Annual Report 2012
Transcription
Annual Report 2012
Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Penting 2 Summary of Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris 4 Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi 8 Directors’ Report Profil Perusahaan 14 Corporate Profile Analisis dan Pembahasan Manajemen 23 Management’s Discussion and Analysis Tata Kelola Perusahaan 44 Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 58 Corporate Social Responsibility Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 PT BISI International Tbk 61 Board of Commissioners and Directors’ Statement Letter Regarding the Responsibilities on the Annual Report of PT BISI International Tbk of 2012 Laporan Keuangan Auditan 65 Audited Financial Statements PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 1 Ikhtisar Data Keuangan Penting Summary of Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Laba per Saham Dasar dan Rasio-Rasio (In Millions of Rupiah except for Basic Earnings per Share and Ratios) Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income 2012 2011 2010 Penjualan Neto Net Sales 866.269 998.656 894.865 Laba Bruto Gross Profit 388.989 416.060 367.318 Laba Usaha Income From Operations 162.672 191.084 187.746 Laba Tahun Berjalan Income For the Year 129.350 148.135 150.300 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income For The Year 129.350 148.135 150.300 Laba Tahun Berjalan/ Total Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Sebelum Efek Penyesuaian Proforma Income For The Year/ Total Comprehensive Income Attributable to Owners of the Parent Before Effect of Proforma Adjustment 129.321 146.127 143.489 Laba Tahun Berjalan/ Total Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Nonpengendali Sebelum Efek Penyesuaian Proforma Income For The Year/ Total Comprehensive Income Attributable to Non-controlling Interest Before Effect of Proforma Adjustment 29 2.008 6.811 Laba per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Sebelum Efek Penyesuaian Proforma Basic Earnings Per Share Attributable to Owners of the Parent Before Effect of Proforma Adjustment 43 49 48 1.587.603 1.518.534 1.363.277 208.899 239.180 148.113 1.378.704 1.279.354 1.215.164 Rasio Laba terhadap Total Aset Return-on-Assets Ratio 0,08 0,10 0,11 Rasio Laba terhadap Ekuitas Return-on-Equity Ratio 0,09 0,11 0,12 Rasio Laba terhadap Penjualan Neto Return-on-Net Sales Ratio 0,15 0,15 0,16 Rasio Lancar Current Ratio 8,08 6,08 8,46 Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Debt-to-Equity Ratio 0,15 0,19 0,12 Rasio Liabilitas terhadap Total Aset Debt-to-Assets Ratio 0,13 0,16 0,11 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position Total Aset Total Assets Total Liabilitas Total Liabilities Total Ekuitas Total Equity Analisis Rasio dan Informasi Lainnya Ratio Analysis and Other Information 2 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Ikhtisar Data Keuangan Penting Summary of Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights 2012 2011 Kuartal IV / Quarter IV Kuartal III / Quarter III Kuartal II / Quarter II Kuartal I / Quarter I Kuartal IV / Quarter IV Kuartal III / Quarter III Kuartal II / Quarter II Kuartal I / Quarter I Jumlah Saham Yang Beredar Number of Shares Outstanding 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 Kapitalisasi Pasar (Rupiah) Market Capitalization (Rupiah) 2.370.000.000.000 3.270.000.000.000 2.370.000.000.000 2.580.000.000.000 2.730.000.000.000 3.000.000.000.000 3.900.000.000.000 5.190.000.000.000 Harga Saham Tertinggi (Rupiah) Highest Share Price (Rupiah) 1.170 1.380 880 1.000 1.060 1.550 1.840 1.880 Harga Saham Terendah (Rupiah) Lowest Share Price (Rupiah) 790 810 720 860 850 970 1.280 1.170 Harga Saham Penutupan (Rupiah) Closing Share Price (Rupiah) 790 1.090 790 860 910 1.000 1.300 1.730 151.585.500 548.211.500 203.606.000 117.553.500 188.812.500 409.442.500 172.180.500 199.313.500 Volume Perdagangan Saham Trading Shares Volume 2,500 1,500 1,000 500 Dec-12 Nov-12 Oct-12 Sep-12 Aug-12 Jul-12 Jun-12 May-12 Apr-12 Mar-12 Feb-12 Jan-12 Dec-11 Nov-11 Oct-11 Sep-11 Aug-11 Jul-11 Jun-11 May-11 Apr-11 Mar-11 Feb-11 Jan-11 dalam Rupiah / in Rupiah 2,000 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 3 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report Pada tahun 2012, perekonomian Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang baik. Di 6,3%, angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan 6,5% yang dicapai pada tahun lalu dan terutama disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi domestik. Meskipun demikan, sebagai perusahaan yang menyediakan bangunan dasar dari industri pangan, PT BISI International Tbk (”Perseroan”) menghadapi kondisi yang disebabkan oleh pola cuaca yang terjadi. Selama tahun berjalan, terutama dalam enam bulan pertama, petani Indonesia dihadapkan dengan pola cuaca yang tidak biasa sehingga memberikan pengaruh yang kurang baik bagi produksi tanaman komoditas. Hal ini membawa dampak pada penurunan permintaan akan produk Perseroan dan tentunya terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan. In 2012, the Indonesian economy continued to register encouraging growth. At 6.3%, this was slightly lower than the 6.5% achieved in the previous year and was driven primarily by higher levels of domestic consumption. However, as a company engaged in providing the building blocks for the food industry, PT BISI International Tbk (“the Company”) faced trying conditions brought about by the prevailing weather patterns. For the year in review, particularly in the first six months, Indonesian farmers were subject to unusual weather patterns and the production of commodity crops was adversely affected. This had the effect of reducing demand for the Company’s products and the Company’s overall performance. Di tengah cuaca yang kurang menguntungkan dan penurunan permintaan akan benih hibrida, pupuk dan agrokimia, Dewan Komisaris menggarisbawahi bahwa Perseroan tetap berhasil menjaga kinerja di tengah kondisi sulit yang harus dihadapi oleh manajamen Perseroan. Given the adverse weather and the corresponding slow down in demand for hybrid seeds, fertilizers and agrichemicals, the Board of Commissioners is grateful to note that the Company still managed to maintain an acceptable level of performance in spite of the difficult conditions that the Company’s management had to face. Selama tahun berjalan, Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp129,3 miliar dengan penjualan sebesar Rp866,3 miliar yang berasal dari kegiatan usaha utama berupa produksi dan penjualan benih hibrida dan produk agrokimia seperti pestisida dan pupuk yang berkualitas tinggi. Dibandingkan tahun lalu, penjualan mengalami penurunan 13,3% dari Rp998,7 miliar sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 11,5%. For the year in review, the Company posted income for the year attributable to owners of the parent of Rp129.3 billion on total revenue of Rp866.3 billion from its core businesses in the production and sale of high-value hybrid seeds and agricultural chemicals such as fertilizers and pesticides. Compared to the previous year, revenue declined 13.3% from Rp998.7 billion while income for the year attributable to owners of the parent fell by 11.5%. 4 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report Di tengah penurunan penjualan dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, tingkat marjin Perseroan terus menunjukkan perbaikan, dimana marjin kotor meningkat dari 41,7% menjadi 44,9%. In spite of the decline in revenue and income for the year attributable to owners of the parent however, the Company’s profitability continued to improve, with gross profit margin increasing from 41.7% to 44.9%. Dengan demikian, kinerja Perseroan relatif stabil. Beberapa faktor penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik. Dengan angka 6,3%, Indonesia secara jelas telah mempertahankan momentum pertumbuhan sebagai akibat dari peta politik yang stabil, kebijakan pemerintah yang kondusif bagi dunia usaha dan fundamental ekonomi yang kuat. Beberapa hal ini telah terbukti pada perekonomian Indonesia sehingga membuat Fitch Rating menegaskan peringkat hutang Indonesia yang berada pada investment grade. All things considered, the Company’s performance was relatively stable. A number of factors contributed to this, chief of which was the country’s continued progress in terms of economic growth. At 6.3%, Indonesia is clearly maintaining its growth momentum as a result of a stable political landscape, pro-business government policies and sound economic fundamentals. All of these reflect well on Indonesia’s economic resilience, leading to Fitch Ratings’ reaffirmation of Indonesia’s investment grade sovereign debt rating. Hal yang tidak kurang penting bagi pertumbuhan ekonomi adalah tingkat konsumsi domestik yang tinggi. Dengan populasi lebih dari 230 juta dan golongan berpendapatan menengah yang tumbuh dengan cepat, konsumsi domestik telah meningkat seiring dengan meningkatnya gaya hidup konsumtif masyarakat Indonesia. Hal ini telah dan akan terus memberikan dampak positip bagi permintaan akan makanan berkualitas yang lebih banyak dan lebih berkualitas. No less important a contributor to economic growth is the buoyant level of domestic consumer spending. With a population of over 230 million and a rapidly growing middle income base, domestic spending has been on the increase as Indonesians adopt an increasingly consumptive lifestyle. This is having and will continue to have a positive impact on the demand for more and better quality food. Beberapa hal yang ada tersebut akan membuat Perseroan terus bertumbuh di masa depan. These existing factors will sustain the Company’s growth moving forward. Selama tahun berjalan, Perseroan tetap fokus untuk meletakkan landasan yang tepat pada kegiatan usaha dan kondisi keuangan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. During the year, the Company remained focused on putting in place the right operational and financial foundations for sustained growth. Sebagai pelopor di Indonesia, Perseroan tetap aktif di garis terdepan dalam research & development benih hibrida dan produk agrokimia. Upaya ini ditujukan untuk menciptakan benih hibrida berkualitas yang memberikan hasil tinggi serta tahan penyakit dan hama. Selain itu, benih hibrida ini juga diciptakan untuk menyediakan karakter yang menarik bagi konsumen Indonesia dari segi rasa, tekstur dan tampilan. As a pioneer in Indonesia, the Company remained actively at the forefront of the industry in terms of research & development of hybrid seeds as well as agricultural chemicals. Much of the effort is aimed at creating high quality hybrid seeds that offer both high yields and improved pest and disease resistance. Just as important, these hybrid seeds are bioengineered to provide characteristics that appeal to Indonesian consumers in terms of taste, texture and appearance. Dewan Komisaris juga menggarisbawahi bahwa Direksi terus memperkuat posisi neraca Perseroan. Pada akhir tahun 2012, Perseroan tidak memiliki hutang bank jangka panjang sehingga menempatkan diri pada posisi penggunaan sumber daya keuangan yang lebih produktif. The Board of Commissioners is also pleased to note that Directors continued to strengthen the Company’s balance sheet. As of the end of 2012, the Company remained free of long-term debt, placing it in a position to use its cash resources more productively. eed PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 5 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report Pandangan Masa Depan Outlook for the Future Dewan Komisaris menyadari bahwa kinerja Perseroan sangat dipengaruhi oleh pola iklim yang terjadi, kegiatan usahanya berakar pada kebutuhan untuk memberi pangan kepada bangsa yang berkembang. Berdasarkan hal itu, Indonesia merupakan peluang besar untuk pertumbuhan jangka panjang. The Board of Commissioners recognize that while the Company’s performance will vary according to prevailing climate patterns, its core business is firmly rooted in the need to feed a growing nation. On that basis alone, Indonesia represents a tremendous opportunity for long-term growth. Walaupun demikian, Dewan Komisaris percaya bahwa kondisi dinamis Indonesia akan memberikan dasar yang kuat bagi Perseroan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Beyond that, however, the Board of Commissioners believes that the dynamics that are shaping Indonesia provide a very solid foundation for the Company’s sustained growth. Pertama dan terpenting, tentu saja adalah ekonomi dan pertumbuhan tinggi yang telah terjadi selama beberapa tahun. Landasan pasar yang baik, meningkatnya tingkat investasi lokal dan asing serta kebijakan fiskal yang hati-hati telah memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, stabilitas politik akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan konsisten di beberapa tahun ke depan. First and foremost, of course, is the economy and the tremendous growth momentum it has gathered over the years. Sound market fundamentals, increased levels of both foreign and domestic investments and prudent fiscal policies are all having a beneficial effect on Indonesia’s economy. Add to this a high degree of political stability and the result is a level of economic growth that will remain consistent in the years ahead. Indonesia telah pulih secara penuh dari krisis Asia tahun 1998 dan muncul menjadi kekuatan ekonomi baru, baik di tingkat regional maupun global. Seiring dengan pemulihan ini, GDP per kapita yang tinggi telah membuat golongan pendapatan menengah ikut meningkat jumlahnya. Diperkirakan, golongan pendapatan menengah Indonesia akan menjadi dua kali lipat yaitu 140 juta orang pada tahun 2020 dan ini akan menjadi peluang luar biasa bagi Perseroan seiring dengan pengeluaran mereka atas makanan yang lebih banyak dan lebih berkualitas. Indonesia has also recovered fully from the Asian crisis of 1998 and has emerged stronger than ever as a new economic force regionally and internationally. Along with this recovery, per capita GDP has grown remarkably, leading to a considerable thickening of Indonesia’s middle class. It is expected that Indonesia’s middle class will double in size to 140 million by 2020 and with it will come tremendous opportunities for the Company as more Indonesians increase their spending on more and better quality food. Landasan akhir dari pertumbuhan industri jangka panjang adalah luas lahan pertanian Indonesia yang terbatas. Dengan permintaan yang terus meningkat, petani Indonesia diharapkan dapat meningkatkan hasil panen per hektar dan ini hanya bisa dicapai melalui praktek pertanian modern yaitu penggunaan benih hibrida berkualitas tinggi yang digabung dengan pemakaian pupuk dan pestisida yang teratur. Hal ini merupakan tempat dimana Perseroan memiliki sejarah panjang akan kepemimpinan dan keahlian. The final cornerstone to the industry’s long-term growth is based on Indonesia’s limited acreage of arable land. Against a backdrop of rising demand, Indonesian farmers are under pressure to increase yields per hectare and this can only be achieved through modern agricultural practice for which the mainstay is the use of high quality hybrid seeds in combination with a regime of fertilizer and pesticides. This is an area where the Company has a long history of leadership and expertise. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dewan Komisaris memiliki peran aktif dan tanggung jawab untuk memastikan Perseroan dikelola dengan transparan dan bertanggung jawab kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Ini merupakan tugas yang kami lakukan secara serius dan selama tahun berjalan, kami terus membimbing Direksi untuk memastikan bahwa semua kegiatan usaha Perseroan dilakukan dengan memenuhi peraturan yang berlaku. Secara khusus, kami bekerja sama dengan Komite Audit, dengan menggunakan The Board of Commissioners has an active role and responsibility to ensure the Company is managed in a way that is transparent and accountable to shareholders and other stakeholders. This is a duty we take very seriously and during the year, we continued to guide the Directors to ensure that every aspect of the Company’s business and operations comply with the prevailing laws and regulations. In particular, we worked closely with the Audit Committee, using its objective and 6 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report tujuan dan berbagai masukan sebagai bagian dari proses check & balances, melakukan pengawasan atas kegiatan usaha dan manajemen Perseroan. impartial input as part of our regime of checks and balances to monitor the Company’s operations and management. S elama tahun berjalan, D ewan Komisar is menyatakan bahwa Direksi telah melakukan tugas mereka dalam menjaga komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan memberikan nilai yang berkelanjutan kepada pemegang saham dan masyarakat secara umum. For the year in review, Board of Commissioners states for the record that the Directors have discharged their duties in a manner reflecting a high level of commitment to the practice of Good Corporate Governance and a clear aim to deliver sustainable value to shareholders and society in general. Penghargaan Acknowledgements Tahun lalu merupakan tahun dimana Perseroan menghadapi tantangan dan juga peluang secara bersamaan. Dewan Komisaris ingin mengungkapkan penghargaan kepada Direksi, manajemen dan seluruh karyawan Perseroan dalam menghadapi tantangan dan menangkap peluang. Kemampuan tersebut tidak terlepas dari kapabilitas kepemimpinan dan dedikasi dari karyawan Perseroan. Dewan Komisaris juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertaninan yang telah mendukung dan mendorong aplikasi teknologi dalam meningkatkan hasil petani seiring dengan tindakan Perseroan yang terus mempromosikan pemakaian benih hibrida di Indonesia. The past year has been one in which the Company was faced with both challenges as well as opportunities. The Board of Commissioners would like to express its sincere appreciation to the Directors, the management and all employees of the Company for overcoming these challenges and seizing these opportunities as they arose. The ability to do so speaks volumes for the capabilities of the leadership and dedication of the Company’s staff. The Board of Commissioners would also like to thank the Ministry of Agriculture for supporting the application of technology to improve farmers’ yields and their encouragement as the Company continues to promote the use of hybrid seeds in Indonesia. Sidoarjo, April 2013 Dewan Komisaris Board of Commissioners PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 7 Laporan Direksi Directors’ Report Direksi dengan ini memberitahukan bahwa di tahun 2012, PT BISI International Tbk (“Perseroan”) telah berhasil mengurangi dampak dari tahun yang sulit dengan memberikan peningkatan marjin. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah mencatat kinerja penjualan bersih sebesar Rp866,3 miliar dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp129,3 miliar. Dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan penjualan neto dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar 13,3% dan 11,5%. Dalam hal profitabilitas, marjin laba kotor meningkat dari 41,7% menjadi 44,9%. The Directors are pleased to announce that in 2012, PT BISI International (“the Company”) managed to minimize the impact of a challenging year by delivering improved margins where it matters. For the year ended December 31, 2012, the Company turned in an acceptable level of performance, achieving net sales of Rp866.3 billion and income for the year attributable to owners of the parent of Rp129.3 billion. Compared to the previous year, this reflects a decrease in net sales and income for the year attributable to owners of the parent of 13.3% and 11.5% respectively. In terms of profitability however, gross profit margin for 2012 increased from 41.7% to 44.9%. Meskipun prospek jangka panjang dari Perseroan tetap kuat, kinerja tahun berjalan dipengaruhi oleh kondisi cuaca kurang menguntungkan yang tidak kondusif bagi penanaman jagung maupun tanaman lain serta hortikutura. Kondisi ini mengakibatkan pengurangan tanaman yang ditanam dan tentunya berdampak bagi produk benih Perseroan, begitu juga dengan pestisida. Although the long-term prospects for the Company remain strong, the year’s performance was affected by unfavorable weather conditions which were not conducive for the growing of corn as well as other plantation and horticultural crops. These conditions resulted in less crops being planted and therefore had an impact across all of the Company’s seed products as well as agri-chemicals. TINJAUAN KEGIATAN USAHA REVIEW OF OPERATIONS Kegiatan usaha utama Perseroan adalah produksi dan penjualan benih hibrida berkualitas tinggi untuk jagung, hortikultura dan padi serta agrokimia seperti pupuk dan pestisida. Aktivitas ini dilakukan oleh Perseroan sendiri maupun oleh Entitas Anak. The Company’s core business is the production and sale of high-quality hybrid seeds for corn, horticulture and paddy, as well as agrochemicals such as fertilizers and pesticides. These activities are carried out by the Company itself and by its subsidiaries. Benih Jagung dan Benih Padi Corn Seeds and Paddy Seeds Benih hibrida jagung dan padi terus menjadi produk utama Perseroan, dengan kontribusi sebesar 41,1% Hybrid corn and paddy seeds continue to account for a majority of the Company’s overall business , 8 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi Directors’ Report terhadap total penjualan di tahun 2012. Penjualan benih hibrida jagung dan padi mencapai Rp355,6 miliar atau turun 15,5% dari Rp420,6 miliar pada tahun lalu. contributing 41.1% to total revenue in 2012. Revenue from hybrid corn and paddy seeds reached Rp355.6 billion or a decrease of 15.5% from Rp420.6 billion in the previous year. Pendapatan dari segmen usaha ini berasal dari penjualan benih jagung hibrida sebesar Rp353,7 miliar dan benih padi hibrida sebesar Rp1,9 miliar. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa benih jagung hibrida secara tradisi lebih penting. Revenue from this business segment is derived from the sale of hybrid corn seeds amounting to Rp353.7 billion and hybrid rice seed amounting to Rp1.9 billion. This is generally consistent with the fact that hybrid corn seeds have traditionally been the more important of the two. Perseroan mengalami penurunan penjualan benih jagung hibrida yang diluar dugaan, terutama akibat dari kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. Untuk menanam jagung dengan baik, curah hujan harus tepat selama masa penanaman. Di tahun 2012, Indonesia mengalami kondisi curah hujan tinggi di awal tahun, sedangkan di akhir tahun curah hujan sangat kurang. Hal ini berdampak pada pengurangan masa tanam jagung dan tentunya terhadap permintaan benih jagung hibrida. The Company experienced lower than expected sales of hybrid corn seeds primarily because of unfavorable weather conditions. For corn to be grown successfully, the right amount of rainfall must take place at the right times throughout the growing season. In 2012, Indonesia experienced very wet conditions in the early part of the year, while the latter part of the year was unseasonably dry. This had the effect of reducing the growing season for corn and hence the demand for hybrid corn seeds. Di lain pihak, Kementerian Pertanian Indonesia telah merevisi program subsidi benih, yang mana fokusnya berubah dari jagung ke padi, sebagai bagian dari tujuan swasembada beras. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan juga akan melakukan upaya untuk menciptakan benih padi hibrida yang lebih tepat untuk Indonesia serta memiliki karakteristik yang cocok dengan sistem pertanian yang dilakukan oleh petani padi Indonesia. Selama tahun berjalan, varietas baru tersebut telah dilakukan uji coba di beberapa tempat di Jawa Timur. On the other hand, the Indonesian Ministry for Agriculture revised its seed subsidy program, switching its focus from corn to paddy as part of the country’s rice self sufficiency goals. In line with this, the Company also stepped up its efforts to develop new strains of hybrid rice seeds which are more appropriate for Indonesia and have characteristics that fit with the farming practice of Indonesian paddy farmers. During the year, these new strains have been field tested in demo plats in East Java. Untuk mengantisipasi kondisi yang sulit, Perseroan telah mengambil beberapa langkah untuk menekan dampak penurunan penjualan benih jagung. In response to the difficult conditions, the Company took a number of pre-emptive steps to minimize the impact of decreasing corn seed sales. Pertama, Perseroan berupaya untuk melatih petani Indonesia dalam penggunaan benih jagung hibrida serta aplikasi pestisida dan pupuk yang tepat. Upaya ini ditujukan untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi mereka dan memaksimalkan hasil mereka. Firstly, the Company stepped up its efforts to train Indonesian farmers on the use of hybrid corn seeds in conjunction with the application of the right pesticides and fertilizers. These efforts were aimed at helping farmers to increase their production and to maximize their yields. Kedua, karena posisi kepemimpinan dan kualitas yang sudah dikenal dari produknya, Perseroan berhasil meningkatkan harga jual dari benih jagung hibrida sebesar 24,4% untuk mengurangi dampak penurunan volume penjualan benih jagung hibrida. Secondly, because of its leadership position and the recognized quality of its products, the Company was able to increase the selling price of its hybrid corn seeds by 24.4% to offset the decreased volume of hybrid corn seeds sold. Ketiga, Perseroan berupaya untuk menurunkan beban pokok penjualan dan beban operasi, terutama dalam penggunaan bahan bakar. Dalam hal ini, Perseroan mengurangi penggunaan batu bara dan mengganti dengan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar untuk sumber listrik dan kegiatan pengeringan. Thirdly, the Company focused on reducing cost of goods sold and operating expenses, particularly in the use of fuel. In this area, the Company reduced its expense on coal by using waste corncobs as a fuel source for power generation and drying operations. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 9 Laporan Direksi Directors’ Report Akhirnya, Perseroan telah memperkenalkan dan mempromosikan penggunaan benih jagung hibrida varian baru yaitu BISI-222 dan BISI-18. Produk ini akan melengkapi produk BISI-2 Perseroan yang telah diterima di kalangan petani, dimana jenis baru ini menawarkan daya tahan terhadap hama yang lebih kuat dan kemampuan adaptasi terhadap curah hujan tinggi. Finally, the Company took efforts to introduce and promote the use of new variants of hybrid corn seeds including BISI-222 and BISI-18. These complement the Company’s well-accepted BISI2 strain, offering enhanced pest-resistance and adaptability to high rainfall. Benih Hortikultura Horticultural Seeds Perseroan merupakan salah satu penghasil benih hortikultura terbesar, termasuk cabai, timun, terong, tomat, labu, kubis, kubis Cina, kacang panjang, bayam, melon dan semangka. Secara gabungan, benih hortikultura tercatat mencapai 21,5% dari total penjualan di tahun 2012. Meskipun Perseroan terus memimpin di industri ini, pendapatan dari penjualan benih hortikultura mengalami penurunan 20,7% dari Rp234,9 miliar di tahun 2011 menjadi Rp186,3 miliar di tahun 2012. The Company is one of the leading producers of hybrid horticultural seeds including chili, cucumber, eggplant, tomato, pumpkin, cabbage, Chinese cabbage, long bean, spinach, honeydew and watermelon. Collectively, horticultural seeds accounted for 21.5% of total revenue in 2012. Although the Company continued to lead the industry in terms of preference, revenue from the sale of horticultural seeds declined by 20.7% from Rp234.9 billion in 2011 to Rp186.3 billion in 2012. Penurunan penjualan benih hortikultura pada tahun berjalan disebabkan oleh cuaca buruk sehingga mempengaruhi kapasitas produksi benih Perseroan. Sebagai dampak dari penurunan produksi benih hibrida di tahun 2012, rata-rata harga jual meningkat 53,4%. Meskipun terjadi kenaikan harga jual rata-rata, permintaan akan produk Perseroan tetap tinggi akibat reputasi yang sudah terbentuk yaitu tingkat hasil yang tinggi dan daya tahan terhadap hama. The decrease in revenue from horticultural seeds for the year is caused by the poor weather that prevailed for much of the year which reduced the Company’s seed production capacity. As a result of significantly lower levels of horticultural seed production in 2012, the average selling price increase by 53.4%. In spite of the dramatic rise in average selling prices, demand remained high for the Company’s products because of its established reputation for producing high-yielding and insectresistant horticultural plants. Faktor lain yang mempengaruhi penjualan benih hortikultura Perseroan adalah perubahan kebijakan impor benih hortikultura di China. Sebelumnya, China adalah importir terbesar dari bayam dan larangan impor membuat Perseroan tidak dapat mengekspor benih bayam ke pasar yang cukup besar tersebut. Another factor impacting on the Company’s sale of horticultural seeds was a change in China’s regulations on the import of horticultural seeds. Traditionally, China was a major importer of spinach and the import restriction precluded the Company from exporting its seeds to that sizeable market. Agrokimia Agrichemical Sejalan dengan pengurangan aktivitas pertanian, dan juga penurunan harga beberapa komoditas seperti kelapa sawit, penjualan dari agrokimia, yang terdiri dari pestisida dan pupuk, turun 5,5% dari Rp340,2 miliar di tahun 2011 menjadi Rp321,6 miliar di tahun 2012. Selama tahun berjalan, penjualan agrokimia mencapai 37,1% dari total penjualan Perseroan. In line with the overall reduction in agriculture activities, and the fall in prices for commodities such as palm oil, revenue from the sale of agrichemical, which consist of pesticide and fertilizers, declined by 5.5% from Rp340.2 billion in 2011 to Rp321.6 billion in 2012. For the year in review, agrichemical revenue accounted for 37.1% of the Company’s total revenue. Mayoritas penjualan agrokimia Perseroan adalah penjualan herbisida yang banyak digunakan sebagai pengendali rumput liar di perkebunan kelapa sawit. Penurunan harga minyak kelapa sawit yang diikuti dengan penurunan penanaman kelapa sawit oleh produsen di Indonesia menyebabkan penurunan penjualan atas produk ini. A majority of the Company’s agrichemical revenue comes from the sale of herbicides which are used primarily in weed control on oil palm plantations. The decline in the price of crude palm oil, and the ensuing reduction of oil palm planting by Indonesian producers led to the decline of revenue from this product category. 10 10 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi Directors’ Report Perseroan juga terus mendapatkan persaingan dari produsen berbiaya rendah dari Indonesia maupun pihak asing. Untuk mengatasi hal ini, Perseroan selalu berupaya mempertahankan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk baru dan inovatif. Sebagai contoh, pengembangan herbisida dan insektisida semprot bagi petani hortikultura. Meskipun harganya lebih mahal, produk ini lebih menguntungkan jika dibandingkan produk butiran karena lebih mudah digunakan dan efektif dalam pengendalian. The Company also continued to see considerable competition from low cost producers in Indonesia and abroad. In response to this, the Company maintained its efforts in the research & development of new and innovative products. An example is the development of spray-based herbicides and insecticides for horticultural farmers. Although higher in price, these products compare favorably against traditional granulated products by being easier to use and more effective in vector control. Untuk memenuhi potensi permintaan akan produk agrokimia, Perseroan telah melakukan ekspansi atas fasilitas bottling & packaging di tahun 2012. To meet the latent demand for agrichemicals, the Company undertook the expansion of its bottling & packaging facilities in 2012. Upaya ini adalah cara untuk mempertahankan kepemimpinan Perseroan dan kepercayaan petani Indonesia atas reputasi Perseroan akan kualitas, dapat dipercaya dan inovasi. Such efforts are instrumental in maintaining the Company’s leadership and endearing Indonesian farmers to the Company’s reputation for quality, reliability and innovation. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sebagai bagian dari laporan ini, Direksi menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Tata Kelola Perusahaan. Kami yakin bahwa Tata Kelola Perusahaan akan memberikan keuntungan bagi Perseroan dalam manajemen kualitas, pengurangan risiko dan meningkatkan keandalan. Bagi Direksi, hal ini berarti mengelola Perseroan dan membuat keputusan benar yang bertanggung jawab, profesional dan transparan dengan tujuan untuk menjaga citra Perseroan secara jangka panjang. As part of this report, the Directors reaffirm their commitment to good corporate governance. We believe that good corporate governance brings considerable benefits to the Company in terms of management quality, reduced risks and improved reliability. For the Directors, this means managing the Company and making the right decisions in a responsible, professional and transparent manner with the purpose of safeguarding its long-term success in value creation. Untuk mencapai hal ini, Direksi telah dibimbing dengan usulan dari Dewan Komisaris dalam pertemuan yang terjadwal secara reguler untuk melakukan review dan diskusi di bidang operasional dan finansial. Selama tahun berjalan, Komite Audit telah melaksanakan tanggung jawabnya dalam membantu Dewan Komisaris untuk mengawasi segala aspek kegiatan usaha Perseroan. In order to achieve this, the Directors were guided by input provided by the Board of Commissioners at regular scheduled meetings where key areas of the Company’s operations and finances were reviewed and discussed. Throughout the year, Audit Committee undertook its responsibility to assist the Board of Commissioners to monitor all aspects of the Company’s operations. PANDANGAN KE MASA DEPAN LOOKING TO THE FUTURE Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia, adalah peluang pertumbuhan yang sangat besar, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang usaha pemenuhan kebutuhan dasar bangsa. Perseroan berada di tempat yang strategis untuk menjadi bagian dari pertumbuhan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki di beberapa hal kunci. Indonesia, with the world’s fourth largest population, is an immense growth opportunity especially for companies which are in a position to meet the country’s essential needs. The Company is in a strategic position to be part of this growth by leveraging its strengths in several key areas. Pertama, Perseroan menyadari bahwa dengan keterbatasan lahan pertanian, petani Indonesia harus diberikan alat untuk dapat meningkatkan hasil yang maksimum. Hal ini telah berhasil dilakukan dengan menggunakan kombinasi benih Firstly, the Company recognizes that given the limited availability of arable land, Indonesian farmers must be provided the tools to achieve maximum yields. This has been successfully done through a combination of hybrid seeds, fertilizers and pesticides. The use PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 11 Laporan Direksi Directors’ Report hibrida, pupuk dan pestisida. Penggunaan produk Perseroan telah memberikan hasil yang produktif bagi petani Indonesia dan Perseroan akan selalu mengembangkan upaya untuk terus meningkatkan penggunaan benih hibrida dan agrokimia melalui research & development. of the Company’s products have already provided Indonesian farmers with notable productivity gains and the Company is committed to an on-growing program to further increase the use of hybrid seeds and agrichemicals through research & development. Kedua, ketika segala upaya difokuskan pada benih jagung hibrida dengan hasil yang tinggi, daya tahan terhadap hama dan kemampuan beradaptasi, Perseroan juga melakukan investasi pada pengembangan varietas produk hortikultura yang menawarkan nilai tinggi dan memperbesar peluang untuk ekspor. Sebagai bagian dari program ini, Perseroan memfokuskan pada pengembangan benih lokal non hibrida dengan nilai tinggi serta benih hibrida yang memberikan marjin lebih baik kepada Perseroan dan petani Indonesia. Secondly, while most of the efforts are focused on high-yield, pest-resistant and adaptable hybrid corn seeds, the Company is also investing in developing better strains of horticultural products which offer high value and improved opportunities for export. As part of this program, the Company is concentrating on the development of higher value open pollinated variety seeds as well as hybrid strains which provide better margins to the Company as well as Indonesian farmers. Ketiga, Perseroan memiliki pengalaman yang dalam dan luas dalam manajemen dan budidaya pertanian. Pengetahuan yang luas tersebut telah dialihkan ke petani Indonesia melalui program pelatihan di lapangan di beberapa daerah di Indonesia. Program pelatihan petani ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dan pemakaian benih hibrida untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka. Thirdly, the Company has extensive depth and breadth of science-based experience in crop management and cultivation. This vast repository of knowledge is being transferred to Indonesian farmers through continued field training programs in key agricultural regions in Indonesia. These education programs for farmers aim to increase farmers’ knowledge and use of hybrid seeds to increase their production and income. Keempat, seiring dengan meningkatnya permintaan pangan dan pengeluaran konsumen, permintaan benih hibrida akan muncul secara bersamaan. Perseroan sedang mempersiapkan lonjakan permintaan dengan mempersiapkan kapasitas. Hal ini dicapai dengan meningkatkan kerja sama dengan petani kontrak di seluruh negeri dan memperluas luas lahan seiring dengan meningkatnya volume produksi benih hibrida. Fourthly, as demand for food increases along with growing consumer affluence and spending, there will be a corresponding demand for hybrid seeds. The Company is preparing for this upsurge in demand by building capacity. This is being achieved by increasing the pool of contract seed farmers across the country and to expand both the acreage as well as the volume of hybrid seeds produced. Elemen kelima yang memberikan kontribusi positip terhadap prospek jangka panjang adalah kemampuan menyandingkan benih hibrida dengan produk agrokimia berkualitas tinggi seperti pupuk dan pestisida. Perseroan telah menjadi produsen utama dan menyikapi dinamika pasar dengan merubah fokus dari produk generik ke produk khusus. Pertama, hal ini akan meningkatkan kemampuan untuk bersaing dengan pesaing berbiaya rendah dan kedua, membantu meningkatkan marjin melalui penjualan produk khusus bernilai tinggi. Pemerintah juga diperkirakan akan melarang impor produk agrokimia yang langsung pakai dalam waktu dekat dan ini akan membuat Perseroan dapat memenuhi kekosongan pasokan dengan produk yang diproduksi dan memiliki formula lokal. The fifth component which contributes to the positive long-term prospects for the Company is its ability to complement its hybrid seeds with high quality agrichemicals such as fertilizers and pesticides. The Company is already a major producer and is responding to market dynamics by shifting its focus from generic products to specialty products. This serves firstly to improve its ability to compete against low-cost competitors and secondly to help improve margins through the sale of higher value specialty products. It is also expected that the Government will move to restrict the import of ready-to-use agrichemicals in the near future and this will further allow the Company to fill the supply gap with its locally formulated and produced products. Terakhir, pandangan Perseroan di masa depan tidak hanya ditopang oleh potensi pertumbuhan jangka panjang yang menarik namun juga posisi uniknya di dalam industri. Perseroan adalah pemain lama yang telah mapan di bidang pengembangan benih Lastly, the Company’s outlook for the future is sustained not only by the attractive long-term growth potential but also by its unique position in the industry. The Company is an established player in the development of commercially viable hybrid seeds, 12 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi Directors’ Report hibrida untuk memenangi persaingan. Dengan dibutuhkan waktu yang lama untuk produk yang kompetitif dalam memasuki pasar, Perseroan menikmati proteksi dalam bentuk entry barrier bagi pesaing. giving a significant advantage over its competitors. Given the long lead time needed for competitive products to come to the market, the Company enjoys considerable protection in the form of entry barriers for competitors. Secara kesimpulan, Direksi telah mencapai tingkat kinerja tertentu di tahun 2012 di tengah kondisi yang kurang menguntungkan. Kami sangat gembira dan mengucapkan terima kasih kepada konsumen, karyawan kami dan Kementerian Pertanian atas dukungan dan kepercayaan mereka. Harapan kami adalah Perseroan akan terus menikmati dukungan positip seiring dengan perluasan peran dan kapabilitas kami dalam menyediakan landasan kuat untuk industri pangan Indonesia. In conclusion, the Directors is pleased to have achieved the level of performance that the Company did in 2012 in the face of challenging conditions. We are extremely grateful and would like to extend our thanks to our customers, our staff and the Ministry of Agriculture for their continued support and trust. It is our hope that the Company will continue to enjoy this high level support as we expand our role and our capability to provide the building blocks for Indonesia’s vital food industry. Sidoarjo, April 2013 Direksi Directors PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 13 Profil Perusahaan Corporate Profile IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY Nama : PT BISI International Tbk Name : PT BISI International Tbk Alamat : Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Address : Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19, Desa Bringinbendo,Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Telepon : 62-31-7882528 Telephone : 62-31-7882528 Faksimili : 62-31-7882856 Facsimile : 62-31-7882856 Alamat e-mail : [email protected] E-mail address : [email protected] Laman : www.bisi.co.id Website : www.bisi.co.id SEJARAH SINGKAT BRIEF HISTORY PT BISI International Tbk (”Perseroan”) didirikan di Indonesia dengan nama PT Bright Indonesia Seed Industry, berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam Akta No. 35 tanggal 22 Juni 1983, sebagaimana diubah dengan Akta No. 20 tanggal 23 Agustus 1984, keduanya dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5415.HT.01.01.TH.84 tanggal 27 September 1984 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan No. 13/Leg/1985 tanggal 15 Januari 1985, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 94 tanggal 23 November 1990, Tambahan No. 4731. PT BISI International Tbk (“The Company”) was established in Indonesia under the business name of PT Bright Indonesia Seed Industry, based on Notarial Deed No. 35 dated June 22, 1983, which was amended by Notarial Deed No. 20 dated August 23, 1984, both drawn up before Drs Gde Ngurah Rai, S.H., Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-5415.HT.01.01. TH.84 dated September 27, 1984, registered under Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 13/ Leg/1985 dated January 15, 1985, and was published in Supplement No. 4731 of State Gazette No. 94 dated November 23, 1990. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Henny Singgih, S.H. No. 97 tanggal 30 Juni 2008, sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAMLK”) No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-66444.AH.01.02.TH.2008 tanggal 19 September 2008. The Articles of Association have been amended, most recently by Notarial Deed No. 97 dated June 30, 2010 of Henny Singgih, S.H., in relation to the amendment of the entire Articles of Association regarding compliance with the stipulation of Law No. 40 year 2007 on ”Corporate Law” and with regulation No. IX.J.1, Supplement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) Decree No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008 on Articles of Association of Companies Conducting Public Offerings and Public Companies. The Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in its decision letter No. AHU66444.AH.01.02.TH.2008 dated September 19, 2008. 14 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Profil Perusahaan Corporate Profile KEGIATAN USAHA BUSINESS ACTIVITIES Berdasarkan Anggaran Dasar terakhir, kegiatan usaha Perseroan adalah: Based on the latest Articles of Association, the business activities of the Company are: a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, ter masuk ekspor, impor, grosir, pemasok dan distributor/agen dan/atau pengecer dari segala macam barang yang dapat diperdagangkan, baik atas penjualan langsung maupun melalui pihak ketiga dengan cara komisi. a. To engage in general trading, including export, import, wholesale, supplier and distributor/agent and/or retailer of any merchandise, based on direct sale or through third party on a commission basis; b. Menjalankan usaha dalam bidang industri pada umumnya, diantaranya industri pakan ternak dan peternakan. b. To engage in general industry, among others feedmill industry and livestock; c. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, termasuk didalamnya usaha pembibitan dan pembenihan tanaman pangan dan tanaman lainnya pada umumnya, perkebunan dan peternakan. c. To engage in agriculture including cultivation of seedlings and germination of food crops and any other plants in general, plantation and livestock; d. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan di darat pada umumnya, ekspedisi dan pergudangan untuk menunjang usaha perdagangan tersebut. d. To engage in general land transportation, forwarding and warehousing to support the trading business; e. Menjadi agen dari perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. e. To act as an agent of other companies, whether domestic or foreign; f. Menjalankan usaha dalam bidang jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. f. To engage in service businesses, except legal or taxation services. Produk utama yang dihasilkan oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah benih jagung, benih hortikultura, benih padi dan pestisida. The main products produced by the Company and Subsidiaries are corn seeds, horticultural seeds, paddy seeds and pesticides. STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders’ Meeting Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Komite Audit Director Audit Committee Audit Internal Internal Audit Sumber Daya Manusia Human Resources Development Pemasaran Marketing Pengolahan Benih Seed Processing Field Crop Production Produksi Tanaman Pangan Seed Quality Control Quality Control Benih Penelitian & Pengembangan Research & Development Proyek Baru Keuangan & Akuntansi New Project Finance & Accounting PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 15 Profil Perusahaan Corporate Profile VISI DAN MISI VISION AND MISSION Visi : Vision : Menyediakan pangan bagi dunia yang berkembang. Feed A Growing World. Misi : Mission : Dengan meningkatnya permintaan dunia akan pangan, pakan, bahan bakar dan serat, kami memberikan produk, teknologi dan dukungan yang inovatif untuk membantu petani meningkatkan produktivitas. As global demand for food, feed, fuel and fiber increases, we deliver innovative products, technology and support to help farmers increase productivity. PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE Jialipto Jiaravanon, Komisaris Utama Jialipto Jiaravanon, President Commissioner Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1978. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Kewirausahaan dan Keuangan dari Babson College, Amerika Serikat, pada tahun 2000. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 2002 dan diangkat menjadi Komisaris Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H. Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1978. Graduated as Bachelor of Science in Entrepreneurship & Finance from Babson College, USA, in 2000. Started his career in the Company in 2002 and was appointed as President Commissioner at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H. Thomas Effendy, Komisaris Thomas Effendy, Commissioner Warga Negara Indonesia. Lahir di Pontianak pada tahun 1958. Memperoleh gelar master di bidang Administrasi Bisnis dari University of the City of Manila, Filipina tahun 1994. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1980 dan diangkat menjadi Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2009, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 4 tanggal 2 Juni 2009 oleh SP Henny Singgih, S.H. Indonesian citizen. Born in Pontianak in 1958. Acquired his Master of Business Administration from the University of the City of Manila, Philippines in 1994. Started his career in the Company in 1980 and was appointed as Commissioner at the Annual General Meeting of Shareholders dated June 2, 2009, the minutes of which were notarized under Deed No. 4 dated June 2, 2009 of SP Henny Singgih, S.H. Burhan Hidayat, Komisaris Independen Burhan Hidayat, Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Padang pada tahun 1956. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Tarumanegara, dengan gelar sarjana di bidang akuntansi pada tahun 1983. Diangkat menjadi Komisaris Independen pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H. Indonesian citizen, born in Padang in 1956. He completed his education at Universitas Tarumanegara, with a Bachelor degree in Accounting in 1983. Was appointed as Independent Commissioner at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H. 16 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Profil Perusahaan Corporate Profile PROFIL DIREKSI DIRECTORS’ PROFILE Jemmy Eka Putra, Direktur Utama Jemmy Eka Putra, President Director Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tahun 1968. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Brawijaya, Malang, dengan gelar sarjana di bidang pertanian pada tahun 1990. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1990 dan diangkat menjadi Direktur Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2009, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 4 tanggal 2 Juni 2009 oleh SP Henny Singgih, S.H. Indonesian citizen, born in Surabaya in 1968. He completed his education at Universitas Brawijaya, Malang, with a Bachelor’s degree in Agriculture in 1990. Started his career in the Company in 1990 and was appointed as President Director at the Annual General Meeting of Shareholders dated June 2, 2009, the minutes of which were notarized under Deed No. 4 dated June 2, 2009 of SP Henny Singgih, S.H. Sunardi, Direktur Sunardi, Director Warga Negara Indonesia, lahir di Tulung Agung pada tahun 1956. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah, Jakarta dengan gelar master di bidang ekonomi pada tahun 1992. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1983 dan diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H. Indonesian citizen, born in Tulung Agung in 1956. He completed his education at Universitas Muhammadiyah, Jakarta with a Master’s degree in Economics in 1992. Started his career in the Company in 1983 and was appointed as Director at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H. Setiadi Setiokusumo, Direktur Setiadi Setiokusumo, Director Warga Negara Indonesia, lahir di Bangkalan pada tahun 1965. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Surabaya dengan gelar Sarjana di bidang Accounting pada tahun 1988. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1988 dan diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H. Indonesian citizen, born in Bangkalan in 1965. He completed his education at Universitas Surabaya with a Bachelor’s degree in Accounting in 1988. Started his career in the Company in 1988 and was appointed as Director at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H. . Putu Darsana, Direktur Putu Darsana, Director Warga Negara Indonesia, lahir di Buleleng pada tahun 1965. Beliau menyelesaikan pendidikan Doktor di bidang Agronomi, Fakultas Pertanian di Kasetsart University, Bangkok, Thailand, pada tahun 2004. Diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H. Indonesian citizen, born in Buleleng in 1965. He completed his Doctoral degree in the Agronomy Department, Faculty of Agriculture at Kasetsart University, Bangkok, Thailand, in 2004. Was appointed as Director at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 17 Profil Perusahaan Corporate Profile Joseph Suprijanto, Direktur Joseph Suprijanto, Director Warga Negara Indonesia, lahir di Tulungagung pada tahun 1963. Beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Agronomi di Universitas Merdeka, Madiun, pada tahun 1995. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1988 dan diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6 Juni 2011, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 6 Juni 2011 oleh SP Henny Singgih, S.H. Indonesian citizen, born in Tulungagung in 1963. He completed his education in the Faculty of Agronomy at Universitas Merdeka, Madiun, in 1995. Started his career in the Company in 1988 and was appointed as Director at the Annual General Meeting of Shareholders dated June 6, 2011, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated June 6, 2011 of SP Henny Singgih, S.H. SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan aset dan mitra yang sangat penting dalam keberhasilan dan kemajuan Perseroan. Sumber daya manusia kami terdiri dari para karyawan dan petani kontrak yang memproduksi benih komersial kami dibawah panduan yang ketat sesuai dengan Standar Prosedur Operasional Perseroan. The Company knows that human resources are vital assets and partners in its success and development. Our human resources consist of employees and contract farmers who produce our commercial seed under the strict guidelines and Standard Operating Procedures of the Company. Perseroan telah mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan para petani kontrak dan mereka telah dilatih di setiap aspek produksi benih komersial untuk memastikan keberhasilan produksi benih hibrida kami. The Company has built strong working relationships with its contract farmers and they are trained in all aspects of commercial seed production to ensure successful production of our hybrid seeds. Perseroan dan Entitas Anak menghargai para karyawannya dengan baik dan telah mempekerjakan 647 karyawan tetap hingga akhir tahun 2012 serta memberikan mereka pelatihan yang signifikan dan lingkungan kerja yang penuh tantangan. The Company and Subsidiaries value its workers tremendously and employs 647 permanent employees as of year-end 2012, and providing them with significant training and a challenging work environment. Tujuan yang hendak dicapai dari upaya peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja Perseroan selaras dengan prinsip-prinsip Occupational Safety and Health (OSH) yang ditetapkan oleh International Labour Organization (ILO) dan World Health Organization (WHO). OSH merupakan pedoman lintas disiplin yang peduli dengan keamanan, kesejahteraan pekerja beserta keluarga mereka, pelanggan, pemasok dan masyarakat sekitar. Our health and safety goals are consistent with the principles of Occupational Safety and Health (OHS), as defined by the International Labour Organization (ILO) and the World Health Organization (WHO). OSH is a cross-disciplinary area that is concerned with protecting the safety and welfare of employees as well as their family members, customers, suppliers and local communities. Pada saat yang bersamaan, Perseroan tetap mempertahankan standar yang tinggi untuk keselamatan kerja dan kepedulian lingkungan. Kami mempunyai tujuan untuk selalu mengurangi kecelakaan kerja dengan menjaga keselamatan kerja serta ramah lingkungan di seluruh kegiatan usaha kami. At the same time, the Company is fully committed to maintaining high standards of occupational safety and environmental care. It is our aim to constantly reduce work-related injuries through our safety-atwork and environmentally friendly practices across all of our operations. 18 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Profil Perusahaan Corporate Profile INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM INFORMATION ON THE SHAREHOLDERS Susunan pemegang saham Perseroan, berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The shareholders of the Company based on the Company’s shareholders listing as of December 31, 2012, are as follows: Pemegang Saham Shareholders Jumlah Saham Number of Shares % 930.000.000 31,00 692.344.000 23,08 - Lokal / Local - Asing / Foreign 183.080.226 1.194.575.774 6,10 39,82 Jumlah / Total 3.000.000.000 100,00 PT Agrindo Pratama Midsummer Limited Publik (masing-masing kepemilikan kurang dari 5 %): Public (ownership less than 5% each): Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan. As of December 31, 2012 none of the members of the Directors and Board of Commissioners owned shares of the Company. Pemegang saham pengendali Perseroan adalah Keluarga Jiaravanon. The controlling shareholder of the Company is the Jiaravanon family. LOKASI KEGIATAN USAHA LOCATION OF OPERATIONS Pabrik Pengolahan Benih: 1. Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Seed Processing Plants: 2. Desa Tulung Rejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 2. Desa Tulung Rejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Fasilitas Riset Benih : Seed Research Facilities: 1. Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 1. Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 2. Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 2. Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 3. Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 3. Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 4. Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 4. Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 5. Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 5. Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 1. Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. eed PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 19 Profil Perusahaan Corporate Profile 6. Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 6. Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 7. Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. 7. Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. 8. Desa Bagikpolak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. 8. Desa Bagikpolak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. 9. Desa Gedong Dalam, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. 9. Desa Gedong Dalam, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. 10. Desa Semangat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 10. Desa Semangat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 11. Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 11. Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 12. Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 12. Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 13. Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 13. Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kantor Cabang: Branches: 1. Jl. Taman Sunter Indah Blok G-2 No. 23, Jakarta Utara, DKI Jakarta. 1. Jl. Taman Sunter Indah Blok G-2 No. 23, Jakarta Utara, DKI Jakarta. 2. Kompleks Trikencana kav 14, Jl. Kopo Soreang km 11,8, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 2. Kompleks Trikencana kav 14, Jl. Kopo Soreang km 11,8, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 3. Kompleks Pergudangan Genuk Sari Blok AA55, Jl. Semarang Demak km 6, Semarang, Jawa Tengah. 3. Kompleks Pergudangan Genuk Sari Blok AA-55, Jl. Semarang Demak km 6, Semarang, Jawa Tengah. 4. Jl. Pelita II Blok A No. 30-32, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 4. Jl. Pelita II Blok A No. 30-32, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 5. Jl. Bonto Lanra No. 5, Kotamadya Makassar, Sulawesi Selatan. 5. Jl. Bonto Lanra No. 5, Kotamadya Makassar, Sulawesi Selatan. 20 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Profil Perusahaan Corporate Profile 6. Jl. Ir. Sutami km 16, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. 6. Jl. Ir. Sutami km 16, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. 7. Jl. Ahmad Yani No. 38, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 7. Jl. Ahmad Yani No. 38, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 8. Jl. Gunung Batu Karu 200, Tabanan, Bali. 8. Jl. Gunung Batu Karu 200, Tabanan, Bali. ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES 1. PT Multi Sarana Indotani, entitas anak yang 99,91% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi pestisida dengan kantor pusat dan lokasi fasilitas produksi di Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 1. PT Multi Sarana Indotani, a subsidiary 99,91% of whose shares are owned by the Company, is engaged in the production of pesticides with its head office and its production facility located at Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 2. PT Tanindo Intertraco, entitas anak yang 99,96% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan benih jagung, benih hortikultura, benih padi, pestisida dan pupuk dengan kantor pusat di Jalan Raya Surabaya Mojokerto km. 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan lokasi kantor cabang di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan dan Bali. 2. PT Tanindo Intertraco, a subsidiary 99,96% of whose shares are owned by the Company, is engaged in the sale of corn seeds, horticulture seeds, paddy seeds, pesticides and fertilizers with its head office located at Jalan Raya Surabaya Mojokerto km. 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur and its branches located in Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan and Bali. 3. PT Tanindo Subur Prima, entitas anak yang 99,99% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan benih hortikultura dengan kantor pusat di Jalan Raya Surabaya Mojokerto km. 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan lokasi kantor cabang di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan dan Bali. 3. PT Tanindo Subur Prima, a subsidiary 99,99% of whose shares are owned by the Company, is engaged in the sale of horticulture seeds with its head office located at Jalan Raya Surabaya Mojokerto km. 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur and its branches located in Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan and Bali. KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM CHRONOLOGY OF SHARES LISTING Sejak tanggal 28 Mei 2007, Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan hingga tanggal 31 Desember 2012 tidak ada perubahan dalam jumlah saham yang beredar. Since May 28, 2007, the Company’s issued and fully paid shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange and up to December 31, 2012, there has been no change in the number of outstanding shares. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 21 Profil Perusahaan Corporate Profile LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONALS AKUNTAN / ACCOUNTANT Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara II, Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53, Jakarta 12190. Akuntan memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis. Periode penugasan adalah laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dengan fee sebesar Rp2.000.000.000. The accountant provided audit services on the historical financial information. The assignment period covered the financial report for the year ended December 31, 2012, with fees of Rp2,000,000,000. KONSULTAN HUKUM / LEGAL CONSULTANT BMD & Partners Plaza Gani Djemat Lt. 4, Jl. Imam Bonjol No. 76-78, Jakarta 10310 Konsultan Hukum memberikan jasa konsultasi hukum, terutama di bidang hukum pasar modal. Periode penugasan adalah 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012 dengan fee sebesar Rp192.000.000. The legal consultant provided legal consultation service, particularly in the area of capital market law. The assignment period was January 1, 2012 to December 31, 2012, with fees of Rp192.000.000. BIRO ADMINISTRASI EFEK SAHAM / SHARE ADMINISTRATOR BUREAU PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2, Kompleks Pertokoan Pulo Mas, Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur 13210. Biro Administrasi Efek memberikan jasa pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. Periode penugasan adalah 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012. 22 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 The Securities Administration Agency provided services of maintaining ownership records of securities and distributing entitlements to such securities. The assignment period was January 1, 2012 to December 31, 2012. Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen Management’s Discussion and Analysis PROSES PRODUKSI TERPADU INTEGRATED OPERATIONS Benih Seeds Benih hibrida dihasilkan dari pembuahan silang secara alamiah, yang kemudian dikembangbiakkan lebih lanjut dengan proses pembuahan satu tanaman yang berulang selama lebih dari tujuh generasi. Benih hasil pembuahan sendiri ini kemudian disilangkan dalam program pembiakan selektif guna menghasilkan benih hibrida generasi pertama (F1). Benih hibrida ini dapat menghasilkan tanaman seragam yang memiliki keuntungan berupa efek heterosis dan vigor hibrida. Heterosis dari benih hibrida memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan keturunan yang dihasilkan dari pembuahan satu tanaman ataupun keturunan yang merupakan hasil persilangan. Hybrid seeds are produced from naturally outbreeding crops, from which inbred lines are produced by repeated self-pollination over seven generations. The established inbred lines are crossed through a selective breeding program to produce first generation (F1) hybrid seeds. The hybrid seeds produce uniform plants which benefit from the effect described as heterosis or hybrid vigor. Heterosis hybrid seeds result in higher yields than the inbred lines or comparable lines that are outcrossed. Selain mampu meningkatkan hasil panen, pemanfaatan benih hibrida juga memberikan berbagai keuntungan lainnya. Tanaman hibrida tidak membutuhkan banyak pupuk serta memiliki daya tahan yang jauh lebih baik terhadap hama dan penyakit sehingga menghasilkan panen yang lebih stabil dengan kualitas yang lebih tinggi. Hasil dari benih hibrida tidak dapat dikembangbiakkan ulang karena benih dari generasi tanaman hibrida pertama tidak mampu menghasilkan tanaman serupa, karenanya petani harus menggunakan benih baru untuk tiap musim tanam. Besides an increase in harvest yields, other benefits have been achieved by the use of hybrid seed. Hybrids make more efficient use of applied fertilizer and demonstrate far higher resistance to pests and diseases so in turn produce higher quality and more stable yields. Hybrid seed cannot be bred back, as the seed from the first generation of hybrid plants does not reliably produce similar plants, so that, farmers must utilize new seed for each planting season. Dalam memproduksi hibrida unggul dengan skala besar memerlukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keahlian operasional di setiap tingkat proses produksi yang terpadu. Proses tersebut memberikan benih berkualitas tinggi. Khusus untuk benih jagung hibrida, benih induk tersebut dihasilkan oleh PT BISI Internasional Tbk Producing high yielding hybrids on a large scale requires scientific, technological, and operational expertise at every level of the integrated production process. The process yields high quality foundation seed. For hybrid corn seed, the foundation seed is produced by PT BISI Internasional Tbk (“the Company”) in cooperation with Monsanto Company, PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 23 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis (“Perseroan”) atas kerjasama dengan Monsanto Company, suatu perusahaan global pembenihan terkemuka. Sedangkan untuk benih induk padi hibrida dan hortikultura lainnya merupakan hasil dari fasilitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan. a global leader in the seed industry. However, for our hybrid paddy and most of our horticulture foundation seeds, they are produced in the Company’s own research and development facilities. Benih induk diproduksi dari tanaman pembiakan alami, dimana garis pembiakan dihasilkan oleh polinasi-diri berulang selama tujuh generasi. Setelah semua pembiakan selesai, hasil-hasil benih dilakukan persilangan dan diuji coba untuk mendapat benih yang unggul. Varietas benih yang dianggap layak untuk dijual secara komersial akan dipilih sebagai benih induk. Karena kuantitas dari benih induk tersebut sangat terbatas, kami membiakannya berulang-ulang untuk meningkatkan kuantitas benih induk (Foundation Seed) tersebut. The foundation seeds are produced from natural breeding, from which inbred lines are produced by repeated self-pollination over seven generations. Once all the inbreeding is completed, the resulting seeds are crossed and tested to obtain superior seed. Seed varieties which are considered feasible for sale are selected as foundation seeds. As the quantity of these seeds is severely limited, we breed them repeatedly to increase the quantity of those foundation seeds. Galur murni yang sudah ada, benih induk, disilangkan melalui program pembiakan untuk memproduksi benih hibrida generasi pertama (F1). Untuk menghasilkan benih komersial dengan melakukan persilangan benih induk, Perseroan menggunakan metode contract farming. Kami memberikan benih induk kepada petani kontrak tersebut dan menyediakan pelatihan, dukungan dan pemantauan. Para petani memiliki kewajiban untuk menjual kembali panen mereka kepada Perseroan. Hasil panen tersebut dibawa ke fasilitas pemrosesan kami dimana benih-benih tersebut dipisahkan dari jonggol, kemudian melalui dua tahap proses pengeringan, diberi pestisida, dan kemudian dibungkus serta didistribusikan kepada para konsumen kami. The established inbred lines, foundation seeds, are crossed through a selective breeding program to produce first generation (F1) hybrid seeds. To produce commercial seeds through the crossing of foundation seed, the Company uses a contract farming program. We give the contract farmers the foundation seed and provide them with training, support and monitoring. The farmers have obligation to sell back their crop to the Company. The crop is brought to our processing facilities where the seeds are removed from the cob/husk/fruit/vegetable, put through a two stage drying process, coated with pesticide, and then packaged and distributed to our customers. Benih hortikultura yang diproduksi Perseroan antara lain cabai, mentimun, terong, tomat, labu, kubis, kubis Cina, paria, kangkung, kacang panjang, bayam, melon, dan semangka. Horticulture seeds produced by the Company include chili, cucumber, eggplant, tomato, pumpkin, cabbage, Chinese cabbage, bitter gourd, water spinach, long bean, spinach, honeydew, and watermelon. Pestisida dan Pupuk Pesticides and Fertilizers Bahan dasar utama dalam produksi pestisida adalah glyphosate, paraquat dichlorine dan geronol, dimana mayoritas bahan baku tersebut berasal dari pemasok di Cina. Selain itu, Perseroan juga menjual pestisida dan pupuk yang berasal dari impor barang jadi, terutama dari Cina. The main raw materials in the production of pesticide are glyphosate, paraquat dichlorine and geronol, with the majority of these products being sourced from suppliers in China. In addition, the Company is engaged in the sale of pesticides and fertilizer that are imported finished products, mainly from China. 24 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RESEARCH AND DEVELOPMENT Perseroan memiliki beberapa fasilitas penelitian dan pengembangan dalam menunjang kegiatan usahanya. Diversifikasi dalam pemilihan wilayah fasilitas penelitian dan pengembangan sangatlah penting untuk mempelajari ketahanan tanaman terhadap berbagai macam suhu, toleransi terhadap serangan hama dan penyakit, curah hujan dan tingkat ketinggian dataran. The Company has several research and development facilities that support its operational activities. The selection of different locations for its research and development facilities is of great importance in studying plant resistance under various degrees of temperature, tolerance to pest attack and plant diseases, amounts of rainfall, and land altitude. Di setiap lokasi fasilitas penelitian dan pengembangan, dilakukan penelitian dan pengembangan benih-benih tanaman unggul yang dapat menghasilkan tanaman dengan tingkat produktivitas yang tinggi, mempunyai daya tahan yang lebih tinggi dalam menghadapi hama dan penyakit serta dapat beradaptasi dengan cuaca dan kondisi tanah di banyak daerah atau daya adaptasinya luas. In each location where a facility exists, research and development is undertaken to come up with superior varieties of seeds that will produce plants that are highly productive, with strong resistance against pest attack and plant diseases, and adaptability to a variety of weather and land conditions or a high adaptative capacity. Perseroan juga telah memiliki Laboratorium Penelitian dan Bioteknologi yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas teknologi penelitian dan pengembangan benih tanaman. Fasilitas teknologi dan pengembangan benih tanaman antara lain : The Company also has a Research and Biotechnology Laboratory that is equipped with various research and development technologies for plant seed production. The facilities of plant seed technology and development include: • Laboratorium Plant Protection Untuk menyeleksi ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit serta memeriksa kesehatan benih. • Plant Protection Laboratory Its aim is to select plant resistance to pest and plant diseases as well as to monitor the health of seed. • Laboratorium Molekular Breeding Untuk pemetaan gen tanaman sehingga mempercepat proses pemuliaan tanaman dan pemeriksaan kemurnian benih. • Molecular Breeding Laboratory Its aim is to map the plant gene in an effort to expedite the breeding process and to check the purity of the seed. • Laboratorium Kultur Jaringan Untuk membiakkan tanaman melalui kultur embrio atau anther sehingga mempercepat proses pemuliaan tanaman. • Tissue-Culture Laboratory Its aim is to breed the plant through embryo culture or anther with the aim of expediting the breeding process. • Laboratorium Fisiologi Tanaman Untuk menguji adaptasi tanaman terhadap kekurangan air, unsur hara, kemasaman tanah, dan salinitas tanah. • Plant Physiology Laboratory Its aim is to test the plant’s adaptative capacity in the face of shortage of water, nutritive elements, land acidity and land salinity. Dalam menjalankan kegiatan penelitian dan pengembangan, Perseroan selalu melakukan diversifikasi jenis tanaman pada setiap lokasi penelitian. Hal ini ditujukan untuk memelihara unsur hara pada tanah yang digunakan sebagai media penelitian dan pengembangan. Fasilitas penelitian dan pengembangan untuk benih sayursayuran mempunyai lokasi yang sama dengan fasilitas penelitian dan pengembangan untuk benih tanaman pangan. Sebagai salah satu produk unggulan Perseroan, bidang usaha benih sayursayuran juga mendapat dukungan penuh dari laboratorium penelitian dan bioteknologi serta beberapa sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang intensif pada jenis tanaman tertentu. In performing research and development activities, the Company always diversifies its species of plants in each research area. This is done to maintain nutritive elements in land that was used as a medium for research and development. The research and development facilities for vegetable seed are in the same area as the research and development facilities for primary plant seed. As one of the Company’s superior products, the vegetable seed has full support from the research and biotechnology laboratory as well as from human resources with intensive skills and experience in certain plant species. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 25 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU QUALITY ASSURANCE Benih Seeds Perseroan selalu berusaha menjaga mutu dari produk-produk yang dihasilkan karena keberhasilan Perseroan tergantung dari kemampuan produk-produknya dalam memberikan hasil yang maksimal. Untuk itu, Perseroan memiliki Departemen Pengawasan dan Pengendalian Mutu yang bekerja di setiap tahapan proses produksi dan distribusi benih. Tahap awal pengawasan mutu dimulai dengan inspeksi lahan yaitu pemeriksaan secara berkala pada saat benih induk ditanam untuk proses produksi, tahap selanjutnya inspeksi bahan mentah yaitu pemeriksaan benih komersial untuk memisahkan benih-benih yang rusak dilanjutkan dengan inspeksi proses produksi yaitu meliputi pengeringan, penilaian dan pemeliharaan benih. Uji analisa benih yaitu uji daya tumbuh dan daya vigor benih. Uji kemurnian yaitu menguji kemurnian benih, baik yang dihasilkan dari campuran dengan bahan lain maupun yang murni secara genetiknya. Pelabelan barang jadi yaitu memberikan keterangan tentang kondisi benih. The Company continuously strives to maintain the quality of the products that it is producing because its success hinges on the capability of its products to produce optimal results. For this reason, the Company has a separate Quality Monitoring and Controll Department that oversees each stage of production and distribution of seeds. The first monitoring stage starts with the field inspection, which is periodically performed from the time the foundation seeds are planted for production process. The next stage is inspection of raw materials where the commercial seeds are separated from the salvage seeds followed by the production process inspection that includes drying, grading and maintaining the seeds. The Seed Testing Analysis is the process of testing the growth capacity and strength of the seeds. The Purity Test is the process of testing the seeds either produced after mixed with other materials or that have been pure genetically. Lastly, labeling of the finished goods giving explanation about the condition of the seeds. Untuk menguji daya tumbuh benih komersial, Perseroan juga melakukan pengawasan atas benih yang dihasilkan dengan melakukan pengujian daya tumbuh yang menggunakan peralatan canggih yang dapat mensimulasikan berbagai macam kondisi cuaca, suhu udara dan tempat tumbuh. In testing the growth capacity of a commercial seed, the Company also monitors the seed produced by testing the growth capacity with a sophisticated tool that is able to simulate a variety of weather conditions, temperatures and growth spots. 26 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Karena sistem pengawasan dan pengendalian mutu telah diterapkan, sejak tahun 2000 hingga sekarang Perseroan telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Komite Akreditasi Nasional. Sertifikasi terakhir yaitu Sertifikat No. 03/LSSMBTPH/SSMM/02/2010 yang menyatakan bahwa Perseroan sebagai produsen benih yang telah melakukan sistem manajemen mutu sesuai dengan standar SNI 19-9001:2001/ISO 9001:2000 dengan ruang lingkup benih bermutu yang diproduksi yaitu benih padi, jagung dan hortikultura. Because of the quality monitoring and control system that has been implemented, since 2000 the Company has been awarded a Certificate of Quality Management System from the Institute of Quality System Certification for Primary Plant Seed and Holticulture and the Directorate General of Food Crops and Holticulture, and the National Accreditation Committee. The most recent award is Certificate No. 03/LSSM-BTPH/SSSMM/02/2010 which stated that the Company, as a producer of seed, has implemented quality management systems in accordance with standards outlined in SNI 19-9001:2001/ ISO 9001:2000 in the scope of quality seed produced including paddy, corn and horticulture seeds. Pestisida dan Pupuk Pesticides and Fertilizers Pestisida dan pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan suatu tanaman. Untuk itu PT Multi Sarana Indotani selalu berusaha agar produk pestisida yang dihasilkan selalu sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam proses produksi pestisida, pengawasan dan pengendalian mutu yang ketat diterapkan dari tahap penerimaan bahan baku, tahap formulasi dan tahap pengemasan. Sistem pengawasan dan pengendalian mutu ini diterapkan agar produk yang dihasilkan merupakan produk pestisida yang efektif dalam melindungi dan membantu perkembangan tanaman. Pesticides and fertilizers represent one of the most important factors in determining the success of plant growth. Consequently, PT Multi Sarana Indotani always strives to ensure that its pesticide products meet the applicable quality standards. In the pesticide production process, quality inspection and control are implemented from receipt of raw materials, through to the formulation and packaging stages. A quality inspection and control system is implemented in pesticide production to produce high quality pesticide products that are effective in protecting and supporting plant growth. TINJAUAN SEGMEN USAHA BUSINESS SEGMENT OUTLOOK PT BISI International Tbk (“Perseroan”) dan Entitas Anak mengelola bisnisnya dalam empat segmen utama yaitu benih jagung hibrida, benih sayuran dan buah-buahan, benih padi hibrida, dan pestisida. Perincian penjualan dan profitabilitas Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan segmen tersebut adalah sebagai berikut: The Company and Subsidiaries manage their business across four major segments: hybrid corn seeds, vegetable and fruit seeds, hybrid paddy seeds, and pesticide. The details of the Company and Subsidiaries’ sales based on these segments are as follows: Penjualan Neto Net Sales Disajikan dalam Jutaan Rupiah Expressed in Millions of Rupiah Kenaikan (Penurunan) 2012 2011 Produk Products Nilai Amount Nilai Amount Nilai Amount Persentase Percentage Benih Jagung Hibrida Hybrid Corn Seeds Benih Sayuran dan Buah-buahan Vegetable and Fruit Seeds Benih Padi Hibrida Hybrid Paddy Seeds Pestisida Pesticide Lain-lain Others TOTAL 353.702 416.691 (62.989) -15.1% 186.299 234.904 (48.605) -20.7% 1.906 3.876 (1.970) -50.8% 307.460 326.471 (19.011) -5,8% 16.902 16.714 188 1,1% 866.269 998.656 (132.387) -13,3% Increase (Decrease) PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 27 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Gross Profit Percentage Persentase Laba Bruto Produk Products Benih Jagung Hibrida Hybrid Corn Seeds Benih Sayuran dan Buah-buahan Vegetable and Fruit Seeds Benih Padi Hibrida Hybrid Paddy Seeds Pestisida Pesticide Lain-lain Others TOTAL 2012 2011 Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease) 47,5% 42,9% 4,6% 53,7% 36.1% 17,7% -108,4% 5,4% -113,8% 38,6% 45,1% -6,5% 24,3% 30,8% -6,5% 44.9% 41,7% 3,2% Benih Jagung Hibrida Hybrid Corn Seeds Penjualan neto benih jagung hibrida tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp63 miliar atau 15,1% dibandingkan tahun 2011. Penurunan penjualan ini terutama disebabkan kondisi cuaca yang kurang meguntungkan. Net sales of hybrid corn seeds in 2012 decreased by Rp63 billion or 15.1% compared with 2011. The decrease in sales was mainly caused by unsuitable weather condition. Benih Sayuran dan Buah-buahan Vegetable and Fruit Seeds Penjualan neto benih sayuran dan buah-buahan pada tahun 2012 turun sebesar Rp48,6 miliar menjadi Rp186,3 miliar. Meskipun pada tahun 2012 harga rata-rata penjualan benih sayuran dan buah-buahan mengalami kenaikan, namun volume penjualan benih sayuran dan buah-buahan mengalami penurunan sehingga penjualan neto benih sayuran dan buah-buahan secara keseluruhan turun sebesar 20,7% dibandingkan tahun 2011. Penurunan penjualan neto benih sayuran dan buah-buahan juga disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. Net sales of vegetable and fruit seeds in 2012 decreased by Rp48.6 billion to Rp186.3 billion. Although in 2012, the average selling price of vegetable and fruit seeds increased, the sales volume of vegetable and fruits seeds experienced a decrease affected overall net sales of vegetable and fruit seeds decreased by 20.7% compared with 2011. Decrease in net sales of vegetable and fruit seeds was also mainly caused by unfavorable weather condition. Benih Padi Hibrida Hybrid Paddy Seeds Pada tahun 2012, penjualan neto benih padi hibrida mengalami penurunan sebesar Rp2 miliar atau 50,8% dibandingkan tahun 2011. Penurunan penjualan benih padi hibrida disebabkan turunnya produksi dan permintaan benih padi hibrida disebabkan kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. In 2012, net sales of hybrid paddy seeds decreased by Rp2 billion or 50.8% compared with 2011. Decrease in sales of hybrid paddy seeds was caused by decrease in production and demand caused by unfavorable weather condition. 28 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Pestisida Pesticides Pada tahun 2012, penjualan neto pestisida turun sebesar 5,8% dibandingkan tahun 2011. Penurunan penjualan pestisida pada tahun 2012 terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan. Pada tahun 2012, penurunan permintaan pestisida terutama dampak dari penurunan aktivitas pertanian akibat kondisi cuaca yang tidak menguntungkan. In 2012, net sales of pesticides decreased by 5.8% compared with 2011. The decrease in pesticide sales in 2012 was mainly caused by lower sales volume. In 2012, the decrease in demand for pesticide was mainly caused by the reduction in agriculture activities due to unfavorable weather condition. ANALISIS KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position Aset Assets Total aset Perseroan dan Entitas Anak per 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp1.587,6 miliar, naik sebesar Rp69,1 milliar atau 4,5% dibandingkan 31 Desember 2011. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh beberapa hal berikut: Total assets of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2012 were recorded at Rp1,587.6 billion, an increase of Rp69.1 billion or 4.5% compared with December 31, 2011. The increase was mainly due to the following: • Kenaikan total aset lancar sebesar Rp87,7 miliar atau 7,2% terutama disebabkan kenaikan persediaan dan uang muka operasi masingmasing sebesar Rp221,4 miliar dan Rp14,6 miliar. Di sisi lain, kas dan setara kas serta piutang usaha masing-masing turun sebesar Rp122,4 miliar dan Rp27,1 miliar. • Increase in total current assets of Rp87.7 billion or 7.2% mainly caused by increase in inventories and advances of Rp221.4 billion and Rp14.6 billion, respectively. On the other side, cash and cash equivalents and trade receivables decreased by Rp122.4 billion and Rp27.1 billion, respectively. • Penurunan aset tidak lancar sebesar Rp18,7 miliar atau 6,2% terutama disebabkan oleh penurunan tagihan pajak penghasilan badan sebesar Rp15,9 miliar sehubungan dengan disetujuinya sejumlah Tagihan Pajak Penghasilan Badan Perseroan dan Entitas Anak yang diajukan ke Kantor Pajak. • Decrease in total non-current assets amounting to Rp18.7 billion or 6.2% mainly caused by the decrease in claims for tax refund of Rp15.9 billion in relation to the approval of several Claims for Tax Refund of the Company and Subsidiaries which were submitted to the Tax Office. Liabilitas Liabilities Total liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp208,9 miliar, turun sebesar Rp30,3 miliar atau 12,7% dibandingkan 31 Desember 2011. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh beberapa hal berikut: Total liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2012 amounted to Rp208.9 billion, a decrease of Rp30.3 billion or 12.7% compared with December 31, 2011. The decrease was mainly due to the following: • Penurunan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp38,6 miliar atau 19,3% terutama disebabkan penurunan utang usaha, utang lain-lain dan utang pajak masing-masing sebesar Rp12,5 miliar, Rp11,3 miliar dan Rp8,7 miliar. • Decrease in total current liabilities amounting to Rp38.6 billion or 19.3% mainly caused by decrease in trade payables, other payables and taxes payable of Rp12.5 billion, Rp11.3 billion and Rp8.7 billion, respectively. • Kenaikan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp8,4 miliar atau 21,4% terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebesar Rp7,6 miliar. • Increase in total non-current liabilities amounting to Rp8.4 billion or 21.4% mainly caused by the increase in employee benefit liabilities of Rp7.6 billion. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 29 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Ekuitas Equity Total ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.378,6 miliar, naik sebesar Rp99,3 miliar dibandingkan 31 Desember 2011. Kenaikan ekuitas disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp129,3 miliar dikompensasi dengan pembagian dividen yang dilakukan oleh Perseroan sebesar Rp30 miliar pada tahun 2012. Total equity of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2012 amounted to Rp1,378.6 billion, an increase of Rp99.3 billion compared with December 31, 2011. The increase in equity was caused by income for the year attributable to owners of the parent in the amount of Rp129.3 billion offset against dividend paid by the Company amounting to Rp30 billion in 2012. Saldo Laba Retained Earnings Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 65 tanggal 28 Mei 2012, yang dibuat di hadapan SP. Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui, antara lain, penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2011 untuk pembagian dividen tunai sebesar Rp10 setiap saham atau seluruhnya Rp30 miliar, penyisihan dana cadangan sebesar Rp6 miliar dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba. Based on the Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 65 of May 28, 2012, which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved, among other things, the appropriation of 2011 net income for distribution of cash dividends of Rp10 per share or Rp30 billion and general reserves of Rp6 billion with the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income Penjualan Neto Net Sales Perseroan dan Entitas Anak mencatat penjualan neto sebesar Rp886,3 miliar pada tahun 2012, turun sebesar Rp132,4 miliar, atau 13,3% dari penjualan neto tahun 2011. Penurunan penjualan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan benih jagung hibrida, benih sayuran dan buah-buahan dan pestisida. The Company and its Subsidiaries recorded net sales of Rp886.3 billion in 2012, a decrease of Rp132.4 billion or 13.3% on net sales in 2011. The decrease in sales was mainly a result of decreased sales of hybrid corn seeds, vegetable and fruit seeds and pesticides. Laba Bruto Gross Profit Perseroan dan Entitas Anak mencatat laba bruto sebesar Rp389 miliar pada tahun 2012, turun sebesar Rp27,1 miliar dibandingkan dengan laba bruto pada tahun 2011. The Company and Subsidiaries recorded gross profit of Rp389 billion in 2012, a decrease of Rp27.1 billion compared with gross profit in 2011. Rasio laba kotor naik dari 41,7% pada tahun 2011 menjadi 44,9% pada tahun 2012. Kenaikan rasio laba kotor terutama disebabkan oleh kenaikan rasio laba kotor benih sayuran dan buah-buahan sebesar 17,7% dibandingkan dengan tahun 2011. The gross profit ratio increased from 41.7% in 2011 to 44,9% in 2012. The increase in the gross profit ratio was mainly caused by an increase in the gross profit ratio of vegetable and fruit seeds of 17.7% compared with 2011. Beban Penjualan Selling Expenses Beban penjualan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp149,1 miliar, naik sebesar Rp20,1 miliar atau 15,6% dibandingkan tahun 2011. Kenaikan beban Selling expenses in 2012 amounted to Rp149.1 billion, an increase of Rp20.1 billion or 15.6% compared with 2011. The increase in selling 30 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis penjualan terutama disebabkan oleh kenaikan beban promosi dan insentif penjualan sebesar Rp23,8 miliar atau 51,8% dibandingkan tahun 2011 untuk mendukung pemasaran produk ke petani. Total beban transportasi dan perjalanan dinas serta beban pengangkutan dan penanganan persediaan turun masing-masing sebesar Rp1,6 miliar dan Rp1,3 miliar. Rasio beban penjualan terhadap penjualan neto pada tahun 2012 adalah 17,2%, naik sebesar 4,3% bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 12,9%. expenses was mainly caused by an increase in sales promotion and incentive expenses of Rp23.8 billion or 51.8% compared with 2011 in support of marketing products to farmers. Total traveling on duty and transportation expenses and freight-out and inventory handling expenses decreased by Rp1.6 billion and Rp1.3 billion, respectively. The ratio of selling expenses to net sales in 2012 was 17.2%, a decrease of 4.3% compared with the 2011 figure of 12.9%. Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Beban umum dan administrasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp65,9 miliar, naik sebesar Rp600 juta atau 1% dibandingkan tahun 2011. Kenaikan beban umum dan administrasi terutama disebabkan oleh kenaikan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha dan penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan masing-masing sebesar Rp3,1 miliar dan Rp2,4 miliar. Sebaliknya, beban royalti dan beban sewa masing-masing turun sebesar Rp4,5 miliar dan Rp552 juta. Penurunan beban royalti dan beban sewa terutama disebabkan oleh turunnya penjualan benih jagung hibrida. General and administrative expenses in 2012 amounted to Rp65.9 billion, an increase of Rp600 million or 1% compared with 2011. The increase in general and administrative expenses was mainly caused by an increase in the provision for impairment losses of trade receivables and the provision for decline in market value and obsolescence of inventories amounting to Rp3.1 billion and Rp2.4 billion, respectively. In contrast, royalty expenses and rent expenses decreased by Rp4.5 billion and Rp552 million. The decrease in royalty expenses and rent expenses were mainly caused by the decrease in sales of hybrid corn seeds. Beban Operasi Lainnya Other Operating Expenses Beban operasi lainnya turun sebesar Rp20,6 miliar pada tahun 2012. Penurunan beban operasi lainnya terutama disebabkan oleh penurunan rugi penjualan benih afkir sebesar Rp20,4 miliar. Other operating expenses decreased by Rp20.6 billion in 2012. The decrease in other operating expenses was mainly caused by a decrease in the loss on sales of salvage seeds of Rp20.4 billion. Pendapatan Operasi Lainnya Other Operating Income Pada tahun 2012, pendapatan operasi lainnya turun sebesar Rp1,2 miliar. Penurunan pendapatan operasi lainnya terutama disebabkan turunnya pemulihan cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan sebesar Rp4,2 miliar. Di sisi lain, laba penjualan produk sampingan meningkat sebesar Rp1,8 miliar pada tahun 2012. In 2012, other operating income decreased by Rp1.2 billion. The decrease in other operating income was mainly caused by a decrease in the recovery of allowance for decline in market value and obsolescence of inventories of Rp4.2 billion. On the other hand, gain on sale of salvage products increased by Rp1.8 billion in 2012. Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Income for the Year Attributable to Owners of the Parent Pada tahun 2012, Perseroan dan Entitas Anak mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp129,3 miliar, turun sebesar Rp16,8 miliar atau 11,5% dibandingkan dengan tahun 2011. Penurunan tersebut menyebabkan turunnya laba per saham dasar dari Rp49 menjadi Rp43. In 2012, the Company and Subsidiaries recorded income for the year attributable to owners of the parent amounting to Rp129.3 billion, a decrease of Rp16.8 billion or 11.5% compared with 2011. This decrease caused a decrease in basic earnings per share from Rp49 to Rp43. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 31 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Pada tahun 2012, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp76,9 miliar, terutama digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan serta tagihan pajak penghasilan. In 2012, cash flows used in operating activities amounted to Rp76.9 billion, mainly derived from cash payments to suppliers and employees and claims for tax refund. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi turun dari Rp71,4 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp14,3 miliar pada tahun 2012. Penurunan sebesar Rp57,1 miliar terutama disebabkan Perseroan mengakuisisi bagian kepentingan nonpengendali atas entitas anak sebesar Rp53,9 miliar pada tahun 2011, sementara pada tahun 2012 Perseroan tidak melakukan akuisisi. Cash flows used in investing activities decreased from Rp71.4 billion in 2011 to Rp14.3 billion in 2012. The decrease of Rp57.1 billion was mainly caused by the Company acquiring a portion of the non-controlling interest of a subsidiary of Rp53.9 billion in 2011, while in 2012 the Company did not carry out an acquisition. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp31,3 miliar pada tahun 2012. Pada tahun 2012, arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan naik sebesar Rp48,1 miliar jika dibandingkan tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pembayaran utang bank jangka pendek sebesar Rp17,6 miliar dan penurunan penerimaan dari utang bank jangka pendek sebesar Rp32,2 miliar. Cash flows used in financing activities amounted to Rp31.3 billion in 2012. In 2012, cash flows used in financing activities increased by Rp48.1 billion compared with 2011. This increase was mainly caused by an increase in cash payments for short-term bank loans amounting to Rp17.6 billion and a decrease in proceeds from short-term bank loans amounting to Rp32.2 billion. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG ABILITY TO SETTLE DEBTS Kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk membayar utang jangka pendek ataupun jangka panjang dapat dilihat dari rasio-rasio di bawah ini: The ability of the Company and Subsidiaries to settle their short-term or long-term debts can be seen from the ratios below: Likuiditas Liquidity Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Rasio lancar umumnya digunakan dalam penilaian likuiditas perusahaan dan dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas lancar. Liquidity is defined as the capability of a company to utilize its current assets in settling its short-term liabilities. The current ratio commonly measures the liquidity of a company and is calculated by dividing current assets by current liabilities. Rasio lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah 8,06 dan 6,08. Kenaikan rasio lancar terutama disebabkan penurunan utang jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2012. The current ratios as of December 31, 2012 and 2011 were 8.06 and 6.08, respectively. The increase in the current ratio was mainly caused by decrease in current liabilities as of December 31, 2012. Solvabilitas Solvency Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utang pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam penilaian solvabilitas, umumnya digunakan rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt-to-total asset ratio). Solvency is defined as the capability of a company to settle its current and non-current liabilities. In measuring solvency, debt-to-equity ratio and debtto-total assets, are commonly employed. Rasio liabilitas terhadap ekuitas dihitung dengan membagi total liabilitas dengan total ekuitas. The debt to equity ratio is calculated by dividing total liabilities by total equity. The debt-to-equity ratios of 32 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 0,15 dan 0,19. the Company as of December 31, 2012 and 2011 were 0.15 and 0.19, respectively. Rasio liabilitas terhadap total aset dihitung dengan membagi total liabilitas dengan total aset. Rasio liabilitas terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 0,13 dan 0,16. The debt to total assets ratio is calculated by dividing total liabilities by total assets. The debt to total assets ratios of the Company as of December 31, 2012 and 2011 were 0.13 and 0.16, respectively. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG COLLECTABILITY OF RECEIVABLES Untuk mengukur tingkat kolektibilitas piutang, Perseroan dan Entitas Anak menggunakan rasio keuangan sebagai berikut: To measure the level of collectability of receivables, the Company and Subsidiaries uses financial ratios as follows: Aktivitas Activity Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Rasio-rasio aktivitas menekankan bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aset seperti persediaan, piutang dan aset lainnya. Perseroan menggunakan rasio perputaran piutang usaha dan rasio rata-rata periode pengumpulan piutang usaha untuk mengukur kolektibilitas piutang. Activity ratio is a ratio used to measure management effectiveness in using its resources. Activity ratios should be emphasized that there is a decent balance between sales and the various elements of assets such as inventories, accounts receivable and other assets. The Company uses trade receivables turnover ratio and average trade receivables collection period ratio to measure collectability of receivable. Rasio perputaran piutang usaha dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan piutang usaha rata-rata. Rasio perputaran piutang usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar 2,16 dan 2,33. Trade receivables turnover ratio is calculated by dividing credit sales by average trade receivables. Trade receivables turnover ratios for the years ended December 31, 2012 and 2011 were 2.16 and 2.33. Rasio rata-rata periode pengumpulan piutang usaha dihitung dari total hari dalam satu tahun dibagi dengan rasio perputaran piutang usaha. Rasio rata-rata periode pengumpulan piutang usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah 169 hari dan 156 hari. Average trade receivables collection period ratio is calculated from total day in one year divided by trade receivables turnover ratio. Average trade receivables collection period for the years ended December 31, 2012 and 2011 were 169 days and 156 days. STRUKTUR PERMODALAN CAPITAL STRUCTURE Perseroan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Company and Subsidiaries manage capital structure and makes adjustments in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust dividend payments to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made to the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2012 and 2011. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 33 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Perseroan dan Entitas Anak memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran keuangan seperti rasio utang yang dikenakan bunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 kali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio utang yang dikenakan bunga terhadap ekuitas masingmasing sebesar 0,04 kali. The Company and Subsidiaries monitor the level of capital using financial ratios such as a interestbearing debt-to-equity ratio of not more than 2.5 times as of December 31, 2012 and 2011, respectively. As of December 31, 2012 and 2011 interest-bearing debt-to-equity ratios were 0.04 times for both periods. IKATAN MATERIAL MATERIAL COMMITMENTS Pada tahun 2012, tidak terdapat ikatan material yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak lain. In 2012, there are no material commitments that were conducted between Company and other parties. KEJADIAN PENTING SETELAH LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL SIGNIFICANT EVENTS AFTER THE DATE OF INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Pada bulan Januari 2013 Perseroan telah melunasi seluruh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. In January 2013, the Company settled in full all loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PROSPEK DAN STRATEGI USAHA BUSINESS PROSPECTS AND STRATEGY Kinerja Perseroan pada tahun 2012 mengalami penurunan pada penjualan benih hortikultura, benih jagung hibrida, benih padi hibrida dan pestisida. Sedangkan penjualan pupuk mengalami peningkatan. Iklim di tahun 2012 memiliki siklus musim yang berbeda dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Hal itu ditunjukkan dengan musin hujan panjang di tahun 2011, dan baru berakhir di bulan Juni 2012 dibanding kondisi normal dimana musim hujan sudah berakhir di bulan April. Setelah itu disusul dengan musim kemarau yang lebih “kering” dan lebih panjang dari tahuntahun sebelumnya, sampai dengan akhir tahun 2012 sehingga waktu tanam petani terutama yang menanam benih jagung hibrida mundur sampai dengan akhir tahun. Musim kemarau tahun 2012 merupakan musim kemarau “kering” yang sangat berbeda dengan musim kemarau di tahun 2010 maupun 2011 yang merupakan musim kemarau “basah”. Musim kemarau “kering” disebabkan berkurangnya curah hujan dan minimnya massa uap air akibat mendinginnya laut di sebagian besar wilayah Indonesia. Musim ini menyebabkan kemarau yang terjadi benar-benar sangat minim hujan dan lebih panjang. Rata-rata daerah pertanian utama di Indonesia baru memasuki musim penghujan pada awal Desember 2012. Hal ini berpengaruh pada penjualan benih hortikultura dan benih jagung hibrida. Selain itu pestisida yang merupakan produk penunjang bagi petani dalam menanam komoditas pertanian juga mengalami penurunan penjualan akibat mundurnya musim penghujan ini. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa iklim The Company’s performance in 2012 showed a decline, especially in horticulture seed, hybrid corn seed hybrid paddy seed, and pesticide sales. While sales of fertilizers has increased. Climate in 2012 had a different season cycles compared to previous years. This was indicated by the long rainy season in 2011, and ended in June 2012 compared to a normal condition that the rainy season is ended in April. The dry season in 2012 are more “dry” and longer than previous years, so the planting time, especially for corn farmers who planted was withdrawn until the end of the year. The dry season in 2012 was “dry” which was very different from the dry season in 2010 and 2011, which was the “wet” dry season. The “dry” dry season caused by decreasing in rainfall and minimum mass of water vapor because of decrease temperature of sea in most parts of Indonesia. This season causes very minim rainfall and longer dry season than usual. Most of main agricultural areas in Indonesia has rainy season in mid-and end of November 2012. it causes a decrease in sales of horticultural seeds and hybrid corn seeds. Besides pesticides that are supporting products for farmers in planting agricultural commodities also decline in sales because of the late of rainy season. Based on information from the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency that the climate in 2013 will return to the normal pattern, the Company remains optimistic that in 2013 the Company was able to increase sales of its products. However, the Company remains optimistic in 2013, they could increase sales their products. The Company has prepared well seed and pesticide product stocks at the beginning of the year, as well as providing new varieties of 34 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis di tahun 2013 akan kembali ke pola normal maka Perseroan tetap optimis bahwa di tahun 2013 ini Perseroan bisa meningkatkan penjualan produkproduknya. Perseroan telah mempersiapkan stok produk benih, serta menyediakan varietas-varietas baru benih hortikultura dan benih jagung hibrida maupun pestisida yang diharapkan akan lebih diterima pasar di sentra-sentra produksi pertanian di seluruh wilayah Indonesia. horticultural seeds and hybrid corn seeds and pesticides are expected to be more acceptable to the market in agricultural production centers throughout Indonesia. Tahun 2013 ini Perseroan juga akan meneruskan pengenalan varietas baru benih jagung hibrida BISI-18® yang telah di-launching pada pertengahan 2012. BISI-18® telah menunjukkan perfoma yang bisa diterima petani di banyak daerah sentra produksi jagung. Di sisi lain, pengenalan varietas BISI-222® yang dilakukan sejak tahun 2011 menunjukkan penerimaan yang sangat baik dari kalangan petani jagung. Kontribusi kedua varietas baru tersebut di tahun 2013 ditargetkan mencapai 35% dari total penjualan benih jagung hibrida dan diharapkan memberikan kontribusi yang besar untuk peningkatan penjualan di tahun 2013 . Company will continue introducing new varieties of BISI-18® hybrid corn seed that was launched in middle of 2012 and showed an acceptable performance for many farmers in corn production centers. In the other hands, the introduction of the BISI-222® variety has been being done since 2011 showed a very good reception from corn farmers. Contribution of both varieties in 2013 was targeted to reach 35% of hybrid corn seed total sales and expected to make a large contribution to increase sales in 2013. Pada tahun 2012 Perseroan telah me-release beberapa varietas baru benih hortikultura dan beberapa produk pestisida dan diharapkan akan terus menjaga kemampuan kompetitif serta meningkatkan penjualan. Hal ini diharapkan bisa menjadi momentum untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2013. In 2012, the Company released several new varieties of horticultural seed and some pesticide products and is expected to maintain its competitive ability and increase sales. The positive results achieved in 2011 will serve as momentum for continued growth in 2013. Prospek Usaha Benih Jagung Hibrida Business Prospects of Hybrid Corn Seeds Peningkatan Kebutuhan Benih Hibrida Increasing Demand for Hybrid Seeds Tahun 2012 harga komoditas jagung beranjak naik seiring berlanjutnya pemulihan perekonomian dunia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang mencapai 6,8%, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pendapatan kelas menengah yang tercepat di regionalnya. Peningkatan kelas menengah dengan daya belinya diestimasi akan meningkatkan pula konsumsi daging ayam dan telur sebagai sumber protein hewani. Dengan peningkatan konsumsi tersebut, kebutuhan pakan ternak akan semakin besar dan kebutuhan jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak akan ikut meningkat. In year 2012, the corn price started to recover in line with the continued recovery of the world economy and the increase in indonesia’s economic growth. With economic growth rate which reach 6.8% in 2012, Indonesia is a fastest country with a middle class income growth in the region. Increased purchasing power of middle class is also estimated to increase chicken meat and eggs consumption as a source of animal protein. With the increase in consumption, livestock feed requirements will be higher and corn demand as the one of main raw material of animal feed will also increase. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 35 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Kebutuhan Jagung Bulanan untuk Industri Pakan Ternak Tahun 2012 Produksi Production Kebutuhan Demand Monthly Demand for Feedmill Industry FY 2012 Surplus/Defisit Surplus/Deficit Sumber: Road Map Pencapaian Sasarn Produksi Jagung Source: Road Map Pencapaian Sasarn Produksi Jagung Tahun 2012-2014, Tahun 2012-2014, Kementerian Pertanian, 2012 Ministry of Agriculture, 2012 Kebutuhan benih jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat. Penggunaan benih jagung hibrida yang produktivitas hasil panennya lebih tinggi menyebabkan pendapatan petani jagung hibrida juga lebih besar daripada petani jagung komposit. Ke depan, penggunaan benih jagung hibrida diperkirakan akan semakin berkembang karena keunggulannya langsung bisa dirasakan oleh petani. Hybrid corn seed’s demand to fulfil the domestic demand is expected to rise. The use of hybrid corn seed with higher productivity lead hybrid corn farmers’ income is higher than the composite corn farmers. For next, the use of hybrid corn seed is expected to increase because its superiority can be directly felt by farmers. Perseroan Berbasis Sains Science Based Company Melalui fasilitas penelitian, riset dan pengembangan yang cukup lengkap, Perseroan diharapkan akan mampu memproduksi secara berkesinambungan benih hibrida varietas baru yang memiliki kualitas yang lebih baik untuk petani. Setiap tahun perseroan merilis 2 sampai 3 varietas baru benih jagung hibrida, dengan demikian Perseroan akan mampu mempertahankan posisinya di pasar Through research and development facilities, the Company is expected to be able to produce new hybrid seed varieties continuously that have better quality for farmers. Each year the Company released 2 to 3 new varieties of hybrid corn seeds, thus the Company will be able to maintain its position in the market. 36 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Peningkatan Lahan Pertanian Increase in Farm Field Berdasarkan rilis data resmi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, estimasi peningkatan lahan pertanian untuk komoditas jagung dan padi dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut: Based on information from the Department of Agriculture, details of the estimate farming area for corn and paddy from 2006 until 2012 are as follows: Komoditas Comodity Jagung Corn 2006 2007 Hektar Hectare 2008 2009 2010 2011 2012*) 3.345.805 3.630.324 4.001.724 4.156.706 4.143.246 3.864.692 3.966.579 *Angka ramalan II BPS,2012 Predictive Number II, National Statistic Bureau, 2012 Prospek Usaha Benih Buah-buahan dan Sayuran Business Prospects for Fruit and Vegetable Seeds Tingkat Utilitas Yang Masih Rendah Low Level of Utilization Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam penggunaan dan pengembangan benih unggul komoditas buah-buahan dan sayuran. Angka konsumsi sayur penduduk Indonesia perkapita masih di kisaran 40 kg/tahun/kapita, jauh di bawah standar konsumsi sayuran yang direkomendasikan oleh FAO, yakni sebesar 73 kg/ kapita/tahun. Sedangkan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kg/kapita/tahun. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat, masyarakat akan teredukasi dengan gaya hidup yang lebih sehat sehingga konsumsi sayur dan buah yang berkualitas akan turut meningkat. Indonesia has a huge potential in fruits and vegetables seeds use and technology development. Vegetable consumption per Indonesia’s capita population is still in the range of 40 kg / year / capita, is still below the standard consumption of vegetables recommended by FAO, which is equal to 73 kg / capita / year. While adequacy standards for healthy by 91.25 kg / capita / year. With increased economic growth, public will educated to a healthier lifestyle so the consumption of qualified vegetables and fruits will help to increase. Perbandingan Konsumsi Sayuran Per Kapita (per tahun) Comparison of Vegetable Consumption Per Capita (Annualy) China 270 kg Singapore 120 kg Myanmar 80 kg Vietnam 75 kg Phillipines 55 kg India 50 kg Malaysia 49 kg Indonesia 40 kg Thailand 30 kg Sumber: Kementrian Pertanian, 2010 Source: Agricultural Ministry, 2010 Perbandingan Konsumsi Buah Per Kapita (per tahun) Comparison of Fruit Consumption Per Capita (Annualy) Thailand 92 kg Phillipines 67 kg Malaysia 52 kg Indonesia 37 kg Sumber: Kementrian Pertanian, 2010 Source: Agricultural Ministry, 2010 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 37 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Peran Perusahaan Pembenihan dalam Peningkatan Kualitas Produksi Benih Breeding Company’s Role in Improving Quality of Seeds Produced Seiring dengan peningkatan teknologi riset, Perseroan secara berkesinambungan telah mampu menciptakan varietas-varietas baru buah dan sayur yang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan varietas-varitas yang sudah ada dan memiliki genetik ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani dan pada akhirnya meningkatkan permintaan benih buah dan sayuran yang berkualitas. Along with the development of research technology, the Company has proved itself continuously capable of producing new varieties of fruit and vegetable seeds of better quality than those currently in use and have genetic resistance to pests and diseases. This will increase the income of farmers and ultimately create a stronger demand for high quality fruit and vegetable seeds. Prospek Usaha Produk Pestisida Business Prospects for Pesticide Products Permintaan Industri Pertanian Demand from Agricultural Industry Sebagai negara agrikultur yang terus berkembang, permintaan Indonesia akan produkproduk penunjang sarana produksi seperti pestisida dan pupuk akan terus meningkat seiring dengan peningkatan penanaman berbagai macam jenis tanaman. Pengaruh pemanasan global menyebabkan cekaman lingkungan yang secara langsung berakibat pada peningkatan hama penyakit. Untuk itu, berperan sebagai perusahaan pembenihan, perseroan berusaha untuk menghasilkan varietas-varietas yang lebih berkualitas dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. As a developing agricultural country, Indonesia’s demand for production support products such as pesticides and fertilizers will continue to increase along with the increase in the planting of various types of plants. Global warming effects caused environmental stresses that directly resulted in increased pest attack. The company’s role as breeding company, the Company seeks to produce varieties which are higher quality and more resistant to pests and diseases. PROYEKSI DAN HASIL PROJECTION AND RESULTS Pada awal tahun 2012, Perseroan memproyeksikan untuk menjaga rasio liabilitas terhadap ekuitas lebih kecil dari 250% dan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit, Perseroan mencatat rasio liabilitas terhadap ekuitas sebesar 15% pada tanggal 31 Desember 2012. Sedangkan untuk akhir tahun 2013, Perseroan memproyeksikan untuk menjaga rasio liabilitas terhadap ekuitas lebih kecil dari 250%. At the beginning of 2012, the Company projected to maintain the debt to equty ratio at less than 250% and based on the Audited Consolidated Financial Statements, the Company recorded the debt to equity ratio of 15% as of 31 December 2012. At the end of 2013, the Company projected the debt to equity ratio to be at less than 250%. ASPEK PEMASARAN MARKETING ASPECTS Perseroan bekerja sama dengan Monsanto Company,US dan Chia Tai Seed Co. Ltd., Thailand, untuk pengembangan produk benih jagung hibrida serta benih buah dan sayuran. Pada saat yang sama, Perseroan juga bekerja sama dengan Sanonda International, China dan beberapa perusahaan luar negeri lainnya untuk mengembangkan pupuk dan pestisida. Produk benih, pestisida dan pupuk yang dipasarkan oleh Perseroan dan Anak Perusahaannya menggunakan berbagai macam merk yang telah terdaftar di Direktorat Jendral Hak Atas Kekayaan The Company, in cooperation with Monsanto Company, US and Chia Tai Seed Co. Ltd., Thailand, has developed hybrid corn seeds as well as fruit and vegetable seed products. At the same time, the Company is working together with Sanonda International, China and some other foreign companies to develop fertilizers and pesticides. The seed, pesticide and fertilizer products distributed by the Company and its Subsidiaries are marketed under various brand names registered in Directorate General of Intellectual Property Rights, with a very well-known trademark, “Cap Kapal Terbang”. 38 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis Intelektual, dengan label dagang yang dikenal luas yaitu “Cap Kapal Terbang”. Untuk produk pestisida impor, Perseroan dan Anak Perusahaan menggunakan beberapa merk dari prinsipal seperti Turex dan Besmore. Sedangkan untuk produk hasil pengembangan sendiri, Perseroan dan Anak Perusahaan menggunakan merk yang berbeda seperti Rambo, Ranger dan Noxone, yang mana kepemilikan merknya dipegang oleh Perseroan dan Anak perusahaan. PT Multi Sarana Indotani (MSI) sebagai anak usaha perseroan di bidang formulasi pestisida terus berusaha memperbaiki formulasi pestisida. For imported pesticides, the Company and its Subsidiaries use several brands, such as Turex and Besmore, while for their own products, the Company and Subsidiaries use different brand names such as Rambo, Ranger and Noxone, with the brand ownership being held by the Company and its Subsidiaries. PT Multi Sarana Indotani (MSI), as a subsidiary of the Company engaged in pesticide formulations, continually strives to improve the formulation of pesticides. Pada tahun 2012, Perseroan meluncurkan benih jagung hibrida BISI-18®. Varietas baru ini memiliki sifat-sifat genetik superior diantaranya tingkat rendemen yang tinggi (mencapai rata-rata diatas 80%), serta memiliki ketahanan terhadap penyakit yang lebih baik. Launching BISI-18® berpeluang meningkatkan penjualan benih jagung hibrida oleh perseroan di tahun 2013. Di tahun 2012 Perseroan juga merilis beberapa benih buahbuahan dan sayuran hibrida yang memiliki beberapa keunggulan spesifik yaitu tahan dan toleran terhadap berbagai serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus. Varietas baru tersebut diantaranya benih cabe keriting hibrida F1 IMPERIAL-10®, benih tomat hibrida F1 FORTUNA-23® dan F1 ROYAL-58® yang masingmasing sangat toleran terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh gemini virus, sehingga diharapkan produktivitas tanaman akan semakin tinggi. In year 2012, the Company launched BISI-18®, a new variety of hybrid corn seed. This new variety has some superior genetic characteristics such as has higher yield (reach more than 80% average), more resistance from disease. Launching BISI-18® also will increase sales opportunities in 2013. In year 2012 the Company also released several fruits and vegetables seeds which have some specific advantages as more tolerance to disease, fungi, and virus attack. These new varieties are F1 hybrid chili IMPERIAL-10®, F1 hybrid tomato seeds FORTUNA-23® and ROYAL-58® that are resistant to gemini virus attack, so expect productivity will be higher. Pangsa Pasar Market Share Pangsa pasar Perseroan untuk benih jagung hibrida pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sekitar 50% dan 52%. Pesaing utama Perseroan dalam pemasaran benih jagung hibrida diantaranya adalah beberapa perusahaan global seperti Pioneer (Dupont), Monsanto dan Syngenta yang memiliki jaringan sumber genetik global. Namun demikian Perseroan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar domestik dengan pangsa pasar sebesar 53% pada tahun 2012. Keberhasilan tersebut didukung oleh kemampuan distribusi, pemasaran dan produksi serta yang utama adalah jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, dengan harga jual yang bersaing. The Company’s respective market share in hybrid corn seeds in 2012 and 2011 was approximately 50% and 52%. For hybrid field corn seeds, the Company’s main competitors are global players such as Pioneer (Dupont), Monsanto and Syngenta that have global genetic resource networks. The Company, however, has been able to maintain its position as the domestic market leader with around 53% in 2012, primarily because of the support from its distribution, marketing and production divisions. Most importantly, the range of products satisfies market demand and the products are sold at competitive prices. Pangsa pasar Perseroan untuk benih buah dan sayuran pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sekitar 35% dan 42% dihitung dari total pasar benih. Dalam pasar benih buah dan sayuran, Perseroan bersaing dengan beberapa perusahaan multinasional yang memiliki fasilitas penelitian di Indonesia, importir dan perusahaan perdagangan serta perusahaan skala kecil baru yang banyak The Company’s respective market share in fruit and vegetable seeds in 2012 and 2011 was approximately 35% and 42% of the total seeds market. For fruit and vegetable seeds, the Company’s competitors are multinational companies with research facilities in Indonesia, importers, trading companies, and newly emergent small-scale companies. With its research facilities and biotechnology laboratories, PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 39 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis bermunculan. Dengan fasilitas penelitian serta laboratorium bioteknologi yang telah dimiliki, Perseroan yakin akan kemampuannya untuk menghasilkan produk-produk dengan kualitas dan harga yang bersaing, sesuai dengan yang dibutuhkan petani. the Company believes in its ability to produce competitive products that meet the needs of farmers. Pangsa pasar Perseroan untuk pestisida pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sekitar 8%. Untuk segmen pestisida, pesaing yang dihadapi Perseroan adalah beberapa perusahaan multinasional yang sebelumnya telah bertahuntahun menguasai pasar Indonesia sehingga merknya telah dikenal dengan baik oleh petani. Kelompok kedua adalah perusahaan lokal Indonesia dengan strategi utama memiliki harga jual yang lebih murah, yang bermunculan pasca regulasi pendaftaran pestisida pada tahun 2001. Perseroan menempatkan posisinya sebagai produsen produk-produk yang berkualitas tinggi, distributor yang mempunyai reputasi dan sebagai pemimpin pasar perusahaan pemasok benih. The Company’s respective market share in pesticides in 2012 and 2011 was approximately 8%. For pesticides, the Company’s competitors are multinational companies that have been dominating the Indonesian market with brands that are already familiar to farmers. The second group of competitors is local companies offering lower prices, such companies having emerged as a result of the government regulations related to registration of pesticides in 2001. The Company has positioned itself as a high-quality producer, a reputable distributor and a market leader as a seed supplier company. Pesaing Perseroan untuk segmen produk pupuk adalah BUMN yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Oleh karena itu, Perseroan menempatkan produknya bagi segmen pengguna khusus dan didistribusikan dalam pasar yang spesifik, khususnya tanaman sayuran, dimana para petaninya memiliki daya beli relatif tinggi. For fertilizers, the Company’s competitors are stateowned enterprises which are subsidized by the Government. Therefore, the Company markets its products for specific use and distributes them in specific markets, especially in the case of vegetable plantation, where the purchasing power of farmers is relatively high. Strategi Pemasaran Marketing Strategy Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan adalah: The marketing strategies implemented by the Company are as follows: a) Untuk memperkuat posisi Perseroan dalam pasar, maka Perseroan dan Anak Perusahaan memperkenalkan produk-produknya secara luas kepada para petani dan masyarakat melalui berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk menjaga hubungan kerja dengan para petani serta untuk mentransfer pengetahuan, melalui beberapa cara sebagai berikut: a) To strengthen its position in the market, the Company and Subsidiaries have introduced their products to farmers and to the public by conducting various marketing activities with the aim of maintaining close working relationships with farmers and transfer of knowledge. Activities include: • Demo Plot Demonstrasi kualitas produk melalui penanaman benih dan pemakaian pestisida serta pupuk di beberapa lahan yang potensial. • Demo Plot Demonstrating the product quality by planting the seeds and applying pesticide and fertilizer in several potential areas. • Penyuluhan Memberikan informasi tentang keunggulan produk serta teknik-teknik baru dalam penanaman tanaman. • Explanation and Guidance Giving information about the advantages of the product as well as introducing new techniques in plant cultivation. • Studi Banding Mengundang petani untuk meninjau dan mencontoh keberhasilan petani di daerah lain. • Comparative Study Inviting farmers to observe the success of farmers in other locations and follow their example. 40 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis • Panen Raya Melakukan panen produk Perseroan secara bersama-sama dengan petani agar petani dapat melihat dan menguji keunggulan produk Perseroan. • Farm Field Day Harvesting the Company’s products together with farmers for them to directly observe and test the high quality of the Company’s products. • Promosi Melakukan pemasangan iklan di media televisi, radio atau media cetak, memasang baliho, banner serta menyebarkan selebaran dan brosur. • Promotion Advertising through television, radio, billboards, and banners as well as through leaflets and brochures. • Kemitraan dengan Petani Melakukan kerjasama dengan kelompok-kelompok tani penanam jagung di daerah-daerah sentra yang dikuasai kompetitor. Program kemitraan ini dilakukan dengan cara mempermudah petani untuk mendapatkan benih jagung hibrida BISI-18 dan BISI-222. • Partnership with Farmers Cooperating with hybrid corn field growers farmer groups in center of competitor areas. The partnership program is done by making it easier to get Bisi-18® and Bisi-222® hybrid corn seeds. b) Aliansi strategis dengan Monsanto untuk menghasilkan benih jagung hibrida dengan produktifitas yang tinggi. b) Formation of a strategic alliance with Monsanto to produce hybrid corn seeds with a high rate of productivity. c) Melalui fasilitas penelitian dan pengembangan baik domestik maupun internasional serta fasilitas bioteknologi, Perseroan terus menghasilkan benih yang berkualitas untuk petani. c) Through domestic and international research and development and biotechnoogy facilities, the Company is continuously producing high quality seeds for farmers. d) Perseroan mengembangkan teknik pengemasan agar kualitas produk tetap terjaga dengan baik. Sebagian besar benih sayur-sayuran dijual sebagai “packed seed”, yaitu benih dalam kemasan yang telah diproses secara higienis dan mempertahankan daya tahan benih. Benih sayur-sayuran ini tersedia dalam berbagai jenis tanaman mulai dari buahbuahan sampai sayur-sayuran. Produk benih sayursayuran yang telah dihasilkan dan dipasarkan oleh Perseroan antara lain: melon, timun, semangka, terong, tomat, cabai, kubis, bayam, kangkung, kacang panjang dan buncis. d) The Company has improved its packaging techniques to keep the product in good condition. Most of the fruit and vegetable seeds sold on the market as “packed seeds” are hygienically packed to maintain quality. Vegetable seeds are available in a number of varieties. The vegetable seed products that are produced and traded by the Company are seeds of melon, cucumber, watermelon, eggplant, tomato, chili, cabbage, spinach, water spinach, long beans and beans. e) Selain penjualan lokal, Perseroan menjual beberapa varietas benih sayur-sayuran dan jagung hibrida ke luar negeri, antara lain ke Cina, Vietnam, Philippines, Malaysia, Srilanka dan India. e) In addition to its domestic sales, the Company has sold several types of vegetable seeds abroad. Recently, the Company was able to sell several varieties of seeds to China, Vietnam, Philippines, Malaysia, Sri Lanka and India. f ) Perseroan juga telah mengembangkan sistem perawatan benih untuk menjaga kesehatan benih dan melindungi tanaman muda dari penyakit dan hama. f ) The Company has improved its seed treatment to maintain or preserve seed health and protect young plants from diseases and pests. KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEND POLICY Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 16 Mei 2007, Perseroan memiliki kebijakan dividen sebesar maksimal 40% dari laba bersih setelah pajak setiap tahunnya mulai Based on the Prospectus of Initial Public Offering Shares of the Company of published on May 16, 2007, the Company has a dividend policy of a maximum 40% of the net income after tax every year starting 2007. The size of the cash dividend relates to the PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 41 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis tahun buku 2007. Besarnya dividen tunai dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan serta surplus kas dari kegiatan operasional setelah memperhitungkan kebutuhan pendanaan untuk pengeluaran modal dan modal kerja di masa mendatang, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tanpa mengurangi hak dari pemegang saham untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Company’s profit in the particular year and the cash surplus from operational activities after considering financing requirement for capital expenditure and working capital in the future, mindful of the financial health of the Company and applicable regulations without prejudice to the shareholders’ right to decide otherwise based on the rules in the Company’s Articles of Association. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2012, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai atas laba bersih tahun 2011 sebesar 20,53% atau sebesar Rp30 miliar. Dividen tunai Rp10 per saham atas 3.000.000.000 saham tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 5 Juli 2012. In the Annual Shareholder’s General Meeting held on May 28, 2012, the Company’s shareholders agreed to distribute a cash dividend payment from the 2011 net income of 20.53% or Rp30 billion. The cash dividend of Rp10 each share for 3,000,000,000 shares was distributed to the shareholders on July 5, 2012. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2011, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai atas laba bersih tahun 2010 sebesar 20,91% atau sebesar Rp30 miliar. Dividen tunai Rp10 per saham atas 3.000.000.000 saham tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 14 Juli 2011. In the Annual Shareholder’s General Meeting held on June 6, 2011, the Company’s shareholders agreed to distribute a cash dividend payment from the 2010 net income of 20.91% or Rp30 billion. The cash dividend of Rp10 each share for 3,000,000,000 shares was distributed to the shareholders on July 14, 2011. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN CHANGES IN REGULATIONS Selama tahun 2012 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan. In 2012, there are no changes in regulations that significantly influenced the Company. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI CHANGES IN ACCOUNTING POLICY Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun 2012 kecuali bagi penerapan beberapa Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, di antaranya: There are no changes in accounting policy that were implemented in preparation of 2012 consolidated financial statements except for implementation of certain revised Financial Accounting Standards (“FAS”) that applied effectively as of January 1, 2012, among others: • PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” • SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” • PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” • SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment” • PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” • SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” • PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” • SFAS No. 30 (Revised 2011), “Rent” • PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” • SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes” 42 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis • PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan” • SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” • PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” • SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” • PSAK No. 60,“Instrumen Keuangan: Pengungkapan” • SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” • ISAK 25, “Hak atas Tanah” • IFAS 25, “Land Rights” Pembahasan lebih lengkap mengenai penerapan SAK revisi tersebut dapat dilihat pada Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian. Further details explanation about implementation of certain revised FAS can be seen in Notes 2 to consolidated financial statements. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 43 Tata Kelola Perusahaan Good Coorporate Governance UMUM GENERAL Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan hal penting bagi PT BISI International Tbk (”Perseroan”) dalam menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika yang berlaku untuk menjaga kepentingan para stakeholder. Good corporate governance is important to PT BISI International Tbk (“the Company”) in conducting its business activities in accordance with the prevailing ethical standards to safeguard the interests of its stakeholders. Perseroan terus berusaha mengembangkan tata kelola perusahaan yang baik, antara lain dengan memberlakukan kode etik perusahaan untuk memastikan karyawan menjalankan tugastugasnya sesuai dengan nilai-nilai kebijakan perusahaan, hukum dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga kepatuhan terhadap anggaran dasar serta peraturan dan ketentuan di bidang pasar modal. The Company continues to develop good corporate governance by amongst other things applying the corporate code of ethics to ensure that employees perform their duties in line with corporate policy values and prevailing laws and regulations, as well as to maintain compliance with the articles of association and capital market and stock exchange regulations and provisions. Pada tahun 2012, Perseroan menyelenggarakan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu: In 2012, the Company convened one General Meeting of Shareholders, as follows: 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 28 Mei 2012, dimana Pemegang Saham Perseroan telah memutuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Annual General Meeting of Shareholders dated May 28, 2012, where the shareholders of the Company resolved the following: a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2011, termasuk Laporan Direksi dan Laporan Dewan Komisaris, dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana tercantum dalam laporannya No. RPC-1945/PSS/2012 tanggal 16 Maret 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, serta memberikan pembebasan Direksi dari tanggung jawab pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris dari tanggung jawab pengawasan Perseroan (acquit et décharge) selama tahun buku 2011. a. To approve the Company’s Annual Report for the financial year of 2011, including the Report of the Directors and the Board of Commissioners, and to legalize the Company’s financial statements for the 2011 financial year, audited by Purwantono, Suherman & Surja Public Accounting Firm, as contained in its report No. RPC-1945/PSS/2012 dated March 16, 2012 with unqualified opinion and to release the Directors from their managerial duties, and the Board of Commissioners from their supervisory duties (“acquit et décharge”) during the 2011 financial year. 44 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance b. Menetapkan penggunaan keuntungan tahun buku 2011 sebesar Rp146.127.162.318, yaitu (a) sebesar Rp6.000.000.000 sebagai dana cadangan sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan; (b) sebesar Rp30.000.000.000 atau 20,53% dari laba neto untuk tahun buku 2011 sebagai dividen tunai, atau Rp10 setiap saham, yang dibayarkan atas 3.000.000.000 saham; dan (c) sisanya dimasukkan sebagai laba yang ditahan. b. To determine the allocation of the 2011 financial year profit in the amount of Rp146,127,162,318, namely (a) in the amount of Rp6,000,000,000 as a reserve fund as required by the provision of Article 70 of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and the Articles of Association of the Company, (b) in the amount of Rp30,000,000,000 or 20.53% of net income for the financial year of 2011 as cash dividend, or Rp10 for each share, paid on 3,000,000,000 shares, and (c) the balance posted as retained earnings. c. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012. c. To appoint Purwantono, Suherman & Surja, Public Accounting Firm to audit the financial statements of the Company for the 2012 financial year. Sehubungan dengan keterbukaan informasi Perseroan telah menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 yang tidak diaudit dan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member firm dari Ernst & Young Global di Indonesia) kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan Peraturan No. X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-346/ BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. In connection with the disclosure of information, the Company has submitted the unaudited Consolidated Financial Statements for the six month period ended June 30, 2012 and the Consolidated Financial Statements for the year ended December 31, 2012, audited by Purwantono, Suherman & Surja, Public Accounting Firm (member firm of Ernst & Young Global in Indonesia), to BAPEPAM-LK and the Indonesia Stock Exchange, in accordance with Regulation No. X.K.2, Attachment to Decision of the Bapepam-LK Chairman No. Kep-346/BL/2011 dated July 5, 2011 on Obligation to Submit Periodic Financial Statements. Sedangkan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 yang tidak diaudit dan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 yang tidak diaudit telah disampaikan Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia sesuai dengan Peraturan No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/072004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. The unaudited Consolidated Financial Statements for the three month period ended March 31, 2012 and the unaudited Consolidated Financial Statements for the nine month period ended September 30, 2012 have been submitted by the Company to the Indonesia Stock Exchange in accordance with Regulation No. I-E Attachment of the Decision of the Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 on Obligation of Information Submission. DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Berdasarkan anggaran dasar Perseroan, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari sedikitnya dua orang anggota yang terdiri dari Komisaris Utama yang dibantu oleh sedikitnya satu orang anggota Dewan Komisaris. Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijaksanaan manajemen, jalannya manajemen pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham masing-masing untuk jangka waktu lima tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk Pursuant to the articles of association of the Company, the Board of Commissioners of the Company are made up of at least two members, consisting of one President Commissioner, assisted by at least one member of the Board of Commissioners. The duty of the Board of Commissioners is to supervise management policies, the general operation of the management, either concerning the Company or the business of the Company, and to provide advice to the Directors. The members of the Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders, each for a term of five years, without prejudice to the rights of the General Meeting of PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 45 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance memberhentikannya sewaktu-waktu. Masa jabatan seluruh anggota Komisaris saat ini akan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2013. Shareholders to dismiss them from time to time. The term of office of all members of the Board of Commissioners ends at the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year of 2013. Sesuai dengan Peraturan No. I-A, Lampiran 1 Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perseroan Tercatat yang mewajibkan Perseroan Tercatat untuk memiliki Komisaris Independen sekurangkurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris. Perseroan memiliki dua Komisaris Independen atau mewakili 30% seluruh anggota Komisaris. Pursuant to Regulation No. I-A, Attachment of the Decision of the Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 on the Listing of Equity Shares and Stocks Other Than Shares Issued By A Listed Company, at least 30% of the members of the Board of Commissioners of a listed company must be Independent Commissioners. The Company has two Independent Commissioners, representing 30% of the entire members of the Board of Commissioners. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji dan/ atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 75 tanggal 25 Mei 2010, yang dibuat oleh SP Henny Singgih, SH, Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham telah memutuskan bahwa kepada seluruh Dewan Komisaris diberikan gaji dan/atau tunjangan sebesar sebanyak-banyaknya Rp30 miliar untuk tahun buku 2010 dan tahun buku-tahun buku yang akan datang hingga ada perubahan melalui keputusan yang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, hal demikian dengan tetap memperhatikan kondisi Perseroan dari waktu ke waktu. Komisaris Utama Perseroan diberikan wewenang untuk menyusun dan memutuskan besaran distribusi honorarium tersebut diantara para Dewan Komisaris. Hingga saat ini, Komisaris Utama belum memiliki metode penentuan remunerasi sehingga keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup pekerjaan, standar domestik saat ini dan tanggung jawab yang diasumsikan. Untuk tahun buku 2012, jumlah gaji dan/atau tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris Perseroan adalah sebesar Rp390 juta. The members of the Board of Commissioners may be given salaries and/or allowances, the amount of which is to be determined by the General Meeting of Shareholders. Pursuant to Deed of Minutes of Annual General Meeting of Shareholders No. 75 dated May 25, 2010 made before SP Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the General Meeting of Shareholders has resolved that all members of the Board of Commissioners are to be given salaries and/ or allowances amounting to no more than Rp30 billion for the 2010 financial year and onwards until there is an amendment resolved by the General Meeting of Shareholders, with due observance of the condition of the Company from time to time. The President Commissioner is given the right to allocate and decide on the distribution of such honorarium amongst the Board of Commissioners. To date, since the President Commissioner has no remuneration formula, the remuneration decisions are based upon considerations of scope of work, current domestic standards and responsibilities assumed. For the 2012 financial year, the total salaries and/or allowances given to the Board of Commissioners of the Company is Rp390 million. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan seorang atau lebih pemegang saham bersama-sama memiliki 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, namun apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan Pursuant to the Articles of Association of the Company, a Board of Commissioners’ Meeting can be conducted at any time as deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners or upon written request of the Directors or one or more shareholders, holding 1/10 of all issued shares of the Company with valid voting rights. Notification of meetings of the Board of Commissioners is the responsibility of the President Commissioner, but if all members of the Board of Commissioners attend or are represented, no prior notification is required, and the Board of Commissioners’ Meeting may be convened at the domicile of the Company or at the domicile of the Stock Exchange where the 46 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan atau dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Dewan Komisaris akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari setengah bagian anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari setengah dari peserta Rapat Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis, memberikan persetujuan secara tertulis dan menandatangani persetujuan secara tertulis mengenai usul yang diajukan. shares of the Company are registered, or at any place within the Republic of Indonesia and has the right to adopt legal and binding resolutions. The Board of Commissioners’ Meeting shall be chaired by the President Commissioner. If the President Commissioner is absent or unavailable, the Board of Commissioners’ Meeting shall be chaired by one of the members of the Board of Commissioners elected from among the members of the Board of Commissioners present. The Board of Commissioners’ Meeting is valid and may adopt binding resolutions only if more than one half of the members of the Board of Commissioners are present or represented. The resolutions of the Board of Commissioners’ Meeting shall be adopted on the basis of consensus discussion. In cases where resolutions based on consensus discussion cannot be reached, the resolutions shall be adopted on the basis of the votes of at least half of the members of the Board of Commissioners’ Meeting present at the meeting. The Board of Commissioners may also adopt binding resolutions without convening a Board of Commissioners’ Meeting, provided that all members of the Board of Commissioners have been notified in writing and have given their written approval and signed written resolutions concerning the matter proposed. Selama tahun 2012 telah diselenggarakan sembilan kali Rapat Dewan Komisaris, dengan data kehadiran seperti di bawah ini: In 2012 there were nine meetings of the Board of Commissioners with details of attendance as follows: Nama Name Jialipto Jiaravanon Jumlah Kehadiran Meetings Attended Jabatan Position Komisaris Utama President Commissioner 9 Thomas Effendy Komisaris Commissioner 9 Burhan Hidayat Komisaris Independen Independent Commissioners 9 DIREKSI DIRECTORS Sesuai anggaran dasar Perseroan, Direksi Perseroan terdiri dari tiga orang anggota Direktur yang terdiri dari satu orang Direktur Utama dan sedikitnya satu orang Wakil Direktur Utama dan satu orang Direktur. Tugas Direksi adalah bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham masing-masing untuk jangka waktu lima tahun dengan tidak mengurangi Pursuant to the articles of association of the Company, the Directors of the Company consist of three members, made up of one President Director, at least one Vice President Director and at least one Director. The Directors have full responsibility for conducting their duties in the interests of the Company in achieving its purposes and objectives. Each member of the Directors must with good faith and full responsibility, conduct his/her duties with due observance of the prevailing laws and regulations and the Articles of Association of the Company. The members of the Directors are appointed by the General Meeting of Shareholders for a term of five years each, without prejudice to PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 47 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Masa jabatan seluruh anggota Direksi saat ini akan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2013. the rights of the General Meeting of Shareholders to dismiss them from time to time. The term of office of all members of the Directors ends at the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year of 2013. Direktur Utama atau dua orang Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain kepada Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk (a) meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseoan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank) (b) mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri, haruslah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau akta yang berkenaan turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan. The President Director or two Directors, jointly, have the right and are authorized legally and directly to act on behalf of and in the name of the Directors as well as to represent the Company inside or outside a court of law on all matters and events binding the Company to other parties and other parties to the Company, and to conduct all actions regarding management as well as ownership, but with restrictions in terms of (a) borrowing or lending money on behalf of the Company (not including withdrawing the Company’s money from banks) (b) establishing a new business or participating in another company onshore or offshore, for both of which written consent must be obtained from and/or the relevant documentation must be signed by the Board of Commissioners of the Company. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% dari harta kekayaan (aset) Perseroan dalam satu tahun buku dalam satu transaksi atau beberapa transaksi secara kumulatif yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara sah dan disetujui oleh lebih dari tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir. Dalam hal korum tidak tercapai, maka dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit dua per tiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari tiga per empat bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir. Dalam hal korum tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, korum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK. Legal actions to transfer, relinquish rights to, or place as security, all or a substantial portion of the assets of the Company, namely those with a value of more than 50% of the Company’s total assets within one financial year, either in one transaction or through several transactions, separately or related, must obtain approval from the General Meeting of Shareholders attended by shareholders representing at least threequarters of all shares having valid voting rights, and the resolutions should be approved by at least threequarters of all votes legally cast at the General Meeting of Shareholders. In the event the quorum cannot be reached, a second General Meeting of Shareholders may be convened, which is valid and may adopt binding resolutions if attended by shareholders or their valid representatives owning or representing at least two-thirds of all shares having valid voting rights and the resolutions should be approved by more than three-quarters of all shares with valid voting rights. In the event that the quorum is not reached, upon request of the Company, the quorum, voting rights, notice and time of the third General Meeting of Shareholders should be determined by the Chairman of Bapepam-LK. Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 95 tanggal 30 Juni 2008, yang dibuat oleh SP Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham telah memutuskan bahwa Dewan Komisaris Perseroan diberikan wewenang untuk menetapkan jumlah honorarium berikut The members of the Directors may be given salaries and/or other allowances as determined by the General Meeting of Shareholders, and such authority may be delegated to the Board of Commissioners. Pursuant to the Deed of Minutes of Annual General Meeting of Shareholders No. 95 dated June 30, 2008, made before SP Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the General Meeting of Shareholders has resolved that the Board of Commissioners of the Company is granted the authority to determine the amount 48 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance fasilitas dan/atau tunjangan lainnya bagi Direksi untuk tahun buku 2008 dan tahun buku - tahun buku yang akan datang hingga ada perubahan melalui keputusan yang disetujui oleh rapat umum pemegang saham, hal demikian dengan tetap memperhatikan kondisi Perseroan dari waktu ke waktu. Hingga saat ini, Dewan Komisaris belum memiliki metode penentuan remunerasi sehingga keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup pekerjaan, standar domestik saat ini dan tanggung jawab yang diasumsikan. Untuk tahun buku 2012, jumlah gaji dan/atau tunjangan yang diberikan kepada Direksi Perseroan adalah sebesar Rp5,90 miliar. of such honorarium, including other facilities and/ or allowances, to the Directors for the financial year of 2008 and future financial years, until there is an amendment through a resolution approved by a general meeting of shareholders, with due observance of the condition of the Company from time to time. To date, since the Board of Commissioners has no remuneration formula, the remuneration decisions are based upon considerations of scope of work, current domestic standards and responsibilities assumed. For the financial year of 2012, the amount of salaries and/or allowances given to the Directors of the Company is Rp5.90 billion. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham bersama-sama memiliki 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi, namun apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan atau dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari setengah bagian anggota Direksi hadir atau diwakili. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari setengah dari peserta Rapat Direksi. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis, memberikan persetujuan secara tertulis dan menandatangani persetujuan secara tertulis mengenai usul yang diajukan. Pursuant to the Articles of Association of the Company, a Directors’ Meeting can be conducted at any time as deemed necessary by one or more members of the Directors, or upon written request of the Board of Commissioners or one or more shareholders, holding 1/10 of all issued shares of the Company with valid voting rights. The notice of Directors’ Meeting shall be conducted by the members of the Directors entitled to represent the Directors, but if all members of the Directors are present or represented, no prior notice is required, and the Directors’ Meeting may be convened at the domicile of the Company or at the domicile of the Stock Exchange where the shares of the Company are registered, or at any place within the Republic of Indonesia and shall have the right to adopt legal and binding resolutions. The Directors’ Meeting shall be chaired by the President Director, and in case the President Director is absent or unavailable, the Directors’ Meeting shall be chaired by a member of the Directors elected by and from among the members of the Directors present at the meeting. The Directors’ Meeting is valid and may adopt binding resolutions if more than one half of the members of the Directors attend or are represented at the meeting. The resolutions of the Directors’ Meeting shall be adopted on the basis of consensus discussion. In cases where resolution based on consensus discussion cannot be reached, the resolutions shall be adopted on the basis of the votes of at least half of the members of the Directors’ Meeting. The Directors may also adopt binding resolutions without convening a meeting of the Directors, provided that all members of the Directors have been notified in writing and have given their written approval and signed such written approval concerning the submitted proposal. Untuk meningkatkan kompetensi Direksi, telah diadakan beberapa pelatihan sesuai dengan keahlian masing-masing anggota Direksi, seperti pelatihan manajemen finansial dan makro ekonomi. In order to maximize the competency of the Directors, several training sessions were conducted in accordance with the degree of expertise of each member of the Directors, in areas such as financial management and macroeconomics. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 49 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Selama tahun 2012 telah diselenggarakan sembilan kali Rapat Direksi, dengan data kehadiran seperti di bawah ini: Nama Name Jemmy Eka Putra In 2012, there were nine Directors’ Meetings, with details of attendance as follows: Jabatan Position Jumlah Kehadiran Meetings Attended Direktur Utama President Director 9 Sunardi Direktur Director 9 Setiadi Setiokusumo Direktur Director 9 Putu Darsana Direktur Director 9 Joseph Suprijanto Direktur Director 9 KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan sekurangkurangnya dua orang anggota lainnya yang berasal dari luar Perseroan. Masa jabatan anggota Komite Audit adalah lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya. Pursuant to Regulation IX.I.5 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-29/ PM/2004 dated September 24, 2004 on the Guidelines on Establishment and Working Implementation of Audit Committee, an Audit Committee is a committee established by the Commissioners to assist in conducting its duties and functions. The Audit Committee acts independently in its duties and responsibilities. The Audit Committee consists of at least one Independent Commissioner and at least two other members from outside the Company. The term of office of a member of the Audit Committee is five years and it is possible to be re-elected only for one term. Komite Audit bertugas dan bertanggungjawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: The Audit Committee is committed to and responsible for providing professional and independent advice to the Board of Commissioners regarding the reports or other issues that have been submitted by the Directors to the Board of Commissioners and performing other tasks related to Board of Commissioners’ duties, including: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; a. Reviewing the financial information to be issued by the Company, such as Financial Statements, projections and other financial information; b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; b. Reviewing the compliance of the Company with Capital Market laws and regulations and other laws and regulations related to the business activities of the Company; c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal; c. Reviewing the audit implementation by internal auditors; 50 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan memantau pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; d. Reporting to the Board of Commissioners various risks faced by the Company and monitoring the implementation of risk management conducted by the Directors; e.Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan dan e. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners all complaints relating to the Company; f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan. f. Keeping confidential all documents, data and information of the Company. Keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: The composition of the Audit Committee of the Company is as follows: Burhan Hidayat, Ketua Burhan Hidayat, Chairman Komisaris Independen Perseroan. Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 15 Pebruari 2007. Independent Commissioner of the Company. Was appointed as a member of the Audit Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated February 15, 2007. Haryjanto Sutrisno, Anggota Haryjanto Sutrisno, Member Warga Negara Indonesia. Lahir di Sekadau pada tahun 1948. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, pada tahun 1990. Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 15 Pebruari 2007. Indonesian citizen. Born in Sedakau in 1948. Obtained his Bachelor’s Degree in Economics from Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, in 1990. Was appointed as a member of the Audit Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated February 15, 2007. Budi Loemaksono, Anggota Budi Loemaksono, Member Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawen pada tahun 1948. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1974. Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 2 Juni 2009. Indonesian citizen. Born in Ngawen in 1948. Graduated from the Faculty of Economics of Universitas Indonesia, Jakarta, in 1974. Was appointed as a member of the Audit Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated June 2, 2009. Selama tahun 2012 telah diselenggarakan empat kali Rapat Komite Audit, dengan data kehadiran seperti di bawah ini: In 2012, there were four Audit Committee Meetings conducted with details of attendance as follows: Nama Name Jabatan Position Jumlah Kehadiran Meetings Attended Burhan Hidayat Ketua Chairman 4 Haryjanto Sutrinso Anggota Member 4 Budi Loemaksono Anggota Member 4 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 51 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Komite Audit telah melakukan pertemuan secara teratur dengan Direksi dan/ atau KAP Purwantono, Suherman dan Surja, selaku Akuntan Perseroan, untuk menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas. Komite Audit juga telah melakukan pertemuan dengan para kepala divisi/departemen dan melakukan kunjungan ke beberapa lokasi kegiatan usaha Perseroan untuk menelaah kebijakan Perseroan, manajemen risiko dan ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Komite Audit juga telah melakukan pertemuan secara teratur dengan Kepala Unit Audit Internal untuk menelaah pelaksanaan kegiatan Audit Internal di Perseroan. For the year ended December 31, 2012, the Audit Committee conducted reguler meetings with the Directors and/or Registered Public Accounting Firm Purwantono, Suherman and Surja, as the Accountant of the Company, to review the financial information to be issued by the Company to the public and/or the regulator. The Audit Committee also conducted meetings with the head of divisions/departments and site-visits to several locations of the Company’s business activities to review the Company’s policies, risk management and compliance with the applicable regulations. Apart from that, the Audit Committee also conducted regular meetings with the Head of Internal Audit to review the implementation of the activities of the Internal Audit in the Company. Berdasarkan penelaahan Komite Audit, pada tahun 2012 ini kinerja Perseroan telah mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan kinerja Perseroan pada tahun 2011. Hal ini terjadi terutama karena adanya penurunan penjualan benih jagung dimana para petani mengurangi penanaman jagung karena iklim yang tidak menentu. Meskipun demikian, Komite Audit berkesimpulan bahwa Direksi telah menjalankan Perseroan dengan baik dan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komite Audit berharap agar Direksi dapat meningkatkan kinerja Perseroan pada masa yang akan datang dan selalu mengembangkan kegiatan usaha Perseroan. Based on the review of the Audit Commitee, the performance of the Company in 2012 showed a slight decline compared with the performance in 2011. This was mostly due to the decline in the sales of corn seeds as farmers decided to reduce corn planting in view of the unpredictable weather. Nevertheless, the Audit Committee concluded that the Directors had run the Company well and had always complied with the applicable regulations. The Audit Committee expects the Directors to improve the Company’s performance in the future and to constantly develop the Company’s business activities. SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sesuai dengan Peraturan IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perseroan, tugas Sekretaris Perseroan adalah: Pursuant to Regulation IX.I.4 Attachment of the Decision of Chairman of BAPEPAM No. Kep-63/ PM/1996 dated January 17, 1996 on the Formation of the Corporate Secretary, the duties of a Corporate Secretary are as follows: a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; a. To follow the development of Capital Market issues, specifically Capital Market regulations; b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; b. To provide services to the public regarding information required by investors relating to the condition of the Company; c. Memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; c. To provide input to the Directors of the Company to comply with Law No. 8 of 1995 on Capital Markets and its implementing regulations; d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan BAPEPAM-LK dan masyarakat. d. To act as a liaison between the Company, BAPEPAM-LK and the public. 52 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Berdasarkan Rapat Direksi tanggal 15 Februari 2007, diputuskan penunjukkan Sekretaris Perseroan yaitu: Pursuant to the Directors’ Meeting dated February 15, 2007, it was resolved to appoint a Corporate Secretary, as follows: Setiadi Setiokusumo Setiadi Setiokusumo Direktur Perseroan. Diangkat menjadi Sekretaris Perseroan sejak tahun 2007. Director. Was appointed Corporate Secretary of the Company in 2007. Sepanjang tahun 2012, Sekretaris Perseroan telah melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perseroan. In 2012, the Corporate Secretary conducted the activities which comply with the Regulation IX.I.4 Attachment of the Decision of Chairman of Bapepam No. Kep-63/PM/1996 dated January 17, 1996 on the Establishment of Corporate Secretary. PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL AND INTERNAL AUDIT INTERNAL DAN AUDIT Pengendalian internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk menghasilkan jaminan yang wajar dalam pencapaian beberapa tujuan yaitu: a) Efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha; b) Laporan Keuangan yang dapat dipercaya; dan c) Kepatuhan pada hukum dan peraturan. Internal control is a process designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in: a) Effectiveness and efficiency of operations; b) Reliability of financial reporting; and c) Compliance with laws and regulations. Langkah awal dari pengendalian internal adalah mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang relevan dalam mencapai tujuan, dengan membentuk dasar bagaimana risiko tersebut dikendalikan. Langkah selanjutnya adalah aktivitas pengendalian, yaitu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan bahwa arahan manajemen telah dilakukan. Langkah terakhir adalah pemantauan yaitu proses yang digunakan untuk mengukur kualitas kinerja pengendalian internal sehingga dapat menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. The first step of the internal control is the identification and analysis of relevant risks to the achievement of objectives, forming a basis for how the risks should be managed. The next step is the control activities, the policies and procedures that help ensure management directives are carried out. The last step is a monitoring, processes used to assess the quality of internal control performance which able to find the weaknesses and to improve the control effectiveness. Audit internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan pengendalian internal. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan. Internal audit is the one who responsible for the monitoring on Internal Control. Independent Auditor also performs an assessment on Internal Control as a part of audit of financial report. Sesuai dengan Peraturan IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan. Pursuant to Regulation IX.I.7 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep496/BL/2008 dated November 28, 2008 on the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, an internal audit is an activity to deliver assurance and consultation which is independent and objective, with the purpose of increasing the value and fixing the company’s operation, through systematic approach, by evaluating and increasing the effectiveness of risk management, control and corporate governance. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 53 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal Perseroan adalah: The duties and responsibilities of the Company’s Internal Audit Unit are: a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; a. Arranging and implementing the yearly Internal Audit program. b.Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; b. Testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management system in accordance with the company’s policy. c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; c. Auditing and evaluating the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operational, human resources, marketing, information technology and other activities. d.Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada setiap tingkat manajemen; d.Delivering improvement advice and objective information on the audited activity of every level of management. e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris; e. Issuing the report of audit result and submitting it to the President Director and Board of Commissioners. f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; f. Controlling, analyzing and reporting on the implementation of the follow-up improvement as advised. g. Bekerja sama dengan Komite Audit; g. Cooperating with the Audit Committee. h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan h. Arranging the program to evaluate the quality of internal audit activity. i. Melakukan diperlukan. i. Conducting a special audit, if necessary. pemeriksaan khusus apabila Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal dengan jumlah auditor internal sebanyak tiga orang yang sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi. Unit Audit Internal Perseroan bekerja sesuai dengan Piagam Audit Internal yang ditetapkan oleh Direksi dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. The Company has already formed an Internal Audit Unit made up of three persons, most of whom have an accounting educational background. The Internal Audit Unit works in line with the Internal Audit Charter as decided upon by the Directors and approved by the Board of Commissioners. Berdasarkan Rapat Direksi tanggal 2 Juni 2009, diputuskan penunjukkan Kepala Unit Audit Internal yaitu: Pursuant to the Directors’ Meeting dated June 2, 2009, it was resolved to appoint the following individual as the Chief of the Internal Audit Unit of the Company: Robert Soemenap Robert Soemenap Warga Negara Indonesia. Lahir di Ambon pada tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, pada tahun 1987. Diangkat menjadi Kepala Unit Audit Internal sejak tahun 2009. Indonesian citizen. Born in Ambon in 1962. Obtained his Bachelor’s Degree in Economics from Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya in 1987. Was appointed Chief of Internal Audit Unit of the Company in 2009. 54 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Sepanjang tahun 2012, Unit Audit Internal telah melakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur pengendalian internal di unit-unit usaha Perseroan dan Entitas Anak, berdasarkan pertimbangan prioritas dan resiko yang ada, serta telah melaporkan semua temuan-temuan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit untuk ditindaklanjuti. In 2012, the Internal Audit Unit evaluated the system and procedure of internal control in the business units of the Company and its Subsidiaries, based on consideration of priorities and existing risks, and reported all the findings to the Board of Commissioners, Directors and Audit Committee for follow-up. RISIKO USAHA BUSINESS RISK Risiko Kegagalan Dalam Produk Benih Hibrida Pengembangan Perseroan terus secara berkesinambungan melakukan pengembangan atas produk benih yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Selama ini kemampuan Perseroan dalam mengembangkan produk benih yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar merupakan salah satu faktor sukses Perseroan. Untuk dapat melakukan pengembangan ini diperlukan biaya yang cukup besar dengan waktu yang relatif lama dan didukung oleh sumber daya manusia yang menguasai bidangnya, sehingga jika usaha pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan gagal, maka hal ini bisa menyebabkan Perseroan tidak mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja Perseroan. Risk of Failure in Developing Hybrid Seed Products The Company is continuously conducting research and development for seed products that meet the market condition and requirements. Thus far, the capability of the Company to develop seed products that are in line with market conditions and requirements represents are of the Company’s key success factors. The research and development process needs a large amount of funds, a relatively long period of time, and qualified human resources. Therefore, failure in research and development could make the Company unable to meet the market demand. This failure may affect the performance of the Company. Risiko Pemalsuan Produk Risk of Product Forgery Perseroan berhasil menemukan beberapa kasus pemalsuan produk benih yang dihasilkan oleh Perseroan. Kasus pemalsuan ini mungkin dapat terjadi lagi di masa mendatang dan hal ini dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen akan produk Perseroan dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan. The Company has been successful in discovering cases of forged seeds produced by the Company. Such cases might happen again in the future, which would affect consumer trust in the Company’s products and ultimately affect the revenues of the Company. Risiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah Produk benih utama Perseroan merupakan jenis tanaman pangan yang diatur oleh Pemerintah yaitu jagung dan padi. Saat ini, Pemerintah memberikan dukungan atas penggunaan benih hibrida untuk jenis tanaman tersebut. Dimasa mendatang tidak tertutup kemungkinan Pemerintah kurang memberikan dukungan tentang penggunaan benih hibrida yang dapat menyebabkan dampak kurang baik terhadap kinerja Perseroan. Risk of Changes in Government Regulation and Policy The seed products of the Company are classified as the type of food plants which are regulated by the government, namely corn and paddy. Currently, the government supports the use of hybrid seeds for these types of plants. In the future, there is a possibility that the government will offer less support to the use of hybrid seeds which may have a negative impact on the performance of the Company. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 55 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance ” Fluktuasi Harga Pasar Terhadap Produk Yang Dihasilkan Perseroan Fluctuation of Market Prices for The Company’s Products Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan, ditentukan berdasarkan harga pasar dunia. Harga pasar dunia ini didasarkan pada perubahan tingkat produksi industri dunia, permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan yang selalu berfluktuasi sesuai dengan siklusnya. Dengan berfluktuasinya harga pasar dunia akan mempengaruhi juga harga produk Perseroan dan minat petani untuk menanam suatu jenis tanaman dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan. The prices of the products of the Company depend on global market prices which are based on changes in the production levels of the world’s industrial products, global demand and global economic conditions. All of these are subject to cyclical change. Fluctuation in global market prices may affect the product prices of the Company and the interest of farmers in planting particular varieties, which then ultimately impacts the revenues of the Company. Risiko Persaingan Usaha Risk of Business Competition Dewasa ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan pembenihan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan padi, tidak saja diproduksi oleh perusahaan besar tetapi juga oleh perusahaan kecil. Selain itu, banyak produk yang diimpor dari luar negeri yang bersaing dengan produk lokal. Persaingan usaha yang ketat ini dapat mengakibatkan pangsa pasar yang telah dikuasai oleh Perseroan akan menurun dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan. At the moment, there are many seed producing companies and companies trading in corn, vegetable and paddy seeds, not just the big concerns, but also small-scale companies. In addition, there are imported products that compete with local products in the market. This fierce competition may result in the decrease of the Company’s market share, and at the end, may affect the revenues of the Company. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Risk of Fluctuation in Foreign Currency Exchange Rates Semua bahan baku dari pestisida yang diproduksi di Indonesia menggunakan pestisida yang diimport dalam bentuk produk jadi serta pupuk dan sebagian benih sayuran merupakan produk import, sehingga setiap fluktuasi mata uang asing akan mempengaruhi harga pokok penjualan, di lain pihak harga jual tidak selalu dapat disesuaikan mengikuti fluktuasi nilai tukar. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan Perseroan. All raw materials in pesticide production in Indonesia use imported pesticides in the form of finished goods and fertilizer, and part of the raw material vegetable seed productions are imported products. Consequently, fluctuations in foreign currency exchange rates may affect the cost of goods sold. On the other hand, selling prices cannot always be adjusted to reflect fluctuations in foreign exchange rates. This condition may affect the revenues of the Company. Risiko Hama dan Penyakit Tanaman Risk from Pests and Plant Diseases Perseroan dalam melakukan produksi benih menghadapi ancaman dari berbagai macam serangan hama dan penyakit tanaman. Pihak manajemen Perseroan telah mengambil langkahlangkah pencegahan dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, meskipun demikian tidak selalu dipastikan akan dapat mengendalikan serangan hama atau penyakit dalam batas yang wajar. Jika terkena serangan berat hama atau penyakit dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya In producing seeds, the Company deals with threats from different kinds of pest attacks and plant diseases. The Company’s management has taken preventive measures through intensive cultivation. However, there is no assurance that pest attacks or plant diseases can always be prevented in a normal condition. If a serious attack from pest or disease occurs, production will decrease and ultimately the revenues of the Company will be affected. Aside from that, farmers as the Company’s customers, are also exposed to the risk of pest attack and plant diseases, 56 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance mempengaruhi pada pendapatan Perseroan. Selain itu dari sisi petani sebagai konsumen perusahaan juga menghadapi resiko serangan hama dan penyakit yang akan mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan. which may affect their income and purchasing power and in turn, these factors may have a negative impact on the Company’s performance. Risiko Perubahan Iklim Yang Ekstrim Risk of Extreme Change in Climate Untuk dapat menghasilkan benih yang baik, baik dalam proses pengembangan maupun pembiakan, diperlukan suatu kondisi iklim tertentu yang terkendali. Perubahan iklim yang ekstrim dapat mengakibatkan gagalnya pemenuhan standar produksi benih yang diharapkan sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada kinerja Perseroan. Selain itu, dari sisi petani sebagai konsumen Perseroan juga memerlukan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Perubahan iklim yang ekstrim dapat mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan. To produce quality seeds, both in the development and breeding processes, a specific controlled climate condition is required. An extreme change in the climate may lead to failure to fulfill the expected standard for seed production, ultimately affecting the Company’s performance. In addition, farmers as customers of the Company also need a climate that is favorable to their plants growth for better harvests. Extreme changes in the climate may decrease their revenues and purchasing power, which may ultimately have a negative impact on the Company’s performance. Risiko Ketenagakerjaan Risk of Human Resources Perseroan dituntut untuk dapat selalu menghasilkan varietas yang diminati oleh petani. Untuk itu, Perseroan harus memiliki karyawan dengan keahlian khusus yang bekerja sebagai pemulia tanaman atau yang bekerja di laboratorium bioteknologi. karyawan dengan keahlian khusus tersebut dapat mengganggu proses pengembangan tanaman lebih lanjut dan pada akhirnya akan menghambat proses produksi atas produk yang diinginkan oleh pasar. The Company is expected to produce preferred varieties of seeds for the farmers. Therefore, the Company should have specialists who work as plant breeders or bio-technological laboratory personnel. The unavailability of such specialists may hamper the continuous development of plants and may delay the production process of products that are required by the market. PERKARA HUKUM LEGAL CASES Hingga tanggal Laporan Tahunan, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan, Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan yang memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha Perseroan. Up to the date of the Annual Report, there are no legal cases faced by the Company or its Directors and Commissioners having a material effect on business activities. PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 57 ” Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pendekatan PT BISI Internasional Tbk (“Perseroan”) pada tanggung jawab sosial perusahaan adalah untuk merangkul komunitas sekitar dimana kami beroperasi dan memberikan kontribusi positif kepada pembangunan dan kesejahteraan, meskipun menggunakan waktu dan ketrampilan dari orang kami atau sumber daya yang tersedia. PT BISI Internasional Tbk (“the Company”) approach to corporate social responsibility is to reach out to the local communities where we operate and contribute positively to their development and welfare, whether through the time and skills of our people or by making particular resources available. Hal ini berarti bahwa di lapangan kami menciptakan nilai tambah bagi lingkungan kita dengan memperkuat potensi agronomis ekonomi lokal dimana terdapat kekurangan ketrampilan dan peluang terbatas untuk memperoleh pendapatan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi semuanya. What this means on the ground is that we create value-added all around us by strengthening the agronomic potential of the local economies where there are skill shortages and limited opportunities to generate income so that bringing benefits to all. Salah satu contoh dari upaya tersebut adalah penerapan sistem pertanian kontrak dalam memproduksi benih. Setelah melalui tahap pengujian di lahan percobaan milik Perseroan, benih induk dijual ke petani kontrak yang kemudian menanam dan menjual kembali benih hasil panen ke Perseroan. Sistem ini membantu para petani untuk merubah pertanian tradisional menjadi produksi dari produk bernilai tambah tinggi dan terdiversifikasi. One of the best exemplified is the implementation of contract farming system in seed production. After trial runs are held at our experimental farms, foundation seed is sold to contract farmers who then grow and harvest the seeds to be sold back to the Company. This system assists contract farmers in shifting from subsistence or traditional agriculture to the production of diversified, higher value-added products. Kami membantu petani dengan memberikan pengetahuan teknis dan supervisi teratur pada proses produksi. Keuntungan bagi petani adalah meningkatkan laba dan jaminan bahwa penen jagung mereka akan terjual. We assist the farmers in terms of supplying technical know-how and regular supervision throughout the production process. Benefits for the farmers include enhanced profits and the assurance that their corn will be purchased at harvest. Dampak lanjutan yang dihasilkan oleh konsep “earning and learning” dalam kerangka pertanian kontrak ini adalah meningkatkan perekonomian lokal seiring dengan meningkatnya kesempatan kerja, yang pada akhirnya juga dapat menekan angka kemiskinan. The continued impacts of the “earning and learning” concept of the contract farming scheme are also beneficial for the wider rural economy by increasing job opportunities, which, in turn, helps drive down poverty rates. Pendekatan yang dipakai Perseroan dalam menjalankan tanggung jawabnya kepada masyarakat dan juga bagi negeri merupakan cerminan dari prinsip dasar saat berdirinya Perseroan pada tahun 1983, yaitu keyakinan akan kemitraan yang berdaya guna, di mana keberhasilan seorang mitra terikat pada keberhasilan mitra lain yang terlibat di dalamnya. This corporate approach to our responsibility to the community, and, for that matter, to the country, mirrors the principles on which the Company was founded in 1983, a strong belief in successful partnerships, where the success of one partner is tied to the success of all partners. Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam aktivitas terkait Tanggung Jawab Sosial Perseroan adalah sekitar Rp250 juta. Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam aktivitas terkait Tanggung Jawab Sosial Perseroan adalah sekitar Rp250 juta. 58 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 s PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 59 This page intentionally left blank 60 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 61 This page intentionally left blank 62 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 63 This page intentionally left blank 64 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 2012 PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2012 Annual Report 65 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham) Catatan/ Notes PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ December 31, 2010 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) 2011 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) 2012 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp8.899 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp5.608 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp3.903 pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Pihak berelasi Lain-lain - pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp146 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan Rp1.007 pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Persediaan - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan sebesar Rp16.008 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp13.832 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp18.283 pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Uang muka Biaya dibayar di muka Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka Total Aset Lancar ASSETS 2c,2d,2n,2r, 5,32c,35,36,37 2r,3,35 2n,6,12 33a,33b, 33c,36,37 2d,32a 2f,3,7,12 8 2g,9 2o,15 126.125 248.531 69.518 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents 371.060 17.352 397.754 17.795 430.640 9.403 13.947 12.374 2.026 744.730 26.652 4.280 523.299 12.039 4.625 462.402 7.887 1.932 Accounts receivable Trade Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp8,899 as of December 31, 2012, Rp5,608 as of December 31, 2011, and Rp3,903 as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Related parties Others - third parties - net of allowance for impairment losses of Rp146 as of December 31, 2012 and 2011, and Rp1,007 as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Inventories - net of allowance for decline in market value and obsolescence of inventories of Rp16,008 as of December 31, 2012, Rp13,832 as of December 31, 2011, and Rp18,283 as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Advances Prepaid expenses 8 - 97 Prepaid Value Added Tax 1.304.154 1.216.417 983.905 Total Current Assets Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 1 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham) Catatan/ Notes PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share) 2011 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) 2012 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ December 31, 2010 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha 2d,2r,32c,35 Aset pajak tangguhan 2o,3,15 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp125.268 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp122.050 pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp101.812 pada tanggal 1 Januari 2011/ 2h,2i,3, 31 Desember 2010 10,12,17 Tagihan pajak penghasilan 2o,3,15 Beban tangguhan 2h,10 Aset tidak lancar lainnya 2g,2r,11,35 134 15.942 2.586 11.836 586 11.067 253.165 2.972 11.236 256.350 18.912 2.839 9.594 259.304 94.911 3.113 10.391 NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp125,268 as of December 31, 2012, Rp122,050 as of December 31, 2011, and Rp101,812 as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Claims for tax refund Deferred charges Other non-current assets Total Aset Tidak Lancar 283.449 302.117 379.372 Total Non-current Assets 1.587.603 1.518.534 1.363.277 TOTAL ASSETS TOTAL ASET Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 2 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham) Catatan/ Notes PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ December 31, 2010 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) 2011 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang Usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Beban akrual LIABILITIES AND EQUITY 2r,12,35,36,41 2n,2r,35,36,37 13 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian lancar utang sewa pembiayaan Provisi jangka pendek 2d,32b 14,33d 2o,3,15 2k,2r,3,16, 35,36,39 2l,2r,35,36,39 2d,2i,2r, 17,32c,35,36 2s,3,18,39 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian lancar Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 49.524 - 45.426 4.462 21.267 13.351 13.246 56.812 5.620 32.547 22.026 9.134 40.405 7.936 27.408 19.934 7.462 214 1.996 1.699 13.852 511 21.945 2.182 9.234 Short-term employee benefit liabilities Current portion of finance lease obligations Short-term provision 161.466 200.115 116.260 Total Current Liabilities 942 127 25 NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties - - 511 46.491 38.938 31.317 Finance lease obligations net of current portion Long-term employee benefit liabilities 47.433 39.065 31.853 Total Non-current Liabilities 208.899 239.180 148.113 TOTAL LIABILITIES 2d,2r,32c, 33e,35,36 2d,2i,2r, 17,32c,35,36 2l,3,19 Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Trade Third parties A related party Others - third parties Taxes payable Accrued expenses 49.648 EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.000.000.000 saham 21 Tambahan modal disetor - neto 2e,22,39 Saldo laba 23 Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 300.000 93.695 300.000 93.695 300.000 145.672 10.000 974.882 4.000 881.561 3.000 766.434 EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT Share capital - Rp100 par value per share Authorized - 4,000,000,000 shares Issued and fully paid 3,000,000,000 shares Additional paid-in capital - net Retained earnings Appropriated Unappropriated 1.378.577 1.279.256 1.215.106 Total 127 98 58 NON-CONTROLLING INTEREST TOTAL EKUITAS 1.378.704 1.279.354 1.215.164 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.587.603 1.518.534 1.363.277 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Total KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2b,4,20 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 3 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham Dasar) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings per Share) Catatan/ Notes 2012 PENJUALAN NETO 866.269 BEBAN POKOK PENJUALAN 477.280 LABA BRUTO Beban penjualan 2d,2k,2n,3, 24,32a,33a, 33b,33c,34 2d,2k,2n,10, 25,32b,33a 998.656 NET SALES 582.596 COST OF GOODS SOLD 388.989 34 416.060 GROSS PROFIT (149.087) 2k,2m,3, 10,26,34 2d,2k,3, 10,19,27, 33d,33e,34 2k,28,32c,34 2k,29,32c,34 (129.012) Selling expenses (65.311) General and administrative expenses (44.197) 13.544 Other operating expenses Other operating income Beban umum dan administrasi (65.910) Beban operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya (23.646) 12.326 LABA USAHA 162.672 Pendapatan bunga Biaya keuangan 7.982 (1.258) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 169.396 Beban pajak penghasilan 40.046 LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lainnya TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2011 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) 191.084 2k,32c,34 2k,30,32c,34 10.045 (713) INCOME FROM OPERATIONS Interest income Finance costs 200.416 INCOME BEFORE INCOME TAX 52.281 Income tax expense 129.350 148.135 INCOME FOR THE YEAR - - Other comprehensive income 129.350 148.135 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 2o,3,15,34 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 4 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham Dasar) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings per Share) Catatan/ Notes 2012 LABA TAHUN BERJALAN/ TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk setelah efek penyesuaian proforma Efek penyesuaian profroma 129.321 - Pemilik entitas induk sebelum efek penyesuaian proforma 129.321 Kepentingan nonpengendali setelah efek penyesuaian proforma Efek penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali sebelum efek penyesuaian proforma TOTAL LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 2e,4 2e,4 2011 (Disajikan kembali Catatan 39)/ (As restated Note 39) INCOME FOR THE YEAR/ TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent after 148.092 effect of proforma adjustment (1.965) Effect of proforma adjustment 146.127 Owners of the parent before effect of proforma adjustment 43 1.965 Non-controlling interest after effect of proforma adjustment Effect of proforma adjustment 29 2.008 Non-controlling interest before effect of proforma adjustment 129.350 148.135 TOTAL 49 BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT 29 - 43 2b,2e 4,20 2e,4 2p,31 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 5 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) PT BISI INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (dilaporkan sebelumnya) Reklasifikasi selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali ke tambahan modal disetor Reklasifikasi modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitas sepengendali ke tambahan modal disetor Reklasifikasi komponen ekuitas lainnya ke tambahan modal disetor Saldo 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (disajikan kembali catatan 39) Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Share capital issued and fully paid Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net 300.000 2e,4,39 2e,4,39 2e,4,39 - - - 300.000 86.395 5.863 54.824 (1.410) 145.672 Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value of transaction with entities under common control 5.863 (5.863) - - - Modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitas sepengendali/ Proforma capital arising from transaction with entities under common control 54.824 - (54.824) - - Saldo laba/ Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaanya/ Unappropriated 3.000 766.434 - - - - - - 3.000 766.434 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Komponen ekuitas lainnya/ Other component of equity (1.410) - - 1.410 - Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest Total/ Total 1.215.106 - - - 1.215.106 58 - - - 58 Total/ Total 1.215.164 Balance January 1, 2011/ December 31, 2010 (as previously reported) - Reclassification of difference in value of transaction with entities under common control to additional paid-in capital - Reclassification of proforma capital arising from transaction with entities under common control to additional paid-in capital - Reclassification of other component of equity to additional paid-in capital 1.215.164 Balance January 1, 2011/ December 31, 2010 (as restated note 39) The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 6 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) PT BISI INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (lanjutan)/ Equity attributable to owners of the parent (continued) Catatan/ Notes Modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitas sepengendali 2e,4,39 Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Share capital issued and fully paid Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value of transaction with entities under common control Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net - 1.965 - Modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitas sepengendali/ Proforma capital arising from transaction with entities under common control - Saldo laba/ Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaanya/ Unappropriated - - Komponen ekuitas lainnya/ Other component of equity - Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest Total/ Total 1.965 43 Total/ Total 2.008 Proforma capital arising from transaction with entities under common control Reversal of proforma capital arising from transaction with entities under common control Pembalikan modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitass epengendali 2e,4,39 - (56.789) - - - - - (56.789) - (56.789) Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali 2e,4,39 - 2.847 - - - - - 2.847 - 2.847 Difference in value of transaction with entities under common control 148.092 Total comprehensive income after effect of proforma adjustment Total laba komprehensif setelah efek penyesuaian proforma 2e,4,39 - - - - - Efek penyesuaian proforma 2e,4,39 - - - - - (1.965) - (1.965) - (1.965) Effect of proforma adjustment 23 - - - - - (30.000) - (30.000) - (30.000) Cash dividends Cash dividends by Subsidiary to non-controlling interest Dividen tunai Dividen tunai oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengedali 23 - - - - - Pembentukan cadangan umum 23 - - - - 1.000 300.000 93.695 - - 4.000 Saldo 31 Desember 2011 148.092 (1.000) 881.561 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. - 148.092 - - - (3) (3) - - - - Appropriation for general reserve - 1.279.256 98 1.279.354 Balance as of December 31, 2011 The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 7 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) PT BISI INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (lanjutan)/ Equity attributable to owners of the parent (continued) Catatan/ Notes Total laba komprehensif tahun berjalan Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Share capital issued and fully paid Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value of transaction with entities under common control Modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitas sepengendali/ Proforma capital arising from transaction with entities under common control Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaanya/ Unappropriated Saldo laba/ Retained earnings Komponen ekuitas lainnya/ Other component of equity Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest Total/ Total - - - - - 129.321 - 129.321 (30.000) 29 129.350 Total comprehensive income for the year Dividen tunai 23 - - - - - (30.000) - Pembentukan cadangan umum 23 - - - - 6.000 (6.000) - - - - Appropriation for general reserve 300.000 93.695 - - 10.000 - 1.378.577 127 1.378.704 Balance as of December 31, 2012 Saldo 31 Desember 2012 974.882 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. - Total/ Total (30.000) Cash dividends The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 8 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah) Catatan/ Notes 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Pajak penghasilan badan Biaya keuangan Pendapatan bunga Tagihan pajak penghasilan Kegiatan operasional lainnya Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 906.977 2011 1.075.712 (962.262) (870.906) (55.285) 204.806 (51.788) (883) 7.982 12.671 10.377 15 15 (76.926) (36.282) (213) 10.045 69.008 (13.765) 233.599 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pembayaran untuk akuisisi kepentingan nonpengendali Entitas Anak Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank jangka pendek Pembayaran untuk: Utang bank jangka pendek Dividen tunai Utang sewa pembiayaan Dividen tunai kepada pemegang saham nonpengendali Entitas Anak Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (16.812) 10,40 2.500 10 - 4 (14.312) (71.430) Net Cash Used in Investing Activities 113 82.199 (50.774) (30.000) (511) 12 23 17,32c (33.175) (30.000) (2.182) (31.262) (3) 16.839 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities (53.942) (17.601) 12 23 Cash provided by (used in) operating activities Cash receipts from (payments for): Corporate income tax Finance costs Interest income Claims for tax refund Other operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Payments for acquisitions of non-controlling interest in Subsidiary 50.023 - CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Cash payments for: Short-term bank loans Cash dividends Finance lease obligations Cash dividends to non-controlling shareholder of Subsidiary Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 9 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah) Catatan/ Notes 2012 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS (122.500) 94 2011 179.008 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 5 NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 248.531 5 69.518 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 126.125 5 248.531 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 10 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM a. 1. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment of the Company and General Information PT BISI International Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on June 22, 1983 within the framework of Foreign Investment Law No. 1 Year 1967 based on Notarial Deed No. 35 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-5415-HT.01.01.TH.84 dated September 27, 1984 and was announced in Supplement No. 4731 of State Gazette No. 94 dated November 23, 1990. In accordance with Notarial Deed No. 17 dated October 3, 2006 of Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notary in Jakarta, the shareholders agreed to change the Company’s legal name from PT Benihinti Suburintani to PT BISI International. The related amendment of the Articles of Associaton was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-02215.HT.01.04-TH.2006 dated November 6, 2006. The Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was based on Notarial Deed No. 97 dated June 30, 2008 of SP. Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, regarding compliance with the stipulation of Law No. 40 year 2007 on “Corporate Law” and with Regulation No. IX.J.1, Supplement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) Decree No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008 on “Articles of Association of Companies Conducting Public Offerings and Public Companies”. The latest amendments on the Articles of Associaton were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-66444.AH.01.02.TH.2008 dated September 19, 2008. PT BISI International Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 22 Juni 1983 berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 35. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5415-HT.01.01.TH.84 tanggal 27 September 1984 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94, Tambahan No. 4731 tanggal 23 November 1990. Berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 3 Oktober 2006, yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui perubahan nama legal Perusahaan dari PT Benihinti Suburintani menjadi PT BISI International. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02215.HT.01.04-TH.2006 tanggal 6 November 2006. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dengan Akta No. 97 tanggal 30 Juni 2008, yang dibuat di hadapan SP. Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang ”Perseroan Terbatas” dan Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAM-LK”) No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang ”Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. Perubahan Anggaran Dasar terakhir ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-66444.AH.01.02.TH.2008 tanggal 19 September 2008. 11 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) a. 1. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) GENERAL (continued) a. Establishment of the Company and General Information (continued) Perusahaan mendapat persetujuan perubahan status menjadi Penanaman Modal Asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui surat Persetujuan No. 219/V/PMA/2006 tanggal 7 Desember 2006 sehubungan dengan perubahan pemegang saham berdasarkan Akta Notaris No. 89 tanggal 21 November 2006, yang dibuat dihadapan Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta. The Company obtained approval from the Capital Investment Coordinating Board through its Approval Letter No. 219/V/PMA/2006 dated December 7, 2006, for the change in the status of the Company to that of a Foreign Capital Investment Company in relation to the change in shareholding composition based on Notarial Deed No. 89 dated November 21, 2006 of Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notary in Jakarta. Perusahaan memulai aktivitas operasi pada tahun 1983. Kegiatan usaha Perusahaan, sesuai dengan Anggaran Dasar, meliputi pembibitan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan buah-buahan, dan padi. Perusahaan telah melakukan pelepasan varietas unggul antara lain benih jagung BISI-2, BISI-12, dan BISI-16, benih sayuran dan buah-buahan Timun Hercules dan Melon Action, serta benih padi Intani-2. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan melakukan pelepasan varietas benih jagung masingmasing BISI-18 dan BISI-818. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Raya Surabaya Mojokerto km. 19, Sidoarjo, dengan lokasi pabrik di Pare, Kediri. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan para petani, dimana petani akan memasok kebutuhan benih komersial bagi Perusahaan. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Perusahaan akan menyediakan benih induk untuk ditanam oleh para petani untuk menghasilkan benih komersial (Catatan 33a). The Company started its commercial operations in 1983. Company’s business, complies with Article of Association, focusing on seeding and trading of corn, vegetable and fruit, and paddy seeds. The Company launched high-yielding varieties of seeds such as corn seeds consisting of BISI-2, BISI-12 and BISI-16, vegetable and fruit seeds of Timun Hercules and Melon Action, and paddy seeds of Intani-2. In 2012 and 2011, respectively, the Company launched BISI-18 and BISI-818 corn seeds. The Company’s head office is located at Jl. Raya Surabaya Mojokerto km. 19, Sidoarjo, and its warehouse is located in Pare, Kediri. As part of its business, the Company has cooperation agreements with farmers whereby the farmers supply the Company’s needs for commercial seeds. In return, the Company provides foundation seeds to be planted by the farmers to yield commercial seeds (Note 33a). PT Agrindo Pratama merupakan entitas induk Perusahaan. Great Amazon Holdings Limited merupakan entitas induk terakhir Perusahaan. PT Agrindo Pratama is the parent entity of the Company. Great Amazon Holdings Limited is the ultimate parent entity of the Company. 12 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Penawaran Umum Efek Perusahaan GENERAL (continued) b. On May 11, 2007, the Company received the Effective Statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its Decision Letter No. S-2238/BL/2007 to conduct initial public offering of 900,000,000 shares to the public at a par value of Rp100 (full amounts) per share through the Indonesia Stock Exchange (“IDX”) at an initial public offering price of Rp200 (full amounts) per share. All of the Company’s issued and fully paid shares totaling to 3,000,000,000 shares were listed on the IDX. Pada tanggal 11 Mei 2007, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-2238/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 900.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (”BEI”) dengan harga penawaran perdana sebesar Rp200 (Rupiah penuh) per saham. Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.000.000.000 saham telah dicatatkan di BEI. c. Company’s Public Offering Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Commissioners, Directors and Employees As of December 31, 2012 and 2011, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors is as follows: Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Dewan Direksi/ Board of Directors Komisaris Utama/ - Jialipto Jiaravanon President Commissioner Komisaris/Commissioner - Tjiu Thomas Effendy Komisaris Independen/ - Burhan Hidayat Independent Commissioner Direktur Utama/ President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan komite audit Perusahaan berdasarkan Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 2 Juni 2009 adalah sebagai berikut: As of December 31, 2012 and 2011, the composition of the Company’s audit committee as appointed at the Board of Commissioners’ Meeting held on June 2, 2009 is as follows: Ketua Anggota Anggota Burhan Hidayat Budi Loemaksono Haryjanto Sutrisno - Jemmy Eka Putra - Sunardi Mukadas Sastrodimojo - Setiadi Setiokusumo - Putu Darsana - Joseph Suprijanto Chairman Member Member The establishment of the Company’s audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK No. IX.I.5. Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5. 13 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) UMUM (lanjutan) c. d. 1. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) GENERAL (continued) c. Manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”) mencakup dewan direksi dan dewan komisaris. Total beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dijelaskan pada Catatan 32d. Key management of the Company and Subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) includes the boards of directors and commissioners. Total gross compensation expenses for the key management of the Group for the years ended December 31, 2012 and 2011 are described in Note 32d. Kelompok Usaha memiliki 647 dan 618 orang karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (tidak diaudit). The Group had 647 and 618 permanent employees as of December 31, 2012 and 2011, respectively (unaudited). Struktur Kelompok Usaha d. Entitas Anak/ Subsidiaries Kegiatan Pokok/ Principal Activity Group Structure The Company has share ownership with voting rights of greater than 50% in the following entities: Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% pada entitas berikut: e. Commissioners, Directors and Employees (continued) Total Aset Total Assets Domisili/ Domicile Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Mojokerto 2005 99,91% 170.889 145.606 31 Des 2012/ Dec 31, 2012 31 Des 2011/ Dec 31, 2011 PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) Memproduksi pestisida/ Manufacturing pesticide PT Tanindo Intertraco (“TINCO”) Perdagangan benih, pupuk dan pestisida/ Seed, fertilizer and pesticide trading Sidoarjo 2008 99,96% 264.172 237.426 PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) (Catatan/Note 4) Perdagangan benih, pupuk dan pestisida/ Seed, fertilizer and pesticide trading Sidoarjo 1987 99,99% 115.121 122.001 Penerbitan Konsolidasian Laporan Keuangan e. Issuance of Statements Consolidated Financial The Management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which were completed and authorized to be issued in accordance with a resolution of the directors on March 25, 2013. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit sesuai dengan keputusan direksi pada tanggal 25 Maret 2013. 14 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Konsolidasian AKUNTANSI Laporan PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Keuangan SUMMARY POLICIES a. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Basis of Presentation of the Consolidated Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan efektif tanggal 1 Januari 2012. The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Rule No. VIII.G.7 about Financial Statement Presentation and Disclosures of Listed or Public Company issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti diungkapkan pada Catatan ini. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the effects of the adoption of several amended FASs effective January 1, 2012, as disclosed in this Note. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the cash flows into operating, investing and financing activities. 15 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a. b. AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a. ACCOUNTING Basis of Presentation of the Consolidated Financial Statements (continued) Tahun buku Kelompok Usaha adalah tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. The financial reporting period of the Group is January 1 to December 31. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing Entitas Anak. The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company and each of its Subsidiaries’ functional currency. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation meliputi Entitas Catatan dengan The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and Subsidiaries, mentioned in Note 1d, in which the Company maintains share ownership of more than 50%. Semua akun dan transaksi antarperusahaan yang material, termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha. All significant intercompany account balances and transactions, including any unrealized profit or loss, have been eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Group as a single business entity. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control until the date of such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through Subsidiaries more than half of the voting power of an entity. Kerugian Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali (”KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned Subsidiaries are attributed to the non-controlling interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance. Laporan keuangan konsolidasian laporan keuangan Perusahaan dan Anak, seperti yang disebutkan pada 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan kepemilikan saham lebih dari 50%. 16 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Principles of Consolidation (continued) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: If it loses control over a subsidiary, the Group: · · derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary, · derecognizes the carrying amount of any NCI, derecognizes any cumulative translation differences recorded in equity, · · · · · · menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak Perusahaan, menghentikan pengakuan nilai tercatat setiap KNP, menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada, mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima, mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif, dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. · · · · · recognizes the fair value of the consideration received, recognizes the fair value of any investment retained, recognizes any surplus or deficit in statements of comprehensive income, and reclassifies the parent’s share components previously recognized other comprehensive income to profit loss or directly to retained earnings, appropriate. of in or as NCI reflects the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries that is not directly or indirectly attributable by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the portion attributable to owners of the parent. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. ACCOUNTING Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or less from the date of placement and not restricted or pledged as collateral for loans and other borrowings. Kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas utang dan pinjaman lainnya. 17 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. e. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. ACCOUNTING Transactions with Related Parties Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak ketiga. Transactions with related parties are made based on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as those of the transactions between third parties. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements herein. Transaksi Restrukturisasi Sepengendali Entitas e. Restructuring Transactions under Common Control of Entities Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests method). Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan tahun penyajian laporan keuangan. Restructuring transactions of entities under common control are accounted for in accordance with SFAS No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Under this standard, restructuring transactions between entities under common control carried out within the framework of reorganizing the entities under the same group, do not constitute a change of ownership based on the economic substance of such transactions and do not result in gain or loss to the group or to the individual entity within the same group. Further, such transactions must be recorded at book value using the pooling-of-interests method. Under the pooling-of-interests method, the financial statements of the restructured company are presented as if they had been combined from the beginning of the year in which the financial statements are presented. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku neto Entitas Anak yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai ”Tambahan Modal Disetor - Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. The difference between the transfer price and the net book value from the acquisition of Subsidiaries arising from a restructuring transaction between entities under common control is presented as “Additional Paid-in Capital - Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control” as part of equity in the consolidated statements of financial position. 18 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. AKUNTANSI Transaksi Restrukturisasi Sepengendali (lanjutan) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Entitas SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. g. Persediaan f. Inventories Persediaan diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Kelompok Usaha menetapkan cadangan penurunan nilai dan keusangan persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan. The Group provides allowance for decline in market value and obsolescence of inventories based on periodic reviews of the physical condition and the net realizable values of the inventories. Biaya Dibayar di Muka g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to profit or loss over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position. Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada laba rugi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. h. Restructuring Transactions of Entities under Common Control (continued) The change in the equity of Subsidiary arising from transactions with under common control is recorded to the ”Additional Paid-in Capital Changes in Equity of Subsidiary” account as part of equity in the consolidated statements of financial position. Perubahan nilai ekuitas Entitas Anak yang berasal dari transaksi dengan entitas sepengendali dicatat pada akun ”Tambahan Modal Disetor - Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. f. ACCOUNTING Aset Tetap h. Property, Plant and Equipment Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No.16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment” and Interpretation of Financial Accounting Standard (“IFAS”) No. 25, “Land Rights”. Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 25, “Hak atas Tanah”. 19 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Aset Tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. ACCOUNTING Property, Plant and Equipment (continued) Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 16 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, biaya pengurusan pertama kali legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” (Catatan 10) dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012. IFAS No. 25 prescribes that the legal cost of landrights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) upon initial acquisition of the land, be recognized as part of the cost of the land under the “Property, Plant and Equipment” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP are recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statements of financial position and are amortized over the shorter of the legal life of the rights and the economic life of the land. In accordance with the transitional provision of IFAS No. 25, the initial costs in the form of HGU, HGB and HP which were recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statements of financial position prior to January 1, 2012 were reclassified to “Property, Plant and Equipment - Land” (Note 10) account and ceased to be amortized on January 1, 2012. Pemilikan Langsung Direct Ownership Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud Manajemen. All property, plant and equipment are initially recognized at cost, which comprises acquisition costs and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by Management. 20 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Aset Tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. ACCOUNTING Property, Plant and Equipment (continued) Pemilikan Langsung (lanjutan) Direct Ownership (continued) Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Subsequent to initial recognition, property, plant and equipment are carried at cost less any accumulated depreciation and impairment losses. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: Depreciation of an property, plant and equipment starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful live of the assets as follows: Tahun/Year Bangunan dan instalasi listrik Mesin dan peralatan Prasarana tanah dan bangunan, peralatan transportasi, dan peralatan dan perabot kantor 20 5 dan/and 12 5 Buildings and electrical installations Machinery and equipment Building and land improvements, transportation equipment, and furniture, fixtures and office equipment Nilai tercatat aset tetap dikaji ulang atas penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. The carrying amounts of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully realizeable. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. The carrying amount of an item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss for the year in which the item is derecognized. Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. The asset residual values, useful live and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated. 21 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. i. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Aset Tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. ACCOUNTING Property, Plant and Equipment (continued) Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Constructions in progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of said assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Property, Plant and Equipment” account when the construction is completed and ready for use. Assets under construction are not depreciated as they have not been available for use yet. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan. Repair and maintenance is charged to operation when incurred. The cost of major renovation and restoration is capitalized to the carrying amount of the related property, plant and equipment if recognition criteria are satisfied. Sewa i. Leases Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 30 (Revised 2011) ,“Lease”. Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and on the substance of the transaction rather than the form of the contract. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 30 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. 22 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Sewa (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. ACCOUNTING Leases (continued) Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Finance Lease - as Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the fair value of the leased property or at the present value of minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to the profit or loss. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa. If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful live of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful live of the asset or the lease term. Sewa Operasi - sebagai Lessee Operating Lease - as Lessee Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases. 23 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. ACCOUNTING Impairment of Non-financial Assets Value Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful live, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. 24 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Penurunan (lanjutan) Nilai AKUNTANSI Aset Non PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. ACCOUNTING Impairment of Non-financial Assets Value (continued) Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount or the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful live. 25 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Penurunan (lanjutan) Nilai AKUNTANSI Aset Non PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. k. ACCOUNTING Impairment of Non-financial Assets Value (continued) Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than the carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak sebagai pelaku utama atau agen. Kelompok Usaha menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, irrespective of when payment is made. Revenue is measured at the fair value of the consideration that is received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangements. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Penjualan Barang Sale of Goods Pendapatan dari penjualan lokal benih komersial dan induk, pestisida, dan lain-lain diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point). Revenue from local sales of commercial and foundation seeds, pesticides and other products are recognized upon delivery of the goods to the customers while revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point). 26 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. l. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Pendapatan dan Beban (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. ACCOUNTING Revenue and Expense (continued) Penjualan Barang (lanjutan) Sale of Goods (continued) Pada penjualan benih komersial, dimana pelanggan dapat mengembalikan benih komersial bila kualitas benih tidak memenuhi persyaratan, pendapatan dari penjualan benih komersial dikurangi dengan provisi retur penjualan yang ditentukan berdasarkan data retur sebelumnya, kondisi iklim, dan kondisi pasar. Rugi dari penjualan benih afkir dicatat sebesar hasil penjualan neto (setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan), dan disajikan sebagai “Beban Operasi Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. In the case of commercial seed sales, where customers can return the commercial seeds if the seed quality does not meet requirements, revenue from commercial seeds sales less provision for sales returns which are determined on the basis of data from previous returns, climatic conditions, and the state of the market. Loss from sales of salvage seeds is recorded net of the related expenses incurred, and presented in the “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income. Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that precisely discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected live of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to arrive at the net carrying amount of the financial assets or liabilities. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis). Imbalan Kerja l. Employee Benefits Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 24 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. 27 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Imbalan Kerja (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. ACCOUNTING Employee Benefits (continued) Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”. The Group made additional provision for employee benefit and other long-term employee benefit to qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The additional provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method. Kelompok Usaha mencatat beban gaji, bonus, jamsostek dan honorarium yang masih harus dibayar sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Group recorded accrued salary, bonus, jamsostek and honorarium expenses as “Short-term Employee Benefit Liabilities” in the consolidated statements of financial position. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun/periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year/period. Actuarial gains or losses arising from adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed of 10% of the present value of the defined benefit obligations. The actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. The Group recognizes gains or losses on the curtailment when the curtailment occurs. The gain or loss on curtailment comprises any resulting change in the present value of obligations and any related actuarial gains and losses and past service costs that had not previously been recognized. 28 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. m. Biaya Penelitian dan Pengembangan n. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING m. Research and Development Costs Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya. Research costs are charged as incurred. Aset takberwujud yang timbul dari biaya pengembangan proyek individual diakui hanya jika Kelompok Usaha dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis penyelesaian aset takberwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset takberwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya, (iii) cara aset takberwujud akan menghasilkan manfaat ekonomi masa depan, (iv) tersedianya kecukupan sumbersumber daya untuk menyelesaikan pengembangan aset takberwujud, dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset takberwujud selama pengembangannya. Nilai tercatat biaya pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama estimasi masa manfaat ekonomis dari aset takberwujud terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai dari aset takberwujud. An intangible asset arising from development expenditures on an individual project is recognized only when the Group can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing the intangible asset so that it will be available for use or sale, (ii) its intention to complete and its ability to use or sell the asset, (iii) how the intangible asset will generate future economic benefits, (iv) the availability of resources to complete the development of intangible assets and (v) the ability to measure reliably the expenditures during the development. The carrying value of development costs is reviewed for impairment annually when the asset is not yet in use or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting year/period. Upon completion, the development costs are amortized over the estimated useful live of the related intangible asset, and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud diukur sebesar perbedaan antara nilai pelepasan neto dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in profit or loss when the asset is derecognized. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing n. Foreign Currency Balances Transactions and Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Transaksi dalam Mata Uang Asing”. Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 10 (Revised 2010), “Transactions in Foreign Currencies”. Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. 29 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) n. Foreign Currency Balances (continued) ACCOUNTING Transactions and Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun/periode kini. Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year/period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year/period. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): As of December 31, 2012 and 2011, the exchange rates used were as follows (full amounts): 2012 €1 AS$1 o. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 2011 12.810 9.670 Perpajakan 11.739 9.068 o. €1 US$1 Taxation Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan dari periode pajak sebelumnya sebesar Rp9.267 telah direklasifikasi dari akun “Beban Operasi Lainnya - Denda Pajak” ke akun “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011 (Catatan 39). The adoption of SFAS No. 46 (Revised 2010) has significant impact on the disclosures in the consolidated financial statements. Underpayment of corporate income tax from previous tax period totaled to Rp9,267 has been reclassified from “Other Operating Expenses - Tax Penalties” account into “Income Tax Expense” account in consolidated statements of financial statements 2011 (Note 39). Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax. 30 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. ACCOUNTING Taxation (continued) Pajak kini Current tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting date. Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductibe. Kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan dari periode pajak sebelumnya dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Underpayment of corporate income tax from previous tax period is recorded as part of “Income Tax Expense” in the consolidated statements of comprehensive income. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined. Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date. Aset pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer. Deferred tax assets are recognized on deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized on all taxable temporary differences. 31 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. ACCOUNTING Taxation (continued) Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada Entitas Anak, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan. Deferred tax assets and liabilities are recognized on taxable temporary differences associated with investment in Subsidiaries, except which reversal timing can be controlled and it is highly probable that the temporary differences will not reverse in the forseeable future. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. The carrying amount of deferred tax assets are reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be availabe to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Pada setiap tangal pelaporan, Perusahaan mengakui kembali aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui dan mengakuinya apabila besar kemungkinan laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available for its recovery. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada akhir periode pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to be applied in the year when the asset is realized or the liability is settled on the basis of tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of reporting period. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity. Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), kecuali PPN yang berasal dari pembelian aset tetap yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak. Dalam hal ini, PPN diakui sebagai bagian dari aset tetap Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of Value Added Tax (“VAT”), except VAT derived from purchase of property, plant and equipment that can not be recovered by taxation authority. In this case, VAT is recognized as part of the acquisition cost of property, plant and equipment. 32 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o. p. q. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. ACCOUNTING Taxation (continued) Pajak Pertambahan Nilai (lanjutan) Value Added Tax (continued) PPN masukan dan PPN keluaran saling hapus jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas PPN pada entitas yang sama. VAT in and VAT out is offset when a legally enforceable right exists to offset VAT on the same taxable entity. Laba per Saham p. Earnings per Share Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”. Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earnings Per Share”. Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 56 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. Laba per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar). Earnings per share is computed from the weighted average number of issued and fully paid shares during the year (less treasury stock). Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2012 and 2011, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income. Segmen Operasi q. Operating Segments Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk komponen yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antarperusahaan dieliminasi, sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. Segment is determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated, as part of the process of consolidation. 33 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Effective January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which superseded SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of these new revised SFAS has no a significant impact on disclosures in the consolidated financial statements. Aset Keuangan Financial Assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, evaluates this designation at each financial year end. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value. Financial assets that are not measured at fair value through profit or loss, are measured at fair value with the addition of directly attributable transaction costs. Aset keuangan utama Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi nonusaha, dan aset tidak lancar lainnya. The Group’s principal financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivables others, due from related parties, and other non-current assets. 34 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (”SBE”), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method, and the related gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi non-usaha, dan aset keuangan tidak lancar lainnya diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Accounts receivable - trade, accounts receivable - others, due from related parties, and other non-current financial assets are classified and accounted for as loans and receivables under SFAS No. 55 (Revised 2011). Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat teridentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini. An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written-off when identified. Further details of the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note. Penghentian Pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: (i) (i) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau 35 the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) (ii) Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan (pass-through) dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. (ii) the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a pass-through arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset. Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (pass-through), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that might be required to be repaid by the Group. 36 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang menggambarkan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan. In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects retained the rights and obligations of Group. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi. Upon derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, must be recognized in profit or loss. Penurunan nilai Impairment Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa kerugian), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (loss event) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. 37 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued) Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults. Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Financial Assets Carried at Amortized Cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment. 38 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued) Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR. Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals, if any, have been realized or transferred to the Group. 39 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued) Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued) Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (recovered) by adjusting the allowance account. The reversal may not result in a carrying amount of the financial asset exceeding the amortized cost that should be charged if the impairment were not recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss. Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As of the reporting date, the Group has no financial liabilities other than those classified as financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities upon initial recognition. Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities at amortized cost are initially recognized at their fair values with the addition of directly attributable transaction costs. 40 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Liabilitas Keuangan (lanjutan) Financial Liabilities (continued) Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban akrual, utang sewa pembiayaan, dan utang pihak berelasi nonusaha. The Group’s principal financial liabilities include short-term bank loans, accounts payable - trade, accounts payable - others, short-term employee benefit liabilities, accrued expenses, finance lease obligations, and due to related parties. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Liabilitas untuk utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang sewa pembiayaan dan utang pihak berelasi non-usaha dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nominal), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Liabilities for short-term bank loans, accounts payable - trade, accounts payable - others, accrued expenses, short-term employee benefit liabilities, finance lease obligatons and due to related party are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Keuntungan atau kerugian harus diakui sebagai laba atau rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Gains and losses are recognized as profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Penghentian pengakuan Derecognition Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss. 41 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r. s. 3. AKUNTANSI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) YANG 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Financial Instruments (continued) Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Provisi s. Provisions Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang, akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legally or constructively) where, as a result of a past event, it is probable that the settlement of the obligation will result in an outflow of resources embodying economic benefits and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimation. If it is no longer probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires Management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty over these assumptions and estimates could result in outcomes that require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future reporting periods. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. 42 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by Management in the process of applying those of the Group’s accounting policies that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. The functional currency of each entity under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and the cost of rendering services. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2r. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definitions set out in SFAS No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2r. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing assumptions and circumstances relating to future developments may change as a result of market changes or circumstances beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. 43 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Usaha a. Kerugian Penurunan SOURCE OF (continued) UNCERTAINTY Estimates and Assumptions (continued) Nilai Allowance for Receivables Piutang a. Evaluasi Individual Impairment Losses of Trade Individual Assessment The Group evaluates specific accounts where they have information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group exercises its judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions against customers’ receivables in order to reduce the receivable amounts that are expected to be collected by the Group. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables. Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. b. ESTIMATION b. Evaluasi Kolektif Collective Assessment Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivable, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indication of the customers’ ability to settle all amounts due. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. 44 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Kerugian Usaha (lanjutan) Penurunan SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimates and Assumptions (continued) Nilai Allowance for Impairment Receivables (continued) Piutang Losses of Trade Nilai tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp397.311 dan Rp421.157. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. The carrying amounts of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 and 2011 were Rp397,311 and Rp421,157, respectively. Further details are disclosed in Note 6. Imbalan Pascakerja dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Post-employment Employee Benefits Penentuan kewajiban dan biaya liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. The determination of the Group’s obligations and costs for employee benefit liabilities depends on the selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha diakui dalam laba atau rugi. Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized in profit or loss occur. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefit expenses. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp46.491 dan Rp38.938. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. The carrying amounts of the Group’s long-term employee benefit liabilities as of December 31, 2012 and 2011 were Rp46,491 and Rp38,938, respectively. Further details are disclosed in Note 19. 45 Benefits and Long-term The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property, Plant and Equipment Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Masa manfaat ekonomis tersebut merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp253.165 dan Rp256.350. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. The costs of property, plant and equipment are depreciated on straight-line method over their estimated useful live. Management estimates the useful live of this property, plant and equipment to be between 5 and 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful live and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amounts of the Group’s property, plant, and equipment as of December 31, 2012 and 2011 were Rp253,165 and Rp256,350, respectively. Further details are disclosed in Note 10. Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain in the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for corporate income tax based on estimates as to whether additional corporate income tax will be due. Pada tanggal 31 Desember 2012, TSP menjadi subjek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2011 atas tagihan pajak penghasilan badan sebesar Rp2.232 (Catatan 15). As of December 31, 2012, TSP is subject to tax audit for fiscal year 2011 on claim for tax refund amounted to Rp2,232 (Note 15). Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Estimasi signifikan oleh Manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat neto aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp15.942 dan Rp11.836 (Catatan 15). Significant Management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. The net carrying amount of deferred tax assets as of December 31, 2012 and 2011 are amounting to Rp15,942 and Rp11,836 (Note 15). 46 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. 4. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Allowance for Decline in Market value and Obsolescence of Inventories Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas penurunan nilai pasar dan keusangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp760.738 dan Rp537.131. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 7. Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated on the basis of the available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. Allowance is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amounts of the Group’s inventories before allowance for decline in market value and obsolescence as of December 31, 2012 and 2011 were Rp760,738 and Rp537,131, respectively. Further details are disclosed in Note 7. Provisi Retur Penjualan Provision for Sales Returns Provisi retur penjualan diestimasi berdasarkan data retur sebelumnya, kondisi iklim, dan kondisi pasar. Provisi retur penjualan dievaluasi dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai provisi retur penjualan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp13.852 dan Rp21.945 sebagai “Provisi Jangka Pendek” (Catatan 18) dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Provision for sales returns is estimated from previous return data, climate conditions, and the market situation. Provision for sales returns is evaluated and adjusted if there is additional information that affects those estimates. Provision for sales returns of the Group as of December 31, 2012 and 2011 were Rp13,852 and Rp21,945, respectively, recorded as “Short-term Provision” (Note 18) in the consolidated statements of financial positions. RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI 4. RESTRUCTURING OF COMMON CONTROL ENTITIES UNDER On August 23, 2011, the Company increased its share ownership in PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) from 54.20% to 99.99% through acquisition of 45.79% or 42,126,000 of the shares held by Chia Tai Co. Ltd., Thailand, an entity under common control, at the transfer price of US$6,315,000. On August 26, 2011, the Company fully settled this share purchase. The purpose of this transaction is for the Group to be more focused in improving operational efficiency in order to develop its market share in Indonesia. Pada tanggal 23 Agustus 2011, Perusahan meningkatkan kepemilikan saham di PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) dari 54,20% menjadi 99,99% melalui akuisisi saham sebesar 45,79% atau 42.126.000 saham yang dimiliki oleh Chia Tai Co. Ltd., Thailand, entitas sepengendali, dengan harga pengalihan sebesar AS$6.315.000. Pada tanggal 26 Agustus 2011, Perusahaan telah melunasi pembelian ini. Tujuan dari transaksi ini adalah agar Kelompok Usaha lebih fokus dalam meningkatkan efisiensi operasional untuk mengembangkan pangsa pasar di Indonesia. 47 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan) 4. PT Tanindo Subur Prima UNDER The transfer price and the related book value of net assets or shares acquired are as follows: Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku aset bersih atau saham yang diakuisisi adalah sebagai berikut: Harga Pengalihan/ Transfer Price RESTRUCTURING OF ENTITIES COMMON CONTROL (continued) Nilai Buku Aset Bersih/ Book Value of Net Assets 53.942 56.789 Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali/ Difference in Value Transaction with Entities under Common Control 2.847 PT Tanindo Subur Prima Pembelian saham TSP dari Chia Tai Co. Ltd., telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”. The purchase of shares of TSP from Chia Tai Co. Ltd., has been conducted in accordance with Chairman of BAPEPAM-LK Decision No. KEP-412/BL/2009 dated November 25, 2009, “Transactions with Affiliated Parties and Conflict of Interest in Certain Transactions”. Penyesuaian bagian kepentingan nonpengendali atas aset bersih TSP disajikan pada “Tambahan Modal Disetor - Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 22). Penyesuaian bagian kepentingan nonpengendali atas laba bersih TSP disajikan pada akun “Efek Penyesuaian Proforma” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The adjustment pertaining to the non-controlling interest in net assets of TSP is presented in “Additional Paid-in Capital - Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control” in the consolidated statements of financial position (Note 22). The adjustment pertaining to the non-controlling in net income of TSP is presented in “Effect of Proforma Adjustment” in the consolidated statements of comprehensive income. Sebagaimana diungkapkan di Catatan 39, akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan “Modal Proforma yang Timbul dari Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah direklasifikasi ke akun “Tambahan Modal Disetor” untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7, yang terlampir dalam surat keputusan No.Kep-347/BL/2012. As disclosed in Note 39, the “Difference in Value of Transaction with Entities Under Common Control” and “Proforma Capital Arising from Transaction with Entities Under Common Control” account in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 have been reclassified to “Additional Paid-in Capital” account to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012 which are in accordance with BAPEPEAM-LK Regulation No. VIII.G.7, which disclosed in the decision letter No.Kep-347/BL/2012. 48 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) KAS DAN SETARA KAS 5. This account consists of: Akun ini terdiri dari: 2012 Kas Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain Dolar Amerika Serikat Citibank N.A. (Catatan 37) (AS$155.656 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$66.137 pada tanggal 31 Desember 2011) Bank - pihak berelasi (Catatan 32c) Rupiah PT Bank Agris Deposito berjangka - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total 2011 295 203 13.857 577 458 455 428 188 8.906 372 239 204 527 191 1.505 600 362 296 108.000 185.977 - 27.616 23.400 Cash on hand Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others US dollar Citibank N.A. (Note 37) (US$155,656 as of December 31, 2012, US$66,137 as of December 31, 2011) Bank - a related party (Note 32c) Rupiah PT Bank Agris Time deposits - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 126.125 248.531 Total The time deposits earned annual interest ranging from 5.5% to 6.25% and 6% to 6.75% in 2012 and 2011, respectively. Deposito berjangka memperoleh bunga berkisar antara 5,5% sampai 6,25% dan 6% sampai 6,75% per tahun masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS PIUTANG USAHA 6. ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follows: a. Berdasarkan pelanggan: a. Based on customer: 2012 Pihak ketiga: PT Agritech Green Industries, Jakarta CV Nusa Prima Timur, Makassar PT Sumber Makmur, Surabaya Karisma Indoargo Universal, Surabaya PT Harapan Agro, Surabaya Piutang petani UD Subur Makmur, Surabaya 2011 51.664 23.429 22.306 17.478 13.932 13.578 12.214 49 25.431 13.196 998 1.035 2.338 10.641 571 Third parties: PT Agritech Green Industries, Jakarta CV Nusa Prima Timur, Makassar PT Sumber Makmur, Surabaya Karisma Indoargo Universal, Surabaya PT Harapan Agro, Surabaya Farmers receivables UD Subur Makmur, Surabaya The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. a. Based on customer (continued): a. Berdasarkan pelanggan (lanjutan): 2012 Pihak ketiga (lanjutan): CV Cahaya Karunia, Semarang PT Indah Agro Lestari, Makassar Toko Anak Tani, Makassar PT Forum Agro Sukses, Surabaya Syaifuddin, Makassar PT Indo Kimia Pati, Semarang PT Sang Hyang Seri (Persero) CV Bangkit Sanjaya, Semarang PT Pertani (Persero) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued) 2011 Third parties (continued): CV Cahaya Karunia, Semarang PT Indah Agro Lestari, Makassar Toko Anak Tani, Makassar PT Forum Agro Sukses, Surabaya Syaifuddin, Makassar PT Indo Kimia Pati, Semarang PT Sang Hyang Seri (Persero) CV Bangkit Sanjaya, Semarang PT Pertani (Persero) 5.907 5.875 5.193 5.144 3.768 3.428 1.748 57 - 4.684 4.467 11.703 11.940 5.634 121.612 11.693 30.283 194.238 147.136 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 379.959 403.362 Pihak ketiga - neto 371.060 397.754 Third parties - net 17.352 17.795 Related parties (Note 32a) 388.412 415.549 Total Pihak berelasi (Catatan 32a) Total (8.899) (5.608) Others (below Rp5,000 each) Total Less allowance for impairment losses b. Based on currency: b. Berdasarkan mata uang: 2012 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) 385.277 12.034 411.601 9.556 Rupiah United States dollar (Note 37) Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 397.311 421.157 Total Total 388.412 (8.899) Less allowance for impairment losses 415.549 Total c. Based on aging receivables: c. Berdasarkan umur piutang: 2012 Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-180 hari Lebih dari 180 hari (5.608) 2011 115.336 47.918 50.193 96.451 70.061 135.920 142.854 32.622 59.144 32.822 Third parties: Less than 31 days 31-60 days 61-90 days 91-180 days More than 180 days Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 379.959 403.362 Total Pihak ketiga - neto 371.060 (8.899) 50 (5.608) 397.754 Less allowance for impairment losses Third parties - net The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued) c. Based on aging receivables (continued): c. Berdasarkan umur piutang (lanjutan): 2012 Pihak berelasi: Kurang dari 31 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-180 hari Lebih dari 180 hari Pihak berelasi (Catatan 32a) Mutasi cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut: 2011 2.569 3.048 28 2.417 9.290 6.185 4.791 2.697 2.465 1.657 Related parties: Less than 31 days 31-60 days 61-90 days 91-180 days More than 180 days 17.352 17.795 Related parties (Note 32a) The movement of allowance for impairment losses are as follows: nilai 2012 Individual/Individual Saldo awal Penyisihan periode berjalan (Catatan 27) Pemulihan periode berjalan (Catatan 29) Penghapusan Saldo akhir Kolektif/Collective Total 5.012 596 5.608 4.622 1.002 5.624 (484) (1.698) (151) - 7.452 (635) (1.698) 1.447 Beginning balance Provision during the period (Note 27) Recovery during the period (Note 29) Write-off 8.899 Ending Balance Beginning balance Provision during the period (Note 27) Recovery during the period (Note 29) Write-off 2011 Individual/Individual Kolektif/Collective Total Saldo awal Penyisihan periode berjalan (Catatan 27) Pemulihan periode berjalan (Catatan 29) Penghapusan 3.469 434 3.903 2.398 162 2.560 Saldo akhir 5.012 (675) (180) 596 (675) (180) 5.608 Ending Balance Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun, Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the review of the possibility of noncollectible receivables at the end of the year, the Group’s Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts. Piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah Rp60.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 12). Trade receivables used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amount to Rp60,000 as of December 31, 2012 and 2011 (Note 12). 51 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PERSEDIAAN 7. Inventories consist of: Persediaan terdiri dari: 2012 Barang jadi: Benih jagung Benih sayuran dan buah-buahan Benih padi Pestisida Lain-lain INVENTORIES 2011 79.963 50.261 2.689 64.550 6.566 97.897 30.809 8.992 77.880 8.038 Finished goods: Corn seeds Vegetable and fruit seeds Paddy seeds Pesticides Others Total barang jadi 204.029 223.616 Total finished goods Barang dalam proses: Benih jagung Benih sayuran dan buah-buahan Benih padi Pestisida Lain-lain 272.326 210.669 27.555 599 50 154.095 84.803 18.269 1.099 50 Work-in-process: Corn seeds Vegetable and fruit seeds Paddy seeds Pesticides Others Total barang dalam proses 511.199 258.316 Total work-in-process 18.945 11.735 191 14.639 16.542 14.011 1.114 23.532 Packaging Raw materials Inventories in transit Others Total Dikurangi cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan 760.738 537.131 (16.008) (13.832) Total Less allowance for decline in market value and obsolescence of inventories Neto 744.730 523.299 Kemasan Bahan baku Persediaan dalam perjalanan Lain-lain Net The movement of allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is as follows: Mutasi cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan adalah sebagai berikut: 2012 2011 Saldo awal Penyisihan periode berjalan (Catatan 27) Pemulihan periode berjalan (Catatan 29) 13.832 9.025 (6.849) 18.283 6.625 (11.076) Saldo akhir 16.008 13.832 Beginning balance Provision during the period (Note 27) Recovery during the period (Note 29) Ending balance Recovery during the period of allowance for decline in values and obsolescence of inventories was recognized due to the sales of the related finished goods to third parties. Pemulihan periode berjalan atas cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diakui karena terjualnya barang jadi terkait kepada pihak ketiga. 52 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. 8. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) PERSEDIAAN (lanjutan) 7. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir periode, Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul. Based on the review of the condition of the inventories at the end of the period, Management of the Group believes that the allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is sufficient to cover possible losses. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan (kecuali persediaan yang masih dalam perjalanan) telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp451.128 dan Rp404.274. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. As of December 31, 2012 and 2011, inventories (except for inventories in transit) were covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket policies amounting to Rp451,128 and Rp404,274, respectively. The Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses arising from such risks. Persediaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah Rp120.000 pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011 (Catatan 12). Inventories which are used as collateral for bank loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amount to Rp120,000 as of December 31, 2012 and 2011 (Note 12). UANG MUKA 8. ADVANCES The entire amount of advances operational advances as follows: Seluruh uang muka merupakan panjar operasi yang terdiri dari: 2012 9. INVENTORIES (continued) represents 2011 Perusahaan Entitas Anak: PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima PT Multi Sarana Indotani 25.633 10.626 782 172 65 1.230 125 58 Company Subsidiaries: PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima PT Multi Sarana Indotani Total 26.652 12.039 Total BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSES Prepaid expenses consist of: Biaya dibayar di muka terdiri dari: 2012 2011 Sewa Asuransi Lain-lain 3.374 879 27 3.922 640 63 Rent Insurance Others Total 4.280 4.625 Total 53 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consists of: Aset tetap terdiri dari: 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Deductions 61.575 104.847 - 2.839 4.251 - 64.414 109.098 17.507 113.456 30.208 136 6.309 6.047 383 5.140 2.442 199 12.178 18.026 124.706 26.519 18.840 13.619 854 110 654 530 7.241 - 13.107 14.259 Cost Direct ownership Land Buildings Building and land improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical installations 360.052 13.456 16.239 19.618 370.129 Total Aset sewa pembiayaan Peralatan transportasi 2.442 - (2.442) - - Leased assets Transportation equipment Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan 8.653 7.253 2.209 1.147 (6.542) (4.416) 4.320 3.984 Construction in progress Building and land improvements Machinery and equipment 15.906 3.356 (10.958) 378.400 16.812 2.839 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik Total Total Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik Total Total Cost 27.874 155 10.452 14.776 53.643 16.573 - 6.449 - 9.108 3.294 2.144 17.056 125.268 Total - - Leased assets Transportation equipment 17.056 125.268 Total Accumulated Depreciation 253.165 Net Book Value 121 1.647 9.504 1.911 (121) 2.144 14.083 2.675 1.474 619 120.203 19.977 1.847 297 Total Akumulasi Penyusutan 122.050 20.274 Nilai Buku 256.350 (2.144) - 54 8.304 378.433 - 4.822 13.250 44.294 22.970 Aset sewa pembiayaan Peralatan transportasi 19.618 Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Building and land improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical installations 22.931 Total - The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, (continued) Property, plant (continued): Aset tetap terdiri dari (lanjutan): PLANT AND EQUIPMENT and equipment consists of 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik Total Aset sewa pembiayaan Peralatan transportasi Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Total Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik Total Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Deductions Cost Direct ownership Land Buildings Building and land improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical installations 58.764 103.937 2.811 61 849 - 61.575 104.847 16.469 107.387 22.216 225 5.951 2.522 813 118 5.785 315 17.507 113.456 30.208 18.137 13.583 705 21 15 2 - 18.840 13.619 340.493 12.296 7.580 317 360.052 Total 2.442 Leased assets Transportation equipment 8.653 7.253 Construction in progress Building and land improvements Machinery and equipment 8.227 8.183 4.213 - (5.785) 2.147 3.158 (1.677) (118) 12.396 5.305 (1.795) 361.116 17.601 - - - 15.906 Total 317 378.400 Total Cost 18.335 4.596 - - 22.931 11.667 34.685 16.660 1.583 9.609 1.436 5.157 283 13.250 44.294 22.970 12.577 2.069 1.508 606 - 2 - 14.083 2.675 Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Building and land improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical installations 95.993 19.338 5.157 285 120.203 Total 5.819 1.185 (5.157) - 1.847 Leased assets Transportation equipment Total Akumulasi Penyusutan 101.812 20.523 285 122.050 Total Accumulated Depreciation Nilai Buku 259.304 256.350 Net Book Value Aset sewa pembiayaan Peralatan transportasi - 55 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) (a) Pembebanan berikut: penyusutan 10. PROPERTY, (continued) adalah PLANT AND EQUIPMENT (a) Depreciation is charged as follows: sebagai 2012 2011 Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 26) Beban umum dan administrasi 17.223 2.687 364 17.206 2.906 411 Cost of goods sold Selling expenses (Note 26) General and administrative expenses Total 20.274 20.523 Total (b) The computation of gain on sales of property, plant and equipment - net is as follows: (b) Perhitungan laba penjualan aset tetap - neto adalah sebagai berikut: 2012 Hasil penjualan neto Nilai buku neto 2011 2.500 1.909 113 32 Net proceeds from sales Net book value 591 81 Gain on sales of property, plant and equipment - net (Note 29) Laba penjualan aset tetap - neto (Catatan 29) The computation of loss on disposal of property, plant and equipment - net is as follows: Perhitungan rugi penghapusan aset tetap neto adalah sebagai berikut: 2012 Harga perolehan Akumulasi penyusutan 2011 6.763 6.110 2 2 Cost Accumulated depreciation 653 - Loss on disposal of property, plant and equipment - net (Note 28) Rugi penghapusan aset tetap - neto (Catatan 28) Gain on sales and loss on disposal of property, plant and equipment are presented as part of the “Other Operating Income” and “Other Operating Expenses“ account in the consolidated statements of comprehensive income, respectively. Laba penjualan dan rugi penghapusan aset tetap masing-masing disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lainnya” dan “Beban Operasi Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 56 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, (continued) 31 Desember 2012 Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Nilai Tercatat/ Carrying Value 95% 95% 4.320 3.984 Total 31 Desember 2011 Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan AND EQUIPMENT (c) The additions to construction in progress for the years ended December 31, 2012 and 2011 mainly represent additions related to cold room, laboratory and office building. The details of construction in progress as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: (c) Penambahan aset dalam penyelesaian pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terutama merupakan ruangan pendingin, laboratorium dan bangunan kantor. Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Estimasi Persentase Jumlah Tercatat terhadap Nilai Kontrak/ Estimated Carrying Value Percentage to Contract Value PLANT Estimasi Tahun Penyelesaian/ Estimated Year of Completion 2013 2013 December 31, 2012 Building and land improvements Machinery and equipment 8.304 Estimasi Persentase Jumlah Tercatat terhadap Nilai Kontrak/ Estimated Carrying Value Percentage to Contract Value Nilai Tercatat/ Carrying Value 90% 90% 8.653 7.253 Total 15.906 Total Estimasi Tahun Penyelesaian/ Estimated Year of Completion 2012 2012 December 31, 2011 Building and land improvements Machinery and equipment Total (d) Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. (d) The Management believes that there is no indication of impairment of the property, plant and equipment as of December 31, 2012 and 2011. (e) Pada tahun 2012, sesuai dengan penerapan ISAK No. 25, beban tangguhan atas Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (“BPHTB”) sebesar Rp2.839 telah direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” (Catatan 40). (e) In 2012, in line with the application of IFAS No. 25, deferred charges in the form of Acquisition Costs of Rights to Land and Building (“BPHTB”) amounting to Rp2,839 were reclassified to the “Property, Plant and Equipment - Land” account (Note 40). 57 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) (f) 10. PROPERTY, (continued) (f) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap (tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi), dengan nilai buku masingmasing sebesar Rp172.501 dan Rp171.036, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$30.700.088 dan AS$27.901.065 (masingmasing setara dengan Rp278.388 dan Rp253.007). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. PLANT AND EQUIPMENT As of December 31, 2012 and 2011, property, plant and equipment (excluding land and transportation equipment), which have book value amounted to Rp172,501 and Rp171,036, respectively, were covered by insurance against losses from damage, natural disaster, fire and other risks under blanket policies amounting to US$30,700,088 and US$27,901,065 (equivalent to Rp278,388 and Rp253,007, respectively. The Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses arising from such risks. (g) Aset tetap dalam bentuk tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan jumlah 2 luas keseluruhan sekitar 1.685.619 m dengan status Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2036. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. (g) Land owned by the Group is located in several cities in Indonesia under the Right to Build on Land (Hak Guna Bangunan) and the Right to Use Land (Hak Pakai) with a total area of 2 1,685,619 m . The related landrights will expire on various dates between 2016 and 2036. The Management believes that these rights are renewable upon their expiry. (h) Aset tetap tertentu yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai buku neto masingmasing sebesar Rp109.752 dan Rp136.200 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp124.466 untuk kedua periode (Catatan 12). (h) Certain property, plant and equipment with net book value of Rp109,752 and Rp136,200, respectively, are used to secure the bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as of December 31, 2012 and 2011 with a collateral value of Rp124,466 for both periods (Note 12). 11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of: Akun ini terdiri dari: 2012 Aset sitaan dari pelanggan Sewa dibayar di muka jangka panjang Pinjaman karyawan Uang jaminan Perusahaan Listrik Negara Lain-lain Total 2011 6.537 3.080 1.108 457 54 6.758 1.965 100 457 314 Foreclosed assets from customers Long-term prepaid rent Loan to employees Perusahaan Listrik Negara security deposits Others 11.236 9.594 Total 58 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 12. UTANG BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans represent working capital loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“BMRI”) with details as follows: Utang bank jangka pendek merupakan pinjaman modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“BMRI”) dengan perincian sebagai berikut 2012 2011 Perusahaan Biaya transaksi yang belum diamortisasi 50.023 (375) 50.024 (500) Total 49.648 49.524 Company Unamortized transaction costs Total Pada bulan Juni 2010, Perusahan dan PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BMRI dengan batas kredit maksimal masing-masing sebesar Rp150.000 dan Rp50.000 dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan 27 Juni 2011. Pinjaman ini kemudian diperpanjang secara tahunan, terakhir berlaku hingga tanggal 27 Juni 2013. Berdasarkan addendum perjanjian tersebut, batas fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dan TINCO masing-masing menjadi sebesar Rp150.000 dan Rp30.000. In June 2010, the Company and PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), a Subsidiary, obtained working capital credit facilities from BMRI with maximum credit amounts of Rp150,000 and Rp50,000, respectively, with credit term until June 27, 2011. These loans were then renewed annually, most recently are valid until June 27, 2013. Based on the addendum to these agreements, the credit limits of the working capital credit facilities obtained by the Company and TINCO were Rp150,000 and Rp30,000, respectively. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,5% dan 10% per tahun pada tahun 2012 dan 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 6) dan persediaan (Catatan 7) milik Perusahaan dan TINCO, aset tetap tertentu (Catatan 10) milik Perusahaan serta corporate guarantees dari Perusahaan dan TINCO. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dan TINCO harus menjaga rasio keuangan berikut: · current ratio lebih besar dari 110% · debt service coverage ratio lebih besar dari 150% · debt-to-equity ratio lebih kecil dari 250% These loans bore interest at 9.5% and 10% per annum in 2012 and 2011, respectively. These loans were secured by trade receivables (Note 6) and inventories (Note 7) owned by the Company and TINCO, certain property, plant and equipment (Note 10) owned by the Company, and corporate guarantees from the Company and TINCO. Under these loan agreements, the Company and TINCO were obliged to maintain financial ratios as follows: · current ratio at greater than 110% · debt service coverage ratio at greater than 150% · debt-to-equity ratio at less than 250% Selain itu, tanpa persetujuan tertulis dari BMRI, Perusahaan dan TINCO tidak boleh melakukan, antara lain, hal-hal sebagai berikut: · perubahan susunan dewan direksi Moreover, without obtaining written approval from BMRI, the Company and TINCO are not allowed to carry out certain transactions, such as: · changing the composition of the board of directors · obtaining credit facilities or loans from other financial institutions · distributing dividends · making new investments in the Company’s core business · conducting business expansions and/or making new investments in the Company’s core business · · · · memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain membagikan dividen melakukan penyertaan baru dalam Perusahaan yang masih dalam bisnis utama mengadakan ekspansi usaha dan/atau investasi baru sepanjang masih dalam bisnis utama 59 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Kecuali setelah dilakukan hal-hal tersebut di atas, Perusahaan dan TINCO dapat memenuhi rasio keuangan, maka Perusahaan dan TINCO hanya wajib memberitahukan kepada BMRI. If, however, after conducting any of the above transactions, the Company and TINCO are able to maintain the financial ratios within the limits set, then the Company and TINCO are only obliged to notify BMRI. Pada tanggal 2 Juli 2012, Perusahaan telah memberitahukan secara tertulis kepada BMRI mengenai pembayaran dividen sebesar Rp30.000. On July 2, 2012, the Company notified BMRI in writing regarding the payment of dividends amounting to Rp30,000. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Perusahaan telah memberitahukan secara tertulis kepada BMRI mengenai pembayaran dividen sebesar Rp30.000 dan akuisi kepemilikan saham TSP sebesar 45,79% atau senilai AS$6.315.000. On August 4, 2011, the Company notified BMRI in writing regarding the payment of dividends amounting to Rp30,000 and an acquisition of the 45.79% of the shares of TSP or equivalent to US$6,315,000. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan TINCO telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian dengan BMRI. As of December 31, 2012 and 2011, the Company and TINCO have complied with all the requirements and restrictions in accordance with the bank loan covenants of BMRI. Biaya yang terjadi untuk memperoleh pinjaman BMRI sebesar Rp750 ditangguhkan dan diamortisasi sesuai periode pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp375 dan Rp500 disajikan sebagai pengurang atas akun “Utang Bank Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. The cost incurred in obtaining BMRI loan which totaled to Rp750 is deferred and amortized throughout the loan period. As of December 31, 2012 and 2011, unamortized transaction costs amounting to Rp375 and Rp500, respectively, are presented as a deduction from the “Short-term Bank Loans” account in the consolidated statements of financial position. Sepanjang tahun 2012 dan 2011, Perusahaan dan TINCO telah menggunakan fasilitas pinjaman BMRI masing-masing sebesar Rp50.023 dan Rp82.199. In 2012 and 2011, the Company and TINCO used credit facilities amounting to Rp50,023 and Rp82,199, respectively. 13. UTANG USAHA 13. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of accounts payable - trade are as follows: a. Berdasarkan pemasok: a. Based on supplier: 2012 Pihak ketiga: Petani Hubei Sanonda Co. Ltd., Cina Agronature Co. Ltd., Cina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp800) Pihak ketiga 2011 32.226 7.367 5.289 34.707 10.492 10.620 544 993 45.426 56.812 60 Third parties: Farmers Hubei Sanonda Co. Ltd., China Agronature Co. Ltd., China Others (below Rp800 each) Third parties The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 13. UTANG USAHA (lanjutan) 13. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE (continued) a. Based on supplier (continued): a. Berdasarkan pemasok (lanjutan): 2012 Pihak berelasi (Catatan 32b) Total 2011 4.462 5.620 A related party (Note 32b) 49.888 62.432 Total b. Based on currency: b. Berdasarkan mata uang: 2012 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Euro (Catatan 37) 32.273 17.606 9 34.968 27.242 222 Rupiah United States dollar (Note 37) Euro (Note 37) Total 49.888 62.432 Total As of December 31, 2012 and 2011, there were no guarantees provided by and required from the Group for the above trade payables. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada jaminan yang diberikan oleh dan diminta dari Kelompok Usaha atas utang usaha di atas. 14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 14. ACCOUNTS PAYABLE - OTHERS - THIRD PARTIES The details of accounts payable - others - third parties are as follows: Rincian utang lain-lain pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2012 Uang muka pelanggan Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapura (Catatan 33d) Petani PT Tria Adi Manunggal Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total 2011 8.228 16.209 4.452 2.234 1.191 8.071 1.809 757 Customer advances Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapore (Note 33d) Farmers PT Tria Adi Manunggal 5.162 5.701 Others (below Rp1,000 each) 21.267 32.547 Total 61 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN a. 15. TAXATION a. Tagihan pajak penghasilan terdiri dari: 2012 b. 2011 Pajak penghasilan Perusahaan 2010 Entitas Anak 2012 2011 2010 - 15.374 740 2.232 - 2.232 1.306 Income tax Company 2010 Subsidiaries 2012 2011 2010 Total 2.972 18.912 Total b. Utang pajak terdiri dari: 2012 Taxes payable consists of: 2011 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 49 1.870 80 1.793 495 2.268 510 9 1.206 36 1.198 897 4.178 918 Company Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax Total - Perusahaan 7.065 8.442 Total - Company Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 29 436 17 1.467 676 3.661 1 1.035 19 406 11.116 1.007 Subsidiaries Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Value Added Tax Total - Entitas Anak 6.286 13.584 Total - Subsidiaries 13.351 22.026 Total Total c. The claims for tax refund consist of: c. Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: 2012 The income tax expense (benefit) consists of: 2011 Perusahaan Pajak kini dari: Tahun berjalan Pemeriksaan pajak periode lalu Pajak tangguhan 22.082 2.703 (2.955) 21.528 6.075 (44) Total - Perusahaan 21.830 27.559 62 Company Current tax of: Current year Previous period tax audit Deferred tax Total - Company The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 15. TAXATION (continued) c. Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari (lanjutan): 2012 d. The income tax expense (benefit) consists of (continued): 2011 Entitas Anak Pajak kini dari: Tahun berjalan Pemeriksaan pajak periode lalu Pajak tangguhan 18.272 1.359 (1.415) 22.277 3.192 (747) Total - Entitas Anak 18.216 24.722 Total - Subsidiaries Neto 40.046 52.281 Net d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah (dikurangi): Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Eliminasi transaksi antarperusahaan Laba yang belum terealisasi - neto Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja jangka panjang Beban akrual Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Amortisasi biaya dibayar di muka Sewa pembiayaan Laba penjualan aset tetap Penyusutan aset tetap Provisi jangka pendek Subsidiaries Current tax of: Current year Previous period tax audit Deferred tax The reconciliations between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2011 169.396 200.416 (68.602) 2.026 26 (89.613) (1.496) (5.458) 102.846 103.849 5.638 5.627 5.838 - 3.472 - 2.006 408 (77) (2.220) (3.059) 63 (4.938) (23) (104) (2.215) 7.078 Income before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income Add (less): Income before income tax of Subsidiaries Elimination of intercompany transactions Unrealized profit on inventories - net Income before income tax - Company Temporary differences: Provision for long-term employee benefits Accrued expenses Provision for impairment losses of trade receivables Provision for decline in market value and obsolescence of inventories Amortization of prepaid expenses Finance lease Gain on sale of property, plant and equipment Depreciation of property, plant and equipment Short-term provision The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) 2012 Beda permanen: Denda pajak Donasi Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Penghasilan kena pajak Perusahaan e. 2011 437 37 2.721 4 (4.706) (4.569) 110.409 107.641 e. Perhitungan utang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2012 Permanent differences: Tax penalties Donation Interest income subject to final tax Taxable income of the Company The computation of income tax payable (claims for tax refund) is as follows: 2011 Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak 22.082 18.272 21.528 22.277 Income tax - current year Company Subsidiaries Total 40.354 43.805 Total Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak 19.814 18.336 17.350 13.393 Prepayment of income taxes Company Subsidiaries Total 38.150 30.743 Total Tagihan pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak (740) (2.232) Claims for tax refund Company Subsidiaries Tagihan pajak penghasilan (Catatan 15a) (740) (2.232) Claims for tax refund (Note 15a) 15.294 Income tax payable (Note 15b) Utang pajak penghasilan (Catatan 15b) 2.944 In accordance with Ministry of Finance Regulation No. 238/PMK.03/2008 (“PMK No. 238/2008”) dated December 30, 2008 regarding the “Guidelines on the Implementation and Supervision of Rate Reduction for Domestic Tax Payers in the Form of Public Companies”, article 2 states that domestic taxpayers in the form of public companies can enjoy a tax reduction of 5% from the highest income tax rate as regulated in subsection 1b of Article 17 of Law No. 7 Year 1983 on “Income Tax”. The rate reduction will be granted if the following criteria are met: Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 (“PMK No. 238/2008”) tanggal 30 Desember 2008 tentang “Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka” dalam Pasal 2 menyatakan bahwa Wajib Pajak dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% (lima persen) lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan”. Penurunan Tarif Pajak Penghasilan tersebut diberikan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 64 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) 1. 2. 3. 15. TAXATION (continued) 1. Jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak. Masing-masing pihak yang dimaksud di atas hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak. 2. 3. The total number of publicly owned shares is 40% (fourty percent) or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) parties. Each of the above-mentioned can only own less than 5% (five percent) of the total paid-up shares. The above-mentioned criteria should be fulfilled by the taxpayer within the first six months of a fiscal year. Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait. PMK No. 238/2008 berlaku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008. The Tax Payer should attach the reference letter from the Securities Administration Agency to the Annual Income Tax Return using Form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM-LK Regulation No. X.H.1 for the relevant fiscal year. PMK No. 238/2008 is retroactively applicable to January 1, 2008. Pada tanggal 15 Januari 2013 dan 31 Januari 2012, Perusahaan telah memperoleh surat keterangan dari Biro Administrasi Efek atas pemenuhan kriteriakriteria kepemilikan saham di atas. Oleh karena itu, Perusahaan telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2012 dan 2011. On January 15, 2013 and January 31, 2012, the Company obtained letters from the Securities Administration Agency confirming its compliance with the above criteria. Accordingly, the Company applied the reduced tax rate in the 2012 and 2011 corporate income tax calculations. Jumlah penghasilan kena pajak dan utang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2012. The Company’s taxable income and income tax payable for the year ended December 31, 2011 was consistent with the Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”) submitted to the Tax Office. The above taxable income for the year ended December 31, 2012 will be reported in the 2012 Annual Corporate Income Tax Return. 65 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) f. Perhitungan penghasilan adalah sebagai berikut: 15. TAXATION (continued) f. pajak tangguhan 2012 Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan (pengaruh perbedaan waktu pada tarif maksimum) Perusahaan Penyisihan imbalan kerja jangka panjang Beban akrual Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Amortisasi biaya dibayar di muka Laba yang belum terealisasi - neto Sewa pembiayaan 2011 (1.409) (1.407) Laba penjualan aset tetap 554 (1.769) Income tax expense (benefit) - deferred (effect of temporary differences at maximum tax rate) Company Provision for long-term employee benefits Accrued expenses Provision for impairment losses of trade receivables Provision for decline in market value and obsolescence of inventories Amortization of prepaid expenses Unrealized profit on inventories - net Finance lease Gain on sale of property, plant and equipment Depreciation of property, plant and equipment Short-term provision (1.460) - (868) - (502) (102) (6) - 1.235 6 1.364 26 19 Penyusutan aset tetap Provisi jangka pendek g. The computation of deferred income tax is as follows: - 555 765 Total Entitas Anak (2.955) (1.415) (44) (747) Total Subsidiaries Manfaat pajak - tangguhan - neto (4.370) (791) Income tax benefit - deferred - net g. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak Kelompok Usaha seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 The reconciliations between the corporate income tax expense as calculated using the tax rate applicable to the Group’s income before corporate income tax and the corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 169.396 Beban pajak penghasilan (tarif tetap yang berlaku) Eliminasi transaksi antarperusahaan 42.349 507 66 200.416 50.104 (374) Income before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income Income tax expense (at applicable fixed tax rate) Elimination of intercompany transaction The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) 2012 2011 Pengaruh pajak penghasilan pada beda permanen: Denda pajak Penghapusan piutang usaha Donasi h. 52.281 Income tax expense per consolidated statements of comprehensive income 439 425 10 Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final Hasil pemeriksaan pajak periode lalu Efek penurunan tarif pajak berdasarkan PMK No. 238/2008 Efek penurunan tarif pajak berdasarkan UU No. 36 tahun 1998 pada Entitas Anak Beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - Income tax effect of permanent differences: Tax penalties Write-off of trade receivables Donation Depreciation of property, plant and equipment Interest income subject to final tax Result from previous period tax audit Effect of reduction in tax rates under PMK No. 238/2008 Effect of reduction in tax rates under Law No. 36 of 1998 in Subsidiaries 1.213 45 25 (105) (105) (2.070) 4.062 (2.512) 9.267 (5.520) (5.382) (51) 40.046 h. Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 The deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2011 Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto Perusahaan Piutang usaha Persediaan Biaya dibayar di muka Aset tetap Beban akrual Utang sewa pembiayaan Provisi jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 868 4.780 101 (6.236) 1.407 1.535 4.272 (1) (5.657) (5) 2.300 9.534 7.116 Deferred tax assets (liabilities) - net Company Trade receivables Inventories Prepaid expenses Property, plant and equipment Accrued expenses Finance lease obligations Short-term provision Long-term employee benefit liabilities Aset pajak tangguhan - neto 11.989 8.025 Deferred tax assets - net Entitas Anak Aset pajak tangguhan - neto 3.953 3.811 Subsidiaries Deferred tax assets - net 15.942 11.836 Deferred tax assets - net Aset pajak tangguhan - neto The Management believes that the deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. 67 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) i. 15. TAXATION (continued) i. Surat Ketetapan Pajak Tax Assessments Letter Perusahaan Company Pada bulan Mei 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas pajak penghasilan badan tahun 2010. Berdasarkan SKPLB tersebut, taksiran tagihan pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp15.374 telah dikoreksi menjadi sebesar Rp12.671. Selain itu, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas Pajak Penghasilan Pasal 4(2), 21, 23, 26, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) untuk tahun 2010 sebesar Rp437. In May 2012, the Company received an Assessment of Tax Overpayment (“SKPLB”) for 2010 corporate income tax. Based on this SKPLB, the 2010 estimated claim for tax refund of Rp15,374 was corrected to Rp12,671. In addition, the Company received Assessments of Tax Underpayment (“SKPKB”) and Tax Collection Notices (“STP”) for Income Tax under Articles 4 (2), 21, 23, 26, and Value Added Tax (“VAT”) for 2010 totaling to Rp437. Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas pajak penghasilan badan tahun 2009. Berdasarkan SKPLB tersebut, taksiran tagihan pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp65.318 telah dikoreksi menjadi sebesar Rp59.243. Selain itu, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas Pajak Penghasilan Pasal 4(2), 21, 23, 26, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) untuk tahun 2009 sebesar Rp2.720 dan STP Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk tahun 2008 sebesar Rp1. In April 2011, the Company received an Assessment of Tax Overpayment (“SKPLB”) for 2009 corporate income tax. Based on this SKPLB, the 2009 estimated claim for tax refund of Rp65,318 was corrected to Rp59,243. In addition, the Company received Assessments of Tax Underpayment (“SKPKB”) and Tax Collection Notices (“STP”) for Income Tax under Articles 4 (2), 21, 23, 26, and Value Added Tax (“VAT”) for 2009 totaling to Rp2,720 and an STP for Income Tax under Article 21 for 2008 totaling to Rp1. PT Tanindo Intertraco (“TINCO”) PT Tanindo Intertraco (“TINCO”) Pada tahun 2012, TINCO menerima SKPKB untuk pajak penghasilan badan tahun 2010. Berdasarkan SKPKB tersebut, taksiran pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp1.306 tidak diterima oleh Kantor Pajak dan TINCO diwajibkan membayar denda pajak sebesar Rp53. Selain itu, TINCO menerima SKPKB dan STP atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2), 15, 21, 23 dan PPN untuk tahun 2010 dan 2009 sebesar Rp1.303. In 2012, TINCO received an SKPKB for 2010 corporate income tax. Based on this SKPKB, estimated claim for tax refund on corporate income tax for 2010 amounted to Rp1,306 was rejected by Tax Office and TINCO is required to pay tax penalty of Rp53. In addition, TINCO received SKPKBs and STPs for Income Tax under Articles 4 (2), 15, 21, 23 and VAT for 2010 and 2009 totaling to Rp1,303. Pada bulan Juni 2011, TINCO menerima SKPLB untuk pajak penghasilan badan tahun 2009. Berdasarkan SKPLB tersebut, taksiran tagihan pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp11.111 telah dikoreksi menjadi sebesar Rp7.919. Selain itu, TINCO menerima SKPKB dan STP atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2), 21, 23 dan PPN untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 sebesar Rp1.938. In June 2011, TINCO received an SKPLB for 2009 corporate income tax. Based on this SKPLB, the 2009 estimated claim for tax refund of Rp11,111 was corrected to Rp7,919. In addition, TINCO received SKPKBs and STPs for Income Tax under Articles 4 (2), 21, 23 and VAT for 2010, 2009 and 2008 totaling to Rp1,938. 68 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) i. j. 15. TAXATION (continued) i. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Tax Assessments Letter (continued) PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) Pada tahun 2012, TSP menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23 untuk tahun 2008 dan 2009 sebesar Rp5. In 2012, TSP received an SKPKB for Income Tax under Articles 21 and 23 for 2008 and 2009 totaling to Rp5. Pada bulan Juni 2011, TSP menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2009. Berdasarkan SKPLB tersebut, taksiran tagihan pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp1.846 telah disetujui. Selain itu, TSP juga telah menerima SKPKB dan STP atas Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, dan PPN untuk tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp193. In June 2011, TSP received an SKPLB for 2009 corporate income tax. Based on this SKPLB, the 2009 estimated claim for tax refund amounting to Rp1,846 has been approved by the tax authority. In addition, TSP received SKPKBs and STPs for Income Tax under Articles 21, 23 and VAT for 2009 and 2008 totaling to Rp193. PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) Pada bulan Juli 2012, MSI menerima STP atas Pajak Penghasilan Pasal 25 sebesar Rp12 sehubungan dengan ditolaknya permohonan pengurangan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 masa pajak Juni sampai dengan Desember 2012. In July 2012, MSI received a STP for Income Tax under Article 25 amounting to Rp12 in relation to a rejection of a request for reduction of the Income Tax Article 25 instalment for June to December 2012 period. Kelompok Usaha telah membebankan seluruh liabilitas pajak atas tagihan pajak penghasilan badan sebesar Rp4.062 dan Rp9.267 pada tahun 2012 dan 2011 pada akun “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Group charged all tax liabilities for corporate income tax amounting to Rp4,062 and Rp9,267 for 2012 and 2011, respectively, to the “Income Tax Expense” account in the consolidated statements of comprehensive income. Selain itu, Kelompok Usaha telah membebankan seluruh liabilitas pajak dari SKPKB dan STP atas Pajak Penghasilan Pasal 4(2), 21, 23, 25, 26, dan PPN masingmasing sebesar Rp1.757 dan Rp4.852 pada tahun 2012 dan 2011 pada akun ”Beban Operasi Lainnya - Denda Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. In addition, the Group charged all tax liabilities on SKPKBs and STPs under Income Tax under Articles 4 (2), 21, 23, 25, 26, and VAT amounting to Rp1,757 and Rp4,852 for 2012 and 2011, respectively, to the “Other Operating Expenses - Tax Penalties” account in the consolidated statements of comprehensive income. j. Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka Prepaid Value Added Tax Prepaid Value Added Tax is VAT derived from purchase of pesticide transactions. Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka merupakan PPN yang berasal dari transaksi pembelian pestisida. 69 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 16. BEBAN AKRUAL 16. ACCRUED EXPENSES This account consists of: Akun ini terdiri dari: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ 2011 December 31, 2010 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali Catatan 39)/ Catatan 39)/ (As restated (As restated Note 39) Note 39) 2012 Promosi dan insentif penjualan Jasa tenaga ahli Transportasi dan perjalanan dinas Beban angkut Lain-lain Total 7.892 3.406 256 228 1.464 832 4.528 627 691 2.456 654 3.937 554 868 1.449 Sales promotion and incentive Professional fees Transportation and travelling on duty Freight-out Others 13.246 9.134 7.462 Total 17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE OBLIGATIONS Kelompok Usaha mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Reksa Finance, pihak berelasi, untuk pembelian peralatan transportasi dengan jangka waktu lebih dari satu tahun sampai lima tahun yang akan berakhir pada berbagai tanggal dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 15,5% sampai 17,5% per tahun pada tahun 2012 dan 2011 (Catatan 32c). Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan jaminan secara fidusia atas peralatan transportasi. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, Kelompok Usaha dilarang untuk menjual, menyewakan dan menjaminkan peralatan transportasi tersebut. The Group entered into several lease agreements with PT Reksa Finance, a related party, to purchase certain transportation equipment with lease terms ranging from one to five years and with various expiration dates at annual interest ranging from 15.5% to 17.5% for both 2012 and 2011 (Note 32c). Finance lease obligations are secured by the fiduciary security of the related transportation equipment. Under the terms of the lease agreements, the Group is prohibited from selling, renting or guaranteeing this transportation equipment. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: As of December 31, 2012 and 2011, the future minimum lease payments under these finance lease agreements are as follows: 2012 2011 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai tiga tahun - 528 - - Total pembayaran sewa minimum Beban bunga - 528 (17) Total minimum lease payments Interest expenses Nilai kini atas pembayaran sewa minimum Bagian lancar - 511 (511) Present value of minimum lease payments Current portion Bagian jangka panjang - 70 - Up to and including one year More than one year but not more than three years Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 18. PROVISI JANGKA PENDEK 18. SHORT-TERM PROVISION Provisi jangka pendek merupakan provisi atas retur penjualan yang akan terjadi di masa yang akan datang atas benih komersial yang dijual pada tahun berjalan. Kelompok Usaha mengestimasi biaya tersebut akan terjadi pada tahun keuangan berikutnya. Asumsi yang digunakan untuk menghitung provisi retur penjualan adalah pengalaman sebelumnya atas retur penjualan, kondisi iklim dan situasi pasar. Short-term provision is provision for sales returns for expected future sales returns on commercial seeds sold during the current year. The Group estimated these costs will be incurred in the next financial year. Assumptions used to calculate provision for sales returns were based on past experience of sales return, climate conditions and the market situation. Rincian mutasi provisi retur penjualan adalah sebagai berikut: Details mutation of provision for sales returns are as follows: 2012 2011 Saldo awal Penyisihan Realisasi Pemulihan 21.945 13.852 (3.260) (18.685) 9.234 21.945 (9.234) - Saldo akhir 13.852 21.945 19. LIABILITAS PANJANG IMBALAN KERJA JANGKA Beginning balance Provision Realization Recovery Ending balance 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES The details of long-tem employee benefit liabilities are as follows: Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 2012 2011 Imbalan pascakerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya 45.572 919 38.938 - Post-employment benefits Other long-term employee benefits Saldo akhir 46.491 38.938 Ending balance Imbalan Pascakerja Post-employment Benefits Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja untuk karyawan yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Imbalan kerja tersebut tidak didanai. The Group records benefits for employees reaching the retirement age of 55 in accordance with Labor Law Regulation No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“UU No. 13/2003”). These benefits are not funded. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal 18 Maret 2013 dan 12 Maret 2012, menggunakan metode “Projected Unit Credit”. As of December 31, 2012 and 2011, the Group recorded the employee benefit liabilities based on the actuarial computations performed by PT Eldrige Gunaprima Solution, an independent actuary, in its reports dated March 18, 2013 and March 12, 2012, respectively, using the “Projected Unit Credit” method. 71 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) KERJA PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) JANGKA 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Imbalan Pascakerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued) Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen: Below are the basic assumptions used in the independent actuary reports: 2012 Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tingkat kematian Tingkat kecacatan 2011 6,5% per tahun/annum 8% per tahun/annum 55 tahun/years TMI III 10% dari tingkat kematian/ of mortality rate 6,5% per tahun/annum 9% per tahun/annum 55 tahun/years TMI II 10% dari tingkat kematian/ of mortality rate Discount rate Salary increase rate Pension age Mortality rate Disability rate The post-employment benefit expenses recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows: Beban imbalan pascakerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu non-vested Amortisasi atas kerugian aktuarial - neto 4.098 3.154 5.410 3.888 121 1.034 121 94 Current service cost Interest cost Amortization of non-vested past service cost Amortization of actuarial losses - net Beban imbalan pascakerja tahun berjalan 8.407 9.513 Post-employment benefit expenses for the year Total post-employment benefit liabilities for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: Total liabilitas imbalan pascakerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui - non-vested 48.609 (2.419) 59.101 (19.424) (618) (739) Liabilitas imbalan pascakerja 45.572 72 38.938 Present value of obligation Unrecognized actuarial losses Unrecognized non-vested past service cost Post-employment benefit liabilities The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) KERJA PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) JANGKA 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Imbalan Pascakerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued) Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut: The movement of post-employment liabilities are as follows: 2012 2011 Saldo awal Penyisihan periode berjalan Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu non-vested Amortisasi atas kerugian aktuarial - neto Pengalihan liabilitas atas karyawan mutasi Pembayaran periode berjalan 38.938 31.317 4.098 3.154 5.410 3.888 121 1.034 (1.058) (715) 121 94 (88) (1.804) Saldo akhir 45.572 38.938 2012 Saldo akhir Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas program 48.609 (4.321) 2011 59.101 Ending balance 2011 59.101 4.098 3.154 (715) (11.650) (1.058) (4.321) 35.708 5.410 3.888 (1.804) 13.429 (88) 2.558 48.609 59.101 Beginning balance Current service cost Interest cost Payments during the period Effect of changes in actuarial assumptions Transfer liabilities of transferred employees Actuarial loss (gain) on obligation Ending balance The amounts of experience adjustments in the post-employment benefit liabilities for the years ended December 31, 2012 and the previous four annual periods of employee benefits are as follows: Total penyesuaian yang timbul pada liabilitas imbalan pascakerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2012 Beginning balance Provision during the period Current service cost Interest cost Amortization of non-vested past service cost Amortization of actuarial losses - net Transfer liabilities of transferred employees Payments during the period The movements of the present value of benefit obligations are as follows: Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut: Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran periode berjalan Dampak perubahan asumsi aktuaria Pengalihan liabilitas atas karyawan mutasi Rugi (laba) aktuarial atas kewajiban benefit 2010 2009 35.709 2.558 (644) 73 2008 30.146 582 20.981 (5.320) Present value of obligation Experience adjustment on plan liabilities The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) KERJA PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) JANGKA 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Imbalan Pascakerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued) Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects: Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti Penurunan/ Decrease 7.252 44.478 7.252 53.389 Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-term Employee Benefits Perusahaan memberikan penghargaan pada karyawan yang telah bekerja selama sepuluh tahun berupa sepuluh gram cincin emas. The Company rewards ten grams of gold ring for the employee which has worked for ten years. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen: Below are the basic assumptions used in the independent actuary reports: 2012 Tingkat bunga Tingkat kenaikan emas 5,50% per tahun/year 7,50% per tahun/year The details of other long-term employee benefit expenses recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows: Rincian beban imbalan kerja jangka panjang lainnya pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial yang diakui selama tahun berjalan Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya 2011 830 35 - 105 - Current service cost Interest cost Recognition of actuarial loss during the year 970 - Other long-term employee benefit expenses The details of other long-term employee benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows: Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya Interest rate Gold increase rate 2011 919 74 - Other long-term employee benefit liabilities The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) KERJA PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) JANGKA 19. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan) Other Long-term Employee Benefits (continued) Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut: The movement of other long-term employee benefit liabilities are as follows: 2012 Saldo awal Penyisihan periode berjalan Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial yang diakui selama tahun berjalan Pembayaran periode berjalan Saldo akhir 2011 - - 830 35 - 105 (51) - Beginning balance Provisions during the period Current service cost Interest cost Recognition of actuarial loss during the year Payments during the period 919 - Ending balance The movements of the present value of benefit obligations are as follows: Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut: 2012 2011 Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran periode berjalan Dampak perubahan asumsi aktuaria Rugi (laba) aktuarial atas kewajiban 830 35 (51) 18 87 - Beginning balance Current service cost Interest cost Payments during the period Effect of changes in actuarial assumptions Actuarial loss (gain) on obligation Saldo akhir 919 - Ending balance The amounts of experience adjustments in other long-term employee benefit liabilities for the years ended December 31, 2012 and the previous four annual periods of employee benefits are as follows: Total penyesuaian yang timbul pada liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2012 Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas program 2011 2010 2009 2008 919 - - - - 87 - - - - A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects: Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti Present value of obligation Experience adjustment on plan liabilities Penurunan/ Decrease 189 888 75 189 951 Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 20. NON-CONTROLLING INTEREST Non-controlling interest in net assets consolidated Subsidiaries is as follow: Kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2012 of 2011 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima Total 83 34 10 62 26 10 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima 127 98 Total Non-controlling interest in net income consolidated Subsidiaries is as follow: Kepentingan nonpengendali atas laba neto Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2012 of 2011 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima 21 8 - 29 14 0 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima Total 29 43 Total 21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL The compositions of Company’s share ownership as of December 31, 2012 and 2011 with a par value of Rp100 (full amounts) per share, are as follows: Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham adalah sebagai berikut: Pemegang saham Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Nominal/ Amount Shareholders PT Agrindo Pratama Midsummer Limited, Seychelles Publik (masing-masing di bawah 5%) 930.000.000 692.344.000 1.377.656.000 31,00 23,08 45,92 93.000 69.234 137.766 PT Agrindo Pratama Midsummer Limited, Seychelles Public (less than 5% ownership each) Total 3.000.000.000 100,00 300.000 Total 76 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET The details of this account are as follows: Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ 2011 December 31, 2010 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali Catatan 39)/ Catatan 39)/ (As restated (As restated Note 39) Note 39) 2012 Agio saham Penawaran umum perdana saham Penerbitan saham Biaya emisi saham Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali (Catatan 4 dan 39) Perubahan ekuitas pada Entitas Anak Total 90.000 78 (3.683) 90.000 78 (3.683) 90.000 78 (3.683) 8.710 (1.410) 8.710 (1.410) 60.687 (1.410) 93.695 93.695 145.672 Shares premium Initial public offering Issuance of shares Share issuance costs Difference in value of transaction with entities under common control (Notes 4 and 39) Changes in equity of Subsidiary Total Entitas Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku aset neto atau saham yang diakuisisi adalah sebagai berikut: The transfer price and the related book value of net assets or shares acquired are as follows: Selisih Nilai Sepengendali Transaksi dengan Harga Pengalihan/ Transfer Price PT Tanindo Subur Prima (2006) PT Multi Sarana Indotani (2006) PT Tanindo Subur Prima (Catatan 4) Total Nilai Buku Aset Neto/ Book Value of Net Assets Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control 50.313 11.983 53.942 55.693 12.466 56.789 5.380 483 2.847 PT Tanindo Subur Prima (2006) PT Multi Sarana Indotani (2006) PT Tanindo Subur Prima (Note 4) 116.238 124.948 8.710 Total In December 2006, the Company bought and settled 54.20% shares ownership or 49,864,000 shares in PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) from PT Central Pertiwi and PT Surya Hidup Satwa, entities under common control, at the transfer price of Rp50,313. Book value of net assets of TSP acquired by the Company amounted Rp55,693. Pada bulan Desember 2006, Perusahaan membeli dan telah membayar lunas atas 54,20% kepemilikan saham atau sebanyak 49.864.000 saham PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) dari PT Central Pertiwi dan PT Surya Hidup Satwa, entitas sepengendali, dengan harga pengalihan sebesar Rp50.313. Nilai buku aset neto sebesar TSP yang diakuisisi oleh Perusahaan sebesar Rp55.693. 77 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO (lanjutan) 22. ADDITIONAL (continued) PAID-IN CAPITAL - NET Entitas Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control (continued) Pada bulan Desember 2006, Perusahaan membeli dan telah membayar lunas atas 99,99% kepemilikan saham atau sebanyak 11.499.999 saham di PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) dari PT Central Pertiwi, entitas sepengendali, dan Jialipto Jiaravanon, pihak pengendali, dengan harga pengalihan sebesar Rp11.983. Nilai buku aset neto sebesar MSI yang diakuisisi oleh Perusahaan sebesar Rp12.466. In December 2006, the Company bought and settled 99.99% shares ownership or 11,499,999 shares in PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) from PT Central Pertiwi, entity under common control, and Jialipto Jiaravanon, party who controlled the Group, at the transfer price of Rp11,983. Book value of net assets of MSI acquired by the Company amounted Rp12,466. Seluruh transaksi tersebut di atas dicatat sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Seluruh selisih antara harga pengalihan saham dengan nilai buku aset neto yang diakuisisi sebesar Rp8.710 dicatat pada akun “Tambahan Modal Disetor Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam bagian ekuitas. All transactions stated above were accounted for in accordance with SFAS 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”. All differences between the transfer prices and book value of net assets acquired amounting to Rp8,710 is recorded in the “Additional Paid-In Capital - Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control” account in the equity section. Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak Changes in Equity of Subsidiary Pada tahun 2008, PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), Entitas Anak, melakukan pembelian aset tetap tertentu sehubungan dengan perubahan kegiatan distribusi produk Perusahaan dan MSI, Entitas Anak, dari TSP ke TINCO. In 2008, PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), a Subsidiary, purchased certain property, plant and equipment related with changes in product distribution activities of the Company and MSI, a Subsidiary, from TSP to TINCO. Perubahan nilai ekuitas Entitas Anak yang berasal dari transaksi tersebut di atas sebesar Rp1.410 dicatat pada akun ”Tambahan Modal Disetor Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. The change in the equity of Subsidiary arising from the transaction above amounted Rp1,410 recorded to the ”Additional Paid-in Capital - Changes in Equity of Subsidiary” account as part of equity in the consolidated statements of financial position. Selisih Nilai Transaksi Sepengendali (lanjutan) dengan 23. SALDO LABA 23. RETAINED EARNINGS Based on the Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 65 held on May 28, 2012, which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved, among other things, the appropriation of the 2011 net income for distribution of cash dividends of Rp10 (full amounts) per share or Rp30,000, entirely, and general reserves of Rp6,000 with the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 65 tanggal 28 Mei 2012, yang dibuat di hadapan SP. Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui, antara lain, penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2011 untuk pembagian dividen tunai sebesar Rp10 (Rupiah penuh) setiap saham atau seluruhnya Rp30.000, penyisihan dana cadangan sebesar Rp6.000 dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba. 78 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 23. SALDO LABA (lanjutan) 23. RETAINED EARNINGS (continued) Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 5 tanggal 6 Juni 2011, yang dibuat di hadapan SP. Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui, antara lain, penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2010 untuk pembagian dividen tunai sebesar Rp10 (Rupiah penuh) setiap saham atau seluruhnya Rp30.000, penyisihan dana cadangan sebesar Rp1.000 dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba. Based on the Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 5 held on June 6, 2011, which were notarized by SP. Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved, among other things, the appropriation of the 2010 net income for distribution of cash dividends of Rp10 (full amounts) per share or Rp30,000, entirely, and general reserves of Rp1,000 with the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings. TSP membagikan dividen tunai kepada pemegang saham nonpengendali sebesar Rp3 pada tahun 2011. TSP distributed cash dividends to its noncontrolling shareholder in the amount of Rp3 in 2011. 24. PENJUALAN NETO 24. NET SALES The details of net sales are as follows: Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: 2012 2011 Pihak Ketiga Benih Benih jagung Benih sayuran dan buah-buahan Benih padi 353.702 177.413 1.906 416.691 230.781 3.876 Third Parties Seeds Corn seeds Vegetable and fruit seeds Paddy seeds Total benih 533.021 651.348 Total seeds Pestisida Lain-lain 282.848 16.902 286.156 16.714 Pesticides Others Total - pihak ketiga 832.771 954.218 Total - third parties Pihak berelasi (Catatan 32a) Pestisida Benih sayuran dan buah-buahan 24.612 8.886 40.315 4.123 Related parties (Note 32a) Pesticides Vegetable and fruit seeds Total - pihak berelasi 33.498 44.438 Total - related parties 866.269 998.656 Total sales - net Total penjualan - neto Pada tahun 2012, tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan terhadap pelanggan dengan total penjualan kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian. In 2012, there were no sales transactions to any single customer with annual cumulative sales exceeding 10% of consolidated net sales. Pada tahun 2011, pelanggan dengan total penjualan kumulatif selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto adalah PT Sang Hyang Seri (Persero), pihak ketiga, yaitu sebesar Rp146.343 atau 14,7% dari penjualan neto konsolidasian 2011. In 2011, the only customer with annual cumulative sales exceeding 10% of consolidated net sales is PT Sang Hyang Seri (Persero), a third party, at Rp146,343 or 14.7% of 2011 consolidated net sales. 79 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 25. BEBAN POKOK PENJUALAN 25. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows: Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2012 2011 Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi 480.844 5.404 189.671 426.339 4.190 164.476 Raw materials used Direct labor Factory overhead Total biaya produksi Persediaan barang dalam proses Saldo awal Saldo akhir 675.919 595.005 258.316 (511.199) 156.228 (258.316) Total manufacturing cost Work-in-process Beginning balance Ending balance 423.036 492.917 223.616 58.795 (204.029) 286.646 87.015 (223.616) Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Saldo awal Pembelian - neto Saldo akhir 501.418 642.962 Beban pokok penjualan benih afkir dan sampel (24.138) (60.366) Beban pokok penjualan 477.280 582.596 Pada tahun 2012 dan 2011, tidak transaksi pembelian yang dilakukan pelanggan dengan total pembelian selama satu tahun melebihi 10% dari neto konsolidasian. Cost of goods sold 26. SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows: Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2012 Total beban penjualan Cost of salvage seeds and samples sold In 2012 and 2011, there were no purchases transactions to any single customer with annual cumulative purchases exceeding 10% of consolidated net sales. terdapat terhadap kumulatif penjualan 26. BEBAN PENJUALAN Promosi dan insentif penjualan Gaji dan kesejahteraan karyawan Pengangkutan dan penanganan persediaan Transportasi dan perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 10a) Listrik, air, telepon, dan pos Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Kemasan Asuransi Pajak dan retribusi Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Cost of goods manufactured Finished goods Beginning balance Purchases - net Ending balance 2011 69.790 26.145 45.970 25.757 Sales promotion and incentive Salaries and employee benefits 22.719 14.930 2.687 2.236 1.692 1.652 1.287 1.203 1.101 923 2.722 24.019 16.543 2.906 2.337 1.947 2.364 1.937 1.133 798 1.017 2.284 Freight-out and inventory handling Transportation and travelling on duty Depreciation (Note 10a) Electricity, water, telephone and mailing Repair and maintenance Office supplies Packaging Insurance Taxes and local levies Rent Others (below Rp1,000 each) 149.087 129.012 Total selling expenses 80 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general and administrative expenses are as follows: Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2012 Gaji dan kesejahteraan karyawan Royalti (Catatan 33d) Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan (Catatan 7) Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6) Transportasi dan perjalanan dinas Jasa tenaga ahli Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total beban umum dan administrasi 2011 24.642 14.482 24.241 18.972 9.025 6.625 5.624 3.672 2.774 1.469 4.222 2.560 2.684 3.234 1.280 5.715 Salaries and employee benefits Royalty (Note 33d) Provision for decline in market value and obsolescence of inventories (Note 7) Provision for impairment losses of trade receivables (Note 6) Transportation and travelling on duty Professional fees Insurance Others (below Rp1,000 each) 65.910 65.311 Total general and administrative expenses 28. BEBAN OPERASI LAINNYA 28. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows: Rincian beban operasi lainnya adalah sebagai berikut: 2012 2011 Rugi penjualan benih afkir - neto Rugi selisih kurs dari aktivitas operasi - neto Denda pajak (Catatan 15) Rugi penghapusan aset tetap - neto (Catatan 10b) Lain-lain 18.374 38.740 2.344 1.757 4.852 653 518 605 Loss on sale of salvage seeds - net Loss on foreign exchange from operating activities - net Tax penalties (Note 15) Loss on disposal of property, plant and equipment - net (Note 10b) Others Total beban operasi lainnya 23.646 44.197 Total other operating expenses 29. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA Rincian pendapatan sebagai berikut: operasi lainnya Pemulihan cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan (Catatan 7) Laba penjualan produk sampingan Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6) Laba penjualan aset tetap - neto (Catatan 10b) Laba selisih kurs dari aktivitas operasi - neto Lain-lain Total pendapatan operasi lainnya 29. OTHER OPERATING INCOME adalah The details of other operating income are as follows: 2012 2011 6.849 1.838 11.076 - 635 675 591 81 2.413 681 1.031 Recovery of allowance for decline in market value and obsolescence of inventories (Note 7) Gain on sale of salvage products Recovery of allowance for impairment losses of trade receivables (Note 6) Gain on sale of property, plant and equipment - net (Note 10b) Gain on foreign exchange from operating activities - net Others 12.326 13.544 Total other operating income 81 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 30. BIAYA KEUANGAN 30. FINANCE COSTS The details of this account are as follows: Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2012 2011 Utang bank jangka pendek Utang sewa pembiayaan (Catatan 17) 1.241 17 527 186 Short-term bank loans Finance lease obligations (Note 17) Total 1.258 713 Total 31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE The computation of basic earnings per share is as follows: Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2012 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebelum efek penyesuaian proforma Rata-rata tertimbang total saham yang beredar 2011 129.321 146.127 Income for the year attributable to owners of the parent entity before effect of proforma adjustment 3.000.000.000 3.000.000.000 Weighted-average number of shares outstanding 43 49 Basic earnings per share (full amounts) Laba per saham dasar (Rupiah penuh) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI 32. BALANCES AND RELATED PARTIES TRANSACTIONS WITH Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama terdiri dari penjualan benih dan pestisida, pembelian bahan baku dan barang jadi yang dilakukan dengan harga normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut: In the regular conduct of business, the Group has transactions with related parties, principally consisting of sales of seeds and pesticides, purchases of raw materials and finished goods, which are conducted using the normal prices applicable to those transactions with third parties. The details of the transactions are as follows: (a) Penjualan barang jadi kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: (a) Sales of finished goods to related parties for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: Persentase terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Net Sales Total/Total 2012 2011 2012 2011 PT Central Proteinaprima Tbk PT Centralpertiwi Bahari Chia Tai Co. Ltd., Thailand Tanindo Seed Private Ltd., India Lain-lain 13.563 10.885 6.920 1.966 164 13.259 26.988 2.806 1.317 68 1,56 1,26 0,80 0,23 0,02 1,33 2,70 0,28 0,13 0,01 PT Central Proteinaprima Tbk PT Centralpertiwi Bahari Chia Tai Co. Ltd., Thailand Tanindo Seed Private Ltd., India Others Total 33.498 44.438 3,87 4,45 Total 82 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) The balance of trade receivables from related parties as presented in the “Accounts Receivable - Trade - Related Parties” account (Note 6) is as follows: Saldo piutang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 6) adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets Total/Total 2012 PT Centralpertiwi Bahari PT Central Proteinaprima Tbk Tanindo Seed Private Ltd., India Chia Tai Co. Ltd., Thailand Lain-lain Total 2011 2012 11.615 2.699 2.492 957 32 0,50 0,24 0,22 0,13 0,01 0,76 0,18 0,16 0,06 0,00 PT Centralpertiwi Bahari PT Central Proteinaprima Tbk Tanindo Seed Private Ltd., India Chia Tai Co. Ltd., Thailand Others 17.352 17.795 1,10 1,16 Total (b) Purchases of goods from a related party for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: Persentase terhadap Total Beban Pokok Penjualan Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Cost of Sales Total/Total 2012 2011 33.835 2012 30.957 Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Liabilities 2011 4.462 5,31 The balance of trade payables to a related party as presented in the “Accounts Payable Trade - A Related Party” (Note 13) is as follows: Total/Total 2012 2011 7,09 Saldo utang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 13) sebagai berikut: Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand 2011 7.902 3.854 3.449 2.124 23 (b) Pembelian kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand WITH 2012 5.620 83 2011 2,14 2,35 Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) (c) Transactions with related parties outside the Group’s main business are as follows: (c) Transaksi di luar usaha pokok Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase/Percentage*) Total/Total 2012 Penjualan benih afkir PT Agrico International 2011 1.693 Pembebanan bunga pinjaman (Catatan 30) PT Reksa Finance WITH 2012 3.805 2011 0,20 0,38 Sales of salvage seeds PT Agrico International 17 186 1,35 26,09 Financing costs (Note 30) PT Reksa Finance Sewa gedung kantor PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 33e) 215 215 0,33 0,33 Office building rental PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Note 33e) Pengalihan karyawan dari PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Alam Permai 173 5 - 0,01 0,00 - Transfer of employees from PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Alam Permai Total 178 - 0,01 - Total Pengalihan karyawan ke PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Surya Alam Permai PT SHS International 1.059 118 59 - 88 0,51 0,06 0,03 - 0,04 Transfer of employees to PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Surya Alam Permai PT SHS International Total 1.236 88 0,60 0,04 Total ) ) * Persentase terhadap total penjualan neto/ pendapatan keuangan/beban umum dan administrasi/aset/liabilitas konsolidasian * Percentage to total consolidated net sales/ finance income/general and administrative expenses/assets/liabilities Saldo atas transaksi di luar usaha pokok Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The balance of related party transactions outside the Group’s main business is as follows: Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets Total/Total 2012 2011 2012 2011 Kas dan setara kas (Catatan 5) PT Bank Agris 362 296 0,02 0,02 Cash and cash equivalents (Note 5) PT Bank Agris Piutang pihak berelasi non-usaha PT Agrico International PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Alam Permai 130 4 2.586 - 0,01 0,00 0,17 - Due from related parties PT Agrico International PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Alam Permai Total 134 2.586 0,01 0,17 Total 84 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Liabilities Total/Total 2012 Utang sewa pembiayaan (Catatan 17) PT Reksa Finance WITH 2011 2012 2011 - 511 - 0,21 Finance lease obligations (Note 17) PT Reksa Finance Utang pihak berelasi non-usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 33e) Lain-lain 810 132 62 65 0,39 0,06 0,03 0,03 Due to related parties PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Note 33e) Others Total 942 127 0,45 0,06 Total (d) For the years ended December 31, 2012 and 2011, the amount of gross compensation for key management of the Group is as follows: (d) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 2012 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja Imbalan terminasi Total 2011 9.584 2.176 - 9.275 1.560 294 Short-term employee benefits Post-employment benefits Termination benefits 11.760 11.129 Total Sifat berelasi Nature of relationships Perincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dari Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of relationships and material transactions of the Group with related parties are as follows: Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties PT Centralpertiwi Bahari PT Central Proteinaprima Tbk PT SHS International PT Vista Agung Kencana Sifat Berelasi/ Nature of Relationship Entitas di bawah pengaruh signifikan yang sama/ Entity under common significant influence Transaksi/ Transaction Penjualan pestisida/Sales of pesticides PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Surya Alam Permai Penjualan pestisida dan pengalihan karyawan/ Sales of pesticides and transfer of employees PT Agrico International Penjualan benih afkir/Sales of salvage seeds PT Bank Agris Transaksi perbankan/Banking transactions PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Sewa dan pengalihan karyawan/ Rent and transfer of employees PT Reksa Finance Utang sewa pembiayaan/Finance lease obligations PT Indovetraco Makmur Abadi PT SHS International Pengalihan karyawan/Transfer of employees Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand Pembelian benih sayuran, buah-buahan dan pestisida/ Purchases of vegetable and fruit seeds and pesticides Chia Tai Co. Ltd., Thailand Tanindo Seed Private Ltd., India Penjualan benih sayuran dan buah-buahan/ Sales of vegetable and fruit seeds 85 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN a. 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Perjanjian Kerjasama Produksi Benih The Company entered into cooperation agreements with farmers on seed production. The Company will sell foundation seeds for planting and then give technical advice and supervision during the cultivation process. The farmers will bear all the production costs. The Company will buy the harvested seeds from the farmers based on the terms of the agreements. These cooperation agreements are only valid for one period of cultivation and are subject to periodic renewal. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama produksi benih dengan petani. Perusahaan akan menjual benih induk untuk ditanam dan kemudian memberikan bimbingan teknis dan pengawasan selama proses penanaman. Petani akan menanggung seluruh biaya produksi. Perusahaan akan membeli hasil panen benih tersebut dari petani berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian kerjasama ini hanya berlaku untuk satu kali masa tanam dan dapat diperpanjang secara berkala. b. Perjanjian Kerjasama Produksi Pemasaran Benih Komersial b. dan Cooperation Agreements on Production and Distribution of Commercial Seeds In 2011, the Company entered into Cooperation Agreements on Production and Distribution of Commercial Seeds with PT Sang Hyang Seri (Persero) (“SHS”) and PT Pertani (Persero) (“Pertani”). Based on these agreements, the Company agreed to provide specific varieties of seeds in the quantities demanded by SHS and Pertani for certain periods at agreed prices. Pada tahun 2011, Perusahaan mempunyai Perjanjian Kerjasama Produksi dan Pemasaran Benih dengan PT Sang Hyang Seri (Persero) (”SHS”) dan PT Pertani (Persero) (”Pertani”). Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan setuju untuk menyediakan benih varietas tertentu dengan kuantitas sesuai dengan permintaan SHS dan Pertani untuk periode tertentu dengan harga yang telah disepakati. c. Cooperation Agreements on Seed Production c. Perjanjian Keagenan Eksklusif Exclusive Agency Agreement Pada tanggal 7 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian keagenan eksklusif dengan PT Agritech Green Industries (“Agritech”), dimana Perusahaan menunjuk Agritech sebagai agen eksklusif untuk memasarkan benih jagung hibrida varietas BISI-818 di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Maret 2012 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. On March 7, 2011, the Company signed an exclusive agency agreement with PT Agritech Green Industries (“Agritech”), whereby the Company appointed Agritech as the exclusive agent to market the BISI-818 hybrid corn seed variety throughout Indonesia. This agreement expires on March 7, 2012 and may be extended upon approval of both parties. Pada tanggal 7 Maret 2012, perjanjian tersebut diperpanjang. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menunjuk Agritech sebagai agen eksklusif untuk memasarkan benih jagung untuk pasar perusahaan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. On March 7, 2012, the agreement was extended. Based on the agreement, the Company appointed Agritech as the exclusive agent to market hybrid corn seed for the corporate market. This agreement expires on December 31, 2012 and may be extended upon approval of both parties. 86 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. e. 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) d. Perjanjian Lisensi License Agreements Perusahaan mempunyai perjanjian lisensi dengan Monsanto Company, Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diberi hak untuk memproduksi dan memasarkan benih jagung hibrida jenis tertentu di Indonesia. Sebagai imbalannya, Perusahaan setuju untuk membayar royalti dengan tarif tertentu dalam Rupiah dan dihitung berdasarkan jumlah benih jagung hibrida yang terjual. The Company has a license agreement with Monsanto Company, United States of America. Based on this agreement, the Company was granted the license to produce and sell certain hybrid corn seeds in Indonesia. As compensation, the Company agreed to pay a royalty fee in Rupiah at a certain rate, which was calculated on the basis of the quantity of hybrid corn seeds sold. Berdasarkan Perjanjian Strategi Lisensi dan Aliansi Pemasaran pada tanggal 9 September 2009, Monsanto Company telah menugaskan Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapura, untuk melanjutkan perjanjian linsensi dengan Perusahaan. Berdasarkan perjanjian ini, pembayaran royalti akan jatuh tempo setiap tanggal 15 bulan Februari, Mei, Agustus, dan November pada setiap tahun kalender. Beban royalti (termasuk PPN) yang dibebankan pada beban usaha sebesar Rp14.482 dan Rp18.972 masingmasing pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Based on a Strategic License and Marketing Alliance Agreement dated September 9, 2009, Monsanto Company has assigned Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapore, to continue the license agreement with the Company. Based on this agreement, the th royalty payments are due on the 15 of February, May, August and November of each calendar year. The royalty expense (including VAT) charged to operating expenses amounted to Rp14,482 and Rp18,972, respectively for the years ended December 31, 2012 and 2011. e. Perjanjian Sewa Rental Agreements The Group rents an office building and warehouses located in Sidoarjo from PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, a related party. Based on the annual rental agreements, the annual rental expense in both 2012 and 2011 amounted to Rp215. Kelompok Usaha menyewa gedung kantor dan gudang di Sidoarjo dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian sewa yang diperpanjang secara tahunan, beban sewa per tahun untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp215. 87 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 34. SEGMEN OPERASI 34. OPERATING SEGMENTS Kelompok Usaha menyajikan segmen berdasarkan jenis produk, yaitu jagung, dan buah-buahan, padi, pestisida, dan (pupuk dan sarana produksi pertanian) berikut: The Group presents operating segments based on the types of products sold consisting of sales of corn, vegetable and fruit, paddy, pesticide and others (fertilizer and farming production facilities) as follows: operasi sayuran lainnya sebagai 2012 Sayuran dan buah-buahan/ Vegetable and fruit Jagung/ Corn Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antarsegmen 353.702 - 186.299 1.503 Total penjualan segmen 353.702 Laba bruto 168.172 Beban penjualan, umum dan administrasi Beban operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya (107.874) Padi/ Paddy Pestisida/ Pesticide Lain-lain/ Others Eliminasi/ Elimination Konsolidasian/ Consolidated 1.906 - 307.460 17.770 16.902 3.079 (22.352) 866.269 - Segment sales External sales Inter-segment sales 187.802 1.906 325.230 19.981 (22.352) 866.269 Total segment sales 101.577 (2.067) 136.465 7.194 (22.352) 388.989 Gross profit (37.440) (595) (65.120) (3.968) - Laba usaha Pendapatan bunga Biaya keuangan 162.672 7.982 (1.258) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - neto 169.396 (40.046) Laba tahun berjalan Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi 491.180 293.589 - - 60.802 235.441 6.060 - 19.833 - - Total aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi - Total liabilitas Pengeluaran barang modal dapat dialokasi Pengeluaran barang modal tidak dapat dialokasi 6.031 3.177 32 5.242 288 - Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi Income before income tax Income tax expense - net Income for the year 1.087.072 500.531 Segment assets Unallocated assets 1.587.603 Total assets 19.833 189.066 Segment liabilities Unallocated liabilities 14.770 2.042 16.812 8.278 4.360 45 7.196 395 - 20.274 28.633 5.167 53 8.527 469 - 42.849 88 Income from operations Interest income Finance costs 129.350 208.899 Total Penyusutan dan amortisasi Selling, general and (214.997) administrative expenses (23.646) Other operating expenses 12.326 Other operating income Total liabilities Allocated capital expenditures Unallocated capital expenditures Total Depreciation and amortization Non-cash expenses other than depreciation and amortization The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 34. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 34. OPERATING SEGMENTS (continued) Kelompok Usaha menyajikan segmen berdasarkan jenis produk, yaitu jagung, dan buah-buahan, padi, pestisida, dan (pupuk dan sarana produksi pertanian) berikut (lanjutan): The Group presents operating segments based on the types of products sold consisting of sales of corn, vegetable and fruit, paddy, pesticide and others (fertilizer and farming production facilities) as follows (continued): operasi sayuran lainnya sebagai 2011 Sayuran dan buah-buahan/ Vegetable and fruit Jagung/ Corn Padi/ Paddy Pestisida/ Pesticide Lain-lain/ Others Eliminasi/ Elimination Konsolidasian/ Consolidated Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antarsegmen 416.691 - 234.904 1.825 3.876 - 326.471 15.168 16.714 2.337 (19.330) 998.656 - Segment sales External sales Inter-segment sales Total penjualan segmen 416.691 236.729 3.876 341.639 19.051 (19.330) 998.656 Total segment sales Laba bruto 178.812 86.511 209 162.373 7.485 (19.330) 416.060 Gross profit Beban penjualan, umum dan administrasi Beban operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya (103.389) (34.002) (1.968) (52.288) (2.676) - Laba usaha Pendapatan bunga Biaya keuangan 191.084 10.045 (713) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - neto 200.416 (52.281) Laba tahun berjalan Aset segmen Aset tidak dapat dialokasi 346.216 144.767 84.247 212.471 7.452 - - - - 20.412 - - Total aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Total liabilitas Pengeluaran barang modal dapat dialokasi Pengeluaran barang modal tidak dapat dialokasi 8.123 2.293 4.136 2.029 - - Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi Income before income tax Income tax expense - net Income for the year 795.153 723.381 Segment assets Unallocated assets 1.518.534 Total assets 20.412 218.768 Segment liabilities Unallocated liabilities 16.581 1.020 17.601 8.750 4.933 81 6.856 351 - 20.971 16.951 4.369 72 6.072 311 - 27.775 89 Income from operations Interest income Finance costs 148.135 239.180 Total Penyusutan dan amortisasi Selling, general and (194.323) administrative expenses (44.197) Other operating expenses 13.544 Other operating income Total liabilities Allocated capital expenditures Unallocated capital expenditures Total Depreciation and amortization Non-cash expenses other than depreciation and amortization The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 34. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 34. OPERATING SEGMENTS (continued) The geographical information on sales are as follows: Informasi geografis atas penjualan adalah sebagai berikut: 2012 Jagung/ Corn Sayuran dan buah-buahan/ Vegetable and fruit Padi/ Paddy Pestisida/ Pesticide Lain-lain/ Others Eliminasi/ Elimination Konsolidasian/ Consolidated Penjualan Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Luar negeri 264.723 23.267 59.116 4.683 1.913 113.384 29.955 14.920 8.107 21.436 1.906 - 124.725 98.519 80.035 21.951 - 16.197 1.970 628 1.186 - (22.352) - 498.583 153.711 154.699 35.927 23.349 Sales Java Sumatra Sulawesi Kalimantan Overseas Total 353.702 187.802 1.906 325.230 19.981 (22.352) 866.269 Total 2011 Jagung/ Corn Sayuran dan buah-buahan/ Vegetable and fruit Padi/ Paddy Pestisida/ Pesticide Lain-lain/ Others Eliminasi/ Elimination Konsolidasian/ Consolidated Penjualan Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Luar negeri 329.632 4.163 78.562 4.334 - 149.736 34.165 21.082 13.807 17.939 1.556 2.320 - 125.919 121.961 75.290 18.469 - 15.438 1.855 896 862 - (19.330) - 602.951 162.144 178.150 37.472 17.939 Sales Java Sumatra Sulawesi Kalimantan Overseas Total 416.691 236.729 3.876 341.639 19.051 (19.330) 998.656 Total 35. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan aset dan keuangan Kelompok Usaha pada 31 Desember 2012 dan 2011: 35. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the financial assets and liabilities of the Group as of December 31, 2012 and 2011: liabilitas tanggal 2012 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tidak lancar lainnya Total 2011 126.125 248.531 371.060 17.352 397.754 17.795 13.947 134 1.576 12.374 2.586 557 Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable - trade Third parties Related parties Accounts receivable - others third parties Due from related parties Other non-current assets 530.194 679.597 Total 90 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 35. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 35. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2012 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Financial Liabilities 49.648 49.524 45.426 4.462 21.267 13.246 214 56.812 5.620 32.547 9.134 1.996 942 511 127 135.205 156.271 Bagian lancar utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi non-usaha Total 2011 Financial liabilities at amortized cost Short-term bank loans Accounts payable - trade Third parties A related party Accounts payable - others - third parties Accrued expenses Short-term employee benefit liabilities Current portion of finance lease obligations Due to related parties Total Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari model arus kas diskonto. Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in an arm’s length transaction between willing and knowledgeable parties, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from the discounted cash flow model. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam nilai tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair values, or if not, are presented at carrying amounts where these amounts are reasonable approximations of fair values or where fair values cannot be reliably measured. Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi nonusaha, aset tidak lancar lainnya, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban akrual, bagian lancar utang sewa pembiyaan dan utang pihak berelasi non-usaha mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. The fair values of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable others, due from a related party, other non-current assets, short-term bank loans, accounts payable trade, accounts payable - others, short-term employee benefit liabilities, accrued expenses, current portion of finance lease obligations and due to related parties approximate their carrying values in view of their short-term nature. 91 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko ini dijelaskan sebagai berikut: The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk, foreign currency risk and interest rate risk. The Directors of the Group reviewed and approved policies for managing each of these risks and described as follow: a. a. Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers which fail to fulfill their contractual obligations. Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit dari tanggal faktur diterbitkan. Selain itu, untuk penjualan benih produk sayuran dan buah-buahan tertentu, pelanggan diwajibkan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum produk dikirim. Kesepakatan dengan pelanggan ini dinyatakan dalam Kondisi Untuk Langganan (”KUL”). Credit risk faced by the Group arise mainly loans to customers. The Group provides a credit period from the date of invoice issuance. In addition, for sales of certain vegetable and fruit seeds, customers are required to make payment in advance before product delivery. The agreement with customers is outlined in a document entitled Conditions for Customer (“KUL”). Untuk mengurangi risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai historis kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. To reduce the risk, there is a policy to ensure that sales of products are made only to customers that can be trusted and that have a good credit record. It is the policy of the Group that all customers making purchases on credit have to go through credit verification procedures. The receivable balances are monitored continuously to reduce the possibility of doubtful accounts. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. When customers are not able to make payments within the time given, the Group will contact the customers to follow up on receivables that are past due. If the customers do not settle the receivables that are due, the Group will follow up through legal channels. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible. 92 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a. Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) The following table sets out the Group credit risk based on allowance for impairment assessment classification as of December 31, 2012 and 2011: Berikut ini adalah risiko kredit Kelompok Usaha berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 31 Desember 2012/December 31, 2012 Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Piutang usaha - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 70.061 Neto 61.162 Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Not impaired Total/ Total 309.898 (8.899) 379.959 - (8.899) 309.898 371.060 Accounts receivable - trade third parties Allowance for impairment losses Net 31 Desember 2011/December 31, 2011 Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Piutang usaha - pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 32.822 Neto 27.214 Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Not impaired Total/ Total 370.540 (5.608) 403.362 - (5.608) 370.540 397.754 Allowance for impairment losses Net Accounts receivable - trade - third parties that impaired are trade receivables which age is more than 180 days. Piutang usaha pihak ketiga yang mengalami penurunan nilai adalah piutang usaha dengan umur lebih dari 180 hari. b. Accounts receivable - trade third parties b. Risiko likuiditas Liquidity risk Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Kelompok Usaha tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya. Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha selalu menjaga tingkat kas dan setara kas yang cukup untuk mendanai pengeluaran operasional dan modal serta melunasi utang yang jatuh tempo. In managing liquidity risk, the Group maintains sufficient levels of cash and cash equivalents to fund operations and capital expenditures and to repay maturing debt. 93 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) b. Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan menilai kondisi pada pasar keuangan untuk memperoleh hasil investasi yang tinggi. The Group evaluates cash flow projections regularly and continuously assesses the condition of financial markets for opportunities to obtain high investment returns. Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak. The following table describes the maturity schedules of the Group’s financial liabilities based on contractual payments. 31 Desember 2012/December 31, 2012 < 1 tahun/ < 1 year Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Total/ Total 49.648 - 49.648 45.426 4.462 - 45.426 4.462 21.267 13.246 - 21.267 13.246 214 - 214 Short-term bank loans Accounts payable - trade Third parties A related party Accounts payable - others third parties Accrued expenses Short-term employee benefit liabilities 942 - 942 Due to related parties 135.205 - 135.205 Total Utang pihak berelasi non-usaha Total 1-2 tahun/ 1-2 years 31 Desember 2011/December 31, 2011 < 1 tahun/ < 1 year Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian lancar utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi non-usaha Total c. 1-2 tahun/ 1-2 years Total/ Total 49.524 - 49.524 56.812 5.620 - 56.812 5.620 32.547 9.134 - 32.547 9.134 1.996 - 1.996 Short-term bank loans Accounts payable - trade Third parties A related party Accounts payable - others third parties Accrued expenses Short-term employee benefit liabilities 511 127 - 511 127 Current portion of finance lease obligations Due to related parties 156.271 - 156.271 Total c. Risiko pasar Market risk The agricultural industry in Indonesia is still showing a positive trend in line with the government's commitment to achieve national food self-sufficiency. Competition in the agricultural industry is getting tougher with increasing demand for agricultural products Industri pertanian di Indonesia masih menunjukkan perkembangan yang positif seiring dengan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional. Persaingan di industri pertanian semakin ketat seiring meningkatnya kebutuhan akan produk 94 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) pertanian dengan kualitas baik dan semakin banyaknya pesaing yang muncul. 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) with good quality and the increasing number of competitors emerging. 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) c. d. c. Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) Industri pertanian sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Pada tahun 2012, musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan di sebagian daerah. Selain itu, serangan hama masih tetap menjadi ancaman bagi petani. The agricultural industry is strongly influenced by weather change. In 2012, a long drought season earned heavy drought in some areas. In addition, pest attack still remains become threat to farmers. Manajemen Kelompok Usaha menyadari tantangan-tantangan tersebut dan terus memperhatikan perkembangan industri pertanian. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kelompok Usaha melakukan penelitian dan pengembangan serta penggunaan teknologi pertanian yang lebih canggih secara berkesinambungan. Kelompok Usaha berupaya untuk senantiasa menghasilkan produk pertanian dengan kualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Management of the Group recognizes these challenges and continuously pays attention the development of the agricultural industry. To face these challenges, the Group sustainably conducts research and development and uses more advanced agricultural technology. The Group strives to continuously produce high quality agricultural products that can meet market needs. d. Risiko mata uang asing Foreign currency risk Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha terkena dampak risiko mata uang asing terutama disebabkan oleh pembelian impor benih sayuran, buahbuahan dan bahan baku utama pestisida. Harga benih sayuran dan buah-buahan dan bahan baku utama pestisida tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (”AS”). The reporting currency of the Group is the Indonesian Rupiah. The foreign currency risk of the Group mainly arises from purchase of imported vegetable and fruit seeds and raw materials of pesticide. Prices of seeds of vegetable and fruit and raw materials of pesticide are directly affected by fluctuations in the currency exchange rate of the United States of America (“US”) dollar. Kebijakan Kelompok Usaha untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi risiko mata uang dolar AS adalah dengan mengawasi tingkat optimal persediaan benih sayuran, buah-buahan dan bahan baku utama pestisida untuk produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Kelompok Usaha juga berusaha mengurangi risiko tersebut dengan cara melakukan penyesuaian harga kepada pelanggan bila terjadi fluktuasi mata uang dolar AS. The Group’s policy is to minimize the risk arising from fluctuations in the US dollar currency by monitoring the optimum inventory levels of vegetable and fruit seeds and raw materials of pesticide for continuous production. In addition, the Group endeavours to reduce risk by adjusting prices to customers in the event of US dollar currency fluctuations. 95 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d. Risiko mata uang asing (lanjutan) Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Namun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar mata uang asing. The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rate between the Rupiah and the US dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure. Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap dolar AS, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut: The following table describes the sensitivity to a reasonably possible change in the Rupiah exchange rate againts US dollar, with all other variables held constant, the effect to the income before income tax is as follows: Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses Perubahan tingkat Rp/ Change in Rp rate 31 Desember 2012 Dolar AS Dolar AS 31 Desember 2011 Dolar AS Dolar AS e. Foreign currency risk (continued) 1% -1% 41 (41) 1% -1% (174) 174 e. Risiko tingkat suku bunga December 31, 2012 US dollar US dollar December 31, 2011 US dollar US dollar Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates is related to short-term bank loans. The Group manages this risk by selecting the bank that can give the lowest loan interest rate. Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan utang bank jangka pendek. Kelompok Usaha mengelola risiko ini dengan memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang terendah. 96 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) e. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) The following table describes the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans as follows: Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point 31 Desember 2012 Rupiah Rupiah 31 Desember 2011 Rupiah Rupiah f. Interest rate risk (continued) Dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan/ Effect on income before income tax +100 -100 (496) 496 +100 -100 (495) 495 f. Pengelolaan modal December 31, 2012 Rupiah Rupiah December 31, 2011 Rupiah Rupiah Capital management Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. Perusahaan dan TINCO diharuskan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan tersebut telah dipenuhi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Selain itu, Undang-undang Perseroan Terbatas, efektif tanggal 16 Agustus 2007, mengharuskan Kelompok Usaha untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham. The Company and TINCO are required by the respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This requirement has been complied with by the relevant entities for the years ended December 31, 2012 and 2011. In addition, the Corporate Law, effective August 16, 2007, requires the Group to allocate a non-distributable reserve fund until the reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement is considered by the Group at the Annual General Shareholders’ Meeting. 97 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f. PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) f. Pengelolaan modal (lanjutan) Capital management (continued) Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Group manages its capital structure and makes adjustments in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust dividend payments to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made to the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2012 and 2011. Kelompok Usaha memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 kali pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Group monitors the level of capital using financial ratios such as a debt-to-equity ratio of not more than 2.5 times as of December 31, 2012 and 2011, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut: As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s certain accounts that form the debt-toequity ratio are as follows: 2012 Utang bank jangka pendek Utang sewa pembiayaan Total utang berbunga Total ekuitas 49.648 - 49.524 511 Short-term bank loans Finance lease obligations 49.648 1.378.704 50.035 1.279.354 Interest bearing liabilities Total equity 0,04 0,04 Debt to equity ratio Rasio utang terhadap ekuitas 37. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING 2011 MONETER DALAM 37. ASSETS AND CURRENCY IN FOREIGN As of December 31, 2012 and 2011, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2012 LIABILITIES Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent 2012 Aset Kas dan setara kas (AS$155.656) Piutang usaha (AS$1.244.444) 1.505 12.034 Assets Cash and cash equivalents (US$155,656) Accounts receivable - trade (US$1,244,444) Total 13.539 Total 98 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 37. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCY (continued) Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent 2012 Liabilitas IN FOREIGN 2012 Utang usaha (AS$1.820.678 dan €713) Utang lain-lain (AS$3.500) 17.615 34 Liabilities Accounts payable - trade (US$1,820,678 and €713) Accounts payable - others (US$3,500) Total 17.649 Total 4.110 Monetary liabilities - net Liabilitas moneter - neto Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent 2012 Aset Kas dan setara kas (AS$66.137) Piutang usaha (AS$1.053.810) 2012 600 9.556 Assets Cash and cash equivalents (US$66,137) Accounts receivable - trade (US$1,053,810) 10.156 Total Utang usaha (AS$3.004.232 dan €18.839) Utang lain-lain (AS$8.855) 27.464 80 Liabilities Accounts payable - trade (US$3,004,232 and €18,839) Accounts payable - others (US$8,855) Total 27.544 Total Liabilitas moneter - neto 17.388 Monetary liabilities - net Total Liabilitas If the Group’s net monetary liabilities in foreign currencies as of December 31, 2012, were to be converted into Rupiah at the Bank Indonesia (“BI”) middle rate of exchange on March 25, 2013, the net monetary liabilities would increase by Rp24. Jika liabilitas moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (”BI”) pada tanggal 25 Maret 2013, maka liabilitas moneter neto akan naik sebesar Rp24. 38. STANDAR AKUNTANSI TELAH DITERBITKAN BERLAKU EFEKTIF KEUANGAN YANG TETAPI BELUM 38. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE Standar Akuntansi Keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang akan berlaku efektif pada tahun 2013 adalah PSAK No. 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Financial Accounting Standard issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants which will be applied effectively in 2013 is SFAS No. 38 “Common Controls Business Combinations”, that replaced SFAS No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Entities Under Common Control”. 99 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 38. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) 38. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali. The revised SFAS prescribes accounting treatment for business combination among entities under common control. Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. The Group is presently evaluating the revised Standard and has not yet determined its effects on consolidated financial statements. 39. REKLASIFIKASI AKUN 39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 have been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012. The account details are as follows: Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Rincian akunakun tersebut adalah sebagai berikut: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2011/December 31, 2011 Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Diklasifikasikan kembali/ As reclassified Beban akrual/ Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/ Short-term employee benefit liabilities Beban akrual/ Accrued expenses Provisi jangka pendek/ Short-term provision Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali/ Difference in value of transaction with entities under common control Komponen ekuitas lainnya/ Other component of equity Disajikan kembali/ As restated Alasan/ Reason 1.996 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 21.945 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net 8.710 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net (1.410) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 100 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 39. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 39. RECLASSIFICATION (continued) OF ACCOUNTS Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/Years Ended December 31, 2011 Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Beban operasi lainnya/ Other operating expenses Diklasifikasikan kembali/ As reclassified Beban pajak penghasilan/ Income tax expense Disajikan kembali/ As restated 9.267 Alasan/ Reason Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 46 (Revisi 2010)/ Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 46 (Revised 2010) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 1 Januari 2011/31 Desember 2010/January 1, 2011/December 31, 2010 Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Diklasifikasikan kembali/ As reclassified Disajikan kembali/ As restated Alasan/ Reason Beban akrual/ Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/ Short-term employee benefit liabilities 1.699 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Beban akrual/ Accrued expenses Provisi jangka pendek/ Short-term provision 9.234 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value of transaction with entities under common control Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net 5.863 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Komponen ekuitas lainnya/ Other component of equity Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net (1.410) Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Modal proforma yang timbul dari transaksi dengan entitas sepengendali/ Proforma capital arising from transaction with entities under common control Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in capital - net 54.824 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the presentation requirement of Rule of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 101 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT BISI INTERNATIONAL TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 40. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 40. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION Catatan/ Notes 2012 2011 AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi beban tangguhan ke aset tetap Penghapusan piutang usaha ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOW 2.839 1.698 10 6 41. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 180 Reclassification of deferred charges to property, plant and equipment Write-off of trade receivables 41. SUBSEQUENT EVENT In January 2013, the Company settled in full all loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada bulan Januari 2013 Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 102
Similar documents
Annual Report 2013 - Indonesia Investments
Finally, Indonesia is experiencing changing weather patterns due to global climate change. These changes in local weather often mean extended periods of drought or rain as well as disease and pest ...
More information