Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP
Transcription
Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP
Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21 TA 2010 Laporan Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia) (05 Juli 2011 - 14 Juli 2011) Agustus 2011 Japan International Cooperation Center Daftar Isi Kata Pengantar 1. 1 Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21 2 2. Ikhtisar Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia) 3 3. Review Program dengan Gambar 4 4. Jadwal Keseluruhan 7 5. Rincian Program 8 6. Suara Para Siswa Peserta Indonesia 16 7. Presentasi 19 8. Laporan Pasca-misi oleh Siswa Peserta Delegasi 27 9. Media Massa 30 Kata Penutup 31 Kata Pengantar Sebagai salah satu bagian dari “Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21” (JENESYS Programme) yang telah dicanangkan oleh pemerintah Jepang sejak tahun 2007, 18 mahasiswa Jepang telah dikerahkan untuk mengunjungi 4 negara BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippine). Para peserta delegasi dengan penuh semangat berangkat menuju negara tujuan masing-masing. Mereka dilengkapi dengan berbagai persiapan. Untuk penyempurnaan bekal dari masing masing peserta, mereka mengikuti kamp bersama yang diselenggarakan oleh Asean Japan Centre dan turut berpartisipasi dalam orientasi pra-keberangkatan yang dilangsungkan oleh center kami (JICE). Pada program setempat, berbagai aktivitas dilakukan dengan tujuan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : -Tatap muka dengan para Pejabat Pemerintah dan Kedutaan Besar Jepang untuk meningkatkan pemahaman terhadap negara-negara yang dikunjungi; -Kamp bersama dengan pemuda setempat untuk memperdalam rasa saling pengertian; -Kunjungan ke instansi yang berkaitan dengan pariwisata sebagai sarana observasi pada obyek wisata sehingga diperoleh pengetahuan sebagai dasar pengembangan pariwisata setempat, yang merupakan tugas utama dari kegiatan program kali ini. Pada delegasi kunjungan ke Indonesia, para mahasiswa telah melewati hari-hari dengan penuh makna. Presentasi yang dilakukan sebelum kembali ke Jepang, mengutarakan tentang hal-hal yang telah dicapai melalui program kali ini. Mereka juga memberikan usulan-usulan dan rekomendasi dalam upaya memberikan informasi untuk menarik lebih banyak lagi para wisatawan Jepang untuk berkunjung ke Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kami berharap bekal pengalaman yang di dapat selama mengikuti program, dapat menjadi motivasi untuk menambah dan memperluas wawasan sehingga mereka dapat terjun langsung dalam kancah dunia internasional yang melampaui batas negara. Selain itu, kami percaya bahwa kepedulian yang dimiliki para peserta delegasi Jepang dan sambutan hangat dari pemuda ke 4 negara BIMP-EAGA, akan menjadi dasar yang kuat bagi terbentuknya persahabatan yang kokoh dimasa yang akan datang. Kami juga berharap semoga tunas persahabatan yang telah lahir ini akan tetap tumbuh berkembang dan mempererat ikatan persahabatan dan kepedulian diantara kita bersama. Dengan rasa syukur yang mendalam, kami menyampaikan bahwa kami telah berhasil merampungkan kegiatan ini dengan gemilang. Keberhasilan ini kami dapatkan atas bantuan dan dukungan dari Kedutaan Besar Jepang dan Badan Pendidikan masing masing negara tujuan. Rasa terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan pula kepada semua pihak terkait, termasuk Sekolah atau Universitas yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukan mereka untuk dapat menerima kunjungan delegasi kami. Japan International Cooperation Center 1 Program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21(JENESYS Programme) 1. Program Jaringan Pengiriman Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur Abad ke 21(JENESYS Programme) adalah (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths) Program yang diusulkan oleh pemerintah Jepang pada pertemuan puncak para kepala negara Asia Timur (EAS) ke 2 yang diselenggarakan pada bulan Januari 2007. Dengan sudut pandang memberi landasan yang kuat bagi terciptanya hubungan kerjasama yang erat di antara negara Asia melalui kegiatan persahabatan remaja dalam skala besar. Program ini dilaksanakan selama 5 tahun dimuali pada tahun 2007, yang dipusatkan bagi remaja negara-negara peserta EAS (ASEAN, China, Korea, India, Australia, Selandia Baru), dengan tujuan untuk memperdalam rasa saling pengertian di antara para remaja, yang dilaksanakan dengan berbagai bentuk program kegiatan persahabatan seperti program undangan, pengiriman dan lain sebagainya, <Ikhtisar> JENESYS JENESYS Programme Programme (Japan (Japan- -East EastAsia AsiaNetwork NetworkofofExchange Exchangefor forStudents Studentsand andYouths) Youths) Objectives ●To help lay the foundation for solidarity among Asian countries by promoting mutual understanding of the future generation of ASEAN and East Asia Summit member countries. At the 2nd East Asia Summit held in January 2007, H.E. Mr. Shinzo Abe, the then Prime Minister of Japan, announced the launching of a large-scale youth exchange initiative totaling USD 315 million, under which approximately 6,000 youths mainly from EAS member countries (ASEAN, Australia, China, India, ROK and New Zealand) would be invited to Japan over the next five years. Outline of the Programme ●Japan contributed USD 315 million in total to ASEAN Secretariat, Japan-China Friendship Centre, Japan-Korea Cultural Foundation and SAARC Secretariat for the implementation of the JENESYS Programme. Respective exchange projects under the Programme are to be arranged in collaboration with the related youth organisations within Japan. ●The JENESYS Programme consists of (a) inviting East Asian youths to Japan, (b) dispatching Japanese youths to East Asia and (c) other exchange activities. Invitation Invitationto toJapan Japan 1. Short-term stay ●approximately 1 ~ 2 weeks stay in Japan ●visit to sites related to Japanese politics, economy, social and cultural affairs, as well as local communities ●exchange events with Japanese youths and citizens, including home-stay, camp, school visit, discussion, seminar, student conference etc. 2. Mid- and long-term stay ●1, 2 months ~ 1 year stay in Japan ●study at Japanese high school / university with Japanese youths etc. Dispatching Dispatching Japanese JapaneseYouths Youths Exchange ExchangeActivities Activities ●short-term dispatch of Japanese youths to East Asian countries ●possible dispatch of students who interacted with youths invited to Japan ●dispatch of Japanese language teacher ●East Asia Student Conference, Ship for East Asian Youth, East Asia Youth Network etc. Catatan: SAARC = South Asian Association for Regional Cooperation 2 2. Ihktisar Program Pengiriman Mahasiswa BIMP-EAGA (Indonesia) ・Jangka Pengiriman: 05 Juli 2011 (Selasa) – 14 Juli 2011 (Kamis). ・Jumlah Anggota: 5 peserta mahasiswa (2 orang laik-laki dan 3 orang perempuan). ・Pengiriman dari Universatas: 5 Universitas (Prefektur Ibaraki, Prefektur Kanagawa, Prefektr Aichi. Prefektur Prefektur Osaka). Kyoto, ・Obyek Kunjungan: Indonesia - Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, (Pulau Sulawesi, Ibukota Jakarta (Pulau Jawa). Manado ★ ・Badan Pelaksana Setempat: Universitas Sam Ratulangi. ・Obyek Observasi: Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Indonesia, Cagar Alam Tangkoko Batuangus, Taman Laut Nasional Bunaken, Kabupaten Minahasa, Celebes Minapratama dll. 3 3. Review Program dengan Gambar Makan siang bersama alumni Berkunjung ke Kep Disbudpar Provinsi Sulut ~ Pertanyaan bertubi-tubi ~ Observasi prosedur produksi kopra Bermain alat musik bambu tradisional Minahasa ~ Memecahkan kelapa ~ Berkunjung ke industri lokal Waruga ~ PT Celebes Minapratama, Bitung ~ ~ Sarkofagus yang tertidur ribuan tahun ~ 4 Terbang…terbanglah tinggi, menggapai cita dan asa! Lintas budaya ~ Senja ditepi danau Linou ~ ~ Menyentuh tarian Tankobushi ~ Mahir kuliner dari kelas memasak Tukar Opini ~ Detik-detik menyentuh kebudayaan lokal ~ ~ “Perdebatan sengit “ yang membangun ~ Kagum dengan seni kain tenun halus & rumit Bersanding bersama kemegahan panorama Minahasa ~ Museum Seni Pinawetengan ~ Highland 5 ~ Rurukan ~ Berharap dapat bertemu dengan satwa langka Senja merona sejuk menyapa ~ Cagar Alam Tangkoko Batuangus ~ ~ Setelah trekking, sejenak di pesisir pantai TN Tangkoko ~ Canda tawa ditengah petualangan mengarungi samudera biru Presentasi laporan kegiatan ~ TLN Bunaken ~ ~ Universitas Sam Ratulangi ~ Foto bersama Dekan dan pihak yang terkait Laporan Kegiatan pada Kedutaan Jepang untuk Indonesia ~ Seusai presentasi laporan kegiatan ~ ~ Dilanjutkan dengan santap siang bersama ~ 6 4. Jadwal Keseluruhan Date Program 13:45 5 Juli (Slasa) 14:00-15:30 Upacara pelepasan/Acara orientasi pra-keberangkatan 16:00-17:00 Kunjungan kehormatan ke Deplu (MOFA) 12:30-14:30 8:00 10:30-12:00 Observasi proses produksi bonito kering di PT Celebes Minapratama Melalui observasi proses produksi pabrik bonito kering yang di export ke Jepang di pelabuhan Bitung, diharapkan akan memperdalam pemahaman tentang hubungan bilateral Indonesia dan Jepang. Menyentuh panorama unik Sulawesi Utara; dengan pemandangan samudra di Selat Lembeh yang ditandai oleh perantaian vulkanik. 13:30-17:00 Pindah ke Minahasa Highlands (Tomohon) dengan berkunjung ke Waruga, Danau Linou dan Gua Jepang Observasi sumber daya pariwisata:Minahasa Highlands (Rumah kayu Woloan, Mebel kayu pohon kelapa Kaaten, Tenun Pinawetengan Kawangkoan, Sumber air panas dll) Memperdalam pemahaman untuk kegiatan budaya daerah di Minahasa Highlands, pusat budaya Sulawesi Utara - Panorama dataran tinggi yang luas, dengan produk sayuran dan bunga, pasar tradisional, budidaya ikan air tawar di danau Tondano (danau Kaldera), sumber air panas di desa Leilem, dan desa Kawangkoan dengan tenun ikat Bentenan & studio pencelupan. Tomohon Dengan melalui kegiatan lintas budaya dengan saling memperkenalkan kebudayaan masing-masing negara diharapkan akan dapat memperdalam rasa saling pengertian. 16:00-18:00 Lintas budaya: Kelas memasak 19:45-21:15 Tukar Opini Bertukar opini dengan para mahasiswa universitas setempat diharapkan akan dapat memberikan inovasi pada pengembangan pariwisiata dengan mampu mendesain perjalanan yang mempunyai daya tarik lebih. Juga diharapkan akan terjadinya chesmistry dalam hubungan interaksi maupun saling pengertian yg lebih mendalam antar kedua negara. Observasi sumber daya pariwisata: 10:00-11:30 Minahasa Highlands (Pesona Pagoda Tower, Desa Rurukan), pindah ke Tangkoko. Melanjutkan pendalaman pemahaman tentang kegiatan budaya daerah di Minahasa Highlands, pusat kebudayaan Sulawesi Utara. 14:00-18:00 Studi manajemen konservasi alam serta menikmati sumber daya pariwisata - flora dan fauna, hutan tua, gunung berapi aktif dan air terjun di Cagar Alam Tangkoko Batuangus- tempat tinggal satwa khas Sulawesi Utara. (Eco Tur) Observasi sumber daya pariwisata: Cagar Alam Tangkoko Batuangus Observasi sumber daya pariwisata: Pulau Bunaken 8:30-22:00 *Perpisahan dengan mahasiswa setempat setelah makan malam bersama Workshop 1 8:00-10:00 12 Juli (Slasa) Dengan mengamati panggung & latar belakang sejarah dalam kota Manado, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang sejarah Sulawesi, Manado serta kehidupan & aktivitas penduduk sekitar secara komprehensif. Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk digunakan sebagai poin/elemen daya tarik terhadap para turis. Melalui hasil-hasil produk yang memanfaatkan hasil bumi, diharapkan akan memahami budaya dan tradisi yang berakar pada daerah setempat. 9:00-14:30 Manado Dengan melalui lintas budaya dan kumpul bersama dengan para mahasiswa Bergabung dengan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, Manado (Camp dengan mahasiswa setempat universitas Sam Ratulangi yang segenerasi, akan lebih memahami daya tarik wilayah setempat dari berbagai sudut pandang. hingga 11 Juli) 20:00-21:00 Lintas budaya: introduksi kebudayaan ke 2 negara 11 Juli (Senin) Berkunjung ke kantor pariwisata untuk mempelajari pengetahuan dasar tentang Manado, Sulawesi Utara, diharapkan dengan melalui tukar opini ini dapat mengumpulkan informasi tentang promosi pariwisata setempat untuk pasar Jepang, disamping memperluas wawasan tentang isu-isu pariwisata di Manado secara keseluruhan yang mencakup posibilitas promosi pariwisata dan masalah-masalah yang dihadapi. Observasi prosedur pembuatan Kopra Kelapa 9:00-9:45 10 Juli (Mggu) Pesawat Melalui tukar opini dengan para mantan peserta BIMP Program Undangan 【Makan siang】 bersama para mantan peserta JENESYS JENESYS (thema untuk TA 2010: Pariwisata, Sumber daya air) memperdalam pengetahuan tentang daya tarik penduduk Sulawesi dan BIMP-EAGA (batch ke 1, 2, 3) setempat sekitar dari berbagai aspek. City tour / Observasi industri pariwisata Manado City Hall, Pelabuhan Manado, Pasar Bersehati 15:00-17:30 (pasar tradisional), Kampung China, Observasi latihan tarian tradisional, Toko Souvenier dll 9 Juli (Sabtu) Orientasi: Pada tahap sebelum keberangkatan diharapkan memiliki pemahaman yang memadai tentang konsep JENESYS dan makna program pengiriman siswa serta informasi dasar tentang Indonesia. 【Pesawat MI-274】 Singapore 9:25 → Manado 13:05 Kunjungan ke instansi yang berkaitan pariwisata/ Tukar 10:00-11:30 opini dengan [KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SULAWESI UTARA] 8 Juli (Jum'at) Akomodasi 【Pesawat SQ-633】 Haneda 0:30 → Singapore 6:20 6 Juli (Rabu) 7 Juli (Kamis) Tujuan Berkumpul di Tokyo Mencoba berpengalaman untuk menjelajahi drop off atau tebing terjal dibawah laut, dan terumbu karang dengan snorkeling /kaca-bottom boat di Taman Laut Nasional Bunaken di pulau Bunaken, yang ditunjuk sebagai Taman Laut Nasional Indonesia pertama. Melalui kegiatan observasi Konservasi Ekosistem Terumbu Karang ini, diharapkan akan dapat memperdalam pemikiran tentang pengembangan pariwisata dengan mempertimbangkan masalah lingkungan. Manado Merangkum bahan-bahan presentasi tentang temuan dan pengalaman yang didapat melalui program kali ini dan pemanfaatannya dimasa depan. Workshop 2/ Persiapan untuk Presentasi 11:00-13:00 Presentasi / Upacara Perpisahan (Makan siang) Presentasi ringkasan temuan dan pengalaman para peserta melalui keikutsertaan dalam program kali ini serta pemanfaatannya dimasa depan. Jakarta 【Pesawat GA603】 Manado 15:00 →Jakarta 18:30 09:00-11:00 Persiapan laporan 13 Juli (Rabu) 12:00-14:00 Laporan pada Kedutaan Besar Jepang (Makan siang) Presentasi pada Kedutaan Besar Jepang tentang temuan dan pengalaman peserta serta pemanfaatannya dimasa mendatang. Disamping itu juga melakukan diskusi bebas tentang program dan isu-isu serta pengembangan pariwisata secara menyeluruh. 14:30-17:30 Observasi ibukota Jakarta 【Pesawat JL726】 Jakarta 21:55→ Narita 7:25+1 14 Juli (Kamis) Tiba di Bandara Internasional Narita 7 Pesawat 5. Rincian Program Tanggal Isi Kunjungan Kehormatan ke Departemen Luar Negeri Jepang (MOFA) 【Garis besar】 Mengikuti briefing/arahan tentang negara Indonesia secara umum dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat kunjungan. Arahan disampaikan oleh Senior Regional Coordinator, Second Southeast Asia Division, Southeast and Soutwest Asian Affairs Department beserta Wakil Kepala 05 Juli (Rabu) Seksi, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai aktivitas Sekretaris Parlemen sebagai wakil negara Jepang berkaitan dengan partisipasinya pada kegiatan pelatihan ”ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise” yang terselenggara atas kerjasama kedua negara; Jepang & Indonesia. 【Penampilan peserta delegasi】 Peserta terlihat sedikit tegang saat memperkenalkan dan mengungkapkan tekad diri. Pada sesi ini peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang lintas budaya dan lain sebagainya. Kesempatan ini, merupakan saat yang baik bagi para peserta untuk meminta saran dan mengungkapkan tekad masing-masing. Kunjungan ke Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara 【Garis besar】 Mengunjungi kantor Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, disamping untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dasar dan sumber daya pariwisata daerah Sulawesi Utara juga dilakukan tukar pikiran dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan promosi pariwisata untuk pasar Jepang. 【Penampilan peserta delegasi】 Pada awalnya peserta terlihat gugup, namun suasana seketika mencair saat kue tradisional 07 Juli Manado disuguhkan, suasana kemudian menjadi lebih hidup dan santai. Meskipun peserta telah (Kamis) dibekali gambaran tentang pariwisata Sulawesi Utara, namun isi dari persentasi yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara mencakup segala aspek, sehingga dirasakan sangat bermanfaat sebagai pengantar program dalam penentuan poin-poin kunjungan maupun sebagai tambahan data informasi. Makan siang bersama mantan peserta Program JENESYS 【Garis besar】 Tukar pikiran dengan mantan peserta program undangan JENESYS BIMP-EAGA(TA 2010, Pariwisata) Manado. 【Penampilan peserta delegasi】 Sehubungan dengan kesibukan mantan peserta, acara tukar opini ini berlangsung dalam 8 waktu yang sangat terbatas. Namun dikarenakan usia dan generasi yang sama, dalam waktu yang relatif singkat, para peserta sudah tampak akrab dan mantan peserta menceritakan tentang kesan keikut-sertaan pada program tahun lalu, serta saran-saran terkait dengan obyek kunjungan dan lain sebagainya. 07 Juli (Kamis) Manado City Tour 【Garis besar】 Napak tilas sejarah kota Manado, dengan tujuan untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang kehidupan penduduk setempat, sejarah Manado pada khususnya dan pulau Sulawesi pada umumnya, dengan mengadakan observasi ke obyek pariwisata: Monumen Tuhan Yesus Memberkati, (tour melalui jendela bus: Kantor Gubernur, Kantor Kota, China Town, Grand Zero, Pasar), Toko Souvenier, Pelabuhan Manado, Shopping Mall. Peserta berkempatan pula untuk menyaksikan latihan tari dan alat instrumen musik bambu tradisional. 【Penampilan peserta delegasi】 Meskipun kebanyakan tour dilakukan melalui pengamatan dari jendela bus, tapi tampak para peserta sangat tekun mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pemandu, dan berusaha untuk memahami sejarah dan kehidupan Manado. Saat berkesempatan untuk memainkan alat instrumen musik bambu walaupun dalam waktu yang sangat singkat, terlihat para peserta berupaya untuk melakukan komunikasi dengan para pemain. ≪8 juli – 11 Juli : Pelaksanaan program kamp bersama dengan 5 siswa dari Universitas Sam Ratulangi≫ Prosedur pembuatan Kopra Kelapa 【Garis besar】 Observasi prosedur pembuatan kopra, minuman arak yang terbuat dari kelapa, yang merupakan salah satu produk olahan lokal dalam upaya pemanfaatan hasil bumi. 【Penampilan peserta delegasi】 Para peserta merasa kagum dengan kecekatan penduduk setempat saat mendaki pohon kelapa sawit yang tinggi. Peserta juga mengamati dengan seksama cara pengelupasan kulit kelapa. 08 Juli (Jum’at) Meskipun dalam waktu yang relatif singkat, namun hal ini merupakan suatu pengalaman yang berharga dalam upaya mengetahui produk olahan industri lokal. PT. Celebes Minapratama, pabrik produksi bonito kering 【Garis besar】 Seusai mendapatkan penjelasan tentang prosedur pengolahan bonito kering, para peserta mengadakan studi lapangan dengan observasi di pabrik. Informasi-informasi penting, seperti; karakteristik ikan yang terbaik untuk dibuat bonito kering, negara tujuan ekspor selain ke Jepang, termasuk informasi bahwa belakangan pabrik juga menerima pesanan dari dalam negeri 9 (Indonesia) dan lain sebagainya. 【Penampilan peserta delegasi】 Berdasarkan pengalaman melihat proses produksi bahan makanan sehari-hari, para peserta baik siswa Jepang maupun Indonesia merasa hal ini sebagai salah satu pencetus pembentukan kesadaran akan pentingnya hubungan ekonomi yang baik antar kedua negara. Waruga (Sakorfagus/petimati Kuno) 【Garis besar】 Seusai kunjungan ke sakorfagus yang berumur ribuan tahun, peserta melanjutkan dengan melakukan observasi ke Air Mandidi, kolam air yang terletak bersebelahan dengan obyek tersebut. 【Penampilan peserta delegasi】 Terlihat para peserta sangat tertarik dengan ulasan tentang obyek wisata makam kuno. Dari pola gambar yang terpahat diatas batu nisan, dapat diketahui status mayat yang terkubur. Pada lokasi yang bersebelahan: Air Mandidi, para peserta mendengarkan dengan penuh perhatian legenda zaman dahulu sambil memandangi kolam membayangkan adegan tersebut. Gua Tentara Jepang 08 Juli 【Garis besar】 (Jum’at) Observasi Gua Tentara Jepang perang dunia ke II dengan melalui jendela bus 【Penampilan peserta delegasi】 Mengintip sejarah Jepang dan Indonesia. Terlihat ada sesuatu yang dirasakan oleh peserta siswa ke dua negara. Danau Linou 【Garis besar】 Kunjungan ke Danau Linou yang sudah dikembangkan sebagai obyek pariwisata. Danau Linou, dikenal sebagai danau misterius dengan perubahan warna mengikuti posisi matahari. Teh dan kue disediakan oleh kafetaria yang berlokasikan berhadapan dengan danau sehingga peserta dapat menikmati keindahan alam dengan suasana santai. 【Penampilan peserta delegasi】 Peserta menjalin kedekatan sambil minum teh di pinggir danau, mendaki bukit di pinggir danau dengan pemandangan & nuansa yang berbeda. Mereka menghabiskan waktu bebas dengan santai sambil menikmati keindahan alam yang spektakuler, merajut nuansa yang harmonis dalam menjalin kedekatan agar lebih mendalam. Introduksi kebudayaan 【Garis besar】 Pengenalan kebudayaan kedua negara dengan urutan Indonesia - Jepang. Peserta siswa dari Indonesia menayangkan gambar gerak video tarian tradisional Manado yang di pertunjukan pada 10 08 Juli festival di kota Ooarai prefektur Ibaraki tahun lalu, dilanjutkan dengan petikan gitar (Jum’at) medendangkan lagu-lagu rakyat setempat dan tarian tradisional. Pihak peserta siswa Jepang, dengan menggunakan power point mengenalkan nuansa musim panas di Jepang, dilanjutkan dengan tarian Bon Odori (Tankobushi). Acara berakhir meriah dengan menari bersama. 【Penampilan peserta delegasi】 Peserta siswa Jepang maupun Indonesia menyadari adanya kemiripan diantara budaya kedua negara. Dengan mengetahui adanya kesamaan dan kemiripan tersebut, membuat suasana menjadi lebih akrab. Seusai acara, masih terlihat para peserta bercakap cakap dengan riang gembira di penginapan. Desa Woloan 【Garis besar】 Papan – salah satu elemen dari kebutuhan hidup “Sandang, Pangan, Papan”. Mengunjungi rumah panggung tradisional ala Minahasa di desa Woloan. Bangunan yang bersifat sementara ini akan dibongkar pasang setelah terjadi transaksi dan dibangun kembali di tanah milik pembeli. Ciri khas dari bangunan ini tidak menggunakan paku untuk memudahkan proses bongkar pasang dan perakitan kembali. 【Penampilan peserta delegasi】 Mendapatkan pengalaman dengan melihat langsung ukuran dan tekstur kayu yang digunakan. Penjelasan mengenai kebiasaan menggunakan kedua tangga yang masing-masing mempunyai arti beda, mengingatkan peserta akan kebudayaan dan kehidupan penduduk setempat. Desa Kaaten 09 Juli 【Garis besar】 (Sabtu) Mengunjungi pabrik mebel/perabotan rumah yang diproduksi dari kayu pohon kelapa. Meskipun kunjungan dilaksanakan pada hari istirahat, atas bantuan dan penjelasan karyawan pabrik, peserta dapat mempelajari tentang karakteristik kayu pohon kelapa yang cocok untuk dibuat mebel berikut cara pengolahannya 【Penampilan peserta delegasi】 Para peserta menyadari tentang betapa eratnya hubungan antara kayu pohon kelapa dengan kehidupan penduduk setempat. Peserta menikmati kunjungan dengan melihat dan menyentuh barang jadi sebenarnya seperti: kursi dan meja, alat instrumen musik dan lain sebagainya. Juga terlihat ada beberapa peserta yang berbelanja barang souvenier. Desa Leilem 【Garis besar】 Mengunjungi sumber air panas yang dapat dijadikan sebagai sumber daya pariwisata. Karena saat ini tidak dimanfaatkan sebagai sumber daya pariwisata, maka observasi kali ini dilihat dari sudut pandang bagaimana pemanfaatannya dikemudian hari. 11 【Penampilan peserta delegasi】 Terlihat peserta sibuk memikirkan cara memanfaatkan obyek pariwisata ini di masa datang pemikiran tidak hanya terbatas pada pengadaan & pemeliharaan fasilitas, namun meliputi teknik promosi dan lain sebagainya. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat mandi penduduk setempat, dan peserta siswa Jepang terlihat shock dengan banyaknya sampah yang berserakan disekitar sumber air tersebut. Desa Kawangkoan 【Garis besar】 Sandang – salah satu elemen dari kebutuhan hidup “Sandang, Pangan, Papan”. Observasi tenun ikat Bentenan. Proses penenunan ikat Bentenan ini sangat rumit, dengan mencelupkan benang dalam pewarna sesuai dengan desain, kemudian dilanjutkan dengan proses penenunan. 【Penampilan peserta delegasi】 Tampak peserta baru kali pertama melihat tenun ikat yang dihasilkan dengan teknik penenunan yang tinggi, dan mempertimbangkan dengan serius apakah proses pembuatan tenun ikat ini memiliki kemungkinan untuk dimanfaatkan sebagai salah satu pendukung dalam pengembangan pariwisata. 09 Juli Kelas Memasak: masakan khas/tradisional Minahasa (Sabtu) 【Garis besar】 Pangan – salah satu elemen dari kebutuhan hidup “Sandang, Pangan, Papan”. Peserta diberikan resep 5 macam masakan termasuk kue tradisional yang hanya mencantumkan bahan yang digunakan dan persiapannya dalam bahasa Inggris. Sedangkan langkah pengerjaannya dicatat selama demo masak berlangsung. Kelas memasak ini berlangsung dengan arahan terperinci dari sang pembimbing. 【Penampilan peserta delegasi】 Peserta dapat menangkap dengan jelas ciri khas masakan dan memahami bahan masakan baik yang mudah ditemukan maupun yang sulit ditemukan di Jepang atau yang sama. Masakan yang sering disajikan selama ini, diluar dugaan sangatlah mudah untuk dibuat. Peserta siswa kedua negara menjadi semangat bersaing membuat kue tradisional "Cucur", yang konon menurut cerita yang di dengar dari Kepala Dinbuspar Provinsi Sulawesi Utara, bila tidak bisa membuat kue cucur dengan baik, maka seorang gadis tidak diperkenankan untuk menikah. Pengalaman lintas budaya ini juga disadari mempunyai potensi sebagai salah satu daya tarik pariwisata. Diskusi/Tukar Opini 【Garis besar】 Diskusi dan tukar pikiran difokuskan pada pariwisata di Sulawesi Utara. Tema diskusi khusus ditentukan oleh para peserta melalui proses tukar pikiran. siswa Indonesia memberikan saran dan pandangan atas promosi pariwisata yang dirancang oleh peserta siswa Jepang. 12 09 Juli 【Penampilan peserta delegasi】 (Sabtu) Acara tukar pikiran/opini dimoderatori oleh leader dari delegasi Jepang dengan menggunakan bahasa Inggris. Peserta siswa Jepang me-review kembali program-program dan acara perjalanan yang telah dilakukan sambil berkonsultasi dengan peserta siswa Indonesia, untuk memperdalam pemahaman tentang informasi-infromasi yang berkaitan dengan pariwisata dan perspektif yang dimiliki oleh peserta siswa Indonesia. 10 Juli (Minggu) Pesona Pagoda Tower 【Garis besar】 Tempat ibadah komunitas Buddha kaum suku Tionghoa yang dibangun ditengah lahan yang luas. Para peserta mengambil gambar di sekeliling Pagoda atau pada patung patung yang ada di sekitarnya. Ada pula beberapa yang memanjatkan doa dan menikmati aktivitas atau kegiatan lainnya. 【Penampilan peserta delegasi】 Memahami keaneka-ragaman agama di Indonesia. Dan dengan berdatangannya beberapa bus pariwisata ke Pesona Pagoda Tower, memberikan gambaran bahwa tempat ini merupakan obyek pariwisata yang populer. Desa Rurukan 【Garis besar】 Dari ketinggian bukit di desa Rurukan, peserta dapat memandang daerah pertanian sekitarnya. Di sini peserta memiliki kesempatan menikmati pemandangan sambil memahami sisi pertanian lokal. 【Penampilan peserta delegasi】 Sebagian siswa meneliti tanaman pertanian yang terlihat dari atas bukit. Ada pula yang menikmati panorama alam yang menakjubkan sambil mengambil gambar sesuai dengan selera masing-masing, yang lainnya bercengkerama dan berbaring diatas rumput. Para siswa peserta terlihat sangat lepas bebas dan hal ini merupakan momen yang indah untuk saling berinteraksi. Cagar Alam Tangkoko Batuangus 【Garis besar】 Trekking melintasi Cagar Alam Tangkoko Batuangus yang merupakan tempat tumbuhnya species flora dan fauna Asia dan Australia, juga didapatkan species binatang endemik yang ada di pulau Sulawesi. Sambil berjalan mengikuti jejak para pemandu, para peserta saling bahu membahu, berjalan jauh menjelajahi hutan sambil mengamati tumbuhan-tumbuhan dan binatang-binatang langka seperti monyet dan burung liar, kera termungil di dunia; Tarsius dan lain sebagainya. 【Penampilan peserta delegasi】 Seiring dengan semangat saling bantu membantu menjelajahi hutan, terjalinlah ikatan hubungan 13 persahabatan yang lebih mendalam diantara peserta siswa ke dua negara. Setelah berjalan melebihi dua jam, tibalah semua peserta di pantai laut. Para peserta saling berbagi rasa keberhasilan bersama sambil sejenak beristirahat, mencari kerang dan kepiting pertapa serta menikmati keindahan alam. Taman Laut Nasional Bunaken 【Garis besar】 Mengunjungi Taman Laut Nasional Bunaken yang didiami lebih dari 70 jenis terumbu karang dan lebih dari 2500 jenis ikan. Bapak Boyke, seorang professor Oceanography dari universitas Sam Ratulangi, di atas perahu glass bottom ataupun saat di Visit center pulau Bunaken, memberikan penjelasan tentang temburu karang dan binatang laut lainnya serta sejarah dan 11Juli karateristik pulau Bunaken, aktivitas konservasi yang sedang diterapkan dan lain sebagainya. (Senin) Acara dilanjutkan dengan acara snorkeling sambil menikmati pesona pulau Bunaken. 【Penampilan peserta delegasi】 Seru kekaguman terdengar saat meneropong keindahan laut melalui perahu glass bottom. Peserta siswa Indonesia yang berpengalaman snorkeling berenang menemani peserta siswa Jepang, sambil memberikan penjelasan tentang ikan tropis dan lain sebagainya, aktivitas pertukaran juga terjalin di dalam laut. Dengan arahan yang telah diberikan oleh profesor Boyke dan pengalaman berenang dalam laut yang di dapat, para peserta dapat memahami bahwa disamping adanya pariwisata untuk dinikmati, disisi lain juga diperlukan pariwisata untuk upaya pelestarian.. Presentasi Laporan 【Garis besar】 Bertempat di universitas Sam Ratulangi, dengan dihadiri oleh dekan dan wakil dekan serta peserta siswa Indonesia, dilakukan presentasi hasil program kunjungan. Dengan pembagian peran dan tugas, ke 5 peserta delegasi mempresentasikan dengan menggunakan bahasa Inggris. 12 Juli 【Penampilan peserta delegasi】 (Selasa) Presentasi dilaksanakan dengan lantang meskipun sedikit terkesan tegang di wajah para peserta delegasi. Dosen Kawilarang, pendukung program kali ini, memberikan pujian atas kemampuan berbahasa Inggris para siswa Jepang dan isi presentasi yang mengena. Dari peserta siswa Indonesia juga menyampaikan kesan tentang kesamaan antara Indonesia dengan Jepang, di samping itu juga peserta Indonesia mengkonfirmasikan bahwa program ini sangat bermakna bagi kedua belah pihak Laporan ke Kedutaan Besar Jepang, resepsi makan siang. 13 Juli (Rabu) 【Garis besar】 Presentasi yang dilaksanakan dengan di hadiri oleh dua staff Kedutaan Besar Jepang; Penanggung jawab bidang infrastruktur dan pariwisata, beserta penanggung jawab program Jenesys bidang publikasi kebudayaan. 14 13 Juli 【Penampilan peserta delegasi】 (Rabu) Para peserta terlihat antusias dengan tambahan saran yang diberikan oleh staff Perwakilan Kedutaan Besar Jepang tentang hal-hal pokok pengembangan pariwisata yang di lihat dari sudut pandang profesional, dimana dijelaskan pula, hanya dengan kunjungan singkat tidak akan terlihat secara keseluruhan masyarakat, budaya dan ekonomi Indonesia. Tampaknya saran ini menjadikan suatu referensi untuk lebih memperdalam perencanaan pariwisata para peserta di kemudian hari. 15 6. Suara Para Siswa Peserta Indonesia (1) Hal apakah yang paling meninggalkan kesan bagi anda dalam mengikuti program ini? - Suatu pengalaman yang sangat menyenangkan ketika saya bisa mengenal teman-teman mahasiswa dari Jepang dan dalam proses perkenalan antar pribadi juga bisa memperkenalkan pariwisata di Minahasa juga beberapa tempat lainnya. Ketertarikan mahasiswa Jepang juga sangat membuat saya senang. - Bisa saling mempelajari kebudayaan dari masing-masing negara dan bisa bertukar-pikiran dengan mereka, serta dapat mengunjungi tempat-tempat yang ternyata saya sendiri belum pernah mengunjunginya. - Soal bisa bertemu dan mengenal mereka dan belajar lebih banyak tentang kebudayaan mereka. Terutama waktu pembagian kamar, jujur dari saya sendiri nervous, karena baru pertama kali hidup bersama dengan orang luar. -Mendapat pengalaman baru, dapat mengetahui tentang kebudayaan Manado (Minahasa), Tangkoko juga pabrik pembuatan bonito (cara pembuatan), bisa mengetahui kebudayaan Jepang juga. (2) Apa yang anda temukan hal-hal baru tentang Jepang dan orang Jepang? - Jepang dan Indonesia ternyata cukup memiliki kesamaan dalam hal vegetari/keadaan tumbuhan, dan mahasiswa dari Jepang memiliki pribadi yang sangat bersahabat dan memiliki rasa keingin-tahuan yang besar. - Kedisplinan waktu, beberapa budaya, adapt-istiadat orang Jepang (upacara minum teh, bon-odori dll) dan beberapa makanan Jepang. - Jepang adalah negara yang sangat menarik karena memiliki kebudayaan-kebudayaan yang bagi saya sangat unik dan sangat menarik. - Untuk siswa Jepang mereka anak-anak yang baik dan sangat menarik untuk diajak bertukar-pikiran. 16 - Mereka sangat-sangat bisa/saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Saat satu memiliki kesulitan yang lain refleks membantu menyelsaikan. - Siswa Jepang suka mencari tahu serta mencoba hal-hal yang baru, Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang unik bagi saya pribadi. (3) Bagaimana rencana anda berikutnya untuk meningkatkan persahabatan yang telah terjalin setelah program selesai? - Saya tetap akan menjalin persahabatan yang telah terjalin dengan cara tetap berkomunikasi melalui e-mail, facebook ataupun media internet lainnya. - Keep contact by email or social network lain (Facebook, Twitter etc), membuat reuni dengan alumni program Jenesys Manado - Japan. - Saling e-mail dengan anak-anak Jepang untuk bertukar-pikiran dan jika ada waktu dan kesempatan mungkin akan berkunjung kesana. - Tetap mempertahankan komunikasi kewat e-mail, facebook dll. - Dengan saling mengirimkan email atau facebook, atau mengirimkan postcard yang menceritakan pengalaman pribadi. 17 (4) Komentar/Saran lain - Saya harap program ini bisa berlanjut terus dan tidak berhenti disini saja. Arigato! - Tempat-tempat yang dituju sangatlah menarik karena sebagai orang Minahasa ada tempat-tempat yang ternyata belum saya kunjungi, dan itu menambah pengetahuan saya. - Program ini tetap ada dan juga pihak dari Jepang dan Indonesia bisa saling membantu untuk meningkatkan kualitas antara satu dengan lainnya, misalnya pada tempat-tempat di Indonesia yang belum berkembang, mungkin dengan adanya dukungan dari Jepang bisa berkembang lebih baik. Komunikasi kedua belah pihak juga sangatlah penting. 18 7. Presentasi Kegiatan presentasi dengan materi berupa: rangkuman hal-hal yang telah dipelajari serta penemuan-penemuan yang di dapat selama ikut serta dalam program telah diselenggarakan pada tanggal 12 Juli di hadapan dekan, para profesor, serta siswa-siswa peserta di Universitas Sam Ratulangi, Manado. Dan dilanjutkan pada keesokan harinya, 13 Juli, dilakukan di hadapan staff Kedutaan Besar Japang untuk Indonesia. Tema utama presentasi tersebut berupa pengembangan pariwisata dan program pertukaran dengan masyarakat provinsi Sulawesi Utara setempat. Presentasi ini mendapat berbagai komentar dari para hadirin yang kedepannya akan dijadikan sebagai dasar acuan untuk memperdalam pengetahuan oleh para peserta delegasi. Adapun makalah presentasi sebagai berikut: JENESYS BIMP-EAGA Program Pengiriman ke Provinsi Sulawesi Utara (1) Pariwisata Dua macam rancangan untuk turis Jepang; ①Perencanaan Junior (ditujukan untuk kaum muda) 【Perencanaan Eco/Lingkungan】 Perencanaaan ditujukan untuk siswa yang berorientasi pada kegiatan relawan serta siswa yang memiliki ketertarikan terhadap Asia Tenggara. ・Cagar Alam Tangkoko Batuangus. ・Taman Laut Nasional Bunaken. 【Homestay】 Dengan program ini diharapkan adanya efektifitas pada biaya yang dikeluarkan untuk memberikan kesempatan pada pemuda untuk lebih lama belajar. ・Rendahnya biaya kehidupan ≒Panjangnya lama tinggal. ・Pembelajaran budaya setempat. ②Perencanaan Senior (ditujukan untuk kaum lansia) Dibandingkan dengan kaum muda, kaum lansia memiliki waktu senggang yang lebih banyak, kemapanan dari sisi ekonomi dan juga dorongan rasa ingin tahu yang kuat. Penanganan kaum lansia → Kunci peningkatan turis Jepang Kemungkinan dijadikannya dataran tinggi Minahasa (dengan ketinggian 600-900m) sebagai tempat peristirahatan. 19 【Wisata Bus】 ・Terbatasnya sarana transportasi bagi turis Jepang saat ini. ・Mengaplikasikan Wisata Bus yang popular di Jepang. Wisata dengan menggunakan bus akan memberikan kenyamanan sehingga tidak melelahkan bagi wisatawan kaum lansia. ・Pembenahan daerah seputar dataran tinggi Minahasa. 【Pengalaman kebudayaan lokal】 ・Sumber daya pariwisata tidak terbatas pada panorama atau pemandangan alam. ・Banyak terdapat kegiatan yang berakar pada kebudayaan tradisional, meliputi festival bunga, tarian tradisional dan kelas memasak. 【Peluang sumber daya pariwisata untuk pengembangan dikemudian hari】 ・Pembenahan dan pemeliharaan fasilitas sumber air panas yang berpotensi sebagai obyek pariwisata untuk orang Jepang. ・Mendaki Bukit Doa (Hiking) →Minahasa sebagai tempat peristirahatan dan pemeliharaan kesehatan. Jika masalah-masalah tersebut dapat diatasi, maka Minahasa berpeluang sebagai tempat peristirahatan kaum lansia (pensiunan) Jepang. (2) Program Pertukaran Hal-hal yang didapatkan setelah berbagi pengalaman tinggal bersama dengan para siswa setempat dalam kehidupan sehari-hari : Keramahan masyarakat : semua orang memberikan senyum sapaan. Mempunyai kesamaan saat-saat merasakan kegembiraan dan tawa yang melewati batas-batas nilai kebudayaan dan nilai hidup. Bahasa: Banyaknya persamaan antara bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia → Memberikan peluang untuk topik pembicaraan →Membangun persahabatan yang lebih mendalam. Orang Manado (dan lain sebagainya). 【Keramahan】 Kesamaan rasa humor. Murah senyum (keramahan masyarakat melebihi dari yang di bayangkan di Jepang sebelumnya). Suka ketawa. 【Bahasa】 Ketertarikan pada bahasa Jepang. 20 Kesamaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang. 【Orang Manado】 Hormat pada leluhur. Orang Manado mempunyai rasa bangga terhadap leluhur. Bahkan hingga saat inipun, mereka masih tetap menggunakan kostum tradisional dalam memperagakan tarian kebudayaan pada saat upacara adat. Indonesia yang saat ini sedang aktif mengadopsi kebudaayaan barat, tetapi menurut komentar para siswa peserta, masih tetap ingin mempertahankan kebudayaan bangsa. Budaya Makan Orang Manado sangat menghargai makanan. Selain menggunakan kekayaan rempah-rempah, daging ikan, ayam, babi, sapi juga memanfaatkan bahan-bahan yang unik, seperti kelelawar, anjing dan lain sebagainya. Selain itu juga keanekaragaman buah seperti; nanas dan pisang. Selalu mempersiapkan makanan pada setiap kegiatan yang dilangsungkan, dengan membuat dan menyajikan kue pada upacara perayaan. Musik Musik sangat digemari di Manado. Kaum muda suka bernyanyi atau mendengarkan musik. Audio player portable dan tempat hiburan karaoke sangat digemari. Kebersihan tempat umum Kebanyakan orang membuang sampah seenaknya. Dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah di daerah cagar alam. Butuh pelatihan penanganan dan pengolahan limbah melalui pendidikan lingkungan. (3) Prospek Masa Depan Pariwisata Banyaknya sumber daya pariwisata, namun agar dapat menarik turis Jepang, masih banyak obyek pariwisata yang diperlukan pembenahan dan penataan fasilitas dan lain sebagainya. Sangat minimnya sarana transportasi. Terutama transportasi yang dapat menghubungkan antar obyek wisata yang satu dengan lainnya. Penyediaan sarana informasi untuk turis Jepang sesuai dengan target masing-masing. 21 Hubungan pertukaran Kedepannya para peserta delegasi diharapkan tetap menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan para siswa peserta Indonesia dengan melalui Facebook, Twitter, Skype dan lain sebagainya. Memperluas jaringan persahabatan dengan mengenalkan kepada teman lainnya. Melalui hubungan yang berkelanjutan, diharapkan dapat menyebarluaskan keberadaan berikut pemahaman terhadap Provinsi Sulawesi Utara di Jepang. 22 Tourism JENESYS BIMPBIMP-EAGA Dispatching Programme in North Sulawesi Junior Plan Senior Plan Emi Yamakita Kazumi Fukui Naoya Sakai Nobushige Ito Yui Masuki ECO-Programme Tancoco Nature Reserve Bunaken National Park Junior Plan Home stay 23 Low cost≒ cost≒long stay Studying local culture Tomohon = Highland retreat Senior Plan Bus Tour Cultural Experience Popular tourism style in Japan Sightseeing from the comfort of a bus Promising Long stay destination for Possible Tourism Resource Dance/ Festival/ Cooking Japanese retiree Improvement of hot spring facilities 24 Exchange Land of Smiles Similar sense of humor Language Smiles exceeding prior anticipations Land of Smile LaughnoLaughno-philia How we see the People of Manado Of course Tampan boys ! Language Cantik! Cantik! The People of Manado Manado students’ students’ interest in Japanese Similarities between Indonesian and Japanese Sense of shared ancestory Gourmet≒ Gourmet≒Manado as a gourmets’ gourmets’ paradise Music Litter Prospects 25 Tourism Room for improvement in attracting Japanese tourists Exchange Exchange Keep in Contact We enjoyed the program ! Terima kasih 26 8. Laporan Pasca-misi oleh Siswa Peserta Delegasi Para peserta delegasi diminta untuk membuat suatu laporan dengan tema bebas tentang hal-hal yang dipelajari dan didapatkan melalui keikut-sertaan dalam program ini. Berikut ini adalah salah satu bagiannya. Welcome to land of smiling people Jika Anda mendengar kata "Indonesia", apa yang terlintas di benak Anda? Jawabannya sudahlah pasti, Anda akan dapatkan, setelah Anda menempatkan langkah Anda disana. Disana, adalah negara yang penuh dengan senyuman, penuh dengan kelembutan. Pertama kali saya "melompat" keluar dari Jepang menuju ke negara asing, yang saya rasakan adalah "hati" antara sasama manusia. "Terima kasih", adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti "Arigato (bahasa Jepang, artinya: Terima Kasih)". Saya telah berkali-kali, bahkan tak terhitung jumlahnya mendengar kata ini. Setiap kali terdengar kata ini, sepertinya saya telah dapat menyentuh hati nurani orang Indonesia, meskipun dalam hal negara, agama dan bahasa terdapat perbedaan di antara kita, tetapi saya sadar dan mengetahui bahwa hati kita telah menyatu. Tidak disangsikan lagi, Indonesia adalah negara yang penuh dengan keramah-tamahan. Hal yang membuat saya ikut mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam proyek ini, adalah semata-mata untuk memenuhi harapan saya yaitu "ingin melihat dunia luar". Perasaan itulah yang memacu saya sehingga tanpa sadar saya telah menggenggam pena dan menulis lembaran aplikasi dengan penuh goresan. 10 hari merupakan waktu yang cukup lama, tetapi bagi saya terasa hanya sekejap saja, 10 hari ini telah membawa saya ke satu pengalaman yang sangat indah dan berharga. Saat mendapat konfirmasi tentang keikut-sertaan saya, saya tidak bisa menahan perasaan untuk menunggu, ingin segera berangkat, namun di balik itu, tertimbun pula kecemasan dan ketegangan yang tak terkira. Mengapa ? karena ini adalah kali pertama bagi saya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, ketrampilan bahasa Inggris saya pun sangat terbatas. Apakah di negeri seberang nantinya saya bisa mengatasi segala sesuatu? kecemasan dan ketegangan silih berganti mengganggu terus tanpa henti. Tetapi keinginan saya untuk bisa berberkembang dalam kesempatan yang berharga ini dan keinginan saya untuk dapat merasakan hal-hal yang tidak bisa dialami di Jepang, telah membulatkan tekad saya. Saat tiba di Indonesia, Di sanalah saya dapatkan kehangatan orang Indonesia yang sekaligus menepiskan segala kecemasan dan kekwatiran yang selama ini mencengkam saya. Senyuman alami yang menawan, bukanlah ditebarkan khusus ke orang asing, sama sekali tidak ada perlakuan khusus. Detik-detik itulah saya sudah terobsesi dengan pesona Indonesia. 27 Dengan berpartisipasi dalam proyek ini, saya menjadi sadar betapa sempitnya wawasan saya selama ini. Menikmati Manado dengan panorama nan indah, langit biru nan jernih, bintang-bintang gemerlapan yang menakjubkan, merajutkan suatu emosi pada diri saya yang belum pernah saya alami di Jepang selama ini. Mungkin ini semua disebabkan karena hanya bisa dirasakan disini, ditempat kejadian saja. Menyentuh udara Indonesia, serta merta saya jatuh cinta pada Indonesia. Mungkin dikarenakan citra tentang Indonesia yang ada di benak saya sebelumnya, terus terang... tidaklah begitu baik, tetapi setelah saya melangkahkan kaki saya di sini, saya baru tahu dan sadar bahwa selama ini tidaklah lebih hanyalah imajinasi belaka. Dengan kata lain, pada faktanya banyak sisi-sisi lain yang belum diketahui. Inilah kehebatan proyek ini. Citra Indonesia yang bagaimanakah yang dimiliki oleh kebanyakan orang Jepang? Seberapa jauh kah pengetahuan yang mereka miliki? Indonesia = Pulau Jawa, negara sedang berkembang, negara beriklim panas, agama Islam, rempah-rempahan dan lain sebagainya. Jawaban bisa jadi akan didapatkan beraneka ragam. Tetapi citra ini hanyalah sebagian kecil dari Indonesia saja. Misi kami adalah bagaimana kami dapat membuat sesuatu sehingga dapat menarik lebih banyak orang untuk mengenal pesona Indonesia dan daya tarik Sulawesi seperti apa yang kami rasakan selama 10 hari tinggal disini. Mungkin ini hanyalah upaya yang tidak begitu berarti, tetapi kami berharap, pengalaman yang kami dapat ini akan dapat dijadikan sebagai jembatan untuk hubungan persahabatan dan hubungan jangka panjang antara kami dengan Indonesia. Jadi, bagaimana seharusnya saya dapat menyampaikan keindahan Indonesia ini? Kelebihan orang Indonesia yang selama ini belum pernah saya ketahui, agar dapat dimanfaatkan sebagai aktivasi pariwisata, saya ingin berbagi dengan orang Jepang untuk ikut merasakan daya tarik yang belum diketahu orang banyak ini. Dengan "mengenal" akan mengikat "rasa keingin-tahuan", dan yang ideal, bila lingkaran ikatan ini melebar luas satu demi satu. Dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan meluasnya pengguna internet, mulailah terlihat adanya perubahan pada metode kegiatan promosi. Disamping itu dengan adanya pergeseran dari kesukaan berwisata kelompok berpindah ke berwisata perorangan, telah membuat suatu dampak berkembangnya bidang-bidang lain yang sesuai dengan kegemaran masing-masing. Perubahan informasi sosial yang signifikan sudahlah tidak lagi hanya terbatas pada kaum muda. Seiring dengan alur perkembangan zaman ini, peranan yang penting adalah bagaimana kita bisa menyampaikan pesona Asia Tenggara ini. Disamping itu, lingkaran informasi melalui Twitter dan Facebook dan lainnya yang sedang popular dan menjadi kecendrungan saat ini dalam sekejap waktu dapat menyebar luas. Semenjak masa kecil saya sudah tertarik pada aksi "penyampaian" kepada orang lain dengan cara apapun juga. Dengan kata-kata yang jernih, berupaya untuk menyampaikan ke lebih banyak orang, tentang apa yang telah dilihat dengan mata sendiri, didengar dan dirasakan secara langsung. Pesona Indonesia tidak terbatas pada keindahan panorama, daya tarik orang Indonesia yang kita jumpai tentu juga merupakan salah satu faktor dasar yang hanya didapatkan di Indonesia. 28 Kemiripan dalam bahasa, kesamaan dalam kegemaran, termasuk kedekatan dengan musik dan komik Jepang, seyuman yang menawan... semua ini membuat saya telah mengenal kelebihan orang Indonesia. Disana, ada rasa hangat yang tidak dibatasi oleh perbedaan negara, sejak bertemu tidak ada dinding pemisah diantara kita, dan tanpa disadari, ikatan kuat telah terjalin diantara kita bersama. Hal-hal yang telah saya rasakan di Indonesia, akan saya bawa terus dan mengikatnya pada masa depan. Sebelum keberangkatan, saya hanya mampu menerawang sebatas diri saya sendiri, ini dikarenakan setiap hari saya selalu dikejar oleh kegiatan rutin dalam menggeluti kehidupan di kampus yang tanpa banyak perubahan. Setelah kembali ke Jepang, sekarang, yang saya rasakan, adanya perubahan dalam ketenangan hati. Alasannya? Dengan meninggalkan kampung halaman, menyentuh udara di negeri seberang, menyentuh kehangatan orang luar, menatap dunia yang belum pernah saya lihat telah melahirkan suatu energi dalam hati saya. Andaikan ditanya apa yang telah saya dapat rasakan? jawabannya sangat sulit diuraikan dengan kata-kata, tetapi hanyalah satu yang bisa sata katakan dengan pasti, jati diri saya yang ada disini berbeda dengan sebelum keberangkatan. 10 hari bukanlah waktu yang amat panjang, tapi sepertinya saya telah memperoleh banyak kekayaan. Di sisi lain, saya juga sadar masih banyak hal yang belum saya ketahui. Selama berada di Indonesia, telah menemukan sesuatu yang telah membuka dan memperlebar wawasan saya. Keinginan untuk lebih mengenal dunia ini, akan membawa suatu perubahan besar dalam kehidupan kampus di kemudian hari. Dan lebih dari segalanya, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih pada lima mahasiswa Indonesia atas kebersamaannya. Berkat bantuan dan dukungan semua pihak, saya telah dapat lebih mengenal daya tarik Indonesia. Saya percaya bahwa hubungan kita akan tetap kekal abadi dan lingkaran persahabatan ini akan terus membesar... menyebar luas membentang. Akhir kata, dari lubuk hati, saya sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada ASEAN, semua staff JENESYS atas kesempatan yang diberikan, juga kepada semua pihak yang terkait dengan program ini. 29 9. Media Massa Manado Post, July 11, 2011. 30 Kata Penutup Dari laporan kesan dan pesan para delegasi BIMP-EAGA 4 Negara kami mengetahui bahwa dengan adanya kegiatan pertukaran telah menjalin ikatan tali persahabatan yang hangat melampaui batas negara, disamping itu dengan melalui kunjungan daerah setempat dan atraksi budaya tradisional, selain menyentuh kebudayaan masing-masing negara, didapatkan pula penambahan wawasan pada bidang lingkungan, ekonomi serta situasi & kondisi sosial, termasuk isu-isu aktivasi pengembangan kepariwisataan, dan pemahaman terhadap negara kunjungan. Kami merasa sangat gembira pula, dari laporan kesan para siswa negara kunjungan yang telah menerima kami dengan segala kehangatan dan kemurahan hati, memberikan tanggapaan bahwa dengan melalui program pengiriman kali ini telah terjalin hubungan persahabatan baru dan lahir pula tunas bibit hubungan pertukaran di masa mendatang antara Jepang dengan para peserta BIMP-EAGA 4 Negara ini. Meskipun acara kunjungan yang dilaksanakan relatif singkat, kami berharap hubungan pertukaran dengan BIMP-EAGA 4 Negara akan senantiasa berlanjut dan dapat menjadi jembatan persahabatan yang kokoh antara Jepang dengan negara ASEAN. Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah banyak mendukung dan membantu, sehingga kegiatan ini bisa terselenggara sesuai harapan. * * * * *Photos by Mr. Davidson Rato Nono Terutama pada : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Universitas Sam Ratulangi Gardenia Country Inn 31