03 BAB III Profil Sanitasi Kab

Transcription

03 BAB III Profil Sanitasi Kab
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
PROFIL SANITASI
Bab
III
KABUPATEN SUKOHARJO
3.1. Gambaran Umum Sanitasi Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup yang ada di dalamnya termasuk manusia
dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain. Pengelolaan lingkungan
sebagai
upaya
untuk
melestarikan
dan
mengembangkan
kemampuan
lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang. Salah satu pengelolaan
lingkungan tersebut adalah dengan melakukan pengelolaan sanitasi yang baik
untuk kepentingan masyarakat luas.
3.1.1. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dalam PPSP mencakup Sektor Air Bersih dan
sektor sanitasi. Sektor Sanitasi terdiri 3 sub sektor yaitu sub sektor air
limbah, sub sektor persampahan dan sub sektor drainase lingkungan. Secara
umum kesehatan lingkungan dapat dilihat dari seberapa besar akses
masyarakat dalam mendapatkan sanitasi yang layak, dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Upaya yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo untuk meningkatkan
kesehatan
lingkungan
dengan
meningkatkan
saranaH
sanitasi
untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat melalui program AMPL (Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan), PAMSIMAS (Penyediaan Air minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat) dan SANIMAS. Program ini dilakukan dengan koordinasi
lintas sector melibatkan BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum
dan BAPERMASDES. Selain meningkatkan jumlah sarana sanitasi, juga
dilakukan penyadaran perilaku masyarakat untuk mendukung terciptanya
kesehatan lingkungan yang optimal, baik melalui penyuluhan maupun
penilaian di bidang kesehatan lingkungan, seperti lomba sekolah sehat
maupun sekolah hijau.
Indikator kinerja di bidang sanitasi telah diatur dengan Keputusan
Gubernur No. 71 tahun 2004 tentang SPM (Standar Pelayanan Minimum)
bidang sanitasi, antara lain cakupan akses jamban keluarga pada tahun 2010
sebesar 88 %, rumah sehat desa 65 %, cakupan rumah memiliki SPAL 80 %,
Tempat Umum Memenuhi Syarat 80 % dan Institusi Dibina 80 %.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 44
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Akses terhadap air minum perpipaan selalu lebih tinggi di wilayah
perkotaan. Pada tahun 2010, sebesar 16,16 % penduduk perkotaan memiliki
akses ke air minum perpipaan, sementara di perdesaan hanya 1,70 %
penduduk. Hal ini disebabkan di perdesaan masih banyak tersedia sumber air
minum layak selain perpipaan.
Sementara itu, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam
penyediaan sistem air perpipaan di wilayah kecamatan sekabupaten
Sukoharjo (lihat Gambar 4) Proporsi rumah tangga dengan akses air minum
perpipaan di sejumlah kecamatan sangatlah rendah, misalnya di kecamatan
Nguter dan kecamatan Bulu.
Pada saat yang bersamaan di kecamatan lain seperti Kecamatan
Grogol, Kecamatan Kartasura, dan Kecamatan Sukoharjo ketergantungan
pada sistem air minum perpipaan semakin besar, akibat makin buruknya
kualitas air minum yang bersumber dari air tanah dangkal dan atau air
permukaan.
Tabel 13.
Kondisi Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum
Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamatan
Sukoharjo
Bulu
Grogol
Mojolaban
Bendosari
Polokarto
Kartasura
Baki
Nguter
Tawangsari
Weru
Gatak
Total
PDAM
1.837
120
5.379
855
681
640
2.483
1.266
101
650
14.012
Sumur
7.838
3.597
6.323
9.569
21.771
13.047
11.005
16.577
16.947
8.589
8.247
17.986
141.496
Sungai
-
Hujan
-
Kemasan
1
1
Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo, 2010
Berdasarkan
tabel
di
atas
dapat
diketahui
bahwa
penduduk
Kabupaten Sukoharjo mayoritas menggunakan sumber air dari PDAM dan
sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Namun pengguna air
sumur (air tanah) masih lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan air
dari PDAM. Juga terdapat 2 Kecamatan yang wilayahnya masih belum
tersentuh oleh pelayanan dari PDAM yaitu Kecamatan Weru dan Kecamatan
Gatak. Penggunaan air sumur terbesar terdapat di Kecamatan Bendosari
dengan 21.771 rumah tangga. Sedangkan wilayah pelayanan PDAM terbesar
terdapat di Kecamatan Grogol dengan 5.379 rumah tangga.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 45
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Kebutuhan air bersih selain dari PDAM, juga kebutuhan air minum
yang dikelola oleh masyarakat yang pengadaannya difasilitasi oleh PAMSIMAS.
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS) adalah program nyata pemerintah pusat dan daerah yang
bertujuan
untuk
meningkatkan penyediaan
air
minum,
sanitasi,
dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan
angka diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
3.1.2. Kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat
Secara umum tingkat kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat di
Kabupaten Sukoharjo dapat terlihat dari angka kejadian penyakit yang
disebabkan oleh sanitasi buruk seperti ditunjukkan melalui angka kesakitan
diare ataupun kasus ISPA.
Dua belas penyakit utama di Kabupaten Sukoharjo yang dihimpun dari
data Sistem Surveilan Terpadu ( SST ) Puskesmas Kabupaten Sukoharjo pada
tahun 2009 s/d September 2011 adalah (1) ISPA; (2) Common Cold; (3)
Hypertensi Primer (4) Arthritis Tidak Spesifik; (5) Gastristis; (6) Diare; (7)
Asma; (8) Conjunctivitis; (9) Penyakit Kulit Infeksi Lain; (10) Pharingitis; (11)
Demam Berdarah; (12) Chikungunya.
Tabel 14.
Jenis Penyakit Utama Yang di Derita Penduduk
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011
Jumlah Penderita
No.
Jenis Penyakit
% terhadap Total
Penderita
2009
2011
2010 2011
100.880 33,25 42,30 4,20
2009
111.349
2010
135.198
56.120
54.647
22.268
45.613
40.140
36.531
27.978
8,99
1
ISPA
2
COMMON COLD
46.253
3
4
HYPERTENSI PRIMER
ARTHRITIS TIDAK SPESIFIK
38.350
32.413
13,81
11,45
9,68
1,80 9,30
17,10 19,00
1,30 15,20
5
GASTRISTIS
30.107
38.427
6
DIARE
22.930
23.625
23.783
6,85
7,40
9,90
7
ASMA
13.788
16.720
10.232
4,12
0,50
4,30
8
CONJUNCTIVITIS
6.740
17.287
5.217
2,01
5,40
2,20
9
PENY.KULIT INFEKSI LAIN
11.019
18.386
12.124
3,29
5,80
5,00
20.836
19.773
46.554
6,22
6,20 19,30
97
0,10
0,10
0,00
142
0,23
0,10
0,10
10
PHARINGITIS
11
DEMAM BERDARAH
338
437
12
CHIKUNGUNYA
770
263
JUMLAH
334.893
421.023
12,00 11,60
331.419
Keterangan :
Sumber
: DKK Sukoharjo Tahun 2011
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 46
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Gambar 11.
Grafik Jenis Penyakit Utama Yang di Derita Penduduk
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011
ISPA
COMMON COLD
HYPERTENSI PRIMER
ARTHRITIS TIDAK SPESIFIK
GASTRISTIS
DIARE
ASMA
CONJUNCTIVITIS
PENY.KULIT INFEKSI LAIN
PHARINGITIS
DEMAM BERDARAH
CHIKUNGUNYA
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2009
2010
2011
Penderita Penyakit utama pada tahun 2011 dibandingkan tahun
2009, relatif mengalami penurunan. Akan tetapi kejadian penyakit berbasis
lingkungan
masih
cukup
tinggi
antara
lain
diare,
demam
berdarah,
chikungunya, ISPA dan TB Paru. Salah satu permasalahan sanitasi di
Kabupaten Sukoharjo adalah masih rendahnya akses masyarakat terhadap
jamban keluarga. Berdasarkan laporan program kesehatan lingkungan, hingga
akhir 2008 cakupan akses masyarakat terhadap jamban keluarga baru
mencapai
67,89 % ,tahun 2009 sebesar 69,12% dan tahun 2010 sebesar
72,12 % dari yang seharusnya 88 %. Hal ini menggabarkan bahwa masih ada
sekitar 28 % penduduk masih melakukan buang air besar di tempat
sembarangan. Dinas Kesehatan melalui Bidang P2PL Seksi Penyehatan
Lingkungan mencoba mengatasi masalah tersebut menggunakan pendekatan
CLTS, yaitu pemberdayaan masyarakat melalui kesadaran buang air besar
sesuai syarat kesehatan. Hal ini didasarkan pada hasil studi kasus WHO
(2007) yang menyebutkan akses masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar
dapat menurunkan kejadian Diare 32%, perilaku mencuci tangan pakai sabun
45% dan perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga 39%.
Sedangkan,
dengan
mengintegrasikan
ketiga
perilaku
tersebut,
Diare
menurun sebesar 94%.
Pada tahun 2010 di Kabupaten Sukoharjo berhasil dideklarasikan
desa yang berstatus Desa Open Defecation Free (ODF) Desa yang sudah
mendeklarasikan diri sebagai desa ODF adalah Desa Bulu, Kecamatan
Polokarto. Berdasarkan data monitoring, pada awal 2012 setidaknya ada 5
desa yang dapat mencapai status desa ODF.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 47
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Gambar 12.
Kegiatan Kampanye Hygine Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Interaksi Sanitarian, Kader Dan Masyarakat Dalam Proses
Pemicuan Akses Jamban Keluarga
Kunjungan Rumah Oleh Sanitarian Dan Kader Kesehatan Dalam
Rangka Kampanye Sanitasi Dan Hygiene
Kampanye Sanitasi Dan Hygiene Di Masyarakat Sekolah Dan
Masyarakat Pemukiman
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 48
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Untuk meningkatkan cakupan akses jamban dan merubah perilaku
masyarakat,
melalui
Dinas
Pekerjaan
Umum
juga
telah
direalisasikan
percontohan sarana sanitasi komunal melalui program SLBM ( Santasi
Langsung Berbasis Masyarakat ). Sarana yang terbangun pada tahun 2010
sejumlah 3 lokasi yaitu di Desa Tawang – Kecamatan Weru, Desa Kwarasan –
Kecamatan Grogol, dan Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura. Sedangkan
tahun 2011 yaitu di Desa Singopuran – Kecamatan Kartasura, Desa Banaran –
Kecsamatan Grogol, Desa Palur Kecamatan Mojolaban, Desa Tegalmade
Kecamatan
Mojolaban,
Kelurahan
Dukuh
–
Kecamatan
Sukoharjo
dan
Kelurahan Sukoharjo – Kecamatan Sukoharjo di Kecamatan Kartasura, Grogol,
Weru dan Mojolaban.
3.1.3. Kuantitas dan Kualitas Air
Pencemaran air tanah atau penurunan kualitas air tanah yang terjadi
pada suatu daerah berhubungan erat dengan tingkat kepadatan penduduk di
daerah tersebut, sebab semakin banyak jumlah penduduk maka limbah yang
dibuang ke lingkungan akan semakin besar. Kecenderungan eksploitasi air
tanah di Kabupaten Sukoharjo terus terjadi, terbatasnya sumber air bersih
mengakibatkan pemakaian air bawah tanah melalui sumur bor meningkat
pesat dan menjadi tren masyarakat. Sementara sumur gali (dangkal) di
sebagian besar wilayah sudah tidak layak sebagai bahan baku air minum,
namun sebagian besar masyarakat masih mengandalkan sumur gali untuk
pemenuhan air sehari-harinya. Pencemaran air bawah tanah terutama
diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik seperti adanya rembesan air limbah
rumah tanggga, hotel, industri dan lain sebagainya. Hal ini akan sangat
membahayakan bagi kesehatan penduduk pengguna air sumur tersebut.
Sumur gali yang terdapat pada rumah-rumah penduduk kebanyakan dibuat
dekat
dengan
permukaan
tanah
(dangkal)
sehingga
rentan
mengalami
pencemaran.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 49
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
1. Kondisi Kualitas Air Sungai
Beberapa sungai yang melintasi di kawasan
perkotaan Kabupaten Sukoharjo yaitu sungai
Langsur, Samin, Palur, dan Premulung
menunjukkan tidak memenuhi standar dari
kriteria Mutu Air Kelas II. Berdasarkan
Analisa menunnjukkan adanya parameter –
parameter
Residu
Terlarut,
Residu
Tersuspensi, pH, Besi, Mangan, Kadmium,
Seng, Timbal, Tembaga, Nikel, Krom Total,
Cr6+, Nitrat, Nitrit, NH3-N, PO4-P, COD, BOD, Klorida dan Minyak Lemak.
Klasifikasi Mutu Air berdasarkan Kelas sesuai dengan kegunaan yaitu:

Kelas I
: Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan mutu
air sama dengan kegunaan diatas.

Kelas II
: Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana
rekreasi air, pembudidayaan air tawar, peternakan, air
untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain
yang mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan diatas.

Kelas III : Air
yang
peruntukannya
dapat
digunakan
untuk
pembudidayaan air tawar, peternakan, air untuk
mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang
mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan diatas.

Kelas IV : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan
mutu air sama dengan kegunaan diatas.
Berdasarkan Pemantauan Kualitas Air Sungai yang telah dilakukan oleh Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, dengan mendasar pada Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, bahwa Baku Mutu Air berdasarkan Kadar
Maksimal yang disyaratkan dapat kami sajikan data hasil analisa air sungai
yang mengalir di Kabupaten Sukoharjo, sebagai berikut :
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 50
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 15.
Kondisi Kualitas Air Sungai di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
No
Parameter
Satuan
Baku Mutu Air
berdasarkan
Kadar Maks
Klas
I
II
III
Hasil Analisa dan Nama Sungai
Tanggul
IV
Samin
Palur
Langsur
Premulung
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
92
50 400 400 54
6-9 6-9 6-9 7,45
63
8,79
147
43
7,32
174
45
6,88
183
49
7,14
327
51
7,06
911
71
8,19
791
53
7,84
372
52
7,21
364
47
7,68
0,16
0,433 0,086 0,109 3,197 0,936 0,336 0,421
1
Residu Terlarut
mg/l
2
Residu Tersuspensi
Mg/l
3
pH
4
Besi
mg/l
0,527 2,482
5
Mangan
mg/l
0,218 0,141 0,011 0,016 0,014 0,126 0,331 1,176 0,303 0,561
6
Kadmium
mg/l
0,01 0,01 0,01 0,01< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002< 0,002
7
Seng ( Zn )
mg/l
0,05 0,05 0,05
2 < 0,001 0,138 0,054 0,056 0,043 0,033 0,237 < 0,001 0,004 < 0,001
8
Timbal (Pb)
mg/l
0,03 0,03 0,03
1 0,011 0,021 < 0,005< 0,005< 0,005< 0,005 0,016 0,017
9
Tembaga (Cu)
mg/l
0,02 0,02 0,02 0,2 < 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004
10
mg/l
13
Nikel
Krom Total
Cr6+
Nitrat
mg/l
< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007< 0,007
< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,004< 0,003
0,05 0,05 0,05 0,01< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,003< 0,004
10 10 20 20 1,81 0,99
0,7
1,99 0,81 1,26 2,09 7,72 1,13 0,84
14
Nitrit sbg N (NO2)
mg/l
0,06 0,06 0,06
15
NH3-N
mg/l
16
mg/l
19
PO4-P
COD
BOD5
Klorida
20
Minyak dan Lemak
mg/l
11
12
17
18
-
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
1000 1000 1000 1000
50
6-9
-
0,099 0,017
0,03
mg/l
0,2
25
3
0,24
1
5 0,59 0,22 0,059 0,11 0,071
50 100 38,95 62,53 11,57 21,11 16,89
6 12 14,05 22,59 4,34 8,21 6,29
31,2 94,5 24,78 26,06 25,28
1,4
0,012
0,175 0,033 0,009 0,052 0,015 0,054 0,037
< 0,029 < 0,029 0,119 0,276
0,2
10
2
0,01
1,9
2,1
4,83
0,278 0,271 0,127
3,313
86,66
31,03
43,09
0,096
229,7
87,13
922,5
0,24
0,922 0,071 1,225
86,92 100,8 46,92
32,31 38,29 15,85
300,5 54,6 47,98
2,5
Sumber : Data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009.
Berdasarkan data hasil analisa air sungai tabel 9 diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kondisi kualitas air sungai Tanggul.
a) Sungai Tanggul Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, Nitrit
sbg N (NO2), PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar
31,2 mg/L.
b) Sungai Tanggul Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, Nitrit
sbg N (NO2), PO4-P (Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar
31,2 mg/L.
2. Kondisi kualitas air sungai Samin,
a)
Sungai Samin Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah PO4-P, BOD, dan ada
kandungan Klorida sebesar 24,78 mg/L serta mengandung Minyak dan
Lemak sebesar 1,4 mg/L.
b) Sungai Samin Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Nitrit sbg N (NO2), BOD, dan
ada kandungan Klorida sebesar 26,06 mg/l, serta mengandung Minyak dan
Lemak sebesar 1,9 mg/l.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 51
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3. Kondisi kualitas air sungai Palur.
a) Sungai Palur Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah BOD5, dan ada kandungan
Klorida sebesar 25,28 mg/l, serta mengandung Minyak dan Lemak sebesar
2,1 mg/l.
b) Sungai Palur Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P
(Fospat), COD, BOD5, dan ada kandungan Klorida sebesar 43,09 mg/l, serta
mengandung Minyak dan Lemak sebesar 2,5 mg/l.
4. Kondisi kualitas air sungai Langsur.
a) Sungai Langsur Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P
(Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 922,5 mg/l,
b) Sungai Langsur Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P
(Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 300,5 mg/l.
5. Kondisi kualitas air sungai Premulung.
a)
Sungai Premulung Hulu, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah Residu Tersuspensi, PO4-P
(Fospat), COD, BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 54,6 mg/l,
b) Sungai Premulung Hilir, dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air Kelas II,
parameter yang tidak memenuhi standar adalah PO4-P (Fospat), COD,
BOD5, dan mengandung Klorida sebesar 47,98mg/l.
2. Kondisi Kualitas Air Tanah
Berdasarkan hasil pemeriksaan Kualitas
air Bersih tahun 2008 yang telah dilakukan oleh
Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sukoharjo
terhadap 105 sampel air bersih yang terletak di
12
Kecamatan,
menunjukkan
hasil
sebagai
berikut:
Contoh sumur warga yang
diperiksa kualitas air
a. Untuk Parameter Kimia :

83 sampel dinyatakan memenuhi syarat;

22 sampel dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
Pada Parameter Kimia yang tidak memenuhi
syarat
kebanyakan
mengandung
unsur
kimia Sulfat, Mangan, Besi, Nitrit, TDS, Cl,
Kesedahan dan Kekeruhan.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 52
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
b. Untuk Parameter Bakteriologi :

25 sampel dinyatakan memenuhi syarat;

80 sampel dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Pada Parameter Bakteriologi yang dinyatakan tidak memenuhi syarat yaitu
mengandung Bakteri Coliform yang melebihi batas yang disyaratkan.
Hasil selengkapnya sebagaimana tabel 17.
Tabel 16.
Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Bersih
Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2011
No
Nama
pemilik
Alamat
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
35
36
37
38
39
40
41
Heni
Bu Paidi
Noto
Sanyoto
Supardi
Tri Sulistyowati
Mujiman
M Sujak
Drs H Irawan
Aris
Mursidi
Abdul Halim
Sunardi
Muji Rahayu
Sumarjo
Mulyono
Siti Warsini
Suyatman
Sri Hartanto
Sri Wahyuni
Yus Vialdi
Tami
Tugiran
Harso Wiyono
Tri Budi
Mariyo
Heri Purnomo
Didik Sudiarso
Theo S
S Sarwoko
Suryo Heri P
Ardian
Eni Erawati
Sutamo S
H Sri Mulyani
Mulyani
Sajiyem
Rabimin
Bu Priyo
Madun
Jl Bringin 9 Ngreco Weru
Weru RT 03 / 5
Weru RT 01 / 5
Kradenan RT 2/7 Skh
Gawangan RT 4 / 6 Skh
Jl G Subroto 45 Skh
Carikan RT 3/5 Skh
Talang 1/ 3 Banaran Grogol
Kemasan 2/2 Polokarto
Joho Sukoharjo
Grajegan RT 2/3 T Sari
Tulakan Godog Polokarto
Wirun 2/12 Mojolaban
SPT Wirun 1/ 13
Ngambakalang Bekonang
Bekonang Mojolaban
Kepuh RT 03 / 4 Nguter
Nguter Rt 2/ 4
Kepuh RT 01 / 4 Nguter
Widoro Nguter Skh
Bulu RT 01 / 4 Bulu
Suronanggan RT 3/5 Bulu
Badran RT 1/5 Bulu
Weru RT 2/6 Weru
Grajegan RT 3/ 2 T.SarI
Kedungjambal RT 2/6 Tws
Jl Langenharjo No 43 Baki
Jl Dlopo Baki
Jl Dlopo Baki
Jl Raya Grogol 60 Grogol
Jl Raya Kaliwingko Grogol
Jl Raya Solobaru 33 Grg Skh
Langenharjo Grogol
Madegondo RT 3/2 Grogol
Jombor Baru 2/7 B sari
Jombor RT 1/ 5 Sukoharjo
Blimbing RT 1/ 9 Gatak Skh
Krajan RT 2/2 Gatak
Geneng RT 1/ 2 Gatak
Mranggen RT 1 / 3
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Jenis
SAB
SPT
SPT
SPT
SPT
SPT
PP PDAM
SPT
SGL
SGL
SGL
SGL
Sumur dalam
SPT
SPT
SPT
SPT
SGL
SPT
SGL
SPT
SPT
Sendang
PP non PDAM
SGL
SPT
SGL
PP PDAM
SPT
SPT
SPT
Sumur dalam
Sumur dalam
SPT
SGL
SPT
SGL
SPT
SGL
SPT
SPT
Tanggal
Pemgam
bilan
07-3-2011
07-3-2011
07-3-2011
02-3-2011
02-3-2011
02-3-2011
02-3-2011
27-4-2011
05-4-2011
05-4-2011
05-4-2011
04-4-2011
01-3-2011
01-3-2011
01-3-2011
01-3-2011
03-3-2011
03-3-2011
03-3-2011
03-3-2011
04-3-2011
04-3-2011
04-3-2011
07-3-2011
08-3-2011
08-3-2011
09-3-2011
09-3-2011
09-3-2011
10-3-2011
10-3-2011
10-3-2011
10-3-2011
10-3-2011
11-3-2011
11-3-2011
14-3-2011
14-3-2011
14-3-2011
15-3-2011
Hasil
Bakterio
Kimia
logis
MS
MS
TMS MS
TMS MS
TMS MS
TMS MS
MS
MS
TMS MS
TMS TMS
TMS TMS
TMS TMS
MS
TMS
MS
TMS
MS
TMS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
TMS
MS
MS
MS
MS
MS
TMS
MS
TMS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
TMS
MS
TMS
MS
MS
MS
TMS
MS
MS
MS
TMS
III - 53
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
42
43
44
45
Sunardi
Samidi
Cipto
Sugiman
Mranggen RT 4/4 Polokarto
Mranggen RT 4/5 polokarto
Ngadirejo Kts
Jl Slamet Riyadi 241 Skh
SPT
SPT
SGL
SPT
15-3-2011
15-3-2011
17-3-2011
15-3-2011
MS
MS
MS
MS
MS
TMS
MS
TMS
Sumber data : DKK tahun 2011
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
TMS :” Tidak Mememnuhi Syarat
Analisa hasil pemeriksaan 45 sampel yang tersebar di wilayah Kabupaten
Sukoharjo:
1. Berdasarkan jenis sarana
:
 Sumur gali
: 11 sampel
: 24 %
 Sumur pompa tangan
: 28 sampel
: 62 %
 Sumur dalam
: 3 sampel
: 7%
 Perpipaan PDAM
: 2 sampel
: 4%
 Perpipaan non PDAM
: 1 sampel
: 2%
2.Berdasarkan parameter pemeriksaan :
 Memenuhi syarat Bakteriologis
 Memenuhi syarat Kimia terbatas
 Memenihi syatar bakteriologis dan kimia
: 30 sampel : 66 %
: 37 sampel : 82 %
: 24 sampel : 53 %
Tabel 17.
Hasil Pemeriksaan Sampel Depot Air Minum ( DAM )
Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2011
No
Nama DAM
ALAMAT
Tanggal
Pemgam
bilan
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
Amalia
Griya Tirta
Sakura Tirta
Teni Qua
Sumber Tirta
Anugrah
AA Tirta
Tirta Utama Abadi
Aiya
O Segar
Ababil
Subandi
Eska Tirta 2
Jombor Indah RT 2/ 3 Bendosari Skh
Jl Pahlawan No 22 Toriyo Bendosari
Pojok RT5/5 Tawangsari Sukoharjo
Jl Raya kateguhan Tawangsari
Jatimalang RT 01/2 Joho Mojolaban
Sanggrahan nGrogol Sukoharjo
Jl Raya Grogol 59 Grogol Skh
Jl Mangesti Raya Gentan Baki Skh
Pabelan kartasura Sukoharjo
Jl Raya Nguter Sukoharjo
Jatingarang RT 4 / 5 Weru
Jl Jaksa Agung 66 Sukoharjo
Sonorejo RT 3/1 Sukoharjo
04-5-2011
04-5-2011
05-5-2011
05-5-2011
09-5-2011
10-5-2011
10-5-2011
11-5-2011
12-5-2011
13-5-2011
18-5-2011
20-5-2011
21-5-2011
Hasil
Bak
Kimia
terio
logis
MS
TMS
MS
TMS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
TMS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
MS
Sumber data : DKK tahun 2011
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
TMS :” Tidak Mememnuhi Syarat
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 54
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 18.
REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN KUALITAS AIR BERSIH
KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2008
UNTUK PARAMETER KIMIA DAN BAKTERI
No
PUSKESMAS
1
2
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
NAMA
ALAMAT
3
4
1.
WERU
1.
2.
3.
4.
5.
Suroyo Raharjo
Ahmad Dasuki
Ngatiyem
Joko Santoso
Hartoyo
2.
TAWANGSARI 1
6. Balai Desa Watobonang
7. Harto Suwarno
8. Harjo Dinomo
9. Sendan Taru w
10. Retno
Watubonang
Watubonang
Watubonang
Watubonang
Watubonang
Majasto
Majasto
Majasto
Majasto
Majasto
Rt.03/05
Rt.03/05
Rt.04/03
Rt.01/01
Rt.04/03
Rt.4/4
Rt.3/3
Rt.1/5
Rt.2/7
Rt.02/06
Rt.02/08
Rt.02/08
Rt.02/08
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
Kekeruhan
Sulfat
Kekeruhan
Sulfat
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
240
240
240
240
240
TMS
TMS
TMS
TMS
TMS
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform >
Coliform
Coliform >
Coliform >
Coliform >
240
5
240
240
240
TMS
MS
TMS
TMS
TMS
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
Mangan, Besi & Nitrit
Besi
Mangan
-
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
240
240
240
240
240
TMS
TMS
TMS
TMS
TMS
Coliform >
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform >
240
8,8
8,8
20
240
TMS
MS
MS
MS
TMS
3.
TAWANGSARI 2
11.
12.
13.
14.
15.
4.
BULU
16. Balai Desa Bulu
17. Indiyah
Bulu Rt.01/04
Bulu Rt.02/05
SGL
SGL
-
18. Dra.Sri Lestari
19. Mujiana,SPd
20. Sri Mulyani
Bulu Rt.01/04
Bulu Rt.01/04
Bulu Rt.01/04
SGL
SGL
SGL
-
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Sumur umum
Sumur umum
Hariyono
Tri Yulianto
Balai Desa Majasto
Tegalsari
Tegalsari
Tegalsari
Tegalsari
Tegalsari
PARAMETER YANG MENYIMPANG
KIMIA
BAKTERI
6
7
SUMBER
5
III - 55
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
PUSKESMAS
1
2
5.
NGUTER 1
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
NAMA
ALAMAT
3
4
21. Suyadi
Gupit Rt.01/03
SGL
-
22.
23.
24.
25.
Kasiman
Tariyono
Cipto Wiyono
Wagito
Gupit
Gupit
Gupit
Gupit
SGL
SGL
SGL
SGL
-
PARAMETER YANG MENYIMPANG
KIMIA
BAKTERI
6
7
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 210 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform > 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Rt.01/03
Rt.02/01
Rt.04/01
Rt.04/01
6.
NGUTER 2
26.
27.
28.
29.
30.
Balai Desa Plesan
Suyadi
Tukimin
Somo Diharjo
Samuri Siswoko
Plesan
Plesan
Plesan
Plesan
Plesan
7.
SUKOHARJO 1
31.
32.
33.
34.
35.
Balai Kalurahan
Karno Dikromo
Wagiyem
Kromo Dayat
Kasdi Riyanto
Bulakan
Bulakan
Bulakan
Bulakan
Bulakan
Rt.4/03
Rt.1/03
Rt.1/03
Rt.1/03
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform > 240 TMS
Coliform 210 TMS
36.
37.
38.
39.
40.
Balai Kalurahan
Murdiyanto
Nyono
Arjo Kerso
Kromo Dimejo
Begajah
Begajah
Begajah
Begajah
Begajah
Rt.02/04
Rt.02/05
Rt.01/06
Rt.02/06
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
Besi
Besi
Besi & Mangan
-
Coliform >
Coliform
Coliform >
Coliform >
Coliform >
240
2,2
240
240
240
TMS
MS
TMS
TMS
TMS
41.
42.
43.
44.
Sugeng Purwoko
Agung ST
Maridi
Subandi
Mulur
Mulur
Mulur
Mulur
Rt.01/01
Rt.01/01
Rt.02/04
Rt.01/04
SGL
SGL
SGL
SGL
-
45. Diro Wiyono
Mulur Rt.02/04
SGL
Mangan
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform
240
240
240
240
38
TMS
TMS
TMS
TMS
MS
46.
47.
48.
49.
50.
Mranggen
Mranggen
Mranggen
Mranggen
Mranggen
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform
8,8
240
5
38
240
MS
TMS
MS
MS
TMS
8.
9.
10.
SUKOHARJO 2
BENDOSARI
POLOKARTO 1
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Balai Ds Mranggen
Sukamto
Watini
Sarmuji
Sadimin
Rt.02/01
Rt.02/01
Rt.03/02
Rt.02/03
Rt.04/01
SUMBER
5
Rt.3/2
Rt.2/4
Rt.3/4
Rt.4/4
III - 56
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
PUSKESMAS
1
2
11.
12.
POLOKARTO 2
MOJOLABAN 1
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
NAMA
ALAMAT
3
4
51.
52.
53.
54.
55.
Balai Desa
Sumadi
Sarino
Supadmo
Aris Mujiman
Kenokorejo
Kenokorejo
Kenokorejo
Kenokorejo
Kenokorejo
Rt..2/4
Rt..2/7
Rt..1/7
Rt..2/8
PARAMETER YANG MENYIMPANG
KIMIA
BAKTERI
6
7
SUMBER
5
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform >
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform >
240 TMS
38 TMS
21 MS
240 TMS
240 TMS
Coliform
38 MS
Coliform
38 MS
Coliform
0 MS
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
56. Balai Desa
57. Joko Taryono
Bekonang
Bekonang Rt.2/8
SGL
SGL
-
58. Hartini
59. Sumidi
60. Kromorejo
Bekonang Rt.2/8
Bekonang Rt.1/9
Bekonang Rt.4/9
SGL
SGL
SGL
Sulfat
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform > 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 240 TMS
Coliform 2,2 MS
SPT
SPT
SPT
SPT
SGL
Besi
Nitrit
TDS, Besi, CI & Kesadahan
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform
46 MS
240 TMS
96 TMS
240 TMS
240 TMS
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
Mangan & Nitrit
-
Coliform >
Coliform >
Coliform
Coliform >
Coliform
240 TMS
240 TMS
240 TMS
240 TMS
21 MS
SGL
SGL
SGL
Besi
Besi
Coliform 240 TMS
Coliform > 240 TMS
Coliform > 240 TMS
13.
MOJOLABAN 2
61.
62.
63.
64.
65.
Harto Sutrisno
Suradi
Suwarno
Suratno
Tri Raharjo
Demakan
Demakan
Demakan
Demakan
Demakan
14.
GROGOL 1
66.
67.
68.
69.
70.
Balai Desa
Hidran umum
Suminto
Manto
Giyatno
Parangjoro
Parangjoro
Parangjoro
Parangjoro
Parangjoro
Tarso
Balai Desa
Nurmajid
Kunarso
M.Najid
Banaran
Banaran
Banaran
Banaran
Banaran
15.
GROGOL 2
71.
72.
73.
74.
75.
16.
BAKI 1
76. Gito
77. Nyuwito
78. Danang Sukamto
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Rt.2/3
Rt.2/3
Rt.3/2
Rt.4/1
Rt.3/1
Rt.1/8
Rt.1/8
Rt.2/8
Rt.2/9
Rt.5/02
Rt.5/02
Rt.2/08
Rt.8/06
Rt.7/05
Kudu Rt.01/01
Kudu Rt.01/02
Kudu Rt.02/01
III - 57
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
PUSKESMAS
1
2
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
NAMA
ALAMAT
3
4
79. Triman
Kudu Rt.01/06
80. Marjono
Kudu Rt.03/06
17.
BAKI 2
81.
82.
83.
84.
85.
Sarbini
Suparjo
Karto
Roban
Somo Sumat
Duwet
Duwet
Duwet
Duwet
Duwet
18.
GATAK 1
86.
87.
88.
89.
90.
Karmo Sukarto
Siswanto Diharjo
Sri Mulyono,SPd
Suwarjo
Lagiyo Ouji M
Blimbing
Blimbing
Blimbing
Blimbing
Blimbing
19.
GATAK 2
91.
92.
93.
94.
95.
Balai Desa
Suroso
Subiyanto
Harman
Jiyanto
Wironanggan
Wironanggan
Wironanggan
Wironanggan
Wironanggan
20.
21.
KARTASURA 1
KARTASURA 2
Rt.01/02
Rt.01/02
Rt.02/06
Rt.02/06
Rt.03/08
Rt.01/04
Rt.02/04
Rt.02/04
Rt.01/05
Rt.01/06
Rt.04
Rt.04
Rt.04
Rt 04
PARAMETER YANG MENYIMPANG
SUMBER
KIMIA
BAKTERI
5
6
7
SGL
Coliform
5 MS
Coliform 240 TMS
SGL
Besi & Mangan
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
Besi & Mangan
-
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
Coliform >
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform 240 TMS
Coliform
38 MS
Coliform 240 TMS
Coliform
21 MS
Coliform
21 MS
SGL
SGL
SGL
SGL
SGL
-
Coliform
Coliform >
Coliform
Coliform >
Coliform >
240 TMS
240 TMS
38 MS
240 TMS
240 TMS
SGL
-
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform
Coliform
7,6
240
38
38
240
MS
TMS
MS
MS
TMS
Coliform >
Coliform >
Coliform
Coliform >
Coliform >
240
240
12
240
240
TMS
TMS
MS
TMS
TMS
96. Balai Desa
Ngemplak
97. Watono
98. Kumari
99. Endang T
100. Krinadi
Ngemplak
Ngemplak
Ngemplak
Ngemplak
Rt.03/04
Rt.01/04
Rt.02/04
Rt.02/06
SGL
SGL
SGL
SGL
-
101. Awaludin
102. Ali
103. Bambang
104. SD Al Madinah
Gumpang
Gumpang
Gumpang
Gumpang
Rt.02/07
Rt.02/07
Rt.02/07
Rt.02/07
SPT
SGL
SGL
SGL
-
105. Dedi
Gumpang Rt.02/07
SGL
-
Sumber : Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2008
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 58
240
240
240
240
240
TMS
TMS
TMS
TMS
TMS
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.1.4. Limbah Cair Rumah Tangga
Pengolahan air limbah domestik dapat dibagi menjadi 3 sistem, yaitu secara
on site system, off site system dan dengan sistem small bore sewer. Untuk off
site system di Kabupaten Sukoharjo belum pernah diterapkan, sedangkan untuk
small bore sewer tidak ada data. Sistem yang selama ini ada adalah berupa on site
system yaitu SANIMAS, MCK Umum dan Jamban Pribadi.
Secara
umum
pengelolaan
sanitasi
di
Kabupaten
Sukoharjo
untuk
penanganan limbah cair kegiatan rumah tangga pada umumnya dilakukan secara
on site dengan pembuatan tangki septik di tiap-tiap rumah tangga. Hal ini banyak
dilakukan pada kawasan-kawasan permukiman dan perumahan penduduk.
Kelemahan dari kondisi ini adalah seringkali masyarakat tidak mengetahui standar
teknis yang telah ditentukan. Salah satu syarat yang kurang diperhatikan oleh
masyarakat saat membangun sumur peresapan dari tangki septik adalah letak dan
jarak sumur peresapan dengan sumur gali karena sempitnya persil tanah yang
dipunyai, disamping ketidaktahuan posisi sumur peresap tetangga sekitarnya.
Sampai dengan akhir tahun 2005 diperkirakan jumlah volume air limbah rumah
tangga/ domestik mencapai ± 20.066.918 l/hari.
Jumlah volume grey woter didasarkan 80 % dari kebutuhan air bersih ratarata sebesar 100 lt/or/hr. sedangkan black water sebesar 0,5 lt/or/hr.
Tabel 19.
Volume Air Limbah 2010
No.
Skala
Volume Air Limbah (m3/hr)
Grey Water
Black Water
367.226
29.378
184
854.014
68.321
427
Jml Penduduk (jiwa)
Perkotaan
Kabupaten
Total Air
Limbah
29.562
68.748
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo tahun 2010.
Kabupaten Sukoharjo terdapat 3 cara pembuangan limbah rumah tangga
yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu:
1) Kelompok yang membuang air limbah domestiknya langsung ke badan air tanpa
mengalami pengolahan terlebih dahulu.
2) Kelompok yang membuang air limbah domestiknya ke alam bebas setelah
mengalami pengolahan awal yang sangat sederhana berupa tangki septik.
3) Kelompok yang membuang air limbah domestiknya ke badan air setelah diolah
secara tuntas pada sistem pengolahan air limbah yang memadai (SANIMAS).
Sedangkan cara yang telah ada dan diterapkan untuk pengolahan limbah cair
domestik di Kabupaten Sukoharjo adalah dengan sistem on site yang dapat dibagi
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 59
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
lagi menjadi 2, yaitu secara individual dan komunal dengan penjelasannya adalah
sebagai berikut:
1) Secara Individual (tangki septic/cubluk), yang dapat dibagi menjadi 2,
yaitu :
a) Air limbah dari WC (black water) dan air limbah bekas cucian, mandi, dsb
(grey water) disalurkan ke dalam tangki septik yang dilengkapi dengan
peresapan.
b) Air limbah dari WC (black water) disalurkan ke dalam tangki septik yang
dilengkapi dengan peresapan sedangkan air limbah bekas cucian, mandi, dsb
(grey water) langsung dibuang ke badan air/lingkungan atau saluran
drainase.
2) Secara Komunal (IPAL Komunal)
Sistem ini diaplikasikan dalam bentuk program SANIMAS (Sanitasi Berbasis
Masyarakat). Dimana untuk Kabupaten Sukoharjo pelaksanaan dari program ini
sampai saat ini sedang direncanakan akan di bangun di enam tempat yaitu di
Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Bendosari, Kartasura, Gatak dan baki.
3.1.5 Limbah Padat (Sampah)
Daerah yang terlayani sistem persampahan di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri
dari 12 Kecamatan, 17 Kelurahan dan 150 Desa 2.026 Dukuh 1.438 Rw dan 4.428
Rt dalam pelayanan sampah belum seluruhnya maksimal baru melayani 7
Kecamatan, 17 Kelurahan, 6 Desa, 5 Perumahan dan 1 Brigrif Palur. Masingmasing kecamatan dapat dirinci sebagai berikut :
1)
Kecamatan Sukoharjo
= 6 Kelurahan,
2)
Kecamatan Bendosari
= 1 Kelurahan,
3)
Kecamatan Grogol
= 5 Kelurahan dan 2 Perumahan,
4)
Kecamatan Baki
= 1 Kelurahan,
5)
Kecamatan Kartasura
= 8 Kelurahan,
6)
Kecamatan Mojolaban
= 1 perumahan dan 1 Brigif Palur dan
7)
Kecamatan Polokarto
= 2 Kelurahan.
Adapun Rasio daya angkut dengan produksi sampah rata – rata setiap hari :

produksi sampah
=
± 176,70 m3

sampah terangkut
=
± 105

sampah yang yang tidak terangkut
=
Dengan tidak terangkutnya sampah +
m3
71,70 m3.
71,70 m3 setiap harinya di Kabupaten
Sukoharjo di sebabkan karena kekurangan armada (truk) pengangkut sampah,
biaya operasional dan personil (karyawan).
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 60
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Table 20.
Volume Timbulan Sampah 2010
No.
1.
2.
Skala
Volume Timbulan Sampah
Total Air Limbah
lt/or/hr
367.226
2
734
854.014
2
1.708
Jml Penduduk (jiwa)
Perkotaan
Kabupaten
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo, tahun 2010.
3.1.6. Drainase Lingkungan
Sistem drainase berfungsi untuk mengalirkan dan menghilangkan genangan
air kotor di permukaan ke badan air penerima sehingga kota dan lingkungan
permukiman yang dilengkapi dengan drainase akan lebih baik dan sehat.
Sistem
drainase
di
kawasan
perkotaan
kabupaten
Sukoharjo,
pada
umumnya terdiri dari saluran alam/sungai kecil yang ada sebagai saluran drainase
primer dan sekunder, yang kemudian dialirkan ke saluran pembuangan akhir yaitu
sungai yang lebih besar untuk kemudian dibuang Sungai Bengawan Solo.
3.1.7. Pencemaran Udara
Perkiraan besarnya Emisi Carbon Monoksida (CO), Hidro Carbon (HC),
Nitrogen Ocsida (NO2) dan Sulfur Oksida (SO2 ) pada Perusahaan di Kabupaten
Sukoharjo pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Carbon Monoksida (CO),
=
370,2

Hidro Carbon (HC),
=
0

Nitrogen Ocsida (NO2) dan
=
386,8

Sulfur Oksida (SO2 )
=
9,7
Sedangkan Perkiraan besarnya Emisi Carbon Monoksida (CO), Hidro Carbon
(HC), Nitrogen Ocsida (NO2) dan Sulfur Oksida (SO2 ) pada Kendaraan Bermotor di
Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Carbon Monoksida (CO),
=
395,92

Hidro Carbon (HC),
=
0

Nitrogen Ocsida (NO2) dan
=
398,08

Sulfur Oksida (SO2 )
=
0
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 61
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Untuk mengetahui perkiraan besarnya Emisi CO, HC, NO2 dan SO2 baik
pada Perusahaan maupun pada Kendaraan Bermotor untuk setiap bulannya pada
tahun 2009, dapat dilihat sebagaimana tebel berikut :
Tabel 21.
Perkiraan besarnya Emisi, CO, HC, NO2 dan SO2 pada Perusahaan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
Bulan
Karbon Monoksida Hidro Karbon
(CO)
(HC)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
JUMLAH
Nitrogen
Oksida (NO2)
Sulfur Oksida
(SO2)
84.7
93.4
97.9
81.2
87.1
117.9
1.2
2.1
4.8
94.2
100.6
1.6
386.8
9.7
370.2
0
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka, Tahun 2010
Tabel 22.
Perkiraan besarnya Emisi, CO, HC, NO2 dan SO2 pada Kendaraan
Bermotor di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-Rata
Karbon Monoksida Hidro Karbon
(CO)
(HC)
442
0
365
0
402
0
331
0
443
0
375
0
435
0
391
0
380
0
366
0
420
0
401
0
395.92
0
Nitrogen
Sulfur Oksida
Oksida (NO2)
(SO2)
448
0
367
0
465
0
360
0
421
0
362
0
417
0
372
0
387
0
409
0
383
0
386
0
398.08
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka, Tahun 2010
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 62
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Pada tahun 2009 Kabupaten Sukoharjo melaksanaan kegiatan perkiraan
besarnya emisi, CO, HC, NO2 dan SO2 pada Perusahaan hanya pada bulan
Juni, Juli, Mei dan November di. Sedangkan kegiatan perkiraan besarnya
emisi pada kendaraan bermotor di laksanakan pada bulan Januari –
Desember 2009.
3.1.8. Limbah Industri
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air
dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air
sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang.
Air berikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika
dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah
bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis
perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Bahan pencemar yang terdapat dalam
limbah cair industri antara lain kandungan BOD5 dan COD.
Sebagain industry yang menghasilkan air limbah seperti indsutri tahu,
tempe, batik, dsb telah memiliki instalasi pengolahan air limbah, dimana kondisi
IPAL Indsutri masih berfungsi dengan baik. Sehingga pencemaran air limbah
industry memberikan pengaruh terhadap kualitas air permukaan dan air tanah.
Tabel 23.
Program Pengelolaan Limbah Industri dan Rumah Tangga
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010
NO
KEGIATAN
1.
2.
KEGIATAN SASARAN (per tahun)
2006
2007
2008
2009
2010
5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai
-
Program Kali Bersih
Rehabilitasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
3.
Uji Sampel Air Sungai
5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai 5 sungai
4.
Pengendalian
1
4
1
Pencemaran Limbah
Tahu /IPAL
5.
Sanimas (IPAL Komunal)
1
1
1
6.
Pengelolaan Limbah RPH
7.
IPAL Ternak
1
1
41
8
9
8.
Alkohol
2
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo 2010
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 63
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.1.9 Limbah Medis
Di Kabupaten Sukoharjo, kebijakan penanganan limbah medis yang berasal dari
rumah sakit dikelola oleh masing-masing rumah sakit. Rumah sakit bertanggung
jawab penuh untuk membangun dan mengelola limbah medisnya sesuai dengan
syarat yang telah ditentukan dari Kementrian Lingkungan Hidup tentang Baku
Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit. Pengawasan dilakukan oleh pihak
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, sebagai SKPD yang bertanggung jawab
dalam pengawasan dan pemantauan pengelolaaan limbah medis rumah sakit.
Data umum tentang jumlah rumah sakit, puskesmas, serta tenaga medis
yang ada di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 24.
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo
No. Fasilitas/ (R.S, Puskesmas, Tenaga Medis)
1.
Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus
2.
Jumlah Puskesmas Induk
3.
Jumlah Balai Pengobatan
4.
Rumah Bersalin
5.
Apotik
6.
Industry Farmasi
7.
Toko Obat
8.
Laboratorium
9.
Dokter Praktek
10. Dokter Gigi
11. Jumlah tenaga Paramedis
12. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat
Sumber : Dinkes Kabupaten Sukoharjo, 2009
Jumlah
8
12
36
25
127
1
5
6
391
75
695
12
Pengelolaan limbah medis sudah dimulai dari sumber/asal timbulan
sampah. Secara umum, disetiap sarana pelayanan kesehatan sudah
dilakukan pemisahan untuk sampah medis maupun non medis. Hal ini
ditunjukkan dengan disediakan tempat/ember sampah dengan warna yang
berbeda sehingga masyarakat dapat mengetahui cara membuang sampah
berdasarkan jenisnya. Beberapa rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo sudah
memiliki incinerator,
Sejalan dengan pembangunan yang terus berlangsung termasuk di
dalamnya pembangunan sektor industri dan peningkatan jumlah penduduk
di
Kabupaten
Sukoharjo
akan
menghasilkan
limbah
buangan
yang
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Sumber limbah umumnya berasal
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 64
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
dari limbah domestic yang berasal dari rumah tangga, hotel dan restoran
sedangkan untuk limbah non domestic biasanya berasal dari domestic dan
home domestic. Masalah limbah baik itu limbah domestic dan non domestic
harus benar-benar dikelola dengan baik agar tidak mencemari sumberdaya
air dan lingkungan.
Hingga saat ini beberapa perusahaan domestic yang beroperasi masih
berorientasi pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, namum
masih kurang berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan.
Penyediaan fasilitas penampungan dan pengelolaan limbah merupakan
sarana vital agar limbah yang dihasilkan harus diolah terlebih dahulu sesuai
dengan kapasitasnya, baru kemudian dibuang sesuai dengan Baku Mutu
Lingkungan.
Bila ditinjau dari kepemilikan IPAL di Kabupaten Sukoharjo, jumlah
domestic/ kegiatan yang memiliki IPAL adalah sebagai berikut (lihat tabel 26):
Tabel 25.
Data Kepemilikan IPAL Rumah Sakit, Hotel, dan Home Industry
di Kabupaten Sukoharjo
NO
I.
II.
III
KEGIATAN
JENIS
KEGIATAN
JENIS LIMBAH
Rumah Sakit
1. RS. Dr. Oen Solo Baru
2. RS. Islam
3. RS. Ortopedi
4. RS. Nirmala Suri
5. RS. Karima Utama
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Hotel
1. Hotel
2. Hotel
3. Hotel
4. Hotel
Hotel
Hotel
Hotel
Hotel
Domestik
Domestik
Domestik
Domestik
Tahu
Tekstil
Alkohol
Tekstil
Tekstil
Kulit
Organik
Organik
Organik
Organik
Organik
Organik
Grand Soba
Kendedes
Anom Solo
Pramesti
Home Industry
1. Pabrik Tahu Purwogondo
2. Batik Aneka
3. Sentra Alkohol, Mojolaban
4. Batik Al-Hidayah
5. Batik Top
6. Sari Bintang Mulia
Sakit
Sakit
Sakit
Sakit
Sakit
KET
Medis
Medis
Medis
Medis
Medis
– An Organik
– An Organik
– An Organik
– An Organik
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 65
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.2. Pengelolaan Limbah Cair
3.2.1.

Landasan Hukum/Legal Operasional
Undang – Undang
Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor : 86, Tambahan
Lembaran Negara Nomor : 3853 );

Peraturan Pemerintah R.I Nomor : 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air ;

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2007
tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup bagi usaha dan
atau kegiatan yang tidak memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup;

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 tahun 2010 tentang
Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air;

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Baku Mutu Air Limbah di Provinsi Jawa Tengah;

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pengendalian Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Tengah.
3.2.2. Aspek Institusional
Kegiatan
pengelolaan
dan
pengendalian
limbah
cair
baik
yang
ditimbulkan oleh kegiatan industri maupun kegiatan rumah tangga dilakukan
oleh Badan Lingkungan Hidup berkerja sama dengan Dinas Kesehatan dan
DPU Kabupaten Sukoharjo dibawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup
Propinsi Jawa Tengah.
Mekanisme kerja dalam penanganan Limbah Cair mencakup kegiatan
Pengawasan, Bimbingan Teknis dan Penegakan Hukum, sesuai dengan
Tupoksi masing-masing SKPD.
3.2.3. Cakupan Pelayanan
Cakupan pelayanan untuk pengelolaan limbah cair domestic di
Kabupaten Sukoharjo dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas PU Cipta
Karya. Data-data terkait jumlah jamban pribadi, SANIMAS, maupun MCK
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 66
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Umum sudah terdokumentasi dengan baik. Secara garis besar hingga tahun
2009 jumlah jamban pribadi di Kabupaten Sukoharjo sudah mencapai
121.604 buah jamban.
Table 26.
Kondisi Rumah Tangga Menurut Pengelolaan Sanitasi
Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
No.
Kecamatan
Jumlah RT
Tempat Buang Air Besar
Sendiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
WERU
14,126
8,753
BULU
10,041
7,226
TAWANGSARI
14,195
8,794
NGUTER
14,179
8,784
SUKOHARJO
19,308
11,862
BENDOSARI
15,267
9,437
POLOKARTO
20,126
12,353
MOJOLABAN
20,231
12,416
GROGOL
24,293
14,853
BAKI
12,293
7,653
GATAK
11,293
7,053
KARTASURA
20,239
12,420
JUMLAH
195,591
121,604
Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo, 2010
Bersama
939
453
943
942
1,263
1,010
1,314
1,320
1,574
824
762
1,321
12,665
Umum
5
6
6
10
15
8
7
13
33
14
16
17
150
Tidak Ada
1,618
1,005
1,628
1,626
2,395
1,789
2,518
2,534
3,143
1,343
1,193
2,535
23,327
Data di atas menunjukkan bahwa Kecamatan Grogol merupakan
kecamatan dengan MCK pribadi terbanyak (14.853 Rumah Tangga) di
Kabupaten Sukoharjo, akan tetapi Kecamatan Grogol juga merupakan
kecamatan terbesar dari rumah tangga dengan MCK bersama (1.574 Rumah
Tangga), kecamatan terbesar dari rumah tangga dengan MCK umum (33
Rumah Tangga), namun Kecamatan Grogol juga merupakan kecamatan
terbesar dengan rumah tangga tanpa MCK (3.143 Rumah Tangga). Sedangkan
Kecamatan Gatak merupakan kecamatan dengan MCK pribadi terendah (7.053
Rumah Tangga), Kecamatan Bulu merupakan kecamatan dengan MCK
bersama terendah (453), Kecamatan Weru merupakan kecamatan dengan
MCK umum terendah (5 Rumah Tangga).
Cakupan akses keluarga terhadap jamban setiap tahun meningkat
meskipun belum mencapai target kabupaten 65,92 % (2006), 67,71 %
(2007), 67,89 % (2008), 68,65 % (2009) sedangkan target kabupaten tahun
2009 sebesar 90 %. Sedangkan prosentase rumah yang memilki Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) pada tahun 2009 hanya 53,90 % dari target
kabupaten sebesar 75 %.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 67
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.2.4. Aspek Teknis dan Teknologi
Kondisi saat ini Kabupaten Sukoharjo belum memiliki prasarana
pengolahan lumpur tinja (IPLT). Sedangkan sarana penyedotan lumpur tinja
dilakukan oleh pihak swasta.
Teknis operasional dalam pengelolaan limbah domestik di Kabupaten
Sukoharjo
diwujudkan
dalam
beberapa
program
dan
kegiatan
yang
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, antara
lain :
a. Pengujian Limbah Cair Domestik;
b. Pengujian Air Sungai dan Badan Air yang lain;
c. Perlindungan pada sumber – sumber Mata Air;
d. Penegakan Hukum terhadap pelanggaran baku mutu lingkungan.
Upaya yang dilakukan oleh BLH dan Dinas Kesehatan sebagai SKPD yang
berwenang dalam pemantauan dan pengawasan terhadap limbah cair
domestik antara lain melalui beberapa kegiatan yaitu :
a.
Meningkatkan Pemantauan Kualitas Lingkungan;
b. Meningkatkan Pengendalian dan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup;
c.
Meningkatkan Pembinaan Teknis Pengendalian Lingkungan Hidup;
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengedalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup
3.2.5. Peran serta Masyarakat dan Jender dalam Penanganan Air Limbah
Dalam penanganan limbah cair, khususnya limbah cair domestik di
Kabupaten Sukoharjo, masyarakat telah melakukan berbagai upaya, antara
lain :
a. Pada skala permukiman setiap rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo
rata-rata sudah mempunyai saluran pembuangan Air limbah (SPAL) rumah
tangga (domestik) baik saluran terbuka maupun tertutup.
b. Kerja bakti untuk membersihkan saluran pembuangan limbah domestik
(SPAL) juga dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.
3.2.6. Permasalahan
Beberapa permasalahan terkait pengelolaan limbah cair domestik adalah :
1. Belum tersedianya sarana dan prasarana pengurasan dan pengumpulan
(truk tinja), instansi pengolah lumpur tinja (IPLT) serta instalasi pengolah
air limbah (IPAL) sebelum dibuang ke dalam air.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 68
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
2. Belum dimilikinya kebijakan pengaturan pengelolaan yang
mampu
memberikan motivasi kesadaran masyarakat untuk ikut serta secara utuh
dalam pengelolaan secara terpusat baik menyangkut biaya maupun teknik
operasional.
3. Bentuk kelembagaan yang cocok dengan besarnya kewenangan dan
sumber daya manusia sebagai salah satu unsur pengelola belum memadai
dari jumlah maupun kualitasnya.
4. Kesadaran masyarakat untuk ikut serta secara utuh dalam pengelolaan
perlu ditingkatkan.
5. Sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini dengan sistem on-site.
6. Kebiasaan masyarakat yang kurang mampu masih menggunakan cubluk
dan juga masih banyak membuang limbah ke saluran drainase dan sungai
secara sembarangan.
3.3. Pengelolan Persampahan ( Limba Padat )
3.3.1. Landasan Hukum / Legal Operasional
 Undang – Undang Republik Indonesia No 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah;
 Peraturan Daerah tingkat II Sukoharjo No 11 tahun 1986 tentang
pengaturan sampah yang diubah;
 Peraturan Daerah tingkat II Sukoharjo No 5 tahun 1997 tentang
pengaturan sampah;
 Keputusan Bupati Kepala Daerah tingkat II Sukoharjo no 188.3 /
40/1988 tentang Perda No 11 tahun 1996 dan Perda No 05 tahun 1997
tentang sampah dan retribusi kebersihan.
Disamping Per Undang – Undangan, Peraturan Daerah dan Keputusan diatas
maka pengelolaan persampahan secara operasional harus memacu pada
strandarisasi yang sudah ada seperti :
 SNI 19-3983-1995 tentang spesifikasi timbunanan sampah;
 SK SNI 91dan SNI 19-3241-1999 tentang cara pemilihan lokasi tempat
pembuangan akhir sampah;
 Dept. Pekerjaan Umum SNI-19-2454-2002 tentang Sistem Pengelolaan
sampah;
 Dep KIMPRASWIL SNI-T-12-1991-03 tentang Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan;
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 69
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.3.2. ASPEK INSTITUSIONAL
Lembaga pengelolaan sampah di Kabupaten Sukoharjo adalah diolah
Dinas Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab secara langsung kepada
Kepala Daerah. Dinas Pekerjaan Umum Unit Kebersihan dan Persampahan
Kabupaten
Sukoharjo
Kabupaten
Sukoharjo
Kesehatan
Lingkungan,
sampah
dan
melaksanakan
untuk
menjadi
persampahan
pengelolaan
sebagian
Daerah
Pemerintah
Bersih
dalam
penyelenggaraan
pemantauannya
kebersihan
Daerah
Bidang
pengangkutan
lingkungan,
menyesuaikan program pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga.
3.3.3. CAKUPAN PELAYANAN
Dari
12
Kecamatan
di
Kabupaten
Sukoharjo, pelayanan persampahan sementara
ini di Kabupaten Sukoharjo 7 Kecamatan, 17
Kelurahan, 6 Desa, 5 Perumahan dan 1 Brigrif.
Kesemuanya sampah berasal dari rumah tangga,
pasar, pertokoan dan industri untuk dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang ±
luas 28.800 m3 di Desa Mojorejo Kecamatan
bendosari Kabupaten Sukoharjo.
3.3.4. Aspek Teknis dan Teknologi
Adapun sumber sampah antara lain yaitu
dari Rumah Tangga/Permukiman, Pasar dan
Perkantoran
yang
menyebabkan
terjadinya
timbulan sampah yang ada.
Tabel 27.
Sumber Sampah dan Jumlah Timbulan Sampah
Rumah Tangga/
Permukiman
(m3/hari)
136,34
Pasar
(m3/hari)
perkantoran
(m3/hari)
Contener 20
26
TPS 54
136,34
74
26
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo 2010
Jumlah Timbulan
Sampah m3/hari)
236,34
3.3.4.1. Tempat Penampungan sementara
Dalam rangka menunjang operasional sehari-hari sebagai daya
dukung penanganan sampah Unit Kebersihan dan Persampahan DPU
Sukoharjo memilik sarana dan prasarana sebagaimana tabel berikut :
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 70
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 28.
Sarana dan Prasarana
NO
1
SARANA PRASARANA
UNIT
Dump truck
10
Amroll truck
2
Container
18
Becak sampah
31
Gerobak sampah
82
Excavator
1
BullDozer
1
2 TPS
100
3 Mesin Pengoyak Kompas
1
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo 2010
FUNGSI
 Pengambilan sampah Di
TPS – TPS
 Penyapuan jalan
 Membantu RT
 TPA
Dikecamatan terlayani
Kompos Organik
3.3.4.2. Tempat Pemrosesan Akhir
Kenyataan yang ada dilapangan bahwa sampah yang tidak terangkut
tersebut sampai saat ini masih bisa ditangani baik secara swadaya oleh
masyarakat atau tenaga pembersih Unit Kebersihan dan Persampahan DPU
Kabupaten Sukoharjo dengan cara sampah yang terlayani di Kabupaten
Sukoharjo akan dibuang ke tempat pembuangan sampah di TPA (Tempat
Pembuangan Akhir ) di Desa Mojorejo Kecamatan bendosari ± 2 Ha untuk
penyedian ± 15 tahun, masih ada 8.800 m2 jumlah keseluruhan tanah TPA
28.800
m2.
Untuk
tidak
menganggu bau dan lalat tiap
hari
ada
penyemprotan lalat dan menabur obat kalsit untuk mengurangi resiko
menjadi media penularan penyakit diare.
Pada daerah/wilayah yang belum/tidak terlayani sistem pengelolaan
sampah ini, dilakukan oleh penduduk dengan cara membakar, menimbun
dan ada pula yang membuang ke sungai atau parit.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 71
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 29.
Data Pengelolaan Sampah Terpadu Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
JUMLAH
JUMLAH
LUAS
TPS
JUMLAH
TIMBULAN JUMLAH
NO KECAMATAN PENDUDUK
WILAYAH
YANG
KK
SAMPAH
TPS
( JIWA )
( Ha )
DILAYANI
(M3)
1 WERU
66,833
17,822
4,198
3
1
1
2 BULU
51,661
10,941
4,386
3 TAWANGSARI
58,793
15,019
3,998
3
1
1
4
SUKOHARJO
84,742
21,484
4,458
55
40
30
5
NGUTER
64,435
14,802
5,488
1
1
1
6
BENDOSARI
67,411
16,626
5,299
7
8
6
7
8
9
10
11
POLOKARTO
MOJOLABAN
GROGOL
BAKI
GATAK
74,474
79,039
103,232
529
48,537
21,473
22,034
24,899
15,457
13,166
6,218
3,554
3,000
2,197
1,947
2
6
30
7
-
1
3
7
3
1
1
2
6
2
1
9,107
23,816
1,923
60
14
10
708,793
217,539
46,666
174
80
61
12 KARTASURA
JUMLAH
KETERANGAN
Dalam satu Kelurahan
terdapat beberapa TPS
Pasar Nguter
Dalam satu Kelurahan
terdapat beberapa TPS
Dalam satu Kelurahan
terdapat beberapa TPS
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo 2011.
Adapun kondisi TPA Mojorejo adalah sebagaim berikut :
 Luas areal
:
2 Ha + 8800 M2
 Keliling
:
866,5 M + 400 M
 Dipergunakan sejak
:
Tahun 1994
Table 30.
Jumlah TPS dan Kapasitas yang terlayani
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Lokasi
Weru
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Mojolaban
Baki
Gatak
Kartasura
Grogol
JUMLAH
Jumlah TPS
1
1
40
1
8
1
3
3
1
14
7
80
Kapasitas (M3)
3
3
75
3
9
3,34
6
9
0
80
45
236,34
Terlayani (%)
100
100
46
100
50
100
80
85
0
55
30
Sumber Data : DPU Kabupaten Sukoharjo, 2010
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 72
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 31.
Kondisi TPA Mojorejo Kabupaten Sukoharjo
Keterangan
1 Fasilitas :
 Kantor
 Air Bersih
 Pagar Keliling
 Saluran Air
 Pengolahan Limbah
 Pipa Saluran Limbah
 Pipa Biogas
 Jalan Masuk
 Sumur Uji
 Garasi Alat Berat
 Gedung Pengolah Sampah
 Gedung Penyemprot
2 Tenaga Kerja
 PNS
 Harian Lepas
 Operator
 Pembantu Operator
 Tenaga Komposting
 Pemulung
 Penjaga Malam
Kondisi Saat Ini Kondisi Ideal
Baik
Baik
24,5 M
Rusak
Tidak Berfungsi
Rusak
Rusak
Rusak
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
866,5 M
Baik
Berfungsi
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
842 M
Dibangun Kembali
Pembenahan
Dibangun Kembali
Dibangun Kembali
-
4 orang
26 orang
2 orang
2 orang
20 orang
50-80 orang
2 orang
4 orang
26 orang
4 orang
4 orang
30 orang
100-150 orang
2 orang
Penambahan Personil
Penambahan Personil
Penambahan Personil
Penambahan Personil
Penambahan Personil
Sosialisasi
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Lengkap
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
4 unit
Pengadaan
Pengadaan
Penambahan
Penambahan
Penambahan
25 Tahun
lengkap
3 Peralatan
 Bull Dozer
1 unit
 Excavator
1 unit
 Penyaring Kompos
1 unit
 Compresor
1 unit
 Fogging/Hand Spryer
1 unit
 Peralatan Bengkel
Belum Lengkap
 Pemilah Sampah Organik
1 unit
 Pengumpan Sampah Organik
1 unit
 Pencacah Sampah Organik
1 unit
 Pencacah Sampah Plastik
1 unit
 Genzet
1 unit
 Gerobak Sampah
2 unit
4 Usia Pemakaian
Saran
15 Tahun
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 73
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 32.
Pembentukan Sampah Padat Kota dan Sampah Padat Industri
Menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 (m3)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamatan
Sampah Padat Kota Sampah Padat Industri
Weru
3
Bulu
Tawangsari
3
Sukoharjo
55
Nguter
1
Bendosari
7
Polokarto
2
Mojolaban
6
Grogol
30
Gatak
Baki
7
Kartasura
60
Jumlah
174
2010
174
Kabupaten Sukoharjo
2009
144
2008
127
2007
127
2006
119
2005
115
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan Th.2010.
Tabel 33.
Banyaknya Sampah Menurut Kecamatan dan Jenis Sampah
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 (m3)
Sampah Organik Sampah An Organik Per
Per Hari
Hari
1 Weru
2,1
0,9
2 Bulu
0
0
3 Tawangsari
2,1
0,9
4 Sukoharjo
38,5
11,5
5 Nguter
0,7
0,3
6 Bendosari
4,9
2,1
7 Polokarto
1,4
0,6
8 Mojolaban
4,2
1,8
9 Grogol
21
9
10 Gatak
0
0
11 Baki
4,9
2,1
12 Kartasura
42
18
Jumlah
63
27
2010
63
Kabupaten Sukoharjo
2009
144
2008
127
2007
127
2006
119
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persambapah Th.2010.
No
Kecamatan
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 74
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 34.
Komposisi Jenis Sampah Anorganik Menurut Kecamatan
Kayu
Plastik
Kaca
dan
Gelas
Kertas
Kain
Weru
Bulu
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Mojolaban
Grogol
Gatak
Baki
Kartasura
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
70
70
70
65
70
60
70
75
75
75
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
3
4
4
3
3
4
4
5
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
22
20
26
22
22
26
15
14
JUMLAH
Kabupaten
2010
Sukoharjo
2009
2008
2007
2006
2005
11
700
10
40
9
9
9
193
11
11
10
10
10
10
625
700
635
60
60
60
9
10
10
10
10
10
34
40
36
36
36
36
8
9
10
10
10
10
8
9
10
10
10
10
8
9
9
9
9
9
179
193
193
193
193
193
Kecamtan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Karet dan
Kulit
Logam Lain-lain
Tiruan
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan Tahun 2010.
Tabel 35.
Produksi dan Volume Sampah Terangkut Per Hari Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010(m3)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamtan
Weru
Bulu
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Mojolaban
Grogol
Gatak
Baki
Kartasura
JUMLAH
Kabupaten
2010
Sukoharjo
Perkiraan
Produksi
Sampah
3
3
55
1
7
2
6
30
7
60
174
2009
2008
2007
2006
2005
174
180
146
142
125
125
Volume Sampah
Terangkut
3
3
50
1
6
2
5
24
6
48
148
141
175
140
140
125
125
Prosentase
100%
100%
90%
100%
90%
100%
80%
80%
85%
80%
Tidak Terangkut
0
0
0
5
0
1
0
1
6
0
1
12
26
-
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 75
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 36.
Banyaknya Sarana Pengumpulan Sampah / Tinja Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamtan
Weru
Bulu
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Mojolaban
Grogol
Gatak
Baki
Kartasura
JUMLAH
Kabupaten
Sukoharjo
2010
2009
2008
2007
2006
2005
Truck
Sampah
( Unit )
Truk Con- Container
tainer
Gerobag
Sampah
TPS
TPA
Truck
Tinja
Transfer
Depo
0
0
1
1
-
1
1
1
8
2
10
2
2
20
1
0
21
50
2
6
8
16
82
1
1
40
1
8
1
3
7
1
3
14
80
1
1
10
10
14
14
14
14
2
2
2
2
2
2
21
21
21
15
15
15
82
82
82
70
70
70
71
71
64
50
50
50
1
1
1
1
1
1
Instalasi
Pengolahan
Limbah Tinja
-
-
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010.
Tabel 37.
Sumber Daya Manusia pada Unit Kebersihan dan Persampahan
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 - 2010
Tahun
Pegawai ( Orang )
Petugas Kebersihan
Staf
2006
112
7
2007
127
7
2008
127
7
2009
139
7
2010
140
8
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan Tahun 2010.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 76
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Gambar 13.
Siklus Pemanfaatn Sampah
SIKLUS PEMANFAATAN SAMPAH
KONSUMEN
PENYEDIA JASA
DPU
Bak
Sampah
Rumah Tangga
Petugas Kebersihan RT/RW
Petugas Kebersihan Pasar
( DPPKAD )
Pasar
SUMBER SAMPAH
Petugas Keberseihan
DPU
Petugas Keberseihan DPU
Jalan Umum
TPS / Stasiun
Transfer
TPA
Petugas Kebersihan Terminal
( Dinas Perhub. Pariwisata
dan Kebudayaan )
Terminal
Pasar
Lingkungan Kantor Pemerintah
Petugas Kebersihan
Kantor Pemerintah
Perusahaan / Industri
Petugas Kebersihan Perusahaan/Industri
Dari diagram di atas terlihat bahwa titik kritis terdapat di pertemuan antara
konsumen dengan penyedia jasa. Kelemahan koordinasi antara kedua kegiatan
tersebut menyebabkan penumpukan sampah di TPS.
Dari diagram tersebut juga terlihat bahwa kegiatan pengumpulan dan
pengangkutan merupakan 2 kegiatan yang dilakukan oleh 2 institusi (masyarakat
dan
DPU).
Kelemahan
dalam
koordinasi
dua
kegiatan
ini
menyebabkan
penumpukan sampah di TPS.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 77
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Melihat kepada kondisi di atas, perbaikan manajemen persampahan
membutuhkan perbaikan pada titik temu antar kedua kegiatan tersebut yaitu di
TPS. Langkah-langkah perbaikan ini akan disampaikan dalam Rencana Strategis
Sanitasi Kabupaten Sukoharjo.
3.3.5. Peran Masyarakat Dan Jender Dalam Pengelolaan Sampah
Sejauh ini peran masyarakat dan penduduk dalam pengelolaan sampah di
Kabupaten Sukoharjo sangat perduli dilihat dari upaya – upaya yang dilakukan
oleh masyarakat secara mandiri.
a. Program penyuluhan dan pelatihan telah dilaksanakan tiap tahun
antara
pemerintah dengan masyarakat
b. Peran masyarakat dalam pemilihan sampahan bersumber penanganan sampah
rumah tangga yang berbasis sampah masyarakat dan melibatkan perempuan
untuk berperan aktif dalam keberhasilan mencapai tujuan Sukoharjo bersih dan
cukup baik dimana pemulung 80 orang kebanyakan perempuan untuk
membantu pemerintah dalam pengumpulan sampah di TPA.
c. Peran serta swasta yang ada sebagai pengepul / pembeli dari hasil para
pemulung ± 20 % untuk daur ulang sampah.
3.3.6. Permasalahan Dalam Pengelolaan Sampah
Penyelenggaraan pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan Kabupaten
Sukoharjo saat ini belum maksimal dan jauh dari standar pelayanan untuk
domestik dan non domestik (fasilitas sosial, ekonomi, dan pelayanan umum); hanya
dikelola secara individu dengan cara dibakar, ditimbun, dibuang ke sungai, dan
tertimbun di tepi jalan.
Sedangkan untuk target pelayanan sampah di kabupaten Sukoharjo lebih
difokuskan pada daerah perkotaan dan aglomerasi perkotaan yang meliputi
7
Kecamatan, 17 Kelurahan, 6 Desa, 3 Perumahan, dan 1 Brigif sedangkan yang lain
belum menjadi target pelayanan. Lokasi pembuangan sampah yang tidak secara
benar tentu akan mengganggu kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan
pemukiman.
Sedangkan
UPT
Dinas
Pekerjaan
Umum
yang
menangani
pelayanan
pengelolaan sampah di Kabupaten Sukoharjo dari aspek organisasi belum
terstruktur
dengan
baik,
serta
kurang
tersedianya
sarana
dan
prasarana
pengelolaan sampah yang memadai.
Kawasan Kabupaten Sukoharjo meliputi kota Sukoharjo, kota-kota Kecamatan,
beberapa Kelurahan dan Desa dengan rincian :
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 78
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011


Luas Daerah
Jumlah Penduduk
: 46.66 Ha aatau 466.66 Km
: 21.413 KK
Sitem pengelolaan persampahan di kawasan Kabupaten belum seluruhnya
dikelola secara modern. Namun di beberapa kecamatan telah menggunakan metode
3R (Reduce, Reuse, Reycle) atau dengan mengolah sampah-sampah tersebut
menjadi barang yang dapat dimanfaatkan seperti mengolah sampah organik
menjadi pupuk; plastik,kaca menjadi barang kerajinan; kertas didaur ulang
menjadi kertas dan plastik didaur ulang menjadi barang plastik kembali dan
sebagainya.
Secara umum model manajemen persampahan di kawasan Kabupaten
Sukoharjo masih cenderung menggunakan pola paradigma lama, terlihat dengan
adanya pengelolaan sampah berbasis TPA. TPA di Kabupaten Sukoharjo hanya
terdapat 1 TPA di Desa Mojorejo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo
dengan luas ± 28.800 m2.
Peningkatan jumlah penduduk di wilayah Kawasan Kabupaten Sukoharjo
telah
meningkatkan
dilayani/terangkut
jumlah
+ 148,
timbulan
sampah
±
174.
m3,
yang
dapat
jadi masih ada sisa yang belum terangkut setiap
harinya 26 m3.
Berikut dapat didefinisikan permasalahan pokok persampahan Kawasan
Kabupaten Sukoharjo:
a. Peningkatan kepadatan penduduk menuntut pula peningkatan metode / pola
pengelolaan sampah yang lebih baik.
b. Dana dan prioritas penanganan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
rendah merupakan permasalahan umum skala nasional.
c. Keterbatasan sumber daya manusia yang sesuai yang tersedia di Kabupaten
Sukoharjo untuk menangani permasalahan sampah.
d. Kapasitas peralatan belum memadai / lama.
e. Kesulitan
menentukan
metode
operasional
yang
sesuai
dengan
kondisi
geografis.
f. Siklus operasi persampahan tidak lengkap / terputus karena berbedanya
penanggungjawab.
g. Koordinasi sektoral antar birokrasi Pemerintah seringkali lemah.
h. Manajemen
operasional
lebih
dititikberatkan
pada
aspek
pelaksanaan,
sedangkan aspek pengendalian lemah.
i.
Perencanaan operasional seringkali hanya untuk jangka pendek.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 79
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.4. Pengelolaan Drainase
3.4.1.
Landasan hukum/legal operasional
Landasan hukum pengelolaan drainase adalah :
a.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 239/KPTS/1987 tentang fungsi
utama
saluran
drainase
sebagai
drainase
wilayah
dan
sebagai
pengendalian banjir.
b. Kepmen Kimpraswil No. 534/2001 tentang Standart Pelayanan Minimal
Drainase.
c.
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.
d. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 118 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktural pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo.
e.
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sukoharjo.
3.4.2.
Aspek Institusional
Institusi yang berwenang dalam pengelolaan drainase adalah Dinas
Pekerjaan Umum (DPU), pada Bidang Cipta Karya, Seksi Penyehatan
Lingkungan, baik dalam pekerjaan fisik maupun pemeliharaan. Sedangkan
untuk sungai-sungai kecil maupun saluran irigasi yang masuk dalam system
drainase pengelolaannya merupakan wewenang dari Dinas Sumber Daya AirEnergi dan Sumber Daya Mineral (SDA-ESDM).
Pengelolaan drainase di Kabupaten Sukoharjo yang menjadi tanggung
jawab DPU Bidang Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo yang kemudian
diserahkan kepada Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) untuk masingmasing kecamatan, seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
UPTD
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
Kecamatan Sukoharjo;
Kecamatan Nguter;
Kecamatan Bulu;
Kecamatan Weru;
Kecamatan Tawangsari;
Kecamatan Grogol;
Kecamatan Polokarto;
Kecamatan Mojolaban;
Kecamatan Bendosari;
Kecamatan Baki;
Kecamatan Kartasura;
Kecamatan Gatak;
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 80
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Pembangunan saluran drainase lingkungan (tersier) menjadi tanggung
jawab masyarakat. Layanan yang diberikan DPU Kabupaten Sukoharjo selain
pengadaan/pembangunan
saluran
drainase
baru,
juga
pada
aspek
pemeliharaan meliputi; melakukan pengedukan lumpur/waled/sedimen pada
saluran drainase dan rehab saluran drainase yang sudah rusak/tidak
berfungsi.
3.4.3. Cakupan Pelayanan
Daerah rawan banjir di Kabupaten Sukoharjo terdapat di :
1. Luapan Sungai berada di :
a.
Kecamatan Sukoharjo meliputi Kelurahan Sukoharjo, Kelurahan
Begajah, Kelurahan Banmati, Kelurahan Kenep, Kelurahan Kriwen,
Kelurahan Combongan, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Bulakrejo,
Kelurahan Sonorejo;
b. Kecamatan Nguter meliputi Desa Baran, Desa Lawu, Desa Tanjung,
Desa Pondok, Desa Kepuh;
c.
Kecamatan Weru meliputi Desa Tawang, Desa Tegalsari, Desa Ngreco,
Desa Karangtengah, Desa Karakan, Desa Karangwuni, Desa Krajan,
Desa Karangmojo, Desa Karanganyar dan Desa Grogol;
d. Kecamatan Tawangsari meliputi Desa Kateguhan, Desa Lorog, Desa
Tangkisan, Desa Ponowaren dan Desa Kedungjambal;
e.
Kecamatan Gatak meliputi Desa Kagokan, Desa Blimbing, Desa
Trangsan dan Desa Jati;
f.
Kecamatan Grogol meliputi Desa Cemani, Desa Madegondo, Desa
Banaran, Desa Sanggrahan, Desa Pandeyan dan Desa Kadokan;
g.
Kecamatan Mojolaban meliputi Desa Laban, Desa Tegalmade, Desa
Palur, Desa Gadingan dan Desa Plumbon;
h. Kecamatan Polokarto meliputi Desa Mranggen, Desa Bakalan, Desa
Pranan, Desa Karangwuni dan Desa Ngombakan;
i.
Kecamatan Baki meliputi Desa Ngrombo dan Desa Mancasan; dan
j.
Kecamatan Kartasura meliputi Desa Singopuran dan Desa Pabelan.
2. Luapan Drainase berada di :
a.
Kecamatan Sukoharjo meliputi Kelurahan Joho, Kelurahan Mandan
dan Kelurahan Jetis.
b.
Kecamatan Nguter berada di Desa Kedungwinong.
c.
Kecamatan Tawangsari berada di Desa Grajegan.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 81
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
d.
Kecamatan Grogol meliputi Desa Langenharjo, Desa Telukan dan Desa
Grogol.
e.
Kecamatan Mojolaban berada di Desa Plumbon.
f.
Kecamatan Kartasura berada di Kelurahan Kartasura.
Gambar 14.
Peta Rawan Bencana Kabupaten Sukoharjo
3.4.4. Aspek Teknis dan Operasional
Jaringan drainase yang terdapat pada Kabupaten Sukoharjo berupa
jaringan primer, sekunder dan tersier.
 Jaringan primer berupa sungai atau jaringan yang menampung air dari
jaringan sekunder.
 Jaringan sekunder berupa jaringan drainase yang terdapat dan mengikuti
pola jalan raya di kanan atau kirinya yang menampung air dan jaringan
tersier (perumahan).
 Jaringan tersier berupa jaringan drainase yang terdapat di dalam lokasi
jalan dalam permukiman penduduk.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 82
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Pada saat ini kondisi jaringan drainase di Kabupaten Sukoharjo
terutama saluran kota telah banyak mengalami sedimentasi, sedangkan
saluran alam mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh terjadinya erosi,
dan sedimentasi baik oleh kejadian alam maupun pembuangan sampah.
Apabila kondisi ini tidak segera ditanggapi dapat menimbulkan permasalahan
bagi kondisi jaringan drainase di Kabupaten Sukoharjo. Daerah yang rawan
banjir adalah di wilayah Kecamatan Sukoharjo, Nguter, Weru, Tawangsari,
Gatak, Grogol, Mojolaban dan Polokarto. Sempitnya jaringan drainase dan
tidak berfungsinya beberapa sarana saluran mengakibatkan beberapa ruas
jalan menjadi daerah genangan dan sebagian air mengalir melintasi jalan raya.
Selain itu juga masih ada saluran drainase yang menjadi satu dengan saluran
irigasi seperti di Kota Sukoharjo dan wilayah Solo Baru.
Rencana pengembangan sistem jaringan drainase meliputi:
1. Penyusunan masterplan drainase Kabupaten Sukoharjo.
2. Pengembangan konsep ekodrainase guna menanggulangi bahaya banjir
akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
3. pengembangan drainase primer kawasan perkotaan meliputi:
a.
Kecamatan Sukoharjo.
b. Kecamatan Kartasura.
c.
Kecamatan Grogol.
Saluran drainase yang berada di jalan-jalan protocol pada umumnya
sudah ada, berupa saluran tertutup dengan mainhole-mainhole untuk
pemeliharaan. Selain itu adalah saluran-saluran alami ataupun buatan, baik
terbuka maupun tertutup.
Pada saat ini di Kabupaten Sukoharjo telah mulai diterapkan teknologi
biopori yang berfungsi sebagai resapan air hujan.
Lokasi pembangunan perumahan baru sudah mulai diterapkan
sisitem biopori ini.
3.4.5. Peran Serta Masyarakat dan Gender Dalam Pengelolaan Drainase
Lingkungan
Peran serta masyarakat
lingkungan antara lain:
diperlukan
dalam
pengelolaan
drainase
1. Pembersihan saluran dengan cara kerja bakti di setiap lingkungan.
2. Membayar retribusi sampah sehingga tidak membuang sampah ke saluran
drainase.
3. Membuat saluran pembuangan air limbah rumah tangga ke belakang
rumah.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 83
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.4.6. Permasalahan
Permasalahan drainase yang dihadapi di Kabupaten Sukoharjo adalah
adanya banjir kiriman dari beberapa sungai dari Karanganyar yang bermuara
ke wilayah aliran Bengawan Solo. Hal ini menyebabkan sering terjadi banjir
lokal. Kondisi ini diperparah dengan kurang efektifnya sistem drainase di
kawasan perkotaan dan kawasan hunian (Grogol, kawasan Sritek, Solobaru,
Kartasura, Kawasan Kali Langsur dll)
Di Kabupaten Sukoharjo muncul permasalahan dalam pengelolaan
drainase lingkungan yaitu:
1. Dimensi saluran yang tidak sesuai dengan debit air.
2. Elevasi saluran tidak memadai.
3. Secara topografi, beberapa daerah di Kabupaten Sukoharjo merupakan
daerah cekungan atau dataran rendah.
4. Kapasitas tampungan kurang besar.
5. Dimensi gorong-gorong yang dibuat terlalu kecil sehingga terjadi aliran
balik.
6. Adanya penyempitan saluran.
3.5. Penyediaan Air Bersih
3.5.1. Landasan Hukum/Legal Operasional
a.
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo
No. 2 Tahun 2002, tentang
Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja PD BPR
Bank Pasar, PDAM dan PD Apotik Kabupaten Sukoharjo
b. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo
No. 20 Tahun 2007, tentang
Perusahaan Daerah Air minum
c.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman
Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan
Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum
e.
Peraturan Bupati Sukoharjo No. _____ tahun ______ Tentang Penetapan
Tarif Air Minum Pada Perusahaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo.
(masih dalam proses).
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 84
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.5.2. Aspek Institusional
PDAM adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah
Kabupaten Sukoharjo yang secara terus menerus dituntut meningkatkan
pelayanan air bersih ke masyarakat, meningkatkan kinerja perusahaan serta
berusaha memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD)
kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
Sistem penyediaan prasarana air bersih di Kabupaten Sukoharjo
meliputi penyediaan air bersih oleh PDAM dan non PDAM. Sistem
penyediaan air bersih oleh PDAM adalah dengan membagi daerah pelayanan
Kabupaten Sukoharjo menjadi 4 cabang yaitu :
1) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Kartasura dan Grogol yang meliputi
daerah layanan Kecamatan Kartasura, Kecamatan Gatak, Kecamatan
Grogol dan Kecamatan Baki.
2) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Kota Sukoharjo, yang terdiri dari
daerah layanan Kecamatan Sukoharjo, Bendosari dan Kecamatan Nguter.
3) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Sukoharjo Selatan, yang terdiri dari
daerah layanan Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan
Weru.
4) Sistem Jaringan Air Minum Cabang Sukoharjo Timur yang terdiri dari
daerah layanan Kecamatan Polokarto dan Mojolaban.
3.5.3. Cakupan Pelayanan
Berdasarkan
hasil
studi
Master
Plan
Penyediaan
Air
Minum
Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 target pelayanan yang direncanakan
sampai tahun 2026 adalah seperti pada tabel berikut :
Tabel 38.
Target Pelayanan rencana induk sistem penyediaan air minum
Kabupaten Sukoharjo
No
1
2
3
4
5
6
7
Kecamatan
Weru
Bulu
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Target Pelayanan (%)
2009
2011
2026
7.34
4.21
27.80
2.78
11.42
10.25
4.71
11.18
8.42
31.59
8.33
14.78
13.75
40.00
40.00
40.00
60.00
50.00
40.00
40.00
III - 85
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
8
9
10
11
12
Kecamatan
Mojolaban
Grogol
Baki
Gatak
Kartasura
JUMLAH
Target Pelayanan (%)
2009
2011
2026
9.66
19.71
2.78
25.38
11.82
13.23
24.45
8.33
4.71
29.45
16.12
40.00
60.00
50.00
40.00
60.00
48.25
Sumber: Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007
Kebutuhan air dalam rencana pengembangan system penyediaan air
minum Kabupaten Sukoharjo sampai akhir tahun perencanaan 20 tahun
kedepan adalah seperti dalam tabel dibawah ini .
Tabel 39.
Kebutuhan Air Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten Sukoharjo Sampai Tahun 2026
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamatan
Weru
Bulu
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Mojolaban
Grogol
Baki
Gatak
Kartasura
JUMLAH
Kebutuhan Air lt/dt
2009
2011
2026
8.07
5.21
50.68
3.78
15.58
15.53
15.63
52.89
3.08
53.67
224.12
6.66
12.20
10.36
57.64
11.22
20.43
20.84
21.74
65.93
9.23
4.86
62.65
303.76
74.61
56.03
64.39
158.49
84.46
82.09
87.88
98.87
218.94
74.78
57.99
176.37
1,234.90
Sumber : Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007
Proyeksi atau perkiraan jumlah pelanggan / jumlah sambungan berdasarkan
rencana pelayanan diatas secara jelas adalah seperti pada tabel berikut :
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 86
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 40.
Prakiraan Jumlah Sambungan Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten Sukoharjo Sampai Tahun 2026
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah Sambungan (unit)
2009
2011
2026
Kecamatan
Weru
Bulu
Tawangsari
Sukoharjo
Nguter
Bendosari
Polokarto
Mojolaban
Grogol
Baki
Gatak
Kartasura
JUMLAH
668
431
4,202
313
1,299
1,301
1,303
4,470
255
4,563
18,803
558
1,023
869
4,832
941
1,724
1,760
1,833
5,626
774
407
5,365
25,713
5,091
3,824
4,394
10,815
5,763
5,601
5,997
6,747
15,008
5,102
3,957
12,089
84,387
Sumber : Master Plan Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukoharjo tahun 2007
Di Kabupaten Sukoharjo, pelayanan PDAM saat ini mencakup 11.313
pelanggan atau melayani sekitar 56.565 jiwa dari 831.613 jiwa penduduk
Kabupaten Sukoharjo tahun 2007. Hal itu hanya sekitar 6,8 % dari target
nasional akan pemenuhan kebutuhan air bersih, yaitu 60%-80%. Sedangkan,
pemenuhan jaringan air bersih melalui swadaya masyarakat tersebar hampir
di seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Standard kebutuhan air
bersih penduduk untuk orde I dan II adalah 80 liter/ jiwa/ hari. Sedangkan
untuk orde III dan IV adalah 60 liter/ jiwa/ hari. Sumber-sumber air tersebut
harus memenuhi syarat-syarat air minum agar dapat digunakan, baik syarat
fisik, syarat kimia maupun syarat bakteriologi. Oleh karena itu perlu adanya
penyuluhan-penyuluhan tentang air bersih dan bagaimana cara untuk
mendapatkan air bersih tersebut, misalnya dengan teknik penjernihan air
sederhana (water treatment).
Adapun pemenuhan air bersih non PDAM dilakukan melalui swadaya
masyarakat serta program-program oleh Pemerintah melalui Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum sebagai ujung tombak bagi
pelaksanaan pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk rumah tangga,
industri, pelayanan umum serta tanah pertanian tanaman pangan di
Kabupaten
Sukoharjo
harus
segera
melakukan
langkah-langkah
pembenahan dengan strategi, antara lain:
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 87
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
-
Eksplorasi sumber daya air dengan cara mengalokasikan daerah resapan
air dan daerah dengan tangkapan curah hujan tinggi sebagai kawasan
lindung serta pencarian sumber-sumber air baru.
-
Pengawasan dan pengendalian tingkat penggunaan sumber daya air
dengan menjaga dan melestarikan sumber air permukaan seperti waduk,
sungai dan sumber air lainnya serta sumber air tanah dengan pola
pembangunan berkelanjutan dan penggunaan air efisien.
-
Peningkatan pelayanan distribusi air bersih dengan peningkatan sumber
daya manusia dan pola kinerja PDAM dan DPU.
-
Rencana sistem jaringan air bersih dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara
yaitu dengan sistem perpipaan untuk daerah yang cukup mudah
terlayani dan non perpipaan untuk wilayah yang sulit dilayani dengan
cara membuat terminal tangki air bersih.
Rencana
sistem
jaringan
air
bersih
diarahkan
dengan
pertimbangan prioritas berikut:
- Wilayah dengan kebutuhan air cukup tinggi dan sumber daya air terbatas.
- Wilayah dengan kriteria perkotaan yang cukup kompleks.
- Wilayah dengan kandungan air tidak memenuhi syarat kesehatan.
Rencana pengembangan jaringan prasarana air bersih melalui:
- mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air
tanah.
- eksplorasi sumber daya air dengan cara mengalokasikan daerah resapan
air dan daerah dengan tangkapan curah hujan tinggi sebagai kawasan
lindung serta pencarian sumber-sumber air baru.
- pengawasan dan pengendalian tingkat penggunaan sumber daya air
dengan menjaga dan melestarikan sumber air permukaan.
- peningkatan pelayanan distribusi air bersih; rencana sistem jaringan air
bersih dilakukan dengan cara yaitu dengan sistem perpipaan untuk
daerah yang cukup mudah terlayani dan non perpipaan untuk wilayah
yang sulit dilayani dengan cara membuat terminal tangki air bersih.
Air
minum
perkotaan
melalui
sistem
perpipaan
dikelola
oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Daerah pelayanan PDAM Tirta
Makmur Kabupaten Sukoharjo sampai dengan bulan Desember 2010
mencapai 10 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada dan dibagi dalam 2
(dua) wilayah pelayanan yaitu Sukoharjo Utara terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan
dan Sukoharjo Selatan yang terdiri dari 7 Kecamatan. Sedangkan 2
Kecamatan belum dapat terlayani yaitu Kecamatan Weru dan Kecamatan
Gatak.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 88
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2010 untuk 12
Kecamatan yaitu 854.014 orang yang terdiri dari 218.582 KK. Sedangkan
jumlah penduduk dari 10 Kecamatan yang terlayani tersebut diatas yaitu
738.986 orang.
Dari 738.986 orang yang berlangganan air minum di PDAM Tirta
Makmur Sukoharjo sebanyak 14.012 pelanggan atau 119.409 orang. Jadi
yang terlayani air minum PDAM baru sekitar 16,16 %
Berdasarkan unit pelayanan, terdapat 10 kecamatan yang telah
terlayani, sebagaimana ditampilkan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 41.
Jumlah Unit Pelayanan Ai Bersih Berdasarkan Kecamatan
s/d Desember 2010
Kecamatan
Terlayanan
1. Kartasura
2. Grogol
3. Baki
Jumlah
Jumlah
Penduduk
Kecamatan
97.213
1. Sukoharjo
2. Bendosari
3. Mojolaban
4. Polokarto
5. Tawangsari
6. Nguter
7. Bulu
Jumlah
JUMLAH
Sistem
Cab. Utara
Cab. Selatan
104.653
53.147
255.013
Jumlah
Pelanggan
2.483
5.379
1.266
9.128
Jumlah
Jiwa
21.613
55.398
11.268
88.279
22,23
52,93
21,20
34,62
85.543
67.769
78.685
75.233
58.624
66.552
51.567
483.973
738.986
1.837
681
855
640
650
101
120
4.884
14.012
14.455
4.102
4.487
3.611
3.250
505
720
31.130
119.409
16,90
6,05
5,70
4,80
5,54
0,76
1,40
6,43
16,16
%
Sumber : PDAM Kabupaten Sukoharjo, 2010
Proporsi rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai akses
ke air minum perpipaan terus meningkat, dari 12.693 pelanggan pada
tahun 2009 menjadi 14.012 pelanggan pada tahun 2010, atau Cakupan
layanan meningkat dari 12,05 % menjadi 16,16 %.
Namun, peningkatan tersebut masih sangat
lamban. Hal tersebut mencerminkan bahwa laju
penyediaan infrastruktur air minum layak tidak
dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk
dan terjadi pergeseran layanan pelanggan perpipaan
ke sumber air non-perpipaan terlindungi karena
penyediaan air dari sistem non-perpipaan yang ada
kurang memadai.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Contoh Sumur Pompa
yang digunakan
masyarakat
III - 89
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Akses terhadap air minum perpipaan selalu lebih tinggi di wilayah perkotaan.
Pada tahun 2010, sebesar 16,16 % penduduk perkotaan memiliki akses ke air
minum perpipaan, sementara di perdesaan hanya 1,70% penduduk. Hal ini
disebabkan di perdesaan masih banyak tersedia sumber air minum layak selain
perpipaan.
Sementara itu, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam penyediaan sistem
air perpipaan di wilayah kecamatan sekabupaten Sukoharjo (lihat Gambar 4)
Proporsi rumah tangga dengan akses air minum perpipaan di sejumlah kecamatan
sangatlah rendah, misalnya di kecamatan Nguter dan kecamatan Bulu.
Pada saat yang bersamaan di kecamatan lain seperti Kecamatan Grogol,
Kecamatan Kartasura, dan Kecamatan Sukoharjo ketergantungan pada sistem air
minum perpipaan semakin besar, akibat makin buruknya kualitas air minum yang
bersumber dari air tanah dangkal dan atau air permukaan.
Tabel 42.
Kondisi Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum
Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamatan
Sukoharjo
Bulu
Grogol
Mojolaban
Bendosari
Polokarto
Kartasura
Baki
Nguter
Tawangsari
Weru
Gatak
Total
PDAM
1.837
120
5.379
855
681
640
2.483
1.266
101
650
14.012
Sumur
7.838
3.597
6.323
9.569
21.771
13.047
11.005
16.577
16.947
8.589
8.247
17.986
141.496
Sungai
-
Hujan
-
Kemasan
1
1
Sumber : SLHD Kabupaten Sukoharjo, 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk
Kabupaten Sukoharjo mayoritas menggunakan sumber air dari PDAM dan
sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Namun pengguna air
sumur (air tanah) masih lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan air
dari PDAM. Juga terdapat 2 Kecamatan yang wilayahnya masih belum
tersentuh oleh pelayanan dari PDAM yaitu Kecamatan Weru dan Kecamatan
Gatak. Penggunaan air sumur terbesar terdapat di Kecamatan Bendosari
dengan 21.771 rumah tangga. Sedangkan wilayah pelayanan PDAM terbesar
terdapat di Kecamatan Grogol dengan 5.379 rumah tangga.
Kebutuhan air bersih selain dari PDAM, juga kebutuhan air minum
yang
dikelola
oleh
masyarakat
yang
pengadaannya
difasilitasi
oleh
PAMSIMAS.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 90
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS) adalah program nyata pemerintah pusat dan daerah yang
bertujuan untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan
angka diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Bahwa dalam rangka meningkatkan jumlah masyarakat yang
mendapatkan akses terhadap air minum dan sanitasi yang berkelanjutan,
perlu diadakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (PAMSIMAS) Kabupaten Sukoharjo;
Pada tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mulai mengikuti
Program PAMSIMAS yang dananya berasal dari Bank Dunia dan Pemerintah
Daerah Kabupaten (APBD Kabupaten).
Pelaksanaan Kegiatan Program PAMSIMAS adalah diawali dengan
sosialisi pada warga masyarakat yang hidupnya berada di daerah yang miskin
akan air bersih. Kemudian berlanjut pada pembangunan fisik kepada Desadesa yang menyatakan minat untuk mengikuti Program PAMSIMAS. Dengan
adanya program PAMSIMAS di kabupaten Sukoharjo sangat membantu
masyarakat dalam penyediaan air bersih, sebelum adanya program PAMSIMAS
masyarakat untuk mencari air bersih harus antri di sumber air yang ada.
Adapun lokasi desa sasaran PAMSIMAS di Kabupaten Sukoharjo 56 Desa.
Berikut jumlah data sasaran Program PAMSIMAS per kecamatan di Kabupaten
Sukoharjo
Tabel 43.
Jumlah Sasaran Desa/ Kelurahan Program PAMSIMAS Tahun 2009
No
1
2
Kecamatan
Bulu
Weru
Jumlah Desa/Kelurahan
12
13
Desa/Kel Sasaran Pamsimas
7
7
3
Tawangsari
12
6
4
Sukoharjo
14
6
5
Nguter
16
4
6
Bendosari
14
7
7
Grogol
14
6
8
Polokarto
17
6
9
Mojolaban
15
4
10
11
Gatak
Baki
14
14
1
1
12
Kartasura
12
1
JUMLAH
167
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
56
Dari 192.013 unit rumah penduduk pada tahun 2009 rumah tinggal
bersanitasi
di
Kabupaten
Sukoharjo
sebanyak
69%
meningkat
2%
dibandingkan tahun 2008. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa
penduduk di Kabupaten Sukoharjo mempunyai kesadaran dalam rangka
pewujudan kehidupan yang sehat.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 91
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.5.4. Aspek Teknis dan Operasional
Tabel 44.
Aspek Teknis dan operasi PDAM Kabupaten Sukoharjo
No
U R A I A N
Tahun
2008
2009
2010
1
Cakupan Penduduk yang telah
memiliki akses terhadap air minum
yang layak dan berkelanjutan (
837.279
jiwa
8 Kec
843.127
jiwa
10 Kec
854.014
jiwa
10 Kec
2
Jumlah dan persentase penduduk
berakses air minum
599.664
722.478
738.986
9,97 %
12,05%
16,16%
11.951
SR
59.825
jiwa
12.725
SR
89.041
jiwa
14.012
SR
119.409
jiwa
3
4
5
6
7
Jumlah dan cakupan penduduk yang
telah dilayani PDAM
Target Cakupan Penduduk yang
dilayani PDAM 2015
Cakupan Kartasura dilayani PDAM
SKH
Jumlah Penduduk : 97.213 jiwa
Penduduk terlayani : 28.205 jiwa
1. Gumpang
2. Makamhaji
3. Pabelan
4. Ngadirejo
5. Kartasura
6. Pucangan
7. Kertonatan
8. Wirogunan
9. Ngabeyan
10. Singopuran
11. Gonilan
12. Ngemplak
2011
2012
18.674
21.574
PLG
251
71
155
268
460
307
20
19
213
670
36
-
Jiwa
1.757
497
3.875
1.340
11.500
1.842
110
140
2.130
4.690
324
-
Tahun
2013
2014
22.174
22.774
2015
23.374
%
26,30
2,84
57,22
12,93
74,63
14,74
3,07
3,13
48,15
74,91
5,25
-
PDAM solo diwilayah Kab Sukoharjo
a. Kecamatan Kartasura
b. Kecamatan Baki
c. Kecamatan Grogol
1.138
246
1.558
PDAM Karanganyar diwilayah
Sukoharjo
 Kecamatan Mojolaban
1.180
Total Penduduk Kabupaten Sukoharjo
yang terlayani
PDAM Kota Surakarta dan
Karanganyar
4.122
Sumber : PDAM Kabupaten Sukoharjo 2010
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 92
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Untuk lebih memperjelas seberapa besar cakupan layanan PDAM, dapat
dilihat Peta Pembagian Pelayanan PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo yang
dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 15.
Peta Pembagian Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Makmur
Kabupaten Sukoharjo
Gambar 16.
Proporsi rumah tangga yang memiliki akses
terhadap sumber air minum layak tahun 2010
Sumber : PDAM Kabupaten Sukoharjo
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 93
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.5.5. Peran Masyarakat dan Jender dalam Pengelolaan Air Bersih
Di
Kabupaten
Sukoharjo
dalam
pengelolaan
air
bersih
telah
melibatkan masyarakat dan jender. Dimana pada Program PAMSIMAS
misalnya kepengurusan pada LKM semuanya adalah masyarakat swasta
tidakm boleh PNS, dan telah ditentukan 30 % nya adalah perempuan.
Disamping itu pada acara sosialisasi yang berkaitan dengan air bersih
sebagian besar yang diundang juga dari unsur wanita/perempuan, karena
setiap hari dalam penggunaan air sebagian besar adalah wanita.
3.5.6. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh PDAM
Kabupaten Sukoharjo sebagai unit usaha yang
berkewajiban menyediakan sarana akses air
bersih adalah sebagai berikut :
a. Di Kabupaten Sukoharjo sumber air baku
yang digunakan untuk melayani penduduk
adalah Air Bawah Tanah (ABT) dan Air Permukaan (AP), sehingga dalam
musim kering/kondisi minimum tidak dapat mensuplai kebutuhan
penduduk secara maksimal dan pada waktu musim hujan kondisi dan
kualitas air kurang baik akibat adanya sedimentasi.
b. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan wilayah
serta
kawasan
perumahan
dan
industri,
maka
perlu
dilakukan
penambahan unit/sumber air baku untuk melayani kebutuhan air
domestik dan air non domestik.
c. Kondisi pipa distribusi induk sebagian besar menggunakan jenis pipa
ACP dan kondisinya sudah tidak memenuhi standart kualitasnya karena
umurnya sudah lama dan sangat berpengaruh terhadap pendistribusian
aliran air.
d. Perlu dilakukan penambahan Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) dan
jaringan pipa distribusi yang baru guna melayani kebutuhan air bersih
penduduk karena sebagian besar wilayah pelayanan belum terjangkau
jaringan perpipaan air minum .
e. Kondisi pipa distribusi induk dan kurang akuratnya water meter
pelanggan karena sudah usang mengakibatkan tingkat kehilangan air
tinggi.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 94
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3.6. Komponen Sanitasi Lainnya
3.6.1. Penanganan Limbah Industri
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan (Proper). Proper adalah bentuk pengawasan terhadap penaatan
peraturan lingkungan hidup secara terintegrasi, yang meliputi Proper
pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3,
dan persyaratan Amdal. Proper merupakan gabungan dari program penaatan
yang sudah ada sebelumya seperti Proper Prokasih, Program Langit Biru, dan
KENDALI B3.
Proper dikembangkan oleh BLH sejak tahun 2002 dan bertujuan
mendorong
perusahaan menaati
peraturan lingkungan hidup
melalui
instrumen informasi dengan sistem public disclosure. Pendekatan public
disclosure yang menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan hidup
perusahaan
kepada
masyarakat
perusahaan yang mempunyai
merupakan
insentif
reputasi
bagi
kinerja baik dan disinsentif reputasi bagi
perusahaan yang tidak memiliki kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang
baik.
Pemilihan perusahaan yang diikutsertakan dalam Proper dilakukan
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Perusahaan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan;
b. Perusahaan yang mempunyai dampak besar terhadap lingkungan; skala
besar dalam kapasitas produksi dan jumlah limbah berpotensi merusak
dan mencemari lingkungan;
c. Perusahaan publik yang terdaftar pada pasar modal baik dalam maupun
luar negeri;
d. Perusahaan yang berorientasi ekspor.
Keikutsertaan perusahaan dapat bersifat sukarela atau diusulkan oleh
Pemda, misalnya industri dengan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang
baik, patut mendapat apresiasi atau perusahaan dengan kinerja pengelolaan
lingkungan hidup yang buruk atau sulit dibina. Hingga tahun 2009, di
wilayah Kabupaten Sukoharjo tidak terdapat perusahaan yang terdaftar
sebagai peserta PROPER. Mayoritas industry yang ada di Kabupaten
Sukoharjo
termasuk
industri
skala kecil
dan menengah yang
tidak
mempunyai dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
Penanganan limbah industry kecil dan menengah merupakan
kewajiban kegiatan/usaha yang bersangkutan untuk mengelola limbah yang
dihasilkan. Sebagian kecil kegiatan/usaha di Kabupaten Sukoharjo yang
sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sesuai dengan
standart yang dipersyaratkan. Hal ini berdampak pada terjadinya penurunan
daya tampung dan daya dukung lingkungan.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 95
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 45.
Rekapitulasi Data Dokumen AMDAL
Yang Telah Mendapat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan PERMENLH No. 05/2008 Tentang Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL
Kabupaten : Sukoharjo
No
Nama, Alamat dan
Bidang Usaha Pemrakarsa
1
3
Nomor dan
Tanggal
Keputusan
AMDAL
4
Penyusun
AMDAL
Dampak Penting
Hipotetik
(Tahap
Operasional)
6
1.
PT. Sampoerna Bioethanol
Sampoerna Strategic Square,
North Tower
Lt. 28 Jalan
Jenderal Sudirman
45-46 karet
Semanggi
PPLH UNS
Surakarta
a.
b.
c.
d.
Air Limbah
Kajian air
Limbah padat
Penurunan
kualitas udara
e. Lalu Lintas
2.
PT. Arah Environmental Ind.
Dusun Menjing,
Desa Kayu Apak,
Polokarto.
Telp. (0271)
6727535
PT. Bumi
Anugerah
Lestari Indah
a. Penurunan
kualitas udara
b. Limbah
domestik
c. Lalu Lintas
Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
Tabel 46.
Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL
Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi
Kabupaten : Sukoharjo
TAHUN 2011
No
Nama, dan Bidang Usaha
Alamat
1.
PT. NAMASINDO PLAS
Pembuatan galon Plastik
Dk mondorakan,Kartasura
2.
PT. TIGA DARA SUKSES
Bengkel Reparasi mobil
PT. Delta Merlin Dunia Properti
Hotel Bintang II
Desa Pandeyan Kec. grogol
PT. SRITEX
Pemintalan Benang
Kelurahan Banmati
Kecamatan Sukoharjo
3.
4.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Desa Madegondo,
Kec.Grogol
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
Limbah padat berupa sisa
potongan plastik, Uap
panas dari operasional
mesin, Air
Udara dari asap
kendaraan, Sisa oli bekas
Kuantitas air, Limbah
Domestik, Sosial,
Penyakit Masyarakat
Penurunan kualitas udara,
Limbah domestik
III - 96
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
Nama, dan Bidang Usaha
Alamat
5.
PT. PRESISI SONA REPAIR
Bengkel Tabung Gas
Ngemplak kartasura
6.
An. Agung Wibowo
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Desa Mertan Kecamatan
Bendosari
7.
An. Heri Prayitno
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Desa Mojorejo Kecamatan
Bendosari Sukoharjo
8.
An. Sunar Hadi Sunaryo
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Dk.Lemah Juruk Desa
Manisharjo Kecamatan
Bendosari Sukoharjo
9.
An. Budi Susilo
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Dk.Sutan Desa Manisharjo
Kecamatan Bendosari
Sukoharjo
10.
An. Widodo
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Dk.Lemah Juruk Desa
Manisharjo Kecamatan
Bendosari Sukoharjo
11.
BERDIKARI
Rumah Potong Hewan
Desa Grogol kec. Grogol
12.
PT. Citra Busana Semesta
Usaha/ Kegiatan : Industri Garmen
Desa Madegondo,
Kec.Grogol
13.
Rumah Sakit Dr. OEN SOLO
BARU
Desa Gedangan Kecamatan
Grogol
14.
An. Sriyono
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Dk.Dhenokan Ds.
Polokarto, Kec. Polokarto
15.
An. SUTEJO
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Dk.Wonosari Ds.
Polokarto, Kec. Polokarto
16.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU 44.575.03)
Kel. Jombor, Kec.
Bendosari
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
a. Penurunan kualitas
udara
b. Penurunan kualitas air
dari sisa cat.
c. Limbah domestik
a. Penurunan kualitas
udara
b. Reklamasi lahan
c. Ceceran material
a. Penurunan kualitas
udara
b. Reklamasi lahan
c. Ceceran material
a. Penurunan kualitas
udara.
b. Reklamasi lahan.
c. Ceceran material
a. Penurunan kualitas
udara,
b. Reklamasi lahan,
c. Ceceran material
a. Penurunan kualitas
udara,
b. Reklamasi lahan,
c. Ceceran materia
a. Penurunan kualitas
udara (bau),
b. Limbah cair,
c. Limbah padat (kotoran
dan bulu),
d. Limbah domestik
a. Penurunan kualitas
udara.
b. Limbah domestik
a. Penurunan kualitas
udara (incenerator),
b. Limbah medis,
c. Limbah cair,
d. Limbah domestik
a. Penurunan kualitas
udara,
b. Reklamasi lahan,
c. Ceceran material
a. Penurunan kualitas
udara,
b. Reklamasi lahan,
c. Ceceran material
a. Bahaya Kebakaran dan
kebocoran,
III - 97
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
17.
Nama, dan Bidang Usaha
An. WAHYU HARTANTO
Kegiatan Penambangan Tanah urug
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
Alamat
Dk.Karangtengah Ds.
Mertan, Kec. Bendosari
b. Dampak lalu lintas,
c. Limbah domestik dari
restoran dan mini
market.
a. Penurunan kualitas
udara,
b. Reklamasi lahan,
c. Ceceran material,
d. Dampak lalu lintas.
Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
Tabel 47.
Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL
Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi
Kabupaten : Sukoharjo
TAHUN 2010
No
NAMA, DAN
BIDANG USAHA
1.
PT. DAICHI KIMIA RASA
2
PENETASAN TELUR AYAM
Penetasan Telur Ayam
PT. PT. DIRAS CONCEPT
Industri Furniture
PENETASAN TELUR AYAM
Desa Penetasan Telur Ayam
PJ AL-GHUROBA’
Jamu Tradisional
PJ NARODO
Jamu Tradisional
PJ KOTES SIMOELLIKI
Jamu Tradisional
PJ ANOMAN
Jamu Tradisional
PJ BISMA SEHAT
Jamu Tradisional
PJ GATOTKOCO
Jamu Tradisional
PT. GUJATI 59 UTAMA
Jamu Tradisional
PJ SUTI SEHAT
Jamu Tradisional
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
ALAMAT
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
Desa Wirun, Kecamatan
Mojolaban
Desa Genengsari,
Kecamatan Polokarto
Desa Luwang Kec. Gatak
Air
Genengsari, Kecamatan
Polokarto
Desa Sanggrahan
Kecamatan Grogol
Desa Nguter Kecamatan
Nguter
Desa Parangjoro
Kecamatan Ngrogol
Desa Nguter Kecamatan
Nguter Ngrogol
Desa Nguter Kecamatan
Nguter Ngrogol
Desa Joho Kecamatan
Sukoharjo
Desa Gupit Kecamatan
Nguter
Desa Pengkol Kecamatan
Nguter
Limbah padat, Air
Limbah padat, Air
Udara, Air
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
Air, Limbah padat
III - 98
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
NAMA, DAN
BIDANG USAHA
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
ALAMAT
Desa Nguter Kecamatan
PJ PUNTO DEWO
Jamu Tradisional
Nguter
Kartasura
14 PT. GLOBAL
Tabung Gas 3 kg
Grogol
15 PT. WIN
Tabung Gas 3 kg
Desa Sapen Kecamatan
16. PT. BATIK ARJUNA
Mojolaban
CEMERLANG
Konveksi
Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
13
Air, Limbah padat
Udara, Bahaya Kebakaran
Udara, Bahaya Kebakaran
Air, Sampah, Udara
Tabel 48.
Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL
Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi
Kabupaten : Sukoharjo
TAHUN 2009
No
NAMA, DAN
BIDANG USAHA
1.
PT. SUWASTAMA
Handycraft danFurniture
2.
CV. HASOIENDO
Handycraft dan Furniture
3.
PT.KONIMEX PHARMACETICAL
Perusahaan Obat Tradisional
4.
PT. VINSA MANDIRA UTAMA
Industri Garmen/Pakaian Jadi
5.
PT. TRILOKA
Industri Garmen/Pakaian Jadi
6.
Rumah Sakit RSI SURAKARTA
7.
PT. DIAN SWASTATIKA SENTOSA
ALAMAT
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
Desa Gumpang,
Kecamatan Kartasura
a.
b.
c.
a.
b.
c.
Sampah,
Udara,
Kebisingan
Desa Pucangan,
Sampah,
Kecamatan Kartasura
Udara,
Kebisingan
Desa Sanggrahan,
a. Limbah Cair,
Kecamatan Grogol
b. Udara,
c. Sampah
Desa Desa Manang,
a. Limbah Cair,
Kecamatan Grogol Manang b. Udara,
Kecamatan Grogol
c. Sampah
Desa Telukan, Kecamatan a. Limbah Cair,
Grogol
b. Udara,
c. Sampah
Desa Pabelan Kecamatan a. Penurunan kualitas
Kartasura
udara (incenerator),
b. Limbah medis,
c. Limbah cair,
d. Limbah domestik
Telekomunikasi/Tower.
Industri Kantong Plastik
Desa Cemani, Kecamatan
Grogol
a. Limbah Cair,
b. Udara,
c. Sampah
Infrastruktur Telekomunikasi/Tower
8.
PT. DIANA SAKTI SURYA
PLASTIK
Industri Kantong Plastik
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 99
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NAMA, DAN
BIDANG USAHA
No
9.
PT. GUDANG GARAM,
Gudang dan Distribusi rokok
10.
RONA PELANGI
Industri Tekstil
11.
HOTEL ANOMSOLO
SARANATAMA
Perhotelan
12.
PT. PROSPEKTA GARMINDO
Industri Garmen/Pakaian Jadi
13.
PT. TELKOMSEL
Infrastruktur Telekomunikasi/Tower
14.
PT. JAYA READYMIX
Industri Beton
15. CV. ARBAIN JAYA MANDIRI
Industri Madu dan Obat Herbal
16.
PJ Binahong dan Daun Dewa.
Industri Perusahaan jamu
17.
PT. SOLO ENERGI SERVICE
18.
PT. SARANA INVESTA UTAMA
Bidang Usaha/ Kegiatan : SPBE
19.
CV. RAJAWALI EMAS
Industri Tekstil
20.
CV. BATARA
Percetakan
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
ALAMAT
Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
Tbk Desa Desa
a. Lalu lintas,
Kertonatan, Kecamatan
b. Udara,
Grogol
c. Sampah
Desa Telukan, Kecamatan a. Limbah cair,
Grogol
b. Penurunan Kualitas,
c. Udara Sampah
Desa Gonilan, Kecamatan a. Kuantitas air,
Kartasura
b. Limbah Domestik,
c. Sosial,
d. Penyakit Masyarakat
Desa Kwarasan Kec.
Grogol
a. Penurunan kualitas
udara,
b. Limbah domestik
Desa Madegondo,
Kec.Grogol
Desa Telukan Kec.
Grogol
Debu, Air, Udara
Desa Sanggrahan
Kecamatan Grogol
Desa laban Kecamatan
Mojolaban
Kel. Singopuran, Kec.
Kartasura
Air, Limbah padat
Desa Manang Kecamatan
Kartasura
Desa Kwarasan
Kecamatan Grogol
Desa Makamhaji
Kecamatan Kartasura
Air, Limbah padat
a. Bahaya Kebakaran dan
kebocoran.
b. Dampak lalu lintas.
c. Limbah domestik
a. Bahaya Kebakaran dan
kebocoran.
b. Dampak lalu lintas.
c. Limbah domestik
a. Limbah cair,
b. Sampah,
c. Penurunan Kualitas
Udara
Sampah
Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 100
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 49.
Rekapitulasi Data Dokumen UKL-UPL
Yang Telah Mendapat Surat Rekomendasi
Kabupaten : Sukoharjo
TAHUN 2008
NO
NAMA, DAN BIDANG
USAHA
ALAMAT
1.
CV. SALUTE
Mebel
Desa Telukan, Kecamatan Grogol
2.
CV. AGUNG PLASINDO Desa Telukan, Kecamatan Grogol
Plastik
3.
CV. BIMA POLIPLAST
Plastik
Desa Telukan, Kecamatan Grogol
4.
HOTEL GRAND SOBA
Hotel
Desa Madegondo Kec. Grogol
5.
Desa Gentan, Kec.Baki
PT. H.M. SA,POERNA
Gudang Rokok
6.
PT. DIAN SWASTIKA
TOWER SELULAR
Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
Jenis Dampak Lingkungan
Yang Harus Dikelola dan
Dipantau (Tahap
Operasional)
a. Sampah
b. Udara
c. Kebisingan
a. Sampah
b. Limbah Cair
c. Udara
d. Sampah
e. Limbah Cair
c. Udara
a. Kuantitas air
b. Limbah Domestik
c. Sosial
d. Penyakit Masyarakat
a. Limbah Domestik
b.
Tabel 50.
Rekapitulasi Data DPLH
Untuk Usaha/ Kegiatan Yang Sudah Mendapat Surat Perintah Menyusun DPLH
Dari Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten : Sukoharjo
No
1.
2.
3.
4.
Nama, dan
Bidang Usaha
DPLH
Industri Penyamakan Kulit UD. Sari
Banteng Mulya
DPLH
Industri Pengemasan Bahan Serap
Lembab PT. Absordry Internosional
DPLH
Industri Perakitan Sepeda Motor PT.
JUVE INTERNASIONAL
DPLH
Industri Garment PT. Delapan Nol
Delapan West
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
Desa Palur, Kecamatan
Mojolaban
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau
a. Air Limbah
b. Sampah
Desa Makamhaji
Kecamatan Kartasura.
a. Debu
b. Sampah
Desa Mayang Kec.
Gatak.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
Nomor dan Tanggal
Surat Perintah
Penyusun DPLH
Desa Parangjoro Kec.
Kartasura.
Debu
Bising
Limbah Domestik
Debu
Bising
Limbah Domestik
III - 101
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
No
5.
6.
7.
8.
9.
Nama, dan
Bidang Usaha
DPLH
Kegiatan sablon Batik Pudak Wangi
DPLH
Kegiatan Gudang PT. Lautan Warna
Sari Putra
DPLH
Industri Modified Acrylamide CV.
Surya Putra Kimindo
DPLH
Industri Plastik Rafia PT. Super Makmur
DPLH
Industri Furniture PT. Indo Antique
10. DPLH
Industri Karoseri dan Body Repair CV.
Antika Bengawan Perkasa
11. DPLH
Industri Mebel
CV. Centrum Furniture
12. DPLH
Rumah Makan dan Gedung Pertemuan
Wisma Boga
13. DPLH
PDAM Tirta makmur Sukoharjo
14. DPLH PDAM Tirta makmur Sukoharjo
15. DPLH
PDAM Tirta makmur Sukoharjo
16. DPLH
Madu kemasan CV. Herba Nirmala
Nomor dan Tanggal
Surat Perintah
Penyusun DPLH
Desa Cemani Kec.
Grogol
Desa Langenharjo Kec.
Grogol
Desa Telukan Kec,
Grogol
Jenis Dampak
Lingkungan Yang
Harus Dikelola dan
Dipantau
a. Air Limbah
b. Sampah
a. Limbah domestik
b. Sampah
a.
b.
c.
Ds. Langenharjo Kec.
a.
Grogol
b.
Desa Luwang Kec. Gatak a.
b.
c.
Desa Makamhaji Kec.
Kartasura
Desa Gedangan Kec.
Kartasura
Unit Desa Pondok Kec.
Grogol
Unit Desa Toriyo Kec.
Bendosari
Unit Desa Dalangan Kec.
Tawangsari
Dukuh Trani Rt. 01 Rw.
02 Kel. Genengsari Kec.
Polokarto
Air limbah
Uap Panas
Limbah Domestik
Debu
Bising
Debu
Bising
Limbah cair
domestik
a. Bising
b. Limbah cair
domestik
a. Debu
b. Bising
c. Limbah cair
domestik
a. Limbah Padat
b. Limbah Cair
c. IPAL
Kualitas Air
KualitasAir
a. Air limbah
b. sampah
Sumber : BLH Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2011
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 102
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel
51.
Rekapitulasi Data Usaha/ Kegiatan Yang Sudah Membuat SPPL
Berdasarkan PERMENLH No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL-UPL dan SPPL
Kabupaten : Sukoharjo
Pengelolaan
Identitas
Nama, Alamat, Jenis/ Sifat
Penandatanga
Dampak
No Yang Menandatangani
Usaha
nan SPPL
Lingkungan Yang
SPPL
Dan Perizinan Yang Dimiliki
Dilakukan
Nama : Yudha
1.
PT. Astra Internasional Tbk- 9 April 2011 a. Mengelola sampah
domestik
Harmawan
Honda Sales Operasion
Jabatan : Pimpinan
Jl. Raya Solo Baru Blok H-H
b. Mengelola limbah
Alamat : Jl. Raya Solo
No. 24 Skh
Cair domestik
Baru Blok H-H No. 24 Jenis Usaha : Penjualan sepeda
Skh Telp. 0271-621522 Motor
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
HO, IMB
Nama : Harmanto
14 April 2011 a. Membuat Crobon
2.
UD. Rukun Santoso
Karanganyar RT.02/XI Palur
Pembuangan
Sapto Prayitno
Jabatan : Pemilik
Mojolaban Sukoharjo
dilengkapi dengan
Alamat : Karanganyar
Jenis Usaha : Rice Mill
filter penangkap
RT.02/XI Palur
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
debu.
Mojolaban Sukoharjo
HO
b. Mengelola sisa
Telp. 0271-825420
penggilingan.
c. Mengelola
brambut ditempat
tertutup.
d. Karyawan
memakai Ear Plug
dan Masker
Nama : Sarojo
3 Mei 2011 a. Mengelola
3.
“Palu Gongso”
Jabatan : Pemilik
Gedengan RT.02/04 Desa
sampah sisa
Alamat : Gedengan
Wirun Mojolaban Sukoharjo
kikiran.
RT.02/04 Desa Wirun
Jenis Usaha : Pembuatan
b. Mengelola
Mojolaban Sukoharjo
Gamelan
limbah Cair
Telp. 0271-611538
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
domestik.
HO, NPWP
c. Membuat
cerobong asap
pada pembakaran
d. Karyawan
memakai Ear Plug
dan Masker.
4.
Nama : M. Haidir Ason
Jabatan : Kepala Cabang
Alamat : Jl. Pandanaran
118 Boyolali
Telp. 08122629806
Suzuki Kharisma Kartasura 3 Mei 2011 a. Mengelola sampah
Jl. Slamet Riyadi No. 219
domestik
Kartasura
b. Mengelola limbah
Jenis Usaha : Penjualan Suzuki
Cair domestik
Izin Yg Dimiliki : SIUP, IMB,
HO
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 103
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Pengelolaan
Identitas
Nama, Alamat, Jenis/ Sifat
Penandatanga
Dampak
No Yang Menandatangani
Usaha
nan SPPL
Lingkungan Yang
SPPL
Dan Perizinan Yang Dimiliki
Dilakukan
Nama : Agus Hartono “ASLI”
3 Mei 2011 a. Mengelola limbah
5.
Jabatan : Pemilik
Jl. Raya Solo Baru No. 88 A
padat sisa
Alamat : Jl. Raya Solo
Madegondo Kec. Grogol
produksi.
Baru No. 88 A
Sukoharjo
b. Memperhatikan
Madegondo Kec. Grogol Jenis Usaha : Industri Kecil
masa kadaluarsa
Sukoharjo
obat Tradisional
produksi.
Telp. 0271-623564
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
c. Memakai masker
HO
bagi karyawan.
Nama : Thunder
4 Mei 2011 a. Membuat IPAL
6.
Batik “Tri Vera”
Dusun Ngrantan RT.03/01
b. Mengelola
Ardiantino
Jabatan : Pemilik
Desa Kadokan Kecamatan
limbahnya.
Alamat : Jl. Pinang 13 Grogol Sukoharjo
No. 7 Desa Cemani Kec. Jenis Usaha : Pembuatan Batik
Grogol Sukoharjo
Cap
Telp. 0271-5853177
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
HO
Nama : M. Sahli
25 Mei 2011 a. Mengelola sampah
7.
“ Panji Pamungkas “
Jabatan : Pemilik
Wirun RT.01/05 Kec.
sisa kikiran.
Alamat : Wirun
Mojolaban Kab.Sukoharjo
b. Mengelola limbah
RT.01/05 Kec.
Jenis Usaha : Pembuatan gong
Cair domestik.
Mojolaban
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
c. Membuat
Kab.Sukoharjo
HO, NPWP
cerobong asap
Telp. 08122618003
pada pembakaran.
d. Karyawan
memakai Ear Plug
dan Masker.
Nama : Joko Tjahyono “Putra Cokro Sentosa”
28 Mei 2011 a. Mengelola limbah
8.
Jabatan : Pemilik
Jl. Joko Tingkir no. 51
padat sisa
Alamat : Jl.Kalilarangan RT.3/20 makam Haji
produksi.
7 Surakarta
Kabupaten Sukoharjo
b. Memperhatikan
Telp. 0271-642523
Jenis Usaha : Industri Kecil
masa kadaluarsa
jamu Tradisional
produksi.
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
c. Memakai masker
HO
bagi karyawan.
9.
Nama : Bilal Asruri
Jabatan : Pemilik
Alamat : Sedahromo Lor
RT.01/VII Kartsura
Sukoharjo
Telp. 085725375410
30 Mei 2011 a. Membuat IPAL.
PD. Mandiri
Pedusan RT.03/03 Puncangan
b. Membuat drainase
Kartasura Sukoharjo
tertutup.
Jenis Usaha : Rumah
c. Memisahkan
Pemotongan Hewan
limbah padat yg
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
basah dengan yg
HO, IMB
kering.
d. Menyediakan
tempat transit bagi
uggas.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 104
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Pengelolaan
Identitas
Nama, Alamat, Jenis/ Sifat
Penandatanga
Dampak
No Yang Menandatangani
Usaha
nan SPPL
Lingkungan Yang
SPPL
Dan Perizinan Yang Dimiliki
Dilakukan
9 Juni 2011 a. Mengelola limbah
10. Nama : Tonny Winata “ Tonny Furniture “
Jabatan : Pemilik
Gedangan RT.7/01 Grogol
padat sisa
Alamat : Gedangan
Sukoharjo
kegiatan.
RT.7/01 Grogol
Jenis Usaha : Packing
b. Mengelola limbah
Sukoharjo
Furniture
cair domestik.
Telp. 0271-621422
Izin Yg Dimiliki : SIUP, TDP,
HO, TDI
11. Nama : Danang
Balai Pengobatan “Dhanang 14 Juni 2011 a. Mengelola limbah
padat sisa
Prasetya
Husada”
Jabatan : Pemilik
Langenharjo RT.2/2 Grogol
produksi.
Alamat : Langenharjo
Sukoharjo
b. Memperhatikan
RT.2/2 Grogol
Jenis Usaha : Balai
masa kadaluarsa
Sukoharjo
Pengobatan/Klinik
produksi.
Telp. 081393502026
Izin Yg Dimiliki : SIUP, IMB,
c. Memakai masker
HO
bagi karyawan.
3.6.2. Penangangan Limbah Medis
3.6.2.1 Jenis
Jenis-jenis limbah rumah sakit meliputi bagian sebagai berikut ini :
1) Limbah klinik
Limbah dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin pembedahan
dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya dan
mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan staf
Rumah Sakit. Oleh karena itu perlu diberi label yang jelas sebagai resiko
tinggi. Contoh limbah jenis tersebut ialah perban atau pembungkus yang
kotor, cairan badan, anggota badan yang diamputasi, jarum-jarum dan
semprit bekas, kantung urine dan produk darah.
2) Limbah patologi
Limbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya diautoclaf
sebelum keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi label
biohazard.
3) Limbah bukan klinik
Limbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik
yang
tidak
berkontak
dengan
cairan
badan.
Meskipun
tidak
menimbulkan resiko sakit, limbah tersebut cukup merepotkan karena
memerlukan tempat yang besar untuk mengangkut dan membuangnya.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 105
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4) Limbah dapur
Limbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai
serangga
seperti
kecoa,
kutu dan hewan pengerat seperti
tikus
merupakan gangguan bagi staf maupun pasien di Rumah Sakit.
5) Limbah radioaktif
Walaupun limbah ini tidak menimbulkan persoalan pengendalian infeksi
di rumah sakit, pembuangan secara aman perlu diatur dengan baik.
Pemberian kode warna yang berbeda untuk masing-masing sangat
membantu pengelolaan limbah tersebut (Prasojo. D, 2008).
Agar kebijakan kodifikasian menggunakan warna dapat dilaksanakan
dengan baik, tempat limbah diseluruh rumah sakit harus memiliki warna
yang
sesuai,
sehingga
limbah
dapat
dipisah-pisahkan
ditempat
sumbernya.
a)
Bangsal harus memiliki dua macam tempat limbah dengan dua
warna, satu untuk limbah klinik dan yang lain untuk bukan klinik
b)
Semua limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis dianggap
sebagai limbah klinik
c)
Semua limbah yang keluar dari unit patologi harus dianggap sebagai
limbah klinik dan perlu dinyatakan aman sebelum dibuang (Depkes
RI, 1992).
3.6.2.2 Penanganan (pengelolaan)
Pengolahan dan pengelolaan limbah RS dilakukan dengan berbagai
cara. Yang diutamakan adalah sterilisasi, yakni berupa pengurangan (reduce)
dalam volume, penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu,
daur ulang (recycle), dan pengolahan (treatment) (Slamet Riyadi, 2000).
Berikut
adalah
beberapa
hal
yang
perlu
dipertimbangkan
dalam
merumuskan kebijakan kodifikasi dengan warna yang menyangkut hal-hal
berikut :
1) Pemisahan Limbah
 Limbah harus dipisahkan dari sumbernya;
 Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label jelas;
 Perlu digunakan kantung plastik dengan warna-warna yang berbeda
yang menunjukkan kemana kantong plastik harus diangkut untuk
insenerasi atau dibuang (Koesno Putranto. H, 1995).
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 106
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
2) Penyimpanan Limbah
Di beberapa Negara kantung plastik cukup mahal sehingga sebagai
gantinya dapat digunkanan kantung kertas yang tahan bocor (dibuat
secara lokal sehingga dapat diperoleh dengan mudah) kantung kertas ini
dapat ditempeli dengan strip berwarna, kemudian ditempatkan di tong
dengan kode warna di bangsal dan unit-unit lain.
3) Penanganan Limbah
 Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/3
bagian. Kemudian diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas;
 Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga jika
dibawa mengayun menjauhi badan, dan diletakkan di tempattempat tertentu untuk dikumpulkan;

Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung
dengan warna yang sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ke
tempat yang sesuai;
 Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap terhadap
kutu dan hewan perusak sebelum diangkut ketempat pembuangan.
4) Pengangkutan limbah
Kantung limbah dipisahkan dan sekaligus dipisahkan menurut kode
warnanya. Limbah bagian bukan klinik misalnya dibawa ke kompaktor,
limbah bagian Klinik dibawa ke insenerator. Pengangkutan dengan
kendaraan khusus (mungkin ada kerjasama dengan dinas pekerja umum)
kendaraan
yang
digunakan
untuk
mengangkut
limbah
tersebut
sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan setiap hari, jika perlu (misalnya
bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan dengan menggunakan
larutan klorin.
5) Pembuangan limbah
Setelah dimanfaatkan dengan kompaktor, limbah bukan klinik dapat
dibuang di tempat penimbunan sampah (Land-fill site), limbah klinik
harus dibakar (insenerasi), jika tidak mungkin harus ditimbun dengan
kapur dan ditanam. Limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang
sama sehingga tidak sampai membusuk.
Rumah sakit yang besar mungkin mampu membeli insenerator sendiri,
insenerator berukuran kecil atau menengah dapat membakar pada suhu
1300-1500 ºC atau lebih tinggi dan mungkin dapat mendaur ulang
sampai 60% panas yang dihasilkan untuk kebutuhan energi rumah
sakit. Suatu rumah sakit dapat pula mempertoleh penghasilan tambahan
dengan melayani insenerasi limbah rumah sakit yang berasal dari rumah
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 107
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
sakit yang lain. Insenerator modern yang baik tentu saja memiliki
beberapa keuntungan antara lain kemampuannya menampung limbah
klinik maupun limbah bukan klinik, termasuk benda tajam dan produk
farmasi yang tidak terpakai lagi.
Jika fasilitas insenerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun
dengan kapur dan ditanam. Langkah-langkah pengapuran (liming)
tersebut meliputi sebagai berikut :
1)
Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter;
2)
Tebarkan limbah klinik didasar lubang samapi setinggi 75 cm;
3)
Tambahkan lapisan kapur;
4)
Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa ditanamkan
sampai ketinggian 0,5 meter dibawah permukaan tanah;
5)
Akhirnya lubang tersebut harus ditutup dengan tanah.
Perlu
diingat,
bahan
yang
tidak
dapat
dicerna
secara
biologi
(nonbiodegradable), misalnya kantung plastik tidak perlu ikut ditimbun.
Oleh karenanya limbah yang ditimbun dengan kapur ini dibungkus
kertas. Limbah-limbah tajam harus ditanam.
Limbah bukan klinik tidak usah ditimbun dengan kapur dan mungkin
ditangani oleh DPU atau kontraktor swasta dan dibuang ditempat tersendiri
atau tempat pembuangan sampah umum. Limbah klinik, jarum, semprit
tidak boleh dibuang pada tempat pembuangan sampah umum.
Semua petugas yang menangani limbah klinik perlu dilatih secara
memadai dan mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika
mengalami inokulasi atau kontaminasi badan. Semua petugas harus
menggunakan pakaian pelindung
yang memadai,
imunisasi
terhadap
hepatitis B sangat dianjurkan dan catatan mengenai imunisasi tersebut
sebaiknya tersimpan dibagian kesehatan kerja.
3.6.3. Kampanye PHBS
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu
lingkungan,
perilaku,
pelayanan
kesehatan
dan
keturunan/hereditas.
Namun factor yang paling berpengaruh adalah lingkungan dan perilaku.
Untuk menurunkan angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan, tidak
hanya melalui peningkatan jumlah sarana sanitasi, namun harus dilengkapi
dengan perubahan perilaku masyarakat pengguna. Mengubah perilaku
masyarakat butuh proses yang panjang dalam waktu yang lama. Hal ini
dapat dilakukan melalui kampanye PHBS, baik secara persuasive dengan
penyuluhan langsung kepada masyarakat melalui ceramah, media cetak
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 108
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
maupun elektronik., serta dapat dilakukan melalui perlombaan. Dinas
Kesehatan selaku SKPD yang paling terkait dengan masalah kesehatan
melalui seksi Promosi Kesehatan telah banyak melakukan penyuluhan baik
melalui
ceramah
yang
dilakukan
oleh
Petugas
Penyuluh
Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas maupun penyebaran leaflet dan pemutaran film.
Sedangkan melalui media elektronik Dinas Kesehatan telah melaksanakan
beberapa kali promosi kesehatan melalui siaran di TATV. Melalui perlombaan
di bidang kesehatan lingkungan dengan perlombaan sekolah sehat yang
diadakan setiap satu tahun sekali dengan melibatkan lintas sektor seperti
Dinas Pendidikan dan Kesra Setda.
Kampanye PHBS khusus di bidang sanitasi yang cukup menonjol
dilaksanakan adalah dengan pendekatan CLTS. Pendekatan ini bertujuan
meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk buang air besar di jamban.
Hingga akhir tahun 2009, ada sekitar 75 desa yang sudah melaksanakan
kegiatan CLTS, dan 1 diantaranya sudah mendeklarasikan diri sebagai desa
ODF,15 desa lainya telah mendekati status desa ODF. Kampanye PHBS tidak
hanya ditujukan kepada masyarakat umum, tetapi juga anak didik. Melalui
program PAMSIMAS, Dinas Kesehatan selaku pelaksana komponen B
menyelenggarakan kampanye PHBS di sekolah SD/MI terutama di desa lokasi
PAMSIMAS. Inti kegiatan ini adalah mengkampanyekan perilaku cuci tangan
pakai sabun (CTPS) dan stop BABS.
3.7. Pembiayaan Sanitasi Kabupaten
Pembiayaan Sanitasi di Kabupaten Sukoharjo untuk masing-masing
SKPD yang menangani sanitasi dapat dilihat pada tabel 54. Sebagai bahan
perbandingan besaran pembiayaan sanitasi kami sampaikan perkembangan
APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 – 2011, sebagaimana tabel 53.
Tabel 52.
Perkembangan APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2005-2011
NO.
URUT
URAIAN
ANGGARAN
TAHUN 2005
ANGGARAN
TAHUN 2006
3
3
1
2
1.
PENDAPATAN DAERAH
1.1
1.1.1
1.1.2
1.1.3
PENDAPATAN ASLI DAERAH
HASIL PAJAK DAERAH
HASIL RETRIBUSI DAERAH
HASIL PERUSAHAAN DAERAH DAN HASIL
PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG
DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
1.1.4
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
27.634.570.375,00
11.399.060.000,00
11.026.281.375,00
3.378.111.000,00
35.724.137.450,00
12.607.500.000,00
14.110.570.450,00
2.375.042.000,00
1.831.118.000,00
6.631.025.000,00
III - 109
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NO.
URUT
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.3
1.3.1
URAIAN
DANA PERIMBANGAN
BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKAN PAJAK
DANA ALOKASI UMUM
DANA ALOKASI KHUSUS
BAGI HASIL PAJAK DAN BANTUAN KEUANGAN
DARI PROPINSI
BAGI HASIL RETRIBUSI DAN SUMBANGAN PIHAK
KETIGA DARI PROPINSI
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
SAH
BANTUAN DANA KONTINJENSI/ PENYEIMBANG
DARI PEMERINTAH DAN DANA DARURAT
Jumlah Pendapatan
ANGGARAN
TAHUN 2005
ANGGARAN
TAHUN 2006
320.463.551.625,00
20.488.944.340,00
272.531.000.000,00
10.550.000.000,00
16.757.003.785,00
496.352.567.000,00
23.416.711.000,00
421.438.000.000,00
23.770.000.000,00
27.559.823.000,00
136.603.500,00
168.033.000,00
17.842.100.000,00
0,00
17.842.100.000,00
0,00
365.940.222.000,00
532.076.704.450,00
2.
BELANJA DAERAH
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
APARATUR DAERAH
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
BELANJA MODAL
76.784.814.510,00
54.857.347.140,00
14.568.608.370,00
7.358.859.000,00
119.459.630.315,00
82.763.863.525,00
20.484.277.750,00
16.211.489.040,00
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
PELAYANAN PUBLIK
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
BELANJA MODAL
262.356.338.006,00
205.697.557.400,00
28.126.366.146,00
28.532.414.460,00
369.334.977.660,00
235.889.623.350,00
60.983.987.840,00
72.461.366.470,00
2.3
BELANJA BAGIN HASIL DAN BANTUAN
KEUANGAN
23.513.961.000,00
64.737.597.000,00
2.4
BELANJA TIDAK TERSANGKA
315.593.825,00
1.338.504.825,00
Jumlah Belanja
362.970.707.341,00
554.870.709.800,00
Surplus / (Defisit)
2.969.514.659,00
(22.794.005.350,00)
23.109.733.902,31
23.109.733.902,31
66.575.268.915,31
66.575.268.915,31
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
23.109.733.902,31
66.575.268.915,31
3.
PEMBIAYAAN DAERAH
3.1
3.1.1
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA
TRANSFER DARI DANA CADANGAN
TRANSFER DARI DANA DEPRESIASI
PINJAMAN DAERAH
PENJUALAN OBLIGASI DAERAH
PENJUALAN BARANG MILIK DAERAH YANG
DIPISAHKAN
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 110
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NO.
URUT
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.3
URAIAN
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
TRANSFER KE DANA CADANGAN
TRANSFER KE DANA DEPRESIASI
PENYERTAAN MODAL
PEMBAYARAN POKOK HUTANG
SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
ANGGARAN
TAHUN 2005
ANGGARAN
TAHUN 2006
26.079.248.561,31
0,00
0,00
7.543.500.000,00
92.553.000,00
18.443.195.561,31
43.781.263.565,31
0,00
0,00
6.825.000.000,00
122.653.000,00
36.833.610.565,31
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
26.079.248.561,31
43.781.263.565,31
Pembiayaan Netto
(2.969.514.659,00)
22.794.005.350,00
0,00
0,00
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN
TAHUN BERKENAAN
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo, 2010
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 111
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NO.
URUT
URAIAN
ANGGARAN
TAHUN 2007
ANGGARAN
TAHUN 2008
ANGGARAN
TAHUN 2009
ANGGARAN
TAHUN 2010
ANGGARAN
TAHUN 2011
1
2
3
4
5
6
7
1.
1.1
1.1.1
1.1.2
PENDAPATAN DAERAH
1.1.4
PENDAPATAN ASLI DAERAH
HASIL PAJAK DAERAH
HASIL RETRIBUSI DAERAH
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG
DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
DANA PERIMBANGAN
BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKAN PAJAK
DANA ALOKASI UMUM
DANA ALOKASI KHUSUS
1.3
1.3.1
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
PENDAPATAN HIBAH
DANA BAGI HASIL PAJAK, RETRIBUSI DARI PROVINSI
DAN PEMERINTAH LAINNYA
DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS
BANTUAN KEUANGAN DARI PEMERINTAH PROVINSI
ATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA
Jumlah Pendapatan
1.1.3
1.3.3
1.3.4
1.3.5
2.
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.4
2.1.5
2.1.6
38.621.230.250,00
14.261.800.000,00
14.434.284.950,00
41.661.997.750,00
15.097.063.600,00
17.191.529.950,00
46.154.694.000,00
16.481.826.000,00
20.524.244.000,00
63.065.320.000,00
22.384.443.000,00
30.575.592.000,00
89.282.964.000,00
37.808.750.000,00
38.524.776.000,00
2.041.942.000,00
2.968.894.000,00
3.333.000.000,00
3.837.479.000,00
4.432.142.000,00
7.883.203.300,00
6.404.510.200,00
5.815.624.000,00
6.267.806.000,00
8.517.296.000,00
525.525.504.000,00 581.209.858.000,00 618.951.188.000,00 620.000.865.000,00
23.339.504.000,00
31.727.170.000,00
46.111.428.000,00
53.959.847.000,00
460.662.000.000,00
498.935.688.000,00
509.732.760.000,00
516.588.118.000,00
41.524.000.000,00
50.547.000.000,00
63.107.000.000,00
49.452.900.000,00
655.905.642.000,00
41.901.696.000,00
564.840.146.000,00
49.163.800.000,00
38.309.068.000,00
0,00
51.933.740.250,00
0,00
48.857.558.000,00 105.603.021.000,00
0,00
0,00
249.246.840.000,00
2.500.000.000,00
28.852.338.000,00
29.370.236.000,00
37.301.708.000,00
37.734.042.000,00
44.151.025.000,00
0,00
9.266.954.000,00
0,00
51.692.582.000,00
156.696.565.000,00
9.456.730.000,00
13.296.550.250,00
11.555.850.000,00
16.176.397.000,00
45.899.250.000,00
602.455.802.250,00 674.805.596.000,00 713.963.440.000,00 788.669.206.000,00
994.435.446.000,00
400.773.000.000,00 479.093.798.000,00 564.525.792.307,00 616.710.713.744,00
321.324.017.000,00
402.684.503.000,00
456.649.804.000,00
543.043.866.000,00
146.270.000,00
96.270.000,00
96.270.000,00
68.935.000,00
0,00
0,00
41.329.298.500,00
11.192.054.000,00
18.676.157.000,00
25.325.447.000,00
29.589.000.000,00
24.693.430.000,00
704.122.379.904,00
623.259.107.000,00
57.909.000,00
11.872.510.000,00
33.475.500.000,00
BELANJA DAERAH
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BUNGA
BELANJA HIBAH
BELANJA BANTUAN SOSIAL
BELANJA BAGI HASIL KEPADA PROVINSI /
KABUPATEN/ KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA
2.1.7
BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI /
KABUPATEN / KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA / PARTAI
POLITIK
2.1.8
BELANJA TIDAK TERDUGA
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
1.057.933.000,00
1.011.334.000,00
1.057.933.000,00
1.057.933.000,00
1.057.933.000,00
57.568.623.000,00
48.545.853.000,00
34.663.360.000,00
35.952.940.000,00
31.687.670.000,00
2.000.000.000,00
1.430.391.000,00
1.140.126.807,00
701.555.744,00
2.711.750.904,00
III - 112
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
BELANJA LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BELANJA MODAL
304.562.440.735,00 272.200.795.850,00 197.767.196.000,00 237.399.618.000,00
52.566.946.835,00
45.014.045.633,00
40.105.703.100,00
49.415.938.000,00
119.220.567.826,00
110.578.528.117,00
98.661.318.800,00
112.457.354.000,00
132.774.926.074,00
116.608.222.100,00
59.000.174.100,00
75.526.326.000,00
Jumlah Belanja
705.335.440.735,00 751.294.593.850,00 762.292.988.307,00 854.110.331.744,00 1.069.434.968.904,00
Surplus / (Defisit)
(102.879.638.485,00) (76.488.997.850,00) (48.329.548.307,00) (65.441.125.744,00)
365.312.589.000,00
59.559.345.000,00
159.818.592.000,00
145.934.652.000,00
(74.999.522.904,00)
3.
PEMBIAYAAN DAERAH
3.1
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA
PENCAIRAN DANA CADANGAN
HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DAERAH YANG
DIPISAHKAN
PENERIMAAN PINJAMAN DAERAH
PENERIMAAN KEMBALI PEMBERIAN PINJAMAN
PENERIMAAN PIUTANG DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DARI DEPOSITO
179.116.853.493,31
94.389.015.754,31
58.742.101.307,00
75.456.678.744,00
81.771.075.904,00
122.122.853.493,31
90.389.015.754,31
53.742.101.307,00
70.456.678.744,00
81.771.075.904,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.497.000.000,00
3.497.000.000,00
0,00
50.000.000.000,00
2.000.000.000,00
2.000.000.000,00
0,00
0,00
2.500.000.000,00
2.500.000.000,00
0,00
0,00
2.500.000.000,00
2.500.000.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
179.116.853.493,31
94.389.015.754,31
58.742.101.307,00
75.456.678.744,00
81.771.075.904,00
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
PEMBENTUKAN DANA CADANGAN
PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH
DAERAH
PEMBAYARAN POKOK UTANG
PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH
70.431.965.000,00
0,00
10.097.444.000,00
0,00
10.412.553.000,00
0,00
10.015.553.000,00
0,00
6.771.553.000,00
0,00
63.344.000.000,00
5.950.000.000,00
5.320.000.000,00
4.923.000.000,00
6.679.000.000,00
3.590.965.000,00
3.497.000.000,00
2.147.444.000,00
2.000.000.000,00
2.592.553.000,00
2.500.000.000,00
2.592.553.000,00
2.500.000.000,00
92.553.000,00
0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
70.431.965.000,00
10.097.444.000,00
10.412.553.000,00
10.015.553.000,00
6.771.553.000,00
108.684.888.493,31
84.291.571.754,31
48.329.548.307,00
65.441.125.744,00
74.999.522.904,00
5.805.250.008,31
7.802.573.904,31
0,00
0,00
0,00
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
3.1.7
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
Pembiayaan Netto
3.3
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN
BERKENAAN
Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo, 2011
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 113
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 53.
Data Laporan Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Selama 3 Tahun Terakhir
Kabupaten Sukoharjo
NO
1
SKPD
Pelaksana
2
1
Dinkes
1,1
Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan
1,3
Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh
kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1,4
1,5
Dinkes
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
2,2
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
2,3
2,4
DPU
3,1
4
DPU
4,1
4,2
4,3
5
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
2,1
3
3
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan informasi
sadar hidup sehat
Penyuluhan masyarakat Pola Hidup Sehat
1,2
2
Nama Program / Kegiatan
DPU
5,1
6
DPU/BLH
6,1
BLH
6,2
DPU
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum dan Air Limbah
Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana
air limbah
Program Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan
Pembangunan Sarana Dan Prasarana air bersih
pedesaan
Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana
air bersih pedesaan
Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan
pedesaan
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Pengendalian dampak resiko pencemaran
Lingkungan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan
persampahan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana
dan prasarana persampahan
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
APBD
Tahun 2009
Realisasi APBD
4
5
802.636.000,00
774.688.850,00
705.160.000,00
681.150.100,00
92.206.000,00
90.143.750,00
5.270.000,00
3.395.000,00
345.813.500,00
336.054.850,00
48.000.000,00
46.584.900,00
292.543.500,00
284.200.000,00
-
-
5.270.000,00
5.269.950,00
145.000.000,00
142.331.000,00
145.000.000,00
142.331.000,00
3.156.390.000,00
2.865.100.000,00
291.290.000,00
145.000.000,00
145.000.000,00
2.197.909.000,00
35.000.000,00
2.162.909.000,00
3.053.003.900,00
2.789.125.100,00
263.878.800,00
142.992.000,00
142.992.000,00
2.177.082.200,00
35.000.000,00
2.142.082.200,00
III - 114
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NO
SKPD
Pelaksana
7
KPM
7,1
7,2
7,3
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7,5
BPMD
8,1
8,2
Pendataan prasarana dan sarana desa
8,4
Fasilitasi pelaksanaan bantuan ADD
8,5
8,6
9,1
9,2
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun Desa
Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan
desa
Pemberian stimulan pembangunan desa
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
8,3
9
Program Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi
Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang
investasi
Pengembangan sistem informasi penanaman
modal
Penyusunan sistem informasi penanaman modal
di daerah
Kajian kebijakan penanaman modal
7,4
8
Nama Program / Kegiatan
BPMD
Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan rumah
belum/ tidak layak huni
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintahan Desa
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang
pembangunan
kawasan pedesaan
Dukungan pelaksanaan TMMD sengkuyung dan
Bhakti TNI
Total Realisasi APBD
APBD
Realisasi APBD
15.000.000,00
14.999.950,00
15.000.000,00
14.999.950,00
698.900.000,00
29.900.000,00
393.000.000,00
553.991.150,00
29.800.000,00
392.736.000,00
246.000.000,00
101.455.150,00
30.000.000,00
30.000.000,00
80.000.000,00
78.975.000,00
80.000.000,00
7.586.648.500,00
78.975.000,00
7.274.118.900,00
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo tahun 2011
Catatan : Total APBD Tahun 2009 = Rp. 713.963.440.000,Pembiayaan sanitasi Kabupaten selama tahun 2009 sebesar Rp. 7.274.118.900,sedangkan Total APBD Tahun 2009 sebesar Rp. 713.963.440.000,-. Berarti
pembiayaan Sanitasi Kabupaten Sukoharjo + 1,02 %
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 115
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tahun 2010
NO
1
SKPD
Pelaksana
2
1
Dinkes
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
2
Dinkes
2,1
2,2
2,3
2,4
3
DPU
3,1
4
DPU
4,1
4,2
5
DPU
5,1
6
DPU/BLH
6,1
BLH
6,2
DPU
7
KPM
7,1
7,2
7,3
7,4
7,5
8
BPMD
Nama Program / Kegiatan
APBD
Realisasi APBD
3
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan informasi
sadar hidup sehat
Penyuluhan masyarakat Pola Hidup Sehat
Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan
Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh
kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan Lingkungan
Sehat
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan
prasarana air limbah
Program Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan
Pembangunan Sarana Dan Prasarana air
bersih pedesaan
Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan
jembatan pedesaan
4
5
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Pengendalian dampak resiko pencemaran
Lingkungan
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
Penyediaan sarana dan prasarana
pengelolaan persampahan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan
sarana dan prasarana persampahan
Program Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi
Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama
dibidang investasi
Pengembangan sistem informasi penanaman
modal
Penyusunan sistem informasi penanaman
modal di daerah
Kajian kebijakan penanaman modal
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Membangun Desa
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
466.684.000,00
460.380.000,00
48.282.000,00
46.886.000,00
329.642.000,00
-
327.514.000,00
73.625.000,00
70.845.000,00
15.135.000,00
15.135.000,00
138.987.000,00
136.657.000,00
134.368.000,00
4.619.000,00
132.168.000,00
4.489.000,00
171.173.000,00
167.738.000,00
171.173.000,00
167.738.000,00
1.362.780.000,00
1.329.262.950,00
1.024.725.000,00
1.005.567.000,00
338.055.000,00
323.695.950,00
245.000.000,00
242.597.000,00
245.000.000,00
242.597.000,00
1.759.695.000,00
1.753.618.200,00
64.385.000,00
64.149.100,00
1.695.310.000,00
1.689.469.100,00
16.151.000,00
14.755.150,00
10.601.000,00
9.309.900,00
1.557.000,00
3.993.000,00
1.555.250,00
3.890.000,00
730.916.000,00
729.936.000,00
III - 116
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NO
SKPD
Pelaksana
Nama Program / Kegiatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Pendataan prasarana dan sarana desa
Fasilitasi pelaksanaan bantuan ADD
Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana
8,4
air bersih
Fasilitasi bantuan stimulan penataan
8,5
lingkungan kumuh
Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan
8,6
rumah belum/ tidak layak huni
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
9
BPMD
Pemerintahan Desa
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam
9,1
bidang pembangunan kawasan pedesaan
Dukungan pelaksanaan TMMD sengkuyung
9,2
dan Bhakti TNI
Total Realisasi APBD
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo tahun 2011
Catatan : Total APBD Tahun 2010 = Rp. 788.669.206.000,--
APBD
8,1
8,2
8,3
Realisasi APBD
200.023.000,00
8.920.000,00
468.210.000,00
199.063.000,00
8.920.000,00
468.210.000,00
18.500.000,00
18.480.000,00
18.088.000,00
18.088.000,00
17.175.000,00
17.175.000,00
70.610.000,00
70.500.000,00
-
-
70.610.000,00
4.961.996.000,00
70.500.000,00
4.905.444.300,00
Pembiayaan sanitasi Kabupaten selama tahun 2010 sebesar Rp. 4.905.444.300,sedangkan Total APBD Tahun 2009 sebesar Rp. 788.669.206.000,-. Berarti
pembiayaan Sanitasi Kabupaten Sukoharjo + 0,62 %
Tahun 2011
NO
SKPD
Pelaksana
1
4
1
Dinkes
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
2
2,1
2,2
2,3
2,4
3
Dinkes
DPU
3,1
4
4,1
DPU
Nama Program / Kegiatan
APBD
3
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat
Penyuluhan masyarakat Pola Hidup Sehat
Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan
Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan , Pengelolaan dan Konversi
Sungai, Danau dan Sumberdaya Air Lainnya
Peningkatan Konversi Air Tanah
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah
Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah
5
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
405.060.000,00
42.870.000,00
258.920.000,00
11.395.000,00
82.500.000,00
9.395.000,00
313.450.000,00
268.677.000,00
15.990.000,00
18.698.000,00
10.085.000,00
143.538.000,00
143.538.000,00
75.000.000,00
75.000.000,00
III - 117
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
NO
5
5,1
SKPD
Pelaksana
DPU
5,2
5,3
6
6,1
7
DPU
7,1
8
8,1
DPU/BLH
8,2
9
KPM
9,1
9,2
9,3
9,4
9,5
Nama Program / Kegiatan
Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Pembangunan Sarana Dan Prasarana air bersih pedesaan
Rehabilitasi / pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
pedesaan
Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan pedesaan
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat
Perumahan
Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah
dan Besar
Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
Perkotaan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana
persampahan
4.321.926.000,00
3.057.803.000,00
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi
Pengembangan sistem informasi penanaman modal
Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah
Kajian kebijakan penanaman modal
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
130.800.000,00
2.925.000,00
42.375.000,00
80.000.000,00
5.500.000,00
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam
Membangun Desa
10,1
Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa
10,2
Pemberian stimulan pembangunan desa
10,3
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
10,4
Pendataan prasarana dan sarana desa
10,5
Fasilitasi pelaksanaan bantuan ADD
10,6
Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana air bersih
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan
11
BPMD
Desa
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pembangunan
11,1
kawasan pedesaan
11,2
Dukungan pelaksanaan TMMD sengkuyung dan Bhakti TNI
Total Realisasi APBD
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Sukoharjo tahun 2011
Catatan : Total APBD Tahun 2011 = Rp. 994.435.446.000,10
APBD
BPMD
50.000.000,00
1.214.123.000,00
275.000.000,00
275.000.000,00
242.000.000,00
242.000.000,00
1.693.404.000,00
1.693.404.000,00
188.300.000,00
20.000.000,00
66.800.000,00
47.500.000,00
8.400.000,00
32.800.000,00
12.800.000,00
131.100.000,00
55.000.000,00
76.100.000,00
7.913.578.000,00
Pembiayaan sanitasi Kabupaten selama tahun 2010 sebesar Rp. 7.913.578.000,sedangkan Total APBD Tahun 2011 sebesar Rp. 994.435.446.000,-. Berarti
pembiayaan Sanitasi Kabupaten Sukoharjo 0,80 %
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 118
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 54.
Rekapitulasi Belanja Sanitasi Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2009 – 2011
No
1
2
3
4
5
SKPD
2009
Dinas Kesehatan
Dinas PU
Badan Lingkungan Hidup
Kantor Penanaman Modal
Badan Pemberdayaan MD
Jumlah Belanja Sanitasi
Jumlah Belanja Total
Proporsi Belanja Sanitasi
2010
2011
1.110.743.700
597.037.000
718.510.000
5.480.409.100
3.429.067.050
5.057.464.000
35.000.000
64.149.100
1.693.404.000
14.999.950
14.755.150
130.800.000
632.966.150
800.436.000
313.400.000
7.274.118.900
4.905.444.300
7.913.578.000
713.963.440.000 854.110.331.744 994.435.446.000
1,02
0,57
0,80
Sumber data : APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009-2011
Tabel 55.
Rekapitulasi Pendapatan & Belanja APBD Kabupaten Sukoharjo
No
1
Mata Anggaran
2
1)
2006
3
2007
4
2008
5
2009
6
2010
7
A Pendapatan
1
Pendapatan Asli Daerah
2
Bagian Dana Perimbangan
3
Lain-lain Penerimaan yang Sah
Jumlah Pendapatan
35.724.137.450
38.621.230.250
41.661.997.750
46.154.694.000
63.065.320.000
496.352.567.000 525.525.504.000 581.209.858.000 618.951.188.000 620.000.865.000
0
38.309.068.000
51.933.740.250
48.857.558.000 105.603.021.000
532.076.704.450 602.455.802.250 674.805.596.000 713.963.440.000 788.669.206.000
B Belanja
1
Belanja Tidak Langsung/Aparatur
Daerah
119.459.630.315 400.773.000.000 479.093.798.000 564.525.792.307 616.710.713.744
2
Belanja Langsung/Pelayanan Publik
369.334.977.660 304.562.440.735 272.200.795.850 197.767.196.000 237.399.618.000
Jumlah Belanja
488.794.607.975 705.335.440.735 751.294.593.850 762.292.988.307 854.110.331.744
Sumber data: APBD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 119
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 56
Estimasi Perhitungan Potensi Retribusi Kebersihan/ Sampah Tahun 2011-2015
No
1
Komponen
2
2011
3
2012
4
2013
5
2014
6
2015
7
1 Jumlah Penduduk
936.144
1.029.758
1.132.734
1.246.007
1.370.608
2 Prakiraan Jumlah KK (Domestik)
239.293
263.222
289.544
318.498
350.348
2.000
5.000
5.000
5.000
5.000
36.575
40.233
44.356
48.682
53.550
5.907
6.498
7.148
7.863
8.649
66.966.000
95.000.000
95.000.000
95.000.000
95.000.000
3 Tarif Retribusi (Rata-rata Domestik) Sampah 1 KK
4 Cakupan Penduduk Terlayani
5 Jumlah Penduduk Terlayani (KK-Domestik)
6 Potensi Retribusi Penduduk Terlayani
7 Potensi Retribusi Total Penduduk
173.976.000
191.373.600 210.510.960
231.562.056 254.718.262
8 Realisasi Retribusi Kebersihan
71.350.000
95.500.000
96.000.000
97.000.000
98.000.000
9 Rasio Prestasi terhadap Potensi Terlayani
4.384.000
500.000
1.000.000
2.000.000
3.000.000
Sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo / Unit Kebersihan dan Persampahan, 2011.
Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo
III - 120