KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN KEHUTANAN INDUSTRI
Transcription
KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN KEHUTANAN INDUSTRI
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM PEKERJAAN KEHUTANAN DAN INDUSTRI PERKAYUAN I ii OIeh Dr. H. Suma'mur P.K., M.Sc. 11111 IiIl IIM llII 50343 Diterbitkari oleh Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja) Bekerja-sama dengan I L 0. KATA PENGHANTAR PADA PENERBITAN PERTAMA Syukur Alhamdulillah, bahwa Buku KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERTA DALAM PEKERJAAN KEHUTANAN DAN INDUSTRI PERKAYUAN. telah dapat segera diterbitkan memenuhi harapan segenap pihak yang bçrsangkutan. Buku mi merupakan hasil keija sama di antara Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja dengan Organisasi Perburuhan lnternasional (International Labour Organization). 1enerbitan Buku tersebut merupakan salali satu tindak lanjut dan Seminar Nasional I Penerapan Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada tahun 1976. Demikian pentingnya Seminar tersebut dan agar Pembaca dapat menelaah isinya, maka Hasil-hasil Seminar di muat dalam Buku mi secara lengkap dan dirangkaikan dengan Bab V Pengembangan Program Aktif. Hal ml berar.ti bahwa setiap usaha dalam pengembangan kesehatan dan keselamatan kerja dalam pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan tidak dapat tidak harus dilakukan berupa program yang aktif dan berkembang. Buku Kesehatan dan Keselamatan Keija dalam Pekerjaan Kehutanan dan Industri Perkayuan dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan secara lengkap tentang materi kekhususan lapangan tersebut, untuk dipakai sebagai buku dasar bagi pendiclikan dan latthan, untuk materi penyuluhan bagi pengusaha dan buruh, dan sebagainya. Buku ml telah disusun dengan memanfaatkan penerbitan-penerbitan Organisasi Perburuhan Intemasional, pengalaman-pengalaman di Luar Negeri, dan hasil-hasil pengamatan di Dalam Negeri, disesuaikan dengan keperluan-keperluan dan perkembangan-perkembangan cli Indonesia. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan Buku ixii. Secara khusus, disampaikan ucapan terima kasih kepada Mr. Mc. Donald, ILO Area Director, Indonesia, dan Dr. S. Gupta yang memungkinkan terlaksananya kerja sama tersebut. Terima kasih pula kepada segenap staf Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja yang telah berpartisipasi dalam persiapan Naskah i. Jakarta, Awal Januari 1977. Penulis. Hal. Isi: BAB BAB 1. PENDAHULUAN 1. Defmnisi. 2. Kekhxisusan. 7 3. Ruang lingkup masalah. 9 H. ALAT-ALAT, PERLENGKAPAN, MESIN-MESIN, BAHAN-BAHAN. 9 Alat-alat Kerja Tangan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Pemiihan dan Perawatan Alat-alat Tangan. Tali-tali, Rantai-rantai dan Perlengkapan lainnya. Perlengkapan untuk Memanjat. Kewaspadaan Umum mengenai Mesin-mesin Gergaji Mesin. Mesin-mesin Untuk Pemotongan Dahan-dahan, Pengelupasan Kulit, Pembelahan dan Pemotongan Tipis Kayu. Traktor-traktor. Kerekan. Instalasi Sementara Pengangkatan Dan Penarikan. Jalati dan Kendaraan. Mesin dan Perlengkapan Pembuatan untuk Jalan, Pemusnahan Hutan dan Perlindungan Hutan. Bengkel-bengkel Karya dan Garasi Bahan-bahan yang Berbahaya. Perlengkapan Perlindungan Din. BAB ilL PEKERJA DAN LINGKUNGANNYA. FaaI Kerja Berat. Gizi. 3.. BAB IV. Waktu-waktu Istirahat dan Cuti. Tenaga Kerja yang memenlukan Perlindungan Khusus. Ildim dan Cuaca. Tumbuhan, Hewan, Serangga, Infeksi-infeksi. 14 45 47 49 54 57 59 63 65 67 69 72 77 80 85 89 93 94 96 100 ORGANISASI DAN TEHNIK-TEHNIK KEGIATAN UTAMA. 103 Pandangan Umum. 104 Pembenian Isyarat. 106 Memanjat Pohon-pohon Tinggi. Penebangan, Pemotongan Melintang dan Pemotongan Dahan 107 Kayu. 120 Pengangkutan Kayu. Pekeijaan penyiangan, Pengolahan Tanah dan Penanaman, Dan Perlindungan terhadap Tumbuhan Hutan. Pembuatan Jalan, Penambangan Batu 126 Peledakan. 129 Kebakaran Hutan. Pengangkutan dan Peijalanan Personil. 1.1 132 DAB V. PENGEMBANGAN PROGRAM AKTIF. Perundang-undangan Tentang Standar-standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Pengawasan Kesehatan dan Kelamatan Kerja Statistik Kecelakaan dan Penyakit. Penyelidikan Kecelakaan Dan Riset Tentang Problematik Kesehatan. Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan. Organisasi Tentang Kegiatan-kegiatan. Pemeriksaan dan Perawatan Kesehatan dan Perumahan. Kemah-kemah dan Perumahan Penebangan Kayu dan Kondisikondisi Kehidupan. Konpensasi Kecelakaan. Hasil-hasil Seminar Nasional Penerapan Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri Perkayuan. * **** ** * ** ***** * * * 133 134 135 146 147 151 [54 155 155 BAB 1. PENDAHULUAN 1. Definisi. Pekerjaan kehutanan meliputi pendirian dan pemeliharaan hutan serta pengambilan dan pengangkutan hasil-hasil kehutanan. Industri perkayuan yang diuraikan disini terutama menyangkut pengambilan, pengangkutan, dan pengubahan primer kayu. Pengambilan mencakup penebangan, pemotongan dahan dan cabang, pemotongan melintang, pengelupasan kulit, dli. Pengangkutan meliputi. kegiatan-kegiatan memindahkan kayu dan tempat-tempat penebangan ke-lokasi-lokasi konvesi primer atau untuk seterusnya diangkut. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pemuatan, peluncuran, penanikan, pengailgkutan dengan tali, angkutan rakit, pengangkutan dengan aliran air, dli. Konversi primer diartikan sebagal kegiatan-kegiatan penggergajian untuk pembuatan papan-papai kasar sebelum penimbunan dan pengeringan atau kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan di daerah-daerah kehutanan. "Logging" diterjemahkan dengan penebangan dan pengangkutan kayu serta juga kegiatan-kegiatan konversi primer seperlunya. Istilah tebang-angkut adalah terjemahan dan "logging". Pekerjaan pengangkutan di ah adalah di luar ruang lingkup "logging". Kesehatan Kerja adalah praktek-praktek meningkatkan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, balk kuratif, maupun preventif. Sasarannya adalah faktor manusia dan lingkungannya. Tujuan akhirnya adalah tenaga kerja yang sehat, sejahtera, gairah dan produktif. Ruang lingkup kesehatan kerja dalam uraian mi adalah: Kesehatan kuratif, yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis di perusahaan dan bermaksud menekan keadaan sakit menjadi sekecil-kecilnya dengan upaya kedokteran yang sebaik-baiknya serta efisien. Kesehatan preventif untuk mencegah tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan atau penyakit, balk oleh karena keadaan umum, maupun oieh akibat pekerjaan. Pengamanan bahaya-bahaya oleh karena proses pnoduksi yang mungkin berakibat bruk kepada tenaga kerja atau masyarakat luas. Penserasian di antara tenaga keija dengan pekerjaannya dengan tujuan kegairahan dan efisiensi kenja. Keselamatan kerja bertujuan, agar tenaga kerja dapat perlindungan keselamatan pada pekerjaannya dan bahaya-bahaya kecelakaau yang bersumber kepada mesin dan peralatan kerja, lingkungan dan faktor-faktor manusia sendini. 2. Kekhususan. Pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan merupakan salah satu kegiatan ekonomi dan industri tertua. Keduanya memerlukan perhatian khusus, balk ditinjau dan sudut kondisi-kondisi kerja pada umumnya, maupun dilthat dan sudut kesehatan dan keselamatan kenja secara khususnya. 7 Kondisi-kondisi kerja pada pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan meUputi keadaan kehidupan dalam perkemahan atau perumahan sementara pada keiatan penebangan dan pengangkutan, kondisi-kondisi dalam hubungan syaratsyarat kerja, upah dan aspek-aspek jaminan sosial. Keadaan kehidupan dalam kemali atau bedeng meliputi keadaan perumahan, makanan, fasiitas-fasilitas sanitasi, fasiitas-fasiitas hiburan serta kebudayaan. Kondisi-kondisi kerja menyangkut jam kerja, kerja lembur, cuti-cuti dengan bayaran, fasiitas-fasiits pengangkutan, dli. Upah dan pendapatan mengenai cara-cara penetapan upah, unsur-unsur untuk penetapan upah, kiasifikasi pekerjaan, dan cara pembayaran upah. Jaminan sosial adalah mengenai asuransi kompensasi kecelakaan, jaminan sakit, jaminan han tua, tunjangan keluarga, dli. Kesemuanya sedikit banyak ada kekhususannya mengingat sifat-sifat pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan. Koncisi-koridisi kenja tersebut ada sangkut pautnya pula dengan kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi uraian secara keseluruhan adalah diluar ruang lingkup penerbitan buku mi. Beberapa aspek, seperti keadaan perkemahan, fasilitas hiburan, kompensasi ke celakaan, dsb., yang erat bertalian dengan kesehatan dan keselamatan kerja akan dibicarakan disana-sini seperlunya. Kekhasan kesehatan dan keselamatan keija dalam pekerjaan kehutanan dan industni perkayuan adalah sbb.: Tingginya angka kecelakaan. Angka kecelakaan, baik frekwensi, maupun tingkat beratnya, adalah tinggi. Keadaanya dapat dibandingkan dengan kecelakaan kerja di pertainbangan dan kira-kira 4 kali angka keóeiakaan pada industri-industri lain pada umumnya. Angka-angka mi terutama lebih tinggi pada negara-negara sedang berkembang. Diperbandingkan dengan pekerjaan kehutanan pada umumnya, kecelakaan pada kegiatan penebangan dan pengangkutan kayu menduduki 70% dan seluruh kecelakaan. Lainnya meliputi 15% kecelakaan pemeliharaan hutan, 5% akibat pembuatan jalan, dan 10% oleh kanena pekerjaan lain. Kecelakaan pada penebangan dan pengangkutan kayu cenderung bersifat berat dan menempati persentasi terbanyak (9 0%) kecelakaan akibat pekerjaan hutan yang berakibat kematian. Kecelakaan-kecelakaan pada pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan meliputi a). Kecelakaan pada penebangan dan pengangku tan sebagai akibat terkena kayu, b). Kece- lakaan path penebangan dan pengangkutan yang dikarenakan alat-alat kerja dan mesin-mesin, c). Terjatuh pada kegiatan penebangan, d). Kecelakaan pada pemeliharaan hutan, dan e). Kecelakaan-keceiakaan tenaga keija s.elama dalam perjalanan. Kecelakaan-kecelakaan. tersebut adaiah khusus sebagai pencerminan khasnya pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan Tehnologi dalam pekerjaan dan industni demikian benlainan dengan tehnologi yang diterapkan untuk pekerjaan-pekerjaan dan industri-industni lainnya. Pekeijaan fisik berut dalam alam terbuka. Pekerjaan kehutanan dan industni perkayuan kebanyakan merupakan pekeijaan fisik benat yang diselenggarakan di alam terbuka dengan segala pengaruhnya. Kenyataan mi menjadi sebab bahaya kesehatan khusus dan memintakan persyaratan-persyaratan khas. Sebagairnana halnya pekerjaan di alam terbuka, pekerjaan-pekerjaan seperti itu memintakan perhatian dalam iisaha sanitasi dan higene perorangan, penlindungan terhadap bahayabahaya dan tumbuhan, serangga dan hewan, dli. Adapun masuknya tehnc> iogi yang juga khusus mendatangkan pula problema kesehatan yang baru pula, spert{ getaran mekanis, kebisingan, karecunan, dsb 8 3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup uraian dalam buku mi meliputi Aspek keselamatan kerja yang bersangkutan dengan alat-alat, perlengkapan, mesin-mesin, dan bahan-bahan. Segi kesehatan kerja yang mengenai pekerjaan dan lingkungannya. Tehnik keselamatan kerja sehubungan dengan kegiatan-kegiatan utama pekerjaan hutan dan industri perkayuan serta pengorganisasiannya. Pengembangan program aktif. BAB II ALAT-ALAT, PERLENGKAPAN, MESIN-MESIN, BAHAN-BAHAN Alat-alat Kerja Tangan. Banyak kecelakaan dalam hutan disebabkan oleh terlepasnya, patahnya, atau penggunaan tak tepat alat-alat kerja tangan. Mekanisasi akan menurunkn risiko kecelakaan, tetapi penggunaan alat-alat kerja tangan akan berlangsung terus sampai tingkat tertentu. Maka dan itu, segi keselamatannya tidak boleh diabai1. kan. Dalam pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan, alat-alat kerja tangan, sebagaimana perlengkapan lainnya, mesti terbuat dan bahan kwalitas tinggi dan dengan konstruksi kuat agar dapat men ahan tekanan-tekanan berat. Oleh karena itu bengkel reparasi biasanya tidak terdapat ditempat dekat, atahnya alat sering berakibat kelambatan luar biasa, yang harus diatasi dengan segala biaya. Sebaliknya, peralatan yang harus dibawa melewati jarak-jarak jauh sepanjang tempat yang sukar dilalul tidak boleh terlampau berat. Sejauh mungkin, campuran-campuran logam ringan harus dipkai untuk alat-alat yang terbuat dan logam. Ketentuan-ketentuan berikut ml perlu diperhatikan dalam pencegahan kecelakaan akibat alat-alat kerja tangan 1. Pakailah selalu alat-alat yang tepat untuk pekerjaan (jangan menggunakan kampak sebagai pasak, golok sebagai obeng, dsb.). (Lthat gambar 1). C Gambar 1. Beberapa pemakalan kern pak yang harus dihindari. Sebagai gaet. Sebagai pasak. Sebagai palu. 9 2.' Pergunakanlah alat secara tepat (sekali-kali jangan memotong kearah tubuh dengan kampak atau golok, cukupkanlah jarak terhadap pekerjapekerja lain, jika mempergunakan alat, dsb). Pelihara alat-alat dalam keadaan baik (ganti pegangan yang pecah, pelihara ketajaman alat-alat pemotong, dil.). Usahakan pengangkutan dan penyimpanan yang memenuhi persyaratan (lindungi alat-alat tajam dan runcing, letakkan alat dalam tempat aman, sehingga orang tak terjatuh diatasnya, dsb.). (Lihat gambar 2.),. Gam bar 2. Beberapa perlindungan untuk alat-alat ta/am. Sabit. E. Gergaji untuk 2 orang. Kampak. F. Gergaji busur. Farang. G. Gerga/i berantai mesin. Fencungkil lculit. Perhatikan alat-alat secara teratur (apakah alat-alat pemotong tajam, kepala palu dan pasak balk, pegangan alat kuat dan tidak pecah, dsb.?). Usahakan mengganti alat-alat berbahaya "dengan alat-alat yang kurang berbahaya atau dengan niesin. Pergunakan perlengkapan perlindungan sekiranya membantu mengurangi risilCo kecelakaan (misalnya, sepatu-sepatu keselamatan dengan ujung baja untuk pekerjaan mengampak). 10 Pegangan Alat. Tidak jarang bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan pegangannya pecah atau kepala alat terlepas atau alat tersebut tidak cocok untuk tenaga keija. Maka dan itu, semua pegangan alat harus pas betul terhadap alat dan memiiki panjang dan bentuk yang tepat bagi orang yang mempergunakannya. Pegangan-pegangan kayu harus terbuat dad kayu keras dan meniiliki beran sama, bebas dad retak dan tidak berteras. Pegangan harus pas betul dengan kepala alat seperti kampak. Pegangan harus terletak secara tepat dan dipasak dengan kokoh dan dad waktu ke waktu pasaknya dikokohkan kembali. Pasak-pasak logam dapat dipakai untuk kepenluan mi. Pada banyak hal, pegangan yang tepat telah dliperkenalkan kepada tenaa kerja sekali mereka telah dilatih bagaimana membuatnya sencliri. Hal mi memiiki keuntungan bahwa tenaga keija dapat menyesuaikan pegangan kepada ukuran lengan dan tangannya. Mat Pemotong. Alat-alat tangan paling berbahaya dalam pekerjaan hutan adalah alat-alat pemotong seperti kampak-kampak, kampak kecil, parang gergaji, pencungkil kulit, sabit dan adt Semua alat-alat mi barus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Qrang-orang muda khususnya harus diperingatkan bahwa alat-alat pemotong menyangkut risiko kecelakaan besar. Adalah berbahaya melemparkan alat-alat mi dan orang kepada orang lain. Bentuk. Pegangan alat-alat pemotong seperti parang harus memiiki penonjolan yang mencegah tangan terkena bilah parang. Pegangan kampak harus berakhir pada suatu benjolan yang dapat dipegang secara kuat oleh tangan lebih bawah dan mencgah terlepasnya pegangan, jika basah. Pengangkutan. Selatna pengangkutan, bagian-bagian tajam harus ditutup dalam penutup atau sarung pelindung sejauh mungkin. Tutup atau sarung demikian harus disediakan bersama tiap alat pemotong baru. Jika alat adalah milik tenaga kerja, mereka harus diberi tahu tentang bagaimana membuat tutup atau sarung demikian. Hal mi dapat dipertunjukkan dengan balk selama latihan ketrampilan What gambar 2). Jika alat- alat tajam harus dibawa tanpa tutup pelindung, alat-alat tersebut harus berada dekat badan dengan bagian tajam menghadap keluar. Perawatan. Semua alat pemotong, dan juga kait-kait tajam, harus dirawat agar tetap tajam, oleh karena alat-alat tumpul lebih cepat rusak dan memenlukan lebili banyak upaya dan penggunaan waktu kenja. Penyimpanan. Untuk penyimpanan dalam ruangan, peti-peti alat atau rak-rak alat yang dibuat secara tepat dapat digunakan. Alat-alat dan perlengkapan tidak boléh dibiarkan tengeletak ditempat orang-orang harus bekenja atau lewat, atau pada suatu ketinggian yang dad padanya alat tersebut mungkin jatuh dan menimpa órang dibawahnya. Penebang tidak boleh menempatkan alat-alatnya pada jalan menghindar. (Gambar 3). 11 Gambar 3. Arah rnenghindar dalarn hubungan arah roboh dan tern pat 1. Arah roboh, 2. Arah meletaickan rneletakkan alat-alat alat-alat. Panah putih rnenunjukkan /aMn rnenghindar. Kampak.. Pada pekerjaan-pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan, yang sering menggunakan kampak, untuk penebangan kayu, sampai sepertiga dan keseluruhan kecelakaan pada tenaga kerja adalah berupa terluka oleh kampak, dan kecelakaankecelakaan demikian dapat berakibat talc masuk keija secara lama. Oleh karena itu, bekerja dengan menggunakan kampak adalah satu masalah terpenting untuk mendapat perhatian dalam usaha pencegahan kecelakaan. Sangat sering suatu kampak mencong jalannya dan mengenai kaki atau tungkai bawah tenaga kerja. Hal am dapat dihindarkan apabila niang kerja tidak dihalang-halangi oleh ranting-ranting atau tumbuh-tumbuhan, dan jika selama pemotongan cabang tenaga kerja berada pada posisi bahwa pohon berada diantara dia dan cabang-cabang yang sedang dipotong. Lebth lanjut, sepatu bot pengaman dengan ujung baja adalah sangat bermanfaat dan selalu harus dikenakan oleh orang-orang yang memakai kampak. Gergaji Tangan. Kecelakaan-kecelakaan oleh karena gergaji tangan biasanya kurang berbahaya. Kecelakaan-kecelakaan kebanyakan terjadi ketika pemotongan dimulai dan gergaji keluar dan alur pemotongan dan mengenai tangan yang sedang memberi arah jalannya gergaji atau sedang memegang kayu yang akan dipotong. Sesuai dengan kenyataan tersebut, permulaan menggergaji perlu dilakukan secara gerakan pendek dan pelan, bila mungkin dengan dua belah tangan memegang gergaji, sampai alur gergajian cukup dalam. Selanjutnya, gergaji busur bertegangan tinggi mesti dilepaskan dengan hafi-hati. Caranya adalah dengan menjepit busur secara kokoh diantara kedua kaki dan melepaskan bilah gergaji dengan kedua tangan; mata gergaji mesti mengarah keluar. Gergaji harus dipelihara tetap tajam dan dirawat, agar memungkinkan penggergajian secara baik dan mencegah keadaan terjepit. 12 Sabit Pembabat, Ant dan Parang. Sabit pembabat dan ant dapat merupakan alat-alat yang paling berbahaya, manakala dipergunakan secara tak hati-hati. Banyak kejadian kecelakaan disebabkan tak cukupnya jarak di antara tenaga kerja dan sabit atau ant menyimpang arahnya atau selip. Penyiangan dengan cara mekanis atau kimiawi lain untuk pembasmian tumbuhan pengganggu atau liar dapat membantu mengurangi kecelakaan. Jika ant tidak dapat diganti dengan cara lain, tangan pekenja harus diindungi dengan sarung tangan kanvas dengan lempeng-lempeng karet yang dijahit dibelakangnya; hal mi tidak penlu bagi sabit pembabat, oleh kaxena kedua tangan berada di luar daerah bahaya. Penlindungan serupa dianjurkan untuk orang-orang yang bekenja dengan parang. Kikir. Kikir untuk menajamkan alat harus bebas minyak dan gemuk. Alat-alat tersebut haru& dipenlengicapi pegangan dan harus kokoh masuk kedalamnya, agar dicegah lepasnya alat tersebut. Mengasah dengan batu asah sesudah pengildran, batu asah mesti selalu digerakkan secara sirkuler (Gambar 4). Gam bar 4. Pengasahan kampak. Kampak harus diasah den gan gerakan sirkuler, sehingga tidak selip dan kampak tidak melukai tan gan. Abt-alat Tekan dan PemukuL Banyak juga kecelakaan disebabkan oleh alat-alat tekan dan pemukul, yang dipakai selama penebangan, pemotongan melintang, dan pemecahan. Pecahanpecahan logam yang melayang dapat berakibat kecelakaan-kecelakaan berat, seprti kecelakaan-kecelakaan pada mata dan urat yang berat. Bahan-bahan dengan kwalitas tinggi dan pembuatannya yang tepat merupakan syarat-syarat paling penting bagi alat-alat tekan dan pemukul. 13 Palu. Untuk menancapkan tiang pagar, suatu palu besar dan berat señng dipergunakan oleh seorang pekerja, sedangkan seorang pekerja lain memegang tiang tersebut. Jika palu tak mengenai sasaran, terjadilah kecelakaan yang mungkin sangat berat. Hal mi dapat dihindarkan dan pekerjaan menjadi lebih cepat, jika tukul khusus yang dijalankan tangan atau traktor dipergunakan. Jika peralatan demikian tak tersedia, dinasehatkan untuk memegang tiang dengan kawat atau pegangan khusus bergagang panjang. Palu-palu harus sedikit lebih keras dan pada pasak atau pahat. Pasak. Suatu kerugian pasak-pasak logam adalah berubahnya kepala pasak menjadi berbentuk jamur dan pecali dalam pemakalan. Pasak-pasak demikian harus clibentuk kembali atau digerinda dan sisi-sisi kepalanya dibuat lerengan. (Gambar 5). Pasakpasak baja tidak boleh dlipakai, selama dapat diganti dengan pasak jenis lain-lain. Pasak-pasak kayu atau aluminium atau sepatu logam dengan kepala kayu mengurangi secara besar risiko kecelakaan oleh alat-alat tekan dan pemukul. Pada penebangan kayu moderen, pasak-pasak plastik adalah terutama aman dan memudahkan pekerjaan. B. C. Gam bar 5. Fasak yang dipakai untuk pembelahan kayu. Kepala-kepala berbentuk jamur (A) harus dilbentuk kembali (B). Sepatu logam den gan kepala kayu (C) meniadakan bahaya kecelakaan oleh pecahan logam yang terbang. 2. Pemiihan dan Perawatan Alat-alat Tangan. Tiga segi penting mengenai peralatan, yaitu Pemithan alat-alat tangan yang sesuai. Perawatan yang tepat dan alat-alat mi. Bagaimana membuat alat-alat tersebut setempat. 14 Adalah penting bagi setiap pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan untuk menjamin tersedianya alat-alat yang diperlukan. Alat-alat tertentu yang kwalitasnya harus bagus seperti kampak dan gergaji sering-sering harus diimpor atau kadang- kadang dibuat sendiri. Yang lain seperti pasak, pengupas kulit dan gaet dapat dibuat lokal oleh pandai besi atau pabrik peralatan. Gagang-gagang kampak, pasakpasak kayu, kuda-kuda dan perlengkapan serupa dapat mudah dibuat oleh pekerja sendhi. Dianjurkan bahwa hanya jenis-jenis alat-alat standar hanis dipergunakan. Impor dan pembuatan lokal peralatan tersebut sebaiknya diselenggarakan atas persetujuan yang berwenang dalam soal pekerjaan kehutanan bersama-sama dengan industri perkayuan, sehingga alat-alat yang dipakai benar-benar mencerrninkaii kesesuaian pengalaman dan praktek. Penyediaan alat-alat dan latihan mernelihara peralatan mesti berjalan bergandengan. Latthan mengenal penggunaan alat secara effisien tak ada faedahnya, jika alat-alat demikian tidak tersedia atau tidak dirawat semestinya sekali latihan telah selesai. Penyediaan alat bagi orang-orang tak terlatih sama tak ada gunanya seperti jika tenaga kerja tidak diberikan instruksi mengenai pemeliharaan yang tepat dan tehnik-tehnik bekerja yang effisien. Semna pekerja harus menjalani latihan tentang tehnik-tehnik bekerja yang benar dan pemeliharaan dasar mengenai peralatan. Untuk rep arasi besar alat-alat seperti gergaji pemotong melintang, seringsering perlu untuk memberikan latthan tambahan atau instruksi-instruksi kepada tenaga-tenaga kerja pilihan. Alat-alat Kerja Tangan Yang Dipertukan Untuk Penebangan Kayu. Pada umumnya suatu regu penebangan kayu terdiri dan dua orang pekerja, yang mampu menebang dan memotong kayu berukuran biasa. Dalam hal kayu berukuran luar biasa besar dan menimbulkan kesukaran-kesUkaran seperti pembalikan atau pengangkatan balok, regu yang tercliri dan 4 orang akan bekerja serentak. Untuk penebangan pohon-pohon kecil, yang diameternya kurang dan 0,3 meter, anggota-anggota regu akan bekerja secara sendiri-sendini. Penlengkapan regu yang terdiri dan dua orang untuk penebangan dan pemotongan adalah sbb.: 4 1 6 2 ) 0 3 Gambar 6. Kikir dan Sikat dan berbagai jenis. 4. Farut kayu. Kikir gergaji. 5. Gagang kilcir atau parut kayu. Kikir bundar. 6. Sikat kawat. Kikir gergaji kayu. 15 1. Perlengkapan standar untuk kayu menengah dan berat: I (satu) gergaji pemotongan melintang, 2 (dua) kampak, 2 (dua) golok (atau parang), 1 (satu) martil dan 2 (dua) pasak penebangan, 2 (dua) pasak untuk potongan melintang, 1 (satu) pemballk balok, dan 1 (satu) perlengkapan PPPK. 2. Tutup atau sarung perlindungan bagi semua alat dengan bagian tajarn. 3. Perlengkapan perlindungan din Topi pengaman, bantal-lutut (untuk lapangan yang tidak balk), perlindungan kaki yang cukup (sebaiknya sepatu bot dengan ujung keras). 4. Tambahan alat, jika diperlukan Untuk pengupasan kullt : 2 dan masing-masing alat pengupas, seperti sendok pengupas kulit atau pisau tank. Untuk mengukur kayu : pengukur diameter, ukuran panjang. Untuk membuat balok kayn : 2 kampak lebar, tali pembuat tanda dan : gergaji untuk memotong memanjang. Untuk memindahkan kayu berat: sappi (gaet bergagang). Untuk memecah bagian lunak atau kayn bakar : 1 atau 2 kampak pembelah untuk kayu lunak atau 1 atau 2 palu besar kayu dan sekurang.kurangnya 2 pasak pembelah. Untuk kayu berukuran kecil : 2 gergaji busur, 1-2 kuda-kuda untuk pe- ngupasan kulit dan pemotongan, 1-2 jepit penggeser dan/atau 1-2 hit untuk pemuatan. Sangat penting, bahwa setiap regu mesti memiliki peralatan tersebut. Meminjam alat dan regu lain menyebabkan hilangnya waktu kerja dan bahkan mungkin berakibat kecelakaan. Selalu pakai alat yang tepat untuk pekerjaan yang benar. Ketentuan-ketentuan Umum Perawatan. Perawatan yang cermat terhadap setiap alat adalah paling penting untuk bekeija effisien. Ketentuan-ketentuan berikut mi mesti diikuti Kapan melakukan perawatan. Adalah lebih balk merawat sesuatu alat secara sening pada tingkat-tingkat kerusakan keel dan pada menunggu sampai suatu reparasi besar diperlukan. Maka dan itu, peliharalah. alat-alat pada jangka waktu yang teratur. Dimana perawatan alat dilakukan. Penerangan balk adalah sangat penting. Perawatan besar terbaik dllakukan pada Suatu bengkel karya dengan jendela-jendela besar sebagam sumber penerangan atau dengan penerangan buatan. Pekerja-pekerja yang mengerjakan pekerjaan pemeliharaan alat-alat di hutan hams dilindungi terhadap angin, hujan atau sinar matahari yang kuat. 3 Apakah yang dikerjakan pertama-tama. Sebelum perawatan dimulai, alat-alat mesti bebas dan kotoran, gemuk, karat atau resin. Kertas ampelas besi akan menghilangkan karat. Terpentin (atau spinitus putih) meniadakan resin, Parafin (kerosin atau minyak disel) menghilangkan kotoran dan gernuk. 16 4. Bagaimana memegang alat. Alat mesti dipegang secara kokoh misalnya dalam jepitan, kiem atau pada takik gergaji. Jika dipegang tangan, pegangan kuat dan aman diperlukan untuk menghindarkan kecelakaan akibat terlepas. Kikir, Parut dan Sikat. Jenis-jenis kikir, parut dan sikat sebagai berikut biasa dipergunakan untuk perawatan alat-alat hutan atau industri perkayuan. Kikir, parut dan sikat tersebut adalah keperluan minimum dalam rangka memudahkan penyediaan dan distribusi (gambar 6). Untuk gergaji memotong melintang: Kikir gergaji, 20 cm, beralur tunggal, gigi halus (22,4 gigi per cm), datar dengan dua pinggir yang cembung untuk menajamkan gigi pemotong dan pengetani serta untuk mendalamkan lekuk-lekuk atau gigi. (gambar 6, tanda 1). Kikir jenis mi yang telah usang dalam pemakaian dapat dip akai untuk meratakan gigi gergaji dan untuk memendekkan gigi pengetam. Kikir bundar, 25 cm, diameter 12,5 mm untuk mendalamkan lekuk-lekuk besar antara gigi pengetam. (Gambar 6, tanda 2). Untuk kampak-kampak dan alat-alat bermata lainnya: Kikir gergaji, 25 cm, berakhir ganda, runcing atau tumpul untuk membuat bentuk kembali (Gambar 6, tanda 3). Kikir bekas untuk gergaji pemotong melintang selanjutnya dipakai untuk menghaluskan. Untuk gagang alat Parut kayu dlipakai untuk membentuk gagang alat yang terbuat dan kayu (Gambar 6, tanda 4). Parut demikian tak boleh dipakai untuk logam. Gagang kikir: Kikir atau parut tidak boleh dipakai tanpa gagang (gambar 6, tanda 5). Gagang mesti berukuran panjang 12 cm. Perawatan kikir: Jika gigi kikir atau parut penuh kotoran, gigi-gigi tersebut mesti dibersilikan dengan sikat kawat yang harus diusahakan tetap bersth dan kering (Gambar 6, tanda 6). Kikir-kikir tidak boleh dibiarkan berkarat, terpukul atau terjatuh dan disimpan pada kantong kanvas, jika tidak dipergunakan. Batu Asahan dan Batu Gerinda. Untuk membuat tajam kampak, sendok pengupas kulit dan pisau tank, gerinda berputar yang dijalankan deffgan tangan atau kaki digunakan untuk pemeliharaan secara teratur. (Gambar 7, tanda 1). Batu-batu gerinda harus memiiki diameter minimum 50 cm dan lebar minimum 10 cm, terbuat dan batu pasir atau bahan buatan yang serupa dan dipergunakan dengan air. Jika tidak dipergunakan, batu gerinda mesti berada dalam keadaan kering untuk mencegah pelap.ukan oleh air. Dan ¶vaktu ke waktu, batu mesti dibentuk kembali seperti keadaan semula dengan bangun sirkuler. 17 S x 10Cm (2 in. x 4 in. } 2 1 3 Gam bar 7. Batu gerinda dan batu asahan. 1. Batu gerinda. 2. Roda penggerinda. 3. Batu asahan. Roda penggerinda (Gambar 7, tanda 2) tidak boleh dipergunakan untuk ppmeliharaan alat-alat tajam seperti kampak. Banyaknya panas yang ditimbulkan kiranya merusak runcingnya baja ("Membakar" alat). Batu asahan (Gambar 7, tanda 3) harus selalu tersedlia, jika alat-alat tajam dipergunakan, untuk dipaka! secara sering kali selama han-han kerja. Batu asahan juga dipergunakan untuk menghaluskan kampak sesudah digeninda dan gergaji atau kampak sesudah pengikiran. Batu asahan dengan sebelah kasar dan sebelah lain halus serta dapat dibawa dalam kantong (ukuran 5-10 cm) sangat diinginkan. Pemeliharaan alat. Jika alat akan disimpan untuk beberapa saat, alat-alat tersebut harus dilindungi dengan lapisan tipis minyak atau gemuk untuk mencegah karat. Jenis-jenis Gergaji. Hanya dua jenis gergaji dianjurkan untuk penebangan dan pemotongan melintang. Gergaji pemotongan melintang untuk diameter lebih dan 20 cm. Gergaji busur untuk satu orang untuk diameter sampai 20 cm. Bilahan-bilahan gergaji mesti baja berkwalitas baik dan dibuat menurut kekerasan logam secara tepat. Gambar 8. Gergaji pemotong melintang 1. Untuk diameter sam pai 80 cm. 2. Unz'uk diameter diatas 80 cm. 18 Panjangnya gergaji. Panjangnya gergaji potong melintang ditentukan oleh diameter kayu yang akan dipo tong. Sampai diameter 80 cm, panjang gergaji mesti berukuran diameter ditambah 1 meter. (Gambar 8, tanda 1). Jadi panjang gergaji berikut mi dianjurkan pada tabel 1. Tabel 1. Panjang gergaji menurut diameter pohon. Panjang gergaji Perkisaran diameter (cm) (cm) 20-50 40-60 50-80 140 150 160 Diatas 80 cm, panjang gergaji harus seclikit lebih dan pada dua kali diameter (Gambar 8, tanda 2). Panjang standar gergaji busur untuk pekeijaan kehutanan adalah 91 cm. Bentuk Gergaji Potong Melintang. Terdapat dua bentuk gergaji potong melintang: cekung belakang dan lurus belakang. 3 2a 4 Gam bar 9. Ben tuk gergaji potong melintang. 1. Gergaji cekung belakang. 2. Gergaji lurus belakang. 3. Fotongan gergaji. 4. Fegangan benfuk tanduk, 5. Pegangan lurus. 6. Pegangan melin tang. Gergaji cekung belakang mempunyai berat yang kurang, menyebabkan kurangnya gesekan dan memungkinkan penggunaan pasak (baji) lebih awal (Gambar 9, tanda 1). Jenis mi dipakai pada penebangan dan campuran penebangan dengan ppkerjaan pemotongan melintang. 19 Gergaji lurus belakang adalah lebth berat, lebih kaku dan lebth kuat dan biasanya dipakai untuk pekerjaan murni pemotongan, misalnya pada pangkalan (Gambar 9, tanda 2). Semua gergaji potong berkwalitas balk adalah menipis kedasar (Gambar 9, tanda 3), yaitu lebth tipis dibelakang (a) dan pada mata gergaji (b). Bentuk mi mengurangi gesekan dan mencegah terjepitnya gergaji. Pegangan gergaji. Terdapat dua bentuk pegangan yang cocok untuk gergaji potong meintang: bentuk tanduk dan Iuxus. Pegangan berbentuk tanduk (Gambar 9, tanda 4) ma nyebabkan pegangan tangan yang lebih balk. Pegangan lurus (Gambar 9, tanda 5) dapat dip akai pada keadaan-keadaan yang lebih sulit dengan memutar pegangan kearah mata gergaji (dengan 180°). Harus mungkin untuk melepaskan pegangan dan gergaji dengan cepat dan mudah hal mi biasanya dikerjakan dengan sekerup bersayap (Gambar 9, tanda 4) atau jerat tali (Gambar 9, tanda 5). Sekerup bersayap dapat clipakal untuk pegangan herbentuk tanduk atau lums. Jerat tali hanya dlpakai untuk pegangan-pegangan lurus. Pegangan melintang hanya cocok untuk gergaji potong memanjang (Gambar 9, tanda 6). Pemotongan melintang dengan pegangan melintang adalah sangat tidak effisien. Gergaji potong melintang tidak boleh sekali-kali dipakai dengan pegangan melintang. Gergaji Potong Melintang Dengan Gigi Pengetam atau Pengerut ( raker tooth). Gergaji potong melintang dengan gigi pengetam adalah jenis gergaji paling effisien untuk penebangan dan pemotongan. Hanya jenis gergaji mi dianjurkan untuk dipakai. Terdapat dua bentuk: Satu gigi pengetam yang diikuti oleh dua gigi pamotong untuk kayu lebih keras (Gambar 10, tanda 1) dan satu gigi pengetam yang diikuti 4 gigi pemotong untuk kayu lunak (Gambar JO, tanda 2). 4 Gain bar JO. Gergaji pemotong melin tang bergigi pele par. I. Satu gigi pen getam diikuti due gig! pemo tong. Satu gigi pen getam diikuti em pat gigi pemo tong. Gig! gergaji dalam alur pemotongan. Serb uk2 panjang dengan ufung rata. Serbuk2 tak rata. 20 Gigi gergaji mesti menjalankan tiga hal Memotong serat-serat. Melepas serat-serat yang dipotong. Mengambil serat-serat yang lepas (debu kayu) dan alur gergaji. Yang pertama dan ketiga hal tensebut dikenjakan oleh kelompok gigi pe- motong yang memotong sisi-sisi bersebelahan dan alur gergaji (Gambar 10, tanda 3a). Hal kedua dan ketiga dilakukan oleh gigi pengetam yang mengikuti kelompok gigi pemotong tersebut (Gambar 10, tanda 3b dan 3c). Tugas gigi pengetam dapat diperbandingkan sebagai suatu serutan. Gigi pengetam mesti lebth pendek sedikit dan pada pemotong agan tidak memecahkan serat-serat yang belum di - potong. Namun, jika tenlalu pendek gigi tersebut tidak akan secara cukup memotong serat-senat yang telah diputus dan gigi-gigi pemotong akan melompat dalam alur gergaji. Suatu lekuk yang cukup dalarn dipenlukan untuk memegang dan menyalurkan senbuk kayu (Gambar 10, tanda 3c). Dalamnya gigi pengetam yang benar menghasilkan senbuk gergaji panjang dengan sisi rata (Gambar 10, tanda 4); jika terlalu panjang, cenderung menghasilkan serbuk-senbuk gergaji tak rata (Gambar 10, tanda 5); jika ttr1a1u pendek, akan ditimbulkan serbuk kayu kecil. Jepitail Untuk Mengikir yang Diperdagangkan. Jepitan untuk mengikir gergaji bergigi pengetam mesti memegang bilah gergaji 4engan kokoh dalam posisi ventikal dan miring yang dapat dinubah dengan mudah. Pembukaan dan pemasangan jepit harus memiiki panjang sekurangkurangnya 50 cm, dan sebaiknya lebth. Untuk gergaji yang sangat panjang, dua jepit mungkin digunakan. dipasang satu garis satu dengan lainnya. 1 2 3 Gambar 11. .Tepitan untuk mengikir gergaji bergigi pengetam. Jepitan gergaji harus mantap. Gergaji mesti dipegang setinggi siki pekeija agar memungkinkan posisi kerja yang nyaman, balk berdini atau duduk Jepitan komersiil tersedia menurut aneka bentuk (Gamban 11, tar&da 1,2). Bangku pengikir (2) memiiki kebaikan atas dasar pekenja dapat duduk selama pengikiran. Suatu jepitan lain (Gambar 11, tanda 3) dapat dipergunakan sebagai jepitan pengikinan dengan memashkkan dua potong kayu pada posisi vertikal yang dihubungkan dengan sendi diantara lempeng jepitan. Posisi mining gergaji dapat diatur dengan dua pasak (Gambar 11, tanda 3). 21 Meletakkan Gergaji Potong Melintang Pada Suatu Tunggul Pohon Pohon yang tidak atau sedikit bernilai komersiil dipotong dengan gergaji setinggi siku. Dua potongan gergaji dibuat pada tunggul, satu vertikal dan yang lainnya miring. Gergaji dapat dengan kokoh dipegang dalam potongan gergaji mi dengan menggunakan pasak-pasak kayu kecil (Gambar 12, tanda 1). Jika pohon yang berukuran cukup tidak tersedia, pohon yang lebih kedil dengan cabang seperti garpu dapat dipergunakan. Potongan dengan gergaji mesti dibuat pada kedua cabang. Kecermatan hams diambil, agar kedua potongan terdapat dalam satu garis, sehingga gergaji dapat dimasukkan tanpa menggunakan kekuatan (Gambar 12, tanda 2). Gambar 12. Meletakkan gergaji pada tunggul kayu. Tunggul kayu cukup besar. Tunggul kayu kecil bercabang dua. Kayu keras tropis. Tunggul kayu pohon keras tropis dengan bentuk seperti pada Gambar 12 (tanda 3) juga sangat mudah untuk meletakkan gergaji dalam takik-takik yang dibuat sedemikian, sehingga diperoleh sikap kayu yang nyaman dan bahwa gergaji diletakkan dalam kedudukan sedikit mengalarni tegangan. Perlengkapan Pemeliharaan Gigi Gergaji Pengetam. Alat-alat berikut liii dip erlukan untuk perawatan gigi-gigi pengetam gergaji Perata gigi. Alat mi dapat berupa perlengkapan kayu sederhana dengan dibeli (Gambar 13, tanda 1 (a)) atau dibuat setempat (Gambar 13, tanda 1 (b)). Gunanya adalah untuk memegang kikir yang dipakai untuk meratakan gigi. Kikir bekas hams dipergunakan. Alat penyesuaian gigi pengetam. Perlengkapan mi dipergunakan untuk mengikir gigi-gigi pengetam menurut tinggi yang benar (Gambar 13, tanda 2). Suatu kombinasi perata gigi dan penyesuaian gigi pengetam ada tersedia, tetapi harganya lebih mahal. Indikator kedudukan. Alat mi mengukur kedudukan gigi pemotong. Beberapa model dapat juga dipakai untuk meiigukur dalamnya gigi pengetam (Gambar 13, tanda 3). 22 Alat pengukur sudut (Gambar 13, tanda 4). Alat mi memberikan sudut puncak dan "sudut samping yang tepat pada gigi-gigi pemotong. Palu (Gambar 13, tanda 5). Berbagai bentuk tersedia. Yang paling sering dipakai adalah andasan yang kepala kampak dipegang satu tangan (Gambar 13, tanda 6). Pada keadaan darurat yang dengan pengikiran dijadikan andasan dapat juga dipergunakan. Tambahan : Kikir gergaji kayu, kikir bundar, dan batu asahan. 3 4 Gam bar 13. Perlengkapafl perawatan gigi-gigi gergaji penge tam. Perata (a dijual; bdibuat .cetempat). Alat penyesuaiafl gigi pengetam. Indikator icedudukan. Alat pengukur sudut. Palu. Andasan. Perawatan Gergaji Potong Melintang Bergigi Pengetam. Perawatan dilakukan dengan gergaji berada pada kedudukan vertikal. Alat perata digerakkan sepanjang gigi-gigi gergaji dengan tekanan sangat sedikit (Gambar 14, tanda 1). Pada pemakaian normal, gigi-gigi pada bagian tengah gergaji akan aus lebih cepat dan pada gigi-gigi di tepi. Hal mi diatur dengan peningkatan tekanan pada permulaan dan akhir pekerjaan meratakan. Pekenjaan meratakan diteruskan sampai semua gigi pemotong menunjukkan 23 bekas kikiran ringan, dan pekerjaan demikian hams dihentikan, jika hal tersebut telah terjadi. Satu atau beberapa (jika terbagi rata) gigi yang sangat aus atau patah tidak diperhatikan. Perataan selanjutnya akan membuat gigi-gigi demikian kembali berada path garis gigi lagi. Penyesuaian gigi pengetani. Penyesuaian gigi pengetam yang ditempatkan secara benar diletakkan diatas suatu gigi pengetam. Dengan memegang alat secara kokoh terhadap gergaji, gigi pengetam dilcikir sesuai dengan gambar (Gambar 14, tanda 2(a)). Dalamny.a gigi pengetam mesti 0,2 - 0,5 mm untuk kayu keras dan 0,6 - 1,0 mm untuk kayu lunak (Gambar 14, tanda 2(b)). Dalamnya yang tepat mesti didapatkan pada keadaan bekerja dan akan ditunjukkan oleh serbukserbuk gergaji yang berbentuk tepat. Pengikiran gigi pengetam dilakukan setelah penyesuaian tinggi gigi pengetam. Pekeijaan diteruskan sampai kikiran sekecil mungkin. Gerakan horizontal diperguna- kan (Gambar 14, tanda 3(a)). Sudut gigi pengetam mesti 90°. Sudut tersebut dapat dicek dengan mudah selama pengikiran dengan ujung atas kikir gergaji kayu (Gambar 14, tanda 3(b)). 2 A 3 a 4 Gambar 14. Cara merawat gergaji potong melintang bergigi pengetam. 1. Cara meratakan dengan kikir dan perlengka pan peralatan. 2. Cara penyesuaian tinggi gigi pengetam (a) dan dalamnya gigi pen getam (b). 3. Pengikiran horizontal (a) dan pengecekan dengan ujung kikir gergaji kayu (b). 4. Posisi miring untuk pen gikiran gigi pemotong. 24 Pengikiran gigi pemotong dilakukan dengan gergaji ditempatkan pada keadaan miring (Gambar 14, tanda 4). Sudut puncak 700 dan sudut sisi 350 mesti didapatkan. Kecepatan mengikir tidak boleh melebthi 60 per-menit. Keseluruhan panjang kikir dipergunakan dan tekanan yang rata diletakkan pada kikir. Ukur sudut-sudutnya dengan alat berulang-ulang dan jika permukaan datar bekas kikiran dipuncak hampir menghulang cobalah mata gigi terhadap gagang kikir atau sepotong kayu kecil lain. Pengujian mi memberikan suatu gambar yang benar tentang berapa banyak permukaan datar tersisa dan perlu diruncingkan. Pengildran terakhir harus sangat halus. Penajaman selesal ketika permukaan datar di puncak kira-kira tepat menghilang. I S 3 4 0,1 - 0,4 mm (0,004-0,016 in.) Gambar 15. Perawatan gergaji potong melintang bergigi pengetam. Pembersihan sisa kikiran. Cara memberikan kedudukan kepada gigi pemotong. Cara memakai indikator kedudukan. Kedudukan yang tepat gigi pemotong. .5. Pemakaian palu dan andasan. Pembersihan sisa kikiran. Letakkan gergaji pada kedudukan vertikal. Belahan halus batu asahan di gerkkan sepanjang sisi gergaji untuk menghilangkan sisa pengikiran (Gambar 15 tanda 1). Berhati-hatilah, agar tidak menyentuh gigi-gigi tajam dengan jan. Mengatur kedudukan. Periksa, bahwa gergaji dipegang secara sangat kokoh pada jepitan. Untuk orang biasa (kepandaian dengan tangan kanan), tangan kin diletakkan di atas gergaji, dengan berhati-hati untuk tidak memegang gergaji dengan tangan atau badan, dan andasan dipegang oleh tangan kid. Gigi-gigi dengan lerengan mengarah kearah badan dikeijakan lebih dahulu. Andasan diletakkan menahan bagian belakang gigi pemotong. Gigi pemotong diatur letaknya dengan pukulan-pukulan pendek dan kokoh memakai palu yang dipegang tangan kanan (Ganibar 15, tanda 2(a), (b)). Indikator kedudukan gigi dipakai untuk memeriksa letak setiap gigi (Gambar 15, tanda 3) Letakyang tepat untukkayu keras adalah 0,1 - 0,2 mm, dan 0,2 - 0,4 mm untuk kayu lunak (Gambar 15, tanda 4). Letak yang tak memadai diperbaild 25 segera dengan pukulan-pukulan palu lebih lanjut. Jika ietaknya terlalu besar, kelebihan tersebut dthilangkan dengan palu setelah kedudukan andasan dirubah (Gambar 15, tanda 5). Sesudah mengerjakan sebelah, gergaji dibalik dan belahan lain dikerjakan. Catatan: Enam gigi yang pertama pada tiap ujung gergaji tidak usah mengikuti kedudukan climaksud. Pekerjaan mengatur letak gigi mengikuti pengikiran gigi pemotong, tetapi urutan dapat pula dibalik. Pengasahan halus terakhir dikeijakan dengan batu asahan pada kedua belah untuk menyelesaikan pekerjaan perawatan. Pekerjaan Pemelihraañ Besar Gergaji Potong Melintang. Mendalamkan lekuk-lekuk antara gigi. Pada jangka waktu kira-kira empat minggu, adalah perlu untuk mendalamkan lekuk-lekuk pada gigi pengetam (Gambar 16, tanda 1 a) dan lekuk-lekuk antara gigi-gigi pemotong (Gambar 16, tanda ib) dengan kikir gergaji kayu dan lekuk besar diantara gigi pengetam dan gigi-gigi pemotong (Gambar 16, tanda ic) dengan kikir bundar. Penyesuaian kenibali garis gigi. Jika gergaji menjadi sangat buruk keadaan garis giginya, adalah perlu untuk menyesuaikan kembali garis giginya. Hal mi dapat dilakukan paling baik dengan menggunakan suatu gergaji barn yang dibentuk secara tepat sebagai contoh. Garis giginya diberi tanda dengan goresan di atas gergaji tua (Gambar 16, tanda 2) dan garis kedua ditarik dibawah pada ukuran lekuk yang benar. Hal mi dapat juga di lakukan sesudah perataan dengan alat peniberi tanda yang diletakkan pada a!at perata (Gambar 16, tanda 4). Kedudukan gigi-gigi juga ditandai pada gergaji lama untuk menghindarkan penempatan jarak yang tidak benar. Jika gergaji baru tak tersedia, karton tipis yang dapat dilengkungkan (atau gergaji lurus belakang) dapat dip akai untuk menarik lengkungan yang dikehendaki (Gambar 16, tanda 3). Karton tersebut dilekatkan pada kedua ujung dan dilengkung- kan di tengah mengikuti bentuk garis gigi yang benar. Jika suatu garis lurus ditarik (Gambar 16, tanda 3a) di antara dua ujung karton, lengkungan yang benar didapat, jika tengah-tengah karton dilengkungkan keluar (Gambar 16, tanda 3b) sebesar 7 cm untuk panjang gergaji 1,5 m, sebesar 8 cm untuk panjang gergaji 2 m dan 9 cm untuk panjang gergaji 2,5 m. Pembangunan kembali lengkung mata gergaji gigi baru yang dibuat tandanya pada gergaji dimudahkan, jika gunting besar dapat dipakai sebagai pengganti kikir. Gunting-gunting besar didapat pada bengkel-bengkel besar. Penggunaan alat pengepres. Pada bengkel besar, mungkin juga berguna untuk menyediakan alat pengepres' untuk membuat lekuk-lekuk antara gigi menjadi dalam dan membangun kembali gergaji-gergaji bekas (Gambar 16, tanda 5). Alat mi menghemat kikir dan waktu. Tambahan, suatu alat pengepres dapat dipakai untuk mengubah gergaji potong melintang bergigi segi tiga menjadi gergaji bergigi pengetam, jika alat pengepres yang diperlukan tersedia. 26 3 Gambar 16. Cara perawatan besar gergaji potong melintang. Mendalamkan lekuk-lekuk atau gigi. Fern berian tanda pada gergaji tua. Pen ggunaan karton. Alat pembuat tanda yang diletakkan pada alat perata. Alat pengepres. Merawat Gergaji Potong Melintang Bergigi Segitiga. Gergaji pemotong melintang bergigi segitiga jauh kurahg effisien dibanding gergaji bergigi pengetam. Jika gergaji-gergaji baru dibeli, hanya clianjurkan gergajigergaji bergigi pengetam. Oleh karena gergaji-gergaji bergigi segitiga masih dipergunakan pada banyak tempat untuk penebangan dan pemotongan, perlu diketahui cara pemeliharaannya, agar supaya dapat dipergunakan secara paling baik. Ukuran-ukuran sebagal berikut disarankan untuk gigi segitiga, dan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Ukuran-ukuran Gigi Gergaji. Lebar lekuk antara dua gig! (mm) Jarak antara dua gigi (mm) Tinggi gig! (mm) Keras Lunak Campuran 17 9 16 12 6 keras dan lunak 14 15 3,7 Kerasnya kayu 0,5 27 Pekerjaan perawatan mengikuti pola yang sama seperti gergaji begigi pengetam, kecuali alat penyesuaian gigi pengetam tidak diperlukan, Gergaji clitempatkan pada setiap waktu pada kedudukan vertikal selama pekerjaan perawatan. Perawatan gigi-gigi dilakukan tepat serupa dengan gergaji bergigi pengetaul. 606 70 38 A Gambar 17. Perawa tan gergaji bergigi segitiga. Perataan gigi. Sudut-sudut gigi. Alat pengukur sudut. Pen gikiran dan pendalaman lekuk. Cara mengatur letak gigi. Perawa tan gergaji yang sangat aus. Pengikiran gigi pemotong dilakukan dengan kikir gergaji kayu berukuran 20 cm dengan menggunakan gerakan-gerakan horizontal yang paralel dengan garis-garis kisi-kisiyang dipasang pada jepitan(Gambarl7, tanda 1). Sudut penajaman yang diberi kan tanda pada kisi-kisi (a) adalah 700 untuk kayu keras dan 60° untuk kayu lunak. Sudut-sudut mi dapat dilihat pada gambar 17, tanda 2. Sudut puncak (Gambar 17, tanda 1 b) adalah 38° untuk kayu keras dan lunak. Suatu alat diperlukan untuk memeriksa sudut penajaman dan. sudut puncak (Gambar 17, tanda 3). Selama pengikiran, lekuk antara gigi harus dibuat rendah pada waktu yang sama (Gambar 17, tanda 4). Pertama-tama kikirlah satu belah gergaji gigi demi gigi dan kemudian balikkan gergaji dan kikir belahan lain. Harus diperhatikan, bahwa pengikiran harus berhenti, jika permukaan datar di puncak tepat mulai hilang. Pembersjhan bekas kildr dilakukan seperti halnya pada gergaji bergigi pengetani dengan memakai batu asahan. Pengaturan letak gigi diselenggarakan dengan indikator kedudukan gigi (Gambar 17, tanda Sa) dan pengaturletak gigi gergaji khusus (Gambar 17, tanda 5b). Letak yang benar adalah 0,3 - 0,4 mm untuk kayu keras dan 0,5 - 0,6 mm untuk kayu lunak. Pekerja gergaji yang trampil dapat bekerja dengan mengatur letak gigi gergaji yang lebih kecil. 28 Pengasahan terakhir dilakukan dengan batu asahan pada kedua belah untuk menyelesailcan pekeijaan perawatan. Catatan: Gergaji yang sangat aus perlu dibuat dalam lekuk-lekuk antar giginya sebelum penajaman dimulai. Hal mi paling baik dilakukan sesudah memberi tanda dalamnya lekuk dan posisinya (Gambar 17, tanda 6a). Tepi bundar kikir gergaji kayn dipergunakan untuk membuat lekukan (Gambar 17, tanda 6b). Gergaji Busur. Busur-busur (Gambar 18, taiida 1) mesti terbuat dan baja berkwalitas tinggi untuk membenikan tegangan kepada bilahan yang cukup. Jika tidak dipakai, tegangan mesti dilepaskan. Bilahan-bilahan. Hanya bi1ahan-bhan yang keras dianjurkan dan bilahanbilalian dernikian tak memenlukan pengildran. Lebarnya adalah 20 - 25 mm, panjangnya adalah 91 cm. Bilahan-bilahan lunak tidak dianjurkan, oleh karena perawatan lebih sukar dan mengambil waktu lebih lama. Terdapat dua bentuk gigi gergaji, yaitu Gigi-gigi pemotong kecil: Gigi-gigi diatur dalam kelompok-kelompok untuk penebangan kayu keras, kayu-kayu lunak kecil dan pemotongan melintang (Gambar 18, tanda 2). Gigi-gigi pengetam: Gigi pengetam diikuti dua gigi segi-tiga untuk penebangan kayu lunak (Gambar 18, tanda 3). Peráwatan dilakukan ketika bilah gergaji berada dalam tegangan pada busurnya. Batu asahan dipakai untuk memperbaiki letak gigi gergaji dan menajamkan bilahan-bilahan tumpul (Gambar 18, tanda 4): Gergaji berjalan pada satu arah: Asah belahan yang bersentuhan dengannya (Gambar 18, tanda 5). Gergaji tumpul: Asah kedua bilahannya. Gergaji sangat tumpul: Bangun kembali dan asah. Taig dipakai untuk membangun kembali, jika gergaji mulai sukar jalannya (Gambar 18, tanda 6). Tang mesti sedemikian diatur sehingga pegangannya tepat dibawah fliata gigi. Gambar 18. Gergaji-gergafi busur. Gergaji busur. 2. Gigi-gigi pemotong kecil. 3. Gigi pengetam. 4. Batu asah untuk ,nemperbaiki letak gergajL 5. Fenkasahan. 6. Tang. 1. 29 Kampak. Kampak terdiri dan kepala baja yang dipasang pada pegangan kayu. Bagian terpanjang dan kepala adalah bilah kampak yang berakhir pada mata yang tajain. Gagaig kayu dipasang dengan memasukkannya secara kokoh pada lobang kampak. Jenis-jenis. Kampak menui-ut jenis khusus ada tersedia untuk pemotongan dahan, penebangan, membentuk kayu persegi empat dan membelah kayu. Dalam pekerjaan perkayuan, pekerja biasanya membawa satu kampak untuk penebangan dan pemotongan cabang. Jenisnya tergantung kepada jenis utama pekerjaan pengampakan. Jenis-jenis teisebut adalah: 1. Kampak-kampak penebangan (Gamban 19, tanda 1) terutama dipakai untuk penebangan pohon-pohon besar berdaun lebat (potongan bawah ( mata), pemotongan bantalan pokok kayu). Kampak-kampak penebang memiliki bilahan yang sempit. Matanya hanya melengkung sedikit. Maka dan itu, kampak masuk secara dalam kedalani kayu. Berat kepala kampak adalah 1,4 - 1,8 kg. 2.. .Kampak-kampak pemotong dalam (Gambar 19, tanda 2) terutama dipakai untuk pohon-pohon berbentuk lonjong yang pekerjaan kampak terbesar terdini dan pemotongan cabang. Kampak-kanipak demikian juga cocok untuk penebangan kayu-kayu kecil. Kampak-kampak pemotong cabang memiliki bilahan yang lebih besar (2a). Oleh karena itu, dahan-dahan lebth mudah dikenai (2b). Berat kepala kampak adalah kira-kira 1,3 kg. Kampak lebar (Gambar 19, tanda 3) dipakai untuk membuat kayu menjadi persegi empat (misalnya balok-balok bantalan kereta api). Lebar bilahan adi1ah 25 - 30 cm. Mata kampak lengkung. Satu sisi dan tepinya rata dan yang lainnya curam. Berat kepala kampak adalah 2 - 3 kg. Kainpak-kampak untuk membelah. I 80_ 100 Gam bar 19. Jenis-jenis kampa'k. 1. Kern pak untuk menebang. 2. Kampak untuk mernotong cabang- cabang dengan lengkungan yang lebih besar (a) dan rnudah memotong cabang (b). 3. Kern pak lebar. 30 Merawat Kampak Untuk Penebangan dan Pemotongan Cabang. Lancipan. Bilahan kampak memiliki lancipan lengkung ke arah tepi. Selama pengasahan, adalah penting bahwa lancipan yang benar dipeithara. Kampak-kampak berat atau yang dipakai untuk kayu keras memerlukan tebal lancipan yang lebih besar didekat mata kampaknya (Gambar 20, tanda 1 a). Kampak-kampak yang ringan dan yang dipakai untuk kayu-kayu lunak mesti Iebih tipis disekitar mata kampaknya (Gambar 20, tanda ib). Catatan sekalipun pohon-pohon lonjong biasanya lunak, cabang-cabangny4 mungkin sangat keras dan kampak-kampak mungkin memerlukan lancipan yang serupa seperti untuk kayu-kayu keras. Pengukur lancipan. Suatu alat pengukur diperlukan untuk memeriksa lancipan selama pengasahan. Suatu jenis umum alat tersebut (Gambar 20, tanda 2) mempunyai dua lobang sesuai dengan uknran yang benar lancipan untuk kayu keras (a) dan kayu lunak (b). Bilahan kampak mesti dibentuk sedemikian bahwa bilahan tersebut masuk secara pas kedalam lobang yang tepat. Jenis pengukur lancipan mi kadang-kadang disediakan oleh pabrik pembuat kampak. Lancipan bersifat sedlikit sampai "bahu" dan membesar cepat di antara bahu dan mata kampak. Jenis pengukur lancipan lain (Gambar 20, tanda 3) memiiki tiga lobang persegi empat masing-masing untuk kayu keras (a) dan kayu lunak (b). Lebar lobang sesual dengan tebal bilahan yang besar, jika bilahan tersebut dimasukkan dengan mata kampak mengenai dasar lobang. Dim lobang Lebih lanjut (c) dipakai untuk memeriksa tebal bilahan pada jarak 60 mm dan mata kampak. Kedua jenis alat pengukur tersebut dapat dibuat setempat dan lempeng logain dengan ukuran-ukuran sebagal disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Ukuran-ukuran Alat Pengukur. Jarak dan mata Tebal bilah kampak (mm). Kayu keras 1,5 5,0 10,0 Kayu lunak 2,5 5,0 10,0 1,0 2,5 3,5 1,0 2,0 3,5 60,0 60,0 10,0 12,0 Berat Kampak 1,3-1,5Kg 1,5-1,8Kg 31 a 3 Ic b Gambar 20. Perawatan Kampak Penebang dan Femotong Cabang. Lancipan. Alat pengukur lancipan. Alat pengukur lancipan lain. Perawatan sehari-hari. Asah kampak beberapa kali sehari dengan batu asahan (Gambar 20, tanda 1) Pakai air atau ludah pada batu asahan untuk memeithara tetap basah. Pengasahan dilakukan kearah bawah pada satu belahan dengan gagang dibawah (a) dan pada sisi lain dengan gagang di atas (b). Perawatan besar. Hal mi dilakukan pada interval-interval kira-kira seminggu atau lebih tergantung kepada penggunaan kampak. Perawatan besar dilakukan dengan langkahlangkah sbb. 1. Periksa lengkungan tepi kampak dengan kampak baru atau alat pengukur lengkungan (Gambar 21, tanda 2). Alat pengukur 1engkungn dapat dibuat setempat dan lempeng metal (a). Lengkungn hams sesual deilgan jan-jan sbb. (b). (Tabel 4). Tabel 4. Berat kampak dan jan-jan lengkungan. Berat Kampak (kg,) Jan-jan lengkungan (mm) 1,3 1,5 1,8 170 190 215 Jika penlu, perbaiki lengkungan dengan kikir gergaji kayu beralur ganda, sambil menempatkan kampak dalarn suatu jepitan (Gambar 21, tanda 3). Gerinda bilahan kampak pada batu geninda pada tiga tingkat yang terpisah (Gambar 21, tanda 4) dimulai dengan daerah (a), yang diikuti daerah (b). Peniksa dengan alat pengukur lancipan mengenal tebal yang tepat. 32 Daerah (a) meliputi 15 - 60 mm dan mata kampak. Gerinda daerah mi dengan menggerakkan kampak secara tetap dad kid kekanan dan sebaliknya tanpa mengubah sudut arah pemegangan kampak terhadap batu gerinda (Gambar 21, tanda 5). Penggunaan sedikit tekanan. Daerah (b) meliputi 5 - 15 mm dan daerah (c) sampai 5 mm dan mata kampak. Geninda lancipan lengkung mi dengan menggerakkan kampak dan kanan ke kid (Gambar 21, tanda 5) dan, pada waktu yang sama, dan atas kebawah (Gamban 21, tanda 6). Pengasahan akhir dilakukan sebagaimana perawatan sehani-hani dengan batu asahan untuk membersihkan sisa-sisa genindaan dan untuk menggosok permukaan kampak (Gambar 21, tanda 1 dan 2). Catatan : Jika batu gerinda tidak tersedia, ldkir gergaji kayu dapat dipakal untuk maksud penajaman kampak. Harus berhati-hati ketika mengikir lancipan lengkung di dekat mata kampak untuk meng hindarkan bahwa kampak terhunjam tenlalu kuat dalam kayu. Batu-batu geninda luar biasa balk untuk pekeijaan mi dan juga untuk memelihara bilahan cukup tipis. 3 Gam bar 21. Perawatan kampak sehari-hari dan perawatan besar. Pen gasahan sehari-hari dengan batu asahan. Alat pengukur lengkungan kampak. Cara mengikir kampak. Daerah pen ggerindaan kampak. Men ggerinda lancipan lengkung dengan gerakan kirikanan dan sebaliknya. Gerakan atasbawah. 33 Gagang Kampak. Alat dan gagang saina pentingnya. Gagang yang jelek kebanyakan mengurangi effisiensi alat. Pekerja-pekerja kehutanan dan penebangan kayu harus mampu membuat gagang alat baru dan mengganti gagang yang patah. Tidak ada perlunya mengimpor gagang-gagang alat dan luar negeni, karena kayu yang cocok untuk gagang pegangan alat dapat ditemukan pada semua daerah hutan, sekalipun kayu demikian tidak selalu dikenal. Lebth-lebih lagi, gagang alat yang dibuat setempat adalah jauh lebih murah dail pada yang diimpor. Gagang kampak dalam hal mi dipilih sebagai suatu contoh bagaimana membuat gagang untuk alat dan bagaimana memasang secara tepat kepada alat. B a h a n. Gunakan kayu keras dengan elastisitas dan kekuatan tinggi serta diambil dan pusat ujung pohon muda atau dan bagian luar pohon tua. Kayu mesti kening. Kayu tersebut harus bebas dan teras dan bengkokan-bengkokan. Panjangnya. Panjang gagang kampak harus sama dengan jarak dan ketiak pekerja sampai ujung janinya (Gambar 22, tanda 1). Ukuran tersebut kira-kina 70 - 80 cm. Gagang yang lebih panjang dipenlukan untuk penebangan dan pemotongan dengan kampak pohon yang sangat besar. Be ntuk. Gagang kaki kijang dianjurkan untuk kampak-kampak penebangan dan pemotongan cabang (Gambar 22, tanda 2). Gagang lanus dipenlukan untuk alat-alat yang bekerja dua arah (kampak pembelah, palu kayu besar, aet) (Gambar 22, tanda 3). Gagang agak lurus juga dipakai untuk kampak bagi penebang dan memotong kayu sangat besar. Gagang lengkung ke sebelah sisi adalah untuk kampak-kampak lebar (Gambar 22, tanda 4). 2 Gam bar 22. 34 Gagang kampak. Uku ran pan/ang gagang. Gagang kaki kijang. Gagang lurus. Gagang lengkung ke sebelah sisi. 4 Membuat Gagang Kampak. Suatu balok kecil dibuat persegi empat dengan kampak dan sepotong kayu yang tepat (Gambar 23, tanda 1). Balok kayu tersebut mesti kening sebelum dibuat gagang kampak. Suatu model gagang kaki kijang dipergunakan untuk menggambar garis luar gagang tersebut pada balok kayu. (Gambar 23, 2a). Gergaji busur dipakai untuk membuat potongan-potongan gergaji pada kayu yang harus dibuang dan balok (Gambar 23, 2b). Tatah dan palu kayu dipergunakan untuk membuat bagian luar gagang. Jika alat-alat jul tak tersedig, pekerjaan mi dapat dilakukan dengan kampak. Pekeijaan membentuk gagang paling akhlr dilakukan dengan pisau raut (Gambar 23, tanda 3) atau dengan parut kayu. Gagang dihalus dengan ampelas (Gaxnbar 23, tanda 4), sepotong gelas (misalnya pecahan kaca), atau lempeng besi kedil (yang dibuat tajam dengan pukulan palu (Gainbar 23, tanda 5). Membuat gagang kampak dipermudah dengan memakal jepitan, tetapi pekerja trampil juga akan mampu membuatnya tanpa jepitan tersebut. 3 / 2 Gam bar 23. Membuat gagang kampak. Potongan kayu. Balok kayu kecil yang ditandai ukuran gagang kaki kifang (a) dan dibuat gergajian (b). Pisau raut. Dihampelas. Lempeng besi kecil yang dibuat tajain. Memasang Gagang Kampak. Jika memasang gagang kampak, penlu diperhatikan bahwa bilahan kampak dan gagang tepat berada dalam bidang yang sama (Gambar 24, tanda 1); bahwa tengah-tengah mata kampak mengenal permukaan, jika kampak diletakkan dengan mata kampak dan ujung gagang pada penmukaan datar (Gambar 24, tanda 2). 35 Pemasangan gagang dilakukan menurut langkah-langkah sbb. Bentuk secara pas ujung gagang, sehingga tepat masuk lobang kaxnpak; hal mi sebaiknya dilakukan dengan parut kayu (Gambar 24, tanda 3). Masukkan gagang ke lobang kampak (Gambar 24, tanda 4) dan uji ketepatan masuknya (Gambar 24, tanda 1 dan 2). Lepaskan kembali gagang dan belah ujungnya dengan gergaji sampai tepat sama dengan dalamnya lobang (Gambar 24, tanda 5). Masukkan lagi gagang ke dalam lobang dan pasang pasak kayu keras kecil ke dalam belahan gergajian (Gambar 24, tanda 6). Periksa ketepatan pemasangan (Gambar 24, tanda 1 dan 2). Jika perlu, atur kembali pemasangan. dengan pasak kayu keras kecil ke sisi ke arah gagang menyimpang dan ketentuan letak atau dengan parut kayu sesudah sekali lagi gagang dilepaskan dan kepala kampaknya. Jika pemasangan banar, potong dengan gergaji bagian gagang dan pasak yang menonjol. Untuk memegang pasak kayu secara kokoh, pasang pasak besi khusus melintang (Gambar 24, tanda 7) atau pasang sekrup ditepinya (Gambar 24, tanda 8) Catatan : Jika kampak akan diganti gagangnya, gergaji gagang lama didekat lobang nya. Lobang kampak lebth lebar pada bagian yang dipasang pasak. Maka dan itu, pukul keluar sisa gagang dan lobang dan arah yang tak dlipasang pasak. Tidak boleh sekali-kali membakar gagang yang masth berada dilobang. Dengan begitu, kampak kiranya akan kehilangan bentuk lancipnya dan menjadi tak ada gunanya. 8 Gambar 24. Memasang gagang kern pak. Bilah dan gagang kampak mengambil tern pat dalam satu bidang. Pertengahan mate kampak dan uJung kampak terda pat pada bidang horizontal. Parut kayu untuk membentuk gagang. Mernasukkan gagang ke lobang kampak. Menggergaji gagang untuk pasak. Pernasangan pasak. Pasak besi khusus. Sekrup. 36 Alat Untuk Menylangi Menylangi ruang kerja sebelum pekerjaan dimulai khusus penting d1m hutan-hutan yang lebat untuk memungkinkan pam pekerja dapat bergerak bebas dan untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan oleh karena alat-alat yang jalannya menyimpang. Penyiangan jalan untuk menghindarkan din dip enlukan sebelum pohon ditebang. Jika banyak pekerjaan penyiangan terjadi, alat-alat khusus untuk menyiangi diperlukan. Jika pekerjaan tersebut sedikit saja, kampak mungkin juga dipakai untuk pekeijaan mi. Dua jenis alat-alat untuk menyiangi adalah golok dan parang. Golok adalah pisau panjang (Gambar 25, tanda 1). Gagangnya sebaiknya dibuat menurut ukuran tangan tiap-tiap pekerja. Panjangnya bilahan dan 25 70 cm biasa dipakai. Bilahan harus lurus dan mempunyai bagian yang menonjol dibawah gagang untuk menghindarkan kecelakaan (a). Golok harus selalu dibawa dalam sarting golok yang diikat pada sabuk pekerja. Parang adalah alat untuk menyiangi yang bergagang panjang (Gambar 25, tanda 2). Alat-alat tersebut memiliki bilahan berbentuk sabit dengan panjang 30 cm dan berakhir dengan suatu hidung yang tumpul. Panjang gagang adalah 90 - 120 cm. Alat tersebut harus dipegang dengan dua tangan. Alat demikian dipakai untuk menyiangi rumpun-rumpun yang berduri. Perawatan : Mata alat untuk menylangi mesti dipelihara setajam mata pisau. Jika pemakaiannya banyak dan sening, matanya hams diasah beberapa kali sehari. Dan waktu ke waktu, alat-alat untuk menyiangi hams dibuat tajam dengan batu geninda, agar mata alat cukup lurus dan tipis. Jika gerinda tak ada, kikir untuk gergaji kayu mungkin juga dipakai untuk maksud mi. Gam bar 25. Alat-alat untuk menyiangi. Golok dan sarungnya. Golok balk disertai penon/olan (a). Parang. Kampak Pembelah, Kampak Pasak dan Pain. Kampak pembelah dan kampak pasak mempunyai dua mata yang tajam dan tumpul. Bagian tajam dipakai untuk memecah kayu bakar dan kayu pulp; bagian tumpul cligunakan untuk memukul pasak. Palu adalah tumpul pada kedua matanya. Palu juga dipakai untuk memukül pasak. Kampak pembelah, kampak pemukul dan palu dipasang dengan gagang-gagang lurus yang panjangnya kira-kira 80 cm (Gambar 26, tanda 1). Kampak pembelah (Gambar 26, tanda 2) mempunyai berat 2 - 2,5 kg. Sudut mata kampak adalah sekurang-kurangnya 15°. Tepinya pendek dan tidak memiliki bahu. Alat tersebut masuk secara dalam ke dalam kayu dan memisahkan serat-serat. Sedikit lengkungan pada dasar matanya adalah berguna untuk membuka tempat kampak pada kayu. Kampak-kampak pembelah dipakai untuk memecah kayu lunak dengan serat-serat panjang. 37 Kampak pasak (Gambar 26, tanda 3) memiliki berat 2,5 - 3,0 kg. Sudut mata kampak adalah 30 35°. Tepinya pendek, tanpa bahu dan memiliki sedikit kaitan pada dasarnya. Kampak pasak clipergunakan untuk membelah kayu keras dengan serat-serat pendek. Palu-palu (Gambar 26, tanda 4) harus berbobot 3 kg. Adalah suatu kesalahan umum untuk rnenggunakan pain yang jauh lebih berat dan yang bergagang jauli lebih pendek dad páda panjang yang dianjurkan, yaitu 80 cm. Perawatan: Pelihara tajamnya mata kampak dengan menggunakan batu gerinda. Penggerindaan diperlukan terhadap seluruh permukaan kampak untuk menjarnin bahwa mata kampak berbentuk seperti suatu pasak. Kepala-kepala kanipak berbentuk jamur harus diratakan agar terhindar kecelakaan dad pecahan-pecahan logam terbang. Hal mi dilakukan dengan gergaji baja ( Gambar 26, tanda 5) dengan alat dipegang dalam jepitan. Bentuk jamur dapat dikarenakan pemakaian pasak-pasak yang terlalu keras. Pasak demikian harus dibuang. 80cm ( 72in.) 30 350 Gambar. 26 Kampak pembelah, kampak pasak dan palu. 1. Gagang 2. Kampak pembelah 3. Kampak pasak. 4. Palu. 5. Meratakan kepala kampak berbentuk jamur. Pasak. Pasak dipakal untuk menebang, memotong dan membelah. Pasak-pasak penebang dan pemotong selalu harus dipasang dengan palu, kampak pemalu atau kampak pembelah. Bahan-bahan. Pasak..pasak dibuat dad kayu keras, baja, aluminium dan plastik. Pasak-pasak baja sebaiknya tidak dipergunakan, oleh karena berbahaya dan berat. Pasak penebangan atau pembelahan yang terbuat dan baja berbobot kira-kira 2kg. Berat mi adalah beberapa kali iebih besar dan berat pasak yang terbuat dad aluminium,kayu atau plastilc. Jenis-jenis 1. Pasak-pasak penebangan (Gambar 27, tanda 1) dipakai untuk mengarahkan robohnya pohon dan untuk membuat potongan gergajian tetap terbuka 38 selama penebangan. Pasak-pasak demikian adalah lebar dan rnemiliki Iancipan dangkal. Pasak pembelahan (Gainbar 27, tanda 2) adalah sempit dan mempunyai lancipan yang lebth besar. Pasak kombinasi penebangan dan pembelahan (pasak berlobang).(Gambar 27, tanda 3) terdiri dan suatu kepala kayu ta), atau cincin (b) dan suatu 1obang (c). cincin dan lobang sebaiknya terbuat dan aluminium. Pasak-pasak untuk memotong meintang (pasak-pasak kantung). (Gambar 27, tanda 4) dipakai untuk membuat lobang gergajian tetap terbuka selama pekenjaan memotong. Pasak-pasak demikian terbuat dan aluminiun dan dapat dipasang dengan kampak (yang ada tukulnya). Perawatan. Rawat ujung pasak agar tetap tajam. Rapihkan kepala-kepala pasak yang berbentuk jamur. Ganti kepala aus pasak-pasak kantong. Pasak-pasak mudah hilang. Untuk mencegah persoalan mi, buat lobang Catatan pada pasak dengan bor dan bawalah pasak-pasak itu pada thu diatas pundak (Gambar 27, tanda 5). ( 7,6in. 2OO. 105m(4, 2Oifl) (Z32.) Gambar 27. PasakPasak. 1. Pasak untuk penebangan. 2. .Pasak untuk pembelahan. 3. Pasak kombinaii penebangan/pembelahan (pasak lobang). 4. Pasak kan tong untuk pemotbngan. 5. Pasak yang dibor dibawa dengan tab. Membuat Pasak-Pasak Kayu dan Kepala Pasak Lobang. Bahan. Bahan adalah kayu dan pangkal kayu keras, teras, dipotong menurut ukuran pasak yang dikehendaki, dan telah dikeningkan. Ukuran. Ukuran berikut dianjurkan untuk pasak-pasak kayu. (Tabel 5). Pembuatan pasak. Pasak dibuat menunut langkah-langkah sbb.: (Gambar 28, tanda 2). 1. Tandai kepala pasak pada sepotong kayu dan pecahlah menjadibalok kecil yang sesuai dengan kampak (a). 39 Tandai bentuk segitiga pasak path kedua sisi balok kecil dan potonglah kayu menurut garis-garis terse but dengan kampak atau gergaji. Gergaji lebih disenangi. Buat curaman kep ala pasak (c). Tabel 5. Ukuran pasak-pasak kayu. Ukuran menurut Gb 28, tanda 1 a (cm) Penebangan Pemotongan melintang Pembelahan ukuran normal Pembelahan ukuran besar 2-3 2 3-5 8 10 b (cm) (cm) 20 - 28 10 - 12 20 - 28 30 - 35 5-7 4-6 4-6 10 12 c Kepala pasak lobang (Gambar 28, tanda 3). Kepala pasak dibuat dengan cara yang serupa. Pakailah kepala baru sebagai contoh ukuran. Harus berhati-hati untuk memastikan, bahwa rongga kosong tetap ditinggalkan di antara kepala dan dasar lobang (a). Gambar 28. Fern buatan pasak kayu dan kepala pasak lobang. .1. Ukuran pasak kayu. Tingkat-tingkat pernbua tan pasak kayu. Kepala pasak berlobang. Alat-alat Pengelupas Kulit. Untuk melepas kulit kayu, jenis-jenis alat khusus diperlukan. Pengupasan kulit dengan kampak adalah sangat tidak effisien dan hanya diizinkan pada keadaankeadaan kekecualian. Sendok pengupas kulit umum dipakal untuk kayu lonjong (Gainbar 29, tanda 1). Sendok-senclok tersebut diproduksi secara komersifi atau dapat dibuat setempat dad belahan gergaji bekas. Lebar sendok adalah 10 - 14 cm dan beratnya 0,5 - 0,7 kg. Panjang gagang hams kira-kira 120 - 150 cm. Gagang-gagang pendek dipergunakan, jika kulit kayu melekat secara keras. Ujung gagang berbentuk benjolan. Gagang-gagang panjang dipakai pada keadaan-keadaan yang mudah, jika kulit kayu mudah terlepas pada ukuran panjang. Sendok-sendok pengupas kulit ditajamkan dengan penggerindaan pada sisi alas mata alat (Gambar 29, tanda 3a) dan sedikit pengasahan pada sebelah bawah mata alat tersebut dengan batu asahan ( Gambar 29, tanda 3b ). Pisau-pisau tank dipakai untuk mengupas kulit secara bersih seperti kayu pulp atau tiang tilpon. Panjang bilah 20 - 50 cm dan lebamya kira-kira 4 cm. 40 Bilahan dapat lurus (Gambar 29, tanda 4) atau lengkung (Gambar 29, tanda 5). Gagang dipasang dengan sudut tegak (Gambar 29, tanda 4) atau mengikuti kepanjangan bilahan pisau tank (Gambar 29, tanda 5). Mata pisau tank hams dirawat seperti pisau. Alat-alat pengupas kulit ainnya. Alat berbentuk bulan sabit (Gambar 29, tanda 6) dipakai untuk mengupas kulit yang mudah terkelupas. Dengan ujung runcing alat (a) kulit kayu dikerat dan kemudian clilepaskan menjadi lembaran panjang (c) dengan mata alat yang lengkung (b). Alat-alat berjenis tatah dipakai untuk mengupas kulit kayu tropis yang keras (Gambar 29, tanda 7). 2 3 4 50Cm Alat-Alat pengupas kulit. 1. - 2. Sendok pengupas kulit. 4. Pisau tank lurus. 3. Men gasah sendok den gan gerinda. 5. Pisau tank lengkung. 6. Alat berbentuk bulan sabit. 7. Sejenis tatah. Gambar 29. Alat Pengolah Kayu Alat-alat tersebut dipakai untuk melctakkan, memindahkan, memiitarkan ata4 memuat kayu. Alat-alat demikian merupakan alat untuk memudahkan pekerjaan. Pemutar kayu terdiri dan kait baja, beratnya 0,8 - 1,3 kg, panjang 20 - 35cm, dipasang terhadap suatu cincin yang melaluinya suatu tonggak kuat dimasukkan (Gambar 30, tanda 1). Bentuk khusus cincin memungkinkan penggunaan kait untuk pohon-pohon yang Iebih besar atau kecil (Gambar 30, tanda 2a dan 2b). Pe- mutar kayu biasanya dipakai dalam penebangan untuk menarik pohon dan kedudukannya dan untuk memutar kayu. Gambar 30. AlatAlat pengolah kayu. Femutar kayu. Cincin biasa (a) dan cincin berbentuk khusus (b). Kait tegak. Kait miring. 41 Kait tegak terdiri dan gagang kayu yang ujungnya dipasang kepada pipa besi runcing (Gambar 30, tanda 3). Kait terpasang pada pipa in!. Kait miring menyerupai hit tegak (Gambar 30, tanda 4), tetapi tajaman pipa menganah kepada hit. Kaitkait tersebut biasanya dipakai pada landasan untuk penimbunan dan pemuatan atau pemotongan melintang. Perawatan : Peithara ketajaman dan keruncingan mata alat dengan mengikir. Mata pemutar mesti ditajamkan dan sisi luar. Alat penggaet (Gambar 31, tanda 1) dipakai untuk mengangkat atau untuk memindahkan kayu pada jarak pendek (Gambar 31, tanda 2). Contoh untuk kayu berat memiliki gagang dengan panjang 190 cm dan gaet sepanjang 42 cm. Mo4el lebih ningan bergagang 110 cm dan berkait dengan panjang 28 cm. Kait pulp (Gambar 31, tanda 3) dipergunakan untuk menimbun dan memuat potongan-potongan kayu. Kait pulp panjangnya kira-kha 30 cm. Ujungnya berbentuk persegi empat kecil untuk menjamin pegangan yang kokoh tanpa masuk terlalu dalam kedalam kayu. Penjepit kayu bergagang pendek (Gambar 31, tanda 4) dipakai untuk me- nimbun dan memuat kayu gelondongan dengan garis tengah sampai 25 cn. Penjepit kayu bergagang panjang (Gambar 31 tanda 5) dipergtinakan oleh dua orang untuk memindahkan kayu gelondongan untuk pemindahan jarak dekat. Penggunaan kait-kait dan jepit sangat memudahkan terutama pada keadaan basah dan cuaca hujan serta dingin. Pekerja tak perlu membungkuk dekat ketanah, jika memungut kayu atau potongan kayu. Lebih-lebih, kayu dapat dipegang lebih kokoh. Pekerjaan menjadi lebih mudah dan aman. Perawatan: Pelihara ujung.ujung alat cukup tajam dengan pengikiran. Gemuki engsel-engsel jepitan. Ketahuilah dengan pasti bahwa ujung-ujung alat berbentuk runcing, sehingga masuk dengan mudah kedalam kayu. Gambar 31. Alat-alat pengolahan kayu. 1. Alat penggaet 2. Memindahkan kayu nielalui jarak dekat. 3. Kait pulp. 4. fepit kayu bergagang pendek. 5..Iepit kayu bergagang panjang. 42 Alat-aiat Penyokong dan Kuda-kuda. Perlengkapan tersebut dibuat setempat sebagai penolong untuk bekerja seperti pengupasan kulit kayu dan pemotongan di tempat kerja, di pinggir jalan, di pangkalan atau di tempat penyimpanan kayu. Pada banyak hal, pekerjaan dilakukan lebth mudah dan cepat dengan menggunakan penyokong dan kuda-kud. Lebih-lebih, mata alat tetap tajam untuk waktu yang lama, jika pekerjaan tidak dikerjakan di dekat tanah. Kayu bercabang dua adalah alat termudah untuk menyokong suatu kayu gelondongan jika diletakkan pada pohon yang berdiri di hutan (Gambar 32, tanda 1). Kuda-kuda ekor burung terdiri dan satu kayu batangan dan dua kaki. Kuda-kuda mi dapat dengan mudah dibuat di hutan tanpa alat lain kecuali kampak dan gergaji busur. Kayu kening dan ringan dipengunakan untuk keperluan mi. Dua potongan ekor burung dibuat pada satu ujung (Gamban 32, tanda 2). Ujung-ujung atas dan kaki dibuat bentuk berisi tiga (Gambar 32, tanda 3) dan dipasang kedalam sayatan ekor burung. Kuda-kuda ekor burung yang rendah (Gambar 32, tanda 4) terdiri dan sebuah kayu batangan dengan panjang 200 cm dan tebal 12 cm. Sayatan-sayatan ekor burung dengan dalam 25 mm dibuat kira-kira 20 cm dan 40 cm dan ujung. Kaki-kakinya berukuran panjang 70 dan 80 cm dan tebalnya kira-kira 7,5 cm. Kaki-kaki mi dimasukkan ke dalam sayatan ekor burung dan bawah. Kaki-kaldnya harus berjarak kira-kira 65 cm. Ujung atas kaki panjang mesti dipasang sedemikian ke dalam sayatan ekor burung, sehingga ujung tersebut berada 10 cm lebih tinggi dan pada kayu batangan. Penonjolan ujung kaki di atas kayu batangan dan dua lekukan yang divat pada ujung bawah kayu batangan merupakan tempat bertumpu kayu gelondongan yang diletakkan pada kuda-kuda tersebut dengan alat-alat seperti pemutar kayu atau alat penggaet. 200cm lOOm.) 4 30 em (12 n) SOem I 201,1 b 2 3 Gam bar 32, Alat-alat penyokong dan kuda-kuda. 1. Kayu bercabang due. 2. Sayatan ekor burung. 3. Ujung atas kaki berisi tiga. 4. Kuda-kuda ekor burung. 5. Ukuran kuda-kuda. Kuda-kuda ekor burung tinggi (Gambar 33) dipakai untuk mengupas kulit kayu kira-idra 200 cm panjangnya. Kuda-kuda tersebut terbuat dan batangan kayu dengan panjang 200 cm dan tebal 12 cm. Sayatan ekor bunung dlibuat kira-kira 20 dan 40 cm dan ujung pada sudut sedemikian sehingga kaki.kaki dapat dimasukkan dengan panjang jarak kaki sebesar 140 cm dan pada sudut 80° terhadap batang. Say atan-sayatan ekor bunung mesti sekurang-kunangnya berukuran dalam 25 mm. Kaki berukuran panjang kira-kira 100 cm. Ujung-ujung atas harus 43 kira-idra 20 cm di atas kayu batangan. Sisi ujung kayü harus persegi. Suatu sayatan dibuat pada bagian bawah. Kayu yang akan dikupas kulitnya diletakkan di antara ujung-ujung atas kaki di atas permukaan yang persegi dan sayatan pada bagian bawah. Gainbar 33. Kuda-kuda ekor burung tinggi. Kuda-kuda berkaki empat dipergunakan untuk mengupas kulit kayu dengan pisau tank path pinggir jalanan atau penimbunan kayu. Kuda-kuda tersebut terbuat dan kayu kening dan tendini dan sbb. Sebatang kayu (a), panjang 130 cm untuk kayu yang dikerjakan sepanjang 1 m atau 200 cm untuk mengerjakan kayu 200 cm. Dua kaki depan (b), panjang 85 cm dan dua kaki belakang dengan panjang 75 cm, yang dipasang ke dalam lobang dan dibor ke kayu batangan dengan arah sedemikian sehingga tiap-tiap pasang kaki berada pada 70 cm. Dua pengikat silang (d) dan dua kayu melintang (e) yang clipasang kepada kaki dengan 8 paku berukuran 10 cm. Satu garpu yang dapat berputar (1) dan satu runcingan (g), terbuat dan besi yang dibuat oleh pandai besi. Garpu dan runcingan dipasang pada lobang di kayu dan diperkuat dengan mur. Untuk pengupasan kulit, kayu diletakkan pada garpu dengan satu ujung tertancap pada runcingan. Pisau ditanik ke arah bawah dan pekenja mula-niula menguliti belahan atas dan bagian bawah kayu. Kemudian belahan bawah diputar ke-atas dan bagian bawahnya juga dikuliti. Jika seluruh bagian bawah telah dikuliti, kayu dilepaskan dan nuncingan. Kayu diputar mengikuti garpu yang dapat berputar. Ujung lain clitancapkan pada runcingan dan pekeijaan melepaskan kulit diteruskan seperti sebelumnya sampai seluruh kayu dilepaskan kulitnya. Gambar 34. Kuda-kuda berkaki em pat. 44 3. Tali, Rantai dan Peñengkapan Lainnya. Tali dan rantai sangat biasa dipakai dalam pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan, terutama selama terdapat banyak pekeijaan lain yang juga memerlukan perlengkapan-perlengkapan tersebut, seperti merobohkan kayu yang berkiudukan kuat atau memanjat pohon-pohonan. Tall dan rantai dapat menjadi sebab risiko kecelakaan yang cukup besar, jika perlengkapan tersebut dipergunakan seeara tidak berhati-hati. OIeh karena tidak jarang bahwa hidup matinya seseorang tergantung secara langsung dan kekuatan tali atau rantai, adalah penting untuk mengetahui jenis apa yang harus digunakan dan bagaimana menggunakannya secara tepat. Tall dan rantai, juga gantungan, ikatan, gelangan, kaitan dan katrol, mesti terbuat dan material yang balk dan perbuatan yang balk pula. Perlengkapan tensebut harus dipeniksa secara teratur. Sejauh mungkin, beban kerja anian maksimwn harus dibenikan tandanya secara mudah dilihat. Terkecuali dinyatakan lain pada bagian mi, faktor keselamatan mesti secaxa normal sekurang-kurangnya lima, yaitu kekuatan putus hams sekurang-kurangnya linia kali beban kerja aman maksimum. Rantai sering diganti tambang kawat. Penggantian mi dapat secara umum dianjurkan, oleh karena tambang kawat adalah lebih ringan, lebih mudah dikerjakan dan lebih aman pada tegangan tinggi. Tambang Kawat. Tambang kawat adalah sangat penting untuk semua peralatan pemindaIn, pernuatan dan pengangkutan. Para pekerja yang sening menggunakannya hams memiliki pengetahuan yang dalam mengenai susunannya dan persyaratan perawatannya. Cara-cara yang tepat menggabung atau mengikat tall, seperti menyambung dan membuat simpul lingkar, hams diketahui mereka. Jika tambang telah menjadi usang, mereka harus tahu kapan menggantinya. Untuk banyak pekerjaan terdapat jenis khusus tambang kawat, yang memenuhi berbagai persyaratan, kekuatan, kelemahan dan ketahanin terhadap gesekan. Tambang yang dipilih mesti selalu tepat untuk niaksud penggunaannya. Kecelakaankecelakaan sening terjadi jika tambang yang pantas cliganti oleh lainnya yang tidak tepat untuk pekerjaan. Selama waktu pemakaiannya, tambang kawat dapat kehilangan banyak kekuatannya, jika tambang tersebut tidak dipenlakukan secara semestinya. Oleh karena tambang-tambang yang putus dapat menyebabkan kecelakaankecelakaan yang membahayakan dengan akibat keracunan darah, tambang-tambang kawat tidak boleh sekali-kali dikenjakan dengan tangan tanpa perlindungan. Sarungsarung tangan yang terbuat dati kulit kasar atau kanvas membenikan proteksi yang balk. Bahan, Konstruksi, Pemasangan. Tambang-tambang kawat harus memenuhi persyaratan yang benlaku Kawat baja yang berkwalitas tinggi tahan akan tekanan jauh lebth balk dati pada kebanyakan bahan lain. Ujung-ujung tambang hams diikat untuk mencegah, agar pilinan-pilinan kawat tidak menjadi lepas, dan pengikatan seperti jepitan dan kiem dibuat dalam jumlah yang memadai dan dikeraskan kembali dati waktu ke waktu. Lobang aimpul hams diperkuat dengan suatu cincin. 45 Perawatan. Pembersthan dan penggemukan yang teratur tambang kawat akan inemperpanjang usia dan mengurangi perkaratan. Membuat simpul pada tambang kawat ha. rus dicegah dengan segala cara, oleh karena hal itu akan melemahkan kawat secara cukup berarti (kira-kira 50% atau lebih). Penggeseran, misalnya oleh karena penyi. langan tambang kawat, juga harus dthindari sejauh mungkin. Hal mi khusus penting selama pemindahan kayu. Pembengkokan tambang kawat yang berlebthan akan berakibat "kelelahan" kawat. Tambang-tambang kawat yang memperlihatkan tanda-tanda jelas keadaan aus harus diganti. Tidak ada ukuran-ukuran tertentu untuk menetapkan kapan saat penggantian tiba, oleh karena banyak faktor tersangkut, seperti karat, kelelahan, dan penggeseran. Sebagal indikasi umum, dapatlah dikatakan, bahwa jika lebih dan 10% dan junilah total kawat putus pada suatu panjang kawat delapan kali gang tengah tambang, tambang kawat tersebut pasti mesti diganti. Tambang-tambang kawat hams disimpan pada tempat-tempat kering ang tidak menghadapi panas benlebthan. Kerek, katrol, gelangan, dil. Kerek dan katro] hanus sekurang-kurangnya 30 kall garis tengah tambang kawat; diameter yang lebih besar lebth disukal, jika dapat dipraktekkan. Ukuran alur katrol mesti memadai untuk garis tengah tall, dan pada setiap keadaan cukup lebar untuk memungkinkan tambang bergerak melaluinya secara bebas. Tiga bengkokan tambang kawat mesti selalu dilakukan pada kerek. Gelangan, kaitan, kerekan, gantungan, ikatan ujung tail, kantongan, angker, till, yang dipakai dengan tambang kawat hams memiliki sekurang-kurangnya kekuatan yang sama seperti tambang. Gambar 35. Beberapa pengikatan uJung tam bang kawat. A B. Kiem. C. Logam berlobang. D. ikatan. .Penguat simpul ling/car perlu dipakal. Tall Serat. Pada tempat-tempat tertentu, tall-tall serat masih memainkan peranan penting dalam pekerjaan kehutanan dan penebangan kayu, walaupun pada umumnya penlengkapan tersebut sedang semakin diganti dengan tambang-tambang kawat. Tall Manila berderajat tinggi hams digunakan. Tall-tail erat sintetis yang te- pat seperti nilon dapat juga dianjurkan untuk tujuan-tujuan ertentu, oleh karena tall-tail demikian memiliki kekuatan putus yang lebih besar dan jauh lebth memiliki elastisitas dan lebth tahan terhadap geseran dan perubahan pemburukan. Faktor keselamatan mesti sekecil-kecilnya sepuluh. Tail serat memerlukan kewaspadaan yang serupa seperti terhadap tambang kawat, mengenal pemasangan tall, pencegahan geseran, pembelitan, pembelokan yang berlebthan, dil. Tail serat harus selalu dipelihara dalam keadaan bersth dan kening dan tidak 46 boleh dikenai bahan kimia yang dapat merusakkannnya. Jika tall-tall itu basah dengan air, tall tersebut harus dikeringkan secara balk. Pemeriksaan tall yang sedang dalam pemakaian secara teratur harus dilakukan terhadap geseran, serat-serat putus, sayatan, koyak, pindah tempat pilinan, pembu- rukan serat dan perubahan. warna; tall yang cacat hams diperbaharui sesegera mungkin. Tall-tall serat harus disimpan, sesudah dibersthkan dan dikeringkan, jika perlu, di tempat kering dan beraliran udara balk serta tidak berada di tempat panas berlebihan. Rantai. Sebagaimana tambang kawat dan tall serat, rantal dipakal untuk menarik, mengangkat atau meneguhkan. Putusnya rantai dapat mengakibatkan kecelakaan, jika orang-oraug dikenai oleh muatan atau oleh rantalnya sendiri, jika muatan atau rantai tersebut melayang dengan kekuatan besar. Suatu keuntungan rantal adalah bahwa pandal besi setempat dapat pada keadaan-keaciaan tertentu memperbaikinya, atau bahkan membuatnya sendiri dan besi yang ditempa. Namun, dewasa mi rantai-rantai yang dilas listrik terbuat dan campuran baja adalah lebth disenangi, oleh karena kekuatannya yang Iebth besar dan daya tahannya terhadap menjadi aus. Logam-logam yang dipakal bahan membuat rantai hams memenuhi syarat, dan semua rantai yang baru dan dibentuk kernball hams diperiksa menurut uji tegangan sebelum dipergunakan. Fasilitas yang memadai untuk reparasi sering-sering tidak tersedia setempat. Pekerjaan penempaan sekali-kali tidak boleh dilekukkan dengan memadamkan logam pijar. Perawatan dan pemeliharaan. Rantai-rantai tidak boleh disilang, dikelok, dibelit atau disimpul. Pemeriksaan teratur terhadap mata rantai yang bengkok, retakan, goretan dan korosi adalah per- lu. Jika suatu rantai sangat aus, atau pemanjangannya melebthi 5 persen panjangnya, rantai yang bersangkutan hams dibuang. Menyambung rantai putus dengan memakai baud, dengan pengikatan tall kawat atau dengan mengikat mata-mata rantal utuh dengan paku adalah suatu tindakan berbahaya dan harus dilanang. Hubungan khusus dilakukan dengan membuat cclah tersedia untuk maksud ml. Namun, kekuatan untuk putusnya harus sama dengan rantainya. Jika rantai besi tempaan direparasi, pemanasan logam pijar dan normalisasi hams dilakukan hanya oleh orang-orang ahli. Rantai-rantai besi tempa yang dipakai untuk mengangkat harus dihentikan pada jangka waktu, katakanlah pada interval satu tahun. Pusaran, gelangan, dli. Jika terdapat bahaya torsi pada rantai, suatu pusaran dapat membantu menghlndarkannya. Pusaran, gelangan dan kait yang dipergunakan dengan rantal hams, jika mungkmn, diperkuat dengan baud, memiliki kekuatan sama seperti rantai dan terbuat dan bahan sama. 4. Perlengkapan Untuk Memanjat. Perlengkapan memanjat pohon dipergunakan untuk pemasangan tall temali ditempat tinggi, penutuhan dahan dan cabang, pemetikan buah pohon dan kadangkadang untuk kegiatan khusus seperti memotong atas kayu, memotong cabang- 47 éabang, atau merobobkan pohon dengan tali. Umumnya, adalah membantu jika terdapat sekurang-kurangnya seorang pemanjat berpengalaman yang diperlengkapi peralatan memanjat secara memadai. Tangga. Tangga biasa adalah menguntungkan, jika hanya jarak relatif rendah hams dipanjat dan tidãk terlalu sulit untuk membawanya. Ketinggian yang lebih besar dapat dicapai dengan perpanjangan tangga atau tangga-tangga bersambung. Bahan dan konstruksi. Tangga-tangga kayu hams dibuat dan bahan yang balk dan berkekuatan cukup, dengan anak-anak tangganya bebas dan mata kayu dan benjarak sama yang benkisar dad 25 sampai 35 cm. Tangga tidak boleh dicat tetapi diminyaki atau diawetkan dengan bahan pengawet tembus cahaya sedemikian sehingga tak menutiij-nutupi cacatnya. Tangga kayu atau bagian-bagian sambungannya tidak boleh lebih panjang dan 5 m. Kekakuannya, dan maka dad itu kemantapannya, dapat ditingkatkan dengan rnenempatkan batang atau tali pengikat logam pada ujung atas atau bawahnya. Tangga dengan hanya satu tiang tegak adalah berbahaya dan tidak boleh dipakai. Tangga yang dipasang tetap untuk melihat kebakaran dan tempat atas, dsb. hanus mempunyai dataran tempat berdini pada setiap 9 m dan dataran tempat bendid paling atas hams dilindungi dengan pagar pengaman untuk penahan jatuh. Penggunaan. Jika tangga dipasang vertikal, tangga tensebut harus ditambat secara kuat terhdappohon dan pemanjat hams dijaga keselamatannya dengan tall pengaman. 'T'angga-tangga yang menyandar hams dipergunakan sedemikian sehingga bawah dan atasnya tidak tengelincir atau tangga patah oleh karena pelengkungan yang benlebihan. Bawahnya dapat diamankan dengan paku pemancang, dan atasnya yang menyandar pada pohon dengan anak tangga teratas yang melengkung. Selama naik kedua belah -tangan harus diprgunakan, dan pemanjat selalu hams menghadapkan mukar'a ketangga. Untuk membawa alat, tall diperlukan. Bekenja pada tangga vertikal kadang.kadang dapat dipenmudah jika pemanjat disediakan dataran kecil yang padanya ia dapat bendini dengan mudah dan tak menjadi lelah dengan cepat sebagaimana di atas anak tangga. Maksud yang sama dapat dicapai, jika anak tangga teratas dibuat lebih besar untuk membenikan injakan kaki yang lebih baik. Perawatan dan pemeliliaraan. Tangga hams disimpan pada tempat-tempat kening dan benaliran udara balk, serta tidak dibiarkan untuk jangka waktu lama berada dalam pengaruh cuaca. Pemeniksaan secara teratur akan membantu menemukan kesalahan-kesalahan. Paku-paku Panjatan. Paku-paku panjatan harus dipergunakan hanya pada keadaan tangga tidak dapat dipakai. Secama normal, perlengkapan demikian dipergunakan untuk memanjat pohon-pohon tinggi atau kayu-kayu tonggakan dan untuk pekerjaan pemasangan ..hubungan telekomunikasi Tidak seorangpun selain dan pemanjat, yang berpengalaman dengan keadaan fisik yang balk, hams dibemi pekerjaan demikian, dan pekerjaan-pekenjaan tensebut tidak boleh sekali-kali dilakukan selama cuaca buruk seperti argiirkencang atau hujan lebat. 48 Paku-paku demikian mesti dipelihara dalam keadaan sempurna dan diperiksa sehari-hari selama pemakaian. Ikatan-ikatan mesti kuat dan dapat dipercaya. Pakupaku mesti tajam dan tidak terlepas. Jika bei:jalan di atas tanah berbatu dengan paku panjatan yang dipasang pada sepatu, pemanjat hams berhati-hati agar tidak membuatnya menjadi tumpul. Pada pemanjat pohon, paku-paku harus tertancap kokoh sebelum berat dialihkan dad satu kaki ke kaki lain. Alat-alat khusus tersedia yang memungkinkan pemanjat tidak memsakkan kulit kayu. Alat-alat tersebut juga harus dipelihara dalam keadaan sebalk-baiknya dan diperiksa sehari-hari tentang kemungkinan kesalahan alat sebelum pemakaian. Sabuk Pengaman. Jika memanjat dengan paku panjatan, menaiki tangga bersambung atau bekeila di atas, pekerja harus selama mungkin diberikan pengamanan dengan sabuk pengaman atau pakaian dan tali penyelamat. Untuk memanjat pohon, sabuk pengaman tidak selalu dapat dipakai, jika pohon bercabang-cabang. Sekalipun begitu, pemanjat harus memakainya sesering mungkin dan mempercayai kegunaannya. Jika dahan tunggal besar menghentikan pemanjat, ia harus pertama-tama mengikat satu tall pengaman di atas dahan dan kemudian membuka tall pengaman kedua, dan dengan demikian dapat meneruskan pemanjatannya tanpa pada setiap saat berada dalam bahaya terjatuh. Sabuk pengaman harus menahan tidak hanya beban statis padanya selama memanjat atau bekerja, tetapi juga kejutan keras akibat jatuh bebas secara tibatiba. Hal ml memerlukan bahan berkwalltas tinggi, pemeliharaan yang tepat dan pengawasan sehari-hari selama penggunaannya. Ikat pinggang pengaman dapat dibuat dan kidit. Kulit binatang melata lebth balk dan pada kulit temak, oleh karena tidak mudah disayat serta tidak dipengaruhi penyimpanan panas dan dingin. Kulit dad temak harus dinilnyaki, tetapi tak boleh dipakal minyak mineral. Ikat pinggang pengaman harus secara kuat digesper dan dipakai dengan ketat. Dua tall pengaman hams secara kuat dipasang kepinggang dengan alat seperti gelang bentuk D. Pengelingan secara sederhana tidak mencukupi. Pengikatan dan pembukaan atau pemanjangan dan pemendekan tall hams mudah. Jika tall penyelamat dipergunakan, maka dianjurkan penggunaan tambang Manila dengan tebal 12 mm. Tall penyelamat dapat dipakai dengan alat kontrol khusus yang memungkmnkan pekenja turun dengan aman dan dapat dthentikan pada setiap kedudukan yang dipenlukan untuk perlindungan terhadap jatuh secara mendadak. Semua tambang dan sabuk pengaman hams disimpan jauh dad alat-alat tajam. Tall-tall dapat menjadi rusak benat, jika terbakar oleh gesekan yang berlebthan. Jika alat-alat pemotong dipakai oleh pemanjat, tall-tall pengaman dengan tambang kawat atau tambang dengan teras baja adalah dikehendaki. Sabuk-sabuk dan pasangannya, dan terutama kelingan-kelingan, hams dipeniksa pada jangka waktu-waktu yang sening. 5. Kewaspadaan Umum Mengenai Mesin-Mesin. Maksud mekanisasi, seandainya diadakan, tidak boleh hanya meningkatkan produktivitas suatu kegiatan, tetapi pada waktu yang sama membebaskan pekenja dan upaya-upaya fisik dan mengurangi nisiko kecelakaan. Mekanisasi yang direncanakan dan dengan konsepsi secara balk tidak diragukan dapat memperbaiki keselamatan kegiatan-kegiatan kehutanan dan industni perkayuan. 49 Sebagaimana statistik-statistik kecelakaan dati kegiatan-kegiatan hutan dan Industri perkayuan dengan mekanisasi tinggi menunjukkan, bahwa mesin-mesin yang dijalankan secara tepat hanya merupakan suatu sebab kecil kecelakaan, dan kebanyakan kecelakaan adalah dikaernakan kesalahan-kesalahan manusia, cabang-cabang yang jatuh, kayu yang meluncur dan sebab-sebab lain non-mekanis. Sebaliknya, dalam menjalankan mesin-mesin terdapat bahaya-bahaya yang tidak dikenal pada pekeijaan secara menggunakan tangan. Orang yang menjalankan dan pengawas harus menyadari risiko-risiko mi, dan pekerjaan hams diatur sedemikian, sehingga tidak ada mesin yang dipakai terkecuali dengan memenuhi praktek-praktek pekerjaan yang baik dan aman. Perintah secara terpeinci harus dikeluarkan untuk tujuan mi. Oleh karena bekerja dengan mesin jauh lebih cepat dan pada dengan alat-alat tangan, orang yang menjalankannya harus bereaksi jauh lebth cepat. Hal iiii mensyaratkan tidak hanya pengenalan yang sempuma terhadap menjalankan mesin-mesin, tetapi juga lebth banyak ketrampilan dan konsentrasi. Untuk mesin berat Seperti traktor, hanya pekerja-pekerja dengan rasa penuh tanggung jawab hams dipi. liii sebagai pengemudi. Pekerjaan dengan mesin sering-sering disertai dengan kebisingan, getaran mekanis dan keluarnya karbon monoksida pada gas-gas pembakaran. Faktor-faktor ml mengganggu kesehatan tenaga kerja. Maka dan itu, sangatlah dikehendaki, bahwa pro dusen mesin harus membuat mesin-mesin dengan kemungkinan intensitas getaran dan kebisingan terendah. Jika perusahaan-perusahaan hutan atau perkayuan membeli mesin-mesin baru, perusahaan-perusahaan tersebut seyogyanya membeli mesin sedemikian, sehingga tidak usali mengeluarkan biaya lagi untuk menjamin kenyamanan kerja. Jika kebisingan dan getaran mekanis tidak dapat dihindarkai, pengusaha hutan atau mandor hams mengusahakan pengorganisasian dengan sistim giliran sehingga dapat melindungi tenaga kerja dan effek-effek yang membahayakan. Jika berbagai saran-saran yang dibuat disini dilkuti, maka sering ditemukan bahwa suatu pekerjaan yang dahulu-dahulu dthindari oleh tenaga kenja oleh karena risiko-risiko dan ketidak enakannya telah menjadi sangat menanik mereka. Pagan Pengaman Untuk Bagian Mesin. Pada pekerjaan dengan mesin, tenaga dan pembangkit tenaga disalurkan kealat-alat mesin atau pemakaian-pemakaian lain dengan aneka cara. Gerakan-gerakan berputar, berlawanan atau garis lurus dapat ditemukan pada penyaluran tenaga. Poros, roda, sunder, kerek, kopling, tali roda, dan rantai adalah gambaran-gambaran umum semua jenis mesin. Jika tidak dibeni pagar pengarnan secara baik, bagianbagian tersebut dapat merupakan nisiko bahaya yang cukup besar dan sering-sening dianggap remeh. Pekerjaan dengan traktor yang poros penggeraknya tak dibeni pagan perlindungan, misalnya, telah mengakibatkan banyak kematian dan kecelakaan berat. Maka dan itu, adalah syarat fundamentil untuk memberi pagar pengaman terhadap semua bagian mesin yang berbahaya denfikian. Kewaspadaan juga hams diainbil terhadap risiko seperti bagian-bagian kecil yang melayang atau tendangan bailk barang gergajian. Harus dilarang menjual suatu mesin yang tidak memenubi standar mengenai pagar pengamannya dalam perundang-undangan dan ketentuan-ketentuaxi nasional, dan jika perusahaan-perusahaan kehutanan atau perkayuan memesan mesin-mesin, mereka harus selalu mempeninci bahwa mesin-mesin tersebut hams memiliki pagar50 pagar pengaman untuk bagian.baglan yang memerlukan. Kadang-kadang mesin-mesin dipasang atau dhubah pada bengkel-bengkal setempat, dan hal liii dapat menjadi sumber bahaya, jika ketentuan-ketentuan keselamatan diabaikan. Pemasangan mesin pada tempat-tempat demikian harus secara memadai diawasi. Pagar pengaman yang dipasang pada me sin harus mengkombinasilcan di antara perlindungan maksimum dan gangguan minimum terhadap pekerjaan serta kenyamanan tenaga kerja. Selama perbaikan, pagar-pagar demikian hanya boleh dilepas setelah pemberhentian mesin secara sempurna. Sebaiknya pengaman yang berhubungan dengan hidup matinya mesin dipergunakan; dengan pengaman demikian, mesin akan berhenti, jika pengamanannya dilepas. Mengingat tak semua bagian mesin dapat diberi pagar pengaman secara keseluruhannya (misalnya rantai gergaji listrik), pakaian pekerja harus cukup ketat untuk mencegah setiap kontak yang berbahaya dengan bagian-bagian yang bergerak. Menghidupkan Mesin. Jika mesin-mesin mulai dihidupkan, setiap orang harus berada dalam kedudukan aman terhadap mesin. Mungkin dapat dinasehatkan untuk mendapatkan kepastian tentang hal mi dengan suatu tanda yang diberikan oleh operator-operator dan dijawab oleh kawan-kawan sekerjanya. Mengengkol atau menghidupkan mesin dengan suatua alat pegangan harus dikerjakan sedeinikian, sehingga operator tidak dilukal oleh tendangan engkol atau pegangan dan orang-orang yang berdiri didekatnya tidak menderita kecelakaan (Gambar 36). Mesin-mesin harus cukup diamankan, agar tidak dthidupkan oleh orang-orang yang tidak bertugas untuk itu. Alatalat menghentikan mesin harus mudah dicapai oleh orang yang menjalankan atau orang-orang lain. Gam bar 36. Cara-cara aman untuk menghidupkan mesin. A. Tali starter. B. Pegangan engkol. C. Setir pengendall. Pemeliharaan dan Penggunaan. Mesin-mesin selalu mesti dipelihara dalam keadaan bekerja secara aman. Hal mi terutama penting untuk bagian-bagian seperti rem dan kopling. Kecepatan yang berlebthan harus dilarang dan dibatasi sejauh mungkin. Mesin-mesin dengan bahan bakar bensin harus disimpan ditempat atau ditempatkan di garasi-garasi yang tahan api, diisi bahan bakar secara aman dan, bilamana terdapat bahaya akan terjadinya kebakaran hutan atau kayu, dilengkapi dengan penahan loncatan bunga api yang dipasang pada pipa gas pembakaran. Tempat Operator. Perhatian khusus hams diberikan kepada tempat operator. Tempat tersebut harus nyaman dan melindunginya terhadap kebisingan, getaran mekanis, gas clan pembakaran dan cuaca buruk. Pegangan dan alat pengendali harus berada dalam posisi yang dapat dicapai dan digerakkan tanpa upaya. Jika dapat terlaksana, tern51 pat duduk dengan per yang tepat, injakan kaki dan pegangan tangan atau perlengkapan lain yang serupa disediakan untuk mengurangi beban pekerjaan. Kebisingan. Kebisingan yang melampaui kira-kira 60 sampai 70 desibel mungkin mempengaruhi sistini persyarafan. Dan kira-kira 90 (85 dB?) desibel keatas sitim syaraf simpatis dan pendengaran dipengaruhi. Tergantung kepada penyebaran frekwensi gelombang-gelombang bunyi, kebisingan yang kuat dapat pada akhirnya berakibat liilangnya daya dengar atau bahkan ketulian sama sekali. Bahaya denilkian terdapat pada pekerjaan dengan gergaji mesin, yang pada pekerjaan tersebut intensitas 105 desibel telah diukur dan tingkat yang lebth dan 90 desibel adalah biasa. Lembaga-lembaga penelitian dan pabrik-pabnik pembuat mesin sekarang sedang mencoba untuk mengurangi kebisingan gergaji listnik dengan tutup telinga. Kapanpun kebisingan dad gergaji mesin atau setiap mesin lain melampaui batas-batas yang dapat ditolerir, pencegahan khusus adalah perlu. Sumbat telinga adalah alat tersederhana untuk perlindungan terhadap kebisingan, tetapi ternyata tenbukti sulit membuat pekenja menggunakannya. Lebth-lebth, alat proteksi tersebut adalah efektif hanya jika benar-benar cocok dengan telinga pekerja. Sumbat kapas- wol adalah tidak higenis dan tidak efektif sebagai pelindung telinga. Sekalipun sumbat gelas-wol khusus, yang dapat dibuang sesudah pemakalan telah terbukti lebili higenis dan efektif, alat terbaik untuk perlindungan terhadap kebisingan adalah tutup telinga yang menutupi seluruh telinga dan dapat dipasang pada topi-topi ke- ras. Tutup telinga dapat sangat nyaman dipakai pada tempat-tempat kerja yang bertempat tetap atau oleh pengemudi-pengemudi traktor, tetapi kurang enak bagi pekenja gergaji berantai mesin yang berkeliling dan melakukan pekerjaan fisik berat. Jika pekerja.pekerja tidak memakai suatu alat penlindungan telinga, adalali mungkin perlu bagi mereka untuk meninggalkan pekeijaan-pekerjaan yang bising dan digantikan oleh pekerja-pekerja lain pada jangka waktu-waktu tertentu. Pada pekerjaan gergaji berantal niesin, hal mi sangat penting, jika penggergajian berjalan hampir terus menerus. Namun demikian, jika disamping penggergajian, pekerja melakukan tugas-tugas lain, seperti pengupasan kulit kayu dengan sendok pengupas kulit, pemotongan dahan dengan kampak, dan pengukuran pohon, maka terdapat cukup variasi dalam pekerjaannya untuk mencegah bahaya akibat kebisingan. Pengenalan dan penggunaan mesin-mesin untuk pemotongan dahan dan pengupasan kulit, misalnya, mungkin mengubah keadaan dan memintakan kewaspadaan yang tepat. Orang-orang yang bekerja didekat mesin-mesin yang bising mungkin juga dipengaruhi, sehingga tenaga kerja selain dan operator mesin harus, jika mungkin, ditempatkan pada jarak yang cukup dan sumber kebisingan atau, jika tidak, dibeni perlindungan. Getaran Mekanis. Getaran mesin menimbulkan banyak masalah dengan jenis serupa seperti kebisingan. Getaran terdapat pada kendaraan-kendaraan yang bergerak, terutama traktor beroda dua, dan gergaji-geraji listnik dan mesin-mesin lain yang dapat dibawa. Mengalami getanan secara lama melelahkan badan manusia. Dalam jangka panjang, getaran dapat berbahaya kepada sistim syanaf dan sistim syaraf simpatis dan mungkin juga menyebabkan kerusakan sendi-sendi atau arthrosis. Efek mem- 52 bahayakan demikian tergantung tidak hanya kepada waktu tubuh mengalami getaran, tetapi juga kepada frekwensi dan intensitas serta juga kepada bagian-bagian tubuh yang dipengaruhi. Gergaji mesin yang dapat dibawa mengeluarkan getaran berfrekwensi tinggi yang terpusat kepada tangan dan lengan. Jika getaran-getaran mi sangat kuat, ke- kakuan terjadi, rasa sakit dirasakan pada jan-jan dan tangan, dan ujung-ujung jan menjadi putih, terutama pada suhu-suhu rendah. Tenaga kerja secara bertambah junilahnya terpaksa meninggalkan pekerjaan demikian oleh karena gejala-gejala tensebut (dalam hal mi, keadaan-keadaan pekerja yang talc menyenangkan bersamasama dengan kepekaan perorangan mungkin seperbagian menjadi sebab dan beberapa kasus). Dad pekerja-pekerja yang mengerjakan alat-alat kempa seperti bor ba- tu, kita ketahui bahwa sesudah beberapa tahun arthrosis sendi-sendi tangan, siku dan bahu dapat terjadi. Mengerjakan gergaji mesin dengan getaran kuat mempunyai akibat-akibat serupa. Pengamatan-pengamatan belakangan mi menunjukkan bahwa gejala-gejala yang digambarkan diatas adalah lebih hebat, jika keduanya getaran dan kebisingan terdapat bersama-sama sebagaimana pada pekerjaan gergaji mesin. Ketika niengemudikan kendaraan sep erti traktor-traktor, seluruh tubuh mengalanii getaran, yang biasanya memiliki frekwensi rendah. Getaran-getaran demikian dapat mempengaruhi tulang belakang dan sistim pencernaan. Getaran dapat dikurangi dengan berbagai alat. Pada kendaraan seperti misal- nya traktor, getaran dapat secara besar dikurangi dengan menyediakan ternpat duduk yang memakai per yang tepat. Pembuat desain-desain mesin dapat juga berperan secara cukup besar dalam mengurangi getaran, misalnya dengan menempatkan pegangan pengendali pada tempat terbaik atau dengan pengadaan piston pelawan untuk mengimbangi beban mesin-mesin piston tunggal. Pabrik-pabrik gergaji me sin telah memperoleh hasil-hasil yang membeni harapan besar dengan pegangan yang di desain khusus. Karet yang ditempatkan di antara pegangan dan gergaji menyerap banyak getaran, sehingga terdapat harapan bahwa pemasangan karet tersebut akan meniadakan permasalahan. Namun dewasa mi, sebagaimana halnya kebisingan perubahan (=variasi) bekenja yang sening adalah penlu. Hal mi benlaku untuk semua mesin yang getaran-getaran mekanisnya ternyata berbthya. Karbon Monoksida. Faktor berbahaya ketiga pada pekerjaan dengan mesin-mesin yang digerakkan memakai bensin adalah dthasilkannya gas-gas pembakaran, yang mengandung se- jumlah tertentu karbon monoksida. Namun penelitian telah menunjukkan bahwa pada pekerjaan kehutanan dan perkayuan, gas CO secara normal tidak menyebabkan bahaya oleh karena angin secara cepat menyebarkan gas ml. Namun begitu, pipa gas pembakaran misalnya pada traktor harus dibuang sedeniikian sehingga gasgas dibawa angin menjauhi muka pengemudi. Pada keadaan-keadaan khusus, misalnya pada suatu lembah yang udananya tenang dan gas-gas dapat berkumpul, kewaspadaan dipenlukan. Risiko-nisiko senupa dapat terjadi ditempat-tempat hutan lebat dengan banyak pohon-pohonan, khususnya jika gergaji beraritai mesin dipergunakan untuk penebangan, pemotongan dahan dan pemotongan melintang secara berturutan. Dalam ruangan, sudah barang tentu mesin-mesin dengan bahan bakar bensin tidak boleh dthidupkan kecuali penyalunan keluan gas-gas pembakaran tensedia. 53 6. Gergaji-gergaji Mesin. Gergaji Berantai Mesin. Gergaji berantai mesin adalah dalaxn banyak hal lebih berbahaya dan pada gergaji biasa. Rantai yang berputar dapat menyebabkan luka berat; kebisingan mengganggu komunikasi pendengaran. Kecepatan pemotongan yang lebih tinggi dan kesukaran pemotongan secara tepat yang lebili besar dapat meniinbulkan risiko-risiko lebih lanjut. Sebaliknya, gergaji berantai mesin untuk satu orang secara besar mengurangi bahaya yang berkenaan dengan pemotongan kayu yang regang dengan kemampuannya untuk memotong melalui pohon adalah lebth mudah. Jika motor mulai dihidupkan dengan tall penanik, lecet atau luka4uka kecil dapat ditimbulkan, jika tall menendang kemball atau putus. (Lthat gambar 36). Gergaji hams secara kuat ditunjang tangan dan kaki. Gergaji hams diletakkan di. atas tanah rata dan rantai harus bebas dan tanah sehingga tidak ada benda-benda masuk. Gergaji tak boleh sekali-kali mulai dihidupkan pada tempat-tempat tangki nilnyak berisi. Kecelakaan-kecelakaan berat dapat terjadi, jika motor dihidupkan ketika bilahan gergaji dan rantai dilepaskan. Jika gergaji tidak sedang dipakai untuk menggergaji, rantai hams berhenti, dan sekerup penghenti harus diatur secara balk. Ketika pemotongan, penggergajian hams selalu memiliki kedudukan kaki yang aman dan secara hati-hati mengamati setiap kayu yang mungkin terlepas. Sangat banyak kecelakaan dengan gergaji berantai mesin disebabkan terjatuh mengenai rantai yang bergerak. Tidak dibenarkan adanya peninjau didekat mesin-mesin yang sedang bekeija; kecelakaan-kecelakaan berat dapat diakibatkan. oleh tertarik atau terlempar ke belakang secara tiba-tiba dan gergaji mengenai kaki orang yang meithat. Jika sayatan gergaji dimulai, gerakan rantai gergaji hams diamati, oleh karena rantai dapat mendorong gergaji keluar dad sayatan atau menariknya ice arah alut gergajian. Pemotongan dengan ujung gergaji terutama berbahaya, oleh karena gergaji dapat dilempar ke atas atau ke bawah selama pemotongan melintang, atau ke samping selama penebangan. Pada diniulainya pemotongan kepohon, penggergajian tegak lurus terhadap ba tidak boleh diawali dengan ujung gergaji pada sudut tang pohon, tetapi dengan bilah gergaji yang berkedudukan miring, sedangkan ujung disayatkan secara hati-hati ke kayu (Gambar 37). Gambar 37. Bagaimana memulai sayatan dengan gergaji berantai mesin. Ran tai dapat menarik gergafi kearah gergajian (A), mendorong ke belakang (B) atau terlem par ufungnya ke atas atau ke bawah (C). Cara benar untuk memulai suatu sayatan adalah menempatkan u/ung gergaji miring terhadap batang pohon (.D). 54 Tangan yang memegang pegangan depan sexing terluka, jika gergaji menendang kembaii selama penggergajian. Pengamanan khusus pada pegangan secar besar mengurangi bahaya ml. Pasak-pasak besi atau baja tidak boleh dipakai, jika gergaji berantai mesin sedang dipergunakan. Pasak-pasak yang terbuat dan kayu, magnesium, aluminium atau bahan sintetis mungkin dipakai. Jika gergaji mengenai pasak, gergaji dapat menendang kembali atau melempar pasak ke luar dan sayatan. Jika pohon-pohon besar ditebang, adalah lebih amau untuk mengeluarkan gergaji dan sayatan sesudah selesainya pemotongan belakang, dan untuk menggunakan suatu pasak untuk pada akhirnya mendorong pohon ke arah robohan penebangan. Debu dan patahan-patahan kayu sering-sering mengganggu penggergaji, tenutama pada cuaca angin kencang selama pemotongan cabang, dan ketika sayatansayatan dibuat tinggi dan permukaan tanah. Penisai muka yang dapat diatur kedudukannya dan dipasang pada topi pengaman atau kaca mata pengaman dapat secara efektif melindungi mata dan muka terhadap bagian-bagian kecil yang inelayang. Kebisingan, getaran mekanis dan gas-gas hasil pembakaran memenlukan kewaspadaan khusus pada pekerjaan dengan gergaji mesin. Bekerja dengan sering berhenti-henti atau penggantian orang akan mencegah akibat-akibat yang membahayakan. Pakalan-pakalan ketat, topi pengaman, sumbat atau tutup telinga dan sarung tangan adalah perlindungan yang penlu terhadap kecelakaan, getaran mekanis dan kebisingan Perawatan dan pemeliharaan. Gergaji berantai mesin tidak boleh diservis di dekat nyala api terbuka, dan merokok tidak diperkenankan selama penyervisan Gergaji mesin talc boleh disimpan di dekat temp at perapian. Rantai gergaji mesti dipelihara dalam kondisi yang balk dan dmruncingkan secara tepat sehlngga gergaji beijalan lancar dan tidak menendang kembali atau patah. Pengangkutan dan penyimpanan. Ketika gergaji sedang dalam pengangkutan, motor tidak boleh hidup, terke- cuali untuk jarak-jarak dekat dan tempat pemotongan yang satu kepada lainnya, mlsainya selama pemotongan dahan atau pemotongan melintang. Selama penyimpanan dan pengangkutan melalui jarak-jarak yang lebth jauh, bilah gergaji dan rantal harus dilindungi dengan sarung. Gergaji Sinkuler. Dalam kegiatan kehutanan dan industri perkayuan, gergaji sirkuler kadangkadang dipakai untuk memotong melintang kayu tonggakan, menajamkan tonggak pagan, penggengajian kayu-kayu pagar atau pekerjaan-pekerjaan kayu selama pekerjaan perbaikan atau pembangunan, dan sexing dipergunalcan untuk pemotongan kayu bakar pendek. Gergaji-gergaji sirkulen adalah salah satu di antara mesin-mesin paling berbahaya. Jika mesin-mesin tersebut tidak secara memadai diberi pagar pengaman, tenkena kepada bilahan gergaji yang berputar dapat benakibat kecelakaan-kecelakaan berat pada peristiwa tendangan balik bahan yang digengaji atau patahnya bilahan gergaji. Keduanya penggergaji dan pembantunya benada dalam risiko bahaya mi. 55 Pemasangan. Gergaji sirkuler harus dipasang di atas meja kokoh dan diletakkan di tempattempat aman yang diperlihara bebas dan sisa-sisa gergajian atau kotoran. Perlindungan makshnum harus diadakan dengan pemberian pagar pengaman terhadap bilahan gergaji. Penutup yang kokoh hams menutupi bagian bilahan gergaji yang menonjol di atas bahan yang dipotong, dan harus disetel menurut tebal bahan. Penutup demikian akan mencegah potongan atau pecahan kayL terlempar dan juga mencegah terkena bilahan gergaji. Saat gergaji tidak dalam penggunaan, tutup hams menutupi bilahan yang ber- ada di atas pagar meja pengaman di bagian yang berada di bawah meja, dengan cara yang memungkinkan pengambilan secara aman serbuk gergajian. Suatu pisau yang dapat diatur kedudukannya dan dipasang di belakang bilah- an gergaji adalah perlu untuk mencegah tendangan balik selania penggergajian kayu Pisau tersebut harus menonjol di atas meja sampal tinggi 2 - 5 mm kurang dan tinggi gergaji. Jarak antara bilah gergaji dan pisau tidak boleh melebthi 3 mm. Untuk memotong pendek kayu bakar, meja miring peluncur kayu atau perlengkapan yang bergerak mengayun harus dipergunakan untuk mendorong kayu kepada gergaji. Tamahan, perlengkapan yang dengannya kayu dapat didorong tanpa menyebabkan tangan berada dekat gergaji adalah dianjurkan untuk dipakai. Bilahan gergaji hams cocok untuk pekerjaan khusus, ditajamkan secara tepat, dipasang secara balk dan berputar dengan kecepatan semestinya. Jika terlihat tanda-tanda retak, gergaji harus segera diganti. Untuk pemotongan melintang bilahan gergaji hams berbeda dan pada untuk pembelahan. Jika kedua pekerjaan harus dilakukan pada gergaji kombinasi pemotongan pembelahan, bilah untuk keperluan pemakaian umum hams dipakai. Penggunaan. Orang yang menjalankan gergaji sirkuler harus berdiri agar ke samping dan tidak langsung dalam satu garis dengan bilahan gergaji. Tapi yang keras dan sekort yang tebal akan memberinya perlindungan tambahan. Perisai muka dengan jala kawat memberi perlindungan yang memadal terhadap barang-barang yang melayang. Gergaji sfrkuler hanya boleh digunakan jika cahaya slang atau buatan cukup kadarnya. Potongan-potongan besar kayu bunclar harus dipecah sebelum penggergajian. Perhatian khusus adalah perlu, jika kayu mengandung retakan-retakan atau pecahan-pecahan atau jika kayu basah dan hem. Jika potongan-potongan kayu kecil akan dipotong, kayu pendorong merupakan alat yang sangat balk untuk mencegah terkena gergaji. Seringkali gergaji sirkuler yang kayu gergajinya dipegang tangan menyebab- kan suatu beban kerja berat kepada tenaga kerja yang memasukkan material ke gergaji atau mengeluarkannya. Pekerjaan mi dapat secara besar dipermudah dengan menggunakan kuda-kuda dan perlengkapan yang mendorong kayu ke gergaji dan dengan mengatur pekerjaan sedemikian sehingga sekecil mungkin mengangkat dan memikul kayu. Jika gergaji-gergaji sirkuler dipasang pada landasan-landasan tetap, risiko kecelakaan dapat dikurangi dengan memasukkan kayu secara otomatis dan pengendalian jarak jauh. 56 Gergaji Pemotong Belukar. Untuk memotong belukar atau kayu-kayu keel sampai kira-kfra 2 cm gergaji-gergaji pemotong belukar yang dapat dibawa tersedia dengan motor dan bilah gergaji sirkuler atau bilah rantal pendek yang dipasang kepada poros transmisi. Alat-alat tersebut dibawa diatas punggung tenaga kerja. Mengerjakan alat demikian merupakan pekerjaan agak berat dan memerlukan tenaga kerja berada dalam kondisi fisik yang balk dan bekerja bergantian. Tali-tali yang dipakai untuk membawa mesin hams diberi bantalan dan disesuaikan untuk mengimbangi mesin; lebth lanjut, tali-tali tersebut harus memungkinkan pembukaan mesin dengan cepat dan tubuh dalam keadaan darurat. (Gambar 38). Gam bar 38. Mesin pemo tong belukar yang dipasang di punggung. Rangka yang diberi bantalan untuk menyokong mesin, Gagang yang dapat disesualkan untuk memungkinkan pekerjaan secara tegak. Penunfang alat pemotong 7. Mesin-mesin Untuk Pemotongan Dahan.dahan, Pengelupasan Kulit, Pembelahan dan Pemotongan Tipis Kayu. Mesin-mesin yang dibicarakan pada uraian mi hanya dikupas secara singkat, oleh karena terdapat keanekaan yang besar dan mesin-mesin demikian dan mesinmesin tersebut masih mengalami perkembangan teknis yang cepat. Banyak dasardasar mekanis berbeda telah dicoba.Uraian hanya diberikan terhadap mesin-mesin yang dipergunakan secara luas. Pada beberapa negara yang memiliki daerah rata, daerah-daerah jelas yang luas atau pohon-pohon agak keel, percobaan-percobaan telah dilakukan untuk bertahun-tahun dengan kombinasi mesin-mesin untuk mengambil hasil kayu. Mesin de- mikian biasanya terdiri dan traktor yang di atasnya dipasang gergaji mesin dan alat-alat pemuatan, pemotongan dahan dan pengupas kulit pada kombinasi yang benlainan. Dan sudut keselamatan, mesin-mesin mi memiliki keuntungan yang cukup banyak yaitu bahwa mesin-mesin tersebut dapat dikendalikan oleh hanya satu orang, sebagaimana berbeda dengan beberapa orang pada cara-cara kerja konvensionil, dan orang dapat agak cukup diberi perlindungan dalam tempat pengemudi. 57 Sejauh menyangku.t alat-alat masing-masing, kewaspadaan yang biasa hams diambil. Seclikit dapat dibicarakan mengenai risiko-risiko mesin-mesin barn mi sampai dipergunakan secara besar-besaran. Pemotongan Dahan. Pemotongan dahan sering dilakukan dengan gergaji berantal mesin atau ger- gaji sirkuler khusus yang dapat dibawa-bawa dan digerakkan dengan bahan bakar bensin. Pada keadaan demikian, ketentuan-ketentuan keselamatan yang telah dikemukakan tentang alat-alat ml hams dilkuti. Kedudukan kaki yang balk bagi tenaga kerja dan penunjangan yang aman bagi mesin selama penggergajian adalah sangat penting. Gergaji mesin harus sejauh mungkin berada pada posisi dengan bobotnya pada kayu. Tambahan, tenaga keija harus melindungi matanya dengan perisai muka atau kaca mata. Sedikit keterangan terdapat mengenai mesin-mesin pemotongan dahan yang secara tetap dipasang dilandasan. Masalah penting nampaknya adalah memberi ruang kerja yang aman dan perlindungan terhadap bergeraknya kayu atau bahan yang dipotong atau dipecah. Pengupasan Kulit. Untuk pengupasan kulit kayu-kayu kecil secara mekanis, mesin-mesin yang kebanyakan dip akai terdiri dan silinder-silinder dengan pisau-pisau berputar yang melalui putarannya pohon, tonggak atau potongan kayu dilewatkan. Kebanyakan kecelakaan terjadi pada waktu memasukkan kayu kedalarn mesin, jilca kayu terpeleset, jatuh atau bergerak ke samping. Bahan yang berkelok atau bengkok dapat sangat berbahaya dan hams dibuang jika bentuknya terlalu tidak teratur. Busur baja yang dipasang di depan tempat memasukkan kayu dapat sangat membantu mencegah potongan kayu bergerak dalam putaran yang besar. Mat pengangkat hidrolik tidak boleh diturunkan sampai alat untuk memasukkan kayu ke mesin memegang kayu secara kokoh. Mat meinasukkan kayu ke mesin hams dipagar, sejauh dapat dilaksanakan dan setiap kontak dengannya hams dthindarkan. Jika mesin memiliki kecepatan kerja yang tinggi, mesti diusahakan bahwa terdapat cukup orang untuk memasukkan kayu ke mesin dan bahwa saat istirahat diadakan pada jangka-jangka waktu yang tepat. Mesin pengupas kulit yang padanya potongan kayu berputar dapat sangat membahayakan, jika pakaian pekerja ditarik oleh mesin, terutama jika potongan kayu memiliki bentuk talc teratur. Maka dan itu, adalah penting untuk para pekerja, agar memakai pakaian yang pas. Pembelahan Kayu. Untuk membelah kayu, terdapat model-model mesin yang berlainan dengan pasak-pasak yang bergerak dan atas ke bawah, balk pada jangka waktu teratur atau ketika digerakkan dengan pegangan pengendali. Sistim yang disebut belakangan memiliki keuntungan-keuntungan, jika kayu berkelok dan sukar dibelah dan harus diletakkan secara hati-hati dibawah pasak. Potongan-potongan yang terlalu sulit dibelah hams dipecah dahulu menumt ukuran yang tepat dengan cara lain sebelum dapat dimasukkan ice dalam mesin. Penunjang-penunjang bagi pekerja untuk menghindari kemungkinan seip pada ketinggian yang tepat dapat sangat memudahkan pekerjaan. Mesin pembelah kayu lain yang dipergunakan untuk kayu bakar pendek terdin dan sekrup kerucut yang dapat dipasakkan dan proses tenaga gergaji sirkuler. Pada keadaan demlkian, keduanya bilah gergaji dan poros hams ditutup secara 58 sempurna. Kerucut yang berputar dapat menjadi sangat berbahaya, jika kerucut menarik sarung tangan atau lengan baju. Potongan-potongan kayu berputar merupakan sumber kecelakaan lainnya, tetapi bahaya-bahaya mi dapat dicegah dengan dua pasak-pasak tajam yang dipasang pada ujung depan dekat kerucut. Kayu harus dipegang pada ujung atas, dan pekerja dicegah mendekati terlalu dekat kepada bagian-bagian mesin yang berbahaya oleh suatu pagar pengaman yang dipasang pada meja kerja. Pemotongan Tipis. Mesin-mesin pemotong tipis kayu memerlukan pagar pengaman kokoh yang menutupi meja untuk memasukkan kayu atau pembukaan lobang pemasukan kayu ke mesin sekurang-kurangnya 50 cm dan alat untuk mendorong kayu masuk ke mesin. Pisau-pisau juga mesti dip agar agar mencegah setiap kontak selama bekeijanya mesin, dan pipa-pipa yang dipasang secara seksama mesti disediakan untuk mengosongkan potongan-potongan kayu pada arah yang diingini. Pekerja.pekeija yang memasukkan kayu ke mesin tidak boleh berdiri pada sisi meja untuk memasukkan kayu, tetapi pada ujung yang jauh untuk menghindarkan termasuk dan tertarik ke-arah mesin. Jika material menjadi tersangkut, mesin harus dthentikan sebelum pekerjaan pengaturan dan pembersthan dimulai. Pekerja tidak boleh sekali-kali membuka tutup masuknya kayu ke-mesin dan menarik kayu yang letaknya tak balk sewaktu mesin berjalan. Kehilangan anggota tubuh atau bahkan kecelakaan-kecelakaan yang menyebabkan kematian terjadi dengan cara ml. Hal mi terutama terjadi pada bahan keel yang tersangkut. Sebaliknya, jika kayu berukuran lebth besar dipotong tipis, risiko kecelakaan oleh bagian ujung kayu yang bergerak adalah lebth besar. Kewaspadaan hams diambil, agar talc seorangpun dilukai oleh kayu yang dipotong-potong halus, yang kadang-kadang melayang dengan kekuatan besar, terutama jika panjang kayu potongan adalah besar. Daerah berbahaya tidak boleh dimasuki dan, jika perlu, harus dipagar. 8. Traktor. Dikarenakan mobilitasnya, traktor adalah sumber tenaga yang dipakai secara universil pada pekerjaan-pekerjaan kehutanan dan perkayuan. Traktor-traktor digunakan untuk memindahkan, memuat dan mengirim kayu, pembuatan jalan, pengolahan tempat.tempat untuk penanaman, dan menggerakkan penyemprot, motor, gergaji sirkuler, pemotong tipis kayu, mesin-mesin pengupas kulit dan mesin-mesin lain. Di hutan jumlah besar traktor-traktor yang berbeda pembuatan dan bentuknya dipergunakan, seperti jenis beroda atau berantai dan jenis-jenls pertanian atau kehutanan khusus. Namun betapapun berbeda jenis dan bentuknya, kewaspadaan tertentu hams diperhatikan dalam hal penggunaan keseluruhannya. Pengemudl Bahkan mungkin lebih dan pada pekerja-pekerja yang menyediakan mesinmesin lain, pengemudi trakton memerlukan ketrampilan, Intelegensia dan rasa tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaannya. Hal ml terutama benar mengenai traktor besar seperti .traktor rantai bertenaga besar, dan pekerjaan-pekerjaan yang padanya terdapat pekerja.pekerja lain selain pengemudl. Kapasitas fisik yang balk dipenlukan agar sanggup bertahan terhadap keadaankeadaan pekerja yang sering-sering tidak menyenangkan, gerakan melonjak-lonjak, 59 kebisingan dan debu. Pengemudi baru harus pertama-tama diperiksa keadaan kesehatannya dan diberikan latthan praktis yang tepat sebelum diperbolehkan bekerja sendiri dengan traktor. Konstruksi Perlengkapan. Sarana naik ke atau turun dan traktor. Banyak kecelakaan-kecelakaan oleh traktor terjadi selama naik ke atau turun dad traktor. Sedapat rnungkin, pegangan tangan tangga-tangga naik dan injakan kaki yang tidak menyebabkan selip dan harus terdapat di antara tempat masuk agar naik atau turun traktor dilakukan dengan mudah dan aman. Ruang tempat pengemudi. Pada tahun-tahun belakangan mi, telah secara jelas diperlthatkan bahwa alat perlindungan terbaik bagi pengemudi traktor adalah ruang tempat pengemudi yang kokoh kuat atau rangka yang tahan pengaruh kekerasan jika traktor terbalik (Gambar 39). Pada saat yang sama, rangka atau dinding dan atap ruang tersebut dapat melindunginya terhadap faktor-faktor lain seperti cabang-cabang yang jatuh, atau pohon-pohon yang roboh, dan juga terhadap cuaca. Ruang hams cukup besar dan nyaman dan mudah dimasuki dan kedua belah sisinya. Ruang tersebut harus menuliki kaca depan penghalang angin dan jendela-jendela yang terbuat dan bahan ternbus cahaya yang tak dapat pecah dan penghapus air hujan yang digerakkan oleh tenaga mesin. Pengaturan tempat duduk dan alat-alat pengendali hams membenikan secara rnaksimum kegunaan kerja dan efisiensi. Gambar 39. Kerangka kuat yang dipasang pada traktor untuk melindungi penge mudi. jika terbalik. Atap memberikan perlindungan tam bahan terhadap benda jatuh selama pekerjaan dilakukan, asb. Roda-roda. Kemantapan traktor beroda dapat ditingkatkan, jika jarak roda-roda belakang diatur sedemikian, sehingga bergerak sejauh mungkin, jika dua roda belakang dipergunakan dan jilca beban tambahan diletakkan pada poros depan. Roda-roda tidak boleh terlalu tinggi, oleh karena keadaan tersebut mempertinggi pusat gaya tank bumi. Roda-roda belakang hams diperlengkapi dengan pelindung lumpur yang melindungi pengemudi agar tidak kontak dengannya. Tempat duduk bersifat pagar atau tergantung dan mernpunyai sandaran punggung. Pemindahan (=transmisi) Tenaga. Poros-poros pemindahan tenaga, katrol-katrol bertali dan tali-tali mesti dibeni tutup pengaman untuk mencegah kontak terhadapnya. Tutup pengaman poros mesti merupakan bangunan yang kuat, dan mesti dipasang menutupi sepanjan p0ros. Ujung-ujung poros mesti diamankan dengan tutup (Gambar 40). Bahaya seningsening diabaikan, tetapi sebagaimana halnya poros-poros panjang, poros tersebut da60 pat secara mudah menarik orang dengan pertama-tama mengenal bajunya dan. memutar orang tersebut atau menyetakkannya secara hebat sehingga ia terluka secara berat atau bahkan meninggal dunia. Gambar 40. Tutu p pengaman kokoh untuk melindungi poros pen yalur tenaga. Tutu p pengaman pada ujung traktor. Tutup pengaman poros berbentuk torak. Tutup pada ujung tern pat perkakas dipasan Alat pemadam kebakaran. Adalah merupakan suatu praktek yang baik untuk memperlengkapi traktor dengan alat pemadam kebakaran yang dapat dibawa-bawa. Pipa pengeluaran gas pembakaran. Pipa.pipa untuk keluar gas pembakaran harus sedemikian ditempatkan sehingga pengemudi tidak dikenai gas hasil pembakaran; pipa-pipa hams dilengkapi, jika mungkin dengan penampung bunga api listrik. Cara Bekerja. Menghidupkan dan mematikan. Kecelakaan kepada orang-orang atau kerusakan kepada harta kekayaan sering -sering terjadi, jika traktor dthidupkan tanpa hati-hati. Sebehim menghidupkan mesin, adalah bijaksana untuk memperhatikan traktor tersebut dan melthat ke sekeliling tentang orang-orang atau halangan-halangan yang mungkin terlindas. Menghidupkan motor traktor yang giginya masuk dapat mengakibatkan kecelakaan. Suatu alat pengunci khusus memlilki kebaikan, oleh karena motor talc hidup terkecuali gtgi netral. Pada pengengkolan dengan tangan, ibu jan tangan harus ditempatkan sepanjang sisi jan-jan tangan lainnya dan tekanawharus diarahkan ke atas (Gambar B). Penyambungan perkakas. Jika benda helaan mobil, atau perlengkapan lain dipasang terhadap traktor, tak seorangpun boleh berdini cli antara traktor dan penlengkapan tersebut, dan sambungan hams dijanñn keamanan pemasangannya dengan penguncian niisalnya oleh batang besi. Perlengkapan yang akan dipasang harus diganjal, agar tidak bergerak. Secara scrupa, jika penlengkapan didorong ke belakang, batang pendorong harus Secara kokoh dipasang di antara penlengkapan dan traktor, sedangkan pekerja-pekerja yang membantu berdiri pada tempat yang aman. Jika perlengkapan yang tetap tempatnya atau bergerak dan dijalankan dengan poros penyalur tenaga, seperti tajak yang berputar atau mesin pengupas kulit dihidupkan, pengemudli tidak boleh memasukkan gigi tanpa memberi tanda isyarat kepada orang-orang yang berdini dekat dan mungkini dikenai bahaya. Jika perlu, kawan-kawan sekeija dapat memberikan kepadanya tanda-tanda yang tepat. Pengemudi tidak boleh meninggalkan tempat duduknya tanpa mematikan mesin dan memasang gigi netral. Penlengkapan yang diangkat secara hidrolis harus diturunkan selama berhenti. Pada lerengan, traktor harus diparkir melintang tenhadap lerengan dan secara balk rem dipasang. Jika meninggalkan. traktor, penge61 mudi selalu hams membawa kunci kontak dengannya untuk mencegah anak-ank atau orang-orang yang tak kompeten menghidupkannya. Terbailk ke belakang atau ke samping. Dan semua kecelakaan yang menyebabkan kematian pada pekerja traktor mungkin jumlah terbesar disebabkan terbaliknya traktor. Risiko terutama menonjol pada traktor. Risiko terutama menonjol pada traktor-traktor beroda yang dikerjakan di atas daerah curam dan tak rata, tetapi risilco tersebut terdapat juga pada traktor-traktor rantal dan di negara-negara rata. Terbalik ke belakang dapat terjadi dalam waktu beberapa detik, jika rodaroda belakang traktor terhalang dan ujung depan secara akibatnya terbalik kebelakang. Jika roda-roda belakang termasuk kedalam lobang atau selokan, pengemudi tak boleh sekali-kali mencoba menggerakkan secara mengejut untuk mengeluarkannya dengan menambah kecepatan motor dan tiba-tiba memasukkan gigi. Adalah jauh lebih aman untuk mundur atau menyeret traktor keluar. Pada pekeijaan mundur, kopling hams dilepas secara mendadak. Sebab lain terbalik ke belakang adalah pemasangan benda tarikan atau helaan yang tinggi. Jika misalnya suatu kendaraan dalam selokan atau pangkal batang ka- yu harus ditarik keluar dengan traktor, dan tambang atau rantal dipasang di atas pusat poros belakang traktor, hal itu akan bertindak sebagai suatu pengumpil, dan tráktor dapat dlitarik ke atas sangat cepat, jika kendaraan atau pokok kayu tidak dapat ditanik keluar. (Gambar 41). Maka dan itu, pemasangan sambungan harus selalu serendah mungkin. A B Gambar 41. Pemasangan beban tinggi yang menyebabkan C bahaya terbalik ke belakang. Menarik batang kayu. Menarik helaan. Men cabut pangkal batang kayu. Secara sama, jika beban ditarik dengan katrol yang dipasang pada bagian belakang traktor dan beban tertarik secara tiba-tiba, tarikan katrol mungkin menyebabkan terbaliknya traktor ke belakang terkecuali beban dilepaskan segera. Perhatian khusus dliperlukan pada lereng-lereng yang curam. Pada perja1aian mendaki, beban yang terletak pada poros belakangmisalnya bobot cereta helaan beroda dua - akan menambah kecenderungan untuk terbalik. Menuruni lereng pertama-tama memerlukan semua alat rem yang dapat dipercaya; motor harus berjalan dengan gigi masuk, beban tidak boleh berlebihan dan jalan-jalan 11cm harus dihindad. Pada permukaan rapuh, mata buldozer yang diturunkan mungkin berguna untuk mengendalikan kecepatan turun. Traktor hana boleh dthentikan jalannya, jika pengangkeran tersedia. Pangkal-pangkal batang kayu yang balk adalah jauh lebth dapat diperaya dan pada pohon kayu, yang mungkin tertarik roboh. Terbalik ke samping teiladi jika traktor dikemudilcan terlalu dekat selokan atau tepi lerengan. Selama pengolahan tanah, tanda-tanda yang memadai harus dipasang untuk menghindari risiko demikian. Memutar atau berbalik dilereng bukit 62 harus dilakukan perlahan-lahan dan dalam lingkaran luas. Jika muatan diangkut kebawah, beban tersebut hams direm secara cukup, oleh karena beban tersebut dapat mendorong traktor. Bahaya-bahaya juga terdapat jika perlengkapan seperti alat pemuat dipakai dan pusat gaya tarikan bumi beralih. Kewaspadaan lain-lainnya. Membawa penumpang di atas traktor diperkenankan hanya jika tempat-tempat duduk dengan injakan kaki dan sandaran punggung atau pegangan tangan yang tepat tersedia. Berdiri di atas batang-batang pendorong ada,lah kebiasaan yang sangat berbahaya, dan menyebabkan kecelakaan-kecelakaan berat, terutama jika traktor menarik kereta helaan. Naik atau turun traktor yang sedang bergerak hams dilarang secara keras. Pengemudi traktor hams dididik tentang praktek mengemudi yang aman dan khususnya mengendalikan traktor secara perlahan-lahan, jika keadaan permukaan berbahaya. Ia hams tahu bahwa kekuatan terbalik ditingkatkan empat kali jika kecepatan dilipatdua. Jika traktor dengan ruang tempat pengemudi atau rangka yang aman terbalik, pengemudi hams memegang kemudi dengan kuat dan tinggal dalam ruang tempat pengemudi tersebut. Perawatan Dan Pemellharaan. Traktor-traktor harus diperiksa sehari-hari sebelum dijalankan. Pemeriksaan mi hams meliputi pemeriksaan oli dan sistim pendingin, pelumasan, jejak dan roda-roda, semua alat pengendali dan aemua alat penunjuk. Keadaan aman hanya dimungkinkan, jika perlengkapan berikut terdapat dan clipelihara secara seksama: lampu-lampu depan dan belakang, reflektor, klakson, penunjuk arah, penghapus air kaca depan dan cermin-cermin untuk melihat kebelakang. Rem adalah sangat penting, rem-rem hams disetel secara seksama dan dipelihara dalam keadaan sempuma. Sepatu rem yang usang harus diganti, dan gigi-gigi rem parkir dipelihara tetap tajam. Rem kemudi yang terdiri dan pedal-pedal tersendir! yang clitempatkan berdampingan hams dikunci, jika tidak dipenlukan. Kopling harus diatur sedemikian, sehingga pemasukan atau pembebasan gig! adalah lancar; kemudi juga hams baik. Adalah sangat mengagetkan bahwa banyak kecelakaan-kecelakaan berat tenjadi selama reparasi dan perawatan traktor. Pada dasarnya, reparasi atau penyetelan tidak boleh dilakukan, ketika traktor sedang berjalan. Pembersthan tajak pengolah tanah yang berputar atau pisau-pisau pengetam beroda dapat, misalnya, secara mudah mengakibatkan putus anggota badan, jika kopling dilepaskan dengan kaki pekerja terselip dan pedal kopling. Reparasi atau penyetelan perkakas-perkakas yang dikendalikan secara hidrolis hanus dilakukan hanya jika perkakas tersebut berada dipermukaan tanah atau dite tap- kan kedudukannya secara aman. Jika dongkrak dipakai untuk mengangkat traktor, dongkrak tersebut harus diusahakan tidak selip. Jika motor panas, tutup radiator tidak boleh dibuka, oleh karena hal mi dapat dengan mudah berakhir kecelakaan terkena air panas. Bayaya kebakaran selalu mesti dicamkan dalam perhatian selama pengisian bahan bakar. 9. Kerekan. Kerekan umum dipakai pada semua tingkat kegiatan pengangkutan kayu Untuk pemuatan beban berat, untuk merobohkan pohon-pohon yang tersangkut, untuk pemancangan tonggak-tonggak ketanah dan untuk maksud-maksud lain. Kerek63 an-kerekan biasanya dipasang pada traktor, tetapi beberapa dengan sumber tenaga tersendlri dan kerekan-kerekan kecil yang dikeijakan tenaga juga dipergunakan. Pembuatan Semua kerekan harus terbuat dan logam pejal dan memiliki faktor keselamatan tidak kurang dan lima. Beban maksimum mesti tertera pada pelat yang dipasang pada katrol ditempat yang mudah diiihat. Kerekan-kerekan relatif ningan yang dipasang pada traktor dengan kekuatan kuda besar harus secara memadai dilindungi terhadap kelebihan beban. Jika pekerja menghadapi bahaya akibat tali-tali, kait-kait atau roda kerekan yang pecah, Ia harus dilindungi dengan penisal yang kuat atau alat-alat yang memadai lainnya. Harus terdapat tempat mengikatkan tali pada kedua belah silinder. Tall harus melalui roda kerek pada sudut tegak lums terhadap porosnya. Kerek-kerek Yang Dikerjakan Secara Tangan. Kerek-kerek yang dikerjalcan dengan tangan dapat menyebabkan kematian, jika pekerja terpukul dengan kekuatan besar oleh pegangan yang membalik atau melayang keluar dan mesin. Roda-roda bergigi pada poros sunder, lidah roda pengunci, alat-alat mengunci sendini dan cara-cara lain harus dipenlengkapi untuk mence- gahbahayaini. Untuk menurunkan muatan, rem-rem efektif diperlukan, dan pegangan ken dali mesti sedemikian dibuat sehingga tidak bergerak. Pegangan-pegangan engkol yang dapat dilepaskan harus diamankan terhadap kemungkinan tenlepas tanpa Sengaja. Upaya maksimum yang dipakai pada pegangan tidak boleh lebth dan kira- kira 10 kg, jika pekerjaan dilakukan oleh seorang pekerja, atau 15 kg oleh dua tenaga kerja.Pegangan kendall kerekan harus mudah untuk dipergunakan dan ternpat yang aman. Instalasi Dan Cam Bekeija. Kerekan-kerekan harus diperkuat oleh jangkar. Pada traktor-traktor, adalah terbaik untuk menggunakan penyokong yang dijalankan hidnolis untuk jangkar. Jika kerek sedang menarik beban keatas lereng, beban-beban harus dipasang sedemi- klan hingga beban-beban tersebut ditarik keatas oleh roda.roda kerek pada penistiwa putus terlepas dan jangkar-jangkarnya atas tarikan yang mendadak dan beban yang menggelincir kebawah. Kerek-kerek yang dlpakai untuk menarik roboh pohon-pohon besar hams di- ben jangkar pada tempat-tempat yang tidak mendadak bahaya dan pohon-pohon yang roboh Menarik tall-tall penarik panjang ke atas dapat merupakan pekerjaan berat, jika dikerjakan secara tangan. Dalam hal mi, khususnya silinder-silinder kawat hams bekenja semudah mungkin dan dipelihana tetap bersih. Kerek-kenek sunder gan- da dengan tall penarik kebelakang memberi keuntungan pada keadaan-keadaan yang sulit. Jika pekeija pembantu menglkuti kayu yang ditanik oleh kenek, kecepatan kenek tidak boleh melebihi 0,4 - 0,5 m/detik. Pengerahan tall dengan tangan diizinkan hanya dengan tongkat dan sekali-kali tidak boleh dilakukan oleh tenaga kerja yang berdiri dalam gelang-gelang tali. Selama membuka gulungan, tali harus dikerjakan pada satu ujung, oleh karena tall cenderung memukul kebelakang sesudah lepas dan silinder oleh karena gulungan. Kenekan-kerekan perlu rem-rem yang efektif yang dengannya tall dapat ditentukan segera pada setiap kedudukan. Kenekan-kenekan yang dikenjakan secara listnik dengan tall-tall sambungail dan, bahkan lebth dani itu, kerek-kerek yang dikendalikan secara radio memiliki 64 icebailcan bahwa pekeija dapat mengamat-amati bekerjanya katrol dan tempat aman dan kerek bekerja lebth cepat dan pada pengendalian-pengendalian yang dilakukan secara mekanis. Selama bekerjanya kerekan-kerekan, tall-tall yang bergerak hams diawasi Secara hati-hati, dan, jika perlu, isyarat-isyarat mesti diberikan untuk mengendalikan bekeijanya kerek. 10. Instalasi Sementara Pengangkatan Dan Penarikan Untuk mengisi atau membongkar muatan dan penarikan kayu, aneka tehnik secara luas dipergunakan tergantung kepada keadaan-keadaan permukaan, tingkat pekerjaan, ukuran-ukuran kayu dan dapat diperolehnya mesin-mesin khusus dan perlengkapan lain-lainnya. Seringkali, instalasi-instalasi sementara pengangkatan dan penanikan dibangun dalam hutan untuk pengangkutan kayu dan tempat penebangan ke pangkalan, jika tempat penebangan hanya dapat dicapal secara sukar. Sistim-sistim berbeda seperti pengangkutan melalui tali-tali, yang dikerjakan dengan kerek-kerek yang dijalankan tenaga atau dengan daya tank bumi atau keduanya dipergunakan dan dengannya beban-beban dapat diangkut ke atas atau ke bawah, atau dipindah ke pinggir di atas daerah datar. Selama pengangkutan, beban dapat diangkat sempuma di atas tanah atau diangkat hanya pada ujung depan atau di- geser tempatnya. Untuk pemuatan dan pembongkaran truk-truk, bangunan sementara yang serupa banyak dipergunakan. Kadang-kadang instalasi demikian dibangun secara bebas, tetapi instalasi-instalasi demikian lebth sering secara langsung dikombinasikan dengan instalasi-instalasi penarikan kayu. Sekalipun jika kewaspadaan-kewaspadaan mi diperhatilcan, penanikan kayu dengan tangan tetap merupakan pekerjaan yang sukar.Penarikan otomatis dan itu lebth disukai dan selalu harus dipasang pada kerek-kerek baru. Adalah diluar ruang lingkup buku mi untuk membenikan uraian terperinci aneka alat-alat penanik dan pengangkat yang berlainan. Banyak gambaran-gambaran yang bersamaan dapat diamati, seperti pemasangar tali-temali pada tempat-tempat tinggi seperti pohon-pohon sebagai tiang, atau pengaturan jalan utama, jalan tailkan kembali, dan jalan di udara secara serupa, terdapat sejumlah kewaspadaan keselamatan bersama yang akan dibuat nngkasannya di sini. Pada semua tempat pengikatan tall temali pada kayu, kulit kayu harus dthilangkan. Pengikatan tali-temali harus dilarang pada cuaca buruk seperti kabut atau hujan deras. Hanya pekerja-pekenja yang berpengalaman boleh bekerja sebagai pemanjat dan pengikat tail-temali. Untuk semua bahan-bahan pengangkat dan penanik, seperti tambang kawat, rantai, kerek, gelang, dli, faktor keselamtan tidak boleh kurang dan lima. Sebelum sesuatu instalasi dipergunakan, pemeriksaan secara lengkap adalah penn, dan pengujian harus dilakukan dengan beban yang nielebihi beban kerja maksimum dengan 30 persen. Pangkalan Semua instalasi pengangkatan dan penanikan harus diletakkan secara methodis dengan tujuan tidak hanya effisiensi, tetapi juga kesempatan. Untuk pangkalan, tempat-tempat datar harus dipilih dan cukup tempat untuk semua bangunan, untuk pemasangan kerek-kerek, untuk parkir truk-truk, kayu, dsb. Pangkalan hams dibersihkan dan! semua hambatan dan selalu bebas dan kotoran-kotoran. Perhatian khusus diperlukan, jika pangkalan di tempatkan di jalan-jalan yang 65 clipergunakan oleh lalu lintas lain. Tanda hams dipasang untuk memberi tanda daerah-daerah bahaya, yang harus tertutup selama pekerjaan dilakukan. Pohon Sebagai Tiang Pohon.pohon tiang harus kuat, balk dan hijau, dan dahan-dahannya harus dipotong secara seksama. Pohon-pohon sebagai tiang harus diikat dengan kuat terhadap pelat-pelat baja. Pohon-pohon tiang sekurang-kurangnya memerlukan empat pelat baja penguat yang panjangnnya satu setengah kali tingginya. Pohon harus di- potong tidak lebih dan 3,5 m di atas pelat atas. Pohon-pohon sangat tinggi meitierlukan pelat antana dan juga pelat atas, jika dipakai untuk pekerjaan pemindahan kayu. Derek Dan Mat Pengangkat Beban. Derek dan alat pengangkat beban harus terbuat dan kayu balk dan lurus, berbobot sama serta berkekuatan cukup bagi beban-beban yang akan dipindahkan. Derek hams. vertikal atau agak condong kearah beban. Untuk mencegah tenbalik dan berpindah tempat, derek-derek memerlukan sekurang-kurangnya tiga pelat penguat yang panjangnya dua kali tinggi derek. Jika perlu, pelat penguat tambahan harus dipergunakan. Mat pengangkat beban tidak boleh miring lebih dan 45%. Pefat-pelat Penguat Dan iangkar. Pelat-pelat penguat harus terbuat dan baja berkwalitas balk atau bahan serupa. Pelat-pelat hams diikat terhadap pangkal kayu yang diametemya tidak kurang dan 25 cm. Jika pelat-pelat tersebut harus memikul beban yang berat, pangkal kayu yang lebih besar dipergunakan. Pangkal kayu harus ditunjang dengan tarikan dan memiliki tiga putar tambang yang dilkatkan sekelilingnya; tambang harus dengan seksama dikokohkan oleh kokot atau kiem kawat dan tidak boleh sekali-kali dengan paku yang dipasang dipakukan terhadapnya. Lintasan Pemindahan Kayu Lintasan peminclahan kayu mesti dipasang sedemikian sehingga dibeni jangkar secara balk dan tidak terjadi gesekan terhadap lintasan lain dan pekeija tidak berada dalam bahaya dan kelokan tall lintasan atau beban yang digantung. Jika pekerjaan dalam kelokan tall tidak dapat dthindari, penghalang harus diusahakan dengan talltall tambahan atau dengan tonggak. Jalan-jalan yang dilalui oleh pekerja harus berada pada jarak aman dad lintasan pemindahan kayu. Jarak tersebut harus memberikan cukup perlindungan terhadap balok-balok panjang, yang berayun, melonjak, atau menggelinding ke tepi. Di dekat lintasan tenaga, pengendoran atau putus secara tiba-tiba tali untuk lintasan dapat sangat membahayakan. Harus terdapat jarak sekurang-kurangnnya 10 m di antara lintasan tenaga dan setiap tali penguat atau tali untuk lintasan. Untuk lintasan di udara, jarak-jarak yang lebih besar diperlukan, tengantung kepada panjang dan tinggi lintasan. Lintasan-lintasan udara yang panjang memerlukan perlindungan terhadap halilintar dengan kawat kondukton yang dipasang pada kedua ujung lintasan udara, penghantar langsung ke tanah dan dikubur sakurang-kunangnya 25 cm dalamnya. Pacla keadaan-keadaan khusus, hubungan tanah untuk kerekan-kenekan dapat juga 66 dianjurkan. Jika petir berada lebih dekat dad 3 km, pekerjaan di atas lintasan angkasa harus dthentikan, dan pekeia-pekeija harus berada pada jarak sekurang-kurangnya 30 m. Maka dad itu, bedeng-bedeng tempat berlindung, tidak boleh ditempatkan lebih dekat dad jarak tersebut terhadap lintasan-lintasan udara atau pangkalan. Peluncuran Kayu (Jalan Penggelindingan). Di daerah-daerah pegunungan, peluncuran kayu kadang-kadang merupakan cara pengangkutan kayu yang relatif mudah ke arab bawah oleh gaya tank bumi. Namun, tenaga kerja trampil dibutuhkan untuk membangun peluncur kayu sehingga aman. Tefdapat beberapa kegiatan yang dapat lebth berbahaya pada waktu menurunkan kayu pada peluncur, jika tempat peluncuran tidak dibangun dan dikeijakan dengan kewaspadaan tinggi, oleh karena kecepatan lajunya peluncuran kayu dapat membahayakan tenaga keija. Peluncur harus dibuat sedemikian sehingga kayu tidak dapat keluar dad jalan luncurannya. Pengalaman yang banyak mengenai keadaan permukaan dan ukuran kayu di perlukan untuk membuat peluncur yang memenuhi persyaratan. Kelokan hams dipenluas dan dibeni bertepi pada luamya. Peluncur yang melalui arus air atau jalan mesti dibuat dengan pagan tepi yang tinggi. Penyeberangan harus dilakukan melalui jembatan-jembatan pada ketinggian yang aman di atas jalan luncuman dan harus memiliki pagar yang tepat. Jika terdapat suatu bahaya terhadap lalu lintas di bawah, di atas atau sepanjang jalan luncuran, lalu lintas harus dthentikan. Di luar daerah bahaya, jalanan untuk berjalan kaki harus dibuat untuk orang-orang dad dasar ke atas jalan luneuran. Pada tempat kayu diluncurkan, alat harus disediakan untuk menahan di tempat semua kayu yang terkumpulkan disana dan mencegahnya menggeser icebawah secara talc sengaja. 11. hlan Dan Kendaraan. Peggunaan jalan-jalan truk dan. truk-truk untuk pengangkutan kayu dad hutan ke pangkalan tetap, ke tempat-tempat pengumpulan untuk diangkut oleh arus air, ke statsion-statsion kereta api, atau langsung kepada pemakai kini sedang meningkat pelaksanaannya. Kendaraan-kendaraan yang ditarik traktor dipakai di jalan-jalan yang buruk atau jika truk-truk tidak tersedia. Kendaraan-kendaraan yang ditarik binatang ditemukan pada keadaan mekanisasi masth kurang maju. Kendaraan-kendaraan di atas ru yang kecil mempunyai arti penting lokal pada beberapa daerah atau negara. Alat pengangkutan kayu secara biasa dipakai untuk pengangkutan bahan-bahan lain, dan juga orang-orang. Uraian dibawali mi akan membicarakan aspek-aspek keselamatan umum yang ada sangkut pautnya dengan berbagai bentuk pengangkutan. Dilcarenakan kegunaannya yang penting, truk dibicarakan secara khusus. Jalanan. Jalanan truk dan juga nil kereta api harus dibuat dan dipelihara sedemikian, sehingga dimungkinkan lalu lintas yang aman dengan kendaraan-kendaraan yang dipakai. Derajat pembuatannya tergantung kepada kekuatan kendaraan, kemampuan em dan berat muatan. Belokan harus sepadan dengan panjang jalan, kecepatan lalu lintas dan lebar jalan. Belokan-belokan yang sempit harus bebas pada bagian dalam tepinya, agar dapat dilihat nyata kendaraan-kendaraan yang datang dan jumusan lain. Jika dipergunakan jalan-jalan dua arab yang sempit, bagian-bagian jalan yang dilebarkan harus dibuat pada jarak-jarak dan tempat-tempat yang tepat untuk me67 mungkinkan kendaraan-kendaraan berpapasan satu dengan lain. Pada jalan-jalan demikian, kendaraan-kendaraan bermuatan harus selalu didahulukan. Jalan-jalan bun- tu harus merniliki tempat luas untuk berputar pada ujungnya. Batas-batas kecepatan harus diberikan tandanya dengan jelas. Jika penebangan kayu dilakukan didekat jalanan, tindakan-tindakan yang tepat mesti diambil dengan menempatkan orang-orang yang khusus memberi isyarat atau dengan memasang tanda-tanda peringatan. Permukaan jalan harus dipelihara bersih. Tumpukan kayu sepanjang tepi jalan tidak boleh sekali-kali menghalangi lalu-lintas. Pada jembatan dan sepanjang lereng curam, dsb, pagar-pagar yang balk serta kuat hams dibuat. Kendaraan Dan Gandengan. Kendaraan-kendaraan yang dijalankan di jalan-jalan umum harus memenuhi ketentuan-ketentuan resmi, misalnya mengenal rem, tanda-tanda dan lampu-lampu. Semua kendaraan harus memiliki rem yang balk. Gandengan dan terutama sistim rem dan sambungannya hams sesuai dengan alat bagi penarikan. Aclalah paling berbahaya untuk menggunakan suatu gandengan yang dibuat untuk helaan binatang pada kecepatan traksi motor yang jauh lebth besar. Bobot muatan dan kecepatan yang diizinkan harus diberikan tandanya secara jelas. Semua kendaraan harus diperlksa secara teratur. Tempat pengemudi. Tempat duduk yang nyaman dengan pintu masuk yang aman dan mudah dicapai harus disediakan untuk pengemudi dan pembantunya. Tambahan, ada balknya bila diberikan nasehat untuk memasang sabuk pengaman pada tempat pengemudi. Jika beban.beban berat diangkut, belakang tempat pengemudi hams cukup kuat untuk memberi perlindungan terhadap muatan yang tak sengaja pindah ternpat, atau pelindung kepala secara khusus harus dipasang di belakangnya. Gandeng an-gandengan yang dikemudikan harus memiliki tempat duduk atau tempat berdiri yang mencukupi untuk pengemudi. Pengangkutan kayu. Truk-truk bermotor dan gandengannya yang dipakal untuk pengangkutan kayu harus diperlengkapi dinding atau tonggak-tonggak penahan kayu jatuh serta tumbang atau rantal pengikat. Pemasangannya sedemikian, sehingga perlengkapan tersebut dapat dilepaskan secara aman dad tanah p.da pthak yang berlawanan dengan jatuhnya beban. (Gambar 42). Kayu-kayu miring dan tonggak-tonggak yang Gambar 42. Alat yang dipasang pada truk kayu yang memungkinkan beban dilepas pada sin yang berlawanan dengan jatuhnya kayu. 68 ' : dipakai untuk pemuatan harus cukup kuat dan harus dipasang sebaik-baiknya agar dicegah teijadinya selip. Banyaknya rantai-rantai pengikat yang diperlukan tergantung kepada muatanmuatan, sedangkan dua rantai mungkin cukup untuk beban-beban kecil; sampai empat buah mungkin diperlukan untuk beban-beban besar; suatu beban yang dükat tiga atau empat rantai adalah kurang berbahaya, jika satu dan padanya terputus. Alat-alat efektif harus disediakan untuk menguatkan ikatan rantai. Ujung bebas mesti dlitambatkan secara seksania. Bendera atau lampu-lampu harus dipasang di ujung beban panjang. Mesin derek dan kerekan. Mesin derek dan kerekan yang dipasang pada kendaraan harus mempunyai konstruksi yang kokoh, dan pegangan-pegangan pengendali tidak boleh membahayakan pekeija selama pemuatan sedang beijalan. Mesin derek tak boleh dipasang pada kendaraan yang tidak memiliki kemantapan samping yang memadai. Pada kendaraan, penyokong-penyokong khusus yang dapat diturunkan ke tanah mungkin diperlukan untuk mencegah kemungkinan amblas pada muatan berat. Penyokong-penyokong demikian dapat dengan mudah dipergunakan secara hidrolis. Kendaraan-kendaraan penumpang. Jika kendaiaan-kendaraan secara teratur dipergunakan untuk penghantaran penumpang, tempat-tempat duduk yang tetap, tangga atau injakan, dan atap untuk perlindungan terhadap cuaca adalah perlu. Alat-alat dan bahan-bahan yang diangkut pada waktu bersamaan mesti dilkat dengan balk. Bahan-bahan yang mudah menyala dan peledak tidak boleh selcall-kali diangkut dengan penumpang. Beberapa cara tanda isyarat yang efektif diperlukan diantara pengemudi-pengemudi dan penumpang. Jika, untuk beberapa sebab penting dan kekecualian, penuinpang-penumpang, yang diangkut dan talc mendapat tempat duduk, harus duduk di lantai kendaraan. Duduk dl atas muatan mesti selalu dilarang. Semua kendaraan harus diperlengkapi alat PPPK bagi kendaan darurat. 12. Mesin-mesin Dan Perlengkapan Untuk Pembuatan Jalan, Pemusnahan Hutan dan Perlindungan Hutan. Sekalipun banyak jenis berlainan mesin-mesin yang dlpakai untuk pembuatan jalan, pemusnahan hutan dan perlindungan hutan, mesin-mesin tersebut memperlihatkan banyak kesamaan dilihat dan sudut keselarnatan, dan kebanyakan kecelakaan yang bersangkutan dengan mesin-mesin tersebut dapat digolongkan dalam beberapa kelompok khusus. Pacla umumnya, peralatan yang dipakal pada kegiatan-kegiatan kehutanan dan perkayuan penlu jauh lebth kuat dan kokoh dan pada untuk pertanian. Tanahtanah yang tipis dan berbatu, akar-akaran dan tumbuhan dipermukaan tanah Sening-sering mengganggu pekerjaan mekanis dan menyebabkan pecalmya mesin-mesin pertanian seperti bajak, sisir penggaru, dan pengolah tanah. Namun pecah dan perbalkan mesin-mesin yang rusak tidak hanya menyebabkan kerugian-kerugian produksi, tetapi juga menlngkatkan risiko kecelakaan. Alat-alat Yang Dijalankan Traktor. Traktor sening-sening dipergunakan sebagal alat penanik. Menggunakan traktor dengan peralatan yang dimaksudkan untuk helaan hewan dapat sangat membaha69 yakan, oleh karena alat-alat demikian mungkin dipasang terlalu tinggi pada traktor, sehingga meningkatkan bahaya terbalik ke belakang. Memuat, menurunkan muatan, memasang pada traktor, menyambung dan menggandengkan alat-alat adalali sumber-sumber banyak kecelakaan. Mesin-mesin yang bergerak mesti direm dengan balk selama memuat, menambat atau menggandengkan. Alat-alat pemuatan mekanis yang dijalankan dengan sistim katrol atau hidrolis dapat mencegah kecelakaan oleh karena muatan-muatan yang selip atau jatuh dan beban yang dikarenakan pengangkatan berat dengan tangan. Lereng pemuatan dan tonggak-tonggak penyokong, jika dipakai dengan cermat, dapat memberikan kemanfaatan juga. Ketika peralatan dipasang, diangkat atau diturunkan, Semua orang harus berada pada jarak yang anian. Peralatan pemuatan yang dijalankan hidrolis harus ditempatkan di atas tanah atau pada penunjang, ketika mesin tidak bekerja. Poros transmisi dan bagian-bagian lain yang membahayakan mesti diberi tutup pengamãn yang balk. Membersthkan alat-alat yang dijalankan dengan tenaga mesin dan kotor adalah pekeijaan yang berbahaya, jika mesin dan alat-alat tidak dthentikan dan direm secara sempurna. Kewaspadaan mi berlaku pula bagi penyetelan mesin dan alat. Selama bekerja, penyetelan hanya diizinkan, jika pegangan-pegangan pengendali terdapat dan diawasi secara aman. Pekerja dan pembantu-pembantunya harus duduk senyaman dan seaman mungkin dan dilindungi terhadap cuaca, debu, kotoran, gas-gas hash pembakaran dan pengaruh-pengaruh lain yang tak balk. Jika terdapat bahaya adanya benda-benda yang melayang, topi pengaman mungkin perlu untuk melindungi kepala. Selama pengangkutan dijalankan, peralatan yang menjorok keluar dan kendaraan harus diberi tanda bendera merah, dan dalam keadaan gelap dengan lampu. Pengolah tanah yang berputar, dsb. Pengolah tanab yang lerputar, pemotong belukar clan rumput yang berputar dan penggahi pant yang berputar adalah khusus berbahaya. Alat-alat tersebut memerlukan tutup pengaman yang kuat dan menutup sebanyak mungkin alat serta membeni perlindungan cukup terhadap batu-batuan, batang-batang dan benda-benda lain yang dilemparkannya dengan kekuatan besar. Orang-orang yang melihat harus berada pada jarak yang aman dan mesin-mesin demikian, oleh karena, sekalipun dibeni tutup pengaman, benda mungkin tenlempar sejauh 20 m atau bahkan lebth. Traktor-traktor berporos satu yang dipasang dengan pengolah tanah yang berputar perlu batang-batang pengarah keija yang cukup panjang untuk memungkinkan pengemudi-pengernudi bekerja secara amañ. Batang-batang harus dipasang dengan penlengkapan sambungan bagi pendorog roda pengolah tanah. Kopling-kopiing untuk pengolah tanah tidak boleh distel tenlalu kuat, oleh karena hal tersebut meningkatkan bahaya patahnya pisau dan terlempamya benda. Jika gigi kopling bebas selama berhenti kerja, pengolah tanah cenderung mendorong mesin kedepan, dan menjadi sebab kecelakaan, Pemuat, dsb. Sebagaimana telah dinyatakan, pusat gaya tank bumi traktor mungkin diubah dengan memasang alat pada kendaraan tersebut. Dalam hubungan hal, kewaspadaan khusus diperlukan dalam penggunaan alat-alat seperti pemuat ujung depan, pemuat skop dan garpu pemegang, terutama jika pekerjaan dilakukan pada lerengan. Beban imbalan niungkin perlu untuk mengurangi bahaya terbalik. 70 Sisir penggaru. Jika pekerjaan dilakukan pada kondisi..kondisi yang sukar, sisir-sisir penggaru yang. bergigi pegas memerlukan perlengkapan yang akan melepaskan penggaru tersebut jika mengenai hambatan. Selama bekerja, terdapat risiko benda-benda yang terlempar. Tidak seorangpun boleh berdiri pada bagian penggaru dengan tujuan membobotinya; bobot-bobot khusus harus dipakai untuk tujuan mi. Bajak. Bajak-bajak yang dijalankan traktor memerlukan suatu alat yang melepaskannya, jika bajak mengenai suatu hambatan seperti batu atau akar. Mesin pengetam. Batang-batang pemotong mesin pengetam harus ditutup selama pengangkutan dan penyimpanan. Buldozer. Buldozer yang dipakai untuk merobohkan pohon memerlukan tempat pengemudi yang kokoh untuk melindungi pengemudi terhadap cabang-cabang yang roboh dan jatuh. Tanibaha, buldozer harus clipasangi pendorong kayu yang terdiri dan galah yang dijalankan secara hidrolis dan bertindak sebagai tuas pengungkit dan memungkinkan traktor bekerja lebth jauh dad pangkal pohon. (Gambar 55). Penyemprot Bertekanan. Dengan penyemprot-penyemprot bertekanan yang dikeijakan dengan pomp apompa tangan, bahaya sangat khusus terdapat, yaitu peledakan yang dikarenakan korosi oleh bahan Wadah hams terbuat dad bahan seperti tembaga atau baja yang lebth tahan dan pada loyang. Katup pengaman, alat pengukur tekanan dan katup pelepas harus diadakan. Jika suatu wadah tidak mempunyai katup pelepas, udara bertekanan harus dilepaskan dengan alat penyemprot dan wadah haxus dibalik dengan atasnya di bawah sebelum dibuka. Sebelum penyemprot udara bertekanan diperguilakan selama waktu pemakaiannya, wadah harus diuji secara hidrolis oleh orang kompeten dan alat keselamatan harus diperiksa. Pengujian dapat dilaksanakan sbb.: Lepaskan pompa. Isi wadah seluruhnya dengan air; tidak boleh ada udara tersisa di dalamnya. Pasang kembali pompa dan isi dengan air; tekan piston kebawah sampai tekanan tertinggi yang diperkenankan dicapai; periksa katup keselamatan dan alat pengukur tekanan. Lepas tekanan; ambil katup keselamatan dan sumbat dengan sumbat ujung pipa. Tekan piston kebawah sampai suatu tekanan satu setengah kali tekanan tertinggi yang diperkenankan tercapal; tekanan yang lebth tinggi mungkin merusakkan wadah; tidak boleh ada udara tersisa dalam wadah atau pornpa. Biarkan tekanan menetap untuk sepuluh menit dan periksa wadah. 71 Jika suatu kebocoran atau cacat menetap terithat, wadah tidak boleh dipergunakan. Jika tidak terdapat cacat, gantilah katup keselamatan. Jika wadah diperlengkapi dengan kombinasi katup keselamatan dan alat pengukur tekanan, kombinasi mi harus dibuka dan alat penukur khusus harus dipasang untuk pengujian. Sesudah pemakalan, wadah-wadah harus dibersthkan sebaik-baiknya dan selalu disimpan terbalik dengan pompa dibuka. 13. Bengkel Karya Dan Garasi. Jika mesin-mesin dipakai secara besar-besaran, bengkel karya dan garasi-garasi atau tempat mesin adalah perlu. Adalah paling penting bahwa perlengkapan terse- but harus dibaut dan dipasang peralatan yang aman, terutama jika ditempatkan pada bangunan tua yang semula dipakai untuk maksud-maksud lain Pengaturan Bengkel Kaiya. Bengkel-bengkel karya yang lembab, dingin, kurang penerangan dan kurang ventilasi, perlengkapannya tidak memadai dan tidak dirawat baik, adalah sangat cenderung untuk ada hubungannya dengan kelambatan-kelambatan dalam peketjaan reparasi dan absen-absen di antara pekerja yang sering oleh karena sakit aau kecelakaan. Bengkel karya dapat merupakan bagian paling menyedihkan dan semua tempat kerja dan dapat sangat mengganggu seluruh kegiatan, jika tidak diatur Secara seksama. Kesulitan-kesulitan demikian akan jarang terjadi, jika perbengkelan diatur se- cara balk, diperlengkapi dengan cukup peralatan dan dijalankan oleh orang-orang yang cukup trampil. Alat-alat tangan harus dirawat dalam keadaan balk dan disimpan dalam rak-rak praktis dan peti-peti alat. Bangku-bangku kerja harus mendapat penerangan yang cukup dan berukuran tinggi yang sesual. Penataan dan pemeitharaan bengkel yang balk sering dapat dijamin hanya dengan pengaturan yang ketat tentang penggunaannya oleh orang-orang yang kompeten dan bekerja teratur khusus untuk pekerjaan dimaksud. Jika perusahaan hutan atau perkayuan mempunyai gudang penyimpanan, peralatan dan perlengkapan untuk pemadam kebakaran hams disimpan terpisah. Tetapi sering akan menguntungkan untuk memberi tanggung jawab kepada orangorang khusus dalam reparasi alat dan perlengkapan tersebut, agar alat-alat tersebut dapat dicapal sewaktu-waktu. Bahaya Kebakaran. Risiko kebakaran yang cukup besar didapatkan pada garasi untuk tempat dan servis mesin-mesin pembakaran dalam serta pada pekerjaan yang inemakai peralatan seperti pengelasan dan roda-roda penggerindaan. Pada tempat-tempat berbahaya, merokok dan penggunaan nyala api terbuka harus dilarang dan peringatan-peringatan bahaya ml harus dipasang pada tempattempat yang jelas. Bangunan-bangunan dan lingkungannya hams dibersihkan pada jangka-jangka waktu tertentu dan sampah-sampah yang mudah terbakar dan bahan-. bahan yang menghalangi jalan-jalan masuk. Bangunan-bangunan atau ruang-ruang yang Jebih besar harus memiliki dua pintu masuk. 72 Instalasi pemanasan. Instalasi-instalasi pemanasan di garasi-garasi atau ruang-ruang lain yang ditem- pati mesin-mesin pembakaran dalam tidak boleh memakai nyala api atau bagianbagian pijar yang terbuka. Kompor, perapian, pipa-pipa pemanasan dan cerobong-cerobong dapat dengan mudah menyebabkan kebakaran, jika alat-alat tersebut tidak dipasang dan dipelihara secara aman. Di antara kompor dan dinding atau bahan yang dapat menyala, harus terdapat jarak minimum 30 cm, jika penyekatan khusus dipergunakan dan 60 cm, jika tanpa penyekatan. Bahan-bahan yang sangat mudah menyala. Bunga api yang memercik kepada bahan-bahan yang sangat mudah menyala seperti sampah kering yang dibasahi minyak dapat berakibat bahaya-bahaya besar. Maka dan itu, konstruksi yang tahan api adalah persyaratan utama untuk bangunan-bangunan. Bahan-bahan yang dapat menyala sekali-kali tak boleh disimpan di dalam bangunan-bangunan garasi dan perbengkelan. Minyak disel mesti disimpan hanya dalam wadah tertutup, dalam jumlah yang tidaic melebthi 200 liter. Sisa-sisa bahan berminyak atau bergemuk harus ditaruh dalani tempat sampah logam yang tertutup. Adalah kebiasaan paling berbahaya untuk memakai bensin atau cairancairan lain yang sangat mudah menyala untuk membersihkan mesin-mesin, pakaian atau tangan. Sejauh mungkin, pelarut-pelarut yang tidak mudah menyala harus dipakal untuk kepenluan mi. Jika hal tersebut tidak mungkmn dilaksanakan, kewaspadaan-kewaspadaan yang diuraikan pada bagian zat-zat yang berbahaya liarus diperhatikan dalam penyimpanan dan pengolahan cairan-cairan yang dapat terbakar. Pemadaman kebakaran. Jika kebakaran mulai teijadi dalam satu bangunan, semua penghuni hams keluar dan listrik atau gas harus dengan segera dimatikan. Dalam memasuki atau meninggalkan ruangan, hembusan angmn harus dicegah. Pintu ke tempat kebakaran tidak boleh dibuka. Pada asap yang banyak, pemapasan dipermudah dengan menutup mulut dan hidung dengan kain basah. Jika bangunan seluruhnya terbakar, pemadam kebakaran harus berada pada jarak aman sebagai penlindungan terhadap bahan terbakar yang jatuh atau dinding yang runtuh. Semura orang yang bekerja atau ditempatkan dalam suatu bangunan harus dikenalkan dengan sistim tanda bahaya kebakaran dan menyelamatkan din pada jangka waktu yang teratur. Alat-alat pemadam kebakaran, karung-karung pasir, ember-ember air dan tangga-tangga hams dipelihara pada keadaan baik dan disimpan ditempat-temnat yang mudah dicapai, terutama di atau dekat tempat-tempat berbahaya seperti garasi-garasi atau bengkel-bengkel. Air hanya boleh dipakai untuk memadamkan api sekali listrik aliran utama telah diputuskan hubungannya. Aim tidak cocok untuk memadamkan kebakaran bensin atau minyak. Untuk alasan mi, pemadam kimiawi mesti tersedia pada ternpat-tempat yang mudah dicapai di dekat jalan masuk. Ember-ember yang diisi pasir dan tanah juga dapat berguna. Pemadam api kimiawi harus dipeniksa sekali setahun oleh teknisi yang kompeten. Pasir harus dipelihara tetap kening. Listrik. Penggunaan listrik dalam kegiatan kehutanan dan industri perkayuan biasanya tembatas kepada garasi, bengkel-bengkel kanya dan bedeng-bedeng perkayuan. 73 Hanya dalam hal-hal kekecualian peralatan listrik diperlukan dalam pekerjaan kehutanan. Bekerja secara tak berhati-hati dengan instalasi dan peralatan listrik dapat menyebabkan shok hka terbakar berat, serta sangat sering kematian. Bahaya terutama menonjol di tempat-tempat lembab atau jika pekerjaan dilakukan dengan tangan dan pakaian basah. Penghantar. Pemasangan kawat listrik harus dikerjakan hanya oleh orang-orang yang mengerti balk tentang listrik. Semua pasangan kawat harus terdiri dan kawat-kawat yang cocok. Kabel-kabel sambungan dan kabel-kabel alat-alat yang dapat dibawabawa harus berkwalitas balk, diperiksa secara kerap dan disimpan di tempat-tempat kening dan dingin. Kabel mesti dilindungi secara seksama terhadap gesekan dan sayatan. Kabel-kabel listnik untuk gergaji sirkuler yang dapat dibawa atau pindah ternpat harus dip asang kepada penyokong kira-kira 2 meter tingginya. Alat-alat yang dapat dibawa. Alat-alat listrik yang dapat dibawa dengan perlindungan hubungan tanah meski dipenlengkapi steker bertusukan tiga, tusukan yang ketiga dihubungkan dengan sistim hubungan tanah yang tepat. Hubungan tanah diperlukan di tempat-tempat basah dan lembab untuk perlindungan terhadap kemungkinan shok listrik. Sistim perlindungan lainnya, seperti isolasi ganda alat, juga dapat digunakan. Penerangan. Penerangan listrilc yang cukup harus diadakan di bengkel-bengkel. Adalah tidak aman dan talc ekonomis untuk mencoba menghemat uang dengan jalan menyelenggarakan penerangan yang buruk. Pengisian batere. Jika batere dilsi, hidrogen terbentuk, dan mungkin meledak, jika dikenai penerangan secara terbuka. Dan itu, pengisian kembali hams dilakukan di tempattempat dengan ventilasi cukup dan tahan api. Oleh karena hidrogen jauh lebth ringan dan pada udara, adalah penting bahwa bagian atas tempat-tempat mi hams terutama mendapat ventilasi yang balk. Pant Pemeriksaan dan Alat-alat Angkat. Untuk servis dan reparasi, pant-pant pemeniksaan dan jenis-jenis alat angkat yang berlainan dipakai, dan alat-alat sederhana dibuat dirurnah sampai kepada alat angkat hidrolis yang mahal. Betapapun tingkat kesempumaan teknis, selalu terdapat risilco kecelakaan yang cukup besar, jika mesin-mesin benat atau alat-alat besar lainnya diangkat atau digerakkan. Pant-pant pemeriksaan harus memiliki sarana masuk yang aman, seperti tangga, dan mangan cukup luas untuk memungkinkan pekeija dapat bergerak dengan mudah. Pant-pant tersebut harus sedemikian bahwa kendaraan-kendaraan dapat dipakai dan direm secara balk diatasnya. Jika tidak dipergunakan, pant-pant hams ditutup dengan balk. Pant-pant adalah membahayakan, jika bahan bakar kendaraan bermotor tertumpah, dan oleh karena itu pant-pant tersebut harus mendapat ventilasi yang cukup untuk terhindar dan bahaya uap kimia. 74 Dongkrak. Semua dongkrak harus sedemikian buatannya bahwa beban tetap disan:a pada setiap kedudukan dan tidak dapat diturunkan secara tak disengaja. Dongkrak harus meniiliki letak landasan dan pijakan yang kokoh serta beban harus terpusat untuk mencegah selip atau miring. Dongkrak-dogkrak listrik harus diperlengkapi stop-kontak batas otomatis pada batas-batas bawah dan atasnya. Dongkrak-dongkrak hidrolis dan kempa udara harus diperlengkapi alat-alat yang mencegah beban terjatuh tiba-tiba, jika silinder udara atau air rusak. Beban harus selalu diganjel Secara baik sebelum pekerja berada dibawahnya. Alat-alat angkat lainnya. Kerekan, tambang kawat dan rantai-rantai yang dipergunakan untuk mengangkat diuraikan pada bagian-bagian lain. Kewaspadaan-kewaspadaau lain. Mesin-mesin pembakaran dalam tidak boleh sekali-kali dibiarkan hidup dalam ruangan-ruangan, terkecuall bila pipa-pipa gas yang menyedot gas-gas pembakaran dipasang keluar ruangan. Jika kendaraan mulai dihidupkan, pintu.pintu harus terbuka. Orang-orang talc kompeten, terutama anak-anak, tidak boleh diizinkan berada di garasi, kamar-kamar mesin dan bengkel-bengkel. Roda-roda Gerinda dan Batu-batu Gerinda. Roda-roda gerinda dan batu-batu gerinda sering dipergunakan untuk menajamkan alat-alat atau untuk pekerjaan logam. Risiko kecelakaan yang cukup besar adalah bersangkutan dengan pekerjaan mi, terutama jika gerinda-germnda tersebut dligerakkan dengan kekuatan tenaga. Roda gerinda dapat menyebabkan kecelakaan, jika pekerja menyentuhnya selama roda bergerak atau jika ia dikenai loncatan bunga api. Kecelakaan-kecelakaan yang mematikan dapat teijadi, jika roda gerinda pecah ketika berputar dan bagianbagiannya mungkin mengenai pekerja dengan kekuatan besar. Untuk mencegah risiko-risiko demilcian, roda-roda harus diberi pagar peng- aman, dan pekerja harus selalu memakai kacamata keselamatan, atau tiral yang tembus cahaya harus dipasang pada mesin. Bahan yang sedang dikeijakan harus ditempatkan pada tempat yang dapat disetel dan didorong dengan tekanan yang seksama kepada roda penggerinda. Roda-roda gerinda yang cacat mesti segera diganti. Roda-roda gerinda baru harus diuji dengan ketukan ringan memakal obeng; ketukan harus memberi bunyi berdering yang jelas. Roda gerinda harus dipegang dengan kokoh tetapi tidak terlalu kuat oleh kinciran, mur dan batang dengan ukuran yang tepat. Setelah pemasangan pengujian dengan mencobanya selama satu menit harus dilakukan. Kecepatan dan getaran yang berlebihan harus dicegah dan je. nis roda gerinda harus selalu cocok terhadap mesin yang tersedia. Roda yang talc diberi tanda tidak boleh dipakai. Jika roda gerinda terpukul atau jatuh, gerinda tersebut tidak boleh dipakai, oleh karena gerinda mungkin telah mengalami retakan yang tak dapat dilihat dan mungkin pecah pada waktu berputar. Roda batu alamiah umum dipakai sebagal batu gerinda. Batu-batu gerinda tak boleh dijalankan jauli lebth cepat dan pada kecepatan jika dijalankan tangan. Batu gerinda harus secara tepat terpusat dan benimbang serta dirawat, agar berbentuk sirkuler. Adalah suatu praktek jelek untuk membiarkan sebagian dan batu ge75 rinda berada dalam air. Batu-batu tersebut hams dipasang di atas penyokong yang kokoh yang cukup kuat untuk menyangga beratnya dan tidak ada bahaya pecah atau miring selama dipergunakan. Bor Dan Mesin Bubut Pekeija-pekerja yang mengerjakan bor dan mesin bubut hams memakai pakaian kett. Poros-poros yang berputar, dataran-dataran permukaan, dsb. hams diberi perisai sejauh dapat dilaksanakan. Alat bor hams dirawat tetap tajam, dan bahan yang dibor harus dildem Sedemikian sehingga tidak berputar. Potongan-potongan yang berbentuk rnelingkar pada bubut hams dthiiangkan dengan batang berkait yang disediakan dengan peliuidung tangan. Potongan-potongan kecil dapat disikat dan kaca mata hams dipergunakan, jika bahan bersifat rapuh dan terdapat bahaya terlempamya potongan-potongan. Peketjaan Pandai Besi Pekexjaai pandai besi harus diperlengkapi dengan tudung pompa keluar Setempat dan cerobcng. Tidak boleh diletakkan bahan-bahan yang mudah terbakar disekitamya, dan api tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan. Pengelasan. Pengelasan harus dilakukan hanya oleh orang.orang kompeten, dan kewaspadaan yang cukup harus diambil terhadap risiko kebakaran yang tinggi. Nyala obor dapat dengan mudah membakar bahan, dan bunga api mungkin terbang lebth dad 20 meter. Jika bahan yang dapat menyala terdapat disekitar tersebut, tirai hams dipergunakan atau pengelasan dilakukan diluar bangunan. Pengelas dan pembantu-pembantunya mesti melindungi mata dan muka mereka dengan perisai muka khusus. Hal mi terutama penting pada pengelasan listrik. Jika pekerja-pekerja lain mungkin mengadapi radiasi, pengelasan harus dikeijakan dibelakang tirai. Pada.saat pekerjaan pengelasan sedang dibersilikan, kacamata-kacamata pengaman yang jelas harus dipakai. Jikalau kuningan atau bahan-bahan lain yang ditutup lapisan seng atau catcat yang mengandung timah hitam dilas, uap-uap logam beracun ditimbulkan. Ventilasi yang memadai atau masker pemapasan adalah perlu pada peristiwa-peristiwa demikian. Pengelasan wadah-wadah untuk bensin, minyak, dli. adalah sangat berbahaya. Wadah-wadah tsb. harus secara seksania dibilas, dikeringkan, dikosongkan isinya dan diisi air sampai kira-kira 2-4 cm dad tempat pengelasan, kalau tidak mungkin terjadi bahaya peledakan sangat berat. Suatu cara lain untuk mencegah peledakan adalah meniup wadah secara sempuma dengan uap air bertekanan sebelum pengelasan. Mesin-mesin pengelasan listrik harus dihubungkan ketanah, dan kabel-kabel hams diperiksa seeara sering. Silinder-silinder yang dipakai untuk pengelasan oksiasetilin mesti diperlakukan dengan penuh perhatian Pemanasan yang berlebihan dan jatuh secara mendadak dapat menyebabkan peledakan. Truck-truk silinder khusus dipergunakan. Katup-katup harus dilindungi dnan tutup. Sambungan-sambungan sunder tidak boleh sekali-kali digemuki oleh karena hal tersebut meningkatkan bahaya peledakan. 76 Mesin-mesin Untuk Mengerjakan Kayu. Mesin-mesin untuk mengerjakan kayu yang paling banyak dipakai dalam bengkel-bengkel adalah gergaji sirkuler, yang telah diuraikan sebelumnya. Gergaji-gergaji lain yang lebih besar mungkin terdapat pada bengkel-bengkel besar. Pembuatan pagar pengaman untuk poros penghantar tenaga, bagian gergaji sebelah atas dan bi- gergaji adalah tindakan pencegahan yang harus diambil, sekalipun risiko p0tongan kayu, serbuk gergaji dan sampah-sampah lain yang dapat terbakar harus diperhatikan. lah 14. Bahan-bahan Yang Berbahaya. Bahan-bahan yang beracun dapat terbakar dan eksplosif umum dipakai pada pekerjaan kehutanan dan perkayuan. Pemberantasan secara kimiawi terhadap Serangga, jamur, atau tanaman tak berguna, pengawetan kayu, peledakan selama pembuatan jalan, dan penggunaan-penggunaan mesin pembakaran dalain pada semua jenis kegiatan adalah contoh-contoh khas kegiatan-kegiatan yang menyangkut pemakaian bahan-bahan berbahaya. Risiko yang cukup besar kepada kehidupan dan kesehatan terdapat, manakala zat-zat mi tidak diolah atau disimpan dengan kewaspadaan yang memadai. Hanya orang-orang yang dapat dipercaya dan telah memperoleh latihan atau instruksi secara balk harus dipercayai mengenai penggunaan bahan-bahan mi. Jika mungkin, bahan-bahan yang tak atau kurang berbahaya harus menggantikan bahan-bahan berbahaya. Sebagai pencegahan uinum, zat-zat yang berbahaya harus diolah hanya pada wadah aslinya yang memuat tulisan mudah terlthat mengenai sifat isinya yang membahayakan. Berbagai tanda mungkin dipakai untuk menunjukkan zat-zat beracun, korosif, dapat terbakar dan eksplosif. (Gambar 43). Lt , Gam bar 43). C Contoh lambang-lambang bahaya. Zat-zat eksplosif D. Zat mengoksidasi. E. Zat-zat korosif. Zat-zat beracun. Zat-zat dapat terbakar. Zat-zat Beracun. Bahan-bahan beracun dan wadah-wadah yang dipergunakan bagi mempersiapkan campuran, larutan, dli. dan juga perlengkapan perlindungan din harus selalu disimpan dalam peti-peti atau lemani-lemani yang dikunci dalam ,kamar. tertutup. Makanan, alat-alat masak kepenluan rumah, pakalan atau baxang-iprsBorangan lain tidak boleh sekali-kali disimpan dalam ruangan yang sama. Wadah-wadah zat beracun harus memiliki etiket yang mexhinjukkan dengan jelas sifat isinya, tindakan keselamatan yang harus diambil, sifat gejala-gejala keracunan awal dan pertolongan pertama yang segera harus diberikan dalam hal thperlukan. Zat..zat beracun rnungkin masuk ke dalam tubuh dengan cara melalui mult (termakan), melalui kulit yang utuh (penyerapan kulit) atau saluran pemapasan (penghirupan). Akibatnya, ketiga pintu masuk mi perlu menclapat perhatian. Ke bersihan perorangan adalah pencegahan yang terpenting. Air dan sabun harus disediakan dalam jumlah yang cukup untuk pembersthan secara sempuma sebelum makan apapun dan sesudah selesai bekeia. Pak pakaian tak tembus bahan yang merntup sampai dekat leher, pergelangan tangan dan kaki mungkin perlu. Sepatu bat dan sarung tangan karet dapat merupakan alat perlindungan yang sangat tepat. Selama penggunaan bahan-bahan kimia tertentu, mungkin lebth lanjut perlu memakal kaca mata atau perisal muka dan respirator atau masker debu. Semua pakaian dan perlengkapan perlindungan harus dibersthkan pada jangka waktu-waktu yang tepat, dan dirawat dalam keadaan yang baik. Sebelum makan, minum atau merokok, perlengkapan perlindungan, dengan kekecualian pakaian atau sepatu bot karet, harus ditanggalkan. Bejana-bejana yang dipakal untuk mempersiapkan zat-zat beracun harus cukup besar dan tak boleh sekali-kali dipakai untuk keperluan-keperluan lain. Kadarkadar dan dosis-dosis yang diperkenankan dan bahan-bahan demikian tidak boleh sekali-kali dilampaui, dan pekerja-pekerja harus secara seksama memperoleh instruksi dan diawasi dalam hubungan mi. Banyaknya zat beracun yang diperlukan untuk suatu kegiatan harus diperhitungkan sebelumnya agar dengan kepastian baliwa tidak ada kelebthan yang dipesan, disimpan atau dipersiapkan. Sisa-sisa zat beracun yang tak dikehendald dan wadah-wadah kosong hams dikubur dalam di tanah jauh dan mata air atau persediaan air. Jika dibakar, uap-uap beracun mungkin terbentuk dan oleh karena itu pencegahan-pencegahan harus diambil untuk menjamin bahwa talc seorangpun mendapat bahaya dan asapnya. Tanda-tanda peringatan harus dipasang untuk mencegah masyarakat memasuki daerahdaerah yang mengalami pengolahan dengan bahan-bahan kiinia beracun selama zatzat tersebut mungkin membahayakan. Penlengkapan yang dipakai untuk membagi-bagikan bahan-bahan beracun mesti disimpan dalam keadaan baik. Jika dapat dilakukan, zat-zat beracun harus disemprotkan sebagai cairan dengan alat mekanis. Alat-alat untuk reparasi dan pembersthan mulut penyemprot harus disediakan, sehingga tak ada tenaga kerja yang meniup pipa semprotan yang buntu dengan mulut. Penyemprotan dan pena buran bahan-bahan beracun tidak boleh sekali-kail dilakukan pada saat angin besar atau berlawanan dengan angin. Peralatan yang dipakal untuk penyemprotan atau penaburan harus bekerja sedemikian rupa, sehingga zat-zat tidak melimpah keluar, tetap tersebar secermat mungkin dan hanya ditempat-tempat yang dituju. Penyemprot-penyemprot bertekanan telah diuraikan dalam pembicaraan sebelumnya. Zat-zat Yang Dapat Menyala Kewaspadaan khusus adalah perlu jika diolah cairan-cairan yang dapat menyala dengan titik bakar dibawah 90°C. Tabel benikut mi menunjukkan titik bakar cairan-cairan yang mudah terbakar dan paling sering dipergunakan pada kegiatan-kegiatan kehutanan dan perkayuan. Cairan yang dapat menyala dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau peledakan berat, jika tidak diperlakukan dan disimpan dengan berhati-hati. Campurancampuran cairan yang dapat menyala dengan titik bakar rendah dan tinggi seperti minyak tanah dan minyak pelumas harus diperlakukan sebagai cairan dengan titik bakar rendah. 78 Tabel 6. Bahan-bahan yang dapat menyala pada pekerjaan kehutanan dan perkayuan. Bahan Derajat Celsius - 40 Bensin Minyak disel Minyak tanah Minyak bakar Kreosot Minyak pelumas 40 + 40 sampai + 45 + 40 sampai + 90 + 75 + 150 Cairan yang dapat menyala harus disimpan di luar rumah dalam drum-drum atau tangki-tangki baja pada jarak aman dan bangunan. Tangki di bawah tanah umumnya lebth disukai untuk jumlah-jumlah cairan yang besar. Tangki penyimpanan di atas tanah harus ditempatkan sekurang-kurangnya 25 meter dan suatu bangunan, dan tidak boleh dikotori oleh bahan-bahan yang dapat terbakar. Hanya jumlah-jumlah kecil boleh disimpan dalam rumah zat-zat tersebut harus disimpan dalam kaleng-kaleng logam tertutup pada jarak aman terhadap nyala api terbuka. Ventilasi yang cukup mesti diadakan. Pada udara terbuka, wadah-wadah tidak boleh dibiarkan terkena sinai matahari. Wadah-wadah tidak boleh sekali-kali dibiarkan bergeletakan baik yang berisi ataupun kosong. Adalah penting untuk tidak mengisi wadah sampai penuh betul, tetapi menyisakan ruangan untuk udara, agar memungkinkan ditampung penambahan isi yang dikarenakan kenaikan suhu. Sejauh mungkln, cairan-cairan yang sangat mudah menyala harus dipindahkan dengan pompa-pompa atau di udara terbuka. Sekalipun jumlah-jwnlah kecil yang dipindahkan dan wadah logam, zat-zat tersebut harus diamankan dan kemungkinan dikenai bunga api. Jarak yang aman dan mesin yang bergerak, nyala api terbuka atau cahaya yang kuat harus dipertahankan selarna pemindahan cairan yang sangat mudah terbakar, dan tanda-tanda peningatan yang tepat harus dipasang selama dapat dilaksanakan. Pemadam-pemadam api secara kimiawi harus slap sedia tempat-tempat cairan yang dapat menyala disimpan atau dikeijakan secara teratur. Zat-zat Mengoksidasi. Beberapa bahan khnia yang dipergunakan sebagai pupuk dapat menyala atau merupakan zat mengoksidasi seperti misalnya kalium nitrat. Zat-zat yang mengoksidasi mengeluarkan oksigen jika dipanaskan, dan dengannya meningkatkan besarnya api didekatnya; zat-zat tersebut dapat juga menyebabkan kebakaran, jika bersentuhan dengan zat-zat organis yang dapat terbakar. Karung-1arung atau wadahwadah lain untuk zat-zat deniikian hams secara jelas menunjukkan sifat bahayanya dan harus disimpan jauh dan bahan yang dapat menyala. Kalsium oksida (kapur) bereaksi hebat, jika bersentuhan dengan air dan menimbulkan cukup panas untuk menyalakan bahan. Zat tersebut, dan itu, harus disimpan pada tempat-tempat kering dan tahan api. Zat Peledak. Zat peledak, sumbu, detonator, kabel dan perlengkapan alat peledak lainnya harus diangkut, disimpan dan dikerjakan hanya oleh orang-orang yang memiliki ser79 tifikat ketrampilan khusus dan memiliki pengetahuan yang sempuma tentang ketentuan-ketentuan keselaniatan Kendaraan-kendaraan yang dipakal untuk pengangkutan bahan peledak harus dipelihara dalam kondisi yang baik, dan harus secara jelas diberi tanda yang menunjukkan sifat muatan. Paket-paket bahan peledak harus dilindungi terhadap kontak dengan setiap logani yang memercikkan api, dipisalikan secara efektif dan detonator yang diangkiit pada kendaraan yang sama, diikat secara baik dan dilindungi terhadap hujan dan kelembaban. Pengangkutan bahan-bahan yang dapat menyala dengan zat-zat peledak atau kehadiran orang yang tak berwenang diatas kendaraan yang mengangkut zat peledak harus dilarang. Gudang bahan peledak harus dibangun pada jarak yang aman dan bangunanbangunan, dipeliara tetap kering dan mendapat ventilasi cukup dan dikunci secara kokoh, sehingga tak dapat dipecahkan ke arah dalam. Merokok, penggunaan penerangan dengan nyala terbuka dan pemakaian alat - alat yang mengeluarkan percikan api di dekat bahan peledak sekali-kali tidak diperkenankan. Pada keadaan apapun, bahan-bahan peledak tidak boleh diberikan pada orang-orang yang tak kompeten. Dalam hal gudang bahan peledak tak tersedia, detonator dan bahan peledak yang tak dipergunakan harus dihancurkan dengan pembakaran atau diledakkan dan dilakukan oleh orang-oang kompeten dengan tindakan-tindakan kewaspadaan khusus. Pembakaran harus dilakukan hanya pada udara terbuka, dali orang-orang yang menyaksikan harus berada sekurang-kurangnya 30 meter. Tentu saja, pembakaran tidak diperkenankan, jika terdapat risiko kebakaran hutan. Perlengkapan untuk peledakan harus tersedia dan dirawat dalam keadaanbaik. Jumlah amonium nitrat yang besar harus diperlakukan sebagai bahan pele dak. 15. Perlengkapan Perlindungan Din. Perlengkapan penlidungan din terdini dan! pakalan dan perkakas lain yang me- lindungi pemakain terhadap kecelakaan-kecelakaan tertentu, dan dapat sangat membantu dalam pencegahan kecelakaan. Namun begitu, harus dicamkan dalan ingatan bahwa setiap jenis alat mekanik seperti pagar atau tutup pengaman jauh lebih dapat dipercaya dan pada tindakan-tindakan perlindungan yang tergantung kepada penggunaannya oleh tenaga kerja. Semua cara-cara mengurangi nisiko kecelakaan lainnya hams benar-benar secara lengkap diterapkan sebelum penggunaan peralatan perlindungan din dipertimbangkan. Sebaliknya, terutama dalam pekerjaan kehutanan dan perkayuan, terdapat banyak kegiatan yang perlindungan bersifat kolektif adalah agak terbatas. Untuk alasan inilah, perlindungan din memainkan peranan penting dalam kehutanan dan penebangan kayu. Semua perlengkapan penlindungan did harus memenuhi persyaratan-persyaratan pokok tertentu agar cepat diterima dan dipakai oleh pekerja. Selain memenuhi fungsi keselamatan yang tepat, alat perlindungan din harus senyaman mungkin dan menanik. Ketentuan-ketentuan keselamatan harus secara jelas menyatakan, kapan jenisjenis tertentu alat proteksi dir! hams dipakai atau secara lain dipergunakan. Tentu saja, ketentuan-ketentuan hanya dapat dipatuhi, jika pnlengkapan yang disarankan tersedia bag! tenaga kerja. Adalah satu tugas keselamatan utama pimpinan perusahaan untuk melihat bahwa alat tersebut tersedia. Pengusaha-pengusaha harus menyediakan alat-alat tersebut sesuai dengan kepenluan. Atau seandainya mampu, tenaga kerja dapat menyediakannya sendiri sebagai cenmin partisipasinya. 80 Statistik kecelakaan akan memperlihatkan pada kegiatan-kegiatan mana pe. makalan perlengkapan perlindungan din kiranya penting, jika statistik-statistik tersebut memberikan keterangan tentang sifat dan tempat kecelakaan dalam hubungan kegiatan-kegiatan pekerjaan, dsb. Secara serupa, setelah beberapa waktu berlalu, dapat diketahui sejauh mana kecelakaan-kecelakaan menjadi berkuang sebagai aidbat penggunaan alat perlindungan din. Keterangan seperti itu dapat menggalakkan penggunaannya. Perhatian sering kurang tidak hanya dikarenakan perlengkapan talc tersedia, tetapi juga disebabkan tenaga kerja tak mau memakainya, jika alat itu ada. Pameran alat-alat tersebut yang telah menyelamatkan pekerja dan kecelakaan berat atau bahkan kematian, dan cara propaganda yang serupa, berguna untuk menunjukkan pentingnya penggunaan perlengkapan perlindungan perseorangan. Sesudah kecelakaan, adalah jauh lebth mudah untuk meyakinkan tenaga kerja tentang kemanfaatan pemakaian alat-alat tersebut yang mungkin telah dapat mencegah kecelakaan, seandainya dipakal. Ketentuan harus dibuat, agar perlengkapan perllndungan din dibersthkan pada jangka waktu-waktu tertentu, terutama jika racun hama (pestisida) diolah atau ketika peralatan dipergunakan oleh beberapa orang. Pencucian, sterilisasi, penggemukan kulit, dli. hams diselenggarakan sesual dengan rekomendasi pabrik yang membuatnya. Penyimpanan secara balk dan pengawasan yang tenatur adalah caracara lain untuk memelihara alat-alat penlindungan din. Respirator harus diberi tanda tentang sifat dan kemampuannya. Topi Keselamatan. Banyak kecelakaan-kecelakaan yang menyebabkan kematian atau kecelakaankecelakaan berat lainnya dalam kehutanan dan perkayuan menyangkut kecelakaan pada kepala. Dahan-dahan yang jatuh dalam kegiatan penebangan acialah sumber kecelakaan demikian yang terkenal. Risiko-nisiko serupa dapat terdapat pada pengangkutan kayu atau pohon, pada mencabutan pohon, pada kegiatan-kegiatan penambangan batu dan pada peledakan. Perlindungan yang tepat terhadap benda jatuh atau terbang yang mungkin melukai kepala diberikan oleh topi pengaman. Topi tersebut terdiri dan kulit yang keras dan lapis yang duduk di kepala dan dapat dilepaskan dan diatur kedudukannya. Ikat dagu biasanya talc perlu, oleh karena lapis yang duduk di kepala biasanya tepat masuk dan duduk kokoh di kepala. Di antara lapis keras dan lapisan yang duduk di kepala harus terdapat ruang udara setebal 2,5 cm, untuk memungkinkan peredaman terhadap pengaruh berat. Ventilasi yang tepat harus diadakan dengan lobang-lobang didekat tengah-tengah topi dan dibuat selama pembuatannya sedemikian, sehingga tak mengurangi kekuatannya. Pekerja tak boieh membuat lobang-lobang sendini, oleh karena hal tensebut kiranya akan mengunangi kekuatannya. Bahan terbaik untuk topi pengaman adalah plastik yang ringan, kuat, tidak dapat terbakar dan tahan air. Topi dengan pinggiran memberikan juga perlindungan kepada bahu, tetapi topi-topi tanpa pinggiran biasanya lebth disenangi, oleh karena topi-topi demikian dapat dipakai dengan sangat mudah dan tidak ada hambatan, jika barang-barang harus dibawa di atas bahu. Topi-topi dengan alur luar kecil mencegah air hujan menetes ke leher pekeila dan iebih lanjut mengurangi kekuatan pukulan dan! samping (Gambar 44). Pukulan demikian sening terjadi, ketika tegangan cabang menghilang selama pemotongan cabang atau jika kait didorong ke belakang pada pemutaran pohon. Topi pengaman dapat secana normal clipandang sebagai alat perlindungan din paling penting bagi pekerjaan kehutanan. Pemakaiannya harus secara ketat dipaksakan, jika keadaan-keadaan pekerjaan memenlukannya. 81 Penggunaan topi keselamatan kadang-kadang ditentang oleh tenaga kerja, yang mengehih bahwa mereka menjadi pusing ketika bekerja dengan menggunakannya, terutama pada cuaca panas. Namun pengalaman telah menunjukkan, bahwa pekerja tidak akan mengeluh sekali menjadi terbiasa dengannya. Sekalipun pada keadaan-keadaan tropis, topi demikian telah secara berhasil dipakai oleh perusahaan. perusahaan perkayuan segera setelah tersedia. Gambar 44. Topi-topi keselama tan dengan lobang-lo bang ventilasi dekat ke tengah- tengah, alur luar dart perisat muka yang dapat diatur kedudukannya. Perlindungan Mata. Mata sering-sering terluka oleh benda-benda atau bagian-bagian kecil yang ter- bang seperti potongan kayu, logam atau pecahan batu dan debu. Sekalipun kebanyakan kecelakaan adalah ringan, pada keadaan-keadaan berat kebutaan mata dapat terjacli. Untuk mencegah kecelakaan demikian, pelindung mata harus dipakai pada semua kegiatan yang kecelakaan terhadap mata mungkin teijadi. Pekerjaan-pekerjaan berikut memerlukan perlindungan mata: penutuhan atau pemangkasan di atas kepala, pemecahan batu, penajaman alat-alat pada batu-batu gerinda dan pengelasan. Lebth lanjut, perlindungan mata mungkin dinasehatkan, jika gergaji-gergaji sirkuler, mesin-mesin pembelahan kayu dan gergaji mesin yang dapat dibawa dan mesin-mesin serupa dikeijakan. Terdapat aneka cara perlindungan mata, tergantung kepada sifat pekerjaan. Untuk memecah kayu dengan mesin atau tangan, pelindung mata beijala kawat dipergunakan; untuk penggerindaan pelindung mata berbentuk kaca mata dengan gelas keselamatan atau lensa-lensa plastik. Pengelas dan para pembantu harus melindungi mata mereka dengan. perisai muka terhadap penyinaran yang membahayakan pada radiasi-radiasi spektrum terlihat, ultraviolet dan inframerah, intensita cahaya yang tinggi dan bunga api. Untuk penutuhan dahan, jenis perisai muka yang sederhana sering dlipergunakan. Perisai muka yang dipasang pada topi keras dan dapat dinaikkan atau diturunkan melindungi pekerja terhadap debu kayu yang mungkin mengenai muka, ketika pemotongan. Hal mi terutama penting pada pemotongan dahan. Jala plastilc yang dipasang kepada topi pengaman dapat juga merupakan perlindungan yang berguna untuk pekerja gergaji mesin. Pengemudi kendaraan-kendaraan terbuka yang berkecepatan tinggi harus memakai kaca mata berbentuk kotak untuk perlindungan terhadap serangga, debu dan benda-benda atau partikel-partikel lain yang terlempar atau melayang. Sarung Tangan Keselamatan. Sarung tangan melindungi pekerja terhadap banyak sayatan, goresan, pecahan dan dun-dun yang ditemukan dalam semua jenis pekerjaan kehutanan dan perka82 yuan, dan juga terhadap tumbuh-tumbuhan yang beracun dan bahan-bahan kimia yang membahayakan. Tambahan, sarung tangan dapat segera cukup banyak mengurangi pengaruh getaran mekanis mesin-mesin. Oleh karena itu, pemakaian sarung tangan harus clianjurkan selama kegiatan-kegiatan. Sarung tangan adalah perlu pada semua kegiatan penebangan dan pemindahan kayu, pekerjaan dengan tambang, kawat, pembersihan daerah-daerah penanaman, pemotongan rumput yang talc berfaedah, pemeliharaan hutan muda, penutuhan kayu dan penyemprotan pupuk atau racun hama. Nyatanya, terdapat sedikit pekerjaan yang sarung tangan tidak memberi perlindungan kepada tangan, selain memeliharanya tetap bersth. Namun begitu, adalah sering sukar untuk membuat pekerja menggunakan sarung tangan, jika mereka tidak biasa memakainya dan diperlukan kesabaran untuk melakukannya. Jenis sarung tangan yang akan dipergunakan tergantung kepada pekerjaan. Sarung tangan karet lunak dengan dampal tanpa kelim dan jan penunjuk yang terpisah biasanya disukai untuk gergaji mesin. Sarung tangan katun dengan bantal- bantal dibelakang yang terbuat dan karet yang keras dan tebal atau nion yang mempunyai sifat serupa dapat bertindak sebagai perlindungan terhadap alat-alat pemotong. Untuk pengolahan bahan-bahan kimia, sarung-tangan-sarung-tangan karet dianjurkan. Perlindungan Tungkai Bawah Dan Kaki. Sepatu-sepatu bot keselamatan adalah jenis penting lainnya perlengkapan perlindungan din dalam kegiatan kehutanan dan perkayuan. Fungsi-fungsi utamanya adalah untuk mencegah terpeleset dan terjatuh dan memberi perlindungan terhadap permukaan talc rata, alat-alat tajam dan benda-benda jatuh. Untuk maksud mi, sepatu-sepatu bot perlu sol yang kuat, tidak 11cm dan tembus air dan, jika perlu, ujung sepatu kuat terhadap pukulan dan pengaruh benda-benda tajam. Sepatu-se- patu keselamatan tentu tidak boleh terlalu berat, tetapi harus mempertahankan kaki cukup hangat dan kening dan enak dip*kai. Bahan-bahan berlainan dipergunalcan, seperti kulit, karet atau kulit yang ber- lapis karet. Pada umunrnya, pembuatan yang kuat diperlukan, dan lebth disukai kulit untuk keadaan kering, sedangkan karet atau lapisan karet lebth cocok untuk dipakai pada keadaan basah. Ujung sepatu yang kuat diperlukan, jika kampak atau alat pemotong serupa atau gergaji mesin dipakai, oleh karena telah ditemukan bahwa banyak luka oleh benda tajam pada kaki terjadi selama penggunaan alat-alat mi. Kegiatan-kegiatan lain yang memerlukan perlindungan ibu jan kaki adalah pemindahan kayu, yang mungkin terjatuh atau menggelinding menimpanya. Sepatu-sepatu bot dengan lapisan khusus nilon akhir-akhir liii telah tersedia; sepatu ini melindungi bagian depan kaki terhadap luka oleh benda tajam dan luka tusuk (Gambar 45). Gambar 45. Sepatu bat untuk penebangan kayu. 1. Ujung baja. 2. Sal tak selip dan tak tern bus air. 3. Pelapis nilon tahan kekerasan. 83 Jika pekerja harus berjalan pada kayu-kayu yang telali ditebang atau di daerah-daerah liin, sepatu berpaku mungkin akan sangat membantu. Hanya orangorang trampil dapat dipekerjakan seperti liii. Kaki sebelah muka dan lutut ke bawah sering juga terluka, tetapi adalah lebih sulit melindunginya tanpa mengganggu pekerja. Sekalipun diinginkan jika alat pemotong digunakan, perlindungan tungkai bawah muka sebelah depan harus untuk alasan praktis terbatas pada pekerjaan-pekerjaan khusus seperti memanjat p0- hon dengan paku atau bekeja di daerah banyak ular. Untuk maksud terdahulu kulit atau kanvas adalah tepat, dan untuk yang disebut belakangan lempeng aluminium lthusus harus dipakai. Jika pekerja sering benlutut selama melakukan pekerjaan, sebagaimana pekerjaan-pekerjaan tertentu pada kegiatan meuggergaji, pelindung lutut adalah berguna. Pada saat yang sama, mereka melindungi lutut terhadap pukulan dan luka oleh benda tajam. Sampai tingkat tertentu, perlindungan liii dapat dicapaf dengan bantalan yang kenyal atau nilon yang tahan kekerasan dan dipasang pada bagian depan celana pakaian kerja pada lutut. Pemakaian bantal perlindungan mi sangat berfaedali bagi para pekerja gergaji mesin. Secara khusus perlu disebut keadaan di tmpat-tempat yang alas kaki belum biasa dipakai oleh penduduk. Pada pekeiaan kehutanan dan perkayuan, hal demi- kian tak boleh diterima sebagai praktek dan setiap usaha harus dilakukan untuk menyediakan sepatu-sepatu bot yang tepat, sekalipun para pekeija mungkin pada permulaannya tidak mau memakainya. Sebagaimana halnya topi-topi keselamatan, mereka akan terbiasa memakainya sesudah waktu pendek. Jika sepatu bot tidak dipakai, perbandingan kecelakaan pada kaki luar biasa tinggi dan sekalipun kecela- kaan-kecelakaan kedil akan mudah terkena infeksi dan perlu waktu lama untuk menjadi sembuh. Dalam hal terdapat bahaya penularan cacing tambang yang biasa teijadi di daerah-daerah sanitasi buruk, sepatu bot juga merupakan cara terbaik perlindungan perorangan. Banyak perusahaan penlengkapan telah menyadani hal ini dan secara keras melarang pekerja bekeija dalam hutan tanpa sepatu yang tepat. Penlengkapan Perlindungan Din Lainnya. Jika topi keselamatan tidak dipenlukan untuk bekerja dalam keadaan penyiar an matahari yang panas, topi bertepi lebar daii bahan ringan dan wama cerah harus dipakal. Pemadam kebakaran dapat diberi pakaian dan bahan tahan api dan panas Seperti asbes atau bahan yang mengandung aluminium. Tainbahan, penisai muka dan bahan demikian dengan jala kawat untuk mata yang dapat dipasang pada topi pemadam kebakaran akan membeni penlindungan lebth lanjut. Jika bahan-l5ahan kimia diolah, tutup yang tepat dan dapat dengan mudah dibersthkan mungkin perlu untuk kulit. Sekort karet dapat pula dipakai. Respirator mungkin diperlukan untuk penyemprotan zat-zat kimia tertentu. Akhimya, pelampung penyelamat harus disediakan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu pada kegiatan-kegiatan pengangkutan kayu dalam air. Terdapat tenlalu banyak pekerjaan yang berlainan dalam kehutanan untuk membuat daftar alat proteksi din yang lengkap. Namun begitu, adalah mungkin untuk menunjukkan bahwa terdapat banyak cara yang dengannya kecelakaan-kecelakaan dapat dicegah atau dikurangi derajat berat nisiko bahayanya. Namun banyak hal tergantung kepada penyesuaian dan sikap para pekerja. 84 BAB ifi. PEKERJA DAN LINGKUNGANNYA. 1. Faal Kerja Berat. Kebutuhan Tenaga. Pekerjaan kehutanan dan perkayuan menyangkut kerja fisik yang sangat berat. Hal mi terutama benar, jika hanya dipergunakan alat-alat tangan. Penggunaan mesin tanpa diragukan membantu mengurangi upaya fisik, tetapi terdapat sejumlah pekerjaan yang sukar, jika tidak mungkin, untuk menghindarkan tenaga kerja dan beban fisik yang berat. Atas alasan tersebut, adalah berguna untuk mengenal dan mengetahui pokokpokok faal keija berat dan cara-cara menerapkannya pada kegiatan-kegiatan kehutanan dan perkayuan. Seorang tenaga kerja hanya dapat menggunakan sejurnlah tenaga tertentu pada pekerjaannya. Diperkirakan untuk tenaga kerja laki-laki dengan berat badan 55 kg, pemakaian tenaga untuk bekerja sehari rata-rata tidak boleh melebthi 1.800 kilokalori yang sama dengan rata-rata kira-kira 3,6 kilokalori/menit. Untuk wanita dengan rata-rata berat badan 50 kg,. angka-angka tersebut diduga 1.400 kilokalori per-hart atau 2,8 kiokalori/menit. Untuk waktu-waktu pendek, nilai-nilai mi mungkin dilampaui asal saja kelebihannya diimbangi oleh istirahat yang cukup atau dengan pekerjaan ringan. Angka-angka tersebut untuk orang-orang idengan keadaan sehat dan berat badan sama adalah kira-kira sama bagi semua bangsa. Perbed berat badan akan menyebabkan perbedaan-perbedaan pula pada kapasitas penggunaan tenaga. Semakin besar berat badan 65 kg mungkin dapat mengerahkan 2.000 kilokalor! per-han atau 4 kilokalori per.menit. Pada pekerjaan kehutanan atau perkayuan, batas pengerahan tenaga lxii dapat dilampaui secara sering. Misalnya, pekerjaan dengan kampak, gergaji tangan atau alat-alat serupa memerlukan dna atau tiga kali jumlah kalori per-menit yang dapat dikerahkan secara normal. Istirahat-istirahat adalali penn untuk memelihara kesetimbangan energi. Pekerjaan-pekerjaan ningan seperti pemeltharaan alat juga membantu terciptanya kesetimbangan mi. Pada pekerjaan-pekerjaan penebangan dan pemotongan melintang, penggunaan tenaga total sehani mencapai batas yang diizinkan atau bahkan melebihinya. Gergaji mesin membantu mempercepat pekerjaan dan memerlukan kurang tenaga dart pada gergaji tangan atau kampak. Namun kemanfaatan lxii sebagian hilang dikarenakan beban lebth berat yang pekerja harus membawanya di hutan. Pada pekerjaan penanaman dengan tangan, penggunaan tenaga sehari adalah kira-kira dengan kecepatan 3 kilokaloni per-menit, yang kiranya tidak begitu berbeda dart batas pengerahan tenaga rata-rata untuk wanita. Pekeija laki-laki yang dalam peniode waktu tertentu telah melampaui batas energi dalam pekerjaai berat dapat memulihkan kembali tenaganya pada pekerjaan kehutanan. Pada setiap keadaan, sifat masing-masing pekerjaan harus diperhatikan. Penge- mudi mesin, seperti traktor misalnya, biasanya tidak bekerja melampaui batas secara fisik, tetapi mungkin mengalami kelelahan yang disebabkan getaran. Namun pada kegiatan pemindahan kayu, pembantunya mungkin harus menanik kabel dan kerek traktor melampaui jarak-jarak jauh di atas tanah yang sukar dilalui untuk mengikat pohon. Pada pekerjaan demikian, Ia akan memakai tenaga sampai lima kali lebth besar dart pada pengemudi traktor. 85 Tabel dibawah mi menunjukkan beberapa contoh kegiatan-kegiatan kehutan.. an dan perkayuan yang khas menurut tingkat beratnya pekerjaan yang berbeda: Tabel 7. Contoh-contoh kebutuhan tenaga pada kegiatan-kegiatan yang berbeda. Tingkat berat fisik Jenis kegiatan Sangat berat Memanjat pohon. Memikul beban ke atas. Menarik kabel katrol. Menyemprot dengan mesin semprt yang dibawa. Berat Menebang dan memotong kayu melintang dengan gergajI tangan dan mesin. Mengapak Menyekop tanah hat. Membabat belukar. Sedang Mengemudikan traktor. Mengendalikan mesin derek Penanaman pohon dengan tangan. Umumnya, segala kesempatan hams digunakan untuk meringankan pekeijaan berat. Peralatan mekanik - misalnya kabel penarikan pada pemindahan kayu dapat membantu banyak, tetapi alat-alat tersebut bukan satu-satunya cara untuk mengurangi beban kerja. Hal-hal sederhana seperti menghindari setiap tindakan atau gerakan yang tak perlu dan merawat alat-alat dalam keadaan baik dapat menghemat banyak tenaga. Usaha-usaha untuk mengurangi tenaga yang tak perlu tersebut tidak boleh terbatas kepada pekerjaan sendiri; perjalanan dan rumah ke tempat kenja - apakah dibayar atau tidak - juga harus dibuat lebih mudah. Jika pekerja harus berjalan menempuh jarak jauh, pengadaan angkutan dengan kendaraan bermotor dapat menghemat banyak tenaga untuk pekerjaan sendiri. Kegiatan-kegiatan penebangan secara besan-besaran harus dilaksanakan sedemikian sehingga tempat kerja dicapai, sedangkan tenaga sedikit-dikitnya. Pengangkutan atau membawa beban dengan tangan memintakan perhatian khusus. Pekerja-pekerja harus dibebaskan dan kegiatan-kegiatan lid, bilamana mungkin. Cara-cara ke arah tujuan mi meliputi perpendekan jarak pemindahan kayu yang diangkut dengan tangan, perbaikan sifat mudah dicapainya tempat pekerjaan dan sifat mudah dilakukannya pemindahan atau pengangkutan beban oleh hewan, mesin, dan alat-alat lain. Pekerjaan berat yang tidak dapat ditiadakan haru dilakukan sesuai dengan persyaratan faal tertentu. Tidak jarang, pekerja sendiri tid* berhasil melakukan atau bahkan menentang tindakan-tindakan yang mungkin menolongnya untuk melaksanakan pekerjaannya dengan mudah. Adalah harus menjadi salah satu tujuan latihan keija untuk mendidiknya bagaimana memanfaatkan segala sesuatunya yang akan memudahkan pekerjaannya dan membantu memelihara mereka tetap sehat, dan pada waktu ber86 samaan melindungi penghasilan dan efisiensi kerjanya. Hal mi terutama penting dalam hal sumber-sumber makanan masih terbatas, sehingga sekedil mungkin tenaga dipakai pada setiap peketjaan. Pekeijaan Statis. Keperluan pertama-tama adalah sejauh mungkin menghindarkan pekerjaan statis, yaitu pekerjaan yang tidak memungkinkan otot-otot secara sering bergantian di antara mengerut dan melemas. Suatu contoh khas adalah merentangkan tangan secara terus-menerus pada kedudukan mendatar; sirkulasi darah tertahan dan sebagai akibatnya lengan akan menjadi lelah sangat cepat. Pada pekerjaan dinarnis, yang otot-otot melemas pada jangka-jangka waktu yang sering, peredaran darah diedarkan, dan otot-otot mampu bekeija untuk waktu lama sebelum pekerja merasa penat. Pekerjaan statis dapat terjadi pada banyak bentuk kegiatan yang berlainan dan mengenai otot-otot leher, lengan, pinggang dan punggung, perut serta kaki. Pemotongan melintang dengan gergaji mesin, misalnya, adalah bentuk pekerjaan statis untuk lengan, pinggang dan leher, jika gergaji tidak ditunjangkan kepada pohon. Membawa beban dengan lengan teregang, misalnya ember, adalah suatu contoh pekerjaan statis. Dalam hal pekerjaan statis tidak dapat dihindarkan, waktu-waktu istirahat pendek akan membantu memulihkan beban pada otot-otot. Namun sangat sering, pekeijaan statis dapat dihindari dengan membawa ember berpasangan kiri-kanan atau dengan membuat pegangan pengendali mesin sehingga tangan dapat mencapainya dalam posisi santal. Sikap Tubuh. Keperluan kedua adalah sikap tubuh yang tepat, yang akan membantu mengurangi stres kepada tubuh; sikap yang salah mungkin mempunyai efek-efek berat bagi kesehatan. Umumnya, pekerja hams selalu mencoba mengambil sikap santai, dan menggunakan otot-otot yang paling cocok. Sikap tak santai dan tegangan berlebthan terhadap persendian, pinggang dan otot-otot perut harus dihindarkan (Gambar 38 dan 46). Jika pekerjaan harus dilakukan pada posisi berdiri, pekerja dapat menggerakkan lebth banyak kekuatan dengan lebih kurang kelelahan, jika kaki diletakkan ter- pisah dan lutut sedikit membengkok. Untuk membantu mengangkat, otot-otot kuat kaki harus dipergunakan dan kepala serta punggung berada dalam keadaan tegak. Jika beban dipikul, kepala dan punggung harus tegak dan beban berada dekat poros vertikal tubuh. Menarik atau mendorong paling baik dilakukan dengan kaki dan tangan direntang dan mengarah ke depan. Gambar 46. Men anam dengan ta/ak. Tangan kanan dan lutut dipakai untuk mengungkit ta/ak dan mengu rangi pengaruh beban kepada otot-otot belakang dan perut. 87 Sangat sering otot-otot tertentu dapat ditunjang oleh otot-otot lain untuk mengurangi tekanan beban kepada otot-otot tersebut. Pada penggergajian dengan gergaji tangan, misalnya, beban tidak boleh dipikul seluruhnya oleh otot-otot lengan, tetapi mesti ditunjang oleh otot-otot lain dalam gerakan mengayun seluruh tubuh. Gerakan ritmis dan berayun pada banyak kegiatan lainnya dapat mempunyai akibat serupa sebagaimana rnisalnya pada cara-cara tertentu penanaman. Otototot terkuat biasanya harus memikul kebanyakan pengaruh beban (Gambar 47). B A Gambar 47. Sikap tubuh yang benar dalam pekerjaan: A. Memecah tanah dengan .cekop. B. Memotong kayu dengan gergaji busur. C. Pengupasan kulit dan pemotongan dahan-dahan pohon Ice cii. Agak sering suatu pekerjaan harus dikeijakan di dekat tanah, seperti pada penanaman atau penebangan kayu. Disinipun sikap tubuh pekeija adalah sangat penting. Bekeija pada posisi membungkuk menimbulkan lebth banyak pengaruh e- kerja statis dan pada bekerja dengan berlutut; tambahan, tekanan beban diderita oleh punggung. Bekerja pada posisi meinbungkuk harus dihindarkan, dan jongkok atau berlutut umumnya harus lebih diutamakan (Gambar 48). Hal mi khusus penting bagi wanita. Namun, jika suatu tebnik yang mengkombinasikan gerakan ta. ngan, punggung dan kaki dapat dipergunakan, pengaruh bekerja statis dapat secara besar dikurangi dan posisi membungkuk mungkin dapat dianjurkan. Gambar 48. Bagaimana menghindari posisi membungkuk. A. Mengangkat harus dilakukan dengan punggung tegak dan menggunakan otot-otot tungkai bawah. B. Kait harus dipakai untuk mengerfakan kayu-kayu pendek. C. Memo tong rum put adalah lebih mudah dengan alat bergagang panfang dan pada den gan sabit. 88 Alat-alat Kerja. Bentuk dan pemilihan alat kerja mungkin berarti banyak dalam men,udahkan sikap tubuh dalam pekerjaan. Alat-alat bergagang panjang, lain dan yang bergagang pendek, dapat memungkinkan pekerjaan dilakukan dalarn keadaan tubuh tegak. Penggunaan kait-kait pendek untuk menumpuk kayu juga tidak hanya akan mernbuat pekerjaan lebih mudah, tetapi mempercepatnya. Kecepatan Kerja. Masalah penting Iainnya adalah kecepatan kerja yang tepat, misalnya pada penggergajian kayu dengan gergaji tangan atau pemotongan dengan kampak. Tergantung kepada jenis pekeijaan, selalu terdapat suatu kecepatan optimum yang padanya pekerjaan memerlukan jumlah energi sekecil-kecilnya. Kecepatan kerja sebenamya harus mendekati kepada optimum mi; tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Pekenja yang berpengalaman dan trampil menyesuaikan dininya kepada kecepatan kerja yang tepat, dan dalam melakukan demikian mungkin memberi contoh kepada pekenja lainnya. Ganti Peke&jaan Penggantian yang sering di antara pekerjaan yang lebih berat dan lebth ringan terjadi pada banyak kegiatan kehutanan atau perkayuan, misalnya ketika penebangan pohon, pemotongan dahan, pengukuran dan penajaman alat dikerjakan oleh orang yang sama. Hal mi dapat dipandang suatu keuntungan besar. Jika suatu pekerjaan berat yang bertalian dengan sedikit perubahan pada silcap tubuh, atau Sedikit waktu panjang, adalah mungkin dinasehatkan untuk mengadakan penggantianpenggantian pekerjaan secara teratur. 2. G i z i. Konsumsi makanan oleh penduduk, kelompok orang atau individu berbeda secara besar menurut faktor-faktor seperti persediaan makanan yang terdapat, kebiasaan-kebiasaan makan menurut daerah, keadaan iklim dan beratnya pekerjaan. Jika makanan disediakan seluruhnya oleh pimpinan perusahaan, seperti halnya di bedeng-bedeng perkayuan, adalah mungkin untuk menentukan jumlah dan komposisi makanan optimum, tetapi hal mi akan sangat sulit, jika pekeija mengurus makanannya sendiri. Dan itu, pertimbangan-pertimbangan berikut akan hanya berlaku secara terbatas, sedangkan latthan kerja harus membantu menanamkan kebiasaankebiasaan makan yang balk. Kebutuhan Kafori. Seperti telah dijelaskan, pekerjaan kehutanan biasanya merupakan pekerjaan berat. Untuk keperluan tersebut, seorang pekerja laki-laki dengan berat badan 55 kg dapat mengerahican kira-kira 1.800 kilokalori. Oleh karna tambahan sebesar 1.800-2.200 kiokalori diperlukan untuk mempertahankan fungsi-fungsi biologis pada keadaan istirahat dan di luar jam-jam kerja, untuk pekerjaan berat seperti penebangan kayu besamya kebutuhan enengi total adalah kira-kira 4.000 kiokalori per-han. Nilai mi dapat dilampaui untuk beberapa saat, misalnya jika lamanya penerbangan ditentukan oleh keadaan iklim atau cuaca. Nilai mi kadang-kadang melebihi 6.000 kilokalori sehari. Nilal pengerahan energi tersebut adalah untuk keadaan suhu tropis. Angka tersebut dibanding angka di negara dingin relatif kecil, oleh karena kurang energi 89 diperlukan untuk memelihara suhu tubuh, namun kegiatan fisik berkurang oleh karena teknan panas, khususnya terhadap peredaran darah. Jika badan tidak dicukupi dengan jumlah energi yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu, menurunnya prestasi kerja dan pengurangan berat badan dapat dilihat. Seorang pekerja yang melakukan pekerjaan dan memerlukan 3.700 kilokalori perhari akan mampu mencapai 100 persen prestasi, jika dipero1hnya makanan yang memberi 3.700 kilokalori. Pemberian hanya 2.950 kilokalori akan menurunkan prestasi pada pekerjaan yang sama 50 persen, jika ia harus mempertahankan berat badannya (Gambar 49). 3760 100% 3000 100% 2950 50% IA Gambar 49. I 2850 50% Kebutuhan kalorz relatif dan prestas peker/aan berat (kin) dan pekerjaan sedang (kanan). Pertimbangan mi terutama penting bagi kelompok-kelompok tenaga kerja yang makanannya secara rata-rata kurang dalam kalori dan akibatnya kapasitas untuk kerja mungkin secara besar berkuang. Pada cara hidup tradisionil, kelompokkelompok penduduk demikian lebih kurang menyesuaikan dirinya terhadap kapitas kerja rendah dengan gerakan-gerakan lambat yang sering-sering diselingi oleh istirahat-istirahat, atau dengan jam keija yang lebih pendek. Dengan begitu, kesetimbangan di antara makanan dan pengeluaran energi dipertahankan. Keseimbangan mi dapat secara besar terganggu, jika tenaga kerja dengan latar belakang demikian dikerahkan bagi pekerjaan kehutanan atau perkayuan, yang me merlukan pengerahan tenaga lebih besar dengan tujuan mencari produktivitas tinggi. Jika pemberian makanan tidak diperbaiki, peningkatan pengaruh beban keija kepada tenaga kerja akan mengganggu kapasitas kerjanya dan merendahkan daya tahan terhadap penyakit. Pada keadaan demikian, tenaga kerja menjadi mudah lelah, dan untuk alasan mi mungkin sering-sering tidak masuk kerja satu atau dua han atau berhenti sama sekali. Selama bekerja, Ia akan lebih mudah mengalami kecelakaan dan pada tenaga kerja yang bergizi bail< dan kapasitas kerjanya berkembang sepenuhnya, cadangan energinya tetap baik, dan tidak mudah menjadi lelah. Angka-angka tinggi kecelakaan, absenteisme dan penggantian kerja yang kadangkadang secara salah dipersalahkan kepada sikap acuh tak acuh dan kemalasan, dapat sering diterangkan dengan pemberian makan yang tak seimbang. Maka dan itu, pimpinan perusahaan harus yakin bahwa gizi kerja sepadan dengan kebutuhan kalori. Uang yang dibelanjakan bagi makanan akan terbayar kembali dengan tingkat produksi yang lebih tinggi, sebagaimana telah ditunjukkan oleh pengalaman-pengalaman di perusahaan-perusahaan. Jika tenaga kerja bergizi kurang dikerahkan untuk pekerjaan hutan, keadaan gizi urnurnnya harus diperbaiki beberapa waktu sebelum sepenuhnya dipekerjakan pada pekerjaan berat. Hal ml paling haik dapat dilakukan di bedeng-bedeng perkayuan. Jika tenaga kerja menyediakan makanannya sendini, ia dapat dibeni makanan tambahan di tempat kerja. 90 Susunan Makanan Terpisah dan nilai kalori, makanan harus memiiki komposisi tertentu. Karbo- hidrat dan lemak adalah memberi energi utama. Putih telur merupakan zat-zat pembentuk tubuh yang penting, dan sebagian protein harus berasal dan hewan. Lebih lanjut, mineral-mineral dan vitamin-vitamin tertentu diperlukan. Sekalipun hidrat arang dan lemak dapat saling mengganti, keduanya harus ada dalam suatu pola makanan. Jika pekeijaan berat sedang dlilakukan, dan tenaga banyak diperlukan, mungkin lemak yang kalorinya dna kali hidrat arang akan lebth menguntungkan mengingat volume makanan yang relatif lebih kecil, namun hal mi sangat tergantang kepada kebiasaan makan. Susunan makanan mungkin berubah dalam batas-batas tertentu. Menurut beratnya pekerjaan, komponen-komponen efisiensi akan terjadi, sekalipun nilai kalori memadai. Untuk pekerjaan berat, banyaknya konsumsi putih telur dalarn gram harus kira-kira satu setengah kali berat badan tenaga kerja dalam kg, yaitu kira-kira 85 gram untuk orang dengan berat badan 55 kg. Lebth dan itu, kebutuhan seharihan akan vitamin dan mineral adalah kira-kira 0,8 gram kalsium, 2,5 mg vitamin Bi, 2 mg vitamin B2, dan 80 mg vitamin C. Jika karbohidrat dalam susunan makanan adalah 500 gram seharmnya, yang berarti kira-kira 2.000 kilokalori, maka Sisanya dalam bentuk lemak diperlukan kira-kira 100 - 250 gram. Kebutuhan gizi mi dapat dipenuhi oleh makanan yang berbeda-beda yang dapat ditemukan setempat. Beras, tepung terigu, kentang, roti, dli. mengandung karboh.idrat. Lemak dapat berasal dan tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, margarin) atau hewan (lemak hewan, mentega). Sumber-sumber putth terlur adalah dagaing, telur., ikan, susu, dli. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah kaya akan vitan4n. Terpenting adalah bahwa makanan cukup variasi dan berimbang komposisinya, mlsalnya putih telur dan lemak dad hewan dan tumbuh-tumbuhan. Urnumnya, bahan mlcanan haus segar. Makaan imbang piniçap ii 4 5 Kebiasaan-kebiasaan makan yang masih banyak tendapat dan sumber-sumber makanan yang tersedia kini masth jauh dan memberikan jarninan mengenai gizi makanan yang cukup dan bervaniasi. Sekalipun makanan cukup mengandung kalori, makanan tersebut tidak memadai, kalau kekurangan vitamin dan putih telur,, dan gizi buruk yang diakibatkannya akan tercermin dalam efisiensi keija yang menurun dan lebih mudah dikenai penyakit. Efek-efek ini terutama kentara jika gizi buruk sedemikian (kurang atau tak mencukupinya bahan-bahan tertentu dalam makanan) terjadi bersama-sama dengan keadaan gizi kurang. Gizi buruk sering terdapat di antara pekerja. Keadaan tersebut besar kemungkinan terjadi jilca makanan terutama hanya didasarkan nasi, jagung, singkong dan pisang. Bahan-bahan ini hanya karbohidrat, tetapi kurang putth terlur. Maka dad itu, makanan-makanan tersebut hams ditambah putih terlur. Jika perusahaan menyediakan makanan untuk tenaga keija, makanan ml ii- dak boleh hanya terdiri dad bahan pokok, tetapi hendaknya meliputi elemenelemen yang terdapat kurang dalam makanan. Untuk perusahaan.perusahaan kehutanan atau perkayuan besan, adalah mungkin penn untuk mengadakan hasil-hasil pertanian yang kaya putth telur, seperti kacang-kacangan, menggaiakkan produksi daging dan telur, memperbaiki perikanan setempat, memberi subsidi penjuaian bahan-bahan makanan yang talc dapat diperoleh setempat, dan mendidik seluruh penduduk sekitan perusahaan tentang gizi. Tabel 8 menyajikan susunan bahan makanan yang dianjurkan untuk tenaga 91 kerja dengan pekerjaan sedang dan berat. Susunan tersebut hanya sekedar memberikan gambaran, oleh karena terdapat banyak kemungkinan kombinasi. Tabel 8. Contoh susunan makanan sehari-hari bagi pekerja dengan berat badan 55 kg. dan rnengerjakan pekerjaan sedang dan berat. Bahan makanan Beras Biji-bijian lain Ikan, dagin Telr Pekexjaan kehutanan dan perkayuan menengah + 2.700 kilokalori per-hati. 500 gr. 100 gr. 200 gr. 1 Lemak Gula Buah-buahan Sayur-sayuran 40 gr. 40 gr. 200 gr. 200 gr. Pekerjaan kehutanan dan perkayuan berat + 4.000 kilokalori per-han. 600 gr. 200 gr. 250 gr. 2 50 gr. 50 gr. 200 gr. 200 gr. Sementara kebutuhan-kebutuhan kalori adalali besar bagi pekerjaan kehutanan dan perkayuan yang berat, penyebaran kalori tersebut sangat penting juga; pada umumnya, tidak lebth dan 800 - 1.000 kilokalori boleh dimakan pada sekali makan, agar tidak mengganggu proses pencernaan. Hal mi memintakan penyebaran yang agak merata nilal kaloni pada 4 atau 5 kali makan sehaninya, dimulai dengan makan pagi yang cukup. Pada makan slang, makan tidak boleh berat, jika terdapat hanya waktu istirahat pandek selama setengah jam, atau tubuh akan dibebani beban yang berlebthan selama bekerja. Jika mungkin makanan hangat harus disediakan pada waktu makan slang atau sekurang-kurangnya teli, kopi atau susu harus dipanaskan. Termos adalali sangat bermanfaat. Minuman Mengandung Alkohol. Minuman yang ada alkoholnya umumnya harus dilarang, di tempat kenja, oleh karena, sekalipun dlininum dalam jumlah-jumlah kecil, minuman-minuman demikian memiliki efek melelalikan dan mengunangi kecepatan reaksi. Minuman derni.klan tidak boleh dhninum pada tempat kerja ketika pekerjaan selesai, jika pekerja hams pulang dengan kendaraan umum atau mengemudikan kendaraan. Minum ba. nyak minuman demikian pada Minggu malam mungkin berakibat buruk pada saat kembali ke pekerjaan atau selama bekerja pada han Senin. Kebutuhan Cairan. Bekerja pada cuaca panas memenlukan cairan 3 - 4 liter seharinya atau bahkan lebih. Makan putth telur yang beriebthan harus diliindani pada keadaan demiklan, oleh karena hal demikian akan menaikkan sühu badan. Adalah penting bahwa jumlah cairan yang cukup harus dipulihkan dalani tubuh selama jam kerja agar diperlihara efisiensi kerja. Minum tidak boleh terbatas kepada istirahat-istirahat Un92 tuk makan, tetapi haus pada interval yang lebth sering. Untuk alasan mi, tempat air yang dibawa oleh pekeija pada saat di antara istirahat makan diperlukan. Minuman tercocok bagi pekerja yang banyak berkeringat adalah teh. Dibanding dengan air biasa, teh memiliki keuntungan besar atas dasar telah dimasak. Tenaga kerja jangan sampai terpaksa minum air yang kebersihannya tidak dapat dijamin. Dengan keluamya keringat, garam ikut serta pula keluar dan tubuh dan harus diganti dan makanan. 3. Waktu Istirahat dan Cuti. Waktu Istirahat. Sebagaimana telah dijelaskan, pekerjaan fisik berat memerlukan waktu-waktu istirahat yang cukup. Dengan beban pekerjaan berat, istirahat-istirahat pendek yang sening sampai setengah menit mungkin membenikan cukup istirahat untuk mence- gah bertambahnya kelelahan secara meningkat. Jika pekenja sendiri tidak dapat menghentikan pekerjaannya untuk jangka-jangka waktu pendek demikianmisalnya pada kegiatan-kegiatan mekanisistirahat yang sengaja diadakan selama 5 menit pada akhir tiap satu jam dapat memiliki efek preventif yang serupa. Untuk beberapa pekerja yang sangat melelahkan, berhenti bekerja Secara teratur mungkin perlu, seperti kegiatan penyemprotan dengan mesin yang dapat dibawa dan beratnya 20 sampai 30 kg. Sangat sering, pemulihan akan dimungkinkan selama waktu-waktu menganggur, misalnya jika pekerja menunggu kendaraau lain setelah pemuatan kayu. Untuk han kerja delapan jam, istirahat-istirahat adalah perlu. Secara normal, harus terdapat sekurang-kurangnya dua istirahat masing-masing setengah jam. Selama waktu makan siang, waktu istirahat yang panjang lebih disenangi: minimum waktu 15 menit harus berlalu sebelum pekeijaan dimulai; maka dan itu, istirahat tiga perempat atau satu jam akan diperlukan. Waktu istirahat yahg lebth panjang pada waktu tengah han memiliki keuntungan bahwa kurang waktu dipakai untuk bekerja di antara jam 1 dan 4 siang, yang efisiensinya biasanya terendah. Kecelakaan-kecelakaan juga akan berkurang, oleh karena angka-angka kecelakaan adalah paling tinggi pada waktu tersebut, sedangkan produktivitas juga rendah. Perlindungan terhadap cuaca mungkin menjadi penting, jika istirahat-istirahat panjang diadakan. Keadaan-keadaan cuaca yang khusus, rnisalnya hujan, panas, clingin, dli, perlu waktu-waktu istirahat yang diatur secara khusus pula. Dalam kontrak, kontraktor-kontraktor harus memenuhi anjuran-anjuran mengenai lamanya dan penyebaran waktu-waktu istirahat. Sering-sening tenaga kerja yang tak terbiasa terhadap jam-jam kerja yang teratur mengabaikan ketentuan-ketentuan waktu istinahat mi. Jika sifatnya borongan atas dasar jumlah pekenjaan, mereka mungkin bekerja sepagi mungkin sampai tenbenam matahani yang rendah dan angka kecelakaan yang tinggi. Maka dan itu, tenaga kerja harus dilatii mematuhi jam kenja yang ditetapkan dan istirahat-istirahat teratur cukup lama pada saat-saat yang diatur pula, hal-hal mi harus diperinci dalam kontnak kenja. Waktu kenja 48 jam perminggu tidak boleh dilampaui, tenkecuali pada keadaan darurat, dan satu han istfrahat penuh hanus dibenikan setiap ming gu, sekalipun di daerah-daerah yang orangnya belum terbiasa dengan libur demikian. Persyaratan-pensyaratan keselamatan bagi onang-orang muda tidak boleh dipandang enteng, juga tidak boleh diabaikan kepenluan-kepenluan perseorangan. 93 Oleh karena perkembangan fisik adalah lebih lambat pada beberapa orang dan pada lain-lainnya, maka pada beberapa keadaan mungkin dianjurkan untuk melanjutkan tindakan-tindakan kesehatan dan keselamatan untuk orang-orang muda sesudah usia 18 tahun. Banyak pengertian dan bantuan serta juga pengawasan secara dekat dipenlukan untuk memberi orang-orang muda permulaan yang balk dalam pekeijaannya. l'ergantian kerja sewaktu-waktu dan hubungannya dengan pekerja-pekerja lain yang memahami masalah-masalah yang dimilildnya akan berguna. Jika mereka diperhatikan secara tepat dan dididik secara balk, mereka sangat besar kemungkinan dapat menjadi tenaga kerja yang menikmati pekerjaannya dan melakukannya secara balk. Cuti. Telah diutarakan, bahwa untuk beberapa waktu pekeijaan berat mungkin mlebihi batas tenaga asalkan pekerjaan yang lebth mudah mengikutinya atau pekerjaan dihentikan untuk suatu musim, misalnya keadaan ctiaca buruk. Cuti tahunan harus juga mempunyai pengaruh yang balk dan serupa seperti pekerjaan yang lebth mudah, tetapi hal mi dapat menjadi cenyataan jilca cuti dibenikan dalam sate jangka waktu, dan benar-benar dipakai untuk pemulihan tubuh dan tidaic untuk pekeaan lain. Penggantian cuti yang dipergunakan untuk bekeija dengan pembayaran berupa uang tidak dapat disetjui ditinjau dan sudut kesehatan. Pada banyak hal, adalah akan sukar bagi tenaga kerja untuk mengambil cuti sekali-gus, tenutama jika mereka mernelihara usaha pertanian kecil. Sebaliknya, pimpinan perusahaan dapat secara besar membantu, jika kegiatan-kegiatan dihenti.kan untuk penode waktu tertentu yang balk untuk cuti. 4. Tenaga Kerja Yang Memerlukan Perlindungan Khusus. Tenaga Kerja Muda. Tenaga kerja muda memenlukan bentuk-bentuk lain pengawasan kesehatan dan juga pemeriksaan kesehatan. Selama tenaga kerja muda blum sepenuhnya menjadi dewasa, ia mesti diliindarkan dan kegiatan-kegiatan berat atau berbahaya dan perkembangan fisik dan mentalnya tidak boleh terganggu oleh pekerjaannya. Undang-undang Keija No. 12 tahun 1948 - 1951 mengatur ketentuan-ketentuan kerja pada umurnnya termasuk tenaga kerja orang muda. Selain batas umur, tenaga kerja muda penlu pengawasan dan pemeliharaan kesehatannya seth perlindungan khusus sesuai dengan bahaya-bahaya yang ada. Pada pekerjaan kehutanan dan perkayuan, perlu ketentuan lebih lanjut mengenal tenaga kenja muda sesuai dengan usianya mengenai jam kerja maksirnum seminggunya, pengolahan bahan-bahan berbahaya, beban maksimum yang boleh diangkut atau dibawanya, dsb. Untuk onang-o rang berusia dibawah 18 tahun, mereka hanya diperkenankan melakukan pekerjaan ringan, sebaiknya kegiatan-kegiatan penananian dan pemeliha raan hutan yang baru dibuka. Mengangkat bahan-bahan berat dapat terutama berbahaya dan berakibat kerusakan menetap pada tulang belakang. Orang-orang muda sening tidak memiliki perasaan-perasaan tanggung jawab Sebagaimana orang-orang yang berusia lebth tua, dan cenderung untuk tidak, berhati hati. Maka dan itu, meneka tidak boleh mengerjakan pekerjaan yang berbahaya seperti mengendalikan mesin-mesin yang dijalankan dengan tenaga listrik, penebangan 94 pohon atau pengolahan zat-zat yang membahayakan. Kekecualian hanya diizinkan, jika orang-orang muda berada dalam bimbingan dan pengawasan dekat (nilsalnya selama latihan jabatan). Sekalipun penggunaan alat-alat tangan sederhana dapat menyangkut risiko khusus bagi orang-orang muda. Pada pekerjaan kampak, mereka lebih banyak mengalanii kecelakaan berbentuk luka-luka dan pada orang dewasa, yang biasanya Iebih memildrkan tentang keselamatan. Pendidikan keselaniatan harus mendapat perhatian khusus mengenal keadaan deniikian. Tenaga Kerja Berusia Tua. Tenaga kerja berusia tua memiliki masalah-masalah kesehatan dan keselamatan yang sangat benlainan dan pada tenaga kerja muda atau berusia pertengahan. Kha-kira sampai usia 50 tahun, seorang tenaga kerja dapat dipandang secara nor- mal memiliki kapasitas kerja penuh, tetapi sejak usia tersebut kekuatan fisiknya akan menurun secara perlahan-lahan. Untuk sementara Ia akan menentukan sikapnya tentang kemampuannya tersebut sesuai dengan pengalaman yang cliperolelmya ketika bekerja, tetapi ia akan benar-benar mencapai suatu keadaan yang tidak memungkinkannya untuk bekerja pada pekerjaan berat dan harus dia]ihkan kepada pekerjaan yang persyaratan fisiknya rendah tetapi pengalaman masih dipenlukan. Pada keadaan-keadaan tertentu, keadaan ildim, penyakit dan gizi buruk mungkin menyebabkan pengurangan secara besar kapasitas kerja sebelum usia 50 tahun. Pada keadaan-keadaan demikian, pemindahan yang lebih awal ke pekerjaanpekeijaan yang lebih ringan diperlukan. Tenaga kerja berusia tua dalam banyak keadaan akan menemukan kesulitan untuk menyesuaikan dininya terhadap mesin-mesin dan tehnik-tehnik pekerjaan haru, terutama jika mereka telah melakukan hanya pekerjaan tanigan. Adalah alcan tidak bijaksana untuk menghadapkan mereka kepada pekerjaan yang mereka tidak akan dapat mengeijakannya secara baik atau aman. Tenaga kerja berusia tua dibanding dengan tenaga kerja berusia muda lebth mudah untuk mengalami jatuh dan luka atau cacat berat sebagal akibat dan padanya. Maka dad itu, bekerja pada tanah tidak rata dan curam serta permukaan-permukaan licin, pemasangan tali-temali atau bangunan, pekerjaan-pekerjaan percobaan, dli. harus dilakukan oleh tenaga kerja berusia muda yang fisiknya kuat. Sesudali kecelakaan atau sakit, tenaga keija berusia tua memerlukan waktu pemulihan yang lebth lama dad pada lainnya. Namun mereka mungkin cenderung untuk kembali bekenja sebeluu sepenuhnya sehat, dan akibatnya kambuhnya penyaldt secara berat terjadi. Hal mi mestj dicamkan dalam perhatian tidak hanya dokter, tetapi juga pada pengusaha dan sudah tentu oleh pekeija-pekeija sendinl. Sesudah tidak masuk keija lama, dokter harus selalu menentukan, apakah pekenja yang ada usia mampu mengeijakan pekerjaan pekeijaan berat lagi. Dalam kegiatan kehutanan dan perkayuan, pekeija dapat dibeni perhatian individuil khusus dan pada dalam banyak industni-industni lain dan pekerja-pekerja berusia tua dapat sangat dibantu dan didorong, walaupun mungkin terdapat pemilihan pekerjaan ningan yang lebth terbatas. Yang menjadi tujuan adalah mempergunakan kapasitas fisik tenaga kenja selama masa pekeijaannya sampal Ia mencapal masa berhenti dan pekerjaan dalam keadaan kesehatan yang balk dan dapat menikmati kehidupan selanjutnya setelah meninggalkan pekeijaannya. 95 Tenaga Kerja Wanita. Selalu mesti jadi perhatian, bahwa pada umumnya wanita hanya memiliki 80 persen dan kekuatan fisik pria. Perbandingan tersebut adalah kira-kira sama untuk banyaknya energi total yang dapat dikerahkan selaxna waktu bekerja tanpa gangguan pada kesehatan. Atas dasar keadaan tubuhnya, wanita lebih cepat menjadi lelah, jika pekerjaan dilakukan tanpa berhenti. Bekerja dengan keadaan membungkuk dan mengangkat atau membawa beban adalah terutama melelahkan bagi mereka. Sebaliknya, wanita mungkin pada keadaan-keadaan tertentu bekerja lebih ce- pat dan lebih trampil dan pada pria. Umumnya, pinipinan perusahaan harus mengusahakan pekerjaan bag! wanita yang mereka akan melakukan santa baiknya atau lebih balk dan pada orang laki-laki, misalnya pekerjaan penanaman atau pembibitan. Namun banyak kegiatan kehutanan atau perkayuan adalah tenlalu berat untuk dilakukan oleh wanita, misalnya penebangan kayu dan pekerja-pekerja lain yang bertalian, dan memikul beban seperti ikatan tanaman yang berat. Pada beberapa keadaan, mungkin penlu untuk memperlengkapi tenaga kerja wanita dengan alat-alat ningan untuk pekerjaan.pekerjaan yang benlalnan, seperti pembuangan ruinput. Wanita-wanita ham!! hanya boleh mengenjakan pekeijaan-pekerjaan paling enteng dan sekali-kali tidak boleh membawa beban. Disamping bekerja, wanita sangat sening memilcul beban pekerjaan rumah yang berat. Pengusaha harus mengingat hal mi. Pada banyak keadaan, beban liii dikurangi dengan penyesuaian waktu kerja yang cocok bag! istri-istni rumah tangga, misalnya pengurangan jam keija dan pengadaan angkutan dan ke numah dan ternpat kerja untuk menghemat waktu dan tenaga. 5. Iklim Dan Cuaca. Pekerjaan kehutanan dan perkayuan mungkin lebth dthambat keadaan-keadaan iklim dan uaca dibanding dengan pekerjaan lainnya. Oleh karena tempat kerja sening berubah, adalah sukar untuk melindungi tenaga kerja terhadap cuaca. Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa tempat-tempat keija penmndustrian mengadakan perlindungan terhadap hujan, panas dan dingin, dan lebih disukai oleh para pekerja. Kehutanan atau perkayuan dalam sudut mi tidak pemah dapat menye!enggarakan perlindungan tersebut dan kenyataan mi menekankan per!unya untuk memperbaiki keadaan. Keadaan dingin dan panas mungkin mengurangi kapasitas kenja. Sun Dingin. Keadaan suhu dingin memenlukan pakaian yang cukup memberi kehangatan kepada tubuh. Penlu pula tempat-tempat berlindung yang terutama digunakan ketika istirahat. Selain itu, keadaan suhu dingin memerlukan cukup makanan untuk memelihara suhu badan dan sumber tenaga untuk bekerja. Suhu Panas. Dibanding dengan perlindungan terhadap dingin, kemungkinan mencegah pengaruh buruk suhu berlebthan adalah sangat terbatas pada kegiatan-kegiatan di mar rumah. Pada setiap jenis pekenjaan fisik, hanya sebagian kecil tenaga yang dikeluarkan diubah menjad! kerja dan kebanyakan dan padanya dijadikan panas. Oleh karena tubuh hams mempentahankan suhu tertentu. kelebthan panas hams dikeluar- 96 kan dengan keluamya keringat, penguapan nap air dan paru-paru, radiasi atau konveksi. Pada suhu panas, penguapan keringat adalah faktor terpenting untuk mengatur suhu tubuh. Namun proses mi secara cukup berarti terganggu, jika lingkungan tidaic hanya panas, tetapi juga lembab. Keadaan-keadaan demikian sangat biasa pada hutan-hutan tropis mi dengan suhu di antara 25° dan 30°C dan kelembaban relatif mendekati 100 perserl. Jika penguapan keringat tidak memadai untuk mengeluarkan beban panas yang dihasilkan oleh pekerjaan, suhu badan dan keaktifan-keaktifan kardiovaskuler seperti nadi meningkat, sekalipun jumlah kalori yang sama diperlukan untuk pekerjaan seperti pada kondisi yang lebih menguntungkan. Tekanan panas mengurangi kapasitas kerja dan kewaspadaan secara cukup besar. Sedangkan pada suhu kira-kira 25°C dan kelembaban 100 persen, adalah masih mungkin untuk melakukan pekerjaan berat yang memerlukan kira-kira 4 kilokalori per-menit, pada 30°C dan kelembaban yang sama kapasitas kerja turun sampai hanya 1,5 kilokalori per-menit, dan pada 35°C dan kelembaban 100 persen tubuh hanya sanggup mengeluarkan panas yang dihasilkan, kalau tidak mengerjakan pekerjaan sama sekali. Jika pengeluaran tenaga mi dilewati, panas berkumpul dalam tubuh; jika suhu tubuh telah meningkat lebih dan 1°C di atas suhu normal, pekerja tidak dapat bekerja lagi. Jadi tekanan panas dapat merubah suatu pekerjaan mudah menjadi pekerjaan berat atau bahkan talc dapat dilaksanakan. Pada lingkungan panas dan lembab dengan sedikit gerakan udara dan terbatas penguapan keringat, adalah perlu untuk menghmndari tekanan panas dengan pemberian waktu-waktu istirahat yang cukup atau mengurangi jam kerja agar memungkinkan tubuh menjadi dingin. Adalah sangat penting untuk mempermudah terlaksananya pekerjaan berat sebanyak mungkin pada keadaan-keadaan demikian. Perubahan-perubahan Cuaca Musinian Dan Harian. Perubahan-perubahan suhu, kelembaban, angin dan sinar matahari musiman dan harlan juga merupakan faktor-faktor lingkungan penting. Perubahan-perubahan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pada baniyak cara yang berlainan. Penyakit-penyakit pernapasan dan keluhan-keluhan sakit rematik akan sering-sering terjadi, jika tindakan-tindakan penceghan tak diambil, dan angka absen akan tinggi. Lebth lanjut, selama jam-jam kerja, produktivitas dapat secara besar dikurangi oleh iklim dan cuaca. Han-han tak bekerja dan jam-jam berhenti bekerja selama sehari adalah terutama banyak di daerah-daerah dengan hujan banyak. Terdapat cara-cara berlainan untuk mengendalikan pengaruh-pengaruh alam. Pengusaha dapat membantu melindungi kesehatan tenaga kerja dengan memperhitungkan perubahan-perubahan iklim musiman ketika menetapkan kegiatan-kegiatan. Di daerah-daerah pegunungan, misalnya, dianjurkan untuk menebang kayu selama musim kering. Dalam cuaca basah, penebangan tidak boleh dilakukan dalam hutan muda yang lebat. Pada keadaan-keadaan tertentu, beberapa kegiatan tidak boleh dilaksanakan sama sekali, oleh karena tingginya nisiko kecelakaan, misalnya pemanjatan pohon pada keadaan hujan lebat, penebangan pada saat hujan, kegiatan lintas kabel ketika terjadi petir, dli. Jika angkutan kendaraan bermotor dan rumah ke tempat kerjaan dapat disediakan, risiko-risiko cuaca akan sangat dikurangi terutama jika jarak-jarak jauh harus dilalui. 97 Teinpat Berlindung. Asalkan kegiatan-kegiatan tidak berpencar di daerah-daerah yang luas dan pencapaian hutan adalah memadai, pembuatan tempat-tempat berlindung sementara dapat sangat membantu dalam melindungi tenaga kerja selama waktu-waktu istirahat dan turunnya hujan. Tempat-tempat berlindung harus memiliki alat untuk memanaskan makanan dan minuman. Mesin-mesin yang digerakkan bensin dan bahan-bahan yang dapat terbakar harus disimpan pada jarak-jarak yang cukup jauh dan tempat-tempat api, sebaiknya dalam peti-peti khusus yang hanya dapat dicapai dan bagian luar tempat berlindung. Para pekerja secara sangat sering akan mampu membuat tempat bertethth sendiri, jika bahan-bahan tersedia. (Gambar 50, 51, 52, 53).. Tempat berlindung di atas kendaraan telah terbukti sangat berguna (Gamban 54). Gambar 50 Tern pat berlindung sederhana yang dibuat dart kulit kayu. Gambar 52 Bangku tern pat berlin dung yang dapat dibawa untuk melindungi kelompok kecil tenaga kerfa terhadap cuaca. 98 Garnbtgr 51 .Jenis tenda yang dapat dengan mudah diangkat rnelalui daerah-daerah yang sukar dilalui. Garn bar 53 Dangau pelindung yang dapat dibawa. Bentuk mi lebih nyaman aan merniliki lebih banyak ruangan dart pada bangku tempat berteduh, tetapi perlu lebih be nyak waktu untuk rnernindahkannya. Garn bar 54. Tern pat berlindung di atas kendaraan yang dapat berpindah tern pat. Untuk pernakaiannya, perlu adanya jalan di hutan. Jenis-jenis mesin tertentu juga memberikan perlindungan untuk tenaga kerja selama kegiatan. Tempat pengemudi pada traktor-traktor melindungi pengemud! terhadap hujan dan panas. (Gambar 39 dan 55). Mesin-mesin penanam dapat ditutupi dengan atap kanvas dan dengan demikian memungkinkan diteruskannya penanarnan pada keadaan hujan, tidak hanya memberikan perlindungan tenaga kerja tetapi memungkinkan penanaman pada keadaan yang paling balk (Gambar 56). Secara serupa, adalah mungkin untuk melindungi pekerja pada keadaan-keadaan lain, terutania jika mesin-mesin dipergunakan untuk pekerjaan dipinggir jalan. Gambar 55. Buldozer yang dipakal dalam pakerjaan kehutanan dan perkayuan. Fendorong pohon untuk rnenurnbangkan pohon. Ternpat pengernudi untuk rnelindunginya terhadap benda /atuh. Kasa yang rnernberi perlindungan terhadap tambang yang putus, dsb. jika kerek belakang dipakai. Gambar 56. Pekerja-peker/a pada mesin penanarn dilindungi oleh atop kanvas terhadap matahari dan hujan. 99 Pakajan. Pekerja sendiri tentu harus menyesuaikan din terhadap keadaan cuaca sejauh Ia dapat melakukannya, misalnya dengan memakai jenis pakaian yang tepat. Pimpinan perusahaan dapat membantunya dengan membuat pakaian tersebut tersedia. Latihan ketrampilan juga hams bertalian dengan segi mi. Pakalan kerja hams memiliki dua fungsi utama: mempertahankan tubuh cukup hangat dan kering. Kedua persyaratan mi sering-sering sukar dikombinasikan, jika pekeija berpeluh sangat banyak. Namun ventilasi yang cukup akan memungkinkan keringat menguap, terkecuali kelembaban di udara cukup besar dan suhu tinggi. Pakalan-pakalan keija yang tidñk memungkinkan ventilasi oleh karena p0tongan dan sifat bahannya menjadi basah dan sebelah dalam. Hal mi mesti dicegah dengan menggunakan tekstil yang cukup menyerap air, tetapi pada iklim banyak hujan pekeija kemudian menjadi basah dad luan. Potongan yang cokok yang terbuka dibawah lengan akan menyebabkan ventilasi yang memanaskan. Pekerja yang melakukan pekeijaan berat biasanya akan memakai pakalan lebih ringan dan pada pekerja yang bekerja pada keadaan cuaca sama tetapi melakukan upaya fisik yang kurang, misalnya pengemudi traktor. Namun pada waictuwaktu istirahat, pekerja mungkin perlu memakal pakalan tambahan untuk memper- tahankan badannya cukup hangat. Pada peijalanan dan rumah ke tempat kerja atau sebaliknya, pakaian hams diselaraskan dengan sarana angkutan yang dipergunakan. Peranan pakaian dalam pencegahan kecelakaan telah diuraikan dalam pembicaraan tentang penlengkapan perlindungan did. Dalam merencanakan pakaian keija, pabnik pembuat tidak boleh mengabalkan fakta, bahwa, terutama untuk wanita, pakaian tersebut hams sedapat mungkin menarik. Kalau tidak, pekerja mungkin lebih menyukai pakaian menurut pilthannya sendiri, yang mungkin kurang cocok untuk pekeijaan. 6. Tumbuh-tuinbuhan, Hewan, Serangga, Infeksi. Di antara nisiko kesehatan dan keselamatan dalam kegiatan kehutanan dan perkayuan adalah risiko-risiko bahaya yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan tertentu. Risiko bahaya berbeda secara luas tergantung kepada iklim, keadaan tumbuh-tumbuhan, standard umum higene, dil. Pada beberapa tempat terdapat secara praktis tidak ada bahaya, sedangkan pada lainnya, risiko-risiko tersebut merupakan ketenlibatan. utama dad mereka yang bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan. Hanya beberapa kewaspadaan umum akan disajikan disini, oleh karena penyesuaian terhadap keadaan setempat adalah perlu. Umumnya, semua pekerja yang tidak benar-benar kenal dengan tumbuh-tumbuhan, hewan dan serangga berbahaya setempat harus diberitahu tentang bahaya-bahaya dimaksud dan dididik untuk mengenalnya. Hal mi terutama benlaku bagi pekeija-pekerja yang datang dad kota atau dad daerah lain. Tumbuh-tumbuhan Berbahaya. Luka ketusuk. Adalah mengagetkan betapa banyak kecelakaan di hutan disebabkan oleh menyentuh atau terkena tumbuh-tumbuhan atau bagian tumbuh-tumbuhan yang pecah menjadi pecahan-pecahan tajam atau memiliki pinggir-pinggir tajarn, dsb. akaian kerja yang tenbuat dad bahan kuat memberikan perlindungan tenbaik terha100 dap kemungkinan luka yang dikarenakannya. Mica sebarang jenis rumpun dibersihkan, sarung tangan hams dipakai untuk memberi perlindungan yang cukup. Perlengkapan PPPK hams meliputi forsep untuk pengambilan dun dan pecahan. Allergi dan keracunan. Kewaspadaan tambahan dipenlukan terhadap tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan neaksi allergi atau keracunan sesudah menyentuh atau menghirupnya. Serbuk gergaji beberapa jenis pohon dapat mempunyai efek sempa. Pakalan yang ketat adalah penting untuk menghindari sentuhan secara ticlak disengaja. Sarung tangan panjang atau tutup tungkai bawah hams dipakal, atau ujung celana dan-isngan baju diikat menutupi atas sepatu atau sarung tangah. Pakalan yang bersentuhan dengan tumbuh-tumbuhan beracun hams dibuka tanpa mengenai kulit tangan, dan terbaik dibersthkan secara kening. Sejauh mungkin, tumbuh-tumbuhan beracun hams dirusakkan, walaupun harus diingat bahwa ketika membakamya uapuap beracun mungkin terbentuk. Orang-orang dengan reaksi allergi yang hebat hams menghindarkan did secara jauh dad tumbuh-tumbuhan beracun; jika kulit tenkena tumbuh-tumbuhan yang merangsang, kulit hams secara hati-hati dicuci dengan sabun dan air hangat serta, jika perlu, diperiksa oleh dokter. Beberapa jamur, buah-buah hutan, dli. mudah secara salah disangka dapat dimakan. Jika hal tersebut merupakan sumber bahaya, pekerja hams mampu membedakan tumbuh-tumbuhan yang berbahaya dad pada yang tidak membahayakau. Salah satu contoh pohon yang sangat merangsang kulit adalah pohon rengas. Hewan-hewan. Binatang liar atau buas. Pada tempat-tempat yang sangat jauh, binatang-binatang besar tertentu ka- dang-kadang dapat membahayakan. Adalah mungkin berfaedah untuk memperlengkapi pekerja-pekerja yang bekerja di daerah-darah berbahaya dengan senjata api sebagai perlindungan terhadap serangan tiba-tiba dan binatang liar atau buas. UI ar. Di daerah-darah yang terdapat ular berbisa, sepatu bot tinggi atau tutup tungkai bawah hams dipakai dan perlengkapan untuk pertolongan terhadap gigitan ular dibawa. Orang-orang hams selalu memperhatikan langkah mereka, kewaspadaan khusus dipenlukan pada tempat-tempat ular mungkin bensembunyi, seperti dalam atau di bawah timbunan kayu. Ular-ular beracun tertentu yang ditemukan pada pohon-pohon menyerang onang-orang yang berjalan dibawalmya, maka topi keselamatan harus dipakai sebagai perlindungan terhadapnya. Namun secara normal, alan tidak akan menggigit, tericecuali disentuh, teninjak atau dipojokkan. Orang yang digigit ular hams tetap tenang dan ingat bahwa sedikit orang meninggal oleh gigitan sekalipun ular-ular paling berbisa, oleh karena alan jarang dapat memasukkan bisa sepenuhnya. Anggota badan yang digigit tidak boleh bergerak, gigitan dicuci dengan sempuma dan balutan yang sedilcit menekan dipakai. Jika tersedia, obat anti bisa hanis disuntikan secepat mungkin dan pendenita dirawat di rumah sakit atau dibaningkan ditempat tidur. Serangga, till. Kutu, pinjal, pacet, senangga-senangga, dli. mungkin merupakan gangguan atau babkan bahaya. Serangga-serangga adalah nyamuk dan lalat. Serangga harus dibe101 rantas dengan racun serangga atau zat penolak serangga, terutama di dekat daerahdaerah yang terdapat banyak tenaga kerja, seperti pembibitan atau bengkel-bengkel. Bedeng-bedeng perkayuan tentu harus dibebaskan dad setiap binatang perusak. Binatang pellharaan. Ada kemungkinan, jika mekanisasi belum memadai, binatang-binatang seperti kuda, gajah, dli. banyak digunakan untuk menarik atau membawa muatan. Beberapa binatang dapat sangat berbahaya jika tidak diperlukan dengan hati-hati. Hewanhewan itu harus dipercayakan hanya kepada orang-orang berpengalaman yang tahu bagaimana memimpin hewan-hewan tersebut, sabar dan tenang, memperlakukan hewan dengan ramah tetapi tegas dan tetap dingin pada keadaan-keadaan yang berbahaya. Orang-orang gugup, hawatir, dan bertabiat buruk dapat dengan mu4ah merusak kebiasaan hewan dan dengan demikian menyebabkan bahaya. Hewan-hewan yang dipiih untuk pekerjaan hutan dan perkayuan hams bettabiat baik dan penurut. Pemberian makan hams sesual bagi melakukan pekeiiaan, dan sejauh diperlukan kandang-kandang yang balk harus disediakan untuk memelihara hewan berada pada kondisi-kondisi yang balk. Adalah perlu banyak pengalaman untuk melatth hewan bagi pekerjaan-pekerjaan yang membahayakan seperti pemindahan kayu pada lereng yang curam. Hewan-hewan dengan kebiasaan buruk, seperti menendang dan menggigit, tidak boleh dipakai untuk pekerjaan, jika tak mungkin untuk melatthnya berkelakuan balk. Hewan.hewan harus didekati dengan hati-hati terutama sesudah mengaso dan, pada betina, selama keadaan terangsang, bunting, dan menyusui. Orang-orang hanis selalu berada ditempat yang tidak dapat didorong ke dinding atau penghalang lain atau dilukai oleh gerakan-gerakan kepala atau kaki binatang yang tiba-tiba. Semua kelengkapan pakaian hewan harus dipelihara dalam keadaan balk dan disesualkan secara balk. Kendali hams dipegang kuat dan tidak boleh dililitkan kepergelangan tangan atau badan. Jika binatang ditambat dengan tali, tambatan tidak boieh terlalu panjang, oleh karena tali demikian akan melilit dan mengikat hewan tersebut, dan harus dihindari penambahan di tempat-tempat yang ada kemungkinan kontak dengan kawat berdud, kawat teriepas, pecahan gelas dan benda-benda lain yang mungkln melukainya. Sedapat mungkin, hewan-hewan harus dijauhkan dad gangguan-gangguan serangga yang menyerangnya. Penyakit Infeksi Dan Parasit. Pekerja kehutanan dan perkayuari adalah sebagian dan masyarakat umum. Maka dad itu, penyakit-penyakit utama di antara mereka adalah penyakit infeksi dan parasit. Penyakit yang mengenai alat pernapasan, oleh karena influenza dan peradangan saluran pemapasan, diduga 30 - 40% dad seiuruh angka sakit. Penyakit saiuran pencemaan meliputi 15 - 20% dad seluruh kasus penyakit, bahkan Sering terjadi dalam bentuk wabah-wabah. Penyakit-penyakit yang ditularkan serangga disana-sini masih atau kadang-kadang banyak terdapat, seperti malaria, dengue, demam berdarah, filariasis, dsb. Penyakit-penyakit akibat penjangkitan air, seperti tifes perut, disentri, kolera, dil, penyakit-penyakit dengan sildus manusja - tanah manusia, seperti penyakit cacing tambang, dli. masih merupakan persoalan besar. Penyakit TBC masih merupakan masalah penting di masyarakat dengan angka ± 1,5%. Keadaan-keadaan penyaldt infeksi dan parasit demikian memerlukan usahausaha immunisasi/vaksinasi, perbaikan lingkungan hidup, pendidikan higene perorangan, pengorganisasian pelayanan-pelayanan kesehatan, dli. 102 Sanitasi umum dan higene perorangan adalah salah satu sarana kearah perbalkan mutu kehidupan pada umumnya dan kesehatan pada khususnya. Sanitasi umum menyangkut soal perbedengan, perkemahan atau perumahan, masalah air minum, pembuangan air bekas, pembuangan sampah, pengendalian serangga dan hewan pembawa penyakit, dan sanitasi makanan. Perbedengan atau perkemahan hams merupakan tempat perlindungan terhadap cuaca dan memenuhi persyaratanpersyaratan minimum, Ventilasi hams cukup (5 meter kubik per-kapita). Didalaninya terdapat alat masak dan perlengkapan untuk minum serta makan seperlunya. Lantai cukup tinggi dan tidak lembab atau basah. Ada tempat untuk tidur dan duduk. Air minum tak sehat menjadi sebab-sebab penyakit perut, seperti tifes pe- rut, disentri, kolera, dli. Sumber air sebaiknya air dalam atau air yang telah diolah. Kebiasaan minum air masak harus ditanamkan. Air untuk membuat air minuni atau masak hendaknya tak berwama, tak berbau, tak berasa, jernih, bebas dan penyebab-penyebab penyakit yang bersifat bakteriologis atau kemis. Air bekas hams dibuang secara baik, agar tak menganggu pemandangan, tak menjadi sebab gangguan bau.bauan atau tak menjacli sebab keadaan sakit. Tidak pula menjacli sumber berkembang biaknya serangga atau tikus. Antara lain pembuangan dilakukan dengan lobang-lobang penampungan. Demikian juga sampah, sisa-sisa tersebut harus dibuang secara balk, agar tidak menjadi sumber gangguan atau penyakit. Aneka cara pembuangan sampai dapat dilakukan. Pembuangan kotoran manusia juga harus memenuhi syarat-syarat khusus. Pembasmian serangga dan tikus berhubungan erat dengan usaha-usaha penanggulangan air tergenang, pembuangan air bekas, pembuangan sampah dan kotoran manusia, dan keadaan bedeng atau perumahan. Jika penanggulangan tersebut berhasil dengan baik, maka serangga dan tikus sedikit banyak dapat dikendalikan. Naniun kesulitan disini adalah alam yang berupa tempat berkembang biak dan persediaan makanan relatif luas. Maka untuk mencegah penyakit-penyakit yang ditularkan oleh serangga, kelambu dan kawat kasa akan sangat membantu. Sanitasi makanan dimaksudkan untuk menghindari keracunan dan infeksi sebagai aklbat makanan. Beberapa makanan diketahui luas oleh masyarakat bersifat racun, seperti singkong beracun, jamur beracun, dli. Makanan yang dThidangkan tanpa higene yang balk dapat menjadi sebab keracunan stafliokok, salmo. nella, dli. Secara khusus perhatian harus diberikan kepada persediaan makanan untuk kelompok-kelompok pekerja. Selain sanitasi umum, higene perorangan harus ditingkatkan. Aspek-aspek higene yang sangat penlu adalah: Kebersthan din yang bersangkutan dengan mandi dan berpakaian dalam rangka pencegahan penyakit kulit, terutama oleh karena jamur dan penyakit skabies. Membersihkan tangan sebelum makan dengan mencuci pakal air dan sabun. Memakai alas kaki (sandal, sepatu, dli.) terutama di daerah-daerah terjangkit penyakit cacing tambang atau banyak kecelakaan kecil pada kaki. BAB N. ORGANISASI DAN TEHNIK KEGIATANKEGIATAN IJTAMA. 1. Pandangan Umum. Pemilihan, pengamanan, mempekerjakan dan merawat mesin-mesin, perlengkapan dan bahan-bahan yang tepat tidak merupakan hanya satu-satunya usaha yang diperlukan dilihat dan sudut keselamatan dan kesehatan. Tambahan kepada 103 usaha-usaha tersebut, organisasi dan pelaksanaan semua kegiatan harus memenuhi prinsip-prinsip keselaniatan. Umunmya, jumlah orang yang tepat mengcukupi harus dipekeijakan pad suatu kegiatan. Mereka harus memiliki pengalaman dan kwalifikasi yang diper:lukan, menerima instruksj yang jelas dan berada dalam pengawasan yang kompeten. Untuk setiap pekerjaan yang tetap, standar perincian pekerjaan, termasuk usahausaha keselamatan, harus digariskan dan dipatuhi oleh pimpinan kelompok dan pekerja. Kegiatan-kegiatan hams direncanakan sebeluninya dengan baik untuk mencegah keadaan terburu-buru dan menjamin bimbingan dan pengawasan yang balk. Hal mi terutama penting, jika persiapan-persiapan harus dibuat, seperti perencanaan dan gambar letak jalan-jalan pemindahan kayu atau penebangan pendahuluan kayukayu tak berguna. Pengorganisasian harus cukup luwes untuk mengatasi kesulitankesulitan yang tak dicluga - misainya rusaknya mesin tanpa terdapatnya bantuan atau pemburukan keadaan cuaca secara mendadak. Selama semua kegiatan, tempat keija harus diusahakan sebersih mungkin, dan ruangan yang lebih dad keperluan harus disediakan untuk orang-orang yang menja.. lankan mesin untuk mundur pada keadaan darurat. Selama cuaca buruk, kegiatan-kegiatan kehutanan atau perkayuan tertentu harus dthindarkan. Pada cuaca hujan angin, misalnya, pohon-pohon tidak boleh ditebang oleh karena arali roboh tidak dapat dikendalikan dan terdapat bahaya mendadak pecahnya dan jatulmya dahan-dahan kering. Di daerah-daerah dengan kemungkmnan kebakaran hutan, adalah dianjurkan untuk menunda kegiatan-kegiatan hutan jika risiko terjadmnya kebakaran terlalu besar dikarenakan musim kering dn panas yang lama. Selama hujan petir, pekeija harus menjauhkan did dan pagar kawat, kabelkabel kawat, alat-alat logam, puncak bukit, pohon-pohon yang berjauhan dan p0hon besar. Di daerah-daerah terbuka, mereka hams rnembaringkan badan atau tinggal pada kendaraan, jika terdapat disana. Lekukan tanah atau pohon-pohon muda berusia sama merupakan perlindungan yang relatif aman. Tempat-tempat yang merupakan daerah petir hams dThindari, jika tempat-tempat berlindung sedang didirikan. Perhatian khusus perlu dibedkan pada pekeijaan yang dilakukan di atas léreng Orang-orang yang bekerja di bawah harus dilindungi terhadap kayu, batu, dli. yang meluncur turun. Biasanya, penebangan, pernindahan kayu, dan kegiatan-kegiatan lain, yang berkenaan dengan bahaya, harus direncanakan sedemikian agar dicegah bahaya benda-benda meluncur atau menggeser terhadap tenaga kerja. Pada banyak peristiwa, tenaga kerja tidak boleh bekerja di arah bawah dad pekerja-pekerja lainnya. Peninjau seperti anak-anak yang bermain atau orang-orang lalu tidak boleh berada didekat orang-orang yang bekerja. Hal mi khususnya benar jika kayu ditebang atau dliangkut dan jika mesin-mesin berat dipergunakan. Seandainya sulit untuk memeriksa tempat kerja, tanda-tanda atau poster-poster yang tepat harus dipakai sebagni tambahan terhadap kewaspadaan khusus yang diperlukan ditempat kerja. 2. Pemberian Isyarat. Selain memberi peringatan bagi pihak ketiga tentang bahaya-bahaya kegiatan kehutanan, tentu penting untuk memberikan peringatan tanda bahaya bagi pekeijapekeija kehutanan dan perkay-uan sendiri. Sedangkan orang-orang luar biasanya ha104 nya dapat diben tanda peringatan dengan seruan, tanda-tanda atau pada beberapa keadaan dengan penjaga khusus, pekeija-pekeija kehutanan atau perkayuan seringsering dapat menggunakan tanda-tanda seragam isyarat yang berlainan. Isyarat-isyarat demikian dapat merupakan alat yang berguna untuk penyampaian pesan atan komunikasi, jika kerja sama diantara dua orang atau lebth dthambat oleh jarak atau penglihatan yang talc jelas di antara mereka. Akibatnya, isyarat suara atau tandataiida dengan gerakan lengan dan tangan sering-sering dipakai, misalnya pada pengangkutan kayu. Namun, isyarat-isyarat tersebut akan mencapai tujuannya hanya jika isyarat-isyarat adalah sederhana dan mudah difahami. Sebagai suatu contoh, isyarat berikut mi dapat thanjurkai untuk pemindahan kayu dengan traktor atau kabel (Daftar 9, Gambar 57). Daftar 9. Isyarat Untuk Traktor Dan Bekerjanya Pemindahan Kayu Dengan Kabel. Fase Kegiatan Gerakan Lengan Arah utama berhenti Arah utama maju Arah utama perlahan-lahan Satu tangan mendatar Angkat satu tangan Satu tangan kedepan dan digerakkan turun naik Dua tangan mendatar Letakkan satu tangan di atas kepala. Letakkan satu tangan path pangkal paha Traktor berhenti Traktor maju Traktor mundur lsyamt Yang Balk. Gambar 57. Isyarat-isyarat untuk pemindahan kayu dengan traktor atau kabel. A. Arah utama berhenti. B. Arah utama ma/u. C. Arah utama perla han-lahan. D. Traktor berhenti. E. Traktor ma/u. F. Traktor munaur. 105 Isyarat-isyarat mi akan diberikan oleh pembantu atau pada keadaan-keadaan tertentu oleh pemberi isyarat khusus. Isyarat-isyarat dapat ditambah dengan tandatanda lain selama tidak nienjadi terlalu rumit. Isyarat-isyarat suara dapat diberikan dengan siulan atau klakson atau pada kegiatan-kegiatan jarak jauh dapat diberikan dengan telefon. Isyarat-isyarat liii akan memungkinkan pekerja keluar dan daerah bahaya Sebelum fase kegiatan baru mulai. Namun kemanfaatarinya tergantung kepada, apakah difahami dan dipatuhi atau tidak. Tentu saja, orang yang memberikan isyatat harus berdini bebas. Jika suatu kerek dijalankan dengan pengendalian jarak jauh misalnya gelombang-gelombang ultrasonik - pada keadaan demikian mungkin tidak penlu untuk pemberian isyarat, dan keadaan adalah lebih aman. Kegiatan lain yang memerlukan isyarat adalah pemuatan, dalam hal mi sekurang-kurangnya dipenlukan satu isyarat untuk mengangkat dan satu lagi untuk menurunkan. Hal mi penlu sekalipun jika beban seperti tiang kayu dipikul di atas pundak oleh beberapa orang. Tanikan yang diberikan oleh seorang pekerja untuk mengangbt dan menurunkan akan mencukupi. Ketika kayu diangkut ke bawah pada tempat peluncuran, dan dasar tak dapat dilihat oleh pekerja yang meluncurkan kayu di atas, isyarat suara harus dibenikan di atas di dijawab dan bawah sebelum kayu diisikan pada tempat peluncuran, - untuk meyakini bahwa hanya satu kayu melewati jalan peluncuran pada suatu waktu. Peledakan memerlukan tiga isyarat yang berlainan: satu suara untuk pekerja membuka tutup; dua suara segera sebelum peledakan: dan tiga suara jika semua su- dahbebas. Isyarat-isyarat tanda peringatan sederhana dalam bentuk teriakan atau siulan adalah penlu pada kegiatan penebangan segera sebelum pohon roboh. Secara serupa, sebelum traktor dihidupkan atau penyalur tenaga dthubungkan, isyarat tanda bahaya harus dibenikan dan, jika perlu, dijawab. Isyarat bahaya kebakaran mungkmn juga disebut-sebut. Pekeija dalam bangunan seperti bedeng-bedeng kehutanan atau perkayuan atau di daenah-daerah dengan bahaya kebakaran berat, harus mengenali isyarat-isyarat tersebut, dan isyarat-isyarat harus cukup keras untuk didengar melampaui jarak jauh. Sejumlah contoh di atas sama sekali tidak lengkap. Pada banyak contoh, mesin-mesin atau kegiatan pekeijaan memintakan pengembangan sistim khusus pembenan isyarat, agar memudahkan pekerjaan dan untuk melindungi tenaga kerja terhadap nisilco. Pimpinan perusahaan harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin, bahwa isyanat-isyarat dikenal oleh tenaga kenja. 3. Memanjat Pohon Tinggi. Memanjat pohon tinggi adalah merupakan kegiatan yang terutama membahayakan dan hanya orang-onang yang benar-benar trampil harus mengeijakannya. Pekerja-pekerja liarus selalu memakai perlengkapan yang cocok - paku untuk memanjat, sabuk keselamatan dan tambang. Mereka juga harus diperlengkapi tall untuk mengangkat dan menurunkan alat-alat dan bahan. Pakaian hanus ketat dan sepatu bot harus kuat. Kaus kaki panjang akan melindungi kaki dan luka oleh paku-paku untuk memanjat dan pada waktu yang sama mencegah celana tersangkut halangan. Secara serupa, perlindungan pergelangan tangan dinasehatkan. Alat-alat harus dengan kuat diikat terhadap sabuk pemanjat atau orang. Ketika seorang pekerja berada di atas pohon, pemanjat kedua dan penlengkapan me106 manjat yang kedua harus siap tersedia, dan pemberi isyarat bersiap-siaga. Orangorang lain harus berdiri bebas sedemikian, sehingga menghindari risiko terkena benda-benda jatuh. Pohon-pohon yang tertutup pohon lain tidak boleh dipotong kecuali orang kedua terlihat oleh pemanjat. Tali-tali yang diikat kepada pohon ternpat pemanjat bekerja tak boleh dilepaskan atau dipindahkan terkecuali dengan isyarat dan pernanjat, dan tidak boleh dilakukan pekerjaan pada pohon yang clihubungkan dengan tall kepohon tempat pemanjat. Pohon-pohon tidak boleh dipotong pada keadgan angin besar, atau jika penglihatan terhalang. 4. Penebangan, Pemotongan Melintang dan Pemotongan Dahan-dahan Pohon. Penebangan. Penebangan pohon adalah satu dan pekerjaan-pekerjaan yang paling berbahaya dalam kegiatan-kegiatan perkayuan dan kehutanan, dan memerlukan banyak ketrampilan dan pengalaman. Jika pekerjaan terkena kayu roboh atau kayu yang bergerak, atau terpukul kepala oleh dahan jatuh, kecelakaan-kecelakaan berat atau bahkan fatal mungkin terjadi. Angka paling tinggi beratnya kecelakaan dalam kehutanan ditemukan pada pekeijaan mi. Akibatnya, latthan dan propaganda keselamatan harus dipusatkan terhadapnya. Orang-orang selain penebang tidak boleh berada selama kegiatan penebangan. Kewaspadaan khusus adaiah perlu, jika terdapat jalanan umum, kawat listrik, dan bangunan-bangunan dipinggir hutan. Pekerja-pekerja harus bekerja beijauhan sedemikian sehingga mereka tidak membahayakan satu sama lain, jika kayu-kayu roboh, dan harus terdapat jarak minimum sebesar panjang tiga pohon di antara regu; regu tersebut. Jika penebangan dikerjakan oleh satu orang, ia sebaiknya harus bekeija sendiri tanpa orang lain disekitarnya yang mungkmn terluka oleh pohon yang ioboh. Pembantu untuk pekerja gergaji mesin untuk satu orang, misalnya, hams berada hanya pada keadaan-keadaan yang lebth sukar (penebangan kayu yang khusus besar). Namun penebang harus selalu bekerja dengan telinga tajam, sehingga bantuan selalu siap sedia diberikan dalam hal terjadinya kecelakaan. Penebangan tidak diperbolehkan selama cuaca angin besar, oleh karena arah roboh kayu yang ditebang tidak dapat dikendalikan. Jika pohon-pohon sedang diteliti untuk penebangan, penebang hams pertama-tama menentukan arah rob oh sebelum Ia memulai menggunakan alat-alatnya. Biasanya aturan penebangan tertentu harus diperhatikan, sehingga kayu yang ditebang tidak bertindthan secara melintang tetapi kurang lebth sejajar untuk memudahkan pengangkatan atau penarikan (Gambar 58). 1 2 Bagaimana mengatur pe ker/aan penebangan. 1. Arah roboh. 2. Arah umum mafunya pekerjaan. Faker/arm selanjutnya, seperti pemotongan dahan, pemotongan melintang dan pengangkatan kayu, harus dipermudah oleh pengaturan pekerjaan penebangan. Gam bar .56. 107 Alat-alat hanis diletakkan dibelakang pohon berlawanan dengan arah penebangan, dan jalan rnenghindarkan din harus dibersthkan secara diagonal mengarah ke belakang. Sebelum suatu pekexjaan dimulai, pangkal pohon harus dibersthkan dan ranting-ranting atau batu-batu, dan ruang kenja hams bebas dan semua cabangcabang yang mungkin menghalangi dan memencongkan jalannya alat. Potongan bawah ( mata) dan potongan belakang ( balas). Pohon-pohon kecil dengan ganis tengah pangkal sampai 10 cm dapat dipotong dengan kampak, dengan satu potongan atau lebth dan satu atau kedua belahnya. Semakin besar pohon semakin sulit untuk mengendalikan arah roboh, jika hanya kampak dipérgunakan untuk penebangan. Lebth dan itu, banyak tenaga diperlukan, dan jumlah kayu yang cukup banyak tersia-sia (Gambar 59 dan 60). Gergaji memiliki keuntungan memotong pohon lebih besar dengan kurang tenaga fisik dan lebih sedikit kayu yang hilang, serta arah roboh juga dapat dikendalikan jauh lebth tepat. Gambar 59. Penebangan dengan kampak tan pa potongan bawah. Jika pohon lurus dan besar ditebang dengan kampak tanpa potongan bawah, tidaklah mungkin untuk meramalkan arah .ro.boh pohon. Gambar 60. Penebangan dengan kampak dengan potongan bawah. Sekalipun jika potongan bawah dibuat, arah roboh (panah) sukar di kendalikan, dan /umlah kayu yang cukup banyak terbuang. Pekerjaan mengampak sangat berat, terutama pada keadaan pohon dengan garis tengah besar atau intl yang keras. Fada keadaan demiktan, potongan bawah dan belakang harus kira-kira dengan kedalaman yang sama agar dihindari terbuangnya kayu dan inenghematnya tenaga. Untuk pohon-pohon dengan garis tengah sampai 20 cm pada pangkalnya, dan potongan pendahuluan di sebelah arah pohon diharapkan roboh, atau satu atau beberapa pukulan dengan kampak, akan cukup untuk mengarahkan robohnya pohon ke arah yang dikehendaki dan mencegah pecahnya kayu. Jika gergaji besar bentegangan tinggi dipergunakan, pohon-pohon kecil dengan diameter sampal 15 cm 1apat dipotong tanpa potongan di pihak yang berlawanan, dan jika gergaji mesin dipakai, hal mi dapat dicapai, jika potongan penebangan agak mining kebawah Sehingga pohon akan rob oh dan batangnya (Gambar 61). 108 Gambar 61. Cara-cara penebangan kayu. Pohon-pohon dengan pangkal bergaris tengah sampai 15 cm dapat ditebang dengan satu sayatan gergaji besar bertegangar tinggi (A) atau gergaji mesin (B) pada arah penebangan (panah). Untuk garis tengah pangkal sam pat 20 cm, satu atau dua potongan yang berlawanan dengan kampak (C) atau gergaji (D) adalah perlu; Namun semua pohon dengan garis tengah 20 cm atau lebth harus ditebang dengan potongan bawah atau belakang yang tepat (Gambar 62).'Jika pohon berdiri tegak dan kayu sehat, sehingga kewaspadaan khusus tidak diperlukan, potongan bawah harus sedaiam kira-kira seperlima diameter pangkal pohon Untuk pohon-pohon besar, potongan bawah yang lebth dalam - kira-kira sepertiga dan pangkal pohon - dibutubkan untuk mengendalikan arah robohnya pohon. Atas potongan belakang mesti rata dan agak lebth tinggi dan pada potongan bawali. Kedua potongan tidak holeh bertemu, oleh karena penunjang kayu yang cukup kuat mesti dipakai untuk menahan pohon dan mengendalikan arah rob ohnya. Gambar 62. Penebangan kayu yang bergaris tengah 20 cm atau tebih di pangkalnya. Potongan bawah yang tepat harus dibuat, ukuran-ukurannya dalam batas-batas sbb.: a = 1/5 - 1/3 garis tengah; b : a = 2 : 1; c = 1/20 - 1/10 garis tengah; d - pada kayu keras 1/30 garis tengah (minimum 23 cm; maksimum 5 cm), pada kayu lunak = 1/10 garis tengah (minimum 2 cm; maksimum 10 cm); pohon sangat besar kira-kira 20 cm. 109 Penebangan pohon memerlukan upaya ketepatan oleh penggergaji. Dengan penebangan buruk, yaitu potongan bawah dan potongan belakang dibuat terlalu jauh, angin kecil dapat mendorong pohon kesetiap arah, mengenai pekerja atau perlengkapannya (Gambar 63); setelah selesai dibuat potongan bawah, penebang harus memeriksanya, apakah potongan tersebut sesuai dengan arah roboh yang direncanakan. Jika perlu, penyesuaian-penyesuaian dibuat. Gambar 63. Potongan bawah dan belakang terlalu jauh. Pohon mungkin roboh ke setiap arah (A dan B). Jika bantal-bantal besar dthilangkan dengan gergaji mesin sebelum potongan bawah dan belakang dibuat, potongan vertikal harus pertama-tama dibuat dan potongan horizontal menyusul kemudian. Kalau tidak, dalam hal mi terdapat bahaya juga yaitu potongan horizontal mungkin terlalu jauh dan mengurangi daerah potongan belakang sedemikian sehingga mencegah pengendalian secara tepat robohnya pohon. Jika gergaji mesin clipakai sebelum potongan belakang dimulai, dan bila dipakai gergaji tangan sebelum potongan tersebut selesai, penebang harus sekali lagi mempunyai kepastian bahwa tak seorangpun dapat ditimpa bahaya oleh pohon kayu yang roboh, dan berteriak memberi isyarat dengan kuat. Pemasangan pasak Sering-sering perlu untuk mencegah terjepitnya gergaji. Jika pohon mulal roboh, penebang harus menghindar dan pangkal pohon dan melihat-lihat ke atas kalau-kalau cabang atau dahan jatuh menimpa. Pohon-pohon yang con dong. Pohon-pohon sangat condong memerlukan tehnik penebangan yang agak berbeda (Gambar 64). Jika arah condongnya dan arah roboh penebangan yang direncanakan adalah sama, pokok kayu dapat pecah beberapa meter pada saat potongan belakang dimulai dan melukai pekerja, jika potongan bawah dibuat dengan cara yang sama untuk pohon tegak. Penebangan dengan gergaji tangan seperlunya memerlukan potongan bawah yang dalam. Tambahan, kedua belah pohon mesti dibuat bersudut sebelum potongan belakang dimulai. Mungkin juga berguna untuk memakai tambang-tambang penekan, agar mencegah pangkal pohon terbelah. Jika dipakai gergaji mesin untuk satu orang, hanya potongan bawah kecil di110 perlukan, jika polion dapat digergaji secara tembus di belakang ujung potongan bawah dan masth tertinggal kayu yang belum digergaji sebagal jangkar penahan p0hon. Potongan akhir adalah miring dan dilakukan dan luar. Ltv II1iIllI" A 1 9jJIJIJIflJIID1 2 Gam bar 64. 2èhnik penebangan pohon-pohon condong. 1. Arah condong. 2. Arah penebangan yang direncanakan. Kin Kanan: .Jika pohon ditebang benlawanan den gan avah condongnya dengan tangan atau karn. condongnya pohon, 0 tongan bawah pak, penebangan rnulai de ngan potongan mesti pertamatamadibuat.JikageTgaii belakangclanpernasangan pasak (.0). Deta ngan dipergunakan, kedua bela/i ngan gergaji mesin, penebangan mula-muk pohon mesti dibuat ber sudut sebemembuat potongan belakang dengan salum sayatan belakang dimulai (A). yatan tern bus rnelalui pohon sedernikian Jika gergaji mesin untuk satU orang sehingga gergaji tak terjepit (E), mening dipakai, sayatan belakang dim ulai galkan kayu yang dapat dipotong jika dengan membuat sayatan tembus dipasak-pasak dimasukkan (F). belakang potongan bawah (B), kayu penahan dipotong secara miring dan luar (C). Jika pohon ditebang pada arah Kadang-kadang pohon harus ditebang berlawanan dengan condongnya pohon. Dalam hal ml, penebangan mulai dengan potongan belakang. Pasak-pasak adalah penlu untuk mengangkat pohon dan akhimya mendorongnya kearah robohnya kayu. Gergaji mesin untuk satu orang memiliki keuntungan, bahwa penjepitan dapat dicegah dengan menyayat tembus kedalam pohon, dan tertinggal sebagian kayu sebaiknya pada bantalan - yang dipotong kemudian, jika potongan bawah sudah diselesaikan dan cukup ditahan oleh pasak-pasak Potongan bawah hanya diperlukan sedikit saja dan akan dipotong pada akhir penebangan. Jika pohon sangat condong, kerek yang dijalankan tangan atau listrik atau kuda mungkin penlu untuk menarik pohon (Gambar 65). 111 Gam bar 65. Kerek kabel secara tangan. Kerek mi dapat dipakai untuk menarik pohon berlawanan arah condongnya ke arah robohnya pohon, dan dapat dipasang pada tern pat arnan, fika roda kerek dipergunakan. Terhadap pohon-pohon yang condong Ice satu arah, arah penebangan dapat dianiankan dengan melakukan potongan belakang sedemildan sehingga lebih banyak kayu dibiarkan pada arah yang berlawanan dengan condongnya. Pasak-pasak yang dipasang pada pthak ke arah condongnya pohon dapat memberi bantuan tambahan. Pada cara yang serupa, untuk pohon tegak arah penebangan asal dapat sedikit disesuaikan selama pemotongan belakang dengan menyisakan Iebth banyak kayu sebagai penunjang robohnya kayu ke arah yang dikehendaki (Gambar 66). 2 Gambar 66. Menebang kayu pada suatu sudut terhadap condongnya kayu. Potongan belakang berpasak. Arah condong pohon. Potongan bawah mengarah ke arah robohnya pohon yang dikehendaki, dan pada sebelah pohon yang berlawanan, dengan pasak, kayu penunfang yang kuat disisakan untuk memperbaiki robohnya pohon. Pohon tebangan yang bersandar. Terdapat suatu risiko bahaya yang besar untuk menurunkan pohon yang teIah ditebang, tapi tetap menumpang. Penumpangan demikian terjadi dalam hutanhutan lebat, jilca arah penebangan tidak direncanakan secara hati-hati. Setiap upaya hams dibuat untuk mencegah pohon-pohon tebangan demikian dengan membuat 112 potongan penebangan dengan luar biasa hati-hati. Hal mi terutama penting, jika gergaji.gergaji mesin untuk satu orang dipergunakan, oleh karena dengan alat Itu pemotongan yang tepat adalah lebth sukar. Hal ml merupakan persoalan yang memintakan pemusatan perhatian pada latihan. Pohon tebangan yang bersandar - terkecuali yang sangat kecil - tidak boleh dibiarkan saja, tetapi hams diusahakan untuk menurunkannya. Batang pendorong mungkin membantu bagi pohon.pohon kecil, jika pohon-pohon tersebut tidak dapat ditarik dengan mudah. Kait atau gaet kemudian harus pula digunakan. Mungkin pula kayu diturunkan dengan menggoyangkannya. Jika hal tersebut tak berhasil, sisa kayu yang belum terpotong habis pada potongan penebangan harus dipo tong. Disini pula, kait atau hanya pencungkil harus dipergunakan untuk memutar pohon atau menariknya dan pangkal pohon, menarik pangkal ke belakang dan menggesemya terhadap potongan kayu sedemikian sehingga dicegah terhujamnya atau masuknya pangkal kayu ke dalam tanah. (Gambar 67 dan 68). Dalam hal mi, pekerja kehutanan atau perkayuan harus sangat berwaspada agar tidak terkena p0hon atau poros kait atau gaet, jika pohon tiba-tiba bergerak. Gambar 67. Menurunkan kayu tebangan yzng menum pang. A. Dengan batang pendorong dan satu pihak B. Dengan memutar batang pohon dengan kait atau kabel ice sam ping. C. Dengan menari/c ke belakang dan sam ping. Gambar 68. Merobohkan pohon. A. Dengan tonggak-tonggalc bersilang. B. Dengan kait. C. Dengan pengung kit. Jika tidak satupun upaya-upaya ixii efektip, kerek tangan atau listnik atau kuda diperlukan untuk menanik pohon tersebut. Pada banyak peristiwa, traksi kesaniping adalah lebih berhasil dan pada tanikan lurus ke belakang. 113 Kecelakaan-kecelakaan yang mematikan mungkin terjadi sebagai akibat prak. tek.praktek buruk berikut in!: Memanjat pohon tumbang yang menumpang dan melepaskan bagian atasnya. Menebang pohon tempat bersandarnya pohon yang telah ditebang. Menebang satu pohon atau lebth terhadap pohon-pohon yang bersandar denilkian. Praktek-praktek mi tidak diperbolehican, terkecuali terhadap pohon-pohon yang sangat keel. Praktek-praktek lain adalah juga membahayakan, seperti pemotongan kayu dan pangkal kayu tebangan yang bersandar. Hal tersebut hanya diperkenankan pada keadaan-keadaan kekecualian. Jika pekerjaan-pekerjaan penebangan yang sangat berbahaya harus dilaksanakan, pengawas harus berada ditempat kerja mengawasi kegiatan-kegiatan, dan hanya pekerja-pekerja paling trampil harus melakukannya. Pohon besar tropis. Di hutan-hutan hujan tropis yang pada tempat tersebut pohon-pohon besar harus ditebang, nisiko kecelakaan adalah terutama besar oleh kanena beberapa alasan. Bagian atas pohon biasanya tersembunyi oleh bagian-bagian atas pohon-pohon lainnya, dan oleh karena itu pendekatan terhadap condong pohon sening-sening sukar dilakukan. Pohon-pohon yang memanjat dan akar-alcar serta semak belukar Sering-sering menutup pangkal pohon, dan menghalangi tenaga kerja dapat mencapainya atau menjauhinya serta mengganggu gerakan alat-alat dan penlengkapan. Pohon-pohon dan dahan-dahan mati, terutama jika ada hubungannya dengan pohon yang ditebang oleh tumbuhan yang memanjat adalah sumber kecelakaan penting lainnya. Bantal-bantal kayu yang luar biasa besar sangat biasa ditemukan pada jenisjenis pohon, sekali pohon tersebut telah tumbuh menjadi besar. Pangkal pohon dani atas kebawah membesar; garis tengah terbesar terdapat bukan pada permukaan tanah, tetapi sedikit di atasnya. (Gambar 69). Penebangan kayu seperti itu memerlukan banyak kewaspadaan,jika terbuang-buangnya kayu oleh karena penebangan dan juga kecelakaan harus dthindani. Gam bar 69. Bantal-bantal berbentuk papan pada pangkal pohon. Poho-pohon dengan bantal-bantal berbentuk papan yang besar memerlukan tehnik penebangan khusus, oleh karena dasar pangkal kayu tidak sama besarnya. Kanan: Penampang-penam pang melintang pada tinggi yang berlajnan. 114 Cara tradisionil penebangan kayu dengan bantal-bantal dilakukan dengan membuat Iantai kerja dan kayu batangan kecil dan tall-tall serat disekitar pangkal pohon, agar dapat dilakukan penebangan dengan kampak di atas bantalan. Tehnlk mi menyangkut kerugian-kerugian. Pendirian lantai kerja demikian memerlukan waktu dan tenaga. Berdiri dan bekerja diatas lantai kenja sexing berjam-jam pada posisi yang melelahkan. Perlu waktu pula untuk turun dan lantal, sedangkan p0hon mulai roboh. Statistik kecelakaan kegiatan-kegiatan demikian menunjukkan bahwa banyak pekerja tenluka oleh karena terpeleset dan lantai kerja atau ketika lantai tersebut rubuh. Tambahan, banyak kayu terbuang-buang disebabkan pemotongan yang agak tinggi menambah kecenderungan pecah atau retaknya kayu. Sebagaimana telah dinyatakan di atas, pekerjaan kainpak tidak memungkmnkan pengendalian arah penebangan yang tepat. Hal mi merupakan kerugian khusus pada hutan tropis, yang kebebasan bergerak pekenja dihalang-halangi oleh tumbuh-tumbuhan yang lebat. Lebih lanjut, penggunaan kampak memenlukan jauh lebih banyak tenaga dan pada menggergaji, sedangkan energi tersebut hams dthemat sebanyak mungkin pada keadaan tekanan pengaruh lingkungan yang mungkin panas dan lembab. Maka dan itu, upaya hanus dibuat untuk membatasi penggunaan lantal kerja hanya kepada keadaan-keadaan kekecualian (pohon-pohon yang luar biasa besar, daerah landai) dan mengganti kampak dengan gergaji tangan atau gergaji mesin. Pemotongan penebangan tidak boleh dibuat di atas bantal, tetapi harus melalui bantal, sedangkan pekenja-pekerja bekerja di atas tanah. Oleh karena diameter pangkal batang mengecil, potongan harus dibuat pada ketinggian tertentu, agar tidak mengurangi tenlalu banyak stabilitas pohon sesudah bantal-bantal dipotong-potong. Untuk menilai condongnya pohon, dapat dilakukan penggengajian terhadap bantalan dan luar dan diperhatikan, apakah sayatan menutup atau membuka. Pada hutan-hutan tropis yang lebat dengan pohon-pohon yang tenpilih untuk penebangan biasanya tersebar pada daerah.daerah luas, adalah penting bahwa daerah-daerah kerja regu-negu penebangan hanis terpisah dengan jelas. Mereka harus mengetahul lapangan dan penyebanan pohon. Jika beberapa negu melakukan pekerjaan bersama, pekerjaan mereka hams dikoordinasi oleh seonang pimpinan bersama. Orang-onang selain daxi penebang tidak boleh berada pada daerah dengan jan-jan tiga kali tinggi pohon. Pembebasan jalan untuk menyelamatkan dlxi adalah paling penting. Jalan menyelamatkan dixi harus berarah diagonal ke belakang. Pada hutan-hutan tropis yang lebat, jalan-jalan tensebut harus memungkinkan pekeija mundur sekurang-kurangnya 25 - 30 meter tanpa halangan. Tambahan, adalah dinasehatkan untuk menghubungkan dua jalan untuk melarikan dixi pada jarak sejauh ujung atas pohon dan pangkal pohon (Gambar 70). Jalan penyelamatan kira-kina dengan lebar 80 cm hams dibersihkan dengan parang, dan tumbuhan memanjat pada pohon yang dipilih untuk ditebang hanus juga dipotong. Pohon-pohon dengan bantalan-bantalan berbentuk papan yang besar ditebang pada ketinggian 80 cm daxi permukaan tanah. Mula-mula potongan bawah dibuat pada satu bantalan atau lebth tergantung kepada condongnya dan bentuk pohon (Gambar 71). Potongan belakang dibuat mendatar tenhadap bantalan-bantalan yang tersisa dan dipotong satu-pensatu, atau dna sekaligus, serta tertinggal cukup kayu di tengah. Potongan belakang hanus kira-kira 20 cm lebth tinggi dan pada potongan bawah. 115 Gambar 71. Tehnik penebangan kayu dengan bantalan-bantalan berbentuic papan Gam bar 70. Jalan penyelamatan dirt yang dian/urkan. Jalan penyelamatan dirt. Pangkal pohon. Finggir daun. Arah condong pohon. lebar. a = 80 cm. b = 20 cm. 1. Arah roboh. 2. Potongan bawah pada ban talan (atau lebih dart satu) pada sebelah arah roboh. 3, 4 dan 5. Potongan belakang. Ban talanbantalan harus dipotong menu rut urutan angka, sehingga ban talan yang terakhir dipo tong adalah berla wanan dengan arah roboh kayu. Pada kebanyakan peristiwa, pohon-pohon tropis besar harus ditebang menurut arah condongnya. Penyimpangan kira-kira 300 pada sebelah kin atau kanan dan condongnya adalah mungkin, jika suatu penunjangan sesual dengan pembicaraan tentang mengatur arah roboh pohon dilakukan benlawanan dengan arah condong pohon (Gambar 66). Naniun praktek semacam itu mungkin sukar terhadap pohon-pohon dengan bantalan-bantalan besar dan garis tengah pusat kayu yang kedil. Jika pekerjaan dilakukan dengan gergaji mesin untuk satu orang, pohon-pohon yang sangat condong kearah roboh yang dikehendaki dapat ditebang menurut cara penebangan kayu yang berkedudukan demikian. Sesudah potongan bawah di. selesaikan, bantalan-bantalan digergaji tembus secara mendatar dan disisakan kirakira 20 - 40 cm kayu penahan di sebelah luar dan kayu untuk pengarah roboh di sebelah dalam. Cara terakhir adalah memotong miring kayu penahan dan sebe1ah luar. Pada keadaan berbahaya, hal mi harus dilakukan dengan kampak (Gambar 72). Penebangan yang benlawanan dengan condong pohon pada kebanyakan penis116 tiwa tidak mungkin dilakukan, oleh karena beratnya pohon dan cabang-cabangnya. Jika gergaji tangan dipergunakan, regu penebangan biasanya terdiri dan dua orang. Kalau gergaji mesin yang dipakai, dianjurkan regu-regu tersebut terdiri daxl tiga orang. Pada saat penggergaji mempersiapkan gergajinya, dua teman-teman sekerjanya menyiangi pangkal pohon. Selama menggergaji, seorang diantara mereka memberi petunjuk dan memperhatikan, apakah sayatan gergaji menutup atau membuka, dan memasang pasak, jika diperlukan, sedangkan yang lainnya membebaskan jalan penyelematan din Sebelum potongan belakang selesai dikeijakan gergaji hams dihentikan dan isyarat penngatan yang keras diberikan. Gambar 72. Tehnik penebangan pohon yang sangat condong ke arah robohnyakayu dan memiliki ban talan-bantalan lebar. Pohon yang sangat condong ke arah robohnya kayu (1) ditahan oleb kayu yang tak dipo tong pada bantalan ban talan b erlawanan. Sesudah1po ton gan bawah (2) dan potongan belakang (3) telah diselesaikan, kayu penahan dipo tong miring dan luar (4). Dua pembantu harus mundur dan pangkal pohon dan memperhatikan cabang dan daun serta pohon-pohon lain yang dihubungkan dengan pohon yang ditebang oleh tumbuhan yang memanjat. Segera setelah pohon mulai roboh, penebang harus mundur. Pada keadaan knitis, gergaji harus ditinggalkan di dekat pangkal pohon. Pada keadaan pohon harus dipotong melintang di tempat penebangan, sebaiknya pekerjaan tersebut dilakukan oleh regu penebangan, agar mengurangi waktu untuk benjalan kaki dan nisiko kecelakaan. Pohon mati atau rusak sebagian. Kewaspadaan khusus adalah penlu, jika pohon-pohon mail seluruh atau sebagian ditebang, oleh karena besarnya bahaya dikarenakan oleh jatuhnya bagian-ba,gian yang mudah patah atau lepas. Mungkin penlu untuk menempatkan pengawas pada jarak jauh untuk membenikan tanda bahaya kepada penebang pada waktu yang tepat. Bagian-bagian yang patah atau lepas juga dapat membahayakan pengemudi traktor yang dipergunakan untuk merobohkan pohon dengan galah pendorong pohon. Pada pekerjaan demikian, traktor harus dipenlengkapi atap yang kokoh dan tenaga untuk mendorong harus penlahan-lahan dan tidak mengejut. Juga terdapat bahaya untuk menebang pohon dengan bagian dalanmya membusuk, terutama jika pohon tinggi. Suara kosong, jika pohon dipukul, atau serbuk gergaji dengan warna yang berlainan dan biasa, dapat menjadi petunjuk tentang kayu yang membusuk demikian. Pada keadaan demikian cukup kayu sehat harus ditinggalkan untuk menunjang pohon selama penebangan, agar dicegah rob oh ke 117 arah yang salah atau Iebih dan itu, bantalan-bantalan tidak boleh dipotong sebelurn potongan penebangan dimulai, terutama jilca diperlukan untuk pemasangan pasak. Pada keadaan-keadaan berbahaya khusus, mungkin penlu untuk menarik pohon dengan tambang, agar dikendalikan aralmya roboh pohon. Jika bagian kayu membusuk terbatas pada pangkal pohon, dianjurkan untuk melakukan penebangan pada ketinggian 1 meter, yang diharapkan bahwa pohon Setinggi itu adalah sehat (Gambar 73). Gam bar 73. Menebang kayu yang dalamnya membusuk. Bantalan-bantalan tidak boleh dipotong sebelum penebangan (A). Jika bagian kayu yang membusuk terbatas pada pangkal pohon, adalah lebih baik untuk mene- bangnra pada ketinggian 1 meter di atas tanah (B)' I Bekerja di atas lereng. Di atas lereng, penebangan ke arah atas biasanya lebth disukai, jika lereng tidak curam, sedangkan pada lereng curam penebangan biasanya kearah bawah. Benda-benda lepas dan membahayakan tidak hanya kepada orang-orang yang bersangkutan dengan pekerjaan, tetapi juga orang-orang yang berada di bawah. Oleh karena itu, seorang penebang kayu tidak boleh sekali-kali bekerja di bawah pekerja lain pada suatu lerengan. Jika pohon-pohon harus ditebang ke arah bawah, mungkin pada beberapa keadaan perlu untuk mengamankan kayu-kayu tersebut dengan tambang-tambang atau rantai-rantai yang diikat ke pangkal batang kayu. Secara Serupa, semua kayu yang rnungkin terlepas dan bergerak ke bawah harus ditahan dengan pancang, batu-batu, dan sebagainya (Gambar 74). Gani bar 74 Menahan kayu pada lerengan untuk men cegahnya bergerak ke bawah. 118 Pohon roboh oleh karena angin kencang. Jika pohon roboh oleh karena angin harus dibersthkan, risiko kecelakaan le- bih lanjut mungkin terdapat. Jika pangkal kayu dipotong pangkal kayu tersebut mungkin turun ke belakang atau berputar dan menimpa pemotong atau orang yang berdiri di belakangnya. Pemotong kayu harus dilindungi dengan menunjang kayu dengan batu atau benda lain, menariknya dengan tambang, dli. (Gambar 75). Selain para pemotong, tak seorangpun boleh berada di dekat pangkal batang kayu. Untuk alasan tersebut, gergaji untuk satu orang memiliki keuntungan secara pasti. Gambar 75. Cara melindungi pemotong terhadap berputarnya pangkal kayu. Pangkal kayu harus ditunfang atau ditahan den gan kabel. Garis putus-putus rnenunjukkan tern pat gergajian. Sangat sering, kayu berada pada keadaan sangat teregang dan terdapat bahaya bahwa kayu pecah atau berayun. Kayu harus selalu dicapai dan sebelah yang aman yang tidak menyebabkan penggergaji berada dalam hambatan kayu-kayu lain dan pangkal kayu yang roboh. Dengan gergaji mesin untuk satu orang, adalah mungkin untuk mencegah belahnya kayu dengin pertama-tama memotongnya melalui bagian-bagian kayu yang regang dengan menggunakan sayatan tambahan, jika perlu. Kalau kayu besar kemungkinan untuk terbelah, tambang-tambang penekan dapat berguna, jika dililitkan dengan kokoh di dekat potongan (Gambar 76). A Gam bar 76. Memotong pohon yang roboh oleh karena angin pada pangkalnya. Memo tong kayu pada keadaan demikian adalah sangat berbahaya, jika sayatan berada sangat regang (A). Tambang penekan sangat berguna untuk men cegah kayu belah (B). Jika gergaji mesin untuk satu orang dipakal,, terbelahnya kayu kebanyakan dapat dicegah, jika sayatan dilakukan beruru tan (C). 119 Jika banyak pohon terletak bertumpangan satu terhadap yang lain, hal itu membuat keadaan lebih mudah, jika kayu-kayu tersebut dapat ditarik ke tempat. tempat kerja yang bebas segera setelah kayu tersebut dilepaskan. Pemotongan Dahan. Pemotongan dahthi adalah pekerjaan yang kemungkinan kecelakaan tidak Se- hebat pada penebangan, tetapi jumlahnya lebih banyak. Kedudukan kaki yang mantap dan ruang kerja yang bebas adalah penting. Pekerja harus selalu mengusahakan berdiri dipthak yang berlawanan dengan cabang yang dipotongnya, atau mengarahkan alat pemotong menjauh dan badannya (Gambar 77). Jika menggunakan kampak, ia harus yakin bahwa kampak tidak mencong jalannya. Gergaji mesin mungkin selip dan sayatan, jika tidak disangga dengan kokoh. Cabang-cabang yang regang dapat memukul pekerja, jika dipotong lepas. Lebth lanjut, seluruh pohon dapat bergerak dan berputar, jika cabang-cabang yang menunjangnya dipotong. Pe kerja selalu mesti melihat-lihat bahaya demikian dan menempatkan dirinya pada tempat yang aman. Pemotongan Melintang. Pada pemotongan, kewaspadaan yang serupa seperti pada pemotongan dahan adalah perlu: kedudukan yang aman bagi pekerja dan perhatian yang penuh terhadap bahan-bahan yang mungkin Iepas. Di tempat-tempat berbukit-bukit, penggergaji harus berusaha berdiri di arah atas. Pemotongan biasanya mulai pada bagian atas kayu, dan oleh karena itu lambat laun menghilangkan tegangan kayu potongan demi potongan. Gergaji mesin harus ditopangkan kepada pohon, agar mengurangi beban yang dialami oleh pekerja. Juga disini, gergaji mesin untuk satu orang memiliki keuntungan dalam pemotongan kayu yang regang dengan lebth aman dan cepat, sebagaimana halnya diuraikan mengenai pohon-pohon yang roboh oleh karena angin. Gambar 77. Fosisi yang benar untuk pemotongan dahan. Fosisi tera man adalah berdiri dipihak yang berlawanan den gan Cabang yang dipo tong. S. Pengangkutan Kayu. Pengangkutan kayu memainkan peranan penting pada banyak pekerjaan kehutanan dan perusahaan perkayuan. Hal liii terutama benar pada daerah-daerah yang jauh dengan kayu harus diangkut melalui jarak-jarak yang sangat besar ke jalan-jalan raya, aliran air, kereta api, dsb. Memindahkan barang bermuatan berat dan berbentuk talc teratur pada keadaan-keadaan tanah dan cuaca yang berbeda 120 dapat mengakibatkan kecelakaan-kecelakaan berat, jika kewaspadaan-kewaspadaan yang cukup tidak diambil. Kematian atau kecelakaan-kecelakaan yang berakibat cacat menetap sering teijadi pada kegiatan mi. Maka dan itu, kewaspadaan yang ketat harus diselenggarakan, dan pekerja dilakukan dengan cermat (Gambar 78). . Gam bar 78 Keselamatan selama memindahkan kayu. A. Jarak-jarak yang aman harus diperhatikan terhadap kayu yang bertumpukan. B. Peker/a-pekerja harus memperhatiJan benda-benda yang jatuh. C dan D. Pekerja-pekerja tidak boleh sekali-kali berdiri di daerah lekukan tall. Pengangkatan, Pemuatan dan Membawa-Kayu Dengan Kekuatan Otot. Jika dapat diselenggarakan, penlengkapan mekanis atau sekurang-kurangnya tenaga hewan harus dipergunakan untuk mengangkat atau membawa muatan. Pengangkatan dan membawa kayu dengan kekuatan otot harus dibatasi sejauh mungkin. Banyak tenaga dapat dthemat dengan menggunakan kait, Iidah-lidah penjepit, kereta dorong berban karet dan penlengkapan-perlengkapan lain. Kayu-kayu besar harus dipecah dan kayu-kayu panjang dan berat hanus dipotong-potong, jika pekerjaan pengangkatan dan pengangkutan dengan kekuatan otot adalah sukar. Tinggi pengangkatan dan pemuatan serta jarak-jarak pemindahan harus sekecil mungkin. Kampak tidak boleh sekali-kali dipakai untuk menanik atau mengangkat kayu, oleh karena mungkin terlepas dan melukal pekerja. Jika kait bergagang ditancapkan pada sepotong kayu, pekerja harus berdini agak kesamping sedemikian Se- hingga tidak mengenainya, jika meleset. Bantal-bantal nilon yang dijahit ke lutut celana terbukti merupakan pelindung yang balk terhadap kecelakaan-kecelakaan oleh kait bengagang demikian. Pekerja harus berada dalam posisi punggung yang lurus dan mempergunakan otot-otot tungkai bawah untuk kegiatan pengangkatan. Beban-beban yang diangkut harus berada dekat kepada tubuh dan benimbang, dan pekerja harus berada dalam keadaan punggung tegak. Ia harus memilih jalan secara hati-hati dan mengJindari nintangan-rintangan. 121 Kebanyakan kecelakaan adalah dikarenakan terpeleset, tetatuh, terjerembab kedalam lobang, tersentuh pangkal kayu atau cabang-cabang, tertumbuk hambatan, dii. Jika dapat dilaksanakan, jalanan harus dibebaskan dan dibersthkan bagi pema kaian secara berulang. Jika melewati lereng, beban harus diangkat pada sisi bawah lereng. Beban ti dak boleh dilemparkan ke arah melampaui kepala. Jika kayu diangkut oleh sejumlah tenaga kerja, pekerja terakhir harus memberi isyarat untuk mengangkat atau menyatukan. Semua pekerja harus berada pada pihak yang sama terhadap kayu. Berat beban yang diangkut oleh seseorang secara normal harus dibatasi 55 kg, atau kurang, jika beban harus diangkut melampaui jarak-jarak jauh. Berat be.. ban yang diangkut tenaga kerja wanita dan anak-anak harus secara berarti kurang dan tidak boleh melebihi 40 % dan beban yang diperbolehkan untuk tenaga kerja laid-laid dewasa. Tenaga kerja muda tidak boleh dipekerjakan pada pekerjaan yang kegiatan-kegiatan mengangkat, memuat dan mengangkut merupakan bagian penting dan waktu kerja. Penanikan Kayu Dengan Traktor dan Hewan. Adalah paling penting untuk memiliki jalan penarikan kayu yang aman, cukup lebarnya dan keadaan miningan yang tepat. Jika penlu, jalan untuk penarikan tersebut pertama-tama hams dibebaskan dad dahan-dahan atau halangan-halangan lain, dan harus diratakan dengan tanah, kecuali sepanjang lereng yang curam atau lubang-lubang, agar dapat berlaku sebagai pagar penghalang. Balokan harus cukup luas, dan tempat yang luas harus tersedia untuk berputar. Banyak waktu dapat dihemat dan banyak kesulitan dapat dihindari, jika persiapan-persiapan demikian dibuat sebelum kegiatan penarikan kayu dimulai. Dalam hal in juga mungkin untuk menjamin perlindungan maksimum bagi tumbuh-tumbuhan yang tidak ditebang dan yang baru tumbuh. Biasanya, penarikan kayu tidak boleh mulal sebelum daerah ditinggalkan oleh pekerja-pekerja yang tidak mengambil bagian pada kegiatan tersebut. Namun, jika penebangan dan penghelaan dilakukan bersama, penarik kayu harus membenikan tanda isyarat dan menunggu jawab dan penebang sebelum ia memasuki suatu daemah bahaya. Sepanjang jalan penarikan kayu, pekerjaan hanya diperbolehkan, jika jarak yang aman terhadap jalanan tersebut dapat dipertahankan. Pada lerenggan, semua pekerja harus berada dipthak ke arah atas terhadap kayu. Penanikan ke atas hanya dilakukan, apabila tidak ada bahaya kayu menggeser kesamping. Penghelaan kayu ke bawah dapat sangat berbahaya, jika kayu tenlepas dan bergerak ke depan atau berayun ke pinggir. Penarikan ke atas dengan kerekkerek yang dijalankan traktor biasanya jauh lebih aman. Pada kebanyakan kecelakaan yang berhubungan dengan penanikan kayu, orang-orang terkena kayu atau terpeleset atau terjatuh. Rebu penarik harus memakal sepatu bot yang tahan selip dan bergerak dengan hati-hati pada daerah yang sukar dilalui. Tenaga kerja bemusia relatip muda yang lincah hams dipilih untuk pekerjaan pemasangan tall-tall ikatan kayu. Mereka tidak boleh sekali-kali berlani atau berjalan cepat-cepat. Harus diingat bahwa gerakan-gerakan di atas tanah yang sukar dilalui adalah melelahkan dan memerlukan tenaga yang besar. Jika kayu diikat atau dibuka ikatannya, penlu dipastikan bahwa kayu-kayu tidak menggeser atau pindah tempat. Pengikat, rantai, penjepit, dli. hanus dipasang dengan kuat kepada kayu. Lidah penjepit dapat dipakai secara aman, jika giginya mengigit dengan balk. Di daerah-daerah yang terdapat ular-ular berbisa, tempat pe masangan kunci kaitan dan tall-tall harus diperiksa dengan teliti sebelumnya. Jika 122 gerobak-gerobak angkut dipakai, pemuatan harus dilakukan dengan hati-hati. Beban-beban yang mudah lepas harus diikat, jika perlu dengan rantai dan tambang pengikat. Jika kayu sedang bergerak, bahaya-bahaya yang terbesar diakibatkan oleh ka- yu-kayu yang membentur benda-benda yang rnenghalanginya dan bergerak berputar, dengan akibat pohon-pohon kecil rubuh, cabang-cabang mati pohon.pohon jatuh, serta kayu atau benda apapun terlempar dan tanah oleh pukulan kayu yang terlepas, tall atau kendaraan. Keadaan aman adalah tindakan-tindakan pengaman terbaik terhadap risiko-risiko kecelakaan mi. Tambahan, pemakalan topi pengaman dianjurkan. Bahaya kayu yang bergerak dan membentur dapat dikurangi, jika ujung depan diangkat ke atas selama penarikan, dan jika kayu-kayu bengkok dipotongpotong. Sebagaimana perlunya tanda-tanda bahaya atau keadaan aman, pembantu dan pengemudi hams saling memberi tanda dengan memberikan isyarat-isyarat yeng jelas. Peralatan tidak boleh digerakkan, terkecuali semua pekerja berada dalam posisi bebas. Secara normal, jarak pekerja terhadap barang-barang yang akan dipindahkan adalah 5 meter. Jika kayu panjang akan ditarik melalui belokan, pekerja-pekeija hams selalu berdiri pada bagian sebelah dalam belokan. Harus secara ketat dilarang bagi semua orang untuk duduk atau berdiri di atas muatan atau menggerakkan kayu dengan tangan, kaki atau.bahu. Jenis kecelakaan lain pada penarikan kayu adalah regangan dan kelainan-kelainan lain otot dan sendi-sendi, ketika membebaskan kayu yang tertahan atau menarik tall. Regangan dapat dihindari dengan pemakaian alat mekanis yang tepat, dan mempergunakan otot-otot kaki dan tangan serta membebaskan pinggang dan posisi yang melelahkan. Traktor-traktor penghela kayu hams memiliki tempat untuk pengemudi. T,raktor hams terdapat dalam satu garis dengan arah tarikan, jika kerek.kerek dipergunakan. Beban-beban tak boleh dipasang terlalu tinggi, sehingga terdapat bahaya terbalik. Adalah praktek yang membahayakan untuk menarik penjepit kayu, kunci dan rantai-rantai yang terlepas di atas tanah di belakang traktor. Pekeija-pekeija tidak boleh sekali-kali berdiri pada sudut-sudut antara dua tall; dan hams memakai sarung tangan sebagai perlmndungan terhadap cucukan kawat-kawat yang terlepas. Penghelaan kayu dengan hewan, sebagaimana penarikan dengan traktor, medisamping kumerlukan banyak pengalaman. Penjinak hewan harus benjalan da atau jauh di belakang kayu dan tidak di tepi kayu. Jarak aman sebesar 1,5 meter harus dipertahankan di antara beban dan binatang. Bekerjanya Pengangkutan Kayu Lewat Kabel. Selama bekerjanya pengangkutan lewat kabel, kewaspadaan harus diambil Se- perti halnya pada penarikan kayu dengan traktor. Meleset, teijatuh, kayu-kayu yang mengayun dan membentur serta kabel-kabel yang bergerak merupakan sebabsebab utama kecelakaan. Oleh karena jumlah pekerja yang lebth besar bersangkutan dengan pengangkutan kayu lewat kabel, dan jarak di antara kerek dan orang-orang yang bekerja sepanjang rentangan kabel dan pada pangkalan dapat cukup jauh, kerja sama yang tapth di antara anggota-anggota regu .diperlukan. Pemberian isyarat adalah menentukan bagi keselamatan. Untuk beberapa sistim pengangkutan lewat kabel, orang pemberi isyarat khusus harus ditunjuk. Rentangan-rentangan kabel dan bekeijanya pengangkutan harus dilakukan oleh orang-orang yang berpengalaman dan sejauh mungkin mendapat latthan khusus dan memiliki sertifikat. 123 Selama pengangkutan kayu tinggi di atas tanah, beban yang tergantung tidak boleh membahayakan seseorang. Orang-orang tidak boleh naik pada muatan pengangkutan lewat kabel tinggi tersebut. Selama cuaca berangin kencang, kegiatan harus dthentikan. Juga pada keadaan hujan petir. Pada pelepasan muatan di landasan, banyak pekerja meninggal dunia oleh karena tertimpa kayu yang bergerak. Landasan-landasan harus dipeithara serapih mungkin, dan kayu-kayu boleh dihampiri hanya sesudah turun di tanah dan, jika perlu, diberi tahanan, Kegiatan Peluncuran. Keamanan peluncuran hanya dimungkinkan, jika satu kayu turun pada tiap saat. Jika landasan dasar tidak terithat dan atas, kayu tidak boleh diluncurkan sampai tanda izin meluncurkan diterima dan bawah. Jika beberapa orang pemberi isyarat ditempatkan sepanjang luncuran, peluncuran di atas selalu harus menunggu orang terdekat memberikan isyarat. Pemberi-pembeni isyarat selalu harus berdiri di tempat-tempat aman, jika mungkin di belakang pohon-pohonan yang cukup memben perlindungan, jika kayu melompat keluar dan jalan peluncuran. Kayu-kayu tidak boleh dibiarkan terletak dalam jalanan peluncuran. Pada ujung dasar, kayu harus dituinpuk pada tempat-tempat yang terkena kayu dan atas. Tenaga kerja tidak boleh memasuki jalan luncuran kecuali selama perbaikan, manakala kegiatan berhenti sama sekali. Pengangkutan Kayu melalui Lintasan Air. Jika lintasan air banyak terdapat, jalan tersebut sening digunakan untuk pengangkutan kayu. Namunterdapat kecenderungan untuk mengubah pengangkutan kayu melalui air ke pengangkutan dengan kendaraan atau kereta api, selama mungkin. Sebaliknya, mekanisasi telah memperbaiki secara banyak efisiensi cara-cara pengangkutan kayu tertentu lewat air, seperti misalnya pembuatan pengerjaan rakit-rakit. Semua bangunan-bangunan yang dipakai untuk pengangkutan kayu melalui lintasan air harus kuat dan selamat dan kemungkinan tenggelam; bangunan tersebut harus aman dan hambatan-hambatan dan memiliki pagar-pagar pengaman, jika dapat dilaksanakan. Perahu-perahu harus memiliki konstruksi yang baik dan membawa perlengkapan penyelamatan dir Lintasan air harus bebas dan kayu-kayu yang tenggelam, pohon-pohon yang doyong keperrnukaan air dan rintangan-rintangan lainnya. Orang-orang yang bekerja pada pengangkutan kayu lewat air harus pandai berenang. Mereka harus memakai penyelamat dir! di air, jika bekerja di tempat-tempat yang ada kemungkinan bagi tenggelam. Mereka tidak boleh bekerja tanpa dilihat oleh pekerja-pekerja lain. Sepatu-sepatu bot dengan sol tahan selip adalah bermanfaat. Pada keadaan hujan atau kabut tebal, atau jika gelombang-gelombang iebih tinggi dan! 1 meter, pekerjaan di air harus dihentikan. Jika mengambangkan kayu-kayu terlepas, pekenja harus berdiri di tempattempat aman dan diperlengkapi tonggak berujung runcing yang kuat, jika kayukayu hams diarahkan. Mereka tidak boleh sekali-kali berada di tepi sungai di bawah peralatan yang menurunkan kayu. Kayu-kayu yang tertahan dan menghadang jalan hams dihanyutkan oleh orang-orang yang berpengalaman dengan pertolongan perahu, kerek dan traktor atau kait tangan. Pekerja-pekerja harus cepat naik segera setelah kemacetan dapat diatasi dan kayu-kayu mulai bengerak. Ketika pintu untuk 124 hanyutan kayu dibuka, pekerja.pekerja tidak boleh berada dalam lintasan kayu ha.. nyut baik dalam perahu atau rakit. Pembuatan rakjt-rakit di atas daratan harus dilakukan di atas tanah yang bebas dan rata. Jika rakit-raldt kayu diturunkan, semua pekerja harus berada di ternpat aman. Perahu-perahu tidak boleh berada di tempat yang dekat. Jika rakit-rakit dibuat di atas air, pekerjaan mi harus dilakukan cukup jauh dan kegiatan-kegiatan lain. Kayu-kayu harus diturunkan ke air melalui jembatan penurunan kayu dan tidak dilakukan dengan bantuan tangan, bahu atau bagian tubuh yang lain. Pada tempat pembuatan rakit kayu tidak boleh berlebihan dan ternpat kerja harus serapth dan sebebas mungkin. Penurunan kayu ke permukaan air secara mekanis memerlukan kewaspadaan serupa seperti untuk penarikan kayu. Jika kayu diturunkan dan timbunan, kewaspadaan khusus harus diambil dan isyarat-isyarat diberikan. Pemuatan dan Pembongkaran Muatan Secara Mekanis. Selama kegiatan-kegiatan mengisi muatan, pekerja harus memiliki penglihatan yang lapang dan tidak terhalang terhadap bahan-bahan yang dikerjakannya. Jika hal mi tak mungkin, ia harus dibimbing oleh isyarat-isyarat yang tepat. Kendaraankendaraan yang dimuati hanis ditempatkan secara arnan dan direm semestinya. Ketika kendaraan sedang mundur, semua orang harus berada di tempat-tempat arnan dan pengisian muatan tidak boleh sekali-kali mulai sebelum kendaraan berhenti. Orang-orang tak boleh berada di tempat pengernudi selama pengisiari muatan Sedang berjalan, kecuali jika alat pemuat dikendalikan dan tempat pengernudi (Garnbar 79). Gam bar 79. Jarak-jarak aman yang harus diikuti di antara pekerfa dengan kayukayu yang bergerak, mesin-mesin atau tali-tali selama pengangkutan dan pengisian muatan. Kait-kait dan penjepit-penjepit untuk pekerjaan mengisi muatan harus terpasang dengan baik dan kokoh. Jika alat-alat tersebut tak dapat memegang secara baik, gantungan dengan jerat tambang harus dipergunakan untuk megangkat. Sebaiknya kait atau jerat dapat membuka sendiri pada saat muatan diturunkan. Jika banyak batang kayu yang dipindahkan sekaligus, hanya jerat yang membuka sendiii boleh dipakai. Untuk mengendalikan gerakan kayu atau sesusun batangan kayu yang tergantung, tambang khusus harus dipakai. Sedapat mungkin, kayu-kayu harus dinaikkan atau diturunkan secara vertikal. Orang-orang tak boleh lewat atau berada di bawah kayu bergantung. Selarna me- muatkan kayu, para pembantu tak boleh sekali-kali berada di sebelah samping muatan. Jika kendaraan dimajukan sebelum pekerjaan muat selesai, kendaraan ha125 rus dinlajukan perlahan-lahan dan hanya sesudah pasti bahwa kayu-kayu talc akan jatuh. Jika jembatan untuk lewatnya kayu dipakai untuk pengisian muatan, perlengkapan untuk lewatnya kayu harus dipasang dengan kokoh. Kayu-kayu harus ditarik ke atas kendaraan dengan dua tambang. Jika hanya satu kayu tersedia, tall tersebut tidak boleh dilkat di pertengahan, tetapi pertama-tama satu ujung harus ditarik ke atas dan ditahan secara kuat dan kemudian ujung lain. Kayu-kayu harus disusun secara baik sehingga tidak terdapat bahaya oleh karena menyangkut, bergerak, berayun atau terjatuh. Bagian-bagian dahan kayu atau atas kayu harus dipotong. Hanya jika muatan dilkat secara kokoh dengan tambang atau rantai, kendaraan boleh berjalan. Kewaspadaan adalah perlu, jika rantai-rantai pengikat dilontarkan ke atas muatan. Selama pengosongan muatan, perlu pula kewaspadaan, agar tidak ditimpa kayu. Penumpukan. Kayu harus ditumpuk di atas perrnukaan tanah yang datar dan kuat atau beberapa dasar lain yang kokoh. Tumpukan tidak boleh lebih tinggi dan pada keperluan, dan jika ditempatkan ditepi jalan lalu-lintas tak boieh terlambat. Untuk mencegah suatu bahaya oleh karena rubuh, atau terjatuh atau menggesernya kayu, tumpukan harus ditahan secara baik dan aman. Lapis-lapis kayu berlainan harus dipisahkan dengan diberi tanda, dan setiap lapis harus disusun ke atas dengan mengurangi satu kayu dan pada yang berikutnya. Pada tumpukan besar, kedua ujung harus diletakkan sedemikian, sehingga terdapat ujung pangkal pada kedua pihaknya. Jika perlu, tumpukan kayu harus diikat dengan rantai, kiem atau alat lain. Tumpukan yang tak mantap harus ditunjang secara memadai atau diatur kembali susunannya, dan dipanjat oleh pekerja. Kayu-kayu pendek tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dan 2 meter dengan tangan. Tonggak-tonggak penyangga pada bagian samping tumpukan yang disusun sejajar harus secara kokoh diperkuat terhadap dorongan oleh beratnya tumpukan. Pengambilan kayu dan tumpukan tidak menjadi goyah dan kait serta jepit dapat dipasang secara arnan terhadap kayu. Kayu-kayu tidak boleh ditarik keluar dan dasar. Untuk penumpukan dan pengambilan kayu dan tumpukan kayu secara mekanis, jerat yang dapat membuka sendini harus dipergunakan. 6. Pekerjaan Menyiangi, Pengolahan Tanah dan Penanaman, dan Perlindungan Terhadap Tumbuhan Hutan. Pekerjaan menyiangi daerah-daerah untuk penanaman, pembuatan jalan, pembibitan atau pangkalan sening-sering memerlukan pemusnahan pohon-pohonan, pen. cabutan pangkal batang dan pembuangan bahan-bahan atau sisa-sisa potongan. Sening-sering tidak diketahui bahwa kegiatan-kegiatan persiapan mi biasanya adalah lebih berbahaya dan pada kegiatan-kegiatan pokok benikutnya. Akibatnya, pekerjaan menyiangi sening.sering dilakukan oleh pekerja-pekerja yang tidak cukup trampil dan tidak diawasi secara memadai. Pencabutan pangkal pohon dapat merupakan pekerjaan yang terutama berba. haya. Bobot yang berat pangkal batang dan kecenderungannya untuk terbalik lagi ke belakang, jika akar-akar tidak seluruhnya dipotong atau dipatahkan dan menjadi sebab kecelakaan-kecelakaan berat. Risiko mi harus diawasi, terutama jika menggunakan mesin-mesin. Kerek dan tali-talinya harus dipasang secara tepat, dan pekerja-pekerja aman dan bahaya pangkal kayu yang mungkin terbalik atau terangkat 126 ke belakang. Pencabutan pangkal pohon besar dapat dipermudah dengan peledakan, sedangkan akar-akarnya harus dicabut lebth lanjut dengan buldozer. Jika kerek yang dijalankan traktor dipergunakan untuk mencabut pangkal kayu, traktor harus direm secara kokoh. Praktek paling bahaya adalah pencabutan pangkal kayu dengan traktor yang bergerak tanpa kerek. Jika pemasangan kepada traktor adalah terlalu tinggi, hal ml akan mudah berakibat terbaliknya traktor. Dalam hal mi, pengemudi yang talc berpengalaman menyebabkan kecelakaan-kecelakaan berat dan kerusakan kepada perlengkapan kerja dan harta kekayaan lainnya. Jika traktor berat yang dilengkapi dengan lempeng buldozer atau pendorong kayu khusus tersedia, dan jika pohon tidak terlalu besar, pencabutan pangkal kayu dan akar-akarnya sering dilakukan dengan mendorong roboh pohon secara keseluruhan. Dalarn kegiatan mi, pengemudi traktor berada dalam bahaya besar oleh kemungkinan terkena cabang-cabang yang jatuh atau bahkan bagian atas pohon yang patah. Maka dan itu, hanya traktor-traktor dengan atap kokoh harus dipakai untuk maksud tersebut, dan para peninjau harus berada pada jarak aman dan pohon. Jika pohon-pohon dengan bantalan-bantalan berbentuk lempeng yang besar dirobohkan dengan cara mi, pekerjaan dipermudah dengan pemotongan bantalan-bantalan secara vertikal. Namun untuk alasan-alasan keselaniatan, bantalan-bantalan talc boleh dipotong pada pihak traktor mendorong kayu. Jika pohon ditarik roboh dengan kerek yang dipasang di atas traktor, hal inipun harus dilakukan pada jarak aman. Kewaspadaan harus diambil, agar traktor tidak terkena atau terbalik oleh tarikan pohon yang roboh. Kadang-kadang pohon dirnatikan dengan potongan sekeliling atau menggunakan bahan kimia untuk mengurangi bayangan pada permukaan jalan atau daerahdaerah yang ditanami. Jika dibiarkan bendiri dan membusuk untuk beberapa waktu, dahan-dahannya akan berjatuhan atau bahkan roboh, terutama oleh angin dan hujan yang kuat. Maka dan itu, pohon-pohon demikian harus ditumbangkan dengan aman sebelum timbul bahaya-bahaya demikian. Pada pembasmian tumbuhan kecil, alat-alat pemotong dapat dengan mudah menjadi sebab sumber kecelakaan besar. Alat-alat berbentuk gunting atau gergajigergaji adalah lebih aman untuk pekerjaan mi dan pada alat-alat pemotong dengan bilah yang tajam. Pengawasan yang ketat harus menjamin jarak yang aman di antara para pekerja. Jika pemotong kayu atau alat mekanis lain dipergunakan untuk membuang tumbuhan atau sisa-sisa bekas potongan, kewaspadaan diperlukan untuk mencegah kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan benda-benda melayang atau bergerak lainnya. Mengeijakan pekerjaan tersebut dengan tangan harus dilakukan dengan sarung tangan sebagai perlmndungan terhadap pecahan-pecahan dan dun-dun. Selama pembakaran rumpun-rumpun dsb-nya, pekerjaan harus mengikuti arah angin. Cuaca harus dipilih, agar keadaan tidak tenlalu kening, sehingga panas yang benlebihan dapat dihindari. Perlengkapan untuk memadamkan api harus tersedia, jika risiko kebakanan terdapat. Pengolahan Tanah dan Penanaman. Pengolahan tanah dan penanaman adalah jauh kurang berbahgaya dan pada kegiatan-kegiatan kehutanan lainnya atau kegiatan-kegiatan perkayuan. Namun be- gitu, adalah berguna untuk memperhatikan tindakan-tindakan keselamatan, oleh karena kecelakaan-kecelakaan terpusat pada beberapa kegiatan. Dalam pekerjaan yang dilakukan dengan tangan, terjatuh dan pemakaian alatalat adalah sumber-sumber utama kecelakaan. Sepatu yang dapat dipencaya, jarak 127 yang cukup di antara pekerja dan perawatan yang layak peralatan kerja adalah tindakan-tindakan keselamatan paling penting. Untuk menjamin bahwa hal mi dan kewaspadaan-kewaspadaan lain diterapkan, kegiatan-kegiatan harus diorganisir ecara balk dan diawasi secara teratur. Jika wanita atau tenaga kerja muda dipekerjakan, jumlah yang cukup tenaga keija harus ada untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat seperti pekeijaan yang bersangkutan dengan tanah yang keras atau pengangkutan pohon-pohon rnelalui jarak-jarak jauh di atas tanah yang sukar dilampaui. Pekerja-pekerja yang tidak berpengalaman dan dipekerjakan hanya untuk waktu-waktu pendek harus diberi instruksi yang balk dan diawasi dengan perhatian khusus. !vlereka harus diberi tahu tentang bahaya-bahaya oleh karena serangga, ular, tumbuh -tumbuhan atau risiko serupa yang tidak dikenalnya. Jika mesin-mesin dipergunakan, maka perlu dipatuhi usaha-usaha kewaspadaan untuk keselamatan mesin-mesin. Pada darah yang sukar seperti lereng-lereng yang curam atau permukaan yang tidak rata oleh karena batu-batuan, pangkal pohon dan rumpun-rumpunan atau pant-pant kecil, mesin harus dijalankan dengan kecepatan rendah dan dengan perhatian khusus. Para pembantu yang mendahului atau mengikuti mesin biasanya berada dalam bahaya yang lebth besar dan pada pengemudi. Mereka harus tetap berada pada jarak yang aman dan membeni petunjuk kepada pengemudi dengan isyarat-isyarat yang tepat. Sedapat mungkmn penlindungan terhadap benda-benda yang terlempar seperti batu atau cabang-cabang dikarenalcan bekerjanya peralatan mesin harus diadakan. Praictek teraman adalah menggunakan mesin-mesin sedemikian, bahwa pembantu-pembantu talc dipenlukan atau jumlah regu sekecil mungkin. Pengolahan tanah dan kegiatan penanaman sering dilakukan di tenipat-tempat terbuka bebas dalam cuaca yang kadang-kadang buruk. Maka dan itu, perlindungan terhadap angin, hujan atau sinar matahari perlu disediakan. Pemakaian Racun Hama. Racun hama makin berperan besar bagi perlindungan tanaman hutan. Oleh karena banyak di antaranya adalah berbahaya bagi orang-orang yang mengolahnya, kewaspadaan adalali sangat penting. Pestisida sening dipakai hanya untuk beberapa han dalam setahun. Tambahan, produk-produk baru muncul di pasaran pada waktu-waktu yang relatif sering. Akibatnya ketentuan-ketentuan keselarnatan sering dilupakan atau diabaikan. Untuk alasan mi mandor-mandor dan pekerja-pekerja harus selalu mengenalnya meli- puti tindakan-tindakan keselamatan khusus sebelum kegiatan dimulal. Organisasi penyemprot harus mulai dengan memeniksa diikuti tidaknya instruksi pemakaian racun hama tersebut. Perlengkapan perlindungan seperti sarung tangan karet dan sekort atau bahan pembersth harus siap sedia. Alat-alat penyemprot harus diuji lebih dahulu dengan air. Wadah-wadah pencampur dan tempat penyimpanan yang layak harus disediakan. Ketentuan-ketentuan keselamatan yang menyangkut penggunaan zat-zat beracnn harus dilkuti dengan seksama. Penyemprotan dengan zat-zat sangat beracun harus dilaksanakan hanya oleh tenaga kenja dewasa yang dapat dipercaya dibawah pengawasan terus menerus. Semua orang yang tidak langsung bersangkutan dengan pekerjaan tidak boleh berada dekat tempat tersebut. 128 Pemagaran. Selain bahan-bahan kimia, perlengkapan mekanis tertentu untuk perlindungan tanaman hutan biasa dipergunakan. Di antaranya, pemagaran tanaman barn agak sering dipergunakan pada daerah-daerah teretntu, dan menjadi sebab kecelakaan. Mencat tiang pagar dengan kreosot atau memegang tiang-tiang pagar yang dicat kreosot perlu perlindungan tangan, terutama jika pekerja pel'ça tangannya terhadap zat tersebut. Tiang-tiang pagar harus disimpan dan dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga tidak meluncur. Pemancangan tiang dipermudah, jika ketrampilan dan peralatan cukup. Memasang paku dan kawat, terutama kawat berduri, sebaiknya dilakukan dengan perlengkapan din seperti sarung tangan karet, sekort dan sepatu bot. Dalam meregangkan kawat, pekerja-pekerja harus berdiri secara aman dan menghindari regangan yang melebihi kemampuan otot. Jika kawat yang regang dipotong, kedua belah pthak harus ditahan. Tempat keija harus dipelihara serapih mungkin selama pemagaran, agar pekeija tidak terjatuh oleh karena tersandung tiang-tiang pagar yang belum dipasang atau kawat atau menginjak paku. Sebagaimana pada banyak kegiatan-kegiatan lain, kewaspadaan keselamatan terbaik adalah pengorganisasian keija dengan regu kerja kedil yang mengikuti norma pekerjaan rutin dengan rencana yang balk. 7. Pembuatan Jalan, Penambangan Bath, Peledakan. Pembuatan Jalan. Jika pembuatan jalan sedang berlangsung, jalan harus ditutup atau tanda peningatan harus dipasang. Tempat-tempat berbahaya seperti pant-pant atau lobanglobang tenbuka harus dipagar dan, jika perlu, diberi tanda lentera merah sesudab gelap. Beban-beban, termasuk kendaraan-kendaraan yang bergerak atau diparkir harus berada pada jarak sekurang-kurangnya 60 cm dan tepi lobang. Selama penggalian Iobang, kecelakaan-kecelakaau berat atau bahkan kematian dapat terjadi sekalipun untuk Iobang-lobang yang relatif dangkal, jika pekerja bekerja sambil membungkuk. Maka dan itu, lob ang-lobang yang lebih dalam dan 1,2 meter harus ditopang, misalnya dengan pemasangan kayu. Pada tanah mudah longsor, pemasangan lempeng kayu vertikal yang diperkuat dengan pemakuan kayu diagonal diperlukan. Pekerja tidak boleh bekerja sendinian dalam lobang. Mereka harus berjarak sekurang-kurangnya 3 meter satu terhadap yang lain. Pinggir-pinggir jalan harus memiliki sudut miring yang tak lebth dan 45° pa- da tanah yang mudah longsor. Pada tanah yang kekuatannya sedang, sudut 60° diperkenankan, dan pada tanah sangat mantap seperti batu yang kokoh adalah 80° Selama pembuatan jalan pada lereng, mesin-mesin pemindah tanah sepertu buldozer, tidak boleh dijalankan pada permukaan yang 11cm. Para pembantu harus berada pada jarak yang aman untuk mencegah terkena bantingan mesin ke samping. Perhatian harus diberikan terhadap parkir yang aman dan penyimpanan bahan bakar di lapangan. Jika batu dthancurkan dengan palu, adalah penting untuk melindungi mata mereka dengan kaca-mata dan berada pada jarak yang cukup dan pekeija-pekerja lain dan dan orang-orang yang tak memakai perlengkapan perlindungan. 129 Penambangan Batu. Penambangan batu sering-sering diperlukan untuk kebutuhan bahan pembuatan jalan. Orang-orang yang bekerja di tambang batu terutama menghadapi bahaya dan bahan jatuh atau tergelincir, atau oleh runtuhnya tepi yang curam atau permukaannya sendiri. Semua tambang batu harus dipagar dengan balk. Pengambilan batu harus dilakukan sekurang-kurangnya 3 meter dan pinggir. Pohon.pohon yang condong atau tergantung di atas harus dirobohkan. Pinggir gunung batu harus dibuat miring kirakira 450 Permukaan tambang batu hams diperiksa terhadap bahan-bahan yang terlepas, terutama sesudah peledakan. Batu-batu yang terlepas harus diambil dengan Segera. Pekerja-pekerja dalam tambang harus memakai topi-topi pengaman. Mereka harus benjarak 3 meter satu terhadap yang lain,jika mungkin, dantidak bolehbekerja di bawah pekerja yang lain. Untuk bekerja pada tempat-tempat yang lebth tinggi dad 3 theter dan di dekat permukaan-permukaan curam, tambang mesti tersedia. Pada lantal tall tambang atau lobang, jalan menyelematkan din hams bebas untuk keperluan darurat secara mendadak. Membuat lobang ke bawah atau bekerja pada permukaan-permukaan yang menjorok harus dilarang keras. Bekerja harus selalu mulai di atas. Derajat miring dan tinggi permukaan tergantung sebagian besar kepada susunan dan bangun bahan. Sudut miring 60° dan tinggi permukaan 12 meter secara normal tidak boieh dilampaui pada tambang batu. Sudut yang lebih curam hanya diperkenankan pada keadaan-keadaan yang lebih menguntungkan Jika bahan sukar clan tak stabil, penebangan harus dilakukan bertingkat tidak lebih dad 3 meter tingginya dan tidak kurang dan 1,5 meter lebarnya. Peledakan. Peledakan merupakan praktek yang biasa dalam pertambangan batu, tetapi juga selama pembuatan jalan atau saluran. Pemniukaan tanah, tempat-tempat pembangunan dan tempat-tempat lainnya dapat dengan mudah dibebaskan dad batu atau pangkal pohon dengan menggunakan peledakan. Penggunaan bahan-bahan peledak memerlukan perhatian khusus selama penyimpanan dan pengolahan. Hanya orang-orang yang memenuhi persyaratan dan memiliki sertifikat dapat dipercayakan untuk pekerjaan dengan bahan peledak. Hanya mereka boleh mengisi lobang dengan bahan peledak dan meledakkannya, Sedangkan para pembantu hanya boleh melaksanakan pekeiaan-pekerjaan persiapan seperti membuat lobang atau menutup daerah-daerah yang berbahaya. Mereka harus memakal topi pengaman. Detonator listnik secara normal harus dipakal untuk peledakan. Namun detonator demikian tidak boleh secara biasa dipakai di dekat kabel-kabel penyalur listnik bertekanan tinggi atau pemancar radio, oleh karena aru listnik mungkin tenjadi secara induksi pada kawat untuk meledal<kan dalam lapangan elektromagnetis. Untuk keadaan demikian, perlengkapan listnik khusus diperlukan. Sumbu kepala hanya boleh dipakai untuk pekeijaan peledakan kedil. Adalah penting untuk menguji kecepatan terbakarnya sumbu. Ujung sumbu harus dipotong berbentuk segi empat sebelum dipasang ke kepala. Sumbu harus terbakar sampal peledakan sekurang-kurangnya dua menit untuk memungkinkan pekerja sempat mencapai tempat aman. Sebelum peledakan, tanda-tanda hams dipasang pada jaraic aman yaitu sekitar 130 200 meter, sehingga daerah dengan jan-jan tersebut berada dalam keadaan aman. Peledakan tidak boleh dikerjakan sesudah gelap dan keadaan tak dapat dilthat de ngan balk. Isyarat yang tepat harus dibenikan sebelum peledakan dan ketika segala sesuatunya telah aman. Jumlah ledakan mesti dthitung, gar diketahui semua ledakan sudah meledak. Jika ada peledak yang tidak meledak, hanya orang yang kompeten yang boleh memasuki daerah tersebut. Ia harus menunggu sekurang-kurangnya 15 menit sebelum memasuki tempat tersebut. Waktu yang cukup harus terseclia untuk menghancurkan bahan peledak yang tak dipakai atau menyimpannya secara aman. Pengisian alat peledak memenlukan kewaspadaan khusus. 8 Kebakaran Hutan. Pemadaman kebakaran hutan memerlukan pengorganisasian yang efektip dan rencana-rencana yang jelas dapat dilakukan dengan cepat dalam keadaan darurat. Reaksi dan keputusan yang cepat diperlukan untuk mencegah kerusakan kepada harta kekayaan atau perorangan. Oleh karena keselamatan pemadaman kebakaran mudah diabaikan dalam keadaan panik, tiap orang harus diperingatkan agar menghindari nisiko-risiko yang tidak perlu. Orang-orang pemadam kebakaran harus berada dalam kondlisi fisik yang balk; regu-regu pemadam kebakaran khusus harus dikerahkan hanya dan onang-orang yang terdapat dalam keadaan kesehatan sebaik-baiknya. Mereka harus menenima latihan khusus dalam menghadapi risiko kecelakaan dan membenikan pertolongan pertama dan pemadaman kebakaran. Istirahat-istirahat yang cukup dan pembenian makanan yang memadai hams diselenggarakan untuk memelihara kondisi fisik yang balk Regu pemadam kebakaran harus memakal pakaian lengan panjang dan sepatu bot. Topi pengaman dengan topeng muka yang tahan api adalah alat yang balk untuk melindungi orang-orang yang harus bekerja di dekat api. Pakaian yang terbuat dan asbes dan berlapis Kecelakaan-kecelakaan lalu-lintas terjadi dengan sangat seningnya, jika perlengkapan atau orang-orang diangkut melalui hutan dengan cepat-cepat. Tempattempat parkir dan memutar yang cukup luas adalah perlu, dan pembantu-pembantu yang menjadi petunjuk jalan adalah sangat berguna. Regu-regu pemadam kebakaran hams dipimpin oleh orang-orang yang kenal daerah. Jika bahaya besar terdapat, tempat untuk memandang ke tempat jauh harus dibuat dan jalan-jalan untuk mundur harus dipilih. Mundur secara tiba-tiba dalam keadaan panik harus dicegah dengan semua cara. Jika putus hubungan, regu pemadam kebakaran harus mencoba memasuki daerah yang telah terbakar. Perhatian hams tertuju kepada nyala api setempat. Lembah-lembah curam harus dihindari dengan semua usaha, oleh karena kecepatan tenbakarnya melebthi kecepatan orang dapat lani. Kebanyakan kematian adalah dikarenakan terjebaknya orang pada lembah-lembah curam. Pohon-pohon yang terhakar hams dilewati arah ke atas atau sebaliknya arah condong pohon. Perhatian khusus dipenlukan di dekat kabel listrik. Jika regu pemadam kebakaran harus tinggal di tenda-tenda untuk sementara, tempat-tempat aman hams dlipilih dan keadaan sanitasi secukupnya liarus dipenuhi. Tempat mengawasi kebakaran hutan harus dibuat dengan kokoh. Tangga, tempat berdini, dan pagan-pagar pegangan tangan khususnya harus dipeniksa kekuatannya. Puncak tangga harus dipasang dengan balk ke tempat berdiri untuk inencegah runtuhnya tempat berdini. 131 Kebakaran hutan di daerah hutan tropis yang lembab dan banyak hujan adalah boleh dikatakan sangat jarang terjadi. 9. Pengangkutan dan PerjaLanan Personil. Kondisi pekerjaan secara keseluruhan dapat secara besar dipengaruhi oleh jarak di antara rumah pekerja dan tempat kerja, dan oleh karena sarana pengangkutan. Jarak-jarak jauh yang harus ditempuh dengan berjalan kaki dapat sangat melelahkan, terutama pada daerah yang berbukit-bukit dan pada cuaca yang berat. Keadaan-keadaan demikian bahkan mungkin mensyaratkan tinggalnya pekerja-pekerja di bedeng-bedeng, sekalipun mereka akan lebih merasa nyaman tinggal di rumah. Pengangkutan Kendaraan Bermotor Angkutan kendaraan bermotor dapat memperbaki keadaan mi dengan sangat banyak dan memungkinkan pekerja-pekerja menghemat secara berarti waktu dan tenaga. Sebaliknya, angkutan kendaraan bermotor di jalan.jalan dapat menjadi sumber kecelakaan berat, terutama di daerah-daerah dengan lalu-lintas padat. Kecelakaan-kecelakaan lalu-lintas sering-sering tidak hanya lebth banyak, tetapi rata-rata lebth berat dan pada kecelakaan-kecelakaan pada waktu bekerja. Maka dan itu, sangatlah balk kiranya dapat diusahakan dengan segala cara, agar kecelalcaan-kecelakaan lalu-lintas dapat dihindani. Standar-standar keselamatan untuk pengangkutan personil biasanya lebih tinggi, jika pengangkutan kolektif disediakan dengan pengemudi khusus ditugaskan, sedangkan kendaraan dipeithara dan dipeniksa keadaannya secara rutin. Kendaraankendaraan bermotor yang dipakai harus memenuhi persyaratan keselamatan. Oleh karena keselamatan penumpang tergantung dan tempat duduk, maka traktor atau tnik-truk kayu, yang biasanya bukan untuk keperluan penumpang, tidak boleh dipakai untuk pengangkutan personil. Naik di atas kap, pixiggir, dli. kendaraan bermotor tidak diperbolehkan, juga di atas muatan. Mengendarai kendaraan di jalan.jalan hutan jauh berbeda dan pada di jalan. jalan umum, oleh karena sempitnya jalan, tanjakan-tanjakan yang curam dan keadaan permukaan yang berkwalitas rendah. Apabila para pekerja naik kendaraan sepeda motor atau sepeda biasa, mereka harus membawa alat.alatnya dengan balk dengan menggunakan sarung-sarung alat untuk melindungi mata-mata yang tajam dan peralatan yang dibawa. Jalan-jalan. Jalanan di hutan harus dipelthara, agar tetap aman bagi pemakai jalan. Ketentuan terpenting adalah mengendarakan kendaraan pada batas kecepatan tertentu. Kecepatan-kecepatan mi dan cara-cara kewaspadaan harus diberikan sebagal ramburambu lalu-lintas. Jalan Air. Jika jalan darat tak terdapat, jalan air dapat menjadi penting bagi pengangkutan pekerja. Perahu.perahu untuk kepenluan mi harus dipenlengkapi perlengkapan keselamatan dn dikemudikan oleh orang-orang yang berpengalaman. Pekerja-pekerja hams pandai berenang dan melakukan pernapasan buatan. Kecelakaan-kecelakaan kebanyakan terjadi, jika perahu dimuati melebihi kemampuan dan tidak seimbang. Beban ainan tertinggi harus ditulis secara jelas dan tidak dilampaui, dan penumpang harus duduk. Keadaan cuaca juga hams diperhatikan. Pada arus-arus besar dan berbahaya, perahu-perahu tidak boleh dipergunakan untuk angkutan penumapng. 132 Jika perahu terbalik, penumapng yang tak memilild perlengkapan penyeanlatan did hams menanggalkan palcaian luar yang berat dan sepatu, dan meninggalkannya pada perahu atau benda-benda yang terapung dad pada mencoba membawanya dengan berenang jarak jauh ke darat. J3erjalan Kaki. Berjalan kaki biasanya kurang berbahaya dad pada alat angkutan. Namun pada bepergian dengan permukaan basah dan 11cm, terjatuh dan tergelincir dapat mudah terjadi. Sepatu talian meleset memberikan perlindungan terbaik terhadap risiko in!. Pada keadaan-keadaan kekecualian, mungkin sekali perlu untuk mengundurkan perjalanan, sehingga jalan berada dalam keadaan baik dan dapat dilalui, Sedangkan pekerjaan di tempat terbuka sering tidak mungkin dilakukan oleh keadaan cuaca yang buruk. Pada daerah-daerah sepi, pekerja tidak boleh berjalan sendirian. Jika hal mi tak dapat dihindari, mereka harus selalu meninggalkan catatan yang menyatakan dimana mereka mungkin ditemukan, jika tidak kmbali pada waktunya. Di daerahdaerah yang sukar dilalui, jalan-jalan aman harus dipilih. Kompas dan peta diperlukan, jika orientasi sulit dilakukan. Jika seorang pekerja tersesat, ia harus tahu bagaimana bertindak memanjat pohon untuk melihat keadaan sekeliling; mengikuti jalanan, kawat telepon atau aliran air; mempersiapkan tempat berlindung sebeluni gelap; jika tidak berhasil, tinggal pada satu tempat, hemat tenaga dan nyalakan api agar asapnya dapat dillhat oleh para pencari. BAB V PENGEMBANGAN PROGRAM AKTIF. 1. Perundang-undangan Tentang Standar-standar Kesehatan Dan Keselamatan Keija. Adanya dasar perundang-undangan kesehatan dan keselamatan kerja yang menetapkan norma-norma yang harus diperhatikan oleh perigusaha dan buruh adalah penting dalam pekerjaan kehutanan dan perusahaan perkayuan. Tanpa perundangundangan tersebut, kiranya sangat sulit atau tidak mungkin untuk melaksanakan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja. Sebagal dasar ketentuan-ketentuan kesehatan dan keselamatan keija dapat disebut antara lain: Undang-undang Kerja No. 12 Tahun 1948-1951. Undang-undang mi mengatur tentang jam kerja, peraturan kerja bag! tenaga kerja wanita, bag! anak-anak, orang muda, cuti, istirahat persyaratan tempat keija, tempat kerja berbahaya, dli. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang Keselamatan Keija memuat ketentuan-ketentuan umurn tentang keselamatan kerja dan mengatur keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, termasuk pekerjaan kehutanan dan perusahaan perkayuan. 33 3. Undang-undang Konpensasi (1947-1951). Und ang-undang Konpensasi Kece1akaan) menentukan penggantian ke rugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Ruang Iingkupnya meliputi perusahaan pertanian dan perkebunan (kehutanan adalah satu segi dan pertanian). Dalam hal ketentuan-ketentuan dan Undang-undang tersebut belum beriaku atau belum diperinci1ebihlanjutmaka dapat diterapkan misalnya: Peraturan tentang Pembatasan Pekerjaan Anak dan pekerjaan wanita pada Malam Han. Peraturan tentang Panglong di Riau, yang mulai berlaku pada tgl. 1 Juni 1929. Peraturan Perburuhan di Perusaliaan Perkebunan, stbl. 1938 no. 98, muiai berlaku tgl. 1 Juni 1938. Namun rasanya dengan kemajuan tehnologi dalam pekerjaan kehutanan dan perusahaan perkayuan masih diperlukan norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja khusus. Untuk maksud tersebut penggarapan sedang dilakukan dengan tujuan mempunyai norma kesehatan dan keselamatan kerja, yang merupakan persyaratan teknis minimum. Norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja ada dua jenis, yaitu yang hersifat resmi dan yang bersifat sukarela. Yang resmi adalah persyaratan minimum yang harus dipaksakan dan diawasi. Norma-norma demikian hams selalu dapat diterapkan. Norma-norma resmi mi biasanya masih bersifat umum dan luwes, sehingga dapat memasukkan aspek-aspek tehnik kesehatan dan keselamatan kerja baru. Adapun norma-norma secara sukarela biasanya bersifat lebth teknis terperinci dan pemilihan tehnik terbaik diserahkan kepada teknisi yang bersangkutan, sehingga penerapan sebaik-baiknya dan dicapai tingkat kesehatan dan keselamatan yang setinggi-tingginya. Materi norma-norma telmik kesehatan dan keselamatan kerja dapat ditelaah dan isi buku mi. Demikian pula dapat diikuti hasil-hasil Seminar Nasional Kesehat- an dan Keselamatan Kerja Pada Industri Perkayuan di Balikpapan pada tahun 1976. 2. Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Pengawasan oleh pihak Pemerintah adalah perlu untuk menjaniin diterapkannya ketentuan-ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja. Pengawasan di daerah diseienggarakan oleh Kantor-Kantor Wilayah dan Kantor-Kantor Resort Direktorat Jendral Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja. Tergantung kepada materinya, pengawasan mungkin dilakukan oleh pengawas perburuhan, pengawas kesehatan kerja, pengawas keseiamtan kenj a, dli. Seorang pengawas mengenal dengan balk aspek-aspek perburuhan termasuk kesehatan dan keselamatan kerja dalam bidang kehutanan. Kehutanan yang aspekaspeknya sangat berbeda pula dan kegiatan-kegiatan sektor-sektor ekonomi lainnya memerlukan pengetahuan yang cukup tentang keadaan-keadaan lingkungan keda dan peraiatannya, sehingga dapat dthindari keputusan-keputusan yang tak sesuai. Jika mungkin, di daerah-daerah yang kehutanannya relatif sangat menonjol, pengawas sendiri perlu memperoleh latthan dalam kehutanan. Ia tidak hanya harus berpengatahuan lengkap ten tans segi teknis kegiatan-kegiatan kehutanan, tetapi juga kemampuan untuk bekerja sama dengan personii kehutanan. 134 Tugas utama pengawas adalah pekeijaan lapangan, yaitu pengawasan tempattempat kerja yang tersebar pada jangka-jangka waktu teratur atau tidak. Ia memiliki hak untuk mengadakan pengawasan tanpa pemberi-tahuan terlebth dahulu. Jika keadaan pekerjaan sangat berbahaya, ia berhak menghentikan pekerjaan. Ketentuan-ketentuan per.udang-undangan harus dikenal oleh perusahaan perusahaan antara lain melalul pengawas. Pengawas akan menunjukkan secara sistimatis ketentuan-ketentuan yang harus diikuti dan diterapkan sesuai dengan kondisi yang ada dengan penjelasan mengenai alasan-alasannya. Hal mi sama sekali bukan pekerjaan mudah dan memerlukan fleksibilitas dan penyesuaian. Kunjungan-kunjungan periodik ke bedeng-bedeng atau kegiatan-kegiatan dengan banyak tenaga keijanya khusus penting. Sebagai contoh-contoh, mempekerjakan tenaga kerja muda, atau berusia tua, atau wanita, dan pengolahan-pengolahan bahan yang berbahaya, perlu diawasi dengan teliti. Tambahan, pengawasan khusus diperlukan, jika suatu kecelakaan terutama yang berat telah terjadi. Dalani hal liii, adalah tugas pengawas untuk menemukan, apakah ada sesuatu ketentuan-ketentuan keselamatan telah dilanggar dan oleh siapa. Pada keadaan demikian, Ia sering tak akan memperoleh bantuan sama sekali dalam usahanya untuk menemukan sebab kecelakaan, oleh karena keputusan terakhir menjurus kepada tindakan terhadap orang-orang setempat. Sebaliknya, perundang-undangan adalah tidak ada gunanya, jika tidak dipatuhi, terutama dalani hal pelanggaran-pelaflggaran besar telah sampai kepada kecelakaan-kecelakaan besar atau bahkan kematian. 3. Statistik Kecelakaan Dan Penyakit. Umum. Statistik kecelakaan dan penyakit adalah sangat penting dalam kesehatan dan keselamatan kerja khususnya untuk pencegahan yang lebth balk Statistik-statistik ml harus sedemikian dibuat, sehingga: Menunjukkan besarnya problematik kecelakaan dan gangguan sakit yang disajikan dalam banyaknya, frekwensi, beratnya (hulangnya waktu kerja) dan biaya yang diakibatkannya. Memungkinan dibuatnya perbandingan di antara perusahaan.perusahaan kehutanan yang berlainan, pada periode waktu yang berbeda, dan jika mungkin cli antara berbagai negara. Mengizinkan kiasifikasi kecelakaan-kecelakaan dalam cara yang meningkatkan pengembangan program pencegahan kecelakaan yang efektip. Tanpa statistik yang baik, sangatlah sukar, atau tidak mungkin, meniecahkan persoalan kecelakaan. Angka-angka yang dapat dipercaya mengenal kecelakaan-kecelakaan akibat kerja diperlukan untuk melakukan pendekatan pencegahan, dan hasil-hasil dan tindakan-tindakan mi hanya dapat dimulai dengan statistik-statistik yang tepat. Di Indonesia, angka-angka demikian masth harus dikembangkan. Dan salah satu penelitian, kecelakaan sering tenjadi pada perusahaan perkayuan antara lain di- temukan 58,1% dad kelompok perusahaan yang diteliti menyatakan telah pemah terjadi kecelakaan di perusahaannya. Statistik kecelakaan dan penyakit hams direncanakan sangat hati-hati, jika hasil-hasil yang memuaskan dikehendaki. Di sini diuraikan seperlunya pninsip-pninsip pengumpulan, pendataan dan analisanya. 135 Definisi-definisi. Statistik kecelakaan akibat kerja memerlukan definisi yang jelas mengenai kejadian-kejadian yang harus dimasukkan. Jika tidak, pembandingan-pembandingan yang tepat tidak akan dimungkinkan. Aspek penting dan statistik kecelakaan akibat kerja adalah banyaknya orang yang menderita luka atau meninggal dunia. Istilah kecelakaan akibat kerja meliputi seluruh kecelakaan yang dikarenakan oleh pekerjaan dan semua penyakit-penyakit akibat kerja. Suatu kecelakaan disebabkan oleh suatu penistiwa luar yang tiba-tiba dan tak terduga; suatu penyakit akibat kerja adalah akibat pengaruh buruk yang lama seperti oleh getaran atau kebiingan. Penyakit-penyakit akibat kerja dalam kehutanan sebegitu jauli tidak terlalu banyak jumlahnya. Kecelakaan-kecelakaan harus dibuat ldasifikasinya sbb.. Kematian; yaltu kecelakaan-kecelakaan yang berakibat kematian (tidak pandang mengenai saat yang telah berlalu di antara tanggal terjadinya kecelakaan dan tanggal kematian). Cacat menetap; yaitu kecelakaan-kecelakaan yang menyebabkan terbatasnya atau kerusakan fisik atau mental yang menetap. Cacat sementara; yaitu kecelakaan yang berakibat cacat untuk bekerja Sekurang-kurangnya satu han penuh di luar han terjadinya kecelakaan. Kasus-kasus lain; yaitu kecelakaan-kecelakaan yang berakibat cacat untuk bekerja kurang dani pada keadaan c dan tidak mengalami cacat menetap. Dalam kegiatan kehutanan dan industri perkayuan, umumnya akan memaclai jika statistik dibatasi terhadap ketiga katagori terdahulu. Untuk meliputi semua kecelakaan kecil yang tidak mengganggu pekerjaan kiranya pelaksanaannya masih belum praktis dan tidak mudah. Kiranya mungkin, jika data-data mengizinkan, untuk membedakan cli antara cacat total menetap (yang berakibat cacat total menetap kapasitas tenaga kerja atau kehilangan - atau hilangnya kegunaan dan - bagian-bagian tertentu tubuh, misalnya hilangnya kedua belah pengithatan, lengan atau tungkai) dan cacat sebagian menetap (yang mengakibatkan cacat sebagian menetap kapasitas kerja, misalnya oleh karena hilangnya satu mata, lengan atau tungkai bawah). Angka Kecelakaan. Suatu tujuan utama statistik kecelakaan adalah pengumpulan keterangan tentang jumlah kecelakaan dan penyebarannya di perusahaan kehutanan atau industri perkayuan. Agar angka-angka tersebut dapat diperbandingkan, angka-angka tersebut dikaitkan dengan banyaknya jam kerja, banyaknya tenaga kenja kehutanan atau nidustni perkayuan yang berupa tenaga penuh (= full time) atau dengan banyaknya pekeijaan yang dilakukan, misalnya volume kayu yang ditebang. Jika waktu kerja diketahui, angka frekwensi kecelakaan dapat dthitung dengan menghubungkan banyaknya kecelakaan pada suatu peniode waktu tertentu dengan 1 juta jam - orang yang dikeijakan oleh semua tenaga kerja yang menghadapi nisiko bahaya selama periode yang sama. Rumus benikut dapat diperguna- kan: Angka frekwensi 136 Jumlah seluruhnya kecelakaan x 1.000.000. Jumlah selunuhnya jam - orang. Dalam hal banyaknya jam - orang tidak diketahui dan banyaknya orang yang menghadapi bahaya tidak dapat dirubah menjadi jam - orang, angka peristiwa ( incidence rate) kecelakaan dapat dihitung dengan membagi banyaknya kecelakaan (dikalikan dengan 1.000) yang terjadi selama periode sesuai dengan statistik yang dikumpulkan dengan banyaknya rata-rata tenaga kerja yang berada dalam risiko bahaya selama periode yang sama. Dengan mempergunakan angka frekwensi dan angka peristiwa, adalah mungkin untuk memperbandingkan perusahaan-perusahaan kehutanan atau perkayuan yang berlainan, atau perubahan-perubahan keadaan keselamatan di satu perusahaan pada periode waktu yang berlainan, asalkan pada semua keadaan banyaknya kecelakaan dan jam - orang diketahui atau jumlah rata-rata tenaga kerja diketahui. Perbandingan serupa dapat dilakukan mengenal beratnya kecelakaan. Angka beratnya kecelakaan (=severity rate) adalah banyaknya hilangnya dad - orang yang dihubugkan dengan 1 juta jam - orang. Angka beratnya kecelakaan = Jumlah seluruhnya hilangnya han kerja x 1.000.000 Jumlah seluruhnya jam - orang. Pada beratnya kecelakaan, pencatatan mengenai jumlah han orang yang hilang adalah perlu. Mungkin merupakan suatu masalah besar untuk mencatat han orang tersebut. Untuk kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan kematian, cacat total menetap, atau cacat sebagian menetap, perlu ada ketentuan-ketentuan tersendid untuk menetapkan han - orang yang hilang. Sebagal pengganti angka beratnya kecelakaan, banyaknya kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat menetap dapat juga dihubungkan dengan jumlah kecelakaan selurulmya, dli. Dalam hal in perbandingan kecelakaan pada berbagai lapangan kegiatan akan lebih berarti dan pada hanya memakai angka frekwensi Semata-mata. Klasifikasi Kecelakaan. Statistik kecelakaan akibat kerja pada kehutanan atau industri perkayuan harus meliputi hanya kecelakaan-kecelakaan akibat kerja yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan kehutanan atau perkayuan seperti penebangan pohon atau penanaman hutan. Jika pengusahaan hutan juga meliputi usaha-usaha pertanian dan industri kayu lebth lanjut, statistik kecelakaan yang terjadi padanya harus dibuat datanya secara terpisah. Hal mi juga berlaku terhadap kecelakaan di perjalanan di antara rumah pekerja dan tempat kerja, dan juga terhadap kecelakaan-kecelakaan yang menenai staf administrasi atau personil pimpinan. Oleh karena suatu kecelakaan biasanya ditentukan oleh banyak faktor berlainan, maksud kiasifikasi keceiakaan adaiah mempelajari keadaan lingkunan dan memperjeias faktor-faktor yang paling sering tersangkut sebagai penyebab. Perhatian kemudian dititik beratkan kepada faktor-faktor atau kondisi-kondisi yang dapat dipengaruhi oleh usaha-usaha pencegahan kecelakaan. Kiasifikasi keceiakaan-kecelakaan sebagai berikut dianjurkan: Kiasifikasi kecelakaan menurut jenis kecelakaan (kiasifikasi mi menunjukkan peristiwa yang langsung menyebabkan kecelakaan, misalnya terjatuh). Kiasifikasi keceiakaan menurut penyebabnya (misalnya perkakas atau peralatan); klasifikasi mi mungkin dipakai untuk kiasifikasi balk penyebab da137 lam hubungan kecelakaana atau penyebab dalam hubungan luka-luka akibat kecelakaan. Kiasifikasi kecelakaan menurut sifat luka (misalnya patah tulang atau luka sayat). Kiasifikasi kecelakaan menurut letak luka di tubuh. Lebih lanjut, informasi pencegahan kecelakaan dapat dibuat lebih berarti jika kecelakaan juga dikiasifikasikan menurut keadaan-keadaan yang membahayakan (misalnya cacat pada peralatan atau kurangnya pagar pengaman),menurut perbuatan- perbuatan tak aman (misalnya pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan kese. laniatan), menurut jenis kegiatan (misalnya penebangan, penyaradan, dli.), menunit ciri-ciri perorangan (misalnya usia, jenis kelamin, pekerjaan, ketrampilan, pengalaman kerja, dli.), menurut han-han dalam seminggu, menurut bulan-bulan dalam setahun, menurut waktu kecelakaan dalam hubungan rencana kerja, atau kondisi-kondisi kerja (misalnya cuaca, lapangan kerja). Pengumpulan Data Statistik. Dasar paling biasa statistik kecelakaan akihat kerja didapat dan laporanlaporan yang disampaikan oleh personil perusahaan kehutanan dan perkayuan dalan, bentuk formulir yang diisi. Laporan-laporan demikian terutama dimaksudkan untuk kompensasi kecelakaan dan hanya secara tenbatas bertujuan untuk pencegahan kecelakaan. Sebenarnya, pelaporan demikian dapat diserasikan dengan lebih baik untuk maksud pencegahan tersebut. Formulir-formulir khusus yang semata-mata bertujuan untuk pencegahan kecelakaan memiiki keuntungan bahwa informasi yang dikrlmpulkan akan lebih khusus dan terperinci. Contoh dan laporan tersebut diperlthatkan dibawah mi, Laporan mi biasanya dilsi oleh pimpinan regu kerja atau pimpinan hutan setempat. Jika dapat dilaksanakan, suatu sistim laporan yang lebih terpeninci dapat dipakai dan terdini dan tiga bentuk yang masing-masing diisi oleh orang yang menderita kecelakaan, pimDinan kelompok, dan pimpinan perusahaan. Modef FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN. Kartu identifikasi no. Pimpmnan perusahaan Alamat Perusahaan Hutan/Penkayuan: Tenaga Kerja Yang Mendenita Kecelakaan. 6 A1amat Usia 8. Jenis kelamin Golongan 10. Pekerja tetap atau musiman: Pekeiaan pada kegiatan hutan/perkayuan: Lamanya bekerja : dengan perusahaan: dalam pekerjaan kehutanan/perkayuan: Mengikuti kursus-kursus/latihan-latihan.: Lamanya Sifat: Nama 7. 9. 138 Kecelakaan. Tempat Dalam perjalanan: ke atau dan pekerjaan. Jam 18. Bulan 20. Kegiatan : : Tidak dalani perjalanan .. . 17. Hail 19. Tahun Penebangan kayu atau kayu pulp Penebangan kayu bakar Persiapan penebangan Pemotongan melintang Pengulitan Pembelahan kayu Penanikan kayu Penimbunan Pemuatan - Pembongkaran Transpor, kuda Transpor, traktor Transpor, truk Transpor, air Transpor, udara Transpor, lain-lain (perinci) Kehutanan, survai Kehutanan, pengukuran Kehutarian, pematokan Kehutanan, penendaan Kehutanan, penanaman Kehutanan, lain-lain (perinci) Pembuatan arang kayu Lain-lain (peninci) 21. Jenis Kecelakaan. Terjatuh pada ketinggian Tertimpa benda jatuh pada ketinggian yang berlainan 139 Menginjak terhadap, mengenai atau terkena benda, terkecuali benda jatuh Termasuk ke dalam atau terjepit di antara benda-benda Pekerjaan rnelampaui kernampuan atau gerakan-gerakan yang sangat melelahkan Mengalami atau kontak dengan suhu-suhu luar biasa Mengalami atau kontak dengan arus listrik Mengalami atau kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi Lain-lain (perinci) 22. Penyebab-penyebab yang teisangkut. Mesin-mesjn Gergaji listrik Mesin pengupas kulit Lainnya (perinci) Wahana transpor dan alat pengangkat: Mat angkat Konveyor Kendaraan atau truk Kendaraan-kendaraan lain Kapal terbang Peralatan tangan Kampak Gergaji tangan Parang Mat pengupas kulit Lain-lain (perinci) Peralatan lain: Tali atau tambang kuat Alat-alat listrik Bejana bertekanan Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi: Pohon-pohon Kayu gelondongan 140 Dahan-dahan Kayu pecahan atau potongan kecil Bahan-bahan kimia Zat-zat mudah menyala Lingkungan kerja: Panas Dingin Air Penyebab-penyebab lain, yang tak termasuk golongan-golongan tersebut diatas: Elewan (perinci) Orang lain Lain-lain (perinci) Apakah penyebab bergerak Tidak Bagian dan penyebab yang terlihat (misalnya rem kendaraan, pegangan Ya kampak, kald kuda, dli) 23. Sifat kelainan akibat kecelakaan: Patah tulang Keseleo (dislokasi) Kelainan aldbat beban yang besar (termasuk hernia akibat pembebanan berlebihan) Memar dan luka di dalam yang lain Arnputasi Luka-luka (luka sayat, luka serut, luka tusuk, luka terbuka, dli; dikecuali- kan amputasi dan luka pennukaan) Luka-luka permukaan (lecet, lepuh, luka dipermukaan, dli) 8) Gegar, hancur, lepuh dalam Luka besar Keracunan Pengaruh-pengaruh cuaca (pukulan panas, kena petir, dil.) Mati lernas (tenggelam, kurang udara, dsb.) Efek arus listrik (terkena aliran listrik, shok terkena listnik) Kelainan-kelainan lain dan talc tenmasuk kiasifikasi tersebut di atas (kelainan-kelainan yang tak dapat diklasifikasikan seperti di atas, misalnya peradangan) 141 24. Letak kelainan pada tubuh Kepala Kepala, tanpa perincian Mata Telinga Hidung Leher Leher Badan Dada (iga, alat-alat dalam) Belakang tubuh (sumsum tulang belakang) Perut (termasuk alat-alat dalam) Badan, tanpa perincian Bahu Lengan atas Lengan bawah Tangan (terkecuali jari-jemari) Jan-Jan Anggota harlan bawah Bokong Paha Lutut Tungkai bagian bawah Kaki (terkecuali jan-jan) Jan-jan kaki Kelainan-kelajnan bertempat banyak Kepala dan badan atau anggota-anggota badan Badan dan anggota-anggota badan Anggota-anggota badan atas dan anggota-anggota badan bawah Kelainan-kelainan umurn Sistim peredaran darah pada umumnya Sistim pencernaan pada umuinnya Sistim persyanatan pada umumnya Lain-lain (peninci) Tempat-tempat penincian Tempat kelainan tanpa perincian 142 25. Keadaan-keadaan yang membahayakan Kelainan-kelainan pada peralatan Kurangnya alat proteksi din yang dipenlukan Pakaian yang kurang pantas atau tidak memadai Kebisingan yang berlebthan Ventilasi yang tidak memadal Penerangan yang tak cukup Penggunaan bahan atau alat yang membahayakan Pernakaianeralatan yang tak tepat. Penggupan cara-cara atau prosedur yang berbahaya Tid&/ada atau tak memadainya pagar pengaman Pembinaan yang tak memenuhi syarat, dli (14 Lain-lain (perinci) 26. A'erbuatan-perbuatan yang tidak aman: / r /1 (1) Pembersihan, pengisian/pemberian minyak, penyetelan atau perbaikan alat-alat yang bergerak, listniknya dihidupkan, atau bertekenan tinggi Tidak menggunakan alat perlindungapdiri Tidak memakai alat keamanan Tidak diindahkan peringatan Mencoba-coba Pemakaian alat secara tak tepat Membuat alat-alat keselamatan tidak bekeija Kegiatan atau pekeijaan pada kecepatan yang tidak aman Sikap dan letak tubuh yang tidak aman Tidak ada perhatian terhadap kedudukan kaki atau lingkungan Kesalahan-kesalahan niengemudikan Lain-lain (peninci) 27. Faktor perorangan yang tidak aman: Sikap yang tidak tepat Tidak mematuhi/disiplin Bekerja tanpa perintah untuk pekerjaan dirnaksud Mengambil nisiko Kurang pengetahuan Kurang ketrampilan 143 Kelainan fisik Kelainan mental Lain-lain (perinci) Pencegahan Langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaan serupa cli kemudian had Langkah-langkah yang telah cliambil untuk mencegah kecelakaan-kecelakaan yang serupa Fakta-fakta tersebut di atas adalah benar sepanjang pengetahuan SJa. 19 . (Tanggal) (Tanda tangan) (Nama) Pernyataan Pimpinan Regu/Kelompok. Dengan pendek jelaskan bagaimana kecelakaan-kecelakaan mi atau yang serupa dapat dicegah 19 (Tanggal) (Tanda tangan ) (nama) Lap oran Terakhir. (Diisi oleh pimpinan perusahaan atau dokter yang memeriksa) Klasifikasi cacat Sementara Menetap, sebagian Menetap, seluruhnya Kematian 144 Jumlah hilangnya han: dan Sampai Diagnosa klinis 19. (Tanggal) (Tanda tangan) (Nama) Jika terdapat sedikit pengetahuan mengenai keadaan kecelakaan pada pekerjaan kehutanan dan industni perkayuan dan sukar untuk mengadakan sistim pelaporan kecelakaan, hasil tanya jawab dengan tenaga kerja bersangkutan dapat membantu membenikan informasi pokok. Dengan cara tersebut, keadaan-keadaan kecelakaan terdahulu yang diingat dan dijelaskan oleh tenaga kenja dapat dibuat klasifikasinya dan dianalisa. Sekalipun jauh kurang teliti dibandingkan dengan data menurut sistim pelaporan, prosedur demikian dapat seke.darnya membantu. Untuk statistik, angka-angka kecelakaan yang sangat terperinci biasanya memadai, jika data dikumpulkan pada jangka waktu-waktu tertentu, misalnya setiap 5 tahun. Sementara itu, statistik tahunan yang memberikan informasi mengenai banyaknya kecelakaan, yang digolong-golongkan menurut akibat-akibatnya, dan menurut angka peristiwanya (frekwensi, hilangnya waktu kerja, biaya) akan membantu menunjukkan kecenderungan umum. Data-data untuk kecelakaan-kecelakaan dalam pekerjaan kehutanan atau perkayuan, untuk kecelakaan-kecelakaan dalam perjalanan ke dan dad pekerjaan dan untuk penyakit-penyakit akibat kenja harus disajikan. pada tabel-tabel terpisah. Statistik-statistik tahunan mi harus dikombinasikan dengan pengambilan contoh yang dikontrol untuk pengumpulan informasi yang lebih terpeninci mengenai suatu bagian yang representatif dan jumlah keseluruhan kecelakaan. Pengolahan, Analisa dan Penyajian Statistik. Data statistik yang dikumpulkan harus diolah dan dianalisa untuk mendapatkan perhatian mengenai fakta-fakta yang penting ditinjau dad sudut pencegahan kecelakaan. Lebili lanjut, pentingnya penemuan-penemuan harus dibuat pernyataan untuk mencegah I,cesimpulan-kesimpulan yang saith atau tak berdasar. Pertama-tama data harus dibuat ningkasannya dan ditabulasilcan pada kiasifikasi tunggal atau kiasifilcasi-kiasifikasi bersilang. Tabel-tabel utama yang didapat secara demikian harus terdhI dan angka-angka sebenamya dan bukan angka-angka persentasi.Tabulasitabulasi beisIang berikut mi akan membenikari informasi penting bagi pencegahan kecelakaan: Sifat keLinan dan bagian tubuh yang dikenal. Sifat kelajnan dan sumber kecelakaan. 145 Sumber kecelakaan dan jenis kecelakaan. Jenis kecelakaan dan keadaan-keadaan yang membahayakan. Keadaan-keadaan yang membahayakan dan sebab kecelakaan. Jenis kecelakaan dan tingkah laku yang tidak aman. Pengolahan data untuk perusahaan-perusahaan hutan dan perkayuan yang besar mungkin dilakukan secara lebth maju antara lain dengan komputer, Statistik kecelakaan akibat keija harus dipublikasikan secara teratur pada laporan-laporan khusus. Penyajian hasil-hasil seperti tersebut harus sedemikian sehingga memungkinkan kesimpulan-kesimpulan dapat ditarik untuk maksud-maksud pencegahan kecelakaan. Data-data kwantitatif harus diperlthatkan dalam bentuk yang menarik dan dicegah penyajian tabel-tabel yang rumit tanpa atau dengan sedikit sekali penjelasanpenjelasan; beberapa data dapat dirubah menjadi diagram-diagram yang jelas dan mengesankan. Dengan cara mi, laporan-laporan dapat dibuat sangat menarik dan juga mudah difahami dan meyakinkan. 4. Penyelidikan Kecelakaan Dan Riset Tentang Problematik Kesehatan. Pengolahan statistik dan laporan-laporan kecelakaan sering-sering tidak membantu menjelaskan sebab-sebab yang lebth dalam terjadinya kecelakaan. Oleh karena biasanya secara kompleks faktor-faktor teknis, sosiologis, psikologis, medis dan organisasi terlibat dalam sebab kecelakaan, sangatlah dikehendaki untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor mi berperanan. Lebth-lebih, laporan-laporan kecelakaan seringsering tidak diteliti atau bahkan menyesatkan, jika pelapor takut akibatakibat yang tak menyenangkan. Untuk alasan-alasan tersebut, disamping memiliki statistik kecelakaan sebagalmana dijelaskan di atas adalah sangat membantu, jika penelitian khusus dapat diselenggarakan. Namun, penyelidikan-penyelidikan tersebut harus terpisah sarna sekali pemeriksaan yang bersangkutan dengan tanggung jawab dan kemungkinan sanksi terhadap personil setempat. Peneliti harus sepenuhnya mengenal kegiatankegiatan kehutanan dan perkayuan dan sebaiknya seorang yang pernah menjadi pekerja pada kegiatan kehutanan atau perkayuan. Kiranya akan sangat berguna, jika ia ditempatkan di tempat riset kehutanan. Penelitian terhadap kecelakaan setempat hams dilakukan segera setelah suatu kecelakaan terjadi. Tentu saja, hanya sebagian kecil kecelakaan-kecelakaan dapat diselidiki di tempat. Maka dan itu, perhatian harus dicurahkan kepada kecelakaan-kecelakaan berat dan sumber-sumber kecelakaan baru, misalnya jenis-jenis mesin baru. Kecelakaan-kecelakaan dengan akibat kematian harus diselidiki secara teliti, agar ditemukan faktor-faktor penyebabnya. Mengingat kecelakaan-kecelakaan demikian berakibat sepertiga atau lebih biaya total dalam hubungan kecelakaan, usaha-usaha untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan seperti itu secara berarti menurunkan pemborosan. Selanjutnya, penyelidikan perlu ditekankan kepada cacat-cacat seluruhnya atau sebagian yang menetap dan penyelidikan demikian perlu dilakukan dan di lapangan. Mesin-mesin baru sering-sering menjadi sebab-sebab kecelakaan. Mpla-mula hubungan sebab dan akibat tidak jelas dan baru terang sesudah pengalaflian yang lama. Hal seperti iti dapat pula terjadi pada mesin yangte1ah dikemil, tetapi keadaan hutan, tanah dan iklim berbeda. vIaka dan itu, pelaporan kce1akaan yang teratur dan baik akan sangat membantu penganalisa untuk mencari sebab-sebabnya. Selain itu, penelitian lapangan terhadap keselamatan mesin baru sñngat perlu untuk 146 memperbaiki tingkat keselamatan dan meniadakan bahaya-bahaya yang barn telihat di lapangan. Hal penting lainnya adalah penyelidikan tentang biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai akibat kecelakaan. Biaya-biaya tersebut memiliki dua komponen, yaitu biaya langsung dan tidak langsung. Yang disebut terdahulu biasanya diketahui, Sedangkan yang disebut kemudian hanya bisa diperkirakan. Biaya langsung meliputi kompensasi dan biaya perawatan bagi orang yang terkena kecelakaan. Biaya-biaya tak langsung meliputi biaya-biaya kerusakan peralatan dan bahan dan biaya-biya atas dasar menurunnya produksi selama ketidak hadiran orang yang tertimpa kecelakaan dan setelah kembali. Penyelidikan kecelakaan di lapangan akan memberikan gambaran kasar mengenai besamya biaya tak langsung mi. Angka-angka seperti itu akan mendorong usaha-usaha keselamatan. Penyelidikan-penyelidikan mengenai pengaruh-pengaruh pekeijaan kehutanan, balk sebagai akibat lingkungan, maupun prosedur kerja atau peralatan dan mesinmesin baru perlu diselenggarakan. 5. Pendidikan, Latthan dan Penyuhthan Tanpa pengetahuan yang baik mengenai .bahaya-bahaya dan aspek-aspek pe. ngamanannya, kegiatan-kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja tidak akan berhasil secara baik. Pengusaha dan buruh wajib mengetahui hal tersebut. Maka dan itu, pendidikan, latihan dan propaganda adalah perlu. Tidaklah benar, manakala Seseorang dibiarkan memperoleh pengalaman dan kesalahan-kesalahannya. Pendidikan dam Latihan. Pendjdikan dan latihan dalam kesehatan dan keselamatan keija harus dimulai sejak latthan jabatan. Kesehatan dan keselamatan kerja harus merupakan satu bagian penting dalam pembinaan ketrampilan. Latihan-latthan seperti itu telah terbukti mengurangi kecelakaan. Kursus-kursus khusus dalam hal peralatan-peralatan yang membahayakan, Seperti penggunaan gergaji mesin, traktor, dli, makin banyak diselenggarakan. Sebaiknya tidak boleh ada tenaga kerja yang menggunakan alat-alat tersebut tampa memperoleh latthan lebth dahulu. Jika pusat-pusat latthan demikian belum terdapat, bimbingan pelaksanaan tugas di tempat-ternpat kerja juga sangat berguna. Bahkan bagi mereka yang terjatth sekalipun, bimbingan tetap diperlukan, agar kewaspadaan untuk selamat terus dipelihara atau ditingkatkan. Pertanian-pertanian khusus yang membicarakan tentang keselarnatan, juga pertunjukan film agar gambar keselamatan, merupakan cara penyuluhan dan bimbingan. Di daerah-daerah dengan angka kecelakaan berat tinggi, kesadaran dan kesiapan karyawan untuk menerima pandangan baru akan lebih mudah. Latthan kesehatan dan keselamatan kerja di lapangan diselenggarakan oleh petugas-petugas yang berkeliling dan satu ke temptat lainnya. Adalah tugas pengawas atau pimpinan regu kerja untuk memperkenalkan tehnik-tehnik kesehatan dan keselamatan kerja kepada tenaga keija yang baru. Suatu buku petunjuk yang dihiasi cukup gambar-gambar dan menekankan masalah-masalah penting adalah sangat membantu. Bimbingan juga harus diberikan kepada orang-orang yang dipindahkan ke pekeijaan-pekerjaan baru. Pengawas atau pimpinan regu wajib pula mengetahui dengan cukup tentang aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Pengetahuan tersebut harms disesuai147 kan dengan kekhususan pertanggungan-jawabnya. Kursus-kursus bagi pengusaha harus memasukkan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kurikulumnya. Pengusaha hutan sebaiknya memiliki dasar pengetahuan yang luas mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Penyuluhan. Kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia. Faktor mi lebth sulit diatasi dan pada faktor mesin atau lingkungan. Sebagai misal, adalah mudah membuat pagar pengaman, tetapi pemanfaatannya secara baik oleh tenaga kerja adalah sulit. Selain latihan, penyuluhan. adalah penting, sehingga semua pthak, baik perorangan, maupun organisasi atau masyarakat menyadari pentingnya keselamatan dan berpartisipasi sebanyak mungkin. Tujuan pokok penyuluhan tentang keselamatan adalah untuk mengingatkan, bahwa untuk kepentingannya dan juga tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat dan warga negara untuk mengikuti ketentuan-ketentuan tertentu. Ketentuanketentuan tersebut dan akibat pelanggarannya harus selalu diingat-ingatkan kernbali. Lebth dan itu, bahaya-bahaya dan suatu mesin atau teknologi baru dan isi ketentuan baru harus diberitahukan kepadanya. Penyuluhan dalam hal kesehatan dan keselamatan keia kehutanan hams disesuaikan dengan keperluan tenaga kerja kehutanan. Cara-cara mungkin disana-sini secara khusus diserasikan dengan keperluan tenaga kerja kehutanan. Penyuluhan tentang kesehatan dan keselarnatan kerja harus dibuat menarik dan dirasakan perlu oleh tenaga kerja. Penyuluhan harus mampu menggerakkan hati sehingga terithat dalam bentuk perbuatan-perbuatan yang aman. Penyuluhan tidak bijaksana, jika rnalah mendatangkan kemarahan sebagai akibat orang merasa dijatuhkan namanya, terserang atau diknitik. Penyuluhan harus mendatangkan kehendak bekerja sama yang menuju kearah praktek keselamatan yang positif. Kata-kata tertulis atau diucapkan dan gambar-gambar merupakan alat-alat komunikasi yang dapat digunakan dalam bentuk brosur-brosur, buku-buku pedoman, pamfiet, ceramah, diskusi, acara radio, poster, gambar, film dan acara televisi. Penyuluhan kesehatan dan keselarnatan bagi pengawas atau pimpinan regu karyawan biasa berbeda. Bagi yang terdahulu, perlu bahan-bahan teknis terperinci. Bagi yang disebut kemudian, perlu bahasa yang sederhana dan jelas disertai ilustrasi yang terang dan menarik. Slogan yang balk dan gambar yang mudah difahami akan menetap pada ingatan karyawan. Media dan alat komunikasi harus tetap segar. Bahan-bahan ilustrasi harus baru dan bersih serta isinya sesuai dengan keadaan. Poster-poster harus diperbaharui. Alat-alat komunikasi usang dan berdebu mengurangi arti dan penyuluhan. Gambar-gambar yang tepat tentang cara-cara aman dan tidak arnan agak sukar dibuat dan mernerlukan keahlian khusus untuk pernbuatannya. Gambaran tangan dalam banyak hal memberikan lebth kejelasan, sedangkan potret memiiki keuntungan dalam hal mernpraktekan kenyataan yang sebenarnya. Potret-potret yang memperlihatkan orang-orang yang meninggal karena tergiling traktor atau terluka akibat kecelakaan sangat mengesankan. Tergantung kepada tenaga kerja, apakah gambar-gambar yang mengerikan demikian, atau gambaran teknis atau ilustrasi yang lucu. Umumnya pandekatan harus positif, yaitu seandainya gambar-gambar hanya membuat takut tenaga kerja, jadi negatif, maka dicani cara lain yang positif. Peringatan secara terus menerus kepada pengawas atau pimpinan regu tentang tang148 gung jawabnya dalam hal kesejahteraan karyawan yang dipimpinnya sering sangat efektip. Gambar (=slide) dan film sangat membantu. Film tentu saja lebth mahal. Alat-alat komunikasi demikian terbatas mengingat peralatan untuk memperlihatkannya hanya berada di pusat-pusat latthan misalnya. Pamfiet dan brosur mudah disebarkan dan dapat mencapai daerah-daerah yang jauh. Sangat berguna pula pengiriman catatan-catatan ringkas mengenai kecelakaan. Selain dibaca, penerbitan-penerbitan demikian sebaiknya memuat tanya jawab atau lain-lainnya yang tenaga kerja dapat didiskusikan dan lebth berpartisipasi. Lebth-lebih, bila disediakan hadiah-hadiah. Adalah suatu kebiasaan baik, jika sekali setahun pada suatu han seluruh karyawan dikumpulkan dalam suatu pertemuan. Pada kesempatan itu dibacakan ketentuan-ketentuan keselamatan, kecelakaan-kecelakaan yang telah terjadi thbicarakan, peralatan, mesin, pakaian pelindung dan lain-lain diperiksa dan mereka yang tidak mengalami kecelakaan untuk waktu yang paling lama diberi hadiah. Dalam penyuluhan keselamatan kerja dalam kehutanan, keselamatan lalu liiitas harus merupakan satu aspek penting. Pameran alat-alat dan bahan-bahan yang tersangkut dengan kecelakaan adalah sangat mengesankan, misalnya topi pengaman dan dahan yang menimpanya atau alat-alat yang menjadi sebab kecelakaan. Pameran demikian hams diperbaharui, tentu saja menurut keadaan, dan biasanya mungkin hanya pada perusahaan besar atau lembaga latihan. Penyuluhan harus kontinyu dan merupakan sebagian dan kegiatan ketatalaksanaan perusahaan. 6. Organsasi Tentang Kegiatan-Kegiatan. Banyak organisasi yang bersangkutan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kehutanan dan industni perkayuan. Maka dan itu, kerja sama yang baik adalah perlu, agar usaha berhasil efektip dan tidak terjadi pemborosan upaya. Organisasi tersebut adalah: Ikatan Industri Perkayuan. Korps Karyawan Kehutanan. Serikat-Senikat Buruh Lapangan Industni Perkayuan. Direktorat Jendral Kehutanan. Direktorat Jendral Penlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja. Direktorat Pembinaan Norma-Norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Dana Asuransi Kecelakaan. Badan-badan Asuransi Kesehatan. Ikatan Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Tugas Pimpinan Perusahaan. Pimpinan perusahaan memiliki tanggung jawab utama dalam pencegahan kecelakaan dan kesehatan kerja. Atas dasar itu, Ia harus mengambil inisiatif dan menunjukkan kepemimpinannya. Jika usaha kehutanan dan industri perkayuan kecilkecil, maka perlu kenja-sama di antara mereka untuk mengadakan usaha-usaha kolektif. Pada pengusahaan hutan, pimpinan perusahaan tidak boleh membenikan ke149 san seolah-olah ia tak mendukung sepenuhnya usaha-usaha keselamatan dan harus merasakan, bahwa keselamatan sekali-kali tidak boleh diabaikan untuk produksi. Sikap mi hanya dapat diperlthatkan dengan baik, jika ia mengambil tindakan-tindakan selanjutnya. Perusahaan harus rnempunyai rencana menyeluruh tahunan mengenai keselamatan dan meliputi pemeriksaan tempat-tempat kerja; penyelidikan dan analisa tentang kecelakaan; pembelian baru atau jenis-jenis lain yang baru alat proteksi din; penyelenggaraan pertemuan-pertemuan tentang keselamatan, pameran-pameran dan pertandingan-pertandingan; pembagian poster-poster, pamfiet, dli. Statistik adalah sumber keterangan bagi pengembangan dan pengendalian tindakan-tindakan demikian. Selain kegiatan-kegiatan dalam perusahaan, kerja sama erat dengan pihakpiliak Pemerintah atau badan-badan swasta perlu dipelihara dan ditingkatkan. Pendelegasian tanggung jawab pimpinan perusahaan mi ke bawah secara tepat dan berefek guna yang tinggi adaiah sangat perlu. Ahli Keselamatan Kerja. Jika perusahaan cukup besar, maka mungkmn mampu mempunyai seorang aJili keselamatan keija. Profesi demikian masth sangat langka di Indonesia. Wewenangnya hams sejak semula ditetapkan secara jelas. Fungsi utamanya adalah memberikan nasehat dan bimbingan. Ia harus bekerja sama dengan pimpinan regu-regu atau pimpinan setempat untuk pelaksanaan keselamatan yang memuaskan. Namun pada keadaan bahaya, ia harus memegang komando dan langsung memberi instruksi-instruksi. Fungsi membimbing dan padanya menyebabkan ia sa- ngat dthargi. Kiasifikasi teknis tentang keselamatan menjadi suatu syarat untuk profesinya. Kerja-sama dan Partisipasi Tenaga Kerja. Kegiatan-kegiatan keselamatan kurang berarti tanpa perhatian aktif dan pihak tenaga kerja yang digalakkan dan dipelihara dalam keadaan semaksimal mungkin. Hal mi bukan tugas mudah, sekalipun dalam Undang-undang Keselamatan Kerja dinyatakan tenaga kerja mempunyai tanggung jawab yang sama. Cara yang balk adaiah dengan membagi rasa tanggung jawab dengan pthak buruh dalam kenyataan, yaitu menunjuk wakil-wakil dad buruh yang aktif dalam usaha pencegahan kecelakaan. Tugas pokoknya adaiah meningkatkan kebiasaan-kebiasaan kerja yang aman di tempat kerja dengan melihat, apakah ketentuan-ketentuan tentang keselamatan dipatuhi dan alat-alat proteksi din dipergunakan, dan membimbing tenaga kerja yang baru serta berpartisipasi dalam penyelidikan-penyelidikan kecelakaan. Wakil -wakil buruh demikian harus didukung oleh pimpinan perusahaan dan diberi angkaangka statistik kecelakaan, keterangan-keterangan mutakhir, dil. Pimpmnan kegiatan setempat harus memanfaatkan secara bail< dukungan wakil buruh tersebut. Disini juga jelas tentang perlunya kerja-sama. Serikat Buruli sebaiknya menaruh perhatian terhadap dan memasukkan aspek-aspek keselamatan kenja dalam penyajian perburuhan dengan antara lain memben dukungan kepada wakil-wakil keselamatan setempat dan dengan mengambil sikap positif terhadap semua usaha-usaha keselamatan. Tindakan demikian dapat menggalakkan perhatian tenaga kerja dan meniadakan sikap masa-bodoh dengan menggantinya dengan perasaan ikut berpartisipasi dan merasa wajib memuiai misiatif yang baik. 150 Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kegiatan-kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja yang meluas memerlukan koordinasi yang lebih baik. Adanya Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat baik ditinjau dan sudut mi yang merupakan wadah koordinasi dan sudah barang tentu merupakan tempat pertukaran pengalaman serta pendaat dan perumusan kegiatan yang Iebth menyeluruh. Panitia tersebut harus mengadakan pertemuan-pertemuan secara periodik dengan persiapan-persiapan yang matang dan dthadiri oleh wakil-wakil pimpinan perusahaan, ahli keselamatan kerja, dokter perusahaan dan wakil buruh. Suatu alasan yang jelas harus diberika.n mengenai keadaan keselamatan, statistik keselamatan, hasil-hasil pemeriksaan dan penyelidikan tentang kecelakaan atau aspek keselamatan lainnya, kemajuan-kemajuan yang dicapai sejak pertemuan terakhir, dan masalah-masalah serta tugas baru yang narus dthadapi. Diskusi secara bergilir, ilustrasi-ilustrasi dan grafik-grafik yang mengesankan, pemberian penghargaan terhadap para anggota yang melakukan tugas secara sangat balk adalah beberapa cara untuk mempertahankan Panitia tetap hidup dan gairah. Makin aktif partisipasi para anggota, makin balk Panitia tersebut berfungsi. Di Indonesia, pembentukan Panitia Keselamatan dan Kesehatan keija diwajibkan oleh undang-undang. Ikatan Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Sebagai golongan profesi, ahli-ahli higene perusahaan, kesehatan dan kesela- matan kerja mempunyai Ikatan profesL Ikatan ml berfungsi terutama membina profesi dalam lapangan dimaksud. Kerja sama di antara perusahaan dan ikatan tersebut akan memberikan manfaat. Melalui Ikatan, tukar menukar pengalaman di antara anggota-anggota profesi sangat memberikan faedah. Aparat-aparat Pemerintali. Direktorat Jendral Kehutanan adalah aparat Pemerintah yang membina dan mengawasi pengusahaan hutan dan kegiatan-kegiatan tebang angkut kayu serta industri primer perkayuan. Direktorat Pembinaan Norma-norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Direktorat Jendral Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja, berfungsi mengawasi diterapkannya ketentuan-ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk pada perusahaan hutan dan industri perkayuan. Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja melakukan latthan-latihan dan kursus orientasi, pelayanan kepada perusahaan kehutanan, pengujian standar dan pemeriksaan laboratoris dalam higene, kesehatan dan keselamatan kerja dalam kaitan perusahaan kehutanan dan industri perkayuan. Dana kecelakaan menerima pertanggungan asuransi kecelakaan atas dasar Undang-undang Kompensasi tahun 1947-1951. 7. Pemeriksaan, Perawatan Kesehatan dan Perumahan. Pemeriksaan Kesehatan. Pada pekerjaan kehutanan, tenaga kerja bmasanya harus sehat fisik dan men- tal. Orang-orang yang memiliki cacat jasmani tidak boleh dikeijakan sebagaimana biasa, terutama jika pekerjaan fisik dan berat harus dilakukan. M esin-mesin peng- 151 gergajian, pemuatan, pengangkutan, dli. harus dijalankan oleh orang-orang yang ce pat mengambil keputusan secara tepat dan memiliki reaksi cepat dan seperlunya mempunyai ketrampilan, kegesitan dan kecerdasan. Tenaga kerja yang tidak diterima oieh perusahaan industri-industri lain oleh karena keadaan kesehatan yang tak memadai, kecerdasan yang rendah dan pendi. dikan yang kurang tidak boleh dierima untuk pekerjaan-pekerjaan kehutanan. Sangat dianjurkan untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan lengkap terhadap orang-orang yang akan bekerja secara menetap. Dokter yang memeriksa harus memiiki gambaran umum mengenai persyaratan fisik dan mental dan pekerjaan kehutanan atau industri perkayuan, dan mengambil keputusan tentang keserasian kesehatan calon pekerja terhadap pekerjaannya. Biasanya orang-orang dengan penyakit-penyakit kardio-vaskuler atau paru-paru yang berat, penyakit-penyakit persendian, hernia inguinal, kelainan-kelainan tulang belakang, tuli atau penglihatan yang buruk tidak dibenarkan untuk bekerja. Kekecualian hanya berlaku bagi pekerjaan-pekerjaan ringan seperti pembenthan dan penanaman dengan tangan pada permukaan tanah yang balk dan mudah dilakukan. Dalam pekerjaannya, tenaga kerja mungkin menderita akibat-akibat dan pekerjaan berat, kebisingan dan getaran mekanik, iklim lembab dan dingin dan juga keadaan makanan yang tak sepadan, maka dan itu pemeltharaan kesehatan berkala dan khusus perlu diselenggarakan. Bagi tenaga kerja muda atau ada usia, jangka waktu pemeriksaan harus cukup pendek, sehingga pertumbuhan tenaga kerja muda dan keserasian tenaga kerja ada usia secaera efefktip dapat diawasi. Untuk pemeniksaan kesehatan berkala, jangka waktu setahun cuiup memadai. Tenaga keija dengan keadaan kesehatan terganggu harus dipindalikan secara sementara atau menetap ke pekerjaan ringan, jika pemeniksaan kesehatan menunjukkan penlunya pengaturan sedemikian. PPPK Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah pertolongan yang diberikan terhadap orang-orang yang tenluka pada keadaan darurat da keadaan-keadaan tidak adanya pelayanan kesehatan yang lengkap. Oleh karena pada pekerjaan kehutanan dokter jarang sekali segera berada di tempat kecelakaan dengan segera, melainkan sesudah lama berselang, maka sangatlah penlu bagi tenaga kerja kehutanan pengetahuan dan ketnampilari tentang PPPK.Komplikasi-komplikasi yang berat dan bahkan kematian dapat dicegah, jika tenaga kerja secara patuh mengikuti dasar-dasar pertolongan pertama pada kecelakaan. Usaha-usaha PPPKpada pekerjaan kehutanan dan industri perkayuan sebagian besar tergantung dan jauhnya tempat kerja, banyaknya tenaga kerja yang dipekerjakan, sifat pekerjaan, faktor-faktor lingkungan dan tersedia tidaknya perawat, dokter, dan rumah sakit. Disini dapat disampaikan ketentuan-ketentuan umum sbb.: a. Fasiitas-fasifitas PPPK mesti disediakan dan juga harus terdapat personil atau harus dibuat perjanjian dengan staf medis atau dokter-dokter untuk perawatan orang luka. Pengaturan-pengaturan tersebut hams meliputi ke- tentuan-ketentuan tentang ruang PPPK dan alat-aiat kedokteran serta obat-obatan. Sarana komunikasi harus diadakan, dan nama, alamat, serta telpon dokter, rumah saint, klinik, ambulans, dii. tertera daiam pengumuman.pengumuman pada semua kemah, tempat penggergajian dan tempat-tempat kegiatan. 152 b. Perlengkapan-perlengkapan kotak PPPk yang memadai sebagaimana dinasehatkan oleh staf medis atau dokter perusahaan hams disediakan pada setiap kemah, tempat penggergajian, dan kegiatan-kegiatan tebangangkut kayu dan terdiri antara lain dan pada usungan, selimut tahan air, selimut wol dan kotak ('kit) PPPK. c. Penlengkapan kotak PPPK harm benisi secara minimum: 1 pak kain balut tekan 10 cm., 1 pak kain balut tekan 5 cm., 2 pak kain balut tekan 2,5 cm., 1 turniket, 1 pak vial aplikator antiseptis, 1 rol plester 2,5 cm. (tahan air), 1 verb an segitiga 105 cm., 1 pasang angkup (=forcep), 1 pasang gunting berujung tumpul, 1 termometer, 1 buku petunjuk PPPK, Penlengkapan pertolongan terhadap gigitan ular, Belat ( splint). d. Penlengkapan PPPK hams disediakan sekitar mesin-mesin dan pada kendaraan-kendaraan. e. Pertolongan pertama hams dilakukan oleh orang yang terlatih. Semua orang.orang yang bersangkutan harus memiliki pengetahuan tentang menghentikan perdarahan, melakukan pemapasan buatan, merawat dan membelat patah tulang, merawat luka dan memberantas shok. Pada kegiatan dengan regu 5 orang atau lebth, pimpinan perusahaan harus mengatur, agar sekurang-kurangnya satu diantara mereka memiliki ketrampilan dalam PPPK. Pada barak-barak yang jauh lokasinya, paling sedikit dua orang dengan ketrampilan demikian harus ada. f. Pengangkutan yang memadai ke tempat perawatan harus disediakan untuk pemakalan secara segera bagi orang-orang tertimpa kecelakaan pada semua tempat kerja dan perkemahan. Pengangkutan harus bersifat memberikan kenyamanan sebesar-besarnya kepada korban. Korban yang memerlukan pemakaian turniket atau usungan atau yang lukanya berat harus disertal oleh orang kompeten sebagai tambahan kepada sopir kendaraan. Pelayanan Kesehatan. Melthat masalah kesehatan, balk umum, ataupun khusus, serta tingginya angka kecelakaan, disarankan kepada perusahaan-perusahaan kehutanan atau industni perkayuan yang besar untuk mempekerjakan staf tenaga kesehatan secara penuh dan menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan umum, terutama di daerah-daerah yang terdapat penyakit cacing tambang, kolera, malaria, tifes perut, disentri, dli. Pemeliharaan kesehatan secara kuratif dapat diluaskan bagi keluarga-keluarga para pekerja. Organisasi kesehatan juga menyelenggarakan usaha-usaha preventif kedokteran, seperti imunisasi, nasehat tentang air minum, makanan, dli. Selain itu, dokter perusahaan juga menyelenggarakan usaha-usaha pencegahan terhadap kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan. 153 8. Kernah-kemah dan Perumahan Penebangan Kayu dan Kondisi-Kondisi Kehidupan. Jika tenaga kerja dikerahkan bekerja di tempat jauh di hutan, timbullah masalah kebutuhan akan perumahan sementara. Akomodasi perumahan dapat digo longkan dalam dua katagori: Perumahan sementara untuk kurang dan 3 minggu, dan Perumahan untuk lebih dan 3 minggu. Syarat-syarat untuk golongan terakhir mi adalah: Tidak lebih dan 25 orang boleh tinggal dalam satu ruang. Minimum 5 meter kubik ruang disediakan per-kapita. Lantai yang baik dan bukan tanah. Kamar penyimpanan pakaian dan barang-barang harus tersedia. Disediakan fasilitas mandi, mencuci, dli. Adapun ukuran dan interior perumahan adalah sbb.: Langit-langit harus sekurang-kurangnya 2,25 meter dan lantai. Jendela harus cukup. Ventilasi harus memadai. Harus terdapat cukup lemari, rak-rak, ruang gantung pakaian, dan setiap orang harus mempunyai loker dengan kunci masing-masing dan ruang minimum adalah 0,1 m3. Meja dan kursi, tempat cuci, piring, dsb, harus disediakan dalam jumlah yang memadai. Tempat tidur harus sekurang-kurangnya 40 cm. di atas lantai dan 1 meter di bawah langit-langit, panjang 2 meter dan lebar 65 cm. Tempat tidur harus dipisahkan satu dengan lain oleh pemisah terutama pada arah kepala. Tempat tidur tidak boleh diletakkan di bawah jendela. Akomodasi perumahan biasanya dilakukan, apabila tempat kerja bergerak lebth dan 3 km. dan tempat tinggal tenaga kerja. Kebersihan perumahan tersebut harus selalu dipeithara. Selanjutnya, dalain rangka meningkatkan keadaan kehidupan karyawan dalam perkemahan atau perumahan bagi para penebang terdapat cara-cara yang membantu perkembangan serta pertumbuhan secara lengkap dan serasi, baik perseorangan, maupun keluarga, dan memainkan peranan dalam mendorong kemajuan umum masyarakat, seperti: Perbaikan ekonomi keluarga dan kehidupan kekeluargaan (perkebunan, petemakan, dli. oleh keluarga tenaga kerja). Pengembangan kesehatan dan kesegaran jasmani dengan olahraga. Pengembangan kegemaran (= hobby) yang bermanfaat. Perluasan pendidikan umum ataupun teknis. Pengetrapan keluarga sejahtera melalui keluarga berencana. Namun diakui, bahwa penggunaan waktu senggang oleh para pekenja menampilkan masalah lain, oleh karena jam kerja biasanya tak teratur dan tergantung. kepada keadaan cuaca, sxiar matahari, dan keadaan luar. Maka dan itu, waktu senggang tak dapat diduga kapan datangnya dan berapa lamanya; sening panjang, tetapi juga sering pendek. Sekalipun demikian, mereka punya cara tersendini disesuaikan dengan keadaan dan tradisi-tradisi yang ada. 154 9. Kompensasi Kecelakaan. Undang-undang Kompensasi (1947-1957) menyatakan dalam pasal 1, ayat 1, bahwa diperusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan berwajib mem- bayar ganti kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan itu, menurut yang ditetapkan dalam Undang-undang dimaksud. Selanjutnya, penyakit yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai kecelakaan (pasal 1, ayat 2). Yang diwajibkan memberi tunjangan, yaitu antara lain perusahaan yang mengusahakan hutan (pasal 2, ayat 1). Ganti kerugian yang dimaksudkan adalah: Biaya pengangkutan buruh yang mendapat kecelakaan ke-rumahnya atau ke rumah sakit. Biaya pengobatan dan perawatan buruh yang dapat kecelakaan, termasuk juga biaya pemberian obat-obat dan alat pembalut sejak kecelakaan teijadi sampai berakhimya keadaan sementara tidak mampu bekerja. Biaya untuk mengubur buruh yang meninggal dunia karena kecelakaan. Uang tunjangan atas dasar keadaan sementara tidak mampu bekeija, Selama-lamanya tidak mampu bekeija, bercacat badan selama-lamanya tidak mampu bekerja sama sekali. Suatu mekanisme ganti rugi adalah melalui asuransi kecelakaan oleh Dana Asuransi Kecelakaan, Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi. 10. Hasil-hasil Seminar Nasional Penerapan Higene Perusahaan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri Perkayuan. Seminar Nasional Penerapan Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri Perkayuan yang diselenggarakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada tanggal 1 - 3 Maret 1976, telah mengambil rumusan-rumusan sbb.: I. UMUM: Hutan adalah rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber kekayaan yang memberikan manfaat serba guna yang mutlak dibutuhkan oleh ummat manusia sepanjang masa dan oleh karena itu harus dilindungi dan dimanfaatkan secara lestari guna kesejahteraan rakyat. Rahmat karunia Tuhan tersebut tercermin dan rencana hutan produksi seluas 47 juta hektar dengan target maksimum 51 juta m3/tahun di masa yang akan datang. Pemanfaatan hutan telah membuktikan peranannya yang penting dalam Pembangunan Nasional sesuai dengan GBHN dan dituangkan di dalam Pelita-Pelita, karena selain dapat menghasilkan devisa yang cukup besar juga telah membuat lapangan kerja yang luas dan mempratakan pendapatan Sejalan dengan tujuan Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagai gambaran, perluasan kesempatan keija yang diciptalcan untuk tahun 1975 terdapat 56.300 tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan industri perkayuan, sedangkan pada masa mendatang diperkirakan akan dapat diserap sebanyak 283.000 tenaga kerja yang perinciannya adalah sbb.: Bila target produksi sebesar 51 juta meter-kubik kayu telah tercapai, akan dibutuhkan 200.000 tenaga kerja. Industri penggergajian sjum1ah 1.000 buah yang telah beroprasi ditambah 52 unit yang sedang dan akan dibangun diharapkan akan dapat mengolah kayu 9 juta m3/tahun yang akan 155 dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 54.000 tenaga kerja dalam 5 ta hun mendatang. Pada industri veneer dan plywood sejumlah 11 buah yang telah beroperasi ditambah dengan 17 buah sedang dan akan dibangun dtharapkan akan dapat mengolah kayu 2.250.000 m3/tahun dan akan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 24,000 tenaga kerja dalam 5 tahun mendatang. Sedangkan 3 buah industri chip yang sedang direncanakan dengan kapasitas input 1.650.000 m3/tahun yang akan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5.000 tenaga kerja. Maka dengan demikian penyerapan tenaga dalam pengusahaan hutan dan industri pengolahannya pada waktu yang akan datang sejumlah 283.000 tenaga kerja. Untuk mencapai "Triogi" tersebut di atas antara lain sangat diperlukan usaha-usaha perlindungan dan perawatan tenaga kerja di bidang industri perkayuan yang memungkinkan tercapainya produksi dan produktivitas yang tinggi serta kegairahan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja. Luasnya bidang penggarapan perlindungan dan perawatan tenaga kerja, Se- lain dapat dilthat dan besarnya jumlah tenaga kerja tersebut, juga dapat disimpulkan dan banyak unit peralatan. Yang sekarang mi digunakan adalab sebanyak 12. 500 unit yang terdiri dan peralatan besar 10.000 unit, ditambah kira-kira 2.500 unit gergaji rantai mesin yang dilayani oleh lebth dan 14.500 tenaga kerja. Usaha-usaha yang penting dalam perlindungan dan perawatan tenaga keija antara lain adalah penerapan higene perusahaan dan kesehatan kerja, keselamatan kerja serta asuransi sosial. Dalam hubungan mi, perundang-undangan dan sarana-sarana untuk penerapan dalam bidang tersebut perlu dltumbuh-kembangkan. Selain itu bagi perkembangan pembangunan di beberapa Daerah, maka pengusahaan hutan dapat mengembangkan pembangunan di sektor lainnya seperti perindustrian, pertambangan, transmigrasi, perdagangan, pendidikan dan lain-lain. Perkembangan pengusahaan hutan yang pesat mi dapat pula menimbulkan masalah-masalah antara lain kekurangan tenaga kerja yang trampil yang menurut data dad 50 buah flak Pengusahaan Hutan persentasi tingkat ketrampilannya adalah sebagai berikut: 36% kasar + setengah terdidik, 36% terdirik, 25% tehnik4% ahli, 5% administrasi dali 4% pimpinan, maka oleh karena itu seminar menganggap perlu adanya perencanaan tenaga kerja untuk kepentingan industri perkayuan. Sejalan dengan perkembangan penggunaan alat-alat modern seperti "Chain Saw", "Skider", "Yarder", "Log Loader", "Crane", "Logging Truck4', "Lokomotif", "Grader", "Shovel", "Dump Truck", "Road Roller", "Compacter", "Scrapper", "Stone-crusher", dan lain-lain disampirig alatalat tradisionil, alat-alat tersebut telah menimbulkan konsekwensi-konsekwensi dan masalah-maslalah tehnik dan tehnologi, balk terhadap tenaga kerja maupun lingkungan sekitarnya. Sebagai gambaran, kecelakaan sering terjadi pada perusahaan perkayuan antara lain ditemukan 58,1% dan kelompok perusahaan yang diteliti menyatakan telah pernah tenjadi kecelakaan diperusahaannya. Sedangkan dad penelitian-penelitian yang lain, 156 usaha-usaha higene perusahaan, kesehatan kerja dan erfonomi masih sangat minim diterapkan, dan keracunan-keracunan oleh ban pengawet kayu telah ditemukan. 8. Pada waktu mi timbul masalah-niasalah sebagai akibat langkanya tenaga kerja trampil, tidak adanya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja terhadap pentingnya arti hiperkes dan keselamatan kerja, sistim kerja yang kurang benar dan lain-lain. Maka untuk mengatasi masa masaiah tersebut di atas perlu disusun program penerapan Hiperkes dan Keselamatan Kerja, asuransi sosial serta penyusunan standarisasi P'iggunaan alat-alat dan sarana-sarana lain bagi kepentingan usaha industri Perkayuafl II. PENERAPAN HIGENE PERUSAHAAN KESEHATAN TERJA DAN KESELAMATAN KERJA BERLANDASKAN UNDANG_Ur4ANG NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA. Untuk menerapkan kesehatan kerja pada tenaga kerja, disarankan agar ditaati oleh pengusaha Industri Perkayuan yang memilik karyawan buruh pasal 8 Undang-undang No. 1 tahun 1970. Para kontraktor/sub kontraktor penebangan kayu, pada taraf pertama Wajib mendaftarkan din pada Kantor Daerah Tenaga K' a setempat untuk mendapatkan penijinan serta penelitian mengenai kec!,ukan hukum, bonafiditasnya dan mengasuransikan tenaga kerjanya. Para kontraktor/sub kontraktor wajib antara lain mengurus cara perbekalan makan bagi reguregu penebang yang memenuhi syarat-syarat kesehatn keija. Pasal 8 tersebut di atas benlaku juga bagi tenaga kerja asing. Kenyataamya pemeriksaan kesehatan bagi keluarga kaiyawan buruh perus ahaan perkayuan dewasa mi hanya berlaku sepanjang adanya peraturan intern perusahaan. Dalam hubungan mu, Seminar menyarankan agar pemeni ksaan kesehatan tersebut diluaskan kepada keluarga buruh perusahaan berkayuan. Seminar menyarankan agar diadakan pemeriksaan kesehatan tCfl.a kerja, termasuk kemampuan fisik dan keadaan mentalnya, sehingga sesuaj dengan jenis Setiap pekeijaan yang akan diberikan. Pada pembinaan dan pendidikan tenaga kerja dalam bi(iang keselamatan dan kesehatan kenja wajib ditaati pasal 9 Undan841ndag No. 1 tahun 1970 yang pengertiannya termasuk pembinaan gizi.'Seminai. menyarankan, agar pengurus dtharuskan membenikan makan kepada tenaa kerja pada waktu istirahat dengan jumlah kalori dan nilai gizi yang cu kup, sehingga dipenuhi kebutuhan 4.000 - 5.000 kaloni/harl bagi tenaga 1yang bekerja Ilsik berat. Keadaan kebersihan, kesehatan dan ketertiban di tempat dan lingkungan kerja maupun di tempat perumahan dan lingkungan komplek.5 perumahan wajib ditingkatkan sejauh mungkin sesuai dengan situasi dan kondisi serta aspek-aspek kulturil dan tradisionil. Peningkatan hal tersebut di atas adalah sesuai dengan syarat-syarat keselamatan pasal 3 ayat (1) Undang-un- dang No. 1 tahun 1970 dan wajib dilaksanakan oleh para pen5 kom- pleks perkemahan dan perumahan dalam hal pengawasan, pendi dikan dan sebagamnya. 57 kan agar dalam industri perkayuan: Semii menya ,t-syarat perumahan dan perbedengan adalah sebagai berikut: a dan bahan yang tidak mudah terbakar, terbuat - hrUs - hs kuat buatannya dan tidak boleh ada bagian yang mungkin rob?1" hs terdini dan 6 nuangan, yaitu ruangan tamu, ruangan makan, - angan tidur, ruangan dapur, kamar mandi, dan W.C., lajital hams terbuat dad bahan yang mudah dibersthkan, hams ada ventilasi yang baik dan juga dapat dimasuki sinar mataha- kus (W.C.) tidak boleh berbau, tidak boleh ada lalat, nyamuk dan 5gga lain, harus tersedia air bersih yang cukup untuk dipergu- na1'sumber air minum dan septiktank harus lebih dad 17 meter. - jar Ha1an" rumth: harus bersih, teratur dan tidak becek, ha1man rumah air yang melintasi halaman harus tertutup, sanipah clan bahan terbuang lainnya harus terkumpul pada tempat - sali yang rapi, lalu dibakar, sampah tidak boleh menjadi sarang lalat, atau - tempZt pengumpulan lainnya. bjnatg serangga penyakit menular wajib diadakan pencegahan dan 4. Untuk mei1 sesual dengan syarat-syarat kerja keselamatan kenja pasal 3 pengendali' udang.Undang No. 1 tahun 1970. ayat (h) yarankan agar dalam industni perkayuan: Seminar mc dadakan pemisahan dan perawatan tersendiri dad pada pendeSegera rita pen yakit-penyakit lainnya. ,diadakan immunisasi dan langkah-langkah lainnya terhadap tenaHams ga keni,a yang sehat. dan dad kompleks perkekeluar masuknya orang-orang dan perumahan. maha tahu pada masyarakat dad kompleks perkemahan dan pePem akan adanya penyakit menular melalui tanda-tanda/poster tent1Jhs. terhadap masyarakat 5. Pen aruh proses produksi yang mempunyai pengaruh air sungal akibat bahan pengawetan, agar keadaan air suyaiiP pencemaran diadakan penelitian secara ilmiah yang periodik. ngai menyarankan agar dalam industd perkayuan: )iadakan kelompok contoh/sampel dad pacla air sungal untuk dikinim dan diteliti oleh aboratorium kimia akan kadamya tersebut dalam air Sem' sungal. Hasil penelitian laboratonium tersebut akan dipakai untuk menyelenggarakan langkah-langkah preventif. c. Termasuk :(angkah-langkah tersebut di atas, adalah menentukan pemindahan tempat penlinbunan terakhir dan atau penubahan penggunaan bahan kiniia yang kurang berhahaya. 158 / 6. Kewajiban tenaga kerja dan pengurus dalam industri perkayuan adalah mentaati pasal 12 dan 14 dan Undang-undang No. 1 tahun 1970 yang pelaksanaannya sejatth mungkin dapat diterapkan dengan memperhatikan situasi dan kondisi serta hambatan kulturil dan tradisionfi. Seminar menyarankan kepada tenaga kerja agar ditaati ayat-ayat dan pasal 12 yang tercantum dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970, yaltu: Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja. Memakai alat-alat perlindungan din yang diwajibkan. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Menyatakati keberatan kerja pada pekenjaan yang syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan din yang diwajibkan, diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan. Demikian pula Seminar menyarankan kepada pengurus agar ditaati ayatayat dan pasal 14 yang tercantum dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970, yaitu: Secara tertulis pengurus menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-Undang No. 1 tahun 1970 dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kenja yang bersangkutan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahil keselamatan kerja. Memasang dalam tempat keia yang dipimpinnya semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan dibaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahil keselamatan kerja. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat-alat perlindungan yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. 7. Sanksi-sanksi terhadap tenaga kerja yang melanggar peraturan yang tercanturn dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 wajib diterbitkan oleh pengusaha atau pengurus rnelalui peraturan intern dengan membenitahukan kepada Kantor Daerah Tenaga Kerja, Pemenintah Daerah, dan Organisasi Buruh setempat. Seminar menyarankan, agar dibuat peraturan intern tentang aspek pelanggaran oleh tenaga kerja dengan langkah-langkah seperti pemberitahuan pertama sampai ketiga, barn setelah itu pengawasan, dan usaha-usaha di anta- ranya pemindahan tugas pekerjaan dan lain-lainnya yang kurang/tidak rnembahayakan terhadap tenaga kerja dengan segala konsekwensinya. 8. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu wadah/ organlsasi di perusahaan yang diberikan otonomi terbatas untuk mengada159 kan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan kecelakaan disamping adanyaftidaknya organisasi inspeksi Keselamatan Kerja yang dimiliki oleh perusahaan sendiri. Seminar menyarankan Agar segera dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tiap-tiap perusahaan perkayuan yang bersifat bi atau tripartit untuk tugas-tugas preventif dan represif dalam keselamatan dan kesehatan kerja Panitia tersebut di atas mempunyai tugas pula dalam bidang pendidikan, latihan, penelitian kecelakaan dan penilaian alat-alat perlindungan dan penyelamat din. III. TEHNIK KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI PERKAYUAN: Tehnik keselamatan kerja path penjelajahan hutan (timber cruising). Tehnik keselamatan kerja pada penebangan kayu. Tehnik keselamatan kerja pada penyaradan kayu dengan traktor. Tehnik keselamatan kerja pada pemuatan kayu ke truk. Tehnik keselainatan kerja pada pengangkutan kayu dengan truk. Tehnik keselamatan kerja pada pengangkutan kayu dengan ion. Tehnik keselamatan kerja pada perakitan dan pemuatan kayu ke kapal. Tehnik keselamatan kerja pada industri kayu (saw mill). Tehnik keselamatan kerja pada penyimpanan dan penggunaan bahanbahan kimia insektisida dan fungsida. Tehnik keselamatan kerja pada penggunaan bahan peledak. (1). Tehnik keselamatan kerja bagi petugas penjelajah hutan 1. Karyawan hams membawa penlengkapan penjelajahan (kompas, peta, skala 1 : 50.000, parang, peluit, kelambu dan tenda). 2. Perlu adanya pemeniksaan kesehatan sebelum melaksanakan "cruising". 3. Penentuan lokasi pendirian kemah perlu mengikuti pedoman sebagai benikut: Dekat sungai yang mengalir deras. Jauh dan pohon yang mati (busuk). Pilih daerah yang kening dan cukup mendapat sinar matahani. Pembuatan dapur hams terpisah dan kemah/tempat tidur. 4. Penlu mendapat obat-obat untuk pencegahan terhadap Lintah/pacet, serangga, ular. Malaria, sakit perut. 5. Untuk regu penjelajah Diusahakan setiap anggota jangan terpisah dan rombongan. Diusahakan berkemah sebelum malam hani. Hindari terhadap medan yang curam. Setiap anggota penjelajah hams selalu memakai alat-alat perlindung- an keselamatan keija pada waktu bekerja. 160 Setiap penjelajah harus berusaha jangan sampai terpisah dan rombongan dengan mempergunakan tanda atau pluit. Perlu segera dilaporkan ke "Base Camp", bila salah seorang anggota "penjelajah hutan" tersebut tersesat (sehingga bisa diarnbil Iangkahpencarian secepat mungkin). Perlu komunikasi antara "Base Camp" dengan regu penjelajah, apabila terjadi sesuatu hal (kecelakaan) untuk secepatnya mendapat pertolongan. (2) Tehmk keselainatan kerja pada penebangan kayu Kulit kayu yang terlepas ataupun dahan-dahan yang lapuk yang dapat menimpa orang harus diperhatikan baik-baik. Harus diambil kewaspadaan terhadap batang-batang, potongan-potongan kayu ataupun rintangan-rintangan lainnya yang dapat melenting atau terlempar dad pangkal pohon yang ditebang. Reruntuhan yang ada disekitar pangkal pohon yang mungkin dapat mengganggu keselamatan harus dibersthkan. Karyawan terlebih dahulu harus memilih dan membuat jalan yang aman untuk menyelamatkan din dan hams yakin bahwa tidak ada nintangan-rintangan yang menghalangi jalan untuk menyelamatkan din tensebut. Karyawan harus minta nasehat yang perlu pada supervisor, apabila ia belum yakin akan keselamatan din pada waktu akan menebang kayu atau melakukan pemotongan-pemotongan yang berbahaya. Pada waktu mulai menebang sebuali pohon, tidak boleh seorangpun berdini langsung sejajar dengan ujung batang yang clitebang. Hal mi berlaku pula pada waktu pemotongan. Potongan mata (Undercut) dilakukan mengikuti peraturan-peraturan dan cara-cara yang benar dengan satu takikan yang aman, dan dalamnya kira-kira 1/3 garis menengah, tingginya 1/3 garis menengah. Ganjal dibiarkan pada pohon apabila pohon akan ditumbangkan ke arali tertentu. Potongan balas (backcut) kemudian dilakukan kira-kira 1/3 mci di atas potongan mata dan hams dijaga, agar membuat satu sudut yang baik. Hanus benar-benar berhati-hati untuk menahan kayu itu secukupnya sehingga kayu hanya jatuh ke arah dikehendaki. Potongan mata ekstra yang cukup miring hams dilakukan dengan sudut keatas untuk mencegah bagian kayu yang mencuat. Apabila ada bahaya bahwa kayu akan terbalik arah ke belakang, harus segera dipasang ganjal atau baji. Kalau mungkin kayu hams ditebang di daerah yang terbuka. Pada waktu menumbangkan sebuah pohon, pohon tersebut meniinpa pohon yang lain, dahan..dahan kayu atau ujung-ujung kayu yang melintang kembali hams mendapat perhatian. Pekerja lain harus memperllhatkan kulit kayu atau dahan kayu yang jatuh pada waktu pekerja mengganjal (memasang baji) pohon. 161 Ganjal atau baji hanya boleh dipalu dengan martil (hammer). Sebelum memulai atau menyelesaikan potongan balas, penebang harus mematikan motor atau mesin dan berteriak memberi peringatan kepada orang-orang yang berada di sekitar ke arah maria kayu akan ditumbangkan. Penebang-penebang tidak boleh terlalu dékat satu sama lain sehingga gergaji mungkin saling berbenturan. Pohon tidak boleh ditebang, apabila angin bertiup kencang, dan dapat membah arali penumbangan yang dikehendaki. Pada waktu menghindarkan din, sekali-kali pekerja tidak boleh berhenti didaerah dengan jarak 6 meter dan pangkal pohon yang ditebang. Sebaiknya pekerja-pekerja harus mundui ke belakang dan ke suatu sisi pohon yang lain. Catatan menunjukkan bahwa persentase terbesar kecelakaan terjadi di daerah mi. Pekenja tidak boleh memindahkan gergaji dan pohon yang satu ke pohon yang lain atau dad peniotongan yang satu ke pemotongan yang lain dengan mesin dalam keadaan hidup. Posisi kaki harus dikuatkan pada waktu mengepak gergaji. Lutut harus berada dalam keadaan menekuk dan mengangkat dengan kekuatan tumpuan pada kaki dan bukan pada punggung. Pekerja harus turun secara hati-hati dad batang kayu dan tidak boleh meloncat untuk niencegah kejatuhan yang membahayakan dan terkilirnya pergelangan kaki. Sebelum menebang sebuah pohon, pekerja harris memeriksa dengan teliti untuk menentukan dan bagian manakah pemotongan dilakukan dan pemotongan harus dijalankan dan sisi yang aman. (3). Tehnik keselamatan kenja pada penyaradan kayu dengan traktor (Yarding) a. Operator traktor harus mengikuti pedoman-pedoman sebagal berikut: Sebelum beroperasi harus diadakan pengecekan terhadap oil, bahan bakar, air, baut-baut, dan peralatan lainnya. Operator harus selalu memperhatikan keadaan sekeliling (medan kerja terutama terhadap pembantunya (chockerman) ). Harus selalu memakai alat-alat keselamatan kerja. Tetap memelihara jarak dad daerah penebangan. Mengikuti prosedur/tata cara penarikan yang benlaku. (Antara lain melakukan pandangan dan arah atas bukit). Pisau traktor (blade) hams selalu diluruskan pada tiap berhenti beroperasi. Dilarang menyalakan api/merokok sewaktu mengisi bahan bakar. Setiap kali ada tanda-tanda gangguan segera melapor pada supervisornya/mekanik yang bertugas. Tidak diperbolehkan adanya penumpang. Kecuali operator yang bertugas tidak dibenarkan menjalankan kendaraan. 162 b. "Chockerman" harus mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut: Harus memakai alat-alat keselamatan kerja (sarung tangan, topi pengaman dan lain-lain). Selalu waspada setiap waktu. Selahi berada pada jarak yang aman (selalu di belakang kayu yang sedang ditarik). Memperhatikan daerah sekelilingnya terutama terhadap pohonpohon/ranting-ranting yang lapuk/mati. Pemasangan sling supaya dilakukan dengan sempurna (mengikat dengan kuat). (4). Tehnik keselamatan kerja pada pemuatan kayu dengan "loader" Operator harus mengikuti pedoman sebagai berikut Mengadakan pengecekan sebelum beroperasi a.l. terhadap kabel, pipa-pipa angin, dan peralatan lainnya. Selalu waspada terhadap keadaan sekitarnya terutama terhadap karyawan-karyawan lain. Jangan mengayun melewati pekerja. Posisi truk sedemikian rupa, sehingga perletakan kayu selalu tefat sehingga tidak melalui kabin truk. Jangan berdiri dimuka truk pada waktu pemuatan dilakukan. Melaporkan dengan segera setiap adanya tanda-tanda gangguan mesin. (5). Tehnik keselaniatan kerja path pengangkutan kayu dengan truk Pengemudi truk hams mengikuti pedoman-pedoman sebagal berikut Memakal peralatan keselamatan kerja yang diwajibkan. Mengadakan pengecekan sebelum berangkat mengenal oh, bahan bakar, air rem, ban dan peralatan lainnya. Memeriksa keadaan kawat sling sebelum dipergunakan. Memperhatilcan kecepatan sesuai dengan petunjuk dan ramburambu jalan. Kayu supaya diikat dengan sempurna. Memperhatikan kapasitas muatan. Mengadakan pengecekan muatan selama perjalanan (setiap 20 km. perjalanan untuk memeriksa tali-tali pengikat.). Mengikuti petunjuk dan anggota panitia keselaniatan kerja. Tidak dibenarkan adanya penumpang sewaktu bermuatan. Melaporkan dengan segera tanda-tanda adanya gangguan mesin. Kecuali operator yang bertugas tidak dibenarkan orang, lain menjalankan kendaraan. (6). Tehnik keselamatan kerja pada pengangkutan kayu dengan lori/loko: Masinis harus nengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut: 163 Harus memakai alat-alat keselamatan kerja. Mengadakan pengecekan sebelum beroperasi (bahan bakar, oh, rem dan peralatan lainnya). Memperhatikan kapasitas muatan. Memperhatikan keadaan/kondisi rel dan bantalan. Tidak dibenarkan adanya penumpang sewaktu bermuatan. Melaporkan dengan segera, bila ada tanda-tanda gejala gangguan mesin. Kecuali operator yang bertugas, tidak dibenarkan orang lain menjalankan mesin/kendaraan. (7). Tehmk keselamatan kerja pada waktu pemuatan kayu ke kapal Karyawan yang bertugas hams mengikuti ketentuan sebagai berikut: Selalu memakai alat-alat keselamatan kerja (sarung tangan, topi, pelampung). Memperhatikan keadaan sekelilingnya pada waktu melepaskan rakit- rakit. Pemasangan sling/ikatan hams dipasang secara sempurna. Memperhatikan kode/tanda-tanda yang dipakai dalam pemuatan. Perlu adanya penerangan yang cukup pada waktu operasi malam hail. "Tug Boat" hams selalu siap sedia sampal selesai pemuatan untuk menjaga keselainatan awak kapal, bila terjadi kecelakaan. (8) Tehnik keselaniatan kerja path industri kayu/penggergajian (saw mill): Para karyawan harus mengikuti pedoman-pedoman sebagal berikut: Selalu rnemakai alat-alat kerja yang ditentukan oleh perusahaan (bus tangan, masker, pelindung telinga, dan lain-lain). Bahagian-bahagian mesin yang bergerak dan berputar harus terlindung/tertutup. Waspada terhadap kabel-kabel beraliran listrilc. Pakaian kerja sedemikian rapi untuk menghindari bahaya terkaitnya pakaian. Waspada terhadap pemakaian bahan-bahan kimia. Diadakan pemeriksaan kesehatan secaia teratur terhadan pengaruh serbuk, bahan kimia, akibat kebisingan dan getaran, dli. Disediakan alat-alat pemadam kebakaran. Alat dan tenaga PPPK harus disediakan. Memperhatikan petunjuk pada alat-alat pengendali. Setiap adanya tanda-tanda, gangguan mesin hams dilaporkan. (9). Tehnik keselamatan kerja path pemakaian dan penyimpanan racun hama tanaman dan bahan-bahan kimia lainnya Penyemprotan balk cairan ataupun serbuk hams diusahakan aga searah dengan angin. Masker penutup hidung hams dipakal dan bila menyemprot di atas kepala kaca mata hams dipakal. 164 Segera setelah selesai melakukan tugas penyemprotax, tangan hams segera dicuci dan bilamana perlu hams mandi. Bila ada luka4uka terbuka, luka-luka tersebut harus diperban. Bekas-bekas wadah bahan-bahan kimia (kaleng, botol, cifi) harus dimusnahkan. Penyimpanan bahan-bahan kimia: Eldrin, Endrin, Diazinon, Seng Fosfat, dli. harus disimpan ditempat khusus yang terpisah.. Tanda-tanda "Awas Racun" harus dipasang. (10). Keselamatan kerja path pemakaian bahan peledak 1. Semua prosedur pengangkutan bahan peledak harus mengikuti ketentuan-ketentuan sbb.: Kendaraan harus khusus dengan tanda-tanda khusus ptila. Harus ada tanda "dilarang merokok" Usahakan jangan terjadi goncangan selama bahan pe1eda1ç diangkut. 2. Waktu pelaksanaan peledakan hams Pemberitahuan hams diperingatkan kepada karyawan-karyawan yang ada di sekitar daerah peledak. Alat-alat keselamatan kerja seperti masker, pelindung telinga, topi pengaman hams dipakai. Karyawan harus mengetahul tempat yang paling aman untuk berlindung. Mengikuti metode -metode peIedakan antara lain - Cara pembuatan lobang bagi bahan peledak. - Pemasangan sumbu yang tepat. - Pemasangan kabel-kabel listrik sesual dengan petunjuk yang ada. Hams diikuti dengan sebaik-baiknya pelaksanaan peledakan. Karyawan tidak diperkenankan mendekati tempat bekas ledakan sampai asap tidak ada lagi. Karyawan dilarang mengadakan pemeriksaan terhadap peledakan yang gagal. Wadah bahan peledak harus dibuang di tempat yang jàuh atau dimusnahkan. IV. ASURANSI SOSIAL DAN KOMPENSASI KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PERKAYUAN. Seperti pada sektor-sektor kegiatan ekonomi lainnya, maka pada industri perkayuan, kompensasi kecelakaan kerja adalah masalali jaminan sosial, yang merupakan faktor yang cukup mempunyai pengaruh besar dalam ketertiban masyarakat industri perkayuan pada khususnya. Seminar menyarankan agar asuransi sosial pada umunya dan untuk industri perkayuan pada khususnya, supaya diusahakan menjadi suatu kewajiban atas dasar Undang-undang. Dalam hubungan liii; team antar Departemen (11 Departemen) mengenai Asuransi Sosial bidang Kecelakaan 165 Kerja, diharapkan segera menyelesaikan tugasnya, sehi.ngga Undang-undang- nya yang baru dapat lebth cepat diundangkan. Dengan demikian penerapn Asuransi Sosial bagi masyarakat industri perkayuan akan lebth clipercepat. 3. Ruang lingkup Asuransi Sosial, yang saat mi baru melaksanakan peitanggungan keselamatan kerja, dtharapkan supaya diperluas sehingga men- cakup seluruh aspek jaminan sosial tenaga kerja, seperti jaminan han tua, serta kematian. 4. Dalam rangka pengembangan/peningkatan Asuransi Sosial dan Jaminan Sosial, path industri perkayuan, penlu dibentuk segera SBLP/FBSI ditiap perusaliaan industri perkayuan yang bersama-sama dengan pengusahapengusahanya mengadakan PKB, yang mencantumkan syanat-syanat keija dan jaminan sosial. 5. Untuk pengaturan asuransi sosial dalam sektor industni perkayuan, disarankan sbb. Pada tingkat nasional Dtharapkan dapat diterbitkan Sunat Keputusan Bersama Dirjen. Kehutanan, dan Dirjen. Penlindungan dan Perawatan Tenaga Kenja yang mewajibkan path pengusaha perkayuan untuk mempertanggungkan tenaga kerjanya kepada Dana Jaminan Sosial Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi. Secara khusus Untuk Daerah Propinsi Kalimantan Timur disaranikan, agar Gubernur/ Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Timur menerbitkan instruksi yang mewajibkan pada pengusaha perkayuan di daerah mi, untuk mempertanggungkan tenaga kerjanya kepada Kantor Perwakilan Dana Jaminan Sosial Kalimantan Timur di Balikpapan sesuai dengan Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Timur No. 10/1975 tanggal 10 Desember 1975 tentang Asuransi Kecelakaan Keija. 6. Dalam pelaksanaan Undang-undang No. 33 tahun 1947 tentang Kompensasi Kecelakaan Kerja, khususnya pada sektor industni perkayuan, Seminar menyarankan bahwa kecelakaan akibat kenja, meliputi Kecelakaan-kecelakaan akibat mekanis seperti terkena pohon, atan dikarenakan alat peralatan. Kecelakaan akibat bahan kimia, seperti obat pengawetan kayu, getah pohon, gas alam. Kecelakaan akibat diterkam binatang buas, digigit senangga atau ular berbisa. Kecelakaan akjbat lingkungan hutan, seperti keadaan cuaca buruk, atau keadaan tanah setempat. Di.kecualikan dan kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang ditimbulkan secara sengaja, tindakan kniminil dan huru-hara. 166 V. USAHAUSAHA KESEHATAN KURATIF DAN KESEJAHTERAAN. 1. Seminar sependapat bahwa tujuan umum dan hiperkes dan keselaniatan kerja dalam industni perkayuan pada khususnya adalah pencapaian derajat kesehatan dan keselamatan kerja yang setinggi-tingginya, fisik, mental dan sosial dalam rangka peningkatan pro duktivitas dan efisiensi serta keserasian kenja. Untuk mencapai tujuan tersebut, penlu disusun kegiatan kegiatan dalam industri perkayuan yang antara lain meliputi usaha-usaha kesehatan kuratif, penanggulangan penyakit menular serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja. 2. Seminar menarik kesimpulan bahwa keadaan umum pada industni perkayuan yang ada hubungannya dengan kesehatan kerja adalah sebagai berikut Lingkungan kenja bersifat terbuka dan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, sehingga permasalahan kesehatan lingkungan kerja pada industri perkayuan menampilkan problematik yang utama. Tempat tinggal untuk pekerja pada umumnya berada di "base camp" yang merupakan tempat yang sengaja didirikan dan pada umumnya di tepi sungai. Perubahan-perubahan yang tenjadi pada masyarakat pekerja yang berada di "base camp" ikut mempengaruhi perkenibangan pada masyarakat sekitarnya. Keluarga para pekerja tinggal pula di "base camp" tersebut. Dalam keadaan tertentu sesuai dengan majunya areal penebangan, di sekitar "base camp" diadakan barak ("camp satellite"). Pada umumnya "base camp" terletak jauh dan fasilitas umum seperti Puskesmas, pasar, sekolah, dli. Gambaran keadaan penyakit cli daerah "camp" kurang lebth serupa dengan penyakit masyarakat pada umumnya yaitu banyaknya penderita penyakit T.B.C. paru-paru, penyakit malaria, penyakit alat pencernaan dan penyakit kelamin. 3. Mengenai pelayanan kesehatan kuratif, Seminar menyimpulkan sebagai berikut Pelayanan kesehatandalam industri perkayuan disarankan, agar memenuhi persyaratan sebagai berikut - Tersedia (available) dalam arti bahwa pelayanan tersebut tersedia secara kontinyu. Mudah dicapai (accessable) yaitu terjangkau oleh masyanakat, baik ditinjau dan sudut jarak dan waktu, maupun diliiat secara ekonomis. - Sesual dengan permintaan dan tingkat sosio.kulturil masyarakat. Seminar menganjurkan agar pelayanan kesehatan tersebut sedapat mungkin memenuhi "7 pokok" usaha kesehatan yang meliputi penyuluhan kesehatan, pengobatan, pencegahan penyakit menular, kesehat- an ibu dan anak, serta keluarga berencana, perawatan kesehatan masyarakat, sanitasi lingkungan dan statistik kesehatan (pelaporan dan pencatatan). 167 Seminar meny'adari tentang terdapatnya berbagai hambatan dalam pelaksanaan usaha kesehatan dalam industri perkayuan yang dikarena- kan: - Sulitnya tenaga dokter dan paramedis yang pada waktu mi terserap oleh proyek-proyek INPRES. - Kurangnya kesadaran dan pihak perusahaan. - Kurang efektipnya sistim pengawasan atau pelaksanaan perundangundangan. - Masih dirasakan perlu ditingkatkannya koordinasi diantara aparataparat Pemerintah yang menangani industri perkayuan antara lain Departemen Pertanian (c.q. Direktorat Jendral Kehutanan); Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi (c.q. Direktorat Jendral Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja); dan Departemen Kesehatan (cq. Direktorat-Direktorat Jendral yang bersangkutan). 'Sekailpun begitu, Seminar membenikan rekomendasi sebagai berikut: - Agar pada perusahaan dengan jumlah antara 500 - 1.000 orang sebaiknya ditempatkan seorang dokter tenaga tetap, seorang perawat tenaga tetap dan seorang tenaga administrasi. - Bila junilah pekerja antara 200 - 500 orang, dianjurkan seorang dokter tidak tetap (parttime), seorang perawat tenaga tetap dan seorang tenaga adminstrasi. - Bila jumlah pekerja kurang dan 200 orang, sekurang-kurangnya perlu seorang perawat tenaga tetap. Tenaga doicter dan paraniedis tersebut harus memiiki sertifikat latilian dalam hiperkes. Tujuan pelayanan kesehatan kuratif pada industri perkayuan meliputi - Membeni pertolongan pertama secara tepat dan cepat untuk menyelamatkan jiwa serta mengurangi penderitaan. - Memberi pertolongan untuk mencegah menjadi parahnya penyakit serta terj adinya cacat. - Mempersiapkan pendenita untuk dikinim kepada tingkat pengobatan dan perawatan yang lebih sempurna. Selanjutnya Seminar membenikan rekomendasi sebagai berikut - Agar pengadaan produksi tenaga dokter ditingkatkan dan penyebarannya lebih diserasikan khususnya dapat menampung kebutuhan industri perkayuan. - Agar tenaga dokter yang baru tidak hanya diperuntukkan untuk keperluan Puskesmas saja, tetapi juga diarahkan kepada pelayanan sektor industni, sesuai dengan pola pembangunan ekonomi yang menjurus dan ekonomi agraria menuju ekonomi industri pertanian termasuk industri perkayuan. - Agar lokasi Puskesmas Inpres ditetapkan sedekat mungkin can, bila penlu, berada di tengah-tengah industri perkayuan yang 1axika tenaga dokter. 168 - Untuk lebih menjamin pelaksanaan hiperkes dalam industri perkayuan, maka dimintakan perhatian kepada lembaga-lembaga yang bersangkutan untuk lebih menerapkan syarat-syarat hiperkes dan keselamatan kerja, termasuk ergonomi. - Mengenai bangunan poliklinik, perlu disesuaikan persyaratan bangunan dan tempat tenaga kesehatan menurut kemampuan dan pengertian yang baik dan pengusaha - Khusus untuk pemberantasan penyakit menular, perlu diperhatikan syarat-syarat yang menyangkut air minum, jamban keluarga (termasuk pembuangan air kotor) dan pembuangan sarnpah; untuk maksud tersebut, perlu diadakan kenja-sama yang lebih erat dengan Dinas Kesehatan setempat. Dalam hal kesejahteraan tenaga kerja, Seminar berkesimpulan bahwa tujuan usaha kesejahteraan dalam industri perkayuan adalah untuk mencapai kesehatan mental dan sosial demi produktivitas serta keserasian kerja yang optimal Seminar rnenganjurkan program kesejanteraan yang meliputi Olah raga yang disesuaikan dengan keadaan dan keperluan. Rekreasi (kesenian, pemutaran film). Fasilitas penibadahan. Sekolah. Kantin dan lain-lain sesual dengan situasi dan kondisi. VI. MASALAH- MASALAH KHUSUS (PERATURANPERATURAN PANG LONG, DAN LAINLAIN). Seminar menyadari, bahwa peraturan perundangan ketenaga-kerjaan yang bersifat khusu untuk industri perkayuan belum ada dan oleh karena itu, perlindungan dan perawatan tenaga kerja termasuk aspek-aspek hiperkes dan keselamatan kerja tidak seragam. Selain itu Seminar menyadari pula, bahwa peraturan perundangan ketenaga- kerjaan yang khusus untuk perusahaan yang sejenis dengan industni perkayuan seperti Peraturan Panglong, Peraturan Buruh Staf untuk Perkebunan berusia sangat tua. Namun begitu segi-segi yang diatur oleh peraturan-peraturan tersebut dalam berbagai hal perlu diperhatikan dan disesualkan dengan keperluan dewasa mi. Aspek-aspek demikian meliputi hal-hal sebagai benikut Ternpat tinggal buruh dan sekitarnya harus berada dalam balk dan bersih. keadaan Dalam tempat tinggal buruh, di tempat yang terang terlihat harus digantungkan suatu daftar nama semua buruh yang terdaftar di Panglong. Kepada tiap buruh diberikan suatu buku pembayaran yang oleh atau atas nama pengurus dikerjakan tiap han dan ditutup tiap bulan, sehingga diketahui berapakah pinjamannya. Di perusahaan selalu tersedia cukup bahan makanan yang balk, air minum yang baik atau teh dan obat. 169 Atas biaya perusahaan selalu diberikan perumalian (termasuk pemberian kelambu), makanan dan pengobatan dokter dan jika ada menurut kebiasaan juga pakaian kepada buruh. Kepada buruh yang karena diberhentikan sakit atau alasan lain yang syah hendak meninggalkan perusahaan, menurut keperluan diberi kesempatan, jika perlu diberikan alat pengangkutan air yang layak ke tempat buruh dimana bekerja. Buruh yang masih bekerja atau telah diberhentikan kemudian meninggal dunia harus dikubur dengan layak. Seminar berpandangan, bahwa aspek yang baik dan ketentuan-ketentuan yang lama dimanfaatkan dan menjadikan pedoman dan ditingkatkan balk ruang lingkup maupun materinya sesuai dengan kemajuan dengan tehnologi modetn. VII. P E N U I U P. Seminar mengharapkan kepada semua pihak yang bersangkutan, agar hasil-hasil Seminar liii menjacli pelaksanaan dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas kerja, perluasan kesempatan keija, kesejahteraan sosial dan pemerataan penclapatan, terutama dalam penerapan hiperkes dan keselamatan kerja pada industri perkayuan. Dalam hubungan tersebut, instansi Pemerintah, unsur Bunth, dan Pengusaha diharapkan partisipasinya untuk mempertumbuh-kembangkan pada prioritas-prioritas tersebut sejalan dengan modernisasi dan gerak langkah Pembangunan. Untuk lebih menerapkan hasil Seminar ml pada masa yang akan datang, Seminar memandang mash perlu penyelenggaraan Seminar-seminar yang sejiwa dan pada sektor-sektor/jenis-jenis industri lainnya. Semoga harapan-harapan Seminar kita mi menjadi kenyataan dan sukses berkat lindungan dan Taufiq Hidayah Tuhan Yang Maha Esa. Amin. K E P U S T A K A A N. I . Safety and Health in Forestry Work. ILO Codes of Practice. ILO, Geneva, 1969. Guide to Health and Safety in Foresty. ILO, Geneva, 1969. Selection and Maintenance of Logging Hand Tools. ILO, Geneva, 1972 Suma'mur P.K. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, 1975. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety, ILO, 1972. Hasil-hasil Seminar Nasional I Penerapan Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri Perkaynan, Balikpapan, Kalimantan Timur, 1976. As. 170