tentang seorang yang menyediakan rumahnya dipakai untuk persekutuan keluarga sehingga iman jemaat dapat dibangun. Kisah-kisah di atas mengingkatkan kita pada seorang pria yang lumpuh namun disembuhkan oleh Tuhan Yesus, yaitu melalui sahabatsahabatnya yang sangat peduli kepadanya. Merekalah yang mengusungnya ke atas tempat tidur. Mereka berusaha membawanya masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Bahkan mereka telah membawanya sampai naik ke atap, membongkar atap dan menurunkannya di tengah–tengah banyak orang di depan Yesus. Apakah Saudara memiliki teman-teman yang membutuhkan pertolongan? Berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan memberikan kepada Saudara kepedulian untuk menolong mereka. Temukanlah cara-cara yang baik untuk menceritakan kasih Tuhan melalui tindakan Saudara yang nyata. (AS) Tangan yang menolong adalah tangan yang memberkati. r e n u n g a n D O A Tuhan, tolong kami agar dalam situasi apa pun kami tetap dapat menjadi berkat buat sesama. Bacaan Alkitab Setahun Matius 25-26 minggu, 14 oktober 2012 Awasilah Dirimu dan Ajaranmu 1 Timotius 4:12-16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. 1 Timotius 4:16 Sejak abad pertama hingga abad ini, kekristenan atau gereja menghadapi ancaman dari roh-roh penyesat yaitu orang-orang yang memutarbalikkan Injil Kristus. Ajaran-ajaran mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran yang tertulis dalam Alkitab. Terhadap hal itu, Yesus sendiri menasihati murid-murid-Nya, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Matius 24:4). Begitu juga dengan Rasul Paulus, seorang yang kokoh memegang Injil Kristus, mengingatkan Timotius yang masih muda. Meskipun Timotius sudah dibekali dengan pokok-pokok iman Kristen dan ajaran-ajaran yang sehat, tetapi banyaknya ajaran-ajaran yang menyimpang pada waktu itu dapat menggoyahkan imannya. Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan hal-hal yang harus dilakukan Timotius. Pertama, jangan menghiraukan takhayul dan dongeng-dongeng yang bersifat mistis. Kedua, melatih diri beribadah. Mengapa? Karena ibadah sangat berguna untuk membangun kerohanian. Ketiga, dapat menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kesetiaan dan kesucian. Keempat, bertekun membaca Kitab Suci, membangun dan mengajar. Kelima, memakai karunia yang Tuhan berikan. Dan lebih dari kelima hal di atas adalah mengawasi diri sendiri dan mengawasi ajaran yang disampaikan kepada orang lain. Mengawasi diri sendiri dan ajaran yang kita terima sangat penting supaya kita waspada dan hati-hati. Kita perlu introspeksi diri apakah kita sudah hidup benar di hadapan Tuhan. Jangan menjadi batu sandungan dengan perkataan dan tindakan yang tidak terpuji. Kita juga perlu menyaring setiap ajaran yang masuk apakah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan agar kita tidak terseret pada ajaran yang tidak benar. (LL) Untuk mengajar yang benar dibutuhkan diri yang benar. r e n u n g a n D O A Jagalah hatiku Tuhan, supaya aku dapat memancarkan kehidupan. senin, 15 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Matius 27-28 Menjaga Kekudusan 1 Petrus 1:13-19 Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu. 1 Petrus 1:15 Hidup dalam pergaulan bebas marak mewarnai kehidupan anak muda dan dewasa di zaman sekarang ini. Orang mengumbar hawa nafsu dengan melakukan hal-hal yang menentang kekudusan. Banyak orang tidak lagi menghargai kesakralan sebuah pernikahan. Mereka mengumbar hawa nafsu dan saling mengingkari perjanjian dengan pasangannya. Pikiran mereka menjadi kotor oleh gambar atau video porno, dan membiarkan diri mereka dikuasai olehnya. Ini adalah fakta yang menyedihkan dalam hidup manusia. Kekudusan sudah bukan sesuatu yang berharga dan layak untuk dipertahankan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan agar kita menghargai kekudusan dan berusaha untuk hidup di dalammya. Sesungguhnya Kristus telah menebus kita dari hidup yang sia-sia yang diwariskan oleh nenek moyang kita dengan darah-Nya yang mulia, sehingga hidup kita dikuduskan. Namun tidak berhenti sampai di situ. Selama kita masih ada dalam dunia ini, kita masih harus terus berjuang dan berusaha untuk menjaga kekudusan yang telah diberikan Tuhan pada kita. Firman Tuhan menasihatkan supaya kita hidup dalam “ketakutan” selama kita menumpang dalam dunia ini. Apa yang dimaksud dengan “ketakutan”? Yang dimaksud adalah ketakutan terhadap Allah yang Mahatahu dan yang akan menghakimi setiap perbuatan yang kita lakukan. Di mana pun kita berada, apa pun yang kita lakukan dan apa yang ada dalam pikiran kita, Tuhan mengetahuinya. Karena itu hiduplah takut akan Tuhan. Biarlah Tuhan yang menguasai hidupmu dan bukan hawa nafsumu. Buanglah segala pikiran kotor dan perbuatan yang melanggar kekudusan. (YL) Standar kekudusan kita adalah Kristus. r e n u n g a n D O A Tuhan, kuatkan aku untuk hidup kudus seperti-Mu. Bacaan Alkitab Setahun Markus 1-3 selasa, 16 oktober 2012 Jadilah Bintang Daniel 12:1-13 … sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia. Filipi 2:15 Orang-orang yang ada di kota jarang bisa menikmati terang bintang di malam hari, karena seusai menjalani kesibukan kerja, mereka berada di dalam rumah yang nyaman. Berbeda dengan ketika kita berada di desa. Saat malam tiba, banyak orang duduk-duduk di halaman rumah, beralaskan tikar dengan penganan sederhana, menikmati terang bintang yang begitu indah. Tugas utama bintang selain menerangi malam yang gelap, juga menuntun banyak orang. Ia menjadi semacam kompas, yang bisa membuat orang tidak tersesat. Bukankah ketika orang-orang majus mencari bayi Yesus Sang Juruselamat juga menggunakan panduan bintang? (Matius 2:2). Firman Tuhan mengajak kita semua agar bercahaya di tengah dunia yang gelap ini seperti bintang-bintang di langit. Dalam bagian akhir kitabnya yang banyak menubuatkan akhir zaman, Daniel berbicara bahwa orang-orang bijak akan bercahaya seperti cahaya cakrawala dan menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang (ayat 3). Siapa orang-orang bijak itu? Mereka adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan, orang-orang yang memperoleh hikmat Allah. Hikmat Allah adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri (1 Korintus 1:24). Jika kita lalai dalam tugas besar ini, banyak orang akan tersesat. Kita yang telah mengenal kebenaran, kita harus memiliki kepedulian terhadap orang lain yang masih tersesat. Kita berdoa agar Tuhan memberi kemampuan kepada kita untuk bersaksi tentang Yesus Kristus kepada mereka. Mereka perlu dituntun sampai tiba pada Sang Terang itu sendiri. Andreas menuntun Simon kepada Kristus, Filipus berjumpa dengan Natanael dan membawanya kepada Yesus Kristus. Bagaimana dengan kita? (PF) Mengikut Yesus Kristus, Sang Terang Dunia tidak akan pernah kecewa. r e n u n g a n D O A Mereka yang masih hidup dalam kegelapan. rabu, 17 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Markus 4-5 Mercusuar Mazmur 16:1-11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa. Mazmur 16:11 Seorang kapten kapal melihat cahaya lampu, makin lama makin dekat dengan kapal perangnya yang sedang melaju. Segera sang kapten mengirim kode morse kepada cahaya lampu di depan agar segera ke pinggir. Tetapi dari cahaya lampu itu membalas dengan kode morse, “Anda yang harus ke pinggir.” Sang kapten jengkel, dan dia meneruskan laju kapalnya kepada sumber cahaya yang di depan. Semakin dekat jarak mereka, lalu kapten kapal kembali memerintahkan: “Anda harus ke pinggir, karena kami adalah kapal perang.” Segera dibalas: “Anda yang ke pinggir, kami adalah mercusuar.” Tuhan bagaikan mercusuar yang memancarkan sinarnya di tengah pekatnya malam. Tuhan menuntun dan membimbing setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Orang yang memperhatikan tuntunan Tuhan, tidak akan mengalami karam atau celaka. Sebaliknya apabila seseorang merasa tidak butuh Tuhan dan mengambil jalannya sendiri, dia sedang menempatkan dirinya dalam bahaya besar. Dunia ini gelap pekat. Amat berbahaya berjalan di dalam kegelapan. Cara Tuhan menuntun dan membimbing hidup orang percaya adalah melalui firman Tuhan yang tertulis. Alkitab perlu direnungkan senantiasa, di dalamnya kita akan beroleh penerangan rohani. Tuhan memberi pengertian dan pengenalan akan jalan Tuhan yang harus ditempuh. Berbahagialah setiap orang yang hidupnya dituntun oleh firman Tuhan, karena Dia ada di jalan kehidupan! Ada sukacita dan nikmat berlimpah. Kepada siapakah Saudara mempercayakan hidup ini? Izinkan Tuhan menuntun dan membimbing rumah tangga, pekerjaan dan usahamu. Jangan palingkan hidup dari Tuhan, namun bersekutulah erat dengan Tuhan. Renungkan firman-Nya senantiasa dan alami terang Tuhan yang menuntun di jalan kemenangan-Nya.(LB) Terang dibutuhkan bagi orang yang sadar sedang berjalan dalam kegelapan. r e n u n g a n D O A Kesukaan orang Kristen untuk merenungkan firman Tuhan. Bacaan Alkitab Setahun Markus 6-8 kamis, 18 oktober 2012 Lilin-Lilin Kecil Yohanes 1:5-15 Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes 1:7 Lilin menjadi salah satu penerang di malam hari. Menurut sejarahnya, lilin sudah digunakan oleh orang Mesir kuno sejak tahun 3000 SM. Di zaman modern ini, lilin masih digunakan untuk acara-acara seperti merayakan ulang tahun, pemberkatan pernikahan, upacara kematian, kebaktian natal, dan lain-lain. Lilin yang kecil memiliki makna yang dalam. Ia menjadi simbol terang dan pengorbanan. Untuk dapat menjadi penerang, lilin harus terus meleleh sampai habis, namun jejaknya masih tetap ada. Yohanes Pembaptis dihadirkan di dunia ini untuk menjadi saksi Yesus. Ia memperkenalkan bahwa Yesus adalah ”Terang yang sesungguhnya”, sedangkan Yohanes dijelaskan dalam ayat 8, “ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Ketika orang-orang Yahudi menanyakan siapa dirinya, Yohanes mengatakan, "Aku bukan Mesias" (Yohanes 1:20). Meskipun banyak orang mengakui dosanya dan dibaptis oleh karena pemberitaan Yohanes, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 3:2), Yohanes tidak menepuk dada karena keberhasilannya membawa banyak orang bertobat. Di hadapan Tuhan Yesus, ia justru merasa kecil dan tidak layak. Dengan penuh rasa hormat, Yohanes memperkenalkan Yesus kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, “Ia inilah Anak Allah" (Yohanes 1:49). Yohanes bagaikan lilin kecil yang telah menerangi hati orang-orang berdosa sehingga banyak orang bertobat. Ia juga rela berkorban mempertaruhkan nyawa. Oleh karena ia menegur perselingkuhan Herodes dengan isteri saudaranya, ia dipenjara dan akhirnya mati dengan cara yang keji yaitu dipenggal kepalanya. Jejak Yohanes tidak terhapus dari kitab kehidupan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi seperti lilin yang berkorban untuk menerangi sekelilingnya? (LL) Walaupun aku kecil tetapi dapat menerangi sekelilingku. r e n u n g a n D O A Jadikan aku saksi-Mu di tengah dunia yang gelap ini. jumat, 19 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Markus 9-10 Jangan Pudar Yesaya 42:1-9 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai. Yesaya 42:3-4a Obor merupakan lambang yang digunakan dalam pesta olahraga baik di tingkat Asean yang dikenal dengan nama “Sea Games” maupun di tingkat Internasional yaitu “Olimpiade”. Obor Sea Games atau Olimpiade menggambarkan semangat yang harus ada dalam setiap kontingen. Untuk menjadi sang juara dan demi mengharumkan nama bangsa, semangat yang menyala-nyala harus tetap berkobar pada setiap atlit. Dengan demikian perjuangan yang gigih selalu dapat kita lihat di setiap peserta cabang olah raga yang dilombakan. Dengan semangat menyala-nyala setiap kontingen berharap dapat meraih kemenangan dan pulang membawa piala. Semangat yang menyala-nyala juga seharusnya selalu ada dalam diri kita. Bukan untuk diri sendiri tetapi kita dapat menjadi terang di tengahtengah orang yang hidup dalam kegelapan. Kita rindu mereka yang pudar mata rohaninya tidak menjadi padam melainkan terbuka untuk menuju ke jalan keselamatan yang disediakan Allah. Demi keselamatan jiwa-jiwa, kita sendiri tidak mungkin membiarkan semangat kita menjadi pudar. Lebih dari obor Sea Games atau Olimpiade yang menjadi perlambang semangat yang tak boleh pudar dalam setiap kontingen, begitu juga “jangan pudar” hendaknya menjadi kata kunci untuk mengingatkan kita agar selalu berada dalam kobaran api Roh Kudus. Bahkan dengan api Roh Kudus, semangat yang mungkin telah mulai pudar tidak akan padam melainkan terus menyala-nyala sehingga kita dapat tetap membawa jiwa dalam kemenangan. Hanya dengan semangat menyala-nyala kemenangan dapat diraih. Sebaliknya semangat yang pudar membuat kita kalah. Oleh karena itu, jangan pudar! (SM) Semangat merupakan modal untuk mencapai kemenangan. r e n u n g a n D O A Setiap orang Kristen tetap memiliki api Roh Kudus agar semangat yang pudar tidak menjadi padam. Bacaan Alkitab Setahun Markus 11-13 sabtu, 20 oktober 2012 Misi Holistik Matius 14:15–21 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Matius 14 : 16 Phillip Yancey dalam bukunya Menemukan Tuhan di Tempat Yang Tidak Diduga, menuliskan bahwa “kehadiran” Allah dapat ditemukan dalam tempat yang tak terduga seperti penjara, rumah sakit, kolong jembatan, perumahan kumuh, dan sebagainya. Itu berarti gereja tidak hanya dalam pengertian ibadah hari minggu di gedung gereja saja. Kasih Allah perlu dinyatakan dalam realitas hidup sehari-hari dan kepada setiap orang. Allah rindu menyapa setiap orang dengan kasih-Nya. Yesus Kristus melakukan pelayanan tidak hanya di rumah ibadah, tetapi juga di pasar, di perkampungan, di tepi pantai, di gunung,. Dia pergi kepada orang sakit maupun orang susah. Ia berbicara dengan para pemimpin tetapi juga nelayan sederhana. Yesus Kristus mengajar dan memberi teladan. Dia berkhotbah dan mengajar serta menantang orang untuk bertobat dari hidup yang jahat. Yesus Kristus juga tersentuh hatiNya oleh belas kasihan melihat orang yang sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal. Dia juga peduli pada orang yang sakit, miskin dan kelaparan. Dalam nas renungan hari ini, Yesus Kristus mengajar orang banyak. Ternyata Tuhan Yesus bukan hanya mengenyangkan kebutuhan rohani orang banyak saja, tetapi Ia juga memperhatikan kebutuhan jasmani mereka. Tuhan juga memberikan makanan jasmani yang mengenyangkan perut mereka. Saat Saudara mengulurkan tangan pada sesama yang kelaparan; yang bodoh dan kesulitan biaya sekolah; atau menguatkan dan menghiburkan yang sedang berduka, sesungguhnya Saudara telah menyatakan kasih Kristus. Berdoalah dan mulailah mengingat kepada siapa Saudara akan menjadi saluran berkat-Nya? (LB) Kiranya hari ini saya bisa menjadi berkat bagi orang lain. r e n u n g a n D O A Kepedulian orang Kristen kepada sesama yang membutuhkan uluran tangan. minggu, 21 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Markus 14-16 Hidup Adalah Kristus Galatia 2:15-21 Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup,melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Galatia 2:20 Ketika seseorang ditanya, “Siapakah Anda?” maka ia cenderung memperkenalkan diri bukan hanya namanya tetapi juga keluarga, posisi jabatan dan karir, serta pelbagai prestasi yang berhasil diraihnya. Yohanes Pembaptis pun pernah ditanya seperti itu, dan ia menjawab, “Akulah suara orang yang berseru-sertu di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!” (Yohanes 1:23). Rasul Paulus juga demikian. Ia bisa saja membanggakan dirinya sebagai orang Yahudi yang memiliki hukum Taurat, dan “bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain.” (ayat 15). Namun, menurut Rasul Paulus, kebanggaan semacam itu sia-sia belaka, sebab ia tidak diselamatkan oleh karena melakukan hukum Taurat (ayat 16). Ia justru diselamatkan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia telah disalibkan dengan Kristus, sehingga hidupnya yang sekarang tidak seperti dulu lagi (ayat 20). Jika dulu ia penganiaya para pengikut Kristus, sekarang ia adalah hamba Kristus. Kebanggaan masa lalunya telah digantikan dengan kehidupan di dalam Yesus Kristus. Kemana pun ia pergi, hanya Kristus yang menjadi pusat kehidupannya, dan pusat pemberitaan Injil Kristus. Apakah kita masih memiliki kebanggaan atas status kita yang sementara? Bangga karena berasal dari etnis tertentu, atau karena menduduki jabatan tertentu, atau karena memiliki sejumlah besar kekayaan, atau alasan lainnya. Itu semua tidak menyelamatkan. Miliki kebanggaan hidup sebagai murid Tuhan Yesus Kristus, karena ini adalah kebanggaan yang kekal. Kebanggaan semacam ini bukan membentuk kita menjadi umat yang menyendiri (eksklusif), melainkan justru dapat menjadi saksi di mana pun kita berada. Yesus Kristuslah yang kita beritakan, bukan diri kita sendiri. (PF) Hidup yang mencerminkan Kristus adalah hidup yang kudus. r e n u n g a n D O A Agar semua orang percaya mampu mencerminkan Kristus bagi orang lain. Bacaan Alkitab Setahun Lukas 1-3 senin, 22 oktober 2012 Jadilah Teladan Yohanes 13:1-13 Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Yohanes 13:15 Seorang novelis, Andrea Hirata terinspirasi menulis kisah tentang kehidupan sepuluh anak dari keluarga miskin yang bersekolah SD dan SMP di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung. Novelnya yang diberi judul “Laskah Pelangi” ini kemudian difilmkan dan menjadi box office. Salah satu tokoh yang diangkat adalah Ibu Muslimah, seorang guru yang lembut, dan memiliki rasa cinta yang begitu besar untuk membagi ilmu dan mendidik akhlak murid-muridnya. Ibu Muslimah yang sederhana telah mengajarkan banyak hal. Kemiskinan tidak menghalangi murid-muridnya untuk berprestasi sehingga kebanyakan mereka telah berhasil meraih pendidikan sarjana dan master. Ibu Muslimah, sosok guru yang patut diteladani oleh guru-guru yang lain. Tuhan Yesus juga telah menunjukkan diri-Nya sebagai figur seorang guru yang patut kita teladani. Menjelang Paskah, Yesus melakukan sesuatu yang tidak lazim. Ia menanggalkan jubah-Nya, membasuh kaki murid-muridNya dengan air lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya (ayat 5). Mungkin selamanya kita tidak akan pernah menjumpai hal seperti itu. Yesus menanggalkan status-Nya sebagai pemimpin. Tetapi hal tersebut tidak menghilangkan jati diri-Nya. Ia sedang memberi contoh bagaimana melayani seperti yang dikatakan-Nya, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45). Yesus bukan saja guru yang patut “digugu dan ditiru”, tetapi Ia adalah Tuhan yang rela berkorban untuk menebus manusia berdosa. Sebagai pengikut Kristus, kita juga harus menjadi teladan sama seperti yang telah Yesus lakukan supaya sebanyak mungkin orang bukan saja mengakui-Nya sebagai guru tetapi juga sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. (LL) Melayani adalah pekerjaan yang mulia r e n u n g a n D O A Jadikan aku teladan di mana pun aku berada. selasa, 23 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Lukas 4-6 Menjadi Terang Matius 5:14-16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Matius 5:16 Hidup yang menjadi terang adalah hidup yang memberi dampak. Dampak atau pengaruh seperti apakah yang Tuhan mau agar hidup kita ini memuliakan nama-Nya? Sebagai contoh, jika kita perhatikan nyala sebuah lampu di tempat yang gelap, maka kegelapan itu akan menyingkir. Terang itu akan menerangi sekitarnya dan semua yang ada menjadi kelihatan dengan jelas, tidak remang-remang. Demikian juga apabila hidup kita mau menjadi terang, setidaknya ada tiga hal yang harus kita lakukan: Pertama, memberi pengaruh positif. Seperti halnya terang sebuah lampu yang sangat bermanfaat untuk beraktivitas di malam hari, demikian juga kehadiran kita di dunia yang penuh kegelapan dosa ini haruslah juga memberi pengaruh yang baik dan bisa menjadi berkat bagi orang lain di sekitar kita. Kedua, terang itu tidak kompromi dengan kegelapan. Jika hidup kita masih kompromi dengan dosa (seperti dikuasai hawa nafsu, permusuhan, perjudian, penyembahan berhala, dan sebagainya), berarti kita belum hidup dalam terang itu. Terang selamanya tidak akan pernah bersatu dengan gelap. Katakan “tidak” terhadap dosa, dan mulailah hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Ketiga, terang itu memberikan pengharapan. Apa yang diharapkan orang yang berada di kegelapan sebuah gua yang dalam, atau tiba-tiba lampu padam sementara kita sedang mengerjakan suatu tugas yang penting? Cahaya atau teranglah yang kita butuhkan. Jika kita hidup dalam terang firman Tuhan, maka banyak orang yang merindukan kehadiran kita. Ada perkataan positif yang membangun iman dan menguatkan orang yang lemah sehingga mereka yang putus asa memperoleh harapan di dalam Tuhan. (DI) Hidup dalam terang selalu membawa kebaikan bagi banyak orang. r e n u n g a n D O A Terang firman Tuhan agar menerangi hati semua orang percaya. Bacaan Alkitab Setahun Lukas 7-8 rabu, 24 oktober 2012 Jangan Padamkan Roh Kisah Para Rasul 2:14-40 Janganlah Padamkan Roh 1 Tesalonika 5:19 Di dalam Perjanjian Baru dicatat bahwa sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia berpesan kepada murid-murid-Nya supaya tidak meninggalkan Yerusalem. Hal ini dimaksudkan supaya murid-murid Yesus menerima penggenapan janji Bapa yaitu menerima Roh Kudus dalam hidup mereka. Tuhan Yesus menyampaikan kepada muridmurid-Nya bahwa jikalau mereka menerima Kuasa Roh Kudus hal itu akan memampukan mereka menjadi saksi-saksi-Nya. Murid-murid Yesus akan menjadi agen-agen Kerajaan Allah dalam hidup mereka. Hal tersebut dapat terjadi karena Roh Kudus yang ada di dalam kehidupan seseorang tersebut terus mengobarkan hati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Di saat Roh Kudus dicurahkan dalam peristiwa Pentakosta (Kisah 2), kita temukan bukti yang konkret bahwa murid-murid Yesus memiliki semangat dan keberanian yang luar bisa. Dari murid-murid yang tadinya takut terhadap orang-orang Yahudi pada saat Yesus disalib, berubah menjadi murid-murid yang sangat berani. Tuhan menyatakan kuasa-Nya melalui mereka. Mukjizat banyak terjadi, orang sakit disembuhkan, orang yang dirasuk setan dilepaskan dan banyak tanda-tanda heran lainnya menyertai mereka. Bahkan mereka tidak takut kepada orang-orang Yahudi. Pekerjaan besar itu dapat terjadi karena Roh Kudus yang ada di dalam kehidupan murid-muridNya. Demikian juga Roh Kudus yang sudah dicurahkan dalam hidup kita, jangan dibiarkan meredup dan akhirnya padam. Marilah kita pelihara dan beri keleluasaan kepada Roh Kudus untuk terus bekerja sehingga nama Tuhan dipermuliakan. (PS) Biarkan Roh Kudus leluasa bekerja dalam hidup kita. r e n u n g a n D O A Roh Kudus, jadikan hidupku alat untuk agen perubahan bagi dunia ini. kamis, 25 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Lukas 9-10 Berani Tampil Beda Daniel 1:1-21 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, … Roma 12:2 Di dalam masyarakat seringkali ada orang-orang yang disebut nyentrik karena ia tampil di depan orang banyak secara unik. Saya cukup kaget karena ternyata kata “nyentrik” berasal dari kata dalam bahasa Inggris, “eccentric”, yang berarti “aneh, sinting”. Kebanyakan orang tampil beda untuk menunjukkan identitas dirinya, dan meminta perhatian dari orang lain. Namun tidak demikian dengan Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketika Daniel dan kawan-kawannya berketetapan hati untuk tidak menajiskan diri mereka dengan santapan raja dan anggur yang biasa diminum raja, mereka bukan orang nyentrik, melainkan karena mereka sedang menaati perintah Tuhan untuk tetap hidup dalam kekudusan, sekalipun berada di negeri pembuangan, yaitu di Babilonia (ayat 8). Mereka berani tampil beda demi iman mereka kepada Allah yang mereka sembah. Akibat kesetiaannya kepada Allah, mereka memperoleh penyertaan Tuhan. Sekalipun mereka hanya makan sayur belaka, namun intelek mereka justru sepuluh kali lebih cerdas dari para ilmuwan di seluruh Babilonia (ayat 20). Penampilan mereka yang berbeda, bukan pada tampilan luar tetapi pada sikap hati yang mau menyenangkan hati Tuhan. Mereka justru dikasihi oleh banyak orang, karena kemampuan yang mereka miliki digunakan untuk menolong orang lain. Bahkan, mereka diangkat menjadi tim ahli raja Nebukadnezar (ayat 19). Mari kita tampilkan kehidupan iman Kristiani: kasih di tengah kebencian; damai di tengah permusuhan; kebenaran; kejujuran di tengah dusta; kebenaran di tengah kepalsuan; dan kekudusan di tengah kenajisan. Mungkin kita dianggap orang aneh, namun Tuhan berkenan atas hidup kita. (PF) Orang yang tidak serupa dengan dunia akan mampu mengalahkan dunia. r e n u n g a n D O A Keberanian setiap orang percaya untuk tampil beda. Bacaan Alkitab Setahun Lukas 11-12 jumat, 26 oktober 2012 Misi Dan Dana Hagai 2:1–9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Hagai 2:9 Ada orang berprinsip: “Hidup untuk mengejar uang”! Ia menempatkan uang sebagai hal yang utama dalam hidupnya. Hatinya melekat pada uang! Ia berpikir bahwa harta benda dan kekayaan adalah segala-galanya dan apa yang telah ia raih itu mutlak miliknya! Padahal bumi dan segala isinya dimandatkan kepada manusia untuk dikelola saja. Semua yang dimiliki, seharusnya dipahami sebagai “titipan” Tuhan. Jadi salahlah prinsip hidup untuk mengejar uang, karena seharusnya setiap kita harus mengejar “perkenan Tuhan”. Bukan mencintai uang tetapi mencintai Tuhan, sehingga menggunakan uang untuk memuliakan Tuhan. Firman Tuhan dalam ayat 4 menguatkan hati orang percaya untuk terus bekerja dan Tuhan yang akan menyatakan kuasa-Nya sehingga kebutuhan dana untuk menopang pelayanan misi bisa terwujud. Tuhan bisa memakai keuangan anak-anak Tuhan, juga memakai bangsa-bangsa untuk menyerahkan kekayaannya guna meluaskan pekerjaan misi. Itu sebabnya mari kita berdoa dan bekerja sekaligus menyediakan diri menjadi saluran berkat untuk pekerjaan misi. Sisihkan keuangan pribadi dan persembahkan agar dipakai sebagai sarana pekerjaan misi yaitu meluaskan “Kabar Baik” kepada lebih banyak lagi suku bangsa. Orang yang hidupnya mencari perkenan Tuhan, selalu tergerak hatinya untuk terlibat dalam proyek Kerajaan Sorga. Ia akan mendukung tugas gereja yaitu membawa Injil Yesus Kristus sampai ke penjuru dunia. Gereja-gereja perlu dibangun untuk menampung setiap jiwa yang rindu mendengar Kabar Baik dan bertumbuh dalam iman. Biarlah bukan rumah kita yang terus dibangun megah, tetapi rumah Tuhan juga diperhatikan sehingga layak dan indah. (LB) Hati yang melekat pada Tuhan menjadikan seseorang rela memberi. r e n u n g a n D O A Pelayanan misi baik oleh gereja maupun lembaga misi, agar Tuhan memberkati. sabtu, 27 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Lukas 13-15 Menjadi Rekan Misi Roma 16:1-16 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17:17 Pelayanan misi adalah sebuah pelayanan yang tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh hamba-hamba Tuhan yang terjun langsung di ladang misi. Dibutuhkan ketangguhan, semangat tinggi, tidak mudah menyerah, memiliki hati yang mengasihi jiwa-jiwa. Lebih daripada itu, pelayanan misi membutuhkan dukungan dari rekan-rekan sepelayanan yang sehati dan sepikir. Paulus mencatat sederet nama orang-orang yang menjadi rekanrekan sepelayanannya. Mereka adalah orang-orang yang telah meninggalkan jejak bagi berdirinya jemaat Tuhan. Mereka sangat mendukung pelayanan Paulus. Hubungan mereka begitu dekat seperti saudara. Bahkan ada yang dianggap Paulus seperti ibunya sendiri. Paulus mengenal mereka dengan baik. Beberapa di antara mereka diingat karena sifat-sifat yang mulia dan pekerjaan baik yang mereka lakukan, seperti Febe, seorang yang murah hati yang sering memberi bantuan banyak orang; Priska dan Priskila, yang mempertaruhkan nyawa demi Paulus; Maria, Trifena, Trifosa, Persis adalah para pekerja keras dalam pelayanan; Apeles, seorang yang tahan uji karena Kristus dan tentunya masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dalam pelayanannya Paulus bukan hanya menerima kebaikan dari rekan-rekannya, tetapi ia juga memberi perhatian yang besar dan mempersatukan mereka untuk saling melayani. Berkat dukungan rekan-rekannya, Paulus dapat meluaskan pekerjaan misi sehingga berdiri sejumlah gereja di banyak tempat. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung pelayanan misi. Apakah Saudara terpanggil menjadi rekan misi? Jika Saudara rindu banyak orang diselamatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus, jadilah rekan misi bagi Kristus. (LL) Apakah namaku meninggalkan jejak dalam pelayanan misi? r e n u n g a n D O A Injil dapat menembus masuk ke suku-suku dan pulau-pulau di Indonesia. Bacaan Alkitab Setahun Lukas 16-18 minggu, 28 oktober 2012 Proaktif 2 Raja-Raja 5:1-27 “… maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” 2 Raja-Raja 5:3 Stephen R. Covey, yang wafat pada bulan Juli 2012 lalu adalah seorang motivator yang handal. Ia menulis beberapa buku best seller, di antaranya adalah, First Things First, dan The Seven Habits of Highly Effective People. Salah satu rahasia sukses seseorang adalah jika ia memiliki sikap proaktif bukan reaktif. Sikap proaktif adalah sikap melakukan sesuatu yang baik lebih dulu untuk mengharapkan sesuatu yang baik terjadi. Hamba perempuan Naaman di masa lampau nampaknya telah mempraktikkan hal ini dan benar adanya. Gadis ini tidak disebutkan namanya dalam Alkitab. Ia termasuk salah seorang tawanan tentara Aram (Syria) yang dipekerjakan di rumah Naaman, panglima kerajaan Aram. Melihat majikannya menderita penyakit kusta tidak membuat gadis ini bersukacita. Melainkan ada beban di hatinya untuk ikut menyumbangkan saran sebagai jalan keluar. Imannya mendorongnya mengambil sikap proaktif. Ia memberanikan diri menyarankan kepada majikannya agar Naaman datang menjumpai Nabi Elisa di Israel. Saran itu diterima sepenuhnya, dan di akhir cerita … Naaman pun disembuhkan. Banyak orang di sekitar kita yang menderita dan mengalami pergumulan hidup yang tidak mudah. Mungkin mereka itu pernah membuat kita juga menderita. Tetapi sebagai orang percaya, kita harus tetap bersikap proaktif, memberi solusi atau jalan keluar atas pelbagai pergumulan hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tidak perlu menunggu perintah, atau aba-aba. Iman kepada Tuhan Yesus Kristus akan mendorong kita menjadi saksi-Nya. Ketika kita berani melangkah, banyak orang akan bersuka, oleh karena mereka mengenal Sang Juruselamat, dan hidup mereka diselamatkan.(PF) Orang Kristen yang proaktif dapat menjadi saksi Tuhan yang efektif. r e n u n g a n D O A Keselamatan jiwa semua orang. senin, 29 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Lukas 19-20 Pelayanan Yang Berdampak Kisah Para Rasul 6:1-7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. Kisah Para Rasul 6:7 Murid-murid Tuhan Yesus merasa bersalah karena lalai “melayani meja” yaitu pelayanan “diakonia” yang bersifat sosial untuk menolong orang-orang yang tidak mampu. Padahal “pelayanan meja” adalah bagian dari firman Tuhan. Biasanya pelayanan ini diberikan kepada anakanak yatim dan para janda. Tuhan memberikan perhatian khusus kepada mereka dalam hal kebutuhan hidup sehari-hari. Ia juga memberikan pembelaan kepada mereka, karena seringkali mereka menjadi orangorang yang tersisih (Mazmur 82:3, Zakharia 7:10). Betapa Tuhan sangat mengasihi mereka! Puji Tuhan, mereka ingat kembali, maka dibentuklah satu tim berjumlah tujuh orang. Pelayanan ini bukan pelayanan biasa, dibutuhkan orang-orang yang terkenal baik yaitu memiliki kasih, tulus, penuh belas kasihan, murah hati dan rela berkorban. Selain itu juga mereka adalah orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus dan hikmat dari Tuhan sehingga pelayanan mereka tidak sekedar memuaskan kebutuhan materi semata. Bersama dengan para Rasul, pelayanan mereka dapat menyentuh kebutuhan rohani, dan jasmani. Apa akibatnya? Pertama, firman Allah makin tersebar. Kedua, jumlah murid bertambah banyak. Itu artinya banyak yang terdidik dan siap diutus menjadi “Pekabar Injil”. Ketiga, sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. Orang-orang yang tadinya menolak Yesus berbalik menjadi pengikut Kristus. Sungguh luar biasa dampak dari pelayanan yang dilakukan secara seimbang. Gereja membutuhkan orang-orang yang terkenal baik, penuh Roh dan hikmat agar pelayanan yang diberikan membawa dampak yaitu sejumlah besar orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. (LL) Apakah hidupku sudah membawa dampak yang positif? r e n u n g a n D O A Pakailah gereja kami untuk menolong orang-orang tidak mampu. Bacaan Alkitab Setahun Lukas 21-22 selasa, 30 oktober 2012 Sangat Berharga Yunus 3:1-10 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, …yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, … Yunus 4:11 Seorang anak perempuan yang sedang membuat boneka dari bahan sejenis lilin bersorak gembira dan menunjukkannya kepada kakaknya. Namun kakaknya mengambil boneka itu dan meremasnya hingga rusak. Adiknya menangis sejadi-jadinya. Masalahnya bukan karena itu hanya boneka lilin, melainkan karena boneka lilin itu adalah karya tangannya. Yunus semula tidak menyadari betapa berharganya penduduk di Niniwe yang berjumlah 120 ribu jiwa di hadapan Tuhan. Seorang jiwa saja sangat berharga di mata Tuhan lebih dari segenap dunia ini, apalagi sebanyak itu. Ketika Tuhan menyuruhnya ke Niniwe, Yunus malah pergi ke arah yang berlawanan, yaitu ke Yafo untuk kemudian naik kapal ke Tarsus … jauh dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3). Itulah sebabnya Tuhan memberikan didikan kepada Yunus melalui peristiwa berada selama tiga hari di dalam perut ikan supaya ia mau menaati perintah Tuhan (Yunus 1). Akhirnya Yunus tiba di Niniwe. Ia memberitahukan bahwa Tuhan bermaksud menghukum kota itu jika mereka tidak bertobat. Di luar dugaan, orang Niniwe, yaitu bangsa Asyur yang terkenal kejam dan tidak mengenal Tuhan, mau bertobat. Pertobatan terjadi secara massal, mulai dari rajanya hingga rakyatnya. Hasilnya, Tuhan mengampuni dosa dan kesalahan mereka. Tuhan tidak jadi menghukum mereka. Tugas kita sebagai orang percaya adalah memberitakan tentang kasih dan keadilan Allah. Allah mengasihi semua orang, sebab mereka adalah ciptaan tangan-Nya. Namun jika mereka tetap hidup dalam dosa, hukuman telah tersedia. Itulah sebabnya berita pertobatan dan pengampunan harus disampaikan agar mereka tidak binasa. (PF) Selamatkan jiwa, berapa pun harganya. r e n u n g a n D O A Anggota keluarga yang masih hidup dalam dosa dan kegelapan. rabu, 31 oktober 2012 Bacaan Alkitab Setahun Lukas 23-24 Berbau Harum 2 Korintus 2:12-17 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus …… 2 Korintus 2:15 Bunga mawar adalah bunga yang indah dan berbau harum. Ia menjadi lambang cinta dan kecantikan. Hati wanita mana yang tidak berbungabunga ketika menerima setangkai bunga mawar dari kekasihnya sebagai ungkapan rasa cinta? Bunga mawar merupakan bunga nasional di Inggris, yang disebut The Lily of the Valley. Bunga ini yang dipakai sebagai buket pengantin pada pernikahan Pangeran William dan Chaterine Middleton. Salomo dalam puisinya menulis, “Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah“ (Kidung Agung 2:1). Siapakah yang dimaksud? Bunga mawar dari Saron adalah gambaran Tuhan Yesus Kristus, Sang Mempelai Pria. Nama Yesus menyebarkan keharuman bagaikan bunga mawar. Hanya di dalam nama Yesus ada keselamatan, kesembuhan, kemenangan dan hidup kekal. Nama-Nya sungguh ajaib dan penuh kuasa. Tuhan telah membuka jalan bagi Paulus untuk memberitakan Injil di Troas. Ia bersyukur karena Tuhan telah membawanya di jalan kemenangan-Nya. Ia dipakai oleh Tuhan untuk menyebarkan keharuman nama Kristus. Lebih dari itu keharuman nama Kristus terpancar di dalam dirinya sehingga Paulus memberikan pernyataan, “Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus.” Pemberitaan Injil dimulai dari perilaku yang baik yaitu tindakan dan tutur kata yang memuliakan Tuhan. Orang akan melihat, mengamati dan merasakan kebaikan kita. Itulah bau yang harum dari Kristus. Melalui keharuman yang terpancar di dalam diri kita, orang akan tertarik untuk mengenal Kristus dan percaya kepada-Nya. Sudahkah kita menjadi seperti bunga mawar yang menebarkan bau harum di mana pun kita berada, dan secara otomatis orang ingin selalu berada di dekat kita? (LL) Bunga mawar di mana pun berada tetap memancarkan keharuman. r e n u n g a n D O A Pemberitaan Injil di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Oleh : Pdm. Yurianto Seandainya diajukan sebuah pertanyaan kepada Saudara, “Apa yang menjadi misi gereja bagi dunia,' Bagaimana Saudara menjawabnya? Sekalipun gereja telah menyelesaikan banyak tugas, satu-satunya pesan gereja bagi dunia adalah Injil Kristus. Hal lain yang dilakukan semata-mata merupakan perpanjangan dari tujuan utama tersebut. Injil yang kita beritakan kepada mereka yang tersesat lebih tinggi nilainya daripada setiap filosofi duniawi yang ada. Berita Injil tidak pernah ketinggalan zaman atau perlu dikoreksi. Injil selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan terbesar umat manusia. Oleh karena itu, Injil Kristus harus dipahami dengan benar dan utuh. Pembiasan dan Pengertian Misi Ada beberapa kondisi yang membuat pemahaman tentang misi mengalami pembiasan. Banyak gereja terperangkap dalam sikap yang ekslusif dan hidup untuk diri sendiri. Gereja disibukkan dengan kegiatan-kegiatan untuk diri sendiri. Gereja dilihat sebagai pusat dari segala kegiatan dan kurang peduli pada situasi yang ada di luar dirinya. Pemahaman misi dibatasi hanya sebagai usaha penyelamatan jiwa-jiwa secara personal. Sehingga motif yang paling menonjol dalam misi adalah pertobatan individu, keselamatan jiwa masa depan dan pertumbuhan gereja (Church Growh). Hal itu sering dilatar belakangi oleh pemahaman “Amanat Agung” dalam Matius 28:18–20 secara sempit. Paham dualisme masih begitu kuat. Rohani dipisahkan dengan yang jasmani. Masih banyak yang berpikir bahwa gereja adalah lembaga yang mengurusi soal-soal rohani, sehingga tidak perlu mengurusi soal-soal duniawi atau jasmani, misalnya: masalah sosial, ekonomi, budaya dan politik. Pandangan ini mengakibatkan gereja hanya berkonsentrasi pada perkara-perkara rohani. Masih adanya pandangan dan sikap yang apriori terhadap keyakinan, aliran, dan agama lain. Misi sarat dengan nuansa konfrontasi sebab mengambil bentuk suatu peperangan melawan keyakinan, aliran dan agama lain. Sebelum lebih jauh membahas apa misi gereja bagi dunia, perlu dipahami dan dimengerti apa arti “misi.” Ada dua macam pengertian, pertama, Missio Dei (Misi Allah) yaitu pernyataan diri Allah sebagai yang mengasihi dunia, terlihat dalam karya penyelamatan-Nya di dunia. Kedua, Missio Ecclesiae (Missi Gereja) yaitu usaha-usaha misi yang dilakukan oleh gereja dalam partisipasinya untuk membagikan karya penyelamatan Allah bagi dunia. Yang dimaksud dengan misi dalam pembahasan ini terfokus pada pengertian yang kedua, yaitu suatu tugas pengutusan dari Allah kepada Gereja (baca: Jemaat) untuk membagikan Injil. Kabar kesukaan Allah yang berisi penyelamatan Allah terhadap dunia, sehingga dunia turut merasakan karya Allah. Gereja yang telah diselamatkan harus memberikan dampak kepada dunia. Oleh karena itu misi pada dasarnya merupakan hakikat gereja itu sendiri. Kerajaan Allah Menurut Yesus Kristus Untuk mengerti misi Allah yang ditugaskan kepada gereja, perlu dipahami lebih dahulu karya Allah di dunia. Apa tujuan dan bagaimana cara mewujudkannya? Yohanes Pembaptis menolong kita untuk mengerti maksud karya Allah dalam Yesus Kristus. Ketika Yohanes berkata, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Matius 3:2), maka kita dibuat mengerti bahwa yang akan datang setelah Yohanes adalah Kerajaan Allah. Dengan kata lain, yang akan datang terwujud bersamaan dengan pelayanan Yesus adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itulah pusat pelayanan Yesus. Yesus sendiri juga berkata, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Matius 4:7). Ke ra ja a n A l l a h i tu memiliki dua dimensi yaitu telah dan akan. Dalam Lukas 17:21, Ye s u s b e r k a t a , “ S e b a b sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Yesus juga berkata dalam Matius 12:28, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Itu berarti bahwa Kerajaan Allah telah tiba bersamaan dengan dimulainya pelayanan Yesus dan akan mencapai kesempurnaan di masa yang akan datang. Dalam konteks inilah, gereja sebagai umat yang telah menerima keselamatan dari Allah, turut mengambil bagian dalam rangka mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Yesus memberi perintah kepada murid-muridNya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan (Matius 10:7-8) adalah juga tugas pengutusan gereja. Itu artinya bahwa mewujudkan Kerajaan Allah bukan hanya memperkenalkan nama Yesus, melainkan juga melakukan apa yang telah Yesus kerjakan. Pertanyaan berikutnya a d a l a h , “ A p a y a n g Ye s u s maksudkan dengan Kerajaan Allah harus disampaikan itu? Pernyataan Yesus dalam Lukas 4:18-19, "Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orangorang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang," menolong kita untuk memahami pokok tersebut. Pernyataan Yesus di atas merupakan pengenapan dari nas Nabi Yesaya bahwa dengan kehadiran dan pelayanan Yesus semua itu akan terwujud. Yesus datang bukan hanya menyelamatkan manusia secara rohani melainkan meliputi seluruh aspek kehidupan. Itulah tanda-tanda yang harus kita realisasikan dalam tugas misi gereja. Kerajaan Allah hadir di dunia, sebagaimana halnya kita berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Matius 6:10). Jadi, nyatalah bahwa misi yang dikerjakan Yesus adalah misi yang menyeluruh/utuh yang sering disebut dengan “misi holistik” yaitu penyelamatan dalam segala aspek kehidupan. Penyelamatan secara pribadi membawa manusia pada hubungan yang dipulihkan dengan Allah dan dirinya sendiri. Sedangkan penyelamatan secara sosial membawa manusia menemui hubungan yang dipulihkan dengan sesama dan lingkungan hidup. Tidak ada ketidakadilan, kesenjangan yang dalam dan penindasan. Itulah tugas dan panggilan gereja. Tanggung Jawab Gereja Sebagai persekutuan umat Allah yang telah menerima rahmat keselamatan Tuhan, gereja memiliki tanggung jawab untuk membagikan kepada dunia. Itu berarti gereja harus dengan serius memperhatikan kondisi yang ada di sekelilingnya. Pertanyaannya adalah dunia macam apa yang di dalamnya sehingga gereja harus menjalani misi tersebut? Inilah gambaran dunia atau masyarakat sekitar gereja saat ini, yaitu bahwa masyarakat berada dalam situasi krisis: krisis kepercayaan, krisis ekonomi, krisis politik, krisis kepemimpinan, dan sebagainya; pengangguran; kemiskinan; dekadensi moral; ancaman kelestarian lingkungan; pelanggaran HAM; kriminalitas; berbagai penyimpangan: seksual, aborsi, pelacuran, dan sebagainya; masyarakat yang majemuk; laju modernisasi; depresi masyarakat; kegairahan politik dan reformasi yang belum jelas bentuk dan arahnya dan mungkin masih ada agendaagenda lain di luar ini semua. Gereja harus membuka mata terhadap kondisi yang ada sekarang ini. Apa yang dapat gereja lakukan bagi dunia? Cara pandang misi yang utuh ini melihat bahwa segala persoalan dan ancaman itu adalah merupakan bagian dari tanggung jawab gereja. Misi ini memberi spirit dan kerangka acuan bagi keterlibatan gereja dalam pergumulan masyarakat. Dalam situasi seperti itu pendekatan rohani tidaklah cukup memadai untuk misi Kristen. Mewujudkan Kerajaan Allah di dunia berarti menghadirkan kehidupan masa depan yaitu “syalom” menjadi nyata di masa kini, menjadi aktual dan konkret. Selamat berkarya bagi Kerajaan Allah. Daftar Pustaka 1. Cole Niel, Gereja Organik; Menghadirkan Gaya Hidup Allah Dalam Gereja, Yogjakarta: Penerbit ANDI, 2006. 2. Wongso Peter, Tugas Gereja dan Misi Masa Kini, Malang : SAAT, 1994. 3. Yewangoe, A.A, Iman, Agama dan Masyarakat dalam Negara Pancasila, Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002. Ralat Sinar Kasih Edisi oktober 2012 1. Renungan Minggu, 19 Agustus 2012 pada alinea kedua kalimat terakhir yang benar sebagai berikut : Walaupun menghadapi banyak rintangan tetapi pada akhirnya pembangunan tembok Yerusalem dapat terselesaikan. 2. Kolom Artikel Lepas halaman 2 poin 2 baris kedua tertulis : ...pada Juni 1987... yang benar seharusnya ...Juni 1887. Demikian ralat kami sampaikan, redaksi mohon maaf atas kesalahan penulisan. Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. ha u T t a Berk n Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
Similar documents
sebuah ulasan tentang islam
dipengaruhi oleh Jinn(demons) akan seharusnya mempercayai perkara itu. Bagi mereka yang dituntun untuk mengetahui bahawa Kristian dan Islam menyembah Tuhan yang sama harus melihat dimana hala tujun...
More information