03 BAB III Profil Sanitasi Kab
Transcription
03 BAB III Profil Sanitasi Kab
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 PROFIL SANITASI Bab III KABUPATEN SUKOHARJO 3.1. Gambaran Umum Sanitasi Lingkungan Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup yang ada di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain. Pengelolaan lingkungan sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang. Salah satu pengelolaan lingkungan tersebut adalah dengan melakukan pengelolaan sanitasi yang baik untuk kepentingan masyarakat luas. 3.1.1. Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan dalam PPSP mencakup Sektor Air Bersih dan sektor sanitasi. Sektor Sanitasi terdiri 3 sub sektor yaitu sub sektor air limbah, sub sektor persampahan dan sub sektor drainase lingkungan. Secara umum kesehatan lingkungan dapat dilihat dari seberapa besar akses masyarakat dalam mendapatkan sanitasi yang layak, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Upaya yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dengan meningkatkan saranaH sanitasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), PAMSIMAS (Penyediaan Air minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan SANIMAS. Program ini dilakukan dengan koordinasi lintas sector melibatkan BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan BAPERMASDES. Selain meningkatkan jumlah sarana sanitasi, juga dilakukan penyadaran perilaku masyarakat untuk mendukung terciptanya kesehatan lingkungan yang optimal, baik melalui penyuluhan maupun penilaian di bidang kesehatan lingkungan, seperti lomba sekolah sehat maupun sekolah hijau. Indikator kinerja di bidang sanitasi telah diatur dengan Keputusan Gubernur No. 71 tahun 2004 tentang SPM (Standar Pelayanan Minimum) bidang sanitasi, antara lain cakupan akses jamban keluarga pada tahun 2010 sebesar 88 %, rumah sehat desa 65 %, cakupan rumah memiliki SPAL 80 %, Tempat Umum Memenuhi Syarat 80 % dan Institusi Dibina 80 %. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 44 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Akses terhadap air minum perpipaan selalu lebih tinggi di wilayah perkotaan. Pada tahun 2010, sebesar 16,16 % penduduk perkotaan memiliki akses ke air minum perpipaan, sementara di perdesaan hanya 1,70 % penduduk. Hal ini disebabkan di perdesaan masih banyak tersedia sumber air minum layak selain perpipaan. Sementara itu, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam penyediaan sistem air perpipaan di wilayah kecamatan sekabupaten Sukoharjo (lihat Gambar 4) Proporsi rumah tangga dengan akses air minum perpipaan di sejumlah kecamatan sangatlah rendah, misalnya di kecamatan Nguter dan kecamatan Bulu. Pada saat yang bersamaan di kecamatan lain seperti Kecamatan Grogol, Kecamatan Kartasura, dan Kecamatan Sukoharjo ketergantungan pada sistem air minum perpipaan semakin besar, akibat makin buruknya kualitas air minum yang bersumber dari air tanah dangkal dan atau air permukaan. Tabel 13. Kondisi Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Sukoharjo Bulu Grogol Mojolaban Bendosari Polokarto Kartasura Baki Nguter Tawangsari Weru Gatak Total PDAM 1.837 120 5.379 855 681 640 2.483 1.266 101 650 14.012 Sumur 7.838 3.597 6.323 9.569 21.771 13.047 11.005 16.577 16.947 8.589 8.247 17.986 141.496 Sungai - Hujan - Kemasan 1 1 Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo, 2010 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten Sukoharjo mayoritas menggunakan sumber air dari PDAM dan sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Namun pengguna air sumur (air tanah) masih lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan air dari PDAM. Juga terdapat 2 Kecamatan yang wilayahnya masih belum tersentuh oleh pelayanan dari PDAM yaitu Kecamatan Weru dan Kecamatan Gatak. Penggunaan air sumur terbesar terdapat di Kecamatan Bendosari dengan 21.771 rumah tangga. Sedangkan wilayah pelayanan PDAM terbesar terdapat di Kecamatan Grogol dengan 5.379 rumah tangga. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 45 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Kebutuhan air bersih selain dari PDAM, juga kebutuhan air minum yang dikelola oleh masyarakat yang pengadaannya difasilitasi oleh PAMSIMAS. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah program nyata pemerintah pusat dan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan. 3.1.2. Kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat Secara umum tingkat kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo dapat terlihat dari angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk seperti ditunjukkan melalui angka kesakitan diare ataupun kasus ISPA. Dua belas penyakit utama di Kabupaten Sukoharjo yang dihimpun dari data Sistem Surveilan Terpadu ( SST ) Puskesmas Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 s/d September 2011 adalah (1) ISPA; (2) Common Cold; (3) Hypertensi Primer (4) Arthritis Tidak Spesifik; (5) Gastristis; (6) Diare; (7) Asma; (8) Conjunctivitis; (9) Penyakit Kulit Infeksi Lain; (10) Pharingitis; (11) Demam Berdarah; (12) Chikungunya. Tabel 14. Jenis Penyakit Utama Yang di Derita Penduduk di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011 Jumlah Penderita No. Jenis Penyakit % terhadap Total Penderita 2009 2011 2010 2011 100.880 33,25 42,30 4,20 2009 111.349 2010 135.198 56.120 54.647 22.268 45.613 40.140 36.531 27.978 8,99 1 ISPA 2 COMMON COLD 46.253 3 4 HYPERTENSI PRIMER ARTHRITIS TIDAK SPESIFIK 38.350 32.413 13,81 11,45 9,68 1,80 9,30 17,10 19,00 1,30 15,20 5 GASTRISTIS 30.107 38.427 6 DIARE 22.930 23.625 23.783 6,85 7,40 9,90 7 ASMA 13.788 16.720 10.232 4,12 0,50 4,30 8 CONJUNCTIVITIS 6.740 17.287 5.217 2,01 5,40 2,20 9 PENY.KULIT INFEKSI LAIN 11.019 18.386 12.124 3,29 5,80 5,00 20.836 19.773 46.554 6,22 6,20 19,30 97 0,10 0,10 0,00 142 0,23 0,10 0,10 10 PHARINGITIS 11 DEMAM BERDARAH 338 437 12 CHIKUNGUNYA 770 263 JUMLAH 334.893 421.023 12,00 11,60 331.419 Keterangan : Sumber : DKK Sukoharjo Tahun 2011 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 46 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Gambar 11. Grafik Jenis Penyakit Utama Yang di Derita Penduduk di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011 ISPA COMMON COLD HYPERTENSI PRIMER ARTHRITIS TIDAK SPESIFIK GASTRISTIS DIARE ASMA CONJUNCTIVITIS PENY.KULIT INFEKSI LAIN PHARINGITIS DEMAM BERDARAH CHIKUNGUNYA 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 2009 2010 2011 Penderita Penyakit utama pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2009, relatif mengalami penurunan. Akan tetapi kejadian penyakit berbasis lingkungan masih cukup tinggi antara lain diare, demam berdarah, chikungunya, ISPA dan TB Paru. Salah satu permasalahan sanitasi di Kabupaten Sukoharjo adalah masih rendahnya akses masyarakat terhadap jamban keluarga. Berdasarkan laporan program kesehatan lingkungan, hingga akhir 2008 cakupan akses masyarakat terhadap jamban keluarga baru mencapai 67,89 % ,tahun 2009 sebesar 69,12% dan tahun 2010 sebesar 72,12 % dari yang seharusnya 88 %. Hal ini menggabarkan bahwa masih ada sekitar 28 % penduduk masih melakukan buang air besar di tempat sembarangan. Dinas Kesehatan melalui Bidang P2PL Seksi Penyehatan Lingkungan mencoba mengatasi masalah tersebut menggunakan pendekatan CLTS, yaitu pemberdayaan masyarakat melalui kesadaran buang air besar sesuai syarat kesehatan. Hal ini didasarkan pada hasil studi kasus WHO (2007) yang menyebutkan akses masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar dapat menurunkan kejadian Diare 32%, perilaku mencuci tangan pakai sabun 45% dan perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga 39%. Sedangkan, dengan mengintegrasikan ketiga perilaku tersebut, Diare menurun sebesar 94%. Pada tahun 2010 di Kabupaten Sukoharjo berhasil dideklarasikan desa yang berstatus Desa Open Defecation Free (ODF) Desa yang sudah mendeklarasikan diri sebagai desa ODF adalah Desa Bulu, Kecamatan Polokarto. Berdasarkan data monitoring, pada awal 2012 setidaknya ada 5 desa yang dapat mencapai status desa ODF. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 47 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Gambar 12. Kegiatan Kampanye Hygine Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Interaksi Sanitarian, Kader Dan Masyarakat Dalam Proses Pemicuan Akses Jamban Keluarga Kunjungan Rumah Oleh Sanitarian Dan Kader Kesehatan Dalam Rangka Kampanye Sanitasi Dan Hygiene Kampanye Sanitasi Dan Hygiene Di Masyarakat Sekolah Dan Masyarakat Pemukiman Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 48 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Untuk meningkatkan cakupan akses jamban dan merubah perilaku masyarakat, melalui Dinas Pekerjaan Umum juga telah direalisasikan percontohan sarana sanitasi komunal melalui program SLBM ( Santasi Langsung Berbasis Masyarakat ). Sarana yang terbangun pada tahun 2010 sejumlah 3 lokasi yaitu di Desa Tawang – Kecamatan Weru, Desa Kwarasan – Kecamatan Grogol, dan Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura. Sedangkan tahun 2011 yaitu di Desa Singopuran – Kecamatan Kartasura, Desa Banaran – Kecsamatan Grogol, Desa Palur Kecamatan Mojolaban, Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban, Kelurahan Dukuh – Kecamatan Sukoharjo dan Kelurahan Sukoharjo – Kecamatan Sukoharjo di Kecamatan Kartasura, Grogol, Weru dan Mojolaban. 3.1.3. Kuantitas dan Kualitas Air Pencemaran air tanah atau penurunan kualitas air tanah yang terjadi pada suatu daerah berhubungan erat dengan tingkat kepadatan penduduk di daerah tersebut, sebab semakin banyak jumlah penduduk maka limbah yang dibuang ke lingkungan akan semakin besar. Kecenderungan eksploitasi air tanah di Kabupaten Sukoharjo terus terjadi, terbatasnya sumber air bersih mengakibatkan pemakaian air bawah tanah melalui sumur bor meningkat pesat dan menjadi tren masyarakat. Sementara sumur gali (dangkal) di sebagian besar wilayah sudah tidak layak sebagai bahan baku air minum, namun sebagian besar masyarakat masih mengandalkan sumur gali untuk pemenuhan air sehari-harinya. Pencemaran air bawah tanah terutama diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik seperti adanya rembesan air limbah rumah tanggga, hotel, industri dan lain sebagainya. Hal ini akan sangat membahayakan bagi kesehatan penduduk pengguna air sumur tersebut. Sumur gali yang terdapat pada rumah-rumah penduduk kebanyakan dibuat dekat dengan permukaan tanah (dangkal) sehingga rentan mengalami pencemaran. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 49 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 1. Kondisi Kualitas Air Sungai Beberapa sungai yang melintasi di kawasan perkotaan Kabupaten Sukoharjo yaitu sungai Langsur, Samin, Palur, dan Premulung menunjukkan tidak memenuhi standar dari kriteria Mutu Air Kelas II. Berdasarkan Analisa menunnjukkan adanya parameter – parameter Residu Terlarut, Residu Tersuspensi, pH, Besi, Mangan, Kadmium, Seng, Timbal, Tembaga, Nikel, Krom Total, Cr6+, Nitrat, Nitrit, NH3-N, PO4-P, COD, BOD, Klorida dan Minyak Lemak. Klasifikasi Mutu Air berdasarkan Kelas sesuai dengan kegunaan yaitu: Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan diatas. Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana rekreasi air, pembudidayaan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan diatas. Kelas III : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan diatas. Kelas IV : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan diatas. Berdasarkan Pemantauan Kualitas Air Sungai yang telah dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, dengan mendasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, bahwa Baku Mutu Air berdasarkan Kadar Maksimal yang disyaratkan dapat kami sajikan data hasil analisa air sungai yang mengalir di Kabupaten Sukoharjo, sebagai berikut : Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 50 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 15. Kondisi Kualitas Air Sungai di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 No Parameter Satuan Baku Mutu Air berdasarkan Kadar Maks Klas I II III Hasil Analisa dan Nama Sungai Tanggul IV Samin Palur Langsur Premulung Hulu Hilir Hulu Hilir Hulu Hilir Hulu Hilir Hulu Hilir 92 50 400 400 54 6-9 6-9 6-9 7,45 63 8,79 147 43 7,32 174 45 6,88 183 49 7,14 327 51 7,06 911 71 8,19 791 53 7,84 372 52 7,21 364 47 7,68 0,16 0,433 0,086 0,109 3,197 0,936 0,336 0,421 1 Residu Terlarut mg/l 2 Residu Tersuspensi Mg/l 3 pH 4 Besi mg/l 0,527 2,482 5 Mangan mg/l 0,218 0,141 0,011 0,016 0,014 0,126 0,331 1,176 0,303 0,561 6 Kadmium mg/l 0,01 0,01 0,01 0,01< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002 7 Seng ( Zn ) mg/l 0,05 0,05 0,05 2 < 0,001 0,138 0,054 0,056 0,043 0,033 0,237 < 0,001 0,004 < 0,001 8 Timbal (Pb) mg/l 0,03 0,03 0,03 1 0,011 0,021 < 0,005< 0,005< 0,005< 0,005 0,016 0,017 9 Tembaga (Cu) mg/l 0,02 0,02 0,02 0,2 < 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004 10 mg/l 13 Nikel Krom Total Cr6+ Nitrat mg/l < 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007 < 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,003 0,05 0,05 0,05 0,01< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,004 10 10 20 20 1,81 0,99 0,7 1,99 0,81 1,26 2,09 7,72 1,13 0,84 14 Nitrit sbg N (NO2) mg/l 0,06 0,06 0,06 15 NH3-N mg/l 16 mg/l 19 PO4-P COD BOD5 Klorida 20 Minyak dan Lemak mg/l 11 12 17 18 - mg/l mg/l mg/l mg/l 1000 1000 1000 1000 50 6-9 - 0,099 0,017 0,03 mg/l 0,2 25 3 0,24 1 5 0,59 0,22 0,059 0,11 0,071 50 100 38,95 62,53 11,57 21,11 16,89 6 12 14,05 22,59 4,34 8,21 6,29 31,2 94,5 24,78 26,06 25,28 1,4 0,012 0,175 0,033 0,009 0,052 0,015 0,054 0,037 < 0,029 < 0,029 0,119 0,276 0,2 10 2 0,01 1,9 2,1 4,83 0,278 0,271 0,127 3,313 86,66 31,03 43,09 0,096 229,7 87,13 922,5 0,24 0,922 0,071 1,225 86,92 100,8 46,92 32,31 38,29 15,85 300,5 54,6 47,98 2,5 Sumber : Data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009. Berdasarkan data hasil analisa air sungai tabel 9 diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Kondisi kualitas air sungai Tanggul. a) Sungai Tanggul Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, Nitrit sbg N (NO2), PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 31,2 mg/L. b) Sungai Tanggul Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, Nitrit sbg N (NO2), PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 31,2 mg/L. 2. Kondisi kualitas air sungai Samin, a) Sungai Samin Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah PO4-P, BOD, dan ada kandungan Klorida sebesar 24,78 mg/L serta mengandung Minyak dan Lemak sebesar 1,4 mg/L. b) Sungai Samin Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Nitrit sbg N (NO2), BOD, dan ada kandungan Klorida sebesar 26,06 mg/l, serta mengandung Minyak dan Lemak sebesar 1,9 mg/l. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 51 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3. Kondisi kualitas air sungai Palur. a) Sungai Palur Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah BOD5, dan ada kandungan Klorida sebesar 25,28 mg/l, serta mengandung Minyak dan Lemak sebesar 2,1 mg/l. b) Sungai Palur Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan ada kandungan Klorida sebesar 43,09 mg/l, serta mengandung Minyak dan Lemak sebesar 2,5 mg/l. 4. Kondisi kualitas air sungai Langsur. a) Sungai Langsur Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 922,5 mg/l, b) Sungai Langsur Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 300,5 mg/l. 5. Kondisi kualitas air sungai Premulung. a) Sungai Premulung Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 54,6 mg/l, b) Sungai Premulung Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II, parameter yang tidak memenuhi standar adalah PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 47,98mg/l. 2. Kondisi Kualitas Air Tanah Berdasarkan hasil pemeriksaan Kualitas air Bersih tahun 2008 yang telah dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sukoharjo terhadap 105 sampel air bersih yang terletak di 12 Kecamatan, menunjukkan hasil sebagai berikut: Contoh sumur warga yang diperiksa kualitas air a. Untuk Parameter Kimia : 83 sampel dinyatakan memenuhi syarat; 22 sampel dinyatakan tidak memenuhi syarat. Pada Parameter Kimia yang tidak memenuhi syarat kebanyakan mengandung unsur kimia Sulfat, Mangan, Besi, Nitrit, TDS, Cl, Kesedahan dan Kekeruhan. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 52 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 b. Untuk Parameter Bakteriologi : 25 sampel dinyatakan memenuhi syarat; 80 sampel dinyatakan tidak memenuhi syarat. Pada Parameter Bakteriologi yang dinyatakan tidak memenuhi syarat yaitu mengandung Bakteri Coliform yang melebihi batas yang disyaratkan. Hasil selengkapnya sebagaimana tabel 17. Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Bersih Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2011 No Nama pemilik Alamat 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 39 40 41 Heni Bu Paidi Noto Sanyoto Supardi Tri Sulistyowati Mujiman M Sujak Drs H Irawan Aris Mursidi Abdul Halim Sunardi Muji Rahayu Sumarjo Mulyono Siti Warsini Suyatman Sri Hartanto Sri Wahyuni Yus Vialdi Tami Tugiran Harso Wiyono Tri Budi Mariyo Heri Purnomo Didik Sudiarso Theo S S Sarwoko Suryo Heri P Ardian Eni Erawati Sutamo S H Sri Mulyani Mulyani Sajiyem Rabimin Bu Priyo Madun Jl Bringin 9 Ngreco Weru Weru RT 03 / 5 Weru RT 01 / 5 Kradenan RT 2/7 Skh Gawangan RT 4 / 6 Skh Jl G Subroto 45 Skh Carikan RT 3/5 Skh Talang 1/ 3 Banaran Grogol Kemasan 2/2 Polokarto Joho Sukoharjo Grajegan RT 2/3 T Sari Tulakan Godog Polokarto Wirun 2/12 Mojolaban SPT Wirun 1/ 13 Ngambakalang Bekonang Bekonang Mojolaban Kepuh RT 03 / 4 Nguter Nguter Rt 2/ 4 Kepuh RT 01 / 4 Nguter Widoro Nguter Skh Bulu RT 01 / 4 Bulu Suronanggan RT 3/5 Bulu Badran RT 1/5 Bulu Weru RT 2/6 Weru Grajegan RT 3/ 2 T.SarI Kedungjambal RT 2/6 Tws Jl Langenharjo No 43 Baki Jl Dlopo Baki Jl Dlopo Baki Jl Raya Grogol 60 Grogol Jl Raya Kaliwingko Grogol Jl Raya Solobaru 33 Grg Skh Langenharjo Grogol Madegondo RT 3/2 Grogol Jombor Baru 2/7 B sari Jombor RT 1/ 5 Sukoharjo Blimbing RT 1/ 9 Gatak Skh Krajan RT 2/2 Gatak Geneng RT 1/ 2 Gatak Mranggen RT 1 / 3 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Jenis SAB SPT SPT SPT SPT SPT PP PDAM SPT SGL SGL SGL SGL Sumur dalam SPT SPT SPT SPT SGL SPT SGL SPT SPT Sendang PP non PDAM SGL SPT SGL PP PDAM SPT SPT SPT Sumur dalam Sumur dalam SPT SGL SPT SGL SPT SGL SPT SPT Tanggal Pemgam bilan 07-3-2011 07-3-2011 07-3-2011 02-3-2011 02-3-2011 02-3-2011 02-3-2011 27-4-2011 05-4-2011 05-4-2011 05-4-2011 04-4-2011 01-3-2011 01-3-2011 01-3-2011 01-3-2011 03-3-2011 03-3-2011 03-3-2011 03-3-2011 04-3-2011 04-3-2011 04-3-2011 07-3-2011 08-3-2011 08-3-2011 09-3-2011 09-3-2011 09-3-2011 10-3-2011 10-3-2011 10-3-2011 10-3-2011 10-3-2011 11-3-2011 11-3-2011 14-3-2011 14-3-2011 14-3-2011 15-3-2011 Hasil Bakterio Kimia logis MS MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS MS MS MS TMS MS TMS TMS TMS TMS TMS TMS MS TMS MS TMS MS TMS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS TMS MS MS MS MS MS TMS MS TMS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS TMS MS TMS MS MS MS TMS MS MS MS TMS III - 53 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 42 43 44 45 Sunardi Samidi Cipto Sugiman Mranggen RT 4/4 Polokarto Mranggen RT 4/5 polokarto Ngadirejo Kts Jl Slamet Riyadi 241 Skh SPT SPT SGL SPT 15-3-2011 15-3-2011 17-3-2011 15-3-2011 MS MS MS MS MS TMS MS TMS Sumber data : DKK tahun 2011 Keterangan : MS : Memenuhi Syarat TMS :” Tidak Mememnuhi Syarat Analisa hasil pemeriksaan 45 sampel yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukoharjo: 1. Berdasarkan jenis sarana : Sumur gali : 11 sampel : 24 % Sumur pompa tangan : 28 sampel : 62 % Sumur dalam : 3 sampel : 7% Perpipaan PDAM : 2 sampel : 4% Perpipaan non PDAM : 1 sampel : 2% 2.Berdasarkan parameter pemeriksaan : Memenuhi syarat Bakteriologis Memenuhi syarat Kimia terbatas Memenihi syatar bakteriologis dan kimia : 30 sampel : 66 % : 37 sampel : 82 % : 24 sampel : 53 % Tabel 17. Hasil Pemeriksaan Sampel Depot Air Minum ( DAM ) Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No Nama DAM ALAMAT Tanggal Pemgam bilan 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 Amalia Griya Tirta Sakura Tirta Teni Qua Sumber Tirta Anugrah AA Tirta Tirta Utama Abadi Aiya O Segar Ababil Subandi Eska Tirta 2 Jombor Indah RT 2/ 3 Bendosari Skh Jl Pahlawan No 22 Toriyo Bendosari Pojok RT5/5 Tawangsari Sukoharjo Jl Raya kateguhan Tawangsari Jatimalang RT 01/2 Joho Mojolaban Sanggrahan nGrogol Sukoharjo Jl Raya Grogol 59 Grogol Skh Jl Mangesti Raya Gentan Baki Skh Pabelan kartasura Sukoharjo Jl Raya Nguter Sukoharjo Jatingarang RT 4 / 5 Weru Jl Jaksa Agung 66 Sukoharjo Sonorejo RT 3/1 Sukoharjo 04-5-2011 04-5-2011 05-5-2011 05-5-2011 09-5-2011 10-5-2011 10-5-2011 11-5-2011 12-5-2011 13-5-2011 18-5-2011 20-5-2011 21-5-2011 Hasil Bak Kimia terio logis MS TMS MS TMS MS MS MS MS MS MS MS MS MS TMS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS MS Sumber data : DKK tahun 2011 Keterangan : MS : Memenuhi Syarat TMS :” Tidak Mememnuhi Syarat Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 54 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 18. REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN KUALITAS AIR BERSIH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2008 UNTUK PARAMETER KIMIA DAN BAKTERI No PUSKESMAS 1 2 LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL NAMA ALAMAT 3 4 1. WERU 1. 2. 3. 4. 5. Suroyo Raharjo Ahmad Dasuki Ngatiyem Joko Santoso Hartoyo 2. TAWANGSARI 1 6. Balai Desa Watobonang 7. Harto Suwarno 8. Harjo Dinomo 9. Sendan Taru w 10. Retno Watubonang Watubonang Watubonang Watubonang Watubonang Majasto Majasto Majasto Majasto Majasto Rt.03/05 Rt.03/05 Rt.04/03 Rt.01/01 Rt.04/03 Rt.4/4 Rt.3/3 Rt.1/5 Rt.2/7 Rt.02/06 Rt.02/08 Rt.02/08 Rt.02/08 SGL SGL SGL SGL SGL Kekeruhan Sulfat Kekeruhan Sulfat Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > 240 240 240 240 240 TMS TMS TMS TMS TMS SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform > Coliform Coliform > Coliform > Coliform > 240 5 240 240 240 TMS MS TMS TMS TMS SGL SGL SGL SGL SGL Mangan, Besi & Nitrit Besi Mangan - Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > 240 240 240 240 240 TMS TMS TMS TMS TMS Coliform > Coliform Coliform Coliform Coliform > 240 8,8 8,8 20 240 TMS MS MS MS TMS 3. TAWANGSARI 2 11. 12. 13. 14. 15. 4. BULU 16. Balai Desa Bulu 17. Indiyah Bulu Rt.01/04 Bulu Rt.02/05 SGL SGL - 18. Dra.Sri Lestari 19. Mujiana,SPd 20. Sri Mulyani Bulu Rt.01/04 Bulu Rt.01/04 Bulu Rt.01/04 SGL SGL SGL - Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Sumur umum Sumur umum Hariyono Tri Yulianto Balai Desa Majasto Tegalsari Tegalsari Tegalsari Tegalsari Tegalsari PARAMETER YANG MENYIMPANG KIMIA BAKTERI 6 7 SUMBER 5 III - 55 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No PUSKESMAS 1 2 5. NGUTER 1 LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL NAMA ALAMAT 3 4 21. Suyadi Gupit Rt.01/03 SGL - 22. 23. 24. 25. Kasiman Tariyono Cipto Wiyono Wagito Gupit Gupit Gupit Gupit SGL SGL SGL SGL - PARAMETER YANG MENYIMPANG KIMIA BAKTERI 6 7 Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform 210 TMS Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform > 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Rt.01/03 Rt.02/01 Rt.04/01 Rt.04/01 6. NGUTER 2 26. 27. 28. 29. 30. Balai Desa Plesan Suyadi Tukimin Somo Diharjo Samuri Siswoko Plesan Plesan Plesan Plesan Plesan 7. SUKOHARJO 1 31. 32. 33. 34. 35. Balai Kalurahan Karno Dikromo Wagiyem Kromo Dayat Kasdi Riyanto Bulakan Bulakan Bulakan Bulakan Bulakan Rt.4/03 Rt.1/03 Rt.1/03 Rt.1/03 SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform > 240 TMS Coliform 210 TMS 36. 37. 38. 39. 40. Balai Kalurahan Murdiyanto Nyono Arjo Kerso Kromo Dimejo Begajah Begajah Begajah Begajah Begajah Rt.02/04 Rt.02/05 Rt.01/06 Rt.02/06 SGL SGL SGL SGL SGL Besi Besi Besi & Mangan - Coliform > Coliform Coliform > Coliform > Coliform > 240 2,2 240 240 240 TMS MS TMS TMS TMS 41. 42. 43. 44. Sugeng Purwoko Agung ST Maridi Subandi Mulur Mulur Mulur Mulur Rt.01/01 Rt.01/01 Rt.02/04 Rt.01/04 SGL SGL SGL SGL - 45. Diro Wiyono Mulur Rt.02/04 SGL Mangan Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > Coliform 240 240 240 240 38 TMS TMS TMS TMS MS 46. 47. 48. 49. 50. Mranggen Mranggen Mranggen Mranggen Mranggen SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform Coliform Coliform Coliform Coliform 8,8 240 5 38 240 MS TMS MS MS TMS 8. 9. 10. SUKOHARJO 2 BENDOSARI POLOKARTO 1 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Balai Ds Mranggen Sukamto Watini Sarmuji Sadimin Rt.02/01 Rt.02/01 Rt.03/02 Rt.02/03 Rt.04/01 SUMBER 5 Rt.3/2 Rt.2/4 Rt.3/4 Rt.4/4 III - 56 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No PUSKESMAS 1 2 11. 12. POLOKARTO 2 MOJOLABAN 1 LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL NAMA ALAMAT 3 4 51. 52. 53. 54. 55. Balai Desa Sumadi Sarino Supadmo Aris Mujiman Kenokorejo Kenokorejo Kenokorejo Kenokorejo Kenokorejo Rt..2/4 Rt..2/7 Rt..1/7 Rt..2/8 PARAMETER YANG MENYIMPANG KIMIA BAKTERI 6 7 SUMBER 5 SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform > Coliform Coliform Coliform Coliform > 240 TMS 38 TMS 21 MS 240 TMS 240 TMS Coliform 38 MS Coliform 38 MS Coliform 0 MS Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS 56. Balai Desa 57. Joko Taryono Bekonang Bekonang Rt.2/8 SGL SGL - 58. Hartini 59. Sumidi 60. Kromorejo Bekonang Rt.2/8 Bekonang Rt.1/9 Bekonang Rt.4/9 SGL SGL SGL Sulfat SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform > 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform 240 TMS Coliform 2,2 MS SPT SPT SPT SPT SGL Besi Nitrit TDS, Besi, CI & Kesadahan Coliform Coliform Coliform Coliform Coliform 46 MS 240 TMS 96 TMS 240 TMS 240 TMS SGL SGL SGL SGL SGL Mangan & Nitrit - Coliform > Coliform > Coliform Coliform > Coliform 240 TMS 240 TMS 240 TMS 240 TMS 21 MS SGL SGL SGL Besi Besi Coliform 240 TMS Coliform > 240 TMS Coliform > 240 TMS 13. MOJOLABAN 2 61. 62. 63. 64. 65. Harto Sutrisno Suradi Suwarno Suratno Tri Raharjo Demakan Demakan Demakan Demakan Demakan 14. GROGOL 1 66. 67. 68. 69. 70. Balai Desa Hidran umum Suminto Manto Giyatno Parangjoro Parangjoro Parangjoro Parangjoro Parangjoro Tarso Balai Desa Nurmajid Kunarso M.Najid Banaran Banaran Banaran Banaran Banaran 15. GROGOL 2 71. 72. 73. 74. 75. 16. BAKI 1 76. Gito 77. Nyuwito 78. Danang Sukamto Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Rt.2/3 Rt.2/3 Rt.3/2 Rt.4/1 Rt.3/1 Rt.1/8 Rt.1/8 Rt.2/8 Rt.2/9 Rt.5/02 Rt.5/02 Rt.2/08 Rt.8/06 Rt.7/05 Kudu Rt.01/01 Kudu Rt.01/02 Kudu Rt.02/01 III - 57 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No PUSKESMAS 1 2 LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL NAMA ALAMAT 3 4 79. Triman Kudu Rt.01/06 80. Marjono Kudu Rt.03/06 17. BAKI 2 81. 82. 83. 84. 85. Sarbini Suparjo Karto Roban Somo Sumat Duwet Duwet Duwet Duwet Duwet 18. GATAK 1 86. 87. 88. 89. 90. Karmo Sukarto Siswanto Diharjo Sri Mulyono,SPd Suwarjo Lagiyo Ouji M Blimbing Blimbing Blimbing Blimbing Blimbing 19. GATAK 2 91. 92. 93. 94. 95. Balai Desa Suroso Subiyanto Harman Jiyanto Wironanggan Wironanggan Wironanggan Wironanggan Wironanggan 20. 21. KARTASURA 1 KARTASURA 2 Rt.01/02 Rt.01/02 Rt.02/06 Rt.02/06 Rt.03/08 Rt.01/04 Rt.02/04 Rt.02/04 Rt.01/05 Rt.01/06 Rt.04 Rt.04 Rt.04 Rt 04 PARAMETER YANG MENYIMPANG SUMBER KIMIA BAKTERI 5 6 7 SGL Coliform 5 MS Coliform 240 TMS SGL Besi & Mangan SGL SGL SGL SGL SGL Besi & Mangan - Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > Coliform > SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform 240 TMS Coliform 38 MS Coliform 240 TMS Coliform 21 MS Coliform 21 MS SGL SGL SGL SGL SGL - Coliform Coliform > Coliform Coliform > Coliform > 240 TMS 240 TMS 38 MS 240 TMS 240 TMS SGL - Coliform Coliform Coliform Coliform Coliform 7,6 240 38 38 240 MS TMS MS MS TMS Coliform > Coliform > Coliform Coliform > Coliform > 240 240 12 240 240 TMS TMS MS TMS TMS 96. Balai Desa Ngemplak 97. Watono 98. Kumari 99. Endang T 100. Krinadi Ngemplak Ngemplak Ngemplak Ngemplak Rt.03/04 Rt.01/04 Rt.02/04 Rt.02/06 SGL SGL SGL SGL - 101. Awaludin 102. Ali 103. Bambang 104. SD Al Madinah Gumpang Gumpang Gumpang Gumpang Rt.02/07 Rt.02/07 Rt.02/07 Rt.02/07 SPT SGL SGL SGL - 105. Dedi Gumpang Rt.02/07 SGL - Sumber : Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2008 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 58 240 240 240 240 240 TMS TMS TMS TMS TMS Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.1.4. Limbah Cair Rumah Tangga Pengolahan air limbah domestik dapat dibagi menjadi 3 sistem, yaitu secara on site system, off site system dan dengan sistem small bore sewer. Untuk off site system di Kabupaten Sukoharjo belum pernah diterapkan, sedangkan untuk small bore sewer tidak ada data. Sistem yang selama ini ada adalah berupa on site system yaitu SANIMAS, MCK Umum dan Jamban Pribadi. Secara umum pengelolaan sanitasi di Kabupaten Sukoharjo untuk penanganan limbah cair kegiatan rumah tangga pada umumnya dilakukan secara on site dengan pembuatan tangki septik di tiap-tiap rumah tangga. Hal ini banyak dilakukan pada kawasan-kawasan permukiman dan perumahan penduduk. Kelemahan dari kondisi ini adalah seringkali masyarakat tidak mengetahui standar teknis yang telah ditentukan. Salah satu syarat yang kurang diperhatikan oleh masyarakat saat membangun sumur peresapan dari tangki septik adalah letak dan jarak sumur peresapan dengan sumur gali karena sempitnya persil tanah yang dipunyai, disamping ketidaktahuan posisi sumur peresap tetangga sekitarnya. Sampai dengan akhir tahun 2005 diperkirakan jumlah volume air limbah rumah tangga/ domestik mencapai ± 20.066.918 l/hari. Jumlah volume grey woter didasarkan 80 % dari kebutuhan air bersih ratarata sebesar 100 lt/or/hr. sedangkan black water sebesar 0,5 lt/or/hr. Tabel 19. Volume Air Limbah 2010 No. Skala Volume Air Limbah (m3/hr) Grey Water Black Water 367.226 29.378 184 854.014 68.321 427 Jml Penduduk (jiwa) Perkotaan Kabupaten Total Air Limbah 29.562 68.748 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo tahun 2010. Kabupaten Sukoharjo terdapat 3 cara pembuangan limbah rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu: 1) Kelompok yang membuang air limbah domestiknya langsung ke badan air tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu. 2) Kelompok yang membuang air limbah domestiknya ke alam bebas setelah mengalami pengolahan awal yang sangat sederhana berupa tangki septik. 3) Kelompok yang membuang air limbah domestiknya ke badan air setelah diolah secara tuntas pada sistem pengolahan air limbah yang memadai (SANIMAS). Sedangkan cara yang telah ada dan diterapkan untuk pengolahan limbah cair domestik di Kabupaten Sukoharjo adalah dengan sistem on site yang dapat dibagi Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 59 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 lagi menjadi 2, yaitu secara individual dan komunal dengan penjelasannya adalah sebagai berikut: 1) Secara Individual (tangki septic/cubluk), yang dapat dibagi menjadi 2, yaitu : a) Air limbah dari WC (black water) dan air limbah bekas cucian, mandi, dsb (grey water) disalurkan ke dalam tangki septik yang dilengkapi dengan peresapan. b) Air limbah dari WC (black water) disalurkan ke dalam tangki septik yang dilengkapi dengan peresapan sedangkan air limbah bekas cucian, mandi, dsb (grey water) langsung dibuang ke badan air/lingkungan atau saluran drainase. 2) Secara Komunal (IPAL Komunal) Sistem ini diaplikasikan dalam bentuk program SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat). Dimana untuk Kabupaten Sukoharjo pelaksanaan dari program ini sampai saat ini sedang direncanakan akan di bangun di enam tempat yaitu di Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Bendosari, Kartasura, Gatak dan baki. 3.1.5 Limbah Padat (Sampah) Daerah yang terlayani sistem persampahan di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 12 Kecamatan, 17 Kelurahan dan 150 Desa 2.026 Dukuh 1.438 Rw dan 4.428 Rt dalam pelayanan sampah belum seluruhnya maksimal baru melayani 7 Kecamatan, 17 Kelurahan, 6 Desa, 5 Perumahan dan 1 Brigrif Palur. Masingmasing kecamatan dapat dirinci sebagai berikut : 1) Kecamatan Sukoharjo = 6 Kelurahan, 2) Kecamatan Bendosari = 1 Kelurahan, 3) Kecamatan Grogol = 5 Kelurahan dan 2 Perumahan, 4) Kecamatan Baki = 1 Kelurahan, 5) Kecamatan Kartasura = 8 Kelurahan, 6) Kecamatan Mojolaban = 1 perumahan dan 1 Brigif Palur dan 7) Kecamatan Polokarto = 2 Kelurahan. Adapun Rasio daya angkut dengan produksi sampah rata – rata setiap hari : produksi sampah = ± 176,70 m3 sampah terangkut = ± 105 sampah yang yang tidak terangkut = Dengan tidak terangkutnya sampah + m3 71,70 m3. 71,70 m3 setiap harinya di Kabupaten Sukoharjo di sebabkan karena kekurangan armada (truk) pengangkut sampah, biaya operasional dan personil (karyawan). Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 60 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Table 20. Volume Timbulan Sampah 2010 No. 1. 2. Skala Volume Timbulan Sampah Total Air Limbah lt/or/hr 367.226 2 734 854.014 2 1.708 Jml Penduduk (jiwa) Perkotaan Kabupaten Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo, tahun 2010. 3.1.6. Drainase Lingkungan Sistem drainase berfungsi untuk mengalirkan dan menghilangkan genangan air kotor di permukaan ke badan air penerima sehingga kota dan lingkungan permukiman yang dilengkapi dengan drainase akan lebih baik dan sehat. Sistem drainase di kawasan perkotaan kabupaten Sukoharjo, pada umumnya terdiri dari saluran alam/sungai kecil yang ada sebagai saluran drainase primer dan sekunder, yang kemudian dialirkan ke saluran pembuangan akhir yaitu sungai yang lebih besar untuk kemudian dibuang Sungai Bengawan Solo. 3.1.7. Pencemaran Udara Perkiraan besarnya Emisi Carbon Monoksida (CO), Hidro Carbon (HC), Nitrogen Ocsida (NO2) dan Sulfur Oksida (SO2 ) pada Perusahaan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : Carbon Monoksida (CO), = 370,2 Hidro Carbon (HC), = 0 Nitrogen Ocsida (NO2) dan = 386,8 Sulfur Oksida (SO2 ) = 9,7 Sedangkan Perkiraan besarnya Emisi Carbon Monoksida (CO), Hidro Carbon (HC), Nitrogen Ocsida (NO2) dan Sulfur Oksida (SO2 ) pada Kendaraan Bermotor di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : Carbon Monoksida (CO), = 395,92 Hidro Carbon (HC), = 0 Nitrogen Ocsida (NO2) dan = 398,08 Sulfur Oksida (SO2 ) = 0 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 61 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Untuk mengetahui perkiraan besarnya Emisi CO, HC, NO2 dan SO2 baik pada Perusahaan maupun pada Kendaraan Bermotor untuk setiap bulannya pada tahun 2009, dapat dilihat sebagaimana tebel berikut : Tabel 21. Perkiraan besarnya Emisi, CO, HC, NO2 dan SO2 pada Perusahaan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 Bulan Karbon Monoksida Hidro Karbon (CO) (HC) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Nitrogen Oksida (NO2) Sulfur Oksida (SO2) 84.7 93.4 97.9 81.2 87.1 117.9 1.2 2.1 4.8 94.2 100.6 1.6 386.8 9.7 370.2 0 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka, Tahun 2010 Tabel 22. Perkiraan besarnya Emisi, CO, HC, NO2 dan SO2 pada Kendaraan Bermotor di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-Rata Karbon Monoksida Hidro Karbon (CO) (HC) 442 0 365 0 402 0 331 0 443 0 375 0 435 0 391 0 380 0 366 0 420 0 401 0 395.92 0 Nitrogen Sulfur Oksida Oksida (NO2) (SO2) 448 0 367 0 465 0 360 0 421 0 362 0 417 0 372 0 387 0 409 0 383 0 386 0 398.08 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka, Tahun 2010 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 62 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pada tahun 2009 Kabupaten Sukoharjo melaksanaan kegiatan perkiraan besarnya emisi, CO, HC, NO2 dan SO2 pada Perusahaan hanya pada bulan Juni, Juli, Mei dan November di. Sedangkan kegiatan perkiraan besarnya emisi pada kendaraan bermotor di laksanakan pada bulan Januari – Desember 2009. 3.1.8. Limbah Industri Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air berikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Bahan pencemar yang terdapat dalam limbah cair industri antara lain kandungan BOD5 dan COD. Sebagain industry yang menghasilkan air limbah seperti indsutri tahu, tempe, batik, dsb telah memiliki instalasi pengolahan air limbah, dimana kondisi IPAL Indsutri masih berfungsi dengan baik. Sehingga pencemaran air limbah industry memberikan pengaruh terhadap kualitas air permukaan dan air tanah. Tabel 23. Program Pengelolaan Limbah Industri dan Rumah Tangga Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010 NO KEGIATAN 1. 2. KEGIATAN SASARAN (per tahun) 2006 2007 2008 2009 2010 5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai - Program Kali Bersih Rehabilitasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 3. Uji Sampel Air Sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai 4. Pengendalian 1 4 1 Pencemaran Limbah Tahu /IPAL 5. Sanimas (IPAL Komunal) 1 1 1 6. Pengelolaan Limbah RPH 7. IPAL Ternak 1 1 41 8 9 8. Alkohol 2 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo 2010 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 63 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.1.9 Limbah Medis Di Kabupaten Sukoharjo, kebijakan penanganan limbah medis yang berasal dari rumah sakit dikelola oleh masing-masing rumah sakit. Rumah sakit bertanggung jawab penuh untuk membangun dan mengelola limbah medisnya sesuai dengan syarat yang telah ditentukan dari Kementrian Lingkungan Hidup tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit. Pengawasan dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, sebagai SKPD yang bertanggung jawab dalam pengawasan dan pemantauan pengelolaaan limbah medis rumah sakit. Data umum tentang jumlah rumah sakit, puskesmas, serta tenaga medis yang ada di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 24. Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo No. Fasilitas/ (R.S, Puskesmas, Tenaga Medis) 1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus 2. Jumlah Puskesmas Induk 3. Jumlah Balai Pengobatan 4. Rumah Bersalin 5. Apotik 6. Industry Farmasi 7. Toko Obat 8. Laboratorium 9. Dokter Praktek 10. Dokter Gigi 11. Jumlah tenaga Paramedis 12. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Sumber : Dinkes Kabupaten Sukoharjo, 2009 Jumlah 8 12 36 25 127 1 5 6 391 75 695 12 Pengelolaan limbah medis sudah dimulai dari sumber/asal timbulan sampah. Secara umum, disetiap sarana pelayanan kesehatan sudah dilakukan pemisahan untuk sampah medis maupun non medis. Hal ini ditunjukkan dengan disediakan tempat/ember sampah dengan warna yang berbeda sehingga masyarakat dapat mengetahui cara membuang sampah berdasarkan jenisnya. Beberapa rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo sudah memiliki incinerator, Sejalan dengan pembangunan yang terus berlangsung termasuk di dalamnya pembangunan sektor industri dan peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo akan menghasilkan limbah buangan yang menimbulkan masalah bagi lingkungan. Sumber limbah umumnya berasal Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 64 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 dari limbah domestic yang berasal dari rumah tangga, hotel dan restoran sedangkan untuk limbah non domestic biasanya berasal dari domestic dan home domestic. Masalah limbah baik itu limbah domestic dan non domestic harus benar-benar dikelola dengan baik agar tidak mencemari sumberdaya air dan lingkungan. Hingga saat ini beberapa perusahaan domestic yang beroperasi masih berorientasi pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, namum masih kurang berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan. Penyediaan fasilitas penampungan dan pengelolaan limbah merupakan sarana vital agar limbah yang dihasilkan harus diolah terlebih dahulu sesuai dengan kapasitasnya, baru kemudian dibuang sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan. Bila ditinjau dari kepemilikan IPAL di Kabupaten Sukoharjo, jumlah domestic/ kegiatan yang memiliki IPAL adalah sebagai berikut (lihat tabel 26): Tabel 25. Data Kepemilikan IPAL Rumah Sakit, Hotel, dan Home Industry di Kabupaten Sukoharjo NO I. II. III KEGIATAN JENIS KEGIATAN JENIS LIMBAH Rumah Sakit 1. RS. Dr. Oen Solo Baru 2. RS. Islam 3. RS. Ortopedi 4. RS. Nirmala Suri 5. RS. Karima Utama Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Hotel 1. Hotel 2. Hotel 3. Hotel 4. Hotel Hotel Hotel Hotel Hotel Domestik Domestik Domestik Domestik Tahu Tekstil Alkohol Tekstil Tekstil Kulit Organik Organik Organik Organik Organik Organik Grand Soba Kendedes Anom Solo Pramesti Home Industry 1. Pabrik Tahu Purwogondo 2. Batik Aneka 3. Sentra Alkohol, Mojolaban 4. Batik Al-Hidayah 5. Batik Top 6. Sari Bintang Mulia Sakit Sakit Sakit Sakit Sakit KET Medis Medis Medis Medis Medis – An Organik – An Organik – An Organik – An Organik Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 65 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.2. Pengelolaan Limbah Cair 3.2.1. Landasan Hukum/Legal Operasional Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor : 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 3853 ); Peraturan Pemerintah R.I Nomor : 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air ; Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2007 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup bagi usaha dan atau kegiatan yang tidak memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah di Provinsi Jawa Tengah; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Tengah. 3.2.2. Aspek Institusional Kegiatan pengelolaan dan pengendalian limbah cair baik yang ditimbulkan oleh kegiatan industri maupun kegiatan rumah tangga dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup berkerja sama dengan Dinas Kesehatan dan DPU Kabupaten Sukoharjo dibawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Tengah. Mekanisme kerja dalam penanganan Limbah Cair mencakup kegiatan Pengawasan, Bimbingan Teknis dan Penegakan Hukum, sesuai dengan Tupoksi masing-masing SKPD. 3.2.3. Cakupan Pelayanan Cakupan pelayanan untuk pengelolaan limbah cair domestic di Kabupaten Sukoharjo dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas PU Cipta Karya. Data-data terkait jumlah jamban pribadi, SANIMAS, maupun MCK Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 66 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Umum sudah terdokumentasi dengan baik. Secara garis besar hingga tahun 2009 jumlah jamban pribadi di Kabupaten Sukoharjo sudah mencapai 121.604 buah jamban. Table 26. Kondisi Rumah Tangga Menurut Pengelolaan Sanitasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 No. Kecamatan Jumlah RT Tempat Buang Air Besar Sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 WERU 14,126 8,753 BULU 10,041 7,226 TAWANGSARI 14,195 8,794 NGUTER 14,179 8,784 SUKOHARJO 19,308 11,862 BENDOSARI 15,267 9,437 POLOKARTO 20,126 12,353 MOJOLABAN 20,231 12,416 GROGOL 24,293 14,853 BAKI 12,293 7,653 GATAK 11,293 7,053 KARTASURA 20,239 12,420 JUMLAH 195,591 121,604 Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo, 2010 Bersama 939 453 943 942 1,263 1,010 1,314 1,320 1,574 824 762 1,321 12,665 Umum 5 6 6 10 15 8 7 13 33 14 16 17 150 Tidak Ada 1,618 1,005 1,628 1,626 2,395 1,789 2,518 2,534 3,143 1,343 1,193 2,535 23,327 Data di atas menunjukkan bahwa Kecamatan Grogol merupakan kecamatan dengan MCK pribadi terbanyak (14.853 Rumah Tangga) di Kabupaten Sukoharjo, akan tetapi Kecamatan Grogol juga merupakan kecamatan terbesar dari rumah tangga dengan MCK bersama (1.574 Rumah Tangga), kecamatan terbesar dari rumah tangga dengan MCK umum (33 Rumah Tangga), namun Kecamatan Grogol juga merupakan kecamatan terbesar dengan rumah tangga tanpa MCK (3.143 Rumah Tangga). Sedangkan Kecamatan Gatak merupakan kecamatan dengan MCK pribadi terendah (7.053 Rumah Tangga), Kecamatan Bulu merupakan kecamatan dengan MCK bersama terendah (453), Kecamatan Weru merupakan kecamatan dengan MCK umum terendah (5 Rumah Tangga). Cakupan akses keluarga terhadap jamban setiap tahun meningkat meskipun belum mencapai target kabupaten 65,92 % (2006), 67,71 % (2007), 67,89 % (2008), 68,65 % (2009) sedangkan target kabupaten tahun 2009 sebesar 90 %. Sedangkan prosentase rumah yang memilki Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) pada tahun 2009 hanya 53,90 % dari target kabupaten sebesar 75 %. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 67 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.2.4. Aspek Teknis dan Teknologi Kondisi saat ini Kabupaten Sukoharjo belum memiliki prasarana pengolahan lumpur tinja (IPLT). Sedangkan sarana penyedotan lumpur tinja dilakukan oleh pihak swasta. Teknis operasional dalam pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Sukoharjo diwujudkan dalam beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, antara lain : a. Pengujian Limbah Cair Domestik; b. Pengujian Air Sungai dan Badan Air yang lain; c. Perlindungan pada sumber – sumber Mata Air; d. Penegakan Hukum terhadap pelanggaran baku mutu lingkungan. Upaya yang dilakukan oleh BLH dan Dinas Kesehatan sebagai SKPD yang berwenang dalam pemantauan dan pengawasan terhadap limbah cair domestik antara lain melalui beberapa kegiatan yaitu : a. Meningkatkan Pemantauan Kualitas Lingkungan; b. Meningkatkan Pengendalian dan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; c. Meningkatkan Pembinaan Teknis Pengendalian Lingkungan Hidup; Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengedalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup 3.2.5. Peran serta Masyarakat dan Jender dalam Penanganan Air Limbah Dalam penanganan limbah cair, khususnya limbah cair domestik di Kabupaten Sukoharjo, masyarakat telah melakukan berbagai upaya, antara lain : a. Pada skala permukiman setiap rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo rata-rata sudah mempunyai saluran pembuangan Air limbah (SPAL) rumah tangga (domestik) baik saluran terbuka maupun tertutup. b. Kerja bakti untuk membersihkan saluran pembuangan limbah domestik (SPAL) juga dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. 3.2.6. Permasalahan Beberapa permasalahan terkait pengelolaan limbah cair domestik adalah : 1. Belum tersedianya sarana dan prasarana pengurasan dan pengumpulan (truk tinja), instansi pengolah lumpur tinja (IPLT) serta instalasi pengolah air limbah (IPAL) sebelum dibuang ke dalam air. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 68 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 2. Belum dimilikinya kebijakan pengaturan pengelolaan yang mampu memberikan motivasi kesadaran masyarakat untuk ikut serta secara utuh dalam pengelolaan secara terpusat baik menyangkut biaya maupun teknik operasional. 3. Bentuk kelembagaan yang cocok dengan besarnya kewenangan dan sumber daya manusia sebagai salah satu unsur pengelola belum memadai dari jumlah maupun kualitasnya. 4. Kesadaran masyarakat untuk ikut serta secara utuh dalam pengelolaan perlu ditingkatkan. 5. Sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini dengan sistem on-site. 6. Kebiasaan masyarakat yang kurang mampu masih menggunakan cubluk dan juga masih banyak membuang limbah ke saluran drainase dan sungai secara sembarangan. 3.3. Pengelolan Persampahan ( Limba Padat ) 3.3.1. Landasan Hukum / Legal Operasional Undang – Undang Republik Indonesia No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah; Peraturan Daerah tingkat II Sukoharjo No 11 tahun 1986 tentang pengaturan sampah yang diubah; Peraturan Daerah tingkat II Sukoharjo No 5 tahun 1997 tentang pengaturan sampah; Keputusan Bupati Kepala Daerah tingkat II Sukoharjo no 188.3 / 40/1988 tentang Perda No 11 tahun 1996 dan Perda No 05 tahun 1997 tentang sampah dan retribusi kebersihan. Disamping Per Undang – Undangan, Peraturan Daerah dan Keputusan diatas maka pengelolaan persampahan secara operasional harus memacu pada strandarisasi yang sudah ada seperti : SNI 19-3983-1995 tentang spesifikasi timbunanan sampah; SK SNI 91dan SNI 19-3241-1999 tentang cara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah; Dept. Pekerjaan Umum SNI-19-2454-2002 tentang Sistem Pengelolaan sampah; Dep KIMPRASWIL SNI-T-12-1991-03 tentang Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan; Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 69 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.3.2. ASPEK INSTITUSIONAL Lembaga pengelolaan sampah di Kabupaten Sukoharjo adalah diolah Dinas Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Daerah. Dinas Pekerjaan Umum Unit Kebersihan dan Persampahan Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo Kesehatan Lingkungan, sampah dan melaksanakan untuk menjadi persampahan pengelolaan sebagian Daerah Pemerintah Bersih dalam penyelenggaraan pemantauannya kebersihan Daerah Bidang pengangkutan lingkungan, menyesuaikan program pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga. 3.3.3. CAKUPAN PELAYANAN Dari 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, pelayanan persampahan sementara ini di Kabupaten Sukoharjo 7 Kecamatan, 17 Kelurahan, 6 Desa, 5 Perumahan dan 1 Brigrif. Kesemuanya sampah berasal dari rumah tangga, pasar, pertokoan dan industri untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang ± luas 28.800 m3 di Desa Mojorejo Kecamatan bendosari Kabupaten Sukoharjo. 3.3.4. Aspek Teknis dan Teknologi Adapun sumber sampah antara lain yaitu dari Rumah Tangga/Permukiman, Pasar dan Perkantoran yang menyebabkan terjadinya timbulan sampah yang ada. Tabel 27. Sumber Sampah dan Jumlah Timbulan Sampah Rumah Tangga/ Permukiman (m3/hari) 136,34 Pasar (m3/hari) perkantoran (m3/hari) Contener 20 26 TPS 54 136,34 74 26 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo 2010 Jumlah Timbulan Sampah m3/hari) 236,34 3.3.4.1. Tempat Penampungan sementara Dalam rangka menunjang operasional sehari-hari sebagai daya dukung penanganan sampah Unit Kebersihan dan Persampahan DPU Sukoharjo memilik sarana dan prasarana sebagaimana tabel berikut : Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 70 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 28. Sarana dan Prasarana NO 1 SARANA PRASARANA UNIT Dump truck 10 Amroll truck 2 Container 18 Becak sampah 31 Gerobak sampah 82 Excavator 1 BullDozer 1 2 TPS 100 3 Mesin Pengoyak Kompas 1 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo 2010 FUNGSI Pengambilan sampah Di TPS – TPS Penyapuan jalan Membantu RT TPA Dikecamatan terlayani Kompos Organik 3.3.4.2. Tempat Pemrosesan Akhir Kenyataan yang ada dilapangan bahwa sampah yang tidak terangkut tersebut sampai saat ini masih bisa ditangani baik secara swadaya oleh masyarakat atau tenaga pembersih Unit Kebersihan dan Persampahan DPU Kabupaten Sukoharjo dengan cara sampah yang terlayani di Kabupaten Sukoharjo akan dibuang ke tempat pembuangan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir ) di Desa Mojorejo Kecamatan bendosari ± 2 Ha untuk penyedian ± 15 tahun, masih ada 8.800 m2 jumlah keseluruhan tanah TPA 28.800 m2. Untuk tidak menganggu bau dan lalat tiap hari ada penyemprotan lalat dan menabur obat kalsit untuk mengurangi resiko menjadi media penularan penyakit diare. Pada daerah/wilayah yang belum/tidak terlayani sistem pengelolaan sampah ini, dilakukan oleh penduduk dengan cara membakar, menimbun dan ada pula yang membuang ke sungai atau parit. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 71 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 29. Data Pengelolaan Sampah Terpadu Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 JUMLAH JUMLAH LUAS TPS JUMLAH TIMBULAN JUMLAH NO KECAMATAN PENDUDUK WILAYAH YANG KK SAMPAH TPS ( JIWA ) ( Ha ) DILAYANI (M3) 1 WERU 66,833 17,822 4,198 3 1 1 2 BULU 51,661 10,941 4,386 3 TAWANGSARI 58,793 15,019 3,998 3 1 1 4 SUKOHARJO 84,742 21,484 4,458 55 40 30 5 NGUTER 64,435 14,802 5,488 1 1 1 6 BENDOSARI 67,411 16,626 5,299 7 8 6 7 8 9 10 11 POLOKARTO MOJOLABAN GROGOL BAKI GATAK 74,474 79,039 103,232 529 48,537 21,473 22,034 24,899 15,457 13,166 6,218 3,554 3,000 2,197 1,947 2 6 30 7 - 1 3 7 3 1 1 2 6 2 1 9,107 23,816 1,923 60 14 10 708,793 217,539 46,666 174 80 61 12 KARTASURA JUMLAH KETERANGAN Dalam satu Kelurahan terdapat beberapa TPS Pasar Nguter Dalam satu Kelurahan terdapat beberapa TPS Dalam satu Kelurahan terdapat beberapa TPS Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo 2011. Adapun kondisi TPA Mojorejo adalah sebagaim berikut : Luas areal : 2 Ha + 8800 M2 Keliling : 866,5 M + 400 M Dipergunakan sejak : Tahun 1994 Table 30. Jumlah TPS dan Kapasitas yang terlayani No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Lokasi Weru Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Baki Gatak Kartasura Grogol JUMLAH Jumlah TPS 1 1 40 1 8 1 3 3 1 14 7 80 Kapasitas (M3) 3 3 75 3 9 3,34 6 9 0 80 45 236,34 Terlayani (%) 100 100 46 100 50 100 80 85 0 55 30 Sumber Data : DPU Kabupaten Sukoharjo, 2010 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 72 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 31. Kondisi TPA Mojorejo Kabupaten Sukoharjo Keterangan 1 Fasilitas : Kantor Air Bersih Pagar Keliling Saluran Air Pengolahan Limbah Pipa Saluran Limbah Pipa Biogas Jalan Masuk Sumur Uji Garasi Alat Berat Gedung Pengolah Sampah Gedung Penyemprot 2 Tenaga Kerja PNS Harian Lepas Operator Pembantu Operator Tenaga Komposting Pemulung Penjaga Malam Kondisi Saat Ini Kondisi Ideal Baik Baik 24,5 M Rusak Tidak Berfungsi Rusak Rusak Rusak Baik Baik Baik Baik Baik Baik 866,5 M Baik Berfungsi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 842 M Dibangun Kembali Pembenahan Dibangun Kembali Dibangun Kembali - 4 orang 26 orang 2 orang 2 orang 20 orang 50-80 orang 2 orang 4 orang 26 orang 4 orang 4 orang 30 orang 100-150 orang 2 orang Penambahan Personil Penambahan Personil Penambahan Personil Penambahan Personil Penambahan Personil Sosialisasi 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit Lengkap 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 4 unit Pengadaan Pengadaan Penambahan Penambahan Penambahan 25 Tahun lengkap 3 Peralatan Bull Dozer 1 unit Excavator 1 unit Penyaring Kompos 1 unit Compresor 1 unit Fogging/Hand Spryer 1 unit Peralatan Bengkel Belum Lengkap Pemilah Sampah Organik 1 unit Pengumpan Sampah Organik 1 unit Pencacah Sampah Organik 1 unit Pencacah Sampah Plastik 1 unit Genzet 1 unit Gerobak Sampah 2 unit 4 Usia Pemakaian Saran 15 Tahun Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 73 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 32. Pembentukan Sampah Padat Kota dan Sampah Padat Industri Menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 (m3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Sampah Padat Kota Sampah Padat Industri Weru 3 Bulu Tawangsari 3 Sukoharjo 55 Nguter 1 Bendosari 7 Polokarto 2 Mojolaban 6 Grogol 30 Gatak Baki 7 Kartasura 60 Jumlah 174 2010 174 Kabupaten Sukoharjo 2009 144 2008 127 2007 127 2006 119 2005 115 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan Th.2010. Tabel 33. Banyaknya Sampah Menurut Kecamatan dan Jenis Sampah di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 (m3) Sampah Organik Sampah An Organik Per Per Hari Hari 1 Weru 2,1 0,9 2 Bulu 0 0 3 Tawangsari 2,1 0,9 4 Sukoharjo 38,5 11,5 5 Nguter 0,7 0,3 6 Bendosari 4,9 2,1 7 Polokarto 1,4 0,6 8 Mojolaban 4,2 1,8 9 Grogol 21 9 10 Gatak 0 0 11 Baki 4,9 2,1 12 Kartasura 42 18 Jumlah 63 27 2010 63 Kabupaten Sukoharjo 2009 144 2008 127 2007 127 2006 119 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persambapah Th.2010. No Kecamatan Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 74 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 34. Komposisi Jenis Sampah Anorganik Menurut Kecamatan Kayu Plastik Kaca dan Gelas Kertas Kain Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Gatak Baki Kartasura 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 70 70 70 65 70 60 70 75 75 75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 4 3 3 4 4 5 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 22 20 26 22 22 26 15 14 JUMLAH Kabupaten 2010 Sukoharjo 2009 2008 2007 2006 2005 11 700 10 40 9 9 9 193 11 11 10 10 10 10 625 700 635 60 60 60 9 10 10 10 10 10 34 40 36 36 36 36 8 9 10 10 10 10 8 9 10 10 10 10 8 9 9 9 9 9 179 193 193 193 193 193 Kecamtan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Karet dan Kulit Logam Lain-lain Tiruan Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan Tahun 2010. Tabel 35. Produksi dan Volume Sampah Terangkut Per Hari Menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010(m3) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamtan Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Gatak Baki Kartasura JUMLAH Kabupaten 2010 Sukoharjo Perkiraan Produksi Sampah 3 3 55 1 7 2 6 30 7 60 174 2009 2008 2007 2006 2005 174 180 146 142 125 125 Volume Sampah Terangkut 3 3 50 1 6 2 5 24 6 48 148 141 175 140 140 125 125 Prosentase 100% 100% 90% 100% 90% 100% 80% 80% 85% 80% Tidak Terangkut 0 0 0 5 0 1 0 1 6 0 1 12 26 - Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 75 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 36. Banyaknya Sarana Pengumpulan Sampah / Tinja Menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamtan Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Gatak Baki Kartasura JUMLAH Kabupaten Sukoharjo 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Truck Sampah ( Unit ) Truk Con- Container tainer Gerobag Sampah TPS TPA Truck Tinja Transfer Depo 0 0 1 1 - 1 1 1 8 2 10 2 2 20 1 0 21 50 2 6 8 16 82 1 1 40 1 8 1 3 7 1 3 14 80 1 1 10 10 14 14 14 14 2 2 2 2 2 2 21 21 21 15 15 15 82 82 82 70 70 70 71 71 64 50 50 50 1 1 1 1 1 1 Instalasi Pengolahan Limbah Tinja - - Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010. Tabel 37. Sumber Daya Manusia pada Unit Kebersihan dan Persampahan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 - 2010 Tahun Pegawai ( Orang ) Petugas Kebersihan Staf 2006 112 7 2007 127 7 2008 127 7 2009 139 7 2010 140 8 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan Tahun 2010. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 76 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Gambar 13. Siklus Pemanfaatn Sampah SIKLUS PEMANFAATAN SAMPAH KONSUMEN PENYEDIA JASA DPU Bak Sampah Rumah Tangga Petugas Kebersihan RT/RW Petugas Kebersihan Pasar ( DPPKAD ) Pasar SUMBER SAMPAH Petugas Keberseihan DPU Petugas Keberseihan DPU Jalan Umum TPS / Stasiun Transfer TPA Petugas Kebersihan Terminal ( Dinas Perhub. Pariwisata dan Kebudayaan ) Terminal Pasar Lingkungan Kantor Pemerintah Petugas Kebersihan Kantor Pemerintah Perusahaan / Industri Petugas Kebersihan Perusahaan/Industri Dari diagram di atas terlihat bahwa titik kritis terdapat di pertemuan antara konsumen dengan penyedia jasa. Kelemahan koordinasi antara kedua kegiatan tersebut menyebabkan penumpukan sampah di TPS. Dari diagram tersebut juga terlihat bahwa kegiatan pengumpulan dan pengangkutan merupakan 2 kegiatan yang dilakukan oleh 2 institusi (masyarakat dan DPU). Kelemahan dalam koordinasi dua kegiatan ini menyebabkan penumpukan sampah di TPS. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 77 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Melihat kepada kondisi di atas, perbaikan manajemen persampahan membutuhkan perbaikan pada titik temu antar kedua kegiatan tersebut yaitu di TPS. Langkah-langkah perbaikan ini akan disampaikan dalam Rencana Strategis Sanitasi Kabupaten Sukoharjo. 3.3.5. Peran Masyarakat Dan Jender Dalam Pengelolaan Sampah Sejauh ini peran masyarakat dan penduduk dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Sukoharjo sangat perduli dilihat dari upaya – upaya yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. a. Program penyuluhan dan pelatihan telah dilaksanakan tiap tahun antara pemerintah dengan masyarakat b. Peran masyarakat dalam pemilihan sampahan bersumber penanganan sampah rumah tangga yang berbasis sampah masyarakat dan melibatkan perempuan untuk berperan aktif dalam keberhasilan mencapai tujuan Sukoharjo bersih dan cukup baik dimana pemulung 80 orang kebanyakan perempuan untuk membantu pemerintah dalam pengumpulan sampah di TPA. c. Peran serta swasta yang ada sebagai pengepul / pembeli dari hasil para pemulung ± 20 % untuk daur ulang sampah. 3.3.6. Permasalahan Dalam Pengelolaan Sampah Penyelenggaraan pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan Kabupaten Sukoharjo saat ini belum maksimal dan jauh dari standar pelayanan untuk domestik dan non domestik (fasilitas sosial, ekonomi, dan pelayanan umum); hanya dikelola secara individu dengan cara dibakar, ditimbun, dibuang ke sungai, dan tertimbun di tepi jalan. Sedangkan untuk target pelayanan sampah di kabupaten Sukoharjo lebih difokuskan pada daerah perkotaan dan aglomerasi perkotaan yang meliputi 7 Kecamatan, 17 Kelurahan, 6 Desa, 3 Perumahan, dan 1 Brigif sedangkan yang lain belum menjadi target pelayanan. Lokasi pembuangan sampah yang tidak secara benar tentu akan mengganggu kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan pemukiman. Sedangkan UPT Dinas Pekerjaan Umum yang menangani pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Sukoharjo dari aspek organisasi belum terstruktur dengan baik, serta kurang tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai. Kawasan Kabupaten Sukoharjo meliputi kota Sukoharjo, kota-kota Kecamatan, beberapa Kelurahan dan Desa dengan rincian : Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 78 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Luas Daerah Jumlah Penduduk : 46.66 Ha aatau 466.66 Km : 21.413 KK Sitem pengelolaan persampahan di kawasan Kabupaten belum seluruhnya dikelola secara modern. Namun di beberapa kecamatan telah menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse, Reycle) atau dengan mengolah sampah-sampah tersebut menjadi barang yang dapat dimanfaatkan seperti mengolah sampah organik menjadi pupuk; plastik,kaca menjadi barang kerajinan; kertas didaur ulang menjadi kertas dan plastik didaur ulang menjadi barang plastik kembali dan sebagainya. Secara umum model manajemen persampahan di kawasan Kabupaten Sukoharjo masih cenderung menggunakan pola paradigma lama, terlihat dengan adanya pengelolaan sampah berbasis TPA. TPA di Kabupaten Sukoharjo hanya terdapat 1 TPA di Desa Mojorejo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo dengan luas ± 28.800 m2. Peningkatan jumlah penduduk di wilayah Kawasan Kabupaten Sukoharjo telah meningkatkan dilayani/terangkut jumlah + 148, timbulan sampah ± 174. m3, yang dapat jadi masih ada sisa yang belum terangkut setiap harinya 26 m3. Berikut dapat didefinisikan permasalahan pokok persampahan Kawasan Kabupaten Sukoharjo: a. Peningkatan kepadatan penduduk menuntut pula peningkatan metode / pola pengelolaan sampah yang lebih baik. b. Dana dan prioritas penanganan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo rendah merupakan permasalahan umum skala nasional. c. Keterbatasan sumber daya manusia yang sesuai yang tersedia di Kabupaten Sukoharjo untuk menangani permasalahan sampah. d. Kapasitas peralatan belum memadai / lama. e. Kesulitan menentukan metode operasional yang sesuai dengan kondisi geografis. f. Siklus operasi persampahan tidak lengkap / terputus karena berbedanya penanggungjawab. g. Koordinasi sektoral antar birokrasi Pemerintah seringkali lemah. h. Manajemen operasional lebih dititikberatkan pada aspek pelaksanaan, sedangkan aspek pengendalian lemah. i. Perencanaan operasional seringkali hanya untuk jangka pendek. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 79 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.4. Pengelolaan Drainase 3.4.1. Landasan hukum/legal operasional Landasan hukum pengelolaan drainase adalah : a. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 239/KPTS/1987 tentang fungsi utama saluran drainase sebagai drainase wilayah dan sebagai pengendalian banjir. b. Kepmen Kimpraswil No. 534/2001 tentang Standart Pelayanan Minimal Drainase. c. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. d. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 118 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo. e. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo. 3.4.2. Aspek Institusional Institusi yang berwenang dalam pengelolaan drainase adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU), pada Bidang Cipta Karya, Seksi Penyehatan Lingkungan, baik dalam pekerjaan fisik maupun pemeliharaan. Sedangkan untuk sungai-sungai kecil maupun saluran irigasi yang masuk dalam system drainase pengelolaannya merupakan wewenang dari Dinas Sumber Daya AirEnergi dan Sumber Daya Mineral (SDA-ESDM). Pengelolaan drainase di Kabupaten Sukoharjo yang menjadi tanggung jawab DPU Bidang Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo yang kemudian diserahkan kepada Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) untuk masingmasing kecamatan, seperti : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU Kecamatan Sukoharjo; Kecamatan Nguter; Kecamatan Bulu; Kecamatan Weru; Kecamatan Tawangsari; Kecamatan Grogol; Kecamatan Polokarto; Kecamatan Mojolaban; Kecamatan Bendosari; Kecamatan Baki; Kecamatan Kartasura; Kecamatan Gatak; Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 80 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pembangunan saluran drainase lingkungan (tersier) menjadi tanggung jawab masyarakat. Layanan yang diberikan DPU Kabupaten Sukoharjo selain pengadaan/pembangunan saluran drainase baru, juga pada aspek pemeliharaan meliputi; melakukan pengedukan lumpur/waled/sedimen pada saluran drainase dan rehab saluran drainase yang sudah rusak/tidak berfungsi. 3.4.3. Cakupan Pelayanan Daerah rawan banjir di Kabupaten Sukoharjo terdapat di : 1. Luapan Sungai berada di : a. Kecamatan Sukoharjo meliputi Kelurahan Sukoharjo, Kelurahan Begajah, Kelurahan Banmati, Kelurahan Kenep, Kelurahan Kriwen, Kelurahan Combongan, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Bulakrejo, Kelurahan Sonorejo; b. Kecamatan Nguter meliputi Desa Baran, Desa Lawu, Desa Tanjung, Desa Pondok, Desa Kepuh; c. Kecamatan Weru meliputi Desa Tawang, Desa Tegalsari, Desa Ngreco, Desa Karangtengah, Desa Karakan, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Karangmojo, Desa Karanganyar dan Desa Grogol; d. Kecamatan Tawangsari meliputi Desa Kateguhan, Desa Lorog, Desa Tangkisan, Desa Ponowaren dan Desa Kedungjambal; e. Kecamatan Gatak meliputi Desa Kagokan, Desa Blimbing, Desa Trangsan dan Desa Jati; f. Kecamatan Grogol meliputi Desa Cemani, Desa Madegondo, Desa Banaran, Desa Sanggrahan, Desa Pandeyan dan Desa Kadokan; g. Kecamatan Mojolaban meliputi Desa Laban, Desa Tegalmade, Desa Palur, Desa Gadingan dan Desa Plumbon; h. Kecamatan Polokarto meliputi Desa Mranggen, Desa Bakalan, Desa Pranan, Desa Karangwuni dan Desa Ngombakan; i. Kecamatan Baki meliputi Desa Ngrombo dan Desa Mancasan; dan j. Kecamatan Kartasura meliputi Desa Singopuran dan Desa Pabelan. 2. Luapan Drainase berada di : a. Kecamatan Sukoharjo meliputi Kelurahan Joho, Kelurahan Mandan dan Kelurahan Jetis. b. Kecamatan Nguter berada di Desa Kedungwinong. c. Kecamatan Tawangsari berada di Desa Grajegan. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 81 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 d. Kecamatan Grogol meliputi Desa Langenharjo, Desa Telukan dan Desa Grogol. e. Kecamatan Mojolaban berada di Desa Plumbon. f. Kecamatan Kartasura berada di Kelurahan Kartasura. Gambar 14. Peta Rawan Bencana Kabupaten Sukoharjo 3.4.4. Aspek Teknis dan Operasional Jaringan drainase yang terdapat pada Kabupaten Sukoharjo berupa jaringan primer, sekunder dan tersier. Jaringan primer berupa sungai atau jaringan yang menampung air dari jaringan sekunder. Jaringan sekunder berupa jaringan drainase yang terdapat dan mengikuti pola jalan raya di kanan atau kirinya yang menampung air dan jaringan tersier (perumahan). Jaringan tersier berupa jaringan drainase yang terdapat di dalam lokasi jalan dalam permukiman penduduk. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 82 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pada saat ini kondisi jaringan drainase di Kabupaten Sukoharjo terutama saluran kota telah banyak mengalami sedimentasi, sedangkan saluran alam mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh terjadinya erosi, dan sedimentasi baik oleh kejadian alam maupun pembuangan sampah. Apabila kondisi ini tidak segera ditanggapi dapat menimbulkan permasalahan bagi kondisi jaringan drainase di Kabupaten Sukoharjo. Daerah yang rawan banjir adalah di wilayah Kecamatan Sukoharjo, Nguter, Weru, Tawangsari, Gatak, Grogol, Mojolaban dan Polokarto. Sempitnya jaringan drainase dan tidak berfungsinya beberapa sarana saluran mengakibatkan beberapa ruas jalan menjadi daerah genangan dan sebagian air mengalir melintasi jalan raya. Selain itu juga masih ada saluran drainase yang menjadi satu dengan saluran irigasi seperti di Kota Sukoharjo dan wilayah Solo Baru. Rencana pengembangan sistem jaringan drainase meliputi: 1. Penyusunan masterplan drainase Kabupaten Sukoharjo. 2. Pengembangan konsep ekodrainase guna menanggulangi bahaya banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. 3. pengembangan drainase primer kawasan perkotaan meliputi: a. Kecamatan Sukoharjo. b. Kecamatan Kartasura. c. Kecamatan Grogol. Saluran drainase yang berada di jalan-jalan protocol pada umumnya sudah ada, berupa saluran tertutup dengan mainhole-mainhole untuk pemeliharaan. Selain itu adalah saluran-saluran alami ataupun buatan, baik terbuka maupun tertutup. Pada saat ini di Kabupaten Sukoharjo telah mulai diterapkan teknologi biopori yang berfungsi sebagai resapan air hujan. Lokasi pembangunan perumahan baru sudah mulai diterapkan sisitem biopori ini. 3.4.5. Peran Serta Masyarakat dan Gender Dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan Peran serta masyarakat lingkungan antara lain: diperlukan dalam pengelolaan drainase 1. Pembersihan saluran dengan cara kerja bakti di setiap lingkungan. 2. Membayar retribusi sampah sehingga tidak membuang sampah ke saluran drainase. 3. Membuat saluran pembuangan air limbah rumah tangga ke belakang rumah. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 83 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.4.6. Permasalahan Permasalahan drainase yang dihadapi di Kabupaten Sukoharjo adalah adanya banjir kiriman dari beberapa sungai dari Karanganyar yang bermuara ke wilayah aliran Bengawan Solo. Hal ini menyebabkan sering terjadi banjir lokal. Kondisi ini diperparah dengan kurang efektifnya sistem drainase di kawasan perkotaan dan kawasan hunian (Grogol, kawasan Sritek, Solobaru, Kartasura, Kawasan Kali Langsur dll) Di Kabupaten Sukoharjo muncul permasalahan dalam pengelolaan drainase lingkungan yaitu: 1. Dimensi saluran yang tidak sesuai dengan debit air. 2. Elevasi saluran tidak memadai. 3. Secara topografi, beberapa daerah di Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah cekungan atau dataran rendah. 4. Kapasitas tampungan kurang besar. 5. Dimensi gorong-gorong yang dibuat terlalu kecil sehingga terjadi aliran balik. 6. Adanya penyempitan saluran. 3.5. Penyediaan Air Bersih 3.5.1. Landasan Hukum/Legal Operasional a. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 2 Tahun 2002, tentang Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja PD BPR Bank Pasar, PDAM dan PD Apotik Kabupaten Sukoharjo b. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 20 Tahun 2007, tentang Perusahaan Daerah Air minum c. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum d. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum e. Peraturan Bupati Sukoharjo No. _____ tahun ______ Tentang Penetapan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo. (masih dalam proses). Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 84 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.5.2. Aspek Institusional PDAM adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo yang secara terus menerus dituntut meningkatkan pelayanan air bersih ke masyarakat, meningkatkan kinerja perusahaan serta berusaha memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Sistem penyediaan prasarana air bersih di Kabupaten Sukoharjo meliputi penyediaan air bersih oleh PDAM dan non PDAM. Sistem penyediaan air bersih oleh PDAM adalah dengan membagi daerah pelayanan Kabupaten Sukoharjo menjadi 4 cabang yaitu : 1) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Kartasura dan Grogol yang meliputi daerah layanan Kecamatan Kartasura, Kecamatan Gatak, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Baki. 2) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Kota Sukoharjo, yang terdiri dari daerah layanan Kecamatan Sukoharjo, Bendosari dan Kecamatan Nguter. 3) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Sukoharjo Selatan, yang terdiri dari daerah layanan Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Weru. 4) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Sukoharjo Timur yang terdiri dari daerah layanan Kecamatan Polokarto dan Mojolaban. 3.5.3. Cakupan Pelayanan Berdasarkan hasil studi Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 target pelayanan yang direncanakan sampai tahun 2026 adalah seperti pada tabel berikut : Tabel 38. Target Pelayanan rencana induk sistem penyediaan air minum Kabupaten Sukoharjo No 1 2 3 4 5 6 7 Kecamatan Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Target Pelayanan (%) 2009 2011 2026 7.34 4.21 27.80 2.78 11.42 10.25 4.71 11.18 8.42 31.59 8.33 14.78 13.75 40.00 40.00 40.00 60.00 50.00 40.00 40.00 III - 85 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No 8 9 10 11 12 Kecamatan Mojolaban Grogol Baki Gatak Kartasura JUMLAH Target Pelayanan (%) 2009 2011 2026 9.66 19.71 2.78 25.38 11.82 13.23 24.45 8.33 4.71 29.45 16.12 40.00 60.00 50.00 40.00 60.00 48.25 Sumber: Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 Kebutuhan air dalam rencana pengembangan system penyediaan air minum Kabupaten Sukoharjo sampai akhir tahun perencanaan 20 tahun kedepan adalah seperti dalam tabel dibawah ini . Tabel 39. Kebutuhan Air Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo Sampai Tahun 2026 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Baki Gatak Kartasura JUMLAH Kebutuhan Air lt/dt 2009 2011 2026 8.07 5.21 50.68 3.78 15.58 15.53 15.63 52.89 3.08 53.67 224.12 6.66 12.20 10.36 57.64 11.22 20.43 20.84 21.74 65.93 9.23 4.86 62.65 303.76 74.61 56.03 64.39 158.49 84.46 82.09 87.88 98.87 218.94 74.78 57.99 176.37 1,234.90 Sumber : Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 Proyeksi atau perkiraan jumlah pelanggan / jumlah sambungan berdasarkan rencana pelayanan diatas secara jelas adalah seperti pada tabel berikut : Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 86 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 40. Prakiraan Jumlah Sambungan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo Sampai Tahun 2026 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Sambungan (unit) 2009 2011 2026 Kecamatan Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Baki Gatak Kartasura JUMLAH 668 431 4,202 313 1,299 1,301 1,303 4,470 255 4,563 18,803 558 1,023 869 4,832 941 1,724 1,760 1,833 5,626 774 407 5,365 25,713 5,091 3,824 4,394 10,815 5,763 5,601 5,997 6,747 15,008 5,102 3,957 12,089 84,387 Sumber : Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 Di Kabupaten Sukoharjo, pelayanan PDAM saat ini mencakup 11.313 pelanggan atau melayani sekitar 56.565 jiwa dari 831.613 jiwa penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2007. Hal itu hanya sekitar 6,8 % dari target nasional akan pemenuhan kebutuhan air bersih, yaitu 60%-80%. Sedangkan, pemenuhan jaringan air bersih melalui swadaya masyarakat tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Standard kebutuhan air bersih penduduk untuk orde I dan II adalah 80 liter/ jiwa/ hari. Sedangkan untuk orde III dan IV adalah 60 liter/ jiwa/ hari. Sumber-sumber air tersebut harus memenuhi syarat-syarat air minum agar dapat digunakan, baik syarat fisik, syarat kimia maupun syarat bakteriologi. Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan-penyuluhan tentang air bersih dan bagaimana cara untuk mendapatkan air bersih tersebut, misalnya dengan teknik penjernihan air sederhana (water treatment). Adapun pemenuhan air bersih non PDAM dilakukan melalui swadaya masyarakat serta program-program oleh Pemerintah melalui Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum sebagai ujung tombak bagi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk rumah tangga, industri, pelayanan umum serta tanah pertanian tanaman pangan di Kabupaten Sukoharjo harus segera melakukan langkah-langkah pembenahan dengan strategi, antara lain: Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 87 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 - Eksplorasi sumber daya air dengan cara mengalokasikan daerah resapan air dan daerah dengan tangkapan curah hujan tinggi sebagai kawasan lindung serta pencarian sumber-sumber air baru. - Pengawasan dan pengendalian tingkat penggunaan sumber daya air dengan menjaga dan melestarikan sumber air permukaan seperti waduk, sungai dan sumber air lainnya serta sumber air tanah dengan pola pembangunan berkelanjutan dan penggunaan air efisien. - Peningkatan pelayanan distribusi air bersih dengan peningkatan sumber daya manusia dan pola kinerja PDAM dan DPU. - Rencana sistem jaringan air bersih dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu dengan sistem perpipaan untuk daerah yang cukup mudah terlayani dan non perpipaan untuk wilayah yang sulit dilayani dengan cara membuat terminal tangki air bersih. Rencana sistem jaringan air bersih diarahkan dengan pertimbangan prioritas berikut: - Wilayah dengan kebutuhan air cukup tinggi dan sumber daya air terbatas. - Wilayah dengan kriteria perkotaan yang cukup kompleks. - Wilayah dengan kandungan air tidak memenuhi syarat kesehatan. Rencana pengembangan jaringan prasarana air bersih melalui: - mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah. - eksplorasi sumber daya air dengan cara mengalokasikan daerah resapan air dan daerah dengan tangkapan curah hujan tinggi sebagai kawasan lindung serta pencarian sumber-sumber air baru. - pengawasan dan pengendalian tingkat penggunaan sumber daya air dengan menjaga dan melestarikan sumber air permukaan. - peningkatan pelayanan distribusi air bersih; rencana sistem jaringan air bersih dilakukan dengan cara yaitu dengan sistem perpipaan untuk daerah yang cukup mudah terlayani dan non perpipaan untuk wilayah yang sulit dilayani dengan cara membuat terminal tangki air bersih. Air minum perkotaan melalui sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Daerah pelayanan PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo sampai dengan bulan Desember 2010 mencapai 10 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada dan dibagi dalam 2 (dua) wilayah pelayanan yaitu Sukoharjo Utara terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan Sukoharjo Selatan yang terdiri dari 7 Kecamatan. Sedangkan 2 Kecamatan belum dapat terlayani yaitu Kecamatan Weru dan Kecamatan Gatak. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 88 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2010 untuk 12 Kecamatan yaitu 854.014 orang yang terdiri dari 218.582 KK. Sedangkan jumlah penduduk dari 10 Kecamatan yang terlayani tersebut diatas yaitu 738.986 orang. Dari 738.986 orang yang berlangganan air minum di PDAM Tirta Makmur Sukoharjo sebanyak 14.012 pelanggan atau 119.409 orang. Jadi yang terlayani air minum PDAM baru sekitar 16,16 % Berdasarkan unit pelayanan, terdapat 10 kecamatan yang telah terlayani, sebagaimana ditampilkan pada Tabel di bawah ini. Tabel 41. Jumlah Unit Pelayanan Ai Bersih Berdasarkan Kecamatan s/d Desember 2010 Kecamatan Terlayanan 1. Kartasura 2. Grogol 3. Baki Jumlah Jumlah Penduduk Kecamatan 97.213 1. Sukoharjo 2. Bendosari 3. Mojolaban 4. Polokarto 5. Tawangsari 6. Nguter 7. Bulu Jumlah JUMLAH Sistem Cab. Utara Cab. Selatan 104.653 53.147 255.013 Jumlah Pelanggan 2.483 5.379 1.266 9.128 Jumlah Jiwa 21.613 55.398 11.268 88.279 22,23 52,93 21,20 34,62 85.543 67.769 78.685 75.233 58.624 66.552 51.567 483.973 738.986 1.837 681 855 640 650 101 120 4.884 14.012 14.455 4.102 4.487 3.611 3.250 505 720 31.130 119.409 16,90 6,05 5,70 4,80 5,54 0,76 1,40 6,43 16,16 % Sumber : PDAM Kabupaten Sukoharjo, 2010 Proporsi rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai akses ke air minum perpipaan terus meningkat, dari 12.693 pelanggan pada tahun 2009 menjadi 14.012 pelanggan pada tahun 2010, atau Cakupan layanan meningkat dari 12,05 % menjadi 16,16 %. Namun, peningkatan tersebut masih sangat lamban. Hal tersebut mencerminkan bahwa laju penyediaan infrastruktur air minum layak tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk dan terjadi pergeseran layanan pelanggan perpipaan ke sumber air non-perpipaan terlindungi karena penyediaan air dari sistem non-perpipaan yang ada kurang memadai. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Contoh Sumur Pompa yang digunakan masyarakat III - 89 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Akses terhadap air minum perpipaan selalu lebih tinggi di wilayah perkotaan. Pada tahun 2010, sebesar 16,16 % penduduk perkotaan memiliki akses ke air minum perpipaan, sementara di perdesaan hanya 1,70% penduduk. Hal ini disebabkan di perdesaan masih banyak tersedia sumber air minum layak selain perpipaan. Sementara itu, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam penyediaan sistem air perpipaan di wilayah kecamatan sekabupaten Sukoharjo (lihat Gambar 4) Proporsi rumah tangga dengan akses air minum perpipaan di sejumlah kecamatan sangatlah rendah, misalnya di kecamatan Nguter dan kecamatan Bulu. Pada saat yang bersamaan di kecamatan lain seperti Kecamatan Grogol, Kecamatan Kartasura, dan Kecamatan Sukoharjo ketergantungan pada sistem air minum perpipaan semakin besar, akibat makin buruknya kualitas air minum yang bersumber dari air tanah dangkal dan atau air permukaan. Tabel 42. Kondisi Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecamatan Sukoharjo Bulu Grogol Mojolaban Bendosari Polokarto Kartasura Baki Nguter Tawangsari Weru Gatak Total PDAM 1.837 120 5.379 855 681 640 2.483 1.266 101 650 14.012 Sumur 7.838 3.597 6.323 9.569 21.771 13.047 11.005 16.577 16.947 8.589 8.247 17.986 141.496 Sungai - Hujan - Kemasan 1 1 Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo, 2010 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten Sukoharjo mayoritas menggunakan sumber air dari PDAM dan sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Namun pengguna air sumur (air tanah) masih lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan air dari PDAM. Juga terdapat 2 Kecamatan yang wilayahnya masih belum tersentuh oleh pelayanan dari PDAM yaitu Kecamatan Weru dan Kecamatan Gatak. Penggunaan air sumur terbesar terdapat di Kecamatan Bendosari dengan 21.771 rumah tangga. Sedangkan wilayah pelayanan PDAM terbesar terdapat di Kecamatan Grogol dengan 5.379 rumah tangga. Kebutuhan air bersih selain dari PDAM, juga kebutuhan air minum yang dikelola oleh masyarakat yang pengadaannya difasilitasi oleh PAMSIMAS. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 90 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah program nyata pemerintah pusat dan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Bahwa dalam rangka meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, perlu diadakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Kabupaten Sukoharjo; Pada tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mulai mengikuti Program PAMSIMAS yang dananya berasal dari Bank Dunia dan Pemerintah Daerah Kabupaten (APBD Kabupaten). Pelaksanaan Kegiatan Program PAMSIMAS adalah diawali dengan sosialisi pada warga masyarakat yang hidupnya berada di daerah yang miskin akan air bersih. Kemudian berlanjut pada pembangunan fisik kepada Desadesa yang menyatakan minat untuk mengikuti Program PAMSIMAS. Dengan adanya program PAMSIMAS di kabupaten Sukoharjo sangat membantu masyarakat dalam penyediaan air bersih, sebelum adanya program PAMSIMAS masyarakat untuk mencari air bersih harus antri di sumber air yang ada. Adapun lokasi desa sasaran PAMSIMAS di Kabupaten Sukoharjo 56 Desa. Berikut jumlah data sasaran Program PAMSIMAS per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tabel 43. Jumlah Sasaran Desa/ Kelurahan Program PAMSIMAS Tahun 2009 No 1 2 Kecamatan Bulu Weru Jumlah Desa/Kelurahan 12 13 Desa/Kel Sasaran Pamsimas 7 7 3 Tawangsari 12 6 4 Sukoharjo 14 6 5 Nguter 16 4 6 Bendosari 14 7 7 Grogol 14 6 8 Polokarto 17 6 9 Mojolaban 15 4 10 11 Gatak Baki 14 14 1 1 12 Kartasura 12 1 JUMLAH 167 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 56 Dari 192.013 unit rumah penduduk pada tahun 2009 rumah tinggal bersanitasi di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 69% meningkat 2% dibandingkan tahun 2008. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa penduduk di Kabupaten Sukoharjo mempunyai kesadaran dalam rangka pewujudan kehidupan yang sehat. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 91 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.5.4. Aspek Teknis dan Operasional Tabel 44. Aspek Teknis dan operasi PDAM Kabupaten Sukoharjo No U R A I A N Tahun 2008 2009 2010 1 Cakupan Penduduk yang telah memiliki akses terhadap air minum yang layak dan berkelanjutan ( 837.279 jiwa 8 Kec 843.127 jiwa 10 Kec 854.014 jiwa 10 Kec 2 Jumlah dan persentase penduduk berakses air minum 599.664 722.478 738.986 9,97 % 12,05% 16,16% 11.951 SR 59.825 jiwa 12.725 SR 89.041 jiwa 14.012 SR 119.409 jiwa 3 4 5 6 7 Jumlah dan cakupan penduduk yang telah dilayani PDAM Target Cakupan Penduduk yang dilayani PDAM 2015 Cakupan Kartasura dilayani PDAM SKH Jumlah Penduduk : 97.213 jiwa Penduduk terlayani : 28.205 jiwa 1. Gumpang 2. Makamhaji 3. Pabelan 4. Ngadirejo 5. Kartasura 6. Pucangan 7. Kertonatan 8. Wirogunan 9. Ngabeyan 10. Singopuran 11. Gonilan 12. Ngemplak 2011 2012 18.674 21.574 PLG 251 71 155 268 460 307 20 19 213 670 36 - Jiwa 1.757 497 3.875 1.340 11.500 1.842 110 140 2.130 4.690 324 - Tahun 2013 2014 22.174 22.774 2015 23.374 % 26,30 2,84 57,22 12,93 74,63 14,74 3,07 3,13 48,15 74,91 5,25 - PDAM solo diwilayah Kab Sukoharjo a. Kecamatan Kartasura b. Kecamatan Baki c. Kecamatan Grogol 1.138 246 1.558 PDAM Karanganyar diwilayah Sukoharjo Kecamatan Mojolaban 1.180 Total Penduduk Kabupaten Sukoharjo yang terlayani PDAM Kota Surakarta dan Karanganyar 4.122 Sumber : PDAM Kabupaten Sukoharjo 2010 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 92 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Untuk lebih memperjelas seberapa besar cakupan layanan PDAM, dapat dilihat Peta Pembagian Pelayanan PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo yang dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 15. Peta Pembagian Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo Gambar 16. Proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak tahun 2010 Sumber : PDAM Kabupaten Sukoharjo Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 93 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.5.5. Peran Masyarakat dan Jender dalam Pengelolaan Air Bersih Di Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan air bersih telah melibatkan masyarakat dan jender. Dimana pada Program PAMSIMAS misalnya kepengurusan pada LKM semuanya adalah masyarakat swasta tidakm boleh PNS, dan telah ditentukan 30 % nya adalah perempuan. Disamping itu pada acara sosialisasi yang berkaitan dengan air bersih sebagian besar yang diundang juga dari unsur wanita/perempuan, karena setiap hari dalam penggunaan air sebagian besar adalah wanita. 3.5.6. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Kabupaten Sukoharjo sebagai unit usaha yang berkewajiban menyediakan sarana akses air bersih adalah sebagai berikut : a. Di Kabupaten Sukoharjo sumber air baku yang digunakan untuk melayani penduduk adalah Air Bawah Tanah (ABT) dan Air Permukaan (AP), sehingga dalam musim kering/kondisi minimum tidak dapat mensuplai kebutuhan penduduk secara maksimal dan pada waktu musim hujan kondisi dan kualitas air kurang baik akibat adanya sedimentasi. b. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan wilayah serta kawasan perumahan dan industri, maka perlu dilakukan penambahan unit/sumber air baku untuk melayani kebutuhan air domestik dan air non domestik. c. Kondisi pipa distribusi induk sebagian besar menggunakan jenis pipa ACP dan kondisinya sudah tidak memenuhi standart kualitasnya karena umurnya sudah lama dan sangat berpengaruh terhadap pendistribusian aliran air. d. Perlu dilakukan penambahan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) dan jaringan pipa distribusi yang baru guna melayani kebutuhan air bersih penduduk karena sebagian besar wilayah pelayanan belum terjangkau jaringan perpipaan air minum . e. Kondisi pipa distribusi induk dan kurang akuratnya water meter pelanggan karena sudah usang mengakibatkan tingkat kehilangan air tinggi. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 94 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 3.6. Komponen Sanitasi Lainnya 3.6.1. Penanganan Limbah Industri Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper). Proper adalah bentuk pengawasan terhadap penaatan peraturan lingkungan hidup secara terintegrasi, yang meliputi Proper pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, dan persyaratan Amdal. Proper merupakan gabungan dari program penaatan yang sudah ada sebelumya seperti Proper Prokasih, Program Langit Biru, dan KENDALI B3. Proper dikembangkan oleh BLH sejak tahun 2002 dan bertujuan mendorong perusahaan menaati peraturan lingkungan hidup melalui instrumen informasi dengan sistem public disclosure. Pendekatan public disclosure yang menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan hidup perusahaan kepada masyarakat perusahaan yang mempunyai merupakan insentif reputasi bagi kinerja baik dan disinsentif reputasi bagi perusahaan yang tidak memiliki kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Pemilihan perusahaan yang diikutsertakan dalam Proper dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan; b. Perusahaan yang mempunyai dampak besar terhadap lingkungan; skala besar dalam kapasitas produksi dan jumlah limbah berpotensi merusak dan mencemari lingkungan; c. Perusahaan publik yang terdaftar pada pasar modal baik dalam maupun luar negeri; d. Perusahaan yang berorientasi ekspor. Keikutsertaan perusahaan dapat bersifat sukarela atau diusulkan oleh Pemda, misalnya industri dengan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang baik, patut mendapat apresiasi atau perusahaan dengan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang buruk atau sulit dibina. Hingga tahun 2009, di wilayah Kabupaten Sukoharjo tidak terdapat perusahaan yang terdaftar sebagai peserta PROPER. Mayoritas industry yang ada di Kabupaten Sukoharjo termasuk industri skala kecil dan menengah yang tidak mempunyai dampak besar dan penting terhadap lingkungan. Penanganan limbah industry kecil dan menengah merupakan kewajiban kegiatan/usaha yang bersangkutan untuk mengelola limbah yang dihasilkan. Sebagian kecil kegiatan/usaha di Kabupaten Sukoharjo yang sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sesuai dengan standart yang dipersyaratkan. Hal ini berdampak pada terjadinya penurunan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 95 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 45. Rekapitulasi Data Dokumen AMDAL Yang Telah Mendapat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Berdasarkan PERMENLH No. 05/2008 Tentang Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL Kabupaten : Sukoharjo No Nama, Alamat dan Bidang Usaha Pemrakarsa 1 3 Nomor dan Tanggal Keputusan AMDAL 4 Penyusun AMDAL Dampak Penting Hipotetik (Tahap Operasional) 6 1. PT. Sampoerna Bioethanol Sampoerna Strategic Square, North Tower Lt. 28 Jalan Jenderal Sudirman 45-46 karet Semanggi PPLH UNS Surakarta a. b. c. d. Air Limbah Kajian air Limbah padat Penurunan kualitas udara e. Lalu Lintas 2. PT. Arah Environmental Ind. Dusun Menjing, Desa Kayu Apak, Polokarto. Telp. (0271) 6727535 PT. Bumi Anugerah Lestari Indah a. Penurunan kualitas udara b. Limbah domestik c. Lalu Lintas Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 Tabel 46. Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi Kabupaten : Sukoharjo TAHUN 2011 No Nama, dan Bidang Usaha Alamat 1. PT. NAMASINDO PLAS Pembuatan galon Plastik Dk mondorakan,Kartasura 2. PT. TIGA DARA SUKSES Bengkel Reparasi mobil PT. Delta Merlin Dunia Properti Hotel Bintang II Desa Pandeyan Kec. grogol PT. SRITEX Pemintalan Benang Kelurahan Banmati Kecamatan Sukoharjo 3. 4. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Desa Madegondo, Kec.Grogol Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) Limbah padat berupa sisa potongan plastik, Uap panas dari operasional mesin, Air Udara dari asap kendaraan, Sisa oli bekas Kuantitas air, Limbah Domestik, Sosial, Penyakit Masyarakat Penurunan kualitas udara, Limbah domestik III - 96 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No Nama, dan Bidang Usaha Alamat 5. PT. PRESISI SONA REPAIR Bengkel Tabung Gas Ngemplak kartasura 6. An. Agung Wibowo Kegiatan Penambangan Tanah urug Desa Mertan Kecamatan Bendosari 7. An. Heri Prayitno Kegiatan Penambangan Tanah urug Desa Mojorejo Kecamatan Bendosari Sukoharjo 8. An. Sunar Hadi Sunaryo Kegiatan Penambangan Tanah urug Dk.Lemah Juruk Desa Manisharjo Kecamatan Bendosari Sukoharjo 9. An. Budi Susilo Kegiatan Penambangan Tanah urug Dk.Sutan Desa Manisharjo Kecamatan Bendosari Sukoharjo 10. An. Widodo Kegiatan Penambangan Tanah urug Dk.Lemah Juruk Desa Manisharjo Kecamatan Bendosari Sukoharjo 11. BERDIKARI Rumah Potong Hewan Desa Grogol kec. Grogol 12. PT. Citra Busana Semesta Usaha/ Kegiatan : Industri Garmen Desa Madegondo, Kec.Grogol 13. Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU Desa Gedangan Kecamatan Grogol 14. An. Sriyono Kegiatan Penambangan Tanah urug Dk.Dhenokan Ds. Polokarto, Kec. Polokarto 15. An. SUTEJO Kegiatan Penambangan Tanah urug Dk.Wonosari Ds. Polokarto, Kec. Polokarto 16. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU 44.575.03) Kel. Jombor, Kec. Bendosari Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) a. Penurunan kualitas udara b. Penurunan kualitas air dari sisa cat. c. Limbah domestik a. Penurunan kualitas udara b. Reklamasi lahan c. Ceceran material a. Penurunan kualitas udara b. Reklamasi lahan c. Ceceran material a. Penurunan kualitas udara. b. Reklamasi lahan. c. Ceceran material a. Penurunan kualitas udara, b. Reklamasi lahan, c. Ceceran material a. Penurunan kualitas udara, b. Reklamasi lahan, c. Ceceran materia a. Penurunan kualitas udara (bau), b. Limbah cair, c. Limbah padat (kotoran dan bulu), d. Limbah domestik a. Penurunan kualitas udara. b. Limbah domestik a. Penurunan kualitas udara (incenerator), b. Limbah medis, c. Limbah cair, d. Limbah domestik a. Penurunan kualitas udara, b. Reklamasi lahan, c. Ceceran material a. Penurunan kualitas udara, b. Reklamasi lahan, c. Ceceran material a. Bahaya Kebakaran dan kebocoran, III - 97 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No 17. Nama, dan Bidang Usaha An. WAHYU HARTANTO Kegiatan Penambangan Tanah urug Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) Alamat Dk.Karangtengah Ds. Mertan, Kec. Bendosari b. Dampak lalu lintas, c. Limbah domestik dari restoran dan mini market. a. Penurunan kualitas udara, b. Reklamasi lahan, c. Ceceran material, d. Dampak lalu lintas. Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 Tabel 47. Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi Kabupaten : Sukoharjo TAHUN 2010 No NAMA, DAN BIDANG USAHA 1. PT. DAICHI KIMIA RASA 2 PENETASAN TELUR AYAM Penetasan Telur Ayam PT. PT. DIRAS CONCEPT Industri Furniture PENETASAN TELUR AYAM Desa Penetasan Telur Ayam PJ AL-GHUROBA’ Jamu Tradisional PJ NARODO Jamu Tradisional PJ KOTES SIMOELLIKI Jamu Tradisional PJ ANOMAN Jamu Tradisional PJ BISMA SEHAT Jamu Tradisional PJ GATOTKOCO Jamu Tradisional PT. GUJATI 59 UTAMA Jamu Tradisional PJ SUTI SEHAT Jamu Tradisional 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo ALAMAT Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto Desa Luwang Kec. Gatak Air Genengsari, Kecamatan Polokarto Desa Sanggrahan Kecamatan Grogol Desa Nguter Kecamatan Nguter Desa Parangjoro Kecamatan Ngrogol Desa Nguter Kecamatan Nguter Ngrogol Desa Nguter Kecamatan Nguter Ngrogol Desa Joho Kecamatan Sukoharjo Desa Gupit Kecamatan Nguter Desa Pengkol Kecamatan Nguter Limbah padat, Air Limbah padat, Air Udara, Air Air, Limbah padat Air, Limbah padat Air, Limbah padat Air, Limbah padat Air, Limbah padat Air, Limbah padat Air, Limbah padat Air, Limbah padat III - 98 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No NAMA, DAN BIDANG USAHA Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) ALAMAT Desa Nguter Kecamatan PJ PUNTO DEWO Jamu Tradisional Nguter Kartasura 14 PT. GLOBAL Tabung Gas 3 kg Grogol 15 PT. WIN Tabung Gas 3 kg Desa Sapen Kecamatan 16. PT. BATIK ARJUNA Mojolaban CEMERLANG Konveksi Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 13 Air, Limbah padat Udara, Bahaya Kebakaran Udara, Bahaya Kebakaran Air, Sampah, Udara Tabel 48. Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi Kabupaten : Sukoharjo TAHUN 2009 No NAMA, DAN BIDANG USAHA 1. PT. SUWASTAMA Handycraft danFurniture 2. CV. HASOIENDO Handycraft dan Furniture 3. PT.KONIMEX PHARMACETICAL Perusahaan Obat Tradisional 4. PT. VINSA MANDIRA UTAMA Industri Garmen/Pakaian Jadi 5. PT. TRILOKA Industri Garmen/Pakaian Jadi 6. Rumah Sakit RSI SURAKARTA 7. PT. DIAN SWASTATIKA SENTOSA ALAMAT Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura a. b. c. a. b. c. Sampah, Udara, Kebisingan Desa Pucangan, Sampah, Kecamatan Kartasura Udara, Kebisingan Desa Sanggrahan, a. Limbah Cair, Kecamatan Grogol b. Udara, c. Sampah Desa Desa Manang, a. Limbah Cair, Kecamatan Grogol Manang b. Udara, Kecamatan Grogol c. Sampah Desa Telukan, Kecamatan a. Limbah Cair, Grogol b. Udara, c. Sampah Desa Pabelan Kecamatan a. Penurunan kualitas Kartasura udara (incenerator), b. Limbah medis, c. Limbah cair, d. Limbah domestik Telekomunikasi/Tower. Industri Kantong Plastik Desa Cemani, Kecamatan Grogol a. Limbah Cair, b. Udara, c. Sampah Infrastruktur Telekomunikasi/Tower 8. PT. DIANA SAKTI SURYA PLASTIK Industri Kantong Plastik Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 99 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NAMA, DAN BIDANG USAHA No 9. PT. GUDANG GARAM, Gudang dan Distribusi rokok 10. RONA PELANGI Industri Tekstil 11. HOTEL ANOMSOLO SARANATAMA Perhotelan 12. PT. PROSPEKTA GARMINDO Industri Garmen/Pakaian Jadi 13. PT. TELKOMSEL Infrastruktur Telekomunikasi/Tower 14. PT. JAYA READYMIX Industri Beton 15. CV. ARBAIN JAYA MANDIRI Industri Madu dan Obat Herbal 16. PJ Binahong dan Daun Dewa. Industri Perusahaan jamu 17. PT. SOLO ENERGI SERVICE 18. PT. SARANA INVESTA UTAMA Bidang Usaha/ Kegiatan : SPBE 19. CV. RAJAWALI EMAS Industri Tekstil 20. CV. BATARA Percetakan Jenis Dampak Lingkungan Yang ALAMAT Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) Tbk Desa Desa a. Lalu lintas, Kertonatan, Kecamatan b. Udara, Grogol c. Sampah Desa Telukan, Kecamatan a. Limbah cair, Grogol b. Penurunan Kualitas, c. Udara Sampah Desa Gonilan, Kecamatan a. Kuantitas air, Kartasura b. Limbah Domestik, c. Sosial, d. Penyakit Masyarakat Desa Kwarasan Kec. Grogol a. Penurunan kualitas udara, b. Limbah domestik Desa Madegondo, Kec.Grogol Desa Telukan Kec. Grogol Debu, Air, Udara Desa Sanggrahan Kecamatan Grogol Desa laban Kecamatan Mojolaban Kel. Singopuran, Kec. Kartasura Air, Limbah padat Desa Manang Kecamatan Kartasura Desa Kwarasan Kecamatan Grogol Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Air, Limbah padat a. Bahaya Kebakaran dan kebocoran. b. Dampak lalu lintas. c. Limbah domestik a. Bahaya Kebakaran dan kebocoran. b. Dampak lalu lintas. c. Limbah domestik a. Limbah cair, b. Sampah, c. Penurunan Kualitas Udara Sampah Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 100 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 49. Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi Kabupaten : Sukoharjo TAHUN 2008 NO NAMA, DAN BIDANG USAHA ALAMAT 1. CV. SALUTE Mebel Desa Telukan, Kecamatan Grogol 2. CV. AGUNG PLASINDO Desa Telukan, Kecamatan Grogol Plastik 3. CV. BIMA POLIPLAST Plastik Desa Telukan, Kecamatan Grogol 4. HOTEL GRAND SOBA Hotel Desa Madegondo Kec. Grogol 5. Desa Gentan, Kec.Baki PT. H.M. SA,POERNA Gudang Rokok 6. PT. DIAN SWASTIKA TOWER SELULAR Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau (Tahap Operasional) a. Sampah b. Udara c. Kebisingan a. Sampah b. Limbah Cair c. Udara d. Sampah e. Limbah Cair c. Udara a. Kuantitas air b. Limbah Domestik c. Sosial d. Penyakit Masyarakat a. Limbah Domestik b. Tabel 50. Rekapitulasi Data DPLH Untuk Usaha/ Kegiatan Yang Sudah Mendapat Surat Perintah Menyusun DPLH Dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten : Sukoharjo No 1. 2. 3. 4. Nama, dan Bidang Usaha DPLH Industri Penyamakan Kulit UD. Sari Banteng Mulya DPLH Industri Pengemasan Bahan Serap Lembab PT. Absordry Internosional DPLH Industri Perakitan Sepeda Motor PT. JUVE INTERNASIONAL DPLH Industri Garment PT. Delapan Nol Delapan West Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo Desa Palur, Kecamatan Mojolaban Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau a. Air Limbah b. Sampah Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura. a. Debu b. Sampah Desa Mayang Kec. Gatak. a. b. c. a. b. c. Nomor dan Tanggal Surat Perintah Penyusun DPLH Desa Parangjoro Kec. Kartasura. Debu Bising Limbah Domestik Debu Bising Limbah Domestik III - 101 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No 5. 6. 7. 8. 9. Nama, dan Bidang Usaha DPLH Kegiatan sablon Batik Pudak Wangi DPLH Kegiatan Gudang PT. Lautan Warna Sari Putra DPLH Industri Modified Acrylamide CV. Surya Putra Kimindo DPLH Industri Plastik Rafia PT. Super Makmur DPLH Industri Furniture PT. Indo Antique 10. DPLH Industri Karoseri dan Body Repair CV. Antika Bengawan Perkasa 11. DPLH Industri Mebel CV. Centrum Furniture 12. DPLH Rumah Makan dan Gedung Pertemuan Wisma Boga 13. DPLH PDAM Tirta makmur Sukoharjo 14. DPLH PDAM Tirta makmur Sukoharjo 15. DPLH PDAM Tirta makmur Sukoharjo 16. DPLH Madu kemasan CV. Herba Nirmala Nomor dan Tanggal Surat Perintah Penyusun DPLH Desa Cemani Kec. Grogol Desa Langenharjo Kec. Grogol Desa Telukan Kec, Grogol Jenis Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola dan Dipantau a. Air Limbah b. Sampah a. Limbah domestik b. Sampah a. b. c. Ds. Langenharjo Kec. a. Grogol b. Desa Luwang Kec. Gatak a. b. c. Desa Makamhaji Kec. Kartasura Desa Gedangan Kec. Kartasura Unit Desa Pondok Kec. Grogol Unit Desa Toriyo Kec. Bendosari Unit Desa Dalangan Kec. Tawangsari Dukuh Trani Rt. 01 Rw. 02 Kel. Genengsari Kec. Polokarto Air limbah Uap Panas Limbah Domestik Debu Bising Debu Bising Limbah cair domestik a. Bising b. Limbah cair domestik a. Debu b. Bising c. Limbah cair domestik a. Limbah Padat b. Limbah Cair c. IPAL Kualitas Air KualitasAir a. Air limbah b. sampah Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 102 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 51. Rekapitulasi Data Usaha/ Kegiatan Yang Sudah Membuat SPPL Berdasarkan PERMENLH No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL-UPL dan SPPL Kabupaten : Sukoharjo Pengelolaan Identitas Nama, Alamat, Jenis/ Sifat Penandatanga Dampak No Yang Menandatangani Usaha nan SPPL Lingkungan Yang SPPL Dan Perizinan Yang Dimiliki Dilakukan Nama : Yudha 1. PT. Astra Internasional Tbk- 9 April 2011 a. Mengelola sampah domestik Harmawan Honda Sales Operasion Jabatan : Pimpinan Jl. Raya Solo Baru Blok H-H b. Mengelola limbah Alamat : Jl. Raya Solo No. 24 Skh Cair domestik Baru Blok H-H No. 24 Jenis Usaha : Penjualan sepeda Skh Telp. 0271-621522 Motor Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, HO, IMB Nama : Harmanto 14 April 2011 a. Membuat Crobon 2. UD. Rukun Santoso Karanganyar RT.02/XI Palur Pembuangan Sapto Prayitno Jabatan : Pemilik Mojolaban Sukoharjo dilengkapi dengan Alamat : Karanganyar Jenis Usaha : Rice Mill filter penangkap RT.02/XI Palur Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, debu. Mojolaban Sukoharjo HO b. Mengelola sisa Telp. 0271-825420 penggilingan. c. Mengelola brambut ditempat tertutup. d. Karyawan memakai Ear Plug dan Masker Nama : Sarojo 3 Mei 2011 a. Mengelola 3. “Palu Gongso” Jabatan : Pemilik Gedengan RT.02/04 Desa sampah sisa Alamat : Gedengan Wirun Mojolaban Sukoharjo kikiran. RT.02/04 Desa Wirun Jenis Usaha : Pembuatan b. Mengelola Mojolaban Sukoharjo Gamelan limbah Cair Telp. 0271-611538 Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, domestik. HO, NPWP c. Membuat cerobong asap pada pembakaran d. Karyawan memakai Ear Plug dan Masker. 4. Nama : M. Haidir Ason Jabatan : Kepala Cabang Alamat : Jl. Pandanaran 118 Boyolali Telp. 08122629806 Suzuki Kharisma Kartasura 3 Mei 2011 a. Mengelola sampah Jl. Slamet Riyadi No. 219 domestik Kartasura b. Mengelola limbah Jenis Usaha : Penjualan Suzuki Cair domestik Izin Yg Dimiliki : SIUP, IMB, HO Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 103 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pengelolaan Identitas Nama, Alamat, Jenis/ Sifat Penandatanga Dampak No Yang Menandatangani Usaha nan SPPL Lingkungan Yang SPPL Dan Perizinan Yang Dimiliki Dilakukan Nama : Agus Hartono “ASLI” 3 Mei 2011 a. Mengelola limbah 5. Jabatan : Pemilik Jl. Raya Solo Baru No. 88 A padat sisa Alamat : Jl. Raya Solo Madegondo Kec. Grogol produksi. Baru No. 88 A Sukoharjo b. Memperhatikan Madegondo Kec. Grogol Jenis Usaha : Industri Kecil masa kadaluarsa Sukoharjo obat Tradisional produksi. Telp. 0271-623564 Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, c. Memakai masker HO bagi karyawan. Nama : Thunder 4 Mei 2011 a. Membuat IPAL 6. Batik “Tri Vera” Dusun Ngrantan RT.03/01 b. Mengelola Ardiantino Jabatan : Pemilik Desa Kadokan Kecamatan limbahnya. Alamat : Jl. Pinang 13 Grogol Sukoharjo No. 7 Desa Cemani Kec. Jenis Usaha : Pembuatan Batik Grogol Sukoharjo Cap Telp. 0271-5853177 Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, HO Nama : M. Sahli 25 Mei 2011 a. Mengelola sampah 7. “ Panji Pamungkas “ Jabatan : Pemilik Wirun RT.01/05 Kec. sisa kikiran. Alamat : Wirun Mojolaban Kab.Sukoharjo b. Mengelola limbah RT.01/05 Kec. Jenis Usaha : Pembuatan gong Cair domestik. Mojolaban Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, c. Membuat Kab.Sukoharjo HO, NPWP cerobong asap Telp. 08122618003 pada pembakaran. d. Karyawan memakai Ear Plug dan Masker. Nama : Joko Tjahyono “Putra Cokro Sentosa” 28 Mei 2011 a. Mengelola limbah 8. Jabatan : Pemilik Jl. Joko Tingkir no. 51 padat sisa Alamat : Jl.Kalilarangan RT.3/20 makam Haji produksi. 7 Surakarta Kabupaten Sukoharjo b. Memperhatikan Telp. 0271-642523 Jenis Usaha : Industri Kecil masa kadaluarsa jamu Tradisional produksi. Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, c. Memakai masker HO bagi karyawan. 9. Nama : Bilal Asruri Jabatan : Pemilik Alamat : Sedahromo Lor RT.01/VII Kartsura Sukoharjo Telp. 085725375410 30 Mei 2011 a. Membuat IPAL. PD. Mandiri Pedusan RT.03/03 Puncangan b. Membuat drainase Kartasura Sukoharjo tertutup. Jenis Usaha : Rumah c. Memisahkan Pemotongan Hewan limbah padat yg Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, basah dengan yg HO, IMB kering. d. Menyediakan tempat transit bagi uggas. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 104 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pengelolaan Identitas Nama, Alamat, Jenis/ Sifat Penandatanga Dampak No Yang Menandatangani Usaha nan SPPL Lingkungan Yang SPPL Dan Perizinan Yang Dimiliki Dilakukan 9 Juni 2011 a. Mengelola limbah 10. Nama : Tonny Winata “ Tonny Furniture “ Jabatan : Pemilik Gedangan RT.7/01 Grogol padat sisa Alamat : Gedangan Sukoharjo kegiatan. RT.7/01 Grogol Jenis Usaha : Packing b. Mengelola limbah Sukoharjo Furniture cair domestik. Telp. 0271-621422 Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP, HO, TDI 11. Nama : Danang Balai Pengobatan “Dhanang 14 Juni 2011 a. Mengelola limbah padat sisa Prasetya Husada” Jabatan : Pemilik Langenharjo RT.2/2 Grogol produksi. Alamat : Langenharjo Sukoharjo b. Memperhatikan RT.2/2 Grogol Jenis Usaha : Balai masa kadaluarsa Sukoharjo Pengobatan/Klinik produksi. Telp. 081393502026 Izin Yg Dimiliki : SIUP, IMB, c. Memakai masker HO bagi karyawan. 3.6.2. Penangangan Limbah Medis 3.6.2.1 Jenis Jenis-jenis limbah rumah sakit meliputi bagian sebagai berikut ini : 1) Limbah klinik Limbah dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin pembedahan dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan staf Rumah Sakit. Oleh karena itu perlu diberi label yang jelas sebagai resiko tinggi. Contoh limbah jenis tersebut ialah perban atau pembungkus yang kotor, cairan badan, anggota badan yang diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urine dan produk darah. 2) Limbah patologi Limbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya diautoclaf sebelum keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi label biohazard. 3) Limbah bukan klinik Limbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan. Meskipun tidak menimbulkan resiko sakit, limbah tersebut cukup merepotkan karena memerlukan tempat yang besar untuk mengangkut dan membuangnya. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 105 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 4) Limbah dapur Limbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai serangga seperti kecoa, kutu dan hewan pengerat seperti tikus merupakan gangguan bagi staf maupun pasien di Rumah Sakit. 5) Limbah radioaktif Walaupun limbah ini tidak menimbulkan persoalan pengendalian infeksi di rumah sakit, pembuangan secara aman perlu diatur dengan baik. Pemberian kode warna yang berbeda untuk masing-masing sangat membantu pengelolaan limbah tersebut (Prasojo. D, 2008). Agar kebijakan kodifikasian menggunakan warna dapat dilaksanakan dengan baik, tempat limbah diseluruh rumah sakit harus memiliki warna yang sesuai, sehingga limbah dapat dipisah-pisahkan ditempat sumbernya. a) Bangsal harus memiliki dua macam tempat limbah dengan dua warna, satu untuk limbah klinik dan yang lain untuk bukan klinik b) Semua limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis dianggap sebagai limbah klinik c) Semua limbah yang keluar dari unit patologi harus dianggap sebagai limbah klinik dan perlu dinyatakan aman sebelum dibuang (Depkes RI, 1992). 3.6.2.2 Penanganan (pengelolaan) Pengolahan dan pengelolaan limbah RS dilakukan dengan berbagai cara. Yang diutamakan adalah sterilisasi, yakni berupa pengurangan (reduce) dalam volume, penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu, daur ulang (recycle), dan pengolahan (treatment) (Slamet Riyadi, 2000). Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan kodifikasi dengan warna yang menyangkut hal-hal berikut : 1) Pemisahan Limbah Limbah harus dipisahkan dari sumbernya; Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label jelas; Perlu digunakan kantung plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukkan kemana kantong plastik harus diangkut untuk insenerasi atau dibuang (Koesno Putranto. H, 1995). Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 106 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 2) Penyimpanan Limbah Di beberapa Negara kantung plastik cukup mahal sehingga sebagai gantinya dapat digunkanan kantung kertas yang tahan bocor (dibuat secara lokal sehingga dapat diperoleh dengan mudah) kantung kertas ini dapat ditempeli dengan strip berwarna, kemudian ditempatkan di tong dengan kode warna di bangsal dan unit-unit lain. 3) Penanganan Limbah Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/3 bagian. Kemudian diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas; Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga jika dibawa mengayun menjauhi badan, dan diletakkan di tempattempat tertentu untuk dikumpulkan; Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan warna yang sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ke tempat yang sesuai; Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan perusak sebelum diangkut ketempat pembuangan. 4) Pengangkutan limbah Kantung limbah dipisahkan dan sekaligus dipisahkan menurut kode warnanya. Limbah bagian bukan klinik misalnya dibawa ke kompaktor, limbah bagian Klinik dibawa ke insenerator. Pengangkutan dengan kendaraan khusus (mungkin ada kerjasama dengan dinas pekerja umum) kendaraan yang digunakan untuk mengangkut limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan setiap hari, jika perlu (misalnya bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan dengan menggunakan larutan klorin. 5) Pembuangan limbah Setelah dimanfaatkan dengan kompaktor, limbah bukan klinik dapat dibuang di tempat penimbunan sampah (Land-fill site), limbah klinik harus dibakar (insenerasi), jika tidak mungkin harus ditimbun dengan kapur dan ditanam. Limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang sama sehingga tidak sampai membusuk. Rumah sakit yang besar mungkin mampu membeli insenerator sendiri, insenerator berukuran kecil atau menengah dapat membakar pada suhu 1300-1500 ºC atau lebih tinggi dan mungkin dapat mendaur ulang sampai 60% panas yang dihasilkan untuk kebutuhan energi rumah sakit. Suatu rumah sakit dapat pula mempertoleh penghasilan tambahan dengan melayani insenerasi limbah rumah sakit yang berasal dari rumah Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 107 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 sakit yang lain. Insenerator modern yang baik tentu saja memiliki beberapa keuntungan antara lain kemampuannya menampung limbah klinik maupun limbah bukan klinik, termasuk benda tajam dan produk farmasi yang tidak terpakai lagi. Jika fasilitas insenerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun dengan kapur dan ditanam. Langkah-langkah pengapuran (liming) tersebut meliputi sebagai berikut : 1) Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter; 2) Tebarkan limbah klinik didasar lubang samapi setinggi 75 cm; 3) Tambahkan lapisan kapur; 4) Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa ditanamkan sampai ketinggian 0,5 meter dibawah permukaan tanah; 5) Akhirnya lubang tersebut harus ditutup dengan tanah. Perlu diingat, bahan yang tidak dapat dicerna secara biologi (nonbiodegradable), misalnya kantung plastik tidak perlu ikut ditimbun. Oleh karenanya limbah yang ditimbun dengan kapur ini dibungkus kertas. Limbah-limbah tajam harus ditanam. Limbah bukan klinik tidak usah ditimbun dengan kapur dan mungkin ditangani oleh DPU atau kontraktor swasta dan dibuang ditempat tersendiri atau tempat pembuangan sampah umum. Limbah klinik, jarum, semprit tidak boleh dibuang pada tempat pembuangan sampah umum. Semua petugas yang menangani limbah klinik perlu dilatih secara memadai dan mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika mengalami inokulasi atau kontaminasi badan. Semua petugas harus menggunakan pakaian pelindung yang memadai, imunisasi terhadap hepatitis B sangat dianjurkan dan catatan mengenai imunisasi tersebut sebaiknya tersimpan dibagian kesehatan kerja. 3.6.3. Kampanye PHBS Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan/hereditas. Namun factor yang paling berpengaruh adalah lingkungan dan perilaku. Untuk menurunkan angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan, tidak hanya melalui peningkatan jumlah sarana sanitasi, namun harus dilengkapi dengan perubahan perilaku masyarakat pengguna. Mengubah perilaku masyarakat butuh proses yang panjang dalam waktu yang lama. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye PHBS, baik secara persuasive dengan penyuluhan langsung kepada masyarakat melalui ceramah, media cetak Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 108 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 maupun elektronik., serta dapat dilakukan melalui perlombaan. Dinas Kesehatan selaku SKPD yang paling terkait dengan masalah kesehatan melalui seksi Promosi Kesehatan telah banyak melakukan penyuluhan baik melalui ceramah yang dilakukan oleh Petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Puskesmas maupun penyebaran leaflet dan pemutaran film. Sedangkan melalui media elektronik Dinas Kesehatan telah melaksanakan beberapa kali promosi kesehatan melalui siaran di TATV. Melalui perlombaan di bidang kesehatan lingkungan dengan perlombaan sekolah sehat yang diadakan setiap satu tahun sekali dengan melibatkan lintas sektor seperti Dinas Pendidikan dan Kesra Setda. Kampanye PHBS khusus di bidang sanitasi yang cukup menonjol dilaksanakan adalah dengan pendekatan CLTS. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk buang air besar di jamban. Hingga akhir tahun 2009, ada sekitar 75 desa yang sudah melaksanakan kegiatan CLTS, dan 1 diantaranya sudah mendeklarasikan diri sebagai desa ODF,15 desa lainya telah mendekati status desa ODF. Kampanye PHBS tidak hanya ditujukan kepada masyarakat umum, tetapi juga anak didik. Melalui program PAMSIMAS, Dinas Kesehatan selaku pelaksana komponen B menyelenggarakan kampanye PHBS di sekolah SD/MI terutama di desa lokasi PAMSIMAS. Inti kegiatan ini adalah mengkampanyekan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan stop BABS. 3.7. Pembiayaan Sanitasi Kabupaten Pembiayaan Sanitasi di Kabupaten Sukoharjo untuk masing-masing SKPD yang menangani sanitasi dapat dilihat pada tabel 54. Sebagai bahan perbandingan besaran pembiayaan sanitasi kami sampaikan perkembangan APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 – 2011, sebagaimana tabel 53. Tabel 52. Perkembangan APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2005-2011 NO. URUT URAIAN ANGGARAN TAHUN 2005 ANGGARAN TAHUN 2006 3 3 1 2 1. PENDAPATAN DAERAH 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 PENDAPATAN ASLI DAERAH HASIL PAJAK DAERAH HASIL RETRIBUSI DAERAH HASIL PERUSAHAAN DAERAH DAN HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 1.1.4 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 27.634.570.375,00 11.399.060.000,00 11.026.281.375,00 3.378.111.000,00 35.724.137.450,00 12.607.500.000,00 14.110.570.450,00 2.375.042.000,00 1.831.118.000,00 6.631.025.000,00 III - 109 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NO. URUT 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.3 1.3.1 URAIAN DANA PERIMBANGAN BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKAN PAJAK DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS BAGI HASIL PAJAK DAN BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI BAGI HASIL RETRIBUSI DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA DARI PROPINSI LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH BANTUAN DANA KONTINJENSI/ PENYEIMBANG DARI PEMERINTAH DAN DANA DARURAT Jumlah Pendapatan ANGGARAN TAHUN 2005 ANGGARAN TAHUN 2006 320.463.551.625,00 20.488.944.340,00 272.531.000.000,00 10.550.000.000,00 16.757.003.785,00 496.352.567.000,00 23.416.711.000,00 421.438.000.000,00 23.770.000.000,00 27.559.823.000,00 136.603.500,00 168.033.000,00 17.842.100.000,00 0,00 17.842.100.000,00 0,00 365.940.222.000,00 532.076.704.450,00 2. BELANJA DAERAH 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 APARATUR DAERAH BELANJA ADMINISTRASI UMUM BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA MODAL 76.784.814.510,00 54.857.347.140,00 14.568.608.370,00 7.358.859.000,00 119.459.630.315,00 82.763.863.525,00 20.484.277.750,00 16.211.489.040,00 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 PELAYANAN PUBLIK BELANJA ADMINISTRASI UMUM BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN BELANJA MODAL 262.356.338.006,00 205.697.557.400,00 28.126.366.146,00 28.532.414.460,00 369.334.977.660,00 235.889.623.350,00 60.983.987.840,00 72.461.366.470,00 2.3 BELANJA BAGIN HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 23.513.961.000,00 64.737.597.000,00 2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 315.593.825,00 1.338.504.825,00 Jumlah Belanja 362.970.707.341,00 554.870.709.800,00 Surplus / (Defisit) 2.969.514.659,00 (22.794.005.350,00) 23.109.733.902,31 23.109.733.902,31 66.575.268.915,31 66.575.268.915,31 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 23.109.733.902,31 66.575.268.915,31 3. PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 3.1.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAH TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA TRANSFER DARI DANA CADANGAN TRANSFER DARI DANA DEPRESIASI PINJAMAN DAERAH PENJUALAN OBLIGASI DAERAH PENJUALAN BARANG MILIK DAERAH YANG DIPISAHKAN 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 Jumlah Penerimaan Pembiayaan Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 110 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NO. URUT 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.3 URAIAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH TRANSFER KE DANA CADANGAN TRANSFER KE DANA DEPRESIASI PENYERTAAN MODAL PEMBAYARAN POKOK HUTANG SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN BERKENAAN ANGGARAN TAHUN 2005 ANGGARAN TAHUN 2006 26.079.248.561,31 0,00 0,00 7.543.500.000,00 92.553.000,00 18.443.195.561,31 43.781.263.565,31 0,00 0,00 6.825.000.000,00 122.653.000,00 36.833.610.565,31 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 26.079.248.561,31 43.781.263.565,31 Pembiayaan Netto (2.969.514.659,00) 22.794.005.350,00 0,00 0,00 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo, 2010 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 111 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NO. URUT URAIAN ANGGARAN TAHUN 2007 ANGGARAN TAHUN 2008 ANGGARAN TAHUN 2009 ANGGARAN TAHUN 2010 ANGGARAN TAHUN 2011 1 2 3 4 5 6 7 1. 1.1 1.1.1 1.1.2 PENDAPATAN DAERAH 1.1.4 PENDAPATAN ASLI DAERAH HASIL PAJAK DAERAH HASIL RETRIBUSI DAERAH HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 DANA PERIMBANGAN BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKAN PAJAK DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS 1.3 1.3.1 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH PENDAPATAN HIBAH DANA BAGI HASIL PAJAK, RETRIBUSI DARI PROVINSI DAN PEMERINTAH LAINNYA DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS BANTUAN KEUANGAN DARI PEMERINTAH PROVINSI ATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA Jumlah Pendapatan 1.1.3 1.3.3 1.3.4 1.3.5 2. 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.4 2.1.5 2.1.6 38.621.230.250,00 14.261.800.000,00 14.434.284.950,00 41.661.997.750,00 15.097.063.600,00 17.191.529.950,00 46.154.694.000,00 16.481.826.000,00 20.524.244.000,00 63.065.320.000,00 22.384.443.000,00 30.575.592.000,00 89.282.964.000,00 37.808.750.000,00 38.524.776.000,00 2.041.942.000,00 2.968.894.000,00 3.333.000.000,00 3.837.479.000,00 4.432.142.000,00 7.883.203.300,00 6.404.510.200,00 5.815.624.000,00 6.267.806.000,00 8.517.296.000,00 525.525.504.000,00 581.209.858.000,00 618.951.188.000,00 620.000.865.000,00 23.339.504.000,00 31.727.170.000,00 46.111.428.000,00 53.959.847.000,00 460.662.000.000,00 498.935.688.000,00 509.732.760.000,00 516.588.118.000,00 41.524.000.000,00 50.547.000.000,00 63.107.000.000,00 49.452.900.000,00 655.905.642.000,00 41.901.696.000,00 564.840.146.000,00 49.163.800.000,00 38.309.068.000,00 0,00 51.933.740.250,00 0,00 48.857.558.000,00 105.603.021.000,00 0,00 0,00 249.246.840.000,00 2.500.000.000,00 28.852.338.000,00 29.370.236.000,00 37.301.708.000,00 37.734.042.000,00 44.151.025.000,00 0,00 9.266.954.000,00 0,00 51.692.582.000,00 156.696.565.000,00 9.456.730.000,00 13.296.550.250,00 11.555.850.000,00 16.176.397.000,00 45.899.250.000,00 602.455.802.250,00 674.805.596.000,00 713.963.440.000,00 788.669.206.000,00 994.435.446.000,00 400.773.000.000,00 479.093.798.000,00 564.525.792.307,00 616.710.713.744,00 321.324.017.000,00 402.684.503.000,00 456.649.804.000,00 543.043.866.000,00 146.270.000,00 96.270.000,00 96.270.000,00 68.935.000,00 0,00 0,00 41.329.298.500,00 11.192.054.000,00 18.676.157.000,00 25.325.447.000,00 29.589.000.000,00 24.693.430.000,00 704.122.379.904,00 623.259.107.000,00 57.909.000,00 11.872.510.000,00 33.475.500.000,00 BELANJA DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA PEGAWAI BELANJA BUNGA BELANJA HIBAH BELANJA BANTUAN SOSIAL BELANJA BAGI HASIL KEPADA PROVINSI / KABUPATEN/ KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA 2.1.7 BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI / KABUPATEN / KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA / PARTAI POLITIK 2.1.8 BELANJA TIDAK TERDUGA Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 1.057.933.000,00 1.011.334.000,00 1.057.933.000,00 1.057.933.000,00 1.057.933.000,00 57.568.623.000,00 48.545.853.000,00 34.663.360.000,00 35.952.940.000,00 31.687.670.000,00 2.000.000.000,00 1.430.391.000,00 1.140.126.807,00 701.555.744,00 2.711.750.904,00 III - 112 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 BELANJA LANGSUNG BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA MODAL 304.562.440.735,00 272.200.795.850,00 197.767.196.000,00 237.399.618.000,00 52.566.946.835,00 45.014.045.633,00 40.105.703.100,00 49.415.938.000,00 119.220.567.826,00 110.578.528.117,00 98.661.318.800,00 112.457.354.000,00 132.774.926.074,00 116.608.222.100,00 59.000.174.100,00 75.526.326.000,00 Jumlah Belanja 705.335.440.735,00 751.294.593.850,00 762.292.988.307,00 854.110.331.744,00 1.069.434.968.904,00 Surplus / (Defisit) (102.879.638.485,00) (76.488.997.850,00) (48.329.548.307,00) (65.441.125.744,00) 365.312.589.000,00 59.559.345.000,00 159.818.592.000,00 145.934.652.000,00 (74.999.522.904,00) 3. PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAH TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA PENCAIRAN DANA CADANGAN HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN PENERIMAAN PINJAMAN DAERAH PENERIMAAN KEMBALI PEMBERIAN PINJAMAN PENERIMAAN PIUTANG DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DARI DEPOSITO 179.116.853.493,31 94.389.015.754,31 58.742.101.307,00 75.456.678.744,00 81.771.075.904,00 122.122.853.493,31 90.389.015.754,31 53.742.101.307,00 70.456.678.744,00 81.771.075.904,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.497.000.000,00 3.497.000.000,00 0,00 50.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 0,00 0,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 0,00 0,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 179.116.853.493,31 94.389.015.754,31 58.742.101.307,00 75.456.678.744,00 81.771.075.904,00 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH DAERAH PEMBAYARAN POKOK UTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH 70.431.965.000,00 0,00 10.097.444.000,00 0,00 10.412.553.000,00 0,00 10.015.553.000,00 0,00 6.771.553.000,00 0,00 63.344.000.000,00 5.950.000.000,00 5.320.000.000,00 4.923.000.000,00 6.679.000.000,00 3.590.965.000,00 3.497.000.000,00 2.147.444.000,00 2.000.000.000,00 2.592.553.000,00 2.500.000.000,00 2.592.553.000,00 2.500.000.000,00 92.553.000,00 0,00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 70.431.965.000,00 10.097.444.000,00 10.412.553.000,00 10.015.553.000,00 6.771.553.000,00 108.684.888.493,31 84.291.571.754,31 48.329.548.307,00 65.441.125.744,00 74.999.522.904,00 5.805.250.008,31 7.802.573.904,31 0,00 0,00 0,00 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 Pembiayaan Netto 3.3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo, 2011 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 113 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 53. Data Laporan Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Selama 3 Tahun Terakhir Kabupaten Sukoharjo NO 1 SKPD Pelaksana 2 1 Dinkes 1,1 Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan 1,3 Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1,4 1,5 Dinkes Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 2,2 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat 2,3 2,4 DPU 3,1 4 DPU 4,1 4,2 4,3 5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 2,1 3 3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat Pola Hidup Sehat 1,2 2 Nama Program / Kegiatan DPU 5,1 6 DPU/BLH 6,1 BLH 6,2 DPU Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Pembangunan Sarana Dan Prasarana air bersih pedesaan Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih pedesaan Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan pedesaan Program Lingkungan Sehat Perumahan Pengendalian dampak resiko pencemaran Lingkungan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo APBD Tahun 2009 Realisasi APBD 4 5 802.636.000,00 774.688.850,00 705.160.000,00 681.150.100,00 92.206.000,00 90.143.750,00 5.270.000,00 3.395.000,00 345.813.500,00 336.054.850,00 48.000.000,00 46.584.900,00 292.543.500,00 284.200.000,00 - - 5.270.000,00 5.269.950,00 145.000.000,00 142.331.000,00 145.000.000,00 142.331.000,00 3.156.390.000,00 2.865.100.000,00 291.290.000,00 145.000.000,00 145.000.000,00 2.197.909.000,00 35.000.000,00 2.162.909.000,00 3.053.003.900,00 2.789.125.100,00 263.878.800,00 142.992.000,00 142.992.000,00 2.177.082.200,00 35.000.000,00 2.142.082.200,00 III - 114 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NO SKPD Pelaksana 7 KPM 7,1 7,2 7,3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 7,5 BPMD 8,1 8,2 Pendataan prasarana dan sarana desa 8,4 Fasilitasi pelaksanaan bantuan ADD 8,5 8,6 9,1 9,2 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa Pemberian stimulan pembangunan desa Monitoring, evaluasi dan pelaporan 8,3 9 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi Pengembangan sistem informasi penanaman modal Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah Kajian kebijakan penanaman modal 7,4 8 Nama Program / Kegiatan BPMD Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan rumah belum/ tidak layak huni Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pembangunan kawasan pedesaan Dukungan pelaksanaan TMMD sengkuyung dan Bhakti TNI Total Realisasi APBD APBD Realisasi APBD 15.000.000,00 14.999.950,00 15.000.000,00 14.999.950,00 698.900.000,00 29.900.000,00 393.000.000,00 553.991.150,00 29.800.000,00 392.736.000,00 246.000.000,00 101.455.150,00 30.000.000,00 30.000.000,00 80.000.000,00 78.975.000,00 80.000.000,00 7.586.648.500,00 78.975.000,00 7.274.118.900,00 Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 Catatan : Total APBD Tahun 2009 = Rp. 713.963.440.000,Pembiayaan sanitasi Kabupaten selama tahun 2009 sebesar Rp. 7.274.118.900,sedangkan Total APBD Tahun 2009 sebesar Rp. 713.963.440.000,-. Berarti pembiayaan Sanitasi Kabupaten Sukoharjo + 1,02 % Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 115 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tahun 2010 NO 1 SKPD Pelaksana 2 1 Dinkes 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 2 Dinkes 2,1 2,2 2,3 2,4 3 DPU 3,1 4 DPU 4,1 4,2 5 DPU 5,1 6 DPU/BLH 6,1 BLH 6,2 DPU 7 KPM 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 8 BPMD Nama Program / Kegiatan APBD Realisasi APBD 3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat Pola Hidup Sehat Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Pembangunan Sarana Dan Prasarana air bersih pedesaan Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan pedesaan 4 5 Program Lingkungan Sehat Perumahan Pengendalian dampak resiko pencemaran Lingkungan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi Pengembangan sistem informasi penanaman modal Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah Kajian kebijakan penanaman modal Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 466.684.000,00 460.380.000,00 48.282.000,00 46.886.000,00 329.642.000,00 - 327.514.000,00 73.625.000,00 70.845.000,00 15.135.000,00 15.135.000,00 138.987.000,00 136.657.000,00 134.368.000,00 4.619.000,00 132.168.000,00 4.489.000,00 171.173.000,00 167.738.000,00 171.173.000,00 167.738.000,00 1.362.780.000,00 1.329.262.950,00 1.024.725.000,00 1.005.567.000,00 338.055.000,00 323.695.950,00 245.000.000,00 242.597.000,00 245.000.000,00 242.597.000,00 1.759.695.000,00 1.753.618.200,00 64.385.000,00 64.149.100,00 1.695.310.000,00 1.689.469.100,00 16.151.000,00 14.755.150,00 10.601.000,00 9.309.900,00 1.557.000,00 3.993.000,00 1.555.250,00 3.890.000,00 730.916.000,00 729.936.000,00 III - 116 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NO SKPD Pelaksana Nama Program / Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Pendataan prasarana dan sarana desa Fasilitasi pelaksanaan bantuan ADD Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana 8,4 air bersih Fasilitasi bantuan stimulan penataan 8,5 lingkungan kumuh Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan 8,6 rumah belum/ tidak layak huni Program Peningkatan Kapasitas Aparatur 9 BPMD Pemerintahan Desa Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam 9,1 bidang pembangunan kawasan pedesaan Dukungan pelaksanaan TMMD sengkuyung 9,2 dan Bhakti TNI Total Realisasi APBD Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 Catatan : Total APBD Tahun 2010 = Rp. 788.669.206.000,-- APBD 8,1 8,2 8,3 Realisasi APBD 200.023.000,00 8.920.000,00 468.210.000,00 199.063.000,00 8.920.000,00 468.210.000,00 18.500.000,00 18.480.000,00 18.088.000,00 18.088.000,00 17.175.000,00 17.175.000,00 70.610.000,00 70.500.000,00 - - 70.610.000,00 4.961.996.000,00 70.500.000,00 4.905.444.300,00 Pembiayaan sanitasi Kabupaten selama tahun 2010 sebesar Rp. 4.905.444.300,sedangkan Total APBD Tahun 2009 sebesar Rp. 788.669.206.000,-. Berarti pembiayaan Sanitasi Kabupaten Sukoharjo + 0,62 % Tahun 2011 NO SKPD Pelaksana 1 4 1 Dinkes 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 2 2,1 2,2 2,3 2,4 3 Dinkes DPU 3,1 4 4,1 DPU Nama Program / Kegiatan APBD 3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat Pola Hidup Sehat Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pengembangan , Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumberdaya Air Lainnya Peningkatan Konversi Air Tanah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah 5 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 405.060.000,00 42.870.000,00 258.920.000,00 11.395.000,00 82.500.000,00 9.395.000,00 313.450.000,00 268.677.000,00 15.990.000,00 18.698.000,00 10.085.000,00 143.538.000,00 143.538.000,00 75.000.000,00 75.000.000,00 III - 117 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 NO 5 5,1 SKPD Pelaksana DPU 5,2 5,3 6 6,1 7 DPU 7,1 8 8,1 DPU/BLH 8,2 9 KPM 9,1 9,2 9,3 9,4 9,5 Nama Program / Kegiatan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Pembangunan Sarana Dan Prasarana air bersih pedesaan Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih pedesaan Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan pedesaan Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat Perumahan Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi Perkotaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan 4.321.926.000,00 3.057.803.000,00 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi Pengembangan sistem informasi penanaman modal Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah Kajian kebijakan penanaman modal Monitoring, evaluasi dan pelaporan 130.800.000,00 2.925.000,00 42.375.000,00 80.000.000,00 5.500.000,00 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 10,1 Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa 10,2 Pemberian stimulan pembangunan desa 10,3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 10,4 Pendataan prasarana dan sarana desa 10,5 Fasilitasi pelaksanaan bantuan ADD 10,6 Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana air bersih Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan 11 BPMD Desa Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pembangunan 11,1 kawasan pedesaan 11,2 Dukungan pelaksanaan TMMD sengkuyung dan Bhakti TNI Total Realisasi APBD Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 Catatan : Total APBD Tahun 2011 = Rp. 994.435.446.000,10 APBD BPMD 50.000.000,00 1.214.123.000,00 275.000.000,00 275.000.000,00 242.000.000,00 242.000.000,00 1.693.404.000,00 1.693.404.000,00 188.300.000,00 20.000.000,00 66.800.000,00 47.500.000,00 8.400.000,00 32.800.000,00 12.800.000,00 131.100.000,00 55.000.000,00 76.100.000,00 7.913.578.000,00 Pembiayaan sanitasi Kabupaten selama tahun 2010 sebesar Rp. 7.913.578.000,sedangkan Total APBD Tahun 2011 sebesar Rp. 994.435.446.000,-. Berarti pembiayaan Sanitasi Kabupaten Sukoharjo 0,80 % Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 118 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 54. Rekapitulasi Belanja Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 – 2011 No 1 2 3 4 5 SKPD 2009 Dinas Kesehatan Dinas PU Badan Lingkungan Hidup Kantor Penanaman Modal Badan Pemberdayaan MD Jumlah Belanja Sanitasi Jumlah Belanja Total Proporsi Belanja Sanitasi 2010 2011 1.110.743.700 597.037.000 718.510.000 5.480.409.100 3.429.067.050 5.057.464.000 35.000.000 64.149.100 1.693.404.000 14.999.950 14.755.150 130.800.000 632.966.150 800.436.000 313.400.000 7.274.118.900 4.905.444.300 7.913.578.000 713.963.440.000 854.110.331.744 994.435.446.000 1,02 0,57 0,80 Sumber data : APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011 Tabel 55. Rekapitulasi Pendapatan & Belanja APBD Kabupaten Sukoharjo No 1 Mata Anggaran 2 1) 2006 3 2007 4 2008 5 2009 6 2010 7 A Pendapatan 1 Pendapatan Asli Daerah 2 Bagian Dana Perimbangan 3 Lain-lain Penerimaan yang Sah Jumlah Pendapatan 35.724.137.450 38.621.230.250 41.661.997.750 46.154.694.000 63.065.320.000 496.352.567.000 525.525.504.000 581.209.858.000 618.951.188.000 620.000.865.000 0 38.309.068.000 51.933.740.250 48.857.558.000 105.603.021.000 532.076.704.450 602.455.802.250 674.805.596.000 713.963.440.000 788.669.206.000 B Belanja 1 Belanja Tidak Langsung/Aparatur Daerah 119.459.630.315 400.773.000.000 479.093.798.000 564.525.792.307 616.710.713.744 2 Belanja Langsung/Pelayanan Publik 369.334.977.660 304.562.440.735 272.200.795.850 197.767.196.000 237.399.618.000 Jumlah Belanja 488.794.607.975 705.335.440.735 751.294.593.850 762.292.988.307 854.110.331.744 Sumber data: APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010 Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 119 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 56 Estimasi Perhitungan Potensi Retribusi Kebersihan/ Sampah Tahun 2011-2015 No 1 Komponen 2 2011 3 2012 4 2013 5 2014 6 2015 7 1 Jumlah Penduduk 936.144 1.029.758 1.132.734 1.246.007 1.370.608 2 Prakiraan Jumlah KK (Domestik) 239.293 263.222 289.544 318.498 350.348 2.000 5.000 5.000 5.000 5.000 36.575 40.233 44.356 48.682 53.550 5.907 6.498 7.148 7.863 8.649 66.966.000 95.000.000 95.000.000 95.000.000 95.000.000 3 Tarif Retribusi (Rata-rata Domestik) Sampah 1 KK 4 Cakupan Penduduk Terlayani 5 Jumlah Penduduk Terlayani (KK-Domestik) 6 Potensi Retribusi Penduduk Terlayani 7 Potensi Retribusi Total Penduduk 173.976.000 191.373.600 210.510.960 231.562.056 254.718.262 8 Realisasi Retribusi Kebersihan 71.350.000 95.500.000 96.000.000 97.000.000 98.000.000 9 Rasio Prestasi terhadap Potensi Terlayani 4.384.000 500.000 1.000.000 2.000.000 3.000.000 Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan, 2011. Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo III - 120