Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Transcription
Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan RAPAT KOORDINASI DAERAH BINAAN WILAYAH & PDBK DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Pada tanggal 25 s.d 27 November 2013 dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Binaan Wilayah dan PDBK Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013 di Hotel Garden Palace Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan ini dihadiri oleh 203 orang peserta daerah yang terdiri dari 5 Dinas Kesehatan Provinsi dan 49 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dari Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Juga dihadiri oleh perwakilan unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan dan peserta dari Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Turut hadir pula narasumber dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kepala Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan, serta Sekretariat PDBK. Maksud dan tujuan Rapat Koordinasi Daerah Binaan Wilayah dan PDBK Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013 ini adalah untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, sehingga dapat mendukung terlaksananya pembangunan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan. Acara diawali dengan Laporan Ketua Pa n i t i a ya n g d i b a c a ka n o l e h Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr. Harsono. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitang gang , Apt, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Perwujudan pembangunan ke s e h a t a n ya n g i n k l u s i f d a n berkeadilan membutuhkan penajaman sasaran, tidak sekedar business as usual. Untuk itu, pemerintah telah mengembangkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang dapat memberikan indikasi dalam penajaman sasaran pembangunan kesehatan. Indeks ini tersusun dari 24 indikator kesehatan hasil survei berbasis komunitas Riset dasar Kesehatan (Riskesdas), Sur vei Ekonomi Nasional (Susenas), dan Potensi Desa (Podes). IPKM tidak hanya dapat m e n g ga m b a r ka n ke b e r h a s i l a n peningkatan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga menunjukkan disparitas yang terjadi antar daerah. D e n ga n n i l a i I P K M d a n n i l a i kemiskinan, suatu Kabupaten/Kota diklasifikasikan sebagai daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) atau bukan. Untuk 5 provinsi wilayah binaan Ditjen Bina Kefarmasian dan A l a t Ke s e h a t a n , t e rd a p a t 2 8 Kabupaten/Kota yang termasuk DBK di 4 provinsi. Untuk itu, optimalisasi pembangunan kesehatan melalui strategi yang tepat, sesuai dengan potensi wilayah, perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di DBK. Saya berharap, melalui pertemuan kali ini, kita bersama dapat menemukan model Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 03 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan pendampingan yang tepat dan model pemecahan masalah yang spesifik daerah, sehingga dapat mendorong kinerja pembangunan kesehatan di wilayah kita. Kinerja pembangunan kesehatan ditentukan oleh kinerja sistem kesehatan di dalamnya. Secara nasional, kita mengenal Sistem Kesehatan Nasional (Perpres No.72 Tahun 2012) yang terdiri dari 7 subsistem: 1) Upaya Kesehatan, 2) Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 3) Pembiayaan Kesehatan, 4) SDM Kesehatan, 5) Sediaan farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan, 6) Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan, serta 7) Pemberdayaan Masyarakat. Seluruh sub-sistem tersebut bekerja secara terkoordinasi, terintegrasi, dan saling bersinergi dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Relevan dengan hal tersebut, model pendampingan dan model pemecahan masalah pada DBK haruslah memberdayakan kinerja seluruh sub-sistem pada sistem kesehatan, baik di pusat maupun daerah. Seluruh sub-sistem harus terlibat dalam inovasi-inovasi yang dihasilkan pada pertemuan ini, sehingga menjadi daya dorong yang optimal untuk pencapaian peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kita. Dengan pendampingan yang baik maka DBK akan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, mengurai potensi setiap sub-sistem kesehatan, dan mengatasinya dengan pelaksanaan kegiatan yang kreatif-inovatif atau terobosan dengan menggerakkan ujung tombak program kesehatan, terutama dalam menjalankan kegiatan yang keberhasilannya memiliki bobot tinggi bagi peningkatan IPKM. Materi yang dibahas.oleh para n a ra s u m b e r d a l a m a c a ra i n i diantaranya adalah : Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional Menuju Kepesertaan Seluruh Penduduk (UHC), yang dipaparkan oleh Drg. Usman Sumantri Hal.04 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 dari Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan. Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Ke s e h ata n D a s a r 2 0 1 3 , ya n g dipaparkan oleh Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan M a sya ra kat D R . D e d e A nwa r Musadad dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Pendampingan Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan, yang disampaikan oleh Sekretariat PDBK. Kegiatan Pelaksanaan PDBK Daerah Binaan Wilayah Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013 menghasilkan prioritas rencana tindak lanjut dalam penajaman sasaran pembangunan kesehatan sebagai berikut: Provinsi Sulawesi Utara a.Perbaikan sistem informasi SDM kesehatan; b.Advokasi pembentukan Komite Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan UPTD Instalasi Farmasi di Kab/Kota; dan c.Bermitra dengan tim Pembina UKS untuk mengaktifkan Jumantik Cilik. Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah a.Mempertahankan keberlanjutan intervensi PDBK untuk meningkatkan capaian IPKM; dan b.Membangun sistem informasi masyarakat berbasis dasawisma yang terintegrasi. Provinsi Sulawesi Tenggara a.Penyiapan penganggaran yang difokuskan untuk implementasi JKN, meliputi ketenagaan, tersedianya sarana-prasarana fasyankes dasar, dan sistem rujukan; b.Peningkatan kerjasama dengan institusi pendidikan. Provinsi Sulawesi Barat a.Penyesuaian konsep program rumah tunggu dengan budaya lokal; b.Penyelesaian kesiapan untuk pendirian KKP; dan c.Meningkatkan penanganan kasus gangguan kesehatan jiwa, termasuk ketersediaan obat kesehatan jiwa. Provinsi Gorontalo a.Menjaga keberlanjutan program b e rd aya u n g k i t t i n g g i d a l a m menurunkan angka kematian ibu; serta b.Peningkatan cakupan program yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi, dengan berbagai sumber pendanaan yang tersedia. Rencana Tindak Lanjut: 1.Dirjen Binfar dan Alkes selaku pembina wilayah akan merangkum hasil diskusi yang telah dipresentasikan serta menyampaikan kepada Menkes dan unit utama terkait. 2.Dalam hal SDM kesehatan: a.Tenaga kesehatan hendaknya berkolaborasi untuk penyelenggaraan sikap dan tindak di bidang kesehatan b.Tingkatkan kolaborasi secara lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan c.Menggerakkan masyarakat sesuai kearifan lokal untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan 3.Marilah kita atasi hambatan secara bersama, terutama menuju pelayanan prima dalam rangka implementasi JKN 4.Untuk sumber daya pembiayaan, Dirjen Binfar dan Alkes selaku pembina wilayah akan berkoordinasi dengan Biro Perencanaan dan Kemendagri, sehingga pada saatnya kita harus mampu mengatasi masalah tersebut 5.Kita harus atasi bersama Penyakit Tidak Menular dengan pencanangan bersama prilaku hidup sehat dan selaku pemerintah bagaimana kita mampu memfasilitasi bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 05 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan ASEAN FORUM ON PHARMACEUTICAL CARE AND IT’S EFFECTIVE IMPLEMENTATION Pada tanggal 6-9 November 2013 diselenggarakan kegiatan ASEAN Forum On Pharmaceutical Care And It's Effective Implementation in ASEAN, di Hotel Aston Rasuna Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari WHO, Malaysia, Australia, serta dari rumah sakit di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari perwakilan WHO Indonesia, Dr. Khancit Limpakarnjanarat. Sementara itu Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Bina Pelayanan K e fa r m a s i a n , D r s . B ay u Te j a Muliawan, Apt., M.Pharm menyampaikan bahwa pada akhir abad ke-20, khususnya pada empat dasawarsa terakhir, telah terjadi pergeseran paradigma pelayanan kesehatan dari yang sebelumnya lebih berorientasi kepada produk farmasi menjadi lebih berorientasi ke pelayanan yang berpusat pada pasien, dengan falsafah asuhan kefarmasian. ASEAN Wo rkin g G ro u p o n Pharmaceutical Development (AWGPD) memiliki komitmen untuk mengembangkan prektek ke f a r m a s i a n d i n e g a r a k i t a . Berdasarkan sejarah, farmasi atau pelayanan kefarmasian adalah merupakan salah satu pilar utama dalam pelayanan kesehatan dan merupakan bagian integral tak terpisahkan dari kebijakan kesehatan nasional. Di Indonesia, pelayanan kefarmasian sejak dahulu telah memiliki landasan yang kuat dalam Undang-Undang Kesehatan (yang terbaru adalah UU No.36 Tahun 2009) dan Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, yang mengatur tentang 4 cabang pekerjaan kefarmasian (pengadaan, produski, distribusi dan pelayanan kefarmasian) s e r t a m e l i n d u n g i ke s e h a t a n masyarakat dari pekerjaan kefarmasian yang tidak memiliki wewenang dan inkompeten. Implementasi pharmaceutical care Hal.06 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 bervariasi dari tiap-tiap negara, sesuai dengan kebijakan dan tingkat perkembangan pelayanan kesehatan. Namun demikian, tujuan utamanya tetaplah sama, yaitu memperoleh kualitas hidup terbaik dan keamanan pasien. Masalah keamanan pasien ini sangatlah banyak, dan apoteker/ farmasis memiliki peran strategis dan penting dalam berbagai penyelenggaraan layanan kesehatan, baik di rumash sakit, klinik, maupun farmasi komunitas. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi paparan. Paparan pertama disampaikan oleh Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian yang berjudul “Policy On Pharmaceutical Care Implementation In Indonesia”, dilanjutkan dengan paparan dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan yang dibawakan oleh Dr. Ida Putra Kristanto, M.Kes yang berjudul “Peningkatan Kolaborasi Multi Disiplin Di RS Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan”. Paparan lainnya dari para narasumber Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan adalah: ASEAN And the Implementation Of Pharmaceutical Care: Opportunities And Challenges, dibawakan oleh Dr. Klara Tisocki dari WHO/WPRO. How To Put Pharmaceutical Care In Hospital, dibawakan oleh Dra. Endang Budiarti, Apt, M.Pharm.Clin dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. To Translate And Transform: Clinical Pharmacy In Malaysia, dibawakan oleh Noraini bt Mohamad & Rohana bt Hassan dari Bahagian Perkhidmatan Farmasi Kementerian Kesihatan Malaysia (Pharmaceutical Services Division, Ministry of Health Malaysia). Doctor's Perception & Expectation Toward Pharmaceutical Care, dibawakan oleh Prof.Dr. Taralan Tambunan dari Ikatan Dokter Spesialis Anak Indonesia. Pharmaceuitical Care To Prevent Medication Error, dibawakan oleh Dra. Yulia Trisna, Apt, M.Pharm dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Drug Information to Support Pharmaceutical Care, dibawakan oleh Graeme Vernon dari Austin Hospital Melbourne, Australia. ASEAN Forum On Pharmaceutical Care, dibawakan oleh Prof. DR. Syed Azhar Syed Sulaiman dari Universiti Sains Malaysia. D a r i ke g i a t a n i n i d i h a s i l k a n rekomendasi final sebagai berikut: 1. To develop minimum requirements of pharmaceutical care - Pharmaceutical care should be delivered by Registered pharmacist - Continuing Professional Development (CPD)related to clinical pharmacy - Drug information support system - Training and skills development - Regulation support - Pharmacist patient ratio and pharmacist bed ratio 2. Minimum scope of pharmaceutical care services in ASEAN - Counseling - Medication review - Drug information services - Ward round - Pharmacovigillance - Medication therapy management - Research and development - Drug use evaluation 3. To develop road map for implementation of pharmaceutical care within ASEAN region Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 07 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan RAPAT KERJA NASIONAL GABUNGAN PENGUSAHA FARMASI BIDANG INDUSTRI TAHUN 2013 Industri farmasi nasional bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015. Persiapan yang dilakukan lebih banyak ke peningkatan kemampuan teknologi agar bisa bersaing dengan industri farmasi asing. Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional mulai 1 Januari 2014 diyakini akan menggairahkan industri farmasi nasional. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia Johannes Setijono dalam pembukaan rapat kerja nasional GP Farmasi di Surakarta (Kamis, 7 November 2013) memprediksi nilai pasar farmasi bisa meningkat 2-3 kali lipat setelah program itu diberlakukan. “Nilai pasar industri farmasi pada 2012 mencapai Rp 47 triliun. Dan dalam 5-6 tahun ke depan, bisa naik 2-3 kali lipat,” ujar Johannes. Johannes menjelaskan, peningkatan nilai pasar membutuhkan waktu minimal 4 tahun karena perlu waktu untuk m e n d i r i k a n p a b r i k baru.“Persyaratannya luar biasa. Standar pembuatan obat yang diberlakukan tinggi sekali.” Johannes menambahkan, dari nilai pasar industri farmasi di Indonesia yang mencapai Rp 47 triliun, 70 persennya masih didominasi pabrikan d o m e s t i k .“ P a d a h a l a d a 2 4 perusahaan farmasi asing kelas dunia yang membuka cabang di Indonesia. Tapi industri farmasi nasional tetap unggul,” kata dia. Sedangkan di di Asia Tenggara, rata-rata penguasaan pasarnya berimbang antara industri dalam negeri dan asing. “Bahkan ada negara yang pasar farmasinya dikuasai asing,” kata Johannes. Johannes juga mengatakan peningkatan teknologi berguna untuk efisiensi produksi. “Peningkatan teknologi harus disegerakan,” ujarnya. Menurut dia, beberapa tahun terakhir, industri farmasi sudah Hal.08 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 berinvestasi Rp 1,5-2 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi. Berdasarkan data asosiasi, saat ini ada 215 industri farmasi di Indonesia, yang terdiri atas badan usaha milik negara, perusahaan swasta nasional, dan swasta asing. Seluruhnya, menyerap sekitar 250 ribu tenaga kerja. Salah satu daerah yang menjadi tulang punggung industri farmasi nasional adalah Provinsi Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Anung Sugihantono mengatakan di Jawa Tengah terdapat 23 industri farmasi berskala besar, 278 industri obat skala kecil dan menengah, serta 15 ribu industri farmasi skala rumah tangga. Juga terdapat 45 industri kosmetik, 18 industri alat kesehatan, dan 10 industri obat herbal. “Jawa Tengah memang ramah investasi, termasuk untuk industri farmasi,” katanya. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dra. Maura Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Linda Sitanggang, Ph.D mengungkapkan, pemerintah telah menetapkan 914 jenis obat yang wajib digunakan dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Menurut Maura, per Oktober 2013, ada sekitar 100 industri farmasi yang akan memenuhi kebutuhan obat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam rekaman video yang khusus diputar pada pembukaan rapat kerja nasional GP Farmasi mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, nilai investasi industri farmasi sebesar Rp 2,5 triliun. Kebanyakan investasi itu untuk meningkatkan fasilitas produksi guna menghasilkan obat yang memenuhi mutu yang dipersyaratkan. Industri farmasi nasional yang tergabung dalam GP Farmasi, selain dituntut untuk mensukseskan program pemerintah di bidang kesehatan, perlu pula mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. “Saya berharap, saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, industri farmasi bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri, tetap eksis, punya daya saing tinggi, bahkan bisa menguasai pasar ASEAN,” ucap Menkes. Dia mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan menghilangkan hambatan tarif sehingga arus barang dan jasa menjadi bebas. “Indonesia akan menjadi pasar tunggal dan basis produksi. Ini jadi peluang emas sekaligus tantangan,” kata Menkes. S e l a n j u t ny a i n d u s t r i fa r m a s i Indonesia dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya, baik secara teknis dalam pemenuhan standar dan persyaratan yang berlaku di ASEAN, maupun secara bisnis dengan bekerja secara profesional untuk memenangkan kompetisi produk yang berasal dari negara ASEAN lain, baik melalui pemanfaatan peluang pasar domestik maupun pasar ASEAN. Peningkatan kemampuan industri farmasi dapat dilakukan melalui pengembangan riset, pengembangan produk inovasi, serta peningkatan kemampuan agar dapat menghasilkan keuntungan kompetitif yang berkesinambungan. Menkes berharap agar industri farmasi Indonesia mulai melakukan pengembangan produk berbasis riset untuk bahan baku obat, extended dosage, delivery system maupun produk yang bersumber kekayaan alam Indonesia, dan pengembangan produk biologik yang di masa mendatang akan meningkat penggunaannya. Pemerintah mempunyai komitmen kuat membantu dan mendorong industri farmasi dalam memobilisasi potensi dan kapasitas produksinya u n t u k m e m e n u h i ke b u t u h a n masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan upaya pembinaan produksi dan distribusi, disamping upaya pengawasan sediaan farmasi. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 09 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan HARI KESEHATAN NASIONAL KE-49 TAHUN 2013 Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati pada 12 November setiap tahunnya. Tema utama HKN periode 2010-2014 adalah “Indonesia Cinta Sehat”. Khusus untuk HKN ke-49 tahun 2013, sub tema yang dipilih yaitu “Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang Bermutu”, untuk memaknai dimulainya pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014. “Melalui tema ini diharapkan semua pihak termasuk tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dapat berbenah serta mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik melalui kemudahan akses dan mutu layanan kepada masyarakat”, ujar Menkes. Rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013, d i m u l a i d e n ga n d i l a ku ka n nya kegiatan pengabdian masyarakat Operasi Katarak di Tasikmalaya (17 Oktober 2013); Indramayu (22 Oktober 2013); Lombok Timur (24-27 Oktober 2013); Kepulauan Riau (7 November 2013); dan RS Mata Cicendo Bandung (9 November 2013). Di samping itu, terdapat juga kegiatan donor darah secara serentak di berbagai Dinas Kesehatan di daerah. Pada hari Selasa tanggal 12 November 2013, lebih kurang 2000 pegawai Kementerian Kesehatan RI bersama TNI dan POLRI melakukan upacara bersama untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Pada kesempatan tersebut dilakukan pula Geladi Penanggulangan Bencana Bidang Kesehata n . Simu la s i ters eb u t m e n g ga m b a r ka n ke m a m p u a n , kesiapsiagaan, kerjasama, koordinasi, komunikasi yang sangat baik, serta komitmen seluruh jajaran kesehatan dalam mengatasi bencana dan kegawat-daruratan yang dihadapi Hal.10 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 masyarakat bersama semua pihak terkait. Meskipun Tanah Air kita terletak pada lokasi rawan bencana, ini tetap menjadi semangat bagi masyarakat agar terampil untuk hidup bersama di tengah risiko bencana dan berbagai kegawatdaruratan. Pada hari yang sama, Menkes RI juga melakukan teleconference dengan jajaran kesehatan dan Unit Transfusi Darah (UTD) dari 5 Provinsi, yaitu Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Lampung, dan Papua. Menkes Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan juga meresmikan Pameran Foto Kesehatan di Kantor Kementerian Kesehatan RI. Tahun ini, puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013 diselenggarakan selama tiga hari (15-17 November 2013) di JIExpo Kemayoran Jakarta. Jumat pagi (15 November 2013), Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, HR. Agung L a k s o n o, m e n g h a d i r i P u n c a k Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dalam sambutannya, Agung Laksono menyatakan bahwa peringatan HKN tahun ini merupakan momentum besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia, untuk memperkenalkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada seluruh masyarakat yang akan memperoleh manfaat. Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa HKN juga merupakan tonggak penting dalam mengkonsolidasikan langkah untuk makin mengutamakan upaya promotif-preventif dalam Pembangunan Kesehatan dan membudayakan perilaku bersih hidup dan sehat. Upaya promotif-preventif akan mencegah terjadinya penyakit dan masalah kesehatan serta menurunkan pembiayaan kesehatan, sehingga Pembangunan Kesehatan, termasuk pelaksanaan JKN menjadi lebih efektif. Selaras dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, menyatakan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu karya besar dalam rangka mewujudkan sistem pelayanan kesehatan terbaik. Menkes menerangkan beberapa dasawarsa terakhir ini Pembangunan Kesehatan diarahkan pada peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah Puskesmas yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam 10 tahun t e ra k h i r, k i t a t e l a h b e r h a s i l membangun lebih dari 2.000 Puskesmas dan tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan Puskesmas juga diperkuat dengan penyediaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) agar upaya promotif-preventif dapat diutamakan. Untuk pelayanan kesehatan rujukan, jumlah rumah sakit (RS) meningkat tajam sebanyak 42,95%, dari 1.246 (2004) menjadi 2.186 (2013). “Saat ini, sebanyak 2.186 rumah sakit (RS), 9.599 Puskesmas, 23.225 Puskesmas Pembantu (Pustu), 54.708 Poskesdes, dan 276.688 Posyandu tersebar di seluruh Indonesia untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat”, ujar Menkes. Untuk mendekatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan rujukan di Daerah Te r t i n g g a l , P e r b a t a s a n , d a n Kepulauan Terluar (DTPK) telah dioperasikan 24 Rumah Sakit Bergerak yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Pratama sejak tahun 2004. Sementara itu, dalam upaya Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 11 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan meningkatkan mutu pelayanan RS, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar telah berhasil meraih sertifikat Joint Commission International (JCI). “Ini menunjukkan bahwa kedua Rumah Sakit Pemerintah tersebut dinilai mampu memberikan layanan kesehatan berstandar internasional”, kata Menkes. Untuk memberikan layanan terbaik di fasilitas pelayan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan terus ditingkatkan. Pada periode 2004-2013, jumlah dokter meningkat sebanyak 166% dan j u m l a h t e n a ga p e ra w a t j u ga meningkat sebesar 60,7%. Di samping itu, saat ini, tenaga bidan telah ada di hampir setiap desa di seluruh Indonesia. Pada hari pertama penyelenggaraan peringatan HKN tahun ini, Menkes RI membuka Pameran Pembangunan Kesehatan berupa pameran kesehatan produk dalam negeri terbesar sepanjang sejarah perayaan HKN. Pameran ini melibatkan 185 peserta dari industri farmasi, alat kesehatan, makanan, kosmetik dan rumah sakit; yang menunjukkan keseriusan dan kesiapan komponen dalam negeri dalam mendukung pelaksanaan JKN tahun 2014. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertindak sebagai panitia penyelenggara dalam Pameran Pembangunan Kesehatan. Pada kesempatan yang sama, Menkes RI berkesempatan untuk memberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada, Manggala Karya Bakti Husada, Mitra Bakti Husada, Petugas Kesehatan Berprestasi dalam Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK), Kabupaten/Kota Sehat (simbolis), Pemenang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antar Kementerian dan Lembaga. Sabtu (16/11), akan diselenggarakan Senam Sehat Bugar di tempat kerja dan Senam Vitalisasi Otak serta Lomba Line Dance di Pelataran Hall BC, JIExpo Kemayoran Jakarta. Pada hari kedua pelaksanaan puncak HKN Hal.12 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 ke-49 tahun 2013 tersebut juga diselenggarakan Final Lomba Hand Hygiene Dance, Lomba Band dan Gelar Musik Jazz di Panggung Utama JIExpo Kemayoran Jakarta; Lomba Menggambar (kategori usia 7-13 tahun) dan Pameran Pembangunan Kesehatan di Hall C JIExpo Kemayoran Jakarta. Selain itu, terdapat pula pelayanan KB, deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Operasi Katarak. Minggu (17/11), merupakan hari terakhir penyelenggaraan puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 tahun 2013. Pada kesempatan tersebut, Menkes RI melakukan Pencanangan Senam Sehat Bugar di Tempat Kerja dan melepas peserta Gerak Jalan Sehat dan Sepeda Sehat di Pelataran Hall B-C, JIExpo Kemayoran Jakarta. Selain itu juga diselenggarakan Lomba Mewarnai untuk kategori usia 47 tahun, Family Gathering bagi Keluarga Besar Kementerian Kesehatan RI, serta Parade Tumpeng. Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan MoU PROGRAM CROSS-CUTTING HEALTH SYSTEM STRENGTHENING GLOBAL FUND TAHUN 2013 Pada tanggal 28 s.d. 30 November 2013 dilaksanakan acara Pertemuan Penandatanganan MoU Pusat dan Daerah untuk Program Cross-Cutting Health System Strengthening Global Fund di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013 bertempat di Hotel Horison Bekasi, Jawa Barat. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, Ph.D dan Sesditjen Binfar dan Alkes Drs.H Purwadi, Apt, MM.,ME serta perwakilan dari 10 Dinas Kesehatan Provinsi dan 20 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang menerima alokasi hibah dari Global Fund untuk tahun anggaran 2013. Penandatanganan perjanjian ke r j a s a m a i n i m e l i b at ka n 2 0 Kabupaten/Kota yang tersebar di 10 Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Bengkulu, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Barat. Adapun Kabupaten/Kota yang menerima alokasi hibah dari Global Fund untuk tahun anggaran 2013 ini adalah Ka b u p a t e n S e rd a n g B e d a ga i , Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Karimun, Kabupaten Sambas, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Ka b u p a t e n M a n g ga ra i B a ra t , Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Toli-Toli, Kabupaten Buol, Kota Palu, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Mamasa. Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 2014 salah satu strateginya adalah meningkatkannya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi sta n d a r d a n te r j a n g ka u o l e h masyarakat dengan upaya yang dilakukan berupa peningkatan Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 13 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan persediaan obat publik dan perbekelan kesehatan yang didukung dengan adanya peningkatan persentase intalasi farmasi sesuai standar. Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan pembiayaan terkait kegiatan rehabilitasi dan/atau perluasan instalasi farmasi untuk kabupaten/kota dalam rangka peningkatan persentase instalasi farmasi sesuai standar sudah dilakukan dengan adanya pengalokasian anggaran bersumber dana APBN atau APBD sejak Dana Tugas Pembantuan tahun 2006/2007 dan Dana Alokasi Khusus sub bidang Pelayanan Kefarmasian yang dimulai pada tahun 2010. Namun demikian, dukungan anggaran untuk rehabilitasi dan/atau perluasan di wilayah dengan katagori Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) masih sangat terbatas sehingga memerlukan alokasi tambahan melalui dana Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN). Dalam rangka mempercepat peningkatan jumlah instalasi farmasi yang secara fisik bangunannya memenuhi standar, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bekerja sama dengan The Global Fund dalam Program Cross Cutting Health System Strengthening Interventions sejak tahun 2012 yang lalu dimana telah terealisasi untuk 20 kabupaten yang tersebar di 5 provinsi. “Alhamdulillah melalui program ini dapat dialokasikan kembali untuk 20 kabupaten/kota yang tersebar di 10 Provinsi untuk tahun anggaran 2013, meskipun pada pelaksanaannya nanti akan dicarry-over ke tahun 2014” ungkap Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Hal.14 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 P ro s e s p e l a ks a n a a n ke g i ata n rehabilitasi dan/atau perluasan instalasi farmasi ini membutuhkan ke r j a s a m a y a n g k u a t a n t a ra Pemerintah Pusat, melalui Tim Program Implementing Unit (PMU) SR Setditjen Binfar dan Alkes, dengan Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, melalui Panitia Pengadaan dan Penerimaan Barang/Jasa masingmasing. Press Release Informasi kefarmasian dan alat kesehatan LAUNCHING SKEMA AKREDITASI DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ALAT KESEHATAN (SMMAK) BERDASARKAN ISO 13485 Badan Standardisasi Nasional (BSN)/Komite Akreditasi Nasional (KAN) baru saja me-launching Skema Akreditasi dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan (SMMAK) berdasarkan ISO 13485 pada Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional 2013 di Jakarta Convention Centre pada tanggal 17 Oktober 2013 yang dihadiri oleh Ibu Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan sambutan menggunakan rekaman video. Beberapa kebijakan sektoral dan lintas sektoral yang mendukung serta manfaat yang diperoleh terkait dengan di launching-nya Skema Akreditasi dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan berdasarkan ISO 13485, Medical Devices Quality Management Systems Requirement for Regulatory Purpose, sebagai berikut : AEM (ASEAN Economic Ministry) menetapkan bahwa alat kesehatan (medical devices) adalah salah satu dari 12 (dua belas) sektor prioritas yang dilakukan percepatan dalam proses integrasinya di kawasan ASEAN yang dalam konteks ASEAN Economic Community (AEC), yang mana diatur melalui ASEAN Medical Devices Directive (AMDD). Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 3 8 / K E P/ B S N / 4 / 2 0 1 1 t e n t a n g Penetapan Instansi Koordinator Sektor tertanggal 4 April 2011, Kementerian Kesehatan RI c/q Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan ditunjuk sebagai Instansi Koordinator Sektor untuk alat kesehatan (ACCSQMedical Device Product Working Group (ACCSQ-MDPWG)) Menjelang implementasi Asean Economic Community (AEC) 2015 dan implementasi Asean Medical Devices Directive (AMDD) Januari 2015 sangat diharapkan terjadi sinergi antara Kementerian Kesehatan sebagai competent authority dan KAN sebagai fasilitator para pemangku kep entingan dengan mengembangkan skema akreditasi dan sertifikasi sistem manajemen mutu alat kesehatan berdasarkan ISO 13485: Medical Devices Quality Management Systems Requirement for Regulatory Purpose. Sertifikat ISO 13485 adalah suatu pengakuan terhadap sistem manajemen mutu pabrik alat kesehatan yang telah mampu menghasilkan alat kesehatan dan layanan terkait yang secara konsisten memenuhi persyaratan konsumen dan persyaratan regulasi serta memfasilitasi harmonisasi persyaratan regulasi alat kesehatan. Sertifikasi ISO 13485 diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi yang telah terakreditasi dengan ruang lingkup alat kesehatan oleh Lembaga Sertifikasi yang diakreditasi oleh KAN diharapkan dapat memberikan dukungan sebagai komplemen dari regulasi teknis yang mengatur peredaran maupun pengawasan penggunaan peralatan kesehatan. Salah satu kesepakatan yang dicapai dalam implementasi AMDD dalam rangka menyongsong pasar bebas ASEAN tahun 2015 adalah diharmonisaikannya berbagai standar alat kesehatan yang terdiri dari standar prioritas utama sebanyak 14 standar dan standar prioritas kedua sebanyak 2 standar. Penerapan standar sistem manajemen mutu alat kesehatan melalui ISO 13485 merupakan salah satu standar prioritas utama yang digunakan dalam harmonisasi ASEAN tingkat regional dan juga menjadi standar mutu harmonisasi tingkat global. Hal ni berarti bahwa semua industri/produsen alat kesehatan yang ada di Indonesia diharapkan memenuhi standar mutu ISO 13485. Saat ini jumlah seluruh industri alat kesehatan yang ada di Indonesia adalah 234 industri alat kesehatan dan jumlah SNI produk alat kesehatan yang telah dibuat sebannyak 135 SNI alat kesehatan. Dengan dioperasionalkannya Skema Akreditasi dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan berdasarkan ISO 13485, Medical Devices Quality Management Systems Requirement for Regulatory Purpose maka dapat diharapkan hal-hal sebagai berikut: Meningkatkan daya saing produk alat kesehatan baik di pasar dalam negeri, pasar ASEAN maupun pasar global karena sistem manajemen mutu industr alat kesehatan dalam negeri telah memenuhi standar ISO 13485. Mendongkrak bangkitnya industri alat kesehatan yang sudah ada saat ini dan mendorong tumbuhnya industri alat kesehatan yang baru sehingga secara otomatis m e n g u ra n g i ke t e rga n t u n ga n terhadap produk impor selama ini. -Beluh Mabasa Ginting, ST, M.Si- Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 15 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN PUBERTAS DALAM PENJARINGAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH Anak usia sekolah dan remaja dengan jumlahnya yang cukup besar yaitu sekitar lebih dari 60 juta jiwa merupakan investasi bangsa di masa depan karena di tangan merekalah pembangunan di semua aspek baik ekonomi, sosial, budaya maupun lainnya akan diteruskan. Hal ini tentunya akan terwujud apabila anak usia sekolah dan remaja terpelihara kesehatannya, dan ini adalah tanggung jawab kita bersama baik pemerintah, masyarakat maupun anak usia sekolah dan remaja itu sendiri. Pada kenyataannya, anak usia sekolah dan remaja menghadapi berbagai masalah kesehatan yang semakin kompleks. Pada anak usia sekolah setingkat SD/MI biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, dengan masalah kesehatan seperti karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Sedangkan pada anak usia sekolah lanjutan yang sedang memasuki usia remaja, masalah kesehatan umumnya berhubungan dengan pubertas sampai perilaku beresiko. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010 menunjukkan terdapat 4,3% anak perempuan usia 15 tahun belum haid. Berdasakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perilaku seks pra-nikah pada remaja khususnya pada remaja laki-laki meningkat, pada tahun 2007 sebesar 3,5% meningkat menjadi 4,5% di tahun 2012. Data persentase perilaku merokok dan mengkonsumsi alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang menunjukkan angka yang sangat tinggi pada remaja laki-laki (80% pernah merokok dan 40% pernah mengkonsumsi alkohol). Berdasarkan Laporan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2013, kasus ADIS tertinggi terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun (30,7%) yang artinya mereka mulai terinfeksi HIV pada usia remaja. Dengan melihat tingginya angka partisipasi murni anak (berdasarkan Pusat Statistik endidikan Balitbang Kemendiknas RI, dimana Angka Partisipasi Murni tahun 2009-2010 pada Sekolah Dasar sebesar 95,23%, Sekolah Menengah Pertama sebesar 74,52%, dan Sekolah Menengah Atas sebesar 55,73%), maka sangatlah strategis apabila intervensi pembinaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dilaksanakan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS. Tentunya kita sangat familiar sekali dengan yang n a m a nya U K S ka r e n a w a d a h pembinaan kesehatan anak di usia sekolah ini sudah sangat lama dirintis sejak tahun 1956 dan kemudian diperkuat dengan terbitnya SKB 4 Menteri (Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Hal.16 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 Agama dan Menteri Dalam Negeri) tahun 1984, yang direvisi pada tahun 2003. UKS mempunyai tujuan yang sangat mulia yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan membentuk perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik. Dalam pembinaan dan pengembangannya, UKS tidak hanya menjangkau sasaran peserta didik tetapi juga warga sekolah lainnya ( g u r u / p a m o n g b e l a j a r, s t a f sekolah/madrasah dan pengelola pendidikan, orang tua, komite sekolah dan masyarakat). UKS dilaksanakan melalui 3 program pokok yang disebut TRIAS UKS yaitu: 1. Pendidikan Kesehatan dimana kesehatan dapat diberikan melalui k e g i a t a n i n t r a k u r i k u l e r, ekstrakurikuler (pelatihan dokter kecil/kader kesehatan remaja/konselor sebaya, Saka Bakti Husada, Palang Merah Remaja, dll), muatan lokal ataupun Masa Orientasi Sekolah (MOS). 2. Pelayanan Kesehatan Sekolah meliputi penjaringan kesehatan, imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah. 3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat antara lain kebersihan lingkungan sekolah dan kantin sekolah, pemeliharaan bangunan yang sehat, pengendalian binatang serangga dan pengerat yang ada di lingkungan sekolah, pencegahan pencemaran lingkungan tanah, dan lain-lain. Seperti yang telah disebutkan di atas, penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan kesehatan, yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan s e d i n i m u n g k i n . Pe n j a r i n ga n kesehatan dilakukan terhadap peserta didik kelas 1 SD, kelas 7 SMP/MTs, dan kelas 10 SMA/SMK/MA, yang meliputi pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk a n e m i a d a n ke ca c i n ga n , d a n pengukuran kebugaran jasmani. Selain itu, pada peserta didik di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA juga dilakukan skrining melalui kuesioner mengenai keadaan kesehatan umum, kesehatan mental remaja, intelegensia, dan reproduksi melalui self assesment serta bahan edukasi/konseling. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan fisik dan penunjang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan sesuai petunjuk teknis penjaringan kesehatan. Tenaga kesehatan dapat dibantu oleh guru UKS dan Kader Kesehatan Sekolah sesuai dengan kapasitas/kewenangan masing-masing. Sedangkan kuesioner diisi oleh peserta didik sendiri termasuk kuesioner kesehatan reproduksi. Skrining kesehatan reproduksi ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan reproduksi remaja sehingga dapat dicegah kelainan-kelainan yang dapat mengganggu proses reproduksi. Kuesioner kesehatan reproduksi meliputi berbagai hal terkait kesehatan reproduksi, antara lain keluhan pada organ reproduksi dan perkembangan pubertas yang dilihat melalui perkembangan organ seks primer (menstruasi/mimpi basah), dan organ seks sekunder. Kenapa kita perlu mengetahui perkembangan pubertas pada remaja? Ciri khas pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja adalah terjadinya pubertas atau pertumbuhan yang pesat (ditandai dengan pacu tumbuh) dan pertumbuhan organ seks primer dan sekunder. Permulaan pubertas sangat bervariasi dalam umur saat mulai dan berakhirnya, juga dalam kecepatan dan sifatnya. Perubahan bentuk tubuh dan terjadinya perkembangan kematangan seksual tidak selalu sejalan dengan perkembangan kematangan kejiwaan/psikososial remaja. Sehingga adanya keterlambatan pubertas maupun pubertas lebih dini dapat mempengaruhi kehidupan psikososial remaja karena mereka merasa malu/minder/kurang percaya diri dengan keadaan tubuh mereka yang berbeda dengan sebayanya. Penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 7 SMP/MTs dan kelas 10 SMA/SMK/MA, selain mendeteksi perkembangan organ seksual primer juga mendeteksi kematangan seks sekunder dengan skala Tanner. Skala Tanner ini merupakan alat skrining yang lazim digunakan untuk menilai perkembangan organ seks sekunder pada anak hampir di seluruh dunia, dengan panduan berupa gambar daerah genitalia dan payudara untuk memudahkan proses penilaian perkembangan organ seks sekunder. Peserta didik tidak melakukan pengukuran organ genitalianya tetapi diminta melakukan perbandingan dengan gambar/sketsa yang ada. T i n g k a t ke m a t a n g a n s e k s u a l diklasifikasikan berdasarkan pertumbuhan rambut pubis, testis serta penis pada remaja laki-laki, dan pada remaja perempuan berdasarkan rambut pubis dan payudara. Tenaga kesehatan/dokter puskesmas akan m e l a ku ka n i n t e r p re ta s i h a s i l pengisian kuesioner, dan apabila dari hasil interpretasi itu ditemukan adanya kelainan, mereka akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan kemudian merujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis sesuai kebutuhan. Kelainan yang mungkin terdeteksi antara lain pubertas prekoks, delay puberty, mikropenis, ambiguous Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 17 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan genitalia (kelamin ganda), gangguan hormonal dan keganasan. Dalam pelaksanaan pengisian kuesioner skala Tanner tersebut, tentunya perlu dilakukan pendampingan oleh tenaga kesehatan dan memperhatikan prosedur yang benar dimana sebelum pengisian kuesioner oleh peserta didik, tenaga kesehatan Puskesmas dan guru UKS memberi arahan dengan jelas agar tidak menimbulkan salah pengertian/persepsi. Dan yang sangat penting untuk diperhatikan adalah hasil pengisian kuesioner bersifat rahasia dalam arti hanya diketahui oleh peserta didik dan tenaga kesehatan serta dilaksanakan pada saat itu, kemudian pengumpulan hasil pengisian kuesioner langsung diserahkan kepada tenaga kesehatan untuk kemudian dilakukan interpretasi. Apabila prosedur pengisian kuesioner kesehatan reproduksi termasuk prosedur pengisian skala Tanner tersebut diabaikan, tentunya berbagai permasalahan atau kontroversi sangat mungkin terjadi, seperti yang dialami pada salah satu wilayah di Indonesia. Akibat dari ketidak pahaman, masyarakat mempunyai kesan vulgar terhadap gambar-gambar yang ditampilkan pada skala Tanner tersebut dan berpendapat penggunaan skala Tanner tidak mempunyai manfaat yang jelas, bahkan justru akan berakibat negatif terhadap psikologis anak mereka. Padahal deteksi perkembangan pubertas dilakukan justru untuk mencegah atau mengatasi sedini mungkin kelainan pubertas yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan psikis/mental dan sosial remaja. Sebagai contoh, seorang dokter di Kota Bogor mempunyai pengalaman berkaitan dengan kelainan perkembangan organ seksual sekunder yang terjadi pada anak laki-lakinya. Berikut cuplikan dari pengalaman sang dokter: “Pengalaman ini tanpa sengaja terjadi waktu anak saya berusia 13 tahun, sekarang anak saya sudah berusia 20 tahun dan sudah dinyatakan sehat oleh dokter. Waktu itu tanpa sengaja saya melihat alat vital anak saya, yang saya sadari ukurannya sangat kecil seperti anak berusia 6 tahun. Singkat cerita saya membawa anak saya ke dokter spesialis andrologi (hormon), anak saya didiagnosa menderita “hormonal imbalance” berdasarkan pengukuran ukuran alat vitalnya dan didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium darahnya. Jika keadaan ini tidak segera diobati maka masa depan anak saya akan mengalami infertilitas (gangguan kesuburan atau mandul). Kemudian, anak saya segera diobati selama beberapa bulan dengan obat hormon, dan waktu yang paling tepat adalah di masa p u b e r ta s /a k i l b a l i k . M e n u r u t informasi dari dokter, sangat beruntung saya membawa anak saya di waktu yang tepat karena bila terlambat atau sudah melewati masa pubertas masalah ini akan sangat sulit diatasi. Setelah selesai berobat anak saya dilakukan pemeriksaan laboratorium darah ulang dan hasilnya hormonnya sudah Hal.18 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 seimbang”. Jadi, sangat jelas bahwa deteksi perkembangan pubertas diperlukan dan beruntunglah bagi sang dokter yang sangat paham tentang hal tersebut dan segera membawa anaknya ke dokter spesialis untuk diobati, tetapi bagaimana dengan orang tua yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk dapat megenali ada atau tidaknya kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan anak remajanya. Disinilah peran pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan ya n g ko m p re h e n s i f te r m a s u k penjaringan kesehatan sebagai upaya preventif. Hal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 136-137 tentang ke s e h ata n re m a j a . Pa s a l 1 3 6 menyatakan bahwa “Upaya pemeliharaan kesehatan remaja termasuk untuk reproduksi remaja dilakukan agar terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan menjalani kehidupan reproduksi secara sehat”. Pasal 137 menyatakan bahwa “Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat memperoleh edukasi, informasi, dan layanan mengenai kesehatan remaja agar mampu hidup sehat dan bertanggungjawab”. Hal yang dapat menjadi pelajaran dari kontroversi yang terjadi adalah sosialisasi di tingkat masyarakat sangat dibutuhkan agar masyarakat memahami tujuan dari pelaksanaan kegiatan penjaringan tersebut. Dan yang tidak kalah penting adalah pelaksanaan penjaringan kesehatan harus melalui tahapan prosedur yang benar. Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan JKN DAN PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA Pemerintah pada 1 Januari 2014 mendatang akan memulai layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang secara bertahap hingga 2019 nanti akan melingkupi seluruh masyarakat Indonesia dan juga penduduk Indonesia dalam sebuah jaminan layanan kesehatan paripurna. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat, secara medis maupun non medis. Ia mempunyai manfaat secara komprehensif yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care). JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk, termasuk wa rga asing. Mereka dengan ketentuan yang ada harus membayar iuran dengan persentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan iuran. Harapannya semua penduduk Indonesia sudah menjadi peserta JKN pada tahun 2019. Jaminan kesehatan ini merupakan bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar masyarakat dapat m e m e n u h i ke b u t u h a n d a s a r hidupnya yang layak. Selama ini biaya berobat bila sakit atau biaya mengakses pelayanan kesehatan menjadi salah satu beban tersendiri khususnya bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi terbatas. JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib atau mandatory. Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial nasional (SJSN) dengan tujuan untuk m e m e n u h i ke b u t u h a n d a s a r kesehatan masyarakat yang layak. Penerima dan Manfaat JKN Terdapat dua kelompok peserta BPJS Kesehatan yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan bukan PBI jaminan kesehatan. Peserta PBI jaminan kesehatan adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah yang iurannya dibayar oleh pemerintah. Sementara itu, peserta bukan PBI jaminan kesehatan adalah pekerja penerima upah dan keluarganya, pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, serta bukan pekerja dan anggota keluarganya. Ada dua manfaat jaminan kesehatan, yakni berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Paket manfaat yang diterima dalam program JKN ini adalah komprehensif sesuai kebutuhan medis. Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat paripurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya premi bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan dalam konteks upaya kesehatan perorangan. Meskipun manfaat yang dijamin dalam JKN bersifat komprehensif namun masih ada yang dibatasi, yaitu kacamata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset). Sedangkan yang tidak dijamin meliputi: - Tidak sesuai prosedur - Pelayanan di luar fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS - Pelayanan bertujuan kosmetik -General check up, pengobatan alternatif -Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensi -Pelayanan kasus pada saat bencana -Pasien bunuh diri, penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri sendiri, bunuh diri dan penyalahgunaan narkotika dan obatobatan terlarang Prinsip JKN J a m i n a n Ke s e h a t a n N a s i o n a l mengacu pada prinsip asuransi sosial sesuai dengan amanat UndangUndang Sistem Jaminan Sosial Nasional yaitu nirlaba, wajib membayar iuran, gotong royong, portabilitas, equalitas dan transparan akuntabel, efektif efisien serta dana yang dikelola sepenuhnya digunakan untuk manfaat bagi peserta JKN. Kepesertaan bersifat wajib, artinya semua penduduk termasuk warga negara asing yang bekerja dan tinggal lebih dari enam bulan harus ikut menjadi peserta JKN. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 20 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Seluruh peserta harus membayar iuran dengan persentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Mereka iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan iuran (PBI). Perubahan data PBI akan diperbaharui setiap enam bulan sekali. Untuk menjadi peserta JKN masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui pemberi kerja dan pekerjanya kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau PT Askes terdekat. S e d a n g ka n b a g i p e s e r ta P B I , pendaftaran peserta dilakukan oleh pemerintah. JKN di Indonesia, penerapannya melalui mekanisme asuransi sosial dengan prinsip kendali biaya dan mutu. Yakni terintegrasinya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan b iaya terkendali. Keuntungan memiliki asuransi kesehatan sosial selain premi yang terjangkau dengan manfaat komprehensif, kepastian pembiayaan pelaksanaan kesehatan yang berkelanjutan (sustainabilitas) dan dapat dilayani di seluruh wilayah Indonesia (portabilitas). Dengan penyelenggaraan JKN ini tentunya memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna mulai dari pencegahan hingga pengobatan. JKN merupakan salah satu upaya pemerintah agar kebutuhan dasar atas kesehatan diri warga negara terpenuhi dan mengakses pelayanan kesehatan dalam rangka pengobatan tidak membebani kemampuan ekonomi masyarakat. Pelaksanaan JKN pun memerlukan dukungan semua pihak, tak hanya kesiapan layanan kesehatan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan, rumah sakit, puskesmas dan unit-unit lainnya, juga dari sisi masyarakat diperlukan kerjasama serta pemantauan untuk meningkatkan layanan kesehatan dari sistem JKN ini. Komunikasi antara tenaga medis dan instalasi pelayanan kesehatan dengan Hal.20 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 masyarakat juga harus berkembang dengan baik sehingga masyarakat merasa mendapatkan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan, sehingga pada gilirannya partisipasi masyarakat akan tinggi dalam program ini. Dengan akan berjalannya Jaminan Kesehatan Nasional maka diharapkan mengurangi kondisi dimana terjadi penurunan kemampuan ekonomi akibat pengobatan atau mengakses layanan kesehatan. Tidak ada lagi istilah “sakit jadi miskin”. Berobat, meski seharusnya menjadi jalan terakhir dalam upaya hidup sehat setelah melakukan pencegahan dan merawat kebugaran tubuh, diharapkan tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan dan pada saatnya dapat dijangkau oleh semua kalangan. Meski tahapannya akan berlangsung hingga 2019 mendatang untuk dapat melingkupi seluruh masyarakat dan penduduk Indonesia, namun pemberlakuan JKN merupakan asa baru bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik di tanah air. Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan KOLITIS KARENA ANTIBIOTIKA Definisi Kolitis Karena Antibiotik adalah peradangan usus besar yang terjadi akibat penggunaan antibiotik. Penyebab Banyak antibiotik yang mengubah keseimbangan jenis dan jumlah bakteri di dalam usus, memungkinkan penyakit tertentu menyebabkan bakteri berkembang biak. Bakteri yang yang paling sering menimbulkan masalah adalah Clostridium difficile, yang menghasilkan 2 (dua) racun yang bisa merusak lapisan pelindung dari usus besar. Antibiotik yang sering menyebabkan kelainan ini adalah clindamycin, ampicilin dan golongan sefalosporin (misalnya sefalotin). Antibiotik lainnya adalah penicillin, e r y t h r o my c i n , t r i m e t h o p r i m sufametoksazole, chloramphenicol dan tetracycline. Pertumbuhan berlebih dari Clostridium difficile dapat terjadi bila antibiotik diberikan per-oral (melalui mulut) maupun lewat suntikan. Faktor resikonya meningkat sesuai umur, meskipun dewasa muda dan anakanakpun bisa terkena. Pada kasus yang ringan, terjadi peradangan ringan pada lapisan usus. Pada kolitis berat, peradangannya meluas dan lapisannya mengalami ulserasi. Gejala Gejala biasanya mulai timbul ketika penderita mengkonsumsi antibiotik tersebut. Pada sepertiga kasus, gejala tidak muncul sampai 1-10 hari setelah pengobatan dihentikan, dan pada beberapa penderita, gejala tidak muncul dalam 6 minggu berikutnya. Gejala bervariasi mulai dari diare ringan sampai diare berdarah, nyeri perut dan demam. Pada kasus berat, dapat terjadi dehidrasi, tekanan darah yang rendah, megakolon toksik dan perforasi usus kecil, yang bisa berakibat fatal. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sigmoidoskopi, yang bisa mengamati peradangan pada usus besar. Kolonoskopi bisa dilakukan bila bagian usus yang mengalami peradangan tidak dapat dijangkau oleh sigmoidoskopi. Ditemukannya Clostridium difficile pada biakan contoh tinja akan memperkuat diagnosis. Pada tinja bisa dilakukan pemeriksaan untuk menemukan toksin yang dihasilkan oleh bakteri penyebabnya. Toksin dapat dideteksi pada 20% kasus yang ringan dan pada 90% kasus kolitis yang berat. Pemeriksaan laboratorium bisa menunjukkan peningkatan yang abnormal dari jumlah sel darah putih s e l a m a s e ra n ga n ya n g b e ra t berlangsung. Pengobatan Jika terjadi diare yang berat, obat tersebut harus segera dihentikan, kecuali jika obat tersebut sangat diperlukan, bisa terus diberikan. Obat yang memperlambat kontraksi usus (misalnya difenoksilat), harus dihindari karena bisa memperpanjang penyakitnya. Jika diare terjadi tanpa komplikasi, biasanya akan sembuh dalam dalam 10-12 hari setelah antiobiotik dihentikan. Jika gejala yang ringan bersifat menetap, bisa diberikan cholestyramine, yang akan mengikat toksin yang dihasilkan. Untuk kasus-kasus yang berat, metronidazole efektif melawan Clostridium difficile. Vankomycin diberikan pada kasuskasus yang sangat berat atau yang resisten. Pada 20% penderita, gejala-gejala tersebut bisa terjadi lagi dan harus diobati kembali. Jika diarenya berulang-ulang, mungkin diperlukan pemberian antibiotik jangka panjang. Beberapa penderita diobati dengan sediaan laktobacillus, yang diberikan per-oral (melalui mulut) atau melalui dubur, untuk membekali lagi usus dengan bakteri alaminya. Tetapi pengobatan ini tidak dilakukan secara rutin. Meskipun jarang, penyakit ini bisa terjadi secara akut dan berbahaya, sehingga penderita harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan infus cairan, elektrolit dan transfusi darah. Pembuatan saluran yang menghubungkan usus halus dengan sebuah lubang di dinding perut yang bersifat sementara (ileostomi temporer) atau pengangkatan sebagian usus yang terkena, kadangkadang diperlukan untuk menyelamatkan penderita. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 21 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan HORMON Hormon (dari bahasa Yunani, horman artinya "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masingmasing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia: 1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria). 2. Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati. 3. Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis). Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan oleh darah. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak. Sumber hormon alami yang praktis biasanya dari hewan ternak misalnya sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon karena khasnya sehingga yang berasal dari hewan tidak berfungsi untuk manusia seperti hormon pertumbuhan, FSH dan LH Hal.22 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 (luteinizing hormone). Hormon yg berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis. Cara lain untuk menghasilkan hormon alami adalah dengan rekayasa genetik. Melalui rekayasa genetik, DNA mikroba dapat diarahkan untuk memproduksi rangkaian asam amino yang urutannya sesuai dengan hormon manusia yang diinginkan. Dengan rekayasa genetika ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologis karena sama dengan hormon manusia asli. Ciri-Ciri Hormon 1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil 2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target 3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus 4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target berlainan Klasifikasi Hormon Hormon dapat diklasifikasikan melalui b e r b a ga i ca ra ya i t u m e n u r u t komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel. Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol 2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat 3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil →Thyroid,Katekolamin 4.Golongan Polipeptida/Protein Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan →Insulin,Glukagon,GH,TSH Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1.Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2.Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air Berdasarkan lokasi reseptor hormon 1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran) Penggolongan Hormon Hormon terbagi dari 6 golongan yaitu : 1.Hormon androgen dan sintetisnya /testoteron 2.Hormon estrogen dan progesteron 3.Hormon kortikosteroid 4.Hormon tropik dan sintetiknya 5.Obat anabolic 6.Hormon lainnya Mekanisme Kerja Hormon Protein 1. Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdpt pada membran plasma sel target. Interaksi hormon dg reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan enzim adenilsiklase yg terikat pada reseptor tersebut. 2. Interaksi hormon-reseptor ini mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP. 3. Selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi. 4. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel. 5. Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu proses fosforilasi pada sintesis protein. Siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini. 6. Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP dikatalisis oleh enzim fostodiesterase yang spesifik. Dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fostodiesterase ini dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon. 7. Hormon yang bekerja dengan cara d i ata s i a l a h h o r m o n t ro p i k adenohipofisis misal: gonadotropin, MSH (melanocyte stimulating hormone), beberapa releasing hormones dari hipotalamus, glukagon, hormon paratiroid dan kalsitonin. Mekanisme Kerja Hormon Steroid 1 . H o r m o n ste ro i d m e l e wat i membran sel masuk ke dalam sitoplasma setiap sel, baik sel target hormon steroid maupun sel lain. Tetapi reseptor hormon steroid hanya terdapat di dalam sel target yaitu dalam sitoplasmanya. 2. Bila hormon steroid berikatan dengan reseptor sitoplasma maka kompleks hormon-reseptor tersebut dengan atau tanpa modifikasi akan ditransportasi ke tempat kerjanya (sites of action) di dlm inti sel yaitu pada kromatin. Selanjutnya terjadilah beberapa hal yang berhubungan dengan peningkatan sintesis protein sesuai dengan fungsi masing-masing sel target. Analog Dan Antagonis Hormon Analog hormon adalah zat sintetis yang berkaitan dengan reseptor hormon. Analog hormon sangat mirip dengan hormon alami dan sering kali fungsi klinisnya lebih baik dari pada hormon alaminya sebab mempunyai beberapa sifat yang lebih menguntungkan Misalnya estradiol adalah hormon alami yang masa kerjanya sangat pendek, sedangkan etinilestradiol adalah analog hormon yang masa kerjanya lebih panjang. Juga ada beberapa obat atau zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi m a u p u n ke r j a h o r m o n p a d a reseptornya disebut antagonis hormon. Indikasi utama hormon adalah untuk terapi pengganti kekurangan hormon misalnya pada hipotiroid. Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal, tidak berarti hormon bebas dari efek toksis/racun. Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya. Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita. Contoh antagonis hormon pada penggunaan terapi 1 .T i o u r a s i l d i g u n a k a n p a d a hipertiroidisme 2.Metirapon digunakan untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau sekunder 3.Dopamin menekan sekresi hormon pertumbuhan yg berlebihan 4.Bromokriptin menekan sekresi prolaktin yang berlebihan 5.Klomifen meniadakan mekanisme umpan balik oleh estrogen sehingga sekresi gonadotropin dari hipofisis tetap tinggi. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 23 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan REMAJA DAN FAKTOR RESIKO MEROKOK Remaja merupakan masa yang paling rawan akan pengaruh dari lingkungan. Pergaulan amat mempengaruhi seseorang begitupula halnya dengan kebiasaan merokok. Pengaruh teman dan kelompok akan sangat kuat bagi seorang remaja untuk memutuskan merokok atau tidak. Untuk dapat diterima oleh kelompok atau teman seseorang akan berusaha mengikuti kebiasaan dari kelompok atau teman tersebut. Remaja akan berusaha untuk diterima dilingkungannya. Hal ini juga dapat disebabkan rasa percaya diri yang rendah sehingga cenderung mengadopsi kebiasaan yang berlaku seperti kebiasaan merokok. Tanpa mereka sadari bahwa sebetulnya menular untuk merokok merupakan pintu masuk dari jenis adiksi. Data statistik menunjukkan bahwa perokok remaja saat ini berkisar >15% jumlah remaja saat ini. Kebanyakan perokok dan pengguna tembakau dewasa mulai melakukan kebiasaan tersebut sebelum mereka dewasa. Diantara para remaja yang merokok tersebut, hampir 25% merokok pertama kali sebelum berusia 10 tahun. Tembakau/kebiasaan merokok menjadi prioritas kesehatan utama karena, hal ini dikarenakan tembakau adalah penyebab kematian satu dari sepuluh orang dewasa (sekitar 5 juta kematian per tahun). Jumlah ini lebih besar dari jumlah keseluruhan korban perang dunia pertama ditambah perang Korea dan ditambah perang Vietnam. Alasan kedua adalah merokok merupakan penyebab paling penting dari kesakitan yang dapat “dicegah” dan kematian “dini” dinegara maju maupun berkembang. Sedangkan alasan lainnya adalah tembakau merupakan faktor risiko berbagai kanker, terutama kanker paru-paru, dan risiko penyakit jantung, stroke, emfisema, gangguan saluran pernafasan, dan lainlain. Kebiasaan mengunyah tembakau juga meningkatkan risiko terkena kanker bibir, lidah dan mulut. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memprediksi bahwa peng gunaan tembakau akan membunuh >3 juta orang/tahun di seluruh dunia. Angka ini akan meningkat menjadi 10 juta kematian/tahun menjelang tahun 2020. Banyak faktor yang berperanan dalam peningkatan jumlah perokok remaja, diantaranya adalah Iklan industri rokok yang menggambarkan bahwa perokok adalah seorang individu yang sukses dan memiliki gaya hidup glamor, atau bahkan melambangkan kejantanan; mudahnya akses untuk mendapatkan rokok dan tembakau; harga produk tembakau yang Hal. 24 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 relatif rendah; tekanan dari teman sebaya memainkan peranan penting; adanya anggota keluarga atau bahkan orang tua yang juga merokok; khusus untuk remaja putri merokok belakangan ini menjadi trend karena dianggap bisa menurunkan nafsu makan sehingga dapat membantu program diet mereka, anggapan ini benarbenar menyesatkan dan tidak benar. Sejarah Tembakau Tembakau telah dikenal sejak 6000 tahun sebelum masehi. Para pakar yakin bahwa tumbuhan tembakau telah tumbuh di Amerika. Pakar juga yakin bahwa penduduk asli Amerika telah menggunakan tembakau sejak 1 tahun sebelum masehi, termasuk mengunyah dan merokok tembakau. Pada tahun 1492 M, Columbus menemukan tembakau sebagai “daun kering” yang diberikan sebagai hadiah. Pada tahun 1492 ini juga Rodrigo de Jerez dan Luis de Torres mengenal rokok dari orang kuba. Pada t a h u n 1 4 9 7 , Ro b e r t Pa n e y a n g mendampingi Columbus pada perjalanannya yang kedua menulis tentang penggunaan tembakau di Eropa dalam tulisannya “De Insularium Ribitus." Pada 1498 Columbus berkunjung ke Trinidad dan Tobago, dan menemukan penggunaan tembakau menggunakan pipa. Pada tahun 1499 Amerigo Vespucci mengamati penggunaan tembakau kunyah pada orang Indian Tembakau (Nicotiana sp., L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung. Perokok Aktif dan Pasif Orang yang merokok jelas merupakan perokok aktif, sedangkan yang dimaksud dengan perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok tetapi secara tidak sengaja ikut menghirup/menghisap asap rokok disekitar perokok. Perokok pasif lebih berisiko daripada perokok aktif. Hal Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan ini disebabkan karena perokok pasif menerima/menghisap rokok dari aliran utama (“mainstream smoke”/asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok) dan asap aliran sisi (“sidestream smoke” /asap yang keluar dari ujung rokok yang dibakar). Asap aliran sisi ini mengandung 2 kali lebih banyak nikotin, 3 kali lebih tar, 5 kali lebih banyak karbonmonoksida. Perokok pasif akan mengalami sakit dan pedih mata, bersin dan batuk-batuk, sakit kerongkongan, sakit kepala, masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkhitis, meningkatkan risiko kanker paru dan penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa merokok memberikan efek negatif kepada: Istri Perokok Berisiko mengidap kanker paru lebih tinggi dibandingkan dengan istri bukan perokok. Bayi danAnak-Anak A s a p ro ko k d a p a t m e n g h a m b a t pertumbuhan janin dalam rahim ibu, anak-anak perokok lebih sering terserang penyakit paru - paru, batuk-batuk, influensa dan sakit tenggorokan. Mereka juga sering jatuh sakit. Orang Dengan Penyakit Jantung dan Asma Orang yang mengidap penyakit jantung lebih mudah mendapat serangan jantung ditempat yang penuh dengan asap rokok Orang yang mengidap penyakit asma mengalami kesulitan bernafas bila terpajan asap rokok. Teman Kerja Mereka yang bekerja dengan perokok untuk jangka waktu yang lama dapat mengalami kerusakan paru-paru. Kandungan Rokok/Tembakau Asap tembakau mengandung kurang lebih 4000 komponen. Beberapa diantaranya bersifat racun, beberapa lainnya dapat merubah sifat sel-sel tubuh menjadi ganas, setidaknya ada 43 zat dalam tembakau yang sudah diketahui dapat menyebabkan kanker. 3 zat berikut ini adalah yang paling lazim kita dengar, yaitu: nikotin, tar dan karbon monoksida. Dalam tiap batang rokok, saat perokok menghirup nikotin ke dalam paru-paru mereka maka nikotin akan terserap ke dalam darah. Dalam 8 detik, nikotin telah berada di otak dan mengubah cara kerja otak. Hal ini berlaku begitu cepat karena nikotin bentuknya mirip dengan bahan kimia alami otak yaitu asetilkolin. Asetilkolin adalah salah satu neurotransmiter yang membawa pesanpesan antara sel otak. Nikotin akan berikatan dengan reseptor asetilkolin di otak, yang akhirnya akan membawa perubahan bagi tubuh dan otak. Nikotin akan meningkatkan denyut jantung dan frekuensi nafas dan menyebabkan lebih banyak glukosa dilepaskan ke dalam darah. Mu n gkin hal inilah yan g menyebabkan para perokok merasa lebih segar bila merokok. Namun ternyata dampak jangka panjangnya akan terjadi ke r j a j a nt u n g ya n g l e b i h b e rat , pengapuran pembuluh darah jantung, meningkatnya risiko penggumpalan darah dalam pembuluh darah serta dapat terjadi gangguan irama jantung. Nikotin juga melekat pada neuron (sel otak) yang melepaskan neurotransmiter bernama dopamin. Nikotin akan menstimulasi neuron untuk melepaskan dopamin dalam jumlah yang besar. Dopamin akan menstimulasi sirkuit “kenikmatan” di otak, suatu dtruktur otak yang disebut sistem limbik. Sistem limbik ini berhubungan dengan rasa lapar/nafsu makan, proses belajar, memori, dan perasaan senang. Secara normal, rasa senag timbul bersamaan dengan makan, rasa tenang, dan bila bersama dengan orang yang kita cintai. Namun nikotin telah mengubah rasa “senang” ini pada perokok, menjadi “senang” hanya bila merokok. Dalam 40 menit, setengah efek dari nikotin akan menghilang. Perokok akan merasa butuh untuk segera menghidupkan batang rokok berikutnya, karena tanpa merokok perokok akan merasa gelisah dan depresi. Dan lama kelamaan otak akan belajar untuk “ketagihan” sehingga dibutuhkan lebih banyak batang rokok untuk menimbulkan kualitas rasa “senang” yang sama. Gas karbonmonoksida kita kenal sebagai asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Karbon monoksida dalam tubuh akan mengurangi kemampuan darah untuk menyerap oksigen dari paruparu. Hal ini terjadi karena sel darah merah sebagai pengangkut oksigen lebih mudah berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Lebih banyak menghisap rokok, lebih banyak karbon monoksida terserap dalam peredaran darah. Te m b a k a u y a n g d i b a k a r a k a n mengeluarkan tar dan zat beracun lainnya. Mereka akan menempel pada sepanjang saluran nafas perokok dan Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 25 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan pada saat yang sama akan mengurangi kekenyalan alveolus (kantung udara dalam paru-paru). Hal ini akan menyebabkan hanya sejumlah kecil udara yang dapat dihirup dan sedikit oksigen yang terserap ke dalam peredaran darah. Bahaya Rokok/Tembakau Seperti halnya dengan bahan berbahaya lainnya yang menimbulkan risiko keracunan, merokok dapat menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek Rambut dan nafas berbau rokok, kekurangan oksigen ke otak dan paruparu, tekanan darah meningkat. Jangka Panjang - Risiko kematian karena penyakit kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi pada perokok dibanding dengan yang bukan perokok. Hal ini disebabkan karena: - Pengapuran/plak pembuluh darah jantung (arteri koroner) - Tingginya angka “sudden death” (kematian mendadak) pada perokok aktif, terutama pria berusia <50 tahun. - P a d a p e r o ko k y a n g m e m i l i k i hipertensi, diabetes, atau gangguan kadar lemak darah yang tinggi akan memiliki risiko sakit jantung 3 kali lipat lebih besar daripada seorang perokok yang tidak memiliki penyakit penyerta di atas. - Wanita yang meng gunakan pil kontrasepsi yang juga seorang perokok berat, dapat menaikkan risiko terkena penyakit kardiovaskular 20 kali lebih besar daripada wanita yang tidak merokok. - Semakin banyak merokok dan semakin lama merokok, semakin besar pula risiko terkena penyakit kardiovaskular. Kanker: paru-paru, rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, pankreas, usus besar, ginjal, kandung kemih, prostat, rahim, indung telur, leher rahim, dan payudara. 90% kanker paruparu timbul pada perokok. Infeksi saluran pernafasan: merokok mempermudah timbulnya dan mempersulit penyembuhan radang tenggorokan, sinusitis, bronkitis dan radang paru-paru, dibanding mereka yang ridak merokok. Penyakit penyumbatan paru-paru menahun (PPOK), misalnya bronkitis kronis. Paru-paru yang rusak karena rokok akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan juga kurang dapat menyerap oksigen. Gangguan peredaran darah otak (stroke) dan kepikunan. Rasa berdenyut, nyeri dan pincang pada Hal. 26 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 kaki, karena gangguan aliran darah tungkai. Radang dan tukak (luka) pada lambung. Osteoporosis, sehingga memudahkan terjadinya patah tulang. Impotensi dikarenakan penyempitan pada pembuluh darah ke alat kelamin. Ibu hamil yang merokok berisiko melahirkan prematur, lahir mati, bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan retardasi mental. Berhenti Merokok Seperti kita ketahui usaha berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, hal ini diakibatkan adanya faktor “adiksi” yang ditimbulkan oleh nikotin, oleh karena itu dunia kesehatan telah menyediakan beberapa obat berisi nikotin yang ditujukan untuk mengatasi secara bertahap “kebutuhan” para pasien yang berniat untuk berhenti merokok. Obat ini tersedia dalam bentuk “permen karet berisi nikotin”, “nicotine patch” (seperti koyo), nasal spray, dan lain-lain. Untuk mendapatkan obat-obat di atas perokok harus berkonsultasi dengan petugas kesehatan (dokter) sehingga dapat dinilai tingkat adiksi dan diberikan panduan tentang bagaimana menggunakan obat tersebut, serta diberikan tips berhenti merokok, dan yang terpenting adalah Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan penilaian kemajuan dari pasien (follow up). Tips Untuk Berhenti Merokok Niat untuk berhenti merokok dengan sungguh-sungguh. Membuat keputusan untuk berhenti merokok sangatlah sulit, untuk lebih kuat mengambil keputusan tersebut. Berikut ini adalah semua sebabsebab mengapa harus berhenti merokok : - Membuat hidup lebih lama: Satu dari dua perokok akan mati lebih awal. - Menghindari racun: Asap rokok mengandung hampir 4000 bahan kimia dan 50 diantaranya bisa menyebabkan kanker - Mencegah penyakit: Kanker paru, penyakit jantung, bronkhitis kronik, emfisema, strok dan tukak lambung merupakan penyakit yang berakitan dengan rokok. - Hidup menjadi lebih sehat: Orang yang tidak merokok jarang mengalami terserang panyakit paru-paru dan penyakit pernafasan lainnya. - Melindungi orang lain: Orang di sekeliling perokok juga menghirup asap rokok. - Menjadi contoh yang baik: Anak-anak dan remaja cenderung untuk merokok sekiranya salah seorang atau kedua orangtua mereka merokok. - Anak-anak lebih sehat: Anak-anak yang memilki orang tua perokok lebih sering mengidap penyakit saluran pernaafasan. Mereka juga sering mengalami gangguan iritasi mata, hidung dan tenggorokan, batuk dan berdahak. - Kulit lebih sehat: Merokok mengakibatkan kulit kusam dan berkedut terutama di sekitar mata dan mulut - Nafas lebih segar dan tidak bau: Nafas akan lebih segar dan tidak bau - Gigi lebih putih dan bersih: Merokok dapat menyebabkan gigi menjadi kuning dan kusam - Menghemat uang: Perokok yang biasa menghisap rokok satu bungkus per hari, akan menghemat uang kurang lebih sebesar Rp. 12.000 x 365 hari = Rp 4.380.000 per tahun bila berhenti merokok. - Khusus untuk pria: Kesuburan meningkat karena merokok dapat menyebabkan kelainan pada sperma yang menyebabkan kurang subur. Selain itu kejantanan meningkat karena merokok menyebabkan impoten karena aliran darah yang berkurang. Beritahu keluarga dan teman-teman tentang keputusan berhenti merokok, hal ini untuk mendapatkan dukungan dan semangat untuk berhenti merokok. Buang semua rokok dan barang-barang lainnya yang berkaitan dengan rokok seperti korek api dan lain-lain. Cara Untuk Mengatasi Ketagihan Merokok Mengabaikan: katakan dalam hati “nanti” setiap muncul keinginan merokok Minum lebih banyak air putih Menarik nafas panjang untuk menenangkan fikiran Meningkatkan hobi dan kegiatan lainnya yang digemari untuk mengisi waktu senggang sehingga tidak menigingat untuk merokok Mengunyah sesuatu seperti permen dan lain-lain untuk mengalihkan keinginan untuk merokok. Sering mandi atau basuh tangan setiap kali ingin merokok Berdoa untuk mohon dilupakan keinginan merokok Tolak dengan tegas ajakan merokok dari perokok lain. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 27 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan RHODAMIN B Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Za t ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. Di lapangan berhasil ditemukan zat Rhodamine-B pada kerupuk, sambal botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman. Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan, yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari. Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar 479.000. Za t yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hijau atau serbuk ungukemerah merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 165⁰C. Dalam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam Rhodamin B tidak hanya saja disebabkan oleh senyawa organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain seperti timbaledan arsen (Subandi, 1999). Dengan terkontaminasinya Rhodamin B d e n ga n ke d u a u n s u r te rs e b u t , menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan. Di dalam Rhodamin B sendiri terdapat ikatan dengan klorin (Cl) yang dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga berbahaya. Rekasi untuk mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat warna. Disini dapat digunakan Reaksi FriedlCrafts untuk mensintesis zat warna seperti triarilmetana dan xentana. Rekasi antara ftalat anhidrida dengan resorsinol dengan keberadaan seng klorida Hal. 28 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 menghasilkan fluoresein. Apabila resorsinol diganti dengan N-Ndietilaminofenol, reaksi ini akan menghasilkan Rhodamin B. Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan konjugasi. Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B bewarna merah. Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia. Atom Cl yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen. Beberapa sifat berbahaya dari Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata, menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit, hampir mirip dengan sifat dari Klorin yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B. Penggunaan Rhodamin B dalam pangan tentunya berbahaya bagi kesehatan. Adanya produsen pangan yang masih m e n g g u n a ka n R h o d a m i n B p a d a produknya mungkin dapat disebabkan Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan oleh pengetahuan yang tidak memadai mengenai bahaya penggunaan bahan kimia tersebut pada kesehatan dan juga karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Selain itu, Rhodamin B sering digunakan sebagai pewarna makanan karena harganya relatif lebih murah daripada pewarna sintetis untuk pangan, warna yang dihasilkan lebih menarik dan tingkat stabilitas warnanya lebih baik daripada pewarna alami. Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah giling, agar-agar, aromanis/kembang gula, manisan, sosis, sirup, minuman, dan l a i n - l a i n . C i r i - c i r i p a n ga n ya n g mengandung Rhodamin B antara lain warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok, terkadang warna terlihat tidak homogen (rata), ada gumpalan warna pada produk, dan bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit. Biasanya produk pangan yang m e n ga n d u n g R h o d a m i n B t i d a k mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya. Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Uji toksisitas Rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah membuktikan adanya efek karsinogenik tersebut. Konsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati. Penyebab lain senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah senyawa yang radikal. Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil. Dalam struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen), sifat halogen adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia. Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem pernafasan. Efek toksik klorin berasal dari kekuatan mengoksidasinya. Bila klorin dihirup pada konsentrasi di atas 30ppm, klorin mulai bereaksi dengan air dan sel-sel yang berubah menjadi asam klorida (HCl) dan asam hipoklorit (HClO). Ketika digunakan pada tingkat tertentu untuk desinfeksi air, meskipun reaksi klorin dengan air sendiri tidak mewakili bahaya utama bagi kesehatan manusia, bahan-bahan lain yang hadir dalam air dapat menghasilkan disinfeksi produk sampingan yang dapat merusak kesehatan manusia. Klorit yang digunakan sebagai bahan disinfektan yang digunakan dalam kolam renang pun berbahaya, jika terkena akan mennyebabkan iritasi pada mata dan kulit manusia. C i r i m a ka n a n ya n g m e n ga n d u n g Rhodamin B: 1. Warna kelihatan cerah (berwarnawarni) mencolok, sehingga tampak menarik. 2. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun). 3. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya. 4. Baunya tidak alami sesuai makanannya. 5. Biasanya tidak mencantumkan kode, label dan merek. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 29 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PSORIASIS Psoriasis merupakan penyakit menahun dan bersifat kambuhan, yang ditandai oleh adanya benjolan bersisik berwarna keperakan dan sejumlah plak (bercak yang menonjol) dengan ukuran yang bervariasi. Psoriasis paling sering ditemukan pada usia 15-35 tahun. Penyebab Psoriasis tampaknya merupakan suatu penyakit keturunan dan tampaknya juga berhubungan dengan sistem kekebalan dan respon peradangan. Paling sering ditemukan di batang tubuh, sikut, lutut, kulit kepala, lipatan kulit atau kuku jari tangan; tetapi bisa menyerang setiap atau seluruh bagian tubuh. Dalam keadaan normal, pergantian kulit memerlukan waktu sekitar 1 bulan. Pada psoriasis, proses ini hanya memakan waktu beberapa hari sehingga terjadi penimbunan sel-sel kulit yang mati dan pembentukan sisik-sisik yang tebal. Psoriasis bukan merupakan penyakit menular. Psoriasis bisa kambuh tanpa alasan yang jelas, atau kekambuhan bisa terjadi setelah sengatan matahari yang hebat, iritasi kulit atau cedera (luka bakar, gigitan seranggan, luka sayat, ruam), pemakaian obat anti malaria, pemakaian litium, p e m a k a i a n o b a t b e t a - b l o ke r (misalnya propanolol dan metoprolol) atau hampir semua jenis salep maupun krim, infeksi virus atau bakteri, pemakaian alkohol yang berlebihan, obesitas (kegemukan), stres dan cuaca dingin. Gejala Bercak-bercak di kulit, kulit pecahpecah, merah dan meradang, bisa disertai dengan pembentukan pustula (bisul kecil). Bercak yang pertama timbul dapat menghilang dengan sendirinya, tetapi kemudian akan diikuti oleh pembentukan bercakbercak lainnya. Beberapa bercak tetap berukuran sebesar kuku ibu jari, sedangkan bercak lainnya bisa tumbuh sampai menutupi daerah tubuh yang luas, kadang membentuk Hal. 30 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 pola spiral atau cincin. Psoriasis di sekeliling dan di bawah kuku, menyebabkan kuku tampak tebal dan bentuknya berubah. Alis mata, ketiak, pusar dan selangkangan juga bisa terkena. Jarang menyebabkan gatal-gatal. Psoriasis menyebabkan timbulnya lapisan-lapisan di kulit. Jika daerah ini membaik, kulit akan tampak seperti semula dan pertumbuhan rambut tidak berubah. Artritis psoriatik menimbulkan gejala yang mirip dengan artritis rematoid, dimana penderita merasakan nyeri pada persendiannya. Meskipun sangat jarang, psoriasis bisa menutupi seluruh tubuh dan menyebabkan dermatitis psoriatik eksfoliativa, dimana keseluruhan kulit mengalami peradangan. Jenis psoriasis ini sangat serius karena seperti halnya luka bakar, kelainan ini menyebabkan kulit tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai pelindung terhadap cedera dan infeksi. Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Pada psoriasis pustuler, pustula ( j e ra wa t b e r i s i n a n a h ) ya n g berukuran besar dan kecil timbul di tangan dan telapak kaki. Kadang pustula ini menyebar di seluruh tubuh. Diagnosa Pola pembentukan sisik yang khas dari psoriasis biasanya dengan mudah dapat dikenali, sehingga tidak diperlukan pemeriksaan diagnostik khusus. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan biopsi kulit. Jika disertai nyeri sendi dan sifatnya menetap, dilakukan pemeriksaan rontgen. Pengobatan Jika hanya terdapat sedikit plak yang kecil, psoriasis dengan cepat akan memberikan respon terhadap p e n g o b a t a n . U n t u k m e n j a ga kelembaban kulit bisa digunakan salep dan krim yang melumasi kulit (emolien) 1-2 kali/hari. Salep yang mengandung kortikosteroid efektif digunakan pada psoriasis dan efektivitasnya bisa ditingkatkan dengan mengoleskan dan kemudian membungkus daerah tersebut dengan selofan (kertas kaca). Bisa juga diberikan krim vitamin D. Salep dan krim yang mengandung asam salisilat atau aspal batubara juga digunakan untuk mengobati psoriasis. Kebanyakan obat-obat tersebut dioleskan 2 kali/hari. Kadang digunakan obat yang lebih kuat, yaitu antralin; tetapi dapat menyebabkan iritasi kulit dan meninggalkan noda pada pakaian. Jika kulit kepala terkena, digunakan shampo yang mengandung antralin. Sinar ultra violet juga bisa membantu meredakan psoriasis. Berjemur dibawah sinar matahari seringkali membantu menghilangkan plak di daerah tubuh yang lebih luas. Untuk prosiasis yang meluas, terapi sinar ultra violet bisa ditambah dengan psoralen, yaitu obat yang menyebabkan kulit sangat peka terhadap efek sinar ultra violet. Gabungan dari psoralen dan sinar ultra violet (PUVA) biasanya efektif dan bisa membersihkan kulit selama beberapa bulan. Tetapi PUVA bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit, karena itu pengobatan ini harus diawasi secara ketat. Untuk jenis psoriasis yang serius dan menyebar luas, bisa diberikan methotrexate. O b at i n i m e m p e n ga r u h i p e r tumbuhan dan perkembangbiakan sel-sel kulit. Methotrexate digunakan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya. Obat ini sangat efektif pada kasuskasus yang berat, tetapi bisa menimbulkan efek yang merugikan pada sumsum tulang, ginjal dan hati. Obat lainnya yang juga efektif tetapi menimbulkan efek samping yang serius adalah cyclosporin. Obat yang paling efektif untuk psoriasis pustuler adalah etretinat dan isotretinoin, yang juga digunakan untuk mengobati jerawat yang parah. Pencegahan Meskipun tindakan merawat tidak Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 31 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan akan menyembuhkan psoriasis, tetapi dapat membantu memperbaiki penampilan dan nuansa kulit rusak. Langkah-langkah ini dapat bermanfaat untuk Anda: Mandi setiap hari. Mandi setiap hari membantu menghilangkan sisik dan menyejukkan kulit yang meradang. Tambahkan minyak mandi, koloid havermut, garam Epsom atau garam Laut Mati ke air dan rendam selama minimal 15 menit. Hindari air panas dan sabun kasar, yang dapat memperburuk gejala. Sebaliknya, gunakan air hangat dan sabun ringan yang telah ditambahkan minyak dan lemak. Gunakan pelembab. Lap kulit Anda setelah mandi, kemudian segera oleskan pelembab berbasis salep saat kulit Anda masih basah. Untuk kulit sangat kering, minyak lebih disukai mereka mempunyai daya tahan lebih dari krim atau lotion dan lebih efektif untuk mencegah air menguap dari kulit Anda. Selama cuaca dingin, kering, Anda mungkin perlu untuk memakai pelembab beberapa kali sehari. Tutup daerah yang terkena dampak dalam semalam. Untuk membantu menyembuhkan ruam dan mengelupaskan kulit, oleskan salep berbasis pelembab ke kulit Anda dan bungkus dengan plastik dalam semalam. Di pagi hari lepas dan bersihkan area tersebut dengan mandi atau shower. Paparkan seminim mungkin sinar matahari ke kulit. Jumlah yang terkontrol sinar matahari dapat secara signifikan menyembuhkan lesi, tapi terlalu banyak sinar matahari dapat memicu atau memperburuk penyakit dan meningkatkan resiko kanker kulit. Jika Anda berjemur, yang terbaik adalah mencoba sesi pendek atau tidak lebih tiga kali seminggu. Menyimpan catatan kapan dan berapa lama Anda di bawah sinar matahari untuk membantu menghindari overexposure. Dan pastikan untuk melindungi kulit yang sehat dengan tabir surya minimal 15 Hal. 32 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 SPF, beri perhatian ke telinga, tangan dan wajah. Sebelum memulai berjemur, tanyakan dokter Anda tentang cara terbaik untuk menggunakan sinar matahari alami untuk merawat kulit Anda. Gunakan obat krim atau salep. Menggunakan krim atau salep yang mengandung hidrokortison atau asam salisilat untuk mengurangi gatal dan pengelupasan. Jika Anda menderita kulit kepala psoriasis, cobalah samphoo obat yang mengandung tar batubara. Untuk hasil terbaik, ikuti petunjuk pemakaian. Hindari pemicu psoriasis, jika mungkin. Cari tahu apa yang memicu, jika ada, memperburuk psoriasis Anda dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau menghindari mereka. Infeksi, luka kulit Anda, stres, merokok dan paparan sinar matahari yang intens semua bisa memperburuk psoriasis. Hindari minum alkohol. Konsumsi alkohol dapat menurunkan efektivitas beberapa perawatan psoriasis . Kolom Hikmah Informasi kefarmasian dan alat kesehatan MENGINGAT KEMATIAN Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah kita tidak menyadari bahwa hari-hari yang telah lewat justru semakin mendekatkan kita kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?Setiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja. Coba renungkan seorang bayi yang baru terlahir di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang berkuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya. Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan untuk kemudian mati. Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [ dengan kematian];mereka berpikir tentang: dimana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, dan sebagainya. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya! Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Sekarang renungkan bagaimana keadaan setelah kita mati nanti. Dimulai saat kita menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, kita hanyalah “seonggok daging” saja yang diam dan terbujur kaku. Sesudah jenazah kita dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupinya. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan. Walaupun setelah melihat kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak diingininya. Bahkan cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan ini tampak jelas ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [ akan kematian].ebanyakan K orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [y ang mati]alami tidak akan menimpa diri mereka!Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup. Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia. Allah berfirman dalam kitab suci “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. B a nya k m a n u s i a ya n g t u j u a n utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 33 Back To Nature Informasi kefarmasian dan alat kesehatan MANFAAT DELIMA "Apa sih enaknya buah delima?Buah kok isinya biji semua." Pernah mendengar komentar begitu? Biasanya nada sumbang terhadap delima dilontarkan oleh mereka yang tak mau repot. Banyak juga yang enggan memakan delima karena bingung cara memakannya. Buah delima (Punica Granatum L.) memang unik. Bila buah yang berbentuk seperti buni ini dibelah dua, akan terlihat tumpukan biji yang berdempetan satu sama lain. lalu dimana daging buahnya? Daging buah delima menempel pada biji, menyerupai selaput pembungkus biji, menyerupai selaput pembungkus biji. Rasanya asamasam manis, segar di lidah. Untuk mendapatkan daging buahnya, keseluruhan biji harus turut dikulum. Persis memakan buah markisah. Bedanya markisah biasa ditelan bersama bijinya, buah delima tidak demikian. Umumnya bagian biji tidak ikut dimakan karena keras dan bila tergigit menimbulkan rasa baru yang membuat daging buah delima tak seenak dan sesegar semula. Ada banyak kandungan zat di dalam buah Delima ini seperti granatin, betulic acid, ursolic acid, elligatanin, resin, kalsium oksalat, maupun juga pati, dan di dalam kulit akar dan kulit kayunya mengandung 1% alkaloid, 20% elligatanin, metilpelletriene, pseudopelletriene, dan lainnya. S e d a n g ka n d a u n ta n a m a n nya mengandung kalsium oksalat, lemak, sulfur, tanin, dan alkaloid. Khasiat Tak Ternilai Tak salah pepatah mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Jika mau sedikit repot memakan buah delima, Anda akan menuai manfaat yang tak ternilai harganya. Buah delima menyimpan khasiat bagi kesehatan, suatu anugerah yang tak Hal. 34 l Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 bisa dinilai dengan uang. Daging buah delima berkhasiat sebagai penyejuk dan dapat digumakan mengobati sariawan, suara serak, sakit di tenggorokan, cacingan, perut kembung, rematik, sering buang air kecil, menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan menurunkan berat badan. Biji delima yang sering dibuang juga menyimpan khasiat antara lain dapat menurunkan demam dan menyembuhkan batuk. Mungkin belum banyak diketahui bahwa delima ini dapat menyebabkan sel-sel kanker merusak dirinya atau merangsang apoptosis (proses bunuh diri sel kanker). Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa jus delima yang tidak diberi pemanis akan memicu apoptosis sel kanker payudara, kanker kolon, dan kanker prostat dengan mengaktifkan gen dan enzim yang berfungsi dalam mengatur apoptosis pada sel-sel kanker. Back To Nature Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jus delima sekitar 8 ons setiap hari dalam jangka 3 bulan sangat membantu dalam mengurangi kadar kolesterol jahat, meningkatkan sirkulasi darah ke jantung pada pasien jantung koroner, dan dapat menurunkan tekanan darah serta mengurangi adanya penyempitan arteri yang memasok darah ke otak. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Queen Margaret University Edinburgh ditemukan bahwa jus delima dapat membantu menyingkirkan stres dan menenangkan hati. Hal tersebut terjadi karena delima bisa mengurangi kadar kortisol atau hormon stres di dalam air liur kita sekaligus mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik sehingga sangat membantu anda untuk lebih rileks. Cukup dengan mengonsumsi jus Delima sebanyak 2,5 gelas sehari maka anda bisa mengurangi kadar stres. Menghadang Kerja Virus Rupanya khasiat delima tak hanya terpendam pada daging buah dan biji. Sejumlah penelitian membuktikan kulit kayu, kulit akar, kulit buah, dan b u n ga d e l i m a j u ga p o te n s i a l mengobati penyakit. Contohnya bunga delima, dapat mengobati radang gusi dan bronkitis. Begitu dengan bagian kulit buah yang oleh masyarakat Cina disebut shi liu pi, merupakan obat alami mengatasi radang tenggorokan, radang telinga, keputihan dan perdarahan. Bunga delima ini kini menjadi perhatian para ilmuwan kedokteran karena berpotensi mengendalikan penyebaran infeksi di dalam tubuh, termasuk infeksi karena virus HIV penyebab penyakit AIDS. Jadi, masih tidak tertarik mencoba delima? Pengobatan Tradisional Dengan Delima Sering buang air kecil Sediakan 1 buah delima masak yang masih segar lalu ambil isi berikut bijinya. Tambahkan segenggam kucai yang sudah dicuci bersih dan dipotong seperlunya. Rebus bahan dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin saring. Minum ramuan 2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas. Keputihan Sediakan 30 gram kulit delima kering dan 15 gram herba sambiloto kering. Cuci bersih, lalu rebus dengan 1 liter air, sampai airnya bersisa separuhnya. Setelah dingin, saring air rebusan. Lalu bagi menjadi 3 bagian untuk diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam. Ramuan ini juga dapat digunakan untuk mencuci vagina. Batuk yang sudah berlangsung lama Sediakan buah delima yang belum terlalu masak. Di malam hari sebelum tidur junyah bijinya sampai halus, setelah itu buang dan jangan ditelan. Menurunkan berat badan Sediakan 2 buah delima yang masih muda. Ambil isinya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan setengah cangkir air masak dan sedikit garam. Remas sampai merata lalu peras dengan kain. Minum air perasan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai kelihatan hasilnya. Buletin INFARKES Edisi VI - Desember 2013 l Hal. 35