proposal insentif riset sinas
Transcription
proposal insentif riset sinas
PROPOSAL INSENTIF RISET SINAS PENGAYAAN TEMPURUNG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU IPAL STBM (SISTIM TANAH BERLAPIS MELAFU) UNTUK MENETRALISIR POLUTAN DALAM LIMBAH CAIR PKS (PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT) (LANJUTAN RT-2014-19) Kode Proposal: RT-2015-0022 Bidang Prioritas: Riset Pengembangan Perkebunan (benih unggul, budidaya, rekayasa alat dan mesin, produk turunan kelapa sawit dan kakao) Jenis Riset: Insentif Riset Terapan (RT) Politteknik Pertanian Negeri Payakumbuh Jl.Raya Negara KM 7 Tanjung Pati, Kec. Harau-Kab.Limapuluh KotaSumbar 2015 insentif.ristek.go.id 1 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 LEMBAR PENGESAHAN PENGAYAAN TEMPURUNG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU IPAL STBM (SISTIM TANAH BERLAPIS MELAFU) UNTUK MENETRALISIR POLUTAN DALAM LIMBAH CAIR PKS (PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT) (LANJUTAN RT-2014-19) Bidang Prioritas Iptek Teknologi: Teknologi Pangan Jenis Insentif Riset: Insentif Riset Terapan Produk Target: Riset Pengembangan Perkebunan (benih unggul, budidaya, rekayasa alat dan mesin, produk turunan kelapa sawit dan kakao) Cara Pelaksanaan: Non Konsorsium Lokasi Penelitian: Sumatera Barat Keterangan Peneliti Utama Nama Peneliti Utama : Aflizar,SP.MP.Ph.D Nama Lembaga/Institusi : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Unit Organisasi : Teknologi Pertanian Alamat : Jl.raya negara KM 7. tanjung Pati, kec. Harau-Kab. Limapulu Kota-Sumbar Telepon/HP/Faksimili/e-mail : Telp: 0752-7754192 / HP: 081339163925 / Fax: 0752-7750220 / [email protected] Keterangan Lembaga Lembaga Pengusul Nama Pimpinan Lembaga : Direktur Ir.Gusmalini,M.Si Nama Lembaga : Politteknik Pertanian Negeri Payakumbuh Alamat : Jl.Raya Negara KM 7 Tanjung Pati, Kec. Harau-Kab.Limapuluh Kota-Sumbar Telepon/HP/Faksimili/e-mail : Telp: 0752-7754192 / HP: 081339163925 / Fax: 0752-7750220 / [email protected] Rekapitulasi Biaya Sharing Biaya (Rp) No. Uraian 1 Gaji dan Upah 46,300,000 46,300,000 0 2 Bahan Habis Pakai 199,800,000 199,800,000 0 3 Perjalanan *) 31,400,000 31,400,000 0 4 Lain-lain 12,000,000 12,000,000 0 289,500,000 289,500,000 0 Total JUMLAH Insentif KRT Ketua *) Dana Insentif KRT tidak untuk perjalanan Luar Negeri Sumatera Barat, 17 Juli 2014 Setuju diusulkan: insentif.ristek.go.id Kepala Lembaga / Institusi Peneliti Utama Direktur Ir.Gusmalini,M.Si NIP. Aflizar,SP.MP.Ph.D NIP. 2 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Abstrak II. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk pengkayaan limbah tempurung kelapa sawit menjadi IPAL STBM (Sistim Tanah Berlapis Melafu) untuk menetralisir polutan dalam limbah Pabrik pengolahan Sawit (LPKS) dan meyerap polutan pada sungai tercemar oleh LPKS di Sumatera Barat bagi menjamin keberlangsungan ekologi, lingkungan hidup dan perekonomian masyarakat serta menyediakan material IPAL STBM siap pasang yang ekonomis. Perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat merupakan sumber pendapatan daerah utama, namun diakhir tahun 2012 , bangsa Amerika Serikat dan Eropa menolak produk CPO dari perkebunan kelapa sawit (PKS) yang berasal dari Indonesia dan Malaysia dengan alasan tidak ”Green Produk” karena dalam manajemen perkebunan sawit sampai menghasilkan CPO telah menghasilkan limbah polutan berbahaya sehingga mencemari lingkungan. Kualitas limbah cairnya di outlet kolam anaerobik dari tanah yang dibuat PKS itu melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah dimana BOD 238,5 ppm , COD 5500 ppm, TSS 15800 ppm, minyak dan lemak 48 ppm, pH 8,61, ORP -98 mV , EC 35100 uS/cm dan Bau busuk. Ditaksir kerugian karena kerusakan lingkungan hidup akibat polutan PKS di Kabupaten Pasaman Barat-Sumbar di taksir sekitar 2 triliun (2.000.000.000.000) setiap tahunnya. Rekayasa IPAL STBM pada tahun I dengan pengayaan arang tempurung kelapa sawit dengan Tanah vulkanik, serbuk gergaji, pelet besi, ragi tape menjadi Blok Tanah campuran (BTC) disusun bentuk batu bata dan profil tanah di IPAL STBM. Pembuatan zeolit tiruan dari pasir vulkanik, arang tempurung kelapa sawit, abu sekam, ragi tape, semen sebagai Lapisan permeabel STBM diisikan diantara BTC telah berhasil mengolah limbah cair PKS dengan kapasitas puluhan sampai ribuan liter per hari dengan efisiensi penurunan polutan dalam kisaran yaitu Warna 20-40%, Bau 60-90%, TSS 80-90%, BOD 5070%, COD 60-90%, PO4-P 50-65%, NO3-N 60-80%, TN 50%-60%, pH 25%, EC 40-60%, ORP 20-30%. Polutan di Sungai suak Air Bangis melebihi baku mutu untuk TN 1,2 ppm, NH3 0,32 ppm dan PO4 1,9 ppm diduga karena imunisasi limbah pupuk, pabrik pestisida dari industri sawit sehingga telah 3 kali terjadi kematian massal ikan. Penelitian Tahun II yaitu. a.Pemasangan IPAL STBM lapangan dengan pengayaan tempurung kelapa sawit yang dipasang dilapangan membantu meningkatkan efisiensi IPAL PKS yang ada untuk menetralkan polutan yang dibuang ke sungai demi memperbaiki kualitas air sungai dan mencegah kematian ikan. b.Rekayasa IPAL STBM Terapung untuk menyerap polutan dalam air sungai yang tercemar oleh Limbah Industri sawit. c. Rekayasa mesin Pembuat Zeolit tiruan untuk Blok Lapisan Permeabel(BLP) dan pengaduk Blok Tanah Campuran (BTC) pada IPAL STBM dengan bahan dasar pengayaan Arang Tempurung Kelapa sawit demi penciptaan IPAL STBM siap pasang dan ekonomis.d. Pemetaan distribusi polutan di laut DAS Pasaman jadi sentral Industri Sawit.IPAL STBM berbahan asli produk Indonesia yang murah, sederhana dan efisien tanpa mesin dan tanpa bahan kimia untuk menetralisir polutan dengan biaya murah dan sederhana dalam pengoperasiannya diharapkan dapat menaikkan martabat bangsa Indonesia di kancah dunia sehingga perlu disempurnakan. Keyword: IPAL STBM, STBM Terapung,Tarang Tempurung Kelapa Sawit, Mesin pengaduk. insentif.ristek.go.id 3 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 PENDAHULUAN Outline Sehingga pembuangan limbah cair pabrik sawit yang mengandung polutan ditambah hasil pencucuian pupuk dan pestisida yang hanyut oleh runoff dan erosi tanah yang berlangsung lebih dari 20 tahun telah menyebabkan lingkungan hidup di Sumatera Barat benar-benar telah rusak, Namun sampai sejauh yang selalu di dengungkan adalah peningkatan perekonomian saya yang sesungguhnya tidak menyentuh rakyat miskin yang dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat miskin. Di tambah tidak adanya upaya nyata stakeholder untuk memperbaiki kondisi lingkungan hidup di Sumbar karena perlu biaya yang sangat mahal untuk membuat alat pengolah limbah cair sehingga kerugian karena kerusakan lingkungan hidup akibat polutan industri pertanian di Kabupaten Pasaman Barat-Sumbar di taksir sekitar 2 triliun (2.000.000.000.000) setiap tahunnya (aflizar . 2010). Rekayasa IPAL Sistim Tanah Berlapis Melafu(STBM) pada tahun I penelitian RT-2014-0019 dengan pengayaan arang tempurung kelapa sawit dengan Tanah vulkanik, serbuk gergaji, pelet besi, ragi tape jadi Blok Tanah campuran disusun batu bata dan profil tanah di IPAL STBM dan pembuatan zeolit palsu dari pasir vulkanik, arang tempurung kelapa sawit, abu sekam, ragi tape, semen sebagai Lapisan permeabel STBM telah berhasil mengolah limbah cair PKS dengan kapasitas puluhan sampai ribuan liter per hari dengan efisiensi penurunan polutan dalam kisaran yaitu Warna 50-60%, Bau 60-90%, TSS 80-90%, BOD 50-70%, COD 60-90%, PO4-P 50-65%, NO3-N 60-80%, TN 50%-60%, pH 25%, EC 40-60%, ORP 20-30%. Polutan di Sungai suak Air Bangis melebihi baku mutu untuk TN 1,2 ppm, NH3 0,32 ppm dan PO4 1,9 ppm diduga karena imunisasi limbah pupuk, pabrik pestisida dari industri sawit dan perlu pula dibuat modifikasi STBM terapung agar bisa menyerap polutan di sungai yang sudah tercemar lebih efektif. Berdasarkan later belakang ini, IPAL STBM berbahan asli produk Indonesia yang murah, sederhana dan efisien tanpa mesin dan tanpa bahan kimia untuk menetralisir polutan dengan biaya murah dan sederhana dalam pengoperasiannya diharapkan dapat menaikkan martabat bangsa Indonesia di kancah dunia sehingga perlu disempurnakan dan dilanjutkan penelitian lebih dalam pada Tahun II untuk bisa dipakai oleh Industri Sawit di Sumatera Barat dan Indonesia. Latar Belakang 1) Latar Belakang Perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat merupakan sumber pendapatan daerah utama, namun diakhir tahun 2012 , bangsa Amerika serikat dan eropa menolak produk CPO dari perkebunan kelapa sawit yang berasal dari Indonesia dan Malaysia dengan alasan tidak ”Gren Produk” karena dalam manajemen perkebunan sawit sampai menghasilkan CPO telah menghasilkan limbah polutan berbahaya bagi lingkungan. Namun, tidak dilakukan upaya untuk menetralisir polutan dalam limbah Industri sawit sehingga telah mencemari Sungai dan laut yang berakibat pada kematian ikan secara massal dan hilangnya ikan di perairan laut yang menyebabkan nelayan hidup dibawah garis kemiskinan, seperti yang terjadi di pantai barat sumatra tepatnya Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar (Personal komunikasi. 2012) Hasil analisa Laboratorium Politeknik Pertanian Payakumbuh (2005) dan BARISTAND Ulu Gadut Padang (2008) kwalitas limbah cairnya di outlet kolam anaerobik dari tanah yang dibuat PKS itu melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah dimana BOD 238,5 ppm , COD 5500 ppm, TSS 15800 ppm, minyak dan lemak 48 ppm, pH 8, suhu 40 -45oC, Fe 28 ppm sedangkan baku mutu dibolehkan menurut Peratururan Pemerintah No 82 Tahun 2001 yaitu BOD 2-12 ppm, COD 10-100 ppm, TSS 1000-2000 ppm minyak dan lemek 1-25 ppm dan pH 6 – 9 bila dibandingkan maka pH saja yang memenuhi baku mutu sedangkan COD, TSS , minyak dan lemak melebihi baku mutu sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Keadaan ini bertambah buruk karena menurut data Dinas Perkebunan Kab. Pasaman (2003) ada empat pabrik kelapa sawit (PKS) beropersai di Kab. Pasaman Barat yaitu PKS milik PT. Perkebunan Nusantara VI di Simpang Tiga, PT. Bakrie Pasaman Plantation dan PT. Agrowisata dam PT. Sawita dasn PT BTN dengan kapasitas rata-rata 35-60 ton/jam dimana menghasilkan limbah cair 1,8 m3/ ton sawit (Aflizar et al. 2007). Sehingga pembuangan limbah cair pabrik sawit yang mengandung polutan ditambah hasil pencucuian pupuk dan pestisida yang hanyut oleh runoff dan erosi tanah yang berlangsung lebih dari 20 tahun telah menyebabkan lingkungan hidup di Sumatera Barat benar-benar telah rusak, Namun sampai sejauh yang selalu di dengungkan adalah peningkatan perekonomian saya yang sesungguhnya tidak menyentuh insentif.ristek.go.id 4 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 rakyat miskin yang dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat miskin. Di tambah tidak adanya upaya nyata stakeholder untuk memperbaiki kondisi lingkungan hidup di Sumbar karena perlu biaya yang sangat mahal untuk membuat alat pengolah limbah cair sehingga kerugian karena kerusakan lingkungan hidup akibat polutan industri pertanian di Kabupaten Pasaman Barat-Sumbar di taksir sekitar 2 triliun (2.000.000.000.000) setiap tahunnya (aflizar . 2010). IPAL Sistim Tanah Berlapis Melafu(STBM) berbasiskan bahan Tanah dan material lokal yang disusun seperti batu bata telah mampu mengolah limbah cair home industri, restoran, domestik dan limbah cair peternakan sapi dengan efisiensi penurunan polutan dalam kisaran yaitu Warna 50-60%, Bau 60-90%, TSS 80-90%, BOD 50-70%, COD 60-90%, PO4-P 5065%, NO3-N 60-80% (Aflizar et al. 2005, 2006, 2007, 2010). Tempurung dari buah kelapa sawit yang hanya jadi limbah tidak berguna jumlahnya sekitar 1000 ton/pabrik/tahun dan ini bisa digunakan untuk menjadi arang aktif untuk penyusun STBM yang akan menyerap polutan dalam limbah cair disamping memiliki nilai jual ekonomis lebih tinggi dan terciptanya IPAL berbahan asli produk Indonesia yang murah, sederhana dan efisien. Namun masih sedikit dan belum ada teknologi inovatif untuk memanfaatkan tempurung kelapa sawit ini menjadi IPAL yang ekonomis dan efisien untuk menetralisir polutan. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) beroperasi di Kabupaten Pasaman Barat saat ini adalah PKS milik PT. Perkebunan Nusantara VI di Simpang Tiga (Kapasitas 45 ton/jam), PT. Bakrie Pasaman Plantation (Kapasitas olah 30 ton/jam) di sungai aur dan PT. Agrowisata (Kapasitas Olah 30 ton/jam) di Sungai Aur Lembah Melintang, PT. Sawita (Kapasitas 45 ton/jam) di Air Bangis. Kab. Pasaman Barat daerah terluas memiliki areal perkebunan sawit di Sumatera Barat dimana 108.154 Ha milik swasta Nasional dan 34.080 Ha milik swadaya masyarakat (Dinas Perkebunan Kab. Pasaman, 2003). Pabrik Kelapa Sawit (PKS) beroperasi di Kabupaten Pasaman Barat saat ini adalah PKS milik PT. Perkebunan Nusantara VI di Simpang Tiga (Kapasitas 45 ton/jam), PT. Bakrie Pasaman Plantation (Kapasitas olah 30 ton/jam) di sungai aur dan PT. Agrowisata (Kapasitas Olah 30 ton/jam) di Sungai Aur Lembah Melintang, PT. Sawita (Kapasitas 45 ton/jam) di Air Bangis. Kab. Pasaman Barat daerah terluas memiliki areal perkebunan sawit di Sumatera Barat dimana 108.154 Ha milik swasta Nasional dan 34.080 Ha milik swadaya masyarakat (Dinas Perkebunan Kab. Pasaman, 2003). Rekayasa IPAL Sistim Tanah Berlapis Melafu(STBM) pada tahun I penelitian RT-2014-0019 dengan pengayaan arang tempurung kelapa sawit dengan Tanah vulkanik, serbuk gergaji, pelet besi, ragi tape jadi Blok Tanah campuran disusun batu bata dan profil tanah di IPAL STBM dan pembuatan zeolit palsu dari pasir vulkanik, arang tempurung kelapa sawit, abu sekam, ragi tape, semen sebagai Lapisan permeabel STBM telah berhasil mengolah limbah cair PKS dengan kapasitas puluhan sampai ribuan liter per hari dengan efisiensi penurunan polutan dalam kisaran yaitu Warna 50-60%, Bau 60-90%, TSS 80-90%, BOD 50-70%, COD 60-90%, PO4-P 50-65%, NO3-N 60-80%, TN 50%-60%, pH 25%, EC 40-60%, ORP 20-30%. Polutan di Sungai suak Air Bangis melebihi baku mutu untuk TN 1,2 ppm, NH3 0,32 ppm dan PO4 1,9 ppm diduga karena imunisasi limbah pupuk, pabrik pestisida dari industri sawit dan perlu pula dibuat modifikasi STBM terapung agar bisa menyerap polutan di sungai yang sudah tercemar lebih efektif. Berdasarkan later belakang ini, IPAL STBM berbahan asli produk Indonesia yang murah, sederhana dan efisien tanpa mesin dan tanpa bahan kimia untuk menetralisir polutan dengan biaya murah dan sederhana dalam pengoperasiannya diharapkan dapat menaikkan martabat bangsa Indonesia di kancah dunia sehingga perlu disempurnakan dan dilanjutkan penelitian lebih dalam pada Tahun II untuk bisa dipakai oleh Industri Sawit di Sumatera Barat dan Indonesia. Tujuan dan Sasaran Tujuan Riset Terapan Tahun II Penelitian yang direncanakan dalam usulan ini adalah: insentif.ristek.go.id 5 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 a.Pemasangan IPAL STBM dengan pengayaan tempurung kelapa sawit yang dipasang dilapangan membantu meningkatkan efisiensi IPAL PKS yang ada untuk menetralkan polutan yang dibuang ke sungai demi memperbaiki kualitas air sungai dan mencegah kematian ikan. b.Rekayasa IPAL STBM Terapung untuk menyerap polutan dalam air sungai yang tercemar oleh Limbah Industri Sawit skala laboratorium. c. Rekayasa mesin Pembuat Zeolit tiruan untuk Blok Lapisan Permeabel(BLP) dan pengaduk Blok Tanah Campuran (BTC) pada IPAL STBM dengan bahan dasar pengayaan Arang Tempurung Kelapa sawit demi penciptaan IPAL STBM siap pasang dan ekonomis. d.Pemetaan digital 3D tingkat pencemaran Nitrogen dan Pospat di laut dan sungai di DAS Pasaman akibat limbah industri sawit di Sumatera Barat sebagai dasar untuk memperbaiki ekologi dan kehidupan nelayan di pantai Barat Sumatra. Sasaran Menciptakan produk IPAL STBM tanpa mesin, tanpa bahan kimia berbasis bahan lokal asli Indonesia untuk menigkatkan kualitas lingkungan hidup di pedesaan dan perkotaan menjadi lebih baik. Menciptakan STBM terapung untuk menyerap polutan langsung dari sungai tercemar. Rekayasa mesin pembuat Zeolit tiruan, tanah campuran untuk IPAL STBM serta penepung arang tempurung sawit untuk dikayakan. Produk peta distribusi polutan pencemaran dilaut dan sungai. Selanjutnya dunia internasional tidak memboikot produk sawit yang berasal dari Indonesia karena sudah mengolah limbah cair PKS dengan benar serta menyelamatkan ekologi laut , sungai dan kehidupan nelayan. Bisa menghasilkan tulisan yang akan di publikasikan di Jurnal akreditasi nasional, serta mendapatkan HAKI dari material penyususn IPAL STBM dan model IPAL STBM. Akhirnya teknologi bisa digunakan oleh seluruh industri kecil dan menengah yang menghasilkan limbah cair yang mengandung polutan khusus limbah cair tidak mengandung logam berat dan radio aktif. insentif.ristek.go.id 6 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 1. DAS Pasaman Barat yang menjadi sasaran riset pembuatan IPAL STBM untuk mitigasi Sumber Daya Alam dan nelayan dari pencemaran limbah Perkebunan Sawit insentif.ristek.go.id 7 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Metode 1) IV. Metode Uraian tentang cara pendekatan masalah dan relevansi metode yang digunakan Pendekatan Masalah meliputi penelitian Survei lapangan sosial PRA dan tigkat pencemaran perairan dan pemetaannya serta analisa laboratorium kualitas air dan limbah PKS dan menghasilkan produk teknologi ramah lingkungan: Produk Risert terapan Tahun II yaitu 1. Rekayasa IPAL STBM untuk mengolah limbah cair industri PKS yang di instal langsung dilapangan, 2. Rekayasa STBM terapung untuk menyerap polutan langsung dari air sungai tercemar, 3. Rekayasa mesin pembuat zeolit tiruan, tanah campuran dan penepung arang tempurung sawit untuk dikayakan. Diseminasi pada pemda dan pemuka masyarakat dan publikasi pada Jurnal Nasional terakreditasi. dengan alur riset pada Gambar 2. Seperti konsep gambar dibawah ini. 2) Uraian tentang peta rencana (roadmap) dan state of the art dari bidang topik yang diteliti beserta tahap kegiatan riset beserta alur yang akan dilaksanakan State of the Art Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Limbah cair pabrik kelapa sawit pada kolam tanah anaerobik diambil sampelnya dilapangan dan dilakukan analisa di laboratorium dengan data sebabagai berikut: Tabel 1. Hasil Analisa kwalitas Limbah cair Pabrik kelapa Sawit dilapangan Parameter Sebelum Pengolahan Sesudah pengolahan kolam aerobic PKS Baku Mutu insentif.ristek.go.id 8 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 BOD 70,6 23,85 mg/l 100 mg/l COD 75.000 mg/l 5.500 mg/l 350 mg/l TSS 40.496,6 mg/l 15.800 mg/l 250 mg/l Minyak dan Lemak 498,1 mg/l 48 mg/l 25 mg/l pH 4,0 - 4,5 8 6–9 Suhu 70 – 80 oC 40 – 45 oC 45 oC Fe** nu 28 ppm Debit Limbah maksimum 1,8 m3/ton produk minyak sawit 2,5 m3/ton produk CPO Sumber : PTP. Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit Sungai Garo,2007 ** Laboratorium Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dari hasil analisa limbah ini maka COD, TSS dan Minyak dan lemak dari limbah cair pabrik kelapa sawit menjadi zat penyebab pencemaran di di sungai dan laut karena konsentrasinya melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah dan untuk itu perlu diolah kembali agar tidak mencemari lingkungan. Ada empat pabrik kelapa sawit (PKS) beropersai di kab. Pasaman Barat yaitu PKS milik PT. Perkebunan Nusantara VI di Simpang Tiga, PT. Bakrie Pasaman Plantation dan PT. Agrowisata dengan kapasitas olah rerata 35 ton/jam maka dalam 1 (satu) hari menghasilkan 1512 m3 limbah cair dan dalam satu tahun 551880 m3 limbah cair/tahun dan dalam kontraknya perkebunan kelapa sawit ini akan beroperasi selama 25 tahun maka total limbah menjadi 13.797.000 m3 limbah cair/25 tahun dan semua polutan yang dikandungnya akan menumpuk di sungai dan laut Air Bangis, Sikabau dan Sasak dan cukup menenggelamkan 2,6 kilometer x 2,6 km lahan sedalam 2 meter hanya untuk satu buah PKS saja. Gambar 1 insentif.ristek.go.id 9 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Air olahan di outler masih tinggi COD dan N Industri kelapa sawit Sistim pengolahan langsung pada kolam oksidasi didiamkan 1 mg insentif.ristek.go.id 10 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 1. Pengolahan limbah cair Pabrik Pengolahan Kelapa sawit saat ini Efisiensi sistim STBM mengolah limbah cair berbasis tanah insentif.ristek.go.id 11 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Tabel 2. Parameter Uji Limbah Cair Home Industri Tahu Parameter Uji satuan Sebelum diolah LC Tahu Diolah STBM +Aerasi Baku Mutu STBM efektif BOD COD TSS N-Total P-Total pH NO2-N NO3-N EC TGT Suhu ORP mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L us/cm mg/L oC mVolt 478.98-482.04 7260 5102 140.74 12.55-15.12 6.46-6.96 51.79 69.80 1519- 1660 752-830 23.9- 25.9 -47 -93 54.08-318.08 70- 666 12 - 424 1.704-41.28 0.69-7.45 6.96-8.4 0.025-15.191 insentif.ristek.go.id 12 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 0.034-20.47 174- 1108 87- 554 23.4-25.9 -5 - 138 60*- 85** 200-250** 60**- 00* 10* 0,2* 6–9 0,06 10 STBM 2B STBM 2B STBM 2B STBM 2B STBM 2B STBM 2A STBM 2A STBM 2A STBM 2A STBM 2A STBM 1-6 STBM 1A *SK: Gubernur Sumatera Barat no. 660-1-614-1997 tentang “Standar Baku Mutu limbah Cair” **Pasal 43 Ayat(1) jo Pasal 45 UU Nomor 23 tahun 1997”Tentang Pengelolaan Lingkungan hidup”TM : Tidak Memenuhi, M : Memenuhi 11 Tabel 3. Efisiensi STBM Mengolah Limbah Cair Domestik Rumah Makan dan Rumah Tangga Parameter uji Satuan STB-M31) Tahun 2006 STB-M2) Tahun 2005* MSL Japan Tahun 1999** BOD COD TSS N-Total P-Total pH % % % % % % 99,21 92,29 81,25 3,12 insentif.ristek.go.id 13 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 -29,95 46,39 82,3 79 67,92 30 23,91 72,2 - 83 22,4 -50,5 51,9 – 66,8 **Masunaga et al. 1999 Dengan umur pakai IPAL sistim STBM yaitu 10 tahun dengan total limbah diolah sebanyak 360 hari x 10 tahun x 10 m3 =36.500.000 L maka biaya yang dikeluarkan untuk mengolah 1 L limbah cair yaitu Rp.2,03. Biaya pengolahan limbah cair dengan sisitim STBM ini jauh lebih rendah bila menggunan IPAL pada umumnya yang perlu biaya Rp. 100/L – Rp.200/L. IPAL STBM lebih murah karena tidak menggunakan bahan kimia seperti arang aktif dan polimer untuk setiap proses pengolahan limbah cair. Peta Rencana (roadmap) Penelitian IPAL STBM (Sisitim tanah berlapis melafu) telah dimulai sejak tahun 2005 -2011 dengan tujuan pertama untuk mencari material tanah dan biomaterial lokal yang bisa dimanfatkan untuk menetralisir polutan dalam limbah cair serta menemukan struktur yang baik dalam penusunan bahan dasar IPAL STBM. 1.Pemanfaatan Tanah dan biomaterial menjadi IPAL MSL-M(Multy Soil Layering –Melafu) untuk mengolah limbah cair domestik. Didanai oleh Program Due-Like Politani 2005 2.Meningkatkan Efisiensi IPAL MSL-M dengan menambah lapisan tanah vulkanik dan biomaterial untuk menghilangkan polutan dalam limbah cair domestik. (Dibiayai oleh program Due-Like. DIPA No. 0196.0/023-04.0/III/2006 tanggal 31 Desember 2005. 3.Pemanfaatan tanah vulkanik, limbah kemiri dan biomaterial menjadi IPAL MSL-M (Multy soil layering-Melafu) untuk mengolah limbah cair Home Industri dan Domestik. Didanai Hibah Bersaing Dikti. No. 064/SP2H/PP/DP2M/III/2007 tanggal Maret 2007. PENELITIAN SAAT INI difokuskan pada konsep: Pengayaan tempurung kelapa sawit sebagai bahan baku IPAL STBM (Sistim Tanah Berlapis Melafu) untuk menetralisir polutan dalam Limbah Cair PKS (Pabrik Pengolahan kelapa sawit) langsung dilapangan untuk aplikasi hasil riset tahun I, rekayasa STBM terapung menyerap polutn pada sungai tercemar, rekayasa mesin pembuat zeolite tiruan dan penepung arang tempurung sawit. Memetakan distribusi polutan NP dilaut sebagai pencemar untuk data base membuat perda lingkungan insentif.ristek.go.id 14 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Tahap kegiatan riset beserta alur yang akan dilaksanakan Lingkup penelitian ini meliputi penelitian fakta kerusakan lingkungan Survei darat, laut dan sungai dan analisa laboratorium. Menyelamatkan lingkungan dengan Rekayasa IPAL STBM skala lapangan mengolah ribuan liter limbah cair PKS. Merekayasa alat pembuat Blok Tanah Campuran, dan zeolit tiruan skala besar dan mesin penepung arang tempurung sawit, rekayasa IPAL STBM terapung untuk serap polutan di sungai tercemar akibat limbah industri sawit, Pemetaan distribusi pencemaran laut sungai degan parameter nitrogen dan pospor, dengan alur riset pada Gambar 2 insentif.ristek.go.id 15 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Komposisi Material STBM yang akan di uji coba untuk mengolah limbah cair kelapa sawit dibuat 2 model prototip dengan teknik pengolahan bertingkat dimana STBM tipe articial rawa mengolah pertama kali setelah itu hasil air olehannya diolah lagi dengan STBM tipe batu bata. tabel dibawah ini dan desain alat pada rekayasa STBM Rancangan IPAL STBM megolah Limbah cair dari IPAL PKS dilapangan IPAL STBM/ insentif.ristek.go.id 16 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Perlakuan Material STBM Blok Tanah Campuran(BTC) Lapisan Air Permeabel (LAP) STBM tipe artificial Rawa Tanah vulkanik (75%b) Pengkayaan Arang Tempurung kelapa sawit (11% b) Pelet Besi (3% b) Ragi tape (1%) Serbuk gergaji (10%) Artifisial zeolit(kapur (24%b)+abu sekam(25%b)+semen(25%b)+ragi tape/tempe(1%)+pasir/abu vulkanik(25%)=bentuk granular) SUSUNAN BATU BATA STBM tipe Batu Bata Tanah vulkanik (75%b) Pengkayaan Arang Tempurung Kelapa (11% b) Pelet Besi (3% b) Ragi Tape (1%) Serbuk gergaji (10%) Artifisial zeolit(kapur (24%b)+abu sekam(25%b)+semen(25%b)+ragi tape/tempe(1%)+pasir/abu vulkanik(25%)=bentuk granular) SUSUNAN PROFIL TANAH Keterangan: % b = persentase berat Sedangkan efisiensi alat STBM mengolah limbah cair dihitung dengan rumus: Perhitungan Efisiensi IPAL STBM di pasang untuk meningkatkan efisiensi IPAL PKS P= x 100% …………………(3) P = persentase penghilangan parameter kualitas air B = mg/l parameter kulaitas air sebelum diolah C = mg/l parameter kualitas air sesudah diolah Pengoperasian IPAL STBM IPAL STBM yang dibuat berdasarkan Gambar 14 dan Gambar 15 setelah selesai di buat maka dalam pengolahan limbah cair akan diopersikan dengan ketentuan berikut: a. Mengolah limbah cair PKS dengan HLR atau laju alir 100 L/m2/hari insentif.ristek.go.id 17 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 b. Aerasi atau oksigen dipompakan dengan laju 1000-2000 L/menit (27-54 L/menit/L) c. Pada bak septik tank/penampungan limbah cair PKS akan diisi dengan bola-bola kecil dengan volume 100 cm3 dimana bola-bola ini diisi dengan tanah andisol (berwarna hitam) 84 gr dan arang kelapa/kemiri 6 gr. d. Limbah cair PKS yang di tampung di septik tank , dilakukan inkubasi dengan inkubasi 7 – 14 hari untuk melakukan perubahan warna dan kandungan COD sampai 60%. Tahapan penelitian LANJUTAN (Tahun II) insentif.ristek.go.id 18 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 2. Bagan alir penelitian Lanjutan (tahun II) insentif.ristek.go.id 19 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 5. Model IPAL STBM tipe Artifisial rawa setelah digabungkan untuk skala lapangan untuk Research Tahun II Struktur batu bata dan struktur RAWA dari IPAL STBM dengan komponen: Tanah campuran terbuat dari (tanah(75%)+besi(3%)+arang tempurung kelapa sawit(11%)+Biang Jamur Tape (1%)+ Serbuk gergaji (10%) Artifisial zeolit(kapur (24%b)+abu sekam(25%b)+semen(25%b)+ragi tape/tempe(1%)+pasir/abu vulkanik(25%)=bentuk granular) insentif.ristek.go.id 20 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Rekayasa IPAL STBM Terapung untuk menyerap polutan dalam air sungai yang tercemar oleh Limbah Industri Sawit. STBM terapung akan di rekayasa dan di pasang di sungai yang tercemar dimana material STBM di tumbuhi tanaman air yang akan meyerap polutan di air dan setelah besar tanaman di panen sehingga polutan yang makan/serap pleh tanaman bisa hilang dari perairan. RT tahun II akan dirancang ujicoba laboratorium dulu. Material yang dipakai sama dengan material STBM tipe rawa dan batu bata. Data RT tahun I diketahui air sungai tercemar kaya kandungan Nitrogen, pospor, dan tinggi EC. Dengan STBM terapung akan dilakukan penurunan konsenrasi polutan diperairan setiap detik untuk menciptakan ekologi yang yang baik bagi biota air dan manusia ke depan. Berbasiskan bahan asli Indonesia. insentif.ristek.go.id 21 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Rekayasa mesin Pembuat Zeolit tiruan untuk Blok Lapisan Permeabel(BLP) dan pengaduk Blok Tanah Campuran (BTC) pada IPAL STBM dengan bahan dasar pengayaan Arang Tempurung Kelapa sawit demi penciptaan IPAL STBM siap pasang dan ekonomis. Mesin ini mempunyai dua fungsi 1. Sebagai pengaduk, digunakan untuk membuat campuran homogen antara, arang tempurung kelapa sawit, tanah vulkanik, pelet besi,ragi tape dan serbuk gergaji sehingga kemudian bisa di bungkus dengan karung rapi dan bisa dijual kepada konsumen langsung material BTC dari STBM. 2. Sebagai Granulator untuk membuat butiran zeolit tiruan sebagai BPP dari IPAL STBM. Rancangan alat pada gambar dibawah ini. insentif.ristek.go.id 22 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 6.Mesin pembuat zeolit tiruan dan Tanah Campuran yang akan dibuat di Politani insentif.ristek.go.id 23 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 7. Mesin penepung Arang tempurung kelapa sawit yang akan dibuat di politani Pemetaan digital 3D tingkat pencemaran Nitrogen dan Pospat di laut dan sungai di DAS Pasaman akibat limbah industri sawit di Sumatera Barat sebagai dasar untuk memperbaiki ekologi dan kehidupan nelayan di pantai Barat Sumatra. insentif.ristek.go.id 24 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 insentif.ristek.go.id 25 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 8. Pemetaan distribusi Polutan Nitrogen dan Pospor di laut DAS Pasaman, sentral industri sawit insentif.ristek.go.id 26 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 DAMPAK DAN MANFAAT V. PROSPEK DAN DAMPAK MANFAAT 1) Daya ungkit (leverage) dari kegiatan/riset yang akan dilakukan dan dukungannya pada penguatan system inovasi Nasional Saat ini teramati telah punah kerang di Teluk Air Bangis serta hilannya musim ikan Tandeman dan Udang. Dana CSR dari perusahaan sawit hanya digunakan untuk membangun fasilitas karyawan di Industri Sawit itu sendiri. Mahalnya biaya konservasi lingkungan dan pengolahan limbah, sikitar 15%-25% dari total biaya produksi menyebabkan Industri Sawit kesulitan. Sangat perlu usaha nyata untuk menyerap polutan di LCPKS(Limbah cair pabrik kelapa sawit) untuk konservasi Nelayan, sungai dan laut. Pengunaan Limbah Arang Tempurung Kelapa Sawit/LATKS yang stoknya sekitar 1000 ton/bulan diubah jadi arang aktif yang saat ini sangat mahal harganya dan di campur dengan tanah, ragi disusun seperi batu bata dan diisi antaranya dengan zeolit buatan, secara keseluruhan menjadi alat STBM untuk menyerap polutan di LCPKS. Output dari usaha ini terjadinya perbaikan IPAL dari industri PKS yang mengolah limbah sesuai baku mutu sehingga kwalitas air sungai dan laut sesuai baku mutu pula, meningkatnya pendapatan nelayan tradisional menjadi 30-50 liter beras/hari. Outcome, kembalinya populasi kerang dan musim ikan bagi nelayan tradisional dan ekologi air dan darat jadi sehat dan negara diuntungkan secara berkelanjutan. Terakhir lahirnya IPAL STBM berbahan asli Indonesia bernasis bahan lokal, sederhana dalam pembutan, mudah dalam operasional. Terciptanya mesin penepung Arang Tempurung kelapa sawit. Publikasi di Jurnal Nasional dan Internasioanl. 2) Keuntungan/Keunggulan dan manfaat dari kegiatan/riset yang akan dilakukan Dengan riset ini akan dihasilkan teknologi IPAL STBM yang mengolah limbah cair pabrik Kelapa sawit tanpa menggunakan bahan kimia dan tanpa mesin berbiaya tinggi sehingga mudah diaplikasikan oleh industri sawit dan efisien dalam pembiayaan. Dengan teknologi kolam tanah saat ini tidak bisa mengolah limbah cair sesuai baku mutu sehingga telah mencemari lingkungan dan kehidupan nelayan di pesisir pantai. Dengan menggunakan bahan kimia maka dalam satu tahun Industri sawit harus mengeluarkan dana Rp. 20 miliar untuk mengolah limbahnya, karena mahal mereka tidak mengolah limbahnya karena bila ketahuan tidak mengolah mereka hanya di denda undang-undan lingkungan hidup 3 miliar. Metode dalam riset ini yaitu. Metode rekayasa IPAL STBM lapangan diinstal di PKS, Menyerap polutan di sungai tercemar dengan STBM terapung, survei sosial ekonomi masyarakat akibat dampak pembuangan limbah cair PKS, analisa laboratorium, pemetaan digital sebaran pencemaran di laut untuk data base membuat perda di Pasaman Barat 3) Status Kemajuan Pelaksanaan (Khusus Proposal Lanjutan) a.Sudah dibuat Draf HKI pembuatan Zeolit Tiruan sebagai Blok Permeabel IPAL STBM b.Sudah dibuat Draf HKI pembuatan Tanah Canah Campuran sebagai Blok Tanah IPAL STBM c. Siap dibuat IPAL STBM berjalan untuk kegiatan pendidikan lingkungan bagi home industri (Gambar 2) insentif.ristek.go.id 27 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Blok Zeolit Tiruan Blok Tanah Campuran (BLP) aerator IPAL STBM Tipe Rawa buatan IPAL STBM Tipe Batu bata insentif.ristek.go.id 28 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Blok Tanah Campuran Limbah Cair Inkubator Blok Zeolit Tiruan Gambar 2. Rekayasa IPAL STBM Berjalan untuk Pendidikan bagi home industri kapasitas mengolah Limbah cair 200-800 L/hari Ditaksir kerugian karena kerusakan lingkungan hidup akibat polutan PKS di Kabupaten Pasaman Barat-Sumbar di taksir sekitar 2 triliun (2.000.000.000.000) setiap tahunnya. IPAL Sistim Tanah Berlapis Melafu(STBM) berbasiskan bahan Tanah, zeolit tiruan yang diperkaya denan arang tempurung kelapa sawit efisiensi penurunan polutan dalam kisaran yaitu Warna 50-60%, Bau 60-85%, TSS 70-90%, BOD 50-70%, COD 60-85%, PO4-P 50-65%, NO3-N 60-75%. Tempurung dari buah kelapa sawit yang hanya jadi limbah tidak berguna jumlahnya sekitar 1000 ton/pabrik/tahun dan ini bisa digunakan untuk menjadi arang aktif untuk penyusun IPAL STBM yang akan menyerap polutan dalam limbah cair disamping memiliki nilai jual ekonomis lebih tinggi dan terciptanya IPAL berbahan asli produk Indonesia yang murah, sederhana dan efisien d.Siap 50% dibuat IPAL STBM tipe Lapangan untuk mengolah Limbah cair PKS untuk pendidikan lingkungan bagi Industri Pertanian (Gambar 3) insentif.ristek.go.id 29 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 IPAL STBM Tipe Batu Bata IPAL STBM Tipe Rawa buatan Gambar 3. Rekayasa IPAL STBM Lapangan untuk mengolah Limbah cair industri PKS kapasitas mengolah Limbah cair 15006000 L/hari d.Sudah di submit paper ke Jurnal Internasional J-SustaiN tentang Pencemaran akibat Limbah Industri Pertanian dan sudah diterima dengan minor revisi dan menunggu untuk terbit bisa tahun depan 2015. Bukti dibawah ini Notification letter of FA-015 · [email protected] · · Today at 8:04 AM · [email protected] · [email protected] To insentif.ristek.go.id 30 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Dear Mr. Aflizar,(FA-015-01141), Trace metal concentrations in An Agricultural Watershed: Case study in the Sumani Watershed, West Sumatera Indonesia Thank you for your interest in publishing in the International Journal of Sustainable Futures for Human Security (J-SustaiN). We have reviewed your manuscript, and tentatively accept your paper subject to revisions. We are waiting your revised version till May 12, 2014. Best regards, Chief Editor J-SustaiN a. Survei Sumber Pencemaran laut dan sungai serta dampak pembuangan Limbah Industri PKS insentif.ristek.go.id 31 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 insentif.ristek.go.id 32 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 6. Dampak Pembuangan Limbah Cair Industri Sawit PKS insentif.ristek.go.id 33 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 No Indikator Target yang ingin dicapai* Bulan Ke 3 Bulan Ke 5 Bulan Ke 10 1 HKI (registrasi/proses/sertifikat) HKI(dokumen) HKI(aplikasi paten) HKI (Proses mendapatkan paten) 2 Produk berupa paket Teknologi/ (intervensi) sosial (status: percobaan) 1.Pembuatan IPAL STBM lapngan untuk mengolah limbah cair industri PKS ribuan liter /hari untuk selamatkan ekologi insentif.ristek.go.id 34 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 2.Base data sosial ekonomi nelayan dan keinginan nelayan tahun II 3. Survei kwalitas air laut dan sungai tahun II dan fakta-fakta pencemaran kerusakan lingkungan 1. Siap Pembuatan IPAL STBM Lapangan untuk mengolah limbah cair PKS ribuan liter/hari tanpa bahan kimia dan tanpa mesin 2.Base data dampak pembuangan limbah cair sawit PKS dan domestik ke Laut dan sungai 3.Mesin pembuatan zeolite tiruan dan blok tanah campuran dan mesin penepung arang tempurung sawit skala home industrI dan 4.rancangan Tepat STBM terapung serap polutan di sungai tercemar 1.Siap protipe IPAL Artifisial rawa+ STBM skala Lapangan untuk mengolah limbah cair dari PKS tanpa bahan kimia dan tanpa mesin ribuan liter/hari 2.Instalasi STBM terapung skala laboratorium untuk serap polutan di sungai tercemar 3.Rekayasa mesin pembuat Tanah campuran dan zeolit tiruan untuk cepat,tepat.ekonomis instalasi IPAL STBM, serta lahirnya mesin penepung arang tempurung sawit untuk dikayakan 4.Distribusi 3D peta polutan di Nitrogen dan pospor di laut untuk base data lahir nya perda lingkungan 3 Jurnal Nasional/Jurnal Internasional 1.Draft paper ke jurnal 2. Buku Ajar Teknik Pengolahan Limbah Cair bagi Politeknik 1.Submit Paper keTanah Tropic Unila, atau J-SustaiN Internasional 2. Buku Ajar Teknik Pengolahan Limbah Cair Industri Pertanian bagi Politeknik 1.Jurnal Tanah Tropika lampung terakreditasi B atau Internasional J-SustaiN 5 Pemasaran ProdukDiterima Pasar 1.Prototip IPAL STBM untuk dipasang di industri PKS mengolah ribuan liter/hari 1.Prototip IPAL STBM skala lapangan untuk megolah limbah cair insentif.ristek.go.id 35 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 2.Produk Tanah campuran siap instal jadi IPAL STBM 3.Produk Zeolit tiruan siap instal jadi IPAL STBM 1. IPAL STBM skala lapangan untuk dipasang di lapagan untuk mengolah limbah cair PKS, sederhana operasional, ekonomis, berbahan asli indonesia 7 Tambahan Pendapatan 1.Pengolahan SDA lokal dan Pengkayaan limbah Tempurung kelapa sawit bernilai ekonomis untuk jadi zeolit tiruan dan blok tanah campuran untuk material dasar pembuatan IPAL STBM demi menciptakan lingkungan perairan yang lestari. Home industri pembuatan zeolit tiruan dan tanah campuran. Mesin penepung arang tempurung kelapa sawit. Mesin pembuat tanah campuran dan zeolit tiruan. insentif.ristek.go.id 36 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 LUARAN DAN PERLINDUNGAN KI Luaran ● ● Prototipe Uraian: IPAL Sistim Tanah berlapis melafu(STBM) untuk mengolah industri Pertanian Sawit tanpa memakai bahan kimia dan mesin tetapi menggunakan pengkayaan arang tempurung kelapa sawit , tanah vulkanik, serbuk gergaji, ragi tape, dan zeolit tiruan dari abu sekam, tepung arang kelapa sawit, ragi tape, semen disusun batu bata dan profil tanah lalu limbah cair dilewatkan dari bawah keatas dan dari atas kebawah untuk menyerap polutan bernahaya dalam limbah cair PKS sampai netral dan aman dibuang ke perairan Teknologi Proses/Produk Uraian: Teknologi proses pembuatan Zeolit tiruan dan tanah campuran dari pengayaan arangtempurung kelapa sawwit menjadi IPAL STBM untuk menyerap polutan berbahaya dari limbah cair industri sawit Perlindungan KI ● ● ● ● Paten Terdaftar Uraian: Mendaftarkan paten untuk prototip IPAL STBM serta pembuatan zeolit tiruan dan tanah campuran Perlindungan Varietas Tanaman Terdaftar Uraian: tidak ada Publikasi pada Journal Nasional Terakreditasi Uraian: kirim draft ke jurnal tanah Trpika lampung terakreditasi B dikti Publikasi pada Journal Internasional Uraian: Kirimkan jurnal ke jurnal internasional J-SustaiN insentif.ristek.go.id 37 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 JADWAL No. Aktivitas 1 1.Pengambilan tanah Vulkanis, pengkayaan tempurung kelapa sawit ditepung jadi arang aktif, serbuk gergaji, ijuk, ragi tape, pelet besi dibuat tanah campuran (BTC) IPAL STBM 2 2.Pembuatan zeolit tiruan dari arang aktif tempurung kelapa sawit, abu sekam, pasir dan debu vulkanik,ragitape, garam, semen dibuat granular dengan mesin granular 3 1.Survei wawancara dan pengisian kwisioner untuk base line sosial ekonomi nelayan air bangis dan melihat dampak pembangunan Sawit dan Pembuangan Limbah cair PKS Tahun II 4 2.Survey Lokasi pengambilan sampel air laut dan sungai di air bangis secara vertical dan horizontal yang tercemar limbah industry PKS 5 .Analisa kimia sampel Limbah cair PKS (pH, N, P, Lemak, EC,TDS, BOD, COD, TSS, O2) dan Nitrogen dan Pospor di air laut dan sungai laut di Air Bangis 6 4.Survei dan pengamatan biota laut, ikan, udang ,kerang yang telah hilang dan berkurang jumlahnya dalam 2 dekade pembangunan sawit 7 5.Pembuatan IPAL STBM di lapangan mengolah ribuan liter limbah cair PKS sesuai gambar di proposal, pembuatan zeolite tiruan 1 ton dan tanah campuran 1 ton 8 6. Instalasi IPAL STBM dengan material zeolite tiruan dan tanah campuran siap pasang di IPAL PKS di Air Bangis Pasaman Barat. Mengolah ribuan liter Limbah cair PKS sebelum dibuang ke sungai 9 7. Rekayasa STBM(sistim tanah berlapis melafu) TERAPUNG untuk menyerap polutan pada air sungai tercemar skala laboratorium Bulan Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 8.Pembuatan mesin granular zeolite toruan dan tanah campuran serta penepung arang tempurung 10 sawit untuk produksi skala industri kecil untuk capai ekonomis dan efisiensi dalam pembuatan IPAL STBM 9. Analisa Limbah cair PKS &laut (pH, N, P, Lemak, EC,TDS, BOD, COD, TSS, O2)setelah dan sebelum diolah dengan STBM dan efisiensi IPAl STBM 11 mengolah limbah cair PKS dan uji efisiensi STBM terapung menyerap polutan di sungai skala laboratorium 11. Kajian dampak pembuangan limbah cair PKS 12 terhadap kwalitas air laut, kehilangan biota laut, dan penurunan kesehatan dan pendapatan nelayan 13 Draft Publikasi 14 Pengetikan laporan dan penjilitan 15 3. Seminar local,nasional, Internasioanl insentif.ristek.go.id 38 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 LAMPIRAN insentif.ristek.go.id 39 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 RINCIAN ANGGARAN BELANJA (RAB) REKAPITULASI BIAYA in-cash: Jumlah / Sumber Dana Sharing Biaya (Rp) No. Uraian 1 Gaji dan Upah 46,300,000 46,300,000 0 2 Bahan Habis Pakai 199,800,000 199,800,000 0 3 Perjalanan *) 31,400,000 31,400,000 0 4 Lain-lain 12,000,000 12,000,000 0 289,500,000 289,500,000 0 Total JUMLAH Insentif KRT Ketua *) Tidak untuk perjalanan Luar Negeri Sumatera Barat, 17 Juli 2014 Disetujui Oleh: Kepala Lembaga / Institusi Diusulkan Oleh, Peneliti Utama Direktur Ir.Gusmalini,M.Si NIP. Aflizar,SP.MP.Ph.D NIP. insentif.ristek.go.id 40 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 1. Gaji - Upah Sharing Biaya (Rp) Ketua / Lembaga Pengusul No. Pelaksana Jml Jam / Minggu Honor / Jam 1 Peneliti Utama 1 20 0 15,300,000 15,300,000 0 2 Peneliti 1 15 0 8,500,000 8,500,000 0 3 Pembantu Peneliti 1 15 0 8,500,000 8,500,000 0 4 Teknisi 3 10 0 9,000,000 9,000,000 0 5 Tenaga Administrasi 1 10 0 3,000,000 3,000,000 0 6 Tenaga Harian 1 10 0 2,000,000 2,000,000 0 Total Insentif KRT Jumlah 46,300,000 46,300,000 0 2. Bahan No. 1 Bahan bahan habis pakai Volume 55 Biaya Satuan (Rp) 0 Sharing Biaya (Rp) Ketua / Insentif Total Lembaga KRT Pengusul 199,800,000 199,800,000 0 Jumlah 199,800,000 199,800,000 0 3. Perjalanan No. 1 Perjalanan Perjalanan dalam negeri Volume 7 Biaya Satuan (Rp) 0 Sharing Biaya (Rp) Ketua / Insentif Total Lembaga KRT Pengusul 31,400,000 31,400,000 0 Jumlah 31,400,000 31,400,000 0 4. Lain - Lain No. 1 Kegiatan Lain-lain, konference,laporan Volume 6 Biaya Satuan (Rp) 0 Sharing Biaya (Rp) Ketua / Insentif Total Lembaga KRT Pengusul 12,000,000 12,000,000 0 Jumlah 12,000,000 12,000,000 0 Sharing In-kind (Untuk Anggota Konsorsium atau Mitra untuk KP) No. 1 Kegiatan Lain-lain, konference,laporan Volume 6 Biaya Satuan (Rp) 0 Sharing Biaya (Rp) Ketua / Insentif Total Lembaga KRT Pengusul 12,000,000 12,000,000 0 Jumlah 12,000,000 12,000,000 0 insentif.ristek.go.id 41 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 PENGALAMAN LEMBAGA Nama Lembaga: Politteknik Pertanian Negeri Payakumbuh Nama Kepala Unit : Direktur Ir.Gusmalini,M.Si Unit Organisasi : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Alamat : Jl.Raya Negara KM 7 Tanjung Pati, Kec. Harau-Kab.Limapuluh Kota-Sumbar No. Telp/Fax : 0752-7750220 No. HP : 081339163925 E-mail : [email protected] Hasil Litbang 5 Tahun Terakhir No Judul Tahun Perlindungan KI Komersialisasi File Pendukung 1 Soil erosion chaeracterization in an agricultural watershed in west sumatra 2010 belum ada Terlampir insentif.ristek.go.id Publikasi Internasional 42 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 CV PENELITI (Aflizar,SP.MP.Ph.D) Nama Peneliti: Aflizar,SP.MP.Ph.D Institusi : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Unit Organisasi : Teknologi Pertanian Alamat : Jl.raya negara KM 7. tanjung Pati, kec. Harau-Kab. Limapulu Kota-Sumbar No. HP : 081339163925 Fax : 0752-7750220 E-mail : [email protected] Pengalaman Riset No Judul File Pendukung 1 PENGAYAAN TEMPURUNG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU IPAL STBM (SISTIM TANAH BERLAPIS MELAFU) UNTUK MENETRALISIR POLUTAN DALAM LIMBAH CAIR PKS (PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT) Terlampir Publikasi Ilmiah No Judul File Pendukung 1 Assessment Erosion 3D Hazard with USLE and Surfer Tool: A Case Study of Sumani Watershed in West Sumatra Indonesia Terlampir Sumatera Barat, 17 Juli 2014 Aflizar,SP.MP.Ph.D NIP. insentif.ristek.go.id 43 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 insentif.ristek.go.id 44 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 PENELUSURAN PATEN DAN PUBLIKASI Hasil Penelusuran Paten 4)Bukti Telusur Tentang Paten, Publikasi Ilmiah dan Buku yang diacu b. Rancangan Dokumen Usulan Paten 1. Uraian Penelusuran Paten Upaya untuk penelusuran Paten untuk hasil penelitian yang berjudul “: IPAL STBM ( sistim Tanah Berlapis Melafu) menetralisir polutan Limbah cair Industri Pertanian “ telah dilakukan pada web site: www.uspto.gov. dan www.delphion.com. Hasilnya penelitian ini belum ada dipatenkan, karena memakai bacterial local asli Indonesia. Hasil penelusuran dapat dilihat dibawah ini. 2. Uraian Potensi Komersialisasi IPAL STBM memiliki komposisi utama dari material lokal seperti Tanah vulkanik, arang kayu dan besi sehingga biaya insentif.ristek.go.id 45 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 konstuksi dibandingkan IPAL lain jauh lebih rendah. Untuk konstruksi IPAL sistim STBM untuk mengolah limbah cair dengan kapasitas 10 m3/hari dengan HLR(laju alir limbah cair) 1000 L/m2/hari maka dibutuhkan luas area STBM 10 m2 dengan tinggi STBM 1m. Jika diasumsikan separoh dari material STBM diisi dengan zeolit tiruan(debu vulkanik,abu sekam,kapur,semen) untuk LPA (lapisan permeabel air) (10 m3), maka dibutuhkan sekitar 6 ton dimana harganya Rp.1 juta/ton, maka total harga jadi Rp. 6 juta di Indonesia. Secara normal bulk density(BV) dari BTC (blok tanah campuran) adalah 1,2 g/cm3 dengan tanah Inceptisol atau Andosol sebagai material utama, maka berat BTC dibutuhkan 12 ton, dimana 70% adalah tanah (sekitar 8,4 ton isinya tanah vulkanik), harga tanah vulkanik Rp. 0,5 juta/ton maka total harga tanah vulkanik Rp.4,2 juta. Sedangkan campuran Arang, besi dan sekam dalam BTC sekitar 30%. Harga arang Rp. 1 juta/ton, abu sekam Rp. 0,5 juta/ton dan besi Rp.2,5 juta/ton. Biaya untuk membeli 1 pompa air Rp. 1 juta/buah, biaya untuk membeli pompa aerasi Rp. 1 juta/buah. Biaya untuk pembuatan 2 bak beton ukuran 10 m2 x 1 m sekitar Rp. 6 juta. Maka biaya keseluruhan untuk konstruksi IPAL sistim STBM kurang dari Rp. 18 juta. Dengan umur pakai IPAL sistim STBM yaitu 10 tahun dengan total limbah diolah sebanyak 360 hari x 10 tahun x 10 m3 =36.500.000 L maka biaya yang dikeluarkan untuk mengolah 1 L limbah cair yaitu Rp.2,03. Biaya pengolahan limbah cair dengan sisitim STBM ini jauh lebih rendah bila menggunan IPAL pada umumnya yang perlu biaya Rp. 100/L – Rp.200/L. IPAL STBM lebih murah karena tidak menggunakan bahan kimia seperti arang aktif dan polimer untuk setiap proses pengolahan limbah cair.Ditambah bisa menjadi tanah vulkanik menjadi nilai ekonomi tinggi dengan membuat BTC yang siap pakai dan dijual di toko pertanian atau toko bangunan di ikuti dengan menambah nilai ekonomi pembuatan zeolit tiruan dari ( campuran debu vulkanik,abu sekam,kapur,semen) sehingga menjadi IPAL STBM memiliki potensi 3. Rancangan Dokumen Usulan Paten 1. Judul Invensi: IPAL STBM ( sistim Tanah Berlapis Melafu) menetralisir polutan Limbah cair Industri Pertanian 2. Bidang teknik invensi Struktur dan Komposisi material teknologi STBM Gambar 1. Menunjukan struktur dari sistim STBM yang dibangun untuk mengolah limbah cair peternakan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Sumbar, yang mana sebagian besar terdiri dari blok tanah campuran ( BTC), dimana lapisan diatur jadi seperti pola batu bata dan lapisan permeable-air( LPA). Sistim STBM dapat dibangun baik di atas maupun bawah permukaan tanah. BTC terdiri dari campuran tanah mengisi 20–30% dari sistim. Tanah campuran memiliki material seperti arang, serbuk besi, dan tanah . Penambahan arang dalam BTC bisa meningkatkan proses pembusukan secara biologi dan kapasitas adsorpsi sari system STBM. Material organik seperti serbuk gergaji, batang padi, tongkol jagung halus bisa ditambahkan pada BTC untuk meningkatkan aktivitas mikrobiologi dan berfungsi sebagai agen penyalur hydrogen sepanjang proses denitrifikasi. Kemampuan adsopsi tanah terhadap fosfat secara positif berhubungan dengan aktifitas dari komposisi Fe-aktif dan Al, jadi penambahan Fe dalam wujud besi atau sisa besi bubut di dalam BTC bisa sangat meningkatkan kapasitas adsopsi fospat dalam sistim STBM. BTC bisa dicampur bersama-sama kemudian dimasukan dalam karung dari kain atau disusun diantara LPA. insentif.ristek.go.id 46 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 insentif.ristek.go.id 47 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 1. Struktur dasar dari STBM(Sistim Tanah Berlapis Melafu) BTC=Blok Tanah campuran, LPA=Lapisan Permeabel- air LPA bisa terdiri atas butir kasar seperti kerikil, batu apung, perlite atau zeolite atau zeolite tiruan dengan diameter 1–5 mm, berguna untuk meningkatkan distribusi air, dan ukuran harus sama atau seragam, tujuannya agar mengurangi resiko clogging/penyumbatan. Perkolasi dari STBM dengan ukuran hydrolik loading rate (HLR) dari sistim STBM bisa 6-13 m3/hari dengan laju alir 70 ml/s-150 ml/s. Dari Tabel 2 diatas menjelaskan bahwa material untuk membuat lapisan STB-M, terdiri dari zioelit tiruan yang berfungsi untuk menyerap zat-zat yang beracun, membuat proses reduksi, dan membuat pori yang lebih besar. Ijuk berfungsi untuk menyaring padatan yang ada pada limbah. Sedangkan kerekel berfungsi memperbesar pori, dan tanah campuran berfungsi untuk menghilangkan bau. Material yang digunakan untuk alat STBM ini disusun berdasarkan susunan batu bata dimana komposisi zeolite tiruan dapat dilihat pada Tabel 3. Zeolit yang di gunakan untuk membuat lapisan alat STB-M yang dapat menyerap zat beracun, membantu proses reduksi dan membuat pori menjadi lebih besar, dari material zioelit tiruan pada tabel diatas, mempunyai komposisi presentasinya 2 : 1 :2 :1 yang terdiri, semen : kapur pertanian : abu sekam : dan tanah vulkanik . Semuanya diaduk menjadi satu kemudian tambahkan air sebanyak 320 ml aduk dengan menggunakan sendok semen, dan kemudian cetak dengan cetakan yang sudah dibuat dengan triplek, kemudian keringkan dan potong – potong sesuai dengan 3 ukuran yang sudah di tetapkan yaitu 0,5cm x 0,5cm, kemudian keringkan hingga benar-benar kering dan setelah itu direndam dengan air selama 1 hari 1 malam kemudian keringkan lagi dan jemur dicahaya matahari, maka dari itu zieolit tersebut sudah dapat digunakan. Tujuanya agar zat-zat yang tidak berguna terbuang. Maka yang diminta perlindungan patennya adalah struktur STBM , dan komposisi zeolite tiruan dan tanag campuran. 3. Latar Belakang Penemuan Pemurnian air berdasarkan ekologi tanah telah banyak dilakukan hampir diseluruh belahan dunia karena tanah itu ada dimanapun. Tanah itu memiliki banyak karakteristik sehubungan dengan lingkungan diantaranya, memiliki ukuran ruang pori, proses oksidasi-reduksi dan sifat hidrophilik-hidrophobik, sehingga banyak mikroorganisme yang tersedia dan hidup ditanah (Sato et al.2004). Oleh karena banyaknya proses pemurnian dan proses kimia yang terjadi secara terus menerus dalam tanah, berdasarkan itu kami peduli dengan permasalahan lingkungan yang terjadi disekitar industri besar atau kecil dan rumah sakit dan mencoba untuk mengatasinya dengan menggunakan fungsi tanah dalam membersihkan lingkungan.Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup Pasal 9 Ayat 1 yang berbunyi ”Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang insentif.ristek.go.id 48 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 mengakibatkan dilampauinya baku mutu dan ambien, baku mutu air, baku air laut atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup dipidana dengan penjara paling singkat 3 tahun, paling lama 10 tahun, dan didenda paling sedikit 3 Miliyar dan paling banyak 10 Miliyar. Untuk antisipasi agar industri besar atau kecil dan rumah Sakit tidak di jerat oleh pasal ini, maka perlu dicarikan solusi dimana salah satunya dengan mengembangkan IPAL STBM (Sistim Tanah Berlapis Melafu). Tujuan dari invensi ini adalah menciptakan ”Teknologi menyatu dengan alam” untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh domestik dan home industri di pedesaan agar tidak mencemari lingkungan dengan pemanfatan tanah dan sumber daya alam (SDA) lokal tanpa menggunakan bahan kimia dan tanpa mesin dengan konsep sederhana dalam pembuatan dan mudah dalam operasional dan perwatan IPAL. 4.Ringkasan Invensi IPAL Sistim Tanah Berlapis Melafu (STBM) dirancang untuk daerah pedesaan untuk mengolah limbah cair peternakan, domestik dan perawatan air sungai yang telah tercemar. Teknologi STBM merupakan modifikasi dari Teknologi MSL(multi soil layering system) yang dikembangkan oleh ilmuan Jepang yaitu Toshiyuki Wakatsuki dan Tsugiyuki Masunaga dan sejak tahun 2005 sudah di kembangkan oleh Aflizar,Ph.D di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. STBM terdiri atas lapisan Blok Tanah Campuran (BTC) dan Lapisan Permeable-Air(LPA). Sistim STBM memperbaiki banyak kekurangan dari teknologi konvensional mengolah limbah cair dengan tanah. STBM tidak membutuhkan lahan luas, dapat mengatasi penyumbatan pada sistim, dan membutuhkan tenaga hidrolik rendah. Tulisan ini meringkas struktur , mekanisme pemurnian limbah cair dan aplikasi praktis sistem STBM dalam mengolah limbah cair, juga membandingkan sistim STBM dengan sistem pengolah limbah cair lainnya. Pada akhirnya, tulisan ini memberi suatu evaluasi tentang umur pakai alat dan biaya pembuatan dari IPAL STBM berdasar pada komposisi materialnya. Berdasarkan hasil penelitian di politani IPAL STBM mengolah limbah cair home industri tahu dan rumah makan memiliki efisiensi pada penurunan: BOD(68,6%-86,1%), COD(82,5%-98,9%), TSS(15,6%-76,6%),T-N(76,5%-98,1%),T-P(83,2%-98,4%),NO2-N(59%-96,3%),NO3-N(59%-96,8%). 5. Uraian Singkat Gambar (bila ada) Alat STBM memakai prinsip tanah mengolah limbah cair, tetapi tanah alami memiliki kemampuan mengolah limbah cair < 200 l/m2/hari dan cepat tersumbat. Kelemahan inilah yang diperbaiki dengan alat STBM dengan mencegah penyumbatan dan meningkatan kemampuan mengolah limbah cair 500L – 1000L/m2/hari. Alat STBM mempunyai konsep sederhana dalam pengoperasian, murah bahan baku karna berdasarkan biomaterial lokal dan menghasilkan air olahan sesuai baku mutu. Alat Berfungsi untuk menyerap polutan. 2. Lapisan permeabel untuk mencegah penyumbatan pada alat STBM sehingga bisa beroperasi lama serta membantu menyerap polutan dimana semua komponen disusun menurut susunan batu bata seperti Gambar 2. 6. Uraian Lengkap Invensi Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup Pasal 9 Ayat 1 yang berbunyi ”Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu dan ambien, baku mutu air, baku air laut atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup dipidana dengan penjara paling singkat 3 tahun, paling lama 10 tahun, dan didenda paling sedikit 3 Miliyar dan paling banyak 10 Miliyar. Untuk antisipasi agar industri besar atau kecil dan rumah Sakit tidak di jerat oleh pasal ini, maka perlu dicarikan solusi dimana salah satunya dengan mengembangkan IPAL STBM (Sistim Tanah Berlapis Melafu). insentif.ristek.go.id 49 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Lebih baik dipahami dan dapat dipraktekkan/berlatih membuatnya, terutama pada Negara berkembang, di mana ada suatu kebutuhan besar pada teknologi STBM ini agar dapat mengantisipasi kerusakan lingkungan di masa datang dan untuk melindungi kesehatan masyarakat di masa datang. Mekanisme sistim STBM untuk mengolah Limbah cair Limbah cair industri/Rumah sakit pada umumnya mengandung bahan organik,COD, ,BOD, fospat, NH4 dan NH3 selanjutnya akan dimasukan kedalam sistim STBM (Sistem Tanah Berlapis Melafu). Pada STBM limbah cair akan diolah pada tanah campuran dan zioelit tiruan. Pada BTC terdapat arang yang bersifat Aerasi insentif.ristek.go.id 50 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Gambar 3.Mekanisme pemurnian limbah cair dalam STBM dari limbah cair peternakan (Masunaga et al, 2003) insentif.ristek.go.id 51 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 hidropobik, limbah cair yang mengandung bau maka diserapnya, maka hilanglah bau. Kemudian tanah campuaran itu juga terdapat mikroorganisme yang banyak bersifat aerobik dan anaerobik sehingga terjadi proses nitrifikasi dan denitrifikasi, dengan demikian maka amoniom dirubah menjadi N2 dan NO2 dalam bentuk gas dan hilang atau menguap ke udara, sedangakan bahan organik dalam bentuk BOD, COD, TSS, di dalam tanah campuran oleh mikroorganisme dilakukan dekomposisi secara aerobik dan anaerobik maka berubah menjadi O2 dan CO2 selanjutnya hilang ke udara. Kemudian dalam STBM itu juga diberikan lubang udara atau pipa aerasi maka serbuk besi dalam BTC itu berkarat dan berubah menjadi Fe+2 sehingga PO4 yang terdapat dalam limbah cair berikatan dengan besi yang berkarat, akibatnya konsentrasi PO4 berkurang. Pada zieolit tiruan itu ada muatan positif dan negatif, karena terbuat dari kapur pertanian (diharapkan Ca), semen, abu sekam ( diharapkan silikon (Si) ), dan abu vulkanik ( diharapkan ion dan unsur hara makro dan mikro ). Dengan demikian, dalam kondisi aerobik bisa menyerap amonium ( NH4+) dan juga bisa mengontrol pH dari limbah cair yang sudah diolah. Mekanisme pemurnian limbah cair dalam STBM dapat dilihat pada gambar 2. Lama pakai Sistim IPAL STBM dan Biaya pembuatan STBM Lama Pakai IPAL STBM Studi keseimbangan bagi STBM setelah 10 tahun pemakaian untuk mengolah limbah cair domestik di matsue, Japan, insentif.ristek.go.id 52 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 menunjukan bahwa STBM mampu mengurangi 60%-70% dari Total Nitrogen. Bahan organik seperti BOD dan COD yang terserap dalam STBM juga berguna sebagai sumber carbon untuk proses denitrifikasi. Konsekwensinya, penggunaan bahan organik dalam limbah cair secara efektif menjadi pilihan bagus dalam pengurangan Total Nitrogen dalam pemakaian STBM jangka panjang yang berarti juga diiringi dengan manajemen aerasi/oksigen dalam sistim STBM. Selama 10 tahun pengoperasian STBM di Jepang, sebanyak 19 kg P telah dipindahkan dalam sistim dan 11 kg besi telah dikomsumsi oleh STBM. Dalam kasus ini besi ditambahkan dalam STBM untuk menjerat P. Jika efisiensi besi hanya 10%, contohnya 10% besi ditambahkan dalam STBM untuk mengikat 19 kg senyawa P dalam limbah cair, artunya mesti 110 kg besi akan terlarut selama 10 tahun penelitin STBM. Jika pada awal pembuatan STBM ditambahkan besi 300 kg, maka umur pemakaian IPAL STBM bisa 27 tahun untuk memfiksasi P dalam studi ini. Biaya Pembuatan IPAL sistim STBM IPAL sistim STBM memiliki komposisi utama dari material lokal seperti Tanah vulkanik, sekam dan besi sehingga biaya konstuksi dibandingkan IPAL lain jauh lebih rendah. Untuk konstruksi IPAL sistim STBM untuk mengolah limbah cair dengan kapasitas 10 m3/hari dengan HLR 1000 L/m2/hari maka dibutuhkan luas area STBM 10 m2 dengan tinggi STBM 1m. Jika diasumsikan separoh dari material STBM diisi dengan zeolit tiruan untuk LPA (10 m3), maka dibutuhkan sekitar 6 ton dimana harganya Rp.1 juta/ton, maka total harga jadi Rp. 6 juta di Indonesia. Secara normal bulk density(BV) dari BTC adalah 1,2 g/cm3 dengan tanah Inceptisol atau Andosol sebagai material utama, maka berat BTC dibutuhkan 12 ton, dimana 70% adalah tanah (sekitar 8,4 ton isinya tanah vulkanik), harga tanah vulkanik Rp. 0,5 juta/ton maka total harga tanah vulkanik Rp.4,2 juta. Sedangkan campuran Arang, besi dan sekam dalam BTC sekitar 30%. Harga arang Rp. 1 juta/ton, abu sekam Rp. 0,5 juta/ton dan besi Rp.2,5 juta/ton. Biaya untuk membeli 1 pompa air Rp. 1 juta/buah, biaya untuk membeli pompa aerasi Rp. 1 juta/buah. Biaya untuk pembuatan 2 bak beton ukuran 10 m2 x 1 m sekitar Rp. 6 juta. Maka biaya keseluruhan untuk konstruksi IPAL sistim STBM kurang dari Rp. 18 juta. Dengan umur pakai IPAL sistim STBM yaitu 10 tahun dengan total limbah diolah sebanyak 360 hari x 10 tahun x 10 m3 =36.500.000 L maka biaya yang dikeluarkan untuk mengolah 1 L limbah cair yaitu Rp.2,03. Biaya pengolahan limbah cair dengan sisitim STBM ini jauh lebih rendah bila menggunan IPAL pada umumnya yang perlu biaya Rp. 100/L – Rp.200/L. IPAL STBM lebih murah karena tidak menggunakan bahan kimia seperti arang aktif dan polimer untuk setiap proses pengolahan limbah cair. Pustaka Aflizar dan Ismawardi. 2005. Pemanfaatan Tanah dan Biomaterial menjadi IPAL untuk memurnian zat polutan dari limbah cair domestik. Dipa Politani .No. 052/N.05/P3MK/PL-2005. Aflizar, Azwar. R, Amrizal, S. 2006. Pemanfaatan Tanah vulkanik, Limbah kemiri dan Biomaterial menjadi IPAL MSLM(Multy Soil Layering Melafu) untuk mengolah Limbah cair Home Industri dan Domestik. Hibah Bersaing Dikti .No. 064/SP2H/PP/DP2M/III/2007. Sato K, Masunaga T, Wakatsuki T. 2005. Characterization of treatment Processes and Mechanisms of COD, Phosphorous and Nitrogen removal in a Multi-Soil-Layering System. Soil. Sci. Plant. Nutr, 51 (2), 213-221. Masunaga T, Sato K, Zennami T, Fujii S and Waqkatsuki T. 2003. Direct treatment of polluted river water by MultySoil-layering method. J. water. Env. Tech. 1. 97-104. Xin Chen, An Cheng Luo, Kuniaki Sato, Toshiyuki Wakatsuki, Tsugiyuki Masunaga. 2008. An Introduction of a MultiSoil-Layering system: a novel green technology for wastewater treatment in rural areas. Water an Environment journal. 1-8. 7. Klaim 8. Abstrak IPAL STBM ( sistim Tanah Berlapis Melafu) menetralisir polutan Limbah cair Industri Pertanian insentif.ristek.go.id 53 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 IPAL Sistim Tanah Berlapis Melafu (STBM) dirancang untuk daerah pedesaan dan perkotaan untuk mengolah limbah cair peternakan, domestik dan perawatan air sungai yang telah tercemar. Teknologi STBM merupakan modifikasi dari Teknologi MSL(multi soil layering system) yang dikembangkan oleh ilmuan Jepang dan sejak tahun 2005 sudah di kembangkan oleh Aflizar,Ph.D di Politani. STBM terdiri atas lapisan Blok Tanah Campuran (BTC) dan Lapisan Permeable-Air(LPA). Sistim STBM memperbaiki banyak kekurangan dari teknologi konvensional mengolah limbah cair dengan tanah. STBM tidak membutuhkan lahan luas, dapat mengatasi penyumbatan pada sistim, dan membutuhkan tenaga hidrolik rendah. Tulisan ini meringkas struktur , mekanisme pemurnian limbah cair dan aplikasi praktis sistem STBM dalam mengolah limbah cair, juga membandingkan sistim STBM dengan sistem pengolah limbah cair lainnya. Pada akhirnya, tulisan ini memberi suatu evaluasi tentang umur pakai alat dan biaya pembuatan dari IPAL STBM berdasar pada komposisi materialnya. Berdasarkan hasil penelitian di politani IPAL STBM mengolah limbah cair home industri tahu dan rumah makan memiliki efisiensi pada penurunan: BOD(68,6%-86,1%), COD(82,5%-98,9%),TSS(15,6%-76,6%),T-N(76,5%-98,1%),T-P(83,2%-,4%),NO2N(59%-96,3%),NO3-N(59%-96,8%). 9.Gambar Zeolit tiruan Untuk LPA Tanah vulkanik untuk BTC Gambar 4. Bangunan dan pengoperasion STBM(Sistim Tanah Berlapis Melafu) untuk mengolah Limbah cair: BTC=Blok Tanah campuran, LPA=Lapisan Permeabel- air. insentif.ristek.go.id 54 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 Hasil Penelusuran Publikasi Publikasi Ilmiah Notification letter of FA-015 · [email protected] · · Today at 8:04 AM · [email protected] · [email protected] To Dear Mr. Aflizar,(FA-015-01141), Trace metal concentrations in An Agricultural Watershed: Case study in the Sumani Watershed, West Sumatera Indonesia Thank you for your interest in publishing in the International Journal of Sustainable Futures for Human Security (J-SustaiN). We have reviewed your manuscript, and tentatively accept your paper subject to revisions. The paper will be accepted and published upon re-submission if the reviewer’s comments (below) can be adequately addressed. Kindly respond to each comment addressed by reviewer, and put the changes in the body of the paper with highlights (either tracked changes or using a different font color). Please note that J-SustaiN is aiming to publish papers which explicitly shed light on specific issues regarding sustainability, and that can clearly highlight where state-of-the-art research can help to enable broader sustainable development. Please ensure that your revised version draws out the connections of your work to sustainability more broadly, and highlights the wider applicability or implications of the research. In case if you received comments requiring major english improvements we require you to attach certification of proof reading by an experienced native or equivalent science writer prior to final publication. For your information we provide proof reading services, at a cost of 150 US$ for up to 10 pages, or pro-rata for pages beyond that. We are waiting your revised version till May 12, 2014. Best regards, Chief Editor J-SustaiN Trace metal concentrations in An Agricultural Watershed: Case study in the Sumani Watershed, West Sumatera Indonesia Aflizar1 1State Polytechnic Payakumbuh for Agriculture, Indonesia 26271 Review Results FA-015 General comment - The article is showing interesting topic, however minor revision is required to improve the quality of the article. The article is accepted after revision. To adjust as a scientific paper, author should consider several suggestions below: I. Introduction This section is well written and clearly states the objective of the research. insentif.ristek.go.id 55 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 II. Materials and Methods Figure 1 of study area should be made clearer, the quality is very low and it is hard to identify some features such as the lake. The figure is very polluted. The frame is wider than column size. III. Results: Table 1 should be remade, the quality is very low and impossible to read. The discussion uses many abbreviations which are not described previously in the text and it might become a little bit difficult to follow. Table 2 is distorted and should be remade. Figure 2 should be remade. You cannot use lines to connect data which are unrelated. Perhaps you could use a bar graph in this case. Recommendation to accept or reject the paper (kindly give check mark symbol ‘√’): Accepted Accepted with comments √ Rejected insentif.ristek.go.id 56 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100 DAFTAR PUSTAKA X. Daftar Pustaka Aflizar, Ismawardi . 2005. Pemanfaatan Tanah dan Biomaterial menjadi IPAL untuk pemurnian zat polutan dalam Limbah cair Domstik . DUE-LIKE tahun 2005. Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh. Aflizar, Oktoyurnal. 2006. Meningkatkan efisiensi IPAL MSL-M dengan menambah lapisan tanah vulkanik, arang kulit kemiri dan biomaterial untuk menghilangkan polutan dalam limbah cair domestik dan air sungai. DUE-LIKE tahun 2006. Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh. Aflizar, Azwar. R, Amrizal, S. 2007. Pemanfaatan Tanah vulkanik, Limbah kemiri dan Biomaterial menjadi IPAL MSLM(Multy Soil Layering Melafu) untuk mengolah Limbah cair Home Industri dan Domestik. Hibah Bersaing Dikti .No. 064/SP2H/PP/DP2M/III/2007. Aflizar. 2010. Dampak Pembuangan Limbah Perkebunan Sawit terhadap Sungai, Laut dan kehidupan Nelayan di Air Bangis. Kab. Pasaman Barat. http://us.data.toolbar.yahoo.com/bh/v3/epa/?.sc=&.tc=&.intl=us&.cv=2.5.1.20121012015120&url=http%3 A//www.search-document.com/pdf/2/2/pencamaran-air-laut.html&error=2152398878 dan http://melafuyouorganikpospat.blogspot.com. BARISTAND (Balai Riset dan Standarisasi Padang). 2008. Dalam Dampak Pembuangan Limbah Perkebunan Sawit terhadap Sungai, Laut dan kehidupan Nelayan di Air Bangis. Kab. Pasaman Barat. http://us.data.toolbar.yahoo.com/bh/v3/epa/?.sc=&.tc=&.intl=us&.cv=2.5.1.20121012015120&url=http%3 A//www.search-document.com/pdf/2/2/pencamaran-air-laut.html&error=2152398878 Dinas Perkebunan Kab. Pasaman Barat. 2003. Dalam Aflizar. 2010. Dampak Pembuangan Limbah Perkebunan Sawit terhadap Sungai, Laut dan kehidupan Nelayan di Air Bangis. Kab. Pasaman Barat. http://us.data.toolbar.yahoo.com/bh/v3/epa/?.sc=&.tc=&.intl=us&.cv=2.5.1.20121012015120&url=http%3 A//www.search-document.com/pdf/2/2/pencamaran-air-laut.html&error=2152398878 dan http://melafuyouorganikpospat.blogspot.com. Peraturan Pemerintah 2001. Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tanggal 14 desember 2001 . tentang PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. Di tandatangani Presiden Republik Indonesia megawati Soekarnoputri.http://wwww. IND-PUU-3-2001-Ilampiran.pdf. insentif.ristek.go.id 57 Mon, 21 Jul 14 07:37:52 +0100