Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Transcription

Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
RAPAT KOORDINASI DAERAH BINAAN WILAYAH & PDBK
DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Pada tanggal 25 s.d 27 November
2013 dilaksanakan kegiatan Rapat
Koordinasi Daerah Binaan Wilayah
dan PDBK Ditjen Binfar dan Alkes
Tahun 2013 di Hotel Garden Palace
Surabaya, Jawa Timur.
Pertemuan ini dihadiri oleh 203 orang
peserta daerah yang terdiri dari 5
Dinas Kesehatan Provinsi dan 49 Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dari
Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara
dan Sulawesi Barat. Juga dihadiri oleh
perwakilan unit utama di lingkungan
Kementerian Kesehatan dan peserta
dari Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.
Turut hadir pula narasumber dari
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kepala Pusat Pembiayaan
Jaminan Kesehatan, serta Sekretariat
PDBK.
Maksud dan tujuan Rapat Koordinasi
Daerah Binaan Wilayah dan PDBK
Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013 ini
adalah untuk mendorong
pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan, sehingga dapat
mendukung terlaksananya
pembangunan kesehatan yang
inklusif dan berkeadilan.
Acara diawali dengan Laporan Ketua
Pa n i t i a ya n g d i b a c a ka n o l e h
Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, kemudian
dilanjutkan dengan sambutan dari
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur dr. Harsono.
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda
Sitang gang , Apt, Ph.D dalam
sambutannya menyampaikan hal-hal
sebagai berikut:
Perwujudan pembangunan
ke s e h a t a n ya n g i n k l u s i f d a n
berkeadilan membutuhkan
penajaman sasaran, tidak sekedar
business as usual. Untuk itu,
pemerintah telah mengembangkan
Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat (IPKM) yang dapat
memberikan indikasi dalam
penajaman sasaran pembangunan
kesehatan. Indeks ini tersusun dari 24
indikator kesehatan hasil survei
berbasis komunitas Riset dasar
Kesehatan (Riskesdas), Sur vei
Ekonomi Nasional (Susenas), dan
Potensi Desa (Podes).
IPKM tidak hanya dapat
m e n g ga m b a r ka n ke b e r h a s i l a n
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga menunjukkan
disparitas yang terjadi antar daerah.
D e n ga n n i l a i I P K M d a n n i l a i
kemiskinan, suatu Kabupaten/Kota
diklasifikasikan sebagai daerah
Bermasalah Kesehatan (DBK) atau
bukan. Untuk 5 provinsi wilayah
binaan Ditjen Bina Kefarmasian dan
A l a t Ke s e h a t a n , t e rd a p a t 2 8
Kabupaten/Kota yang termasuk DBK
di 4 provinsi.
Untuk itu, optimalisasi pembangunan
kesehatan melalui strategi yang tepat,
sesuai dengan potensi wilayah, perlu
dilakukan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di DBK. Saya berharap,
melalui pertemuan kali ini, kita
bersama dapat menemukan model
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 03
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
pendampingan yang tepat dan model
pemecahan masalah yang spesifik
daerah, sehingga dapat mendorong
kinerja pembangunan kesehatan di
wilayah kita.
Kinerja pembangunan kesehatan
ditentukan oleh kinerja sistem
kesehatan di dalamnya. Secara
nasional, kita mengenal Sistem
Kesehatan Nasional (Perpres No.72
Tahun 2012) yang terdiri dari 7 subsistem: 1) Upaya Kesehatan, 2)
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, 3) Pembiayaan Kesehatan,
4) SDM Kesehatan, 5) Sediaan
farmasi, Alat Kesehatan, dan
Makanan, 6) Manajemen, Informasi,
dan Regulasi Kesehatan, serta 7)
Pemberdayaan Masyarakat. Seluruh
sub-sistem tersebut bekerja secara
terkoordinasi, terintegrasi, dan saling
bersinergi dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan.
Relevan dengan hal tersebut, model
pendampingan dan model
pemecahan masalah pada DBK
haruslah memberdayakan kinerja
seluruh sub-sistem pada sistem
kesehatan, baik di pusat maupun
daerah. Seluruh sub-sistem harus
terlibat dalam inovasi-inovasi yang
dihasilkan pada pertemuan ini,
sehingga menjadi daya dorong yang
optimal untuk pencapaian
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kita.
Dengan pendampingan yang baik
maka DBK akan mampu
mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi, mengurai potensi setiap
sub-sistem kesehatan, dan
mengatasinya dengan pelaksanaan
kegiatan yang kreatif-inovatif atau
terobosan dengan menggerakkan
ujung tombak program kesehatan,
terutama dalam menjalankan
kegiatan yang keberhasilannya
memiliki bobot tinggi bagi
peningkatan IPKM.
Materi yang dibahas.oleh para
n a ra s u m b e r d a l a m a c a ra i n i
diantaranya adalah :
Kebijakan Jaminan Kesehatan
Nasional Menuju Kepesertaan
Seluruh Penduduk (UHC), yang
dipaparkan oleh Drg. Usman Sumantri
Hal.04 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
dari Pusat Pembiayaan Jaminan
Kesehatan.
Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset
Ke s e h ata n D a s a r 2 0 1 3 , ya n g
dipaparkan oleh Kepala Pusat
Teknologi Intervensi Kesehatan
M a sya ra kat D R . D e d e A nwa r
Musadad dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Pendampingan Penanggulangan
Daerah Bermasalah Kesehatan, yang
disampaikan oleh Sekretariat PDBK.
Kegiatan Pelaksanaan PDBK Daerah
Binaan Wilayah Ditjen Binfar dan
Alkes Tahun 2013 menghasilkan
prioritas rencana tindak lanjut dalam
penajaman sasaran pembangunan
kesehatan sebagai berikut:
Provinsi Sulawesi Utara
a.Perbaikan sistem informasi SDM
kesehatan;
b.Advokasi pembentukan Komite
Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD),
Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
dan UPTD Instalasi Farmasi di
Kab/Kota; dan
c.Bermitra dengan tim Pembina UKS
untuk mengaktifkan Jumantik Cilik.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah
a.Mempertahankan keberlanjutan
intervensi PDBK untuk meningkatkan
capaian IPKM; dan
b.Membangun sistem informasi
masyarakat berbasis dasawisma yang
terintegrasi.
Provinsi Sulawesi Tenggara
a.Penyiapan penganggaran yang
difokuskan untuk implementasi JKN,
meliputi ketenagaan, tersedianya
sarana-prasarana fasyankes dasar,
dan sistem rujukan;
b.Peningkatan kerjasama dengan
institusi pendidikan.
Provinsi Sulawesi Barat
a.Penyesuaian konsep program
rumah tunggu dengan budaya lokal;
b.Penyelesaian kesiapan untuk
pendirian KKP; dan
c.Meningkatkan penanganan kasus
gangguan kesehatan jiwa, termasuk
ketersediaan obat kesehatan jiwa.
Provinsi Gorontalo
a.Menjaga keberlanjutan program
b e rd aya u n g k i t t i n g g i d a l a m
menurunkan angka kematian ibu;
serta
b.Peningkatan cakupan program yang
bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi, dengan berbagai
sumber pendanaan yang tersedia.
Rencana Tindak Lanjut:
1.Dirjen Binfar dan Alkes selaku
pembina wilayah akan merangkum
hasil diskusi yang telah
dipresentasikan serta menyampaikan
kepada Menkes dan unit utama
terkait.
2.Dalam hal SDM kesehatan:
a.Tenaga kesehatan hendaknya
berkolaborasi untuk
penyelenggaraan sikap dan tindak di
bidang kesehatan
b.Tingkatkan kolaborasi secara lintas
sektor untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan
c.Menggerakkan masyarakat sesuai
kearifan lokal untuk mencapai
masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan
3.Marilah kita atasi hambatan secara
bersama, terutama menuju
pelayanan prima dalam rangka
implementasi JKN
4.Untuk sumber daya pembiayaan,
Dirjen Binfar dan Alkes selaku
pembina wilayah akan berkoordinasi
dengan Biro Perencanaan dan
Kemendagri, sehingga pada saatnya
kita harus mampu mengatasi masalah
tersebut
5.Kita harus atasi bersama Penyakit
Tidak Menular dengan pencanangan
bersama prilaku hidup sehat dan
selaku pemerintah bagaimana kita
mampu memfasilitasi bagi
penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 05
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
ASEAN FORUM ON PHARMACEUTICAL CARE
AND IT’S EFFECTIVE IMPLEMENTATION
Pada tanggal 6-9 November 2013
diselenggarakan kegiatan ASEAN
Forum On Pharmaceutical Care And
It's Effective Implementation in
ASEAN, di Hotel Aston Rasuna Jakarta.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan
dari WHO, Malaysia, Australia, serta
dari rumah sakit di beberapa wilayah
di Indonesia.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan
dari perwakilan WHO Indonesia, Dr.
Khancit Limpakarnjanarat.
Sementara itu Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
dalam sambutannya yang dibacakan
oleh Direktur Bina Pelayanan
K e fa r m a s i a n , D r s . B ay u Te j a
Muliawan, Apt., M.Pharm
menyampaikan bahwa pada akhir
abad ke-20, khususnya pada empat
dasawarsa terakhir, telah terjadi
pergeseran paradigma pelayanan
kesehatan dari yang sebelumnya lebih
berorientasi kepada produk farmasi
menjadi lebih berorientasi ke
pelayanan yang berpusat pada pasien,
dengan falsafah asuhan kefarmasian.
ASEAN Wo rkin g G ro u p o n
Pharmaceutical Development
(AWGPD) memiliki komitmen untuk
mengembangkan prektek
ke f a r m a s i a n d i n e g a r a k i t a .
Berdasarkan sejarah, farmasi atau
pelayanan kefarmasian adalah
merupakan salah satu pilar utama
dalam pelayanan kesehatan dan
merupakan bagian integral tak
terpisahkan dari kebijakan kesehatan
nasional.
Di Indonesia, pelayanan kefarmasian
sejak dahulu telah memiliki landasan
yang kuat dalam Undang-Undang
Kesehatan (yang terbaru adalah UU
No.36 Tahun 2009) dan Peraturan
Pemerintah No.51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, yang
mengatur tentang 4 cabang pekerjaan
kefarmasian (pengadaan, produski,
distribusi dan pelayanan kefarmasian)
s e r t a m e l i n d u n g i ke s e h a t a n
masyarakat dari pekerjaan
kefarmasian yang tidak memiliki
wewenang dan inkompeten.
Implementasi pharmaceutical care
Hal.06 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
bervariasi dari tiap-tiap negara, sesuai
dengan kebijakan dan tingkat
perkembangan pelayanan kesehatan.
Namun demikian, tujuan utamanya
tetaplah sama, yaitu memperoleh
kualitas hidup terbaik dan keamanan
pasien. Masalah keamanan pasien ini
sangatlah banyak, dan apoteker/
farmasis memiliki peran strategis dan
penting dalam berbagai
penyelenggaraan layanan kesehatan,
baik di rumash sakit, klinik, maupun
farmasi komunitas.
Acara kemudian dilanjutkan dengan
sesi paparan. Paparan pertama
disampaikan oleh Direktur Bina
Pelayanan Kefarmasian yang berjudul
“Policy On Pharmaceutical Care
Implementation In Indonesia”,
dilanjutkan dengan paparan dari
Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Rujukan yang dibawakan oleh Dr. Ida
Putra Kristanto, M.Kes yang berjudul
“Peningkatan Kolaborasi Multi Disiplin
Di RS Untuk Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan”.
Paparan lainnya dari para narasumber
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
adalah:
ASEAN And the Implementation Of
Pharmaceutical Care: Opportunities
And Challenges, dibawakan oleh Dr.
Klara Tisocki dari WHO/WPRO.
How To Put Pharmaceutical Care In
Hospital, dibawakan oleh Dra. Endang
Budiarti, Apt, M.Pharm.Clin dari
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
To Translate And Transform: Clinical
Pharmacy In Malaysia, dibawakan
oleh Noraini bt Mohamad & Rohana
bt Hassan dari Bahagian
Perkhidmatan Farmasi Kementerian
Kesihatan Malaysia (Pharmaceutical
Services Division, Ministry of Health
Malaysia).
Doctor's Perception & Expectation
Toward Pharmaceutical Care,
dibawakan oleh Prof.Dr. Taralan
Tambunan dari Ikatan Dokter Spesialis
Anak Indonesia.
Pharmaceuitical Care To Prevent
Medication Error, dibawakan oleh
Dra. Yulia Trisna, Apt, M.Pharm dari
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Drug Information to Support
Pharmaceutical Care, dibawakan oleh
Graeme Vernon dari Austin Hospital
Melbourne, Australia.
ASEAN Forum On Pharmaceutical
Care, dibawakan oleh Prof. DR. Syed
Azhar Syed Sulaiman dari Universiti
Sains Malaysia.
D a r i ke g i a t a n i n i d i h a s i l k a n
rekomendasi final sebagai berikut:
1. To develop minimum requirements
of pharmaceutical care
- Pharmaceutical care should be
delivered by Registered
pharmacist
- Continuing Professional
Development (CPD)related to
clinical pharmacy
- Drug information support system
- Training and skills development
- Regulation support
- Pharmacist patient ratio and
pharmacist bed ratio
2. Minimum scope of pharmaceutical
care services in ASEAN
- Counseling
- Medication review
- Drug information services
- Ward round
- Pharmacovigillance
- Medication therapy
management
- Research and development
- Drug use evaluation
3. To develop road map for
implementation of pharmaceutical
care within ASEAN region
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 07
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
RAPAT KERJA NASIONAL GABUNGAN PENGUSAHA FARMASI
BIDANG INDUSTRI TAHUN 2013
Industri farmasi nasional bersiap
menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN pada 2015. Persiapan yang
dilakukan lebih banyak ke
peningkatan kemampuan teknologi
agar bisa bersaing dengan industri
farmasi asing. Pelaksanaan program
Jaminan Kesehatan Nasional mulai 1
Januari 2014 diyakini akan
menggairahkan industri farmasi
nasional.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan
Farmasi Indonesia Johannes Setijono
dalam pembukaan rapat kerja
nasional GP Farmasi di Surakarta
(Kamis, 7 November 2013)
memprediksi nilai pasar farmasi bisa
meningkat 2-3 kali lipat setelah
program itu diberlakukan. “Nilai pasar
industri farmasi pada 2012 mencapai
Rp 47 triliun. Dan dalam 5-6 tahun ke
depan, bisa naik 2-3 kali lipat,” ujar
Johannes. Johannes menjelaskan,
peningkatan nilai pasar
membutuhkan waktu minimal 4
tahun karena perlu waktu untuk
m e n d i r i k a n
p a b r i k
baru.“Persyaratannya luar biasa.
Standar pembuatan obat yang
diberlakukan tinggi sekali.”
Johannes menambahkan, dari nilai
pasar industri farmasi di Indonesia
yang mencapai Rp 47 triliun, 70
persennya masih didominasi pabrikan
d o m e s t i k .“ P a d a h a l a d a 2 4
perusahaan farmasi asing kelas dunia
yang membuka cabang di Indonesia.
Tapi industri farmasi nasional tetap
unggul,” kata dia. Sedangkan di di Asia
Tenggara, rata-rata penguasaan
pasarnya berimbang antara industri
dalam negeri dan asing. “Bahkan ada
negara yang pasar farmasinya
dikuasai asing,” kata Johannes.
Johannes juga mengatakan
peningkatan teknologi berguna untuk
efisiensi produksi. “Peningkatan
teknologi harus disegerakan,”
ujarnya. Menurut dia, beberapa
tahun terakhir, industri farmasi sudah
Hal.08 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
berinvestasi Rp 1,5-2 triliun untuk
meningkatkan kapasitas produksi.
Berdasarkan data asosiasi, saat ini
ada 215 industri farmasi di Indonesia,
yang terdiri atas badan usaha milik
negara, perusahaan swasta nasional,
dan swasta asing. Seluruhnya,
menyerap sekitar 250 ribu tenaga
kerja. Salah satu daerah yang menjadi
tulang punggung industri farmasi
nasional adalah Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah
Anung Sugihantono mengatakan di
Jawa Tengah terdapat 23 industri
farmasi berskala besar, 278 industri
obat skala kecil dan menengah, serta
15 ribu industri farmasi skala rumah
tangga. Juga terdapat 45 industri
kosmetik, 18 industri alat kesehatan,
dan 10 industri obat herbal. “Jawa
Tengah memang ramah investasi,
termasuk untuk industri farmasi,”
katanya. Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan, Dra. Maura
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Linda Sitanggang, Ph.D
mengungkapkan, pemerintah telah
menetapkan 914 jenis obat yang wajib
digunakan dalam Jaminan Kesehatan
Nasional. Menurut Maura, per
Oktober 2013, ada sekitar 100 industri
farmasi yang akan memenuhi
kebutuhan obat dalam program
Jaminan Kesehatan Nasional.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi
dalam rekaman video yang khusus
diputar pada pembukaan rapat kerja
nasional GP Farmasi mengatakan,
dalam tiga tahun terakhir, nilai
investasi industri farmasi sebesar Rp
2,5 triliun. Kebanyakan investasi itu
untuk meningkatkan fasilitas produksi
guna menghasilkan obat yang
memenuhi mutu yang dipersyaratkan.
Industri farmasi nasional yang
tergabung dalam GP Farmasi, selain
dituntut untuk mensukseskan
program pemerintah di bidang
kesehatan, perlu pula
mengembangkan kemampuannya
dalam menghadapi pelaksanaan
Masyarakat Ekonomi ASEAN pada
tahun 2015. “Saya berharap, saat
pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
ASEAN, industri farmasi bisa menjadi
tuan rumah di negara sendiri, tetap
eksis, punya daya saing tinggi, bahkan
bisa menguasai pasar ASEAN,” ucap
Menkes.
Dia mengatakan Masyarakat Ekonomi
ASEAN akan menghilangkan
hambatan tarif sehingga arus barang
dan jasa menjadi bebas. “Indonesia
akan menjadi pasar tunggal dan basis
produksi. Ini jadi peluang emas
sekaligus tantangan,” kata Menkes.
S e l a n j u t ny a i n d u s t r i fa r m a s i
Indonesia dituntut untuk selalu
meningkatkan kemampuannya, baik
secara teknis dalam pemenuhan
standar dan persyaratan yang berlaku
di ASEAN, maupun secara bisnis
dengan bekerja secara profesional
untuk memenangkan kompetisi
produk yang berasal dari negara
ASEAN lain, baik melalui pemanfaatan
peluang pasar domestik maupun
pasar ASEAN. Peningkatan
kemampuan industri farmasi dapat
dilakukan melalui pengembangan
riset, pengembangan produk inovasi,
serta peningkatan kemampuan agar
dapat menghasilkan keuntungan
kompetitif yang berkesinambungan.
Menkes berharap agar industri
farmasi Indonesia mulai melakukan
pengembangan produk berbasis riset
untuk bahan baku obat, extended
dosage, delivery system maupun
produk yang bersumber kekayaan
alam Indonesia, dan pengembangan
produk biologik yang di masa
mendatang akan meningkat
penggunaannya.
Pemerintah mempunyai komitmen
kuat membantu dan mendorong
industri farmasi dalam memobilisasi
potensi dan kapasitas produksinya
u n t u k m e m e n u h i ke b u t u h a n
masyarakat Indonesia. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan upaya pembinaan
produksi dan distribusi, disamping
upaya pengawasan sediaan farmasi.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 09
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
HARI KESEHATAN NASIONAL KE-49 TAHUN 2013
Hari Kesehatan Nasional (HKN)
diperingati pada 12 November setiap
tahunnya. Tema utama HKN periode
2010-2014 adalah “Indonesia Cinta
Sehat”. Khusus untuk HKN ke-49
tahun 2013, sub tema yang dipilih
yaitu “Menuju Indonesia Sehat dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang Bermutu”, untuk memaknai
dimulainya pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) pada 1
Januari 2014.
“Melalui tema ini diharapkan semua
pihak termasuk tenaga kesehatan dan
fasilitas kesehatan dapat berbenah
serta mempersiapkan diri untuk
memberikan pelayanan yang terbaik
melalui kemudahan akses dan mutu
layanan kepada masyarakat”, ujar
Menkes.
Rangkaian peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013,
d i m u l a i d e n ga n d i l a ku ka n nya
kegiatan pengabdian masyarakat
Operasi Katarak di Tasikmalaya (17
Oktober 2013); Indramayu (22
Oktober 2013); Lombok Timur (24-27
Oktober 2013); Kepulauan Riau (7
November 2013); dan RS Mata
Cicendo Bandung (9 November 2013).
Di samping itu, terdapat juga kegiatan
donor darah secara serentak di
berbagai Dinas Kesehatan di daerah.
Pada hari Selasa tanggal 12 November
2013, lebih kurang 2000 pegawai
Kementerian Kesehatan RI bersama
TNI dan POLRI melakukan upacara
bersama untuk memperingati Hari
Kesehatan Nasional (HKN) di
Lapangan Monumen Nasional
(Monas), Jakarta. Pada kesempatan
tersebut dilakukan pula Geladi
Penanggulangan Bencana Bidang
Kesehata n . Simu la s i ters eb u t
m e n g ga m b a r ka n ke m a m p u a n ,
kesiapsiagaan, kerjasama, koordinasi,
komunikasi yang sangat baik, serta
komitmen seluruh jajaran kesehatan
dalam mengatasi bencana dan
kegawat-daruratan yang dihadapi
Hal.10 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
masyarakat bersama semua pihak
terkait. Meskipun Tanah Air kita
terletak pada lokasi rawan bencana,
ini tetap menjadi semangat bagi
masyarakat agar terampil untuk
hidup bersama di tengah risiko
bencana dan berbagai kegawatdaruratan. Pada hari yang sama,
Menkes RI juga melakukan
teleconference dengan jajaran
kesehatan dan Unit Transfusi Darah
(UTD) dari 5 Provinsi, yaitu Jawa
Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Barat, Lampung, dan Papua. Menkes
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
juga meresmikan Pameran Foto
Kesehatan di Kantor Kementerian
Kesehatan RI.
Tahun ini, puncak peringatan Hari
Kesehatan Nasional (HKN) ke-49
tahun 2013 diselenggarakan selama
tiga hari (15-17 November 2013) di
JIExpo Kemayoran Jakarta.
Jumat pagi (15 November 2013),
Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat, HR. Agung
L a k s o n o, m e n g h a d i r i P u n c a k
Peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN) ke-49 tahun 2013 di JIExpo
Kemayoran, Jakarta. Dalam
sambutannya, Agung Laksono
menyatakan bahwa peringatan HKN
tahun ini merupakan momentum
besar dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia, untuk
memperkenalkan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) kepada seluruh
masyarakat yang akan memperoleh
manfaat.
Lebih lanjut, beliau menyatakan
bahwa HKN juga merupakan tonggak
penting dalam mengkonsolidasikan
langkah untuk makin mengutamakan
upaya promotif-preventif dalam
Pembangunan Kesehatan dan
membudayakan perilaku bersih hidup
dan sehat. Upaya promotif-preventif
akan mencegah terjadinya penyakit
dan masalah kesehatan serta
menurunkan pembiayaan kesehatan,
sehingga Pembangunan Kesehatan,
termasuk pelaksanaan JKN menjadi
lebih efektif.
Selaras dengan hal tersebut, Menteri
Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A,
MPH, menyatakan bahwa Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) merupakan
salah satu karya besar dalam rangka
mewujudkan sistem pelayanan
kesehatan terbaik. Menkes
menerangkan beberapa dasawarsa
terakhir ini Pembangunan Kesehatan
diarahkan pada peningkatan akses
masyarakat pada pelayanan
kesehatan yang komprehensif dan
bermutu guna mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Hal ini ditunjukkan dengan jumlah
Puskesmas yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Dalam 10 tahun
t e ra k h i r, k i t a t e l a h b e r h a s i l
membangun lebih dari 2.000
Puskesmas dan tersebar di seluruh
Indonesia. Keberadaan Puskesmas
juga diperkuat dengan penyediaan
dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) agar upaya promotif-preventif
dapat diutamakan. Untuk pelayanan
kesehatan rujukan, jumlah rumah
sakit (RS) meningkat tajam sebanyak
42,95%, dari 1.246 (2004) menjadi
2.186 (2013).
“Saat ini, sebanyak 2.186 rumah sakit
(RS), 9.599 Puskesmas, 23.225
Puskesmas Pembantu (Pustu), 54.708
Poskesdes, dan 276.688 Posyandu
tersebar di seluruh Indonesia untuk
memberikan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat”, ujar Menkes.
Untuk mendekatkan akses
masyarakat pada
pelayanan
kesehatan rujukan di Daerah
Te r t i n g g a l , P e r b a t a s a n , d a n
Kepulauan Terluar (DTPK) telah
dioperasikan 24 Rumah Sakit
Bergerak yang berfungsi sebagai
Rumah Sakit Pratama sejak tahun
2004. Sementara itu, dalam upaya
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 11
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
meningkatkan mutu pelayanan RS,
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr
Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah,
Denpasar telah berhasil meraih
sertifikat Joint Commission
International (JCI).
“Ini menunjukkan bahwa kedua
Rumah Sakit Pemerintah tersebut
dinilai mampu memberikan layanan
kesehatan berstandar internasional”,
kata Menkes.
Untuk memberikan layanan terbaik di
fasilitas pelayan kesehatan, jumlah
tenaga kesehatan terus ditingkatkan.
Pada periode 2004-2013, jumlah
dokter meningkat sebanyak 166% dan
j u m l a h t e n a ga p e ra w a t j u ga
meningkat sebesar 60,7%. Di samping
itu, saat ini, tenaga bidan telah ada di
hampir setiap desa di seluruh
Indonesia.
Pada hari pertama penyelenggaraan
peringatan HKN tahun ini, Menkes RI
membuka Pameran Pembangunan
Kesehatan berupa pameran
kesehatan produk dalam negeri
terbesar sepanjang sejarah perayaan
HKN. Pameran ini melibatkan 185
peserta dari industri farmasi, alat
kesehatan, makanan, kosmetik dan
rumah sakit; yang menunjukkan
keseriusan dan kesiapan komponen
dalam negeri dalam mendukung
pelaksanaan JKN tahun 2014. Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
bertindak sebagai panitia
penyelenggara dalam Pameran
Pembangunan Kesehatan. Pada
kesempatan yang sama, Menkes RI
berkesempatan untuk memberikan
penghargaan Ksatria Bakti Husada,
Manggala Karya Bakti Husada, Mitra
Bakti Husada, Petugas Kesehatan
Berprestasi dalam Penanggulangan
Daerah Bermasalah Kesehatan
(PDBK), Kabupaten/Kota Sehat
(simbolis), Pemenang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) antar
Kementerian dan Lembaga.
Sabtu (16/11), akan diselenggarakan
Senam Sehat Bugar di tempat kerja
dan Senam Vitalisasi Otak serta
Lomba Line Dance di Pelataran Hall BC, JIExpo Kemayoran Jakarta. Pada
hari kedua pelaksanaan puncak HKN
Hal.12 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
ke-49 tahun 2013 tersebut juga
diselenggarakan Final Lomba Hand
Hygiene Dance, Lomba Band dan
Gelar Musik Jazz di Panggung Utama
JIExpo Kemayoran Jakarta; Lomba
Menggambar (kategori usia 7-13
tahun) dan Pameran Pembangunan
Kesehatan di Hall C JIExpo Kemayoran
Jakarta. Selain itu, terdapat pula
pelayanan KB, deteksi Dini Penyakit
Tidak Menular (PTM) dan Operasi
Katarak.
Minggu (17/11), merupakan hari
terakhir penyelenggaraan puncak
Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49
tahun 2013. Pada kesempatan
tersebut, Menkes RI melakukan
Pencanangan Senam Sehat Bugar di
Tempat Kerja dan melepas peserta
Gerak Jalan Sehat dan Sepeda Sehat
di Pelataran Hall B-C, JIExpo
Kemayoran Jakarta. Selain itu juga
diselenggarakan Lomba Mewarnai
untuk kategori usia 47 tahun, Family
Gathering bagi Keluarga Besar
Kementerian Kesehatan RI, serta
Parade Tumpeng.
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MoU PROGRAM CROSS-CUTTING HEALTH SYSTEM STRENGTHENING
GLOBAL FUND TAHUN 2013
Pada tanggal 28 s.d. 30 November
2013 dilaksanakan acara Pertemuan
Penandatanganan MoU Pusat dan
Daerah untuk Program Cross-Cutting
Health System Strengthening Global
Fund di Lingkungan Ditjen Binfar dan
Alkes Tahun 2013 bertempat di Hotel
Horison Bekasi, Jawa Barat.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda
Sitanggang, Apt, Ph.D dan Sesditjen
Binfar dan Alkes Drs.H Purwadi, Apt,
MM.,ME serta perwakilan dari 10
Dinas Kesehatan Provinsi dan 20 Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang
menerima alokasi hibah dari Global
Fund untuk tahun anggaran 2013.
Penandatanganan perjanjian
ke r j a s a m a i n i m e l i b at ka n 2 0
Kabupaten/Kota yang tersebar di 10
Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera
Utara, Provinsi Sumatera Barat,
Provinsi Riau, Provinsi Bengkulu,
Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi
Kalimantan Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi
Tengah, Provinsi Gorontalo dan
Provinsi Sulawesi Barat. Adapun
Kabupaten/Kota yang menerima
alokasi hibah dari Global Fund untuk
tahun anggaran 2013 ini adalah
Ka b u p a t e n S e rd a n g B e d a ga i ,
Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten
Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kabupaten
Bengkulu Utara, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Sambas, Kabupaten
Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu,
Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor
Tengah Utara, Kabupaten Alor,
Ka b u p a t e n M a n g ga ra i B a ra t ,
Kabupaten Banggai Kepulauan,
Kabupaten Toli-Toli, Kabupaten Buol,
Kota Palu, Kabupaten Bone Bolango,
Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten
Mamasa.
Sesuai dengan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan tahun 2010
2014 salah satu strateginya adalah
meningkatkannya sediaan farmasi
dan alat kesehatan yang memenuhi
sta n d a r d a n te r j a n g ka u o l e h
masyarakat dengan upaya yang
dilakukan berupa peningkatan
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 13
Liputan
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
persediaan obat publik dan
perbekelan kesehatan yang didukung
dengan adanya peningkatan
persentase intalasi farmasi sesuai
standar.
Salah satu upaya pemenuhan
kebutuhan pembiayaan terkait
kegiatan rehabilitasi dan/atau
perluasan instalasi farmasi untuk
kabupaten/kota dalam rangka
peningkatan persentase instalasi
farmasi sesuai standar sudah
dilakukan dengan adanya
pengalokasian anggaran bersumber
dana APBN atau APBD sejak Dana
Tugas Pembantuan tahun 2006/2007
dan Dana Alokasi Khusus sub bidang
Pelayanan Kefarmasian yang dimulai
pada tahun 2010. Namun demikian,
dukungan anggaran untuk rehabilitasi
dan/atau perluasan di wilayah dengan
katagori Daerah Terpencil, Perbatasan
dan Kepulauan (DTPK) masih sangat
terbatas sehingga memerlukan
alokasi tambahan melalui dana
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
(PHLN).
Dalam rangka mempercepat
peningkatan jumlah instalasi farmasi
yang secara fisik bangunannya
memenuhi standar, Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan bekerja sama dengan The
Global Fund dalam Program Cross
Cutting Health System Strengthening
Interventions sejak tahun 2012 yang
lalu dimana telah terealisasi untuk 20
kabupaten yang tersebar di 5 provinsi.
“Alhamdulillah melalui program ini
dapat dialokasikan kembali untuk 20
kabupaten/kota yang tersebar di 10
Provinsi untuk tahun anggaran 2013,
meskipun pada pelaksanaannya nanti
akan dicarry-over ke tahun 2014”
ungkap Dirjen Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan.
Hal.14 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
P ro s e s p e l a ks a n a a n ke g i ata n
rehabilitasi dan/atau perluasan
instalasi farmasi ini membutuhkan
ke r j a s a m a y a n g k u a t a n t a ra
Pemerintah Pusat, melalui Tim
Program Implementing Unit (PMU)
SR Setditjen Binfar dan Alkes, dengan
Pemerintah Daerah yang diwakili oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/kota,
melalui Panitia Pengadaan dan
Penerimaan Barang/Jasa masingmasing.
Press Release
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
LAUNCHING SKEMA AKREDITASI DAN SERTIFIKASI
SISTEM MANAJEMEN MUTU ALAT KESEHATAN (SMMAK)
BERDASARKAN ISO 13485
Badan Standardisasi Nasional
(BSN)/Komite Akreditasi Nasional
(KAN) baru saja me-launching Skema
Akreditasi dan Sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu Alat Kesehatan
(SMMAK) berdasarkan ISO 13485
pada Hari Standar Dunia dan Bulan
Mutu Nasional 2013 di Jakarta
Convention Centre pada tanggal 17
Oktober 2013 yang dihadiri oleh Ibu
Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat
Kesehatan Kementerian Kesehatan
dengan sambutan menggunakan
rekaman video.
Beberapa kebijakan sektoral dan lintas
sektoral yang mendukung serta
manfaat yang diperoleh terkait
dengan di launching-nya Skema
Akreditasi dan Sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu Alat Kesehatan
berdasarkan ISO 13485, Medical
Devices
Quality Management
Systems Requirement for Regulatory
Purpose, sebagai berikut :
AEM (ASEAN Economic Ministry)
menetapkan bahwa alat kesehatan
(medical devices) adalah salah satu
dari 12 (dua belas) sektor prioritas
yang dilakukan percepatan dalam
proses integrasinya di kawasan ASEAN
yang dalam konteks ASEAN Economic
Community (AEC), yang mana diatur
melalui ASEAN Medical Devices
Directive (AMDD).
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Nasional Nomor
3 8 / K E P/ B S N / 4 / 2 0 1 1 t e n t a n g
Penetapan Instansi Koordinator
Sektor tertanggal 4 April 2011,
Kementerian Kesehatan RI c/q
Direktur Bina Produksi dan Distribusi
Alat Kesehatan Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
ditunjuk sebagai Instansi Koordinator
Sektor untuk alat kesehatan (ACCSQMedical Device Product Working
Group (ACCSQ-MDPWG))
Menjelang implementasi Asean
Economic Community (AEC) 2015 dan
implementasi Asean Medical Devices
Directive (AMDD) Januari 2015 sangat
diharapkan terjadi sinergi antara
Kementerian Kesehatan sebagai
competent authority dan KAN sebagai
fasilitator para pemangku
kep entingan dengan
mengembangkan skema akreditasi
dan sertifikasi sistem manajemen
mutu alat kesehatan berdasarkan ISO
13485: Medical Devices Quality
Management Systems Requirement
for Regulatory Purpose.
Sertifikat ISO 13485 adalah suatu
pengakuan terhadap sistem
manajemen mutu pabrik alat
kesehatan yang telah mampu
menghasilkan alat kesehatan dan
layanan terkait yang secara konsisten
memenuhi persyaratan konsumen
dan persyaratan regulasi serta
memfasilitasi harmonisasi
persyaratan regulasi alat kesehatan.
Sertifikasi ISO 13485 diselenggarakan
oleh lembaga sertifikasi yang telah
terakreditasi dengan ruang lingkup
alat kesehatan oleh Lembaga
Sertifikasi yang diakreditasi oleh KAN
diharapkan dapat memberikan
dukungan sebagai komplemen dari
regulasi teknis yang mengatur
peredaran maupun pengawasan
penggunaan peralatan kesehatan.
Salah satu kesepakatan yang dicapai
dalam implementasi AMDD dalam
rangka menyongsong pasar bebas
ASEAN tahun 2015 adalah
diharmonisaikannya berbagai standar
alat kesehatan yang terdiri dari
standar prioritas utama sebanyak 14
standar dan standar prioritas kedua
sebanyak 2 standar.
Penerapan standar sistem
manajemen mutu alat kesehatan
melalui ISO 13485 merupakan salah
satu standar prioritas utama yang
digunakan dalam harmonisasi ASEAN
tingkat regional dan juga menjadi
standar mutu harmonisasi tingkat
global. Hal ni berarti bahwa semua
industri/produsen alat kesehatan
yang ada di Indonesia diharapkan
memenuhi standar mutu ISO 13485.
Saat ini jumlah seluruh industri alat
kesehatan yang ada di Indonesia
adalah 234 industri alat kesehatan
dan jumlah SNI produk alat kesehatan
yang telah dibuat sebannyak 135 SNI
alat kesehatan.
Dengan dioperasionalkannya Skema
Akreditasi dan Sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu Alat Kesehatan
berdasarkan ISO 13485, Medical
Devices Quality Management Systems
Requirement for Regulatory Purpose
maka dapat diharapkan hal-hal
sebagai berikut:

Meningkatkan daya saing produk
alat kesehatan baik di pasar dalam
negeri, pasar ASEAN maupun pasar
global karena sistem manajemen
mutu industr alat kesehatan dalam
negeri telah memenuhi standar ISO
13485.

Mendongkrak bangkitnya industri
alat kesehatan yang sudah ada saat
ini dan mendorong tumbuhnya
industri alat kesehatan yang baru
sehingga secara otomatis
m e n g u ra n g i ke t e rga n t u n ga n
terhadap produk impor selama ini.
-Beluh Mabasa Ginting, ST, M.Si-
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 15
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN PUBERTAS DALAM PENJARINGAN
KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
Anak usia sekolah dan remaja dengan
jumlahnya yang cukup besar yaitu
sekitar lebih dari 60 juta jiwa
merupakan investasi bangsa di masa
depan karena di tangan merekalah
pembangunan di semua aspek baik
ekonomi, sosial, budaya maupun
lainnya akan diteruskan. Hal ini
tentunya akan terwujud apabila anak
usia sekolah dan remaja terpelihara
kesehatannya, dan ini adalah
tanggung jawab kita bersama baik
pemerintah, masyarakat maupun
anak usia sekolah dan remaja itu
sendiri.
Pada kenyataannya, anak usia sekolah
dan remaja menghadapi berbagai
masalah kesehatan yang semakin
kompleks. Pada anak usia sekolah
setingkat SD/MI biasanya berkaitan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi
dengan baik dan benar, mencuci
tangan menggunakan sabun, dengan
masalah kesehatan seperti karies gigi,
kecacingan, kelainan refraksi/
ketajaman penglihatan dan masalah
gizi. Sedangkan pada anak usia
sekolah lanjutan yang sedang
memasuki usia remaja, masalah
kesehatan umumnya berhubungan
dengan pubertas sampai perilaku
beresiko. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas 2010 menunjukkan
terdapat 4,3% anak perempuan usia
15 tahun belum haid. Berdasakan
data Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012, perilaku seks
pra-nikah pada remaja khususnya
pada remaja laki-laki meningkat, pada
tahun 2007 sebesar 3,5% meningkat
menjadi 4,5% di tahun 2012. Data
persentase perilaku merokok dan
mengkonsumsi alkohol dan
menggunakan obat-obatan terlarang
menunjukkan angka yang sangat
tinggi pada remaja laki-laki (80%
pernah merokok dan 40% pernah
mengkonsumsi alkohol). Berdasarkan
Laporan Penanggulangan Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
dari tahun 1987 sampai dengan Maret
2013, kasus ADIS tertinggi terjadi
pada kelompok umur 20-29 tahun
(30,7%) yang artinya mereka mulai
terinfeksi HIV pada usia remaja.
Dengan melihat tingginya angka
partisipasi murni anak (berdasarkan
Pusat Statistik endidikan Balitbang
Kemendiknas RI, dimana Angka
Partisipasi Murni tahun 2009-2010
pada Sekolah Dasar sebesar 95,23%,
Sekolah Menengah Pertama sebesar
74,52%, dan Sekolah Menengah Atas
sebesar 55,73%), maka sangatlah
strategis apabila intervensi
pembinaan kesehatan anak usia
sekolah dan remaja dilaksanakan di
sekolah melalui Usaha Kesehatan
Sekolah atau UKS. Tentunya kita
sangat familiar sekali dengan yang
n a m a nya U K S ka r e n a w a d a h
pembinaan kesehatan anak di usia
sekolah ini sudah sangat lama dirintis
sejak tahun 1956 dan kemudian
diperkuat dengan terbitnya SKB 4
Menteri (Menteri Kesehatan, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Hal.16 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
Agama dan Menteri Dalam Negeri)
tahun 1984, yang direvisi pada tahun
2003.
UKS mempunyai tujuan yang sangat
mulia yaitu meningkatkan derajat
kesehatan dan membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat peserta didik.
Dalam pembinaan dan
pengembangannya, UKS tidak hanya
menjangkau sasaran peserta didik
tetapi juga warga sekolah lainnya
( g u r u / p a m o n g b e l a j a r, s t a f
sekolah/madrasah dan pengelola
pendidikan, orang tua, komite
sekolah dan masyarakat). UKS
dilaksanakan melalui 3 program
pokok yang disebut TRIAS UKS yaitu:
1. Pendidikan Kesehatan dimana
kesehatan dapat diberikan melalui
k e g i a t a n i n t r a k u r i k u l e r,
ekstrakurikuler (pelatihan dokter
kecil/kader kesehatan
remaja/konselor sebaya, Saka Bakti
Husada, Palang Merah Remaja, dll),
muatan lokal ataupun Masa
Orientasi Sekolah (MOS).
2. Pelayanan Kesehatan Sekolah
meliputi penjaringan kesehatan,
imunisasi, pemeriksaan kesehatan
berkala, pengobatan sederhana,
pertolongan pertama serta rujukan
bila menemukan kasus yang tidak
dapat ditanggulangi di sekolah.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat antara lain kebersihan
lingkungan sekolah dan kantin
sekolah, pemeliharaan bangunan
yang sehat, pengendalian binatang
serangga dan pengerat yang ada di
lingkungan sekolah, pencegahan
pencemaran lingkungan tanah, dan
lain-lain.
Seperti yang telah disebutkan di atas,
penjaringan kesehatan merupakan
salah satu bentuk dari pelayanan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
kesehatan, yang bertujuan untuk
mendeteksi dini siswa yang
mempunyai masalah kesehatan agar
segera mendapatkan penanganan
s e d i n i m u n g k i n . Pe n j a r i n ga n
kesehatan dilakukan terhadap peserta
didik kelas 1 SD, kelas 7 SMP/MTs, dan
kelas 10 SMA/SMK/MA, yang meliputi
pemeriksaan kebersihan perorangan
(rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui pengukuran
antropometri, pemeriksaan
ketajaman indera (penglihatan dan
pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut,
pemeriksaan laboratorium untuk
a n e m i a d a n ke ca c i n ga n , d a n
pengukuran kebugaran jasmani.
Selain itu, pada peserta didik di tingkat
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA juga
dilakukan skrining melalui kuesioner
mengenai keadaan kesehatan umum,
kesehatan mental remaja,
intelegensia, dan reproduksi melalui
self assesment serta bahan
edukasi/konseling.
Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
fisik dan penunjang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan sesuai petunjuk
teknis penjaringan kesehatan. Tenaga
kesehatan dapat dibantu oleh guru
UKS dan Kader Kesehatan Sekolah
sesuai dengan kapasitas/kewenangan
masing-masing. Sedangkan kuesioner
diisi oleh peserta didik sendiri
termasuk kuesioner kesehatan
reproduksi. Skrining kesehatan
reproduksi ini bertujuan untuk
mendeteksi dini masalah kesehatan
reproduksi remaja sehingga dapat
dicegah kelainan-kelainan yang dapat
mengganggu proses reproduksi.
Kuesioner kesehatan reproduksi
meliputi berbagai hal terkait
kesehatan reproduksi, antara lain
keluhan pada organ reproduksi dan
perkembangan pubertas yang dilihat
melalui perkembangan organ seks
primer (menstruasi/mimpi basah),
dan organ seks sekunder.
Kenapa kita perlu mengetahui
perkembangan pubertas pada
remaja?
Ciri khas pertumbuhan dan
perkembangan pada masa remaja
adalah terjadinya pubertas atau
pertumbuhan yang pesat (ditandai
dengan pacu tumbuh) dan
pertumbuhan organ seks primer dan
sekunder. Permulaan pubertas sangat
bervariasi dalam umur saat mulai dan
berakhirnya, juga dalam kecepatan
dan sifatnya. Perubahan bentuk
tubuh dan terjadinya perkembangan
kematangan seksual tidak selalu
sejalan dengan perkembangan
kematangan kejiwaan/psikososial
remaja. Sehingga adanya
keterlambatan pubertas maupun
pubertas lebih dini dapat
mempengaruhi kehidupan psikososial
remaja karena mereka merasa
malu/minder/kurang percaya diri
dengan keadaan tubuh mereka yang
berbeda dengan sebayanya.
Penjaringan kesehatan pada peserta
didik kelas 7 SMP/MTs dan kelas 10
SMA/SMK/MA, selain mendeteksi
perkembangan organ seksual primer
juga mendeteksi kematangan seks
sekunder dengan skala Tanner. Skala
Tanner ini merupakan alat skrining
yang lazim digunakan untuk menilai
perkembangan organ seks sekunder
pada anak hampir di seluruh dunia,
dengan panduan berupa gambar
daerah genitalia dan payudara untuk
memudahkan proses penilaian
perkembangan organ seks sekunder.
Peserta didik tidak melakukan
pengukuran organ genitalianya tetapi
diminta melakukan perbandingan
dengan gambar/sketsa yang ada.
T i n g k a t ke m a t a n g a n s e k s u a l
diklasifikasikan berdasarkan
pertumbuhan rambut pubis, testis
serta penis pada remaja laki-laki, dan
pada remaja perempuan berdasarkan
rambut pubis dan payudara. Tenaga
kesehatan/dokter puskesmas akan
m e l a ku ka n i n t e r p re ta s i h a s i l
pengisian kuesioner, dan apabila dari
hasil interpretasi itu ditemukan
adanya kelainan, mereka akan
melakukan pemeriksaan lebih lanjut
dan kemudian merujuk ke rumah
sakit untuk mendapatkan
penanganan medis sesuai kebutuhan.
Kelainan yang mungkin terdeteksi
antara lain pubertas prekoks, delay
puberty, mikropenis, ambiguous
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 17
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
genitalia (kelamin ganda), gangguan
hormonal dan keganasan.
Dalam pelaksanaan pengisian
kuesioner skala Tanner tersebut,
tentunya perlu dilakukan
pendampingan oleh tenaga kesehatan
dan memperhatikan prosedur yang
benar dimana sebelum pengisian
kuesioner oleh peserta didik, tenaga
kesehatan Puskesmas dan guru UKS
memberi arahan dengan jelas agar
tidak menimbulkan salah
pengertian/persepsi. Dan yang sangat
penting untuk diperhatikan adalah
hasil pengisian kuesioner bersifat
rahasia dalam arti hanya diketahui
oleh peserta didik dan tenaga
kesehatan serta dilaksanakan pada
saat itu, kemudian pengumpulan hasil
pengisian kuesioner langsung
diserahkan kepada tenaga kesehatan
untuk kemudian dilakukan
interpretasi.
Apabila prosedur pengisian kuesioner
kesehatan reproduksi termasuk
prosedur pengisian skala Tanner
tersebut diabaikan, tentunya berbagai
permasalahan atau kontroversi sangat
mungkin terjadi, seperti yang dialami
pada salah satu wilayah di Indonesia.
Akibat dari ketidak pahaman,
masyarakat mempunyai kesan vulgar
terhadap gambar-gambar yang
ditampilkan pada skala Tanner
tersebut dan berpendapat
penggunaan skala Tanner tidak
mempunyai manfaat yang jelas,
bahkan justru akan berakibat negatif
terhadap psikologis anak mereka.
Padahal deteksi perkembangan
pubertas dilakukan justru untuk
mencegah atau mengatasi sedini
mungkin kelainan pubertas yang
dapat mempengaruhi perkembangan
fisik dan psikis/mental dan sosial
remaja. Sebagai contoh, seorang
dokter di Kota Bogor mempunyai
pengalaman berkaitan dengan
kelainan perkembangan organ
seksual sekunder yang terjadi pada
anak laki-lakinya. Berikut cuplikan
dari pengalaman sang dokter:
“Pengalaman ini tanpa sengaja terjadi
waktu anak saya berusia 13 tahun,
sekarang anak saya sudah berusia 20
tahun dan sudah dinyatakan sehat
oleh dokter. Waktu itu tanpa sengaja
saya melihat alat vital anak saya, yang
saya sadari ukurannya sangat kecil
seperti anak berusia 6 tahun. Singkat
cerita saya membawa anak saya ke
dokter spesialis andrologi (hormon),
anak saya didiagnosa menderita
“hormonal imbalance” berdasarkan
pengukuran ukuran alat vitalnya dan
didukung dengan hasil pemeriksaan
laboratorium darahnya. Jika keadaan
ini tidak segera diobati maka masa
depan anak saya akan mengalami
infertilitas (gangguan kesuburan atau
mandul). Kemudian, anak saya segera
diobati selama beberapa bulan
dengan obat hormon, dan waktu yang
paling tepat adalah di masa
p u b e r ta s /a k i l b a l i k . M e n u r u t
informasi dari dokter, sangat
beruntung saya membawa anak saya
di waktu yang tepat karena bila
terlambat atau sudah melewati masa
pubertas masalah ini akan sangat sulit
diatasi. Setelah selesai berobat anak
saya dilakukan pemeriksaan
laboratorium darah ulang dan
hasilnya hormonnya sudah
Hal.18 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
seimbang”.
Jadi, sangat jelas bahwa deteksi
perkembangan pubertas diperlukan
dan beruntunglah bagi sang dokter
yang sangat paham tentang hal
tersebut dan segera membawa
anaknya ke dokter spesialis untuk
diobati, tetapi bagaimana dengan
orang tua yang tidak mempunyai
pengetahuan yang cukup untuk dapat
megenali ada atau tidaknya kelainan
pada pertumbuhan dan
perkembangan anak remajanya.
Disinilah peran pemerintah untuk
menyediakan pelayanan kesehatan
ya n g ko m p re h e n s i f te r m a s u k
penjaringan kesehatan sebagai upaya
preventif. Hal ini sesuai dengan apa
yang diamanatkan oleh UU No.36
Tahun 2009 tentang Kesehatan,
khususnya pasal 136-137 tentang
ke s e h ata n re m a j a . Pa s a l 1 3 6
menyatakan bahwa “Upaya
pemeliharaan kesehatan remaja
termasuk untuk reproduksi remaja
dilakukan agar terbebas dari berbagai
gangguan kesehatan yang dapat
menghambat kemampuan menjalani
kehidupan reproduksi secara sehat”.
Pasal 137 menyatakan bahwa
“Pemerintah berkewajiban menjamin
agar remaja dapat memperoleh
edukasi, informasi, dan layanan
mengenai kesehatan remaja agar
mampu hidup sehat dan
bertanggungjawab”.
Hal yang dapat menjadi pelajaran dari
kontroversi yang terjadi adalah
sosialisasi di tingkat masyarakat
sangat dibutuhkan agar masyarakat
memahami tujuan dari pelaksanaan
kegiatan penjaringan tersebut. Dan
yang tidak kalah penting adalah
pelaksanaan penjaringan kesehatan
harus melalui tahapan prosedur yang
benar.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
JKN DAN PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA
Pemerintah pada 1 Januari 2014
mendatang akan memulai layanan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang secara bertahap hingga 2019
nanti akan melingkupi seluruh
masyarakat Indonesia dan juga
penduduk Indonesia dalam sebuah
jaminan layanan kesehatan
paripurna.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
mempunyai multi manfaat, secara
medis maupun non medis. Ia
mempunyai manfaat secara
komprehensif yakni pelayanan yang
diberikan bersifat paripurna mulai
dari preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif. Seluruh pelayanan
tersebut tidak dipengaruhi oleh
besarnya biaya iuran bagi peserta.
Promotif dan preventif yang diberikan
bagi upaya kesehatan perorangan
(personal care).
JKN menjangkau semua penduduk,
artinya seluruh penduduk, termasuk
wa rga asing. Mereka dengan
ketentuan yang ada harus membayar
iuran dengan persentase atau
nominal tertentu, kecuali bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu,
iurannya dibayar oleh pemerintah.
Peserta yang terakhir ini disebut
sebagai penerima bantuan iuran.
Harapannya semua penduduk
Indonesia sudah menjadi peserta JKN
pada tahun 2019.
Jaminan kesehatan ini merupakan
bentuk perlindungan sosial untuk
menjamin agar masyarakat dapat
m e m e n u h i ke b u t u h a n d a s a r
hidupnya yang layak. Selama ini biaya
berobat bila sakit atau biaya
mengakses pelayanan kesehatan
menjadi salah satu beban tersendiri
khususnya bagi masyarakat dengan
kemampuan ekonomi terbatas.
JKN yang dikembangkan di Indonesia
merupakan bagian dari sistem
jaminan sosial nasional yang
diselenggarakan dengan
menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat wajib
atau mandatory. Hal ini berdasarkan
Undang-Undang No.40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial
nasional (SJSN) dengan tujuan untuk
m e m e n u h i ke b u t u h a n d a s a r
kesehatan masyarakat yang layak.
Penerima dan Manfaat JKN
Terdapat dua kelompok peserta BPJS
Kesehatan yaitu Penerima Bantuan
Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan
bukan PBI jaminan kesehatan.
Peserta PBI jaminan kesehatan adalah
fakir miskin yang ditetapkan oleh
pemerintah dan diatur melalui
peraturan pemerintah yang iurannya
dibayar oleh pemerintah.
Sementara itu, peserta bukan PBI
jaminan kesehatan adalah pekerja
penerima upah dan keluarganya,
pekerja bukan penerima upah dan
anggota keluarganya, serta bukan
pekerja dan anggota keluarganya.
Ada dua manfaat jaminan kesehatan,
yakni berupa pelayanan kesehatan
dan manfaat non medis meliputi
akomodasi dan ambulans. Ambulans
hanya diberikan untuk pasien rujukan
dari fasilitas kesehatan dengan
kondisi tertentu yang ditetapkan oleh
BPJS Kesehatan.
Paket manfaat yang diterima dalam
program JKN ini adalah komprehensif
sesuai kebutuhan medis. Dengan
demikian pelayanan yang diberikan
bersifat paripurna (preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif)
tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya
premi bagi peserta. Promotif dan
preventif yang diberikan dalam
konteks upaya kesehatan
perorangan.
Meskipun manfaat yang dijamin
dalam JKN bersifat komprehensif
namun masih ada yang dibatasi, yaitu
kacamata, alat bantu dengar (hearing
aid), alat bantu gerak (tongkat
penyangga, kursi roda dan korset).
Sedangkan yang tidak dijamin
meliputi:
- Tidak sesuai prosedur
- Pelayanan di luar fasilitas kesehatan
yang bekerjasama dengan BPJS
- Pelayanan bertujuan kosmetik
-General check up, pengobatan
alternatif
-Pengobatan untuk mendapatkan
keturunan, pengobatan impotensi
-Pelayanan kasus pada saat bencana
-Pasien bunuh diri, penyakit yang
timbul akibat kesengajaan untuk
menyiksa diri sendiri, bunuh diri dan
penyalahgunaan narkotika dan obatobatan terlarang
Prinsip JKN
J a m i n a n Ke s e h a t a n N a s i o n a l
mengacu pada prinsip asuransi sosial
sesuai dengan amanat UndangUndang Sistem Jaminan Sosial
Nasional yaitu nirlaba, wajib
membayar iuran, gotong royong,
portabilitas, equalitas dan transparan
akuntabel, efektif efisien serta dana
yang dikelola sepenuhnya digunakan
untuk manfaat bagi peserta JKN.
Kepesertaan bersifat wajib, artinya
semua penduduk termasuk warga
negara asing yang bekerja dan tinggal
lebih dari enam bulan harus ikut
menjadi peserta JKN.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 20
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Seluruh peserta harus membayar
iuran dengan persentase atau
nominal tertentu, kecuali bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu.
Mereka iurannya dibayar oleh
pemerintah. Peserta yang terakhir ini
disebut sebagai penerima bantuan
iuran (PBI). Perubahan data PBI akan
diperbaharui setiap enam bulan
sekali.
Untuk menjadi peserta JKN
masyarakat dapat mendaftarkan diri
melalui pemberi kerja dan pekerjanya
kepada Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) atau PT Askes terdekat.
S e d a n g ka n b a g i p e s e r ta P B I ,
pendaftaran peserta dilakukan oleh
pemerintah.
JKN di Indonesia, penerapannya
melalui mekanisme asuransi sosial
dengan prinsip kendali biaya dan
mutu. Yakni terintegrasinya pelayanan
kesehatan yang bermutu dengan
b iaya terkendali. Keuntungan
memiliki asuransi kesehatan sosial
selain premi yang terjangkau dengan
manfaat komprehensif, kepastian
pembiayaan pelaksanaan kesehatan
yang berkelanjutan (sustainabilitas)
dan dapat dilayani di seluruh wilayah
Indonesia (portabilitas).
Dengan penyelenggaraan JKN ini
tentunya memberikan harapan baru
bagi masyarakat Indonesia untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
yang paripurna mulai dari
pencegahan hingga pengobatan.
JKN merupakan salah satu upaya
pemerintah agar kebutuhan dasar
atas kesehatan diri warga negara
terpenuhi dan mengakses pelayanan
kesehatan dalam rangka pengobatan
tidak membebani kemampuan
ekonomi masyarakat.
Pelaksanaan JKN pun memerlukan
dukungan semua pihak, tak hanya
kesiapan layanan kesehatan yang
diberikan oleh Kementerian
Kesehatan, rumah sakit, puskesmas
dan unit-unit lainnya, juga dari sisi
masyarakat diperlukan kerjasama
serta pemantauan untuk
meningkatkan layanan kesehatan dari
sistem JKN ini.
Komunikasi antara tenaga medis dan
instalasi pelayanan kesehatan dengan
Hal.20 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
masyarakat juga harus berkembang
dengan baik sehingga masyarakat
merasa mendapatkan pelayanan
kesehatan yang mereka butuhkan,
sehingga pada gilirannya partisipasi
masyarakat akan tinggi dalam
program ini.
Dengan akan berjalannya Jaminan
Kesehatan Nasional maka diharapkan
mengurangi kondisi dimana terjadi
penurunan kemampuan ekonomi
akibat pengobatan atau mengakses
layanan kesehatan. Tidak ada lagi
istilah “sakit jadi miskin”. Berobat,
meski seharusnya menjadi jalan
terakhir dalam upaya hidup sehat
setelah melakukan pencegahan dan
merawat kebugaran tubuh,
diharapkan tidak lagi menjadi sesuatu
yang menakutkan dan pada saatnya
dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Meski tahapannya akan berlangsung
hingga 2019 mendatang untuk dapat
melingkupi seluruh masyarakat dan
penduduk Indonesia, namun
pemberlakuan JKN merupakan asa
baru bagi pelayanan kesehatan yang
lebih baik di tanah air.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
KOLITIS KARENA ANTIBIOTIKA
Definisi
Kolitis Karena Antibiotik adalah
peradangan usus besar yang terjadi
akibat penggunaan antibiotik.
Penyebab
Banyak antibiotik yang mengubah
keseimbangan jenis dan jumlah
bakteri di dalam usus, memungkinkan
penyakit tertentu menyebabkan
bakteri berkembang biak.
Bakteri yang yang paling sering
menimbulkan masalah adalah
Clostridium difficile, yang
menghasilkan 2 (dua) racun yang bisa
merusak lapisan pelindung dari usus
besar.
Antibiotik yang sering menyebabkan
kelainan ini adalah clindamycin,
ampicilin dan golongan sefalosporin
(misalnya sefalotin).
Antibiotik lainnya adalah penicillin,
e r y t h r o my c i n , t r i m e t h o p r i m sufametoksazole, chloramphenicol
dan tetracycline.
Pertumbuhan berlebih dari
Clostridium difficile dapat terjadi bila
antibiotik diberikan per-oral (melalui
mulut) maupun lewat suntikan. Faktor
resikonya meningkat sesuai umur,
meskipun dewasa muda dan anakanakpun bisa terkena.
Pada kasus yang ringan, terjadi
peradangan ringan pada lapisan usus.
Pada kolitis berat, peradangannya
meluas dan lapisannya mengalami
ulserasi.
Gejala
Gejala biasanya mulai timbul ketika
penderita mengkonsumsi antibiotik
tersebut.
Pada sepertiga kasus, gejala tidak
muncul sampai 1-10 hari setelah
pengobatan dihentikan, dan pada
beberapa penderita, gejala tidak
muncul dalam 6 minggu berikutnya.
Gejala bervariasi mulai dari diare
ringan sampai diare berdarah, nyeri
perut dan demam.
Pada kasus berat, dapat terjadi
dehidrasi, tekanan darah yang
rendah, megakolon toksik dan
perforasi usus kecil, yang bisa
berakibat fatal.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan sigmoidoskopi, yang
bisa mengamati peradangan pada
usus besar. Kolonoskopi bisa
dilakukan bila bagian usus yang
mengalami peradangan tidak dapat
dijangkau oleh sigmoidoskopi.
Ditemukannya Clostridium difficile
pada biakan contoh tinja akan
memperkuat diagnosis. Pada tinja
bisa dilakukan pemeriksaan untuk
menemukan toksin yang dihasilkan
oleh bakteri penyebabnya. Toksin
dapat dideteksi pada 20% kasus yang
ringan dan pada 90% kasus kolitis
yang berat.
Pemeriksaan laboratorium bisa
menunjukkan peningkatan yang
abnormal dari jumlah sel darah putih
s e l a m a s e ra n ga n ya n g b e ra t
berlangsung.
Pengobatan
Jika terjadi diare yang berat, obat
tersebut harus segera dihentikan,
kecuali jika obat tersebut sangat
diperlukan, bisa terus diberikan.
Obat yang memperlambat kontraksi
usus (misalnya difenoksilat), harus
dihindari karena bisa
memperpanjang penyakitnya.
Jika diare terjadi tanpa komplikasi,
biasanya akan sembuh dalam dalam
10-12 hari setelah antiobiotik
dihentikan. Jika gejala yang ringan
bersifat menetap, bisa diberikan
cholestyramine, yang akan mengikat
toksin yang dihasilkan.
Untuk kasus-kasus yang berat,
metronidazole efektif melawan
Clostridium difficile.
Vankomycin diberikan pada kasuskasus yang sangat berat atau yang
resisten.
Pada 20% penderita, gejala-gejala
tersebut bisa terjadi lagi dan harus
diobati kembali.
Jika diarenya berulang-ulang,
mungkin diperlukan pemberian
antibiotik jangka panjang.
Beberapa penderita diobati dengan
sediaan laktobacillus, yang diberikan
per-oral (melalui mulut) atau melalui
dubur, untuk membekali lagi usus
dengan bakteri alaminya. Tetapi
pengobatan ini tidak dilakukan secara
rutin.
Meskipun jarang, penyakit ini bisa
terjadi secara akut dan berbahaya,
sehingga penderita harus dibawa ke
rumah sakit untuk mendapatkan
infus cairan, elektrolit dan transfusi
darah.
Pembuatan saluran yang
menghubungkan usus halus dengan
sebuah lubang di dinding perut yang
bersifat sementara (ileostomi
temporer) atau pengangkatan
sebagian usus yang terkena, kadangkadang diperlukan untuk
menyelamatkan penderita.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 21
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
HORMON
Hormon (dari bahasa Yunani, horman
artinya "yang menggerakkan") adalah
pembawa pesan kimiawi antar sel
atau antarkelompok sel. Hormon
berfungsi untuk memberikan sinyal ke
sel target yang selanjutnya akan
melakukan suatu tindakan atau
aktivitas tertentu.
Hormon adalah zat kimiawi yang
dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan
oleh darah menuju berbagai jaringan
sel dan menimbulkan efek tertentu
sesuai dengan fungsinya masingmasing.
Contoh efek hormon pada tubuh
manusia:
1. Perubahan Fisik yang ditandai
dengan tumbuhnya rambut di daerah
tertentu dan bentuk tubuh yang khas
pada pria dan wanita (payudara
membesar, lekuk tubuh feminin pada
wanita dan bentuk tubuh maskulin
pada pria).
2. Perubahan Psikologis: Perilaku
feminin dan maskulin, sensivitas,
mood/suasana hati.
3. Perubahan Sistem Reproduksi:
Pematangan organ reproduksi,
produksi organ seksual (estrogen oleh
ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang
mengagumkan, hormon kadang jadi
biang keladi berbagai masalah.
Misalnya siklus haid yang tidak teratur
atau jerawat yang tumbuh membabi
buta di wajah. Hormon pula yang
kadang membuat kita senang atau
malah sedih tanpa sebab. Yang pasti,
setiap hormon memiliki fungsi yang
sangat spesifik pada masing-masing
sel sasarannya. Tak heran, satu
macam hormon bisa memiliki aksi
yang berbeda-beda sesuai sel yang
menerimanya saat dialirkan oleh
darah.
Pada prinsipnya pengaturan produksi
hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus
mengontrol sekresi banyak kelenjar
yang lain, terutama melalui kelenjar
pituitari, yang juga mengontrol
kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus
akan memerintahkan kelenjar
pituitari untuk mensekresikan
hormonnya dengan mengirim faktor
regulasi ke lobus anteriornya dan
mengirim impuls saraf ke
posteriornya dan mengirim impuls
saraf ke lobus posteriornya.
Hormon-hormon ini bisa dibuat
secara sintetis. Di antaranya adalah
hormon wanita yaitu estrogen dan
progesteron yang dibuat dalam
bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk
utama kontrasepsi yang digunakan
wanita seluruh dunia untuk
memudahkan mereka menentukan
saat yang tepat: kapan harus
mempunyai anak dan jarak usia tiap
anak.
Sumber hormon alami yang praktis
biasanya dari hewan ternak misalnya
sapi, babi dan biri-biri. Tetapi
beberapa hormon karena khasnya
sehingga yang berasal dari hewan
tidak berfungsi untuk manusia seperti
hormon pertumbuhan, FSH dan LH
Hal.22 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
(luteinizing hormone). Hormon yg
berasal dari hewan dapat
menimbulkan reaksi imunologis.
Cara lain untuk menghasilkan hormon
alami adalah dengan rekayasa
genetik. Melalui rekayasa genetik,
DNA mikroba dapat diarahkan untuk
memproduksi rangkaian asam amino
yang urutannya sesuai dengan
hormon manusia yang diinginkan.
Dengan rekayasa genetika ini dapat
dibuat hormon alami dalam jumlah
banyak dan dalam waktu singkat.
Hormon hasil rekayasa genetika tidak
menimbulkan reaksi imunologis
karena sama dengan hormon manusia
asli.
Ciri-Ciri Hormon
1. Diproduksi dan disekresikan ke
dalam darah oleh sel kelenjar
endokrin dalam jumlah sangat kecil
2. Mengadakan interaksi dengan
reseptor khusus yang terdapat di sel
target
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan
enzim khusus
4. Memiliki pengaruh tidak hanya
terhadap satu sel target, tetapi dapat
juga mempengaruhi beberapa sel
target berlainan
Klasifikasi Hormon
Hormon dapat diklasifikasikan melalui
b e r b a ga i ca ra ya i t u m e n u r u t
komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi
reseptor dan sifat sinyal yang
mengantarai kerja hormon di dalam
sel.
Klasifikasi hormon berdasarkan
senyawa kimia pembentuknya
1.Golongan Steroid→turunan dari
kolestrerol
2.Golongan Eikosanoid yaitu dari
asam arachidonat
3.Golongan derivat Asam Amino
dengan molekul yang kecil
→Thyroid,Katekolamin
4.Golongan Polipeptida/Protein
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
→Insulin,Glukagon,GH,TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul
hormon
1.Lipofilik : kelompok hormon yang
dapat larut dalam lemak
2.Hidrofilik : kelompok hormon yang
dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1.Hormon yang berikatan dengan
hormon dengan reseptor intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan
reseptor permukaan sel (plasma
membran)
Penggolongan Hormon
Hormon terbagi dari 6 golongan yaitu
:
1.Hormon androgen dan sintetisnya
/testoteron
2.Hormon estrogen dan progesteron
3.Hormon kortikosteroid
4.Hormon tropik dan sintetiknya
5.Obat anabolic
6.Hormon lainnya
Mekanisme Kerja Hormon Protein
1. Reseptor hormon protein bersifat
spesifik dan terdpt pada membran
plasma sel target. Interaksi hormon
dg reseptornya mengakibatkan
perangsangan atau penghambatan
enzim adenilsiklase yg terikat pada
reseptor tersebut.
2. Interaksi hormon-reseptor ini
mengubah kecepatan sintesis siklik
AMP dari ATP.
3. Selanjutnya siklik AMP berfungsi
sebagai mediator intrasel untuk
hormon tersebut dan seluruh sistem
ini berfungsi sebagai suatu
mekanisme spesifik sehingga efek
spesifik suatu hormon dapat terjadi.
4. Siklik AMP mempengaruhi berbagai
proses dalam sel.
5. Siklik AMP menyebabkan aktivasi
enzim protein kinase yaitu proses
fosforilasi pada sintesis protein. Siklik
AMP mempengaruhi kecepatan
proses ini.
6. Metabolisme siklik AMP menjadi
5'AMP dikatalisis oleh enzim
fostodiesterase yang spesifik. Dengan
demikian zat-zat yang menghambat
enzim fostodiesterase ini dapat
menyebabkan timbulnya efek mirip
hormon.
7. Hormon yang bekerja dengan cara
d i ata s i a l a h h o r m o n t ro p i k
adenohipofisis misal: gonadotropin,
MSH (melanocyte stimulating
hormone), beberapa releasing
hormones dari hipotalamus,
glukagon, hormon paratiroid dan
kalsitonin.
Mekanisme Kerja Hormon Steroid
1 . H o r m o n ste ro i d m e l e wat i
membran sel masuk ke dalam
sitoplasma setiap sel, baik sel target
hormon steroid maupun sel lain.
Tetapi reseptor hormon steroid hanya
terdapat di dalam sel target yaitu
dalam sitoplasmanya.
2. Bila hormon steroid berikatan
dengan reseptor sitoplasma maka
kompleks hormon-reseptor tersebut
dengan atau tanpa modifikasi akan
ditransportasi ke tempat kerjanya
(sites of action) di dlm inti sel yaitu
pada kromatin. Selanjutnya terjadilah
beberapa hal yang berhubungan
dengan peningkatan sintesis protein
sesuai dengan fungsi masing-masing
sel target.
Analog Dan Antagonis Hormon
Analog hormon adalah zat sintetis
yang berkaitan dengan reseptor
hormon. Analog hormon sangat mirip
dengan hormon alami dan sering kali
fungsi klinisnya lebih baik dari pada
hormon alaminya sebab mempunyai
beberapa sifat yang lebih
menguntungkan
Misalnya estradiol adalah hormon
alami yang masa kerjanya sangat
pendek, sedangkan etinilestradiol
adalah analog hormon yang masa
kerjanya lebih panjang.
Juga ada beberapa obat atau zat kimia
yang menghambat sintesis, sekresi
m a u p u n ke r j a h o r m o n p a d a
reseptornya disebut antagonis
hormon. Indikasi utama hormon
adalah untuk terapi pengganti
kekurangan hormon misalnya pada
hipotiroid.
Walaupun hormon merupakan zat
yang disintesis oleh badan dalam
keadaan normal, tidak berarti hormon
bebas dari efek toksis/racun.
Pemberian hormon eksogen/ dari luar
yang tidak tepat dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan hormonal
dengan segala akibatnya.
Terapi dengan hormon yang tepat
hanya mungkin dilakukan bila
dipahami segala kemungkinan kaitan
aksi hormon dalam tubuh penderita.
Contoh antagonis hormon pada
penggunaan terapi
1 .T i o u r a s i l d i g u n a k a n p a d a
hipertiroidisme
2.Metirapon digunakan untuk
membedakan hipofungsi korteks
adrenal primer atau sekunder
3.Dopamin menekan sekresi hormon
pertumbuhan yg berlebihan
4.Bromokriptin menekan sekresi
prolaktin yang berlebihan
5.Klomifen meniadakan mekanisme
umpan balik oleh estrogen sehingga
sekresi gonadotropin dari hipofisis
tetap tinggi.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 23
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
REMAJA DAN FAKTOR RESIKO MEROKOK
Remaja merupakan masa yang paling
rawan akan pengaruh dari lingkungan.
Pergaulan amat mempengaruhi seseorang
begitupula halnya dengan kebiasaan
merokok. Pengaruh teman dan kelompok
akan sangat kuat bagi seorang remaja
untuk memutuskan merokok atau tidak.
Untuk dapat diterima oleh kelompok atau
teman seseorang akan berusaha
mengikuti kebiasaan dari kelompok atau
teman tersebut. Remaja akan berusaha
untuk diterima dilingkungannya. Hal ini
juga dapat disebabkan rasa percaya diri
yang rendah sehingga cenderung
mengadopsi kebiasaan yang berlaku
seperti kebiasaan merokok. Tanpa mereka
sadari bahwa sebetulnya menular untuk
merokok merupakan pintu masuk dari
jenis adiksi.
Data statistik menunjukkan bahwa
perokok remaja saat ini berkisar >15%
jumlah remaja saat ini. Kebanyakan
perokok dan pengguna tembakau dewasa
mulai melakukan kebiasaan tersebut
sebelum mereka dewasa. Diantara para
remaja yang merokok tersebut, hampir
25% merokok pertama kali sebelum
berusia 10 tahun.
Tembakau/kebiasaan merokok menjadi
prioritas kesehatan utama karena, hal ini
dikarenakan tembakau adalah penyebab
kematian satu dari sepuluh orang dewasa
(sekitar 5 juta kematian per tahun).
Jumlah ini lebih besar dari jumlah
keseluruhan korban perang dunia
pertama ditambah perang Korea dan
ditambah perang Vietnam. Alasan kedua
adalah merokok merupakan penyebab
paling penting dari kesakitan yang dapat
“dicegah” dan kematian “dini” dinegara
maju maupun berkembang. Sedangkan
alasan lainnya adalah tembakau
merupakan faktor risiko berbagai kanker,
terutama kanker paru-paru, dan risiko
penyakit jantung, stroke, emfisema,
gangguan saluran pernafasan, dan lainlain. Kebiasaan mengunyah tembakau
juga meningkatkan risiko terkena kanker
bibir, lidah dan mulut.
Organisasi kesehatan dunia (WHO)
memprediksi bahwa peng gunaan
tembakau akan membunuh >3 juta
orang/tahun di seluruh dunia. Angka ini
akan meningkat menjadi 10 juta
kematian/tahun menjelang tahun 2020.
Banyak faktor yang berperanan dalam
peningkatan jumlah perokok remaja,
diantaranya adalah Iklan industri rokok
yang menggambarkan bahwa perokok
adalah seorang individu yang sukses dan
memiliki gaya hidup glamor, atau bahkan
melambangkan kejantanan; mudahnya
akses untuk mendapatkan rokok dan
tembakau; harga produk tembakau yang
Hal. 24 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
relatif rendah; tekanan dari teman sebaya
memainkan peranan penting; adanya
anggota keluarga atau bahkan orang tua
yang juga merokok; khusus untuk remaja
putri merokok belakangan ini menjadi
trend karena dianggap bisa menurunkan
nafsu makan sehingga dapat membantu
program diet mereka, anggapan ini benarbenar menyesatkan dan tidak benar.
Sejarah Tembakau
Tembakau telah dikenal sejak 6000 tahun
sebelum masehi. Para pakar yakin bahwa
tumbuhan tembakau telah tumbuh di
Amerika. Pakar juga yakin bahwa
penduduk asli Amerika telah
menggunakan tembakau sejak 1 tahun
sebelum masehi, termasuk mengunyah
dan merokok tembakau. Pada tahun 1492
M, Columbus menemukan tembakau
sebagai “daun kering” yang diberikan
sebagai hadiah. Pada tahun 1492 ini juga
Rodrigo de Jerez dan Luis de Torres
mengenal rokok dari orang kuba. Pada
t a h u n 1 4 9 7 , Ro b e r t Pa n e y a n g
mendampingi Columbus pada
perjalanannya yang kedua menulis
tentang penggunaan tembakau di Eropa
dalam tulisannya “De Insularium Ribitus."
Pada 1498 Columbus berkunjung ke
Trinidad dan Tobago, dan menemukan
penggunaan tembakau menggunakan
pipa. Pada tahun 1499 Amerigo Vespucci
mengamati penggunaan tembakau
kunyah pada orang Indian
Tembakau (Nicotiana sp., L.) adalah genus
tanaman yang berdaun lebar yang berasal
dari daerah Amerika Utara dan Amerika
Selatan. Daun dari pohon ini sering
digunakan sebagai bahan baku rokok, baik
dengan menggunakan pipa maupun
digulung dalam bentuk rokok atau cerutu.
Daun tembakau dapat pula dikunyah atau
dikulum, dan ada pula yang menghisap
bubuk tembakau melalui hidung.
Perokok Aktif dan Pasif
Orang yang merokok jelas merupakan
perokok aktif, sedangkan yang dimaksud
dengan perokok pasif adalah orang-orang
yang tidak merokok tetapi secara tidak
sengaja ikut menghirup/menghisap asap
rokok disekitar perokok. Perokok pasif
lebih berisiko daripada perokok aktif. Hal
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
ini disebabkan karena perokok pasif
menerima/menghisap rokok dari aliran
utama (“mainstream smoke”/asap rokok
yang dikeluarkan oleh perokok) dan asap
aliran sisi (“sidestream smoke” /asap yang
keluar dari ujung rokok yang dibakar).
Asap aliran sisi ini mengandung 2 kali lebih
banyak nikotin, 3 kali lebih tar, 5 kali lebih
banyak karbonmonoksida.
Perokok pasif akan mengalami sakit dan
pedih mata, bersin dan batuk-batuk, sakit
kerongkongan, sakit kepala, masalah
pernafasan termasuk radang paru-paru
dan bronkhitis, meningkatkan risiko
kanker paru dan penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa merokok
memberikan efek negatif kepada:
Istri Perokok
Berisiko mengidap kanker paru lebih
tinggi dibandingkan dengan istri bukan
perokok.
Bayi danAnak-Anak
A s a p ro ko k d a p a t m e n g h a m b a t
pertumbuhan janin dalam rahim ibu,
anak-anak perokok lebih sering terserang
penyakit paru - paru, batuk-batuk,
influensa dan sakit tenggorokan. Mereka
juga sering jatuh sakit.
Orang Dengan Penyakit Jantung dan
Asma
Orang yang mengidap penyakit jantung
lebih mudah mendapat serangan jantung
ditempat yang penuh dengan asap rokok
Orang yang mengidap penyakit asma
mengalami kesulitan bernafas bila
terpajan asap rokok.
Teman Kerja
Mereka yang bekerja dengan perokok
untuk jangka waktu yang lama dapat
mengalami kerusakan paru-paru.
Kandungan Rokok/Tembakau
Asap tembakau mengandung kurang lebih
4000 komponen. Beberapa diantaranya
bersifat racun, beberapa lainnya dapat
merubah sifat sel-sel tubuh menjadi
ganas, setidaknya ada 43 zat dalam
tembakau yang sudah diketahui dapat
menyebabkan kanker.
3 zat berikut ini adalah yang paling lazim
kita dengar, yaitu: nikotin, tar dan karbon
monoksida.
Dalam tiap batang rokok, saat perokok
menghirup nikotin ke dalam paru-paru
mereka maka nikotin akan terserap ke
dalam darah. Dalam 8 detik, nikotin telah
berada di otak dan mengubah cara kerja
otak. Hal ini berlaku begitu cepat karena
nikotin bentuknya mirip dengan bahan
kimia alami otak yaitu asetilkolin.
Asetilkolin adalah salah satu
neurotransmiter yang membawa pesanpesan antara sel otak. Nikotin akan
berikatan dengan reseptor asetilkolin di
otak, yang akhirnya akan membawa
perubahan bagi tubuh dan otak. Nikotin
akan meningkatkan denyut jantung dan
frekuensi nafas dan menyebabkan lebih
banyak glukosa dilepaskan ke dalam
darah. Mu n gkin hal inilah yan g
menyebabkan para perokok merasa lebih
segar bila merokok. Namun ternyata
dampak jangka panjangnya akan terjadi
ke r j a j a nt u n g ya n g l e b i h b e rat ,
pengapuran pembuluh darah jantung,
meningkatnya risiko penggumpalan darah
dalam pembuluh darah serta dapat terjadi
gangguan irama jantung.
Nikotin juga melekat pada neuron (sel
otak) yang melepaskan neurotransmiter
bernama dopamin. Nikotin akan
menstimulasi neuron untuk melepaskan
dopamin dalam jumlah yang besar.
Dopamin akan menstimulasi sirkuit
“kenikmatan” di otak, suatu dtruktur otak
yang disebut sistem limbik. Sistem limbik
ini berhubungan dengan rasa lapar/nafsu
makan, proses belajar, memori, dan
perasaan senang. Secara normal, rasa
senag timbul bersamaan dengan makan,
rasa tenang, dan bila bersama dengan
orang yang kita cintai. Namun nikotin
telah mengubah rasa “senang” ini pada
perokok, menjadi “senang” hanya bila
merokok.
Dalam 40 menit, setengah efek dari
nikotin akan menghilang. Perokok akan
merasa butuh untuk segera
menghidupkan batang rokok berikutnya,
karena tanpa merokok perokok akan
merasa gelisah dan depresi. Dan lama
kelamaan otak akan belajar untuk
“ketagihan” sehingga dibutuhkan lebih
banyak batang rokok untuk menimbulkan
kualitas rasa “senang” yang sama.
Gas karbonmonoksida kita kenal sebagai
asap yang keluar dari knalpot kendaraan
bermotor. Karbon monoksida dalam
tubuh akan mengurangi kemampuan
darah untuk menyerap oksigen dari paruparu. Hal ini terjadi karena sel darah
merah sebagai pengangkut oksigen lebih
mudah berikatan dengan karbon
monoksida dibanding dengan oksigen.
Lebih banyak menghisap rokok, lebih
banyak karbon monoksida terserap dalam
peredaran darah.
Te m b a k a u y a n g d i b a k a r a k a n
mengeluarkan tar dan zat beracun
lainnya. Mereka akan menempel pada
sepanjang saluran nafas perokok dan
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 25
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
pada saat yang sama akan mengurangi
kekenyalan alveolus (kantung udara
dalam paru-paru). Hal ini akan
menyebabkan hanya sejumlah kecil udara
yang dapat dihirup dan sedikit oksigen
yang terserap ke dalam peredaran darah.
Bahaya Rokok/Tembakau
Seperti halnya dengan bahan berbahaya
lainnya yang menimbulkan risiko
keracunan, merokok dapat menimbulkan
efek jangka pendek dan jangka panjang.
Jangka pendek
Rambut dan nafas berbau rokok,
kekurangan oksigen ke otak dan paruparu, tekanan darah meningkat.
Jangka Panjang
- Risiko kematian karena penyakit
kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi pada
perokok dibanding dengan yang bukan
perokok. Hal ini disebabkan karena:
- Pengapuran/plak pembuluh darah
jantung (arteri koroner)
- Tingginya angka “sudden death”
(kematian mendadak) pada perokok
aktif, terutama pria berusia <50 tahun.
- P a d a p e r o ko k y a n g m e m i l i k i
hipertensi, diabetes, atau gangguan
kadar lemak darah yang tinggi akan
memiliki risiko sakit jantung 3 kali lipat
lebih besar daripada seorang perokok
yang tidak memiliki penyakit penyerta
di atas.
- Wanita yang meng gunakan pil
kontrasepsi yang juga seorang perokok
berat, dapat menaikkan risiko terkena
penyakit kardiovaskular 20 kali lebih
besar daripada wanita yang tidak
merokok.
- Semakin banyak merokok dan semakin
lama merokok, semakin besar pula
risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Kanker: paru-paru, rongga mulut,
tenggorokan, kerongkongan, lambung,
pankreas, usus besar, ginjal, kandung
kemih, prostat, rahim, indung telur, leher
rahim, dan payudara. 90% kanker paruparu timbul pada perokok.
Infeksi saluran pernafasan: merokok
mempermudah timbulnya dan
mempersulit penyembuhan radang
tenggorokan, sinusitis, bronkitis dan
radang paru-paru, dibanding mereka yang
ridak merokok.
Penyakit penyumbatan paru-paru
menahun (PPOK), misalnya bronkitis
kronis. Paru-paru yang rusak karena rokok
akan menjadi lebih rentan terhadap
infeksi dan juga kurang dapat menyerap
oksigen.
Gangguan peredaran darah otak (stroke)
dan kepikunan.
Rasa berdenyut, nyeri dan pincang pada
Hal. 26 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
kaki, karena gangguan aliran darah
tungkai.
Radang dan tukak (luka) pada lambung.
Osteoporosis, sehingga memudahkan
terjadinya patah tulang.
Impotensi dikarenakan penyempitan
pada pembuluh darah ke alat kelamin.
Ibu hamil yang merokok berisiko
melahirkan prematur, lahir mati, bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR) dan
retardasi mental.
Berhenti Merokok
Seperti kita ketahui usaha berhenti
merokok bukanlah hal yang mudah, hal ini
diakibatkan adanya faktor “adiksi” yang
ditimbulkan oleh nikotin, oleh karena itu
dunia kesehatan telah menyediakan
beberapa obat berisi nikotin yang
ditujukan untuk mengatasi secara
bertahap “kebutuhan” para pasien yang
berniat untuk berhenti merokok. Obat ini
tersedia dalam bentuk “permen karet
berisi nikotin”, “nicotine patch” (seperti
koyo), nasal spray, dan lain-lain. Untuk
mendapatkan obat-obat di atas perokok
harus berkonsultasi dengan petugas
kesehatan (dokter) sehingga dapat dinilai
tingkat adiksi dan diberikan panduan
tentang bagaimana menggunakan obat
tersebut, serta diberikan tips berhenti
merokok, dan yang terpenting adalah
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
penilaian kemajuan dari pasien (follow
up).
Tips Untuk Berhenti Merokok
Niat untuk berhenti merokok dengan
sungguh-sungguh. Membuat keputusan
untuk berhenti merokok sangatlah sulit,
untuk lebih kuat mengambil keputusan
tersebut. Berikut ini adalah semua sebabsebab mengapa harus berhenti merokok :
- Membuat hidup lebih lama:
Satu dari dua perokok akan mati lebih
awal.
- Menghindari racun:
Asap rokok mengandung hampir 4000
bahan kimia dan 50 diantaranya bisa
menyebabkan kanker
- Mencegah penyakit:
Kanker paru, penyakit jantung, bronkhitis
kronik, emfisema, strok dan tukak
lambung merupakan penyakit yang
berakitan dengan rokok.
- Hidup menjadi lebih sehat:
Orang yang tidak merokok jarang
mengalami terserang panyakit paru-paru
dan penyakit pernafasan lainnya.
- Melindungi orang lain:
Orang di sekeliling perokok juga
menghirup asap rokok.
- Menjadi contoh yang baik:
Anak-anak dan remaja cenderung untuk
merokok sekiranya salah seorang atau
kedua orangtua mereka merokok.
- Anak-anak lebih sehat:
Anak-anak yang memilki orang tua
perokok lebih sering mengidap penyakit
saluran pernaafasan. Mereka juga sering
mengalami gangguan iritasi mata, hidung
dan tenggorokan, batuk dan berdahak.
- Kulit lebih sehat:
Merokok mengakibatkan kulit kusam dan
berkedut terutama di sekitar mata dan
mulut
- Nafas lebih segar dan tidak bau:
Nafas akan lebih segar dan tidak bau
- Gigi lebih putih dan bersih:
Merokok dapat menyebabkan gigi
menjadi kuning dan kusam
- Menghemat uang:
Perokok yang biasa menghisap rokok satu
bungkus per hari, akan menghemat uang
kurang lebih sebesar Rp. 12.000 x 365
hari = Rp 4.380.000 per tahun bila
berhenti merokok.
- Khusus untuk pria:
Kesuburan meningkat karena merokok
dapat menyebabkan kelainan pada
sperma yang menyebabkan kurang subur.
Selain itu kejantanan meningkat karena
merokok menyebabkan impoten karena
aliran darah yang berkurang.
Beritahu keluarga dan teman-teman
tentang keputusan berhenti merokok, hal
ini untuk mendapatkan dukungan dan
semangat untuk berhenti merokok.
Buang semua rokok dan barang-barang
lainnya yang berkaitan dengan rokok
seperti korek api dan lain-lain.
Cara Untuk Mengatasi Ketagihan
Merokok
Mengabaikan: katakan dalam hati “nanti”
setiap muncul keinginan merokok
Minum lebih banyak air putih
Menarik nafas panjang untuk
menenangkan fikiran
Meningkatkan hobi dan kegiatan lainnya
yang digemari untuk mengisi waktu
senggang sehingga tidak menigingat
untuk merokok
Mengunyah sesuatu seperti permen dan
lain-lain untuk mengalihkan keinginan
untuk merokok.
Sering mandi atau basuh tangan setiap
kali ingin merokok
Berdoa untuk mohon dilupakan keinginan
merokok
Tolak dengan tegas ajakan merokok dari
perokok lain.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 27
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
RHODAMIN B
Rhodamin B adalah salah satu zat
pewarna sintetis yang biasa digunakan
pada industri tekstil dan kertas . Za
t ini
ditetapkan sebagai zat yang dilarang
penggunaannya pada makanan melalui
Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85.
Namun penggunaan Rhodamine dalam
makanan masih terdapat di lapangan. Di
lapangan berhasil ditemukan zat
Rhodamine-B pada kerupuk, sambal
botol, dan sirup melalui pemeriksaan
pada sejumlah sampel makanan dan
minuman. Rhodamin B ini juga adalah
bahan kimia yang digunakan sebagai
bahan pewarna dasar dalam tekstil dan
kertas. Pada awalnya zat ini digunakan
untuk kegiatan histologi dan sekarang
berkembang untuk berbagai keperluan,
yang berhubungan dengan sifatnya dapat
berfluorensi dalam sinar matahari.
Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah
C28H31N2O3Cl dengan berat molekul
sebesar 479.000. Za
t yang sangat dilarang
penggunaannya dalam makanan ini
berbentuk kristal hijau atau serbuk ungukemerah merahan, sangat larut dalam air
yang akan menghasilkan warna merah
kebiru-biruan dan berfluorensi kuat.
Rhodamin B juga merupakan zat yang
larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain
dalam air. Di dalam laboratorium, zat
tersebut digunakan sebagai pereaksi
untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan
Th dan titik leburnya pada suhu 165⁰C.
Dalam analisis dengan metode destruksi
dan metode spektrofometri, didapat
informasi bahwa sifat racun yang terdapat
dalam Rhodamin B tidak hanya saja
disebabkan oleh senyawa organiknya saja
tetapi juga oleh senyawa anorganik yang
terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri,
bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi
oleh senyawa anorganik lain seperti
timbaledan arsen (Subandi, 1999).
Dengan terkontaminasinya Rhodamin B
d e n ga n ke d u a u n s u r te rs e b u t ,
menjadikan pewarna ini berbahaya jika
digunakan dalam makanan.
Di dalam Rhodamin B sendiri terdapat
ikatan dengan klorin (Cl) yang dimana
senyawa klorin ini merupakan senyawa
anorganik yang reaktif dan juga
berbahaya. Rekasi untuk mengikat ion
klorin disebut sebagai sintesis zat warna.
Disini dapat digunakan Reaksi FriedlCrafts untuk mensintesis zat warna
seperti triarilmetana dan xentana. Rekasi
antara ftalat anhidrida dengan resorsinol
dengan keberadaan seng klorida
Hal. 28 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
menghasilkan fluoresein. Apabila
resorsinol diganti dengan N-Ndietilaminofenol, reaksi ini akan
menghasilkan Rhodamin B.
Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan
Klorin terdapat juga ikatan konjugasi.
Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah
yang menyebabkan Rhodamin B bewarna
merah. Ditemukannya bahaya yang sama
antara Rhodamin B dan Klorin membuat
adanya kesimpulan bahwa atom Klorin
yang ada pada Rhodamin B yang
menyebabkan terjadinya efek toksik bila
masuk ke dalam tubuh manusia. Atom Cl
yang ada sendiri adalah termasuk dalam
halogen, dan sifat halogen yang berada
dalam senyawa organik akan
menyebabkan toksik dan karsinogen.
Beberapa sifat berbahaya dari Rhodamin
B seperti menyebabkan iritasi bila terkena
mata, menyebabkan kulit iritasi dan
kemerahan bila terkena kulit, hampir
mirip dengan sifat dari Klorin yang seperti
disebutkan di atas berikatan dalam
struktur Rhodamin B.
Penggunaan Rhodamin B dalam pangan
tentunya berbahaya bagi kesehatan.
Adanya produsen pangan yang masih
m e n g g u n a ka n R h o d a m i n B p a d a
produknya mungkin dapat disebabkan
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
oleh pengetahuan yang tidak memadai
mengenai bahaya penggunaan bahan
kimia tersebut pada kesehatan dan juga
karena tingkat kesadaran masyarakat
yang masih rendah. Selain itu, Rhodamin
B sering digunakan sebagai pewarna
makanan karena harganya relatif lebih
murah daripada pewarna sintetis untuk
pangan, warna yang dihasilkan lebih
menarik dan tingkat stabilitas warnanya
lebih baik daripada pewarna alami.
Rhodamin B sering disalahgunakan pada
pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah
giling, agar-agar, aromanis/kembang
gula, manisan, sosis, sirup, minuman, dan
l a i n - l a i n . C i r i - c i r i p a n ga n ya n g
mengandung Rhodamin B antara lain
warnanya cerah mengkilap dan lebih
mencolok, terkadang warna terlihat tidak
homogen (rata), ada gumpalan warna
pada produk, dan bila dikonsumsi rasanya
sedikit lebih pahit.
Biasanya produk pangan yang
m e n ga n d u n g R h o d a m i n B t i d a k
mencantumkan kode, label, merek, atau
identitas lengkap lainnya.
Penggunaan zat pewarna ini dilarang di
Eropa mulai 1984 karena Rhodamin B
termasuk bahan karsinogen (penyebab
kanker) yang kuat. Uji toksisitas
Rhodamin B yang dilakukan terhadap
mencit dan tikus telah membuktikan
adanya efek karsinogenik tersebut.
Konsumsi Rhodamin B dalam jangka
panjang dapat terakumulasi di dalam
tubuh dan dapat menyebabkan gejala
pembesaran hati dan ginjal, gangguan
fungsi hati, kerusakan hati, gangguan
fisiologis tubuh, atau bahkan bisa
menyebabkan timbulnya kanker hati.
Penyebab lain senyawa ini begitu
berbahaya jika dikonsumsi adalah
senyawa tersebut adalah senyawa yang
radikal. Senyawa radikal adalah senyawa
yang tidak stabil. Dalam struktur
Rhodamin kita ketahui mengandung
klorin (senyawa halogen), sifat halogen
adalah mudah bereaksi atau memiliki
reaktivitas yang tinggi maka dengan
demikian senyawa tersebut karena
merupakan senyawa yang radikal akan
berusaha mencapai kestabilan dalam
tubuh dengan berikatan dengan
senyawa-senyawa dalam tubuh kita
sehingga pada akhirnya akan memicu
kanker pada manusia.
Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk
sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri
adalah gas beracun yang menimbulkan
iritasi sistem pernafasan. Efek toksik
klorin berasal dari kekuatan
mengoksidasinya. Bila klorin dihirup pada
konsentrasi di atas 30ppm, klorin mulai
bereaksi dengan air dan sel-sel yang
berubah menjadi asam klorida (HCl) dan
asam hipoklorit (HClO). Ketika digunakan
pada tingkat tertentu untuk desinfeksi air,
meskipun reaksi klorin dengan air sendiri
tidak mewakili bahaya utama bagi
kesehatan manusia, bahan-bahan lain
yang hadir dalam air dapat menghasilkan
disinfeksi produk sampingan yang dapat
merusak kesehatan manusia. Klorit yang
digunakan sebagai bahan disinfektan yang
digunakan dalam kolam renang pun
berbahaya, jika terkena akan
mennyebabkan iritasi pada mata dan kulit
manusia.
C i r i m a ka n a n ya n g m e n ga n d u n g
Rhodamin B:
1. Warna kelihatan cerah (berwarnawarni) mencolok, sehingga tampak
menarik.
2. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada
sirop atau limun).
3. Muncul rasa gatal di tenggorokan
setelah mengonsumsinya.
4. Baunya tidak alami sesuai makanannya.
5. Biasanya tidak mencantumkan kode,
label dan merek.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 29
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
PSORIASIS
Psoriasis merupakan penyakit
menahun dan bersifat kambuhan,
yang ditandai oleh adanya benjolan
bersisik berwarna keperakan dan
sejumlah plak (bercak yang menonjol)
dengan ukuran yang bervariasi.
Psoriasis paling sering ditemukan
pada usia 15-35 tahun.
Penyebab
Psoriasis tampaknya merupakan
suatu penyakit keturunan dan
tampaknya juga berhubungan dengan
sistem kekebalan dan respon
peradangan. Paling sering ditemukan
di batang tubuh, sikut, lutut, kulit
kepala, lipatan kulit atau kuku jari
tangan; tetapi bisa menyerang setiap
atau seluruh bagian tubuh.
Dalam keadaan normal, pergantian
kulit memerlukan waktu sekitar 1
bulan.
Pada psoriasis, proses ini hanya
memakan waktu beberapa hari
sehingga terjadi penimbunan sel-sel
kulit yang mati dan pembentukan
sisik-sisik yang tebal. Psoriasis bukan
merupakan penyakit menular.
Psoriasis bisa kambuh tanpa alasan
yang jelas, atau kekambuhan bisa
terjadi setelah sengatan matahari
yang hebat, iritasi kulit atau cedera
(luka bakar, gigitan seranggan, luka
sayat, ruam), pemakaian obat anti
malaria, pemakaian litium,
p e m a k a i a n o b a t b e t a - b l o ke r
(misalnya propanolol dan metoprolol)
atau hampir semua jenis salep
maupun krim, infeksi virus atau
bakteri, pemakaian alkohol yang
berlebihan, obesitas (kegemukan),
stres dan cuaca dingin.
Gejala
Bercak-bercak di kulit, kulit pecahpecah, merah dan meradang, bisa
disertai dengan pembentukan pustula
(bisul kecil). Bercak yang pertama
timbul dapat menghilang dengan
sendirinya, tetapi kemudian akan
diikuti oleh pembentukan bercakbercak lainnya. Beberapa bercak tetap
berukuran sebesar kuku ibu jari,
sedangkan bercak lainnya bisa
tumbuh sampai menutupi daerah
tubuh yang luas, kadang membentuk
Hal. 30 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
pola spiral atau cincin.
Psoriasis di sekeliling dan di bawah
kuku, menyebabkan kuku tampak
tebal dan bentuknya berubah. Alis
mata, ketiak, pusar dan selangkangan
juga bisa terkena. Jarang
menyebabkan gatal-gatal.
Psoriasis menyebabkan timbulnya
lapisan-lapisan di kulit. Jika daerah ini
membaik, kulit akan tampak seperti
semula dan pertumbuhan rambut
tidak berubah.
Artritis psoriatik menimbulkan gejala
yang mirip dengan artritis rematoid,
dimana penderita merasakan nyeri
pada persendiannya.
Meskipun sangat jarang, psoriasis
bisa menutupi seluruh tubuh dan
menyebabkan dermatitis psoriatik
eksfoliativa, dimana keseluruhan kulit
mengalami peradangan.
Jenis psoriasis ini sangat serius karena
seperti halnya luka bakar, kelainan ini
menyebabkan kulit tidak dapat
berfungsi dengan baik sebagai
pelindung terhadap cedera dan
infeksi.
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Pada psoriasis pustuler, pustula
( j e ra wa t b e r i s i n a n a h ) ya n g
berukuran besar dan kecil timbul di
tangan dan telapak kaki. Kadang
pustula ini menyebar di seluruh
tubuh.
Diagnosa
Pola pembentukan sisik yang khas
dari psoriasis biasanya dengan
mudah dapat dikenali, sehingga tidak
diperlukan pemeriksaan diagnostik
khusus. Untuk memperkuat
diagnosis bisa dilakukan biopsi kulit.
Jika disertai nyeri sendi dan sifatnya
menetap, dilakukan pemeriksaan
rontgen.
Pengobatan
Jika hanya terdapat sedikit plak yang
kecil, psoriasis dengan cepat akan
memberikan respon terhadap
p e n g o b a t a n . U n t u k m e n j a ga
kelembaban kulit bisa digunakan
salep dan krim yang melumasi kulit
(emolien) 1-2 kali/hari. Salep yang
mengandung kortikosteroid efektif
digunakan pada psoriasis dan
efektivitasnya bisa ditingkatkan
dengan mengoleskan dan kemudian
membungkus daerah tersebut
dengan selofan (kertas kaca). Bisa
juga diberikan krim vitamin D. Salep
dan krim yang mengandung asam
salisilat atau aspal batubara juga
digunakan untuk mengobati
psoriasis. Kebanyakan obat-obat
tersebut dioleskan 2 kali/hari.
Kadang digunakan obat yang lebih
kuat, yaitu antralin; tetapi dapat
menyebabkan iritasi kulit dan
meninggalkan noda pada pakaian.
Jika kulit kepala terkena, digunakan
shampo yang mengandung antralin.
Sinar ultra violet juga bisa membantu
meredakan psoriasis. Berjemur
dibawah sinar matahari seringkali
membantu menghilangkan plak di
daerah tubuh yang lebih luas. Untuk
prosiasis yang meluas, terapi sinar
ultra violet bisa ditambah dengan
psoralen, yaitu obat yang
menyebabkan kulit sangat peka
terhadap efek sinar ultra violet.
Gabungan dari psoralen dan sinar
ultra violet (PUVA) biasanya efektif
dan bisa membersihkan kulit selama
beberapa bulan. Tetapi PUVA bisa
meningkatkan resiko terjadinya
kanker kulit, karena itu pengobatan ini
harus diawasi secara ketat.
Untuk jenis psoriasis yang serius dan
menyebar luas, bisa diberikan
methotrexate.
O b at i n i m e m p e n ga r u h i p e r tumbuhan dan perkembangbiakan
sel-sel kulit.
Methotrexate digunakan pada
penderita yang tidak memberikan
respon terhadap pengobatan lainnya.
Obat ini sangat efektif pada kasuskasus yang berat, tetapi bisa
menimbulkan efek yang merugikan
pada sumsum tulang, ginjal dan hati.
Obat lainnya yang juga efektif tetapi
menimbulkan efek samping yang
serius adalah cyclosporin.
Obat yang paling efektif untuk
psoriasis pustuler adalah etretinat
dan isotretinoin, yang juga digunakan
untuk mengobati jerawat yang parah.
Pencegahan
Meskipun tindakan merawat tidak
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 31
Artikel
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
akan menyembuhkan psoriasis,
tetapi dapat membantu
memperbaiki penampilan dan
nuansa kulit rusak. Langkah-langkah
ini dapat bermanfaat untuk Anda:
Mandi setiap hari. Mandi setiap hari
membantu menghilangkan sisik dan
menyejukkan kulit yang meradang.
Tambahkan minyak mandi, koloid
havermut, garam Epsom atau garam
Laut Mati ke air dan rendam selama
minimal 15 menit. Hindari air panas
dan sabun kasar, yang dapat
memperburuk gejala. Sebaliknya,
gunakan air hangat dan sabun ringan
yang telah ditambahkan minyak dan
lemak.
Gunakan pelembab. Lap kulit Anda
setelah mandi, kemudian segera
oleskan pelembab berbasis salep saat
kulit Anda masih basah. Untuk kulit
sangat kering, minyak lebih disukai mereka mempunyai daya tahan lebih
dari krim atau lotion dan lebih efektif
untuk mencegah air menguap dari
kulit Anda. Selama cuaca dingin,
kering, Anda mungkin perlu untuk
memakai pelembab beberapa kali
sehari.
Tutup daerah yang terkena dampak
dalam semalam. Untuk membantu
menyembuhkan ruam dan
mengelupaskan kulit, oleskan salep
berbasis pelembab ke kulit Anda dan
bungkus dengan plastik dalam
semalam. Di pagi hari lepas dan
bersihkan area tersebut dengan
mandi atau shower.
Paparkan seminim mungkin sinar
matahari ke kulit. Jumlah yang
terkontrol sinar matahari dapat
secara signifikan menyembuhkan lesi,
tapi terlalu banyak sinar matahari
dapat memicu atau memperburuk
penyakit dan meningkatkan resiko
kanker kulit. Jika Anda berjemur, yang
terbaik adalah mencoba sesi pendek
atau tidak lebih tiga kali seminggu.
Menyimpan catatan kapan dan
berapa lama Anda di bawah sinar
matahari untuk membantu
menghindari overexposure. Dan
pastikan untuk melindungi kulit yang
sehat dengan tabir surya minimal 15
Hal. 32 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
SPF, beri perhatian ke telinga, tangan
dan wajah. Sebelum memulai
berjemur, tanyakan dokter Anda
tentang cara terbaik untuk
menggunakan sinar matahari alami
untuk merawat kulit Anda.
Gunakan obat krim atau salep.
Menggunakan krim atau salep yang
mengandung hidrokortison atau asam
salisilat untuk mengurangi gatal dan
pengelupasan. Jika Anda menderita
kulit kepala psoriasis, cobalah
samphoo obat yang mengandung tar
batubara. Untuk hasil terbaik, ikuti
petunjuk pemakaian.
Hindari pemicu psoriasis, jika
mungkin. Cari tahu apa yang memicu,
jika ada, memperburuk psoriasis Anda
dan mengambil langkah-langkah
untuk mencegah atau menghindari
mereka. Infeksi, luka kulit Anda, stres,
merokok dan paparan sinar matahari
yang intens semua bisa memperburuk
psoriasis.
Hindari minum alkohol. Konsumsi
alkohol dapat menurunkan efektivitas
beberapa perawatan psoriasis .
Kolom Hikmah
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MENGINGAT KEMATIAN
Kehidupan berlangsung tanpa
disadari dari detik ke detik. Apakah
kita tidak menyadari bahwa hari-hari
yang telah lewat justru semakin
mendekatkan kita kepada kematian
sebagaimana juga yang berlaku bagi
orang lain?Setiap orang yang pernah
hidup di muka bumi ini ditakdirkan
untuk mati. Tanpa kecuali, mereka
semua akan mati, tiap orang.
Saat ini, kita tidak pernah
menemukan jejak orang-orang yang
telah meninggal dunia. Mereka yang
saat ini masih hidup dan mereka yang
akan hidup juga akan menghadapi
kematian pada hari yang telah
ditentukan. Walaupun demikian,
masyarakat pada umumnya
cenderung melihat kematian sebagai
suatu peristiwa yang terjadi secara
kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang
baru terlahir di dunia ini dengan
seseorang yang sedang mengalami
sakaratul maut. Keduanya sama sekali
tidak berkuasa terhadap kelahiran
dan kematian mereka. Hanya Allah
yang berkuasa untuk memberikan
nafas bagi kehidupan atau untuk
mengambilnya. Semua makhluk
hidup akan hidup sampai suatu hari
yang telah ditentukan untuk
kemudian mati.
Kebanyakan orang menghindari
untuk berpikir tentang kematian.
Dalam kehidupan modern ini,
seseorang biasanya menyibukkan
dirinya dengan hal-hal yang sangat
bertolak belakang [
dengan
kematian];mereka berpikir tentang:
dimana mereka akan kuliah, di
perusahaan mana mereka akan
bekerja, apa yang akan dimasak untuk
makan malam nanti, dan sebagainya.
Kehidupan diartikan sebagai sebuah
proses kebiasaan yang dilakukan
sehari-hari. Pembicaraan tentang
kematian sering dicela oleh mereka
yang merasa tidak nyaman
mendengarnya. Mereka menganggap
bahwa kematian hanya akan terjadi
ketika seseorang telah lanjut usia,
seseorang tidak ingin memikirkan
tentang kematian dirinya yang tidak
menyenangkannya ini.
Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak
ada yang menjamin bahwa seseorang
akan hidup dalam satu jam
berikutnya. Tiap hari, orang-orang
menyaksikan kematian orang lain di
sekitarnya tetapi tidak memikirkan
tentang hari ketika orang lain
menyaksikan kematian dirinya. Ia
tidak mengira bahwa kematian itu
sedang menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang
manusia, semua “kenyataan” dalam
hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi
kenangan akan “hari-hari indah” di
dunia ini. Sekarang renungkan
bagaimana keadaan setelah kita mati
nanti. Dimulai saat kita
menghembuskan napas untuk yang
terakhir kalinya, kita hanyalah
“seonggok daging” saja yang diam dan
terbujur kaku. Sesudah jenazah kita
dimasukkan ke dalam liang lahat,
maka tanah akan menutupinya. Ini
adalah kesudahan cerita anda. Mulai
saat ini, anda hanyalah seseorang
yang namanya terukir pada batu nisan
di kuburan.
Walaupun setelah melihat kenyataan
ini, ternyata mental manusia
cenderung untuk tidak peduli
terhadap hal-hal yang tidak
diingininya. Bahkan cenderung untuk
menafikan eksistensi sesuatu yang ia
hindari pertemuannya.
Kecenderungan ini tampak jelas ketika
membicarakan kematian.
Hanya pemakaman atau kematian
tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang
dapat mengingatkannya [
akan
kematian].ebanyakan
K
orang melihat
kematian itu jauh dari diri mereka.
Asumsi yang menyatakan bahwa
mereka yang mati pada saat sedang
tidur atau karena kecelakaan
merupakan orang lain; dan apa yang
mereka [y
ang mati]alami tidak akan
menimpa diri mereka!Semua orang
berpikiran, belum saatnya mati dan
mereka selalu berpikir selalu masih
ada hari esok untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang
meninggal dalam perjalanannya ke
sekolah atau terburu-buru untuk
menghadiri rapat di kantornya juga
berpikiran serupa.
Namun demikian, hal ini hanyalah
alasan untuk menghindari kematian
dan usaha-usaha seperti ini hanyalah
hal yang sia-sia.
Allah berfirman dalam kitab suci “Lari
itu sekali-kali tidaklah berguna
bagimu, jika kamu melarikan diri dari
kematian atau pembunuhan, dan jika
(kamu terhindar dari kematian) kamu
tidak juga akan mengecap kesenangan
kecuali sebentar saja.”
Manusia yang diciptakan seorang diri
haruslah waspada bahwa ia juga akan
mati seorang diri. Namun selama
hidupnya, ia hampir selalu hidup
untuk memenuhi segala
keinginannya.
B a nya k m a n u s i a ya n g t u j u a n
utamanya dalam hidup adalah untuk
memenuhi hawa nafsunya. Namun,
tidak seorang pun dapat membawa
harta bendanya ke dalam kuburan.
Jenazah dikuburkan hanya dengan
dibungkus kain kafan. Tubuh datang ke
dunia ini seorang diri dan pergi darinya
pun dengan cara yang sama. Modal
yang dapat di bawa seseorang ketika
mati hanyalah amal-amalnya saja.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 33
Back To Nature
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
MANFAAT DELIMA
"Apa sih enaknya buah delima?Buah
kok isinya biji semua." Pernah
mendengar komentar begitu?
Biasanya nada sumbang terhadap
delima dilontarkan oleh mereka yang
tak mau repot. Banyak juga yang
enggan memakan delima karena
bingung cara memakannya.
Buah delima (Punica Granatum L.)
memang unik. Bila buah yang
berbentuk seperti buni ini dibelah
dua, akan terlihat tumpukan biji yang
berdempetan satu sama lain. lalu
dimana daging buahnya? Daging
buah delima menempel pada biji,
menyerupai selaput pembungkus
biji, menyerupai selaput
pembungkus biji. Rasanya asamasam manis, segar di lidah.
Untuk mendapatkan daging buahnya,
keseluruhan biji harus turut dikulum.
Persis memakan buah markisah.
Bedanya markisah biasa ditelan
bersama bijinya, buah delima tidak
demikian. Umumnya bagian biji tidak
ikut dimakan karena keras dan bila
tergigit menimbulkan rasa baru yang
membuat daging buah delima tak
seenak dan sesegar semula.
Ada banyak kandungan zat di dalam
buah Delima ini seperti granatin,
betulic acid, ursolic acid, elligatanin,
resin, kalsium oksalat, maupun juga
pati, dan di dalam kulit akar dan kulit
kayunya mengandung 1% alkaloid,
20% elligatanin, metilpelletriene,
pseudopelletriene, dan lainnya.
S e d a n g ka n d a u n ta n a m a n nya
mengandung kalsium oksalat, lemak,
sulfur, tanin, dan alkaloid.
Khasiat Tak Ternilai
Tak salah pepatah mengatakan
berakit-rakit ke hulu berenang-renang
ketepian, bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian. Jika
mau sedikit repot memakan buah
delima, Anda akan menuai manfaat
yang tak ternilai harganya. Buah
delima menyimpan khasiat bagi
kesehatan, suatu anugerah yang tak
Hal. 34 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013
bisa dinilai dengan uang.
Daging buah delima berkhasiat
sebagai penyejuk dan dapat
digumakan mengobati sariawan,
suara serak, sakit di tenggorokan,
cacingan, perut kembung, rematik,
sering buang air kecil, menurunkan
tekanan darah tinggi, bahkan
menurunkan berat badan. Biji delima
yang sering dibuang juga menyimpan
khasiat antara lain dapat menurunkan
demam dan menyembuhkan batuk.
Mungkin belum banyak diketahui
bahwa delima ini dapat menyebabkan
sel-sel kanker merusak dirinya atau
merangsang apoptosis (proses bunuh
diri sel kanker).
Penelitian laboratorium menunjukkan
bahwa jus delima yang tidak diberi
pemanis akan memicu apoptosis sel
kanker payudara, kanker kolon, dan
kanker prostat dengan mengaktifkan
gen dan enzim yang berfungsi dalam
mengatur apoptosis pada sel-sel
kanker.
Back To Nature
Informasi kefarmasian dan alat kesehatan
Penelitian menunjukkan bahwa
mengonsumsi jus delima sekitar 8
ons setiap hari dalam jangka 3 bulan
sangat membantu dalam mengurangi
kadar kolesterol jahat, meningkatkan
sirkulasi darah ke jantung pada
pasien jantung koroner, dan dapat
menurunkan tekanan darah serta
mengurangi adanya penyempitan
arteri yang memasok darah ke otak.
Dalam sebuah studi yang dilakukan
oleh Queen Margaret University
Edinburgh ditemukan bahwa jus
delima dapat membantu
menyingkirkan stres dan
menenangkan hati.
Hal tersebut terjadi karena delima
bisa mengurangi kadar kortisol atau
hormon stres di dalam air liur kita
sekaligus mengurangi tekanan darah
sistolik dan diastolik sehingga sangat
membantu anda untuk lebih rileks.
Cukup dengan mengonsumsi jus
Delima sebanyak 2,5 gelas sehari
maka anda bisa mengurangi kadar
stres.
Menghadang Kerja Virus
Rupanya khasiat delima tak hanya
terpendam pada daging buah dan biji.
Sejumlah penelitian membuktikan
kulit kayu, kulit akar, kulit buah, dan
b u n ga d e l i m a j u ga p o te n s i a l
mengobati penyakit.
Contohnya bunga delima, dapat
mengobati radang gusi dan bronkitis.
Begitu dengan bagian kulit buah yang
oleh masyarakat Cina disebut shi liu
pi, merupakan obat alami mengatasi
radang tenggorokan, radang telinga,
keputihan dan perdarahan.
Bunga delima ini kini menjadi
perhatian para ilmuwan kedokteran
karena berpotensi mengendalikan
penyebaran infeksi di dalam tubuh,
termasuk infeksi karena virus HIV
penyebab penyakit AIDS.
Jadi, masih tidak tertarik mencoba
delima?
Pengobatan Tradisional Dengan
Delima
Sering buang air kecil
Sediakan 1 buah delima masak yang
masih segar lalu ambil isi berikut
bijinya. Tambahkan segenggam kucai
yang sudah dicuci bersih dan
dipotong seperlunya. Rebus bahan
dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa separuhnya. Setelah dingin
saring. Minum ramuan 2 kali sehari,
masing-masing tiga perempat gelas.
Keputihan
Sediakan 30 gram kulit delima kering
dan 15 gram herba sambiloto kering.
Cuci bersih, lalu rebus dengan 1 liter
air, sampai airnya bersisa separuhnya.
Setelah dingin, saring air rebusan. Lalu
bagi menjadi 3 bagian untuk diminum
3 kali sehari, pagi, siang dan malam.
Ramuan ini juga dapat digunakan
untuk mencuci vagina.
Batuk yang sudah berlangsung lama
Sediakan buah delima yang belum
terlalu masak. Di malam hari sebelum
tidur junyah bijinya sampai halus,
setelah itu buang dan jangan ditelan.
Menurunkan berat badan
Sediakan 2 buah delima yang masih
muda. Ambil isinya, lalu tumbuk
sampai halus. Tambahkan setengah
cangkir air masak dan sedikit garam.
Remas sampai merata lalu peras
dengan kain. Minum air perasan
sekaligus. Lakukan setiap hari sampai
kelihatan hasilnya.
Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 35