Vol.11, No.1, Februari 1999, ISSN
Transcription
Vol.11, No.1, Februari 1999, ISSN
Volume 1 1 No. 1, Februaril999 JURNAL PENELITIAN rssN 1410-4113 DAFTAR ISI 1. Studi Rekayasa Manajemen Koperasi Agroindustri dalam Rangka Mengentas Kelompok Masyarakat Miskin Di Pedesaan Jawa fimur (Achmad Fauzi Dh,, lrwan Noor, Tri Susanto, Purwo HadiWijaya, RiniDwiastuti , Masyrofi, Kliwon Hidayat, Elok Zubaidah) ............... 2. Analisis Efisiensi Pemasaran Karet Di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan (M. S. ldrus, M. Nazari) 3. Strategi Pengentasan Kemiskinan MelaluiBantuan Modal Bagi Rumah Tangga Miskin Di Pedesaan Jawa Timur. (Djumilah Zain, Kusnul Ashar, lksan Semaoen) ............. 4. Model Simulasi Kebijakan Efisiensi Ekonomi Gula Pasir Di lndonesia dalam Rangka Menuju Era Perdagangan Bebas (Syafrial, Nuhfil Hanani, Djoko Koestiono, Achmad Fauzi Dh, Bambang Siswadi) 5. Uji Coba Model Kelembagaan Akomodatif Di Lamongan dan Pacitan (Edi 6. Susi/o, Kiwon Hidayat, Suprih Bambang Siswijono, Bambang Sanfoso Haryono,lsmadi) Peranan Wanita dalam Usaha Peternakan Kambing (Studi Di Pedesaan Penerima Bantuan Ternak Kambing Proyek IDT DiWilayah Kabupaten Malang (Darsono Wisadirana) 7. 73 Analisis Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan Usaha Penangkapan lkan Skala Di Kabupaten Malang (Nuddin Harahab, Harsoko Riniwati, Mimit Primyastanto) B. 11 87 Pengaruh Tingkat Pengetahuan lbu Terhadap Konsumsi Garam lodium dan Kadar lodium Urine Pada Balita Di Desa Wlingi Blitar (Yuyun Yueniwati, I sng adi, H id ayat S uj uti) ................ :.. 99 Penanggrnrg Prof. Dr. Eka Jaw* : Afttrt Trern, SE llHril: DR. lr. H. l-uqnan l{*in, MS DEWAN REDAKSI Ketua Prof. Dr" Syafii ldrus, SE, M.Sc. Selaetaris, Drs. Luqman Hakim M. Sc Anggota, Prof. Dr. lr. H.M. lksan Semaoen, M.Sc. Prof. Dr. Umar Nimran, MA. Prof. Dr. Moch. Munir, SH. Dr. Sumartono, MS. Dr. Agus Suman, SE, DEA. Alamat Redalc*tPencrtit : Lembaga Penelitian, Unhrersib Bnariqta Jalan Vbderan, Maktg 65143 Telp. (0341) - 551615 Pes- 129 dil sfiI2fil. S2660 STIJDI REKAYASA MANAJEMEN KOPERASI AGROINDUSTRI STUDI REKAYASA IVIANAJEMEN KOPERASI AGROINDUSTRI DALAM RANGKA MENGENTAS KELOMPOK MASYARAKAT MISKIN DI PEDESAA}I JAWA TIMUR q, Achmad Fauzi Dh 4 , Irwan Noor Tri Susantoc, Purwo Hadi lliiaya a Rini Dwiastutib), MasyrofP, Kliwon Eidayatb), Elok Zubaidah a) bt' Fakuhas IImu Admkistrasi aniversitas Brmtijaya b) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 4 Fakuhas Teknologi Puunfun Universitas ABSTRAK Koperasi Unit Desa ((UD) sebagai lembaga ekonomi di pedesaan,vang berwatak kerakvatan, merupalcan lembaga yang menduh-rng pelaksanaan ekonomi kerakvatan, karena lembaga ini mempunlai basis yang kuat di hampir seluruh pelosok pedesaan Lrdonesia. Perhatian Pemerintah Orde Reformasi pembangrmaan saat ini terhadap kiprah koperasi teNmasuk KUD untr:k memainkan peranan di berbagai bidangkegiatanekonomr sepertr produksi, distribusi, pemasana danlain-lain,memrnjukkanperubahan semula berorientasi kepada konglomerasi menjadi orientasi kebijakan dan strategi pembangunan -vang keterlibatan rakyat secara lebih luas dan merata- KUD yang selama ini hanya menangani programyang ditentukan dari atas, diharapkan berani melakgkan trobosan untgk melakukan kegiatan agroindustri yang melibatkan anggotanya sebanyak mungkin mulai dari perencanaarl kegiatao produksi, distribusi dan pemasaran hasil produknya kepada konsumen. Oleh karena itu, kajian dari penelitian ini selama 4 tahun dalam bentuk melalrukan studi kelayakan potensi sumberda-va dan ketayakan finansial jenis agroindustri, pembentukan Kelompok Usaha Agro-grdustri, pendidikan & latihan, pemberian peralatan dan permodalan serta merumuskan menghimPun kelompok masyarakat modelpembinaanpengembanganagroindustridi@esaanyang mrskin di pedesaan, akan men3 adi garapan baru bagi KUD yang didukung oleh pemerintah daerah dan instansi terkait. Darihasilpenelitiandankaji tindak di diperoleh temuan sebagai berikut : , 4 kabupaten,laituMalang, Kediri, Blitar danMojokerto, Awal pengembangan agroindustri melalui kelompoh yang anggotanya dimusyawarahkan lokasinya dan oleh pengruus KUD, Kepala Desa setempa! dengan anggota diutamakan berdekatan mempunyai minatyang kuat untuk berwrausaha- a) yang b)Pembinaan kepada anggota kelompok melalui pendidikan & latihan di bidang usaha manajemen, akan diminati, seperti dalam hal produksi, distribusi, pemasaran, administrasi keuangan, dinamika kelompok, kewirausahaan, dll. I .TURNAL PB{ELITLAN IIML'-IIMU SOSIAL (SOCTAL SCIENCES) VOL 1I NO.l. FEBRUARI 1999 c; Pengenalan paket teknologi sederhana yang berkait dengan pengolahan produk, kemas produk kesehatan produli dll. sangat diutamakan. d: Banruan peralatan dan permodalan merupakan faktor pendukung setelah pendidikan & iatrhan drlalsanakan e Duh.rngan dai KUD, pelabat setempat dan rnstansi terkait sangat drperlukan dalam bentuk pembua',an kebitakan r'^.g menopang usaha agroindustri yang memberdavakan kelompok masvarakat mrskrn J: predesaan. sehrngga nantinya kegiatan mereka menladi potensi untuk mengolah potensi sumberdava alam dan manusia di pedesaan guna mengentas kerniskinan. I Keterpaduan gerak/koordinasi mulai dari perencanaan, peiaksanaan, pengarahan, pemblalaar- pengelolaa-n- momtoring & evaluasi, pengawasan, dari semua unsur di tingkat pembuat kebltakan sampat ke pelaksanaan akan menladikan upaya rekayasa manajemen koperasi agroindustri guna mensentas kemrskrnan dr pedesaan. Oleh karena itu, keterlibatan segala unsurpemerintah daerah, Lnstansi terkarl Perglruan tinggi, KtlD, bank/lembaga ker:angan, pengusaha, dll. akan menjadi faktor penenru keberhasilan peiaksanaan hasil penelitran uu. PENDAHULUAN bahwa KUD mempunyai hubungan dinamis dengan perekonomian sekitarnya. maka dalam jangka panjang, KUD akan mampu Jarra Timur sampai pada akhir meningkatkan perekonomian pedesaan penode Pehta V masih menghadapi masalah pokok dalam pembangrman regional, yaitu melalur pengembangan usaha agroindustn. b agaimana memadukan pemb angunan sektor pertanian dan industri. Pengembangan usaha agroindustri merupakan salah satu alternatif yang perlu dikembangkan. Namun demikian ada beberapa kendala 1'ang dihadapi yaitu : a) Kendala teknologr. b) Kendala rendahnya ketrampilan petani- c) Kendala permodalan, d) Kendala suppl)'bahan baku. e) Kendala pemasaran. Akibat kendala tersebut, usaha agroindustri belum dilakukan secara komersial dan dilakulian secara besarbesaran. Berbagar program )'ang diharrykan mampu meningkatkan perekonomian Melalui pengujian konsep bentuk model dan rekayasa manajemen koperasr yang berkait dengan pengembangan usaha agroindusti, maka penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat merumuskan model pengembangan agroindustri dengan KUD sebagai motor penggeraknya, yang meliputi : a) jenis yang ditangani. b) bentuk model pengelolaan. c) faktor pendukung pengembangan KUD untuk usaha agroindustri. d) manajemen KUD yang menangani us aha agroindustri, e) manajemen pengelolaan yang memadukan berbagai frhak 1'ang berkait dengan usaha agroindustn. Beberapa permasalahan dalam pedesaan telah diupavakan- namrm selama penelinan uu. adalah ini a) Jenis agroindustri apa. bagaimana rancangan pengentasan kemiskinan melalui Koperasi Umt Desa (KUD) dengan mengembangkan agroindustn dr pedesaan belum dilakukan. Bertolak dari kondisi : kelal'akan usaha dan skala usaha yang melibad<an kelcanpok mas-varakat miskin di pedesaan ? STUD I REKAYASA MANAJEMEN KOPERAS I AG ROINDU STzu b) Bagaimana bentuk paket teknologi agroindustri vang sesuai di pedesaan c) ? Bagaimana desain model perencanaan sistim agrorndustn di pedesaan dengan unit pengembangannya di wilayah ke4a KUD ? d) Bagaimana model pengembangan agrorndustri di pedesaan dengan KUD sebagai motor penggeraknya ? e) Bagarmana manajemen operasional pengembangan KUD yang daPat mengembangkan agroindustri yang sekaligus dapat kemrskinan f) mengentas ? Bagaimana rumusan bentuk keterkaitan Koperasi Agroindustri dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait. bank 4embaga keuangan, fihali swasta. perguruan trnggi guna menangani usaha agrorndustri dalam rangka mengentas kemrskinan dr pedesaan ? Beberapa tujuan dalam penelitian selama empat tahun, adalah Menganalisis kelayakan : a) potensi pengembangan usaha agroindustri ditinjau dan aspek potensi sumberdaya alam, teknis. sosiai ekonomis, b) Merumuskanmodel pola pengembangan agroindustri melalui KUD sebagai motor penggeraknya guna mengentas kemiskinan di pedesaan, c) Melaksanakan rekayasa manajemen yang berkait dengan perencanaan> pengorganisasian, pendidikan & latihan, d) Memantau dan memantaPkan kinerja Kelompok Usaha Agroindustri yang telah dibentuk serta e) Merumuskan model operasional pengelolaan usaha agroindustn di pedesaan guna mengentas kemiskinan. meliputi 5 kabupaten di Propinsi Jawa Timur, 1'aitu Kabupaten Malang, yang merupakan daerah penghasil hoftikultura, Kabupaten Pasuruan yang merupakan daerah penghasil perikanan, Kabupaten Mojokerto yang merupakan daerah penghasil tanaman pangan, Kabupaten Kediri yang merupakan daerah penghasil perkebunan, dan Kabupaten Blitar yang merupakan daerah penglrasil peternakan. b) Uji coba kaji tindak pengembangan agroindustn melalui KUD di dua lokasi, vaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri. c) Pemantapan kaji tindak pengembangan agroindustri di Kabupaten Malang, Kediri. Blitar dan Mojokerto. Sedangkan Kabupaten Pasuruan tidak dijadikan daerah kaji tindak, karena faklor perikanan ternyata kurang layak secara ekonomis untuk dikembangkan. d) Kegiatan monitoring & evaluasi di Kabupaten Malang, Kediri, Blitar dan Mojokerto. Pengumpulan data pada periode penelihan tahun pertama, dilakukan tiga metode, yaitu :a) Survel' Terstruktur, b) Rapid Rural Appraisal (RRA) dan c) Uji Coba Lapang atau Kaji Tindak. Sebagai sampel rensponden adalah pengurus/ pengelola KUD, pengusaha agroindustri, masyarakat miskin (petani, nelayan, peternak), pedagang bahan baku, lembaga perkreditan. Data sekunder dikumpulkan dari pemerintah daerah dan instansi terkait setempat. Pada tahun pertama telah ditemukan model pengembangan manajemen usaha agroindustri melalui KUD sebagai motor penggeraknya guna mengentas kelompok masyarakat miskin di pedesaan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan meliputi : a) Survey dasar (Base line study) potensr pengembangan agroindust t, yatg Pada penelitian periode tahun kedua dilakukan kaji tindak yang dilakukan dalam bentuk uji coba model rekayasa manajemen koperasi agroindustri guna mengentas kelompok masyarakat miskin di JIJRNAL PENEUT]AN ILMU-ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES) VOL. I1 NO.l, FEBRUARI 1999 pedesaan dalam bentuk kegiatan : kelayakan usaha memperhati-kan pendapat pembenhrltan kelompok usaha agroindustri. proses produksi dengan memperhatikan pendidikan & latihan, penyebaran paket teknologi. bantuan peralatan & permodalan. krneq manajemen terpadu guna mengelola usaha agrorndustri di pedesaan. Pada penelitran tahun kehga dan keempat. dilakukan kaji tindak di wilayah empat kabupaten, yang diikuti dengan penyempurnaan model, kegiatan monitonng dan evaluasi sambil memantap-kan model yang telah dikembangkan sebelumnya. HASIL PENELITIAN a kelompok sasaran. Beberapa asumsi yang mendasari analisis adalah : (a) Usaha agroindustri menjadi matapencaharian pokok mas-varakat miskin, (b) Tenaga ke4a yang digunakan adalah termasuk tenaga kerja dalam keluarga (suami dan isteri). (c) Masyarakat miskin dapat melakukan/ menguasai usaha agroindust t yattg ada, (d) Garis kemishnan yang digunakan setara beras 320 kglkapitaltahun atau setara dengan pendapatan Rp. I 6. 000,- lkapital bulan. (e) Teknologi agroindutri yang dilakukan adalah teknologi sederhana. Evaluasi kelayakan Pada penelitian tahun pertama diperoleh: L Hasil Lokakarya tentang Manajemen Koperasi Agroindustri dalam Rangka Mengentas Kemiskinan di Pedesaan Jaq'a Timur, yang diikuti Kanwil Departemen Koperasi & PPK, Kanwil Departemen Perindustrian, Pemda Kabupaten, Pengurus KIID, dosen dan para penelitr, berupa konsep pemikiran guna dipakai dalam kegiatan penelitian selanjutnya. 2. Menghasilkan Model dapat diketahui berbagai usaha agrorndusri dengan bahan bak'u dari tanaman pangan. hortikultura dan peternakan yang layak drkembangkan, sedangkan dari bahan bak-u perikanan, tidak layak drkembangkan untuk mengentas kemiskrnan. Pada tahun kedua dilalcukan kaji tindak di KUD Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan KUD Kecamatan Puncu RekaYasa Kabupaten Kediri, dengan bentuk kegiatan: Koperasi Agroindustri yang akan diuji cobakan di wilayah KUD Kecamatan Pembentukan Kelompok Usaha Agroindustri (KUA), yang anggotanya dipilih dari warga masyarakat setempat dengan syarat-syarat tertentu (2) Penggandaan Buku Paket Pendidikan & Latihan, (3) Pendidikan & Latihan kepada anggota KUA, (4) Pemberian/hibah Dau Kabupaten Malang dan KUD Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. 3. Keadaan penduduk miskin di Kabupaten Malang, Kediri. Blitar dan Mojokerto' 4. usaha agroindustri di wilayah penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Dan data pada Tabel I di atas, Potensi daerahmasrrg-masrng di bidang hortikulura, taneman pangan, tanaman perkebunan dan peternakan, yang layali dikembangkan. Dalam penelitian tahun Pertama (199411995) telah diperoleh data jenis agroindustri yang layak dikembangkan berdasarkan kelayakan finansial' Analisis (1) Peralatan, (5) Melibatkan Pemda Kabupaten Malang & Kediri. Instansi terkait, pengurus KUD dalam menangani pembinaan KUA, (6) Monitoring & evaluasi. Hasil penelitian Pada tahaP ini, sebagai berikut : STIIDI REKAYASA MANAJEMEN KO PERAS I AGROiNDUSTRI Anggota KUA, sebanyak 30 orang (3 kelompok) di Malang. dan 40 orang (4 g. Usahaagroindustri kelompok) di Kediri. mempunyai semangat untuk menangani usaha agroindustri, yaitu di Malang dalam bentuir usaha pembuatan kerupuh dan bayam & wortel, sirup jeruli,saos tomat dan bubuk lombok. Pendapatan sehap proses produksi, adalah kerupuk bayam : Rp.3.900,-; kerupuk wortel lombok: Rp.5.250,-. Sedangkan di Kediri, usaha agroindustn di bidang leather/manisan pepaya & nanas, selai nanas & pepaya, sari kedelai, bubuk kopi. instan jahe, Lrurl'rt dan beras kencur. Pendapatan setiap proses produksi, adalah leatherAnamsan pepa]'a dan nanas, masing-masing Rp.4.000.-: selai nanas dan PePaYa, masrng-masing Rp.3.500,- Instan jahe, L:unyit dan beras kencur, masing-masrng : Rp.4.250,- ; & instansi terkait kepada KUA lebih rntensrf dilalarkan di Kabupaten Kediri danpada di Kabupaten Malang. Pembinaan dari pengurus KUD kepada KUA di kedua kabupaten cukup intensrf. Anggota KUA di Kabupaten Kediri mempunyai motivasi lebih tinggi berusaha di bidang agroindustri bila dibandingkan dengan anggota KUA di Pembinaan dari Pemenntah Daerah d. dengan di Kabupaten Malattg, walauprm tidak semua kelonpok menunjukkan kinerja kelompoknya. h. Kabupaten Kediri dibandingkan di Kabupaten Malang. Pada tahun ketiga. daerah binaan dikembangkan ke Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar. Di kedua daerah rni dilakukan upaya : (1) Pembentukan Kelompok (4) Pemberian peralatan dan modal keqa, (5) Melibatkan Pemda KabuPaten Mojokerto & Blitar, rnstansi terkait seperti Departemen Koperasi & PPK, Departemen PerindusFran, dan pengurus KUD setempat untuli membrna KUA, dan (6) Monitoring & evaluasi. Hasil penelitran tahap iru. sebagai berilut l) : Anggota KUA di Kabupaten Mojokerto seban-vak 20 orang (2 kelomPok) mengembangkan usaha tape ketan hitam dan berusaha untuk membuat diversifikasi produk sePerti madumongso, Jenang badek dan brem ketan hitam. Sedangkan anggota KUA di Kabupaten Blitar sebanyali 20 orang Hal ini disebabkan anggota KUA di Kabupaten Kedin sebagran besar tidali mempunyai peke{ aan tetap, sedangkan di Kabupaten Malang sebagian besar adalah petani. pendidikan,letak rumah tempat tinggal berdekatan, bila dibandingkan dengan anggota KUA di Kabupaten Malang. Usaha Agroindustri (KUA), (2) Penggandaan Buku Paket Pendidikan & Latihan, (3) Pendidilian & Latihan bagi anggota KUA. Kabupaten Malang. Anggota KUA di Kabupaten Kediri lebih homogin latar belakang usia, Pemanfaatan peralatan yang diberikan oleh Tim Peneliti kepada anggota KUA, lebih efektif pemakaiannya di : Rp.4.000,-; sirup jeruk : Rp 6.000,- ; saos tomat : Rp.5.250,- dan bubuk di KabupatenKediri lebih berkembang bila dibandingkan (2 kelompok) lebih menitik beratlian usaha pengembangan emping mlinjo. selai nanas nenas 2) & pepaya, ieatherimanisan & pepaya. Usaha agrorndustri tape ketan hitam di Kabupaten Mojokerto lebih menrngirat dan mempunyai prosPek Yang .IIJRNALPm'IELITLANILMU-ILMUSOSIAL(SOCTALSCEhICES)VOL 1i NO 1.FBRUAzu menguntungkan b agi atggota, terutam pembelian bahan baku ketan hitam, kemas produk. perluasan pemasaran a dengan perbarkan teknik kemas. diversifikasi produk sehingga memperluas pemasaran. Jirva kes'irausahaan dari anggota memang lebrh mudah berkembang karena faktor kebutuhan dan tuntutan hidup demi kesejahteraannya. Pendapatan setiap proses produksi sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah). 3) Usaha anggota KUA di Kabupaten Blitar lebih menekankan kepada usaha emping mlinjo daripada produk iainnya. karena usaha ini yang lebih menjanjikan keuntungan. Tetapi usaha ini menghadapi kendala bahan baku dan tempat penyimpanan bahan baku mlinjo 1'ang membutuhkan dana cuk-up besar. Dengan demikian keterbatasan modal menjadi penghambat utama untuk mengembangkan usaha emping mlinjo, sehingga anggota KUA lebih aman menjual bahan bak'u miinjo langsung ke pasar/pedagang. Pendapatan setiap proses produksi, 2) Pembenan bimbingan dan pembinaan d: bidang penrngkatan mutu produli rnstan dengan bahan baku jamu. perluasan pemasaran> admrnistrasi keuangan.dll. pada anggota KUA di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. 3) Pemantapan koordinasi antara Tim Peneliti dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, instansi terkait dan pengurus KUD, sehingga lebih memantapkan pembinaan terhadap KUA, terutama yang menyangkut peningkatan penyediaan bahan bat-u jamu, produksi. tekmk kemas dan pemasaran produli. 4) Beberapa hasil yang diperoleh di Kabupaten Kediri , antara lain :a). Produk unggulan instan dari bahan jamu telah mempunyai segmen pasar di dalam dan luar Kotamadia & Kabupaten Kediri. b). Produk instan tersebut telah menjadi salah satu PRODUK selai nanas dan pepaya, masing-masing = Rp.3.500.- dan leather/manisan nanas dan pepaya, masing-masing Rp.4.000,- mewujudkan ONE VILLAGE ONE PRODUCT. c). Produk instan telah Duliungan dari pengurus KLID di kedua menghasilkan perputaran modal kerja KUA sebesar Rp.2. 000.000,- (dua juta rupiah) mlinjo: Rp.5.100,-: kabupaten terhadap usaha anggota cukup baik. 5) Dukungan dari Pemda Kabupaten dan instansi terkait di kedua daerah tersebut, kurang efeLtii Pada tahun keempat, kegiatan kaji tindak ditekankan ke Kabupaten Kediri dan Mojokerto, sedangkan Kabupaten Malang dan Blitar hanya kegiatan morutoring & evaluasi. Bentuk kegiatannya, adalah l) produk. dli. LINGGULAN KABUPATEN KEDIRI, dalam rangka menunjang GERAKAN adalah emprng 4) 1999 : Pemberran modal kerja tambahan kepada anggota KUA di Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, guna KEMBALI KE DESA guna d). Pendapatan trap anggota KUA mulai memngkat e). Sertipikat Penl'uluhan (SP) bagi produk rnstan telah diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, sehingga produli rnstan lebih dipercaya oleh konsumen. 5). Usaha anggota KUA di Kabupaten Malang dan Blitar menghadapi kendala, antara lain: a). Kendala permodalan untuk penyediaan bahan baku mlinjo dan pembuatan tempat pen)'lmpanan mlinjo yang dihadapi anggota KUA Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, STT'DI REKAYASA MANAJEMEN KOPERAS I AGRO INDUSTRI menjadi masalah utema sehingga usaha emping mlinjo sulit untuk dikembangkan. Sedangkan usaha larn vang pernah diintrodusir Tim Penelitr kepada anggota KUA, kurang diminatr karena secara ekonomis kurang menguntungkan. b). Koordinasi dan pendekatan Tim Peneliti dengan Pemenntah Daerah setempat. rnstansi terkait dan pengurus KUD untuk memecahkan masalah tersebut tidak berhasil. c). Upaya KUA di Kecamatan Dau Kabupaten Malang untuk mengembangkan usaha agroindustri kurang berhasil, karena kegagalan dalam koordrnasi kelompok. sehingga anggota berusaha secara individual. Dari hasil pengamatan dan kajian. mereka lebih menekanlian kepada usaha pertanian daripada usaha agroindustri d) Dukungan dari pemerintah daerah- pengurus KUD dan instansi terkait cukup besar guna mendorong kineqa KUA yang dibentuli, tetapi terbentur kepada anggota KUA sendiri. Dengan demikian, usaha KUA dr daerah ini masih belum menunjulkan hasil yang diharapkan. Dari hasil kajian selama 4 tahun dapat diperoleh model pengembangan agro- rndustri melalui Koperasi/ KLTD seperti pada Gambar 1. -vang tertera KESIMPULAN DAN SARAN mengatasipeng-anggura4 memberi kesibukan di v'altu luang, meningkatkan pendapatandan kesejahteraan.serta dapat mengentas kemiskinan. 2. KUD dapat diberi peran yang cukup penting untuli mendorong: membina. Menciptakan liagk-ungan -vang kondusif bagi tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan arggota/ calon anggota KUD. B. Saran 1. Pengelolaan (manajemen) antara pemerintah daerah, instansr terkait, KUD, bank, pengusaha, dan perguruan trnggi sangat penting guna menangani pemb erdayaan kelompok masyarakat miskin yang berhimpun dalam Kelompok Usaha Agroindusri (KUA) di pedesaan. sehingga akan menghasilkan w-irausahawan di bidang agrorndustn di pedesaan. 2. Pengelolaan (manajemen) pembinaan KUA-KUA di pedesaan dilakukan secara terpadu dari berbagai unsur tersebut di atas, dengan mengutamakan pembentukan kelompok secara demokratis, pendidikan & latihan, penyediaan buL-u paket pendrdikan & latihan, bantuan permodalan & peralatan, monitoring & evaluasi dalam hal produksi, teknik kemas, teknik promosi, mutu produk, teknik pemasaran. administrasi umum. administrasi keuangan, dinamika kelompok, dan larn-lain. 3. Perlunya kebijakan terpadu A. Kesimpulan 1. Usaha agroindustri di daerah pedesaan dengan melibatkan kelompok masyarakat miskin sebagai pelakrnya sangat penting guna mengolah bahan baku pertanian dan peternakan menjadi produli yang -vang jualn-va. Usaha lebih ini tinggi nilai membantu akan yang dihasilkan oleh penentu kebijakan di tingkat pemerintah daerah, instansi terkait, bank dan KUD, guna lebih memberdayakan kelompok masyarakat miskin di pedesaan guna menangani usaha agroindustn. JL]PNAL PENLITIAN iLMU-ILMU SOSTAL (SOCIAL SCIENCES) VOL. I I NO. UCAPAN TERIMA KASIH Ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidrkan dan Kebudayaan atas pendanaan untuk penelitran ini. -vang diberikan 1 , FEBRUARI 1999 Achmad Fauzi, Irwan Noor, Tri Susanto, Masr,tofie. Rini Dwiastuti, Kliwon Hidayat. 1996. Studi Rekayasa groindustri Mengentas Kelompok Masyarakat Miskin di Pedesaqn Jqwa Timur. Laporan Manal' emen Koperasi A dalam Rangka Penelitian Tahrm trI, Pusat Penelitran DAFTAR PUSTAKA Pembangunan Wilayah Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya, Malang. Achmad Fauzi, lrwan Noor. Elok Zubaidah. Purwohadi Wijaya, Rini Dwiastuti. 1994. Studi Rekayasa Manajemen Koperasi Agroindustri dalam Rangka Mengentas KelomPok Masyarakat Miskin di Pedesaan Jawa Timur. Laporan Penelitian Tahun I, Pusat Penelitian Wilayah Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Pemb angunan Brawijaya, Malang. Achmad Fauzi, lrwan Noor, Elok Zubaidah, Masyrofie, Rini Dwiastuti, Kliwon Hidayat, 1995. Studi RekaYasa tri |t4 anai em en Kop e r as i A groin dus dalam Rangka Mengentas Kelompok MasYarakat Miskin di Pedesaan Jawa Timur' LaPoran Penelitian Tahun II, Pusat Penelitian Pembangunan WilaYah Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya, Malang. Basu Swastha Dh, 1985. Azas-azas M anaj e m e n M o de rn. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Libert-v. Yogyakarta. Stoner, James A.F. dan C.Wankel, 1986. M anaj e m en. Alih bahasa oleh W.W. Bakowatun, Jilid I dan II, Edisi Ketiga, C.V lntermedia. Jakarta. Onong Uchyana Effendv. L989. Psikologi Manalemen dan Administrasi' Penerbit Mandar Maju, Bandung. STUDI REKAYASA MANAJEMEN KO PERAS I AGROINDU STRI Tabel 1. Evaluasi Kelayakan Usaha Agroindustri untuk Masyarakat Miskin pada Skala Usaha Rumah Tangga. Jenis Usaha Pendapatan Pendapatan Kelayakan Agroindustri (Rp/Bulan) Perkapita Pengentasan (Rp/Bulan) Kemiskinan 22.755 Layak A. Bahan Baku HasilPerkebunan a. GulaKelapa b. MinyakKenanga 127.920 31.980 Layak c. TikarMendong 19.334 4.833 Tidak d. Kepang 20.000 5.000 Tidak 177.166 44.29r Layali f. AnyamanBambu 43'176 Obrok EmpingMlinjo 11.336 r0.779 2.834 Tidak Tidak 192.500 48.125 Lava1i 350.000 Layak e. g. h. KerajinanKa;'u B. Bahan Baku Hasil Tanaman Pangan 140.000 a. TempeKedelai b. TahuKedelai 215.488 53.782 Layak c. BumbuPecel tt7.426 Layal d. Krupuk t90.972 27.698 47.698 Layali e. Marning 126.138 f KnpikTempe t37.625 31.354 34.406 134.000 33.500 83.243 20.8 134.494 3 84.370 Singkong Layak Layak 1 0 Layak Layak 3.4) Z Layak 2r.092 La1'ali 477.660 t17.966 Layali b. 415.228 1 03.807 La1'ali c. Knpik Gadung 104.550 26.737 Lavak o Tape D. h. TapeKetan i. Kacang j. Mie C. Bahan Baku a. Goreng HasilHorti Kultura KriprkKentang D. Bahan Baku Hasil Peternakan a. Bakso 126.112 3t.528 Layak b. Penetasanltik c. TelorAsin 648.786 162.196 Layak I11.082 27.770 Layali JURNAL PENELITIAN ILMU-ILMU SOSTAL GOCTAL SCIENCES) VOL. I 1 NO. 1, FmRUARI 1. c.aidrfddrCIrohafit 1. THgi.eithi*19.d3, T.ktFEdr { F-iiEl*.n9d t. T.lo*lsiri lFsbn . akg |rlbdr tiigrF . - TalW d-t . T.ln.(Fangtir t.br&Frm Fmdbr . FanC{rirabn - -P.l$.!s l. t&!5oibE T.kltpmfrr 2. 3, Pttslt-r 4. Aldlb f.b,rFf l. KepFif tuEmS..5PG Uil(bf -nt!i*tl) Dr\r.Gtrdr* l. ltF. udr - pn-sr - Flm 1. P.nbim |riltn (l !h) 2. Xtj^ h..ps hd9bn trllD. ---KUAut.rXuO rtr"c h.rh, Agrlaia-l F-i d..an Fldt.t F-.t tl.n a+-.bi blrrxanF-t Gember 't. Brgln Model Pcngcmbangsn I i I t t l0 Agroinduttri Pcdcsaan I 999