iuphhk-re
Transcription
iuphhk-re
A R L A N OUTLINE • • • • • • I. “ INVESTOR SWASTA “.... II. RESTORASI EKOSISTEM (RE) III. KEBIJAKAN RE DI HUTAN PRODUKSI (HP) IV. PROSES PERIZINAN RE - HP V. PENUTUP VI. ILUSTRASI : PERHITUNGAN INVESTASI I. INVESTOR SWASTA • • • • • • BISNIS: Adalah Semua Aktifitas Dan Usaha Untuk Mencari Keuntungan Dengan Menyediakan Barang atau Jasa ; LABA/PROFIT adalah Imbalan bagi Pebisnis yang mengambil resiko dalam kaitannya dgn orang, teknologi dan informasi untuk menciptakan dan memasarkan barang-barang dan Jasa yang memuaskan kebutuhan; ORGANISASI Yang Bergerak Dan Bersifat Profit Oriented disebut dengan Organisasi Bisnis, namun sebaliknya Organisasi Nirlaba Yaitu Organisasi yang serupa Dunia Bisnis yang memiliki tujuan utama selain mengembalikan Laba kepada Para Pemiliknya ; INVESTASI adalah Komitmen atas sejumlah dana atau sbr daya lainya yg dilakukan pd saat ini, dg tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa depan; INVESTOR; penanam uang atau modal: orang yg menanamkan uangnya dl usaha dng tujuan mendapatkan keuntungan; BUMS : Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak • Pledge : Jaminan, Kesanggupan, Barang gadaian (VS) Bonn Challenge …??? II. RESTORASI EKOSISTEM Restorasi Ekosistem adalah upaya untuk membangun kawasan dalam hutan alam pada hutan produksi yang memiliki ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan pemeliharaan, perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah, iklim dan topografi) pada suatu kawasan kepada jenis yang asli, sehingga tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya (PP 6 Tahun 2007 Jo. PP 3 Tahun 2008). LUAS HUTAN PRODUKSI INDONESIA (75,4 JT HA) HPK 23% 17,81 juta 30,18 juta ha 27,87 juta ha HPT 37% HP 40% Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan menyatakan bahwa IUPHHK restorasi ekosistem dalam hutan alam adalah izin usaha yang diberikan untuk membangun kawasan dalam hutan alam pada hutan produksi yang memiliki ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan pemeliharaan, perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah, iklim dan topografi) pada suatu kawasan kepada jenis yang asli, sehingga tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya. NILAI PENTING IUPHHK-RE • Meningkatkan produktivitas, biodiversitas dan pelestarian ekosistem penting hutan produksi; • Dapat mengelola HHBK, Pemanfaatan Kawasan, Jasa Lingkungan dan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar; • Melestarikan populasi satwa endemik, langka dan satwa bernilai ekonomis; • Mengembangkan produk unggulan HHBK untuk obatobatan, tanaman hias, holtikultura, kosmetika, pangan, dll 4-6/11/2013 7 III. KEBIJAKAN RE - HP TATA KELOLA TEPAT • TIGA PILAR KEBIJAKAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI PELAYANAN CEPAT PENGENDALIAN CERMAT 1. VISI & MISI DITJEN BUK VISI : PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN Misi 1 : Memantapkan penataan kawasan hutan produksi utk usaha kawasan hutan produksi dan jasa lingkungan Misi 2 : meningkatkan pengelolaan hutan produksi di hutan alam Misi3 : meningkatkan pengelolaan hutan produksi di hutan tanaman Misi 4 : meningkatkan daya saing industri primer kehutanan Misi 5 : memantapkan sistem pengusahaan hasil hutan Misi 6 : memantapkan sistem kelembagaan tata kelola kehutanan 2. AZAS & TUJUAN PENYELENGGARAAN KEHUTANAN 1. MANFAAT & LESTARI 2. KERAKYATAN 3. KEADILAN 4. KEBERSAMAAN 5. KETERBUKAAN 6. KETERPADUAN PENGUASAAN HUTAN OLEH NEGARA Memberi Wewenang kepada Pemerintah 1. Mengatur, mengurus Hutan, Kawasan Hutan dan Hasil Hutan 2. Menetapkan status wilayah tertentu sbg kawasan hutan atau kawasan hutan sbg Bukan Kawasan Hutan 3. Mengatur & menetapkan hub hukum antara orang dg hutan serta mengatur perbuatan hukum mengenai kehutanan KEMAKMURAN RAKYAT YANG BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN 3. ASPEK PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI IZIN USAHA PEMANFAATAN HUTAN BERAZASKAN KEADILAN, PEMERATAAN DAN LESTARI ASPEK KELESTARIAN HUTAN KEWAJIBAN IUPHHK ASPEK KEPASTIAN USAHA KEWAJIBAN PEMERINTAH KELESTARIAN PRODUKSI KEPASTIAN KAWASAN KELESTARIAN LINGKUNGAN KEPASTIAN WAKTU USAHA KELESTARIAN SOSIAL BUDAYA KEPASTIAN JAMINAN HUKUM BERUSAHA 4. JAMINAN KEPASTIAN USAHA DLM PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI Diamanahkan Penataan ulang IUPHHK KEPASTIAN KAWASAN 1. PEMBATASAN LUAS PEMBATASAN JUMLAH IZIN USAHA PENATAAN LOKASI USAHA IUPK : 5 th IUPHHK-HA : 55 th KEPASTIAN WAKTU USAHA 2. 3. 4. Azas UU No 41 Th 1999 (Keadilan & Pemerataan) PP. 26/2008 TTG RTWN Inpres 6/2013 ttg PIPIB Inpres No.2 Th 2013 ttg Penanganan Gangguan Keamanan Dl Negeri diatur melalui Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi MENTERI KEHUTANAN IUPHHBK/ IPHHK LINTAS PROP IUPK/ IUPJL LINTAS KAB/KOTA IUPHHK-RE : 60 th IUPJL : 10 -50 th KEPASTIAN JAMINAN HUKUM BERUSAHA IUPK/IUPJL LINTAS PROP/ PADA IUPHHK-RE IPHHK kap > 6.000 IUPHHK-HT/ HTR : 60 th IUPHHBK: 25 th IUPHHK-HA /HT/RE GUBERNUR IUPHHBK/ IPHHK LINTAS KAB/ KOTA IPHHBK LINTAS KAB/KOTA Kewenangan Pemberi Izin : IPHHK kap < 6.000 m3 BUPATI/WALIKOTA IUPK/ IUPJL KAB/KOTA IUPHHBK/ IPHHK/ IPHHBK KAB/ KOTA IV. PROSES PERIZINAN RE - HP PEMBERIAN IZIN RESTORASI EKOSISTEM (IUPHHK-RE) P.50/Menhut-II/2010 Jo. P.26/Menhut-II/2012 1. Areal 2. Pelaku • diutamakan pada hutan produksi yang tidak produktif dan dicadangkan/ditunjuk oleh Menteri sebagai areal untuk pembangunan hutan tanaman atau untuk restorasi ekosistem • Pemohon yang dapat mengajukan permohonan IUPHHK-RE adalah : Perorangan, Koperasi, Badan Usaha Milik Swasta Indonesia (BUMSI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah 3. Masa Berlaku • Maksimal 60 tahun (dapat diperpanjang satu kali selama 35 tahun) Lanjutan… 4. Syarat Utama Izin • Areal sesuai dengan areal yang dicadangkan oleh Menteri • Adanya Rekomendasi Gubernur atas Pertimbangan Bupati/Walikota yang didasarkan pada pertimbangan teknis Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota, bahwa areal dimaksud tidak dibebani hak-hak lain • Analisis fungsi kawasan hutan dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan 5. Perluasan Areal Perluasan areal kerja pada lokasi yang berada di sekitarnya, sepanjang tidak dibebani izin usaha pemanfaatan hutan dengan luasan tidak melebihi izin yang telahdiberikan 6. Pemberian Izin Lainnya Pemegang IUPHHK-RE, dapat diberikan IUPK atau IUPJL di areal kerjanya KEWAJIBAN PEMEGANG IUPHHK-RE • • • • • • • • • Melaksanakan kegiatan nyata dan tata batas paling lambat 1 tahun sejak diberikan ijin Mempekerjakan tenaga profesional bidang kehutanan dan tenaga lain yang memenuhi persyaratan sesuai kebutuhan Menyusun RKU 10 tahunan dan Rencana Karya Tahunan Membayar iuran DR dan PSDH apabila telah melakukan pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, jasa lingkungan, dan jasa kawasan. Melaksanakan perlindungan hutan di areal kerjanya Melaksanakan sistem silvikultur sesuai kondisi setempat Bekerjasama dengan koperasi masyarakat setempat Melakukan penatausahaan hasil hutan, pengukuran atau pengujian hasil hutan (pada masa pemanenan) Melaporkan kinerja secara periodik kepada Menteri Production Forest Utilization Indicative allocation areas Existing License IUPHHK-HA IUPHHK-HT Areas (Ha) Alllocation 22.091.877 14,57 mil Ha 13.392.712 IUPHHK-HTR 853.900 IUPHHK-RE 377.428 36,61 mil Ha Areas (Ha) UPHHK-HA 5.221.939 UPHHK-HTI/HTR 5.953.571 UPHHK-RE 2.695.026 UPHHK-HD/HKm 708.710 ALOKASI AREAL IUPHHK-RE A. Pencadangan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.5040/MENHUT-VI/BRPUK/2013 terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6. P. Sumatera P. Nusa Tenggara P. Kalimantan P. Sulawesi P. Maluku P. Papua Total Luas : 1. 437.923 ha : 292.685 ha : 275.657 ha : 446.964 ha : 40.086 ha : 201.711 ha : 2.695.026 ha continue…… B. IUPHHK-RE yang sudah terbit SK ada 8 unit yaitu : No Nama Provinsi Luas (Ha) 1 PT. Restorasi Ekosistem Indonesia (2007) Sumatera Selatan 52.170 2 PT. Restorasi Ekosistem Indonesia (2010) Jambi 46.385 3 PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (2010) Kalimantan Timur 86.450 4 PT. Ekosistem Katulistiwa Lestari (2011) Kalimantan Barat 14.080 5 PT. Gemilang Cipta Nusantara (2012) Riau 20.265 6 PT. Rimba Raya Conservation (2013) Kalimantan Tengah 37.151 7 PT. Sipef Biodiversity Indonesia (2013) Bengkulu 12.672 8 PT. Rimba Makmur Utama (2013) Kalimantan Tengah Total Luas 108.255 377.428 V. PENUTUP • PERAN SWASTA SANGAT BESAR DALAM UPAYA PEMBANGUNAN RESTORASI EKOSISTEM, KHUSUSNYA DI HUTAN PRODUKSI; • PEMBANGUNAN RE-HP MEMERLUKAN KOMITMEN YG TINGGI, BAIK BAGI PELAKU USAHA MAUPUN PEMERINTAH; • ALOKASI AREAL IUPHHK-RE SELUAS + 2,6 JUTA HA; DAPAT MENJADI PENDORONG BAGI PELAKU USAHA; • PERLU DUKUNGAN YG MAKSIMAL BAGI PEMDA PROVINSI / KABUPATEN / KOTA AGAR PEMOHON IUPHHK-RE DAPAT MEWUJUDKAN PEMBAGUNAN RE. Progres Investasi IUPHHK-HA (HPH) 305 unit seluas 25,1 jt ha Nilai Rp. 8,3 T ∑ TK : 29.095 org IUIPHHK > 6.000 m ³/th 307 unit Nilai Rp. 23,5 T ∑ TK : 252.860 org IUPHHBK-HT SAGU 1 unit (21 ribu ha) HPH-RE Pencadangan RE : ... unit (2,6 jt ha) PROGRES INVESTASI HTI 212 unit seluas 8,89 jt ha Nilai Rp. 42 T ∑ TK : 10.942 org HTR Pencadangan : 583.403,73 ha (26 Provinsi / 81 Kabupaten/kota) HTR 44 unit (41.835,97 ha) (7,18 %) KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Ilustrasi perhitungan investasi